13

Full Proceeding SNTTM XV

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Full Proceeding SNTTM XV
Page 2: Full Proceeding SNTTM XV
Page 3: Full Proceeding SNTTM XV
Page 4: Full Proceeding SNTTM XV
Page 5: Full Proceeding SNTTM XV
Page 6: Full Proceeding SNTTM XV
Page 7: Full Proceeding SNTTM XV
Page 8: Full Proceeding SNTTM XV
Page 9: Full Proceeding SNTTM XV

xx

PM-038 AKUISISI DATA UNTUK PENGUKURAN KOEFISIEN GESEK BIO-LUBRICANT PADA ALAT UJI GESEK JENIS PIN ON DISC Zulkifli Amin *, Dedison Gasni dan KM Abdul Rozak

1024

PM-039

PENGARUH SUDUT CRUSH INITIATOR BERBENTUK LUBANG LINGKARAN TERHADAP KRITERIA CRASHWORTHINESS PADA TABUNG PERSEGI BERDINDING TIPIS Jos Istiyanto * , Felix Dionisius

1030

PM-040

ANALISA KINERJA PENGATURAN POSISI ANGULAR PADA SISTEM SERVO HIDROLIK Albertus Rianto , Khairu Rezqi dan Galuh Prihantoro

1036

PM-042

MODIFIKASI SUBMERSIBLE DREDGE PUMP GEARBOX DENGAN DAYA 1,25 MW Bagus Budiwantoro * , Toto Hardianto, dan Bangsa Mahardika

1043

PM-043

PENGUKURAN GETARAN TORSIONAL PADA PERANGKAT UJI POROS-ROTOR DAN RODA GIGI MIRING Muhammad Arifiandi, Zainal Abidin, dan Budi Heryadi

1054

PM-044

SIMULASI PERILAKU ARAH SEPEDA MOTOR PADA KONDISI JALAN BELOK DENGAN MENAMBAHKAN SISTEM KONTROL SKID I Ketut Adi Atmika * , IDG.Ary Subagia

1065

PM-045

ANALISIS PERFORMA REM KENDARAAN PENUMPANG BERUKURAN SEDANG (MIDSIZE PASSENGER’S CAR “2500 mm < L < 2800 mm”) MENGGUNAKAN MODEL TEMPERATUR PENGEREMAN Rolan Siregar * , Mohammad Adhitya, Danardono A. Sumarsono

1071

PM-046

ANALISA SISTEM KONTROL KESTABILAN DISTRIBUSI SUHU PADA INKUBATOR BAYI BERBASIS ARDUINO UNO I Wayan Widhiada * , Putu Agus Suryawan dan Bayu Nurcahaya

1079

PM-047

ANALISA RESPON ROLLER CVT KONVENSIONAL DAN ENERGI KINETIK FLYWHEEL Mochamad Edoward Ramadhan

1083

PM-048

PERANCANGAN ALAT BANTU TERAPI BERJALAN UNTUK PENDERITA LUMPUH KAKI Nuha Desi Anggraeni * , Iwan Agustiawan, dan Aldi Renaldi Nurzaman

1088

PM-049

PERANCANGAN POROS DAN MATA PISAU MESIN PENCACAH PLASTIK Alfan Ekajati Latief , Nuha Desi Anggraeni* , dan Asep Sulaeman

1095

PM-050

UJI UNJUK KERJA PENDORONG UTAMA AUTONOMOUS UNDERWATER VEHICLE (AUV): OPEN PROPELLER DAN DUCTED PROPELLER Muhammad Tadjuddin, Teuku Firsa, Syahriza dan Muhammad Iqbal

1101

Page 10: Full Proceeding SNTTM XV

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XV (SNTTM XV)

Bandung, 5-6 Oktober 2016

PM-050

Uji Unjuk Kerja Pendorong Utama Autonomous Underwater Vehicle (AUV): Open Propeller dan Ducted propeller

Muhammad Tadjuddin1, Teuku Firsa2, Syahriza dan Muhammad Iqbal3

1,2,3Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Teknik, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh, Indonesia

E-mail: [email protected]

Abstrak

wilayah laut Aceh memiliki banyak potensi sumber daya yang perlu dieksplorasi, dipelajari,

dan dilestarikan. Kegiatan ini memerlukan berarti cocok yang memiliki kemampuan untuk

membawa pengumpulan data dan alat observasi ke dasar laut. Salah satu cara yang dapat

melaksanakan pekerjaan ini adalah AUV (Autonomous Underwater Vehicle). AUV memiliki

kemampuan untuk menyelam tanpa kabel pendukung dari permukaan. Hal ini dapat diprogram

untuk melakukan tugas yang diperlukan dalam dasar laut. Salah satu bagian yang paling

penting dari AUV adalah sistem thruster, komponen yang menyediakan gaya dorong. Thruster

adalah perangkat mekatronika terdiri dari sumber daya (baterai), motor controller, motor listrik,

dan baling-baling sebagai komponen kekuatan utama. Kesalahan dalam desain thruster akan

mengakibatkan kegagalan AUV, dengan demikian desain thruster sangat penting dalam sebuah

unit AUV. Dalam makalah ini, ditunjukkan setup pengujian dua jenis thruster AUV, yaitu

thruster dengan open propeller dan ducted propeller. Pengukuran meliputi gaya dorong, momen

puntir pada konsumsi daya listrik tertentu. Dari pengujian diketahui bahwa momen puntir pada

thruster ducted propeller lebih kecil 12%, sedangkan untuk gaya dorong thruster dengan open

propeller menunjukkan kemampuan yang lebih besar sehingga 14%. Penggunaan AUV untuk

jarak yang jauh dan dengan kecepatan yang lebih tinggi lebih disarankan untuk mengunakan

thruster dengan sistem open propeller, sedangkan untuk desain AUV yang lebih mementingkan

stabilitas body lebih disarankan untuk menggunakan jenis thruster dengan ducted propeller.

Kata kunci: AUV, Thruster, Open propeller, Duckted propeller, Gaya dorong, Momen Puntir

Pendahuluan

Kawasan perairan laut Aceh

sangatlah indah,daya akan biota laut dan

potensial untuk pariwisata. Dengan

demikian kekayaan laut Aceh menjadi

begitu menarik untuk diteliti dan

dieksplorasi. Dengan berkembang

teknologi maka kegiatan ekplorasi,

monitoring dan survey bawah laut dapat

dilakukan dengan menggunakan

Autonomous Underwater Vehicle (AUV)

yaitu kendaraan bawah laut tanpa awak

yang dapat membawa instrument survey

dan bekerja secara otomatis [2,3].

Belakangan ini pengembangan teknologi

AUV begitu pesat dilakukan baik dari

kalangan industri ataupun universitas

dengan dana penelitian yang besar. Di

dalam AUV sendiri terdapat beberapa

komponen utama yang teknologinya terus

dikembangkan, misalnya instrumentasi,

data aquisisi, material hingga sistim

mekatronik. Makalah ini difokuskan pada

salah satu bagian utamanya yaitu pada

sistem pendorong (thruster). Pengujian

yang dilakukan adalah pada dua jenis

thruster, yaitu theruster dengan propeller

terbuka dan thruster dengan menggunakan

selubung (duct) dapat dilihat pada gambar

1. Pengujian ini dilakukan untuk

mengetahui berapa besar perbedaan

komponen thrust force (gaya dorong) dan

komponen momen pada badan sebagai

reaksi terhadap putaran baling baling.

Sistem Referensi Pada AUV

1101

Page 11: Full Proceeding SNTTM XV

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XV (SNTTM XV)

Bandung, 5-6 Oktober 2016

PM-050

Sistem referensi adalah dari perspektif

mana sebuah AUV di observasi. Sebagai

kendaraan yang melayang dalam air,

(a) (b)

Gambar 1. Thruster (a), Open propeller,

(b) Ducted Propeller

AUV memiliki enam derajat kebebasan

(degree of freedoms/DOF), tiga axis

koordinat X,Y, dan Z dan satu kordinat

putar kada ketiga aksis yaitu yaw, pitch dan

Roll. Seperti pada gambar 2. berikut.

ZY

l

y

f

Tf X

Gambar 2. Sistem Koordinat AUV dengan

6 DOF

X dan Y adalah axis dua dimensi pada

bidang horizontal. Arah rolling pada sumbu

X berhubungan langsung dengan momen

puntir yang di sebabkan oleh putaran baling

baling. Pada sebagian disain thruster juga

ada yang dilengkapi dengan rudder

(pengarah) supaya AUV dapat melakukan

maneuver [5]

AUV yang didesain dan dibuat akan

memiliki karakteristik hydrodynamic

tersendiri. Karakteristik ini dapat diketahui

dengan simulasi CFD (Computational Fluid

Dynamic) [6], dan juga dengan experiment.

Adapun pengujian AUV dilaksanakan

dengan menggunakan towing tank yaitu

kolam ataupun tangki berisi air yang dibuat

dibuat khusus untuk pengujian

hydrodynamik [1]. Dimana towing tank

memiliki sensor-sensor sesuai dengan

rencana teknis pengujian. Sensor dapat

berupa sensor gaya (force sensor) atau

tekanan (pressure sensor) dan lain lain.

Gaya dorong (thrust force)

Gaya dorong dari thruster AUV

digunakan untuk menghitung kecepatan

jelajah. Serta daya yang diperlukan. Dapat

diketahui melalui pers. 1-3 berikut

𝐹𝑑 =1

2𝜌 𝐴 𝑐𝑑𝑣

2 (1)

Dimana Fd adalah gaya dorong merupakan

perkaian dari densitas fluida 𝜌, luas

penampang A, coefisien drag cd dan

kecepatan v.

Sehingga daya P yang diperlukan AUV

untuk mencapai suatu kecepatan tertentu

adalah:

𝑃 = 𝐹𝑑𝑣 (2)

Torsi Propeller

Torsi pada propeller akan terjadi saat

propeller berputar. Apabila bropeller

berputar ke suatu arah maka badan AUV

akan berputar kearah yang berlawanan. Hal

ini akan mengakibatkan AUV harus

mempertahankan posisinya untuk

kestabilan. Karena torsi yang membuat

bodi AUV terpuntir.

Power sendiri berhubungan dengan torsi

yang terjadi sebagaimana persamaan

berikut.

𝑃 = 2𝜋𝑄𝑛 (3)

Dimana Q adalah torsi yang terjadi dan n

adalah kecepatan putaran.

Setup Pengujian

Pengujian lab yang telah laksanakan

menggunakan dua jenis thruster, yang

1102

Page 12: Full Proceeding SNTTM XV

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XV (SNTTM XV)

Bandung, 5-6 Oktober 2016

PM-050

pertama menggunakan thruster dengan

propeller terbuka (Gambar 1.a) dan

theruster dengan propeller berselubung

(Gambar 1.b). Pada Ganbar 3 ditunjukkan

setup pengujian thruster denga propeller

terbuka. Thruster yang berbentuk silinder

diletakkan pada tempat yang dibuat khusus

sehingga dapat bebas bergerak kebalakang

dan dapat berputar pada dudukan yang

terbuat dari ball bearing. Pada bagian

belakang terdapat load cell dua axis. Load

cell digunakan untuk mengukur gaya

dorong arah sumbu x dan gaya puntir atau

torsi.

Gambar. 3 Thruster yang untuk pengujian

Apabila motor pada thruster dihidupkan

maka thruster akan terdorong kebelakang

dan menekan sensor.

Motor pada thruster adalah motor DC

12V dengan daya maksimum 160watt.

Pengukuran daya pada sistem ini juga

dilakukan secara simultan. Daya ini

merupakan daya listrik yang dikonsumsi

oleh thruster. Pengukuran daya

menggunakan watt meter DC.

Hasil pengukuran

Data yang dikumpulkan pada experimen

yaitu, daya listrik input, torsi, dan gaya

dorong. Adapun data hasil pengukuran

dapat dilihat pada gambar 4 dan 5. Gambar

4. adalah grafik yang menunjukkan

perbandingan besarnya torsi yang terjadi

pada open propeller dan pada ducted

propeller. Terlihat bahwa torsi open

thruster adalah lebih besar.

Gambar 4. Torsi pada thruster AUV

Pada gambar 5. ditunjukkan hasil

pengukuran besarnya gaya dorong pada

thruster. Gaya dorong yang hasilkan oleh

thruster pada suatu input daya listrik

tertentu. Perbandingan juga diambil untuk

thruster dengan open propeller dan ducted

propeller. Dapat dilihat bahwa terjadi

perbedaan besar gaya dorong dimana open

propeller memiliki daya dorong yang lebih

besar.

Gambar 5. Gaya dorong pada open

propeller dan ducted propeller.

Kesimpulan dan Saran

Pengujian thruster telah dilaksanakan

dan hasinya antara lain dapat disimpulkan

bahwa Gaya dorong pada open propeller

terlihat leih besar 12% dibandingkan

dengan ducted propeller. Torsi open

propeller lebih besar rata rata 14%. Pada

open propeller. Untuk menghindari dan

mempermudah pengaturan stabilitas

kendali AUV maka disarankan

bearing

Load cell

motor

1103

Page 13: Full Proceeding SNTTM XV

Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XV (SNTTM XV)

Bandung, 5-6 Oktober 2016

PM-050

menggunakan ducted propeller karena

memiliki torsi yang lebih kecil, sehingga

hull AUV akan menerima momen puntir

yang lebih kecil. Sedangkan apabila suatu

desain AUV lebih mengutamakan

kecepatan untuk mencapai tujuan tertentu

maka disarankan menggunakan open

thruster dimana akan memiliki efisiensi

daya listrik terhadap gaya dorong yang

lebih baik.

Ucapan Terimakasih

Dengan adanya makalah ilmiah ini para

penulis mengucapkan terimakasih pada

Ristekdikti dengan hibah penelitian Hibah

Bersaing tahun 2016

Daftar Pustaka

[1]. A.Owen, Tow Tank testing of a

Tandem Hydrofoil Array, Journal of

Marine Engineering and Technology,

No. A11, 2008

[2]. Alexander V., Inzartsev. P., Under

water Vehicles, In-Tech, Croatia, 2009

[3]. Arshad, M.R., Radzak, M.Y., Design

and development of an autonomous

underwater vehicle test-bed (USM-

AUVI), 8th International Conference

on Automation Robotics Control and

Vision, ICARCV 2004,Vol.1

[4]. Byron, J.; Tyce, R.; Designing a

Vertical / Horizontal AUV for Deep

Ocean Sampling, Proceding on Asia

Pacific OCEANS 2007

[5]. Kumar,C.S.; Sen, D.; Dasgupta, A,.

Test-bed for Navigation and Control of

a Thruster based AUV, Proceding on

Asia Pacific OCEANS2006

[6]. Phillips, A.B., Turnock, S.R. and

Furlong, M., The use of computational

fluid dynamics to aid cost-effective

hydrodynamic design of autonomous

underwater vehicles, Proceedings of

the Institution of Mechanical

Engineers, Part M: Journal of

Engineering for the Maritime

Environment, 224, (4), 239-254, 2010

1104