12
FRAKTURA OS METACARPUS / OS METATARSUS Causa Fraktura adalah perubahan tata letak tulang karena patahnya tulang metacarpus atau metatarsus. Menurut Bleby J dan bishop G (2003) fraktur adalah patahnya tulang, yang biasanya dialami hewan kecil akibat kecelakaan, terjatuh dan luka. Fraktura bisa disebabkan oleh berbagai faktor seperti trauma, tumor, dan ricketsia. Tulang memiliki bahan yang mempunyai daya elastisitas, sehingga jika trauma lebih besar daripada daya elastisitasnya maka akan terjadi fraktura. Menurut Parker (2004). Fraktura sering terjadi pada tulang panjang (os femur, os humerus, os tibia dan os fibula). Dan pada tulang pendek atau pipih juga bisa terjadi (os mandibula, os vertebrae, os pelvis, tengkorak dan digit). Fraktur pad metacarpus merupakan kejadian yang tidak umum. Bagian yang biasa terjadi fraktur yaitu bagian distal sekitar 5 cm. Secara umum tulang yang retak / patah tidak dapat mengalami persembuhan total seperti pada otot. Jika terjadi persembuhan, tulang tersebut tidak akan mengalami persambungan tetapi akan membentuk “callus”. Kausa fraktur Trauma fisik langsung 75% - 80 % akibat tabrakan dan jatuh dari tempat ketinggian. Trauma fisik langsung karena jatuh berulang – ulang pada hewan pacuan Gejala klinis Gejala klinis pada hewan yang mengalami fraktura os metacarpus / metatarsus adalah kadang disertai adanya fibris, terjadi perubahan pada susunan anatomis tulang, akan menimbulkan rasa sakit apabila disentuh bagian yang sakit, adanya kebengkakan (akibat adanya peradangan), terjadi panas lokal (panca radang), terdapat bunyi krepitasi, dan adanya gangguan fungsional dari metacarpal dan metatarsus.

Fraktura Os Metacarpus-metatarsus

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fraktur

Citation preview

Page 1: Fraktura Os Metacarpus-metatarsus

FRAKTURA OS METACARPUS / OS METATARSUS

Causa

Fraktura adalah perubahan tata letak tulang karena patahnya tulang metacarpus atau

metatarsus. Menurut Bleby J dan bishop G (2003) fraktur adalah patahnya tulang, yang

biasanya dialami hewan kecil akibat kecelakaan, terjatuh dan luka. Fraktura bisa disebabkan

oleh berbagai faktor seperti trauma, tumor, dan ricketsia. Tulang memiliki bahan yang

mempunyai daya elastisitas, sehingga jika trauma lebih besar daripada daya elastisitasnya

maka akan terjadi fraktura. Menurut Parker (2004). Fraktura sering terjadi pada tulang panjang

(os femur, os humerus, os tibia dan os fibula). Dan pada tulang pendek atau pipih juga bisa

terjadi (os mandibula, os vertebrae, os pelvis, tengkorak dan digit). Fraktur pad metacarpus

merupakan kejadian yang tidak umum. Bagian yang biasa terjadi fraktur yaitu bagian distal

sekitar 5 cm. Secara umum tulang yang retak / patah tidak dapat mengalami persembuhan total

seperti pada otot. Jika terjadi persembuhan, tulang tersebut tidak akan mengalami

persambungan tetapi akan membentuk “callus”.

Kausa fraktur

� Trauma fisik langsung 75% - 80 % akibat tabrakan dan jatuh dari tempat ketinggian.

� Trauma fisik langsung karena jatuh berulang – ulang pada hewan pacuan

Gejala klinis

Gejala klinis pada hewan yang mengalami fraktura os metacarpus / metatarsus adalah

kadang disertai adanya fibris, terjadi perubahan pada susunan anatomis tulang, akan

menimbulkan rasa sakit apabila disentuh bagian yang sakit, adanya kebengkakan (akibat

adanya peradangan), terjadi panas lokal (panca radang), terdapat bunyi krepitasi, dan adanya

gangguan fungsional dari metacarpal dan metatarsus.

Page 2: Fraktura Os Metacarpus-metatarsus

Diagnosa

Presentasi klinis

Untuk mendiagnosa fraktura os metacarpus / metatarsus. Maka yang harus diperhatikan

adalah signalement, anamnese dari hewan tersebut untuk mengetahui kejadian pada hewan

yang menyebabkan adanya fraktura, secara umum biasanya dari trauma (anjing dengan fraktura

sesamoid yang memiliki sejarah sebelumnya lameness acute yang terhenyak berulang kali) dan

harus memperhatikan gejala klinisnya. Diagnosa dapat dilakukan dengan cara inspeksi dan

palpasi pada daerah yang diperkirakan terjadinya fraktura

Radiografi

Hewan memiliki banyak tulang yang tidak stabil pada os metacarpus / metatarsus. Maka

pada derah ini sering mengalami fraktura. Radiografi meliputi lateral dan caudocranial meluas

dari carpus atau tarsus dan berakhir di digit. Untuk mengembalikan tulang pada posisinya dan

menstabilkan fraktura maka diperlukan peneguhan diagnosa yaitu dengan melakukan X-ray

(Rontgen). Menurut Ticer J W (1975), pengambilan gambar X-ray pada metacarpus dilakukan

dengan posisi lateral recumbency (mediolateral). Gelombang X-ray dipusatkan pada bagian

proximal kedua atau ketiga os metacarpus / metatarsus. Posisi lainnya adalah anteroposterior.

Page 3: Fraktura Os Metacarpus-metatarsus

Gambar 1 (a) Gambaran Roentgen Fraktura os metatarsus pada kuda (b) fraktura setelah pemasangan pin (Denny 1989)

Setelah dilakukan rontgen maka fraktura tersebut dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Berdasarkan trauma

♦ Fraktura osseum direkta, yaitu fraktura yang langsung pada tulang tempat

terjadinya trauma.

♦ Fraktura osseum indirekta, yaitu fraktura yang berbeda lokasinya dengan

tempat trauma.

2. Berdasarkan arah frakturanya

♦ Fraktura os sagital, yaitu fraktura yang memanjang searah dengan posisi

tulang.

♦ Fraktura os obliqus, yaitu fraktura yang arahnya miring.

♦ Frakturaos tranversal, yaitu frakturabyang arahnya mendatar.

Page 4: Fraktura Os Metacarpus-metatarsus

♦ Fraktura spiral, yang bentuknya memutar pada tulang.

♦ Fraktur T, yaitu fraktura yang bentuknya seperti huruf T.

♦ Fraktur V, yaitu fraktura yang arahnya seperti huruf V.

3. Berdasarkan pembungkusnya

♦ Fraktura cum complita (open fraktura) yaitu fraktura yang diikuti oleh

kerobekan dan kerusakan komponen lainnya. Misalnya kulit dan otot

pembungkusnya.

♦ Fraktura os incomplita (close fraktura), yaitu fraktura yang tidak diikuti oleh

kerusakan komponen lainnya.

4. Berdasarkan model patahnya

♦ Fraktura os complita, yaitu seluruh tulang patah.

♦ Fraktura os incomplita yaitu hanya sebagian tulang yang pecah.

5. Berdasarkan fragmen yang pecah

♦ Fraktura os simplek, yaitu fraktura yang membentuk dua fragmen.

♦ Fraktura os multipleks, fraktura yang membentuk lebih dari dua fragmen.

Fraktura ini terbagi dua yaitu, fraktura os conguosata (fragmen yang

ukurannya masih besar) dan fraktura os comunitiva yaitu, fragmen yang

pecah menjadi ukuran yang kecil (hancur).

6. Berdasarkan arah fragmen (posisi, letak, dislokasio)

♦ Fraktura os dislokasio ad exim / axis yaitu kedua patahan tulang membentuk

sudut.

♦ Fraktura os dislokasio ad lotus / ad longitudinum yaitu kedua tulang satu arah

(tidak membentuk sudut).

Os metacarpus / os metacarpal nomor dua sampai lima, dari medial ke lateral. Biasanya

os metacarpal / os metatarsus ketiga dan os metacarpus / os metatarsus keempat. Fraktura

condylar dari metacarpal ketiga dan metatarsal keempat sering terjadi pada hewan balapan.

Klinis dan radiografi diutamakan pada fraktura ini. Maka fraktura dibagi empat kelompok :

1. Fraktura condylar inkomplit

2. Fraktura lateral condylar tidak pindah komplit

3. Fraktura lateral condylar pindah komplit dibagi dua :

♦ Fraktura lateral berpindah tempat dari condylar.

♦ Fraktura proximal dan lateral berpindah tempat dari condylar

Page 5: Fraktura Os Metacarpus-metatarsus

4. Fraktura longitudinal, kejadian ini biasanya dimulai pada permukaan art

condylar medial dan menyebar p

Gambar 2 (1) fraktura condylar inkomplit (2) frakturalateral pindah condylar tidak komplit (3) fraktura lateral pindah komplit (4) fraktura longitudinal

Terapi

Pendekatan anatomi

Titik tumpu terjadi pada daerah digit III dan digit IV . Bagian superficial dorsal

metacarpus atau metatarsus ada pembuluh darah arteri di atas telapak. Tendo extensor

berperan pada daerah kaki bagian bawah. Tendon

metatarsus yang terdapat pembuluh darah

plantar dari digit. Ada sedikit jaringan lunak menutupinya, dan tulang serta persendian dapat

dipalpasi dengan mudah.

Fraktura longitudinal, kejadian ini biasanya dimulai pada permukaan art

condylar medial dan menyebar pada bagian proximal.

Gambar 2 (1) fraktura condylar inkomplit (2) fraktura lateral pindah condylar tidak komplit (3) fraktura lateral pindah komplit (4) fraktura longitudinal (Denny 1989)

Titik tumpu terjadi pada daerah digit III dan digit IV . Bagian superficial dorsal

metacarpus atau metatarsus ada pembuluh darah arteri di atas telapak. Tendo extensor

kaki bagian bawah. Tendon superficialis bagian dalam metacarpus dan

metatarsus yang terdapat pembuluh darah arteri dan vena terdapat pada bagian palmar atau

plantar dari digit. Ada sedikit jaringan lunak menutupinya, dan tulang serta persendian dapat

Fraktura longitudinal, kejadian ini biasanya dimulai pada permukaan articular dari

Titik tumpu terjadi pada daerah digit III dan digit IV . Bagian superficial dorsal

metacarpus atau metatarsus ada pembuluh darah arteri di atas telapak. Tendo extensor

superficialis bagian dalam metacarpus dan

arteri dan vena terdapat pada bagian palmar atau

plantar dari digit. Ada sedikit jaringan lunak menutupinya, dan tulang serta persendian dapat

Page 6: Fraktura Os Metacarpus-metatarsus

Metode dalam penanganan fraktura

1) Reposisi tanpa operasi

� Pemasangan GIPS (GYBSONA).

� SPALK (upih)

� Thomas Splint

2) Reposisi dengan operasi

� KIRSCHER SPLINT

� BONE PLATE

� BONE PINNING (INTERMEDULLARY PIN)

� PROSTHESIS INSERTID (Stainles Steel Screw)

� Bone Wire

� Kombinasi dengan Metode 1 - 5

3) Solusi Akhir

� Amputasi

� Euthanasia

Tindakan medis yang dapat diberikan pada penanganan fraktura contohnya adalah

pemasangan spalk dan bone pinning (intermedullary pin).

Prosedur Pemasangan Spalk

Sebelum pemasangan spalk hewan harus dianastesi, setelah hewan teranestesi, spalk

yang berupa pelepah pinang diletakkan memanjang dari digit hingga sepertiga Os radius

dengan menyesuaikan bentuk anatomi ekstremitas. Kapas diletakkan diantara digit, berguna

sebagai bantalan saat dilakukan pembalutan pada bagian yang telah dilapisi palepah pinang

tersebut. Penggunaan pelepah pinang dimaksudkan untuk memfiksir os metacarpus / os

metatarsus yang mengalami fraktura. Teknik ini disebut juga pembidaian.

Prosedur Pemasangan Pin

Preparasi dan Posisi

Preparir pada bagian distal tungkai sirkumferentially dari bahu atau persendian ke jari –

jari. Posisi hewan dorsal rekumbensi untuk fleksibilitas yang baik. Arahkan tungkai keluar dari

posisi menggantung untuk mengikuti manipulasi maximal selama operasi. Preparir humerus

bagian proximal atau proximal tibia sebagai daerah donor untuk cancellous bone harvest.

Page 7: Fraktura Os Metacarpus-metatarsus

Pendekatan

Sayat kulit dan jaringan subkutan pada dorsal permukaan salah satunya di garis tengah

(untuk fraktur tulang III dan tulang keempat) atau langsung dia atas tulang yang fraktur.

kembali tendon extensor dan liga

(gambar A).

Gambar 3 Pendekatan fraktura

Reduksi

Angkat fraktura transversal ke posisinya, pertahankan reduksi dengan implant. Gunakan

tang reduksi yang tajam untuk mengurangi dan mempertahankan posisi fraktur oblique.

Stabilisasi

Atur fraktura tranversal yang sederhana (oblique sangat pendek) pada anjing kecil atau

muda dan kucing dengan pin intramedullary. Gunakan bor dengan kecepatan tinggi

memperluas celah pada distal dorsal permukaan dari tulang yang m

B) tumpulkan ujung dari pin untuk mencegah penetrasi dari cortek yang berlawanan dan pin

digerakkan melalui celah dan ke proximal melintasi garis fraktur

segmen tulang bagian proximal. Belokkan ujung distal dari pin untuk mencegah perpindahan

dan untuk memudahkan pelepasan. Ulangi prosedur untuk metacarpus III dan IV atau

Sayat kulit dan jaringan subkutan pada dorsal permukaan salah satunya di garis tengah

(untuk fraktur tulang III dan tulang keempat) atau langsung dia atas tulang yang fraktur.

kembali tendon extensor dan ligament dari permukaan dorsal kaki untuk melihat fraktura

Pendekatan fraktura (Johnson 2005)

Angkat fraktura transversal ke posisinya, pertahankan reduksi dengan implant. Gunakan

duksi yang tajam untuk mengurangi dan mempertahankan posisi fraktur oblique.

tranversal yang sederhana (oblique sangat pendek) pada anjing kecil atau

muda dan kucing dengan pin intramedullary. Gunakan bor dengan kecepatan tinggi

memperluas celah pada distal dorsal permukaan dari tulang yang mengalami fraktura. (gambar

umpulkan ujung dari pin untuk mencegah penetrasi dari cortek yang berlawanan dan pin

digerakkan melalui celah dan ke proximal melintasi garis fraktura untuk menempatkan didalam

segmen tulang bagian proximal. Belokkan ujung distal dari pin untuk mencegah perpindahan

dan untuk memudahkan pelepasan. Ulangi prosedur untuk metacarpus III dan IV atau

Sayat kulit dan jaringan subkutan pada dorsal permukaan salah satunya di garis tengah

(untuk fraktur tulang III dan tulang keempat) atau langsung dia atas tulang yang fraktur. Tarik

ment dari permukaan dorsal kaki untuk melihat fraktura

Angkat fraktura transversal ke posisinya, pertahankan reduksi dengan implant. Gunakan

duksi yang tajam untuk mengurangi dan mempertahankan posisi fraktur oblique.

tranversal yang sederhana (oblique sangat pendek) pada anjing kecil atau

muda dan kucing dengan pin intramedullary. Gunakan bor dengan kecepatan tinggi untuk

engalami fraktura. (gambar

umpulkan ujung dari pin untuk mencegah penetrasi dari cortek yang berlawanan dan pin

uk menempatkan didalam

segmen tulang bagian proximal. Belokkan ujung distal dari pin untuk mencegah perpindahan

dan untuk memudahkan pelepasan. Ulangi prosedur untuk metacarpus III dan IV atau

Page 8: Fraktura Os Metacarpus-metatarsus

metacarpus III dan IV (gambar C). untuk anjing yang lebih tua atau besar atau hewan atlet

gunakan plate atau sekrup (atau keduanya untuk mencapai stabilitas fraktura). Fraktura oblique

atau avulsion yang stabil dengan sekrup yang tertinggal (gambar D1). Lag bisa digunakan

sekrup untuk membantu perbaikan. Fraktura tranversal metaphisial distal yang stabil dengan

veterinary T plate (gambar D2). Dengan dynamic compression plate atau veterinary cuttable

plate (gambar D2). Penggunaan (pemasangan) pin didaerah intramedullary harus diperhatikan

karena akan menggangu pergerakannya. Tendo extensor akan menjadi pelindung.

Gambar 4 Pemasangan pin (Johnson 2005)

Evaluasi Postoperative

Radiografi digunakan untuk mengevaluasi reduksi dari fraktur dan penempatan implant.

Postoperative

Fiksasi akan dilakukan dengan menggunakan gips (membalut dengan bebat bagian

yang mengalami fraktura) selama 6 – 8 minggu agar hewan tidak banyak bergerak sehingga

tulang yang patah dapat disembuhkan. Radiografi dilakukan lagi selang waktu 6 minggu sampai

fraktur sembuh.

Page 9: Fraktura Os Metacarpus-metatarsus

Proses persembuhan fraktura :

1. Stadium perbarahan traumatic fisiologis.

♦ Darah membeku memenuhi ruang antara dan sekitar pinggir fraktura

♦ Infiltrasi sel endotel dan osteogenik dari periost

♦ Sel osteogenik berubah menjadi sel – sel osteoblast dan chondrioblast

sehingga lambat laun terbentuk jaringan ikat baru.

2. Stadium Regenerasi

♦ Callus sementara berangsur – angsur mengecil, konsistensinya mengeras

karena infiltrasi sel-sel osteoblast dan chondrioblast bertambah padat.

♦ Sehingga terbentuk jaringan osteoid dan disebut juga callus sekunder (callus

sekunder terjadi minggu kedua dan minggu ketiga).

3. Stadium konsolidasi

♦ Penyerapan kalsium (Ca) dan phosphor (P) dari darah sehingga

konsistensinya bertambah keras.

♦ Bersamaan proses ini juga terjadi persembuhan jaringan sekitar fraktur

termasuk termasuk di dalamnya otot – otot (minggu keempat sampai dengan

minggu keenam)

♦ Dalam waktu lebih kurang 2 bulan hewan mampu menumpukan kakinya.

♦ 6 bulan pasca fraktur persembuhan baru dapat mencapai persembuhan

sempurna.

Presentasi Klinis

Faktor penghambat persembuhan fraktura

� Rachitis

� Osteomalacia

� Osteodhystrophia

� Tumor ganas (osteogenic sarcoma)

� Senilitas

� Malnutrisi

� Osteoporosis

� Hipokalsemia

Page 10: Fraktura Os Metacarpus-metatarsus

Gangguan – gangguan terhadap persembuhan fraktura adalah :

1. Gerakan gerakan fragmen

Callus akan tumbuh baik jika tidak terjadi gerakan. Gerakan – gerakan fragmen bisa

menimbulkan keadaan dimana callus menjadi licin dan bisa digerakan seolah ada

persendian baru ( neoarthrosis atau pseudoarthrosis ).

2. Callus akan tumbuh dengan baik bila dalam fraktur tidak ada benda asing. Karena benda

asing dapat mengiritir callus misalnya pada fraktura multiplex dan komplikata. Pada

fraktura komplikata ada kotoran masuk dapat menyebabkan infeksi pada fraktura,

sehingga proses persembuhan akan terganggu.

3. Gangguan nutrisi

Kurangnya vitamin A dan D menggangu penyerapan Ca dan P oleh tubuh, sehingga

Callus akan menjadi keras atau lemah terus menerus dan terjadi di jaringan ikat atau

lunak.

Perkiraan Hasil

Tulang sembuh biasanya 12 – 18 minggu. Hewan akan melakukan latihan sehingga

kembali berfungsi dengan baik, jika rekontruksi anatomi adalah sukses dan dapat

mempertahankannya.

Faktor – faktor yang mempengaruhi kecepatan persembuhan fraktura adalah

1. Umur

Pada hewan muda, lebih mudah terjadi fraktura karena komposisi tulangnya

belum kompak. Sedangkan pada hewan tua komposisi tulang sangat kompak

dan kuat sehingga lebih sulit atau sangat kecil kemungkinan terjadinya fraktura.

Umur memegang peranan penting dalam proses persembuhan fraktur osseum.

Hewan muda relative lebih cepat sembuh dibandingkan hewan tua. Karena pada

hewan muda memiliki banyak zat perekat sehingga proses persambungan lebih

cepat terjadi.

2. Tipe fraktura

3. Variasi individu

Page 11: Fraktura Os Metacarpus-metatarsus

Kecepatan persembuhan suatu fraktur pada hewan berbeda – beda. Hal ini

dipengaruhi oleh metabolisme dalam tubuh masing – masing individu.

4. Tempat terjadinya trauma, pada bagian otot yang kecil lebih cepat daripada

bagian otot yang besar.

5. Gizi yang baik pada hewan akan mempercepat proses persembuhan

6. Adanya komplikasi penyakit (banyaknya penyakit seperti ricket, malnutrisi,

osteomyelitis dan tumor) sehingga menyebabkan imunitas turun maka

persembuhannya akan lebih lama.

Page 12: Fraktura Os Metacarpus-metatarsus

Daftar Pustaka

Anonimous (2003) Patah Tulang. http://www.indonesiaindonesia.com/f/9874-patah-tulang/ [27 oktober 2008].

Bleby J Bishop G. 2003. The Dog’s Health from a to Z the Ultimate handy Guide For every Dog Owner. UK : A David & Charles Boob.

Birchard ST and Sherding RG. Saunders Manual of Small Animal Practice. 2nd edition. Philadelphia : WB Saunders Company.

Catatan kuliah Ilmu Bedah dan Terapi Umum, 1998. Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor.

Denny HR. 1989. Treatment of Equine Fracture. London : Wright

Fraser CM et al. 1986. The Merck Veterinary Manual. 5nd Edition. USA : Merck & Co Inc

Fossum TW et al. 2002. Small animal Surgery. 2nd edition. China : Mosby

Johnson Ann L. 2005. Atlas of Orthopedic Surgical Procedures of the Dog and Cat. USA : Elserier Inc.

Ticer JW. 1975. Radiographic Technique in Small Animal Practices. Kanada : WB Saunders Company.