Upload
meidita-aulia-danus
View
248
Download
18
Embed Size (px)
Citation preview
A. JUDUL : Laporan Praktikum Subkelas Rosiidae
B. TUJUAN :
1. Untuk menemukan ciri-ciri familia – familia dalam subkelas Rosidae
2. Untuk menentukan tingkat kemajuan/keprimitifan antar familia dalam
subkelas Rosidae
3. Untuk membandingkan tinkay kemajuan/keprimitifan antara subkelas
Magnoliidae, Hammamelidae, dan Caryophillidae, subkelas Dilleniidae,
dan subkelas Rosidae.
C. TINJAUAN PUSTAKA
Subclass Rosidae merupakan tumbuhan dikotiledon dengan polen
binukleat atau kadang-kadang trinukleat. Ginesium bertipe apokarp pada
Fabales, Proteales, dan beberapa Rosales, kadangkala bertipe sinkarp.
Kedudukan Ovarium bervariasi ada yang superum dan ada yang inferum.
Plasentanya juga berfariasi tapi pada umumnya aksilar (Tim Dosen Botani
Phanerogamae, 2012).
Subclass Rosidae terdiri dari 18 ordo, 115 Familia dan anggotanya sekitar
58.000 species. Subclass ini merupakan Subclass terbesar pada Angiospermae
dalam hal jumlah Familia dan speciesnya. Ke 18 ordo tersebut diantaranya
adalh Rosales, Fabales, Myrtales, Proteales, Pododstales, Haloragales,
Myrtales, Rhizophotales, Cornales, Santales, Rafflesiales, Cetastrales,
Euphorniales, Rhamnales, Linales, Polugonales, Sapindales, Geraniales dan
Apiales. Dari ke 18 Ordo tersebut ada 5 ordo yang paling besar yaitu Fabales
(14.000 species), Myrtales (9.000 species), Euphorbiales (7.600 species),
Rosales (6.000 species) dan Sapindales (5.400 species). Dari ke 5 ordo besar
tersebut dipilih 9 Familia terpilih yaitu Mimosaceae, Caesalphiniaceae,
Fabaceae, Myrtacae, Euphorbiaceae, Rosaceae, Anacardiaceae, Rutaceae dan
Apiaceae. Berikut uraian mengenai 9 Familia tersebut.
1. Mimosaceae
Bunga banci yang aktinomorf, mempunyai mahkota berjumlah 4-5
yang berlekatan dan mahkota terdiri atas daun-daun mahkota yang sama
jumlahnya dan bebas satu sama lain. Benang sari 2 kali lipat jumlah daun
mahkota atau banyak, tangkai sari bebas atau berlekatan. Bunga-bunga itu
kebanyakan berangkai dalam bunga majemuk berbentuk bongkol yang
seringkali tampak seperti satu bunga saja. Bakal buah superum, beruang
satu, bakal biji dalam 2 baris atau pada dinding bakal buah. Buah
merupakan polong yang bila masak menjadi kering dan terputus-putus
menjadi beberpa bagian. Biji dengan sedikit atau tanpa endosperm
(Tjitrosoepomo, 1988).
2. Caesalpiniaceae
Hampir semua species dari Familia ini berupa pohon atau perdu, dan
daunnya hampir semua menyirp atau menyirip ganda jarang atau tidak ada
yang beranak daun 1 atau tunggal. Bunga seperti kupu-kupu dan ke-5 daun
bunganya bebas. Benang sari berjumlah 10 jarang lebih, biasanya bebas
atau berlekatan satu sama lain dengan berbagai macam tipe. Buahnya buah
polong yang jika masak menjadi kering dan pecah. Biji dengan endosperm
tipis atau tanpa endosperm, lembaga besar saja (Tjitrosoepomo, 1988).
3. Fabaceae
Famili mencakup herba, semak, pohon dan tanaman merambat di
seluruh dunia, terutama hutan hujan tropis. Biji berkeping dua
(dikotiledon). Pada umumnya berdaun majemuk berpasangan atau
berseling, terdapat daun penumpu. Bunga berkelamin biseksual dalam
karangan yang berbeda, kelopak bunga bersatu, mahkota umumnya
berbentuk kupu-kupu dengan jumlah helaian 5. Semua tumbuhan anggota
suku ini memiliki satu kesamaan yaitu buahnya berupa polong. Dapat
digunakan sebagai bahan makanan, minuman, bumbu masak, zat pewarna,
pupuk hijau, pakan ternak dan bahan pengobatan (Darman, 2011).
4. Myrtaceae
Pohon atau perdu dengan daun tunggal berslang berhadapan,
kebanyakan tanpa daun penumpu. Bunga kebanyakan banci, kelopak dan
mahkota masing-masing terdiri atau 4-5 dan jumlah daun mahkota yang
sama yang kadang-kadang berlekatan atau tidak terdapat. Benang sari
banyak , kadang-kadang berkelompok berhadapan dengan daun-daun
mahkota, mempunyai tangkai sari dengan warna yang cerah yang kadang
menjadi bagian bunga yang menarik. Bakal buah inferum dengan satu
tangkai putik, beruang 1 sampai banyak, dengan 1-8 bakal biji dalam tiap
ruangnya. Buah bermacam-macam, pada ujung masih tampak jelas
kelopak yang tidak gugur. Biji dengan sedikit atau tanpa endosperm
(Tjitrosoepomo, 1988).
5. Euphorbiaceae
Tumbuhan berupa herba, semak, pohon, seringkali bergetah. Daun
umumnya tunggal, letaknya berseling. Bunga biasanya kecil, bersimetri
banyak, uniseksual, seringkali monoecius, yang tersusun sebagai bunga
majemuk. Periantium kelipatan 5 dalam satu atau dua seri, atau dapat juga
mereduksi. Stamen satu sampai banyak. Ovarium berlokuli 3, ovula satu
atau dua dalam tiap lokulus, dengan posisi menggantung (pendulus) dan
menunduk (anatropus), milkropil biasanya tertutup oleh karunkula, stilus
berjumlah 3 masing-masing terdiri dari dua lobi. Buah bervariasi
ummumnya menjadi desihen atau sizokarp (terdiri dari 3 loksi) dengan 3
atau 6 biji yang memiliki endosperma (Darman, 2011).
6. Rosaceae
Tumbuhan berupa semak jarang berupa herba. Daun tunggal,
majemuk, berseling dan stipula. Bunga seringkali biseksual, bersimetri
banyak dan periginius. Kalliks berbentuk tabung berlobi 5, petal 5 buah
dan petal tampak menonjol dan berukuran besar. Benang sari banyak
melengkung ke dalam pada waktu kuncup (Darman, 2011).
Ovarium berkarpel satu atau banyak, ovula bebas, konatus atau
adnatus pada dasar bunga, ovula umumnya dua pada tiap ovarium, satu
stilus atau lebih. Buah berupa drupa, pome, atau aksene. Biji dengan
eendosperma sedikit atu tanpa endosperma.
7. Anacardiaceae
Tumbuhan biasanya berupa pohon, bergetah yang sifatnya kaustik dan
akan berubah hitam apabila bersentuhan dengan udara. Daun berseling dan
jarang berhadapan, tunggal atau majemuk. Bunga kecil, uniseksual,
panikula. Sepal dan petal berjumlah 5 kadang 3-7. Diskus berupa cincin.
Stamen Berasal dari dasar diskus, jumlahnya dua kali lipat jumlah petal,
beberapa steril. Ginesium terdiri dari satu sampai tiga karpel, ovarium
terdiri dari 1-3 lokuli, masing-masing dengna satu ovulum, biasanya satu
fertil dan lainnya steril. Stilus berjumlah 1-3. buah berupa drupa, kadang-
kadang bersayap yang merupakan petal yang menutup. Biji tidak
berendosperma (Darman, 2011).
8. Rutaceae
Berupa pohon atau semak, pada daunnya bersisik dan transparan yang
berisi minyak.. bunga dan daun beraroma keras. Daun berhadapan atau
berseling, seringkali majemuk. Bunga biasabya biseksual, bersimetri
banyak,. Sepal dan tepal masing masing berjumlah 4 buah dan 5 buah,
bebas dan konatus, dengan dua sampai banyak ovula, stilus bebes atau
konatus. Buah berupa beri kapsul atau Sizokarp. Biji dapat mengandung
endosperma (Darman, 2011).
9. Apiaceae
Tumbuhan berupa herba dengan batnag yang berongga, beraroma
segar. Daun berseling, kadang-kadang terbelah. Bunga biasanya biseksual,
bersimetri banyak, Bagiannya mempunyai kelipatan 5, tersusun dengan
bungan majemuk umbela. Stamen 5, antera versantilis. Karpela dua,
konatus, ovarium inferior, berlokuli dua, dengan masing-masing satu
ovulum dalam tiap lokulus, stilus dua. Buah sizokarp, merikarpnya
biasanya dengan 5 rusuk, kadang-kadang ditemukan kelenjar minyak
diantara rusuk. Biji mengandung endosperma berminyak.
Contoh : Apium graveoluns, seledri (Apium graveolens L.) adalah
sayuran daun dan tumbuhan obat yang biasa digunakan sebagai bumbu
masakan. Beberapa negara termasuk Jepang, Cina dan Korea
mempergunakan bagian tangkai daun sebagai bahan makanan. Di
Indonesia tumbuhan ini diperkenalkan oleh penjajah Belanda dan
digunakan daunnya untuk menyedapkan sup atau sebagai lalap.
Penggunaan seledri paling lengkap adalah di Eropa: daun, tangkai daun,
buah, dan umbinya semua dimanfaatkan. Seledri adalah terna kecil, kurang
dari 1m tingginya. Daun tersusun majemuk dengan tangkai panjang.
Tangkai ini pada kultivar tertentu dapat sangat besar dan dijual sebagai
sayuran terpisah dari daunnya. Batangnya biasanya sangat pendek. Pada
kelompok budidaya tertentu membesar membentuk umbi, yang juga dapat
dimakan. Bunganya tersusun majemuk berkarang, khas Apiaceae.
Buahnya kecil-kecil berwarna coklat gelap (Darman, 2011).
D. ALAT DAN BAHAN
1. Koran
2. Silet
3. Mikroskop binokuler
4. Spesimen tumbuhan :
Subclassis Rosiidae
i. Calliandra calothyrsus
ii. Bauhinia purpurea
iii. Erythrima sp.
iv. Psidium guajava
v. Euphorbia pulcherima
vi. Pyrus malus
vii. Mangifera indica
viii. Citrus aruantifolia
ix. Apium graveolens
E. CARA KERJA
1. Alat dan bahan disiapkan
2. Spesimen yang sudah tersedia diberi label
3. Spesimen diamati
4. Seriasi dilakukan berdasarkan karakteristik yang telah tersedia kemudian
hasilnya dicatat pada tabel skala filogeni.
5. Hasil seriasi dijumlahkan, kemudian akan diketahui tumbuhan yang paling
primitif hingga yang paling modern.
F. HASIL PENGAMATAN
No.
Karakteristik1. Caliandra calothyrsus
2. Bauhinia purpurea
3. Erythrima sp.4. Psidium
guajava5. Euphorbia pulcherima
6. Mangifera indica
7. Citrus aruantifolia
8. Pyrus malus9. Apium
graveolens
Ciri
Sko
r
Ciri
Sko
r
Ciri
Sko
r
Ciri
Sko
r
Ciri
Sko
r
Ciri
Sko
r
Ciri
Sko
r
Ciri
Sko
r
Ciri
Sko
r
1 Habitus Pohon 1 Pohon 1 Pohon 1 Pohon 1 Pohon 1 Pohon 1 Pohon 1 Pohon 1 Herba 5
2Pola Percabangan Simpodial 5 Simpodial 5 Simpodial 5 Simpodial 5 Simpodial 5 Simpodial 5 Simpodial 5 Simpodial 5 Simpodial 5
3 Jenis Daun Majemuk 5
Tunggal berbagi ada bakal pulvinus 4 Majemuk 5 Tunggal 1 Tunggal 1 Tunggal 1 Majemuk 5 Tunggal 1 majemuk 5
4 Duduk Daun Tersebar 1 Berseling 2 Tersebar 1Berhadapan-berseling
3,5 Tersebar 1 Tersebar 1 Terebar 1 Tesebar 1 Tersebar 1
5Pertulangan Daun
Craspedodromous 1
Actinododromous 3
Brachidodromous 2
Brachidodromous 2
Bravhidodromous 2
Brachidodromous 2
Brachidodromous 2
Brachidodrous 2
craspedodromous 2
6 Perbungaan Mejemuk 3 Majemuk 3 Majemuk 3 Majemuk 3 Majemuk 3 Majemuk 3 Majemuk 3 majemuk 3 majemuk 3
7Jenis Kelamin Biseksual 1 Biseksual 1 Biseksual 1 Biseksual 1 Biseksual 1 Biseksual 1 Biseksual 1 Biseksual 1 Biseksual 1
8Calix/ Corolla Bersatu 4 Lepas 2
Salah satu bersatu 2 Lepas 1
Tanpa perhiasan 5 Lepas 1
Salah satu bersatu 2 lepas 1 Bersatu 3
9 Stamen
Bagian dasar bersatu 3 Lepas 3
Bagian dasar bersatu 3
Banyak lepas-lepas 1
Bagian dasar bersatu 3 Lepas 1
Banyak dan lepas 1
Banyak dan lepas 1
Bagian dasar bersatu 3
10Pistillum (karpel)
Stigma satu 5
Stigma bercabang 4 Stigma satu 5 Stigma satu 5
Stigma bercabang 4 Stigma satu 5 Stigma satu 5
Syigma bercabang 4
Stigma bercabang 4
Tabel 1 Tabel seriasi subkelas Rosidae
11 Ovarium Superum 2 superum 2 Superum 2 Inferum 5Super Superum 1 Superum 2 Superum 2
Super superum 1 superum 2
12Simetri bunga
Actinomorf 1 zigomorf 5 Zigomorf 5 Actinomorf 1 Zigomorf 5 Actinomorf 1 Actinomorf 1 Aktinomorf 1
Aktinomorf 1
13Kelamin tumbuhan
Monoecious 1 Monoecious 1 Monoecious 1 Monoecious 1 Monoecoius 1 Monoecious 1 Monoecious 1 monoecious 1
monoecious 1
14Perlekatan karpel Sincarp 5 Sincarp 5 Sinkarp 5 Syncarp 5 Sincarp 5 Sincarp 5 Sinkarp 5 sinkarp 5 sinkarp 5
15 Jenis buah Tunggal 3 Tunggal 3 Tunggal 3 Tunggal 1 Tunggal 1 tunggal 5 Tunggal 3 Tunggal 3 tunggal 3
16Tipe plasenta Marginalis 1 Marginalis 1 Marginalis 1 Axilaris 3 Axilaris 4 Basalis 4 Axilaris 3 Axilaris 3 Axilaris
3
17Umur tumbuhan Tahunan 1 Tahunan 1 Tahunan 1 tahunan 1 Tahunan 1 Tahunan 1 Tahunan 1 tahunan 1
Kurang dari 1 tahun 5
Jumlah Skor 43 46 46 40,5 40 40 42 35 52
G. PEMBAHASAN
Hasil yang didapat dari teknik seriasi yang dilakukan terhadap ke
tujuh spesimen yang telah tersedia adalah sebagai berikut :
Calliandra calothyrsus = 43
Bauhinia purpurea = 46
Erythrima sp. = 46
Psidium guajava = 40,5
Euphorbia pulcherima = 40
Pyrus malus = 35
Mangifera indica = 40
Citrus aruantifolia = 42
Apium graveolens = 52
Dari total penghitungan yang dilakukan diatas, didapat bahwa
tumbuhan yang paling primitif adalah Pyrus malus dengan total skor 35
dan tumbuhan yang paling modern adalah Apium graveolens dengan total
skor 52. Ciri-ciri kemajuan Apium graveolens dibandingkan spesimen
lainnya ditunjukkan dari :
a. Habitus herba
Tumbuhan berhabitus herba umumnya berukuran kecil dengan
percabangan dekat ke tanah, dan akar yang menjalar secara lebar di
dalam tanah. Hal ini membuat tumbuhan berhabitus herba dapat
bertahan hidup lebih lama dibandingkan habitus lainnya.
b. Pola percabangan simpodial
Pola percabangan simpodial membuat Apium graveolens lebih kokoh
berdiri karena tidak hanya satu bagian saja yang menopang tubuhnya,
tapi banyak percabangan yang membantu menopang tegaknya
tumbuhan. Sehingga untuk bertahan hidup, pola percabangan
simpodial lebih kuat dibandingkan pola percabangan monopodial.
c. Jenis daun majemuk
Daun majemuk memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan
daun tunggal. Selain itu, rongga untuk masuk dan keluarnya angin lebih
banyak, sehingga sedikit kemungkinan daun rusak terkena angin.
d. Perlekatan karpel sincarp
e. Umur tumbuhan kurang dari 1 tahun, menunjukkan waktu regenerasi
tumbuhan yang terhitung cepat, sehingga tumbuhan tetap eksis.
H. JAWABAN PERTANYAAN
1. Dapatkah Anda menuliskan rumus bunga dari tumbuhan-tumbuhan
tersebut?
Jawab:
Calliandra calothyrsus =
Bauhinia purpurea =
Erythrima sp. =
Psidium guajava =
Euphorbia pulcherima =
Pyrus malus =
Mangifera indica =
Citrus aruantifolia =
Apium graveolens =
2. Dapatkah anda menemukan suatu kesamaan yang dimiliki oleh semua
specimen tersebut?
Jawab: Ya, dalam praktikum ditemukan beberapa persamaan namun hanya
sedikit yaitu semua spesimen memiliki pola percabangan yang simpodial,
perbungaan hampir semuanya majemuk, bunga kecil-kecil dan daun
tunggal serta memiliki buah tunggal yang termasuk kedalam buah drupa.
Serta walaupun bunga ada yang uniseksual namun semua tumbuhannya
merupakan tumbuhan berumah satu (monoeciuos).
3. Menurut anda, apakah alasannya sehingga tumbuhan-tumbuhan tersebut
dimasukan ke dalam satu subkelas?
Jawab: Karena tumbuhan-tumbuhan tersebut memiliki kesamaan dalam
beberapa karakteristiknya, seperti yang telah tercantum dalam tabel seriasi
ada beberapa karakteristik yang sama sehingga memiliki skor yang sama
pula. Selain itu jika dilihat secara anatomi, menurut literatur pollen pada
subclassis ini memilki pollen yang binukleat atau trinukleat.
4. Dapatkah anda menemukan perbedaan-perbedaan diantara spesimen-
spesimen tersebut sehingga mereka dipisahkan dalam familia yang
berbeda?
Jawab: Ya, dalam tabel seriasi tersebut menyebutkan karakteristik
tumbuhan dan ada beberapa karaktertistik yang hanyadimiliki oleh familia
tertentu baik yang mendapatkan skor tinggi ataupun rendah (menunjukkan
tingkat keprimitifan). Perbedaan tersebut menimbulkan suatu ciri khas
dari tiap spesimen sehingga dipisahkan ke dalam familia yang berbeda.
5. Dapatkah anda menemukan ciri setiap khas setiap familia?
Jawab:
Rosaceae : Perlekatan karpen apokarp, stamen banyak, bunga
termasuk bunga hypantium.
Caesalpineaceae : Jumlah stamen 2 kali jumlah sepal (10), buah
termasuk buah legum.
Anacardiaeae : Bunga majemuk dengan sistem perbungaan
malai/panikula, bunga kecil-kecil.
Myrtaceae : Kulit batangnya mudah mengelupas, kayu putih
corolla mudah lepas.
Mimosaceae : Bunga majemuk dengan perbungaan seperti
bonggol /capitulum, buah legum.
Euphorbiaceae : Uniseksual, bunga majemuk dengan perbungaan
disebut cyantium, memiliki nektar seperti bibir.
Rutaceae : Daun majemuk unifoliolatus, memilki kelnejar
minyak didaun dan memiliki duri yang merupakan modifikasi dari
stipula.
Fabaceae : Petal berbentuk seperti kupu-kupu, ada ala, carina,
vexillum, dan stamen tersusun secara diadelfus.
Apiaceae : Bunga majemuk dengan perbungaan umbella,
bunga aromatis.
6. Bagaimana urutan tingkat kemajuan/keprimitifan famili-famili tersebut?
Jawab: Berdasarkan skala filogeni dari data yang diperoleh, menunjukan
bahwa urutan tingkat kemajuan dalam subkelas Rosiidae dimulai dari
famili Rosaceae – Anacardiaceae – Euphorbiaceae – Myrtaceae –
Rutaceae – Mimosaceae – Caesalpineaceae – Fabaceae – Apiaceae.
7. Karakteristik apakah yang dimiliki oleh famili yang paling maju?
Jawab: Berdasarkan hasil seriasi, Familia Apiaceae merupakan famili yang
paling maju diantara famili-famili yang lain dalam subkelas Rosiidae.
Dalam praktikum ini, famili Apiaceae diwakili oleh Apium graveolens
(selendri) yang menunjukan skor paling tinggi (54). Ciri atau karakter
yang menunjukkan kemajuan pada famili Apiaceaee diantaranya habitus
herba (5), pola percabangan simpodial (5), jenis daun majemuk (5),
perlekatan karpel syncarp (5), dan umur tumbuhan kurang dari 1 tahun (5).
8. Berdasarkan skala filogeni yang anda gunakan, manakah dari 6 ordo
tersebut (Fabales, Myrtales, Euphorbiales, Rosales, Sapindales, dan
Apiales) yang paling maju tingkat perkembangannya? Mengapa? Dalam
hal apa ordo tersebut lebih maju dari yang lain?
Jawab: Berdasarkan hasil praktikum, dengan menggunakan tabel seriasi
diketahui bahwa familia yang paling maju adalah familia Apiaceae.
Familia ini merupakan salah satu familia yang termasuk kedalam ordo
Apiales. Jadi, ordo yang paling maju adalah ordo Apiales dan menurut
literatur, dalam Cronquist juga menyebutkan bahwa ordo ini adalah yang
paling maju. Salah satu karakteristik yang menggambarkan bahwa ordo ini
maju adalah habitusnya herba sementara ordo yang lain habitusnyab masih
berupa pohon, perdu, atau semak walaupun ada beberapa yang herba
namun sedikit.
9. Apakah kegunaan tumbuhan-tumbuhan tersebut?
Jawab: Apium graveolens sebagai bahan sayuran dan sumber serat yang
baik, Citrus sp., Psidium guava dan Mangifera indica sebagai buah-
buahan yang memiliki kandungan vitamin bervariasi, Rosa sp.dan
Euphorbia pulcherima dapat digunakan sebagai tanaman hias di
pekarangan rumah. Bauhinia purpurea sebagai peneduh jalan dan buahnya
dapat mengurangi kadar kolesterol.
I. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan pembahasan, maka dapat diambil beberapa
kesimpulan tentang subkelas Rosiidae, sebagai berikut :
1. Ciri dari subkelas Rosiidae antara lain habitus pohon, semak atau herba,
daun tunggal atau majemuk, petal sering tereduksi, polen binukleat atau
trinukleat, triaperture, ginesium apokarp atau sinkarp, ovarium superum
atau inferum, ovulum bitegmik.
2. Subkelas Rosiidae terdiri atas 18 ordo , 114 Familia , kurang lebih 58.000
species. Setiap famili memiliki ciri khas masing-masing sehingga
dimasukkan kedalam famili yang berbeda. Pada praktikum ini ditemukan
beberapa ciri khas famili pada famili terpilih yang diamati.
3. Jenis spesies Apium graveolens yang mewakili famili Apiaceae
menunjukan tingkat kemajuan yang tertinggi dibandingkan spesies yang
lain. Hal ini ditandai dengan perolehan skor tertinggi yakni 52. Sedangkan
yang paling primitif adalah famili Rosaceae yang diwakilkan oleh Pyrus
malus dengan skor 35.
Daftar Pustaka
Darman. (2011). Fabaceae. [Online]. Tersedia:
http://darman23.wordpress.com/2011/05/23/fabaceae/ [31 Oktober 2012]
Khaytarova, Marina. (2012). [Online]. Tersedia: Toptropicals.com [27 Oktober
2012]
Henriette. (2012). Image: Euphorbia minii. [Online]. Tersedia:
www.henriettesherbal.com [27 Oktober 2012]
Kant, Tarun. (2012). Mimosaceae. [Online]. Tersedia:
http://www.asknature.org/strategy/d97770ecad83783c4648ca86bd4ac69c
[27 Oktober 2012]
Kegley, Tom. (2003). Rosa hybrida. [Online]. Tersedia:
http://www.doubleknockoutrose.com/OurPlants.aspx?PlantID=100611 [27
Oktober 2012]
Keys. (2010). Myrtaceae. [Online]. Tersedia:
http://keys.trin.org.au/key-server/data/0e0f0504-0103-430d-8004
060d07080d04/media/Html/taxon/ Syzygiumaqueum.htm [27 Oktober
2012]
Panawa. (2008). Myrtaceae. [Online]. Tersedia:
http://panawa.blogspot.com/2008/06/jambu-biji-psidium-guajava-l.html
[27 Oktober 2012]
TimDosenBotaniPhanerogamae. (2012). Petunjuk Praktikum Botani
Phanerogamae. Bandung: Jurusan Pendidikan Biologi FPMIPA UPI.
Tjitrosoepomo, Gembong. (1988). Taksonomi Tumbuhan Spermatophyta. Gadjah
Mada University Press: Yogyakarta