FIX-laporan Tutorial Blok 8-Skenario A

Embed Size (px)

DESCRIPTION

simet

Citation preview

SKENARIO A BLOK 8 (BIOKIMIA)FK UNSRI 2012Miss A 25 years old. Her BW is 72 kg and height is 154 cm. She always exercises (aerobic running & Swimming) around 2 hours (one hour in the Morning and one hour in the Evening) everyday, and she scares to eat fat and protein, she only eat fruits and vegetables and rice. She also drinks slimming tea everyday, her BW decreases 16 kg in two months (formerly her BW =. 88 kg)Now she always feels tired and always suffers from common cold.Her menstrual cycle also delayed and Iregular. Skin fold calipers show that her lipid content 4%. Both of her parents are obese. She went to a family doctor for consultation and the doctor said that Mrs. A suffered with Hypochrome Mycrocyter Anemia with hypopotasium and hyposodium.Additional Information:Physical examination: BP : 140/90 mmHg ; RR = 24 X/minute. Pulse Rate: 94x/minuteLaboratory findingThe result: Hb : 10.5 g/dl, MCV = 70 fl MCH = 25pg ; Ureum : 39 mg/dl , Creatinine 1.3 mg/dl ; Uric acid : 5 mg/dl BSN : 110mg/dl , HbA1c : 6.2 % Total Kolesterol : 120 mg/dl, HDL : 50 mg/dl, LDL : 90mg/dlNa(Sodium) : 120 mEq/L , K (Potasium) : 2,8 mEq/L

A. KLARIFIKASI ISTILAH1. Exercise aerobic: Latihan yang dirancang untuk meningkatkan konsumsi/pemakaian oksigen oleh tubuh2. Fat: jaringan adiposum, pembentuk bantalan lembut diantara organ berperan dalam menghaluskan dan membulatkan kontur tubuh, serta menyediakan cadangan tenaga.3. Protein: setiap kelompok senyawa organic kompleks yang mengandung karbon, hydrogen, oksigen, nitrogen, dan sulfur. Merupakan konstituen utama protoplasma semua sel, dengan berat molekul yang tinggi dan terdiri atas gabungan asam -amino dengan ikatan peptide.4. Skin fold calipers: Alat (jangka dengan dua kaki yang bengkok atau melengkung) yang digunakan untuk mengukur ketebalan atau diameter lipatan kulit.5. Lipid: setiap kelompok heterogen lemak dan substansi serupa lemak termasuk asam lemak, lemak netral, lilin, dan steroid, yang bersifat dapat larut dalam air dan dan larut dalam pelarut nonpolar. Senyawa lipid, terdiri dari glikolipid, lipoprotein, dan fosfolipid.6. Obese: peningkatan berat badan melebihi kebutuhan rangka dan fisik, sebagai akibat akumulasi lemak berlebihan dalam tubuh.7. Hypochrome mycrocyter anemia: penurunan jumlah eritrosit dan penurunan kuantitas haemoglobin, dengan ukuran sel darah merah yang lebih kecil dari normal.8. Hypopotasium: kadar kalium yang rendah secara abnormal dalam darah, yang menyebabkan kelainan neuromuscular dan ginjal serta kelainan elektrokardiografik9. Hyposodium: Defisiensi Natrium dalam darah; kehabisan garam

B. IDENTIFIKASI MASALAHNOKENYATAANKESESUAIANKONSEN

1Miss A (25 years old, 72 kg, 154 cm) always exercises (aerobic running & Swimming) around 2 hours (one hour in the Morning and one hour in the Evening) everyday. She scares to eat fat and protein, she only eat fruits and vegetables and rice. She also drinks slimming tea everyday, her BW decreases 16 kg in two months

Masalah***

2Now she always feels tired and always suffers from common cold.Her menstrual cycle also delayed and Iregular. Skin fold calipers show that her lipid content 4%.

Masalah***

3Both of her parents are obese

Masalah**

4Doctor said that Mrs. A suffered with Hypochrome Mycrocyter Anemia with hypopotasium and hyposodium

Masalah****

5Physical examination: BP : 140/90 mmHg ; RR = 24 X/minute. Pulse Rate: 94x/minute. Laboratory finding, The result: Hb : 10.5 g/dl, MCV = 70 fl MCH = 25pg ; Ureum : 39 mg/dl , Creatinine 1.3 mg/dl ; Uric acid : 5 mg/dl, BSN : 110mg/dl , HbA1c : 6.2 % , Total Kolesterol : 120 mg/dl, HDL : 50 mg/dl, LDL : 90mg/dl, Na(Sodium) : 120 mEq/L , K (Potasium) : 2,8 mEq/L

Masalah***

C. ANALISIS MASALAHMasalah 1: Miss A (25 years old, 72 kg, 154 cm) always exercises (aerobic running & Swimming) around 2 hours (one hour in the Morning and one hour in the Evening) everyday. She scares to eat fat and protein, she only eat fruits and vegetables and rice. She also drinks slimming tea everyday, her BW decreases 16 kg in two months1. Bagaimana BMI Mrs. A?Jawab:

Menurut perhitungan BMI, pada saat BW ms. A 88 kg, nilai BMI-nya adalah 37.1 kg/m2 yang tergolong Obesitas Tingkat II. Sedangkan pada BW ms. A 72 kg, nilai BMI-nya adalah 30.4 kg/m2 yang tergolong Obesitas tingkat IPada kasus Mrs. A yang memiliki berat badan 72 kg dengan tinggi 152 cm, BMI nya adalah 30,38. BMI = Berat badan (kg) [Tinggi badan (m)]2= 72 [1,54]2= 30,38 CategoryBMI range kg/m2BMI PrimeMass (weight) of a 1.8-metre (5ft11in) person with this BMI.

Very severely underweightless than 15.0less than 0.60less than 48.6 kilograms (7.65st; 107lb)

Severely underweightfrom 15.0 to 16.0from 0.60 to 0.64between 48.6 and 51.8 kilograms (7.65 and 8.16 st; 107 and 114 lb)

Underweightfrom 16.0 to 18.5from 0.64 to 0.73between 51.8 and 59.9 kilograms (8.16 and 9.43 st; 114 and 132 lb)

Normal (healthy weight)from 18.5 to 25from 0.74 to 0.99between 59.9 and 81.0 kilograms (9.43 and 12.76 st; 132 and 179 lb)

Overweightfrom 25 to 30from 1.0 to 1.19between 81.0 and 97.2 kilograms (12.76 and 15.31 st; 179 and 214 lb)

Obese Class I (Moderately obese)from 30 to 35from 1.2 to 1.39between 97.2 and 113.4 kilograms (15.31 and 17.86 st; 214 and 250 lb)

Obese Class II (Severely obese)from 35 to 40from 1.4 to 1.59between 113.4 and 129.6 kilograms (17.86 and 20.41 st; 250 and 286 lb)

Obese Class III (Very severely obese)over 40over 1.6from 129.6 kilograms (20.41st; 286lb)

2. Bagaimana hubungan penurunan BB dengan latihan aerobic? Jawab:Untuk kontraksi otot diperlukan energi. Energi ini terutama berasal dari pemecahan cadangan ATP yang terdapat di dalam otot rangka. ATP di dalam serabut otot diperoleh melalui tiga cara, jalur fosfokreatin-ATP, jalur glikolitik, dan jalur oksidatif. Jalur fosfokreatin-ATP dan jalur glikolitik, yang bersifat anaerobik, hanya menghasilkan sedikit ATP. Untuk aktivitas fisik yang lebih lama, misalnya senam aerobik, jalur oksidatif merupakan sumber utama produksi ATP. Pada jalur ini, ATP diproduksi melalui oksidasi karbohidrat, baik yang bersumber dari diet maupun dari timbunan glikogen di dalam sel, dan oksidasi asam lemak bebas (free fatty acid = FFA) yang berasal dari hidrolisis trigliserid dari jaringan adiposa maupun dari diet (Wilmore & Costill, 1994).Untuk setiap molekulnya, oksidasi lemak memerlukan oksigen jauh lebih banyak daripada karbohidrat. Kebutuhan oksigen untuk aktivitas aerobik dicukupi oleh sistem kardiovaskuler dan respirasi (McArdle et al., 1996). Sistem kardiovaskuler mempunyai keterbatasan dalam memasok oksigen ke otot skeletal. Pasokan oksigen akan kurang apabila kebutuhan oksigen untuk oksidasi energi selama latihan aerobik melebihi kemampuan sistem kardiovaskuler untuk memasok oksigen.Penggunaan lemak badan pada aktivitas aerobik intensitas ringan sampai sedang akan menyebabkan penurunan lemak simpanan. Lemak badan biasanya dinyatakan sebagai persentase lemak badan (PLB). Aktivitas fisik atau latihan yang teratur dan terprogram dapat membantu menurunkan PLB terutama latihan yang bersifat aerobik (Brook, 1978).Abe et al. (1997) melaporkan bahwa latihan aerobik dengan frekuensi 3-5 kali perminggu seperti yang direkomendasikan oleh ACSM dapat menurunkan massa lemak subkutan dan lemak viseral. Ahli lain, Hodder & Stonghton (1997), melaporkan bahwa senam aerobik dapat menurunkan PLB serta menambah myofilamen otot, struktur padat tulang dan jaringan ikat. Khusus pengaruhnya terhadap lemak badan, Partrilasni et al. (1997) menyimpulkan bahwa senam aerobik tanpa memperhatikan intensitas latihan yang dilakukan selama 12 minggu, dapat menurunkan PLB secara bermakna. Abe et al. (1996) melaporkan bahwa latihan aerobik seperti lari, bersepeda dan senam dapat menurunkan PLB.

3. Apakah latihan aerobic yang dilakukan oleh Mrs. A sudah tepat?Jawab:Latihan aerobic yang dilakukan oleh miss A blum tepat, karena Kalori yang terbuang selama 2 jam adalah 1022 kal, sedangkan kebutuhan kalori perhari dari miss A adalah 1672,2 kal. Dampak dari ketidakseimbangan intake dan output kalori ini akan menurunkan berat badan secara drastis karena kebutuhan kalori tidak terpenuhi dan tubuh menjadi lemas.Cara menghitung kalori:Rumus Harris-benedict :BMR :655,1 + (9,65.BB) + (1,85.TB) (4,68.U)Ket : BB = Berat Badan (kg) BMR = basal metabolic rate (kkal) TB = Tinggi badan (cm) U = Usia (tahun)BMR Miss MD : = 655,1 + (9,65.88) + (1,85.154) (4,68.25)= 655,1 + 849,2+ 284,9 117= 1672,2kkalMenurut American College of Sport Medicine (ACSM) intensitas latihan aerobik harus mencapai target zone sebesar 60-90% dari frekuensi denyut jantung maksimal atau Maximal Heart Rate (MHR). Berdasarkan MHR yang dicapai, intensitas latihan aerobik dapat dibagi menjadi: ringan (35-59% MHR), sedang (60-79% MHR), dan tinggi (80-89% MHR). Peningkatan intensitas latihan dapat dilakukan melalui penambahan beban latihan, yaitu dengan gerakan meloncat-loncat, atau dengan mempercepat frekuensi gerak (Pollock & Wilmore, 1990).Latihan aerobik sebaiknya dilakukan dengan frekuensi 3-5 kali perminggu, dengan durasi latihan 20-30 menit setiap kali latihan (Wilmore & Costill, 1994). Giam & Teh (1993) mengatakan bahwa durasi latihan 15-30 menit sudah dinilai cukup, dengan syarat didahului 3-5 menit pemanasan dan diakhiri dengan 3-5 menit pendinginan, serta dilakukan secara kontinu. Jadi dengan latihan aerobic yang setiap hari dalam waktu 1 jam, merupakan cara yang salah dalam latihan aerobic.

4. Bagaimana program penurunan BB yang benar untuk Mrs. A? Jawab:Secara umum program penurunan berat badan adalah : Olahraga jangan diforsir ; hanya melakukan exercise 3-4 x / minggu dan tidak melakukan olahraga berat Karbohidrat yang digunakan adalah karbohidrat yang berserat tinggi seperti beras merah yang jarang tertimbun dan disimpan sebagai lemak Lebih baik meminum-minuman dari sari buah seperti jus daripada penggunaan slimming tea yang memiliki banyak efek samping bagi tubuh Mengkonsumsi makanan tinggi protein karena makanan tinggi protein dapat memperbaiki metabolisme dan lebih lama diserap oleh tubuh, sehingga membuat rasa kenyang yang lebih lama.Pola diet yang seharusnya dilakukan Frekuensi yang tepat untuk seorang pemulafrekuensi olahraga yang terbaik adalah 3x dalam seminggu. Setelah itu, tingkatkanfrekuensilatihansecarabertahaphingga5-6x dalam seminggu. Waktu yang diperlukan 20-30 Menit untuk pemanasan untuk mencegah cedera 20-30 menit untuk latihan 5-10 menit pendinginan untuk mencegah cedera Waktu yang tepat untuk berolahraga: Pagi hari saat perut kosong. Waktu paling tepat untuk melakukan latihan kardiovaskular adalah pagi hari saatperutmasihkosongsetelahmeminum16-24 onsairputihuntukmencegahdehidrasi. Ketika latihan dilakukan saat tersebut makaorang itu akanmembakar300% lebih banyak lemaktubuhdibanding waktu lainmelakukan latihan. Halini dikarenakan tubuh tidak adaglikogen didalam sistem untuk dibakar. Olehkarena itu, cadangan lemak yang ada akan langsung diambil untuk memenuhi kebutuhan energi untuk latihan. Sesudah setelah latihan bebanKetika latihan tidak dilakukandi pagihari saatperut kosong makaalternatiflainyang bisa diambil adalah melakukan latihan setelah melakukan latihan beban. Hal ini dikarenakan tubuh memerlukan waktu20-30menituntukmulaimembakarlemak karena cadangan energi pertama yang akan dibakar adalah glikogen. Apa yang sebaiknya dimakan sebelum dan setelah latihan sebelumlatihan:selalumakan3-4 jamsebelumlatihan. Makananyangdapat dipilihsebelumlatihansepertimakanan berkarbohidrattinggi,makananrendah lemak, sereal, jus buah, pasta, roti, nasi, yogurt. setelah latihan :setelah berolahraga isi kembali cadangan energi denganmakanan berkarbohidrat tinggi , makanan rendah lemak, minum Jenis olahraga yang dapat dilakukan Jogging, jalan cepat: kalori yang dibakar untuk jogging sekitar 382/jam atau 207 kal/jam saat jalan cepat Senam aerobic: membakar sekitar 355 kal/jam Skipping : membakar sekitar 436 kal/jam Bersepeda: membakar sekitar 382 kal/jam Renang: membakar sekitar 382 kal/jam Treadmill: membakar sekitar 436 kal/ jam

5. Apakah dampak dari pola makan Mrs. A?Jawab: Pada kasus ini, Mrs. A kekurangan asupan lemak dan protein. Sehingga sumber glukosa untuk proses aerobic hanya berasal dari karbohidrat. Karena asupan gizi tidak seimbang (jumlah pemasukan lebih sedikit dari kebutuhan), maka keseimbangan energy negative sehingga terjadi upaya kompensasi dari tubuh untuk mempertahankan kadar glukosa darah, sehingga terjadi proses glikogenolisis dan bahkan bisa berlanjut pada glukoneogenesis.

6. Bagaimana tubuh memenuhi kebutuhan protein dan lemak selama dia hanya mengkonsumsi buah, sayur, dan nasi?Jawab:Tubuh mendapat asupan protein dan lemak dari buah dan sayur, namun dalam jumlah yang sedikit. Sehingga tubuh akan kekurangan asupan protein dan lemak. Kebutuhan protein yang masih dapat dipenuhi oleh Mrs. A adalah protein nabati yang banyak terkandung dalam tumbuh-tumbuhan.

7. Bagaimana cara kerja slimming tea dalam tubuh?Jawab:Teh pelangsing (sliming tea) ada yang bekerja dengancara diuretik (mengeluarkan cairan dari tubuh, dengan cara buang airkecil lebih sering), jadi yang dikeluarkan adalah cairan tubuh bukanlemak tubuh, sehingga berat badan yang berkurang adalah dari cairanyang hilang, dan berat badan akan cepat naik kembali. Teh pelangsing juga ada yang mengandung zat yang bersifat laksatif (membuat buang air besar lebih sering), sehingga bisa menyebabkankekurangan elektrolit dan mineral lain dalam tubuh.

8. Bagaimana efek penggunaan slimming tea setiap hari ?Jawab:FDA amerika menemukan bahwa slimming tea mengandung lexative atau obat pencahar, hal ini dapat menyebabkan diare yang terus menerus dan tidak ada hasil yang menunjukan adanya pengurangan aspan kallori ke dalam tubuh oleh bat ini.Ada 3 efek samping yang bisa terjadi pada mereka yang mengkonsumsi slimming tea ini:a. Jangka pendek: perut keram, mual-mual, muntah-muntah, diare yang berlangsung berhari-hari.b. Kronis: akan mengalami usus rusak dan bahkan mungkin diperlukan operasi pembuangan pada usus yang rusak tersebut.c. Parah/akut: pingsan berkelanjutan, kekurangan air, kurangnya kandungan potasium dalam darah, kelumpuhan, detak jantung tidak teratur, dan mungkin membawa pada kematian.Penyalahgunaan laksatif berpotensi serius karena dapat menyebabkan kelumpuhan usus, irritable bowel syndrome (IBS), pankreatitis, Gagal ginjal,dan masalah lain. Laxative juga berkerja dalam pembersihan makanan pada intestinal sebelum didigesti dan diserap oleh tubuh, hal ini dapat menyebabkan kurangnya kalori.9. Berapa penurunan berat badan yang dianjurkan selama 2 bulan?(berdasarkan kriteria apa?)Jawab: Sebenarnya denganmelaksanakan program diet sehat rendah kalori dan dengan diimbangi gizi yang baik, maka diperkirakan dalam seminggu berat badan bisa turun 0,5-1 kg per minggu atau 2-4 kg per bulan. Penurunan berat badan ini tidak dianjurkan sampai melebihi 5 kg per bulan. Namun, pada Miss A penurunannya dalam 2 bulan sebesar 16 kg. Penurunan berat badan seperti ini tidak normal. Pasalnya, jika turunnya terlalu cepat seperti kasus yang dialami Mrs. A, maka akan berakibat buruk bagi tubuh.

10. Apakah dampak dari penurunan BB secara drastis?Jawab: berkurangnya tingkat metabolisme : jika jumlah kalori tiba-tiba turun, maka tubuh akan mengkompensasikannya dengan mengurangi tingkat metabolisme tubuh , sehingga bisa mengalami kehilangan massa otot , tubuh akan masuk ke proses ketosis (membakar otot untuk energi) untuk mengurangi rasa lapar. Malnutrisi yaitu jumlah gizi tidak sesuai dengan kebutuhan tubuh, kekurangan nutrisi dan vitamin. Masalah kulit : ketika berat badan hilang dengan cepat, maka kulit tidak mendapatkan cukup waktu untuk menyusut seusia dengan ukuran yang baru. Insomnia : karena harus menahan lapar akibatnya bisa mengalami kesulitan tidur di malam hari. Mengalami diare dan gangguan makan. Masalah 2: Now she always feels tired and always suffers from common cold.Her menstrual cycle also delayed and Iregular. Skin fold calipers show that her lipid content 4%.

1. Bagaimana mekanisme Mrs. A merasa lelah, mudah terkena flu, siklus menstruasi terlambat dan tidak teratur, serta lipatan kulit yang menunjukkan kandungan lipid 4%?Jawab:Mekanisme Lelah:Olahraga berat yang tidak disertai dengan fase recovery, menyebabkan penumpukkan asam laktat, berakibat pada Mrs. A merasakan tubuhnya lemah dan lelah. Pada saat berolahraga berat, tubuh Mrs. A dipaksa untuk meningkatkan pasokan energy, sehingga mekanisme yang dilakukan tubuh untuk menyediakan energy (ATP) meliputi system glikogen-asam laktat dan system aerobic.Mekanisme mudah terkena fluSayuran dan buah mengandung hampir semua asam amino, kecuali lysine dan metionin. Lisin adalah asam amino esensial yang berperan penting dalam system imunitas dan memiliki aktivitas antiviral. Kekurangan lisin akan menyebabkan penurunan imunitas tubuh, sehingga mudah terkena penyakit, termasuk flu. Selain itu kekurangan metionin yang menyebabkan gangguan penyerapan Zinc, juga akan berakibat pada respon imun baik seluler maupun humoral.Mekanisme Siklus Menstruasi tidak teraturProgram diet dari Miss A yang tidak mengkonsumsi lemak dapat menyebabkan sintesis hormone hormone steroid seperti hormone reproduksi antara lain estrogen dan progesterone terganggu. Hormon ini berperan dalam siklus menstruasi. Sehingga, apabila sintesis hormone tersebut terganggu maka siklus menstruasi pun tergangguSkin fold calipers kandungan lipid 4%Kadar lipid normal di tubuh adalah 50% dari jumlah lipid dalam tubuh atau berkisar 5,54-5,95% normal pada lipid fact calipers.

2. Berapa kadar lipid yang normal dalam kulit?Jawab: Dasar pemikirannya adalah bahwa 50% lemak tubuh total terdapat di subkutan. Rumus-rumus lemak tubuh dengan cara skinfold yang dipakai disini adalah rumus-rumus yang merupakan Generalized Equations, sehingga dapat digunakan pada rentang umur yang luas. Rumus-rumus untuk pengukuran lemak tubuh yang menggunakan skinfold caliper dalam penelitian ini ada 9 rumus, yaitu rumus-rumus F21, F22, F31, F32, F33, F41, F42, F43, dan F7.dan berdasarkan hasil dari perhitungan menggunakan rumus tersebut kandungan lipid normal pada skinfold berkisar antara 5,54% - 5,95%. Sesuai dengan hasil pemeriksaan menunjukkan skinfold mengandung 4% sehingga kandungan lipidnya rendah.

Masalah 3: Both of her parents are obese1. Apa penyebab obesitas? Jelaskan!!!Jawab: Penyebab obesitas sangat kompleks. Meskipun gen berperan penting dalam menentukan asupan makanan dan metabolisme energi, gaya hidup dan faktor lingkungan dapat berperan dominan pada banyak orang dengan obesitas. Selain itu, beberapa penyakit juga bisa menyebabkan obesitas.a. Faktor GenetikObesitas jelas menurun dalam keluarga. Namun, peran genetik yang pasti untuk menimbulkan obesitas masih sulit ditentukan, karena anggota keluarga umumnya memiliki kebiasaan makan dan pola aktivitas fisik yang sama. Akan tetapi, bukti terkini menunjukkan bahwa 20 sampai 25 persen kasus obesitas dapat disebabkan faktor genetik.Gen dapat berperan dalam obesitas dengan menyebabkan kelainan (1) satu atau lebih jaras yang mengatur pusat makan dan (2) pengeluaran energi dan penyimpanan lemak. Ketiga penyebab monogenik (gen tunggal) dari obesitas adalah (1) mutasi MCR-4, yaitu penyebab monogenik tersering untuk obesitas yang ditemukan sejauh ini; (2) defisiensi leptin kongenital yang diakibatkan mutasi gen, yang sangat jarang dijumpai; dan (3) mutasi reseptor leptin, yang juga jarang ditemui. Semua bentuk penyebab monogenik tersebut hanya terjadi pada sejumlah kecil persentase dari seluruh kasus obesitas. Banyak variasi gen sepertinya berinteraksi dengan faktor lingkungan untuk memengaruhi jumlah dan distribusi lemak.b. Gaya Hidup dan Faktor LingkunganGaya hidup yang tidak aktif merupakan penyebab utama obesitas. Aktivitas fisik yang tidak adekuat dapat menyebabkan pengurangan massa otot dan peningkatan adipositas. Contohnya, beberapa penelitian telah menunjukkan hubungan yang erat antara obesitas dan perilaku tidak aktif seperti menonton televisi dalam waktu yang lama.Pengaruh faktor lingkungan sangat nyata, dengan adanya peningkatan prevalensi obesitas yang cepat di sebagian besar negara maju, yang dibarengi dengan berlimpahnya makanan berenergi tinggi (terutama makanan berlemak) dan gaya hidup tidak aktif.c. Faktor usiaSemakin bertambah usia seseorang, maka massa otot cenderung berkurang sehingga mudah terjadi akumulasi lemak. Kadar metabolisme juga akan menurun sehingga kalori yang dibutuhkan juga sedikit.d. Faktor jenis kelaminRata-rata laki-laki memiliki massa otot yang lebih banyak daripada wanita. Otot membakar kalori lebih banyak bahkan pada saat istirahat disbanding dengan sel jaringan lain. Inilah yang menyebabkan wanita cenderung lebih mudah mengalami penambahan berat badan disbanding laki-laki.e. Faktor PsikologisFaktor psikologis juga dapat menyebabkan obesitas pada beberapa individu. Misalnya, berat badan seseorang sering kali meningkat selama atau setelah orang tersebut mengalami stress, seperti kematian orang tua, penyakit yang parah, atau bahkan depresi. Perilaku makan agaknya dapat menjadi sarana penyalur stress.f. Faktor Patologis (Penyakit)Penyakit-penyakit yang bisa menyebabkan obesitas, antara lain: HipotiroidObesitas dapat terjadi karena penurunan kebutuhan kalori. Namun demikian, hanya sebagian kecil penderita hipotiroid yang sungguh-sungguh obes dan proporsi pasien obes yang hipotiroid lebih kecil lagi. Penggunaan hormon tiroid secara sembarangan dalam pengobatan obesitas sangat disesalkan dan seharusnya tidak pernah diberian hormon tiroid jika tidak ada penurunan fungsi kelenjar tiroid. Penyakit CushingPenyakit Cushing merupakan penyebab kegemukan. Hiperadrenokortikisme memberikan pola khas yang jarang, pola obesitas dengan simpanan lemak sentripetal yang utama, bentuk muka yang bulat atau muka bulan dan penumpukan lemak servikal atau supraklavikula. InsulinomaHiperinsulinemia, tidak sepenting insulinoma, kadang-kadang dapat menyebabkan obesitas, mungkin karena peningkatan asupan kalori akibat hipoglikemia berulang. Kebanyakan pasien dengan tumor sel Islet dan hipoglikemia tidak obes. Kelainan HipotalamusSindroma Froehlich pada anak laki-laki ditandai dengan obesitas dan hipogonadisme hipogonadotropik dengan variasi penampakan seperti diabetes insipidus, gangguan penglihatan, dan keterbelakangan mental. Hipofise anterior biasanya normal, dan sindroma dianggap merupakan hasil dari disfungsi hipotalamik. Sindroma ini tampaknya meliputi sejumlah kelainan yang tumpang tindih yang sering terjadi pada lesi hipotalamus yang menyebabkan makan berlebihan dan hipogonadotropisme. Kadang-kadang, tumor hipofise (seperti pada kasus asli Froehlich) dapat menggangu hipotalamus secara fisis.Penyebab obesitas lain yang jarang adalah sindroma Laurence-Moon-Biedl, ditandai dengan retinitis pigmentosa, retardasi mental, kelainan tulang tengkorak, polidaktili, sindaktili serta sindroma Prader-Willi yang berhubungan dengan hipotoni, retardasi mental dan predileksi terjadinya diabetes mellitus. Pada kedua sindroma ini obesitas dan hipogonadisme diperkirakan karena hipotalamus.

2. Apa hubungan kondisi fisik Mrs. A dengan kondisi orang tuanya yang obesitas?Jawab: Obesitas dapat disebabkan oleh beberapa factor, diantaranya adalah obesitasFactor obesitas: INSIG2Penelitian yang dilakukan oleh Sekolah Medis Universitas Boston menemukan bahwa gen bernama INSIG2 bertanggung jawab terhadap obesitas. Gen INSIG2 bertanggung jawab dalam menginhibisi sintesis asam lemak dan kolesterol. Beberapa produk protein dari Varian gen INSIG2 memiliki daya inhibisi yang rendah sehingga orang-orang dengan varian gen ini akan cenderung lebih banyak menumpuk lemak di dalam tubuhnya. Sekitar 1 dari sepuluh orang (10%) diduga membawa varian gen ini. FTOGen lain yang bertanggung jawab terhadap obesitas adalah gen FTO. FTO adalah nama gen yang terletak pada kromosom 16 manusia. Berdasarkan hasil penelitian, orang-orang yang memiliki varian tertentu dari FTO dan memiliki pasangan alel homozigot varian tersebut di dalam genomnya (16,4% dari subyek penelitian) memiliki berat badan 3 kg lebih berat dari orang biasa dan memiliki risiko terserang obesitas 1,5 kali lebih besar dari orang biasa . Leptin adalah salah-satu faktor genetik yang menyebabkan terjadinyakegemukan. Leptin adalah protein yang dihasilkan oleh sel adipose. Leptin yangdihasilkan ini dialirkan dalam darah menuju hipotalamus untuk mengontrolpenyimpanan lemak atau bekerja dalam hal keseimbangan energi (Wiseman 2002). Jika leptin dalam darah meningkat maka kadar insulin menurun sehingga akan mengurangi nafsu makan. Pada orang kegemukan atau mengalami kelebihan berat badan, kadar leptin dalam darahnya rendah sekali (Stewart & Mann 2007). Rendahnya kadar leptin inilah yang menyebabkan seseorang lama kelamaan menjadi obes, karena tidak ada yang mengontrol nafsu makan individu tersebut. Rusaknya leptin, salah-satunya disebabkan oleh faktor genetik.

Masalah 4: Doctor said that Mrs. A suffered with Hypochrome Mycrocyter Anemia with hypopotasium and hyposodium1. Bagaimana patofisiologi terjadinya hypochrome mycrocyter anemia?Jawab: Dalam skenario ini hypochrome mycrocyter anemia di karenakan defisiensi besi Fe. Asupan zat besi yang masuk ke dalam tubuh kita kira-kira 10 20 mg setiap harinya, tapi ternyata hanya 1 2 mg atau 10% saja yang di absorbsi oleh tubuh. 70% dari zat besi yang di absorbsi tadi di metabolisme oleh tubuh dengan proses eritropoesis menjadi Hemoglobin, 10 - 20% di simpan dalam bentuk ferritin dan sisanya 5 15% di gunakan oleh tubuh untuk proses lain. Ferritin adalah protein berbentuk glubular dan mempunyai dua lapisan dengan diameter luarnya berukuran 12 nm dan diameter dalamnya berukuran 8 nm. Besi tersimpan di dalam protein ferritin tersebut tepatnya di tengah.Besi Fe3+ yang disimpan di dalam ferritin bisa saja di lepaskan kembali bila ternyata tubuh membutuhkannya. Ketika tubuh kehilangan zat besi melebihi asupannya maka tubuh akan mulai membongkar dan memakai besi yang tersimpan dalam ferritin di liver, limpa, otot dan sumsum tulang, yang merupakan cadangan dalam tubuh. Kadar ferritin pun berkurang secara progresif. Cadangan besi yang telah berkurang tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk pembentukan eritrosit, sehingga eritrosit yang dihasilkan jumlahnya menjadi lebih sedikit. Kadar eritrosit menurun mengakibatkan hemoglobin pun ikut menurun(hipokrom). Mulailah terjadi anemia. Tubuh pun berusaha melakukan kompensasi, dimana sumsum tulang berusaha untuk menggantikan kekurangan besi dengan mempercepat pembelahan sel dan menghasilkan eriitrosit dengan ukuran yang sangat kecil (Mikrositik) yang khas untuk anemia defisiensi besi.Secara umum, bila cadangan dalam tubuh tinggi dan kebutuhan akan zat besi rendah, maka lebih banyak Fe diubah menjadi feritin. Bila cadangan rendah atau kebutuhan meningkat, maka Fe yang baru diserap akan segera diangkut dari sel mukosa ke sumsum tulang untuk eritropoesis. Besi (Fe) heme memang paling banyak didapat dari protein, seperti daging dan ikan. Dikaitkan dengan skenario, akibat pola makan Mrs. A yang salah yang melakukan diet lemak dan protein ketat, menyebabkan kadar Fe yang diserap pun menurun.Anemia karena kekurangan zat besi biasanya terjadi secara bertahap, melalui beberapa stadium, gejalanya baru timbul pada stadium lanjut.1. Stadium 1.Kehilangan zat besi melebihi asupannya, sehingga menghabiskan cadangan dalam tubuh, terutama di sumsum tulang. Kadar ferritin (protein yang menampung zat besi) dalam darah berkurang secara progresif.2. Stadium 2.Cadangan besi yang telah berkurang tidak dapat memenuhi kebutuhan untuk pembentukan se darah merah, sehingga sel darah merah yang dihasilkan jumlahnya lebih sedikit.3. Stadium 3.Mulai terjadi anemia.Pada awal stadium ini, sel darah merah tampak normal, tetapi jumlahnya lebih sedikit.Kadar hemoglogin dan hematokrit menurun.4. Stadium 4. Sumsum tulang berusaha untuk menggantikan kekurangan zat besi dengan mempercepat pembelahan sel dan menghasilkan sel darah merah dengan ukuran yang sangat kecil (mikrositik), yang khas untuk anemia karena kekurangan zat besi.5. Stadium 5. Dengan semakin memburuknya kekurangan zat besi dan anemia, maka akan timbul gejala-gejala karena kekurangan zat besi dan gejala-gejala karena anemia semakin memburuk.

2. Apa saja jenis-jenis anemia?Jawab: 1. Aplastic anemia terjadi bila sel yang memproduksi butir darah merah (pada sumsum tulang belakang) tidak berfungsi baik. Hal ini dapat terjadi karena infeksi virus, radiasi, kemoterapi, atau sebagai dampak dari penggunaan obat tertentu.2. Haemolytic anemia, yang terjadi ketika sel darah merah hancur secara dini, lebih cepat dari kemampuan tubuh untuk memperbaruinya. Penyebab haemolytic anemia ini bermacam-macam, bisa bawaan seperti thalasemia sickle cell anemia. 3. Mikrositik, volume dan ukuran eritrosit lebih kecil dari normal, dapat kita lihat pada turunnya nilai MCV pada pemeriksaan lab darah.4. Hipokromik, kandungan Hb dalam tiap eritrosit berkurang, dapat kita lihat pada turunnya nilai MCH dan/atau MCHC pada pemeriksaan lab darah.5. Makrositik, volume dan ukuran eritrosit lebih besar dari normal, nilai MCV meningkat6. Hiperkromik, kandungan Hb dalam tiap eritrosit meningkat, nilai MCH dan/atau MCHC meningkat7. Anemia Karena Kekurangan Asam FolatAnemia Karena Kekurangan Asam Folat adalah suatu anemia megaloblastik yang disebabkan kekurangan asam folat. Asam folat adalah vitamin yang terdapat pada sayuran mentah, buah segar dan daging; tetapi proses memasak biasanya dapat merusak vitamin ini.Karena tubuh hanya menyimpan asam folat dalam jumlah kecil, maka suatu makanan yang sedikit mengandung asam folat, akan menyebabkan kekurangan asam folat dalam waktu beberapa bulan. 8. Anemia Karena Kekurangan Vitamin B12Anemia Karena Kekurangan Vitamin B12 (anemia pernisiosa) adalah anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12. Selain zat besi, sumsum tulang memerlukan vitamin B12 dan asam folat untuk menghasilkan sel darah merah. Jika kekurangan salah satu darinya, bisa terjadi anemia megaloblastik. Pada anemia jenis ini, sumsum tulang menghasilkan sel darah merah yang besar dan abnormal (megaloblas).9. Anemia Karena Kekurangan Vitamin CAnemia Karena Kekurangan Vitamin C adalah sejenis anemia yang jarang terjadi, yang disebabkan oleh kekurangan vitamin C yang berat dalam jangka waktu yang lama. rutin melalui air kemih.10. Anemia Karena Kekurangan Zat BesiAnemia Karena Kekurangan Zat Besi adalah suatu keadaan dimana jumlah sel darah merah atau hemoglobin (protein pengangkut oksigen) dalam sel darah berada dibawah normal, yang disebabkan karena kekurangan zat besi. Beberapa zat gizi diperlukan dalam pembentukan sel darah merah.11. Anemia Karena Kelainan Pada Sel Darah MerahPenghancuran sel darah merah bisa terjadi karena:- sel darah merah memiliki kelainan bentuk- sel darah merah memiliki selaput yang lemah dan mudah robek- kekurangan enzim yang diperlukan supaya bisa berfungsi sebagaimana mestinya dan enzim yang menjaga kelenturan sehingga memungkinkan sel darah merah mengalir melalui pembuluh darah yang sempit.12. Anemia karena kekurangan Glucosa 6 Phospat DehidrogenaseKekurangan G6PD adalah suatu penyakit dimana enzim G6PD (glukosa 6 fosfat dehidrogenase) hilang dari selaput sel darah merah. Enzim G6PD membantu mengolah glukosa (gula sederhana yang merupakan sumber energi utama untuk sel darah merah) dan membantu menghasilkan glutation (mencegah pecahnya sel).13. Anemia Karena Penyakit KronikPenyakit kronik sering menyebabkan anemia, terutama pada penderita usia lanjut.Keadaan-keadaan seperti infeksi, peradangan dan kanker, menekan pembentukan sel darah merah di sumsum tulang. Karena cadangan zat besi di dalam tulang tidak dapat digunakan oleh sel darah merah yang baru, maka anemia ini sering disebut anemia anemia penggunaan ulang zat besi.14. Anemia Karena Perdarahan HebatAnemia Karena Perdarahan Hebat adalah berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin (protein pengangkut oksigen) yang disebabkan oleh perdarahan hebat.seperti :Kecelakaan, Pembedahan, Persalinan, Pecahnya pembuluh darah, Perdarahan hidung dan wasir, Perdarahan menstruasi yang sangat banyak.

3. Berapa jumlah asupan Fe yang dibutuhkan oleh tubuh?Jawab:Makanan rata-rata mengandung sekitar 6 mgram zat besi setiap 1000 kalori, sehingga rata-rata orang mengkonsumsi sekitar 10-12 mgram zat besi/hari. Dan sumber Fe yang paling baik adalah daging.

4. Bagaimana cara pemeriksaan kadar Fe pada tubuh?Jawab:Kadar zat besi bisa diperiksa/diukur dari darah. Kadar zat besi dan transferin (protein pengangkut zat besi yang berada di luar sel darah merah) diukur dan dibandingkan. Jika kurang dari 10 % transferin yang terisi dengan zat besi, maka kemungkinan terjadi kekurangan zat besi.Namun pemeriksaan yang paling sensitive untuk kekurangan zat besi adalah pengukuran kadar ferritin (protein yang menampung zat besi). Kadar ferritin yang rendah menunjukkan kekurangan zat besi. Tetapi kadang kadar ferritin normal atau tinggi walaupun terdapat kekurangan zat besi karena ferritin kadarnya bisa meningkat pada kerusakan hati, peradangan, infeksi, atau kanker.

5. Bagaimana peranan potasium dan sodium dalam keseimbangan asam basa tubuh?Jawab:Unsur natrium sangat penting untuk penyerapan glukosa di dalam ginjal dan usus, serta untuk pengangkutan zat-zat gizi lain melewati membran sel. Melalui asosiasinya dengan klorida (Cl) dan bikarbonat, Na dan K terlibat dalam pengaturan keseimbangan asam-basa, sehingga cairan tubuh berada pada kisaran pH netral untuk mendukung metabolisme tubuh.Natrium adalah kation utama cairan ekstraseluler (CES). Dalam kondisi fisiologis, Natrium (Na) serum memiliki rentang nilai antara 138 142 mmol/L. Untuk menilai jumlah total partikel dalam darah, maka perlu diukur osmolalitas serum. Osmolalitas serum memiliki nilai berkisar antara 280 290 mOsm/kgH2O. Osmolalitas diukur dengan rumus:P_osm=2(Na)+(Nitrogen urea darah (mg/dl))/2,8+(glukosa(mg/dl))/18Peningkatan osmolalitas akibat absorpsi Na atau kehilangan cairan yang berlebihan, menyebabkan cairan intraseluler keluar untuk menyeimbangkan tekanan osmotik. Untuk itu, perlu adanya suatu osmoregulator. Dalam hal ini, ada suatu sensor atau osmoreseptor yang ada di hipotalamus, dan Anti Diuretic Hormone (ADH), yang dikenal juga dengan antidiuretin atau vasopressin. Ginjal berperan sebagai organ target ADH. 12,13Naik turunnya ekskresi natrium dalam urin diatur oleh filtrasi glomerulus dan reabsorpsi oleh tubulus ginjal. Kondisi hipervolemi dan peningkatan asupan Na akan meningkatkan Laju Filtrasi Glomerulus (LFG), begitupula sebaliknya. Perubahan pada LFG akan mempengaruhi reabsorpsi natrium di tubulus. Hampir 99 % Na yang sudah difiltrasi direabsorpsi kembali. Paling banyak direabsorpsi di tubulus proksimal 65 %, ansa henle 25 30 %, dan 5 % saja di tubulus distal dan 4 % di duktus koligentes.12,13Setiap hari, sekitar 8 15 mg Natrium diabsorpsi setiap harinya. Ginjal harus mengekskresikan dalam jumlah yang sama setiap waktu, untuk mempertahankan homeostasis CES. Adapun faktor faktor yang mempengaruhi regulasi ini adalah 12:Sistem Renin Angiotensin / Renin Angiotensin System ( RAS )Aktivasi sistem ini meningkatkan retensi natrium melalui angiotensin II, aldosteron dan ADHAtriopeptin / Atrial Natriuretic Peptide (ANP)Adalah hormon peptida yang disekresikan oleh sel spesifik dari atrium jantung sebagai respon terhadap peningkatan volume CES. Hormon ini meningkatkan ekskresi Na pada ginjal dengan meningkatkan fraksi filtrasi dan menginhibisi reasorpsi natrium dari duktus koligentes.ADHSekresi hormon ini distimulasi oleh :Peningkatan osmolalitas plasma dan cairan serebrospinalReflek Gauer-Henry, yang muncul ketika terjadi peregangan reseptor di atrium yang memberikan sinyal ke hipotalamus bahwa telah terjadi penurunan jumlah CES > 10 %.Angiotensin IIAldosteronEfek hormon ini adalah menstimulasi reabsorpsi natrium. Sekresi hormon ini distimulasi oleh angiotensin IIKalium (K) adalah kation utama kompartemen cairan intraseluler ( CIS ). Sekitar 90 % asupan kalium diekskresikan di urin dan 10 % di feses. Konsentrasi normal kalium di plasma adalah 3,5 4,8 mmol/L, sedangkan konsentrasi intraseluler dapat 30 kali lebih tinggi, dan jumlahnya mencapai 98 % dari jumlah K keseluruhan. Walaupun kadar kalium di dalam CES hanya berkisar 2 % saja, akan tetapi memiliki peranan yang sangat penting dalam menjaga homeostasis. Perubahan sedikit saja pada kalium intraseluler, akan berdampak besar pada konsentrasi kalium plasma.2,14Keseimbangan Kalium diatur dengan menyeimbangkan antara pemasukan dan ekskresi, serta distribusi antara intrasel dan ekstrasel. Regulasi akut kalium ekstraseluler dicapai dengan perpindahan kalium internal antara CES dan CIS. Ketika kadar kalium ekstrasel meningkat akibat asupan yang banyak, atau disebabkan oleh pembebasan kalium internal, maka regulasi akut ini akan terjadi. Regulasi ini merupakan kontrol hormonal, yaitu :Insulin disekresikan segera setelah makan, dan ini akan menstimulasi Na, K, ATPase dan mendistribusikan Kalium yang didapat dari selsel makhluk hidup yang dimakan ke intrasel.Epinefrin meningkatkan ambilan kalium sel, yang mana penting untuk kerja otot dan trauma. Kedua kondisi ini memicu terjadinya peningkatan kalium plasma.Aldosteron juga berperan dalam meningkatkan konsentrasi kalium intraseluler.Perubahan pH mempengaruhi distribusi kalium ekstra dan intraseluler. Pada asidosis, konsentrasi K ekstraseluler meningkat, sedangkan alkalosis cenderung membuat hipokalemia.Regulasi kronik untuk homeostasis K adalah oleh ginjal. 65 % dari K yang difiltrasi, direabsorpsi sebelum mencapai akhir dari tubulus proksimal ginjal, 20% di tubulus distal, dan 15 % lainnya di ansa henle. Jumlah ekskersi kalium ditentukan pada tubulus penghubung dan duktus koligentes Besarnya jumlah K yang direabsorpsi atau disekresi tergantung kepada kebutuhan. Pada keadaan dimana pemasukan berlebihan, maka ekskresi akan meningkat, begitupula sebaliknya.6. Apakah dampak hiponatremia dan hipokalemia?Jawab:Dampak hipokalemi: Pada hipokalemia kronik, penurunan kalium serum 1 mmol/L sebanding dengan defisit 200 mmol/L kalium total tubuh, maka perlu dipertahankan kalium serum > 4 mEq/L.Defisiensi kalium dapat mempengaruhi berbagai sistem organ, seperti sistem kardiovaskuler, otot dan ginjal. Hipokalemia dapat menyebabkan hipertensi dan aritmia ventrikel. Mekanisme terjadinya hipertensi masih belum dapat dijelaskan dengan baik. Akan tetapi, keadaan ini dihubungkan dengan retensi garam di ginjal, selain akibat berbagai proses hormonal. Aritmia terjadi akibat membran potensial otot jantung yang terdepolarisasi sebagian, sehingga terjadi automatisasi, atau akan muncul gelombang u, dan pemanjangan QT. Gangguan jantung diperburuk oleh pengobatan digoksin dan pasien dengan iskemia. Keadaan hipokalemia dapat memeperburuk hiperglikemia pada pasien diabetes, akibat pengaruh terhadap pelepasan insulin dan sensitivitas organ terhadap insulin. Rabdomiolisis dapat terjadi sebagai akibat dari hiperpolarisasi sel otot rangka, selain adanya gejala kram, mialgia, dan mudah lelah. Hipokalemia dapat mempengaruhi keseimbangan asam basa sistemik, melalui efek terhadap berbagai komponen dari regulasi asam basa di ginjal.Dampak Hiponatremi: Hiponatremia akut diartikan sebagai kejadian hiponatremia dalam jangka waktu kurang dari 48 jam. Pada keadaan ini tertjadi perpindahan cairan dari ekstrasel ke intrasel, termasuk ke sel otak. Hal ini akan menyebabkan terjadinya edema otak yang mana keadaan ini merupakan keadaan berat yang dapat menyebabkan kejang dan penurunan kesadaran. Edema otak yang terjadi, dibatasi oleh kranium disekitarnya, yang mengakibatkan terjadinya hipertensi intrakranial dengan resiko brain injury.Hiponatremia kronik diartikan sebagai keadaan hiponatremia dalam jangka waktu yang lebih dari 48 jam. Gejala yang timbul tidak berat karena ada proses adaptasi. Pada keadaan ini, cairan akan keluar dari jaringan otak dalam beberapa jam. Gejala yang timbul hanya berupa lemas dan mengantuk, bahkan dapat tanpa gejala. Keadaan ini dikenal juga dengan hiponatremia asimtomatik. Namun perlu diperhatikan pada proses adaptasi ini dapat menjadi proses yang berlebihan yang berisiko terjadinya demyelinisasi osmotik.

Masalah 5: Physical examination: BP : 140/90 mmHg ; RR = 24 X/minute. Pulse Rate: 94x/minute. Laboratory finding, The result: Hb : 10.5 g/dl, MCV = 70 fl MCH = 25pg ; Ureum : 39 mg/dl , Creatinine 1.3 mg/dl ; Uric acid : 5 mg/dl, BSN : 110mg/dl , HbA1c : 6.2 % , Total Kolesterol : 120 mg/dl, HDL : 50 mg/dl, LDL : 90mg/dl, Na(Sodium) : 120 mEq/L , K (Potasium) : 2,8 mEq/L1. Bagaimana interpretasi hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium?(cari juga dalam bentuk tabel; kadar normal, keterangan, dll)Jawab:Analisis LabNilai normalHasil lab Nn. MDKategoriInterpretasi

Blood Pressure120/80 mmHg140/90 mmHgSedikit tinggiPrehipertensi

Hb13, 8 g/dl10,5 g/dlRendahAnemia, akibat kekurangan asupan nutrient, baik makronutrien maupun mikronutrien

MCV88 fl80 flRendahUkuran RBC kecil, defisiensi zat besi, anemia

MCH30,4 fl30 pgSedikit rendahDefisiensi micronutrient, anemia

Ureum20-40 mg setiap 100 cc darah35 mg/dlNormalTidak ada gangguan pada ginjal

Kreatinin0,6 -1,2 mg/dl1.3 mg/dlNormalTidak ada gangguan pada ginjal

Asam urat2,6- 6 mg/dl5 mg/dlNormalTidak ada gangguan pada ginjal

BSS70-110 mg/dl110 mg/dlnormalInsulin normal

HbA1c< 6,5 %6,2 % normalKonsentrasi glukosa plasma normal

Total kolesterol40) (CDC, 2002). Untuk kepentingan Indonesia, batas ambang dimodifikasi lagi berdasarkan pengalaman klinis dan hasil penelitian di beberapa negara berkembang. Pada akhirnya diambil kesimpulan, batas ambang IMT untuk Indonesia adalah sebagai berikut: IMT KATEGORI

< 18,5 Berat badan kurang

18,5 22,9 Berat badan normal

23,0 Kelebihan berat badan

23,0 24,9 Beresiko menjadi obes

25,0 29.9 Obes I

30,0 Obes II

2. Sumber: Centre for Obesity Research and Education 2007Kekurangan dan Kelebihan Indeks Massa Tubuh Indeks massa tubuh (IMT) merupakan salah satu indikator yang dapat dipercayai untuk mengukur lemak tubuh. Walau bagaimanapun, terdapat beberapa kekurangan dan kelebihan dalam mnggunakan IMT sebagai indikator pengukuran lemak tubuh. Kekurangan indeks massa tubuh adalah: 1. Pada olahragawan: tidak akurat pada olahragawan (terutama atlet bina) yang cenderung berada pada kategori obesitas dalam IMT disebabkan mereka mempunyai massa otot yang berlebihan walaupun presentase lemah tubuh mereka dalam kadar yang rendah. Sedangkan dalam pengukuran berdasarkan berat badan dan tinggi badan, kenaikan nilai IMT adalah disebabkan oleh lemak tubuh. 2. Pada anak-anak: tidak akurat karena jumlah lemak tubuh akan berubah seiringan dengan pertumbuhan dan perkembangan tubuh badan seseorang. Jumlah lemak tubuh pada lelaki dan perempuan juga berbeda selama pertumbuhan. Oleh itu, pada anak-anak dianjurkan untuk mengukur berat badan berdasarkan nilai persentil yang dibedakan atas jenis kelamin dan usia. 3. Pada kelompok bangsa: tidak akurat pada kelompok bangsa tertentu karena harus dimodifikasi mengikut kelompok bangsa tertentu. Sebagai contoh IMT yang melebihi 23,0 adalah berada dalam kategori kelebihan berat badan dan IMT yang melebihi 27,5 berada dalam kategori obesitas pada kelompok bangsa seperti Cina, India, dan Melayu. (CORE, 2007). Kelebihan indeks massa tubuh adalah: 1. Biaya yang diperlukan tidak mahal 2. Untuk mendapat nilai pengukuran, hanya diperlukan data berat badan dan tinggi badan seseorang. 3. Mudah dikerjakan dan hasil bacaan adalah sesuai nilai standar yang telah dinyatakan pada table IMT. Obesitas Obesitas merupakan kelainan dari sistem pengaturan berat badan yang ditandai oleh akumulasi lemak tubuh yang berlebihan. Dalam masyarakat primitif, dimana kehidupan sehari-hari membutuhkan aktivitas fisik yang tinggi dan makanan hanya tersedia sesekali, kecenderungan genetik akan berperan dalam penyimpan kalori sebagai lemak karena makanan yang dikonsumsi tidak melebihi kebutuhan (Richard Harvey et al., 2005). Obesitas didefinisikan sebagai keadaan di mana adanya peningkatan yang sangat berlebihan pada massa jaringan adiposa (lemak). Obesitas bisa disalahartikan sebagai peningkatan berat badan yang sangat berlebihan bagi kebanyakan masyarakat. Namun, konsep ini tidak begitu relevan karena konsep obesitas tidak bisa diambil akibat peningkatan berat badan semata-mata melainkan adanya peningkatan massa jaringan adiposa (Gabriel Uwaifo, 2009). Obesitas dan kegemukan merupakan faktor resiko utama untuk sejumlah penyakit kronis seperti diabetes, penyakit jantung, dan kanker. Obesitas dianggap merupakan masalah hanya di negara berpenghasilan tinggi, tetapi sekarang jumlah pederita obesitas dan kegemukan semakin meningkat di negara berpenghasilan rendah dan menengah khususnya di perkotaan (WHO, 2010). Etiologi dan Faktor Resiko Penambahan berat badan terjadi disebabkan oleh ketidakseimbangan antara jumlah kalori yang dikonsumsi dengan kebutuhan tubuh. Jika makanan yang dimakan memberikan kalori lebih dari kebutuhan tubuh, maka kalori tersebut akan ditukar atau disimpan sebagai lemak. Pada awalnya, hanya ukuran sel-sel lemak yang akan meningkat. Tetapi apabila ukuran sel-sel tersebut tidak bisa lagi mengalami peningkatan, maka sel-sel akan menjadi bertambah banyak. Apabila tubuh mengalami pengurangan berat badan, yang akan berkurang hanyalah ukuran sel-sel lemak, bukan jumlahnya yang berkurang mengakibatkan lemak akan mudah terbentuk semula. Terdapat banyak penyebab obesitas. Ketidakseimbangan asupan kalori dan konsumsi bervariasi bagi tiap individu. Turut memainkan peranan dan berkontribusi adalah usia, jenis kelamin, genetik, psikososial, dan faktor lingkungan (Gayle Galletta, 2005). A. Faktor Genetik Obesitas cenderung berlaku dalam keluarga. Ini disebabkan oleh faktor genetik, pola makan keluarga, dan kebiasaan gaya hidup. Walaupun begitu, mempunyai anggota keluarga yang obesitas tidak menjamin sesorang itu juga akan mengalami obesitas (Gayle Galletta, 2005). B. Faktor Emosional Sebagian masyarakat mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang banyak karena depresi, putus asa, marah, bosan, dan banyak alasan lain yang tidak ada hubungannya dengan rasa lapar. Ini tidak berarti bahwa penderita obesitas mengalami lebih banyak masalah emosional daripada orang normal yang lain. Tetapi hanya berarti bahwa perasaan seseorang mempengaruhi kebiasaan makan dan membuat seseorang makan terlalu banyak. Dalam kasus yang jarang, obesitas dapat digunakan sebagai mekanisme pertahanan akibat tekanan sosial yang dihadapi terutama pada dewasa putri. Dalam kasus seperti ini ditambah dengan masalah emosional yang lain, intervensi psikologis mungkin menberikan manfaat (Gayle Galletta, 2005). C. Faktor Lingkungan Faktor lingkungan yang paling memainkan peranan adalah gaya hidup seseorang. Kebiasaan makan dan aktivitas seseorang dipengaruhi oleh masyarakat sekitarnya. Makan terlalu banyak dan aktivitas yang pasif (tidak aktif) merupakan faktor resiko utama terjadinya obesitas (Gayle Galletta, 2005). D. Faktor Jenis Kelamin Secara rata-rata, lelaki mempunyai massa otot yang lebih banyak dari wanita. Lelaki menggunakan kalori lebih banyak dari wanita bahkan saat istirahat karena otot membakar kalori lebih banyak berbanding tipe-tipe jaringan yang lain. Dengan demikian, perempuan lebih mudah bertambah berat badan berbanding lelaki dengan asupan kalori yang sama (Gayle Galletta, 2005). E. Faktor Usia Semakin bertambah usia seseorang, mereka cenderung kehilangan massa otot dan mudah terjadi akumulasi lemak tubuh. Kadar metabolisme juga akan menurun menyebabkan kebutuhan kalori yang diperlukan lebih rendah (Gayle Galletta, 2005). F. Kehamilan Pada wanita, berat badannya cenderung bertambah 4 6 kilogram setelah kehamilan dibandingkan dengan berat sebelum kehamilan. Hal ini bisa terjadi setiap dari kehamilan dan kenaikan berat badan ini mungkin akan menyebabkan obesitas pada wanita (Gayle Galletta, 2005). Obesitas Tipe Android dan Tipe Ginekoid Terdapat beberapa tipe obesitas. Tipe obesitas pada lelaki (android) menunjukkan distribusi dan akumulasi dominan jaringan adiposa pada bagian visceral dan upper thoracic menunjukkan gambaran seperti buah apel. Sedangkan tipe obesitas pada wanita (ginekoid) menunjukkan akumulasi jaringan adiposa dijumpai secara dominan pada bagian bawah tubuh yaitu di daerah panggul dan paha yang mempunyai gambaran seperti buah pir. Obesitas tipe android adalah merupakan salah satu resiko penyebab penyakit kardiovaskular dan lebih banyak jika dibandingkan dengan obesitas tipe ginekoid. Faktor keturunan atau genetik memberikan kontribusi yang penting terhadap insidensi penyakit ini dalam keluarga, meskipun faktor lingkungan memainkan peran dalam perkembangannya. Obesitas android berhubungan dengan kelainan metabolik yang juga merupakan ciri sindrom X: resistensi insulin, hipertensi arterial, dan dislipidemia. Kecenderungan seseorang dengan obesitas android menjadi diabetes adalah terletak pada faktor keturunan dan faktor lingkungan. Hiperinsulinemia dan jumlah asam lemak bebas tinggi yang betindak pada hati dan pankreas untuk meningkatkan resistensi insulin dan munurunkan sekresi insulin merupakan 2 faktor terjadinya diabetes tipe II. Kelainan fungsional lain yang terjadi menyebabkan obesitas android adalah disregulasi steroid adrenokortikal dan stress. Namun tidak ada bukti yang signifikan untuk membuktikan hipotesa diatas (D. Janjic, 1997).

3. EXERCISE AEROBICOlahraga aerobik adalah suatu bentuk aktivitas fisik yang melibatkan otot-otot besar dan dilakukan dalam intensitas yang cukup rendah serta dalam waktu yang cukup lama (Sherwood, 2001). Menurut Dorlands Medical Dictionary (2007), olahraga aerobik adalah aktivitas fisik yang dirancang utnuk meningkatkan konsumsi oksigen dan meningkatkan fungsi sistem respirasi dan sistem kardiovaskular. Latihan aerobik dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan ketahanan kardiovaskular dan untuk menurunkan berat badan. Olahraga jenis ini sangat dianjurkan pada orang yang mengalami obesitas atau overweight (Sherwood, 2001; CDC, 2011; Cleveland Clinic, 2011). Olahraga aerobik atau yang biasa disebut latihan kardiovaskular meningkatkan fungsi kerja paru, jantung dan melancarkan sirkulasi darah, sehingga tubuh mendapatkan dan menggunakan oksigen lebih baik untuk metabolisme sel. Oksigen berfungsi dalam pembentukan sumber energi tubuh yaitu adenosin trifosfat (ATP) dengan menggunakan siklus asam sitrat sebagai jalur metabolisme utama (Sherwood, 2001). Aktivitas fisik yang termasuk olahraga aerobik adalah jalan cepat, jogging atau lari-lari kecil, renang, dansa, atau bersepeda. Intensitas dalam setiap olahraga aerobik berbeda-beda. Intenitas adalah usaha yang diberikan setiap orang dalam mengerjakan aktivitas fisik. AHA menganjurkan, setidaknya dilakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang, yaitu di mana Target Heart Rate (THR) atau detak jantung yang diinginkan adalah 60-80% dari perkiraan detak jantung maksimal, (Cleveland Clinic, 2011). Perkiraan detak jantung maksimal adalah 220 dikurang dengan umur saat ini. AHA juga menganjurkan olahraga aerobik dilakukan dalam 20-30 menit perharinya untuk mengurangi risiko terkena penyakit jantung koroner. Frekuensi ataujumlah hari untuk olahraga dalam seminggu yang dianjurkan adalah 3-7 hari perminggu (AHA, 2001). Menurut salah satu institusi kesehatan jantung dan toraks terbesar di Amerika Serikat, Cleveland Clinic (2011), olahraga aerobik memiliki tiga bagian yang utama, yaitu: a. Warm-up : Pada bagian warm-up atau biasa disebut pemanasan, dilakukan latihan gerakan-gerakan dengan intensitas rendah selama 3-5 menit. b. Conditioning : Pada bagian ini dilakukan latihan aerobik dalam durasi 30-45 menit sampai mencapai THR yang diinginkan. c. Cool-down : Bagian ini memerlukan waktu selama 3-5 menit dengan latihan intensitas rendah untuk menurunkan detak jantung secara perlahan dan mengurangi risiko kecelakaan. Latihan aerobik adalah latihan yang menggunakan energi yang berasal dari pembakaran dengan oksigen, dan membutuhkan oksigen tanpa menimbulkan hutang oksigen yang tidak terbayar. Contoh latihan aerobik adalah lari, jalan, treadmill, bersepeda, renang. Sedangkan latihan anaerobik adalah latihan yang menggunakan energi dari pembakaran tanpa oksigen dalam hal ini latihan tersebut menimbulkan hutang atau debet oksigen. Contoh latihan anaerobik adalah lari cepat jarak pendek, angkat beban dan bersepeda cepat. Hal ini berarti bahwa hampir seluruh energi yang dibutuhkan untuk aktifitas otot dihasilkan oleh proses aerobik dan anaerobik.5 Efek olahraga aerobik adalah kebugaran kardiorespiratori, karena olahraga tersebut mampu meningkatkan ambilan oksigen, meningkatkan kapasitas darah untuk mengangkut oksigen dan denyut nadi menjadi lebih rendah saat istirahat maupun beraktifitas. Manfaat lainnya, aerobik bisa meningkatkan jumlah kapiler, menurunkan jumlah lemak dalam darah dan meningkatkan enzim pembakar lemak.6 Dengan latihan tertentu, ketahanan kardiorespirasi dapat meningkat.7 Kapasitas difusi paru orang terlatih misalnya para atlet olahraga, lebih baik daripada orang yang tidak terlatih. Makin tinggi kemampuan fisik seseorang, makin mampu mengatasi beban kerja yang diberikan, atau dengan kata lain, kemampuan produktifitas orang tersebut makin tinggi.8 Yang perlu diperhatikan olahragawan, yaitu keadaan fisik dan teknik yang dikuasai oleh olahragawan. Untuk itu, perlu diperhatikan mekanisme yang mendasari suatu latihan yang diberikan.9 Penambahan beban pada latihan akan memungkinkan meningkatnya pemakaian oksigen per menit, sampai tercapai suatu angka maksimal. Hal ini terjadi oleh perubahan fungsi kardiorespirasi, seperti denyut nadi, isi sekuncup jantung, tekanan darah, selisih oksigen arteri-vena dan ventilasi paru, sehingga unsur penggunaan oksigen pada latihan adalah salah satu faktor yang menentukan karena keunggulan seorang atlet terletak pada kemampuan menyediakan oksigen sesuai keperluannya.10 Konsumsi oksigen maksimal pada atlet yang selanjutnya disebut Volume Oksigen Maksimal dimaksudkan untuk menunjukkan kapasitas tubuh dalam menggunakan oksigen secara maksimal11 dan sering disingkat VO2 max. Salah satu cara untuk menilai kebugaran seseorang dalam melakukan aktifitas adalah dengan mengukur VO2 max. VO2 max adalah jumlah maksimum oksigen dalam milliliter, yang dapat digunakan dalam satu menit per kilogram berat badan. Orang yang kebugarannya baik mempunyai nilai VO2 max yang lebih tinggi dan dapat melakukan aktifitas lebih kuat daripada mereka yang tidak dalam kondisi baik.Latihan aerobik dapat memberikan hasil yang diinginkan apabila dilakukan dengan frekuensi, intensitas serta durasi yang cukup. Frekuensi adalah jumlah latihan perminggu, intensitas adalah seberapa berat badan bekerja atau latihan dilakukan, dan durasi adalah lama setiap kali latihan (Giam & Teh, 1993). Menurut American College of Sport Medicine (ACSM) intensitas latihan aerobik harus mencapai target zone sebesar 60-90% dari frekuensi denyut jantung maksimal atau Maximal Heart Rate (MHR). Berdasarkan MHR yang dicapai, intensitas latihan aerobik dapat dibagi menjadi: ringan (35-59% MHR),sedang (60-79% MHR), dan tinggi (80-89% MHR). Peningkatan intensitas latihan dapat dilakukan melalui penambahan beban latihan, yaitu dengan gerakan meloncat-loncat, atau dengan mempercepat frekuensi gerak (Pollock & Wilmore, 1990). Latihan aerobik sebaiknya dilakukan dengan frekuensi 3-5 kali perminggu, dengan durasi latihan 20-30 menit setiap kali latihan (Wilmore & Costill, 1994). Giam & Teh (1993) mengatakan bahwa durasi latihan 15-30 menit sudah dinilai cukup, dengan syarat didahului 3-5 menit pemanasan dan diakhiri dengan 3-5 menit pendinginan, serta dilakukan secara kontinu. Untuk kontraksi otot diperlukan energi. Energi ini terutama berasal dari pemecahan cadangan ATP adenosin trifosfat) yang terdapat di dalam otot rangka. ATP di dalam serabut otot diperoleh melalui tiga cara, jalur fosfokreatin-ATP, jalur glikolitik, dan jalur oksidatif. Jalur fosfokreatin-ATP dan jalur glikolitik, yang bersifat anaerobik, hanya menghasilkan sedikit ATP. Kedua jalur ini berlangsung pada awal aktivitas, sebelum sistem sirkulasi mampu memasok peningkatan kebutuhan oksigen ke otot. Tanpa pasokan oksigen, kedua jalur hanya dapat menyediakan energi selama 3 - 15 detik (Newsholme & Leech, 1984). Untuk aktivitas fisik yang lebih lama, misalnya senam aerobik, jalur oksidatif merupakan sumber utama produksi ATP. Pada jalur ini, ATP diproduksi melalui oksidasi karbohidrat, baik yang bersumber dari diet maupun dari timbunan glikogen di dalam sel, dan oksidasi asam lemak bebas (free fatty acid = FFA) yang berasal dari hidrolisis trigliserid dari jaringan adiposa maupun dari diet (Wilmore & Costill, 1994). Untuk setiap molekulnya, oksidasi lemak memerlukan oksigen jauh lebih banyak daripada karbohidrat. Kebutuhan oksigen untuk aktivitas aerobik dicukupi oleh sistem kardiovaskuler dan respirasi (McArdle et al., 1996). Sistem kardiovaskuler mempunyai keterbatasan dalam memasok oksigen ke otot skelet. Pasokan oksigen akan kurang apabila kebutuhan oksigen untuk oksidasi energi selama latihan aerobik melebihi kemampuan sistem kardiovaskuler untuk memasok oksigen. Senam aerobik intensitas tinggi (SAIT) memerlukan ATP yang banyak dalam waktu singkat sehingga akan terjadi defisit oksigen ke otot yang aktif karena keterbatasan sistem kardiovaskuler dalam memasok oksigen. Akibatnya, sebagai sumber energi utama untuk kontraksi otot pada SAIT adalah karbohidrat. Sebaliknya, pada senam aerobik intensitas ringan (SAIR), karena waktu yang cukup, sistem kardiovaskuler masih mampu memenuhi kebutuhan oksigen otot yang berkontraksi sehingga sebagai sumber energi utama untuk kontraksi otot adalah lemak. Adapun sumber energi pada senam aerobik intensitas sedang (SAIS) adalah karbohidrat dan lemak secara seimbang (McArdle et al., 1986; Wilmore & Costill, 1994). Lemak sebagai sumber energi dapat diperoleh dari pembongkaran jaringan lemak simpanan (storage fat) yaitu jaringan lemak subkutan dan viseral. Penggunaan lemak badan pada aktivitas aerobik intensitas ringan sampai sedang akan menyebabkan penurunan lemak simpanan. Lemak badan biasanya dinyatakan sebagai persentase lemak badan (PLB). Aktivitas fisik atau latihan yang teratur dan terprogram dapat membantu menurunkan PLB terutama latihan yang bersifat aerobik (Brook, 1978). Abe et al. (1997) melaporkan bahwa latihan aerobik dengan frekuensi 3-5 kali perminggu seperti yang direkomendasikan oleh ACSM dapat menurunkan massa lemak subkutan dan lemak viseral. Ahli lain, Hodder & Stonghton (1997), melaporkan bahwa senam aerobik dapat menurunkan PLB serta menambah myofilamen otot, struktur padat tulang dan jaringan ikat. Khusus pengaruhnya terhadap lemak badan, Partrilasni et al. (1997) menyimpulkan bahwa senam aerobik tanpa memperhatikan intensitas latihan yang dilakukan selama 12 minggu, dapat menurunkan PLB secara bermakna. Abe et al. (1996) melaporkan bahwa latihan aerobik seperti lari, bersepeda dan senam dapat menurunkan PLB.

4. METABOLISME KARBOHIDRATKARBOHIDRAT yaitusenyawa organik terdiri dari unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Terdiri atas unsur C, H, O dengan perbandingan 1 atom C, 2 atom H, 1 atom O. karbohidrat banyak terdapat pada tumbuhan dan binatang yang berperan struktural & metabolik. sedangkan pada tumbuhan untuk sintesis CO2 + H2O yang akan menghasilkan amilum/selulosa, melalui proses fotosintesis, sedangkan Binatang tidak dapat menghasilkan karbohidrat sehingga tergantung tumbuhan. sehingga tergantung dari tumbuhan. karbohidrat merupakan sumber energi dan cadangan energi, yang melalui proses metabolisme.Banyak sekali makanan yang kita makan sehari hari adalah suber karbohidrat seperti : nasi/ beras,singkung, umbi-umbian, gandum, sagu, jagung, kentang, dan beberapa buah-buahan lainnya, dll.Rumus umum karbohidrat yaitu Cn(H2O)m, sedangkan yang paling banyak kita kenal yaitu glukosa : C6H12O6, sukrosa : C12H22O11, sellulosa : (C6H10O5)nKlasifikasi Karbohidrat:1. Monosakarida: terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yang lebih sederhana. Tidak dapat dihidrolisis ke bentuk yang lebih sederhana. berikut macam-macam monosakarida: dengan ciri utamanya memiliki jumlah atom C berbeda-beda :triosa (C3), tetrosa (C4), pentosa (C5), heksosa (C6), heptosa (C7).Triosa : Gliserosa, Gliseraldehid, Dihidroksi asetonTetrosa : threosa, Eritrosa, xylulosaPentosa : Lyxosa, Xilosa, Arabinosa, Ribosa, RibulosaHexosa : Galaktosa, Glukosa, Mannosa, fruktosaHeptosa : Sedoheptulosa2. Disakarida: senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak. Disakarida dapat dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida.hidrolisis : terdiri dari 2 monosakatidasukrosa : glukosa + fruktosa (C 1-2)maltosa : 2 glukosa (C 1-4)trehalosa ; 2 glukosa (C1-1)Laktosa ; glukosa + galaktosa (C1-4)3. Oligosakarida:senyawa yang terdiri dari gabungan molekul2 monosakarida yang banyak gabungan dari 3 6 monosakaridadihidrolisis : gabungan dari 3 6 monosakarida misalnya maltotriosa4. Polisakarida: senyawa yang terdiri dari gabungan molekul- molekul monosakarida yang banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida.Polisakarida merupakan jenis karbohidrat yang terdiri dari lebih 6 monosakarida dengan rantai lurus/cabang.Macam-macam polisakarida :1. AMILUM/TEPUNGrantai a-glikosidik (glukosa)n : glukosan/glukan Amilosa (15 20%) : helix, tidak bercabang Amilopektin (80 85%) : bercabang Terdiri dari 24 30 residu glukosa, Simpanan karbohidrat pada tumbuhan, Tes Iod : biru ikatan C1-4 : lurus ikatan C1-6 : titik percabangan2. GLIKOGEN Simpanan polisakarida binatang Glukosan (rantai a) - Rantai cabang banyak Iod tes : merah3. INULIN pati pada akar/umbi tumbuhan tertentu, Fruktosan Larut air hangat Dapat menentukan kecepatan filtrasi glomeruli. Tes Iod negatif4. DEKSTRIN dari hidrolisis pati5. SELULOSA (serat tumbuhan) Konstituen utama framework tumbuhan tidak larut air - terdiri dari unit b Tidak dapat dicerna mamalia (enzim untuk memecah ikatan beta tidak ada) - Usus ruminantia, herbivora ada mikroorganisme dapat memecah ikatan beta : selulosa dapat sebagai sumber karbohidrat. -6. KHITIN polisakarida invertebrata7. GLIKOSAMINOGLIKAN karbohidrat kompleks merupakan (+asam uronat, amina) penyusun jaringan misalnya tulang, elastin, kolagen Contoh : asam hialuronat, chondroitin sulfat8. GLIKOPROTEIN Terdapat di cairan tubuh dan jaringan terdapat di membran sel merupakan Protein + karbohidratGula menunjukkan berbagai isomerSTEREOISOMER : senyawa dengan struktur formula sama tapi beda konfigurasi ruangnyaIsomer D,L Cincin piranosa, furanosa Anomer a, b epimer (glukosa, galaktosa, manosa) Isomer aldosa, ketosa Berikut penjelasan singkat langkah-langkah dalam metabolisme karbohidrat1.GLIKOLISISyaitu: dimana glukosa dimetabolisme menjadi piruvat (aerob) menghasilkan energi (8 ATP)atau laktat (anerob)menghasilkan (2 ATP).selanjutnya Asetil-KoA --> siklus Krebs --> fosforilasi oksidatif --> rantai respirasi --> CO2 + H2O (30 ATP)2. GLIKOGENESISyaitu: proses perubahan glukosa menjadi glikogen. Di Hepar/hati berfungsi: untuk mempertahankan kadar gula darah. sedangkan di Otot bertujuan: kepentingan otot sendiri dalam membutuhkan energi.3. GLIKOGENOLISISyaitu : proses perubahan glikogen menjadi glukosa. atau kebalikan dari GLIKOGENESIS.4. JALUR PENTOSA FOSFATyaitu : hasil ribosa untuk sintesis nukleotida, asam nukleat dan equivalent pereduksi (NADPH) (biosintesis asam lemak dan lainnya.)5. GLUKONEOGENESIS: senyawa non-karbohidrat (piruvat, asam laktat, gliserol, asam amino glukogenik) menjadi --> glukosa.6. TRIOSA FOSFATyaitu: bagian gliseol dari TAG (lemak)7. PIRUVAT & SENYAWA ANTARA SIKLUS KREBS: untuk sintesis asam amino --> Asetil-KoA --> untuk sintesis asam lemak & kolesterol --> steroidPencernaan karbohidrat terjadi terutama di usus kecil. Enzim amilase yang disekresi pank-reas, dengan pH optimum 7 memerlukan ion Cl secara mutlak, menghidrolisis amilosa menjadi maltosa dan glukosa. Amilum (starch) dan glikogen yang telah mengalami hidrasi (hydrated starch) akan dicerna oleh amilase pankreas dan menghasilkan maltosa, trisa-karida maltotriosa, a-limit dextrins dan sedikit glukosa. Dapat juga menghasilkan isomaltosa. Amilase merupakan endopolisakaridase jadi tidak bisa memotong glukosa yang terletak di ujung cabang; -amilse tidak bisa memutus ikatan -(14) pada glukosa yang terletak pada titik cabang. Enzim-enzim yang dapat menghidrolisis disakarida terdapat pada "brush border", dengan nama umum disakaridase. Hasil utama hidrolisis disakarida adalah glukosa, galaktosa, dan fruk-tosa. Monosakarida yang telah diserap masuk ke vena porta setelah melalui hepar dan jantung beredar keseluruh tubuh. Selulosa tidak dapat dicerna oleh manusia, akhirnya akan dikeluarkan bersama/membentuk feses. Monosakarida diserap dengan kecepatan yang berbeda. Urutan menurut kecepatannya adalah sebagai berikut : galaktosa, glukosa, fruktosa, mannosa, xilosa (xylosa) dan arabinosa. Galak-tosa dan glukosa diserap secara aktif.Untuk mempermudah mempelajari metabolisme karbohidrat, maka dibagi menjadi beberapa jalur metabolisme. Namun hendaknya diingat bahwa dalam tubuh, jalur-jalur ini merupakan ke-satuan, yang mana jalur yang paling banyak dilalui tergantung pada keadaan (status nutrisi) waktu itu. Pembagiannya adalah: Glikolisis ("glycolysis") Glikogenesis ( "glycogenesis" ). Glikogenolisis ( "glycogenolysis" ). Oksidasi asam piruvat. Jalur fosfoglukonat oksidatif ( "Hexose Mono-phosphate Shunt" atau "Pentose Phosphate Pathway" ). Glukoneogenesis ( "gluconeogenesis" ). Metabolisme fruktosa, galaktosa dan heksosaminMetabolisme karbohidrat pada respirasi aerob ada 4 tahap, yaitu :1.GLIKOLISISAdalah proses pemecahan glukosa melalui fosforilasi & oksidasi, menghasilkan 2 piruvat, 2 NADH, 2 ATP & 2 H2O yang terjadi di sitosol.Pada proses glikolisis : Input =2 ATP Output / Hasil = Bruto : 4 ATP + 2 NADH Netto : 2 ATP = 2 ATP2 NADH = 6 ATP2 piruvatTotal = 8 ATP / molekul glukosa

2. DEKARBOKSILASI OKSIDATIF / REAKSI TRANSISIAdalah proses konversi Asam piruvat menjadi gugus karboksil dengan atom C & bergabung dengan CoA membentuk Asetil Coenzim ( CoA ) yang terjadi di mitokondria. CoA adalah koenzim A yang dibentuk dari vitamin B asam pentatonat. Asetil CoA adalah ikatan yang terdiri atas 2 ikatan C( asetat ) yang terkait pada 1 molekul CoAHasil :2 NADH = 6 ATP / molekul glukosa

3. SIKLUS KREB Ditemukan oleh Sir Hans Kreb Disebut juga : Siklus ASAM SITRAT karena setelah asetil KoA memasuki siklus, ikatan pertama yang terbentuk adalah asam sitrat. Siklus TCA ( Tri Carboxylic Acid ) karena melibatkan asam sitrat dengan 3 gugus karboksil ( COOH ).

Terjadi di mitokondria Hasil : 2 CO2 6 NADH = 18 ATP 2 FADH2 = 4 ATP 2 ATP= 2 ATPTotal= 24 ATP

4. SISTEM TRANSPOR ELEKTRON / FOSFORILASI OKSIDATIFAdalah reaksi yang digunakan O2 untuk mengubah moleku-molekul NADH & FADH2 menjadi NAD & FAD, air & ATP yang terjadi pada membran mitokondria.Reaksi ini membutuhkan unsur Fe & Cu sebagai katalisator.Elektron berenergi tinggi dalam NADH dan FADH2 dilewatkan setahap demi setahap ke tingkat energi yang rendah dan akhirnya diterima oksigen (O2) .

Di sistem transpor elektron, oksidasi :- 1 NADH= 3 ATP - 1 FADH2= 2 ATP

Tempat proses ProdukSetara ATP Total ATPDalam sitoplasma Glikolisis2 ATP 2 ATP 2 ATP

Dalam mitokondria Dari glikolisis2 NADH 6 ATP 6 ATP

Dari respirasi asampiruvat-1 NADH 3 ATP (2x) 6 ATP AsetilKoA SiklusKrebs 3 NADH 9 ATP1 FADH2 2ATP (2x) 24 ATP1 ATP 1ATP

Total =38 ATP

5. METABOLISME PROTEIN PENDAHULUANSecara kuantitatif,protein adalahkelompokmakromolekulendogenous yang paling penting.Seseorang dengan berat 70kgmengandung sekitar10 kg protein, yangsebagian besarterletak diotot. Keseimbangan nitrogenpada manusia paling utama ditentukan olehmetabolismeprotein.Beberapahormon-terutamatestosteron dan kortisol-mengaturkeseimbangan nitrogen tersebut.Pada orang dewasa, keseimbangan nitrogenumumnya berada dalam keadaan seimbang, kuantitasproteinnitrogen yangdiambildan dikeluarkanper hari adalah sama. Proteinberasal dari makanan,dicerna pada saluran pencernaansehingga menjadi asam amino, yang diresorpsi dan didistribusikan ke seluruh tubuhmelalui darah. Proteinterus-menerushilangmelalui ususdan,pada tingkat lebih rendah, melalui ginjal. Oleh karena itu, sedikitnya 30g proteinharusdiperoleh melalui makanansetiap hari. Diperkirakanbahwa tubuhmemecah 300-400gprotein per hari menjadiasam amino (proteolitik).Di sisi lain, jumlah asam amino yang samadiubah menjadi protein (biosintesis protein). Hampirsemua selmampumelakukan biosintesisprotein. Namun, bentukfungsional proteinbaru muncul hanyasetelah serangkaianlangkah tambahan.Untuk memulai,didukung oleh protein tambahan, pembentukan rantai peptidayangsecara biologis aktif harus terbentuk.Selanjutnya selama"pasca-translasi"terjadi pematangan, banyak proteinmelepaskan bagian rantai peptide danmengikatkelompok tambahan, seperti, oligosakaridaatau lipid.Proses ini berlangsung direticulum endoplasma dan aparatusGolgi. Akhirnya, proteinlalu diangkut ke tempat (kerja) mereka.Degradasiprotein intraseluler (proteolitik)terjadi dalamlisosom.Selain itu, ada protein kompleksdi sitoplasma, yang dikenalsebagai proteasomes, di mana protein yang sudah tua didegradasi.Proteasomejugaberperan penting dalam penyajianantigenolehsel kekebalan tubuh.Dalam tubuh kita, protein mengalami perubahan perubahan tertentu dengan kecepatan yang berbeda untuk tiap protein. Protein dalam darah, hati dan organ tubuh lain mempunyai waktu paruh antara 2,5 sampai 10 hari. Protein yang terdapat pada jaringan otot mempunyai waktu paruh 120 hari. Rata-rata tiap hari 1,2 gram protein per kilogram berat badan diubah menjadi senyawa lain. Ada tiga kemungkinan mekanisme perubahan protein, yaitu :1) Sel-sel mati, lalu komponennya mengalami proses penguraian atau katabolisme dan dibentuk sel sel baru.2) Masing-masing protein mengalami proses penguraian dan terjadi sintesis protein baru, tanpa ada sel yang mati.3) Protein dikeluarkan dari dalam sel diganti dengan sintesis protein baru.Protein dalam makanan diperlukan untuk menyediakan asam amino yang akan digunakan untuk memproduksi senyawa nitrogen yang lain, untuk mengganti protein dalam jaringan yang mengalami proses penguraian dan untuk mengganti nitrogen yang telah dikeluarkan dari tubuh dalam bentuk urea. Ada beberapa asam amino yang dibutuhkan oleh tubuh, tetapi tidak dapat diproduksi oleh tubuh dalam jumlah yang memadai. Oleh karena itu asam amino tersebut,yang dinamakan asam essensial yang dibutuhkan oleh manusia. Kebutuhan akan asam amino esensial tersebut bagi anak-anak relatiflebih besar daripada orang dewasa. Kebutuhan protein yang disarankan ialah 1 sampai 1,5 gram per kilogram berat badan per hari.Asam Amino Dalam Darah Jumlah asam amino dalam darah tergantung dari jumlah yang diterima dan jumlah yang digunakan. Pada proses pencernaan makanan, protein diubah menjadi asam amino oleh beberapa reaksi hidrolisis serta enzim enzim yang bersangkutan. Enzim-enzim yang bekerja pada proses hidrolisis protein antara lain ialah pepsin, tripsin, kimotripsin, karboksi peptidase, amino peptidase, tripeptidase dan dipeptidase. Setelah protein diubah menjadi asam-asam amino, maka dengan proses absorpsi melalui dinding usus, asam amino tersebut sampai kedalam pembuluh darah. Proses absorpsi ini ialah proses transpor aktif yang memerlukan energi. Asam-asam amino dikarboksilat atau asam diamino diabsorbsi lebih lambat daripada asam amino netral.Dalam keadaan berpuasa, konsentrasi asam amino dalam darah biasanya sekitar 3,5 sampai 5 mg per 100 ml darah. Segera setelah makan makanan sumber protein, konsentrasi asam amino dalam darah akan meningkat sekitar 5 mg sampai 10 mg per 100 mg darah. Perpindahan asam amino dari dalam darah kedalam sel-sel jaringan juga proses tranpor aktif yang membutuhkan energi.

Transport Protein Protein diabsorpsi di usus halus dalam bentuk asam amino masuk darah Dalam darah asam amino disebar keseluruh sel untuk disimpan Didalam sel asam amino disimpan dalam bentuk protein (dengan menggunakan enzim) Hati merupakan jaringan utama untuk menyimpan dan mengolah proteinPenggunaan Protein Untuk Energi Jika jumlah protein terus meningkat protein sel dipecah jadi asam amino untuk dijadikan energi atau disimpan dalam bentuk lemak Pemecahan protein jadi asam amino terjadi di hati dengan proses: deaminasi atau transaminasi Deaminasi: proses pembuangan gugus amino dari asam amino Transaminasi: proses perubahan asam amino menjadi asam ketoTRANSAMINATION DAN DEAMINATIONTransamination dan deaminationTahap awal pembentukan metabolisme asam amino, melibatkan pelepasan gugus amino, kemudian baru perubahan kerangka karbon pada molekul asam amino. Dua proses utama pelepasan gugus amino yaitu, transaminasi dan deaminasi.Transaminasi ialah proses katabolisme asam amino yang melibatkan pemindahan gugus amino dari satu asam amino kepada asam amino lain. Dalam reaksi transaminasi ini gugus amino dari suatu asam amino dipindahkan kepada salah satu dari tiga senyawa keto, yaitu asam piruvat, a ketoglutarat atau oksaloasetat, sehingga senyawa keto ini diubah menjadi asam amino, sedangkan asam amino semula diubah menjadi asam keto. Ada dua enzim penting dalam reaksi transaminasi yaitu alanin transaminase dan glutamat transaminase yang bekerja sebagai katalis dalamreaksi berikut :

Pada reaksi ini tidak ada gugus amino yang hilang, karena gugus amino yang dilepaskan oleh asam amino diterima oleh asam keto. Alanin transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap asam piruvat-alanin. Glutamat transaminase merupakan enzim yang mempunyai kekhasan terhadap glutamat-ketoglutarat sebagai satu pasang substrak .Reaksi transaminasi terjadi didalam mitokondria maupun dalam cairan sitoplasma. Semua enzim transaminase tersebut dibantu oleh piridoksalfosfat sebagai koenzim. Telah diterangkan bahwa piridoksalfosfat tidak hanya merupakan koenzim pada reaksi transaminasi, tetapi juga pada reaksi-reaksi metabolisme yang lain.Deaminasi OksidatifAsam amino dengan reaksi transaminasi dapat diubah menjadi asam glutamat. Dalam beberapa sel misalnya dalam bakteri, asam glutamat dapat mengalami proses deaminasi oksidatif yang menggunakan glutamat dehidrogenase sebagai katalis.Asam glutamat + NAD+- ketoglutarat + NH4+ + NADH + H+ Dalam proses ini asam glutamat melepaskan gugus amino dalam bentuk NH4+. Selain NAD+ glutamat dehidrogenase dapat pula menggunakan NADP+ sebagai aseptor elektron. Oleh karena asam glutamat merupakan hasil akhir proses transaminasi, maka glutamat dehidrogenase merupakan enzim yang penting dalam metabolisme asam amino oksidase dan D-asam oksidase.

Mekanisme TransaminasiDengan tidak adanyasubstrat,kelompok aldehida dari fosfat piridoksal secara kovalen terikat padaresidulisintransaminase.Jenissenyawa ini dikenal sebagai aldimine atau "basisSchiff." Selamareaksi, asamamino1 memindahkanresidu lisin, danaldimine yang baruterbentuk(2).Ikatan gandaini kemudiandigeser olehisomerisasi. Ketimine (3) dihidrolisisuntuk menghasilkan2- oxoacid danpyridoxaminefosfat(4).Pada bagian keduareaksi,langkah-langkah iniberlangsung padaarah kebalikan: pyridoxaminefosfatdan kedua2-oxoaciddari sebuah ketimine, yang kemudian diisomerisasimenjadialdimine.Akhirnya,kedua asam aminodipecah danterjadi regenerasi koenzim.

Metabolisme NH3 di hati NH3 tidak dapat diekskresi oleh ginjal NH3 harus dirubah dulu menjadi urea oleh hati Jika hati ada kelainan (sakit) proses perubahan NH3 urea terganggu penumpukan NH3 dalam darah uremia NH3 bersifat racun meracuni otak coma Karena hati yang rusak disebut Koma hepatikumSelainsintesisurea, prekursor NH3 danaspartatjuga terutamadibentukdi hati.Aminonitrogenyang yang berasal dari jaringandiangkutke hati oleh darah, terutama dalam bentukglutamine (Gln) danalanin(Ala.).Dalamhati, Glninisecara hidrolitic dideaminasi olehglutaminasemenjadiglutamat (Glu) danNH3.Sedangkan kelompok aminoalaninditransferoleh alanintransaminasemenjadi2-oxoglutarate(2 -OG;yang dikenal sebagai-ketoglutarat). Transaminasiini kemudian menghasilkanGlutamat lain. NH3akhirnyadibebaskan dariglutamate olehdeaminasioksidatif.Reaksi ini dikatalisis olehglutamat dehidrogenase, sebuah enzim khaspada hati.

DEGRADASI ASAM AMINOPendahuluanSelamadegradasikebanyakan asamamino, kelompok -aminoyang di remove di awal melalui transaminasiataudeaminasi.Selamadegradasi, 20 proteinogenic asam amino menghasilkanhanya tujuh produk degradasiyang berbeda. Lima darimetabolitini (2-oxoglutarat, suksinil KoA, fumarat, oxaloacetate, dan piruvat)merupakan prekursor untuk gluconeogenesisdan karena itudapat dikonversi menjadi glukosaoleh hatidan ginjal.Asam aminoyangproduk degradasinya adalah salah satu dari limametabolittersebutdisebut sebagaiasam aminoglucogenic.Dengan duapengecualian(lisin danleusin), semuaaminoproteinogenic merupakan asam glucogenic juga.Secara kuantitatif, mereka mewakiliprekursor paling penting untuk glukoneogenesis.Pada saat yangsama, mereka jugamemiliki efekanaplerotic. Duaproduk degradasitambahan (acetoacetatedanasetil KoA) tidak dapat disalurkan ke glukoneogenesis padametabolisme hewan,karena tidak adacara mengkonversi mereka ke dalam precursor glukoneogenesis. Namun,mereka dapat digunakanuntuk mensintesis badan keton, asam lemak, danisoprenoidnya. Asam aminoyang memasokasetil KoAatau acetoasetatdikenal sebagai asam amino ketogenic.Hanyaleusin danlisinyang murni ketogenic.Beberapa hasil degradasi asam amino adalahglucogenic dan ketogenik. Kelompok ini mencakup phenylalanin, tirosin, triptofan,danisoleusin. Degradasi asetoasetat keasetil KoA berlangsung dalam dualangkah.Pertama, asetoasetat dan suksinilKoAdiubah menjadi acetoacetyl KoA dansuksinat(enzim:3-oxoacid-KoA transferase 2.8.3.5). Acetoacetyl KoAkemudian dipecaholeh -oksidasimenjadi dua molekulasetil KoA, sementara suksinatdapat lebihdimetabolisme melaluisiklus asamtrikarboksilat.

DeaminasiAda berbagai caramelepaskanammonia (NH3) dariasam amino, [1] Dalam rantai cabangasam amino (Val,Leu, Ile) dan jugatirosin danornithine,degradasi dimulai dengan transaminasi.Untukalanin dan aspartat, ini sebenarnyahanya merupakan langkah degradasi. [2]deaminasioksidatif,denganpembentukan NADH+ H+ , Hanya berlakuuntuk glutamatdalam metabolism hewan. Reaksi ini terjadi pada hati dan menghasilkanNH3 untuk pembentukan urea. [3] Duaasam aminoasparagin-danglutamine-mengandung kelompok asam-amida dengan rantai samping, dimana NH3dapat dilepaskan dengan hidrolisis (deaminasihidrolitik).Dalam darah, glutaminadalahmolekul transportasi yang paling penting untuk nitrogenamino. Hidrolitik deaminasiglutamin dalamhatijuga menghasilkan NH3 untuk siklus urea. [4]Eliminating deaminationterjadi didegradasi histidindan serin.H2O adalah yang pertamadilepaskandi sini, menghasilkanunsaturated intermediate.Padaserin, intermediate inipertama kalidisusun ulangmenjadiimina, yang terhidrolisispada langkah kedua menjadiNH3 danpiruvat,dengan pengambilan H2O.

SIKLUS UREAAsam aminoterutamadipecah dalam hati.Amoniadilepaskanbaik secara langsung maupun tidak langsung. Amonia(NH3)adalah basayang relatif kuat, danpada pHfisiologis terutama terdapat dalam bentukionammonium NH4+.NH3 danNH4+ bersifat racun, dan pada konsentrasi tinggi dapat menyebabkan kerusakan otak.Karena itu Amonia harus dikeluarkan dari tubuh.Hal ini dapat dilakukan dengan berbagai cara.Hewan perairan dapat mengeluarkanNH4+ secara langsung. Sebagai contoh, ikanmengeluarkanNH4+ melalui insang (hewan ammonotelic). Vertebrata (terutama yang hidup di darat), termasuk manusia, hampir tidakdapat mengeluarkanNH3apapun,dan sebaliknya, ammonia diubah menjadi ureasebelum diekskresi(hewanureotelic).Burung danreptil, sebaliknya, membentuk asam urat, yang terutamadiekskresikandalam bentuk padat untuk menyimpan air (hewan uricotelic). Hans Krebs dan Kurt Heneseleit pada tahun 1932 mengemukakan serangkaian reaksi kimia tentang pembentukan urea. Mereka berpendapat bahwa urea terbentuk dari ammonia dan karbondioksidamelalui serangkaian reaksi kimia yang berupa siklus, yang mereka namakan siklus urea. Pembentukan urea ini terutama berlangsung didalam hati. Urea adalah suatu senyawa yang mudah larut dalam air, bersifat netral, terdapat dalam urine yang dikeluarkan dari dalam tubuh. Dalam reaksi pembentukan karbamil fosfat ini, satu mol ammonia bereaksi dengan satu mol karbondioksida dengan bantuan enzim karbamilfosfat sintetase. Reaksi ini membutuhkan energi, karenanya reaksi ini melibatkan dua mol ATP yang diubah menjadi ADP. Disamping itu sebagai kofaktor dibutuhkan mg++ dan N-asetil-glutamat. Karbamil fosfat yang terbentuk bereaksi dengan ornitin membentuk sitrulin. Dalam reaksi ini bagian karbomil bergabung dengan ornitin dan memisahkan gugus fosfat. Sebagai katalis pada pembentukan sitrulin adalah ornitin transkarbamilase yang terdapat pada bagian mitokondria sel hati. Selanjutnya sitrulin bereaksi dengan asam aspartat membentuk asam argininosuksinat. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinat sintetase. Dalam reaksi tersebut ATP merupakan sumber energi dengan jalan melepaskan gugus fosfat dan berubah menjadi AMP. Dalam reaksi ini asam argininosuksinat diuraikan menjadi arginin dan asam fumarat. Reaksi ini berlangsung dengan bantuan enzim argininosuksinase, suatu enzim yang terdapat dalam hati dan ginjal. Reaksi terakhir ini melengkapi tahap reaksi pada siklus urea. Dalam reaksi ini arginin diuraikan menjadi urea dan ornitin. Enzim yang bekerja sebagai katalis dalam reaksi penguraian ini ialah arginase yang terdapat dalam hati. Ornitin yang terbentuk dalam reaksi hidrolisis ini bereaksi dengan karbamilfosfat untuk membentuk sitrulin.

BIOSINTESIS ASAM AMINODua puluh macam asam amino hanya dapat disintesis dalam tanaman atau mikroorganisma. Asam amino yang tidak dapat disintesis dalam tubuh mamalia disebut dengan asam amino esensial, yang oleh karena itu harus ada dalam diet.Asam amino esensial dan non esensial

Biosinthesis Asam Amino non esensial.Semua asam amino non esensial kecuali tyrosin disinthesis melalui jalur sederhana dari jalur metabolisma umum seperti piruvat, oksaloasetat, ketoglutarat dan 3 phosphogliserat. Tyrisin dibentuk dari asam amino esensial phenilalanin melalui 1 langkah hidroksilasi. Jadi kebutuhan diet akan phenilalanin menggambarkan juga kebutuhan akan tyrosin. Oleh karena itu adanya tyrosin alam diet akan mengurangio keutuhan terhadap phenilalanin.Alanin, Asparagin, Aspartat, Glutamat dan Glutamin dibentuk dari piruvat, oksaloasetat dan ketoglutarat. Sintesis dari masing-masing asam amino tersebut hanya 1 tahapan transaminasi. Asparagin disintesis dari aspartat oleh asparagin synthetase, sedang glutamin dari glutamat dengan reaksi amidasi yang dikatalisis oleh glutamin synthetase.Glutamin synthetase merupakan titik pusat kontril metbolisma nitrogen. Glutamin adalah donor gugus amino dalam pembentukan banyak senyawa biosinthetik maupin bentuk cadangan bagi ammonia. Sebagai konsekuensinya, glutamin synthetase mempunyai peran sentral dalam metabolisma nitrogen dan menjadikan enzim tersebut sebagai kandidat yang sangat baik dalam mengatur aliran metabolisma dari senyawa nitrogen. Glutamin synthetase pada mammalia diaktifkan oleh ketoglutarat yang merupakan hasil deaminasi oksidatif dari glutamat. Hal ini diduga mencegah akumulasi amonia yang dihasilkan oleh reaksi deaminasi tersebut. Glutamat merupakan prekursor dari Prolin, Ornithin, dan Arginin

, Glisin, dan Cystein dibentuk dari 3-phosphogliserat. Serin disintesis dari senyawa antara glikolisis, 3-phosphogliserat melalui 3 jalur reaksi,Serin berpartisipasi dalam biosintesis glisin melalui 2 cara1. Mengubah langsung serin menjadi glisin oleh enzim serin hydroxymethil transferase dalam satu reaksi yang juga menghasilkan N5N10-methylene THF(Gambar 24-9 sebaliknya.)2. Kondensasi dari N5N10-methylene THF dengan CO2 dan NH4+ oleh enzim glisin synthetase . Sintesis cystein dari serin dan homosistein yang merupakan hasil penguraian dari methionin3) sudah didiskusikan sebelumnya. Homocystein bergabung dengan serin membentuk cysathionin yang selanjutnya akan membentuk cystein dan -ketobutirat. Karena gugus S dari cystein berasal dari asam amino esensial methionin, maka cystein sesungguhnya merupakan asam amino esensialBiosinthesis Asam Amino EsensialAsam amino esensial, tidak seperti asam amino non esensial, disintesis dari prekursor metabolit yang umum. Jalur sintesisnya hanya terdapat pada tanaman ataupun mikroorganisma dan biasanya melibatkan lebih banyak tahapan dibandingkan dengan asam amino non esensial. Lisin, methionin, dan threonin misalnya, semuanya disintesis dari aspartat dalam jalur yang diawali oleh enzim aspartokinase, enzim yang hanya terdapat pada tanaman dan mikroorganisma.Valin dan leusin disintesis dari piruvat dan ketoglutarat sedang triptofan, phenilalanin dan tyrosin disintesis dari PEP (phosphoenolpiruvat) dan erythrosa-4 phosphat.

6. METABOLISME LIPID Lipid adalah tiap kelompok heterogen lemak dan substansi serupa lemak, termasuk asam lemak, lemak netral, lilin dan steroid yang tidak larut dalam air dan larut dalam pelarut non-polar.Sifat-sifat umum lipid antara lain:1. Titik lebur tergantung panjang rantai C dan kejenuhan asam lemak2. Hidrolisis secara enzimatis menghasilkan asam lemak dan gliserol3. Reaksi safonifikasi akan menghasilkan garam alkali dan gliserol4. Reaksi hidrogenasi akan menghasilkan lemak jenuh5. Reaksi peroksidasi menyebabkan rasa tidak enak dan bau tengik6. Larut dalam pelarut organik

Gambar Struktur LipidSumber utama lipid berasal dari produk harian dan daging. Lipid dapat diklasifikasikan ke dalam tiga golongan, yaitu:1. Lipid SederhanaYang termasuk ke dalam golongan ini adalah asam lemak, lemak netral trigliserida, dan waxes, baik true waxes, ester sterol, maupun ester non sterol2. Lipid MajemukYang termasuk golongan ini antara lain fosfolipid (lesitin, sefalin, dan spingomyelin), glikolipid (serebrosid dan gangliosid), sulfolipid, lipoprotein (apolipoprotein), dan lipopolisakarida.3. Derivat LipidYang termasuk ke dalam golongan ini adalah asam lemak, gliserol, monogliserida, digliserida, sterol, dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, vitamin D, vitamin E, dan vitamin K).Ada beberapa fungsi lipid, di antaranya:1. Sebagai alat transportasi2. Penyimpan energiDalam hal ini, lipid disimpan sebagai jaringan adiposa.3. Sebagai penyusun struktur membran selDalam hal ini, lipid berperan sebagai barrier untuk sel dan mengatur aliran material-material.4. IsolatorLipid berperan sebagai penyekat panas dan penyekat listrik pada syaraf myelin.Umumnya lipid bersifat non-polar, sehingga untuk pengangkutannya dalam darah harus berkombinasi dengan protein. Kombinasi ini dikenal dengan nama lipoprotein. Lipoprotein mengandung ratusan molekul yang pada bagian luarnya, 60% merupakan protein polar (apoprotein) dan 40% merupakan fofolipid, sedangkan bagian inti tersusun dari trigliserida dan kolesterol ester. Lipoprotein mentransport lipid hidrofobik dalam suatu droplet yang diemulsifikasi membentuk permukaan yang water soluble melalui lapisan luar fosfolipid dan protein.

Gambar LipoproteinLipoprotein dapat diklasifikasikan menjadi:1. Kilomikron (2% protein) berperan dalam transport lipid nutrisi dari sel epitel usus2. VLDL (10% protein) berperan dalam transport trigliserida dari hati ke sel adiposa3. LDL (25% protein) berperan dalam transport 75% kolesterol darah dari hati ke sel tubuh. LDL dikenal dengan sebutan bad cholesterol4. HDL (40% protein) berperan dalam transport kolesterol dari sel tubuh ke hati. HDL ini juga dikenal sebagai good cholesteol

Gambar Klasifikasi LipoproteinJalur utama metabolisme lipid lipolisis, betaoxidation, ketogenesis, dan lipogenesis.Lipolisis (pemecahan lemak) dan beta-oksidasi terjadi di dalam mitokondria. Ini merupakan proses siklus di mana dua karbon dikeluarkan dari asam lemak per siklus dalam bentuk asetil KoA, yang berlangsung melalui siklus Krebs untuk menghasilkan ATP, CO 2, dan air.Ketogenesis terjadi ketika laju pembentukan keton oleh hati lebih besar dari kemampuan jaringan untuk mengoksidasi mereka. Ini terjadi selama kelaparan berkepanjangan dan ketika sejumlah besar lemak yang dimakan dengan tidak adanya karbohidrat (Anonim. 2011).Metabolisme lipogenesis terjadi di sitosol. Situs utama sintesis trigliserida adalah hati, jaringan adiposa, dan mukosa usus. Asam lemak berasal dari hidrolisis lemak, dan juga dari sintesis asetil CoA melalui oksidasi lemak, glukosa, dan beberapa asam amino. Lipogenesis dari asetil KoA juga terjadi dalam langkah-langkah dari dua atom karbon. NADPH yang dihasilkan oleh shunt pentosa-fosfat dibutuhkan untuk proses ini. Membentuk fosfolipid membran sel interior dan eksterior dan sangat penting untuk kontrol sinyal di sel.

Gambar Proses Lipogenesis, Lipolisis, dan KetogenesisJaringan lemak putih yang berfungsi sebagai sumber energi disimpan di jaringan bawah kulit, rongga visceral, dan jaringan intramuskuler. Volume sel lemak putih ini 95% terdiri dari triglise