Fisiologi Sistem Saraf Dan Potensial Aksi

Embed Size (px)

Citation preview

1. Fisiologi Sistem Saraf dan potensial aksi(Inggrid Feby Silaban 11000017 )Sistem saraf terdiri atas sel-sel saraf (neuron) dan sel-sel penyokong (neuroglia dan Sel Schwann). Kedua sel tersebut demikian erat berikatan dan terintegrasi satu sama lain sehingga bersama-sama berfungsi sebagai satu unit. Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi. Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan medula spinalis. Sistem saraf tepi terdiri dari neuron aferen dan eferen sistem saraf somatis dan neuron sistem saraf autonom (viseral). Otak dibagi menjadi telensefalon, diensefalon, mesensefalon, metensefalon, dan mielensefalon. Medula spinalis merupakan suatu struktur lanjutan tunggal yang memanjang dari medula oblongata melalui foramen magnum dan terus ke bawah melalui kolumna vertebralis sampai setinggi vertebra lumbal 1-2. Secara anatomis sistem saraf tepi dibagi menjadi 31 pasang saraf spinal dan 12 pasang saraf kranial. Suplai darah pada sistem saraf pusat dijamin oleh dua pasang arteria yaitu arteria vertebralis dan arteria karotis interna, yang cabang-cabangnya akan beranastomose membentuk sirkulus arteriosus serebri Wilisi. Aliran venanya melalui sinus dura matris dan kembali ke sirkulasi umum melalui vena jugularis interna.Membran plasma dan selubung sel membentuk membran semipermeabel yang memungkinkan difusi ion-ion tertentu melalui membran ini, tetapi menghambat ion lainnya. Dalam keadaan istirahat (keadaan tidak terstimulasi), ion-ion K+ berdifusi dari sitoplasma menuju cairan jaringan melalui membran plasma. Permeabilitas membran terhadap ion K+ jauh lebih besar daripada permeabilitas terhadap Na+ sehingga aliran keluar (efluks) pasif ion K+ jauh lebih besar daripada aliran masuk (influks) Na+. Keadaan ini memngakibatkan perbedaan potensial tetap sekitar -80mV yang dapat diukur di sepanjang membran plasma karena bagian dalam membran lebih negatif daripada bagian luar. Potensial ini dikenal sebagai potensial istirahat (resting potential).

Bila sel saraf dirangsang oleh listrik, mekanik, atau zat kimia, terjadi perubahan yang cepat pada permeabilitas membran terhadap ion Na+ dan ion Na+ berdifusi melalui membran plasma dari jaringan ke sitoplasma. Keadaan tersebut menyebabkan membran mengalami depolarisasi. Influks cepat ion Na+ yang diikuti oleh perubahan polaritas disebut potensial aksi, besarnya sekitar +40mV. Potensial aksi ini sangat singkat karena hanya berlangsung selama sekitar 5msec. Peningkatan permeabilitas membran terhadap ion Na+ segera menghilang dan diikuti oleh peningkatan permeabilitas terhadap ion K+ sehingga ion K+ mulai mengalir dari sitoplasma sel dan mengmbalikan potensial area sel setempat ke potensial istirahat. Potensial aksi akan menyebar dan dihantarkan sebagai impuls saraf. Begitu impuls menyebar di daerah plasma membran tertentu potensial aksi lain tidak dapat segera dibangkitkan. Durasi keadaan yang tidak dapat dirangsang ini disebut periode refrakter. Stimulus inhibisi diperkirakan menimbulkan efek dengan menyebabkan influks ion Cl- melalui membran plasma ke dalam neuron sehingga menimbulkan hiperpolarisasi dan mengurangi eksitasi sel.

HISTOLOGI SISTEMSARAFJaringan saraf secara mikroskopis terdiri atas dua jenis sel yaitu sel saraf dan sel penyokong, sel saraf selalu mempunyai tonjolan sitoplasma yang panjang dan bercabang-cabang. Tonjolan sitolasma ini secara morfologis terbagi dua yaitu bagian dendrite dan akson. Bagian dendrite merupakan tonjolan sitolasma yang bercabang-cabang dan membawa impuls ke arah badan sel. Bagian axon merupakan tonjolan sitolpasma yang membawa impuls menjauhi badan sel, terdapat sebuah yang panjang dan sebelum berakhir bercabang-cabang sebagai batang pohon yang disebut denagn telodendron. Badan sel saraf disebut juga dengan perikarion, bagian ini bentuknya bermacam-macam dan mempunyai inti.

Katergori sel saraf berdasarkan jumlah tonjolan yaitu:1. Sel saraf unipoler : hanya mempunyai satu tonjolan2. Sel saraf bipolar : mempunyai satu dendrite dan satu axon3. Sel saraf pseudo unipoler: mempunay tonjolan yang secara bercabang menjadi dua sehingga mirip huruf T4. Sel saraf multipoler : mempunyai satu axon dan banyak dendrite

BADAN SEL SARAFSecara mikroskopis inti sel saraf biasanya terletak sentral, berbentuk bulat besar, berisi kromatin yang halus dan tersebar, nucleus besar sehingga menyerupai intinya. Bagian sitoplasma dalam perikarion mengandung organela seperti jenis sel lain. Bercak-bercak basofil pada yang khas pada sel saraf sebenarnya merupakan rER yang penuh dengan ribosom.Secara sub-mikroskopis, sitoplasma banyak mengandung rER yang tampak sebagai sustansi NISSL, mitokondria meluas ke dalam tonjolan-tonjolan sel kompleks golgi, dan sitoskeleton membentuk neurofibril.

SEL PENYOKONGSel penyokong pada umumnya berasal dari ectoderm. Pada sistem saraf pusat, sel penyokong disebut dengan neuroglia yang terdiri dari sel ependim, astrosit, oligodendria,dan microglia. Pada sistem saraf perifer, tersusun atas sel Schwann sel kapsel dalam ganglion.DENDRITSecara mikroskopis, dendrite bercabang yang percabangannya tergantung jenis sel saraf. Pada permukaan percabangan terdapat benjolan-benjolan untuk bersinapsis yang disebut dengan gemula atu spina.Secara sub-mikroskopis, pada pangkal dendrite terdapat mitokondria dan reticulum endoplasma. Pada sitoskeleton terdapat neurofibril dan mirotubuli yang melua samapi ujung dendrite.AXONAxon merupakan tonjolan sitoplasma yang hanya terdapat sebuah dan disebut juga dengan serabut saraf. Ujung axon bercabang-cabang sebagai cabang pohon dan terdapat cabang kolateral pada beberapa tempat. Pada axon terdapat beberapa organela yaitunya mitokondria, neurofibril, dan mikrotubuli.Myelin membentuk selubung diluar axolema dengan pola berpenggal-penggal, karena adanya nodus ranvier. Selubung myelin ini tersusun atas campuran fosfolipid, kolesterol, dan serebrosid. Ketebalan selubung pada berbagai axon tidak sama. Di luar selubung myelin terdapat selubung neurolemma. Pada sistem saraf pusat disebut dengan sel oligodendroglia dan pada sistem sraf perifer disebut dengan sl schwan.JARINGAN SISTEM SARAF PUSATOtakSecara makroskopis, otak terdiri dari substantia grisea dan sustansia alba. Sedangkan secara makroskopis, substansia grissea terdiri atas badan sel neuron, serabut myelin dan tidak beermielin, astrosit protoplasmic, oligodendrosit, dan microglia. Substansia alba terdiri dari seraaabut saraf bermielin, astrosit fibrosa, oligodendrosit, dan microglia.Permukaan cerebellum melipat-lipat ke dalam secara sejajar yang melibatkan kortex cerebelli (sustansia grissea) dan medulla cerebelli (substansia alba).Secara miroskopis, kortex cerebelli terdiri atas1. stratum molecular, yaitu sel keranjang yang merupakn cabang azon yang menyelubungi sel purkinje.2. Stratum ganglionare, yaitu sel purkinje dengan percanagan dendrite di stratum molecular.3. Stratum granulare, tersusun atas sel-sel granulare. Dendritnya berada di lapisan, tetapi axonnya berada pada stratus molecular.Medulla spinalisMedulla spinalis berbentuk silindris panjang dan mengisi canalis vertebralis. Pada setiap segmennya keluas sepasan nervus spinalis. Secara mikroskopis, bagian sustansia grissea tersusun atas sel-sel neuron yang membentuk nucleus, pada bagian tengah terdapat kanalis sentralis. Potongan sustansia grissea menyerupai bentuk kupu-kupu, terdiri dari cornu dorsalis dan cornu ventralis. Pada bagian sustansia alba terdapat sulcus medianus dorsalis. Sebagian serabut saraf yang memanjang membentuk fasciculus yang menuju atau ke otak.Selubung otak1. Duramater : terdapat jaringan pengikat padat2. Arachnoid : merupakan bagian yang kontak dengan duramater, membentuk trabecula, tanpa pembuluh darah. Terdapat spatium subarachnoidea, yaitu ruangan diantara trabecula yang terisi Liquot Crebrospinalis3. Piamater : menutupi langsung permukaan susunan saraf pusat. Di beberapa tempat tertentu menonjol kedalam rongga ventrikulus yang dindingnya tidak berkembang yang selanjutnya membentuk pleksus choroideus.Pleksus choroideus tersusun atas jaringan pengikat longgar dan banyak terdapat sel makrofag, permukannay dilapisi oleh epitel kuboid selapis yang berasal dari sel ependim yang memiliki banyak mikrovili.Selubung medulla spinalis1. Duramater : dipisahkan dengan permukaan kanalis vetebralis oleh spatium epidurale, dilapisi epitel gepeng selapis.2. Arachnoid : dipisahkan dengan duramater oleh celah sempit.3. Piamater: lebih tebal daripada di daerah otak