17
FISIOLOGI SISTEM INTEGUMEN D I S U S U N Oleh: Sri N Sihotang (131121114) Eko inal!" #$tra (13112111%) "an &'hari (13112111 ) U ok *$+rianta L,+ (13112112-) De.i S$k/a Na+$tion (131121110) *$lienni #ine/ (131121121) Sa i!ah Noer (13112111 ) E+ther &tna ang$n (131121122) i!"a 5an!a"ani S (131121116) S$+ant" El7iana (131121124) Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara 2014

Fisiologi Sistem Integumen

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fisiologi sistem integumen

Citation preview

FISIOLOGI SISTEM INTEGUMENDISUSUNOleh:

Sri N Sihotang(131121114)Eko Rinaldy Putra(131121119)Ryan Azhari(131121115)Ucok Yusrianta Lbs(131121120)Dewi Sukma Nasution(131121116)Yulienni Pinem(131121121)Sajidah Noer(131121117)Esther Atna Bangun(131121122)Widya Handayani S(131121118)Susanty Elviana(131121124)

Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara2014DAFTAR ISIBAB I PENDAHULUAN1.1 Latar Belakang 1.2 Rumusan Masalah 1.3 Tujuan penulisan BAB II PEMBAHASAN2.1 Definisi Kulit 2.2 Anatomi Kulit 2.3 Adneksa Kulit 2.3.1 Kelenjar Kulit 2.3.2 Kuku 2.3.3 Rambut 2.3.3.1 Struktur Rambut 2.3.3.2 Folikel Rambut2.3.3.3 Susunan Rambut 2.3.3.4 Fungsi Rambut 2.4 Fisiologi Indra Kulit 2.5 Peristiwa Listrik dan Ion Reseptor 2.6 Fungsi Kulit BAB III PENUTUP3.1 Kesimpulan 3.2 Saran KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan rahmat dan petunjuk dari-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Fisiologi Sistem Integumen. Makalah ini dibuat dengan tujuan untuk megetahui dan memahami tentang system integument serta untuk memenuhi tugas mata kuliah Fisiologi. Untuk itu Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah yaitu Ibu Nurbaiti, S.Kep atas bimbingannya sehingga makalah ini dapat diselesaikan. Terimakasih juga buat teman-teman yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini. Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada makalah ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca agar makalah ini lebih sempurna dan dapat meningkatkan pengetahuan bagi pembaca. Terimakasih dan semoga makalah ini memberikan manfaat positif bagi pembaca dan kita semua.

Medan, Juni 2014

Penulis

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar belakangSeluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luas.Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau lingkungan eksternal).Kulit merupakan sistem organ yang luar biasa melindungi struktur internal tubuh dari kerusakan, mencegah dehidrasi, lemak dan menghasilkan vitamin dan hormon. Hal ini juga membantu untuk mempertahankan homeostasis dalam tubuh dengan membantu dalam pengaturan suhu tubuh dan keseimbangan air serta juga membantu untuk memberikan perlindungan dari radiasi ultraviolet yang berbahaya. Kulit adalah organ sensorik dalam hal ini memiliki reseptor untuk mendeteksi panas dan dingin, sentuhan, tekanan dan nyeri. Komponen pelengkap kulit termasuk rambut, kuku, kelenjar keringat dan kelenjar minyak.1.2 Rumusan masalahApa itu anatomi fisiologi system integument ?1.3 Tujuan Penulisan Untuk mengetahui pelengkap kulit dan fungsi kulit. Untuk memenuhi tugas Anatomi Fisiologi tentang system integument.

BAB IIPEMBAHASAN2.1. Definisi KulitKulit merupakan organ paling luas yang berfungsi sebagai pelindung tubuh terhadap bahaya bahan kimia, cahaya matahari, mikroorganisme, dan menjaga keseimbangan tubuh dengan lingkungan. Kulit merupakan indicator untuk memperoleh kesan umum, dengan melihat perubahan yang terjadi pada kulit misalnya pucat, kekuning-kuningan, dan kemerah-merahan. Suhu kulit dapat meningkat dengan adanya kelainan pada kulit ataupun gangguan psikis lainnya yang dapat meneyababkan kelainan misalnya stress, ketakutan, atau keadaan marah sehingga akan terjadi perubahan pada kulit.Perubahan struktur kulit menentukan usia sudah lanjut atau masih muda. Wanita atau pria dibedakan dengan penampilan kulit, selain itu warna kulit juga ditentukan oleh rasa tau suku bangsa misalnya kulit hitam=Negro, kulit kuning=Mongolia, kulit putih=Eropa, dan lain-lain.Keadaan kulit sangat kompleks, elastic, sensitive dan bervariasi dan dipengaruhi oleh: Iklim Umur Seks Ras Kulit dapat berperan aktif dalam fungsi vital tubuh antara lain: Membaran mukosa pada ostium eksterna System digestivus Respiratorius Urogenitalis Luas kulit orang dewasa adalah: 1,5 m2dan berat kira-kira 15% dari berat badan.Warna kulit Warna terang (fair skin) Pirang Hitam Merah muda pada telapak kaki dan tangan Warna hitam kecoklatan pada genetalia orang dewasa

Sifat dan lokasi kulit: Lembut, tipis dan tebal Kulit yang elastic longgar terdapat pada palpebra, bibir dan preputium Kulit yang tebal dan tegang terdapat ditelapak kaki dan telapak tangan orang dewasa Kulit yang tipis terdapat pada muka/wajah Kulit lembut yang terdapat pada leher dan badan Kulit yang berambut dan kasar terdapat pada kepala

2.2. Anatomi KulitKulit secara garis besar tersusun atas 3 lapisan utama yaitu: Lapisan Epidermis (Kutikel) Lapisan Dermis (Korium, kutis vera, true skin) Lapisan Subkutis (Hipodermis)

1. Lapisan Epidermis terdiri dari: Stratum korneum (Lapisan tanduk) adalah: lapisan kulit yang paling luar dan terdiri atas sel gepeng yang mati, tidak berinti, dan protoplasmanya berubah menjadi keratin (zat tanduk). Stratum lusidum terdapat langsung dibawah lapisan korneum, yang merupakan lapisan sel-sel gepeng tanpa inti dengan protoplasma yang berubah menjadi protein yang disebut eledin. Lapisan ini tampak/nyata Pada telapak tangan dan kaki. Stratum granulosum (Lapisan keratohialin) merupakan 2 atau 3 lapisan sel-sel gepeng dengan sitoplasma berbutir kasar serta terdapat inti diantaranya dan terdapat jelas pada telapak tangan dan kaki. Stratum spinosum (Stratum Malphigi) disebut juga Picle Cell Layer (Lapisan akanta). Sel stratum spinosum mengandung banyak glikogen. Stratum Basale terdiri dari sel yang berbentuk kubus (Kolumnar) yang tersusun vertical pada pebatasan dermo epidermal seperti pagar (Palisade) dan merupakan lapisan epidermis yang paling bawah, sel basal ini mengadakan mitosis yang berfungsi reproduktif.Lapisan ini terdiri dari dua jenis sel yaitu: Sel-sel inti berbentuk kolumnar dengan protoplasma terbentuk inti lonjong dan besar berhubungan satu dengan yang lain oleh jembatan antar sel. Sel pembentuk melamin (melanosit) atau clear cell merupakan sel berwarna muda, dengan sitoplasma basofilik dan inti gelap yang mengandung butir pigmen (melanosomes).2. Lapisan Dermis Lapisan ini tepatnya dibawah epidermis yang jauh lebih tebal dari pada epidermis dan terdiri atas lapisan elastic dan fibrosa padat. Secara garis besar elemen seluler dan folikel rambut dibagi dua yaitu: Pars Papilare adalah bagian yang menonjol ke epidermis yang berisi ujung serabut saraf dan pembuluh darah. Pars retikulare adalah bagian yang dibawahnya menonjol kearah subkutan terdiri dari serabut-serabut penunjang, misalnya serabut (kolagen, elastin, dan retikulin). Dasar (matriks) lapisan ini terdiri atas cairan kental, asam hialorunat dan kondroitin sulfat yang terdapat pula fibroblast.Serabut kolagen dibentuk oleh fibroblast, membentuk ikatan (bundel) yang mengandung hidroksiprolin dan hidroksisilin. Kolagen muda bersifat lentur (dengan bertambah umur menjadi kurang larut sehingga stabil). Serabut elastin biasanya bergelombang, berbentuk amorf, mudah mengembang dan lebih elastis.3. Lapisan SubkutisLapisan ini adalah kelanjutan dari dermis dan terdiri dari jaringan ikat longgar berisi sel-sel lemak dedalamnya lapisan sel-sel lemak disebut Panikulus Adipose yang berfungsi sebagai cadangan makanan.Bagian lain yang terdapat pada lapisan subkutis adalah: Ujung-ujung saraf tepi Pembuluh darah Getah beningVaskularisasi dikulit oleh 2 pleksus yaitu: Pleksus yang terletak dibagian atas dermis (Pleksus Superficial) dan mengadakan anastomosis di papil dermis. Pleksus yang terletak disubkutis (Pleksus Profunda) mengadakan anastomosis.

2.3. Adneksa KulitAdneksa kulit terdiri dari: Kelenjar-kelenjar Kuku Rambut

2.3.1. Kelenjar kulit terdapat di lapisan Dermis yang terdiri dari:Kelenjar Keringat (Glandula Sudorifera)Ada dua macam kelenjar keringat yaitu: Kelenjar Ekrin yang kecil-kecil dan terletak dangkal pada dermis dengan secret yang encer, dan telah terbentuk sempurna pada 28 minggu kehamilan, berfungsi 40 minggu setelah kelahiran berbentuk spiral dan bermuara langsung di permukaan kulit dan terdapat diseluruh pemukaan kulit, terbanyak di telapak tangan dan kaki. Kelenjar Apokrin yang lebih besar, terletak lebih dalam dan sekretnya lebih kental, dipengaruhi oleh saraf adrenergic. Terdapat di aksila, aerola mammae, pubis, labia minora dan saluran telinga luar. Fungsi Apokrin pada manusia belum jelas, pada waktu lahir kecil, dan pada pubertas mulai besar dan mengeluarkan secret keringat yang mengandung air, elektrolit, asam laktat dan glukosa, pH sekitar 4-6,8.

Kelenjar Palit (Glandula Sebasea)Terletak diseluruh permukaan kulit kecuali ditelapak kaki dan tangan. Kelenjar palit disebut juga kelenjar Holokrin karena tidak berlumen dan secret kelenjar ini berasal dari dekomposisi sel-sel kelenjar.Kelenjar palit ini terdapat disamping akar rambut (folikel rambut).Sebelum mengandung trigleserida, asam lemak bebas, skualen, wax ester, dan kolesterol. Sekresi dipengaruhi oleh hormone hedrogen, dan berfungsi aktif pada usia pubertas.

2.3.2. Kuku kuku adalah lapisan terminal lapisan tanduk (Stratum korneum) yang menebal.Bagian-bagian dari kuku adalah:1. Nail vood (akar kuku) terbenam dalam kulit.2. Badan kuku bagian yang terbuka diatas jaringan lunak kulit.3. Ujung kuku bagian yang bebas (pertumbuhannya 1mm/minggu).4. Nail grove (sisi kuku) bagian yang agak cekung membentuk alur kuku.5. Epinilium (kulit tipis) bagian proksimal yang menutupi kuku.6. Hiponiklum kulit yang ditutupi bagian kulit.

2.3.3. Rambut Rambut adalah suatu pertumbuhan yang keluar dari kulit dan terdapat diseluruh tubuh, kecuali pada telapak tangan dan kaki. Bagian yang terbenam dalam kulit disebut akar rambut, bagian yang berada diluar kulit disebut batang rambut. Dua macam tipe rambut yaitu: Rambut lanugo yang merupakan rambut halus tidak mengandung pigmen dan terdapat pada bayi Rambut terminal yaitu rambut yang lebih kasar dengan banyak pigmen, mempunyai medulla dan terdapat pada orang dewasa.Selain rambut di kepala ada juga yang disebut: Bulu mata Rambut ketiak/aksila Rambut pubis Rambut jenggotPertumbuhan rambut ini dipengaruhi oleh hormone androgen. Rambut dahi dan badan disebut rambut vilus. Sifat dari rambut sehat dan normal adalah: Berkilat Elastis Tidak mudah patah Dapat menyerap air2.3.3.1 Struktur rambut a.medula:merupakan bagian tengah rambut yang longgar terdiriatas 2-3 lapis sel kubis mengerut sama lain dipisahkan oleh ruang berisi udara dan bulu halus pendek jenis bulu roma. Sebagai rambut kepala dan rambut pirang tidak mempunyai medula, sel-selnya sering mengandung pigmen, keratin sel-sel medula termasuk keratin lunak. b.Korteks:merupakan bagian utama rambut yang terdiri atas beberapa lapis sel gepeng dan panjang berbentuk gelondong membentuk keratin keras. Fibril keratin tersusun sejajar, sedangkan granula pigmen terdapat di dalam dan diantara sel-selnya. Rambut hitam mengandung pigmen teroksidasi udara yang terkumpul di dalam ruang antara sel korteks dan mengubah warna rambut. c.Kutikula:terdapat pada permukaan selapis sel tipis dan jernih. Kutikula tidak berinti kecuali yang terdapat pada akar rambut, sel-selnya tersusun seperti genteng atap dengan ujung menghadap ke atas. Penampang melintang rambut beragam sesuai dengan ras, rambut lurus bangsa mongol, eskimo, dan indian amerika tampak bundar pada potongan melintang, rambut berombak pada beberapa bangsa kaukasia, afrika dan irian penampangnya lonjong.

2.3.3.2 Folikel rambutMerupakan selubung yang terdiriatas sarung jaringan ikat bagian luar (sarung akar dermis) yang berasal dari dermis dan sarung akar epitel bagian dalam berasal dari epidermis. Folikel yang mengembung membentuk bulbus rambut dan berhubungan dengan papilla tempat persatuan akar rambut dan selubungnya.Sarung akar asal dermis:1.Lapisan paling luar:berkas serat kolagen kasar yang memanjang sesuaidengan lapisan retikulum dermis.2.Lapisan tengah:lebih tebal sesuai dengan lapisan papila dermis. Lapisan ini padat sel dan mengandung serat jaringan ikat halus yang tersusun melingkar.3.Lapisan dalam:berupa sabuk homogen sempit yang disebutglassymembran basal di bawah epidermisSarung akar asal epidermis : mempunyai lapisan luar yang menyambung dengan lapis-lapis dalam epidermis yang sesuai dengan lapis-lapis permukaan yang sudah berkembang. Sarung akar rambut luar mempunyai selapis sel poligonal yang menyerupai sel-sel stratum spinosum epidermis. Sarung akar rambut dalam, sarung berzattanduk membungkusAkar rambut yang sedang tumbuh dan menghasilkan keratin lunak yang juga ditemukan pada epidermis. Sarung ini tidak tampak lagi diatas muara kelenjar sebasea dalam folikel.2.3.3.3 Susunan rambut1.batang rambut:merupakan bagian rambut yang terdapat di luar kulit. Kalau dibuat potongan, sebuah rambut akan terlihat dari luar ke dalam.a. Selaput rambut (kutikula):merupakan lapisan yang paling luar, terdiri atas sel-sel tanduk yang tersusun seperti sisik ikan, dapat diketahui kalau rambut disasak dengan baik. Rambut yang sering disasak akan meregangkan hubungan sel-sel selaput rambut sehingga merusak selaput rambut dan cairan mudah masuk ke dalam rambut.b. Kulit rambut: korteks rambut merupakan lapisan kulit yang paling tebal terdiri atas lapisan tanduk berbentuk kumparan tersusun memanjang dan mengandung butir-butir mielin. Sel tanduk terdiri atas serabut keratin, masing-masing sel tanduk yang disebut fibril diuraikan menjadi satuan serat yang lebih halus disebutmikrofibril.Rambut mempunyai sifat daya elastisitas akan bertambah apabila dibasahkan dan dihangatkan.c. Sumsum rambut (medula):bagian yang paling dalam dibentuk oleh sel tanduk, bentuknya seperti anyaman dengan rongga berisi udara. Bagian ini sangat tipis mengandung medula dan sum-sum rambut ini hanya terdapat pada rambut yang tebal misalkan pada alis, kumis, dan sebagian rambut kepala.2.Akar rambut:merupakan bagian rambut yang tertanam miring dalam kulit, terselubung oleh kandung rambut (folikel rambut). Akar ini tertanam sangat dalam hingga dapat mencapai lapisan hipodermis.a. Kandungan rambut:tabung yang menyelubungi akar rambut mulai dari permukaan kulit sampai pada bagian bawah umbi rambut. Pada selubung ini terdapat unsur:Unsurlapisan dermis. Jaringan ikat yang berasal dari lapian dermis atau kulit jangat yang membentuk 3 lapisan: lapisan serabut kolagen, lapisan serabut elastis yang teratur mengandung pembuluh darah dan saraf, dan lapisan serabut sirkuler yang tersusun selang seling dengan sel yang berbentuk kumparan dan selaput bening(hialin) yang tidak mempunyai bentuk tertentu.Unsur lapisan epidermis.Terdapat pada umbi rambut yang terdiri atas lapisan-lapisan kandung akar luar dan kandung akar dalam. Kandungan akar dalam tersusun dari luar ke dalam (lapisanhanle)terdiri atas selapis sel kuboid dengan inti gepeng, terdiri atas 1-2 lapis sel tanduk gepeng yang mengandung inti dan selaput kutikula. Kandungan akar rambut bentuknya seperti sisik ikan dan berlapis seperti umbi makin ke atas makin tipis, pada ketinggian muara kelenjar lapisan ini tidak ada lagi.b. Papil rambut:bagian bawah folikel rambut berbentu lonjong serti telur yang ujung bawahnya terbuka berisi jaringan ikat tanpa serabut elastis, ke dalamnya masuk pembuluh kapiler untuk mensuplay nutrisi ke umbi rambut. Diantara sel-sel papil terdapat sel-sel melanosit yang menghasilkan pigmen melanin yang memberi warna pada kiulit yang disebarkan ke dalam korteks dan medula rambut.c.Umbi rambut (tunas rambut);adalah bagian akar rambut yang melebar dan merupakan sel bening yang terus-menerus bertanbah banyak dan berkembangbiak secara mitosis. Daerah ini subur, kedekatan dengan pembuluh-pembuluh papil rambut, dan menghasilkan sel-sel baru untuk korteks rambut mengganti sel-sel yang sudah tua.Otot penegak rambut:muskulus erektor piliadalah otot penegak rambut yang terdiri atas otot polos yang terdapat pada kandung rambut dengan perantaraan serabut elastis. Bila otot ini berkontraksi, rambut akan tegak dan kelenjar akan mengalami kompresi sehingga isinya di dorong keluar untuk melumas rambut.Pertumbuhan rambut:terjadi sebagai hasil mitosis sel-sel matriks yang berasal dari epidermis dan belum berdiferensiasi yang terletak di atas sekitar puncak papila rambut. Sel-sel pada dasar folikel akan menjadi sarung akar rambut luar.Sel-sel matriks rambut: merupakan stratum malpigi epidermis yang akhirnya menjadi sel-sel berzat tanduk. Pada epidermis bahan keratin lunak terjadi terus-menerus. Rambut mempunyai masa pertumbuhan tertentu, untuk rambut kepala 0-3 tahun, sedangkan bulu mata 3-4 bulan.Akar rambut lepas dari matriks dan rambut rontok tertarik keluar setelah istirahat folikel memasuki masa pertumbuhan dan berhubungan denganpapil baruselanjutnya rambut-rambut baru tumbuh dari folikel yang terbentuk tersebut.2.3.3.4 Fungsi rambut: Sebagai pelindung, pada muara lubang telinga/hidung terhadap benda-benda yang masuk serta melindungi kulit terhadap sinar ultraviolet dan panas. Mengatur suhu: pengaturan panas dengan cara bulu badan menyimpan panas. Pembuangan keringat dan air: karena permukaan yang lebih luas, rambut akan membantu penguapan keringat. Pengaturan emosi: apabila mengalami ketakutan bulu tengkuk berdiri. Sebagai alat perasa: rambut membesar rangsangan sentuhan terhadap kulit.2.4. Fisiologi Indra KulitPerasaan reseptor kulit berada di dalam kulit. Perasaan visceral berhubungan dengan persepsi keadaan intern yang digolongkan sebagai perasaan visceral. Pada organ sensorik kulit terdapat empat perasaan yaitu rasa raba/tekan, dingin, panas, dan rasa sakit.Kulit mengandung berbagai ujung sensorik, termasuk ujung saraf yang tidak bermielen (selaput). Pelebaran saraf terminal dan ujung yang berselubung ditemukan pada jaringan fibrosa dan berakhir di sekitar folikel rambut.Pada pemeriksaan histology, kulit hanya mengandung saraf telanjang yang berfungsi sebagai mekanoreseptor yang memberikan respon terhadap rangsangan raba. Ujung saraf sekitar folikel rambut menerima rasa raba dan gerakan rambut yang menimbulkan perasaan (raba taktil).

2.5. Peristiwa Listrik dan Ion ReseptorKebanyakan organ sensorik berbentuk ujung serabut saraf. Potensial generator elektroda dapat disisipkan pada saraf sensorik di titik saraf dan meninggalkan tekanan secara berangsur-angsur. Apabila tekanan lemah, maka diberikan potensial depolarisasi (kemampuan bergetar) yang dapat dicatat, ini dinamakan potensial generator (kemampuan menggerakkan) atau potensial reseptor (kemampuan raba).Sumber potensial generator. Potensial ini secara elektronik mendepolarisasi simpul renfier pertama yang mengubah energy mekanik menjadi respon listrik yang besarnya sebanding dengan intensitas rangsangan. Potensial generator mendepolarisasi saraf sensorik pada simpul renfier pertama pada saat titik letup dicapai.Bila potensial generator cukup besar maka neuron akan terus terangsang selama potensial generator cukup besar untuk membawa potensial membrane simpul pada titik letupnya. Simpul renfier mengubah respon reseptor berangsur-angsur meningkat menjadi potensial aksi yang frekuensinya sebanding dengan besarnya rangsangan yang dikenakan.

2.6. Fungsi KulitKulit manusia mempunyai fungsi yang sangat penting selain menjalin kelangsungan hidup secara umum. Fungsi-fungsi tersebut adalah sebagai berikut:1. Fungsi proteksi: menjaga bagian dalam tubuh terhadap gangguan fisik misalnya: gesekan, tarikan, dan gangguan kimiawi yang dapat menimbulkan iritasi. Gangguan panas misalnya radiasi, sinar ultraviolet, dan infeksi dari luar (bakteri dan jamur). Bantalan lemak di bawah kulit berperan sebagai pelindung terhadap gangguan fisik, sedangkan melanosit melindungi kulit dari sinar matahari.proteksi terhadap rangsangan kimia terjadi karena stratum korneum yang impermeable terhadap zat kimia dan air. Terdapat lapisan keasaman pada kulit untuk melindungi kontak zat kimia dengan kulit. Sebum menyebabkan keasaman kulit berada antara pH 5-5,6 yang berfungsi sebagai perlindungan terhadap infeksi, jamur, dan sel kulit yang telah mati akan melepaskan diri secara teratur.2. Fungsi absorpsi: kulit yang sehat tidak mudah menyerap air dan larut, tetapi cairan yang mudah menguap akan lebih mudah diserap, begitu juga yang larut dalam lemak. Sifat permeabilitas kulit terhadap O2, CO2, dan uap air memungkinkan kulit ikut mengambil bagian pada fungsi respirasi. Kemampuan absorpsi kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, dan metabolisme. Penyerapan terjadi melalui celah antar sel, menembus sel-sel epidermis, dan saluran kelenjar.3. Fungsi ekskresi: kelenjar kulit mengeluarkan zat yang tidak berguna (zat sisa metabolisme) dari kulit karena lapisan sebum mengandung minyak untuk melindungi kulit dan menahan air yang berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi kelenjar lemak dan keringat menyebabkan keasaman pada kulit.4. Fungsi persepsi: kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis untuk merangsang panas diterima oleh dermis dan subkutis, sedangkan untuk rangsangan dingin terjadi di dermis. Perbedaan dirasakan oleh papilla dermis markel renfier yang terletak pada dermis, sedangkan tekanan yang dirasakan oleh epidermis serabut saraf sensorik memiliki jumlah yang lebih banyak di daerah erotic.5. Fungsi pengaturan suhu tubuh: kulit berperan mengeluarkan keringat dan kontraksi otot dengan pembuluh darah kulit. Kulit kaya akan pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit mendapat nutrisi yang cukup baik. Tonus vascular dipengaruhi oleh saraf simpatis (asetilkolin). Pada bayi dinding pembuluh darah belum sempurna sehingga terjadi ekstra cairan sehingga kulit bayi tampak endomentosa karena lebih banyak mengandung air dan natrium.6. Fungsi pembentukan pigmen: terletak pada lapisan basal dan sel ini berasal dari rigi saraf. Melanosit membentuk warna kulit. Enzim melanosom dibentuk oleh alat golgi dengan bantuan tiroksinasi (meningkatkan metabolisme sel), ion Cu, dan O2. Sinar matahari mempengaruhi melanosom, pigmen yang tersebar di epidermis melalui tangan-tangan dendrite, sedangkan lapisan di bawah oleh melanofag. Warna kulit tidak selamanya dipengaruhi oleh pigmen kulit melainkan juga oleh tebal tipisnya kulit, reduksi Hb, dan keratin.7. Fungsi keratinasi: sel basal akan berpindah ke atas dan berubah bentuk menjadi sel spinosum. Makin ke atas, sel ini semakin gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Selanjutnya, inti sel menghilang dan keratinosit menjadi sel tanduk yang amorf. Proses ini berlangsung terus-menerus seumur hidup. Keratinosit melalui proses sintesis dan generasi menjadi lapisan tanduk yang berumur 14-21 hari. Selain itu juga memberikan perlindungan kulit terhadap infeksi secara mekanisme fisiologis.8. Fungsi pembentukan vitamin D: pembentukan vitamin D berlangsung dengan mengubah dihidroksi kolesterol dengan pertolongan sinar matahari, tetapi kebutuhan vitamin D tidak cukup hanya dari proses tersebut, pemberian vitamin D sistemik masih tetap diperlukan.Pada manusia kulit dapat pula mengekspresikan emosi karena adanya pembuluh darah, kelenjar keringat, dan otot-otot dibawah kulit.

BAB IIIPENUTUP

3.1 KesimpulanBahwa didalam tubuh manusia terdapat berbagai macam sistem yang beragam yang masing-masing mempunyai fungsi, struktur serta tata letak yang berbeda-beda. Termasuk didalamnya sistem integumen, yang sangat berperan dalam melindungi sistem-sistem yang berada didalam tubuh. Karena sistem integumen terletak pada luar tubuh. Selain itu juga masih banyak fungsi dari sistem integumen sendiri, diantaranya yaitu menjaga suhu normal tubuh. Mencegah patogen-patogen masuk kedalam tubuh. Maka bisa disimpulkan bahwa sistem integumen merupakan ketahanan pertama atau awal dari pengaruh buruk keadaan diluar tubuh.

3.2 Saran Dalam makalah ini diharapkan para pembaca bisa memahami fungsi tentang system integument (kulit). Maka dari itu, penulis menyarankan agar menjaga kulit dengan baik mengingat peranan penting dari kulit.

DAFTAR PUSTAKA

Pearce, Evelyn. 2006. Anatomi dan Fisiologis untuk Paramedis. Jakarta: Gramedia.Setiadi. 2007. Anatomi dan Fisiologi. Surabaya: Graha Ilmu.Syarifuddin. 2009. Anatomi Tubuh Manusia. Jakarta: Salemba Medika.Rospa Hetharia. 2009. Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Integumen. Jakarta: CV. Trans Info Media.