Upload
johan-munez
View
712
Download
11
Embed Size (px)
Citation preview
8/16/2019 Fisika Teknik Book
1/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
1
BAB I
BESARAN DAN SATUAN
Tujuan Pembelajaran :1. Memahami konsep besaran dan satuan serta penerapanya dalam kehidupan sehari-hari.
2.
Mengaplikasikan pada bidang Elektro.
3. Mahasiswa dapat mengenal besaran dan satuan.
1.1 BESARAN.
Besaran merupakan segala sesuatu yang dapat diukur dan dinyatakan dengan
angka, misalnya panjang, massa, waktu, luas, berat, volume, kecepatan, dll. Warna,
indah, cantik, bukan merupakan besaran karena tidak dapat diukur dan dinyatakan
dengan angka. Besaran dibagi menjadi dua yaitu besaran pokok dan besaran turunan.
1.1.1
Besaran Pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu
dan tidak diturunkan dari besaran lain. Ada tujuh besaran pokok dalam sistem Satuan
Internasional yaitu
BESARAN POKOK
Panjang, Massa, Waktu, Suhu, Kuat Arus, Jumlah molekul,
Intensitas Cahaya. Panjang adalah dimensi suatu benda yang menyatakan jarak antar
ujung. Panjang dapat dibagi menjadi tinggi, yaitu jarak vertikal, serta lebar, yaitu jarak
dari satu sisi ke sisi yang lain, diukur pada sudut tegak lurus terhadap panjang benda.
Dalam ilmu fisika dan teknik, kata “panjang” biasanya digunakan secara sinonim
dengan “jarak”, dengan simbol “l” atau “L” (singkatan dari bahasa Inggris length
Suhu menunjukkan derajat panas benda. Mudahnya, semakin tinggi suhu suatu
benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi
yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing
bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa
getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda
tersebut. Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap satuan waktu.
Muatan listrik bisa mengalir melalui kabel atau penghantar listrik lainnya. Pada zaman
dulu, Arus konvensional didefinisikan sebagai aliran muatan positif, sekalipun kita
).
Massa adalah sifat fisika dari suatu benda, yang secara umum dapat digunakan untuk
mengukur banyaknya materi yang terdapat dalam suatu benda. Massa merupakankonsep utama dalam mekanika klasik dan subyek lain yang berhubungan.
Waktu menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) adalah seluruh rangkaian
saat ketika proses, perbuatan atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini,
skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa
merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian. Tiap masyarakat memilki pandangan
yang relatif berbeda tentang waktu yang mereka jalani. Sebagai contoh: masyarakat
Barat melihat waktu sebagai sebuah garis lurus (linier). Konsep garis lurus tentang
waktu diikuti dengan terbentuknya konsep tentang urutan kejadian. Dengan kata lain
sejarah manusia dilihat sebagai sebuah proses perjalanan dalam sebuah garis waktu
sejak zaman dulu, zaman sekarang dan zaman yang akan datang. Berbeda denganmasyarakat Barat, masysrakat Hindu melihat waktu sebagai sebuah siklus yang terus
berulang tanpa akhir.
8/16/2019 Fisika Teknik Book
2/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
2
sekarang tahu bahwa arus listrik itu dihasilkan dari aliran elektron yang bermuatan
negatif ke arah yang sebaliknya.
1.1.2 Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok
atau besaran yang didapat dari penggabungan besaran-besaran pokok. Contoh
besaran turunan adalah
BESARAN TURUNAN
Berat, Luas, Volume, Kecepatan, Percepatan, Massa Jenis,
Berat jenis, Gaya, Usaha, Daya, Tekanan, Energi Kinetik, Energi Potensial, Momentum,
Impuls, Momen inersia, dll . Dalam fisika, selain tujuh besaran pokok yang disebutkan di
atas, lainnya merupakan besaran turunan. Besaran Turunan selengkapnya akan
dipelajari pada masing-masing pokok bahasan dalam pelajaran fisika.
Untuk lebih memperjelas pengertian besaran turunan, perhatikan beberapa besaran
turunan yang satuannya diturunkan dari satuan besaran pokok berikut ini.
Luas= panjang x lebar= besaran panjang x besaran panjang
= m x m
= m2
Volume = panjang x lebar x tinggi
= besaran panjang x besaran panjang x besaran Panjang
= m x m x m
= m
2.1
3
Kecepatan = jarak / waktu
= besaran panjang / besaran waktu
= m / s
Dimensi besaran diwakili dengan simbol, misalnya
DIMENSI BESARAN
M, L, T yang mewakili massa
(mass), panjang (length) dan waktu (time). Ada dua macam dimensi yaitu Dimensi
Primer dan Dimensi Sekunder. Dimensi Primer meliputi M (untuk satuan massa), L
(untuk satuan panjang) dan T (untuk satuan waktu). Dimensi Sekunder adalah dimensi
dari semua Besaran Turunan yang dinyatakan dalam Dimensi Primer. Contoh : Dimensi
Gaya : M L T-2
atau dimensi Percepatan : L
Berikut adalah tabel yang menunjukkan dimensi dan satuan tujuh besaran dasar
dalam sistem SI.
Tabel 1.1 Besaran Pokok
NO. BESARAN SATUAN DASAR SI SIMBOL DIMENSI
1. Panjang meter m [L]
2. Massa kilogram kg [M]
3. Waktu sekon s [T]
4. Arus Listrik ampere A [I]
5. Suhu kelvin K [θ]6. Jumlah Zat mol mol [N]
7. Intensitas Cahaya kandela cd [J]
8/16/2019 Fisika Teknik Book
3/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
3
Tabel 1.2. Contoh Besaran Turunan
Catatan :Semua besaran dalam mekanika dapat dinyatakan dengan tiga besaran pokok (Dimensi
Primer) yaitu panjang, massa dan waktu. Sebagaimana terdapat Satuan Besaran Turunan yang
diturunkan dari Satuan Besaran Pokok, demikian juga terdapat Dimensi Primer dan Dimensi
Sekunder
3.1
yang diturunkan dari Dimensi Primer.
Analisis dimensi adalah cara yang sering dipakai dalam fisika, kimia dan teknik
untuk memahami keadaan fisis yang melibatkan besaran yang berbeda-beda. Analisis
dimensi selalu digunakan untuk memeriksa ketepatan penurunan
persamaan.Misalnya, jika suatu besaran fisis memiliki satuan massa dibagi satuan
volume namun persamaan hasil penurunan hanya memuat satuan massa, persamaan
tersebut tidak tepat. Hanya besaran-besaran berdimensi sama yang dapat saling
ditambahkan, dikurangkan atau disamakan. Jika besaran-besaran berbeda dimensi
terdapat di dalam persamaan dan satu sama lain dibatasi tanda “+” atau “-” atau “=”,
persamaan tersebut harus dikoreksi terlebih dahulu sebelum digunakan. Jika besaran-
besaran berdimensi sama maupun berbeda dikalikan atau dibagi, dimensi besaran-besaran tersebut juga terkalikan atau terbagi. Jika besaran berdimensi dipangkatkan,
dimensi besaran tersebut juga dipangkatkan.
Seringkali kita dapat menentukan bahwa suatu rumus salah hanya dengan melihat
dimensi atau satuan dari kedua ruas persamaan. Sebagai contoh, ketika kita
menggunakan rumus A= 2.
ANALISIS DIMENSI
Phi .r untuk menghitung luas. Dengan melihat dimensi kedua
ruas persamaan, yaitu [A] = L2 dan [2.phi.r] = L kita dengan cepat dapat menyatakan
bahwa rumus tersebut salah karena dimensi kedua ruasnya tidak sama. Tetapi perlu
diingat, jika kedua ruas memiliki dimensi yang sama, itu tidak berarti bahwa rumus
tersebut benar. Hal ini disebabkan pada rumus tersebut mungkin terdapat suatu angka
atau konstanta yang tidak memiliki dimensi, misalnya Ek = 1/2 mv2 , di mana 1/2 tidakbisa diperoleh dari analisis dimensi.Anda harus ingat karena dalam suatu persamaan
mungkin muncul angka tanpa dimensi, maka angka tersebut diwakili dengan suatu
konstanta tanpa dimensi, misalnya konstanta k.
Contoh Soal :
Tentukan dimensi dari besaran-besaran berikut ini :
(a) volume ;
(b) massa jenis ;
(c) pecepatan ;
(d) usaha
8/16/2019 Fisika Teknik Book
4/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
4
Anda harus menulis rumus dari besaran turunan yang akan ditentukan dimensinya
terlebih dahulu. Selanjutnya rumus tersebut diuraikan sampai hanya terdiri dari
besaran pokok.
Jawaban :(a) Persamaan Volum adalah hasil kali panjang, lebar dan tinggi di mana ketiganya
memiliki dimensi panjang, yakni [L]. Dengan demikian, Dimensi Volume :
(b) Persamaan Massa Jenis adalah hasil bagi massa dan volum. Massa memiliki dimensi
[M] dan volum memiliki dimensi [L]3. Dengan demikian Dimensi massa jenis :
(c) Persamaan Percepatan adalah hasil bagi Kecepatan (besaran turunan) dengan
Waktu, di mana Kecepatan adalah hasil bagi Perpindahan dengan Waktu. Oleh
karena itu, kita terlebih dahulu menentukan dimensi Kecepatan, kemudian dimensi
Percepatan.
(d) Persamaan Usaha adalah hasil kali Gaya (besaran Turunan) dan Perpindahan
(dimensi = [L]), sedang Gaya adalah hasil kali massa (dimensi = [M]) denganpercepatan (besaran turunan). Karena itu kita tentukan dahulu dimensi Percepatan
(lihat (c)
4.1
),
Besaran-besaran Fisika ditinjau dari pengaruh arah terhadap besaran tersebut dapat
dikelompokkan menjadi :
a. Skalar : besaran yang cukup dinyatakan besarnya saja (tidak ter-gantung pada arah).
Misalnya : massa, waktu, energi dsb.
b. Vektor : besaran yang tergantung pada arah.
Misalnya : kecepatan, gaya, momentum dsb.
SKALAR DAN VEKTOR
5.1 BESARAN VEKTOR
Adalah besaran yang selain mempunyai besar tapi juga mempunyai arah.
Contoh :
Perpindahan, gaya, berat, kecepatan, percepatan
Cara menggambar vektor OA
O = titik tangkap vektor
A = ujung (terminus) vektor
OA = panjang vektor
OA = arah dari vector Gambar 1.1 vektor OA
Dua buah vektor dikatakan sama, jika kedua vektor itu besar dan arahnya sama,
dua buah vektor dikatakan saling berlawanan jika kedua buah vektor itu besarnya
sama tapi arahnya saling berlawanan.
a. Menjumlahkan Vektor
Dua buah vektor masing-masing v1 dan v2 mengapit sudut θ. Melukis jumlah(resultan) antara dua vektor masing v1 dan v2 dapat dilakukan dengan dua metode
yaitu: Penjumlahan dengan cara jajaran genjang dan penjumlahan dengan cara
Poligon atau segi banyak.
8/16/2019 Fisika Teknik Book
5/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
5
Gambar 1.2 cara menjumlahkan vector
b. Pengurangan Vektor
Pada prinsipnya, pengurangan vektor sama dengan penjumlahan vektor negatif.
Gambar 1.3 Pengurangan vector
Pengurangan vektor pada gambar di atas dilakukan dengan cara membuat vektor –
b (vektor yang besarnya sama dengan b, segaris kerja, tetapi arahnya berlawanan).
Selisih vektor a dan b adalah
R = a – b = a + (-b)
Harga dari resultannya adalah
R = √( a2+b2
6.1 SATUAN DAN STANDART
+2.a.b.cos.α)
Ilmu pengukuran listrik merupakan bagian integral dari pada ilmu fisika.
Kebanyakan alat ukur yang digunakan sekarang pada prinsipnya sama dengan alat ukur
konvensional, tetapi sudah banyak mengalami perbaikan tentang ketelitiannya Untuk
menetapkan nilai dari beberapa besaran yang bisa diukur, harus diketahui dulu nilai,
jumlah dan satuannya. Jumlah biasanya ditulis dalam bentuk angka-angka sedangkan
satuannya menunjukkan besarannya. Pengertian tentang hal ini adalah penting dan
harus diketahui dan disetujui bersama oleh teknisi-teknisi antara bangsa-bangsa
karena dengan melihat macam satuannya maka dapat diketahui besaran pada alat
ukurnya. Untuk menetapkan sistrem satuan ini dibentuklah suatu komisi standar
internasional. Sistem satuan yang pertama adalah C.G.S. (Centimeter, Gram, Second)
sebagai dasar. Ada dua sistem C.G.S. yang digunakan yaitu C.G.S. elektrostatis dan
C.G.S. elektrodinamis. Dalam pengukuran listrik yang banyak digunakan adalah yang
kedua.
1. Sistem Satuan C.G.S. dan Satuan Praktis
Satuan-satuan praktis yang sering digunakan dalam pengukuran-pengukuran
besaran listrik adalah :
8/16/2019 Fisika Teknik Book
6/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
6
Arus Listrik ( I ) = Ampere ( A )
Tegangan ( V ) = Volt ( V )
Tahanan ( R ) = Ohm ( W )
Daya Semu ( S ) = Voltampere ( VA)Daya Nyata ( P ) = Watt ( W )
Daya Reaktif ( Q ) = Voltampere reaktif ( VAR )
Induktansi ( L ) = Henry ( H )
Kapasitansi ( C ) = Farad ( F )
Muatan Listrik ( Q ) = Coulomb ( C )
2. Sistem Satuan M.K.S.
Tahun 1901 diusulkan sistem satuam Meter, Kilogram, Second (M.K.S.). Sistem ini
merupakan pengembangan sistem C.G.S. dimana panjang dalam meter, berat dalam
kilogram dan waktu dalam detik. Sehingga dalam sistem ini adalah sebagai berikut :Luas = m2
Volume = m3
Kecepatan = m/det
Gaya = newton
Kerja, Energi = joule
Daya = watt
Kuat arus = ampere
Tegangan = volt
7.1
Pengukuran dalam fisika terbentang mulai dari ukuran partikel yang sangat kecil,
seperti massa elektron, sampai dengan ukuran yang sangat besar, seperti massa bumi.
Penulisan hasil pengukuran benda sangat besar, misalnya massa bumi kira-kira
6.000.000.000 000.000.000.000.000 kg atau hasil pengukuran partikel sangat kecil,
misalnya massa sebuah elektron kira-kira
0,000.000.000.000.000.000.000.000.000.000.911 kg memerlukan tempat yang lebar
dan sering salah dalam penulisannya. Untuk mengatasi masalah tersebut, kita dapat
menggunakan notasi ilmiah atau notasi baku. Dalam notasi ilmiah, hasil pengukuran
dinyatakan sebagai : a, . . . . x 10n
di mana :
a adalah bilangan asli mulai dari 1 – 9
n disebut eksponen dan merupakan bilangan bulat dalam persamaan tersebut,
10n disebut orde besar
Contoh :
Massa bumi = 5,98 x1024
Massa elektron = 9,1 x 10-31
0,00000435 = 4,35 x 10-6
345000000 = 3,45×108
NOTASI ILMIAH
8/16/2019 Fisika Teknik Book
7/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
7
8.1 PENGUKURAN
Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan yang dijadikan
sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu
pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang
akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat.Pengukuran dapat dilakukan dengan dua
cara:
1. Secara Langsung
Yaitu ketika hasil pembacaan skala pada alat ukur, langsung menyatakan nilai besaran
yang diukur, tanpa menggunakan rumus untuk menghitung nilai yang diinginkan.
2. Secara tidak langsung
Yaitu dalam pengukuran memerlukan penghitungan tambahan untuk mendapatkan
nilai besaran yang diukur.Untuk mendaptkan hasil pengukuran yang akurat, faktor
yang harus diperhatikan antara lain :- alat ukur yang dipakai
- aturan angka penting
- posisi mata pengukuran (paralax)
8.1.2 ALAT UKUR
Secara umum alat ukur ada 2 type yaitu :
1. Absolute Instruments
Merupakan alat ukur standar yang sering digunakan di laboratorium-laboratorium
dan jarang dijumpai dalam pemakaian di pasaran lagi pula alat ini tidak memerlukan
pengkalibrasian dan digunakan sebagai standar.
2. Secondary Instruments
Merupakan alat ukur dimana harga yang ditunjukkan karena adanya penyimpangan
dari alat penunjuknya dan ternyata dalam penunjukan ada penyimpangan maka alat ini
harus lebih dulu disesuaikan/dikalibrasi dengan membandingkan dengan absolute
instruments atau alat ukur yang telah lebih dulu disesuaikan.
Alat ukur dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
a. Alat ukur analog – jarum
b. Alat ukur digital – angka elektronik
8.1.2 KESALAHAN ( ERROR )
Kesalahan (error)adalah penyimpangan nilai yang diukur dari nilai benar x0.
Kesalahan dapat digolongkan menjadi tiga golongan :
1. Keteledoran
Umumnya disebabkan oleh keterbatasan pada pengamat, diantaranya kurang
terampil menggunakan instrumen, terutama untuk instrumen canggih yang melibatkan
banyak komponen yang harus diatur atau kekeliruan dalam melakukan pembacaan
skala yang kecil.
2. Kesalahan sistmatik
Adalah kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bilangan (kuantitatif),
contoh : kesalahan pengukuran panjang dengan mistas 1 mm, jangka sorong, 0,1 mm
dan mikrometer skrup 0,01 mm
8/16/2019 Fisika Teknik Book
8/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
8
3. Kesalahan acak
Merupakan kesalahan yang dapat dituangkan dalam bentuk bialangan (kualitatif),
Contoh :
- kesalahan pengamat dalam membaca hasil pengukuran panjang- pengabaian pengaruh gesekan udara pada percobaan ayunan sederhana
- pengabaian massa tali dan gesekan antar tali dengan katrol pada percobaan hukum II
Newton.
8.1.3 Ketidakpastian pada Pengukuran
Ketika mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan instrumen, tidaklah
mungkin akan mendapatkan nilai benar X0,
8.1.4 Beberapa istilah dalam pengukuran:
melainkan selalu terdapat ketidakpastian.
Ketidakpastian ini disebabkan oleh beberapa hal misalnya batas ketelitian dari masing-
masing alat dan kemampuan dalam membawa hasil yang ditunjukkan alat ukur.
a) Ketelitian (accuracy)
Adalah suatu ukuran yang menyatakan tingkat pendekatan dari nilai yang diukur
terhadap nilai benar X
b) Kepekaan0
Adalah ukuran minimal yang masih dapat dideteksi (dikenal) oleh instrumen, misal
galvanometer memiliki kepekaan yang lebih besar daripada Amperemeter /
Voltmeter
c) Ketepatan (precision)
Adalah suatu ukuran kemampuan untuk mendapatkan hasil pengukuran yang
sama.
d) Presisi
Berkaitan dengan perlakuan dalam proses pengukuran, penyimpangan hasil
ukuran dan jumlah angka desimal yang dicantumkan dalam hasil pengukuran.
e) Akurasi
Yaitu seberapa dekat hasil suatu pengukuran dengan nilai yang sesungguhnya.
9.1.5 Ketelitian alat ukur panjang
a. Mistar : 1 mm
Mistar berskala terkecil memiliki memiliki ketelitian sampai 0,5 mm atau 0,05 cm.
Ketelitian alat untuk satu kali adalah setengah skala terkecil.
Gambar 1.4 Mistar
Panjang benda melebihi 8,7 cm
Panjang kelebihan ditaksir 0,05 cm
Hasil pengukuran panjang 8,75 cm
Batas ketelitian ½ x 1 mm = 0,5 mm
b.
Jangka Sorong : 0,1 mm
http://lh6.ggpht.com/_p0mMiAb9_c4/Slg0M7TeRRI/AAAAAAAAAh4/B3LTzpPJLTw/s1600-h/clip_image002[3].gif
8/16/2019 Fisika Teknik Book
9/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
9
Jangka sorong memiliki ketelitian sampai 0,1 mm atau 0,1 cm. Jangka sorong terdiri
dari rahang tetap yang berskala cm dan mm, dan rahang sorong (geser) yang
dilengkapi dengan skala nonius yang panjangnya 9 mm dan dibagi dalam 10 m skala.
Panjang 1 skala nonius adalah 0,9 mm.Benda skala antara rahang utamadengan rahangsorong adalah 0,1mm sehingga ketidakpastian dari jangka sorong adalah ½ x 0,1 mm =
0,005 mm
Gambar 1.5 Jangka Sorong
Contoh:
Gambar 1.6 Contoh Membaca Sebuah Jangka Sorong
Sebuah benda diukur dengan jangka sorong dengan kedudukan skala seperti padagambar, maka panjang benda:
Skala Utama = 26 mm
Skala nonius 0,5 mm
Batas ketelitiannya ½ skala terkecil = ½ x 0,1 mm = 0,05 mm
c. Mikrometer sekrup 0,01 mm
Gambar 1.7 Mikrometer sekrup
Mikrometer skrup memiliki ketelitian sampai 0,01 mm atau 0,001 cm. Mikrometer
skrup juga memiliki dua skala , yaitu skala utama yang berskala mm (0,5 mm) dan skala
nonius yang terdapat pada selubung luar. Skala nonius memiliki 50 bagian skala yang
sama. Bila diselubung luar berputar berputar satu kali, maka poros berulir (rahang
geser) akan maju atau mundur 0,5 mm. Bila selubung luar berputar satu bagian skala,
maka poros berulir akan maju atau mundur sejauh 0,02 x 0,5 mm = 0,01 mm, sehingga
kepastian untuk mikrometer sekrup adalah ½ x 0,01 mm = 0,005 mm untuk
pengukuran tungga. Pelaporan hasil pengukuran adalah (X ± DX).
Cara meningkatkan ketelitian antara lain:
http://lh5.ggpht.com/_p0mMiAb9_c4/Slg0UCPQ6DI/AAAAAAAAAiQ/_9GJX96nN78/s1600-h/clip_image008[3].gifhttp://lh6.ggpht.com/_p0mMiAb9_c4/Slg0SKYBMTI/AAAAAAAAAiI/6gEUzNKRvEA/s1600-h/clip_image006[3].gifhttp://lh3.ggpht.com/_p0mMiAb9_c4/Slg0PincrUI/AAAAAAAAAiA/LhPnh9De0KE/s1600-h/clip_image004[3].gif
8/16/2019 Fisika Teknik Book
10/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
10
1. Waktu membaca alat ukur posisi mata harus benar
2. Alat yang dipakai mempunyai ketelitian tinggi
3. Melakukan pengukuran berkali-kali
Pengukuran dengan jangka sorong
Gambar 1.8 Cara Membaca jangka sorong
Cara menentukan / membaca jangka sorong:
1. Angka pada skala utama yang berdekatan dengan angka 0 pada nonius adalah
2,1 cm dan 2,2 cm.
2. Garis nonius yang tepat berhimpit dengan garis skala utama adalah garis ke-5,
jadi x = 2,1 cm + 5 x 0,01 cm = 2,15 cm (dua desimal)
Karena ketidakpastian jangka sorong = ½ x 0,01 cm = 0,005 cm (tiga desimal),
maka hasilpengukuran jangka sorong :
Gambar 1.9 Hasil Pengukuran Jangka Sorong
Cara menentukan / membaca Mikrometer Sekrup
Gambar 1.10 Cara Membaca Mikrometer Sekrup
1. Garis skala utama yang berdekatan dengan tepi selubung luar 4,5 mm lebih.
http://lh4.ggpht.com/_p0mMiAb9_c4/Slg0YmspTNI/AAAAAAAAAio/tTJvDpqxNLY/s1600-h/clip_image014[4].gifhttp://lh4.ggpht.com/_p0mMiAb9_c4/Slg0YmspTNI/AAAAAAAAAio/tTJvDpqxNLY/s1600-h/clip_image014[4].gifhttp://lh6.ggpht.com/_p0mMiAb9_c4/Slg0m4MmOpI/AAAAAAAAAjA/CsMTWw7MzBk/s1600-h/clip_image018[3].gifhttp://lh6.ggpht.com/_p0mMiAb9_c4/Slg0fwwOkmI/AAAAAAAAAi4/N4mwLfhAgdo/s1600-h/clip_image017[3].gifhttp://lh6.ggpht.com/_p0mMiAb9_c4/Slg0bSY81OI/AAAAAAAAAiw/ooUyhXjijDg/s1600-h/clip_image016[3].gifhttp://lh3.ggpht.com/_p0mMiAb9_c4/Slg0XObOAVI/AAAAAAAAAig/BWbJAxm8kmo/s1600-h/clip_image012[3].gifhttp://lh6.ggpht.com/_p0mMiAb9_c4/Slg0VaJEjiI/AAAAAAAAAiY/a7-6NxEHCqo/s1600-h/clip_image011[3].gif
8/16/2019 Fisika Teknik Book
11/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
11
2. Garis mendatar pada selubung luar yang berhimpit dengan garis skala utama.
X = 4,5 mm + 47 x 0,01 mm = 4,97 mm (dua desimal)
Ketidakpastian mikrometer sekrup ½ x 0,01 mm = 0,005 mm
Soal – soal:
1. Besaran yang satuanya didefinisikan lebih dulu disebut ...
a. Besaran definitif
b. Besaran pokok
c. Besaran tunggal
d. Besaran standar
e. Besaran turunan
2. Diantara kelompok besaran berikut, yang termasuk kelompok besaran pokok
dalam sistem Internasional adalah....a. Panjang, luas, waktu, jumlah zat
b. Kuat arus, intensitas cahaya, suhu, waktu
c. Volume, suhu, massa, kuat arus
d. Kuat arus, massa, panjang, tekanan
e. Intensitas cahaya, kecepatan, percepatan, waktu
3. Kelompok besaran dibawah ini yang merupakan besaran turunan adalah...
a. Panjang, lebar dan luas
b. Percepatan, kecepatan dan gaya
c. Kuat arus, suhu dan usaha
d.
Massa, waktu dan suhu
e. Intensitas cahaya, banyaknya mol dan volume
4. Tiga besaran dibawah ini yang merupakan besaran scalar adalah ...
a. Jarak, waktu dan luas
b. Perpindahan, percepatan dan kecepatan
c. Laju, percepatan dan perpindahan
d. Gaya, waktu dan induksi magnetik
e. Momentum, kecepatan dan massa
5.
Dari hasil pengukuran dibawah ini yang termasuk vektor adalah ...
a. Gaya, daya dan usaha
b. Gaya, berat dan massa
c. Perpindahan, laju dan kecepatan
d. Kecepatan momentum dan berat
e. Percepatan, kecepatan dan gaya
6. Diomensi ML-1
T-1
a. Gaya
menunjukan dimensi ...
b. Energi
c.
Daya
http://lh5.ggpht.com/_p0mMiAb9_c4/Slg0qP7MIOI/AAAAAAAAAjI/ICswaFMP2JQ/s1600-h/clip_image014[1][2].gifhttp://lh5.ggpht.com/_p0mMiAb9_c4/Slg0qP7MIOI/AAAAAAAAAjI/ICswaFMP2JQ/s1600-h/clip_image014[1][2].gif
8/16/2019 Fisika Teknik Book
12/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
12
d. Tekanan
e. Momentum
7.
Daya listrik dapat diberi satuan ...a. WH
b. KWH
c. MWH
d. Volt dan Amper
e. Volt dan Ohm
8. Rumus dimensi daya adalah ...
a. ML2T
b. ML
-2
3T
c.
MLT
-2
d. ML
-2
2T
e. MLT
-3
-3
9. Rumus dimensi momentum adalah ...
a. MLT
b. ML
-3
-1T
c. MLT
-2
d. ML
-1
-2T
e. ML
2
-1T
-1
10.
Suatu pengukuran menghasilkan nilai 0,02302. Banyaknya angka penting pada
nilai tersebut adalah ...
a. Lima
b. Empat
c. Tiga
d. Dua
e. Satu
8/16/2019 Fisika Teknik Book
13/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
13
BAB II
GERAK
Tujuan Pembelajaran :1.
Mahasiswa dapat mengenal gerak, diantaranya GLB, GLBB, gerak melingkar, dan gerak parabola.
2. Mahasiswa dapat mengenal rumus-rumus GLB, GLBB, gerak melingkar, dan gerak parabola.
3. Mahasiswa dapat menerapkan rumus-rumus GLB, GLBB, gerak melingkar, dan gerak parabola.
2.1 Pengertian Gerak
Gerak di dalam ilmu fisika didefinisikan sebagai perubahan tempat atau
kedudukan, baik hanya sekali maupun berkali-kali. Di dunia sains, gerak memiliki nilai
besaran skalar dan vektor. Kombinasi dari kedua besaran tersebut dapat menjadi
besaran baru yang disebut kecepatan dan percepatan.
Gerak bersifat relatif artinya gerak suatu benda sangat bergantung pada titik
acuannya. Benda yang bergerak dapat dikatakan tidak bergerak, sebgai contoh mejayang ada dibumi pasti dikatakan tidak bergerak oleh manusia yang ada dibumi. Tetapi
bila matahari yang melihat maka meja tersebut bergerak bersama bumi mengelilingi
matahari.
2.2 Gerak Lurus Beraturan
(2.1)
Gambar 2.1 GLB
Luas grafik = s (perpindahan)
Dengan ketentuan:
• s = Jarak yang ditempuh (m, km)
•
v = Kecepatan (km/jam, m/s)• t = Waktu tempuh (jam, sekon)
2.2.1 Kecepatan rata-rata
Rumus:
(2.2)
http://id.wikipedia.org/wiki/Fisikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Skalarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Vektorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kombinasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Kecepatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Percepatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Percepatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kecepatanhttp://id.wikipedia.org/wiki/Kombinasihttp://id.wikipedia.org/wiki/Vektorhttp://id.wikipedia.org/wiki/Skalarhttp://id.wikipedia.org/wiki/Fisika
8/16/2019 Fisika Teknik Book
14/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
14
2.3 Gerak Lurus Berubah Beraturan
Gerak lurus berubah beraturan adalah gerak yang lintasannya berupa garis
lurus dengan kecepatannya yang berubah beraturan. Percepatannya bernilaikonstan/tetap.
Rumus GLBB ada 3, yaitu:
(2.3)
(2.4)
(2.5)
Dengan ketentuan:• vo• v
= Kecepatan awal (m/s)
t
• a = Percepatan (m/s
= Kecepatan akhir (m/s)2
• s = Jarak yang ditempuh (m)
)
2.3.1 Gerak vertikal ke atas
Benda dilemparkan secara vertikal, tegak lurus terhadap bidang horizontal ke
atas dengan kecepatan awal tertentu. Arah gerak benda dan arah percepatan gravitasi
berlawanan, gerak lurus berubah beraturan diperlambat.Peluru akan mencapai titik
tertinggi apabila Vt
sama dengan nol.
V
t
V
o
Gambar 2.2 Gaya vertikal ke atas
(2.6)
(2.7)
8/16/2019 Fisika Teknik Book
15/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
15
(2.8)
(2.9)
Keterangan:
• V0• V
=Kecepatan awal
t
• g = Percepatan /Gravitasi bumi
= Kecepatan benda di suatu ketinggian tertentu
• h = Tinggi maksimum
• t maks• t =Waktu ketika benda kembali ke tanah
= Waktu benda mencapai titik tertinggi
2.3.2
Gerak jatuh bebas Benda dikatakan jatuh bebas apabila benda:
• Memiliki ketinggian tertentu (h) dari atas tanah.
• Benda dijatuhkan tegak lurus bidang horizontal tanpa kecepatan awal.
Selama bergerak ke bawah, benda dipengaruhi oleh percepatan gravitasi bumi
(g) dan arah kecepatan/gerak benda searah, merupakan gerak lurus berubah
beraturan dipercepat.
(2.10)
(2.11)
Keterangan:
• v = kecepatan di permukaan tanah
• g = gravitasi bumi
• h = tinggi dari permukaan tanah
• t = lama benda sampai di tanah
2.3.3 Gerak vertikal ke bawah
Benda dilemparkan tegak lurus bidang horizontal arahnya ke bawah.Arahpercepatan gravitasi dan arah gerak benda searah, merupakan gerak lurus berubah
beraturan dipercepat.
Vt
V
o
Gambar 2.3 Gerak vertikal ke bawah
8/16/2019 Fisika Teknik Book
16/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
16
(2.12)
(2.13)
Keterangan:
• V0• V
= kecepatan awal
t
• g = gravitasi bumi
= kecepatan pada ketinggian tertentu dari tanah
• h = tinggi dari permukaan tanah
• t = waktu
2.4 Gerak Melingkar
Gerak dengan lintasan berupa lingkaran.
Gambar 2.4 Gerak melingkar
Dari diagram di atas, diketahui benda bergerak sejauh ω° selama t sekon, makabenda dikatakan melakukan perpindahan sudut.
Benda melalukan 1 putaran penuh. Besar perpindahan linear adalah 2πr atau kelilinglingkaran. Besar perpindahan sudut dalam 1 putaran penuh adalah 2π radian atau
360°.
(2.14)
(2.15)
2.4.1 Perpindahan sudut, kecepatan sudut, dan percepatan sudut
Perpindahan sudut adalah posisi sudut benda yang bergerak secara melingkar
dalam selang waktu tertentu.
8/16/2019 Fisika Teknik Book
17/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
17
(2.16)
Keterangan:
• θ = perpindahan sudut (rad)• ω = kecepatan sudut (rad/s)• t = waktu (sekon)
Kecepatan sudut rata-rata (ϖ) perpindahan sudut per selang waktu.
(2.17)
Percepatan sudut rata-rata (α): perubahan kecepatan sudut per selang waktu.
(2.18)
α : Percepatan sudut (rad/s2
2.4.2 Percepatan sentripetal
)
Arah percepatan sentripetal selalu menuju ke pusat lingkaran.Percepatan
sentripetal tidak menambah kecepatan, melainkan hanya untuk mempertahankan
benda agar tetap bergerak melingkar.
(2.19)
Keterangan:
• r : jari-jari benda/lingkaran
• As: percepatan sentripetal (rad/s2
)
2.5 Gerak Parabola
Gerak parabola adalah gerak yang membentuk sudut tertentu terhadap bidang
horizontal. Pada gerak parabola, gesekan diabaikan, dan gaya yang bekerja hanya gaya
berat/percepatan gravitasi.
Gambar 2.5 Gerak parabola
8/16/2019 Fisika Teknik Book
18/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
18
Sumbu x : GLB
Sumbu y : GLBB
Pada titik awal,
(2.20)
(2.21)
Pada titik A (t = ta
(2.22)
):
(2.23)
Letak/posisi di A:
(2.24)
(2.25)
Titik tertinggi yang bisa dicapai (B):
(2.26)
Waktu untuk sampai di titik tertinggi (B) (tb
(2.27)
):
(2.28)
(2.29)
(2.30)
Jarak mendatar/horizontal dari titik awal sampai titik B (Xb):
(2.31)
8/16/2019 Fisika Teknik Book
19/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
19
(2.32)
(2.33)
Jarak vertikal dari titik awal ke titik B (Yb):
(2.34)
(2.35)
Waktu untuk sampai di titik C:
(2.36)
Jarak dari awal bola bergerak sampai titik C:
(2.37)
(2.38)
(2.39)
Contoh Soal:
1.
Sebuah peluru ditembakkan dengan kecepatan 20 ms-2. Jika sudut elevasinya 60
dan percepatan gravitasinya = 10 ms-2
a. 2 sekon
, maka waktu yang diperlukan peluru untuk
jatuh lagi ke tanah adalah …….
b. 2 √ 2 sekonc. 2 √ 3 sekond. 4 √ 2 sekone. 4 √ 3 sekonJawaban : C
8/16/2019 Fisika Teknik Book
20/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
20
Pembahasan :
t total = 2 t
2. Peluru ditembakkan condong keatas dengan kecepatan v = 1,4 x 10
naik
=20
= 2 20 sin 60010
= 2 √ 3 sekon3 m/s dan
mengenai sasaran yang jarak mendatarnya sejauh 2 x 105
m. bila percepatan
gravitasi 9,8 m/s2
a. 10
, maka elevansinya adalah n derajat, dan n adalah…………
b. 30
c. 45
d.
60e. 75
Jawaban : C
Pembahasan :
= 02 sin2 2 × 1 0
−5 =
(1,4 × 103)2 sin2
9,8
sin2 = 2 × 1 05 × 9,81,96 × 106
sin2 = 1 = 90 2 = 900 = 400
3. Dua buah roda A dan B dihubungkan dengan ban karet. Bila jari-jari roda A = 2/3
jari-jari roda B, maka perbandingan kecepatan sudut roda A dan roda B adalah …..
a.
1 : 3b. 2 : 3
c. 2 : 5
d. 3 : 2
e. 3 : 5
Jawaban : D
Pembahasan : RA = 2/3 RB
VA = VB
ωA . RA = ωB . RB
8/16/2019 Fisika Teknik Book
21/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
21
= 23 = 32
4. Perhatikan grafik berikut ini.
Dari grafik diatas tentukanlah:a) jarak tempuh gerak benda dari t = 5 s hingga t = 10 s
b) perpindahan benda dari t = 5 s hingga t = 10 s
Pembahasan :
Jika diberikan graik V (kecepatan) terhadap t (waktu) maka untuk mencari jarak
tempuh atau perpindahan cukup dari luas kurva grafik V-t. Dengan catatan untuk
jarak, semua luas bernilai positif, sedang untuk menghitung perpindahan, luas
diatas sumbu t bernilai positif, di bawah bernilai negatif.
5. Seekor semut bergerak dari titik A menuju titik B pada seperti terlihat pada gambar
berikut.
Jika r = 2 m, dan lama perjalanan semut adalah 10 sekon tentukan:
a) Kecepatan rata-rata gerak semut
b) Kelajuan rata-rata gerak semut
Pembahasan :
8/16/2019 Fisika Teknik Book
22/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
22
Terlebih dahulu tentukan nilai perpindahan dan jarak si semut :
Jarak yang ditempuh semut adalah dari A melalui permukaan lengkung hingga titik
B, tidak lain adalah seperempat keliling lingkaran.
Jarak =1/4 (2πr) =
1/4
a) Kecepatan rata-rata = perpindahan : selang waktu
Kecepatan rata-rata = 2 √ 2meter : 10 sekon = 0,2 √ 2m/s
(2π x 2) = π meter
Perpindahan semut dilihat dari posisi awal dan akhirnya , sehingga perpindahan
adalah dari A tarik garis lurus ke B. Cari dengan phytagoras.
Perpindahan = ( 22 + 22 ) = 2 √ 2 meter.b) Kelajuan rata-rata = jarak tempuh : selang waktu
Kelajuan rata- rata = π meter : 10 sekon = 0,1 π m/s
6. Diberikan grafik kecepatan terhadap waktu dari gerak dua buah mobil, A dan B.
Tentukan pada jarak berapakah mobil A dan B bertemu lagi di jalan jika keduanya
berangkat dari tempat yang sama!
Pembahasan :
Analisa grafik:
Jenis gerak A → GLB dengan kecepatan konstan 80 m/s Jenis gerak B → GLBB dengan percepatan a = tan α = 80 : 20 = 4 m/s2 Kedua mobil bertemu berarti jarak tempuh keduanya sama, misal keduanya
bertemu saat waktu t
SA = SB
VA t = VoB t +1/2 at
2
80t = (0)t +1/2 (4)t
2
2t2 − 80t = 0
t2 − 40t = 0
t(t − 40) = 0
t = 0 sekon ataut = 40 sekon
Kedua mobil bertemu lagi saat t = 40 sekon pada jarak :
SA = VA t = (80)(40) = 3200 meter
8/16/2019 Fisika Teknik Book
23/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
23
7. Sebuah benda jatuh dari ketinggian 100 m. Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s2
a) kecepatan benda saat t = 2 sekon
tentukan:
b)
jarak tempuh benda selama 2 sekonc) ketinggian benda saat t = 2 sekon
d) kecepatan benda saat tiba di tanah
e) waktu yang diperlukan benda hingga tiba di tanah
a) kecepatan benda saat t = 2 sekon
Data :
t = 2 s
a = g = 10 m/s
Pembahasan:
2
Vo = 0 m/sVt = .....!
Vt = Vo + at
Vtb) jarak tempuh benda selama 2 sekon
= 0 + (10)(2) = 20 m/s
S = Vot +1/2at
2
S = (0)(t) +1/2
c) ketinggian benda saat t = 2 sekon
ketinggian benda saat t = 2 sekon adalah tinggi mula-mula dikurangi jarak
yang telah ditempuh benda.
S = 100 − 20 = 80 meter
(10)(2)2
S = 20 meter
d) kecepatan benda saat tiba di tanah
Vt2
= Vo2 + 2aS
Vt2 = (0) + 2 aS
Vte) waktu yang diperlukan benda hingga tiba di tanah
= √(2aS) = √[(2)(10)(100)] = 20√5 m/s
Vt = V0
8.
Dua buah roda berputar dihubungkan seperti gambar berikut!
+ at
20√5 = (0) + (10) tt = 2√5 sekon
Jika jari jari roda pertama adalah 20 cm, jari-jari roda kedua adalah 10 cm dan
kecepatan sudut roda pertama adalah 50 rad/s, tentukan kecepatan sudut roda
kedua!
Pembahasan :
8/16/2019 Fisika Teknik Book
24/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
24
Data :
r1 = 20 cm
r2 = 10 cm
ω1 = 50 rad/sω2
= ...?
Dua roda dengan hubungan seperti soal diatas akan memiliki kecepatan (v) yang
sama :
9. Dari gambar berikut :
Tentukan:a) Jarak tempuh dari A – B
b) Jarak tempuh dari B – C
c) Jarak tempuh dari C – D
d) Jarak tempuh dari A – D
Pembahasan
a) Jarak tempuh dari A – B
:
Cara Pertama
Data :
Vo = 0 m/s
a = (2 − 0) : (3− 0) =2
/3 m/s2
t = 3 sekon
S = Vo t +1/2 at
2
S = 0 +1/2 (
2/3 )(3)
2
b) Jarak tempuh dari B – C
= 3 meter
Cara Kedua
Dengan mencari luas yang terbentuk antara titik A, B dang angka 3 (Luas
Segitiga setengah alas x tinggi) akan didapatkan hasil yang sama yaitu 3 meter
Cara pertama dengan Rumus GLB
S = Vt
8/16/2019 Fisika Teknik Book
25/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
25
S = (2)(4) = 8 meter
Cara kedua dengan mencari luas yang terbentuk antara garis B-C, angka 7 dan
angka 3 (luas persegi panjang)c) Jarak tempuh dari C – D
Cara Pertama
Data :
Vo = 2 m/s
a =3/2 m/s
2
t = 9 − 7 = 2 sekon S = Vo t +
1/2 at
2
S = (2)(2) +1/2 (
3/2 )(2)
2
d) Jarak tempuh dari A – D
= 4 + 3 = 7 meter
Cara kedua dengan mencari luas yang terbentuk antara garis C-D, angka 9 danangka 7 (luas trapesium)
S = 1/2 (jumlah sisi sejajar) x tinggi
S = 1/2 (2+5)(9-7) = 7 meter.
Jarak tempuh A-D adalah jumlah dari jarak A-B, B-C dan C-D
10. Tiga buah roda berputar dihubungkan seperti gambar berikut!
Data ketiga roda :
r1 = 20 cm
r2 = 10 cm
r3 = 5 cm
Jika kecepatan sudut roda pertama adalah 100 rad/s, tentukan kecepatan sudut
roda ketiga!
Soal-soal
Pilihan ganda.
Pembahasan :
1. Dua titik berjarak 30 m, Ani dan Budi berjalan dari titik berlainan dengan kecepatan
masing-masing 2 m/s dan 3 m/s maka kedua anak bertemu setelah …..
8/16/2019 Fisika Teknik Book
26/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
26
a. 5 sekon
b. 6 sekon
c. 7 sekon
d.
8 sekone. 10 sekon
2. Sebuah kereta api panjang nya 120 m menyeberangi jembatan yang panjangnya 80
m. Jika kecepatan kereta 72 km/jam, maka lama kereta di atas jembatan adalah …..
a. 10 sekon
b. 15 sekon
c. 20 sekon
d. 25 sekon
e. 30 sekon
3. Sebuah mobil mula-mula diam, setelah 8 detik kecepatannya 72 km/jam. Maka
jarak yang ditempuh pada saat itu adalah …..
a. 200 m
b. 170 m
c. 80 m
d. 75 m
e. 70 m
4. Sebuah partikel dalam keadaan diam, karena mendapatkan suatu gaya sehingga
bergerak dan menempuh 40 cm, kecepatan partikel menjadi 80 cm/s. Maka besar
percepatan partikel …..
a. 0,2 m/s
b. 0,4 m/s
2
c. 0,8 m/s
2
d. 1,6 m/s
2
e. 3,2 m/s
2
2
5. Benda jatuh bebas dari ketinggian 125 m besar kecepatannya sesaat sampai di
tanah …..
a. 12,5 m/s
b.
20 m/s
c. 25 m/s
d. 50 m/s
e. 60 m/s
6. Sebuah bor dipercepat secara tetap 2 rad/s2
a. 7 rad/s
dari keadaan diam sehingga
kecepatannya 120/π rpm maka sudut yang ditempuh adalah …..
b. 6 rad/s
c. 5 rad/s
d.
4 rad/s
8/16/2019 Fisika Teknik Book
27/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
27
e. 3 rad/s
7. Mobil bergerak pada sebuah tikungan yang jari-jarinya 100 m dengan kelajuan 72
km/jam. Besar percepatan sentripetalnya …..a. 20 m/s
b. 10 m/s
2
c. 8 m/s
2
d. 4 m/s
2
e. 2 m/s
2
2
8. Sebuah partikel bergerak melingkar dengan kecepatan sudut sebesar 4 rad/s
selama 5 sekon. Berapa besar sudut yang ditempuh partikel?
a. 70 rad
b.
50 radc. 40 rad
d. 30 rad
e. 20 rad
9. Kecepatan sudut sebuah benda yang bergerak melingkar adalah 12 rad/s. Jika jari-
jari putarannya adalah 2 m. Berapa besar kecepatan benda tersebut?
a. 30 m/s
b. 27 m/s
c. 24 m/s
d. 21 m/s
e.
20 m/s
10. Pemain sepak bola menendang bola dengan sudut tending 60°, terhadap tanah dan
bola jatuh kembali ke tanah pada jarak 20√ 3 m dari pemain. Percepatan gravitasi =10 m/s
-2
a. 10 m/s
, kecepatan awal tendangan bola tersebut adalah …..
b. 20 m/s
c. 20√ 3 m/sd. 400 m/s
e.
400√ 3 m/s11. Bila sudut antara horizontal dan arah tembak mendatar suatu peluru 45°, makaperbandingan antara jarak tembak dalam arah mendatar dan tinggi maksimum
peluru adalah …..
a. 8
b. 4
c. 1
d. 0,25
e. 0,125
8/16/2019 Fisika Teknik Book
28/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
28
12. Peluru A dan B ditembakkan dengan senapan yang sama dan sudut elevasi
berbeda; peluru A dengan sudut 30°, peluru B dengan sudut 60°. Perbandingantinggi maksimum dicapai pada peluru A dan B adalah …..
a.
1 : 2b. 1 : 3
c. 2 : 1
d. 2 : 3
e. 3 : 1
13. Sebuah benda dijatuhkan dari pesawat terbang yang sedang melaju horizontal 720
km/jam dari ketinggian 490 m. Benda akan jatuh pada jarak horizontal sejauh (g =
9,8) …..
a. 1.000 m
b.
2.000 mc. 2.450 m
d. 2.900 m
e. 4.000 m
14. Peluru ditembakkan dengan kecepatan awal 30 m/s dan membentuk sudut 30°terhadap bidang horizontal. Pada saat mencapai titik tertingg, kecepatannya adalah
a. 30√ 3m/sb. 30 m/s
c. 15
√ 3m/s
d.
15 m/se. 0 m/s
15. Sebuah batu dilemparkan dengan sudut lemparan tertentu. Batu mencapai titik
tertinggi 80 m di atas tanah. Bila g = 10, waktu yang diperlukan batu selama di
udara adalah …..
a. 4 sekon
b. 5 sekon
c. 6 sekon
d. 8sekon
e. 12 sekon
Soal essay.
1. Sebuah sepeda motor balap mula-mula diam kemudian dipercepat dengan
percepatan kostan dan bergerak dengan kecepatan 20 m/s setelah menempuh
jarak 40 m. Tentukanlah :
a. Percepatan motor
b. Jarak yang ditempuh setelah 5 detik
2. Berdasarkan gambar berikut, tentukan kecepatan sudut roda kedua!
8/16/2019 Fisika Teknik Book
29/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
29
3. Benda dilempar vertical ke atas dengan kecepatan awal 20 m/s. Tentukanlah :
a. Kecepatan awal
b. Kecepatan benda saat mencapai tinggi maksimum
c.
Percepatan gerakd. Waktu yang diperlukan benda hingga mencapai tinggi maksimum
e. Ketinggian maksimum
4. Sebuah mobil bergerak dengan kelajuan awal 72 km/jam, kemudian direm
hingga berhenti pada jarak 8 m dari tempat mulainya pengereman. Tentukan
nilai perlambatan yang diberikan pada mobil tersebut!
5. Batu bermasa 200 gram dilempar lurus ke atas dengan kecepatan awal 50 m/s.
Jika percepatan gravitasi di tempat tersebut adalah 10 m/s2
a. Tinggi maksimum yang dicapai batu
, dan gesekan udara
diabaikan, tentukan :
b. Waktu yang diperlukan batu untuk mencapai ketinggian maksimum
c.
Lama batu berada di udara sebelum kemudian jatuh ke tanah
8/16/2019 Fisika Teknik Book
30/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
30
BAB III
USAHA DAN ENERGI
Tujuan Pembelajaran :4.
Memahami konsep usaha dan energi untuk penerapan di kehidupan sehari-hari.
5. Memahami hukum-hukum yang ada pada usaha dan energi.
6. Mengaplikasikan pada bidang Elektro.
3.1 Hukum Newton
Newton merupakan ilmuwan Inggris yang mendalami Dinamika, yaitu cabang fisika
yang mempelajari tentang gerak. Newton mengemukakan tiga hukum tentang gerak.
Hukum I Newton atau Hukum Kelembaman ( F = 0 ) berbunyi “Suatu benda yang diam
akan tetap diam, dan suatu benda yang sedang bergerak lurus beraturan akan tetap
bergerak lurus beraturan, kecuali bila ada gaya luar yang bekerja pada benda itu“.
Hukum II Newton berbunyi “Massa benda dipengaruhi oleh gaya luar yang berbandingterbalik dengan percepatan gerak benda tersebut“ secara matematis ditulis :
F = m a (3.1)
dengan : F = gaya luar ( N atau kg ms-2
)
m = massa benda (kg)
a = percepatan benda (ms-2
)
Contoh soal :
Dua buah gaya bekerja pada sebuah balok yang massanya 2 kg. Jika F1 = 10 N dan F2 =30 N, hitunglah percepatan balok.
Jawaban:
Diket : m = 2 kg
F1= 10N
F2= 30N
Ditanya : a =.........?
Jawab :
Dengan memlih arah kekanan sebagai arah positif, maka F2 bertanda positif,
sedangkan F1bertanda negatif. Sesuai Hukum II Newton:
∑F = m.aF1 + F2 = m.a
-10 N + 30 N = 2 kg . a
20 N = 2a
a = 10 m/s2
F
ke kanan
Hukum III Newton atau Hukum aksi reaksi berbunyi “Suatu benda mendapatkan gaya
dikarenakan berinteraksi dengan benda yang lain“Secara matematis ditulis :
aksi = - F reaksi (3.2)
8/16/2019 Fisika Teknik Book
31/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
31
tanda (-) menunjukkan arah gaya yang berlawanan .
Contoh soal :Sebuah bola dengan massa 2kg dilemparkan ke tembok dengan percepatan= 20 m/s
2,
tentukan berapa percepatan bola setelah bola memantul ?
Jawaban :
Diket : m = 2 kg
Ditanya : a.reaksi =...........??
Jawab :
F aksi = - F reaksim . a aksi = -m . a reaksi2 . 20= -2 . a reaksi
a reaksi= 40/-2= -20 m/s
• Benda diam yang ditaruh di meja tidak akan jatuh kecuali ada gaya luar yangbekerja pada benda itu
2
3.1.1 Contoh aplikasi hukum newton 1, 2, dan 3 dalam kehidupan sehari-hari :
Hampir semua formulasi diturunkan dari hukum newton, untuk kondisi
statik dan dinamik, linear ataupun nonlinear. Membangun jembatan kereta, jalan
layang, terowongan, bendungan, jembatan, menara transmisi, gedung bertingkat,
konstruksi kabel, stabilitas lereng, daya dukung fondasi bangunan, analisis getaran
lantai jembatan, perilaku bangunan tinggi dalam merespon gempa/angin, perencanaan
kapasitas balok dan kolom beton, kapasitas leleh struktur baja dan lain-lain, semua itu
rumus utamanya cuma satu, “jumlah gaya (momen gaya) harus sama dengan nol”.
Berikut ini adalah beberapa aplikasi hukum newton pada kahidupan sehari-hari.
Aplikasi Hukum I Newton :
• Waktu mobil direm, kita akan tersentak ke depan. Waktu mobil mau dijalankan,kita akan tersentak ke belakang.
Aplikasi Hukum II Newton:
• Kita memakai sabuk sehingga ketika kita tersentak ke depan, ada gaya penahandari sabuk melakukan perlambatan pada gerak kita ke depan dan tubuh kita
tertahan.
•
Berat ( W= m x g )
• Energi dan usaha.• Benda massanya kecil diberi gaya yang sama dengan benda yang massanya besar
mengalami percepatan yang lebih besar dibandingkan benda yang massanya
besar.
Aplikasi Hukum III Newton:
• Mobil bertubrukkan mengalami gaya aksi dan reaksi yang sama, namunpercepatan yang berbeda tergantung massanya.
• Kita dapat berjalan karena ada gaya aksi reaksi.
•
senapan dan peluru.
8/16/2019 Fisika Teknik Book
32/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
32
3.2 Gaya Gayaadalah suatu dorongan atau tarikan. Gaya dapat mengakibatkan perubahan –
perubahan sebagai berikut :
1) benda diam menjadi bergerak2) benda bergerak menjadi diam
3) bentuk dan ukuran benda berubah
4) arah gerak benda berubah
Secara matematis gaya dapat di rumuskan sebagai berikut :
F = m . a (3.3)
Dimana : F = gaya (N)
m = massa (kg)
a = percepatan (m/s2)
Contoh soal :
Gaya sebesar 10N dikerjakan pada Sebuah benda bermassa 10 kg, tentukan
percepatan benda tersebut ?
Jawaban:
Diket : F= 10 N
m = 2 kg
Ditanya : a=..........?
Jawab :
F = m . a
a = F/m
= 10/2
= 5 m/s
• Pada saat kita melempar bola keatas, bola tersebut akan jatuh kembali ketanah,hal tersebut menunjukkan gaya grafitasi yang membuat seluruh benda yang
berada dalam medan grafitasi bumi jika di lempar ke atas akan kembali ke bumi.
2
3.2.1 Macam – macam Gaya
Berdasarkan penyebabnya, gaya dikelompokkan sebagai berikut :
(1) Gaya mesin, yaitu gaya yang berasal dari mesin
(2) Gaya magnet, yaitu gaya yang berasal dari magnet
(3) Gaya gravitasi, gaya tarik yang diakibatkan oleh bumi
(4) Gaya pegas, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh pegas
(5) Gaya listrik, yaitu gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik
Berdasarkan sifatnya, gaya dikelompokkan menjadi :
(1) Gaya sentuh, yaitu gaya yang timbul karena titik kerja gaya, langsung bersentuhan
dengan benda.
(2) Gaya tak sentuh, yaitu gaya yang timbul walaupun titik kerja gaya tidak
bersentuhan dengan benda.
Aplikasi gaya dalam kehidupan sehari-hari
8/16/2019 Fisika Teknik Book
33/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
33
3.3 USAHA
3.3.1 Pengertian Usaha
Gambar 3.1 Usaha
Apakah bedanya usaha dalam kehidupan sehari-hari dengan dalam fisika? Dalam
kehidupan sehari-hari, kata usaha dapat diartikan sebagai kegiatan denganmengerahkan tenaga, pikiran, atau badan untuk mencapai tujuan tertentu. usaha
dalam fisika selalu menyangkut tenaga atau energi. Apabila sesuatu (manusia, hewan,
atau mesin) melakukan usaha maka yang melakukan usaha itu harus mengeluarkan
sejumlah energi untuk menghasilkan perpindahan. Sebagai contoh sebuah mesin
melakukan usaha ketika mengangkat atau memindahkan sesuatu, Ketika berjalan otot-
otot kaki melakukan usaha, Seseorang yang sudah menahan sebuah batu besar agar
tidak menggelinding ke bawah tidak melakukan usaha, walaupun orang tersebut telah
mengerahkan seluruh kekuatannya untuk menahan batu tersebut. Jadi, dalam fisika,
usaha berkaitan dengan gerak sebuah benda. Saat kita mendorong atau menarik
benda, kita mengeluarkan energi. Usaha yang kita lakukan tampak pada perpindahanbenda itu.
3.3.2 Usaha yang Dilakukan oleh Gaya Konstan
Usaha yang dilakukan oleh gaya konstan (besar maupun arahnya) didefinisikan
sebagai hasil perkalian antara perpindahan titik tangkapnya dengan komponen gaya
pada arah perpindahan tersebut. Untuk memindahkan sebuah benda yang bermassa
lebih besar dan pada jarak yang lebih jauh, diperlukan usaha yang lebih besar pula.
Dengan berdasarkan pada kenyataan tersebut, usaha didefinisikan sebagai hasil kali
gaya dan perpindahan yang terjadi. Apabila usaha disimbolkan dengan W, gaya F, dan
perpindahan s. Baik gaya maupun perpindahan merupakan besaran vektor. Sesuai
dengan konsep perkalian titik antara dua buah vektor, maka usaha W merupakan
besaran skalar. Bila sudut yang dibentuk oleh gaya F dengan perpindahan s adalah θ,maka besarnya usaha dapat dituliskan sebagai:
W = (F cos θ).s (3.4)
Komponen gaya F sin θ dikatakan tidak melakukan usaha sebab tidak adaperpindahan ke arah komponen itu. Dari persamaan rumus usaha, dapat dikatakan
bahwa usaha yang dilakukan oleh suatu gaya:
a. Berbanding lurus dengan besarnya gaya
b.
Berbanding lurus dengan perpindahan benda
8/16/2019 Fisika Teknik Book
34/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
34
c. Bergantung pada sudut antara arah gaya dan perpindahan benda.
Contoh soal :
Sebuah gaya luar sebesar 30 N bekerja pada sebuah benda yang mengakibatkan benda
bergeser sejauh 2 m dan membentuk sudut 600 . Hitunglah usaha yang dilakukan olehgaya luar tersebut!
Jawab :
Diket : F = 30 N
s = 2 m
θ = 600Di tanya ?
jawab : W = F cos θ s= 30 cos 60
02
a. Apabila θ = 00, maka arah gaya sama atau berimpit dengan arah perpindahan bendadan cos θ = 1, sehingga usaha yang dilakukan oleh gaya F dapat dinyatakan
= 30 (1/2) 2
= 30 J
Jika persamaan rumus usaha kita tinjau lebih seksama, kita mendapatkan beberapa
keadaan yang istimewa yang berhubungan dengan arah gaya dan perpindahan benda
yaitu sebagai berikut:
W = F . s cos θ (3.5)
W = F . s . 1 (3.6)
b. Apabila θ = 900, maka arah gaya F tegak lurus dengan arah perpindahan benda dancos θ = 0, sehingga W = 0. Jadi, jika gaya F bekerja pada suatu benda dan bendaberpindah dengan arah tegak lurus pada arah gaya, dikatakan bahwa gaya itu tidak
melakukan usaha.
c. Apabila θ = 1800
W = fk . s (3.7)
, maka arah gaya F berlawanan dengan arah perpindahan benda
dan nilai cos θ = -1, sehingga W mempunyai nilai negatif. Hal itu dapat diartikanbahwa gaya atau benda itu tidak melakukan usaha dan benda tidak mengeluarkan
energi, tetapi mendapatkan energi. Sebagai contoh adalah sebuah benda yangdilemparkan vertikal ke atas. Selama benda bergerak ke atas, arah gaya berat benda
berlawanan dengan perpindahan benda. Hal itu dapat dikatakan bahwa gaya berat
benda melakukan usaha yang negatif. Contoh lain adalah sebuah benda yang
didorong pada permukaan kasar dan benda bergerak. Pada benda itu bekerja dua
gaya, yaitu gaya F dan gaya gesekan fk yang arahnya berlawanan dengan arah
perpindahan benda.Jika perpindahan benda sejauh s maka gaya F melakukan usaha:
W = F . s, sedangkan gaya gesekan fk melakukan usaha:
8/16/2019 Fisika Teknik Book
35/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
35
d. Apabila s = 0, maka gaya tidak menyebabkan benda berpindah. Hal itu berarti W = 0.
Jadi, meskipun ada gaya yang bekerja pada suatu benda,namun jika benda itu tidak
berpindah maka, dkatakan bahwa gaya itu tidak melakukan usaha.
3.3.3 Satuan Usaha
Dalam SI satuan gaya adalah newton (N) dan satuan perpindahan adalah meter
(m). Sehingga, satuan usaha merupakan hasil perkalian antara satuan gaya dan satuan
perpindahan, yaitu newton meter atau joule. Satuan joule dipilih untuk menghormati
James Presccott Joule (1816 – 1869), seorang ilmuwan Inggris yang terkenal dalam
penelitiannya mengenai konsep panas dan energi.
1 joule = 1 Nm
karena 1 N = 1 Kg . m/s2
maka 1 joule = 1 Kg . m/s2 x 1 m
1 joule = 1 Kg . m2/s2
Untuk usaha yang lebih besar, biasanya digunakan satuan kilo joule (kJ) dan mega joule
(MJ).
1kJ = 1.000 J
1 MJ = 1.000.000 J
3.3.4 Usaha yang Dilakukan oleh Beberapa Gaya
Dalam kehidupan nyata hampir tidak pernah kita menemukan kasus pada suatu
benda hanya bekerja sebuah gaya tunggal. Misalnya, ketika Anda menarik sebuah
balok sepanjang lantai. Selain gaya tarik yang Anda berikan, pada balok juga bekerjagaya-gaya lain seperti: gaya gesekan antara balok dan lantai, gaya hambatan angin,
dan gaya normal. Jadi, usaha yang dilakukan oleh resultan beberapa gaya yang
memiliki titik tangkap sama adalah sama dengan jumlah aljabar usaha yang dilakukan
oleh masing-masing gaya. Jika pada sebuah benda bekerja dua gaya maka usaha yang
dilakukan adalah:
W = W1 + W2 (3.8)
Jika terdapat lebih dari dua gaya:
W = W1 + W2 + W3 + ...... + Wn atau W = ∑Wn
Contoh soal :
Sebuah benda yang massanya 5 kg terletak diatas lantai. Pada benda bekerja empat
gaya luar F1, F2, F 3, dan F4 yang masin-masing besarnya 12N, 8N, 6N, 4N, dan gaya-
gaya tersebut menyebabkan benda bergeser kekanan sejauh 2 m.
a. Hitunglah usaha dari masing-masing gaya tersebut !
b. Hitunglah usaha total dariyang bekerja pada benda !
8/16/2019 Fisika Teknik Book
36/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
36
Jawaban:
Diket : F1 : 12 N s : 2 m
F2 : 8 N
F3 : 6 N
F4 : 4 NDitanya : a. W1, W2, W3, dan W4
b. W
Gaya F
total
Jawab :
1
W
searah dengan perpindahan sehingga :
1 = F1 . S
= 12 . 2
Usaha yang dilakukan F
=24 J
2
W
:
2 = F2 s cos θ = 8 . 2 cos 600
Gaya F
= 16 (1/2)
= 8 J
3
W
yang tegak lurus dengan perpindahan :
3
Gaya F
= 0
4
W
yang berlawanan arah dengan perpindahan :
4 = -F4 . s
= -4 . 2
= -8 J
b. Usaha total yang dilakukan adalah :
Wtotal = W1 + W2 + W3 + W4
Energi dapat didefinisikan sebagai kemampuan untuk melakukan usaha. Energi
merupakan besaran turunan yang memiliki dimensi sama dengan usaha. Energy dalam
kehidupan sehari-hari merupakan berperan yang sangat penting karena digunakan
= 24 + 8 + 0 + (-8)
= 24 J
3.4 ENERGI
3.4.1 Pengertian Energi
8/16/2019 Fisika Teknik Book
37/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
37
untuk melakukan aktifitas. Selain untuk tubuh kita beraktifitas, energy juga diperlukan
untuk semua kegiatan lain seperti penerangan lampu, mobil dapat bergerak, bahkan
seluruh kehidupan di muka bumi sangat bergantung pada pasokan energy yang berasal
dari matahari.Suatu system dikatakan mempunyai energi/tenaga, jika system tersebut
mempunyai kemampuan untuk melakukan usaha. Besarnya energi suatu system sama
dengan besarnya usaha yang mampu ditimbulkan oleh system tersebut. Dalam fisika,
energi dapat digolongkan menjadi beberapa macam antara lain :Energi mekanik
(energi kinetik + energi potensial) , energi panas , energi listrik, energi kimia, energi
nuklir, energi cahaya, energi suara, dan sebagainya.
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan yang terjadi hanyalah
transformasi/perubahan suatu bentuk energi ke bentuk lainnya, misalnya dari energi
mekanik diubah menjadi energi listrik pada air terjun.
3.4.2 Jenis-jenis Energi
3.4.2.1 Energy potensial
Energy potensial adalah energy yang dimiliki benda karena keadaan atau
kedudukannya. Energy ini tersimpan pada benda, namunsewaktu-waktu dapat muncul
saat berubah menjadi energy lain. Contohnya, buah durian diatas pohon memiliki
energy potensial tetapi saat durian jatuh
Salah satu contoh energy yang masuk dalam energy potensial adalah energy potensial
gravitasi dan energy potensial pegas.
Energi potensial gravitasi
Energi potensial gravitasi Merupakan energy potensial yang dimiliki benda karenaberada dalam medan gravitasi. Semua benda disekeliling bumi berada dalam pengaruh
medan gravitasi bumi, dan karenanya memiliki energy potensial gravitasi.Energi
potensial gravitasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Sebuah benda bermassa m digantung seperti di bawah ini.
h g
Gambar 3.2 Energi potensial gravitasi
m
8/16/2019 Fisika Teknik Book
38/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
38
Ep = w . h = m . g . h
Jika tiba-tiba tali penggantungnya putus, benda akan jatuh. Maka benda melakukan
usaha, karena adanya gaya berat (w) yang menempuh jarak Besarnya Energi potensial
benda sama dengan usaha yang sanggup dilakukan gaya beratnya selama jatuh
menempuh jarak.Dari gambar dan keterangan di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :
(3.9)
Keterangan : EP = energi potensial gravitasi (joule atau J),
m = massa (kg),
g = percepatan gravitasi (m/s2),
h = ketinggian benda dari acuan (m).
Energi potensial grafitasi tergantung dari percepatan grafitasi bumi, kedudukan benda
dan massa benda.
Contoh soal :
Sebuah benda bermassa 2 kg jatuh dari ketinggian 10 m.Hitung energi pitensial
gravitasi benda tersebut! (g=10 m/s2
)
Jawaban :
Diket :m = 2 kg
h = 10 m
Ditanya : Ep?
Jawab: Ep = m . g
= 2 . 10 . 10= 200 J
Energi potensial pegas
Ketika kita menarik sebuah benda elastik sampai benda mengalami pertambahan
panjang maka benda tersebut akan menunjukkan kemampuannya untuk kembali ke
bentuk semula, inilah yang menunjukkan energi potensial pegas. Tentunya
kemampuan pegas ini ditentukan dengan nilai konstanta pegasnya. Akan berbeda jika
pegas yang leastis dengan yang kurang elastis. Hubungan antar pertambahan panjang
pegas (x) terhadap besarnya gaya (F) dilukiskan dalam grafik:
Gambar 3.3 Energi potensial pegas
8/16/2019 Fisika Teknik Book
39/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
39
Besar Energi Potensial Pegas (Ep ) sama dengan Luasan segitiga yang diarsir.
Dari grafik dan keterangan di atas dapat di tulis dalam persamaan matematis sebagai
berikut:
Gaya pegas (F) = k . x (3.10)
Ep Pegas (Ep) = ½ k. x2
(3.11)
Keterangan : k = konstanta gaya pegas (N/m)
x = regangan (m)
Ep= energy potensial pegas (joule)
Contoh soa l :Sebuah pegas agar bertambah panjang sebesar 0.25 m membutuhkan gaya sebesar 18
Newton. Tentukan konstanta pegas dan energi potensial pegas !
Jawaban:
Dari rumus gaya pegas kita dapat menghitung konstanta pegas:
Fp = - k x
k = Fp /x
= 18/0.25 = 72 N/m
Energi potensial pegas:
Ep = 1/2 k (x)2
= 1/2 . 72 (0.25)2
= 2.25 Joule
3.4.2.2 Energy kinetic
Setiap benda yang bergerak memberikan gaya pada benda lain dan
memindahkannya sejauh jarak tertentu. Benda yang bergerak memiliki kemampuan
untuk melakukan kerja, karenanya dapat dikatakan memiliki energi. Energi pada benda
yang bergerak disebut energi kinetik. Kata kinetik berasal dari bahasa yunani, kinetikos,
Energi kinetik dirumuskan :
Ek = ½ m v
yang artinya “gerak”. ketika benda bergerak, benda pasti memiliki kecepatan. Dengan
demikian, kita dapat menyimpulkan bahwa Energi kinetik adalah energi yang dimiliki
oleh setiap benda yang bergerak. Energi kinetik suatu benda besarnya berbandinglurus dengan massa benda dan kuadrat kecepatannya.
2(3.12)
Keterangan : EK = energi kinetik (joule atau J)
m = massa (kg)
v = kelajuan (m/s)
8/16/2019 Fisika Teknik Book
40/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
40
Contoh soal :
Sebuah balok bermassa 6 kg memiliki energi kinetik sebesar 48 J. hitunglah kecepatan
balok tersebut..?
Jawaban:Diket : m = 6 kg
Ek= 48 J
Ditanya : v=……….?
Jawab : Ek = ½ mv2
48 = ½ 6 v2
v2
Em = Ek + Ep (3.13)
Contoh soal :
Suatu partikel dengan massa 1kg didorong dari permukaan meja yang ketinggiannya2
m sehingga kecepatan partikel pada saat lepas dari meja = 2m/s Tentukanlah energimekanik partikel pada saat ketinggiannya dari tanah 1 m ?
Jawaban:
Diket : m = 1 kg
h
= 48/3
= 16
v = √(16)= 4 m/s
3.4.2.3 Energi Mekanik
Energi mekanik adalah energi yang berkaitan dengan gerak atau kemampuan
untuk bergerak. Energi mekanik (Em) adalah jumlah antara energi kinetik dan energi
potensial suatu benda.
1 = 1 m
v1= 2 m/s
Ditanya : EM2 =………….?
Jawab : EM= EP + EK
= mgh1 + ½ mv12
= (1 .10 . 2) + ½ 1 (2)2
= 20 + 2= 22 J
EM2 = EM1
Jadi energi itu adalah KEKAL
Em
= 22 J
Hukum Kekekalan Energi Mekanik.
Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnahkan.
1 = Em2 (3.14)
8/16/2019 Fisika Teknik Book
41/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
41
Ek1 + Ep1 = Ek2 + Ep2
Suatu ketika ada seseorang pelaut malang yang terdampar dipulau kecil. Dia berpikir
hanya dengan tiga cara dia dapat mencari bantuan. Pertama, dia dapt menerbagkan
layang layang dan berharap ada kapal yang melihat laying laying tersebut. Kedua dia
menyimpan pesan dalam boltol dan membiarkanya mengapung diatas air sampai ada
orang yang menemukanya. Ketiga, dia membuat rakit untuk mencoba pergi dari pulau
itu. Gagasan pelaut itu bergantung pada satu jenis energi yang bekerja, yaitu energi
akibat gerakan angin yang akan membuat layangan mengapung, botol dapat bergerak
dibawa ombak, dan rakit dapat melaju. Sesuatu yang bergerak, misalnya angina dan
air, memiliki kemampuan yang dapat digunakan untuk menarik / mendorong sesuatu.
Energi yang dimiliki oleh benda yang bergerak disebut energi kinetik. Kamu pun
(3.15)
3.4.3 Aplikasi usaha dan energi dalam kehidupan sehari-hari
UsahaContoh Dalam kehidupan sehari-hari kata usaha: usaha seorang anak untuk menjadi
pandai, mendorong meja, mengangkat batu dll.
Energi mekanik.
Ketika kamu memerhatikan sebuah mangga yang bergantung di pohonya, mungkin
kamu mengharapkan buah mangga tersebut jatuh dari pohonya. Mengapa buah
mangga itu dapat jatuh dari pohonya? Untuk melakukan kerja supaya dapat jatuh dari
pohonya, buah mangga harus memiliki energi. Energi apakah itu? Ketika buah mangga
jatuh, dia bergerak ke bawah sampai mencapai tanah. Energi apakah yang terkandung
ketika buah mangga bergerak jatuh?
Dalam peristiwa tersebut terdapat dua buah jenis energi yang saling mempengaruhi,yaitu energi yang diakibatkan oleh ketinggian dan energi karena benda bergerak.
Energi akibat perbedaan ketinggian disebut energi potensial gravitasi, sedangkan
energi gerak di sebut energi kinetik.
Energi potensial.
Tahukah kamu ketahui bahwa energi potensial gravitasi adalah energi akibat
perbedaan ketinggian. Apakah energi ini akibat oleh ketinggian saja ?.
Contoh :
Buah kelapa yang bergantung dipohonya menyimpan suatu energi yang disebut energi
potensial. Energi potensial yang dimiliki buah kelapa di akibatkan oleh adanya gayatarik bumi sehingga jatuhnya selalu kepusat bumi. Energi potensial potensial akibat
gravitasi bumi disebut energi potensial gravitasi. Energi potensial gravitasi pun bisa
diakibatkan oleh tarikan benda benda lain seperti tarikan antarplanet. Adapun energi
potensial yang dimiliki suatu benda akibat pegas atau karet yang kamu regangkan
disebut energi potensial pegas. Energi potensial gravitasi dimiliki oleh benda yang
berada pada ketinggian tertentu dari permukaan bumi. Energi potensial pegas pegas
muncul akibat adanya perbedaan kedudukan dari titik keseimbangan. Titik
keseimbangan adalah titik keadaan awal sebelum benda ditarik.Energi potensial
gravitasi dipengaruhi oleh percepatan gravitasi.
Energi kinetik
8/16/2019 Fisika Teknik Book
42/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
42
memiliki energi kinetik bila bergerak. Kesimpulan dari diatas adalah bahwa energi
kinetik bergantung pada massa benda dan kecepan benda tersbut.
3.5 DayaOrang dewasa dan anak kecil memindahakan buah kelapa. Keduanya sama-sama
melakukan usaha, tetapi dalam waktu yang sama orang dewasa akan dapat
memindahakan buah kelapa lebih banyak. Hal ini dikatakan bahwa orang dewasa
tersebut mempunyai daya yang lebih besar. Juga pada kompor listrik, setrika, dan
lampu mempunyai daya yang berbeda-beda.Jadi daya dapat diartikan sebagai
kemampuan untuk melakukan usaha tiap satuan waktu atau kecepatan untuk
melakukan usaha.
Daya (P) adalah usaha yang dilakukan tiap satuan waktu.
t
W p = (3.16)
Keterangan : P = daya satuannya watt
W = usaha joule
t = waktu
Daya termasuk besaran scalar yang dalam satuan MKS mempunyai satuan watt
atau J/s. Jadi 1 watt adalah besar daya yang dapat menimbulkan usaha 1 joule tiap
sekon. Satuan lain adalah : 1 HP = 1 DK = 1 PK = 746 watHP = Horse power ; DK =
Daya kuda ; PK = Paarden Kracht. 1 Kwh adalah satuan energi besarnya = 3,6 .106 watt.detik = 3,6 . 10
6
3.5.1 Aplikasi daya dalam kehidupan sehari-hari :
joule
Contoh soal :
Dengan gaya 100 N Seorang anak mendorong meja sejauh 10 m dengan waktu 20 s,
tentukan daya yang dilakukan anak tersebut ?
Jawaban:
Diket : F = 100 N
s = 10 m
t = 20 s
Ditanya : P = ....?
Jawab : P = W/t
= F . s / t
= 100 . 10 / 20
= 1000 / 20
= 50 W
Pada saat anak dan bapak nya mengangkat batu seberat 5 kg pada waktu 1 jam pasti
bapak lebih banyak mengangkat batu dari pada anak, hal tersebut menunjukkan
bahwa daya yang dilakukan antara bapak dan anak berbeda.
8/16/2019 Fisika Teknik Book
43/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
43
Soal-soal.
1. Bayu mendorong meja yang memiliki massa 4 kg dengan percepatan 2 m/s sejauh
5m. Berapakah usaha yang telah digunakan oleh Bayu?
a.
20 joule
b. 10 joule
c. 35 joule
d. 40 joule
2. Sebuah bola bermassa 150 gram ditendang oleh Rino dan bola tersebut bergerak
lurus menuju gawang dengan laju 30 m/s. Hitung energy kinetic bola tersebut!
a. 50 joule
b. 63 joule
c. 67,5 joule
d. 46,2 joule
3. Berapa usaha yang diperlukan untuk mempercepat gerak sepeda motor bermassa
200 kg dari 5 m/s sampai 20 m/s?
a. 40.000 joule
b. 30.000 joule
c. 37.500 joule
d. 37.200 joule
4. Apabila dodo bersepeda menuruni bukit tanpa mengayuh pedalnya dan besar
kecepatan sepeda tetap, terjadi perubahan energi dari ….a. kinetik menjadi potensial
b. potensial menjadi kinetik
c. potensial menjadi kalor
d. kalor menjadi potensial
e. kinetik menjadi kalor
5. Sebuah bola mempunyai massa 2 kg dilempar keatas dengan kecepatan awal 20
m/s, ternyata energy kinetic dititik tertinggi adalah 48 joule. Tinggi maksimum yang
dapat dicapai oleh bola adalah…..
a.
7,06 mb. 20 m
c. 12,4 m
d. 20,5 m
6. Seorang yang bermassa 60 kg menaiki tangga yang tingginya 15 meter dalam waktu
2 menit. Jika g = 9,8 m/s2
a. 450 watt
maka daya yang dikeluarkan orang tersebut adalah…..
b. 4410 watt
c. 75 watt
d.
73,5 watt
8/16/2019 Fisika Teknik Book
44/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
44
7. Untuk menarik balok dengan posisi seperti gambar diperlukan gaya 22 N. dengan
diberi usaha sebesar 33 joule, balok bergeser 3 m arah ke kanan. Sudut α pada
gambar dibawah adala…..
a.
60
b. 57
0
c. 37
0
d. 45
0
8. Sebuah gaya sebesar 20 N bekerja pada sebuah benda,sehingga benda perpindah
sejauh 4m.Hitung usaha yang dilakukan untuk membuat benda tersebut berpindah!
0
a. 80 J
b. 95 J
c. 75 J
d. 85 J
9. Sebuah balok bermassa 6 kg memiliki energi kinetik sebesar 48 J. hitunglah
kecepatan balok tersebut..?.
a. 3 m/s
b. 4 m/s
c. 5 m/s
d. 6 m/s
10. Seorang yang bermassa 60 kg menaiki tangga yang tingginya 15 meter dalam
waktu 2 menit. Jika g = 9,8 m/s2
a. 450 watt
maka daya yang dikeluarkan orang tersebut
adalah…..
b. 4410 watt
c. 75 watt
d. 73,5 watt
8/16/2019 Fisika Teknik Book
45/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
45
BAB IV
GELOMBANG DAN BUNYI
Tujuan setelah pembelajarana.
Menjelaskan pengertian gelombang dan besaran-besaran yang dimiliki,
b. Membedakan antara gelombang dan bunyi
c. Menentukan besaran-besaran pada gelombang berjalan,
d. Dapat menghitung getaran, gelombang dan bunyi.
e.
Menghitung kecepatan rambat gelombang bunyi dengan menggunakan rumusan efek doppler
4.1 Gelombang
4.1.1 Pengertian Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat.Gejala gelombang dapat diperlihatkan
dengan mudah,apabila kita melemparkan batu ke dalam kolam yang airnya tenang,
maka pada permukaan air kolam itu akan timbul usikan yang merambat dari tempatbatu itu jatuh ke tepi kolam. Usikan yang merambat pada permukaan air tersebut
disebut gelombang.
Arah Ramb at
Arah
getar amplitudo
A
B
B’ C
D
E
F
G
H
I
Panjang Gelombang
Gambar 4.1 Bentuk Gelombang
a. Puncak gelombang adalah titik tertinggi gelombang (B dan F)
b. Dasar gelombang adalah titik terendah gelombang (D)
c. Bukit gelombang adalah lengkungan ABC
d. Lembah adalah lengkungan CDE
e. Amplitudo adalah simpangan terbesar (BB’)
f. Panjang gelombang (λ) didefinisikan sebagai jarak antara dua puncak gelombang
berturut-turut / 1 bukit dan 1 lembah (A-E atau B-F)g. Frekuensi gelombang (f) didefinisikan sebagai banyaknya puncak gelombang
(gelombang penuh) yang melewati titik tiap detik.
h. Periode gelombang (T) didefinisikan sebagai waktu yang diperlukan suatu titik
untuk dilewati dua puncak gelombang berturut-turut.
4.1.2 Jenis Gelombang
1) Berdasarkan arah rambat dan arah getar
a. Gelombang transversal yaitu gelombang yang arah rambat tegak lurus pada arah
getarnya. Contohnya gelombang air, tali dan cahaya.
8/16/2019 Fisika Teknik Book
46/198
8/16/2019 Fisika Teknik Book
47/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
47
= (4.4)Untuk satu gelombang dapat di tentukan besaran berikutnya yang perlu
diketahui adalah panjang gelombang dan cepat rambat gelombang.Panjang gelombangyang disimbulkan λ merupakan panjang satu gelombang atau jarak yang ditempuhuntuk satu kali gelombang.
= atau = . (4.5)
Arah getar
Gambar 4.3. Panjang Gelombang
4.1.4 Gelombang Longitudinal
Gelombang Longitudinal adalah gelombang yang arah getarnya searah dengan
arah perambatannya.
Gambar 4.4. Bentuk Gelombang Longitudinal
Panjang gelombang pada gelombang longitudinal adalah jarak dua renggangan atau
jarak dua pusat rapatan berturut-turut.
4.1.5 Cahaya sebagai gelombang elektromagnetik dan spektrum
elektromamagnetik
Cahaya tampak hanyalah salah satu jenis gelombang elektromagnetik yang
terdeteksi dalam interval yang lebar, dan dikelompokkan dalam spektrum
elektromagnetik, yaitu derah jangkauan panjang gelombang yang merupakan
bentangan radiasi elektromagnetik. Panjang gelombang cahaya tampak mempunyai
8/16/2019 Fisika Teknik Book
48/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
48
rentang antara 400 nm hingga 750 nm. Frekuensi cahaya tampak dapat dihitung
berdasarkan persamaan berikut:
c = f. λ atau f = (4.6)dengan: f = frekuensi gelombang (Hz)
λ = panjang gelombang (m) c = laju cahaya (3x10
8 m/s)
berdasarkan persamaan tersebut, kita dapat menentukan frekuensi cahaya tampak
bernilai 4 x 1014
Hz hingga 7,5 x 1014
a. Persamaan gelombang berjalan
Hz
4.1.6 Energi Gelombang
Gelombang adalah getaran yang merambat melalui medium. Partikel-partikel
medium yang bergetar memiliki energi getaran. Energi getaran itulah yang melaluipartikel satu ke partikel lainnya sepanjang medium, sedangkan partikelnya sendiri
tidak ikut merambat.
Energi total yang dipindahkan oleh gelombang sama dengan energi mekanik bahan.
= 12. ² = 1
2mω²A² = 2π²mf²A² (4.7)
dengan: E = Energi gelombang (J)
A = Amplitudo (m)
f = Frekuensi (Hz)
k = konstanta (N/m)ω = frekuensi sudut (rad/s)
4.1.7 Gelombang berjalan
Yaitu gelombang yang amplitudonya tetap di setiap titik yang dilalui; misalnya
gelombang yang merambat pada tali yang sangat panjang.
y = ±A sin ωt k = 2 k= (4.8)y = ±A sin ω ± ω = 2π.f =
2
(4.9)y = ±A sin ( ± ) v = λ.f (4.10)
Catatan:
• Arah getar pertama ke atas jika A bertanda positif• Arah getar pertama ke bawah jika A bertanda negative• Arah rambat gelombang ke kanan (sumbu x positif) jika bilangan gelombang
k bertanda negatif dan sebaliknya, arah gelombang ke kiri (sumbu x negatif)
jika bilangan gelombang k bertanda positif
8/16/2019 Fisika Teknik Book
49/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
49
Keterangan:
y = simpangan di titik yang berjarak x dari asal (m)
A = Amplitudo gelombang (m)
ω = kecepatan sudut (rad/s) k = bilangan gelombang
t = waktu getaran (s)
x = jarak titik pada tali dari titik asal getaran (m)
f = frekuensi (Hz)
T = Periode (s)
v = cepat rambat gelombang (m/s)
λ = panjang gelombang (m)
b. Kecepatan gelombang / getaran
Vp = dy/dt
= [ A sin (ωt-kx)]
= ωA cos (ωt-kx) (4.11)
V = f.λ =2 . = 2 = (4.12)
Vp = Kecepatan getaran di titik p
c. Percepatan gelombang/getaran
ap = = = [ωA cos (ωt - kx)] (4.13)ap = -ω²A sin (ωt-kx)
= -ω²Yp (4.14)
ap =
d. Fase dan sudut fase gelombang
Percepatan getaran di titik p (m/s²)
Persamaan gelombang berjalan dengan arah getar pertama ke atas dan
arah rambat ke kanan
Yp = A sin (ωt-kx) ; ω =2 dan k = 2 (4.15)
Yp =A sin 2π ( − ) = A sin 2π Q p = Asin θp (4.16)
Sudut fasenya adalah θp = (ωt-kx) = 2π ( − ) (4.17)
Sedangkan fasenya adalah Q p = (
−
) (4.18)
8/16/2019 Fisika Teknik Book
50/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
50
Beda fase antara dua titik (A dan B)
∆Q = QA – QB = ( −
) – ( −
)
∆Q = − = ∆ (4.19)4.1.8 Gelombang Stasioner
a. Gelombang stasioner pada ujung bebas
x
PO Q
Gambar 4.5. gelombang stasioner ujung bebas
Gelombang merambat dari titik asal getaran O sepanjang dawaiℓ dan melewati titik Pyang berjarak x dari ujung pemantul Q persamaan gelombang di titik P
yp
b.
Gelombang stasioner pada dawai ujung terikat
= 2A cos kx sin (ωt-kℓ) (4.20)
Amplitudonya: Ap = 2A sin kx (4.21)
Letak perut x = n (1
2) n= 0,1,2,3,4, … (4.22)
Letak simpul x = (2n+1)1
4 n= 0,1,2,3,4 (4.23)
O P
Q
X
l
Gambar 4.6. gelombang stasioner ujung terikat
8/16/2019 Fisika Teknik Book
51/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
51
Gelombang merambat dari titik asal getaran O sepanjang dawaiℓ dan melewati titik Pyang berjarak x dari titik Q.persamaan gelombang di titik P
yp = 2A sin kx cos (ωt - kℓ) (4.24)
Ap = 2A sin kx (4.25)
Kedudukan ujung perut
1 3 5 1, , ....... atau P = (2n-1)
4 4 4 4P λ λ λ λ =
(4.26)
Dimana :
Dengan n=0,1,2,3…..
P = letak perut ke-n
Kedudukan ujung simpul :
1 3 10, , , , ....... atau S = (n-1)
2 2 2S λ λ λ λ =
(4.27)
Dengan n=0,1,2,3…..
S = letak simpu ke-n
4.1.9 Hukum Melde
Hukum Melde mempelajari tentang besaran-besaran yang mempengaruhi
cepat rambat gelombang transversal pada tali. Melalui percobaannya Melde
menemukan bahwa cepat rambat gelombang pada dawai sebanding dengan akar gaya
tegangan tali dan berbanding terbalik dengan akar massa persatuan panjang dawai.
Dari hasil percobaan itu dapat diperoleh perumusan sebagai berikut.
ν²~√F
ν²~ı
ν =
= = . dengan µ = (4.26)Dengan: v = cepat rambat gelombang pada dawai bersatuan m/s
F = Gaya tegang tali bersatuan newton (N)
µ = massa jenis tali bersatuan kg/m
m = massa tali bersatuan kg
Untuk mencari panjang gelombangnya dapat dicari dengan menggunakan rumus:
8/16/2019 Fisika Teknik Book
52/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
52
(4.27)
Keterangan :
λ = panjang gelombang dawai bersatuan mL = panjang tali bersatuan m
s = jumlah simpul (simpangan terkecil)
4.1.10 Sifat-sifat gelombang
a. Refleksi (pemantulan)
Semua gelombang dapat dipantulkan jika mengenai penghalang.Contohnya seperti
gelombang stationer pada tali.Gelombang datang dapat dipantulkan oleh penghalang.Contoh lain kalian mungkin sering mendengar gema yaitu pantulan gelombang bunyi.
Gema dapat terjadi di gedung-gedung atau saat berekreasi ke dekat tebing.
Gambar 4.7. pemantulan gelombang
Pada pemantulan gelombang berlaku :
• Sudut datang = sudut pantul
• Panjang gelombang datang = panjang gelombang pantul
• Kecepatan gelombang datang = kecepatan gelombang pantul
b. Refraksi (pembiasan)
Pembiasan dapat diartikan sebagai pembelokan gelombang yang melalui batas duamedium yang berbeda. Pada pembiasan ini akan terjadi perubahan cepat rambat,
panjang gelombang dan arah. Sedangkan frekuensinya tetap.
Gambar 4.8. Pembiasan Gelombang
8/16/2019 Fisika Teknik Book
53/198
8/16/2019 Fisika Teknik Book
54/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
54
4. Indra pendengaran dalam keadaan baik.
Rentangan bunyi frekuensi:
a. Infrasonik: frekuensi kurang dari 20 Hz
b.
Audiosonik : frekuensi 20 Hz sampai 20.000 Hzc. Ultrasonic : frekuensi lebih dari 20.000 Hz. Berguna untuk mengukur kedalaman
laut, mendeteksi kerusakan logam, penggunaan alat USG (untrasonografi
4.2.1 Sumber bunyi
Sumber bunyi itu bermacam-macam.Ada yang berupa benda padat, seperti logam
pada lonceng, atau kulit pada rebana.Ada yang berupa udara, seperti pada bunyi
seruling atau trompet.Dengan demikian, berbagai bahan sebenarnya dapat menjadi
sumber bunyi.Disamping perbedaan bahannya, sumber bunyi dapat dibedakan oleh
bentuk dan ukurannya. Bunyi dari sepotong kayu yang besartentu berbeda dengan
kayu yang kecil, walaupun bahannya dari kayu yang sama. Demikian pula walaupunbahan dan besarnya sama, bila bentuknya berbeda, bunyinya pun berbeda.Sumber
bunyi akan berbeda oleh perbedaan bahan, bentuk, dan ukuran.
1.
Ada tiga aspek dari bunyi sebagai berikut :
2.
Bunyi dihasilkan oleh suatu sumber seperti gelombang yang lain, sumber bunyi ialah
benda yang bergetar.
3.
Energi dipindahkan dari sumber bunyi dalam bentuk gelombang longitudinal.
4.2.2. Interfensi BunyiBunyi merupakan gelombang sehingga bunyi dapat mengalami interfensi. Hasil
interfensi (perpaduan) dua gelombang bunyi dapat saling menguatkan akan
menghasilkan bunyi yang nyaring, sedangkan interfensi yang saling melemahkan akan
menghasilkan bunyi yang lembut.
4.2.3. Cepat rambat bunyi
Jika frekuensi sumber bunyi besarnya f dan panjang gelombang λ, maka cepatrambat bunyi dirumuskan sebagai berikut:
v = f .λ
Pada persamaan di atas hanya menyatakan hubungan antara kecepatan, frekuensi,
dan panjang gelombang bunyi, tetapi cepat rambat bunyi sesungguhnya ditentukan
oleh jenis medium yang dilaluinya.
Bunyi dideteksi (dikenal) oleh telinga atau suatu instrument cepat rambat
gelombang bunyi diudara dipengaruhi oleh suhu dan masa jenis zat.
• Cepat rambat bunyi dalam gas
V = (4.28)Dengan : v = cepat rambat bunyi (m/s)
8/16/2019 Fisika Teknik Book
55/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
55
R = tetapan gas umum = 8,317 (J/mol.k)
T = suhu mutlak (K)
M = massa molekul relative gas
= tetapan laplace• Cepat rambat bunyi dalam zat cairv = (4.29)
Dengan : B = modulus bulk zat cair (N/m²) = massa jenis zat cair (kg/m³)v = cepat rambat bunyi dalam zat cair (m/s)
•
Cepat rambat bunyi dalam zat padat
v = Eρ (4.30)Dengan : E = Modulus Young (N/m²) = massa jenis cat cair (kg/m³)
V = cepat rambat bunyi dalam zat padat (m/s)
4.2.4. Intensitas Bunyi
Intensitas bunyi adalah jumlah energi bunyi yang tiap detiknya menembus tegak lurussatu bidang persatu satuan luas bidang tersebut
I = (4.31)
Dengan I = intensitas bunyi (watt/m2)
P = daya bunyi (watt)
A = luasan yang dilalui bunyi (m2)
A = 4πR2 (untuk bunyi yang menyebar ke segala arah)
4.2.5. Taraf Intensitas BunyiTingkat kebisingan bunyi dalam ruangan dinamakan dengan taraf intensitas.Taraf
intensitas didefinisikan sebagai sepuluh kali logaritma perbandingan intensitas denganintensitas ambang pendengaran.
TI = 10 logI
I₀ (4.32)Dengan : TI = taraf intensitas (dB)
I = intensitas (watt/m2)
I₀= intensitas ambang pendengar (10-12
watt/m2)
8/16/2019 Fisika Teknik Book
56/198
Bahan Ajar Fisika Teknik2 15
56
a. untuk kelipatan jarak (n buah)
TIn = TI1 + 10 log h (4.33)
b. untuk kelipatan jarak
TI2 = TI1 − 20 log k = ₂₁ (4.34)4.2.6. P