Fg3-Pengadaan Obat Di Ifrs

  • Upload
    anjani

  • View
    38

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

k

Citation preview

Definisi dan Panduan Pengadaan Obat

Sistem Pengadaan di Instalasi Farmasi Rumah SakitKelompok FG-3Zahra Adiyati 1206257670

Definisi dan Panduan Pengadaan ObatOutline Definisi dan panduan pengadaan obatSiklus pengadaan obatPemasok obat dan komponen kontrakJenis pengadaan- berdasarkan sifat pengadaan barang dan berdasarkan sifat penggunaanJenis pengadaan berdasarkan waktu pengadaan dan indikator pengadaan obat-frekuensi pengadaan tiap item obatIndikator pangadaan obat-frekuensi kesalahan frakturdan frekuensi tertunda pembayaran o/ RSMetode pengadaan obat-tender terbuka dan tender tertutupMetode pengadaan obat negosiasi, pengadaan langsungMetode pengadaan obat-produksiPrinsip pengadaan obat dan perbekalan kesehatan

DefinisiPengadaan merupakan proses penyediaan obat yang dibutuhkan di Rumah Sakit dan untuk unit pelayanan kesehatan lainnya yang diperoleh dari pemasok eksternal melalui pembelian dari manufaktur, distributor, atau pedagang besar farmasi.

NOTE: Bisa ditambahkan definisi dari depkes dll punya jani/mufid

4Prinsip Pengadaan ObatMutu obat terjamin, memenuhi kriteria, khasiat, keamanan dan keabsahan obat serta telah mempunyai izin edar (nomor registrasi);Pengadaan obat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai dengan kebutuhan;Menerapkan konsepsi Obat Esensial Generik;Pengadaan Obat Pelayanan Kesehatan Dasar (PKD) dilaksanakan melalui Pedagang Besar Farmasi (PBF). Untuk pengadaan sediaan narkotika diadakan langsung melalui PT. Kimia Farma Tbk;Produk Alat Kesehatan harus memiliki nomor izin edar dari Departemen Kesehatan RI;Pengadaan Alat Kesehatan dilaksanakan melalui Penyalur Alat Kesehatan yang mempunyai izin dari Departemen Kesehatan RI yang masih berlaku, serta izin dari cabang dan Sub Penyalur Alat Kesehatan dari Dinas Kesehatan Propinsi.Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 468/MENKES/SK/IV/2004 tentang Pedoman Umum Pengadaan Obat Pelayanan Kesehatan Dasar Tahun 2004Panduan Pengadaan ObatMenurut Kepmenkes RI No.468/MENKES/SK/IV/2004, pengadaan obat dilaksanakan dengan berpegang kepada daftar obat sebagai berikut :

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 468/MENKES/SK/IV/2004 tentang Pedoman Umum Pengadaan Obat Pelayanan Kesehatan Dasar Tahun 2004Prinsip Pengadaan Obat di IFRSMaulidya Augustine1206210995Depkes RI, 2003 ;WHOPengadaan obat hanya terbatas pada DOEN atau obat yang termasuk dalam formularium Rumah SakitHarus terencana dengan baikJumlah obat yang diadakan harus sesuai dengan kebutuhanAdanya komitmen pengadaanManajemen keuangan yang baikSeluruh prosedur pengadaan obat harus tertulisPembagian tugas yang jelasAudit tahunanBuat laporan periodic terkait kinerja pengadaanMufid Idan Nugraha1206221784Siklus Pengadaan ObatPemilihan Obat dan Menentukan Jumlah KebutuhanMenurut Kepmenkes nomor 1197/MENKES/SK/X/2004, kegiatan pemilihan meliputi: meninjau masalah kesehatan yang terjadi di rumah sakit; identifikasi pemilihan terapi, bentuk, dan dosis; menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial; standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat. Dasar pemilihan obat meliputi: obat dipilih berdasarkan seleksi ilmiah, medik dan statistik; jenis obat yang dipilih seminimal mungkin, untuk menghindari duplikasi dan kesamaan jenis; apabila obat baru, harus ada bukti yang sepsifik untuk efek terapi yang lebih baik; menghindari penggunaan obat kombinasi kecuali obat tersebut mempunyai efek yang lebih baik dibandingkan obat tunggal.

Menyeimbangkan Kebutuhan DanaMenurut Kepmenkes noor 1121/MENKES/SK XII/2008 tentang pedoman teknis pengadaan obat publik dan perbekalan kesehatan, perkiraan anggaran untuk total kebutuhan obat yaitu dengan cara: Analisis ABC; Analisis VEN (kategori obat berdasarkan vital, esensial dan non esensial); Menyusun prioritas kebutuhan dan penyesuaian kebutuhan dengan anggaran yang tersedia.

Memilih Metode PengadaanSecara umum metode pengadaan yang dapat dilakukan ada dua antara lain: secara tender dan secara langsung dari pabrik atau distributor atau pedagang besar farmasi atau rekanan.Memilih Pemasok dan Menentukan Batas KontrakPemasok obat untuk rumah sakit pada umumnya adalah industri farmasi dan pedagang besar farmasi. Untuk memperoleh obat/sediaan obat yang bermutu baik, perlu dilakukan pemilihan pemasok yang baik dan produk obat yang memenuhi semua persyaratan dan spesifikasi mutu. Jadi salah satu komponen dari Praktik Pengadaan Obat yang Baik (PPOB) ialah pemasok yang memenuhi persyaratan.Monitoring Status Pesanan, Menerima, dan Memeriksa ObatSetelah memilih pemasok pada waktu yang ditentukan akan datang obat yang telah dipesan, maka perlu dilakukan monitoring apakah obat yang dipesan benar, apakah kondisi nya baik dan memenuhi persyaratan.Melakukan PembayaranHal ini tentunya sangat penting karena pembayaran merupakan transaksi yang selalu ada dalam proses pembelian suatu barang. Biaya yang dikeluarkan biasanya meliputi, biaya pembelian, biaya pemesanan, biaya penyimpanan, biaya kekurangan persediaan, dan biaya kesempatan.

Distribusi ObatKegiatan mendistribusikan perbekalan farmasi di rumah sakit untuk pelayanan individu dalam proses terapi bagi pasien rawat inap dan rawat jalan serta untuk menunjang pelayanan medis. Sistem distribusi dirancang atas dasar kemudahan dijangkau oleh pasien dengan mempertimbangkan efisiensi dan efektifitas sumber daya yang ada; metode sentralisasi dan desentralisasi. Sistem penditribusian obat di rumah sakit terbagi menajadi pendistibusian untuk pasien rawat inap, rawat jalan, dan distribusi obat di luar jam kerja (Depkes RI, 2004)

SumberMellen, R.C. Pelayanan Instalasi Farmasi Rumah Sakit. [Internet]. 2013. [cited 2015 September 24]. Available from: ADLN Perpustakaan Universitas Airlangga http://adln.lib.unair.ac.id/files/disk1/511/gdlhub-gdl-s1-2013-mellenreni-25521-14.-bab--a.pdf

Widya ayu larasati1206260362Pemasok Obat dan Komponen dalam Persyaratan KontrakDefinisi Pemasok ObatPemasok adalah suatu organisasi/ lembaga yang menyediakan atau memasok produk atau pelayanan kepada konsumen. Pemasok obat untuk rumah sakit pada umumnya adalah Industri Farmasi atau Pedagang Besar Farmasi. Untuk memperoleh obat atau sediaan obat yang bermutu baik, perlu dilakukan pemilihan pemasok obat yang baik dan produk obat yang memenuhi semua persyaratan dan spesifikasi mutu. Jadi, salah satu komponen dari Praktek Pengadaaan Obat Yang Baik (PPOB) ialah pemilihan pemasok yang memenuhi persyaratan.

Kriteria Pemasok ObatTelah memenuhi persyaratan hukum yang berlaku untuk melakukan produksi dan penjualan (telah terdaftar) Telah diakreditasi sesuai dengan persyaratan CPOB dan ISO 9000 Mempunyai reputasi yang baik, artinya tidak pernah: Melakukan hal-hal yang melanggar hukum yang berlaku Menghasilkan/menjual produk obat yang tidak memenuhi syarat Mempunyai sediaan obat yang ditarik dari peredaran karena mutu yang buruk Selalu mampu dan dapat memenuhi kewajibannya sebagai pemasok produk obat yang selalu tersedia dan dengan mutu yang tertinggi, dengan harga yang terendah

Proses untuk mengidentifikasi pemasok sediaan farmasiMengevaluasi sistem mutu yang diterapkan pemasok, berdasarkan evaluasi dokumen dan evaluasi di lapangan. Menganalisis informasi tentang unjuk kerja pemasok, dan harus dikembangkan ketetapan serta kriteria operasional dan ditetapkan untuk mengases kehandalan pemasok dan menghindari subjektivitas. Untuk pemasok yang baru, adalah penting menginspeksi secara visual sampel sediaan obat, kemasan dan penandaan.Menguji mutu sediaan obat di laboratorium IFRS (jika ada), mengkaji hasil uji laboratorium pihak ketiga yang telah diakreditasi, atau hasil uji laboratorium pemasok yang telah diakreditasi

CondMengkaji pengalaman terhadap sediaan pemasok yang dipublikasikan oleh pengguna lain atau informasi dari berbagai rumah sakit lain.Mengevaluasi riwayat mutu, sediaan farmasi yang lampau yang disuplai oleh pemasokMengkaji mutu produk, harga, unjuk kerja penghataran, dan tanggapan pemasok jika ada masalahMengaudit sistem manajemen mutu pemasok dan mengevaluasi kemampuan yang mungkin untuk mengadakan sediaan obat yang diperlukan secara efisien dan dalam jadwal

CondMengkaji acuan tentang kepuasan konsumen (dokter dan penderita)Mengevaluasi pengalaman yang relevan dengan pemasokMengases finansial guna memastikan kelangsungan hidup pemasok dalam seluruh periode suplai yang diharapkanKemampuan layanan dan dukunganKemampuan logistik termasuk lokasi dan sumber

Persyaratan dan Ketentuan Pemasok ObatKetentuan Teknis yang mencakup:Atas permintaan apoteker, pemasok harus memberikan:Data pengendalian analitikData pengujian sterilitasData kesetaraan hayatUraian prosedur pengujian bahan mentah da sediaan jadiInformasi lain yang dapat menunjukkan mutu sediaan obat jadi tertentu. Data pengujian dari laboratorium independen yang telah diakreditasi harus diberikan tanpa dibayarSemua obat dan/atau sediaannya harus memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia Edisi IV atau persyaratan lain yang ditetapkan oleh PFT dan IFRS.

CondSedapat mungkin, semua sediaan obat tersedia dalam kemasan unit tunggal atau dosis unit atau kemasan selama terapiNama dan alamat manufaktur dari bentuk sediaan akhir dan pengemas atau distributor harus tertera pada etiket sediaan.Tanggal kedaluwarsa harus secara jelas tertera pada etiket kemasan.Informasi terapi, biofarmasi, dan toksikologi harus tersedia untuk apoteker atas permintaan.Materi edukasi untuk penderita dan staf, yang penting untuk penggunaan yang tepat dari sediaan obat harus tersedia secara rutin.

CondAtas permintaan, pemasok harus memberikan bukti dari setiap pernyataan berkaitan dengan kemanjuran, keamanan dan keunggulan produknya.Atas permintaan, pemasok harus memberikan tanpa biaya, suatu kuantitas yang wajar dari produknya yang memungkinkan apoteker untuk mengevaluasi sifat fisik, termasuk keelokan farmasetik (penampilan dan ketidakadaan kerusakan atau cacat fisik) kemasan dan penandaan (Siregar, 2004:291).

CondKebijakan Distribusi yang mencakup:Apabila memungkinkan, penghantaran tiap jenis sediaan obat harus berasal dari suatu nomor lot/bets tunggal.Kecuali ditetapkan atau dipersyaratkan lain oleh pertimbangan stabilitas, tidak kurang dari suatu jarak waktu 12 bulan harus tersedia, antara waktu penghantaran sediaan dan tanggal kedaluwarsanya.Pemasok harus menerima, tanpa pengesahan sebelumnya, kemasan sediaan obat yang belum dibuka yang dikembalikan yang belum lewat tanggal kedaluwarsa. Pengembalian uang penuh seharga pembelian harus kontan atau dimasukkan ke dalam rekening rumah sakit.

CondPemasok harus mengirimkan semua pesanan sediaan obat tepat waktu, ongkos kirim prabayar oleh pemasok, dan menyertakan daftar kemasan pada setiap pengiriman. Semua sediaan obat yang habis persediaan harus dicatat, dan ketersediaan yang diantisipasi dari sediaan itu harus secara jelas dinyatakan

CondKebijakan Pemasaran dan Penjualan yang mencakup:Pemasok, tidak diperkenankan menggunakan nama apoteker atau nama IFRS dalam iklan atau materi promosi.Pemasok harus menghormati keputusan sistem formularium yang dibuat oleh PFT, dan PPF (Perwakilan Perusahaan Farmasi) harus memenuhi peraturan rumah sakit yang menguasai kegiatan PPF.Pemasok tidak diperkenankan memberikan uang, alat atau barang kepada IFRS atau stafnya sebagai bujukan untuk membeli produk pemasokCondDalam mengambil bagian dalam suatu kontrak untuk memasok sediaan obat, pemasok harus menjamin menyediakan pada harga yang ditetapkan setiap sejumlah minimum sediaan obat yang ditetapkan. Jika pemasok tidak mampu memenuhi janji pasokan itu, pemasok harus mengganti pengeluaran rumah sakit untuk pembayaran biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh sediaan obat itu dari sumber lain. Jika selama kontrak berlaku, terjadi pengurangan harga maka berlaku harga yang lebih rendah

Komponen KontrakKomponen dalam persyaratan kontrak Harga harus dicantumkan. Umumnya di bawah harga pasaran karena pertimbangan adanya potongan harga serta inflasi bunga di bank karena berhubungan dengan harga obat tahun depan ataupun dengan biaya penyimpanan Syarat pembayaran. Pembayaran dilakukan melalui bank, oleh karena itu perlu surat jaminan atas dasar kerja atau atas waktu (30,40 hari, dst) Dokumen yang menjelaskan standar mutu harus dilampirkan, seperti data farmakologik, farmasetik, atau farmakokinetik Perlu mencantumkan nama dagang dan atau nama generik agar tidak terjadi kesalahan penggunaan

CondSpesifikasi masing-masing barang harus dicantumkan (termasuk nama dagang, dosis, dan statement lain) Tanggungan-financial dititipkan di bank sebagai jaminan kepada supplier Tanggal pengiriman, hak paten dan pengepakan Waktu kadaluarsa, nomor batch, dll

ReferensiSiregar, Charles J.P, Lia Amalia. Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan.Jakarta : EGC. 2003 Rahmadila/1206222231Jenis pengadaan- berdasarkan sifat pengadaan barang dan berdasarkan sifat penggunaan

Jenis Pengadaan Obat di RSBerdasarkan Pengadaan BarangPengadaan farmasi, seperti pengadaan obat-obatan yang telah ditentukan dalam formularium rumah sakit ataupun diluar formularium namun dibutuhkan dalam pelayanan rumah sakit.Pengadaan bahan dan makan, seperti pengadaan bahan baku obat-obatan yang dibuat sendiri oleh rumah sakit, pelarut salin untuk infus, dan bahan makanan untuk pasien rawat inap.Pengadaan barang-barang ligistik, seperti pengadaan jarum suntik steril, kapas, kasa, neck crane, dan sebagainya yang digunakan dalam pelayanan di rumah sakitBerdasarkan Sifat PenggunaanBahan baku, misalnya : bahan antibiotika untuk pembuatan salep antibioticBahan pembantu, misalnya : Saccharum lactis untuk pembuatan racikan puyerKomponen jadi, misalnya : kapsul gelatin untuk kapsul racikapBahan jadi, misalnya : cairan infusRiana MayaJenis Pengadaan Obat di IFRSBerdasarkan Waktu PengadaanJenis Pengadaan Obat di IFRSBerdasarkan Waktu PengadaanAnnual Purchasing (Pembelian tahunan)Dilakukan setiap setahun sekali untuk seluruh itemJumlah pemesanan biasanya dalam jumlah besar. Setelah jumlah yang akan dipesan ditetapkan, diakukan tender untuk membeli untuk seluruh item. Schedule Purchasing (Pembelian terjadwal)Dilakukan dengan selang waktu tertentu (mingguan, bulanan, tiap 3 bulan ataupun 6 bulan). Pembelian dilakukan dengan jumlah yang cukup sampai dengan pembelian berikutnya ditambah stok yang dibutuhkan selama waktu yang sedang berjalan. Perpetual Purchasing (Pembelian terus menerus)Dilakukan terus menerus untuk setiap item bila sudah mencapai nilai minimal. Keuntungan utama: dapat mengatasi dengan cepat bila terjadi perubahan pemakaian tiba-tibaIndikator Pengadaan ObatMerupakan alat ukur kuantitatif yang dapat digunakan untuk monitoring, evaluasi, dan mengubah atau meningkatkan mutu pengadaan obat di farmasi rumah sakit. Proses pengadaan dikatakan baik apabila tersedianya obat dengan jenis dan jumlah yang cukup sesuai dengan mutu yang terjamin serta dapat diperoleh pada saat diperlukan.Frekuensi Pengadaan Tiap Item ObatFrekuensi pengadaan digolongkan menjadi 3 kategori, yaitu:Frekuensi Tinggi (>24)Frekuensi Sedang (12-24)Frekuensi Rendah (