6
FARMAKOLOGI 1. Definisi Farmakologi (farmakon = obat, logos = ilmu). Semula farmakologi mencakup semua ilmu yang berhubungan dengan obat. Dengan definisi sebagai berikut : ilmu yang mempelajari sejarah, asal usul obat, sifat fisik dan kimiawi, cara mencampur dan membuat obat, efek terhadap fungsi biokimiawi dan faal, cara kerja, absorpsi, distribusi, biotransformasi dan ekskresi, penggunaan dalam klinik dan efek toksiknya. SUMBER Tanu, Ian. Farmakologi dan Terapi. Ed 2. Jakarta : Bagian Farmakologi FKUI, 1980;1 Dalam arti luas farmakologi ialah ilmu mengenai pengaruh senyawa terhadap sel hidup, lewat proses kimia khususnya lewat reseptor. Dalam ilmu kedokteran senyawa tersebut disebut obat, dan lebih menekankan pengetahuan yang mendasari manfaat dan resiko penggunaan obat. Karena itu dikatakan farmakologi merupakan seni menimbang (the art of weighing). SUMBER Setiawati A, Suyatna.F.D, Gan S. Farmakologi dan Terapi. Ed 5. Jakarta : Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI, 2007;1 2. Cabang-cabang ilmu dalam lingkup farmakologi Farmakognosi, ilmu yang mempelajari bentuk makroskopik dan mikroskopik berbagai tumbuh-tumbuhan, dan organisme lainnya yang dapat digunakan dalam pengobatan.

FARMAKOLOGI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

farmakologi

Citation preview

Page 1: FARMAKOLOGI

FARMAKOLOGI

1. Definisi

Farmakologi (farmakon = obat, logos = ilmu). Semula farmakologi mencakup semua ilmu

yang berhubungan dengan obat. Dengan definisi sebagai berikut : ilmu yang mempelajari

sejarah, asal usul obat, sifat fisik dan kimiawi, cara mencampur dan membuat obat, efek terhadap

fungsi biokimiawi dan faal, cara kerja, absorpsi, distribusi, biotransformasi dan ekskresi,

penggunaan dalam klinik dan efek toksiknya.

SUMBER Tanu, Ian. Farmakologi dan Terapi. Ed 2. Jakarta : Bagian Farmakologi FKUI, 1980;1

Dalam arti luas farmakologi ialah ilmu mengenai pengaruh senyawa terhadap sel hidup,

lewat proses kimia khususnya lewat reseptor. Dalam ilmu kedokteran senyawa tersebut disebut

obat, dan lebih menekankan pengetahuan yang mendasari manfaat dan resiko penggunaan obat.

Karena itu dikatakan farmakologi merupakan seni menimbang (the art of weighing).

SUMBER Setiawati A, Suyatna.F.D, Gan S. Farmakologi dan Terapi. Ed 5. Jakarta :

Departemen Farmakologi dan Terapeutik FKUI, 2007;1

2. Cabang-cabang ilmu dalam lingkup farmakologi

Farmakognosi, ilmu yang mempelajari bentuk makroskopik dan mikroskopik

berbagai tumbuh-tumbuhan, dan organisme lainnya yang dapat digunakan dalam

pengobatan.

Farmasi, ilmu yang mempelajari cara membuat, mencampur dan formulasi obat.

Farmakokinetik, ilmu yang mempelajari absorpsi, distribusi, metabolisme

(biotransformasi) dan ekskresi obat.

Farmakodinamik, ilmu yang mempelajari cara kerja obat, efek obat terhadap

fungsi berbagai organ dan pengaruh obat terhadap reaksi biokimia dan struktur

organ.

Farmakoterapi, ilmu yang mempelajari penggunaan obat untuk menyembuhkan

penyakit.

Toksikologi, ilmu yang mempelajari keracunan oleh berbagai zat kimia, terutama

obat.

Page 2: FARMAKOLOGI

3. Farmakokinetik

1. Absorpsi

Penting dalam menentukan efek obat

Dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti, sifat fisik, kimia, bentuk serta

formulasi obat.

Melalui saluran cerna, dengan per oral biasanya lebih mudah, aman dan

ekonomis namun dapat membentuk kompleks dengan makanan sehingga lebih

sukar untuk diabsorpsi. Kecepatan absorpsi obat yang berbentuk tablet

tergantung kecepatan desintegrasi dan melarutnya bahan obat. Obat yang

nonpoler yaitu larut lemak lebih cepat diabsorpsi dibandingkan yang poler.

Selain per oral, pemberian obat juga dapat dilakukan secara sublingual dan

rektal.

Melalui suntikan (parenteral), pemberian obat melalui cara ini memberikan

efek yang timbul cepat dan teratur, tidak lebih dulu mengalami

biotransformasi di hati, dan berguna dalam keadaan darurat. Namun, dengan

cara ini, adanya bahaya infeksi serum, terutama serum hepatitis.

Melalui endotel paru-paru, cara pemberian obat ini umumnya untuk obat

yang berbentuk gas atau cairan yang mudah menguap. Keuntungannya,

absorpsi cepat, terutama pada penyakit paru-paru. Kerugiannya,

membutuhkan alat khusus dan metode yang sulit.

Melalui topikal pada kulit, jarang untuk mendapat efek sitemik. Pada

umumnya, ditemukan dalam bentuk salep dan digunakan dalam berbagai

penyakit kulit.

2. Distribusi

Obat yang diserap akan disebarkan ke seluruh tubuh melalui sirkulasi darah. Pada

beberapa tempat terjadi kumulasi selektif oleh obat yang berdistribusi tersebut, sehingga

membentuk gudang obat. Ada beberapa tempat pada jaringan dan organ yang menjadi gudang

obat seperti pada protein plasma terutama albumin, jaringan ikat dan jaringan lemak, tulang serta

organ tertentu lainnya.

3. Biotransformasi

Page 3: FARMAKOLOGI

Dilakukan oleh enzim mikrosom di retikulum endoplasma sel hepar. Di hati, hasil

metabolit diubah menjadi lebih polar supaya mudah diekskresi.

Reaksi biokimia yang terjadi dapat secara sintetik yang membutuhkan energi serta

menghasilkan metabolit yang inaktif dan secara non sintetik yang tidak membutuhkan energi

contohnya reduksi, oksidasi dan hidrolisis.

4. Ekskresi

Obat dikeluarkan dalam bentuk metabolit hasil biotransformasi atau diubah dalam bentuk

asalnya. Biasanya dikeluarkan melalui ginjal, ada juga yang bersama tinja, empedu, paru-paru,

bersama air susu dan keringat.

4. Farmakodinamik

1. Mekanisme kerja obat

Gambaran mekanisme kerja obat dan efeknya :

O+R OR efek

Akibat langsung penggabungan molekul obat (O) dengan suatu reseptor (R) setelah kompleks

OR terbentuk, akan terjadi reaksi rantai lebih lanjut, akan terjadi perubahan fungsi organ tertentu

dan menghasilkan efek.

Reseptor obat merupakan makromolekul yang bergabung dengan obat, dan penggabungan ini

merupakan reaksi permulaan dalam suatu rangkaian reaksi yang pada akhirnya menimbulkan

efek.

Hubungan struktur dan aktivitas. Mempelajari hubungan antara struktur obat dan aktivitasnya.

Pengertian ini banyak membantu untuk lebih mengerti cara kerja obat dan mengenal sifat

reseptor.

2. Efek obat

Efek obat pada umumnya terlihat sebagai perubahan intensitas faal organ tertentu atau reaksi

biokimianya.

Page 4: FARMAKOLOGI

Obat golongan farmakodinamik bekerja dengan mempengaruhi faal organ dan dalam hal ini

pengaruhnya bersifat kuantitatif dan bukan kualitatif.

Dalam mempelajari efek obat harus diperhatikan faktor-faktor penting yang mempengaruhinya

yaitu (1) waktu efek obat dan (2) hubungan dosis dengan intensitas obat.

Untuk menetapkan efek terapi yang diinginkan perlu diberikan dosis yang tepat. Adapun faktor-

faktor yang mempengaruhinya :

Berat badan pasien

Umur

Kelamin

Cara pemberian

Saat pemberian

Kecepatan biotransformasi dan ekskresi obat

Faktor genetik

Interaksi obat

Variasi biologik

SUMBER Tanu, Ian. Farmakologi dan Terapi. Ed 2. Jakarta : Bagian Farmakologi FKUI,

1980;1-7