Falsafah 2010( Dr Warko )

Embed Size (px)

DESCRIPTION

falsafah

Citation preview

  • FALSAFAHPATIENT SAFETY, TOTAL CARE DAN ACUTE CARE SURGERYWarko Karnadihardja2010

  • BAGIAN KE- 1PATIENT SAFETY

  • PATIENT SAFETYSaat ini menjadi perhatian universal untuk dapat diterapkan dimanapun juga untuk mencegah atau mengurangi terjadinya kesalahan manusia/human-err yang dapat berakibat cacat atau fatal akibat pembedahan atau trauma iatrogenik

    Dapat diterapkan pada semua aspek dalam proses pembedahan, yaitu sejak prabedah, intra operatif, perawatan pasien pasca bedah dan sewaktu rehabilitasi

    Merupakan bagian integral dari terselenggaranya kwalitas pelayanan bedah yang baik secara terus menerus.

  • THE I.O.M REPORT TO ERR IS HUMANThe Institute of Medicine (I.O.M) pada tahun 1999 untuk pertama kalinya mempublikasikan laporan To Err is Human98.000 pasien meninggal setiap tahun akibat kesalahan medik atau trauma iatrogenik yang terjadi di rumah sakit di ASSebagian besar kesalahan tersebut sebenarnya preventable

  • WHO GUIDELINES FOR PATIENT SAFETYWHO untuk pertama kalinya membuat First Edition WHO Guideline for Safe Surgery tahun 2008, yang dipublikasikan tahun 2009; http://www.who.int/surgerySebagai contoh untuk bidang bedah:Operasi pada tempat yang salah atau sisi yang salahBenda asing yang tertinggal dalam badanTransfusion mismatchSalah pemberian obatKesalaham di kamar bedahKecelakaan sewaktu perawatanSelain itu kesalahan medik dapat juga terjadi dimana-mana seperti dilingkungan luar rumah sakit, poliklinik , one day surgery, dsbHal yang sama diberlakukan juga khusus untuk patient safety dalam bidang anestesi

  • SKEMA KONSEP PATIENT SAFETY YANG TIDAK TERPISAHKAN DARI KWALITAS SURGICAL CARE ( TOTAL QUALITY ASSURANCE)Khuri SF : Safety, quality, and the NSQIP, Am Surg 2006, vol 72, 994-998

  • PROSES PENANGANAN PASIEN EMERGENSI YANG TERBAIK HARUS DISESUAIKAN SITUASI SAAT ITUCrittenden MD, Khuri SF: Patient Safety in Gracias Acute Care Surgery. 2009

  • BAGIAN KE-2

    TOTAL CARE

  • PENDAHULUAN-1The American Board of Surgery, (Meyer dkk 1989) menyatakan: pentingnya pendidikan critical care untuk residen ilmu bedah sebagai bagian integral dalam penanganan pasien bedah dari berbagai disiplin ilmu bedah

    Konsep ini dalam pendidikan ahli bedah dikenal sebagai total care of the critically ill patient.

    Pada perkembangan selanjutnya, hanya ahli bedah yang Board Certified Surgical Intensivist yang dapat menjadi tim perawatan ICU yang multidisipliner (setelah tahun 1980-an)

  • Number of certified secondary intencivist in the USA 1996 6023Total number 1Obgyn 446Pediatrician 554AnesthesilogistSurgeons 8824150InternistNumber of secondary intencivistPrimary SpecializationSource : Society of Critical Care Medicine and Specialty Boards, US 1996

  • BAGIAN KE-3

    TOTAL CARE

  • ( Traumatology + Intensive Care + Emergency Surgery) Three peaks of trauma related deaths4 weeks2 weeks1 hour 3 hoursFirst peakLaceration of brainbrainstemaorta spinal cordheartSecond peakExtraduralSubduralHemopneumothoraxPelvic fracturesLong bone fracturesAbdominal injuriesThird peakSepsisMulti organ failureSecondary Brain InjuryDEATHSAcute Care Surgeon = Total Care

  • ACUTE CARE SURGERYJauh sebelum Critical Care Medicine resmi menjadi ilmu tersendiri (tahun 1980-an), ahli bedah umumlah yang ikut menangani pasien ICU.

    Acute Care Surgery yang berakar dari trauma surgeon, melihat peluang untuk menangani semua kasus emergensi dengan menggabungkan keahlian dalam menangani trauma, critical care, luka bakar dan sebagian besar bedah emergensi non trauma.

    Sehari-hari selama 24 jam dan 7 hari dalam seminggu (24/7) bersama-sama dengan Emergency Physician selalu available di rumah sakit, karena itu disebut HOSPITALIST

  • ACUTE CARE SURGEONPerkembangan ilmu acute care, yang dituntut untuk menghasilkan outcome yang optimal, dengan kebijakan berdasar evidence based, serta dianalisis secara ilmiah terus menerus akan menghasilkan outcome yang semakin baik.

    Maka timbullah ahli bedah baru yaitu ACUTE CARE SURGEON

    Telah terbukti bahwa pelayanan oleh Acute Care Surgeon akan meningkatkan efisiensi, kepuasaan pasien, cost effectiveness dan memperbaiki clinical outcomes.

  • KESIMPULANDengan berkembangnya dalam berbagai sub spesialis dalam ilmu bedah, maka makin sulit untuk mendapatkan pelayanan emergensi bedah di rumah sakit.

    Ahli bedah umum sejak lama telah terbiasa menangani trauma dan critical care dan available 24/7, dengan mudah dapat menyesuaikan diri dan cukup kompeten menangani kasus emergensi non trauma

    Di berbagai negara telah dikembangkan kurikulum pendidikan ahli bedah umum untuk menjadi Acute Care Surgeon yang menguasai dengan baik masalah trauma, critical care dan emergensi bedah non trauma

  • Suasana Sekitar BITDEC

  • *