Upload
phamkhuong
View
242
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PEDOMAN PENULISAN SKRIPSI
EDISI KEDUA
Penyusun :
TIM PENYUSUN
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS CIPUTRA
2013
1
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang oleh kasih karunia-Nya
telah menolong kami dalam proses penyempurnaan buku pedoman penulisan
laporan skripsi ini. Tujuan dari buku ini adalah sebagai pedoman yang membantu
mahasiswa dalam proses penulisan proposal ataupun skripsi. Buku ini memuat
tata cara penulisan dan sistematika penulisan laporan penelitian baik kualitatif
maupun kuantitatif. Pada terbitan kali ini tim penyusun melakukan beberapa
perbaikan dan penambahan sesuai dengan standar baku yang ada. Dengan
demikian diharapkan buku pedoman ini dapat menjadi acuan dalam penulisan
karya ilmiah terutama skripsi baik di lingkungan Fakultas Psikologi Universitas
Ciputra Surabaya maupun di lingkungan belajar yang lebih luas lagi.
Surabaya, Mei 2013
Tim Penyusun
2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar 1
Daftar Isi 2
Bagian 1 : Sistematika Penulisan Skripsi Kuantitatif 3
Bagian 2 : Sistematika Penulisan Skripsi Kualitatif 30
Bagian 3 : Tata Cara Penulisan Daftar Rujukan 44
Bagian 4 : Cara Pengutipan 49
Bagian 5 : Standar Penulisan Bagian Awal Skripsi 54
Bagian 6 : Tata Tulis 68
Bagian 7 : Persyaratan Kelulusan 75
3
BAGIAN 1
SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI KUANTITATIF
Secara umum, ada tiga bagian besar dalam penulisan karya ilmiah, yaitu:
A. Bagian Awal
1. Halaman sampul depan
2. Halaman judul
3. Halaman pernyataan keaslian skripsi
4. Halaman persetujuan dosen pembimbing
5. Halaman persetujuan dosen penguji
6. Halaman motto (bila diperlukan)
7. Halaman khusus ucapan terima kasih
8. Abstrak (Indonesia dan Inggris)
9. Kata Pengantar
10. Daftar isi
11. Daftar tabel (bila diperlukan)
12. Daftar gambar (bila diperlukan)
13. Daftar lampiran (bila diperlukan)
14. Daftar notasi, lambang, dan singkatan (bila diperlukan)
B. Bagian Utama
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
4
1.4 Manfaat Penelitian
2. Kajian Pustaka
2.1 Kajian Teoritik
2.2 Hubungan antar Variabel Penelitian (jika ada)
2.3 Hipotesa Penelitian (jika ada)
3. Metode Penelitian
3.1 Rancangan penelitian
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
3.3 Instrumen Penelitian
3.3.1 Metode dan Alat Pengumpul Data
3.3.2 Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpul Data
3.4 Populasi dan Sampel
3.4.1 Populasi dan Sampel
3.4.2 Teknik Pengambilan Sampel
3.5 Analisis Data
4. Pelaksanaan dan Hasil Penelitian
4.1 Pelaksanaan Penelitian
4.2 Orientasi Kancah
4.3 Deskripsi Subyek Penelitian
4.4 Deskripsi Variabel Penelitian
4.5 Hasil Uji Asumsi dan Hipotesis (jika ada)
4.5.1 Uji Asumsi
4.5.2 Uji Hipotesis
5
5. Pembahasan
6. Penutup
6.1 Simpulan
6.2 Keterbatasan Penelitian
6.3 Saran Penelitian
6.4 Pengembangan Psychopreneurship
6.4.1 Target pasar
6.4.2 Produk atau Jasa
6.4.3 Analisis Kompetitor
6.4.4 Strategi Pemasaran dan/atau Strategi Networking
C. Bagian Akhir
1. Daftar Rujukan
2. Lampiran
PENJELASAN BAGIAN UTAMA SKRIPSI KUANTITATIF
Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan dan Penulisan Skripsi Universitas
Ciputra (tahun 2009) maka sistematika penulisan skripsi kuantitatif adalah sebagai
berikut:
6
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Bagian ini mengemukakan kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik
kesenjangan teoritik ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah
yang diteliti. Pada bagian latar belakang masalah dipaparkan secara ringkas
tentang teori, hasil-hasil penelitian, kesimpulan seminar dan diskusi ilmiah
maupun pengalaman atau pengamatan pribadi yang terkait erat dengan pokok
masalah yang diteliti. Dengan demikian masalah yang dipilih untuk diteliti
mendapat landasan berpijak yang kokoh.
Banyak kesalahan yang sering dilakukan oleh peneliti pemula. Seringkali
peneliti pemula memulai dari variabel tergantung/independent variable (IV)
padahal seharusnya dimulai dari variabel bebas/dependent variable (DV). Setelah
menemukan DV peneliti dapat menentukan aspek-aspek apa saja yang
mempengaruhi DV. Setelah menemukan aspek-aspek, peneliti mencari aspek
mana yang paling berpengaruh dan menemukan kaitan antar IV dengan DV
(kaitan antar variabel).
UMUM
KHUSUS
7
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah merupakan upaya untuk menyatakan secara tersurat
pertanyaan-pertanyaan yang ingin dicarikan jawabannya. Rumusan masalah
hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas dan dituangkan ke dalam bentuk
kalimat tanya. Rumusan masalah yang baik akan menampakkan variabel-variabel
yang diteliti, jenis atau sifat hubungan antara variabel-variabel tersebut dan subjek
penelitian. Selain itu, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris,
dalam arti memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan
yang diajukan.
Contoh:
� Bagaimana tingkat kecemasan menghadapi pernikahan pada wanita dewasa
awal?
� Apakah ada perbedaan tingkat kecemasan menghadapi pernikahan pada wanita
usia dewasa awal ditinjau dari tipe kepribadiannya?
1.3 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam
penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan
masalah penelitian. Perbedaannya terletak pada cara merumuskannya. Masalah
penelitian dirumuskan dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan tujuan
penelitian dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan.
8
Contoh:
� Mengetahui tingkat kecemasan menghadapi pernikahan pada wanita dewasa
awal
1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian menunjukkan kegunaan atau pentingnya penelitian
terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti
luas. Dengan kata lain, uraian dalam sub bab manfaat penelitian berisi alasan
kelayakan atas masalah yang diteliti. Dari uraian dalam bagian ini diharapkan
dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak
untuk dilakukan. Ada dua manfaat penelitian yakni manfaat teoritis dan manfaat
praktis. Manfaat teoritis berisi keterkaitan hasil penelitian dengan pengembangan
ilmu psikologi. Manfaat praktis mengarah pada aplikasi penelitian.
Contoh:
� Manfaat Teoritis : Memberikan masukan terhadap perkembangan ilmu
psikologi, khususnya psikologi perkembangan yang berkaitan dengan
kecemasan wanita mendekati hari pernikahan
� Manfaat Praktis : Memberikan wawasan dan masukan mengenai tingkat
kecemasan pada wanita dewasa awal sehingga dapat menjadi acuan untuk
membantu wanita mengantisipasi ataupun mengatasi kecemasan yang dialami
menjelang pernikahan
9
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam kegiatan ilmiah, dugaan atau jawaban sementara terhadap suatu
masalah harus menggunakan pengetahuan ilmiah sebagai dasar argumentasi
dalam mengkaji persoalan. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh jawaban yang
dapat diandalkan. Kajian pustaka memuat teori yang relevan dengan penelitian
dan bukan sekedar kumpulan teori saja. Kajian pustaka memuat tiga hal pokok,
yaitu:
a. Kajian Teoritik
b. Hubungan antar Variabel Penelitian (jika dibutuhkan)
c. Hipotesis Penelitian (jika dibutuhkan)
2.1 Kajian Teoritik
Kajian teoritik memuat ruang lingkup penelitian disusul dengan penjelasan
mengenai variabel tergantung dan variabel bebas. Pada kajian tentang variabel
tergantung paling tidak memuat pengertian variabel tergantung, faktor-faktor yang
mempengaruhi variabel tergantung dan aspek-aspek/ciri-ciri dari variabel
tergantung. Sementara itu pada kajian tentang variabel bebas paling tidak memuat
pengertian variabel bebas dan aspek-aspek/ciri-ciri variabel bebas.
Bahan-bahan kajian pustaka dapat diangkat dari berbagai sumber seperti
jurnal penelitian, disertasi, buku teks, makalah, laporan seminar, dan diskusi
ilmiah. Akan lebih baik jika kajian teoritis dan telaah terhadap temuan-temuan
penelitian didasarkan pada sumber kepustakaan primer, yaitu bahan pustaka yang
10
isinya bersumber pada temuan penelitian. Sumber kepustakaan sekunder dapat
digunakan sebagai penunjang.
Pemilihan bahan pustaka yang akan dikaji didasarkan pada dua kriteria, yakni
prinsip kemutakhiran dan prinsip relevansi. Prinsip kemutakhiran penting karena
ilmu berkembang dengan cepat. Sebuah teori yang efektif pada suatu periode
mungkin sudah ditinggalkan pada periode berikutnya. Dengan prinsip
kemutakhiran, peneliti dapat beragumentasi berdasar teori-teori yang pada waktu
itu dipandang paling representatif. Prinsip relevansi diperlukan untuk
menghasilkan kajian pustaka yang erat kaitannya dengan masalah yang diteliti.
2.2 Hubungan Antar Variabel Penelitian
Setelah tiap-tiap variabel diuraikan, maka hubungan antara variabel bebas dan
variabel tergantung perlu dijelaskan, yang selanjutnya akan berkaitan dengan
hipotesis yang hendak diuji. Hal yang perlu dicantumkan dalam subbab ini adalah:
� Hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan
� Apabila penelitian yang dilakukan merupakan tiruan dari penelitian terdahulu,
namun dengan ruang lingkup atau populasi yang berbeda, maka hasil
penelitian yang ditiru juga harus disebutkan. Uraikan pula hal yang
menjembatani karakteristik populasi pada penelitian terdahulu dengan
karakteristik populasi yang sekarang.
� Apabila penelitian yang dilakukan belum ada yang meneliti (orisinal), maka
perlu disusun kerangka berpikir sendiri yang berisi konsep hubungan antar
variabel.
11
� Dapat digambarkan skema yang menunjukkan alur pikir penulis yang
menjelaskan hubungan antar variabel tersebut.
Contoh:
� Apabila judul penelitiannya,”Hubungan Antara Obyektivitas Diri dan Body
Image Pada Remaja Putri di SMA X Surabaya”
� Maka Kajian Teoritik yang harus ada:
2.1 Body Image
2.1.1 Pengertian Body Image
2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Body Image
2.1.3 Aspek-aspek Body Image
2.2 Obyektivitas Diri
2.2.1 Pengertian Obyektivitas Diri
2.2.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Obyektivitas Diri
2.2.3 Aspek-aspek Obyektivitas Diri
2.3 Remaja Putri
2.3.1 Pengertian Remaja
2.3.2 Tugas Perkembangan Remaja Putri
Kajian teoritik berisi teori mengenai masing-masing variabel yang diukur
dalam penelitian. Pada contoh penelitian di atas, variabel dependen yang hendak
diukur adalah body image dan variabel independennya adalah obyektivitas diri.
Maka, kajian teoritik dapat berupa teori mengenai pengertian, faktor-faktor, juga
aspek dari variabel penelitian.
12
2.3 Hipotesis Penelitian
Tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis penelitian.
Penelitian kuantitatif yang bersifat eksploratoris dan deskriptif tidak
membutuhkan hipotesis. Oleh karena itu, sub bab hipotesis tidak harus selalu ada
dalam laporan penelitian. Jika penelitian memuat hipotesis maka yang ditulis
hendaknya adalah hipotesis kerja yang menyatakan keterkaitan tertentu antar
variabel dalam penelitian.
Sebelum melangkah ke hipotesis peneliti harus memiliki argumentasi tentang
keterkaitan variabel yang akan diteliti. Argumentasi peneliti disertai oleh hasil-
hasil penelitian sebelumnya tentang variabel yang akan diangkat dalam penelitian.
Secara prosedural hipotesis penelitian diajukan setelah peneliti melakukan
kajian pustaka, karena hipotesis penelitian adalah rangkuman dari kesimpulan-
kesimpulan teoritis yang diperoleh dari kajian pustaka. Hipotesis merupakan
jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoritis dianggap
paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.
Rumusan hipotesis hendaknya bersifat definitif atau direksional, artinya
dalam rumusan hipotesis tidak hanya disebutkan adanya hubungan atau perbedaan
antar variabel, melainkan telah ditunjukkan sifat atau keadaan perbedaan itu.
Rumusan hipotesis yang baik hendaknya :
a. Menyatakan pertautan antara dua variabel atau lebih;
b. Dituangkan dalam bentuk kalimat pernyataan;
c. Dirumuskan secara singkat, padat dan jelas;
d. Dapat diuji secara empiris.
13
Contoh hipotesis :
Ada hubungan antara obyektivitas diri dengan body image pada remaja putri di
SMA X Surabaya.
14
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian berisi prosedur untuk mendapatkan data penelitian. Bab ini
berisi:
a. Rancangan penelitian
b. Variabel penelitian dan definisi operasional
c. Instrumen penelitian
d. Populasi dan sampel
e. Analisis data
3.1 Rancangan Penelitian
Penjelasan mengenai rancangan atau desain penelitian yang digunakan perlu
diberikan untuk setiap jenis penelitian, terutama penelitian eksperimental.
Rancangan penelitian diartikan sebagai strategi mengatur latar penelitian agar
peneliti memperoleh data yang valid sesuai dengan karakteristik variabel dan
tujuan penelitian. Dalam penelitian eksperimental, rancangan penelitian yang
dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variabel-
variabel lain yang diduga ikut berpengaruh terhadap variabel-variabel terikat.
Pemilihan rancangan penelitian dalam penelitian eksperimental selalu mengacu
pada hipotesis yang akan diuji. Simbol-simbol dalam penelitian eksperimental
harus ditulis dengan jelas sesuai simbol-simbol yang berlaku umum. Contoh :
R = Randomisasi
On = Pengukuran ke-n terhadap variabel
X = Perlakuan yang diberikan kepada subjek
15
Pada penelitian non eksperimental, bahasan dalam sub bab rancangan
penelitian berisi penjelasan tentang jenis penelitian yang dilakukan ditinjau dari
tujuan dan sifatnya, apakah penelitian ekploratoris, deskriptif, eksplanatoris,
survei atau yang lainnya. Di samping itu, dalam bagian ini dijelaskan pula
variabel-variabel yang dilibatkan dalam penelitian serta sifat hubungan antara
variabel-variabel tersebut.
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Di bagian ini, peneliti melakukan identifikasi variabel penelitian dengan
menyebutkan variabel apa saja yang termasuk dalam ruang lingkup penelitian,
yaitu: variabel bebas, variabel tergantung, dan variabel lainnya.
Contoh:
Variabel bebas : Objektivitas diri
Variabel tergantung : Body image
Setelah peneliti mengidentifikasi variabel-variabel penelitian, peneliti
membuat definisi operasional variabel-variabel yang diteliti. Definisi operasional
adalah batasan yang diberikan dengan cara memberikan arti, menspesifikasikan
kegiatan, ataupun memberikan suatu gambaran tentang langkah-langkah untuk
mengukur variabel tersebut. Peneliti menjabarkan indikator-indikator dari variabel
yang hendak diteliti dengan mengacu pada kajian pustaka bukan menyalin teori
dari kajian pusaka yang ada di Bab 2.
16
Contoh:
Body image adalah penilaian yang dimiliki seseorang terhadap tubuhnya,
penilaian tersebut dapat berupa penilaian positif atau negatif. Body image akan
diukur dengan menggunakan aspek-aspek yang dikemukan oleh Cash dan
Pruzinky (2002) yang terdiri dari:
� Evaluasi penampilan
� Orientasi penampilan
� Kepuasan area tubuh
� Kecemasan menjadi gemuk
� Pengkategorian ukuran tubuh
Skor total pada skala body image merupakan petunjuk untuk menggambarkan
body image yang positif atau negatif. Semakin tinggi skor total yang diperoleh
maka semakin positif body image individu. Sebaliknya, semakin rendah skor total
yang diperoleh maka semakin negatif body image individu.
3.3 Instrumen Penelitian
3.3.1 Metode dan Alat Pengumpul Data
Berisi metode terstruktur yang digunakan untuk mengumpulkan data seperti,
observasi, wawancara, angket, dan sebagainya. Jelaskan juga prosedur
pengembangan instrumen alat pengumpul data atau pemilihan alat dan bahan yang
digunakan dalam penelitian ini. Sertakan tabel Blue Print Angket dan jelaskan
juga cara skoring dan pemberian skornya.
Setiap aspek perlu
dijabarkan secara
operasional
17
3.3.2 Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpul Data
Pada bagian ini, menjelaskan mengenai uji validitas dan reliabiltas
instrumen penelitian yang dipakai. Dengan cara ini akan terlihat apakah instrumen
yang digunakan sesuai dengan variabel yang diukur, paling tidak ditinjau dari segi
isinya. Sebuah instrumen yang baik juga harus memenuhi persyaratan reliabilitas.
Hal yang perlu dituliskan dalam bagian ini adalah:
a. Prosedur uji coba instrumen penelitian
b. Subyek yang digunakan untuk uji coba instrumen
c. Teknik analisa dan hasil uji validitas dan reliabilitas
d. Hasil sebelum dan sesudah uji coba dilengkapi dengan informasi berapa aitem
yang gugur dan berapa aitem yang digunakan, dan aitem mana saja yang gugur
dan aitem mana saja yang digunakan dalam instrumen penelitian.
e. Apabila peneliti menggunakan instrumen yang dibuat orang lain maka peneliti
harus menuliskan pembuat instrumen tersebut, tujuan instrumen itu dibuat pada
penelitian sebelumnya, populasi yang digunakan untuk uji coba instrumen pada
penelitian sebelumnya, dan validitas dan reliabilitas instrumen tersebut.
f. Jika peneliti memodifikasi instrumen penelitian yang telah ada sebelumnya
maka peneliti harus menyebutkan bagian mana saja atau aitem mana saja yang
dimodifikasi dalam penelitian ini.
18
3.4 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel
3.4.1 Populasi dan Sampel
Istilah populasi dan sampel tepat digunakan jika penelitian yang dilakukan
memakai sampel sebagai subyek penelitian. Akan tetapi jika sasaran penelitiannya
adalah seluruh anggota populasi akan lebih cocok digunakan istilah subjek
penelitian.
Bagian ini menjelaskan tentang identifikasi dan batasan-batasan tentang
populasi atau subjek penelitian, yaitu penjelasan yang akurat tentang karakteristik
populasi penelitian. Dengan mengetahui karakteristik yang khas, maka hasil
penelitian tidak digeneralisasikan secara serta merta. Contoh karakteristik
populasi: Jenis kelamin, rentang usia, tingkat pendidikan, status sosial ekonomi,
agama, jabatan dalam pekerjaan, dan lain-lain. Tidak perlu semua karakteristik
dituliskan, namun hanya yang relevan dengan penelitian. Peneliti perlu
menyebutkan keterkaitan atau relevansi ciri-ciri subjek dengan penelitian melalui
argumentasi atas setiap ciri yang disebutkan dalam penelitian. Argumentasi tentu
berdasarkan kajian pustaka yang ada.
3.4.2 Teknik Pengambilan Sampel
Kerepresentatifan sampel merupakan kriteria terpenting dalam pemilihan
sampel dalam kaitannya dengan maksud mengeneralisasikan hasil-hasil penelitian
terhadap sampel ke populasinya. Jika keadaan sampel semakin berbeda dengan
karakteristik populasinya, maka semakin besarlah kemungkinan kekeliruan dalam
generalisasinya.
19
Hal yang perlu dituliskan di bagian ini adalah pengertian dan pelaksanaan
pengambilan sampel, misalnya dengan menggunakan teknik stratified random
sampling, purposive sampling, cluster sampling, dan sebagainya.
3.5 Analisis Data
Pada bagian ini diuraikan tentang jenis analisis data yang digunakan. Jika
digunakan analisis statistik, terdapat dua jenis statistik yang dapat dipilih, yaitu
statistik deskriptif dan statistik inferensial. Dalam statistik inferensial terdapat
statistik parametrik dan statistik non parametrik.
Pemilihan jenis analisis data sangat ditentukan oleh jenis data yang
dikumpulkan dengan tetap berorientasi pada tujuan yang hendak dicapai atau
hipotesis yang hendak diuji. Oleh karena itu, yang pokok untuk diperhatikan
dalam analisis data adalah ketepatan teknik analisisnya, bukan kecanggihannya.
Saat ini, analisis data biasanya menggunakan alat bantu program komputer
(software), maka perlu disebutkan program atau paket statistika yang digunakan,
dan edisi atau tahun pembuatannya.
20
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
Dalam penelitian yang menguji hipotesis, laporan mengenai hasil-hasil yang
diperoleh sebaiknya dibagi menjadi dua bagian besar. Bagian pertama berisi
uraian tentang karakteristik masing-masing variabel, bagian kedua memuat uraian
tentang hasil pengujian hipotesis.
4.1 Pelaksanaan Penelitian
Bagian ini menjelaskan mengenai jadwal, waktu, lokasi dan prosedur atau
langkah-langkah pengambilan data / penelitian.
Contoh:
� Tanggal : 15 November 2011
� Durasi : 30 menit (Pukul: 14.00 – 14.30)
� Lokasi : Ruang kelas Sekolah X
� Kegiatan : Pengisian kuesioner
4.2 Orientasi Kancah
Orientasi kancah adalah gambaran tentang kondisi lapangan tempat penelitian
dilakukan. Manfaat mengetahui orientasi kancah adalah mendapatkan gambaran
umum untuk menganalisis data-data yang telah ada. Misalnya jika meneliti tentang
hubungan antara obyektivitas diri dan body image pada remaja putri di SMA X
Surabaya, maka perlu diuraikan gambaran umum mengenai sekolah X tersebut.
21
4.3 Deskripsi Subjek Penelitian
Bagian ini menguraikan mengenai jumlah sampel berdasarkan karakteristik
subyek penelitian yang telah ditentukan sebelumnya (lihat hal 18 : Sub bab
Populasi dan Sampel).
Contoh:
Tabel 4.3
Gambaran Subyek Berdasarkan Usia
Usia (Tahun) N Persentase
14 29 33%
15 46 51%
16 14 16%
Jumlah 89 100%
Catatan : teknis penulisan tabel dapat dilihat pada halaman 71.
4.4 Deskripsi Variabel Penelitian
Pada bagian ini, masing-masing variabel dilaporkan sebagai hasil penelitian
yang telah diolah dengan teknik statistik deskriptif, seperti distribusi frekuensi
yang disertai dengan grafik yang berupa histogram, nilai rata-rata, simpangan
baku, atau yang lain. Setiap variabel dilaporkan dalam sub bab tersendiri dengan
merujuk pada rumusan masalah atau tujuan penelitian.
Temuan penelitian yang sudah disajikan dalam bentuk angka-angka statistik,
tabel, maupun grafik tidak dengan sendirinya bersifat komunikatif. Penjelasan
terhadap hal tersebut masih diperlukan, namun bahasan pada tahap ini perlu
dibatasi pada hal-hal yang bersifat faktual, tidak mencakup pendapat pribadi
(interpretasi) peneliti.
22
4.5 Hasil Uji Asumsi dan Hipotesis
Pemaparan tentang hasil pengujian asumsi dan hipotesis pada dasarnya tidak
berbeda dengan penyajian temuan penelitian untuk masing-masing variabel.
Masing-masing diikuti dengan hasil pengujian yang dijelaskan secara ringkas dan
padat. Penjelasan terhadap hasil pengujian asumsi dan hipotesis ini terbatas pada
interpretasi atas angka statistik yang diperoleh.
Contoh:
Hasil uji hipotesis menggunakan teknik korelasi Pearson ditemukan besar
nilai korelasi antar dua variabel adalah ...... dengan nilai signifikansi ....... Hasil
tersebut menunjukkan bahwa hipotesis penelitian yang berbunyi “Ada hubungan
antara obyektivitas diri dan body image pada remaja putri di SMA X Surabaya”
dinyatakan diterima.
23
BAB V
PEMBAHASAN
Tujuan pembahasan adalah menjawab masalah penelitian atau menunjukkan
bagaimana tujuan penelitian dicapai, menafsirkan temuan-temuan penelitian,
mengintegrasikan temuan penelitian ke dalam kumpulan pengetahuan yang telah
mapan, memodifikasi teori yang ada atau menyusun teori baru, dan menjelaskan
implikasi-implikasi lain dari hasil penelitian, termasuk keterbatasan temuan-
temuan penelitian.
Membandingkan hasil penelitian yang diperoleh dengan temuan lain yang
relevan akan mampu memberikan taraf kredibilitas yang lebih tinggi terhadap
hasil penelitian kita. Tentu saja suatu temuan akan menjadi lebih dipercaya bila
didukung oleh hasil penelitian orang lain. Namun sebaiknya tidak hanya hasil
penelitian yang mendukung penelitian kita saja yang dibahas dalam bagian ini.
Pembahasan justru akan lebih menarik jika di dalamnya dicantumkan juga temuan
orang lain yang berbeda, dan pada saat yang sama peneliti mampu memberikan
penjelasan teoritis maupun metodologis bahwa temuannya memang lebih akurat.
Pembahasan hasil penelitian menjadi lebih penting manakala hipotesis
penelitian yang diajukan ditolak. Banyak faktor yang menyebabkan sebuah
hipotesis ditolak. Pertama, faktor non metodologis, seperti adanya intervensi dari
variabel lain sehingga menghasilkan simpulan yang berbeda dengan hipotesis
yang diajukan. Kedua, karena alasan metodologis, misalnya instrumen yang
dipakai tidak sahih, atau kurang reliabel. Dalam pembahasan perlu diuraikan lebih
24
lanjut mengenai ketidaksempurnaan instrumen yang dipakai ataupun
kemungkinan-kemungkinan faktor yang menyebabkan hipotesa tersebut ditolak.
25
BAB VI
PENUTUP
Pada Bab VI atau bab terakhir dari sebuah laporan penelitian dimuat tiga hal
pokok yaitu kesimpulan dan saran, dan rekomendasi usaha psychopreneur.
6.1 Simpulan
Isi kesimpulan penelitian harus terkait langsung dengan rumusan masalah dan
tujuan penelitian. Dengan kata lain, kesimpulan penelitian terikat secara substantif
terhadap temuan-temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Jadi pada bagian ini peneliti mengungkapkan hasil
temuannya yang dapat menjawab pertanyaan penelitian dengan memberi
pernyataan bahwa hipotesis yang dikemukakan ditolak atau diterima.
6.2 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian seringkali diperlukan agar pembaca dapat menyikapi
temuan penelitian sesuai dengan kondisi yang ada. Keterbatasan yang sering
dihadapi menyangkut dua hal, pertama keterbatasan ruang lingkup kajian yang
terpaksa dilakukan karena alasan-alasan prosedural, teknik penelitian, ataupun
faktor logistik. Kedua, keterbatasan penelitian berupa kendala yang bersumber
dari adat, tradisi, etika dan kepercayaan yang tidak memungkinkan bagi peneliti
untuk mencari data yang diinginkan.
6.3 Saran Penelitian
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian,
pembahasan, dan simpulan hasil penelitian.
26
Saran yang baik dapat dilihat dari rumusannya yang bersifat rinci dan
operasional, artinya jika orang lain hendak melaksanakan saran itu, ia tidak
mengalami kesulitan dalam menafsirkan atau melaksanakan. Di samping itu,
saran yang diajukan hendaknya telah spesifik, misalnya ditujukan kepada
perguruan tinggi, lembaga pemerintah atau swasta atau pihak lain yang dianggap
layak.
Saran untuk penelitian berikutnya hendaknya berlandaskan pada data-data
yang ada, kelemahan penelitian atau kesulitan-kesulitan yang dihadapi di
lapangan. Masalah di lapangan bisa terkait teknis pelaksanaan atau terkait masalah
konstruk penelitian.
6.4 Rekomendasi Pengembangan Psychopreneurship
Rekomendasi pengembangan Psychopreneurship adalah rancangan kreatif
pengembangan usaha yang memanfaatkan psikologi. Rancangan ini timbul dari
hasil penelitian yang sudah dilakukan. Dengan adanya rekomendasi
psychopreneurship ini, maka hasil penelitian bisa lebih bermanfaat, karena
dikonkretkan sesuai karakteristik dan kebutuhan pasar.
6.4.1 Target Pasar
Target pasar yaitu gambaran karakteristik pembeli atau pengguna produk
atau jasa yang ditawarkan dan gambaran situasi pasar yang akan dimasuki.
6.4.1 Produk/Jasa
Gambaran spesifik tentang produk/jasa yang akan ditawarkan kepada pasar.
27
6.4.1 Analisis Kompetitor
Gambaran kelebihan dan kelemahan kompetitor (minimal 1) yang riil
(survei dapat dilakukan secara online).
6.4.1 Strategi Pemasaran dan/atau Strategi Networking
Uraian jenis kegiatan yang akan dilakukan misalnya personal selling,
pameran, brosur, iklan, sistem jejaring. Setiap strategi disertai hasil yang
diharapkan dapat dicapai.
Selain itu, perlu pula dilakukan pemetaan wilayah pemasaran (lokal, regional,
nasional, atau go international).
28
DAFTAR RUJUKAN
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah
disebutkan dalam teks, artinya bahan pustaka yang hanya dipakai sebagai bahan
bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan dalam daftar rujukan.
Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam laporan penelitian harus
dicantumkan dalam daftar rujukan. Tata cara penulisan rujukan dibahas pada
Bagian 3.
Istilah daftar pustaka digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-
bahan yang dipakai oleh penulis, baik yang dirujuk maupun yang tidak dirujuk
dalam teks. Untuk laporan penelitian, daftar bahan pustaka yang ditulis hanya
yang ditulis dalam teks, sehingga istilah yang dipakai adalah daftar rujukan dan
bukan daftar pustaka.
29
LAMPIRAN
Lampiran-lampiran hendaknya berisi keterangan-keterangan yang dipandang
penting untuk laporan penelitian, misalnya instrumen penelitian, data mentah hasil
penelitian, rumus-rumus statistik yang digunakan (bila perlu), hasil perhitungan
statistik, surat izin dan tanda bukti telah melaksanakan pengumpulan data
penelitian, dokumentasi dan lampiran lain yang dianggap perlu.
Sumber :
Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. (2006). Panduan penulisan skripsi
kuantitatif. Surabaya: Tim Penulis
Koe Erlyn, A.K. (2011). Hubungan antara obyektivitas diri dan body image pada
remaja putri di SMA X Surabaya (Skripsi yang tidak diterbitkan), Universitas
Ciputra, Surabaya.
Universitas Ciputra. (2009). Pedoman pelaksanaan skripsi/tugas akhir program
sarjana. Surabaya: Buku pedoman tidak diterbitkan.
30
BAGIAN 2
SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI KUALITATIF
Penelitian kualitatif berusaha mengungkapkan gejala secara menyeluruh.
Peneliti berperan sebagai instrumen kunci; mengumpulkan data penelitian di
lapangan (tidak di laboratorium). Penelitian ini bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis dengan pendekatan induktif (khusus ke umum). Laporan
kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam serta
menunjukkan ciri-ciri alamiahnya.
Ciri-ciri penelitian kualitatif menurut Poerwandari (2009): (1) terdapat
kekuatan narasi dalam menggambarkan realitas sosial, (2) setting penelitian
alamiah/natural; tidak dimanipulasi, (3) penelitian dilakukan di lapangan, bukan
di laboratorium, (4) analisis induktif; tidak terpaku pada hipotesis tetapi mencoba
memahami situasi/realita, (5) pemahaman yang menyeluruh, tidak parsial, (6)
dinamis/fleksibel, desain berkembang sesuai situasi di lapangan, (7) kasus unik,
(8) netral terhadap hasil temuan, dan empatis terhadap subjek penelitian.
Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan Skripsi/Tugas Akhir Program Sarjana
Universitas Ciputra Surabaya (2009) maka sistematika penulisan laporan kualitatif
adalah sebagai berikut:
31
BAB I
PENDAHULUAN
Bab Pendahuluan ini terdiri dari :
1.1 Latar Belakang Masalah
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.1 Latar Belakang Masalah
Bagian ini memuat uraian latar belakang fenomena yang akan diteliti. Hal-hal
yang perlu dijabarkan antara lain : pre-eliminary study, data statistik yang relevan,
fakta empiris, hasil penelitian terdahulu, referensi yang mendukung dari buku
ataupun jurnal.
Contoh:
Jika judul penelitiannya, ”Study pre-eliminary tentang motivasi melakukan
hubungan seksual tanpa status (Pramesratni, 2007).”
Hubungan seks pranikah itu biasanya dilakukan dalam suatu hubungan,
seperti dengan pacar. Namun demikian, ternyata saat ini banyak pula orang
yang melakukan hubungan seksual dengan orang yang baru saja dikenalnya
atau bahkan orang yang belum dikenalnya sama sekali. Malah dapat
dikatakan seserorang bisa saja melakukan hubungan seksual dengan orang
lain didasari hanya pada ada tidaknya ketertarikan fisik di antara mereka.
Seorang teman pria berusia 27 tahun pernah mengatakan:
“..one night stand itu hal yang sudah biasa. Sama biasanya kayak ngelihat
orang ngerokok di tempat umum. Ga cewe ga cowo, asal mau dan dapet yang
32
oke kenapa ga? Kalo gue sih beberapa kali pernah, temen-temen cewek juga
kok” (komunikasi personal, 15 Januari, 2007)
Hal-hal lain yang perlu dijabarkan dalam latar belakang masalah adalah
alasan/argumentasi tentang topik penelitian yang dipilih, pentingnya topik
penelitian tersebut untuk dibahas, uraian cakupan penelitian (agar peneliti bisa
lebih terarah).
Contoh: Penelitian mengenai poligami (Maisarah, 2007):
Selain dampak negatif poligami terhadap istri pertama sebagaimana telah
diuraikan di atas, ada juga dampak negatif terhadap anak, di antaranya
kepercayaan diri yang rendah dan perasaan adanya disfungsi dalam keluarga
(Al Krenawi, Graham, & Slonim-Nevo, 2002). Sedangkan dampak bagi isteri
selain berbagai bentuk kekerasan, juga dapat berakibat perceraian (Setiati,
2007). Bird dan Melvile (1994) juga mempertegasnya dengan mengatakan
bahwa wanita lebih memiliki kecenderungan dibanding pria untuk mengalami
stres akibat permasalahan pada pernikahan atau pengasuhan anak.
Penulisan ini akan menggunakan konsep kebahagiaan yang dikemukakan
oleh Seligman (2003) sebagai usaha untuk mengetahui kebahagiaan isteri pertama
dalam keluarga poligami.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah penelitian diajukan dalam kalimat tanya. Rumusan
masalah terdiri dari pertanyaan inti (pertanyaan umum) dan pertanyaan turunan
(pertanyaan yang lebih spesifik).
33
Rumusan masalah harus jelas, menarik, bermanfaat, relevan dengan teori,
menambah pengetahuan baru. Selain itu, rumusan masalah harus dapat
dijawab/mungkin dilakukan (feasible) dan tidak melanggar kode etik.
Rumusan masalah penelitian dikatakan baik, jika sudah dilakukan eksplorasi
secara mendalam dengan menggunakan metode ‘corong penulisan’ atau mind map
penulisan. Sehingga, pemahaman akan fenomena yang diteliti komprehensif
(utuh-menyeluruh).
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam
penelitian. Tujuan penelitian mengacu pada rumusan masalah. Perbedaannya
terletak pada cara merumuskannya. Rumusan masalah penelitian dirumuskan
dengan menggunakan kalimat tanya, sedangkan tujuan penelitian dituangkan
dalam bentuk kalimat pernyataan.
Manfaat penelitian terdiri dari dua bagian, yaitu : (1) manfaat teoritis
(kontribusi pada pengembangan ilmu yang sedang berkembang), (2) manfaat
praktis (lebih bersifat aplikasi hasil penelitian).
34
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Kajian pustaka berisi teori dan hasil penelitian terdahulu yang relevan
dengan rumusan masalah. Teori dimanfaatkan sebagai pemandu, pemberi
gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai alat bantu analisis hasil
penelitian. Teori yang dikemukakan sejalan dengan alur Bab 1, dimulai dari
konteks penelitian.
Kajian pustaka bukan hanya pemindahan teori dari buku-buku. Peneliti
perlu merangkai informasi tersebut sebagai satu kesatuan yang sistematis, logis,
dan kritis. Kajian Pustaka berasal dari buku atau jurnal penelitian bukan majalah
atau media massa.
35
BAB III
METODE PENELITIAN
Bagian Metode Penelitian meliputi :
3.1 Pendekatan Penelitian
3.2 Partisipan/Subjek
3.3 Pengumpulan Data
3.4 Pengolahan dan Analisis Data
3.5 Kredibilitas Penelitian
3.1 Pendekatan Penelitian
Pada bagian ini dijelaskan bahwa pendekatan yang digunakan adalah
pendekatan kualitatif, dan menyertakan alasan-alasan singkat mengapa
pendekatan ini digunakan.
Peneliti perlu mengemukakan jenis penelitian yang digunakan apakah
etnografis, studi kasus, grounded theory, interaktif, ekologis, partisipatoris,
penelitian tindakan, atau penelitian kelas.
3.2 Partisipan/Subjek
Uraian tentang karakteristik subjek/komunitas perlu spesifik. Hal-hal yang
perlu diperhatikan antara lain alasan pemilihan subjek, usia, karakteristik unik
yang dimiliki subjek.
Peneliti kurang tepat jika mengutarakan alasan-alasan seperti dekat dengan
rumah peneliti, peneliti pernah bekerja di situ, atau peneliti telah kenal baik
dengan orang-orang kunci. Pemilihan subjek harus dapat dipertanggungjawabkan
36
dengan memberikan argumentasi mengenai relevansi ciri subjek dengan penelitian
dan didasarkan kajian pustaka.
3.3 Pengumpulan Data
Pada bagian ini peneliti memaparkan teknik pengumpulan data yang
dilakukan (observasi, wawancara, dokumen tertulis). Jelaskan pula alasan
memakai teknik tersebut.
Berdasarkan teknik yang dipilih tersebut, jelaskan instrumen penelitiannya,
misalnya pedoman wawancara, pedoman observasi. Paparkan pula alat-alat yang
dibutuhkan untuk melakukan teknik tersebut, misalnya alat perekam, catatan, dan
alat tulis.
Dalam bagian ini perlu dipaparkan juga proses pengambilan sampel. Dalam
penelitian kualitatif, biasanya dilakukan sampel purposif. Beberapa macam
sampel purposif antara lain kasus defiant/ekstrim, sampel intensitas, sampel
variasi maksimal, sampel homogen, sampel kasus tipikal, sampel kritikal, sampel
bola salju (snowball), sampel bertingkat, sampel peluang, sampel acak bertujuan,
sampel politis (Patton, 2002). Dalam penelitian kualitatif, tujuan pengambilan
sampel adalah untuk memahami fenomena, bukan untuk melakukan generalisasi.
Kehadiran peneliti dilukiskan secara eksplisit dalam laporan penelitian. Perlu
dijelaskan apakah peneliti sebagai partisipan penuh, pengamat partisipan, atau
pengamat penuh. Pada bagian ini, peneliti perlu memaparkan pula prosedur
penelitian, cara akses ke subyek penelitian atau informan, berapa lama proses
pengumpulan data, dan lokasi pengumpulan data dilaksanakan.
37
3.4 Pengolahan dan Analisis Data
Dalam analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara
sistematis transkrip-transkrip wawancara, proses koding, catatan lapangan, dan
bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya. Dalam penelitian
kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data.
Peneliti perlu mengemukakan teknik analisis data yang dipakai misalnya
analisis etnografis, sejarah hidup, naratif, isi, percakapan, diskursus, induktif
ataupun grounded. Peneliti perlu mendeskripsikan langkah-langkah analisis data
yang dilakukan.
3.5 Kredibilitas Penelitian
Dalam penelitian kuantitatif terdapat konsep validitas sedangkan pada
penelitian kualitatif terdapat konsep kredibilitas. Kredibilitas penelitian kualitatif
terletak pada keberhasilan peneliti dalam mencapi tujuan, mengeksplorasi
rumusan masalah, mendeskripsikan setting, proses, kelompok sosial atau pola
interaksi yang kompleks (Poerwandari, 2007). Beberapa langkah yang dapat
dilakukan untuk menjamin kredibilitas penelitian antara lain: mencatat dan
mendokumentasikan dengan rinci, memanfaatkan penelitian terdahulu,
menyertakan partner yang berperan sebagai kritikus, menemukan kasus negatif,
dan triangulasi. Triangulasi dibagi menjadi tiga yaitu triangulasi data, teori, dan
metode (Poerwandari, 2007). Pada bagian ini harus menyertakan langkah-
langkah yang ditempuh untuk melakukan kredibilitas penelitian.
38
BAB IV
PEMAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
Bab IV memuat tentang data dan temuan data yang diperoleh dengan
menggunakan metode dan prosedur yang diuraikan pada Bab III. Uraian terdiri
atas dua hal yakni deskripsi data yang disajikan dengan topik sesuai dengan
pertanyaan-pertanyaan penelitian dan hasil analisis data. Deskripsi data tersebut
diperoleh dari pengamatan dan/atau hasil wawancara serta deskripsi informasi
lainnya. Hasil analisis data yang merupakan temuan penelitian disajikan dalam
bentuk pola, tema, kecenderungan dan motif yang muncul dari data. Pada bagian
hasil analisis ini, penulis menginterpretasikan keseluruhan data yang diperoleh
untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan penelitian. Di samping itu, temuan
dapat berupa penyajian kategori, sistem klasifikasi, dan tipologi. Contoh hasil
paparan data wawancara:
Keterangan tabel :
Kategori : didapatkan dari aspek-aspek fokus penelitian yang diangkat
Verbatim : kumpulan data asli yang didapatkan dari wawancara
Dalam hal (B),
E………………
………………
………………
………………
E……………
……………
…………………
…………………
(B)
E……………
……………
…………………
……………….......
E……………
……………
…………………
…………………
E……………
……………
…………………
…………………
Dalam hal (A),
E………………
………………
………………
………………
E……………
……………
…………………
……………….......
(A)
KesimpulanKesimp. AwalVerbatimKategori
Dalam hal (B),
E………………
………………
………………
………………
E……………
……………
…………………
…………………
(B)
E……………
……………
…………………
……………….......
E……………
……………
…………………
…………………
E……………
……………
…………………
…………………
Dalam hal (A),
E………………
………………
………………
………………
E……………
……………
…………………
……………….......
(A)
KesimpulanKesimp. AwalVerbatimKategori
39
Simpulan awal : didapatkan dari catatan peneliti saat membaca verbatim
Simpulan : kumpulan simpulan awal yang diperdalam
Pada bagian ini peneliti harus dapat membedakan mana yang data penelitian
dan mana yang merupakan interpretasi peneliti.
40
BAB V
PEMBAHASAN
Bab ini memuat keterkaitan antara kategori-kategori dan dimensi-dimensi,
posisi temuan/teori terhadap teori-teori dan temuan-temuan sebelumnya, serta
penafsiran dan penjelasan dari temuan/teori yang diungkap dari lapangan.
Peneliti memaparkan pembahasan dari hasil triangulasi data. Dalam
membahas temuan penelitian hendaknya peneliti mengkaitkan dengan teori yang
dikemukakan di Bab 2. Selain itu, peneliti perlu mengungkapkan temuan-temuan
baru yang barangkali tidak terdapat pada teori. Pembahasan ini disajikan dalam
bentuk narasi dan skema untuk memperjelas dan menyederhanakan kompleksitas
suatu fenomena. Hal yang perlu diperhatikan dalam pembahasan adalah: (1)
pemahaman teori yang kuat, (2) perspektif yang luas dan kritis terhadap teori yang
dipakai sebagai acuan.
41
BAB VI
PENUTUP
6.1 Simpulan
Isi simpulan penelitian harus terkait langsung dengan rumusan masalah dan
tujuan penelitian. Dengan kata lain, simpulan penelitian terikat secara substantif
terhadap temuan-temuan penelitian yang mengacu pada tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
6.2 Keterbatasan Penelitian
Keterbatasan penelitian seringkali diperlukan agar pembaca dapat menyikapi
temuan penelitian sesuai dengan kondisi yang ada. Keterbatasan yang sering
dihadapi menyangkut dua hal, pertama keterbatasan ruang lingkup kajian yang
terpaksa dilakukan karena alasan-alasan prosedural, teknik penelitian, ataupun
faktor logistik. Kedua, keterbatasan penelitian berupa kendala yang bersumber
dari adat, tradisi, etika dan kepercayaan yang tidak memungkinkan bagi peneliti
untuk mencari data yang diinginkan.
6.3 Saran Penelitian
Saran yang diajukan hendaknya selalu bersumber pada temuan penelitian,
pembahasan, dan simpulan hasil penelitian. Saran yang baik dapat dilihat dari
rumusannya yang bersifat rinci dan operasional, artinya jika orang lain hendak
melaksanakan saran itu, ia tidak mengalami kesulitan dalam menafsirkan atau
melaksanakan. Di samping itu, saran yang diajukan hendaknya telah spesifik,
misalnya ditujukan kepada perguruan tinggi, lembaga pemerintah atau swasta
atau pihak lain yang dianggap layak.
42
6.4 Rekomendasi Pengembangan Psychopreneurship
Rekomendasi pengembangan Psychopreneurship adalah rancangan kreatif
pengembangan usaha yang memanfaatkan psikologi. Rancangan ini timbul dari
hasil penelitian yang sudah dilakukan. Dengan adanya rekomendasi
psychopreneurship ini, maka hasil penelitian bisa lebih bermanfaat, karena
dikonkretkan sesuai karakteristik dan kebutuhan pasar.
6.4.1 Target pasar
Target pasar yaitu gambaran karakteristik pembeli atau pengguna produk
atau jasa yang ditawarkan dan gambaran situasi pasar yang akan dimasuki.
6.4.2 Produk/jasa
Gambaran spesifik tentang produk/jasa yang akan ditawarkan kepada pasar.
6.4.3 Analisis kompetitor
Gambaran kelebihan dan kelemahan kompetitor (minimal 1) yang riil
(survei dapat dilakukan secara online)
6.4.4 Stategi pemasaran dan/atau strategi networking
Uraian jenis kegiatan yang akan dilakukan misalnya personal selling,
pameran, brosur, iklan, sistem jejaring. Setiap strategi disertai hasil yang
diharapkan dapat dicapai.
Selain itu, perlu pula dilakukan pemetaan wilayah pemasaran (lokal,
regional, nasional, atau go international)
43
Sumber :
Fakultas Psikologi Universitas Surabaya. (2006). Panduan penulisan skripsi
kuantitatif. Surabaya: Tim Penulis
Maisarah. (2007). Kebahagiaan isteri pertama pada pernikahan poligami.
(Skripsi yang tidak diterbitkan). Universitas Indonesia, Jakarta.
Melati, L.M. (2007). Pemaknaan hidup pasca percobaan bunuh diri pada dewasa
muda. (Skripsi yang tidak diterbitkan). Universitas Indonesia, Jakarta.
Patton, M.Q. (2002). Qualitative research and evaluation methods. London : Sage
Publications.
Poerwandari, K. (2007). Pendekatan kualitatif untuk penelitian perilaku manusia.
Universitas Indonesia: LPSP3 UI.
Pramesrani, N. (2007). Motivasi wanita dewasa muda untuk melakukan hubungan
seksual tanpa status. (Skripsi yang tidak diterbitkan). Universitas Indonesia,
Jakarta.
Tim Unit Penelitian dan Publikasi Psikologi Fakultas Psikologi Universitas
Airlangga. 2009. Pedoman Penulisan Skripsi. Surabaya: Unit Penelitian dan
Publikasi Psikologi.
Universitas Ciputra. (2009). Pedoman pelaksanaan skripsi/tugas akhir program
sarjana. Surabaya: Buku pedoman tidak diterbitkan.
44
BAGIAN 3
TATA CARA PENULISAN DAFTAR RUJUKAN
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar rujukan harus sudah
disebutkan dalam teks, artinya bahan pustaka yang hanya dipakai sebagai bahan
bacaan tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan dalam daftar rujukan.
Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam laporan penelitian
HARUS dicantumkan dalam daftar rujukan.
Istilah daftar pustaka digunakan untuk menyebut daftar yang berisi bahan-
bahan yang dipakai oleh penulis, baik yang dirujuk maupun yang tidak dirujuk
dalam teks. Untuk laporan penelitian, daftar bahan pustaka yang ditulis hanya
yang ditulis dalam teks, sehingga istilah yang dipakai adalah daftar rujukan
dan bukan daftar pustaka.
Pustaka acuan atau daftar rujukan wajib disesuaikan dengan tata tulis
menurut American Psychological Association (APA) edisi keenam tahun
2010 yaitu:
1. Buku dengan satu penulis
Spector., P. E. (2006). Industrial and organizational psychology: Research
and practice. Fourth Edition. New York: John Wiley & Sons, Inc.
2. Buku dengan dua atau lebih penulis
Berry, J.W., Pootinga, Y.H., Segall, M.H., & Dasen, P.R. (1992). Cross
culture psychology: Research and applications. New York: Cambridge
Univesity Press.
3. Buku bukan edisi pertama
Mitchell, T.R., & Larson, J.R. (1987). People in organizations: An
introduction to organizational behavior (3rd ed.). New York: McGraw-
Hill.
45
4. Buku dengan penulis dan penerbit sama
American Psychiatric Association. (2000). Diagnostic and statistical manual
of mental disorder (4th ed). San Diego: American Psychiatric Press.
5. Artikel jurnal dengan satu penulis
Tokunaga, H. (1993). The use and abuse of consumer credit: Application of
psychological theory and research. Journal of Economic Psychology. 14,
285-316.
6. Artikel jurnal dengan dua penulis
Chien, Yi-Wen., & Devaney, S. A. (2001). The effects of credit attitude and
socioeconomic factors on credit card and installment debt. The Journal of
Consumer Affairs, 15(1), 162-179.
7. Artikel jurnal dengan lebih dari tiga penulis sampai enam penulis
Fitch, C., Simpson, A., Collard, S., & Teasdale, M. (2007). Mental health and
debt: Challenges for knowledge, practice and identity. Journal of
Psychiatric and Mental Health Nursing, 14, 128–133.
8. Artikel jurnal dengan penulis berjumlah lebih dari enam
Jenkins, R., Bhugra, D., Bebbington, P., Brugha, T., Farrell, M., Coid, J.,
Fryers, .... & Meltzer,H. (2008). Debt, income and mental disorder in the
general population. Psychological Medicine, 38, 1485–1493.
9. Artikel dari jurnal profesional
Anthony, M. M. (1997). Assesment and treatment social phobia. The
Canadian Journal of Psychiatric, 42 (8), 826-834.
Catatan:
a. Urutan penulisan daftar pustaka untuk artikel jurnal adalah nama, tahun,
judul artikel, nama jurnal, volume jurnal, nomer jurnal, dan halaman
artikel jurnal.
b. Judul artikel tidak dicetak miring. Judul jurnal dicetak miring.
c. Pada judul artikel, huruf besar hanya ditulis pada huruf pertama judul dan
sub judul (jika ada). Nama diri (benda atau orang) ditulis dalam huruf
kapital.
10. Kumpulan tulisan/buku/karya dalam antologi
Kop, W.J. (2005). Psychological interventions in patients with coronary heart
disease. In L. C James & R. A. Folen (Eds). The primary care
consultant: The next frontier for psychologist in hospitals and clinics
(p.61–68). Washington DC: American Psychological Association.
46
11. Ensiklopedi, kamus, suntingan (tanpa pengarang)
Chaplin, J. P. (1999). Kamus lengkap psikologi (K.Kartono, Pengalih bahasa).
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
12. Dokumen resmi pemerintah
Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 1999, Pasal 4 (2)
tentang ketenagakerjaan. (1999). Jakarta: Djambatan.
13. Karya yang ditulis dengan suatu lembaga sebagai pengarangnya
Perkumpulan Darmaputri. (2005). Peraturan kepegawaian. Surabaya: Penulis.
14. Skripsi/tesis/disertasi
Wiriana, T.A. (2010). Sistem rekrutmen dan seleksi guru. (Tesis yang tidak
diterbitkan). Program Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya,
Surabaya.
15. Makalah dalam seminar, lokakarya, penataran
Wiriana, T. A (2009, September). Pengajaran efektif. Dipresentasikan pada
workshop pelatihan Guru Komputer di Lawang – Jawa Timur.
16. Karya terjemahan
Sartre, J.P. (2000). Psikologi imajinasi (S.G. Sukur, Pengalih bahasa).
Yogyakarta: Yayasan Bentang Budaya.
17. Artikel dari majalah
Kandel, E.R., & Squire, L.R. (2000, November 10). Neuroscience: Breaking
down scientific barriers to the study of brain and mind. Science, 290,
1113-1120.
18. Artikel majalah online
Clay, R. (2008, Juni) Science vs. ideology: Psychologist fight back about the
misuse of research. Monitor on Psychology, 39(6). Diunduh dari
http://www.apa.org/monitor/
19. Artikel dari koran
Schwartz, J. (1993, September 30). Obesity affects economic, social status.
The Washington Post, pp. A1, A2.
Catatan : Jika artikel muncul dalam sebuah halaman kemudian berlanjut ke
halaman lain maka semua data halaman harus dituliskan dan dipisah dengan
tanda baca koma (contoh: pp. B1, B3, B5-B7)
47
20. Artikel koran online
Travernise, S. (2013, February 21). Children in US are eating fewer calories,
study finds. The New York Times. Diunduh di
http://www.nytimes.com/2013/02/21/us/children-in-us-are-eating-fewer-
calories-study-finds.html?hpw, tanggal 22 Februari 2013.
21. Artikel dalam proses penerbitan
Zuckerman, M., & Kieffer, S.C. (dalam proses penerbitan). Race differences
in face-ism: Does facial prominence imply dominance? Journal of
Personality and Social Psychology.
22. Artikel dalam buku yang diedit (buku berisi kumpulan artikel)
Mcdonalds, A. (1993). Practical methods for the apprehension and sustained
containment of supernatural entities. In G. L. Yeager (Ed.), Paranormal
and occult studies: Case studies in application (pp. 42–64). London,
England: OtherWorld Books.
23. Prosiding
Cynx, J., Williams, H., & Nottebohm, F. (1992). Hemispheric differences in
avian song dicrimination. Proceedings of the National Academy of
Sciences, USA, 89, 1372-1375.
24. Film
Scorsese, M. (2000). (Producer) & Lonergan, K. (Penulis/Sutradara). You can
count on me [Film].United States: Paramount Pictures.
Penulisan daftar pustaka harus memperhatikan urutan alfabetis. Urutan
alfabetis berdasarkan nama pokok pengarang. Jika terdapat beberapa sumber
dengan pengarang pertama yang sama maka :
a. Daftar pustaka diurutkan berdasarkan tahun terbitnya dan dimulai dari tahun
yang lebih awal.
Upenieks, V. (2003)...
Upenieks, V. (2005)...
48
b. Sumber berpengarang tunggal ditulis lebih dulu daripada sumber berpengarang
ganda yang diawali dengan nama pengarang yang sama.
Alleyne, R.L. (2001)...
Alleyne, R.L., & Evans, A. J. (1999)...
c. Sumber-sumber dengan pengarang pertama yang sama namun diikuti dengan
pengarang kedua atau ketiga yang berbeda maka harus diurutkan berdasarkan
urutan alfabet.
Hayward, D., Firsching, A., & Brown, J. (1999)...
Hayward, D., Firsching, A., & Smigel, J. (1999)...
d. Sumber dengan pengarang sama juga dengan tahun terbitan yang sama maka
penulisan daftar pustaka diurutkan berdasarkan judul karya mereka. Huruf
kecil a,b,c dan seterusnya perlu dituliskan dibelakang tahun terbit untuk
membedakan sumber yang satu dengan yang lain.
Baheti, J.R. (2001a). Control...
Baheti, J.R. (2001b). Roles of...
Jika terdapat karya yang ditulis oleh penulis yang berbeda namun memiliki
nama belakang yang sama maka urutan berdasarkan inisial pertama. Contoh :
Marthur, A. L., & Wallston, J. (1998)...
Marthur, S.E., & Ahlers, R. J. (1997)...
49
BAGIAN 4
CARA PENGUTIPAN
Berdasarkan tata tulis APA edisi keenam tahun 2010 cara pengutipan dalam
naskah adalah sebagai berikut :
1. Satu sumber oleh satu pengarang
Contoh :
� Parker (2000) membandingkan beberapa metode...
� Dalam sebuah penelitian tentang metode survey.. (Parker, 2000)
� Dalam sebuah penelitian tentang metode survey Parker (2000)
mendeskripsikan .. Parker juga menemukan...
2. Satu sumber oleh beberapa pengarang
Contoh dua pengarang :
� Clark dan Murphy (1994) menemukan... sebagaimana telah dibuktikan
(Clark & Murphy, 1994)
Contoh lebih dari dua pengarang:
� Berg, Connor, dan Schneider (1994) menemukan... (penulisan pertama)
� Berg et al. (1994) menemukan (penulisan kedua dan selanjutnya)
Contoh enam pengarang atau lebih :
� Cantumkan nama dari pengarang pertama diikuti et al. Serta tahun
penerbitannya baik pada pencantuman pertama maupun berikutnya.
Namun, dalam daftar rujukan, cantumkan nama dan inisial keenam
pengarang pertama, sedangkan nama pengarang sisanya jika masih ada
cukup diwakili dengan et al.)
50
NB: Tanda & hanya digunakan pada kutipan yang ada di dalam kurung dan
pada bagian Daftar Pustaka. Sementara pada kutipan yang tidak ada di dalam
kurung menggunakan kata “dan”
Asnawi, Poerwanto, dan Wijaya (2011) menemukan …
Tidak ada perbedaan tingkat stress pada mahasiswa semester akhir
dengan mahasiswa semester awal (Anggodo, Anggoro, & Nazaruddin, 2011).
3. Sumber tanpa pengarang
Contoh:
� Judul buku dicetak miring dalam buku Life Mapping (2000)
� Jika pengarang anonim (Anonim, 1998)
4. Kelompok sebagai pengarang
Contoh :
� Penulisan pertama dalam teks
(National Institute of Mental Health [NIMH], 1999)
� Penulisan selanjutnya dalam teks
(NIMH, 1999)
5. Pengarang dengan nama pokok (surname) sama
Contoh :
� A.B. Nisbett (2007) dan P.A. Nisbett (2009) juga menemukan..
� H.R Neave dan Neff (1991) serta E.J. Neave dan Pitts (1999)...
51
6. Dua atau lebih sumber dalam satu tanda kurung
Contoh :
� Penelitian terdahulu (Osgood & Luria, 1954, 1957)
� Penelitian terdahulu (Myers, 1982, 1992, dalam proses penerbitan)
� Beberapa penelitian (Miller, 1991a, 1991b, 1991c; Orne, 1983, dalam
proses penerbitan-a; dalam proses penerbitan-b)
� Beberapa penelitian Pisahkan secara alfabetis
(Baron, 1980; Kerlinger, 1988; Putnam & Sears, 1990)
7. Bagian-bagian khusus dari sebuah sumber
Kalimat, paragraf, bab, tabel, gambar, rumus yang dikutip secara apa adanya,
harus dilengkapi nomor halaman. Halaman tunggal ditandai dengan h sedangkan
hh untuk halaman ganda. Bab ditulis utuh.
Contoh :
(Rubin & Steven, 1981, h.332)
(Zimmerman, 1989, bab 3)
8. Komunikasi pribadi
Komunikasi pribadi tidak dicantumkan dalam daftar pustaka. Hanya
dicantumkan di dalam teks (naskah).
Contoh :
D.C Clark (komunikasi pribadi, 18 November, 2001)
52
9. Sumber kedua
Anda menemukan sumber dari Santrock, 2003 yang mengutip dari Ogden,
1998. Maka jika Anda ingin mengutip penelitian dari Ogden yang dicantumkan
dalam Santrock, caranya:
Ogden (dalam Santrock, 2003) atau (Ogden dalam Santrock, 2003)
10. Kutipan langsung kurang dari 40 kata
Entrepreneurship memiliki berbagai definisi. Salah satunya adalah definisi
entrepreneurship dari Ciputra (2009), yaitu “mengubah kotoran dan rongsokan
menjadi emas” (h. 3).
11. Kutipan langsung 40 kata atau lebih
Ditulis dalam paragraph baru, spasi 1, berjarak 2 spasi dari paragraf di
atasnya, masuk 5 spasi dari margin kiri.
Berbeda dengan definisi di atas, Corbett (1990, h. 2) menyebutkan bahwa:
Agama adalah sebuah sistem kepercayaan, gaya hidup, kegiatan ritual,
serta lembaga yang utuh dimana melalui agama, seseorang dapat
memberikan makna hidup atau mendapatkan makna hidup dengan
mengarahkan diri pada hal-hal yang dianggap kudus, sakral, atau nilai
yang paling tinggi.
12. Kutipan dari berbagai sumber pengarang
Diurutkan berdasarkan nama belakang pengarang dan dipisahkan dengan
tanda ; (titik koma)
Dari berbagai penelitian tentang agama dan kesehatan mental, dapat
disimpulkan bahwa terdapat beberapa jenis perilaku religious yang
berhubungan dengan kesehatan fisik dan mental yang lebih tinggi (Gartner,
Larson, & Allen, 1991; Koenig, 1990; Levin & Vanderpool, 1991; Maton &
53
Pargament, 1987; Paloma & Pendleton, 1991; Payne, Bergin, Bielema, &
Jenkins, 1991).
13. Kutipan dari kitab suci ditulis satu spasi dan harus mencantumkan nama
bagian kitab, pasal, dan ayatnya.
“Kita tahu sekarang bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu
untuk mendatangkan kebaikan bagi orang yang mengasihi Dia, yaitu
mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah” (Roma 8:28,
Terjemahan Baru).
Untuk Kitab Suci tidak perlu dicantumkan dalam Daftar Pustaka.
54
BAGIAN 5
STANDAR PENULISAN BAGIAN AWAL SKRIPSI
Berdasarkan Pedoman Pelaksanaan dan Penulisan Skripsi Universitas Ciputra
tahun 2009, berikut ini akan dijelaskan komponen bagian awal skripsi serta
ketentuan penulisannya:
1. Halaman muka/kulit/cover
a. Warna halaman muka/kulit/cover adalah ungu.
b. Batas atas dan batas bawah masing-masing 2 cm untuk halaman muka.
c. Tata cara penulisan bisa dilihat pada contoh.
d. Semua huruf dicetak dengan tinta emas.
2. Halaman judul
a. Halaman judul sama dengan halaman muka/kulit, namun dicetak pada
kertas HVS.
b. Batas atas dan batas bawah masing-masing 2 cm untuk halaman judul.
c. Tata cara penulisan bisa dilihat pada contoh.
3. Halaman Pernyataan Keaslian Karya Skripsi
Ditulis dengan Times New Roman, 12, spasi 1. Khusus pada bagian judul
skripsi harus ditulis dengan huruf kapital dan dicetak tebal. Lembar pernyataan ini
harus ditanda tangani di atas materai senilai Rp. 6000,00 oleh mahasiswa penulis
skripsi. Halaman ini dicetak pada kertas putih dengan logo Universitas Ciputra
timbul yang dapat dibeli di Academic Support.
55
4. Halaman Persetujuan Dosen Pembimbing
Ditulis dengan Times New Roman, 12, spasi 1. Khusus pada bagian judul
skripsi harus ditulis dengan huruf kapital dan dicetak tebal. Pada frasa
“Menyetujui” juga harus dicetak tebal. Tata cara penulisan bisa dilihat pada
contoh. Halaman ini dicetak pada kertas putih dengan logo Universitas Ciputra
timbul yang dapat dibeli di Academic Support.
5. Halaman Persetujuan Tim Penguji Skripsi
Ditulis dengan Times New Roman, 12, spasi 1. Khusus pada bagian judul
skripsi harus ditulis dengan huruf kapital dan dicetak tebal. Tata cara penulisan
bisa dilihat pada contoh. Halaman ini dicetak pada kertas putih dengan logo
Universitas Ciputra timbul yang dapat dibeli di Academic Support.
6. Halaman Khusus Ucapan Terima Kasih
Pada bagian ini, penulis skripsi dapat menuliskan ucapan terima kasih yang
ditujukan pada pribadi yang berkontribusi bagi penulis dalam proses studi maupun
penyelesaian skripsi. Misalnya pada Tuhan, orangtua, dosen, staff, teman, dan
sebagainya. Ditulis dengan Times New Roman, 12, spasi 1.
7. Abstrak
Abstrak merupakan garis besar isi skripsi yang memuat latar belakang
permasalahan; tujuan; metode penelitian; populasi, teknik sampling, sampel; alat
ukur; hasil dan kesimpulan yang diperoleh serta saran. Di akhir penulisan abstrak,
dituliskan pula keywords yaitu variabel dan responden yang digunakan dalam
penelitian. Abstrak dibuat untuk memudahkan pembaca secara cepat mengerti isi
tulisan, jika perlu memutuskan untuk membaca lebih lanjut atau tidak.
56
Ditulis dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Jika memungkinkan,
abstrak dalam bahasa Indonesia dan bahasa Inggris diletakkan pada satu halaman
yang sama. Namun bila tidak memungkinkan, abstrak dalam bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris diletakkan pada halaman yang berbeda. Abstrak ditulis dengan
minimal 250 kata dan maksimal 400 kata, Times New Roman, 12, spasi 1. Kata
kunci dapat diberikan dalam bahasa Indonesia dan atau bahasa Inggris. Jika ditulis
dalam bahasa Indonesia maka semua istilah asing dicetak miring (italic).
8. Kata Pengantar
Pada bagian kata pengantar, penulis menyebutkan judul skripsi dan tujuan
dari skripsi, yaitu untuk memenuhi sebagian persyaratan akademik guna
memperoleh gelar Sarjana Psikologi Strata Satu.
9. Daftar Isi
Bagian Halaman Judul hingga Daftar Isi diberi nomor halaman dalam format
i, ii, dst. Pada bagian Bab I hingga Daftar Lampiran diberi nomor halaman dalam
format 1, 2, dst. Sub Bab pertama saja yang dimasukkan dalam Daftar Isi. Ditulis
dalam Times New Roman, 12, spasi 1,5.
10. Daftar Gambar (bila ada)
Untuk judul Daftar Gambar ditulis dengan Times New Roman, 12, huruf
kapital, dicetak tebal.
11. Daftar Tabel (bila ada)
Untuk judul Daftar Tabel ditulis dengan Times New Roman, 12, huruf
kapital, dicetak tebal.
57
12. Daftar Lampiran
Daftar lampiran meliputi instrumen penelitian (contoh angket, pedoman
wawancara), analisa statistik/verbatim, serta data pendukung terkait usaha
rekomendasi psychopreneur.
Contoh halaman sampul, warna ungu, tinta emas, dan hard cover
SKRIPSI
(Times New Roman, 12, bold)
JUDUL (huruf kapital, Times New Roman, 14, spasi 2,
ditulis tinta emas)
ditulis untuk memenuhi sebagian prasyarat akademik guna memperoleh gelar Sarjana Psikologi Strata Satu
(Times New Roman, 10, bold, spasi 1)
Oleh :
NAMA : HURUF BESAR
NIM: 3010XXXX
(Times New Roman, 12, Bold, spasi 1,5)
(Ukuran 10 X 1,5 cm dan diemboss emas)
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS CIPUTRA
TAHUN (Times New Roman, 12, bold, spasi 1, tahun yang ditulis adalah tahun pelaksanaan sidang)
Contoh halaman judul, dicetak pada HVS
SKRIPSI (Times New Roman, 12, bold)
JUDUL (huruf kapital, Times New Roman, 14, spasi 2,
ditulis tinta emas)
ditulis untuk memenuhi sebagian prasyarat akademik guna memperoleh gelar Sarjana Psikologi Strata Satu
(Times New Roman, 10, bold, spasi 1)
Oleh :
NAMA : HURUF BESAR
NIM: 3010XXXX
(Times New Roman, 12, Bold, spasi 1,5)
(Ukuran 10 X 1,5 cm dan diemboss emas)
PROGRAM STUDI PSIKOLOGI
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS CIPUTRA
TAHUN (Times New Roman, 12, bold, spasi 1, tahun yang ditulis adalah tahun pelaksanaan sidang)
60
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI / TUGAS AKHIR
(Times New Roman, 12, cetak tebal, huruf kapital, spasi 1)
==========================================================
Saya mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Ciputra Surabaya,
Nama :
Nomor Induk Mahasiswa :
Dengan ini menyatakan bahwa karya Skripsi/Tugas Akhir yang saya buat dengan
judul: HURUF KAPITAL (Times New Roman, 12, cetak tebal) adalah:
a. Dibuat dan diselesaikan sendiri, dengan menggunakan materi kuliah, tinjauan
lapangan, dan tinjauan pustaka serta jurnal acuan lainnya, seperti yang tertera
dalam daftar pustaka pada Skripsi/Tugas Akhir saya.
b. Seluruh data yang diperoleh serta dianalisis dalam Skripsi/Tugas Akhir saya ini
tidak ada unsur manipulasi dalam bentuk apapun di dalamnya.
c. Skripsi/Tugas Akhir yang saya buat ini bukan merupakan karya duplikasi (baik
sebagian maupun seluruhnya) dari karya tulis yang sudah pernah
dipublikasikan atau yang sudah pernah dipakai untuk mendapatkan gelar di
universitas lain, kecuali pada bagian-bagian sumber informasi yang
dicantumkan dengan cara yang semestinya.
d. Skripsi/Tugas Akhir yang saya buat ini bukan merupakan karya terjemahan dari
buku atau jurnal manapun, termasuk buku atau jurnal acuan yang tertera pada
Skripsi/Tugas Akhir saya
Apabila saya terbukti tidak memenuhi apa yang telah saya nyatakan di atas, maka
Skripsi/Tugas Akhir saya ini dinyatakan BATAL.
Surabaya, tanggal bulan tahun
Yang membuat pernyataan,
Nama lengkap penulis
Contoh lembar pernyataan keaslian skripsi
Ditempel materai
6000 dan
ditandatangani
61
Contoh lembar persetujuan dosen pembimbing
UNIVERSITAS CIPUTRA
FAKULTAS PSIKOLOGI
(Times New Roman, 12, cetak tebal)
==========================================================
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING SKRIPSI/TUGAS AKHIR (Times New Roman, 12, huruf kapital, spasi 1)
“JUDUL SKRIPSI”
(Times New Roman, 12, huruf Kapital, cetak tebal, spasi 1)
Oleh :
NAMA :
NIM :
PROGRAM STUDI : Psikologi
FAKULTAS : Psikologi
Telah diperiksa dan disetujui untuk diajukan dan dipertahankan dalam Sidang
Skripsi/Tugas Akhir guna mencapai gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas
Psikologi Universitas Ciputra Surabaya.
Surabaya, tanggal bulan tahun
Menyetujui,
(Times New Roman, 12, cetak tebal)
Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping
(Nama lengkap dan gelar) (Nama lengkap dan gelar)
Ketua Program Studi Dekan
(Nama lengkap dan gelar) (Nama lengkap dan gelar)
62
Contoh lembar persetujuan tim penguji skripsi
UNIVERSITAS CIPUTRA
FAKULTAS PSIKOLOGI
(Times New Roman, 12, cetak tebal)
==========================================================
PERSETUJUAN TIM PENGUJI SKRIPSI/TUGAS AKHIR
Pada ................ (diisi hari, tanggal tahun) telah diselenggarakan Sidang Skripsi/
Tugas Akhir untuk memenuhi gelar Sarjana Psikologi pada Fakultas Psikologi
Universitas Ciputra Surabaya, atas
Nama :
NIM :
PROGRAM STUDI : Psikologi
FAKULTAS : Psikologi
Dengan judul Skripsi/Tugas Akhir : JUDUL (huruf kapital, Times New Roman,
12, cetak tebal)
Surabaya, (diikuti tanggal, bulan dan tahun persetujuan tim penguji)
Nama Tanda tangan
Status
1. Nama lengkap dan gelar dosen ____________
sebagai Ketua Penguji
2. Nama lengkap dan gelar dosen ____________
Sebagai Pembimbing Pendamping
(merangkap sebagai anggota penguji)
3. Nama lengkap dan gelar dosen ____________
Sebagai anggota penguji
63
ABSTRAK
(Times New Roman, 12, cetak tebal, huruf kapital)
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________ (Times
New Roman, 12, spasi 1)
Kata kunci (Times New Roman, 12, cetak tebal) : _____, _____, _____ (Times
New Roman, 12, tidak dicetak tebal)
ABSTRACT
(Times New Roman, 12, cetak tebal, cetak miring, huruf kapital)
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
__________________________________________________________________
_________ (Times New Roman, 12,cetak miring, spasi 1)
Keywords (Times New Roman, 12, cetak tebal) : ____, _____, _____ (Times New
Roman, 12, cetak miring)
64
DAFTAR ISI
halaman
HALAMAN JUDUL i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ii
PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING iii
PERSETUJUAN DOSEN PENGUJI iv
HALAMAN MOTTO (jika ada) v
HALAMAN UCAPAN TERIMA KASIH (jika ada) vi
ABSTRAK vii
KATA PENGANTAR viii
DAFTAR ISI ix
DAFTAR TABEL x
DAFTAR GAMBAR xi
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang Masalah 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan Penelitian 1
1.4 Manfaat Penelitian 1
BAB II KAJIAN PUSTAKA 2
2.1 Kajian Teoritik 2
2.2 Hubungan antar Variabel Penelitian 3
2.3 Hipotesis Penelitian 3
BAB III METODE PENELITIAN 4
3.1 Rancangan Penelitian 4
3.2 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 5
3.3 Instrumen Penelitian 5
3.3.1 Metode dan Alat Pengumpul Data 5
3.3.2 Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpul Data 6
3.4 Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel 6
3.4.1 Populasi dan Sampel 7
65
3.4.2 Teknik Pengambilan Sampel 8
3.5 Analisis Data 9
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN 10
4.1 Pelaksanaan Penelitian 10
4.2 Orientasi Kancah 11
4.3 Deskripsi Subjek Penenlitian 11
4.4 Deskripsi Variabel Penelitian 12
4.5 Hasil Uji Asumsi dan Hipotesis (jika ada) 13
4.5.1 Uji Asumsi 14
4.5.2 Uji Hipotesis 14
BAB V PEMBAHASAN 15
BAB VI PENUTUP 16
6.1 Simpulan 16
6.2 Keterbatasan Penelitian 17
6.3 Saran Penelitian 17
6.4 Pengembangan Psychopreneurship 18
6.4.1 Target Pasar 18
6.4.2 Produk dan Jasa 18
6.4.3 Analisis Kompetitor 18
6.4.4 Strategi Pemasaran dan/atau Strategi Networking 19
DAFTAR RUJUKAN 20
LAMPIRAN 21
66
DAFTAR TABEL
(Times New Roman, 12, cetak tebal, huruf kapital)
Halaman
Tabel 3.1 Blue Print Angket X 45
Contoh Daftar Gambar/Daftar Tabel
67
BAGIAN 6
TATA TULIS
Penampilan merupakan faktor penting untuk mewujudkan laporan ilmiah yang
rapi dan seragam bagi semua jurusan. Adapun tata tulis yang sekiranya
menunjang penampilan suatu laporan penelitian akan dibahas sebagai berikut.
1) Kertas
Spesifikasi kertas yang digunakan :
• Jenis : HVS
• Warna : putih polos
• Berat : 70 gram
• Ukuran : A4 (21.5 cm x 29.7 cm)
2) Pengetikan
Ketentuan pengetikan adalah sebagai berikut :
• Pengetikan dilakukan pada satu sisi kertas, tidak bolak-balik.
• Posisi penempatan teks dari tepi kertas
Batas kiri : 4 cm
Batas kanan : 3 cm
Batas atas : 4 cm
Batas bawah : 3 cm
• Huruf menggunakan jenis huruf Times New Roman 12 point dan diketik
rata kiri dan kanan (justified)
• Pengetikan dilakukan dengan spasi 2
68
3) Penomoran Halaman
Pemberian penomoran halaman perlu memperhatikan aturan berikut ini :
a. Bagian awal laporan yakni halaman judul sampai abstrak penelitian,
pemberian halaman menggunakan angka romawi kecil seperti i, ii, iii dan
seterusnya.
b. Nomor halaman pada bagian awal laporan diketik di tengah bawah
halaman dengan jarak 1,5 cm dari tepi bawah kertas.
c. Pemberian nomor halaman pada bagian utama dan bagian akhir yakni
mulai dari halaman pendahuluan sampai halaman lampiran menggunakan
angka Arab seperti 1, 2, 3 dan seterusnya.
xxx
xxxxxxxxxxxxxx
xxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxx xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx
xxxxxxxxxxxxxxxx
3 cm
4 cm
3 cm
4 cm
69
d. Nomor halaman ditulis di sebelah kanan atas dan diketik dengan jarak 1,5
cm dari tepi atas, 3 cm dari tepi kanan kertas.
e. Nomor halaman pada halaman awal masing-masing bab ditulis di sebelah
bawah tengah dengan jarak 1,5 cm dari tepi bawah kertas.
f. Khusus untuk halaman judul penomoran tidak ditulis tetapi tetap
diperhitungkan.
g. Pemberian nomor halaman pada daftar pustaka dan lampiran mengikuti
naskah skripsi.
4) Kategorisasi
Kategorisasi yang umumnya dipakai dalam penulisan laporan penelitian
adalah :
I. BAB SATU
1.1 Anak Bab Derajat Satu
1.1.1 Anak Bab Derajat Dua
1.1.2 Anak Bab Derajat Dua
1.2 Anak Bab Derajat Satu
II. BAB DUA
Sebaiknya derajat anak bab tidak lebih dari 3 angka (contoh : 1, 1.1,
1.1.1)
5) Bagian Tubuh
Bagian tubuh/pokok memuat uraian/penjabaran/analisa yang dilakukan oleh
penulis. Penjabaran berupa tinjauan pustaka, metode penulisan, dan hasil serta
pembahasannya.
70
Penulisan/pengetikan mengikuti ketentuan-ketentuan sebagai berikut:
• Tiap bab dimulai pada halaman baru. Judul seluruhnya diketik dengan
huruf besar, simetris di tengah, cetak tebal, tanpa garis bawah, tidak
diakhiri tanda titik.
• Judul bab ditulis dengan huruf besar. Judul anak bab derajat satu hanya
pada awal kalimat yang ditulis dengan huruf besar dan tidak diakhiri tanda
titik.
• Judul anak bab derajat dua ditulis dengan huruf besar hanya pada awal
kalimat, dan diakhiri dengan tanda titik
• Pengetikan nomor dan judul tiap anak bab berjarak empat spasi dari
kalimat terakhir anak bab sebelumnya.
• Pengetikan kalimat pertama atau judul anak bab derajat satu pertama dari
tiap bab berjarak lima spasi dari judul bab, paragraf baru dimulai dengan
memberi indensi kiri 1.5 cm.
• Pengetikan kalimat pertama dari tiap anak bab derajat satu dimulai lurus di
bawah judul anak bab, berjarak tiga spasi dari judul anak bab masing-
masing dan paragraf baru dimulai dengan memberi indensi kiri 1.5 cm.
• Pengetikan kalimat pertama dari tiap anak bab derajat dua dimulai lurus di
bawah judul anak bab, berjarak dua spasi dari judul anak bab masing-
masing dan paragraf baru dimulai pada ketukan pertama.
6) Tabel dan Gambar
• Tabel dan gambar ditempatkan di antara bagian teks yang paling banyak
membahasnya. Tabel dan gambar harus dibuat sedemikian rupa sehingga
71
dapat berdiri sendiri, agar dapat dimengerti oleh pembaca tanpa harus
membaca keterangan dalam teks. Apabila suatu data atau keterangan yang
akan diwakili tabel dan gambar tersebut cukup pendek untuk ditulis dalam
kalimat, sebaiknya ditulis dalam kalimat saja.
• Istilah gambar mengacu pada foto, grafik, chart, peta, sket, diagram, dan
gambar lainnya. Untuk gambar, nomor dan judulnya ditempatkan dua
spasi di bawah gambar secara simetris, serta untuk setiap awal kata diketik
dengan huruf besar. Baris pertama untuk nomor gambar, kemudian baris
kedua atau selanjutnya merupakan judul gambar. Setelah judul, teks
dilanjutkan dengan jarak tiga spasi dari baris terakhir judul gambar.
• Tabel yang baik seharusnya sederhana dan dipusatkan pada beberapa ide.
Memasukkan terlalu banyak data dalam satu tabel dapat mengurangi nilai
penyajian tabel. Lebih baik menggunakan banyak tabel daripada
menggunakan sedikit tabel yang isinya terlalu padat. Tabel yang baik
harus dapat menyampaikan ide dan hubungan-hubungannya dalam tulisan
secara efektif.
• Tabel harus diberi identitas (berupa nomor dan nama tabel) dan
ditempatkan di atas tabel. Tiap awal kata harus diketik dengan
menggunakan huruf besar. Baris pertama merupakan nomor tabel,
kemudian baris kedua atau selanjutnya merupakan judul tabel. Nomor dan
nama tabel ditulis di tepi kiri. Spasi yang digunakan adalah 1.
• Tabel tidak diberi pembatas berupa garis pada seluruh bagiannya namun
hanya bagian kepala tabel dan bagian bawah tabel saja yang diberi garis.
72
• Contohnya :
Tabel 1.
Kategorisasi respon mengenai hal-hal yang membuat sedih berdasarkan jenis
kelamin
Kategori
Jenis Kelamin Total
Laki-laki Perempuan
Masalah personal 45 35 80
Masalah relasional 55 100 155
Kegagalan 50 55 105
Lain-lain 25 25 50
Total 175 215 390
• Jika tabel lebih dari satu halaman, maka pada bagian kepala tabel harus
diulang pada halaman selanjutnya. Akhir tabel halaman pertama tidak
perlu diberi garis horisontal. Pada halaman berikutnya, tuliskan Lanjutan
Tabel ......... pada tepi kiri, tiga spasi dari garis horisontal teratas tabel.
• Penomoran gambar atau tabel menggunakan angka Arab dan sebaiknya
berurutan per bab dengan format X.Y (Dimana X=nomor bab, dan
Y=nomor urut gambar atau tabel dalam bab X)
• Tabel atau gambar yang dikutip dari sumber lain wajib diberi keterangan
mengenai nama akhir penulis dan tahun publikasi.
7) Angka
Penulisan angka dalam suatu penelitian dibedakan menjadi dua yaitu ditulis
dengan numerik dan ditulis dengan ketentuan :
• Angka satuan dimulai dari satu sampai dengan sepuluh ditulis dengan
huruf. Begitu pula berlaku untuk angka kelipatan sepuluh sampai dengan
73
seratus, serta angka-angka yang mempunyai istilah khusus (ratus, ribu,
juta, milyar, dan lain-lain)
• Penulisan nama bulan (misal: Agustus) harus dalam huruf yang
selengkapnya.
• Angka pecahan ditulis dengan huruf, misalnya tigaperempat, kecuali bila
digabungkan dengan bilangan bulat, misalnya 24 ⅝
• Angka yang ditulis dengan numerik adalah angka-angka yang
menunjukkan :
a. Alamat (misal : Jalan Raya Darmo No. 23)
b. Nomor Telepon (misal : 031-7451699)
c. Tanggal dan Tahun (misal : 15 Juli 2009)
d. Waktu (misal : pukul 13:00)
e. Uang (misal : Rp.2.500.000,-)
f. Angka yang diikuti satuan teknik (misal : 2 cm)
g. Persentase (misal : 30%)
h. Nomor halaman, kutipan dan kategorisasi
i. Angka-angka dalam tabel dan contoh perhitungan.
• Suatu kalimat baru tidak diperkenankan untuk dimulai dengan angka,
kecuali untuk menunjukkan sub kategori.
• Angka yang menunjukkan jumlah, uang dan satuan ukuran apabila terdiri
dari empat angka atau lebih ditulis dengan memberikan tanda titik yang
menandakan angka ribuan, jutaan dan seterusnya sedangkan untuk
bilangan desimal menggunakan tanda koma (misalnya : 1.125,75).
74
BAGIAN 7
PERSYARATAN KELULUSAN
Berikut ini adalah berkas-berkas yang harus dikumpulkan sebagai syarat
kelulusan mahasiswa Strata 1 Fakultas Psikologi Universitas Ciputra
1. CD
Mahasiswa wajib mengumpulkan 2 keping CD (1 untuk progdi, 1 untuk
library). Masing-masing CD berisi 2 file yaitu naskah skripsi dan naskah
publikasi.
Naskah skripsi berisi :
a. Cover
b. Kata pengantar
c. Daftar isi/tabel/gambar
d. Abstrak
e. Bab 1-6
f. Daftar pustaka
g. Lampiran (lengkap)
Naskah publikasi berisi
a. Abstrak, terdiri dari 100-150 kata
b. Latar belakang dan rumusan masalah
c. Tujuan penelitian
d. Hipotesis
e. Metode penelitian
f. Hasil
75
g. Diskusi
h. Kesimpulan
i. Referensi (ditulis sesuai format APA)
File disimpan dalam bentuk Pdf. Pada CD case diberi sampul yang memuat
judul skripsi, nama dan NIM. Format sampul CD dapat dilihat pada gambar
dibelakang.
2. Hard copy skripsi
a. Mahasiswa wajib mengumpulkan 4 hard copy skripsi yang telah dijilid
hard cover (1 untuk progdi, 1 untuk perpustakaan, 1 untuk masing-masing
pembimbing dan 1 untuk mahasiswa yang bersangkutan).
b. Hard copy skripsi berisi
1. Skripsi lengkap tanpa lampiran angket yang telah diisi subjek.
2. Lembar Pernyataan Keaslian Skripsi atau Tugas Akhir yang diprint
pada kertas dengan logo timbul Universitas Ciputra (UC) yang dapat
dibeli di academic support dan dibubuhi materai asli pada keempat hard
copy skripsi.
3. Lembar Persetujuan Dosen Pembimbing Skripsi atau Tugas Akhir yang
diprint pada kertas dengan logo timbul Universitas Ciputra (UC) yang
dapat dibeli di academic support.
4. Lembar Persetujuan Tim penguji Skripsi atau Tugas Akhir yang diprint
pada kertas dengan logo timbul Universitas Ciputra (UC) yang dapat
dibeli di academic support.
76
c. Skripsi dijilid hard cover berwarna ungu. Masing-masing bab diberi kertas
sekat berwarna ungu untuk memisahkan bab satu dengan bab lainnya.
Skripsi hard copy wajib dijilid di Ramayana, Jalan Dharmawangsa 106 A
Surabaya.
3. Surat bebas pakai
Mahasiswa wajib mengumpulkan 1 lembar surat bebas pinjam perpustakaan.
4. Personal Data
a. Mahasiswa mengisi lembar biodata kelulusan dan menyerahkan pas foto
terbaru dengan jas almamater, logo terlihat, backdrop putih :
b. Foto cetak hitam putih dengan ukuran 3 x 4 dan 4 x 6 masing-masing 4
lembar.
c. Foto cetak berwarna dengan ukuran 3 x 4 dan 4x 6 masing-masing 2 lembar.
d. Foto diserahkan ke BAA (Biro Administrasi Akademik) #202 melalui
academic support.
5. Surat Pernyataan Persetujuan Transkrip Nilai Perkuliahan (kecuali nilai skripsi)
dan bermaterai
Mahasiswa menyerahkan surat pernyataan yang dibuat sendiri ke academic
support.
6. Surat Keterangan KO (Kredit Poin)
Kredit poin yang harus dipenuhi mahasiswa adalah minimal 100 poin.
77
Gambar format sampul CD
Nam :________________________
NIM :________________________
Judul Skripsi :________________________