14
ANALISIS POTENSI KEKERINGAN GEOMORFOLOGI MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS DI KABUPATEN PURWOREJO Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata 1 Pada Jurusan Geografi Fakultas Geografi Oleh : Poppy Arsaninghyang E100150125 PROGRAM STUDI GEOGRAFI FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …eprints.ums.ac.id/51098/24/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 analisis potensi kekeringan geomorfologi menggunakan sistem informasi geografis

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …eprints.ums.ac.id/51098/24/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 analisis potensi kekeringan geomorfologi menggunakan sistem informasi geografis

ANALISIS POTENSI KEKERINGAN GEOMORFOLOGI

MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

DI KABUPATEN PURWOREJO

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi

Strata 1 Pada Jurusan Geografi Fakultas Geografi

Oleh :

Poppy Arsaninghyang

E100150125

PROGRAM STUDI GEOGRAFI

FAKULTAS GEOGRAFI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

Page 2: FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …eprints.ums.ac.id/51098/24/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 analisis potensi kekeringan geomorfologi menggunakan sistem informasi geografis

i

Page 3: FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …eprints.ums.ac.id/51098/24/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 analisis potensi kekeringan geomorfologi menggunakan sistem informasi geografis

ii

Page 4: FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …eprints.ums.ac.id/51098/24/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 analisis potensi kekeringan geomorfologi menggunakan sistem informasi geografis

iii

HALAMAN PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam Publikasi Ilmiah ini tidak

terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di

suatu Perguruan Tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat

karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain,

kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam

daftar pustaka.

Apabila kelak terbukti ada ketidakbenaran dalam pernyataan saya

maka akan saya pertanggungjawabkan sepenuhnya.

Surakarta, 3 Januari 2017

Poppy Arsaninghyang

E100150125

Page 5: FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …eprints.ums.ac.id/51098/24/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 analisis potensi kekeringan geomorfologi menggunakan sistem informasi geografis

1

ANALISIS POTENSI KEKERINGAN GEOMORFOLOGI

MENGGUNAKAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

DI KABUPATEN PURWOREJO

Poppy Arsaninghyang1, Yuli Priyana2

1𝑀𝑎𝑕𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝐹𝑎𝑘𝑢𝑙𝑡𝑎𝑠 𝐺𝑒𝑜𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖 𝑈𝑛𝑖𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑀𝑢𝑕𝑎𝑚𝑚𝑎𝑑𝑖𝑦𝑎 𝑕 𝑆𝑢𝑟𝑎𝑘𝑎𝑟𝑡𝑎

2 𝐷𝑜𝑠𝑒𝑛 𝐹𝑎𝑘𝑢𝑙𝑡𝑎𝑠 𝐺𝑒𝑜𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖 𝑈𝑛𝑖𝑣𝑒𝑟𝑠𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑀𝑢𝑕𝑎𝑚𝑚𝑎𝑑𝑖𝑦𝑎𝑕 𝑆𝑢𝑟𝑎𝑘𝑎𝑟𝑡𝑎

[email protected]

Abstrak

Kekeringan geomorfologi merupakan sebuah fenomena alam yang

terjadi di permukaan bumi. Kekeringan selalu mengancam ketika musim

kemarau tiba untuk itu sangat diperlukan pemetaan potensi kekeringan

geomorfologi di Kabupaten Purworejo yang akan memberikan informasi

daerah potensi kekeringan geomorfologi di Kabupaten Purworejo dengan

tujuan penelitian yaitu (1) mengetahui sebaran tingkat potensi kekeringan

geomorfologi di Kabupaten Purworejo, dan (2) menganalisis faktor dominan

yang berpotensi terjadinya kekeringan geomorfologi di Kabupaten

Purworejo. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode analisis

data sekunder. Metode analisis data sekunder terdiri dari metode pengolahan

data sekunder, metode pengolahan data dan metode analisis data yang

meliputi metode analisis SIG. Analisis SIG berupa metode kuantitatif

berjenjang untuk menghasilkan peta potensi kekeringan geomorfologi.

Parameter yang digunakan dalam penelitian adalah kemiringan lereng,

drainase, penggunaan lahan, dan tekstur tanah. Analisis SIG berupa metode

kuanlitatif berjenjang untuk mengetahui faktor dominan yang

mempengaruhi potensi kekeringan geomorfologi di Kabupaten Purworejo.

Hasil penelitian terbagi menjadi tiga kelas meliputi kelas rendah,

kelas sedang, dan kelas tinggi. Klasifikasi kelas rendah berada pada

bentuklahan Marine dibagian selatan Kabupaten Purworejo dengan

persentase 5%, klasifikasi kelas sedang berada pada bentuklahan Fluvial

dibagian tengah Kabupaten Purworejo dengan persentase 39%, sedangkan

klasifikasi kelas tinggi berada pada bentuklahan Denudasional dibagian

utara Kabupaten Purworejo dengan persentase 55%. Faktor dominan yang

mempengaruhi terjadinya kekeringan geomorfologi di Kabupaten Purworejo

adalah kemiringan lereng dan tekstur tanah. Kemiringan lereng yang

mempengaruhi kekeringan geomorfologi adalah kemiringan lereng agak

curam, kemiringan lereng curam, dan kemiringan lereng terjal sedangkan

tekstur tanah mempengaruhi kekeringan geomorfologi adalah lempung.

Kata Kunci : Kekeringan Geomorfologi, Parameter Fisik, Analisis SIG

Page 6: FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …eprints.ums.ac.id/51098/24/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 analisis potensi kekeringan geomorfologi menggunakan sistem informasi geografis

2

ANALYSIS OF THE POTENTIAL DROUGHT GEOMORPHOLOGY

USING GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM

IN PURWOREJO REGENCY

Abstract

Geomorphology drought is a natural phenomenon that occurs on the

surface of the earth. Drought is always threatened when the dry season

arrives for the indispensable mapping of potential drought geomorphology

in Purworejo which will provide information on areas of potential drought

geomorphology in Purworejo research objectives: (1) determine the

distribution of the level of potential drought geomorphology in Purworejo,

and (2) analyze the dominant factors that potentially drought

geomorphology in Purworejo. The method used in this research is secondary

data analysis method. Secondary data analysis method consists of secondary

data processing method, data processing method and data analysis methods

include methods of GIS analysis. GIS analysis in the form of a tiered

quantitative methods to produce maps of potential drought geomorphology.

The parameters used in the study is the slope, drainage, land use, and soil

texture. GIS analysis form kuanlitatif tiered method to determine the

dominant factor affecting the potential drought geomorphology in

Purworejo.

Results of the study were divided into three classes include low

grade, medium grade and high grade. Low-grade classification of landforms

Marine is located in the southern part of Purworejo with a percentage of 5%,

the classes were in the middle of landforms Fluvial Purworejo with a

percentage of 39%, while high-grade classification of landforms

Denudasional are in the northern part of Purworejo with a percentage of

55%. The dominant factor affecting the occurrence of drought

geomorphology in Purworejo is a slope and soil texture. Slope that affect

drought geomorphology is rather steep slope, steep slope, and the slope is

steep while the drought affecting geomorphological soil texture is clay.

Keywords: Drought Geomorphology, Physical Parameters, GIS Analysis

Page 7: FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …eprints.ums.ac.id/51098/24/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 analisis potensi kekeringan geomorfologi menggunakan sistem informasi geografis

3

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bencana adalah peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam

dan mengganggu kehidupan, serta penghidupan masyarakat yang

disebabkan baik oleh faktor alam, faktor non alam, maupun faktor manusia,

sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan

lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (UU RI 24/2007

pasal 1 butir 1). Kabupaten Purworejo merupakan salah satu daerah

kabupaten di Provinsi Jawa Tengah yang memiliki resiko kekeringan yang

tinggi, berdasarkan indeks resiko bencana kekeringan Jawa Tengah dari

Badan Nasional Penanggulangan Bencana 2013.

Kekeringan geomorfologi terjadi akibat pengaruh dari kondisi alam

aslinya dengan faktor fisik seperti karakteristik topografi dan kemampuan

permukaan tanah dalam menyimpan cadangan air. Penelitian tentang

kekeringan geomorfologi menggunakan sistem informasi geografis yang

diharapkan mampu untuk mengetahui faktor-faktor yang paling berpotensi

terhadap terjadinya kekeringan geomorfologi dan menghasilkan peta

tematik yang mampu mengetahui sebaran wilayah berpotensi terhadap

terjadinya kekeringan geomorfologi. Parameter yang digunakan dalam

penelitian ini berdasarkan dari faktor fisik berupa kemiringan lereng, bentuk

lahan, drainase, permeabilitas, tekstur tanah, dan penggunaan lahan.

1.2 Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian dari permasalahan diatas, dirumuskan tujuan dari

penelitian sebagai berikut : (1) Mengetahui sebaran tingkat potensi

kekeringan geomorfologi di Kabupaten Purworejo, (2) Menganalisis faktor

dominan yang mempengaruhi potensi kekeringan geomorfologi di

Kabupaten Purworejo

II. METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam analisis potensi kekeringan

geomorfologi yaitu Pertama, metode analisis SIG kuantitatif berjenjang

untuk mengetahui sebaran potensi kekeringan geomorfologi. Kedua, metode

Page 8: FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …eprints.ums.ac.id/51098/24/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 analisis potensi kekeringan geomorfologi menggunakan sistem informasi geografis

4

yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui faktor dominan yang

mempengaruhi potensi kekeringan geomorfologi dengan cara melihat harkat

atribut tertinggi pada setiap parameter. Pemberian harkat pada tiap

parameter tidak sama sesuai dengan kontribusinya terhadap penentuan

kekeringan geomorfologi. Semakin tinggi harkat pada suatu variabel, maka

semakin tinggi berpengaruh terhadap terjadinya kekeringan geomorfologi.

Semakin rendah harkat pada suatu variabel, semakin rendah berpengaruh

terhadap terjadinya kekeringan geomorfologi yang dapat dilihat tabel 1.1,

1.2, 1.3, 1.4.

Tabel 1.1 Pemberian Harkat Parameter Kemiringan lereng

Parameter Kelas Harkat

Kemiringan lereng

Datar

Agak Landai

Landai

Agak curam

Curam

Sangat curam

Terjal

1

2

3

4

5

6

7

Sumber : Sudaryatno, 2015 dengan perubahan

Tabel 1.2 Pemberian Harkat Parameter Drainase

Parameter Kelas Harkat

Drainase

Baik

Sedang

Buruk

Sangat buruk

1

2

3

4

Sumber : Sudaryatno, 2015 dengan perubahan

Tabel 1.3 Pemberian Harkat Parameter Penggunaan Lahan

Parameter Kelas Harkat

Penggunaan Lahan

Tubuh air

Hutan, Kebun campuran,

Perkebunan

Permukiman, Semak

Pertanian lahan kering,

Tegalan, Sawah

1

2

3

4

Sumber : Sudaryatno, 2015 dengan perubahan

Page 9: FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …eprints.ums.ac.id/51098/24/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 analisis potensi kekeringan geomorfologi menggunakan sistem informasi geografis

5

Tabel 1.4 Pemberian Harkat Parameter Penggunaan Lahan

Parameter Kelas Harkat

Tekstur Tanah

Pasir halus

(regosol,litosol,organosol)

Lempung berpasir halus

(podsolik, andosol)

Lempung berdebu

(aluvial coklat, andosol, mediteran)

Lempung berliat

(gley humus, rensina, podsol)

Liat

(grumusol, latosol, aluvial kelabu)

1

2

3

4

5

Sumber : Sudaryatno, 2015 dengan perubahan

Metode Analisis Data

Analisis SIG dilakukan untuk menjawab tujuan penelitian pertama

yaitu untuk mengetahui sebaran potensi kekeringan geomorfologi dengan

metode kuantitatif berjenjang. Tahap akhir dari analisis SIG akan

menghasilkan peta potensi kekeringan geomorfologi. Analisis deskriptif

dilakukan agar menjawab tujuan penelitian kedua yaitu untuk mengetahui

faktor dominan yang mempengaruhi potensi kekeringan geomorfologi.

Faktor dominan didapatkan dari hasil penggabungan tabel atribut parameter

kemiringan lereng, drainase, tekstur tanah, dan penggunaan lahan.

Penentuan faktor dominan berdasarkan kelas potensi tinggi yang kemudian

dilihat parameter mana yang memiliki skor tertinggi. Cara menentukan

faktor dominan adalah dengan menjumlahkan masing-masing skor

parameter kemiringan lereng, drainase, tekstur tanah, dan penggunaan lahan

yang kemudian didapatkan nilai hasil akhir dari penjumlahan masing-

masing skor parameter kemiringan lereng, drainase, tekstur tanah, dan

penggunaan lahan. Nilai tersebut menjadi hasil parameter apa yang

merupakan faktor dominan yang mempengaruhi potensi kekeringan

geomorfologi.

Page 10: FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …eprints.ums.ac.id/51098/24/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 analisis potensi kekeringan geomorfologi menggunakan sistem informasi geografis

6

III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Tingkat Potensi Kekeringan Geomorfologi

Tingkat potensi kekeringan geomorfologi dipengaruhi oleh

parameter diantaranya kemiringan lereng, drainase, tekstur tanah, dan

penggunaan lahan. Peta tingkat potensi kekeringan geomorfologi terbagi

menjadi 3 kelas yaitu rendah, sedang, dan tinggi dengan menggunakan pola

warna gradasi merah yaitu warna merah sangat tua, warna merah tua, dan

warna merah muda. Warna gradasi merah memperlihatkan jika warna

semakin tua maka tingkat potensi kekeringan geomorfologi tinggi

sedangkan warna semakin muda maka tingkat potensi kekeringan

geomorfologi rendah. Semua peta parameter antara lain peta kemiringan

lereng, peta drainase, peta tekstur tanah, dan peta penggunaan lahan masing-

masing diberi harkat kemudian digabungkan (intersect) dan hasilnya berupa

peta intersect kemudian peta potensi kekeringan geomorfologi dibuat

setelah ditumpangsusunkan (overlay) dengan peta bentuk lahan sehingga

akan terlihat pada jenis bentuk lahan mana saja yang berpotensi kekeringan

geomorfologi.

Tingkat potensi kekeringan geomorfologi untuk kelas tinggi terdapat

pada bentuk lahan Denudasional disebagian Kecamatan Pituruh, Kecamatan

Kemiri, Kecamatan Gebang, Kecamatan Bruno, Kecamatan Bener,

Kecamatan Loano, Kecamatan Bagelen, dan Kecamatan Kaligesing yang

ditunjukkan pada peta potensi kekeringan geomorfologi warna merah

sangat tua. Tingkat potensi kekeringan geomorfologi untuk kelas sedang

terdapat pada bentuk lahan Fluvial disebagian Kecamatan Butuh,

Kecamatan Kutoarjo, Kecamatan Bayan, Kecamatan Banyuurip, dan

Kecamatan Purworejo yang ditunjukkan pada peta potensi kekeringan

geomorfologi warna merah tua. Tingkat potensi kekeringan geomorfologi

untuk kelas rendah terdapat pada bentuk lahan Marine disebagian

Kecamatan Purwodadi, Kecamatan Ngombol, dan Kecamatan Grabag yang

ditunjukkan pada peta potensi kekeringan geomorfologi warna merah muda

Page 11: FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …eprints.ums.ac.id/51098/24/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 analisis potensi kekeringan geomorfologi menggunakan sistem informasi geografis

7

Gambar 3.1 Peta Potensi Kekeringan Geomorfologi Di Kabupaten

Purworejo

Page 12: FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …eprints.ums.ac.id/51098/24/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 analisis potensi kekeringan geomorfologi menggunakan sistem informasi geografis

8

3.2 Analisis Faktor Dominan Potensi Kekeringan Geomorfologi

Faktor dominan yang mempengaruhi potensi kekeringan

geomorfologi di Kabupaten Purworejo dapat diketahui dari peta hasil

intersect yaitu Peta Drainase, Peta Penggunaan Lahan, Peta Tekstur Tanah,

dan Peta Kemiringan Lereng. Hasil peta intersect tersebut kemudian

dilakukan overlay dengan Peta BentukLahan sehingga dapat menghasilkan

peta hasil akhir yaitu Peta Potensi Kekeringan Geomorfologi di Kabupaten

Purworejo. Peta tersebut sudah menggunakan unit analisis yaitu

bentuklahan. Penentuan faktor dominan berdasarkan kelas potensi tinggi

yang kemudian dilihat parameter mana yang memiliki skor tertinggi. Cara

menentukan faktor dominan adalah dengan menjumlahkan masing-masing

skor parameter kemiringan lereng, drainase, tekstur tanah, dan penggunaan

lahan yang kemudian didapatkan nilai hasil akhir dari penjumlahan masing-

masing skor parameter kemiringan lereng, drainase, tekstur tanah, dan

penggunaan lahan. Nilai tersebut menjadi hasil parameter apa yang

merupakan faktor dominan yang mempengaruhi potensi kekeringan

geomorfologi yang dapat dilihat pada tabel

Tabel 1.5 Jumlah Total Skor Potensi Kelas Tinggi

Parameter Jumlah Total Skor Potensi Kelas Tinggi

Kemiringan Lereng 318

Tekstur Tanah 308

Penggunaan Lahan 217

Drainase 159

Sumber : Hasil Pengolahan, 2017

Berdasarkan tabel diatas yang memiliki jumlah skor potensi kelas

tinggi adalah kemiringan lereng dan tekstur tanah yang memiliki jumlah

paling tinggi dibandingkan dengan penggunaan lahan dan drainase yang

dapat diartikan sebagai faktor dominan yang dapat mempengaruhi potensi

kekeringan geomorfologi. Kemiringan lereng pada bagian utara Kabupaten

Purworejo memiliki dominasi kemiringan lereng curam hingga terjal serta

tekstur tanah lempung yang berada pada bentuklahan Denudasional.

Kemiringan lereng pada bagian tengah Kabupaten Purworejo memiliki

dominasi kemiringan lereng landai dan tekstur tanah geluh yang berada

Page 13: FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …eprints.ums.ac.id/51098/24/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 analisis potensi kekeringan geomorfologi menggunakan sistem informasi geografis

9

pada bentuklahan Fluvial. Kemiringan lereng pada bagian selatan

Kabupaten Purworejo memiliki dominasi kemiringan lereng landai dan

tekstur tanah pasir yang berada pada bentuklahan Marine.

IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

1. Persebaran tingkat potensi kekeringan geomorfologi memiliki tiga

kelas yaitu kelas tinggi, kelas sedang, dan kelas rendah meliputi :

a. Kelas tinggi berada pada bentuklahan Denudasional dibagian

utara Kabupaten Purworejo di wilayah sebagian Kecamatan

Pituruh, Kecamatan Kemiri, Kecamatan Gebang, Kecamatan

Bruno, Kecamatan Bener, Kecamatan Loano, Kecamatan

Bagelen, dan Kecamatan Kaligesing dengan persentase sebesar

55%.

b. Kelas sedang berada pada bentuklahan Fluvial dibagian tengah

Kabupaten Purworejo di wilayah Kecamatan Butuh, Kecamatan

Kutoarjo, Kecamatan Bayan, Kecamatan Banyuurip, sebagian

Kecamatan Purworejo, sebagian Kecamatan Purwodadi,

sebagian Kecamatan Ngombol, dan sebagian Kecamatan Grabag

dengan persentase sebesar 39% .

c. Kelas rendah berada pada bentuklahan Marine dibagian selatan

Kabupaten Purworejo di wilayah Kecamatan Purwodadi,

sebagian Kecamatan Ngombol, dan sebagian Kecamatan Grabag

dengan persentase sebesar 5%.

2. Faktor dominan yang mempengaruhi potensi kekeringan

geomorfologi di Kabupaten Purworejo adalah kemiringan lereng dan

tekstur tanah.

4.2 Saran

1. Analisis potensi kekeringan geomorfologi di Kabupaten Purworejo

sangat diperlukan untuk dapat mengetahui persebaran wilayah yang

akan terdampak terjadinya kekeringan geomorfologi sehingga

dengan adanya pemetaan dapat membantu untuk mencegah

terjadinya kekeringan geomorfologi di Kabupaten Purworejo

Page 14: FAKULTAS GEOGRAFI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH …eprints.ums.ac.id/51098/24/NASKAH PUBLIKASI.pdf · 1 analisis potensi kekeringan geomorfologi menggunakan sistem informasi geografis

10

2. Semakin banyak parameter yang dibutuhkan maka akan diperoleh

hasil yang lebih baik pula sehingga hasilnya dapat bermanfaat dalam

menangani masalah potensi kekeringan geomorfologi di Kabupaten

Purworejo.

DAFTAR PUSTAKA

Badan Nasional Penanggulangan Bencana. 2014. Indeks Risiko Bencana

Indonesia Tahun 2013. Direktorat Pengurangan Risiko Bencana

Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan. Bogor.

Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 24 tahun 2007 tentang

Penanggulangan Bencana pasal 1 ayat 1.

Putranto, Subhakti Adi. 2011. Agihan Kerentanan Kekeringan di Provinsi

DIY Menggunakan Parameter Geomorfologi dan Hidrometeorologi.

Skripsi. Fakultas Geografi. Universitas Gadjah

Mada.Yogyakarta.

Sudaryatno. 2015. Integrasi Citra Penginderaan Jauh dan SIG Untuk

Penyusunan Model Kerentanan Kekeringan (Kasus di Provinsi

Jateng dan DIY). Disertasi. Fakultas Geografi. Universitas Gadjah

Mada. Yogyakarta

Zahara, Frida Hudaeni. 2010. Studi Tingkat Kerawanan Kekeringan di

Kabupaten Kulon Progo. Skripsi. Fakultas Geografi. Universitas

Gadjah Mada.Yogyakarta.