18
Jurnal Skripsi | September 2013 | Adista Anjar Diany ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN WANITA DALAM KEPUTUSAN PEMBELIAN SHAMPO SUNSILK HAIR FALL SOLUTION DI BANJARMASIN Adista Anjar Diany Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin This study aims to identify and analyze the influence of culture factors, social factors, personal and psychological to the purchasing decision of woman consumer in Banjarmasin. As for the variables studied in detail the is culture factors (X 1 ), social factors (X 2 ), personal factors (X 3 ) and Psychology factors (X 4 ) as independent variables, as well as Purchase Decision Woman Consumer of Sunsilk Hair Fall Solution (Y) as the dependent variable. The sampling technique used was purposive sampling technique, with a population of 100 respondents. The research data were analyzed using multiple linear regression analysis with SPSS version 16. Statistical test equipment that are used to test the research instrument are validity and reliability as well as the classic assumption test consists of multicollinearity test, heteroscedasticity, linearity and normality. Results of this study shows culture factors, social factors, personal and psychological simultaneously positive and significant effect on purchasing decisions of Shampoo Sunsilk Hair Fall Solution . These results indicate that the variable more dominant influence on purchase decisions in Banjarmasin is personal factor variables, it is indicated by the results Highest rated count of from the Standardized Coefficient Beta that which is greater than the culture factors, social factors and psychology factors. Keywords : Culture Factors, Social Factors, Personal Factors, Psychological Factors, Purchasing Decision. PENDAHULUAN Bagi kebanyakan wanita penampilan rambut dirasa cukup penting, maka terkadang banyak wanita tidak percaya diri jika memiliki rambut yang tidak terawat keindahannya. Apabila keindahan rambut terganggu dikarenakan rambut rapuh dan rontok, hal tersebut akan mengganggu penampilan dan kepercayaan diri para wanita. Salah satu produk perawatan rambut yang selalu dipakai oleh wanita di kesehariannya adalah shampo. Shampo akan lebih sering dipakai daripada jenis produk perawatan rambut lainnya. Oleh karena itu, pemilihan shampo yang tepat akan mempercepat pulihnya kondisi rambut. Pada saat rambut kita rapuh rontok, pilihan pertama adalah kita pasti

Faktor Fator Yang Mempengaruhi Konsumen Wanita Terhadap Keputusan Pembelian

Embed Size (px)

Citation preview

  • Jurnal Skripsi | September 2013 | Adista Anjar Diany

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KONSUMEN WANITA DALAM

    KEPUTUSAN PEMBELIAN SHAMPO SUNSILK HAIR FALL SOLUTION DI

    BANJARMASIN

    Adista Anjar Diany

    Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin

    This study aims to identify and analyze the influence of culture factors, social factors, personal

    and psychological to the purchasing decision of woman consumer in Banjarmasin. As for the

    variables studied in detail the is culture factors (X1), social factors (X2), personal factors (X3) and

    Psychology factors (X4) as independent variables, as well as Purchase Decision Woman Consumer of

    Sunsilk Hair Fall Solution (Y) as the dependent variable. The sampling technique used was purposive

    sampling technique, with a population of 100 respondents. The research data were analyzed using

    multiple linear regression analysis with SPSS version 16. Statistical test equipment that are used to

    test the research instrument are validity and reliability as well as the classic assumption test consists

    of multicollinearity test, heteroscedasticity, linearity and normality. Results of this study shows

    culture factors, social factors, personal and psychological simultaneously positive and significant

    effect on purchasing decisions of Shampoo Sunsilk Hair Fall Solution . These results indicate that the

    variable more dominant influence on purchase decisions in Banjarmasin is personal factor variables,

    it is indicated by the results Highest rated count of from the Standardized Coefficient Beta that which

    is greater than the culture factors, social factors and psychology factors.

    Keywords : Culture Factors, Social Factors, Personal Factors, Psychological Factors,

    Purchasing Decision.

    PENDAHULUAN

    Bagi kebanyakan wanita penampilan rambut dirasa cukup penting, maka terkadang banyak

    wanita tidak percaya diri jika memiliki rambut yang tidak terawat keindahannya. Apabila keindahan

    rambut terganggu dikarenakan rambut rapuh dan rontok, hal tersebut akan mengganggu penampilan

    dan kepercayaan diri para wanita. Salah satu produk perawatan rambut yang selalu dipakai oleh

    wanita di kesehariannya adalah shampo. Shampo akan lebih sering dipakai daripada jenis produk

    perawatan rambut lainnya. Oleh karena itu, pemilihan shampo yang tepat akan mempercepat

    pulihnya kondisi rambut. Pada saat rambut kita rapuh rontok, pilihan pertama adalah kita pasti

  • memilih shampo untuk rambut rontok, dengan semakin berkembang pesat seiring dengan

    meningkatnya pasar industri shampo di Indonesia. Persaingan terlihat dari beberapa merek shampo

    yang hadir di Indonesia. PT. Unilever Indonesia Tbk. merajai pangsa pasar di Indonesia disusul oleh

    beberapa merek competitor lainnya.

    PT. Unilever Indonesia Tbk. hadir dengan shampo yang dibuat khusus untuk wanita yaitu

    Sunsilk. Sunsilk sendiri terdiri dari beberapa variant, salah satunya adalah Sunsilk Hair Fall Solution.

    Shampo ini dikhususkan untuk wanita yang mengalami rambut rontok karena rapuh dan patah.

    Sunsilk menyadari bahwa di era modern saat ini keinginan untuk menjadi sempurna adalah hal yang

    selalu diperjuangkan setiap wanita, keinginan untuk menjadi cantik dan selalu cantik inilah yang

    membuat wanita cenderung menempatkan kecantikan sebagai suatu nilai. Pendapat yang mengatakan

    bahwa rambut merupakan mahkota wanita sehingga penampilan rambut adalah hal yang sangat

    diperhatikan telah mengakar dalam benak setiap wanita. Semakin majunya kehidupan, mematahkan

    budaya yang mengatakan bahwa wanita berada dibawah kaum laki-laki, wanita masa kini jauh lebih

    maju, mandiri, berdedikasi dan memiliki semangat tak terpatahkan, hal inilah yang mengilhami

    hadirnya shampo Sunsilk, yang diperuntukkan untuk wanita kuat yang bersinar. Kebudayaan yang

    bersifat dinamis inilah yang nantinya akan mempengaruhi konsumen untuk memutuskan pembelian

    terhadap shampoo Sunsilk Hair Fall Solution

    Awal Juni 2010 silam Sunsilk muncul dengan kejutan. Sunsilk hadir dengan tittle baru yaitu

    Sunsilk Co Creation. Kandungan formula dalam produk semakin baik dan berinovasi karena Sunsilk

    melakukan kerjasama dengan para ahli rambut dunia. Sunsilk yang biasanya dikomunikasikan

    dengan iklan yang memaparkan kepuasan pemakaian produk dan semata menunjukkan keindahan

    rambut pemakai tiba-tiba diiklankan dengan memunculkan Thomas Taw, seorang hair expert

    London. Sang pakar menjelaskan tentang perbedaan karakter rambut rusak dengan yang sehat.

    Bersama Thomas, digandeng juga 6 pakar rambut lainnya dari Los Angeles, New York, Paris dan

  • Tokyo. Inovasi dalam produk Unilever ini dikomunikasikan melalui packaging produk. Keputusan

    Unilever untuk menggandeng para ahli rambut dalam produk ini merupakan follow up dari consumer

    insight bahwa perempuan ternyata sangat percaya terhadap kapabilitas para pakar. Semakin modern

    wanita, ternyata semakin mereka mempertimbangkan faktor fungsional dan kecocokan ketika

    memilih produk shampo dan makin sedikit dipengaruhi oleh pertimbangan emosional. Hal ini akan

    mempengaruhi daya beli masyarakat, masyarakat akan termotivasi untuk mengkonsumsi Shampo

    yang selalu bergerak inovatif ini.

    Mempertimbangkan bahwa Sunsilk Hair Fall Solution banyak digunakan pada kalangan

    wanita di Banjarmasin, maka penelitian ini akan meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi

    keputusan pembelian konsumen yaitu faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis dalam

    mempengaruhi keputusan pembelian Shampo Sunsilk Hair Fall Solution di Banjarmasin

    LANDASAN TEORI DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

    Perilaku Konsumen

    Perilaku konsumen merupakan kegiatan, tindakan, serta proses psikologis yang mendorong

    tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk

    dan jasa setelah melakukan hal-hal di atas atau kegiatan mengevaluasi. Perilaku konsumen

    merupakan proses pengambilan keputusan dan aktivitas masing-masing individu yang dilakukan

    dalam rangka evaluasi, penggunaan atau mengatur barang-barang dan jasa. Dari berbagai pengertian

    maka dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan suatu proses dan aktivitas ketika

    seseorang berhubungan dengan pencarian, pemilihan, pembelian, penggunaan, serta pengevaluasian

    produk dan jasa demi memenuhi kebutuhan dan keinginan. Perilaku konsumen merupakan hal-hal

    yang mendasari konsumen untuk membuat keputusan pembelian. Perilaku konsumen mencerminkan

    tanggapan mereka terhadap berbagai rangsangan, baik dari pemasar berupa rangsangan pemasaran

  • maupun dari diri mereka sendiri yang berupa pengaruh lingkungan, perbedaan individu dan proses

    psikologis.

    FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU KONSUMEN

    Faktor Budaya

    Budaya merupakan keseluruhan kepercayaan, nilai-nilai, dan kebiasaan yang dipelajari dan

    membantu mengatur perilaku konsumen para anggota suatu masyarakat tertentu. (Schiffman &

    Kanuk : 2008, 303). Faktor budaya terdiri dari budaya, sub budaya dan kelas sosial. Budaya ada

    untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam suatu masyarakat. (a) Budaya memberikan aturan, arahan

    dan pedoman disemua tahap pemecahan masalah manusia. (b) Sub budaya adalah sekelompok orang

    dengan sistem nilai terpisah berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang umum. Sub budaya

    termasuk nasionalitas, agama, kelompok ras, dan wilayah geografis. juga dapat diartikan sebagai

    setiap kebudayaan yang mengandung subkebudayaan yang lebih kecil, atau sekelompok orang-orang

    yang mempunyai sistem nilai yang sama berdasarkan pengalaman dan situasi kehidupan yang sama.

    (c) Kelas Sosial adalah pembagian anggota masyarakat kedalam suatu hierarki status kelas yang

    berbeda, sehingga para anggota setiap kelas secara relatif mempunyai status yang sama dan para

    anggota kelas lainnya mempunyai status yang lebih tinggi atau lebih rendah.

    Faktor Sosial

    Perilaku seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok, keluarga, serta

    peran status. (a) Kelompok. Perilaku konsumen umumnya di pengaruhi oleh individu yang lainnya,

    individu yang mempengaruhi tersebut dapat dimasukan sebagai kelompok primer yang terdiri atas

    kelompok terdekat dari individu tersebut misal keluarga, teman dan tetangga. Sedangkan kelompok

    kedua adalah kelompok sekunder yang mempunyai interaksi yang lebih formal dan memiliki lebih

  • sedikit interaksi. Kelompok sekunder meliputi kelompok keagamaan, serikat buruh dan asosiasi

    profesional. Kelompok berfungsi sebagai titik banding atau referensi langsung (tatap muka) atau

    tidak langsung yang membentuk sikap maupun perilaku seseorang. Kelompok acuan yang

    mempengaruhi seseorang dalam tiga hal, yaitu menghadapkan seseorang pada perilaku dan gaya

    hidup baru, perilaku dan konsep pribadi seseorang, dan menciptakan tekanan untuk mematuhi apa

    yang mungkin mempengaruhi pilihan produk dan merek aktual seseorang. (b) Keluarga dapat

    didefinisikan sebagai suatu unit masyarakat yang terkecil yang perilakunya sangat mempengaruhi

    dan menentukan dalam pengambilan keputusan membeli. Anggota keluarga sangat mempengaruhi

    dalam pengambilan keputusan pembelian terhadap individu, keluarga mempunyai peran yang sangat

    penting, dimana setiap anggota keluarga saling mempengaruhi. (c) Peran Status. Posisi seseorang

    didalam tiap-tiap kelompok didefinisikan melalui peran status. Peran terdiri dari aktivitas yang

    diharapkan dilakukan seseorang menurut orang-orang yang ada disekitarnya Peran juga meliputi

    kegiatan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang. Setiap peran akan mempengaruhi beberapa

    perilaku pembeliannya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan penghargaan yang

    diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali memilih produk yang menunjukkan statusnya dalam

    masyarakat

    Faktor Pribadi

    Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda dengan

    orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap

    lingkungan. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik pribadi, yaitu: (a) Usia.

    Pembelian seseorang terhadap barang dan jasa akan berubah-ubah selama hidupnya. Demikian pula

    dengan selera seseorang berhubungan dengan usianya. (b) Pekerjaan. Pekerjaan seseorang

    mempengaruhi barang dan jasa yang dibelinya. Pemasar berusaha mengenali kelompok pekerjaan

    yang mempunyai minat di atas rata-rata akan produk dan jasa mereka. (c) Situasi Ekonomi. Situasi

  • ekonomi sekarang akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar produk yang peka terhadap

    pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan ataupun uang yang

    didapatkan secara berkala. (d) Gaya Hidup. Gaya Hidup adalah pola hidup seseorang yang turut

    menentukan perilaku pembelian. Pola kehidupan seseorang yang ini diwujudkan dalam aktivitas

    (pekerjaan, hobi, berbelanja, olahraga, kegiatan sosial), minat (makanan, mode, keluarga, rekreasi)

    dan opini yang lebih dari sekedar kelas sosial dan kepribadian seseorang, gaya hidup menampilkan

    pola bereaksi dan berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia. (e) Kepribadian. Kepribadian

    adalah ciri-ciri psikologi yang membedakan setiap orang.

    Faktor Psikologis

    Faktor psikologis sebagai bagian dari pengaruh lingkungan dimana ia tinggal dan hidup pada

    waktu sekarang tanpa mengabaikan pengaruh dimasa lampau atau antisipasinya pada waktu yang

    akan datang.

    Perilaku pembelian psikologis dipengaruhi oleh : (a) Motivasi. Menurut Schiffman & Kanuk

    (2008: 345) Motivasi secara umum dapat diartikan sebagai suatu kebutuhan yang mengarahkan

    seseorang untuk mencari cara guna memuaskan kebutuhannya. Kebutuhan memiliki tingkatan,

    tingkatan tersebut adalah kebutuhan fisiologis, kebutuhan rasa aman, kebutuhan sosial, kebutuhan

    penghargaan, dan kebutuhan pengaktualisasian diri. (b) Persepsi. Persepsi dapat diartikan sebagai

    proses dimana individu memilih, mengelola, dan menginterpretasikan stimulus kedalam bentuk arti

    dan gambar. Atau dapat pula dikatakan bahwa persepsi adalah bagaimana orang memandang

    lingkungan sekelilingnya. (c) Pengetahuan (Pembelajaran). Pembelajaran menggambarkan perubahan

    dalam tingkah laku individual yang muncul dari pengalaman. Pentingnya praktik dari teori

    pengetahuan bagi pemasar adalah mereka dapat membentuk permintaan akan suatu produk dengan

    menghubungkannya dengan dorongan yang kuat, menggunakan petunjuk yang membangkitkan

    motivasi, dan memberikan peranan positif. (d) Keyakinan. Keyakinan adalah pemikiran deskriptif

  • yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Keyakinan didasarkan pada pengetahuan yang

    sebenarnya, pendapat atau kepercayaan dan mungkin menaikkan emosi atau mungkin tidak.

    Pemasaran tertarik pada keyakinan bahwa orang yang merumuskan mengenai produk dan jasa

    spesifik, karena keyakinan ini menyusun citra produk dan merek yang mempengaruhi tingkah laku

    membeli yang mempengaruhi tingkah laku membeli. Bila ada sebagian keyakinan yang salah dan

    menghalangi pembelian, pemasar pasti ingin meluncurkan usaha untuk mengkoreksinya. (e) Sikap.

    Sikap menguraikan evaluasi, perasaan dan kecenderungan dari seseorang terhadap suatu obyek atau

    ide yang relatif konsisten. atau Sikap menempatkan orang dalam suatu kerangka pemikiran mengenai

    menyukai tidak menyukai sesuatu mengenai mendekati atau menjauhinya.

    Keputusan Pembelian

    Menurut Schiffman dan Kanuk (2000 :437) Keputusan Pembelian adalah the

    selection of an option from two or alternative choice. Jadi, keputusan pembelian adalah suatu

    keputusan seseorang dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada.

    Menurut Kotler & Amstrong (2008:202), Karakteristik pembeli dan proses pengambilan

    keputusannya akan menimbulkan keputusan pembelian. Keputusan pembelian adalah :The result of

    a long, detailed process that include an extensive information search, brand comparisons and

    evaluations, and other activities. Proses keputusan pembelian konsumen terdiri dari lima tahap,

    yaitu: pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan evaluasi

    pascapembelian.

    HIPOTESA PENELITIAN

    Adapun yang menjadi hipotesa penelitian ini berdasarkan permasalahan penelitian adalah :

    H1 : Diduga faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh secara simultan terhadap

  • keputusan pembelian konsumen wanita shampo Sunsilk hair fall solution di Banjamasin

    secara simultan.

    H2 : Diduga faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis berpengaruh Secara parsial terhadap

    keputusan pembelian konsumen wanita shampo Sunsilk hair fall solution di Banjarmasin

    secara parsial.

    H3 : Diduga faktor pribadi adalah variabel yang dominan pengaruhnya terhadap keputusan

    pembelian konsumen wanita shampo Sunsilk hair fall solution di Banjarmasin.

    Alasan menetapkan H3 adalah berdasarkan penelitin sebelumnya oleh Siti Hadija

    Bahar (2012) mengenai Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Konsumen dalam

    Keputusan Pembelian Motor Scuter Matic Yamaha pada PT. Suracojaya Abadi Motor

    Makassar. Penelitian tersebut variabel pribadi berpengaruh dominan terhadap keputusan

    pembelian.

    Ada pun kerangka pikirnya disajikan dalam gambar dibawah ini :

    Keterangan :

    Pengaruh secara simultan

    Pengaruh secara parsial

    Keputusan Pembelian

    (Y)

    Faktor Budaya

    (X1)

    Faktor Sosial

    (X2)

    Faktor Pribadi

    (X3)

    Faktor Psikologis

    (X4)

  • METODE PENELITIAN

    Populasi dan Sampel

    Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang

    memiliki karaktersitik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti karena itu

    dipandang sebagai sebuah semesta penelitian. Jumlah populasi dalam penelitian ini adalah seluruh

    wanita di Banjarmasin yang membeli Shampo Sunsilk Hair Fall Solution, jumlah responden yang

    ditentukan adalah 100 responden Semakin besar sampel akan memberikan hasil semakin akurat.

    Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling

    yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu (Sugiyono,2010).

    Kriteria yang harus dimiliki responden agar dapat dijadikan sampel adalah konsumen wanita yang

    melakukan pembelian Shampo Sunsilk Hair Fall Solution di Banjarmasin.

  • Variabel Indikator Pengembangan Kuesioner Skala

    (X1.1) BudayaShampo Sunsilk Hair Fall Solution mengikuti budaya

    kecantikan akan rambut yang selalu diinginkan para wanita

    (X1.2) SubkebudayaanShampo Sunsilk Hair Fall Solution dikonsumsi oleh setiap

    anggota masyarakat yang mengalami rambut rontok

    (X1.3) Kelas SosialShampo Sunsilk Hair Fall Solution digunakan oleh setiap

    kelas sosial manapun yang mengalami rambut rontok

    (X2.1) Mengikuti Lingkungan

    Pergaulan

    Shampo Sunsilk Hair Fall Solution banyak dibicarakan

    dilingkungan pergaulan

    (X2.2) Pengalaman Anggota

    Keluarga

    Shampo Sunsilk Hair Fall Solution telah dicoba oleh anggota

    keluarga

    (X2.3) Mengikuti trend Sunsilk Hair Fall Solution mewakili trend dikalangan wanita

    (X3.1) UsiaShampo Sunsilk Hair Fall Solution sesuai dengan kebutuhan

    rambut usia saya

    (X3.2) PekerjaanShampo Sunsilk Hair Fall Solution sesuai untuk menunjang

    aktivitas yang digeluti

    (X3.3) Situasi EkonomiShampo Sunsilk Hair Fall Solution terjangkau pada situasi

    ekonomi apapun

    (X3.4) Gaya HidupShampo Sunsilk Hair Fall Solution mencerminan gaya hidup

    yang sadar akan pentingnya penampilan rambut

    (X3.5) KepribadianShampo Sunsilk Hair Fall Solution menimbulkan rasa

    percaya diri ketikamenggunakan shampo tersebut

    (X4.1) MotivasiShampo Sunsilk Hair Fall Solution dapat mengatasi

    permasalahan rambut rontok yang dialami

    (X4.2) Persepsi

    Shampo Sunsilk Hair Fall Solution memiliki manfaat yang

    lebih baik dari shampo anti hair fall yang lain dalam hak

    mengatasi rambut rontok

    (X4.3) PengetahuanMengetahui dengan baik tentang informasi Shampo Sunsilk

    Hair Fall Solution

    (X4.4) KeyakinanYakin terhadap manfaat jangka panjang produk Shampo

    Sunsilk Hair Fall Solution

    (X4.5) SikapShampo Sunsilk Hair Fall Solution lebih baik dari Shampo

    anti hair fall yang lain

    (Y1.1) Menjatuhkan Pilihan atau

    alternatif pada produk yang

    terbaik

    Memilih produk terbaik dengan membeli produk Shampo

    Sunsilk Hair Fall Solution

    (Y1.2) Pengambilan Keputusan

    dilakukan secara sadar dan

    terencana

    Keputusan membeli shampo Sunsilk Hair Fall Solution

    merupakan keputusan yang tepat

    Keputusan

    Pembelian

    (Y)

    Likert

    (5 poin)

    Likert

    (5 poin)

    Pribadi

    (X3)

    Budaya

    (X1)

    Likert

    (5 poin)

    Sosial

    (X2)

    Likert

    (5 poin)

    Variabel Independent

    Variabel Dependent

    Psikologis

    (X4)

    Likert

    (5 poin)

  • TEKNIK ANALISIS DATA

    Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi berganda. Sebagai variabel dependen

    (Y) adalah keputusan pembelian konsumen wanita Shampo Sunsilk Hair Fall Solution. Variabel

    independennya adalah faktor budaya (X1), faktor sosial (X2), faktor pribadi (X3), dan faktor

    psikologis (X4). Analisis didahului dengan uji asumsi klasik regresi berganda. Pengujian hipotesa

    dilakukan melalui uji statistik yaitu uji F (secara simultan) dan uji t (secara parsial). Untuk

    mengetahui variabel independen yang berpengaruh dominan terhadap keputusan pembelian maka

    dilihat dari nilai tertinggi Standardized Coefficient Beta dari kesemua faktor.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Uji Validitas dan Reliabilitas

    Pembahasan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis statistik, yaitu

    regresi linear berganda. Sebelum melakukan analisis dari hipotesis penelitian, maka kuisioner yang

    dibagikan kepada responden atau sampel akan diuji dengan menggunakan uji validitas dan reliabilitas

    serta diuji asumsi klasik sebagai syarat untuk menggunakan analisis regresi linear berganda.

    Validitas Instrument

    Variabel Item r hitung Syarat Keterangan

    (X1.1) 0,634 0,3 Valid

    (X1.2) 0,722 0,3 Valid

    (X1.3) 0,675 0,3 Valid

    (X2.1) 0,712 0,3 Valid

    (X2.2) 0,800 0,3 Valid

    (X2.3) 0,735 0,3 Valid

    (X3.1) 0,852 0,3 Valid

    (X3.2) 0,760 0,3 Valid

    (X3.3) 0,780 0,3 Valid

    (X3.4) 0,797 0,3 Valid

    (X3.5) 0,792 0,3 Valid

    (X4.1) 0,606 0,3 Valid

    (X4.2) 0,925 0,3 Valid

    (X4.3) 0,505 0,3 Valid

    (X4.4) 0,925 0,3 Valid

    (X4.5) 0,925 0,3 Valid

    (Y1) 0,822 0,3 Valid

    (Y2) 0,872 0,3 Valid

    Faktor Sosial (X2)

    Faktor Pribadi (X3)

    Faktor Psikologi (X4)

    Keputusan Pembelian (Y)

    Faktor Budaya (X1)

  • Dari tabel diatas dilihat kriteria hasil uji validitas terhadap kuesioner menunjukkan bahwa

    semua item adalah valid karena mempunyai nilai rhitung lebih besar dari syarat 0,30.

    Reliabilitas Instrument

    UJI ASUMSI KLASIK

    Uji Multikolinieritas

    Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi yang dibangun ada korelasi

    antar variabel independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel

    bebas. Jika antara variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak

    orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar sesama variabel

    independen sama dengan nol. Untuk mendeteksi ada atau tidak adanya multikolinieritas di dalam

    model regresi yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu dengan melihat toleransi variabel dan

    Variance Inflation Faktor (VIF) dengan membandingkan sebagai berikut :

    a. VIF < 5 maka tidak terdapat multikolinearitas.

    b. Tolerance > 0,1 maka tidak terdapat multikolinearitas.

    Variabel Nilai Keterangan

    Faktor Budaya (X1) 0,751 Reliabel

    Faktor Sosial (X2) 0,8 Reliabel

    Faktor Pribadi (X3) 0,805 Reliabel

    Faktor Psikologi (X4) 0,802 Reliabel

    Keputusan Pembelian (Y) 0,863 Reliabel

  • Coefficientsa

    Model

    Unstandardi

    zed

    Coefficients

    Standar

    dized

    Coeffici

    ents

    t Sig.

    95%

    Confidence

    Interval for B Correlations

    Collinearity

    Statistics

    B

    Std.

    Error Beta

    Lowe

    r

    Boun

    d

    Upper

    Bound

    Zero

    -

    orde

    r

    Parti

    al Part

    Tolera

    nce VIF

    1 (Cons

    tant) .270 .276

    4.603 .000

    -

    1.818 .722

    X1 .197 .031 .253 6.305 .000 .135 .259 .821 .543 .167 .435 2.301

    X2 .116 .032 .154 3.683 .000 .054 .179 .790 .353 .098 .403 2.484

    X3 .193 .020 .465 9.515 .000 .153 .234 .918 .699 .252 .294 3.398

    X4 .085 .019 .210 4.497 .000 .048 .123 .842 .419 .119 .322 3.103

    Uji Heteroskedestisitas

    Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas

    diuji dengan menggunakan Uji Glejser dengan pengambilan keputusan jika variabel independent

    signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen, maka ada indikasi terjadi

    heteroskedastisitas. Menentukan kriteria keputusan:

    a. Jika nilai signifikan > 0,05 maka tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas

    b. Jika nilai signifikan < 0,05 maka mengalami gangguan heteroskedastisitas.

    Uji Glejser

    Variabel

    Nilai

    Signifikan

    Kesimpulan Hasil

    Faktor Budaya (X1) 0,397 Tidak Terjadi Heteroskedestisitas

    Faktor Sosial (X2) 0,085 Tidak Terjadi Heteroskedestisitas

    Faktor Pribadi (X3) 0,130 Tidak Terjadi Heteroskedestisitas

    Faktor Psikologi (X4) 0,309 Tidak Terjadi Heteroskedestisitas

  • Uji linearitas digunakan untuk melihat apakah spesifikasi model yang digunakan sudah benar

    atau tidak. Apakah fungsi yang digunakan dalam suatu studi empiris sebaiknya berbentuk linear atau

    tidak. Uji linearitas dapat diketahui dengan nilai signifikansi pada baris deviation from lineraity yang

    tercantum dalam ANOVA tabel dari output. Kriteria yang digunakan yaitu garis regresi dikatakan

    linear jika nilai signifikansi lebih besar dari alpha yang ditentukan yaitu 5% (0,05).

    Uji Linieritas

    Variabel Nilai Signifikan

    Kesimpulan Hasil

    Faktor Budaya (X1) 0,214 Garis Regresi Dikatakan Linear

    Faktor Sosial (X2) 0,476 Garis Regresi Dikatakan Linear

    Faktor Pribadi (X3) 0,591 Garis Regresi Dikatakan Linear

    Faktor Psikologis (X4) 0,542 Garis Regresi Dikatakan Linear

    Uji Normalitas

    Kriteria untuk mendeteksi uji normalitas dengan menggunakan uji kolmogorov-Smirnov adalah

    sebagai berikut :

    a. Jika Sig.(p) > 0,05 maka tidak mengalami gangguan distribusi normal.

    b. Jika Sig.(p) < 0,05 maka mengalami gangguan distribusi normal.

    One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

    Unstandardiz

    ed Residual

    N 100

    Normal Parametersa Mean .0000000

    Std. Deviation .30155023

    Most Extreme

    Differences

    Absolute .111

    Positive .111

    Negative -.052

    Kolmogorov-Smirnov Z 1.105

    Asymp. Sig. (2-tailed) .174

    a. Test distribution is Normal.

  • Berdasarkan Tabel diatas dapat dilihat, nilai signifikan (2-tailed) lebih besar dari 0,05 yang berarti

    residual tidak mengalami gangguan distribusi normal.

    ANALISIS REGRESI BERGANDA

    Pada analisis ini untuk menguji hipotesis pertama (H1) menggunakan uji F (F test),

    sedangkan hipotesis kedua (H2) akan diuji mengunakan koefisien korelasi parsial uji t (t test), dan

    hipotesis ketiga (H3) akan diketahui dengan melihat Standardized Coefficient Beta dari keempat

    faktor tersebut.

    Tabel 5.16

    Rangkuman Hasil Analisis Regresi Linear Berganda

    Variabel Terikat Variabel Bebas Koefisien

    Regresi thitung rpartial rpartial Sig

    Signifikan/

    Tidak

    Keputusan

    Pembelian (Y)

    Faktor Budaya (X1)

    Faktor Sosial (X2)

    Faktor Pribadi (X3)

    Faktor Psikologi (X4)

    0,197

    0,116

    0,193

    0,085

    6,305

    3,683

    9,515

    4,497

    0,543

    0,353

    0,699

    0,419

    0,2948

    0,1246

    0,4886

    0,1756

    0,000

    0,000

    0,000

    0,000

    Signifikan

    Signifikan

    Signifikan

    Signifikan

    Konstanta

    ttabel Multiple R

    Adjusted R Square

    = 0,270

    = 1,661

    = 0,966

    = 0,930

    Fhitung Sig F

    Ftabel

    = 332,171

    = 0,000

    = 2,47

    Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi berganda pada Tabel 5.30 diatas maka

    diperoleh model persamaan regresi berganda sebagai berikut:

    Y = 0,270 + 0,197 X1 + 0,116 X2 + 0,193 X3 + 0,085 X4

    UJI F

    Analisis hasil uji simultan (uji F) digunakan untuk membuktikan hasil hipotesis pertama (H1).

    Faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan

    terhadap keputusan pembelian Shampo Sunsilk Hair Fall Solution di Banjarmasin. Pada tingkat

  • kesalahan 5%. Hal ini dibuktikan bahwa nilai Fhitung (332,171) lebih besar dari Ftabel (2,47) dan sig.F

    (0,000) lebih kecil dari = 0,05.

    Penjelasan tersebut sesuai dengan kriteria pengujian, jika Fhitung lebih besar dari Ftabel maka

    variabel independent mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependent, atau

    keputusan pembelian Shampo Sunsilk Hair Fall Solution di Banjarmasin dipengaruhi oleh faktor

    budaya, sosial, pribadi dan psikologis. Besarnya engaruh variabel independent terhadap variabel

    dependent berdasarkan dari nilai adjusted R square sebesar 0,930. Nilai koefisien tersebut

    menunjukan bahwa besarnya pengaruh faktor budaya, sosial, pribadi dan psikologis secara simultan

    terhadap keputusan pembelian Shampo Sunsilk Hair Fall Solution di Banjarmasin sebesar 93,00%,

    sedangkan sisanya 7,00% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini

    seperti harga, produk, promosi, saluran distribusi dan ekuitas merek.

    UJI T

    Pengujian uji t yaitu dengan membandingkan nilai thitung terhadap ttabel pada level confidence

    sebesar 95% atau = 5%. Ketentuan uji ini adalah jika nilai thitung lebih besar dari ttabel, maka

    dinyatakan variabel independent tersebut berpengaruh secara parsial terhadap variabel dependent

    sehingga hipotesis kedua (H2) secara parsial diterima. Pada rangkuman Analisis Regresi Berganda

    dapat dilihat bahwa perhitungan memenuhi syarat dan dikatakan berpengaruh secara parsial.

  • VARIABEL DOMINAN

    Dilihat dari perbandingan keempat variabel tersebut, maka dapat diketahui variabel yang paling

    dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Shampo Sunsilk Hair Fall Solution di

    Banjarmasin dilihat dari nilai Standardized Coefficient Beta tertinggi yaitu faktor pribadi (X3) sebesar

    0,465. Nilai Standardized Coefficient Beta untuk faktor pribadi tersebut lebih besar dibanding dengan

    nilai Standardized Coefficient Beta faktor lainnya yaitu faktor budaya, faktor sosial dan faktor

    psikologis. Hal ini berarti bahwa faktor pribadi merupakan variabel yang dominan pengaruhnya

    terhadap keputusan pembelian Shampo Sunsilk Hair Fall Solution di Banjarmasin.

    Coefficientsa

    Model

    Unstandardized

    Coefficients

    Standard

    ized

    Coeffici

    ents

    t Sig.

    95% Confidence

    Interval for B Correlations

    Collinearity

    Statistics

    B

    Std.

    Error Beta

    Lower

    Bound

    Upper

    Bound

    Zero-

    order

    Partia

    l Part

    Tolera

    nce VIF

    1 (Const

    ant) .270 .276

    4.603 .000 -1.818 .722

    X1 .197 .031 .253 6.305 .000 .135 .259 .821 .543 .167 .435 2.301

    X2 .116 .032 .154 3.683 .000 .054 .179 .790 .353 .098 .403 2.484

    X3 .193 .020 .465 9.515 .000 .153 .234 .918 .699 .252 .294 3.398

    X4 .085 .019 .210 4.497 .000 .048 .123 .842 .419 .119 .322 3.103

    KESIMPULAN

    Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan, maka dapat ditarik

    kesimpulan sebagai berikut Faktor budaya, sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis secara

    simultan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Shampo Sunsilk Hair Fall Solution di

    Banjarmasin. Faktor budaya, sosial, faktor pribadi dan faktor psikologis secara parsial berpengaruh

    terhadap keputusan pembelian Shampo Sunsilk Hair Fall Solution di Banjarmasin. Variabel yang

  • dominan berpengaruh terhadap keputusan pembelian Shampo Sunsilk Hair Fall Solution di

    Banjarmasin adalah variabel faktor pribadi.

    DAFTAR PUSTAKA

    Basu Swastha Dharmmesta, T. Hani Handoko, 2000, Manajemen Pemasaran Analisa perilaku

    konsumen , Edisi pertama cetakan ketiga, BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta.

    Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Badan Penerbit

    Universitas Diponegoro. Semarang.

    Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. Jilid 2. Bumi Aksara. Jakarta.

    Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2008. Dasar-Dasar Pemasaran. Edisi 12. Jilid 1. Jakarta :

    Prenhalindo.

    Santoso, 2005. Metodologi Penelitian Kuantitatf dan Kualitatif. Jakarta: Prestasi Pustaka

    Sanusi, Anwar. 2003. Metodologi Penelitian Praktis Untuk Ilmu Sosial dan Ekonomi. Edisi

    Pertama. Cetakan Pertama. Penerbit Buntara Media. Malang

    Schiffman, Leon dan Kanuk, Leslie Lazar. 2008. Perilaku Konsumen. Edisi 7. Jakarta: PT. Indeks.

    Sekaran, Uma. 2007. Research Methods For Business, Metodologi Penelitian untuk Bisnis Buku

    1 Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat

    Swasta, Basu dan Handoko, T. Hani. 2000. Manajemen Barang dalam Pemasaran. Cetakan Kedua

    BPFE, Yogjakarta.