38
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pasar modal di Indonesia telah menjadi perhatian kepada banyak pihak, khususnya pada masyarakat yang bergerak di bidang bisnis. Pasar modal merupakan tempat yang tepat untuk para investor dan kreditur dalam menginvestasikan uangnya agar menguntungkan bagi investor maupun kreditur. Melalui kegiatan pasar modal, perusahaan dapat memperoleh dana untuk membiayai kegiatan operasional dan perluasan perusahaan. Dana dapat bersumber dari dana ekstern maupun intern dalam mendirikan perusahaan tersebut. Dana intern berasal dari modal sendiri sedangkan dana ekstern berasal dari modal pinjaman (investor dan kreditur) yang disebut modal asing. Pada aspek keuangan yang mencakup pengambilan keputusan pendanaan perusahaan untuk membiayai usahanya, maka perusahaan harus memiliki cara alternatif dalam menentukan sumber pendanaan. Hutang merupakan salah satu alternatif di dalam mendapatkan sumber pendanaan bagi perusahaan. Penggunaan hutang mampu menekan biaya modal 1

Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

Embed Size (px)

DESCRIPTION

semua tentang struktur modal

Citation preview

Page 1: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pasar modal di Indonesia telah menjadi perhatian kepada banyak pihak,

khususnya pada masyarakat yang bergerak di bidang bisnis. Pasar modal merupakan

tempat yang tepat untuk para investor dan kreditur dalam menginvestasikan uangnya

agar menguntungkan bagi investor maupun kreditur. Melalui kegiatan pasar modal,

perusahaan dapat memperoleh dana untuk membiayai kegiatan operasional dan

perluasan perusahaan. Dana dapat bersumber dari dana ekstern maupun intern dalam

mendirikan perusahaan tersebut. Dana intern berasal dari modal sendiri sedangkan

dana ekstern berasal dari modal pinjaman (investor dan kreditur) yang disebut modal

asing.

Pada aspek keuangan yang mencakup pengambilan keputusan pendanaan

perusahaan untuk membiayai usahanya, maka perusahaan harus memiliki cara

alternatif dalam menentukan sumber pendanaan. Hutang merupakan salah satu

alternatif di dalam mendapatkan sumber pendanaan bagi perusahaan. Penggunaan

hutang mampu menekan biaya modal sendiri dan memberikan keuntungan yang lebih

besar kepada pemilik perusahaan, tetapi dalam penggunaan hutang pemilik harus

memikirkan dalam mengembalikan uang yang dia pinjam. Dalam free cash flow

thoery menjelaskan tentang tingkat hutang yang tinggi selain berbahaya bagi

perusahaan, penggunaan hutang dapat juga meningkatkan nilai perusahaan (Keown,

2000) dalam Damayanti (2006). Kombinasi yang tepat dalam menentukan sumber

pendanaan yang dipilih akan mampu menentukan struktur modal yang optimal dan

mampu menjadi pondasi yang kuat bagi perusahaan untuk menjalankan aktivitas

produksinya, serta dapat mendatangkan keuntungan bagi perusahaan.

1

Page 2: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

Struktur Modal adalah perbandingan atau pertimbangan antara modal asing

dengan modal sendiri (Riyanto, 1995). Semakin besar modal asing yang dibutuhkan

maka semakin besar resiko yang ditanggung sebuah perusahaan, karena semakin

banyak hutang yang harus dibayar oleh perusahaan tersebut. Apabila dalam pendirian

perusahaan tersebut perusahaan lebih banyak menggunakan modal sendiri maka

resiko yang ditanggung akan semakin kecil, hal ini dikarenakan perusahaan tidak

begitu banyak mengeluarkan uang untuk membayar hutangnya pada saat perusahaan

mengalami kebangkrutan.

Kegunaan struktur modal adalah untuk mengetahui penggunaan hutang dalam

membiayai usahanya dan sumber pendanaannya. Dengan mengetahui struktur modal

investor dan kreditur dapat mengetahui tingkat resiko yang dia terima dengan tingkat

pengembalian investasinya. Apabila perusahaan memiliki tingkat resiko bisnis yang

tinggi maka investor dan kreditur juga menginginkan tingkat return yang tinggi, hal

ini dikarenakan resiko yang akan dihadapi oleh investor dan kreditur juga tinggi.

Investor dan kreditur menghendaki perusahaan melakukan pengungkapan keuangan

secara komprehensif, supaya investor maupun kreditur mengetahui resiko yang dia

hadapi. Untuk menarik para investor dan kreditur tersebut, maka perusahaan harus

memiliki struktur modal dan laporan keuangan yang baik.

Struktur modal yang baik adalah struktur modal yang efisien dapat mengurangi

biaya modal. Dengan menurunkan biaya modal maka akan meningkatkan pendapatan

bersih. Dalam menentukan biaya modal, perusahaan harus dapat menentukan

komposisi yang optimal antara hutang dengan modal sendiri (Hermanto, 1999).

Komposisi yang optimal tersebut pada kenyataannya dapat dicari secara trial and

error berdasarkan pengalaman, sehingga dalam menentukan jenis pendanaan

perusahaan harus memilih orang yang berpengalaman di bidangnya.

2

Page 3: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

Menurut Brigham dan Houston (2001) struktur modal merupakan perbandingan

antara modal sendiri dengan modal yang berasal dari ekstern dapat dipengaruhi oleh

beberapa faktor. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi struktur modal seperti

profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan, struktur aktiva, tingkat

pajak, likuiditas perusahaan, dan resiko usaha.

Alasan pemilihan struktur modal di bidang UMKM (Usaha Mikro Kecil dan

Menengah) karena usaha ini mampu tahan dalam kondisi apapun walaupun negara

sedang mengalami krisis sekalipun (Baswir, 2000). Pada dasarnya UMKM mampu

menekan tingkat pengangguran yang ada. Di Kabupaten Manokwari sendiri UMKM

dari tahun ke tahun terus mengalami peningkatan sehingga dapat mengurangi

pengangguran yang ada di Kabupaten Manokwari. Dari table dapat dilihat bahwa

jumlah UMKM dari tahun 2008 sampai 2012 mengalami peningkatan sebanyak 178

usaha. Data jumlah UMKM di Kabupaten Manokwari yang terbagi menjadi sebilan

distrik (Manokwari Barat, Manokwari Selatan, Manokwari Utara, Manokwari Timur,

Masni, Prafi, Warmare, Tanah Rubuh, dan Sidey) dari tahun ke tahun dapat dilihat

sebagai berikut:

Tabel 1.1 Jumlah pedagang menurut jenisnya dari tahun 2008-2012

Tahun Perusahaan

dagang menengah

Perusahaan

dagang kecil

Jumlah

2008 93 178 271

2009 133 183 316

2010 152 301 453

2011 183 375 558

2012 271 390 661

Sumber : Badan Pusat Statistik ”Manokwari Dalam Angka”

Pada saat mendirikan UMKM pemilik harus mempertimbangkan dalam

menentukan struktur modal. Struktur modal yang baik adalah struktur modal yang

3

Page 4: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

optimal. Perusahaan harus dapat menentukan struktur modal yang optimal, agar usaha

UMKM ini dapat berkembang. Biasanya struktur modal yang optimal terdiri dari

40%-50% pendanaan yang berasal dari ekstern (Riyanto, 1995).

UMKM merupakan usaha yang mampu mengurangi tingkat pengangguran di

Kabupaten Manokwari dan memiliki kontribusi yang besar di dalam pendapatan

daerah. Tetapi masalah yang seringkali dihadapi oleh UMKM adalah pada sumber

pendanaan. Kebanyakan UMKM tidak bisa berkembang karena kurangnya modal

dalam mengembangkan UMKM tersebut. Untuk mendapatkan modal tersebut

alternatifnya dengan melakukan pinjaman kepada kreditur. Kreditur sendiri dalam

memberikan pinjaman mereka akan melihat dari berbagai sisi. Sehingga akan sulit

bagi usaha UMKM dalam mendapatkan pendanaan tersebut. Maka dari itu pendiri

UMKM harus mengetahui faktor apa saja yang dipertimbangkan oleh kreditur dalam

melakukan pinjaman, dan faktor-faktor yang sering dipertimbangkan oleh kreditur

dalam memberikan pinjaman adalah struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas,

dan resiko bisnis.

4

Page 5: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan keterangan di atas, dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

Apakah struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan resiko bisnis

berpengaruh terhadap struktur modal pada usaha UMKM di Kabupaten Manokwari?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh struktur aktiva,

ukuran perusahaan, profitabilitas, dan resiko bisnis terhadap struktur modal pada

usaha UMKM di Kabupaten Manokwari

1.4 Manfaat Penelitian

1. Sebagai bahan pertimbangan kepada pemerintah daerah dalam menerapkan

kebijakan kredit untuk UMKM

2. Sebagai acuan dan referensi untuk para peneliti berikutnya

3. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemilik UMKM dalam menentukan

struktur modalnya

5

Page 6: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah)

Menurut Undang-undang No 20 Tahun 2008 UMKM dapat didefinisikan sebagai

usaha ekonomi produktif yang dimiliki oleh orang perseorangan ataupun badan usaha

perseorangan yang memenuhi criteria sebagai usaha UMKM. Pengklasifikasian

UMKM sebagai barikut:

a. Usaha Mikro : Usaha produktif milik perorangan atau kelompok yang

memiliki kekayaan bersih maksimal Rp. 50 juta dan hasil penjualan tahunan

maksimal Rp. 300 juta rupiah.

b. Usaha Kecil : Usaha produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh

perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan yang

memiliki kekayaan bersih dari Rp 50 juta – 500 juta dan hasil penjualan

tahunan antara 300 juta- 2,5 milyar.

c. Usaha Menengah : Usaha produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh

perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan yang

menjadi bagian dari usaha mikro maupun kecil baik langsung maupun tidak

langsung dan memiliki kekayaan bersih dari Rp. 500 juta – 10 milyar dan

hasil penjualan tahunan antara 2,5 milyar – 10 milyar

2.1 Struktur Modal

Riyanto (1994) mengartikan struktur modal sebagai pertimbangan atau

perbandingan antara jumlah modal yang bersumber dari pinjaman dengan modal

sendiri. Pendanaan yang berasal dari modal sendiri didapat dari modal saham, laba

ditahan, dan dana cadangan, sedangkan modal yang berasal dari pinjaman adalah

pendanaan yang diperoleh dari obligasi, investasi dan hutang. Dalam pemenuhan di

bagian pendanaan maka perusahaan harus memiliki alternatif dalam pendanaan dan

salah satu alternatif tersebut adalah dengan melakukan pinjaman (hutang). Di dalam

pemilihan sumber dana perusahaan harus dapat memilih alternatif yang efisien.

6

Page 7: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

Pendanaan yang efisien akan terjadi apabila perusahaan memiliki stuktur modal yang

optimal.

Menurut Riyanto (1995) struktur modal yang optimal adalah struktur modal yang

dapat meminimalkan biaya penggunaan modal keseluruhan atau biaya rata-rata,

sehingga memaksimalkan nilai perusahaan. Struktur modal yang optimal dapat

diartikan juga sebagai keseimbangan antara resiko dan pengembalian sehingga

memaksimalkan harga saham.

2.2 Struktur Aktiva

Aktiva merupakan segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan. Aktiva dapat

diklasifikasikan menjadi aktiva lancar (meliputi: kas, piutang, dan persediaan) dan

aktiva tetap (meliputi: mesin, bangunan, dan tanah). Pengklasifikasian ini kemudian

yang disebut sebagai struktur aktiva. Struktur aktiva menggambarkan sebagian

jumlah asset yang dapat dijadikan jaminan oleh perusahaan dalam melakukan

pinjaman. Struktur aktiva dapat diukur dengan mempertimbangkan antara aktiva tetap

dengan total aktiva (Kusumangtyas, 2012).

Struktur aktiva =Aktiva tetapTot alaktiva

2.3 Ukuran Perusahaan

Menurut Seftianne dan Handayani (2011) ukuran perusahaan menggambarkan

besar kecilnya suatu perusahaan. Besar kecilnya suatu perusahaan dapat ditinjau dari

lapangan usaha yang dijalankan. Penentuan besar kecilnya ukuran perusahaan dapat

ditentukan berdasarkan total penjualan, total aktiva, tingkat penjualan, dan rata-rata

total aktiva. Dalam penelitian ini menggunakan total asset sebagai proxy.

Firm size =Ln total aktiva

2.4 Profitabilitas

Profitabilitas menurut Utami (2009) merupakan tingkat keuntungan bersih yang

diperoleh perusahaan dalam menjalankan operasinya. Profitabilitas juga dapat

diartikan sebagai kemampuan yang dicapai suatu perusahaan dalam suatu periode

7

Page 8: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

tertentu. Hasil profitabilitas juga dapat dijadikan sebagai tolak ukur tentang

efektivitas manajemen ditinjau dari keuntungan yang diperoleh, dibandingkan dengan

hasil penjualan dan investasi perusahaan. Berdasarkan Husnan dan Pujiastuti (2004)

proxy yang digunakan dalam profitabilitas adalah:

Profitabilitas =lababersihpenjualan

2.5 Resiko Bisnis

Resiko bisnis menurut Saidi (2004) terkait dengan ketidakpastian yang dialami

perusahaan dalam bisnisnya. Resiko bisnis secara sederhana dapat diartikan suatu

keadaan atau faktor yang mungkin memiliki dampak negatife pada operasi atau

profitabilitas suatu perusahaan. Untuk menanggulangi resiko perusahaan perlu

melakukan pengelolaan resiko. Cara mengurangi resiko dengan mengelolanya terdiri

dari lima langkah yang dimulai dari mengidentifikasi resiko, mengukur resiko,

merencanakan untuk membatasi kerusakan, menerapkan strategi dalam mengatasi

resiko, dan memantaunya agar perencanaan berjalan dengan efektif (Hanun, 2008).

Cara mengukur resiko sendiri dapat dilakukan dengan menggunakan proxy dari

standar deviasi dari Return on Asset (Palupi, 2010).

2.6 Hubungan Antara Variabel Dependent Dengan Variabel Independent

2.6.1 Hubungan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal

Struktur aktiva dengan struktur modal, perusahaan yang aktivanya sesuai sebagai

jaminan pinjaman akan cenderung menggunakan hutang dalam proses pendanaannya.

Elsas dan Florysiak (2008) dalam Indrajaya (2011) bahwa penelitiannya menunjukan

aktiva tetap dapat dijadikan jaminan/ collateral dalam melakukan pinjaman, dan

karenanya dapat mereduksi biaya dari kesulitan keuangan (cost of financial distress)

dan ini akan semakin meningkatkan kapasitas tingkat hutang yang dapat

menguntungkan perusahaan. Hipotesis ini sesuai dengan teori trade-off di mana

perusahaan perlu menyeimbangkan manfaat dan biaya dari penggunaan hutang.

Menurut Adrianto dan Wibowo (2007) Jumlah aktiva yang semakin besar akan

8

Page 9: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

menunjukan kemampuan perusahaan dalam memberikan jaminan yang lebih tinggi

untuk mendapatkan pinjaman dari pihak kreditor, maka perusahaan akan memakai

hutang lebih banyak untuk mendapatkan keuntungan dalam pemakaian hutang.

2.6.2 Hubungan Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal

Ukuran perusahaan, menggambarkan besar kecilnya perusahaan di mana

perusahaan yang berukuran besar biasanya lebih memiliki profitabilitas dari pada

perusahaan kecil, hal ini dikarenakan jangkauan usahanya yang lebih luas. Ukuran

perusahaan dapat menjadi jaminan akan kemampuan perusahaan dalam

mengembalikan hutangnya maupun mencari sumber pendanaan lain. Skala

perusahaan berhubungan positif dengan hutang karena kemudahan akses dalam

mendapatkan sumber dana yang berasal dari hutang (Brigham dan Houston, 2006).

Perusahaan yang berukuran besar cenderung menggunakan hutang dalam sumber

pendanaannya karena kemudahan dalam memperoleh pinjaman dibandingkan

perusahaan kecil (Indrajaya, 2011).

2.6.3 Hubungan Profitabilitas Terhadap Struktur Modal

Profitabilitas merupakan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba

biasanya selama satu tahun. Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi akan

lebih banyak menggunakan modal sendiri dari pada yang berasal dari hutang. Hal ini

dikarenakan perusahaan mampu menyediakan dana yang cukup dalam menjalankan

usahanya melalui sejumlah dana yang ditahan oleh perusahaan untuk mengurangi

resiko (Brigham dan Houston, 2006).

2.6.4 Hubungan Resiko Bisnis Terhadap Struktur Modal

Resiko bisnis, perusahaan yang memiliki resiko bisnis yang tinggi cenderung

menggunakan hutang yang sedikit karena kreditor akan meminta biaya hutang yang

tinggi (Atmaja, 2008). Menurut Brigham dan Houston (2006) bahwa semakin tinggi

resiko maka akan semakin rendah hutang optimalnya. Karenanya jika perusahaan

mengalami kegagalan dalam menjalankan usahanya, maka pemilik perusahaan tidak

perlu menanggung biaya pengembalian hutang yang besar.

9

Page 10: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

2.7 Review Penelitian Terdahulu

No Nama Peneliti Judul Variabel Hasil Penelitian1 Palupi Pengaruh resiko

bisnis, struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan, tingkat pertumbuhan, dan likuiditas terhadap struktur modal (Kajian empiris pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia tahun 2004-2007)

Struktur Modal, Resiko bisnis, struktur aktiva, profitabilitas, ukuran perusahaan, dan likuiditas

Resiko bisnis, profitabilitas, dan likuiditas secara parsial tidak berpengaruh terhadap struktur modal sedangkan struktur aktiva dan ukuran perusahaan berpengaruh terhadap struktur modal.

2 Nuril hidayati Pengaruh struktur kepemilikan, profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva, dan resiko bisnis terhadap struktur modal studi pada perusahaan yang masuk kelompok Jakarta Islamic Index tahun 2005-2007

Struktur Modal, Struktur kepemilikan, profitabilitas, ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva, dan resiko bisnis

Secara parsial semua variabel tidak berpengaruh terhadap struktur modal

3 Rizka Ayu Kusumaningtyas

Analisis Pengaruh Struktur Aktiva, Return On Asset, Size, Arus Kas Operasi, dan Tingkat Likuiditas Terhadap Struktur Modal Pada Perusahaan Manufaktur di BEI Tahun 2008-20011

Struktur Modal, Struktur Aktiva, Return On Asset, Size, Arus Kas Operasi, dan Tingkat Likuiditas

Struktur aktiva, Retun On Asset, Size, dan Tingkat Likuiditas secara parsial tidak berpengaruh terhadap struktur modal, sedang kan Arus Kas Operasi berpengaruh terhadap struktur modal

4 Yuke Prabansari dan Hadri

Faktor-faktor yang Mempengaruhi

Struktur Modal,

Ukuran perusahaan, pertumbuhan aktiva,

10

Page 11: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

Kusuma Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Publik di Bursa Efek Jakarta

Ukuran Perusahaan, Resiko Bisnis, Pertumbuhan Aktiva, Profitabilitas, dan Struktur Kepemilikan

profitabilitas, dan struktur kepemilikan berpengaruh positif terhadap struktur modal, sedangkan resiko bisnis berpengaruh negatif tehadap struktur modal

5 Sarsa Meta Nugrahani

Analisis Pengaruh Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Struktur Modal (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di BEI Periode 2008-2010)

Struktur Modal, Profitabilitas, Likuiditas, Pertumbuhan Penjualan, Ukuran Perusahaan, dan Kepemilikan Manajerial

Secara simultan kelima variabel independent berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent, sedangkan secara parsial hanya variabel ukuran perusahaan yang berpengaruh terhadap struktur modal dan variabel lainnya tidak berpengaruh

2.8 Kerangka Pemikiran

Struktur modal adalah pendanaan perusahaan yang berasal dari modal sendiri

maupun pinjaman, dan dapat diartikan juga sebagai perbandingan antara modal

sendiri maupun modal yang berasal dari hutang jangka panjang (Modal asing). Di

dalam mendapatkan sumber pendanaan yang berasal dari modal sendiri perusahaan

biasanya mendapatkannya dari laba yang ditahan, modal saham, dan dana cadangan.

Sumber pendanaan yang berasal dari modal sendiri biasanya masih banyak memiliki

kekurangan, untuk mengatasi biasanya perusahaan mencari alternatifnya yaitu dengan

melakukan pinjaman (Hutang).

11

Page 12: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

Dalam menentukan komposisi struktur modal haruslah dipilih orang yang

memang berpengalaman di bidangnya, sehingga manajer dapat memilih manakah

komposisi yang tepat untuk menentukan struktur modal. Menurut Houston dan

Brigham (1994) perusahaan harus dapat menentukan perbandingan proposional

sumber dana antara modal asing atau hutang dengan modal sendiri yang akan

digunakan perusahaan untuk membiayai tambahan investasinya. Dalam menentukan

sumber pendanaan perusahaan harus memilih alternatif pendanaan yang efisien.

Sumber pendanaan efisien akan terjadi bila perusahaan memiliki struktur modal yang

optimal, sedangkan pengertian struktur modal yang optimal adalah struktur modal

yang dapat meminimalkan biaya penggunaan modal keseluruhan atau modal rata-rata,

sehingga memaksimalkan nilai perusahaan. Dalam menentukan sumber pendanaan

tersebut manajer harus mempertimbangkan beberapa faktor yang mempengaruhi

struktur modal seperti struktur aktiva, ukuran perusahaan, resiko bisnis, dan

profitabilitas.

Berdasarkan pemikiran di atas, maka kerangka pemikiran yang dibuat untuk

menggambarkan pengaruh struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan

resiko bisnis terhadap struktur modal sebagai berikut:

Struktur Aktiva

Ukuran Perusahaan

Struktur modal Profitabilitas

Resiko Bisnis

Keterangan:

= Dipengaruhi

Gambar 1.1

Kerangka Pemikiran

12

Page 13: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

2.9 Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian.

Berdasarkan kerangka pemikiran dan rumusan masalah maka, dapat ditarik suatu

hipotesis sebagai berikut:

a. Struktur Aktiva (Asset Tangibility)

Struktur aktiva mempunyai pengaruh terhadap sumber-sumber pembiayaan

perusahaan. Perusahaan yang aktivanya cocok sebagai jaminan atas pinjaman

cenderung lebih banyak menggunakan hutang. Hal ini didukung pula oleh

penelitian dari Palupi (2010) yang meniliti tentang pengaruh struktur aktiva

terhadapa struktur modal dan hasilnya menunjukan bahwa struktur aktiva

berpengaruh positif terhadap struktur modal. Berdasarkan pertimbangan di atas

dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ha-1 : Struktur aktiva diduga berpengaruh positif terhadap struktur modal

b. Ukuran Perusahaan (Firm Size)

Ukuran perusahaan memainkan peranan yang sangat penting dalam

menentukan struktur modal. Kreditur akan lebih suka memberikan pinjaman di

perusahaan yang lebih besar karena kemungkinan bangkrut lebih kecil. Menurut

Elsas dan Florysiak (2008) dalam Indrajaya (2011) mengemukakan bahwa

perusahaan yang berukuran besar mempunyai resiko yang lebih rendah dan

probabilitas kebangkrutan yang lebih rendah dari pada perusahaan kecil. Sehingga

menurut teori Trade-off bahwa semakin besar perusahaan maka perusahaan dapat

memakai hutang yang lebih banyak, ini terkait rendahnya resiko kebangkrutan

yang akan dialami oleh perusahaan besar. Hal ini didukung oleh Penelitian yang

dilakukan Prabansari dan Kusuma (2005) yang meneliti pengaruh ukuran

13

Page 14: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

perusahaan terhadap struktur modal dan hasilnya menunjukan bahwa ukuran

perusahaan berpengaruh positif terhadap struktur modal. Berdasarkan penjelasan

tersebut maka dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

Ha-2 : Ukuran perusahaan diduga berpengaruh positif terhadap struktur modal

c. Profitabilitas (Profitability)

Setiap perusahaan menginginkan adanya pertumbuhan modal (laba ditahan)

karena dapat mengurangi penggunaan hutang. Perusahaan yang memiliki

profitabilitas yang tinggi akan menggunakan sumber pendanaan internal (laba

ditahan). Teori pecking order yang lebih lanjut yang di kembangkan oleh Myers

dan Manjluf (1984) dalam Husnan (1996) menyatakan bahwa perusahaan akan

memilih pendanaan internal dibandingkan pendanaan eksternal ketika perusahaan

membutuhkan dana. Prioritas penggunaan dana internal dalam pecking order

theory disebabkan penggunaan pendanaan internal terbebas dari adanya asimetri

informasi. Hal ini didukung oleh penelitian Nugrahani (2012) yang meneliti

tentang pengaruh ukuran perusahaan terhadap struktur modal, hasilnya bahwa

profitabilitas berpengaruh negatif dengan struktur modal. Berdasarkan keterangan

di atas dapat ditarik hipotesis sebagai berikut:

Ha-3 : Profitabilitas diduga berpengaruh negatif terhadap struktur modal

d. Resiko Bisnis ( Bussines Risk)

Perusahaan yang mempunyai resiko bisnis yang tinggi akan cenderung

menggunakan hutang yang lebih rendah, karena pihak kreditor akan meminta

tingkat bunga yang tinggi. Semakin tinggi resiko bisnis, maka profitabilitas

terjadinya financial distress juga semakin tinggi apalagi ketika perusahaan

menggunakan banyak hutang. Di dalam penelitian Hidayati (2009) yang meneliti

tentang hubungan resiko bisnis dengan struktur modal, dan hasilnya resiko bisnis

14

Page 15: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

berpengaruh negatif dengan struktur modal. Dari penjelasan di atas maka dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut:

Ha-4 : Resiko bisnis diduga berpengaruh negatif terhadap struktur modal.

e. Variabel Yang Mempengaruhi Struktur Modal

Menurut Riyanto (2001) terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi

struktur modal seperti tingkat bunga, stabilitas dari earning, struktur aktiva,

besarnya jumlah modal, keadaan pasar modal, sifat manajemen, profitabilitas,

dan ukuran perusahaan. Variabel di atas berhubungan positif dengan struktur

modal. Menurut Brigham dan Houston (2006) variabel-variabel yang

mempengaruhi struktur modal adalah: stabilitas penjualan, struktur asset, leverage

operation, tingkat pertumbuhan, profitabilitas, pajak, kendali, sikap manajemen,

kondisi pasar, dan fleksibilitas keuangan. Dengan banyaknya variabel yang

memiliki pengaruh terhadap struktur modal, maka peneliti hanya mengambil 4

variabel seperti: struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan resiko

bisnis. Hal ini didukung oleh Penelitian yang dilakukan Palupi (2010) yang

menunjukan bahwa struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan resiko

bisnis berpengaruh terhadap struktur modal. Dari keterangan di atas dapat

diuraikan bahwa:

H-5 : Struktur aktiva, ukuran perusahaan, profitabilitas, dan resiko bisnis diduga

berpengaruh positif terhadap struktur modal

15

Page 16: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Waktu di dalam menjalankan penelitian ini kurang lebih satu bulan setelah

proposal ini disetujui dan tempat penelitian dilakukan di Kabupaten Manokwari yang

meliputi distrik Manokwari Barat, Manokwari Selatan, Manokwari Utara, Manokwari

Timur, Masni, Prafi, Warmare, Tanah Rubuh, dan Sidey.

3.2 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. Metode

korelasional adalah metode yang digunakan untuk mengetahui seberapa besar

variabel-variabel dalam situasi tertentu dapat mempengaruhi variabel lain.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data primer

adalah data yang diperoleh langsung dari sumber penelitian atau objek penelitian

tersebut.

3.4 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh UMKM yang berada di Kabupaten

Manokwari yang berdasarkan data, jumlah UMKM diperoleh sebesar 661 usaha

(BPS, 2012). Dalam penentuan jumlah sampel menggunakan rumus Slovin dengan

tingkat kesalahan 10%.

n= N

1+N (e)2

Dari perhitungan dengan menggunakan rumus Slovin diperoleh sampel sebesar:

16

Page 17: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

n=661

1+661(10 %)2

n= 86.86

n= 87 sampel

Sedangkan tehnik pengambilan sampel menggunakan metode purposive

sampling. Purposive sampling adalah tehnik yang digunakan dalam menentukan

sampel berdasarkan pertimbangan tertentu, seperti UKMK yang akan dijadikan

sampel harus sudah berdiri minimal satu tahun.

3.5 Metode Pengambilan data

Tehnik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan:

1. Wawancara yang terstruktur, merupakan teknik wawancara yang

pertanyaannya telah ditetapkan dengan menggunakan kuisioner.

2. Kuisioner, merupakan daftar pertanyaan yang telah ditetapkan oleh peneliti.

3.6 Definisi Operasional Variabel Penelitian

Dalam penelitian ini terdapat satu variabel terikat (Dependent) dan empat variabel

bebas (Independent). Masing masing variabel ini akan diwakili oleh satu proxy (wakil

pengukur).

3.6.1 Variabel Terikat (Y)

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah struktur modal (Y), yang dimaksud

dengan struktur modal di sini adalah perbandingan antara hutang dengan modal

sendiri. Secara matematis proxy dapat dinyatakan sebagai berikut:

Struktur Modal = hutang

modal sendiri

17

Page 18: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

3.6.2 Variabel Bebas (X)

a. Struktur Aktiva

Struktur aktiva (Assets tangibility) dalam penelitian ini menggunakan

perbandingan aktiva tetap dibagi dengan total aktiva. Secara matematis proxy

dapat dinyatakan sebagai berikut:

Struktur aktiva =Aktiva tetapTotal aktiva

b. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan (firm size) memiliki kemungkinan paling besar yang

menimbulkan heteroskedastisitas sehingga harus diubah ke Log natural. Dari

pernyataan tersebut secara matematis proxy dapat dinyatakan sebagai berikut:

Firm size =Ln total aktiva

c. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan.

Perhitungan dalam penelitian ini menggunakan ratio of operating income to

sales. Secara matematis proxy dapat dinyatakan sebagai berikut:

Profitabilitas =lababersihpenjualan

d. Resiko Bisnis

Resiko bisnis (Bussines risk) sebagai faktor penentu kebijakan struktur modal

perusahaan, dalam penelitian ini menggunakan standar deviasi dari Return On

Asset (ROA) sebagai proxy. Secara matematis proxy dapat dinyatakan sebagai

berikut:

Resiko Bisnis= 𝜎ROA

ROA =Laba BersihPenjualan

18

Page 19: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

3.7 Metoda Analisa Data

Dalam penelitian ini, data diolah menggunakan program statistical package for

social science (SPSS). Dalam penelitian ini terdapat beberapa metode analisa data

yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel independent

terhadap variabel dependent, yaitu:

3.7.1 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk membantu model regresi bahwa variabel yang

digunakan benar-benar signifikan dalam pengambilan keputusan. Uji asumsi klasik

yang digunakan antara lain:

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas digunakan untuk mengetahui apakah variabel bebas

yang digunakan terdapat korelasi atau tidak, multikolonieritas biasanya terjadi

karena variabel yang digunakan saling terkait dalam suatu model regresi.

Multikolonieritas dapat diketahui jika nilai tolerance < 0,10 dan VIF (Variance

inflation factor) > 10, jika tidak ada yang melebihinya maka multikolonieritas

yang terjadi tidak berbahaya. Dampak dari multikolonieritas (Sasmita, 2003):

1. Pengaruh masing-masing variabel bebas tidak dapat dideteksi atau

dibedakan

2. Probabilitas untuk menerima hipotesis yang salah semakin besar

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam suatu varian

terdapat perbedaan residual atau tidak. Jika varian dari residual satu pengamatan

kepengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Cara pengujiannya dengan menggunakan uji glejser,

pengujian ini dilakukan dengan meregresikan nilai residu terhadap variabel

19

Page 20: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

variabel independent. Sebagai pengertian dasar, residual adalah selisih antara nilai

observasi dengan nilai prediksi.

c. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal atau tidak. Jika variabel

residual tersebut memiliki distribusi tidak normal maka hasil uji akan kurang

baik. Untuk menguji normalitas ini digunakan uji kolmogorov-smirnov. Level of

significant yang digunakan adalah 0.05 dan apabila nilai pada p-value > level of

significant maka data berdistribusi normal dan sebaliknya.

3.7.2 Regresi Linear Berganda

Metode ini digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel idependent

terhadap variabel dependent. Pada penelitian ini terdapat satu variabel dependent dan

empat variabel independent maka dari penjelasan tersebut dapat ditulis persamaan

sebagai berikut :

Y= a+ b1X1+ b2X2+ b3X3+ b4X4+ b5X5+ e

Keterangan :

Y = Struktur modal

a = Konstanta ( harga Y apabila X=0)

b = Koefisien variabel bebas

X1 = Struktur aktiva

X2 = Ukuran perusahaan

X3 = Profitabilitas

X4 = Resiko bisnis

e = Standar eror

a. Uji Koefisien Determinasi

Uji ini digunakan untuk menggambarkan kemampuan model dalam

menjelaskan variasi yang terjadi antara variabel independent terhadap variabel

dependent. Nilai R2 yang mendekati 1 maka model dikatakan semakin baik karena

20

Page 21: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

R2 = 1 yang berarti variabel independent berpengaruh sempurna terhadap variabel

dependent.

3.7. 3 Uji Hipotesis

a. Uji Simultan (uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent berpengaruh

terhadap variabel dependent secara bersama-sama. Keputusan untuk menerima

H1 yaitu dengan membandingkan antara Fhitung dengan Ftabel. Apabila Fhitung > Ftabel

maka hipotesis tersebut dapat diterima dan semua variabel independent

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent.

b. Uji Parsial (uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independent berpengaruh

signifikan terhadap variabel dependent secara terpisah. Keputusan untuk menolak

dan menerima H1 yaitu dengan membandingkan nilai thitung dengan ttabel. Apabila

thitung > ttabel maka H1 dapat diterima yang artinya variabel independent tersebut

berpengaruh signifikan terhadap variabel dependent. Apabila thitung < ttabel maka H1

ditolak dan variabel independent tersebut tidak berpengaruh terhadap variabel

dependent

21

Page 22: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

Daftar PustakaAdriyanto dan Wibowo, B. (2007). Pengujian Teori Pecking Order Pada Perusahaan

Non Keuangan LQ45 Pada Periode 2001-200. Manajemen Usahawan Indonesia. Volume 12

Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori Dan Praktik Manajemen Keuangan. Yogyakarta: Andi

Brigham, E.F. dan Houston, J.F. (1994). Manajemen Keuangan. Edisi Ketujuh,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Brigham, E.F. dan Houston, J.F. (2001). Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan,

Penerbit Erlangga, Jakarta.

Brigham, E.F. dan Houston, J.F. (2006). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi

Kesepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Brigham, E.F. dan Houston, J.F. (2011). Dasar-dasar Manajemen Keuangan. Edisi

Kesepuluh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.

Damayanti, Isrina. (2006). Analisis Pengaruh Free Cash Flow dan Struktur

Kepemilikan Saham terhadap Kebijakan Hutang Pada Perusahaan

Manufaktur di Indonesia. Fakultas Ekonomi. Universitas Islam Indonesia

Hanun, Nurul. (2008). “Pengelolaan Resiko dan Penerapan Manajemen Resiko

Hukum Dibidang Perkreditan. Fakultas Hukum. Universitas Indonesia.

Hidayati, Nuril. (2009). Pengaruh Struktur Kepemilikan, Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan, Pertumbuhan Aktiva dan Resiko Bisnis Terhadap Struktur

Modal Studi Pada Perusahaan Yang Masuk Pada Jakarta Islamic Index

Tahun 2005-2007. Fakultas Syari’ah. Universitas Islam Negeri Sunan

Kalijaga Yogyakarta.

Husnan, Suad. (1996). Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan

Jangka Panjang), Edisi Keempat, Yogyakarta: BPFE UGM.

Husnan, Suad dan Pujiastuti Eni. (2004). Dasar-dasar Manajemen Keuangan.

Yogyakarta: YKPN.

Indrajaya, Glenn. (2011). “Pengaruh Struktur Aktiva, Ukuran Perusahaan, Tingkat

Pertumbuhan, Profitabilitas, dan Resiko Bisnis Terhadap Struktur Modal:

22

Page 23: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

Studi Empiris Pada Perusahaan Sektor Pertambangan Yang Listing di BEI

Periose 2004-2007. Akurat Jurnal Ilmiah Akuntansi No 6 Tahun Ke 2.

Kusumaningtyas, Rizka Ayu. (2012). “Anilisis Pengaruh Struktur Aktiva, Return On

Assets, Size, Arus Kas Koperasi, Dan Tingkat Likuiditas Terhadap Struktur

Modal Pada Perusahaan Manufaktur Di BEI Tahun 2008-2011. Fakultas

Ekonomi Dan Bisnis. Universitas Diponegoro Semarang.v

Nurohim, Hasa. (2008). Pengaruh Profitabilitas, Fixed Asset Ratio, Kontrol

Kepemilikan dan Struktur Aktiva Terhadap Struktur Modal Pada

Perusahaan Manufaktur Indonesia. Yogyakarta: Sinergi.

Palupi. (2010). “Pengaruh Resiko Bisnis, Struktur Aktiva, Profitabilitas, Ukuran

Perusahaan, Tingkat Pertumbuhan dan Likuiditas Terhadap Struktur Modal

(Kajian Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun

2004-2007)”. Fakultas Ekonomi. Universitas Sebelas Maret.

Prabansari, Yuke dan Kusuma, Hadi. (2005). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Struktur Modal Perusahaan Manufaktur Go Publik Di Bursa Efek Jakarta.

Yogyakarta: Sinergi

Riyanto, Bambang. (1994). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Ketiga,

Yogyakarta: BPFE.

Riyanto, Bambang. (1995). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat,

Yogyakarta: BPFE.

Riyanto, Bambang. (1997). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat,

Yogyakarta: BPFE.

Riyanto, Bambang. (2001). Dasar-dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat,

Yogyakarta: BPFE.

Saidi. (2004). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada Perusahaan

Manufaktur Yang Go Publik Di BEI Tahun 2005-2007. Jurnal Riset

Indonesia

23

Page 24: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

Seftianne dan Handayani, Ratih. (2011). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Struktur Modal Pada Perusahaan Publik Sektor Manufaktur. Jurnal Bisnis

dan Akuntansi

Utami, Endang Sri.(2009). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Modal

Perusahaan Manufaktur. Yogyakarta: Fenomena

Referensi Online

Hendry. (2010). “Metode Pengumpulan Data”.

Http://teorionline.wordpress.com/service/metode-pengumpulan-data/ Diakses

Minggu, 2 Juni 2014 jam 00.28 WIT

Hadi, Mutaqin. (20130. Karateristik Perusahaan dan Pengungkapan Resiko.

Http://pustakabakul.blogspot.in/2013_06_01_archive.html?m=1 Diakses

Sabtu 7 Juni 2014 jam 04.00 WIT

Sasmita, Novi Reandy. (2011). “Dampak Dari Adanya Multikolonieritas”.

Http://rianprestasi.blogspot.in/2011/05/multikolonieritas-dalam-regresi.html?

m=1 Diakses Minggu, 2 Juni 2014 jam 01:20 WIT

Setiawan, Rahmat Darma. (2011). Teori Struktur Modal.

Http://setiawanzenegger10.blogspot.in/2011/06/teori-struktur-modal.html?

m=1 Diakses Kamis 29 Mei 2014 jam 11:15 WIT

24

Page 25: Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada usaha UMKM di kabupaten manokwari

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR

MODAL PADA USAHA UMKM DI KABUPATEN MANOKWARI

Proposal Skripsi

Disusun Oleh:

Riyanto Nugroho

2010-50-100

JURUSAN EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI PAPUA

MANOKWARI

2014

25