Upload
alexandros17
View
255
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/23/2019 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembusukan (1)
http://slidepdf.com/reader/full/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pembusukan-1 1/5
2.1 Pembusukan
2.1.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pembusukan
Faktor- faktor yang dapat mempengaruhi pembusukan dibedakan menjadi dua yaitu
faktor luar (eksternal) dan faktor dalam (internal). Faktor eksternal merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi proses pembusukan mayat yang berasal dari luar
tubuh mayat sedangkan faktor internal berasal dari tubuh mayat tersebut.
a. Faktor !ksternal " (13#)
1. $emperatur atmosfer
$emperatur atmosfer lingkungan yang tinggi akan memper%epat pembusukan.
Pada umumnya proses pembusukan berlangsung optimal pada suhu &' sampai
1'' derajat Fahrenheit atau setara dengan 21-3# derajat el%ius dan bila suhu
di baah *' derajat Fahrenheit (' derajat el%ius) atau diatas 1'' derajat
Fahrenheit (+* derajat el%ius) proses menjadi lebih lambat akibat
terhambatnya pertumbuhan mikroorganisme. ,uhu yang optimal akan
membantu peme%ahan proses biokimiai dan sangat menguntungkan untuk
pertumbuhan bakteri sehingga proses pembusukan dapat terjadi lebih %epat.
$ubuh yang sudah mati dapat diaetkan selama aktu tertentu dalam lemari
pendingin salju dan sebagainya. Pada beberapa kondisi (khususnya pada
bulan musim hujan) arna hijau ditemukan pada mayat setelah -12 jam post
mortem.
2. elembaban udara
,eperti diketahui baha proses pembusukan diperlukan kelembaban udara.
/ingkungan yang lembab akan mendorong rposes pembusukan sedangkan
lingkungan yang kering akan memperlambat proses pembusukan. 0leh karena
itu semakin tinggi kelembaban semakin %epat pembusukannya. Mayat yang
dikeringkan atau berada ditempat yang kering akan menyebabkan mumifikasi.
3. dara dan ahayadara sangat mempengaruhi temperatur dan kelembaan yang mengakibatkan
seperti hal diatas. ,e%ara tidak langsung lalat dan serangga biasanya
menghindari bagian tubuh yang terkespos sinar %enderung meletakkan
telurnya pada kelopak mata lubang hidung dan sebagainya. $elur ini
kemudian akan menetas menjadi belatung dalam aktu #-1+ jam. elatung
akan merusak jaringan lunak dan otot dengan %ara protein yang ada dalam
jaringan dibusukkan sehingga menyebabkan sebagian besar daerah men%air.
elatung dapat menyebarkan bakteri keseluruh tubuh dalam perjalanannya
7/23/2019 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembusukan (1)
http://slidepdf.com/reader/full/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pembusukan-1 2/5
sehingga dapat merusak jaringan lunak dalam aktu singkat. elatung juga
menghasilkan banyak panas sehingga akan merangsang proses pembusukan
selanjutnya.
+. etersediaan oksigen
andungan oksigen berkurang pada lingkungan akan memperlambat proses
pembusukan karena oksigen diperlukan oleh bakteri aerob yang berperan
dalam proses pembusukan.
*. Medium di mana mayat berada
Pada medium udara proses pembusukan lebih %epat dibandingkan
dengan pada medium air sedangkan pada medium air proses pembusukan
lebih %epat terjadi dibandingkan pada medium tanah. $anah permukaan
memiliki bakteri lebih banyak dan kondisi yang lebih lembab dibandingkan
tanah dalam sehingga pada tanah permukaan lebih %epat terjadi dibanding
tanah dalam. ika tubuh terendam air ke%epatan dekomposisi akan melambat
karena pendinginan pada tubuh. ,ementara jika diangkat dari air dekomposisi
akan meningkat karena sudah dien%erkan oleh air dan tekanan atmosfer yang
tinggi yang akan membantu proses dekomposisi.
Pada umumnya tubuh yang terkubur dalam tanah yang dalam akan
membusuk lebih lama daripada tubuh yang terkubur dalam tanah yang
dangkal. Pada tubuh yang terkubur pada tempat yang basah daerah raa
tanah liat maka pembusukan akan lebih %epat. Pembusukan akan berlangsung
lebih lama jika dikubur di tanah kering tanah kuburan pada dataran tinggi atau
kuburan yang dalam. 4danya 5at kimia disekitar tubuh khususnya lemon
akan memperlambat pembusukan. $ubuh yang terkubur tanpa pakaian atau
kafan pada tanah berpori yang kaya bahan organtik akan menunjukkan
pembusukan yang lebih lama.
6aktu antara saat kematian dengan saat dikuburkan dan lingkungan
sekitar tubuh pada aktu ini akan mempengaruhi proses pembusukan.
,emakin lama tubuh berada di tanah sebelum dikuburkan maka akan
memper%epat pembusukan khususnya bila tubuh diletakkan pada udara yang
hangat.
. Pakaian
Fungsi pakaian bisa memper%epat atau memperlambat fungsi pembusukan.
Pakaian akan men%egah mikrooragnisme masuk kedalam tubuh melalui udara
sehingga proses pembusukan dapat dihambat. 4kan tetapi apabila keadaan
udara dingin maka pakaian akan membantu mempertahankan temperature
7/23/2019 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembusukan (1)
http://slidepdf.com/reader/full/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pembusukan-1 3/5
menyebabkan tubuh dapat ditinggali oleh beberapa jenis mikroorganisme
sehingga proses pembusukan akan diper%epat.
b. Faktor 7nternal " (13#)
1. mur dan jenis kelamin
$ubuh bayi yang baru lahir akan membusuk lebih lambat karena masih steril
(belum kemasukkan kuman-kuman pembusuk). ika bayi baru lahir tersebut
mengalami trauma selama atau setelah lahir atau sudah mendapat makann
setelah lahir maka akan membusuk lebih aal. Pada mayat dari orang-orang
tua proses pembusukannya lebih lambat disebabkan lemak tubuhnya relatif
lebih sedikit. enis kelamin tidak terlalu berpengaruh. $ubuh anita memiliki
lemak yang lebih banyak yang akan mempertahankan panas lebih lama yang
akan memper%epat proses pembusukan.
2. ,ebab kematianika seseorang meninggal se%ara mendadak atau karena ke%elakaan
pembusukan akan berlangsung lebih lama daripada orang yang meninggal
karena penyakit kronis. ematian karena gas gangrene sumbatan usus
bakterimia8septi%emia aborsi akan menunjukkan proseds pembusukan yang
lebih %epat. 9a%un yang dapat memperlambat pembusukan yaitu potassium
sianida barbiturat fosfor dhatura stry%hnine dan sebagainya.kera%unan
kronis oleh logam akan memperlambat pembusukan karena memperlambat
efek jaringan. 4lkoholik kronik umumnya akan memper%epat pembusukan.
3. ondisi tubuh
Proses pembusukan yang %epat terjadi pada tubuh mayat yang gemuk
edematous luka-luka atau mayat anita yang mati sesudah melahirkan. Pada
tubuh yang berlemak pada proses pemusukan terjadi lebih %epat karena jumlah
air pada tubuh yang berlemak lebih banyak sehingga memberikan tempat
untuk mikroorganisme dapat berkembang.
+. Perlukaan luar pada tubuh
Perlukaan pada tubuh dapat memper%epat proses pembusukan karena adanya
mikroogranisme tambahan yang masuk ke dalam tubuh melalui luka luar
tubuh.
Pembusukan melalui media
Media di mana mayat berada berperan penting dalam ke%epatan pembusukan
mayat. e%epatan pembusukan ini di gambarkan dalam rumus klasik asper yaitu
perbandingan tanah " air " udara : 1 " 2 " # artinya mayat yang dikubur di tanah
7/23/2019 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembusukan (1)
http://slidepdf.com/reader/full/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pembusukan-1 4/5
umumnya membusuk # kali lebih lama dari pada mayat yang terdapat di udara terbuka.
(2)
Mayat yang dikubur di tanah proses pembusukan terjadi lebih lama daripada
mayat yang diletakkan pada permukaan hal ini disebabkan karena suhu di dalam tanah
lebih rendah terlindung dari predators seperti binatang dan insekta dan rendahnya
oksigen menghambat berkembang biaknya organisme aerobik. 4pabila tubuh
membusuk sebelum penguburan proses pembusukan akan tetap terjadi alaupun
lambat karena akti;itas en5im dan bakteri sudah terbentuk dari dalam sebelum mayat
dikuburkan serta mikroorganisme dalam tanah tidak berperan pada tahap aal proses
pembusukan melainkan berperan pada tahap akhir proses pembusukan. Penguburan
mayat yang lebih dalam menyebabkan proses pembusukan menjadi semakin lama
karena tanah lebih dingin. eadaan ini tidak berlaku apabila terendam air atau tanah
terkena air hujan. ila mayat dikubur didalam pasir dengan kelembaban yang kurang
dan iklim yang panas maka jaringan tubuh mayat akan menjadi kering sebelum terjadi
pembusukan. Penyimpangan dari proses pembusukan ini disebut mumifikasi. (+*)
Pada mayat yang tenggelam di dalam air proses pembusukan umumnya
berlangsung lebih lambat dari pada yang di udara terbuka. <al ini dipengaruhi oleh
temperatur air kandungan bakteri dalam air kadar garam di dalamnya dan binatang air
sebagai predator. Pada mayat yang tenggelam di dalam air pengaruh gra;itasi tidak
lebih besar dibandingkan dengan daya tahan air akibatnya alaupun mayat tenggelam
diperlukan daya apung untuk mengapungkan tubuh di dalam air. Mayat yang tenggelam
mempunyai posisi karakteristik yaitu kepala dan kedua anggota gerak berada di baah
sedangkan badan %enderung berada di atas akibatnya lebam mayat lebih banyak
terdapat di daerah kepala. ,ehingga mayat yang tenggelam di air kepalanya menjadi
lebih busuk dibandingkan dengan anggota badan yang lain. (*)
Penghambatan proses pembusukan dengan pembekuan
Proses pembusukan akan diper%epat oleh suhu yang hangat diperlambat oleh
suhu yang dingin dan dihentikan oleh pembekuan. Pada mayat yang dibekukan
pelepasan en5im akan terhambat sehingga dengan sendirinya akan menghambat proses
autolisis. Mi%o55i mengamati baha hean yang dibekukan kemudian di%airkan akan
mengalami proses pembusukan dari luar kedalam sedangkan hean yang tidak
mengalami pembekuan proses pembusukan terjadi dari dalam keluar. Menurut Mi%o55i
7/23/2019 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Pembusukan (1)
http://slidepdf.com/reader/full/faktor-faktor-yang-mempengaruhi-pembusukan-1 5/5
tidak ada proses pembusukan yang terjadi pada suhu kurang dari + '. Pada suhu kurang
dari 12' akti;itas serangga dapat berkurang. (&)
Pada pembekuan suhu dikulkas dipertahankan +'. ,uhu tidak boleh turun pada
titik beku yaitu '' karena es akan terbentuk dalam jaringan tubuh sehingga sel akan
rusak. <al ini menyebabkan pemeriksaan mikroskopis pada jaringan yang akan
dilakukan mendapatkan hasil yang lebih ke%il. (&)
Pada keadaan tertentu mungkin perlu pendinginan dalam aktu yang lama.
Misalnya pada kasus kematian akibat kera%unan dimana sifat ra%un belum bisa
ditentukan. Penyelidikan pada kasus ini dapat berlangsung lama karena harus
menunggu analisis dari labolatorium forensik. ntuk mempertahankan kondisi tubuh
dalam aktu yang panjang perlu pendinginan yang dalam oleh karena itu salah satu
bagian tubuh dipertahankan dalam suhu -2'' sehingga tidak akan terurai sampai
otopsi telah selesai dilakukan dan jaringan telah diambil untuk pemeriksaan histologi. (&)
1. =halan ,. 2''&. 7lmu edokteran Forensik.,emarang"adan Penerbit ni;ersitas
=iponegoro.p '-1.
2. =ahlan ,ofan $hanatologi> Ilmu Kedokteran Forensik Pedoman Bagi Dokter dan
Penegak Hukum>etakan Pertama> adan Penerbit ni;ersitas =iponegoro
,emarang> 2''+"?"+&-&.
3. ,tepherd 9.2''3. hanges 4fter =eath in ,impson@s Forensi% Medi%ine.12th
edition .4rnold. Page 3&-+#.
4. night ernard> The Pathophysiology of Death; Forensic Pathology> 2nd edition
>0Aford ni;ersity Press 7n%>1??"2"*1-?+.
5. 7dries4M. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik ina 9upa 4ksara1?&&"3"+3-?.
6. =i Maio =omini%k . and =i Maio Bin%ent .M> Time of Death>
Forensi%Pathology>9 Press7n%>1??3"2"21-+1.
7. handrasoma P. and li;e 9. $. 2''*. Ringkasan Patologi Anatomi.!disi 77.
akarta"!C" 3'-2?.
#. Cresham C4 $urner 4F. Post!ortem Procedures.6olfe Medi%al Fubli%ations /td>
1???" 2+-2*.