131
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR) PADA PERUSAHAAN YANG MASUK JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011-2014 SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi Disusun oleh: KARTINI 1112081000135 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2016

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPANrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/38474/1/KARTINI... · mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan

  • Upload
    tranque

  • View
    219

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN

ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR) PADA PERUSAHAAN YANG

MASUK JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011-2014

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Disusun oleh:

KARTINI

1112081000135

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

2016

ii

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENGUNGKAPAN

ISLAMIC SOCIAL REPORTING (ISR) PADA PERUSAHAAN YANG

MASUK JAKARTA ISLAMIC INDEX PERIODE 2011-2014

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

Kartini

NIM : 1112081000135

Di Bawah Bimbingan

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Ahmad Rodoni Murdiyah Hayati, S.Kom., MM

NIP. 19690203 200112 1 003 NIP. 19741003 200312 2 001

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1437 H/2016 M

iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Kamis 14 Januari 2016 telah dilakukan Ujian Komprehensif atas

mahasiswa :

1. Nama : Kartini

2. NIM : 1112081000135

3. Jurusan : Manajemen/MIPS

4. Judul Skripsi : Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan

Islamic Social Reporting (ISR) pada perusahaan yang

masuk Jakarta Islamic Index periode 2011-2014

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa

mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk

melaksanakan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 14 Januari 2016

1. M. Hartana I Putra, M.Si

NIP. 19680605 200801 1 023

2. Supriyono, M.Si

NIP. 19720111 201411 1 001

3. Dwi Nur’aini Ihsan, M.Si

NIP. 19771021 201411 2 001

iv

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, 23 Maret 2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas Mahasiswa:

1. Nama : Kartini

2. NIM : 1112081000135

3. Jurusan : Manajemen

5. Judul Skripsi : Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan

Islamic Social Reporting (ISR) pada perusahaan yang

masuk Jakarta Islamic Index periode 2011-2014

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang

bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa

tersebut diatas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

v

vi

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Kartini

NIM : 1112081000135

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen

Dengan ini menyatakan dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan

mempertanggungjawabkan.

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain.

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebut sumber asli atau

tanpa ijin pemilik karya.

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya

ini.

Jikalau kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah

melakukan pembuktian yang dapat dipertanggungjawabkan, tenyata memang

ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap

dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 20 Februari 2016

Yang menyatakan,

Kartini

vii

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(Curriculum Vitae)

Data Pribadi

Nama : Kartini

Tempat & Tanggal Lahir : Bogor, 24 Oktober 1992

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Kp Parung Aleng RT/RW 002/007 desa Cikeas,

kecamatan Sukaraja, kabupaten Bogor. 16710

No. Telepon : 0838-1112-4784

Email : [email protected]; [email protected]

Pendidikan Formal

1999 – 2005 : SD Negeri Cikeas 03

2005 – 2008 : MTs Fathussa’adah

2008 – 2011 : MA Negeri 2 Bogor

2011 – 2013 : Program Profesional Teknologi Informasi Perbankan Syariah

CEP – CCIT Fakultas Teknik Universitas Indonesia

2012 – 2016 : Program Sarjana (S1) Jurusan Manajemen Informasi Perbankan

Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri

Syarif Hidayatullah Jakarta

Pendidikan Informal

1999-2002 Madrasah Diniyah Al-atiqiyah

2002-2005 TPA Nuurul Qur’an

Pengalaman Organisasi

1. Sekretaris Umum PMR unit MAN 2 Bogor periode 2009-2010

2. Koord. Akhwat Pengembangan Ekonomi Komisariat Daerah FEB LDK Syahid

periode 2014/2015

3. Sekretaris Umum II LiSEnSi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode

2014/2015

Pengalaman Kerja

Data Entry di Masyarakat Ekonomi Syariah Pusat

(www.masyarakatekonomisyariah.org) Oktober-November 2015

Abstrak

Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan

Islamic social Reporting (ISR) dengan menggunakan variabel ukuran perusahaan,

profitabilitas, tipe industri, dan leverage. ISR merupakan indeks pengungkapan

tanggung jawab sosial yang indikatornya spesifik sesuai dengan syariah. Dengan

objek penelitian yaitu perusahaan-perusahaan yang masuk Jakarta Islamic Index

pada tahun 2011-2014. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran perusahaan,

profitabilitas, dan leverage mempunyai pengaruh signifikan terhadap

pengungkapan ISR sesuai dengan penelitian-penelitian sebelumnya. Sedangkan

tipe industri tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap pengungkapan ISR.

Kata kunci:

Islamic Social Reporting, Corporate social responsibility, Jakarta Islamic Index,

tanggung jawab sosial, ukuran perusahaan, profitabilitas, tipe industri, leverage.

vii

Abstract

The study analizes the factors that affect the disclosure of Islamic social reporting

(ISR) using variabels company size, profitability, industry tipe, and leverage. ISR

is an index of social responsibility disclosure of the specific indicators in

accordance with sharia. With the object of research that companies that entered

the Jakarta Islamic Index in 2011-2014. The result of this study indicate that

company size, profitability, and leverage have significantly on the disclosure of ISR

accordance with previous studies. Where industry type does not have a significant

impact of the disclosure of the ISR.

Keywords:

Islamic social reporting, corporate sosial responsibility, Jakarta Islamic Index,

company size, profitability, industry type, leverage.

viii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan

rahmat, hidayah dan nikmat-Nya yang tiada terkira kepada hambanya. Shalawat

dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad

SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Faktor-faktor

yang mempengaruhi pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada

perusahaan yang masuk Jakarta Islamic Index periode 2011-2014” dengan

sebaik-baiknya. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari

sempurna. Hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan

yang penulis miliki. Untuk itu, kiranya pembaca dapat memaklumi atas kelemahan

dan kekurangan yang ditemui dalam penyusunan skripsi ini. Penulis juga menyadari

bahwa sejak awal penyusunan hingga terselesaikannya skripsi ini banyak pihak

yang telah membantu dan memberi dukungan baik moril maupun materil. Untuk

itu, tak lupa pada kesempatan ini, secara khusus, penulis ingin menyampaikan

terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada:

1. Kedua orang tua, Bapak Arsudin dan Ibu R. Zaenab yang selalu memberikan

dukungan baik moril maupun materil, memberikan kasih sayang, cinta, dan

selalu mendoakan dengan penuh rasa ikhlas dan sabar. Kalian adalah motivasi

terkuat bagi penulis untuk bisa segera menyelesaikan skripsi ini.

2. Ibu Hj. Duriyati dan Bapak Kiswanto, serta Bapak H. Zaenudin dan Ibu Hj.

Asiah yang memberikan dukungan baik moril maupun materil dan mendoakan

dengan penuh rasa ikhlas.

3. Keluarga tercinta, Rodiah Islamiati S.Pd.I, Lista Maulida, Fajar Maulana, Azkya

Aulia, Fahmi Arrasyid, Faiz Mubarok, Bi Romlah, Mang Ade, Mang Adi, Mang

Uday, Bi Teti, Wa Yahya.

ix

4. Bapak Dr. M. Arif Mufraini, Lc., MA selaku Dekan FEB, Bapak Dr. Amilin,

SE.Ak., M.Si selaku Wadek I FEB, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid, MH selaku

Wadek II FEB, dan Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, Lc., MA selaku Wadek III

FEB, yang telah memberikan jalan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak Prof. Dr. Ahmad Rodoni, MM selaku dosen pembimbing I, yang

senantiasa ikhlas meluangkan waktunya di tengah kesibukan untuk membimbing

dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini serta motivasinya yang

begitu besar pada penulis.

6. Ibu Murdiyah Hayati, S.Kom, MM yang telah meluangkan waktu, pikiran serta

kesabarannya untuk membimbing dan mengarahkan penulisan skripsi ini serta

motivasinya yang begitu besar pada penulis.

7. Ibu Titi Dewi Warninda, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Ibu Ir. Ela

Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen.

8. Ibu Dr. Muniaty Aisyah, Ir., MM yang telah banyak membantu dan memberikan

jalan bagi kami MIPS.

9. Bapak Faizul Mubarok, MM selaku Pembimbing Akademik.

10. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas curahan ilmu

yang Bapak dan Ibu berikan kepada penulis.

11. Seluruh jajaran karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, atas kerja kerasnya

melayani mahasiswa dengan baik, membantu dalam mengurus kebutuhan

administrasi, keuangan dan lain-lainnya, khususnya Pak Alfred, Pak Ali, Bu

Halimah, Pak Rahmatullah, Pak Bonik dan Pak Sofyan.

12. Sahabat Seperjuangan yaitu Siti Yuhanah, Mutia rahmah, Firda Istiani, Nuzul

Qorifah, Jessica Andrianty, Jananti Nur Syafitri, Lina Trisnawati, Ahmad

Rozali, Inas Mawardah, Rizky Yulandari, Nisrina Nurfebri, yang selalu

membantu, mendukung, mendoakan, memotivasi dan menghibur selama proses

menyelesaikan skripsi ini.

13. Sahabat kostan kece, teh Lia, ajuma Ela, dan Rahmi, serta teman SGD Squad,

Defri, dan Nima, Kennardi serta Aprian yang selalu menghibur dan memovitasi

dalam menyelesaikan skripsi ini.

x

14. Sahabat-sahabat Abdul Rohman, Kholisoh, Panji, Yusuf, Rahmi, yang selalu

memotivasi dan tak sungkan memberikan bantuan kepada penulis.

15. Teman-teman seperjuangan Manajemen Informasi Perbankan Syariah

angkatan 2012 sebagai angkatan pertama. Terimakasih atas rasa kekeluargaan

yang telah diberikan, dukungannya dan selalu ada dalam suka maupun duka

serta memberikan motivasi selama masa perkuliahan

16. Keluarga besar LiSEnSi UIN Jakarta yang telah memberikan pengalaman dan

pelajaran yang begitu berharga selama masa menjabat dan salama masa

perkuliahan yang menjadikan pribadi penulis lebih baik lagi dari waktu ke

waktu. Semoga kekeluargaan kita tetap terjaga.

17. Teman-teman KKN Aurum 2014.

18. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, suatu kebahagian telah

dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua. Terimakasih banyak

atas motivasi yang telah diberikan selama ini.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak

kekurangan. Dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan saran, arahan

maupun kritikan yang konstruktif demi penyempurnaan hasil penelitian ini. Skripsi

ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, baik manajer

investasi, dunia bisnis, dunia akademisi, para pembaca serta bagi penulis sendiri

sebagai proses pengembangan diri.

Jakarta, 20 Februari 2016

Penulis

(Kartini)

xi

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ....................................... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ....................................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ................................ v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .............................................................................. vii

Abstrak ................................................................................................................... vi

Abstract ................................................................................................................. vii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xiv

DAFTAR TABEL ................................................................................................. xv

BAB I ...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................. 1

A. Latar Belakang Penelitian .............................................................................. 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................................ 7

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................ 8

D. Manfaat Penelitian.......................................................................................... 8

BAB II ................................................................................................................... 10

TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 10

A. Landasan Teori ............................................................................................. 10

1. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) ................................... 10

a. Ukuran Perusahaan.......................................................................... 12

b. Profitabilitas .................................................................................... 12

c. Tipe Industri .................................................................................... 14

d. Leverage .......................................................................................... 15

2. Teori Pengungkapan .................................................................................. 16

3. Corporate Social Responsibility (CSR) .................................................... 17

a. Standar Global Reporting Intiatives (GRI) ..................................... 19

b. CSR dalam perspektif Islam............................................................ 20

c. AAOIFI ........................................................................................... 20

4. Islamic Social Reporting (ISR) ................................................................. 22

5. Jakarta Islamic Index ............................................................................... 27

xii

a. Fatwa dan Landasan Hukum ........................................................... 30

B. Hubungan Antar Variabel ............................................................................ 32

C. Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 34

D. Kerangka Pemikiran ..................................................................................... 40

E. Hipotesis ....................................................................................................... 42

BAB III ................................................................................................................. 43

METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................ 43

A. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................... 43

B. Metode Penentuan Sampel .......................................................................... 44

C. Metode Pengumpulan Data.......................................................................... 45

D. Metode Analisis Data .................................................................................. 46

1. Estimasi data Panel .................................................................................... 46

a. Common Effect ................................................................................ 47

b. Fixed Effect ..................................................................................... 47

c. Random Effect ................................................................................. 47

2. Tahapan Analisis data ............................................................................... 48

a. Uji Chow ......................................................................................... 48

b. Uji Hausman ................................................................................... 49

c. Lagrange Multiplier (LM) Test ...................................................... 50

3. Uji Dasar Asumsi Klasik ........................................................................... 50

a. Uji Multikolonieritas ....................................................................... 50

b. Uji Heteroskedastisitas .................................................................... 51

4. Pengujian Statistik ..................................................................................... 51

a. Uji Koefisien Determinasi (Adj R2) ................................................ 52

b. Uji Simultan (Uji F) ........................................................................ 52

c. Uji Parsial (Uji t) ............................................................................. 52

5. Operasional Variabel Penelitian ................................................................ 53

BAB IV ................................................................................................................. 57

ANALISA DAN PEMBAHASAN ....................................................................... 57

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ............................................................. 57

B. Analisis Hasil Content Analysis Indeks ISR ................................................ 58

C. Deskripsi Data ............................................................................................. 64

xiii

D. Analisis dan Pembahasan ............................................................................ 66

1. Pemilihan model regresi data panel .......................................................... 67

a. Uji chow .......................................................................................... 68

b. Uji Lagrange Multiplier (LM) Test ................................................ 70

2. Uji asumsi Klasik ...................................................................................... 71

a. Uji Multikolinearitas ....................................................................... 71

b. Uji Heterokedastisitas ..................................................................... 72

3. Pengujian Hipotesis ................................................................................... 72

3. Uji Signifikansi Simultan (Uji F) .................................................... 72

4. Uji Signifikansi Parsial (Uji t) ........................................................ 73

5. Uji Koefisien determinasi ( R2) ....................................................... 75

6. Interpretasi Hasil Penelitian ............................................................ 76

BAB V ................................................................................................................... 80

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI ...................................................................... 80

A. Kesimpulan .................................................................................................. 80

B. Implikasi ...................................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 82

LAMPIRAN .......................................................................................................... 85

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Skor Indeks ISR periode 2011-2014 …………………………….... 63

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pengelompokan tipe industri ................................................................. 15

Tabel 2.2 Sejarah Jakarta Islamic Index ............................................................... 30

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 34

Tabel 3.1 Rincian Sampel penelitian .................................................................... 44

Tabel 3.2 Sampel Data Penelitian ......................................................................... 45

Tabel 3.3 Operasional variabel penelitian ............................................................. 55

Tabel 4.1 Tema Pengungkapan ISR ...................................................................... 57

Tabel 4.2 Total Skor ISR berdasarkan tema periode 2011-2014 .......................... 58

Tabel 4.3 Skor dan Rasio Tiap Perusahaan ........................................................... 60

Tabel 4. 4 Hasil uji statistik deskriptif .................................................................. 65

Tabel 4.5 Hasil regresi data panel Common effect ................................................ 67

Tabel 4.6 hasil regresi data panel model fixed effect ............................................ 68

Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas ............................................................................. 71

Tabel 4.10 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Uji Park .................................... 72

Tabel 4.11 Hasil Uji F dengan model Common effect .......................................... 73

Tabel 4.12 Hasil Uji t dengan model Common effect ........................................... 73

Tabel 4.13 Hasil Uji Adjusted R2 dengan model Common effect ......................... 76

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Pada saat ini Corporate Social Responsibility (CSR) bukan menjadi hal asing

lagi bagi dunia usaha atau bisnis. Dunia usaha tidak hanya terbatas pada kegiatan

mencari keuntungan (profit oriented) akan tetapi berkewajiban untuk melakukan

tanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan, tidak hanya terbatas pada usaha

industri akan tetapi semua usaha harus melakukan tanggung jawab demi

kelangsungan usahanya.

Kewajiban tersebut diperkuat dengan adanya undang-undang tanggung jawab

sosial perusahaan yang dituangkan dalam UUPT No. 40 tahun 2007 pasal 1 yang

berisi: “tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah komitmen perseroan untuk

berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan

kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi Perseroan sendiri,

komunitas setempat, maupun masyarakat pada umumnya. Dalam undang-undang

ini diatur mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan yang bertujuan

mewujudkan pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas

kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan itu sendiri, komunitas

setempat, dan masyarakat pada umumnya. Ketentuan ini dimaksudkan untuk

mendukung terjalinnya hubungan perseroan yang serasi, seimbang, dan sesuai

dengan lingkungan, nilai, norma, dan budaya masyarakat setempat, maka

ditentukan bahwa perseroan yang kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan

dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan

2

lingkungan. Untuk melaksanakan kewajiban perseroan tersebut, kegiatan tanggung

jawab sosial dan lingkungan harus dianggarkan dan diperhitungkan sebagai biaya

perseroan yang dilaksanakan dengan memperhatikan kepatutan dan kewajaran.

Kegiatan tersebut dimuat dalam laporan tahunan perseroan. Dalam hal perseroan

tidak melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan maka perseroan yang

bersangkutan dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-

undangan.”

CSR merubah pandangan bisnis tidak hanya berorientasi pada keuntungan

semata tanpa memperdulikan dampak negatif yang merugikan masyarakat. Namun

di Indonesia penerapan CSR belum sepenuhnya dilakukan. Kabut asap yang

melanda Indonesia beberapa bulan terakhir salah satu contohnya. Perusahaan tidak

memperhatikan dampak yang ditimbulkan dari perluasan area kebun sawit dengan

cara membakar hutan, bahkan kerugian yang ditimbulkan pun bukan hanya

merusak kesehatan masyarakat sekitar bahkan secara materi pun merugikan

mencapai 200 triliun rupiah (http://www.bbc.com/)

Contoh lainnya yakni PT. Indorayon, sebuah perusahaan pabrik kertas yang

mengalami kebangkrutan disebabkan oleh tata kelola yang buruk dalam mengelola

hutan pinus di sekitar danau Toba yang menjadi sumber utama bahan baku

pembuatan kertas. Akibat pengelolaan hutan pinus yang buruk itu menimbulkan

kerusakan lingkungan hutan dan mengganggu sistem tata air disekitar danau Toba.

(http://sains.kompas.com/)

Hal yang sama terjadi pada PT. Lapindo Brantas, kecerobohan PT. Lapindo

Brantas dalam melakukan eksplorasi minyak dan gas di Sidoarjo bukan saja telah

3

menimbulkan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup pada area yang sangat

luas, tetapi juga mematikan sumber pencaharian sebagian besar masyarakat

didaerah yang tercemar tersebut. (http://www.cnnindonesia.com). Menurut

Rustianti dalam Novrianti dan Armas (2012) banyak penelitian yang mengatakan

bahwa apabila perusahaan memiliki kinerja sosial dan lingungan yang baik maka

akan muncul kepercayaan dari investor untuk bersedia memberikan premium lebih

kepada perusahaan yang memberikan transparansi atas pelaksanaan GCG dalam

laporan tahunan mereka.

Adanya kewajiban tersebut hendaknya dapat dijadikan peluang oleh pelaku

usaha untuk menjadikan CSR alat dalam menarik simpati investor maupun

masyarakat umum. Didukung dengan zaman sekarang yang menuntut keterbukaan

publik atas transparansi dan akuntabilitas hendaknya CSR benar-benar dijadikan

strategi jangka panjang perusahaan untuk mempertahankan eksitensi perusahaan.

Dengan adanya transparansi dan akuntabilitas tersebut, CSR dapat dijadikan media

informasi antara perusahaan dan stakeholder melalui laporan tahunan untuk

membangun, mempertahankan, dan menambah kontribusi perusahaan dari sisi

ekonomi dan politis. Sehingga dengan adanya laporan berkelanjutan, perusahaan

ingin menunjukan kepada pemangku kepentingan, baik internal maupun eksternal

bahwa perusahaan mereka adalah perusahaan yang bertanggung jawab kepada

lingkungan dan sosial. Bagi para stakeholder sendiri, laporan berkelanjutan ini

dapat digunakan untuk menilai apakah investasi telah terpenuhi oleh perusahaan

karena laporan ini tidak hanya mengungkapkan bukti aktivitas perusahaan.

4

Dewasa ini pengukuran CSR masih mengacu kepada Global Reporting Initiative

Index (Indeks GRI) (Haniffa 2002). Pengukuran tersebut tentunya kurang tepat

karena perusahaan yang diakui sebagai emiten syariah dan dinyatakan memenuhi

syariat Islam seharusnya mengungkapkan informasi yang membuktikan perusahaan

tersebut beroperasi sesuai hukum Islam. Dimana dengan menggunakan indeks GRI

belum menggambarkan prinsip-prinsip Islam seperti belum mengungkapkan

terbebasnya dari unsur riba, gharar, dan transaksi-transaksi yang diharamkan oleh

Islam. Ketiadaan standar pelaporan CSR secara syariah menjadikan pelaporan CSR

perusahaan syariah menjadi tidak seragam dan standar. Lain halnya dengan Islamic

Social Reporting Index (ISR) yang merupakan pengembangan pengungkapan

tanggungjawab sosial yang didalamnya sesuai prinsip syariah.

Indeks ISR merupakan tolak ukur pelaksanaan tanggung jawab sosial yang berisi

kompilasi item-item standar CSR yang ditetapkan oleh AAOIFI (Accounting and

Auditing Organization for Islamic Financial Institutions) yang kemudian

dikembangkan lebih lanjut oleh para peneliti mengenai item-item CSR yang

seharusnya diungkapkan oleh suatu entitas Islam (Othman et al, 2009). Sesuainya

indeks ISR untuk entitas Islam karena mengungkapkan hal-hal yang berkaitan

dengan prinsip Islam seperti transaksi yang sudah terbebas dari unsur riba,

spekulasi dan gharar, serta mengungkapkan zakat, status kepatuhan syariah serta

aspek-aspek sosial seperti sodaqoh, waqaf, qordul hasan, sampai dengan

pengungkapan peribadahan di lingkungan perusahaan.

Sayangnya penelitian mengenai pelaksanaan ISR masih berorientasi di sektor

perbankan syariah saja, sedangkan untuk sektor non perbankan dan lembaga

5

keuangan lainnya seperti pasar modal penelitian yang mengenai ISR belum banyak

dilakukan sehingga kurang meluasnya konsep ISR terutama di Indonesia. Studi

terdahulu mengenai tanggung jawab sosial yang turut menyajikan aspek religi

dalam laporan tahunan masih sangat terbatas, terutama dengan menyajikan

pemenuhan kewajiban perusahaan yang sesuai dengan syariah. Untuk itu, Othman

et al (2009) mengembangkan indeks pengungkapan yang relevan dengan hal-hal

tersebut yang biasa disebut dengan Islamic Social Reporting (ISR). Menurut

Haniffa (2002) menjelaskan bahwa ada keterbatasan pada kerangka pelaporan

sosial yang dilakukan oleh lembaga konvensional. Keterbatasan mencakup aspek

spiritual dan moral, sebab dalam prinsip syariah tidak hanya berfokus kepada aspek

material saja. Karenanya diperlukan sebuah kerangka pelaporan sosial yang

berdasar pada prinsip syariah dalam mengembangkan Islamic social Reporting

untuk mencapai tujuan akuntabilitas dan transparansi.

Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan Othman (2009) menemukan bahwa

ukuran perusahaan, profitabilitas, dan ukuran dewan direksi muslim mempengaruhi

secara signifikan tingkat pengungkapan ISR. Penelitian lainnya oleh Ayu (2010)

memasukkan variabel bebas yang dianggap dapat mempengaruhi ISR, hasil nya

adalah total aktiva dan ROA mempengaruhi tingkat pengungkapan ISR. Maruki et

al (2009) mengidentifikasikan faktor yang mempengaruhi pelaporan tanggung

jawab sosial pada bank syariah yang ada di Malaysia, faktor yang di uji adalah

leverage, ukuran bank, dan profitabilitas. Hasilnya menunjukan bahwa hanya

ukuran perusahaan saja yang memiliki hubungan positif terhadap pengungkapan

ISR. Begitupun dengan penelitian Lestari (2013) yang meneliti pengaruh ISR di

6

bank syariah di Indonesia dan hasilnya adalah ukuran perusahaan dan profitabilitas

mempunyai pengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR sedangkan variabel

lainnya yaitu umur perusahaan dan komposisi dewan komisaris tidak memiliki

pengaruh terhadap pengungkapan ISR.

Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya, ISR merupakan hal yang lebih tepat

untuk memenuhi ekspektasi dari pemangku kepentingan khususnya masyarakat.

Oleh sebab itu penulis tertarik untuk mempelajari dan mengkaji faktor yang

mempengaruhi pengungkapan Islamic Social Reporting pada perusahaan yang ada

di Indonesia. Dengan demikian penulis merumuskannya dengan judul “Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)

Pada Perusahaan Yang Masuk Jakarta Islamic Index Periode 2011-2014.

Penelitian ini merupakan pengembangan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Othman et al. (2009) dengan menggunakan ISR sebagai indeks pengungkapan

tanggung jawab sosial perusahaan. Adapun perbedaan penelitian ini dengan

penelitian sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan terdahulu adalah ukuran, profitabilitas, komposisi

dewan dan jenis industri. Sedangkan dalam penelitian ini ada penambahan

variabel independen yang diduga juga berpengaruh terhadap pengungkapan ISR

yaitu leverage.

7

2. Populasi Penelitian

Objek penelitian yang akan digunakan adalah data laporan keuangan perusahaan

terpilih yang ada di Indonesia. Pada penelitian sebelumnya adalah pada

perusahaan di Malaysia.

3. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tahun 2015 sedangkan penelitian sebelumnya

dilakukan pada 2009.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, peneliti merumuskan pokok

permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, tipe industri, dan

leverage berpengaruh terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting?

2. Bagaimana pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan Islamic Social

Reporting?

3. Bagaimana pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan Islamic Social

Reporting?

4. Bagaimana pengaruh tipe industri terhadap pengungkapan Islamic Social

Reporting?

5. Bagaimana pengaruh leverage terhadap pengungkapan Islamic Social

Reporting?

8

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki tujuan untuk menjawab permasalahan yang ada.

Adapun tujuannya adalah:

1. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, profitabilitas, tipe industri dan

leverage terhadap pengungkapan Islamic Social Reporting.

2. Untuk menganalisis pengaruh ukuran perusahaan terhadap pengungkapan

Islamic Social Reporting.

3. Untuk menganalisis pengaruh profitabilitas terhadap pengungkapan Islamic

Social Reporting.

4. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh tipe industri terhadap

pengungkapan Islamic Social Reporting.

5. Untuk menganalisis dan mengetahui pengaruh leverage terhadap pengungkapan

Islamic Social Reporting.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat teoritis

a. Penelitian ini memberikan pengetahuan dan pemahaman bagi penulis mengenai

analisis faktor-faktor yang mempengaruhi Islamic social reporting maupun CSR

secara umum.

b. Bagi akademisi; dapat digunakan sebagai bahan untuk mengembangkan materi

mengenai pelaksanaan pengungkapan Islamic sosial reporing pada perusahaan.

2. Manfaat Praktis

9

a. Bagi pemerintah, dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi mengenai regulasi yang

mengatur tentang pengungkapan tanggung jawab sosial pada instansi atau

perusahaan.

b. Bagi perusahaan, dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan

untuk menyusun rencana dan kebijakan di masa yang akan datang, serta sebagai

pertimbangan untuk membuat Islamic social reporting yang memadai sesuai

dengan prinsip syariah.

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

Corporate governance dalam arti sempit menjelaskan mengenai dua aspek

utama yaitu governance structure atau board structure dan governance process atau

governance mechanism pada suatu perusahaan (Alijoyo, 2004:16). Governance

structure adalah struktur hubungan pertanggungjawaban dan pembagian peran di

antara berbagai organ utama perusahaan yaitu: pemilik / pemegang saham,

pengawas / komisaris, dan pengelola / direksi / manajemen. Governance process

membicarakan tentang mekanisme kerja dan interaksi aktual diantara organ-organ

perusahaan tersebut. Sedangkan menurut OECD principles (2004), corporate

governance adalah seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara

pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan serta para

pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya sehubungan dengan hak-hak dan

kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan dan

mengendalikan perusahaan.

Adapun asas-asas good corporate governance menurut Komite Nasional

Kebijakan Governance (KNKG) (2006:5) adalah:

1. Transparansi (Transparency)

Untuk menjaga obyektivitas dalam menjalankan bisnis, perusahaan harus

menyediakan informasi yang material dan relevan dengan cara yang mudah

diakses dan dipahami oleh pemangku kepentingan. Perusahaan harus mengambil

11

inisiatif untuk mengungkapkan tidak hanya masalah yang disyaratkan oleh

peraturan perundang-undangan, tetapi juga hal yang penting untuk pengambilan

keputusan oleh pemegang saham, kreditur dan pemangku kepentingan lainnya.

2. Akuntabilitas (Accountability)

Perusahaan harus dapat mempertanggungjawabkan kinerjanya secara transparan

dan wajar. Untuk itu perusahaan harus dikelola secara benar, terukur dan sesuai

dengan kepentingan perusahaan dengan tetap memperhitungkan kepentingan

pemegang saham dan pemangku kepentingan lain. Akuntabilitas merupakan

prasyarat yang diperlukan untuk mencapai kinerja yang berkesinambungan.

3. Responsibilitas (Responsibility)

Perusahaan harus mematuhi peraturan perundang-undangan serta melaksanakan

tanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan sehingga dapat terpelihara

kesinambungan usaha dalam jangka panjang dan mendapat pengakuan sebagai

good corporate citizen.

4. Independensi (Independency)

Untuk melancarkan pelaksanaan asas GCG, perusahaan harus dikelola secara

independen sehingga masing-masing organ perusahaan tidak saling

mendominasi dan tidak dapat diintervensi oleh pihak lain.

5. Kewajaran dan Kesetaraan (Fairness)

Dalam melaksanakan kegiatannya, perusahaan harus senantiasa memperhatikan

kepentingan pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya berdasarkan

asas kewajaran dan kesetaraan.

12

a. Ukuran Perusahaan

Ukuran perusahaan Menurut Sienly dan Bram (2008:75) Ukuran perusahaan

adalah nilai penjualan bersih perusahaan selaman satu tahun tertentu. Ukuran

perusahaan dapat dinilai dari beberapa segi. Ukuran perusahaan merupakan

pengukur yang menunjukkan besar kecilnya perusahaan. Besar kecilnya suatu

perusahaan dapat didasarkan pada total nilai aktiva, total penjualan, kapitalisasi

pasar, jumlah tenaga kerja dan sebagainya. Semakin besar aktiva suatu perusahaan

maka akan semakin besar pula modal yang ditanam, semakin besar total penjualan

suatu perusahaan maka akan semakin banyak juga perputaran uang dan semakin

besar kapitalisasi pasar maka semakin besar pula perusahaan dikenal masyarakat

(Hilmi dan Ali, 2008)

Berdasarkan definisi tersebut maka dapat diketahui bahwa ukuran perusahaan

adalah suatu skala yang menentukan besar kecilnya perusahaan yang dapat dilihat

dari nilai equity, nilai penjualan, jumlah karyawan dan nilai total aktiva yang

merupakan variabel konteks yang mengukur tuntutan pelayanan atau produk

organisasi.

b. Profitabilitas

Menurut R. Agus Sartono (2010:122) menyatakan bahwa profitabilitas adalah

kemampuan perusahaan memperoleh laba dalam hubungannya dengan penjualan,

total aktiva maupun modal sendiri. Kemudian definisi profitabilitas menurut

Kasmir (2011:196) menyatakan bahwa rasio profitabilitas merupakan rasio untuk

menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Lain halnya Susan

13

Irawati (2006:58), menurutnya profitabilitas bahwa rasio keuntungan atau

profitability ratios adalah rasio yang digunakan untuk mengukur efisiensi

penggunaan aktiva perusahaan atau merupakan kemampuan suatu perusahaan

untuk menghasilkan laba selama periode tertentu (biasanya semesteran, triwulanan

dan lain-lain) untuk melihat kemampuan perusahaan dalam beroperasi secara

efisien.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa rasio

profitabilitas adalah rasio untuk mengukur tingkat efektifitas pengelolaan

(manajemen) perusahaan yang ditunjukkan oleh jumlah keuntungan yang

dihasilkan dari penjualan dan investasi. Intinya adalah penggunaan rasio ini

menunjukkan efisiensi perusahaan.

Menurut Kasmir (2011:197) , yang menyatakan bahwa :

Tujuan penggunaan rasio profitabilitas bagi perusahaan, maupun bagi pihak luar

perusahaan, yaitu:

a. Untuk mengukur atau menghitung laba yang diperoleh perusahaan dalam satu

periode tertentu.

b. Untuk menilai posisi laba perusahaan tahun sebelumnya dengan tahun

sekarang.

c. Untuk menilai perkembangan laba dari waktu ke waktu.

d. Untuk menilai besarnya laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri.

e. Untuk mengukur produtivitas seluruh dana perusahaan yang digunakan baik

modal pinjaman maupun modal sendiri.

14

c. Tipe Industri

Dalam beberapa penelitian, para peneliti mengelompokkan perusahaan-

perusahaan ke dalam jenis industri tertentu. Pengelompokan jenis industri

dilakukan sesuai dengan tujuan masing-masing penelitian. Salah satunya Haniffa

dan Cooke (2005) mengelompokkan menjadi industri konsumen,

konstruksi/properti, perdagangan/jasa, perkebunan/pertambangan, dan industrial.

Dalam penelitian ini jenis industri dikelompokkan menjadi perusahaan yang

masuk ke dalam industri manufaktur dan non-manufaktur. Menurut Omar dan

Simon dalam Amilia Raditya (2012) perusahaan manufaktur menghasilkan polusi

yang lebih banyak daripada perusahaan non-manufaktur sehingga informasi

tambahan harus diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan manufaktur.

Dengan kata lain, perusahaan manufaktur sudah seharusnya melakukan

pengungkapan yang lebih luas dibandingkan dengan perusahaan non-manufaktur.

Sehingga dalam penelitian ini tipe industri merupakan variabel boneka (variabel

dummy). Dalam penelitian ini, perusahaan yang termasuk ke dalam industri

manufaktur diberi nilai 1 dan perusahaan selain industri manufaktur diberi nilai 0.

Pengelompokkan tipe industri yang digunakan dalam penelitian ini sesuai dengan

fact Book IDX 2014.

15

Tabel 2.1 Pengelompokan tipe industri

Ind

ust

ry C

lass

ific

ati

on

A. Primary Sectors (Extractive)

Sector 1 Agriculture

Sector 2 Mining

B.

Secondary Sectors (Processing/Manufacturing

Industry)

Sector 3 Basic Industry and Chemicals

Sector 4 Miscellaneous Industry

Sector 5 Consumer Goods Industry

C. Tertiery Sectors (Service)

Sector 6 Property, Real Estate, and Building

Construction

Sector 7 Infrastructure, Utilities, and Transportation

Sector 8 Finance

Sector 9 Trade, Service, and Investment

Sumber: www.idx.co.id/id-id/beranda/publikasi/factbook.aspx

d. Leverage

Leverage digunakan untuk menggambarkan kemampuan perusahaan untuk

menggunakan aktiva atau dana yang mempunyai beban tetap (fixed cost assets or

funds) untuk memperbesar tingkat penghasilan (return) bagi pemilik perusahaan.

Sutrisno (2000) mendefinisikan leverage sebagai penggunaan aktiva tetap atau

sumber dana dimana atas penggunaan dana tersebut, perusahaan harus menanggung

biaya tetap atau membayar beban tetap.

16

Semakin besar tingkat leverage berarti tingkat ketidakpastian (uncertainty) dari

penghasilan yang akan diperoleh akan semakin tinggi pula, tetapi pada saat yang

sama hal tersebut juga akan memperbesar jumlah penghasilan yang akan diperoleh.

Tingkat leverage ini berbeda-beda antara perusahaan yang satu dengan perusahaan

lainnya, atau dari satu periode ke periode lainnya di dalam suatu perusahaan, tetapi

yang jelas, semakin tinggi tingkat leverage akan semakin tinggi resiko yang

dihadapi serta semakin besar tingkat penghasilan (return) yang diharapkan. Istilah

resiko (risk) dalam leverage dimaksudkan dengan ketidakpastian (uncertainty)

dalam hubungannya dengan kemampuan perusahaan membayar kewajiban-

kewajiban tetapnya (fixed payment obligation).

Perhitungan leverage dalam praktiknya bisa dilakukan melalui dua pendekatan

yaitu pendekatan neraca dan pendekatan laba rugi, Yakni dengan Debt to Asset

Ratio dan Debt to Equity Ratio. Debt to Asset Ratio adalah sebuah rasio untuk

mengukur jumlah asset yang dibiayai oleh hutang semakin tinggi nilai DAR

mengindikasikan semakin besar jumlah asset yang dibiayai oleh hutang dan

semakin kecil jumlah asset yang dibiayai oleh modal. Debt to Equity Ratio adalah

rasio yang membandingkan seberapa besar jumlah hutang terhadap ekuitas.

Semakin tinggi angka DER maka diasumsikan perusahaan memiliki resiko yang

semakin tinggi terhadap likuiditas perusahaannya.

2. Teori Pengungkapan

Pengungkapan menurut Haniffa (2002) yaitu membuat sesuatu menjadi

diketahui atau mengungkapkan sesuatu. Tingkat pengungkapan sangat dipengaruhi

oleh sumber pembiayaan, sistem hukum, keadaaan ekonomi dan politik, tingkat

17

perkembangan ekonomi, tingkat pendidikan dan budaya. Adapun biaya yang harus

dikeluarkan untuk membuat pengungkapan tersebut menurut Cooke (1992) dalam

Ayu (2010) yaitu biaya pengumpulan informasi, biaya supervisi manajemen, biaya

auditor dan kuasa hukum, dan biaya penyebaran informasi.

Dalam prakteknya, pengungkapan berdasarkan hubungannya dengan

persyaratan yang ditetapkan standar menurut Darrough (1993) dalam Amilia

Raditya (2012), terdiri dari dua macam yaitu :

1. Pengungkapan wajib (mandatory disclosure)

Pengungkapan wajib merupakan pengungkapan yang disyaratkan oleh standar

akuntansi yang berlaku dan oleh Badan Pengawas Pasar Modal yang berwenang

di negara yang bersangkutan. Jika perusahaan tidak bersedia untuk

mengungkapkan informasi secara sukarela, pengungkapan wajib akan memaksa

perusahaan untuk mengungkapkannya.

2. Pengungkapan sukarela (voluntary disclosure)

Pengungkapan sukarela merupakan pengungkapan komponen komponen yang

dilakukan secara sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang

berlaku.

3. Corporate Social Responsibility (CSR)

Pelakssanaan GCG merupakan faktor penting dalam pelaksanaan corporate

social responsibility. Asas corporate governance yang berkaitan erat dengan CSR

adalah asas responsibility dimana perusahaan melaksanakan tanggung jawabnya

tidak hanya kepada pemilik saham saja tetapi juga kepada pemangku kepentingan

18

perusahaan demi keberlanjutan perusahaan di masa mendatang. The World

Business Council for Sustainable Development (2000) mendefinisikan CSR sebagai

berikut :

“Corporate Social responsibility is the continuing commitment by business

to behave ethically and contribute to economic development while

improving the quality of life of the workforce and their families as well as

of the local community and society at large.”

Di Indonesia, salah satu regulasi mengenai pelaporan CSR diatur oleh Ikatan

Akuntan Indonesia (IAI) yang dituangkan dalam Exposure Draft Pernyataan

Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 (Revisi 2009) paragraf 12 yang

berbunyi sebagai berikut:

“Entitas dapat pula menyajikan, terpisah dari laporan keuangan, laporan

mengenai lingkungan hidup dan laporan nilai tambah (value added

statement), khususnya bagi industri dimana faktor lingkungan hidup

memegang peranan penting dan bagi industri yang menganggap karyawan

sebagai kelompok pengguna laporan yang memegang peranan penting.

Laporan tambahan tersebut di luar ruang lingkup Standar Akuntansi

Keuangan.”

Pemerintah juga turut mendukung praktik pelaporan CSR melalui UU No. 40

Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dan UU No. 25 Tahun 2007 tentang

Penanaman Modal. UU Perseroan Terbatas pasal 66 ayat 2 huruf c menyatakan

bahwa salah satu isi dari laporan tahunan wajib memuat laporan pelaksanaan

19

tanggung jawab sosial dan lingkungan. UU Perseroan Terbatas pasal 74

menjelaskan bahwa perusahaan yang menjalankan kegiatan usaha di bidang

dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab

sosial dan lingkungan. Selanjutnya, disebutkan bahwa perusahaan yang tidak

melaksanakan kewajiban tersebut akan dikenai sanksi sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

a. Standar Global Reporting Intiatives (GRI)

Perkembangan CSR saat ini semakin ke arah lebih baik, dan perlu dicermati

tentunya perkembangan ini dipengaruhi oleh standar-standar dalam pelaporan CSR.

Salah satu standar yang digunakan dalam pelaporan CSR adalah GRI.

GRI dikeluarkan pada tahun 1999, tetapi saat ini masih terus berkembang. GRI

merupakan standar pelaporan internasional yang dapat digunakan secara sukarela

oleh organisasi. Pelaporan tersebut mencakup dimensi ekonomi, lingkungan dan

sosial dalam kegiatan organisasi, baik produksi barang maupun jasa. Dengan

menggunakan masukan dari para pelapor dan pengguna laporan, GRI berupaya

menyusun daftar indikator yang spesifik untuk pelaporan kinerja di bidang sosial,

lingkungan dan ekonomi. Penting untuk dicatat bahwa karena GRI adalah kerangka

pelaporan non keuangan, GRI tidak memberikan rekomendasi atas business

conduct, namun kerangka pelaporan sangat dipertegas oleh norma-norma dalam

business conduct. GRI dipelopori oleh Coalition of Environmentally Responsible

Economies (CERES) yang didalamnya adalah organisasi non pemerintah,

perusahaan, konsultan, firma akunting, asosiasi bisnis, akademik, dan berbagai

20

pihak lainnya. UNEP menyumbang sebagian dana. GRI tidak menilai kesesuaian

kinerja perusahaan dengan petunjuk pelaporannya.

b. CSR dalam perspektif Islam

CSR dalam perspektif Islam menurut AAOIFI yaitu segala kegiatan yang

dilakukan institusi finansial Islam untuk memenuhi kepentingan religius, ekonomi,

hukum, etika, dan discretionary responsibilities sebagai lembaga finansial

intermediari baik itu bagi individu maupun bagi institusi. Tanggung jawab religius

mengacu kepada kewajiban menyeluruh bagi institusi finansial Islam untuk

mematuhi hukum Islam pada seluruh kegiatannya. Tanggung jawab ekonomi

mengacu kepada kewajiban institusi untuk mematuhi kelayakan ekonomi secara

efisien dan menguntungkan. Kewajiban hukum mengacu kepada institusi finansial

Islam untuk mematuhi hukum dan peraturan di negara tempat beroperasinya

instistusi tersebut. Tanggung jawab etika yang dimaksud dalam AAOIFI yaitu

menghormati masyarakat, norma agama dan kebiasaan yang tidak diatur dalam

hukum. Sedangkan discretionary responsibilities mengacu kepada ekspektasi yang

diharapkan oleh pemegang saham bahwa institusi finansial Islam akan

melaksanakan perannya sosialnya dalam mengimplementasikan cita-cita Islam.

c. AAOIFI

Auditing Organization for Islamic Financial Institutions (AAOIFI) adalah

organisai internasional Islam non-badan hukum nirlaba yang menyiapkan standar

akuntansi, audit, pemerintahan, etika dan standar Syariat Islam lembaga keuangan

dan industri. Program kualifikasi profesional (terutama CIPA, Penasihat syariat dan

21

Auditor "CSAA", dan program kepatuhan perusahaan) yang disajikan oleh AAOIFI

dalam upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia industri dasar dan struktur

pemerintahan.

AAOIFI didirikan sesuai dengan Perjanjian Asosiasi yang ditandatangani oleh

lembaga-lembaga keuangan Islam pada 1 Safar, 1410H berkorespondensi dengan

26 Februari 1990 di Aljazair. Kemudian terdaftar pada tanggal 27 Maret 1991 di

Negara Bagian Bahrain. Sebagai organisasi internasional yang independen,

AAOIFI didukung oleh kelembagaan anggota (200 anggota dari 45 negara, sejauh

ini) termasuk bank sentral, lembaga keuangan Islam, dan peserta lain dari industri

perbankan Islam internasional dan keuangan, di seluruh dunia. AAOIFI telah

memperoleh dukungan untuk memastikan pelaksanaan standar, yang sekarang

diadopsi di Kerajaan Bahrain, Dubai International Financial Centre, Yordania,

Lebanon, Qatar, Sudan dan Suriah., yang relevan di Australia, Indonesia, Malaysia,

Pakistan, Kerajaan Arab Saudi, dan Afrika Selatan telah mengeluarkan panduan

yang didasarkan pada standar AAOIFI dan pernyataan-pernyataan.

a. Tujuan dari AAOIFI adalah:

1. Untuk mengembangkan pemikiran akuntansi dan audit yang relevan dengan

lembaga-lembaga keuangan Islam;

2. Untuk menyebarluaskan pikiran akuntansi dan audit yang relevan dengan

lembaga-lembaga keuangan Islam dan penerapannya melalui pelatihan, seminar,

penerbitan surat kabar berkala, melaksanakan penelitian dan sarana lainnya;

3. Untuk menyiapkan, menyebarkan dan menafsirkan standar akuntansi dan audit

untuk lembaga keuangan Islam.

22

4. Untuk meninjau dan mengubah standar akuntansi dan audit untuk lembaga

keuangan Islam.

AAOIFI melaksanakan tujuan tersebut sesuai dengan ajaran syariat Islam yang

merupakan sistem yang komprehensif untuk semua aspek kehidupan, sesuai dengan

lingkungan di mana institusi keuangan Islam telah berkembang. Kegiatan ini

dimaksudkan baik untuk meningkatkan kepercayaan pengguna dari laporan

keuangan lembaga keuangan Islam dalam informasi yang dihasilkan tentang

lembaga-lembaga ini, dan untuk mendorong para pengguna untuk melakukan

investasi atau deposito dana mereka di lembaga keuangan Islam dan untuk

menggunakan layanan mereka.

b. AAOIFI telah berhasil menyusun beberapa hal, yakni :

d. Tujuan dan konsep akuntansi keuangan untuk lembaga keuangan

e. Standar akuntansi untuk lembaga keuangan khususnya bank

f. Tujuan dan standar auditing untuk lembaga keuangan

g. Kode etik untuk akuntan dan auditor lembaga keuangan.

4. Islamic Social Reporting (ISR)

Social reporting adalah perluasan dari sistem pelaporan keuangan yang

merefleksikan perkiraan yang baru dan yang lebih luas dari masyarakat sehubungan

dengan peran komunitas bisnis dalam perekonomian (Hannifa, 2002). Dalam Maali

(2006) mengatakan bahwa mengidentifikasi tanggung jawab sebuah organisasi

merupakan suatu masalah karena tanggung jawab terus berubah-ubah setiap waktu.

23

Ada beberapa hal yang penting dalam social reporting menurut prespektif Islam

yaitu pemahaman mengenai akuntabilitas, keadilan sosial dan kepemilikan sosial.

Ketiga hal ini sangat erat kaitannya dengan hubungan sosial diantara manusia.

Islam menunjukkan bahwa akuntabilitas amat dipengaruhi oleh hubungan antara

individu dan perusahaan dengan Allah SWT. Hal ini berdasarkan konsep dasar

Islam yaitu tauhid (keesaan Allah SWT).

Menurut konsep ini, pencipta dari segala sesuatu itu hanya Allah swt semata dan

segala sesuatu berasal dari Allah SWT. Adanya konsep keesaan Allah SWT ini

menegaskan bahwa dalam Islam segala sesuatu harus dipertanggung jawabkan

hanya kepada Allah SWT dan segala sesuatu yang dilakukan harus sesuai dengan

perintah-Nya. Oleh sebab itu, seorang muslim melakukan kegiatan sosial dan

membuat laporannya bukan untuk keuntungan finansial semata melainkan untuk

tujuan yang lebih utama yaitu mendapatkan ridho Allah SWT. Keadilan sosial juga

merupakan hal yang penting dalam ISR. Keadilan yang dimaksud disini adalah

berlaku adil kepada siapa pun karena sesama muslim adalah saudara. Selain itu juga

seorang muslim tidak boleh melakukan eksploitasi dan tindakan yang dapat

merugikan sesama.

Oleh sebab itu konsep keadilan sosial dalam kegiatan bisnis Islam termasuk

keadilan kepada karyawan, pelanggan dan seluruh anggota masyarakat dimana

kegiatan bisnis tersebut beroperasi. Hal terakhir yang juga penting dalam ISR yaitu

konsep mengenai kepemilikan. Islam mengakui adanya kepemilikan individu,

namun perlu diketahui bahwa kepemilikan tersebut bukan kepemilikan yang

absolut karena segala sesuatu di dunia ini adalah milik Allah SWT. Al-Qur’an juga

24

menjelaskan bahwa keutamaan dari suatu kepemilikan adalah untuk mencapai

kesejahteraan bersama bukan hanya untuk kepentingan pribadi. Oleh sebab itu

setiap pemilik bertanggung jawab untuk menggunakan sumber daya yang

dimilikinya sesuai dengan perintah Allah SWT dan bertujuan untuk memberi

manfaat kepada umat.

Berikut adalah enam tema pengungkapan dalam kerangka Islamic Social

Reporting yang digunakan dalam penelitian ini yang disusun dari berbagai

penelitian terkait, antara lain:

1. Pendanaan dan Investasi (Finance & Investment)

Informasi yang diungkapkan dalam tema pendanaan dan investasi antara lain

interest-free (riba) dan speculative-free (gharar). Sesuai dengan firman Allah

SWT dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 278-279, kegiatan yang

mengandung riba dan gharar dilarang (haram) dalam Islam (Othman dan Thani,

2010). Ayat di atas menjelaskan bahwa salah satu ciri orang-orang beriman

adalah orang-orang yang meninggalkan riba dalam kegiatan bisnisnya karena

sesungguhnya Allah SWT telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba.

Sama halnya dengan riba, gharar pun dilarang dalam Islam. Gharar merupakan

ketidakpastian yang terjadi akibat incomplete information dalam lima hal, yakni

dalam kuantitas, kualitas, harga, waktu penyerahan, dan akad.

Selain riba dan gharar, aspek lain yang harus diungkapkan oleh perusahaan-

perusahaan yang sesuai dengan prinsip syariah adalah praktik pembayaran zakat.

Zakat merupakan kewajiban bagi seluruh umat Muslim atas harta benda yang

dimiliki ketika mencapai nisab.

25

2. Produk dan Jasa (Products and Services)

Barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan sudah seharusnya

diungkapkan secara menyeluruh di laporan tahunan. Selaras dengan penjelasan

sebelumnya, Allah SWT tidak memperbolehkan makhluk-Nya untuk berbuat

kerusakan di muka bumi (Q.S. Al-A’raf: 56). Selain itu, identifikasi mengenai

halal atau haram suatu produk dan jasa juga harus diungkapkan dalam laporan

tahunan. Secara logis, tujuannya agar para pemangku kepentingan mengetahui

apakah barang atau jasa tersebut diperbolehkan atau dilarang dalam ajaran Islam.

3. Karyawan (Employees)

Dalam Islamic Social Reporting, segala sesuatu yang berkaitan dengan

karyawan berasal dari konsep etika amanah dan adl. Karyawan harus

diperlakukan secara adil dan dibayar secara wajar. Selain itu, pemberi kerja juga

harus memenuhi kewajiban terhadap karyawan dalam hal kebutuhan spiritual

mereka (Haniffa, 2002). Selanjutnya, Haniffa (2002) dan Othman dan Thani

(2010) memaparkan bahwa masyarakat Islam ingin mengetahui apakah

karyawan-karyawan perusahaan telah diperlakukan secara adil dan wajar

melalui informasi-informasi yang diungkapkan, seperti upah, karakteristik

pekerjaan, jam kerja per hari, libur tahunan, jaminan kesehatan dan

kesejahteraan, kebijakan terkait waktu dan tempat ibadah, edukasi dan pelatihan,

kesetaraan hak, dan lingkungan kerja.

4. Masyarakat (Community)

26

Haniffa (2002) menerangkan bahwa konsep dasar yang mendasari tema ini

adalah ummah, amanah, dan adl. Konsep tersebut menekankan pada pentingnya

saling berbagi dan saling meringankan beban orang lain di masyarakat. Hal itu

mengimplikasikan bahwa sebenarnya Islam sangat menjunjung tinggi kebutuhan

ummah (masyarakat) di atas kebutuhan individu. Bentuk saling berbagi dan

saling meringankan beban orang lain dapat dilakukan dengan sedekah, wakaf,

dan qard hassan (meminjamkan sesuatu tanpa mengambil keuntungan). Jumlah

dan pihak yang menerima bantuan harus diungkapkan dalam laporan tahunan

perusahaan. Selain itu, segala bentuk bantuan dan kontribusi yang diberikan

perusahaan kepada masyarakat juga harus diungkapkan secara jelas (Q.S. Al-

Baqarah: 271).

5. Lingkungan (Environment)

Islam mengajarkan kepada seluruh umatnya untuk menjaga, memelihara, dan

melestarikan bumi beserta isinya. Dengan kata lain, perusahaan tidak seharusnya

terlibat dalam aktivitas-aktivitas yang merusak dan membahayakan lingkungan.

Haniffa (2002) menegaskan bahwa penting bagi seluruh makhluk hidup untuk

melindungi lingkungan di sekitarnya. Konsep yang mendasari tema lingungan

dalam Islamic Social Reporting adalah mizan, i’tidal, khilafah, dan akhirah.

Konsep-konsep tersebut menekankan pada prinsip keseimbangan,

kesederhanaan, dan tanggung jawab dalam menjaga lingkungan. Oleh karena itu,

informasi-informasi yang berhubungan dengan penggunaan sumber daya dan

program-program yang digunakan untuk melindungi lingkungan harus

27

diungkapkan dalam laporan tahunan perusahaan (Othman dan Thani, 2010). Hal

ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam QS. Ar-Rum ayat 41.

6. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

Corporate governance adalah seperangkat peraturan yang menetapkan

hubungan antara pemegang saham, pengurus, pihak kreditur, pemerintah, karyawan

serta para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya sehubungan dengan

hak-hak dan kewajiban mereka, atau dengan kata lain sistem yang mengarahkan

dan mengendalikan perusahaan.

5. Jakarta Islamic Index

Jakarta Islamic Index atau biasa disebut JII adalah salah satu indeks saham yang

ada di Indonesia yang menghitung index harga rata-rata saham untuk jenis saham-

saham yang memenuhi kriteria syariah. Pembentukan JII tidak lepas dari kerja sama

antara Pasar Modal Indonesia (dalam hal ini PT Bursa Efek Jakarta) dengan PT

Danareksa Invesment Management (PT DIM). JII telah dikembangkan sejak

tanggal 3 Juli 2000. Pembentukan instrumen syariah ini untuk mendukung

pembentukan Pasar Modal Syariah yang kemudian diluncurkan di Jakarta pada

tanggal 14 Maret 2003. Mekanisme Pasar Modal Syariah meniru pola serupa di

Malaysia yang digabungkan dengan bursa konvensional seperti Bursa Efek Jakarta

dan Bursa Efek Surabaya. Setiap periodenya, saham yang masuk JII berjumlah 30

(tiga puluh) saham yang memenuhi kriteria syariah. JII menggunakan hari dasar

tanggal 1 Januari 1995 dengan nilai dasar 100.

28

Tujuan pembentukan JII adalah untuk meningkatkan kepercayaan investor untuk

melakukan investasi pada saham berbasis syariah dan memberikan manfaat bagi

pemodal dalam menjalankan syariah Islam untuk melakukan investasi di bursa efek.

JII juga diharapkan dapat mendukung proses transparansi dan akuntabilitas saham

berbasis syariah di Indonesia. JII menjadi jawaban atas keinginan investor yang

ingin berinvestasi sesuai syariah. Dengan kata lain, JII menjadi pemandu bagi

investor yang ingin menanamkan dananya secara syariah tanpa takut tercampur

dengan dana ribawi. Selain itu, JII menjadi tolak ukur kinerja (benchmark) dalam

memilih portofolio saham yang halal.

Penentuan kriteria dalam pemilihan saham dalam JII melibatkan Dewan

Pengawas Syariah PT DIM. Saham-saham yang akan masuk ke JII harus melalui

filter syariah terlebih dahulu. Berdasarkan arahan Dewan Pengawas Syariah PT

DIM, ada 4 syarat yang harus dipenuhi agar saham-saham tersebut dapat masuk ke

JII:

a. Emiten tidak menjalankan usaha perjudian dan permainan yang tergolong judi

atau perdagangan yang dilarang.

b. Bukan lembaga keuangan konvensional yang menerapkan sistem riba, termasuk

perbankan dan asuransi konvensional.

c. Usaha yang dilakukan bukan memproduksi, mendistribusikan, dan

memperdagangkan makanan/minuman yang haram.

d. Tidak menjalankan usaha memproduksi, mendistribusikan, dan menyediakan

barang/jasa yang merusak moral dan bersifat mudharat.

29

Selain filter syariah, saham yang masuk ke dalam JII harus melalui beberapa proses

penyaringan (filter) terhadap saham yang listing, yaitu:

a. Memilih kumpulan saham dengan jenis usaha utama yang tidak bertentangan

dengan prinsip syariah dan sudah tercatat lebih dari 3 bulan, kecuali termasuk

dalam 10 kapitalisasi besar.

b. Memilih saham berdasarkan laporan keuangan tahunan atau tengah tahun

berakhir yang memiliki rasio Kewajiban terhadap Aktiva maksimal sebesar

90%.

c. Memilih 60 saham dari susunan saham di atas berdasarkan urutan rata-rata

kapitalisasi pasar (market capitalization) terbesar selama 1 (satu) tahun terakhir.

d. Memilih 30 saham dengan urutan berdasarkan tingkat likuiditas rata-rata nilai

perdagangan reguler selama 1 (satu) tahun terakhir.

Pengkajian ulang akan dilakukan 6 (enam) bulan sekali dengan penentuan

komponen indeks pada awal bulan Januari dan Juli setiap tahunnya. Sedangkan

perubahan pada jenis usaha utama emiten akan dimonitor secara terus menerus

berdasarkan data publik yang tersedia. Perusahaan yang mengubah lini bisnisnya

menjadi tidak konsisten dengan prinsip syariah akan dikeluarkan dari indeks.

Sedangkan saham emiten yang dikeluarkan akan diganti oleh saham emiten lain.

Semua prosedur tersebut bertujuan untuk mengeliminasi saham spekulatif yang

cukup likuid. Sebagian saham-saham spekulatif memiliki tingkat likuiditas rata-rata

nilai perdagangan reguler yang tinggi dan tingkat kapitalisasi pasar yang rendah.

30

Perhitungan JII dilakukan oleh BEJ dengan menggunakan metode perhitungan

indeks yang telah ditetapkan yaitu dengan bobot kapitalisasi pasar (market cap

weighted). Perhitungan indeks ini juga mencakup penyesuaian - penyesuaian

(adjustments) akibat berubahnya data emiten yang disebabkan adanya corporate

action.

a. Fatwa dan Landasan Hukum

Berbeda dengan efek lainnya, selain landasan hukum berupa peraturan maupun

undang-undang, perlu terdapat landasan fatwa yang dapat dijadikan sebagai rujukan

ditetapkannya Efek Syariah. Landasan fatwa diperlukan sebagai dasar untuk

menetapkan prinsip-prinsip Syariah yang dapat diterapkan di pasar modal.

Tonggak perkembangan pasar modal syariah di Indonesia di awali dengan

dikeluarkannya JII pada tanggal 3 Juli 2000. Meskipun sebelumnya PT Danareksa

Investment Management telah meluncurkan Danareksa Syariah pada tanggal 3 Juli

1997, tetapi karena pihak Self Regulatory Organisation (SRO) belum menerbitkan

yang mengeluarkan secara resmi instrumen yang berhubungan dengan efek syariah,

maka perkembangan pasar modal syariah di hitung sejak penerbitan JII. Adapun

milestones perkembangan pasar syariah di Indonesia sampai saat ini adalah sebagai

berikut:

Tabel 2.2 Sejarah Jakarta Islamic Index

Tahun Output/Produk

2000 Jakarta Islamic Index (JII)

2001 Fatwa No. 20/DSN-MUI/IX/2001 tentang Pedoman Pelaksanaan Investasi

Untuk Reksadana Syariah

31

Tahun Output/Produk

2002 Fatwa No. 32/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah

Fatwa No. 33/DSN-MUI/IX/2002 tentang Obligasi Syariah Mudharabah

2003 Fatwa No. 40/DSN-MUI/X/2003 tentang Pasar Modal dan Pedoman

Umum Penerapan Prinsip Syariah di Bidang Pasar Modal

MOU Bapepam & LK dengan DSN-MUI

2004 Fatwa No. 41/DSN-MUI/III/2004 tentang Obligasi Syariah Ijarah

2006 Peraturan Bapepam & LK No IX.A.13 tentang Penerbitan Efek Syariah.

Peraturan Bapepam & LK No IX.A.14 tentang Akad-akad Yang

Digunakan Dalam Penerbitan Efek Syariah di Pasar Modal

2007 Fatwa No. 59/DSN-MUI/V/2007 tentang Obligasi Syariah Mudharabah

Konversi

Peraturan Bapepam & LK No II.K.1 tentang Kriteria dan Penerbitan Daftar

Efek Syariah

2008 Fatwa No. 65/DSN-MUI/III/2008 tentang HMETD Syariah

Fatwa No. 66/DSN-MUI/III/2008 tentang Waran Syariah

Fatwa No. 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN

Fatwa No. 70/DSN-MUI/VI/2008 tentang Metode Penerbitan SBSN

Fatwa No. 71/DSN-MUI/VI/2008 tentang Sale and Lease Back

Fatwa No. 69/DSN-MUI/VI/2008 tentang SBSN Ijarah Sale and Lease

Back

UU No. 19 Tahun 2008 tentang Surat Berharga Syariah Negara

2011

Fatwa No. 80/DSN-MUI/III/2011 tentang Penerapan Prinsip Syariah dalam

Mekanisme Perdagangan Efek Bersifat Ekuitas di Pasar Reguler Bursa

Efek

Indeks Saham Syariah Indonesia

Sistem Online Trading Syariah

2013 Exchange Traded Fund (ETF) Syariah

Rekening Dana Nasabah (RDN) Syariah

32

B. Hubungan Antar Variabel

1. Ukuran perusahaan terhadap Islamic Social Reporting

Ukuran perusahaan merupakan tingkat identifikasi besar atau kecilnya suatu

perusahaan. Perusahaan yang lebih besar melakukan aktivitas yang lebih banyak,

menyebabkan dampak yang lebih besar. Semakin besar ukuran perusahaan mak

asemakin banyak modal yang ditanamkan sehingga sumber daya dan dana yang

besar dalam perusahaan cenderung memiliki permintaan yang lebih luas akan

informasi pelaporan perusahaannya. Hasil penelitian Ho dan Wong (2001), Haniffa

dan Cooke (2005) Widiawati dan Raharja (2012) menunjukkan bahwa ukuran

perusahaan yang diukur dengan menggunakan total aset berpengaruh terhadap luas

pengungkapan perusahaan. Berdasarkan uraian tersebut dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

Ha: ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social

Reporting.

2. Profitabilitas perusahaan terhadap Islamic Social Reporting

Profitabilitas digunakan untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari

keuntungan dan untuk melihat kefekektivan manajemen suatu perusahaan dalam

mengungkapkan tanggung jawab sosialnya. Semakin tinggi profitabilitas berarti

semakin tinggi kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba sehingga akan

semakin luas pengungkapan yang dilakukan perusahaan. Hasil penelitian Raditya

(2012), Widiawati dan Raharja (2012) menunjukkan bahwa profitabilitas

33

berpengaruh terhadap luas pengungkapan ISR. Berdasarkan uraian tersebut

dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ha: profitabilitas berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social

Reporting.

3. Tipe industri terhadap Islamic Social Reporting

Tipe industri merupakan mengelompokkan perusahaan-perusahaan ke dalam

tipe/jenis industri tertentu. Pengelompokan jenis industri dilakukan sesuai dengan

tujuan masing-masing penelitian. Berdasarkan penelitian yang spesifik terhadap

ISR pernah dilakukan oleh Othman et al. (2009). Mereka menemukan bahwa tipe

industri tidak memiliki pengaruh terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab

sosial yang sesuai dengan prinsip syariah. Berdasarkan uraian tersebut dirumuskan

hipotesis sebagai berikut:

Ha: tipe industri berpengaruh positif terhadap pengungkapan Islamic Social

Reporting.

4. Leverage perusahaan terhadap Islamic Social Reporting

Sebuah perusahaan dapat melakukan pendanaan melalui dua cara yaitu melalui

pemegang saham atau melalui kreditur dengan meminjam dana, kedua cara ini

dapat mempengaruhi tingkat pengungkapan perusahaan. Menurut Belkaoui dan

Karpik (1989) dalam Sembiring (2003) keputusan untuk mengungkapkan informasi

sosial akan mengikuti suatu pengeluaran untuk pengungkapan yang menurunkan

pendapatan. Hasil penelitiannya menemukan pengaruh signifikan dan negatif

34

leverage terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Berdasarkan

uraian tersebut dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

Ha: leverage berpengaruh negatif terhadap pengungkapan Islamic Social

Reporting.

C. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan kumpulan dari hasil penelitian yang telah

dilakukan sebelumnya oleh peneliti terdahulu dan memiliki kaitan dengan

penelitian yang akan dilakukan oleh penulis. Berikut ringkasan beberapa penelitian:

Tabel 2.3 Penelitian Terdahulu

No

Peneliti/ Judul

Penelitian/

Tahun

Variabel dan Metode Penelitain

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

1. Determinants of

Islamic Social

Reporting

Among Top

Shariah-

Approved

Companies in

Bursa Malaysia

(Rohana

Othman,

Azlan Md

Thani,

Erlane K Ghani,

2009)

1.Menggunakan

variabel

ukuran

perusahaan,

profitabilitas,

dan tipe

industri

sebagai

variabel

independen

2.Menganalisis

perusahaan-

perusahaan

1. Mengganti

variabel

komposisi

dewan dengan

variabel

leverage.

2. Tidak

menggunakan

analisis regresi

berganda,

tetapi data

panel

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

tiga faktor yang

dipilih: ukuran,

profitabilitas dan

komposisi dewan

berpengaruh secara

signifikan terhadap

perusahaan untuk

penyediaan

pelaporan sosial

Islam. Jenis industri,

Namun, bukan

penentu penting

untuk penyediaan

pelaporan sosial

Islam.

2. Determinants

Of Islamic

Social

Menggunakan

variabel ukuran

perusahaan,

1. Tidak

menggunakan

variabel umur

Hasil menunjukkan

bahwa ukuran

perusahaan dan

35

No

Peneliti/ Judul

Penelitian/

Tahun

Variabel dan Metode Penelitain

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Reporting In

Syariah Banks:

Case Of

Indonesia.

(Puji Lestari,

2013)

profitabilitas

sebagai variabel

independen dan

pengungkapan

ISR sebagai

variabel

dependennya.

perusahaan dan

proposi

komisaris,

melainkan

menggunakan

variabel tipe

industri dan

leverage.

2. Tidak

menggunakan

analisis regresi

berganda, tetapi

analisis data

panel

3. Menganalisis

perusahaan-

perusahaan di JII

profitabilitas secara

signifikan

mempengaruhi

tingkat ISR, tapi itu

berlawanan untuk

usia perusahaan dan

proporsi komisaris

independen.

3. Social

Reporting

Disclosure: An

Islamic

Perspective

(Ros Haniffa,

2002)

1.Menggunakan

social

reporting

sebagai

variabel dalam

penelitian.

2. Berdasar pada

5 tema dalam

pengungkapan

1. Sudah

terfokus objek

penelitiannya

pada perusahaan

JII.

2. Mengunakan

regresi data

panel.

Hasil menjelaskan

bahwa

pengungkapan sosial

secara Islam pada

prakteknya

hendaknya berbeda

dengan

pengungkapan social

secara konvensional

karena item yang

dibutuhkan jelas

berbeda walaupun

pertanggungjawaban

dan akuntabilitas

dari keduanya

hamper sama.

36

No

Peneliti/ Judul

Penelitian/

Tahun

Variabel dan Metode Penelitain

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

4. The impact of

culture and

governance on

corporate social

reporting

(R.M. Haniffa,

T.E Cooke,

2005)

Menggunakan data

perusahaan JII

dalam penelitian.

Hasil menunjukkan

hubungan yang

signifikan antara

pengungkapan sosial

perusahaan dan

papan didominasi

oleh direksi Melayu,

papan didominasi

oleh direktur

eksekutif, kursi

dengan beberapa

direktur dan saham

asing kepemilikan.

Empat dari variabel

kontrol (ukuran,

profitabilitas,

beberapa daftar dan

jenis industri) secara

signifikan terkait

dengan

pengungkapan sosial

perusahaan dengan

pengecualian

gearing.

5. Islamic Social

Reporting Index

sebagai Model

Pengukuran

Kinerja Sosial

Perbankan

Syariah (studi

komparasi

indonesia dan

malaysia

(Hafiez

Sofyani, Ihyaul

Ulum, Daniel

Menganalisis

kinerja social

dengan

menggunakan

ISR.

1.Menganalisis

perusahaan-

perusahaan yang

masuk JII

2.Jenis

penelitiannya

komparatif,

sedangkan dalam

penelitian ini

dengan regresi

data panel

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

secara keseluruhan

kinerja sosial

trainaverage

perbankan Islam di

Malaysia lebih

tinggi daripada di

Indonesia. Kinerja

sosial perbankan

Islam di Indonesia

pada 2010

mengalami

peningkatan yang

37

No

Peneliti/ Judul

Penelitian/

Tahun

Variabel dan Metode Penelitain

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

Syam, Sri

Wahjuni, 2012)

3.Penelitian pada

perusahaan JII

signifian, sekitar

10% dari tahun

sebelumnya (2009).

6. Islam Dan

Tanggung

Jawab Sosial :

Studi

Perbandingan

Pengungkapan

Berdasarkan

GRI Indeks dan

Islamic Social

Reporting

Indeks

(Soraya Fitria,

Dwi Hartanti,

2010)

Variabel

Pengungkapan

ISR sebagai

variabel

dependennya.

1. Penelitiannya

terkait bank

konvensional

dan bank

syariah,

sedangkan

penelitian ini

perusahaan di

JII sebagai

objek

penelitiannya.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

lembaga perbankan

konvensional

umumnya mendapat

skor lebih tinggi

dibandingkan

dengan lembaga

perbankan Islam.

indikator ISR telah

cukup mewakili

sebagian indikator

indeks GRI tahun

2006. Yang

membedakan

keduanya adalah

indikator-indikator

indeks GRI memiliki

rincian yang lebih

detail dan

komprehensif.

7. Analisis Faktor

– Faktor yang

Mempengaruhi

Pengungkapan

Islamic Social

Reporting (ISR)

(Aldehita

Purnasanti

Maulida, Agung

Yulianto,

Asrori, 2014)

1. Perusahaan

di JII sebagai

objek dalam

penelitiannya.

2. Menggunak

an variabel

ukuran

perusahaan dan

profitabilitas

sebagai

variabel

independennya

1. Mengubah

variabel kinerja

lingkungan

dengan variabel

tipe industri.

2. Menambah

variabel leverage

sebagai variabel

independennya

3. Tidak

menggunakan

analisis Regresi

Hasil Penelitian ini

menunjukkan bahwa

ukuran perusahaan,

profitabilitas dan

kinerja lingkungan

secara simultan

berpengaruh positif

terhadap

pengungkapan ISR

perusahaan syariah

di JII. Variabel

ukuran perusahaan

tidak berpengaruh

38

No

Peneliti/ Judul

Penelitian/

Tahun

Variabel dan Metode Penelitain

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

berganda

melainkan

regresi data

panel.

terhadap

pengungkapan ISR

perusahaan syariah

di JII. Sedangkan

variabel

profitabilitas dan

variabel kinerja

lingkungan secara

partial berpengaruh

terhadap

pengungkapan ISR

perusahaan syariah

di JII.

8. Social

Reporting

Practices Of

Islamic Banks

In Saudi Arabia

(Umaru

Mustapha,

Zubairu

Olalekan Busra

Sakariyau,

Chetubo Kuta

Dauda, 2011)

Variabel social

reporting

sebagai variabel

dependennya.

1. penelitian pada

bank syariah di

Arab Saudi,

sedangkan

penelitian ini

terhadap

perusahaan di

JII.

2. Analisis

komparatif

terhadap 4 bank

di arab Saudi

sedangkan dalam

penelitian

menggunakan

regresi data

panel.

Hasil menunjukan

bahwa pada saat ini,

bank-bank Islam di

Arab Saudi memiliki

lebih banyak

kesamaan dengan

bank-bank

konvensional.

9. Faktor-faktor

yang

mempengaruhi

pengungkapan

islamic social

reporting (isr) :

studi empiris

1. Menggunak

an variabel

profitabilitas

dan leverage

sebagai

variabel

independen.

1. Pengganti

variabel tekanan

politik dan rasio

populasi muslim

dengan ukuran

perusahaan dan

tipe 38ndustry.

Hasil penelitian

menunjukkan bahwa

empat faktor:

tekanan politik dan

pemerintah, jumlah

penduduk muslim,

leverage dan

39

No

Peneliti/ Judul

Penelitian/

Tahun

Variabel dan Metode Penelitain

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

pada bank

syariah di

indonesia,

malaysia dan

negara-negara

gulf

cooperation

council.

(priyesta

rizkiningsih,

2012)

2. Analisis

regresi data

panel

2. Konten analisis

lebih sedikit

menyesuaikan

dengan

penelitian ini.

profitabilitas secara

signifikan

mempengaruhi

bank-bank syariah

untuk

mengungkapkan

ISR. Hasil studi ini

dapat

menguntungkan

industri perbankan

syariah tidak hanya

di Indonesia,

Malaysia dan

negara-negara GCC

tetapi juga di negara

lainnya untuk

menerapkan prinsip

pengungkapan

penuh dengan cara

yang lebih

komprehensif.

10. Analisis Faktor-

Faktor Yang

Mempengaruhi

Tingkat

Pengungkapan

Islamic Social

Reporting

(ISR) Pada

Perusahaan

Yang Masuk

Daftar Efek

Syariah (DES)

(Amilia Nurul

Raditya, 2012)

1.Menggunakan

variabel

ukuran

perusahaan,

profitabilitas,

dan tipe

39ndustry

sebagai

variabel

independen,

dan

pengungkapan

ISR sebagai

variabel

dependen.

1. Menghapus

variabel sukuk,

dan mengubah

variabel umur

perusahaan

dengan tipe

39ndustry.

2. Menambah

variabel

independen

berupa leverage.

Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa

ukuran perusahaan

dan profitabilitas

mempunyai

pengaruh positif

signifikan terhadap

tingkat

pengungkapan ISR.

Namun, penerbitan

sukuk, jenis industri,

dan umur

perusahaan bukan

faktor

penentu yang

signifikan dalam

mempengaruhi

40

No

Peneliti/ Judul

Penelitian/

Tahun

Variabel dan Metode Penelitain

Hasil Penelitian

Persamaan Perbedaan

2. Regresi data

panel.

tingkat

pengungkapan ISR.

11. On Corporate

Social

Responsibility

Of

Islamic

Financial

Institutions

(Sayd Farook,

2007)

Menggunakan

pengungkapan

social reporting

sebagai variabel

dalam

penelitian.

Menggunakan

variabel dalam

penelitian berupa

ukuran

perusahaan,

profitabilitas, tipe

industry, dan

leverage.

Perusahaan JII

sebagai objek

penelitian.

Menggunakan

regresi data panel

Dasar pengungkapan

dalam institusi

keuangan islam

hendaknya berbasis

pada aspek

Screening of

investments,

Earnings prohibited

by Shariah,

Responsible

dealings with

clients, Employees,

Waqf management,

Charitable activities,

Environmental

impact based

investment quotas.

D. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan sintesa dari serangkaian teori yang tertuang

dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya merupakan gambaran sistematis dari

kinerja teori dalam memberikan solusi atau alternatif solusi dari serangkaian

masalah yang ditetapkan. Kerangka pemikiran dalam penelitian ini digambarkan

sebagai berikut:

41

Bursa Efek Indonesia

Perusahaan yang tetap masuk di JII periode 2011-2014

Variabel Independen

Ukuran perusahaan, Profitabilitas,

Tipe perusahaan, Leverage

Variabel Dependen

Pengungkapan Islamic

Social Reporting

Metode Estimasi Data Panel

Fixed Effect Common Effect Random Effect

Pemilihan Model Regresi Panel

Uji Chow

Uji Hipotesis

Uji F Uji t Adjusted R2

Interpretasi dan Kesimpulan

Uji Asumsi Klasik

Uji Lagrange Multiplier

42

E. Hipotesis

Penelitian ini bertujuan menganalisis secara empiris mengenai faktor-faktor

yang mempengaruhi pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR) pada laporan

keuangan perusahaan yang masuk dalam Jakarta Islamic Index. Hipotesis yang

diajukan dalam bentuk hipotesis alternatif sebagai berikut:

H1 : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel ukuran perusahaan,

profitabilitas, tipe industri, dan leverage terhadap variabel pengungkapan

Islamic social reporting.

H2 : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel ukuran perusahaan terhadap

variabel pengungkapan Islamic social reporting.

H3 : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel profitabilitas terhadap

variabel pengungkapan Islamic social reporting.

H4 : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel tipe industri terhadap

variabel pengungkapan Islamic social reporting.

H5 : terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel leverage terhadap variabel

pengungkapan Islamic social reporting.

43

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang digunakan

untuk menjelaskan pengaruh variabel independen, yaitu ukuran perusahaan,

profitabilitas, tipe industri dan leverage perusahaan terhadap variabel dependen,

yaitu pengungkapan Islamic Social Reporting. Objek penelitian ini terbatas pada

perusahaan di Indonesia yang masuk dalam Jakarta Islamic Index yang telah

menerapkan tanggung jawab social (corporate social responsibility,disingkat CSR)

dengan mengambil data pada tahun 2011-2014. Jenis penelitian ini adalah kausal

komparatif merupakan tipe penelitian dengan karakteristik masalah berupa

hubungan sebab akibat antara dua variabel atau lebih (Indriantoro & Supomo, 2002:

27).

Penelitian ini menggunakan indeks ISR yang disusun dari beberapa penelitian

terkait dengan rujukan utama tetap pada Othman et al. (2009) dengan beberapa

penyesuaian. Selain itu, penelitian ini juga menggunakan teknik content analysis

terhadap laporan tahunan perusahaan dalam penghitungan indeks ISR. Dalam

penelitian ini, penulis menggunakan metode content analysis untuk mengetahui

berapa besar tingkat pengungkapan dari 46 pokok pengungkapan ISR. Content

analysis yaitu metode penelitian obeservasi yang digunakan untuk mengevaluasi

secara sistemastis isi dari suatu informasi (Sekaran dalam Rizkiningsih 2012).

44

B. Metode Penentuan Sampel

Metode pemilihan sample yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

purposive sampling, yaitu tipe pemilihan sample secara tidak acak yang

informasinya diperoleh dengan menggunakan pertimbangan tertentu. Adapun

kriteria yang digunakan dalam penentuan sampel adalah:

1). Perusahaan syariah yang terdaftar di Jakarta Islamic Index

2). Memiliki laporan keuangan perusahaan secara fisik tersedia lengkap dan

utuh di Pusat Referensi Pasar Modal (PRPM) Bursa Efek Indonesia selama

periode penelitian.

3). Perusahaan telah menerapkan corporate social responsibility-CSR selama

periode penelitian.

Tabel 3.1 Rincian Sampel penelitian

Kriteria Jumlah

Perusahaan yang listing di JII tahun 2011-2014 30

Perusahaan yang tidak berturut-turut listing di JII tahun 2011-2014 (16)

Perusahaan yang tetap listing namun tidak melaporkan laporan

tahunan

0

Jumlah perusahaan yang memenuhi kriteria 14

Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan yang konsisten terdaftar di Jakarta

Islamic Index selama periode 2011-2014 yang berjumlah 14 perusahaan, sehingga

sampel data yang tersedia berjumlah 56 sampel. Adapun sampel penelitian ini dapat

dilihat dalam tabel 3.2.

45

Tabel 3.2 Sampel Data Penelitian

No Kode Nama Perusahaan

1 AALI Astra Argo Lestari Tbk.

2 ASII Astra International Tbk.

3 ASRI Alam Sutra Realty Tbk.

4 CPIN Charoen Pokphand Indonesia Tbk.

5 INTP Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

6 ITMG Indo Tambangraya Megah Tbk.

7 KLBF Kalbe Farma Tbk.

8 LPKR Lippo Karawaci Tbk.

9 LSIP PP London Sumatra Indonesia Tbk.

10 PTBA Tambang Batubara Bukit Asam (Persero) Tbk.

11 SMGR Semen Indonesia (Persero) Tbk.

12 TLKM Telekomunikasi Indonesia (persero) Tbk.

13 UNTR United Tractors Tbk.

14 UNVR Unilever Indonesia Tbk.

C. Metode Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu berupa

data laporan tahunan (annual report) perusahaan-perusahaan yang terdaftar di JII

yang diterbitkan pada periode 2011-2014. Data sekunder adalah data yang

diperoleh dalam bentuk data yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh

pihak lain, biasanya sudah dalam bentuk publikasi (Muhamad, 2008:102). Dimana

46

data-data tersebut diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI) melalui Pusat

Referensi Pasar Modal, selain itu data tersebut diperoleh pula dari buku-buku

literatur dan sumber lainnya yang dapat dipercaya untuk memperoleh data yang

bersifat teoritis dan dapat menunjang materi pembahasan penelitian. Sumber ini

dimaksudkan sebagai landasan untuk menganalisa dan membahas permasalahan

penelitian ini.

D. Metode Analisis Data

1. Estimasi data Panel

Berdasarkan dengan penjelasan mengenai sampel di atas, dapat diketahui

bahwa penelitian ini menggunakan data panel. Dalam suatu penelitian biasanya

dikenal tiga jenis data, antara lain data cross section, data time series, dan data

panel. Data cross section merupakan data yang dikumpulkan dalam satu waktu

terhadap banyak individu. Data time series adalah data yang dikumpulkan dari

waktu ke waktu terhadap suatu individu. Sedangkan data panel adalah data yang

dikumpulkan secara cross section dan diikuti oleh periode waktu tertentu

(Nachrowi dan Usman, 2006). Dengan pengolahan data menggunakan Eviews 8.0

untuk menjelaskan hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen

dan SPSS versi 22.0 untuk melakukan pengujian asumsi klasik. Selain itu

menggunakan pula Microsoft Excel 2013 juga dipakai untuk mempermudah

pengelolaan data seperti pembuatan grafik, tabel, dan lain-lain.

47

a. Common Effect

Metode ini dilakukan dengan menggabungkan/mengkombinasikan data time

series dan cross section dengan metode OLS. Metode ini tidak memperhatikan

adanya perbedaan individu maupun waktu, dimana intersep dan slope dianggap

sama untuk setiap individu. Menurut Winarno (2007), metode common effect

merupakan teknik yang paling sederhana mengasumsikan bahwa data gabungan

yang ada, menunjukkan kondisi yang sesungguhnya. Hasil analisis regresi

dianggap berlaku pada semua obyek pada semua waktu.

b. Fixed Effect

Model ini mengasumsikan adanya perbedaan intersep, dimana intersep hanya

bervariasi terhadap individu sedangkan terhadap waktu adalah konstan.

Disamping itu, metode ini mengasumsikan bahwa slope antar individu dan

waktu adalah konstan. Adapun yang dimaksud dengan efek tetap adalah setiap

individu memiliki konstanta yang tetap untuk berbagai periode/waktu,

demikian juga slope yang tetap untuk setiap waktu. Dengan metode ini,

perbedaan antar individu dapat diketahui melalui perbedaan nilai intersep.

Metode efek tetap mengestimasi data panel dengan OLS dengan menggunakan

variabel dummy.

c. Random Effect

Model ini akan mengestimasi data panel dimana variabel gangguan mungkin

saling berhubungan antar waktu dan antar individu. Pada model random effect

perbedaan intersep diakomodasi oleh error term masing-masing perusahaan.

Keuntungan menggunakan model random effect yakni menghilangkan

48

heteroskedastisitas. Model ini juga disebut dengan Error Component Model

(ECM) atau teknik Generalized Least Square (GLS).

2. Tahapan Analisis data

Dalam penelitian, harus dilakukan pemilihan antara tiga model yang ada yaitu

metode kuadrat terkecil (Pooled Least Square/PLS), metode efek tetap (fixed effect

model), dan metode efek random (random effect model). Pemilihan model dapat

dilakukan dengan uji chow dan uji hausman.

a. Uji Chow

Uji Chow (F statistik) adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui

apakah model yang digunakan adalah common effect atau

fixed effect (Nachrowi dan Usman, 2006). Dalam uji Chow hipotesisnya adalah

sebagai berikut :

H0 : Common Effect

H1 : Fixed Effect

Penguji uji Chow menggunakan software Eviews adalah dengan menggunkaan

uji likelihood ratio, lalu yang menjadi dasar penolakan dalam hipotesis diatas

adalah dengan membandingkan perhitungan F-hitung dengan F-tabel atau

membandingkan nilai probabilitasnya dengan α = 5%. Perbandingan yang

dimaksud adalah apabila F-hitung pada uji Chow lebih besar dari F-tabel, atau

nilai probabilitas lebih kecil dari 0.05 maka H0 ditolak artinya model yang lebih

tepat digunakan adalah Fixed Effect, sebaliknya jika F hitung lebih kecil dari F

49

tabel atau nilai probability lebih besar dari 0.05 maka H0 diterima dan model

yang lebih tepat digunakan adalah Common Effect.

b. Uji Hausman

Uji Hausman digunakan untuk menentukan apakah menggunakan model fixed

effect atau model random effect yang paling tepat (Nachrowi dan Usman, 2006).

Hipotesis dalam uji Hausman adalah sebagai berikut :

H0 : Random Effect

H1 : Fixed Effect

Uji dikembangkan oleh Hausman dengan didasarkan pada ide bahwa LSDV di

dalam model fixed effect dan GLS adalah efisien sedangkan model OLS adalah

tidak efisien, dilain pihak alternatifnya metode OLS efisien dan GLS tidak

efisien. Statistik uji Hausman ini mengikuti distribusi statistik chi-squares

dengan degree of freedom sebanyak k, dimana k adalah jumlah variabel

independen. Hipotesis null pada uji Hausman adalah model random effect laebih

baik, jika nilai Hausman lebih besar daripada nilai kritis chi-squares, maka

hipotesis null akan ditolak, yang berarti model estimasi yang yang tepat untuk

regresi dat panel adalah fixed effect. Sebaliknya apabila nilai statistik hausman

lebih kecil dari nilai kritis chi-squares maka hipotesis null diterima yang artinya

model yang tepat untuk regresi data panel adalah random effect.

50

c. Lagrange Multiplier (LM) Test

LM test digunakan untuk memilih model terbaik antara common effect dengan

random effect. Rumus perhitungan LM test adalah sebagai berikut:

3. Uji Dasar Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik ini bertujuan untuk mengetahui dan menguji

kelayakan atas model regresi yang digunakan dalam penelitian ini.

a. Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen (Ghozali,

2011:105). Diantara cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas di

dalam model regresi data panel dengan menggunakan software Eviews adalah

dengan cara melihat pada nilai koefisiean korelasinya pada hasil uji correlation

dengan menggunakan matriks korelasi. Jika hasil koefisien korelasi pada output

menunjukan hasil diatas 0.8 maka diduga terjadi multikolinearitas. Sebaliknya jika

51

koefisien korelasi rendah dibawah 0.8 maka diduga model terbebas dari masalah

multikolinearitas.

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain (Ghozali, 2011:139). Jika variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut

heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah model regresi yang

homokedastisitas. Deteksi ada tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan

melakukan Uji Park dengan menggunakan software Eviews, yaitu dengan membuat

persamaan regresi dengan cara mengganti variabel dependen dengan residual

kuadratnya. Apabila probabilitas yang ada bernilai diatas 0.05 yang berarti tidak

signifikan, maka model regresi diasumsikan terbebas dari masalah

heteroskedastisitas atau model regresi bersifat homokedastisitas.

4. Pengujian Statistik

Dibawah ini merupakan persamaan regresi yang digunakan dalam penelitian ini:

ISRit = βoi + β1 SIZEit + β2 ROEit - β3 TIPEit + β4 DERit + ε

Dimana:

ISR = Pengungkapan Islamic sosial Reporting

i = perusahaan sampel SIZE = ukuran perusahaan

t = periode tahun ROE = profitabilitas

52

βo = konstanta TIPE = tipe industri

β1- β4 = Koefisien regresi DER = leverage

ε = error

Dalam melakukan pengujian hipotesis analisis dilakukan melalui analisis data:

a. Uji Simultan (Uji F)

Ujui statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen

yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama

terhadap variabel dependen. Untuk mengetahui apakah variabel independen

secara bersama-sama mempengaruhi variabel dependen maka digunakan tingkat

signifikansi sebesar 0,05. Jika nilai probabilitas F lebih besar dari 0,05, maka

model regresi tidak dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen,

dengan kata lain variabel independen secara bersma-sama tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen, dan sebaliknya (Ghozali, 2011: 178).

b. Uji Parsial (Uji t)

Uji statistik t ini pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual (parsial) dalam menerangkan variasi

variabel dependen (Ghozali, 2011: 178). Langkah yang digunakan untuk

menguji hipotesis ini adalah dengan menentukan level of significance-nya.

Level of significance yang digunakan sebesar 5 % atau (α) = 0,05.

Jika sign. t > 0,05 maka Ha ditolak, yang berarti variabel independen tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

53

jika sign. t < 0,05 maka Ha diterima yang berarti variabel independen

berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.

c. Uji Koefisien Determinasi (Adj R2)

Uji Koefisien determinasi (Adj R2) pada intinya adalah mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai Adj R2

adalah diantara 0 dan 1. Jika nilai Adj R2 berkisar hampir satu, berarti semakin

kuat kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen dan

sebaliknya jika nilai Adj R2 semakin mendekati angka nol, berarti semakin lemah

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen

(Ghozali, 2011: 177). Oleh karena itu penggunaan Adjusted R-Square dianggap

lebih baik daripada R2, karena nilai Adjusted R-Square dapat naik atau turun

dengan adanya penambahan variabel baru, tergantung dari korelasi antara

variabel bebas tambahan tersebut dengan variabel terikatnya. Nilai koefisien

determinasi yang mendekati satu berarti variabel - variabel independen

memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi

variabel–variabel dependen.

5. Operasional Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang

digunakan berikut dengan operasional dan cara pengukurannya:

1. Variabel Independen (X)

Variabel ini sering disebut sebagai variable output, kriteria, konsekuen, dalam

bahasa Indonesia disebut sebagai variable terikat:

54

a. Ukuran perusahaan

Ukuran perusahaan dalam penelitian ini adalah diukur berdasarkan besar

kecilnya total aset perusahaan. total aset perusahaan diperoleh dari laporan

posisi keuangan pada akhir periode dalam laporan tahunan perusahaan.

Variabel bebas ini menggunakan satuan mata uang rupiah dan diberi simbol

SIZE.

b. Profitabilitas

Nilai profitabilitas diukur dengan menggunakan rasio Return on Equity

(ROE). Rasio ini dapat dihitung dengan membagi nilai laba bersih (net

income) terhadap total ekuitas rata-rata (average total equity). Data nilai laba

bersih dapat diperoleh dari laporan laba rugi komprehensif selama periode

dalam laporan tahunan perusahaan, sedangkan data nilai total ekuitas dapat

diperoleh dari laporan posisi keuangan dalam laporan tahunan perusahaan.

Variabel bebas ini menggunakan rasio dan diberi simbol ROE.

c. Tipe Industri

Dalam penelitian ini tipe industri merupakan variabel boneka (variabel

dummy). Dalam penelitian ini, perusahaan yang termasuk ke dalam industri

manufaktur diberi nilai 1 dan perusahaan selain industri manufaktur diberi

nilai 0. Pengelompokkan tipe industri yang digunakan dalam penelitian ini

sesuai dengan fact Book IDX 2014. Variabel bebas ini diberi simbol TIPE.

55

d. Leverage

Merupakan alat ukur untuk mengukur seberapa besar perusahaan tergantung

pada kreditur dalam membiayai aset perusahaan. skala pengukuran yang

digunakan adalah rasio. Leverage yang digunakan dalam penelitian ini

adalah rasio hutang terhadap modal sendiri. Variabel bebas ini menggunakan

rasio dan diberi simbol DER.

2. Variabel Dependen (Y)

Variabel dependen sering disebut dengan variabel terkait yaitu variabel

yang disebabkan/dipengaruhi oleh adanya variabel bebas/variabel independen.

Besarnya perubahan pada variabel ini tergantung dari besaran variabel bebas/

Independen.

Variabel terikat pada penelitian ini adalah ISR yang diukur dengan nilai (score)

dari ISR masing-masing perusahaan. Nilai ISR ini diperoleh dari hasil content

analysis. Indeks ISR yang digunakan dalam penelitian ini merupakan adaptasi

dari indeks ISR yang dibuat oleh Othman et.al (2009) dengan beberapa

penyesuaian.

Tabel 3.3 Operasional variabel penelitian

Variabel Indikator Skala

Ukuran perusahaan (X1) Size = Ln (total aset) Rasio

Profitabilitas

ROE (X2)

ROE =𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 x 100%

Rasio

56

Tipe Industri

Tipe (X3)

Variabel dummy untuk tipe industri

yang dikelompokkan berdasarkan

perusahaan manufaktur dan non-

manufaktur. Perusahaan yang

termasuk ke dalam industri

manufaktur diberi nilai 1 dan

perusahaan non manufaktur diberi

nilai 0.

Leverage

DER (X4)

Rasio Hutang

=𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 ℎ𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔

𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑒𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠 x 100%

Rasio

Variabel Dependen

Islamic Social Reporting

ISR (Y)

Banyaknya item pengungkapan sosial

yang terdapat pada laporan keuangan.

Dengan membandingkan jumlah

pengungkapan ISR yang dilakukan

dengan jumlah pengungkapan yang

diharapkan. 𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 =𝑛

𝐾𝑥 100%

Rasio

57

BAB IV

ANALISA DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Objek Penelitian

Islamic social reporting adalah perluasan dari sistem pelaporan keuangan yang

merefleksikan perkiraan yang baru dan yang lebih luas dari masyarakat sehubungan

dengan peran komunitas bisnis dalam perekonomian (Hannifa, 2002). Maali (2006)

mengatakan bahwa mengidentifikasi tanggung jawab sebuah organisasi merupakan

suatu masalah karena tanggung jawab terus berubah-ubah setiap waktu. Ada

beberapa hal yang penting dalam social reporting menurut prespektif Islam yaitu

pemahaman mengenai akuntabilitas, keadilan sosial dan kepemilikan sosial. Oleh

sebab itu konsep keadilan sosial dalam kegiatan bisnis Islam termasuk keadilan

kepada karyawan, pelanggan dan seluruh anggota masyarakat dimana kegiatan

bisnis tersebut beroperasi.

Berikut adalah enam tema pengungkapan dalam kerangka islamic social

reporting yang digunakan dalam penelitian ini:

Tabel 4.1 Tema Pengungkapan ISR

1. Pendanaan dan Investasi (Finance & Investment)

2. Produk dan Jasa (Products and Services)

3. Karyawan (Employees)

4. Masyarakat (Community)

5. Lingkungan (Environment)

6. Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance)

Sumber: Rohama Othman (2010)

58

B. Analisis Hasil Content Analysis Indeks ISR

Dalam penelitian ini nilai skor indeks ISR didapat dengan menggunakan

metode content analysis dari laporan tahunan perusahaan yang menjadi sampel

penelitian yaitu perusahaan yang masuk Jakarta Islamic Index periode 2011-2014.

Hasil content analysis berdasarkan tema adalah sebagai berikut:

Tabel 4.2 Total Skor ISR berdasarkan tema periode 2011-2014

Tema 2011 2012 2013 2014

A Tema Pembiayaan Dan Investasi 40 40 42 48

B Tema Produk Dan Jasa 27 31 34 38

C Tema Karyawan 91 91 95 99

D Tema Masyarakat 75 71 85 82

E Tema Lingkungan 47 48 50 55

F Tema Tata Kelola Perusahaan 40 45 40 39

Total 320 326 346 361 Sumber: hasil olah data penulis

Tabel 4.1 merupakan skor indeks ISR yang didapat dari jumlah sampel

penelitian yaitu 14 perusahaan yang masuk Jakarta Islamic Index dengan jumlah

laporan keuangan sebanyak 56 laporan. Dapat dilihat bahwa hampir keseluruhan

skor indeks ISR mengalami meningkatan dari tahun 2011-2014 hal ini

menunjukkan bahwa perusahaan yang masuk Jakarta Islamic Index dalam kegiatan

operasionalnya telah melakukan peningkatan dalam mengungkapkan kegiatan-

kegiatan yang sesuai dengan prinsip syariah. Secara umum, skor indeks ISR

masing-masing tema mengalami peningkatan kecuali pada tema tata kelola

perusahaan. Dari 6 tema yang diungkapkan, tema karyawan memiliki skor yang

paling tinggi mencapai 91 skor di tahun 2011 dan 2012 serta 95 skor di tahun 2013

dan 99 skor tahun 2014. Sedangkan tema pengungkapan yang masih memiliki nilai

59

cukup rendah dibanding tema lain yaitu tema produk dan jasa, dengan skor 27 item

pada tahun 2011, 31 skor pada 2012, kemudian 34 pada tahun 2013 dan 38 pada

tahun 2014 merupakan skor yang cukup rendah dibandingkan tema lain dalam

penelitian ini. Tema pembiayaan dan investasi mengalami peningkatan pada tahun

2013 menvapai 42 skor setelah 2 tahun sebelumnya 2011-2012 mencapai 40 skor

dan pada tahun 20144 mencapai 48 skor. Tema masyarakat mengalami fluktuatif

selama waktu penelitian 2011-2014 dengan skor 75 pada tahun 2011 dan 71 pada

tahun 2012, kemudian 85 skor pada tahun 2013 dan 82 skor pada tahun 2014. Selain

itu, tema lingkungan juga mengalami kenaikan dari tahun 2011 yang mencapai 47

skor menjadi 48 skor pada tahun 2012 dan 50 skor pada tahun 2013 kemudian 55

pada tahun 2014. Terakhir, tema tata kelola perusahaan mengalami menurunan skor

pada rahun 2012-2014 yaitu dari 45 skor menjadi 39 skor pengungkapan ISR.

Namun terdapat hal positif dari hasil data diatas yaitu adanya peningkatan di

setiap tema pengungkapan ISR dari tahun ke tahun yang menunjukkan bahwa dari

tahun ke tahun perusahaan-perusahaan yang masuk JII terus berupaya untuk

meningkatkan pengungkapan ISR. Perusahaan yang masuk JII beragam sektor

diantaranya pertambangan, perkebunan, manufaktur, propert & real estate.

Sehingga setiap perusahaan memiliki bentuk pengungkapan yang berbeda yang

memungkinkan terjadinya penurunan total skor ISR selama periode 2011-2014.

Berikut skor ISR tiap perusahaan beserta rasio yang didapat dengan perhitungan

membandingkan jumlah skor yang dilakukan dengan jumlah skor yang diharapkan:

60

Tabel 4.3 Skor dan Rasio Tiap Perusahaan

No

Kode

Skor ISR Rasio ISR

2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014

1 AALI 24 18 27 29 0.5581 0.4186 0.6279 0.6744

2 ASII 27 33 26 31 0.6279 0.7674 0.6047 0.7209

3 ASRI 14 14 11 13 0.3256 0.3256 0.2558 0.3023

4 CPIN 11 10 10 10 0.2558 0.2326 0.2326 0.2326

5 INTP 17 19 27 28 0.3953 0.4419 0.6279 0.6512

6 ITMG 23 25 23 24 0.5349 0.5814 0.5349 0.5581

7 KLBF 24 25 26 26 0.5581 0.5814 0.6047 0.6047

8 LPKR 20 21 24 27 0.4651 0.4884 0.5581 0.6279

9 LSIP 22 22 22 26 0.5116 0.5116 0.5116 0.6047

10 PTBA 28 31 29 28 0.6512 0.7209 0.6744 0.6512

11 SMGR 28 25 30 32 0.6512 0.5814 0.6977 0.7442

12 TLKM 24 29 27 28 0.5581 0.6744 0.6279 0.6512

13 UNTR 30 27 32 29 0.6977 0.6279 0.7442 0.6744

14 UNVR 28 27 32 30 0.6512 0.6279 0.7442 0.6977

Total 320 326 346 361

rata-

rata 22.86 23.29 24.71 25.79

Sumber: hasil olah data penulis

Dari tabel 4.3 diatas menunjukkan bahwa skor tertinggi pengungkapan ISR

dilakukan oleh PT Astra Internasional Tbk (ASII) yang mencapai 33 skor pada

tahun 2012 dari keseluruhan 43 skor. Dengan demikian berarti pada tahun 2012 PT

astra Internasional Tbk melakukan pengungkapan sesuai dengan indeks ISR

sebanyak 77%. Sedangkan skor terendah pengungkapan ISR dilakukan oleh PT

Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang mencapai 10 skor pengungkapan

dari total keseluhan 43 skor pengungkapan ISR. Hal tersebut menunjukkan PT

61

Charoen Pokphand Indonesia Tbk hanya melakukan 23% pengungkapan ISR.

Selain itu perusahaan yang mengalami peningkatan tiap tahun dalam pengungkapan

ISR adalah PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, PT Lippo Karawaci Tbk., dan

PT United Tractors Tbk.,

Keterangan mengenai hasil content analysis indeks ISR pada periode 2011-

2014 dapat dijelaskan melalui gambar dibawah ini. Berikut adalah proporsi

pengungkapan ISR berdasarkan tema pengungkapan pada perusahaan yang masuk

JII pada periode 2011-2014.

Gambar 4.1 Skor Indeks ISR periode 2011-2014

Berdasarkan gambar 4.1 diatas, dapat dilihat bahwa selama tahun 2011-2014

pengungkapan ISR paling banyak diperoleh oleh tema karyawan dan masyarakat

sebesar 28% dan 23% dari keseluruhan pengungkapan. Kemudian tema lingkungan

Produk dan jasa10%

Karyawan28%

Masyarakat23%

lingkungan15%

tata kelola perusahaan12%

Pembiayaan dan investasi

12%

ISR 2011-2014

Produk dan jasa Karyawan Masyarakat

lingkungan tata kelola perusahaan Pembiayaan dan investasi

62

mencapai 15% disusul dengan tema pembiayaan dan investasi serta tema tata kelola

perusahaan mencapai 12% kemudian terakhir dengan proporsi paling rendah yaitu

tema produk dan jasa mencapai 10% dari keseluruhan pengungkapan.

Hal tersebut didapat berdasarkan content analysis yang digunakan untuk

smengukur ISR berbeda ditiap temanya, besar kecil proporsi pengungkapan tidak

dapat diartikan bahwa perusahaan lebih memperhatikan pengungkapan tema

karyawan dibanding tema lain. Sehingga banyak sedikitnya jumlah pengungkapan

tidak dapat dijadikan ukuran bahwa pengungkapan tema karyawan lebih

diutamakan oleh perusahaan. Data secara lengkap mengenai skor pengungkapan

ISR pada perusahaan JII periode 2011-2014 dapat dilihat dilampiran 3,4,5,6,7,8, 9.

Penjelasan terkait hasil content analysis untuk masing-masing tema dalam ISR:

1. Tema pembiayaan dan investasi

Tema ini terdiri dari 5 item pengungkapan. Pengungkapan yang paling banyak

dilakukan perusahaan JII periode 2011-2014 adalah mengenai transaksi yang

mengandung riba (pendapatan bunga dan beban bunga). Sedangkan

pengungkapan yang paling jarang dilakukan oleh perusahaan JII periode 2011-

2014 adalah mengenai zakat.

2. Tema produk dan jasa

Tema ini terdiri dari 4 item pengungkapan. Selama periode 2011-2014

pengungkapan yang paling banyak dilakukan adalah mengenai keamanan dan

kualitas produk/jasa. Karena pengungkapan tersebut tidak terbatas untuk jenis

usaha tertentu, hampir setiap perusahaan menerapkan keamanan dan kualitas

63

produk/jasa. Sedangkan pengungkapan yang paling jarang dilakukan oleh

perusahaan JII periode 2011-2014 adalah kehalalan produk. Sertifikat halal lebih

sering ditemukan pada produk maknan dan minuman, sedangkan perusahaan

yang masuk JII periode 2011-2014 lebih banyak perusahaan properti dan

pertambangan sehingga pengungkapan halal hanya sedikit yang ditemukan.

3. Tema karyawan

Tema ini terdiri dari 13 item pengungkapan.selama periode 2011-2014

pengungkapan yang paling banyak dilakukan adalah mengenai manfaat yang

diterima karyawan (tunjangan), gaji/upah karyawan, serta pendidikan dan

pelatihan kerja (pengembangan SDM). Hal tersebut menunjukkan bahwa

perusahaan cukup baik dalam memperhatikan karyawan, selain itu pendidikan

dan pelatihan kerja (pengembangan SDM) dapat memberikan feedback positif

kepada perusahaan karena karyawan menjadi terlatih sehingga mengoptimalkan

dalam operasional perusahaan. Sedangkan pengungkapan yang paling jarang

dilakukan oleh perusahaan JII periode 2011-2014 adalah item jam kerja

karyawan serta karyawan dari kelompok khusus (cacat fisik, mantan narapidana,

mantan pecandu narkoba). Hampir seluruh perusahaan tidak mencantumkan jam

kerja karyawan ditiap laporan keuangan.

4. Tema masyarakat

Tema ini terdiri dari 10 item pengungkapan. Tema yang paling banyak dilakukan

adalah mengenai peningkatan kualitas hidup masyarakat. Hal ini menujukkan

bahwa perusahaan memiliki tanggung jawab terkait lingkungan masyarakat

disekitar tempat kegiatan operasionalnya. Sedangkan pengungkapan yang paling

64

jarang dilakukan oleh perusahaan JII periode periode 2011-2014 adalah

mengenai wakaf. Dalam penelitian ini perusahaan melakukan pembangunan

masjid dianggap sudah berwakaf.

5. Tema lingkungan

Tema ini terdiri dari 5 item pengungkapan. Tema yang paling banyak dilakukan

adalah mengenai konservasi lingkungan dan kegiatan mengurangi efek terhadap

pemanasan globa; (minimalisasi polusi, pengelolaan limbah, pengelolaan air

bersih, dll). Hal ini menunjukkan perusahaan cukup perhatian terhadap

lingkungan dan kelestarian alam. Sedangkan pengungkapan yang paling jarang

dilakukan adalah mengenai pendidikan mengenai lingkungan. Dikarenakan

dalam pengungkapan sosial perusahaan lebih sering diungkapkan mengenai

tindakan bukan pelatihan maupun pendidikan mengenai lingkungan.

6. Tema tata kelola perusahaan

Tema ini terdiri dari 6 item pengungkapan. Pengungkapan yang paling sering

dilakukan adalah mengenai profil dewan direksi. Hampir semua laporan

keuangan tahunan ada halaman mengenai profil dewan perusahaan. Sedangkan

pengungkapan yang paling jarang dilakukan adalah pengungkapan mengenai

tujuan perusahaan mencapai berkah. Karena banyak perusahaan JII yang belum

menyatakan sebagai perusahaan syariah.

C. Deskripsi Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data perusahaan yang masuk

JII periode 2011-2014 berdasarkan pada laporan tahunan. Adapun perusahaan yang

masuk dalam JII dari 2011-2014 sebanyak 14 peurusahaan. Namun perusahaan

65

yang tetap listing di JII hanya 14 perusahaan yang memenuhi syarat untuk dijadikan

objek penelitian. Dengan demikian 14 perusahaan tersebut yang digunakan sebagai

objek penelitian.

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah ISR yang diukur berdasarkan

informasi yang tertera pada laporan tahunan dengan bantuan metode content

analysis, total aset untuk indikator dalam mengukur ukuran perusahaan,

profitabilitas dikur dengan return on equity (ROE), leverage diukur dengan debt to

equity ratio (DER) dan tipe perusahaan sebagai variabel dummy yang didapatkan

berdasarkan tipe perusahaan manufaktur dan non manufaktur.

Berikut ini adalah hasil dari uji deskriptif dari masing-masing variabel dalam

penelitian ini:

Tabel 4. 4 Hasil uji statistik deskriptif

ISR SIZE ROE DER TIPE

Mean 24.17857 38275686 0.299671 0.797011 0.428571

Maximum 33.00000 236029000 1.258000 9.064100 1.000000

Minimum 10.00000 1307348 0.075200 0.001000 0.000000

Std. Dev. 6.238027 54044497 0.267871 1.245167 0.499350

Observations 56 56 56 56 56

Sumber: hasil olah data

Tabel 4.3 diatas meupakan hasil analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif

bertujuan untuk melihat karakteristik variabel-variabel yang diteliti. Berdasarkan

tabel tersebut, rata-rata nilai skor indeks ISR adalah 24,17 yang berarti lebih dari

setengah total indeks ISR yaitu 43 skor. Dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang

66

masuk JII periode 2011-2014 telah cukup melakukan pengungkapan sesuai dengan

ISR. Sedangkan nilai standar deviasi dari skor indeks ISR adalah 6,23 yang berarti

tedapat penyimpangan sebesar ± 6,23 dari rata-rata nilai skor indeks ISR

keseluruhan. Dengan nilai minimum sebesar 10 dan maksimum sebesar 33.

Kemudian tabel 4.3 diatas juga memperlihatkan bahwa rata-rata total asset yang

ditulis dengan size pada perusahaan JII periode 2011-2014 sebesar Rp

38.275.686.000.000 dengan nilai standar deviasi sebesar Rp 54.044.497.000.000

nilai minimum sebesar Rp 1.307.348.000.000 serta nilai maksimum sebesar Rp

236.029.000.000.000.

Variabel selanjutnya yaitu profitabilitas yang ditulis dengan ROE menunjukkan

nilai rata-rata profitabilitas sebesar 0.299671 dengan standar deviasi 0.267871,

serta nilai minimum 0.075200 dan 1.258000. Variabel selanjutnya yaitu leverage

yang ditulis dengan DER menujukkan bahwa nilai rata-rata leverage perusahaan JII

sebesar 0.797011 dengan standar deviasi 1.245167, serta nilai minimum 0.001000

dan maksimum 9.064100. terakhir variabel dummy berupa tipe perusahaan. Rata-

rata nilai tipe perusahaan sebesar 0.428571 dengan standar deviasi 0.499350, serta

nilai minimum sebesar 0.000000 dan nilai maksimum sebesar 1.000000. hasil ouput

statistic deskriptif data penelitain dapat dilihat dalam lampiran 11.

D. Analisis dan Pembahasan

Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi data panel.

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan perangkat Microsoft excel 2013,

Eviews 8.0.

67

1. Pemilihan model regresi data panel

Terdapat beberapa pendekatan/metode yang diasa digunakan dalam

mengestimasi model regresi data panel yakni pendekatan Common effect, fixed

effext, dan random effect.

Tabel 4.5 Hasil regresi data panel Common effect

Sumber: hasil olah data eviews

Selanjutnya hal yang sama dilakukan dengan model fixed effect. Hasil regresinya

adalah sebagai berikut:

Dependent Variable: ISR

Method: Panel Least Squares

Date: 03/09/16 Time: 18:44

Sample: 2011 2014

Periods included: 4

Cross-sections included: 14

Total panel (balanced) observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.376146 0.262711 -1.431785 0.1583

SIZE 0.055396 0.015506 3.572632 0.0008

ROE 0.225405 0.072836 3.094712 0.0032

TYPE -0.038147 0.038398 -0.993458 0.3252

DER -0.046071 0.014224 -3.238895 0.0021 R-squared 0.330807 Mean dependent var 0.566860

Adjusted R-squared 0.278321 S.D. dependent var 0.151727

S.E. of regression 0.128895 Akaike info criterion -1.174599

Sum squared resid 0.847304 Schwarz criterion -0.993764

Log likelihood 37.88878 Hannan-Quinn criter. -1.104490

F-statistic 6.302798 Durbin-Watson stat 0.974994

Prob(F-statistic) 0.000336

68

Tabel 4.6 hasil regresi data panel model fixed effect

Sumber: hasil olah data eviews

Setelah hasil dari model common effect dan fixed effect diperoleh maka tahap

selanjutnya adalah melakukan uji untuk menentukan model estimasi mana yang

lebih tepat. Maka digunakanlah uji likehood ratio atau uji chow.

a. Uji chow

Uji chow adalah pengujian untuk menentukan antara model common effect atau

fixed effect yang lebih tepat digunakan dalam mengestimasi data panel. Hipotesis

dalam uji chow dalam penelitian ini adalah :

H0 : Common Effect

H1 : Fixed Effect

Dependent Variable: ISR

Method: Panel Least Squares

Date: 03/09/16 Time: 18:45

Sample: 2011 2014

Periods included: 4

Cross-sections included: 14

Total panel (balanced) observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.330163 0.260318 -1.268306 0.2108

SIZE 0.052724 0.015365 3.431467 0.0012

ROE 0.243480 0.072350 3.365302 0.0015

TYPE -0.038220 0.037846 -1.009888 0.3176

DER -0.054326 0.014603 -3.720179 0.0005 Effects Specification Period fixed (dummy variables) R-squared 0.388338 Mean dependent var 0.566860

Adjusted R-squared 0.299138 S.D. dependent var 0.151727

S.E. of regression 0.127022 Akaike info criterion -1.157350

Sum squared resid 0.774460 Schwarz criterion -0.868014

Log likelihood 40.40579 Hannan-Quinn criter. -1.045175

F-statistic 4.353536 Durbin-Watson stat 0.989178

Prob(F-statistic) 0.000838

69

Hasil dari uji likehood ratio atau uji chow dapat dilihat pada gambar berikut:

Tabel 4.7 hasil uji chow

Sumber: hasil olah data eviews

Berdasarkan hasil ouput diatas menunjukkan bahwa nillai probabilitas 0, 2252

untuk crocs section F. Dengan kata lain nilai probabilitas pada tabel diatas berada

diatas nilai dari 0,05 sehingga dengan tingkat keyakinan 95% maka dapat

disimpulkan H0 diterima. Sehingga model yang lebih sesuai digunakan dalam

penelitian ini adalah model common effect.

Karena dari uji pemilihan model common effect dan fixed effect disimpulkan

model yang lebih tepat adalah common effect, maka dilakukan Lagrange Multiplier

(LM) Test untuk membandingkan model mana yang terbaik antara common effect

dan random effect.

Tabel 4.8 hasil regresi data panel model random effect

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: HASILEFFECT

Test period fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Period F 1.504919 (3,48) 0.2252

Period Chi-square 5.034020 3 0.1693

Dependent Variable: ISR

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 03/09/16 Time: 18:46

Sample: 2011 2014

Periods included: 4

Cross-sections included: 14

Total panel (balanced) observations: 56

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.433557 0.306705 -1.413596 0.1636

SIZE 0.058184 0.018136 3.208230 0.0023

ROE 0.170957 0.080915 2.112794 0.0395

TYPE -0.037798 0.046815 -0.807395 0.4232

DER -0.012378 0.008947 -1.383557 0.1725

70

b. Uji Lagrange Multiplier (LM) Test

Pengujian ini mengikuti distribusi Chi Square. Hipotesis yang digunakan dalam

uji LM adalah:

1. Jika LM statistik > chi square statistic, maka menggunakan model random effect.

2. Jika LM statistik< chi square statistic, maka menggunakan model common effect.

Setelah dilakukan perhitungan uji Lagrange Multiplier (LM) test, maka diperoleh

hasil sebagai berikut:

𝐿𝑀 =14(4)

2(20−1) [

4^2(0.1329)

0.8473] 2

LM = 2.27898768

Nilai LMhitung yaitu sebesar 2.27898768, kemudian nilai Chi Squared tabel pada

derajat kebebasan 4 dan alpha 5% nilainya sebesar 9.488 (lihat tabel Chi Squared).

Sehingga sesuai hipotesis dalam pengujian LM test, nilai LMhitung lebih kecil

dibandingkan Chi Squared tabel, maka model yang dipilih adalah common effect.

Data lengkapnya dapat dilihat di lampiran 12.

71

2. Uji asumsi Klasik

a. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui korelasi yang

terjadi diantara variabel-variabel independen.Untuk mengetahui ada atau tidaknya

multikolinearitas digunakan uji correlation dengan menggunakan matriks korelasi.

Jika hasil koefisien korelasi pada output menunjukan hasil diatas 0.8 maka diduga

terjadi multikolinearitas. Sebaliknya jika koefisien korelasi rendah dibawah 0.8

maka diduga model tidak mengandung multikolinearitas. Berdasarkan hasil uji

multikolinearitas yang dilakukan dengan Eviews diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 4.9 Uji Multikolinearitas

SIZE ROE TYPE DER

SIZE 1.000000 -0.200875 0.182369 0.020540

ROE -0.200875 1.000000 0.335860 0.181838

TYPE 0.182369 0.335860 1.000000 0.098192

DER 0.020540 0.181838 0.098192 1.000000

Sumber: hasil olah data eviews

Keterangan:

SIZE : Ukuran Perusahaan

ROE : Profitabilitas

DER : Debt to Equity Ratio

TIPE : Tipe Industri

Dapat dilihat pada tabel 4.4 diatas, menunjukkan bahwa tidak ada variabel

yang memiliki nilai korelasi diatas 0.8. dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

model regresi yang dipakai tidak terdapat masalah multikolinearitas dengan kata

lain dalam penelitian ini tidak terdapat korelasi diantara variabel bebasnya.

72

b. Uji Heterokedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi

terjadi ketidaksamaan varians dari satu residual satu pengamatan ke pengamatan

lain. Jika variansi dari residual satu dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,

maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. model

regresi yang baik adalah yang homokedastisitas atau yang tidak terjadi

heteroskedastisitas. Hasil uji park pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Tabel 4.10 Hasil Uji Heterokedastisitas dengan Uji Park

Dependent Variable: LOG(RES2)

Method: Panel Least Squares

Date: 03/09/16 Time: 22:39

Sample: 2011 2014

Periods included: 4

Cross-sections included: 14

Total panel (balanced) observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.269863 3.663890 2.530060 0.0145

SIZE -0.404682 0.216323 -1.870734 0.0671

ROE -3.509771 1.017030 -3.451002 0.0811

DER 0.047345 0.198579 0.238418 0.8125

TIPE 1.431357 0.536393 2.668485 0.0902

Sumber: hasil olah data eviews

Berdasarkan output pada tabel 4.10 dapat diketahui bahwa pada regresi data

panel tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. Hal ini dapat dilihat dari Prob. dari

variabel independen pada model ini tidak signifikan yaitu berada diatas 0,05.

3. Pengujian Hipotesis

3. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-

sama berpengaruh terhadap variabel dependen. Atau untuk mengetahui apakah

73

model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak.

Berikut hasil uji hipotesis model 3 secara simultan menggunakan uji F:

Tabel 4.11 Hasil Uji F dengan model Common effect

Sumber: hasil olah data eviews

Berdasarkan gambar diatas, hasil F-statistic sebesar 6. 302798 dengan

tingkat signifikansi 0.000. Karena tingkat signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka

H0 ditolak dan H1 di terima. Maka dapat disimpulkan ukuran perusahaan,

profitabilitas, tipe industri dan leverage secara simultan berpengaruh terhadap

pengungkapan ISR.

4. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial antara variabel bebas

yang dipakai dalam model regresi terhadap variabel depedennya. Hasil pengujian

hipotesis dengan uji t adalah sebagai berikut:

Tabel 4.12 Hasil Uji t dengan model Common effect

Sumber: hasil olah data eviews

R-squared 0.330807 Mean dependent var 0.566860

Adjusted R-squared 0.278321 S.D. dependent var 0.151727

S.E. of regression 0.128895 Akaike info criterion -1.174599

Sum squared resid 0.847304 Schwarz criterion -0.993764

Log likelihood 37.88878 Hannan-Quinn criter. -1.104490

F-statistic 6.302798 Durbin-Watson stat 0.974994

Prob(F-statistic) 0.000336

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.376146 0.262711 -1.431785 0.1583

SIZE 0.055396 0.015506 3.572632 0.0008

ROE 0.225405 0.072836 3.094712 0.0032

TYPE -0.038147 0.038398 -0.993458 0.3252

DER -0.046071 0.014224 -3.238895 0.0021

74

Berdasarkan tabel 4.12 diatas, dapat dilakukan pembahasan terhadap masing-

masing variabel sebagai berikut:

1. Ukuran perusahaan (SIZE)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat signifikansi pengaruh ukuran perusahaan

terhadap pengungkapan ISR pada perusahaan JII periode 2011-2014.

Bersadarkan tabel 4.12 diatas, diketahui bahwa probabilitas ukuran perusahaan

yaitu 0.0008 lebih kecil dari 0.05, ini berarti bahwa secara parsial ukuran

perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan ISR. Dari hasil tersebut dapat

disimpulkan hipotesis pertama (H2) yang menyatakan bahwa ukuran

perusahaan perpengaruh positif terhadap pengungkapan ISR pada perusahaan

JII diterima.

2. Profitabilitas (ROE)

Pengujian ini bertujuan untuk melihat signifikansi pengaruh profitabilitas

terhadap pengungkapan ISR pada perusahaan JII periode 2011-2014.

Bersadarkan tabel 4.12 diatas, diketahui bahwa probabilitas profitabilitas yaitu

0.0032 lebih kecil dari 0.05, ini berarti bahwa secara parsial profitabilitas

berpengaruh terhadap pengungkapan ISR. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

hipotesis pertama (H3) yang menyatakan bahwa profitabilitas perpengaruh

positif terhadap pengungkapan ISR pada perusahaan JII diterima.

3. Tipe Industri(TIPE)

Pengujian ini bertujuan untuk melihat signifikansi pengaruh tipe industri

terhadap pengungkapan ISR pada perusahaan JII periode 2011-2014.

Bersadarkan tabel 4.12 diatas, diketahui bahwa probabilitas tipe industri yaitu

75

0.3252 lebih besar dari 0.05, ini berarti bahwa secara parsial tipe industry tidak

berpengaruh terhadap pengungkapan ISR. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan

hipotesis pertama (H4) yang menyatakan bahwa profitabilitas perpengaruh

positif terhadap pengungkapan ISR pada perusahaan JII ditolak.

4. Leverage (DER)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat signifikansi pengaruh leverage terhadap

pengungkapan ISR pada perusahaan JII periode 2011-2014. Bersadarkan tabel

4.12 diatas, diketahui bahwa probabilitas leverage yaitu 0.0021 lebih kecil dari

0.05, ini berarti bahwa secara parsial profitabilitas berpengaruh terhadap

pengungkapan ISR. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan hipotesis pertama

(H5) yang menyatakan bahwa profitabilitas perpengaruh positif terhadap

pengungkapan ISR pada perusahaan JII diterima.

5. Uji Koefisien determinasi ( R2)

Uji Koefisien determinasi (R2) pada intinya adalah mengukur seberapa jauh

kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai Adj R2

adalah diantara 0 dan 1. Jika nilai R2 berkisar hampir satu, berarti semakin kuat

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen dan

sebaliknya jika nilai Adj R2 semakin mendekati angka nol, berarti semakin lemah

kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen (Ghozali,

2011: 177). Nilai koefisien determinasi akan cenderung semakin besar bila jumlah

variabel bebas dan jumlah data yang diobservasi semakin banyak. Oleh karena itu,

maka digunakan ukuran adjusted R2, untuk menghilangkan bias akibat adanya

penambahan jumlah variabel bebas dan jumlah data yang diobservasi.

76

Tabel 4.13 Hasil Uji Adjusted R2 dengan model Common effect

Sumber: hasil olah data eviews

Berdasarkan hasil uji regresi diatas dapat diperoleh nilai Adjusted RSquared

sebesar 0.278321. artinya menunjukan bahwa kemampuan variabel independen

(ukuran perusahaan, profitabilitas, tipe industri, dan leverage) dalam menjelaskan

variabel dependen (pengungkapan ISR) sebesar 27,83%. lalu sisanya sebesar

72,17% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model

penelitian ini.

6. Interpretasi Hasil Penelitian

Analisis regresi data panel yang telah dilakukan bertujuan untuk mengetahui

factor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan ISR pada perusahaan JII periode

2011-2014 dengan menggunakan variavel independen berupa ukuran perusahaan,

profitabilitas, tipe industri, dan leverage. Berdasarkan uji chow yaitu uji untuk

menentukan model yang lebih cocok antara common effect atau fixed effect, maka

model yang terpilih adalah model estimasi common effect. Berdasarkan model

estimasi yang terpilih, maka persamaan regresi yang terbentuk adalah :

ISRit = βoi + β1 SIZEit + β2 ROEit - β4 DERit + ε

ISRit = -0.376146 + 0.05539SIZE + 0.2254ROE – 0.0460DER + ε

R-squared 0.330807 Mean dependent var 0.566860

Adjusted R-squared 0.278321 S.D. dependent var 0.151727

S.E. of regression 0.128895 Akaike info criterion -1.174599

Sum squared resid 0.847304 Schwarz criterion -0.993764

Log likelihood 37.88878 Hannan-Quinn criter. -1.104490

F-statistic 6.302798 Durbin-Watson stat 0.974994

Prob(F-statistic) 0.000336

77

Berikut ini adalah hasil uji signifikansi dan analisis hipotesis hubungan setiap

variabel independen yang signifikan dengan variabel pengungkapan ISR:

a. Konstanta

Berdasarkan persamaan regresi data panel diatas diperoleh konstanta nilai

pengungkapan ISR sebesar -0.376146. hal ini mengindikasikan bahwa jika

keempat variabel independen yang terdiri dari ukuran perusahaan, profitabilitas,

tipe industri dan leverage bernilai = 0 maka nilai variabel pengungkapan ISR

memiliki nilai 0.376146 %.

b. Ukuran perusahaan

Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data panel pada uji parsial dan

signifikansi variabel ukuran perusahaan, keputusan yang diambil adalah tolak

Ho yaitu ukuran perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap

pengungkapan ISR pada perusahaan yang masuk JII periode 2011-2014. Nilai

koefisien pada variabel ukuran perusahaan sebesar 0.055396 Nilai koefisien

dari variabel ukuran perusahaan memiliki tanda positif, hal ini dapat

diinterpretasikan bahwa, jika variabel ukuran perusahaan mengalami kenaikan

sebesar Rp 1.000.000.000.000 maka menyebabkan peningkatan pada nilai

pengungkapan ISR sebesar 0.055396 % dengan asumsi bahwa variabel lain

dianggap konstan. Hal ini memungkinkan karena pada perusahaan dengan

ukuran total aset besar lebih memungkinkan dalam mengungkapkan ISR.

Hasil penelitian mengenai ukuran perusahaan mempunyai pengaruh yang

signifikan konsisten dengan penelitian sebelumnya Otman et. Al (2009)

Aldehita (2014) yang dapat membuktikan ukuran perusahaan berpengaruh

signifikan positif terhadap pengungkapan ISR. Penelitian ini dapat

78

membuktikan bahwa perusahaan dengan asset berukuran besar pasti memiliki

pembiayaan, fasilitas, dan sumber daya manusia yang lebih banyak

dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil sehingga cenderung memiliki

pengungkapan informasi yang lebih besar disbanding dengan perusahaan

dengan asset ukuran lebih kecil.

c. Profitabilitas

Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data panel pada uji parsial dan

signifikansi variabel profitabilitas, keputusan yang diambil adalah tolak Ho

yaitu ukuran perusahaan berpengaruh signifikan positif terhadap pengungkapan

ISR pada perusahaan yang masuk JII periode 201-2014. Nilai koefisien pada

variabel ukuran perusahaan sebesar 0.225405 Nilai koefisien dari variabel

ukuran perusahaan memiliki tanda positif, hal ini dapat diinterpretasikan bahwa,

jika variabel profitabilitas mengalami kenaikan sebesar 1% maka menyebabkan

peningkatan pada nilai pengungkapan ISR sebesar 0.225405 % dengan asumsi

bahwa variabel lain dianggap konstan.

Hasil penelitian mengenai profitabilitas mempunyai pengaruh yang

signifikan konsisten dengan penelitian sebelumnya Otman et. Al (2009)

Radhitya (2012) Lestari (2013) yang dapat membuktikan profitabilitas

berpengaruh signifikan positif terhadap pengungkapan ISR. Penelitian ini dapat

membuktikan bahwa perusahaan dengan profit berukuran besar cenderung

memiliki pengungkapan informasi yang lebih besar disbanding dengan

perusahaan dengan profit ukuran lebih kecil.

d. Leverage

Berdasarkan hasil pengujian analisis regresi data panel pada uji parsial dan

signifikansi variabel leverage, keputusan yang diambil adalah tolak Ho yaitu

leverage berpengaruh signifikan negatif terhadap pengungkapan ISR pada

79

perusahaan yang masuk JII periode 201-2014. Nilai koefisien pada variabel

leverage sebesar -0.046071 Nilai koefisien dari variabel leverage memiliki

tanda negatif, hal ini dapat diinterpretasikan bahwa, jika variabel leverage

mengalami kenaikan sebesar 1 % maka menyebabkan penurunan pada nilai

pengungkapan ISR sebesar 0.046071 % dengan asumsi bahwa variabel lain

dianggap konstan.

Hasil penelitian mengenai leverage mempunyai pengaruh yang signifikan

konsisten dengan penelitian sebelumnya Rizkiningsih (2012) yang menyatakan

leverage berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR. Penelitian ini

juga menemukan leverage memiliki hubungan yang negatif yang berpengaruh

signifikan terhadap pengungkapan ISR. Oleh sebab itu dapat disimpulkan

bahwa semakin tinggi tingkat leverage perusahaan maka tingkat pengungkapan

ISR yang dilakukan akan menurun.

80

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor yang

mempengaruhi pengungkapan Islamic social reporting (ISR) dengan objek

penelitian dilakukan terhadap 14 perusahaan yang terdaftar dalam JII pada periode

2011–2014. Fokus penelitian ini mengungkap item ISR dengan menggunakan

content analysis terhadap laporan tahunan perusahaan. Content analysis dilakukan

untuk mengetahui seberapa luas tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial

secara syariah yang dilakukan oleh perusahaan. Berdasarkan analisa dan

pembahasan hasil penelitian dengan melakukan pengujian hipotesis menggunakan

analisis regresi data panel, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Total indeks skor ISR dari 14 perusahaan yang menjadi objek penelitian

mengalami peningkatan dari tahun 2011–2014. Hal ini membuktikan bahwa

dalam kegiatan operasionalnya, perusahaan JII telah melakukan peningkatan

dalam mengungkapkan kegiatan-kegiatan yang sesuai dengan prinsip syariah.

2. Dari hasil content analysis yang dilakukan diketahui zakat, status kehalalan

produk, serta tujuan perusahaan untuk mencapai berkah merupakan item yang

paling sedikit diungkapkan, lain halnya dengan profil dewan direksi merupakan

item yang paling banyak diungkapkan perusahaan yang masuk JII 2011–2014.

3. Pemilihan model data panel yang terpilih dalam penelitian ini adalah model

common effect setelah melalui proses uji chow dan uji LM test.

81

4. hasil regresi ditemukan bahwa ukuran perusahaan, profitabilitas, dan leverage

berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan ISR pada perusahaan JII

periode 2011–2014. Hal ini dibuktikan dengan probabilitas hasil uji regresi

kurang dari 0,05.

5. Hasil regresi juga ditemukan bahwa tipe industri tidak berpengaruh terhadap

pengungkapan ISR pada perusahaan JII periode 2011–2014.

B. Implikasi

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan, maka penulis mencoba

mengemukakan implikasi yang mungkin bermanfaat diantaranya:

1. Bagi investor, penelitian ini dapat digunakan oleh investor sebagai acuan dalam

menilai perusahaan yang baik dalam menjalankan tanggung jawabnya kepada

masyarakat disekitar lingkungan operasional perusahaan. Sehingga menjadi

bahan pertimbangan untuk melakukan penanaman modal maupun saham di

perusahaan.

2. Untuk perusahaan, penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan

dalam pilihan untuk melakukan pelaporan tanggung jawab secara islam.

3. Bagi akademisi, penelitian ini akan menambah kepustakaan di bidang tanggung

jawab sosial perusahaan khususnya pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar

di bursa efek indonesia dan dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk

menambah wawasan dan pengetahuan. Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya

menambahkan variabel yang lebih signifikan secara statistik dan menambah

periode waktu yang lebih lama, sehingga data akan lebih representatif dan lebih

lengkap dari penelitian saat ini.

82

DAFTAR PUSTAKA

Aldehita Purnasanti Maulida, Agung Yulianto, Asrori. “Analisis Faktor – Faktor

Yang Mempengaruhi Pengungkapan Islamic Social Reporting (ISR)”. File di

unduh dari: www.multiparadigma.lecture.ub.ac.id

Alijoyo, Antonius & Subarto Zaini. “Komisaris Independen Penggerak Praktik

GCG di Perusahaan”. Indeks, Jakarta.

Farook, Sayd. “On Corporate Social Responsibility of Islamic Financial

Institutions.” Islamic Economic Studies Vol. 15, No. 1, July 2007. Center for

Islamic Finance, Bahrain Institute of Banking and Finance (BIBF), e-mail:

[email protected].

Fitria, Soraya. Dwi Hartanti, “Islam Dan Tanggung Jawab Sosial : Studi

Perbandingan Pengungkapan Berdasarkan Global Reporting Initiative Indeks

Dan Islamic Social Reporting Indeks’. Universitas Indonesia. Simposium

Nasional Akuntansi XIII. 2010.

Ghozali, Imam. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 20

Edisi 6”. Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2012.

Gujarati, N Damonar & Dawn C. Porter, “Dasar-dasar Ekonometrika”, Salemba

4, Jakarta, 2012.

Gustani, “Islamic Social Reporting (ISR) sebagai Model Pelaporan CSR Institusi

Bisnis Syariah.” Data di akses dari : www.iaei-pusat.org pada tanggal 26 Maret

2015.

Hakim, Abdul. “Pengantar Ekonometrika”, Penerbit Ekonisia, Yogyakarta, 2014.

Hamid, Abdul. “Pedoman Penulisan Skripsi FEB”, Jakarta. 2012.

Haniffa, R. Cooke. "The impact of culture and governance on corporate social

reporting", Journal of Accounting and Public Policy 24 391–430. 2005.

Haniffa, R. “Social Reporting Disclosure: an Islamic perspektive”. Indonesian

Management $ Accounting Research vol 1 no 2. 2002.

Hilmi, Utari & Syaiful Ali. “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Kepetapatan Watu Penyampaian Laporan Keuangan”. ISimposium Nasional

Akuntansi II.

Indriantoro, Nur & Supomo, Bambang. “Metodologi Penelitian Edisi 1”, Penerbit

BPFE, Yogyakarta, 2002.

Isaskar, Riyanti. “Manajemen Keuangan: analisis Leverage”, Universitas

Brawijaya, 2012.

83

Kasmir, “Dasar-dasar Perbankan,”, PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. 2011.

Muhamad. Metodologi Penelitian Ekonomi Islam. Rajawali Pers, Jakarta, 2008.

Mustapha, Umara. Zubairu Olalekan Busra Sakariyau, Chetubo Kuta Dauda,

“Social Reporting Practices Of Islamic Banks In Saudi Arabia” International

Journal of Business and Social Science Vol. 2 No. 23. 2011

Lestari, Puji. “Determinants Of Islamic Social Reporting In Syariah Banks: Case

Of Indonesia.” International Journal of Business and Management Invention

www.ijbmi.org Volume 2 Issue 10ǁ October. 2013ǁ PP.28-34

Othman, Rohana & Azlan M Thani. “Determinants of Islamic Social Reporting

Among Top Shariah-Approved Companies in Bursa Malaysia.” Research

Journal of Internatıonal Studıes - Issue 12 (October., 2009). 2009

Othman, Rohana. “Islamic Social Reporting Of Listed Companies In Malaysia”,

International Business & Economics Research Journal – April 2010. 2010

Daniri, Mas Achmad. “Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia”,

Komite Nasional Kebijakan Governance. 2006.

Sanjaya, Ridwan dan Inge, Berlian. “Manajemen Keuangan Jilid 1 & 2 edisi

Keempat.” Literata Lintas Media. Jakarta. 2003.

Sartono, R Agus. “Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi (4thed.)”, BPFE,

Yogyakarta, 2010.

Sofyani, Hafiez, et, al, “Islamic social reporting index sebagai model pengukuran

Kinerja sosial perbankan syariah (studi komparasi indonesia dan malaysia).”

IQTISAD Journal of Islamic Economics Vol. 3, No. 1, Muharram 1423 H/Maret

2002, 2012.

Sugiyono. “Metode Penelitian Bisnis”. Alfabeta, Bandung, 2009.

Supranto, J. “Ekonometrika”, Buku Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia, 2004.

Susan Irawati, “Manajemen Keuangan”. Pustaka: Bandung, 2006.

Sutrisno, “Manajemen Keuangan: Teori, Konsep dan Aplikasi.” Penerbit

EKONISIA, Yogyakarta. 2000

Wijaya, M Sienly Veronica & Bram Hadianto, “Pengaruh Struktur Aktiva,

Likuiditas, dan Profitabilitas terhadap Struktur Modal Emiten Sektor Ritel di

Bursa Efek Indonesia”, Jurnal Ilmiah Akuntasi vol 7 No. 1 Mei. 2008.71-84.

Winarno, Wing Wahyu, “Analisis Ekonometrika dan Statistika dengan Eviews”,

UPP STIM YKPN, Jakarta, 2011

84

http://www.bbc.com/indonesia/berita_indonesia/2015/10/151026_indonesia_kabu

tasap/ diakses pada 01 Desember 2015, Dampak kabut asap diperkirakan capai

Rp 200 trilliun.

http://sains.kompas.com/read/2013/11/11/1438434/Danau.Toba.Terancam.Vegeta

si.Hutan.Tinggal.12.Persen/ diakses pada 01 Desember 2015, Danau Toba

Terancam, Vegetasi Hutan Tinggal 12 Persen.

www.idx.co.id/id-id/beranda/publikasi/factbook.aspx/ diakses pada 06 Desember

2015, Fact Book IDX

http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20150529171044-92-56584/lumpur

lapindo-menakar-kemampuan-grup-bakrie/ diakses pada 01 Desember 2015,

Lumpur Lapindo: Menakar Kemampuan Grup Bakrie.

www.idx.co.id/ di akses pada 15 September 2015 Saham-saham JII.

http://www.syariahsaham.com/p/daftar-saham-jii.html/ diakses pada 6 oktober

2015, daftar saham-saham JII.

Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan

Terbatas.

85

LAMPIRAN

Lampiran 1 : Indeks pengungkapan ISR (content analysis)

POKOK PENGUNGKAPAN POIN SUMBER

REFERENSI

A Tema Pembiayaan Dan Investasi

1 Kegiatan yang mengandung riba (beban

bunga dan pendapatan bunga) 1

Haniffa (2002)

Othman et al. (2009)

2 Pengungkapan kegiatan yang mengandung

gharar atau tidak (hegding, future non

delivery trading/margin trading, arbitrage

baik spot maupun forward, short selling,

pure swap, warrant, dan lain-lain)

1

Haniffa (2002)

Maali et al. (2006)

Othman et al. (2009)

3

Zakat 1 Haniffa (2002)

Maali et al. (2006)

Othman et al. (2009)

4 Kebijakan atas keterlambatan pembayaran

piutang dan ketidakmampuan klient untuk

membayar utang/penghapusan piutang tak

tertagih

1 Maali et al. (2006)

Othman et al. (2009)

5 Pernyataan nilai tambah perusahaan 1 Othman et al. (2009)

B Tema Produk Dan Jasa

6 Produk atau kegiatan operasi ramah

lingkungan 1 Othman et al. (2009)

7 Status kehalalan produk 1

Haniffa (2002)

Othman et al. (2009)

8 Keamanan dan kualitas produk 1 Othman et al. (2009)

9 Pelayanan atas keluhan konsumen 1 Othman et al. (2009)

C Tema Karyawan

10 Jam Kerja Karyawan 1 Haniffa (2002)

Othman et al. (2009)

11 Hari Libur dan Cuti 1 Haniffa (2002)

Othman et al. (2009)

12 Manfaat yang diterima karyawan

(Tunjangan) 1 Haniffa (2002)

Othman et al. (2009)

13 Remunerasi/Gaji/Upah Karyawan 1 Haniffa (2002),

Othman et. Al (2009)

86

POKOK PENGUNGKAPAN POIN SUMBER

REFERENSI

14 Pendidikan dan pelatihan kerja

(pengembangan sumber daya manusia) 1 Haniffa (2002)

Othman et al. (2009)

15 Kesetaraan hak antara karyawan 1 Haniffa (2002)

Othman et al. (2009)

16 Keterlibatan karyawan dalam diskusi

manajemen dan pengambilan keputusan 1 Haniffa (2002)

Othman et al. (2009)

17 Kesehatan dan keselamatan kerja 1 Haniffa (2002)

Othman et al. (2009)

18 Lingkungan Kerja 1 Haniffa (2002)

Othman et al. (2009)

19 Karyawan dari kelompok khusus (cacat

fisik, mantan narapidana, mantan pecandu

narkoba)

1 Othman et al. (2009)

20 Karyawan tingkat atas melaksanakan ibadah

bersama-sama dengan karyawan tingkat

menengah dan tingkat bawah .

1 Othman et al. (2009)

21 Karyawan Muslim diperbolehkan

menjalankan ibadah di waktu-waktu shalat

dan berpuasa di saat Ramadhan

1 Othman et al. (2009)

22 Tempat ibadah yang memadai 1 Othman et al. (2009)

D Tema Masyarakat

23 Sedekah, donasi, kegiatan amal atau

sumbangan bencana alam 1

Haniffa (2002)

Othman et al. (2009)

24 Wakaf 1

Haniffa (2002)

Othman et al. (2009)

25 Pinjaman untuk kebaikan (Qard Hasan) 1

Haniffa (2002)

Othman et al. (2009)

26 Sukarelawan dari kalangan karyawan 1 Othman et al. (2009)

27 Pemberian beasiswa sekolah 1 Othman et al. (2009)

28 Pemberdayaan kerja para lulusan

sekolah/kuliah (magang atau praktik kerja

lapangan)

1 Othman et al. (2009)

29 Pembangunan tunas muda 1 Othman et al. (2009)

30 Peningkatan kualitas hidup masyarakat

miskin 1 Othman et al. (2009)

31 Kepedulian terhadap anak-anak 1 Othman et al. (2009)

87

POKOK PENGUNGKAPAN POIN SUMBER

REFERENSI

32 Menyokong kegiatan-kegiatan kesehatan

masyarakat, hiburan, olahraga, budaya,

pendidikan, dan keagamaan.

1 Othman et al. (2009)

E Tema Lingkungan

33

Konservasi lingkungan 1 Haniffa (2002)

Maali et al. (2006)

Othman et al. (2009)

34 Kegiatan mengurangi efek terhadap

pemanasan global (minimalisasi polusi,

pengelolaan limbah, pengelolaan air bersih,

dan lain-lain)

1 Haniffa (2002)

Othman et al. (2009)

35 Pendidikan mengenai lingkungan 1 Othman et al. (2009)

36 Pernyataan verifikasi independen atau audit

lingkungan/sertifikasi dari lembaga 1 Othman et al. (2009)

37 Sistem manajemen lingkungan 1 Othman et al. (2009)

F Tema Tata Kelola Perusahaan

38 Status kepatuhan terhadap syariah 1 Othman et al. (2009)

39 Tujuan Perusahaan untuk mencapai berkah 1 Othman et al. (2009)

40 Profil dewan Direksi 1 Othman et al. (2009)

41 Struktur kepemilikan saham 1 Othman et al. (2009)

42 Aktivitas yang dilarang: praktik monopoli,

penimbunan barang, manipulasi harga,

praktek kecurangan bisnis, dan perjudian

1 Othman et al. (2009)

43 Kebijakan anti korupsi (code of conduct,

whistleblowing system, dan lain-lain) 1 Othman et al. (2009)

TOTAL 43

88

Lampiran 2 : Data Sampel Penelitian

No Nama Perusahaan Sektor Sub Sektor Manufaktur

1 Astra Argo Lestari Tbk. Pertanian Perkebunan -

2

Astra International Tbk. Aneka Industri

Otomotif dan

Komponen

3

Alam Sutra Realty Tbk.

Properti, Real Estate,

dan Konstruksi

Bangunan

Properti dan

Real Estate -

4 Charoen Pokphand

Indonesia Tbk.

Industri Dasar dan

Kimia Pakan Ternak

5 Indocement Tunggal

Prakarsa Tbk.

Industri Dasar dan

Kimia Semen

6 Indo Tambangraya

Megah Tbk. Pertambangan

Pertambangan

Batubara -

7

Kalbe Farma Tbk.

Industri barang

konsumsi Farmasi

8

Lippo Karawaci Tbk.

Properti, Real Estate,

dan Konstruksi

Bangunan

Properti dan

Real Estate -

9 PP London Sumatra

Indonesia Tbk. Pertanian Perkebunan -

10 Tambang Batubara Bukit

Asam (Persero) Tbk. Pertambangan

Pertambangan

Batubara -

11 Semen Indonesia

(Persero) Tbk.

Industri Dasar dan

Kimia Semen

12 Telekomunikasi

Indonesia (persero) Tbk.

Infrastruktur, Utilitas

dan Transportasi telekomunikasi -

13

United Tractors Tbk.

Perdagangan jasa dan

Investasi Usaha Grosir -

14

Unilever Indonesia Tbk.

Industri barang

konsumsi

Kosmetik dan

rumah tangga

89

Lampiran 3 : Rangkuman Jumlah Perusahaan Per Pokok Pengungkapan

POKOK PENGUNGKAPAN

Jumlah Perusahaan

2011 2012 2013 2014

A Tema Pembiayaan Dan Investasi

1 Kegiatan yang mengandung riba

(beban bunga dan pendapatan bunga) 14 14 14 14

2

Pengungkapan kegiatan yang

mengandung gharar atau tidak

(hegding, future non delivery

trading/margin trading, arbitrage

baik spot maupun forward, short

selling, pure swap, warrant, dan lain-

lain)

12 11 13 13

3 Zakat 0 1 3 1

4

Kebijakan atas keterlambatan

pembayaran piutang dan

ketidakmampuan klient untuk

membayar utang/penghapusan

piutang tak tertagih 5 3 2 10

5 Pernyataan nilai tambah perusahaan 9 11 10 10

B Tema Produk Dan Jasa

6 Produk atau kegiatan operasi ramah

lingkungan 6 8 9 10

7 Status kehalalan produk 1 2 0 2

8 Keamanan dan kualitas produk 13 13 13 13

9 Pelayanan atas keluhan konsumen 7 8 12 13

C Tema Karyawan

10 Jam Kerja Karyawan 0 1 0 0

11 Hari Libur dan Cuti 2 1 3 3

12 Manfaat yang diterima karyawan

(Tunjangan) 13 14 13 14

13 Remunerasi/Gaji/Upah Karyawan 14 13 14 14

14

Pendidikan dan pelatihan kerja

(pengembangan sumber daya

manusia)

14 14 14 13

15 Kesetaraan hak antara karyawan 6 10 9 12

90

16

Keterlibatan karyawan dalam diskusi

manajemen dan pengambilan

keputusan

9 6 5 6

17 Kesehatan dan keselamatan kerja 13 12 11 13

18 Lingkungan Kerja 12 11 11 11

19

Karyawan dari kelompok khusus

(cacat fisik, mantan narapidana,

mantan pecandu narkoba)

1 1 2 0

20

Karyawan tingkat atas melaksanakan

ibadah bersama-sama dengan

karyawan tingkat menengah dan

tingkat bawah .

1 1 1 0

21

Karyawan Muslim diperbolehkan

menjalankan ibadah di waktu-waktu

shalat dan berpuasa di saat Ramadhan

3 5 5 5

22 Tempat ibadah yang memadai 3 2 7 8

D Tema Masyarakat

23 Sedekah, donasi, kegiatan amal atau

sumbangan bencana alam 13 11 13 12

24 Wakaf 0 2 1 0

25 Pinjaman untuk kebaikan (Qard

Hasan) 3 3 5 4

26 Sukarelawan dari kalangan karyawan 7 7 3 4

27 Pemberian beasiswa sekolah 7 10 9 6

28

Pemberdayaan kerja para lulusan

sekolah/kuliah (magang atau praktik

kerja lapangan)

4 5 8 7

29 Pembangunan tunas muda 10 8 12 10

30 Peningkatan kualitas hidup

masyarakat miskin 14 11 12 13

31 Kepedulian terhadap anak-anak 8 9 11 13

32

Menyokong kegiatan-kegiatan

kesehatan masyarakat, hiburan,

olahraga, budaya, pendidikan, dan

keagamaan.

9 5 11 13

E Tema Lingkungan

33 Konservasi lingkungan 13 12 11 12

34

Kegiatan mengurangi efek terhadap

pemanasan global (minimalisasi

polusi, pengelolaan limbah,

pengelolaan air bersih, dan lain-lain)

9 11 11 12

35 Pendidikan mengenai lingkungan 8 6 7 9

91

36

Pernyataan verifikasi independen

atau audit lingkungan/sertifikasi dari

lembaga

8 10 10 11

37 Sistem manajemen lingkungan 9 9 11 11

F Tema Tata Kelola Perusahaan

38 Status kepatuhan terhadap syariah 0 0 0 0

39 Tujuan Perusahaan untuk mencapai

barakah 0 0 0 0

40 Profil dewan Direksi 13 13 14 9

41 Struktur kepemilikan saham 13 14 14 14

42

Aktivitas yang dilarang: praktik

monopoli, penimbunan barang,

manipulasi harga, praktek kecurangan

bisnis, dan perjudian

11 10 3 6

43

Kebijakan anti korupsi (code of

conduct, whistleblowing system, dan

lain-lain)

3 8 9 10

92

Lampiran 4 : Rangkuman skor dan rasio indeks ISR tiap perusahaan

No

Kode

Skor ISR Rasio ISR

2011 2012 2013 2014 2011 2012 2013 2014

1 AALI 24 18 27 29 0.5581 0.4186 0.6279 0.6744

2 ASII 27 33 26 31 0.6279 0.7674 0.6047 0.7209

3 ASRI 14 14 11 13 0.3256 0.3256 0.2558 0.3023

4 CPIN 11 10 10 10 0.2558 0.2326 0.2326 0.2326

5 INTP 17 19 27 28 0.3953 0.4419 0.6279 0.6512

6 ITMG 23 25 23 24 0.5349 0.5814 0.5349 0.5581

7 KLBF 24 25 26 26 0.5581 0.5814 0.6047 0.6047

8 LPKR 20 21 24 27 0.4651 0.4884 0.5581 0.6279

9 LSIP 22 22 22 26 0.5116 0.5116 0.5116 0.6047

10 PTBA 28 31 29 28 0.6512 0.7209 0.6744 0.6512

11 SMGR 28 25 30 32 0.6512 0.5814 0.6977 0.7442

12 TLKM 24 29 27 28 0.5581 0.6744 0.6279 0.6512

13 UNTR 30 27 32 29 0.6977 0.6279 0.7442 0.6744

14 UNVR 28 27 32 30 0.6512 0.6279 0.7442 0.6977

Total 320 326 346 361

rata-

rata 22.86 23.29 24.71 25.79

95

Lampiran 5 : Skor Indeks ISR Tahun 2011

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total

Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR

A

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

2 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 5

5 0 0 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 9

jml 2 2 2 2 1 3 3 3 2 4 4 4 4 4 40

B

6 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 6

7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1

8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

9 1 1 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 7

jml 3 3 2 0 2 1 2 2 1 3 1 2 2 3 27

C

10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 2

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 13

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

15 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 6

16 0 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 9

17 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 13

18 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

96

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total

Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR

20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

21 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 3

22 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 3

jml 5 9 5 4 4 7 6 5 7 8 8 8 8 7 91

23 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 13

D

24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

25 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 3

26 0 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 0 7

27 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 7

28 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 0 4

29 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 10

30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

31 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 1 0 0 1 8

32 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 9

jml 7 8 2 3 4 4 6 4 7 4 7 5 8 6 75

E

33 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

34 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 9

35 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 8

36 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 8

37 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 9

jml 5 2 1 0 5 5 4 3 2 5 4 1 5 5 47

F 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

39 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

97

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total

Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR

40 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

41 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

42 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

43 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 3

jml 2 3 2 2 1 3 3 3 3 4 4 4 3 3 40

Total 24 27 14 11 17 23 24 20 22 28 28 24 30 28 320

98

Lampiran 6 : Skor Indeks ISR tahun 2012

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total

Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR

A

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

2 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

3 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

4 0 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 3

5 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 11

jml 2 5 2 1 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 40

B

6 0 1 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 0 8

7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 2

8 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

9 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 8

jml 0 3 2 1 3 1 3 3 1 4 2 3 2 3 31

C

10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

13 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

15 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 10

16 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 0 1 1 6

17 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12

18 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1

99

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total

Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR

20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

21 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 5

22 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 2

jml 4 9 5 3 5 5 7 7 7 9 7 8 8 7 91

23 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11

D

24 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 2

25 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 3

26 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 7

27 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 10

28 0 1 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 5

29 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 8

30 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 11

31 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 9

32 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 5

jml 6 8 2 3 1 7 6 3 6 5 4 7 8 5 71

E

33 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 12

34 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 11

35 0 1 0 0 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 6

36 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 10

37 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 9

jml 4 5 1 0 4 5 4 2 3 5 4 4 2 5 48

F 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

39 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

100

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total

Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR

40 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

42 0 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10

43 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 8

jml 2 3 2 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 45

Total 18 33 14 10 19 25 25 21 22 31 25 29 27 27 326

101

Lampiran 7 : Skor Indeks ISR tahun 2013

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total

Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR

A

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

2 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13

3 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 3

4 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2

5 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 10

jml 4 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 4 4 4 42

B

6 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 9

7 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

9 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

jml 2 3 2 0 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 34

C

10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 3

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 13

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

15 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 9

16 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 5

17 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 11

18 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11

19 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2

102

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total

Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR

20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1

21 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 5

22 1 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 7

jml 6 8 3 4 7 5 7 8 7 8 9 8 8 7 95

23 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

D

24 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1

25 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 5

26 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 3

27 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 9

28 1 1 0 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 1 8

29 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 12

30 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

31 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 11

32 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 11

jml 7 7 1 2 7 6 6 5 6 8 6 6 9 9 85

E

33 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

34 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

35 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 7

36 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 10

37 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11

jml 5 3 0 0 5 4 4 3 4 5 5 2 5 5 50

F 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

39 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

103

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total

Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR

40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

42 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 1 3

43 1 0 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 9

jml 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 40

Total 27 26 11 10 27 23 26 24 22 29 30 27 32 32 346

104

Lampiran 8 : Skor Indeks ISR tahun 2014

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total

Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR

A

1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

3 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1

4 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 10

5 0 0 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 10

jml 3 4 2 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 48

B

6 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 10

7 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2

8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

9 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

jml 3 3 3 0 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 38

C

10 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

11 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 3

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

14 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

15 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12

16 0 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 1 6

17 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

18 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 11

19 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

105

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total

Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR

20 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

21 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 5

22 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 0 8

jml 7 9 4 3 6 7 7 8 7 8 9 9 8 7 99

23 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 12

D

24 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

25 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 4

26 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 4

27 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 0 6

28 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 7

29 1 1 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 10

30 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

31 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

32 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13

jml 8 7 1 3 6 5 6 4 7 7 8 7 7 6 82

E

33 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

34 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12

35 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 9

36 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 11

37 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 11

jml 5 5 1 0 5 4 5 4 4 5 5 2 5 5 55

F 38 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

39 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

106

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total

Indeks Kode AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR

40 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 9

41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14

42 0 0 0 1 1 0 0 1 0 0 1 1 0 1 6

43 1 1 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10

jml 3 3 2 2 4 3 2 4 2 2 3 3 2 4 39

Total 29 31 13 10 28 24 26 27 26 28 32 28 29 30 361

107

Lampiran 9: Rangkuman Skor Indeks ISR 2011 – 2014

No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Total

Kode 2011LI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR

A

2011 2 2 2 2 1 3 3 3 2 4 4 4 4 4 40

2012 2 5 2 1 2 3 3 3 2 4 4 3 3 3 40

2013 4 3 3 2 3 3 3 3 1 2 3 4 4 4 42

2014 3 4 2 2 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 48

B

2011 3 3 2 0 2 1 2 2 1 3 1 2 2 3 27

2012 0 3 2 1 3 1 3 3 1 4 2 3 2 3 31

2013 2 3 2 0 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 34

2014 3 3 3 0 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 38

C

2011 5 9 5 4 4 7 6 5 7 8 8 8 8 7 91

2012 4 9 5 3 5 5 7 7 7 9 7 8 8 7 91

2013 6 8 3 4 7 5 7 8 7 8 9 8 8 7 95

2014 7 9 4 3 6 7 7 8 7 8 9 9 8 7 99

D

2011 7 8 2 3 4 4 6 4 7 4 7 5 8 6 75

2012 6 8 2 3 1 7 6 3 6 5 4 7 8 5 71

2013 7 7 1 2 7 6 6 5 6 8 6 6 9 9 85

2014 8 7 1 3 6 5 6 4 7 7 8 7 7 6 82

E

2011 5 2 1 0 5 5 4 3 2 5 4 1 5 5 47

2012 4 5 1 0 4 5 4 2 3 5 4 4 2 5 48

2013 5 3 0 0 5 4 4 3 4 5 5 2 5 5 50

2014 5 5 1 0 5 4 5 4 4 5 5 2 5 5 55

F 2011 2 3 2 2 1 3 3 3 3 4 4 4 3 3 40

108

2012 2 3 2 2 4 4 2 3 3 4 4 4 4 4 45

2013 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 4 4 3 4 40

2014 3 3 2 2 4 3 2 4 2 2 3 3 2 4 39

Total

2011 24 27 14 11 17 23 24 20 22 28 28 24 30 28 320

2012 18 33 14 10 19 25 25 21 22 31 25 29 27 27 326

2013 27 26 11 10 27 23 26 24 22 29 30 27 32 32 346

2014 29 31 13 10 28 24 26 27 26 28 32 28 29 30 361

109

Lampiran 10: Data Penelitian

No KODE Tahun Skor

ISR

Total Aset

(dlm jutaan Rp)

Total Hutang

(dlm jutaan Rp)

Laba Bersih

(dlm jutaan Rp)

Total Ekuitas

(dlm jutaan Rp) ROE DER

Tipe

Industri

1

AALI

2011 24 10,204,495 1,778,337 2,405,564 8,139,615 0.2955 0.2185 0

2 2012 18 12,419,820 3,054,409 2,520,266 9,365,411 0.2691 0.3261 0

3 2013 27 14,963,190 4,695,331 1,903,088 10,267,859 0.1853 0.4573 0

4 2014 29 18,558,329 6,720,843 2,621,275 11,837,486 0.2214 0.5678 0

5

ASII

2011 29 154,319,000 78,481 21,348,000 75,838,000 0.2815 0.0010 1

6 2012 33 182,274,000 92,460 22,460,000 89,814,000 0.2501 0.0010 1

7 2013 26 213,994,000 107,806 23,708,000 106,188,000 0.2233 0.0010 1

8 2014 31 236,029,000 115,705,000 22,151,000 120,324,000 0.1841 0.9616 1

9

ASRI

2011 14 6,007,548 3,220,676 602,737 2,786,872 0.2163 1.1557 0

10 2012 14 10,946,417 6,214,543 1,216,092 4,731,875 0.2570 1.3133 0

11 2013 11 14,428,083 9,096,298 889,576 5,331,785 0.1668 1.7061 0

12 2014 13 16,924,367 10,553,173 1,176,955 6,371,194 0.1847 1.6564 0

13

CPIN

2011 11 8,848,204 2,658,734 2,362,497 6,189,470 0.3817 0.4296 1

14 2012 10 12,348,627 4,172,163 2,680,872 8,176,464 0.3279 0.5103 1

15 2013 10 15,722,197 5,771,297 2,528,690 9,950,900 0.2541 0.5800 1

16 2014 10 20,862,439 99,191,509 1,746,644 10,943,289 0.1596 9.0641 1

17

INTP

2011 17 18,151,000 2,417,000 3,601,000 18,151,000 0.1984 0.1332 1

18 2012 19 22,755,000 3,336,000 4,763,000 22,755,000 0.2093 0.1466 1

19 2013 27 26,607,000 3,630,000 5,218,000 26,607,000 0.1961 0.1364 1

20 2014 28 28,885,000 4,100,000 5,154,000 24,785,000 0.2079 0.1654 1

110

No KODE Tahun Skor

ISR

Total Aset

(dlm jutaan Rp)

Total Hutang

(dlm jutaan Rp)

Laba Bersih

(dlm jutaan Rp)

Total Ekuitas

(dlm jutaan Rp) ROE DER

Tipe

Industri

21

ITMG

2011 23 1,578,474 497,670 546,126 1,080,804 0.5053 0.4605 0

22 2012 25 1,491,224 488,807 432,043 1,002,417 0.4310 0.4310 0

23 2013 23 1,326,756 428,285 204,981 898,471 0.2281 0.2281 0

24 2014 24 1,307,348 408,724 200,218 898,624 0.2228 0.2228 0

25

KLBF

2011 24 8,274,554 1,758,619 1,522,957 6,515,935 0.2337 0.2699 1

26 2012 25 9,417,957 2,046,314 1,775,099 7,371,643 0.2408 0.2776 1

27 2013 26 11,315,061 2,815,103 1,970,452 8,499,958 0.2318 0.3312 1

28 2014 26 12,425,032 2,607,557 2,121,091 9,817,476 0.2161 0.2656 1

29

LPKR

2011 20 18,259,000 8,850,000 708,000 9,409,000 0.0752 0.9406 0

30 2012 21 24,869,000 13,399,000 1,060,000 11,470,000 0.0924 1.1682 0

31 2013 24 31,300,000 17,123,000 1,288,000 14,170,000 0.0909 1.2084 0

32 2014 27 37,761,000 20,115,000 2,547,000 14,178,000 0.1796 1.4187 0

33

LSIP

2011 22 6,791,859 952,435 1,701,513 5,839,424 0.2914 0.1631 0

34 2012 22 7,551,796 1,272,083 1,115,539 6,279,713 0.1776 0.2026 0

35 2013 22 7,974,876 1,360,889 768,625 6,613,987 0.1162 0.2058 0

36 2014 26 8,655,146 1,436,312 916,695 7,218,834 0.1270 0.1270 0

37

PTBA

2011 28 11,510,262 3,348,092 3,088,068 8,162,170 0.3783 0.4102 0

38 2012 31 12,728,981 4,223,812 2,909,421 8,505,169 0.3421 0.4966 0

39 2013 29 11,677,155 4,125,586 1,854,281 7,551,569 0.2455 0.5463 0

40 2014 28 14,812,023 6,141,181 2,019,214 8,670,842 0.2329 0.7083 0

41 SMGR

2011 38 19,661,603 5,046,506 3,955,272 14,615,097 0.2706 0.3453 1

42 2012 25 26,579,084 8,414,229 4,926,640 18,164,855 0.2712 0.4632 1

111

No KODE Tahun Skor

ISR

Total Aset

(dlm jutaan Rp)

Total Hutang

(dlm jutaan Rp)

Laba Bersih

(dlm jutaan Rp)

Total Ekuitas

(dlm jutaan Rp) ROE DER

Tipe

Industri

43 2013 30 30,792,884 8,988,908 5,354,299 21,803,976 0.2456 0.4123 1

44 2014 32 34,314,666 9,312,214 5,573,577 25,002,452 0.2229 0.3725 1

45

TLKM

2011 24 103,054,000 42,073,000 10,976,000 47,510,000 0.2310 0.8856 0

46 2012 29 111,369,000 44,391,000 12,876,000 51,541,000 0.2498 0.8613 0

47 2013 27 127,951,000 50,527,000 14,317,000 60,542,000 0.2365 0.8346 0

48 2014 28 140,895,000 54,770,000 14,663,000 67,807,000 0.2162 0.8077 0

49

UNTR

2011 30 46,440,062 18,936,114 5,899,506 27,503,948 0.2145 0.6885 0

50 2012 27 50,300,633 18,000,076 5,753,342 32,300,557 0.1781 0.5573 0

51 2013 32 57,362,244 21,713,346 4,798,778 35,648,898 0.1346 0.6091 0

52 2014 29 60,292,031 21,715,297 4,839,970 38,576,734 0.1255 0.5629 0

53

UNVR

2011 28 9,828,000 6,147,000 4,163,000 3,681,000 1.1309 1.6699 1

54 2012 27 11,339,000 7,371,000 4,839,000 3,968,000 1.2195 1.8576 1

55 2013 32 12,703,000 8,449,000 5,353,000 4,255,000 1.2580 1.9857 1

56 2014 30 14,281,000 9,682,000 5,739,000 4,599,000 1.2479 2.1052 1

112

Lampiran 11:

a. Statistik Deskriptif

b. Uji Multikolinearitas

Uji Heterokedastisitas

Dependent Variable: LOG(RES2)

Method: Panel Least Squares

Date: 03/09/16 Time: 22:39

Sample: 2011 2014

Periods included: 4

Cross-sections included: 14

Total panel (balanced) observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C 9.269863 3.663890 2.530060 0.0145

SIZE -0.404682 0.216323 -1.870734 0.0671

ROE -3.509771 1.017030 -3.451002 0.0811

DER 0.047345 0.198579 0.238418 0.8125

TIPE 1.431357 0.536393 2.668485 0.0902

ISR SIZE ROE DER TIPE

Mean 24.17857 38275686 0.299671 0.797011 0.428571

Median 26.00000 15342694 0.229550 0.479900 0.000000

Maximum 33.00000 2.36E+08 1.258000 9.064100 1.000000

Minimum 10.00000 1307348. 0.075200 0.001000 0.000000

Std. Dev. 6.238027 54044497 0.267871 1.245167 0.499350

Skewness -1.012387 2.256898 2.883752 5.391180 0.288675

Kurtosis 3.068358 7.245469 10.28322 36.06194 1.083333

Jarque-Bera 9.576885 89.59615 201.3886 2821.820 9.349537

Probability 0.008325 0.000000 0.000000 0.000000 0.009328

Sum 1354.000 2.14E+09 16.78160 44.63260 24.00000

Sum Sq. Dev. 2140.214 1.61E+17 3.946529 85.27425 13.71429

Observations 56 56 56 56 56

SIZE ROE TYPE DER

SIZE 1.000000 -0.200875 0.182369 0.020540

ROE -0.200875 1.000000 0.335860 0.181838

TYPE 0.182369 0.335860 1.000000 0.098192

DER 0.020540 0.181838 0.098192 1.000000

113

Common effect

Fixed effect

Dependent Variable: ISR

Method: Panel Least Squares

Date: 03/09/16 Time: 18:44

Sample: 2011 2014

Periods included: 4

Cross-sections included: 14

Total panel (balanced) observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.376146 0.262711 -1.431785 0.1583

SIZE 0.055396 0.015506 3.572632 0.0008

ROE 0.225405 0.072836 3.094712 0.0032

TYPE -0.038147 0.038398 -0.993458 0.3252

DER -0.046071 0.014224 -3.238895 0.0021 R-squared 0.330807 Mean dependent var 0.566860

Adjusted R-squared 0.278321 S.D. dependent var 0.151727

S.E. of regression 0.128895 Akaike info criterion -1.174599

Sum squared resid 0.847304 Schwarz criterion -0.993764

Log likelihood 37.88878 Hannan-Quinn criter. -1.104490

F-statistic 6.302798 Durbin-Watson stat 0.974994

Prob(F-statistic) 0.000336

Dependent Variable: ISR

Method: Panel Least Squares

Date: 03/09/16 Time: 18:45

Sample: 2011 2014

Periods included: 4

Cross-sections included: 14

Total panel (balanced) observations: 56 Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.330163 0.260318 -1.268306 0.2108

SIZE 0.052724 0.015365 3.431467 0.0012

ROE 0.243480 0.072350 3.365302 0.0015

TYPE -0.038220 0.037846 -1.009888 0.3176

DER -0.054326 0.014603 -3.720179 0.0005 Effects Specification Period fixed (dummy variables) R-squared 0.388338 Mean dependent var 0.566860

Adjusted R-squared 0.299138 S.D. dependent var 0.151727

S.E. of regression 0.127022 Akaike info criterion -1.157350

Sum squared resid 0.774460 Schwarz criterion -0.868014

Log likelihood 40.40579 Hannan-Quinn criter. -1.045175

F-statistic 4.353536 Durbin-Watson stat 0.989178

Prob(F-statistic) 0.000838

114

Random Effect

Dependent Variable: ISR

Method: Panel EGLS (Cross-section random effects)

Date: 03/09/16 Time: 18:46

Sample: 2011 2014

Periods included: 4

Cross-sections included: 14

Total panel (balanced) observations: 56

Swamy and Arora estimator of component variances Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. C -0.433557 0.306705 -1.413596 0.1636

SIZE 0.058184 0.018136 3.208230 0.0023

ROE 0.170957 0.080915 2.112794 0.0395

TYPE -0.037798 0.046815 -0.807395 0.4232

DER -0.012378 0.008947 -1.383557 0.1725 Effects Specification

S.D. Rho Cross-section random 0.071655 0.5134

Idiosyncratic random 0.069756 0.4866 Weighted Statistics R-squared 0.158627 Mean dependent var 0.248091

Adjusted R-squared 0.092637 S.D. dependent var 0.086073

S.E. of regression 0.081990 Sum squared resid 0.342838

F-statistic 2.403803 Durbin-Watson stat 1.455784

Prob(F-statistic) 0.061669 Unweighted Statistics R-squared 0.253211 Mean dependent var 0.566860

Sum squared resid 0.945553 Durbin-Watson stat 0.652419

Uji Chow

Redundant Fixed Effects Tests

Equation: UJICHOW

Test period fixed effects Effects Test Statistic d.f. Prob. Period F 1.504919 (3,48) 0.2252

Period Chi-square 5.034020 3 0.1693

115

Lampiran 12 :

116

Lampiran : perhitungan uji LM test

AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR

2011 -0.0271 -0.0192 -0.1584 -0.2822 -0.1548 0.0277 0.0498 -0.0586 -0.0418 0.0603 0.3226 -0.0991 0.0792 -0.0044

2012 -0.1558 0.0717 -0.1936 -0.3081 -0.1227 0.0928 0.0646 -0.0458 -0.0202 0.1366 0.0089 0.0075 0.0072 -0.0469

2013 0.0681 -0.0939 -0.2402 -0.3016 0.0572 0.0891 0.0822 0.0134 -0.0093 0.1189 0.1204 -0.0449 0.1284 0.0603

2014 0.0997 0.0700 -0.2089 0.0948 0.0746 0.1142 0.0776 0.0624 0.0731 0.0928 0.1642 -0.0236 0.0558 0.0151

ratarata -0.0038 0.0072 -0.2003 -0.1993 -0.0364 0.0810 0.0686 -0.0071 0.0004 0.1021 0.1540 -0.0400 0.0677 0.0060

rata2 kuadrat 0.0000 0.0001 0.0401 0.0397 0.0013 0.0066 0.0047 0.0001 0.0000 0.0104 0.0237 0.0016 0.0046 0.0000

Jumlah rata-rata kuadrat residual 0.1329

AALI ASII ASRI CPIN INTP ITMG KLBF LPKR LSIP PTBA SMGR TLKM UNTR UNVR

2011 0.0007 0.0004 0.0251 0.0797 0.0240 0.0008 0.0025 0.0034 0.0018 0.0036 0.1041 0.0098 0.0063 0.0000

2012 0.0243 0.0051 0.0375 0.0949 0.0151 0.0086 0.0042 0.0021 0.0004 0.0187 0.0001 0.0001 0.0001 0.0022

2013 0.0046 0.0088 0.0577 0.0910 0.0033 0.0079 0.0068 0.0002 0.0001 0.0141 0.0145 0.0020 0.0165 0.0036

2014 0.0099 0.0049 0.0436 0.0090 0.0056 0.0130 0.0060 0.0039 0.0053 0.0086 0.0270 0.0006 0.0031 0.0002

jumlah 0.0396 0.0192 0.1639 0.2746 0.0479 0.0304 0.0194 0.0096 0.0076 0.0450 0.1456 0.0124 0.0259 0.0061

jumlah residual kuadrat 0.8473

𝐿𝑀 =14(4)

2(20−1) [

4(0.1329)

0.8473] 2

LM = 2.27898768