79
No. Reg. 1191150000018839 LAPORAN AKADEMIK 2019 PENELITIAN DASAR PROGRAM STUDI (PT) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH JURUSAN BARU FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI) IAIN LHOKSEUMAWE Disusun oleh: Ismaulina (IAIN Lhokseumawe) Ali Muhayatsyah (IAIN Lhokseumawe) DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM KEMENTERIAN AGAMA RI TAHUN 2019

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

No. Reg. 1191150000018839

LAPORAN AKADEMIK 2019

PENELITIAN DASAR PROGRAM STUDI (PT)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

MAHASISWA MEMILIH JURUSAN BARU

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)

IAIN LHOKSEUMAWE

Disusun oleh:

Ismaulina (IAIN Lhokseumawe)

Ali Muhayatsyah (IAIN Lhokseumawe)

DIREKTORAT PENDIDIKAN TINGGI KEAGAMAAN ISLAM

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN ISLAM

KEMENTERIAN AGAMA RI

TAHUN 2019

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

LAPORAN PENELITIAN Sumber Dana : DIPA APBN 2019

BPDPS (Bantuan Penelitian Dasar Program Studi)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI

MAHASISWA MEMILIH JURUSAN BARU DI FAKULTAS

EKONOMI DAN BISNIS ISLAM (FEBI)

IAIN LHOKSEUMAWE

1191150000018839

Disusun oleh:

Ketua :

Ismaulina, S.E., Ak., M.Si : 011303760107000

Anggota :

Ali Muhayatsyah, M. EI : 202707880102000

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)LHOKSEUMAWE

TAHUN 2019M/1440H

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

LEMBARAN PENGESAHAN

LAPORAN PENELITIAN

I. 1. Judul Penelitian : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa

Memilih Jurusan Baru di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam (FEBI) IAIN Lhokseumawe.

2. Klaster : Penelitian Pengembangan Dasar Program Studi (PT)

3. Bidang Keilmuan : Ekonomi Akuntansi, Ekonomi Islam, Keuangan,

Akuntansi syariah, Statistik dan Ekonometrik.

4. No. Reg Penelitian : 1191150000018839

II. Nama Peneliti

1. Nama : Ismaulina, S.E., Ak., M. Si

2. NIP/NIDN : 197603132008012017/0113037601

3. No. Reg Peneliti : 011303760107000

4. Jabatan Fungsional : Lektor

5. Jurusan/Prodi : Akuntansi Syariah

Nama Anggota Peneliti

1. Nama : Ali Muhayatsyah, M. EI

2. NIP/NIDN : -/2027078801

3. No. Reg Peneliti : 202707880102000

4. Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

5. Jurusan/Prodi : Perbankan Syariah

III. Waktu Penelitian : 08 Juli s.d 15 Desember 2019

IV. Jumlah Peneliti : 2 (dua ) Orang

V. Anggaran

Sumber Anggaran : DIPA IAIN Lhokseumawe Tahun 2019

Jumlah Anggaran : Rp. 18.000.000,-

Lhokseumawe, Desember 2019

Menyetujui:

Institut Agama Islam Negeri Lhokseumawe LPPM IAIN Lhokseumawe

Rektor Plh, Ketua

Dr. Hafifuddin, M. Ag Sofyan Arianto, S. Ag., M. Pd

Nip. 196512311993031022 Nip. 197405032005011004

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

LEMBARAN PENGESAHAN

KOMITE PENILAIAN LAPORAN AKHIR PENELITIAN

Komite penilai Laporan akhir penelitian menyatakan:

I. 1. Judul Penelitian : Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa

Memilih Jurusan Baru di Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam (FEBI) IAIN Lhokseumawe.

2. Klaster : Penelitian Pengembangan Dasar Program Studi (PT)

3. Bidang Keilmuan : Ekonomi Akuntansi, Ekonomi Islam, Keuangan,

Akuntansi syariah, Statistik dan Ekonometrik.

4. No. Reg Penelitian : 1191150000018839

II. Nama Ketua Peneliti

1. Nama : Ismaulina, S.E., Ak., M. Si

2. NIP/NIDN : 197603132008012017/0113037601

3. No. Reg Peneliti : 011303760107000

4. Jabatan Fungsional : Lektor

5. Jurusan/Prodi : Akuntansi Syariah

III. Waktu Penelitian : 08 Juli s.d 15 Desember 2019

IV. Jumlah Peneliti : 2 (dua ) Orang

V. Anggaran

Sumber Anggaran : DIPA IAIN Lhokseumawe Tahun 2019

Jumlah Anggaran : Rp. 18.000.000,-

Bahwa penelitian sebagaimana identitas tersebut dinyatakan diterima dan dapat disahkan

sebagai laporan penelitian.

Lhokseumawe, Desember 2019

Dinilai dan disahkan oleh:

KOMITE PENILAI I KOMITE PENILAI II

Dr. Nasrullah, M. Ag Azzubaili, S.H., M.H

Nip.19721231200811142 Nip.197511242005011003

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Ketua Peneliti : Ismaulina, S.E., Ak., M. Si

NIP/NIDN : 197603132008012017/0113037601

No. Reg Peneliti : 011303760107000

Jabatan Fungsional : Lektor

Pangkat/Golongan : Penata TK.I/III.d

Tempat/Tgl. Lahir : Meulaboh/ 13 Maret 1976

Alamat : Desa Meunasah Mee Kec. Muara Dua

Kota Lhokseumawe

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa penelitian yang berjudul “Faktor-faktor yang

Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Memilih Jurusan Baru di Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Lhokseumawe” benar-benar karya asli kelompok kami,

kecuali kutipan-kutipan yang disebutkan sumbernya sebagai referensi. Laporan penelitian

ini telah dilakukan pendeteksian plegiasi dengan menggunakan Plagiarism Checker dari

SmallSEOtools dan hasilnya menunjukkan 19% kemiripan dengan berbagai tulisan lain.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Lhokseumawe, 21 Desember 2019

Yang Menyatakan,

Ketua Peneliti

Ismaulina, S.E., Ak., M. Si

NIP. 197603132008012017

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

KATA PENGANTAR

Alhamdulilahirobbil alamiin, segala puji bagi Allah SWT, Allah yang ada sebelum kita

lahir, Allah yang ada saat kita ada, dan Allah yang akan terus ada di saat kita tiada. Shalawat

beriring salam senantiasa kita curahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW, Nabi

akhir zaman yang mampu merubah peradaban dunia dari zaman jahiliah menjadi zaman

Islamiyah. Alhamdulilah, penelitian ini adalah pemenang hibah penelitian KEMENAG

pada kluster hibah penelitian Pengembangan Dasar Program Studi (PT) dengan nomor

register 191150000018839 yang berjudul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa

memilih Jurusan Baru di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN

Lhokseumawe”. Pelaksanaan penelitian ini dilakukan pada jurusan baru yang ada di Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam dan telah dilalui dengan baik. Laporan hasil penelitian ini di susun

berdasarkan hasil pengamatan, pengolahan kuisioner, wawancara dan diskusi yang terkait

langsung dalam proses pelaksanaan penelitian yang dilakukan mulai bulan Juli hingga Akhir

Desember.

Pada penyusunan penelitian ini penulis di bantu oleh anggota peneliti yang bernama

Ali Muhayatsya, M. EI. Beliau adalah salah seorang dosen di lingkungan FEBI IAIN

Lhokseumawe dan menjabat sebagai kepala laboratorium. Dari proses sampai terselesaikannya

laporan hasil penelitian ini banyak pihak yang ikut andil di dalam nya, oleh karena itu kami

mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang memberikan

bantuan dan dukungan selama kami melakukan penelitian.

Secara khusus saya ucapkan terimaksih kepada :

1. Kepada anak semata wayang Muhammad Aksar Nurrazaq buah kasih dari

pernikahan dengan Almarhum H. Nurdin SE., yang selalu setia menemani nyanyak

Ismaulina dalam segala situasi dan kondisi. Walau terkadang timbul rasa jengkel dan

bosan dalam dirinya, yang sepatutnya anak seusia dirinya masih dalam masa bermain.

2. Kepada Ayah Chairawan, dan almarhumah ibu Nurminah, tercinta, tersayang dan

terkasih, kakak Nurisnindah, S. Si, dan adik-adikku (Kherlina, S. HI., Lismawarni, ST

dan Sri Julia, ST., MT) dan abang ipar, adik ipar serta keponakan-keponakanku yang

lucu-lucu dan selalu memberikan support serta motivasi untuk terus melakukan hal

yang terbaik.

3. Bapak Sofyan Arianto, M.Pd selaku Ketua LPPM IAIN Lhokseumawe yang telah

mempercayakan kami sebagai salah satu nominee penelitian tahun anggaran 2019 dari

sumber Anggaran DIPA IAIN Lhokseumawe.

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

4. Bapak Dr. Hafas Furqani, M. Si dan Bapak Dr. Nasrullah, MA selaku team

Reviewer yang membimbing kami selama masa penelitian hingga pada akhirnya kami

dapat menyelesaikannya.

5. Bapak Koordinator Azzubaili, S.H., M.H, yang dengan sabar memferivikasi dan

mengvalidasi dokumen-dokumen yang terkait dengan laporan penelitian.

6. Bapak Dekan Dr. Iskandar, M. SI, yang telah memberikan izin untuk melakukan

penelitian di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) IAIN Lhokseumawe.

7. Mahasiswa sebagai asisten peneliti, Mahasiswa Jurusan Baru pada Fakultas FEBI

IAIN Lhokseumawe, beberapa orang tua mahasiswa, guru dari mahasiswa dan

rekan/kerabat mahasiswa sebagai responden yang telah memberikan bantuannya,

support dan informasi terkait penelitian yang saya lakukan.

Demikian pengantar dari kami sebagai team peneliti dan kami berharap semoga

laporan hasil penelitian ini dapat bermanfaatkan bagi team peneliti khususnya dan

pembaca pada umumnya, sebagai sumbangsih pemikiran untuk perkembangan

pengetahuan. Team penulis siap menerima kritik dan saran yang membangun.

Alu Awee, 21 Desember 2019

Ketua Peneliti

Ismaulina, SE., Ak., M. Si

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

ABSTRAK

Sejak perubahan status yang ditetapkan PEPRES No. 72 tahun 2016, IAIN Lhokseumawe

menambah empat jurusan baru. Dua diantaranya berada di bawah Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam (FEBI) yakni Akuntansi Syariah dan Perbankan Syariah. Yang menjadi

masalahnya bagaimana mungkin dalam jangka waktu yang singkat dapat tercipta sebuah

kepercayaan, untuk itu perlu diketahui Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi

keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan baru, dan Faktor mana yang paling dominan

mempengaruhinya serta apakah terjadi perbedaan faktor dalam memilih jurusan baru di

lingkungan FEBI IAIN Lhokseumawe. Metode yang digunakan adalah mixed methods

research (MMR) agar data yang diperoleh lebih komprehensif, valid, reliabel dan objektif. Dari 9 faktor yang di Uji dapat di kelompokkan menjadi dua faktor, yaitu: faktor 1 terdiri

dari {Tempat, Proses, Bukti Fisik, Harga, Produk, Keputusan, dan Ekonomi} dan faktor 2

adalah {Isu Positif (0,874), dan Promosi (0,601)}. Hasil uji analisis faktor loading, nilai

component faktor Isu Positif (0,874) menunjukkan angka tertinggi dan ini menjadi faktor

yang paling dominan mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan baru di

FEBI IAIN Lhokseumawe. Kemudian disusul oleh faktor-faktor lainnya yaitu: Tempat

(0,752), Proses (0,724), Bukti Fisik (0,690), Harga (0,670), Produk (0,631), Promosi

(0,601), Keputusan (0,573), dan Ekonomi (0,542). Berdasarkan uji Independent Sample t-

Test terdapat nilai sig. 2- tailed (0,345) dan (0,652) > 0,05. Maka, disimpulkan bahwa

tidak ada perbedaan antara variabel Faktor 1 dan variabel Faktor 2 dalam mempengaruhi

keputusan mahasiswa dalam memilih juran baru pada FEBI.

KATA KUNCI: Akuntansi Syariah, Perbankan Syariah, Jurusan Baru, dan

Pengambilan Keputusan

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... i

ABSTRAK ...................................................................................................................... iii

DAFTAR ISI .................................................................................................................. iv

DARTAR TABEL.......................................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................ viii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ...................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ....................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ..................................................................................... 5

E. Definisi Operasional .................................................................................. 6

F. Kajian Terdahulu........................................................................................ 6

G. Sistematika Penulisan ................................................................................ 9

BAB II LANDASAN TEORETIS .............................................................................. 10

A. Konsep Minat ............................................................................................. 10

B. Konsep Bauran Pemasaran ......................................................................... 12

1. Pengertian Pemasaran .......................................................................... 12

2. Pemasaran Jasa ..................................................................................... 13

3. Bauran Pemasaran ................................................................................ 13

C. Perilaku Konsumen .................................................................................... 19

1. Pengertian Perilaku Konsumen ............................................................ 19

2. Model Perilaku Konsumen ................................................................... 20

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen ..................... 20

D. Pengambilan Keputusan Konsumen .......................................................... 25

1. Pengertian Pengambilan Keputusan..................................................... 25

2. Dasar Pengambilan Keputusan ............................................................ 28

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa

Memilih Jurusan ......................................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................................... 32

A. Jenis dan Sifat Penelitian .......................................................................... 32

B. Populasi dan Sampel .................................................................................. 32

C. Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 33

D. Teknik Analisis Data .................................................................................. 34

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ................................................... 38

A. Gambaran Umum IAIN Lhokseumawe ..................................................... 38

1. Sejarah Singkat IAIN Lhokseumawe .................................................. 38

2. Visi dan Misi, Tujuan dan Sasaran ..................................................... 39

3. Visi dan Misi FEBI IAIN Lhokseumawe ........................................... 39

B. Pengaruh Mahasiswa dalam Memilih Jurusan Baru di FEBI

IAIN Lhokseumawe ................................................................................... 40

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

1. Karakteristik Responden ...................................................................... 40

2. Uji Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 42

3. KMO dan Barlett’s Test ....................................................................... 45

4. Uji Correlation Matrix ......................................................................... 45

C. Pembahasan Faktor yang Mempengaruhi .................................................. 48

BAB V PENUTUP .......................................................................................................... 53

A. Kesimpulan ................................................................................................ 53

B. Saran .......................................................................................................... 53

DAFTAR KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penerimaan mahasiswa baru pada Jurusan baru di lingkungan IAIN

Lhokseumawe.

Tabel 2.1 Kerangka Pemikiran

Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa di Jurusan Baru pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Lhokseumawe.

Tabel 3.2 Jumlah Sampel di Jurusan Baru pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Lhokseumawe.

Tabel 3.3 Orang yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Mahasiswa

Tabel 3.4 Skor Jawaban Pertanyaan.

Tabel 4.1 Jenis Kelamin

Tabel 4.2 Tahun Masuk

Tabel 4.3 Semester

Tabel 4.4 Jurusan

Tabel 4.5 Hasil Uji Validasi

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas

Tabel 4.7 KMO and Bartlett’s test

Tabel 4.8 Uji Communalities

Tabel 4.9 Uji Komponen Matrix dengan Metode Rotasi

Tabel 4.10 Uji Independent Sample t-Test

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Model Perilaku Konsumen

Gambar 3.1. Model Penelitian MMR (mixed methods research)

Gambar 4.1 Pie Chart Jenis kelamin

Gambar 4.2 Pie Chart Tahun Masuk

Gambar 4.3 Pie Chart Semester

Gambar 4.4 Pie Chart Jurusan

Gambar 4.5 Scare Plot

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Instrumen Angket

Lampiran 2 Instrumen Wawancara mahasiswa

Lampiran 3 Instrumen Wawancara Orang tua / Guru

Lampiran 4 Instrumen Wawancara Keluarga / Teman

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Globalisasi pendidikan menciptakan paradigma baru pada dunia pendidikan. Tidak

hanya pada pengelolaan manajemen pendidikan tetapi lembaga pendidikan mutlak

memerlukan pemasaran pendidikannya. Data jumlah pertumbuhan pada perguruan tinggi

terus meningkat di Kementrian Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi

(KPN-DJPT) sebanyak 3098 pada tahun 2010. Banyaknya Perguruan Tinggi/Universitas di

Indonesia mengakibatkan persaingan semakin ketat dalam menjaring mahasiswa. Sehingga

timbul ide untuk selalu mempromisikan berbagai jurusan/program studi yang menarik

dengan keungulannya masing-masing. Oleh karenanya pengelolaan sistem lembaga

pendidikan tidak dapat lagi dilakukan secara tradisional akan tetapi dibutuhkan

kemampuan khusus supaya output pendidikan sesuai dengan kebutuhan pasar nasional

maupun pangsa pasar internasional.

PT sebagai organisasi penyedia jasa pendidikan harus bisa mempertahankan

mutu/kualitas jasa pendidikannya agar dapat menarik minat mahasiswa. Oleh karenanya

output pendidikan harus sesuai atau melebihi kebutuhan mahasiswa. Pemerintah telah

menetapkan SPMPT (Sistem Penjamin Mutu Perguruan Tinggi) sebagai dasar penetapan

standar mutu perguruan tinggi. (Mulyatini, dkk. 2013 dalam Yuniati, 2017). Diantaranya

adalah memiliki standar misi, visi, tata kelola, kurikulum dan proses pembelajaran.

Mempunyai mahasiswa dan lulusan, SDM, sarana&prasarana (infrastruktur), pembiayaan,

sistem informasi, dan suasana akademik, serta penelitian & pengabdian kepada

masyarakat. Moses L.Singgih & Rahmayanti (2008) menemukan hasil bahwa Sistem

Penjaminan Mutu PT yang menjadi standar mutu dapat mempengaruhi kualitas pendidikan

yang diselenggarakan.

Bagi calon mahasiswa standar mutu SPMPT di atas menjadi faktor yang dapat

mempengaruhi keputusan dalam memilih jurusan yang ada di perguruan tinggi. Seperti

penelitian Wan Suryani (2013) menyatakan ada enam faktor bagi calon mahasiswa dalam

menentukan pengambilan keputusan diantaranya: proses, motivasi, bukti fisik(physical

evidence), biaya, referensi dan lokasi. Di Syria penelitian tentang faktor-faktor yang

menentukan pengambilan keputusan calon mahasiswa mendaftar di perguruan tinggi ada

enam yaitu pengajaran dan pembelajaran, reputasi, informasi institusi, kenyamanan, isu-isu

administratif, sosial dan ekonomi (Anas Al-Fattal, 2010). Sedangkan negara Malaysia

faktor penentu pengambilan keputusannya adalah program studi, biaya, lokasi, pengaruh

konselor, kerabat atau teman, serta kunjungan kampus dapat menjadi variabel yang

dominan (menurut Joseph Kee Ming Sia, 2013)

Saat ini, mahasiswa dan calon mahasiswa semakin pintar, sadar dan kritis terhadap

mutu Perguruan Tinggi. Calon mahasiswa tentu mencari Perguruan Tinggi yang

berkualitas dan mampu menjawab semua tantangan masa depan. Mereka melihatnya pada

lulusan yang berdaya saing, mempunyai pengetahuan dan kompetensi yang tinggi.

Penentuan dan penilaian atas perguruan tinggi mana, yang akan dipilih oleh calon

mahasiswa serta jurusan apa yang ingin di ambil diibaratkan sebagai seorang pembeli yang

akan membeli suatu barang jasa pendidikan. Sebelum CAMA (calon mahasiswa)

mengambil keputusan untuk memilih salah satu perguruan tinggi pada jurusan yang

diminati tentunya banyak variabel yang harus dipertimbangkan diantaranya:

1. product, dengan indikator antara lain, jurusan yang ditawarkan, kurikulum, silabus,

akreditasi, kualitas pendidikan , kegiatan kemahasiswaan, sistem pendidikan dan waktu

penyelesaian studi;

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

2. price, dengan indikatornya adalah biaya pendidikan, biaya hidup, uang pendaftaran,

uang pembangunan dan sumbangan lainnya;

3. place, dengan indikator antara lain lokasi kampus, transportasi umum, kota pendidikan

dan keamanan lingkungan;

4. promotion dengan indikator antara lain informasi teman, nama populer, brosur, surat

kabar, informasi famili, baliho, media sosial;

5. people, dengan indikator antara lain tenaga pengajar/dosen, pimpinan PTS dan tenaga

Administrasi;

6. physical evident dengan indikatornya adalah gedung, perpustakaan, fasilitas

pendukung, fasilitas olah raga, fasilitas komputer & fasilitas laboratorium;

7. process. dengan indikatornya adalah orientasi spesialisasi, masa depan karir, kerjasama

eksternal, kesempatan magang, praktikum dan hubungan alumni, (James & Philips

dalam Wijaya (2016:68))

Sebelum menjatuhkan pilihannya setiap mahasiswa juga memiliki pertimbangan

yang berbeda antara satu sama lainnya hal ini disebabkan karena mereka memiliki bakat,

cita-cita dan minat, persepsi maupun pandangan yang berbeda untuk menilai jurusan (Yani

Iriani, 2010). Setiap jurusan memiliki peminat masing-masing. Dan tentunya mereka akan

mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas. IAIN Lhokseumawe adalah satu-satunya

kampus pendidikan Agama Islam yang ada di kota Lhokseumawe. Sejak perubahan status

dari STAIN Malikussaleh Lhokseumawe ke IAIN Lhokseumawe yang ditetapkan pada

PEPRES No. 72 tahun 2016, IAIN terus berusaha untuk selalu mendapatkan tempat di hati

masyarakat Lhokseumawe dan sekitarnya sebagai institusi pendidikan Agama yang

dipercaya dan berkualitas. Beralihnya status menjadi IAIN Lhokseumawe lahir empat

jurusan baru, dua diantaranya pada Fakultas Syariah ada jurusan astronomi, Fakultas

Ushuluddin dan Dakwah hadir jurusan tafsir dan hadits. Untuk fakultas FEBI ada jurusan

perbankan syariah dan akuntansi syariah.

Pada empat jurusan baru itu yang peminatnya paling banyak jatuh pada fakultas

ekonomi dan bisnis islam Hal ini seperti terlihat pada tabel berikut.

Tabel. 1.1. Penerimaan mahasiswa baru pada Jurusan baru di

lingkungan IAIN Lhokseumawe.

Fakultas Jurusan Tahun 2017 Tahun 2018

Fakultas Syariah Astronomi 9 38

Fakultas Ushuluddin

dan Dakwah

Tafsir dan Hadits 0 22

Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam

Akuntansi Syariah 8 76

Perbankan Syariah 23 98

Sumber: Subbag Akademik IAIN Lhokseumawe

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa jurusan (AKS) Akuntansi syariah dan

Perbankan Syariah (PBS) lebih banyak peminatnya dibandingkan dengan dua jurusan lain

yang ada di IAIN Lhokseumawe. Kenaikan jumlah mahasiswa dari tahun 2017 ke 2018

untuk jurusan akuntansi syariah sebesar 937,5% sedangkan perbankan syariah sebesar

426,1%. Terjadinya kenaikan kuantitas yang sangat signifikan pada kedua jurusan baru

tersebut mengindikasikan bahwa fakultas FEBI lebih diminati jika dibandingkan dengan

fakultas-fakultas lainnya. Apakah peningkatan jumlah mahasiswa ini semata-mata karena

jurusan perbankan syariah dan akuntansi syariah memiliki daya tarik tersendiri di mata

mahasiswa atau banyak faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi.

Menurut dugaan penulis bahwa mahasiswa dan calon mahasiswa memilih jurusan

akuntansi syariah dan perbankan syariah karena kedua jurusan tersebut mempunyai

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

peluang besar pada dunia kerja. Hal ini dapat kita ketahui dengan pemberlakuan qanun No. 11

tahun 2018 Tentang Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang menyatakan deklarasinya untuk

seluruh lembaga keuangan (LK) yang beroperasi di Aceh maupun lembaga keuangan yang

beroperasi di luar Aceh akan tetapi mempunyai kantor pusat di Aceh, baik itu Lembaga Perbankan

maupun Lembaga keuangan nonFormal lainnya diwajibkan melaksanakan prinsip-prinsip syariah

dan segala yang berlaku di dalamnya harus sesuai dengan ketentuan Syariah Islam.

Ketentuan Qanun Aceh ini menjadi suatu terobasan penting bagi seluruh lapisan masyarakat

untuk mempersiapkan diri dalam membangun ekonomi menuju sistem yang berbasis syariah

artinya Sesuai qanun LKS, batas waktu yang ditetapkan bagi lembaga keuangan (LK) yang ada di

wilayah aceh paling lama 3 (tiga) tahun sejak Qanun LKS terbentuk atau hingga Januari 2022

semua LK di Aceh sudah berprinsip syariat. Adanya peraturan Qanun tersebut, menjadi peluang

bagi mahasiswa jurusan baru FEBI IAIN Lhokseumawe. Yakni kebutuhan akan sumber daya

manusia yang mempunyai latar belakang pendidikan ekonomi syariah atau lulusan ekonomi

Syariah.

Dengan demikian lulusan Akuntansi syariah dan perbankan syariah khususnya yang berlatar

belakang Ekonomi dan Bisnis Islam akan memiliki prospek dan peluang pekerjaan yang sangat

besar, mengingat lulusan FEBI lah yang mampu menguasai prinsip-prinsip muamalah yang sesuai

dengan aturan Syariah.

Realitas dilapangan jurusan akuntansi syariah dan perbankan syariah belum

memiliki akreditasi dan lulusan. Lulusan yang baik menunjukkan bahwa proses pendidikan

di lembaga tersebut baik dan berkualitas begitu pula sebaliknya. Tinggi rendahnya kualitas

lulusan, dapat diketahui dari kurikulum yang dijadikan acuan pembelajaran, kualitas dosen

yang mengelola perkuliahan, kualitas fasilitas belajar, kualitas lingkungan belajar, (tenang,

nyaman, asri, aman dan lain-lain), kualitas manajemen, kualitas masukan calon mahasiswa

dan kepemimpinan, (Arief Furchan, 2004: 128). Usaha peningkatan kualitas lulusan

dilakukan berdasarkan standar mutu SPMPT (Sistem Penjamin Mutu Perguruan Tinggi)

dan tujuan masa depan jurusan pada sebuah PT(Perguruan Tinggi). Yang perlu

diperhatikan dalam meningkatkan mutu pendidikan adalah kualitas mahasiswa sebagai

ukuran reputasi bagi PT atau baik buruknya suatu lembaga pendidikan.

Sedangkan status akreditasi dari Perguruan Tinggi dan Jurusan merupakan

cerminan kinerja perguruan tinggi dan jurusan yang bersangkutan yang menggambarkan

mutu, relevansi dan efisiensi dari sebuah institusi pendidikan. Akreditasi Jurusan

menyatakan, bahwa jurusan tersebut telah memenuhi standar mutu BAN-PT (Badan

Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi) dan sekaligus mempunyai peran yang sangat vital

ketika mereka melamar pekerjaan, oleh karena itu setiap mahasiswa dan calon mahasiswa/i

memerlukan akreditasi. Dengan adanya syarat akreditasi, perguruan tinggi dan jurusan

terus meningkatkan mutu dan daya saing lulusannya, sehingga membuat mahasiswa

semakin yakin untuk melanjutkan pendidikannya dan akhirnya dapat menarik minat calon

mahasiswa/i memilih jurusan yang di idam-idamkan selama ini.

Namun ada jurusan di IAIN Lhokseumawe yang telah memiliki lulusan dan

akreditasi tetapi malah mengalami kelangkaan peminat yakni jurusan Hukum keluarga

Islam (HKI). Padahal jurusan HKI adalah Jurusan yang pertama lahir pada saat STAIM

(Sekolah Tinggi Agama Islam Mslikussaleh) berdiri. HKI Masa itu bernama Ahwalul

Syasiah (AS). Hasil surve lapangan Kelangkaan peminat pada jurusan ini terjadi karena

rendahnya mutu kebanyakan lulusan HKI dalam menerapkan hasil studinya yang dianggap

kurang memenuhi harapan masyarakat. Misalnya Ada lulusan HKI yang kurang fasih

dalam membaca Al-Qur’an secara tartil, apalagi membaca kitab berbahasa Arab. Ada juga

yang mengeluhkan lulusan HKI tidak mampu menjadi khatib jumat, kurang memahami

dan mengetahui persoalan yang di hadapi masyarakat. Untuk memandikan jenazah dan

mengkafani mayat yang dibutuhkan masyarakat secara konkritpun masih sangat minim.

Tidak dapat menjadi pemuka agama, hakim agama, dai dan lain sebagainya padalah semua

itu merupakan kompetensi profesionalitas pekerjaan lulusan PTAI khususnya jurusan HKI.

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Apalagi bila dibandingkan dengan alumni Perguruan Tinggi umum, mahasiswa PTAI

khususnya jurusan HKI terkesan Gatek (gagap teknologi), hingga sering ketinggalan

dengan perkembangan-perkembangan aktual dalam masyarakat dan modernitas. Bahkan

hasil penelitian Abdurrahman Mas’ud (2004) menyatakan adanya kritik tajam bahwa PTAI

sok ilmiah.

Selain kedua variabel yang telah disebutkan diatas (akreditasi dan mutu lulusan),

variabel biaya pendidikan dan promosi juga dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi

mahasiswa dan calon mahasiswa memilih kuliah pada jurusan yang di minati. Saat

seseorang melanjutkan pendidikan ke level yang lebih tinggi pasti membutuhkan dana

yang cukup besar, sehingga banyak orang memilih untuk tidak melanjutkan sekolah.

Dengan alasan takut tidak mampu membayar SPP yang cukup tinggi. Tetapi sebenarnya

ada beberapa perguruan tinggi yang menyediakan biaya yang cukup ringan salah satunya

adalah IAIN Lhokseumawe.

IAIN Lhokseumawe menetapkan biaya pendidikan berkisar pada angka Rp.

900.000,- dan merupakan biaya UKT (uang kuliah tunggal) terendah di seluruh PTKIN

yang ada di Indonesia berdasarkan KMA No.157 tahun 2017 tentang UKT pada PT

keagamaan negeri di kementerian agama tahun akademik 2017-2018, tentu hal ini menjadi

sebuah keunggulan bagi IAIN Lhokseumawe. Biaya yang cukup ringan ini di berikan

untuk menjaring seluruh masyarakat di kota Lhokseumawe khususnya dan seluruh

Indonesia pada umumnya agar dapat melanjutkan pendidikan yang menjadi impian dan

harapan semua orang. Artini (2014) menemukan dalam hasil penelitiannya bahwa harga,

keluarga menjadi faktor yang sangat mempengaruhi keputusan mahasiswa untuk memiih

jurusan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undisksha sebagai tempat kuliah.

Namun Biaya pendidikan yang rendah saja, tidak cukup tanpa adanya sosialisasi

dan promosi. Promosi bisa dijadikan sebagai sarana komunikasi dalam menyampaikan

informasi kepada konsumen, baik mengenai harga, kualitas dan semua jenis produk yang

akan dipasarkan. Jika dilakukan dengan perencanaan yang cermat dan matang, promosi

akan menjadi sukses sehingga promosi menjadi tepat sasaran dan dapat meningkatkan

penjualan. Lembaga perguruan tinggi melakukan kegiatan promosi dengan maksud untuk

memperoleh sebanyak mungkin calon mahasiswa yang akan mendaftar. Peran Promosi

dalam mengembangkan lembaga PT di masa yang akan datang sangat besar dan promosi

dapat mempengaruhi dan merubah jumlah pendaftaran calon mahasiswa baru pada sebuah

lembaga perguruan tinggi yang dipromosikan, selain itu perguruan tinggi yang di

promosikan akan terkenal di masyarakat, dan memperoleh keuntungan lainnya. Informasi

dan pesan yang di berikan secara menarik untuk calon pendaftar mahasiswa baru secara

berkesinambungan akan mempengaruhi calon mahasiswa yang mendaftar tertarik untuk

mendaftar.

Dalam memilih jurusan bukanlah masalah yang mudah dan persoalan yang dapat

dianggap sepele. Tetapi harus diperhitungkan dan dipikirkan secara matang seperti yang

telah di jelaskan di atas. Sebagian orang dalam menentukan jurusan dasar pijakannya

adalah ketertarikan (daya tarik), suka dan kepercayaan. Seperti hasil penelitian (Pasaribu,

2008 : 2); menyatakan 71% keputusan konsumen untuk membeli suatu produk didasarkan

pada faktor kepercayaan antara penjual dan pembeli. Hal ini menjadi tanda tanya bagi saya,

bagaimana mungkin dalam jangka waktu yang singkat tercipta sebuah kepercayaan. Tetapi

ada pula yang memilih sebuah Jurusan di dasarkan pada, SPP, reputasi perguruan tinggi

yang bersangkutan, sarana dan prasarana belajar mengajar, status akreditasi, serta kualitas

pengajar dan jumlah dosen yang dimilikinya (www.dikti.go.id/?page_id=655&lang=id).

Selain itu (Revandi & Djan 2005:36) menambahkan faktor jalur dan jenjang pendidikan,

gelar serta sebutan.

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Selanjutnya pada akademianet.com kriteria jurusan yang di pilih calon mahasiswa

baru jatuh pada: biaya, status, fasilitas belajar atau sarana dan prasarana, citra, proses

belajar mengajar, mutu dosen, mutu lulusan, dan sebagainya. Sedangkan Sulaiman (2011)

menyatakan bahwa faktor-faktor yang memengaruhi daya tarik perguruan tinggi

diantaranya adalah biaya pendidikan dan beasiswa, ma’had (asrama), informasi dari radio,

teknologi Informasi, brosur dan spanduk. Berdasarkan latar belakang yang di paparkan

sebelumnya maka penelitian ini perlu dilakukan dengan judul “FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA MEMILIH JURUSAN BARU

DI FEBI IAIN LHOKSEUMAWE”

B. Rumusan Masalah

1. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih

jurusan baru di FEBI IAIN Lhokseumawe

2. Faktor manakah yang paling dominan mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam

memilih jurusan baru di FEBI IAIN Lhokseumawe.

3. Apakah terdapat perbedaan faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih

jurusan akuntansi syariah dan perbankan syariah di lingkungan FEBI IAIN

Lhokseumawe.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuannya untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi keputusan

mahasiswa dan calon mahasiswa dalam memilih jurusan baru di FEBI IAIN

Lhokseumawe.

2. Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui faktor yang paling dominan yang dapat

memengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan baru di FEBI IAIN

Lhokseumawe.

3. Untuk menemukan faktor pembeda yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih

jurusan akuntansi syariah dan perbankan syariah FEBI IAIN Lhokseumawe.

D. Manfaat Penelitian

1. Memberikan manfaat praktis untuk para pimpinan FEBI IAIN Lhokseumawe dalam

pengambil kebijakan.

2. Pihak manajemen harus bisa mengupayakan agar faktor yang secara dominan

memengaruhi keputusan mahasiswa dapat ditingkatkan kualitas maupun jumlah

kuantitasnya sehingga dapat meningkatkan daya tarik bagi calon mahasiswa dan

daya saing bagi semua PT yang ada di sekitarnya.

3. Dengan adanya faktor pembeda yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih

jurusan baru mengisyaratkan bahwa adanya perlakuan khusus untuk menjaring

mahasiswa akuntansi syariah dan perbankan syariah berdasarkan prospek

kebutuhan dunia kerja

E. Defenisi Operasional

Agar terhindar dari kesalahpahaman dalam memaknai penelitian ini, maka penulis

memberikan penjelasan istilah yang dipakai dalam penelitian ini:

1. Jurusan Baru(Akuntansi Syariah dan Perbankan Syariah) Jurusan baru pada sebuah Perguruan tinggi adalah jurusan yang belum ada atau

masih jarang di Indonesia atau jurusan umum namun baru di buka di perguruan

tinggi tersebut. Sedangkan yang di maksud Jurusan Baru di IAIN Lhokseumawe

adalah Jurusan yang masih jarang di Indonesia dan baru mendapatkan SK izin

operasional jurusan.

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

2. Perilaku Mahasiswa Merupakan “Proses dan tindakan yang dilakukan mahasiswa serta hubungan sosial

antar individu, kelompok dan organisasi dalam memperoleh, memakai produk atau

barang lainnya sebagai pengaruh pengalamannya terhadap barang tersebut, serta

pelayanan dan sumber-sumber lainnya. (Gerald Zaldman dalam Dwiastuti(2012, 3))

3. Minat Minat menurut Foerthiono & Sadjiarto (2014), adalah ketertarikan seseorang pada

sesuatu hal, dan hal tersebut akan mendorongnya untuk melakukan suatu

keputusan/tindakan. Sedangkan minat menurut Zaid (2015) merupakan ketertarikan

seseorang yang menimbulkan keinginan untuk memusatkan perhatiannya pada hal

tersebut. Pada dasarnya Minat dan motivasi tidak dapat dipisahkan dan ini

merupakan alasan dari setiap tindakan yang dilakukan seseorang termasuk dalam

pemilihan jurusan pada sebuah perguruan tinggi.

4. Pengambilan keputusan Adalah proses tindakan memilih dan menilai alternatif-alternatif yang ada sesuai

dengan kepentingan-kepentingan tertentu dalam menetapkan sebuah pilihan yang

dianggap lebih menguntungkan.Menurut Amirullah (2010:61). Pengambilan

keputusan dalam penelitian ini ialah cara bertindak yang didasarkan pada kriteria

pemilihan atas dua alternatif atau lebih dengan mempertimbangkan dan menilai

sejumlah alternatif.

F. Kajian Terdahulu

Untuk Penelitian yang dilakukan tentang mempengaruhi keputusan mahasiswa

memilih jurusan di PT sudah banyak dilakukan di Indonesia, namun hingga saat ini belum

ada yang melaksanakan penelitian dengan kasus faktor-faktor apa saja yang menyebabkan

semakin banyaknya mahasiswa memilih melanjutkan kuliah di jurusan baru yang belum

memiliki akreditasi dan lulusan pada FEBI IAIN Lhokseumawe. Beberapa penelitian yang

relevan dengan penelitian saya adalah:

1. Penelitian Anggraini Puspitasari, Finisica Dwijayati Patrikha (2018) yang berjudul

“Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pemilihan Universitas

pada Siswa Kelas akhir SMA Negeri 22 Surabaya” bertujuan agar menemukan

bukti empiris mengenai faktor-faktor apa saja yang sangat mempengaruhi

keputusan pemilihan Universitas. Pendekatan yang dipakai adalah kuantitatif

confirmatori. Teknik pengambilan sampel memakai teknik proportional random

sampling, sebanyak 190 responden dari populasi 362. Temuannya adalah faktor

yang mempengaruhi keputusan memilih Universitas terdiri dari enam variabel

yakni kelompok referensi, citra lembaga, motivasi, keluarga, lokasi dan harga. Dan

semuanya menjadi faktor dominan.

2. Ramlan Ruvendi dan Ismulya Djan (dengan judul artikel “Faktor daya tarik STIE

Binaniaga dan kinerja pelayanan menurut persepsi mahasiswa”. Penelitian ini

bertujuan agar memperoleh pengetahuan tentang bagaimana responden menanggapi

variabel daya tarik STIE Binaniaga dan mengukur kinerja layanan yang dikaitkan

dengan beberapa variabel yang dipertimbangkan oleh mahasiswa/i, selain untuk

mencari hubungan antara usia mahasiswa, program studi, dan semester dengan

tingkat kepuasan mahasiswa. Sampel berjumlah 103 responden yang mewakili dari

mahasiswa berbagai program studi di STIE Binaniaga. Data diolah dengan

menggunakan teknik analisis statistik parametrik dan non parametrik seperti

Analisis Faktor, Chi Square, Spearmen's rho dan Important-Performance Matrix

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Analysis. Hasilnya ditemukan cukup puas dengan nilai (3,45) untuk 15 variabel

yang di kelompokkan ke dalam 4 komponen (faktor) yaitu: keunggulan,

penampilan, promosi, dan lokasi. Indeks kepuasan mahasisiswa di STIE Binaniaga

dan dari Essential-Performance Matrix Analysis menunjukkan bahwa ordinasi

kepentingan dan kinerja turun di kuadran kedua (tingkat kepentingan tinggi dan

kinerja di atas memadai).

3. Agustinus Hari Budi Darmawan (2007) melakukan penelitian tentang “Pengaruh

Promosi terhadap Banyaknya jumlah Pendaftar Calon Siswa Baru” tujuannya

adalah untuk mengetahui pengaruh promosi pada jumlah calon pendaftar

mahasiswa baru pada LPK Yotabakti dan LPKKP Wisata Bahari dan manakah dari

kegiatan promosi yang paling berpengaruh. Data penelitian studi kasus ini

dikumpulkan dengan teknik wawancara dan dokumentasi. Pada penelitian ini

variabelnya ialah biaya promosi dan volume penjualan yang diwakili oleh

banyaknya jumlah calon pendaftar siswa baru pada LPK Yotabakti dan LPKKP

Wisata Bahari Yogyakarta. Estimasi yang digunakan ialah regresi linier berganda,

dilanjutkan dengan uji F dan uji t yang dipakai dalam menganalisis data. Hasil

penelitian menerangkan bahwa promosi (biaya periklanan dan biaya public

relation) berpengaruh secara bersama-sama terhadap jumlah pendaftar calon siswa

baru pada lembaga LPKKP Wisata Bahari. Dam LPK Yotabakti Yogyakarta.

Hasilnya ditunjukkan dari nilai koefisien determinasi masing-masing lembaga.

Selanjutnya biaya promosi berupa biaya iklan yang sangat mempengaruhi jumlah

pendaftar calon siswa baru. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien beta biaya

iklan untuk kedua perusahaan lebih besar dari pada nilai variabel biaya public

relation.

4. Prosiding Dwi Utami Adeningsi, Kristina Sisilia (2017) yang berjudul “ANALISIS

FAKTOR DALAM MENENTUKAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN

MAHASISWA MENDAFTAR DI UNIVERSITAS TELKOM (Studi kasus

Mahasiswa Program Studi S1 Teknik Telekomunikasi angkatan 2016)” Tujuannya

agar memperoleh faktor-faktor apa saja dan faktor mana saja yang mendominasi

ketika menentukan putusan pilihan mendaftar di UT (Universitas Telkom) pada

jurusan Teknik Telekomunikasi angkatan 2016. Penelitian kuantitatif ini

menggunakan analisis faktor yang melibatkan 232 mahasiswa(i). Sampel berjumlah

53 orang dengan menggunakan sensus sampling. Data dari pertanyaan kuisioner

diolah dengan menggunakan metode analisis faktor dengan bantuan IBM SPSS 20.

Hasil Penelitian menyatakan bahwa faktor Kualitas Lingkungan Pembelajaran dan

faktor Pengaruh dari Pemberi Keputusan menentukan pengambilan keputusan

mendaftar Universitas Telkom angkatan 2016.

5. Tesis Wan Suryani, (2012) dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH FE

(FAKULTAS EKONOMI) UISU (UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA

UTARA) AL MUNAWAROH MEDAN” menemukan hasil bahwa ada enam faktor

yang mempengaruhi pengambilan keputusan mahasiswa memilih Fakultas

Ekonomi (FE) Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Al Munawaroh Medan

diantaranya adalah proses, motivasi, bukti fisik (physical evidence), referensi, biaya

dan lokasi. Penelitian yang dilakukan bersifat explanatory factor analysis.

Populasinya adalah seluruh mahasiswa yang menempuh pendidikan di Fakultas

Ekonomi Universitas Islam Sumatera Utara (FE-UISU) Al Munawaroh tahun 2009-

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

2012. Yang berjumlah 460 orang dan tergolong ke dalam tiga program studi yakni,

akuntansi, manajemen dan ekonomi pembangunan.

6. Moses L.Singgih & Rahmayanti (2008). Judul artikel “FAKTOR-FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI KUALITAS PENDIDIKAN PADA PERGURUAN TINGGI

(PT)” Penelitian yang dilaksanakan di sebuah PT Surabaya dalam meningkatkan

mutu atau kualitas pendidikan di tentukan oleh faktor-faktor dalam indikator

kualitas pendidikan itu sendiri yang meliputi pada proses pembelajaran, kurikulum

program studi, sumber daya manusia, kemahasiswaan, sarana dan prasarana,

suasana akademik, keuangan, penelitian dan publikasi, pengabdian pada

masyarakat dan tata kelola. Diharapkan setelah mendapat indikator dari faktor-

faktor tersebut pihak institusi dapat meningkatkan sasaran guna peningkatan

kualitas pendidikan yang bisa lebih bersaing pada mutu tingkat nasional dan

sekalipun taraf internasional. Dari hasil penelitian ini didapatkan hasil bahwa dari

10 indikator standar kualitas yang ditetapkan ternyata semua indikator tersebut

berpengaruh secara signifikan terhadap kualitas pendidikan.

7. Baharuddin Pasaribu ”FAKTOR DAYA TARIK FKIP UIKA BOGOR DALAM

PERSEPSI MAHASISWA” Penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan

pertumbuhan cepat mahasiswa FKIP selama lima tahun terakhir, dan menemukan

persepsi siswa mengenai keputusan mereka untuk melanjutkan studi di FKIP UIKA

Bogor. Ada 182 responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini yang

merupakan mahasiswa baru dari semua departemen (PBI dan PLS / PAUD). Dari

15 variabel yang diteliti terdapat 13 variabel sebagai faktor daya tarik yang kuat

karena dipilih oleh lebih dari 50% mahasiswa dalam memutuskan untuk kuliah di

FKIP UIKA Bogor. Dari hasil analisis faktor melalui media SPSS versi 11.5

diperoleh 4 faktor yang merupakan ringkasan dari 15 faktor yang dianalisis yaitu:

Program dan Layanan; Informasi dan Promosi; Persepsi Orang dan Peluang Kerja;

Kualifikasi Dosen dan Fleksibilitas Waktu kuliah.

Perbedaan penelitian penulis dengan penelitian sebelumnya terletak pada variabel

harga yakni Biaya pendidikan (SPP) di IAIN Lhokseumawe adalah biaya pendidikan

terendah di seluruh PTKIN yang ada di Indonesia, variabel Jurusan baru (akuntansi syariah

dan perbankan syariah) yang masih jarang dan belum memiliki akreditasi Jurusan serta

variabel lulusan yang belum di miliki karena baru mendapatkan SK izin operasional

jurusan oleh Direktur Jenderal Pendidikan Islam untuk menjalankan kegiatan belajar

mengajar pada juni 2017. Tidak hanya 3 variabel tersebut yang diteliti, namun penulis juga

menambahkan variabel-variabel lainnya yang di golongkan kedalam 7 komponen yakni:

komponen pertama ada produk, price (harga), place, dan promotion, selanjutnya ada

people (orang), physical evident (bukti fisik) serta komponen terkahir adalah process.

Yang secara detail di rincikan dalam landasan teori mengenai faktor-faktor yang akan di

analisis dalam penelitian ini dan di tambah dua variabel lainnya yaitu faktor ekonomi dan

issu positif.

G. Sistematika Penulisan

Bab I Pendahuluan

Yang akan menguraikan mulai dari latar belkang masalah secara garis besar,

kemudian perumusan masalah, dilanjutkan dengan tujuan dan serta manfaat

penelitian, defenisi operasional, review studi terdahulu dan terakhir

sistematika penulisan.

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Bab II Landasan teoritis

Bab ini mengelaborasikan dari materi penelitian yang bersumber dari buku,

jurnal, prosiding, maupun data di internet yang isi literaturnya dapat

dipertanggungjawabkan.

Bab III Metodelogi Penelitian

Bab metodelogi ini berisi tentang bagaimana mekanisme penelitian yang

akan dilakukan bisa terlaksana dengan baik dan benar dengan pemilihan

teknik yang tepat.

Bab IV Temuan Penelitian dan Pembahasan

Pada Bab diskusi penelitian mengulas pengkajian temuan penelitian yang

dilaksanakan sesuai dengan teknik metodologi penelitian yang digunakan.

Bab V Penutup

Penutup penelitian ini diberikan konklusi penelitian dan saran penelitian

selanjutnya.

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

BAB II

LANDASAN TEORETIS

A. Konsep Minat

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia arti Minat adalah “kecenderungan hati yang

kuat terhadap sesuatu, keinginan ataupun gairah,”(Nasional, 2007:744). Menurut

Foerthiono & Sadjiarto (2014), minat adalah ketertarikan seseorang pada sesuatu hal, dan

hal tersebut akan mendorongnya untuk melakukan suatu keputusan/tindakan. Agus Sujanto

(2004 : 86), mengatakan arti minat pada buku Psikologi Umumnya, adalah “minat sama

dengan kemauan, maknanya kekuatan yang hidup dan sadar, atau menciptakan sesuatu

berdasarkan pikiran dan perasaan,”. Sedangkan menurut Rahman Shaleh, dkk (2004:263),

“minat dapat diartikan sebagai suatu kecenderungan untuk memberikan perhatian dan

bertindak terhadap orang, aktivitas atau situasi yang menjadi objek dari minat tersebut

dengan disertai perasaan senang.” Zaid (2015) mengatakan bahwa minat merupakan

ketertarikan seseorang yang menimbulkan keinginan untuk memusatkan perhatiannya pada

hal tersebut.

Minat menurut Eysenck (1953) adalah aspek psikis manusia yang dapat mendorong

untuk mencapai tujuan. Jika seseorang memiliki minat terhadap suatu objek, maka dia akan

cenderung memberikan perhatian atau merasa senang yang lebih besar kepada objek

tersebut. Minat dapat menjadi sebab partisipasi seseorang dalam kegiatan dan minat juga

erat hubungannya dengan dorongan, reaksi emosional dan motif. Pada dasarnya minat dan

motivasi merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Motivasi dan minat merupakan

alasan dari setiap tindakan yang dilakukan seseorang termasuk dalam pemilihan jurusan

pada sebuah perguruan tinggi. Minat akan berubah sesuai dengan fase pertumbuhan dan

perkembangan seseorang. Semakin dewasa pemikiran maka semakin stabil kondisi minat

seseorang baik secara kaulitatif maupun secara kuantitatif.

Menurut Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab (2004, hal. 264-265),

ada tiga faktor yang menentukan timbulnya minat, yakni:

1. Faktor dari dalam diri individu (Widyastuti (dalam Permana, 2015))

Misalnya dorongan untuk makan dan ingin tahu sesuatu. Dorongan dan rasa ingin

tahu akan membangkitkan minat untuk membaca, menuntut ilmu, belajar,

melakukan penelitian dan lain-lain. Dan Dorongan untuk makan pasti

membangkitkan minat seseorang untuk bekerja dalam mencapai penghasilan, minat

untuk memproduksi makanan, dan lain-lainnya.

2. Motif sosial

Menjadi faktor untuk membangkitkan minat melakukan suatu aktivitas (Widyastuti

(dalam Permana, 2015)). Misalnya minat kepada pakaian timbul karena ingin

mendapat perhatian, penerimaan dan persetujuan dari orang lain. Begitu juga

Minat untuk belajar akan timbul jika ingin mendapatkan penghargaan dari

masyarakat.

3. Faktor emosional

Minat mempunyai hubungan yang erat dengan emosi. Bila seseorang mendapat

kesuksesan pada aktivitas yang dilakukannya, maka akan timbul rasa senang dan

hal tersebut akan memperkuat rasa minat terhadap aktivitas tersebut, sebaliknya

suatu kegagalan akan menghilangkan minat terhadap hal tersebut. Sedangkan faktor

ke-3 yang menentukan timbulnya minat menurut (Widyastuti (dalam Permana,

2015)) adalah: Adanya dorongan dari luar. Dari penjelasan di atas, dapat dipahami

bahwa munculnya minat diawali adanya suatu ketertarikan terhadap sesuatu yang

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

mendorong adanya respon dari ketertarikan tersebut baik dalam bentuk tindakan

maupun perhatian.

Menurut (Sunarto, 2002, hal. 167-168) ada beberapa kondisi lainnya yang dapat

mempengaruhi minat individu yakni:

a. Faktor sosial-ekonomi

Kondisi sosial-ekonomi keluarga sangat menentukan kehidupan pendidikan dan

karir anak. Kondisi sosial menggambarkan status orang tua yang merupakan faktor

yang akan ‘dilihat’ oleh anak untuk menentukan pilihan sekolah dan pekerjaan.

Secara tidak langsung sebahagian anak keberhasilan orang tuanya merupakan

‘beban’ bagi anak tersebut, sehingga dalam menentukan pilihan pendidikan tersirat

untuk ikut mempertahankan kedudukan orang tuanya.

b. Tempat tinggal

Tempat di mana seseorang tinggal yang banyak dipengaruhi oleh keinginan yang

biasa mereka penuhi dalam kehidupan sebelumnya, apakah kebiasaan tersebut

masih dapat dilakukan atau tidak.

c. Faktor lingkungan (Suhartono & Hartono (dalam Mahmudah, 2013)).

Lingkungan yang dimaksud disini meliputi tiga macam.

Pertama, lingkungan kehidupan masyarakat seperti lingkungan masyarakat

perindustrian, pertanian, perdagangan, maupun lingkungan yang masyarakatnya

rata-rata terdidik. Lingkungan semacam itu akan memebentuk sikap anak dalam

menentukan pola kehidupan yang pada akhirnya akan memepengaruhi

pemikirannya dalam menentukan jenis pendidikan dan pekerjaan yang

diidamkannya.

Kedua, lingkungan kehidupan rumah tangga dan kondisi sekolah. Lembaga

pendidikan atau sekolah yang baik mutunya, memiliki disiplin tinggi, akan sangat

berpengaruh terhadap pembentukkan sikap dan perilaku kehidupan pendidikan

anak dan pola pikir karirnya.

Ketiga, lingkungan kehidupan teman sebaya, meliputi pergaulan sehari-hari dengan

teman sebaya akan memeberikan pengaruh terhadap kehidupan pendidikan masing-

masing remaja.

Hurlock (dalam Zaid, 2015) membagi minat menjadi dua aspek yaitu:

1) Aspek Kognitif

Dasar dari Aspek kognitif adalah pengembangan konsep seseorang mengenai

bidang yang berkaitan dengan minat. Konsep tersebut dibangun atas dasar aspek

kognitif minat yang berasal dari pengalaman pribadi dan apa yang dipelajari di

sekolah, rumah, dan masyarakat, serta dari berbagai media massa.

2) Aspek Afektif

Aspek afektif merupakan konsep aspek kognitif minat yang dibangun berdasarkan

bobot emosional, yang dinyatakan dalam sikap kegiatan yang menimbulkan minat.

Andi Mappiare (dalam Zaid, 2015) menyatakan bahwa pemilihan seseorang

terhadap sekolah dan pekerjaan dipengaruhi oleh minat dan aspirasinya sendiri,

minat dan aspirasi orang tuanya, dan kesan dari teman-teman sebaya.

Dimensi aspek afektif mencakup tiga hal penting, yaitu

1) Perasaan yang berhubungan dengan objek yang berbeda.

2) Arah perasaan-perasaan tersebut dimulai dari titik netral ke kubu yang

berlawanan, titik positif dan titik negatif.

3) Dan perasaan tersebut memiliki intensitas yang berbeda, mulai dari kuat, sedang

dan lemah (Stiggins, 1994: 312).

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

B. Konsep Bauran pemasaran

1. Pengertian Pemasaran

Pemasaran adalah kegiatan pokok yang dilakukan perusahaan dalam mencapai

tujuan guna mempertahankan kelangsungan hidup, dengan mengembangkan usaha

sehingga mendapatkan laba. Berhasil tidaknya pencapaian tujuan bisnis seseorang

tergantung pada keahliannya di bidang pemasaran, keuangan, produksi, maupun bidang

lain. Dan kemampuannya mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar organisasi dapat

berjalan lancar.

Beberapa ahli mengemukakan pendapatnya mengenai pemasaran, antara lain:

a. Menurut Kotler dan Amstrong (2010:5) definisi pemasaran adalah proses dimana

perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan perusahaan membangun

hubungan yang kuat dengan pelanggan sehingga tujuan untuk menangkap nilai

sebagai imbalan dari pelanggan terpenuhi secara maksimal.

b. Menurut William J. Stanton, (1993: 6) Pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan

dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan

harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan

kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

c. Menurut Philip Kotler (1967: 12) dalam Setiyaningrum (2015: 7) definisi

pemasaran adalah kegiatan merencanakan, mengorganisasi, menganalisis dan

mengawasi sumber daya, kebijaksanaan, serta kegiatan yang menyangkut para

pelanggan perusahaan dengan maksud memuaskan kebutuhan dan keinginan

kelompok pelanggan yang terpilih untuk memperoleh laba

d. Kotler (1997: 13) mendefinisikan pemasaran sebagai suatu proses sosial dan

manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan

dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan dan mempertukarkan produk yang

bernilai dengan pihak lain.

e. Menurut Bashu Swastha dan Ibnu Sukotjo (1982: 149) pemasaran adalah sistem

keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujikan untuk mencanangkan, menentukan

harga, mempromosikan, mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan

kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial.

f. Defenisi pemasaran menurut ari, (2015:06) bahwa pemasaran berhubungan pada

penyaluran produk atau jasa dari produsen ke konsumen. Lalu pemasaran tidak

hanya memperhatikan produk yang dibuat akan tetapi pemasar harus mengetahui

produk apa yang sebetulnya dibutuhkan dan diinginkan konsumen atau pengguna.

Hal ini sebetulnya mengarah kepada pencarian cara dalam memuaskan kebutuhan

dan keinginan para pelanggan dengan penelitian dan analisis kebutuhan sehingga

pemasar menemukan cara-cara mengatur usaha pemasarannya supaya mampu

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen pada umumnya.

Dari defenisi pemasaran di atas merupakan salah satu kegiatan pokok yang

dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan

hidup, berkembang dan mendapat laba dengan konsep inti pemasarannya adalah

kebutuhan, keinginan dan permintaan akan produk; nilai, biaya dan kepuasan; pertukaran

dan transaksi; hubungan dan jaringan; pasar; serta pemasar dan prospek. Sebenarnya

proses pemasaran itu dimulai jauh sebelum barang diproduksi dan bukan dimulai pada saat

produksi selesai atau berakhir dengan penjualan. Kegiatan pemasaran dalam perusahaan

harus dikelola dan dikoordinasikan dengan cara yang lebih baik.

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

2. Pemasaran Jasa

Menurut William J. Stanton (1981: 529) dalam Buchari (2013: 243) mengatakan

bahwa jasa adalah sesuatu yang tidak berwujud namun dapat diidentifikasi dan dapat

memenuhi kebutuhan konsumen. Proses produksi jasa dapat dilakukan dengan

menggunakan benda-benda berwujud atau tidak. Jasa tidak mengakibatkan peralihan hak

atau kepemilikan serta terdapat interaksi antara pengguna jasa dan penyedia jasa.

Sedangkan Valarie A. Zeithaml dan Mary Jo Bitner (2000: 3) mengatakan jasa adalah

suatu kegiatan ekonomi dimana output produknya tidak dikonsumsi secara bersamaan

dengan waktu produksi dan dapat memberikan nilai tambah (seperti hiburan, kenikmatan,

sehat, santai) serta bersifat tidak berwujud (Buchari, 2013: 243). Kotler, 1997:83

mendefenisikan jasa adalah kegiatan atau tindakan yang tidak berwujud dan tidak

mengakibatkan kepemilikan apapun namun dapat ditawarkan dari satu pihak kepada pihak

lain, dan hasil produksinya dapat dikaitkan atau tidak dengan produk fisik.

Defenisi ini memberikan makna bahwa dalam jasa selalu ada interaksi antara

konsumen dengan penyedia jasa. Jasa bukan barang melaikan suatu proses dari aktifitas

yang tidak berwujud (Rambat Lupiyoadi, 2001:6). Menurut Lockhart (2005) dalam Wijaya

(2012:16), pemasaran jasa pendidikan merupakan cara untuk melakukan sesuatu di mana

siswa atau mahasiswa, orang tua, karyawan sekolah, guru, dosen tenaga pendidikan dan

masyarakat menganggap sekolah dan perguruan tinggi sebagai institusi pendukung

masyarakat yang berdedikasi untuk melayani kebutuhan pelanggan jasa pendidikan. Oleh

karena itu, pemasaran jasa pendidikan meliputi aktivitas dan alat untuk mempromosikan

sekolah dan perguruan tinggi secara konsisten dan efektif sebagai pilihan pendidikan

terbaik bagi siswa, mahasiswa dan orang tua yang merupakan asset bagi masyarakat.

3. Bauran pemasaran

Menurut Kotler dan Amstrong (2008;62) “bauran pemasaran adalah kumpulan alat

pemasaran taktis terkendali yang dipadukan perusahaan untuk menghasilkan respon yang

diinginkan di pasar sasaran. Kotler mengklasifikasikan alat-alat itu menjadi empat

kelompok yang luas disebut yaitu produk (product), harga (price), tempat (place), dan

promosi (promotion) yang kemudian dikenal dengan istilah “4P”(Mc Carthy dalam Kotler

(1997:82) Shiffman dan Kanuk (2007:8) bauran pemasaran 4P ini juga merupakan

variabel yang dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen, namun Marshall &

Jhonston (2010:13) mengemukakan konsep bauran pemasaran 4P sering berhasil untuk

barang namun untuk bisnis jasa keempat bauran pemasaran tersebut kurang memadai maka

perlu bauran pemasaran yang diperluas (Booms dan Bitner dalam Kotler (1997:82))

dengan menambah tiga variabel dalam dimensi pemasaran jasa yaitu people (orang),

process (proses) dan physical evidence (bukti fisik), sehingga menjadi tujuh unsur (7P).

(James dan Philip dalam Wijaya, 2016:68)

Penambahan tiga unsur bauran pemasaran jasa karena jasa memiliki karakteristik

yang berbeda dengan produk yaitu : tidak berwujud (intangibility), bervariasi(variability),

tidak terpisahkan (inseparability), dan tidak tahan lama (perishability). Sebagai suatu

bauran pemasaran, elemen-elemen ini saling terkait dan merupakan rangkaian yang tidak

dapat dipisahkan serta mempengaruhi satu sama lain sehingga bila salah satu tidak tepat

pengorganisasiannya akan mempengaruhi strategi pemasaran secara keseluruhan (Rambat

Lupiyoadi 2001:58). Dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran jasa (Ari, 2005:298)

adalah suatu alat pemasaran yang terdiri dari tujuh elemen yaitu produk (product), harga

(price), tempat (place), promosi (promotion), people (orang), process (proses) dan physical

evidence (bukti fisik).

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

a. Product (produk)

Produk merupakan sarana pemuas kebutuhan konsumen. Produk berupa

penawaran barang yang berwujud dan tidak berwujud untuk jasa kepada pasar

yang mencakup rancangan, bentuk, kualitas, kemasan produk dan merek. Sifat

jasa disusun agar memberikan manfaat yang memuaskan bagi kebutuhan

konsumen. Secara umum produk jasa memiliki empat karakteristik, yaitu tak

berwujud (intangibility), tak terpisahkan (inseparability), bervariasi

(variability) dan tak tahan lama/dapat musnah (perishability). Kotler

mendefenisikan penawaran jasa dapat dibagi menjadi empat kategori, yaitu

barang murni berwujud (a pure tangible good), barang berwujud dengan jasa

yang menyertainya (a tangible good with accompanying service), jasa mayor

disertai barang dan jasa minor (a major service with accompanying minor

goods and service), dan jasa murni (a pure service).

Sebenarnya yang perlu diperhatikan dalam produk adalah konsumen

tidak hanya membeli fisik dari produk tersebut akan tetapi juga benefit dan

value dari produk tersebut. Terutama pada produk jasa yang tidak menimbulkan

beralihnya kepemilikan dari penyedia jasa kepada konsumen. Penelitian

Hurriyati (2009: 157) menemukan bahwa produk/jasa yang ditawarkan kepada

mahasiswa adalah mutu dan reputasi pendidikan yang baik, pilihan konsentrasi

yang bervariasi sesuai dengan bakat dan minat dan prospek dunia kerja yang

cerah bagi mahasiswa setelah lulus dari perguruan tinggi. Mutu, reputasi dan

prospek perguruan tinggi seperti menghasilkan lulusan yang bisa berkompetensi

serta mudah diterima di dunia kerja yang perlu diperhatikan dalam sebuah

produk karena konsumen tidak hanya membeli fisik dari produk.

b. Price (harga)

Harga merupakan komponen bauran pemasaran yang penting dan terkait

erat dengan jumlah uang yang harus dibayarkan untuk suatu produk tertentu

serta pendapatan yang akan diterima oleh perusahaan. Penetapan harga yang

tepat dan sebanding dengan penawaran nilai kepada pelanggan membuat suatu

jasa dipersepsikan secara baik oleh konsumen dan pihak-pihak berkepentingan

lainnya. Pertimbangan ini harus diperhatikan oleh perusahaan jika tidak

pembeli akan berpaling kepesaing. sehingga penentuan harga jasa tidak hanya

menyangkut tinggi atau rendah harga yang diberikan.

Harga menurut Kotler & Armstrong (2008: 345) adalah “jumlah uang

yang ditagihkan atas suatu produk atau jasa kepada pelanggan, atau jumlah

semua nilai yang diberikan oleh pelanggan untuk mendapatkan keuntungan dari

memiliki atau menggunakan suatu produk atau jasa”. Dalam bisnis jasa harga

disebut dengan berbagai istilah. Seperti Menurut Lupiyoadi & Hamdani (2008:

98) harga di Universitas atau perguruan tinggi menggunakan istilah SPP

(tuition), bank menggunakan istilah service charge, konsultan profesional

menggunakan istilah fee, pialang menggunakan istilah komisi, asuransi

menggunakan istilah premi, jasa jalan tol atau jasa angkutan menggunakan

istilah tarif, apartemen menggunakan istilah sewa dan sebagainya.

Sedangkan Alma (2009: 383) menyatakan bahwa mutu produk yang

ditawarkan berkualitas menentukan tinggi rendahnya harga pada jasa

pendidikan tinggi. Jika mutu produk berkualitas tinggi, maka calon pelanggan

akan bersedia membayar lebih mahal, selama masih berada dalam batas yang

wajar dan terjangkau oleh mereka. Dalam kasus ini, harga adalah seluruh biaya

yang dikeluarkan oleh calon mahasiswa untuk mendapatkan jasa pendidikan

yang ditawarkan oleh suatu perguruan tinggi. Hal-hal yang perlu

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

dipertimbangkan dalam menetapkan harga untuk sebuah jurusan di perguruan

tinggi, antara lain adalah SPP, prosedur pembayaran, dan syarat cicilan, biaya

pembangunan, dan biaya laboratorium, serta pemberian beasiswa, (Hurriyati,

2009: 158).

Dilihat dari sudut pandang pemasaran, harga dimaknai sebagai satuan

moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa lainnya) yang

ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suata barang

atau jasa (Tjiptono (2008: 151)). Dalam konteks dunia pendidikan harga dapat

disimpulkan menjadi seluruh biaya yang dikeluarkan oleh orang tua mahasiswa

atau mahasiswa untuk mendapatkan suatu jasa pendidikan yang ditawarkan oleh

suatu perguruan tinggi, Wijaya (2010:84); Buchari Alma (2008:306). Meliputi

(Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, 2008:132) sumbangan pembinaan

pendidikan (SPP), dana kesejahteraan dan fasilitas mahasiswa (DKM) per

semester, dana untuk asrama (khusus mahasiswa yang tinggal di asrama)

perbulan termasuk uang transpor dan makan dan biaya-biaya lainnya seperti

keanggotaan perpustakaan, kesehatan, biaya jaket, uang ujian, usng buku, uang

skripsi, laboratorium komputer dan lain-lain.

Biaya pendidikan pada setiap perguruan tinggi berbeda-beda dan setiap

perguruan tinggi juga menentukan biaya perkuliahan yang berbeda-beda untuk

setiap mahasiwa dan program (Rambat Lupiyoadi dan A. Hamdani, 2008:133)

diantaranaya:

Berdasarkan jurusan, contoh ekonomi syariah, perbankan syariah, akuntansi

syariah, pendidikan matematika, pendidikan bahasa arab, hukum keluarga

islam, hukum tata negara dll.

Berdasarkan tingkat mahasiswa, seperti mahasiswa s1 berbeda dengan

mahasiswa pascasarjana, dimana biaya pendidikan untuk pascasarjana lebih

mahal.

Berdasarkan beban kredit mahasiswa

Dan berdasarkan jenis program mahasiswa contoh program dengan gelar s1

atau non gelar/sarjana muda/diploma.

c. Place (tempat)

Place (tempat) menurut Hurriyati (2005: 55) diartikan sebagai tempat

pelayanan jasa jika itu merupakan produk industri jasa sedangkan untuk produk

industry manufaktur di artikan sebagai saluran distribusi (zero channel, two

level channels, dan multilevel channels). Lupiyoadi & Hamdani (2008: 73)

menyatakan bahwa “tempat dalam produk industri jasa adalah gabungan antara

keputusan atas saluran distribusi dan lokasi, dalam hal ini hubungannya dengan

bagaimana cara penyampaian produk jasa kepada konsumen dan dimana lokasi

yang strategis”. Kotler & Amstrong (1999:353) mendefenisikan tempat/lokasi

sebagi tempat pemasaran yang melibatkan aktivitas untuk menciptakan,

memelihara atau mengubah perilaku dan sikap terhadap tempat tertentu. Ada

tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi, yaitu:

Konsumen mendatangi pemberi jasa (perusahaan),

Pemberi jasa mendatangi konsumen, dan

Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung.

Penting tidaknya sebuah lokasi akan sangat tergantung pada jenis jasa

yang ditawarkan. Hurriyati (2009:161) mengemukakan bahwa penentuan lokasi

suatu Perguruan tinggi perlu mempertimbangkan lingkungan dimana lokasi itu

berada misalnya dekat dengan pusat kota atau perumahan, kondisi lahan parkir,

lingkungan belajar yang kondusif dan transportasi, maksudnya kemudahan

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

sarana transportasi serta akses ke perguruan tinggi karena semua itu akan

mempengaruhi preferensi calon pelanggan dalam menentukan pilihan.

Dalam penelitian Alma (2009: 383) mengemukakan bahwa lokasi

strategis dan mudah dicapai kendaraan umum, akan menjadi daya tarik bagi

calon mahasiswa. Lokasi perguruan tinggi juga harus dapat dijangkau secara

virtual yaitu melalui internet dengan tersedianya situs suatu perguruan tinggi.

Lokasi dan skedul dari program suatu perguruan tinggi dapat menjadi penentu

suksesnya suatu lembaga pendidikan keputusan tentang lokasi dan sistem

penyampaian harus sejalan dengan strategi perguruan tinggi secara keseluruhan.

Menurut Tjipto (2004:42) pemilihan tempat atau lokasi perlu

mempertimbangkan beberapa faktor berikut ini:

(1) Akses, misalnya lokasi yang dilalui mudah dijangkau oleh sarana

transportasi umum.

(2) Visibilitas, misalnya lokasi mudah dilihat dengan jelas dari tepi jalan.

(3) Lalu lintas (traffic), perlu mempertimbangkan dua hal yaitu:

Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang besar

terjadinya impulse buying.

Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa menjadi hambatan,

misalnya pemadam kebakaran, ambulan dan pelayanan kepolisian.

(4) Tempat parkir yang aman dan luas.

(5) Ekspansi, tersedia tempat yang sangat luas untuk perluasan usaha

dikemudian hari.

(6) Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yag ditawarkan,

misalnya warung makan yang berdekatan dengan daerah kost, perkantoran

atau asrama mahasiswa.

(7) Persaingan, yaitu lokasi persaingan, misalnya dalam menentukan lokasi

wartel (warung telekomuikasi), perlu mempertimbangkan apakah jalan atau

di daerah yang sama banyak terdapat wartel lainnya.

(8) Peraturan pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang tempat reparasi

(bengkel) kendaraan bermotor berdekatan dengan pemukiman penduduk.

d. Promotion (promosi).

Promosi meliputi semua kegiatan yang dilakukan perusahaan untuk

mengkomunikasikan dan menginformasikan serta mempromosikan produknya

kepada pelanggan atau pasar sasaran. Kegiatan yang termasuk dalam promosi

adalah periklanan, personal seelling, publisitas dan promosi penjualan. Menurut

Swastha dan Irawan (1997:349), promosi merupakan arus informasi atau pesan

satu arah yang dibuat untuk mengarahkan organisasi atau seseorang kepada

tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Angipora (2002:28)

mendefenisikan promosi sebagai kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan

tujuan utama untuk menginformasikan, membujuk, mempengaruhi dan

mengingatkan konsumen agar membeli produk yang dihasilkan.

Kotler & Keller (2009: 175) berpendapat bahwa promosi adalah bauran

komunikasi pemasaran yang terdiri dari delapan model komunikasi utama, yaitu

(1) iklan, (2) promosi penjualan, (3) acara dan pengalaman, (4) hubungan

masyarakat dan publisitas, (5) pemasaran langsung, (6) pemasaran dari mulut

ke mulut, (7) penjualan personal. Sedangkan Hurriyati (2009: 164) menyatakan

bahwa “dalam produk jasa perguruan tinggi, promosi dilakukan dengan cara

advertising/periklanan (seperti iklan TV, radio, spot, dan billboard, publikasi,

brosur pameran, media massa cetak maupun elektronik, media sosial), promosi

penjualan (seperti pameran dan invitasi), melakukan kontak langsung dengan

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

calon mahasiswa, dan melakukan kegiatan hubungan masyarakat”. Setiap

lembaga pendidikan harus secara teratur mengkomunikasikan diri melalui

programnya, mahasiswa alumni, kampus dan program komunikasi lainnya.

Tujuannya (Lupiyoadi dan Hamdani, 2006:159) adalah

Memelihara dan meningkatkan citra lembaga

Membangun loyalitas dan dukungan alumni

Menarik para donatur dan calon mahasiswa

Menyediakan informasi tentang penawaran dari suatu program lembaga

Mengoreksi informasi yag tidak akurat atau tidak lengkap tentang lembaga

tersebut.

Selain itu ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam promosi

yaitu:

Identifikasi target audiens, hal ini berkaitan dengan segmentasi pasar.

Tentukan tujuan promosi

Pengembangan pesan yang disampaikan

Pemilihan bauran komunikasi

Perguruan tinggi membutuhkan komunikasi yang efektif dengan pasar

sasaran. Mereka harus menginformasikan kepada konsumen tentang tujuan,

aktivitas dan menawarkannya serta memotivasi agar konsumen tertarik dengan

programnya. Setiap perguruan tinggi secara teratur mengkomunikasikan diri

melalui programnya, mahasiswa, alumni, kampus dan komunikasi formal

seperti public relation, advertising dan marketing publication. Menurut

Tjiptono (2010: 45), promosi adalah media dalam memperkenalkan suatu

produk barang dan jasa baru serta memperkuat brand image suatu produk yang

telah ada sebelumnya. Dapat disimpulkan bahwa promosi adalah salah satu

faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran dalam mencapai pangsa

pasar yang lebih luas. Pada perusahaan jasa promosi perlu dilakukan guna

memberikan informasi pada masyarakat luas mengenai kelebihannya.

e. People (orang)

Menurut Hurryati (2005; 62) People dalam bisnis jasa adalah orang-

orang yang terlibat langsung dalam menjalankan segala aktivitas perusahaan,

dan merupakan faktor yang memegang peranan penting bagi semua organisasi.

Dalam bisnis jasa orang berfungsi sebagai service provider (penyedia jasa) dan

sangat mempengaruhi kualitas jasa yang diberikan. Dalam kaitannya perguruan

tinggi, sumber daya manusia meliputi pegawai, administrator, dan dosen.

Mereka perlu memiliki kompetensi yang tinggi karena mereka secara langsung

menyampaikan jasa kepada para mahasiswa sehingga tingkat puas atau tidaknya

mahasiswa tergantung dari cara penyampaian jasa yang dilakukannya.

Ada empat peranan orang dalam aspek bauran pemasaran jasa yang dapat

mempengaruhi konsumen (Rambat Lupiyoadi, 2001:63) yaitu:

Contractor, pegawai langsung berinteraksi dengan konsumen dalam

frekuensi yang cukup sering dan sangat mempengaruhi keputusan membeli

konsumen.

Modifier, pegawai tidak mempengaruhi konsumen secara langsung tetapi

cukup sering berhubungan dengan konsumen

Influencers, pegawai mempengaruhi keputusan membeli konsumen namun

tidak secara langsung kontak dengan konsumen.

Isolated, pegawai tidak secara langsung ikut serta dalam bauran pemasaran

dan sering bertemu dengan konsumen.

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Pada dasarnya untuk perguruan tinggi ada dua jenis staf yaitu staf

akademik yang melakukan pekerjaan mengajar, meneliti dan menjalankan

layanan masyarakat. Yang kedua adalah staf pendukung yang meliputi pekerja

profesional di bidang tertentu, staf administrasi, teknis, keamanan dan lain-lain.

Pengembangan sumber daya manusia (SDM) pada perguruan tinggi didasarkan

pada sistem penilaian yang menekankan kualitas kinerja. Sistem

pengambangannya perlu dibuat sedemikian rupa agar staf terpaca untuk

memberikan performa yang terbaik.

f. Process (proses)

Defenisi proses menurut Lupiyoadi & Hamdani (2008: 76) adalah

gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri atas prosedur, jadwal pekerjaan,

mekanisme, aktivitas dan hal-hal rutin, dimana jasa dihasilkan dan disampaikan

kepada konsumen”. Sedangkan Menurut Zethaml & Bitner (2000: 20) proses

sebagai prosedur, mekanisme dan rangkaian kegiatan jasa yang disampaikan

produsen kepada konsumen. Dalam bauran pemasaran jasa, faktor utama proses

adalah menciptakan dan memberikan jasa kepada pelanggan karena pelanggan

jasa akan memandang sistem pemberian jasa tersebut sebagai bagian dari jasa itu

sendiri. Proses harus mencerminkan bagaimana setiap elemen bauran pemasaran

dikoordinasikan untuk menjamin kualitas dan konsistensi jasa yang diberikan

kepada pelanggan. Maka Dapat disimpulkan bahwa proses merupakan suatu

mekanisme, prosedur dan rangkaian kegiatan untuk menyampaikan jasa dari

produsen ke konsumen.

Pada lembaga pendidikan, proses adalah serangkaian kegiatan yang

dialami mahasiswa selama dalam pendidikan, seperti proses belajar mengajar,

proses bimbingan tesis, proses ujian, proses wisuda dan sebagainya. Proses ini

dapat dilihat 7 dari dua aspek utama yaitu (1). dimensi kualitas jasa administrasi

(yaitu reliability, responsiveness, assurance, dan emphaty), (2). dimensi kualitas

jasa perkuliahan (yaitu proses/mekanisme dan kualitas jasa/perkuliahan)

(Soedijati, 2009: 326).

g. Physical Evidence (bukti fisik).

Yazid (2008: 136) menyatakan: “bukti fisik jasa mencakup representasi

tangible tentang jasa seperti periklanan dan bentuk-bentuk komunikasi lain yang

mencakup lingkungan fisik didalam mana jasa disajikan dan konsumen-

karyawan organisasi berinteraksi”. Bukti fisik mencakup semua aspek fasilitas

fisik organisasi atau the servicescape (mencakup lingkungan fisik tempat jasa

diciptakan, buatan manusia, lingkungan fisik jasa). Konsumen akan melihat

lingkungan fisik perusahaan, mulai dari bangunan, interior, peralatan dan

furniture. Demikian juga bentuk-bentuk komunikasi tangibel lain yang

mencakup: surat-surat, nota, garansi jasa, kartu bisnis, dan harga. Elemen-

elemen the servicescape ini dapat mempengaruhi konsumen melalui atribut-

atribut interior dan eksterior. Atribu-atribut eksterior seperti tempat parkir,

rambu-rambu, taman maupun halaman. Sedangkan atribut-atribut interior seperti

layout, design, pencahayaan, musik, dekorasi dan peralatan.

Kondisi fisik dapat memberikan positioning perusahaan jasa dan

memberikan dukungan yang sangat penting pada pelayanan jasa. Pemasar bisnis

jasa, perlu menyediakan petunjuk fisik untuk dimensi intangible jasa yang

ditawarkan perusahaan, supaya mendukung positioning dan image serta

meningkatkan lingkup produk. Menurut Hurriyati (2009: 167) pada proses

penyampaian jasa pendidikan kepada mahasiswa, yang harus diperhatikan

perguruan tinggi adalah gaya bangunannya yakni kesesuaian antara segi estetika

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

dan fungsionalnya sebagai lembaga pendidikan serta fasilitas penunjang yang

meliputi kelengkapan sarana pendidikan, olah raga, peribadahan dan keamanan.

Bukti fisik mempunyai dua tipe yaitu:

Essential evidence merupakan keputusan-keputusan yang dibuat oleh

pemberi jasa mengenai desain dan layout dari gedung, ruang dan lain-lain.

Peripheral evidence merupakan nilai tambah yang bila berdiri sendiri tidak

akan berarti apa-apa hanya sebagai pelengkap namun peranannya sangat

penting dalam proses produksi jasa contoh tiket pesawat.

C. Perilaku Konsumen

1. Pengertian perilaku konsumen Sebelum kegiatan pemasaran dilakukan oleh seorang manajer pemasaran

pemasaran mempelajari terlebih dahulu perilaku konsumen supaya bisa menentukan

strategi yang tepat. Defenisi perilaku konsumen menurut Kotler, Amstrong (2012: 195)“

Perilaku komsumen dalam membeli (consumer buying behaviour) terfokus pada perilaku

konsumen pada pembelian akhir baik individu maupun rumah tangga dalam membeli

produk barang dan jasa untuk konsumsi pribadi.” Sedangkan menurut Solomon dan Stuart

(2003 : 161) “Consumer behaviour is the process individuals or groups go through to

select, purchase, or use goods, ideas, or experiences to satisfy their needs dan desires.”

Pengertian diatas mengindikasikan bahwa pemasar mencoba untuk mengenal pembuatan

keputusan konsumen yang merupakan sebuah proses berkelanjutan.

Menurut Schiffman and Kanuk (2010 : 437) mengatakan perilaku konsumen adalah

“The term consumer behavior can bedefed as the behavior that consumers display in

searching for purchasing, using, evaluating, and disposing of products, service and ideas

and which they expect will satisfy their needs”. (perilaku konsumen dapat dilihat pada saat

konsumen mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghabiskan produk dan

jasa yang mereka harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka). Basu Swastha dan Hani

handoko, (2000:10) mengatakan perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu

yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang dan jasa

termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan

kegiatan-kegiatan tersebut.

Hawkins, Best & Coney (2001:4) menyatakan bahwa “perilaku konsumen

merupakan studi tentang individu, kelompok atau organisasi dan proses-proses yang

dilakukan untuk menentukan, memilih, mendapatkan, menggunakan, dan menghentikan

pemakaian produk, jasa, pengalaman, atau ide untuk memuaskan kebutuhan serta

dampaknya terhadap konsumen dan masyarakat.” Adapun definisi lainnya menerangkan

bahwa perilaku konsumen adalah “perilaku yang diperlihatkan konsumen dalam mencari,

membeli, menggunakan, mengevaluasi dan menghabiskan produk dan jasa yang mereka

harapkan akan memuaskan kebutuhan mereka” (Dwiastuti, 2012:7)

Menurut John C.Mowen dan Michael Minor (2002 : 6) “Perilaku konsumen adalah

studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran yang melibatkan

perolehan, konsumsi dan pembuangan barang, jasa, pengalaman, serta ide–ide”.

Sedangkan David L. Louden dan Albert J. Della Bitta dalam Husein Umar (2003 : 11)

mendefenisikan “Perilaku konsumen merupakan proses pengambilan keputusan dalam

aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam mengevaluasi, memperoleh,

menggunakan atau dapat mempergunakan barang–barang dan jasa.” Nessim Hanna dan

Richard Wazniak dalam Husein Umar (2003 : 11) “Perilaku konsumen adalah bagian dari

aktivitas kehidupan manusia, termasuk di dalamnya termasuk kegiatan memperoleh

barang atau jasa yang dapat dipergunakan sehingga ia akhirnya menjadi konsumen.”

Perilaku konsumen adalah “tindakan-tindakan, proses dan hubungan sosial yang dilakukan

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

individu, kelompok dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau

lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan dan sumber-

sumber lainnya. (Gerald Zaldman dalam Dwiastuti(2012, 3))

2. Model Prilaku Konsumen

Model prilaku konsumen selalu didasari oleh hubungan stimulus response. Respon

konsumen tehadap terhadap rangsangan pemasaran yang diterima merupakan model

prilaku konsumen yang di awali dari proses pengambilan keputusan yang dipengaruhi oleh

karakter konsumen itu sendiri. Model black box adalah suatu model perilaku konsumen

yang sangat sederhana namun mampu menjelaskan proses pengambilan keputusan

konsumen.

Gambar 2.1. Model Perilaku Konsumen

Sumber : Kotler, 1997:153

Model ini terdiri dari tiga bagian yakni, rangsangan, konsumen dan respon. Dalam

model black box ini rangsangan dapat berupa pemasaran maupun rangsangan non

pemasaran, dan karakteristik konsumen sendiri dapat dipengaruhi oleh kultul sosial budaya

pribadi maupun psikologi yang akhirnya melahirkan proses pengambilan keputusan dan

selanjutnya keputusan membeli. Disini tugas pemasar adalah memahami karakteristik

konsumen, budaya, sosial dan psikologi yang mempengaruhi perilaku pembelian, sehingga

pemasar mampu menjawab bagaimana pembeli/ konsumen mengambil keputusan

pembelian. Sementara R. Chapman (1986) mendefiniskan (dalam Kusumawati (2010)),

orang pertama yang mengidentifikasi tren perilaku konsumen yang diterjemahkan dalam

beberapa tahap identifikasi dimana calon mahasiswa dan orang tuanya menegosiasikan

untuk mendapatkan keputusan akhir di dalam memilih institusi pendidikan tinggi.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen

Untuk memahami perilaku konsumen para pelaku pasar haruslah mengetahui

faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian suatu

produk atau jasa. Menurut Ali Hasan (2002, 131-137) ada beberapa faktor yang

mempengaruhi keputusan konsumen dalam memutuskan untuk membeli suatu produk

barang/jasa, seperti:

1. Budaya (Cultural)

Merupakan sekumpulan nilai, persepsi, preferensi dan perilaku tertentu yang

diperoleh dari lingkungan keluarga, agama, bangsa, ras, dan geografis.

Dampaknya, produsen dapat membuat banyak segmen pasar yang disesuaikan

dengan kebutuhan segmen.

Karakteristik

konsumen

Proses pengambilan

keputusan

Kultural

Sosial

Personal

Psikologikal

Pengenalan masalah

Pencarian informasi

Evaluasi

Keputusan

Perilaku pasca

pembelian

Keputusan

pembelian

Produk

Merek

Waktu

Penjual

Jumlah

Rangsangan

pemasaran

Rangsangan lain

1. Produk

2. Harga

3. Tempat

4. Promosi

1. Ekonomi

2. Teknologi

3. Politik

4. Budaya

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

2. Kelas Sosial (Social Class)

Marketer dapat membuat suatu produk yang sesuai dengan kelas sosial mereka

berdasarkan pembagian kelompok masyarakat yang relatif homogen dan

permanen yang tersusun secara sistematis, anggotanya menganut nilai, minat

dan perilaku yang serupa.

3. Kelompok Acuan (Refference Groups)

Seseorang dalam kelompok tertentu yang memiliki pengaruh- pengaruh

langsung terhadap sikap dan perilakunya (keanggotaan kelompok). Dalam hal

ini produsen dapat mengidentifikasi kelompok acuan yang mempunyai

pengaruh yang kuat terhadap produk/merek.

4. Keluarga (Family)

Orang tua dalam sebuah Keluarga mampu mempengaruhi perilaku anggotanya.

Produsen perlu mengidentifikasi peran yang relatif dominan antara

suami/istri/anak dalam keluarga yang berpengaruh dalam membeli produk

barang/jasa.

5. Motivasi

Merupakan dorongan kebutuhan yang membentuk perilaku yang bersifat

biologis (lapar, haus, tidak nyaman) dan psikologis (pengakuan, penghargaan,

atau keanggotaan kelompok) serta aktualisasi optimal.

6. Pribadi (Personal)

Karakter pribadi seperti usia, tahap siklus hidup, pekerjaan dan kemampuan

ekonomi menjadi faktor penentu dalam pembelian. Dampaknya produsen harus

memilih kelompok pasar berdasarkan usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan

dan kemampuan ekonomi (terutama harga) sebagai target pasarnya.

7. Kepribadian (Personality)

Kepribadian merupakan karakteristik psikologis yang berbeda pada masing-

masing orang yang menyebabkan tanggapannya relatif konsisten dan bertahan

lama terhadap pilihan produk atau merek. Kepribadian ini mencakup

kepercayaan diri, dominasi, otonomi, kehormatan, kemampuan bersosialisasi,

pertahanan diri, dan kemampuan beradaptasi.

8. Citra Diri (Self Image)

Citra atau konsep tentang diri yang ideal dan aktual seseorang. Marketer harus

berusaha mengembangkan citra merek yang sesuai citra pribadi target pasar.

9. Gaya Hidup (Life Style)

Ekspresi seseorang dalam setiap aktivitas hidupnya termasuk minat dan opini

seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Sehingga produsen harus

mampu menemukan korelasi antara produk dengan gaya hidup konsumen yang

menjadi target pasarnya.

10. Pembelajaran

Perubahan perilaku seseorang yang dibentuk oleh pengalaman yang didorong

secara internal, dituntun oleh petunjuk, sehingga menyebabkan timbulnya

generalisasi dan diskriminasi. Marketer perlu membangun permintaan produk

yang menimbulkan dorongan, melalui generalisasi (kemiripan) dan diskriminasi

(perpindahan merek-produk).

11. Sikap

Sikap yang kita yakini, rasakan dan ingin dilakukan berhubungan dengan

stimuli pemasaran atau lingkungan yang kita hadapi.

Kotler (1997:158) menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku

konsumen secara lebih terperinci kedalam:

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

1. Kebudayaan

Kebudayaan dapat di defenisikan sebagai simbol atas fakta yang komplek, yang

di ciptakan oleh manusia diturunkan dari generasi ke generasi dalam

masyarakat yang ada (Basu Swasta dan Hani handoko, 2000:58). Dari uraian

tersebut Faktor kebudayaan memiliki pengaruh yang sangat luas dan mendalam

terhadap perilaku konsumen. Peran budaya, sub budaya dan kelas sosial

pembeli sangatlah penting.

a. Budaya.

Budaya sebagai peran penentu perilaku dan keinginan yang sangat

mendasar. Konsumen akan dipengaruhi oleh budaya yang tercermin pada

pola hidup, kebiasaan dan tradisi dalam permintaan bermacam-macam

barang dan jasa.

b. Sub kebudayaan

Setiap budaya terdiri dari sub budaya yang lebih kecil dan memberikan

lebih banyak ciri-ciri dan sosialisasi anggotanya yang lebih spesifik. Sub

budaya terdiri dari agama, bangsa, daerah geografis, kelompok ras. Banyak

sub budaya yang membentuk segmen pasar penting dan pemasar yang

sering merancang produk dari program pemasaran yang khusus dibuat untuk

kebutuhan mereka.

c. Kelas sosial

Menurut Philip kotler (1989:180) kelas sosial merupakan suatu kelompok

yang relatif homogen dan bertahan lama dalam setiap masyarakat yang

tersusun dalam sebuah urutan jenjang. Para anggota dari setiap jenjang ini

memiliki minat, nilai dan tingkah laku yang sama. Setiap masyarakat

mengelompokkan status berdasarkan kesamaan dalam pendapatan,

pendidikan dan pekerjaan. Dari kesamaan-kesamaan inilah muncul sikap

sosial yang mencirikan kelas tertentu. Ada lagi yang menggolongkannya

berdasarkan kekayaan, kekuasaan, kehormatan dan ilmu pengetahuan. Basu

Swastha dan Hani handoko, (2000:65) mengatakan kelas sosial dalam

masyarakat kita dikelompokkan menjadi tiga golongan masyarakat yaitu:

1. Golongan atas, kelas ini termasuk diantaranya, pengusaha kaya dan

pejabat-pejabat tinggi.

2. Golongan menengah, yang termasuk dalam golongan ini adalah

karyawan instansi pemerintahan dan pengusaha menengah.

3. Golongan rendah, antara lain buruh pabrik, tukang becak dan pedagang

kecil.

Dalam pemasaran pembagian kelas sosial ini dapat dijadikan sebagai

segmentasi pasar dan meramalkan tanggapan konsumen terhadap kegiatan

pemasaran perusahaan.

2. Faktor Sosial

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok

referensi/acuan, peran, keluarga dan status sosial.

a. Kelompok acuan/referansi

Banyak kelompok yang mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok

referensi/acuan dibedakan lagi menjadi kelompok primer (kelompok yang

berpengaruh langsung) yakni kelompok yang berinteraksi secara

berkedinambungan dan biasanya bersifat formal seperti; keluarga, tetangga,

teman dan rekan sejawat. Dan kelompok yang tidak berpengaruh langsung

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

atau kelompok sekunder yang cenderung lebih resmi dan kurang terjadi

interaksi yang berkesinambungan misalnya himpunan profesi, organisasi

keagamaan, dan serikat buruh.

Menurut Basu Swastha dan Hani Handoko (2000:68) kelompok referensi

adalah kelompok sosial yang menjadi ukuran seseorang (bukan anggota

kelompok tersebut) untuk membentuk kepribadian dan perilaku.

b. Keluarga.

Keluarga merupakan kelompok primer yang paling berpengaruh. Keluarga

memainkan peranan terbesar dan terlama dalam pembentukan sikap dan

perilaku anggota keluargnya terutama dalam melakukan pembelian barang-

barang dan jasa-jasa untuk memenuhi kebutuhannya.

c. Peran dan status

Posisi seseorang dalam tiap-tiap kelompok dapat didefenisikan sebagai

peran dan status. Peran meliputi partisipasi seseorang dalam banyak

kegiatan yang diharapkan akan dilakukan seseorang atau kelompok

sepanjang hidupnya. Setiap peran membawa suatu status yang

mempengaruhi perilaku seseorang di dalam masyarakat.

3. Faktor Pribadi

Faktor pribadi dapat mempengaruhi perilaku konsumen antara lain ciri-ciri dari

kepribadian, usia dan daur hidup, kondisi ekonomi, pekerjaan, konsep diri dan

gaya hidup.

a. Ciri kepribadian dan konsep diri

Setiap orang memiliki kepribadian yang berbeda yang dapat mempengaruhi

pembeliannya. Dan ini merupakan konsep diri seseorang. Ciri kepribadian

adalah ciri-ciri psikologi yang membedakan seseorang yang menyebabkan

terjadinya jawaban yang secara relatif tetap bertahan terhadap

lingkungannya. Konsep diri seseorang terdiri dari konsep diri ideal yaitu:

bagaiman seseorang memandang diri sendiri dan konsep diri menurut orang

lain yaitu bagaimana pendapatnya bagi orang lainmemandang dirinya. Teori

konsep ini menunjukkan prestasi yang berbeda terhadap citra merek.

b. Usia dan daur hidup

Usia dan daur hidup ini akan menentukan selera seseorang terhadap produk

atau jasa. Konsumsi seseorang juga dibentuk oleh siklus hidup keluarganya.

c. Pekerjaan.

Pekerjaan seseorang akan mempengaruhi perilaku pembelian konsumenatau

pola konsumsi seseorang. Pemasar harus mengidentifikasikan kelompok

pekerjaan untuk memproduksi produk yang khusus dibutuhkan oleh

pekerjaan tertentu.

d. Kondisi ekonomi

Pertimbangan ekonomi akan sangat mempengaruhi perilaku pembelian

konsumen. Keadaan ekonomi terdiri dari pendapatan yang dapat

dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya dan polanya) tabungan dan hartanya,

kemampuan untuk meminjam (hutang), dan sikap atas belanja dan

menabung. Pemasar harus peka terhadap trend penghasilan, tabungan dan

suku bunga agar dapat terus menawarkan nilai pada pelanggan sasaran.

e. Gaya hidup.

Gaya hidup merupakan pola hidup yang diekspresikan dalam dunia

kehidupan sehari-hari yang dinyatakan dalam kegiatan, minat dan

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

pendapatan seseorang. Gaya hidup ini menggambarkan keseluruhan dari

seseorang yang berinteraksi dengan lingkungannya disamping itu juga dapat

mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial seseorang. Pemasar harus

mencari hubungan antara produk mereka dengan gaya hidup suatu

kelompok masyarakat.

4. Faktor Psikologi

Faktor psikologi yang mempengaruhi perilaku membeli seseorang konsumen

dipengaruhi oleh motivasi, belajar, kepercayaan dan sikap serta persepsi.

a. Motivasi

Motivasi tau dorongan adalah suatu keadaan dalam pribadi seseorang yang

mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu

guna mencapai suatu tujuan (Basu Swastha dan Hani Handoko, 2000:78)

dalam melakukan pembelian manusia mempunyai motivasi untuk

memenuhi keinginan dan memuaskan kebutuhannya.

b. Belajar

Proses belajar pada suatu pembelian dapat terjadi apabila konsumen ingin

menanggapi dan memperoleh suatu kepuasan. Kepuasan konsumen dapat

dipengaruhi oleh pengalaman masa lalu yang diperoleh dari proses belajar.

Melalui belajar seseorang mendapatkan keyakinan dan sikap. Hal inilah

yang mempengaruhi perilaku pembelian seseorang.

c. Kepercayaan

Kepercayaan adalah pemikiran yang dianut seseorang tentang suatu hal.

Keyakinan akan membentuk citra produk dan merek dan bertindak

berdasarkan citra tersebut.

d. Sikap

Sikap adalah sesuatu kecenderungan yang dipelajari untuk bereaksi

terhadap penawaran produk dalam masalah-masalah yang baik maupun

kurang baik secara konsekuen (Basu Swastha dan Hani Handoko, 2000:94).

Sikap biasanya memberikan penilaian untuk menerima taupun menolak

terhadap produk atau obyek yang dihadapi.

Kotler dan Susanto (2000:223) menambahkan satu sub faktor psikologi dari

faktor-faktor yang mempengaruhi peilaku konsumen yakni persepsi.

e. Persepsi.

Persepsi tidak hanya tergantung pada stimuli fisik tapi juga pada stimuli

yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu

tersebut.

D. Pengambilan Keputusan Konsumen

1. Pengertian Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan bagi seseorang adalah hal yang sangat penting dalam

hidupnya. (Atmosudirdjo, 1982:14) mengatakan bahwa Pengambilan keputusan merupakan

proses yang berlangsung dalam sebuah sistem, walaupun hal tersebut merupakan suatu

keputusan pribadi sekalipun yang menyangkut pada masalah pribadi pula. Proses

pengambilan keputusan menurut Kotler dan Fox (1995) merupakan sebuah studi

bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih, membeli, menggunakan dan

membuang barang atau jasa dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang

didasarkan pada keinginan dan faktor yang mempengaruhi perilaku tersebut. Menurut

Stoner dalam Hasan (2002:10) pengambilan keputusan adalahproses yang digunakan untuk

memilih suatu tindakan sebagai suatu cara dalam memecahkan masalah.

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Sementara Siagian (1985:83) mengatakan pengambilan keputusan adalah

pendekatan yang sistematis terhadap hakikat suatu masalah, pengumpulan fakta-fakta dan

data, penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan

menurut perhitungan yang tepat. Dari pengertian Siagian dapat disimpulkan bahwa ada

lima hal yang berkaitan dengan pengambilan keputusan yakni:

1. Pengambilan keputusan bukanlah hal yang dilakukan secara kebetulan.

2. Pengambilan keputusan haruslah dilakukan berdasarkan sistematika tertentu

dan tidak dapat dilakukan secara sembrono.

3. Terlebih dahulu harus mengetahui hakikat dari masalah, sebelum masalah

tersebut dipecahkan.

4. Pemecahan masalah harus di dasarkan pada fakta-fakta yang terkumpul secara

sistematis, di olah dengan baik dan disimpan secara teratur sebagai bukti yang

dapat dipercaya dan bersifat up to date.

5. Pemecahan masalah tidak dapat dilakukan dengan menunggu datangnya ilham

atau dengan mengarang.

Sedangkan Wilson bangun (2008) mengatakan proses pengambilan keputusan

harus dilakukan dengan beberapa langkah yakni menemukan dan menentukan masalah,

menyusun dan menganalisis alternatif, memilih alternatif, implementasi alternatif dan

mengevaluasi hasil-hasil keputusan. Kotler 1997:171 mengatakan proses pengambilan

keputusan pembelian konsumen akan melalui lima tahapan seperti yang diuraikan dibawah

ini:

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian suatu produk dimulai saat pembeli mengenali sebuah

masalah atau kebutuhan. Disini pemasar perlu mengidentifikasi keadaan yang

memicu kebutuhan tertentu. Banyak variabel-variabel penting dan atau situasi-

situasi yang menimbulkan dan mempengaruhi penganalisaan kebutuhan-

kebutuhan antara lain kondisi ekonomi, usaha pemasaran perusahaan dan lain-

lain. Dengan menggunakan informasi dari sejumlah konsumen pemasar dapat

mengidentifikasikan rangsangan yang paling sering membangkitkan minat akan

mengembangkan strategi pemasaran yang pemicu minat konsumen.

2. Pencarian dan Pengumpulan Informasi yang Relevan.

Pencarian informasi dibagi menjadi dua yakni

Perhatian yang menguat atau meningkatkan perhatian

Pencarian aktif informasi

Minat utama pemasar adalah sumber-sumber informasi utama yang

menjadi acuan konsumen dan pengaruh relatif tiap sumber tersebut terhadap

keputusan pembeli selanjutnya. Sumber itu terdiri dari sumber pribadi misalnya

keluarga, tetangga, teman, kenalan; sedangkan sumber komersial misalnya

iklan, penyalur, wiraniaga, kemasan panjangan; dari sumber politik misalnya

media massa, organisasi konsumen, dan sumber pengalaman yakni pernah

menangani, menguji dan mempergunakan produk.

Sumber-sumber informasi tersebut memiliki pengaruh yang berbeda

sesuai dengan jenis produk dan perilaku pembeli. Jumlah relatif dan sumber-

sumber informasi berbeda-beda tergantung pada jenis dari sumber keluarga

terutama untuk produk jasa. Hal ini disebabkan karakteristik jasa yang bersifat

sangat variabel.

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

3. Evaluasi berbagai alternatif

Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan dan model terbaru dalam

memandang proses evaluasi konsumen sebagai proses yang berorientasi

kognitif yaitu mereka menganggap konsumen membentuk penilaian atas produk

terutama berdasarkan kesadaran dan rasio. Beberapa konsep dasar akan

membantu pemasar memahami proses evaluasi konsumen yaitu:

Konsumen berusaha memenuhi suatu kebutuhan

Konsumen mencari manfaat tertentu dari solusi produk

Konsumen memandang setiap produk memiliki kemampuan berada dalam

memuaskan kebutuhan

Konsumen memiliki sikap yang berbeda-beda dalam memandang

atribut-atribut yang dianggap relevan dan penting. Mereka akan memberikan

perhatian terbesar pada atribut yang memberikan manfaat yang dicari.

4. Keputusan Membeli.

Setelah melalui tahapan-tahapan diatas konsumen akan melakukan

pengambilan keputusan apakah membeli atau tidak. Dalam menjalankan niat

membeli, konsumen dapat membuat lima sub keputusan pembelian yakni;

keputusan merek, keputusan kualitas, keputusan pemasok, keputisan kuantitas,

keputusan waktu dan keputusan metode pembayaran. Keputusan untuk membeli

merupakan proses dalam membeli yang nyata. Setiap perusahaan dapat

mengusahakan untuk menyederhanakan pengambilan keputusan yang akan

dilakukan oleh para konsumen.

Untuk memasarkan dengan cara yang lebih baik pemasar harus

mengetahui berapa banyak usaha yang harus dilakukan konsumen dalam

memilih produknya dan faktor-faktor apa yang mempengaruhi konsumen dalam

pemilihan penjual, kesan terhadap lokasi, kesetiaan konsumen terhadap satu

merek tertentu.

Menurut Amirullah (2010:61) bahwa pengambilan keputusan adalah

suatu proses penilaian dan pemilihan dari berbagai alternatif sesuai dengan

kepentingan-kepentingan tertentu dengan menetapkan suatu pilihan yang

dianggap paling menguntungkan. Baron & Bayne mengatakan bahwa

pengambilan keputusan merupakan suatu proses melalui kombinasi individu

atau kelompok dan mengintegrasikan informasi yang ada dengan tujuan

memilih satu dengan berbagai kemungkinan tindakan. Sedangkan Sweeney dan

Mc Farlin mendefenisikan pengambilan keputusan sebagai proses

mengevaluasi pilihan-pilihan yang ada untuk mendapatkan hasil yang

diharapkan.

Sedangkan Kottler (2008:235) mendefenisikan keputusan pembelian

adalah tahapan atau proses dari pengambilan keputusan konsumen dalam

membeli produk. Pengambilan keputusan ini secara langsung melibatkan

individu untuk mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan oleh

produsen. Berbeda dengan Hasan (2002:14) pengambilan keputusan

dipengaruhi beberapa faktor diantaranya adalah: (1). posisi/ kedudukan, (2)

masalah, (3) situasi, (4) kondisi dan (5) tujuan. Hal ini bisa terjadi ketika

konsumen memilih lembaga pendidikan yang sesuai dengan kriterianya,

sehingga perlu mempertimbangan faktor-faktor yang mempengaruhi dalam

pemgambilan keputusan memilih lembaga pendidikan khususnya universitas.

Kotler dan Amstrong (2003:189) menyatakan “Consumer purchases are

influence strongly by cultural, social, personal, and psichological

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

characteristic”. (Menurut Kotler dan Amstrong (2012:196), faktor-faktor yang

mempengaruhi keputusan konsomen untuk membeli terdiri dari :

a) Faktor budaya,

yaitu penentu keinginan dan perilaku yang mendasari yang terdiri dari

kumpulan nilai, preferensi dan perilaku menunjukkan preferensi produk dan

merek yang berbeda dalam banyak hal.

b) Faktor sosial,

yaitu dapat berasal dari kelompok acuan merupakan semua kelompok yang

mempengaruhi langsung (tatap muka) atau tidak terhadap sikap atau

perilaku seseorang, sedangkan berasal dari keluarga merupakan organisasi

pembelian yang paling penting dalam masyarakat, dan ia telah menjadi

objek penelitian yang luas.

c) Faktor pribadi,

yaitu terdiri dari usia dan tahap siklus hidup konsumsi yang dibentuk oleh

siklus hidup keluarga, pemasar sering memilih kelompok berdasarkan siklus

hidup sebagai pasar sasaran.

d) Faktor psikologis, yaitu motivasi dan pengetahuan seseoang konsumen yang

timbul dari pengalamannya.

Kotler (2009:181) mengartikan, keputusan pembelian adalah

tindakan berupa keinginan dari konsumen untuk membeli atau tidak

terhadap produk. Sementara Setiadi (2003) dalam Sangadji (2013:121)

mendefinisikan bahwa inti dari pengambilan keputusan konsumen adalah

proses pengintegrasian yang mengombinasikan pengetahuan untuk

mengevaluasi dua perilaku alternatif atau lebih, dan memilih salah satu di

antaranya. Hasil dari proses pengintegrasian ini adalah suatu pilihan yang

disajikan secara kognitif sebagai keinginan berperilaku.

5. Perilaku pasca Pembelian.

Tugas pemasar tidak berakhir pada saat produk dibeli, melainkan

berlanjut hingga periode pasca pembelian. Pemasar harus memantau beberapa

hal yakni:

a. Kepuasan pasca Pembelian

Menurut Kotler (1997:175) kepuasan pembeli merupakan fungsi seberapa

dekat harapan atas suatu produk dengan kinerja yang dirasakan pembeli atas

produk tersebut. Pembeli akan kecewa jika produk tidak sesuai harapan dan

akan puas jika kinerja produk melebihi harapannya. Perasaan-perasaan ini

akan membedakan apakah pembeli akan membeli kembali produk tersebut

dan membicarakan hal-hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan

tentang produk tersebut pada orang lain.

b. Tindakan pasca Pembelian.

Kepuasan dan ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk akan

mempengaruhi perilaku selanjutnya. Pemasar dapat dan harus mengambil

langkah-langkah untuk meminimalkan jumlah ketidakpuasan pasca

pembelian konsumen. Konumikasi pasca pembelian dengan konsumen akan

dapat menunjukkan hasil dalam mengurangi pembelian produk dan

pembatalan pesanan.

c. Pemakaian dan Pembuangan pasca pembelian.

Pemasar harus memantau bagaimana pembeli memakai dan membuang

produk. Jika ada konsumen menemukan kegunaan baru produk tersebut,

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

pemasar harus mengiklankan kegunaan-kegunaan tersebut. (Kotler,

2008:234)

2. Dasar Pengambilan Keputusan

Dasar yang digunakan dalam pengambilan keputusan bermacam-macam,

tergantung dari permasalahan yang terjadi dan dihadapi. Goerge R. Terry dalam

Hasan (2002:12) menyebutkan dasar-dasar dari pengambilan keputusan yang

berlaku adalah sebagai berikut:

Intuisi

Pengambilan keputusan berdasarkan instuisi atau perasaan, hal inimemiliki

sifat yang subjuktif sehingga gampang terpengaruh .

Pengalaman.

Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat yang

praktis, sebab pengalaman seseorang dapat memperkiraan dan

memperhitungkan keadaan untung ruginya sebuah hasil keputusan yang di

ambil.

Fakta.

Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan

yang sehat solid dan baik. Dengan adanya fakta tingkat kepercayaan

terhadap pengambilan keputusan lebih tinggi sehingga orang akan rela dan

lapang dada menerima keputusan yang dibuat.

Wewenang.

Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh

pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya

kepada orang yang lebih rendah kedudukannya.

Rasional.

Pengambilan keputusan berdasarkan rasional bersifat objektif, logis dan

lebih transparan dalam memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas

kendala tertentu sehingga hasilnya dapat mendekati kebenaran atau sesuai

dengan yang diinginkan.

E. Faktor–faktor yang mempengaruhi keputusan mahasiswa memilih Jurusan Dalam penelitian Mashur Razak (2008) tentang analisis proses pengambilan

keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan menemukan hasil (1) Sosial budaya

berpengaruh positif dan signifikan terhadap faktor pribadi, motivasi dan pengambilan

keputusan, namun tidak signifikan terhadap formasi sikap dan persepsi mahasiswa (2)

Kelompok rujukan berpengaruh positif dan signifikan terhadap faktor pribadi, motivasi,

persepsi, formasi sikap dan pengambilan keputusan. (3) Faktor pribadi berpengaruh positif

dan signifikan terhadap motivasi, persepsi, formasi sikap, namun tidak signifikan terhadap

pengambilan keputusan (4) Motivasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap persepsi,

formasi sikap dan pengambilan keputusan (5) Persepsi berpengaruh positif terhadap

pengambilan keputusan, namun tidak signifikan terhadap formasi sikap.

Pada survey terhadap 512 orang mahasiswa oleh Yoseph Kee Ming Sia (2011) hasil

dari faktor-faktor yang sangat menentukan keputusan mahasiswa memilih jurusan adalah

biaya, lokasi, rekan, sekolah asal dan kunjungan kampus. Andriani Kusumawati (2010)

menemukan biaya, reputasi PT, prospek lapangan pekerjaan, keputusan orang tua dan

kualitas mempengaruhi keputusan mahasiswa dan calon mahasiswa dalam memilih

program studi/jurusan. Sementara hasil penelitian Agni Alam Wirya, Indah Piliyanti

(2009) bahwa Reputasi Islam menjadi faktor yang sangat penting dalam memilih program

studi Ekonomi Islam, fasilitas lembaga, keluarga dan lingkungan dan faktor biaya bukan

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

menjadi faktor utama. Siti Falindah Padlee, Abdul Razak Kamarudin, Rohaizat Baharun

(2010) menemukan faktor utama dalam memilih jurusan adalah fokus pelanggan dan

fasilitas yang digunakan mahasiswa.

Sedangkan faktor utama yang mempengaruhi dalam pemilihan jurusan pada

penelitian Karl Wagner, Pooyan Yousefi Fard (2009) adalah Biaya pendidikan, isi dan

struktur kurikulum, dan ada beberapa faktor lainnya yang menjadi bahan pertimbangan

yaitu program khusus dari perguruan tinggi (PT), pengaruh anggota keluarga, fasilitas

lembaga, teman/rekan serta sistem informasi lembaga. Jacqueline Liza Fernandez (2010)

menemukan Alasan utama pemilihan PT adalah: prospek mendapatkan lapangan kerja,

tempat menambah pengetahuan dan pengalaman, fasilitas internet, kualitas pendidikan dan

biaya, reputasi yang baik dan memiliki hubungan bisnis yang kuat. Begitu juga pada

penelitian Samsinar Md. Sidin Siti Rahayu Hussin, Tan Ho Soon (2003) pemilihan

universitas berdasarkan kualitas akademik, fasilitas kampus, lingkungan kampus, dan

karakteristik pribadi.

Kemudian pada penelitian Anas Al-Fattal (2010) Proses pemilihan PT berisi 5

tahap yaitu: motivasi, kumpulan informasi, alternatif evaluasi, keputusan implementasi,

evaluasi pasca pemilihan serta ditemukan 5 elemen lainnya dari marketing mix yaitu:

teaching and learning, customer centred focus, finance, branding and environment.

Dalam penelitian ini faktor-faktor yang akan dianalisis yaitu:

1. Produk di interpretasikan pada: jurusan yang di tawarkan, kurikulum dan silabus,

citra/image, status akreditasi, kualitas pendidikan, kegiatan kemahasiswaan, sistem

pendidikan dan waktu penyelesaian

2. Price (harga) di interpretasikan berupa: biaya pendaftaran, biaya pendidikan (SPP),

persyaratan pembayaran, potongan biaya pendidikan, biaya pendaftaran, biaya

hidup, uang pembangunan, sumbangan lainnya dan ketersediaan beasiswa;

3. place berupa: Lokasi kampus, transportasi umum, kota pendidikan dan keamanan

lingkungan.

4. Physical Evident berupa kelengkapan fasilitas Jurusan, kondisi lingkungan Jurusan,

kondisi gedung Jurusan, perpustakaan, jumlah peralatan mengajar yang dimiliki,

keadaan ruang kuliah, jumlah laboratorium yang dimiliki, fasilitas komputer,

makhad (asrama), faslitas olah raga

5. Promotion meliputi : keluarga, teman, guru, jumlah peminat, daya tampung

jurusan, kemudahan masuk prodi, kemudahan memperoleh pekerjaan,

pengembangan potensi diri, prospek karir dari suatu pekerjaan dimasa depan,

peluang kerja yang diharapkan, gaji yang diharapkan, status sosial yang diharapkan

dan ketertarikan pada suatu pekerjaan; nama populer, brosur, baliho, media sosial,

surat kabar.

6. People meliputi: tenaga pengajar (dosen), pimpinan Perguruan tinggi dan Tenaga

administrasi.

7. Proses meliputi orientasi spesialisasi, masa depan karir, kerjasama ekstenal,

kesempatan magang, praktikum dan hubungan alumni dan di tambah dua variabel

lain yaitu:

8. Faktor ekonomi berupa penghasilan orang tua. dan

9. Faktor Issu Positif perubahan status dari STAIN Malikussaleh Lhokseumawe

menjadi IAIN Lhokseumawe.

Dari 55 faktor tersebut dianalisis dengan menggunakan analisis faktor sehingga

nantinya akan dapat dilihat faktor-faktor apa yang lebih dominan dan berpengaruh dalam

pengambilan keputusan pada pemilihan prodi/jurusan.

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Tabel 2.1. Kerangka pemikiran

Product 1. Kurikulim (X1) Analisis

faktor

Faktor-faktor

dominan yang

mempengaruhi

dalam keputusan

memilih jurusan

2. Silabus (X2)

3. Citra/ImageX3)

4. Akreditasi (X4)

5. Kualitas Pendidikan(X5)

6. Kegiatan Kemahasiswaan (X6)

7. Sistem Pendidikan (X7)

8. Waktu Penyelesaian (X8)

Price 1. biaya pendidikan (SPP) (X9) Analisis

faktor

Faktor-faktor dominan

yang mempengaruhi

dalam keputusan

memilih jurusan

2. Persyaratan pembayaran(X10)

3. Potongan Biaya pendidikan

(X11)

4. Ketersediaan Beasiswa (X12)

5. Biaya Hidup (X13)

6. Biaya pendaftaran (X14)

7. Uang pembangunan (X15)

8. Sumbangan lainnya(X16)

Place 1. Lokasi Kampus (X17) Analisis

faktor

Faktor-faktor dominan

yang mempengaruhi

dalam keputusan

memilih jurusan

2. Transportasi Umum (X18)

3. Kota Pendidikan (X19)

4. Keamanan Lingkungan (X20)

Promotion 1. Keluarga (X21) Analisis

faktor

Faktor-faktor dominan

yang mempengaruhi

dalam keputusan

memilih program

studi/jurusan

2. Teman (X22)

3. Guru (X23)

4. Jumlah peminat (X24)

5. Daya tampung Jurusan (X25)

6. Kemudahan masuk Jurusan

(X26)

7. Media cetak (X27)

8. Kemudahan memperoleh

pekerjaan(X28)

9. Pengembangan potensi diri (X29)

10. Prospek karir dari suatu

pekerjaan dimasa depan(X30)

11. Peluang kerja yang diharapkan

(X31)

12. Gaji yang diharapkan (X32)

13. Media sosial (X33)

14. Nama Populer (X34)

15. Surat kabar (X35)

16. status sosial yang diharapkan

(X36)

17. ketertarikan pada suatu

pekerjaan (X37)

Physical

Evident

1. Gegung (X38) Analisis

faktor

Faktor-faktor dominan

yang mempengaruhi

dalam keputusan 2. Kelengkapan fasilitas Jurusan

(X39)

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

3. Kondisi lingkungan jurusan

(X40)

memilih jurusan

4. Perpustakaan (X41)

5. Jumlah Peralatan Mengajar

(X42)

6. Keadaan ruang kuliah (X43)

7. Jumlah Laboratorium (X44)

8. Fasilitas Komputer (X45)

9. Fasilitas olah raga (X46)

10. Asrama (Makhad) (X47)

Process 1. Orientasi spesialisasi (X48) Analisis

faktor

Faktor-faktor dominan

yang mempengaruhi

dalam keputusan

memilih jurusan

2. Masa depan karir (X49)

3. Kerjasama eksternal (X50)

4. Kesempatan magang (X51)

5. Praktikum (X52)

6. Hubungan alumni (X53)

Ekonomi 1. Penghasilan Orang tua (X54) Analisis

faktor

Faktor-faktor dominan

yang mempengaruhi

dalam keputusan

memilih jurusan

Issu

Positif

1. perubahan status dari STAIN

Malikussaleh Lhokseumawe

menjadi IAIN Lhokseumawe.

(X55)

Analisis

faktor

Faktor-faktor dominan

yang mempengaruhi

dalam keputusan

memilih program

studi/jurusan

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode dan proses penelitian yang digunakan adalah mixed methods research

(MMR) yang menggabungkan dua cara penelitian (kualitatif dan kuantitatif) sekaligus

dalam satu aktivitas kegiatan penelitian dan sering pula disebut metode campuran.

Sehingga data yang ditemukan dan dihasilkan berupa informasi yang lebih lengkap dan

komprehensif, valid, reliabel dan objektif. Secara sederhana, simpel dan sangat mudah

model penelitian campuran ini dapat di ilustrasikan sebagai berikut:

Gambar 3.1. Model Penelitian MMR (mixed methods research)

Model penelitian campuran ini menempatkan pendekatan strategi kuantitatif

terlebih dahulu untuk mengumpulkan data dan menganalisis informasi kuantitatif

kemudian di ikuti oleh penghimpunan dan menganalisis uraian data, informasi kualitatif

yang dibangun berdasarkan efek hasil awal dari penelitian kuantitatif. Tujuan metode

penelitian campuran (MMR) ini diharapkan mampu untuk menghasilkan penelitian yang

lebih berkualitas.

Populasi & Sampel

Populasi (komunitas) adalah keseluruhan subjek yang ada pada penelitian (Arikunto, 2002:

108). Populasi dalam penelitian ini merupakan seluruh warga fakultas FEBI Lhokseumawe

yang berasal dari sejumlah anggota mahasiswa pada semester tiga dan lima di jurusan

perbankan syariah dan akuntansi syariah tahun 2017 dan kedua 2018 yang berjumlah 204

mahasiswa/i, yang lebih representatif di rincikan pada tabel berikut ini:

Tabel 3.1. Kuantitas pada jumlah mahasiswa Jurusan

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Lhokseumawe

Jurusan Tahun 2017 Tahun 2018 Total

Perbankan syariah 23 Mahasiswa 98 Mahasiswa 121 mahasiswa

Akuntansi syariah 8 Mahasiswa 75 Mahasiswa 83 mahasiswa

Total 31 mahasiswa 173 mahasiswa 204 mahasiswa

(sumber: sub bag akademik tahun 2018)

Sampel adalah spesimen dari wakil sebagian masyarakat yang diteliti (Arikunto,

1987:104). Pemaparan Sugiyono (2001:73) tentang keterangan defenisi sampel ialah

jumlah kuantitas perwakilan dari sejumlah orang yang meliputi bagian karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Menurut Umar (2000:146) Penjelasan metode dan cara

menentukan sampel pada penelitian ini di putuskan dengan menggunakan rumus Slovin

berikut:

n = 𝑁

1+(𝑁 𝑥 𝑒2)

n : Sampel

Quantitative Selection

Qualitatif Interpretation

- Data Collection

- Data Analyze

- Result Of Quantitative Analyze

- Data Collection - Data Analyze

Overall Data

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

N : Populasi

e : Persentase (%) kebebasan dari ketidaktelitian karena kealpaan dan kesalahan pada

waktu pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir dengan penyimpangan yang

masih dikatakan wajar (sebesar 0,10 atau 10%).

Berdasarkan rumus diatas ditemukan sampel berjumlah:

n = 𝟐𝟎𝟒

𝟏+(𝟐𝟎𝟒𝒙 𝟏𝟎%𝟐) = 67,11

Dengan demikian sampel penelitian sebanyak 67 orang mahasiswa dari kedua jurusan.

Pengambilan sampel menggunakan teknik proportional stratified random sampling

(PSRS) Pemilihan teknik stratified random sampling didasarkan pada alasan bahwa ukuran

populasi mahasiswa semester 1 dan 3 dari kedua jurusan yang berbeda dan ukuran sampel

yang diinginkan agar proporsional sesuai dengan jumlah mahasiswa di setiap semester dan

jurusannya masing-masing. Dimana ditetapkan responden dari S-1 Akuntansi syariah

semester 5 sebanyak 3 orang, S-1 Akuntansi syariah semester 3 sebanyak 25 orang, S-1

perbankan syariah semester 5 sebanyak 7 orang dan S-1 Perbankan Syariah semester 3

sebanyak 32 orang.

Tabel 3.2. Jumlah Responden di Jurusan Baru

pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Lhokseumawe

Jurusan Tahun 2017 Tahun 2018 Total

Jumlah

Mhsw

%

Sampel Jumlah

Mhsw

%

Sampel Jumlah

Mhsw

% Sampel

Perbankan

Syariah

23

orang

11% 7 orang 98

orang

48% 32 orang 121

orang

59% 39 orang

Akuntnasi

Syariah

8 orang 4% 3 orang 75

orang

37% 25 orang 83 orang 41% 28 orang

Total 31

orang

15

%

10

orang

173

orang

85% 57 orang 204 100% 67 orang

Teknik pengumpulan data

Data, bukti dan keterangan yang di ambil berupa data kualitatif dan kuantitatif yang

saling berhubungan, menunjang dan terkait satu sama lain. Data diperoleh tidak hanya dari

bukti, fakta, kuisioner, dan wawancara, yang dibagikan kepada responden namun data

yang di kumpulkan dalam penelitian ini juga menggunakan:

a. Studi Literatur dan Dokumentasi (SL&D)

Yakni kumpulan dan gabungan data skunder yang dibutuhkan dalam penelitian dan dapat

digunakan melalui proses metode SL&D. Data sekunder terdiri dari artikel jurnal, buku,

conference proceeding, dan penelitian ilmiah terkait. Dalam penelitian ini, studi literatur

dan dokumentasi dengan topik yang berkaitan dengan penelitian dilakukan untuk

membahas konsep dan teori. Semua itu, sebagai tambahan wawasan dan pemahaman dasar

peneliti dalam menyusunan kerangka pemikiran sebagai landasan konseptual.

b. Observasi

Observasi adalah pengamatan yang dilakukan peneliti dalam memperoleh data yang

faktual di lapangan. Creswell (2005) menyatakan bahwa observasi dari sistem pengamatan

yang dilakukan peneliti dalam rangka mengumpulkan data terhadap obyek penelitiannya

seperti mengamati perilaku, sikap, tabiat dan gerak gerik aktivitas kegiatan individu di

lokasi kejadian. Mengobservasi dapat dilakukan dengan cara penglihatan, pendengaran,

penciuman, pengecap dan peraba. Di dalam artian pantauan penelitian dengan observasi

dapat dilakukan melalui proses tes kuisioner, rekam suara dan rekam gambar, observasi ini

dilakukan dengan 2 cara yakni: (1). Pantauan observasi non sistematis dan acak-acakan,

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

dilakukan dengan cara tidak menggunakan instrumen perlengkapan pengamatan. (2).

Observasi sistematis analitis, dilakukan dengan sistem pengamatan menggunakan panduan

pedoman sebagai instrumen pengamatan (Arikunto 2006:157).

c. Wawancara Informan Kunci/ In-Depth Interview

Wawancara pada informan kunci dalam penelitian ini dipilih dengan prinsip non-

probability sampling dimana masing-masing informan memperkaya penelitian dengan data

kualitatif yang berada pada tingkat sampling di luar dan dalam pemberi keputusan jasa

pendidikan. Teknik dan metode pengambilan sampel menggunakan purposive sampling.

Informan kunci yang diwawancarai adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3. Pengambilan dan Menentuan Pilihan Keputusan Mahasiswa

No Yang Mempengaruhi Pengambilan Keputusan Informasi yang dibutuhkan

Informan Kriteia Jumlah

1 Mahasiswa

itu sendiri

Mahasiswa jurusan baru FEBI

IAIN Lhokseumawe

67

Orang Pilihan jurusan dengan

peluang kerja yang

bergengsi dan mapan

Tantangan dan peluang

kerja di masa yang akan

datang

Pemanfaatan peluang bagi

jurusan baru yang masih

jarang ada di daerah dan

tantangan status akresitasi

jurusan belum ada

Tantangan dan peluang

magang dalam

pemanfaatan instansi

pemerintah dan swasta

sebagai sarana menguji

kemampuan diri

Langkah strategis dalam

upaya memperkenalkan

jurusan baru FEBI IAIN

Lhokseumawe

2 Orang tua Orang tua mahasiswa 7

Orang

3 Guru Guru tempat sekolah asal

mahasiswa

7

Orang

4 Teman/rekan

sejawat

Teman tempat sekolah asal dan

lingkungan rumah asal

mahasiswa

7

Orang

5 Keluarga

(kakak, adik,

paman, dan

bibi dari

mahasiswa)

Keluarga (kakak, adik, paman,

dan bibi dari mahasiswa)

7

Orang

Teknik Analisis Data

Mekanisme analisis data untuk data evidensi kuantitatif dianalisis dengan

menggunakan analisis faktor. Analisis ini digunakan untuk menemukan sejumlah observasi

yang dipandang terinterkorelasi, untuk menetapkan apakah variasi-variasi yang terlihat dalam

pengataman ini berdasaran atas sejumlah kategori dasar yang nilainya lebih sedikit daripada

yang tercermin dalam observasi (Sumadi Suryabrata, 2001 : 274 ).

Variabel dalam analisis faktor tidak dikelompokkan menjadi variabel bebas

(independen) dan variabel terikat (dependen). Namun seluruh variabel set berhubungan

sebagai interdependent antara satu variabel dengan variabel yang lainnya. Sehingga proses

model mekanisme seperti ini sering di sebut dengan teknik interdependensi

(interdependence technique). (Supranto, 2004:113-114). Variabel Penelitian ini terdiri atas

komponen faktor 7P (product, price atau harga, place atau tempat, promotion, physical

evident atau bukti fisik, People atau orang dan Process) dan unsur-unsur yang terkait di

dalam 7P tersebut seperti yang telah di paparkan pada halaman kerangka berfikir, di

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

tambah dengan variabel ekonomi dan faktor issu positif yang mungkin dapat

mempengaruhi keputusan calon masahiswa memilih jurusan khususnya pada FEBI IAIN

Lhokseumawe. Hal ini sejalan dengan buah pikiran yang dikemukakan oleh (James &

Philips dalam Wijaya (2016:68)) Analisis faktor ini digunakan untuk mereduksi dan mendegradasi data untuk meringkas

variabel yang lebih banyak diubah menjadi jumlah variabelnya lebih sedikit. Dalam penelitian

ini analisis faktor digunakan untuk mengungkap faktor-faktor mana saja yang memberikan

pengaruh terhadap keputusan memilih jurusan akuntansi syariah dan perbankan syariah di

IAIN Lhokseumawe, dengan rumus sebagai berikut :

X1 = Ai1F1+Ai2F2…………AikFk+Ul

Dimana :

Xl = item/variabel dalam faktor

F1-k = faktor-faktor

A1-k = nilai Konstanta

Ul = variabel-variabel unik (Setyadin, 1997 : 4)

Dalam menghitung analisis faktor digunakan Program SPSS for Windows 22 akan

dilakukan teknik analisis uji Bartlett’s Test of Sphericity (BTS), dan uji korelasi Product

Moment Pearson (PMP). Analisis ini menjadi telaah pada uji hipotesis statistik matematik

yang digunakan untuk mengetahui dan membahas interdependensi antar item-item yang

menjadi indikator suatu variabel faktor. Analisis ini berguna untuk mendeklarasikan bahwa

setiap yang menjadi indikator dari variabel-variabel pemilihan Jurusan tidak berkorelasi atau

kolinearitas antara satu sama lain. Apabila terbukti ada alasan dari indikator variabel pemilihan

Jurusan yang saling berinteraksi dan berkorelasi, maka salah satunya tidak perlu di analisis

lebih lanjut, karena mencerminkan atas hal atau aspek yang sama. Setyadin (1997 : 6 )

menyatakan apabila terdapat koefisien korelasi (rxy) lebih besar dari 0,80 maka item tersebut

gugur.

Correlation Matrix

Analisis ini merupakan sajian hasil analisis korelasi antar item yang menjadi indikator dari

faktor-faktor pertimbangan pemilihan prodi yang menunjukan korelasi (r) antar item satu

dengan item yang lain, yang mungkin dapat atau tidak dapat dimasukan dalam persamaan

analisis faktor.

a. Communality

melambangkan jumlah varian dari versi analisis yang disumbangkan oleh suatu variabel

dengan variabel lainnya yang terangkum dalam cakupan analisis (J. Supranto, 2004:116).

Kajian pada Analisis ini menunjukan gambaran seberapa jauh variabel terukur mempunyai ciri

yang dimiliki oleh variabel-variabel lainnya. Selanjutnya koefisien communality disebut cukup

efektif dan berdayaguna apabila bernilai >50%

b. Eigenvalue

ialah mewujudkan dan membuat jumlah varian pada setiap versi yang dijelaskan oleh setiap

faktor. Faktor yang memiliki nilai eigenvalue lebih besar dari nilai 1 (>1), maka variabel

tersebut akan langsung secara otomatis dimasukan ke dalam model.

c. Faktor Loading

membentuk hubungan korelasi sederhana antara variabel dengan faktor, atau dapat dikatakan

bahwa besarnya hubungan muatan korelasi suatu variabel. Maka dapat dimasukan sebagai

indikator pada sebuah faktor jika mempunyai nilai loading faktor lebih besar dari >0,50

d. Kaiser-Mayer-Olkin atau KMO

merupakan ukuran tingkat kelayakan sampel secara representatif, yang dijadikan suatu indeks

dan dapat digunakan untuk meneliti ketepatan analisis faktor dari variabel-variabel 7P yang

mempengaruhi pilihan calon mahasiswa pada jurusan akuntansi syariah dan perbankan syariah

di kampus PTKAIN FEBI IAIN Lhokseumawe. Nilai koefisien KMO antara 0,50 sampai

dengan 1,0 (0,5-1,0) memberikan arti bahwa analisis variabel faktor sudah dilakukan dengan

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

tepat dan benar sedangkan jika kurang dari 0,50 analisa faktor menjabarkan penyelidikan yang

tidak tepat atau tidak sempurna (Supranto, 2004:118).

Sebelum mengumpulkan data, peneliti terlebih dahulu rancang instrumen

pengumpul data yang berupa kuesioner. Kuesioner yang digunakan merupakan hasil

rancangan Pasaribu (2008:16) dengan beberapa penambahan variabel. Kuesioner yang

disebarkan sebanyak 67 orang sampel ini sudah dirasa cukup dan memenuhi syarat analisis

statistik. Kuesioner disusun dengan beberapa butir daftar pertanyaan dari indikator-

indikator yang akan dapat mengungkap faktor-faktor yang memengaruhi keputusan

mahasiswa memilih pada jurusan akuntansi syariah dan perbankan syariah di lingkungan

IAIN Lhokseumawe. Adapun yang menjadi kriteria penilaian dapat dilihat dari Tabel 3

berikut.

Tabel 3.4

Skor Jawaban Pertanyaan

Penilaian Faktor Bobot

Tinggi/ Sangat Memotivasi 3

Sedang/Cukup Memotivasi 2

Rendah/Kurang Memotivasi 1

Sebelum angket digunakan untuk penelitian, terlebih dahulu angket akan diujicobakan.

Setelah di analisis Angket ujicoba akan menjadi angket penelitian. Langkah-langkah dan atau

prosedur yang harus dilakukan dalam pengumpulan dan pengambilan data angket ujicoba

adalah sebagai berikut :

1. Tahap Persiapan

a. Membuat kisi-kisi angket/kuesioner dengan beberapa variabel dan sub variabel yang

akan diungkap dengan batasan sesuai degnan judul penelitian.

b. Membuat pernyataan kuisioner sesuai dengan kisi-kisi penelitian yang sudah dibuat.

2. Tahap Pelaksanaan

Pengambilan data ujicoba dilaksanakan pada mahasiswa akuntansi syariah dan perbankan

syariah semester 3 dan 5 yang berjumlah 67 orang mahasiswa.

3. Tahap analisis Instrumen

a. Menentukan validitas; sebagai tingkat kebenaran dan kesahihan suatu ukuran instrumen.

Sebuah instrumen dikatakan sesuai dengan validitasnya apabila ukuran yang ditetapkan

sudah memenuhi standar keabsahan, kebenaran dan kevaliditan. Untuk mengukur

validitas dan tidak validitas dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor satu variabel

tertentu dengan skor total, dengan menggunakan product moment correlation dengan

angka dasar yang ditemukan oleh Pearson, sebagai berikut :

𝑟𝑥𝑦 =N ∑ xy − (∑ x) (∑ y)

√{N ∑ x2

− (∑ x)2}{N ∑ y2

− (∑ y)2}

Dimana

rxy = validitas instrumen

X = jumlah skor faktor tertentu

Y = jumlah skor total (Arikunto, 2002:155)

Sedangkan untuk menentukan keabsahan dan keyakinan kebenaran instrumen ditentukan

dengan cara mengkonsultasikan hasil perhitungan nilai koefisien korelasi dengan tabel

nilai koefisien (r0) pada taraf derajat signifikansi 5% atau tingkat kepercayaan 95%.

Apabila rxy ≥ r tabel → valid

Apabila rxy < r tabel → tidak valid

Setelah diketahui hasil uji validitas angket jika memiliki harga atau jika harga r hitung > r

tabel maka butir soal pernyataan tersebut adalah valid dan menyakinkan sehingga dapat

digunakan dalam pengambilan data pemilihan keputusan.

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Reliabilitas Instrumen

Reliabel artinya dapat dipercaya dan teruji. Dalam teknik uji reliabilitas dipakai rumus

alpha seperti dibawah ini.

𝑟11 =(K)

(K − 1) {1 −

∑ σ𝑏2

σ𝑡2}

Keterangan

r11 = reliabilitas perbutir soal penyataan atau keterandalan instrumen

k = banyaknya jumlah butir soal peryataan

Σσb2 = jumlah varians per butir soal

Σσt2 = total varians

Setelah diketahui koefisien reliabilitas lalu dibandingkan dengan nilai r tabel pada taraf

signifikansi 5% (0,05).

Apabila r 11 hitung ≥ r 11 tabel → reliabel

Apabila r 11 hitung ≤ r 11 tabel → tidak reliabel

Apabila Hasil uji reliabilitas angket per butir soal peryataan memperoleh harga r11>r tabel

pada tingkat signifikan (α 5%) pada N berjumlah = 67 responden. maka instrumen tersebut

reliabel dan bisa dijadikan sebagai pengambilan data kuisioner penelitian. Data dikumpulkan

dengan prosedur Metode Kuesioner atau angket langsung dan tertutup. Data yang diperoleh

dari butir-butir pernyataan angket dapat digunakan dalam memperoleh informasi dari

responden tentang pengalaman, keyakinan dan motivasi (dorongan) pribadi responden.

Kelebihan dari metode wawancara terstruktur dan kuisioner yaitu dapat mempermudah

responden untuk menjawab pertanyaan, karena responden tinggal memilih jawaban yang ada

sesuai dengan keadaannya. (Arikunto, S, 2002:128-129).

Sedangkan pola pendekatan kualitatif digunakan untuk menghimpun seluruh data

informasi yang sifatnya lebih mendalam, akurat dan sesuai dengan kondisi di lapangan

(Neuman, 2006:46). Pendekatan ini menuntut supaya peneliti mengambil kesimpulan

berdasarkan pandangan-pandangan dari informan/responden. Agar perolehan data analisis

kualitatif lebih akurat,tepat, eksplisit dan mendalam dilakukan dengan metode triangulasi

yang di dalamnya meliputi reduksi data, penyajian informasi data, dan menarik kesimpulan

dari data yang telah terkumpul baik diperoleh melalui wawancara maupun soal pernyataan

kuisioner dan telah memadai untuk menghasilkan data yang sangat baik dan akurat.

1. Reduksi data, merupakan proses penyeleksian atau merangkum data yang diperoleh

dari kajian terdahulu dan hasil menelaah buku yang berhubungan dengan pengambilan

keputusan. Kemudian difokuskan dan disederhanakan semua data dari awal sampai

akhir sehingga data tersusun secara runut dan sistematis.

2. Penyajian data, setelah semua data direduksi, maka dilakukan langkah penyajian data

dengan cara menyusun naratif sejumlah informasi yang akan dikumpulkan berupa

keputusan atas pemilihan jurusan pada sebuah perguruan tinggi khususnya IAIN

Lhokseumawe dan pelaksanaan atas pilihan yang telah ditetapkan.

3. Menarik kesimpulan dan memverifikasi keputusan merupakan kegiatan akhir dalam

suatu penelitian. Pada kegiatan ini penulis menjawab rumusan masalah penelitian yang

telah ditetapkan pada awal penelitian.

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

BAB IV

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Sketsa Lokasi Penelitian

1. Riwayat Lahirnya IAIN Lhokseumawe

STAIN Malikussaleh atau Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Malikusaleh

Lhokseumawe merupakan yayasan milik Pemerintah Daerah (PEMDA), dan berdiri pada

tanggal 12 Juni 1969. Pada masa itu bernama Akademik Ilmu Agama (AIA) Lhokseumawe

yang dirintis dan digagas oleh Drs. Tgk.H.A. Wahab Dahlawi yang juga menjabat sebagai

Bupati daerah tingkat dua Aceh Utara berserta beberapa tokoh masyarakat lainnya.

Diantaranya ada Bapak Drs. H. A. Gani El Ahmady bersama dengan Bapak Drs. H. Razali

A. Gani. Selanjutnya berdasarkan hasil keputusan rapat Pimpinan Yayasan Perguruan

Tinggi (YPT), pada tanggal 24 Mei 1972 AIA berubah bentuk dan namanya menjadi

PerguruanTinggi Islam Malikussaleh (PERTIM). Seiring perjalanan waktu PERTIM terus

mengalami kemajuan, perkembangan dan progres pertumbuhan yang mendapat respon

positif dari masyarakat luas, hingga tahun 1975 namanya beralih menjadi Fakultas Syariah

PERTIM yang merupakan filial atau kelas jauh dari Fakultas IAIN Ar- raniry Banda Aceh.

Pada tanggal 15 Mei 1980 dilaksanakan kembali rapat pengurusan yayasan dengan

putusan sebagai berikut: (1). membentuk pengurusan yayasan baru dan (2). megubah nama

Perguruan Tinggi menjadi Yayasan Pendidikan Malikussaleh. Pada periode 1990-1993

terjadi peralihan dan pergantian nama, yakni Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) dengan

status terdaftar dan wisuda perdana diadakan pada tahun 1994 dengan jumlah anggota 64

orang.

Penghargaan dari Departemen Agama (DEPAG) R.I terhadap eskalasi peningkatan

status STIS Malikussaleh menjadi di akui di tahun 1996-2001 mendapatkan pelorehan

tambahan satu jurusan Tarbiyah dengan status peringkat terdaftar sesuai dengan keputusan

dan ketetapan SK Menteri Agama RI tahun 1996 Nomor.181. Ditahun yang sama juga

terjadi proses transformasi alterasi nama lembaga menjelma menjadi Sekolah Tinggi

Agama Islam Malikussaleh (STAIM) Lhokseumawe dengan 2 (dua) tambahan komplemen

jurusan. Pertama jurusan Syariah dan kedua jurusan Tarbiyah. Pada bulan Juni tahun 2001

kepemimpinan Drs. H.A. Muthalib Hasan berakhir dan berdasarkan keputusan senat yang

dituangkan kedalam SK, STAIM dipimpin oleh Bapak Dr. Hafifudin, M. Ag untuk periode

masa jabatan 2001-2005. Dibawah kepemimpinan beliau mulai dilakukan estafet untuk

pengembangan-pengembangan kampus dengan melakukan elaborasi pada pantauan dan

pembangunan manajemen dalam persiapan-persiapan demi tercapainya penegerian

lembaga. Pada tanggal 5 Januari tahun 2004, efek dari perjuangan dan kerja keras tersebut

terwujudlah Penegerian Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Malikussaleh

Lhokseumawe dengan penandatanganan Surat Keputusan atau SK Presiden RI, oleh

Magawati Soekarno Putri No.02 tentang Penegerian STAIN Malikussaleh Lhokseumawe.

STAIN Malikussaleh Lhokseumawe selaku institusi Perguruan Tinggi Islam tidak

hanya sekedar harus mampu memenuhi dan menjawab problematika serta urusan umat

masa depan tetapi juga bisa mengakomodir semua perkembangan pemikiran dan ide untuk

terus memajukan pendidikan. Guna mewujudkan keinginan tersebut, perlu sikap

profesional dan memberdayakan insan kampus yang mandiri. Karena nya STAIN

Malikussaleh diharapkan mampu menjadi poros utama yang sangat esensial dalam

mempersiapkan dan mengembangkan insane pada berbagai disiplin ilmu. Sikap

professional ini dapat diwujudkan dengan Sumber Daya civitas akademika yang dimiliki

agar dapat melahirkan insane akademis yang dinamis. Tidak hanya masalah dan urusan itu,

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

namun STAIN Malikussaleh diharapkan juga menjadi sebuah lembaga dan institusi yang

otonom dengan mengedepankan nilai-nilai kejujuran ilmiah.

Untuk mewujudkan tekad dan cita-cita tersebut, STAIN Malikussaleh dihadapkan

pada berbagai macam kendala. Kendala-kendala dan rintangan yang menghadang ini tidak

akan menyurutkan semangat civitas akademika STAIN Malikussaleh Lhokseumawe, tetapi

terus berusaha secara maksimal. Tekad ini lah yang diharapkan dapat menjadi spirit bagi

insane akademis STAIN dalam mewujudkan obsesi dan mewujudkan Lembaga Pendidikan

yang handal. Untuk mendapatkan tujuan yang diinginkan, STAINM menjalin hubungan

kerja sama dengan berbagai macam pihak institusi atau lembaga. Baik lembaga

pemerintahan maupun swasta dan ini menjadi tombak sekaligus tolak ukur yang sangat

menentukan tercapai atau tidaknya cita-cita tersebut.

Intitut Agama Islam Negeri (IAIN) Malikussaleh Lhokseumawe di dirikan

berdasarkan Surat Keputusan Presiden Rebublik Indonesia Nomor 72 tahun 2016 tentang

perubahan bentuk struktur dan sistem susunan serta status dari STAIN Malikussaleh

Lhokseumawe. IAIN Malikussaleh Lhokseumawe lahir dengan 4 fakultas yaitu fakultas

syariah, fakultas tarbiyah, fakultas ushuluddin dan dakwal dan yang terakhir adalah FEBI.

Keempat dari fakultas ini harus di kelola, diatur, dijaga dan dioperasikan dengan baik,

benar dan tepat agar bisa menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing serta

berintegritas untuk kemajuan pendidikan. FEBI IAIN Lhokseumawe adalah Fakultas yang

terbentuk setelah terjadinya peralihan status dari Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri

(STAIN) Malikussaleh Lhokseumawe menjadi IAIN Lhokseumawe. Kendati baru

diresmikan pada tahun 2016 kiprah FEBI IAIN Lhokseumawe telah dimulai sejak

didirikannya jurusan syariah dengan prodi ekonomi islam pada masa itu.

Keberadaan dan eksistensi FEBI IAIN Lhokseumawe di tengah-tengah masyarakat

diharapkan mampu menyahuti kebutuhan dan keinginan SDM di bidang ekonomi syariah

yang terus tumbuh, berkembang dan meningkat setiap tahunnya. Apalagi sejak

diundangkannya Qanun Nomor 11 tahun 2018 tentang semua Lembaga Keuangan yang

beroperasi di Aceh harus sudah berprinsip syariah paling lama sampai Januari 2022.

Laporan tahunan Islamic Development Bankpun mengumumkan hal yang serupa bahwa

hasil perhitungan dan prediksi industri perbankan syariah akan tumbuh lebih dari 15% per

tahun. Kesenjangan dan ketimpangan disparitas yang terjadi antara industri keuangan

syari’ah yang terus berkembang dengan ketersediaan sumberdaya manusia syari’ah yang

dirasa masih sangat rendah, dan minim, maka pendidikan dan pengajaran serta pelatihan

merupakan cara yang paling masuk akal untuk mengatasinya. FEBI sangat serius

menyiapkan SDM berupa tenaga-tenaga praktis tersebut agar bisa bekerja di industri

keuangan syari’ah dan menyiapkan ahli yang dapat membangun, mengembangkan dan

memajukan sisi keilmuan ekonomi syari’ah. Dari kuasa tangan merekalah nantinya akan

lahir praktisi-praktisi ekonomi syari’ah yang unggul.

2. Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran a. Visi

Menjadi Perguruan Tinggi Islam yang unggul dan berwawasan global dalam

pendidikan, penelitian, dan pengabdian bagi masyarakat.

b. Misi

1.) Menciptakan Sarjana yang cerdas dan berakhlak mulia

2.) Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan pengabdian

kepada masyarakat

3.) Mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian yang islami melalui

pengkajian dan penelitian ilmiah; dan

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

4.) Membangun kerjasama tingkat lokal, nasional, dan internasional untuk

pengembangan dan peningkatan kualitas pendidikan, penelitian, pengabdian kepada

masyarakat, dan institusional.

c. Tujuan

1.) Berikan akses pendidikan tinggi keislaman yang lebih besar untuk masyarakat

2.) Menyediakan sumber daya manusia yang terdidik dan berkualitas; dan

3.) Membantu menyelesaikan masalah keislaman, kemasyarakatan, dan kebangsaan

3. Visi dan Misi Fakultas Ekonomi Bisnis Islam VISI

Unggul, Berperadaban, Berjiwa Enterpreneur, Berwawasan Global dan Kearifan

Lokal pada Tahun 2042

MISI

1) Menyelenggarakan Pendidikan dan Pengajaran Inovatif dan Dinamis di Bidang

Ekonomi dan Bisnis Islam.

2) Menanamkan Jiwa Pengusaha yang Inovatif dan Kreatif untuk Menciptakan

Lapangan Kerja dan Memenuhi Kebutuhan Pasar dan Dunia Usaha.

3) Mengembangkan Ilmu Ekonomi dan Bisnis Islam Berbasis Riset.

4) Melakukan Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Riset.

5) Menjalin Kerjasama Lintas Jaringan di Tingkat Nasional Juga Internasional.

B. PENGARUH KEPUTUSAN MAHASISWA DALAM MEMILIH JURUSAN AKS

DAN PBS (JURUSAN BARU) DI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

(FEBI) IAIN LHOKSEUMAWE 1. Karakteristik Responden

Data karakteristik informan mendeskripsikan penjelasan untuk semua gambaran

kondisi informan sebagai pemberi informasi tambahan untuk memahami hasil penelitian.

Karakteristik informan dan responden dalam penelitian ini terdiri dari:

Kekhususan Gender

Adapun data mengenai jenis khekususan gender atau sering di sebut dengan jenis

kelamin informan dan atau karakteristik responden dalam penelitian ini bisa kita lihat pada

tabel sebagai berikut:

Tabel 4.1 Jenis Kelamin Jenis_Kelamin

Frekuensi Persen Valid Persen Cumulative

Persen

Valid Laki-laki 13 19,4 19,4 19,4

Perempuan 54 80,6 80,6 100,0

Total 67 100,0 100,0

Sumber: Data Output SPSS Versi 22

Tabel 4.1 menjelaskan bahwa responden dalam penelitian ini pada tabel jenis kelamin

laki-laki berfrequency atau berjumlah 13 orang dengan tingkat persentase 19,4%.

Sedangkan pada tabel jenis kelamin perempuan berfrequency atau berjumlah 54 orang

dengan tingkat persentase 80,6%. Hal ini membuktikan dan menerangkan bahwa sebagian

besar informan dalam penelitian ini adalah mahasiswa berjenis kelamin perempuan.

Untuk lebih jelasnya berikut gambar pie chart jenis kelamin informan yang

dijadikan sampel pada penelitian ini:

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Tahun dan Angkatan Masuk Perguruan Tinggi

Adapun data mengenai tahun masuk Perkuliahan responden pada penelitian ini kita

dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2 Tahun Masuk Tahun_Masuk

Frekuensi Persen Valid Persen Komuatif persen

Valid 2017 10 14,9 14,9 14,9

2018 57 85,1 85,1 100,0

Total 67 100,0 100,0

Sumber: Data tahun 2018 Output SPSS Versi 22

Tabel 4.2 menggambarkan bahwa informan dalam penelitian ini masuk kuliah tahun 2018

atau angkatan ke-2 berfrequency atau berjumlah 57 orang dengan tingkat persentase

85,1%. Sedangkan pada tabel tahun masuk 2017 atau angkatan pertama berfrequency atau

berjumlah 10 orang dengan tingkat persentase 14,9%. Hal ini dibuktikan dan ditunjukkan

dari hasil output tabel di atas bahwa sebagian besar responden adalah mahasiswa angkatan

kedua atau masuk pada tahun 2018.

Untuk lebih jelasnya berikut gambar pie chart tahun masuk responden yang

menjadi sampel dalam penelitian ini:

Semester

Mengenai hal data semester responden dalam riset penyelidikan ini dapat kita amati

pada tabel semester dibawah ini:

Tabel 4.3 Semester Semester

Frekuensi Persen Valid Persen Komulatif

persen

Valid 3 57 85,1 85,1 85,1

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

5 10 14,9 14,9 100,0

Total 67 100,0 100,0

Sumber: Data olahan SPSS Versi model 22

Tabel 4.3 di atas memperlihatkan dan memberitahukan bahwa responden semester 3 pada

penelitian ini berfrequency atau berjumlah 57 orang dengan tingkat persentase 85,1%.

Sedangkan pada semester 5 berfrequency atau berjumlah 10 orang dengan tingkat

persentase 14,9%. Hal ini mengungkapkan dan menerangkan bahwa kebanyakkan atau

sebagian besar responden ini adalah mahasiswa/i semester 3.

Data diatas diperjelas dalam bentuk tampilan gambar pie chart semester responden

yang menjadi sampel dalam penelitian ini:

Jurusan

Mencermati data responden untuk data jurusan dalam penelitian, dapat kita lihat

seperti pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4 Jurusan

Jurusan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent

Valid PBS 39 58,2 58,2 58,2

AKS 28 41,8 41,8 100,0

Total 67 100,0 100,0

Sumber: Data olahan SPSS Tipe 22

Tabel 4.4 di atas menunjukkan bahwa responden dalam penelitian ini pada tabel Jurusan

AKS berfrequency atau berjumlah 28 orang dengan tingkat persentase 41,8%. Sedangkan

pada tabel jurusan PBS berfrequency atau berjumlah 39 orang dengan tingkat persentase

58,2%. Hal ini memperlihatkan dan menerangkan bahwa sebagian besar responden adalah

mahasiswa jurusan PBS.

Secara eksplisit dan spesifik dapat dijelaskan seperti gambar pie chart Jurusan

dibawah ini:

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

2. Bukti Uji Validitas dan Uji Reabilitas

Hasil pengkajian riset yang menggunakan kuesioner dan angket sebagai instrumen

dalam pengumpulan data akan sangat bergantung kepada baik buruknya kuesioner yang

digunakan. Untuk menguji ketetpatan pertanyaan dalam kuesioner digunakan analisis

validitas, sedangkan untuk menguji konsistensi dari seluruh pertanyaan yang digunakan

dalam kuesioner dilakukan dengan analisis reliabiltas.

Bukti Statistik Uji Validitas Data

Validitas membuktikan serta menerangkan seberapa besar suatu alat ukur yang

dipakai untuk mengukur tingkat keyakinan dapat dikatakan logis atau dipercaya. Butir soal

pernyataan dikatakan valid dan logis apabila korelasi rhitung> rtabel. Jika rhitung> rtabel, maka

setiap butir pertanyaan atau variabel tersebut dikatakan valid. Untuk melakukan uji

validitas, peneliti menggunakan bantuan SPSS for windows 22.

Hasil perhitungan yang diperoleh dari masing-masing pertanyaan untuk

menunjukkan validitas adalah sebagai berikut:

Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas

Item

Pertanyaan rhitung

rtabel

(N=67) Hasil

A1 0,326 0,199 Valid

A2 0,409 0,199 Valid

A3 0,550 0,199 Valid

A4 0,332 0,199 Valid

A5 0,432 0,199 Valid

A6 0,531 0,199 Valid

A7 0,554 0,199 Valid

A8 0,601 0,199 Valid

A9 0,518 0,199 Valid

B1 0,753 0,199 Valid

B2 0,611 0,199 Valid

B3 0,666 0,199 Valid

B4 0,771 0,199 Valid

B5 0,552 0,199 Valid

B6 0,740 0,199 Valid

B7 0,340 0,199 Valid

B8 0,527 0,199 Valid

C1 0,757 0,199 Valid

C2 0,619 0,199 Valid

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

C3 0,385 0,199 Valid

C4 0,525 0,199 Valid

D1 0,459 0,199 Valid

D2 0,605 0,199 Valid

D3 0,543 0,199 Valid

D4 0,461 0,199 Valid

D5 0,265 0,199 Valid

D6 0,515 0,199 Valid

D7 0,546 0,199 Valid

D8 0,662 0,199 Valid

D9 0,549 0,199 Valid

D10 0,480 0,199 Valid

D11 0,488 0,199 Valid

D12 0,493 0,199 Valid

D13 0,370 0,199 Valid

D14 0,520 0,199 Valid

D15 0,677 0,199 Valid

D16 0,618 0,199 Valid

D17 0,474 0,199 Valid

D18 0,474 0,199 Valid

E1 0,551 0,199 Valid

E2 0,475 0,199 Valid

E3 0,550 0,199 Valid

E4 0,525 0,199 Valid

E5 0,753 0,199 Valid

E6 0,645 0,199 Valid

E7 0,668 0,199 Valid

E8 0,689 0,199 Valid

E9 0,309 0,199 Valid

E10 0,394 0,199 Valid

F1 0,656 0,199 Valid

F2 0,704 0,199 Valid

F3 0,623 0,199 Valid

F4 0,655 0,199 Valid

F5 0,504 0,199 Valid

F6 0,450 0,199 Valid

G1 1,000 0,199 Valid

H1 1,000 0,199 Valid

I1 0,488 0,199 Valid

I2 0,456 0,199 Valid

I3 0,624 0,199 Valid

I4 0,622 0,199 Valid

I5 0,619 0,199 Valid

I6 0,644 0,199 Valid

Sumber: Output SPSS Versi 22 (diolah).

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Tabel Uji Validitas di atas mengungkapkan bahwa dari segi ketepatan seluruh butir

pertanyaan yang digunakan dalam mengukur, memiliki tingkat ketepatan akurasi dan

ketelitian yang baik. Ini terlihat pada besarnya nilai angka koefisien validitas yang

ditemukan oleh setiap item pertanyaan. Yang kesemuanya memiliki nilai di atas 0,199 atau

bisa dikatakan rhitung> rtabel, artinya semua item pernyataan adalah valid.

Test Statistik Uji Reliabilitas Data

Sebuah angket dan kuesioner dikatakan handal dan reliabel jika skor jawabannya

lebih besar dari r tabel atau jawaban seseorang terhadap pertanyaan ialah konsisten dan

stabil sepanjang waktu.

Mengenai hasil dan jumlah perhitungan uji reliabilitas pada masing-masing variabel

dapat dilihat pada tabel ini:

Tabel 4.6 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel rAlpha rtabel

(N=67) Hasil

Produk 0,693 0,199 Reliabel

Harga 0,751 0,199 Reliabel

Tempat 0,704 0,199 Reliabel

Promosi 0,732 0,199 Reliabel

Bukti Fisik 0,736 0,199 Reliabel

Proses 0,736 0,199 Reliabel

Ekonomi 1,000 0,199 Reliabel

Isu Positif 1,000 0,199 Reliabel

Keputusan Mahasiswa 0,720 0,199 Reliabel

Sumber: Output SPSS Versi 22 (diolah)

Tabel 4.6 memberitahukan dan mengungkapkan bahwa semua instrumen

dinyatakan reliabel. Hal ini menginstruksikan bahwa skor hasil nilai koefisien reliabilitas

setiap instrumen yang ditunjukkan oleh nilai Cronbach’s Alpha atau rAlpha lebih besar dari

pada rtabel. Di mana rtabel (dengan N=67) yang diambil 0,199.

3. KMO and Bartlett’s Test

Di bawah ini akan disajikan tabel KMO and Bartlett’s Test yang berguna untuk

mengetahui kelayakan suatu variabel dalam penelitian. Akankah dapat diproses lebih lanjut

dengan menggunakan teknik uji analisis faktor atau tidak. Untuk mengetahui hal tersebut

dilakukan dengan cara melihat nilai KMO MSA (Kaiser-Meyer-Olkin Measure of

SamplingAdequacy) pada tabel regress dibawah ini:

Tabel 4.7 KMO and Bartlett’s Test KMO and Bartlett's Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. ,779 Bartlett's Test of Sphericity Approx. Chi-Square 154,317

Df 36

Sig. ,000

Ketentuan dalam uji KMO test dan uji BTS Test ialah jika nilai KMO MSA test lebih besar

dari 0,50 maka metode uji analisis faktor dapat dilanjutkan. Dari tabel yang diperlihatkan

di atas diketahui bahwa berdasarkan hasil output SPSS, nilai skor uji KMO MSA sebesar

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

0,779 > 0,50 dan nilai BTS (Sig.) 0,000 < 0,05, maka analisis faktor dalam penyelidikan

penelitian ini dapat dilanjutkan karena telah memenuhi persyaratan.

4. Uji Correlation Matrix

Communality

Di bawah ini merupakan sajian tabel hasi uji tes communality

Tabel 4.8 Uji Communalities

Communalities

Initial Extraction

PRODUK 1,000 ,549 HARGA 1,000 ,541 TEMPAT 1,000 ,572 PROMOSI 1,000 ,565 BUKTIFISIK 1,000 ,511 PROSES 1,000 ,547 EKONOMI 1,000 ,936 ISUPOSITIF 1,000 ,768 KEPUTUSAN 1,000 ,935

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Dari tabel yang ditunjukkan di atas nilai extraction pada masing-masing variabel yang

diteliti dapat dan mampu menjelaskan faktor karena skor nilainya lebih besar dari 0,50.

Setiap variabel dianggap mampu menjelaskan dan menggambarkan faktor apabila nilai

Extraction > 0,50. Artinya bahwa semua variabel observasi yang digunakan dan dipakai

dalam penelitian ini untuk menjelaskan faktor.

Eigenvalue dan Faktor Loading

Di bawah ini merupakan sajian tabel hasi uji tes Eigenvalue

Tabel 4.9 Uji Eigenvalue Test

Tabel total Varian Explained menggambarkan dan menjelaskan nilai dari masing-

masing faktor yang dianalisis. Dalam penelitian ini ada 9 faktor yang berarti ada 9

komponen variabel yang dianalisis. Pada penelitian penyelidikan ini kita menggukan

2 macam analisis untuk menjelaskan suatu varian, yaitu Iniatial Eigenvalues dan

Extraction Sums of Square Loadings. Pada varian “Initial Eigenvalues” diperoleh

dari penjumlahan semua faktor penelitian yaitu (3,554 + 1,070 + 0,965 + 0,841 +

0,765 + 0,660 + 0,476 + 0,384 + 0,294 = 9 variabel). Sedangkan pada bagian varian

ESSL dihasilkan dari penjumlahan variasi atau banyaknya faktor yang dapat

Total Varian Explained

Komponen

Initial Eigenvalues (IE) Extraction Sums of Squared Loadings (ESSL)

Total % of Varian komulatif % Total % of Varian komulatif %

1 3,544 39,379 39,379 3,544 39,379 39,379 2 1,070 11,890 51,268 1,070 11,890 51,268 3 ,965 10,727 61,995 4 ,841 9,348 71,344 5 ,765 8,503 79,846 6 ,660 7,333 87,179 7 ,476 5,294 92,473 8 ,384 4,262 96,734 9 ,294 3,266 100,000

Extraction Method: Principal Component Analysis/(PCA)

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

terbentuk dari variabel, pada hasil output di atas hanya ada dua variasi faktor yang

terjadi, yaitu nilai 3,544 dan nilai 1,070.

Berdasarkan tabel “Initial Eigenvalues”, makan ada dua faktor yang dapat terbentuk

dari 9 variabel yang dianalisis. Di mana syarat untuk menjadi sebuah faktor, maka

nilai Eigenvalues harus > 1. Nilai Eigenvalues Component 1 sebesar 3,554 atau >1

maka menjadi faktor 1 dan mampu menjelaskan 39,379% variasi. Sedangkan Nilai

Eigenvalues Component 2 sebesar 1,070 atau >1 maka menjadi faktor 2 dan mampu

menjelaskan 11,890% variasi.

Catatan: nilai total Component 3, 4, hingga 9 tidak dihitung sebab nilai Eigenvalues

Component 3, 4, hingga 9 < 1 maka tidak menjadi sebuah faktor.

Selain menggunakan uji statistik, peneliti juga menggunakan penjelasan dengan

gambar Scree Plot agar lebih terlihat jumlah faktor yang terbentuk dari 9 variabel.

Cara melihat gambar Scree Plot adalah dari jumlah faktor yang terbentuk melalui

titik-titik komponen yang memiliki nilai Eigenvalue> 1. Pada gambar diatas terlihat ada 2

titik komponen yang mempunyai nilai Eigenvalue > 1 maka dapat diartikan bahwa ada 2

faktor yang dapat terbentuk di dalamnya.

Adapun alternatif prefesensi yang digunakan agar dapat mengetahui pilihan variabel

mana saja yang termasuk ke dalam faktor 1 dan variabel apasaja yang termasuk ke dalam

golongan faktor 2, maka dilakukan uji kelayakan dengan menggunakan komponen matrix

dengan metode rotasi yaitu sebagai berikut:

Tabel 4.9 Uji Komponen Matrix dengan Metode Rotasi

Rotated Component Matrix

a

Component

1 2

PRODUK ,631 ,106 HARGA ,670 ,050 TEMPAT ,752 ,084 PROMOSI ,452 ,601 BUKTIFISIK ,690 ,187 PROSES ,724 ,151 EKONOMI ,542 ,320

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

ISUPOSITIF ,070 ,874 KEPUTUSAN ,573 ,259

Untuk memastikan suatu variabel masuk dalam kelompok faktor mana, maka dapat

ditentukan dengan melihat nilai hubungan korelasi terbesar antara variabel dengan

komponen faktor yang terbentuk. Cara membaca hasil analisis faktor model rotasi ini,

dapat mengikuti dan mengambil contoh penjelasan berikut ini:

Variabel Produk. Nilai korelasi hubungan variabel produk ini dengan faktor 1 =

0,631 dan untuk faktor 2 = 0,106. Maka variabel Produk termasuk kedalam

kelompok faktor 1.

Variabel Harga. Nilai korelasi variabel ini dengan faktor 1 = 0,670 dan faktor 2 =

0,050. Maka variabel Harga termasuk kelompok faktor 1.

Variabel Tempat. Nilai korelasi dan hubungan variabel tempat dengan faktor 1 =

0,752 dan pada faktor 2 = 0,084. Maka variabel Tempat termasuk golongan

kelompok faktor 1.

Variabel Promosi. Nilai korelasi hubungan variabel promosi dengan variabel faktor

1 = 0,452 dan faktor 2 = 0,601. Maka variabel Promosi termasuk pada kelompok

faktor 2.

Variabel Bukti Fisik. Nilai korelasi variabel ini dengan faktor 1 = 0,690 dan faktor

2 = 0,187. Maka variabel Bukti Fisik termasuk kelompok faktor 1.

Variabel Proses. Nilai korelasi variabel ini dengan faktor 1 = 0,724 dan faktor 2 =

0,151. Maka variabel Proses termasuk kelompok faktor 1

Variabel Ekonomi. Nilai korelasi variabel ini dengan faktor 1 = 0,542 dan faktor 2

= 0,320. Maka variabel Ekonomi termasuk kelompok faktor 1

Variabel Isu Positif. Nilai korelasi variabel ini dengan faktor 1 = 0,070 dan faktor 2

= 0,874. Maka variabel issu positif termasuk kelompok faktor 2.

Variabel Keputusan. Nilai korelasi variabel ini dengan faktor 1 = 0,573 dan faktor 2

= 0,259. Maka variabel faktor Keputusan digolongkan ke dalam kelompok faktor 1.

Berdasarkan perincian tersebut maka dapat diklasifikasikan yaitu: faktor 1 terdiri dari

{Tempat (0,752), Proses (0,724), Bukti Fisik (0,690), Harga (0,670), Produk (0,631),

Keputusan (0,573), dan Ekonomi (0,542)}. Sedangkan faktor 2 terdiri dari { Isu Positif

(0,874), dan Promosi (0,601)}.

C. Pembahasan Faktor yang Mempengaruhi Setelah melakukan faktor loading dengan metode rotasi, langkah atau tahap

selanjutnya adalah menginterpretasikan faktor yang telah terbentuk. Hal ini dilakukan

untuk bisa mewakili dan menggantikan dari variabel-variabel anggota kelompok faktor

tersebut. Berdasarkan hasil uji faktor loading, nilai komponen tertinggi ialah terdapat pada

variabel faktor Isu Positif (0,874). Hal tersebut menunjukkan variabel Isu positif

merupakan faktor yang paling dominan mempegaruhi keputusan mahasiswa dalam

memilih jurusan baru di FEBI IAIN Lhokseumawe.

Hal yang menjadi pendukung hasil tersebut adalah berdasarkan hasil informasi yang

diberikan oleh salah satu orang tua mahasiswa yang mungungkapkan bahwa:

“Saya banyak memperoleh informasi positif tentang IAIN Lhokseumawe

diantaranya issu peralihan status, terbentuknya fakultas dan jurusan baru yang

memiliki prospek kerja yang menjanjikan sehingga saya yakin dan mengizinkan

anak saya untuk melanjutkan dan meneruskan aktivitas belajarnya pada IAIN

Lhokseumawe”

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Berdasarkan pengungkapan dari hasil wawancara dengan salah satu orang tua

mahasiswa tersebut, dapat menjadi suatu acuan atau bukti pendukung yang dapat

digunakan sebagai bukti bahwa Isu Positif merupakan faktor terkuat atau yang sangat

memberi pengaruh terhadap keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan baru di FEBI

IAIN Lhokseumawe.

Hal ini juga sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Melyta (2014 : 1),

kemunculan berita di media masa maupun dari penyampaian individu atau personal akan

memunculkan 2 pengaruh yang pasti bagi suatu objek, salah satu pengaruh tersebut

merupakan pengaruh negatif dan yang menimbulkan nilai negatif pula sehingga

mengakibatkan timbulnya pandangan negatif buruk terhadap suatu objek. Sebaliknya, jika

memberikan pengaruh positif maka penilai akan memberikan respon yang positif juga

terhadap suatu objek.

Selain Isu Positif, faktor tempat juga mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam

memilih jurusan baru di FEBI IAIN Lhokseumawe. Lokasi kampus yang sangat startegis

merupakan salah satu pengaruh bagi mahasiswa untuk menentukan pilihan. Di samping itu,

keadaan dan kondisi ruang kuliah juga menjadi bahan pertimbangan bagi mahasiswa dalam

menentukan keputusannya memilih tempat belajar. Berdasarkan hasil ungkapan mahasiswa

melalui wawancara bersamanya adalah:

“keputusan saya memilih kampus FEBI IAIN Lhokseumawe karena sangat

mudah terjangkau, dekat dengan kota, pesantren, kost-kostan, dan lain

sebagainya. Walaupun tempat tinggal saya atau tempat domisili yang

sebenarnya jauh tetapi keyakinan saya memilih kampus FEBI IAIN ialah

karena tempat yang begitu strategis dan mudah bagi siapa pun dalam

menempuh perjalan ke kampus FEBI IAIN”.

Jelas terlihat memalui jawaban narasumber di atas terbukti bahwa faktor tempat juga

sangat mempengaruhi mahasiswa dalam menentukan keputusannya untuk memilih

jurusan baru di FEBI IAIN Lhokseumawe.

Kemudian, faktor Proses juga mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih

jurusan baru di FEBI IAIN Lhokseumawe. Hal tersebut dapat dianalisa melalui realita yang

diinginkan oleh mahasiswa. Di mana, pada era ini mahasiswa yang semakin maju tidak

hanya ingin mendapatkan teori-teori saja. Akan tetapi mahasiswa juga membutuhkan

berbagai praktikum atau kerja lapangan untuk merealisasikan ilmu-ilmu yang telah mereka

dapatkan, serta ingin menilai seberapa dalam penguasaan bekerja mahasiswa tersebut

secara langsung pada suatu instansi atau institusi. Jurusan-jurusan pada Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam pada IAIN Lhokseumawe memberi kesempatan yang diinginkan oleh

mahasiswa dalam bentuk On The Job Training (OJT) pada intansi-instansi yang terkait

berdasarkan bidang dan jurusan yang mereka tekuni.

Hal tersebut diakui oleh salah satu guru sekolah asal salah satu mahasiswa

yang menyatakan bahwa: “banyaknya pengaruh lingkungan, gadget, internet,

sosial media atau lain sebagainya membuat siswa enggan mempelajari teori.

Hal tersebut terjadi karena setiap siswa menganggap dirinya bisa mencari ilmu

apa saja yang mereka inginkan melalui media internet atau sosial media yang

mereka gunakan. Alasan ini membuat mahasiswa menjadi kurangnya minat

belajar yang hanya menyajikan teori saja tanpa adanya suatu praktik atau upaya

agar dapat menggunakan secara langsung ilmu-ilmu yang telah dimilikinya”.

“Oleh karena perkembangan siswa yang demikian, saya merekomendasikan

jurusan terbaru pada FEBI IAIN Lhokseumawe. Jurusan-jurusan tersebut

sangatlah cocok untuk siswa mengingat adanya proses praktik lapangan (On

the Job Training) yang ada pada jurusan baru FEBI IAIN Lhokseumawe,

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

sehingga menambah wawasan siswa pada saat mengaplikasikan ilmu yang ada

dan tidak hanya monoton pada teori-teori saja. Di samping itu, mengingat pula

tersedianya jurusan baru pada FEBI IAIN Lhokseumawe akan menjadi peluang

besar siswa untuk lulus dengan mudah pada saat mengikuti tes atau ujian

masuk perguruan tinggi”.

Selanjutnya kegiatan perkuliahan yang diselenggarakan di PBS dan AKS pada

FEBI IAIN Lhokseumawe sudah tersusun dan terprogram dengan baik yang disesuaikan

dengan Kalender Pendidikan Nasional atau Kalender Akademik. Menurut responden

kondisi perkuliahan di PBS dan AKS pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Lhokseumawe sudah cukup nyaman, apalagi didukung dengan dosen-dosen yang ramah

membuat suasana perkuliahan menjadi santai dan tidak terlalu tegang, namun tetap

mengedepankan ketertiban dan keseriusan dari mahasiswa. Suasana dan kondisi

perkuliahan yang terlalu tegang justru akan menghambat proses belajar mengajar.

Faktor lainya yang mempengaruhi setiap keputusan mahasiswa itu ialah Bukti Fisik,

diantaranya sarana dan prasarana yang menjadi suatu hal yang sangat penting dan

dibutuhkan dalam membantu dan menunjang proses kegiatan belajar mengajar.

Infrastruktur, Sarana dan prasarana juga menjadi salah satu upaya dalam memberikan

kenyamanan pada mahasiswa pada saat mereka mengikuti dan memasuki proses

perkuliahan. Semakin sempurna, lengkap dan komprehensif sarana dan prasarana

infrasuktruk yang disediakan oleh Jurusan maka proses perkuliahan akan semakin lancar.

Keadaan dan kondisi ruang kuliah menurut responden sudah cukup nyaman, baik

dari segi tata ruangnya maupun dari segi penerangannya sudah memenuhi syarat tata ruang

yang baik. Penggunaan ruang kuliah dan laboratorium juga sudah diatur dengan baik dan

disusun dalam suatu jadwal yang tersusun dengan rapi. Dalam jadwal tersebut dapat dilihat

siapa dosen dan mahasiswa yang berhak untuk menggunakan ruangan tersebut, hari apa,

dan jam berapa ruangan itu dapat digunakan sehingga dosen maupun mahasiswa tidak

perlu berebut ruangan serta dapat dihindari mahasiswa yang tidak kuliah karena tidak

mendapat ruangan.

FEBI IAIN Lhokseumawe juga mempersiapkan dan menyediakan sejumlah fasilitas

peralatan mengajar yang sudah sangat cukup memadai dalam mendukung proses belajar

mengajar. Perpustakaan, fasilitas labaratorium komputer serta lengkap dengan segala

aplikasi yang memadai, adanya galeri investasi, fasilitas olah raga sebagai penunjang,

gedung megah yang sangat memberikan kenyaman bagi mahasiswa. Hal inilah yang dapat

memberi daya tarik mahasiswa untuk memilih jurusan yang ada pada FEBI IAIN

Lhokseumawe.

Faktor berikutnya ialah faktor Harga serta Ekonomi. Tersedianya UKT (Uang Kuliah

Tunggal) yang sangat murah membuat daya tarik tersendiri bagi calon mahasiswa dan

keluarganya. Sering kita dapatkan keluarga yang tergolong kelas ekonomi rendah namun

ingin anak-anaknya terus melanjutkan pendidikannya, dengan membayar uang kuliah yang

murah namun mendapatkan fasilitas belajar yang mewah dan nyaman merupakan hal yang

sangat penting bagi seluruh mahasiswa dan keluarganya.

Adapun faktor lain yang juga mempengaruhi mahasiswa dalam menentukan

keputusannya untuk memilih jurusan baru di FEBI IAIN Lhokseumawe ialah faktor

Produk. Jurusan Perbankan Syariah dan Jurusan Akuntansi Syariah merupakan jurusan

yang memiliki prospek dan peluang pekerjaan yang sangat besar. Dunia kerja dan

peluangnya menjadi faktor penting yang untuk pengambilan keputusan mahasiswa dalam

memilih suatu jurusan. Pertimbangannya adalah bahwa setelah lulus nanti mereka akan

memasuki dunia kerja yang penuh dengan persaingan, dan untuk memenangkan persaingan

dalam dunia kerja mereka harus memiliki ilmu pengetahuan, cakap pada keterampilan dan

etos kerja yang tinggi pada bidang yang mereka tekuni dan pelajari.

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Didukung dengan adanya proses OJT pada jurusan Akuntansi Syariah dan perbankan

syariah menambah tingginya peluang kerja bagi lulusan yang memilih jurusan Akuntansi

Syariah dan Perbankan Syariah. Tantangan dan peluang magang dalam pemanfaatan

instansi pemerintah dan swasta sebagai sarana menguji kemampuan diri dapat

dimanfaatkan oleh mahasiswa dengan sebaik-baiknya. Mahasiswa dituntut dan dipaksa

agar bersungguh-sungguh dalam melakukan pekerjaan, untuk mendapatkan atau

memperoleh nilai yang tinggi. Apabila nilai yang didapatkan tinggi, maka besar

kemungkinan mahasiswa tersebut akan diberikan peluang untuk bekerja pada instansi

tersebut.

Dengan demikian sejak disahkannya Qanun Aceh No.11 Tahun 2018 Tentang

Lembaga Keuangan Syariah (LKS) yang menyatakan deklarasinya untuk seluruh lembaga

keuangan (LK) yang beroperasi di Aceh maupun lembaga keuangan yang beroperasi di

luar Aceh akan tetapi mempunyai kantor pusat di Aceh, baik itu Lembaga Perbankan

maupun Lembaga keuangan nonFormal lainnya diwajibkan melaksanakan prinsip-prinsip

syariah dan segala yang berlaku di dalamnya harus sesuai dengan ketentuan Syariah Islam.

Ketentuan Qanun Aceh ini menjadi suatu terobasan penting bagi seluruh lapisan

masyarakat untuk mempersiapkan diri dalam membangun ekonomi menuju sistem yang

berbasis syariah artinya Sesuai qanun LKS, batas waktu yang ditetapkan bagi lembaga

keuangan (LK) yang ada di wilayah aceh paling lama 3 (tiga) tahun sejak Qanun LKS

terbentuk atau hingga Januari 2022 semua LK di Aceh sudah berprinsip syariat. Adanya

peraturan Qanun tersebut, menjadi peluang bagi mahasiswa jurusan baru FEBI IAIN

Lhokseumawe. Yakni kebutuhan akan sumber daya manusia yang mempunyai latar

belakang pendidikan ekonomi syariah atau lulusan ekonomi Syariah.

Dengan demikian lulusan syariah khususnya yang berlatar belakang Ekonomi dan

Bisnis Islam akan memiliki prospek dan peluang pekerjaan yang sangat besar, mengingat

lulusan sayariahlah yang mampu menguasai prinsip-prinsip muamalah yang sesuai dengan

aturan Syariah.

Ini sesuai dengan hasil wawancara bersama bibi dari salah satu mahasiswa pada

IAIN Lhokseumawe, peneliti mendapatkan informasi yang sama bahwa adanya dukungan

keluarga terhadap mahasiswa dalam memilih jurusan baru pada Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam di IAIN Lhokseumawe sebagai berikut:

“Setelah saya mengetahui keberadaan dua jurusan baru Perbankan Syariah

pada FEBI IAIN Lhokseumawe, saya sangat menyarankan agar keponakan

saya memilih jurusan baru tersebut. Karena, saya juga mendapatkan kabar

bahwa kedepannya segala bisnis bagian keuangan akan dijalankan dengan

kesyariahan yang sempurna dengan aturan yang diterbitkan dan ditetapkan

melalui Qanun Aceh. Tentunya tidak menutup kemungkinan bahwa seluruh

perbankan yang ada di Aceh akan disyariahkan secara serentak atau secara

bersamaan, tentu pula akan sangat membutuhkan karyawan atau tenaga kerja

dengan lulusan syariah pula tepatnya lulusan Perbankan Syariah. Nah, itulah

sebabnya sangatlah tepat jika dikatakan jurusan Perbankan Syariah ini

memiliki peluang yang besar dalam menembus dunia kerja setelah lulus

perkuliahan nanti”.

Faktor tersisa yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam mengambil jurusan

baru pada FEBI IAIN Lhokseumawe adalah faktor Promosi, serta faktor Keputusan.Faktor

promosi merupakan faktor yang berpengaruh dalam pemilihan jurusan baru pada FEBI

IAIN Lhokseumawe. Faktor promosi dapat memperkenalkan keberadaan jurusan-jurusan

baru pada FEBI IAIN Lhokseumawe secara lengkap dan dikemas dengan kreatif dan

menarik kemudian dibagikan melalui situs online atau media internet serta berbagai media

sosial.

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Melalui promosi atau informasi-informasi tersebut membuat calon mahasiswa dapat

mengenal dan mengetahui keberadaan jurusan-jurusan baru pada FEBI IAIN

Lhokseumawe, karena tanpa diketahui keberadaan jurusan-jurusan baru pada FEBI IAIN

Lhokseumawe tentunya calon mahasiswa tidak akan memilih jurusan-jurusan tersebut.

Namun, pada penelitian ini melalui hasil regresi data terdapat hasil kurangnya

pengaruh promosi terhadap pemilihan jurusan baru pada FEBI IAIN Lhokseumawe oleh

calon mahasiswa, hal tersebut juga didukung oleh penjelasan dari seorang mahasiswa FEBI

IAIN Lhokseumawe sebagai berikut.

“Saya tidak mengetahui bahwa Akuntansi Syariah merupakan jurusan baru

yang ada pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, saya mengetahui hal

tersebut setelah saya memasuki masa perkuliahan di kampus IAIN

Lhokseumawe. Sedangkan pada saat pendaftaran saya memilih jurusan

akuntansi ialah secara kebetulan saja, berhubung basic saya berasal dari

jurusan IPS pada jenjang sekolah SMA. Sehingga saya merasa bahwa jurusan

ini sejalan dengan basic dan kemampuan saya”.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat peneliti simpulkan bahwa terdapat kurangnya

perhatian calon mahasiswa terhadap promosi yang dibagikan oleh pihak Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam. Menurut peneliti, hal tersebut bisa terjadi dikarenakan calon mahasiswa

dalam menggunakan media sosial tidak memiliki keinginan untuk mencari informasi akan

adanya keberadaan jurusan-jurusan baru pada FEBI IAIN Lhokseumawe.

Adapun faktor terakhir yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam mengambil

jurusan baru pada FEBI IAIN Lhokseumawe adalah faktor keputusan. Kecenderungan

memilih jurusan berdasarkan keputusan merupakan suatu hal yang mutlak akan dilakukan

oleh calon mahasiswa tanpa dipengaruhi oleh suatu apapun. Dalam memilih jurusan baru

pada FEBI IAIN Lhokseumawe telah menjadi keinginan atau tekat yang ada pada diri

calon mahasiswa.

Adapun hal-hal yang menguatkan keputusan tersebut diantaranya ialah minat atau

kesukaan, di samping itu juga didukung oleh faktor-faktor lainnya seperti isu positif,

promosi, dukungan orang tua, harga, ekonomi, harga, tempat, dan faktor-faktor lainnya.

Dari faktor lainnya yang mendukung faktor keputusan mahasiswa salah satunya

adalah dukungan teman. Melalui wawancara bersama teman dari salah seorang mahasiswa

FEBI yang mengatakan bahwa:

“Saya tidak menyarankan kepada teman saya untuk memilih jurusan baru pada

FEBI IAIN Lhokseumawe. Akan tetapi, pada saat teman saya mengambil

keputusan bahwa dia akan melanjutkan perkuliahan pada salah satu jurusan

bari pada FEBI tersebut saya langsung mendukung keputusannya. Saya

mengutarakan dukungan saya dengan beberapa isu positif seperti murahnya

pembayaran SPP karena UKT, tersedianya gedung perkuliahan yang baru dan

megah, adanya OJT pada instansi yang bergengsi seperti perbankan atau kantor

bagian keuangan, peluang kerja berkelas tinggi dan pekerjaan yang mapan, dan

banyak hal yang positif lainnya. Walaupun jurusan yang disediakan oleh FEBI

adalah jurusan baru dan belum terakreditasi, akan tetapi melihat kinerja atau

pengalaman kerja dosen dan staff atau semua pihak sebelumnya pada jurusan

lama status akreditasi didapatkan dengan mudah dan cepat. Rasanya jika kita

belajar dari pengalaman yang sudah ada, tentunya pada jurusan baru pun

akreditasi Insya Allah akan didapatkan dengan mudah. Mengingat jurusan yang

ada adalah jurusan baru pastinya kekompakan kerja akan ditingkatkan dan

semangat baru juga dikedepankan”.

Sangat jelas terlihat bahwa dukungan dari teman tidak mempengaruhi keputusan

mahasiswa, akan tetapi lebih mendukung mahasiswa dalam menguatkan keputusan yang

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

ada atau membantu menguatkan keputusan yang telah dibuat oleh mahasiswa dalam

memilih jurusan baru pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam di IAIN Lhokseumawe.

Analisa Uji Diskriminan

Perbedaan Rata-rata Variabel

Untuk membuktikan dan mengungkapkan ada tidaknya perbedaan variabel faktor yang mempengaruhi mahasiswa dalam memilih jurusan AKS dan PBS di lingkungan FEBI IAIN

Lhokseumawe dapat dilihat atau dikaji melalui uji Independent Sample t-Test.

Sedangkan untuk menangkap dan menandai apakah ada perbedaan rata-rata faktor tersebut

secara signifikan, maka dapat diketahui berdasarkan tabel Test of Equality of Group Means.(EGM)

Tabel Test EGM berfungsi untuk menguji apakah ada perbedaan antar kelompok group

untuk setiap variabel. Jika sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 artinya tidak ada perbedaan yang

bermakna antar variabel yang ada pada group. Sebaliknya jika Jika sig (2-tailed) lebih kecil dari

0,05 berarti terdapat perbedaan antar variabel kelompok group faktor.

Variabel yang akan diuji ialah semua fariabel yaitu 9 variabel yang ada. Akan tetapi,

variabel-variabel tersebut diklasifikasikan berdasarkan faktor 1 dan faktor 2 yang telah terbetuk

pada uji-uji sebelumnya.

Berikut ini adalah tabel Test EGM yang dilakukan melalui proses uji IS t-Test.

Tabel 4.10 Uji Independent Sample t-Test

Berdasarkan uji IS t-Test di atas, maka terlihat nilai sig. 2- tailed (0,345) dan (0,652)

> 0,05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan antara variabel

Faktor 1 dan variabel Faktor 2 yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih

juran baru di Fakultas EBI IAIN Lhokseumawe.

Hal tersebut sesuai dengan luapan penyataan yang dijelaskan oleh salah satu

mahasiswa pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

“Hal yang mempengaruhi saya dalam memilih jurusan baru pada FEBI

IAIN adalah Isu Positif. Di mana pada masa yang akan datang bisnis dalam

jaringan ekonomi akan semakin dikedepankan, tentunya jurusan baru yang ada

pada FEBI IAIN Lhokseumawe tentu merupakan pilihan yang tepat.

Dikarenakan lulusan yang dibutuhkan untuk mengelola bisnis-bisnis tersebut

ialah lulusan Ekonomi pada umumnya, dan juga termasuk lulusan Akuntansi

Syariah serta Perbankan Syariah. Di samping itu, faktor lainnya yang

mempengaruhi ialah faktor Harga. Hal tersebut ialah untuk mendukung

keputusan memilih jurusan yang dituju, tentunya harus ada dukungan ekonomi

dari orang tua. Orang tua pastinya akan mendukung keputusan tersebut,

dikarenakan sesuai dengan kesanggupan ekonominya.”

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Differenc

e

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

Faktor1 Equal variances assumed

6,987

,033 -

1,013 7 ,345 -,082929

,081852

-,276477 ,11062

0

Equal variances not assumed -,594 1,093 ,652 -,082929

,139578

-1,53698

5

1,371128

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Dari penjelasan seorang mahasiswa di atas terlihat beberapa faktor yang

mempengaruhinya untuk memilih jurusan baru pada Fakultas EBI di IAIN Lhokseumawe.

Adapun faktor Isu Positif, Faktor Harga, Faktor Keputusan dan Faktor Ekonomi. Faktor-

faktor yang disebutkan ialah merupakan gabungan dari variabel pada Faktor 1 dan variabel

pada Faktor 2 yang telah dibentuk.

Oleh karena itu, hasil yang dapat diputuskan ialah tidak ada perbedaan antara

variabel Faktor 1 dan variabel Faktor 2 yang mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam

memilih juran baru pada Fakultas EBI IAIN Lhokseumawe. Dengan kata lain, Faktor 1 dan

Faktor 2 secara bersama-sama telah mempengaruhi mahasiswa dalam memilih jurusan

baru di FEBI IAIN Lhokseumawe.

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji analisis faktor, diperoleh 9 (sembilan) variabel yang terpakai

untuk mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam memilih jurusan baru di FEBI IAIN

Lhokseumawe. Adapun 9 faktor tersebut terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu: faktor 1

terdiri dari {Tempat (0,752), Proses (0,724), Bukti Fisik (0,690), Harga (0,670), Produk

(0,631), Keputusan (0,573), dan Ekonomi (0,542)}. Sedangkan faktor 2 terdiri dari { Isu

Positif (0,874), dan Promosi (0,601)}.

Melalui hasil uji analisis tersebut terlihat nilai component tertinggi dari faktor

loading terletak pada faktor Isu Positif (0,874). Hal tersebut menunjukkan bahwa faktor Isu

Positif merupakan faktor yang paling dominan mempengaruhi keputusan mahasiswa dalam

memilih jurusan baru di FEBI IAIN Lhokseumawe. Kemudian disusul oleh faktor-faktor

lainnya yaitu: Tempat (0,752), Proses (0,724), Bukti Fisik (0,690), Harga (0,670), Produk

(0,631), Promosi (0,601), Keputusan (0,573), dan Ekonomi (0,542).

Berdasarkan uji Independent Sample t-Test terdapat dilihat nilai sig. 2- tailed (0,345)

dan (0,652) > 0,05. Oleh karenanya, simpulan yang dapat di ambil adalah bahwa tidak ada

perbedaan antara variabel Faktor 1 (satu) dan variabel Faktor 2 (dua) di dalam

memengaruhi pengambilan keputusan yang ditetapkan oleh seorang mahasiswa, untuk

memilih jurusaan akuntansi syariah dan perbankan syariah di linkungan kampus Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Lhokseumawe.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data, terdapat beberapa hal yang dapat

dilakukan oleh pihak Fakultas FEBI dan Mahasiswa Jurusan Perbankan Syariah serta

mahasiswa jurusan Akuntansi Syariah, di antaranya yaitu:

Dilihat dari kecilnya pengaruh promosi terhadap keputusan mahasiswa memilih

jurusan baru pada IAIN Lhokseumawe, maka harapan penulis kedepannya yang harus

dilakukan oleh para pimpinan dan pengambil kebijakan di lingkungan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam (FEBI) ialah meningkatkan promosi di segala arah dan sudut penjuru.

Baik itu secara online melalui sistem internet atau media sosial, maupun secara manual

dengan mengunjungi secara langsung ke sekolah-sekolah yang mungkin memiliki peluang,

prospek dan kesempatan yang besar dalam menarik perhatian calon mahasiswa/i terhadap

jurusan baru yang ada di fakultas FEBI khususnya dan kampus IAIN Lhokseumawe pada

umumnya. Bagi mahasiswa/i dan calon mahasiswa, hendaknya tidak asal-asalan, ceroboh dan

sembarangan dalam memilih suatu Jurusan. Perlu adanya pertimbangan dan alasan yang

matang sebelum memutuskan untuk menetapkan pilihan pada sebuah jurusan tertentu. Pilihlah

jurusan yang sesuai dengan kesanggupan, kegemaran, bakat, minat, hobi dan kemampuan serta

peluang kerja yang menjanjikan berikut prospek karir yang bagus di kemudian hari. Karena

melalui prodi inilah, kita akan belajar berbagai ilmu pengetahuan dan keterampilan yang

berguna sebagai bekal bagi kita di dunia kerja nanti. Dengan demikian pemilihan prodi yang

tepat akan sangat menentukan masa depan kita kelak setelah lulus nanti.

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

DAFTAR PUSTAKA

Agni Alam Wirya, Indah Piliyanti (2009), Penggunaan Analisis Faktor untuk menentukan

Kriteria Pemilihan Program Studi Ekonomi Islam, EKBISI, Vol 4 , no. 1, hal 85-97

Al-Fattal Anas (2010),Understanding Student Choice of University and Marketing

Strategies in Syrian Private Higher Education,Doctor of Philosophy ,University of

Leeds

Arief Furchan. (2004). Transformasi Pendidikan Islam di Indonesia. Yogyakarta: Gama

Media

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta:

Rineka Cipta.

Amirullah dan Haris Budiono. (2010). Pengantar Manajemen. Cetakan Kedua.

Yogyakarta: Graha Ilmu.

Fernandez Jacqueline Liza (2010),An explanatory study of factors influEencing the

decision of students to study at universiti sains Malaysia, Kajian Malaysia, Vol. 28,

No. 2, 2010

Kiat Memilih Program Studi, (diunduh dari www.dikti.go.id/?page_id=655&lang=id)

Kotler, 2003. Principles of Marketing, Eight Edition. New York : Prenhalindo.

Kotler, Philip, 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 12. Penerbit PT. Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philp and Amstrong. (2001). Principle of Marketing. Prentice-Hall

International,Inc. A Division of Simon & Scuster.Englewood Cliffs.

Kotler, Philip dan Amstrong, Gary, 2009, Dasar-dasar Pemasaran, Penerbit PT Indeks

Kelompok Gramedia, Jakarta

Kotler, Philip & Keller, Kevin Lane. (2009). Manajemen Pemasaran, (Jilid 2. Edisi 13).

Penerbit PT. Erlangga, Jakarta.

Kotler, Philip & Karen F.A, Fox. (1995). Strategic Marketing fo Education Institutions 2

Editions. New Jersey: Prentice-Hall, Inc.

Kotler, Philip and Amstrong, Gary, 2012, Principles Of Marketing, Fourteen Edition,

Pearson Education Limited, England

Kusumawati, A (2010), Privatization and marketization of Indonesian public universities :

a systematic review of student choice criteria literature Research Online Sydney

Business School – Papers mahasiswa.html).

Mashur Razak (2008), Analisis proses pengambilan keputusan mahasiswa dalam memilih

program studi pada PTS di Sulawesi Selatan,social and culture, reference group,

marketing communication, Vol 5 No. 2: 89 – 102

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Md, Samsinar, Sidin Siti Rahayu Hussin , Tan Ho Soon (2003),An Exploratory Study of

Factors Influencing the College Choice Decision of Undergraduate Students in

Malaysia,Asia Pacific Management Review (2003) 8(3),259-280

Mas'ud, Abdurrahman, dkk.,( 2004). "Kompetensi Lulusan PTAI dalam Perspektif

Masyarakat Pengguna di Jawa Tengah".Laporan PenelitianKompetitif

Moses L. Singgih Rahmayanti ,Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas pendidikan

pada Perguruan Tinggi, Prosiding Seminar Nasional Teknoin 2008 Bidang Teknik

Industri

Nugrahwati, Melyta. (2014), Analisis Strategi Manajemen Isu Pt Telkom Area Denpasar

Dalam Menghadapi Isu Ketidakpuasan Pelanggan Akibat Ketidaksatbilan Layanan

Speedy. Yogyakarta: UPN .

Pasaribu, B. 2008. Faktor Daya Tarik FKIP UIKA Bogor dalam Persepsi Mahasiswa,

Laporan Penelitian Internal FKIP UIKA Bogor.

Ruvendi, R. & dan Djan, I., “Faktor Daya Tarik STIE Binaniaga dan Kinerja Pelayanan

menurut Persepsi Mahasiswa”, Jurnal Ilmiah Binaniaga Vol.01 No. 2 Tahun 2005.

Sangadji, Etta Mamang. (2013). Perilaku Konsumen – Pendekatan Praktis Disertai

Himpunan Jurnal Penelitian. Yogyakarta: ANDI OFFSET.

Siti Falindah Padlee, Abdul Razak Kamarudin, Rohaizat Baharun (2010) International

Studens’ Choice Behavior for Higher Education at Malaysian Private Universities,

International Journal of Marketing Studies Vol. 2, No. 2;

Sudjana, Nana. 2002. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung:PT. Remaja

Rosdakarya

Sulaiman, E. 2011. “Analisis Daya Tarik Institut Agama Islam Negeri IAIN Walisongo

dalam Persepsi Mahasiswa”,(diunduh dari http://lemlitwalisongo.com/

dethasilpenelitian-90 analisisdaya-tarik-institut-agama-islam-negeri-iain-

walisongodalam-persepsi

Supranto. J. 2004. Analisis Multivariat Arti dan Interpretasi. Jakarta: Rineka Cipta.

Suryabrata, Sumadi 2001. Psikologi Kepribadian. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Wagner, K. & Fard, P. Y. 2009, "Factors Influencing Malaysian Students' Intention to

Study at a Higher Educational Institution." Chinese American Scholars

Association, New York, New York, USA, Retrieved 11 July, 2009, from

http://www.gcasa.com/PDF/malaysia/Wagner- Fard.pdf

Wijaya, David. (2012). Pemasaran Jasa Pendidikan. Jakarta: Salemba Empat.

Yoseph Kee Ming Sia (2011) ,Post Secondary Student’ Behaviour in the College Choice

Decision. Journal of Marketing Research & Case Studies Curtin University,

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Yuniati, Rosita dan Patria Munkti (2017). Analisis 4P (Product, Price, Place dan

Promotion) dalam Pengambilan Keputusan Calon Mahasisea memilih Perguruan

Tinggi, Jurnal Psikologi Perseptual, p-ISSN : 2528-1895 dan e-ISSN : 2580-9520

Kee Ming Sia, Joseph (2013). University Choice: Implicants for Marketing and

Positioning. School of Business, Curtain University, Miri, 98009, Sarawak,

Malaysia Education 2013, 3(1): 7-14 DOI:10.5923/j.edu.20130301.020.

Suryani, Wan. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Memilih

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Sumatera Utara Al – Munawaroh Medan.

Tesis Universitas Sumatera Utara.

Kusumawati A., Venkata Y., Nelson P. (2010). Exploring Student Choice Criteria for

Selecting an Indonesian Public University: A Preliminary Finding. University of

Wollongong Research Online

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Ismaulina, SE., Ak., M.Si., Anak ke 2 dari 5 bersaudara lahir di kota Meulaboh Aceh barat

43 tahun yg lalu tepatnya pada tanggal 13 Maret 1976. Penulis menyelesaikan pendi-dikan

Diploma 3 Ekonomi tahun 1997, menamatkan Sarjana Ekonomi Akuntansi 2001,

mendapat Gelar Magister Akuntansi tahun 2006 sekarang sedang menempuh pendidikan

doktor Ilmu Ekonomi di Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala.

Penulis adalah dosen tetap IAIN Lhokseumawe. Penulis Mengisi beberapa seminar dan

workshop di berbagai bidang

Beberapa karya tulis penulis dalam jurnal nasional, jurnal terakreditasi dan prosiding

internasional terindek scopus dan buku di 2 tahun terakhir adalah:

1. PENGARUH KUALITAS SDM DAN INFRASTUKTUR TERHADAP

PERTUMBUHAN INVESTASI DI GALERI INVESTASI BEI FEBI IAIN

LHOKSEUMAWE. JRMB (Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis) Fakultas Ekonomi

UNIAT eISSN : 2581-2165 | pISSN : 2527-7502 Vol 4 No 1 (2019) DOI: https://doi.org/10.36226/jrmb.v4i1.239.

2. ANALISIS MEKANISME KERJA SAMA USAHA AYAM POTONG

MENURUT TINJAUAN EKONOMI ISLAM (Studi Kasus Tiga Saudara Di Desa

Blang Raleue Kecamatan Simpang Kramat) VOL 3 NO 1 (2019): JESKAPE VOL.

3 NO. 1 JANUARY-JUNE 2019. JESKaPe (Jurnal Ekonomi Syariah,

Akuntansi dan Perbankan) ISSN: 2615-8469 (Print) E-ISSN : 2714-

8793 (Online). [PDF] from iainlhokseumawe.ac.id

3. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT BELI MASYARAKAT

KECAMATAN MATANGKULI TERHADAP PRODUK MEREK PRIBADI

ALFAMART (Stusi Kasus Alfamart Kecamatan Matangkuli) VOL 1 NO 1 (2017):

JESKAPE VOL. 1 NO 1 JANUARY-JUNE 2017 JESKaPe (Jurnal Ekonomi

Syariah, Akuntansi dan Perbankan) ISSN: 2615-8469 (Print)E-ISSN : 2714-

8793 (Online). [PDF] from iainlhokseumawe.ac.id

4. LITERASI KEUANGAN DALAM PERSPEKTIF MAHASISWA: (STUDI

KASUS MAHASISWA FEBI IAIN LHOKSEUMAWE) : AL-MASRAF :

JURNAL LEMBAGA KEUANGAN DAN PERBANKAN eISSN : 2528-5637 |

pISSN : 2528-5629 Vol 4, No 1 (2019) DOI: http://dx.doi.org/10.15548/al-

masraf.v4i1.233

5. PENGARUH DPK DAN PEMBIAYAAN TERHADAP PENINGKATAN FEE

BASED INCOME PT. BANK SYARIAH MANDIRI VOL 2 NO 1 (2018):

JESKAPE VOL. 2 NO. 1 JANUARY-JUNE 2018 JESKaPe (Jurnal Ekonomi

Syariah, Akuntansi dan Perbankan) ISSN: 2615-8469 (Print)E-ISSN : 2714-

8793 (Online). [PDF] from iainlhokseumawe.ac.id

6. Buku Pertumbuhan Investasi di Tinjau dari Aspek Kualitas SDM dan Infrastruktur

Penerbit CV. AA RIZKY Penulis: Ismaulina, SE., Ak., M. Si. Cetakan Pertama,

November 201 9 ISBN : 978-623-7411-69-7 x + 60 hlm 7. Raskin distribution in Islamic Economic Perspective 2018/2 Conference wma 1-

2018 (http://eudl.eu/proceedings/WMA-1/2018) Issue http://confy.eai.eu,

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

CURRICULUM VITAE

DATA PRIBADI

Nama : H. Ali Muhayatsyah, S.E.I., M.E.I.

Tempat Tanggal Lahir : Lhokseumawe, 27 Juli 1988

NIK E-KTP : 3471032707880005

Nomor Paspor : B5817904

NPWP : 75.694.965.7-102.000

Kewarganegaraan : Indonesia

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Agama : Islam

Status Perkawinan : Menikah

Pekerjaan Sekarang : Dosen

NIDN : 2027078801

Jabatan Fungsional : Asisten Ahli

Pangkat / Golongan : Penata Muda Tk.I / III/b

Alamat Tinggal : Jl. Merpati No.30, Lk.III Kel. Teumpok Teungoh,

Kec. Banda Sakti, Kota Lhokseumawe, 24351

Alamat Kantor : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Jl. Medan-Banda Aceh Km. 275

No. 1 Kel. Alue Awe, Kec. Muara Dua, Kota Lhokseumawe, 24352.

Nomor Telepon/Fax : +6285292779888 / (0645) 45721

Email : [email protected] / [email protected]

MEDIA SOSIAL

Nama Akun Link

Google Scholar https://scholar.google.co.id/citations?user=2mmb_oQAAAAJ&hl=en

Academia.edu https://uinsuka.academia.edu/AliMuhayatsyah

Linkedin https://www.linkedin.com/in/alimuhayatsyah/

Facebook https://www.facebook.com/alimuhayatsyah88

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Twitter https://twitter.com/alimuhayatsyah2?s=09

Instagram @muhayatsyah_ali

Islamic Market https://islamicmarkets.com/im/ali-muhayatsyah/1883

RIWAYAT PENDIDIKAN

Jenjang Institusi Pendidikan Program Studi Tahun

SD MIN Lhokseumawe - 1994-2000

SMP MTS Swasta Pondok Pesantren Modern

Al-Kautsar Al-Akbar Medan

- 2000-2003

SMA SMAN 1 Lhokseumawe Ilmu Pengetahuan Alam

(IPA)

2003-2006

Sarjana Fakultas Syari’ah dan Hukum

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga

Yogyakarta

Keuangan Islam 2006-2011

Magister Pascasarjana Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta

Hukum Islam: Konsentrasi

Keuangan dan Perbankan

Syari’ah

2011-2013

RIWAYAT PEKERJAAN

Instansi Satuan Kerja Posisi / Jabatan Tahun

Politeknik

Negeri

Lhokseumawe

Jurusan Tata Niaga Dosen Luar Biasa 2014-2017

Sekolah Tinggi

Ilmu Ekonomi

Amanat Bangsa

Lhokseumawe

Jurusan Ekonomi Dosen Luar Biasa 2017

IAIN

Lhokseumawe

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam

Dosen Manajemen Bank

Syariah Prodi Ekonomi

Syariah / Asisten Ahli

Penata Muda Tk.I / III/b

2016-Sekarang

UPT Laboratorium Ekonomi

dan Bisnis Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam

Kepala Laboratorium Bank

Mini

2016-Sekarang

Jurnal Ekonomi Syariah

Keuangan dan Perbankan

(JESKaPe) Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam

Editor & Admin Open

Journal System (OJS)

2018-Sekarang

KEAHLIAN

Jenis Keahlian Spesifikasi Bidang Tingkat Keahlian

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Mengajar Manajemen Bank Syari’ah

Manajemen Dana Bank

Manajemen Pembiayaan Bank

Ekonomi Islam : Mikro dan Makro

Keuangan Syariah

Ahli

Ahli

Ahli

Ahli

Ahli

Teknologi Informasi Instalasi Komputer

Microsoft Office

Komputer Akuntansi

Aplikasi Perbankan

SPSS

Corel Draw

Open Journal System

Mengelola Website

Ahli

Ahli

Ahli

Ahli

Ahli

Menengah

Ahli

Ahli

ORGANISASI

Nama Organisasi Jabatan Tahun

Forum Silaturrahmi Jamaah Masjid

Baiturrahman Lhokseumawe

Anggota Bidang Peribadatan dan

Syi’ar Islam

2014-2018

Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kota

Lhokseumawe

Ketua Departemen Perencanaan

Keuangan, Kemandirian dan

Pendanaan Organisasi

2019-2022

Ikatan Alumni UIN Sunan Kalijaga

(IKASUKA) Aceh

Anggota Bidang Pemasaran 2019-2022

PENGALAMAN MENGAJAR

Tempat Instansi Prodi Mata Kuliah

Politeknik Negeri

Lhokseumawe,

Jurusan Tata Niaga

Keuangan dan Perbankan

Syari’ah (D-IV)

Keuangan dan Perbankan (D-

III)

Ekonomi Makro

Ekonomi Mikro

Perbankan Syariah

Manajemen Dana Bank Syariah

Manajemen Pembiayaan Syariah

Manajemen Dana Bank

Ekonomi Islam

Sekolah Tinggi Ilmu

Ekonomi Amanat

Bangsa Lhokseumawe

Akuntansi (S-1) Akuntansi Syariah

Institut Agama Islam

Negeri Lhokseumawe,

Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam

Ekonomi Syariah (S-1) Pengantar Ilmu Ekonomi

Investasi Dalam Islam

Sistem Perbankan Islam

Analisis Investasi Syariah

Investasi Syariah

Perekonomian Indonesia

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Ekonomi Mikro Islam

Ekonomi Makro Islam

Lembaga Keuangan Syariah

Praktek Micro Bank

Metodologi Penelitian

Metodologi Penelitian Ekonomi

Hukum Ekonomi Syariah (S-

1)

Ilmu Ekonomi Syariah

Perbankan Syariah (S-1) Aplikasi Komputer

Manajemen Dana Perbankan

Syariah

Akuntansi Syariah (S-1) Aplikasi Komputer

KEMAMPUAN BAHASA

Nama Bahasa Sertifikat Skor Lembaga Tahun

Inggris Paper-

Based

TOEFL

467 TOEFL

4,0 IELTS

Ministry of Education and

Culture, Yogyakarta State

University, Institute of

Educational Development

and Quality Assurance

(IEDQA), Center for

Language Development

Oktober 2013

Inggris Paper-

Based

TOEFL

466 TOEFL Language Development

Center UIN Sumatera Utara

15 Juli 2019

Inggris TOEFL -

ITP

410 TOEFL Language Center UNSYIAH

Banda Aceh

19 Juli 2019

PELATIHAN

Nama Pelatihan Lembaga Penyelenggara Tahun

Program Pengembangan Bahasa Asing UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2008

Pengelolaan Lembaga Keuangan Mikro

Syari’ah

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2009

Metodologi Penelitian UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2009

Short Crouse on Sharia Banking Sharia Banking Training Center (SBTC)

Yogyakarta 2009

Training Career Development SDM

Ekonomi Islam

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2010

Islamic Banking Training UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta 2011

Workshop Sistem Informasi Laboratorium

Perbankan Syariah

CV. Lingkar Benua di STAIN

Malikussaleh Lhokseumawe 2016

Workshop Penggunaan Aplikasi

Laboratorium Bank Mini Syariah

BRISyariah (Bank Rakyat Indonesia

Syariah) di STAIN Malikussaleh

Lhokseumawe

2016

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Pelatihan Lembaga Keuangan Mikro

Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Lhokseumawe 2017

Workshop Penguatan dan Sosialisasi KKNI LPM IAIN Lhokseumawe 2018

Workshop Peningkatan Kualitas Dosen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam dengan

tema: Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

Dosen Berbasis Kurikulum KKNI

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Lhokseumawe 2018

SEMINAR

Tema Seminar Penyelenggara Tahun Sebagai

“Kiat Sukses Mahasiswa Mandiri, Punya Bisnis

Sendiri Tanpa Meninggalkan Studi”

UIN Sunan Kalijaga,

Yogyakarta 2006 Peserta

“Merentas Karir di Dunia Bank Syari’ah: Peluang

& Tantangan”

UIN Sunan Kalijaga,

Yogyakarta 2007

Peserta

“BRISyariah EXPO and Training Career

Development SDM Ekonomi Islam”

UIN Sunan Kalijaga,

Yogyakarta 2010

Peserta

Seminar Nasional “Kesiapan Teknologi Informasi

Bank Syari’ah Untuk Mendukung Less Cash

Society”

UIN Sunan Kalijaga,

Yogyakarta 2010 Peserta

Seminar Internasional “Shariah, State, and

Globalization”

UIN Sunan Kalijaga,

Yogyakarta 2012

Peserta

Seminar Internasional 4th IADI IDIG on Islamic

Deposit Insurance “Promoting Financial Stability

Through Effective Islamic Deposit Insurance

Coverage”

UIN Sunan Kalijaga,

Yogyakarta 2012

Peserta

Seminar Nasional “Merevitaformasi Islamic

Studies di PTAI untuk Membangun Karakter

Bangsa”

UIN Sunan Kalijaga,

Yogyakarta 2013 Peserta

Workshop “Pembuatan SOP Jurusan Syari’ah

STAIN Malikulssaleh Lhokseumawe”

Jurusan Syari’ah

STAIN Malikulssaleh

Lhokseumawe

2015 Peserta

Kuliah Umum “Kontribusi PTKIN dalam

Mengembangkan SDM Berkualitas”

STAIN Malikussaleh 2016 Peserta

Seminar “Investasi Cerdas di Pasar Modal” Prodi Ekonomi Syariah 2016

Peserta

Kuliah Umum “Mengawal Stabilitas Sistem

Keuangan, Mendorong Pertumbuhan Ekonomi”

Bank Indonesia

Lhokseumawe di IAIN

Lhokseumawe

2017 Peserta

Workshop “Kurikulum KKNI Prodi Ekonomi

Syariah IAIN Lhokseumawe”

Prodi Ekonomi Syariah

IAIN Lhokseumawe 2017

Peserta

Workshop “Kurikulum KKNI Prodi Akuntansi

Syariah IAIN Lhokseumawe”

Prodi Akuntansi

Syariah IAIN

Lhokseumawe

2018 Peserta

Seminar Qanun Lembaga Keuangan Syariah:

“Menjemput Keberkahan Dengan Ekonomi

Syariah

Masyarakat Ekonomi

Syariah (MES)

Lhokseumawe dan

2019 Peserta

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Bank Indonesia

Lhokseumawe

PENGABDIAN MASYARAKAT

Nama Kegiatan Tempat Tahun Sebagai

Pelatihan Manajemen Bank Syari’ah Prodi Ekonomi Syari’ah

STAIN Malikussaleh 2015

Moderator

Workshop Peningkatan Mutu dan

Kompetensi Mahasiswa Program Studi

Ekonomi Islam STAIN Malikussaleh

Prodi Ekonomi Syari’ah

STAIN Malikussaleh 2016 Moderator

Workshop On Youth Employment And

Local Economic Development

Bank Indonesia

Lhokseumawe 2017

Narasumber

Workshop Kurikulum KKNI Prodi

Perbankan Syariah IAIN Lhokseumawe

Prodi Perbankan Syariah

IAIN Lhokseumawe 2018

Panitia

Festival Kewirausahaan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN

Lhokseumawe

2018 Juri

PENELITIAN DAN KARYA TULIS

Judul Tulisan Jenis

Tulisan Penerbit Tahun

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Dan

Ekonomi Makro Terhadap Return Dan

Beta Saham Syari’ah Pada Perusahaan

Yang Terdaftar Di Jakarta Islamic

Index (JII)

Skripsi Perpustakaan UIN Sunan

Kalijaga, Yogyakarta (Tidak

Dipublikasi) 2011

Pengaruh Ekonomi Makro dan Faktor

Fundamental Terhadap Penyaluran

Pembiayaan Bank Syari’ah di

Indonesia.

Tesis Perpustakaan Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga,

Yogyakarta (Tidak

Dipublikasi)

2013

Pengaruh Kinerja Keuangan dan

Ekonomi Makro Terhadap Return dan

Beta Saham Syariah Pada Perusahaan

Yang Konsisten di Jakarta Islamic

Index (JII)

Jurnal

Ilmiah

Syarah: (Jurnal Hukum Islam

dan Ekonomi) STAIN

Malikussaleh Lhokseumawe,

Volume 1. Nomor 2, Juli-

Desember 2012

2012

Analisis Kepuasan Stakeholder

Terhadap Kompetensi Mahasiswa On

The Job Training (OJT) Prodi Ekonomi

Syari’ah STAIN Malikussaleh

Lhokseumawe

Penelitian

Kelompok

Kemenag

Laporan Penelitian APBN

2016 STAIN Malikussaleh 2016

Pratikum Bank Syariah Buku Darras Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Islam, IAIN Malikussaleh

Lhokseumawe , 2016

2016

Pengembangan Dana Cadangan Qardh Jurnal Jurnal Ekonomi Syariah,

Akuntansi dan Perbankan 2017

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA MEMILIH …

Pada Asuransi Syariah Ilmiah Syariah (JESKaPe) Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Lhokseumawe, Volume.

1, Nomor. 1 Januari-Juni 2017

Paradigma Integrasi-Interkoneksi

Dalam Ekonomi Islam

Jurnal

Ilmiah

Jurnal Ekonomi Syariah,

Akuntansi dan Perbankan

Syariah (JESKaPe) Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Lhokseumawe, Volume.

2, Nomor. 1 Januari-Juni 2018

2018

Analisis Hubungan Pemengang Saham

Dengan Perusahaan Pada Kebijakan

Dividen

Jurnal

Ilmiah

Jurnal Ekonomi Syariah,

Akuntansi dan Perbankan

Syariah (JESKaPe) Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Lhokseumawe, Volume.

2, Nomor. 2 Juli-Desember

2018

2018

Overlaping Fungsi Baitul Mal dan

Kantor Urusan Agama Sebagai

Lembaga Pengelola Wakaf (Kritik

Terhadap Peran Baitul Mal sebagai

Lembaga Pengelola Wakaf di Aceh)

Penelitian

Kelompok

Kemenag

2018

Laporan Penelitian APBN

2018 STAIN Malikussaleh

2018

Analisis Rasio Keuangan Dalam

Memprediksi Perubahan Laba

(Studi Empiris Perusahaan di Jakarta

Islamic Index)

Jurnal

Ilmiah

Proses terbit di At-Taysri’

STAIN Dirundeng Meulaboh 2019

Analisis Penerapan Transaksi Ijarah

Dan Al Ijarah Al Muntahiya Bit Tamlik

Pada Bank Syariah

Jurnal

Ilmiah

Jurnal Ekonomi Syariah,

Akuntansi dan Perbankan

Syariah (JESKaPe) Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Islam

IAIN Lhokseumawe, Volume.

3, Nomor. 2 Juli-Desember

2019

2019

Demikian curriculum vitae ini saya buat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

Lhokseumawe, 18 Desember 2019

Yang Menyatakan

H. Ali Muhayatsyah, S.E.I., M.E.I.