128
FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA: STUDI DI PRESIDENT UNIVERSITY Oleh: Werry Permatasari 014201305021 Skripsi diajukan untuk : Fakultas Bisnis, President University Dalam memenuhi persyaratan untuk Gelar Sarjana Manajemen Januari 2017

FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

  • Upload
    others

  • View
    25

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT

MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA:

STUDI DI PRESIDENT UNIVERSITY

Oleh:

Werry Permatasari

014201305021

Skripsi diajukan untuk :

Fakultas Bisnis, President University

Dalam memenuhi persyaratan untuk

Gelar Sarjana Manajemen

Januari 2017

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

i

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

Bersama dengan ini, Lembar Pengesahan Penguji menyatakan bahwa skripsi yang

berjudul “FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP

MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA: STUDI DI

PRESIDENT UNIVERSITY” yang diserahkan oleh Werry Permatasari,

Program Studi Manajemen, Fakultas Bisnis, telah dinilai dan terbukti lulus ujian

lisan pada Februari 2017.

(Ono Supriadi, Ph.D)

Ketua Panel Penguji

(Purwanto, S.T, M.M)

Penguji 1

(Dr.Ir. B.M.A.S. Anaconda Bangkara, MT, MSM)

Penguji 2

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

ii

SURAT REKOMENDASI PEMBIMBING SKRIPSI

Skripsi ini yang berjudul “FAKTOR-FAKTOR YANG

BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT MAHASISWA

UNTUK BERWIRAUSAHA: STUDI DI PRESIDENT

UNIVERSITY” disusun dan diajukan oleh Werry Permatasari untuk

memenuhi persyaratan gelar Sarjana Manajemen pada Fakultas Bisnis

telah ditinjau dan dianggap memenuhi persyaratan sebuah skripsi.

Oleh karena itu penulis merekomendarikan skripsi ini untuk maju

sidang.

Cikarang, Indonesia, 25 Januari 2017

Diketahui oleh, Direkomendasikan oleh,

Dr. Dra. Genoveva, M.M. Dr. Ir. B.M.A.S. Anaconda B, M.T, MSM. Ketua Program Studi Pembimbing Manajemen

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

iii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Penulis menyatakan bahwa skripsi, yang berjudul “Faktor-faktor Yang

Berkontribusi Terhadap Minat Mahasiswa Untuk Berwirausaha: Studi

di President University” yang disusun untuk melengkapi persyaratan

menjadi Sarjana Manajemen pada Program Studi S1 Manajemen,

President University Cikarang, Bekasi. Sejauh yang penulis ketahui,

skripsi ini bukan merupakan tiruan dan belum pernah diajukan ke

Univeristas lain manapun diterbitkan baik sebagian maupun secara

keseluruhan.

Cikarang, Indonesia, 25 Januari 2017

Werry Permatasari 014201305021

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

iv

ABSTRACT This research was motivated by the low level of entrepreneurship in Indonesia. Online news (tempo.com) explained that based on a survey, the number of entrepreneurs in Indonesia reached 1.56 percent is far below the number of entrepreneurship in developing countries that already above 2%. It is automatic impact on graduate students (college graduates) who want to find work. This research aims to identify the dominant factors that contributing to the interest of students to entrepreneurship. The methodology used in this research is the methodology of quantitative. The population in this research were 856 students of President University, a regular morning class, batch on 2014, and who has the nationality of Indonesia. The samples used by formula Slovin with a tolerance level of 10% that produces a minimum sample value of 90. Questionnaires were distributed to the total of 100 questionnaires and only 123 questionnaires can be processed further. This research uses a multivariate analysis, in this case is used Factor Analysis. The results showed that there are two dominant factors that contribute to the interest of students to entrepreneurship. Two factors are called the "Entrepreneurship Motivation" and "Self-efficacy". Keywords: Entrepreneur, Interest, Students

ABSTRAK

Penelitan ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat kewirausahaan di Indonesia. Berita online (tempo.com) menjelaskan bahwa berdasarkan survei yang dilakukan, jumlah pengusaha di Indonesia baru mencapai 1,56 persen jauh dibawah jumlah kewirausahaan Negara-negara berkembang lainnya yang sudah berada diatas 2%. Hal ini otomatis bedampak pada lulusan mahasiswa yang ingin mencari kerja. Tujuan dari penelitan ini adalah untuk mencari faktor dominan yang berkontribusi terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha. Metodologi yang digunakan dalam penelitan ini adalah metodologi kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 856 mahasiswa President University reguler pagi angkatan 2014 yang berkerwarganegaraan Indonesia. Sampel digunakan berdasarkan rumus Slovin dengan tingkat toleransi sebesar 10% yang menghasilkan nilai sampel minimum sebesar 90. Kuesioner disebarkan sebanyak 150 dan hanya 123 kuesioner yang dapat diproses lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan analisis multivariat, dalam hal ini digunakan Analisis Faktor. Hasil menunjukan bahwa terdapat dua faktor yang paling dominan yang berkontribusi terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha. Dua faktor tersebut dinamakan dengan “Motivasi Kewirausahaan” dan “Self-efficacy”.

Kata Kunci : Kewirausahaan, Minat, Mahasiswa

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

v

KATA PENGANTAR Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin..

Sujud syukur peneliti persembahkan kepada Allah SWT yang Maha Pengasih

lagi Maha Penyayang atas segala nikmat yang diberikan kepada peneliti, yang

telah menjadikan peneliti sebagai manusia yang senantiasa berpikir, berilmu,

beriman dan bersabar dalam menjalani kehidupan ini. Sehingga peneliti dapat

menyelesaikan penelitian ini dengan baik. Tidak henti-hentinya peneliti

mengucapkan Puji dan Syukur atas rahmat dan nikmat Allah SWT yang diberikan

kepada peneliti sampai detik ini.

Terimakasih kenapa Nabi Besar Muhammad SAW yang memberikan teladan

kepada seluruh umatnya. Termasuk bagi peneliti, dimana mendorong peneliti

untuk selalu ingin menjadi orang yang lebih baik lagi. Meskipun beberapa

kendala yang ditemui selama proses penyelesaian penelitian ini, tetapi dengan

keberanian, motivasi dan tekad yang kuat, akhirnya penelitian ini bisa dilakukan

dan diselesaikan dengan baik.

1. Terimakasih sebesar-besarnya kepada Mama, Papa dan Abang, yang

selalu memberi dukungan, semangat dan doa kepada peneliti dan

meyakinkan peneliti bahwa penelitian ini pasti akan selesai dengan baik

dan memuaskan.

2. Terimakasih yang paling mendalam kepada teman-teman seperjuangan

khususnya kepada Muh. Alief Syahru Ramdhani yang senantiasa

membantu peneliti dalam mengerjakan penelitian ini. Juga kepada Janet

Thurai dan lainnya yang tidak dapat peneliti ucapkan satu persatu.

Terimakasih untuk canda tawa, dan perjuangan yang kita lewati bersama

dan terimakasih untuk kenangan manis yang peneliti rasakan selama ini.

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

vi

3. Terimakasih juga kepada sahabat dan kumpulan “genk” yang selalu

memberikan semangat dan dukungannya kepada peneliti. Tanpa semangat,

dan dukungan kalian semua tidak akan mungkin peneliti sampai pada

tahap ini.

4. Dan terimakasih yang mendalam kepada Dosen Pembimbing Dr. Ir.

B.M.A.S. Anaconda B, M.T, MSM (sir Inyo) atas sejuta ilmu yang

diberikan kepada peneliti selama ini. Terimakasih atas dukungan,

dorongan, pembelajaran, dan kasih sayang yang diberikan kepada peneliti

tanpa kenal lelah. Berkat beliau, akhirnya penelitian ini bisa diselesaikan

dengan baik.

5. Untuk semua dosen dan teman-teman mahasiswa, terima kasih untuk

semua pengalaman yang luar biasa yang peneliti rasakan selama belajar di

President University. Tiga setengah tahun menjadi mahasiswa President

University adalah suatu pengalaman yang tak ternilai bagi peneliti dan

tidak akan pernah terlupakan sampai kapanpun.

Semoga keberhasilan ini menjadi satu langkah awal bagi peneliti untuk meraih

cita-cita dimasa yang akan datang. Peneliti percaya bahwa “Perjuangan

merupakan pengalaman berharga yang dapat menjadikan kita sebagai manusia

yang berkualitas”.

Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk kalian semua. Akhir kata peneliti

persembahkan skripsi ini untuk kalian semua, orang-orang yang peneliti sayangi.

Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan berguna untuk kemajuan ilmu

pengetahuan di masa yang akan datang, Aamiin Ya Rabbal’allamiin.

Cikarang, 25 Januari 2017

Werry Permatasari

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ......................................................................................... i

SURAT REKOMENDASI PEMBIMBING SKRIPSI ............................................................ ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ......................................................................... iii

ABSTRAK..................................................................................................................................... iv

KATA PENGANTAR .................................................................................................................. v

DAFTAR ISI ................................................................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................................................... x

DAFTAR RUMUS ....................................................................................................................... xi

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1 1.1. Latar Belakang Masalah ........................................................................................................... 1 1.2. Identifikasi Masalah ................................................................................................................... 5 1.3. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 5 1.4. Tujuan Penelitian ........................................................................................................................ 5 1.5. Manfaat Penelitian ..................................................................................................................... 6 1.6. Signifikansi Penelitian .............................................................................................................. 6 1.7. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah ........................................................................ 7 1.8. Sistematika Penulisan ............................................................................................................... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................................. 10 2.1. Pendahuluan ............................................................................................................................... 10 2.2. Pengertian Kewirausahaan ................................................................................................... 10

2.2.1. Kewirausahaan Dari Berbagai Sudut Pandang ......................................................... 12 2.3. Minat Berwirausaha ................................................................................................................ 14 2.4. Pembahasan Teori .................................................................................................................... 15

2.4.1. Pengalaman Sebelumnya ................................................................................................. 17 2.4.2. Pendidikan ........................................................................................................................... 19 2.4.3. Sikap ...................................................................................................................................... 21 2.4.4. Norma Subjektif ................................................................................................................. 24 2.4.5. Kendali Perilaku Yang Dapat Dikenali ...................................................................... 25 2.4.6. Usia ........................................................................................................................................ 27

2.5. Penelitian Sebelumnya ........................................................................................................... 29 2.6. SOTA (Statement Of The Art) ................................................................................................ 32 2.7. Kerangka Teori .......................................................................................................................... 37

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................... 38 3.1. Pendahuluan ............................................................................................................................... 38 3.2. Kerangka Penelitian ................................................................................................................. 38 3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ........................................................... 40 3.4. Populasi dan Sampel ............................................................................................................... 42

3.4.1. Populasi ................................................................................................................................. 42 3.4.2. Sampel ................................................................................................................................... 42

3.5. Instrumen Penelitian ............................................................................................................... 43 3.5.1. Prosedur Pengumpulan Data .......................................................................................... 43

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

viii

3.5.2. Uji Validitas ........................................................................................................................ 44 3.5.3. Uji Reliabilitas .................................................................................................................... 46

3.6. Normalitas ................................................................................................................................... 47 3.7. Langkah Penelitian Analisis Faktor ................................................................................... 48 3.8. Korelasi Matriks ........................................................................................................................ 48

3.8.1. Mengekstrak Faktor .......................................................................................................... 50 3.8.2. Rotating the Factors ......................................................................................................... 51 3.8.3. Interpretasi Hasil ................................................................................................................ 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................................... 53 4.1. Pre-Test ......................................................................................................................................... 53

4.1.1. Uji Validitas ........................................................................................................................ 53 4.2. Uji Normalitas ............................................................................................................................ 56

4.2.1. Pengujian Reliabilitas ....................................................................................................... 57 4.3. Analisis Faktor ........................................................................................................................... 58

4.3.1. Analisis Awal ...................................................................................................................... 58 4.3.2. Factor Extraction .............................................................................................................. 60 4.3.3. Rotated Factor Matrix...................................................................................................... 64 4.3.4. Dominan Faktor ................................................................................................................. 66

4.4. Diskusi ........................................................................................................................................... 68 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................... 71

5.1. Kesimpulan .................................................................................................................................. 71 5.2. Saran .............................................................................................................................................. 71

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 73

SUMBER INTERNET ............................................................................................................. 80

LAMPIRAN ................................................................................................................................ 82 Lampiran A – Kuesioner ................................................................................................................. 82 Lampiran B – Raw Data .................................................................................................................. 87

Ordinal Data .................................................................................................................................... 87 Data Interval .................................................................................................................................... 92

Lampiran C – Analisis Faktor .................................................................................................... 106 Correlation Matrix ...................................................................................................................... 106 Anti-image Matrices .................................................................................................................. 112

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

ix

DAFTAR TABEL Table 2.1 SOTA (Statement Of The Art) ............................................................. 33 Tabel 3.1 Contoh Kuesioner Skala Likert ........................................................... 44 Table 3.2. Interval of Reliability .......................................................................... 47 Table 3.3. Loading Factor .................................................................................... 51 Tabel 4.1 Hasil Uji Keandalan ............................................................................ 53 Table 4.2. Nilai Validitas 1 ................................................................................... 53 Table 4.3. Nilai Validitas 2 ................................................................................... 54 Table 4.4. Nilai Validitas 3 ................................................................................... 54 Table 4.5. Nilai Validitas 4 ................................................................................... 55 Table 4.6. Nilai Validitas 5 ................................................................................... 55 Table 4.7. Nilai Validitas 6 .................................................................................. 56 Tabel 4.8. KMO & Bartlett’ ................................................................................ 58 Tabel 4.9. KMO & Bartlett’ ................................................................................ 58 Table 4.10. Matriks Anti-Image .......................................................................... 59 Table 4.11. Communalities ................................................................................. 60 Table 4.12. Total Variance Explained ................................................................. 61 Table 4.13. Components, Eigen Value ................................................................ 64 Table 4.14. Rotated Factor Matrix ...................................................................... 64 Table 4.15. Component Transformation Matrix .................................................. 65 Table 4.16. Factor Manifest ................................................................................ 65 Table 4.17. Faktor Baru Pertama ......................................................................... 66 Table 4.18. Faktor Baru Kedua ........................................................................... 67

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

x

DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1. Tingkat Pengagguran Terbuka ......................................................... 1 Gambar 1.2. Tingkat Pengangguran Terbuka ........................................................ 2 Gambar 2.1. Kerangka Teori ............................................................................... 37 Gambar 3.1. Kerangka Penelitian ....................................................................... 39 Gambar 4.1. Q-Q Plot ......................................................................................... 57 Gambar 4.2. Scree Plot ......................................................................................... 62

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

xi

DAFTAR RUMUS Rumus Sikap (Ajzen) ............................................................................................ 23 Rumus Norma Subjektif (Ajzen) ......................................................................... 25 Rumus Kontrol Perilaku (Ajzen) ......................................................................... 27 Rumus Sampel (Slovin) ........................................................................................ 42 Rumus uji validitas (Korelasi Pearson) ................................................................. 45 Rumus uji reliabilitas (Cronbach) ......................................................................... 46

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS, 2016), Indonesia saat ini memiliki

jumlah penduduk mencapai 258,705 juta jiwa. Pertumbuhan penduduk yang

semakin meningkat dan pesat setiap tahunnya secara otomatis menambah jumlah

tenaga kerja yang ada, sehingga jumlah lapangan pekerjaan yang tersediapun

harus terus ditingkatkan. Indonesia sebagai negara berkembang sangat

membutuhkan tenaga kerja yang memiliki kualitas kerja yang tinggi dalam segala

bidang untuk mencapai kesuksesan pembangunan bangsa. Akan tetapi saat ini

salah satu masalah yang dihadapi dalam pembangunan Indonesia adalah masalah

ketenagakerjaan, yaitu berupa ketidakseimbangan antara lapangan pekerjaan

dengan jumlah pencari kerja. Dengan masalah tersebut mengakibatkan

pengangguran yang menjadi salah satu masalah penting di suatu negara, terutama

di Indonesia.

Gambar 1.1. Tingkat Pengagguran Terbuka

Sumber : Badan Pusat Statistik (2016)

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

2

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Tingkat Pengangguran Terbuka

(TPT) di Indonesia pada Agustus 2016 mencapai 5,61 persen. Dengan rendahnya

ketenagakerjaan di Indonesia, berdampak pada lulusan perguruan tinggi yang

ingin mencari kerja, sehingga tidak semua lulusan perguruan tinggi dapat

langsung bekerja. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Februari 2016,

jumlah pengagguran menurut pendidikan tertinggi Universitas mencapai 695,304

jiwa. Jika dilihat dari jumlah penduduk yang bekerja dengan pendidikan

Universitas hanya sebesar 4,87%, menurun dari bulan-bulan sebelumnya. (BPS,

2016)

Gambar 1.2. Tingkat Pengangguran Terbuka Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

Sumber : Badan Pusat Statistik (2016)

Seorang sosiolog bernama David McCleland mengemukakan sebuah hasil

penelitian yang dimana apabila sebuah negara ingin menjadi sukses dan makmur,

minimal prosetase keseluruhan penduduk di negara tersebut ada sebanyak 2%

yang menjadi wirausahawan. Berdasarkan data BPS Februari 2014, jumlah

wirausaha di Indonesia mencapai 44,2 juta orang dari 118, 17 juta orang yang

bekerja.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo mengatakan “Index Daya Saing

Global di 10 negara Asean yang mencatat bahwa Singapura berada di peringkat

pertama dengan 5,68 persen, Malaysia 5,23 persen, Thailand 4,64 persen, dan

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

3

Indonesia 4,52 persen. Artinya, menurut Presiden Jokowi, masih banyak yang

perlu diperbaiki di negeri ini” (http://m.tempo.com).

Wirausaha merupakan salah satu pendukung yang menentukan maju mundurnya

perekonomian. Terciptanya pengusaha baru akan menciptakan lebih banyak lagi

lapangan pekerjaan dan menyerap tenaga kerja, meningkatkan daya beli

masyarakat, serta menciptakan kepastian pendapatan. Menjadi pengusaha

merupakan pilihan alternatif yang baik dan tepat, paling tidak dengan

berwirausaha berarti menyediakan lapangan pekerjaan bagi diri sendiri dan justru

dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain (Herdani, 2010).

Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP

HIPMI) Bahlil Lahadalia mengatakan, tak hanya sekedar melipatgandakan jumlah

pengusaha, Indonesia juga perlu menciptakan pengusaha baru yang berkualitas

dan terdidik yakni dari kalangan mahasiswa. Pengusaha berlatarbelakang sarjana

inilah yang akan memiliki kemampuan meningkatkan kapasitas usahanya serta

akan kuat menghadapi persaingan yang semakin ketat di era masyarakat ekonomi

Asean (MEA) (http://www.suara.com).

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyatakan Indonesia membutuhkan

5,8 juta pengusaha muda baru apabila ingin memenangkan kompetisi di era pasar

tunggal Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Berdasarkan survei yang

dilakukannya, jumlah pengusaha Indonesia baru mencapai 1,56 persen. Padahal

Singapura sudah 7 persen, Malaysia 5 persen, Thailand 4,5 persen dan Vietnam

3,6 persen. Untuk memenuhi angka minimal 2 persen Indonesia butuh 1,7 juta

pengusaha muda (https://m.tempo.com).

Fenomena di atas seharusnya dapat dijadikan bahan pemikiran untuk kita semua,

bagaimana kita bisa menciptakan lapangan kerja baru yang dapat menyerap

tenaga kerja, tidak lagi berpikir untuk mempersiapkan diri menjadi calon

karyawan yang mencari pekerjaan, terutama bagi individu yang terdidik, misalnya

Mahasiswa. Mahasiswa diharapkan mampu menjadi penggerak dan penyelamat

perekonomian dengan menanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini. Indonesia

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

4

butuh pengusaha muda seperti dari kalangan mahasiswa yang cerdas, tentunya

harus ada sinergi antara kampus dan perguruan tinggi. Menumbuhkan jiwa

kewirausahaan pada mahasiswa perguruan tinggi adalah cara alternatif untuk

mengurangi tingkat pengangguran, karena para sarjana diharapkan dapat menjadi

wirausahawan muda terdidik yang mampu merintis usahanya sendiri dan dapat

membantu membangun keberhasilan suatu bangsa.

Kondisi perekonomian suatu negara dapat dipengaruhi oleh banyaknya wirausaha

dalam negara itu sendiri. Di Indonesia, sangat sedikit yang ingin menjadi pencipta

lapangan kerja, justru mereka cenderung terbiasa untuk menjadi pencari kerja. Hal

ini mengakibatkan rendahnya wirausaha muda yang ada sehingga perlu

ditumbuhkan minat pada seorang mahasiswa untuk menjadi seorang wirausaha.

Minat wirausaha adalah dorongan yang ada pada hati dalam diri seseorang untuk

tertarik menciptakan suatu usaha yang kemudian dapat diorganisir, diatur,

menanggung risiko dan diharapkan mampu mengembangkan usaha yang

diciptakannya tersebut (Subandono, 2007). Jadi yang dimaksud minat

berwirausaha adalah adanya rasa ketertarikan dan keinginan yang kuat serta

kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan keras untuk berdikari atau

berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa merasa takut dengan risiko yang

akan terjadi, serta belajar dari kegagalan.

Davidsson, (1995); Shapero & Sokol (1982) dalam Yaghmaei dan Ghasemi

(2015) menyatakan bahwa ada beberapa faktor yang berkontribusi terhadap minat

berwirausaha, yaitu pengalaman sebelumnya (previous experience), pendidikan

(education), sikap (attitude), norma-norma subjektif (subjective norms), kendali

perilaku yang dapat dikenali (perceived behavioral control), dan usia (age).

Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk melakukan suatu

penelitian dengan judul “FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI

TERHADAP MINAT MAHASISWA UNTUK BERWIRAUSAHA: STUDI DI

PRESIDENT UNIVERSITY”

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

5

1.2. Identifikasi Masalah

Dalam sebuah negara, hal-hal yang mempengaruhi kondisi perekonomian dapat

dilihat dari banyaknya wirausaha. Jika kita bandingkan dengan negara-negara

berkembang lainnya, perkembangan kewirausahaan di Indonesia masih sangat

kurang yaitu dibawah 2%. Di Indonesia, tingkat kewirausahaan belum

sepenuhnya memberikan dampak yang positif terhadap kemakmuran dan

kesejahteraan bangsa, padahal tanpa kita sadari bangsa Indonesia adalah bangsa

yang berpotensi besar untuk berwirausaha. Di Indonesia, lulusan perguruan tinggi

cenderung menjadi pencari kerja dan sangat sedikit yang menjadi pencipta

lapangan kerja. Hal inilah yang mengakibatkan rendahnya wirausaha muda yang

muncul khususnya bagi mahasiswa sehingga perlu ditumbuhkan minat untuk

menjadi seorang wirausaha.

1.3. Rumusan Masalah

Di Indonesia, jumlah wirausaha sangatlah sedikit padahal kewirausahaan itu

sendiri sangat dibutuhkan untuk perkembangan dan kemajuan ekonomi suatu

bangsa. Dibandingkan dengan negara-negara berkembang lainnya, tingkat

perkembangan kewirausahaan di Indonesia masih sangatlah kurang. Bangsa

Indonesia membutuhkan wirausahawan muda yang diharapkan akan memperbaiki

ekonomi bangsa, dengan demikian Indonesia juga perlu menciptakan pengusaha

baru yang terdidik dan berkualitas yakni dari kalangan mahasiswa.

Untuk itu, masalah penelitian yang akan dikembangkan adalah “faktor dominan

apa saja yang berkontribusi terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha?”.

Dari masalah penelitian tersebut dapat dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai

berikut: Apa saja faktor dominan yang berkontribusi terhadap minat mahasiswa

untuk berwirausaha?

1.4. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apa saja faktor dominan yang

berkontribusi terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

6

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:

1. Bagi pihak Universitas:

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi pihak Universitas,

dalam mengembangkan kurikulum atau mata kuliah yang lebih baik

seperti mengadakan seminar-seminar mengenai kewirausahaan yang

berhubungan dengan kewirausahaan di masa yang akan datang.

2. Bagi penulis:

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi untuk penelitian-

penelitian selanjutnya, serta memberikan informasi mengenai apa saja

faktor yang berkontribusi terhadap minat mahasiswa untuk berirausaha,

khususnya pada mahasiswa President University.

1.6. Signifikansi Penelitian

1. Masyarakat: Untuk masyarakat, penelitian ini dapat berkontribusi untuk

memberikan beberapa pengetahuan tentang faktor-faktor yang

berkontribusi terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha. Alasan

utama bagi peneliti untuk melakukan penelitian ini adalah agar peneliti

dapat memberikan informasi khususnya masyarakat Cikarang Utara,

karena peneliti melakukan penelitian dikampus President University

bahwa mahasiswa memiliki alasan-alasan kuat untuk menjadi seorang

wirausaha ataupun tidak.

2. Pendidikan: Untuk Pendidikan, penelitian ini dapat memberikan beberapa

kontribusi kepada masyarakat dengan memperluas gambaran pengetahuan

baru dari situasi dan kondisi saat ini dan masukan edukatif tentang

bagaimana faktor-faktor tertentu dapat memiliki hubungan yang signifikan

dengan niat mahasiswa untuk berwirausaha. Dengan membaca penelitian

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

7

ini, peneliti berharap akan memberikan beberapa kontribusi dalam proses

pembelajaran dalam menggunakan analisis faktor dalam penelitian.

3. Penelitian Selanjutnya: Selain faktor-faktor yang peneliti gunakan dalam

penelitian ini, masih terdapat banyak faktor lainnya yang mempengaruhi

minat berwirausaha pada mahasiswa. Diharapkan peneliti di masa

mendatang hendaknya dapat mengembangkan penelitian tentang minat

wirausaha pada aspek atau faktor-faktor yang lainnya.

1.7. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah

Ruang lingkup penelitian ini terdiri dari:

1. Objek Penelitian

Objek Penelitian ini adalah faktor pengalaman sebelumnya, faktor

pendidikan, faktor sikap, faktor norma subjektif, faktor kendali perilaku

yang dapat dikenali dan faktor usia.

2. Subyek Penelitian

Subyek penelitian ini adalah mahasiswa reguler pagi angkatan 2014

President University yang berstatus Warga Negara Indonesia.

3. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dikampus President University.

4. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2016 sampai Januari

2017.

5. Ruang Lingkup Ilmu

Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup ilmu berlandaskan pada teori

kewirausahaan.

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

8

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah bahwa peneliti tidak

mempertimbangkan tentang latar belakang demografi seperti usia, tingkat

pendapatan, dan jenis kelamin responden. Untuk usia sendiri, dikarenakan

peneliti hanya berfokus pada jenis usia yang bersifat homogen yang tercantum

dalam pernyataan yang peneliti berikan untuk responden, maka pembatasan

pada penelitian ini berdasarkan usia adalah tidak mengukur angka dari usia itu

sendiri. Peneliti hanya berfokus pada mahasiswa reguler pagi President

University angkatan 2014 yang berkewarganegaraan Indonesia.

1.8. Sistematika Penulisan

Terdapat beberapa materi yang ada pada laporan ini. Pengelompokan beberapa

materi tersebut dilakukan menjadi beberapa sub agar laporan dapat dipahami lebih

jelas dengan sistematika penulisan sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini diisi dengan latar belakang dari pelaksanaan penelitian, identifikasi

masalah, apa saja rumusan masalah yang dibuat, tertera juga tujuan dan manfaat

dari penelitian, terdapat lingkup batasan, waktu dan tempat penelitian

dilaksanakan, sistematika penulisan dan definisi dari beberapa istilah yang ada

pada laporan penelitian.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi definisi atau pengertian dari masing-masing variabel yang

digunakan secara teoritis serta beberapa penelitian terdahulu dicantumkan agar

menjadi referensi penelitian. Terdapat pula riset “gap” dari penelitian saat ini

dengan penelitian yang dilakukan terdahulu. Pada bab ini pun terdapat kerangka

berpikir serta hipotesis penelitian.

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

9

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini memaparkan metode apa yang digunakan pada penelitian. Mulai dari

rancangan penelitian, penetapan populasi dan sampel, penjelasan mengenai teknik

pada pengambilan sampel penelitian, metode pada pengumpulan data

menggunakan instrumentasi, mejelaskan definisi operasional dan memberikan

gambaran metode analisis pada penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan pembahasan mengenai analisa hasil dari pengolahan data.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini diisi dengan kesimpulan keseluruhan penelitian, peneliti juga

memberikan saran yang berkaitan dengan penelitian agar dapat berguna bagi

setiap pembaca laporan skripsi ini.

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

10

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pendahuluan Dalam bab tinjauan pustaka ini dibahas mengenai variabel-variabel yang menjadi

acuan penelitian. Bab ini berisi sastra dan teori-teori yang berhubungan dengan

penelitian.

2.2. Pengertian Kewirausahaan

Salah satu penyebab maju mundurnya perekonomian adalah dengan bewirausaha,

karena bidang wirausaha itu sendiri memberikan individu kebebasan untuk

berkarya dan mandiri. Wirausaha inilah yang mampu menciptakan lapangan kerja

baru dan mampu menyerap tenaga kerja. Terlebih jika usaha yang ditekuni

menjadi sukses dan besar, itu berarti tidak hanya membangun pekerjaan untuk diri

sendiri, melainkan dapat membantu atau membuka lapangan kerja bagi orang lain

(Herdani, 2010).

Wirausaha dari segi etimologi berasal dari kata wira dan usaha. Wira, berarti

pejuang, pahlawan, manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani dan

berwatak agung. Usaha, berarti perbuatan amal, berbuat sesuatu

(https://www.wattpad.com). Kewirausahaan atau entrepreneurship merupakan

istilah yang berasal dari bahasa Perancis entreprende, artinya yaitu menjalankan,

melakukan dan berusaha. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Richard

Cantillon dan semakin popular ketika dipakai oleh ahli ekonomi Jean Baptise Say

dalam Riyanti (2003) untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu

memindahkan sumber-sumber daya ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke

tingkat produktivitas yang lebih tinggi dan menghasilkan lebih banyak lagi atau

lebih produktif. Ilmu kewirausahaan adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari

tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku seseorang dalam menjalani atau

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

11

menghadapi tantangan hidup dengan siapnya berbagai risiko yang ada untuk

memperoleh peluang yang mungkin akan dihadapinya.

Kewirausahaan adalah kemampuan seseorang dalam menangani usaha dengan

melibatkan semangat, sikap, perilaku dengan kegiatan yang mengarah pada upaya

mencari, membangun atau menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan

produk baru dengan meningkatkan efisiensi untuk memperoleh keuntungan yang

lebih besar dengan memberikan pelayanan yang lebih baik (Inpres No. 4 tahun

1995).

Istilah kewirausahaan berasal dari terjemahan entrepreneurship, yang dapat

diartikan sebagai “the backbone of economy‟, yaitu syaraf pusat perekonomian

atau sebagai “tailbone of economy‟, yaitu pengendali perekonomian suatu bangsa

(Wirakusumo, 1997). Secara etimologi, kewirausahaan dapat disebut sebagai nilai

yang diperlukan untuk memulai suatu usaha (startup phase) atau suatu proses

dalam mengerjakan sesuatu yang baru (creative) dan sesuatu yang berbeda

(innovative).

Drucker (1985) mengartikan kewirausahaan sebagai semangat, kemampuan, sikap

dan perilaku individu dalam menangani suatu usaha atau kegiatan yang mengarah

pada upaya mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi, dan produk

baru untuk memperoleh keuntungan yang lebih besar dengan meningkatkan

efisiensi dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik. Hisrich dan Brush

(dalam Winardi, 2003) menyatakan bahwa kewirausahaan adalah proses

penciptaan sesuatu yang berbeda nilainya dengan cara mengorbankan waktu dan

upaya yang diperlukan untuk menanggung risiko finansial, psikologikal serta

sosial dan menerima hasil-hasil berupa imbalan moneter dan kepuasan pribadi

sebagai dampak dari kegiatan tersebut.

Kao (1997) mendefinisikan kewirausahaan sebagai suatu proses penciptaan

sesuatu yang baru (kreasi) dan atau membuat sesuatu yang berbeda (inovasi),

yang tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

12

masyarakat. Hal senada disampaikan oleh Schumpeter (dalam Winardi, 2003)

dengan menyatakan bahwa kewirausahaan merupakan sebuah proses dan para

wirausahawan adalah seorang inovator yang memanfaatkan proses tersebut.

Leibenstein, 1979 (dalam kompasiana.com) mengemukakan kewirausahaan

mencakup kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan atau

melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum

teridentifikasi dengan jelas, atau komponen fungsi produksinya belum diketahui

sepenuhnya. Penrose, 1963 (dalam kompasiana.com) : Kegiatan kewirausahaan

mencakup indentifikasi peluang-peluang di dalam sistem ekonomi. Kapasitas atau

kemampuan manajerial berbeda dengan kapasitas kewirausahaan. Knight, 1921

(dalam kompasiana.com) : Wirausahawan mencoba untuk memprediksi dan

menyikapi perubahan pasar. Definisi ini menekankan pada peranan wirausahawan

dalam menghadapi ketidakpastian pada dinamika pasar. Seorang wirausahawan

disyaratkan untuk melaksanakan fungsi-fungsi manajerial mendasar seperti

pengarahan dan pengawasan.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

kewirausahaan adalah semangat, kemampuan dan perilaku individu yang berani

menanggung risiko, baik itu risiko finansial, psikologikal, maupun sosial dalam

melakukan suatu proses penciptaan sesuatu yang baru (kreasi baru) dan membuat

sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada (inovasi) dengan menerima hasil

berupa imbalan moneter dan kepuasan pribadi.

2.2.1. Kewirausahaan Dari Berbagai Sudut Pandang Terlepas dari apa yang dikemukakan oleh para ahli mengenai definisi

kewirausahaan, kewirausahaan itu sendiri dapat dipandang dari berbagai sudut

dan konteks, yaitu ahli ekonomi, manajemen, pelaku bisnis, psikolog dan

pemodal.

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

13

1. Pandangan Ahli Ekonomi

Menurut ahli ekonomi, wirausaha adalah orang yang mengkombinasikan faktor-

faktor produksi seperti sumber daya alam, material, tenaga kerja, dan peralatan

lainnya untuk meningkatkan nilai yang lebih tinggi dari sebelumnya. Wirausaha

juga merupakan orang yang memperkenalkan inovasi dan perbaikan produksi

lainnya dengan adanya perubahan-perubahan. Dengan kata lain, wirausaha adalah

seseorang atau sekelompok orang yang mengorganisasikan faktor-faktor produksi,

sumber daya alam, tenaga, modal dan keahlian untuk tujuan memproduksi barang

dan jasa.

2. Pandangan Ahli Manajemen

Wirausaha adalah seseorang yang memiliki pandangan pada unsur-unsur internal

yang meliputi motivasi, visi, komunikasi, optimism, dorongan, semangat dan

kemampuan memanfaatkan peluang usaha dengan menggunakan dan

mengkombinasikan sumber daya seperti keuangan, tenaga kerja, material,

keterampilan untuk menghasilkan suatu produk, bagaimana proses produksi,

bisnis dan organisasi usaha baru lainnya (Usman, 1997 dalam

samsudin1712.wordpress, 2015).

3. Pandangan Pelaku Bisnis

Menurut Scarborough dan Zimmerer, 1993 (dalam samsudin1712.wordpress,

2015), wirausaha adalah orang yang menciptakan suatu bisnis baru dan siap untuk

menghadapi risiko dan ketidakpastian dan pertumbuhan dengan cara mengenali

peluang dan mengkombinasikan sumber-sumber daya yang diperlukan untuk

memanfaatkan peluang tersebut dengan maksud untuk memperoleh keuntungan.

Menurut Steinhoff dan Burgess, 1993 (dalam samsudin1712.wordpress, 2015),

pengusaha adalah orang yang mengorganisasikan, mengelola dan berani

menanggung risiko pada sebuah usaha atau perusahaan. Sedangkan wirausaha

adalah orang yang berani menanggung risiko keuangan, material, dan sumber

daya manusia, juga dapat menciptakan konsep usaha yang baru atau peluang

dalam perusahaan yang sudah ada. Dalam konteks bisnis menurut Swasono, 1978

(dalam samsudin1712.wordpress, 2015), wirausaha adalah pengusaha, tetapi tidak

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

14

semua pengusaha adalah wirausaha. Wirausaha adalah pelopor dalam bisnis,

inovator dan memiliki keunggulan dalam prestasi di bidang usaha dan dapat

menjadi penanggung risiko yang mempunyai visi ke depannya.

4. Pandangan Psikolog

Wirausaha adalah orang yang memiliki dorongan dan kekuatan dari dalam dirinya

untuk mencapai suatu tujuan serta gemar untuk bereksperimen untuk

menampilkan kebebasan yang ada pada dirinya di luar kekuasaan orang lain.

5. Pandangan Pemodal

Wirausaha adalah orang yang dapat mengurangi pemborosan dan membuka

lapangan kerja yang disenangi masyarakat, serta menciptakan kesejahteraan untuk

orang lain, menemukan cara-cara baru untuk menggunakan sumber daya yang

ada.

2.3. Minat Berwirausaha

Minat (interest) merupakan tingkat kegairahan seorang individu yang menyertai

perhatian khusus maupun terus menerus kepada suatu objek, peristiwa atau topik

tertentu. Minat sangat dipengaruhi oleh dua variabel, yaitu: variabel sikap dan

norma subjektif. Dengan kata lain, gabungan dari variabel sikap dan norma

subjektif tidak akan langsung mempengaruhi perilaku, melainkan beroperasi

terlebih dahulu melalui minat, dan minat inilah yang akan berpengaruh langsung

pada perilaku (Setiawan, 2001 dalam Mahanani, 2014).

Minat adalah rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,

tanpa ada dorongan atau suruhan dari siapapun. Minat pada dasarnya adalah

penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar

dirinya. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut, maka semakin besar

minatnya (Djaali, 2008 dalam Mahanani, 2014). Minat akan menuntun seseorang

untuk memperhatikan lebih rinci dan mempunyai keinginan untuk ikut atau

memiliki objek pada seseorang yang telah melaksanakan kesungguhannya kepada

suatu objek tersebut. Minat merupakan salah satu aspek psikis manusia untuk

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

15

mencapai suatu tujuan, sehingga minat mengandung unsur keinginan dan

mendorongnya untuk memperoleh sesuatu yang diinginkannya tersebut. Minat

merupakan suatu keinginan yang cenderung menetap pada diri seseorang untuk

mengarahkan pada suatu pilihan tertentu sebagai kebutuhannya, kemudian ada

hasrat untuk melanjutkan atau melakukannya, dalam tindakan nyata dengan

adanya perhatian pada objek yang diinginkannya itu untuk mencari informasi

sebagai wawasan bagi dirinya (Febri, 2012 dalam Mahanani, 2014). Minat

merupakan keadaan psikis yang timbul dari dalam diri seseorang dimana

cenderung lebih suka dan lebih tertarik oleh suatu objek, serta menginginkan

objek tersebut tanpa adanya keterpaksaan atau paksaan dari siapapun. Minat

menimbulkan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari suatu objek tertentu

dengan perasaan senang dan berniat untuk mewujudkannya sebagai pilihan hidup.

Menurut Fuadi (2009) dalam Mahanani (2014) minat berwirausaha adalah

keinginan, ketertarikan, serta kesediaan untuk bekerja keras atau berkemauan

keras dengan berusaha secara maksimal untuk memenuhi kebutuhan hidupnya

tanpa merasa takut dengan risiko yang akan terjadi, serta berkemauan keras untuk

belajar dari kegagalan. Minat wirausaha adalah gejala psikis untuk memusatkan

perhatian dan berbuat sesuatu terhadap wirausaha itu dengan perasaan senang

karena membawa manfaat bagi dirinya. Santoso (1939) dalam Mahanani (2014)

menegaskan minat berwirausaha adalah keinginan, ketertarikan serta kesediaan

untuk bekerja keras atau berkemauan keras.

2.4. Pembahasan Teori

Shapero dan Sokol, 1982 dalam Sundjaja, 1990 (dalam

http://adesyams.blogspot.co.id, 2009) menyatakan bahwa tidak semua wirausaha

lahir dan berkembang mengikuti jalur yang sistematis dan terencana. Antara lain

disebabkan oleh:

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

16

1. Negative displacement

Seseorang bisa saja tertarik untuk menjadi wirausaha karena dikeluarkan dari

tempatnya bekerja, tertekan, terhina atau mengalami kebosanan selama bekerja,

dipaksa atau terpaksa pindah dari daerah asal mereka. Atau bisa juga karena sudah

memasuki usia pensiun atau cerai perkawinan dan sejenisnya.

2. Being between things

Orang-orang yang baru keluar dari sekolah, atau penjara, kadangkala merasa

seperti memasuki dunia baru yang belum mereka mengerti dan kuasai. Keadaan

ini membuat mereka seakan berada di tengah-tengah dari dua dunia yang berbeda,

namun mereka tetap harus berjuang menjaga kelangsungan hidupnya. Di sinilah

biasanya pilihan menjadi wirausaha muncul karena dengan menjadi wirausaha

mereka bekerja dengan mengandalkan diri sendiri.

3. Having positive pull

Terdapat juga orang-orang yang mendapat dukungan membuka usaha dari mitra

kerja, investor, pelanggan, atau mentor. Dukungan memudahkan mereka dalam

mengantisipasi peluang usaha, selain itu juga menciptakan rasa aman dari risiko

usaha.

Penelitian yang dilakukan oleh Yaghmaei dan Ghasemi yang berjudul “Effects of

Influential Factors on Entrepreneurial Intention of Postgraduate Students in

Malaysia” menyatakan bahwa ada beberapa variabel yang berkontribusi terhadap

minat mahasiswa dalam berwirausaha yaitu menggunakan teori dari Davidsson,

1995; Shapero & Sokol, 1982.

Davidsson, 1995; Shapero & Sokol, 1982 menyatakan bahwa ada beberapa faktor

yang berkontribusi terhadap minat sesorang berwirausaha, yaitu pengalaman

sebelumnya (previous experience), pendidikan (education), sikap (attitude),

norma-norma subjektif (subjective norms), kendali perilaku yang dikenali

(perceived behavioral control), dan usia (age).

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

17

2.4.1. Pengalaman Sebelumnya Pengalaman diartikan sebagai sesuatu yang pernah dialami (dijalani, dirasai,

ditanggung) (KBBI, 2005). Pengalaman dapat diartikan juga sebagai memori

episodic, yaitu memori yang menerima dan menyimpan peristiwa yang terjadi

atau dialami individu pada waktu dan tempat tertentu, yang berfungsi sebagai

referensi otobiografi (Daehler & Bukatko, 1985 dalam Syah, 2003). Johnson,

2007 (dalam e-jurnal.com) menyatakan bahwa pengalaman memunculkan potensi

seseorang. Potensi penuh akan muncul bertahap seiring berjalannya waktu

sebagai tanggapan terhadap bermacam-macam pengalaman. Jadi sesungguhnya

yang penting diperhatikan dalam hubungan tersebut adalah kemampuan

seseorang untuk belajar dari pengalamannya, baik pegalaman manis maupun

pahit. Maka pada hakikatnya pengalaman adalah pemahaman terhadap

sesuatu yang dihayati dan dengan penghayatan serta mengalami sesuatu

tersebut diperoleh pengalaman, keterampilan ataupun nilai yang menyatu

pada potensi diri.

Dengan pengalaman yang didapat seseorang akan lebih cakap dan terampil serta

mampu melaksanakan tugas pekerjaannya. Sejalan dengan hal tersebut, menurut

hukum (law of exercise) dalam Mustaqim (2004) diungkapkan bahwa dalam law

of exercise atau the law disuse (hukum penggunaan) dinyatakan bahwa

“Hubungan antara stimulus dan respon akan bertambah kuat atau erat bila sering

digunakan (use) atau sering dilatih (exercise) dan akan berkurang, bahkan lenyap

sama sekali jika jarang digunakan atau tidak pernah sama sekali”.

Menurut Hitzman (dalam Syah, 1995) mengatakan “pengalaman yang dapat

mempengaruhi tingkah laku organisme dapat dianggap sebagai kesempatan

belajar”. Hasil belajar dari pengalaman kerja akan membuat orang tersebut kerja

lebih efektif dan efisien. Pengalaman akan membentuk pengetahuan dan

keterampilan serta sikap yang lebih menyatu pada diri seseorang, jika bidang

pekerjaan yang ditangani selama masih bekerja merupakan bidang yang sejenis

yang pada akhirnya akan membentuk spesialisasi pengalaman kerja diperoleh

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

18

selama seseorang bekerja pada suatu perusahaan dari mulai masuk hingga saat ini.

Selain itu pengalaman dapat diperoleh dari tempat kerja sebelumnya yang

memiliki bidang pekerjaan yang sama dengan yang sedang dihadapi.

Banyak sedikitnya pengalaman kerja akan menentukan atau menunjukan

bagaimana kualitas dan produktivitas seseorang dalam bekerja, artinya mudah

sukarnya atau cepat lambatnya seseorang dalam mengerjakan suatu pekerjaan

akan dipengaruhi oleh seberapa banyak orang tersebut telah memiliki pengalaman

kerja dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Ini berarti pengalaman akan juga

mempengaruhi kemampuan dalam bekerja. Kinerja individu bukan hanya sebagai

alat yang diperlukan dalam seluruh aspek peran mereka namun lebih berdasarkan

pada situasional dan pengalaman. Kinerja dalam area tertentu akan diperlukan

pada jenjang berbeda tergantung dari pengetahuan teoritis dan pengalaman

sebelumnya dari seorang individu (Howard, 2009).

Staw, 1991 (dalam Riyanti 2003) berpendapat bahwa pengalaman dalam

menjalankan usaha merupakan predictor terbaik bagi keberhasilan, terutama bila

bisnis baru itu berkaitan dengan pengalaman bisnis sebelumya. Menurut Hisrich

& Brush (dalam Staw, 1991) wirausaha yang memiliki usaha maju saat ini

bukanlah usaha pertama kali yang dimiliki. Pengalaman mengelola usaha bisa

diperoleh sejak kecil karena pengasuhan yang diberikan oleh orang tua yang

berprofesi sebagai wirausaha.

Et al dalam Zimmerer & Scarborough, 1998 menyatakan bahwa alasan utama

kegagalan usaha adalah kurangnya kemampuan manajerial dan pengalaman.

Wood dalam Zimmerer & Scarborough, 1998 juga menyatakan bahwa kurangnya

pengalaman adalah salah satu penyebab kegagalan usaha. Kolvereid (1996),

Indira dan Soenhadji (2010), dan Khan et. al. (2011) menemukan seseorang yang

memiliki pengalaman bekerja mempunyai intensi kewirausahaan yang lebih tinggi

dibandingkan mereka yang tidak pernah bekerja sebelumnya. Plant dan Ren

(2010) juga menemukan bahwa intensionalitas kewirausahaan yang kuat pada

kelompok studi Amerika Serikat dibandingkan pada kelompok Cina bagi mereka

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

19

yang memiliki pengalaman wirausaha, serta ketika mereka memiliki latar

belakang yang meliputi riwayat keluarga wirausaha.

Dari pendapat dan penemuan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

pengalaman adalah tingkat penguasaan pengetahuan serta keterampilan seseorang

dalam pekerjaannya yang dapat diukur dari masa kerja dan dari tingkat

pengetahuan serta ketrampilan yang dimilikinya.

2.4.2. Pendidikan Salah satu faktor pendorong pertumbuhan kewirausahaan di suatu negara terletak

pada peranan perguruan tinggi melalui penyelenggaraan pendidikan

kewirausahaan (Suharti & Sirine, 2011). Pihak perguruan tinggi bertanggung

jawab dalam mendidik mahasiswanya serta memberikan motivasi sehingga

mereka berani untuk berwirausaha. Perguruan tinggi sebagai penyedia fasilitas

kewirausahaan, tidak akan mencapai tujuannya dalam menghasilkan lulusan yang

berwirausaha bila tidak disertai dengan minat yang timbul dalam diri mahasiswa.

Dengan demikian persoalan yang dihadapi perguruan tinggi adalah bagaimana

cara menumbuhkan minat berwirausaha pada mahasiswa sehingga pilihan karir

yang mereka pilih setelah lulus adalah sebagai wirausahawan.

Pendidikan kewirausahaan yang berorientasi pada mengubah mindset

berwirausaha dan memberikan pengalaman berbisnis secara nyata, dinilai lebih

efektif untuk menumbuhkan jiwa dan kemampuan berwirausaha di kalangan

mahasiswa. Menurut Nabi (2010), untuk mendorong niat wirausaha di kalangan

mahasiswa dapat terlihat dari besarnya inisiatif berwirausaha. Adapun asumsi

yang mendasari ketentuan ini. Asumsi pertama adalah bahwa niat kewirausahaan

yang dipelajari. Harris dan Gibson (2008) berpendapat bahwa sikap yang

mendukung niat kewirausahaan dapat diukur dan berubah, sehingga

memungkinkan untuk kemungkinan mengubah sikap dan membentuk melalui

paparan program pendidikan. Asumsi kedua adalah bahwa intensionalitas

diterjemahkan menjadi perilaku kewirausahaan. Asumsi ketiga adalah bahwa

pendidikan dan pelatihan menghasilkan peningkatan kemampuan wirausaha

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

20

selanjutnya mampu meningkatkan kemungkinan keberhasilan wirausaha. Oleh

karena itu berbagai inisiatif yang ada yang dirancang untuk membekali mahasiswa

dan lulusan dengan keterampilan untuk menghasilkan dan mengembangkan ide

wirausaha. Ada beberapa bukti untuk mendukung asumsi pertama, yaitu bahwa

pendidikan kewirausahaan memiliki peran positif untuk bermain pada

intensionalitas kewirausahaan mahasiswa (Pittaway dan Cope, 2007 dalam

Waluyo & Adi, 2013). Asumsi kedua dan ketiga secara empiris belum terbukti

kuat dalam mendukung wirausaha.

Berdasarkan studi terhadap dari 35 calon wirausahawan selama periode tiga

tahun, Henry dkk. (2003), menyimpulkan bahwa program pendidikan dan

pelatihan dapat menjadi efektif dan menghasilkan manfaat yang signifikan bagi

calon wirausahawan. Dampak pendidikan kewirausahaan di perguruan tinggi telah

dipertanyakan, khususnya yang berkaitan dengan dampak pada transisi dari

intensionalitas perilaku kewirausahaan atau keberhasilan wirausaha (Galloway

dan Brown, 2002; Pittaway dan Cope, 2007) dalam Waluyo & Adi (2013).

Pendidikan mengenai kewirausahawan juga berdasarkan oleh adanya

pembelajaran kewirausahaan. Pembelajaran kewirausahaan ini diartikan sebagai

proses mentransferkan ilmu kewirausahaan kepada peserta didik dengan tujuan

tertentu yaitu untuk menumbuhkan minat wirausaha serta mencetak wirausaha

baru (Suherman, 2010 dan Supriatna, 2012 dalam Fathonah, 2013). Merujuk pada

pendapat Suherman (2010) dan Supriatna (2012) yang telah dikemukakan

sebelumnya, maka indikator-indikator pembelajaran kewirausahaan yang akan

dijelaskan adalah sebagai berikut:

1. Materi pembelajaran kewirausahaan yang dapat memotivasi untuk

berwirausaha.

2. Metode pembelajaran yang dapat menumbuhkan minat wirausaha

3. Kemampuan guru yang dapat menumbuhkan minat wirausaha

4. Pengalaman langsung yang dapat menumbuhkan minat berwirausaha.

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

21

2.4.3. Sikap Sikap merupakan salah satu istilah yang sering digunakan dalam mengkaji atau

membahas tingkah laku manusia dalam kehidupan sehari-hari. Sikap yang ada

pada seseorang akan membawa warna dan corak pada tindakan, baik menerima

maupun menolak dalam menanggapi sesuatu hal yang ada diluar dirinya. Ajzen

(2005) menyatakan sebuah sikap adalah sebuah kecenderungan untuk merespon

secara suka atau tidak suka kepada sebuah objek, orang, lembaga atau kejadian.

Sikap merupakan suatu disposisi untuk merespon secara positif atau negatif suatu

perilaku. Sikap terhadap perilaku ditentukan oleh belief tentang konsekuensi dari

sebuah perilaku, yang disebut sebagai behavioral beliefs (Ajzen, 2005). Menurut

Ajzen (2005) setiap behavioral beliefs menghubungkan perilaku dengan hasil

yang bisa didapat dari perilaku tersebut. Sikap terhadap perilaku ditentukan oleh

evaluasi individu mengenai hasil yang berhubungan dengan perilaku dan dengan

kekuatan hubungan dari kedua hal tersebut (Ajzen, 2005).

Secara umum, semakin individu memiliki evaluasi bahwa suatu perilaku akan

menghasilkan konsekuensi positif maka individu akan cenderung bersikap

favorable terhadap perilaku tersebut; sebaliknya, semakin individu memiliki

evaluasi negatif maka individu akan cenderung bersikap unfavorable terhadap

perilaku tersebut (Ajzen, 2005). Sikap (attitude) menurut Purwanto (2000)

merupakan suatu cara bereaksi terhadap suatu perangsang. Suatu kecenderungan

untuk bereaksi dengan cara tertentu terhadap suatu perangsang atau situasi yang

dihadapinya. Dalam hal ini, Sikap merupakan penentuan penting dalam tingkah

laku manusia untuk bereaksi. Oleh karena itu, orang yang memiliki sikap positif

terhadap suatu objek atau situasi tertentu ia akan memperlihatkan kesukaaan atau

kesenangan (like), sebaliknya orang yang memiliki sikap negatif ia akan

memperlihatkan ketidaksukaan atau ketidaksenangan (dislike).

Sementara itu menurut Krech dan Crutchfield yang dikutip oleh Ahmadi (2007)

sikap adalah organisasi yang tetap dari proses motivasi, persepsi atau pengamatan

atas suatu aspek dari kehidupan individu. Pendapat ini mempertegas hubungan

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

22

antara sikap dengan motivasi maupun persepsi. Hubungan ini dapat berlangsung

dua arah atau saling mempengaruhi. Sikap dapat dipengaruhi oleh motivasi dan

persepsi seseorang terhadap suatu objek atau keadaan tertentu atau sebaliknya

motivasi dan persepsi seseorang dipengaruhi oleh sikap seseorang terhadap suatu

objek atau keadaan tertentu. Sikap yang diambil nantinya harus tepat dan tidak

merugikan orang lain. Slameto (2010) menyatakan bahwa sikap merupakan

sesuatu yang dipelajari, dan sikap menentukan bagaimana individu bereaksi

terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari individu dalam kehidupan.

Menurut Mappiare (1982) berpendapat bahwa sikap adalah kecenderungan yang

relatif stabil yang dimiliki seseorang dalam beraeksi (baik reaksi yang positif

maupun negatif) terhadap dirinya sendiri, orang lain, benda, situasi atau kondisi

sekitarnya. Sikap ditentukan oleh evaluasi seesorang terhadap hasil yang

diasosiasikan dengan tingkah laku dan seberapa kuat asosiasi tersebut. Bahwa

sikap sebagai suatu kesiapan untuk selalu menanggapi dengan cara tertentu dan

menekankan implikasi perilakunya (Riyanti, 2009).

Menurut Alport dalam (Widayatun, 1999) sikap adalah kesiapan seseorang untuk

bertindak. Seiring dengan pendapat Alport di atas Widayatun memberikan

pengertian bahwa sikap adalah keadaan mental dan syaraf dari kesiapan, yang

diatur melalui pengalaman yang memberikan pengaruh dinamik atau terarah

terhadap respon individu pada semua obyek dan situasi yang berkaitan

dengannya. Newcomb dalam Notoatmodjo (1993), menyatakan bahwa definisi

sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan seseorang untuk bertindak. Sikap itu

masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah

laku yang terbuka. Dan sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap obyek.

Sedangkan Rakhmat (1992) mengemukakan lima pengertian sikap, yaitu:

Pertama, sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir, dan merasa

dalam menghadapi objek, ide, situasi, atau nilai. Kedua, sikap mempunyai daya

penolong atau motivasi. Ketiga, sikap lebih menetap. Keempat, sikap

mengandung aspek evaluative, artinya mengandung nilai menyenangkan atau

tidak menyenangkan. Kelima, sikap timbul dari pengalaman, artinya tidak dibawa

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

23

sejak lahir, tetapi merupakan hasil belajar. Karena itu sikap dapat diperteguh atau

diubah.

Dari pengertian beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa sikap adalah

perilaku individu yang mampu melakukan sesuatu dengan sendiri tanpa perlu

adanya bantuan orang lain dan memiliki rasa percaya diri dalam dirinya untuk

melakukan apa yang sedang dibutuhkan dalam kehidupan.

2.4.3.1. Unsur-unsur Sikap Ahmadi (2007) mengungkapkan ada tiga unsur yang terdapat dalam sikap, yaitu:

1. Komponen cognitive, berupa pengetahuan, kepercayaan atau pikiran yang

didasarkan pada informasi yang berhubungan dengan objek.

2. Komponen affective, menunjuk pada dimensi emosionalem osi yang berhubungan dengan objek. O bjek di sini

dirasakan sebagai menyenangkan atau tidak menyenangkan. 3. Komponen behavior atau conative, melibatkan salah satu predisposisi

(keadaan mudah terpengaruh) untuk bertindak terhadap objek.

2.4.3.2. Rumus Sikap

Ajzen berpendapat bahwa : “Seseorang yang percaya bahwa menampilkan perilaku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang positif, akan mempunyai sikap favorable terhadap ditampilkannya perilaku, sedangkan orang yang percaya bahwa menampilkan tingkah laku tertentu akan mengarahkan pada hasil yang negatif, maka ia akan mempunyai sikap unfavorable”. Hal tersebut juga dapat dirumuskan sebagai berikut :

𝐀𝐁 ∞∑ 𝐛𝐢 𝐞𝐢

Keterangan :

AB = sikap terhadap perilaku B

bi = belief bahwa menampilkan perilaku B akan menghasilkan i

ei = evaluasi terhadap i

Pengukuran sikap dapat dilakukan dengan menggunakan metode skala Likert.

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

24

Skala Likert ini dirancang untuk mengukur sikap, walaupun kadang – kadang penerapannya juga dilakukan terhadap hal – hal lain selain sikap. Alat ukur ini terdiri dari 2 skala yaitu :

1. Skala untuk mengukur salient belief yang dimiliki subjek tentang konsekuensi melakukan perilaku tertentu.

2. Skala untuk mengukur evaluasi subjek terhadap konsekuensi melakukan perilaku tertentu.

2.4.4. Norma Subjektif Norma Subjektif merupakan persepsi individu mengenai pengaruh sosial dalam

membentuk perilaku tertentu (Ajzen, 1988 dalam Mustikasari, 2007). Norma

subjektif dapat dikatakan sebagai fungsi dari harapan yang dipersepsikan individu

dimana adanya satu atau beberapa orang disekitarnya (misalnya saudara, teman,

kerabat) untuk setuju atau tidak setuju terhadap suatu perilaku tertentu dan

memotivasi individu tersebut untuk mematuhi mereka (Ajzen, 1991 dalam

Mustikasari, 2007).

Ajzen (2005) mengatakan bahwa norma subjektif adalah fungsi yang didasarkan

pada belief yang disebut normative belief, yaitu belief mengenai kesetujuan dan

atau ketidaksetujuan yang berasal dari orang dan kelompok yang berpengaruh

bagi individu tersebut (significant others) seperti orang tua, pasangan, kerabat,

teman dekat, rekan kerja atau lainnya terhadap suatu perilaku. Norma subjektif

merupakan persepsi individu mengenai tekanan sosial untuk melakukan atau tidak

melakukan suatu perilaku (Ajzen, 2005).

Norma subjektif tidak hanya ditentukan referent tersebut melainkan juga

ditentukan oleh “motivation to comply”. Secara umum individu yang yakin bahwa

kebanyakan referent akan menyetujui dirinya menampilkan perilaku tertentu, dan

terdapat motivasi yang membuat mereka yakin terhadap suatu keputusan.

Sebaliknya individu yang yakin bahwa kebanyakan referent tidak menyetujui

dirinya menampilkan perilaku tertentu, dan tidak adanya motivasi untuk

mengikuti perilaku tertentu, maka hal ini akan menyebabkan seseorang memiliki

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

25

norma subyektif yang menempatkan tekanan pada dirinya untuk menghindari

melakukan suatu perilaku tersebut (Ajzen, 2005).

2.4.4.1 Peran Norma Subjektif Untuk melakukan sesuatu yang penting, biasanya seseorang mempertimbangkan

apa harapan orang lain (orang-orang terdekat, masyarakat) terhadap dirinya.

Namun, harapan orang-orang lain tersebut tidak sama pengaruhnya. Ada yang

berpengaruh sangat kuat dan ada yang cenderung diabaikan.

Harapan dari orang lain yang berpengaruh lebih kuat, lebih memotivasi orang

yang bersangkutan untuk memenuhi harapan tersebut, akan lebih menyokong

kemungkinan seseorang bertingkah laku sesuai dengan harapan.

2.4.4.2 Pengukuran Norma Subjektif Menurut Ajzen norma subjektif dapat dirumuskan :

𝐒𝐍 ∞ ∑ 𝐧𝐢 𝐦𝐢

Keterangan :

SN = subjective norms

ni = belief normative (belief seseorang bahwa seseorang atau kelompok yang

menjadi referensi berpikir bahwa ia seharusnya menampilkan atau tidak

menampilkan perilaku).

mi = motivasi seseorang untuk mengikuti seseorang atau kelompok yang menjadi

referensi.

2.4.5. Kendali Perilaku Yang Dapat Dikenali Ajzen (2005) menjelaskan perceived behavioral control sebagai fungsi yang

didasarkan oleh belief yang disebut sebagai control beliefs, yaitu belief individu

mengenai ada atau tidak adanya faktor yang mendukung atau menghalangi

individu tersebut untuk melakukan sebuah perilaku. Belief ini didasarkan pada

pengalaman terdahulu individu tersebut tentang suatu perilaku dan informasi yang

dimiliki individu tentang suatu perilaku. Kontrol perilaku persepsian didefinisikan

oleh Ajzen (1991) sebagai kemudahan atau kesulitan persepsian untuk melakukan

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

26

perilaku. Kontrol perilaku persepsian seringkali diukur dengan merujuk kepada

mudah atau sulitnya suatu perilaku ditampilkan atau sejauh mana seseorang

percaya terhadap kemampuannya untuk menampilkan suatu perilaku (Ajzen,

2002). Kontrol perilaku persepsian adalah persepsi individu terkait dengan mudah

dan sulitnya sebuah perilaku ditampilkan (Ajzen, 1991).

Ajzen (2001) mengatakan bahwa kontrol keperilakuan mempengaruhi niat

didasarkan atas asumsi bahwa kontrol keperilakuan yang dipersepsikan oleh

individu akan memberikan implikasi motivasi pada orang tersebut. Kontrol

perilaku persepsian mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung

(melalui niat) terhadap perilaku (Ajzen, 1988). Kontrol perilaku persepsian

ditentukan oleh kombinasi antara keyakinan individu mengenai faktor pendukung

atau penghambat untuk melakukan suatu perilaku (control beliefs), dengan

kekuatan perasaan individu akan setiap faktor pendukung atau penghambat

tersebut (perceived power control). Keyakinan kontrol (control beliefs) yang

kemudian melahirkan kontrol perilaku yang dipersepsikan adalah keyakinan

tentang keberadaan hal-hal yang mendukung atau menghambat perilaku yang

akan ditampilkan dan persepsinya seberapa kuat hal-hal yang mendukung dan

menghambat perilakunya tersebut (perceived power) (Ajzen 2005).

Kontrol perilaku persepsian (perceived behavioral control) didefinisikan oleh

Ajzen (1991) sebagai kemudahan atau kesulitan persepsian untuk melakukan

perilaku. Kontrol perilaku persepsian ini merefleksikan pengalaman masa lalu dan

mengantisipasi halangan-halangan yang ada sehingga semakin menarik sikap dan

norma subjektif terhadap perilaku, semakin besar kontrol perilaku persepsian,

semakin kuat pula niat seseorang untuk melakukan perilaku yang sedang

dipertimbangkan. Semakin individu merasakan terdapat banyak faktor pendukung

dan sedikit faktor penghambat untuk dapat melakukan suatu perilaku, maka akan

lebih besar kontrol yang mereka rasakan atas perilaku tersebut dan begitu juga

sebaliknya, semakin sedikit individu merasakan faktor pendukung dan banyak

faktor penghambat untuk dapat melakukan suatu perilaku, maka individu akan

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

27

lebih cenderung mempersepsikan diri mereka sulit untuk melakukan suatu

perilaku (Ajzen, 2005).

Menurut Ajzen (2005), kontrol perilaku yang dirasakan ini dapat diukur secara

langsung dengan memberikan pertanyaan pada individu apakah ia mampu

menampilkan suatu tingkah laku yang diinginkannya atau apakah individu

tersebut percaya bahwa ia dapat melakukannya dengan sepenuhnya di bawah

kontrol mereka.

Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa control belief mengacu pada persepsi

seseorang apakah ia mempunyai atau tidak mempunyai kapasitas untuk

menunjukkan perilaku. Berdasarkan hal itu, control perilaku yang dirasakan dapat

dirumuskan sebagai berikut :

𝐏𝐁𝐂 ∞∑ 𝐂𝐢 𝐏𝐢

Keterangan :

PBC = Kontrol perilaku yang dirasakan

Ci = Kontrol belief

Pi = Kekuatan faktor i untuk mempermudah atau menghambat dalam

menampilkan perilaku.

Kontrol perilaku yang dirasakan diukur dengan menggunakan 2 skala yaitu :

1. Skala yang mengukur control belief subjek yaitu mengenai ada tidaknya faktor

yang menghambat atau mendorong untuk menampilkan perilaku.

2. Skala yang mengukur perceived power yaitu mengenai persepsi individu

terhadap kekuatan faktor-faktor yang ada dalam mendorong atau menghambat

ditampilkannya perilaku.

2.4.6. Usia Roe, 1964 (dalam repository.ipb.ac.id) mengatakan bahwa minat terhadap

pekerjaan mengalami perubahan sejalan dengan usia tetapi menjadi relatif stabil

pada post abdolence. Peneltian Strong dalam Hartini, 2002 (dalam

repository.ipb.ac.id) terhadap sebuah pria berusia 15-25 tentang minat terhadap

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

28

pekerjaan menunjukan bahwa minat berubah secara sedang dan cepat pada usia

15-25 tahun dan sesudahnya sangat sedikit perubahannya.

Sinha, 1996 (dalam repository.ipb.ac.id) membuktikan bahwa para calon

wirausahawan yang berusia muda, cenderung lebih sukses dibanding mereka yang

berusia tua. Staw dalam Riyanti (2003) menunjukan bahwa keberhasilan

seseorang dapat dilihat dari usia si calon wirausahawan di saat awal mereka

melakukan usahanya. Umumnya usia yang produktif untuk berusaha adalah di

sekitar 25 hingga 44 tahun (et.al., 2000). Dari pendapat di atas peneliti

menyimpulkan bahwa faktor umur mempunyai peran dalam keberhasilan

berwirausaha.

Hurlock (1991) berpendapat bahwa perkembangan karier berjalan seiring dengan

perkembangan manusia. Ciri khas perkembangan karier menurut Hurlock adalah

sebagai berikut:

1. Usia dewasa awal (18 tahun sampai 40 tahun) Ketika seseorang masuk

dalam masa dewasa awal yang memiliki tugas pokok yaitu memilih

bidang pekerjaan yang cocok dalam bakat, minat dan faktor psikologis

yang dimilikinya. Masih banyak orang dewasa muda yang bingung dengan

pilihan kariernya, situasi seperti ini bisa juga terjadi dalam wirausaha.

Masa dewasa awal itu coba-coba untuk berkarir. Itulah sebabnya usia bisa

berpengaruh pada tinggi rendahnya prestasi kerja mereka.

2. Usia dewasa madya (usia 40 tahun sampai 60 tahun) masa dewasa madya

bercirikan keberhasilan dalam pekerjaan. Prestasi puncak pada usia ini

juga bisa berlaku bagi wirausaha.

3. Usia dewasa akhir (usia di atas 60 tahun) pada masa ini orang mulai

mengurangi kegiatan kariernya atau berhenti sama sekali. Mereka tinggal

menikmati jerih payahnya selama bekerja dan mencurahkan perhatian

pada kehidupan spiritual dan sosial.

Pendapat Hurlock senada dengan pendapat Staw (1991) bahwa usia bisa terkait

dengan keberhasilan. Bedanya, Hurlock menekankan pada kemantapan karier,

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

29

sedangkan Staw (1991) menekankan bertambahnya pengalaman. Menurut Staw

(1991), usia bisa terkait dengan keberhasilan bila dihubungkan dengan lamanya

seseorang menjadi wirausaha. Dengan bertambahnya pengalaman ketika usia

seseorang bertambah maka usia memang terkait dengan keberhasilan.

Usia seseorang untuk memulai usaha sulit ditentukan karena rentangnya terlalu

jauh, ada yang sudah memulai sejak masih dalam pendidikan atau justru setelah

pensiun dari pekerjaannya. Bagaimanapun mengenai usia ini, Bird (dalam

Sjabadyni, 2001) memberikan beberapa pendapat antara lain:

1. Dipandang dari segi energi yang dimiliki manusia, masa muda memiliki

energi yang paling tinggi, dorongan serta daya tahan fisik kuat sehingga

jika ingin menekuni bidang wirausaha, ia harus memulai pada masa ini.

2. Wirausaha yang memulai pada usia tua tidak memiliki rentang masa yang

panjang sebagai wirausaha sebagaimana orang yang memulai di usia

muda. Mereka biasanya lebih cepat berhasil karena faktor pengalaman

yang mereka miliki.

Studi penelitian telah menunjukkan bahwa usia dapat berdampak pada

kewirausahaan. Orang yang lebih tua memiliki kecenderungan kurang untuk

memulai sebuah usaha dibandingkan dengan yang lebih muda (Levesque &

Minniti, 2006). Reynolds (1987) juga menunjukkan bahwa mereka yang lebih

muda cenderung lebih untuk menjadi seorang pengusaha. Namun, hasil dari

beberapa penelitian lain ada pula yang bertentangan. Misalnya, telah ditemukan

suatu penelitian bahwa orang yang lebih tua menunjukkan kecenderungan lebih

untuk menjadi seorang pengusaha.

2.5. Penelitian Sebelumnya Hasil penelitian yang dilakukan Dogan (2015) yang berjudul The Effect Of

Entrepreneuship Education On Entrepreneurial Intentions Of University Student

In Turkey menyatakan bahwa banyak penelitian telah membahas topik

menentukan faktor yang mempengaruhi niat kewirausahaan individu dan

hubungan antara pendidikan kewirausahaan dan niat kewirausahaan. Penelitian

tersebut meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi niat kewirausahaan

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

30

mahasiswa tahun sarjana akhir administrasi bisnis di sebuah universitas Turki dan

hubungan antara tingkat keberhasilan siswa di kelas kewirausahaan dan niat

kewirausahaan mereka. Studi tersebut menemukan korelasi positif yang signifikan

antara tingkat keberhasilan siswa dalam kelas kewirausahaan dan niat

kewirausahaan mereka. Selain itu, ditemukan hasil bahwa para siswa dengan ayah

wiraswasta memiliki niat kewirausahaan yang lebih tinggi dibandingkan dengan

mereka yang tidak memiliki seorang ayah yang berwiraswasta.

Peng, Lu, Kang (2012) dalam penelitiannya yang berjudul Entrepreneurial

Intentions and Its Influencing Factors: A Survey Of the University Student In

Xian’an China menyatakan bahwa berdasarkan survei dari 2.010 mahasiswa

senior dari sembilan universitas di Xi'an, menyatakan adanya hasil penelitian yang

menunjukkan bahwa norma subjektif dan self-efficacy yang dirasakan mahasiswa

berpengaruh positif secara signifikan terhadap sikap kewirausahaan mereka dan

mempengaruhi niat kewirausahaan mereka. Penelitian tersebut juga membahas

pengaruh faktor lain seperti faktor individu / psikologis, faktor latar belakang

keluarga dan faktor lingkungan sosial.

Yaghmaei dan Ghasemi (2015) di Malaysia melakukan sebuah penelitian yang

berjudul Effects of Influential Factors on Entrepreneurial Intention of

Postgraduate Students in Malaysia. Tujuan dari penelitian tersebut ada dua yaitu

yang pertama, untuk mengetahui hubungan antara sikap responden, norma

subjektif, kontrol perilaku yang dirasakan, pendidikan, pengalaman sebelumnya

dan usia dengan niat untuk memiliki bisnis atau usaha. Yang kedua, untuk

mengetahui apa saja faktor-faktor tertentu yang lebih berpengaruh pada niat

kewirausahaan mahasiswa pascasarjana di Malaysia. Populasi penelitian tersebut

adalah mahasiswa dengan predikat Master. Data dikumpulkan dari 380 mahasiswa

Master pria dan wanita di Universiti Teknologi Malaysia (UTM) yang berada di

tahun terakhir studi mereka dan dianggap sesuai untuk keputusan dalam

berwirausaha. Analisis hasil penelitian menunjukkan bahwa, pertama, sikap

memiliki pengaruh langsung terhadap niat kewirausahaan tetapi umur memiliki

efek terbalik. Kedua, disimpulkan bahwa dua variabel ini lebih penting daripada

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

31

yang lain dalam pemodelan dan memprediksi niat kewirausahaan di kalangan

mahasiswa pascasarjana di Malaysia.

Penelitian yang dilakukan oleh Fa Tong, Kin Tong & Loy (2011) yang berjudul

Factors Influencing Entrepreneurial Intention Among University Students

menjelaskan bahwa banyak universitas yang telah memperkenalkan pendidikan

kewirausahaan untuk memotivasi mahasiswa agar menjadi pengusaha di masa

depan. Dalam penelitian tersebut, mereka mencari persepsi mahasiswa pada

faktor-faktor yang mempengaruhi niat mereka untuk berwirausaha. Berdasarkan

penelusuran literatur, mereka mengidentifikasi faktor divalidasi yang digunakan

untuk memprediksi niat kewirausahaan. Faktor-faktor tersebut diadaptasi untuk

mengeksplorasi persepsi siswa. Kuesioner dibagikan kepada empat universitas

lokal. Sebanyak 196 data yang valid dianalisis menggunakan beberapa regresi.

Hasil penelitian menunjukkan niat kewirausahaan berkontribusi terhadap

kebutuhan untuk berprestasi, latar belakang bisnis keluarga, dan norma-norma

subjektif, kecuali keinginan untuk merdeka atau mandiri.

Ghazali, Ibrahim & Zainol (2013) melakukan penelitian dengan judul Factors

Affecting Entrepreneurial Intention among UniSZA Students. Tujuan dari

penelitian tersebut adalah untuk menentukan dan mengetahui apa saja faktor yang

mempengaruhi persepsi siswa tentang niat kewirausahaan, untuk menghadirkan

pengusaha muda generasi bangsa yang dapat membentuk ekonomi yang lebih

baik untuk masa depan negara. Komponen penelitian tersebut meliputi profil

demografi, faktor sikap dan perilaku, dan bagaimana hal tersebut dapat

mempengaruhi niat mahasiswa untuk berwirausaha. Penemuan ini menunjukkan

bahwa siswa perempuan memiliki sikap secara signifikan lebih tinggi dalam

keterampilan sosial dan keinginan untuk berhasil dibandingkan dengan siswa laki-

laki. Tidak ada perbedaan yang signifikan berkaitan dengan ras, usia, latar

belakang pekerjaan orangtua, keluarga dan kerabat yang terlibat dalam bisnis.

Temuan lain menunjukkan bahwa mereka yang telah mengikuti kursus

kewirausahaan atau pelatihan memiliki sikap secara signifikan lebih tinggi dalam

keterampilan sosial. Yang paling penting, keterampilan pemasaran, keinginan

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

32

untuk sukses, keterampilan kepemimpinan, dan inovasi dan kreativitas

menginspirasi mereka dalam memilih berwirausaha.

Iwu, Ezeuduji, Eresia-Eke & Tengeh (2016) melakukan penelitian dengan judul

The Entrepreneurial Intention of University Students: The Case of a University of

Technology in South Africa. Penelitian tersebut bertujuan untuk menentukan

keberadaan atau niat kewirausahaan di kalangan mahasiswa. Penekanan yang

cukup perlu ditempatkan pada pendidikan kewirausahaan dan skema

kewirausahaan (seperti program mentorship). Studi tersebut mengumpulkan data

dengan cara cross-sectional dengan sampel acak dari 150 mahasiswa South

African University of Technology. Menariknya, hasil menunjukkan tidak ada

hubungan yang signifikan secara statistik antara niat kewirausahaan siswa pada

variabel sosio-demografis seperti umur, jenis kelamin, budaya, dll.

2.6. SOTA (Statement Of The Art)

Peneliti tertarik untuk melakukan suatu penelitian yang berdasarkan pada

penelitian sebelumnya. Dari penelitian yang sudah ada, dapat dijadikan acuan

untuk membuat penelitian ini. Peneliti menggambarkan kumpulan dari beberapa

penelitian terdahulu pada tabel 2.1 dibawah ini yang dinamakan dengan SOTA

(Statement Of The Art).

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

33

Table 2.1 SOTA (Statement Of The Art)

Penulis & Tahun

Judul Sampel Variabel Teori Metodologi Hasil

1. Dogan

2015

The Effect Of

Entrepreneuship

Education On

Entrepreneurial

Intentions Of

University Student

In Turkey

83 mahasiswa tingkat akhir Jurusan Administrasi Bisnis Fakultas Ekonomi di Universitas Istanbul yang mengambil kursus kewirausahaan.

Pendidikan, Latar belakang keluarga

Teori Psikologis

Kuantitatif Studi tersebut menemukan korelasi

positif yang signifikan antara tingkat

keberhasilan siswa dalam kelas

kewirausahaan dan niat kewirausahaan

mereka. Selain itu, ditemukan hasil

bahwa para siswa dengan ayah

wiraswasta memiliki niat

kewirausahaan yang lebih tinggi

dibandingkan dengan mereka yang

tidak memiliki seorang ayah yang

berwiraswasta.

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

34

2. Peng, Lu, Kang 2012

Entrepreneurial Intentions and Its Influencing Factors: A Survey Of the University Student In Xian’an China

2.010 mahasiswa senior di Sembilan universitas di Xi'an, Cina

Faktor psikologis, latar belakang keluarga dan lingkungan sosial

Teori Psikologis

Kuantitatif Penelitian menunjukkan bahwa norma

subjektif dan self-efficacy yang

dirasakan mahasiswa berpengaruh

positif secara signifikan terhadap sikap

kewirausahaan mereka dan

mempengaruhi niat kewirausahaan

mereka.

3. Yaghmaei dan Ghasemi 2015

Effects of Influential Factors on Entrepreneurial Intention of Postgraduate Students in Malaysia

380 mahaiswa di Universiti Teknologi Malaysia (UTM)

Pengalaman Sebelumnya, Pendidikan, Sikap, Norma Subjektif, Kontrol Perilaku dan Usia

Teori Kewirausahaan

Kuantitatif Analisis hasil penelitian menunjukkan

bahwa, pertama, sikap memiliki

pengaruh langsung terhadap niat

kewirausahaan tetapi umur memiliki

efek terbalik. Kedua, disimpulkan

bahwa dua variabel ini lebih penting

daripada yang lain dalam pemodelan

dan memprediksi niat kewirausahaan

di kalangan mahasiswa pascasarjana di

Malaysia.

4. Fa Tong, Kin Tong, Loy

Factors Influencing Entrepreneurial Intention Among

380 mahasiswa Master pria dan wanita di

Membutuhkan prestasi, keinginan

Teori Psikologis

Kuantitatif Hasil penelitian menunjukkan niat

kewirausahaan berkontribusi terhadap

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

35

2011 University Students Universiti Teknologi Malaysia (UTM)

untuk merdeka, berlatar belakang keluarga berbisnis, Norma Subjektif.

kebutuhan untuk berprestasi, latar

belakang bisnis keluarga, dan norma-

norma subjektif, kecuali keinginan

untuk merdeka.

5. Ghazali, Ibrahim & Zainol 2013

Factors Affecting Entrepreneurial Intention among UniSZA Students

Mahasiswa program kewirausahaan di tingkat sarjana terdaftar akademik 2010-2011 di UniSZA

Profil demografi, faktor sikap dan perilaku

Teori Perilaku Terencana

Kuantitatif Penemuan menunjukkan bahwa siswa

perempuan memiliki sikap secara

signifikan lebih tinggi dalam

keterampilan sosial dan keinginan

untuk berhasil dibandingkan dengan

siswa laki-laki. Tidak ada perbedaan

yang signifikan berkaitan dengan ras,

usia, latar belakang pekerjaan

orangtua, keluarga dan kerabat yang

terlibat dalam bisnis.

6. Iwu, Ezeuduji, Eresia-Eke & Tengeh 2016

The Entrepreneurial Intention of University Students: The Case of a University of

150 mahasiswa South African University of Technology

Makna wirausaha, motivasi, hambatan, maksud, profil.

Teori perilaku terencana

Kuantitaif Hasil menunjukkan tidak ada

hubungan yang signifikan secara

statistik antara niat kewirausahaan

siswa pada variabel sosio-demografis

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

36

Technology in South Africa

seperti umur, jenis kelamin, budaya,

dll

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

37

2.7. Kerangka Teori Kerangka teori berisi uraian tentang telahaan teori dan hasil penelitian terdahulu

yang terkait. Telaahan ini bisa dalam arti membandingkan, mengkontraskan atau

meletakan kedudukan masing-masing dalam masalah yang sedang diteliti, dan

pada akhirnya menyatakan posisi atau pendirian peneliti disertai dengan alasan-

alasannya. Dan bukan bermaksud untuk memamerkan teori dan hasil penelitian

ilmiah para pakar terdahulu dalam satu adegan verbal sehingga pembaca

“diberitahu” mengenai sumber tertulis yang telah dipilih oleh peneliti (Nawawi

2001).

Gambar 2.1. Kerangka Teori Sumber: Dikembangkan oleh peneliti (2016)

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Pendahuluan Bab III menjelaskan mengenai metodologi dan prosedur yang digunakan dalam

penelitian ini. Pada bagian berikut, peneliti menguraikan desain penelitian,

langkah-langkah yang digunakan untuk mengeksekusi desain, pengumpulan data,

dan analisis statistik. Penelitian ini menggunakan metodologi kuantitatif. Semua

data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner dicetak. Analisis statistik akhir

dilakukan dengan menggunakan Statistical Package for the Social Sciences

(SPSS) versi 20, dan hasilnya ditampilkan pada Bab IV.

3.2. Kerangka Penelitian

Sekaran dalam bukunya Business Research, 1992 dalam (Sugiyono, 2010)

mengemukakan bahwa, kerangka penelitian atau kerangka berfikir merupakan

model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor

yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang penting. Kerangka berfikir dalam

suatu penelitian perlu dikemukakan apabila dalam penelitian tersebut berkenaan

dua variabel atau lebih. Apabila penelitian hanya membahas sebuah variabel atau

lebih secara mandiri, maka yang dilakukan peneliti disamping mengemukakan

deskripsi teoritis untuk masing-masing variabel, juga argumentasi terhadap variasi

besaran variabel yang diteliti (Sapto Haryoko, 1999, dalam Sugiyono, 2010).

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

39

Gambar 3.1. Kerangka Penelitian Sumber : Dikembangkan oleh peneliti (2016)

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

40

3.3. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Menurut Sugiyono (2012), definisi operasional adalah penentuan konstrak atau

sifat yang akan dipelajari sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi

operasional menjelaskan cara tertentu yang digunakan untuk meneliti dan

mengoperasikan konstrak, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk

melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan

cara pengukuran konstrak yang lebih baik.

Variabel Definisi Indikator

Pengalaman

Sebelumnya

(Syah, 1995)

Pengalaman adalah sesuatu

yang dapat mempengaruhi

tingkah laku organisme yang

dapat dianggap sebagai

kesempatan belajar.

1. Adanya pengetahuan

2. Adanya keterampilan

Pendidikan

(Suherman

2010 dan

Supriatna

2012)

Proses mentransferkan ilmu

kewirausahaan kepada peserta

didik dengan tujuan tertentu

yaitu untuk menumbuhkan

minat wirausaha.

1. Materi

pembelajaran

kewirausahaan

2. Metode

pembelajaran

3. Kemampuan guru

atau dosen

4. Pengalaman

langsung

Sikap

(Ajzen 2005)

Sikap adalah sebuah

kecenderungan untuk merespon

secara suka atau tidak suka

kepada sebuah objek, orang,

lembaga atau kejadian.

1. Belief tentang

konsekuensi

sebuah perilaku

2. Evaluasi individu

3. Pola pikir kreatif

dan inovatif

Norma Persepsi individu mengenai 1. Tekanan sosial

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

41

Subjektif

(Ajzen 2005)

tekanan sosial untuk melakukan

atau tidak melakukan suatu

perilaku.

2. Keyakinan

dukungan dari

orang yang

dianggap penting

Kendali

Perilaku Yang

Dikenali

(Ajzen 2005)

Belief individu mengenai ada

atau tidak adanya faktor yang

mendukung atau menghalangi

individu tersebut untuk

melakukan sebuah perilaku.

1. Control Belief

(dukungan atau

halangan untuk

melakukan suatu

perilaku)

2. Perceived power

control (kekuatan

perasaan individu

akan setiap faktor

pendukung dan

penghambat)

Usia Hurlock (1991)

Usia adalah perkembangan

yang terjadi pada manusia. Usia

berpengaruh pada

perkembangan karir berjalan

seiring dengan perkembangan

manusia.

1. Usia dewasa awal

2. Usia dewasa

madya

3. Usia dewasa akhir

Sumber: Dikembangkan oleh peneliti (2016)

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

42

3.4. Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek atau subyek yang

menjadi kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di

pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 1997).

Populasi pada penelitian ini adalah mahasiswa reguler pagi angkatan 2014

President University yang berkewarganegaraan Indonesia yang berjumlah 856

orang. Teknik sampling yang digunakan adalah teknik purposive sampling, yaitu

pengambilan sampel dengan kriteria atau syarat tertentu (Sugiyono, 2008).

Adapun kriteria pada penelitian ini adalah:

1. Mahasiswa aktif reguler pagi President University angkatan 2014

2. Mahasiswa berkewarganegaraan Indonesia

3.4.2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-betul

representative (mewakili) (Sugiyono, 2013).

Penentuan jumlah responden yang akan dibagikan kuesioner dengan

menggunakan rumus Slovin, yaitu:

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

e = persen kesalahan yang diinginkan/ditolerir.

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

43

Sampel pada penelitian ini digunakan dengan tingkat toleransi sebesar 10% yang

menghasilkan nilai sampel minimum sebesar 90. Sampel pada penelitian ini

adalah 123 mahasiswa reguler pagi angkatan 2014 President University yang

berkewarganegaraan Indonesia.

3.5. Instrumen Penelitian Instrumen penelitian adalah alat yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-

pertanyaan penelitian yang dinyatakan dalam bab sebelumnya, yang juga

digunakan untuk mengumpulkan, memeriksa, menyelidiki masalah atau

pengumpulan, mengolah, menganalisis dan menyajikan data secara sistematis dan

objektif untuk memecahkan masalah atau untuk menguji hipotesis. Niat peneliti

adalah untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya dari berbagai

sumber.

3.5.1. Prosedur Pengumpulan Data Menurut Sugiyono (2013), “Metode pengumpulan data adalah berkenaan

ketepatan cara-cara yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data-

data”. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data primer

adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh suatu perorangan atau

organisasi langsung dari obyeknya (Santoso dan Tjiptono, 2001).

3.5.1.1. Kuesioner

Adapun alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan kuesioner. Kuesiner atau sering disebut angket merupakan teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pernyataan

tertulis kepada narasumber untuk dijawabnya (Sugiyono, 2013).

Sasaran dari kuesioner penelitian ini adalah Mahasiswa reguler pagi angkatan

2014 President University yang berkewarganegaraan Indonesia. Teknik kuesioner

digunakan untuk memperoleh data mengenai faktor apa saja yang berkontribusi

terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha. Teknik kuesioner digunakan

untuk memperoleh data mengenai kontribusi terhadap variabel pengalaman

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

44

sebelumnya, pendidikan, sikap, norma subjektif, kendali perilaku yang dapat

dikenali, usia dan minat berwirausaha pada mahasiswa dalam berwirausaha

khususnya mahasiswa President University. Dalam penelitian ini digunakan

kuesioner tertutup dengan skala Likert, yaitu dengan cara menyediakan sejumlah

alternatif jawaban 5-1 pada setiap pernyataan.

Tabel 3.1. Contoh Kuesioner Skala Likert

No. Pernyataan Skala

STS TS N S SS

1

2

3

4

5

Dimana :

STS : Sangat Tidak Setuju SS : Sangat Setuju

TS : Tidak Setuju S : Setuju

N : Netral

3.5.2. Uji Validitas Menurut Sugiyono (2009) tentang validitas adalah :

“Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur”. Jadi suatu penelitian dikatakan valid apabila terdapat

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi

pada objek yang diteliti. Sedangkan uji validitas adalah test atau pengujian yang

dilakukan oleh peneliti terhadap data yang diperoleh untuk mendapatkan hasil

data yang valid. Maka validitas dapat diartikan sebagai suatu karakteristik dari

ukuran terkait dengan tingkat pengukuran sebuah alat test (kuesioner) dalam

mengukur secara benar apa yang diinginkan peneliti untuk diukur.

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

45

Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai koefisien korelasi (r

hitung) dengan nilai r table untuk meguji derajat kebebasan (df = degree of

freedom) dimana df = n (Triola, 2006), pada tingkat signifikansi 5% (α = 0,05).

Apabila nilai r hitung (dalam output SPSS dinotasikan sebagai corrected item

total correlation) hasilnya positif dan r hitung > r tabel, maka dapat dinyatakan

bahwa item pernyataan tersebut valid.

Dalam Korelasi Pearson, hasilnya antara -1 dan 1. Hasil -1 berarti bahwa ada

korelasi negatif sempurna antara dua variabel, sementara hasil dari 1 berarti

bahwa ada korelasi positif sempurna antara dua variabel. Di sisi lain, hasil 0

berarti bahwa tidak ada hubungan linear antara dua variabel. Semakin dekat nilai r

sampai ke nol, semakin besar variasi titik data di sekitar garis yang paling cocok.

Untuk melakukan uji validitas, peneliti mendistribusikan 16 kuesioner kepada 16

responden sampel. Menggunakan SPSS versi 20.0. Untuk melihat r untuk

menyimpulkan baik pernyataan valid atau tidak valid. Menurut Pearson, jika df =

16 dan alpha = 0,05 diperoleh r tabel 0,468 dianggap sebagai valid. Jika r <0,468,

laporan tidak akan dianggap sebagai valid. Variabel akan berlaku jika total

korelasi lebih tinggi dari nilai r. Adapun rumus yang digunakan peneliti untuk uji

validitas adalah menggunakan teknik analisis Korelasi Pearson dengan rumus

sebagai berikut:

Dimana :

r = Nilai Korelasi Pearson

ΣXi = Jumlah Hasil Pengamatan Variabel X

ΣYi = Jumlah Hasil Pengamatan Variabel Y

ΣXiYi = Jumlah dari Hasil Kali Pengamatan Variabel X dan Variabel Y

ΣX² = Jumlah dari Hasil Pengamatan Variabel X yang Telah Dikuadratkan

ΣY² = Jumlah dari Hasil Pengamatan Variabel Y yang Telah Dikuadratkan

n = Jumlah responden dalam uji coba instrument

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

46

3.5.3. Uji Reliabilitas Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan

indikator dari variabel atau konstruk (Ghozali, 2006). Suatu kuesioner dikatakan

handal atau reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten

atau stabil dari waktu ke waktu. Variabel akan dikatakan reliabel apabila hasil

(cronbach alpha) > 0,60 adalah reliabel (Nunally, 1967 dalam Ghozali, 2006).

Konstruk dapat dikatakan handal jika menghasilkan hasil yang sama pada uji coba

berulang (Carmines dan Zeller, 1979). Hal ini didukung oleh Hair dan Black

(2009), yang menyatakan bahwa reliabilitas adalah kajian dari sejauh mana

pengukuran beberapa variabel dapat konsisten. Menurut Sekaran (2009),

kehandalan dianggap kurang jika nilai Cronbach Alpha adalah di bawah 0,60,

konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan > 0,70, dan jika lebih

dari 0,80 dianggap sangat handal.

Rumus uji reliabilitas adalah sebagai berikut:

𝛼 = 𝑁.𝜌

1 + 𝜌(𝑁 − 1)

Sumber: Cronbach (1951) dalam Carmines and Zeller (1979) Dimana:

α = Instrumen Koefisien Reliabilitas

𝜌 = Rata-rata Korelasi Item

N = Nomor Item

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

47

Table 3.2. Interval pada Reliabilitas

0,00 – 0,30 Tidak Andal

0,31 – 0,50 Kurang Andal

0,51 – 0,70 Cukup Andal

0,71 – 0,90 Andal

0,91 – 1,00 Sangat Andal

Sumber: Hair, Black, Babin and Anderson (2010)

Sebelum instrumen penelitian didistribusikan dengan benar kepada responden,

peneliti perlu untuk menguji keandalan setiap pernyataan dalam kuesioner. Uji

reliabilitas dilakukan dengan menghitung statistik data dalam SPSS dan data

diatur dari Microsoft Excel untuk tabulasi Cronbach Alpha dari instrumen

penelitian.

3.6. Normalitas Menurut Santoso (2010) dalam bukunya yang berjudul “Statistik Multivariat”

mengatakan bahwa “tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah

distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng (bell shaped). Data

yang “baik” adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni

distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan”.

Uji normlitas pada multivariat sebenarnya sangat kompleks, karena harus

dilakukan pada seluruh variabel secara bersama-sama. Namun, uji ini bisa juga

dilakukan pada setiap masing-masing variabel, dengan logika bahwa jika secara

individual masing-masing variabel memenuhi asumsi normalitas, maka secara

bersama-sama (multivariat) variabel-variabel tersebut juga bisa dianggap

memenuhi asumsi normalitas.

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

48

3.7. Langkah Penelitian Analisis Faktor Menurut Santoso (2010) dalam bukunya yang berjudul “Statistik Multivariat”

menjelaskan bahwa proses analisis faktor yaitu mencoba menemukan hubungan

(interrelationship) antara jumlah variabel-variabel yang saling independen satu

dengan yang lain, sehingga bisa dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang

lebih sedikit dari jumlah variabel awal. Sebagai contoh, jika ada 10 variabel yang

independen satu dengan yang lain, dengan analisis faktor mungkin bisa diringkas

hanya menjadi 3 kumpulan variabel baru (new set of variables). Kumpulan

variabel tersebut disebut faktor, dimana faktor tersebut tetap mencerminkan

variabel-variabel aslinya.

Melihat pada contoh diatas, pada dasarnya tujuan analisis faktor ini adalah :

1. Data summarization, yakni mengidentifikasi adanya hubungan antar

variabel dengan melakukan uji korelasi.

2. Data reduction, yakni setelah melakukan korelasi, dilakukan proses

membuat sebuah variabel set baru yang dinamakan faktor untuk

menggantikan sejumlah variabel tertentu.

Berikut adalah beberapa langkah untuk menggunakan metode analisis faktor dan

analisis hasilnya:

3.8. Korelasi Matriks Karena prinsip utama analisis faktor adalah korelasi, maka asumsi-asumsi terkait

dengan korelasi akan digunakan, yakni:

1. Korelasi antar variabel Independen. Besar korelasi atau korelasi antar

independen variabel harus cukup kuat, misalnya di atas 0,5.

2. Korelasi Parsial. Besar korelasi parsial, korelasi antar dua variabel dengan

menganggap tetap variabel yang lain, justru harus kecil. Pada SPSS

deteksi terhadap korelasi parsial diberikan lewat pilihan Anti-Image

Correlation.

3. Pengujian seluruh matriks korelasi (korelasi antar variabel), yang diukur

dengan besaran Bartlett Test of Sphericity atau Measure Sampling

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

49

Adequacy (MSA). Pengujian ini mengharuskan adanya korelasi yang

signifikan di antara paling sedikit beberapa variabel.

4. Pada beberapa kasus, asumsi Normalitas dari variabel-variabel atau faktor

yang terjadi sebaiknya dipenuhi.

Setelah membuat Korelasi Matriks, peneliti perlu melakukan KMO dan Bartlett

Test. Langkah yang dilakukan setelah setiap variabel awal yang akan dimasukan

dalam analisis diperoleh, yaitu pengujian kecukupan sampel melalui indeks

Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) Measure of Sampling Adequacy. Indeks ini

digunakan untuk meneliti ketepatan penggunaan analisis faktor. Apabila nilai

KMO antara 0,5 sampai 1 maka dapat disimpulkan analisis faktor tepat digunakan

(Bilson, 2005).

Uji Bartlett bertujuan untuk mengetahui apakah matriks korelasi yang terbentuk

tersebut berbentuk matriks identitas atau bukan. Dalam analisis faktor, keterkaitan

antar variabel sangat amat diperlukan, karena tujuan dari analisis ini adalah

menghubungkan suatu kumpulan variabel agar menjadi satu faktor saja. Bila

matriks korelasi yang terbentuk adalah matriks identitas, itu berarti tidak ada

korelasi antar variabel, sehingga analisis faktor tidak dapat dilakukan.

Ada beberapa tingkatan KMO:

1. Nilai KMO antara 0,5 - 0,7 adalah biasa-biasa saja

2. Nilai KMO antara 0,7 - 0,8 adalah baik

3. Nilai KMO antara 0,8 - 0,9 adalah besar

4. Nilai KMO di atas 0,9 adalah sangat baik

Sumber: Child (2006)

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

50

3.8.1. Mengekstrak Faktor

1. Eigen Value

Eigenvalue merupakan jumlah varian yang dijelaskan oleh setiap faktor dari

matriks identitas. Persamaan nilai eigen dan vektor eigen adalah:

keterangan:

A = Matriks yang akan kita cari nilai eigen dan vektor eigennya

x = Vektor eigen dalam bentuk matriks

= Nilai eigen dalam bentuk skala

2. Percentage of Variance

Persentase Variance adalah penjelasan tentang persentase masing-masing faktor

yang terbentuk dari semua variabel manifes. Total varians sama dengan total

variabel manifes. Jadi, masing-masing variabel memiliki 1 varian, dan akumulasi

dari semua varians biasanya disebut sebagai persentase kumulatif.

Rumusnya adalah (Eigen Value / Jumlah Variance) X 100%.

3. Communality

Communalities (komunalitas) merupakan ukuran persentase variansi variabel

yang dijelaskan oleh faktor-faktor. Nilai esktrim komunalitas antara 0,00 sampai

dengan 1,00. Estimasi 0,00 berarti suatu variable tidak berkorelasi dengan

variable lain, sementara estimasi 1,00 berarti variansi variabel secara sempurna

disebabkan oleh sejumlah faktor bersama.

4. Loading Factor

Loading Factor adalah korelasi antara faktor dan variabel. Besarnya tingkatan

loading faktor dijelaskan pada tabel 3.3 dibawah ini.

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

51

3.3. Tabel Loading Factor

Loading Factor Amount of Minimum Sample

0,30 350 0,35 250 0,40 200 0,45 150 0,50 120 0,55 100 0,60 85 0,65 70 0,70 60 0,75 50

Sumber: Hair, Black, Babin and Anderson (2009)

3.8.2. Rotating the Factors

Menururt Santoso (2010) mengatakan bahwa setelah satu atau lebih dari faktor

terbentuk, dengan sebuah faktor berisi sejumlah variabel, mungkin saja sebuah

variabel sulit untuk ditentukan akan masuk ke dalam faktor yang mana. Atau, jika

yang terbentuk dari proses factoring hanya ada satu faktor, bisa saja sebuah

variabel diragukan apakah layak dimasukkan dalam faktor yang terbentuk atau

tidak. Untuk mengatasi hal tersebut, bisa dilakukan proses rotasi (Rotation) pada

faktor yang terbentuk, sehingga memperjelas posisi sebuah variabel, akankah

dimasukkan pada faktor yang satu ataukah ke faktor yang lain.

Sama dengan proses factoring, proses rotasi juga ada berbagai macam cara.

Beberapa metode Rotasi yang populer dilakukan adalah :

1. Orthogonal Rotation

Orthogonal Rotation yakni memutar sumbu 90 derajat. Proses rotasi

dengan metode Orthogonal masih bisa dibedakan menjadi Quartmiax,

Varimax dan Equimax.

Biasanya, rotasi orthogonal yang digunakan dalam penelitian adalah

varimax, yang berfokus pada menyederhanakan kolom dalam matriks

faktor. (Hair dan Black 2009).

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

52

2. Oblique Rotation

Oblique Rotation yakni memutar sumbu ke kanan, namun tidak harus 90

derajat. Proses rotasi dengan metode Oblique masih bisa dibedakan

menjadi Oblimin, Promax, Orthoblique, dan lainnya.

3.8.3. Interpretasi Hasil

Interpretasi adalah proses memberi arti dan signifikansi terhadap analisis yang

dilakukan, menjelaskan pola-pola deskriptif, mencari hubungan dan keterkaitan

antar deskripsi-deskripsi data yang ada (Barnsley & Ellis, 1992 dalam

Wiratmanto, 2014). Ini adalah langkah terakhir dari analisis faktor, menganalisis

faktor-faktor yang diekstrak dan penamaan atau label faktor-faktor berdasarkan

karakteristik.

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

53

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Pre-Test

4.1.1. Uji Validitas

Peneliti menggunakan SPSS versi 20.0 untuk menguji validitas setiap pernyataan

pada masing-masing variabel. Berdasarkan tabel R, jika df = 16 dengan tingkat

signifikansi alpha 0,05, signifikansi setiap pernyataan kebutuhan untuk mencapai

kebutuhan adalah 0,468. Peneliti mendistribusikan pre-test untuk 16 responden,

sehingga variabel akan berlaku jika hanya korelasi di atas r tabel > 0,468. Dan

jika korelasi berada di bawah atau kurang dari 0,468, peneliti perlu untuk

menghilangkan variabel tersebut.

Hasil validitas adalah sebagai berikut: 1. Pengalaman Sebelumnya

Table 4.2. Nilai Validitas

pada Variabel Pengalaman Sebelumnya

Pernyataan R Table

R Hitung Hasil

Pengalaman Sebelumnya 1 0,468 0,447 Tidak Valid Pengalaman Sebelumnya 2 0,468 0,534* Valid Pengalaman Sebelumnya 3 0,468 0,706** Valid Pengalaman Sebelumnya 4 0,468 0,720** Valid Pengalaman Sebelumnya 5 0,468 0,506* Valid

Sumber: Data Primer yang diolah (2016)

Tabel 4.2 menunjukan bahwa diantara 5 pernyataan pada variabel Pengalaman

Sebelumnya (Previous Experience) 4 pernyataan memiliki r hitung yang valid,

namun terdapat satu pernyataan yang tidak valid, yaitu pernyataan nomer 1. Oleh

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

54

karena itu, peneliti hanya dapat menggunakan 4 pernyataan yang valid tersebut

untuk kebutuhan penelitian selanjutnya.

2. Pendidikan

Table 4.3. Nilai Validitas

pada Variabel Pendidikan

Pernyataan R Tabel

R Hitung Hasil

Pendidikan 1 0,468 0,356 Tidak Valid Pendidikan 2 0,468 0,560* Valid Pendidikan 3 0,468 0,478* Valid Pendidikan 4 0,468 0,320 Tidak Valid Pendidikan 5 0,468 0,535* Valid

Sumber: Data Primer yang diolah (2016)

Pada tabel 4.3 di atas, terdapat 3 pernyataan yang valid dari total 5 pernyataan

pada variabel Pendidikan (Education). Untuk kebutuhan penilitian selanjutnya, 2

pernyataan yang tidak valid tidak dapat digunakan melainkan 3 pernyataan yang

telah dinyatakan valid, yaitu Pendidikan 2, pendidikan 3 dan Pendidikan 5, yang

memiliki r hitung diatas 0,468.

3. Sikap

Table 4.4. Nilai Validitas

pada Variabel Sikap

Pernyataan R Tabel

R Hitung Hasil

Sikap 1 0,468 0,619* Valid Sikap 2 0,468 0,536* Valid Sikap 3 0,468 0,708** Valid Sikap 4 0,468 0,422 Tidak

Valid Sikap 5 0,468 0,675** Valid

Sumber: Data Primer yang diolah (2016)

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

55

Tabel 4.4 menunjukan bahwa diantara 5 pernyataan pada variabel Sikap (Attitude)

4 pernyataan memiliki r hitung yang valid, namun terdapat satu pernyataan yang

tidak valid, yaitu pernyataan pada variabel sikap 4. Oleh karena itu, peneliti hanya

dapat menggunakan 4 pernyataan yang valid tersebut untuk kebutuhan penelitian

selanjutnya.

4. Norma Subjektif

Table 4.5. Nilai Validitas

pada Variabel Norma Subjektif

Pernyataan R Table

R Hitung Hasil

Norma Subjektif 1 0,468 0,781** Valid Norma Subjektif 2 0,468 0,789** Valid Norma Subjektif 3 0,468 0,837** Valid Norma Subjektif 4 0,468 0,759** Valid Norma Subjektif 5 0,468 0,735** Valid

Sumber: Data Primer yang diolah (2016)

Tabel 4.5 menunjukan bahwa semua pernyataan memiliki r hitung yang valid

yaitu diatas 0,468. Dengan demikian, peneliti dapat menggunakan semua variabel

Norma-norma Subjektif (Subjective Norms) ini untuk kebutuhan penelitian

selanjutnya.

5. Kendali Perilaku Yang Dapat Dikenali

Table 4.6. Nilai Validitas

pada Variabel Kendali Perilaku Yang Dapat Dikenali

Pernyataan R Table

R Hitung Hasil

Kendali Perilaku 1 0,468 0,642** Valid Kendali Perilaku 2 0,468 0,767** Valid Kendali Perilaku 3 0,468 0,843** Valid Kendali Perilaku 4 0,468 0,856** Valid Kendali Perilaku 5 0,468 0,640** Valid

Sumber: Data Primer yang diolah (2016)

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

56

Tabel 4.6 menunjukan bahwa semua pernyataan mulai dari Kendali perilaku Yang

Dapat Dikenali (Perceived Behavioral Control) 1 sampai dengan Kendali Perilaku

Yang Dapat Dikenali 5 memiliki r hitung yang valid yaitu diatas 0,468. Dengan

demikian, peneliti dapat menggunakan semua variabel ini untuk kebutuhan

penelitian selanjutnya.

6. Usia

Table 4.7. Nilai Validitas

pada Variabel Usia

Pernyataan R Tabel

R Hitung Hasil

Usia 1 0,468 0,640** Valid Usia 2 0,468 0,888** Valid Usia 3 0,468 0,625** Valid Usia 4 0,468 0,328 Tidak

Valid Usia 5 0,468 0,584* Valid

Sumber: Data Primer yang diolah (2016)

Tabel 4.7 menunjukan bahwa diantara 5 pernyataan pada variabel Usia (Age) 4

pernyataan memiliki r hitung yang valid, namun terdapat satu pernyataan yang

tidak valid, yaitu pernyataan pada variabel usia 4. Oleh karena itu, peneliti hanya

dapat menggunakan 4 pernyataan yang valid untuk kebutuhan penelitian

selanjutnya.

4.2. Uji Normalitas Tes diagnostik yang paling sederhana pada normalitas adalah pemeriksaan visual

dari histogram yang membandingkan nilai data yang diamati dengan distribusi

yang mendekati distribusi normal. Distribusi normal membentuk garis diagonal

lurus dan plot nilai data dibandingkan dengan diagonal. Seperti yang terlihat pada

gambar 4.1, plot yang tersebar di garis diagonal membentuk puncak pada

beberapa koordinat di atas dan di bawah garis diagonal, menunjukkan berbentuk

lonceng dimana distribusi memuncak. Distribusi ini bisa dikatakan biasa yang

berarti desain variabel melalui kuesioner dapat dilanjutkan ke langkah berikutnya.

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

57

Dengan demikian, penelitian ini dapat menggunakan analisis multivariat dan

peneliti memilih analisis faktor.

Gambar 4.1. Q-Q Plot

Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)

4.2.1. Pengujian Reliabilitas

Keandalan diterima jika nilai Alpha dari semua variabel harus lebih besar dari

0.700. Menurut Sekaran & Bougie (2010) jika Alpha lebih besar dari 0.800 dapat

dikatakan baik. Hasil pengujian reliabilitas untuk semua variabel dapat dilihat

pada Tabel 4.1.

Tabel 4.1 Hasil Uji Keandalan

Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

58

4.3. Analisis Faktor Analisis faktor adalah metode analisis data yang dipilih oleh peneliti. Penjelasan

mengenai metode ini dapat dibaca pada Bab III.

4.3.1. Analisis Awal 1. Korelasi Matriks

Tabel lengkap korelasi matriks ada pada Lampiran Hal. 106. Dari korelasi matriks

ini, nilai determinan yang mendekati nol adalah 1.447E-005. Nilai ini

menunjukkan bahwa adanya korelasi yang tinggi antara variabel. Jadi, salah satu

syarat untuk menggunakan analisis faktor telah terpenuhi.

2. KMO & Bartlett's the Sphericity

Tabel 4.8. KMO & Bartlett’

Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)

Tabel 4.9. KMO & Bartlett’

Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)

Uji KMO bertujuan untuk mengetahui apakah semua data yang telah terambil

telah cukup untuk difaktorkan. Pada tabel 4.8 menunjukkan KMO MSA lebih

besar dari 0,5. Ini berarti peneliti dapat melanjutkan analisis dan juga teknik

pengambilan sampel dalam penelitian ini dapat diterapkan. Tapi ketika

menghitung Anti-Image Matrices peneliti menemukan 2 variabel manifes yang

berada di bawah 0,5. Jadi, peneliti perlu menghilangkan variabel-variabel manifes

dan menghitung KMO MSA lagi. Pada perhitungan ulang selanjutnya yaitu pada

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

59

tabel 4.9, menunjukkan bahwa angka KMO MSA adalah 0,667 dan signifikansi

jauh dibawah 0,05 (0,001 < 0,05), maka variabel dan sampel yang ada sudah bisa

dianalisis lebih lanjut.

3. Matriks Anti-Image

Matriks Anti-Image membuatnya lebih mudah untuk membaca MSA dari setiap

variabel manifes. Untuk detail dari matriks anti-image terlampir dalam Lampiran

Hal. 112. Jika MSA lebih besar dari 0,5 berarti variabel manifes dari penelitian ini

dapat diprediksi dengan menggunakan analisis faktor. Dari tabel 4.10

menunjukkan bahwa semua variabel MSA di atas 0,5. Ini berarti semua variabel

manifes dari penelitian ini dapat diprediksi dengan menggunakan analisis faktor.

Table 4.10. Matriks Anti-Image

Variable MSA Variable MSA

Pengalaman Sebelumnya 1

0,722a

Norma Subjektif 4

0,524a

Pengalaman Sebelumnya 2

0,737a

Norma Subjektif 5

0,501a

Pengalaman Sebelumnya 3

0,818a

Kendali Perilaku 1

0,653a

Pengalaman Sebelumnya 4

0,823a

Kendali Perilaku 2

0,611a

Pendidikan 1 0,765a

Kendali Perilaku 3

0,717a

Pendidikan 2 0,695a

Kendali Perilaku 4

0,786a

Sikap 1 0,532a

Kendali Perilaku 5

0,749a

Sikap 2 0,699a

Usia 1 0,631a

Sikap 3 0,581a

Usia 2 0,578a

Norma Subjektif 1 0,697a

Usia 3 0,599a

Norma Subjektif 2 0,600a

Usia 4 0,610a

Norma Subjektif 3 0,729a

Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

60

4.3.2. Factor Extraction

1. Communalities

Hasil analisis communalities yang telah dilakukan sebagai berikut :

Table 4.11. Communalities

Communalities Communalities Initial Extraction Initial Extraction Pengalaman Sebelumnya 1

1,000

0,362

Norma Subjektif 4

1,000

0,364

Pengalaman Sebelumnya 2

1,000

0,447

Norma Subjektif 5

1,000

0,322

Pengalaman Sebelumnya 3

1,000

0,533

Kendali Perilaku 1

1,000

0,458

Pengalaman Sebelumnya 4

1,000

0,424

Kendali Perilaku 2

1,000

0,417

Pendidikan 1 1,000

0,284

Kendali Perilaku 3

1,000

0,390

Pendidikan 2 1,000

0,127

Kendali Perilaku 4

1,000

0,419

Sikap 1 1,000

0,006

Kendali Perilaku 5

1,000

0,193

Sikap 2 1,000

0,036

Usia 1 1,000

0,354

Sikap 3 1,000

0,072

Usia 2 1,000

0,466

Norma Subjektif 1

1,000

0,447

Usia 3 1,000

0,423

Norma Subjektif 2

1,000

0,579

Usia 4 1,000

0,220

Norma Subjektif 3

1,000

0,429

Sumber: Data Primer yang diolah (2016)

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

61

Nilai esktrim komunalitas antara 0,00 sampai dengan 1,00. Estimasi 0,00 berarti

suatu variabel tidak berkorelasi dengan variabel lain, sementara estimasi 1,00

berarti variansi variabel baik secara sempurna disebabkan oleh sejumlah faktor

bersama. Hasil analisis data tabel communalities seperti yang tersaji pada tabel

4.11 diatas, dapat disimpulkan bahwa proporsi varian Pengalaman Sebelumnya

terhadap jumlah seluruh varians adalah sebesar 0,362. Demikian halnya dengan

variabel lainnya.

2. Total Variance Explained

Table 4.12. Total Variance Explained Total Variance Explained

Component

Initial Eigenvalues Extraction Sums of Squared Loadings Rotation Sums of Squared Loadings

Total % of Variance

Cumulative % Total

% of Variance

Cumulative % Total

% of Variance

Cumulative %

1 5,345 23,237 23,237 5,345 23,237 23,237 4,311 18,745 18,745 2 2,428 10,558 33,795 2,428 10,558 33,795 3,461 15,050 33,795 3 2,056 8,940 42,735 4 1,623 7,058 49,793 5 1,405 6,107 55,900 6 1,386 6,027 61,928 7 1,150 4,999 66,927 8 ,976 4,245 71,171 9 ,876 3,810 74,981 10 ,822 3,576 78,557 11 ,711 3,093 81,650 12 ,615 2,674 84,324 13 ,577 2,507 86,831 14 ,558 2,428 89,259 15 ,479 2,084 91,343 16 ,413 1,797 93,141 17 ,361 1,572 94,712 18 ,317 1,378 96,090 19 ,264 1,149 97,239 20 ,222 ,965 98,204 21 ,197 ,857 99,061 22 ,146 ,636 99,697 23 ,070 ,303 100,000

Extraction Method: Principal Component Analysis. Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

62

Pada tabel 4.12 menunjukan Total Variance Explained sebesar 33,795%. Peneliti

berusaha untuk mencari faktor yang lebih dominan, karena jika mengikuti hasil

yang ada, faktor yang berada pada nilai diatas 1 terdapat 7 faktor dan peneliti rasa

hasil tersebut masih terlalu banyak untuk dikatakan dominan. Maka peneliti

menggunakan eigenvalue sebesar 2,4 untuk mendapatkan hasil yang optimal

sesuai dengan tujuan peneliti. Dengan menggunakan eigenvalue sebesar 2,4 hasil

menunjukan bahwa terdapat 2 faktor yang lebih dominan.

Oleh karena itu, % dari varians dapat dihitung sebagai berikut:

Varians untuk Faktor 1 = (5,345 / 23) X 100% = 23,237%

Varians untuk Faktor 2 = (2,428 / 23) X 100% = 10,558%

Gambar 4.2. Scree Plot

Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)

Scree plot menggambarkan jumlah faktor dalam grafik, untuk menentukan

banyaknya faktor yang bisa ditarik (factor extraction). Terlihat bahwa dari satu ke

dua faktor (garis dari sumbu Component Number = 1 ke 2) arah garis menurun

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

63

dengan tajam. Kemudian garis dari faktor 2 ke 3 dan faktor 4 sedikit menurun.

Jalur ini terus menurun sedikit hingga faktor terakhir. Itu berarti terlihat bahwa

hanya ada 2 faktor yang paling “baik”.

3. Nilai Eigen

Jika Nilai Eigen lebih dari 1, berarti dianggap signifikan. Kisaran komunalitas

variabel adalah antara 0 dan 1. Nilai yang lebih besar adalah lebih baik. Hal ini

karena variabel menjadi lebih mudah untuk dijelaskan oleh faktor yang

dihasilkan.

Table 4.13. Components, Eigen Value

, %Variance, and Cumulative %

Component Initial Eigenvalues

Total % of Variance

Cumulative %

1 5,345

23,237

23,237

2 2,428

10,58

33,795

Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)

Seperti yang ditunjukkan pada tabel di atas, total nilai eigen awal komponen 1

adalah 5.345. Total % dari varians menjelaskan berapa banyak komponen

mengambil bagian dalam seluruh varian. Pada % varians dari komponen 1 berasal

dari total komponen 1 dibagi dengan jumlah total komponen. Dengan demikian,

% dari varians dari komponen 1 adalah 5,345 / 23 X 100% = 23,237 %. Jumlah

tersebut menunjukkan bahwa komponen 1 memiliki 23,237% bagian dari

variabel.

Komponen 2 memiliki nilai eigen awal 2,428. Bagian % varians dari komponen 2

adalah 2,428 / 23 X 100% = 10,558%. Dengan demikian, komponen 2 memiliki

10,558% bagian dari variabel.

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

64

4.3.3. Rotated Factor Matrix Metode rotasi faktor dalam penelitian ini menggunakan metode rotasi Varimax

dimana semua variabel akan dirotasi sampai mengelompok pada component atau

faktor yang memiliki hubungan antar variabel yang kuat. Hasil analisis faktor

pada tahap ini adalah sebagai beirkut :

Table 4.14. Rotated Factor Matrix Rotated Component Matrixa

Component

1 2 PS 1 0,591 0,116 PS 2 0,648 0,164 PS 3 0,668 0,294 PS 4 0,616 0,211 PD 1 0,260 0,465 PD 2 0,242 0,262 SKP 1 0,080 -0,010 SKP 2 0,184 0,047 SKP 3 0,268 0,012 NS 1 0,666 -0,055 NS 2 0,759 -0,058 NS 3 0,654 -0,024 NS 4 0,332 0,503 NS 5 0,281 0,493 KP 1 0,442 0,512 KP 2 0,331 0,555 KP 3 0,366 0,506 KP 4 0,410 0,501 KP 5 0,323 0,297 USIA 1 -0,192 0,563 USIA 2 -0,174 0,660 USIA 3 -0,168 0,628 USIA 4 -0,182 0,432 Extraction Method: Principal Component Analysis. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 3 iterations.

Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

65

Table 4.15. Component Transformation Matrix

Component Transformation Matrix

Component 1 2 1 ,804 ,595 2 -,595 ,804

Extraction Method: Principal Component Analysis.

Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization.

Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)

Tabel Component Transformation Matrix berfungsi untuk menunjukkan apakah

faktor-faktor yang terbentuk sudah tidak memiliki korelasi lagi satu sama lain atau

orthogonal. Bila dilihat dari tabel Component Transformation Matrix, nilai-nilai

korelasi yang terdapat pada diagonal utama berada di atas 0,5 yaitu 0,804 pada

komponen 1 dan 0,804 pula pada komponen 2. Hal ini menunjukkan bahwa kedua

faktor yang terbentuk sudah tepat karena memiliki korelasi yang tinggi pada

diagonal – diagonal utamanya.

Klasifikasi akan diringkas dalam tabel 4.16 di bawah ini.

Table 4.16. Factor Manifest

Sumber: Data Primer dan SPSS (2016)

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

66

Dimana:

PS = Pengalaman Sebelumnya NS = Norma Subjektif

KP = Kendali Perilaku Usia = Usia

4.3.4. Dominan Faktor

Dari proses analisis faktor terdapat 2 faktor yg terbentuk dari proses ekstraksi dari

23 faktor. 2 faktor tersebut menunjukan nilai kumulatif sebesar 33,795%.

1. Faktor Baru Pertama

Faktor pertama memiliki 23,237% dari varians setelah rotasi. Berdasarkan

variabel manifes yang membangun faktor ini, maka dapat diartikan faktor ini

menjelaskan tentang hubungan antara pengalaman sebelumnya dengan norma

subjektif. Tabel menunjukkan bahwa faktor pertama dibangun oleh 7 variabel

manifes yaitu:

Table 4.17. Faktor Baru Pertama

No. Variabel Pernyataan

1 Pengalaman Sebelumnya 1

Pengalaman yang saya dapatkan ketika saya praktek Entrepreneurship dikampus, menambah minat saya untuk menjadi seorang wirausaha.

2 Pengalaman Sebelumnya 2

Pengalaman yang saya dapatkan ketika saya praktek Entrepreneurship dikampus, membuat saya tertantang untuk menjadi seorang wirausaha.

3 Pengalaman Sebelumnya 3

Pengalaman yang saya dapatkan ketika saya praktek Entrepreneurship dikampus, membuat saya lebih percaya diri untuk membuka suatu usaha.

4 Pengalaman Sebelumnya 4

Pengalaman yang saya dapatkan ketika saya praktek Entrepreneurship dikampus, membuat saya tertarik untuk berinovasi membuat suatu usaha.

5 Norma Subjektif 1

Keluarga selalu mendukung semangat saya untuk menjadi seorang wirausaha.

6 Norma Subjektif 2

Keluarga selalu mendukung minat saya untuk menjadi seorang wirausaha.

7 Norma Subjektif 3

Keluarga selalu mendukung cita-cita saya untuk menjadi seorang wirausaha.

Sumber: Data Primer yang dikembangkan oleh peneliti (2016)

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

67

Pada tabel 4.17 tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor yang terbentuk tersebut

dapat dinamkan dengan “Motivasi Kewirausahaan”. “Dorongan berbentuk

motivasi yang kuat untuk maju dari pihak keluarga merupakan modal awal untuk

menjadi wirausaha”. (Kasmir, 2007 dalam http://eprints.ums.ac.id). Dengan

gabungan antara faktor pengalaman dan norma subjektif dapat menjadi sebuah

motivasi dan acuan seseorang untuk menjalankan sebuah usaha terlebih karena

adanya pengalaman dan dukungan dari keluarga.

2. Faktor Baru Kedua

Faktor kedua ini memiliki 33,795% dari varians setelah rotasi. Berdasarkan

variabel manifes yang membangun faktor ini, maka dapat diartikan faktor ini

menjelaskan tentang hubungan antara kendali perilaku dengan usia. Tabel

menunjukkan bahwa faktor ini dibangun oleh 8 variabel manifest yaitu:

Table 4.18. Faktor Baru Kedua

No. Variabel Pernyataan

1 Norma Subjektif 4

Teman-teman selalu mendukung semangat saya untuk menjadi seorang wirausaha.

2 Kendali Perilaku 1

Kedisiplinan saya dalam mengontrol keuangan, membuat saya yakin untuk membuka suatu usaha.

3 Kendali Perilaku 2

Kedisiplinan saya dalam mengontrol keuangan, mempermudah saya mengatur pemasukan dan pengeluaran usaha saya.

4 Kendali Perilaku 3

Kedisiplinan saya dalam mengatur perencanaan, memudahkan saya membuka suatu usaha.

5 Kendali Perilaku 4

Kedisiplinan saya dalam mengatur perencanaan, meyakinkan saya untuk membuka usaha dengan konsep yang baik.

6 Usia 1 Usia sangat menentukan minat seseorang dalam menjadi seorang wirausaha.

7 Usia 2 Semakin matang usia seseorang, semakin tingginya minat seseorang dalam membuka suatu usaha.

8 Usia 3 Semakin matang usia seseorang, semakin mempermudah sesorang dalam membuka suatu usaha karena banyaknya pengalaman.

Sumber: Data Primer yang dikembangkan oleh peneliti (2016)

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

68

Pada tabel 4.18 tersebut, dapat disimpulkan bahwa faktor yang terbentuk tersebut

dapat dinamkan dengan “ Self-Efficacy”. Self-efficacy adalah keyakinan terhadap

kemampuan pribadi untuk merencanakan atau mengorganisasi dan menyelesaikan

atau mengimplementasi suatu tindakan yang penting untuk mencapai tujuan dan

hasil tertentu (Bandura, 1994). Sengat cocok untuk faktor kedua ini karena dengan

keyakinan bahwa adanya kesiapan diri dalam perilaku dan dukungan kesiapan

usia terlebih lagi adanya dukungan dari orang lain membuat seseorang semakin

yakin untuk berwirausaha.

4.4. Diskusi

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dari 30 pernyataan dari seluruh variabel

pada uji validitas, hanya dapat dilanjutkan dengan memakai 25 pernyataan dari

seluruh variabel. Hal ini menunjukan bahwa 5 pernyataan yang peneliti buat

mungkin kurang tepat untuk dijadikan suatu pernyataan kepada responden.

Pada Uji KMO, perhitungan pertama menunjukkan KMO MSA lebih besar dari

0,5, namun ketika menghitung Anti-Image Matrices peneliti menemukan 2

variabel yang berada di bawah 0,5. Jadi, peneliti perlu menghilangkan variabel-

variabel dan menghitung KMO MSA kembali. Pada perhitungan selanjutnya hasil

KMO MSA adalah 0,667 dan signifikansi jauh dibawah 0,05 (0,001 < 0,05),

maka variabel dan sampel bisa dianalisis lebih lanjut.

Berdasarkan hasil dari proses-proses perhitungan selanjutnya, hasil menunjukan

bahwa terdapat 2 faktor yang lebih dominan diantara faktor-faktor yang lainnya.

Faktor pertama memiliki nilai sebesar 23,237% sedangkan faktor kedua memiliki

nilai sebesar 33,795%. Faktor pertama mengahasilkan 7 variabel diantaranya

yaitu pengalaman sebelumnya 1 sampai pengalaman sebelumnya 4 dan norma

subjektif 1 sampai norma subjektif 3. Jika dilihat dari hasil tersebut, ada

kemungkinan pernyataan-pernyataan tersebut memang cocok untuk dijadikan

suatu kumpulan faktor baru dan menghilangkan variabel-variabel yang tidak

masuk kedalam faktor baru tersebut. Lain halnya dengan hasil perhitungan faktor

baru kedua. Hasil menunjukan bahwa kendali perilaku adalah variabel paling

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

69

dominan diantara variabel-variabel yang lainnya yaitu variabel usia dan terdapat 1

variabel yg seharusnya bisa masuk dalam faktor baru pertama, yaitu norma

subjektif 4. Mengapa norma subjektif 4 masuk dalam faktor baru kedua bukan

masuk dalam faktor baru pertama? Sedangkan kumpulan norma subjektif 1

sampai 3 ada dalam faktor baru pertama. Ini menjadi suatu perhatian karena

variabel tersebut memisah dari kumpulan varibel atau “kelompoknya”. Untuk

variabel usia sendiri, mengapa hanya 3 variabel yang masuk dalam faktor baru?

Mengapa variabel usia 4 tidak masuk dalam faktor baru? Jika dilihat dari

pernyataan yang ada, bisa dikatakan dari pernyataan usia 1 sampai pernyataan

usia 3 ada kemiripan pernyataan, mungkin itu yang menyebabkan ketiga variabel

tersebut masuk dalam faktor baru dan variabel usia 4 tidak masuk dikarenakan

kata-kata atau pernyataan yang diberikan pada pernyataan usia 4 berbeda dari

variabel usia 1 sampai 3. Dengan hasil yang ada, mengapa hanya ada 3 variabel

usia yang masuk, dapat disimpulkan bahwa ada kemungkinan besar bahwa,

karena pada kelompok usia ini sendiri relatif homogen, jadi temuan yang

diperoleh untuk kelompok usia adalah demikian.

Dan pada penamaan faktor baru pertama, mengapa dinamakan “motivasi

kewirausahaan” karena peneliti rasa jika dilihat dari pernyataan atau variabel yang

masuk dalam faktor baru pertama tersebut sangat cocok untuk dikatakan motivasi

kewirausahaan dengan adanya gabungan antara variabel pengalaman dan

dukungan keluarga. Hal tersebut juga dibenarkan oleh para ahli yang mengatakan

bahwa salah satu indikator motivasi kewirausahaan adalah adanya pengalaman

dan dukungan dari keluarga.

Pada penamaan faktor baru kedua, mengapa dinamakan “self-efficacy” atau

efikasi diri, karena peneliti rasa jika dilihat dari pernyataan yang masuk dalam

kategori faktor baru kedua tersebut sangat cocok untuk dikatakan efikasi diri,

dilihat dari pernyataan paling dominan pada faktor tersebut adalah adanya

kepercayaan pada diri seorang individu untuk melakukan suatu tindakan, dan hal

tersebut sangat cocok untuk variabel kendali perilaku yaitu kepercayaan pada

kedisiplinan dan variabel usia pada kepercayaan kemantapan usia dan juga

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

70

ditambah adanya 1 variabel dukungan dari teman yaitu pada variabel norma

subjektif 4. Mungkin faktor kedua ini bisa dinamakan dengan yang lain, namun

peneliti rasa self-efficacy atau efikasi diri lah yang lebih tepat untuk digunakan.

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

71

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab terakhir pada penelitian ini, peneliti memberikan kesimpulan dan

rekomendasi atau saran yang dikembangkan dari semua integrasi analisis

kuantitatif, khususnya analisis faktor tentang faktor dominan yang berkontribusi

terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha.

5.1. Kesimpulan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengindentifikasi faktor-faktor dominan

yang berkontribusi terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha. Peneliti

menggunakan 6 variabel diantaranya adalah Pengalaman Sebelumnya,

Pendidikan, Sikap, Norma Subjektif, Kendali Perilaku Yang Dapat Dikenali dan

Usia. Penelitian ini dilakukan terhadap 123 responden mahasiswa reguler pagi

President University angkatan 2014 yang berkewarganegaraan Indonesia.

Peneliti menggunakan analisis multivariat yaitu dengan Analisis Faktor. Hasil

menunjukan bahwa terdapat dua faktor paling dominan yang berkontribusi

terhadap minat mahasiswa untuk berwirausaha. Dua faktor tersebut peneliti

namakan dengan “Motivasi Kewiraushaaan” dan “Self-efficacy”. Hal ini sesuai

dengan tujuan peneliti yaitu mencari faktor yang paling dominan.

5.2. Saran Minat mahasiswa dalam berwirausaha masih rendah. Rendahnya mahasiswa

dalam berwirausaha, sebaiknya menjadi perhatian utama. Merubah mindset bahwa

wirausaha merupakan suatu pilihan pekerjaan yang terhormat dengan memberi

contoh pengusaha yang berhasil. Pemupukan jiwa kewirausahaan dengan latihan

awal praktek kewirausahaan bagi mahasiswa, misalnya mahasiswa diwajibkan

untuk menjual sesuatu untuk jangka waktu tertentu dengan target tertentu. Hal ini

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

72

akan menjadikan pengalaman bagi mahasiswa dan akan melatih kepercayaan diri

mahasiswa dan diharapkan akan mengubah pendapat bahwa menjadi wirausaha

akan dapat menjanjikan kehidupan yang lebih baik.

Sebagian besar mahasiswa tidak menyukai tantangan dan tidak berani mengambil

risiko. Berkaitan dengan toleransi akan risiko, mahasiswa harus dilatih untuk

membuat perencanaan usaha secara matang, seberapa besar keuntungan dan

kerugiannya, sehingga akan dapat mengurangi risiko. Mahasiswa dilatih untuk

mencari informasi yang relevan yang mendukung usahanya mengambil keputusan

secara cepat dan penuh keyakinan atas dasar perencanaan usaha yang matang.

Untuk meningkatkan kemampuan bernegosiasi, kemampuan menjual, dan bekerja

sama dengan orang lain, mahasiswa perlu dilatih untuk beberapa ketrampilan

misalnya melatih untuk kemampuan manajerial, bisnis, menjalin relasi yang baik

dalam mengembangkan usahanya melalui pengembangan, berorganisasi di

lingkungan kampus dan melatih soft skill agar mahasiswa tidak hanya menguasai

teori saja. Untuk menumbuhkan minat berwirausaha, mahasiswa dapat magang

kepada pengusaha yang sukses, sehingga mahasiswa dapat langsung melihat

contoh bagaimana tindakan, keputusan, dan keterampilan apa saja yang digunakan

dan mempraktekkan keseluruhan faktor-faktor yang mendorong kesuksesan dalam

berwirausaha.

Pihak Universitas juga seharusnya mendukung dan “memberi wadah” kepada

mahasiswa dengan berbagai cara. Misalnya dengan diadakannya seminar

mengenai kewirausahaan, memberi informasi mengenai bidang kewirausahaan

dan mendukung mahasiswa-mahasiswa yang tertarik untuk berwirausaha.

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

73

DAFTAR PUSTAKA

Aditya Dion Mahesa, Edy Rahardja. 2012. Analisis Faktor-faktor Motivasi Yang

Mempengaruhi Minat Berwirausaha. Diponegoro Journal Of Management

Volume 1, Nomor 1, Halaman 130-137.

Ahmadi, Abu. 2007. Psikologi Sosial. Rineka Cipta. Jakarta.

Ajzen, Icek. 1991. The Theory of Planned Behavior. Organizational Behavior

And Human Decision Processes, 50, pp:179-211.

Ajzen, I. 2005. Attitudes, Personality, and Behavior. 2nd Edition. New York:

Open University Press.

Andi, Mappiare. 1982. Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Aris Subandono. 2007. Pengaruh Life Skill Diklat Kimia Produktif dan Prestasi

Belajar Diklat Kewirausahaan terhadap Minat Berwirausaha pada Siswa

SMK Kimia Industri Theresiana Semarang. Skripsi. FMIPA-UNES.

Bandura, Albert. 1994. Self Efficacy: Toward a Unifying Theory of Behavioral

Change. Psychological Review, 84(2), pp: 191-215.

Benedicta Prihatin Dwi, Riyanti. 2003. Kewirausahaan Dari Sudut Pandang.

Psikologi Kepribadian. Jakarta : Grasindo.

Bilson, Simamora. 2005. Analisis Multivariat Pemasaran. Jakarta: Gramedia

Pustaka Umum

Carmines, Edward G., and Richard A. Zeller. 1979. Reliability and Validity

Assessment. Newbury Park, CA: Sage Publications.

Child, D. 2006. The essentials of factor analysis. (3rd ed.). New York, NY:

Continuum International Publishing Group.

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

74

Cronbach, L. J. 1951. Coefficient alpha and the internal structure of tests.

Psychometrika, 16, 297–334.

Davidsson, P. 1995. Determinants of entrepreneurial intentions.

Duygu Turker, Senem Sonmez Selcuk. 2008. Which factors affect entrepreneurial

intention of university students?. Journal of European Industrial Training.

Vol. 33 No. 2, 2009.

Ebru DOĞAN. 2015. The Effect of Entrepreneurship Education on

Entrepreneurial Intentions of Univerity Student in Turkey. Ekonometri ve

İstatistik Sayı:23 2015 79-93.

Falih M. Alsaaty, David Abrahams and Ella Carter. 2014. Business Students’

Interests in Entrepreneurship and Social Entrepreneurship at a

Historically Black Institution. Journal of Small Business and

Entrepreneurship Development March 2014, Vol. 2, No. 1, pp. 01–30.

Galloway, L. and Brown, W. 2002. Entrepreneurship education at university: a

driver in the creation of high growth firms. Education þ Training, Vol. 44

Nos 8/9, pp. 398-405.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS.

Cetakan Keempat. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2004. Analisis Multivariate dengan menggunakan Program SPSS.

Semarang: Universitas Diponegoro.

Hair, J. F., Black, W. C., Babin, B. J., Anderson, R. E., & Tatham, R. L. 2009.

Multivariate data analysis (7th ed.). NJ: Pearson Prentice Hall Upper

Saddle River.

Hanum Mahanani. 2014. Analisis Pengaruh Faktor Internal Dan Faktor

Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha.

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

75

Harris, M.L. and Gibson, S.G. 2008. Examining the entrepreneurial attitudes of

US businessstudent. Education þ Training, Vol. 50 No. 7, pp. 568-81.

Henry, C., Hill, F. and Leitch, C. 2003. Entrepreneurship Education and

Training. Ashgate, mAldershot.

Howard, J. 2009. Competent to Innovate: An Approach to Personal Development

to Improve Innovation Competency in SME's. Knowledge to Innovate

Initiative (K2i) .

Hurlock, E. B. 1991. (a.b Istiwidayanti & Soedjarwo). Psikologi Perkembangan

suatu Pendidikan Sepanjang Rentang Kehidupan. (edisi kelima). Jakarta:

Erlangga

I Putu Bayu Adi Jaya1 Ni Ketut Seminari. 2016. Pengaruh Norma Subjektif,

Efikasi Diri Dan Sikap Terhadap Intensi Berwirausaha Siswa SMKN Di

Denpasar. E-Jurnal Manajemen Unud, Vol. 5, No. 3, 2016: 1713-1741.

Lalit Sharma and Pankaj Madan. 2014. Effect of individual factors on youth

entrepreneurship – a study of Uttarakhand state, India. Journal of Global

Entrepreneurship Research20144:3.

Kamus Besar Bahasa Indonesia. 2005. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Balai Pustaka.

Mai Ngoc Khuong and Nguyen Huu An. 2016. The Factors Affecting

Entrepreneurial Intention of the Students of Vietnam National University,

Vol. 4, No. 2, February.

Mbayak Ginting, Eko Yuliawan. 2015. Analisis Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Minat Berwirausaha Mahasiswa (Studi Kasus Pada

STMIK Mikroskil Medan). Jurnal Wira Ekonomi Mikroskil, Volume 5,

Nomor 01, April 2015.

Muhibbin, Syah. 2003. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

76

Muhibbin, Syah. 1995. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung :

Remaja Rosdakarya.

Mustaqim. 2004. Psikologi Pendidikan. Fakultas Tarbiah IAIN Walisongo.

Pustaka Belajar.

Mustikasari, Elia, 2007. Kajian Empiris tentang Kepatuhan Wajib Pajak Badan di

Perusahaan Industri Pengolahan di Surabaya. Simposium Nasional

Akuntansi X:1-42

Nabi, G., Holden, R. dan Walmsley, A. 2010. Niat Wirausaha di kalangan siswa:

menuju agenda penelitian ulang fokus. Jurnal Bisnis Kecil dan Enterprise

Pembangunan, Vol. 17 No 4, hal 537-551.

Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta : Gajah

Mada University Press.

Omid Yaghmaei and Iman Ghasemi. 2015. Effects of Influential Factors on

Entrepreneurial Intention of Postgraduate Students in Malaysia.

International Letters of Social and Humanistic Sciences, Vol. 51, pp 115-

124.

Paulus Patria Adhitama. 2014. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat

Berwirausaha (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomika Dan Bisnis

Undip, Semarang).

Pemerintah R.I. 1995. Instruksi Presiden No. 4 Tahun 1995 Tentang Gerakan

Nasional Memasyarakatkan dan Membudayakan Kewirausahaan

(GNMMK). Jakarta: Pemerintah R.I.

Pittaway, L. and Cope, J. 2007. Entrepreneurship education – a systematic review

of theevidence. International Small Business Journal, Vol. 25 No. 5, pp.

479-510.

Purwanto, M. Ngalim. 2000. Psikologi Pendidikan. Bandung : Remaja

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

77

Rosdakarya.

Rakhmat, Jalaludin. 1992. Psikologi komunikasi. Bandung, PT. Remaja

Rosdakarya.

Rosinta Romauli Situmeang and Nurmaidah Ginting. 2016. Pengaruh Konsep

Kewirausahaan Terhadap Minat Berwirausaha Siswa SMK Se-Kabupaten

Toba Samosir. AJIE - Asian Journal of Innovation and Entrepreneurship,

Vol. 01, No. 01, January 2016.

Rosmiati, Donny Teguh Santosa Junias, Munawar. 2015. Sikap, Motivasi dan

Minat Berwirausaha Mahasiswa. JMK,Vol.17, NO.1, Maret 2015, 21–30.

Santoso, Singgih. 2010. Statistik Multivariat. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Santoso dan Tjiptono. 2001. Riset Pemasaran Konsep dan Aplikasi

dengan SPSS. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Sekaran, U., & Bougie, R. 2013. Research Methods for Business.UK:Wiley.

Sekaran, U. 2000. Research Methods for Business. 3rd editions. New York: John

Wiley and Sons.

Shapero,A., & Sokol,L. 1982. The social dimensions of entrepreneurship.

Encyclopediaof entrepreneurship, 72-90.

Sjabadyni, Bertina; Graito, Indarwahyanti; Wutun, Rufus Patty. 2001

Pengembangan Kualitas SDM dari Perspektif PIO. Fakultas Psikologi

Universitas Indonesia: Depok

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta:

Rineka Cipta

Staw, B. M. 1991. Psychological dimensions of organizational behavior. Sydney:

MacMillan.

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

78

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kunatitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Sugiyono, 1997, Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Suharti, L & Sirine, H. 2011. Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Niat

Kewirausahaan (Studi terhadap Mahasiswa Universitas Kristen Satya

Wacana Salatiga). Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan, 2. September

2012.

Suharto Wirakusumo, 1997. Peranan perguruan tinggi dalam menciptakan

wirausaha-wirausaha tangguh. Makalah Seminar. Jatinangor: PIBI-

IKOPIN.

Susetyo Darmanto. 2013. Pengaruh Perceived Desirability, Perceived feasibility,

Propensity To Act Terhadap Intensi Berwirausaha. Jurnal Ilmiah

Dinamika Ekonomi dan Bisnis, Vol 1 No. 2 Oktober 2013.

Triola, M. F. 2006. Elementary statistics 10th ed. Boston: Pearson Addison

Wesley.

Umi Mardliyah, Maria Magdalena Minarsih, Moh Mukeri Warso. 2016. The

Effect Of Attitude , Subjevtive Standard And Self Afication To Intention Of

Entrepreneur To The Teenagers High. Journal Of Management, Volume 2

No.2 Maret 2016.

Widayatun, T. R. 1999. Ilmu Prilaku. Jakarta: CV. Sagung Seto

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

79

Winardi. 2003. Entrepreneur & Entrepreneurship. Kencana Prenada Media

Group.

Wiratmanto. 2014. Analisis Faktor Dan Penerapannya Dalam Mengidentifikasi

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Konsumen Terhadap

Penjualan Media Pembelajaran.

Wiwit Waluyo, Pramono Hari Adi. 2013. Inisiatif Diri Sebagai Kotak Hitam

Penghubung Perilaku Berrwirausaha Mahasiswa.

Xue Fa Tong, David Yoon Kin Tong, Liang Chen Loy. 2011. Factors Influencing

Entrepreneurial Intention Among University Students. International

Journal Of Social Sciences And Humanity Studies Vol 3, No 1, 2011.

Zaharah Ghazali1, Nor Asmahani Ibrahim1 & Fakhrul Anwar Zainol1. 2013.

Factors Affecting Entrepreneurial Intention among UniSZA Students.

Asian Social Science; Vol. 9, No. 1; 2013.

Zhengxia Peng, Genshu Lu, Hui Kang. 2012. Entrepreneurial Intentions and Its

Influencing Factors: A Survey of the University Students in Xi’an China.

Creative Education, Vol.3, Supplement, 95-100.

Zimmerer et al. 2008. Kewirausahaan dan Manajemen Usaha Kecil. Edisi 5,

Buku 1. Jakarta : Salemba Empat.

Zimmerer, T. W., & Scarborough, N. M. (1998). Essentials of entrepreneurship

and small business management (2nd ed.). New York: Prentice Hall.

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

80

SUMBER INTERNET

Adhe Octavionica. 2016. Pengaruh Motivasi Berwirausaha Serta Lingkungan

Internal Dan Lingkungan Eksternal Terhadap Minat Berwirausaha

Mahasiswa Pendidikan Ekonomi Universitas. Tersedia:

http://digilib.unila.ac.id/21902/15/SKRIPSI%20TANPA%20BAB%20PE

MBAHASAN.pdf. (18 November 2016).

Badan Pusat Statistik. 2016. Tingkat Pengagguran Terbuka di Indonesia.

Tersedia: https://www.bps.go.id/index.php/Brs. (2 November 2016).

Badan Pusat Statistik. 2016. Tingkat Pengangguran Tertinggi Menurut

Pendidikan Yang Ditamatkan. Tersedia:

https://www.bps.go.id/website/brs_ind/brsInd-20161107121150.pdf. (3

November 2016).

Badan Pusat Statistik. 2014. Jumlah Wirausaha di Indonesia. Tersedia:

https://www.bps.go.id/index.php. (3 November 2016).

Basri, S. 2012. Pendekatan Penelitian, Metode Penelitian, dan Teknik-teknik

Desain Penelitian. [Online]. Tersedia:

http://setabasri01.blogspot.com/2012/04/metode-penelitian.html. (7

Desember 2016).

Yogi Herdani. 2010. Kewirausahaan Sebagai Solusi Pengangguran Pemuda di

Indonesia. Artikel Diakses dari

http://www.dikti.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=

1 549:kewirausahaan-sebagai-solusi-pengangguran-pemuda-di-indonesia-

&catid=159:artikel-kontributor. (7 November 2016).

http://www.suara.com/bisnis/2016/05/09/133306/jumlah-pengusaha-di-indonesia-baru-15-persen-dari-total-penduduk) https://m.tempo.com/read/news/2016/05/23/092773404/menangkan-mea-jokowi-ri-perlu-5-8-juta-pengusaha-muda-baru

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

81

http://fiasya-batikduniaku.blogspot.co.id/2014/01/teori-teori-kewirausahaan.html http://hanajadeh.blogspot.co.id/2013/04/teori-sikap.html http://www.e-jurnal.com/2014/03/pengertian-pengalaman-kerja.html http://digilib.unila.ac.id/16152/16/BAB%20II.pdf http://eprints.undip.ac.id/43626/1/12_MAHANANI.pdf http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/48632/3/Chapter%20II.pdf http://statistikceria.blogspot.co.id/2013/03/tutorial-contoh-kasus-analisis-faktor.html http://www.slideshare.net/Mayanisaa/metode-analisis-faktor https://factoryspell.wordpress.com/2015/06/24/ternyata-faktor-usia-dan-tingkat-pendidikan-berpengaruh-terhadap-tingkat-keberhasilan-berwirausaha/ https://samsudin1712.wordpress.com/2013/09/01/ruang-lingkup-dan-proses-terbentuknya-kewirausahaan/ http://www.eurekapendidikan.com/2015/10/pengertian-uji-validitas-dan-reliabilitas-empirik-teoritik.html http://dir.unikom.ac.id/s1-final-project/fakultas-ekonomi/manajemen/2010/jbptunikompp-gdl-hendrikhad-21880/4-babiii.pdf/pdf/4-babiii.pdf http://adesyams.blogspot.co.id/2009/09/ruang-lingkup-dan-proses-terbentuknya.html http://repository.upi.edu/9764/4/s_pea_0804196_chapter3.pdf http://eprints.ums.ac.id/33076/2/BAB%20I.pdf https://www.academia.edu/23555566/Faktor-faktor_Yang_Dapat_Mempengaruhi_Keberhasilan_Usaha http://repository.ipb.ac.id/jspui/bitstream/123456789/60464/5/BAB%20III%20Kerangka%20Pemikiran.pdf http://www.kompasiana.com/www.habibamin.blogspot.com/pengertian-tujuan-dan-teori-kewirausahaan-materi-kuliah_550e5459813311862cbc625d http://sutanali.blogspot.co.id/2010/12/pengertian-enterpreneurship.html http://lukmancoroners.blogspot.co.id/2010/05/sikap-dan-kepuasan-kerja.html

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

82

LAMPIRAN

Lampiran A – Kuesioner Apakah teman-teman angkatan 2014?

(jika Ya, silahkan lanjutkan)

Ya Tidak

Apakah teman-teman mempunyai minat

berwirausaha?

(jika Ya, silahkan lanjutkan)

Petunjuk Pengisian :

Isi pernyataan sistem Skala Likert berikut, dengan konten :

STS = Sangat Tidak Setuju

TS = Tidak Setuju

N = Netral

S = Setuju

SS = Sangat Setuju

Dengan memberikan tanda ( ) pada masing-masing kolom yang

dipilih.

PENGALAMAN SEBELUMNYA (PREVIOUS EXPERIENCE)

No.

Pernyataan

Skala

STS TS N S SS

1. Pengalaman yang saya dapatkan ketika saya praktek Entrepreneurship dikampus, menambah minat saya untuk menjadi seorang wirausaha

2. Pengalaman yang saya dapatkan

ketika saya praktek

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

83

Entrepreneurship dikampus,

membuat saya tertantang untuk

menjadi seorang wirausaha

3. Pengalaman yang saya dapatkan

ketika saya praktek

Entrepreneurship dikampus,

membuat saya lebih percaya diri

untuk membuka suatu usaha

4. Pengalaman yang saya dapatkan

ketika saya praktek

Entrepreneurship dikampus,

membuat saya tertarik untuk

berinovasi membuat suatu usaha

PENDIDIKAN (EDUCATION)

No.

Pernyataan

Skala

STS TS N S SS

1. Pengetahuan yang saya dapat dari

prodi kuliah saya, menambah minat

saya dalam berwirausaha

2. Universitas saya selalu mengadakan

seminar mengenai kewirausahaan,

sehingga saya tertarik untuk

berwirausaha

3. Pendidikan sangat berkontribusi bagi

seseorang untuk membangun minat

suatu usaha

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

84

SIKAP (ATTITUDE)

No.

Pernyataan

Skala

STS TS N S SS

1. Optimisme adalah salah satu syarat utama

dalam membuka suatu usaha

2. Kejujuran adalah modal utama dalam

memulai suatu usaha

3. Saya percaya bahwa keberanian

mengambil risiko merupakan salah satu

bekal saya dalam memulai suatu usaha

4. Mau belajar adalah hal yang paling

penting dalam membangun suatu usaha

NORMA SUBJEKTIF (SUBJECTIVE NORMS)

No.

Pernyataan

Skala

STS TS N S SS

1. Keluarga selalu mendukung semangat

saya untuk menjadi seorang wirausaha

2. Keluarga selalu mendukung minat saya

untuk menjadi seorang wirausaha

3. Keluarga selalu mendukung cita-cita saya

untuk menjadi seorang wirausaha

4. Teman-teman selalu mendukung

semangat saya untuk menjadi seorang

wirausaha

5. Teman-teman selalu mendukung minat

saya untuk menjadi seorang wirausaha

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

85

KENDALI PERILAKU (PERCEIVED BEHAVIORAL CONTROL)

No.

Pernyataan

Skala

STS TS N S SS

1. Kedisiplinan saya dalam mengontrol keuangan, membuat saya yakin untuk membuka suatu usaha

2. Kedisiplinan saya dalam mengontrol

keuangan, mempermudah saya

mengatur pemasukan dan

pengeluaran usaha saya

3. Kemampuan saya dalam mengatur

perencanaan, memudahkan saya

membuka suatu usaha

4. Kemampuan saya dalam mengatur

perencanaan, meyakinkan saya untuk

membuka usaha dengan konsep yang

baik

5. Mudah bersosialisasi akan

memudahkan saya dalam membuka

suatu usaha karena banyaknya relasi

USIA (AGE)

No.

Pernyataan

Skala

STS TS N S SS

1. Usia sangat menentukan minat

seseorang dalam menjadi seorang

wirausaha

2. Semakin matang usia seseorang,

semakin tingginya minat seseorang

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

86

dalam membuka suatu usaha

3. Semakin matang usia seseorang,

semakin mempermudah seseorang

dalam membuka suatu usaha karena

banyaknya pengalaman

4. Seseorang yang berusia muda

memiliki pemikiran yang baru,

inovatif, dan kreatif untuk membuka

suatu usaha

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

87

Lampiran B – Raw Data

Ordinal Data P. Sebelumnya Pendidikan Sikap Norma Subjektif Kendali Perilaku Usia 4 4 4 5 3 2 4 3 3 4 5 5 5 5 3 3 3 3 3 4 4 2 2 2 4 5 5 4 5 5 4 5 5 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 1 2 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 2 3 2 4 5 4 2 4 4 1 3 5 5 4 5 2 3 3 4 3 2 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 2 2 3 3 4 5 4 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 3 3 5 5 5 4 4 4 3 2 4 5 5 5 4 5 5 3 4 3 3 4 4 4 5 2 2 3 3 3 3 5 4 4 3 4 5 5 4 5 5 5 5 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4 5 2 2 3 3 4 3 4 4 4 5 5 4 3 3 4 3 4 4 3 4 5 4 2 3 5 4 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 2 2 3 4 4 5 4 4 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 5 1 3 3 4 4 4 4 5 3 3 2 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 2 3 3 4 5 4 4 5 3 4 3 5 4 5 4 5 5 5 3 3 4 4 4 4 5 1 2 3 4 5 5 4 4 4 3 4 5 4 5 4 4 4 4 3 3 5 5 4 4 5 2 2 3 4 5 5 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 5 2 2 4 4 4 5 4 4 3 3 4 3 3 4 5 2 3 2 4 4 4 4 5 4 5 2 2 2 3 3 3 4 4 3 2 5 5 5 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 4 4 3 3 4 2 2 4 5 5 4 5 4 4 4 3 3 2 2 3 3 5 2 3 3 3 4 4 4 3 4 5 4 2 3 3 5 4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 4 3 2 5 4 4 4 5 5 5 4 5 5 5 4 3 3 3 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 5 4 5 4 4 4 4 4 5 4 3 4 5 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 5 5 4 4 5 2 4 4 3 4 4 4 5 5 5 4 4 5 5 4 4 4 3 3 3 5 4 5 4 4 3 4 4 5

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

88

4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 5 3 3 3 4 4 3 4 4 2 4 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 5 4 5 5 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 2 4 5 4 4 3 3 4 3 4 4 5 5 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 4 4 5 4 3 5 4 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 4 5 4 3 2 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 3 4 4 4 5 5 3 3 3 4 4 2 2 2 2 4 4 4 5 4 2 2 2 3 3 1 1 2 2 2 2 2 4 5 3 3 3 4 5 1 4 5 4 4 5 2 2 1 1 1 2 2 5 5 5 1 1 1 5 2 4 4 5 3 2 1 5 5 3 4 2 4 4 4 4 3 3 4 3 5 3 4 5 5 4 4 5 4 4 2 4 2 5 5 5 5 5 5 4 4 5 5 4 5 5 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 4 5 4 4 4 3 3 4 3 4 5 5 3 2 4 5 4 3 4 5 3 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 5 5 4 5 5 1 5 5 3 2 4 4 3 3 4 4 3 4 5 5 4 4 5 3 4 4 3 5 3 4 3 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 5 4 5 4 4 3 3 3 4 4 3 3 5 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 5 5 4 5 3 3 3 4 4 2 3 5 4 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 5 5 5 3 4 2 3 3 4 4 2 3 4 4 5 5 2 3 4 2 3 3 3 2 3 4 4 5 5 4 3 3 3 2 2 2 2 2 3 4 2 2 4 4 5 4 3 4 4 3 3 4 5 4 5 5 4 4 3 3 4 5 4 3 4 2 3 3 3 4 3 4 5 4 2 2 5 4 3 4 5 4 4 5 4 2 3 2 4 5 4 3 2 4 4 4 3 4 4 2 5 5 5 5 4 5 5 2 3 2 4 5 5 3 4 3 3 4 5 5 5 4 4 5 3 4 5 4 5 4 2 4 5 4 4 3 4 4 5 5 2 4 5 5 4 4 3 4 3 3 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 3 5 3 4 4 4 5 4 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 3 3 3 3 3 4 4 5 2 4 3 5 4 4 5 5 2 5 4 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 5 4 5 5 4 4 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 2 4 4 5 3 3 2 3 2 3 4 5 3 5 5 4 4 4 3 3 2 2 3 2 5 2 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 5 5 2 3 3 3 2 2 2 3 3 2 4 3 5 5 5 5 3 5 3 3 2 3 2 3 3 5 3 2 4 5 4 4 4 4 3 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 3 4 4 4 4 4 3 4 4

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

89

4 3 3 4 4 3 5 4 5 4 5 4 3 3 3 4 4 4 4 4 5 2 2 4 3 4 4 4 5 4 4 3 5 5 5 4 4 4 4 3 3 4 4 5 5 5 1 2 3 4 5 4 4 4 3 4 4 5 4 5 5 3 4 4 3 3 3 3 4 4 5 3 3 4 4 5 4 4 5 3 4 4 3 3 4 4 4 3 4 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 2 1 2 3 3 1 1 1 2 5 4 4 4 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 3 3 3 4 5 5 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 2 2 4 5 3 3 3 4 3 3 4 5 4 5 4 4 4 3 3 3 2 2 3 3 5 2 2 2 3 5 4 5 5 5 4 5 5 5 5 4 3 3 3 5 4 4 5 5 5 5 3 3 3 5 3 2 4 3 5 2 4 2 4 2 5 4 4 4 3 4 4 3 4 5 5 5 4 3 3 5 5 5 4 3 3 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 3 4 5 5 4 4 5 5 3 3 3 4 4 2 3 5 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 3 2 2 3 4 4 4 5 5 4 4 3 3 3 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 5 4 3 3 4 3 2 4 5 5 4 5 4 4 4 3 3 2 3 3 3 4 2 2 2 4 4 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 4 4 5 4 4 5 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 5 4 3 2 4 5 4 5 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 2 2 1 3 3 3 4 4 4 3 5 4 5 4 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 5 2 2 2 4 3 4 4 4 3 3 4 4 5 4 5 4 5 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 2 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 3 4 4 4 4 4 4 5 4 2 3 4 5 5 5 4 4 5 4 4 4 4 5 3 5 2 3 3 3 4 5 4 4 3 3 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 4 4 5 3 2 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 1 1 1 2 3 3 4 4 4 2 3 4 5 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 5 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 4 5 2 3 4 3 4 2 2 2 3 4 4 4 4 3 2 3 3 3 2 2 3 3 1 1 2 1 1 1 5 4 4 4 5 5 3 1 5 5 5 4 5 5 5 4 4 5 5 5 5 4 2 2 2 4 3 2 3 3 3 2 3 4 4 5 5 3 3 3 2 2 4 4 4 4 5 2 2 2 5

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

90

5 4 4 5 3 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 5 3 4 4 4 5 5 5 4 3 2 3 5 4 5 4 5 5 5 4 4 5 4 3 3 5 2 2 2 4 3 4 3 4 3 4 4 5 4 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 2 2 4 4 4 4 3 5 3 4 4 5 4 5 5 3 3 3 4 4 3 3 4 4 5 1 3 3 4 4 4 3 5 4 3 3 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 4 4 3 4 3 3 3 5 5 5 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 5 5 3 4 4 5 5 4 5 4 4 4 3 5 5 5 3 4 4 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 4 4 5 5 4 4 3 3 4 5 5 4 5 5 5 5 3 3 2 3 4 4 5 2 2 3 5 4 5 4 4 4 3 5 5 5 4 5 4 4 5 3 3 4 4 4 4 5 2 2 3 5 4 3 4 1 4 4 5 5 4 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 3 4 4 5 4 4 4 5 3 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 1 2 1 2 5 5 4 4 5 2 3 4 4 3 5 5 3 4 4 5 4 4 3 5 4 5 2 2 5 3 3 3 4 3 3 3 5 4 5 4 4 3 3 4 4 5 5 4 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 5 4 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 5 2 2 4 5 4 4 4 4 4 3 4 5 4 4 5 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 2 2 3 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 5 5 5 3 3 5 4 4 3 4 4 4 4 4 5 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 3 3 3 4 3 3 3 3 4 4 5 4 5 5 5 5 5 5 3 3 2 2 4 4 5 2 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 5 5 5 4 4 4 4 3 3 5 4 4 4 4 2 2 2 4 4 5 4 5 4 4 4 5 4 5 4 5 5 5 4 4 3 3 4 3 4 2 4 2 3 4 4 4 4 3 4 4 5 3 4 5 2 1 3 4 4 3 3 4 4 4 2 1 2 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 4 4 4 4 3 3 2 3 5 2 4 5 5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 4 5 3 4 4 4 3 2 2 2 2 2 2 4 5 4 4 4 4 4 3 3 2 4 2 2 4 2 3 2 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 3 4 4 4 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 2 2 2 4 2 3 2 3 3 2 4 5 5 5 5 3 3 3 4 4 2 4 4 4 4 3 4 4 5

Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

91

3 3 3 3 2 3 3 4 5 5 5 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 2 2 4 4 3 4 4 5 3 3 3 4 5 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 5 5 4 3 3 5 5 5 5 5 3 3 4 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 5 5 5 4 1 1 3 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 5 5 4 4 3 2 3 2 5 5 5 5 4 5 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 3 5 5 4 4 4 4 3 4 5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 2 2 2 5 5 4 4 5 4 3 3 5 5 5 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 5 2 2 2 4 3 3 3 3 2 5 2 5 5 5 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 5 2 2 3 4 5 3 5 5 5 4 5 5 5 5 5 3 3 3 4 4 3 3 3 3 5 2 3 3 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 5 5 5 4 4 5 5 5 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 5 4 4 5 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 5 5 1 3 3 4 4 4 3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 3 5 5 5 5 5 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 2 2 3 4 4 4 4 4 4 5 5 5 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 2 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 2 2 3 4 5 5 4 5 4 4 3 5 5 4 5 4 4 4 3 3 4 4 5 5 5 3 4 4 5

Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

92

Data Interval P. Sebelumnya Pendidikan Sikap Norma Subjektif Kendali Perilaku Usia 3.084

3.129

3.240

4.982

2.248

2.241

3.664

1.709

1.000

3.091

4.425

4.236

5.103

5.040

3.138

3.133

3.175

2.741

2.777

3.888

2.648

2.208

2.232

1.933

3.105

4.320

4.399

3.240

4.982

4.665

4.185

4.982

4.001

2.187

4.513

4.425

4.236

5.103

3.832

5.743

4.493

4.111

3.855

5.103

5.125

3.990

1.000

2.232

2.774

3.105

3.084

3.129

2.075

3.713

2.248

3.228

3.664

2.617

2.187

4.513

4.425

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

4.111

3.855

3.812

3.888

3.990

2.208

3.232

1.933

3.105

4.320

3.129

1.000

3.713

3.422

1.000

2.563

4.001

3.625

3.091

4.425

1.000

2.601

2.723

4.480

3.133

2.287

3.855

5.103

5.125

2.648

4.021

5.221

4.971

3.105

3.084

3.129

1.000

1.794

2.248

3.228

3.664

4.001

2.187

3.091

4.425

2.883

2.601

2.723

3.138

4.493

4.111

3.855

3.812

3.888

3.990

3.223

3.232

4.971

4.394

4.320

3.129

3.240

3.713

2.248

2.241

3.664

4.001

3.625

4.513

2.931

4.236

5.103

2.723

4.480

3.133

3.175

3.855

3.812

3.888

3.990

2.208

2.232

2.774

2.007

2.032

2.035

4.591

3.713

3.422

3.228

3.664

4.001

3.625

3.091

4.425

4.236

5.103

5.040

4.480

4.493

3.175

2.741

5.103

3.888

2.648

4.021

5.221

3.759

4.394

1.000

1.000

2.075

2.646

3.422

3.228

3.664

2.617

2.187

4.513

4.425

2.883

2.601

2.723

4.480

3.133

4.111

3.855

2.777

3.888

3.990

4.021

2.232

2.774

4.394

3. 4. 3. 3. 3. 4. 2. 4. 3. 4. 2. 4. 5. 5. 4. 4. 4. 3. 3. 3. 3. 2. 2. 2. 3.

Page 105: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

93

084

399

240

713

422

185

563

001

625

513

931

236

103

040

480

493

111

855

812

888

990

208

232

774

105

3.084

4.399

3.240

3.713

2.248

3.228

3.664

4.001

3.625

3.091

2.931

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

4.111

3.855

5.103

5.125

3.990

1.000

3.232

2.774

3.105

3.084

3.129

3.240

4.982

2.248

3.228

1.768

4.001

3.625

4.513

2.931

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

4.111

3.855

3.812

3.888

3.990

2.208

3.232

2.774

3.105

4.320

3.129

3.240

4.982

2.248

4.185

2.563

4.001

2.187

4.513

2.931

4.236

5.103

5.040

3.138

3.133

4.111

3.855

3.812

3.888

3.990

1.000

2.232

2.774

3.105

4.320

4.399

3.240

3.713

3.422

3.228

3.664

4.001

2.187

4.513

2.931

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

5.302

5.123

3.812

3.888

3.990

2.208

2.232

2.774

3.105

4.320

4.399

3.240

3.713

2.248

4.185

3.664

4.001

2.187

4.513

2.931

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

4.111

3.855

5.103

5.125

3.990

2.208

2.232

3.759

3.105

3.084

4.399

3.240

3.713

2.248

3.228

3.664

1.709

1.000

3.091

4.425

1.000

2.601

1.664

4.480

4.493

4.111

3.855

5.103

3.888

3.990

2.208

2.232

1.933

2.007

2.032

2.035

3.240

3.713

2.248

2.241

4.982

4.001

3.625

1.896

2.931

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

3.175

1.806

2.777

1.848

1.000

3.223

3.232

3.759

3.105

3.084

2.035

2.075

3.713

1.000

2.241

3.664

4.001

3.625

3.091

4.425

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

2.287

1.806

2.777

2.805

3.990

2.208

3.232

2.774

2.007

3.08

3.12

3.24

2.64

3.42

5.30

3.66

1.00

1.00

1.89

4.42

2.88

2.60

3.83

4.48

5.88

4.11

2.74

3.81

3.88

3.99

4.02

3.23

1.93

4.39

Page 106: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

94

4 9 0 6 2 3 4 0 0 6 5 3 1 2 0 2 1 1 2 8 0 1 2 3 4 3.084

3.129

3.240

4.982

4.665

5.303

3.664

4.001

3.625

4.513

2.931

1.805

2.601

2.723

5.743

5.882

5.302

3.855

3.812

5.125

3.990

4.802

5.221

3.759

4.394

3.084

3.129

3.240

4.982

4.665

5.303

3.664

2.617

3.625

4.513

2.931

2.883

3.801

2.723

3.138

3.133

5.302

3.855

5.103

3.888

2.648

4.021

4.153

3.759

4.394

3.084

2.035

3.240

4.982

3.422

4.185

4.982

4.001

2.187

3.091

4.425

2.883

5.103

5.040

4.480

4.493

5.302

5.123

3.812

3.888

3.990

2.208

4.153

3.759

2.007

3.084

3.129

3.240

4.982

4.665

5.303

3.664

2.617

3.625

4.513

2.931

2.883

3.801

2.723

3.138

3.133

5.302

3.855

5.103

3.888

2.648

3.223

4.153

3.759

4.394

3.084

2.035

2.075

2.646

2.248

2.241

2.563

2.617

2.187

3.091

4.425

1.805

2.601

2.723

4.480

4.493

3.175

3.855

3.812

1.848

2.648

2.208

3.232

2.774

2.007

2.032

1.000

1.000

2.646

2.248

3.228

3.664

4.001

2.187

4.513

4.425

2.883

2.601

2.723

3.138

3.133

4.111

3.855

3.812

2.805

2.648

2.208

2.232

3.759

4.394

3.084

3.129

2.075

2.646

3.422

3.228

3.664

2.617

3.625

4.513

4.425

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

3.175

3.855

3.812

3.888

2.648

2.208

3.232

3.759

3.105

3.084

3.129

4.591

3.713

2.248

5.303

3.664

2.617

1.000

3.091

2.931

2.883

3.801

2.723

4.480

3.133

4.111

5.123

3.812

3.888

2.648

3.223

4.153

3.759

4.394

3.084

3.129

4.591

3.713

2.248

2.241

2.563

2.617

2.187

4.513

4.425

4.236

5.103

5.040

4.480

4.493

3.175

3.855

3.812

3.888

3.990

4.802

3.232

2.774

2.007

Page 107: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

95

3.084

3.129

1.000

1.794

1.000

2.241

3.664

2.617

2.187

4.513

2.931

1.000

1.581

1.664

3.138

3.133

1.000

1.000

1.982

1.848

1.000

2.208

2.232

3.759

4.394

2.032

2.035

2.075

3.713

4.665

1.000

3.664

4.001

2.187

3.091

4.425

1.000

1.581

1.000

1.000

1.000

2.287

1.806

5.103

5.125

3.990

1.000

1.000

1.000

4.394

1.000

3.129

3.240

4.982

2.248

2.241

1.000

4.001

3.625

1.896

2.931

1.000

3.801

3.832

4.480

4.493

3.175

2.741

3.812

2.805

3.990

3.223

4.153

4.971

4.394

3.084

3.129

4.591

3.713

3.422

2.241

3.664

1.000

3.625

4.513

4.425

4.236

5.103

5.040

4.480

4.493

5.302

5.123

3.812

5.125

3.990

3.223

4.153

3.759

4.394

4.320

4.399

3.240

3.713

3.422

4.185

4.982

4.001

3.625

3.091

4.425

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

4.111

2.741

3.812

5.125

3.990

3.223

2.232

3.759

4.394

3.084

2.035

3.240

4.982

2.248

4.185

4.982

4.001

3.625

4.513

2.931

2.883

3.801

2.723

3.138

3.133

5.302

5.123

3.812

5.125

3.990

1.000

5.221

4.971

2.007

1.000

3.129

3.240

2.646

2.248

4.185

3.664

1.709

2.187

4.513

4.425

2.883

3.801

5.040

3.138

4.493

4.111

2.741

5.103

2.805

2.648

3.223

3.232

3.759

3.105

3.084

3.129

2.075

2.646

3.422

4.185

2.563

2.617

3.625

3.091

4.425

2.883

3.801

2.723

3.138

3.133

4.111

3.855

2.777

2.805

3.990

3.223

4.153

3.759

3.105

2.032

3.129

3.240

3.713

3.422

4.185

2.563

4.001

3.625

3.091

4.425

1.805

2.601

2.723

4.480

4.493

2.287

2.741

5.103

3.888

1.734

3.223

3.232

3.759

3.105

2. 3. 2. 3. 3. 3. 4. 4. 3. 1. 2. 1. 2. 2. 4. 4. 2. 2. 3. 3. 3. 4. 2. 2. 3.

Page 108: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

96

032

129

075

713

422

228

982

001

625

896

931

000

601

723

480

493

287

741

812

888

990

802

232

774

105

1.000

2.035

2.075

2.646

1.000

3.228

3.664

2.617

3.625

4.513

2.931

1.805

2.601

2.723

1.664

1.733

2.287

1.806

1.982

2.805

2.648

2.208

2.232

3.759

3.105

4.320

3.129

2.075

3.713

3.422

3.228

2.563

2.617

3.625

3.091

4.425

4.236

3.801

3.832

3.138

3.133

4.111

5.123

3.812

2.805

2.648

2.208

3.232

2.774

2.007

3.084

2.035

3.240

4.982

3.422

2.241

1.768

4.001

2.187

1.896

2.931

4.236

3.801

3.832

5.743

4.493

2.287

2.741

1.982

3.888

3.990

4.021

3.232

1.933

3.105

3.084

3.129

2.075

3.713

3.422

2.241

4.982

4.001

3.625

4.513

2.931

4.236

5.103

1.664

3.138

1.733

4.111

5.123

5.103

2.805

2.648

3.223

3.232

3.759

4.394

4.320

4.399

3.240

3.713

4.665

3.228

3.664

4.001

2.187

4.513

2.931

1.000

3.801

5.040

4.480

4.493

3.175

3.855

3.812

5.125

3.990

2.208

4.153

4.971

4.394

3.084

3.129

2.075

3.713

2.248

3.228

3.664

4.001

3.625

4.513

2.931

2.883

3.801

3.832

3.138

4.493

4.111

3.855

3.812

2.805

3.990

3.223

4.153

3.759

3.105

4.320

3.129

3.240

3.713

3.422

3.228

4.982

4.001

3.625

3.091

4.425

2.883

3.801

2.723

3.138

3.133

3.175

2.741

3.812

3.888

3.990

2.208

4.153

2.774

4.394

3.084

3.129

4.591

4.982

1.000

5.303

3.664

4.001

3.625

3.091

2.931

4.236

3.801

3.832

4.480

4.493

5.302

3.855

2.777

2.805

2.648

3.223

3.232

3.759

3.105

2.03

3.12

2.07

2.64

3.42

5.30

3.66

4.00

3.62

3.09

2.93

2.88

2.60

2.72

3.13

3.13

2.28

3.85

2.77

2.80

1.73

2.20

4.15

3.75

4.39

Page 109: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

97

2 9 5 6 2 3 4 1 5 1 1 3 1 3 8 3 7 5 7 5 4 8 3 9 4 2.032

2.035

1.000

2.646

1.000

3.228

3.664

4.001

1.000

4.513

4.425

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

2.287

1.806

2.777

1.848

3.990

2.208

3.232

3.759

2.007

2.032

2.035

3.240

3.713

2.248

3.228

3.664

4.001

2.187

3.091

2.931

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

4.111

3.855

3.812

5.125

3.990

2.208

3.232

2.774

2.007

1.000

1.000

1.000

2.646

2.248

2.241

3.664

1.709

3.625

4.513

4.425

4.236

2.601

5.040

3.138

3.133

2.287

2.741

1.982

2.805

1.734

4.802

3.232

1.933

3.105

4.320

3.129

3.240

3.713

3.422

3.228

4.982

2.617

3.625

4.513

4.425

4.236

5.103

5.040

5.743

4.493

3.175

3.855

3.812

3.888

2.648

4.021

3.232

3.759

3.105

3.084

2.035

2.075

3.713

3.422

3.228

4.982

2.617

3.625

3.091

4.425

2.883

2.601

2.723

3.138

4.493

4.111

3.855

3.812

3.888

3.990

2.208

2.232

3.759

2.007

3.084

3.129

3.240

4.982

3.422

4.185

2.563

4.001

3.625

4.513

2.931

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

4.111

3.855

5.103

5.125

3.990

1.000

2.232

2.774

3.105

4.320

3.129

3.240

3.713

2.248

4.185

3.664

4.001

2.187

4.513

4.425

1.805

3.801

3.832

3.138

3.133

3.175

2.741

3.812

3.888

3.990

3.223

3.232

3.759

3.105

4.320

3.129

3.240

4.982

2.248

4.185

3.664

1.709

1.000

3.091

2.931

2.883

2.601

3.832

3.138

4.493

4.111

3.855

2.777

3.888

1.734

4.021

4.153

2.774

3.105

3.084

3.129

2.075

2.646

2.248

3.228

3.664

4.001

3.625

3.091

2.931

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

2.287

1.000

1.982

2.805

1.734

1.000

1.000

1.000

1.000

Page 110: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

98

4.320

3.129

3.240

3.713

3.422

3.228

3.664

2.617

3.625

3.091

4.425

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

4.111

3.855

3.812

3.888

3.990

3.223

3.232

2.774

3.105

4.320

4.399

3.240

3.713

3.422

4.185

2.563

2.617

2.187

4.513

4.425

4.236

5.103

5.040

4.480

4.493

4.111

3.855

3.812

3.888

3.990

2.208

2.232

3.759

4.394

2.032

2.035

2.075

3.713

2.248

3.228

3.664

4.001

2.187

4.513

2.931

2.883

3.801

2.723

3.138

3.133

2.287

1.806

2.777

2.805

3.990

2.208

2.232

1.933

2.007

4.320

3.129

4.591

4.982

4.665

4.185

4.982

4.001

3.625

4.513

2.931

1.805

2.601

2.723

5.743

4.493

4.111

5.123

5.103

5.125

3.990

3.223

3.232

2.774

4.394

2.032

1.000

3.240

2.646

4.665

2.241

3.664

1.000

2.187

1.000

4.425

2.883

3.801

3.832

3.138

4.493

4.111

2.741

3.812

5.125

3.990

4.802

4.153

2.774

2.007

4.320

4.399

4.591

3.713

2.248

3.228

3.664

2.617

3.625

4.513

4.425

4.236

5.103

5.040

4.480

4.493

4.111

2.741

3.812

5.125

3.990

4.021

4.153

4.971

4.394

2.032

2.035

2.075

3.713

3.422

2.241

2.563

4.001

2.187

3.091

2.931

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

2.287

2.741

2.777

1.848

1.000

3.223

4.153

3.759

3.105

4.320

4.399

3.240

3.713

2.248

3.228

2.563

4.001

3.625

3.091

2.931

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

3.175

2.741

2.777

2.805

2.648

3.223

3.232

2.774

4.394

3.084

2.035

2.075

3.713

2.248

2.241

3.664

4.001

3.625

3.091

4.425

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

2.287

2.741

2.777

2.805

2.648

2.208

2.232

1.933

3.105

3. 4. 3. 3. 3. 5. 3. 4. 3. 4. 2. 2. 3. 5. 4. 4. 5. 3. 3. 2. 2. 3. 3. 3. 3.

Page 111: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

99

084

399

240

713

422

303

664

001

625

513

931

883

801

040

480

493

302

855

812

805

648

223

232

759

105

3.084

3.129

2.075

3.713

2.248

3.228

3.664

2.617

2.187

3.091

4.425

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

3.175

3.855

3.812

3.888

2.648

3.223

3.232

2.774

3.105

3.084

3.129

4.591

4.982

3.422

3.228

1.768

2.617

3.625

3.091

4.425

4.236

5.103

5.040

4.480

4.493

4.111

2.741

3.812

3.888

2.648

2.208

2.232

1.000

2.007

2.032

2.035

3.240

3.713

3.422

3.228

4.982

2.617

3.625

3.091

4.425

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

3.175

2.741

3.812

3.888

3.990

2.208

2.232

1.933

3.105

2.032

3.129

3.240

3.713

2.248

3.228

3.664

2.617

3.625

3.091

4.425

2.883

5.103

2.723

3.138

3.133

3.175

2.741

3.812

3.888

2.648

2.208

4.153

3.759

3.105

3.084

2.035

2.075

2.646

2.248

2.241

3.664

4.001

3.625

3.091

2.931

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

4.111

3.855

3.812

3.888

3.990

3.223

4.153

3.759

3.105

3.084

3.129

3.240

4.982

3.422

2.241

2.563

2.617

3.625

4.513

4.425

2.883

3.801

5.040

4.480

4.493

4.111

3.855

5.103

2.805

3.990

2.208

3.232

2.774

2.007

3.084

4.399

3.240

3.713

2.248

3.228

4.982

4.001

3.625

4.513

2.931

4.236

5.103

5.040

4.480

4.493

4.111

3.855

3.812

3.888

3.990

3.223

2.232

3.759

3.105

3.084

4.399

3.240

3.713

2.248

4.185

2.563

2.617

3.625

4.513

4.425

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

3.175

2.741

3.812

3.888

2.648

1.000

1.000

1.000

1.000

2.03

2.03

3.24

3.71

3.42

2.24

2.56

2.61

3.62

3.09

2.93

2.88

3.80

3.83

3.13

3.13

3.17

2.74

3.81

2.80

2.64

4.02

4.15

3.75

2.00

Page 112: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

100

2 5 0 3 2 1 3 7 5 1 1 3 1 2 8 3 5 1 2 5 8 1 3 9 7 3.084

3.129

2.075

2.646

3.422

3.228

3.664

1.709

3.625

3.091

2.931

2.883

3.801

5.040

4.480

4.493

4.111

3.855

3.812

3.888

3.990

2.208

3.232

3.759

2.007

3.084

1.000

1.000

1.794

2.248

4.185

3.664

2.617

2.187

1.896

1.000

1.805

2.601

2.723

1.664

1.733

3.175

2.741

1.000

1.000

1.000

1.000

1.000

1.000

4.394

3.084

3.129

3.240

4.982

4.665

3.228

1.000

4.001

3.625

4.513

2.931

4.236

5.103

5.040

4.480

4.493

5.302

5.123

5.103

5.125

2.648

2.208

2.232

1.933

3.105

2.032

1.000

2.075

2.646

2.248

2.241

2.563

2.617

2.187

4.513

4.425

1.805

2.601

2.723

1.664

1.733

4.111

3.855

3.812

3.888

3.990

2.208

2.232

1.933

4.394

4.320

3.129

3.240

4.982

2.248

4.185

3.664

4.001

3.625

4.513

2.931

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

3.175

3.855

3.812

3.888

3.990

3.223

4.153

3.759

3.105

4.320

4.399

4.591

3.713

2.248

2.241

2.563

4.001

2.187

4.513

2.931

4.236

5.103

5.040

4.480

4.493

5.302

3.855

2.777

2.805

3.990

2.208

2.232

1.933

3.105

2.032

3.129

2.075

3.713

2.248

4.185

3.664

4.001

2.187

4.513

2.931

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

4.111

3.855

2.777

2.805

2.648

2.208

2.232

3.759

3.105

3.084

3.129

2.075

4.982

2.248

4.185

3.664

4.001

2.187

4.513

4.425

1.805

2.601

2.723

4.480

4.493

3.175

2.741

3.812

3.888

3.990

1.000

3.232

2.774

3.105

3.084

3.129

2.075

4.982

3.422

3.228

2.563

2.617

3.625

4.513

2.931

2.883

3.801

5.040

4.480

5.882

5.302

3.855

3.812

2.805

2.648

3.223

3.232

2.774

4.394

Page 113: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

101

4.320

4.399

3.240

4.982

3.422

4.185

2.563

4.001

3.625

3.091

4.425

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

4.111

3.855

5.103

5.125

3.990

3.223

4.153

3.759

4.394

4.320

3.129

4.591

3.713

3.422

4.185

2.563

4.001

3.625

4.513

1.664

2.883

3.801

2.723

3.138

3.133

4.111

2.741

1.982

2.805

1.734

3.223

3.232

3.759

3.105

4.320

4.399

3.240

3.713

2.248

3.228

3.664

4.001

3.625

3.091

4.425

4.236

5.103

5.040

3.138

3.133

2.287

2.741

3.812

3.888

3.990

2.208

2.232

2.774

4.394

3.084

4.399

3.240

3.713

3.422

3.228

4.982

4.001

3.625

3.091

4.425

2.883

3.801

5.040

3.138

3.133

4.111

3.855

3.812

3.888

3.990

2.208

2.232

2.774

4.394

3.084

2.035

3.240

1.000

3.422

4.185

4.982

4.001

2.187

4.513

4.425

2.883

3.801

3.832

5.743

4.493

5.302

5.123

5.103

5.125

2.648

3.223

4.153

3.759

4.394

3.084

3.129

3.240

4.982

2.248

4.185

3.664

2.617

3.625

3.091

4.425

2.883

5.103

3.832

4.480

4.493

3.175

2.741

3.812

3.888

2.648

1.000

2.232

1.000

1.000

4.320

4.399

3.240

3.713

4.665

2.241

2.563

2.617

2.187

1.896

4.425

4.236

2.601

3.832

4.480

5.882

4.111

3.855

2.777

5.125

2.648

4.802

2.232

1.933

4.394

2.032

2.035

2.075

3.713

2.248

3.228

2.563

4.001

2.187

4.513

2.931

2.883

2.601

2.723

4.480

4.493

5.302

5.123

3.812

3.888

3.990

4.021

5.221

4.971

3.105

3.084

3.129

3.240

3.713

2.248

4.185

3.664

4.001

3.625

4.513

4.425

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

4.111

2.741

2.777

2.805

1.734

3.223

4.153

2.774

3.105

3. 3. 3. 4. 3. 4. 3. 2. 3. 4. 4. 4. 5. 5. 4. 4. 4. 5. 5. 3. 3. 2. 2. 3. 4.

Page 114: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

102

084

129

240

982

422

185

664

617

625

513

425

236

103

040

480

493

111

123

103

888

990

208

232

759

394

3.084

3.129

3.240

3.713

3.422

3.228

3.664

4.001

2.187

3.091

4.425

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

3.175

3.855

3.812

3.888

2.648

3.223

2.232

1.933

2.007

4.320

4.399

4.591

4.982

4.665

4.185

4.982

4.001

3.625

4.513

2.931

4.236

5.103

5.040

4.480

4.493

4.111

3.855

5.103

5.125

3.990

3.223

3.232

4.971

3.105

3.084

2.035

3.240

3.713

3.422

4.185

3.664

4.001

3.625

3.091

4.425

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

4.111

3.855

3.812

3.888

3.990

3.223

3.232

2.774

3.105

2.032

2.035

2.075

2.646

3.422

4.185

4.982

2.617

3.625

4.513

4.425

4.236

5.103

5.040

3.138

3.133

2.287

1.806

3.812

3.888

3.990

2.208

3.232

3.759

3.105

2.032

2.035

2.075

2.646

3.422

4.185

3.664

4.001

3.625

4.513

2.931

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

5.302

3.855

3.812

3.888

2.648

2.208

2.232

1.933

3.105

3.084

4.399

3.240

4.982

3.422

4.185

3.664

4.001

2.187

4.513

2.931

4.236

5.103

5.040

4.480

4.493

3.175

2.741

3.812

2.805

2.648

2.208

4.153

1.933

2.007

3.084

3.129

3.240

3.713

2.248

4.185

3.664

4.001

1.000

3.091

4.425

1.000

1.000

2.723

4.480

4.493

3.175

2.741

3.812

3.888

2.648

2.208

1.000

1.933

3.105

3.084

3.129

3.240

3.713

3.422

4.185

2.563

2.617

2.187

3.091

4.425

4.236

3.801

3.832

4.480

4.493

3.175

2.741

1.982

2.805

3.990

2.208

4.153

4.971

4.394

3.08

3.12

3.24

3.71

3.42

4.18

3.66

2.61

3.62

3.09

4.42

2.88

3.80

3.83

4.48

4.49

4.11

3.85

3.81

3.88

3.99

3.22

4.15

3.75

3.10

Page 115: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

103

4 9 0 3 2 5 4 7 5 1 5 3 1 2 0 3 1 5 2 8 0 3 3 9 5 2.032

1.000

1.000

1.794

1.000

2.241

1.768

2.617

3.625

3.091

2.931

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

2.287

3.855

1.982

1.848

2.648

2.208

3.232

1.933

3.105

3.084

3.129

3.240

1.794

3.422

4.185

3.664

2.617

2.187

3.091

2.931

1.805

2.601

3.832

3.138

3.133

3.175

2.741

2.777

3.888

2.648

3.223

3.232

2.774

3.105

3.084

3.129

2.075

3.713

3.422

4.185

3.664

4.001

3.625

4.513

4.425

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

4.111

2.741

3.812

3.888

2.648

2.208

2.232

1.933

3.105

1.000

2.035

1.000

2.646

2.248

2.241

3.664

4.001

3.625

4.513

4.425

1.805

2.601

2.723

4.480

4.493

2.287

3.855

3.812

3.888

2.648

3.223

4.153

3.759

4.394

2.032

2.035

2.075

2.646

1.000

3.228

2.563

2.617

3.625

4.513

4.425

1.805

2.601

2.723

4.480

4.493

4.111

3.855

3.812

2.805

1.734

2.208

2.232

3.759

3.105

2.032

3.129

3.240

4.982

2.248

3.228

2.563

2.617

3.625

3.091

4.425

4.236

5.103

5.040

4.480

4.493

5.302

5.123

5.103

5.125

3.990

4.021

3.232

2.774

4.394

4.320

4.399

4.591

4.982

2.248

3.228

3.664

4.001

3.625

4.513

4.425

2.883

3.801

3.832

5.743

5.882

5.302

5.123

5.103

5.125

2.648

1.000

1.000

2.774

2.007

3.084

3.129

2.075

2.646

2.248

3.228

3.664

2.617

2.187

3.091

2.931

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

4.111

5.123

5.103

3.888

2.648

3.223

2.232

2.774

1.000

4.320

4.399

4.591

4.982

3.422

5.303

4.982

4.001

3.625

4.513

4.425

4.236

3.801

3.832

4.480

4.493

4.111

3.855

3.812

5.125

3.990

3.223

3.232

2.774

4.394

Page 116: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

104

4.320

3.129

3.240

3.713

3.422

3.228

3.664

4.001

3.625

4.513

4.425

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

3.175

2.741

2.777

2.805

2.648

2.208

2.232

1.933

4.394

4.320

3.129

3.240

4.982

3.422

3.228

2.563

4.001

3.625

4.513

4.425

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

4.111

3.855

3.812

3.888

3.990

2.208

2.232

1.933

3.105

2.032

2.035

2.075

2.646

1.000

5.303

1.768

4.001

3.625

4.513

1.664

1.805

2.601

2.723

4.480

4.493

3.175

2.741

1.982

2.805

3.990

2.208

2.232

2.774

3.105

4.320

2.035

4.591

4.982

4.665

4.185

4.982

4.001

3.625

4.513

4.425

1.805

2.601

2.723

4.480

4.493

3.175

2.741

2.777

2.805

3.990

2.208

3.232

2.774

3.105

4.320

4.399

3.240

3.713

3.422

4.185

3.664

1.709

2.187

3.091

4.425

4.236

5.103

5.040

4.480

4.493

5.302

5.123

5.103

3.888

2.648

4.021

3.232

2.774

2.007

2.032

2.035

2.075

2.646

2.248

2.241

1.768

4.001

2.187

3.091

4.425

1.805

2.601

2.723

4.480

4.493

4.111

3.855

3.812

2.805

2.648

3.223

3.232

3.759

3.105

2.032

3.129

3.240

3.713

3.422

4.185

3.664

2.617

2.187

3.091

1.664

1.805

2.601

2.723

3.138

3.133

4.111

3.855

3.812

5.125

3.990

1.000

3.232

2.774

3.105

3.084

3.129

2.075

3.713

3.422

2.241

3.664

2.617

2.187

3.091

2.931

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

2.287

1.806

2.777

2.805

1.734

3.223

3.232

2.774

3.105

3.084

3.129

3.240

3.713

1.000

3.228

4.982

4.001

3.625

4.513

4.425

2.883

2.601

2.723

3.138

3.133

3.175

2.741

2.777

3.888

2.648

2.208

2.232

2.774

3.105

3. 3. 3. 3. 3. 5. 4. 4. 3. 3. 4. 2. 3. 3. 3. 3. 4. 3. 5. 3. 2. 3. 3. 3. 3.

Page 117: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

105

084

129

240

713

422

303

982

001

625

091

425

883

801

832

138

133

111

855

103

888

648

223

232

759

105

2.032

2.035

2.075

2.646

2.248

4.185

1.768

4.001

3.625

4.513

4.425

2.883

3.801

3.832

4.480

4.493

3.175

2.741

2.777

3.888

2.648

2.208

2.232

2.774

3.105

4.320

4.399

3.240

4.982

3.422

4.185

2.563

4.001

3.625

3.091

4.425

2.883

3.801

3.832

3.138

3.133

4.111

3.855

5.103

5.125

3.990

3.223

4.153

3.759

4.394

Page 118: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

106

Lampiran C – Analisis Faktor

Correlation Matrix Correlation Matrixa

PS1

PS 2

PS3 PS4 PD1 PD2 PD3 SKP1

SKP2

SKP3

SKP4

NS1 NS2 NS3 NS4 NS5 KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 AGE1

AGE2

AGE3

AGE4

Correlation

PS1

1.000

.629

.438 .385 .272 .164 .133 .154 .038 .107 .049 .245 .270 .192 .175 .114 .227 .246 .166 .302 .196 -.055

-.030

-.004

.049

PS 2

.629

1.000

.478 .395 .198 .270 .053 .115 .053 .127 .003 .237 .339 .320 .243 .256 .246 .182 .347 .357 .177 -.052

-.079

.081

.080

PS3

.438

.478

1.000

.555 .302 .307 .101 .024 .095 .047 .028 .342 .423 .341 .378 .327 .395 .200 .278 .414 .230 .109 .101 .019

.030

PS4

.385

.395

.555 1.000

.297 .186 -.034

.204 .180 .114 -.012

.248 .346 .225 .262 .230 .297 .214 .337 .338 .267 -.053

.116 -.028

-.033

PD1

.272

.198

.302 .297 1.000

.162 .157 -.031

.110 -.068

.067 .107 .117 .111 .210 .177 .266 .221 .386 .427 .167 .213 .175 .022

.232

PD2

.164

.270

.307 .186 .162 1.000

.202 .084 .039 .196 -.146

.058 .031 .039 .146 .182 .366 .154 .105 .136 .047 -.065

.079 .123

.123

P .13 .05 .101 - .157 .202 1.00 .060 .030 .057 .121 .023 .019 - - - .014 - .126 .175 .081 - .002 . .043

Page 119: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

107

D3

3 3 .034 0 .074 .046 .107 .008 .012 126

SKP1

.154

.115

.024 .204 -.031

.084 .060 1.000

.241 .209 -.200

-.119

-.018

-.147

.038 -.127

-.057

-.022

.045 .045 .098 -.210

-.032

.128

.086

SKP2

.038

.053

.095 .180 .110 .039 .030 .241 1.000

.154 -.015

.136 .220 .107 .003 -.048

.034 .017 .103 .050 .006 .001 .104 .134

.043

SKP3

.107

.127

.047 .114 -.068

.196 .057 .209 .154 1.000

-.041

.137 .160 .088 .114 -.003

.213 .187 .124 .049 .101 -.217

-.072

.140

.052

SKP4

.049

.003

.028 -.012

.067 -.146

.121 -.200

-.015

-.041

1.000

.116 .056 .118 .115 .148 -.060

-.016

.259 .200 .151 .080 -.028

-.058

.015

NS1

.245

.237

.342 .248 .107 .058 .023 -.119

.136 .137 .116 1.000

.760 .629 .185 .151 .259 .225 .040 .101 .095 .119 .017 -.041

-.041

NS2

.270

.339

.423 .346 .117 .031 .019 -.018

.220 .160 .056 .760 1.000

.697 .190 .083 .242 .201 .228 .142 .188 -.034

.086 .044

-.152

NS3

.192

.320

.341 .225 .111 .039 -.074

-.147

.107 .088 .118 .629 .697 1.000

.240 .328 .219 .126 .100 .112 .127 .112 .033 -.013

-.111

NS4

.175

.243

.378 .262 .210 .146 -.046

.038 .003 .114 .115 .185 .190 .240 1.000

.826 .255 .329 .222 .249 .153 .248 .171 .169

.011

Page 120: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

108

NS5

.114

.256

.327 .230 .177 .182 -.107

-.127

-.048

-.003

.148 .151 .083 .328 .826 1.000

.328 .232 .164 .192 .149 .294 .166 .147

-.015

KP1

.227

.246

.395 .297 .266 .366 .014 -.057

.034 .213 -.060

.259 .242 .219 .255 .328 1.000

.721 .428 .375 .248 .096 .141 .147

.080

KP2

.246

.182

.200 .214 .221 .154 -.008

-.022

.017 .187 -.016

.225 .201 .126 .329 .232 .721 1.000

.509 .395 .238 .107 .204 .228

.075

KP3

.166

.347

.278 .337 .386 .105 .126 .045 .103 .124 .259 .040 .228 .100 .222 .164 .428 .509 1.000

.603 .301 .038 .135 .193

.033

KP4

.302

.357

.414 .338 .427 .136 .175 .045 .050 .049 .200 .101 .142 .112 .249 .192 .375 .395 .603 1.000

.492 .068 .094 .092

.136

KP5

.196

.177

.230 .267 .167 .047 .081 .098 .006 .101 .151 .095 .188 .127 .153 .149 .248 .238 .301 .492 1.000

-.056

.083 .125

.060

AGE1

-.055

-.052

.109 -.053

.213 -.065

-.012

-.210

.001 -.217

.080 .119 -.034

.112 .248 .294 .096 .107 .038 .068 -.056

1.000

.491 .308

.246

AGE2

-.030

-.079

.101 .116 .175 .079 .002 -.032

.104 -.072

-.028

.017 .086 .033 .171 .166 .141 .204 .135 .094 .083 .491 1.000

.621

.196

AGE3

-.004

.081

.019 -.028

.022 .123 .126 .128 .134 .140 -.058

-.041

.044 -.013

.169 .147 .147 .228 .193 .092 .125 .308 .621 1.000

.291

Page 121: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

109

AGE4

.049

.080

.030 -.033

.232 .123 .043 .086 .043 .052 .015 -.041

-.152

-.111

.011 -.015

.080 .075 .033 .136 .060 .246 .196 .291

1.000

Sig. (1-tailed)

PS1

.000

.000 .000 .001 .035 .072 .045 .339 .119 .294 .003 .001 .017 .026 .104 .006 .003 .033 .000 .015 .273 .372 .483

.296

PS 2

.000

.000 .000 .014 .001 .282 .102 .281 .080 .485 .004 .000 .000 .003 .002 .003 .022 .000 .000 .025 .284 .192 .186

.191

PS3

.000

.000

.000 .000 .000 .134 .396 .149 .303 .381 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .013 .001 .000 .005 .114 .133 .416

.369

PS4

.000

.000

.000 .000 .020 .354 .012 .023 .105 .449 .003 .000 .006 .002 .005 .000 .009 .000 .000 .001 .280 .100 .381

.360

PD1

.001

.014

.000 .000 .037 .041 .365 .113 .229 .232 .119 .098 .110 .010 .025 .001 .007 .000 .000 .032 .009 .027 .406

.005

PD2

.035

.001

.000 .020 .037 .012 .178 .333 .015 .054 .261 .368 .333 .053 .022 .000 .044 .125 .067 .304 .237 .191 .088

.088

PD3

.072

.282

.134 .354 .041 .012 .254 .369 .265 .091 .402 .417 .209 .307 .120 .440 .466 .083 .026 .187 .447 .491 .083

.316

SKP1

.045

.102

.396 .012 .365 .178 .254 .004 .010 .013 .096 .422 .052 .339 .081 .265 .405 .312 .312 .142 .010 .362 .079

.173

Page 122: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

110

SKP2

.339

.281

.149 .023 .113 .333 .369 .004 .045 .434 .068 .007 .120 .487 .301 .354 .426 .127 .293 .473 .497 .126 .070

.318

SKP3

.119

.080

.303 .105 .229 .015 .265 .010 .045 .327 .066 .039 .166 .104 .485 .009 .019 .086 .295 .133 .008 .214 .061

.283

SKP4

.294

.485

.381 .449 .232 .054 .091 .013 .434 .327 .100 .270 .096 .103 .051 .256 .428 .002 .013 .047 .188 .381 .262

.433

NS1

.003

.004

.000 .003 .119 .261 .402 .096 .068 .066 .100 .000 .000 .020 .048 .002 .006 .329 .134 .148 .096 .425 .328

.324

NS2

.001

.000

.000 .000 .098 .368 .417 .422 .007 .039 .270 .000 .000 .018 .181 .004 .013 .006 .059 .019 .355 .172 .313

.047

NS3

.017

.000

.000 .006 .110 .333 .209 .052 .120 .166 .096 .000 .000 .004 .000 .007 .082 .136 .108 .080 .109 .358 .445

.111

NS4

.026

.003

.000 .002 .010 .053 .307 .339 .487 .104 .103 .020 .018 .004 .000 .002 .000 .007 .003 .046 .003 .029 .031

.452

NS5

.104

.002

.000 .005 .025 .022 .120 .081 .301 .485 .051 .048 .181 .000 .000 .000 .005 .035 .017 .050 .000 .033 .052

.434

KP1

.006

.003

.000 .000 .001 .000 .440 .265 .354 .009 .256 .002 .004 .007 .002 .000 .000 .000 .000 .003 .145 .060 .053

.188

Page 123: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

111

KP2

.003

.022

.013 .009 .007 .044 .466 .405 .426 .019 .428 .006 .013 .082 .000 .005 .000 .000 .000 .004 .119 .012 .006

.205

KP3

.033

.000

.001 .000 .000 .125 .083 .312 .127 .086 .002 .329 .006 .136 .007 .035 .000 .000 .000 .000 .337 .069 .016

.359

KP4

.000

.000

.000 .000 .000 .067 .026 .312 .293 .295 .013 .134 .059 .108 .003 .017 .000 .000 .000 .000 .227 .150 .156

.067

KP5

.015

.025

.005 .001 .032 .304 .187 .142 .473 .133 .047 .148 .019 .080 .046 .050 .003 .004 .000 .000 .271 .179 .084

.255

AGE1

.273

.284

.114 .280 .009 .237 .447 .010 .497 .008 .188 .096 .355 .109 .003 .000 .145 .119 .337 .227 .271 .000 .000

.003

AGE2

.372

.192

.133 .100 .027 .191 .491 .362 .126 .214 .381 .425 .172 .358 .029 .033 .060 .012 .069 .150 .179 .000 .000

.015

AGE3

.483

.186

.416 .381 .406 .088 .083 .079 .070 .061 .262 .328 .313 .445 .031 .052 .053 .006 .016 .156 .084 .000 .000 .001

AGE4

.296

.191

.369 .360 .005 .088 .316 .173 .318 .283 .433 .324 .047 .111 .452 .434 .188 .205 .359 .067 .255 .003 .015 .001

a. Determinant = 1.447E-005

Page 124: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

112

Anti-image Matrices

Anti-image Matrices

PS1 PS2 PS3 PS4 PD1 PD2 SK

P1 SKP2

SKP3

NS1 NS2 NS3 NS4 NS5 KP1 KP2 KP3 KP4 KP5 AGE1

AGE2

AGE3

AGE4

Anti-image Covariance

PS1

.475 -.237

-.068

-.033

-.119

.045 -.058

.028 -.025

-.023

.006 .024 .003 .014 .025 -.080

.110 -.012

-.034

.017 -.014

.019

.039

PS2

-.237

.400 -.038

-.036

.065 -.096

-.012

.028 .008 .028 -.035

-.036

.028 -.044

.025 .023 -.095

-.038

.056 -.003

.094 -.065

-.075

PS3

-.068

-.038

.419 -.152

.021 -.089

.046 -.001

.063 .010 -.041

-.005

-.063

.032 -.096

.090 .023 -.087

.015 -.052

.002 .013

-.007

PS4

-.033

-.036

-.152

.527 -.054

.022 -.131

-.057

-.032

-.022

-.011

.029 .022 -.036

.003 -.003

-.059

.019 -.054

.067 -.106

.105

.028

PD1

-.119

.065 .021 -.054

.622 -.070

.050 -.070

.083 .001 .006 -.023

-.032

.017 -.034

.049 -.119

-.082

.024 -.058

-.043

.081

-.154

PD2

.045 -.096

-.089

.022 -.070

.702 -.029

.002 -.081

-.034

.047 .013 -.005

-.004

-.122

.051 .036 .019 .043 .116 -.061

-.027

-.022

SKP1

-.058

-.012

.046 -.131

.050 -.029

.709 -.164

-.038

.032 .016 .009 -.087

.080 -.012

.040 .008 .008 -.048

.065 .037 -.084

-.044

SKP2

.028 .028 -.001

-.057

-.070

.002 -.164

.836 -.081

.001 -.050

.006 .027 -.011

.012 .010 -.009

-.014

.068 -.020

-.002

-.045

-.008

SKP

-.025

.008 .063 -.032

.083 -.081

-.038

-.081

.737 -.046

.027 -.051

-.086

.071 -.082

.032 -.040

.031 -.029

.108 .054 -.093

-.046

Page 125: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

113

3 NS1

-.023

.028 .010 -.022

.001 -.034

.032 .001 -.046

.311 -.152

-.024

.025 -.025

.012 -.057

.096 -.039

.035 -.100

.056 .030

-.054

NS2

.006 -.035

-.041

-.011

.006 .047 .016 -.050

.027 -.152

.196 -.134

-.062

.074 -.031

.038 -.072

.059 -.051

.082 -.053

-.025

.067

NS3

.024 -.036

-.005

.029 -.023

.013 .009 .006 -.051

-.024

-.134

.364 .073 -.100

.024 -.018

.043 -.024

.009 -.051

.019 .027

.004

NS4

.003 .028 -.063

.022 -.032

-.005

-.087

.027 -.086

.025 -.062

.073 .188 -.153

.096 -.095

.020 -.026

.033 -.033

.016 .011

-.012

NS5

.014 -.044

.032 -.036

.017 -.004

.080 -.011

.071 -.025

.074 -.100

-.153

.172 -.088

.071 -.013

.028 -.044

-.001

-.012

-.024

.040

KP1

.025 .025 -.096

.003 -.034

-.122

-.012

.012 -.082

.012 -.031

.024 .096 -.088

.295 -.204

.000 -.005

-.010

-.024

.024 .015

-.018

KP2

-.080

.023 .090 -.003

.049 .051 .040 .010 .032 -.057

.038 -.018

-.095

.071 -.204

.300 -.103

-.014

-.004

.025 -.036

-.030

.006

KP3

.110 -.095

.023 -.059

-.119

.036 .008 -.009

-.040

.096 -.072

.043 .020 -.013

.000 -.103

.404 -.165

.026 -.022

.030 -.042

.057

KP4

-.012

-.038

-.087

.019 -.082

.019 .008 -.014

.031 -.039

.059 -.024

-.026

.028 -.005

-.014

-.165

.425 -.217

.010 -.009

.020

-.025

KP5

-.034

.056 .015 -.054

.024 .043 -.048

.068 -.029

.035 -.051

.009 .033 -.044

-.010

-.004

.026 -.217

.681 .055 .004 -.047

-.037

AGE1

.017 -.003

-.052

.067 -.058

.116 .065 -.020

.108 -.100

.082 -.051

-.033

-.001

-.024

.025 -.022

.010 .055 .527 -.172

-.033

-.091

AGE

-.014

.094 .002 -.106

-.043

-.061

.037 -.002

.054 .056 -.053

.019 .016 -.012

.024 -.036

.030 -.009

.004 -.172

.423 -.243

.006

Page 126: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

114

2 AGE3

.019 -.065

.013 .105 .081 -.027

-.084

-.045

-.093

.030 -.025

.027 .011 -.024

.015 -.030

-.042

.020 -.047

-.033

-.243

.456

-.118

AGE4

.039 -.075

-.007

.028 -.154

-.022

-.044

-.008

-.046

-.054

.067 .004 -.012

.040 -.018

.006 .057 -.025

-.037

-.091

.006 -.118

.741

Anti-image Correlation

PS1

.722a

-.543

-.153

-.066

-.218

.078 -.099

.045 -.041

-.059

.019 .059 .012 .049 .068 -.213

.252 -.026

-.059

.034 -.032

.041

.065

PS2

-.543

.737a

-.092

-.078

.131 -.180

-.023

.048 .014 .080 -.126

-.095

.102 -.167

.073 .067 -.237

-.091

.108 -.008

.229 -.153

-.137

PS3

-.153

-.092

.818a

-.323

.040 -.163

.085 -.002

.113 .028 -.143

-.012

-.223

.118 -.274

.255 .055 -.207

.029 -.110

.004 .030

-.013

PS4

-.066

-.078

-.323

.823a

-.094

.036 -.214

-.086

-.052

-.055

-.036

.065 .071 -.119

.007 -.008

-.128

.041 -.090

.127 -.224

.214

.045

PD1

-.218

.131 .040 -.094

.765a

-.106

.075 -.097

.122 .002 .016 -.048

-.094

.052 -.079

.113 -.237

-.159

.037 -.100

-.084

.153

-.226

PD2

.078 -.180

-.163

.036 -.106

.695a

-.042

.003 -.113

-.074

.127 .026 -.013

-.011

-.268

.112 .068 .034 .062 .190 -.112

-.047

-.031

SKP1

-.099

-.023

.085 -.214

.075 -.042

.532a

-.213

-.052

.067 .044 .017 -.237

.229 -.026

.088 .015 .014 -.069

.106 .067 -.147

-.060

SKP2

.045 .048 -.002

-.086

-.097

.003 -.213

.699a

-.103

.002 -.123

.012 .069 -.030

.024 .021 -.016

-.023

.090 -.030

-.004

-.073

-.010

S - .014 .113 - .122 - - - .581 - .071 - - .199 - .068 - .055 - .174 .097 - -

Page 127: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

115

KP3

.041 .052 .113 .052 .103 a .097 .098 .230 .176 .073 .041 .160

.062

NS1

-.059

.080 .028 -.055

.002 -.074

.067 .002 -.097

.697a

-.617

-.071

.104 -.110

.039 -.185

.271 -.107

.075 -.247

.155 .079

-.113

NS2

.019 -.126

-.143

-.036

.016 .127 .044 -.123

.071 -.617

.600a

-.503

-.322

.404 -.127

.157 -.256

.203 -.140

.254 -.185

-.084

.177

NS3

.059 -.095

-.012

.065 -.048

.026 .017 .012 -.098

-.071

-.503

.729a

.281 -.398

.074 -.054

.112 -.061

.017 -.117

.050 .065

.007

NS4

.012 .102 -.223

.071 -.094

-.013

-.237

.069 -.230

.104 -.322

.281 .524a

-.852

.407 -.401

.071 -.091

.093 -.103

.057 .038

-.033

NS5

.049 -.167

.118 -.119

.052 -.011

.229 -.030

.199 -.110

.404 -.398

-.852

.501a

-.391

.314 -.048

.104 -.128

-.005

-.045

-.087

.113

KP1

.068 .073 -.274

.007 -.079

-.268

-.026

.024 -.176

.039 -.127

.074 .407 -.391

.653a

-.686

.000 -.013

-.022

-.060

.069 .041

-.039

KP2

-.213

.067 .255 -.008

.113 .112 .088 .021 .068 -.185

.157 -.054

-.401

.314 -.686

.611a

-.295

-.040

-.009

.063 -.100

-.081

.013

KP3

.252 -.237

.055 -.128

-.237

.068 .015 -.016

-.073

.271 -.256

.112 .071 -.048

.000 -.295

.717a

-.399

.050 -.047

.073 -.098

.104

KP4

-.026

-.091

-.207

.041 -.159

.034 .014 -.023

.055 -.107

.203 -.061

-.091

.104 -.013

-.040

-.399

.786a

-.403

.022 -.022

.046

-.045

KP5

-.059

.108 .029 -.090

.037 .062 -.069

.090 -.041

.075 -.140

.017 .093 -.128

-.022

-.009

.050 -.403

.749a

.092 .007 -.084

-.052

AGE

.034 -.008

-.110

.127 -.100

.190 .106 -.030

.174 -.247

.254 -.117

-.103

-.005

-.060

.063 -.047

.022 .092 .631a

-.365

-.066

-.145

Page 128: FAKTOR-FAKTOR YANG BERKONTRIBUSI TERHADAP MINAT …

116

1 AGE2

-.032

.229 .004 -.224

-.084

-.112

.067 -.004

.097 .155 -.185

.050 .057 -.045

.069 -.100

.073 -.022

.007 -.365

.578a

-.555

.010

AGE3

.041 -.153

.030 .214 .153 -.047

-.147

-.073

-.160

.079 -.084

.065 .038 -.087

.041 -.081

-.098

.046 -.084

-.066

-.555

.599a

-.203

AGE4

.065 -.137

-.013

.045 -.226

-.031

-.060

-.010

-.062

-.113

.177 .007 -.033

.113 -.039

.013 .104 -.045

-.052

-.145

.010 -.203

.610a