111
i FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Disusun oleh: Annisa Magfuroh 107104000039 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH 1433 H/2012 M

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

i

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

DI RUANG BERSALIN RUMAH SAKIT UMUM

KABUPATEN TANGERANG

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana

Keperawatan (S.Kep)

Disusun oleh:

Annisa Magfuroh

107104000039

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH

1433 H/2012 M

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

ii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama : Annisa Magfuroh

NIM : 107104000039

Program studi : Ilmu Keperawatan

Tahun akademik : 2007

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan skripsi

yang berjudul :

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI

PERSALINAN KALA I FASE AKTIF DI RUANG BERSALIN

RUMAH SAKIT UMUM KABUPATEN TANGERANG

Apabila suatu saat nanti terbukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya

akan menerima sangsi yang telah ditetapkan.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Jakarta, April 2012

Annisa Magfuroh

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

iii

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Skripsi, April 2012

Annisa Magfuroh, NIM : 107104000039

Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif

di Ruang Bersalin Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang tahun 2012

+ 76 Halaman, 13 tabel, 6 gambar, 6 lampiran

Kata kunci : Nyeri persalinan, kala I

ABSTRAK

Nyeri persalinan merupakan rasa tidak nyaman, bersifat subyektif, akibat

adanya aktivitas besar di dalam tubuh guna mengeluarkan bayi. Penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan nyeri

persalinan kala I fase aktif, meliputi usia, paritas, pengalaman nyeri sebelumnya,

tingkat pendidikan dan induksi persalinan.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, menggunakan desain cross

sectional dengan teknik pengambilan data insidental sampling. Sampel penelitian

sebanyak 64 orang. Menggunakan analisis univariat dan bivariat. Analisis bivariat

menggunakan uji t-independen dengan α = 5%. Tempat penelitian di ruang

bersalin Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang. Instrumen yang digunakan

berupa kuesioner dan lembar observasi dengan skala pengukuran FPRS (Face

Pain Rating Scale).

Hasil penelitian menunjukan rata-rata nyeri yang dirasakan ibu pada kala I

fase aktif 3,45 yaitu lebih menyakitkan lagi (Skala maksimal 5). Analisis bivariat

diperoleh hasil faktor yang berhubungan dengan nyeri persalinan adalah usia (P

value=0,001), paritas (P value=0,000), pengalaman nyeri sebelumnya (P

value=0,000), induksi persalinan (P value=0,000). Sedangkan faktor tingkat

pendidikan tidak berhubungan dengan nyeri persalinan kala I fase aktif (P

value=0,530).

Penulis menyarankan kepada petugas kesehatan untuk lebih meningkatkan

perannya dalam menguasai teknik relaksasi dan memotivasi ibu agar bisa

menerima nyeri yang dirasakannya dengan baik.

Daftar bacaan : 32 (1998-2012)

Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

iv

STUDY PROGRAM OF NURSING SCIENCE

FACULTY OF MEDICAL AND HEALTH SCIENCE

ISLAMIC STATE UNIVERSITY SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

UNDERGRADUATED THESIS, April 2012

Annisa Magfuroh, NIM. 107104000039

Factors Associated with Pain Labor Active Phase Stage I in General Hospital

District of Tangerang

+ 76 page + 13 table + 6 scheme + 6 attachment

Key words: Labor pain, stage I

ABSTRACT

Labor pain is a feeling of uncomfortable, which is subjective, because of

the large activity in the body in order to bear a baby. This study aims to determine

the factors associated with labor pain stage I active phase, include is age, parity,

previous pain experience, education level and labor induction.

The study was a quantitative study, using cross sectional design with

retrieval incidental sampling technique data. Sample is 64 people. Using

univariate and bivariate analysis. Bivariate analysis using an independent t-test

with α = 5%. Place of research in the labor room of Tangerang District General

Hospital. Instruments used in the form of questionnaires and observation sheets

with FPRS measurement scale (Face Pain Rating Scale).

The result show that the average pain felt by the mother at the first stage of

the active phase is more painful 3.45 (maximum Scale 5). The result of bivariate

analisis the factor associated with pain labor is age (P value = 0.001), parity (P

value = 0.000), previous experience of pain (P value = 0.000), induction of labor

(P value = 0.000) with labor pain first stage of the active phase. While there

education factor is no associated with the first stage of labor pain active phase (P

value = 0.530).

Recommendation for the health practitioners is to further enhance their

role in mastering relaxation techniques and motivate mothers to be able to accept

the pain she feels.

References : 32 (1998-2012)

Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

v

RIWAYAT HIDUP

Nama : Annisa Magfuroh

Tempat/Tanggal Lahir : Pandeglang, 19 November 1989

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Status : Belum Menikah

Alamat : Jl.Raya Labuan Km. 07 Kp.Kd.Hapa Rt.05-02

Ds.Babakan Lor Kec.Cikedal Pandeglang-Banten

Telepon/Hp : 085694942297

Email : [email protected]

Riwayat Pendidikan :

1. SDN Babakan Lor 5 (1995-2001)

2. MTS Mathla’ul Anwar Pusat Menes (2001-2004)

3. SMAI Al-Mukhlisin Bogor (2004-2007)

4. S-1 Keperawatan Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta

(2007-2012)

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

vi

PENGESAHAN SIDANG SKRIPSI

Skripsi dengan judul

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN

DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

DI RUANG BERSALIN RSU KABUPATEN TANGERANG

Telah disetujui, diperiksa dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi

Annisa Magfuroh

NIM 107104000039

Jakarta, Mei 2012

Pembimbing I Pembimbing II

Irma Nurbaeti,M.Kep.Sp.Mat Yuli Amran,MKM

NIP. 197005011996012001 NIP. 150408687

Mengetahui,

Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Tien Gartinah, MN

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Prof. DR. (hc). Dr. M. K. Tadjudin, Sp. And

Penguji II

Yuli Amran,MKM

NIP. 150408687

Penguji I

Irma Nurbaeti,M.Kep.Sp.Mat

NIP. 197005011996012001

Penguji III

Puspita Palupi,M.Kep.,Ns.Sp.Kep.Mat

NIP. 198011192011012006

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

vii

LEMBAR PERSEMBAHAN

Skripsi ini aku persembahkan untuk;

Bapak ibu, adik dan sahabat-sahabatku tercinta.

Semoga sapaku ini mendapati kita dalam kesahatan dan

kebahagiaan bersama keluarga tercinta.

Terima kasih atas segala do’a, dukungan dan perhatiannya.

Kalian semua adalah penyemangatku dan inspirasiku dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Dan untuk almamaterku.

Annisa. M

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur Kehadirat Allah SWT pemilik segala apa yang ada di seluruh

alam semesta. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada kekasih tercinta

seluruh mahluk alam raya Muhammad SAW, keluarga beliau, sahabat-sahabat

beliau. Atas segala rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi dengan judul “Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Nyeri

Persalinan Kala I Fase Aktif di Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang Tahun

2012”.

Penyususnan skripsi ini dapat berjalan dengan baik atas bantuan dari

berbagai pihak oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. dr. Dr (hc) MK. Tadjudin, Sp.And selaku Dekan Fakultas Kedokteran

dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Drs. H. Achamd Gholib, M.A. selaku pembantu dekan bidang administrasi

umum Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta.

3. Dra. Farida Hamid, M.Pd. selaku pembantu dekan bidang kemahasiswaan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Ibu Tien Gartinah, M.N., selaku ketua program studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

5. Ibu Irma Nurbaeti, S.Kp, Sp.Mat selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekaligus pembimbing I yang

telah memberikan dukungan dan motivasi.

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

ix

6. Ibu Yuli Amran S. KM, MKM selaku pembimbing II yang telah

membimbing dan memberikan motivasi.

7. Segenap Dosen Ilmu Keperawatan yang telah memberikan masukan dan

motivasi.

8. Direktur RSU Kabupaten Tangerang dan Direktur RSUD Serang.

Terimakasih atas izin yang diberikan pada penulis untuk melakukan

penelitian di RSU Kabupaten Tangerang.

9. Keluarga tercinta (Ibu, Bapak, Abang dan Adik), yang selalu memberikan

motivasi, kasih sayang, doa dan segala bantuannya.

10. Sahabat-sahabat tersayang (Farizah, Ai, Ella, Anggun, Dawam, Tya, Santi,

Esa & Nia) yang selalu memberikan keceriaan dan bersedia mendengarkan

keluhan-keluhan penulis.

11. Sahabat-sahabat PSIK ’07 yang telah berjuang bersama-sama dalam

perkuliahan di Keperawatan.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk

itu dengan kerendahan hati penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat

membangun sehingga berguna untuk perbaikan sselanjutnya. Penulis berharap

skripsi ini dapat bermanfaat khususnya untuk bidang keperawatan, dan untuk

pembaca umumnya.

Jakarta, 04 April 2012

Annisa Magfuroh

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT ................................................................ ii

ABSTRAK ........................................................................................................... iii

ABSTRACK ....................................................................................................... iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP .......................................................................... v

SURAT PENGESAHAN PENGUJI .................................................................. vi

LEMBAR PERSEMBAHAN .......................................................................... vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................xiv

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ..xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................................... 7

C. Pertanyaan Penelitian ............................................................................... 8

D. Tujuan Penelitian .................................................................................... 9

1. Tujuan Umum .............................................................................. 9

2. Tujuan Khusus ............................................................................. 9

E. Manfaat Penelitian ................................................................................... 10

1. Bagi Rumah Sakit ........................................................................ 10

2. Bagi Profesi Keperawatan ............................................................ 10

3. Bagi Penelitian Selanjutnya ......................................................... 10

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xi

F. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................................ 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 11

A. Nyeri ......................................................................................................... 11

1. Definisi Nyeri ............................................................................... 11

2. Klasifikasi Nyeri .......................................................................... 12

3. Teori Terjadinya Rangsangan Nyeri ............................................ 13

4. Fisiologi Nyeri ............................................................................. 14

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri .................................... 15

B. Nyeri Persalinan ...................................................................................... 16

1. Definisi Nyeri Persalinan ............................................................. 16

2. Penyebab Nyeri Persalinan .......................................................... 17

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan .................. 18

4. Persalinan Kala I .......................................................................... 27

5. Skala Nyeri ................................................................................... 30

C. Kerangka Teori ......................................................................................... 34

BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI

OPERASIONAL ................................................................................................. 35

A. Kerangka Konsep ..................................................................................... 35

B. Definisi Operasional ................................................................................. 36

C. Hipotesis ................................................................................................... 38

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ........................................................ 39

A. Desain Penelitian ...................................................................................... 39

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 39

C. Populasi dan Sampel ................................................................................ 39

1. Populasi ........................................................................................ 39

2. Sampel ........................................................................................... 39

D. Alat Pengumpulan Data ........................................................................... 41

E. Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 42

1. Pengumpulan Data ....................................................................... 42

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xii

2. Tahap Pengumpulan Data ............................................................ 42

3. Teknuk Uji Instrumen .................................................................. 43

F. Pengolahan Data ....................................................................................... 43

1. Editing .......................................................................................... 44

2. Coding .......................................................................................... 44

3. Entry Data .................................................................................... 44

4. Cleaning Data ............................................................................... 44

G. Teknik Analisis Data ................................................................................ 44

H. Etika Penelitian ........................................................................................ 45

1. Prinsip-prinsip Etika Penelitian ................................................... 45

2. Masalah Etika Penelitian .............................................................. 46

BAB V HASIL PENELITIAN .......................................................................... 48

A. Gambaran Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang ........................... 48

1. Visi RSU Kabupaten Tangerang .................................................. 49

2. Misi RSU Kabupaten Tangerang ................................................. 49

3. Motto RSU Kabupaten Tangerang ............................................... 49

B. Analisis Univariat ..................................................................................... 50

1. Gamabaran Nyeri Persalinan ........................................................ 51

2. Gambaran Usia Ibu ...................................................................... 52

3. Gambaran Paritas ......................................................................... 53

4. Gambaran Pengalaman Nyeri Sebelumnya .................................. 53

5. Gambaran Tingkat Pendidikan ..................................................... 54

6. Gambaran Induksi Persalinan ...................................................... 55

C. Analisis Bivariat ....................................................................................... 55

1. Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Usia Ibu pada Kala I Fase

Aktif ................................................................................................... 56

2. Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Paritas pada Kala I Fase

Aktif .................................................................................................. 57

3. Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Pengalaman Nyeri

Sebelumnya pada Kala I Fase Aktif ................................................... 58

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xiii

4. Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Tingkat Pendidikan pada

Kala I Fase Aktif ................................................................................ 59

5. Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Induksi Persalinan pada

Kala I Fase Aktif ................................................................................ 60

BAB VI PEMBAHASAN ................................................................................... 61

A. Keterbatasan Penelitian ............................................................................ 61

B. Gambaran Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif ......................................... 62

C. Hubungan antara Usia Ibu dengan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif ... 64

D. Hubungan antara Paritas dengan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif ..... 66

E. Hubungan antara Pengalaman Nyeri Sebelumnya dengan Nyeri Persalinan

Kala I Fase Aktif ...................................................................................... 67

F. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Nyeri Persalinan Kala I Fase

Aktif ......................................................................................................... 69

G. Hubungan antara Induksi Persalinan dengan Nyeri Persalinan Kala I Fase

Aktif ......................................................................................................... 71

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN .......................................................... 73

A. Kesimpulan .............................................................................................. 73

B. Saran ......................................................................................................... 74

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xiv

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

Tabel 3.1 Definisi Operasional ...................................................................... 37

Tabel 5.1 Rata-rata Nyeri Persalinan Setiap Fase ........................................... 50

Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di

RSU Kabupaten Tangerang ............................................................ 51

Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif di RSU

Kabupaten Tangerang ..................................................................... 51

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi Usia Ibu di Ruang Bersalin RSU Kabupaten

Tangerang Tahun 2012 ................................................................... 52

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi Paritas Ibu di Ruang Bersalin RSU Kabupaten

Tangerang Tahun 2012 ................................................................... 53

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi Pengalaman Nyeri Sebelumnya di Ruang

Bersalin RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2012 .......................... 53

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan di Ruang Bersalin RSU

Kabupaten Tangerang Tahun 2012 .................................................. 54

Tabel 5.8 Distribusi Frekuensi Induksi Persalinan di Ruang Bersalin RSU

Kabupaten Tangerang Tahun 2012 ................................................. 55

Tabel 5.9 Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Usia Ibu pada Kala I Fase

Aktif di Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2012 . 56

Tabel 5.10 Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Paritas pada Kala I Fase

Aktif di Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2012 . 57

Tabel 5.11 Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Pengalaman Nyeri

Sebelumnya pada Kala I Fase Aktif di Ruang Bersalin RSU

Kabupaten Tangerang Tahun 2012 ................................................. 58

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xv

Tabel 5.12 Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Tingkat Pendidikan pada

Kala I Fase Aktif di Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang

Tahun 2012 ..................................................................................... 59

Tabel 5.13 Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Induksi Persalianan pada

Kala I Fase Aktif di Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang

Tahun 2012 ..................................................................................... 60

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xvi

DAFTAR GAMBAR

Nomor gambar

Gambar 2.1 Visual Analog Scale (VAS) ........................................................ 32

Gambar 2.2 Skala Nyeri Oucher ..................................................................... 33

Gambar 2.3 Faces Pain Rating Scale (FPRS) ................................................. 34

Gambar 2.4 Kerangka Teori ............................................................................ 35

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ........................................................................ 36

Gambar 5.1 Gambaran Rata-rata Nyeri, Pembukaan dan Kontraksi .............. 50

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat-surat izin penelitian

Lampiran 2 Lembar Persetujuan

Lampiran 3 Lembar Kuesioner

Lampiran 4 Lembar Observasi

Lampiran 5 Analisis Univariat

Lampiran 6 Analisis Bivariat

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xviii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Data statistik Indonesia mengemukakan jumlah kelahiran bayi setelah

tahun 2000 masih sangat tinggi. Setiap tahun jumlah kelahiran bayi mencapai

sekitar 4,5 juta bayi, kurang lebih sekitar 4,5 juta ibu mengalami proses

persalinan (BPS, 2011). Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil

konsepsi yang dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir

(Mochtar, 1998). Persalinan juga merupakan proses alamiah yang dialami

dalam siklus reproduksi wanita, proses tersebut berupa pengalaman yang

menyenangkan dan kadang kala tidak menyenangkan (Danuatmaja, 2004).

Persalinan diartikan pula oleh Cunningham (2005) sebagai peregangan dan

pelebaran mulut rahim, hal itu terjadi ketika otot-otot rahim berkontraksi

mendorong janin untuk keluar sehingga banyak energi yang di keluarkan dan

dapat menimbulkan nyeri.

Nyeri secara umum diartikan suatu sensasi tunggal yang disebabkan oleh

stimulus spesifik bersifat subjektif dan berbeda antara masing-masing

individu (Potter & Perry, 2006). Kozier, (2006) menjelaskan nyeri persalinan

bersifat unik karena nyeri persalinan berbeda dengan nyeri lainnya yaitu nyeri

persalinan merupakan bagian dari proses yang normal sedangkan nyeri yang

lain mengikuti kondisi patologis. Nyeri dalam persalinan dapat terlihat dari

perubahan sikap, cemas, merintih, menangis bahkan sampai meraung

(Hutahaean, 2009). Umumnya rasa nyeri persalinan terjadi akibat kontraksi

dimulai dari bawah punggung kemudian menyebar ke bagian bawah perut

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xix

dan menyebar sampai ke kaki (Dauatmaja, 2004). Rasa nyeri yang tidak

tertahankan oleh ibu tersebut bisa berdampak buruk terhadap kelancaran

persalinan dan mengakibatkan distress pada bayi (Arifin, 2008 dalam

Maslikhanah, 2010).

Sebuah penelitian dilakukan pada wanita dalam persalinan kala I

didapatkan bahwa 60% primipara melukiskan nyeri akibat kontraksi uterus

sangat hebat, 30% nyeri sedang. Pada multipara 45% nyeri hebat, 30% nyeri

sedang, 25% nyeri ringan (Maslikhanah, 2011). Hasil penelitian Ajartha

(2007), menemukan hanya 15% persalinan yang berlangsung tanpa nyeri atau

nyeri ringan, 35% persalinan disertai nyeri sedang, 30% persalinan disertai

nyeri hebat dan 20% persalinan disertai nyeri yang sangat hebat. Penelitian

terkait dilakukan oleh Rusdiatin (2007), mendapatkan hasil 53,3% ibu

bersalin mengalami nyeri sedang dan 46,7% mengalami nyeri persalinan yang

berat. Data-data tersebut menunjukan bahwa nyeri persalinan yang di rasakan

ibu pada saat melahirkan sangat berat dan menyakitkan bagi ibu.

Secara fisiologi nyeri persalinan mulai timbul pada persalinan kala I fase

laten dan fase aktif. Fase laten terjadi pembukaan sampai 3 cm, bisa

berlangsung selama 8 jam (Rukiyah, 2009). Rukiyah (2009) menjelaskan pula

bahwa puncak nyeri terjadi pada fase aktif, di mana pembukaan menjadi

lengkap sampai 10 cm dan berlangsung selama 6 jam. Nyeri tersebut berasal

dari kontraksi uterus dan dilatasi serviks (Cunningham, 2005). Pada fase aktif

kontraksi uterus menjadi lebih lentur, lebih lama, dan lebih kuat sehingga

sensasi nyeri yang dirasakan lebih meningkat (Rukiyah, 2009). Penanganan

dan pengawasan nyeri persalinan terutama pada kala I fase aktif sangat

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xx

penting, karena ini sebagai titik penentu apakah seorang ibu bersalin dapat

menjalani persalinan normal atau diakhiri dengan suatu tindakan dikarenakan

adanya penyulit yang di akibatkan nyeri yang sangat hebat (Rusdiatin, 2007).

Fenomena yang terjadi saat ini, ditemukan bahwa beberapa ibu yang

mengalami proses persalinan kala I fase aktif mengeluhkan rasa nyeri dan

kontraksi yang sangat kuat serta rasa seperti ingin BAB. Beberapa ibu lain

memiliki kecenderungan untuk melakukan operasi sesar walau tanpa indikasi

yang jelas. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurlaela (2008), didapatkan

data bahwa sebanyak 13,9 % operasi sesar dilakukan tanpa pertimbangan

medis. Operasi sesar tersebut dilakukan atas keinginan ibu sendiri karena

mereka beranggapan bahwa dengan operasi sesar ibu tidak akan mengalami

nyeri seperti pada persalinan normal Nurlaela (2008).

Rasa nyeri pada ibu bersalin dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu

faktor eksternal dan internal. Faktor eksternal terdiri dari, budaya,

lingkungan, dukungan dan tindakan medik (Handerson, 2006). Faktor internal

terdiri dari kecemasan, ketakutan, ketegangan, kelelahan, usia, pengalaman

masa lalu dan pendidikan. Sherwen (1999) menyebutkan faktor-faktor lain

yang mempengaruhi nyeri persalinan adalah paritas dan usia, pengalaman

masa lalu, budaya, mekanisme koping, faktor emosional, sikap, tingkat

pengetahuan, tingkat percaya diri, suport system, lingkungan, lama persalinan

dan posisi ibu dan janin. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi nyeri

persalinan yang disebutkan oleh Bobak (2004) diantaranya pengalaman masa

lalu, paritas, budaya, keletihan dan emosi.

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xxi

Dari beberapa faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan, faktor yang

diteliti diantaranya, usia, paritas, pengalaman nyeri sebelumnya, tingkat

pendidikan dan induksi persalinan. Usia ibu yang lebih muda memiliki

sensori nyeri yang lebih intens dibandingkan dengan usia yang lebih tua

(Rumbin, 2008). Intensitas kontraksi uterus pun lebih meningkat pada ibu

primipara daripada ibu multipara sehingga menjadi salah satu alasan

dilakukan penelitian pada faktor tersebut (Hutahaean, 2009). Rusdiatin

(2007), menyatakan ibu yang telah mengalami nyeri sebelumnya memiliki

tinggkat nyeri yang lebih ringan dari pada ibu yang belum pernah merasakan

nyeri sebelumnya. Tingkat nyeri lebih ringan pula ditunjukan pada ibu yang

memiliki pendidikan yang lebih tinggi dibandingkan dengan pendidikan yang

lebih rendah (Notoatmodjo, 2003). Faktor lain yang memperberat nyeri

persalinan juga yaitu dengan dilakukannya induksi persalinan, nyeri yang

diakibatkan dari induksi persalinan adalah dua kali lipat dari pada nyeri akibat

kontraksi persalinan normal (Danuatmaja, 2004).

Faktor yang tidak diteliti adalah budaya, hasil wawancara dengan kepala

ruang bersalin bahwa sebagian besar pasien di RSU Kabupaten Tangerang

berasal dari suku Sunda, sehingga peneliti tidak memasukan budaya sebagai

salah satu faktor untuk diteliti. Fakta lain bahwa pasien diruang bersalin tidak

boleh didampingi oleh suami ataupun keluarga terdekat sehingga tidak

memungkinkan pula untuk meneliti faktor support system. Faktor lainnya

yaitu lamanya persalinan, ini tidak diteliti karena membutuhkan waktu yang

cukup lama untuk mengikuti persalinan ibu kala I. Faktor emosional,

kelelahan dan mekanisme koping tidak diteliti karena peneliti tidak

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xxii

menemukan skala ukur untuk faktor-faktor tersebut, danpasien punsulit untuk

di ajak berkomunikasi, karena kondisi pasien yang tidak memungkinkan.

Penurunan rasa nyeri merupakan salah satu kebutuhan ibu dalam proses

persalinan (Rukiyah, 2009). Setiap individu mempunyai persepsi nyeri yang

berbeda-beda. Melalui pengalaman nyeri manusia mengembangkan

mekanisme untuk mengatasi nyeri selama persalinan (Bobak, 2005). Gorrie

(1998) dalam Yumni (2006) menjelaskan berbagai dampak baik secara

fisiologis maupun psikologis jika terjadi nyeri yang berlebihan. Dampak

secara fisiologis nyeri persalinan menyebabkan iskemi pada plasenta

sehingga janin akan kekurangan oksigen sehingga terjadi metabolisme

anaerob yang menyebabkan asidosis metabolik. Auvenshine (1990) dalam

Maslikhanah (2010) menyebutkan dampak lainnya yaitu dapat terjadi

penurunan efektifitas kontraksi uterus sehingga memperlambat kemajuan

persalinan.

Dampak psikologis nyeri persalinan akan mengakibatkan ibu mengalami

kesulitan untuk berinteraksi, hal ini menyebabkan ibu sulit untuk

mengungkapkan perasaannya. Pengalaman yang buruk terhadap persalinan

juga bisa mempengaruhi respon terhadap aktivitas seksual dan keengganan

untuk kehamilan dan persalinan selanjutnya. Perlu dilakukan berbagai upaya

oleh penolong persalinan atau perawat untuk mengurangi dampak persalinan

yang berlebihan tersebut.

Perawat maternitas berperan sebagai pemberi pelayanan keperawatan

(care giver) dalam proses persalinan mempunyai tugas untuk membantu

persalinan berlangsung aman, nyaman dan efektif (Pilliteri, 2003). Perawat

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xxiii

maternitas mempunyai tanggung jawab untuk membantu ibu dalam

menghadapi persalinannya agar berjalan lancar, aman dan nyaman.

Perubahan perilaku ibu dalam menghadapi persalinan harus diamati oleh

perawat, kemudian perawat merencanakan intervensi yang dibutuhkan selama

perubahan tersebut dengan adaptasi terhadap nyeri yang ditimbulkan saat

persalinan (Pilliteri, 2003).

Saat ini banyak cara yang digunakan dalam mengatasi nyeri saat

persalinan. Cara tersebut yaitu dengan tindakan farmakologi dan tindakan non

farmakologi. Tindakan farmakologi yang digunakan antara lain penggunaan

analgesik, suntikan epidural, Intracthecal Labor Analgesik (ILA),

Transcutaneous Electrical Nerve Stimulation, dan lain-lain (Mander, 2004).

Tindakan-tindakan medis ini hampir semua mempunyai efek samping pada

ibu dan juga pada janin. Tindakan non farmakologi antara lain relaksasi,

teknik pemusatan pikiran dan imajinasi, teknik pernafasan, hidroterapi,

masase atau sentuhan terapeutik, hipnosis, akupuntur dan acupressur dan lain-

lain (Mander, 2004). Tindakan-tindakan tersebut adalah untuk distraksi yang

dapat menghambat otak untuk mengeluarkan sensasi nyeri serta tidak

menyebabkan efek samping pada ibu dan juga bayi.

Rumah Sakit yang menerapkan salah satu teknik non farmakologi yaitu

RSU Kabupaten Tangerang. RSU Kabupaten Tangerang merupakan rumah

sakit rujukan, dengan fungsi utama menyediakan dan menyelenggarakan

upaya kesehatan yang bersifat kuratif dan rehabilitatif bagi pasien sesuai

dengan kebutuhan dan terjangkau oleh masyarakat luas. Sebagai rumah sakit

rujukan, RSU Kabupaten Tangerang memiliki data kunjungan pasien kamar

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xxiv

bersalin pada tahun 2011 sebanyak 31,43% persalinan spontan, 19,88%

persalinan dengan sectio caesarea, 8,75% persalinan dengan tindakan, sampai

saat ini data tentang nyeri persalinan kala I fase aktif belum diketahui. Sesuai

dengan hasil studi pendahuluan di RSU Kabupaten Tangerang, peneliti

melakukan observasi pada 10 ibu yang sedang menjalani persalinan kala I

fase aktif dengan menggunakan skala ukur Faces Pain Rating Scale (FPRS)

bahwa 65% ibu bersalin menyatakan nyeri yang sangat hebat dan 35% ibu

menyatakan nyeri sedang. Berdasarkan uraian diatas peneliti tertarik untuk

melakukan penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan nyeri

persalinan kala I fase aktif di RSU Kabupaten Tangerang.

B. Rumusan masalah

Nyeri persalinan merupakan salah satu bagian dari serangkaian proses

persalinan. Nyeri dapat terlihat dari perubahan sikap, cemas, merintih bahkan

sampai meraung. Hal ini terjadi akibat adanya peregangan dan pelebaran

mulut rahim, ketika otot-otot rahim berkontraksi mendorong janin untuk

keluar sehingga dapat menimbulkan nyeri yang tidak tertahankan. Rasa nyeri

yang tidak tertahankan tersebut dapat berdampak buruk terhadap kelancaran

persalinan bagi ibu dan dapat menyebabkan distress pada bayi.

Fenomena saat ini, banyak wanita berfikir bahwa nyeri yang dialami

adalah bagian yang sangat besar yang harus dihadapi dalam persalinan

sehingga beberapa wanita memiliki kecenderungan untuk melakukan operasi

sesar walau tanpa indikasi apapun. Hasil penelitian Maslikhanah (2011)

menyatakan 60% ibu bersalin merasakan nyeri yang sangat hebat dan 45% ibu

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xxv

yang merasakan nyeri hebat didapatkan pula dalam penelitian Rusdiatin

(2007).

Studi pendahuluan dilakukan di RSU Kabupaten Tangerang mengenai

nyeri persalinan kala I fase aktif di dapatkan hasil 65% ibu menyatakan nyeri

yang sangat hebat dan 35% ibu menyatakan nyeri sedang. Diduga terdapat

beberapa faktor yang dapat mempengaruhi nyeri tersebut di antaranya, paritas,

usia, pengalaman nyeri sebelumnya, tingkat pendidikan dan induksi

persalinan. Data tentang nyeri persalinan kala I fase aktif di RSU Kabupaten

Tangerang pun belum diketahui, sehingga peneliti tertarik untuk melakukan

penelitian mengenai faktot-faktor yang berhubungan dengan nyeri persalinan

kala I fase aktif di ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang.

C. Pertanyaan penelitian

1. Bagaimana gambaran nyeri pada persalinan kala I fase aktif di ruang

bersalin RSU Kabupaten Tangerang?

2. Bagaimanakah gambaran usia, paritas, pengalaman nyeri sebelumnya,

tingkat pendidikan dan induksi persalinan berhubungan dengan nyeri pada

persalinan kala I fase aktif di ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang?

3. Bagaimana hubungan usia dengan nyeri pada persalianan kala I fase aktif

di ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang?

4. Bagaimana hubungan paritas dengan nyeri pada persalianan kala I fase

aktif di ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang?

5. Bagaimana hubungan pengalaman nyeri sebelumnya dengan nyeri pada

persalianan kala I fase aktif di ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang?

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xxvi

6. Bagaimana hubungan tingkat pendidikan dengan nyeri pada persalinan

kala I fase aktif di ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang?

7. Bagaimana hubungan induksi persalinan dengan nyeri pada persalianan

kala I fase aktif di ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang?

D. Tujuan penelitian

1. Tujuan umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang

berhubungan dengan nyeri pada persalinan kala I fase aktif di ruang

bersalin RSU Kabupaten Tangerang.

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus pada penelitian ini adalah

a) Mengidentifikasi gambaran nyeri pada persalinan kala I fase aktif di

ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang

b) Mengidentifikasi gambaran usia, paritas, pengalaman nyeri

sebelumnya, tingkat pendidikan dan tindakan medik berhubungan

dengan nyeri pada persalinan kala I fase aktif di ruang bersalin RSU

Kabupaten Tangerang

c) Mengidentifikasi hubungan usia dengan nyeri persalinan kala I fase

aktif

d) Mengidentifikasi hubungan paritas dengan nyeri persalinan kala I

fase aktif

e) Mengidentifikasi hubungan pengalaman sebelumnya dengan nyeri

persalinan kala I fase aktif

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xxvii

f) Mengidentifikasi hubungan pendidikan dengan nyeri persalinan kala I

fase aktif

g) Mengidentifikasi hubungan induksi persalinan dengan nyeri

persalinan kala I fase aktif.

E. Manfaat penelitian

1. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian ini sebagai bahan masukan untuk meningkatkan mutu

pelayanan, khususnya untuk mengurangi ketidaknyamanan yang

ditimbulkan oleh faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan.

Selain itu jadi bahan masukan bagi perawat maternitas tentang faktor-

faktor yang berhubungan dengan nyeri persalinan kala I fase aktif di RSU

Kabupaten Tangrang.

2. Bagi Profesi Keperawatan

Hasil penelitian ini dapat sebagai tambahan ilmu bagi profesi keperawatan

dalam hal mengkaji faktor-faktor yang berhubungan dengan nyeri

persalinan pada kala I fase aktif dalam menentukan asuhan keperawatan

yang tepat.

3. Bagi penelitian selanjutnya

Agar dapat di gunakan sebagai acuan bagi penelitian selanjutnya untuk

meningkatakan kualitas keperawatan dalam menghadapi proses persalinan

kala I fase aktif.

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xxviii

F. Ruang lingkup penelitian

Penelitian ini mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan nyeri

pada persalinan kala 1 fase aktif di ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang.

Subyek penelitian ini adalah ibu yang melahirkan pada kala I fase aktif yang

ada di ruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang. Penelitian ini menggunakan

desain penelitian study cross sectional. Metode pengambilan data primer dan

sekunder berupa observasi, kuisioner dan rekam medis. Penelitian ini perlu di

lakukan untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang berhubungan dengan

nyeri persalinan kala I fase aktif, agar dapat memberikan asuhan keperawatan

dengan tepat.

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xxix

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Nyeri

1. Definisi Nyeri

Nyeri merupakan kondisi berupa perasaan yang tidak menyenangkan

akibat dari rusaknya jaringan pada tubuh (Sudart & Brunner, 2001). Kozier

(2000) mengartikan pula bahwa nyeri adalah sensasi yang tidak

menyenangkan dan sangat individual yang tidak dapat dibagi dengan orang

lain. Sifatnya sangat subjektif karena perasaan nyeri berbeda pada setiap

orang dalam hal skala atau tingkatannya, dan hanya orang tersebutlah yang

dapat menjelaskan perasaan tersebut. Stimulus nyeri dapat berupa stimulus

yang bersifat fisik dan atau mental, sedangkan kerusakan dapat terjadi pada

jaringan aktual atau pada fungsi ego seseorang atau individu (Potter & perry

2006). Berbagai macam cara yang dilakukan oleh setiap orang untuk

merespon nyeri tersebut misalnya berteriak, meringis dan lain-lain karna

sifatnya individual.

Nyeri bersifat individual karena respon nyeri terhadap sensasi nyeri

beragam dan tidak bisa disamakan satu dengan yang lainnya. Nyeri

diartikan berbeda-beda antar individu, bergantung pada persepsinya. Ada

satu kesamaan dalam persepsi nyeri yaitu nyeri dapat diartikan sebagai

suatu sensasi yang tidak menyenangkan baik sensori dan maupun emosional

yang berhubungan dengan adanya suatu kerusakan jaringan atau faktor lain,

sehingga individu merasa tersiksa yang akhirnya mengganggu aktifitas

individu tersebut (Asmadi, 2008).

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xxx

Nyeri merupakan mekanisme fisiologis yang bertujuan untuk

melindungi diri apabila seseorang merasakan nyeri maka perilakunya akan

berubah. Nyeri merupakan tanda peringatan bahwa terjadi kerusakan

jaringan, yang harus menjadi pertimbangan utama keperawatan saat

mengkaji nyeri (Potter & Perry, 2006). Secara umum dapat disimpulkan

bahwa nyeri adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan akibat

terjadinya rangsangan fisik maupun dari serabut saraf dalam tubuh ke otak

dan diikuti oleh reaksi fisik, fsikologis, maupun emosional. Nyeri yang tidak

teratasi dapat menimbulkan bahaya secara fisiologis maupun psikologis bagi

kesehatan dan penyembuhan (Kozier,2000).

2. Klasifikasi nyeri

Klasifikasi nyeri secara umum terbagi dua yaitu nyeri akut dan nyeri

kronis. Nyeri akut merupakan nyeri yang timbul secara mandadak dan cepat

menghilang, tidak melebihi enam bulan, serta ditandai adanya peningkatkan

tegangan otot (Hidayat, 2008). Menurut Asmadi (2008), nyeri akut

merupakan nyeri yang dirasakan dalam waktu singkat dan berakhir kurang

dari enam bulan, sumber dan daerah nyeri dikatahui secara jelas. Rasa nyeri

bisa berasal dari luka seperti luka operasi.

Nyeri kronik berlangsung berkepanjangan, biasanya nyeri

berlangsung atau menetap sampai enam bulan atau lebih, dan mengganggu

fungsi tubuh (Kozier, 2000). Nyeri kronik bersifat dalam, tumpul, diikuti

dengan berbagai macam gangguan. Nyeri ini biasanya berhubungan dengan

kerusakan jaringan yang sifatnya terus menerus atau intermitten (Asmadi,

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xxxi

2008). Nyeri kronik merupakan nyeri yang konsisten yang menetap

sepanjang satu periode waktu dan tidak mempunyai awitan yang ditetapkan

dan sering sulit untuk diobati karena biasanya nyeri ini tidak mempunyai

respon terhadap pengobatan yang diarahkan pada penyebabnya (Brunner &

Sudarth, 2001).

3. Fisiologi Nyeri

Secara umum nyeri di definisikan sebagai perasaan tidak nyaman

yang betul-betul subyektif dan hanya individu tersebutlah yang dapat

menjelaskan dan mengevaluasinya (Kozier, 2000). Nyeri berhubungan

dengan kerusakan jaringan dan pelepasan zat kimia ke dalam jaringan yang

menimbulkan nyeri misalnya histamin, bradikinin, potassium dan

prostaglandin. Zat kimia ini akan di terima mekanisme reseptor saraf yang

menimbulkan persepsi nyeri. Kontraksi uterus, pereganggan serviks dan

penurunan janin dapat meningkatkan pelepasan prostaglandin (Cunningham,

2005).

Nyeri pada persalinan merupakan suatu proses fisiologis dan intensitas

nyeri yang dirasakan berbeda-beda, bahkan pada ibu yang sama pun derajat

nyeri yang dirasakan pada setiap persalinan atau kala persalinan tida serupa.

Variasi ini disebabkan oleh faktor fisik, psikososial dan kebiasaan

tradisional (Basuki, 2000 dalam Komariah, 2005). Nyeri persalinan terbagi

dua yaitu nyeri uterus-serviks (nyeri akibat pergangan uterus bagian bawah

dan pembukaan serviks) dan nyeri perineal. Nyeri uterus serviks terdapat

pada kala I persalinan. Sejalan dengan meningkatnya kontraksi uterus yang

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xxxii

menyebabkan teregangnya bagian bawah uterus, terjadi pembukaan serviks

bawah uterus dan iskemia otot uterus secara progresif, sehingga

meningkatkan rasa nyeri (Mander, 2004). Nyeri ini ditingkatkan juga oleh

peningkatan tekanan janin dan cairan amnion pada segmen bawah uterus

dan serviks. Nyeri paling hebat dirasakan pada ahir kala I ketika pembukaan

serviks dan kekuatan kontraksi uterus mencapai maksimal. Proses

peregangan serviks, peningkatan esterogen dan pecahnya selaput ketuban

berhubungan dengan pengeluaran prostaglandin dari selaput ketuban

terutama pada persalinan normal. Prostaglandin menyebabkan kontriksi

pembuluh darah dalam endometrium dan meningkatkan kontraksi

miometrium pada proses persalinan. Peningkatan prostaglandin dan

kontraksi uterus mempengaruhi intensitas nyeri (Yerby, 2000 dalam

Komariah, 2005).

Ada beberapa teori tentang nyeri yaitu Specificity Theory, Pattern

Theory, dan Gate Control Theory. Teori dasar yang banyak digunakan

adalah teori Gate Control Theory (Asmadi, 2008). Teori ini didefenisikan

sebagai pengalaman perseptual yang kompleks yang dipengaruhi oleh faktor

fisiologis dan psikologis yang unik dan bersifat individual. Teori gate

control menggambarkan ada mekanisme pintu gerbang pada ujung saraf

tulang belakang yang dapat meningkatkan atau menurunkan aliran implus

saraf dari serat perifer menuju sistem saraf pusat (Mander, 2003). Menurut

teori ini, sensasi nyeri dihantar sepanjang saraf sensoris menuju ke otak dan

menekankan pengembangan mekanisme kendali nyeri dalam tubuh

(Mander, 2003).

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xxxiii

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri

Pengalaman nyeri pada seseorang dipengaruhi oleh beberapa hal,

diantaranya adalah (Hidayat, 2008) :

a) Arti Nyeri

Arti nyeri bagi individu memiliki banyak perbedaan dan hampir sebagian

arti nyei tersebut merupakan arti yang negatif, seperti membahayakan,

merusak, dan lain-lain. Keadaan ini di pengaruhi oleh berbagai faktor,

seperti usia, jenis kelamin, latar belakang sosial kultural, lingkungan dan

pengalaman.

b) Persepsi Nyeri

Persepsi nyeri merupakan panilain sangat subjektif, tempatnya pada

kotreks (pada fungsi evaluatif secara kognitif). Persepsi ini di pengaruhi

oleh faktor yang dapat memicu stimulasi nociceptor.

c) Toleransi Nyeri

Toleransi ini erat hubungannya dengan adanya intensitas nyeri yang

dapat mempengaruhi seseorang menahan nyeri. Faktor yang dapat

mempengaruhi peningkatan toleransi nyeri antara lain alkohol, obat-

obatan, hipnotis, gesekan atau garukan, pengalihan perhatian,

kepercayaan yang kuat, dan lain-lain. Sedangkan faktor yang

menurunkan toleransi antara lain kelelahan, rasa marah, bosan, cemas,

nyeri yang tidak kunjung hilang, sakit, dan lain-lain.

d) Reaksi terhadap nyeri

Reaksi terhadap nyeri merupakan bentuk respons seseorang terhadap

nyeri, seperti ketakutan, gelisah, cemas, menangis dan menjerit. Semua

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xxxiv

ini merupakan bentuk respons nyeri yang dapat di pengaruhi oleh

beberapa faktor, seperti : arti nyeri, tingkat persepsi nyeri, pengalaman

masa lalu, nilai budaya, harapan sosial, kesehatan fisik dan mental, takut,

cemas, usia, dan lain-lain.

B. Nyeri persalinan

1. Definisi Nyeri Persalinan

Nyeri persalinan menurut Danuatmaja (2004), merupakan rasa sakit

yang terjadi akibat adanya aktivitas basar di dalam tubuh guna

mengeluarkan bayi. Dimana rasa sakit kontraksi dimulai dari bagian bawah

punggung kemudian menyebar ke bagian bawah perut, umumnya rasa sakit

ini berbeda beda yang dirasakan setiap ibu. Beberapa jam terakhir pada

kehamilan manusia ditandai dengan kontraksi uterus yang menyebabkan

dilatasi serviks dan mendorong janin melalui jalan lahir. Kontraksi

miometrium pada persalinan dapat menyebabkan nyeri, sehingga istilah

nyeri persalinan digunakan untuk mendeskripsikan proses ini (Cunningham

dkk, 2005). Mender (2004) mendefinikan nyeri persalinan sebagai nyeri

yang menyertai kontraksi uterus nyeri tersebut berasal dari gerakan

(kontraksi) rahim yang berusaha mengeluarkan bayi.

Nyeri persalinan merupakan perasaan yang tidak menyenangkan

yang terjadi selama proses persalinan. Rasa nyeri merupakan salah satu

mekanisme pertahanan alami yaitu suatu peringatan tentang adanya bahaya.

Pada kehamilan, serangan nyeri memberitahukan bahwa ibu tengah

mengalami kontraksi rahim. Banyak teknik baru ditemukan dalam

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xxxv

menanggulangi nyeri tetapi metode yang sempurna untuk menghilangkan

nyeri pada kelahiran sampai sekarang belum diperoleh (Komariah, 2005)

Nyeri persalinan menghasilkan respon psikis dan refleks pada

prilaku fisik. Nyeri persalinan memberikan gejala yang dapat di identifikasi

seperti pada sistem saraf simpatis yang dapat terjadi mengakibatkan

perubahan tekanan darah, nadi, respirasi, dan warna kulit. Ekspresi sikap

juga kadang-kadang dapat dilihat dari perubahan sikap meliputi peningkatan

kecemasan dengan penurunan lapangan persepsi, menangis, mengerang,

tangan menggepal dan menggenggam serta otot mudah terangsang (Potter,

dkk, 1993 dalam Bobak, 2005).

2. Penyebab nyeri persalinan

Menurut Rukiyah (2009), penyebab nyeri persalinan adalah Gerakan

kontraksi rahim menyebabkan otot-otot dinding rahim mengkerut, menjepit

pempuluh darah sehingga timbul nyeri. Vagina (jalan lahir) dan jaringan

lunak di sekitarnya meregang sehingga terasa nyeri. Keadaan mental ibu

(ketakutan, cemas, khawatir atau tegang) serta hormon prostaglandin yang

meningkat sebagai respons terhadap stres (Rukiyah, 2009 ).

Selama persalinan kala I, nyeri terutama dialami karena rangsangan

nosiseptor dalam adneksa,uterus, dan ligamen pelvis. Nyeri persalinan kala

I adalah akibat dilatasi seviks dan sagmen uterus bawah dengan distensi

lanjut, peregangan, dan trauma pada serat otot dan ligamen. Faktor

penyebab nyeri persalinan adalah : berkurangnya pasokan oksigen ke otot

rahim (nyeri persalinan menjadi lebih hebat jika interval antara kontraksi

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xxxvi

singkat, sehingga pasokan oksigen ke otot rahim belum sepenuhnya pulih.

Terjadi peregangan leher rahim (effacement dan pelebaran), tekanan bayi

pada saraf di dan dekat leher rahim dan vagina, ketegangan dan

meregangnya jaringan ikat pendukung rahim dan sendi panggul selama

kontraksi dan turunnya bayi. Terjadi pula tekanan pada saluran kemih,

kandung kemih, dan anus, meregangnya otot-otot dasar panggul dan

jaringan vagina, disetai ketakutan dan kecemasan yang dapat menyebabkan

dikeluarkannya hormon stress dalam jumlah besar (epinefrin, norepinefrin,

dan lain-lain) yang mengakibatkan timbulnya nyeri persalinan yang lama

dan lebih berat (Simkin, 2005).

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan

Banyak faktor yang memepengaruhi nyeri persalinan, baik faktor

internal maupun eksternal yang meliputi paritas, usia, budaya, mekanisme

koping, emosional, tingkat pendidikan, lingkungan, kelelahan, kecemasan,

lama persalinan, pengalaman masa lalu, support system dan tindakan medik

(Handerson, 2006).

a) Paritas

Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin hidup, bukan

jumlah janin yang dilahirkan (Bobak, 2004). Bagi primipara, persalinan

yang dialaminya merupakan pengalaman pertama kali dan ketidak tahuan

menjadi faktor penunjang timbulnya rasa tidak nyaman atau nyeri.

Sedangkan bagi multipara, mungkin rasa nyeri tersebut berhubungan

dengan pengalaman masa lalu yang pernah dialaminya (Kartono, 1992).

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xxxvii

Wanita primipara mengalami persalinan yang lebih panjang,

dibandingkan dengan multipara. Hal ini menyebabkan penigkatan nyeri

pada proses persalinan (Handerson, 2006). Hutahaean (2009)

mengungkapkan bahwa rasa nyeri pada satu persalinan dibandingkan

dengan nyeri pada persalinan berikutnya akan berbeda. Hal ini

disebabkan oleh serviks pada primipara memerlukan tenaga yang lebih

besar untuk meregangkannya, sehingga menyebabkan intensitas

kontraksi lebih besar selama kala I persalinan. Penelitian Rusdiatin

(2007) menyatakan bahwa sebagian besar pada multipara mengalami

tingkat nyeri sedang, sedangkan pada primipara cenderung mrngalami

tingkat nyeri berat. Ini disebabkan multipara pernah mengalami proses

persalinan sebelumnya sehingga dimungkinkan ibu tersebut lebih

mempersiapkan diri untuk menghadapi nyeri persalinan. Penelitian

tersebut didukung oleh Komariah (2005) yang mendapatkan hasil yang

serupa bahwa paritas merupakan salah satu faktor yang dapat

memyebabkan nyeri persalinan. Selain itu juga dapat disebabkan oleh

adanya perbedaan mekanisme pembukaan serviks yaitu pada primipara

ostium uteri internum akan membuka lebih dahulu sehingga serviks akan

mendatar dan menipis, sedangkan pada multipara ostium uteri internum

sudah sedikit membuka, ostium uteri internum dan eksternum serta

penipisan dan pendataran serviks terjadi dalam saat yang sama, sehingga

nyeri pada multipara cenderung lebih ringan dibandingkan dengan

primipara (Wiknjosastro, 2005).

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xxxviii

b) Usia

Usia atau umur adalah lama waktu hidup sejak lahir (KBBI, 2001). Usia

merupakan tahap perkembangan, ini variabel penting yang akan

mempengaruhi reaksi maupun ekspresi seseorang terhadap rasa nyeri

(Kozier, 2000). Teori Melzack dalam (Rumbin, 2008), menyatakan

bahwa usia mempengaruhi derajat nyeri persalinan, semakin muda usia

ibu maka akan semakin nyeri bila dibandingkan dengan usia ibu yang

lebih tua. Intensitas kontraksi uterus lebih meningkat pada ibu lebih

muda khususnya pada awal persalinan sehingga nyeri yang dirasakan

lebih lama. Pada ibu multipara serviknya lebih lunak dari primipara

karena itu derajat sensitifitasnya terhadap nyeri tidak seperti primipara

(Hutahaean, 2009). Sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh

Komariah (2005) menyatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan

terhadap perbadaan usia yang lebih muda dengan usia yang lebih tua. Hal

itu disebabkan bahwa usia muda primipara memiliki sensori nyeri yang

lebih intens dari pada multipara meskipun mereka lebih banyak

menerima obat penurun nyeri. Menurut hasil penelitian Astuti (2008)

menyatakan usia yang dianggap aman menjalani kehamilan dan

persalinan adalah 20-35 tahun, dalam rentang usia ini kondisi fisik ibu

masih dalam keadaan prima. Rahim sudah mampu memberi

perlindungan, mental pun siap untuk menghadapi persalinan.

Kehamilan di usia kurang dari 20 tahun bisa menimbulkan masalah,

karena kondisi fisik belum 100% siap. Usia kurang dari 20 tahun dan

lebih dari 35 tahun tergolong dalam wanita hamil yang beresiko tinggi

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xxxix

yang beresiko 2,88 kali untuk terjadinya komplikasi persalinan dan

ketidak nyamanan nyeri akibat komplikasi yang timbul (Astuti, 2008).

c) Budaya

Ekspresi nyeri persalinan dipengaruhi oleh ras, budaya dan etnik.

Ekspresi ini didasarkan pada sifat wanita terhadap nyerinya dan

pengalaman saat hamil dengan bantuan perawat untuk menghindari label

yang dipengaruhi budaya. Pengaruh budaya dapat menimbulkan harapan

yang tidak realistis dan dapat mempengaruhi respon serta persepsi

individu terhadap nyeri. Misalnya wanita asli dari Amerika menahan

nyeri dengan menunjukkan sikap diam, sedangkan wanita Hispanik

menahan nyeri dengan bersikap sabar, tetapi mengangggap sebagai

sesuatu yang wajar jika berteriak-teriak (Bobak, 2004). Penelitian

dilakukan oleh Mulyati (2002) dalam Komariah (2005) menjelaskan

bahwa budaya mempengaruhi ekspresi nyeri internal pada ibu primipara.

Penting bagi perawat maternitas untuk mengetahui bagaimana

kepercayaan, nilai, praktik budaya mempengaruhi seorang ibu dalam

mempresepsikan dan mengespresikan nyeri persalinan. Kebudayaan

mempengaruhi bagaimana seseorang mengekspresikan nyeri. Dalam

agama tertentu, kesabaran adalah hal yang paling berharga dimata Tuhan.

Kadang-kadang nyeri dianggap sebagai peringatan atas kesalahan yang

telah dibuat sehingga orang tersebut pasrah dalam menghadapi nyeri

(Taylor, 1997 dalam Komariah, 2005).

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xl

d) Mekanisme Koping

Setiap individu mempunyai cara untuk menghadapi stress. Mekanisme

ini membantu ibu mengendalikan rasa nyeri, walaupun nyeri yang

dirasakan sangat mengganggu. Kadang individu sulit menggunakan

koping yang dimiliki. Secara normal, ibu dapat belajar mengatasi

nyerinya secara teratur. Ibu yang sebelumnya mengalami persalinan yang

lama dan sulit akan mengalami cemas yang berlebihan terhadap

persalinan berikutnya. Akan tetapi, pengalaman melahirkan sebelumnya

tidak selalu berpengaruh buruk terhadap kemampuannya untuk mengatasi

nyeri. Lingkungan yang mendukung dapat mempengaruhi persepsi ibu

terhadap nyeri. Dukungan selama persalinan membantu menurunkan

cemas dan meningkatkan kemampuan ibu untuk menangani ketidak

nyamanan dan keefektifan metode pengurangan nyeri yang lain (Mander,

2003). Secara normal orang belajar mengatasi nyeri pada saat terjadinya

nyeri, dan menggunakan koping yang sama pada saat terjadi nyeri

berikutnya (Sherwen, 1995). Penelitian Rusdiatin (2007) menyatakan

bahwa ibu yang sebelumnya pernah mengalami persalinan akan lebih

mempersiapkan diri untuk menghadapi persalinan selanjutnya.

e) Faktor Emosional.

Menurut Dick-read (1959). Bahwa rasa nyeri yang dihasilkan dari rasa

takut, tegang selalu berjalan beriringan, untuk menghilangkan nyeri perlu

tindakan yang meringankan ketegangan dan ketakutan, dengan relaksasi

mental dan fisik (Bobak, 2005). Ketakutan terhadap sesuatu yang tidak

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xli

diketahui adalah hal yang negatif mempengaruhi klien dan keluarganya.

Bila ibu mengerti nyeri yang terjadi dalam tubuhnya selama proses

melahirkan maka ibu tidak akan ketakutan (Sherwen, 1995). Ketegangan

emosi akibat rasa cemas sampai rasa takut memperberat persepsi nyeri

selama persalinan. Rasa cemas yang berlebihan juga menambah nyeri.

Nyeri dan cemas menyebabkan otot menjadi spastik dan kaku.

Menyebabkan jalan lahir menjadi kaku, sempit dan kurang relaksasi.

Nyeri dan ketakutan dapat menimbulkan stress. Terjadinya reaksi stress

yang kuat dan berkelanjutan sehingga akhirnya akan berdampak negatif

terhadap ibu dan janinnya.

f) Tingkat Pendidikan

Ibu yang berpartisipasi dalam pendidikan kelahiran bayi lebih memahami

apa yang terjadi dalam proses persalinan dan sedikit mengalami

kecemasan. Ibu yng mengikuti kelas prenatal dan melahirkan secara

alamiah menunjukkan perilaku yang tenang dalam merasakan nyeri saat

persalinan (Sherwen). Penelitian Komariah (2005) mendapatkan hasil

bahwa pendidikan tidak berpengaruh terhadap nyeri persalinan berbeda

dengan yang dinyatakan oleh Reeder (1997) dalam Komariah (2005)

bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara ibu yang memiliki

pendidikan tinggi dibandingkan dengan yang tingkat pendidikannya

rendah. Notoatmodjo (2003), mengatakan semakin tinggi tingkat

pendidikan maka semakin banyak bahan, materi dan pengetahuan yang

dimiliki untuk mencapai perubahan tingkah laku yang baik. Jadi ibu yang

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xlii

berpendidikan tinggi lebih bisa mentoleransi terhadap nyeri yang

dialaminya.

g) Support System.

Dengan adanya dukungan suami, keluarga, selama proses persalinan

dapat membantu memenuhi kebutuhan ibu bersalin juga membantu

mengatasi rasa nyeri persalinan (Martin, 2002). Penelitian Risanto (2010)

menyatakan bahwa ibu yang memperoleh dukungan psikososial selama

persalinan memiliki skor nyeri yang rendah dibandingkan dengan ibu

yang tidak mendapatkan dukungan psikososial. Penelitian terkait

dilakukan oleh Wibawanto (2003) dalam Yumni (2006) menyimpulkan

bahwa terdapat perbedaan yang bermakna nilai nyeri antara ibu yang

didampingi oleh suami dan ibu yang tidak didampingi suami. Berbeda

dengan penelitian yang dilakuakan oleh Yumni (2006) bahwa tidak

terdapat perbedaan yang signifikan antara ibu yang di dampingi oleh

suami dan ibu yang tidak didampingi oleh suami.

h) Kelelahan

Nyeri selama persalinan mempengaruhi kondisi ibu berupa kelelahan.

Kelelahan dapat dinetralkan pada tahap persalinan dengan melihat

kondisi ibu dan janin, harapan ibu dan sikap koparatif (Martin, 2002). Ibu

yang sudah lelah selama beberapa jam persalinan, mungkin sebelumnya

sudah terganggu tidurnya oleh ketidaknyamanan dari akhir masa

kehamilannya akan kurang mampu mentolerir rasa sakit (Rukyah, 2009).

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xliii

Kelelahan terjadi karena perubahan pola tidur, kelelahan dapat merubah

dan memperbesar persepsi klien terhadap nyeri. Klien akan lebih tegang

dan cemas jika tidak diberikan pembelajaran terhadap metode penurunan

nyeri. Sehingga ibu kehilangan energi dan menurunkan kemampuannya

untuk menggunankan strategi yang dianjurkan untuk mentolerir nyeri

(Mander, 2003).

i) Lama Persalinan.

Bila ibu besalin mengalami proses persalinan yang memanjang, maka ibu

akan mengalami: kelelahan dan stress, akibat mempengaruhi ambang

rasa nyeri (Martin, 2002). Hasil penelitian Larosa (2009) bahwa ada

perbedaan lama persalinan yang bermakna antara primipara dengan

multipara dimana lama persalinan kala I pada primipara lebih lama

dibandingkan lama persalinan pada multipara. Persalinan yang

berlangsung lama dapat menimbulkan komplikasi-komplikasi salah satu

komplikasi tersebut adalah nyeri saat persalinan, jika tidak di tangani

maka akan berdampak buruk terhadap ibu maupun terhadap janin

(Mochtar, 1995).

j) Pengalaman nyeri sebelumnya

Melalui pengalaman nyeri, wanita mengembangkan berbagai macam

mekanisme untuk mengatasi nyeri tersebut. Pengalaman nyeri

sebelumnya mengubah sensitivitas seseorang terhadap nyeri (Kozier,

2000). Pasien yang mengalami persalinan untuk pertama kalinya

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xliv

umumnya akan terasa lebih nyeri jika dibandingkan dengan pasien yang

sudah pernah mengalami persalinan (Handerson, 2006). Hutajulu (2003)

mengungkapkan bahwa rasa nyeri pada satu persalinan dibandingkan

dengan nyeri pada persalinan berikutnya akan berbeda. Menurut Simkin

(2002) wanita yang tidak didukung secara emosional atau mengalami

kesulitan dalam persalinan yang lalu maka dapat menyebabkan

persalinan yang sangat nyeri. Rusdiatin (2007), menyatakan bawha

seseorang yang mengalami nyeri berulang dan berhasil mengatasinya

maka orang tersebut akan lebih mudah menginterpretsikan perasaan nyeri

sehingga klien mempunyai persiapan untuk menghadapi nyeri yang

selanjutnya.

k) Tindakan Medik

Danuatmaja (2004) mengatakan salah satu faktor eksternal yang

mempengaruhi nyeri persalinan yaitu dengan dilakukannya tindakan

medis seperti induksi. Prosedur medik seperti induksi persalinan dapat

mempengaruhi respon terhadap nyeri selama persalinan. Induksi

persalinan adalah suatu tindakan atau langkah yang dilakukan untuk

memulai persalinan, baik secara mekanik maupun farmakologi

(Achadiat, 2004). Penggunaan obat untuk induksi menyebabkan

kontraksi menjadi lebih kuat, lebih tidak nyaman dari kontraksi yang

timbul secara spontan. Induksi persalinan adalah penggunaan stimulasi

fisik atau kimiawi untuk mempercepat intensitas kontraksi uterus

(Asmadi, 2008). Induksi persalinan dapat dilakukan dengan cara

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xlv

pemecahan ketuban, pemberian oksitosin, pemberian obat misoprostol,

pemberian hormon prostaglandin dan pemasangan balon kateter

(Saifudin, 2002). Induksi persalinan dengan menggunakan oksitosin

dinyatakan memiliki tingkat nyeri lebih tinggi dibandingkan dengan

induksi yang lain (Handerson, 2006). Dampak dilakukan induksi akan

timbul kecemasan pada ibu yang sedang mengalami persalinan. Nyeri

yang di timbulkan pada persalinan normal dari rasa agak nyeri berlanjut

sampai nyeri yang tidak tertahankan dan berlangsung lama. Sedangkan

nyeri yang di timbulkan akibat induksi persalinan adalah nyeri yang

datang tiba-tiba setelah beberapa menit dilakukan induksi. Nyeri

persalinan normal akibat induksi dapat menimbulkan perubahan fisik

dan psikologis ibu. Perubahan fisik yang di timbulkan seperti mual-mual,

muntah-muntah dan berkeringat banyak akan mengakibatkan dehidrasi.

Danuatmaja (2004), menyatakan bahwa nyeri yang diakibatkan dari

induksi persalinan adalah dua kali lipat dari pada nyeri kontraksi pada

persalinan normal.

4. Persalinan Kala I

Persalinan kala I ditetapkan sebagai tahap yang berlangsung sejak

rahim kontraksi teratur sampai dilatasi serviks lengkap. Pada umumnya

kaitan persalinan sulit ditentukan, tahap pertama biasanya berlangsung jauh

dari pada waktu yang di perlukan untuk tahap kedua dan ketiga. Tahap

pertama persalinan dibagi menjadi tiga bagian yaitu fase laten, fase aktif,

dan fase transisi. Fase laten dimulai saat kontraksi yang teratur dan

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xlvi

ditunjukkan dengan pembukaan serviks yang sangat lambat sampai

mencapai ukuran diameter 3 sampai 4 cm, dangan lamanya pada primipara

4 sampai 6 jam tetapi tidak lebih 20 jam, sedangkan untuk multipara sekitar

4 jam tapi tidak lebih 14 jam. Kontraksi rahim terjadi selama fase laten

dengan peningkatan frekuensi, durasi dan intensitas kontraksi. Kontraksi

pada rahim berlangsung dari kontraksi ringan dengan lamanya 15 sampai 30

detik, dan berkembang menjadi nyeri sedang dengan lama kontraksi 30

sampai 40 detik dan frekuensi setiap 10 menit. Rasa nyeri pada persalinan

kala I disebabkan oleh munculnya kontraksi otot-otot uterus, hipoksia dari

otot-otot yang mengalami kontraksi, peregangan serviks pada waktu

membuka, iskemia korpus uteri, dan peregangan segmen bawah rahim.

Selama kala I, kontraksi uterus yang menimbulkan dilatasi serviks dan

iskemia uteri. Impuls nyeri selama kala I ditranmisikan oleh segmen saraf

spinal dan asesoris thorasic bawah simpatis lumbaris.Nervus ini berasal

dari uterus dan serviks. Ketidaknyamanan dari perubahan serviks dan

iskemia uterus adalah nyeri visceral yang berlokasi di bawah abdomen

menyebar ke daerah lumbal belakang dan paha bagian dalam. Biasanya

wanita merasakan nyeri pada saat kontraksi saja dan bebas dari nyeri selama

relaksasi. Nyeri bersifat lokal seperti sensasi kram, sensasi sobek, dan

sensasi panas yang disebabkan karena distensi dan laserasi servik, vagina

dan jaringan perineum (Bobak, 2004).

Fase aktif persalinan biasanya mengacu pada pembukaan serviks lebih

dari 3 cm disertai kontraksi yang mengalami kemajuan, yakni kontraksi

yang semakin lama, kuat dan sering. Pada multipara terkadang pembukaan

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xlvii

mencapai 3, 4 atau bahkan 5 cm tanpa adanya kontraksi yang mengalami

kemajuan. Menurut Champan (2006) kontraksi cenderung menjadi teratur,

nyerinya sedang dan biasanya terjadi sekitar sekali tiap 2-5 menit, dan

berlangsung antara 45 detik sampai sekitar 60 detik. Ketika persalinan

menjadi semakin kuat, serviks akan terus membuka dan kontraksi menjadi

lebih kuat dan semakin nyeri.

Fase aktif berlangsung selama 6 jam dibagi atas 3 subfase:

a) Periode akselarasi : berlasung selama 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.

b) Periode dilatasi maksimal (steady) : selama 2 jam pembkaan

berlangsung cepat menjadi 9 cm.

c) Periode deselerasi : berlangsung lamabat, dalam waktu 2 jam

pembukaan menjadi 10 cm atau lengkap (Mochtar, 1995).

Rasa nyeri pada persalinan kala I terjadi karena aktivitas besar di

dalam tubuh guna mengeluarkan bayi. Otot-otot rahim menegang selama

kontraksi. Bersamaan dengan setiap kontraksi, kandung kemih, rektum,

tulang belakang, dan tulang pubic menerima tekanan kuat dari rahim.Berat

dari kepala bayi ketika bergerak ke bawah saluran lahir juga menyebabkan

tekanan. Rasa nyeri kontraksi dimulai dari bagian bawah punggung,

kemudian menyebar ke bagian bawah perut mugkin juga menyebar ke kaki.

Rasa sakit dimulai seperti sedikit tertusuk, lalu mencapai puncak, kemudian

menghilang seluruhnya (Danuatmadja, 2004).

Pada awal persalinan, kontraksi mungkin terasa seperti nyeri

punggung bawah yang biasa atau kram saat haid. Kontraksi awal ini

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xlviii

biasanya berlangsung singkat dan lemah. Datangnya kira-kira setiap 15-20

menit. Beberapa persalinan dimulai dengan kontraksi-kontraksi kuat yang

lebih dekat jarak waktunya. Banyak wanita yang awalnya merasa nyeri di

bagian punggung mereka, yang kemudian merambat ke bagian depan. Bila

kontraksi-kontraksi terus datang, tetapi hanya berlangsung kurang dari 30

detik, atau jika tidak begitu kuat, dan jika tidak berdekatan waktunya,

berarti masih dalam tahap pra persalinan atau memasuki persalinan awal.

Dalam persalinan sejati, kontraksi akan bertambah kuat, panjang, dan makin

berdekatan waktunya (Simkin, 2008).

Masa kala I pada ibu primigravida terjadi sekitar 13 jam sedangkan

pada ibu multigravida sekitar 7 jam. Kala pertama selesai apabila

pembukaan serviks lengkap. Intensitas kontraksi uterus meningkat sampai

kala pertama dan frekuensi menjadi 2 sampai 4 kontraksi dalam 5 sampai 10

menit, juga lamanya his meningkat mulai dari 20 detik pada awal partus ibu

sampai mencapai 60 sampai 90 detik pada kala pertama (Prawirohardjo,

2002).

5. Skala nyeri

Menurut Potter & Perry (2005) terdapat beberapa skala nyeri yang

dapat digunakan untuk mengetahui skala nyeri.

a) Verbal Descriptor Scale (VDS)

Skala pendeskripsi verbal merupakan sebuah garis yang terdiri dari tiga

samapai lima kata pendeskripsi yang tersusun dengan jarak yang sama di

sepanjang garis. Pendeskripsi ini di urutkan dari “tidak terasa nyeri”

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xlix

sampai “ Nyeri yang tidak tertahan”. Perawat menunjukan klien tentang

skala tersebut dan meminta klien untuk memilih intensitas nyeri terbaru

yang dirasakannya. Perawat juga menanyakan seberapa jauh nyeri terasa

paling menyakitkan dan seberapa jauh nyeri terasa tidak menyakitkan.

Alat VDS ini memungkinkan klien memilih sebuah kategori untuk

mendeskripsikan rasa nyeri (Potter & Perry, 2005)

b) Visual Analog Scale (VAS)

VAS merupakan suatu garis lurus yang mewakili intensitas nyeri yang

terus menerus. Skala ini memberikan kebebasan penuh pada klien untuk

mengidentifikasi keparahan nyeri. VAS merupakan pengukur keparahan

nyeri yang lebih sensitif karena klien dapat mengidentifikasi setiap titik

pada rangkaian dari pada di paksa memilih satu kata (Potter & Perry,

2005).

Mengkaji intensitas nyeri sangat penting walaupun bersifat subyektif dan

banyak di pengaruhi berbagai keadaan seperti tingkat kesadaran,

konsentrasi dan harapan keluarga, intensitas nyeri dapat di jabarkan di

dalam sebuah skala nyeri dengan deskriptif : Tidak Nyeri, Ringan,

sedang, sangat nyeri, tetapi masih dapat terkontrol dan sangat nyeri tetapi

tidak dapat di kontrol oleh pasien berdasarkan VAS.

Penjelasan tentang intensitas di gambarkan sebagai berikut :

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

l

Gambar 2.1

Intensitas nyeri pada skala 0 tidak terjadi nyeri, intensitas nyeri ringan

pada pada skala 1-3, intensitas nyeri sedang pada skala 4-6, intensitas

nyeri berat nyeri pada skala 7-9, intensitas nyeri sangat berat pada skala

10 nyei tidak terkontrol. Cara penggunaan skala ini adalah : berilah tanda

salah satu angka sesuai dengan intensitas nyeri yang di rasakan pasien.

VAS merupakan pengukuran nyeri yang benar dan sah, dapat mendeteksi

perbedaaan nyeri lebih sederhana di bandingkan dengan skala lainnya,

dan VAS lebih mudah mengaturnya di bandingkan dengan kumpulan

pertanyaan yang berderet (Ludington & Dexter, 1998 dalam Astuti,

2009).

Menurut Potter & Perry (2005) inetnsitas nyeri pada skala 0 tidak

terjadi nyeri, intensitas nyeri pada skala 1-3, rasa nyeri seperti gatal atau

tersetrum atau nyut-nyutan atau melilit atau terpukul atau perih atau

mulas. Intensitas nyeri pada skala 4-6, seperti keram atau kaku atau

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

li

tertekan atau sulit bergerak atau terbakar atau di tusuk-tusuk. Sangat

nyeri pada skala 7-9 tetapi masih dapat di kontrol oleh klien. Intensitas

nyeri sangat berat pada skala 10 nyeri tidak terkontrol.

c) Skala nyeri Oucher

Skala nyeri Oucher merupakan salah satu alat untuk mengukur intensitas

nyeri pada anak, yang terdiri dari 2 skala yang terpisah yaitu sebuah skala

dengan nilai 0-10 pada sisi sebelah kiri untuk anak-anak yang lebih besar

dan skala fotografik dengan 6 gambar pada sisi kanan untuk anak-anak

yang lebih kecil. Foto wajah seorang anak dengan peningkatan rasa tidak

nyaman di rancang sebagai petunjuk untuk memberi anak-anak

pengertian sehingga dapat memahami makna dan tingkat keparahan

nyeri. Seorang anak biasanya menunjuk ke sejumlah gambar yang

mendeskripsikan nyeri (Potter & Perry, 2005).

Gambar 2.2

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lii

d) Wong-Baker FACES Pain Rating Scale

Skala ini terdiri dari enam wajah dengan profil kartun yang

menggambarkan mulai dari wajah yang sedang tersenyum, hal ini

menunjukan tidak adanya nyeri kemudian secara bertahap meningkat

menjadi wajah kurang bahagia, wajah yang sangat sedih, sampai wajah

yang sangat ketakutan hal ini menunjukan adanya nyeri yang sangat

hebat (Kozier, 2000).

Gambar 2.3

Keterangan dari gambar di atas adalah angka 0 menunjukan sangat

bahagia sebab tidak ada rasa sakit, angka 1 menunjukan sedikit

menyakitkan, angka 2 menunjukan lebih menyakitkan, angka 3

menunjukan lebih menyakitkan lagi, angka 4 menunjukan jauh lebih

menyakitkan dan angka 5 menunjukan benar-benar menyakitkan (Wong

dkk, 2001).

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

liii

C. Kerangka teori

Modifikasi Bobak (2004) dan Handerson (2006)

Faktor internal yang

mempengaruhi nyeri

persalinan:

Usia

Paritas

Mekanisme koping

Pengalaman masa lalu

Tingkat Pendidikan

Lamanya persalinan

Kelelahan

Emosional

Faktor eksternal yang

mempengaruhi nyeri

persalinan:

Budaya

Support system

Tindakan medik

Nyeri kala I fase

aktif

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

liv

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL

A. Kerangka Konsep

Berdasarkan tinjauan teori pada bab II, maka faktor-faktor yang

berhubungan dengan nyeri persalinan kala I fase aktif perlu diketahui, agar

dalam pemberian asuhan keperawatan dapat memberikan asuhan keperawatan

yang tepat. Di bawah ini dijelaskan tentang kerangka konsep yang akan

dilakukan oleh peneiti di Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang.

Gambar 3.1 Kerangka Konsep

Berdasarkan kerangka konsep di atas, peneliti ingin meneliti tentang

faktor-faktor yang yang berhubungan dengan nyeri persalinan pada kala I fase

aktif. Faktor-faktor tersebut, terdiri dari gambaran usia, paritas, pengalaman

sebelumnya, tingkat pendidikan dan induksi persalinan. Pada penelitian ini,

Faktor Internal :

Usia

Paritas

Pengalaman nyeri

sebelumnya

Tingkat Pendidikan

Faktor Eksternal :

Induksi persalinan

Nyeri persalinan kala

I fase aktif

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lv

peneliti tidak mengikutsertakan seluruh faktor, karena keterbatasan waktu,

dana serta fasilitas.

Faktor yang tidak diteliti diantaranya budaya, sebagian besar pasien di

RSU Kabupaten Tangerang berasal dari suku Sunda, sehingga peneliti tidak

memasukan budaya sebagai salah satu faktor untuk diteliti. Pasien diruang

bersalin pun tidak boleh didampingi oleh suami ataupun keluarga terdekat

sehingga tidak memungkinkan pula untuk meneliti faktor support system.

Faktor lainnya yaitu lamanya persalinan, ini tidak diteliti karena membutuhkan

waktu yang cukup lama untuk mengikuti persalinan ibu kala I. Faktor

emosional, kelelahan dan mekanisme koping tidak diteliti karena peneliti tidak

menemukan skala ukur untuk faktor-faktor tersebut, dan pasien pun sulit untuk

di ajak berkomunikasi.

B. Definisi Operasional

Tabel 3.1

Definisi Operasional

Variable Definisi

operasional

Cara

ukur

Hasil ukur Alat ukur Skala

ukur

Nyeri

persalinan

kala I fase

aktif

Nyeri yang

dirasakan ibu

saat persalinan

kala I pada fase

aktif

FPRS

(Faces

Pain

Rating

Scale)

Dinyatakan dengan

skor 0-5

Kuesioner Rasio

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lvi

Usia Jumlah tahun

dihitung sejak

lahir sampai

dengan ulang

tahun terakhir

saat

pengambilan

data

Medical

Record

0. High risk

(< 20-35>)

1. Low risk

(20-35)

Kuesioner Ordinal

Paritas Status

melahirkan anak

yang hidup

Medical

Record

0. Primipara

1. Multipara

(Komariah, 2005)

Kuesioner Ordinal

Pengalaman

nyeri

sebelumnya

Riwayat nyeri

yang pernah

dirasakan

sebelumnya

Medical

Record

0. Tidak ada

1. Ada

(Komariah, 2005)

Kuisioner Ordinal

Tingkat

Pendidikan

Tingkat

pendidikan

terakhir yang

ditamatkan oleh

ibu

Medical

Record

Dikelompokan

0. Rendah

(< SMA)

1. Tinggi

(> SMA)

Kuesioner Ordinal

Induksi

Persalinan

Tindakan yang

dilakukan

kepada ibu

selama proses

Medical

Record

0. Ada

1. Tidak ada

Kuesioner Ordinal

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lvii

persalinan salah

satunya induksi

persalinan

dengan oksitosin

C. Hipotesis

1. Ada hubungan antara usia dengan nyeri persalinan kala I fase aktif di

Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang

2. Ada hubungan antara paritas dengan nyeri persalinan kala I fase aktif di

Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang

3. Ada hubungan antara pengalaman nyeri sebelumnya dengan nyeri

persalinan kala I fase aktif di Ruang Bersalin RSU Kabupaten

Tangerang

4. Ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan nyeri persalinan kala I

fase aktif di Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang

5. Ada hubungan antara induksi persalinan dengan nyeri persalinan kala I

fase aktif di Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lviii

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan menggunakan desain

penelitian cross sectional. Cross sectional adalah jenis penelitian yang

menekankan waktu pengukuran/observasi data variabel independen dan

dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam, 2008). Penelitian ini

bertujuan untuk untuk memperoleh gambaran mengenai faktor-faktor yang

berhubungan dengan nyeri persalinan kala I fase aktif.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Februari-Maret 2012 di Ruang bersalin

RSU Kabupaten Tangerang.

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penelitian yang akan diteliti

(Notoatmodjo, 1993 dalam Setiadi 2007). Populasi pada penelitian ini

adalah semua ibu yang melahirkan pada kala I fase aktif di Ruang Bersalin

RSU Kabupaten Tangerang.

2. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti dan

dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 1993 dalam Setiadi

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lix

2007). Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu yang melahirkan

pada kala I fase aktif di Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang.

a. Kriteria Inklusi Sampel

1) Semua ibu yang bersalin kala I fase aktif di Ruang Bersalin RSU

Kabupaten Tangerang

2) Tidak dalam pengaruh analgesik

3) Bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini

b. Kriteria Eklusi Sampel

1) Grandemultipara

2) Sectio Sesarea

c. Jumlah Sampel

Jumlah sampel, dihitung menggunakan rumus perhitungan sampel pada

uji hipotesis beda dua proporsi sesuai dengan rumus :

𝑛

= 𝑍1 − ∝ 2 2𝑃(1 − 𝑃) + 𝑍1 − 𝛽 𝑃1 1 − 𝑃1 + 𝑃2 1 − 𝑃2

2

(𝑃1 − 𝑃2)2

Keterangan:

Z1-α/2 = 1,96 (derajat kepercayaan (CI) 95%, derajat kemaknaan

5%)

Z1-β = 0,84 (kekuatan uji 80%)

P1 = 86% (0,86) Proporsi penelitian berdasarkan paritas pada

ibu primipara dalam penelitian Abushaikha (2005)

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lx

P2 = 78% (0,78) Proporsi penelitian berdasarkan paritas pada

ibu multipara dalam penelitian Abushaikha (2005)

P = 𝑃1+𝑃2

2 =

0,84 + 0,78

2= 0,82

n = Total sampel = 28,5orang = 29 orang

= 29 orang x 2 = 58

Berdasarkan rumus perhitungan sampel di atas, maka sampel yang

dibutuhkan sebanyak 29 orang pada masing-masing kelompok.

Jadijumlahnya 58 orang ditambah dengan 10% menjadi 64 orang

sebagai cadangan untuk mencegah missing data.

d. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang

digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah

sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2008).

Dalam penelitian ini pengambilan sampel dilakukan dengan teknik

insidental sampling yaitu cara pengambilan sampel berdasarkan

kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan

peneliti dan sesuai dengan kriteria inklusi dapat digunakan menjadi

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai

sumber data (Setiadi, 2007).

e. Alat Pengumpulan Data

Alat untuk pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan

kuesioner dan lembar observasi. Data yang diperoleh berupa data

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxi

primer diperoleh melalui observasi sedangkan data sekunder diperoleh

melalui rekam medis. Pengukuran nyeri kala I fase aktif dilakukan

dengan cara melakukan observasi. Sedangkan data sekunder didapatkan

dari rekam medis untuk melihat data demografi ibu, yaitu berupa

paritas, usia dan tingkat pendidikan.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data dilaksanakan pada bulan Februari-Maret 2012.

Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti.

2. Tahap pengumpulan data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek

dan proses pengumpulan ka rakteristik subjek yang diperlukan dalam

penelitian (Nursalam, 2003). Pengumpulan data dilakukan di Ruang

bersalin RSU Kabupaten Tangerang dengan tahapan sebagai berikut:

a. Setelah proposal mendapat persetujuan pembimbing akademik

dilanjutkan dengan membuat surat permohonan dari PSIK UIN

Syarief Hidayatullah Jakarta yang ditujukan kepada Diklat RSU

Kabupaten Tangerang.

b. Setelah mendapat persetujuan dari Diklat, peneliti menyerahkan

surat permohonan tersebut kepada kepala ruangan Kamar Bersalin

RSU Kabupaten Tangerang.

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxii

c. Setelah itu peneliti meminta izin kepada kepala ruangan Kamar

Bersalin RSU Kabupaten Tangerang untuk melihat data-data yang

akan bersalin dan medical record.

d. Melakukan pengambilan sampel dengan tehnik insidental

sampling.

e. Peneliti melakukan pendekatan dan penjelasan kepada calon

responden tentang penelitian dan bagi responden yang bersedia

dipersilahkan menandatangani persetujuan penelitian jika

memungkinkan jika tidak peneliti meminta izin kepada keluarga

responden sekaligus menandatangani persetujuan penelitian.

f. Peneliti melakukan observasi terhadap ibu bersalin kala I fase aktif

yang telah ditetapkan dan setuju untuk menjadi responden.

g. Peneliti mengucapkan terima kasih kepada responden dan keluarga

atas partisipasinya.

3. Teknik Uji Instrumen Penelitian

Validitas adalah suatu indeks yang menujukkan alat ukur itu benar-benar

mengukur apa yang diukur (Notoatmdjo, 2002). Sebelum dilakukan

penelitian, peneliti terlebih dahulu melakukan uji validitas intra observer

dengan orang yang lebih ahli dalam bidangnya. Dalam penelitian ini,

validitas intra observer, peneliti, bidan ruangan dan reponden melakukan

pengukuran nyeri. Pengukuran dilakukan berulang sampai mendapatkan

hasil yang sama antara peneliti, bidan ruangan dan responden. Peneliti

melakukan pengukuran terlebih dahulu kemudian disamakan dengan hasil

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxiii

pengukuran yang dilakukan oleh bidan ruangan dan yang terakhir

pengukuran oleh responden tersebut. Pengukuran dilakukan berulang

sampai mendapatkan hasil yang sama, dan didapatkan hasil yang sama

pada pengukuran yang ke lima. Uji instrumen ini dilakukan terhadap 5

responden yang mendapatkan hasil sama antara peneliti, bidan ruangan

dan responden.

E. Pengolahan Data

Dalam proses pengolahan data penelitian menggunakan langkah-langkah

pengolahan data diantaranya:

1. Editing

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap

pengumpulan data atau setelah data terkumpul.

2. Coding

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numerik (angka) terhadap

data yang terdiri atas beberapa kategorik. Pemberian kode ini sangat

penting bila pengolahan dan analisa data menggunakan komputer.

4. Entry Data

Data entry adalah kegiatan memasukan data yang telah dikumpulkan ke

dalam master tabel atau database komputer, kemudian membuat distribusi

frekuensi sederhana atau bisa dengan membuat tabel kontingensi.

5. Cleaning data

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxiv

Cleaning data merupakan kegiatan memeriksa kembali data yang sudah

dientri, apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan mungkin terjadi pada

saat meng-entry data ke computer.

F. Teknik Analisis Data

Analisa data yang digunakan adalah teknik univariat dan bivariat. Analisa

univariat adalah analisis yang dilakukan pada dua atau lebih variabel yang

hanya memiliki satu variabel terikat (Setiadi, 2007). Analisis digunakan untuk

mendapatkan gambaran distribusi responden dari setiap variabel, yaitu

variabel usia, paritas, pengalaman nyeri sebelumnya, tingkat pendidikan dan

induksi persalinan. Dari variabel-variabel ini kemudian dibuat tabel distribusi

frakuensinya.

Analisa bivariat dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel

dependen dengan variabel independen (Setiadi, 2007). Analisis bivariat

bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara variabel independen dan

variabel dependen. Analisis ini menggunakan uji beda dua mean (uji t-

independen) dengan α = 5%. Tujuannya adalah unyuk mengetahui perbedaan

mean dua kelompok data independen (Amran, 2012). Jika Pvalue ≤ 0,05,

maka perhitungan secara statistik menunjukan bahwa adanya hubungan

bermakna antara variabel independen dengan variabel dependen. Jika Pvalue >

0,05, maka perhitungan secara statistik menunjukan bahwa tidak adanya

hubungan bermakna antara variabel independen dengan dependen.

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxv

I. Etika Penelitian

1. Prinsip-prinsip etika penelitian

Penelitian yang menggunakan subjek penelitian manusia, maka

peneliti harus memahami hak dasar manusia. Manusia memiliki

kebebasan dalam menentukan dirinya, sehingga penelitian yang

dilaksanakan benar-benar menjunjung tinggi kebebasan manusia

(Notoatmodjo, 2002). Beberapa prinsip penelitian pada manusia yang

harus dipahami antara lain:

a. Prinsip manfaat

Prinsip aspek maka segala bentuk manfaat adalah segala bentuk

penelitian yang dilakukan diharapkan dapat dimanfaatkan untuk

kepentingan manusia. Prinsip ini dapat ditegakkan dengan

membebaskan, tidak memberikan atau menimbulkan kekerasan pada

manusia, tidak menjadikan manusia untuk dieksploitasi. Penelitian

yang dihasilkan dapat memberikan manfaat dan mempertimbangkan

antara aspek risiko dengan aspek manfaat, bila penelitian yang

dilakukan dapat mengalami dilema etik.

b. Prinsip menghormati manusia

Manusia mempunyai hak dan merupakan makhluk yang mulia

yang harus di hormati, karena manusia berhak untuk menentukan

pilihan antara mau dan tidak untuk diikut sertakan menjadi subyek

penelitian.

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxvi

c. Prinsip keadilan

Prinsip ini dilakukan untuk menjunjung tinggi keadilan manusia

dengan menghargai hak atau memberikan pengobatan secara adil, hak

menjaga privasi manusia dan tidak berpihak dalam perlakuan

terhadap manusia.

2. Masalah etika penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan merupakan masalah yang sangat

penting dalam penelitian, mengingat penelitian keperawatan berhubungan

langsung dengan manusia, maka segi etika penelitian harus diperhatikan.

Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut:

a. Informed consent

Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti

dengan responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan.

Informed consent tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan

dengan memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden.

Tujuan informed consent adalah agar subyek mengerti maksud dan

tujuan penelitian. Subjek penelitian harus menandatangani lembar

persetujuan, ketika bersedia menjadi responden. Peneliti harus

menghormatinya, jika responden menolak.

b. Anonimity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan

jaminan dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak

memberikan atau mencantumkan nama responden pada lembar alat

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxvii

ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar pengumpulan data atau

hasil penelitian yang akan disajikan.

c. Confidentiality (kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan

jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-

masalah lainnya. Informasi yang telah dikumpulkan dijamin

kerahasiaanya oleh peneliti, hanya kelompok data tersusun yang akan

dilaporkan pada hasil riset.

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxviii

BAB V

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang

Pada tahun 1928 didirikan sebuah Rumah Sakit Umum yang berlokasi di

sebuah ruangan bui (Penjara), dan sekarang menjadi lokasi Masjid Agung Al-

Ittihad dengan kapasitas perawatan 12 tempat tidur. Tahun 1923 dipindahkan

ke Jl. Daan Mogot No.3 dengan kapasitas 40 tempat tidur. Kapasitas tempat

tidur bertambah sampai 65 tempat tidur pada tahun 1943 yang dipimpin oleh

Dr. J. Leimena kemudian dilanjutkan oleh Dr.Gembirosampai tahun 1946.

RSU pindah pada tanggal 5 Mei 1964dari Jl. Daan Mogot ke Jl. A. Yani

No.9 menggunakan gedung bekas SDK sebagai tempat perawatan dengan 60

tempat tidur, dan penambahan gedung kantor untuk Tata Usaha, Poliklinik

Umum, Poliklinik Bedah, Apotik dan Laboratorium. RSU Tangerang dipimpin

oleh Dr. Willy Ranti sebagai direktur, tanggal 5 Mei 1964 ditetapkan sebagai

hari jadi RSU Kabupaten Tangerang.

Dengan dilkeluarkannya PP No.23 Tahun 2005 tentang Pola Pengelolaan

Keuangan Badan Layanan Umum, maka RSU Kabupaten Tangerang

berdasarkan Keputusan Bupati Tangerang No.445/Kep.402-HUK/2005

terhitung mulai tahun 2006 menyelenggarakan Pola Pengelolaan Keuangan

Badan Layanan Umum Daerah.

Setelah dikembangkan secara bertahap saat ini RSU Tangerang

mempunyai bangunan dengan luas keseluruhan 24.701 m2 diatas tanah 41.615

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxix

m2 dan memiliki fasilitas perawatan dengan 383 tempat tidur, 27 jenis keahlian

dengan jumlah karyawan 1065 orang.

Ruang bersalin merupakan salah satu ruangan yang ada di RSU Kabupaten

tangerang dengan kapasitas tenaga kerja 12 orang dengan jumlah kunjungan

kurang lebih 20 orang per hari. Ruang bersalin terdiri dari beberapa ruang

diantaranya VK I dengan kapasitas 15 tempat tidur, VK II dengan kapasitas 7

tempat tidur, isolasi berkapasitas 3 tempat tidur dan ruang OSB (Orang Sakit

Baru) kapasitas 1 tempat tidur. Penelitian terhadap responden dilakukan di

ruang VK I dan VK II tetapi sebagian besar dari VK II.

1. Visi RSU Kabupaten Tangerang

Menjadi Rumah Sakit Rujukan Yang Bermutu Dan Terjangkau Bagi

Seluruh Masyarakat Tangerang. Makna visi tersebut adalah bahwa dalam

memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, RSU Tangerang

diharapkan menjadi pusat pelayanan rujukan medik, dengan fungsi utama

menyediakan dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat kuratif

dan rehabilitatif bagi pasien yang sesuai dengan kebutuhan dan terjangkau

oleh masyarakat luas.

2. Misi RSU Kabupaten Tangerang

Misi RSU Tangerang yang dirumuskan adalah :

a) Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Pelayanan.

b) Membangun Sistem Manajemen Rumah Sakit yang Efektif dan Efisien.

3. Motto RSU Kabupaten Tangerang

Motto RSU Kabupaten Tangerang adalah “BERTEMU KASIH” (Bersih,

Tertib, Bermutu dan Kasih Sayang).

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxx

B. Analisis Univariat

1. Gambaran Nyeri Persalianan

Berdasarkan hasil penelitian, gambaran nyeri persalinan kala I fase

aktif dari 64 responden dengan 3 kali pengukuran, menggunakan skala

FPRS (Face Pain Rating Scale) dengan skala minimal 0 artinya tidak

menyakitkan dan maksimal 5 yaitu benar-benar menyakitkan di sajikan

dalam tabel 5.1.

Tabel 5.1

Hasil Rata-Rata Pengukuran Nyeri Kala I Fase Aktif di Ruang

Bersalin RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2012

Rata-Rata Hasil Pengukuran

Fase Akselarasi Fase Dilatasi Fase Deselarasi

2,72 3,42 4,48

Rata-rata hasil pengukuran nyeri pada kala I yaitu pada fase

akselarasi didapatkan rata-rata nyeri pada ibu bersalin yaitu 2,72 artinya

lebih menyakitkan, fase dilatasi didapatkan rata-rata nyeri persalinan yang

dirasakan ibu yaitu 3,42 artinya lebih menyakitkan lagi sedangkan pada

fase deselarasi rata-rata nyeri ibu bersalin yaitu 4,48 artinya jauh lebih

menyakitkan. Terjadi peningkatan nyeri persalinan kala I fase aktif dari

fase akselarasi, fase dilatasi dan fase deselarasi. Puncak nyeri terjadi pada

fase deselarasi. Disajikan dalam diagram dibawah ini :

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxxi

Gambar 5.1

Terlihat pada diagram diatas bahwa semakin tinggi pembukaan

maka terjadi peningkatan pula terhadap nyeri dan kontraksi yang terjadi

pada ibu bersalin kala I fase aktif. Hasil pengukuran pertama pada fase

akselarasi rata-rata pembukaannya yaitu 3,81 dengan rata-rata nyeri 2,72

artinya dan kontraksi 2,37. Meninggkat pada pengukuran yang ke 2 yaitu

fase dilatasi rata-rata pembukaan 7,04 dengan rata-rata nyeri 3,42 dan

kontraksi 3,12. Pengukuran ke 3 pada fase deselarasi dengan rata-rata

pembukaan 10 merupakan puncak terjadinya nyeri dan kontraksi pada ibu,

terlihat bahwa rata-rata nyeri mencapai 4,48 dan kontraksi 4,17. Semakin

tinggi pembukaan ibu pada proses persalinan maka nyeri dan kontraksinya

pun semakin kuat dan meningkat.

0

2

4

6

8

10

12

1 2 3

Nyeri

Pembukaan

Kontraksi

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxxii

Tabel 5.2

Tingkat Nyeri Jumlah Persen

Ringan 0 0

Sedang 34 53,1

Berat 30 46,9

Total 64 100

Berdasarkan tingkatannya dari 64 responden nyeri persalinan yang

di rasakan ibu didapatkan bahwa 53,1% merasakan nyeri sedang dan

46,9% ibu merasakan nyeri berat.

Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Nyeri Persalinan di Ruang

Bersalin RSU Kabupaten Tangerang

Tahun 2012

Variabel Mean SD Min Max N

Nyeri Persalinan 3,45 0,925 2 5 64

Didapatkan sebaran data nyeri persalinan kala I fase aktif di ruang

bersalin RSU Kabupaten Tangerang diperoleh bahwa rata-rata nyeri

persalinan pada ibu bersalin pada persalinan kala I fase aktif adalah 3,45

artinya lebih menyakitkkan lagi dengan standar deviasi 0,925.

Didapatkan skala minimal 2 yang artinya lebih menyakitkan dan

maksimal skala 5 yang artinya benar-benar menyakitkan.

2. Gambaran Usia Ibu

Sebaran data terhadap 64 responden berdasarkan usia ibu yang

mengalami nyeri persalinan diruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang

disajikan dalam bentuk tabel 5.4 berikut ini.

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxxiii

Tabel 5.4

Distribusi Frekuensi Usia Ibu di Ruang

Bersalin RSU Kabupaten Tangerang

Tahun 2012

Usia Ibu Jumlah Persen

High risk(<20->35) 20 31,2

Low risk (20-35) 44 68,8

Total 64 100.0

Dari tabel 5.4 diketahui usia ibu di Ruang Bersalin RSU Kabupaten

Tangerang tahun 2012. Usia ibu dikelompokan menjadi dua yaitu high

risk dengan usia < 20 tahun - >35 tahun sedangkan low risk yaitu 20

tahun – 35 tahun. Hasil yang didapatkan yaitu high risk (<20 tahun dan

>35 tahun) sebanyak 31,2% dan low risk (20-35 tahun) sebanyak 68,8%.

3. Gambaran Paritas

Didapatkan sebaran data berdasarkan paritas yang mengalami nyeri

persalinan diruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang disajikan dalam

bentuk tabel 5.5 berikut ini.

Tabel 5.5

Distribusi Frekuensi Paritas di Ruang Bersalin

RSU Kabupaten Tangerang

Tahun 2012

Paritas Jumlah Persen

Primipara 38 59,4

Multipara 26 40,6

Total 64 100.0

Dari tabel 5.5 diketahui sebagian besar jumlah paritas yang

mengalami nyeri perslinan di ruang bersalin yaitu pada ibu primipara

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxxiv

sebanyak 38 responden (59,4%) dan ibu multipara yang mengalami

nyeri persalinan sebanyak 26 responden (40,6%).

4. Gambaran Pengalaman Nyeri Sebelumnya

Hasil penelitian didapatkan data berdasarkan pengalaman nyeri

sebelumnya diruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang disajikan

dalam bentuk tabel 5.6 berikut ini.

Tabel 5.6

Distribusi Frekuensi Pengalaman Nyeri Sebelumnya

di Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang

Tahun 2012

Pengalaman

Nyeri Jumlah Persen

Tidak Ada 33 51,6

Ada 31 48,4

Total 64 100.0

Dari tabel 5.6 diketahui dari 64 responden, ibu yang memiliki

pengalaman nyeri dan yang tidak memiliki pengalaman nyeri jumlahnya

hampir sama yaitu 33 (51,6%) untuk ibu yang tidak memiliki

pengalaman nyeri dan 31 (48,4%) untuk ibu yang memiliki pengalaman

nyeri.

5. Gambaran Tingkat Pendidikan

Sebaran data berdasarkan tingkat pendidikan ibu yang mengalami

nyeri persalinan diruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang disajikan

dalam bentuk tabel 5.7 berikut ini.

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxxv

Tabel 5.7

Distribusi Frekuensi Tingkat Pendidikan di Ruang

Bersalin RSU Kabupaten Tangerang

Tahun2012

Tingkat Pendidikan Jumlah Persen

Rendah (< SMA) 51 79,7

Tinggi (> SMA) 13 20,3

Total 64 100.0

Dari tabel 5.7 diketahui sebagian besar jumlah pendidikan yang

mengalami nyeri persalinan di ruang bersalin sebanyak 51 responden

(79,7%) pada pendidikan rendah (<SMA). Sedangkan 13 responden

(20,3%) berpendidikan menengah yaitu (>SMA).

6. Gambaran Induksi Persalinan

Hasil penelitian yang dilakukan, didapatkan sebaran data induksi

persalinan diruang bersalin RSU Kabupaten Tangerang disajikan dalam

bentuk tabel 5.8 berikut ini.

Tabel 5.8

Distribusi Frekuensi Induksi Persalinan di Ruang

Bersalin RSU Kabupaten Tangerang

Tahun 2012

Induksi Jumlah Persen

Ada 15 23,4

Tidak ada 49 76,6

Total 64 100.0

Dari tabel 5.8 diketahui sebagian besar jumlah responden yang tidak

dilakukan induksi persalinan sebanyak 49 responden (76,6%).

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxxvi

Sedangkan yang induksi persalinan yaitu sebanyak 15 responden

(23,4%).

C. Analisis Bivariat

Berdasarkan kerangka konsep, analisa bivariat telah menguji hubungan

satu per satu antara variabel independen dengan variabel depanden. Variabel

independen adalah usia, paritas, pengalaman nyeri sebelumnya, tingkat

pendidikan dan induksi persalinan terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif.

Uji bivariat ini menggunakan uji t-independen dengan menggunakan α = 5%.

1. Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Usia Ibu pada Kala I Fase

Aktif

Tabel 5.9

Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Usia pada Kala I Fase Aktif

di Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2012

Nyeri Persalinan Mean SD PValue N

Usia Ibu

High risk

Low risk

4,00

3,20

0,725

0,904

0,001

20

44

Diketahui rata-rata nyeri persalinan kala I pada ibu dengan usia

high risk (<20->35) rata-rata terdapat pada skala 4,00 artinya jauh lebih

menyakitkan dengan standar deviasi 0,725. Ibu yang berusia 20-35 dalam

kategori low risk memiliki tingkat nyeri pada skala 3,20 artinya lebih

menyakitkan lagi dengan standar deviasi 0,904. Rata-rata nyeri persalinan

ibu yang berusia (<20->35 tahun) high risk lebih tinggi dibandingkan

dengan ibu yang berusia (20-35 tahun) low risk. Dari hasil uji statistik

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxxvii

diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,001, artinya pada alpha 5% terdapat

perbedaan nyeri persalinan antara ibu yang memiliki usia high risk

dibandingkan dengan ibu yang memiliki usia low risk.

2. Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Paritas pada Kala I Fase

Aktif

Tabel 5.10

Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Paritas pada Kala I Fase

Aktif di Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang Tahun 2012

Nyeri Persalinan Mean SD Pvalue N

Paritas

Primipara

Multipara

3,97

2,69

0,716

0,618

0,000

38

26

Diketahui rata-rata nyeri persalinan kala I pada ibu primipara

merasakan nyeri pada rata-rata 3,97 artinya jauh lebih menyakitkan

dengan standar deviasi 0,16. Pada Ibu multipara merasakan nyeri pada

rata-rata nyeri 2,69 artinya lebih menyakitkan lagi dengan standar deviasi

0,618. Rata-rata nyeri yang terjadi pada ibu primipara lebih tinggi yaitu

3,97 dibandingkan dengan rata-rata nyeri yang terjadi pada ibu multipara

yaitu 2,69. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000,

artinya pada alpha 5% terdapat perbedaan nyeri persalinan antara ibu

primipara dibandingkan dengan ibu multipara.

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxxviii

3. Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Pengalaman Nyeri

Sebelumnya pada Kala I Fase Aktif

Tabel 5.11

Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Pengalaman Nyeri

Sebelumnya pada Kala I Fase Aktif di Ruang Bersalin RSU Kabupaten

Tangerang Tahun 2012

Nyeri Persalinan Mean SD PValue N

Pengalaman Nyeri

Tidak ada

Ada

4,09

2,77

0,678

0,617

0,000

33

31

Diketahui rata-rata nyeri persalinan kala I pada ibu yang beresiko

yaitu pada skala 4,09 artinya jauh lebih menyakitkan dengan standar

deviasi 0,687. Pada Ibu yang tidak beresiko pada skala 2,77 artinya lebih

menyakitkan lagi dengan standar deviasi 0,617. Terlihat bahwa rata-rata

nyeri persalinan kala I pada ibu yang tidak memiliki pengalamn nyeri

sebelumnya lebih tinggi yaitu 4,09 dibandingkan dengan ibu yang

mengalami nyeri persalinan dengan mempunyai pengalaman nyeri

sebelumnya. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai probabilitas sebesar

0,000, artinya pada alpha 5% terdapat perbedaan nyeri antara ibu yang

beresiko dibandingkan dengan ibu yang tidak beresiko.

Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxxix

4. Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Tingkat Pendidikan pada

Kala I Fase Aktif

Tabel 5.12

Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Tingkat Pendidikan pada

Kala I Fase Aktif di Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang Tahun

2012

Nyeri Persalinan Mean SD PValue N

Tingkat Pendidikan

Rendah

Tinggi

3,49

3,31

0,880

1,109

0,530

51

13

Diketahui rata-rata nyeri persalinan kala I pada ibu yang memiliki

pendidikan rendah pada skala 3,49 artinya jauh lebih menyakitkan lagi

dengan standar deviasi 0,880. Pada Ibu yang memiliki tingkat pendidikan

tinggi pada skala 3,31 artinya jauh lebih menyakitkan lagi dengan standar

deviasi 1,109. Terlihat bahwa rata-rata nyeri yang terjadi pada ibu yang

memiliki pendidikan rendah tidak jauh berbeda yaitu 3,49 dibandingkan

dengan ibu yang memiliki tingkat pendidikan tinggi yaitu 3,31. Dari hasil

uji statistik diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,530, artinya pada alpha

5% tidak terdapat perbedaan nyeri antara ibu yang memiliki pendidikan

rendah dibandingkan dengan ibu yang memiliki pendidikan tinggi.

Page 80: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxxx

5. Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Induksi Persalinan pada

Kala I Fase Aktif

Tabel 5.13

Hubungan antara Nyeri Persalinan dengan Induksi Persalinan pada

Kala I Fase Aktif di Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang Tahun

2012

Nyeri Persalinan Mean SD PValue N

Induksi Persalinan

Ada

Tidak ada

4,60

3,10

0.507

0,714

0,000

15

49

Diketahui rata-rata nyeri persalinan kala I pada ibu yang beresiko

terhadap nyeri pada skala 4,60 artinya benar-benar menyakitkan dengan

standar deviasi 0,507. Pada Ibu yang tidak beresiko terhadap nyeri pada

skala 3,10 artinya jauh lebih menyakitkan lagi dengan standar deviasi

1,714. Terlihat bahwa rata-rata nyeri yang terjadi pada ibu yang dilakukan

induksi persalinan jauh lebih tinggi yaitu 4,60 dibandingkan dengan rata-

rata nyeri yang terjadi pada ibu yang tidak di berikan induksi persalinan

yaitu 3,10. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai probabilitas sebesar 0,000,

artinya pada alpha 5% terdapat perbedaan nyeri antara ibu yang beresiko

dibandingkan dengan ibu yang tidak beresiko.

Page 81: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxxxi

BAB VI

PEMBAHASAN

A. Ketarbatasan Penelitian

Penelitian ini memiliki keterbatasan-keterbatasan yang dapat mempengaruhi

hasil penelitian. Keterbatasan-keterbatasan tersebut yaitu :

1. Penelitian ini menggunakan rancangan studi Cross Sectional atau desain

potong lintang yang memiliki kelemahan rawan terhadap bias, kerena pada

rancangan ini peneliti melakukan observasi variabel independen dan

dapenden hanya satu kali secara bersamaan (pada periode yang sama).

Sehingga tidak ada tindak lanjut dan tidak bisa melihat adanya hubungan

sebab akibat antara variabel independen dan variabel dependen.

2. Terdapat variabel independen lain di dalam kerangka teori yang diduga

berhubungan dengan variabel dependen namun belum masuk dalam

kerangka konsep yaitu mekanisme koping, support system, budaya, lamanya

persalinan, kelelahan dan emosional.

3. Kesulitan lain dalam pengumpulan data ini yaitu dalam memberikan

Informed consent terhadap responden dikarenakan kondisi beberapa

responden tidak memungkinkan untuk berkomunikasi dengan baik. Untuk

mengatasi hal tersebut, peneliti memberikan informed consent kepada suami

atau keluarga responden yang ada dan meminta memberikan tandatangan

jika bersedia menjadi responden.

4. Perbedaan respon terhadap tingkat nyeri merupakan salah satu keterbatasan

dalam penelitian ini karena peneliti sulit untuk mengetahui rasa nyeri yang

dirasakan responden tersebut.

Page 82: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxxxii

B. Gambaran Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif

Nyeri adalah sensasi yang sangat tidak menyenangkan dan sangat

individual yang dapat mempengaruhi seluruh pikiran seseorang yang bersifat

subyektif pada setiap individu (Kozier, 2000). Pilliteri (2003), mengemukakan

bahwa proses persalinan selalu berhubungan dengan ketidak nyamanan atau

nyeri selama proses persalinan tersebut berlangsung. Nyeri yang timbul pada

saat persalinan disebabkan karena adanya peregangan servik, kontraksi uterus

dan penurunan janin yang menyebabkan dilepaskan prodtaglandin yang dapat

menimbulkan nyeri. Nyeri yang tidak teratasi dapat menimbulkan bahaya

secara fisiologis maupun psikologis bagi ibu dan janin (Kozier, 2000).

Proses persalinan secara fisiologis menimbulkan nyeri pada kala I, nyeri

ini terutama disebabkan oleh peningkatan kontraksi uterus, kemajuan

pembukaan atau dilatasi serviks dan tekanan janin (Durham, 2002). Perasaan

nyeri pada waktu kontraksi uterus juga sangat subyektif tidak hanya tergantung

pada intensitas kontraksi uterus juga tergantung pada keadaan mental ibu

bersalin (Lowe, 2002 dalam Astuti, 2008).

Persalinan kala I fase aktif dimulai dari pembukaan 3-4 sampai

pembukaan 10 atau disebut pembukaan lengkap (Rukiyah, 2009). Kala I fase

aktif persalinan terbagi kedalam 3 fase yaitu fase akselarasi dalam waktu 2

jam pembukaan mencapai 3-4, fase dilatasi pebukaan menjadi cepat mencapai

pembukaan 9 dan fase deselarasi pembukaan menjadi lengkap yaitu

pembukaan 10 (Hutahaean, 2009).

Hasil penelitian ini, pengukuran nyeri dengan menggunakan skala FPRS

(Face Pain Rating Scale) dengan skala minimal 0 dan maksimal 5. Didapatkan

Page 83: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxxxiii

rata-ratanya nyeri persalinan pada fase akselarasi yaitu 2,72, pada fase dilatasi

yaitu 3,42 sedangkan pada fase deselarasi yaitu 4,48. Terlihat bawha terjadi

peningkatan nyeri pada kala I fase aktif. Rata-rata nyeri paling tingggi

dirasakan ibu terjadi pada fase akselarasi yaitu 4,48. Sesuai dengan teori yang

dikemukakan oleh Rukiyah (2009), bahwa puncak nyeri terjadi pada ahir kala I

yaitu fase aktif dimana pembukan menjadi lengkap yaitu mencapai 10.

Seiring dengan pembukaan yang meninggat, maka nyeri dan kontraksi pun

semakin kuat (Rukiyah, 2009). Nyeri tersebut berasal dari kontraksi uterus,

sehingga kontraksi menjadi lebih lentur, lebih lama dan kuat sehingga nyeri

yang dirasakan semakin hebat (Cunningham, 2005). Sesuai dengan hasil yang

di dapatkan dalam penelitian ini yaitu semakin meningkat pembukaan semakin

meningkat pula kontraksi dan nyeri yang dirasakan ibu.

Berdasarkan tingkatanya 53,1% responden merasakan nyeri sedang, 46,9%

ibu merasakan nyeri berat. Hasil yang didapatkan sejalan dengan penelitian

dilakukan oleh Rusdiatin (2007), mendapatkan bahwa 53,3% ibu bersalin

mengalami nyeri sedang dan 46,7% mengalami nyeri persalinan yang berat.

Dari kedua penelitian tersebut tidak ada ibu yang merasakan nyeri ringan, akan

tetapi ibu merasakan nyeri sedang sampai nyeri berat.

Penelitian terkait dilakukan oleh Reeder (1997) bahwa sebagian ibu yang

melahirkan merasakan nyeri yang berat, hanya 9-14% ibu melahirkan

mengalami nyeri ringan tanpa tindakan penurunan nyeri persalinan. Baker

(2001) dalam Komariah (2005), menjelaskan hasil studi yang di lakukan di

Inggris, terhadap wanita yang melahirkan, didapatkan 93,5% merasakan nyeri

berat atau nyeri yang tidak tertahankan. Hasil penelitian lain yang mendukung

Page 84: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxxxiv

adalah Ajartha (2007), menemukan hanya 15% persalinan yang berlangsung

tanpa nyeri atau nyeri ringan, 35% persalinan disertai nyeri sedang, 30%

persalinan disertai nyeri hebat dan 20% persalinan disertai nyeri yang sangat

hebat.

C. Hubungan antara Usia dengan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif

Usia atau umur adalah lama waktu hidup sejak lahir (KBBI, 2001). Usia

merupakan salah satu faktor yang di duga berhubungan dengan nyeri

persalinan kala I. Variabel usia dikelompokkan menjadi dua yaitu High risk

yaitu pada usia <20 tanhun - >35 tahun, dan Low risk pada usia 20 tahun – 35

tahun. Pada usia <20 - >35 tahun merupakan usia yang beresiko tinggi tarhadap

komplikasi persalinan dan ketidak nyamanan akibat nyeri yang timbul (Astuti,

2008). Sedangkan usia 20 tahun – 35 tahun, dianggap aman menjalani

persalinan karena usia tersebut dalam rentang kondisi prima. Rahim sudah

mampu memberi perlindungan, mental pun siap untuk menghadapi persalinan.

Berdasarkan hasil penelitian distribusi frekuensi usia ibu yang termasuk

High risak (<20 - >30 tahun) sebanyak 31,2% dan low risk (20-35 tahun)

sebanyak 68,8%. Sebagian besar responden yang didapatkan yaitu pada usia

20-35 tahun atau disebut Low risk. Jadi 31,2% responden yang beresiko

terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif. Menurut Astuti (2008) bahwa usia

yang dianggap aman untuk menjalani persalinan yaitu usia 20-35 tahun

sehingga 68,8% responden dianggap aman untun menjalani persalinan.

Berdasarkan hasil analisis bivariat, didapatkan bahwa rata-rata nyeri

persalinan pada ibu yang High risk yaitu 4,00 dan pada usia ibu Low risk yaitu

Page 85: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxxxv

3,20. Rata-rata nyeri yang dirasakan ibu dengan usia High risk lebih tinggi

dibandingkan dengan usia ibu pada Low risk. Hal tersebut sesuai dengan

penelitian yang dilakukan Komariah (2005) bahwa usia ibu < 20 lebih beresiko

terhadap nyeri dan merasakan nyeri lebih berat.

Dari hasil uji statistik t-independen didapatkan Pvalue = 0,001. Sehingga

dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara usia ibu

dengan nyeri persalinan kala I fase aktif. Sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Rusdiatin (2007) menyatakan bahwa terdapat hubungan yang

signifikan antara usia dengan nyeri persalinan kala I. Dalam penelitian

Komariah (2005), menyatakan bahwa usia yang lebih muda atau <20 tahun

memiliki intensitas nyeri yang lebih tinggi, hal ini disebabkan karena usia

tersebut memiliki sensori nyeri yang lebih intens.

Sesuai dengan teori Melzack dalam (Rumbin, 2008), yang menyatakan

bahwa usia mempengaruhi derajat nyeri persalinan, semakin muda usia ibu

(<20 tahun) maka akan semakin nyeri bila dibandingkan dengan usia ibu yang

lebih tua. Menurut Ladewig (1998) dalam Rumbin (2008), dikatakan bahwa

usia mempengaruhi keberhasilan seseorang ibu dalam melaksanakan peran

sebagai ibu, usia juga menentukan kesiapan dalam memutuskan dan bertindak

yang dalam hal ini kesiapan seorang ibu bersalin dalam menghadapi

persalinannya.

Dengan demikian diharapkan kepada semua ibu yang akan menghadapi

persalinan untuk selalu rutin dalam melakukan kunjungan antenatal care. Hal

ini dimaksudkan agar tiap ibu dapat menerima informasi yang diberikan oleh

petugas kesehatan termasuk persiapan bagi ibu dalam menghadapi persalinanya

Page 86: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxxxvi

kelak. Sehingga tiap ibu yang akan bersalin dapat mempunyai gambaran

tentang apa yang akan dialami termasuk nyeri pada persalinan.

D. Hubungan antara Paritas dengan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif

Paritas adalah jumlah kehamilan yang menghasilkan janin hidup, bukan

jumlah janin yang dilahirkan (Bobak, 2004). Hasil penelitian menunjukan

persentase paritas diketahui sebagian besar responden yang diteliti merupakan

primipara (59,4%). Sehingga 59,4% ibu primipara beresiko terhadap nyeri

persalinan kala I fase aktif. Bagi primipara, persalinan yang dialaminya

merupakan pengalaman pertama kali dan ketidak tahuan menjadi faktor

penunjang timbulnya rasa tidak nyaman atau nyeri. Sedangkan bagi multipara,

rasa nyeri tersebut berhubungan dengan pengalaman masa lalu yang pernah

dialaminya (Kartono, 1992).

Hasil analisis bivariat didapatkan rata-rata nyeri pada ibu primipara lebih

tinggi yaitu 3,97 dibandingkan dengan rata-rata nyeri pada ibu multipara yaitu

2,69. Terlihat bahwa nyeri pada ibu primipara lebih tinggi dibandingkan

dengan ibu multipara hal ini disebabkan ibu multipara pernah mengalami

proses persalinan sebelumnya. Didukung oleh penelitian Rusdiatin (2007),

yang menyatakan bahwa terdapat perbedaan tingkat nyeri antara ibu primipara

dengan ibu multipara terhadap nyeri persalinan kala I.

Berdasarkan hasil perhitungan statistik didapatkan nilai p lebih kecil dari α

sehingga dapat disimpulkan terdapat hubungan yang signifikan antara paritas

dengan nyeri persalinan kala I fase aktif. Sejalan dengan penelitian yang

dilakukan oleh Komariah (2005), menyatakan bahwa terdapat hubungan antara

Page 87: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxxxvii

paritas dengan nyeri persalinan kala I. Hasil yang didapatkan bahwa terdapat

perbedaan yang bermakna antara intensitas nyeri ibu primipara dengan ibu

multipara. Selain itu juga dapat disebabkan oleh adanya perbedaan mekanisme

pembukaan serviks yaitu pada primipara ostium uteri internum akan membuka

lebih dahulu sehingga serviks akan mendatar dan menipis, sedangkan pada

multipara ostium uteri internum sudah sedikit membuka, ostium uteri internum

dan eksternum serta penipisan dan pendataran serviks terjadi dalam saat yang

sama, sehingga nyeri pada multipara cenderung lebih ringan dibandingkan

dengan primipara (Wiknjosastro, 2005). Hal ini sesuai dengan teori yang

dikemukakan oleh Graston dalam (Rumbin, 2008) yang menyatakan bahwa

secara signifikan derajat nyeri lebih berat dirasakan pada primipara

dibadingkan multipara.

Oleh karena itu dikarenakan setiap persalinan selalu disertai rasa nyeri

maka sebaiknya petugas kesehatan lebih memahani dan mengembangkan

teknik pengendalian nyeri dengan berbagai metode, salah satunya dengan

pijatan pada punggung atau teknik relaksasi pada pernapasan dengan demikin

ibu dapat merasakan nyeri lebih ringan.

E. Hubungan antara Pengalaman Nyeri Sebelumnya dengan Nyeri

Persalinan Kala I Fase Aktif

Pengalaman nyeri sebelumnya merupakan salah satu faktor yang dapat

menyebabkan nyeri persalinan. Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase

pengalaman nyeri sebelumnya diketahui lebih dari setengah responden yang

diteliti merupakan ibu yang tidak memiliki pengalaman nyeri sebelumnya

Page 88: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxxxviii

sebanyak 51,6%. Jadi 51,6% ibu beresiko terhadap nyeri persalinan yang akan

dirasakan pada kala I fase aktif.

Berdasarkan hasil perhitungan statistik, didapatkan rata-rata nyeri yang

dirasakan ibu yang tidak memiliki pengalaman nyeri sebelumnya lebih tinggi

yaitu 4,09 dibandingkan dengan ibu yang memiliki pengalaman nyeri

sebelumnya yaitu 2,77. Sesuai dengan teori yang di kemukakan oleh Kozier

(2000) bahwa pengalaman nyeri sebelumnya mengubah sensitivitas seseorang

terhadap nyeri yang dirasakan selanjutnya.

Didapatkan nilai p lebih kecil dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan

bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengalaman nyeri sebelumnya

dengan nyeri persalinan kala I fase aktif. Sejalan dengan penelitian Rusdiatin

(2007), yang menyatakan terdapat hubungan antara pengalaman nyeri

sebelumnya dengan nyeri persalinan kala I. Hal ini dibuktikan dengan tinggi

derajat nyeri yang dirasakan ibu pada ibu yang tidak memiliki pengalaman

nyeri sebelumnya dibandingakan dengan ibu yang memiliki pengalaman nyeri

sebelumnya. Ibu yang mempunyai pengalaman nyeri sebelumnya

dimungkinkan lebih mempersiapkan diri untuk menghadapi nyeri yang

selanjutnya.

Pengalaman nyeri sebelumnya yang dinyatakan oleh Potter dalam

Rusdiatin (2007), bahwa seseorang yang telah mengalami nyeri berulang dan

berhasil mengatasinya maka orang tersebut akan lebih mudah untuk

menginterpretasikan perasaan nyeri tersebut sehingga klien mempunyai

persiapan yang lebih baik untuk menghadapi perasaan nyeri yang selanjutnya.

Oleh sebab itu tingkat nyeri pada responden yang memiliki pengalaman

Page 89: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

lxxxix

sebelumnya akan lebih ringan dibandingkan dengan responden yang tidak

memiliki pengalaman nyeri sebelumnya.

Penelitian ini tidak sejalan dengan Komariah (2005), yang mendapatkan

hasil tidak terdapat hubungan antara pengalaman sebelumnya dengan nyeri

persalinan kala I. Pengalaman nyeri sebelumnya tidak selalu berarti bahwa

individu tersebut akan menerima nyeri dengan lebih mudah pada masa yang

akan datang, cara seseorang berespon terhadap nyeri adalah akibat dari banyak

kejadian nyeri selama rentang kehidupannya, bagi beberapa orang nyeri masa

lalu dapat saja menetap dan tidak terselesaikan, seperti pada nyeri

berkepanjangan atau kronis dan persisten (Brunner & Suddarth, 2001).

Untuk itu diharapkan kepada perawat khususnya perawat maternitas untuk

lebih memperhatikan ibu dalam proses persalinan kala I fase aktif, dikarenakan

ini merupakan puncak nyeri dalam persalinan. Sehingga diharapkan perawat

mampu memberikan motivasi kepada ibu agar dapat melewati proses tersebut

dengan aman dan nyaman dengan cara mengajarkan beberapa teknik non

farmakologi seperti relaksasi, tarik nafas dalam, atau massage.

F. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Nyeri Persalinan Kala I

Fase Aktif

Pendidikan merupakan suatu usaha sendiri untuk mengembangkan

keperibadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah dan berlangsung

seumur hidup (Tawi, 2008). Menurut Azwar (1996) dalam Tawi (2008)

pendidikan merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang,

Page 90: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xc

pendidikan juga dapat mendewasakan seseorang sehingga dapat memilih dan

membuat keputusan dengan lebih tepat.

Hasil penelitian didapatkan 79,7% ibu dengan pendidikan rendah dan

20,3% ibu dengan pendidikan tinggi. Sehingga 79,7% ibu yang beresiko

terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif lebih banyak dibandingkan dengan

ibu dengan pendidikan tinggi. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan rata-

ranya nyeri yang dirasakan ibu yang memiliki pendidikan rendah tidak jauh

berbeda dengan rata-rata nyeri yang dirasakan ibu yang memiliki pendidikan

tinggi. Rata-rata nyeri pada ibu yang memiliki pendidikan rendah yaitu 3,49

dan ibu yang memiliki pendidikan tinggi yaitu 3,31.

Didapatkan pula nilai p lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan

bahwa tidak ada hubungan antara tingkat pendidikan dengan nyeri persalinan

kala I fase aktif. Peneliti mendapatkan hasil bahwa tingkat pendidikan rendah

dan tinggi tidak ada hubungannya dengan nyeri persalinan kala I fase aktif.

Sejalan dengan penelitian Komariah (2005) bahwa tidak terdapat

hubungan antara tingkat pendidikan dengan nyeri persalinan kala I dimana nilai

p lebih besar dari 0,05. Hal ini tidak sejalan dengan yang dikatakan oleh

Notoatmodjo (2003), semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin banyak

bahan, materi dan pengetahuan yang dimiliki untuk mencapai perubahan

tingkah laku yang lebih baik.

Hasil penelitian bertolak belakang dengan teori yang dikemukakan

sehingga dapat disimpulkan dalam penelitian ini tidak semua responden

dengan tingkat pendidikan rendah mengalami nyeri hebat karena itu semua

Page 91: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xci

tergantug pada kesiapan ibu tersebut untuk menghadapi nyeri yang akan

dihadapinya.

G. Hubungan antara Induksi dengan Nyeri Persalinan Kala I Fase Aktif

Induksi persalinan adalah suatu tindakan atau langkah yang dilakukan

untuk memulai persalinan, baik secara mekanik maupun farmakologi

(Achadiat, 2004). Salah satu faktor lain yang diduga dapat mempengaruhi nyeri

persalinan yaitu induksi persalinan.

Hasil yang didapatkan bahwa 23,4% ibu yang dilakukan induksi

persalinan sedangkankan 76,6% ibu yang tidak dilakukan induksi persalinan.

Jadi 23,4% ibu yang beresiko terhadap nyeri persalinan kala I fase aktif.

Berdasarkan hasil perhitungan statistik didapatkan rata-rata nyeri yang

dirasakan ibu yang dilakukan induksi persalinan jauh lebih tinggi yaitu 4,60

dibandingkan dengan ibu yang tidak dilakukan induksi persalinan , rata-rata

nyerinya yaitu 3,10. Ibu yang dilakukan induksi merasakan nyeri lebih tinggi

darai pada ibu yang tidak dilakukan induksi persalinan.

Didapatkan pula nilai p lebih kecil dari α sehingga dapat disimpulkan ada

hubungan antara induksi dengan nyeri persalinan kala I fase aktif. Hal ini

sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Danuatmaja (2004) yaitu nyeri

yang diakibatkan dari induksi persalinan adalah dua kali lipat dari pada nyeri

kontraksi pada persalinan normal. Penggunaan obat untuk induksi

menyebabkan kontraksi menjadi lebih kuat, lebih tidak nyaman dari kontraksi

yang timbul secara spontan.

Page 92: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xcii

Penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan oleh Nurlaela (2008)

didapatkan bahwa terdapat perbedaaan nyeri yang timbul akibat persalinan

normal dengan induksi persalinan. Nyeri yang ditimbulkan pada persalinan

normal dari rasa agak nyeri berlanjut sampai nyeri yang tidak tertahankan dan

berlangsung lama. Sedangkan nyeri yang ditimbulkan akibat induksi persalinan

adalah nyeri yang datang tiba-tiba setelah beberapa menit dilakukan induksi

dan dua kali lipat dari nyeri persalinan normal.

Dikarenakan nyeri akibat induksi persalinan dua kali lebih nyeri dari pada

nyeri persalinan normal maka diharapkan perawat lebih memperhatikan ibu

tersebut, selain teknik-teknik farmakologi yang diterapkan maka ciptakan pula

rasa aman dan nyaman bagi ibu tersebut dengan menciptakan situasi yang

kondusif.

Page 93: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xciii

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

sebagai berikut :

1. Dalam penelitian ini, ibu bersalin pada kala I fese aktif di ruang bersalin

Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang yang menjadi sampel

penelitian ini pada umumnya mengalami nyeri persalinan pada rata-rata

pada sakala 3,45. Sedangkan pada fase akselarasi mengalami nyeri rata-

rata pada skala 2,72, pada fase dilatasi rata-rata nyeri yang dirasakan yaitu

3,42 sedangkan pada fase deselarasi yaitu rata-rata nyeri pada skala 4,48.

2. Gambaran variabel yang diteliti yaitu :

a. Menurut usia, ibu yang tergolong High risk (<20 tahun - >35 tahun)

sebanyak 31,2% dan low risk (20 tahun - 35 tahun) sebanyak 68,8%.

b. Menurut paritas yaitu primipara (59,4%) dan multipara (40,6%).

c. Menurut pengalaman nyeri sebelumnya, ibu yang tidak memiliki

pengalaman nyeri sebanyak 48,4% dan ibu yang memiliki pengalaman

nyeri sebelumnya sebanyak 51,6%.

d. Menurut tingkat pendidikan, ibu dengan pendidikan dasar (SD-SLTP)

sebanyak 79,7% dan pendidikan menengah (SMA)sebanyak 20,3%.

e. Menurut induksi persalinan yaitu ibu yang dilakukan induksi

persalinan sebanyak 23,4% dan ibu yang tidak dilakukan induksi

persalinan 76,6%.

Page 94: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xciv

3. Hasil penelitian didapat bahwa dari lima variabel yang diteliti, 1 variabel

ternyata tidak dapat membuktikan adanya hubungan yaitu tingkat

pendidikan (p=0,530) dengan nyeri persalinan kala I fase akrif. Sedangkan

variabel usia, paritas, pengalaman nyeri sebelumnya dan induksi

persalinan secara statistik dapat membuktikan adanya hubungan yang

signifikan dengan nyeri persalinan kala I fase aktif.

B. Saran

1. Untuk Ruang Bersalin RSU Kabupaten Tangerang

a. Meningkatkan peran petugas kesehatan di ruang bersalin untuk lebih

memahami dan mengaplikasikan teknik-teknik non farnakologi

seperti relaksasi, tarik nafas dalam, atau massage.

b. Memebrikan motivasi pada ibu agar ibu bisa menerima nyeri yang

dirasakan dengan baik. Sehingga meningkatkan rasa aman dan

nyaman bagi ibu dalam kelancaran proses persalinan.

c. Selain itu perawat harus lebih memperrhatikan pasien yang beresiko

besar terhadap nyeri persalinan seperti pada ibu usia muda, ibu

primipara, ibu yang belum memiliki pengalaman nyeri dan ibu yang

dilakukan induksi persalinan dengan cara mengajarkan beberapa

teknik non farmakologi, perlu juga di terapkan situasi yang kondusif

dilahan praktek atau di ruang bersalin.

d. Perlu adanya pembinaan dan evaluasi terhadap perawat apabila

teknik non farmakologi tersebut diterapkan.

Page 95: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xcv

2. Untuk Peneliti Selanjutnya

Dari hasil penelitian ini, diketahui bahwa yang terbukti berhubungan

secara signifiksna dengan nyeri persalinan kala I fase aktif yaitu usia,

paritas, pengalam nyeri sebelumnya dan induksi persalinan. Oleh karena

itu, penulis menyarankan perlunya dilakukan penelitian sejenis dengan

meneliti variabel-variabel lain yang diduga berhubungan dengan nyeri

persalinan kala I fase aktif yang tidak diteliti dalam penelitian ini serta

perlu dilakukan analisa multivariat untuk melihat faktor yang paling

dominan dalam mempengaruhi kontribusinya antara variabel independen

terhadap variabel dependen.

3. Bagi Instansi Pendidikan Keperawatan dan Ilmu Keperawatan

a. Meningkatkan peran perawat khususnya perawat maternitas dalam

pelaksanaan proses persalinan dengan membantu ibu untuk

mengurangi nyerinya dengan memberikan beberapa teknik non

farnakologi seperti relaksasi, tarik nafas dalam, atau massage.

b. Menambah bahan literatur mengenai menejemen nyeri yang

dirasakan oleh ibu pada kala I fase aktif dalam proses persalinannya.

Page 96: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xcvi

DaftarPustaka

Abushaikha, L. Labor Pain Experience and Intensity: A Jordanian Perspective.

International Journal of Nursing Practice, 2005.

Achadiat. Prosedur Tetap Obstetri & Ginekologi. Jakarta : EGC, 2004.

Ajartha. Efek Pemberian Tramadol Intramuskular Terhadap Nyeri Persalinan

pada Primigravida. USU Medan: Tesis, 2007.

Alehagen, S. Fear During Labour. Acta Obstetriciaet Gynecologica Scandinavica,

2001. (18 Desember 2010)

Asmadi. Teknik Prosedural Keperawatan : Konsep dan Aplikasi Kebutuhan

Dasar Klien. Jakarta : Salemba Medika, 2008.

Astuti, T. Efeltifitas Paket “Materna” Terhadap Rasa Nyeri dan Lamanya Kala I

Persalinan Ibu Primipara di Bandar Lampung. Tesis: Program Magister

Keperawatan Universitas Indonesia, 2008.

Bobak. Keperawatan Maternitas. Alih Bahasa: Wijayarini. A. M. Jakarta: EGC,

2005.

Champan, V. Asuhan Kebidanan : Persalinan dan Kelahiran. Jakarta : EGC,

2006.

Cunningham, F. Obstetric Williams Jilid I. Edisi 21. Jakarta: EGC, 2005.

Danuatmaja, B. Persalinan Normal Tanpa Rasa Sakit. Jakarta: Puspa Swara,

2004.

Data Statistik Indonesia. Angka Kelahiran Bayi. http://www.datastatistik-

indonesia.com/content/view/300/300/1/2/, 2011. (15 April 2011).

Durham, J. Pain In Chilbird. Diperoleh tanggal 19 Maret 2012 dari

http://www.svhs.org/news/hrbirthpain.html, 2002.

Handerson, C. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran

EGC, 2006.

Hermawati. Karakteristik Pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif Antara yang diberi

Distraksi Musik Klasik & Massage dengan yang diberi Massage Saja

dirumah Bersalin Gratis Kepatihan Kulon Jebres Surakarta. Fakutas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhamadiyah Surakarta, 2009.

Hidayat, M. Keterampilan Dasar Praktek Klinik. Jakarta: Salemba Medika, 2008.

Hutahaean, S. Asuhan Keperawatan dalam Maternitas dan Ginekologi. Jakarta,

2009.

Indrati, D. Efektifitas Terapi Aroma Lavender Terhadap Tingkat Nyeri &

Kecemasan Persalinan Primipara Kala I di Rumah Sakitdan Klinik

Page 97: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xcvii

Bersalin. Tesis : Program Magister Keperawatan Universitas Indonesia,

2009.

Kartono, K. Psikologi Wanita. Bandung : Mandar Maju, 1992.

Komariah, E. Pengaruh Perilaku Suportif Perawat dan Bidan Terhadap Intesitas

Nyeri Persalinan Pada Ibu Intra Partum Kala I di RS. Hasan Sadikin dan

RS. Cibabat Bandung. Tesis. Program Magister Keperawatan Universitas

Indonesia, 2005.

Kozier, B. Buku Ajar Keperawatan Klinis. Ed 5. Jakarta : EGC, 2009.

Larosa, P. Perbedaan Lama Persalinan antara Primipara dengan Multipara di

RSUD Dr. Moewardi Surakarta. FK Universitas Sebelas Maret, 2009.

Mander, R. Nyeri persalinan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2004.

Mochtar, R. Sinopsis Obsterti : Obstetric Fisiologi, Obstertri Patologi edisi.2.

Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC, 1998.

Maslikahanah. Penerapan Teknik Pijat Effleugare sebagai Upaya Penurunan

Nyeri Persalinan pada Ibu Inpartu Kala I Fase Aktif. Tesis. Unuversitas

11 Maret, 2010.

Notoatmodjo. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta. Rineka Cipta, 2002.

Nurlaela, E. Pengalaman Primipara yang Dilakukan Induksi Persalinan di

Rumah Sakit Islam Pekajangan Pekalongan. Tesis : FKUI, 2008.

Nursalam. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

Jakarta : Salemba Medika, 2008.

Potter, P.A dan Perry, A.G. Bukuajar Fundamental Keperawatan : Konsep,

Proses, dan Praktik Volume 1. Ed. 4. Jakarta : Penebit Buku Kedokteran

EGC, 2005.

Prawiroharjo. Ilmu Kebidanan. Jakarta. Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawiroharjo, 2009.

Risanto, W. Pengaruh Dukungan Psikososial selama Persalinan Terhadap Rasa

Nyeri saat Persalinan, Lama Persalinan dan Kecemasan. Yogyakarta.

UGM, 2010.

Rukiyah, A. Asuhan Kebidanan II (Persalinan). Jakarta Timur: Trans Info Media,

2009.

Rumbin, P. Studi Tentang Nyeri Persalinan Berdasarkan Umur dan Paritas di

RSUD Dr. Soewanhdie Surabaya. Surabaya : Depkes RI, 2008.

Rusdiatin, I. Pengaruh Pemberian Teknik Akupresur Terhadap Tingkat Nyeri

Persalinan Kala I di Rumah Sakit Rajawali Citra Pototonobanguntapan

Bantul 2007. Stikes Surya Global Yogyakarta, 2007.

Page 98: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xcviii

Saifuddin, A. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Meternal dan

Neonatal. Jakarta. Penerbit Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawiriharjo,

2006.

Setiadi. Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu,

2007.

Sherwen, L. Maternity Nursing Care of The Childbearing Family 2nd

ed.

Norwalk: Appleton & Lange, 1999.

Simkin, P. Buku Saku Persalinan. Jakarta: EGC, 2005.

Smeltzer, S. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Brunner & Sudarth. Ed.8

Vol. 3. Jakarta. EGC, 2001.

Pilliteri, A. Maternal and Child Health Nursing: Care of the Chilbearing Family

(4th ed). Philadelphia: Lippincontt, 2003.

Potter, P. Fundamental Keperawatan. Vol : 2. Jakarta. EGC, 2006.

Wiknjosastro. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono

Prawiroharjo, 2005.

Yumni, H. Pengaruh Pendampingan Suami Terhadap Proses Persalinan Kala I di

4 Klinik Bersalin Sidoarjo & Surabaya. Tesis : Program Magister

Keperawatan Universitas Indonesia, 2006.

Page 99: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

xcix

LEMBAR PERSETUJUAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN

NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF

DI RUANG BERSALIN RSU KABUPATEN TANGERANG

Assalamualaikum.WR. WB

Saya mahasiswa Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Program Studi Ilmu Keperawatan sedang mengadakan

penelitian untuk mengumpulkan data sebagai bahan penyusunan tugas akhir (skripsi).

Untuk itu saya mohon kepada Ibu untuk bersesdia meluangkan waktunya menjadi

responden dalam penelitian ini. Data Ibu dalam kuesioner ini akan dijaga kerahasiaannya,

sehingga kejujuran Ibu dalam menjawab kuesioner ini akan sangat saya hargai.

Terimakasih banyak atas bantuan dan kerjasama Ibu untuk peran sertanya dalam studi

saya.

Assalamualaikum.WR. WB

TTD

Hormat Saya,

(Peneliti)

Annisa Magfuroh

Page 100: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

c

KUESIONER PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI NYERI PERSALINAN

KALA I FASE AKTIF

A. Data Demografi

Petunjuk : Jawaban akan diisi oleh peneliti berdasarkan data dari medical

record dan observasi langsung pada ibu kemudian dituliskan pada nomor

yang disediakan.

Tanggal Penelitian :

Nama Responden (Inisial) :

No Pertanyaan Skor

1 Usia ibu

0. < 20 tahun - >35 tahun

1. 20 tahun – 35 tahun

2 Status ibu bersalin

0. Primipara

1. Multipara

3 Apakah sebelumnya pernah merasakan nyeri

0. Tidak ada

1. Ada

4 Status pendidikan yang ditamatkan

0. Rendah (<SMA)

1. Tinggi (>SMA)

5 Apakah dilakukan induksi

Page 101: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

ci

0. Ada

1. Tidak ada

B. Pengukuran nyeri kala I fase aktif

Pengukuran nyeri dilakukan 3 kali dalam fase aktif (fase akselarasi,

dilatasi dan deselarasi) menggunakan skala nyeri FPRS (Face Pain Rating

Scale) dilakukan oleh peneliti.

Pembukaan/Fase Nilai Nyeri Kontraksi

Fase Akselarasi

Pembukaan (.......)

/detik

Fase Dilatasi Maksimal

Pembukaan (.......)

/detik

Fase Deselarasi

Pembukaan (.......)

/detik

Page 102: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

cii

Keterangan :

Skala Tingkat Nyeri Penjelasan

0 Tidak Menyakitkan

(No Hurt)

Responden masih mampu berkomunikasi aktif,

tersenyum, bercanda, ceria menyambut

kelahiran bayinya (menyatakan senang

menjelang kelahiran bayinya).

1 Sedikit menyakitkan

(Hurts Little Bit)

Responden masih bisa berkomunikasi aktif

tetapi keceriaan menurun terutama pada saat

kontraksi uterus dengan menunjukan ekspresi

sedikit meringis sambil memegangi perut yang

sedang kontraksi.

2 Lebih menyakitkan

(Hurta Little More)

Kemampuan berkomunikasi aktif menurun

karena ada fase menahan nyeri yaitu hanya

bicara bila ditanya atau diajak bicara, wajah

mulai menunjukan ekspresi nyeri yaitu

meringis yang disertai cemas saat kontraksi

uterus, memegangi perut yang berkontraksi

sambil mengeliat.

3 Lebih menyakitkan

lagi

(Hurts Even More)

Malas komunikasi walaupun hanya sekedar

menjawab pertanyaan, ekspresi nyeri dengan

meringis tampak jelas sambil dahi berkerut

keras, mengeluarkan suara tanda nyeri (aduh-

aduh), mengeliat-geliat sambil memegangi

Page 103: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

ciii

perut pinggang secara tidak menentu, tampak

cemas, ingin selalu ditemani perawat,

terdengar mulai mengeluarkan suara tangis

(merintih).

4 Jauh lebih

menyakitkan

(Hurts Whole Lot)

Menolak atau tidak mampu komunikasi walau

hanya sekedar menjawab pertanyaan,

menangis, gelisah, gerakan tangan tidak

menentu tanda menahan pada daerah yang

dirasa nyeri (perut, pinggang), tubuh berbolak-

balik.

5 Benar-benar

menyakitkan

(Hurts Worts)

Menangis berteriak, gerakan tubuh (tangan,

kaki dan badan) tidak terkontrol, kadang

berkata kasar, melepas selimut atau baju.

Page 104: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

civ

LAMPIRAN

ANALISIS UNIVARIAT

Usia Ibu

Usia ibu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid higtrisk 20 31.2 31.2 31.2

lowrisk 44 68.8 68.8 100.0

Total 64 100.0 100.0

Paritas

Paritas

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Primipara 38 59.4 59.4 59.4

Multipara 26 40.6 40.6 100.0

Total 64 100.0 100.0

Nyeri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid 2 10 15.6 15.6 15.6

3 24 37.5 37.5 53.1

4 21 32.8 32.8 85.9

5 9 14.1 14.1 100.0

Total 64 100.0 100.0

Page 105: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

cv

Pengalaman nyeri persalinan

Pengalaman nyeri

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Beresiko 33 51.6 51.6 51.6

tidak beresiko 31 48.4 48.4 100.0

Total 64 100.0 100.0

Tingkat pendidikan

Tingkat pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Rendah 51 79.7 79.7 79.7

Menengah 13 20.3 20.3 100.0

Total 64 100.0 100.0

Induksi Persalinan

Induksi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Beresiko 15 23.4 23.4 23.4

tidak beresiko 49 76.6 76.6 100.0

Total 64 100.0 100.0

Page 106: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

cvi

ANALISIS BIVARIAT

Usia Ibu*Nyeri Persalinan

Group Statistics

usia_ibu N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

nyeri High risk 20 4.00 .725 .162

Low risk 44 3.20 .904 .136

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

nyeri Equal variances

assumed 2.508 .118 3.456 62 .001 .795 .230 .335 1.256

Equal variances not

assumed

3.754 45.322 .000 .795 .212 .369 1.222

Page 107: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

cvii

Paritas*Nyeri Persalinan

Group Statistics

Paritas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

nyeri Primipara 38 3.97 .716 .116

Multipara 26 2.69 .618 .121

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality

of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

nyeri Equal variances assumed .035 .853 7.424 62 .000 1.281 .173 .936 1.626

Equal variances not

assumed

7.635 58.624 .000 1.281 .168 .945 1.617

Page 108: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

cviii

Pengalaman Nyeri Sebelumnya*Nyeri Persalinan

Group Statistics

peng.nyeri N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

nyeri beresiko 33 4.09 .678 .118

tidak beresiko 31 2.77 .617 .111

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality

of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

nyeri Equal variances

assumed .001 .972 8.106 62 .000 1.317 .162 .992 1.641

Equal variances not

assumed

8.131 61.939 .000 1.317 .162 .993 1.640

Page 109: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

cix

Tingkat Pendidikan*Nyeri Persalinan

Group Statistics

pendidikan N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

nyeri Rendah 51 3.49 .880 .123

Tinggi 13 3.31 1.109 .308

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T df Sig. (2-tailed) Mean Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence Interval of

the Difference

Lower Upper

nyeri Equal variances

assumed 1.852 .179 .632 62 .530 .183 .289 -.395 .760

Equal variances not

assumed

.551 16.062 .589 .183 .331 -.520 .885

Page 110: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

cx

Induksi Persalinan*Nyeri Persalinan

Group Statistics

induksi N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

nyeri beresiko 15 4.60 .507 .131

tidak beresiko 49 3.10 .714 .102

Independent Samples Test

Levene's Test for Equality

of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean Difference Std. Error Difference

95% Confidence Interval

of the Difference

Lower Upper

nyeri Equal variances

assumed .353 .555 7.542 62 .000 1.498 .199 1.101 1.895

Equal variances not

assumed

9.024 32.658 .000 1.498 .166 1.160 1.836

Page 111: FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN NYERI …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/25501/1/ANNISA... · DENGAN NYERI PERSALINAN KALA I FASE AKTIF ... Apabila suatu

cxi