Upload
others
View
0
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PROMOSI (Studi Kasus Kualitatif Jejaring Sosial Facebook Sebagai Media Promosi Pada
Manchester Language Center)
SKRIPSI
Diajukan sebagai salah satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) dalam Ilmu Komunikasi dan Penyiaran Islam Fakultas Dakwah
OLEH:
RANTI MUSTIKA NIM: UJ.140116
JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI 2019
MOTTO
أوتكووتجارة عهلا تأكلوا أموالكم بيىكم بالباطل إلاآمىوا يأها الذيهيا
تزاض
نتقتلوا أوفسكم إلامىكم و
ن بكم رحيماكا
"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta
sesamamu dengan jalan yang bathil, kecuali dengan jalan perdagangan
yang berlaku dengan suka sama suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sungguh, Allah Maha Penyayang kepadamu".
At-Taubah : 241
1
Kementrian Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, (Bandung: Penerbit Jumanatul „Ali-Art, 2006).
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh fenomena yang terjadi di internet, khususnya mengenai penggunaan Facebook oleh banyak kalangan. Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui bagaimana peran Facebook dalam mempromosikan jasa belajar Bahasa Inggris di kursus Bahasa Inggris Manchester Language Center (MLC).
Jenis penelitian yang di gunakan adalah penelitian lapangan (field
research) dengan kualitatif deskriptif, dengan mendeskripsikan Strategi-
strategi yang digunakan MLC dalam mempromosikan dan meningkatkan
penjualan jasanya dengan menggunakan Facebook. Penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. Pengumpulan
data berupa observasi, wawancara dan dokumentasi dengan teknik analisis
data yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasilnya penulis
menemukan bahwa penggunaan Facebook oleh MLC sebagai media promosi
dapat menyampaikan pesan kepada calon pelanggan dan meningkatkan
penjualan jasa MLC. Facebook juga lumayan efektif dalam promosi jasa
walaupun masih memiliki beberapa kekurangan.
v
PERSEMBAHAN
Skripsi ini dipersembahkan kepada orang tuaku tercinta yang tiada lelah
mendukung perjalanan akademikku. Ayah yang senantiasa berkerja keras dan
Mak yang terus memberikan kasih sayang. Keduanya adalah malaikat dalam
kehidupanku. Kemudian tak bisa aku ingkari peran besar yang diberikan oleh
Pak Yah, almarhumah Nek No, Mian, Ummi, Ibu, Cing, serta segenap anggota
keluarga Pak Yah yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. Tanpa mereka
semua kecil kiranya Aku dapat mencicipi manisnya pendidikan. Skripsi ini
juga Aku persembahkan buat suamiku. Berkat suntikan semangatnya Aku
dapat melalui hari-hari berat dalam menyusun skripsi ini. Persembahan
special Aku berikan kepada belahan hati penyejuk jiwaku, Aisha, anakku yang
cantik jelita. Kehadiran Aisha membuatku bersemangat dalam menghadapi
segala tantangan kehidupan termasuk dalam menyelesaikan skripsi ini.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang maha pengasih dan maha penyayang, atas
taufiq dan hidayah-Nya maka penulis dapat meyelesaikan penyusunan skripsi
ini dengan baik dan benar tanpa ada halangan sedikitpun. Shalawat serta
salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW sang suri
teladan umat, yang telah membawa umat-Nya kealam yang terang benderang
dengan cahaya iman, taqwa dan ilmu pengetahuan. Skripsi ini bukanlah hasil karya dari perjuangan diri sendiri, namun
banyak pihak yang turut serta motivasi, bantuan dan dukungan dalam
menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu ucapan terima kasih yang tak
terhingga penulis ucapkan kepada mereka, yaitu: 1. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, M.Hum selaku Dosen Pembimbing
I dan Bapak Adi Iqbal, S.Sos.I, M.Ud, selaku Dosen Pembimbing II, yang selalu meluangkan waktu dalam membimbing dan memotivasi demi kesempurnaan penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Drs. Djunaidi, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing Akademik. 3. Bapak Drs. Sururuddin M.Pd selaku ketua prodi Komunikasi dan
Penyiaran Islam (KPI) dan IbuMardalina S.Ag,.M.Ud selaku sekretaris prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI).
4. Bapak Samsu S.Ag., M.Pd,I., Ph.D, selaku Dekan Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
5. Bapak Dr. Ruslan Abdul Gani, M.Hum selaku wakil dekan I Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
6. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, M.A selaku Rektor UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
7. Bapak Prof. Dr. H. Su‟aidi, MA, Ph.D, Bapak Dr. H. Hidayat, M.Pd, dan Ibu Dr. Fadhlillah selaku Wakil Rektor I, II, dan III UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
8. Kabag, Kasubag, dan seluruh jajaran staf Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi.
9. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah UIN Sultan Thaha Saifuddin Jambi. 10. Teman-teman jurusan Ilmu Jurnalistik serta pihak-pihak lain
yang tidak bisa disebutkan satu-persatu. 11. Seluruh Staf MLC yang telah berperan penting dalam membantu
penyelesaian skripsi ini. Penulis ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak yang telah berpartisipasi dalam penyusunan skripsi ini. Semoga
Allah SWT melimpahkan ridha dan keberkahan-Nya dalam kehidupan kita.
Jambi, 2019 Penulis
Ranti Mustika UJ.140116
vii
DAFTAR ISI
NOTA DINAS............................................................................................................... i
SURAT PERNYATAAN ORISINILITAS SKRIPSI ...................................... ii PENGESAHAN ........................................................................................................... iii
MOTTO........................................................................................................................... iv ABSTRAK ..................................................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN .............................................................................. vi
KATA PENGANTAR ................................................................................................ vii
DAFTAR ISI ................................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ............................................................................. .1 B. Permasalahan ................................................................................ 4
C. Batasan Masalah .......................................................................... 5
D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ........................................ 5
E. Kerangka Teori ............................................................................. 6
F. Metode Penelitian........................................................................ 22
G. Studi Relevan ................................................................................. 30
BAB II PROFIL MLC A. Sejarah MLC .................................................................................... 32 B. Lokasi MLC ...................................................................................... 36
C. Visi dan Misi MLC ........................................................................ 37
D. Struktur Organisasi MLC ......................................................... 37
BAB III PELAKSANAAN KURSUS BAHASA INGGRIS MLC
A. Program Bahasa Inggris MLC ............................................... 40 B. Metode Pembelajaran MLC ..................................................... 53
BAB IV PEMANFAATAN FACEBOOK OLEH MLC A. Strategi Positioning MLC dalam Memanfaatkan Facebook Sebagai Media Promosi .................................................................. 56
B. Efektivitas Facebook dalam Meningkatkan Penjualan Jasa MLC ......................................................................... 61
C. Kekurangan Facebook dalam Meningkatkan Penjualan Jasa MLC ......................................................................... 65
viii
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan . 69 B. Implikasi Penelitian ....................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN – LAMPIRAN CURICULUM VITAE
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era digital ini terjadi sebuah evolusi pada teknologi media, sebut saja
new media atau orang juga sering menyebutnya media online atau orang lebih
akrab lagi menyebutnya dengan istilah internet, media ini tentunya sudah tidak
asing lagi di telinga. Media ini juga disebut-sebut sebagai media yang sampai saat
ini belum ada yang menandingi pertumbuhan jumlah penggunanya. Di negara
maju, new media mengalahkan berbagai media yang sebelumnya telah dijadikan
sumber referensi dalam mendapatkan sebuah informasi.
Istilah new media muncul pada akhir abad 20, istilah ini digunakan
untuk menyebut media jenis baru yang menggabungkan antara media
konvensional dengan media internet. Dalam kurun waktu beberapa tahun
belakangan ini new media diramaikan oleh fenomena munculnya situs jejaring
sosial, situs ini menyediakan tempat didunia maya untuk membangun suatu
komunitas jejaring pertemanan yang dapat diakses oleh semua orang di
seluruh dunia. Perkembangan teknologi informasi yang terjadi memunculkan
istilah E-Commerce yaitu proses pembelian dan penjualan produk, jasa dan
informasi yang dilakukan secara elektronik dengan menggunakan jaringan
komputer dan jaringan yang digunakan adalah jaringan internet.1
Peluang dan tantangan dalam melakukan komunikasi pemasaran internet
menjadikan sebuah gebrakan baru dalam dunia pemasaran produk ataupun jasa.
Media interaktif memungkinkan terjadinya arus informasi timbal balik yang
memungkinkan pengguna dapat berpartisipasi dan memodifikasi isi dari informasi
pada saat itu juga (real time). Kemampuan interaktif ini juga dimiliki oleh jejaring
sosial seperti Facebook dan jejaring sosial lain, ini lah yang membuat media
online lebih unggul lagi dibanding media tradisional yang hanya bersifat satu arah
1 Aco, Ambo, and Hutami Endang. "Analisis Bisnis E-Commerce pada
Mahasiswa Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar." Jurnal INSYPRO (Information System and Processing) 2, no. 1 (2017), 2.
2
dalam menyampaikan pesan komunikasinya. Sedangkan media
jejaring sosial seperti Facebook mampu memberikan feedback
secara langsung sehingga tercipta komunikasi antar pribadi.
Facebook begitu cepat beradaptasi dengan perkembangan teknologi
yang populer ini merupakan nilai tambah bagi Facebook yang lengkap dengan
fitur chatting dan status pengguna aktif menjadi fasilitas yang mampu
menghidupkan situs jejaring sosial ini, dengan fitur chatting ini pengguna
Facebook dapat berinteraksi dua arah secara langsung dan fitur pengguna
aktif adalah untuk mengetahui teman-teman yang sedang online. Dengan situs
jejaring sosial Facebook beberapa hal yang tidak mampu dilakukan oleh situs
jejaring lainya Facebook mampu melakukannya karena Facebook dibekali
dengan fitur-fitur canggih dan lebih aman, mulai berbagai informasi, berbagi
foto, berbagai video dan banyak lagi hal-hal menarik lainnya. Bahkan para
pengguna yang sedang giat dalam melakukan promosi produk dan jasa atau
sedang melakukan kegiatan komunikasi pemasaran Facebook menjadi sales
yang handal dalam membantu pengenalan produk dan jasa yang ditawarkan.2
Hal ini dilatar belakangi oleh banyaknya orang yang mengakses
Facebook dan karena jangkauan Facebook yang luas dan diakses
kapanpun dan dimanapun selain dapat diakses dengan perangkat
komputer Facebook juga diaskes lewat ponsel ataupun tablet, oleh karena
itu Facebook dimanfaatkan sebagai media komunikasi pemasaran yang
sangat efektif dan sangat efisien. Kursus Bahasa Inggris Manchester
Language Center (MLC) merupakan salah satu pelaku usaha kursus yang
memanfaatkan Facebook sebagai media komunikasi pemasaran jasanya.
Bermacam-macam strategi dilakukan untuk mempertahankan eksistensi
dalam persaingan industri tempat kursus yang saat ini dipandang pasar yang
sangat potensial dalam usaha mempromosikan jasa secara meluas. Walaupun
belum terlalu besar, MLC telah cukup dikenal oleh khalayak ini terbukti dari
jumlah teman yang dimiliki oleh pemilik MLC yang berjumlah hampir 5000 dan
2 Madcoms, Facebook, Twitter, Plurk Dalam Satu Genggaman.
(Yogyakarta: Andi Offset, 2010), 1.
3
angka like yang ada di halaman MLC sendiri yaitu 491 terhitung pada
tanggal 1 Juli 2018. Bukti lainnya adalah kesan positif dari beberapa orang
yang sebelumnya telah belaajr Bahasa Inggris di MLC sehingga mereka
sering menjadikan MLC sebagai rekomendasi jika teman, saudara, atau
kolega ingin mendalami Bahasa Inggris. Tidak itu saja, MLC juga telah
memproduksi alumni yang kompetitif yang berhasil memenangkan
perlombaan maupun beasiswa baik di dalam maupun di luar negeri.
Strategi promosi MLC adalah dengan mengadakan kelas Bahasa
Inggris dengan anggota yang terbatas. Skema strategi ini adalah MLC
membatasi jumlah siswa yang akan belajar menjadi 9, 6, atau 5 tergantung
keadaan minat calon siswa. Kelas yang kemungkinan menyedot banyak siswa
seperti TOEFL dan Bahasa Inggris biasa, MLC membatasi siswanya di angka
9. Sedangkan kelas Bahasa Inggris yang berat semisal TOEFL dan IELTS MLC
biasanya membatasi jumlah siswa di angka 6 atau 5. Selain itu MLC juga rutin
memberikan promo dalam bentuk lain seperti pemotongan biaya kursus bagi
siswa yang berhasil mengajak beberapa siswa lain untuk belajar di MLC.
Promosi juga dijalankan dalam bentuk penggratisan buku-buku dan perangkat
lunak penunjang belajar Bahasa Inggris.
Di daerah sekitaran Mendalo hingga ke Kota Jambi, terdapat banyak sekali
tempat kursus Bahasa Inggris, karena segmen kursus Bahasa Inggris dianggap
sebagai pasar yang potensial. Selain itu minat masyarakat terhadap Bahasa Inggris
juga meningkat akhir-akhir ini seiring dengan kemajuan teknologi dan permintaan
pasar kerja yang menuntut penguasaan Bahasa Inggris. Oleh karena itu para pengajar
Bahasa Inggris dituntut untuk selalu belajar mengasah kemampuannya agar selalu
kreatif demi memberikan pengalaman belajar yang berkualitas.
Banyak pengusaha yang memulai usahanya karena mereka mengetahui
kesempatan yang sangat baik. Jadi dapat dikatakan bahwa pengusaha itu
mempunyai tujuan atau melakukan sesuatu karena adanya sesuatu.3 MLC sendiri
memahami hal tersebut dengan kejelian dalam memanfaatkan sebuah kesempatan
3 Swastha, Basu, Manajemen Pemasaran Modern.(Yogyakarta: Liberty, 1990), 55.
4
yang ada karena di Mendalo belum banyak tempat kursus Bahasa
Inggris yang dikelola secara professional dan diajarkan oleh guru
yang berpengalaman. Kebanyakan masih diajar oleh guru freelance
dari kalangan mahasiswa atau yang baru lulus S1. Selain itu tempat
kursus Bahasa Inggris juga belum banyak membuka kelas IELTS
dan tes simulasi IELTS yang dipromosikan melalui Facebook.
MLC mengadakan kelas Bahasa Inggris dengan penggunaan konsep
pembelajaran yang terstruktur dan terencana, konsep tersebut dimulai dari
penyusunan silabus, penyusunan materi pembelajaran, dan pengadaan tes
masuk untuk mengetahui kemmpuan Bahasa Inggris calon siswa. Semua ini
dilakukan agar hasil pembelajaran mencapai target serta memberikan siswa
pengalaman belajar Bahasa Inggris yang tidak hanya menyenangkan
melainkan juga memberi makna. Selama proses belajar mengajar para siswa
juga bisa berkonsultasi mengenai kekeliruan berbahasa Inggris mereka untuk
kemudian dicarikan solusi agar masalah tersebut terselesaikan.
B. Permasalahan
Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan sebelumnya, pokok
masalah dalam penelitian ini adalah: Bagaimana peran Facebook dalam
mempromosikan dan meningkatkan penjualan jasa kursus bahasa Inggris MLC?
Pokok masalah ini dibagi ke dalam beberapa pertanyaan sebagai berikut:
1. Bagaimana penerapan strategi positioning Manchester Language
Centre (MLC) yang memanfaatkan Facebook sebagai media
promosi online dalam upaya meningkatkan penjualan jasanya?
2. Bagaimana efektifitas Facebook dalam meningkatkan
penjualan jasa MLC?
3. Apa saja kekurangan Facebook dalam meningkatkan
penjualan jasa MLC?
5
C. Batasan Masalah
Berdasarkan pada pokok masalah di atas, penelitian ini difokuskan pada
bagaimana penerapan strategi Manchester Language Centre (MLC) dalam
memanfaatkan Facebook sebagai media promosi. Pembatasan ini bertujuan untuk
menghindari pembahasan yang terlalu luas yang keluar dari pokok penetian.
D. Tujuan dan Kegunaan Penelititian
Penelitian ini secara umum diupayakan untuk mengetahui Peran
Facebook sebagai media promosi bagi Manchester Language Centre (MLC).
Namun secara khusus, tujuan dan kegunaan penelitian ini sebagai berikut:
1. Tujuan Penelitian
a. Mengetahui penerapan Facebook sebagai media promosi online
“Manchester Language Centre (MLC)” dalam upaya meningkatkan
volume penjualan jasanya. Lebih jauh, penelitian ini juga diharapkan
dapat mencapai kegunaan yang bersifat teoritis dan juga praktis.
b. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang ilmu
komunikasi terlebih dalam komunikasi pemasaran.
c. Sebagai perbandingan untuk penelitian berikutnya.
d. Memberikan kontribusi untuk menambah kemajuan dalam
menambah wawasan dan pengetahuan tentang komunikasi
pemasaran agar lebih berkualitas.
2. Kegunaan Penelitian
Kegunaan dari penelitian diharapkan bermanfaat sebagai:
a. Syarat untuk mendapat gelar Sarjana Strata Satu (S1) di UIN STS Jambi.
b. Kontribusi keilmuan penulis terhadap UIN STS Jambi yang tengah
mengembangkan paradigma keilmuan yang berwawasan global, para
pembaca, masyarakat, dan semua pihak dalam menambah wawasan
dan ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan media sosial.
6
c. Penambah wawasan dan ilmu pengetahuan sebagai
informasi tentang peran media social terutama Facebook
dalam mengomunikasikan pesan bisnis kepada khalayak.
E. Kerangka Teori
1. Komunikasi
Ada banyak sekali definisi komunikasi dalam berbagai konteks. Namun
secara umum perngertian komunikasi adalah proses pertukaran informasi
antar individu. Para ahli mendefinisikan komunikasi sebagai proses
penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain, pertukaran
pesan verbal maupun nonverbal antara si pengirim dengan si penerima pesan
untuk mengubah tingkah laku, atau pesan dan tindakan manusia dalam
konteks sosial dengan segala aspeknya.4 Komunikasi sangat diperlukan untuk
saling berbagi ataupun mencari sebuah informasi, membujuk atau bahkan
mempengaruhi orang lain dan mampu memenuhi tujuan-tujuan berbagai aspek
kehidupan sosial. Komunikasi menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna
atau suatu pesan dianut secara sama.5
Menurut Rudolf F. Verderber dalam Mulyana komunikasi memiliki dua
fungsi, yaitu sebagai fungsi social dan fungsi pengambilan keputusan. Fungsi
social bertujuan untuk kesenangan, menunjukkan keterkaitan dengan orang
lain, membangun, dan memelihara hubungan. Sementara itu, fungsi
pengambilan keputusan yaitu untuk melakukan atau tidak melakukan suatu
tindakan pada waktu tertentu seperti apa yang hendak dikonsumsi hari ini
atau hal-hal bersifat yang sama lainnya. Judy C. Pearson dan Paul E. Nelson
memiliki pandangan yang agak berbeda dengan Rudolf F. Verderber bahwa
menurut mereka fungsi komunikasi adalah pertama untuk kelangsungan hidup
diri sendiri yang meliputi: keselamatan fisik, meningkatkan kesadaran pribadi,
menampilkan diri kita sendiri kepada orang lain, dan mencapai ambisi pribadi.
4 Ahmad Tamrin Sikumbang, “Komunikasi Bermedia,” IQRA‟: Jurnal Perpustakaan dan Informasi 8, no. 01 (2014): 63–67, 64.
5 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2005), 41.
7
Adapun fungsi kedua adalah untuk keberlangsungan hidup
masyarakat, tepatnya untuk memperbaiki hubungan social dan
mengembangkan keberadaan suatu masyarakat.6
Model komunikasi yang paling tua adalah salah satunya yang
dikemukakan oleh Harold Lasswell. Ada 5 pertanyaan yang diajukan
Laswell ketika mengemukakan proses komunikasi, yaitu who (siapa),
says what (mengatakan apa), in wich channel (dalam media apa), to
whom (kepada siapa), dan what effect (apa efeknya).7 Secara ringkas,
proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan sebagai berikut:
a. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud
berkomunikasiu dengan orang lain mengirimkan suatu
pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang
disampaikan itu bisa berupa informasi dalam bentuk
bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti
kedua pihak.
b. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui
suatu media atau saluran baik secara langsung maupun
tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melauli
telepon, surat, e-mail, SMS atau media lainnya.
c. Fungsi pengiriman (encoding) adalah proses untuk
mengubah pesan ke dalam bentuk yang dioptimasi untuk
keperluan penyampaian pesan/data.
d. Media/saluran (channel) adalah alat yang menjadi
penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan.
e. Fungsi penerimaan (decoding), proses memahami simbol-simbol
bahasa (bahasa pesan) yaitu simbol grafis atau harus-huruf
dengan cara mengasosiasikannya atau menghubungkan simbol.
Simbol dengan bunyi-bunyi bahasa beserta variasi-variasinya
yang dilakukan penerima pesan dari penyampai pesan.
6 Nofrion, Komunikasi Pendidikan (Prenada Media, 2016)., 43.
7 Arni Muhammad, Komunikasi organisasi (Bumi Aksara, 1992), 5.
8
f. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan
dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya kedalam
bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
g. Respons (response) merupakan rangsangan atau stimulus yang timbul
sebagai akibat dari perilaku komunikan setelah menerima pesan.
h. Komunikan memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan
atas pesan yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau
memahami pesan yang dimaksud oleh si pengirim.8
2. Promosi
Promosi adalah kombinasi strategi yang paling baik dari
variabel-variabel periklanan, personal selling dan alat promosi lainnya,
yang kesemuannya direncanakan untuk mencapai tujuan program
penjualan. Sebagai elemen dari marketing mix (pemasaran campuran),
kegiatan promosi yang nantinya akan diterapkan oleh perusahaan
yang bertujuan untuk mendukung seluruh kegiatan pemasaran
perusahaan secara menyeluruh haruslah memiliki tujuan serta sasaran
yang jelas berdasarkan elemen-elemen promosi yang akan digunakan.
a. Tujuan promosi
Promosi bertujuan antara lain sebagai berikut:
1) Memberikan informasi kepada konsumen sasaran tentang produk
dan manfaatnya, tentang perusahaan maupun hal-hal lain yang
bersangkutan dengan produk dan kebijasanaan perusahaan. Iklan
dengan tujuan memberikan informasi kepada konsumen sasaran
disebut iklan informatif (informative advertising).
2) Meyakinkan konsumen sasaran untuk memilih produk atau merek
dagang tertentu dan bukan produk atau merek dagang
perusahaan saingan. Iklan dengan tujuan meyakinkan konsumen
sasaran disebut iklan persuasif (persuasive advertising).
8 Deddy Mulyana, Ilmu komunikasi: suatu pengantar (Remaja Rosdakarya, 2005), 5.
9
3) Mengingatkan kembali konsumen akan keberadaanproduk
dipasar dan berbagai macam manfaat yang dijanjikannya. Iklan
dengan tujuan mengingatkan kembali produk dan manfaatnya
disebut iklan mengingatkan (reminder advertising).9
Setelah promosi dilaksanakan harapan selanjutnya adalah
berhubungan dengan audiens, yaitu adanya pembelian dan kepuasan
yang tinggi. Pembelian adalah akhir dari proses promosi. Pembelian
juga memiliki keterikatan yang tinggi dengan produk yang
dikonsumsinya. Ada enam hal yang dapat menjelaskan promosi yaitu:
1) Kesadaran (Awareness)
Jika sebagian besar audiens sasaran tidak menyadari obyek
tersebut, maka tugas komunikator adalah membangun kesadaran
dari mengenai produk dan terus mengenalkan produk ke audiens.
2) Pengetahuan (Knowledge)
Diharapkan audiens memiliki kesadaran
tentang perusahaan atau produk yang telah
dikeluarkan dan jangan sampai audiens tidak
mengetahui produk tersebut.
3) Menyukai (Liking)
Dapat mengetahui perasaan mereka terhadap
produk yang dikonsumsi oleh audiens, sehingga
audiens dapat menyukai produk tersebut.
4) Preferensi (Preference)
Dapat dikatakan audiens menyukai produk tersebut
dan lebih memilih produk itu dibanding produk lain.
5) Keyakinan (Conviction)
Audiens diharapkan yakin untuk
membeli produk yang sudah dipilihnya.
9 Siti Amanah, “Peranan Strategi Promosi Pemasaran Terhadap
Peningkatan Volume Penjualan,” Jurnal Lentera 13, no. 1 (2015): 58–75, 65.
10
6) Pembelian (Purchase)
Pembelian yang dilakukan audiens,
adalah tahap terakhir dalam promosi.10
b. Elemen Promosi
Dalam penerapan tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan oleh
perusahaan selanjutnya perusahaan harus menentukan elemen promosi
mana yang akan dipilih sebagai alat untuk mencapai sasaran yang dituju.
Elemen promosi juga sering disebut sebagai bauran promosi, didalamnya
terdiri dari iklan, penjualan perseorangan, promosi penjualan, dan
publisitas. Adapun pengertian iklan adalah semua bentuk aktivitas untuk
menghadirkan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara
nonpersonal yang dibayar oleh sponsor tertentu.11
Periklanan mempunyai sifat non personal dan merupakan suatu
alat bantu untuk mempromosikan produk atau jasa tanpa mengadakan
kontak langsung. Oleh karena itu periklanan biasanya menggunakan
beberapa media yang berbeda. Media-media yang digunakan untuk
mendukung kegiatan periklanan menurut dibagi menjadi 3 bagian, yaitu:
1) Media Cetak
Media cetak adalah suatu media statis yang mengutamakan
fungsinya sebagai media penyapaian informasi. Maka media cetak
terdiri dari lembaran dengan sejumlah kata, gambar, atau foto
dalam tata warna dan halaman putih, dengan fungsi utama untuk
memberikan informasi atau menghibur. Media cetak juga adalah
suatu dokumen atas segala hal yang dikatakan orang lain dan
10
Erni Anggreini, “Bauranpemasaransusuformulamorinagapadapt. Kalbenutritional cabang jambi Themarketing mixed of moriniaga milk formula atpt. Kalbenutritionalatjambibranch,” Digest Marketing 1, no. 2 (2012), 150.
11 Ambar Lukitaningsih, “Iklan Yang Efektif Sebagai Strategi Komunikasi Pemasaran,” Jurnal Ekonomi Dan Kewirausahaan 13, no. 2 (2013): 116–129, 117.
11
rekaman peristiwa yang ditangkap oleh jurnalis dan diubah
dalam bentuk kata-kata, gambar, foto, dan sebagainya.12
2) Media Elektronik
Media elektronik adalah informasi atau data yang dibuat,
disebarkan, dan diakses dengan menggunakan suatu bentuk
elektronik, energi elektromekanikal, atau alat lain yang digunakan
dalam komunikasi elektronik. Yang termasuk ke dalam media
elektronik antara lain: televisi, radio, komputer, handphone, dan
alat lain yang mengirim dan menerima informasi dengan
menggunakan elektronik.13
Ada beberapa jenis media
elektronik yang banyak digunakan, yaitu:
a) Televisi
TV atau televisi berasal dari bahasa Yunani yaitu
tele yang berarti jauh dan bahasa Latin yaitu viso
yang berarti penglihatan. Jadi, TV bisa diartikan
sebagai suatu alat komunikasi jarak jauh yang
menggunakan media visual atau penglihatan.
b) Radio
Radio adalah transmisi sinyal dengan cara
modulasi dan radiasi elektromagnetik baik lewat
udara atau ruangan hampa udara.
c) Telepon seluler
Telepon seluler atau handphone adalah alat komunikasi
modern tanpa kabel atau wireless sehingga mudah dibawa
kemana-mana. Fungsinya hampir sama dengan telepon
konvensional yang ada di rumah, hanya saja telepon seluler
bisa digunakan untuk mengirim dan menerima pesan singkat
12 Fuad Abbas Saleh Pasallo, “Peran Media Massa Cetak (Koran) Dalam
Meningkatkan Pariwisata Danau Dua Rasa (Labuan Cermin), Berau,” ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id 1 (4) (2013): 91–105, 94.
13 Anita Surya, “Hubungan Penggunaan Media Elektronik Dengan Nyeri Kepala Pada Remaja”, Tesis (Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, 2012), 6.
12
melalui layanan short messaging service (SMS). Beberapa
jenis telepon seluler ada yang disertai berbagai fitur lain
seperti bluetooth, kabel data, dan internet yang semakin
memudahkan pertukaran informasi.
d) Komputer/laptop
Komputer berasal dari kata computare yang berarti
menghitung Komputer adalah mesin yang dapat
memanipulasi, menyimpan, dan mengolah data sesuai
dengan prosedur dan instruksi yang diberikan. Komputer
dan laptop sebenarnya sama dari segi fungsi hanya saja
laptop terkesan lebih canggih dan praktis, karena sifatnya
yang mobile dan harganya yang lebih mahal.
e) Smartphone dan tablet computer
Smartphone memiliki fungsi dasar yang sama seperti telepon
seluler biasa, yaitu sebagai alat komunikasi dengan fitur
telepon dan pesan singkat, hanya saja smartphone atau
telepon pintar ini lebih canggih karena adanya fitur-fitur
tambahan yang tidak dimiliki telepon seluler biasa. Sedangkan
tablet computer adalah komputer portabel lengkap yang
bersifat mobile dengan layar sentuh sebagai piranti input yang
menggunakan stylus, pena digital, atau ujung jari, tidak seperti
komputer biasa yang menggunakan keyboard atau mouse.
3. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika
yang dapat memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunity),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (weakness) dan
ancaman (threats). Proses pengambilan keputusan strategi selalu berkaitan
dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan.
Dengan demikian, perencanaan strategi harus menganalisa faktorfaktor
13
strategi perusahaan (kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman) dalam kondisi yang saat ini.14
Analisis SWOT meliputi tindakan untuk mencari tahu kekuatan,
kelemahan, peluang, dan ancaman yang menjadi kunci bagi kinerja
perusahaan. Informasi dari luar yang berhubungan dnegan peluang
dan ancaman dapat diperoleh dari banyak sumber, termasuk
pelanggan, dokumen pemerintah, pemasok, kalangan perbankan,
rekan diperusahaan lain. Banyak perusahaan menggunakan jasa
badan pemindaian untuk mendapatkan keliping surat kabar, riset di
internet, dan analisis tren-tren dalam dan luar negeri yang relevan.15
Analisis SWOT memiliki peralatan penting yang sangat berguna
dalam membantu mengembangkan empat tipe strategi perusahaan dalam
menjalankan bisnisnya. Empat strategi tersebut adalah sebagai berikut:16
a. Strategi SO (Strength-Opportunity), strategi menggunakan
kekuatan internal perusahaan untuk meraih peluang-
peluang yang ada di luar perusahaan.
b. Strategi WO (Weakness-Opportunity), strategi ini bertujuan
untuk memperkecil kelemaha- kelemahan internal perusahaan
dengan memanfaatkan peluangpeluang perusahaan.
c. Strategi ST (Strength-Threat), melalui strategi ini
perusahaan berusaha untuk menghindari atau mengurangi
dampak dari ancama-ancaman eksternal.
d. Strategi WT (Weakness-Threat), strategi ini merupakan
taknik untuk bertahan dengan cara mengurangi kelemahan
internal serta menghindari ancaman.
14 Zuhrotun Nisak, “Analisis SWOT Untuk Menentukan Strategi Kompetitif,” Jurnal
15
Ibid., 3.
16 Ahmad Ramadhan and Fivi Rahmatus Sofiyah, “Analisis SWOT Sebagai Landasan Dalam Menentukan Strategi Pemasaran (Studi Kasus McDonald‟S Ring Road),” Jurnal Media Informasi Manajemen 1, no. 4 (2013), 4.
14
4. Internet
Menurut Williams internet adalah a large collection of
computers in networks that are tied together so that many users can
share their vast resources. Dalam Bahasa Indonesia pengertian
internet dapat diartikan sebagai koleksi computer besar dalam jaringan
yang dihubungkan bersama agar para pengguna bisa membagikan
sumber-sumber yang mereka miliki dalam jumlah yang banyak.17
Internet hadir ke dalam kehidupan manusia modern dengan berbagai
macam keistimewaan yang salah satunya adalah memungkinkan penggunanya
untuk melakukan pemasaran produk atau jasa. Meskipun zaman ini tetap
menggunakan media lainnya seperti televisi dan radio, internet tetap tidak bisa
dianggap sepele. Internet bisa memasuki ruang pribadi dalam waktu yang sangat
cepat tanpa perlu berlama-lama di depan layar televisi atau mendengar radio.
Hanya dengan sekali duduk di depan perangkat teknologi iklan bisa dilihat oleh
pengguna internet. Inilah yang menjadi pembeda utama antara iklan di internet dan
melalui media massa. Media massa menekankan kepada aspek impersonal atau
khalayak umum dengan target pasar yang beragam sedangkan internet lebih
kepada pasar yang spesifik dan lebih terinci.18
Internet memungkinkan penggunanya untuk melakukan promosi
barang atau jasa secara online melalui unsur-unsur komunikasi marketing
tertentu seperti iklan, promosi pemasara, public relations, pemasaran
langsung, penjual secara pribadi (personal). Model promosi ini sering juga
disebut komunikasi pemasaran campuran.19
Model promosi internet
berorientasikan pasar/konsumen yang tergabung ke dalam istilah digital
marketing atau pemasaran digital. Jika dulu dikenal model interaksi bisnis
tradisional yang bersifat tatap muka, maka kini model interaksi itu telah
berkembang ke arah interaksi modern berbasis elektronik atau e-commerce
17 Asep Herman Suyanto, “Mengenal E-Learning,” diakses melalui alamat http://www.asep-hs.web.ugm.ac.id tanggal 16 September 2018.
18 Freddy Rangkuti, Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis Kasus (Gramedia Pustaka Utama, 2013), 229.
19 Ibid., 227.
15
tanpa bertemu langsung, baik antara perusahaan dengan perusahaa lain,
perusahaan dengan pelanggan, atau pelanggan dengan pelanggan lainnya
dengan target akhir yaitu membuat segmen pasar yang menyatu.20
Kehadiran media social membuat pemasaran melalui internet semakin
menarik dan berkembang. Situs-situs seperti Facebook, Instagram, dan Twitter
semakin berlomba memberikan pengalaman bermedia social terbaik kepada
pengguna internet khususnya dalam memasarkan barang dan jasa mereka.
Social media tidak hanya mampu memasarkan produk pengguna internet
kepada konsumen target tetapi juga menjadikan transaksi terlaksana. Antar
konsumen atau perusahaan dapat melihat sendiri produk yang sedang
ditawarkan berikut penjelasan kualitasnya sebelum kemudian berinteraksi
melalui chatting atau panggilan video dalam memfinalisasi transaksi.
Secara rinci internet memiliki beberapa kelebihan sebagai berikut:
a. Internet memungkinkan interaksi antara pemasar dan
konsumen dan juga antara konsumen dengan konsumen terjadi.
b. Internet memungkinkan pemasar untuk mengembangkan profil
konsumen dan memproses informasi lebih lanjut. Kehadiran media
social yang menggunakan internet menjadikan pemasar mampu
untuk memperoleh dan menyebarkan informasi penting secara
mudah untuk mengembangkan profil konsumen potensial.
c. Internet memungkinan terjadinya komunikasi antar individu
secara personal. Kemampuan ini penting dalam
mempertahankan hubungan pemasar dan pelanggan khususnya
untuk pemasar online karena dengan komunikasi personal
pemasar mampu menangkap keinginan konsumen secara tepat
dan cepat. Pemasar pun bisa menggunakan fasilitas umpan
balik di internet untuk mengetahui kepuasan konsumen.
20 Bertha Silvia Sutejo, “Internet Marketing: Konsep Dan Persoalan Baru Dunia
Pemasaran,” Jurnal Manajemen Maranatha 6, no. 1 (2010): 41–56, 42.
16
d. Internet dapat menyatukan fungsi alat komunikasi pemasaran
lain, seperti fungsi audio, gambar, teks, animasi dan lain-lain
sehingga satu media memiliki sifat banyak media.
e. Internet, dalam penyebaran iklan, tidak dibatasi oleh lokasi,
sehingga pemasar memiliki keistimewaan akses ke seluruh penjuru
dunia, suatu fitur yang tidak dimiliki oleh media tradisional.
f. Internet memungkinkan pemasar untuk memilih segmen
konsumen tertentu dan melakukan penyesuaian
berdasarkan profil dan perilaku konsumen.21
5. Media Sosial
Media sosial adalah media yang bentuk komunikasinya berbasis
internet. Lebih jauh, Ron Jones menjelaskan bahwa media sosial masuk ke
dalam kategori media online dimana orang-orang berkomunikasi,
berpartisipasi, berbagi, berjejaring dan ditandai dengan aktivitas online.
Sebagian besar media sosial mendorong pengguna untuk bertukar pikiran,
memberikan umpan balik, voting, komentar dan berbagi informasi sesuai
dengan minatnya masing-masing. Masih menurut Jones, media sosial
lebih dari sekedar percakapan dua arah, lebih dari broadcast satu arah
seperti media tradisional, media sosial memiliki keunikan yaitu dengan
adanya ide tetap terhubung dengan site, sumber dan orang-orang
lainnya.22
Ada banyak bentuk media sosial, termasuk blog, mikro-blog,
wiki, situs jejaring sosial, situs berbagi foto, pesan instan, situs berbagi
video, podcast, widget, dunia virtual, dan banyak lagi.
Media sosial telah berhasil mengubah tatanan hidup manusia,
Memutarbalikkannya, dan menyajikan pemikiran yang baru mengenai cara
berkomunikasi. Banyak model komunikasi melebur dalam satu wadah dengan
kehadiran media social yang memiliki konsekuensi yang mesti diwaspadai,
21 Endang Hariningsih, “Internet Advertising Sebagai Media Komunikasi
Pemasaran Interaktif,” Jurnal Bisnis, Manajemen, dan Akuntansi 1, no. 2 (2013), 13. 22 Nuning Kurniasih, S. Sos, and M. Hum, “Penggunaan Media Sosial Bagi
Humas Di Lembaga Pemerintah,” in Forum Kehumasan Kota Tangerang, 2013, 2.
17
mengingat media sosial semakin membuka kesempatan tiap individu
untuk terlibat di dalamnya dan bebas mengeluarkan pendapatnya. Akan
tetapi kendali diri harusnya juga dimiliki, agar kebebasan yang dimiliki
juga tidak melanggar batasan dan tidak menyinggung pihak lain.23
Kebanyakan isi dari media sosial adalah hal-hal pribadi dimana
seseorang berbagi berita, opini dan gagasan orang yang dipilihnya.
Sejalan dengan media sosial yang semakin ekspresif konsumen akan
semakin mampu mempengaruhi konsumen lain berdasar opini dan
pengalaman mereka. Karena media sosial sangat murah dan bebas,
sarana ini akan menjadi masa depan komunikasi marketing. Hubungan
antar teman di situs jejaring sosial seperti Facebook dan Myspace dapat
membantu pengusaha memperoleh gambaran tentang pasar, dengan
menggunakan data jejaring sosial pengusaha akan merancang
pendekatan komunikasi terbaik terhadap karyawan dan konsumennya.24
Sejak situs jejaring sosial tumbuh dan berkembang pesat, situs ini sangat
memberikan peran dalam menopang aktifitas bisnis primer seperti penjualan dan
distribusi yang dijadikan oleh pelaku usaha menengah dan kecil. Dengan
mengadopsi konsep word of mouth para pelaku pengusaha ini baik langsung
maupun tidak langsung, menggunakan para konsumennya untuk bertindak selaku
promotor dan penjual dari produk atau jasa yang bersangkutan. Hal tersebut
sangat mudah untuk dilakukan, yaitu dengan cara menanyakan pengalaman
konsumen yang telah menggunakan produk atau jasa tersebut, lalu mengirimkan
sebuah tautan ke anggota atau teman yang berada dalam jaringan Facebook,
Twitter ataupun situs jejaring sosial lainnya.25
Adanya kekuatan sosial networking sites, connectivity antar pelanggan
nenjadi kekuatan tersendiri yang terlepaskan (unleashed). Satu pelanggan,
tambahannya bisa dengan mudah mengenal dan berteman dengan pelanggan
yang lain. Jika sudah demikian, tugas pemasar otomatis menjadi lebih
23 Errika Dwi Setya Watie, “Komunikasi Dan Media Sosial (Communications
and Social Media),” Jurnal The Messenger 3, no. 2 (2016): 69–74, 70.
24 Ibid., 73.
18
terbantu. “Jadi tidak perlu lagi membombardir lewat hal-hal yang sifatnya
top-down secara vertikal, tetapi malah masuk dengan pendekatan yang
horizontal dalam arti melakukan pemasaranyang lebih bersahabat.26
Terdapat banyak media sosial yang bisa digunakan di
internet. Namun dari sekian banyak tersebut media social dapat
diklasifikasikan sebagai berikut:27
a. Social News
Situs seperti Digg, Sphinn, Newsvine, dan BallHype masuk
ke dalam kategori ini karena ia memungkinkan pengguna
membaca tentang topik berita dan kemudian memilih dan /
atau mengomentari artikel. Artikel dengan suara lebih
banyak dipromosikan ke posisi yang lebih menonjol.
b. Social Sharing
Situs seperti Flickr, Snapfish, YouTube, dan Jumpcut
memungkinkan pengguna membuat, mengunggah, dan
membagikan video atau foto dengan orang lain.
c. Social Networks
Situs seperti Facebook, LinkedIn, MySpace, dan Twitter
memungkinkan pengguna menemukan dan berteman dengan
orang lain. Setelah berteman atau terhubung, pengguna dapat
terus mengikuti info kontak, minat, pos, dll. Pengguna media
social dapat juga terhubung ke teman dan rekan bisnis yang
tidak saling berhubungan dengan mereka yang kemudian
menciptakan dunia yang berbeda dengan yang lain.
d. Social Bookmarking
Situs seperti Delicious, Faves, StumbleUpon, BlogMarks, dan Diigo
memungkinkan pengguna menemukan dan menandai situs dan
informasi yang menarik bagi pengguna. Pengguna dapat menyimpan
26 Kotler & Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran.Ed. Keduabelas. Jilid 1. Alih
Bahasa. Sabran Bob. (Jakarta: Erlangga, 2008), 95.
27 Kurniasih, Sos, and Hum, “Penggunaan Media Sosial Bagi Humas Di Lembaga Pemerintah.” Forum Kehumasan Tangerang, 4.
19
teman yang telah ditandai secara online dan mengaksesnya dari
mana saja atau membagikannya dengan orang lain.
6. Facebook
Facebook adalah situs jejaring sosial dimana pengguna dapat
memposting komentar, berbagi foto dan memposting tautan ke berita
atau konten menarik lainnya di web, berbicara langsung, dan
menonton video berdurasi pendek. Pengguna bahkan dapat memesan
makanan dan jasa lainnya di Facebook. Konten yang dibagikan di
Facebook dapat diakses publik, atau dapat dibagikan hanya di antara
sekelompok teman atau keluarga tertentu, atau dengan satu orang.
Facebook bermula pada Februari 2004 sebagai jejaring sosial
berbasis kampus di Harvard University, Amerika Serikat. Adalah Mark
Zuckerberg bersama dengan Edward Saverin, kedua siswa di perguruan
tinggi yang menciptakan Facebook. Barulah pada tahun 2006 Facebook
dibuka untuk umum yang kemudian dengan cepat mengalahkan MySpace
sebagai jaringan sosial paling populer di dunia saat itu.
Saat ini Facebook merupakan situs jejaring sosial peringkat
nomor satu yang paling dicari oleh orang Indonesia di Google search
dengan kata kunci Facebook login, facebok, dan semua kata kunci
yang berhubungan dengan Facebook. Selain itu Facebook digunakan
oleh banyak orang Indonesia dimana pada Januari 2018 mencapai 130
juta akun dengan persentase enam persen dari keseluruhan pengguna
di dunia. Angka ini sekaligus mencatat nama Indonesia sebagai negara
di Asia Tenggara dengan jumlah pengguna Facebook paling banyak.28
Perkembangan Facebook yang pesat dengan jumlah penggunanya yang
banyak menawarkan peluang yang sangat menarik bagi siapapun khususnya
kalangan usahawan. Pengguna dapat melakukan kegiatan pemasaran yang
28 Kompas Cyber Media, “Indonesia, Pengguna Facebook Terbanyak ke-4 di Dunia,” diakses melalui https://tekno.kompas.com/read/2018/03/02/08181617/indonesia-pengguna-Facebook-terbanyak-ke-4-di-dunia tanggal 29 September 2018.
20
lebih baik tanpa perlu mengeluarkan biaya. Facebook kemudian
menawarkan tempat iklan kepada para pengguna untuk memasarkan atau
mempromosi produk-produk seperti pakaian, sepatu, produk kecantikan
dan bahkan jasa. Ada keramaian ada pula banyak calon pembeli. Peluang
bisnis kemudian muncul yaitu dengan cara memberikan penawaran bisnis
untuk prospek berkumpul dan melakukan kegiatan yang terjadi di
Facebook, selain itu Facebook juga dapat sekaligus menjadi media
promosi layanan jasa yang sangat mudah dan murah karena dapat
menjangkau pasar hingga seluruh dunia.29
Facebook menawarkan model baru bagaimana cara beriklan dan
terlibat dengan konsumen. Situs jejaring sosial termasuk Facebook sangat
diperhitungkan dimana satu dari setiap lima iklan dilihat orang secara online.
Dikarenakan media sosial dapat memberikan jangkauan dan frekuensi tinggi
terhadap target segmen dengan biaya rendah, sebagian pengiklan lebih
tertarik untuk menggunakan situs jejaring sosial seperti Fcebook sebagai
media iklan utama. Fcebook dapat digunakan untuk mendapatkan pelanggan
baru, tetap berhubungan dengan pelanggan lama dan mempromosikan produk
baru, melakukan penjualan / penawaran, dan menciptakan secara suasana
beriklan berkualitas tinggi bagi perusahaan.30
Sebagai media iklan Facebook mampu melakukan beberapa tugas
khusus agar penjualan dapat terlaksana. Adapun tugas-tugas tersebut adalah:
a. Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara
penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu prosuk/
jasa kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman
pelanggan terhadap prosuk/ jasa sehingga mereka kemudian akan
mencoba membeli dan menggunakan jasa tersebut.
b. Mass selling, yaitu terdiri atas periklanan dan publisitas. Mass selling
merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi untuk
29 Rita Wahyuni Arifin, “Peran Facebook Sebagai Media Promosi Dalam
Mengembangkan Industri Kreatif,” Bina Insani ICT Journal 2, no. 2 (2015): 117–126, 118. 30
Kevin Curran, Sarah Graham, and Christopher Temple, “Advertising on Facebook,” International Journal of E-business development 1, no. 1 (2011): 26–33, 26.
21
menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu.
Metode ini memang tidak sefleksibel personal selling namun
merupakan alternatif yang lebih murah untuk menyampaikan informasi
ke khalayak (pasar sasaran) yang jumlahnya sangat banyak dan
tersebar luas. Ada dua bentuk utama mass selling, periklanan yaitu
merupakan bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan
dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah bentuk komunikasi
tidak langsung, yang didasari pada informasi tentang keunggulan dan
keuntungan suatu produk, yang disusun sedemikian rupa sehingga
menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah pemikiran
seseorang untuk melakukan pembelian dan penggunaan jasa. Dan
publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan
jasa secara non personal, yang mana orang satu organisasi yang
diuntungkan tidak membayar untuk itu. Publisitas merupakan
pemanfaatan nilainilai berita yang terkandung dalam suatu produk
untuk membentuk citra produk yang bersangkutan.
c. Sales promotion (promosi penjualan) adalah bentuk persuasi
secara langsung melalui penggunaan berbagai insentif yang
dapat diatur untuk merangsang pembeli produk dengan segera
dan/ atau meningkatkan jumlah barang yang dibeli pelanggan.
Melalui promosi penjualan perusahaan dapat menarik
pelanggan baru, memengaruhi dan mendorong pelanggan untuk
membeli dan menggunakan jasa dan produknya.
d. Public relations merupakan upaya komunikasi menyeluruh dari
suatu perusahaan untuk memengaruhi persepsi, opini, keyakinan,
dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut. Yang
dimaksud dengan kelompokkelompok itu adalah mereka yang
terlibat, mempunyai kepentingan dan dapat memengaruhi
kemampuan perusahaan dalam mencapai tujuannya.
e. Direct marketing adalah system pemasaran yang bersifat interaktif,
yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk
22
menimbulkan respon yang terukur dan transaksi di sembarang
lokasi. Dalam direct marketing komunikasi promosi ditujukan
kepada konsumen individual, dengan tujuan agar pesanpesan
tersebut ditanggapi konsumen yang bersangkutan, baik melalui
telepon, pesan di media jejaring sosial (twitter, Facebook, blog,
web) atau dengan datang langsung ketempat pemasaran.
Dengan begitu akan mempermudah pelanggan atau konsumen
dalam mendapatkan kepuasan atau keinginannya.31
Selain itu memiliki beberapa fitur lainnya yang sangat membantu para
pengguna dalam menawarkan atau menjual barang atau jasanya. Facebook
menyediakan kolom untuk mengisi berbagai informasi, seperti umur, lokasi,
hobi, kegiatan dan informasi lain yang sangat dibutuhkan untuk menentukan
segmentasi pasar dalam aktitivitas marketing. Segmentasi pasar di Facebook
juga lebih fokus. Dengan Facebook, dapat dilakukan penyaringan target pasar
dengan tepat sasaran berdasarkan informasi yang disajikan. Facebook dapat
diakses melalui jaringan internet setiap saat, baik dari komputer maupun dari
handphone yang membuat komunikasi berjalan lebih mudah. Keunggulan lain
dari Facebook adalah menyediakan umpan balik atau feedback atas produk
yang berupa kritik atau saran. Terakhir Facebook gratis dan selalu
menghubungkan penggunanya sehingga membuat media ini lebih menarik
bagi penjual dan pelanggan dalam melakukan bisnis.32
F. Metode Penelitian
1. Pendekatan Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif deskriptif yaitu penelitian ilmiah
yang bertujuan untuk memahami fenomena dalam konteks sosial secara alamiah
tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku,
31
Revi Marta, “Penggunaan Facebook Sebagai Media Komunikasi Pemasaran Kain
Tenun Songket Silungkang,” Masyarakat Telematika dan Informasi 6, no. 2 (2016): 147–160, 157. 32
Agusin Dyah Utami and Bambang Eka Purnama, “Pemanfaatan Jejaring Sosial (Facebook) Sebagai Media Bisnis Online (Studi Kasus Di Batik Solo 85),” in Seruni-Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika, vol. 1, 2011, 7.
23
persepsi motivasi, tindakan, dan lain sebagainya, selain itu juga
mengedepankan proses interaksi secara mendalam antara peneliti dengan
fenomena yang diteliti tersebut.33
Pendekatan kualitatif memiliki anggapan
bahwa pemahaman tigkah laku manusia tidak cukup didapt dari perilaku
permukaan, tetapi juga dari dalam karena dengan cara ini akan didapati
gambar yang utuh tentang manusia dan dirinya.34
Jadi penelitian kualitatif
adalah berbasis pada konsep eksplorasi langsung yang melibatkan studi
mendalam atas sejumlah kasus atau kasus tunggal. Tujuan utama penelitian
kualitatif adalah membuat fakta mudah dipahami (understandable) dan kalau
memungkinan (sesuai modelnya) dapat menghasilkan hipotesis baru.35
Terdapat beberapa poin penting dalam definisi yang ditulis diatas. Poin
pertama adalah penelitian kualitatif bersifat ilmiah yang mana penelitian
kualitatif tentunya dapat dipertanggungjawabkan hasil dan keabsahannya
serta dapat dipercayai berdasarkan prinsip keilmiahan. Poin penting yang
kedua ialah konteks sosial dalam penelitian kualitatif ini fenomena yang diteliti
merupakan sebuah kesatuan antara subjek dengan lingkungan sosialnya. Poin
ketiga alamiah yang mengandung maksud tidak disahkan apabila mengubah
atau memanipulasi konstruksi latar penelitian. Sedangkan poin yang keempat
adalah proses interaksi komunikasi antara peneliti dengan fenomena yang
diteliti harus mempunyai hubungan baik dan kondusif.
2. Setting dan Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah pemilik Kursus Bahasa Inggris MLC
dan beberapa siswanya. Alasan peneliti memilih subjek penelitian di
atas dikarenakan peneliti menganggap subjek tersebut mampu
memberikan kontribusi dalam memberikan informasi data yang sesuai
dengan permasalahan dalam penelitian ini.
33
Herdiansyah, Haris, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu-ilmu sosial. Jakarta
Selatan: Salemba Humanika, 2010), 9.
34 I Wayan Suwendra, Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial,
Pendidikan, Kebudayaan dan Keagamaan (Nilacakra, 2018). Hal. X.
35 Anis Chariri, “Landasan Filsafat Dan Metode Penelitian Kualitatif” (2009), 9.
24
Lokasi penelitian ini dilakukan di Kursus Bahasa Inggris
MLC di Perumahan Aston Villa Blok I.37 Mendalo, Muaro Jambi.
3. Sumber dan Jenis Data
Sumber data yang digunakan untuk melakukan penelitian
ini menggunakan dua sumber data, yaitu menggunakan sumber
data primer dan juga sumber data sekunder.
a. Data Primer
Data primer adalah materi informasi yang diperoleh dan
dikumpulkan oleh peneliti secara langsung di tempat penelitian
atau disuatu tempat yang menjadi objek penelitian. Dalam hal ini
menggunakan metode wawancara dan observasi.
1) Wawancara
Data ini merupakan data yang diperoleh dan dikumpulkan
dari hasil di lapangan, yaitu dengan cara wawancara secara
mendalam terhadap beberapa informan dari pihak internal
maupun dari pihak eksternal. Pihak internal sendiri
informan diwakili oleh pemilik MLC, sedangkan dari pihak
eksternal diwakili oleh 3 orang alumni dan siswa MLC.
Adapun kriteria informan diantaranya mengetahui tentang
seluk beluk MLC dan sekaligus juga pernah belajar di MLC.
2) Observasi
Kegiatan yang setiap saat kita lakukan dengan perlengkapan
panca indera yang kita miliki untuk mengamati objek sekitar.
b. Data Sekunder
Data ini diperoleh dari studi kepustakaan yang terdiri dari buku,
literatur, artikel, database lembaga perusahaan, jurnal komunikasi
penelitian terdahulu, dokumen lain-lain mengenai informasi terkait
dengan penelitian. Pencarian data sekunder ini perlu dilakukan dengan
pertimbangan bahwa data-data tersebut dapat menjembatani berbagai
25
fakta yang terjadi di lapangan, sehingga diperoleh
pengetahuan yang lebih terhadap objek penelitian.
4. Teknik Sampling
Pada penelitian ini peneliti menggunakan jenis Purposive Sampling.
Menurut Arikunto sampel bertujuan atau purposive sampling dilakukan
dengan cara mengambil subjek bukan didasarkan atas strata, random, atau
daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu.36
Dalam purposive
sampling ini peneliti memilih subjek penelitian dan lokasi penelitian dengan
tujuan untuk mempelajari serta memahami permasalahan pokok yang akan
diteliti. Teknik ini dipilih karena disesuaikan dengan tujuan penelitian dan
didasarkan pada beberapa kriteria cocok dengan penelitian.
Purposive sampling adalah salah satu cara dalam menentukan
informan di dalam penelitian kualitatif dengan beberapa pertimbangan
tertentu. Pertama, sampel tidak boleh ditentukan atau ditarik semuanya
sebelum penelitian dilakukan. Kedua, penentuan sampel dilakukan secara
berurutan, hasil pengumpulan data pada satuan sampel dianalisis dulu,
baru dilakukan penentuan satuan sampel berikutnya. Ketiga, penentuan
sampel didasarkan pada focus penelitian. Terakhir, penarikan sampel akan
diakhiri, apabila informasi yang diperoleh sudah mencapai tahap
kejenuhan atau terjadi pengulangan-pengulangan informasi.37
Dengan menggunakan penelitian sample jenis purposive sampling
ini maka peneliti telah memilih narasumber yang dapat dipercaya dapat
memberikan informasi yang akurat mengenai seluk-beluk MLC:
a. Pemilik kursus Bahasa Inggris MLC, karena pemilik adalah
pihak yang paling memiliki wewenang untuk mengatur
segala keputusan yang berkaitan dengan usaha ini.
36 Nurul Hanifah, “Perbedaan Hasil Belajar Materi Elastisitas Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Student Archievment Division (Stad) Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Banda Aceh,” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Fisika 1, no. 3 (2016), 69.
37 Wayan Suwendra, Metodologi Penelitian Kualitatif dalam Ilmu Sosial, Pendidikan, Kebudayaan dan Keagamaan (Bali: Nilacakra, 2018), 143.
26
b. Siswa MLC yang telah belajar di MLC dan ikut andil dalam
mempromosikan MLC.
5. Metode Pengumpulan Data
a. Wawancara
Wawancara dapat diartikan sebagai percakapan yang memiliki
tujuan untuk mendapatkan konstruksi yang terjadi sekarang mengenai
orang, kejadian, aktivitas, organisasi, persaaan, motivasi, pengakuan,
kerusauan, dan lain sebagainya. Berdasarkan konstruksi peneliti
mengadakan rekonstruksi keadaan berdasarkan pengalaman masa lalu,
setelah itu akhirnya membuat proyeksi keadaan yang diharapkan terjadi
pada masa yang akan datang.38
Arti lain dari wawancara adalah interaksi
yang didalamnya terdapat pertukaran atau berbagai aturan, tanggung
jawab, perasaan, kepercayaan, motif, dan informasi. Teknik wawancara
pada penelitian ini menggunakan teknik wawancara terstruktur.
Wawancara dengan teknik ini memberikan kesan seperti interogasi karena
sangat kaku selain itu pertukaran informasi antara peneliti dengan subjek
yang diteliti sangat minim. Proses wawancara haruslah sesuai dengan
pedoman wawancara (guideline interview) yang telah dipersiapkan.
b. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data
yang digunakan dalam metodologi penelitian sosial untuk menelusuri data
historis melalui pengkajian dokumen. Dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang.39
Studi dokumentasi ini juga digunakan
peneliti sebagai salah satu cara untuk mendapatkan gambaran tentang
38
Ibid., 55.
39 Natalina Nilamsari, “Memahami Studi Dokumen Dalam Penelitian Kualitatif,” WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi 13, no. 2 (2017): 177–181, 178
27
sudut pandang subjek melalui media yang tertulis ataupun dokumen
lainnya yang dibuat langsung oleh subjek yang bersangkutan.
Metode atau studi dokumen, pada masa lalu jarang diperhatikan
dalam metodologi penelitian kualitatif. Pada masa kini studi dokumen
menjadi salah satu bagian yang penting dan tak terpisahkan dalam
metodologi penelitian kualitatif. Hal ini disebabkan adanya kesadaran
dan pemahaman baru yang berkembang di kalangan para peneliti,
bahwa begitu banyak data tersimpan dalam bentuk dokumen dan
artefak. Ini membuat penggalian sumber data melalui studi dokumen
menjadi pelengkap bagi proses penelitian kualitatif. Guba yang dikutip
Bungin (2007) menyatakan bahwa tingkat kredibilitas hasil penelitian
kualitatif sedikit banyak ditentukan pula oleh penggunaan dan
pemanfaatan dokumen yang ada.40
6. Metode/Tehnik Analisis Data
Pada penelitian ini penulis menggunakan analisis interaktif model
Miles dan Huberman yaitu dengan menggunakan tiga komponen analisa yang
berjalan bersamaan, ketiga komponen analisa tersebut adalah reduksi data,
sajian data dan penarikan kesimpulan serta verivikasinya. Menurut Miles dan
Huberman ketiga komponen tersebut terlibat dalam proses analisis dan saling
berkaitan serta menentukan hasil akhir dari sebuah analisis. Teknik analisis ini
menuntut peneliti untuk selalu bergerak diantara keempat komponen tersebut,
termasuk pengumpulan data.
a. Reduksi Data
Reduksi data adalah komponen analisis yang merupakan proses
seleksi, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi data dari fieldnote,
selama pelaksanaan penelitian proses ini akan terus berlangsung. Proses
ini bahkan dilakukan sebelum pelaksanaan pengumpulan data. Sedangkan
reduksi data merupakan dari proses analisis yang memperpendek,
mempertegas, membuat fokus, dan membuang hal-hal yang tidak penting
40 Ibid., 178
28
dan mengatur data sedemikian rupa sehingga kesimpulan penelitian dapat
dilakukan. Dengan kata lain, reduksi yaitu merangkum, memilih hal – hal
pokok, dan memfokuskan pada hal – hal penting. Dengan begitu, data
yang direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas.41
b. Sajian Data
Sajian data merupakan sekumpulan informasi yang memungkinkan
kesimpulan riset dapat dilakukan, sajian data juga mengacu pada rumusan
masalah dalam penelitian, sehingga narasi yang tersaji merupakan
deskripsi mengenai kondisi yang rinci untuk menceritakan dan menjawab
permasalahan yang ada. Selain menggunakan narasi kalimat, sajian data
dapat menggunakan suatu gambar, matriks, ataupun skema. Sajian data
diperuntukkan untuk pengambilan tindakan terutama apakah data yang
diperoleh sudah mampu menjawab pertanyaan penelitian, ataukah peneliti
perlu menambah data penelitian yang diperoleh. Pada tahap penyajian data
ini dilakukan setelah peneliti memperoleh data yang benar-benar sesuai
dengan focus penelitian, sehingga data-data yang diperoleh tersebut dapat
disajikan sebagai dasar yang utama untuk menarik simpulan penelitian.42
c. Penarikan Kesimpulan
Berdasar data yang telah diperoleh, pola, keteraturan, kesamaan
dan penjelasan yang muncul peneliti akan mengambil keputusan dari tiga
komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan
kesimpulan, dan aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan
proses siklus, analisis dan dilakukan bersamaan dengan proses
pengumpulan data. Setelah memahami arti dari berbagai hal yang ditemui
dengan melakukan pencatatan-pencatatan peraturan, pertanyaan-
41 Aan Prabowo and Heriyanto Heriyanto, “Analisis Pemanfaatan Buku
Elektronik (e-Book) Oleh Pemustaka Di Perpustakaan SMA Negeri 1 Semarang,” Jurnal Ilmu Perpustakaan 2, no. 2 (2013), 5.
42 Maskur M.Si S. Pd I., Manajemen Humas Pendidikan Islam: Teori dan Aplikasi (Deepublish, 2015), 84.
29
pertanyaan, konfigurasi-konfig43
urasi yang mungkin, alur sebab
akibat, akhirnya peneliti menarik kesimpulan. Dengan kata lain,
penarikan kesimpulan merupakan lanjutan dari reduksi data.
7. Pemeriksaan Keabsahan Data
Penelitian ini menggunakan teknik triangulasi, triangulasi merupakan
teknik pemeriksaan keabsahan data dengan melakukan pengecekan atau
membandingkan data tersebut. Untuk mendapatkan hasil penelitian yang yang
lebih sempurna perlu dilakukan peningkatan validitas penelitian. Triangulasi
diterapkan dengan cara melakukan observasi dengan berbagai sudut pandang
sehingga mendapatkan posisi sebenarnya dari apa yang sedang ditelusuri.
Posisi yang dimaksud dalam hal ini adalah kebenaran dari data.44
Pada
penelitian ini menggunakan cara peningkatan validitas melalui triangulasi. Ada
lima langkah dalam triangulasi:
a. Membandingkan data hasil pengamatan lapangan dengan
data hasil wawancara.
b. Membandingkan informasi yang diberikan di depan umum
dengan yang disampaikan secara pribadi.
c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi
penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan
berbagai pendapat dan pandangan masyarakat dari berbagai kelas.
e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu
dokumen yang berkaitan.45
43 Prof Dr A. Muri Yusuf M.Pd, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif &
Penelitian Gabungan (Prenada Media, 2016), 409.
44 Asfi Manzilati, Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma, Metode, dan
Aplikasi (Universitas Brawijaya Press, 2017), 96.
45 Firdaus dan Fakhry Zamzam, Aplikasi Metodologi Penelitian (Deepublish, 2018), 109.
30
G. Studi Relevan
Penelitian yang akan dilakukan ini berbeda dengan penelitian-penelitian
sebelumnya yang juga mengkaji tenyang media sosial Facebook sebagai media
promosi, beberapa diantaranya sebagai berikut. Pertama, penelitian yang
dilakukan oleh Novia Kusumawati dengan judul “Studi Fungsi Jejaring Sosial
Facebook Terhadap Penjualan Online Pada Komunitas Lolshoes Shop Tahun
2011”.46
Inti kajian penelitian ini adalah penggunaan Facebook sebagai salah satu
sarana penjualan secara online yang lebih dikenal sebagai media berbisnis online
oleh Lolshoes Shop agar meningkatkan volume penjualan. Penelitian
berkesimpulan bahwa Diketahui bahwa Facebook merupakan jejaring sosial yang
kehadirannya semakin dimaksimalkan sebagai media berbisnis sekaligus untuk
melakukan promosi secara online dalam rangka meningkatkan volume penjualan.
Facebook sebagai media komunikasi antara Lolshoes dengan konsumennya.
Kedua adalah penelitian yang dilakukan oleh Verdha Ritno Timor
dengan judul “Facebook Sebagai Media Promosi: Studi Deskriptif Kualitatif
Jejaring Sosial Facebook Sebagai Media Promosi pada Buck Photography”.47
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran Facebook sebagai media
komunikasi pemasaran Buck Photograhy. Penelitian ini diharapkan berguna
bagi masyarakat mengenai pentingnya melakukan komunikasi pemasaran dan
juga pemilihan media yang tepat sesuai dengan produk atau jasa yang akan
ditawarkan oleh pemasar. Adapun kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa
Buck photograhy menerapkan analisis SWOT sebagai analisis pemasaran,
selanjutnya strategi komunikasi pemasaran berupa periklanan, promosi
penjualan, dan pemasaran langsung. Sedangkan media yang digunakan untuk
berpromosi adalah jejaring sosial Facebook.
Dari dua penelitian diatas terlihat jelas bahwa penelitian tentang bentuk
strategi yang diterapkan oleh kursus Bahasa Inggris MLC yang memanfaatkan
46 Novia Kusumawati, “Study Fungsi Jejaring Sosial Facebook Terhadap
Penjualan online Pada Komunitas Lolshoes Shop Tahun 2011” (2011).
47 Verdha Ritno Timor, “Facebook Sebagai Media Promosi (Studi Deskriptif Kualitatif Jejaring Sosial Facebook Sebagai Media Promosi Pada Buck Photography)” (PhD Thesis, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2016).
31
Facebook sebagai media promosi online, yang diharapkan dapat
menjaring pelanggan lebih banyak dan dapat memantau tren pasar yang
sedang ramai belum ada dilakukan. Oleh karena itu penulis melakukan
penelitian ini agar dapat menggali bagaimana strategi MLC dalam
memanfaatkan Facebook sebagai media promosi online dalam upaya
mempromosikan kelas-kelas Bahasa Inggris yang dimilikinya.
32
BAB II
PROFIL MLC
A. Sejarah MLC48
Manchester Language Center telah berdiri sejak tanggal 11 Maret 2012
sebagai lembaga kursus Bahasa Inggris dengan konsep biaya terjangkau tapi
berkualitas tinggi. Berawal dari kegelisahan dua orang mahasiswa Sastra Inggris
IAIN STS Jambi selepas pulang dari Amerika Serikat akan timpangnya
kesempatan belajar Bahasa Inggris di Kota Jambi. Mereka berdua adalah
Muhammad Beni Saputra dan Indra Andika Saputra yang berkesempatan
mengenyam pendidikan Bahasa Inggris di Amerika; Beni belajar di Arizona State
University dan Indra di Virginia Tech University. Kegelisahan mereka melihat
Bahasa Inggris terlalu mahal di Kota Jambi dan seringkali tidak terjangkau oleh
kalangan menengah ke bawah membuat mereka tergerak untuk menciptakan
suatu perbedaan dalam konep belajar Bahasa Inggris. Kebetulan pula pada saat
itu mereka mengajar di salah satu tempat kursus ternama di Kota Jambi yang
membuat mereka semakin yakin bahwa Bahasa Inggris memang masih barang
yang mahal bagi banyak kalangan. Oleh karena itu mereka memutuskan untuk
mendirikan satu lembaga kursus yang baru yang sama sekali berbeda dengan
tempat kursus yang ada. Lembaga kursus Bahasa Inggris yang akan mereka
dirikan tergolong nekat karena disamping mereka tidak memiliki modal, mereka
juga tidak begitu menguasai ilmu manajemen kursus Bahasa Inggris. Memang
benar mereka berkerja di lembaga kursus besar namun posisi mereka bukanlah di
manajemen melainkan sebagai guru paruh waktu.
Akan tetapi semua kendala yang ada tidak berhasil menyurutkan langkah
mereka berdua. Berkat kekyakinan, kreatifitas dan ketertarikan besar pada Bahasa
Inggris, akhirnya berdirilah American English Course atau yang disingkat AMEC
48 Muhammad Beni Saputra, Owner MLC Wawancara dengan Penulis, 25 September 2018.
33
yang mengusung konsep „Anyone Can Master English‟. Arti dari slogan ini
adalah „setiap orang bisa menguasai Bahasa Inggris‟. Ide untuk memberikan
pengalaman belajar Bahasa Inggris berkualitas dengan harga yang terjangkau
membuat kehadiran AMEC diterima oleh masyarakat luas khususnya di
kalangan pelajar dan mahasiswa. Mereka telah lama mencari lembaga Bahasa
Inggris yang dapat mereka jadikan sebagai tempat belajar. Terlebih lagi
tempat kursus Bahasa Inggris yang ada, meskipun mahal, kadang tidak
menjanjikan kualitas tinggi. Begitupula dengan tempat Bahasa Inggris yang
murah yang tidak jarang memiliki kualitas yang amat dibawah. Maka AMEC
kemudian menjelma menjadi tempat Bahasa Inggris yang diminati dan dicari
oleh banyak penuntut ilmu Bahasa Inggris di Kota Jambi.
Suasana AMEC saat baru mulai beroperasi. Tampak di foto seorang siswi dan admin AMEC.
Usaha yang dirintis oleh Beni dan teman kuliahnya yaitu Indra terus
mengalami perkembangan. Seiring berjalannya waktu, sepak terjang AMEC
membuahkan hasil yang cemerlang. AMEC berhasil mengajak dua orang lulusan
terbaik dari Sastra Inggris IAIN STS Jambi untuk bergabung masuk ke dalam
jajaran manajemen sekaligus menjadi pengajar. Dengan masuknya dua orang ini
34
AMEC menjadi semakin kuat dan dibanjiri oleh pelajar dan mahasiswa dari
berbagai almamater. AMEC pun mejadi kursus Bahasa Inggris yang
dikenal oleh banyak orang disebabkan oleh kualitas dan harganya yang
terjangkau. Namun, kecemerlangan ini tidak berlangsung lama, AMEC
perlahan tapi pasti meredup sebelum tutup.
Penyebabnya ada dua. Pertama, salah satu pendiri AMEC, Indra, memilih
mengundurkan diri karena alasan pribadi. Kepergian Indra ini membuat jalan
AMEC pincang karena posisi dan tanggung jawabnya sangat sentral di AMEC.
Beberapa bulan kemudian, Beni, ikut mengundurkan diri dengan alasan yang
sama yaitu alasan pribadi. Karena posisi Beni amat penting yaitu manejer, AMEC
tinggal menunggu ajal. Memang benar, tidak lama setelah itu AMEC berhenti
beroperasi sebelum kemudian tutup untuk selamanya.
Spanduk AMEC
Namun demikian, keberhasilan AMEC dalam memberikan pelayanan
Bahasa Inggris yang murah berkualitas tidak pernah luput dari dalam benak
pendirinya, Beni yang kala itu berada di Australia. Dia ditimpa kegelisahan dan
dorongan yang sangat kuat untuk kembali menghidupkan AMEC. Selepas pulang
ke Indonesia Beni mewujudkan tekad itu. Dia kembali menghidupkan AMEC
dengan konsep dan nama yang baru tapi tetap dengan semangat yang sama. Beni
35
mengganti nama AMEC dengan Ikhlas dan merombak konsepnya. Jika
sebelumnya AMEC mematok jumlah biaya kursus, Ikhlas tidak demikian.
Ikhlas memberikan kebebasan kepada siswanya untuk membayar
berapapun yang mereka mau. Pendek kata system pembayarannya adalah
keikhlasan. Sesuai dengan nama yang diusungnya.
Berjalannya Ikhlas ini kembali menuai kesuksesan dengan banyaknya
siswa yang belajar. Dalam perjalanannya pun Ikhlas berhasil membantu beberapa
siswanya meraih berbagai beasiswa baik di dalam maupun di luar negeri. Ada
yang ke Rusia, Inggris, Australia, Jepang, Cina, dan beberapa negara dan wilayah
lainnya di Indonesia. Mereka semua sebagian tidak berasal dari keluarga yang
mampu sehingga menyulitkan mereka dalam mencari tempat kursus Bahasa
Inggris yang berkualitas namun tetap hemat di kantong. Oleh karena itu dengan
adanya Ikhlas mereka sangat terbantu karena disamping dapat membayar
semampunya, Ikhlas juga diajarkan oleh pengajar yang berkualitas yang sudah
pernah belajar dan tinggal di negara berbahasa Inggris.
Keberhasilan Ikhlas ini sempat tersendat dalam perjalanannya dikarenakan
sang pendiri sekaligus manejernya berangkat ke Inggris untuk menempuh studi
S2. Setahun disana barulah dia pulang dan kembali melanjutkan Ikhlas.
Pengalaman selama di Inggris membuat Beni merombak Ikhlas dengan mengubah
namanya menjadi MLC atau Manchester Language Center. Perubahan ini
didasarkan kepada pelayanan MLC yang meluas tidak hanya terbatas penyediaan
kursus Bahasa Inggris. MLC juga menawarkan jasa penerjemahan dokumen dan
layanan bahasa lainnya dengan kualitas yang tidak diragukan. Konsep MLC juga
sedikit berbeda dengan pendahulunya yaitu MLC memberikan patokan biaya
kursus yang sedikit diatas dari konsep sebelumnya. Namun biaya ini masih dalam
jangkauan masyarakat umum karena tidak mematok harga yang terlalu mahal
memang. Dengan konsep dan cakupan pelayanan yang berubah membuat MLC
menjadi salah satu tempat kursus Bahasa Inggris yang digandrungi. Para siswa
banyak yang ikut belajar karena dibimbing langsung oleh pengajar yang kenyang
pengalaman tinggal di luar negeri dan memiliki gelar akademik mumpuni. Maka
36
tak heran MLC menjadi semacam tempat dalam mempelajari
Bahasa Inggris yang berkualitas.
Spanduk MLC
B. Lokasi MLC
MLC memilih lokasi yang agak terpencil dan jauh dari keramaian karena
prinsip yang dijalankan di MLC adalah lokasi, meskipun perannya penting dalam
pengembangan bisnis, ia bukanlah segalanya. Bisnis tidak mesti berada di lokasi
yang penuh sesak jika memang belum bisa memenuhi itu semua. Selagi bisnis
dapat memberikan perbedaan dan kualitas yang mumpuni maka sebuah bisnis
akan sukses dalam perjalanannya. Pihak manajemen MLC, khususnya
pimpinannnya tahu betul bagaimana memanfaatkan kekurangan ini untuk
kemudian dijadikan strategi bisnis dalam menjangkau pasar. MLC yang
mengusung prinsip bisnis berbeda dengan mengutamakan kualitas tetap bisa
menjangkau pasar Bahasa Inggris walaupun tidak terletak di tengah keramaian. Ini
menjadi sebuah bukti bahwa bisnis tidak selalu tergantung pada lokasi yang harus
strategis. Meski demikian, MLC berada tidak jauh dari pusat pendidikan tinggi
yaitu Universitas Jambi dan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi. Hal ini menjadikan keberadaan MLC semakin penting di kalangan pelajar
yang membutuhkan peluang belajar Bahasa Inggris.
37
Adapun lokasi MLC adalah di Perumahan Aston Villa Blok
I.37, Kelurahan Mendalo Darat, Kecamatan Jambi Luar Kota,
Kabupaten Muaro Jambi, Jambi.
C. Visi dan Misi MLC
1. Visi
Menjadi lembaga kursus Bahasa Inggris yang unggul di tingkat
lokal dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa melalui
proses pendidikan, pelatihan, dan pembimbingan kepada masyarakat.
2. Misi
a. Menyelenggarakan pelayanan Bahasa Inggris secara
profesional berdasarkan prinsip-prinsip corporate culture.
b. Menyelenggarakan proses belajar mengajar yang efektif dan efisien
guna menghasilkan sumber daya manusia yang kompeten dan
mampu menguasai dan menggunakan bahasa Inggris.
c. Menjadikan belajar bahasa Inggris mudah dan praktis
dengan menggunakan metode "Easy and Fun Learning"
d. Menyediakan pengalaman belajar bahasa Inggris
berkualitas international.
e. Menjadikan peserta didik kreatif dan percaya diri dengan
kemmapuan bahasa Inggrisnya.
f. Membantu peserta didik mengembangkan sikap adaptif
terhadap perkembangan dunia global.
g. Menyiapkan mental peserta didik untuk berperan aktif
dalam dunia internasional.
D. Struktur Organisasi
Organisasi adalah suatu koordinasi rasional kegiatan sejumlah orang
untuk mencapai beberapa tujuan umum melalui pembagian kerja dan fungsi
melalui hierarki otoritas dan tanggung jawab. Tiap organisasi mempunyai struktur.
Struktur menjadikan organisasi membakukan prosedur kerja dan mengkhususkan
38
tugas yang berhubungan dengan proses produksi. Pentingnya struktur
dalam organisasi untuk memberikan batasan jelas akan tanggung jawab
yang harus dipegang oleh tiap bagian organisasi. Sehingga organisasi
dapat berjalan semestinya dengan langkah-langkah yang tepat. Adapun
struktur organisasi MLC sebagai berikut:
Owner
Muhammad Beni Saputra
General Manager
Muhammad Beni Saputra
Tutor Tutor Tutor
Imron Rosyadi Agung Al Farid Muhammad Beni Saputra
Figure 1 Struktur Organisasi MLC
Adapun deskripsi tugas dan tanggung jawab tiap bagian, sebagai berikut:
1. Owner: Selaku pemilik, perintis usaha, konseptor dalam pembuatan ide,
konsep, dan program yang diterapkan pada MLC. Pada dasarnya seluruh
jobdesk di MLC memiliki peran dalam membangun strategi positioning
MLC di mata konsumen. Adapun owner bertugas sebagai penanggung
jawab dalam penerapan strategi positioning secara keseluruhan.
2. General Manager: Bertugas untuk memantau seluruh perkembangan
MLC,turut bertanggung jawab dalam penerapan strategi positioning MLC,
berperan aktif dalam menjelaskan mengenai program-program yang ada di
MLC, dan mengurus semua bentuk kerjasama MLC dengan pihak luar.
39
General Manager juga bertanggung jawab dalam promosi
MLC di media social terutama Facebook.
3. Tutor: bertugas dalam melaksanakan pembelajaran di kelas sesuai
dengan ketentuan dan standar yang telah ditetapkan oleh MLC.
40
BAB III
PELAKSANAAN KURSUS BAHASA INGGRIS MLC
A. Program Bahasa Inggris MLC49
MLC menerapkan sistem pembelajaran menggunakan level. Setiap level
dibagi ke dalam 24 kali pertemuan. Khusus kelas tertentu, siswa akan tidak dibagi
ke dalam system level melainkan private. Biayanya pun lebih ekstra dibandingkan
dengan kelas biasa. Adapun pilihan programnya sebagai berikut:
1. Regular
Program ini didesain bagi yang ingin belajar dengan suasana yang santai,
asyik, dan seru. Jumlah standar satu kelas berisi maksimal 7 orang. Dijamin
kelasnya tidak akan membosankan dan akan mendapatkan ilmu baru serta teman
baru. Waktu dan tempat fleksibel, sehingga tidak akan menganggu kegiatan.
Adapun biaya untuk kelas regular hanya sebesar Rp. 450.000 untuk
24 kali pertemuan. Kelas regular terbagi ke dalam beberapa level
antara lain: Starter, Elementary, Pre-Intermediate, Intermediate,
Upper Intermediate, dan Advanced.
a. Starter
Kelas starter menggunakan buku Cutting Edge Starter
terbitan Pearson yang memberikan siswa dasar yang kuat dalam
tata bahasa, kosa kata dan keterampilan bahasa Inggris. Cutting
Edge Starter adalah untuk pemula yang lengkap atau siswa yang
perlu memoles dasar-dasar sebelum pindah ke tingkat Dasar.
Pada dasarnya, ada empat materi ketrampilan, alias skills yang
dirangkum dalam bahasa Inggris starter ini, yaitu Reading, Listening,
Speaking dan Writing skills. Reading melatih kemampuan siswa yang
berhubungan dengan pemahaman suatu teks bacaan singkat atau pun
panjang, dan ragam bacaan pun bisa dari papan pemberitahuan (warning
49 Brosur MLC, MLC Kursus Bahasa Inggris Berkualitas, Jambi: 2018.
41
sign) yang sering kita jumpai di jalan, sampai dengan surat lamaran
pekerjaan. Listening berhubungan dengan kemampuan siswa untuk
menerima dan mencerna informasi yang diterima dalam bahasa
Inggris. Speaking tidak hanya mencakup kemampuan dalam
berdialog, namun juga dalam menciptakan monolog, seperti pidato,
dan membuat narasi. Writing skills sangat mengacu pada
kemampuan Grammar, serta relevansi konten yang ditulis dengan
instruksi yang telah diberikan untuk latihan writing tersebut.
b. Elementary
New Cutting Edge Elementary memiliki silabus berbasis topik,
yang mencakup kerja menyeluruh dan komprehensif tentang tata bahasa,
kosakata, pelafalan dan keterampilan membaca, berbicara dan menulis.
Kelas ini bisa diikuti oleh siswa usia 12 sampai dewasa karena materinya
yang dirancanga khusus untuk memenuhi kriteria usia siswa.
Elementary Reading skills: Materi yang dicakup masih
sangat dasar, seperti melatih mencari informasi dari data yang
sederhana, seperti biodata atau profil umur, dimana target
vocabulary adalah umur, gender, nama akhir, dll. Kemudian belajar
untuk membaca waktu dan itinerary (rencana/jadwal perjalanan).
Elementary Listening skills: Materi yang dicakup kurang lebih
sama dengan yang ada pada Reading, namun disini berupa informasi
verbal dan bukan visual. Rekaman atau guru yang membawakan materi
tersebut pun masih melafalkan setiap kata dan kalimat dengan pelan dan
sangat jelas. Pada tahap ini, pengucapan mulai diajarkan sedikit, dimana
fokusnya adalah pengulangan kata-kata tertentu yang sulit diucapkan.
Elementary Speaking skills: Materi pengucapan banyak diulas
disini. Bagaimana melafalkan kata atau kalimat secara baik dan benar
diajarkan, dimana murid mempelajari symbol bahasa Inggris sebagai
patokan untuk pengucapan tersebut. Untuk percakapan sendiri, topik yang
dirangkum seputar informasi pribadi seperti memperkenalkan diri sendiri
42
(biodata), membahas hobi (interest and hobbies), dan
pekerjaan (work or studies).
Elementary writing skills: grammar dasar menjadi pondasi
untuk mempelajari ketrampilan ini. Namun tentunya murid pada
level ini belum diharapkan untuk dapat memproduksi tulisan secara
sempurna atau bebas dari kesalahan.
c. Pre-Intermediate
Tingkat Pra-menengah melanjutkan pendekatan berlapis-lapis
dengan pembelajaran berbasis tugas pada intinya. Ini dirancang untuk
membawa siswa ke praktek bahasa Inggris yang lebih nyata. Tingkat
ini juga dilengkapi dengan New Cutting Edge Digital yang mana
merupakan alat yang ampuh yang memberikan cara-cara baru dan
sederhana untuk menyajikan dan melatih tata bahasa, keterampilan
kerja, pelafalan, kosakata dan video mengenai bahasa Inggris. Ini
membuat manajemen kelas lebih mudah dan mendorong umpan balik
yang lebih bervariasi dan efektif.
d. Intermediate
Tingkat Menengah merupakan kelanjutan dari pendekatan berlapis-
lapis dengan pembelajaran berbasis tugas pada intinya. Ini dirancang
untuk membawa siswa lebih aktif dan independen dalam memraktekkan
bahasa Inggris. Pada tingkat ini siswa diharapkan dapat memahami poin-
poin utama dari input standar yang jelas tentang hal-hal yang biasa
ditemui secara teratur di tempat kerja, sekolah, rekreasi, dll. Mereka juga
dilatih untuk dapat menangani sebagian besar situasi yang mungkin
timbul ketika bepergian di daerah di mana bahasa Inggris digunakan.
Selain itu mereka juga dipersiapkan untuk menghasilkan teks terhubung
sederhana pada topik yang akrab atau kepentingan pribadi. Kemudian
mereka akan dapat menggambarkan pengalaman dan peristiwa, mimpi,
harapan & ambisi dan secara singkat memberikan alasan dan penjelasan
untuk pendapat dan rencana.
43
e. Upper-intermediate
Tingkat Menengah Atas melanjutkan pendekatan berlapis-lapis
dengan pembelajaran berbasis tugas pada intinya. Ini dirancang untuk
membawa siswa lebih memahami bahasa Inggris pada tingkat yang lebih
sulit. Siswa dipersiapkan untuk dapat memahami gagasan utama dari teks
kompleks pada topik yang konkrit dan abstrak, termasuk diskusi teknis di
bidang spesialisasi masing-masing. Dapat berinteraksi dengan tingkat
kelancaran dan spontanitas yang membuat interaksi reguler dengan
penutur asli sangat mungkin tanpa ketegangan bagi salah satu pihak.
Dapat menghasilkan teks yang jelas dan mendetail tentang berbagai
subjek dan menjelaskan sudut pandang tentang masalah yang
memberikan keuntungan dan kerugian dari berbagai opsi.
f. Advanced
Di tingkat ini siswa dapat memahami berbagai macam teks yang
sulit, lebih panjang, dan mengenali makna implisit. Dapat
mengekspresikan dirinya dengan lancar dan spontan tanpa banyak
mencari ekspresi. Dapat menggunakan bahasa secara fleksibel dan efektif
untuk tujuan sosial, akademik dan profesional. Dapat menghasilkan teks
yang jelas, terstruktur dengan baik, rinci pada subjek yang kompleks,
menunjukkan penggunaan terkontrol dari pola organisasi, konektor dan
perangkat kohesif. Selain itu, siswa juga bisa mengerti dengan mudah
hampir semua yang berhubungan dengan bahasa Inggris melalui
mendengar atau membaca. Dapat meringkas informasi dari berbagai
sumber lisan dan tulisan, merekonstruksi argumen dan akun dalam
presentasi yang koheren. Dapat mengekspresikan dirinya secara spontan,
sangat lancar dan tepat, membedakan nuansa makna yang lebih halus
bahkan dalam situasi yang lebih kompleks.
2. Private
Bagi member yang sibuk kuliah, sekolah, bekerja, organisasi atau
kesibukan lainnya bisa mengikuti kelas private. Kelas bisa diisi 1-2 orang.
44
Sesuai kemauan member dengan penentuan waktu dan tempat yang fleksibel,
bisa dimana saja dan kapan saja. Bahkan bisa mengubah jadwal tanpa
mengurangi pertemuan sesuai dengan persetujuan. Adapun biaya untuk kelas
private bervariasi sesuai dengan jumlah siswanya. Rp.100.000 untuk 1 kali
pertemuan untuk satu orang siswa dan Rp. 75.000 jika terdapat dua siswa.
3. Teens
Program untuk member SMP dan SMA. Program ini didesain
khusus bagi pelajar yang ingin mengasah speaking. Dalam 1 kelas,
berisi 7 orang. Untuk waktu fleksibel. Menyesuaikan dengan jadwal
member. Adapun biaya kelas teen sebesar Rp. 450.000 untuk 3 bulan.
4. Kids
Kelas khusus TK dan SD. Sistem kelas dibentuk bernuansa sedikit
private. Bisa diisi 1 sampai 5 orang. Waktu fleksibel bisa kapan saja. Adapun
biaya kelas kid sebesar Rp.50.000 untuk sekali pertemuan per siswa.
5. Online
Baik yang jauh dari MLC dapat join kelas dengan sistem online.
Waktu dan tempat sangat fleksibel karena member dapat belajar melalui
gadget masing-masing. Yang mana nantinya member akan dimasukan ke
dalam grup Whatsapp dan belajar menggunakan platform google
classroom. Dalam 1 kelas, maksimal berisi 70 member. Setiap pertemuan,
tutor akan memberikan materi dan siswa juga bisa memberikan pertanyaan
dan konsultasi. Khusus hari Sabtu, member tidak diperkenankan untuk
typing, hanya diperkenankan menggunakan voice note. Nanti tutor akan
memberikan tema menarik, lalu siswa harus merespon dengan voice note.
Adapun biaya kelas omline sebesar Rp. 450.000 untuk 24 kali pertemuan.
45
6. Pendampingan Beasiswa ke Luar Negeri
MLC menyadari sepenuhnya akan tantangan global dimana
masyarakat Indonesia saat ini mesti ikut serta dalam proses globalisasi.
Untuk itu MLC mengadakan kelas pendampingan beasiswa ke luar negeri
sebab salah satu jalan untuk menjadi citizen of the world adalah melalaui
internasionalisasi diri. Mahasiswa diberikan pengetahuan mengenai seluk
beluk mendapatkan beasiswa ke luar negeri dan mempelajari bagaimana
caranya mendapatkan beasiswa serta diterima di kampus ternama.
7. Simulasi TOEFL
MLC menyediakan simulasi tes TOEFL bagi siswa yang
ingin mengetahui skor TOEFL tanpa perlu membayar mahal.
Simulasi tes TOEFL di MLC hanya Rp. 150.000 per sekali tes.
8. Simulasi IELTS
IELTS merupakan syarat mutlak bagi mahasiswa yang hendak belajar
di Inggris, Eropa, Australia, maupun Amerika. Ielts mengukur kemampuan
bahasa inggris seseorang dengan sangat akurat sehingga tak heran ia
diterima oleh banyak instansi pendidikan di dunia. MLC memberikan jawaban
atas kebutuhan IELTS ini terkhusus mengenai biaya tes yang mahal yang
mana mencapai 3 juta Rupiah dan mesti ke kota besar agar bisa mengikuti tes.
Di MLC, meskipun tidak disertai sertifikat yang dapat digunaka untuk go
international, siswa dapat mengikuti tes dan mengetahui estimasi nilainya.
Bukan itu saja, MLC juga memberikan koreksi dan masukan terhadap hasil tes
siswa. Layanan ini tidak didapati di lembaga tes ielts resmi.
9. Kelas TOEFL
Test of English as a Foreign Language disingkat TOEFLadalah ujian
kemampuan berbahasa Inggris (logat Amerika) yang diperlukan untuk
mendaftar masuk ke universitas di Amerika Serikat atau negara-negara lain di
dunia. Ujian ini sangat diperlukan bagi pendaftar atau pembicara yang bahasa
46
ibunya bukan bahasa Inggris. Ujian TOEFL ini diselenggarakan
oleh kantor ETS (Educational Testing Service) di Amerika Serikat
untuk semua peserta tes di seluruh dunia.
Jenis tes bahasa Inggris TOEFL ini pada umumnya diperlukan untuk
persyaratan masuk kuliah pada hampir semua universitas di Amerika Serikat
dan Kanada baik untuk program undergraduate (S-1) maupun graduate (S-2
atau S-3). Hasil tes TOEFL ini juga dipakai sebagai bahan pertimbangan
mengenai kemampuan bahasa Inggris dari calon mahasiswa yang mendaftar
ke universitas di negara lain, termasuk universitas di Eropa dan Australia.
Secara umum, tes TOEFL lebih berorientasi kepada American English, dan
sedikit berbeda dengan jenis tes IELTS yang berorientasi kepada British
English. Tidak seperti tes IELTS, tes TOEFL ini pada umumnya tidak
mempunyai bagian individual interview test. Selain itu TOEFL pada dewasa ini
sudah mulai digunakan dalam dunia kerja sebagai salah satu mekanisme
rekruitment atau jenjang kenaikan pangkat.
Terdapat tiga jenis TOEFL, yaitu iBT (internet-based test), PBT
(paper based test), dan CBT (computer-based test). Sekarang dengan
kemajuan teknologi, iBT TOEFL bisa dibilang lebih banyak digunakan,
walaupun khusus untuk PBT masih digunakan di beberapa negara. Fungsi
dan tingkat kesulitan soalnya bisa dibilang relatif sama dan standar,
walaupun ada beberapa orang yang mengatakan iBT lebih sukar. Adapun
untuk tipe-tipe soalnya agak berbeda. Berikut penjelasan singkatnya.
a. Internet-based Test (iBT)
Di akhir tahun 2005, Internet-Based Test (iBT) telah
menggantikan posisi adanya tes TOEFL berbasis komputer atau
Computer-based Test (CBT) dan Paper-Based Test (PBT). Pertama
kali iBT dikenalkan di negara Amerika Serikat, Kanada, Prancis,
Jerman, dan Italia pada tahun 2005 dan disebarluaskan di negara-
negara lain pada tahun 2006. Sedangkan, CBT dihentikan pada
September tahun 2006 karena dianggap tidak valid lagi.
47
iBT terdiri atas empat sesi yang masing-masing sesi bertujuan untuk
mengukur kemampuan dasar berbahasa dan fokus terhadap penggunaan
bahasa pada bidang akademi serta lingkungan pendidikan yang lebih tinggi.
Adapun keempat sesi tersebut antara lain reading, listening, speaking, dan
writing. Perbedaan utama dengan PBT adalah tidak diujikannya tes
kemampuan gramatikal, atau yang disebut structure and written expression.
Bukan berarti Anda tidap perlu lagi belajar grammar, justru sebaliknya.
Penguasaan grammar akan sangat menentukan kelancaran Anda
menyelesaikan perintah- perintah dalam tes iBT.
Tes TOEFL iBT memberikan nilai antara 0 hingga 120 poin.
Masing-masing dari keempat sesi (reading, listening, speaking, dan
writing) memiliki nilai rata-rata dari 0 hingga 30 poin. Keempat nilai
tersebut digabung untuk menentukan nilai total atau keseluruhan.
Pada sesi speaking, tiap-tiap pertanyaan memiliki nilai antara 0
hingga 4, dan untuk writing bernilai 0 hingga 5. Nilai-nilai tersebut,
kemudian diubah dengan skala nilai antara 0 hingga 30.
Ada dua macam TOEFL, yaitu Institutional Testing Program
(ITP) TOEFL dan International TOEFL. Penyelenggara dari International
TOEFL adalah kantor di Amerika, dengan menunjuk lembaga-lembaga
khusus yang tersebar di seluruh dunia. Adapun Institutional Testing
Program (ITP) TOEFL biasanya diselenggarakan oleh perguruan tinggi
atau lembaga bahasa Inggris terkemuka, dimana soal-soal yang
diujikan tetap mengacu pada model soal international TOEFL. Artinya,
secara model dan tingkat kesulitan soal bisa dibilang realtif sama.
Bedanya, khusus untuk tes TOEFL ITP, sertifikatnya tidak diakui
secara internasional.
Sebelum Anda mengambil tes TOEFL, pastikan terlebih
dahulu apakah pihak universitas atau pemberi beasiswa menerima
Institutional TOEFL. Jika menerima, lebih baik Anda mengambil tes
Institutional TOEFL, utamanya karena biayanya jauh lebih murah,
bisa seperlima dari biaya International TOEFL
48
b. TOEFL Paper Based Test (PBT)
Dengan mengikuti tes TOEFL PBT, para peserta tes
mendapatkan manfaat sebagai berikut:
1) Dapat memenuhi syarat kelulusan sekolah atau kuliah.
2) Dapat mengajukan beasiswa/program pertukaran pelajar.
3) Dapat menilai kemajuan belajar yang diraih.
4) Dapat melamar pekerjaan yang ditawarkan oleh
perusahaan atau instansi besar.
5) TOEFL memberikan ilmu pengetahuan dan
keterampilan yang praktis dan berharga.
TOEFL pada dasarnya tidak memiliki silabus khusus. Tes ini
disajikan dan tersusun berdasarkan Computer-Based Test.
Pertanyaan pertama bersifat umum bagi semua peserta tes.
Kemudian, pertanyaan berikutnya didasarkan pada jawaban yang
akan diberikan oleh peserta tes. Artinya, tingkat kesulitan tes
ditentukan oleh jawaban itu sendiri. Pertanyaan dalam tes ini
secara kronologis dimulai dari yang termudah hingga tersulit.
Pada sesi Listening Comprehension, peserta tes harus mendengarkan
percakapan native speaker dalam rekaman melalui headphone. Kemudian,
mereka harus menjawab pertanyaan berdasarkan apa yang mereka dengar
dalam rekaman tersebut. Pada sesi Structure and Written Expression, peserta
tes harus melengkapi rangkaian kalimat atau mengidentifikasi struktur kalimat
yang tidak lengkap atau kurang tepat. Dan pada sesi Reading Comprehension,
para peserta tes harus memahami beberapa bacaan dan memberikan jawaban
yang berkaitan dengan bacaan-bacaan tersebut. Sedangkan untuk writing,
peserta tes harus membuat sebuah esai sesuai dengan topik yang ditentukan
selama 30 menit.
TOEFL merupakan tes yang mengukur kemampuan seseorang atau
warga suatu negara yang negaranya tidak menggunakan bahasa Inggris
49
sebagai bahasa nasional atau bahasa kesehariannya. Peserta
tes yang biasa mengikuti tes ini adalah:
1) Mereka yang berencana akan belajar ke luar negeri terutama yang
proses belajar-mengajarnya menggunakan bahasa Inggris.
2) Orang-orang yang akan menjadi pegawai suatu instansi
pemerintah (CPNS/PNS).
3) Para calon penerima beasiswa.
4) Para mahasiswa yang akan menjalani proses kelulusan
(calon sarjana).
Lebih dari 8.000 universitas dan lembaga pendidikan di lebih dari
130 negara menerima hasil nilai tes TOEFL. Selain itu, terdapat beberapa
pihak yang biasa membutuhkan nilai TOEFL untuk memenuhi persyaratan
tertentu, misal untuk menjadi karyawan atau menempuh tingkat
pendidikanyang lebih tinggi. Pihak-pihak tersebut, antara lain:
1) Departemen Imigrasi
2) Lembaga Kesehatan dan Perizinan
3) Individu
4) Perusahaan-perusahaan
Biaya mengikuti tes TOEFL PBT pada umumnya
berkisar antara US$160 hingga US$250. Namun, biaya ini
disesuaikan dengan daerah masing-masing penyelenggara
tes. Untuk di Indonesia, tes TOEFL PBT mematok biaya
sekitar Rp. 400.000 hingga Rp. 500.000 untuk satu kali tes.
Masa berlaku (validitas) sertifikat nilai tesTOEFL hanya
berlaku selama dua tahun. Secara umum kita mengenal tiga level
penguasaan bahasa asing, yaitu Tingkat Dasar (Elementary),
Tingkat Menengah (Intermediate), dan Tingkat Mahir (Advanced).
Untuk skor TOEFL, para ahli bahasa biasanya mengelompokkan
skor ini ke dalam empat level berikut (Carson, et al., 1990):
50
1) Tingkat Dasar (Elementary): 310 s.d. 420
2) Tingkat Menengah Bawah (Low Intermediate): 420 s.d. 480
3) Tingkat Menengah Atas (High Intermediate): 480 s.d. 520
4) Tingkat Mahir (Advanced): 525 s.d 677
Sistem penilaian TOEFL tersebut menggunakan konversi dari
setiap jawaban yang benar. Sebagai tambahan informasi, biasanya untuk
bisa diterima di program SI, skor yang umumnya dibutuhkan adalah
sekitar 475 s.d. 550, sedangkan untuk masuk program S2 dan S3
persyaratan skor TOEFL-nya lebih tinggi lagi, yaitu sekitar 550 s.d. 600.
Adapaun jenis lainnya yang masuk dalam kategori International
TOEFL ialah TOEFL CBT dan TOEFL iBT. Penjelasannya bisa Anda baca
dalam Format TOEFL CBT: Computer Based Test dan Tes TOEFL Online
Sistem iBT. Silakan tentukan pilihan Anda mana jenis tes TOEFL yang
akan diambil. Paling penting adalah persiapkan materi penguasaan tes
TOEFL, mulai dari mengasah pendengaran dialog bahasa Inggris,
penguasaan struktur grammar, memahami bentuk soal dan cara
menjawabnya secara tepat, hingga menambah wawasan seputar konten
yang biasa diujikan dalam tes TOEFL. Gunakan sarana, media, dan metode
belajar yang tepat. Kami sarankan, pergunakan software Genius TOEFL.
Pasalnya, program ini memiliki kelengkapan yang dibutuhkan dalam
belajar menguasai materi tes TOEFL, mulai dari tingkat pemula (beginner),
menengah (intermediate), hingga mahir (advance).
Adapun kelas toefl yang ditawarkan di MLC adalah kelas toefl
itp. Kelas ini di setting sedemikian rupa untuk memberikan kesan
belajar yang efektif. Isi kursus dirancang khusus untuk agar siswa
mengetahui kelebihan dan kekurangannya dalam TOEFL. Materi yang
dipakai adalah materi terbaik terbitan luar negeri seperti Longmann,
Oxford, maupun beberapa penerbit ternama dari Indonesia.
51
10. Kelas IELTS
International English Language Testing System (IELTS) adalah sistem tes
Bahasa Inggris internasional yang terpopuler di dunia untuk keperluan studi, bekerja
dan imigrasi. Pada tahun lalu, ada lebih dari 2.9 juta tes yang telah diambil. Hasil IELTS
yang valid diakui oleh lebih dari 10.000 organisasi, termasuk lembaga pendidikan,
perusahaan, asosiasi professional, dan pemerintahan, di 145 negara di seluruh dunia.
Konten tes terstandarisasi IELTS dikembangkan oleh tim ahli internasional
dan melalui penelitian ekstensif untuk menjamin tes yang tetap adil dan tanpa bias
untuk peserta manapun tanpa memandang kebangsaan, latar belakang, jenis
kelamin, gaya hidup atau lokasi. Peserta tes dapat mengikuti IELTS Academic atau
IELTS General Training, tergantung syarat pendaftaran institusi maupun rencana
peserta tes untuk masa depan. Jika peserta tes berencana untuk belajar atau
pindah ke Inggris Raya, dia harus mengikuti tes IELTS yang disetujui oleh otoritas
Visa dan Imigrasi Inggris Raya yang dikenal sebagai IELTS untuk UKVI.
IELTS menguji keempat keterampilan berbahasa: mendengarkan
(Listening), membaca (Reading), menulis (Writing), dan berbicara (Speaking).
Peserta tes akan mengikuti tes Listening, Reading dan Writing pada hari yang sama
secara bertahap, tanpa jeda di antaranya. Tergantung pada test center Anda, tes
Speaking mungkin pada hari yang sama dengan tiga tes lainnya, atau hingga tujuh
hari sebelum atau sesudahnya. Total waktu tes adalah di bawah tiga jam.
Pada umumnya tes IELTS diterima oleh institusi di negara Australia,
Inggris dan Selandia Baru. IELTS adalah uji coba kemampuan bahasa Inggris
yang diselenggarakan bersama oleh Universitas Cambridge, British Council
dan IDP Education Australia. Pada tes IELTS, bahasa Inggris yang digunakan
adalah bahasa Inggris Britania atau British.
Para peserta tes IELTS boleh memilih Modul Akademik (bagi
yang ingi mendaftar di universitas dan pendidikan tinggi lainnya) atau
Modul Pelatihan Umum (bagi yang berencana mengikuti pelatihan non
akademik, untuk memperoleh pengalaman kerja atau untuk tujuan
keimigrasian. Tes IELTS menilai setiap bagian dengan skor 0-9, yang
kemudian akan diratakan untuk skor akhir dalam skala 0-9.
52
IELTS Academic Version, tes IELTS ini bertujuan untuk
melanjutkan studi dan mendaftar di universitas dan lembaga
pendidikan tinggi lainnya. Serta bagi para ahli atau profesional seperti
tenaga kesehatan dokter dan perawat yang ingin praktek di negara-
negara erpa dan persemakmuran inggris yang berbahasa Inggris.
IELTS General, tes IELTS ini ditujukan bagi yang berencana
untuk melakukan pelatihan-pelatihan non-akademik atau untuk
mendapatkan pengalaman kerja, magang atau untuk tujuan imigrasi ke
negara-negara yang menggunakan bahasa inggris.
Sertifikat hasil tes IELTS akan diterima oleh sebagian besar
lembaga pendidikan dan non pendidikan di berbagai negara seperti
Inggris, Australia, Selandia Baru, Kanada, Irlandia, Akademik Afrika
Selatan dan hampir seluruh negara-negara eropa, lebih dari 2.000 lembaga
atau institusi akademik di Amerika Serikat, dan berbagai organisasi-
organisasi profesi. IELTS juga menjadi syarat jika ada hal-hal yang
berkaitan dengan imigrasi ke Australia, Selandia Baru dan Kanada.
Untuk yang ingin melanjutkan studi ke universitas yang ada di luar
negeri, minimal score IELTS yang harus dicapai adalah berkisar 6,0 hingga 7.0
bagi peminat program pascasarjana tergantung universitas dan tergantung
jenjang yang mau ditempuh (Studi S1, S2 atau S3). Yang akan mengambil tes
IELTS biasanya diminta untuk melengkapi lembar ujian dan form jawaban
berkenaan dengan empat ketrampilan yaitu listening, reading, writing dan
speaking. Setelah melaksanakan tes IELTS, peserta tes yang sudah daftar dan
telah melaksanakan ujian IELTS tersebut akan menerima sertifikat laporan
skor IELTS. Skor tertinggi pada IELTS bernilai 9, yang artinya orang tersebut
benar-benar mampu dalam semua bidang yang diujiankan.
Lama waktu ujian IELTS rata-rata selama 2 jam 45 menit. Biasanya tes
akan terbagi dua tes listening, reading dan writing di jadwal tes yang sama
kemudian tes speaking di waktu sesi tes yang berbeda. Biaya tes IELTS
sekarang ini berkisar 2,5 hingga 3 juta tergantung daerahnya. Bagi peserta tes
yang ingin melaksanakan ujian IELTS bisa mendaftar di lembaga british
53
council, IDP atau lembaga kursus TBI yang ada dikota besar terdekat
dari tempat tinggal kalian. Pada umumnya universitas yang
mempunyai balai bahasa yang besar juga mengadakan tes IELTS juga
dan bisa mencoba menghubungi balai bahasa universitas terdekat.
Berbeda halnya dengan tes TOEFL, tes IELTS semua jawaban
akan ditulis tangan. Terdapat empat bagian, yaitu Speaking, Writing,
Listening dan Reading. Pada speaking section, peserta tes akan
diminta untuk berbicara dengan seorang penilai secara langsung
dengan durasi 12-14 menit. Peserta akan ditanya beberapa pertanyaan
tentang dirinya sendiri dan sebuah topik. Tes IELTS berdurasi lebih
lama dibandingkan TOEFL yaitu dapat mencapai 2 jam 45 menit.
B. Metode Pembelajaran MLC50
MLC meyakini bahwa pelajaran Bahasa Inggris sudah tidak asing
lagi di zaman sekarang. Bahasa Inggris telah dipelajari sejak SD, lanjut ke
SMP, kemudian SMA bahkan perguruan tinggi. Lalu hasil yang diperoleh
kadang tak sesuai dengan harapan, terkadang hanya paham pada apa
yang dibicarakan orang lain tapi tidak mampu mengaplikasikannya secara
langsung. Hal ini dikarenakan Bahasa Inggris yang dipelajari bersifat
pasif, bukan aktif. Kurikulim pendidikan Indonesia dirancang pada
penguasaan structure atau grammar, bukan pada speaking. Sehingga
akan sulit untuk mempraktekkan Bahasa Inggrisa karena diliputi perasaan
takut akan salah dalam penyusunan grammar saat harus speaking.
Di MLC, metode lama itu akan dibalik. Member akan dibuat
sama halnya seperti anak kecil belajar bahasa tanpa harus takut
salah berbicara. Yang penting berani untuk speaking. Itulah yang
diterapkan MLC pada level 1. Member tidak akan mudah disalahkan,
member akan dibuat berbicara. Dare to Speak atau berani berbicara.
50 Muhammad Beni Saputra, Owner MLC Wawancara dengan Penulis, 25 September 2018.
54
Pada level 2, grammar mulai dikenalkan dan diterapkan dalam
pembelajaran. Setelah member mulai berani berbicara di level 1. Selanjutnya
fokus pada speaking namun grammar akan disisipkan sedikit demi sedikit.
Goal di level 2 adalah lancar speaking dan bisa basic grammar. Pada level 3,
barulah fokus pada grammar. Di level 1 dan 2 member sudah lancar speaking.
Selanjutnya, yang dibutuhkan grammar. Goal level 3 adalah member berbicara
Bahasa Inggris yang baik dan benar. Kemudian level 4 fokus pada public
speaking. Jadi member akan belajar mengutarakan pendapat tidak hanya baik
dan benar, tapi mengutarakan pendapat di depan publik. Jadi akan dilatih
untuk speech, debate, discuss, presentation, dan interview.
Suasana belajar di MLC
Yang membedakan MLC dengan tempat belajar Bahasa Inggris lainnya
adalah penekanan MLC yang besar terdahap mengubah mindset siswa untuk
berprestasi baik di tingkat local, nasional, maupun internasional. Terbukti,
beberapa siswa dan alumni MLC telah berhasil menjadi yang terdepan di
berbagai bidang, melanglang buana sampai ke berbagai penjuru dunia.
55
BAB IV
FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PROMOSI
Dalam bab ini peneliti akan menyajikan data terkait strategi yang diterapkan
MLC dan pembahasan mengenai langkah-langkah perencanaan, pelaksanaan,
komunikasi dengan konsumen, dan evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui pada
kinerja dan posisi MLC. Data diperoleh melalui wawancara dengan pihak-pihak yang
berkaitan dengan penelitian ini yaitu owner, general manager, tutor, dan student selaku
konsumen. Dalam dunia bisnis diperlukan strategi yang tepat untuk menghadapi
persaingan. Salah satu strategi yang efektif diterapkan oleh lembaga kursus bahasa
Inggris ialah strategi positioning. Positioning merupakan strategi komunikasi yang
menempatkan suatu produk (barang/jasa) ke dalam pikiran konsumen dengan tujuan
menciptakan persepsi yang dapat mempengaruhi proses pengambilan keputusan
konsumen. Berdasarkan hal tersebut, MLC hadir memposisikan diri sebagai kursus
Bahasa Inggris dengan konsep berbeda untuk menghadapi persaingan kursus Bahasa
Inggris di Jambi.
Dengan memiliki informasi mengenai pasar maka lembaga kursus bahasa
Inggris dapat menemukan peluang untuk masuk ke tengah-tengah konsumen
dengan menciptakan perbedaan pada produk yang ditawarkan. Seperti itulah MLC
yang mengenalkan diri dengan ciri khas yang kuat diantara para pesaing.
Muhammad Beni Saputra selaku owner MLC menjelaskan bagaimana kursus
Bahasa Inggris di Jambi merupakan bisnis yang memiliki prospek
menguntungkan untuk dijalankan. Kota Jambi dan daerah di sekitarnya berperan
sebagai pusat menuntut ilmu bagi pelajar dan mahasiswa dari berbagai daerah
mulai dari yang berasal dari kabupaten-kabupaten dalam lingkungan provinsi
Jambi sampai dengan yang datang dari provinsi tetangga.
Hal ini menjadikan mendirikan lembaga pendidikan baik formal maupun
nonformal sebuah kesempatan yang banyak digarap oleh para pengusaha. Pada
dasarnya MLC tidak memberikan batasan usia bagi yang ingin belajar namun
56
hingga saat ini student lebih didominasi oleh mahasiswa. Keberadaan
Universitas Jambi dan UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi menjadi
pemicu banyaknya mahasiswa yang berdatangan sehingga tak heran
lembaga pendidikan seperti MLC rata-rata konsumennya mahasiswa. Beni
juga menjelaskan pendapatnya dari sisi MLC, sebagai berikut:
[J]ika dilihat dari perspektif MLC, itu juga potensialnya mengerucut karena
lembaga lain mengambil konsep belajar bahasa Inggris biasa seperti ruang
kelas dan sebagainya. Dalam arti kata mereka tidak menawarkan atau lebih
tepatnya menekankan sisi perbedaan badan bisnis mereka dengan yang
lain. MLC berbeda. Karena MLC ini target pasarnya kebanyakan mahasiswa
yang mana lebih mengutamakan kredibilitas, kualitas, dan meraih mimpi-
mimpi besar, makanya MLC sesuai dengan jiwa mahasiswa.51
Melalui konsep kafe ini MLC mampu menarik perhatian banyak mahasiswa
untuk belajar. Keberhasilan suatu strategi pemasaran tak lepas dari bagaimana
eksistensi perusahaan untuk terus konsisten dalam mempertahankan keunggulan
dan mengkomunikasikannya ke konsumen potensial. Adapun langkah-langkah
dalam penerapan strategi positioning dari MLC sebagai berikut:
A. Strategi Positioning MLC Melalui Facebook
Suatu usaha dimulai dengan persiapan dan perencanaan yang matang dalam
menyusun segala aspek pemasarannya untuk mencapai keuntungan finansial.
Positioning dibuat berdasarkan pengamatan jeli para pelaku bisnis untuk menemukan
celah usaha di tengah ketatnya pasar. Dengan perencanaan strategi positioning yang
terencana badan usaha dapat mewujudkan suatu usaha yang keberadaannya akan
mendapatkan tempat di benak konsumen. Keunggulan usaha yang ditawarkan itulah
yang akan menarik minat, rasa ingin tahu serta kebutuhan konsumen. Latar belakang
terbentuknya MLC juga diawali dengan kegelisahan Beni selaku owner yang merasa
ada kejanggalan dalam kursus dengan model yang tidak menekankan perbedaan.
Sebagai seorang pecinta Bahasa inggris, Beni mencoba untuk membuat diferensiasi
yang baru dengan menghadirkan kursus Bahasa Inggris dengan konsep yang
mengajak student untuk bermimpi besar agar mereka keluar dari zona nyaman untuk
kemudian menjadi individu yang berhasil.
51 Muhammad Beni Saputra, Owner MLC Wawancara dengan Penulis, 22 September 2018.
57
Selain itu MLC amat mengandalkan Facebook sebagai media utama
dalam memasarkan MLC ke tengah konsumen. Dalam wawancara dengan
Beni selaku owner dia menerangkan 5 alasan memilih Facebook sebagai
media utama untuk mempromosikan MLC.
1. Facebook bersifat gratis untuk marketing. Aktifitas marketing bisa
menelan biaya yang sangat mahal bila dilakukan secara offline seperti
melalui televisi, radio, koran, dan lain sebagainya. Biaya ini belum bisa
dipenuhi oleh badan usaha yang ukurannya masih kecil atau medium
yang biasanya memiliki anggaran marketing terbatas. Perusahaan
besar pun saat ini banyak yang beralih ke Facebook untuk tujuan
promosi produk. Alasannya bukan karena tidak mampu lagi dalam
memasarkan produk melalui media yang berbayar tetapi lebih kepada
penghematan anggaran pemasaran. Dengan alasan pengehematan
inilah, selain budget marketing MLC sangat tipis, MLC mengandalkan
Facebook sebagai media utama untuk memasarkan produknya.
2. Facebook memungkinkan untuk mebagikan gambar dan video. Facebook
tidak hanya memiliki fitur teks melainkan juga gambar dan video. Inilah
kelebihan Facebook dibandingkan media promosi biasa yang tidak bisa
memberikan gambar bergerak ke konsumen khususnya media koran atau
print lainnya. Fitur ini sangat membantu MLC dalam promosinya karena
MLC dapat memberikan foto-foto atau video-video yang berhubungan
dengan MLC langsung kepada konsumen atau calon konsumen. Selain itu,
Facebook juga memiliki fitur menandai foto „photo tagging‟ yang
memungkinkan student MLC memasukkan foto mereka ke laman Facebook
pribadi mereka kemudian menandai MLC. Pola ini sangat berguna bagi
MLC karena jaringan pertemanan student MLC akan mengetahui MLC lewat
teman mereka. Efeknya mereka bisa tertarik untuk belajar di MLC sebab
tingkat keyakinan dari rekomendasi orang yang dikenal nilainya lebih
tinggi daripada jika dianjurkan oleh orang asing.
3. Facebook memungkinkan MLC untuk berinteraksi langsung dengan
konsumen atau calon konsumennya baik melalui kolom komentar, pesan,
58
maupun pembicaraan langsung (voice call dan video call).
Fitur ini dijadikan MLC untuk meraih konsumen yang tertarik
untuk belajar di MLC, memberikan penjelasan seputar MLC
dan kelas apa saja yang ditawarkan.
4. Facebook memiliki banyak pengguna. Saat ini Facebook menjadi media
social paling populer di dunia dengan jumlah pengguna mencapai miliaran.
Di Jambi sendiri saat ini semakin banyak masyarakat yang menggunakan
Facebook untuk berbagai keperluan, dari sekedar ingin
eksis di media social, aktualisasi diri, sampai ke keperluan yang
bersifat perdagangan. MLC melihat fenomena ini sebagai sebuah
peluang yang tidak boleh dilewatkan. Dengan banyaknya jumlah
anggota Facebook ini MLC dapat menyampaikan pesan promosi
dengan sekali postingan sehingga dapat menjangkau mereka yang
berada di dalam lingkaran pertemanan MLC.
5. Facebook memungkinkan untuk meningkatkan promosi dari mulut
ke mulut. Dengan aktif di Facebook, MLC dapat terus
menyampaikan pesan kepada pengguna Facebook dan pesan ini
jika disampaikan terus menerus, bisa melekat di benak konsumen.
Pada akhirnya mereka akan menyampaikan pesan tersebut kepada
teman sejawat. MLC memahami betul akan hal ini sehingga sangat
gigih dalam mempromosikan layanan jasanya melalui Facebook.52
Untuk lebih menguatkan brand MLC perencanaan strategi
positioning tidak dapat tidak harus terencana dengan baik. Untuk
alasan ini MLC menitikberatkan beberapa aspek agar poitioning di
pasar lebih diperhitungkan. Ketiga aspek itu adalah sebagai berikut:
1. Target pasar dan segmentasi MLC
Langkah awal yang harus diperhatikan dalam dunia pemasaran adalah
dengan mengenalisis segmentasi dan target pasar potensial yang ingin dituju.
MLC menyadari hal tersebut. Oleh karena itu, MLC pertama-tama
52 Muhammad Beni Saputra, Owner MLC Wawancara dengan Penulis, 22 September 2018.
59
menentukan target konsumen potensial untuk selanjutnya menyusun
konsep yang tepat untuk menjangkau mereka. Bahasa Inggris sebagai
“produk” yang ditawarkan oleh MLC memiliki beberapa nilai plus yang
salah satunya ialah sebagai bahasa internasional yang banyak diminati
oleh khalayak terutama dalam perkembangan zaman seperti sekarang
ini. Peminat utama bahasa Inggris adalah generasi muda yang
membutuhkan kemampuan Bahasa Inggris dalam lingkup pendidikan
atau pekerjaan. Dengan demikian, MLC menargetkan segmentasi
konsumen anak muda dengan rentang usia 17 hingga 35 tahun.
Dengan mengkolaborasikan konsep promosi melalui Facebook
dan kursus Bahasa Inggris membuat keduanya memiliki segmentasi
pasar dominan yang diminati oleh kalangan muda masa kini, maka
target pasar MLC lebih banyak dari kalangan mahasiswa yang memang
sangat aktif di Facebook. Beni selaku owner juga menyatakan bahwa:
[K]alo segmentasi ya.. Dari awal ide ini muncul dari pengamatan saya
sebagai owner. Dengan melihat budaya mahasiswa itu sendiri yang suka
online, jadi memang dari awal yang belajar di MLC kebanyakan juga
mahasiswa yang mendaftar. Seiring berjalannya waktu kami juga
mengintensifkan promosi melalui mulut student agar hasilnya lebih efektif.
Tapi secara umum promosi melalui Facebook tetap menjadi cara dominan.53
2. Identifikasi competitor MLC
MLC sebagai pelopor kursus Bahasa Inggris yang mendorong siswanya
untuk belajar ke luar negeri memang saat ini belum ada pesaing dengan ciri khas
serupa khususnya di area sekitaran Mendalo – Sungai Duren. Namun persaingan
dalam menggaet konsumen tetap terasa diantara banyaknya kursus Bahasa
Inggris di sekitaran Kota Jambi. Positioning melalui Facebook menjadi penting
dalam pemasaran MLC karena jumlah kursus Bahasa Inggris yang banyak ini yang
membuat konsumen kesulitan untuk memutuskan pembelian. Dengan begitu
strategi positioning melalui Facebook digunakan
53 Muhammad Beni Saputra, Owner MLC Wawancara dengan Penulis, 23 September 2018.
60
agar MLC terlihat menonjol dibandingkan kursus lainnya. Beni
menerangkan dalam wawancara bahwa:
[N]ah kalo dari segi marketing ya kita lihat kursus Bahasa Inggris besar di
Indonesia. English First misalnya yang memasarkan dirinya sebagai kursus
Bahasa Inggris yang eksklusif. MLC memahami konsep itu namun masih
dalam proses untuk kesana. Tapi tentu saja tidak akan mengurangi ciri khas
MLC yang bisa dijangkau oleh semua kalangan. Bagi MLC ekslusifitas hanya
dalam hal pelayanan dan kualitas. Bukan harga. Pada saat saya belajar
Bahasa Inggris di Amerika, saya merasakan bagaimana pusat kursus
Bahasa Inggris tempat saya belajar yang berada dibawah naungan Arizona
State University sangat efektif dalam menggunakan social media Facebook
dalam meningkatkan brand image mereka. Mereka seolah tahu betul bahwa
Facebook dapat digunakan secara serius agar penjualan meningkat. Dan
hasilnya sangat positif sebagaimana yang saya saksikan sendiri.54
Berdasarkan pendapat owner tersebut, dapat dilihat bahwa MLC lebih
condong pada benchmark yaitu mengukur atau membandingkan kinerja
aktivitas perusahaan dengan tempat lain. MLC melakukan identifikasi dengan
tujuan mengetahui keunggulan lembaga lain dalam menggunakan Facebook
sebagai media promosi agar dapat menjadi panutan dalam kinerja mereka.
Dengan mengetahui kinerja ini, MLC dapat melihat dan meningkatkan
keunggulan yang ada dan juga dapat menghindari kesalahan yang dilakukan
oleh mereka. Dengan tujuan bahwa MLC dapat menjadi kursus dengan
marketing yang baik dan kualitas terjamin.
3. Mengomunikasikan Positioning MLC
Adalah hal yang tidak perlu disepelekan bahwa suatu badan usaha
harus melangkah dengan pasti untuk mengomunikasikan informasi dan
kebijakan yang diterapkannya kepada konsumen maupun calon konsumen.
Salah satu upaya yang perlu diambil adalah dengan memasyarakatkan brand
image MLC agar masyarakat lebih merasakan kehadiran MLC sebagai kursus
Bahasa Inggris dengan konsep yang berbeda. Tantangan bagi para pelaku
bisnis ialah bagaimana mempengaruhi pikiran konsumen akan produk sesuai
54 Muhammad Beni Saputra, Owner MLC Wawancara dengan Penulis, 23 September 2018.
61
dengan persepsi yang ingin ditanamkan pada benak mereka. Terkadang terjadi
miskomunikasi yang berujung pada kesalahpahaman dalam mengartikan
pesan tersebut. Hal ini yang harus dihindari tiap pemasar karena akan
berujung kegagalan dalam positioning. Dalam hal ini MLC melakukan promosi
guna mengenalkan diri pada masyarakat melalui berbagai media:
[J]adi untuk promosi kita ada dua ya pertama itu marketing offline dan
online. Kalo offline kita aktif menyebarkan brosur-brosur atau pamflet di
tempat umum. Kemudian juga di event-event misalnya ada pertunjukan
seperti itu kami biasanya diperbolehkan menyebarkan pamflet atau
brosur. Untuk promosi onlinenya, kami mengintensifkan Facebook
karena memang Facebook saat ini menjadi media social yang paling
banyak penggunanya. Karena alasan inilah kami sangat focus dalam
menerapkan konsep marketing online melalui Facebook.55
Berdasarkan penjelasan Beni selaku general manager bahwa promosi
MLC selalu berusaha semaksimal mungkin dalam menyebarluaskan identitas
dan keberadaannya di masyarakat. Setiap kegiatan promosi semampunya
harus memberikan dampak yang jelas dan nyata bagi perkembangan
pemasaran MLC. Fungsi iklan disini selain untuk mengomunikasikan posisi
MLC pada khalayak juga menekankan perbedaan MLC dibanding kursus
lainnya. Maka MLC tak henti-hentinya melakukan promosi agar mencapai
tujuan positioning terutama melalui Facebook.
B. Efektivitas Facebook dalam Meningkatkan Penjualan Jasa MLC
Sudah dipaparkan sebelumnya bahwa MLC mengutamakan pemasaran
melalui Facebook ketimbang cara-cara lain. Metode ini berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu seperti yang telah dijelaskan di bab
terdahulu. Meskipun Facebook cukup sukses dalam membantu promosi MLC,
harus diakui bahwa media social ini dalam memasarkan suatu badan usaha
perlu ditelusuri bagaimana keefektifitasannya. Efektif tidaknya penggunaan
Facebook ini tergantung dengan pola komunikasi yang diterapkan
sebagaimana yang dijelaskan oleh owner MLC:
55 Muhammad Beni Saputra, Owner MLC Wawancara dengan Penulis, 23 September 2018.
62
[S]ebenarnya tujuan dari komunikasi pemasaran adalah lebih kepada
pengenalan produk. Awalnya agar berkembang aja jadi orang lebih
menyadari kalau ada produk ini. Yang penting minimal calon konsumen
tahu kalau ada produk yang sedang ditawarkan di sekitarnya. Nanti
kalau misalnya mereka ngehubungi tinggal ditanggapi.56
Dari wawancan diatas dapat diketahui bahwa tujuan komunikasi yang
dijalankan MLC melalui Facebook adalah agar kehadiran MLC dapat lebih
dirasakan oleh konsumen. Selain itu, MLC mengakui jika pola komunikasi yang
diterapkannya dapat mempengaruhi perilaku konsumen sehingga mereka tertarik
untuk menggunakan jasa belajar Bahasa Inggris yang ditawarkan MLC.
Untuk mengetahui tingkat efektifitas Facebook dalam meningkatkan
penjualan MLC, penulis melakukan pengamatan dari dua aspek yaitu apakah
pesan yang disampaikan diterima oleh konsumen, dan bagaimana pesan tersebut
memengaruhi perilaku konsumen dilihat dari keputusan dalam melakukan
pembelian atau penggunaan jasa belajar Bahasa Inggris yang ditawarkan MLC.
1. Pesan Diterima Konsumen
Konsumen MLC disini merupakan pengguna Facebook yang
menjadi penerima pesan MLC ketika pesan tersebut dikonmnikasikan.
Mereka adalah siswa MLC baik yang sedang belajar maupun yang
sudah menjadi alumni. Siswa-siswa ini mengetahui MLC dan
mendapatkan informasi tentang kelas-kelas Bahasa Inggris yang
ditawarkan MLC melalui Facebook. Hal ini diakui oleh Radit sebagai
student MLC yang hampir setahun belajar di MLC. Radit menjelaskan:
[S]aya mengenal MLC dari Facebook karena berteman dengan
pendirinya yaitu Mr. Beni. Saya sih udah lama kenal sama Mr. Beni.
Sudah lebih kurang satu tahun belakangan sebelum saya belajar di MLC.
Tapi saat itu saya tidak tahu jika Mr. Beni punya tempat kursus karena
dia tidak pernah cerita. Hanya di Facebook saya melihat bahwa Mr. Beni
punya tempat kursus yaitu MLC. Dan kelas-kelas yang ditawarkan
menarik. Dengan harga yang terjangkau pula. Tanpa piker panjang saya
ambil kelas TOEFL. Setelah selesai saya mengambil lagi kelas IELTS.57
56 Muhammad Beni Saputra, Owner MLC Wawancara dengan Penulis, 23 September 2018.
57 Radit, Student MLC Wawancara dengan Penulis, 2 Oktober 2018.
63
Dari pernyataan Radit diatas dapat dilihat bagaimana Facebook dapat
menyampaikan pesan kepada konsumen meskipun tidak secara langsung.
Hubungan pribadi Radit dengan pendiri MLC tidak membawanya belajar ke
MLC. Justru Facebook yang menjadi media pengantar pesan mengenai MLC
sehingga Radit belajar di MLC. Ini membuktikan Facebook cukup efektif dalam
menyampaikan pesan kepada konsumen walaupun pesan tersebut tidak
disampaikan secara langsung dengan bertatap muka.
Senada dengan Radit, Fitri menyuarakan hal yang sama. Bedanya
hanya pada hubungan pribadi dimana Erwin sudah mengenal owner MLC
sebelum belajar di MLC sedangkan Fitri tidak. Fitri sama sekali tidak tahu
menahu tentang owner MLC secara pribadi. Dia hanya berteman dengan
owner MLC di Facebook. Melalui jalinan pertemanan Facebook itulah Fitri
mengetahui MLC dan segala kelas yang ditawarkannya. Oleh sebab
kelulusannya di Universitas Jambi mensyaratkan nilai TOEFL Fitri
menghubungi MLC untuk mengikuti kelas IELTS. Fitri menuturkan:
[A]wal 2017 saya dilanda kebimbangan. Saya ingin menyelesaikan kuliah
saya. tapi terganjal di TOEFL. Beberapa kali tes hasilnya tetap saja
belum mencukupi nilai standar kampus. Akhirnya saya mengetahui MLC
di Facebook dengan program kelas TOEFL yang ditawarkannya. Yang
bikin saya belajar di MLC adalah harganya yang bersahabat. Selain itu
tutornya yang berpengalaman khususnya Mr. Beni.58
Dari dua wawancara diatas dapat disimpulkan bahwa Facebook mampu
menyampaikan pesan kepada konsumen dengan berbagai latar belakang
hubungan pribadi konsumen dengan owner MLC. Facebook terlihat efektif
dalam perannya sebagai media social yang menjadi wadah banyak orang
untuk berkomunikasi meskipun pada tataran kehidupan nyata orang-orang
teresebut tidak saling mengenal. Hubungan online ini bisa menjadi
kesempatan bahgi badan usaha seperti MLC untuk menyampaikan pesan-
pesan yang berhubungan dengan penawaran dan kegiatan bisnisnya.
58 Fitri, Student MLC Wawancara dengan Penulis, 10 Oktober 2018.
64
2. Memengaruhi Sikap Konsumen
Efektivitas komunikasi pemasaran tidak hanya dilihat dari
adanya kesesuaian citra merek yang diinginkan pemasar
terhadap citra merek yang ada dibenak konsumen, tetapi juga
pengaruh komunikasi terhpdap perilaku konsumen.
Oleh karena itu setiap strategi pemasaran harus menegakkan prinsip
yang tujuannya untuk memengaruhi sikap konsumen bukan sekedar
mengingatkan mereka akan sebuah merek. Owner MLC berpendapat:
[A]da badan usaha yang terus-terusan promosi tapi tetap tidak
berpengaruh signifikan terhadap perilaku konsumen. Dalam arti kata
promosi mereka hanya menyentuh konsumen tetapi tidak lengket. Pada
akhirnya sikap konsumen tetap sama yaitu tidak menganggap penting
merek yang sedang ditawarkan. MLC sangat memperhatikan ini karena
percuma saja jika jor-joran promosi tapi hasilnya tidak maksimal. Untuk
itu MLC selalu berusaha memabangun citra merek yang menjadi nilai
khas yaitu MLC sebagai gerbang pertama untuk belajar ke luar negeri.
Citra ini disukai dan sangat berpengaruh bagi banyak kalangan.59
Pandangan owner MLC ini terlihat sangat optimis yang perlu diuji
kembali. Sebab itu apa yang disampaikan oleh owner MLC dan sejauh mana
strategi marketing yang diterapkannya perlu dikonfirmasi melalui wawancara
dengan siswa MLC. Dalam hal ini Erwin memberikan pendapatnya:
[M]LC itu unik dan berbeda dari yang lain. Promosi MLC juga menurut saya
tidak menggebu-gebu menjual harapan kosong. Apa yang disampaikan
sesuai dengan apa yang akan diperoleh. Bahwa MLC menawarkan siswa jika
MLC bisa memberikan informasi dan bimbingan agar bisa ke luar negeri itu
benar adanya. Sebab owner MLC sendiri sudah mengalami sendiri. Jadi
saya pribadi menjadi yakin bahwa promosi MLC di Facebook adalah hal
yang perlu saya perhatikan untuk masa depan saya.60
Pendapat Erwin diatas dapat dipahami bahwa dia menganggap MLC
sebagai tempat kursus yang bisa membantunya dalam meraih apa yang dia
inginkan di masa depan. Selain itu Erwin mengasosiasikan MLC dengan
kualitas tinggi khususnya dalam hal yang berhubungan dengan belajar di luar
59 Muhammad Beni Saputra, Owner MLC Wawancara dengan Penulis, 23 September 2018.
60 Erwin, Student MLC Wawancara dengan Penulis, 2 Oktober 2018.
65
negeri merupakan pandangan yang berasal dari informasi yang diperolehnya
dari MLC. Bahwa citra merek yang dibangun MLC sebagai kursus Bahasa
Inggris berkualitas dan dapat membuka jalan bagi siswa untuk kuliah di luar
negeri berhasil memengaruhi pemikiran Erwin sehingga citra tersebut melekat
di benak Erwin. Artinya MLC berhasil dalam usahanya membangun citra
merek dan memengaruhi benak konsumen. Pandangan Fitri juga menyiratkan
hal yang sama bahwa MLC identic dengan kualitas tinggi. Fitri berujar:
[S]oal kualitas MLC tidak diragukan lagi. Siapa yang tidak mengenal Mr.
Beni yang punya segudang prestasi dan sudah keliling dunia ke 5
benua. Jujur saja, saya belajat di MLC karena ingin seperti Mr. Beni.
Saya punya cita-cita ke luar negeri makanya saya gabung MLC.61
C. Kekurangan Facebook dalam Meningkatkan Penjualan Jasa MLC
Sebagaimana dengan metode promosi lainnya yang memiliki beberapa
kekurangan, Facebook juga tidak luput dari kelemahan khususnya dalam hal promosi.
Kekurangan ini berdampak terhadap penjualan jasa MLC secara keseluruhan yang
bergantung hampir sepenuhnya ke Facebook untuk mempromosikan jasa yang
dimilikinya. Obsesrvasi dan wawancara yang dilakukan peneliti menemukan beberapa
kekurangan Facebook dalam meningkatkan penjualan. Kekurangan-kekurangan
tersebut adalah sebagai berikut:
1. Facebook Terlalu Ramai
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa Facebook
merupakan media social dengan pengguna terbanyak di dunia. Pengguna ini
tersebar di seluruh penjuru dunia termasuk di jambi. Sayangnya, pengguna
Facebook yang terlalu beragam membuat focus pasar menjadi tidak jelas.
Ketika MLC mengadakan promosi, pesan yang disampaikan tidak secara
khusus menjangkau target pasar melainkan khalayak umum di Facebook yang
daerah domisili mereka beragam. Alhasil, pesan tersebut hanya sekedar
sampai ke pengguna Facebook tanpa ada tindakan lanjutan. Jika pengguna
61 Fitri, Student MLC Wawancara dengan Penulis, 10 Oktober 2018.
66
yang tinggal di Jambi, atau lebih khususnya di sekitaran Kota Jambi dan
Mendalo, maka ada kemungkinan si penerima pesan akan memakai jasa MLC
jika memang mereka membutuhkan. Namun beda halnya jika si penerima
pesan tinggal di luar Jambi atau di kabupaten yang letaknya jauh dari lokasi
MLC, walaupun mereka membutuhkan jasa MLC, mereka tidak bisa
mewujudkannya dikarenakan jarak yang terlalu jauh. Beni menerangkan:
[Y]ang sulitnya itu memokuskan pesan kepada target pasar. Facebook
itu kan untuk semua tidak ke kelompok-kelompok khusus. Jadi promosi
MLC akan dibaca oleh semua orang walaupun pada dasarnya mereka
bukan target pasar MLC. Maka seringkali pesan yang disampaikan MLC
hanya numpang lewat. Tidak digubris oleh pasar. Tapi yah mau diapakan
lagi memang begitulah adanya. Ada sih beberapa yang belajar di MLC
padahal mereka tinggal jauh. Tapi jumlahnya tidaklah begitu banyak.62
Dari pernyataan owner diatas amat jelas jika kekuatan dan keefektifan
Facebook sebagai media promosi juga tidak bisa menutup kekurangannya.
Setidaknya MLC mengakui bahwa Facebook masih merupakan media promosi
yang harus diperbaiki dalam meningkatkan penjualan suatu produk atau jasa.
Atau paling tidak suatu badan usaha mesti menyesuaikan promosinya di
Facebook dengan teknik lain yang bisa mendongkrak penjualan. Selain itu
MLC tidak menampik jika ada pengecualian dalam hal ini bahwa Facebook
juga bisa menarik mereka yang jauh untuk belajar di MLC. Dalam artian
Facebook tetap mampu menjalankan fungsinya dalam menyampaikan pesan
kepada siapapun yang menggunakannya. Akan tetapi, sebagaimana yang
diakui MLC, jumlah mereka yang belajar yang berdomisili cukup jauh tidak
begitu signifikan dibandingkan yang berasal dari area di sekitaran Kota Jambi
dan Mendalo.
Keramaian di Facebook tidak hanya dalam hal anggota melainkan juga
dalam hal informasi. Setiap hari pengguna Facebook dijejali dengan aneka
ragam informasi yang membuat perhatiannya mudah teralihkan. Pengguna
Facebook amat sulit memokuskan diri pada satu informasi saja karena dalam
62 Muhammad Beni Saputra, Owner MLC Wawancara dengan Penulis, 23 September 2018.
67
hitungan detik dia akan mendapatkan informasi yang lain melalui update-an
status di lingkaran pertemanannya, tautan berita yang dibagikan teman, atau
promosi dari pihak lain. Ini belum lagi dengan mudahnya pengguna Facebook
teralihkan ke aplikasi lain seperti Whatsapp dan menggunakannya dalam
waktu yang lama sehingga informasi yang dia dapatkan di Facebook bisa
dengan mudah terabaikan. Karena alasan ini MLC tidak henti-hentinya
memperbaharui informasi promosinya di Facebook dengan harapan informasi
tersebut terus diingat pengguna. Selain cara ini tidak ad acara lain bagi MLC
atau lembaga usaha lainnya untuk melawan cepatnya arus informasi yang ada.
2. Facebook Memiliki Banyak Fitur
Tidak dimungkiri lagi jika Facebook memiliki segudang feature yang
memanjakan penggunanya. Semua feature tersebut dibuat khusus oleh
Facebook agar pengguna Facebook betah berlama-lama menggunakan
Facebook. Alasan lainnya adalah agar proses komunikasi dan hiburan berjalan
baik sehingga Facebook tetap berada di puncak sebagai media social
unggulan. Walaupun fitur-fitur ini pada dasarnya baik dan sangat membantu,
dalam hal promosi fitur-fitur tersebut dapat membuat pengguna Facebook atau
target pasar suatu badan usaha menjadi teralihkan perhatiannya. Pesan-pesan
yang dikomunikasikan oleh MLC misalnya, bisa dengan mudah mengambang,
terlewatkan, atau bahkan terlupakan oleh berbagai fitur yang ada di Facebook.
Fitur chatting misalnya, dapat mengalihkan perhatian pengguna Facebook
untuk waktu yang lama sehingga melupakan pesan-pesan yang tersampaikan
kepadanya melalui dinding Facebook. Begitu juga dengan fitur permainan
yang tidak jarang mengasyikkan pengguna Facebook dalam memainkan
permainan.
Terakhir, harus diakui juga bahwa tidak semua orang memiliki akun
Facebook. Target pasar MLC yang kebanyakan mahasiswa memang bisa
dijangkau oleh MLC melalui Facebook mengingat sebagian besar mahasiswa
hari ini memiliki akun Facebook. Akan tetapi, untuk pasar yang lebih luas
Facebook belum dapat menjangkaunya. Masih terdapat banyak sekali orang
tua yan tidak tergabung ke dalam Facebook sehingga MLC tidak dapat
68
menjagkau mereka. Padahal mereka adalah target potensial MLC sebab
bisa saja anak-anak mereka membutuhkan pendidikan Bahasa Inggris.
Karena mereka tidak online di Facebook promosi MLC yang
sebenarnya ditujukan kepada mereka tidak tersampaikan. MLC pun
secara otomatis tidak dapat mendongkrak penjualannya dikarenakan
kekurangan ini. Sebagaimana yang diakui oleh owner MLC:
[M]asalahnya memang tidak semua orang punya Facebook. Bahkan
banyak diantara mereka adalah target pasar MLC seperti para orang
tua, karyawan senior, atau ibu-ibu rumah tangga. Mereka masih
belum tergabung ke dalam komunitas online. Dalam kata lain mereka
masih gaptek, tidak mengerti teknologi. Hp masih banyak yang HP
cepek. Atau bahkan tidak punya hp sama sekali. Makanya MLC
kesulitan menjangkau mereka melalui Facebook.63
63 Muhammad Beni Saputra, Owner MLC Wawancara dengan Penulis, 23 September 2018.
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam penelitian ini dapatlah peneliti simpulkan beberapa
poin penting sebagai berikut:
1. Penerapan strategi positioning Manchester Language Centre (MLC) yang
memanfaatkan Facebook sebagai media promosi online dalam upaya
meningkatkan penjualan jasanya. Facebook sangat berperan penting dalam
upaya penjualan jasa kursus Bahasa Inggris di MLC. Facebook dapat
menjadi media utama dalam mempromosikan suatu produk jasa karena
bersifat gratis untuk marketing, memungkinkan untuk mebagikan gambar
dan video, menyediakan fitur untuk berinteraksi langsung dengan
konsumen atau calon konsumennya baik melalui kolom komentar, pesan,
maupun pembicaraan langsung (voice call dan video call), memiliki banyak
pengguna, dan memungkinkan untuk meningkatkan promosi dari mulut ke
mulut. Semua ini sangat bermanfaat bagi MLC yang memiliki konsep
promosi melalui Facebook untuk kursus Bahasa Inggris. Facebook
membuat MLC memiliki segmentasi pasar dominan yang diminati oleh
kalangan muda masa kini, maka target pasar MLC lebih banyak dari
kalangan mahasiswa yang memang sangat aktif di Facebook.
2. Efektifitas Facebook dalam meningkatkan penjualan jasa MLC. Facebook
dapat menyampaikan pesan kepada konsumen meskipun tidak secara
langsung. Facebook menjadi media pengantar pesan mengenai MLC
sehingga konsumen belajar di MLC. Ini membuktikan Facebook cukup
efektif dalam menyampaikan pesan kepada konsumen walaupun pesan
tersebut tidak disampaikan secara langsung dengan bertatap muka.
Facebook terlihat efektif dalam perannya sebagai media social yang
menjadi wadah banyak orang untuk berkomunikasi meskipun pada tataran
kehidupan nyata orang-orang teresebut tidak saling mengenal. Hubungan
online ini bisa menjadi kesempatan bahgi badan usaha seperti MLC untuk
70
menyampaikan pesan-pesan yang berhubungan dengan
penawaran dan kegiatan bisnisnya.
3. Kekurangan Facebook dalam meningkatkan penjualan jasa MLC Facebook
tetap memiliki kelemahan dalam hal promosi produk jasa. Pengguna
Facebook yang terlalu beragam membuat focus pasar menjadi tidak
jelas. Ketika MLC mengadakan promosi, pesan yang disampaikan tidak
secara khusus menjangkau target pasar melainkan khalayak umum di
Facebook yang daerah domisili mereka beragam. Alhasil, pesan
tersebut hanya sekedar sampai ke pengguna Facebook tanpa ada
tindakan lanjutan. Jika pengguna yang tinggal di Jambi, atau lebih
khususnya di sekitaran Kota Jambi dan Mendalo, maka ada
kemungkinan si penerima pesan akan memakai jasa MLC jika memang
mereka membutuhkan. Namun beda halnya jika si penerima pesan
tinggal di luar Jambi atau di kabupaten yang letaknya jauh dari lokasi
MLC, walaupun mereka membutuhkan jasa MLC, mereka tidak bisa
mewujudkannya dikarenakan jarak yang terlalu jauh.
B. Implikasi Penelitian
Berdasarkan penelitian ini, maka disarankan agar para penggiat
bisnis mulai menggunakan Facebook dalam hal mempromosikan produk
mereka. Hal ini penting karena berdasarkan penlitian ini Facebook terlihat
memiliki pengaruh kuat dalam memperkenalkan suatu produk kepada
pelanggan dan kemudian mennggiring pelanggan tersebut membeli atau
menggunakan jasa yang ditawarkan.
Facebook juga terlihat efektif dalam menyampaikan pesan kepada
konsumen sehingga konsumen yang berdomisili diluar lingkaran bisnis suatu
badan usaha bisa dijangkau. Kemampuan Facebook ini lebih signifikan
dibandingkan media promosi tradisional seperti koran atau majalah. Sebagaimana
media promosi lain Facebook bukanlah media yang sempurna. Oleh karena itu
suatu badan usaha perlu menggunakan media promosi lain sebagai pelengkap
supaya penjualan jasa atau produknya lebih laku di pasaran.
DAFTAR PUSTAKA
Buku dan Jurnal
Amanah, Siti. “Peranan Strategi Promosi Pemasaran Terhadap Peningkatan
Volume Penjualan.” Jurnal Lentera 13, no. 1 (2015): 47–55.
Anggreini, Erni. “Bauran Pemasaran Susu Formula Morinaga Pada
PT. Kalbe Nutritional Cabang Jambi The Marketing Mixe Of
Moriniaga Milk Formula at PT. Kalbe Nutritional at Jambi
Branch.” DIGEST MARKETING 1, no. 2 (2012).
Arifin, Rita Wahyuni. “Peran Facebook Sebagai Media Promosi
Dalam Mengembangkan Industri Kreatif.” Bina Insani ICT
Journal 2, no. 2 (2015): 117–126.
Brosur MLC, MLC Kursus Bahasa Inggris Berkualitas, Jambi: 2018.
Chariri, Anis. “Landasan Filsafat Dan Metode Penelitian Kualitatif” (2009).
Curran, Kevin, Sarah Graham, and Christopher Temple.
“Advertising on Facebook.” International Journal of E-
business development 1, no. 1 (2011): 26–33.
Hanifah, Nurul. “Perbedaan Hasil Belajar Materi Elastisitas Melalui Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dan Student Archievment
Division (Stad) Siswa Kelas X SMA Negeri 5 Banda Aceh.” Jurnal
Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Fisika 1, no. 3 (2016).
Hariningsih, Endang. “Internet Advertising Sebagai Media
Komunikasi Pemasaran Interaktif.” Jurnal Bisnis, Manajemen,
dan Akuntansi 1, no. 2 (2013).
Kementerian Agama RI, Al-Qur‟an dan Terjemahnya, Bandung:
Jumanatul „Ali-Art, 2006.
Kurniasih, Nuning, S. Sos, and M. Hum. “Penggunaan Media Sosial Bagi Humas Di
Lembaga Pemerintah.” In Forum Kehumasan Kota Tangerang, 2013.
Lukitaningsih, Ambar. “Iklan Yang Efektif Sebagai Strategi
Komunikasi Pemasaran.” Jurnal Ekonomi Dan
Kewirausahaan 13, no. 2 (2013): 116– 129.
Manzilati, Asfi. Metodologi Penelitian Kualitatif: Paradigma, Metode,
dan Aplikasi. Universitas Brawijaya Press, 2017.
Marta, Revi. “Penggunaan Facebook Sebagai Media Komunikasi
Pemasaran Kain Tenun Songket Silungkang.” Masyarakat
Telematika dan Informasi 6, no. 2 (2016): 147–160.
Miles, Matthew B., A. Michael Huberman, Michael A. Huberman, and
Michael Huberman. Qualitative Data Analysis: An Expanded
Sourcebook. sage, 1994.
M.Pd, Dr Drs I. Wayan Suwendra, S. Pd. Metodologi Penelitian Kualitatif dalam
Ilmu Sosial, Pendidikan, Kebudayaan dan Keagamaan. Nilacakra, 2018.
M.Pd, Prof Dr A. Muri Yusuf. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif
& Penelitian Gabungan. Prenada Media, 2016.
M.Si, Maskur, S. Pd I. Manajemen Humas Pendidikan Islam: Teori dan Aplikasi.
Deepublish, 2015.
Muhammad, Arni. Komunikasi organisasi. Bumi Aksara, 1992.
Mujahidah. “Pemanfaatan Jejaring Sosial (Facebook) Sebagai Media
Komunikasi.” Jurnal Komunikasi dan Sosial Keagamaan XV, no.
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Samarinda (June 2013).
Mulyana, Deddy. Ilmu komunikasi: suatu pengantar. Remaja Rosdakarya, 2000.
Nilamsari, Natalina. “Memahami Studi Dokumen Dalam Penelitian Kualitatif.”
WACANA, Jurnal Ilmiah Ilmu Komunikasi 13, no. 2 (2017): 177–181.
Nisak, Zuhrotun. “Analisis SWOT Untuk Menentukan Strategi Kompetitif.”
Jurnal EKBIS. Fakultas Ekonomi: Universitas Islam Lamongan (2014).
Nofrion. Komunikasi Pendidikan. Prenada Media, 2016.
Pasallo, Fuad Abbas Saleh. “Peran Media Massa Cetak (Koran)
Dalam Meningkatkan Pariwisata Danau Dua Rasa (Labuan
Cermin), Berau.” ejournal.ilkom.fisip-unmul.ac.id 1 (4) (2013):
91–105.
Prabowo, Aan, and Heriyanto Heriyanto. “Analisis Pemanfaatan Buku
Elektronik (e-Book) Oleh Pemustaka Di Perpustakaan SMA Negeri 1
Semarang.” Jurnal Ilmu Perpustakaan 2, no. 2 (2013): 152–161.
Ramadhan, Ahmad, and Fivi Rahmatus Sofiyah. “Analisis SWOT
Sebagai Landasan Dalam Menentukan Strategi Pemasaran
(Studi Kasus McDonald‟S Ring Road).” Jurnal Media
Informasi Manajemen 1, no. 4 (2013).
Rangkuti, Freddy. Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis
Kasus. Gramedia Pustaka Utama, 2013.
Sikumbang, Ahmad Tamrin. “Komunikasi Bermedia.” IQRA‟: Jurnal
Perpustakaan dan Informasi 8, no. 01 (2014): 63–67.
Surya, Anita. “Hubungan Penggunaan Media Elektronik Dengan
Nyeri Kepala Pada Remaja,” 2012.
Sutejo, Bertha Silvia. “Internet Marketing: Konsep Dan Persoalan Baru Dunia
Pemasaran.” Jurnal Manajemen Maranatha 6, no. 1 (2010): 41–56.
Utami, Agusin Dyah, and Bambang Eka Purnama. “Pemanfaatan Jejaring Sosial
(Facebook) Sebagai Media Bisnis Online (Studi Kasus Di Batik Solo 85).”
In Seruni-Seminar Riset Unggulan Nasional Informatika. Vol. 1, 2011.
Watie, Errika Dwi Setya. “Komunikasi Dan Media Sosial (Communications
and Social Media).” Jurnal The Messenger 3, no. 2 (2016): 69–74.
Zamzam, Firdaus dan Fakhry. Aplikasi Metodologi Penelitian. Deepublish, 2018.
Wawancara
Erwin, Student MLC Wawancara dengan Penulis, 2 Oktober 2018.
Fitri, Student MLC Wawancara dengan Penulis, 10 Oktober 2018.
Radit, Student MLC Wawancara dengan Penulis, 2 Oktober 2018
Muhammad Beni Saputra, Owner MLC Wawancara dengan
Penulis, 22-25 September 2018.
Website
Media, Kompas Cyber. “Indonesia, Pengguna Facebook Terbanyak ke-4
di Dunia.” KOMPAS.com. Last modified March 2, 2018. Accessed
September 11, 2018.
https://tekno.kompas.com/read/2018/03/02/08181617/indonesia-
pengguna-facebook-terbanyak-ke-4-di-dunia.
Suyanto, Asep Herman. “Mengenal E-Learning.” Tersedia pada http://www.
asep-hs. web. ugm. ac. id 16 (2005).
INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA
Skripsi
PENGGUNAAN FACEBOOK SEBAGAI MEDIA PROMOSI
No JENIS DATA METODE SUMBER DATA
1. -Letak Geografis -Observasi -Setting MLC Mendalo -Dokumentasi -Dokumen Geografis -Wawancara -Pengurus/ Pembina
Kursus
2. -Sejarah MLC -Wawancara -Pengurus/ Pembina -Dokumentasi MLC -Dokumen Sejarah
MLC
3. -Visi,Misi, dan -Dokumentasi -DokumenVisi, Misi, Tujuan MLC dan Tujuan MLC
4. -Struktur Organisasi -Dokumentasi -Bagan Struktur dan Kepengurusan Organisasi dan nama- MLC namaPengurus MLC
5. -Sarana/Fasilitas -Observasi -Keadaan Fasilitas MLC -Dokumentasi -Dokumen Fasilitas -Wawancara -Pengurus/Pembina
MLC
6. - Strategi positioning -Observasi -Dokumen Program Manchester Language -Dokumentasi MLC Centre (MLC) -Wawancara - Owner/customer
MLC
7. - Efektifitas Facebook -Observasi -Dokumen Program dalam meningkatkan -Dokumentasi MLC penjualan jasa MLC -Wawancara - Owner/customer
MLC
8. - Kekurangan -Observasi -Dokumen Program Facebook dalam -Dokumentasi MLC meningkatkan -Wawancara - Owner/customer penjualan jasa MLC MLC
A. Jadwal Penelitian
Penelitian ini direncanakan berlansung selama empat bulan, adapun
tentang tahapan dan rentang waktu penelitian dapat dilihat di bagan tersebut:
Kegiatan Agustus September Oktober November Desember
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan Draf Proposal √
2 Konsultasi dengan Ka. Jur/Prodi dan √
lainnya untuk fokus penelitian
3 Revisi Draf Proposal √
4 Proses Seminar Proposal √
5 Revisi Draf Proposal setelah Seminar √
6 Konsultasi dengan Pembimbing √
7 Koleksi Data √
8 Analisa dan Penulisan Draf Awal Skripsi √
9 Draf Awal di baca Pembimbing √
10 Revisi Draf Awal
11 Draf dua dibaca Pembimbing
12 Revisi Draf Dua
13 Draf Dua Revisi Dibaca Pembimbing
14 Penulisan Draf Akhir
15 Draf Akhir Dibaca Pembimbing
16 Ujian Munaqasyah
17 Revisi Skripsi Setelah Ujian Munaqasyah
18 Mengikuti Wisuda
Dokumentasi MLC
CURRICULUM VITAE
A. Informasi Diri
Nama
Tempat dan Tanggal Lahir
Pekerjaan
Alamat
Nomor HP
: Ranti Mustika
: Air Liki, 7 Agustus 1996
: Mahasiswi : Perumahan Cipta Bumi Mendalo
: 085267109887
B. Riwayat Pendidikan
Strata 1
SLTA
SLTP
SD
: UIN STS Jambi : SMK Nusantara Jambi
: SMP 2 Mei Jambi : SD No. 154 Air Liki