Upload
haidar-dwi-pratiwi
View
53
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Overdosis analgesik opioid dapat dicegah dan berpotensi mengakibatkan kematian dari praktek peresepan obat yang tidak rasional, pemahaman yang tidak memadai tentang kondisi pasien dan resiko
Citation preview
MANAJEMEN OVERDOSIS ANALGESIK OPIOID
Overdosis analgesik opioid dapat dicegah dan berpotensi mengakibatkan
kematian dari praktek peresepan obat yang tidak rasional, pemahaman yang tidak
memadai tentang kondisi pasien dan resiko penggunaan obat yang salah
(medication error), kesalahan dalam pemberian obat, dan penyalahgunaan obat.
Ada tiga hal yang harus dipahami tentang toksisitas opioid ini:
1. overdosis analgesik opioid dapat bersifat mengancam jiwa (menimbulkan
kematian) akibat efek toksiknya pada berbagai organ yang kompleks.
2. sifat farmakokinetik normal sering terganggu selama overdosis dan
keracunan dan dapat pula terjadi perpanjangan intoksikasi yang dramatis
3. durasi kerja toksisitas opioid bervariasi tergantung pada variasi formulasi
opioid, dan kegagalan dalam mengenali formulasi opioid tersebut dapat
menyebabkan kesalahan dalam pengambilan tindakan terapinya, dan tak
jarang mengakibatkan kematian.
Epidemiologi Overdosis
Jumlah kejadian overdosis analgesik opioid sebanding dengan jumlah opioid yang
beredar dan diresepkan dimasyarakat. Sejak tahun 1997 hingga 2007 peresepan
obat analgesik opioid di Amerika Serikat meningkat 700%, dan pada kurun waktu
yang sama tersebut peresepan metadon meningkat hingga 1200%. Pada tahun
2010 National Poison Data System yang menerima dan mencatat kasus-kasus
yang berhubungan dengan keracunan obat melaporkan bahwa lebih dari 107.000
kasus paparan analgesik opioid, dimana lebih dari 27.500 kasus diantaranya
menerima analgesik opioid dari fasilitas kesehatan. Pasien dengan gangguan
kejiwaan seperti depresi dan pasien dengan nyeri kronis, dan pasien yang
mengalami tingkat kecemasan yang tinggi lebih beresiko mengalami overdosis
dibandingkan dengan pasien lain. Hal itu dikarenakan pasien-pasien tersebut
memiliki kemungkinan untuk menerima pengobatan opioid dengan dosis yang
tinggi. Pasien tersebut juga kemungkinan menerima agen hipnotif-sedatif