15
EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DALAM EFISIENSI WAKTU DAN BIAYA ( Studi Kasus Proyek Rehabilitasi Saluran Drainase Dan Boezem Di Jalan Cumpat Kulon Baru I RT 4 Surabaya ) Achmad Wildan Abdillah ProgramiStudiiTeknikiIndustriiUniversitasi17 Agustusi1945iSurabaya [email protected] ABSTRACT EVALUATION OF PROJECT SCHEDULING IN EFFICIENCY OF TIME AND FEES (Case Study of Rehabilitation Project for Drainage and Boezem Channels on Jalan Cumpat Kulon Baru I RT 4 Surabaya)Surabaya City Government's program to prevent flood-prone areas by rehabilitating or maintaining drainage and boozem channels. The project implementation is located at Jalan Cumpat Kulon RT.4, Kel. Gedung Cowek, Kec. Bulak, Surabaya. In practice in the field the project has been delayed, so the efforts to accelerate the duration of the project (crashing) to restore the level of project progress to the original plan. With the CPM (Critical Path Method) method and the project crash duration can be accelerated for 8 days from the original planning of 98 days to 90 days. With the acceleration of the project duration, an additional fee of Rp. 39,704,061.84 is required. so that the optimal cost needed to accelerate the implementation of maintenance projects for drainage and boozem channels in Cumpat Kulon Rt.4 is Rp. 695,135,368.84 which was originally planned as Rp. 655,431,307.00. resulting in additional costs due to the acceleration of the implementation of = 0.39% of the planned costs. Keywords: Drainage Channels, CPM, Crash Duration PENDAHULUAN Proyek pemeliharaan atau rehabilitasi saluran drainase dan boezem yang berlokasikan di jalan Cumpat Kulon Baru I RT. 4, Kel. Kedung Cowek, Kec. Bulak, Kota Surabaya, Jawa Timur menjadi sumber data proyek dalam penelitian ini. Pada pelaksanaannya proyek ini dikerjakan oleh CV. RAHMA GEMILANG sebagai kontraktor pelaksana dan CV. ADZRA ANUGRAH sebagai konsultan supervisi yang telah membuat perjanjian ikatan kontrak dengan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Pemerintahan Kota Surabaya. Nilai kontrak yang tertulis pada pengerjaan proyek ini sebesar Rp.720.974.438,00 dan bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintahan Kota Surabaya. Schedule pengerjaan proyek berjalan pada 7 Oktober 2019 dengan durasi waktu 90 hari. Pengerjaan proyek ini berupa dua buah saluran drainase yaitu pada sisi barat dan timur yang memiliki ukuran panjang 300 m pada sisi barat dan panjang 314.5 m pada sisi timur, dengan lebar 40 cm, dan tinggi kedalamannya 60 cm pada setiap saluran drainase. Dalam pelaksanaan sebuah proyek, waktu sangatlah penting guna menentukan durasi proyek atau berapa lama proyek akan berakhir. Bahkan dengan waktu juga dapat diketahui boros atau efisien suatu pekerjaan jika tidak dapat memanajemen dengan baik. Selain

EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DALAM EFISIENSI …repository.untag-sby.ac.id/5649/9/Jurnal Penelitian.pdf1. Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor. 2. Mencatat jam kerja dan

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DALAM EFISIENSI …repository.untag-sby.ac.id/5649/9/Jurnal Penelitian.pdf1. Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor. 2. Mencatat jam kerja dan

EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DALAM EFISIENSI WAKTU DAN BIAYA

( Studi Kasus Proyek Rehabilitasi Saluran Drainase Dan Boezem Di Jalan Cumpat

Kulon Baru I RT 4 Surabaya )

Achmad Wildan Abdillah

ProgramiStudiiTeknikiIndustriiUniversitasi17 Agustusi1945iSurabaya

[email protected]

ABSTRACT

“EVALUATION OF PROJECT SCHEDULING IN EFFICIENCY OF TIME AND

FEES (Case Study of Rehabilitation Project for Drainage and Boezem Channels on

Jalan Cumpat Kulon Baru I RT 4 Surabaya)”

Surabaya City Government's program to prevent flood-prone areas by rehabilitating

or maintaining drainage and boozem channels. The project implementation is located at Jalan

Cumpat Kulon RT.4, Kel. Gedung Cowek, Kec. Bulak, Surabaya. In practice in the field the

project has been delayed, so the efforts to accelerate the duration of the project (crashing) to

restore the level of project progress to the original plan. With the CPM (Critical Path Method)

method and the project crash duration can be accelerated for 8 days from the original

planning of 98 days to 90 days.

With the acceleration of the project duration, an additional fee of Rp. 39,704,061.84 is

required. so that the optimal cost needed to accelerate the implementation of maintenance

projects for drainage and boozem channels in Cumpat Kulon Rt.4 is Rp. 695,135,368.84

which was originally planned as Rp. 655,431,307.00. resulting in additional costs due to the

acceleration of the implementation of = 0.39% of the planned costs.

Keywords: Drainage Channels, CPM, Crash Duration

PENDAHULUAN Proyek pemeliharaan atau rehabilitasi saluran drainase dan boezem yang berlokasikan

di jalan Cumpat Kulon Baru I RT. 4, Kel. Kedung Cowek, Kec. Bulak, Kota Surabaya, Jawa

Timur menjadi sumber data proyek dalam penelitian ini. Pada pelaksanaannya proyek ini

dikerjakan oleh CV. RAHMA GEMILANG sebagai kontraktor pelaksana dan CV. ADZRA

ANUGRAH sebagai konsultan supervisi yang telah membuat perjanjian ikatan kontrak

dengan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Pemerintahan Kota Surabaya.

Nilai kontrak yang tertulis pada pengerjaan proyek ini sebesar Rp.720.974.438,00 dan

bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintahan Kota

Surabaya. Schedule pengerjaan proyek berjalan pada 7 Oktober 2019 dengan durasi waktu 90

hari. Pengerjaan proyek ini berupa dua buah saluran drainase yaitu pada sisi barat dan timur

yang memiliki ukuran panjang 300 m pada sisi barat dan panjang 314.5 m pada sisi timur,

dengan lebar 40 cm, dan tinggi kedalamannya 60 cm pada setiap saluran drainase.

Dalam pelaksanaan sebuah proyek, waktu sangatlah penting guna menentukan durasi

proyek atau berapa lama proyek akan berakhir. Bahkan dengan waktu juga dapat diketahui

boros atau efisien suatu pekerjaan jika tidak dapat memanajemen dengan baik. Selain

Page 2: EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DALAM EFISIENSI …repository.untag-sby.ac.id/5649/9/Jurnal Penelitian.pdf1. Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor. 2. Mencatat jam kerja dan

ketepatan perkiraan waktu, penegasan hubungan antar kegiatan suatu proyek juga diperlukan

untuk perencanaan suatu proyek. Berkaitan dengan masalah proyek ini, maka diperlukan

evaluasi sebagai peningkatan kualitas pada kontraktor yang bersangkutan karena pada

dasarnya keberhasilan pelaksanaan sebuah proyek dapat terselesaikan tepat pada waktunya

merupakan tujuan yang penting bagi pemilik proyek. Untuk mengembalikan tingkat

kemajuan proyek ke rencana semula diperlukan suatu upaya percepatan durasi proyek

(crashing) walaupun akan diikuti dengan meningkatnya biaya proyek. Dengan mengolah data

yang diperlukan maka penelitian ini akan menganalisis waktu dan biaya dengan Metode CPM

(Critical Path Method) yang juga dibantu dengan aplikasi Microsoft Project dan Metode

TCTO (Time Cost Trade Off). Sehingga didapatkan waktu dan biaya yang optimal pada

proyek pemeliharaan atau rehabilitasi saluran drainase dan boezem pada Cumpat Kulon Baru

I RT. 4, Kedung Cowek, Surabaya.

MATERI DAN METODE

Manajemen Proyek

Pengertian proyek menurut Larson (2006), proyek adalah usaha yang kompleks, tidak

rutin, yang dibatasi oleh waktu, anggaran, sumber daya, dan spesifikasi kinerja yang

dirancang untuk memenuhhi kebutuhan pelanggan.

Manajemen proyek adalah suatu ilmu pengetahuan tentang seni memimpin organisasi

yang terdiri atas kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian

terhadap sumber-sumber daya yang terbatas dalam usaha mencapai tujuan dan sasaran yang

efektif dan efisien. Tujuan pada manajemen proyek untuk mendapatkan metode yang paling

baik dengan diperolehnya hasil maksimal dalam hal ketepatan, kecepatan, penghematan dan

keselamatan kerja secara komprehensif. Sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan-kegiatan

manajemen proyek terdapat pada optimasi biaya, mutu, waktu dan keselamatan.

Penjadwalan Proyek

Penjadwalan (scheduling) adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk

melaksanakan masing-masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga

tercapai hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada. Proses monitoring

serta updating dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang realistis agar alokasi sumber

daya dan penetapan durasinya sesuai sasaran dan tujuan proyek.

Adapun tujuan dari penjadwalan (scheduling) dalam suatu proyek adalah sebagai

berikut :

a. Mempermudah perumusan masalah proyek.

b. Menentukan metode atau cara yang sesuai.

c. Kelancaran kegiatan lebih terorganisir.

d. Mendapatkan hasil yang optimum.

Sedangkan fungsi dari penjadwalan (scheduling) dalam suatu proyek, antara lain :

a. Menentukan durasi total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.

b. Menentukan waktu pelaksanaan dari masing-masing kegiatan.

c. Menentukan kegiatan-kegiatan yang tidak boleh terlambat atau tertunda dalam

pelaksanaannya dan menentukan jalur kritis.

d. Menentukan kemajuan pelaksanaan proyek.

e. Sebagai dasar perhitungan cash flow proyek.

Page 3: EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DALAM EFISIENSI …repository.untag-sby.ac.id/5649/9/Jurnal Penelitian.pdf1. Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor. 2. Mencatat jam kerja dan

f. Sebagai dasar bag penjadwalan sunber daya proyek, seperti tenaga kerja, material, dan

peralatan.

g. Sebagai alat pengendalian proyek.

Penjadwalan Model CPM (Critical Path Method)

Metode CPM (Critical Path Method) jalur kritis dapat dihitung dengan menghitung

total durasi proyek. Deretan aktivitas kritis yang menentukan jangka waktu penyelesaian pada

keseluruhan proyek disebut jalur kritis atau lintasan kritis, dimana data tersebut dapat

digunakan untuk proses crashing.

Langkah-langkah dalam menyusun jaringan kerja dengan Metode CPM (Critical Path

Method) menurut Soeharto (1999) yaitu:

1. Mengkaji dan mengidentifikasi lingkup proyek, menguraikan, dan memecahkannya

menjadi kegiatan-kegiatan atau kelompok-kelompok kegiatan yang merupakan komponen

proyek.

2. Menyusun kembali komponen-konponen pada butir 1, menjadi mata rantai dengan urutan

yang sesuai logika ketergantungan.

3. Memberikan perkiraan kurun waktu bagi masing-masing kegiatan yang dihasilkan dari

penguraian lingkup proyek.

4. Mengidentifikasi jalur kritis (critical path) dan float pada jaringan kerja.

Tahapan dalam penjadwalan proyek dengan metode CPM (Critical Path Method)

adalah sebagai berikut :

1. Menentukan aktivitas individu dan hubungan keterkaitan antar aktivitas.

2. Menggambar diagram jaringan kerja.

3. Estimasi waktu penyelesaian tiap aktivitas.

4. Identifikasi jalur kritis.

5. Memperbarui diagram Critical Path.

Jaringan Kerja (Network Planning)

Jaringan kerja merupakan jaringan yang terdiri dari serangkaian kegiatan untuk

menyelesaikan suatu proyek berdasarkan urutan dan ketergantungan kegiatan satu dengan

kegiatan lainnya. Sehingga suatu pekerjaan belum dapat dimulai apabila aktifitas sebelumnya

belum selesai dikerjakan. Notasi atau simbol yang digunakan dalam menggambarkan suatu

jaringan kerja adalah sebagai berikut :

1. (anak panah/busur), menyatakan sebuah aktifitas yang dibutuhkan oleh proyek.

Aktifitas ini didefinisikan sebagai hal yang memerlukan durasi (jangka waktu

tertentu). Tidak ada skala waktu, anak panah hanya menunjukkan awal dan akhir

suatu aktifitas.

2. (lingkaran kecil/event/node) menyatakan suatu kejadian atau peristiwa, yaitu

pertemuan dari permulaan dan akhir kegiatan.

3. (anak panah terputus-putus) menyatakan aktifitas semu (dummy activity). Dummy

ini tidak mempunyai durasi waktu, karena tidak menghabiskan resource (hanya

membatasi mulainya aktifitas). Bedanya dengan aktifitas biasa adalah aktifitas

dummy tidak memakan waktu dan sumber daya, jadi waktu aktifitas dan biaya

sama dengan nol.

4. (anak panah tebal) menyatakan aktifitas pada lintasan kritis.

Page 4: EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DALAM EFISIENSI …repository.untag-sby.ac.id/5649/9/Jurnal Penelitian.pdf1. Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor. 2. Mencatat jam kerja dan

Durasi Waktu Kegiatan

Durasi kegiatan dalam metode jaringan kerja adalah lama waktu yang diperlukan

untuk melakukan kegiatan dari awal sampai akhir. Kurun waktu pada umumnya dinyatakan

dengan satuan jam, hari, atau minggu. Penghitungan durasi pada critical path digunakan

untuk memperkirakan waktu penyelesaian aktivitas, yaitu dengan cara single duration

estimate. Cara ini dilakukan jika durasi dapat diketahui dengan akurat dan tidak terlalu

berfluktuasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung durasi kegiatan adalah (Soeharto,

1999) :

Sumber : Soeharto, 1990

Keterangan :

D = Durasi kegiatan

V = Volume kegiatan

Pr = Produktivitas kerja rata-rata

N = Jumlah tenaga kerja dan peralatan

Microsoft Project

Microsoft project adalah software yang digunakan untuk mengelola atau

memanajemen suatu proyek yaitu dengan mengelola rencana pekerjaan dan waktu pekerjaan,

sehingga sebuah proyek yang sedang berjalan dapat dipantau dan dievaluasi sesuai dengan

tahapannya. Menurut (Kusrianto, 2008) microsoft project mampu mengerjakan berbagai

macam hal dalam proyek, yaitu :

1. Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor.

2. Mencatat jam kerja dan jam lembur para pegawai.

3. Menghitung pengeluaran sehubungan dengan ongkos tenaga kerja.

4. Memasukkan biaya tetap.

5. Menghitung total biaya proyek.

6. Membantu mengontrol penggunaan tenaga kerja pada beberapa pekerjaan untuk

menghindari overallocation (kelebihan beban pada penggunaan tenaga kerja).

Tujuan yang diharapkan dari sistem ini adalah penggunaan platform atau sistem

project manajement yang efektif dan seragam, menghilangkan duplikasi informasi dan data

entery, menurunkan ketergantungan terhadap readshet, dan memudahkan membuat laporan

konsolidasi. Sehingga keuntungan yang diperoleh dari sistem ini dapat mengetahui informasi

proyek yang up to date, akurat, tepat waktu.

Metode TCTO (Time Cost Trade Off)

Analisis TCTO (Time Cost Trade Off) adalah suatu proses yang disengaja, sistematik,

dan analitik dengan cara melakukan pengujian dari semua kegiatan dalam suatu proyek yang

dipusatkan pada kegiatan yang berada pada jalur kritis.

Langkah-langkah menganalisis metode TCTO, sebagai berikut :

1. Menyusun jaringan kerja proyek, mencari lintasan kritis dan menghitung cost slope tiap

aktivitas.

2. Melakukan kompresi pada aktivitas yang berada pada lintasan kritis dan mempunyai cost

slope terendah.

3. Menyusun kembali jaringan kerja.

Page 5: EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DALAM EFISIENSI …repository.untag-sby.ac.id/5649/9/Jurnal Penelitian.pdf1. Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor. 2. Mencatat jam kerja dan

4. Mengulangi langkah kedua, dimana langkah kedua akan berhenti apabila terjadi

penambahan lintasan kritis, maka langkah kedua dilakukan secara serentak pada semua

lintasan kritis dan perhitungan cost slope dijumlahkan.

Langkah dihentikan apabila terdapa salah satu lintasan kritis dimana aktivitas-

aktivitasnya telah jenuh seluruhnya (tidak mungkin dikompres lagi) sehingga pengendalian

biaya telah optimum.

Crash Duration

Crash Duration adalah salah satu cara untuk mempercepat durasi proyek dalam istilah

asingnya yaitu dengan mereduksi durasi suatu pekerjaan yang akan berpengaruh terhadap

waktu penyelesaian proyek. Durasi percepatan (crashing) maksimum suatu aktivitas adalah

durasi tersingkat untuk menyelesaikan suatu aktivitas yang secara teknis masih mungkin

dengan asumsi sumber daya bukan merupakan hambatan (Soeharto, Iman, 1999).

Konsekuensi dari percepatan proyek (crashing) adalah meningkatnya biaya langsung (direct

cost).

HASIL DAN PEMBAHASAN Data proyek

Nama Proyek : Pemeliharaan Atau Rehabilitasi Saluran Drainase dan Boezem

Paket Kegiatan : Saluran Type 3

Lokasi : Jalan Cumpat Kulon Baru I RT. 4 Surabaya

Sumber Dana : APBD Pemerintah Kota Surabaya

Nilai Kontrak : Rp.720.974.438,00

Data Pelaksanaan Proyek Data pelaksanaan proyek meliputi data Rencana Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan berupa

uraian pekerjaan, kuantitas, satuan, harga satuan, jumlah harga dan bobot rencana proyek

Pemeliharaan atau Rehabilitasi Saluran Drainase dan Boezem sebagai berikut :

Tabel 4.1 Rencana Anggaran Biaya pada Pekerjaan Pemeliharaan Atau Rehabilitasi Saluran Drainase

dan Boezem

No Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan

(Rp)

Jumlah Harga

(Rp)

Bobot

(%)

I PEKERJAAN PENDAHULUAN

1 Persiapan dan Sewa Direksi Keet Hari 1 Rp3,600,000.00 Rp3,600,000.00 0.55%

2 Uidzet Dengan Waterpass / Theodolit (hari) Titik 2 Rp731,900.00 Rp731,900.00 0.11%

3 Test Hole Titik 43 Rp255,700.00 Rp511,400.00 0.08%

4 Pembuatan Bouwplank Ls 1 Rp58,000.00 Rp2,494,000.00 0.38%

5 Sewa rambu pengaman Ls 1 Rp540,000.00 Rp540,000.00 0.08%

II PEKERJAAN TANAH

6 Pembongkaran Pelat Existing M3 26.1 Rp71,100.00 Rp1,855,710.00 0.28%

7 Bongkar Pasangan Lama M3 63.1 Rp136,500.00 Rp8,613,150.00 1.31%

8 Galian Tanah Untuk Konstruksi M3 342.9 Rp98,600.00 Rp33,809,940.00 5.16%

9 Urugan Sirtu (PADAT) M3 69.3 Rp143,000.00 Rp9,909,900.00 1.51%

10 Urugan Pasir (PADAT) Rekondisi paving M3 15.7 Rp148,500.00 Rp2,331,450.00 0.36%

11 Angkutan Tanah keluar Proyek M3 432.1 Rp47,200.00 Rp20,395,120.00 3.11%

III PEKERJAAN SALURAN

12 Rabat Beton Pengunci ( 1PC : 3Ps : 6Kr) M3 14.1 Rp882,100.00 Rp12,437,610.00 1.90%

13 Pengadaan U-Ditch Precast K-350 Uk.

400.600.1200mm Pabrikan Pcs 516 Rp648,000.00 Rp334,368,000.00 51.01%

14 Pengadaan Cover Precast K-350

Uk.560.1200.100mm Pcs 516 Rp180,000.00 Rp92,880,000.00 14.17%

Page 6: EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DALAM EFISIENSI …repository.untag-sby.ac.id/5649/9/Jurnal Penelitian.pdf1. Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor. 2. Mencatat jam kerja dan

15 Pemasangan U-Ditch Precast K-350 Uk.

400.600.1200mm Pabrikan Pcs 516 Rp116,300.00 Rp60,010,800.00 9.16%

16 Pemasangan Cover Precast K-350

Uk.560.1200.100mm Pcs 516 Rp40,300.00 Rp20,794,800.00 3.17%

17 Pekerjaan Beton Bertulang ( 1PC : 2Ps : 3Kr)

Pemakaian Besi Polos 157 Kg M3 2.53 Rp3,285,900.00 Rp8,313,327.00 1.27%

18 Pas. Pipa Limbah Rumah Tangga 4 Bh 72 Rp80,400.00 Rp5,788,800.00 0.88%

IV PEKERJAAN LAIN-LAIN

19 Pembersihan Lap. Selama Proyek Berlangsung Ls 1 Rp1,400,000.00 Rp1,400,000.00 0.21%

20 Quality Control Ls 1 Rp6,925,000.00 Rp6,925,000.00 1.06%

21 Pembongkaran Paving Stone Dipakai Kembali M2 409.5 Rp7,600.00 Rp3,112,200.00 0.47%

22 Pemasangan Paving Stone Kembali M2 315 Rp19,000.00 Rp5,985,000.00 0.91%

23 Langsir Material Jarak 50 m Bh 516 Rp32,700.00 Rp16,873,200.00 2.57%

24 Dewatering Ls 1 Rp1,750,000.00 Rp1,750,000.00 0.27%

A JUMLAH Rp655,431,307.00 100%

B PPN 10% Rp65,543,130.70

C TOTAL Rp720,974,437.70

D DIBULATKAN Rp720,974,400.00

Sumber : Konsultan Supervisi

Beberapa hal yang mengakibatkan keterlambatan adalah :

a. Kontraktor memiliki banyak paket, sementara peralatannya terbatas.

b. Pengiriman bahan baku pekerjaan, dikarenakan jarak dan tempat lokasi yang kurang strategis.

c. Peraturan operasional kurang disiplin, sehingga kerusakan peralatan tidak segera diperbaiki.

Pelaksanaan proyek ini mengalami keterlambatan, diketahui saat peninjauan di lapangan pada

bulan Januari 2020, progres fisik pekerjaan mencapai hanya sebesar 83% dari rencana progress

sebesar 94,1%. Untuk mengembalikan tingkat kemajuan proyek ke rencana semula diperlukan suatu

upaya percepatan durasi proyek walaupun akan diikuti meningkatnya biaya proyek. Oleh karena itu

diperlukan analisis optimalisasi durasi proyek sehingga dapat diketahui berapa lama suatu proyek

tersebut diselesaikan dan mencari adanya kemungkinan percepatan waktu pelaksanaan proyek dengan

metode CPM (Critical Path Method - Metode Jalur Kritis).

Perencanaan dan Pengendalian Proyek Dengan Metode CPM

Dalam mempercepat durasi proyek biasanya dilakukan pada pekerjaan-pekerjaan yang

memiliki lintasan kritis, karena kegiatan-kegiatan yang memberikan pengaruh besar pada proyek

berada dalam jalur kritis tersebut. Langkah-langkah perencanaan dan pengendalian proyek dengan

metode CPM :

a. Pembuatan jadwal kegiatan proyek pemeliharaan atau rehabilitasi saluran drainase dan boezem

dengan microsoft project.

Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Proyek dengan Microsoft Project Task Mode Task Name Duration Start Finish Predecessors

Rehabilitasi saluran drainase dan boozem 98 days Mon 10/7/19 Wed 2/19/20

1 Persiapan dan Sewa Direksi Keet 1 day Mon 10/7/19 Mon 10/7/19

2 Sewa rambu pengaman 1 day Tue 10/8/19 Tue 10/8/19 1

3 Uidzet Dengan Waterpass / Theodolit 1 day Tue 10/8/19 Tue 10/8/19 1

4 Test Hole 1 day Wed 10/9/19 Wed 10/9/19 2,3

5 Pembuatan Bouwplank 2 days Wed 10/9/19 Thu 10/10/19 3

6 Pembongkaran Pelat Existing 14 days Fri 10/11/19 Wed 10/30/19 4,5

7 Bongkar Pasangan Lama 14 days Fri 10/11/19 Wed 10/30/19 5

8 Galian Tanah Untuk Konstruksi 14 days Fri 10/11/19 Wed 10/30/19 5

9 Dewatering 7 days Thu 10/31/19 Fri 11/8/19 8,6,7

10 Pembersihan Lapangan Selama Proyek Berlangsung 10 days Thu 10/31/19 Wed 11/13/19 8

11 Angkutan Tanah keluar Proyek 14 days Thu 10/31/19 Tue 11/19/19 8

Page 7: EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DALAM EFISIENSI …repository.untag-sby.ac.id/5649/9/Jurnal Penelitian.pdf1. Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor. 2. Mencatat jam kerja dan

12 Urugan Sirtu (PADAT) 7 days Wed 11/20/19 Thu 11/28/19 9,10,11

13 Pengadaan U-Ditch Precast K-350 Uk. 400.600.1200mm Pabrikan 16 days Fri 11/29/19 Fri 12/20/19 12

14 Pengadaan Cover Precast K-350 Uk.560.1200.100mm 16 days Fri 11/29/19 Fri 12/20/19 12

15 Pemasangan U-Ditch Precast K-350 Uk. 400.600.1200mm Pabrikan 14 days Mon 12/23/19 Thu 1/9/20 13,14

16 Pemasangan Cover Precast K-350 Uk.560.1200.100mm 10 days Fri 1/10/20 Thu 1/23/20 15

17 Pekerjaan Beton Bertulang ( 1PC : 2Ps : 3Kr) Pemakaian Besi Polos 157 Kg 7 days Fri 1/24/20 Mon 2/3/20 16

18 Rabat Beton Pengunci ( 1PC : 3Ps : 6Kr) 7 days Fri 1/24/20 Mon 2/3/20 16

19 Langsir Material Jarak 50 m 2 days Fri 1/24/20 Mon 1/27/20 16

20 Pasang Pipa Limbah Rumah Tangga 3 days Tue 2/4/20 Thu 2/6/20 17,18,19

21 Quality Control 4 days Fri 2/7/20 Wed 2/12/20 20

22 Pembongkaran Paving Stone Dipakai Kembali 2 days Thu 2/13/20 Fri 2/14/20 21

23 Urugan Pasir (PADAT) Rekondisi paving 3 days Thu 2/13/20 Mon 2/17/20 21

24 Pemasangan Paving Stone Kembali 2 days Tue 2/18/20 Wed 2/19/20 22,23

Sumber : RAB Proyek

b. Pembuatan diagram network dari jadwal kegiatan pekerjaan proyek pemeliharaan atau rehabilitasi

saluran drainase dan boezem

Gambar 4.1 Diagram Network Proyek dengan Microsoft Project

Dari gambar 4.1 dapat kita lihat lintasan atau alur pekerjaan proyek pemeliharaan atau

rehabilitasi saluran drainase dan boozem. Dan jika kita menggunakan aplikasi microsoft project pada

lintasan pekerjaan secara otomatis mendapatkan lintasan kritisnya. Namun kita coba gunakan dengan

perhitungan maju-mundur apakah lintasan kritis yang didapatkan sama.

Lintasan kritis pada proyek pemeliharaan atau rehabilitasi saluran drainase dan boozem

adalah 1-3-5-8-11-12-13-15-16-17-20-21-23-24, maka dapat kita uraiankan kegiatan pekerjaan kritis,

sebagai berikut :

Kegiatan pekerjaan proyek rehabilitasi saluran drainase dan boozem yang tidak boleh ditunda

berada pada (lintasan kritis) yang terdapat pada Gambar 4.2 Diagram Network Pekerjaan (Durasi

Normal).

Gambar 4.1 Diagram Network Pekerjaan (Durasi Normal)

3 5

7

8

10

11

14

18

19

23

2422

212017

161513

129642

1

Page 8: EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DALAM EFISIENSI …repository.untag-sby.ac.id/5649/9/Jurnal Penelitian.pdf1. Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor. 2. Mencatat jam kerja dan

Perhitungan Produktivitas Harian, Normal dan Percepatan Produktivitas harian percepatan diperoleh dari jumlah produktivitas harian normal dengan

produktivitas pekerjaan saat jam lembur sesuai Peraturan yang berlaku dilakukan selama 3 jam/hari.

Sedangkan produktivitas pekerja jam lembur diasumsikan mengalami penurunan, dan hanya

diperhitungkan sebesar 80% dari produktivitas jam kerja regular.

Langkah- langkah perhitungan produktivitas harian percepatan pekerjaan kritis adalah sebagai

berikut :

a. Menghitung volume pekerjaan

b. Menghitung durasi normal

c. Menghitung produktivitas harian normal

d. Produktivitas normal/jam

e. Produktivitas jam lembur

f. Produktivitas harian percepatan

Contoh : 1

Perhitungan produktivitas harian normal pada Pekerjaan Beton Bertulang ( 1PC : 2Ps : 3Kr)

Pemakaian Besi Polos 157 Kg :

a. Volume pekerjaan = 2,53

b. Harga satuan = Rp 3.285.900,00/

c. Biaya normal = Rp 8.313.327,00

d. Durasi normal = 7 hari

e. Produktivitas harian normal =

=

= 0,36 /hari

f. Produktivitas normal/jam =

=

= 0,05 /jam

g. Produktivitas jam lembur = 3 x f x 0,80

= 3 x 0.045 x 0,80 = 0,11 /jam

h. Produktivitas harian percepatan = (f + g) x 8

= (0,045 + 0,108) x 8 = 1,23 /hari

Dengan cara yang sama perhitungan produktivitas harian, normal dan percepatan pada

pekerjaan jalur kritis dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut

Tabel 4.3 Produktivitas Harian Percepatan Pekerjaan Kritis

N

o Uraian Pekerjaan

Satua

n

Volum

e

Harga Satuan

(Rp)

Jumlah Harga

(Rp)

Durasi

Norma

l (hari)

Produktivit

as Harian

Normal

Produktivit

as Normal

per Jam

Produktivit

as Jam

Lembur

Produktivit

as Harian

Percepatan

A B C d e=a/d f=e/8 g=3xfx0.80 h=(f+g)x8

1 Persiapan dan

Sewa Direksi Keet

Hari 1 Rp3,600,000.

00 Rp3,600,000.00 1 1.00 0.13 0.30 3.40

3 Uidzet Dengan

Waterpass /

Theodolit Titik 2 Rp731,900.00 Rp731,900.00 1 2.00 0.25 0.60 6.80

5 Pembuatan

Bouwplank

Ls 1 Rp58,000.00 Rp2,494,000.00 2 0.50 0.06 0.15 1.70

Page 9: EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DALAM EFISIENSI …repository.untag-sby.ac.id/5649/9/Jurnal Penelitian.pdf1. Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor. 2. Mencatat jam kerja dan

8 Galian Tanah

Untuk Konstruksi M3 342.9 Rp98,600.00

Rp33,809,940.0

0 14 24.49 3.06 7.35 83.28

11 Angkutan Tanah

keluar Proyek M3 432.1 Rp47,200.00

Rp20,395,120.0

0 14 30.86 3.86 9.26 104.94

12 Urugan Sirtu

(PADAT) M3 69.3 Rp143,000.00 Rp9,909,900.00 7 9.90 1.24 2.97 33.66

13 Pengadaan U-

Ditch Precast K-

350 Uk.

400.600.1200mm

Pabrikan

Pcs 516 Rp648,000.00 Rp334,368,000.

00 16 32.25 4.03 9.68 109.65

15 Pemasangan U-

Ditch Precast K-

350

Uk.400.600.1200m

m Pabrikan

Pcs 516 Rp116,300.00 Rp60,010,800.0

0 14 36.86 4.61 11.06 125.31

16 Pemasangan Cover

Precast K-350

Uk560.1200.100m

m

Pcs 516 Rp40,300.00 Rp20,794,800.0

0 10 51.60 6.45 15.48 175.44

17 Pekerjaan Beton

Bertulang ( 1PC :

2Ps : 3Kr)

Pemakaian Besi

Polos 157 Kg

M3 2.53 Rp3,285,900.

00 Rp8,313,327.00 7 0.36 0.05 0.11 1.23

20 Pas. Pipa Limbah

Rumah Tangga

Bh 72 Rp80,400.00 Rp5,788,800.00 3 24.00 3.00 7.20 81.60

21 Quality Control

Ls 1 Rp6,925,000.

00 Rp6,925,000.00 4 0.25 0.03 0.08 0.85

23 Urugan Pasir

(PADAT)

Rekondisi paving

M3 15.7 Rp148,500.00 Rp2,331,450.00 3 5.23 0.65 1.57 17.79

24 Pemasangan

Paving Stone

Kembali M2 315 Rp19,000.00 Rp5,985,000.00 2 157.50 19.69 47.25 535.50

Perhitungan Crash Duration, Crash Cost, dan Cost Slope Setelah diketahui besarnya produktivitas harian percepatan pekerjaan kritis, maka langkah

selanjutnya adalah menghitung durasi percepatan (crash duration) dan biaya langsung percepatan

(crash cost). Perhitngan crash duration ini digunaakan untuk mendapatkan batasan waktu maksimal

suatu aktivitas mampu dilakukan crashing (crashability), sedangkan perhitungan crash cost

digunakan untuk mencari slope biaya (cost slop) masing-masing aktivitas.

Untuk menentukan Crash Cost dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut :

a. Menghitung upah kerja harian normal, yaitu produktivitas harian x harga satuan upah kerja.

b. Menghitung upah kerja normal, yaitu produktivitas per jam x harga satuan upah kerja.

c. Menghitung upah kerja lembur hari :

Page 10: EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DALAM EFISIENSI …repository.untag-sby.ac.id/5649/9/Jurnal Penelitian.pdf1. Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor. 2. Mencatat jam kerja dan

Untuk 3 jam lembur = (1,5 x upah sejam normal) + 2(2 x upah sejam normal.

d. Menghitung Crash Cost per hari, yaitu upah harian + upah kerja lembur perhari.

e. Menghitng Crash Cost total, yaitu Crash Cost per hari + Crash Duration.

Contoh : 1

Perhitungan crash duration, crash cost, dan cost slope pada Pekerjaan Beton Bertulang ( 1PC : 2Ps :

3Kr) Pemakaian Besi Polos 157 Kg :

a. Volume pekerjaan = 2,53

b. Harga satuan = Rp 3.285.900,00/

c. Biaya normal = Rp 8.313.327,00

d. Durasi normal = 7 hari

e. Produktivitas harian normal = 0,36 /hari

f. Produktivitas normal/jam = 0,05 /jam

g. Produktivitas jam lembur = 0,11 /jam

h. Produktivitas harian percepatan = 1,23 /hari

i. Crash duration =

=

= 6 hari

j. Upah normal/jam = b x f

= Rp 3.285.900,00/ x 0,05 /jam = Rp 164.295,00/jam

k. Upah normal/hari = j x 8

= Rp 164.295,00/jam x 8 = Rp 1.314.360,00/hari

l. Upah 3 jam lembur/hari = (1,5 x j) + 2(2 x j)

= (1,5 x Rp 164.295,00) + 2(2 x Rp 164.295,00) = Rp 903.622,50/hari

m. Cost upah percepatan/hari = (c + l) / i

= (Rp 8.313.327,00 + Rp 903.622,50) / 6 = Rp 1.536.158,25/hari

n. Cost upah/hari = c + m

= Rp 8.313.327,00 + Rp 1.536.158,25 = Rp 9.849.485,25/hari

o. Cost bahan = a x e

= 2,53 x Rp 0,00/ = Rp. 0,00

p. Cost alat = a x f

= 2,53 x Rp 0,00/ = Rp. 0,00

q. Crash cost = n + o + p

= Rp 9.849.485,25 + Rp 0,00 + Rp 0,00 = Rp 9.849.485,25

r. Cost slope =

=

= Rp 1.536.158,25/hari

Dengan cara yang sama perhitungan crash duration, crash cost, dan cost slope kegiatan kritis

dapat diketahui percepatan durasinya. Berikut adalah uraian pekerjaan dengan durasi normal dan

durasi crash :

Tabel 4.4 Kegiatan Pekerjaan Durasi Normal dan Durasi Crash

No Uraian Pekerjaan Durasi Normal (hari) Crash Duration (hari) Predecessor

1 Persiapan dan Sewa Direksi Keet 1 1

2 Sewa rambu pengaman 1 1 1

Page 11: EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DALAM EFISIENSI …repository.untag-sby.ac.id/5649/9/Jurnal Penelitian.pdf1. Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor. 2. Mencatat jam kerja dan

3 Uidzet Dengan Waterpass / Theodolit 1 1 1

4 Test Hole 1 1 2,3

5 Pembuatan Bouwplank 2 2 3

6 Pembongkaran Pelat Existing 14 14 4,5

7 Bongkar Pasangan Lama 14 14 5

8 Galian Tanah Untuk Konstruksi 14 13 5

9 Dewatering 7 7 8,6,7

10 Pembersihan Lapangan Selama Proyek Berlangsung 10 10 8

11 Angkutan Tanah keluar Proyek 14 13 8

12 Urugan Sirtu (PADAT) 7 6 9,10,11

13 Pengadaan U-Ditch Precast K-350 Uk. 400.600.1200mm Pabrikan 16 15 12

14 Pengadaan Cover Precast K-350 Uk.560.1200.100mm 16 16 12

15 Pemasangan U-Ditch Precast K-350 Uk. 400.600.1200mm Pabrikan 14 13 13,14

16 Pemasangan Cover Precast K-350 Uk.560.1200.100mm 10 9 15

17 Pekerjaan Beton Bertulang ( 1PC : 2Ps : 3Kr) Pemakaian Besi Polos 157 Kg 7 6 16

18 Rabat Beton Pengunci ( 1PC : 3Ps : 6Kr) 7 7 16

19 Langsir Material Jarak 50 m 2 2 16

20 Pasang Pipa Limbah Rumah Tangga 3 3 17,18,19

21 Quality Control 4 4 20

22 Pembongkaran Paving Stone Dipakai Kembali 2 2 21

23 Urugan Pasir (PADAT) Rekondisi paving 3 2 21

24 Pemasangan Paving Stone Kembali 2 2 22,23

Pada Tabel 4.5 dapat diketahui waku normal untuk menyelesaikan proyek pemeliharaan atau

rehabilitasi saluran drainase dan boozem di Cumpat Kulon RT.4, Surabaya selama 98 hari dan dapat

dipercepat selama 8 hari agar proyek dapat selesai tepat pada perjanjian kontrak.

Berikut Tabel 4.6 adalah perhitungan dari crash duration, crash cost, dan cost slope pada

proyek pemeliharaan atau rehabilitasi saluran drainase dan boozem

Page 12: EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DALAM EFISIENSI …repository.untag-sby.ac.id/5649/9/Jurnal Penelitian.pdf1. Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor. 2. Mencatat jam kerja dan

Tabel 4.5 Perhitungan Crash Duration, Crash Cost, dan Cost Slope

No Uraian Pekerjaan Satuan Volume Durasi

Normal (hari) Cost Normal

Crash

Duration (hari) Cost Percepatan

I PEKERJAAN PENDAHULUAN

1 Persiapan dan Sewa Direksi Keet Hari 1 1 Rp3,600,000.00 1 Rp3,600,000.00

2 Uidzet Dengan Waterpass / Theodolit (hari) Titik 2 1 Rp731,900.00 1 Rp731,900.00

3 Test Hole Titik 43 1 Rp511,400.00 1 Rp511,400.00

4 Pembuatan Bouwplank Ls 1 2 Rp2,494,000.00 2 Rp2,494,000.00

5 Sewa rambu pengaman Ls 1 1 Rp540,000.00 1 Rp540,000.00

II PEKERJAAN TANAH

6 Pembongkaran Pelat Existing M3 26.1 14 Rp1,855,710.00 14 Rp1,855,710.00

7 Bongkar Pasangan Lama M3 63.1 14 Rp8,613,150.00 14 Rp8,613,150.00

8 Galian Tanah Untuk Konstruksi M3 342.9 14 Rp33,809,940.00 13 Rp36,538,420.73

9 Urugan Sirtu (PADAT) M3 69.3 7 Rp9,909,900.00 6 Rp11,723,765.63

10 Urugan Pasir (PADAT) Rekondisi paving M3 15.7 3 Rp2,331,450.00 2 Rp3,764,320.31

11 Angkutan Tanah keluar Proyek M3 432.1 14 Rp20,395,120.00 13 Rp22,041,017.39

III PEKERJAAN SALURAN

12 Rabat Beton Pengunci ( 1PC : 3Ps : 6Kr) M3 14.1 7 Rp12,437,610.00 7 Rp12,437,610.00

Page 13: EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DALAM EFISIENSI …repository.untag-sby.ac.id/5649/9/Jurnal Penelitian.pdf1. Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor. 2. Mencatat jam kerja dan

13 Pengadaan U-Ditch Precast K-350 Uk.

400.600.1200mm Pabrikan Pcs 516 16 Rp334,368,000.00 15 Rp357,617,025.00

14 Pengadaan Cover Precast K-350

Uk.560.1200.100mm Pcs 516 16 Rp92,880,000.00 16 Rp92,880,000.00

15 Pemasangan U-Ditch Precast K-350 Uk.

400.600.1200mm Pabrikan Pcs 516 14 Rp60,010,800.00 13 Rp64,853,704.53

16 Pemasangan Cover Precast K-350

Uk.560.1200.100mm Pcs 516 10 Rp20,794,800.00 9 Rp23,264,182.50

17 Pekerjaan Beton Bertulang ( 1PC : 2Ps : 3Kr)

Pemakaian Besi Polos 157 Kg M3 2.53 7 Rp8,313,327.00 6 Rp9,834,962.75

18 Pas. Pipa Limbah Rumah Tangga 4 Bh 72 3 Rp5,788,800.00 3 Rp5,788,800.00

IV PEKERJAAN LAIN-LAIN

19 Pembersihan Lap. Selama Proyek Berlangsung Ls 1 10 Rp1,400,000.00 10 Rp1,400,000.00

20 Quality Control Ls 1 4 Rp6,925,000.00 4 Rp6,925,000.00

21 Pembongkaran Paving Stone Dipakai Kembali M2 409.5 2 Rp3,112,200.00 2 Rp3,112,200.00

Page 14: EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DALAM EFISIENSI …repository.untag-sby.ac.id/5649/9/Jurnal Penelitian.pdf1. Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor. 2. Mencatat jam kerja dan

22 Pemasangan Paving Stone Kembali M2 315 2 Rp5,985,000.00 2 Rp5,985,000.00

23 Langsir Material Jarak 50 m Bh 516 2 Rp16,873,200.00 2 Rp16,873,200.00

24 Dewatering Ls 1 7 Rp1,750,000.00 7 Rp1,750,000.00

TOTAL

Rp655,431,307.00

Rp695,135,368.84

Analisis Waktu dan Biaya Optimum

Setelah dilakukan perhitungan Crash Duration, Crash Cost, dan Cost Slope, kemudian

dilakukan analisis waktu dan biaya optimum setelah percepatan dan hasil dari perhitungan diatas

dapat diketahui biaya proyek sebagai berikut :

1. Rencana Anggaran Biaya proyek pemeliharaan atau rehabilitasi saluran drainase dan boozem di

Cumpat Kulon Baru I RT.4 Surabaya dengan waktu 98 hari dengan biaya sebesar Rp

655,431,307.00 (belum termasuk PPN).

2. Biaya percepatan dengan menambah tenaga kerja sebagai berikut :

Biaya Percepatan pada Jalur Kritis – Biaya Normal pada Jalur Kritis dengan hasil sebesar Rp

39,704,061.84.

3. Biaya proyek dengan penambahan tenaga kerja sebagai berikut :

Rencana Anggaran Biaya + Biaya Penambahan Tenaga Kerja dengan hasil sebesar Rp

695,135,368.84 (belum termasuk PPN).

Berikut adalah hasil analisis waktu dan biaya optimum dapat dilihat pada Tabel 4.7 Hasil

Perhitungan Normal dan Percepatan dibawah ini :

Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Normal dan Percepatan Sebelum Percepatan Setelah Percepatan Perubahan

Total Biaya

Normal

Durasi

Normal

Biaya Normal Pada

Jalur Kritis

Durasi

Percepatan

Biaya Percepatan Pada

Jalur Kritis

Selisih

Durasi

Penambahan Biaya Akibat

Percepatan Durasi

A B C D E f=b-d g=e-c

Rp655,431,307.00 98 Rp515,458,037.00 90 Rp555,162,098.84 8 Rp39,704,061.84

KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN

Sesuai dengan tujuan penelitian dan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Waktu yang diperlukan untuk mempercepat pelaksanaan pemeliharaan atau rehabilitasi saluran

drainase dan boozem di Cumpat Kulon Baru I RT.4, Surabaya adalah 90 hari yang sesuai dengan

kontrak, maka dilakukan percepatan 8 hari karena keterlambatan semula 98 hari.

2. Dengan adanya percepatan penyelesaian proyek pemeliharaan atau rehabilitasi saluran drainase

dan boozem di Cumpat Kulon Baru I RT.4, Surabaya diperlukan tambahan biaya sebesar Rp

39,704,061.84. Sehingga biaya optimal yang diperlukan untuk mempercepat pelaksanaan proyek

pemeliharaan atau rehabilitasi saluran drainase dan boozem di Cumpat Kulon Baru I RT.4,

Surabaya adalah sebesar Rp 695,135,368.84 yang semula direncanakan sebesar Rp

655,431,307.00. Maka terjadi penambahan biaya akibat percepatan pelaksanaan sebesar = 0.39%

dari biaya yang direncanakan.

3. Biaya perbandingan dengan adanya percepatan lebih efisien daripada proyek mengalami

keterlambatan yang mamberikan sanksi penalty dengan denda sebesar ± Rp. 200 juta.

Page 15: EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DALAM EFISIENSI …repository.untag-sby.ac.id/5649/9/Jurnal Penelitian.pdf1. Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor. 2. Mencatat jam kerja dan

SARAN

Saran dari penelitian yang perlu adalah sebagai berikut :

1. Hasil durasi dan biaya optimum yang diperoleh dari analisis Crashing ini dapat dipertimbangkan

penerannya dalam pelaksanaan proyek. Hal ini dikarenakan hasil optimasi waktu dan biaya

menunjukkan durasi pelaksanaan yang lebih singkat akan membutuhkan biaya pelaksanaan yang

lebih besar dibandingkan kondisi durasi dan biaya normal, akan tetapi tidak membuat pihak

kontraktor ter-blacklist karena keterlambatan. Sehingga hal ini tentu sangat bermanfaat bagi

kontraktor dalam mengendalikan efisiensi waktu dan biaya proyek.

2. Saran bagi kontraktor, tim pelaksana perlu peningkatan kedisiplinan dalam hal ketepatan waktu

dalam pengendalian peralatan material dan tenaga kerja, termasuk kediplinan penerapan prosedur

kerja sebagai kunci keberhasil pengendalian proyek di lapangan.

DAFTAR PUSTAKA Anggara, H. 2005. Perencanaan dan Pengendalian Proyek dengan Metode PERT-CPM : Studi Kasus

Fly Over Ahmad Yani, Karawang. Journal the Winners, Vol. 6, No. 2 : 155-174.

Badri. Sofyan. 1997, Dasar-Dasar Network Planning, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Buluatie. Nurhadinata, 2013, Optimalisasi Biaya dan Waktu dengan Metode Time Cost Trade Off

pada Proyek Revitalisasi Gedung BPS Kota Gorontalo, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol.1, No.1,

Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo.

Chusairi. Moch. Mas Suryanto HS, 2015, Studi Optimalisasi Waktu dan Biaya dengan Metode Time

Cost Trade Off pada Proyek Pembangunan Gedung Tipe B SMPN Baru Siwalankerto,

Rekayasa Teknik Sipil Vol 2 Nomer 2/rekat/15(2015),09-15.

Dannyanti, E. 2010. Optimalisasi Pelaksanaan Proyek dengan Metode Pert dan CPM (Studi Kasus

Twin Tower Building Pascasarjana Undip). Skripsi, FT Undip. Semarang.

Ervianto. Wulfram I, 2002, Manajemen Proyek Kontruksi, ANDI, Yogyakarta.

Gray, C., Simanjuntak, P., Lien K.S., Mspaitella, P.F.L., Varley,R.C.G. 2007. Pengantar Evaluasi

Proyek. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Santosa. Budi. 1997. Manajemen Proyek, Guna Widya, Jakarta.

Santosa. Budi. 2003. Manajemen Proyek, Guna Widya, Surabaya.

Soeharto. Iman, 1999, Manajemen Proyek (Dari Konseptual sampai Operasional), Erlangga, Jakarta.

Soeharto. Iman, 2005, Manajemen Kontruksi, Penerbit Bina Ilmu, Jakarta.

Widjoko, Lilies. (2016). Optimasi Waktu Pelaksaan Pekerjaan Kontruksi Dengan Metode Jalur Kritis

Menggunakan Software Microsoft Project. Jurnal Teknik Sipil UBL, Volume 7 No. 1 April

2016.