Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
EVALUASI PENJADWALAN PROYEK DALAM EFISIENSI WAKTU DAN BIAYA
( Studi Kasus Proyek Rehabilitasi Saluran Drainase Dan Boezem Di Jalan Cumpat
Kulon Baru I RT 4 Surabaya )
Achmad Wildan Abdillah
ProgramiStudiiTeknikiIndustriiUniversitasi17 Agustusi1945iSurabaya
ABSTRACT
“EVALUATION OF PROJECT SCHEDULING IN EFFICIENCY OF TIME AND
FEES (Case Study of Rehabilitation Project for Drainage and Boezem Channels on
Jalan Cumpat Kulon Baru I RT 4 Surabaya)”
Surabaya City Government's program to prevent flood-prone areas by rehabilitating
or maintaining drainage and boozem channels. The project implementation is located at Jalan
Cumpat Kulon RT.4, Kel. Gedung Cowek, Kec. Bulak, Surabaya. In practice in the field the
project has been delayed, so the efforts to accelerate the duration of the project (crashing) to
restore the level of project progress to the original plan. With the CPM (Critical Path Method)
method and the project crash duration can be accelerated for 8 days from the original
planning of 98 days to 90 days.
With the acceleration of the project duration, an additional fee of Rp. 39,704,061.84 is
required. so that the optimal cost needed to accelerate the implementation of maintenance
projects for drainage and boozem channels in Cumpat Kulon Rt.4 is Rp. 695,135,368.84
which was originally planned as Rp. 655,431,307.00. resulting in additional costs due to the
acceleration of the implementation of = 0.39% of the planned costs.
Keywords: Drainage Channels, CPM, Crash Duration
PENDAHULUAN Proyek pemeliharaan atau rehabilitasi saluran drainase dan boezem yang berlokasikan
di jalan Cumpat Kulon Baru I RT. 4, Kel. Kedung Cowek, Kec. Bulak, Kota Surabaya, Jawa
Timur menjadi sumber data proyek dalam penelitian ini. Pada pelaksanaannya proyek ini
dikerjakan oleh CV. RAHMA GEMILANG sebagai kontraktor pelaksana dan CV. ADZRA
ANUGRAH sebagai konsultan supervisi yang telah membuat perjanjian ikatan kontrak
dengan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Pemerintahan Kota Surabaya.
Nilai kontrak yang tertulis pada pengerjaan proyek ini sebesar Rp.720.974.438,00 dan
bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Pemerintahan Kota
Surabaya. Schedule pengerjaan proyek berjalan pada 7 Oktober 2019 dengan durasi waktu 90
hari. Pengerjaan proyek ini berupa dua buah saluran drainase yaitu pada sisi barat dan timur
yang memiliki ukuran panjang 300 m pada sisi barat dan panjang 314.5 m pada sisi timur,
dengan lebar 40 cm, dan tinggi kedalamannya 60 cm pada setiap saluran drainase.
Dalam pelaksanaan sebuah proyek, waktu sangatlah penting guna menentukan durasi
proyek atau berapa lama proyek akan berakhir. Bahkan dengan waktu juga dapat diketahui
boros atau efisien suatu pekerjaan jika tidak dapat memanajemen dengan baik. Selain
ketepatan perkiraan waktu, penegasan hubungan antar kegiatan suatu proyek juga diperlukan
untuk perencanaan suatu proyek. Berkaitan dengan masalah proyek ini, maka diperlukan
evaluasi sebagai peningkatan kualitas pada kontraktor yang bersangkutan karena pada
dasarnya keberhasilan pelaksanaan sebuah proyek dapat terselesaikan tepat pada waktunya
merupakan tujuan yang penting bagi pemilik proyek. Untuk mengembalikan tingkat
kemajuan proyek ke rencana semula diperlukan suatu upaya percepatan durasi proyek
(crashing) walaupun akan diikuti dengan meningkatnya biaya proyek. Dengan mengolah data
yang diperlukan maka penelitian ini akan menganalisis waktu dan biaya dengan Metode CPM
(Critical Path Method) yang juga dibantu dengan aplikasi Microsoft Project dan Metode
TCTO (Time Cost Trade Off). Sehingga didapatkan waktu dan biaya yang optimal pada
proyek pemeliharaan atau rehabilitasi saluran drainase dan boezem pada Cumpat Kulon Baru
I RT. 4, Kedung Cowek, Surabaya.
MATERI DAN METODE
Manajemen Proyek
Pengertian proyek menurut Larson (2006), proyek adalah usaha yang kompleks, tidak
rutin, yang dibatasi oleh waktu, anggaran, sumber daya, dan spesifikasi kinerja yang
dirancang untuk memenuhhi kebutuhan pelanggan.
Manajemen proyek adalah suatu ilmu pengetahuan tentang seni memimpin organisasi
yang terdiri atas kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan pengendalian
terhadap sumber-sumber daya yang terbatas dalam usaha mencapai tujuan dan sasaran yang
efektif dan efisien. Tujuan pada manajemen proyek untuk mendapatkan metode yang paling
baik dengan diperolehnya hasil maksimal dalam hal ketepatan, kecepatan, penghematan dan
keselamatan kerja secara komprehensif. Sasaran yang hendak dicapai dari kegiatan-kegiatan
manajemen proyek terdapat pada optimasi biaya, mutu, waktu dan keselamatan.
Penjadwalan Proyek
Penjadwalan (scheduling) adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk
melaksanakan masing-masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga
tercapai hasil optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan yang ada. Proses monitoring
serta updating dilakukan untuk mendapatkan penjadwalan yang realistis agar alokasi sumber
daya dan penetapan durasinya sesuai sasaran dan tujuan proyek.
Adapun tujuan dari penjadwalan (scheduling) dalam suatu proyek adalah sebagai
berikut :
a. Mempermudah perumusan masalah proyek.
b. Menentukan metode atau cara yang sesuai.
c. Kelancaran kegiatan lebih terorganisir.
d. Mendapatkan hasil yang optimum.
Sedangkan fungsi dari penjadwalan (scheduling) dalam suatu proyek, antara lain :
a. Menentukan durasi total yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek.
b. Menentukan waktu pelaksanaan dari masing-masing kegiatan.
c. Menentukan kegiatan-kegiatan yang tidak boleh terlambat atau tertunda dalam
pelaksanaannya dan menentukan jalur kritis.
d. Menentukan kemajuan pelaksanaan proyek.
e. Sebagai dasar perhitungan cash flow proyek.
f. Sebagai dasar bag penjadwalan sunber daya proyek, seperti tenaga kerja, material, dan
peralatan.
g. Sebagai alat pengendalian proyek.
Penjadwalan Model CPM (Critical Path Method)
Metode CPM (Critical Path Method) jalur kritis dapat dihitung dengan menghitung
total durasi proyek. Deretan aktivitas kritis yang menentukan jangka waktu penyelesaian pada
keseluruhan proyek disebut jalur kritis atau lintasan kritis, dimana data tersebut dapat
digunakan untuk proses crashing.
Langkah-langkah dalam menyusun jaringan kerja dengan Metode CPM (Critical Path
Method) menurut Soeharto (1999) yaitu:
1. Mengkaji dan mengidentifikasi lingkup proyek, menguraikan, dan memecahkannya
menjadi kegiatan-kegiatan atau kelompok-kelompok kegiatan yang merupakan komponen
proyek.
2. Menyusun kembali komponen-konponen pada butir 1, menjadi mata rantai dengan urutan
yang sesuai logika ketergantungan.
3. Memberikan perkiraan kurun waktu bagi masing-masing kegiatan yang dihasilkan dari
penguraian lingkup proyek.
4. Mengidentifikasi jalur kritis (critical path) dan float pada jaringan kerja.
Tahapan dalam penjadwalan proyek dengan metode CPM (Critical Path Method)
adalah sebagai berikut :
1. Menentukan aktivitas individu dan hubungan keterkaitan antar aktivitas.
2. Menggambar diagram jaringan kerja.
3. Estimasi waktu penyelesaian tiap aktivitas.
4. Identifikasi jalur kritis.
5. Memperbarui diagram Critical Path.
Jaringan Kerja (Network Planning)
Jaringan kerja merupakan jaringan yang terdiri dari serangkaian kegiatan untuk
menyelesaikan suatu proyek berdasarkan urutan dan ketergantungan kegiatan satu dengan
kegiatan lainnya. Sehingga suatu pekerjaan belum dapat dimulai apabila aktifitas sebelumnya
belum selesai dikerjakan. Notasi atau simbol yang digunakan dalam menggambarkan suatu
jaringan kerja adalah sebagai berikut :
1. (anak panah/busur), menyatakan sebuah aktifitas yang dibutuhkan oleh proyek.
Aktifitas ini didefinisikan sebagai hal yang memerlukan durasi (jangka waktu
tertentu). Tidak ada skala waktu, anak panah hanya menunjukkan awal dan akhir
suatu aktifitas.
2. (lingkaran kecil/event/node) menyatakan suatu kejadian atau peristiwa, yaitu
pertemuan dari permulaan dan akhir kegiatan.
3. (anak panah terputus-putus) menyatakan aktifitas semu (dummy activity). Dummy
ini tidak mempunyai durasi waktu, karena tidak menghabiskan resource (hanya
membatasi mulainya aktifitas). Bedanya dengan aktifitas biasa adalah aktifitas
dummy tidak memakan waktu dan sumber daya, jadi waktu aktifitas dan biaya
sama dengan nol.
4. (anak panah tebal) menyatakan aktifitas pada lintasan kritis.
Durasi Waktu Kegiatan
Durasi kegiatan dalam metode jaringan kerja adalah lama waktu yang diperlukan
untuk melakukan kegiatan dari awal sampai akhir. Kurun waktu pada umumnya dinyatakan
dengan satuan jam, hari, atau minggu. Penghitungan durasi pada critical path digunakan
untuk memperkirakan waktu penyelesaian aktivitas, yaitu dengan cara single duration
estimate. Cara ini dilakukan jika durasi dapat diketahui dengan akurat dan tidak terlalu
berfluktuasi. Rumus yang digunakan untuk menghitung durasi kegiatan adalah (Soeharto,
1999) :
Sumber : Soeharto, 1990
Keterangan :
D = Durasi kegiatan
V = Volume kegiatan
Pr = Produktivitas kerja rata-rata
N = Jumlah tenaga kerja dan peralatan
Microsoft Project
Microsoft project adalah software yang digunakan untuk mengelola atau
memanajemen suatu proyek yaitu dengan mengelola rencana pekerjaan dan waktu pekerjaan,
sehingga sebuah proyek yang sedang berjalan dapat dipantau dan dievaluasi sesuai dengan
tahapannya. Menurut (Kusrianto, 2008) microsoft project mampu mengerjakan berbagai
macam hal dalam proyek, yaitu :
1. Mencatat kebutuhan tenaga kerja pada setiap sektor.
2. Mencatat jam kerja dan jam lembur para pegawai.
3. Menghitung pengeluaran sehubungan dengan ongkos tenaga kerja.
4. Memasukkan biaya tetap.
5. Menghitung total biaya proyek.
6. Membantu mengontrol penggunaan tenaga kerja pada beberapa pekerjaan untuk
menghindari overallocation (kelebihan beban pada penggunaan tenaga kerja).
Tujuan yang diharapkan dari sistem ini adalah penggunaan platform atau sistem
project manajement yang efektif dan seragam, menghilangkan duplikasi informasi dan data
entery, menurunkan ketergantungan terhadap readshet, dan memudahkan membuat laporan
konsolidasi. Sehingga keuntungan yang diperoleh dari sistem ini dapat mengetahui informasi
proyek yang up to date, akurat, tepat waktu.
Metode TCTO (Time Cost Trade Off)
Analisis TCTO (Time Cost Trade Off) adalah suatu proses yang disengaja, sistematik,
dan analitik dengan cara melakukan pengujian dari semua kegiatan dalam suatu proyek yang
dipusatkan pada kegiatan yang berada pada jalur kritis.
Langkah-langkah menganalisis metode TCTO, sebagai berikut :
1. Menyusun jaringan kerja proyek, mencari lintasan kritis dan menghitung cost slope tiap
aktivitas.
2. Melakukan kompresi pada aktivitas yang berada pada lintasan kritis dan mempunyai cost
slope terendah.
3. Menyusun kembali jaringan kerja.
4. Mengulangi langkah kedua, dimana langkah kedua akan berhenti apabila terjadi
penambahan lintasan kritis, maka langkah kedua dilakukan secara serentak pada semua
lintasan kritis dan perhitungan cost slope dijumlahkan.
Langkah dihentikan apabila terdapa salah satu lintasan kritis dimana aktivitas-
aktivitasnya telah jenuh seluruhnya (tidak mungkin dikompres lagi) sehingga pengendalian
biaya telah optimum.
Crash Duration
Crash Duration adalah salah satu cara untuk mempercepat durasi proyek dalam istilah
asingnya yaitu dengan mereduksi durasi suatu pekerjaan yang akan berpengaruh terhadap
waktu penyelesaian proyek. Durasi percepatan (crashing) maksimum suatu aktivitas adalah
durasi tersingkat untuk menyelesaikan suatu aktivitas yang secara teknis masih mungkin
dengan asumsi sumber daya bukan merupakan hambatan (Soeharto, Iman, 1999).
Konsekuensi dari percepatan proyek (crashing) adalah meningkatnya biaya langsung (direct
cost).
HASIL DAN PEMBAHASAN Data proyek
Nama Proyek : Pemeliharaan Atau Rehabilitasi Saluran Drainase dan Boezem
Paket Kegiatan : Saluran Type 3
Lokasi : Jalan Cumpat Kulon Baru I RT. 4 Surabaya
Sumber Dana : APBD Pemerintah Kota Surabaya
Nilai Kontrak : Rp.720.974.438,00
Data Pelaksanaan Proyek Data pelaksanaan proyek meliputi data Rencana Anggaran Biaya (RAB) pekerjaan berupa
uraian pekerjaan, kuantitas, satuan, harga satuan, jumlah harga dan bobot rencana proyek
Pemeliharaan atau Rehabilitasi Saluran Drainase dan Boezem sebagai berikut :
Tabel 4.1 Rencana Anggaran Biaya pada Pekerjaan Pemeliharaan Atau Rehabilitasi Saluran Drainase
dan Boezem
No Uraian Pekerjaan Satuan Volume Harga Satuan
(Rp)
Jumlah Harga
(Rp)
Bobot
(%)
I PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Persiapan dan Sewa Direksi Keet Hari 1 Rp3,600,000.00 Rp3,600,000.00 0.55%
2 Uidzet Dengan Waterpass / Theodolit (hari) Titik 2 Rp731,900.00 Rp731,900.00 0.11%
3 Test Hole Titik 43 Rp255,700.00 Rp511,400.00 0.08%
4 Pembuatan Bouwplank Ls 1 Rp58,000.00 Rp2,494,000.00 0.38%
5 Sewa rambu pengaman Ls 1 Rp540,000.00 Rp540,000.00 0.08%
II PEKERJAAN TANAH
6 Pembongkaran Pelat Existing M3 26.1 Rp71,100.00 Rp1,855,710.00 0.28%
7 Bongkar Pasangan Lama M3 63.1 Rp136,500.00 Rp8,613,150.00 1.31%
8 Galian Tanah Untuk Konstruksi M3 342.9 Rp98,600.00 Rp33,809,940.00 5.16%
9 Urugan Sirtu (PADAT) M3 69.3 Rp143,000.00 Rp9,909,900.00 1.51%
10 Urugan Pasir (PADAT) Rekondisi paving M3 15.7 Rp148,500.00 Rp2,331,450.00 0.36%
11 Angkutan Tanah keluar Proyek M3 432.1 Rp47,200.00 Rp20,395,120.00 3.11%
III PEKERJAAN SALURAN
12 Rabat Beton Pengunci ( 1PC : 3Ps : 6Kr) M3 14.1 Rp882,100.00 Rp12,437,610.00 1.90%
13 Pengadaan U-Ditch Precast K-350 Uk.
400.600.1200mm Pabrikan Pcs 516 Rp648,000.00 Rp334,368,000.00 51.01%
14 Pengadaan Cover Precast K-350
Uk.560.1200.100mm Pcs 516 Rp180,000.00 Rp92,880,000.00 14.17%
15 Pemasangan U-Ditch Precast K-350 Uk.
400.600.1200mm Pabrikan Pcs 516 Rp116,300.00 Rp60,010,800.00 9.16%
16 Pemasangan Cover Precast K-350
Uk.560.1200.100mm Pcs 516 Rp40,300.00 Rp20,794,800.00 3.17%
17 Pekerjaan Beton Bertulang ( 1PC : 2Ps : 3Kr)
Pemakaian Besi Polos 157 Kg M3 2.53 Rp3,285,900.00 Rp8,313,327.00 1.27%
18 Pas. Pipa Limbah Rumah Tangga 4 Bh 72 Rp80,400.00 Rp5,788,800.00 0.88%
IV PEKERJAAN LAIN-LAIN
19 Pembersihan Lap. Selama Proyek Berlangsung Ls 1 Rp1,400,000.00 Rp1,400,000.00 0.21%
20 Quality Control Ls 1 Rp6,925,000.00 Rp6,925,000.00 1.06%
21 Pembongkaran Paving Stone Dipakai Kembali M2 409.5 Rp7,600.00 Rp3,112,200.00 0.47%
22 Pemasangan Paving Stone Kembali M2 315 Rp19,000.00 Rp5,985,000.00 0.91%
23 Langsir Material Jarak 50 m Bh 516 Rp32,700.00 Rp16,873,200.00 2.57%
24 Dewatering Ls 1 Rp1,750,000.00 Rp1,750,000.00 0.27%
A JUMLAH Rp655,431,307.00 100%
B PPN 10% Rp65,543,130.70
C TOTAL Rp720,974,437.70
D DIBULATKAN Rp720,974,400.00
Sumber : Konsultan Supervisi
Beberapa hal yang mengakibatkan keterlambatan adalah :
a. Kontraktor memiliki banyak paket, sementara peralatannya terbatas.
b. Pengiriman bahan baku pekerjaan, dikarenakan jarak dan tempat lokasi yang kurang strategis.
c. Peraturan operasional kurang disiplin, sehingga kerusakan peralatan tidak segera diperbaiki.
Pelaksanaan proyek ini mengalami keterlambatan, diketahui saat peninjauan di lapangan pada
bulan Januari 2020, progres fisik pekerjaan mencapai hanya sebesar 83% dari rencana progress
sebesar 94,1%. Untuk mengembalikan tingkat kemajuan proyek ke rencana semula diperlukan suatu
upaya percepatan durasi proyek walaupun akan diikuti meningkatnya biaya proyek. Oleh karena itu
diperlukan analisis optimalisasi durasi proyek sehingga dapat diketahui berapa lama suatu proyek
tersebut diselesaikan dan mencari adanya kemungkinan percepatan waktu pelaksanaan proyek dengan
metode CPM (Critical Path Method - Metode Jalur Kritis).
Perencanaan dan Pengendalian Proyek Dengan Metode CPM
Dalam mempercepat durasi proyek biasanya dilakukan pada pekerjaan-pekerjaan yang
memiliki lintasan kritis, karena kegiatan-kegiatan yang memberikan pengaruh besar pada proyek
berada dalam jalur kritis tersebut. Langkah-langkah perencanaan dan pengendalian proyek dengan
metode CPM :
a. Pembuatan jadwal kegiatan proyek pemeliharaan atau rehabilitasi saluran drainase dan boezem
dengan microsoft project.
Tabel 4.2 Jadwal Kegiatan Proyek dengan Microsoft Project Task Mode Task Name Duration Start Finish Predecessors
Rehabilitasi saluran drainase dan boozem 98 days Mon 10/7/19 Wed 2/19/20
1 Persiapan dan Sewa Direksi Keet 1 day Mon 10/7/19 Mon 10/7/19
2 Sewa rambu pengaman 1 day Tue 10/8/19 Tue 10/8/19 1
3 Uidzet Dengan Waterpass / Theodolit 1 day Tue 10/8/19 Tue 10/8/19 1
4 Test Hole 1 day Wed 10/9/19 Wed 10/9/19 2,3
5 Pembuatan Bouwplank 2 days Wed 10/9/19 Thu 10/10/19 3
6 Pembongkaran Pelat Existing 14 days Fri 10/11/19 Wed 10/30/19 4,5
7 Bongkar Pasangan Lama 14 days Fri 10/11/19 Wed 10/30/19 5
8 Galian Tanah Untuk Konstruksi 14 days Fri 10/11/19 Wed 10/30/19 5
9 Dewatering 7 days Thu 10/31/19 Fri 11/8/19 8,6,7
10 Pembersihan Lapangan Selama Proyek Berlangsung 10 days Thu 10/31/19 Wed 11/13/19 8
11 Angkutan Tanah keluar Proyek 14 days Thu 10/31/19 Tue 11/19/19 8
12 Urugan Sirtu (PADAT) 7 days Wed 11/20/19 Thu 11/28/19 9,10,11
13 Pengadaan U-Ditch Precast K-350 Uk. 400.600.1200mm Pabrikan 16 days Fri 11/29/19 Fri 12/20/19 12
14 Pengadaan Cover Precast K-350 Uk.560.1200.100mm 16 days Fri 11/29/19 Fri 12/20/19 12
15 Pemasangan U-Ditch Precast K-350 Uk. 400.600.1200mm Pabrikan 14 days Mon 12/23/19 Thu 1/9/20 13,14
16 Pemasangan Cover Precast K-350 Uk.560.1200.100mm 10 days Fri 1/10/20 Thu 1/23/20 15
17 Pekerjaan Beton Bertulang ( 1PC : 2Ps : 3Kr) Pemakaian Besi Polos 157 Kg 7 days Fri 1/24/20 Mon 2/3/20 16
18 Rabat Beton Pengunci ( 1PC : 3Ps : 6Kr) 7 days Fri 1/24/20 Mon 2/3/20 16
19 Langsir Material Jarak 50 m 2 days Fri 1/24/20 Mon 1/27/20 16
20 Pasang Pipa Limbah Rumah Tangga 3 days Tue 2/4/20 Thu 2/6/20 17,18,19
21 Quality Control 4 days Fri 2/7/20 Wed 2/12/20 20
22 Pembongkaran Paving Stone Dipakai Kembali 2 days Thu 2/13/20 Fri 2/14/20 21
23 Urugan Pasir (PADAT) Rekondisi paving 3 days Thu 2/13/20 Mon 2/17/20 21
24 Pemasangan Paving Stone Kembali 2 days Tue 2/18/20 Wed 2/19/20 22,23
Sumber : RAB Proyek
b. Pembuatan diagram network dari jadwal kegiatan pekerjaan proyek pemeliharaan atau rehabilitasi
saluran drainase dan boezem
Gambar 4.1 Diagram Network Proyek dengan Microsoft Project
Dari gambar 4.1 dapat kita lihat lintasan atau alur pekerjaan proyek pemeliharaan atau
rehabilitasi saluran drainase dan boozem. Dan jika kita menggunakan aplikasi microsoft project pada
lintasan pekerjaan secara otomatis mendapatkan lintasan kritisnya. Namun kita coba gunakan dengan
perhitungan maju-mundur apakah lintasan kritis yang didapatkan sama.
Lintasan kritis pada proyek pemeliharaan atau rehabilitasi saluran drainase dan boozem
adalah 1-3-5-8-11-12-13-15-16-17-20-21-23-24, maka dapat kita uraiankan kegiatan pekerjaan kritis,
sebagai berikut :
Kegiatan pekerjaan proyek rehabilitasi saluran drainase dan boozem yang tidak boleh ditunda
berada pada (lintasan kritis) yang terdapat pada Gambar 4.2 Diagram Network Pekerjaan (Durasi
Normal).
Gambar 4.1 Diagram Network Pekerjaan (Durasi Normal)
3 5
7
8
10
11
14
18
19
23
2422
212017
161513
129642
1
Perhitungan Produktivitas Harian, Normal dan Percepatan Produktivitas harian percepatan diperoleh dari jumlah produktivitas harian normal dengan
produktivitas pekerjaan saat jam lembur sesuai Peraturan yang berlaku dilakukan selama 3 jam/hari.
Sedangkan produktivitas pekerja jam lembur diasumsikan mengalami penurunan, dan hanya
diperhitungkan sebesar 80% dari produktivitas jam kerja regular.
Langkah- langkah perhitungan produktivitas harian percepatan pekerjaan kritis adalah sebagai
berikut :
a. Menghitung volume pekerjaan
b. Menghitung durasi normal
c. Menghitung produktivitas harian normal
d. Produktivitas normal/jam
e. Produktivitas jam lembur
f. Produktivitas harian percepatan
Contoh : 1
Perhitungan produktivitas harian normal pada Pekerjaan Beton Bertulang ( 1PC : 2Ps : 3Kr)
Pemakaian Besi Polos 157 Kg :
a. Volume pekerjaan = 2,53
b. Harga satuan = Rp 3.285.900,00/
c. Biaya normal = Rp 8.313.327,00
d. Durasi normal = 7 hari
e. Produktivitas harian normal =
=
= 0,36 /hari
f. Produktivitas normal/jam =
=
= 0,05 /jam
g. Produktivitas jam lembur = 3 x f x 0,80
= 3 x 0.045 x 0,80 = 0,11 /jam
h. Produktivitas harian percepatan = (f + g) x 8
= (0,045 + 0,108) x 8 = 1,23 /hari
Dengan cara yang sama perhitungan produktivitas harian, normal dan percepatan pada
pekerjaan jalur kritis dapat dilihat pada Tabel 4.4 sebagai berikut
Tabel 4.3 Produktivitas Harian Percepatan Pekerjaan Kritis
N
o Uraian Pekerjaan
Satua
n
Volum
e
Harga Satuan
(Rp)
Jumlah Harga
(Rp)
Durasi
Norma
l (hari)
Produktivit
as Harian
Normal
Produktivit
as Normal
per Jam
Produktivit
as Jam
Lembur
Produktivit
as Harian
Percepatan
A B C d e=a/d f=e/8 g=3xfx0.80 h=(f+g)x8
1 Persiapan dan
Sewa Direksi Keet
Hari 1 Rp3,600,000.
00 Rp3,600,000.00 1 1.00 0.13 0.30 3.40
3 Uidzet Dengan
Waterpass /
Theodolit Titik 2 Rp731,900.00 Rp731,900.00 1 2.00 0.25 0.60 6.80
5 Pembuatan
Bouwplank
Ls 1 Rp58,000.00 Rp2,494,000.00 2 0.50 0.06 0.15 1.70
8 Galian Tanah
Untuk Konstruksi M3 342.9 Rp98,600.00
Rp33,809,940.0
0 14 24.49 3.06 7.35 83.28
11 Angkutan Tanah
keluar Proyek M3 432.1 Rp47,200.00
Rp20,395,120.0
0 14 30.86 3.86 9.26 104.94
12 Urugan Sirtu
(PADAT) M3 69.3 Rp143,000.00 Rp9,909,900.00 7 9.90 1.24 2.97 33.66
13 Pengadaan U-
Ditch Precast K-
350 Uk.
400.600.1200mm
Pabrikan
Pcs 516 Rp648,000.00 Rp334,368,000.
00 16 32.25 4.03 9.68 109.65
15 Pemasangan U-
Ditch Precast K-
350
Uk.400.600.1200m
m Pabrikan
Pcs 516 Rp116,300.00 Rp60,010,800.0
0 14 36.86 4.61 11.06 125.31
16 Pemasangan Cover
Precast K-350
Uk560.1200.100m
m
Pcs 516 Rp40,300.00 Rp20,794,800.0
0 10 51.60 6.45 15.48 175.44
17 Pekerjaan Beton
Bertulang ( 1PC :
2Ps : 3Kr)
Pemakaian Besi
Polos 157 Kg
M3 2.53 Rp3,285,900.
00 Rp8,313,327.00 7 0.36 0.05 0.11 1.23
20 Pas. Pipa Limbah
Rumah Tangga
Bh 72 Rp80,400.00 Rp5,788,800.00 3 24.00 3.00 7.20 81.60
21 Quality Control
Ls 1 Rp6,925,000.
00 Rp6,925,000.00 4 0.25 0.03 0.08 0.85
23 Urugan Pasir
(PADAT)
Rekondisi paving
M3 15.7 Rp148,500.00 Rp2,331,450.00 3 5.23 0.65 1.57 17.79
24 Pemasangan
Paving Stone
Kembali M2 315 Rp19,000.00 Rp5,985,000.00 2 157.50 19.69 47.25 535.50
Perhitungan Crash Duration, Crash Cost, dan Cost Slope Setelah diketahui besarnya produktivitas harian percepatan pekerjaan kritis, maka langkah
selanjutnya adalah menghitung durasi percepatan (crash duration) dan biaya langsung percepatan
(crash cost). Perhitngan crash duration ini digunaakan untuk mendapatkan batasan waktu maksimal
suatu aktivitas mampu dilakukan crashing (crashability), sedangkan perhitungan crash cost
digunakan untuk mencari slope biaya (cost slop) masing-masing aktivitas.
Untuk menentukan Crash Cost dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut :
a. Menghitung upah kerja harian normal, yaitu produktivitas harian x harga satuan upah kerja.
b. Menghitung upah kerja normal, yaitu produktivitas per jam x harga satuan upah kerja.
c. Menghitung upah kerja lembur hari :
Untuk 3 jam lembur = (1,5 x upah sejam normal) + 2(2 x upah sejam normal.
d. Menghitung Crash Cost per hari, yaitu upah harian + upah kerja lembur perhari.
e. Menghitng Crash Cost total, yaitu Crash Cost per hari + Crash Duration.
Contoh : 1
Perhitungan crash duration, crash cost, dan cost slope pada Pekerjaan Beton Bertulang ( 1PC : 2Ps :
3Kr) Pemakaian Besi Polos 157 Kg :
a. Volume pekerjaan = 2,53
b. Harga satuan = Rp 3.285.900,00/
c. Biaya normal = Rp 8.313.327,00
d. Durasi normal = 7 hari
e. Produktivitas harian normal = 0,36 /hari
f. Produktivitas normal/jam = 0,05 /jam
g. Produktivitas jam lembur = 0,11 /jam
h. Produktivitas harian percepatan = 1,23 /hari
i. Crash duration =
⁄
=
⁄
= 6 hari
j. Upah normal/jam = b x f
= Rp 3.285.900,00/ x 0,05 /jam = Rp 164.295,00/jam
k. Upah normal/hari = j x 8
= Rp 164.295,00/jam x 8 = Rp 1.314.360,00/hari
l. Upah 3 jam lembur/hari = (1,5 x j) + 2(2 x j)
= (1,5 x Rp 164.295,00) + 2(2 x Rp 164.295,00) = Rp 903.622,50/hari
m. Cost upah percepatan/hari = (c + l) / i
= (Rp 8.313.327,00 + Rp 903.622,50) / 6 = Rp 1.536.158,25/hari
n. Cost upah/hari = c + m
= Rp 8.313.327,00 + Rp 1.536.158,25 = Rp 9.849.485,25/hari
o. Cost bahan = a x e
= 2,53 x Rp 0,00/ = Rp. 0,00
p. Cost alat = a x f
= 2,53 x Rp 0,00/ = Rp. 0,00
q. Crash cost = n + o + p
= Rp 9.849.485,25 + Rp 0,00 + Rp 0,00 = Rp 9.849.485,25
r. Cost slope =
=
= Rp 1.536.158,25/hari
Dengan cara yang sama perhitungan crash duration, crash cost, dan cost slope kegiatan kritis
dapat diketahui percepatan durasinya. Berikut adalah uraian pekerjaan dengan durasi normal dan
durasi crash :
Tabel 4.4 Kegiatan Pekerjaan Durasi Normal dan Durasi Crash
No Uraian Pekerjaan Durasi Normal (hari) Crash Duration (hari) Predecessor
1 Persiapan dan Sewa Direksi Keet 1 1
2 Sewa rambu pengaman 1 1 1
3 Uidzet Dengan Waterpass / Theodolit 1 1 1
4 Test Hole 1 1 2,3
5 Pembuatan Bouwplank 2 2 3
6 Pembongkaran Pelat Existing 14 14 4,5
7 Bongkar Pasangan Lama 14 14 5
8 Galian Tanah Untuk Konstruksi 14 13 5
9 Dewatering 7 7 8,6,7
10 Pembersihan Lapangan Selama Proyek Berlangsung 10 10 8
11 Angkutan Tanah keluar Proyek 14 13 8
12 Urugan Sirtu (PADAT) 7 6 9,10,11
13 Pengadaan U-Ditch Precast K-350 Uk. 400.600.1200mm Pabrikan 16 15 12
14 Pengadaan Cover Precast K-350 Uk.560.1200.100mm 16 16 12
15 Pemasangan U-Ditch Precast K-350 Uk. 400.600.1200mm Pabrikan 14 13 13,14
16 Pemasangan Cover Precast K-350 Uk.560.1200.100mm 10 9 15
17 Pekerjaan Beton Bertulang ( 1PC : 2Ps : 3Kr) Pemakaian Besi Polos 157 Kg 7 6 16
18 Rabat Beton Pengunci ( 1PC : 3Ps : 6Kr) 7 7 16
19 Langsir Material Jarak 50 m 2 2 16
20 Pasang Pipa Limbah Rumah Tangga 3 3 17,18,19
21 Quality Control 4 4 20
22 Pembongkaran Paving Stone Dipakai Kembali 2 2 21
23 Urugan Pasir (PADAT) Rekondisi paving 3 2 21
24 Pemasangan Paving Stone Kembali 2 2 22,23
Pada Tabel 4.5 dapat diketahui waku normal untuk menyelesaikan proyek pemeliharaan atau
rehabilitasi saluran drainase dan boozem di Cumpat Kulon RT.4, Surabaya selama 98 hari dan dapat
dipercepat selama 8 hari agar proyek dapat selesai tepat pada perjanjian kontrak.
Berikut Tabel 4.6 adalah perhitungan dari crash duration, crash cost, dan cost slope pada
proyek pemeliharaan atau rehabilitasi saluran drainase dan boozem
Tabel 4.5 Perhitungan Crash Duration, Crash Cost, dan Cost Slope
No Uraian Pekerjaan Satuan Volume Durasi
Normal (hari) Cost Normal
Crash
Duration (hari) Cost Percepatan
I PEKERJAAN PENDAHULUAN
1 Persiapan dan Sewa Direksi Keet Hari 1 1 Rp3,600,000.00 1 Rp3,600,000.00
2 Uidzet Dengan Waterpass / Theodolit (hari) Titik 2 1 Rp731,900.00 1 Rp731,900.00
3 Test Hole Titik 43 1 Rp511,400.00 1 Rp511,400.00
4 Pembuatan Bouwplank Ls 1 2 Rp2,494,000.00 2 Rp2,494,000.00
5 Sewa rambu pengaman Ls 1 1 Rp540,000.00 1 Rp540,000.00
II PEKERJAAN TANAH
6 Pembongkaran Pelat Existing M3 26.1 14 Rp1,855,710.00 14 Rp1,855,710.00
7 Bongkar Pasangan Lama M3 63.1 14 Rp8,613,150.00 14 Rp8,613,150.00
8 Galian Tanah Untuk Konstruksi M3 342.9 14 Rp33,809,940.00 13 Rp36,538,420.73
9 Urugan Sirtu (PADAT) M3 69.3 7 Rp9,909,900.00 6 Rp11,723,765.63
10 Urugan Pasir (PADAT) Rekondisi paving M3 15.7 3 Rp2,331,450.00 2 Rp3,764,320.31
11 Angkutan Tanah keluar Proyek M3 432.1 14 Rp20,395,120.00 13 Rp22,041,017.39
III PEKERJAAN SALURAN
12 Rabat Beton Pengunci ( 1PC : 3Ps : 6Kr) M3 14.1 7 Rp12,437,610.00 7 Rp12,437,610.00
13 Pengadaan U-Ditch Precast K-350 Uk.
400.600.1200mm Pabrikan Pcs 516 16 Rp334,368,000.00 15 Rp357,617,025.00
14 Pengadaan Cover Precast K-350
Uk.560.1200.100mm Pcs 516 16 Rp92,880,000.00 16 Rp92,880,000.00
15 Pemasangan U-Ditch Precast K-350 Uk.
400.600.1200mm Pabrikan Pcs 516 14 Rp60,010,800.00 13 Rp64,853,704.53
16 Pemasangan Cover Precast K-350
Uk.560.1200.100mm Pcs 516 10 Rp20,794,800.00 9 Rp23,264,182.50
17 Pekerjaan Beton Bertulang ( 1PC : 2Ps : 3Kr)
Pemakaian Besi Polos 157 Kg M3 2.53 7 Rp8,313,327.00 6 Rp9,834,962.75
18 Pas. Pipa Limbah Rumah Tangga 4 Bh 72 3 Rp5,788,800.00 3 Rp5,788,800.00
IV PEKERJAAN LAIN-LAIN
19 Pembersihan Lap. Selama Proyek Berlangsung Ls 1 10 Rp1,400,000.00 10 Rp1,400,000.00
20 Quality Control Ls 1 4 Rp6,925,000.00 4 Rp6,925,000.00
21 Pembongkaran Paving Stone Dipakai Kembali M2 409.5 2 Rp3,112,200.00 2 Rp3,112,200.00
22 Pemasangan Paving Stone Kembali M2 315 2 Rp5,985,000.00 2 Rp5,985,000.00
23 Langsir Material Jarak 50 m Bh 516 2 Rp16,873,200.00 2 Rp16,873,200.00
24 Dewatering Ls 1 7 Rp1,750,000.00 7 Rp1,750,000.00
TOTAL
Rp655,431,307.00
Rp695,135,368.84
Analisis Waktu dan Biaya Optimum
Setelah dilakukan perhitungan Crash Duration, Crash Cost, dan Cost Slope, kemudian
dilakukan analisis waktu dan biaya optimum setelah percepatan dan hasil dari perhitungan diatas
dapat diketahui biaya proyek sebagai berikut :
1. Rencana Anggaran Biaya proyek pemeliharaan atau rehabilitasi saluran drainase dan boozem di
Cumpat Kulon Baru I RT.4 Surabaya dengan waktu 98 hari dengan biaya sebesar Rp
655,431,307.00 (belum termasuk PPN).
2. Biaya percepatan dengan menambah tenaga kerja sebagai berikut :
Biaya Percepatan pada Jalur Kritis – Biaya Normal pada Jalur Kritis dengan hasil sebesar Rp
39,704,061.84.
3. Biaya proyek dengan penambahan tenaga kerja sebagai berikut :
Rencana Anggaran Biaya + Biaya Penambahan Tenaga Kerja dengan hasil sebesar Rp
695,135,368.84 (belum termasuk PPN).
Berikut adalah hasil analisis waktu dan biaya optimum dapat dilihat pada Tabel 4.7 Hasil
Perhitungan Normal dan Percepatan dibawah ini :
Tabel 4.6 Hasil Perhitungan Normal dan Percepatan Sebelum Percepatan Setelah Percepatan Perubahan
Total Biaya
Normal
Durasi
Normal
Biaya Normal Pada
Jalur Kritis
Durasi
Percepatan
Biaya Percepatan Pada
Jalur Kritis
Selisih
Durasi
Penambahan Biaya Akibat
Percepatan Durasi
A B C D E f=b-d g=e-c
Rp655,431,307.00 98 Rp515,458,037.00 90 Rp555,162,098.84 8 Rp39,704,061.84
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Sesuai dengan tujuan penelitian dan hasil pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Waktu yang diperlukan untuk mempercepat pelaksanaan pemeliharaan atau rehabilitasi saluran
drainase dan boozem di Cumpat Kulon Baru I RT.4, Surabaya adalah 90 hari yang sesuai dengan
kontrak, maka dilakukan percepatan 8 hari karena keterlambatan semula 98 hari.
2. Dengan adanya percepatan penyelesaian proyek pemeliharaan atau rehabilitasi saluran drainase
dan boozem di Cumpat Kulon Baru I RT.4, Surabaya diperlukan tambahan biaya sebesar Rp
39,704,061.84. Sehingga biaya optimal yang diperlukan untuk mempercepat pelaksanaan proyek
pemeliharaan atau rehabilitasi saluran drainase dan boozem di Cumpat Kulon Baru I RT.4,
Surabaya adalah sebesar Rp 695,135,368.84 yang semula direncanakan sebesar Rp
655,431,307.00. Maka terjadi penambahan biaya akibat percepatan pelaksanaan sebesar = 0.39%
dari biaya yang direncanakan.
3. Biaya perbandingan dengan adanya percepatan lebih efisien daripada proyek mengalami
keterlambatan yang mamberikan sanksi penalty dengan denda sebesar ± Rp. 200 juta.
SARAN
Saran dari penelitian yang perlu adalah sebagai berikut :
1. Hasil durasi dan biaya optimum yang diperoleh dari analisis Crashing ini dapat dipertimbangkan
penerannya dalam pelaksanaan proyek. Hal ini dikarenakan hasil optimasi waktu dan biaya
menunjukkan durasi pelaksanaan yang lebih singkat akan membutuhkan biaya pelaksanaan yang
lebih besar dibandingkan kondisi durasi dan biaya normal, akan tetapi tidak membuat pihak
kontraktor ter-blacklist karena keterlambatan. Sehingga hal ini tentu sangat bermanfaat bagi
kontraktor dalam mengendalikan efisiensi waktu dan biaya proyek.
2. Saran bagi kontraktor, tim pelaksana perlu peningkatan kedisiplinan dalam hal ketepatan waktu
dalam pengendalian peralatan material dan tenaga kerja, termasuk kediplinan penerapan prosedur
kerja sebagai kunci keberhasil pengendalian proyek di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA Anggara, H. 2005. Perencanaan dan Pengendalian Proyek dengan Metode PERT-CPM : Studi Kasus
Fly Over Ahmad Yani, Karawang. Journal the Winners, Vol. 6, No. 2 : 155-174.
Badri. Sofyan. 1997, Dasar-Dasar Network Planning, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.
Buluatie. Nurhadinata, 2013, Optimalisasi Biaya dan Waktu dengan Metode Time Cost Trade Off
pada Proyek Revitalisasi Gedung BPS Kota Gorontalo, Jurnal Ilmiah Teknik Sipil Vol.1, No.1,
Universitas Negeri Gorontalo, Gorontalo.
Chusairi. Moch. Mas Suryanto HS, 2015, Studi Optimalisasi Waktu dan Biaya dengan Metode Time
Cost Trade Off pada Proyek Pembangunan Gedung Tipe B SMPN Baru Siwalankerto,
Rekayasa Teknik Sipil Vol 2 Nomer 2/rekat/15(2015),09-15.
Dannyanti, E. 2010. Optimalisasi Pelaksanaan Proyek dengan Metode Pert dan CPM (Studi Kasus
Twin Tower Building Pascasarjana Undip). Skripsi, FT Undip. Semarang.
Ervianto. Wulfram I, 2002, Manajemen Proyek Kontruksi, ANDI, Yogyakarta.
Gray, C., Simanjuntak, P., Lien K.S., Mspaitella, P.F.L., Varley,R.C.G. 2007. Pengantar Evaluasi
Proyek. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Santosa. Budi. 1997. Manajemen Proyek, Guna Widya, Jakarta.
Santosa. Budi. 2003. Manajemen Proyek, Guna Widya, Surabaya.
Soeharto. Iman, 1999, Manajemen Proyek (Dari Konseptual sampai Operasional), Erlangga, Jakarta.
Soeharto. Iman, 2005, Manajemen Kontruksi, Penerbit Bina Ilmu, Jakarta.
Widjoko, Lilies. (2016). Optimasi Waktu Pelaksaan Pekerjaan Kontruksi Dengan Metode Jalur Kritis
Menggunakan Software Microsoft Project. Jurnal Teknik Sipil UBL, Volume 7 No. 1 April
2016.