10
Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2017 PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN 685 ISBN: 978–602–361–072-3 EVALUASI ODTW PANTAI KOLBANO UNTUK PENINGKATAN EKONOMI LOKAL MASYARAKAT DI DESA KOLBANO, KECAMATAN KOLBANO, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN Edwin Maulana 1,3 , Wiwin Ambarwulan 2 , Theresia Retno Wulan 2 , Guridno Bintar Saputro 2 , Nicky Setiawan 1,2 , Fajrun Wahidil Muharram 1,6 , Wico Nandianta Mulia 1 , Bernike Hendrastuti 1 , Farid Ibrahim 1,4 , Mega Dharma Putra 1,5 , Dwi Sri Wahyuningsih 1,5 , Gianova Anfika Putri1 7 1 Parangtritis Geomaritime Science Park, DIY 2 Badan Informasi Geospasial, Bogor 3 Program Studi Magister Manajemen Bencana,Sekolah Pascasarjana, UGM 4 Program Studi Geografi, Fakultas Geografi, UMS 5 Program Studi Geografi dan Ilmu Lingkungan, UGM 6 Program Studi Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, UGM 7 Program Studi Pemanfaatan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Keluatan, Undip Email: [email protected] ABSTRAK Pantai Kolbano merupakan salah satu pantai di Desa Kolbano, Kecamatan Kolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timor. Pantai Kolbano memiliki landkap yang indah, namun belum dapat dimaksimalkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis Objek Destinasi Tujuan Wisata (ODTW) Pantai Kolbano sehingga dapat memaksimalkan nilai ekonomi yang dihasilkan. Pengambilan data dilakukan dengan metode survei terestris dan pemotretan udara dengan menggunakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Data hasil survei lapangan dianalisis dengan metode deskriptif eksploratif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pantai Kolbano memiliki potensi landskap berupa material pantai, bentuklahan marin, perbukitan karst serta bukit sisa yang menyerupai kepala singa. Aksesibilitas menuju Pantai Kolbano sudah bagus namun amenitas yang ada masih sangat terbatas. Pembenahan terhadap amenitas mutlak harus dilakukan masyarakat bersama dengan pemerintah setempat sehingga pengunjung merasa nyaman saat berwisata ke Pantai Kolbano. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah dengan membuat simbol ikonik maupun landmark yang menjadi simbol dari Pantai Kolbano. Kata kunci: Kolbano, Timor Tengah Selatan, Pariwisata PENDAHULUAN Latar Belakang Pantai Kolbano merupakan salah satu pantai yang terletak di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timor (NTT) Pantai Kolbano

EVALUASI ODTW PANTAI KOLBANO UNTUK PENINGKATAN EKONOMI …

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI ODTW PANTAI KOLBANO UNTUK PENINGKATAN EKONOMI …

Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2017PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

685

ISBN: 978–602–361–072-3

EVALUASI ODTW PANTAI KOLBANOUNTUK PENINGKATAN EKONOMI LOKAL

MASYARAKAT DI DESA KOLBANO, KECAMATANKOLBANO, KABUPATEN TIMOR TENGAH SELATAN

Edwin Maulana1,3, Wiwin Ambarwulan2, Theresia Retno Wulan2,Guridno Bintar Saputro2, Nicky Setiawan1,2, Fajrun Wahidil Muharram1,6,

Wico Nandianta Mulia1, Bernike Hendrastuti1, Farid Ibrahim1,4,Mega Dharma Putra1,5, Dwi Sri Wahyuningsih1,5, Gianova Anfika Putri17

1Parangtritis Geomaritime Science Park, DIY2Badan Informasi Geospasial, Bogor

3Program Studi Magister Manajemen Bencana,Sekolah Pascasarjana, UGM4Program Studi Geografi, Fakultas Geografi, UMS

5Program Studi Geografi dan Ilmu Lingkungan, UGM6Program Studi Kartografi dan Penginderaan Jauh, Fakultas Geografi, UGM

7Program Studi Pemanfaatan Ikan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Keluatan, UndipEmail: [email protected]

ABSTRAKPantai Kolbano merupakan salah satu pantai di Desa Kolbano, KecamatanKolbano, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timor.Pantai Kolbano memiliki landkap yang indah, namun belum dapatdimaksimalkan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis ObjekDestinasi Tujuan Wisata (ODTW) Pantai Kolbano sehingga dapatmemaksimalkan nilai ekonomi yang dihasilkan. Pengambilan data dilakukandengan metode survei terestris dan pemotretan udara denganmenggunakan Unmanned Aerial Vehicle (UAV). Data hasil survei lapangandianalisis dengan metode deskriptif eksploratif. Hasil penelitianmenunjukkan bahwa Pantai Kolbano memiliki potensi landskap berupamaterial pantai, bentuklahan marin, perbukitan karst serta bukit sisa yangmenyerupai kepala singa. Aksesibilitas menuju Pantai Kolbano sudah bagusnamun amenitas yang ada masih sangat terbatas. Pembenahan terhadapamenitas mutlak harus dilakukan masyarakat bersama dengan pemerintahsetempat sehingga pengunjung merasa nyaman saat berwisata ke PantaiKolbano. Rekomendasi yang dapat diberikan adalah dengan membuatsimbol ikonik maupun landmark yang menjadi simbol dari Pantai Kolbano.

Kata kunci: Kolbano, Timor Tengah Selatan, Pariwisata

PENDAHULUANLatar Belakang

Pantai Kolbano merupakan salah satu pantai yang terletak di KabupatenTimor Tengah Selatan (TTS), Provinsi Nusa Tenggara Timor (NTT) Pantai Kolbano

Page 2: EVALUASI ODTW PANTAI KOLBANO UNTUK PENINGKATAN EKONOMI …

Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2017PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

686

ISBN: 978–602–361–072-3

memiliki landskap yang sangat indah. Keunikan Pantai Kolbano terdapat padahamparan batu yang berwarna merah, hijau, kuning, hitam, dan percampuranwarna yang lain (Gambar 1). Batu ornamen berbentuk lonjong, pipih,membundar tanggung sampai bundar di Pantai Kolbano merupakan hasilpelapukan dari batuan yang lebih tua. Batuan ornament ini perkirakan berasaldari Formasi Ofu (Tko) dan Formasi Wailuli (Jw) (Sayekti, 2011). Pantai Kolbanomemiliki ombak yang cukup tenang sehingga sangat cocok untuk digunakansebagai kawasan wisata bahari. Pantai Kolbano merupakan tempat sempurnauntuk melihat matahari terbit dan melihat langit memerah saat senja.

Permasalahan yang timbul adalah masih belum banyaknya masyarakatsekitar yang terlibat aktif dalam kegiatan wisata di Pantai Kolbano. Tingkatkesadaran masyarakat pedesaan terhadap potensi ekonomi lokal, khususnya dibidang pariwisata masih tergolong rendah (Jaafar dkk., 2015). Keterlibatanmasyarakat lokal dan stakeholder menjadi faktor penting dalam pengembangankawasan wisata (Rasoolimanesh dkk, 2017; Byrd, 2007; Easterling, 2004). Potensialam yang dipadukan dengan keterlibatan komunitas lokal dapat membuataktivitas ekonomi lokal meningkat secara drastis (Financial Times, 2016).

Gambar 1. Batuan ornament di Pantai KolbanoSumber: Peneliti, 2017

Pantai Kolbano sangat memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut,karena potensi keindahaan alamnya bisa menjadi magnet bagi wisatawan.Pemanfaatan wisata Pantai Kolbano harus dimaksimalkan agar memberikanpeningkatan kesejahteraan masyarakat sekitar. Evaluasi Objek Destinasi TujuanWisata (ODTW) Pantai Kolbano perlu dilakasanakan guna memaksimalkanpelayanan bagi pengunjung, sehingga pengunjung memberikan kesan yang baiksetelah berwisata ke Pantai Kolbano. Evaluasi ODTW Pantai Kolbano perludilakukan karena masih banyak kritik terkait kenyamanan wisatawan yangberkunjung ke Pantai Kolbano. Pengembangan ODTW yang baik akan dapatmeningkatkan ekonomi lokal secara langsung maupun secara tidak langsung(Saarinen, 2003).

Keberadaan dimensi 4A (Amenitas, Aksesibilitas, Atraksi dan Ansiliari)mutlak harus ada dan memadai dalam sebuah destinasi wisata. Pembenahan 4Aharus dilakukan agar kenyamanan pengunjung dapat terpenuhi sehingga

Page 3: EVALUASI ODTW PANTAI KOLBANO UNTUK PENINGKATAN EKONOMI …

Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2017PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

687

ISBN: 978–602–361–072-3

keberlanjutan destinasi wisata yang potensial ini tetap terjaga bahkanmeningkat. Peningkatan wisatawan inilah yang akan memberikan dampak positifbagi masyarakat sekitar karena secara otomatis akan ada peningkatanperekonomian dari adanya Objek Wisata Pantai Kolbano.

METODEPenelitian dilaksanakan di Pantai Kolbano (Gambar 2). Pantai Kolbano

merupakan salah satu pantai yang terletak di Desa Kolbano, Kecamatan Kolbano,Kabupaten Timur Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timor. Jarak PantaiKolbano dengan Kota Kupang sekitar 149 km atau dapat ditempuh denganperjalanan darat kurang lebih selama 3,5 jam. Letak geografis Pantai Kolbanoyaitu pada 10.0204° Lintang Selatan dan 124.5385° Bujur Timur.

Pengambilan data dilakukan secara triangulasi atau menggabungkanmetode telaah data sekunder, observasi, dan wawancara (Wahyuningsih dkk.,2016). Peralatan yang digunakan berupa clinometer, UAV, GPS, serta lembarkuesioner. Data yang dikumpulkan berupa data karakteristik fisik pantai, kondisisosial ekonomi masyarakat, data foto dan video. Data karakteristik pantaidikumpulkan dengan melakukan dokumentasi melalui foto terestris dan fotoudara. Foto terestris digunakan untuk analisis lebih mendalam landskap lokal,sedang foto udara digunakan untuk analisis landskap secara global. Kemiringanlereng dan elevasi pantai diukur dengan clinometer dan GPS. Observasi dilakukanpada aksesibilitas, amenitas dan landskap di sekitar Pantai Kolbano. Wawancaradilakukan untuk menggali informasi sejarah pantai, kunjungan wisatawan,kondisi sosial-ekonomi masyarakat serta persepsi masyarakat terhadappariwisata di Pantai Kolbano.

Gambar 2. Lokasi Penelitian

Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2017PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

687

ISBN: 978–602–361–072-3

keberlanjutan destinasi wisata yang potensial ini tetap terjaga bahkanmeningkat. Peningkatan wisatawan inilah yang akan memberikan dampak positifbagi masyarakat sekitar karena secara otomatis akan ada peningkatanperekonomian dari adanya Objek Wisata Pantai Kolbano.

METODEPenelitian dilaksanakan di Pantai Kolbano (Gambar 2). Pantai Kolbano

merupakan salah satu pantai yang terletak di Desa Kolbano, Kecamatan Kolbano,Kabupaten Timur Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timor. Jarak PantaiKolbano dengan Kota Kupang sekitar 149 km atau dapat ditempuh denganperjalanan darat kurang lebih selama 3,5 jam. Letak geografis Pantai Kolbanoyaitu pada 10.0204° Lintang Selatan dan 124.5385° Bujur Timur.

Pengambilan data dilakukan secara triangulasi atau menggabungkanmetode telaah data sekunder, observasi, dan wawancara (Wahyuningsih dkk.,2016). Peralatan yang digunakan berupa clinometer, UAV, GPS, serta lembarkuesioner. Data yang dikumpulkan berupa data karakteristik fisik pantai, kondisisosial ekonomi masyarakat, data foto dan video. Data karakteristik pantaidikumpulkan dengan melakukan dokumentasi melalui foto terestris dan fotoudara. Foto terestris digunakan untuk analisis lebih mendalam landskap lokal,sedang foto udara digunakan untuk analisis landskap secara global. Kemiringanlereng dan elevasi pantai diukur dengan clinometer dan GPS. Observasi dilakukanpada aksesibilitas, amenitas dan landskap di sekitar Pantai Kolbano. Wawancaradilakukan untuk menggali informasi sejarah pantai, kunjungan wisatawan,kondisi sosial-ekonomi masyarakat serta persepsi masyarakat terhadappariwisata di Pantai Kolbano.

Gambar 2. Lokasi Penelitian

Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2017PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

687

ISBN: 978–602–361–072-3

keberlanjutan destinasi wisata yang potensial ini tetap terjaga bahkanmeningkat. Peningkatan wisatawan inilah yang akan memberikan dampak positifbagi masyarakat sekitar karena secara otomatis akan ada peningkatanperekonomian dari adanya Objek Wisata Pantai Kolbano.

METODEPenelitian dilaksanakan di Pantai Kolbano (Gambar 2). Pantai Kolbano

merupakan salah satu pantai yang terletak di Desa Kolbano, Kecamatan Kolbano,Kabupaten Timur Tengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timor. Jarak PantaiKolbano dengan Kota Kupang sekitar 149 km atau dapat ditempuh denganperjalanan darat kurang lebih selama 3,5 jam. Letak geografis Pantai Kolbanoyaitu pada 10.0204° Lintang Selatan dan 124.5385° Bujur Timur.

Pengambilan data dilakukan secara triangulasi atau menggabungkanmetode telaah data sekunder, observasi, dan wawancara (Wahyuningsih dkk.,2016). Peralatan yang digunakan berupa clinometer, UAV, GPS, serta lembarkuesioner. Data yang dikumpulkan berupa data karakteristik fisik pantai, kondisisosial ekonomi masyarakat, data foto dan video. Data karakteristik pantaidikumpulkan dengan melakukan dokumentasi melalui foto terestris dan fotoudara. Foto terestris digunakan untuk analisis lebih mendalam landskap lokal,sedang foto udara digunakan untuk analisis landskap secara global. Kemiringanlereng dan elevasi pantai diukur dengan clinometer dan GPS. Observasi dilakukanpada aksesibilitas, amenitas dan landskap di sekitar Pantai Kolbano. Wawancaradilakukan untuk menggali informasi sejarah pantai, kunjungan wisatawan,kondisi sosial-ekonomi masyarakat serta persepsi masyarakat terhadappariwisata di Pantai Kolbano.

Gambar 2. Lokasi Penelitian

Page 4: EVALUASI ODTW PANTAI KOLBANO UNTUK PENINGKATAN EKONOMI …

Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2017PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

688

ISBN: 978–602–361–072-3

Sumber: Peneliti, 2017Analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif eksploratif (Wulan

dkk., 2016). Analisis deskriptif eksploratif digunakan untuk menggambarkanfenomena yang ada dengan maksud menjajaki semua kemungkinan dalam objekkajian. Fenomena yang diamati dalam penelitian ini adalah fenomena pariwisataPantai Kolbano terkait dengan kondisi sosial ekonomi masyarakat sekitar sebagaidasar pengambilan rekomendasi untuk kemajuan ekonomi lokal.

HASIL DAN PEMBAHASANPotensi Fisik-Ekonomi-Sosial Pantai Kolbano

Pesisir Pantai Kolbano didominasi oleh dua bentuklahan yaitu karst danmarine. Bentuklahan karst tersebar di wilayah daratan dengan topografi landaihingga berbukit yang ditandai oleh adanya perbukitan karst sejajar garis pantaipada sisi barat barat hingga timur laut (Gambar 3). Petupun lahan di perbukitankarst secara umum didominasi oleh vegetasi kerapatan tinggi. Beberapa blokpermukiman terdapat di sekitar lembah perbukitan maupun pada wilayahdengan topografi yang lebih landai.

Gambar 3. Relief di sekitar Pantai KolbanoSumber: Google Terrain, 2017

Bentuklahan marine berada di sepanjang garis pantai dengan topografidatar hingga landai. Penutup lahan pada bentuklahan marine didominasi olehkerikil dengan karakteristik khusus dan unik, yaitu berbentuk cenderung bulat-lonjong pipih dengan tiga warna berbeda, yaitu putih, putih kemerahan, danputih kehijauan. Pada bagian yang berbatasan langsung dengan perairan,penutup lahan berupa material pasir kasar berwarna cokelat mudah hingga tua.Sedangkan pada bagian perairannya, Pantai Kolbano memiliki gradasi warna khasmulai dari bibir pantai hingga laut dalam yaitu hijau muda, hijau tosca, biru tua,hingga violet, yang memberikan panorama indah terutama saat pagi dan sorehari. Keunikan lain yang terdapat pada Pantai Kolbano adalah adanya bukit sisatepat di garis pantai dengan material batuan beku dan berbentuk menyerupai

Page 5: EVALUASI ODTW PANTAI KOLBANO UNTUK PENINGKATAN EKONOMI …

Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2017PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

689

ISBN: 978–602–361–072-3

kepala singa yang menengadah. Fenomena ini menjadi hal paling unik yang dapatmenjadi natural landmark dari Pantai Kolbano. Karakteristik fisik tersebutmenjadi suatu potensi bagi pantai Kolbano untuk dapat dikembangkan sebagaiobjek wisata dengan panorama lanskap yang menarik.

Gambar 4. Bukit sisa berbentuk kepala singa diPantai KolbanoSumber: Peneliti, 2017

Terdapat pula kenyataan yang cukup kontradiktif yang sedang terjadi diPantai Kolbano yaitu adanya penambangan kekiril pantai oleh masyarakat sekitaruntuk diangkut dan dijual ke luar daerah. Apabila hal tersebut dibiarkan, makadalam jangka panjang akan muncul dampak negatif berupa berkurang/hilangnyakeberadaan kerikil tiga warna yang cukup unik tersebut. Untuk mencegahberlanjutnya kegiatan tersebut, maka diperlukan adanya penyadaran kepadamasyarakat bahwa pemanfaatan sumber daya alam Pantai Kolbano, baik kerikilpantai atau pun yang lainnnya, dapat dilakukan dengan cara yang lebih ramahlingkungan, misalkan dengan mengalihkan komoditas ekonomi masyarakattersebut dari yang semula mengangkut dan menjual kerikil menjadi penyediajasa wisata di sekitar pantai.

Panorama Pantai Kolbano merupakan satu faktor utama yang dapatmendorong peningkatan perekomonian sekitar. Potensi ekonomi yang dapatdikembangkan di kawasan Pantai Kolbano salah satunya adalah penyediaan jasadalam bidang pariwisata, seperti penyewaan tenda atau gazebo di sepanjang sisijalan yang secara langsung menghadap ke pantai maupun di sekitar garis pantaiuntuk pengunjung untuk beristirahat sekaligus menikmati panorama pantai. Inidapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar tanpamengeksploitasi sumber daya alam.

Potensi sosial masyarakat di sekitar Pantai Kolbano belum terlalu dapatdiamati. Engan kata lain, belum ditemukan adanya usaha oleh masyarakat dalammengembangkan potensi wisata pantai secara berkelanjutan. Namun demikian,

Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2017PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

689

ISBN: 978–602–361–072-3

kepala singa yang menengadah. Fenomena ini menjadi hal paling unik yang dapatmenjadi natural landmark dari Pantai Kolbano. Karakteristik fisik tersebutmenjadi suatu potensi bagi pantai Kolbano untuk dapat dikembangkan sebagaiobjek wisata dengan panorama lanskap yang menarik.

Gambar 4. Bukit sisa berbentuk kepala singa diPantai KolbanoSumber: Peneliti, 2017

Terdapat pula kenyataan yang cukup kontradiktif yang sedang terjadi diPantai Kolbano yaitu adanya penambangan kekiril pantai oleh masyarakat sekitaruntuk diangkut dan dijual ke luar daerah. Apabila hal tersebut dibiarkan, makadalam jangka panjang akan muncul dampak negatif berupa berkurang/hilangnyakeberadaan kerikil tiga warna yang cukup unik tersebut. Untuk mencegahberlanjutnya kegiatan tersebut, maka diperlukan adanya penyadaran kepadamasyarakat bahwa pemanfaatan sumber daya alam Pantai Kolbano, baik kerikilpantai atau pun yang lainnnya, dapat dilakukan dengan cara yang lebih ramahlingkungan, misalkan dengan mengalihkan komoditas ekonomi masyarakattersebut dari yang semula mengangkut dan menjual kerikil menjadi penyediajasa wisata di sekitar pantai.

Panorama Pantai Kolbano merupakan satu faktor utama yang dapatmendorong peningkatan perekomonian sekitar. Potensi ekonomi yang dapatdikembangkan di kawasan Pantai Kolbano salah satunya adalah penyediaan jasadalam bidang pariwisata, seperti penyewaan tenda atau gazebo di sepanjang sisijalan yang secara langsung menghadap ke pantai maupun di sekitar garis pantaiuntuk pengunjung untuk beristirahat sekaligus menikmati panorama pantai. Inidapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar tanpamengeksploitasi sumber daya alam.

Potensi sosial masyarakat di sekitar Pantai Kolbano belum terlalu dapatdiamati. Engan kata lain, belum ditemukan adanya usaha oleh masyarakat dalammengembangkan potensi wisata pantai secara berkelanjutan. Namun demikian,

Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2017PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

689

ISBN: 978–602–361–072-3

kepala singa yang menengadah. Fenomena ini menjadi hal paling unik yang dapatmenjadi natural landmark dari Pantai Kolbano. Karakteristik fisik tersebutmenjadi suatu potensi bagi pantai Kolbano untuk dapat dikembangkan sebagaiobjek wisata dengan panorama lanskap yang menarik.

Gambar 4. Bukit sisa berbentuk kepala singa diPantai KolbanoSumber: Peneliti, 2017

Terdapat pula kenyataan yang cukup kontradiktif yang sedang terjadi diPantai Kolbano yaitu adanya penambangan kekiril pantai oleh masyarakat sekitaruntuk diangkut dan dijual ke luar daerah. Apabila hal tersebut dibiarkan, makadalam jangka panjang akan muncul dampak negatif berupa berkurang/hilangnyakeberadaan kerikil tiga warna yang cukup unik tersebut. Untuk mencegahberlanjutnya kegiatan tersebut, maka diperlukan adanya penyadaran kepadamasyarakat bahwa pemanfaatan sumber daya alam Pantai Kolbano, baik kerikilpantai atau pun yang lainnnya, dapat dilakukan dengan cara yang lebih ramahlingkungan, misalkan dengan mengalihkan komoditas ekonomi masyarakattersebut dari yang semula mengangkut dan menjual kerikil menjadi penyediajasa wisata di sekitar pantai.

Panorama Pantai Kolbano merupakan satu faktor utama yang dapatmendorong peningkatan perekomonian sekitar. Potensi ekonomi yang dapatdikembangkan di kawasan Pantai Kolbano salah satunya adalah penyediaan jasadalam bidang pariwisata, seperti penyewaan tenda atau gazebo di sepanjang sisijalan yang secara langsung menghadap ke pantai maupun di sekitar garis pantaiuntuk pengunjung untuk beristirahat sekaligus menikmati panorama pantai. Inidapat mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar tanpamengeksploitasi sumber daya alam.

Potensi sosial masyarakat di sekitar Pantai Kolbano belum terlalu dapatdiamati. Engan kata lain, belum ditemukan adanya usaha oleh masyarakat dalammengembangkan potensi wisata pantai secara berkelanjutan. Namun demikian,

Page 6: EVALUASI ODTW PANTAI KOLBANO UNTUK PENINGKATAN EKONOMI …

Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2017PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

690

ISBN: 978–602–361–072-3

adanya permukiman di sekitar Pantai Kolbano dapat menjadi modal awal dalammendukung/mengembangkan kesadaran terhadap potensi wisata di kawasantersebut.Kondisi Aksesibilitas, Amenitas, Atraksi dan Ansiliari di Pantai Kolbano

Aksesbilitas, jalan menuju Pantai Kolbano cukup mudah. Waktu tempuhmenuju Pantai Kolbano kurang lebih ditempuh selama 3,5 jam. Jalan menujuPantai Kolbano sudah cukup baik, namun akses menuju arah pantai berkelok dancuram. Akses jalan yang curam dan berkelok dapat diimbangi dengan jalan yangsudah halus dan baik. Kekurangan terkait dengan aksesbilitas menuju PantaiKolbano adalah terkait dengan ketersediaan kendaraan umum yang memadahi.Pengadaan transporatsi umum yang memadahi menuju lokasi wisata akan dapatmeningkatkan jumlah pengunjung. Sarana transportasi yang digunkanpengunjung berupa kendaraan sewa atau pribadi. Apabila pemerintahmenyediakan sarana transportasi umum yang memadai, akan dapatmemudahkan pengunjung untuk menjangaku tempat wisata.

Gambar 3. Akses Jalan Menuju Pantai KolbanoSumber: Peneliti, 2017

Sarana dan prasarana yang tersedia di Pantai Kolbano masih terbatas.Fasilitas yang telah tersedia di Pantai Kolbano berupa toilet dan gazebo. Toiletyang tersedia berada di permukiman warga. Fasilitas toilet tersebut masih dirasakurang untuk wisatawan. Gazebo diperlukan sebagai tempat berteduh parapengunjung. Pantai Kolbano di waktu siang hari cukup panas, sehinggakeberadaan gazebo dapat menambah kenyamanan saat berkunjung ke pantai.Fasilitas yang sudah tersedia sebaiknya ditingkatkan lagi dari segi kualitas dankuantitas. Beberapa sarana vital terkait fasilitas umum perlu diupayakanketersediannya. Fasilitas umum yang diperlukan berupa toilet umum yangmemadahi, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, rumah makan danlahan parkir yang memadai. Sarana air bersih dan toilet akan memberikankenyaman pengunjung saat berada di lokasi wisata. Terkait dengan sarana parkir,akan dapat memfasilitasi pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi atausewa.

Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2017PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

690

ISBN: 978–602–361–072-3

adanya permukiman di sekitar Pantai Kolbano dapat menjadi modal awal dalammendukung/mengembangkan kesadaran terhadap potensi wisata di kawasantersebut.Kondisi Aksesibilitas, Amenitas, Atraksi dan Ansiliari di Pantai Kolbano

Aksesbilitas, jalan menuju Pantai Kolbano cukup mudah. Waktu tempuhmenuju Pantai Kolbano kurang lebih ditempuh selama 3,5 jam. Jalan menujuPantai Kolbano sudah cukup baik, namun akses menuju arah pantai berkelok dancuram. Akses jalan yang curam dan berkelok dapat diimbangi dengan jalan yangsudah halus dan baik. Kekurangan terkait dengan aksesbilitas menuju PantaiKolbano adalah terkait dengan ketersediaan kendaraan umum yang memadahi.Pengadaan transporatsi umum yang memadahi menuju lokasi wisata akan dapatmeningkatkan jumlah pengunjung. Sarana transportasi yang digunkanpengunjung berupa kendaraan sewa atau pribadi. Apabila pemerintahmenyediakan sarana transportasi umum yang memadai, akan dapatmemudahkan pengunjung untuk menjangaku tempat wisata.

Gambar 3. Akses Jalan Menuju Pantai KolbanoSumber: Peneliti, 2017

Sarana dan prasarana yang tersedia di Pantai Kolbano masih terbatas.Fasilitas yang telah tersedia di Pantai Kolbano berupa toilet dan gazebo. Toiletyang tersedia berada di permukiman warga. Fasilitas toilet tersebut masih dirasakurang untuk wisatawan. Gazebo diperlukan sebagai tempat berteduh parapengunjung. Pantai Kolbano di waktu siang hari cukup panas, sehinggakeberadaan gazebo dapat menambah kenyamanan saat berkunjung ke pantai.Fasilitas yang sudah tersedia sebaiknya ditingkatkan lagi dari segi kualitas dankuantitas. Beberapa sarana vital terkait fasilitas umum perlu diupayakanketersediannya. Fasilitas umum yang diperlukan berupa toilet umum yangmemadahi, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, rumah makan danlahan parkir yang memadai. Sarana air bersih dan toilet akan memberikankenyaman pengunjung saat berada di lokasi wisata. Terkait dengan sarana parkir,akan dapat memfasilitasi pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi atausewa.

Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2017PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

690

ISBN: 978–602–361–072-3

adanya permukiman di sekitar Pantai Kolbano dapat menjadi modal awal dalammendukung/mengembangkan kesadaran terhadap potensi wisata di kawasantersebut.Kondisi Aksesibilitas, Amenitas, Atraksi dan Ansiliari di Pantai Kolbano

Aksesbilitas, jalan menuju Pantai Kolbano cukup mudah. Waktu tempuhmenuju Pantai Kolbano kurang lebih ditempuh selama 3,5 jam. Jalan menujuPantai Kolbano sudah cukup baik, namun akses menuju arah pantai berkelok dancuram. Akses jalan yang curam dan berkelok dapat diimbangi dengan jalan yangsudah halus dan baik. Kekurangan terkait dengan aksesbilitas menuju PantaiKolbano adalah terkait dengan ketersediaan kendaraan umum yang memadahi.Pengadaan transporatsi umum yang memadahi menuju lokasi wisata akan dapatmeningkatkan jumlah pengunjung. Sarana transportasi yang digunkanpengunjung berupa kendaraan sewa atau pribadi. Apabila pemerintahmenyediakan sarana transportasi umum yang memadai, akan dapatmemudahkan pengunjung untuk menjangaku tempat wisata.

Gambar 3. Akses Jalan Menuju Pantai KolbanoSumber: Peneliti, 2017

Sarana dan prasarana yang tersedia di Pantai Kolbano masih terbatas.Fasilitas yang telah tersedia di Pantai Kolbano berupa toilet dan gazebo. Toiletyang tersedia berada di permukiman warga. Fasilitas toilet tersebut masih dirasakurang untuk wisatawan. Gazebo diperlukan sebagai tempat berteduh parapengunjung. Pantai Kolbano di waktu siang hari cukup panas, sehinggakeberadaan gazebo dapat menambah kenyamanan saat berkunjung ke pantai.Fasilitas yang sudah tersedia sebaiknya ditingkatkan lagi dari segi kualitas dankuantitas. Beberapa sarana vital terkait fasilitas umum perlu diupayakanketersediannya. Fasilitas umum yang diperlukan berupa toilet umum yangmemadahi, sarana air bersih, tempat pembuangan sampah, rumah makan danlahan parkir yang memadai. Sarana air bersih dan toilet akan memberikankenyaman pengunjung saat berada di lokasi wisata. Terkait dengan sarana parkir,akan dapat memfasilitasi pengunjung yang menggunakan kendaraan pribadi atausewa.

Page 7: EVALUASI ODTW PANTAI KOLBANO UNTUK PENINGKATAN EKONOMI …

Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2017PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

691

ISBN: 978–602–361–072-3

Atraksi yang ada di Pantai Kolbano sudah tidak perlu diragukan lagi.Keberadaan pantai yang indah, batu warna-warni dan landskap yang ada sangatmenarik bagi wisatawan. Sayangnya, keberadaan kelompok sadar wisata(POKDARWIS) sebagai komponen ansiliari masih belum terlihat. Wisatawanterlihat seperti tidak ada yang melayani, sehingga saat tiba di ODTW PantaiKolbano, wisatawan harus mengeksplorasi sendiri apa yang ingin merekanikmati. Keberadaan POKDARWIS sudah banyak di ODTW, khususnya di PulauJawa. Masyarakat di sekitar Pantai Kolbano dapat mengadopsi konsepPOKDARWIS yang ada di Pulau Jawa dengan melakukan beberapa modifikasisesuai dengan kearifan lokal di NTT.

Strategi Peningkatan Ekonomi Lokal di Pantai KolbanoKegiatan pariwisata yang ada di Pantai Kolbano masih sangat

memungkinkan untuk dikembangkan lebih lanjut. Hal tersebut didukung kondisipasar wisata saat ini, yaitu terjadinya kecenderungan pergeseran wisata massalmenjadi ekowisata. Potensi alam Pantai Kolbano yang masih alami adalahkebutuhan yang sesuai dengan permintaan pasar saat ini. Oleh karena itu,kealamian kondisi alam Pantai Kolbano menjadi modal terbesar dalampengembangan pariwisatanya. Langkah selanjutnya untuk mengembangkanpariwisata Pantai Kolbano berasaskan ekowisata adalah perencanaan yang turutmelibatkan pihak-pihak terkait. Dalam hal ini, peran pemerintah sebagairegulator dinilai strategis. Dukungan dari masyarakat selaku pelaksana dilapangan juga tidak kalah penting. Kerja sama ini akan semakin baik apabiladidukung dari pihak penyedia modal, karena biasanya pengembangan pariwisataterhambat dalam penyediaan modal. Namun, jika menerapkan asas ekowisatamaka bukan jadi masalah yang berarti. Hal ini dikarenakan semakin alamipariwisatanya maka akan semakin bagus. Pengemasan pariwisata alamtampaknya tidak membutuhkan fasilitas yang terlewat terlalu mewah.

Mempertahankan kekhasan Pantai Kolbano adalah mutlak diperlukandalam penerapan asas ekowisata. Hal ini adalah bagian dari upaya untukmenciptakan identitas Pantai Kolbano yang unik dan autentik sehingga dapatmenarik wisatawan. Selain itu, hal yang dilakukan setelahnya adalahmengembangkan unit-unit wisata yang dibutuhkan dengan penyesuaian asasekowisata. Hal ini menjadi penting karena perputaran ekonomi diharapkan dapatberjalan tanpa mengabaikan faktor kelestarian lingkungan. Ekowisata padadasarnya merupakan win-win solution bagi pengembangan wisata yangberkelanjutan. Pasalnya, ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh denganekowisata yaitu; tidak membutuhkan modal yang besar untuk memulaipariwisata, masyarakat turut dilibatkan sehingga mengembangkan rasakepemilikan, masyarakat akan mendapatkan penghasilan sehingga secara tidaklangsung akan teredukasi untuk menjaga lingkungan. Apabila lingkungan menjadirusak, tentu masyarakat tidak akan dapat pemasukan lagi. Paradigma inilah yangcoba ditawarkan dengan asas ekowisata.

Page 8: EVALUASI ODTW PANTAI KOLBANO UNTUK PENINGKATAN EKONOMI …

Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2017PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

692

ISBN: 978–602–361–072-3

Ada beberapa tahapan yang perlu diperhatikan agar pemasaran wisata diPantai Kolbano sehingga menghasilkan peningkatan ekonomi lokal, yaitu: 1)penentuan arah gerak wisata berbasis riset; 2) pemilihan pasar; 3) penetapansasaran; dan 4) pencitraan produk. Diharapkan dengan perencanaan yangholistik dapat menghasilkan langkah-langkah yang efisien sehingga mampumemberikan hasil yang optimal. Setelah penentuan arah gerak (yaitu ekowisata)telah ditetapkan, selanjutnya diperlukan riset lebih lanjut untuk melihat adapotensi pariwisata di Pantai Kolbano dengan memperhatikan daya dukunglingkungannya. Pengembangan kebijakan berbasis riset menjadi hal yangmenarik untuk diterapkan, terlebih melibatkan antara pemerintah denganlembaga riset (Zamroni dkk., 2015). Diharapkan ke depan dengan metodeperencanaan berbasis kebijakan akan mempermudah rencana kebijakan yangpartisipatif dan penerapannya di dalam kehidupan nyata.

Pemilihan pasar menjadi hal penting yang dilakukan selanjutnya.Beberapa hal yang perlu mendapat perhatian adalah demografi, geografi, danvariabel lainnya. Setelah ditentukan, variabel tersebut perlu diturunkan menjadilebih detail. Sebagai contoh adalah variabel demografi yang didetailkan menjadiumur, jenis kelamin dan lain sebagainya Untuk aspek geografi, dapat diturunkandari asal wisatawan, rencana perjalanan wisata, titik wisata favorit, dan hallainnya yang diperlukan. Pada akhirnya, diharapkan psikografi wisatawan dapatdisintesiskan sehingga menjadi dasar bagi penetapan pasar (Suharto dkk., 2015).

Penetapan pasar menjadi hal yang penting dilakukan untuk memfokuskanpemasaran sehingga lebih tepat guna dan meningkatkan potensi kesuksesanpenyelenggaraan suatu destinasi pariwisata. Manfaat lainnya adalahmeminimalisasi anggaran promosi, menentukan karakter wisata yang akandikembangkan, dan menetapkan cara mempromosi terbaik. Diharapkan yangdiambil adalah peluang permintaan (demand) yang nantinya akan disesuaikandengan ketersediaan (supply) yang ada di Pantai Kolbano.

Pencitraan produk dilakukan dengan memperhatikan 5P, yaitu; product,price, place, promotion, dan personal selling. Untuk product, karena kekuatanawal Pantai Kolbano masih kurang kuat sebagai destinasi wisata, akan lebih tepatapabila mengeksplorasi kegiatan wisata apa saja yang dapat dilakukan. Hallainnya yang dapat dikembangkan adalah pembuatan landmark. Faktor price jugatermasuk masih cukup sulit ditekan sehingga menjadi keputusan yang bijakapabila memaksimalkan pengalaman wisata wisatawan agar setimpal denganharga yang dikeluarkan. Place, dapat diadaptasi menjadi membuat paket wisatasehingga pengunjung akan lebih tertarik untuk berkunjung ke Pantai Kolbano dandestinasi lainnya yang sudah lebih dulu terkenal. Promotion, lebih efektif apabilamenggunakan media sosial mengingat perkembangan zaman saat ini. Personalselling, jelas ditujukan kepada masyarakat sekitar dan bersamaan pulamempersiapkan sumber daya manusia yang akan mewarisi sekaligusmengembangkan wisata yang ada di Pantai Kolbano.

Page 9: EVALUASI ODTW PANTAI KOLBANO UNTUK PENINGKATAN EKONOMI …

Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2017PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

693

ISBN: 978–602–361–072-3

KESIMPULANPantai Kolbano merupakan salah satu pantai yang terletak di Provinsi

NTT. Pantai Kolbano tergolong masih belum berkembang karena beberapa faktorseperti faktor sosial-ekonomi lokal serta fasilitas bagi wisatawan. Pantai Kolbanomemiliki potensi fisik berupa landskap yang sangat indah, namun kondisi sosial-ekonomi lokal kurang dapat mendukung pengembangan ODTW Pantai Kolbano.Aksesibilitas menuju Pantai Kolbano sangat baik, serta atraksi yang ditawarkan(berupa landskap) juga sangat indah. Kendala dalam pengembangan pantaiKolbano terletak pada amenitas dan ansiliari yang kurang memadahi.

Perencanaan yang bersifat holistik perlu dilakukan untuk meningkatkanekonomi lokal di Pantai Kolbano. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalampengembangan Pantai Kolbano adalah: penentuan arah dan sasaran, pemilihanpasar serta pencitraan produk. Kegiatan tersebut harus melibatkan masyarakat,pemerintah serta investor. Pemberian suntikan dana dari pemerintah maupuninvestor harus diberikan untuk perbaikan amenitas yang ada. Pendampinganuntuk membentuk POKDARWIS dapat dilakukan oleh swasta, pemerintahmaupun akademisi. Aspek promosi juga perlu diperhatikan mengingat kekayaansumberdaya dan keindahan landskap di Pantai Kolbano.

PENGHARGAAN (acknowledgement)Ucapan terimaka kasih penulis sampaikan kepada bapak Tini Thadeus selakuKepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Nusa Tenggara Timuryang telah memberikan ijin penulis melakukan penelitian di Kabupaten TimorTengah Selatan, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Selanjutnya ucapan terima kasihpenulis disampaikan kepada rekan-rekan staf Parangtritis Geomaritime SciencePark yang selalu mendukung penulis baik pada saat penelitian maupun pada saatmenyelesaikan paper ini. Ucapan terimakasih juga kami sampaikan kepadapanitia Seminar Nasional Geografi Universitas Muhammadiyah Surakarta ataskesempatannya mempublikasikan hasil penelitian ini.

REFERENSIByrd, E.T. 2007. Stakeholders in sustainable tourism development and their roles:

Applying stakeholder theory to sustainable tourism development.Tourism Review, 62(2), 6–13.

Easterling, D.S. 2004. The residents' perspective in tourism research. Journal ofTravel and Tourism Marketing, 17(4), 45–62.

Financial Times. 2016. FT Iran summit: Exploring opportunity and risk in apotential economic Powerhouse.

Jaafar, M., Rasoolimanesh, S., Lonik, K. 2015. Tourism growth andentrepreneurship: Empirical analysis of development of rural highlands.Tourism Management Perspectives, 14, 17-24.

Page 10: EVALUASI ODTW PANTAI KOLBANO UNTUK PENINGKATAN EKONOMI …

Prosiding Seminar Nasional Geografi UMS 2017PENGELOLAAN SUMBERDAYA WILAYAH BERKELANJUTAN

694

ISBN: 978–602–361–072-3

Rasoolimanesh, S.M., Ringle, C.M., Jaafar, M., Ramayah, T. 2017. Urban vs. ruraldestinations: Residents’ perceptions, community participation andsupport for tourism development. Tourism Management 60 (2017)147e158.

Saarinen, J. 2003. The regional economics of tourism in Northern Finland: Thesocioeconomic implications of recent tourism development and futurepossibilities for regional development. Scandinavian Journal of Hospitalityand Tourism, 3(2), 91–113.

Sayekti, B. 2011. Prospeksi Endapan Fosfat di Kabupaten Timor Tengah Selatan,Provinsi Nusa Tenggara Timur. Prosiding Hasil Kegiatan Pusat SumberDaya Geologi Tahun 2011.

Suharto., Bambang., Anugrah, K., Adam, M. 2015. Analisis Potensi Pulau Rajasebagai Daya Tarik Wisata di Kabupaten Gorontalo Utara: Dasar ModelPengembangan Gugus Pulau. Hibah CSR Grand Q Hotel Gorontalo.Universitas Negeri Gorontalo: Gorontalo.

Wahyuningsih, D.S., Putra, M.D., Wulan, T.R., Putra, A.S., Maulana, E., Ibrahim, F.2016. Mitigasi Bencana Erosi Kepesisiran di Pantai Kuwaru dan Samas,Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Seminar NasionalGeografi UMS 2016. ISBN: 978-602-361-044-0.

Wulan, T.R., Maulana, E., Maulia, N., Ambarwulan, W., Raharjo, T., Ibrahim, F.,Putra, M.D., Wahyuningsih, D.S., Setyaningsih, Z. 2016. StrategiPenghidupan Masyarakat Pada Periode Krisis Bencana Banjir Pada LahanPertanian di Pesisir Kabupaten Bantul (Studi Kasus Masyarakat DusunDepok, Desa Parangtritis, Kecamatan Kretek, Kabupaten Bantul, DaerahIstimewa Yogyakarta). Prosiding Seminar Nasional Kelautan 2016Universitas Trunojoyo Madura, 27 Juli 2016. ISBN: 978-602-19131-4-7.

Zamroni., Sunaji., Anwar, Z., Yulianto, S., Rozaki, A., Edi, A.C. 2015. DesaMengembangkan Penghidupan Berkelanjutan. Institute for Research andEmpowerment: Yogyakarta.