103
EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG DIPAKAI UNTUK KOMPETISI LIGA SUPER YULITA DWI FATMASARI A44070062 DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP FAKULTAS PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2011

EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL

LAPANGAN BOLA YANG DIPAKAI UNTUK KOMPETISI

LIGA SUPER

YULITA DWI FATMASARI

A44070062

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 2: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

RINGKASAN

YULITA DWI FATMASARI. Evaluasi Kualitas Fungsional dan Visual

Lapangan Bola yang Dipakai Untuk Kompetisi Liga Super. Dibimbing oleh

NIZAR NASRULLAH.

Liga Super merupakan salah satu kompetisi olahraga sepakbola di

Indonesia. Kompetisi ini dilakukan di berbagai lapangan yang terletak di daerah

Indonesia seperti dilakukan pada Stadion Singaperbangsa Karawang, Stadion

Siliwangi Bandung, dan Stadion Haji Agus Salim Padang. Lapangan sepakbola

yang ada, harus sesuai dengan standar FIFA dan mampu digunakan dalam

berbagai kondisi. Salah satu faktor yang harus diperhatikan adalah kualitas

rumput. Kualitas rumput ditentukan oleh media, drainase, dan pemeliharaan yang

baik terhadap lapangan. Buruknya kualitas lapangan yang digunakan saat

pertandingan sangat merugikan pemain. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi

mengenai kualitas fungsional dan visual lapangan bola sebagai rujukan bagi

perbaikan kualitas rumput yang baik, estetik, dan berkelanjutan.

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi kualitas fungsional

dan visual lapangan, mengidentifikasi permasalahan yang terjadi, dan

memberikan usulan pemeliharaan lapangan bola yang digunakan pada ketiga

lapangan yang digunakan dalam Kompetisi Liga Super dan dalam hal ini yang

menjadi studi kasus yaitu Stadion Singaperbangsa, Siliwangi, dan Haji Agus

Salim.

Metode penelitian ini terdiri dari persiapan, pengumpulan data, dan

analisis secara kualitatif dan kuantitatif mengenai hasil data yang diperoleh.

Analisis kualitatif digunakan dalam mendeskripsikan lokasi dan kondisi lapangan

bola yang menjadi studi kasus, sedangkan analisis kuantitatif dilakukan dengan

menggunakan regresi linier dengan bantuan software minitab 14 untuk

mengetahui hubungan antar parameter kualitas fungsional. Selain itu, dilakukan

perbandingan dengan standar yang telah disusun dari berbagai sumber terhadap

kondisi lanskap tapak untuk memperoleh kesimpulan dari hasil pengamatan

lapang yang dilakukan. Analisis dari segi pengelolaan dilakukan secara deskriptif

Page 3: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

dengan membandingkan standar pelaksanaan pemeliharaan rumput dengan hasil

wawancara dengan pihak pengelola. Sehingga didapat apakah yang telah

dilakukan pihak pengelola lapangan bola sudah memenuhi standar pelaksanaan.

Parameter kualitas fungsional yang diamati adalah ketinggian pangkas, berat

kering pucuk, berat kering akar, panjang akar (akar terpanjang), dan elastisitas

rumput yang dilihat dari gelinding bola. Parameter kualitas visual yang diamati

adalah kepadatan rumput, warna, keseragaman warna, tekstur, keberadaan partikel

di permukaan, dan kemurnian jenis rumput. Parameter pengelolaan yang diamati

adalah pemupukan, penyiraman, pemangkasan, penyiangan dan pengendalian

gulma, penggilingan, penyulaman, pengendalian hama dan penyakit.

Dari hasil analisis regresi linier terhadap parameter kualitas fungsional

yang dilakukan, pada Stadion Singaperbangsa diketahui bahwa ada beberapa

indikator yang berkorelasi nyata pada taraf α = 10%. Korelasi nyata terjadi antara

berat kering akar dengan panjang akar dan berat kering akar dengan lebar daun

selain itu tidak terjadi korelasi nyata antar peubah yang ada. Pada Stadion

Siliwangi diketahui bahwa ada satu indikator yang berkorelasi nyata pada taraf α

= 5% dan satu indikator yang berkorelasi nyata pada taraf α = 10%. Korelasi nyata

pada taraf α = 10% terjadi antara berat kering pucuk dan berat kering akar.

Korelasi nyata pada taraf α = 5% terjadi antara panjang akar dan luncuran bola.

Selain itu tidak terjadi korelasi yang nyata antar peubah yang ada. Pada Stadion

Haji Agus Salim diketahui bahwa ada satu indikator yang berkorelasi nyata pada

taraf α = 10%. Korelasi nyata pada taraf α = 10% terjadi antara panjang akar dan

lebar daun selain itu tidak terjadi korelasi yang nyata antar peubah yang ada.

Dari ketiga Stadion yang menjadi lokasi penelitian dan menjadi lokasi

beberapa pertandingan dalam Kompetisi Liga Super, dapat disimpulkan bahwa

pada lapangan rumput di Stadion Singaperbangsa memiliki kualitas visual yang

paling baik diantara ketiga stadion. Untuk kualitas fungsional paling baik terletak

pada Stadion Haji Agus Salim. Pada Stadion Singaperbangsa terdapat 4 indikator

yang memenuhi dari 11 indikator penilaian kualitas fungsional dan visual.

Indikator tersebut yaitu keseragaman warna rumput, keberadaan partikel

dipermukaan, panjang akar, dan elastisitas rumput. Pada Stadion Siliwangi

terdapat 1 indikator yang memenuhi dari 11 indikator penilaian kualitas

Page 4: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

fungsional dan visual. Indikator tersebut yaitu panjang akar. Penggunaan lapangan

yang lebih intensif dari lapangan yang lain dan perawatan seadanya bisa jadi

menjadi salah satu masalah sehingga lapangan yang ada kurang baik. Pada

Stadion Haji Agus Salim terdapat 6 indikator yang memenuhi dari 11 indikator

penilaian kualitas fungsional dan visual. Indikator tersebut yaitu tekstur rumput,

keberadaan partikel dipermukaan, ketinggian pangkas, berat kering pucuk, berat

kering akar, dan panjang akar.

Masalah yang terjadi pada Stadion Singaperbangsa yaitu tanah yang

digunakan kurang subur, untungnya diimbangi dengan penambahan pupuk

kandang pada lapisan media tanam lapangan sehingga kesuburan rumput dapat

meningkat. Masalah pada Stadion Siliwangi yaitu penggunaan lapangan yang

cenderung tinggi menyebabkan lapanngan mengalami kebotakan. Selain itu,

masalah pemeliharaan pada ketiga stadion masih memerlukan perbaikan. Maka

dihasilkan rencana pemeliharaan bagi ketiga stadion tersebut untuk mengatasi

masalah dan meningkatkan kualitas lapangan.

Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan

harus lebih diperhatikan agar kualitas fungsional maupun visual yang diinginkan

dapat tercipta dengan baik. Dengan begitu diharapkan mampu menjadikan

lapangan yang lebih baik secara visual dan fungsional sehingga sejajar dengan

lapangan-lapangan bola yang ada di dunia dan sesuai standar FIFA sehingga dapat

digunakan dalam kompetisi tingkat nasional maupun internasional.

Kata Kunci : rumput, kualitas fungsional, kualitas visual, Kompetisi Liga Super

lapangan sepakbola.

Page 5: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL

LAPANGAN BOLA YANG DIPAKAI UNTUK KOMPETISI

LIGA SUPER

YULITA DWI FATMASARI

A44070062

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pertanian pada

Departemen Arsitektur Lanskap

DEPARTEMEN ARSITEKTUR LANSKAP

FAKULTAS PERTANIAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2011

Page 6: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI

Dengan ini, saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Evaluasi

Kualitas Fungsional dan Visual Lapangan Bola yang Dipakai Untuk Kompetisi

Liga Super” adalah benar merupakan hasil karya sendiri dan belum diajukan

dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Semua sumber data dan

informasi, baik yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun yang

tidak diterbitkan dari penulis lain, telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan

pada Daftar Pustaka skripsi ini.

Bogor, Oktober 2011

Yulita Dwi Fatmasari

A44070062

Page 7: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

© Hak cipta milik IPB, tahun 2011

Hak cipta dilindungi undang-undang

Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan

atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya diizinkan untuk kepentingan

pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan

kritik, atau tinjauan suatu masalah, dan pengutipan tersebut

tidak merugikan IPB.

Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini

dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB.

Page 8: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

LEMBAR PENGESAHAN

Judul : Evaluasi Kualitas Fungsional dan Visual Lapangan

Bola yang Dipakai Untuk Kompetisi Liga Super

Nama : Yulita Dwi Fatmasari

NRP : A44070062

Departemen : Arsitektur Lanskap

Menyetujui,

Dosen Pembimbing

Dr. Ir. Nizar Nasrullah, M.Agr NIP 19620118 198601 1 001

Mengetahui, Ketua Departemen Arsitektur Lanskap

Dr. Ir. Siti Nurisjah, MSLA

NIP 19480912 197412 2 001

Tanggal Lulus:

Page 9: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 18 Juli 1990. Penulis merupakan

anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Toto Marwoto dan Ibu Dahli

Wartini.

Penulis mengawali jenjang pendidikannya di Taman Kanak-Kanak (TK) Al-

Iman pada tahun 1995-1996. Pada tahun 1996-2001 penulis menempuh

pendidikan di Sekolah Dasar Negeri Percontohan (SDNP) Komplek IKIP Jakarta

dan mengikuti kelas akselerasi pada saat kelas tiga. Kemudian pada tahun 2004

penulis menyelesaikan studi di Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 115

Jakarta. Selanjutnya, pada tahun 2007 penulis lulus dari Sekolah Menengah Atas

(SMA) Negeri 71 Jakarta.

Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada tahun 2007 melalui

jalur SPMB (Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru) sebagai mahasiswa

Departemen Arsitektur Lanskap, Fakultas Pertanian.

Selama menjalankan studi di IPB, penulis aktif mengikuti kegiatan di dalam

maupun di luar akademik, seperti menjadi asisten mata kuliah Desain Penanaman

Lanskap dan menjadi pengurus Himpunan Mahasiswa Arsitektur Lanskap pada

divisi HIMASKAP Corporation dan Divisi Sosial Lingkungan. Penulis juga

pernah mengikuti Sayembara Taman Ade Irma Suryani (Taman Topi) pada tahun

2010.

Page 10: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim,

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala

nikmat dan karunia sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul

“Evaluasi Kualitas Fungsional dan Visual Lapangan Bola yang dipakai untuk

Kompetisi Liga Super” berdasarkan hasil kegiatan penelitian penulis.

Pada kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam

penyelesaian skripsi ini, terutama kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Nizar Nasrullah, MAgr selaku dosen pembimbing akademik

dan pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya,

memberikan masukan berupa saran serta bimbingan sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Ir. Qodarian Pramukanto, MSi dan Ibu Fitriyah Nurul Hidayati

Utami, ST, MT selaku dosen penguji yang berkenan memberikan masukan

untuk perbaikan skripsi ini, dan juga seluruh staf pengajar dan staf

administrasi Departemen Arsitektur Lanskap.

3. Bapak Rachmat dari KONI Karawang yang membantu pengambilan data

di Karawang, Bapak Dudi pihak KODAM III/Siliwangi yang membantu

pengambilan data di Bandung, Bapak Tanjung dan Bapak Nov yang

membantu pengambilan data di Padang.

4. Keluarga di Jakarta (mama, papa, kakak, dan adik) dan keluarga di Bogor

(mama ani, bunda, mas bambang, dan zalfa) yang tak lelah memberikan

semangat. Terutama untuk mama dan papa yang tidak henti-hentinya

mengingatkan, memotivasi, dan mendoakan.

5. Kakak-kakak angkatan 42 dan 43, adik-adik angkatan 45, 46, dan 47

Arsitektur Lanskap atas semangat dan doanya, juga kepada sahabat-

sahabat ARL 44 yang berjuang bersama selama 3 tahun terakhir ini.

Terima kasih atas persahabatan, canda tawa, dan semangat yang tak lelah

kalian tularkan kepada saya.

Page 11: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

6. Eka Satria Ramadhan atas semangat, doa, dan kesabaran yang diberikan

kepada penulis selama pembuatan skripsi ini.

7. Bina dan Naya, sahabat sejak SMP yang selalu setia mengingatkan dan

memberi motivasi, Sarah yang setia membantu selama penelitian di

Bandung.

8. Tak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada, juga semua pihak yang

telah membantu dalam proses pembuatan skripsi ini yang tidak dapat saya

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan

skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi seluruh pihak yang

berkepentingan.

Bogor, Oktober 2011

Penulis

Page 12: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL .......................................................................................xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................xvii

DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... ..xix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ................................................................................1

1.2 Tujuan dan Manfaat..........................................................................3

1.3 Kerangka Pikir ................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Rumput 5

2.2 Jenis Rumput …………………………………………………………7

2.2.1 Rumput Manila (Zoysia Matrella [L.] Merr. ) …………………7

2.2.2 Rumput Paitan (Axonopus compressus [Swartz] Beauv.) ……….8

2.3 Lingkungan Tumbuh Rumput ………………………………………….8

2.4 Kriteria Rumput Lapangan Olahraga …………………………………10

2.5 Kualitas Visual dan Fungsional Rumput ……………………………...11

2.6 Pemeliharaan Rumput Lapangan Olahraga …………………………14

2.7 Lapangan Sepakbola ………………………………………………….15

2.8 Liga Super Indonesia ……………………………………………….17

BAB III METODOLOGI

3.1 Tempat dan Waktu …………………………………………………....19

3.2 Metode Penelitian …………………………………………………...20

3.3 Batasan Penelitian …………………………………………………..29

BAB IV KONDISI UMUM

4.1 Letak …………………………………………………………………..30

4.2 Iklim …………………………………………………………………...32

Page 13: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

4.3 Daya Tampung dan Penggunaan………………………………………32

4.4 Pengelola………………………………………………………………35

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Media Tanam Lapangan……………………………………………….36

5.2 Jenis Rumput ………………………………………………………….37

5.3 Konstruksi Lapangan ………………………………………………….38

5.4 Kualitas Fungsional

5.4.1 Ketinggian Pangkas……………………………………………41

5.4.2 Berat Kering Pucuk ……………………………………………42

5.4.3 Berat Kering Akar ……………………………………………..44

5.4.4 Panjang Akar (Akar Terpanjang) ……………………………...45

5.4.5 Elastisitas Rumput …………………………………………….46

5.5 Kualitas Visual

5.5.1 Kepadatan Rumput…………………………………………….48

5.5.2 Warna ………………………………………………………….50

5.5.3 Keseragaman Warna …………………………………………..53

5.5.4 Tekstur Rumput………………………………………………..53

5.5.5 Keberadaan Partikel di Permukaan…………………………….54

5.5.6 Kemurnian Jenis Rumput ……………………………………...56

5.6 Pengelolaan

5.6.1 Pemupukan …………………………………………………….57

5.6.2 Penyiraman…………………………………………………….58

5.6.3 Pemangkasan…………………………………………………..59

5.6.4 Penyiangan dan Pengendalian Gulma …………………………60

5.6.5 Penggilingan..………………………………………………… 61

5.6.6 Penyulaman…………………………………………………… 61

5.6.7 Pengendalian Hama dan Penyakit ……………………………..62

5.7 Korelasi Antar Peubah

5.7.1 Stadion Singaperbangsa ……………………………………….63

5.7.2 Stadion Siliwangi. ……………………………………………..66

5.7.3 Stadion Haji Agus Salim ………………………………………69

Page 14: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

5.8 Rekomendasi untuk Meningkatkan Kualitas Fungsional dan Visual

5.8.1 Stadion Singaperbangsa ……………………………………….72

5.8.2 Stadion Siliwangi ……………………………………………73

5.8.3 Stadion Haji Agus Salim ………………………………………74

5.8.4 Rencana Pemeliharaan ………………………………………...75

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan………………………………………………………..78

6.2 Saran……………………………………………………………79

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................80

LAMPIRAN ...............................................................................................82

Page 15: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Sembilan Tim teratas dari Divisi Utama Liga Indonesia ……………….17

Tabel 2 Jenis Data yang Dikumpulkan …………………………………………21

Tabel 3 Skor, Warna, dan Notasi Rumput Lapangan Sepakbola ………………24

Tabel 4 Standar Penilaian Rumput Axonopus compressus Pada Lapangan

Sepakbola ……………………………………………………………….26

Tabel 5 Standar Penampilan Rumput Lapangan Sepakbola ……………………27

Tabel 6 Standar Umum Pelaksanaan Kerja Pemeliharaan Lapangan Sepakbola ..27

Tabel 7 Kondisi Iklim Bulanan Pada Tahun 2009 di Ketiga Kota ………………32

Tabel 8 Daya Tampung dan Penggunaan Ketiga Stadion ………………………33

Tabel 9 Media Tanam Lapangan ……………………………………………….36

Tabel 10 Susunan Konstruksi Lapangan Stadion Singaperbangsa, Karawang ….38

Tabel 11 Susunan Konstruksi Lapangan Stadion Siliwangi, Bandung …………39

Tabel 12 Susunan Konstruksi Lapangan Stadion Haji Agus Salim, Padang ……40

Tabel 13 Tabel Ketinggian Pangkas Pada Ketiga Stadion ………………………42

Tabel 14 Tabel Berat Kering Pucuk Pada Ketiga Stadion ………………………42

Tabel 15 Tabel Berat Kering Akar dan Panjang Akar Pada Ketiga Stadion ……44

Tabel 16 Tabel Jarak Gelinding Bola Pada Ketiga Stadion ……………………46

Tabel 17 Tabel Kepadatan Rumput dan Kualitas Warna Pada Ketiga Stadion …48

Tabel 18 Tabel Keseragaman Warna Rumput Pada Ketiga Stadion …………….53

Tabel 19 Tabel Tekstur Rumput Pada Ketiga Stadion …………………………54

Tabel 20 Tabel Keberadaan Partikel Lain di Permukaan Pada Ketiga Stadion …55

Tabel 21 Tabel Kemurnian Jenis Rumput Pada Ketiga Stadion ...………………56

Tabel 22 Tabel Intensitas Pemupukan Pada Ketiga Stadion ……..……………57

Tabel 23 Tabel Intensitas Penyiraman Pada Ketiga Stadion ……………………58

Tabel 24 Tabel Intensitas Pemangkasan Pada Ketiga Stadion …………………59

Tabel 25 Tabel Intensitas Penyiangan dan Pengendalian Gulma Ketiga Stadion..60

Tabel 26 Tabel Intensitas Penggilingan Pada Ketiga Stadion …………………..61

Tabel 27 Tabel Intensitas Penyulaman Pada Ketiga Stadion……………………62

Page 16: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

xvi

Tabel 28 Tabel Intensitas Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Ketiga

Stadion ………………………………………………………………..62

Tabel 29 Korelasi Antar Peubah Pada Stadion Singaperbangsa …………………63

Tabel 30 Korelasi Antar Peubah Pada Stadion Siliwangi ………………………66

Tabel 31 Korelasi Antar Peubah Pada Stadion Haji Agus Salim ………………69

Tabel 32 Perbandingan Kualitas Rumput Ketiga Stadion ………………………72

Tabel 33 Kegiatan Pemelihaaan yang Perlu dilakukan pada lapangan Sepakbola 75

Tabel 34 Rencana Pemeliharaan ………………………………………………...76

Page 17: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian ……………………………………………4

Gambar 2 Tipe Pertumbuhan Rumput ……………………………………………6

Gambar 3 Morfologi Rumput Manila ……………………………………………7

Gambar 4 Morfologi Rumput Paitan ……………………………………………8

Gambar 5 Kualitas Tekstur Rumput yang Baik dan Buruk ……………………12

Gambar 6 Kualitas Densitas Rumput yang Baik dan Buruk ……………………12

Gambar 7 Kualitas Keseragaman Rumput yang Baik dan Buruk ………………13

Gambar 8 Lapangan Sepakbola …………………………………………………16

Gambar 9 Detail Ukuran Lapangan Sepakbola …………………………………16

Gambar 10 Peta Lokasi Penelitian ………………………………………………19

Gambar 11 Dasar Penentuan Titik Pengambilan Data …………………………22

Gambar 12 Ilustrasi Penentuan Grid ……………………………………………24

Gambar 13 Peta Lokasi Stadion Singaperbangsa ………………………………30

Gambar 14 Peta Lokasi Stadion Siliwangi ………………………………………31

Gambar 15 Peta Lokasi Stadion Haji Agus Salim ………………………………31

Gambar 16 Tribun Utama Stadion Singaperbangsa ……………………………33

Gambar 17 Tribun Utama Stadion Siliwangi ……………………………………34

Gambar 18 Tribun Stadion Haji Agus Salim……………………………………34

Gambar 19 Ilustrasi Konstruksi Lapangan Stadion Singaperbangsa, Karawang ..38

Gambar 20 Ilustrasi Konstruksi Lapangan Stadion Siliwangi, Bandung ………39

Gambar 21 Ilustrasi Konstruksi Lapangan Stadion H. Agus Salim, Padang …….40

Gambar 22 Grafik Kepadatan Pucuk Pada Ketiga Stadion ……………………49

Gambar 23 Grafik Perbandingan Warna Rumput Pada Ketiga Stadion …………51

Gambar 24 Warna Rumput Pada Stadion Singaperbangsa ……………………51

Gambar 25 Warna Rumput Pada Stadion Siliwangi ……………………………52

Gambar 26 Warna Rumput Pada Stadion Haji Agus Salim ……………………52

Gambar 27 Grafik Perbandingan Keberadaan Partikel Lain Pada 3 Stadion ……55

Gambar 28 Kemurnian Jenis Rumput Dalam Persen ……………………………56

Page 18: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

xviii

Gambar 29 Grafik Hubungan Antar Peubah Pada Stadion Singaperbangsa …….65

Gambar 30 Grafik Hubungan Antar Peubah Pada Stadion Siliwangi …………...68

Gambar 31 Grafik Hubungan Antar Peubah Pada Stadion Haji Agus Salim ……71

Page 19: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

xix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel P-Value antar peubah pada ketiga stadion ………………….82

Lampiran 2 Ilustrasi Gambar Ketiga Stadion ……………………………………83

Page 20: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sepakbola merupakan salah satu cabang olahraga yang digemari semua

kelompok umur hampir di seluruh dunia. Sebagai olahraga yang banyak diminati,

demam sepakbola telah menjadi suatu fenomena tersendiri. Pada

perkembangannya, sepakbola telah menjelma sebagai suatu industri yang mampu

memenuhi kebutuhan fisik manusia. Oleh karena itu, industri sepakbola harus

dapat dikelola secara profesional agar mampu mendatangkan keuntungan

ekonomi dan kepuasan penggunanya.

Sepakbola telah tumbuh dan berkembang secara pesat dan matang.

Perkembangan sepakbola diiringi dengan lahirnya lembaga yang mengurusinya

seperti PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia) yang menjadi induk

organisasi sepakbola di Indonesia. Pada tahun 2007 dimulai beberapa kompetisi

yang rutin digelar PSSI salah satunya yaitu Liga Super Indonesia. Liga Super

Indonesia merupakan kompetisi sepakbola antar klub profesional di Liga

Indonesia. LSI diselenggarakan oleh PT Liga Indonesia (dahulu BLI) yang

dimiliki oleh PSSI dan merupakan pertandingan antar klub-klub sepakbola yang

ada di Indonesia. Lokasi pertandingan Kompetisi Liga Super ini terdapat di

berbagai daerah yang tersebar di Indonesia, dalam penelitian ini diambil studi

kasus yaitu tiga lapangan yang berada pada Stadion Singaperbangsa Karawang,

Stadion Siliwangi Bandung, dan Stadion Haji Agus Salim Padang.

Penelitian kali ini mengambil studi kasus tiga lapangan bola yang

digunakan dalam Kompetisi Liga Super. Tiga lapangan ini yaitu Stadion

Singaperbangsa Kabupaten Karawang, Stadion Siliwangi Kota Bandung, dan

Stadion Haji Agus Salim Kota Padang. Stadion Singaperbangsa, Karawang

merupakan Stadion yang menjadi tempat latihan dari Klub Pelita Jaya. Stadion

Siliwangi Bandung merupakan Stadion yang menjadi tempat latihan dari Klub

PERSIB. Untuk Stadion Haji Agus Salim merupakan Stadion yang menjadi

tempat latihan dari Klub Semen Padang.

Page 21: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

2

Keberadaan lapangan sepakbola merupakan sarana paling penting untuk

menunjang kegiatan olahraga ini. Sebagai suatu arena berolahraga, lapangan

sepakbola harus dapat memberikan kenyamanan dan keamanan bagi penonton

maupun pemain. Lapangan yang ada harus sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan FIFA dan dapat digunakan dalam berbagai kondisi mengingat

Indonesia sebagai negara beriklim tropis dan memiliki dua musim yaitu musim

hujan dan musim kemarau. Salah satu faktor yang harus diperhatikan dalam

sebuah lapangan sepakbola adalah kualitas rumput yang digunakan dalam

lapangan bola tersebut baik pada musim hujan dan kemarau.

Kualitas rumput mampu mempengaruhi permainan dari pemain sepakbola.

Kualitas rumput dapat ditentukan melalui kualitas fungsional dan visual (Turgeon,

2002). Kualitas fungsional meliputi rigiditas, elastisitas, kemampuan menahan

beban, yield, verdure, perakaran, dan kemampuan memulihkan diri sedangkan

kualitas visual terdiri atas densitas, tekstur, keseragaman warna, tipe

pertumbuhan, dan kehalusan (Turgeon, 2002). Apabila kualitas rumput yang ada

di lapangan memiliki kondisi yang buruk, menyebabkan permainan terganggu dan

terkadang membahayakan keselamatan pemain. Rumput juga menyediakan

permukaan yang dapat mengurangi resiko cedera ketika jatuh (Hopkins, 2000).

Kualitas rumput yang digunakan harus mengikuti standar yang telah ditetapkan,

tetapi pada kenyataannya masih banyak lapangan sepakbola yang tidak memenuhi

standar rumput yang memadai bagi permainan ini.

Menurut Turgeon (2002), kualitas visual yang baik untuk rumput adalah

yang memiliki densitas yang rapat antar pucuk rumput, memiliki tekstur yang

halus dilihat dari lebar helai daunnya, memiliki keseragaman rumput yang tinggi

terlihat dari warna dan jenis yang ada di lapangan, dan memiliki kehalusan rumput

yang baik karena mampu mempengaruhi pergerakan gelindingnya bola. Kualitas

fungsional yang baik adalah memiliki rigiditas yang baik sehingga dapat menahan

bola, memiliki elastisitas yang baik sehingga rumput dapat kembali ke bentuk

semula setelah diinjak, kemampuan menahan beban yang baik, perakaran yang

dalam, dan dapat memulihkan diri dengan baik dari kerusakan.

Salah satu masalah terjadi pada Stadion Siliwangi. Setelah digunakan

untuk acara Kick-fest (Kreative Independent Clothing Kommunity Festival),

Page 22: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

3

banyak rumput yang mati akibat terinjak-injak ribuan orang. Kondisi Stadion

Siliwangi yang rusak sempat menyulitkan panitia pelaksana pertandingan Persib

menjamu Arema pada Juli 2010 lalu. Lapangan yang rusak tidak layak untuk

menggelar suatu pertandingan bertaraf nasional (Pikiran Rakyat, 2010).

Dalam suatu pertandingan, disadari atau tidak kualitas lapangan

menentukan kualitas dari permainan sepakbola. Kualitas ini ditentukan oleh

kondisi rumput, drainase, dan pengelolaan yang baik terhadap lapangan. Pemain

akan mampu memainkan bola seperti gelinding, pantulan, dan dribbling dengan

baik di lapangan rumput yang memiliki kualitas baik. Demikian juga pemain

dapat melakukan gerakan dengan baik tanpa harus khawatir cedera. Sebaliknya,

seberapa hebatnya pun keterampilan pemain, permainannya akan menjadi buruk

apabila lapangan rumputnya buruk, misalnya becek, botak, bergelombang, atau

ketinggian rumput tidak seragam. Buruknya kualitas lapangan yang digunakan

saat pertandingan sangat merugikan pemain. Berdasarkan hal tersebut, maka

diperlukan suatu evaluasi mengenai kualitas fungsional dan kualitas visual dari

lapangan bola (Gambar 1). Dari evaluasi ini diharapkan mampu menghasilkan

rekomendasi untuk memperbaiki kualitas tiga lapangan yang menjadi studi kasus

yang dapat mendukung aktivitas olahraga sepakbola dan dapat menciptakan

lanskap lapangan sepakbola yang berfungsi baik, estetik, dan berkelanjutan.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dari penelitian ini antara lain :

1. mengevaluasi kualitas fungsional dan visual tiga lapangan bola yang dipakai

dalam Kompetisi Liga Super,

2. mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada tiga lapangan bola yang

dipakai dalam Kompetisi Liga Super,

3. memberikan usulan pemeliharaan tiga lapangan bola yang dipakai dalam

Kompetisi Liga Super.

Page 23: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

4

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah :

1. memberikan informasi mengenai kualitas tiga lapangan sepakbola yang

dipakai dalam Kompetisi Liga Super,

2. menambah pengetahuan mengenai kualitas rumput yang dipakai dalam

Kompetisi Liga Super,

3. sebagai rujukan dalam melakukan pemeliharaan dan peningkatan kualitas

ketiga lapangan bola yang menjadi lokasi penelitian.

1.3 Kerangka Pikir

Gambar 1 Kerangka Pikir Penelitian

Kualitas Fungsional

Kualitas Lapangan Sepakbola Saat Ini (Identifikasi Masalah)

Kualitas Visual

Parameter yang diukur : - Kepadatan (Densitas)

- Warna hamparan rumput

- Keseragaman warna rumput

- Tekstur rumput

- Kemurnian jenis rumput

- Keberadaan partikel dipermukaan

Parameter yang diukur : - Ketinggian pangkas

- Berat kering pucuk

- Berat kering akar - Panjang akar (akar

terpanjang)

- Elastisitas rumput

Kompetisi Liga Super

Rekomendasi Untuk Meningkatkan Kualitas Lapangan Sepakbola

Lapangan Sepakbola yang Berfungsi Baik, Estetik, dan Berkelanjutan

Pengelolaan Pemeliharaan

Parameter yang didata :

- Pemupukkan - Penyiraman

- Pemangkasan

- Penyiangan dan

Pengendalian Gulma - Penggilingan

- Penyulaman

- Pengendalian Hama dan Penyakit

Standar

Penilaian Kualitas Visual dan Fungsional Berdasarkan Standar yang Ada

Page 24: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Rumput

Rumput merupakan tanaman yang termasuk dalam kelompok tanaman

monokotil. Hal ini dikarenakan rumput memiliki satu buah kotiledon pada bijinya

(Christians, 2001). Menurut Turgeon (2002), rumput termasuk dalam famili

Poaceae, yang biasanya disebut Graminae. Rumput mempunyai bagian atas yang

terdiri atas batang, daun dan organ reproduktif serta bagian bawah yang berupa

akar ( Munandar dan Hardjosuwignyo, 1990 ). Daun rumput ini terbagi menjadi

dua, untuk bagian atas disebut sebagai blade dan untuk bagian bawah disebut

sebagai sheath. Kedua bagian tersebut terhubung oleh sebuah meristem. Dari

jaringan meristem inilah awal dari pertumbuhan dari sehelai rumput. Jaringan

meristem pada tanaman biasa terletak pada pucuk, tetapi untuk rumput jaringan

ini berada dibawah pucuk. Hal ini yang memungkinkan rumput memiliki toleransi

tinggi terhadap pemangkasan dan tekanan. Selain itu, rumput memiliki bagian

yang disebut crown yang merupakan pusat aktivitas dari rumput, apabila bagian

ini mati maka rumput pun ikut mati (Christians, 2001).

Rumput dapat diperbanyak secara generatif yaitu dengan benih dan

vegetatif yaitu dengan stolon, rhizome dan lempengan (Sulistyantara, 1992).

Dalam tipe pertumbuhan, rumput memiliki tiga tipe yaitu Bunch-type, Rhizoma-

type, dan Stoloniferous (Gambar 2). Bunch-type adalah pertumbuhan yang

dipengaruhi oleh kualitas biji, dimana apabila kualitas bijinya tinggi maka akan

menghasilkan rumput yang seragam. Sebaliknya, jika kualitas biji yang rendah

akan menghasilkan rumput yang tidak seragam. Setelah musim tumbuh, beberapa

anakan akan berkembang menjadi kelompok yang rapat mengelilingi crown. Pada

beberapa rumput, perkembangan tunas mungkin juga muncul secara lateral dan

menembus tanaman induk. Apabila batang lateral tersebut menembus tanaman

induk berlangsung pada permukaan tanah, batang tersebut biasa disebut stolon dan

apabila berada di dalam tanah maka disebut rhizome. Jadi, Rhizoma-type adalah

tipe rumput yang perbanyakannya melalui akar bawah tanah yang biasa disebut

rhizoma. Karena akar memiliki jangkauan yang luas, maka rumput yang

Page 25: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

6

dihasilkannya akan seragam. Sedangkan Stoloniferous adalah tipe rumput yang

perbanyakannya melalui akar atas tanah yang disebut stolon. (Christians, 2001).

Gambar 2 Tipe Pertumbuhan Rumput (Christians,2001)

Rumput memiliki fungsi penting dalam lanskap. Rumput mampu menjadi

pembentuk estetika maupun menjadi tanaman konservasi. Rumput mampu

membentuk pola aktivitas ruang terbuka yang diinginkan. Sebagai contoh, rumput

ditanam untuk membentuk sirkulasi, tempat olahraga, tempat bermain, maupun

tempat parkir mobil. Dalam hal fungsinya sebagai konservasi tanah, rumput

mampu menjadi penahan erosi yang mengurangi jumlah serta kecepatan aliran

permukaan tanah (run-off).

Pemilihan jenis rumput dalam suattu perencanaan lanskap adalah salah

satu faktor penting karena berhubungan dengan kesesuaian dan tujuan

perencanaan desain tersebut. Peruntukan rumput lanskap berbeda-beda,

tergantung pada area yang direncanakan. Jenis rumput yang biasa digunakan

untuk lapangan olahraga yaitu Rumput Golf Bermuda, Rumput Gajah, Rumput

Manila, dan Rumput Agrostis (Kumurur, 2002).

Page 26: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

7

2.2. Jenis Rumput

2.2.1. Rumput manila (Zoysia matrella [L.] Merr. )

Rumput Zoysia (Gambar 3) merupakan rumput yang berasal dari Asia

Tenggara, Cina dan Jepang. Rumput ini merupakan rumput yang lambat

pertumbuhannya, merambat, dan tahan terhadap panas. Rumput ini memiliki

tekstur, warna dan kualitas yang mirip dengan Rumput Bermuda. Rumput ini

merupakan rumput dengan kualitas dan pemeliharan tinggi karena

pertumbuhannnya lambat. Rumput Manila juga sangat rentan terhadap nematoda

yang memiliki tekstur halus dan dapat tumbuh dengan baik di daerah yang hangat.

Mempunyai toleransi yang rendah terhadap suhu dingin dan tumbuh lebih lambat

dibandingkan Rumput Jepang (Munandar dan Hardosuwignyo,1990).

Rumput Manila memiliki stolon dan rhizome yang kuat dan bercabang ke

segala arah. Rumput ini memiliki panjang ruas stolon yang seragam. Biasanya,

ujung daun Rumput Manila selalu menggulung ke dalam. Helaian daun halus dan

berwarna hijau tua ataupun hijau kebiruan. Rumput ini memiliki bunga yang

membentuk sebuah bulir (Christians, 2001).

Gambar 3 Morfologi Rumput Manila (Christians,2001)

Rumput Manila tumbuh baik pada tanah berpasir, tanah liat berpasir, atau

tanah yang banyak mengandung garam. Pertumbuhan rumput ini dipengaruhi oleh

keadaan lingkungannya. Misalnya, di tempat yang lembab dan agak ternaungi,

daunnya lebih halus dan panjang dibandingkan rumput yang tumbuh di tempat

terbuka. Rumput ini sering digunakan untuk penutup tanah lapangan olahraga,

lapangan bermain, maupun tempat parkir (Kumurur, 2002).

Page 27: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

8

2.2.2. Rumput Paitan ( Axonopus Compressus [Swartz.] Beauv.)

Menurut Munandar dan Hardosuwignyo (1990), Rumput Paitan (Gambar

4) atau rumput karpet berasal dari India dan Amerika Tengah bagian selatan.

Rumput ini merupakan rumput daerah tropis yang dapat beradaptasi dengan

kekeringan. Rumput Paitan memiliki lebar helai daun berkisar 4 – 8 mm, tidak

berbulu atau berbulu jarang pada pangkal daun. Rumput Paitan dapat membentuk

hamparan yang lebat dengan warna hijau muda. Sistem perakarannya lebat tetapi

dangkal. Rumput Paitan dapat tumbuh pada pH tanah 4,5 – 5,5.

Gambar 4 Morfologi Rumput Paitan (Christians,2001)

Menurut Emmons (2000), Rumput Paitan memiliki daun lebar, berstolon

dan membentuk lapisan rumput yang padat. Rumput paitan merupakan rumput

dengan tingkat pertumbuhan yang lambat dan biasanya ditanam dengan benih.

Rumput ini memiliki toleransi terhadap garam yang rendah dan suhu dingin,

sehingga sangat sesuai untuk area dengan pemeliharaan minimum dan basah serta

drainase yang buruk. Rumput Paitan biasa digunakan di pinggir jalan atau di

daerah yang miring sebagai tanaman pengontrol erosi. Spesies ini juga dapat

tumbuh di area dengan tingkat pemeliharaan rendah dengan sedikit tekanan.

2.3 Lingkungan Tumbuh Rumput

Menurut Rodney (2004), pertumbuhan rumput memiliki banyak kaitan

dengan seluruh elemen pada lingkungan. Lingkungan tumbuh rumput terdiri atas

suhu, kelembaban, cahaya, angin, lokasi, dan bahkan faktor manusia. Kombinasi

Page 28: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

9

dari faktor-faktor ini adalah indikator bagaimana rumput dapat bertahan hidup

dalam suatu area.

Suhu adalah faktor lain untuk mengukur pertumbuhan rumput yang baik.

Ada suhu minimum, optimum, dan maksimum untuk setiap spesies rumput. Suhu

minimum adalah suhu paling rendah dimana rumput dapat bertahan hidup ketika

musim dingin atau periode suhu sangat dingin. Suhu optimum adalah suhu dimana

rumput dapat tumbuh dengan subur. Suhu maksimum dimana suhu ketika itu

menjadi terlalu panas bagi rumput untuk tumbuh. Terkadang suhu maksimum

akan mendorong sebagian spesies rumput melakukan dormansi dan sebagian

lainnya akan menimbulkan kematian. Rumput mempunyai kisaran suhu tertentu

untuk pertumbuhan optimum dan suhu optimum untuk perkecambahan biji. Biji

dari setiap spesies rumput biasanya berkecambah dalam satu kisaran suhu tertentu

meskipun dapat tumbuh baik dalam kisaran suhu lebih lebar (Rodney, 2004).

Kelembaban adalah kondisi yang paling penting bagi kelangsungan hidup

rumput. Rumput terdiri dari 90 % air. Fungsi dari air adalah menjaga turgiditas,

menyalurkan nutrisi, membantu proses kimiawi dan membantu rumput dalam

menghadapi fluktuasi suhu yang lebar (Rodney,2004).

Angin biasanya tidak dianggap sebagai faktor lingkungan yang

mempengaruhi secara langsung terhadap pertumbuhan rumput. Tekanan angin

pada hamparan rumput tertentu berhubungan langsung pola cuaca secara

keseluruhan yang terjadi saat itu. Topografi dan lokasi geografis juga

mempengaruhi efek langsung terhadap pertumbuhan rumput. Hembusan angin

juga dapat menyebabkan biji rumput atau hama potensial ke dalam area tertentu.

Polutan dan patogen juga dapat dibawa oleh angin (Rodney,2004).

Semua tanaman membutuhkan cahaya untuk melakukan proses

fotosintesis. Rumput membutuhkan jumlah cahaya tertentu untuk bertahan hidup

namun tidak semua species rumput membutuhkan jumlah cahaya tertentu untuk

bertahan hidup, namun tidak semua spesies rumput membutuhkan cahaya dalam

jumlah banyak dalam mencapai pertumbuhan optimum (Rodney,2004).

Faktor manusia adalah efek yang dilakukan manusia terhadap

perkembangan dan pertumbuhan rumput. Kegiatan yang dilakukan manusia di

atas rumput memberikan efek penghancuran terhadap lingkungan dan rumput

Page 29: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

10

tidak terkecuali. Rumput yang sedang tumbuh tidak akan tumbuh dengan baik jika

di atasnya dilakukan lalu lintas baik oleh manusia maupun oleh kendaraan atau

apapun yang akan merusak pertumbuhan bibit. Oleh karena itu, faktor manusia

adalah faktor yang sangat penting untuk dipertimbangkan ketika akan menanam

rumput (Rodney,2004).

2.4. Kriteria Rumput Lapangan Olahraga

Menurut Munandar dan Hardjosuwignyo (1990), rumput untuk lapangan

olahraga mampu menghadapi berbagai tekanan, yang utama berupa aktivitas lalu

lintas dengan frekuensi tinggi di atas padang rumput. Secara biologi, rumput

untuk lapangan olahraga harus mempunyai kemampuan tumbuh yang baik.

Rumput harus memiliki penutupan yang luas dan kemampuan tumbuh yang baik.

Rumput juga harus memiliki kemampuan jelajah yang tinggi, daya regenerasi

tinggi, serta ketebalan penutupan karena stolon, rhizoma maupun cabang-cabang

lateral cukup tebal sehingga menjamin elastisitas yang baik. Selain itu, rumput

juga harus memiliki daya adaptasi terhadap air dan suhu yang baik. Tiap rumput

memiliki toleransi yang berbeda-beda. Rumput juga harus memiliki daya adaptasi

yang baik terhadap tanah. Rumput Zoysia dan Bermuda adalah rumput yang

beradaptasi dengan baik terhadap kondisi tanah yang kurang menguntungkan

seperti kondisi topsoil yang relatif tipis pada kebanyakan lapangan olahraga.

Standar rumput yang digunakan untuk lapangan bola dalam Football Stadiums

Book menurut FIFA (2010) diantaranya adalah :

lapangan memiliki tinggi rumput yang sama / rata,

harus dalam kondisi yang paling baik,

memiliki rumput yang seragam,

rumput mampu meredam laju bola,

rumput menutupi seluruh lapangan bola,

bertekstur halus lembut,

memiliki perakaran kuat dan saling menjalin,

arah tumbuh ke atas,

rumput yang ada tidak menghambat pergerakan pemain,

menyediakan permukaan yang dapat mengurangi resiko cedera,

Page 30: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

11

media tumbuh rumput menggunakan pasir bukan tanah. Media pasir

mampu membuat air cepat terserap.

Rumput harus memiliki fleksibilitas dan resistensi untuk mengakomodasi

aktivitas-aktivitas lari, melompat dan menginjak-injak dalam olahraga. Aktivitas

menginjak-injak dalam derajat ringan akan memperpendek stolon dan ukuran

batang, mengurangi ketebalan dan meningkatkan jumlah anakan atau tunas, stolon

dan helaian daun. Akan tetapi jika berlebihan, aktivitas tersebut akan merobohkan

rumput, mengubah warna pangkal-pangkal daun menjadi lebih putih dan pucat,

menyobek helaian daun, memadatkan tanah dan meluruhkan pelapah-pelapah

daun. Rumput yang baik untuk olahraga hingga batas tertentu mempunyai

fleksibilitas dan toleransi yang baik terhadap kerusakan-kerusakan tersebut

sehingga padang rumput (turf) tampak selalu hijau (Munandar dan

Hardjosuwignyo, 1990).

2.5 Kualitas Visual dan Fungsional Rumput

Menurut Emmons (2000), rumput merupakan penutup tanah yang sangat

baik untuk lapangan olahraga dan tempat rekreasi. Rumput dapat membuat

permukaan yang kuat dan tahan injakan. Ketika luka, rumput mempunyai

kemampuan menyembuhkan diri yang baik. Rumput juga dapat menyediakan

permukaan yang baik untuk pijakan atlet dan permukaan yang lembut untuk

menahan atlet ketika jatuh.

Menurut Turgeon (2002), kualitas rumput ditentukan melalui dua hal yaitu

kualitas visual dan kualitas fungsional. Kualitas visual rumput dapat diukur

melalui empat karakter yaitu warna, tekstur, densitas, dan keseragaman (Turgeon,

2002).

a. Warna merupakan ukuran cahaya yang direfleksikan oleh rumput. Pada

umumnya, semakin hijau rumput semakin menarik untuk dipandang.

Kebanyakan orang lebih menyukai warna hijau yang gelap. Warna hijau

yang buruk biasanya disebabkan oleh faktor kekurangan nitrogen,

kekeringan atau stres suhu, penyakit, hama atau hal lain. Normal saja bagi

beberapa spesies memiliki warna hijau terang. Kurangnya warna hijau

gelap bukan berarti rumput dalam kondisi tidak sehat.

Page 31: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

12

b. Tekstur menandakan ukuran dari daun rumput. Rumput yang memilki

ukuran lebar daun yang lebih kecil dianggap lebih menarik. Pemangkasan

yang sering dan semakin tinggi densitasnya mampu membuat ukuran daun

menjadi lebih kecil. Kehalusan adalah tampilan permukaan rumput yang

berpengaruh pada kualitas visual dan kualitas permainan. Kecepatan dan

durasi perputaran bola akan berkurang apabila rumput tidak halus dan

tidak seragam. Ilustrasi mengenai perbandingan tekstur rumput yang baik

dan buruk dapat dilihat pada Gambar 5.

Gambar 5 Kualitas Tekstur Rumput yang Baik dan Buruk

(Christians,2001)

c. Indikator yang paling penting adalah densitas. Densitas adalah banyaknya

tunas rumput dalam sebuah area. Densitas juga merupakan ukuran dari

kemampuan rumput dalam beradaptasi dengan lingkungannya. Rumput

dalam sebuah lapangan sepakbola akan menjadi jarang jika pertumbuhan

rumputnya buruk. Ilustrasi mengenai perbandingan kualitas densitas

rumput yang baik dan buruk dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6 Kualitas Densitas Rumput yang Baik dan Buruk

(Christians,2001)

d. Keseragaman merupakan kombinasi dari ketiga karakter yang telah

disebutkan. Rumput yang menarik memiliki penampilan yang seragam dan

Page 32: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

13

konsisten. Apabila warna, tekstur, dan densitasnya sama dalam satu

hamparan rumput, hamparan tersebut dapat dikatakan seragam. Gulma,

penyakit, perbedaan tekstur, dan warna rumput dapat merusak

keseragaman rumput. Ilustrasi mengenai perbandingan keseragaman

rumput yang baik dan buruk dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7 Kualitas Keseragaman Rumput yang Baik dan Buruk

(Christians,2001)

Kualitas fungsional dari rumput meliputi rigiditas, elastisitas, kemampuan

menahan beban, yield, verdure, perakaran, dan kemampuan memulihkan diri.

Dan istilah-istilah tersebut memiliki pengertian sebagai berikut :

a. Rigiditas adalah ketahanan daun rumput terhadap tekanan dan

berhubungan dengan katahanan tanaman rumput. Hal ini dipengaruhi oleh

komposisi kimiawi dari jaringan tanaman, kandungan air, suhu, ukuran

tanaman, dan densitas.

b. Elastisitas adalah kemampuan rumput untuk kembali tegak setelah tekanan

diatasnya berpindah. Elastisitas rumput akan berkurang secara dramatis

apabila rumput membeku.

c. Kemampuan menahan beban adalah kemampuan rumput dalam menyerap

beban tanpa merubah karakteristik permukaannya. Pada beberapa kasus,

ketahanan ini dipengaruhi oleh daun rumput dan akar. Pada lapangan golf,

ketahanan ini dapat menahan bola secara baik sehingga dapat dibidikkan

sesuai target. Pada lapangan sepakbola, ketahanan ini membantu dalam

mengurangi potensi cedera pada pemain.

d. Yield adalah ukuran jumlah sisa potongan rumput yang telah dipangkas.

Hal ini merupakan indikasi pertumbuhan rumput terhadap pemupukan,

irigasi, dan faktor- faktor alami lainnya. Jumlah yield yang berlebihan,

Page 33: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

14

mengindikasi penggunaan pupuk yang berlebihan, terutama nitrogen dan

indikasi lainnya seperti perakaran lemah, toleransi terhadap stres, dan

ketahanan terhadap penyakit.

e. Verdure adalah jumlah rumpun rumput yang masih tertanam setelah

pemotongan. Pada beberapa genotip rumput tertentu, peningkatan verdure

berhubungan dengan peningkatan rigiditas dan kemampuan menahan

beban.

f. Perakaran adalah jumlah pertumbuhan akar dalam suatu masa tanam. Hal

ini dapat dilihat dari banyaknya jumlah akar yang berwarna putih dan dari

kedalamannya. Semakin banyak jumlah dan semakin dalam perakarannya,

maka semakin baik kualitas rumputnya.

g. Kemampuan memulihkan diri adalah kemampuan rumput dalam

memulihkan diri setelah terserang hama penyakit, penggunaan diatasnya,

dan sebagainya. Kemampuan memulihkan diri sangat bervariasi

bergantung pada genotip rumput dan sangat dipengaruhi oleh kondisi alam

maupun buatan. Faktor-faktor yang mengurangi kemampuan memulihkan

diri adalah kepadatan tanah yang kurang baik, pemupukan yang berlebihan

ataupun kurang, kelembaban, suhu yang kurang baik, penyinaran yang

kurang baik, tanah yang masih menyimpan residu racun dan penyakit.

Kedua aspek diatas harus diperhatikan untuk mencapai kualitas rumput

yang baik, karena apabila kedua aspek tersebut diabaikan, selain dapat

mempengaruhi penampilan dan pertumbuhan rumput, juga dapat mempengaruhi

kualitas permainan.

2.6 Pemeliharaan Rumput Lapangan Olahraga

Menurut Emmons (2000), memelihara kualitas rumput lapangan olahraga

dapat menjadi sulit karena efek yang merusak dari aktifitas olahraga yang

dilakukan diatasnya. Rugby, sepakbola, baseball, lacrosse, dan hoki lapangan

adalah olahraga yang biasanya dilakukan diatas hamparan rumput. Permasalahan

utama pada lapangan olahraga yaitu pemadatan dan kualitas rumput yang buruk.

Permasalahan ini dapat diatasi dengan konstruksi lapangan yang baik dan

pemilihan spesies dan kultivar rumput yang sesuai. Kunci utama dalam membuat

Page 34: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

15

lapangan olahraga yang baik adalah dengan menyediakan zona akar yang cukup.

Drainase dan irigasi yang baik sangat diperlukan untuk menjaga rumput agar tetap

padat dan subur.

Lapangan dengan media pasir memerlukan irigasi yang hati-hati karena

zona perakaran sangat mudah kehilangan air. Penyiraman sebaiknya tidak

dilakukan sehari sebelum lapangan digunakan agar lapangan tidak digenangi air.

Penyiraman segera setelah lapangan digunakan sangat disarankan untuk

mempercepat pemulihan rumput. Lapangan yang menggunakan tanah liat akan

mengeras jika tidak disiram secara regular. Coring untuk mengurangi kepadatan

sangat penting. Coring adalah pembuatan lubang pada tanah untuk menjaga agar

tanah menjadi gembur, terjaga porositasnya, terjaga kestabilan oksigen dalam

tanah, dan mengurangi kepadatan tanah (Emmons, 2000).

Rumput dapat mengalami kerusakan yang parah sehingga harus diganti

maupun ditambal. Kegiatan penggantian ini dilakukan dengan sodding. Rumput

harus dipupuk dengan baik untuk menghasilkan hamparan rumput yang padat,

tingkat pemulihan diri yang baik dan sehat. Pemupukan beberapa minggu sebelum

lapangan digunakan sangat diperlukan (Emmons, 2000).

Pengendalian gulma dan hama penyakit yang dapat mengancam kesuburan

rumput harus dikontrol. Gulma adalah permasalahan yang biasa terjadi jika

terdapat titik kebotakan yang tidak segera ditambal. Olahraga yang cukup keras

dapat membuat kerusakan yang cukup sering pada rumput. Penelitian

menunjukkan bahwa lapangan dengan tingkat pemeliharaan yang rendah memiliki

tingkat kerusakan yang lebih tinggi. Lapangan dengan media pasir adalah

lapangan yang paling aman karena lebih mudah dalam memelihara kepadatan

rumput dan merupakan permukaan yang tidak padat (Emmons, 2000).

2.7 Lapangan Sepakbola

Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang menggunakan lapangan

sebagai area bermainnya. Lapangan yang digunakan biasanya adalah lapangan

rumput yang berbentuk persegi panjang dengan panjang 105 meter dan lebar 68

meter (FIFA,2010). Dimensi ini merupakan dimensi wajib yang digunakan dalam

Piala Dunia maupun untuk semua pertandingan tingkat profesional, baik dalam

Page 35: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

16

maupun luar negeri. Peraturan permainan memang menggunakan rentang panjang

100-110 meter dan lebar 64-75 meter, namun sangat direkomendasikan untuk

lapangan baru menggunakan ukuran 105x68meter (FIFA,2010). Ilustrasi lapangan

dan ukurannya dapat dilihat pada Gambar 8 dan Gambar 9.

Pada area permukaan rumput, dapat diperpanjang bukan hanya pada area

bermain saja, tetapi mencapai area papan iklan yaitu sekitar 5 meter dari batas

lapangan itu sendiri. Bahan yang digunakan bisa menggunakan bahan yang sama

yaitu rumput atau dapat pula menggunakan beton yang mampu memfasilitasi

pergerakan dari ambulans maupun keamanan. Setiap bagian tambahan yang

digunakan sebagai area pemanasan, harus memiliki material permukaan yang

sama dengan area permainan (FIFA,2010).

Gambar 8 Lapangan Sepakbola (FIFA,2010)

Gambar 9 Detail Ukuran Lapangan Sepakbola (FIFA,2010)

Page 36: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

17

2.8 Liga Super Indonesia

Liga Super Indonesia (LSI) atau Indonesia Super League (ISL) adalah

kompetisi sepakbola antar klub profesional level tertinggi di Liga Indonesia. LSI

diselenggarakan oleh PT Liga Indonesia (dahulu BLI) yang dimiliki oleh PSSI.

LSI dikuti 18 tim terbaik yang akan saling bertanding satu putaran penuh

kompetisi 34 pertandingan, kandang dan tandang. Musim kompetisi tidak

menentu dan disesuaikan dengan kondisi atau suasana yang terjadi di Indonesia.

Sponsor utama LSI adalah Perusahaan Rokok Djarum, oleh karena itu LSI secara

resmi dikenal sebagai Djarum Indonesia Super League. Ide dari pelaksanaan

sistem liga ini telah dikemukakan sejak tahun 2007 sebagai upaya mewujudkan

profesionalisme dalam persepakbolaan nasional.

Tabel 1 Sembilan Tim Teratas dari Divisi Utama Liga Indonesia 2007

Wilayah Barat:

1. Sriwijaya FC Palembang

2. Persija Jakarta

3. PSMS Medan

4. Persik Kediri

5. Persib Bandung

6. Persela Lamongan

7. Persitara Jakarta Utara

8. Pelita Jaya Purwakarta

9. Persita Tangerang

Wilayah timur:

1. Persipura Jayapura

2. Persiwa Wamena

3. Deltras Sidoarjo

4. Arema Malang

5. PSM Makasar

6. Persiter Ternate

7. Persiba Balikpapan

8. Persmin Minahasa

9. Persijap Jepara

LSI pertama kali diselenggarakan pada tahun 2008. Kompetisi ini

dilaksanakan untuk mengikuti persyaratan FIFA yang menyatakan bahwa liga

teratas dari suatu negara harus diikuti oleh paling sedikit 18 klub dan setiap klub

diharapkan merupakan klub profesional tanpa dibantu dana subsidi Pemerintah

APBD.

Pada awal LSI 2008 diadakan dengan menyeleksi sembilan tim teratas dari

Divisi Utama Liga Indonesia 2007. Tim-tim tersebut dipaparkan dalam Tabel 1.

Tetapi setelah diverifikasi, beberapa klub mengundurkan diri dengan alasan

kekurangan dana. Sebagai penggantinya dipilihlah klub Divisi Utama Liga

Page 37: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

18

Indonesia 2007 dengan syarat menempati posisi klasemen tepat dibawah klub

yang digantikan kemudian diverikasi kembali.

Format kompetisi memakai satu wilayah dan tidak ada lagi format dua

wilayah. Pemenang akan ditentukan dari jumlah poin paling banyak selama 34

pertandingan. Juara akan mewakili Indonesia di Liga Champions AFC. Runner-up

akan mewakili Indonesia di Piala AFC dan Liga Champions AFC dengan play-off.

Tiga tim penghuni terbawah klasemen akan langsung terdegradasi. Sementara

satu tim (peringkat ke-15) akan melakukan play-off melawan peringkat ke-4

Divisi Utama.

Page 38: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

19

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Tempat dan Waktu

Penelitian mengenai ini dilakukan di tiga lokasi lapangan bola yang

dipakai dalam Kompetisi Liga Super (Gambar 10) yaitu Stadion Singaperbangsa

yang terletak di daerah Karawang, Stadion Siliwangi yang terletak di daerah

Bandung, dan Stadion Haji Agus Salim yang terletak di daerah Padang. Pemilihan

lokasi ini dipertimbangkan karena kesesuaian penggunaan lapangan pada saat

penelitian berlangsung dan untuk perbandingan lebih lanjut dalam penilaian

kualitas fungsional dan visual lapangan tersebut.

(a)

(b) (c)

Gambar 10 Peta Lokasi Penelitian (a) Stadion Singaperbangsa , (b) Stadion Haji

Agus Salim, (c) Stadion Siliwangi ( Sumber : Google Map )

Page 39: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

20

3.2 Metode Penelitian

Metode penelitian yang dilakukan adalah metode survei dengan analisis

deskriptif. Kegiatan observasi lapang dilakukan untuk mengamati kondisi umum

lokasi yang meliputi keadaan fisik lapangan terutama rumput, iklim, jenis

penggunaan stadion, dan pemeliharaan. Selain itu obeservasi lapang dimaksudkan

untuk pengambilan sampel rumput pada ketiga stadion. Terdapat empat tahapan

yang dilakukan pada penelitian ini yaitu :

1. Tahap Persiapan

Pada tahap ini dilakukan penentuan lokasi penelitian, penetapan tujuan dan

pembuatan usulan penelitian, permohonan izin serta persiapan survai diantaranya

kegiatan persiapan alat dan penyusunan jadwal pengambilan data.

2. Tahap Pengambilan Data

Tahap ini dilakukan dengan beberapa cara. Data yang dikumpulkan berupa

data-data primer dan sekunder (Tabel 2). Studi literatur juga dilakukan dengan

cara mencari standar lapangan yang sesuai FIFA. Selain itu dilakukan wawancara

dengan pihak terkait, khususnya pihak pengelola Stadion Singaperbangsa, Stadion

Siliwangi, dan Stadion Haji Agus Salim untuk mendapatkan data bio-fisik

maupun data pengelolaan yang biasa dilakukan untuk masing-masing lapangan.

Terakhir dengan mengadakan observasi langsung ke lapangan yang menjadi studi

kasus untuk mengetahui kondisi lapangan serta permasalahan yang terjadi. Data

primer berupa gambaran umum lokasi secara visual berupa foto dan data rumput

yang diperoleh melalui pengamatan langsung di lapang. Selain itu, dilakukan pula

pengambilan sampel rumput sedalam 15cm untuk mendapatkan kualitas

fungsional rumput dan diuji di laboratorium.

Page 40: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

21

Tabel 2 Jenis Data yang Dikumpulkan

N

o Jenis Data Variabel Pengamatan Unit Sumber

Kegunaan

Analisis

Aspek Fisik dan Bio-Fisik

1 Kondisi umum Letak dan batas

wilayah

Titik

koordinat

Pengelola Mengetahui

batas tapak

Luas Area m2 Survei

2 Kondisi bio-

fisik

Jenis rumput yang

digunakan

- Survei Mengetahui

kondisi lahan

dan

permasalahan yang ada saat

ini

Media tanam - Survei

Hidrologi (Sistem

drainase)

- Survei

Iklim - Pengelola

Konstruksi lapangan - Survei /

Pengelola

Curah Hujan mm/hr Pengelola

Temperatur C Pengelola

Kelemababan relative %RH Pengelola

Visual - Survei

Fungsional - Survei

Aspek Sosial-Budaya

3 Aktivitas Pemakaian lapangan - Survei dan

wawancara

dengan pengelola

Mengetahui

tingkat

penggunaan terhadap tapak

Aspek Pengelolaan

4 Pengelolaan Fasilitas, sarana,

prasarana yang sudah ada

- Survei /

Pengelola

Mengetahui

kondisi pengelolaan

yang telah

berjalan Pengelolaan yang telah

dilakukan

- Survei /

Pengelola

Program pengelolaan yang telah berjalan

- Survei / Pengelola

5. Parameter karakter fungsional yang diamati adalah :

- Ketinggian pangkas

- Berat kering pucuk

- Berat kering akar

- Panjang akar (akar terpanjang)

- Elastisitas rumput

6. Parameter karakter visual yang diamati adalah :

- Kepadatan (densitas)

- Warna hamparan rumput

Page 41: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

22

- Keseragaman warna rumput

- Tekstur rumput

- Keberadaan partikel dipermukaan

- Kemurnian jenis rumput

Dalam pengambilan data, titik pengambilan sampel dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11 Dasar Penentuan Titik Pengambilan Data

Lapangan dibagi menjadi 28 titik yang tersebar pada bagian pinggir

lapangan, tengah, dan daerah sekitar gawang. Angka-angka yang terdapat dalam

gambar adalah urutan pengambilan data pada lapangan sepakbola. Angka-angka

tersebut dibagi berdasarkan peletakan pemain yang terbagi menjadi 3 yaitu area

gawang, back, dan striker. Angka 1,2,3,4,5,24,25,26,27, dan 28 merupakan angka-

angka yang terletak pada bagian gawang. Angka 6,7,8,9,10,11,12,17,18,19,

20,21,22, dan 23 adalah angka-angka yang terletak pada bagian sekitar back.

Angka 13,14,15, dan 16 adalah angka-angka yang terletak pada bagian tengah

lapangan atau striker dimana pada bagian ini biasanya terjadi aktivitas tinggi yang

dilakukan oleh banyak orang atau hampir sebagian besar dari pemain sepakbola

karena merupakan bagian yang selalu dilalui pemain.

Page 42: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

23

Parameter karakter fungsional yang diamati dalam menentukan kualitas

rumput lapangan sepakbola adalah :

- Ketinggian pangkas

Ketinggian pangkas dari masing-masing lapangan dibandingkan untuk

mendapatkan tinggi rumput yang paling baik untuk permainan sepakbola. Tinggi

rumput diukur mulai dari permukaan tanah.

- Berat kering pucuk

Diukur dengan mengambil sampel rumput seluas 10 cm x 10 cm. Sampel

rumput diambil dengan cara menggunting permukaan rumput pada luasan sampel.

Rumput dipangkas setinggi 3 cm dan hasil pangkasan dikeringkan dengan oven

selama 24 jam dengan suhu 100 oC dan kemudian ditimbang. Terdapat 3 titik

yang telah ditentukan secara acak.

- Berat kering akar

Akar diambil dengan menggunakan hole sampler dengan diameter 10 cm

dengan kedalaman 10-15 cm. Akar dipisahkan dari stolon dengan cara

pengguntingan. Akar kemudian dikeringkan dalam oven dengan suhu 100 oC

selama 24 jam, kemudian ditimbang berat keringnya.

- Panjang akar

Sampel panjang akar diambil dengan hole sampler. Sampel akar diambil

tiga kali dan diukur panjang akar yang terpanjang dengan menggunakan

penggaris.

- Elastisitas rumput

Didapatkan dengan mengukur jarak luncuran bola dari titik jatuh bola

dengan papan sepanjang 1 m dari ketinggian 1 m tegak lurus permukaan rumput.

Pengukuran jarak luncuran dilakukan pada 3 kali dari 3 titik yang telah ditentukan

yang mewakili area gawang, back, dan striker. Lapangan yang memiliki

kepegasan terbaik adalah lapangan yang memiliki jarak luncuran bola terpendek.

Parameter karakter visual yang diamati dalam menentukan kualitas rumput

lapangan sepakbola adalah :

- Kepadatan (densitas)

Didapatkan dengan menghitung jumlah pucuk dalam luasan sampel 10 cm

x 10 cm. Terdapat 28 titik yang tersebar pada area gawang, back, dan striker.

Page 43: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

24

- Warna

Kualitas penampakan warna dinilai dari warna rumput sesuai dengan

warna-warna pada Munsell Color Chart for Marketing and Merchandising dengan

berbagai tingkatan skor dan notasinya (Tabel 3). Terdapat 28 titik pengambilan

data yang tersebar pada area gawang, back, dan striker.

Tabel 3 Skor, Warna, dan Notasi Rumput Lapangan Sepakbola

Skor Warna Warna Notasi

1 Kuning 2.5 Y L1

2 Hijau kuning 2.5 GY DL4

3 Hijau muda 5 GY DL4

4 Hijau 2.5 G DL1

5

Hijau tua 2.5 G DL2

6

Hijau gelap 2.5 G DK1

- Keseragaman

Keseragaman diamati dengan menggunakan plastik transparan bergaris-

garis dengan ukuran 100 cm x 25 cm berbentuk grid dengan ukuran 5 cm x 5 cm.

pengamatan menggunakan plastik bergrid tersebut digunakan dari jarak ± 35 m

dari lapangan bola dengan ketinggian 4 m sehingga seluruh lapangan sepakbola

dapat tercakup didalamnya. Ilustrasi penentuan grid dapat dilihat pada Gambar 12.

X X

X X X

X X

X X X

X X

Gambar 12 Ilustrasi Penentuan Grid

Tanda X dalam kotak adalah warna rumput yang belang pada lapangan

sepakbola. Untuk menghitung persentase keseragaman rumput dapat dihitung

dengan rumus sebagai berikut :

Page 44: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

25

- Tekstur

Didapatkan dengan menghitung lebar rata-rata daun rumput. Sampel yang

diambil dengan jumlah jenis rumput yang digunakan. Untuk setiap jenis rumput

diambil 3 sampel secara acak.

- Keberadaan partikel dipermukaan

Didapatkan dengan melihat apakah terdapat sampah ataupun partikel lain

selain rumput yang ada di lapangan tersebut.

- Kemurnian jenis rumput

Didapatkan dengan melihat apakah rumput yang digunakan dalam

lapangan tersebut memiliki jenis yang sama. Penilaian dilakukan dengan metode

sisir yaitu setiap 10 cm dilakukan pemakuan terhadap rumput kemudian dicatat

jenis rumput yang dilakukan pemakuan tersebut.

Parameter pengelolaan pemeliharaan yang diamati dalam menentukan

kualitas rumput lapangan sepakbola adalah :

- Pemupukan

- Penyiraman

- Pemangkasan

- Penyiangan dan Pengendalian Gulma

- Penggilingan

- Penyulaman

- Pengendalian Hama dan Penyakit

Metode pengambilan data yang dilakukan untuk parameter ini adalah

dengan wawancara langsung dengan pihak pengelola sehingga diketahui frekuensi

dan pengelolaan apa saja yang biasa dilakukan untuk lapangan bola tersebut.

Page 45: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

26

3. Tahap Analisis

Tahap selanjutnya yang akan dilakukan adalah tahap analisis. Tahap ini

dilakukan untuk menganalisis dan menilai kondisi tapak serta karakter visual dan

fungsional yang terbentuk. Penilaian dilakukan baik secara kualitatif maupun

kuantitatif. Analisis kualitatif digunakan dalam mendeskripsikan lokasi dan

kondisi lanskap lapangan bola tersebut, sedangkan analisis kuantitatif dilakukan

dengan menggunakan software minitab 14 dengan analisis regresi linier untuk

mengetahui hubungan antar peubah. Selain itu, dilakukan penilaian rumput

dengan standar yang didapat dari berbagai sumber (Tabel 4) terhadap kondisi

lanskap tapak untuk memperoleh kesimpulan dari hasil pengamatan lapang yang

dilakukan.

Tabel 4 Standar Penilaian Rumput Axonopus compressus Pada Lapangan

Sepakbola

No Parameter Penilaian Baik Sumber

1 Kepadatan (Densitas) per 100cm2 >30 pucuk Ayuningtyas (2007)

2 Warna hamparan rumput Hijau muda Ariyanti (1987)

3 Keseragaman warna rumput (%) >85 -

4 Tekstur rumput (mm) 8-14 Ariyanti (1987)

5 Keberadaan partikel dipermukaan (%) <20 FIFA (2011)

6 Kemurnian jenis rumput (%) >85 FIFA (2011)

7 Ketinggian pangkas (cm) 2-5 Emmons (2000)

8 Berat kering pucuk (gr/100cm2) >1,5 -

9 Berat kering akar (gr/100cm2) >1,5 -

10 Panjang akar (akar terpanjang) (cm) 4-15 Christians (2004)

11 Elastisitas rumput (dilihat dari jarak

gelinding bola) (m)

<3 Turgeon (2000)

Analisis dari segi pengelolaan dilakukan dengan cara deskriptif

membandingkan standar pelaksanaan pemeliharaan rumput dengan hasil

wawancara dengan pihak pengelola sehingga didapat apakah yang telah dilakukan

pihak pengelola lapangan sepakbola sudah memenuhi standar pelaksanaan.

Page 46: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

27

Menurut berbagai sumber, standar penampilan rumput dalam sebuah lapangan

sepakbola tersaji pada Tabel 5.

Tabel 5 Standar Penampilan Rumput Lapangan Sepakbola

No Standar Penampilan

Rumput

Syarat-syarat Umum Pelaksanaan Perawatan dan

Kebersihan

1 Hijau, halus, dan rapat Disiram minimal sehari sekali dan pemupukan N

secara berkala untuk memperbaiki warna daun

(Turgeon, 2002)

2 Sejenis (tidak ada

tanaman liar )

Bebas dari rumput lain dan tanaman liar,

pencabutan dilakukan setiap setelah dipakai (FIFA,

2010)

3 Tidak botak Penyulaman dilakukan setiap sebelum, isirahat

pertandingan, dan setelah pertandingan

(FIFA,2010)

4 Tidak tergenang air Kemiringan ke arah saluran air disesuaikan dengan

keadaan di lapangan, drainase baik (Turgeon, 2002)

5 Ketinggian Axonopus Compressus dengan ketinggian 2-5 cm

(Ariyanti, 1987)

Menurut berbagai sumber, pada Tabel 6 akan disajikan standar umum

pelaksanaan pemeliharaan lapangan sepakbola.

Tabel 6 Standar umum pelaksanaan pemeliharaan lapangan sepakbola

No Item Pekerjaan Alat dan

Bahan

Standar umum Pelaksanaan Pemeliharaan

1 Pemangkasan

rumput

Grass

mower,

bensin

- Memotong dengan arah yang teratur dan sesuai

dengan ketinggian pangkasan yang dibutuhkan

(FIFA, 2010)

- Pengujian ketajaman alat agar tidak merusak

kualitas rumput (FIFA, 2010)

2 Coring Garpu

tanah,

pasir

- Dilakukan untuk memperbaiki pemadatan tanah

bila tanah sudah mulai terjadi pemadatan (FIFA,

2010)

Page 47: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

28

Tabel 6 (Lanjutan)

No Item Pekerjaan Alat dan Bahan

Standar umum Pelaksanaan Pemeliharaan

Lanjutan

coring..

- Penebaran pasir pada lapisan atas tanah (FIFA,

2010).

3 Penyiraman Selang,

portable

sprinkler

- Air yang digunakan bersih, tidak berbau, tidak

kotor, tidak sadah, tidak membawa penyakit,

tidak merusak dan mematikan tanaman (Arifin,

2002)

- Jumlah air sesuai kebutuhan, merata dan basah

sampai ke perakaran bawah agar tanaman dapat

tumbuh secara optimum (Arifin, 2002)

4 Pemupukan Pupuk,

sarung

tangan,

air

- Memberikan nutrisi yang cukup untuk rumput

agar pulih dari stress dan membantu memperbaiki

zona perakaran. (FIFA,2010)

- Unsur penting bagi pertumbuhan rumput hadir

dalam jumlah yang tepat untuk pertumbuhan yang

optimal (FIFA,2010).

- Penyiraman dilakukan setelah pemupukan.

(Arifin, 2002).

5 Pemberantasan

hama dan

pencegahannya

Knapsack

sprayer,

masker,

pestisida

- Melakukan pencegahan hama dan penyakit

dengan perusahaan yang telah terdaftar (FIFA,

2010).

- Dilakukan proses budidaya sebagai pendekatan

pencegahan hama dan penyakit (FIFA, 2010).

- Penyemprotan dilakukan sore hari dan

memperhatikan arah dan kecepatan angin (Arifin,

2002).

6 Pemberantasan

gulma

Sarung

tangan,

pengki

- Mencabut tanaman liar dengan tidak merusak

tanaman utama (FIFA, 2010).

- Gulma dicabut sampai seluruh akarnya secara

rutin setiap hari (Arifin, 2002).

7 Penyulaman

tanaman

Sekop

kecil,

rumput

- Menggunakan rumput yang sama dengan rumput

lapangan (FIFA, 2010)

Page 48: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

29

4. Tahap Sintesis

Tahap sintesis merupakan tahap penyusunan dalam mencari alternatif

pengembangan potensi dan pemecahan masalah untuk mendapatkan hasil yang

sesuai dengan tujuan. Hasil sintesis berupa rekomendasi terhadap pengelolaan

lapangan sebagai upaya perbaikan kualitas lapangan. Selain itu, pada tahap ini

dihasilkan rekomendasi pengelolaan terhadap lapangan agar lapangan tersebut

dapat terus dikembangkan dan sesuai dengan kualitas yang dianjurkan oleh FIFA.

3.3 Batasan Penelitian

Area penelitian yang dimaksud terbatas pada lapangan permainan

sepakbola, tidak termasuk fasilitas yang ada di dalamnya. Pemilihan lapangan

sebagai studi kasus berdasarkan penggunaan lapangan selama penelitian dan

digunakan dalam Kompetisi Liga Super.

Page 49: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

30

BAB IV

KONDISI UMUM

4.1 Letak

Stadion Singaperbangsa terletak di Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

Stadion ini berada pada pusat kota dan berdekatan dengan kantor-kantor

pemerintahan Kabupaten Karawang. Stadion ini merupakan kandang dari klub

Pelita Jaya. Secara geografis, stadion ini terletak pada 6°18'9.26" LS dan

107°18'20.55" BT (Gambar 13) dengan batas wilayah Utara, Barat, dan Timur

yaitu Jalan Suratin, batas Selatan berbatasan dengan Jalan Jendral Ahmad Yani.

Gambar 13 Peta Lokasi Stadion Singaperbangsa

( Sumber : http://maps.google.com 14 Mei 2011 )

Stadion Siliwangi terletak di Kota Bandung, Jawa Barat. Stadion ini

dibangun di atas tanah milik KODAM III/Siliwangi. Stadion ini merupakan lokasi

latihan dari klub Persib. Secara geografis, stadion ini ada pada 6°18'13.35" LS dan

107°18'22.95" (Gambar 14) BT dengan batas wilayah Utara yaitu Jalan Lombok,

Barat berbatasan dengan Jalan Sumbawa, Timur berbatasan dengan Jalan Bangka,

batas Selatan berbatasan dengan Jalan Jawa.

Page 50: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

31

Gambar 14 Peta Lokasi Stadion Siliwangi

( Sumber : http://maps.google.com 14 Mei 2011 )

Stadion Haji Agus Salim terletak di Kota Padang, Sumatera Barat. Stadion

ini berada pada pusat kota dan terletak berdekatan dengan perumahan elit pejabat

Sumatera Barat. Stadion ini dibangun pada tahun 1985 dan baru saja direnovasi

pada tahun 2010. Stadion ini merupakan kandang dari klub PS Semen Padang dan

PSP Padang. Secara geografis, stadion ini terletak pada 0°55'45.30" LS dan

100°21'27.29" (Gambar 15) BT dengan batas wilayah Utara yaitu Gedung

Olahraga, bagian Selatan dan Barat berbatasan dengan Jalan Rimbo Kaluang, dan

bagian timur berbatasan dengan Jalan Batang Pasaman.

Gambar 15 Peta Lokasi Stadion Haji Agus Salim

( Sumber : http://maps.google.com 14 Mei 2011 )

Page 51: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

32

4.2 Iklim

Berdasarkan data iklim tahun 2009 yang didapat, ketiga lokasi penelitian

ini tidak memiliki perbedaan iklim yang terlalu mencolok. Kondisi iklim ini

berpengaruh terhadap pertumbuhan dan pengelolaan rumput seperti praktek

penyiraman. Dengan curah hujan Karawang yang sedikit, membutuhkan

penyiraman yang lebih intensif dibandingkan dua stadion lainnya. Pada kota

Bandung yang memiliki rata-rata curah hujan lebih besar dibandingkan

Karawang, sehingga penyiraman yang dilakukan tidak perlu seintensif yang

dilakukan di Karawang. Dengan rata-rata curah hujan Kota Padang yang paling

besar, maka praktek penyiraman yang dilakukan di lapang tidak perlu seintensif

kedua lokasi lainnya. Curah hujan yang tinggi ini pula mempercepat pertumbuhan

rumput pada lapangan dan meyuburkan kondisi rumput itu sendiri. Berikut data

selengkapnya mengenai iklim yang berada pada ketiga kota tersaji pada Tabel 7

dibawah ini.

Tabel 7 Kondisi Iklim Bulanan Pada Tahun 2009 di Ketiga Kota

Kondisi iklim bulanan Karawang1)

Bandung2)

Padang2)

Suhu udara (○C) Maksimum 30 31 31,7

Minimum 24 18,3 22

Rata-rata 27 29 25,2

Curah Hujan (mm/bln) Maksimum 280 365,7 561

Minimum 83 0,5 133

Rata-rata 154 174,8 301,6

Kelembaban nisbi (%) Rata-rata 80 79 84

Sumber data : 1. Karawang dalam angka, 2010

2. Badan Meteorologi dan Geofisika,2011

4.3 Daya Tampung dan Penggunaan

Daya tampung merupakan kemampuan suatu stadion menampung

sejumlah orang di dalamnya agar tetap nyaman. Daya tampung tiap stadion

berbeda-beda. Selain itu, penggunaan lapangan mempengaruhi kualitas rumput

yang ada. Pada ketiga stadion yang menjadi lokasi penelitian didapat data daya

tampung dan intensitas penggunaan stadion dapat dilihat pada Tabel 8 berikut.

Page 52: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

33

Tabel 8 Daya Tampung dan Penggunaan Ketiga Stadion

No Stadion Daya Tampung Penggunaan Intensitas

1 Singaperbangsa 25.000 penonton Latihan tim Pelita Jaya

Pertandingan Liga Super

2 kali/bulan

3 kali/bulan

2 Siliwangi 25.000 penonton Latihan PERSIB

Latihan fisik tentara

Pertandingan Liga Super

8 kali/bulan

Setiap hari

1 kali/bulan

3 Agus Salim 28.000 penonton Latihan Semen Padang

Pertandingan Liga Super

2 kali/bulan

2-3 kali/bulan

Sumber : Hasil Wawancara dengan Pihak Pengelola

Gambar 16 Tribun Utama Stadion Singaperbangsa

Stadion Singaperbangsa, Karawang (Gambar 16) memiliki daya tampung

sebanyak 25.000 penonton dengan 12 lantai tribun. Lapangan stadion yang

menjadi kebanggan warga Karawang ini biasa dipakai untuk latihan rutin Tim

Pelita Jaya dua kali sebelum pertandingan selama 1 jam maupun pertandingan

Liga Super yang biasa diselenggarakan dua hingga tiga kali dalam satu bulan.

Penggunaan stadion ini termasuk tinggi walaupun hanya untuk pertandingan

sepakbola dan latihan rutin Tim Pelita Jaya. Selain untuk penggunaan tersebut,

tidak diperkenankan penggunaan lapangan stadion ini. Ukuran lapangan dalam

Stadion Singaperbangsa ini yaitu 105 m x 70 m.

Page 53: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

34

Gambar 17 Tribun Utama Stadion Siliwangi

Pada Stadion Siliwangi (Gambar 17), memiliki daya tampung penonton

mencapai 25.000 penonton dengan 15 lantai tribun. Lapangan dalam stadion ini

biasa digunakan latihan oleh PERSIB setiap minggu sebanyak 2 kali,

pertandingan Liga Super sebanyak 1 kali dalam sebulan, dan juga digunakan

untuk latihan fisik para tentara KODAM III/Siliwangi. Karena dibangun diatas

tanah milik KODAM III/Siliwangi stadion ini bukan milik Pemerintah Provinsi

Jawa Barat atau Pemerintah Kota Bandung. Dengan kondisi rumput yang sudah

tidak baik karena memang merupakan stadion lama, maka dilakukan beberapa

perbaikan untuk peningkatan kualitas lapangan. Ukuran lapangan dalam Stadion

Siliwangi ini yaitu 105 m x 70 m.

Gambar 18 Tribun Stadion Haji Agus Salim

Page 54: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

35

Stadion Haji Agus Salim (Gambar 18) memiliki daya tampung mencapai

28.000 penonton dengan 11 lantai pada tribunnya. Stadion ini biasa digunakan 2-3

kali dalam sebulan untuk pertandingan Liga Super. Penggunaan stadion ini

termasuk tinggi walaupun hanya untuk pertandingan sepakbola dan latihan rutin

Tim Semen Padang. Selain untuk penggunaan tersebut, tidak diperkenankan

menggunakan lapangan stadion ini. Ukuran lapangan dalam Stadion Haji Agus

Salim ini yaitu 105 m x 70 m.

4.4 Pengelola

Stadion Singaperbangsa dikelola oleh PEMDA Kabupaten Karawang

khususnya di bawah Dinas Cipta Karya. Dengan perhatian penuh oleh PEMDA

setempat, sempat dilakukan beberapa perbaikan lapangan dan melibatkan

kontraktor luar yang dipilih oleh Tim Pelita Jaya itu sendiri sehingga cukup

terawat dan layak digunakan dalam pertandingan. Untuk Stadion Siliwangi,

stadion ini dikelola sendiri oleh KODAM III/Siliwangi Kota Bandung. Kurangnya

perhatian dan pihak pengelola dan usia stadion yang cukup tua karena sudah ada

sejak sekitar tahun 1950-an maka banyak diperlukan perbaikan sana-sini saat

melihat langsung ke lapangan. Untuk Stadion Haji Agus Salim, dikelola oleh

Pemerintah Kota Padang yang berada di bawah Dinas Pemuda dan Olahraga yang

terletak tidak jauh dari stadion tersebut.

Page 55: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

36

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Media Tanam Lapangan

Media tanam yang digunakan pada ketiga lapangan berbeda. Perbedaan

dan ciri masing-masing media tanam lapangan ini dapat terlihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Media Tanam Lapangan

Stadion Jenis Media Tanam Ciri umum Sumber

Singaperbangsa Tanah

Merah/latosol

- Warna merah hingga kuning

- Kesuburannya rendah

- Bertekstur liat

Soepardi,

1983

Siliwangi Andosol + Pasir - Warna gelap/hitam, abu-abu,

coklat tua hingga kekuningan

- Unsur hara sedang hingga rendah

- Biasanya subur dan bertekstur

gembur hingga debu

Soepardi,

1983

Haji Agus

Salim

Entisol + Pasir - Warna kelabu sampai kecoklatan

- Cukup subur

- Tekstur sedang hingga kasar

Soepardi,

1983

Pada Stadion Singaperbangsa, media tanamnya adalah tanah merah dan

pada lapisan keduanya lapisan pasir. Pada Stadion Siliwangi, media tanam yang

digunakan adalah campuran andosol dengan pasir. Pada Stadion Haji Agus Salim

menggunakan media tanah entisol dan dicampur dengan pasir. Lapangan dengan

media pasir adalah lapangan yang paling aman karena lebih mudah dalam

memelihara kepadatan rumput dan merupakan permukaan yang tidak padat

(Emmons, 2000).

Pada Stadion Singaperbangsa yang terletak di daerah Karawang, tanah

merah memang memiliki tingkat kesuburan tanah yang kurang baik. Dengan

kondisi seperti ini, dilakukan penambahan lapisan pupuk kandang agar rumput

yang ditanam pada stadion memiliki potensi untuk tumbuh baik dan subur. Pada

Stadion Siliwangi, jenis tanah yang digunakan merupakan jenis andosol.

Page 56: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

37

Penggunaan pasir sebagai campuran dari media tanam memperbaiki keadaan

tanah yaitu mampu membantu tanah menjadi bersifat porous dan mempercepat

pertumbuhan rumput. Untuk Stadion Haji Agus Salim, tanah yang digunakan

merupakan tanah entisol berpasir. Tanah entisol merupakan tanah yang memiliki

kesuburan yang relatif baik pula. Selain itu, pencampuran tanah dengan pasir

membuat tanah menjadi bersifat porous dan membuat rumput menjadi cepat

tumbuh. Menurut Crum et.al (2004), jenis tanah yang lebih banyak mengandung

pasir memiliki partikel yang cenderung untuk tidak menempel satu sama lain dan

sangat baik untuk zona perakaran.

5.2 Jenis Rumput

Jenis rumput yang digunakan dalam Stadion Singaperbangsa, Siliwangi,

dan Haji Agus Salim merupakan jenis rumput yang sama yaitu Axonopus

Compressus [Swartz.] Beauv. Rumput yang digunakan merupakan salah satu

alternatif untuk menghadirkan penampilan visual yang indah dan mampu

mengoptimalkan penggunaan lapangan sepakbola. Menurut Munandar dan

Hardosuwignyo (1990), Rumput Paitan merupakan rumput daerah tropis yang

dapat beradaptasi dengan kekeringan. Rumput Paitan dapat membentuk hamparan

yang lebat dengan warna hijau muda. Sistem perakarannya lebat tetapi dangkal.

Dengan kemampuan beradaptasi yang baik, rumput ini mampu tumbuh baik pada

ketiga stadion yang terletak di Karawang, Bandung, dan Padang. Selain itu,

dengan pengelolaan yang kurang intensif, rumput paitan mampu beradaptasi

dengan kondisi kekeringan sekalipun. Rumput Paitan memenuhi kebutuhan akan

rumput yang tahan injakan pada lapangan olahraga sehingga cocok dijadikan

rumput dalam lapangan sepakbola. Rumput ini memiliki kekurangan yaitu

memiliki tekstur yang agak kasar sehingga memiliki elastisitas yang rendah.

Walaupun mampu menutup seluruh permukaan tanah dengan baik, menurut

Turgeon (2002) tekstur yang agak kasar mampu mengurangi kecepatan dan durasi

perputaran bola.

Page 57: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

38

5.3 Konstruksi Lapangan

Konstruksi pada lapangan sepakbola merupakan salah satu elemen yang

sangat penting. Dengan konstruksi yang baik, lapangan mampu digunakan pada

berbagai kondisi, baik saat musim kemarau yang menyebabkan lapangan menjadi

lebih berdebu dari biasanya atau pada saat musim hujan yang menyebabkan

permukaan tanah lapangan sepakbola menjadi becek. Konstruksi yang baik

mampu membuat keindahan lapangan rumput bertahan lebih lama, bukan hanya

indah pada saat selesai dibangun. Dengan begitu, pemilihan konstruksi yang tepat

harus dilakukan dengan cermat agar tanah selalu datar dan mampu menyerap air

dengan baik pada saat musim hujan. Berikut susunan dan ilustrasi konstruksi

untuk ketiga lapangan (Tabel 10 dan Gambar 19).

Tabel 10 Susunan Konstruksi Lapangan Stadion Singaperbangsa, Karawang

No Media Tebal Media (cm)

1 Tanah Latosol,Pasir,Pukan (2:1:1) 20 cm

2 Ijuk dan kerikil 10 cm

3 Batu kali 10 cm

4 Pipa Paralon diameter pipa 10 cm

Gambar 19 Ilustrasi Konstruksi Lapangan Stadion Singaperbangsa, Karawang

Dari ilustrasi konstruksi lapangan Stadion Singaperbangsa, Karawang

terlihat adanya 4 lapisan yaitu lapisan campuran tanah merah, pasir, pupuk

kandang, lapisan ijuk dan kerikil, batu kali, dan pipa paralon. Media tanah yang

ada memiliki ketebalan hingga 20 cm mampu memberikan ruang tumbuh bagi

perakaran sehingga rumput dapat tumbuh secara optimal. Dengan kesuburan tanah

Page 58: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

39

yang kurang baik maka ditambahkan lapisan pupuk kandang untuk meningkatkan

kesuburan tanah. Ijuk yang ada berfungsi sebagai pemisah lapisan media yang

halus dan kasar. Keberadaan lapisan ijuk dan kerikil ini memperlambat

pergerakan air menuju saluran drainase sehingga kelembaban tanah terjaga untuk

pertumbuhan zona perakaran. Hirarki lapisan dari halus ke kasar dimaksudkan

untuk kecepatan penyerapan air pada permukaan yang halus agar tidak terjadi

genangan, namun kemudian air disimpan dalam tanah pada lapisan ijuk. Ketika

potensi air yang cukup telah mencapai bagian bawah bidang pemisah, air akan

memasuki tanah bertekstur kasar dan kemudian hilang seiring dengan gravitasi

yang ada (Turgeon, 2002). Pada lapangan Singaperbangsa, terjadi saat air telah

melewati lapisan ijuk dan kerikil menuju lapisan batu kali dan mencapai lapisan

pipa paralon. Sistem drainase lapangan ini masih berfungsi dengan baik karena

pada saat hujan diketahui bahwa lapangan tidak mengalami kebecekan.

Tabel 11 Susunan Konstruksi Lapangan Stadion Siliwangi, Bandung

No Media Tebal Media(cm)

1 Tanah Andosol dan Pasir 10 cm

2 Kerikil 10 cm

3 Ijuk 10 cm

4 Batu 10 cm

5 Pipa paralon diameter pipa 10 cm

Gambar 20 Ilustrasi Konstruksi Lapangan Stadion Siliwangi, Bandung

Dari ilustrasi konstruksi lapangan Stadion Siliwangi diatas (Tabel 11 dan

Gambar 20) dapat terlihat adanya 5 lapisan pasir dan tanah, kerikil, ijuk, batu kali,

Page 59: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

40

dan pipa paralon. Dengan tebal media yang hanya 10 cm dan tingkat penggunaan

yang cukup tinggi untuk beberapa latihan dan pertandingan, membuat pemadatan

tanah lebih cepat dan memperkecil ruang akar untuk rumput, sehingga rumput

yang tumbuh di lapangan ini memiliki panjang akar yang cukup pendek. Hirarki

dari lapisan halus ke kasar ini dimaksudkan agar apabila terdapat air pada

permukaan akan cepat terserap dengan adanya pasir dan permukaan tidak becek,

kemudian pergerakan air ini dihambat pada lapisan ijuk agar air yang ada

tersimpan untuk menjaga kelembaban tanah. Setelah itu baru menuju lapisan batu

kali yang akan segera diteruskan ke lapisan pipa drainase yang terletak paling

bawah. Sistem drainase yang ada sudah tidak dapat berfungsi dengan baik karena

tanah yang memadat sehingga penyerapan air menjadi berkurang, selain itu

kebotakan pada beberapa bagian lapangan juga menjadi penyebab terjadinya

kebecekan lapangan setelah terjadi hujan.

Tabel 12 Susunan Konstruksi Lapangan Stadion Haji Agus Salim, Padang

No Media Tebal Media(cm)

1 Tanah entisol dan pasir 10 cm

2 Ijuk 10 cm

3 Kerikil 10 cm

4 Pipa Paralon diameter pipa 10 cm

Gambar 21 Ilustrasi Konstruksi Lapangan Stadion Haji Agus Salim, Padang

Dari ilustrasi konstruksi lapangan Stadion Haji Agus Salim diatas (Tabel

12 dan Gambar 21), dapat terlihat adanya 4 lapisan yang teridiri dari tanah, ijuk,

kerikil, kemudian pipa paralon. Pipa paralon sebagai drainase yang berada di

Page 60: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

41

bagian paling bawah. Dengan tebal lapisan tanah yang hanya 10 cm membuat

pemadatan tanah lebih cepat dan kurang memberikan ruang untuk perakaran

rumput. Hal ini diimbangi dengan penggunaan lapangan yang hanya digunakan

untuk pertandingan sepakbola dan latihan rutin Tim Semen Padang sehingga

pemadatan tanah dapat terhindari. Setelah lapisan tanah terdapat lapisan ijuk yang

berguna untuk memperlambat pergerakan air menuju saluran drainase agar

kelembaban tanah terjaga. Ketika potensi air yang cukup telah mencapai bagian

bawah bidang pemisah, air akan memasuki tanah bertekstur kasar dan kemudian

hilang seiring dengan gravitasi yang ada (Turgeon, 2002). Pada lapangan Haji

Agus Salim ini, terjadi saat air yang telah meninggalkan lapisan ijuk akan segera

menuju saluran drainase dengan tekstur media yang kasar yaitu kerikil dan batu

kali. Pergerakan air ini sesuai dengan literatur yang ada. Sistem drainase yang ada

masih kurang berfungsi dengan baik karena pada saat hujan penyerapan air

kurang, sehingga lapangan menjadi becek, tetapi diimbangi dengan penutupan

rumput lapangan yang cukup baik.

5.4 Kualitas Fungsional

5.4.1 Ketinggian Pangkas

Ketinggian pangkas mempengaruhi kualitas fungsional dari lapangan

sepakbola. Setelah dilakukan pengamatan langsung di lapang, diketahui bahwa

ketinggian pangkas dari masing-masing lapangan tidak terdapat perbedaan yang

mencolok karena memang menggunakan jenis rumput yang sama. Menurut

Emmons (2000), ketinggian pangkas yang ideal untuk rumput paitan yaitu 2-5 cm

sehingga tidak mengganggu pergerakan gelinding bola. Ketinggian pangkas pada

Stadion Singaperbangsa dan Siliwangi yaitu berkisar antara 2-3 cm dan pada

Stadion Haji Agus Salim berkisar antara 2-5 cm (Tabel 13). Apabila dibandingkan

dengan literatur yang ada, ketinggian pangkas pada Stadion Haji Agus Salim

memenuhi kriteria ketinggian ideal, sedangkan pada kedua stadion lainnya

walaupun tidak sesuai kriteria pada literatur, tetapi ketinggian tersebut sudah

berada pada rentang ketinggian ideal dan merupakan tinggi rumput yang baik

untuk permainan sepakbola. Kurangnya ketinggian pangkas mampu mengurangi

Page 61: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

42

elastisitas rumput dan berpengaruh kepada tingkat keamanan dalam mengatasi

cedera pemain ketika jatuh dan perputaran bola.

Tabel 13 Tabel Ketinggian Pangkas Pada Ketiga Stadion

No Stadion Jenis Rumput Ketinggian Pangkas (cm)

Ketinggian Standar (cm)

1 Singaperbangsa Axonopus compressus 2 – 3 2 – 5

2 Siliwangi Axonopus compressus 2 – 3 2 – 5

3 Agus Salim Axonopus compressus 2 – 5 2 – 5

5.4.2 Berat Kering Pucuk

Setelah dilakukan pengukuran terhadap sampel yang diambil dari tiga titik

di lapangan, diketahui bahwa berat kering pucuk dari masing-masing lapangan

berbeda-beda. Berat kering pucuk ini menunjukkan kualitas fungsional dari

lapangan yang ada. Dari hasil pengukuran, didapatkan rata-rata berat kering pucuk

rumput yang paling tinggi yaitu 3,45 gr pada Stadion Agus Salim dan berat rata-

rata terendah yaitu 1,19 gr pada Stadion Siliwangi. Data selengkapnya dapat

dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14 Tabel Berat Kering Pucuk Pada Ketiga Stadion

Berat sampel (gr / 100cm2)

Stadion Singaperbangsa Siliwangi Agus Salim

Gawang 1,57 1,24 3,65

Back 1,89 1,47 4,63

Striker 0,42 0,87 2,08

Rata-rata 1,29 1,19 3,45

Berat kering pucuk merupakan indikator dari pertumbuhan rumput yang

dipengaruhi oleh pemupukan, penyiraman, dan jenis pemeliharaan lainnya serta

faktor alami dari lingkungan yang ada di sekitar. Dari data diatas, berat kering

pucuk Stadion Haji Agus Salim paling tinggi sehingga merupakan berat kering

pucuk terbaik dibandingkan dua stadion lainnya. Hal ini dikarenakan ketinggian

pangkasnya yang mencapai 2–5 cm. Daun rumput paitan yang tumbuh lebar

memberi kontribusi pada tingginya berat kering pucuk. Pada stadion

Page 62: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

43

Singaperbangsa dan Siliwangi, memiliki berat kering pucuk lebih kecil

dikarenakan ketinggian pangkas 2-3 cm. Sehingga potongan yang dihasilkan lebih

sedikit dibanding rumput pada Stadion Haji Agus Salim. Tingginya berat kering

pucuk mempengaruhi kualitas fungsional lapangan ini menjadi semakin baik. Hal

ini terjadi dikarenakan berat kering pucuk menandakan kesuburan rumput itu

sendiri.

Pada Stadion Siliwangi yang memiliki berat kering pucuk terkecil dapat

disebabkan oleh kurangnya lebar daun yang dimiliki oleh rumput pada lapangan.

Hal ini disebabkan karena kurang mendapat nutrisi. Paling kecilnya berat kering

pucuk pada Stadion Siliwangi disebabkan oleh kondisi tanah yang sudah memadat

sehingga zona perakaran rumput menjadi pendek dan sulit mendapatkan nutrisi.

Selain itu, pemupukan urea pada stadion ini dilakukan dengan dosis yang berlebih

yaitu 25,23 gr/m2 pada selang waktu 3 bulan padahal seharusnya menurut

penelitian sebelumnya, dosis pemupukan urea yang dilakukan pada lapangan

sepakbola cukup 20 gr/m2. Kelebihan dosis ini menyebabkan banyak rumput yang

mati kekeringan dan banyaknya tanaman pengganggu atau gulma yang berada di

lapangan mampu mengambil nutrisi yang dibutuhkan rumput itu sendiri.

Intensitas penyiraman yang dilakukan pada Stadion Siliwangi pada saat musim

kemarau yang 2 hari sekali juga membuat rumput menjadi lebih kering

dibandingkan dua stadion lainnya, padahal pada masa pertumbuhan, rumput

memerlukan kebutuhan air yang cukup.

Hasil pengukuran berat kering pucuk pada Stadion Singaperbangsa yaitu

1,29 gr/100cm2 sedikit lebih besar dibandingkan Stadion Siliwangi. Hal ini dapat

disebabkan dari ketinggian pangkas berkisar antara 2 - 3 cm sehingga hasil

potongannya lebih sedikit dibandingkan Stadion Haji Agus Salim. Pemupukan

yang dilakukan pada Stadion Singaperbangsa yaitu 20,4 gr/m2 pada selang waktu

3 bulan. Dibandingkan penelitian sebelumnya, dosis yang diberikan sudah

terbilang cukup. Penyiraman yang dilakukan Stadion Singaperbangsa sudah

sangat intensif yaitu 2 kali sehari pada musim kemarau dan 1 kali sehari pada

musim hujan karena curah hujan yang rendah dari daerah tersebut.

Page 63: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

44

5.4.3 Berat Kering Akar

Setelah dilakukan pengukuran terhadap sampel yang diambil dari tiga titik

di lapangan, diketahui bahwa berat kering akar dari masing-masing lapangan

berbeda. Dari hasil pengukuran, didapatkan rata-rata berat kering akar rumput

yang paling tinggi yaitu 1,88 gr pada Stadion Haji Agus Salim dan berat rata-rata

terendah yaitu 0,42 gr pada Stadion Siliwangi. Data selengkapnya dapat dilihat

pada Tabel 15.

Tabel 15 Tabel Berat Kering Akar dan Panjang Akar Pada Ketiga Stadion

Stadion Singaperbangsa Siliwangi Agus Salim

BKA

(gr) /

100cm2

PA (cm)

BKA

(gr) /

100cm2

PA (cm)

BKA

(gr) /

100cm2

PA (cm)

Gawang 0,56 5 0,45 4,5 2,68 11,5

Back 0,78 10,2 0,52 5,6 2,20 10,2

Striker 0,59 6,3 0,28 4 0,76 10,1

Rata-rata 0,64 7,2 0,42 4,7 1,88 10,6

Keterangan BKA :Berat kering akar PA :Panjang Akar

Berat kering akar dipengaruhi oleh faktor lingkungan, genetik, dan cara

pembudidayaannya. Pada umumnya, rumput lanskap memiliki sistem perakaran

sedalam ± 15 cm dari permukaan tanah (Munandar dan Hardjosuwignyo, 1990).

Pertumbuhan rumput dipengaruhi oleh iklim dan kondisi tanah. Stress terhadap

iklim dan kondisi tanah yang buruk dapat menyebabkan matinya akar rumput

(Turgeon, 2002). Rumput paitan merupakan rumput yang memiliki akar serabut

dan cenderung lebat.

Berat kering akar terendah sebesar 0,42 gr/cm2 yang dialami oleh Stadion

Siliwangi terjadi dikarenakan pemadatan tanah yang terjadi karena tingkat

pemakaian lapangan yang tinggi yang berakibat pada sulitnya akar menembus

tanah. Berat kering akar yang tertinggi dan merupakan berat kering akar terbaik

dialami oleh Stadion Haji Agus Salim disebabkan karena memiliki panjang

terpanjang dibandingkan dua stadion lainnya. Dengan kondisi tanah yang

merupakan tanah yang sudah cukup subur, maka perkaran rumput mampu tumbuh

dengan baik tanpa perlakuan khusus dan menembus tanah lebih dalam. Pada

Page 64: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

45

Stadion Singaperbangsa, rata-rata berat kering akarnya yaitu 0,64 gr/cm2.

Kesuburan tanah pada Stadion Singaperbangsa memang tidak sebaik pada

kesuburan tanah pada Stadion Haji Agus Salim sehingga pertumbuhan akarnya

tidak sebaik pada Stadion Haji Agus Salim.

5.4.4 Panjang Akar (Akar Terpanjang)

Setelah dilakukan pengukuran terhadap sampel yang diambil dari tiga titik

di lapangan, diketahui bahwa panjang akar dari akar terpanjang sampel rumput

dari masing-masing lapangan berbeda-beda. Pada Stadion Haji Agus Salim

memiliki rata-rata panjang rumput yang paling panjang yaitu 10,6 cm dan

Siliwangi memiliki panjang rata-rata terpendek yaitu 4,7 cm. Data selengkapnya

dapat dilihat pada Tabel 15.

Panjang akar sebanding dengan berat kering akar. Semakin panjang

akarnya, maka berat kering akarnya pun semakin tinggi. Panjang akar terpanjang

terdapat pada Stadion Agus Salim dikarenakan media tanam yang baik dan

mampu ditembus akar. Perakaran yang dangkal yang terjadi pada Stadion

Siliwangi terjadi karena tanah yang terlalu padat dan sulit ditembus oleh akar.

Perakaran yang dangkal ini menyebabkan rendahnya penyerapan nutrisi dan hara

yang dibutuhkan oleh rumput sehingga banyak rumput yang tidak subur maupun

mati.

Rata-rata akar terpanjang yang dimiliki rumput pada Stadion Haji Agus

Salim adalah 10,6 cm. Menurut Christians (2004), rumput dengan ketinggian

pangkas 1 inchi harus memiliki perakaran 2-3 inchi. Dengan demikian terlihat

bahwa dengan ketinggian pangkas mencapai 5 cm, panjang akar rumput pada

Stadion Haji Agus Salim mencapai 10,6 cm. Demikian pula pada panjang akar

yang ada pada Stadion Singaperbangsa, dengan panjang 7,2 cm sesuai dengan

ketinggian pangkas yang berkisar 2-3 cm. Pada Stadion Siliwangi, dengan

panjang akar hanya mencapai 4,7 cm dengan ketinggian pangkas yang sama

dengan Stadion Singaperbangsa dapat menjadi indikator bahwa rumput pada

Stadion Siliwangi kurang subur dibandingkan Stadion Singaperbangsa. Dari teori

yang dikemukakan Christians, Stadion Singaperbangsa dan Stadion Haji Agus

Page 65: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

46

Salim memenuhi kriteria dan pada Stadion Siliwangi tidak memenuhi kriteria

tersebut.

Untuk kualitas fungsional yang baik dari rumput, panjang akar merupakan

indikator yang berpengaruh besar. Panjang akar yang panjang dan mampu

menembus jauh ke dalam tanah mampu menjadikan kesuburan dan kekuatan dari

rumput itu sendiri. Panjang akar yang mampu menembus ke dalam mampu

mengambil unsur yang dibutuhkan lebih banyak lagi dari dalam tanah sehingga

menjadikan rumput menjadi subur.

5.4.5 Elastisitas Rumput

Setelah dilakukan pengukuran dengan 3 kali pengulangan dari tiga titik di

lapangan, diketahui bahwa jarak gelinding bola dari masing-masing lapangan

berbeda. Stadion Siliwangi memiliki rata-rata gelinding bola yang paling tinggi

yaitu 3,42 m dan Stadion Singaperbangsa memiliki rata-rata gelinding bola

terendah yaitu 2,93 m. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16 Tabel Jarak Gelinding Bola Pada Ketiga Stadion

Stadion

Sampel Singaperbangsa Siliwangi Agus Salim

Sampel Ulangan Panjang

(m)

Ulangan Panjang

(m)

Ulangan Panjang

(m)

Gawang 1 3 1 3,65 1 3,6

2 2,98 2 3,30 2 3,4

3 2,75 3 3,38 3 3,6

Back 1 3,2 1 3,60 1 3

2 3,22 2 2,98 2 3

3 3,15 3 3,50 3 2,98

Striker 1 2,7 1 3,48 1 2,9

2 2,6 2 2,90 2 3,2

3 2,75 3 4,00 3 3,4

Rata-rata 2,68 Rata-rata 3,46 Rata-rata 3,17

Rata-rata keseluruhan

2,93 Rata-rata keseluruhan

3,42 Rata-rata keseluruhan

3,23

Page 66: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

47

Kepegasan merupakan gambaran secara luas tentang media tanam rumput

(Turgeon, 2002). Makin besar jarak luncuran bola maka kepegasan makin rendah.

Kepegasan merupakan salah satu indikator kualitas fungsional yang penting

karena mempengaruhi permainan dan resiko cedera dari pemain, apabila

kepegasan rumput baik maka resiko cedera pemain dapat diminimalisir. Dari data

pada Tabel 16, terlihat bahwa pada Stadion Singaperbangsa memiliki kepegasan

yang paling baik diantara dua stadion lainnya karena memiliki jarak gelinding

bola yang paling kecil. Hal ini disebabkan oleh kepadatan rumput yang paling

baik diantara dua stadion lainnya. Disusul Stadion Haji Agus Salim yang memiliki

jarak gelinding rata-rata 3,23 m. Hal ini disebabkan karena tekstur rumput pada

stadion ini paling besar diantara dua stadion lainnya. Pada Stadion Siliwangi yang

memiliki kepegasan terendah disebabkan karena kondisi lapangan yang botak

pada beberapa bagian dan rendahnya kepadatan rumput.

Secara keseluruhan, kepegasan rumput Axonopus compressus memang

kurang baik. Rumput ini memiliki tipe pertumbuhan rebah sehingga kurang

respon terhadap kejutan. Selain itu, kepegasan juga dipengaruhi oleh kepadatan

dan tekstur rumput. Kepadatan rumput yang padat akan memiliki kemampuan

elastisitas hamparan rumputnya baik pula. Kecepatan dan durasi perputaran bola

akan berkurang apabila rumput tidak halus dan tidak seragam (Turgeon, 2002).

Dengan tekstur rumput Axonopus compressus yang lebar sehingga mengurangi

kemampuan elastisitas dari rumput tersebut.

Untuk lapangan sepakbola, contoh rumput yang memiliki kepegasan yang

baik yaitu lapangan yang menggunakan rumput Zoysia matrella. Rumput ini

merupakan rumput yang memiliki tekstur kecil sehingga memiliki kepegasan yang

baik. Rumput ini merupakan rumput yang digunakan pada Stadion Gelora Bung

Karno.

Page 67: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

48

5.5 Kualitas Visual

5.5.1 Kepadatan Rumput

Dari pengamatan yang dilakukan di ketiga lapangan bola, maka didapat

data kepadatan rumput. Berikut Tabel 17 dan Gambar 22 yang menjabarkan

mengenai kepadatan rumput yang diamati pada ketiga stadion.

Tabel 17 Tabel Kepadatan Rumput dan Kualitas Warna Pada Ketiga Stadion

Sam pel

Singaperbangsa Siliwangi Agus Salim

Densitas

(pucuk/100cm2)

Warna Densitas

(pucuk/100cm2)

Warna Densitas

(pucuk/100cm2)

Warna

Area Gawang

1 18 3 18 2 16 2

2 22 3 18 2 18 2

3 34 3 5 2 18 2

4 25 3 10 2 18 2

5 12 2 8 3 22 2

24 22 2 10 1 17 2

25 18 2 14 3 16 2

26 20 3 6 2 10 2

27 24 3 19 3 8 2

28 19 2 17 2 17 2

Area Back

6 16 2 9 2 26 3

7 35 2 8 3 13 2

8 30 3 14 2 18 2

9 22 3 18 2 13 2

10 15 2 7 2 18 2

11 17 2 20 3 23 2

12 16 2 13 2 12 2

17 8 2 12 2 10 2

18 14 2 7 2 8 2

19 16 2 20 3 15 2

21 30 3 18 3 22 3

22 27 2 12 2 20 2

23 15 3 10 2 13 3

Page 68: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

49

Tabel 17 (Lanjutan)

Sam

pel

Singaperbangsa Siliwangi Agus Salim

Densitas

(pucuk/100cm2)

Warna Densitas

(pucuk/100cm2)

Warna Densitas

(pucuk/100cm2)

Warna

Area Striker

13 12 2 13 3 12 3

14 17 3 6 2 8 2

15 12 3 6 1 8 3

16 17 3 10 2 15 2

Rata-rata

18,7 2,50 11,4 2,18 14,46 2,21

Keterangan Warna : 1 : Kuning 3 : Hijau Muda

2 : Hijau Kuning 4 : Hijau

Kepadatan rumput adalah banyaknya tunas rumput dalam sebuah area.

Densitas juga merupakan ukuran dari kemampuan rumput dalam beradaptasi

dengan lingkungannya (Turgeon, 2002). Rumput dalam sebuah lapangan

sepakbola akan menjadi jarang jika pertumbuhan rumputnya buruk. Intensitas

pemeliharaan yang baik juga mampu mempengaruhi kepadatan rumput. Pada

Gambar 22 juga terlihat bahwa Stadion Singaperbangsa memiliki kepadatan

rumput yang tinggi dan kepadatan rumput yang paling rendah pada Stadion

Siliwangi.

Gambar 22 Grafik Kepadatan Pucuk Pada Ketiga Stadion

Dari ketiga Stadion, Stadion Singaperbangsa memiliki kepadatan tertinggi

yaitu 18,7 pucuk/100 m2. Hal ini mampu menyebabkan kualitas visual Stadion

Singaperbangsa lebih baik dibandingkan dua stadion lainnya. Nilai kepadatan

Page 69: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

50

yang tinggi terjadi karena pemeliharaan Stadion Singaperbangsa yang lebih

intensif dibandingkan stadion lainnya. Pada Stadion Siliwangi yang memiliki

kepadatan terendah yaitu 11,4 pucuk per 100 m2 dapat terjadi karena jarangnya

penyulaman yang dilakukan sehingga banyak lapangan yang botak. Intensitas

penggunaan pada lapangan yang cukup tinggi juga mampu menyebabkan

kepadatan rumput menjadi lebih rendah karena rumput tidak memiliki waktu

untuk memulihkan diri dan juga pemadatan tanah yang berpengaruh kepada

kesuburan pertumbuhan rumput. Stadion Haji Agus Salim memiliki kepadatan

yaitu 14,46 pucuk per 100 m2 memiliki nilai yang tidak terlalu berbeda jauh

dengan Stadion Singaperbangsa, hal ini terjadi karena intensitas penggunaan dan

pemeliharaan yang hampir sama dengan Stadion Singaperbangsa.

5.5.2 Warna

Warna merupakan salah satu indikator kualitas visual yang penting.

Dengan hanya melihat dari jarak jauh, penonton mampu menilai apakah kualitas

warna lapangan baik atau tidak. Tabel 17 dan Gambar 23 menjabarkan mengenai

data kualitas warna rumput yang diamati pada ketiga stadion.

Menurut Munandar dan Hardjosuwignyo (1990), warna memberikan

ukuran cahaya yang direfleksikan pada rumput lanskap. Warna rumput merupakan

salah satu indikator kondisi umum rumput tersebut tumbuh sehat (Turgeon, 2002).

Warna kuning atau klorosis dapat mengindikasikan kekurangan gizi, atau

beberapa faktor yang tidak menguntungkan yang mempengaruhi

pertumbuhan. Warna gelap yang tidak biasa bisa menjadi bukti dari fertilisasi

berlebihan, layu, atau tahap awal penyakit. Kualitas pemangkasan juga dapat

mempengaruhi warna rumput. Pemangkasan rumput yang salah dengan ujung

daun bergerigi mungkin menampilkan warna cokelat abu-abu di permukaan

(Turgeon, 2002).

Page 70: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

51

Gambar 23 Grafik Perbandingan Warna Rumput Pada Ketiga Stadion

Pada ketiga stadion, terlihat bahwa warna rumput yang paling baik dan

mendekati warna pada literatur teradapat di Stadion Singaperbangsa. Disusul

dengan warna pada Stadion Haji Agus Salim dan yang terakhir yaitu Stadion

Siliwangi. Dengan skor warna rata-rata 2,5 menempatkan warna rumput pada

Stadion Singaperbangsa menuju warna hijau muda. Pada Stadion Siliwangi dan

Haji Agus Salim memiliki warna hijau kekuningan. Warna hijau kekuningan pada

Stadion Siliwangi dapat terjadi karena stress pada rumput dikarenakan tidak

memiliki waktu untuk pemulihan diri dengan intensitas penggunaan yang tinggi.

Warna hijau kekuningan pada Stadion Haji Agus Salim dapat terjadi karena

kekurangan unsur hara N yang mempengaruhi warna pada rumput. Pemangkasan

berlebihan juga mampu menyebabkan warna kekuningan pada rumput karena

stress.

Gambar 24 Warna Rumput Pada Stadion Singaperbangsa

Page 71: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

52

Pada Stadion Singaperbangsa memiliki skor rata-rata warna rumput 2,5

yaitu berada diantara warna hijau kuning dan hijau muda (Gambar 24). Warna ini

pula yang mampu menunjukkan kualitas visual lebih baik dari dua stadion

lainnya. Dengan warna mendekati hijau muda tetapi masih dalam tahap

kekurangan unsur hara N. Pemangkasan yang terlalu sering mampu menyebabkan

warna rumput menjadi lebih kekuningan karena stress.

Gambar 25 Warna Rumput Pada Stadion Siliwangi

Pada Stadion Siliwangi memiliki skor rata-rata warna rumput yaitu 2,18

yaitu mendekati warna hijau kuning (Gambar 25). Warna ini pula yang mampu

menunjukkan kualitas visual dari rumput yang kurang subur. Kekurangan nutrisi

karena akar yang pendek merupakan salah satu sebab mengapa warna pada

rumput menjadi kekuningan. Warna hijau kekuningan juga dapat terjadi karena

stress pada rumput dikarenakan tidak memiliki waktu untuk pemulihan diri

dengan intensitas penggunaan yang tinggi.

Gambar 26 Warna Rumput Pada Stadion Haji Agus Salim

Page 72: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

53

Stadion Haji Agus Salim memiliki skor rata-rata warna rumput yaitu 2,21

yaitu mendekati warna hijau kuning (Gambar 26). Warna ini pula menunjukkan

kualitas visual dari rumput yang kekurangan unsur N. Pemangkasan dengan

intensitas tinggi pada saat musim hujan yaitu 3 kali/bulan juga mampu

menyebabkan warna kekuningan pada rumput karena stres.

5.5.3 Keseragaman Warna Rumput

Keseragaman warna rumput dipengaruhi dari berbagai macam faktor.

Keseragaman ini dapat dipengaruhi adanya gulma, tekstur rumput yang tidak

seragam, dan arah pemotongan yang berbeda. Pada Stadion Singaperbangsa

memiliki keseragaman warna rumput yang seragam paling besar diantara kedua

stadion lainnya. Hal ini dapat disebabkan oleh penutupan rumput yang baik dan

pengendalian gulma yang baik sehingga warna rumputnya seragam. Data

selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18 Keseragaman Warna Rumput Pada Ketiga Stadion

Stadion Keseragaman warna (%)

Singaperbangsa 90

Siliwangi 70

Haji Agus Salim 85

5.5.4 Tekstur Rumput

Tekstur menandakan ukuran dari daun rumput. Rumput yang memilki

ukuran lebar daun yang lebih kecil dianggap lebih menarik (Turgeon, 2002).

Pemangkasan yang sering dan semakin tinggi densitasnya mampu membuat

ukuran daun menjadi lebih kecil. Kehalusan adalah tampilan permukaan rumput

yang berpengaruh pada kualitas visual dan kualitas permainan. Kecepatan dan

durasi perputaran bola akan berkurang apabila rumput tidak halus dan tidak

seragam. Dari ketiga stadion, lebar daun rata-rata cenderung sama yaitu 6-8 mm.

Sesuai dengan karateristik rumput paitan yang memiliki lebar daun 8-14 mm

(Ariyanti,1987). Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 19.

Page 73: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

54

Tabel 19 Tabel Tekstur Rumput Pada Ketiga Stadion

No Nama Stadion Jenis Rumput Lebar Daun Sampel (mm)

Stiker Gawang Back Rata-rata

1 Singaperbangsa Axonopus-

Compressus

[Swartz.] Beauv.

6,7 6,7 7 6,8

2 Siliwangi Axonopus-

Compressus

[Swartz.] Beauv.

4,3 7,3 6,3 6

3 Agus Salim Axonopus-

Compressus

[Swartz.] Beauv.

8,7 8 8,7 8,5

Tekstur rumput yang terbesar ada pada rumput pada Stadion Haji Agus

Salim. Daun yang tumbuh lebar mengindikasikan bahwa daun tumbuh dengan

sehat. Namun dengan lebar tersebut, menjadikan kepegasan rumput menjadi

rendah. Pada Stadion Siliwangi yang memiliki lebar daun terkecil,

mengindikasikan daun tumbuh kurang optimal dan memang terbukti memiliki

akar yang pendek pada bagian striker sehingga daun mendapatkan nutrisi yang

kurang. Stadion Singaperbangsa memiliki rata-rata lebar rumput lebih kecil dari

Stadion Haji Agus Salim yaitu 6,8 cm. Dari ketiga lapangan tersebut, hanya

Stadion Haji Agus Salim yang memiliki rata-rata yang berkisar antara 8-14 mm

dan sesuai dengan literatur.

5.5.5 Keberadaan Partikel di Permukaan

Keberadaan partikel di permukaan merupakan indikator adanya sampah di

lapangan tersebut atau tidak. Dari hal tersebut dapat terlihat bahwa pada Stadion

Singaperbangsa memiliki kebersihan yang lebih tinggi dibandingkan dua stadion

lainnya. Stadion Siliwangi menempati kebersihan terburuk karena tingkat

pemakaian yang cukup tinggi dari lapangan itu sendiri, keberadaan sampah seperti

kertas ataupun plastik bekas minuman yang berserakan di beberapa titik lapangan

sampah tersebut ada juga karena pemeliharaan yang kurang intensif dan

Page 74: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

55

kurangnya kesadaran dari pengguna lapangan untuk menjaga kebersihan.

Selanjutnya dapat dilihat data pada Tabel 20 dan Gambar 27.

Tabel 20 Tabel Keberadaan Partikel Lain di Permukaan Pada Ketiga Stadion

Singaperbangsa Siliwangi Haji Agus Salim

Sampel Keberadaan Partikel Lain (%)

Keberadaan Partikel Lain (%)

Keberadaan Partikel Lain (%)

Gawang 5 20 10

Back 5 30 10

Striker 10 20 10

Rata-rata 6,67 23,33 10

Gambar 27 Grafik Perbandingan Keberadaan Partikel Lain Pada Ketiga Stadion

Keberadaan partikel ini mampu mempengaruhi kualitas visual dari suatu

lapangan sepakbola. Apabila lapangan tersebut memiliki partikel lain selain

rumput di dalamnya, maka kualitas visualnya pun akan menurun. Penggunaan

Stadion yang cukup tinggi untuk Stadion Siliwangi juga menyebabkan rendahnya

kebersihan dari lapangan itu sendiri hingga mencapai 23,33% dibandingkan yang

lain. Nilai yang kecil pada keberadaan partikel lain mengindikasikan bahwa

Stadion Singaperbangsa memiliki kebersihan yang cukup baik dan memang

terlihat dari intensitas pemeliharaan yang lebih intensif dibanding yang lainnya.

Kebersihan pada Stadion Haji Agus Salim yang tidak terlalu jauh dengan Stadion

Singaperbangsa juga mengindikasikan bahwa memang pemeliharaan yang lebih

Page 75: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

56

baik dibandingkan Stadion Siliwangi dan juga penggunaan yang lebih kecil dari

Stadion Siliwangi.

5.5.5 Kemurnian Jenis Rumput

Didapatkan dengan melihat apakah rumput yang digunakan dalam

lapangan tersebut memiliki jenis yang sama. Perbedaan jenis rumput merupakan

indikator pengelolaan gulma. Apabila tanaman yang tidak diharapkan tumbuh,

sebaiknya harus dihilangkan agar mendapatkan jenis rumput yang seragam dan

mempengaruhi keseragaman warna dari lapangan itu sendiri. Data selengkapnya

dapat terlihat pada Tabel 21 dan Gambar 28.

Tabel 21 Tabel Kemurnian Jenis Rumput Pada Ketiga Stadion

Stadion Kemurnian Jenis Rumput (%)

Singaperbangsa 70

Siliwangi 55

Agus Salim 67

Gambar 28 Kemurnian Jenis Rumput Dalam Persen

Dari grafik diatas terlihat bahwa Stadion Singaperbangsa memiliki

kemurnian jenis rumput yang lebih tinggi dibanding kedua stadion lainnya.

Stadion Siliwangi memiliki nilai kemurnian jenis rumput yang buruk dikarenakan

tidak adanya pengendalian gulma sehingga makin lama gulma yang ada pun

menyebar hampir sebagian lapangan. Intensitas pemakaian lapangan yang tinggi

Page 76: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

57

juga mampu mempengaruhi perkembangan gulma. Sepatu pemain bola juga

mampu menyebabkan membantu penyebaran gulma lebih intensif pada daerah

yang sering terkena injakan pemain.

5.6 Pengelolaan Pemeliharaan

5.6.1 Pemupukan

Pemupukan pada ketiga lapangan dilaksanakan dalam jangka waktu yang

Berbeda dan jumlah yang berbeda. Data dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22 Tabel Intensitas Pemupukan Pada Ketiga Stadion

No Stadion Jenis

Rumput

Musim

Hujan

Musim

Kemarau

Jenis

Pupuk

Jumlah

(g/m2)

1 Singaper

bangsa

Axonopus-

Compressus

Tidak

dilakukan

3 bulan

sekali

Urea 20,4

2 Siliwangi Axonopus-

Compressus

Tidak

dilakukan

3 bulan

sekali

Urea 25,23

3 Agus Salim Axonopus-

Compressus

Tidak

dilakukan

2 bulan

sekali

Daun,

Nitrogen

13,60

Pemupukan dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hara tanaman.

Berdasarkan penelitian sebelumnya, pemberian pupuk urea dilakukan dua bulan

sekali dengan dosis 20 g/m2 dan pemberian pupuk NPK dilakukan sebulan sekali

dengan dosis 5 g/m2. Dari ketiga lapangan, semua dosis dinilai terlalu berlebih

dengan yang seharusnya dilakukan. Selain itu, dengan pemberian pupuk dan tidak

segera disiram mampu menyebabkan tanaman menjadi kering. Dari segi waktu

pemberian, 2 bulan sekali merupakan waktu yang cukup untuk pemupukkan.

Pemupukan yang sesuai kebutuhan mampu mempengaruhi kualitas

fungsional dan visual lapangan sepakbola. Pupuk yang lebih baik digunakan yaitu

pupuk NPK karena pupuk ini lengkap memenuhi kebutuhan nutrisi pada rumput

dan mampu memberikan beberapa kebaikan pada kualitas rumput lapangan

sepakbola. Unsur Nitrogen merupakan unsur yang paling besar dibutuhkan oleh

rumput (Turgeon, 2002). Unsur terpenting kedua yaitu Potassium dan diikuti

kebutuhan akan unsur Phospor. Unsur nitrogen dapat mempengaruhi kualitas

Page 77: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

58

fungsional yaitu berat kering pucuk juga kualitas visual yaitu warna dan

kepadatan. Unsur Potassium penting dalam proses sintesis rumput yang

membantu peningkatkan pertumbuhan rumput (Turgeon, 2002). Unsur Phospor

dapat membantu meningkatkan elastisitas rumput.

5.6.2 Penyiraman

Penyiraman dilakukan untuk menjaga kelembaban tanah dan memenuhi

kebutuhan air dari rumput. Penyiraman juga mampu mempengaruhi kualitas

fungsional dari pertumbuhan pucuk dan akar. Pada Sadion Singaperbangsa,

dilakukan 1 kali sehari penyiraman pada saat musim hujan dan 2 kali sehari pada

saat musim kemarau yaitu pada pagi dan sore hari. Untuk Stadion Siliwangi, tidak

dilakukan penyiraman pada musim hujan, tetapi dilakukan 2 hari sekali pada saat

musim kemarau. Pada Stadion Haji Agus Salim dilakukan penyiraman 4 hari

sekali pada sore hari di musim kemarau dan tidak dilakukan penyiraman pada

musim hujan. Data intensitas penyiraman dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23 Tabel Intensitas Penyiraman Pada Ketiga Stadion

No Stadion Musim Hujan Musim Kemarau Alat yang digunakan

1 Singaperbangsa 1 kali / hari 2 kali/ hari Jet pump, selang

panjang

2 Siliwangi Tidak

dilakukan

2 hari sekali Pompa, selang

panjang

3 Agus Salim Tidak

dilakukan

4 hari sekali

(Pukul 18.00-

22.00)

Sumur bor, Selang

air

Menurut Carpenter et al. (1975), faktor yang harus diperhatikan dalam

penyiraman adalah memberikan air sehingga terjadi penetrasi minimal 15cm,

memberikan air dengan kecepatan yang meminimalkan aliran permukaan, dan

tidak mengairi tanaman secara berlebihan. Jika hujan tidak memadai, penyiraman

intensif perlu dilakukan untuk memenuhi kebutuhan air pada rumput. Intensitas

penyiraman yang lebih banyak dari dua stadion lainnya dilakukan karena

Page 78: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

59

kelembaban dari Karawang sendiri tergolong rendah dan curah hujan yang paling

rendah. Daerah yang kering dan cepat terjadinya penguapan menjadikan

penyiraman dilakukan lebih intensif agar rumput tidak kekurangan air dan layu.

Alat yang digunakan pada ketiga lapangan cenderung sama. Pada Football

Stadium Book yang dikeluarkan oleh FIFA, lapangan disarankan memiliki sistem

pengairan yang otomatis yang tertanam di lapangan. Sistem penyiraman seperti ini

selain berguna untuk pertumbuhan rumput juga mampu mempermudah

penyiraman singkat sesaat sebelum kick-off dimulai. Penyiraman sesaat sebelum

pertandingan ini dimaksudkan agar lapangan menjadi lunak dan mengurangi stress

pada rumput karena terinjak.

5.5.6 Pemangkasan

Pemangkasan dilakukan agar rumput yang ada tidak melebihi tinggi yang

ideal. Pemangkasan mempengaruhi kualitas fungsional yaitu elastisitas rumput

dilihat dari ketinggian rumputnya dan juga mempengaruhi kualitas visual dari

warna apabila pemangkasan dilakukan dengan metode yang salah. Pemangkasan

harus diperhatikan intensitasnya. Apabila memangkas lebih sering mampu

membuat rumput menjadi berwarna kekuningan karena tidak cukup waktu untuk

memulihkan diri dari stress. Pemangkasan rumput dengan alat yang tumpul

mampu membuat rumput berwarna kecoklatan. Berikut dapat dilihat Tabel 24

yang memuat intensitas pemangkasan pada ketiga stadion.

Tabel 24 Tabel Intensitas Pemangkasan Pada Ketiga Stadion

No Stadion Jenis Rumput Musim

Hujan

Musim

Kemarau

Ketinggian

Pangkas (cm)

1 Singaperbangsa Axonopus-

Compressus

4 kali/

bulan

2 kali/

bulan

2 – 3 cm

2 Siliwangi Axonopus-

Compressus

4 kali/

bulan

1 kali/

bulan

2 – 3 cm

3 Agus Salim Axonopus-

Compressus

3 kali/

bulan

1 kali/

bulan

2 – 5 cm

Page 79: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

60

Menurut Arifin (2002), pemangkasan minimal dilakukan 1 kali seminggu

dengan hasil yang tidak bergelombang, harus rata, dan tidak terlalu pendek.

Pemangkasan juga harus dilakukan dengan arah yang teratur dan sesuai dengan

ketinggian pangkasan yang dibutuhkan (FIFA, 2010). Kecepatan pertumbuhan

rumput pada musim hujan meningkat dibandingkan pada musim kemarau, oleh

karena itu, pada musim hujan ketiga stadion melakukan pemangkasan yang lebih

banyak intensitasnya dibandingkan pada musim kemarau. Pada Stadion Haji Agus

Salim dengan ketinggian pangkas yang lebih tinggi dibandingkan dua stadion

lainnya maka intensitas pemangkasannya pada musim hujan lebih sedikit

dibandingkan dua stadion lainnya.

5.6.4 Penyiangan dan Pengendalian Gulma

Penyiangan atau pengendalian gulma dilakukan untuk menghilangkan atau

memberantas gulma. Gulma yang biasa tumbuh di lapangan sepakbola biasanya

adalah rumput teki (Cyperus rotundus) dan rumput belulang (Eleusine indica).

Penyiangan ini dilakukan secara manual dengan cara mencabut gulma dengan

tenaga manusia.penyiangan ini dapat dilakukan setiap saat. Berikut Tabel 25 yang

memuat intensitas penyiangan dan pengendalian gulma pada ketiga stadion.

Tabel 25 Tabel Intensitas Penyiangan dan Pengendalian Gulma Ketiga Stadion

No Stadion Intensitas Metode yang digunakan

1 Singaperbangsa Insidental Manual

2 Siliwangi Tidak dilakukan -

3 Agus Salim Insidental Manual

Dari data diatas, terlihat bahwa pada Stadion Siliwangi tidak melakukan

penyiangan dan pengendalian gulma. Penyiangan dan pengendalian gulma ini

mempengaruhi kualitas visual dari keseragaman jenis lapangan. Karena hal

tersebut, keseragaman jenis rumput yang ada menjadi lebih rendah dari stadion

yang lain. Perawatan yang kurang ini harus diperhatikan untuk memperbaiki

kualitas visual dari lapangan tersebut.

Page 80: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

61

5.6.5 Penggilingan

Menurut Hessayon (1994), penggilingan dilakukan untuk memperkeras

permukaan tanah rumput yang sudah lembek. Kegiatan penggilingan ini dilakukan

dengan frekuensi berbeda-beda. Alat yang digunakan pun berbeda-beda. Berikut

Tabel 26 yang memuat data intensitas penggilingan dan alat yang digunakan pada

ketiga stadion.

Tabel 26 Tabel Intensitas Penggilingan Pada Ketiga Stadion

No Stadion Intensitas Alat yang digunakan

1 Singaperbangsa Insidental Alat yang ditarik

2 Siliwangi 2 kali / tahun Mesin balas

3 Agus Salim 1 kali / tahun Alat yang ditarik

Pada Stadion Singaperbangsa, penggilingan dilakuan ketika sudah dirasa

perlu dan keadaan tanah sudah mulai tidak rata, sedangkan untuk Stadion

Siliwangi dilakukan sebanyak 2 kali dalam setahun dan pada Stadion Haji Agus

Salim dilakukan sekali setahun. Menurut Beard (1973), penggilingan diperlukan

untuk menekan rumput kembali bersatu dengan tanah setelah rumput mengalami

pembongkaran atau pengangkatan untuk perbaikan. Penggilingan diperlukan pada

kegiatan pemeliharaan rumput lapangan olahraga dimana perataan dan permukaan

yang sangat padat diperlukan. Berdasarkan teori tersebut, intensitas penggilingan

yang lebih besar dari Stadion Haji Agus Salim terjadi karena intensitas pemakaian

lapangan yang lebih tinggi sehingga kemungkinan lapangan menjadi

bergelombang dan permukaan yang tidak rata besar. Permukaan yang tidak rata

dan bergelombang mempengaruhi kualitas fungsional dari lapangan sepakbola

karena mengganggu gelinding bola dan mengganggu pergerakan pemain juga

meningkatkan tingginya resiko cedera pemain bola.

5.6.6 Penyulaman

Penyulaman pada ketiga stadion memiliki intensitas yang berbeda. Berikut

Tabel 27 memuat intensitas penyulaman pada ketiga stadion.

Page 81: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

62

Tabel 27 Tabel Intensitas Penyulaman Pada Ketiga Stadion

No Stadion Intensitas Metode yang digunakan

1 Singaperbangsa Setiap habis pertandingan Manual

2 Siliwangi Insidental Manual

3 Agus Salim Setiap habis pertandingan Manual

Menurut Sulistyantara (1992), penyulaman bertujuan untuk mengganti

tanaman yang telah mati, cacat, atau telah habis masa pertumbuhannya.

Penyulaman ini dilakukan agar tidak ada bagian lapangan yang botak sehingga

mengurangi kualitas visual dari lapangan itu sendiri.

Penyulaman mempengaruhi kualitas visual dari lapangan yaitu kemurnian

jenis dan kepadatan rumput. Pada Stadion Singaperbangsa dan Haji Agus Salim,

penyulaman dilakukan setiap habis pertandingan. Dengan begitu, mampu

memperbaiki kondisi lapangan yang botak secara segera sehingga penutupan pada

kedua stadion lebih baik daripada Stadion Siliwangi.

5.6.7 Pengendalian Hama dan Penyakit

Pengendalian hama dan penyakit merupakan salah satu tindakan penting.

Intensitas yang dilakukan tergantung dari kondisi yang ada. Apabila terdapat

gejala-gejala serangan hama, maka dilakukan pengendalian hama secara manual.

Berikut Tabel 28 yang memuat data intensitas pengendalian hama dan penyakit

pada ketiga stadion.

Tabel 28 Tabel Intensitas Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Ketiga Stadion

No Stadion Intensitas Metode yang digunakan

1 Singaperbangsa Insidental Manual

2 Siliwangi Tidak dilakukan -

3 Agus Salim Insidental Manual

Pada Stadion Singaperbangsa dan Haji Agus Salim, pengendalian hama

dan penyakit dilakukan insidental dan secara manual. Sesuai dengan pengendalian

hama dan penyakit yang dilakukan saat terjadi serangan saja. Pada Stadion

Page 82: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

63

Siliwangi, sama sekali tidak dilakukan. Menurut Sulistyantara (1992),

pengendalian hama penyakit bukan berarti hanya pemberantasan secara langsung,

tetapi juga mencakup tindakan pencegahan terhadapnya. Tindakan pencegahan

dapat dilakukan dengan memperbaiki keadaan lingkungan agar tetap bersih dan

sehat. Lingkungan kotor, lembab, dan kurang sinar matahari baik bagi

pertumbuhan hama penyakit tanaman.

5.7 Korelasi antar peubah

5.7.1 Stadion Singaperbangsa

Pada Stadion Singaperbangsa memiliki nilai korelasi yang beragam. Dari

data yang didapat kemudian diolah berikut hasil yang tertera pada Tabel 29.

Tabel 29 Korelasi Antar Peubah Kualitas Fungsional Pada Stadion

Singaperbangsa

Peubah Kepadatan

Rumput

Berat

Kering Akar

Berat

Kering Pucuk

Panjang

Akar

Lebar

Daun

Jarak

Luncuran Bola

Kepadatan

Rumput 1 0,233 0,932 0,109 0,354 0,737

Berat Kering Akar

1 0,570 0,992** 0,992** 0,829

Berat Kering

Pucuk 1 0,461 0,668 0,932

Panjang Akar

1 0,968 0,752

Lebar Daun

1 0,893

Jarak Luncuran Bola

1

Ket : * signifikan pada α=5% ** signifikan pada α=10%

Setelah didapatkan hasil korelasi, diketahui bahwa ada beberapa indikator

yang berkorelasi pada taraf α = 10%. Korelasi nyata terjadi antara berat kering

akar dengan panjang akar dan berat kering akar dengan lebar daun dengan nilai

korelasi yang sama yaitu 0,992. Selain itu tidak terjadi korelasi nyata antar peubah

yang ada. Nilai korelasi ini menunjukkan bahwa terdapat pola hubungan linier

antara dua peubah. Dari data pada tabel diatas, berat kering akar meningkat dan

panjang akar memiliki hubungan yang sangat kuat dan memiliki pola hubungan

linier.

Page 83: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

64

Berat Kering Akar

Ke

pa

da

tan

Ru

mp

ut

0.800.750.700.650.600.55

22

21

20

19

18

17

16

15

14

Scatterplot of Kepadatan Rumput vs Berat Kering Akar

Panjang Akar

Ke

pa

da

tan

Ru

mp

ut

1098765

22

21

20

19

18

17

16

15

14

Scatterplot of Kepadatan Rumput vs Panjang Akar

Kepadatan Rumput

Be

rat

Ke

rin

g P

ucu

k

222120191817161514

2.00

1.75

1.50

1.25

1.00

0.75

0.50

Scatterplot of Berat Kering Pucuk vs Kepadatan Rumput

Kepadatan Rumput

Jara

k L

un

cu

ran

Bo

la

222120191817161514

3.2

3.1

3.0

2.9

2.8

2.7

Scatterplot of Jarak Luncuran Bola vs Kepadatan Rumput

Kepadatan Rumput

Le

ba

r D

au

n

222120191817161514

7.00

6.95

6.90

6.85

6.80

6.75

6.70

6.65

Scatterplot of Lebar Daun vs Kepadatan Rumput

Panjang Akar

Be

rat

Ke

rin

g A

ka

r

1098765

0.80

0.75

0.70

0.65

0.60

0.55

Scatterplot of Berat Kering Akar vs Panjang Akar

Panjang Akar

Be

rat

Ke

rin

g P

ucu

k

1098765

2.00

1.75

1.50

1.25

1.00

0.75

0.50

Scatterplot of Berat Kering Pucuk vs Panjang Akar

Panjang Akar

Jara

k L

un

cu

ran

Bo

la

1098765

3.2

3.1

3.0

2.9

2.8

2.7

Scatterplot of Jarak Luncuran Bola vs Panjang Akar

Panjang Akar

Le

ba

r D

au

n

1098765

7.0

6.9

6.8

6.7

6.6

Scatterplot of Lebar Daun vs Panjang Akar

Berat Kering Akar

Be

rat

Ke

rin

g P

ucu

k

0.800.750.700.650.600.55

2.00

1.75

1.50

1.25

1.00

0.75

0.50

Scatterplot of Berat Kering Pucuk vs Berat Kering Akar

Y = 0,34 + 0,132 X

r=0,695

Y = 2,42 + 0,0712 X

r=0,458

Y = 14,1 + 7,2 X

r = 0,850

Y = 17,6 + 0,15 X

r = 0,931

Y = - 2,36 + 0,195 X

r = 0,236

Y = 1,97 + 0,0510 X

r = 0,472

Y = - 6,44 + 0,0183 X

r = 0,770

Y = 0,328 + 0,0439 X

r = 0,081

Y = 6,29 + 0,0684 X

r = 0,161

Y = - 1,08 + 3,69 X

r = 0,614

(cm) (Pucuk/100cm2)

(cm) (cm)

(cm) (gr)

(gr) (cm)

(Pucuk/100cm2) (Pucuk/100cm2)

(Pu

cuk/

100

cm2)

(Pu

cuk/

100

cm2)

(gr)

(m)

(mm

)

(gr)

(gr)

(m)

(mm

) (gr)

Page 84: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

65

Berat Kering Akar

Jara

k L

un

cu

ran

Bo

la

0.800.750.700.650.600.55

3.2

3.1

3.0

2.9

2.8

2.7

Scatterplot of Jarak Luncuran Bola vs Berat Kering Akar

Berat Kering Akar

Le

ba

r D

au

n

0.800.750.700.650.600.55

7.0

6.9

6.8

6.7

6.6

Scatterplot of Lebar Daun vs Berat Kering Akar

Berat Kering Pucuk

Jara

k L

un

cu

ran

Bo

la

2.001.751.501.251.000.750.50

3.2

3.1

3.0

2.9

2.8

2.7

2.6

Scatterplot of Jarak Luncuran Bola vs Berat Kering Pucuk

Lebar Daun

Be

rat

Ke

rin

g P

ucu

k

7.006.956.906.856.806.756.706.65

2.00

1.75

1.50

1.25

1.00

0.75

0.50

Scatterplot of Berat Kering Pucuk vs Lebar Daun

Lebar Daun

Jara

k L

un

cu

ran

Bo

la

7.006.956.906.856.806.756.706.65

3.2

3.1

3.0

2.9

2.8

2.7

Scatterplot of Jarak Luncuran Bola vs Lebar Daun

Gambar 29 Grafik Hubungan Antar Peubah Kualitas Fungsional Pada Stadion

Singaperbangsa

Dari persamaan yang ada, diketahui bahwa terdapat hubungan yang sejajar

antara satu peubah dengan peubah lainnya. Hubungan sejajar ini menunjukkan

bahwa terdapat hubungan yang mempengaruhi secara positif yaitu apabila suatu

peubah meningkat, maka satu peubah lainnya mengalami peningkatan pula. Pada

berat kering akar dengan panjang akar didapat persamaan Y = 0,328 + 0,0439 X

yang berarti setiap penambahan 1 cm panjang akar, akan diikuti pertambahan

berat akar sebesar 0,0439 gram. Pada berat kering akar dengan lebar daun didapat

persamaan Y = - 2,36 + 0,195 X yang berarti setiap penambahan berat kering akar

sebesar 1 gram, maka lebar daun akan bertambah sebesar 0,195 cm.

Y = - 5,19 + 1,20 X

r = 0,297

Y = - 17,1 + 2,71 X

r = 0,534

Y = 2,53 + 0,308 X

r = 0,237

Y = - 2,36 + 0,195 X

r = 0,080

Y =1,78 + 1,78 X

r = 0,378

(gr) (gr)

(gr) (mm)

(mm)

(m)

(m)

(gr)

(m)

(mm

)

Page 85: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

66

5.7.2 Stadion Siliwangi

Pada Stadion Siliwangi memiliki nilai korelasi yang beragam. Dari data

yang didapat di lapangan kemudian diolah menggunakan software minitab, maka

didapat hasil yang tertera pada Tabel 30.

Tabel 30 Korelasi Antar Peubah Kualitas Fungsional Pada Stadion Siliwangi

Peubah Kepadatan

Rumput

Berat

Kering

Akar

Berat

Kering

Pucuk

Panjang Akar

Lebar Daun

Jarak

Luncuran

Bola

Kepadatan Rumput

1 0,984 0,961 0,812 -0,294 -0,732

Berat Kering Akar

1 0,995** 0,904 -0,460 -0,842

Berat Kering

Pucuk 1 0,943 -0,548 -0,893

Panjang Akar

1 -0,796 -0,992*

Lebar Daun

1 0,866

Jarak Luncuran Bola

1

Ket : * signifikan pada α=5% ** signifikan pada α=10%

Setelah didapatkan hasil korelasi, diketahui bahwa ada beberapa indikator

yang berkorelasi pada taraf α = 10%. Korelasi nyata ini terjadi antara berat kering

pucuk dan berat kering akar sebesar 0,995. Korelasi nyata pada taraf 5% terjadi

antara panjang akar dan luncuran bola sebesar -0,992. Selain itu tidak terjadi

korelasi yang nyata antar peubah yang ada. Nilai korelasi ini menunjukkan bahwa

terdapat pola hubungan linier antara dua peubah. Dari data pada tabel diatas, berat

kering pucuk meningkat dan berat kering akar memiliki hubungan yang sangat

kuat dan memiliki pola hubungan linier. Begitupula antara panjang akar dan

luncuran bola. memiliki hubungan yang sangat kuat dan memiliki pola hubungan

linier.

Page 86: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

67

Panjang Akar

Ke

pa

da

tan

Ru

mp

ut

5.65.45.25.04.84.64.44.24.0

14

13

12

11

10

9

Scatterplot of Kepadatan Rumput vs Panjang Akar

Berat Kering Akar

Ke

pa

da

tan

Ru

mp

ut

0.550.500.450.400.350.30

14

13

12

11

10

9

Scatterplot of Kepadatan Rumput vs Berat Kering Akar

Kepadatan Rumput

Be

rat

Ke

rin

g P

ucu

k

131211109

1.5

1.4

1.3

1.2

1.1

1.0

0.9

0.8

Scatterplot of Berat Kering Pucuk vs Kepadatan Rumput

Kepadatan Rumput

Jara

k L

un

cu

ran

Bo

la

131211109

3.475

3.450

3.425

3.400

3.375

3.350

Scatterplot of Jarak Luncuran Bola vs Kepadatan Rumput

Kepadatan Rumput

Le

ba

r D

au

n

131211109

7.5

7.0

6.5

6.0

5.5

5.0

4.5

4.0

Scatterplot of Lebar Daun vs Kepadatan Rumput

Panjang Akar

Be

rat

Ke

rin

g A

ka

r

5.65.45.25.04.84.64.44.24.0

0.55

0.50

0.45

0.40

0.35

0.30

Scatterplot of Berat Kering Akar vs Panjang Akar

Panjang Akar

Be

rat

Ke

rin

g P

ucu

k

5.65.45.25.04.84.64.44.24.0

1.5

1.4

1.3

1.2

1.1

1.0

0.9

0.8

Scatterplot of Berat Kering Pucuk vs Panjang Akar

Panjang Akar

Jara

k L

un

cu

ran

Bo

la

5.65.45.25.04.84.64.44.24.0

3.475

3.450

3.425

3.400

3.375

3.350

Scatterplot of Jarak Luncuran Bola vs Panjang Akar

Panjang Akar

Le

ba

r D

au

n

5.65.45.25.04.84.64.44.24.0

7.5

7.0

6.5

6.0

5.5

5.0

4.5

4.0

Scatterplot of Lebar Daun vs Panjang Akar

Berat Kering Akar

Be

rat

Ke

rin

g P

ucu

k

0.550.500.450.400.350.30

1.5

1.4

1.3

1.2

1.1

1.0

0.9

0.8

Scatterplot of Berat Kering Pucuk vs Berat Kering Akar

Y = 0,38 + 2,35 X

r = 0,396

Y = 3,70 + 18,5 X

r = 0,114

Y = - 0,236 + 0,125 X

r = 0,179

Y = 3,61 – 0,0167 X

r = 0,477

Y = = 8,20 – 0,193 X

r = 0,810

Y = - 0,235 + 0,139 X

r = 0,282

Y =- 0,475 + 0,356 X

r = 0,217

Y = 3,73 – 0,0654 X

r = 0,081

Y = 13,1 – 1,52 X

r = 0,414

Y = 0,177 + 2,44 X

r = 0,065

(cm) (Pucuk/100cm2)

(cm) (cm)

(cm) (gr)

(gr) (gr)

(Pucuk/100cm2) (Pucuk/100cm2)

(Pu

cuk/

100

cm2)

(Pu

cuk/

100

cm2)

(gr)

(m

m)

(gr)

(m

m) (g

r)

(m)

(gr)

(m

)

Page 87: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

68

Berat Kering Akar

Jara

k L

un

cu

ran

Bo

la

0.550.500.450.400.350.30

3.475

3.450

3.425

3.400

3.375

3.350

Scatterplot of Jarak Luncuran Bola vs Berat Kering Akar

Berat Kering Akar

Le

ba

r D

au

n

0.550.500.450.400.350.30

7.5

7.0

6.5

6.0

5.5

5.0

4.5

4.0

Scatterplot of Lebar Daun vs Berat Kering Akar

Berat Kering Pucuk

Jara

k L

un

cu

ran

Bo

la

1.51.41.31.21.11.00.90.8

3.475

3.450

3.425

3.400

3.375

3.350

Scatterplot of Jarak Luncuran Bola vs Berat Kering Pucuk

Lebar Daun

Be

rat

Ke

rin

g P

ucu

k

7.57.06.56.05.55.04.54.0

1.5

1.4

1.3

1.2

1.1

1.0

0.9

0.8

Scatterplot of Berat Kering Pucuk vs Lebar Daun

Lebar Daun

Jara

k L

un

cu

ran

Bo

la

7.57.06.56.05.55.04.54.0

3.475

3.450

3.425

3.400

3.375

3.350

Scatterplot of Jarak Luncuran Bola vs Lebar Daun

Gambar 30 Grafik Hubungan Antar Peubah Kualitas Fungsional Pada Stadion

Siliwangi

Dari persamaan yang ada, diketahui bahwa terdapat hubungan yang sejajar

antara satu peubah dengan peubah lainnya. Hubungan sejajar ini menunjukkan

bahwa terdapat hubungan yang mempengaruhi secara positif yaitu apabila suatu

peubah meningkat, maka satu peubah lainnya mengalami peningkatan pula. Hal

hubungan antara ini terjadi pada berat kering pucuk dan berat kering akar sebesar

dengan persamaan Y = 0,177 + 2,44 X yang berarti setiap penambahan 1 gram

berat kering akar, akan diikuti pertambahan berat kering pucuk sebesar 2,44 gram.

Hubungan berbanding terbalik menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

mempengaruhi secara negatif yaitu apabila suatu peubah meningkat, maka satu

peubah lainnya mengalami penurunan. Hubungan berbanding terbalik terjadi

Y = 3,57 – 0,361 X

r = 0,363

Y = 8,37 – 5,7 X

r = 0,696

Y = 3,61 – 0,156 X

r = 0,298

Y = 1,84 – 0,109 X

r = 0,631

Y = 3,24 + 0,030 X r = 0,333

(gr)

(mm)

(gr)

(m)

(gr)

(m)

(gr)

(mm)

(m)

(gr)

Page 88: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

69

antara panjang akar dan luncuran bola dengan persamaan Y = 3,73 – 0,0654 X

yang berarti setiap akar bertambah 1 cm, maka luncuran bola mengalami

penurunan sebesar 0,0654 m.

5.7.3 Stadion Haji Agus Salim

Pada Stadion Siliwangi memiliki nilai korelasi yang beragam. Dari data

yang didapat di lapangan kemudian diolah menggunakan software minitab, maka

didapat hasil yang tertera pada Tabel 31.

Tabel 31 Korelasi Antar Peubah Kualitas Fungsional Pada Stadion Haji Agus

Salim

Peubah Kepadatan

Rumput

Berat

Kering

Akar

Berat

Kering

Pucuk

Panjang Akar

Lebar Daun

Jarak

Luncuran

Bola

Kepadatan Rumput

1 0,942 0,958 0,469 -0,412 0,207

Berat Kering Akar

1 0,806 0,738 -0,693 0,419

Berat Kering

Pucuk 1 0,196 -0,132 -0,199

Panjang Akar

1 -0,998** 0,922

Lebar Daun

1 -0,945

Jarak Luncuran

Bola 1

Ket : * signifikan pada α=5% ** signifikan pada α=10%

Setelah didapatkan hasil korelasi, diketahui bahwa ada beberapa indikator

yang berkorelasi pada taraf α = 10%. Korelasi nyata pada taraf α = 10% terjadi

antara panjang akar dan lebar daun sebesar -0,998. Selain itu tidak terjadi korelasi

yang nyata antar peubah yang ada. Nilai korelasi ini menunjukkan bahwa terdapat

pola hubungan linier antara dua peubah. Dari data pada tabel diatas, panjang akar

dan lebar daun memiliki hubungan yang sangat kuat dan memiliki pola hubungan

linier.

Page 89: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

70

Berat Kering Akar

Ke

pa

da

tan

Ru

mp

ut

2.52.01.51.00.5

17

16

15

14

13

12

11

10

Scatterplot of Kepadatan Rumput vs Berat Kering Akar

Kepadatan Rumput

Be

rat

Ke

rin

g P

ucu

k

1716151413121110

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

Scatterplot of Berat Kering Pucuk vs Kepadatan Rumput

Panjang Akar

Ke

pa

da

tan

Ru

mp

ut

11.611.411.211.010.810.610.410.210.0

17

16

15

14

13

12

11

10

Scatterplot of Kepadatan Rumput vs Panjang Akar

Kepadatan Rumput

Le

ba

r D

au

n1716151413121110

8.7

8.6

8.5

8.4

8.3

8.2

8.1

8.0

Scatterplot of Lebar Daun vs Kepadatan Rumput

Kepadatan Rumput

Jara

k L

un

cu

ran

Bo

la

17161514131211

3.6

3.5

3.4

3.3

3.2

3.1

3.0

Scatterplot of Jarak Luncuran Bola vs Kepadatan Rumput

Berat Kering Akar

Be

rat

Ke

rin

g P

ucu

k

2.52.01.51.00.5

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

Scatterplot of Berat Kering Pucuk vs Berat Kering Akar

Panjang Akar

Be

rat

Ke

rin

g A

ka

r

11.611.411.211.010.810.610.410.210.0

3.0

2.5

2.0

1.5

1.0

Scatterplot of Berat Kering Akar vs Panjang Akar

Berat Kering Akar

Le

ba

r D

au

n

2.52.01.51.00.5

8.8

8.7

8.6

8.5

8.4

8.3

8.2

8.1

8.0

Scatterplot of Lebar Daun vs Berat Kering Akar

Berat Kering Akar

Jara

k L

un

cu

ran

Bo

la

2.52.01.51.00.5

3.6

3.5

3.4

3.3

3.2

3.1

3.0

Scatterplot of Jarak Luncuran Bola vs Berat Kering Akar

Panjang Akar

Be

rat

Ke

rin

g P

ucu

k

11.611.411.211.010.810.610.410.210.0

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

Scatterplot of Berat Kering Pucuk vs Panjang Akar

Y = 8,73 + 3,05 X

r = 0,218

Y = - 2,06 + 0,381 X

r = 0,186

Y = - 6,1 + 1,94 X

r = 0,689

Y = 9,16 – 0,049 X

r = 0,730

Y = 2,95 + 0,0194 X

r = 0,867

Y = 1,50 + 1,04 X

r = 0,403

Y = - 8,13 + 0,944 X

r = 0,471

Y = 8,95 – 0,268 X

r = 0,512

Y = 0.0 + 0.32 X

r = 0,725

Y = 0.0 + 0.32 X

r = 0,875

(cm)

(gr) (Pucuk/100cm2)

(pu

cuk/

100

cm2)

(gr)

(m

m)

(cm)

(Pucuk/100cm2)

(gr)

(m

m)

(m)

(gr)

(p

ucu

k/1

00cm

2)

(Pucuk/100cm2)

(gr)

(gr) (cm)

(m)

(gr)

(gr)

Page 90: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

71

Lebar Daun

Be

rat

Ke

rin

g P

ucu

k

8.78.68.58.48.38.28.18.0

5.0

4.5

4.0

3.5

3.0

2.5

2.0

Scatterplot of Berat Kering Pucuk vs Lebar Daun

Berat Kering Pucuk

Jara

k L

un

cu

ran

Bo

la

5.04.54.03.53.02.52.0

3.6

3.5

3.4

3.3

3.2

3.1

3.0

Scatterplot of Jarak Luncuran Bola vs Berat Kering Pucuk

Panjang Akar

Le

ba

r D

au

n

11.611.411.211.010.810.610.410.210.0

8.7

8.6

8.5

8.4

8.3

8.2

8.1

8.0

Scatterplot of Lebar Daun vs Panjang Akar

Panjang Akar

Jara

k L

un

cu

ran

Bo

la

11.611.411.211.010.810.610.410.210.0

3.6

3.5

3.4

3.3

3.2

3.1

3.0

Scatterplot of Jarak Luncuran Bola vs Panjang Akar

Lebar Daun

Jara

k L

un

cu

ran

Bo

la

8.78.68.58.48.38.28.18.0

3.6

3.5

3.4

3.3

3.2

3.1

3.0

Scatterplot of Jarak Luncuran Bola vs Lebar Daun

Gambar 31 Grafik Hubungan Antar Peubah Pada Stadion Haji Agus Salim dan

Persamaannya

Dari persamaan yang ada, diketahui bahwa terdapat hubungan yang

berbanding terbalik antara satu peubah dengan peubah lainnya. Hubungan

berbanding terbalik ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang

mempengaruhi secara negatif yaitu apabila suatu peubah meningkat, maka satu

peubah lainnya mengalami penurunan. Pada panjang akar dan lebar daun didapat

persamaan Y = 13,7 – 0,494 X yang berarti setiap penambahan 1 cm panjang akar,

akan diikuti penurunan lebar daun sebesar 0,494 cm .

Y = 7,2 – 0,44 X

r = 0,915

Y = -3,38 – 0,043 X

r = 0,872

Y = 13,7 – 0,494 X

r = 0,041

Y = - 0,21 + 0,325 X

r = 0,253

Y = 8,90 – 0,672 X

r = 0,213

(cm) (cm)

(gr)

(m

m)

(m)

(m)

(mm) (gr)

(mm)

(m)

Page 91: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

72

5.8 Rekomendasi untuk Meningkatkan Kualitas Fungsional dan Visual

5.8.1 Stadion Singaperbangsa

Berdasarkan hasil yang diperoleh, dengan indikator kualitas fungsional

dan visual yang ada, maka didapatkan data yang ada pada Tabel 32 berikut.

Tabel 32 Perbandingan Kualitas Rumput Ketiga Stadion

No Parameter Penilaian Kondisi di

Singaperbangsa

Kondisi di

Siliwangi

Kondisi di

H.Agus Salim Baik

1 Kepadatan (Densitas)

(pucuk/100cm2)

18,7 pucuk 11,4 pucuk 14,46 pucuk >30

2 Warna hamparan

rumput

Antara Hijau

muda dan Hijau kekuningan

Hijau

kekuningan

Hijau

kekuningan

Hijau

muda

3 Keseragaman warna

rumput (%)

90 * 70 85 >85

4 Tekstur rumput

(mm)

7 6 8* 8-14

5 Keberadaan partikel

dipermukaan (%)

6,67* 23,33 10* <20

6 Kemurnian jenis

rumput (%)

70 55 66,67 >85

7 Ketinggian pangkas (cm)

2-3 2-3 2-5* 2-5

8 Berat kering

pucuk(gr/100cm2)

1,29 1,19 3,45* >1.5

9 Berat kering akar

pucuk(gr/100cm2)

0,62 0,42 1,88* >1.5

10 Panjang akar (akar

terpanjang) (cm)

7,18* 4,69* 10,60* 4-15

11 Elastisitas rumput

(dilihat dari jarak

gelinding bola) (m)

2,92* 3,42 3,23 <3

Keterangan : * memenuhi standar

Dari 11 indikator diatas, terdapat 4 indikator yang memenuhi syarat dan 7

indikator lainnya membutuhkan perbaikan pada proses pemeliharaannya.

Kepadatan rumput yang masih dibawah standar perlu dilakukan perbaikan dengan

cara penyulaman segera setelah lapangan digunakan. Dengan konstruksi yang

sudah baik, untuk mengatasi masalah warna rumput yang kekuningan dapat

diatasi dengan pemberian pupuk NPK 20 gr/m2 untuk menambahkan kualitas

warna dan membantu proses pertumbuhan rumput karena unsur penting yang

dibutuhkan rumput termasuk dalam kandungan pupuk NPK. Untuk meningkatkan

Page 92: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

73

kemurnian jenis rumput, harus dilakukan pengendalian gulma yang lebih intensif

yaitu setiap hari ataupun treatment lain yang memungkin pemain sepakbola tidak

membawa gulma pada sepatu yang mereka kenakan. Selain itu, perlu dilakukan

pencegahan hama dan penyakit pada saat terjadi serangan. Ketinggian pangkas

sebaiknya ditingkatkan agar sesuai dengan standar yang ada. Pemilihan

penggunaan rumput sebenarnya sudah baik karena rumput ini memiliki penutupan

tanah yang baik sehingga mengurangi cedera ketika pemain terjatuh dan minim

pemeliharaan sehingga biaya yang dikeluarkan pun lebih sedikit. Tetapi akan

lebih ideal lagi apabila digunakan rumput manila. Karena rumput tersebut

memiliki kepegasan yang tinggi dan mampu mengurangi cedera pemain ketika

terjatuh pula. Hanya saja rumput ini harus selalu terawat dengan baik, sehingga

perawatannya lebih intensif dan mahal dibandingkan dengan yang menggunakan

rumput paitan.

5.8.2 Stadion Siliwangi

Berdasarkan hasil yang diperoleh, dengan indikator kualitas fungsional

dan visual pada Tabel 32 dapat terlihat bahwa dari 11 indikator diatas, terdapat 1

indikator yang memenuhi syarat dan 10 indikator lainnya membutuhkan perbaikan

pada proses pemeliharaannya. Konstruksi yang ada perlu perbaikan agar sistem

drainase yang ada menjadi lebih baik. Kondisi drainase yang buruk membantu

perkembangan gulma menjadi lebih subur ditambah.

Untuk mengatasi masalah warna rumput yang kekuningan dapat diatasi

dengan pemberian nutrisi pada rumput yang lebih baik lagi karena memiliki akar

yang pendek. Pemberian nutrisi yang cukup dan teratur dapat pula membantu

meningkatkan kesuburan rumput. Dengan dosis yang ada saat ini, pemberian

pupuk terlampau berlebih, karena seharusnya cukup diberikan 5gr/m2 untuk

pupuk urea, dan dilakukan 2 bulan sekali. Selain itu, diperlukan pemberian pupuk

penunjang lain seperti NPK yang mampu memberikan kesuburan bagi rumput.

Untuk meningkatkan kemurnian jenis rumput, harus dilakukan

pengendalian gulma yang lebih intensif yaitu setiap hari ataupun treatment lain

yang memungkin pemain sepakbola tidak membawa gulma pada sepatu yang

mereka kenakan. Selain itu, perlu pula dilakukan pencegahan hama dan penyakit

Page 93: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

74

pada saat terjadi gejala serangan dengan dosis yang sesuai agar lapangan rumput

sehat dan bebas penyakit.

Penggunaan lapangan yang berlebihan juga mampu membuat kebotakan

pada beberapa bagian rumput yang sering terkena injakan. Oleh karena itu, perlu

dilakukan pembatasan penggunaan agar rumput tidak selalu dalam kondisi stress

karena terinjak. Pembatasan penggunaan ini lapangan dapat membantu

memperbaiki kualitas dari lapangan. Kepedulian pihak pengelola lapangan sepak

bola harus diperhatikan pula. Beberapa kegiatan pemeliharaan yang dilakukan

insidental seperti pengendalian gulma dan hama sebaiknya dilakukan secara rutin

agar kemungkinan terjadi lagi menjadi kecil. Penggilingan yang dilakukan sudah

baik dengan intensitas penggunaan yang lebih besar, intensitas penggilingan

dilakukan 2 kali dalam setahun agar tanah menjadi lebih rata.

Pemilihan rumput yang ideal yaitu menggunakan rumput manila. Karena

rumput tersebut memiliki kepegasan yang tinggi dan mampu mengurangi cedera

pemain ketika terjatuh pula. Hanya saja rumput ini harus selalu terawat dengan

baik, sehingga perawatannya lebih intensif dan mahal dibandingkan dengan yang

menggunakan rumput paitan.

5.8.3 Stadion Haji Agus Salim

Berdasarkan hasil yang diperoleh, dengan indikator kualitas fungsional

dan visual pada Tabel 32 dapat terlihat bahwa dari 11 indikator, terdapat 6

indikator yang memenuhi syarat dan 5 indikator lainnya membutuhkan sedikit

perbaikan pada proses pemeliharaannya. Konstruksi yang ada perlu perbaikan

agar sistem drainase yang ada menjadi lebih baik. Untuk mengatasi masalah

warna rumput yang kekuningan dapat diatasi dengan intensitas pemangkasan dan

teknik pemangkasan yang sesuai. Pemupukan yang cukup dan teratur dapat pula

membantu meningkatkan kesuburan rumput. Penambahan pemberian pupuk NPK

sebanyak 20 gr/m2 setiap dua bulan sekali mampu menambahkan lagi kualitas

rumput yang ada.

Untuk meningkatkan kemurnian jenis rumput, harus dilakukan

pengendalian gulma yang lebih intensif yaitu setiap hari ataupun treatment lain

yang memungkin pemain sepak bola tidak membawa gulma pada sepatu yang

Page 94: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

75

mereka kenakan. Selain itu, perlu pula dilakukan pencegahan hama dan penyakit

pada saat terjadi gejala serangan dengan dosis yang sesuai agar lapangan rumput

sehat dan bebas penyakit.

Beberapa kegiatan pemeliharaan yang dilakukan insidental seperti

pengendalian gulma dan hama sebaiknya dilakukan secara rutin agar

kemungkinan terjadi lagi menjadi kecil. Penggilingan yang dilakukan sudah baik

dengan intensitas penggunaannya, intensitas penggilingan dilakukan 1 kali dalam

setahun agar tanah menjadi lebih rata.

Pemilihan penggunaan rumput sebenarnya sudah baik karena rumput ini

memiliki penutupan tanah yang baik sehingga mengurangi cedera ketika pemain

terjatuh dan minim pemeliharaan sehingga biaya yang dikeluarkan pun lebih

sedikit. Tetapi akan lebih ideal lagi apabila digunakan rumput manila. Karena

rumput tersebut memiliki kepegasan yang tinggi dan mampu mengurangi cedera

pemain ketika terjatuh pula. Hanya saja rumput ini harus selalu terawat dengan

baik, sehingga perawatannya lebih intensif dan mahal dibandingkan dengan yang

menggunakan rumput paitan.

5.8.4 Rencana Pemeliharaan

Dari kondisi yang terdapat pada ketiga lapangan bola, maka perlu

dilakukan tindakan pemeliharaan yang lebih baik. Tabel kegiatan yang perlu

dilakukan pada lapangan bola dan rencana pemeliharaan yang dianjurkan dapat

dilihat pada Tabel 33 dan Tabel 34 berikut ini.

Tabel 33 Kegiatan Pemelihaaan yang Perlu Dilakukan Pada Lapangan Sepakbola

No Standar Penampilan Rumput

Lapangan Sepakbola

Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan

1 Hijau, subur, dan rapat Penyiraman dan Pemupukkan

2 Sejenis (tidak ada tanaman liar ) Pengendalian gulma

3 Rumput rapi, dan merata Pemangkasan

4 Bebas dari sampah, kotoran, bau Pembersihan dan Penyapuan

5 Tidak tergenang air dan tidak lembab Pendangiran dan Penggilingan

6 Bebas Hama dan Penyakit Pencegahan dan Pengendalian Hama dan

Penyakit

Page 95: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

76

Tabel 33 (Lanjutan)

No Standar Penampilan Rumput Lapangan Sepakbola

Kegiatan pemeliharaan yang dilakukan

7 Mampu meredam Laju Bola Pemangkasan dan Penyulaman

8 Perakaran kuat dan saling menjalin Pendangiran dan Pemupukkan

9 Mengurangi resiko cedera ketika

jatuh

Pemangkasan dengan ketinggian rumput

yang sesuai

Rencana pemeliharaan yang dihasilkan meliputi rencana pemeliharaan

fisik agar kondisi lapangan tetap memiliki kualitas yang diinginkan sehingga

kualitas estetika dan fungsionalnya tetap terjaga. Berikut Tabel 34 memaparkan

Rencana Pemeliharaan untuk ketiga lapangan.

Tabel 34 Rencana Pemeliharaan

No Kegiatan Syarat Pelaksanaan

Pemeliharaan

Metode Frekuensi Alat dan

Bahan

1 Penyiraman - Penyiraman pada pagi atau sore hari.

- Air yang digunakan bersih,

tidak berbau, tidak kotor,

tidak sadah, tidak membawa penyakit, tidak merusak dan

mematikan tanaman

- Jumlah air sesuai kebutuhan, merata dan basah sampai ke

perakaran bawah agar

tanaman dapat tumbuh secara

optimum

Manual Setiap Hari pada

musim

kemarau

2hari

sekali

pada musim

hujan

Sprinkler, air

2 Pemangkasan - Rumput tidak bergelombang,

harus rata, dan tidak terlalu

pendek dengan ketinggian rumput 2-5 cm,

- Hasil pangkasan dibuang ke

tong sampah - Alat yang digunakan tidak

tumpul

Menggu-

nakan

Mower

2 kali /

bulan

2 buah

Mower,

Bensin

3 Pemupukan - Khusus pemupukan rumput,

setelah ditabur segera disiram secukupnya untuk

menghindari plasmolisis

Manual

dengan cara

disebar

1-2 bulan

sekali

Sarung

tangan, NPK=20gr

/m2

4 Penyulaman - Rumput pengganti harus jenis yang sama dan dalam

kondisi sehat/lebih baik dari

rumput yang akan disulam

Manual Setiap lapangan

habis

digunakan

Sekop kecil,

rumput

baru

Page 96: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

77

Tabel 34 (Lanjutan)

No Kegiatan Syarat Pelaksanaan

Pemeliharaan

Metode Frekuensi Alat dan

Bahan

- Penyulaman jangan sampai

merusak rumput yang masih sehat

- Lubang tanam untuk rumput

baru harus bebas pathogen

dengan

kondisi baik

5 Pengendalian

Gulma

- Mencabut rumput liar

dengan tidak merusak

rumput utama - Gulma dicabut sampai

seluruh akarnya

Manual Setiap

Hari

Sarung

tangan,

Pengki

6 Penyapuan dan

Pembersihan

- Menyapu seluruh area

lapangan dengan sehingga tidak ada sampah di

lapangan

Manual Setiap

habis dipakai

2 buah

Sapu lidi Pengki

Tempat

sampah 7 Penggilingan - Dilakukan saat permukaan

rumput sudah tidak merata

Menggu-

nakan alat

Setahun

Sekali

Mesin

giling

8 Coring - Dengan melakukan

pelubangan terhadap tanah agar terjadi pertukaran udara

pada tanah

Manual 1 kali

seminggu

Garpu,

pasir

9 Pencegahan dan

Pengendalian

Hama Penyakit

- Disemprot pestisida - Penyemprotan dilakukan

sore hari dan memperhatikan

arah dan kecepatan angin

Menggu-nakan alat

Bila ada gejala

serangan

Knapsack sprayer,

Sarung

tangan, Masker

Pestisida Sumber : Diolah dari berbagai pustaka

Page 97: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

78

BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan

Dari ketiga Stadion yang menjadi lokasi penelitian dan menjadi lokasi

beberapa pertandingan dalam Kompetisi Liga Super, dapat disimpulkan bahwa

pada lapangan rumput di Stadion Singaperbangsa memiliki kualitas visual yang

paling baik diantara ketiga stadion. Untuk kualitas fungsional paling baik terletak

pada Stadion Haji Agus Salim. Pada Stadion Singaperbangsa terdapat 4 indikator

yang memenuhi dari 11 indikator penilaian kualitas fungsional dan visual.

Indikator tersebut yaitu keseragaman warna rumput, keberadaan partikel

dipermukaan, panjang akar, dan elastisitas rumput. Pada Stadion Siliwangi

terdapat 1 indikator yang memenuhi dari 11 indikator penilaian kualitas

fungsional dan visual. Indikator tersebut yaitu panjang akar. Penggunaan lapangan

yang lebih intensif dari lapangan yang lain dan perawatan seadanya bisa jadi

menjadi salah satu masalah sehingga lapangan yang ada kurang baik. Pada

Stadion Haji Agus Salim terdapat 6 indikator yang memenuhi dari 11 indikator

penilaian kualitas fungsional dan visual. Indikator tersebut yaitu tekstur rumput,

keberadaan partikel dipermukaan, ketinggian pangkas, berat kering pucuk, berat

kering akar, dan panjang akar.

Masalah yang terjadi pada Stadion Singaperbangsa yaitu tanah yang

digunakan kurang subur tetapi dapat diimbangi dengan penambahan pupuk

kandang pada lapisan media tanam lapangan sehingga kesuburan rumput dapat

meningkat. Masalah pada Stadion Siliwangi yaitu penggunaan lapangan yang

cenderung tinggi menyebabkan lapangan mengalami kebotakan. Selain itu,

masalah pemeliharaan pada ketiga stadion masih memerlukan perbaikan. Maka,

dihasilkan rencana pemeliharaan bagi ketiga stadion tersebut untuk mengatasi

masalah dalam meningkatkan kualitas lapangan.

Page 98: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

79

6.2 Saran

Rekomendasi yang diberikan diharapkan mampu menjadi pertimbangan

pihak pengelola stadion agar lapangan bola yang ada saat ini mampu

menampilkan lapangan yang sesuai standar FIFA dan mampu digunakan dalam

kompetisi tingkat nasional seperti Kompetisi Liga Super maupun kompetisi

internasional.

Pada Stadion Singaperbangsa diperlukan penambahan ketinggian pangkas

agar rumput yang ada memiliki elastisitas lebih baik. Selain itu diperlukan

pemberian pupuk dengan dosis yang lebih baik untuk memperbaiki warna rumput,

dan harus dilakukan pengendalian gulma yang lebih intensif. Pada Stadion

Siliwangi, perlu dilakukan banyak perbaikan agar kondisi lapangan rumput yang

ada menjadi lebih baik dan sesuai standar yang ada. Perbaikan ini meliputi

perbaikan sistem drainase, pemupukan, penyulaman, dan pengendalian gulma

yang lebih intensif dan meningkatkan ketinggian pangkas rumput agar menambah

elastisitas rumput. Pada Stadion Haji Agus Salim diperlukan beberapa perbaikan.

Perbaikan ini meliputi perbaikan sistem drainase dan pengendalian gulma yang

lebih intensif.

Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan

harus lebih diperhatikan agar kualitas fungsional maupun visual yang diinginkan

dapat tercipta dengan baik. Dengan begitu diharapkan mampu menjadikan

lapangan yang lebih baik secara visual dan fungsional sehingga sejajar dengan

lapangan-lapangan bola yang ada di dunia dan sesuai standar internasional

sehingga dapat digunakan dalam kompetisi tingkat nasional maupun internasional.

Page 99: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

80

DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. 2009. http://id.wikipedia.org/wiki/Liga_Super_Indonesia. Diakses 7

Mei 2010.

Anonymous.2009.http://pikiranrakyat.com/baca/2009/11/05/liga super indonesia-

rapor -awal.html. Diakses 7 mei 2010.

Arifin, H.S. dan Nurhayati H.S.A. 2002. Pemeliharaan Taman. Penebar

Swadaya. Jakarta.

Ariyanti, Bonita. 1987. Studi Fenologi dan Distribusi Beberapa Jenis Rumput

Dominan pada Lansekap Lapangan Sepak Bola Senayan (Jakarta). Skripsi

( tidak dipublikasikan ). Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. 66

hal.

Ayuningtyas, Andhina. 2007. Kajian Kualitas Rumput Lapangan Sepakbola di

Jakarta dan Bogor. Skripsi ( tidak dipublikasikan ). Departemen

Arsitektur Lanskap. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor.

Beard, J. B. 1973. Turfgrass : Science and Culture. New York : Prentice-Hall Inc.

Carpenter, P.L,T.D. Walker, and F.O Lanphear. 1975. Plants in The Landscape.

WH. Freeman & Co. San Fransisco. 476p.

Christians, Nick. 2001. Fundamentals of Turfgrass Management. Ann Arbor

Press: Chelsea, Michigan.

Crum, J. R., T. F. Wolff dan J. N. Rogers III. 2004. Agronomic and Engineering

Properties of USGA Putting Greens. USGA Green Section Record.

http://www.USGA.org. Diakses 7 Juli 2011

Emmons, R. D. 2000. Turfgrass Science and Management. Third Edition. Delmar.

New York. 516 hal.

FIFA. 2010. Football Stadiums. 5th edition. FIFA Federation Internationale de

Football Association. Switzerland.

Hessayon, D.G. 1994. The Lawn Expert. Waltham Cross : pbi Publication. Great

Britain.

Hopkins, A. 2000. Grass : It’s Production and Utilitazion. Third Edition.

Blackwell Science Ltd. New Jersey. 328 hal.

Munandar, A. dan S. Hardjosuwignyo. 1990. Rumput Lansekap. Institut Pertanian

Bogor. Bogor. 380 hal.

Page 100: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

81

Rodney, J. 2004. Turfgrass Installation : Management and Maintenance.

McGraw-Hill. New York. 583 hal.

Soepardi, G. 1983. Sifat dan Ciri Tanah. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian. IPB

Bogor. 591 hal.

Sulistyantara, B. 1992. Taman Rumah Tinggal. Penebar Swadaya. Jakarta. 194

hal.

Turgeon, A.J. 2002. Turfgrass Management. Reston Publishing Company, Inc.

Virginia. 355p.

Page 101: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

82

LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel P-Value antar peubah pada ketiga stadion

P-Value antar peubah di Stadion Singaperbangsa

Kepadatan

Rumput

Berat

Kering Akar

Berat

Kering Pucuk

Panjang

Akar

Lebar

Daun

Jarak

Luncuran Bola

Kepadatan

Rumput 0,850 0,236 0,931 0,770 0,472

Berat Kering Akar

0,614 ** 0,080 0,378

Berat Kering

Pucuk 0,695 0,534 0,237

Panjang Akar

0,161 0,458

Lebar Daun

0,297

P-Value antar peubah di Stadion Siliwangi

Peubah Kepadatan

Rumput

Berat

Kering Akar

Berat

Kering Pucuk

Panjang

Akar

Lebar

Daun

Jarak

Luncuran Bola

Kepadatan

Rumput 0,114 0,179 0,396 0,810 0,477

Berat Kering Akar

** 0,282 0,696 0,363

Berat Kering

Pucuk 0,217 0,631 0,298

Panjang Akar

0,414 *

Lebar Daun

0,333

P-Value antar peubah di Stadion Haji Agus Salim

Peubah Kepadatan

Rumput

Berat

Kering

Akar

Berat

Kering

Pucuk

Panjang Akar

Lebar Daun

Jarak

Luncuran

Bola

Kepadatan

Rumput 0,218 0,186 0,689 0,730 0,867

Berat Kering Akar

0,403 0,471 0,512 0,725

Berat Kering

Pucuk 0,875 0,915 0,872

Panjang Akar

** 0,253

Lebar Daun

0,212

Page 102: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

83

Lampiran 2 Ilustrasi Gambar Ketiga Stadion

Stadion Singaperbangsa

Stadion Siliwangi

Page 103: EVALUASI KUALITAS FUNGSIONAL DAN VISUAL LAPANGAN BOLA YANG ... · Sehingga didapat apakah yang telah ... Pemeliharaan yang sesuai pada waktunya dan sesuai syarat pelaksanaan ... dan

84

(Lanjutan Lampiran 2..)

Stadion Haji Agus Salim