Upload
anna-yulia-damayanti
View
51
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
evaluasi adalah
Citation preview
BAB I
TINJAUAN TEORI
A. Definisi Asma
Asma adalah penyakit saluran nafas yang dapat pulih yang terjadi
karena spasme bronkus disebabkan oleh berbagai sebab misalnya allergen,
infeksi dan latihan. (Hudak & Gallo, 1997; 225)
Asma adalah inflamasi dari plasma akut dari otot halus pada bronkus
dan bronkiolus dengan peningkatan produksi dan pelengketan mukus.
(Susan Martin Tucker,et.al, 1998; 2215)
Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respons trakea
dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya
penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah, baik
secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan (Soeparman, Sarwono
Waspadji, 1999; 71)
Asma Bronkial adalah suatu penyakit yang dikarakteristikkan oleh
konstriksi yang dapat pulih dari otot halus bronkial, hipersekresi mukosa,
dan inflamasi mukosa serta edema.Faktor pencetus termasuk alergen,
masalah emosi, cuaca dingin, latihan, obat, kimia, dan infeksi. (Marilynn E.
Doenges, 1999; 152)
Asma adalah penyakit jalan nafas obstruksi intermitten, reversibel
dimana trakea dan bronki berespon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli
tertentu yang dimanifestasikan dengan penyempitan jalan nafas yang
mengakibatkan dispnea, batuk, dan mengi. (Brunner and Suddarth, 2001;
593)
Asma adalah penyakit kronik sistem pernafasan dengan ciri serangan
berulang kesulitan dalam bernafas, wheezing, dan batuk.Selama serangan
saluran bronkus kejang, menjadi lebih sempit dan kurang mampu untuk
menggerakkan udara ke paru-paru.Bermacam-macam benda yang dapat
mengakibatkan alergi seperti bulu binatang, debu, polusi atau makanan
tertentu dapat memicu serangan.(Health Dictionary, 2007).
Asma adalah penyakit kronis dengan serangan nafas pendek,
wheezing dan batuk dari konstriksi dan membran mukosa yang bengkak di
dalam bronkus (jalan nafas dalam paru-paru).Hal ini terutama disebabkan
oleh alergi atau infeksi saluran pernafasan. Kedua asap rokok dapat
mengakibatkan asma pada anak. (Britannica Concise Encyclopedia, 2007).
Asma adalah gangguan pernafasan ditandai dengan serangan berulang
kesulitan bernafas terutama saat menghembuskan nafas oleh karena
peningkatan ketahanan aliran udara melalui pernafasan bronkeolus. (Sports
Science and Medicine, 2007).
Asma adalah penyakit kronis system pernafasan di tandai dengan
serangan berkala dari wheezing, nafas pendek dan rasa sesak di dada.
(Columbia Encyclopedia, 2007).
Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Asma
Bronchial adalah penyempitan sebagian dari otot halus pada bronkus dan
bronkiolus yang bersifat reversibel dan disebabkan oleh berbagai penyebab
seperti alergen, infeksi dan latihan.
B. Klasifikasi
Berdasarkan penyebabnya, asma bronkial dapat diklasifikasikan menjadi
3tipe, yaitu :
1. Ekstrinsik (alergik)
Ditandai dengan reaksi alergik yang disebabkan oleh faktor-faktor
pencetus yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga, bulu binatang,
obat-obatan (antibiotic dan aspirin) dan spora jamur. Asma
ekstrinsik sering dihubungkan dengan adanya suatu predisposisi
genetic terhadap alergi. Oleh karena itu jika ada faktor – faktor
pencetus spesifik seperti yang disebutkan di atas, maka akan terjadi
serangan asma ekstrinsik
2. Instrinsik (non alergik)
Ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi terhadap
pencetus yang tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti udara
dingin atau bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi saluran
pernafasan dan emosi.Serangan asma ini menjadi lebih berat dan seri
n sejalan dengan berlalunya waktu dan dapat berkembang menjadi
bronchitis kronik dan emfisiema. Beberapa pasien akan mengalami
asma gabungan
3. Asma gabungan
Bentuk asma ynag paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik
dari bentuk alergik dan non alergik
C. Etiologi
Faktor-faktor penyebab dan pemicu asma antara lain debu rumah
dengan tungaunya, bulu binatang, asap rokok, asap obat nyamuk, dan lain-
lain. Beberapa makanan penyebab alergi makanan seperti susu sapi, ikan
laut, buah-buahan, kacang juga dianggap berperanan penyebab asma. Polusi
lingkungan berupa peningkatan penetrasi ozone, sulfur dioksida (SO2),
nitrogen oksid (NOX), partikel buangan diesel, partikel asal polusi (PM10)
dihasilkan oleh industri dan kendaraan bermotor. Makanan produk industri
dengan pewarna buatan (misalnya tartazine), pengawet (metabisulfit), dan
vetsin (monosodium glutamat-MSG) juga bisa memicu asma. Kondisi lain
yang dapat memicu timbulnya asma adalah aktifitas, penyakit infeksi, emosi
atau stres.
D. Manifestasi Klinis
1. Tanda
Sebelum muncul suatu episode serangan asma pada penderita,
biasanya akan ditemukan tanda-tanda awal datangnya asma. Tanda-
tanda awal datangnya asma memiliki sifat-sifat sebagai berikut, yaitu
sifatnya unik untuk setiap individu, pada individu yang sama, tanda-
tanda peringatan awal bisa sama, hampir sama, atau sama sekali
berbeda pada setiap episode serangan dan tanda peringatan awal yang
paling bisa diandalkan adalah penurunan dari angka prestasi
penggunaan “Preak Flow Meter”.
Beberapa contoh tanda peringatan awal (Hadibroto & Alam,
2006) adalah perubahan dalam pola pernapasan, bersin-bersin,
perubahan suasana hati (moodiness), hidung mampat, batuk, gatal-
gatal pada tenggorokan, merasa capai, lingkaran hitam dibawah mata,
susah tidur, turunnya toleransi tubuh terhadap kegiatan olahraga dan
kecenderungan penurunan prestasi dalam penggunaan Preak Flow
Meter.
2. Gejala
a. Gejala Asma Umum
Perubahan saluran napas yang terjadi pada asma
menyebabkan dibutuhkannya usaha yang jauh lebih keras untuk
memasukkan dan mengeluarkan udara dari paru-paru.Hal
tersebut dapat memunculkan gejala berupa sesak napas/sulit
bernapas, sesak dada, mengi/napas berbunyi (wheezing) dan
batuk (lebih sering terjadi pada anak daripada orang dewasa).
Tidak semua orang akan mengalami gejala-gelaja tersebut.
Beberapa orang dapat mengalaminya dari waktu ke waktu, dan
beberapa orang lainya selalu mengalaminya sepanjang
hidupnya.Gelaja asma seringkali memburuk pada malam hari
atau setelah mengalami kontak dengan pemicu asma (Bull &
Price, 2007). Selain itu, angka performa penggunaan Preak
Flow Metermenunjukkan rating yang termasuk “hati-hati” atau
“bahaya” (biasanya antara 50% sampai 80% dari penunjuk
performa terbaik individu) (Hadibroto & Alam, 2006).
b. Gejala Asma Berat
Gejala asma berat (Hadibroto & Alam, 2006) adalah
sebagai berikut yaitu serangan batuk yang hebat, napas berat
“ngik-ngik”, tersengal-sengal, sesak dada, susah bicara dan
berkonsentrasi, jalan sedikit menyebabkan napas tersengal-
sengal, napas menjadi dangkal dan cepat atau lambat dibanding
biasanya, pundak membungkuk, lubang hidung mengembang
dengan setiap tarikan napas, daerah leher dan di antara atau di
bawah tulang rusuk melesak ke dalam, bersama tarikan napas,
bayangan abu-abu atau membiru pada kulit, bermula dari daerah
sekitar mulut (sianosis), serta angka performa penggunaanPreak
Flow Meter dalam wilayah berbahaya (biasanya di bawah 50%
dari performa terbaik individu).
E. Patofisiologi
Pada penyakit asma mengalami respon imun yang buruk terhadap
lingkungan misalnya stres, udara dingin, latihan dan faktor-faktor lain.
Serangan asma merupakan akibat adanya reaksi antigen antibodi yang
menyebabkan dilepaskannya mediator-mediator kimia.Antibodi yang
dihasilkan (IgE) menyerang sel-sel mast dalam paru.Pemajanan ulang
terhadap antigen mengakibatkan ikatan antigen dengan antibodi yang
menyebabkan pelepasan produk sel-sel mast (mediator) seperti histamin,
bradikinin, dan prostaglandin serta anafilaksis dan substansi yang bereaksi
lambat (SRS-A). Pelepasan mediator ini dalam jaringan paru mempengaruhi
otot polos dan kelenjar jalan nafas yang menyebabkan tiga reaksi utama
yaitu:
1. Konstriksi otot-otot polos baik saluran nafas yang besar maupun
saluran nafas yang kecil yang menimbulkan bronkospasme.
2. Peningkatan permeabilitas kapiler yang berperan dalam terjadinya
edema mukosa yang menambah sempitnya saluran nafas lebih
lanjut.
3. Peningkatan sekresi kelenjar mukosa dan peningkatan produksi
mukus.
F. Penatalaksanaan
Prinsip umum pengobatan asma bronchial adalah :
1. Menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segera.
2. Mengenal dan menghindari faktor-faktor yang dapat mencetuskan
serangan asma
3. Memberikan penerangan kepada penderita ataupun keluarganya
mengenai penyakit asma, baik pengobatannya maupun tentang
perjalanan penyakitnya sehingga penderita mengerti tujuan
pengobatan yang diberikan dan bekerjasama dengan dokter atau
perawat yang merawatnya.
Pengobatan pada asma bronkial terbagi 2, yaitu:
a. Pengobatan non farmakologik:
1) Memberikan penyuluhan.
2) Menghindari faktor pencetus.
3) Pemberian cairan.
4) Fisiotherapy.
5) Beri O2 bila perlu.
b. Pengobatan farmakologik :
1) Bronkodilator : obat yang melebarkan saluran nafas.
2) Santin (teofilin)
Efek dari teofilin sama dengan obat golongan
simpatomimetik, tetapi cara kerjanya berbeda. Sehingga
bila kedua obat ini dikombinasikan efeknya saling
memperkuat.
3) Kromalin
Kromalin bukan bronkodilator tetapi merupakan obat
pencegah serangan asma.Manfaatnya adalah untuk
penderita asma alergi terutama anak-anak. Kromalin
biasanya diberikan bersama-sama obat anti asma yang
lain, dan efeknya baru terlihat setelah pemakaian satu
bulan.
4) Ketolifen
Mempunyai efek pencegahan terhadap asma seperti
kromalin.Biasanya diberikan dengan dosis dua kali 1mg /
hari.Keuntungan obat ini adalah dapat diberikan secara
oral. (Dudut Tanjung., Skp, 2007)
G. Pertolongan Pertama Saat Terjadi Serangan Asma
1. Tenangkan penderita
2. Bantu penderita untuk duduk dan istirahat
3. Bantu penderita mengambilkan atau mencarikan obat
4. Biarkan penderita menggunakan obat inhalernya sendiri
5. Sebisa mungkin hindari penderita dari sumber alergi
6. Jika merupakan serangan pertama atau terlihat berkepanjangan dan
tidak sadar, segera bawa ke layanan medis
7. Jangan memaksa penderita untuk tidur terlentang karena penderita
lebih nyaman dalam keadaan duduk
8. Jangan banyak bertanya pada penderita, karena biasanya dia sulit
berbicara
H. Langkah-langkah Pencegahan Asma
1. Hindarkan alergen atau faktor pencetus yang bisa membuat alergi.
2. Gantilah sprei dan gorden seminggu sekali
3. Hindarkan penggunaan karpet karena bisa menjadi tempat
menempelnya debu.
4. Bersihkan tempat tidur setiap hari agar tidak berdebu
5. Ada juga serangan asma akibat perubahan cuaca, maka lindungilah
dengan memakan makanan yang bergizi tinggi agar memiliki daya
tahan tubuh yang baik sehingga sehingga siap menghadapi perubahan
cuaca
6. Hindari stress
7. Segera mengatasi serangan mendadak dengan obat-obat anti penyakit
asma
8. Memeriksakan diri secara teratur
9. Olahraga secara rutin
BAB II
TINJAUAN KASUS
A. KARAKTERISTIK
1. Kepala Keluarga
Pengkajian dilakukan pada tanggal 30 April 2016 pada keluarga Tn.H
dengan kepala keluarga Tn.H. Tn.H berusia 40 tahun lahir di 06
Februari 1976 dan berjenis kelamin laki-laki. Tn.B beragama islam.
Pendidikan terakhir Tn.H yaitu tamat Sekolah Tinggi. Sekarang Tn.B
bekerja sebagai Pegawai swasta . Alamat rumah Tn.H Jl. Ali Raya No
15c .telp Tn.H 081314128081
2. Susunan Anggota Keluarga
No Nama Jenis
Kelamin
Hubungan
dgn KK
Umur Agama Pendidikan
Terakhir
Pekerjaan Masalah
kesehatan
1. Ny.E Perempuan Istri 39 thn Islam PT IRT Tidak ada
2. An.FZ Laki laki Anak 11thn Islam PT Karyawan Tidak ada
3. An.FD Laki laki Anak 9 thn Islam Belum
Tamat
Pelajar asma
4. An.FT Laki laki Anak 8 Thn Islam Belum
Tamat
Pelajar Tidak Ada
5. An.FC Laki laki Anak 3 Thn Islam Belum
sekolah
Belum
sekolah
Tidak ada
3. Genogram
: laki-laki : tinggal satu rumah
: perempuan : klien
: meninggal : menikah
Tn.H adalah anak ke 3 6 Bersaudara sedangkan Ny.E Anak
pertama dari 4 bersaudara menikah sudah memasuki tahun ke 15
tahun dan sudah di karunia 4 orang anak.
B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA
1. Tahapan keluarga
Tahapan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak usia sekolah
dimana anak pertamanya An.FZ berumur 11 tahun dan masih sekolah
SD
2. Tugas keluarga pada tahapan dengan anak usia sekolah sudah
terpenuhi seperti memenuhi kebutuhan sekolah baik alat-alat sekolah
maupun biaya sekolah, membiasakan anak belajar teratur dan
memperhatikan anak-anak saat mengerjakan tugas sekolah dan
memberikan kebebasan pada anak untuk bersosialisasi di sekolah dan
juga di lingkungan rumah.
3. Riwayat keluarga Inti
Riwayat keluarga inti Tn.H dan Ny.D telah menikah 15 tahun yang
lalu dan telah dikarunia 4 orang anak yaitu An.fz berusia 11 tahun, FD
berusia 9 tahun , FT berusia 8 tahun dan FC berusia 3 tahun . Kelurga
mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan namun anak mereka
yang pertama yaitu An.FZ mengalami asma.
4. Tipe keluarga
Dari hasil observasi dan wawancara tipe keluarga Tn. H merupakan
tipe keluarga inti, yang tinggal dalam satu rumah terdiri dari kepala
keluarga, isteri, dan empat anak.
5. Latar belakang budaya
keluarga Tn. H merupakan warga negara Indonesia bersuku Jawa dan
Melayu . Bahasa yang dipergunakan dalam komunikasi antar anggota
keluarga dengan menggunakan bahasa indonesia.
6. Aktivitas keagamaan yang diikuti Tn.H tidak aktif dalam kegiatan
keagamaan yang ada di RT maupun RW sedangkan Ny.D aktif
mengikuti kegiatan pengajian yang di adakan di RT 01
C. STRUKTUR KELUARGA
1. Komunikasi Keluarga
Pola Interaksi dan Komunikasi
Ny.E mengatakan interaksi yang paling sering terjadi didalam
keluarga di malam hari di karenakan Tn.H bekerja . Interaksi terjadi
biasanya saat makan bersama dan menonton tv. Ny.E mengatakan
tidak ada masalah keluarga dalam berinetraksi dan tidak ada konflik
dalam berinteraksi. Ny.E mengatakan keluarga lebih sering
berbincang-bincang secara langsung dan terbuka. Saat berbincang-
bincang yang dominan berbicara yaitu Ny. E. Keluarga menggunakan
bahasa indonesia saat berkomunikasi.
2. Struktur keluarga
Pengambilan Keputusan
Ny.E mengatakan cara pengambilan keputusan di keluarga
adalah musyawarah. Ny.E mengatakan cara pengambilan keputusan
dalam keluarga harus mengikuti keputusan dari dirinya sendiri. Bila
terjadi masalah kesehatan dalam keluarga yang dipercaya untuk
menyelesaikan adalah Ny. E dengan bantuan dokter klinik atau ke
puskesmas
3. Struktur Nilai/Value
Tn. H berasal dari suku Jawa dan Ny. D dari suku Melayu,
didalam keluarga tidak ada budaya yang dominan sehingga tidak ada
nilai budaya dan agama yang bertentangan dengan kesehatan.
Keluarga Tn. H memandang kesehatan sebagai sesuatu yang penting
karena bila ada anggota keluarga yang sakit akan menjadi beban
seluruh anggota keluarga dan akan mengganggu aktifitas yang
berjalan.
4. Struktur peran
Dalam keluarga Tn. H berperan sebagai ayah/suami yang
bertanggung jawab untuk mencari nafkah, Ny. E berperan sebagai Istri
dan ibu rumah tangga, dan anak bertugas belajar dan sekolah. Didalam
keluarga tidak pernah terjadi konflik/ketidaksesuaian tugas/peran.
D. FUNGSI KELUARGA
1. Fungsi Afektif
Respon keluarga bila ada salah satu anggota yang berhasil sangat
mendukung dan bangga dengan keberhasilan yang didapat . Respon
keluarga saat terjadi kehilangan seseorang tetap sedih namun tidak
berlebihan, sedih dapat diatasi dan aktifitas dapat berlangsung
kembali. Menurut keluarga sedih akan semakin lama akan berkurang
dengan disibukkan dengan aktitas. Keluarga Tn.H mengatakan saling
menghargai satu dengan lainnya dilihat dari musyawarah keluraga
setiap anggotanya memberikan pendapat yang baik dan pendapat
tersebut dihargai dan kembali di musyawarakan bersama.
2. Fungsi Sosialisasi
Di kelurga Tn.H Tidak ada anggota keluarga yang aktif dalam
organisasi di masyarat yang berkaitan dengan kesehatan. Namun,
Ny.E aktif mengikuti arisan dan pengajian yang di adakan di RT 01.
Di masyarakat keluarga Tn.H dipandang keluarga yang baik tidak
pernah ada konflik di masyarakat. Sumber-sumber yan digunakan
keluarga Tn.H dalam menyelesaikan masalah kesehatan yaitu dokter
klinik dekat rumah, puskesmas dan RS Pasar Rebo.semua anggota
keluarga Tn.H dapat membaca dan menulis dengan baik
3. Fungsi Reproduksi
Tn. H dan Ny.E pernah mendapatkan informasi tentang keluarga
berencana. Ny.D Pernah menggunakan KB Suntik dan Pil namun
sejak 2 tahun yang lalu di lakukan steril di RS.Pasar Rebo.
4. Fungsi Ekonomi
Sumber ekonomi didalam keluarga adalan Tn. H rata-rata penghasilan
mencapai Rp. 10.000.000. pengeluaran rutin keluarga Tn. H yaitu
makan, listrik, biaya sekolah, dan akomodasi. Penghasilan keluarga
mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. Keluarga juga
memiliki tabungan yang diatur Ny.E. Pengelola keuangan dipegang
oleh Ny.E
5. Fungsi pemeliharaan kesehatan
a. Pemenuhan kebutuhan makan
Ny.E mengatakan sehari-hati menyediakan makanan dengan
membeli di warung makan dikarenakan Ny.E tidak bisa
memasak. Semua anggota keluarga menyukai sayur dan buah
kecuali An.FZ. Penyajian makanan dalam wadah tertutup diatas
meja dengan tudung saji. Keluarga tidak memiliki pantangan
makanan, air minum yang dikonsumsi keluarga dari produk air
mineral. Kebiasaan keluarga dalam mengolah sayuran yaitu
dicuci terlebih dahulu baru di potong-potong. Anggota keluarga
makan bersama di ruang saat semua anggota keluarga kumpul.
b. Pemenuhan istirahat tidur
Setiap hari keluarga memiliki kebiasaan tidur siang. Rumah
klien memiliki 1 kamar tidur. Keluarga rata-rata tidur 8 jam/hari.
Kebiasaan yang dilakukan dalam keluarga bila tidak bisa tidur
yaitu melakukan solat malam.
c. Pemenuhan kebutuhan rekreasi dan olahraga
Keluarga memiliki kebiasaan rekreasi 1 bulan sekali. Anggota
keluarga yang aktif berolahrga adalah An.FD Sedangkan
anggota keluarga yang lain memiliki kebiasaan berolah raga 1
bulan sekali.
d. Pemenuhan kebutuhan kebersihan diri
Keluarga memiliki kebiasaan mandi 2x/hari, sikat gigi 2x/hari,
dan cuci rambut 2x/hari dengan menggunakan sabun, shampoo,
dan pasta gigi.
e. Perilaku keluarga dalam penanggulangan sakit
Keluarga telah memanfaatkan fasilitas kesehatan jika ada
anggota keluarga yang sakit dibawa ke layanan kesehatan
biasanya klinik dokter atau ke puskesmas. Keluarga juga
memiliki jaminan kesehatan BPJS dan sudah dimanfaatkan
untuk berobat.
E. STRESOR DAN KOPING
Stressor yang dihadapi keluarga saat ini yaitu kekhawatiran pada anak
pertamanya yang sering kambuh asma. Cara penyelesaian masalah dalam
keluarga biasa dilakukan dengan musyawarah dan diskusi bersama jika ada
salah satu keluarga memiliki masalah anggota keluarga yang lain akan
membatu menyelesaikan masalah.
F. DERAJAT KESEHATAN
Saat ini ada anggota keluarga yang sedang menderita sakit yaitu An.FZ
yang mengalami asma yang sudah dialami sejak bayi . An.FZ mengatakan
terakhir asma kambuh 2 bulan yang lalu dengan keluhan kesulitan bernafas
dan dada terasa sesak. Ny.E mengatakan takut jika An.FZ mengalami
kekambuhan asmanya dan hanya diberikan minyak kayu putih saja. Pada
keluarga Tn.H Tidak ada anggota keluarga yang cacat dan tidak ada anggota
keluarga yang meninggal dalam satu tahun terakhir
G. KESEHATAN LINGKUNGAN
1. Perumahan
status rumah adalah mengontrak , jenis bangunan adalah permanen.
Luas bangunan 30 m2, tidak terdapat pekarangan, atap rumah adalah
genteng, ventilasi < 10% luas lantai, rumah terdapat pada perumahan
tidak terlalu padat penduduk, kondisi rumah berdempetan, dan
pencahayaan baik . Keadaan rumah bersih dan tertata rapih dan tempat
tidur menggunakan kasur spring bed. Penerangan dalam rumah
memakai listrik, lantai rumah adalah ubin.
2. Pengolahan Sampah
Terdapat tempat sampah berjumlah 1 tempat sampah di dapur. kondisi
tempat sampah layak dan tempat sampah tertutup, pengelolaan
sampah diambil petugas setiap hari.
3. Sumber air
Keluarga Tn. H memiliki sumber air bersih dari Pompa Listrik, air
tersebut digunakan untuk kebutuhan mandi, kondisi air tidak berbau,
tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak ada pengendapan.
4. Jamban keluarga
Keluarga Tn. H mempunyai WC sendiri, jenis WC jongkok, jarak WC
dengan sumber air <10 meter.
5. Pembuangan air limbah
Keluarga Tn. H memiliki saluran pembuangan air kotor yang dialirkan
ke selokan menuju sungai.
6. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan
Kegiatan masyarakat dilingkungan keluarga Tn. H yaitu Arisan RT,
pengajian, dan kerja bakti. Terdapat fasilitas kesehatan yaitu
Posyandu, dan Posbindu, fasilitas kesehatan tersebut dapat dijangkau
dengan jalan kaki dan motor.
Ruang TV dan Ruang tamu
Ruang kamar
Kamar mandi
Dapur
PEMERIKSAAN STATUS KESEHATAN FISIK ANGGOTA KELUARGA
No Pemeriksaan Fisik Tn. W Ny.D An.FZ An.FD An.FT An.FC
1. Kepala Simetris,
Rambut
berwarna
hitam, tidak
ada ketombe
Simetris,
tidak ada
ketombe,
rambut sedikit
kusut
Simetris,
Rambut
berwarna
hitam, tidak
ada ketombe
Simetris,
Rambut
berwarna
hitam, tidak
ada ketombe
Simetris,
Rambut
berwarna
hitam, tidak
ada ketombe
Simetris,
Rambut
berwarna
hitam, tidak
ada ketombe
2. Leher Leher tidak
nampak
adanya
peningkatan
tekanan vena
jugularis dan
arteri carotis,
tidak teraba
adanya
pembesaran
kelenjar tiroid
Leher tidak
nampak
adanya
peningkatan
tekanan vena
jugularis dan
arteri carotis,
tidak teraba
adanya
pembesaran
kelenjar tiroid
Leher tidak
nampak
adanya
peningkatan
tekanan vena
jugularis dan
arteri carotis,
tidak teraba
adanya
pembesaran
kelenjar tiroid
Leher tidak
nampak
adanya
peningkatan
tekanan vena
jugularis dan
arteri carotis,
tidak teraba
adanya
pembesaran
kelenjar tiroid
Leher tidak
nampak
adanya
peningkatan
tekanan vena
jugularis dan
arteri carotis,
tidak teraba
adanya
pembesaran
kelenjar tiroid
Leher tidak
nampak
adanya
peningkatan
tekanan vena
jugularis dan
arteri carotis,
tidak teraba
adanya
pembesaran
kelenjar tiroid
(struma). (struma). (struma). (struma). (struma). (struma).
3. Mata Konjungtiva
tidak terlihat
anemis, tidak
ada katarak,
penglihatan
tidak jelas
karena minus
2.
Konjungtiva
tidak terlihat
anemis, tidak
ada katarak,
penglihatan
jelas karena
minus 3.
Konjungtiva
tidak terlihat
anemis, tidak
ada katarak,
penglihatan
jelas.
Konjungtiva
tidak terlihat
anemis, tidak
ada katarak,
penglihatan
jelas.
Konjungtiva
tidak terlihat
anemis, tidak
ada katarak,
penglihatan
jelas.
Konjungtiva
tidak terlihat
anemis, tidak
ada katarak,
penglihatan
jelas.
4. Telinga Simetris,
keadaan
bersih, fungsi
pendengaran
baik.
Simetris,
keadaan
bersih, fungsi
pendengaran
baik.
Simetris,
keadaan
bersih, fungsi
pendengaran
baik.
Simetris,
keadaan
bersih, fungsi
pendengaran
baik.
Simetris,
keadaan
bersih, fungsi
pendengaran
baik
Simetris,
keadaan
bersih, fungsi
pendengaran
baik
5. Hidung Simetris,
keadaan
bersih, tidak
ada kelainan
yang di
Simetris,
keadaan
bersih, tidak
ada kelainan
yang di
Simetris,
keadaan
bersih, tidak
ada kelainan
yang di
Simetris,
keadaan
bersih, tidak
ada kelainan
yang di
Simetris,
keadaan
bersih, tidak
ada kelainan
yang di
Simetris,
keadaan
bersih, tidak
ada kelainan
yang di
temukan. temukan. temukan. temukan. temukan. temukan.
6. Mulut Mukosa mulut
lembab,
keadaan
bersih, tidak
ada kelainan.
Mukosa mulut
agak sedikit
kering,
keadaan mulut
sedikit kotor
makan 1x/hari
porsi habis
setengah.
Mukosa mulut
lembab,
keadaan
bersih, tidak
ada kelainan.
Mukosa mulut
lembab,
keadaan
bersih, tidak
ada kelainan.
Mukosa mulut
lembab,
keadaan
bersih, tidak
ada kelainan
Mukosa mulut
lembab,
keadaan
bersih, tidak
ada kelainan
7. Dada Pergerakan
dada terlihat
simetris, suara
jantung S1 dan
S2 tunggal,
tidak terdapat
palpitasi suara
mur-mur (-),
ronchi (-),
wheezing (-).
Pergerakan
dada terlihat
simetris, suara
jantung S1 dan
S2 tunggal,
tidak terdapat
palpitasi, suara
mur-mur (-),
ronchi (-),
wheezing (-).
Pergerakan
dada terlihat
simetris, suara
jantung S1 dan
S2 tunggal,
tidak terdapat
palpitasi, suara
mur-mur (-),
ronchi (-),
wheezing (-).
Pergerakan
dada terlihat
simetris, suara
jantung S1 dan
S2 tunggal,
tidak terdapat
palpitasi, suara
mur-mur (-),
ronchi (-),
wheezing (-).
Pergerakan
dada terlihat
simetris, suara
jantung S1 dan
S2 tunggal,
tidak terdapat
palpitasi, suara
mur-mur (-),
ronchi (-),
wheezing (
Pergerakan
dada terlihat
simetris, suara
jantung S1 dan
S2 tunggal,
tidak terdapat
palpitasi, suara
mur-mur (-),
ronchi (-),
wheezing (
8. Abdomen Pada
pemeriksaan
abdomen tidak
didapatkan
adanya
pembesaran
hepar, tidak
kembung,
pergerakan
peristaltik usus
35x/menit,
tidak ada bekas
luka operasi.
Pada
pemeriksaan
abdomen tidak
didapatkan
adanya
pembesaran
hepar, tidak
kembung,
pergerakan
peristaltik usus
35x/menit,
tidak ada bekas
luka operasi.
Pada
pemeriksaan
abdomen tidak
didapatkan
adanya
pembesaran
hepar, tidak
kembung,
pergerakan
peristaltik usus
35x/menit,
tidak ada bekas
luka operasi.
Pada
pemeriksaan
abdomen tidak
didapatkan
adanya
pembesaran
hepar, tidak
kembung,
pergerakan
peristaltik usus
35x/menit,
tidak ada bekas
luka operasi.
Pada
pemeriksaan
abdomen tidak
didapatkan
adanya
pembesaran
hepar, tidak
kembung,
pergerakan
peristaltik usus
35x/menit,
tidak ada bekas
luka operasi.
Pada
pemeriksaan
abdomen tidak
didapatkan
adanya
pembesaran
hepar, tidak
kembung,
pergerakan
peristaltik usus
35x/menit,
tidak ada bekas
luka operasi.
9. TTV dan
Ekstremitas
TD= 140/80
mmHg
N= 84x/ menit
S= 36˚C
RR= 20x/
menit
TD= 110/80
mmHg
N= 80x/ menit
S= 36˚C
RR= 20x/
menit
N= 86x/ menit
S= 37˚C
RR= 18 x/
menit
N= 88x/ menit
S= 36˚C
RR= 20x/
menit
N= 80 x/ menit
S= 36˚C
RR= 20x/
menit
N= 89x/ menit
S= 36˚C
RR= 24x/
menit
PENJAJAKAN TAHAP II
Masalah kesehatan : Asma dan hipertensi
Informasi yang di dapat dari Keluarga Tn.H Pada penjajakan tahap II, yaitu :
a. Mengenal masalah kesehatan
An.FZ mengetahui dirinya menderita asma sejak kecil bayi.
Terakhir kali kambuh yaitu 2 bulan yang lalu dan sering mengalami
kekambuhan di malam hari. Menurut Ny.E dan An.FZ asma adalah sesak
nafas yang dapat hilang timbul. Tanda gejala yang di ketahui dan dialami
oleh An.FZ yaitu kesulitan bernafas dan dada terasa tertekan. Menurut
Ny.E dan An.FZ penyebab asma yaitu kelelahan dan alergi udara, debu.
Tn.H tidak mengetahui bahwa dirinya hipertensi. Menurut Tn.H
hipertensi adalah tensi darah tinggi. Tanda gejala yang diketahui sakit
kepala saja. Menurutnya penyebab hipertensi yaitu stress dan makan
makanan yang tidak sehat. Menurut Tn.H bila hipertensi tidak segera di
tangani maka akan berlanjut ke stroke.
b. Mengambil keputusan
Ny.E Mengatakan An.FZ berobat tidak rutin. An.FZ Berobat bila asma
dirasa tidak kunjung berhenti. Tn.H belum berobat untuk mengobati
hipertensinya
c. Merawat anggota keluarga
Upaya yang dilakukan oleh keluarga Tn.H untuk menanggulangi masalah
kesehatan An,FZ hanya selalu menyediakan minyak kayu putih atau
balsem untuk di oleskan di dada An.FZ dan membawa ke pelayanan
kesehatan terdekat . dan untuk menanggulangi masalah hipertensi yang di
alami oleh Tn.H yaitu belum ada yang di lakukan.
d. Memodifikasi lingkungan
Dari hasil observasi di sekitar rumah Tn.H terlihat rapih dan bersih.
Keluarga mengatakan menata lingkungan dengan menghindari adanya
debu di karenakan An.FZ alergi dengan debu
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan
Ny.H Mengatakan An.FZ berobat ke dokter klinik atau ke puskesmas jika
asma An.FZ kambuh saja dengan memanfaatkan pelayanan kesehatan
terdekat seperti puskesma, dokter dan RS terdekat dan menggunakan
pelayanan BPJS
ANALISA DATA DAN PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN
NO. DATA FOKUS MASALAH
1. Data Subjektif :
1. An.FZ mengatakan mempunyai
riwayat Asma
2. Ibu An.FZ mengatakan An.FZ
mengalami asma sejak bayi
3. An.FZ mengatakan timbul asma
jika Kelelahan, menghirup debu
dan jika udara dingin.
4. An.FZ Mengatakan jika timbul
asmanya dadanya terasa sakit dan
sulit untuk bernafas.
5. Ny.E mengatakan jika asma
kambuh An.FZ hanya di berikan
minyak kayu putih.
6. Ny.E mengatakan asma An.FZ
kambuh lebih sering di malam hari
7. Ny.E mengatakan Terakhir kali
kambuh 2 bulan yang lalu
8. Ny.E mengatakan masih belum tau
apa yang harus dilakukan untuk
meredakan asma
9. An.FZ Mengatakan jika asmanya
kambuh nafasnya berbunyi “ngik-
ngik”
Data Objektif :
1. An.FZ terlihat kurus.
2. BB : 32 Kg
Resiko Berulang terjadinya asma
TB : 145 m
3. N= 86x/ menit, S= 37˚C , RR= 18
x/ menit
4. Pergerakan dada simetris
2. Data Subjektif :
1. Tn.H mengatakan 1 bulan yang
lalu merasakan sakit kepala dan di
tengkuk hilang timbul
2. Tn.H mengatakan tidak mempunyai
riwayat Darah Tinggi
3. Tn.H mengatakan belum pernah
berobat untuk hipertensi
4. Tn.H mengatakan paling senang
dengan makan daging dan makanan
yang bersantan
Data Objektif :
1. TD= 140/80 mmHg
2. N= 84x/ menit
3. S= 36˚C
4. RR= 20x/ menit
Resiko hipertensi
DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA DAN SKORING
1. Diagnosa keperawatan : Resiko pola nafas tidak efektif
NO. Kriteria Bobot Skor Pembenaran
1. Sifat masalah:
- Aktual : 3
- Resiko : 2
- Potensial : 1
1 2/3x1= 2/3
Masalah dikatakan
resiko karena masalah
belum terjadi tetapi
jika tidak segera
ditangani akan
menjadi aktual di
tandai dengan An.FZ
memiliki riwayat
Asma sejak An.FZ
bayi
2. Kemungkianan
masalah untuk
dirubah
- Mudah : 2
- Sebagian : 1
- Sulit : 0
2 1/2x2= 1
Kemungkianan
masalah untuk
dirubah adalah
sebagian dilihat dari
An.FZ mau untuk
dirubah dengan di
bantu Ny.E. keluarga
belum menerapkan
seutuhnya untuk
diberikan perawatan.
Perawat memiliki
keterampilan,
pengetahuan serta
waktu yang memadai
untuk membantu
keluarga mengatasi
masalah. Fasilitas
kesehatan dapat
dijangkau dengan
mudah
3. Potensi pencegahan
masalah
- Tinggi : 3
- Sedang : 2
- Rendah : 1
1 3/3x1= 1
Potensial pencegahan
masalah tinggi karena
An.FZ menderita
penyakit asma sejak
bayi
4. Menonjolkan masalah
- Masalah
dirasakan
harus segera
ditangani : 2
- Masalah
dirasakan,
tidak perlu
segera
ditangani : 1
- Masalah tidak
dirasakan : 0
1 1/1x1= 1
Masalah dirasakan
tidak perlu segera di
tangani. An.FZ
mengataka dada terasa
sesak jika kelelahan
dan saat alergi timbul.
Total skor 3 2/3
2. Diagnosa keperawatan : Resiko hipertensi
NO. Kriteria Bobot Skor Pembenaran
1. Sifat masalah:
- Aktual : 3
- Resiko : 2
- Potensial : 1
1 1/3x1= 1/3
Masalah dikatakan
Potensial karena
masalah belum terjadi
dan Tn.H sebelumnya
tidak memiliki
riwayat hipertensi
2. Kemungkianan
masalah untuk
dirubah
- Mudah : 2
- Sebagian : 1
- Sulit : 0
2 1/2x2= 1
Kemungkianan
masalah untuk
dirubah adalah
sebagian dilihat dari
Tn.H mau untuk
dirubah dengan di
bantu Ny.E. keluarga
belum menerapkan
seutuhnya untuk
diberikan perawatan.
Perawat memiliki
keterampilan,
pengetahuan serta
waktu yang memadai
untuk membantu
keluarga mengatasi
masalah. Fasilitas
kesehatan dapat
dijangkau dengan
mudah
3. Potensi pencegahan
masalah
- Tinggi : 3
- Sedang : 2
- Rendah : 1
1 1/3x1 = 1/3
Potensi pencegahan
masalah rendah
dikarenakan Tn.H
sebelumnya tidak
memiliki riwayat
hipertensi
4. Menonjolkan masalah
- Masalah
dirasakan
harus segera
1
0/3x1 = 0 Masalah tidak
dirasakan. Tn.H
mengatakan Saat ini
tidak merasakan
ditangani : 2
- Masalah
dirasakan,
tidak perlu
segera
ditangani : 1
- Masalah tidak
dirasakan : 0
keluhan seperti sakit
kepala dan tengkuk
Total skor 1 2/3
RENCANA KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
No Diagnosa
Keperawatan
Tujuan Evaluasi Intervensi
KeperawatanUmum Khusus Kriteria Standar
1 Resiko pola
nafas tidak
efektif
Setelah di lakukan asuhan keperawatan di harapkan gangguan pola nafas pada Ibu D dapat teratasi
1. Setelah dilakukan pertemuan 3 x 45 menit diharapkan keluarga dapatKeluarga dapat mengenal tentang Asma :a. Menjelaskan
pengertian asma dengan bahasa yang sederhana.
Respon verbal
Asma adalah sesak nafas
1. Diskusikan pengertian Asma2. Anjurkan keluarga mengungkapkan
kembali pengertian asma dengan bahasa yang sederhana.
3. Berikan reinforcement positif atas kemampuan keluarga.
b. Menyebutkan penyebab asma
Respon verbal
Menyebutkan minimal 3 penyebab asma ,
1. Identifikasi kemampuan keluarga tentang penyebab asma
2. Diskusikan penyebab asma3. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.
yaitu:
1. Keturunan2. Debu dan
polusi3. Stress
4. Dorong keluarga untuk menyebutkan penyebab Asma.
5. Beri pujian atas kemampuan keluarga.
c. Menyebutkan tanda dan gejala Asma
Respon verbal
Menyebutkan minimal 3 tanda dan gejala anemia , yaitu:
1. Sesak Nafas2. Batuk3. Dada terasa
tertekan
1. Diskusikan tanda dan gejala asma2. Bantu keluarga mengidentifikasi tanda
dan gejala asma yang ada dalam keluarga.3. Dorong keluarga untuk menyebutkan
kembali tanda dan gejala asma.4. Berikan reinforcement positif atas
kemampuan keluarga.
2. Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk segera mengatasi masalah asma dengan cara:
a. Menyebutkan akibat dari asma
.
Respon verbal
Menyebutkan 2 dari akibat asma apabila tidak diatasi dengan baik:
1. Gagal napas2. Bronhitis
1. Jelaskan pada keluarga akibat dari penyakit asma bila tidak segera diatasi.
2. beri kesempatan keluarga untuk bertanya3. Dorong keluarga untuk mengungkapkan
kembali akibat lanjut bila asma tidak segera diatasi.
4. Beri pujian atas kemampuan keluarga5. Berikan reinforcement positif atas
keputusan yang diambil keluarga dalam mengatasi asma
a. Mengambil keputusan untuk merawat an.fz dengan asma
Respon verbal dan afektif.
Keluarga dapat mengambil keputusan untuk segera merawat asma pada keluarga.
1. Gali pendapat keluarga apa yang harus dilakukan untuk mengatasi anemia pada keluarga.
2. Bimbing dan bantu keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat.
3. Beri kesempatan keluarga memikirkan kembali keputusan yang diambil
4. Beri pujian atas keputusan yang diambil keluarga.
3. Keluarga dapat menyebutkan cara
Respon verbal
Menyebutkan minimal 4 dari 9
1. Gali pengalaman keluarga dalam mencegah anemia.
2. Beri pujian atas usaha keluarga yang
mencegah asmaa. Menjelaskan cara
mencegah asma di rumah.
cara mencegah anemia
1.Gantilah sprei
dan gorden
seminggu sekali
2.Bersihkan
tempat tidur
setiap hari agar
tidak berdebu
3. Hindari stress
4.Olahraga
secara rutin
sudah tepat.3. Disuksikan cara mencegah anemia.4. Dorong keluarga untuk mengungkapkan
kembali penjelasan yang telah diberikan.
b. Menjelaskan cara mengatasi asma pada keluarga.
Respon verbal
Menyebutkan minimal 3 cara mengatasi asma.
1. Bantu penderita untuk duduk dan istirahat
1. Gali pengalaman keluarga dalam mengatasi Asma.
2. Beri pujian atas usaha keluarga yang sudah tepat.
3. Disuksikan cara mengatasi asma.4. Mendemonstrsikan pembuatan inhalasi
mentol5. Dorong keluarga untuk mengungkapkan
2. Jangan paksa untuk tidur karna duduk lebih baik
3. Jauhkan dari sumber alergi
kembali penjelasan yang telah diberikan.
Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang tepat untuk mencegah asma.
a.Menyebutkan lingkungan yang tepat untuk mencegah
Respon verbal
Menyebutkan lingkungan yang tepat untuk mencegah asma tumbuh kembali:
1. Mengganti sepre dan hordeng seminggu sekali
2. Hindari stress
1. Diskusikan lingkungan yang tepat untuk mencegah Asma
2. Identifikasi dengan keluarga lingkungan yang ada dalam keluarga.
3. Dorong keluarga untuk menyebutkan kembali penjelasan yang diberikan.
4. Motivasi keluarga untuk menciptakan lingkungan yang tepat untuk mencegah kambuhnya Asma
5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada untuk mengatasi
Respon verbal
Fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat digunakan oleh keluarga
1. Diskusikan jenis fasilitas kesehatan yang tersedia di lingkungan keluarga.
2. Bantu keluarga memilih fasilitas kesehatan yang sesuai dengan kondisi keluarga.
Asma
a. Menyebutkan fasilitas kesehatan yang tersedia.
untuk mengatasi Asma:
1. Puskesmas2. Dokter
praktik3. Rumah sakit
3. Anjurkan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan sesuai pilihan.
TANGGAL/JAM
NO. TUK KEGIATAN RESPONS (S-O) PARAF
Sabatu, 30/4/201610.30 wib
1 1. Mengidentifikasi kemampuan kelurga mengenai pengertian, penyebab, dan tanda dan gejala asma
2. Mendiskusikan pengertian, penyebab, dan tanda dan gejala asma
3. Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan kembali pengertian anemia dengan bahasa sederhana, penyebab asma, dan tanda dan gejala asma
4. Memberi pujian atas kemampuan keluarga.
Subjektif :1. Ny.E dan An.FZ mengatakan sudah
mengetahui dan paham pengertian asma2. Ny.E dan An.FZ mengatakan asma adalah
sesak nafas yang diakibatkan oleh adanya sesuatu di dalam paru-paru.
3. Ny.E dan An.FZ mengatakan sudah paham tanda dan gejala asma
4. Ny.E dan An.FZ mengatakan sudah tahu penyebab asma
5. Ny.E dan An.FZ mengatakan penyebab asma karna debu, stress dan keturunan
6. Ny.E dan An.FZ mengatakan tanda dan gejala asma sesak nafas, nafas pendek
Objektif :1. Ny.E dan An.FZ mampu menjawab ketika
ditanya pengertian asma, penyebab dan tanda dan gejala asma
2. An.FZ tampak tidak bingung ketika ditanya
Rabu, 30/04/201610.50 wib
2 1. Menjelaskan akibat bila asma tidak segera diatasi
2. Memberi kesempatan keluarga bertanya3. Mendorong keluarga untuk
mengungkapkan kembali akibat lanjut bila asma tidak segera diatasi
4. Memberi pujian atas kemampuan keluarga
Subjektif :1. An.FZ mengatakan sekarang sudah
mengetahui akibat bila asma tidak diatasiObjektif :
1. Keluarga dapat menjawab pertanyan yang diberikan tentang akibat berlanjut dari asma
Rabu, /201610.50 wib
2 1. Menggali pendapat keluarga apa yang harus dilakukan untuk mengatasi asma pada an.FZ
2. Membimbing dan bantu keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat
3. Memberi kesempatan keluarga memikirkan kembali keputusan yang diambil
Subjektif :1. Keluarga mengatakan langsung dengan
segera membawa anaknya ke klinik dokter
2. Keluarga mengatakan tidak kepikiran untuk membuat larutan mentol
Objektif :
Fatihatu Fauzia
EVALUASI KEPERAWATAN
Hari,
Tanggal
Pukul
No. Evaluasi TTD
Selasa, 24
Mei 2016,
Pukul 13.00
TUK 1
dan 2
Subjektif:
1. Keluarga dapat menyebutkan pengertian Asma yaitu sesak nafas
yang diakibatkan oleh adanya sesuatu di dalam paru-paru.
2. Keluarga dapat menjelaskan penyebab dari asma yaitu kecapean,
debu, asep , bulu-bulu.
3. Keluarga dapat menyebutkan 2 tanda dan gejala pada asma sesak
Anna
nafas dan dada terasa tertekan
Objektif :
1. Keluarga tampak memperhatikan dengan seksama saat diskusi
berlangsung
2. Terjadi kontak mata saat berinteraksi dengan perawat
3. Keluarga nampak sesekali mengganggukkan kepala tanda
mengerti penjelasan yang perawat berikan
4. Keluarga tersenyum senang saat diberikan pujian oleh perawat
Analisa :
Masalah teratasi dimana keluarga memahami tentang pengertian asma
penyebab asma ,tanda adan gejala asma, akibat asma
Perencanaan :
Lanjutkan TUK 3 dan 4
Rabu, 25 Mei
2016,
Pukul 14.00
TUK 3 Subjektif :
1. Keluarga dapat menyebutkan 3 cara mengatasi asma dan cara
perawatan dirumah yaitu dengan Hindarkan alergen atau faktor
pencetus yang bisa membuat alergi, Gantilah sprei dan gorden
Anna
seminggu sekali dan Bersihkan tempat tidur setiap hari agar tidak
berdebu
2. Keluarga dapat menjelaskan manafaat inhaasi sederhana dengan
mentol yaitu dapat membantu meredakan seseak nafas,
mengilangkan flu dan batuk
3. Keluarga dapat mengingat procedur pembuatan asma dan cara
penggunaaannya
Objektif :
1. Keluarga tampak memperhatikan dengan seksama saat diskusi
berlangsung
2. Terjadi kontak mata saat berinteraksi dengan perawat
3. Keluarga tampak sesekali mengganggukkan kepala tanda mengerti
penjelasan perawat berikan
4. Keluarga tersenyum senang saat diberikan pujian oleh perawat
5. Keluaraga antusias dan ikut mempraktekkan cara pembuatan
inhalasi sederhana
Analisa :
Masalah teratasi sebagian
Perencanaan :
Motivasi keluarga untuk mengatasi asma dan perilaku hidup sehat
Kamis, 26
Mei 2016,
Pukul 11.30
TUK 4 Subjektif :
1. Keluarga mampu menjelaskan cara memodifikasi lingkungan untuk
penderita asma yaitu dengan Menjaga lingkungan rumah agar tetap
bersih. Menghindari alergi dan menjaga pola makan
Objektif :
1. Keluarga tampak memperhatikan dengan seksama saat diskusi
berlangsung
2. Terjadi kontak mata saat berinteraksi dengan perawata
3. Keluarga tampak sekali-kali menganggukkan kepala tanda mengerti
penjelasan yang perawat berikan
4. Keluarga tersenyum senang saat diberikan pujian oleh perawat
5. Keluarga tampak antusias dalam memikirkan cara yang dapat
keluarga lakukan dalam memodifikasi lingkungan untuk penderita
diabetes mellitus
Analisa :
Masalah teratasi oleh keluarga dengan fasilitas dari perawat keluarga
Perencanaan :
Memperhatikan dan meningkatkan kemampuan keluarga untuk
memodifikasi lingkungan rumah
Kamis, 26
Mei 2016,
Pukul 13.30
TUK 5 Subjektif :
1. Kelurga mampu mengidentifikasi Fasilitas kesehatan yang dapat
digunakan oleh keluarga untuk mengatasi asma : Puskesmas, Dokter
praktek (Klinik) dan Rumah Sakit.
2. Keluarga mampu menyebutkan Manfaat fasilitas kesehatan :
Memberikan informasi kesehatan, Memberikan pengobatan,
Memberikan pelayanan konseling, dan Membentu meningkatkan
kesehatan.
Objektif :
1. Keluarga tampak antusias bertanya tentang manfaat fasilitas
kesehatan
2. Kekuarga tampak memperhatikan dengan seksama saat diskusi
berlangsung
3. Terjadi kontak mata saat berinteraksi
4. Keluarga tampak sekali-kali menganggukkan kepala tanda mengerti
penjelasan yang perawat berikan
5. Keluarga tersenyum senang saat diberikan pujian oleh perawat
Analisa :
Masalah teratasi oleh keluarga dengan fasilitas dari perawat
Perencanaan :
Memepertahankan dan meningkatkan keluarga untuk menggunakan fasilitas
kesehatan