67
BAB I TINJAUAN TEORI A. Definisi Asma Asma adalah penyakit saluran nafas yang dapat pulih yang terjadi karena spasme bronkus disebabkan oleh berbagai sebab misalnya allergen, infeksi dan latihan. (Hudak & Gallo, 1997; 225) Asma adalah inflamasi dari plasma akut dari otot halus pada bronkus dan bronkiolus dengan peningkatan produksi dan pelengketan mukus. (Susan Martin Tucker,et.al, 1998; 2215) Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respons trakea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah, baik secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan (Soeparman, Sarwono Waspadji, 1999; 71) Asma Bronkial adalah suatu penyakit yang dikarakteristikkan oleh konstriksi yang dapat pulih dari otot halus bronkial, hipersekresi mukosa, dan inflamasi mukosa serta edema.Faktor pencetus termasuk alergen, masalah emosi, cuaca dingin,

Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

Embed Size (px)

DESCRIPTION

evaluasi adalah

Citation preview

Page 1: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

BAB I

TINJAUAN TEORI

A. Definisi Asma

Asma adalah penyakit saluran nafas yang dapat pulih yang terjadi

karena spasme bronkus disebabkan oleh berbagai sebab misalnya allergen,

infeksi dan latihan. (Hudak & Gallo, 1997; 225)

Asma adalah inflamasi dari plasma akut dari otot halus pada bronkus

dan bronkiolus dengan peningkatan produksi dan pelengketan mukus.

(Susan Martin Tucker,et.al, 1998; 2215)

Asma adalah suatu penyakit dengan ciri meningkatnya respons trakea

dan bronkus terhadap berbagai rangsangan dengan manifestasi adanya

penyempitan jalan nafas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah, baik

secara spontan maupun sebagai hasil pengobatan (Soeparman, Sarwono

Waspadji, 1999; 71)

Asma Bronkial adalah suatu penyakit yang dikarakteristikkan oleh

konstriksi yang dapat pulih dari otot halus bronkial, hipersekresi mukosa,

dan inflamasi mukosa serta edema.Faktor pencetus termasuk alergen,

masalah emosi, cuaca dingin, latihan, obat, kimia, dan infeksi. (Marilynn E.

Doenges, 1999; 152)

Asma adalah penyakit jalan nafas obstruksi intermitten, reversibel

dimana trakea dan bronki berespon dalam secara hiperaktif terhadap stimuli

tertentu yang dimanifestasikan dengan penyempitan jalan nafas yang

mengakibatkan dispnea, batuk, dan mengi. (Brunner and Suddarth, 2001;

593)

Asma adalah penyakit kronik sistem pernafasan dengan ciri serangan

berulang kesulitan dalam bernafas, wheezing, dan batuk.Selama serangan

saluran bronkus kejang, menjadi lebih sempit dan kurang mampu untuk

menggerakkan udara ke paru-paru.Bermacam-macam benda yang dapat

Page 2: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

mengakibatkan alergi seperti bulu binatang, debu, polusi atau makanan

tertentu dapat memicu serangan.(Health Dictionary, 2007).

Asma adalah penyakit kronis dengan serangan nafas pendek,

wheezing dan batuk dari konstriksi dan membran mukosa yang bengkak di

dalam bronkus (jalan nafas dalam paru-paru).Hal ini terutama disebabkan

oleh alergi atau infeksi saluran pernafasan. Kedua asap rokok dapat

mengakibatkan asma pada anak. (Britannica Concise Encyclopedia, 2007).

Asma adalah gangguan pernafasan ditandai dengan serangan berulang

kesulitan bernafas terutama saat menghembuskan nafas oleh karena

peningkatan ketahanan aliran udara melalui pernafasan bronkeolus. (Sports

Science and Medicine, 2007).

Asma adalah penyakit kronis system pernafasan di tandai dengan

serangan berkala dari wheezing, nafas pendek dan rasa sesak di dada.

(Columbia Encyclopedia, 2007).

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa Asma

Bronchial adalah penyempitan sebagian dari otot halus pada bronkus dan

bronkiolus yang bersifat reversibel dan disebabkan oleh berbagai penyebab

seperti alergen, infeksi dan latihan.

B. Klasifikasi

 Berdasarkan penyebabnya, asma bronkial dapat diklasifikasikan menjadi

3tipe, yaitu :

1. Ekstrinsik (alergik)

Ditandai dengan reaksi alergik yang disebabkan oleh faktor-faktor

pencetus yang spesifik, seperti debu, serbuk bunga, bulu binatang,

obat-obatan (antibiotic dan aspirin) dan spora jamur. Asma

ekstrinsik sering dihubungkan dengan adanya suatu predisposisi

genetic terhadap  alergi. Oleh karena itu jika ada faktor – faktor

pencetus spesifik seperti yang disebutkan di atas, maka akan terjadi

serangan asma ekstrinsik

2. Instrinsik (non alergik)

Page 3: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

Ditandai dengan adanya reaksi non alergi yang bereaksi terhadap

pencetus yang tidak spesifik atau tidak diketahui, seperti udara

dingin atau bisa juga disebabkan oleh adanya infeksi saluran

pernafasan dan emosi.Serangan asma ini menjadi lebih berat dan seri

n sejalan dengan berlalunya waktu dan dapat berkembang menjadi

bronchitis kronik dan emfisiema. Beberapa pasien akan mengalami

asma gabungan

3. Asma gabungan

Bentuk asma ynag paling umum. Asma ini mempunyai karakteristik

dari bentuk alergik dan non alergik

C. Etiologi

Faktor-faktor penyebab dan pemicu asma antara lain debu rumah

dengan tungaunya, bulu binatang, asap rokok, asap obat nyamuk, dan lain-

lain. Beberapa makanan penyebab alergi makanan seperti susu sapi, ikan

laut, buah-buahan, kacang juga dianggap berperanan penyebab asma. Polusi

lingkungan berupa peningkatan penetrasi ozone, sulfur dioksida (SO2),

nitrogen oksid (NOX), partikel buangan diesel, partikel asal polusi (PM10)

dihasilkan oleh industri dan kendaraan bermotor. Makanan produk industri

dengan pewarna buatan (misalnya tartazine), pengawet (metabisulfit), dan

vetsin (monosodium glutamat-MSG) juga bisa memicu asma. Kondisi lain

yang dapat memicu timbulnya asma adalah aktifitas, penyakit infeksi, emosi

atau stres.

D. Manifestasi Klinis

1. Tanda

Sebelum muncul suatu episode serangan asma pada penderita,

biasanya akan ditemukan tanda-tanda awal datangnya asma. Tanda-

tanda awal datangnya asma memiliki sifat-sifat sebagai berikut, yaitu

sifatnya unik untuk setiap individu, pada individu yang sama, tanda-

tanda peringatan awal bisa sama, hampir sama, atau sama sekali

Page 4: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

berbeda pada setiap episode serangan dan tanda peringatan awal yang

paling bisa diandalkan adalah penurunan dari angka prestasi

penggunaan “Preak Flow Meter”.

Beberapa contoh tanda peringatan awal (Hadibroto & Alam,

2006) adalah perubahan dalam pola pernapasan, bersin-bersin,

perubahan suasana hati (moodiness), hidung mampat, batuk, gatal-

gatal pada tenggorokan, merasa capai, lingkaran hitam dibawah mata,

susah tidur, turunnya toleransi tubuh terhadap kegiatan olahraga dan

kecenderungan penurunan prestasi dalam penggunaan Preak Flow

Meter.

2. Gejala

a. Gejala Asma Umum

Perubahan saluran napas yang terjadi pada asma

menyebabkan dibutuhkannya usaha yang jauh lebih keras untuk

memasukkan dan mengeluarkan udara dari paru-paru.Hal

tersebut dapat memunculkan gejala berupa sesak napas/sulit

bernapas, sesak dada, mengi/napas berbunyi (wheezing) dan

batuk (lebih sering terjadi pada anak daripada orang dewasa).

Tidak semua orang akan mengalami gejala-gelaja tersebut.

Beberapa orang dapat mengalaminya dari waktu ke waktu, dan

beberapa orang lainya selalu mengalaminya sepanjang

hidupnya.Gelaja asma seringkali memburuk pada malam hari

atau setelah mengalami kontak dengan pemicu asma (Bull &

Price, 2007). Selain itu, angka performa penggunaan Preak

Flow Metermenunjukkan rating yang termasuk “hati-hati” atau

“bahaya” (biasanya antara 50% sampai 80% dari penunjuk

performa terbaik individu) (Hadibroto & Alam, 2006).

b. Gejala Asma Berat

Gejala asma berat (Hadibroto & Alam, 2006) adalah

sebagai berikut yaitu serangan batuk yang hebat, napas berat

“ngik-ngik”, tersengal-sengal, sesak dada, susah bicara dan

Page 5: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

berkonsentrasi, jalan sedikit menyebabkan napas tersengal-

sengal, napas menjadi dangkal dan cepat atau lambat dibanding

biasanya, pundak membungkuk, lubang hidung mengembang

dengan setiap tarikan napas, daerah leher dan di antara atau di

bawah tulang rusuk melesak ke dalam, bersama tarikan napas,

bayangan abu-abu atau membiru pada kulit, bermula dari daerah

sekitar mulut (sianosis), serta angka performa penggunaanPreak

Flow Meter dalam wilayah berbahaya (biasanya di bawah 50%

dari performa terbaik individu).

E. Patofisiologi

Pada penyakit asma mengalami respon imun yang buruk terhadap

lingkungan misalnya stres, udara dingin, latihan dan faktor-faktor lain.

Serangan asma merupakan akibat adanya reaksi antigen antibodi yang

menyebabkan dilepaskannya mediator-mediator kimia.Antibodi yang

dihasilkan (IgE) menyerang sel-sel mast dalam paru.Pemajanan ulang

terhadap antigen mengakibatkan ikatan antigen dengan antibodi yang

menyebabkan pelepasan produk sel-sel mast (mediator) seperti histamin,

bradikinin, dan prostaglandin serta anafilaksis dan substansi yang bereaksi

lambat (SRS-A). Pelepasan mediator ini dalam jaringan paru mempengaruhi

otot polos dan kelenjar jalan nafas yang menyebabkan tiga reaksi utama

yaitu:

1. Konstriksi otot-otot polos baik saluran nafas yang besar maupun

saluran nafas yang kecil yang menimbulkan bronkospasme.

2. Peningkatan permeabilitas kapiler yang berperan dalam terjadinya

edema mukosa yang menambah sempitnya saluran nafas lebih

lanjut.

3. Peningkatan sekresi kelenjar mukosa dan peningkatan produksi

mukus.

Page 6: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

F. Penatalaksanaan

Prinsip umum pengobatan asma bronchial adalah :

1. Menghilangkan obstruksi jalan nafas dengan segera.

2. Mengenal dan menghindari faktor-faktor yang dapat mencetuskan

serangan asma

3. Memberikan penerangan kepada penderita ataupun keluarganya

mengenai penyakit asma, baik pengobatannya maupun tentang

perjalanan penyakitnya sehingga penderita mengerti tujuan

pengobatan yang diberikan dan bekerjasama dengan dokter atau

perawat yang merawatnya.

Pengobatan pada asma bronkial terbagi 2, yaitu:

a. Pengobatan non farmakologik:

1) Memberikan penyuluhan.

2) Menghindari faktor pencetus.

3) Pemberian cairan.

4) Fisiotherapy.

5) Beri O2 bila perlu.

b. Pengobatan farmakologik :

1) Bronkodilator : obat yang melebarkan saluran nafas.

2) Santin (teofilin)

Efek dari teofilin sama dengan obat golongan

simpatomimetik, tetapi cara kerjanya berbeda. Sehingga

bila kedua obat ini dikombinasikan efeknya saling

memperkuat.

3) Kromalin

Kromalin bukan bronkodilator tetapi merupakan obat

pencegah serangan asma.Manfaatnya adalah untuk

penderita asma alergi terutama anak-anak. Kromalin

biasanya diberikan bersama-sama obat anti asma yang

lain, dan efeknya baru terlihat setelah pemakaian satu

bulan.

Page 7: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

4) Ketolifen

Mempunyai efek pencegahan terhadap asma seperti

kromalin.Biasanya diberikan dengan dosis dua kali 1mg /

hari.Keuntungan obat ini adalah dapat diberikan secara

oral. (Dudut Tanjung., Skp, 2007)

G. Pertolongan Pertama Saat Terjadi Serangan Asma

1. Tenangkan penderita

2. Bantu penderita untuk duduk dan istirahat

3. Bantu penderita mengambilkan atau mencarikan obat

4. Biarkan penderita menggunakan obat inhalernya sendiri

5. Sebisa mungkin hindari penderita dari sumber alergi

6. Jika merupakan serangan pertama atau terlihat berkepanjangan dan

tidak sadar, segera bawa ke layanan medis

7. Jangan memaksa penderita untuk tidur terlentang karena penderita

lebih nyaman dalam keadaan duduk

8. Jangan banyak bertanya pada penderita, karena biasanya dia sulit

berbicara

H. Langkah-langkah Pencegahan Asma

1. Hindarkan alergen atau faktor pencetus yang bisa membuat alergi.

2. Gantilah sprei dan gorden seminggu sekali

3. Hindarkan penggunaan karpet karena bisa menjadi tempat

menempelnya debu.

4. Bersihkan tempat tidur setiap hari agar tidak berdebu

5. Ada juga serangan asma akibat perubahan cuaca, maka lindungilah

dengan memakan makanan yang bergizi tinggi agar memiliki daya

tahan tubuh yang baik sehingga sehingga siap menghadapi perubahan

cuaca

6. Hindari stress

7. Segera mengatasi serangan mendadak dengan obat-obat anti penyakit

asma

Page 8: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

8. Memeriksakan diri secara teratur

9. Olahraga secara rutin

Page 9: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

BAB II

TINJAUAN KASUS

A. KARAKTERISTIK

1. Kepala Keluarga

Pengkajian dilakukan pada tanggal 30 April 2016 pada keluarga Tn.H

dengan kepala keluarga Tn.H. Tn.H berusia 40 tahun lahir di 06

Februari 1976 dan berjenis kelamin laki-laki. Tn.B beragama islam.

Pendidikan terakhir Tn.H yaitu tamat Sekolah Tinggi. Sekarang Tn.B

bekerja sebagai Pegawai swasta . Alamat rumah Tn.H Jl. Ali Raya No

15c .telp Tn.H 081314128081

2. Susunan Anggota Keluarga

No Nama Jenis

Kelamin

Hubungan

dgn KK

Umur Agama Pendidikan

Terakhir

Pekerjaan Masalah

kesehatan

1. Ny.E Perempuan Istri 39 thn Islam PT IRT Tidak ada

2. An.FZ Laki laki Anak 11thn Islam PT Karyawan Tidak ada

3. An.FD Laki laki Anak 9 thn Islam Belum

Tamat

Pelajar asma

4. An.FT Laki laki Anak 8 Thn Islam Belum

Tamat

Pelajar Tidak Ada

5. An.FC Laki laki Anak 3 Thn Islam Belum

sekolah

Belum

sekolah

Tidak ada

Page 10: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

3. Genogram

: laki-laki : tinggal satu rumah

: perempuan : klien

: meninggal : menikah

Tn.H adalah anak ke 3 6 Bersaudara sedangkan Ny.E Anak

pertama dari 4 bersaudara menikah sudah memasuki tahun ke 15

tahun dan sudah di karunia 4 orang anak.

Page 11: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

B. RIWAYAT DAN TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA

1. Tahapan keluarga

Tahapan keluarga saat ini adalah keluarga dengan anak usia sekolah

dimana anak pertamanya An.FZ berumur 11 tahun dan masih sekolah

SD

2. Tugas keluarga pada tahapan dengan anak usia sekolah sudah

terpenuhi seperti memenuhi kebutuhan sekolah baik alat-alat sekolah

maupun biaya sekolah, membiasakan anak belajar teratur dan

memperhatikan anak-anak saat mengerjakan tugas sekolah dan

memberikan kebebasan pada anak untuk bersosialisasi di sekolah dan

juga di lingkungan rumah.

3. Riwayat keluarga Inti

Riwayat keluarga inti Tn.H dan Ny.D telah menikah 15 tahun yang

lalu dan telah dikarunia 4 orang anak yaitu An.fz berusia 11 tahun, FD

berusia 9 tahun , FT berusia 8 tahun dan FC berusia 3 tahun . Kelurga

mengatakan tidak memiliki penyakit keturunan namun anak mereka

yang pertama yaitu An.FZ mengalami asma.

4. Tipe keluarga

Dari hasil observasi dan wawancara tipe keluarga Tn. H merupakan

tipe keluarga inti, yang tinggal dalam satu rumah terdiri dari kepala

keluarga, isteri, dan empat anak.

5. Latar belakang budaya

keluarga Tn. H merupakan warga negara Indonesia bersuku Jawa dan

Melayu . Bahasa yang dipergunakan dalam komunikasi antar anggota

keluarga dengan menggunakan bahasa indonesia.

6. Aktivitas keagamaan yang diikuti Tn.H tidak aktif dalam kegiatan

keagamaan yang ada di RT maupun RW sedangkan Ny.D aktif

mengikuti kegiatan pengajian yang di adakan di RT 01

Page 12: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

C. STRUKTUR KELUARGA

1. Komunikasi Keluarga

Pola Interaksi dan Komunikasi

Ny.E mengatakan interaksi yang paling sering terjadi didalam

keluarga di malam hari di karenakan Tn.H bekerja . Interaksi terjadi

biasanya saat makan bersama dan menonton tv. Ny.E mengatakan

tidak ada masalah keluarga dalam berinetraksi dan tidak ada konflik

dalam berinteraksi. Ny.E mengatakan keluarga lebih sering

berbincang-bincang secara langsung dan terbuka. Saat berbincang-

bincang yang dominan berbicara yaitu Ny. E. Keluarga menggunakan

bahasa indonesia saat berkomunikasi.

2. Struktur keluarga

Pengambilan Keputusan

Ny.E mengatakan cara pengambilan keputusan di keluarga

adalah musyawarah. Ny.E mengatakan cara pengambilan keputusan

dalam keluarga harus mengikuti keputusan dari dirinya sendiri. Bila

terjadi masalah kesehatan dalam keluarga yang dipercaya untuk

menyelesaikan adalah Ny. E dengan bantuan dokter klinik atau ke

puskesmas

3. Struktur Nilai/Value

Tn. H berasal dari suku Jawa dan Ny. D dari suku Melayu,

didalam keluarga tidak ada budaya yang dominan sehingga tidak ada

nilai budaya dan agama yang bertentangan dengan kesehatan.

Keluarga Tn. H memandang kesehatan sebagai sesuatu yang penting

karena bila ada anggota keluarga yang sakit akan menjadi beban

seluruh anggota keluarga dan akan mengganggu aktifitas yang

berjalan.

4. Struktur peran

Page 13: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

Dalam keluarga Tn. H berperan sebagai ayah/suami yang

bertanggung jawab untuk mencari nafkah, Ny. E berperan sebagai Istri

dan ibu rumah tangga, dan anak bertugas belajar dan sekolah. Didalam

keluarga tidak pernah terjadi konflik/ketidaksesuaian tugas/peran.

D. FUNGSI KELUARGA

1. Fungsi Afektif

Respon keluarga bila ada salah satu anggota yang berhasil sangat

mendukung dan bangga dengan keberhasilan yang didapat . Respon

keluarga saat terjadi kehilangan seseorang tetap sedih namun tidak

berlebihan, sedih dapat diatasi dan aktifitas dapat berlangsung

kembali. Menurut keluarga sedih akan semakin lama akan berkurang

dengan disibukkan dengan aktitas. Keluarga Tn.H mengatakan saling

menghargai satu dengan lainnya dilihat dari musyawarah keluraga

setiap anggotanya memberikan pendapat yang baik dan pendapat

tersebut dihargai dan kembali di musyawarakan bersama.

2. Fungsi Sosialisasi

Di kelurga Tn.H Tidak ada anggota keluarga yang aktif dalam

organisasi di masyarat yang berkaitan dengan kesehatan. Namun,

Ny.E aktif mengikuti arisan dan pengajian yang di adakan di RT 01.

Di masyarakat keluarga Tn.H dipandang keluarga yang baik tidak

pernah ada konflik di masyarakat. Sumber-sumber yan digunakan

keluarga Tn.H dalam menyelesaikan masalah kesehatan yaitu dokter

klinik dekat rumah, puskesmas dan RS Pasar Rebo.semua anggota

keluarga Tn.H dapat membaca dan menulis dengan baik

3. Fungsi Reproduksi

Tn. H dan Ny.E pernah mendapatkan informasi tentang keluarga

berencana. Ny.D Pernah menggunakan KB Suntik dan Pil namun

sejak 2 tahun yang lalu di lakukan steril di RS.Pasar Rebo.

4. Fungsi Ekonomi

Page 14: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

Sumber ekonomi didalam keluarga adalan Tn. H rata-rata penghasilan

mencapai Rp. 10.000.000. pengeluaran rutin keluarga Tn. H yaitu

makan, listrik, biaya sekolah, dan akomodasi. Penghasilan keluarga

mencukupi untuk pemenuhan kebutuhan tersebut. Keluarga juga

memiliki tabungan yang diatur Ny.E. Pengelola keuangan dipegang

oleh Ny.E

5. Fungsi pemeliharaan kesehatan

a. Pemenuhan kebutuhan makan

Ny.E mengatakan sehari-hati menyediakan makanan dengan

membeli di warung makan dikarenakan Ny.E tidak bisa

memasak. Semua anggota keluarga menyukai sayur dan buah

kecuali An.FZ. Penyajian makanan dalam wadah tertutup diatas

meja dengan tudung saji. Keluarga tidak memiliki pantangan

makanan, air minum yang dikonsumsi keluarga dari produk air

mineral. Kebiasaan keluarga dalam mengolah sayuran yaitu

dicuci terlebih dahulu baru di potong-potong. Anggota keluarga

makan bersama di ruang saat semua anggota keluarga kumpul.

b. Pemenuhan istirahat tidur

Setiap hari keluarga memiliki kebiasaan tidur siang. Rumah

klien memiliki 1 kamar tidur. Keluarga rata-rata tidur 8 jam/hari.

Kebiasaan yang dilakukan dalam keluarga bila tidak bisa tidur

yaitu melakukan solat malam.

c. Pemenuhan kebutuhan rekreasi dan olahraga

Keluarga memiliki kebiasaan rekreasi 1 bulan sekali. Anggota

keluarga yang aktif berolahrga adalah An.FD Sedangkan

anggota keluarga yang lain memiliki kebiasaan berolah raga 1

bulan sekali.

d. Pemenuhan kebutuhan kebersihan diri

Keluarga memiliki kebiasaan mandi 2x/hari, sikat gigi 2x/hari,

dan cuci rambut 2x/hari dengan menggunakan sabun, shampoo,

dan pasta gigi.

Page 15: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

e. Perilaku keluarga dalam penanggulangan sakit

Keluarga telah memanfaatkan fasilitas kesehatan jika ada

anggota keluarga yang sakit dibawa ke layanan kesehatan

biasanya klinik dokter atau ke puskesmas. Keluarga juga

memiliki jaminan kesehatan BPJS dan sudah dimanfaatkan

untuk berobat.

E. STRESOR DAN KOPING

Stressor yang dihadapi keluarga saat ini yaitu kekhawatiran pada anak

pertamanya yang sering kambuh asma. Cara penyelesaian masalah dalam

keluarga biasa dilakukan dengan musyawarah dan diskusi bersama jika ada

salah satu keluarga memiliki masalah anggota keluarga yang lain akan

membatu menyelesaikan masalah.

F. DERAJAT KESEHATAN

Saat ini ada anggota keluarga yang sedang menderita sakit yaitu An.FZ

yang mengalami asma yang sudah dialami sejak bayi . An.FZ mengatakan

terakhir asma kambuh 2 bulan yang lalu dengan keluhan kesulitan bernafas

dan dada terasa sesak. Ny.E mengatakan takut jika An.FZ mengalami

kekambuhan asmanya dan hanya diberikan minyak kayu putih saja. Pada

keluarga Tn.H Tidak ada anggota keluarga yang cacat dan tidak ada anggota

keluarga yang meninggal dalam satu tahun terakhir

G. KESEHATAN LINGKUNGAN

1. Perumahan

status rumah adalah mengontrak , jenis bangunan adalah permanen.

Luas bangunan 30 m2, tidak terdapat pekarangan, atap rumah adalah

genteng, ventilasi < 10% luas lantai, rumah terdapat pada perumahan

tidak terlalu padat penduduk, kondisi rumah berdempetan, dan

pencahayaan baik . Keadaan rumah bersih dan tertata rapih dan tempat

Page 16: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

tidur menggunakan kasur spring bed. Penerangan dalam rumah

memakai listrik, lantai rumah adalah ubin.

2. Pengolahan Sampah

Terdapat tempat sampah berjumlah 1 tempat sampah di dapur. kondisi

tempat sampah layak dan tempat sampah tertutup, pengelolaan

sampah diambil petugas setiap hari.

3. Sumber air

Keluarga Tn. H memiliki sumber air bersih dari Pompa Listrik, air

tersebut digunakan untuk kebutuhan mandi, kondisi air tidak berbau,

tidak berasa, tidak berwarna, dan tidak ada pengendapan.

4. Jamban keluarga

Keluarga Tn. H mempunyai WC sendiri, jenis WC jongkok, jarak WC

dengan sumber air <10 meter.

5. Pembuangan air limbah

Keluarga Tn. H memiliki saluran pembuangan air kotor yang dialirkan

ke selokan menuju sungai.

6. Fasilitas sosial dan fasilitas kesehatan

Kegiatan masyarakat dilingkungan keluarga Tn. H yaitu Arisan RT,

pengajian, dan kerja bakti. Terdapat fasilitas kesehatan yaitu

Posyandu, dan Posbindu, fasilitas kesehatan tersebut dapat dijangkau

dengan jalan kaki dan motor.

Ruang TV dan Ruang tamu

Ruang kamar

Kamar mandi

Dapur

Page 17: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

PEMERIKSAAN STATUS KESEHATAN FISIK ANGGOTA KELUARGA

No Pemeriksaan Fisik Tn. W Ny.D An.FZ An.FD An.FT An.FC

1. Kepala Simetris,

Rambut

berwarna

hitam, tidak

ada ketombe

Simetris,

tidak ada

ketombe,

rambut sedikit

kusut

Simetris,

Rambut

berwarna

hitam, tidak

ada ketombe

Simetris,

Rambut

berwarna

hitam, tidak

ada ketombe

Simetris,

Rambut

berwarna

hitam, tidak

ada ketombe

Simetris,

Rambut

berwarna

hitam, tidak

ada ketombe

2. Leher Leher tidak

nampak

adanya

peningkatan

tekanan vena

jugularis dan

arteri carotis,

tidak teraba

adanya

pembesaran

kelenjar tiroid

Leher tidak

nampak

adanya

peningkatan

tekanan vena

jugularis dan

arteri carotis,

tidak teraba

adanya

pembesaran

kelenjar tiroid

Leher tidak

nampak

adanya

peningkatan

tekanan vena

jugularis dan

arteri carotis,

tidak teraba

adanya

pembesaran

kelenjar tiroid

Leher tidak

nampak

adanya

peningkatan

tekanan vena

jugularis dan

arteri carotis,

tidak teraba

adanya

pembesaran

kelenjar tiroid

Leher tidak

nampak

adanya

peningkatan

tekanan vena

jugularis dan

arteri carotis,

tidak teraba

adanya

pembesaran

kelenjar tiroid

Leher tidak

nampak

adanya

peningkatan

tekanan vena

jugularis dan

arteri carotis,

tidak teraba

adanya

pembesaran

kelenjar tiroid

Page 18: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

(struma). (struma). (struma). (struma). (struma). (struma).

3. Mata Konjungtiva

tidak terlihat

anemis, tidak

ada katarak,

penglihatan

tidak jelas

karena minus

2.

Konjungtiva

tidak terlihat

anemis, tidak

ada katarak,

penglihatan

jelas karena

minus 3.

Konjungtiva

tidak terlihat

anemis, tidak

ada katarak,

penglihatan

jelas.

Konjungtiva

tidak terlihat

anemis, tidak

ada katarak,

penglihatan

jelas.

Konjungtiva

tidak terlihat

anemis, tidak

ada katarak,

penglihatan

jelas.

Konjungtiva

tidak terlihat

anemis, tidak

ada katarak,

penglihatan

jelas.

4. Telinga Simetris,

keadaan

bersih, fungsi

pendengaran

baik.

Simetris,

keadaan

bersih, fungsi

pendengaran

baik.

Simetris,

keadaan

bersih, fungsi

pendengaran

baik.

Simetris,

keadaan

bersih, fungsi

pendengaran

baik.

Simetris,

keadaan

bersih, fungsi

pendengaran

baik

Simetris,

keadaan

bersih, fungsi

pendengaran

baik

5. Hidung Simetris,

keadaan

bersih, tidak

ada kelainan

yang di

Simetris,

keadaan

bersih, tidak

ada kelainan

yang di

Simetris,

keadaan

bersih, tidak

ada kelainan

yang di

Simetris,

keadaan

bersih, tidak

ada kelainan

yang di

Simetris,

keadaan

bersih, tidak

ada kelainan

yang di

Simetris,

keadaan

bersih, tidak

ada kelainan

yang di

Page 19: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

temukan. temukan. temukan. temukan. temukan. temukan.

6. Mulut Mukosa mulut

lembab,

keadaan

bersih, tidak

ada kelainan.

Mukosa mulut

agak sedikit

kering,

keadaan mulut

sedikit kotor

makan 1x/hari

porsi habis

setengah.

Mukosa mulut

lembab,

keadaan

bersih, tidak

ada kelainan.

Mukosa mulut

lembab,

keadaan

bersih, tidak

ada kelainan.

Mukosa mulut

lembab,

keadaan

bersih, tidak

ada kelainan

Mukosa mulut

lembab,

keadaan

bersih, tidak

ada kelainan

7. Dada Pergerakan

dada terlihat

simetris, suara

jantung S1 dan

S2 tunggal,

tidak terdapat

palpitasi suara

mur-mur (-),

ronchi (-),

wheezing (-).

Pergerakan

dada terlihat

simetris, suara

jantung S1 dan

S2 tunggal,

tidak terdapat

palpitasi, suara

mur-mur (-),

ronchi (-),

wheezing (-).

Pergerakan

dada terlihat

simetris, suara

jantung S1 dan

S2 tunggal,

tidak terdapat

palpitasi, suara

mur-mur (-),

ronchi (-),

wheezing (-).

Pergerakan

dada terlihat

simetris, suara

jantung S1 dan

S2 tunggal,

tidak terdapat

palpitasi, suara

mur-mur (-),

ronchi (-),

wheezing (-).

Pergerakan

dada terlihat

simetris, suara

jantung S1 dan

S2 tunggal,

tidak terdapat

palpitasi, suara

mur-mur (-),

ronchi (-),

wheezing (

Pergerakan

dada terlihat

simetris, suara

jantung S1 dan

S2 tunggal,

tidak terdapat

palpitasi, suara

mur-mur (-),

ronchi (-),

wheezing (

Page 20: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

8. Abdomen Pada

pemeriksaan

abdomen tidak

didapatkan

adanya

pembesaran

hepar, tidak

kembung,

pergerakan

peristaltik usus

35x/menit,

tidak ada bekas

luka operasi.

Pada

pemeriksaan

abdomen tidak

didapatkan

adanya

pembesaran

hepar, tidak

kembung,

pergerakan

peristaltik usus

35x/menit,

tidak ada bekas

luka operasi.

Pada

pemeriksaan

abdomen tidak

didapatkan

adanya

pembesaran

hepar, tidak

kembung,

pergerakan

peristaltik usus

35x/menit,

tidak ada bekas

luka operasi.

Pada

pemeriksaan

abdomen tidak

didapatkan

adanya

pembesaran

hepar, tidak

kembung,

pergerakan

peristaltik usus

35x/menit,

tidak ada bekas

luka operasi.

Pada

pemeriksaan

abdomen tidak

didapatkan

adanya

pembesaran

hepar, tidak

kembung,

pergerakan

peristaltik usus

35x/menit,

tidak ada bekas

luka operasi.

Pada

pemeriksaan

abdomen tidak

didapatkan

adanya

pembesaran

hepar, tidak

kembung,

pergerakan

peristaltik usus

35x/menit,

tidak ada bekas

luka operasi.

9. TTV dan

Ekstremitas

TD= 140/80

mmHg

N= 84x/ menit

S= 36˚C

RR= 20x/

menit

TD= 110/80

mmHg

N= 80x/ menit

S= 36˚C

RR= 20x/

menit

N= 86x/ menit

S= 37˚C

RR= 18 x/

menit

N= 88x/ menit

S= 36˚C

RR= 20x/

menit

N= 80 x/ menit

S= 36˚C

RR= 20x/

menit

N= 89x/ menit

S= 36˚C

RR= 24x/

menit

Page 21: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung
Page 22: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

PENJAJAKAN TAHAP II

Masalah kesehatan : Asma dan hipertensi

Informasi yang di dapat dari Keluarga Tn.H Pada penjajakan tahap II, yaitu :

a. Mengenal masalah kesehatan

An.FZ mengetahui dirinya menderita asma sejak kecil bayi.

Terakhir kali kambuh yaitu 2 bulan yang lalu dan sering mengalami

kekambuhan di malam hari. Menurut Ny.E dan An.FZ asma adalah sesak

nafas yang dapat hilang timbul. Tanda gejala yang di ketahui dan dialami

oleh An.FZ yaitu kesulitan bernafas dan dada terasa tertekan. Menurut

Ny.E dan An.FZ penyebab asma yaitu kelelahan dan alergi udara, debu.

Tn.H tidak mengetahui bahwa dirinya hipertensi. Menurut Tn.H

hipertensi adalah tensi darah tinggi. Tanda gejala yang diketahui sakit

kepala saja. Menurutnya penyebab hipertensi yaitu stress dan makan

makanan yang tidak sehat. Menurut Tn.H bila hipertensi tidak segera di

tangani maka akan berlanjut ke stroke.

b. Mengambil keputusan

Ny.E Mengatakan An.FZ berobat tidak rutin. An.FZ Berobat bila asma

dirasa tidak kunjung berhenti. Tn.H belum berobat untuk mengobati

hipertensinya

c. Merawat anggota keluarga

Upaya yang dilakukan oleh keluarga Tn.H untuk menanggulangi masalah

kesehatan An,FZ hanya selalu menyediakan minyak kayu putih atau

balsem untuk di oleskan di dada An.FZ dan membawa ke pelayanan

kesehatan terdekat . dan untuk menanggulangi masalah hipertensi yang di

alami oleh Tn.H yaitu belum ada yang di lakukan.

d. Memodifikasi lingkungan

Dari hasil observasi di sekitar rumah Tn.H terlihat rapih dan bersih.

Keluarga mengatakan menata lingkungan dengan menghindari adanya

debu di karenakan An.FZ alergi dengan debu

Page 23: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan

Ny.H Mengatakan An.FZ berobat ke dokter klinik atau ke puskesmas jika

asma An.FZ kambuh saja dengan memanfaatkan pelayanan kesehatan

terdekat seperti puskesma, dokter dan RS terdekat dan menggunakan

pelayanan BPJS

Page 24: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

ANALISA DATA DAN PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

NO. DATA FOKUS MASALAH

1. Data Subjektif :

1. An.FZ mengatakan mempunyai

riwayat Asma

2. Ibu An.FZ mengatakan An.FZ

mengalami asma sejak bayi

3. An.FZ mengatakan timbul asma

jika Kelelahan, menghirup debu

dan jika udara dingin.

4. An.FZ Mengatakan jika timbul

asmanya dadanya terasa sakit dan

sulit untuk bernafas.

5. Ny.E mengatakan jika asma

kambuh An.FZ hanya di berikan

minyak kayu putih.

6. Ny.E mengatakan asma An.FZ

kambuh lebih sering di malam hari

7. Ny.E mengatakan Terakhir kali

kambuh 2 bulan yang lalu

8. Ny.E mengatakan masih belum tau

apa yang harus dilakukan untuk

meredakan asma

9. An.FZ Mengatakan jika asmanya

kambuh nafasnya berbunyi “ngik-

ngik”

Data Objektif :

1. An.FZ terlihat kurus.

2. BB : 32 Kg

Resiko Berulang terjadinya asma

Page 25: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

TB : 145 m

3. N= 86x/ menit, S= 37˚C , RR= 18

x/ menit

4. Pergerakan dada simetris

2. Data Subjektif :

1. Tn.H mengatakan 1 bulan yang

lalu merasakan sakit kepala dan di

tengkuk hilang timbul

2. Tn.H mengatakan tidak mempunyai

riwayat Darah Tinggi

3. Tn.H mengatakan belum pernah

berobat untuk hipertensi

4. Tn.H mengatakan paling senang

dengan makan daging dan makanan

yang bersantan

Data Objektif :

1. TD= 140/80 mmHg

2. N= 84x/ menit

3. S= 36˚C

4. RR= 20x/ menit

Resiko hipertensi

DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA DAN SKORING

Page 26: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

1. Diagnosa keperawatan : Resiko pola nafas tidak efektif

NO. Kriteria Bobot Skor Pembenaran

1. Sifat masalah:

- Aktual : 3

- Resiko : 2

- Potensial : 1

1 2/3x1= 2/3

Masalah dikatakan

resiko karena masalah

belum terjadi tetapi

jika tidak segera

ditangani akan

menjadi aktual di

tandai dengan An.FZ

memiliki riwayat

Asma sejak An.FZ

bayi

2. Kemungkianan

masalah untuk

dirubah

- Mudah : 2

- Sebagian : 1

- Sulit : 0

2 1/2x2= 1

Kemungkianan

masalah untuk

dirubah adalah

sebagian dilihat dari

An.FZ mau untuk

dirubah dengan di

bantu Ny.E. keluarga

belum menerapkan

seutuhnya untuk

diberikan perawatan.

Perawat memiliki

keterampilan,

pengetahuan serta

waktu yang memadai

untuk membantu

keluarga mengatasi

masalah. Fasilitas

kesehatan dapat

Page 27: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

dijangkau dengan

mudah

3. Potensi pencegahan

masalah

- Tinggi : 3

- Sedang : 2

- Rendah : 1

1 3/3x1= 1

Potensial pencegahan

masalah tinggi karena

An.FZ menderita

penyakit asma sejak

bayi

4. Menonjolkan masalah

- Masalah

dirasakan

harus segera

ditangani : 2

- Masalah

dirasakan,

tidak perlu

segera

ditangani : 1

- Masalah tidak

dirasakan : 0

1 1/1x1= 1

Masalah dirasakan

tidak perlu segera di

tangani. An.FZ

mengataka dada terasa

sesak jika kelelahan

dan saat alergi timbul.

Total skor 3 2/3

2. Diagnosa keperawatan : Resiko hipertensi

NO. Kriteria Bobot Skor Pembenaran

1. Sifat masalah:

- Aktual : 3

- Resiko : 2

- Potensial : 1

1 1/3x1= 1/3

Masalah dikatakan

Potensial karena

masalah belum terjadi

dan Tn.H sebelumnya

tidak memiliki

Page 28: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

riwayat hipertensi

2. Kemungkianan

masalah untuk

dirubah

- Mudah : 2

- Sebagian : 1

- Sulit : 0

2 1/2x2= 1

Kemungkianan

masalah untuk

dirubah adalah

sebagian dilihat dari

Tn.H mau untuk

dirubah dengan di

bantu Ny.E. keluarga

belum menerapkan

seutuhnya untuk

diberikan perawatan.

Perawat memiliki

keterampilan,

pengetahuan serta

waktu yang memadai

untuk membantu

keluarga mengatasi

masalah. Fasilitas

kesehatan dapat

dijangkau dengan

mudah

3. Potensi pencegahan

masalah

- Tinggi : 3

- Sedang : 2

- Rendah : 1

1 1/3x1 = 1/3

Potensi pencegahan

masalah rendah

dikarenakan Tn.H

sebelumnya tidak

memiliki riwayat

hipertensi

4. Menonjolkan masalah

- Masalah

dirasakan

harus segera

1

0/3x1 = 0 Masalah tidak

dirasakan. Tn.H

mengatakan Saat ini

tidak merasakan

Page 29: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

ditangani : 2

- Masalah

dirasakan,

tidak perlu

segera

ditangani : 1

- Masalah tidak

dirasakan : 0

keluhan seperti sakit

kepala dan tengkuk

Total skor 1 2/3

Page 30: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung
Page 31: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

RENCANA KEPERAWATAN

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

No Diagnosa

Keperawatan

Tujuan Evaluasi Intervensi

KeperawatanUmum Khusus Kriteria Standar

1 Resiko pola

nafas tidak

efektif

Setelah di lakukan asuhan keperawatan di harapkan gangguan pola nafas pada Ibu D dapat teratasi

1. Setelah dilakukan pertemuan 3 x 45 menit diharapkan keluarga dapatKeluarga dapat mengenal tentang Asma :a. Menjelaskan

pengertian asma dengan bahasa yang sederhana.

Respon verbal

Asma adalah sesak nafas

1. Diskusikan pengertian Asma2. Anjurkan keluarga mengungkapkan

kembali pengertian asma dengan bahasa yang sederhana.

3. Berikan reinforcement positif atas kemampuan keluarga.

b. Menyebutkan penyebab asma

Respon verbal

Menyebutkan minimal 3 penyebab asma ,

1. Identifikasi kemampuan keluarga tentang penyebab asma

2. Diskusikan penyebab asma3. Beri kesempatan keluarga untuk bertanya.

Page 32: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

yaitu:

1. Keturunan2. Debu dan

polusi3. Stress

4. Dorong keluarga untuk menyebutkan penyebab Asma.

5. Beri pujian atas kemampuan keluarga.

c. Menyebutkan tanda dan gejala Asma

Respon verbal

Menyebutkan minimal 3 tanda dan gejala anemia , yaitu:

1. Sesak Nafas2. Batuk3. Dada terasa

tertekan

1. Diskusikan tanda dan gejala asma2. Bantu keluarga mengidentifikasi tanda

dan gejala asma yang ada dalam keluarga.3. Dorong keluarga untuk menyebutkan

kembali tanda dan gejala asma.4. Berikan reinforcement positif atas

kemampuan keluarga.

Page 33: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

2. Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat untuk segera mengatasi masalah asma dengan cara:

a. Menyebutkan akibat dari asma

.

Respon verbal

Menyebutkan 2 dari akibat asma apabila tidak diatasi dengan baik:

1. Gagal napas2. Bronhitis

1. Jelaskan pada keluarga akibat dari penyakit asma bila tidak segera diatasi.

2. beri kesempatan keluarga untuk bertanya3. Dorong keluarga untuk mengungkapkan

kembali akibat lanjut bila asma tidak segera diatasi.

4. Beri pujian atas kemampuan keluarga5. Berikan reinforcement positif atas

keputusan yang diambil keluarga dalam mengatasi asma

a. Mengambil keputusan untuk merawat an.fz dengan asma

Respon verbal dan afektif.

Keluarga dapat mengambil keputusan untuk segera merawat asma pada keluarga.

1. Gali pendapat keluarga apa yang harus dilakukan untuk mengatasi anemia pada keluarga.

2. Bimbing dan bantu keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat.

3. Beri kesempatan keluarga memikirkan kembali keputusan yang diambil

4. Beri pujian atas keputusan yang diambil keluarga.

3. Keluarga dapat menyebutkan cara

Respon verbal

Menyebutkan minimal 4 dari 9

1. Gali pengalaman keluarga dalam mencegah anemia.

2. Beri pujian atas usaha keluarga yang

Page 34: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

mencegah asmaa. Menjelaskan cara

mencegah asma di rumah.

cara mencegah anemia

1.Gantilah sprei

dan gorden

seminggu sekali

2.Bersihkan

tempat tidur

setiap hari agar

tidak berdebu

3. Hindari stress

4.Olahraga

secara rutin

sudah tepat.3. Disuksikan cara mencegah anemia.4. Dorong keluarga untuk mengungkapkan

kembali penjelasan yang telah diberikan.

b. Menjelaskan cara mengatasi asma pada keluarga.

Respon verbal

Menyebutkan minimal 3 cara mengatasi asma.

1. Bantu penderita untuk duduk dan istirahat

1. Gali pengalaman keluarga dalam mengatasi Asma.

2. Beri pujian atas usaha keluarga yang sudah tepat.

3. Disuksikan cara mengatasi asma.4. Mendemonstrsikan pembuatan inhalasi

mentol5. Dorong keluarga untuk mengungkapkan

Page 35: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

2. Jangan paksa untuk tidur karna duduk lebih baik

3. Jauhkan dari sumber alergi

kembali penjelasan yang telah diberikan.

Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang tepat untuk mencegah asma.

a.Menyebutkan lingkungan yang tepat untuk mencegah

Respon verbal

Menyebutkan lingkungan yang tepat untuk mencegah asma tumbuh kembali:

1. Mengganti sepre dan hordeng seminggu sekali

2. Hindari stress

1. Diskusikan lingkungan yang tepat untuk mencegah Asma

2. Identifikasi dengan keluarga lingkungan yang ada dalam keluarga.

3. Dorong keluarga untuk menyebutkan kembali penjelasan yang diberikan.

4. Motivasi keluarga untuk menciptakan lingkungan yang tepat untuk mencegah kambuhnya Asma

5. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan yang ada untuk mengatasi

Respon verbal

Fasilitas pelayanan kesehatan yang dapat digunakan oleh keluarga

1. Diskusikan jenis fasilitas kesehatan yang tersedia di lingkungan keluarga.

2. Bantu keluarga memilih fasilitas kesehatan yang sesuai dengan kondisi keluarga.

Page 36: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

Asma

a. Menyebutkan fasilitas kesehatan yang tersedia.

untuk mengatasi Asma:

1. Puskesmas2. Dokter

praktik3. Rumah sakit

3. Anjurkan keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan sesuai pilihan.

Page 37: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung
Page 38: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

TANGGAL/JAM

NO. TUK KEGIATAN RESPONS (S-O) PARAF

Sabatu, 30/4/201610.30 wib

1 1. Mengidentifikasi kemampuan kelurga mengenai pengertian, penyebab, dan tanda dan gejala asma

2. Mendiskusikan pengertian, penyebab, dan tanda dan gejala asma

3. Menganjurkan keluarga untuk mengungkapkan kembali pengertian anemia dengan bahasa sederhana, penyebab asma, dan tanda dan gejala asma

4. Memberi pujian atas kemampuan keluarga.

Subjektif :1. Ny.E dan An.FZ mengatakan sudah

mengetahui dan paham pengertian asma2. Ny.E dan An.FZ mengatakan asma adalah

sesak nafas yang diakibatkan oleh adanya sesuatu di dalam paru-paru.

3. Ny.E dan An.FZ mengatakan sudah paham tanda dan gejala asma

4. Ny.E dan An.FZ mengatakan sudah tahu penyebab asma

5. Ny.E dan An.FZ mengatakan penyebab asma karna debu, stress dan keturunan

6. Ny.E dan An.FZ mengatakan tanda dan gejala asma sesak nafas, nafas pendek

Objektif :1. Ny.E dan An.FZ mampu menjawab ketika

ditanya pengertian asma, penyebab dan tanda dan gejala asma

2. An.FZ tampak tidak bingung ketika ditanya

Rabu, 30/04/201610.50 wib

2 1. Menjelaskan akibat bila asma tidak segera diatasi

2. Memberi kesempatan keluarga bertanya3. Mendorong keluarga untuk

mengungkapkan kembali akibat lanjut bila asma tidak segera diatasi

4. Memberi pujian atas kemampuan keluarga

Subjektif :1. An.FZ mengatakan sekarang sudah

mengetahui akibat bila asma tidak diatasiObjektif :

1. Keluarga dapat menjawab pertanyan yang diberikan tentang akibat berlanjut dari asma

Rabu, /201610.50 wib

2 1. Menggali pendapat keluarga apa yang harus dilakukan untuk mengatasi asma pada an.FZ

2. Membimbing dan bantu keluarga untuk mengambil keputusan yang tepat

3. Memberi kesempatan keluarga memikirkan kembali keputusan yang diambil

Subjektif :1. Keluarga mengatakan langsung dengan

segera membawa anaknya ke klinik dokter

2. Keluarga mengatakan tidak kepikiran untuk membuat larutan mentol

Objektif :

Fatihatu Fauzia

Page 39: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

EVALUASI KEPERAWATAN

Hari,

Tanggal

Pukul

No. Evaluasi TTD

Selasa, 24

Mei 2016,

Pukul 13.00

TUK 1

dan 2

Subjektif:

1. Keluarga dapat menyebutkan pengertian Asma yaitu sesak nafas

yang diakibatkan oleh adanya sesuatu di dalam paru-paru.

2. Keluarga dapat menjelaskan penyebab dari asma yaitu kecapean,

debu, asep , bulu-bulu.

3. Keluarga dapat menyebutkan 2 tanda dan gejala pada asma sesak

Anna

Page 40: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

nafas dan dada terasa tertekan

Objektif :

1. Keluarga tampak memperhatikan dengan seksama saat diskusi

berlangsung

2. Terjadi kontak mata saat berinteraksi dengan perawat

3. Keluarga nampak sesekali mengganggukkan kepala tanda

mengerti penjelasan yang perawat berikan

4. Keluarga tersenyum senang saat diberikan pujian oleh perawat

Analisa :

Masalah teratasi dimana keluarga memahami tentang pengertian asma

penyebab asma ,tanda adan gejala asma, akibat asma

Perencanaan :

Lanjutkan TUK 3 dan 4

Rabu, 25 Mei

2016,

Pukul 14.00

TUK 3 Subjektif :

1. Keluarga dapat menyebutkan 3 cara mengatasi asma dan cara

perawatan dirumah yaitu dengan Hindarkan alergen atau faktor

pencetus yang bisa membuat alergi, Gantilah sprei dan gorden

Anna

Page 41: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

seminggu sekali dan Bersihkan tempat tidur setiap hari agar tidak

berdebu

2. Keluarga dapat menjelaskan manafaat inhaasi sederhana dengan

mentol yaitu dapat membantu meredakan seseak nafas,

mengilangkan flu dan batuk

3. Keluarga dapat mengingat procedur pembuatan asma dan cara

penggunaaannya

Objektif :

1. Keluarga tampak memperhatikan dengan seksama saat diskusi

berlangsung

2. Terjadi kontak mata saat berinteraksi dengan perawat

3. Keluarga tampak sesekali mengganggukkan kepala tanda mengerti

penjelasan perawat berikan

4. Keluarga tersenyum senang saat diberikan pujian oleh perawat

5. Keluaraga antusias dan ikut mempraktekkan cara pembuatan

inhalasi sederhana

Analisa :

Masalah teratasi sebagian

Perencanaan :

Page 42: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

Motivasi keluarga untuk mengatasi asma dan perilaku hidup sehat

Kamis, 26

Mei 2016,

Pukul 11.30

TUK 4 Subjektif :

1. Keluarga mampu menjelaskan cara memodifikasi lingkungan untuk

penderita asma yaitu dengan Menjaga lingkungan rumah agar tetap

bersih. Menghindari alergi dan menjaga pola makan

Objektif :

1. Keluarga tampak memperhatikan dengan seksama saat diskusi

berlangsung

2. Terjadi kontak mata saat berinteraksi dengan perawata

3. Keluarga tampak sekali-kali menganggukkan kepala tanda mengerti

penjelasan yang perawat berikan

4. Keluarga tersenyum senang saat diberikan pujian oleh perawat

5. Keluarga tampak antusias dalam memikirkan cara yang dapat

keluarga lakukan dalam memodifikasi lingkungan untuk penderita

diabetes mellitus

Analisa :

Masalah teratasi oleh keluarga dengan fasilitas dari perawat keluarga

Perencanaan :

Memperhatikan dan meningkatkan kemampuan keluarga untuk

Page 43: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

memodifikasi lingkungan rumah

Kamis, 26

Mei 2016,

Pukul 13.30

TUK 5 Subjektif :

1. Kelurga mampu mengidentifikasi Fasilitas kesehatan yang dapat

digunakan oleh keluarga untuk mengatasi asma : Puskesmas, Dokter

praktek (Klinik) dan Rumah Sakit.

2. Keluarga mampu menyebutkan Manfaat fasilitas kesehatan :

Memberikan informasi kesehatan, Memberikan pengobatan,

Memberikan pelayanan konseling, dan Membentu meningkatkan

kesehatan.

Objektif :

1. Keluarga tampak antusias bertanya tentang manfaat fasilitas

kesehatan

2. Kekuarga tampak memperhatikan dengan seksama saat diskusi

berlangsung

3. Terjadi kontak mata saat berinteraksi

4. Keluarga tampak sekali-kali menganggukkan kepala tanda mengerti

penjelasan yang perawat berikan

5. Keluarga tersenyum senang saat diberikan pujian oleh perawat

Analisa :

Page 44: Evaluasi Askep Keluarga Cipayung

Masalah teratasi oleh keluarga dengan fasilitas dari perawat

Perencanaan :

Memepertahankan dan meningkatkan keluarga untuk menggunakan fasilitas

kesehatan