15
Judul :PENERAPAN KAIDAH-KAIDAH PENULISAN SOAL PILIHAN GANDA OLEH GURU PENDIDIKAN DI MI NURUL HUDA TELUK SUNGKA KECAMATAN GAUNG ANAK SERKA A. LATAR BELAKANG MASALAH Sebagai seorang pendidik tentu ingin mengetahui sejauh mana hasil usaha sebagai pendidik bagi anak didik nya. Hal ini dapat di lihat dari penilaian evaluasi tertulis maupun lisan. Marrison berpendapat bahwa evaluasi adalah perbuatan pertimbangan berdasarkan criteria yang di sepakati dan dapat di pertanggung jawabkan . Dalam rumusan evaluasi terdapat tiga factor: 1. Pertimbangan 2. Penilaian 3. Criteria yang dapat di pertimbangkan. 1 1 Oemar Hamalik.Evaluasi Kurikulum.(Cet II Bandung:Remaja Rosdakarya Offset.1993).hlm.2

evaluasi

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Penilaian

Citation preview

Judul :PENERAPAN KAIDAH-KAIDAH PENULISAN SOAL PILIHAN GANDA OLEH GURU PENDIDIKAN DI MI NURUL HUDA TELUK SUNGKA KECAMATAN GAUNG ANAK SERKAA. LATAR BELAKANG MASALAHSebagai seorang pendidik tentu ingin mengetahui sejauh mana hasil usaha sebagai pendidik bagi anak didik nya. Hal ini dapat di lihat dari penilaian evaluasi tertulis maupun lisan. Marrison berpendapat bahwa evaluasi adalah perbuatan pertimbangan berdasarkan criteria yang di sepakati dan dapat di pertanggung jawabkan . Dalam rumusan evaluasi terdapat tiga factor:1. Pertimbangan2. Penilaian3. Criteria yang dapat di pertimbangkan.[footnoteRef:2] [2: Oemar Hamalik.Evaluasi Kurikulum.(Cet II Bandung:Remaja Rosdakarya Offset.1993).hlm.2]

Menurut Oemar Hamalik, evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran(pengumpulan data) dan (informasi),pengelolaan,penafsiran dan pertimmbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang di capai oleh Siswa setelah melakukan kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang di tetapkan.[footnoteRef:3] [3: Oemar Hamalik.Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta:Bumi Aksara.2003).hlm.159]

Dengan adanya evaluasi secara tidak langsung pendidk atau pengajar dapat mengukur sejauh mana keberhasilan anak didik nya yang telah mengukuti studi yang di ajar kan pendidk. Evaluasi merupakan suatau peniaian yang di berikan oleh pendidik kepada anak didik dan pendidik ingin menegetahui sejauh mana kebehasilan yang di capainya dala pengajaran yang di berikan.Oleh karena itu,dengan adanya evaluasi pendidik merasa terbantu karena dapat mengukur sejauh mana anak dsidik menyerap materi yang di sampaikan, yakni sesuai denagn tujuan pembelajaran yang di harapkan.Dengan evaluasi pendidik dapat menilai,dan hal ini berujuan untuk meningkatkan kualitas manusia yang beriaman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang maha Esa,berbudi pekerti luhur,berkepribadian, mandiri, maju, tangguh, cerdas, kreatif, terampil, berdisiplin, professional, bertanggung jawab, sehat jasmani rohani, meningkatkan kebangsaan dan kesetiakawanan sosial serta kesadaran pada sejarah bangsa dan sikap menghargai serta berguna bagi masa depan.Bagi peserta didik, secara didaktik evaluasi pendidikan (khususnya evaluasi hasil belajar)akan dapat memberikan dorongan (motivasi) kepada mereka untuk dapat memperbaiki, meningkatkan, dan mempertahankan prestasinnya. Evaluasi hasil belajar itu misalnya, akan menghasilkan nilai-nilai hasil belajar untuk masing-masing individu Siswa. Ada Siswa yang nilainya jelek(prestasinya rendah), karena itu Siswa tersebut terdorong untuk memperbaikinya, agar untuk waktu-waktu yang akan datang nilai hasil belajarnya tidak sejelek sekarang. Ada Siswa yang nilainya tidak jelek, tetapi belum dikatakan baik atau memuaskan, karena Siswa tersebut akan memperoleh untuk meningkatkan prestasi belajarnya pada masa-masa yang akan datang. Ada pula Siswa yang nilainya baik(prestasi belajarnya tinggi);dengan nilai yang sudah baik itu,Siswa yang bersangkutan akan termotivasi untuk dapat mempertahankan prestasi yang tinggi itu, agar tidak mengalami penurunan pada masa-masa yang akan datang.Bagi pendidik, secara didaktik evaluasi pendidkan itu setidak-setidaknya memiliki lima macam fungsi,yaitu:1. Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha(prestasi)yang telah di capai oleh peserta didiknya2. Memberikan informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi masing-masing peserta didik di tengah-tengnah kelompoknya3. Memberikan bahan yang penting dan kemudian menetapkan status peserta didik4. Memberikan pedoman untuk mencari dan menentukan jalan keluar bagi peserta didik yang memang memerlukannya5. Memberikan petunjuk tentang sudah sejauh manakah program pengajaran yang telah di tentukannya telah dapat di capai.[footnoteRef:4] [4: Anas Sudijono.Pengantar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta:Rajawali Pers,2011),hlm.13]

Adapun yang menjadi alat evaluasi adalah sesuatu yang dapat di gunakan untuk mempermudah sesorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan efesien. Kata alat bias di sebut juga dengan istilah instrument. Dengan demikian maka alat evaluasi juga di kenal dengan instrument evaluasi. [footnoteRef:5] [5: Suharsimi Arikunto.Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan,(Jakarta:Bumi Aksara,2007),hlm.26]

Dari segi alatnya, penilaian hasil belajar dapat di bedakan menjadi tes dan bukan (non tes). Tes ini ada yang di berikan secara lisan(menuntut jawaban secara lisan), ada tulisan(menuntut jawaban secara tulisan), dan ada tes tindakan(menuntut jawaban dalam bentuk perbuatan). Soal-soal tes ada yang di susun dalam bentuk objektif, ada juga yang dalam bentuk esai atau uraian. Sedangkan bukan tes sebagai alat penialain mencakup observasi, kuesioner, wawancara, skala, sosiometri, studi kasus,dll.[footnoteRef:6] [6: Nana Sudjana.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar,(Bandung:PT Remaja Rosdakarya,2012),hlm.5]

Tes tertulis merupakan jenis tes dimana tester dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau soalnya di lakukan secara tertulis dan testee memberikan jawabannya juga secara tertulis. Tes tertulis terbagi atas tes uaraian atau tes esai(tes subjektif) dan tes objektif. Tes uraian terdiri dari urain bebas, uraian terbatas, dan uraian berstruktur. Sedangkan tes objektif terdiri dari beberapa bentuk,yakni bentuk pilihan benar-salah,pilihan berganda denagn berbagai variasinya, menjodohkan,dan isian pendek atau melengkapi. Salah satu bentuk tes objektif adalah tes pilihan ganda(multiple choice test) yang merupakan bentuk tes yang mempunyai satu jawaban yang benar atau tepat. Dilihat dari strukturnya, bentuk soal pilihan ganda terdiri atas: Stem : Pernyataan atau pertanyaan yang berisi permasalahan yang akan di nyatakan Option : Sejumlah pilihan atau alternative jawaban Kunci : Jawaban yang benar atau peling tepat Distractor : jawaban-jawaban yang selain kunci jawaban(pengecoh)

Dalam menulis soal pilihan ganda ada hal-hal yang perlu di perhatikan atau kaidah-kaidahnya, namun dilihat kenyataan yang ada di lapangan terdapat kesenjangan-kesenjangan bahwa Guru dalam menulis soal plihan ganda jarang memperhatikan kaidah-kaidahnya. Hal itu dapat di lihat dari gejala-gejala sebagai berikut :1. Guru kurang memahami teknik dan kaidah-kaidah penulisan soal pilihan ganda2. Dalam menulis soal pilihan ganda Guru tidak memperhatikan teknik dan kaidah-kaidahnya3. Guru terkadang hanya mengambil atau mencopi soal yang sudah ada.

Melihat adanya kesenjangan tersebut penulis berminat untuk melakukan penelitian ilmiah dengan judul : PENERAPAN KAIDAH-KAIDAH PENULISAN SOAL PILIHAN GANDA OLEH GURU DI MI NURUL HUDA TELUK SUNGKA KECAMATAN GAUNG ANAK SERKA.

A. RUMUSAN MASALAHBerdasarkan kesenjangan yang Penulis cantumkan pada latar belakang masalah diatas, maka dapat dirumuskan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:1) Bagaimana penerapan kaidah-kaidah penulisan soal pilihan ganda oleh Guru Di MI Nurul Huda Teluk sungka Kecamatan Gaung Anak Serka ?2) Apakah Guru MI Nurul Huda Teluk Sungka, benar-benar menerapkan kaidah-kaidah dalam penulisan soal pilihan ganda ? B. METODE PENELITIAN1) Subjek dan Objek Penelitiana) Subjek penelitianAdapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah seluruh Guru MI Nurul Huda Teluk Sungka Kecamatan Gaung Anak Serkab) Objek penelitian Sedangkan objek penelitian ini adalah penerapan kaidah-kaidah penulisan soal pilhan ganda di MI Nurul Huda Teluk Sungka Kecamatan Gaung Anak Serka2) Populasi dan Sampela) PopulasiPopulasi menurut SUHARSIMI ARIKUNTO adalah keseluruhan subjek dalam penelitian.[footnoteRef:7] Berarti yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Guru MI Nurul Huda Teluk SungkaKecamatan Gaung Anak Serka. [7: Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prraktik, (Jakarta:PT.Rineka Cipta, 2006), hlm.130]

b) SampelMenurut Sutrisno Hadi, sampel atau contoh (master) adalh sebagian individu penelitian.[footnoteRef:8] Dalam penelitian ini Penulis tidak menggunakan Sampel, karena jumlah Guru memungkinkan untuk diteliti seluruhnya. [8: Amirul Hadi dan Haryono. Metodologi Penelitian Pendidikan, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), hlm.194]

8 0rang7 guruC. TEKNIK PENGUMPULAN DATAUntuk mendapatkan data yang Valid maka dalam penelitian ini Penulis menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:1) ObservasiObservasi adalh pengamatan yang dilakukan dengan sengaja, sistematis, mengenai fenomena social dan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan pencatatan.[footnoteRef:9] [9: Joko Subagyo. Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta: Renika Cipta, 2006), Cet ke-5. H.63]

2) WawancaraWawancara yaitu percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan yang dilakukan oleh dua pihak yaitu pewawancara dan yang diwawancarai.[footnoteRef:10] [10: Dedi Mulyana. Metodologi Penelitian Kualitatif,( Bandung: PT. remaja Rosdakarya,2008),hlm.180]

3) DokumentasiDokumentasi adalah pengumpulan data-data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.[footnoteRef:11] [11: Amirul Hadi dan Haryono, metodologi...., op.cit. hlm.110]

4) AngketRiduwan menjelaskan bahwa angket adalah daftar pertanyaan yang diberikan kepada orang lain yang bersedia memberikan respon sesuai dengan permintaan pengguna.[footnoteRef:12] [12: Riduan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula, (Bandung: Alfabeta, 2008), Cet. Ke-5. hlm. 71]

D. TEKNIK ANALISA DATAAdapun teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik deskriptif kualitatif dengan presentase yang menggunakan rumus:

Keterangan:F = frekuensiN = normative (jumlh responden)P = presentase[footnoteRef:13] [13: Anas Sudjono, op.cit. hlm. 43]

Untuk itu digunakan ketentuan presentase berikut:a. 81-100: sangat baikb. 61-80: baikc. 41-60: cukup baikd. 21-40: tidak baike. 0-20: sangat tidak baik[footnoteRef:14] [14: Ridwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru Karyawan dan Peneliti Pemula,(Bandung: Al-Fabeta cet ke-1, 2005),hlm. 89]

DAFTAR PUSTAKAHamalik Oemar,(1993).Evaluasi Kurikulum.Bandung:Remaja Rosdakarya Offset

Hamalik Oemar,(2003).Kurikulum dan Pembelajaran.Jakarta:Bumi Aksara

Sudijono Anas,(2011).Pengantar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Rajawali Pers

Arikunto Suharsimi,(2007).Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara

Sudjana Nana,(2012).Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar.Bandung:PT Remaja Rosdakarya

Arikunto Suharsimi,(2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Prraktik.Jakarta:PT.Rineka Cipta

Amirul Hadi dan Haryono,(2005). Metodologi Penelitian Pendidikan. Bandung: Pustaka Setia

Subagyo Joko,(2006). Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek. Jakarta: Renika Cipta

Mulyana Dedi,(2008). Metodologi Penelitian Kualitatif.Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Riduan,(2008). Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.Bandung: Alfabeta