Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot

    1/20

    Teknik evaluasi digolongkan menjadi 2 yaitu teknik tes dan teknik non Tes

    1. teknik non tes meliputi skala bertingkat, kuesioner, daftar

    cocok, wawancara, pengamatan, riwayat hidup.

    a. Rating scale atau skala bertingkat menggambarkan suatu nilai dalam bentuk angka.

    Angka-angak diberikan secara bertingkat dari anggak terendah hingga angkat paling

    tinggi. Angka-angka tersebut kemudian dapat dipergunakan untuk melakukan

    perbandingan terhadap angka yang lain.

    b. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang terbagi dalam beberapa kategori. Dari segi

    yang memberikan jawaban, kuesioner dibagi menjadi kuesioner langsung dan kuesioner

    tidak langsung. Kuesioner langsung adalah kuesioner yang dijawab langsung oleh

    orang yang diminta jawabannya. Sedangkan kuesiioner tidak langsung dijawab oleh

    secara tidak langsung oleh orang yang dekat dan mengetahui si penjawab seperti

    contoh, apabila yang hendak dimintai jawaban adalah seseorang yang buta huruf maka

    dapat dibantu oleh anak, tetangga atau anggota keluarganya. Dan bila ditinjau dari segi

    cara menjawab maka kuesioner terbagi menjadi kuesioner tertutup dan kuesioner

    terbuka. Kuesioner tertututp adalah daftar pertanyaan yang memiliki dua atau lebih

    jawaban dan si penjawab hanya memberikan tanda silang (X) atau cek () pada awaban

    yang ia anggap sesuai. Sedangkan kuesioner terbuka adalah daftar pertanyaan dimana si

    penjawab diperkenankan memberikan jawaban dan pendapat nya secara terperinci

    sesuai dengan apa yang ia ketahui.

    c. Daftar cocok adalah sebuah daftar yang berisikan pernyataan beserta dengan kolompilihan jawaban. Si penjawab diminta untuk memberikan tanda silang (X) atau cek ()

    pada awaban yang ia anggap sesuai.

    d. Wawancara, suatu cara yang dilakukan secara lisan yang berisikan pertanyaan-

    pertanyaan yang sesuai dengan tujuan informsi yang hendak digali. wawancara dibagi

    dalam 2 kategori, yaitu pertama, wawancara bebas yaitu si penjawab (responden)

    diperkenankan untuk memberikan jawaban secara bebas sesuai dengan yang ia

    diketahui tanpa diberikan batasan oleh pewawancara. Kedua adalah wawancara

    terpimpin dimana pewawancara telah menyusun pertanyaan pertanyaan terlebih dahuluyang bertujuan untuk menggiring penjawab pada informsi-informasi yang diperlukan

    saja.

    e. Pengamatan atau observasi, adalah suatu teknik yang dilakuakn dengan mengamati

    dan mencatat secara sistematik apa yang tampak dan terlihat sebenarnya. Pengamatan

    atau observasi terdiri dari 3 macam yaitu : (1) observasi partisipan yaitu pengamat

    terlibat dalam kegiatan kelompok yang diamati. (2) Observasi sistematik, pengamat

    tidak terlibat dalam kelompok yang diamati. Pengamat telah membuat list faktor faktor

    yang telah diprediksi sebagai memberikan pengaruh terhadap sistem yang terdapat

    dalam obejek pengamatan.

    f. Riwayat hidup, evaluasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi

  • 7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot

    2/20

    mengenai objek evaluasi sepanjang riwayat hidup objek evaluasi tersebut.

    2. Teknik tes. Dalam evaluasi pendidikan terdapat 3 macam tes yaitu :

    a. tes diagnostik

    b. tes formatif

    c. tes sumatif

    PROSEDUR MELAKSANAKAN EVALUASI

    Dalam melaksanakan evaluasi pendidikan hendaknya dilakukan secara sistematis danterstruktur. Sebagaimana telah dikemukakan sebelumnya bahwa evaluasi pendidikan

    secara garis besar melibatkan 3 unsur yaitu input, proses dan out put. Apabila

    prosesdur yang dilakukan tidak bercermin pada 3 unsur tersebut maka dikhawatirkan

    hasil yang digambarkan oleh hasil evaluasi tidak mampu menggambarkan gambaran

    yang sesungguhnya terjadi dalam proses pembelajaran. Langkah-langkah dalam

    melaksanakan kegiatan evaluasi pendidikan secara umum adalah sebagai berikut :

    a. perencanaan (mengapa perlu evaluasi, apa saja yang hendak dievaluasi, tujuan

    evaluasi, teknikapa yang hendak dipakai, siapa yang hendak dievaluasi, kapan, dimana,

    penyusunan instrument, indikator, data apa saja yang hendak digali, dsb)

    b. pengumpulan data ( tes, observasi, kuesioner, dan sebagainya sesuai dengan tujuan)

    c. verifiksi data (uji instrument, uji validitas, uji reliabilitas, dsb)

    d. pengolahan data ( memaknai data yang terkumpul, kualitatif atau kuantitatif, apakah

    hendak di olah dengan statistikatau non statistik, apakah dengan parametrik atau non

    parametrik, apakah dengan manual atau dengan software (misal : SAS, SPSS )

    e. penafsiran data, ( ditafsirkan melalui berbagai teknik uji, diakhiri dengan ujihipotesis ditolak atau diterima, jika ditolak mengapa? Jika diterima mengapa? Berapa

    taraf signifikannya?) interpretasikan data tersebut secara berkesinambungan dengan

    tujuan evaluasi sehingga akan tampak hubungan sebab akibat. Apabila hubungan sebab

    akibat tersebut muncul maka akan lahir alternatif yang ditimbulkan oleh evaluasi itu.

    Penyusunan Instrumen Nontes

    Teknis nontes adalah suatu alat penilaian yang biasanya dipergunakan untuk

    mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan peserta tes (Inggris: testee) dengan

    tidak menggunakan tes. Hal ini berarti bahwa jawaban yang diberikan oleh peserta testidak bisa dikategorikan sebagai jawaban benar atau salah sebagaimana interpretasi

    jawaban tes. Dengan teknik nontes maka penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta

    didik dilakukan tanpa menguji peserta didik melainkan dilakukan dengan cara

    tertentu.

    Penilaian yang dilakukan dengan teknis nontes terutama bertujuan untuk memperoleh

    informasi yang berkaitan dengan evaluasi hasil belajar peserta didik dari segi ranah

    sikap hidup (affective domain) dan ranah ketrampilan (psychomotoric domain). David

    Krathwohl (1974), sebagaimana dikutip Anas Sudijono (2005 : 54) mengembangkantaksonomi mengenai ranah afektif ini dengan membaginya kedalam lima jenjang yaitu :

    (1) receiving (menerima) (2) responding (merespon) (3) valuing (menilai atau

  • 7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot

    3/20

    memaknai), (4) organization (mengorganisasi) dan (5) characterization by a value or

    value complex (karakterisasi dengan suatu nilai atau nilai yang kompleks).

    Kemampuan psikomotor (psychomotoric domain) adalah kemampuan yang berhubungan

    dengan gerak yaitu kemampuan dalam menggunakan otot-otot seperti berjalan, lari,

    melompat, berenang, melukis, membongkar dan memasang peralatan dan lain

    sebagainya. Dalam dunia psikologi, kemampuan psikomotor dibagi kedalam lima

    tingkatan yaitu gerak refleks, gerakan dasar, kemampuan perseptual, kemampuan fisik,gerakan trampil dan komunikasi nondiskursip (Sax, 1980: 76).

    Gerak reflek adalah gerakan yang muncul tanpa sadar. Gerakan dasar adalah gerakan

    yang mengarah pada ketrampilan kompleks yang khusus seperti berlari dan berjalan.

    Kemampuan perseptual merupakan kombinasi kemampuan kognitif dan kemampuan

    motor, kemampuan fisik adalah kemampuan untuk mengembangkan gerakan yang

    paling terampil seperti gerakan tari ataupun olahrega ekstrim tertentu. Sedangkan

    komunikasi nondiskursip adalah kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan

    bahasa gerakan. Kemampuan terakhir ini berhubungan dengan kemampuan

    mengucapkan kata-kata berbahasa asing.

    Dalam dunia pendidikan teknik nontes yang sering digunakan adalah pengamatan

    (observasi), dan terkadang, seorang guru juga menggunakan wawancara. Dalam

    penelitian-penelitian sosial, teknik nontes biasanya juga digunakan untuk mendapatkan

    informasi mengenai keadaan obyek penelitian. Teknik nontes yang sering digunakan

    dalam penelitian-penelitian sosial penelitian adalah kuesioner.

    Teknik pengamatan atau observasi merupakan salah satu bentuk teknik nontes yangbiasa dipergunakan untuk menilai sesuatu melalui pengamatan terhadap objeknya

    secara langsung, seksama dan sistematis. Pengamatan memungkinkan untuk melihat

    dan mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada

    keadaan sebenarnya.

    Menurut Moleong pengamatan dapat dibedakan menjadi dua yaitu pengamatan

    berperanserta dan tidak berperanserta. Dalam pengamatan yang tidak berperanserta,

    seseorang hanya melakukan satu[11] fungsi yaitu mengamati tetapi pada pengamatan

    berperanserta seseorang disamping mengamati juga menjadi anggota dari obyek yangdiamati .

    Pengamatan dapat pula dibagi atas pengamatan terbuka dan tertutup. Terbuka jika

    obyek yang diamati mengetahui bahwa mereka sedang diamati dan sebaliknya. Selain

    itu pengamatan juga dibagi pada latar alamiah (pengamatan tak terstruktur) dan latar

    buatan (pengamatan terstruktur). Pengamatan ini biasanya dapat dilakukan pada

    eksperimen. Dalam pengamatan berstruktur, kegiatan pengamatan itu telah diatur

    sebelumnya. Isi, maksud, objek yang diamati, kerangka kerja, dan lain-lain, telah

    ditetapkan sebelum kegiatan pengamatan dilaksanakan. Oleh karena itu, kegiatanpencatatan hanya dilakukan terhadap data-data yang sesuai dengan cakupan bidang

    kebutuhan seperti yang telah ditetapkan sejak semula.

  • 7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot

    4/20

    Lain halnya dengan pengamatan tak berstrukur, dalam melakukan pengamatannya, si

    pengamat tidak dibatasi oleh kerangka kerja yang telah dipersiapkan sebelumnya.

    Setiap data yang muncul yang dianggap relevan dengan tujuan pengamatannya

    langsung dicatat. Dengan demikian, data yang diperoleh lebih mencerminkan keadaan

    yang sesungguhnya. Perilaku siswa dalam keadaan seperti itu bersifat wajar, apa

    adanya dan tidak dibuat-buat.

    Teknik pengamatan jika dilakukan untuk melihat apakah perbuatan siswa sudah benaratau tidak dapat dikategorikan sebagai teknik tes. Misalnya jika dalam praktek olahraga

    seorang guru akan melihat apakah cara melempar lembing seseorang sudah sesuai

    dengan teori atau tidak, maka pengamatan jenis ini terkategori sebagai teknik tes.

    Tetapi jika pengamatan dilakukan terhadap aspek afektif seperti cara seorang siswa

    bersikap terhadap guru, menjaga kebersihan, perhatian terhadap tugas-tugas sekolah

    dan sebagainya, maka teknik ini termasuk teknik nontes.

    Wawancara atau interview merupakan salah satu alat penilaian nontes yang

    dipergunakan untuk mendapatkan informasi tertentu tentang keadaan responden dengan

    jalan tanya-jawab sepihak. Dikatakan sepihak karena pertanyaan-pertanyaan yang

    diajukan dalam kegiatan wawancara itu hanya berasal dari pihak pewawancara saja,

    sementara responden hanya bertugas sebagai penjawab. Maksud diadakan wawancara

    sebagaimana dikutip Moleong dari Lincoln dan Guba (1985 : 266) antara lain

    mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan,

    kepedulian dan lain sebagainya.

    Ada banyak pembagian wawancara yang dilakukan para ahli. salah satu diantaranyaadalah membagi wawancara kedalam dua bentuk yaitu wawancara bebas dan wawancara

    terpimpin. Yang dimaksud wawancara terpimpin adalah suatu kegiatan wawancara yang

    pertanyaan-pertanyaan serta kemungkinan-kemungkinan jawabannya itu telah

    dipersiapkan pihak pewawancara, responden tinggal memilih jawaban yang sudah

    dipersiapkan pewawancara. Sebaliknya dalam wawancara bebas, responden diberi

    kebebasan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan pewawancara sesuai dengan

    pendapatnya tanpa terikat oleh ketentuan-ketentuan yang telah dibuat pewawancaranya.

    Kuesioner merupakan bentuk lain dari teknik nontes. Secara umum, ada dua jeniskuesioner yaitu kuesioner tertutup dan terbuka. Kuesioner tertutup adalah kuesioner

    yang telah disediakan alternatif jawabannya sehingga responden tinggal memilih yang

    sesuai dengan keadaan dirinya. Sedangkan kuesioner terbuka adalah kuesioner yang

    jawabannya belum disediakan sehingga responden bebas menuliskan apa yang dia

    rasakan. Satu hal yang menjadi ciri utama kuesioner adalah dalam kuesioner tidak ada

    jawaban benar atau salah.

    Salah satu contoh kuesioner tertutup adalah :Umur anda saat ini adalah :

  • 7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot

    5/20

    a. 15 20 tahun

    b. 20 25 tahun

    c. 25 30 tahun

    d. 35 35 tahun

    Adapun contoh kuesioner terbuka adalah :

    Setiap idul fitri tiba tiba, ribuan orang seperti digerakkan untuk beridulfitri di kampunghalamannya. Uraikanlah menurut pendapat anda apa yang menjadi penyebab

    pulangkampungnya orang yang ada diperantauan ketika Idul Fitri.

    Ada beberapa alasan kenapa kuesioner sering dipergunakan orang dalam

    mengumpulkan informasi tertentu yaitu : (1) butir-butir kuesioner dapat diberikan

    kepada responden secara serentak sehingga lebih efektif, (2) butir-butir dalam

    kuesioner lebih menjamin keseragaman baik perumusan kata, isi maupun urutannya

    serta kuesioner lebih memudahkan dalam memberikan jawaban, (3) kuesioner

    memudahkan sumber data dalam memberikan jawaban serta kepraktisan serta relative

    lebih murah dibandingkan metode nontes yang lain.

    DESAIN EVALUASI

    Sebelum melakukan desain evaluasi maka terlebih dahulu harus dilakukan fokus

    evaluasi yaitu mengkhususkan apa dan bagaimana evaluasi akan dilakukan. Bila

    evaluasi sudah terfokus, maka ini berarti proses dan desain dimulai. Ada tiga elernen

    dalam proses pemfokusan, yaitu : mempertemukan pengetahuan dan harapan,mengumpulkan informasi, dan merumuskan rencana evaluasi.

    Penyusunan desain evaluasi program merupakan langkah pertama dan menyangkut

    aspek perencanaan. Di dalam tahap perencanaan ini diuraikan garis garis besar

    mengenai hal hal lain yang berkaitan dengan kegiatan evaluasi tersebut. Evaluasi

    program merupakan pelayanan bantuan kepada pelaksana program untuk memberikan

    input bagi pengambilan keputusan tentang kelangsungan program tersebut. Oleh karena

    itu, maka pelaksana evaluasi program harus memahami seluk beluk program yang

    dinilai.

    1. Pengambilan keputusan mengeluarkan kebijakan mengenai pelaksanaan suatu

    program.

    2. Kepala Sekolah menunjuk evaluator program (dapat dari bagian dalam pengelola

    ataupun orang luar dari program) untuk melaksanakan evaluasi program setelah

    melaksanakan selama jangka waktu tertentu.

    3. Penilai program melaksanakan kegiatan penilaiannya, mengumpulkan data,

    menganalisis dan menyusun laporan.4. Penilai program menyampaikan penernuannya kepada pengelola program.

  • 7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot

    6/20

    Adapun komponen komponen evaluasi program, sebagai berikut:

    1. Tujuan yang ditetapkan oleh pengambil keputusan dan diberitahukan kepada

    pelaksana program.

    2. Kegiatan semua aktifitas yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu,

    kegiatan harus relevan benar dengan tujuan

    3. Sarana fasilitas penunjang kegiatan4. Person pelaksana kegiatan

    5. Hasil keluaran sebagai akibat dari kegiatan,

    Efektifitas program ditentukan oleh sejauh mana hasil ini telah mendekati tujuan. Oleh

    karena itu, untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan seorang evaluator dalam

    penyusunan desain evaluasi program. Sebelum evaluator menyusun desain terlebih

    dahulu harus mengetahui betul apa tugasnya. Secara garis besar terdapat tiga hal yang

    harus ditangani oleh seorang evaluator, yaitu :

    1. Keberhasilan pencapaian tujuan:

    Hubungan antara tujuan dengan hasil merupakan hal utama yang harus ditangani oleh

    seorang evaluator. Mereka harus memusatkan perhatiannya terhadap keberhasilan ini.

    Namun, evaluator tidak boleh terpaku terlalu erat dengan tujuan. Hal ini disebabkan,

    ada beberapa program mencanturnkan dengan jelas apa yang ingin dicapai dengan

    kegiatannya akan tetapi ada pula yang ticlak merumuskannya sama sekali. Pada kondisi

    ini, evaluator harus mencari informasi mengenai tujuan program tersebut karena ticlakmungkin seorang evaluator bekerja tanpa mengetahui tujuan apa yang ingin dicapai.

    2. Tujuan program, yang dirumuskan oleh pengembang program.

    Tujuan umum suatu program akan dijadikan titik awal kegiatan evaluator dalam

    menyusun desain evaluasi.

    3. Proses yang terjadi dalam program, meliputi kegiatan, sarana penunjang dan personil

    pelaksana program.

    Dalam hal ini, kegiatan merupakan aktualisasi yang ditentukan oleh para pengembang

    program. Kegiatan menunjukkan pada aktivitas yang diperhitungkan dari prosedur,

    teknik dan proses lain yang berkaitan dengan sumber pencapaian tujuan. Banyak

    evaluator program hanya terpaku pada hasil pencapaian dan kurang memperhatikan

    kegiatan yang menghasilkan pencapaian tujuan tersebut. Sarana biasanya terwujud pada

    peralatan, ruangan, biaya dan hal hal lain yang diperhitungkan antara lain: Apakah

    sarana yang digunakan sudah tepat ? Apakah program itu mahal ? Apakah ada biayayang belum diperhitungkan ? sedangkan Person adalah pelaksana program baik yang

    tergolong sebagai tenaga edukatif, administratif maupun pengelola.

  • 7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot

    7/20

    Langkah Penyusunan Desain

    Sesudah memahami tentang isi yang terdapat di dalam program yang merupakan objek

    evaluasi, maka langkah selanjutnya adalah melakukan penyusunan desain. Adapun hal

    hal yang perlu dilaksanakan, antara lain:

    1 . Latar belakang.2. Problematika (yang akan dicari jawabannya).

    3. Tujuan evaluasi.

    4. Populasi dan sampel

    5. Instrumen dan sumber data

    6.Teknik analisis data.

    Langkah Penyusunan Instrumen

    Adapun langkah langkah yang harus dilalui dalam menyusun instrumen, adalah :

    1. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan instrumen yang akan disusun. Bagi

    para peneliti pemula, merumuskan tujuan seperti ini tidak lazim. Padahal sebenarnya

    langkah ini sangat perlu. Ticlak mungkin kiranya, atau apabila mungkin akan sukar

    sekali dilakukan, menyusun instrumen tanpa tahu untuk apa data terkumpul, apa yang

    harus dilakukan sesudah itu, apa fungsi setiap jawab dalam setiap butir bagi jawaban

    problematika dan sebagainya.2. Membuat kisi kisi yang mencanangkan tentang perincian variabel dan jenis

    instrumen yang akan digunakan untuk mengukur bagian variabel yang bersangkutan.

    3. Membuat butir butir instrumen.

    Sesudah memiliki kisi kisi seperti contoh di atas, langkah penilai berikutnya adalah

    membuat butir butir instrumen.

    Menyusun instrumen bukanlah pekerjaan yang mudah. Bagi peneliti pemula atau orang

    yang kurang tertarik pada pekerjaan evaluasi, tugas menyusun instrumen merupakanpekerjaan yang membutuhkan ketelitian dan kesabaran yang tinggi.

    Kriteria Evaluator

    Untuk memperoleh hasil evaluasi yang akurat, maka diperlukan kriteria keberhasilan

    dan kriteria tertentu terutama bagi evaluator program, di bawah ini diuraikan kriteria

    tersebut

    Memahami matedMemahami mated yaitu memahami tentang seluk beluk program yang dievaluasi, antara

    lain :

  • 7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot

    8/20

    1 . Tujuan program yang telah ditentukan sebelum dimulai kegiatan

    2. Komponen komponen program

    3. Variabel yang akan diujicobakan atau dilaksanakan

    4. Jangka waktu dan penjadualan kegiatan

    5. Mekanisme pelaksanaan program

    6. Pelaksanaan program7. Sistem monitoring kegiatan program

    Kriteria keberhasilan yang ditetapkan adalah dilihat dari mated, maka Evaluator

    membuat format pencapaian materi program yang direncanakan

    dibandingkan dengan yang telah digapai berdasarkan penjabaran point 1 sampai dengan

    7.

    Menguasai Teknik

    Menguasai teknik yaitu menguasai cara cara atau teknik yang digunakan di dalarn

    melaksanakan evaluasi program. Karena kegiatan evaluasi program mengenai sejumlah

    evaluasi, maka evaluator program dituntut agar menguasai metodologi evaluasi, yang

    meliputi

    1. Cara membuat perencanaan evaluasi

    2. Teknik menentukan populasi dan sampel3. Teknik menyusun instrumen

    4. Prosedur dan teknik pengumpulan data

    5. Penguasaan teknik pengolahan data

    6. Cara menyusun laporan evaluasi

    Untuk metodologi yang terakhir ini evaluator program harus menguasai sesuatu yang

    lebih dibandingkan dengan peneliti karena apa yang disampaikan akan sangat

    menentukan kebijaksanaan yang terkadang memiliki resiko lebih besar.

    Kriteria keberhasilannya adalah seorang evaluator harus dapat membuat point 1 sampai

    dengan 6 secara opersional.

    Objektif dan Cermat

    Tim evaluator adalah sekelompok orang yang mengemban tugas mengevaluasi program

    serta ditopang oleh data yang dikumpulkan secara cermat dan objektif. Atas dasar

    tersebut mereka diharapkan, mengklasifikasikan, mentabulasikan, mengolah dansebagainya secara cermat dan objektif pula. Khususnya di dalam menentukan

    pengambilan strategi penyusunan laporan, evaluator tidak boleh memandang satu atau

  • 7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot

    9/20

    dua aspek sebagai hal yang istimewa dan tidak boleh pula memihak. Kriteria

    keberhasilan yang dipakai adalah apabila hasil penilaian dari evaluator dapat

    menunjukkan hasil yang objektif dengan alasan rasional dan didukung oleh data data

    yang akurat.

    Jujur dan Dapat Dipercaya

    Evaluator adalah orang yang dipercaya oleh pengelola dan pengambil keputusan, oleh

    karena itu mereka harus jujur dan dapat dipercaya. Mereka harus dapat memberikan

    penilaian yang jujur, tidak membuat baik dan jelek, menyajikan data apa adanya.

    Dengan demikian pengelola dan pengambil keputusan tidalk salah membuat treatment

    akan programnya.

    Terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan oleh seorang evaluator agar dapat

    melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara tepat, yaitu

    1. Evaluator hendaknya merupakan evaluator yang otonom artinya orang luar yang

    sama sekali tidak ada ikatan dengan pengambilan kebijaksanaan maupun pengelola dan

    pelaksanaan program.

    2. Ada hubungan baik dengan responden dalam arti dapat memahami sedalam

    dalamnya watak, kebiasaan dan cara hidup klien yang akan dijadikan sumber data

    evaluasi.

    3. Tanggap akan masalah politik dan sosial karena tujuan evaluasi adalahpengembangan program.

    4. Evaluator berkualitas tinggi, dalarn arti jauh dari biasa. Evaluator adalah orang

    yang mempunyai self concept yang tinggi, tidak mudah terombang-ambing.

    5. Menguasai teknik untuk membuat desain dan metodologi penelitian yang tepat

    untuk program yang dievaluasi.

    6. Bersikap terbuka terhadap kritik. Untuk mengurangi dan menahan diri dari bias,

    maka evaluator memberi peluang kepada orang luar untuk melihat apa yang sedang dan

    telah dilakukan7. Menyadari kekurangan dan keterbatas annya serta bersikap jujur, menyampaikan

    (menerangkan) kelemahan dan keterbatasan tentang evaluasi yang dilakukan.

    8. Bersikap pasrah kepada umum mengenai penemuan positif dan negatif. Evaluator

    harus berpandangan luas dan bersikap tenang apabila menemukan data yang tidak

    mendukung program dan berpendapat bahwa penemuan negatif sama pentingnya dengan

    penemuan positif.

    9. Bersedia menyebarluaska n hasil evaluasi. Untuk program kegiatain yang penting

    dan menentukan, hasil evaluasi hanya pantas dilaporkan kepada pengambil keputusandalam sidang tertutup atau pertemuan khusus. Namun untuk program yang biasa dan

    dipandang bahwa masyarakat dapat menarik manfaat dari evailuasinya, sebaiknya hasil

  • 7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot

    10/20

    evaluasi disebarluaskan, khususnya bagi pihak pihak yang membutuhkan.

    10. Tidak mudah membuat kontrak. Evaluasi yang tidak memenuhi persyaratan

    persyaratan yang telah disebutkan sebaiknya tidak dengan mudah menyanggupi

    menerima tugas karena secara etis dan moral akan merupakan sesuatu yang kurang

    dapat dibenarkan.

    B.4. KETERKAITAN EVALUASI PROGRAM PENDIDIKAN DENGAN

    POLITIK DAN KEBIJAKAN PENDIDIKAN (DISERTAI CONTOH)CONTOH DESAIN EVALUASI

    Latar belakang :

    Dari pengamatan beberapa tahun diketahui bahwa program program peningkatan

    pendapatan dan ketrampilan ternyata kurang berhasil dari yang diharapkan. Dit.

    Diktentis sebagai lembaga yang menangani pembinaan teknis edukatif ingin mencoba

    program baru EMP E di SKB. Pedoman disusun oleh tim Dit. Diktentis yang

    dikoordinasikan oleh Direktur Diktentis dan dikirim langsung ke SKB dalam bentuk

    jadi, disertai dengan biaya penunjang.

    Setelah program tersebut berlangsung beberapa bulan, Balitbang Dikbud ingin

    mengetahui efektifitas modul, untuk menentulkan kebijaksanaan selanjutnya: karena

    dipikirkan kelangsungan dan penyebarannya untuk sekolah sekolah lain.

    Problematika :

    Sebagai problematika umum yang akan dicari jawabannya adalah "apakah program

    EMPE dapat meningkatkan ketrampilan dan pendapatan anggotanya dalarn kurun waktu

    tertentu ? untuk mempermudah mencari jawaban, maka dirinci sebagai berikut:1. Aspek Warga Belajar, antara lain

    a. Apakah warga belajar aktif dalam kegiatan EMPE ?

    b, Apakah tiap warga belajar mempunyai peran aktif ?

    2. Aspek kegiatan EMPE, antara lain :

    a. Apakah kegiatan EMPE berjalan sesuai rencana ?

    b. Apakah fasilita tor dan pengelola aktif dalam kegiatan EMPE ?

    c. Apakah kegiatan EMPE dapat dilaksanakan secara lancar ? Bila tidak

    apa sebabnya ? d. Bagaimanakah kegiatan pemasaran hasil EMPE ?

    e. Bagaimanakah manajemen EMPE ?

    f. Hambatan apa dalam kegiatan EMPE ?

    3. Aspek sarana, antara lain :

    a. Sesuaikah dan kurangkah sarana/ala t yang disediakan untuk

    keperluan kegiatan EMPE ?

    b. Apakah warga belajar tidak mengalami kesulitan dalam menggunakansarana / alat tersebut ?

    4. Aspek Fasilitator dan pengelola, antara lain

  • 7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot

    11/20

    a. Apakah fasilitat or dan pengelola, tidak mengalami kesulitan dalam

    membina dan mengelola EMPE ?

    b. Bagaimana hubungan antara Fasilitator dan Pengelola dengan warga

    belajar dalam kegiatan EMPE ?

    5. Aspek Hasil Belajar, antara lain :

    a. Secara keseluruhan apakah kegiatan EMPE dapat meningkatkan

    ketrampilan dan pendapatan warga belajar ? b. Kalau dapat berapa prosen kenaikan tersebut ? dan kalau tidak apa

    sebabnya ?

    berapa prosen ketidakmeningka tan tersebut ?

    6. Aspek Tujuan Evaluasi :

    Tujuan umum: tujuan evaluasi program adalah mengumpulkan informasi mengenai

    efektifitas pelaksanaan kegiatan EMPE.

    Tujuan khusus : dari tujuan umum tersebut dapat dirinci atas tujuan-tujuan khusus

    sebagai berikut :

    a) Untuk mengetahui tanggapan warga belajar, pengelola, tutor, fasilitator dan

    penanggung jawab program terhadap kegiatan EM PE.

    b) Untuk mengetahui hal hal yang berhubungan dengan kegiatan EMPE.

    c) Untuk mengetahui ketepatan sarana dalam menunjang pelaksanaan kegiatan EMPE.

    d) Untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi pengelola, fasilitat or, penanggung

    jawab dan orang yang terlibat dalam kegiatan EMPE.e) Untuk mengetahui prosentase peningkatan ketrampila n dan pendapat warga belajar.

    7. Populasi dan sampel

    Evaluasi dilakukan pada SKB yang dilaksanakan EMPE. SKB yang akan dijadikan

    tempat evaluasi dilakukan terhadap populasi maupun sampel, menurut variabel yang

    dinilai.

    8. Instrumen dan sumber data :

    Khusus evalusi program ini cukup banyak dan komprehensif, oleh karena itu instrumenuntuk rnengumpulkan data perlu bervariasi.

    a. Untuk rnengetahui tanggapan warga belajar tentang kegiatan EMPE dengan modul

    digunakan wawancara dan pengamatan dengan sumber data para warga belajar yang

    aktif dalam kelompok.

    b. Untuk mengetahui hal hal yang berhubungan dengan kegiatan pengelola digunakan

    :

    1. Pengamatan di dalam kelompok dengan sumber data kegiatan langsung dari

    aktifitas yang diamati.2. Wawancara dengan sumber data yaitu : pengelola, tutor dan orang orang yang

    terlibat aktif.

  • 7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot

    12/20

    3. Dokumentasi tentang pelaksanaan kegiatan EMPE dengan sumber data buku

    pengelolaan, buku kerja, buku laporan tugas, dan catatan catatan lain (paper).

    4. Angket tentang pengelolaan sarana / alat kepada pengelola.

    5. Untuk mengetahui ketetapan sarana yang digunakan dalam kegiatan, data

    dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara, dan dokumentasi, sumber data dapat

    laboratorium, kegiatan praktikum warga belajar dan pengelola.

    6. Untuk mengetahui kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan sistem EMPE datadikumpulkan melalui wawancara dengan fasilitator, warga belajar pengelola dan

    tanggung jawab.

    7. Untuk mengetahui peningkatan ketrampila n dan pendapatan warga belajar, datanya

    dikumpulkan melalui : dokumentasi pembukuan, pengamatan terhadap kegiatan warga

    belajar, wawancara kepada warga belajar mengenai hasilnya. Sedangkan untuk

    mengetahui pengelolaan sistem EMPE, datanya dikumpulkan melalui wawancara

    dengan para pengelola kelompok.

    9. Teknik analisis data

    Teknik yang digunakan untuk menganafisis data disesuaikan dengan bentuk

    problematika dan jenis data.

    a. Problematika yang mengandung variabel tunggal, dianalisis secara diskriptif

    kualitatif.

    b. Problematika komparasi atau korelasi dijawab dengan jawaban dari data yang diolah

    dengan teknik statistik korelasi, t-test, ANAVA.

    BENEFIT MONITORING AND EVALUATION (BME)

    Sistem Evaluasi dan Monitoring Benefit atau biasa disebut sebagai Benefit Monitoring

    and Evaluation (BME) adalah kegiatan monitoring dan evaluasi terhadap suatu program

    atau proyek dalarn rangka mengetahui sejauh mana program atau proyek tersebut

    memberikan manfaat sesuai dengan tujuan yang telah direncanakan.

    Salah satu pihak yang mempromosikannya adalah ADB (ASIAN DEVELOPMENT

    BANK). BME dirnaksudkan untuk menghimpun berbagai informasi berkaitan dengan

    impact sebuah proyek dan atau nilai guna (benefit).

    Pengertian tentang benefit ini sendiri sangat beragam, ada yang mengartikannya

    sebagai keuntungan/laba/profit (berkaitan dengan uang), ada pula yang memberi arti

    lebih fieksibel yaitu nilai manibatinilai guna (tidak harus berupa uang), dari sebuah

    hasil produksi (barang, jasa, tenaga manusia). Kegunaannya antara lain, untuk

    meningkatkan kebijakan tentang efektifitas dari sebuah proses produksi.Monitoring dan evaluasi dinilai sebagai himpunan kegiatan penting yang

    memungkinkan para pihak (stakeholders) untuk mernperkirakan perkembangan sebuah

  • 7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot

    13/20

    proyek selarna kegiatannya termasuk di dalarnnya adalah intervensi intervensi tentang

    keberhasilan atau kegagalan. Monitoring meliputi pengurnpulan data selarna

    pengernbangan bila intervensi diberlakukan. Adapun evaluasi biasanya terkait dengan

    impact yang meliputi lingkungan hidup, misalnya peningkatan akses kepada sumber

    daya dan asset untuk kelornpok khusus kaum miskin, perubahan tentang kerniskinan

    dan kesejahteraan atau tentang kapasitas tertentu (latihan, skill, pengetahuan). Evaluasi

    biasanya dilakukan pada pertengahan proyek berjalan (melalui intervensi), pada akhirproyek, ataupun setelah proyek dinyatakan selesai. Evaluasi yang dilakukan dapat

    berbentuk formative atau summative.

    Evaluasi formative digunakan untuk membantu peserta dalam belajar dari pengalaman

    dan perubahan tindakan yang terjadi. Adapun evaluasi summative digunakan untuk

    mengembangkan gagasan dari keseluruhan impact yang timbul dalam mencapai

    keputusan tertentu.

    Evaluasi yang dilakukan juga dapat dipandang secara subyektif atau obyektif, dapat

    pula menggunakan indikator kualitatif atau kuantitatif. Indikator kualitatif misalnya

    persepsi tentang inequality, derajat ketidakamanan pangan/food insecurity, persepsi

    tentang kekuatan dan kelemahan. Adapun Indikator kuantitatif misalnya pendapatan,

    belanja dan tabungan, tingkat produksi pertanian, stok populasi ternak.

    Dengan kata lain, kegiatan evaluasi dan monitoring benefit terhadap suatu program

    atau proyek dilakukan secara komprehensif dan dinamis, mencakup pengkajian

    berbagai komponen input, process, output (hasil) dan outcome (dampak) dari program

    atau proyek yang dilaksanakan. Dari hasil pengkajian terhadap seluruh kornponentersebut diharapkan dapat diketahui seberapa jauh manfaat suatu program atau proyek,

    dibandingkan dengan tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.

    Namun, terdapat tiga area kesulitan yang menurut Eric Diggest sering terjadi dalam

    supervisi dan pengendalian pada pendidikan tinggi, yaitu :

    1. Ukuran, pengalaman inventory, chek list, hasil riset yang tak sepadan dapat

    melernahkan reliabilitas dan validitas.

    2. Trainee bidang konseling bebas untuk mengembangkan kernampuan konseling

    tetapi tidak mendapat gelar akadernik.3. Para supervisor tidak dapat mengartikulas ikan sasaran supervisi yang diinginkan

    oleh administratur pendidikan tinggi karena kurang menguasai teori supervisi.

    Hal yang menjadi penyebab di atas, dikarenakan BME itu sendiri terdiri dari tiga

    kegiatan yang berbeda, yaitu:

    1. Persiapan dan analisis benchmark (baseline) informasi. Benchmark informasi

    meliputi info yang bersifat kualitatif dan kuantitatif tentang arti pentingnya karaktersosial ekonomi individu dan atau kelompok yang terkait dengan proyek. Informasi ini

    bermanfaat untuk merancang sebuah proyek agar sesuai dengan kebutuhan dan

  • 7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot

    14/20

    kemanfatannya bagi user/customer.

    2. Monitoring benefit rneliputi penyampaian pelayanan, kapan dan bagaimana

    pelanggan memanfaatkannya, efek segera dari pelayanan yang disediakan melalui

    proyek.

    3. Tiga Iangkah utama evaluasi benefit meliputi penyiapan TOR (terms of reference)untuk organisasi evaluasi, seleksi organisasi dan supervisi selama evaluasi

    beriangsung.

    Dalam bidang pendidikan, kegiatan benefit monitoring and evaluating telah banyak

    dilakukan di Indonesia, terutama terhadap program atau proyek yang selama ini sudah

    dilaksanakan seperti proyek pendidikan dasar atau Basic Education Project (BEP), baik

    di lingkungan Departemen Pendidikan Nasional untuk tingkat sekolah dasar dan

    sekolah menengah, dan di Iingkungan Departemen Agama untuk tingkat madrasah

    lbtidaiyah dan Tsanawiyah.

    Sebagai contoh, untuk kegiatan BME BEP di Iingkungan Departemen Agama telah

    dilakukan sejak tahun 2000 sampai tahun 2002 untuk mengkaji proyek BEP yang sudah

    dijalankan pada madrasah Ibtidaiyah dan Tsanawiyah. Proyek BEP itu sendiri telah

    berlangsung mulai tahun 1995/1996 sampai tahun 2001. Melalui kegiatan BME,

    dilakukan pengkajian apakah proyek BEP di Departemen Agama tersebut dapat

    memberikan manfaat bagi peningkatan mutu pendidikan dasar khususnya di madrasahIbtidaiyah dan Tsanawiyah. Pengkajian dalam hal ini mencakup kelancaran distribusi

    bantuan yang disampaikan dan manfaat bantuan proyek BEP bagi sekolah, pembelajar,

    tenaga pendidik, kepala madrasah, pengelola madrasah, yayasan, pengelola proyek,

    lembaga pelatihan, dan masyarakat pada umumnya.

    Daftar Pustaka

    Oriondo, L. L. & Antonio, E. M.D. (1998). Evaluating educational outcomes (Test,measurement and evaluation). Manila: Rex Book Store

    Djemari Mardapi. ( 2008). Teknik penyusunan instrumen tes dan non tes. Yogyakarta:

    Mitra cendekia

    Griffin, P. & Nix, P. (1991). Educational assessment and reporting. Sydney: Harcout

    Brace Javanovich, Publisher.

    Ebel, R.L. & Frisbie, D.A. (1986). Essentials of educational measurement. Englewood

    Cliffs: Prentice- Hall, Inc.

  • 7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot

    15/20

    Popham, W. J. (1995). Classroom assessment. Boston: Allyn and Bacon.

    Oriondo, L. L. & Antonio, E. M.D. (1998). Evaluating educational outcomes (Test,

    measurement and evaluation). Manila: Rex Book Store

    Undang- Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

    Stark, J.S. & Thomas, A. (1994). Assessment and program evaluation. Needham

    Heights: Simon & Schuster Custom Publishing.

    Stufflebeam, D.L. & Shinkfield, A.J. (1985). Systematic evaluation. Boston: Kluwer

    Nijhof Publishing.

    Evaluasi pendidikan memiliki beberapa fungsi yaitu

    1. Fungsi selektif

    2. Fungsi diagnostik

    3. Fungsi penempatan

    4. Fungsi keberhasilan

    Maksud dari dilakukannya evaluasi adalah

    1. Perbaikan sistem

    2. Pertanggungjawaban kepada pemerintah dan masyarakat3. Penentuan tindak lanjut pengembangan

    PRINSIP PRINSIP EVALUASI

    1. Keterpaduan

    2. evauasi harus dilakukan dengan prinsip keterpaduan antara tujuan intrusional

    pengajaran, materi pembelajaran dan metode pengjaran.

    3. Keterlibatan peserta didik

    4. prinsip ini merupakan suatu hal yang mutlak, karena keterlibatan peserta didik dalam

    evaluasi bukan alternatif, tapi kebutuhan mutlak.5. Koherensi

    6. evaluasi harus berkaitan dengan materi pengajaran yang telah dipelajari dan sesuai

    dengan ranah kemampuan peserta didik yang hendak diukur.

    7. 4. Pedagogis

    8. Perlu adanya tool penilai dari aspek pedagogis untuk melihat perubahan sikap dan

    perilaku sehingga pada akhirnya hasil evaluasi mampu menjadi motivator bagi diri

    siswa.

    9. Akuntabel10. Hasil evaluasi haruslah menjadi aalat akuntabilitas atau bahan pertnggungjawaban

    bagi pihak yang berkepentingan seeprti orangtua siswa, sekolah, dan lainnya.

  • 7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot

    16/20

    TUJUAN DAN FUNGSI EVALUASI

    segala sesuatu yang di lakukan pasti mempunyai tujuan dan fungsi yang akan di capai,

    pastinya semua aktifitas tidak ingin hasilnya sia-sia, begitupun dengan evaluasi, ada

    tujuan dan fungsi yang ingin di capai, Evaluasi telah memegang peranan penting dalampendidikan antara lain memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk :

    Membuat kebijaksanaan dan keputusan

    Menilai hasil yang dicapai para pelajar

    Menilai kurikulum

    Memberi kepercayaan kepada sekolah

    Memonitor dana yang telah diberikan

    Memperbaiki materi dan program pendidikan

    Dr.muchtar buchori Med. Mengemukakan bahwa tujuan khusus evaluasi pendidikan ada

    2 yaitu :

    Untuk mengetahui kemajuan peserta didik setelah ia mengalami pendidikan selam

    jangka waktu tertentu

    Untuk mengetahui tingkat efisiensi metode-metode pendidikan yang dipergunakan

    pendidik selam jangka waktu tertentu tadi.

    Maju dan mundurnya belajar peserta didik, dapat diketahui pula kedudukan mereka

    dalam kelompoknya dan juga dapat dipakai pula untuk mengadakan perencanaan yangrealistik dalam mengarahkan dan mengembangkan masa depan mereka. Selanjutnya

    dengan diketahuinya efektifitas dan efisiensi metode-metode yang digunakan dalam

    pendidikan, guru telah mendapatkan pelajaran yang cukup berharga untuk

    menyempurnakan metode-metode yang sudah baik, dan memperbaiki kekurangan-

    kekurangan metode yang tidak efektif.

    FUNGSI EVALUASI BERSIFAT EVALUATIF

    Fungsi prognostik yaitu meramalkan sesuatu dalam menghadapi langkah selanjutnya

    Fungsi diagnostik yaitu evaluasi yang bertujuan yang untuk mengetahui kelemahan-kelemahan siswa serta penyebabnya

    Fungsi judgement yaitu evaluasi yang dilakukan untuk menetukan keberhasilan

    siswa atau tes penentuan akhir.

    Fungsi evaluasi bagi siswa

    Bagi siswa, evaluasi digunakan untuk mengukur pencapaian keberhasilannya dalam

    mengikuti pelajaran yang telah diberikan oleh guru. Dalam hal ini ada dua

    kemungkinan :bagi siswa yang memuaskan

    Jika siswa memperoleh hasil yang emuaskan, tentunya kepuasan ini ingin diperolehnya

  • 7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot

    17/20

    kembali pada waktu yang akan datang. Untuk ini siswa akan termotifasi untuk belajar

    lebih giat agar perolehannya sama bahkan meningkat pada masa yang akan datang.

    Namun, dapat pula terjadi sebaliknya, setelah memperoleh hasil yang memuaskan siswa

    tidak rajin belajar sehingga pada waktu berikutnya hasilnya menurun.

    Hasil bagi siswa yang tidak memuaskan

    Jika siswa memperoleh hasil yang tidak memuaskan, maka pada kesempatan yang akan

    datang dia akan berusaha memperbaikinya. Oleh karena itu, siswa akan giat belajar.Tetapi bagi siswa yang kurang motivasi atau lemah kemauannya akan menjadi putus

    asa

    Fungsi evaluasi bagi guru

    Dapat mengetahui siswa manakah yang menguasai pelajran dan siswa mana pula yang

    belum. Dalam hal ini hendaknya guru memberikan perhatian kepada siswa yang belum

    berhasil sehingga pada akhirnya siswa mencapai keberhasilan yang diharapkan.

    Dapat mengetahui apakah tujuan dan materi pelajaran yang telah disampaikan itu

    dikuasai oleh siswa atau belum.

    Dapat mengetahui ketepatan metode yang digunakan dalam menyajikan bahan pelajaran

    tersebut.

    Bila dari hasil evaluasi itu tidak berhasil, maka dapat dijadikan bahan remidial. Jadi,

    evaluasi dapat dijadikan umpan balik pengajaran.

    Fungsi evaluasi bagi sekolah

    Untuk mengukur ketepatan kurikulum atau silabus. Melalui evaluasi terhadap

    pengajaran yang dilakukan oleh guru, maka akan dapat diketahui apakah ketepatankurikulum telah tercapai sesuai dengan target yang telah ditentukan atau belum. Dari

    hasil penilaian tersebut juga sekolah dapat menetapkan langkah-langkah untuk

    perencanaan program berikutnya yang lebih baik.

    Untuk mengukur tingkat kemajuan sekolah. Sudah barang tentu jika hasil penilaian

    yang dilakukan menunjukkan tanda-tanda telah terlaksananya kurikulum sekolah

    dengan baik, maka berarti tingkat ketepatan dan kemajuan telah tercapai sebagaimana

    yang diharapkan. Akan tetapi sebaliknya jika tand-tanda itu menunjukkan tidak

    tercapainya sasaran yang diharapkan, maka dapat dikatakan bahwa tingkat ketepatandan kemajuan sekolah perlu ditingkatkan.

    Mengukur keberhasilan guru dalam mengajar. Melalui evaluasi yang telh dilaksanakan

    dalam pengajaran merupakan bahan informasi bagi guru untuk mengetahui tingkat

    keberhasilan dalam melaksanakan pengajaran.

    Untuk meningkatkan prestasi kerja. Keberhasilan dan kemajuan yang dicapai dalm

    pengajaran akan mendorong bagi sekolah atau guru untuk terus meningkatkan prestasi

    kerja yang telah dicapai dan berusaha memperbaiki kelemahan dan kekurangan yang

    mungkin terjadi.Dalam evaluasi semua komponen dalam pendidikan layak dan harus dijadikan sebagai

    objek dan subjek evaluasi pendidikan, yaitu :

  • 7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot

    18/20

    Siswa, dapat menjadi subjek evaluasi bagi dirinya sendiri dan bagi guru serta

    sekolahnya dan dapat juga menjadi bagian dari objek evaluasi yang dilakukan oleh guru

    dan sekolahnya.

    Guru, dapat menjadi subjek evaluasi bagi program dan cara-cara dia mengajar,

    keberhasilannya dan juga dpat menjadi objek evaluasi oleh siswa dan sekolahnya.

    Sekolah, dapat menjadi subjek evaluasi bagi siswa dan guru-guru yang ada didalamnya

    serta dapat juga menjadi sasaran atau objek evaluasi dari siswa dan guru yangbernaung didalamnya.

    Setelah semua tugas evaluasi kita lakukan kita akan banyak memetik manfaat dari

    evaluasi itu, baik bagi siswa, guru maupun sekolah yang seandainya kita mengambil

    benang merah dari nya kita akan mengetahui apa-apa yanga harus dan yang tidak harus

    lagi kita lakukan untuk kedepannya.

    Perbedaan Evaluasi Formatif dan Evaluasi Sumatif

    Evaluasi formatif

    Evaluasi Sumatif

    Tujuannya untuk memperbaiki

    Tujuannya untuk mengetahui PBM atau hasil kemajuan belajar siswa

    Dilaksanakan setelah

    Evaluasi Formatif

    Evaluasi Sumatif

    Tujuannya untuk memperbaiki Tujuannya untuk mengetahui

    PBM.hasil atau tingkat kemajuan

    belajar siswa.

    1. Dilaksanakan setelah

    1. Dilaksanakan setelah selesai

    mengajarkan seluruh unit

    mengajarkan suatu unit

    pengajaran, yang menjadi

    pengajaran tertentu.forsi sesuatu semester.

    2. Frekuensinya 1 x dalam satu

    2. Frekuensi 2 4 kali dalam

    semester.

    satu semester.

    3. Lingkup atau scope

    3. Lingkup atau scope

    bahannya luas.bahannya sempit.

    4. Obyeknya meliputi berbagai

  • 7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot

    19/20

    4. Obyeknya hanya terdapat

    aspek perilaku.

    suatu aspek perilaku.

    Bobot atau kadar nilainya

    5. Bobot atau kadar nilainya

    tinggi.

    rendah.

    TEKNIK EVALUASI

    Teknik evaluasi digolongkan menjadi 2 yaitu teknik tes dan teknik non Tes

    1. teknik non tes meliputi skala bertingkat, kuesioner,daftar cocok, wawancara,

    pengamatan, riwayat hidup.

    a. Rating scale atau skala bertingkat menggambarkan suatu nilai dalam bentuk angka.

    Angka-angak diberikan secara bertingkat dari anggak terendah hingga angkat paling

    tinggi. Angka-angka tersebut kemudian dapat dipergunakan untuk melakukan

    perbandingan terhadap angka yang lain.

    b. Kuesioner adalah daftar pertanyaan yang terbagi dalam beberapa kategori. Dari segi

    yang memberikan jawaban, kuesioner dibagi menjadi kuesioner langsung dan kuesioner

    tidak langsung. Kuesioner langsung adalah kuesioner yang dijawab langsung oleh

    orang yang diminta jawabannya. Sedangkan kuesiioner tidak langsung dijawab oleh

    secara tidak langsung oleh orang yang dekat dan mengetahui si penjawab seperti

    contoh, apabila yang hendak dimintai jawaban adalah seseorang yang buta huruf makadapat dibantu oleh anak, tetangga atau anggota keluarganya. Dan bila ditinjau dari segi

    cara menjawab maka kuesioner terbagi menjadi kuesioner tertutup dan kuesioner

    terbuka. Kuesioner tertututp adalah daftar pertanyaan yang memiliki dua atau lebih

    jawaban dan si penjawab hanya memberikan tanda silang (X) atau cek () pada awaban

    yang ia anggap sesuai. Sedangkan kuesioner terbuka adalah daftar pertanyaan dimana si

    penjawab diperkenankan memberikan jawaban dan pendapat nya secara terperinci

    sesuai dengan apa yang ia ketahui.

    c. Daftar cocok adalah sebuah daftar yang berisikan pernyataan beserta dengan kolompilihan jawaban. Si penjawab diminta untuk memberikan tanda silang (X) atau cek ()

    pada awaban yang ia anggap sesuai.

    d. Wawancara, suatu cara yang dilakukan secara lisan yang berisikan pertanyaan-

    pertanyaan yang sesuai dengan tujuan informsi yang hendak digali. wawancara dibagi

    dalam 2 kategori, yaitu pertama, wawancara bebas yaitu si penjawab (responden)

    diperkenankan untuk memberikan jawaban secara bebas sesuai dengan yang ia

    diketahui tanpa diberikan batasan oleh pewawancara. Kedua adalah wawancara

    terpimpin dimana pewawancara telah menyusun pertanyaan pertanyaan terlebih dahuluyang bertujuan untuk menggiring penjawab pada informsi-informasi yang diperlukan

    saja.

  • 7/24/2019 Instrumen Evaluasi Dan Teknik Evaluasi _ Lombok Island.blogspot

    20/20

    e. Pengamatan atau observasi, adalah suatu teknik yang dilakuakn dengan mengamati

    dan mencatat secara sistematik apa yang tampak dan terlihat sebenarnya. Pengamatan

    atau observasi terdiri dari 3 macam yaitu : (1) observasi partisipan yaitu pengamat

    terlibat dalam kegiatan kelompok yang diamati. (2) Observasi sistematik, pengamat

    tidak terlibat dalam kelompok yang diamati. Pengamat telah membuat list faktor faktor

    yang telah diprediksi sebagai memberikan pengaruh terhadap sistem yang terdapat

    dalam obejek pengamatan.f. Riwayat hidup, evaluasi ini dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi

    mengenai objek evaluasi sepanjang riwayat hidup objek evaluasi tersebut.

    2. Teknik tes. Dalam evaluasi pendidikan terdapat 3 macam tes yaitu :

    a. tes diagnostik

    b. tes formatif

    c. tes sumatif

    Dirangkum dari berbagai sumber Copyright 2008 Mixing Blogging

    [1] Djemari Mardapi, 2008,Teknik penyusunan instrumen tes dan non tes. Yogyakarta:

    Mitra

    Cendekia, hal 67.

    [2] Oriondo, Oriondo, L. L. & Antonio, E. M.D. 1998, Evaluating educational

    outcomes (Test,

    measurement and evaluation) . Manila: Rex Book Store hal.2

    [3] Griffin, P. & Nix, 1991. Educational assessment and reporting. Sydney: Harcout

    Brace Javanovich, Publisher. Hal. 3.

    [4] Ebel, R.L. & Frisbie, D.A.1986. Essentials of educational measurement. Englewood

    Cliffs:

    Prentice- Hall, Inc. hal. 14

    [5] Djemari Mardapi, 2000: 1

    [6] Popham, W. J. 1995. Classroom assessment. Boston: Allyn and Bacon.

    Oriondo, L. L. & Antonio, E. M.D. (1998). Evaluating educational outcomes (Test,

    measurement and evaluation). Manila: Rex Book Store hal.3[7] Stark, J.S. & Thomas, A. 1994. Assessment and program evaluation. Needham

    Heights: Simon

    & Schuster Custom Publishing. Hal. 46.

    [8] Ibid. Hal. 159

    [9] Op.Cit. hal. 12

    [10] Wirawan,2008. Pengantar Evaluasi program (Modul Kuliah), PPS Uhamka, hal 38

    [11] Moleong, 2005, Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya,

    hal 176.