120
ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK KENYAH DI SEKITAR TAMAN NASIONAL KAYAN MENTARANG KALIMANTAN TIMUR FELA ADITINA PUSPA AYU DEPARTEMEN KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA FAKULTAS KEHUTANAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012

ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

ETNOBOTANI PANGAN

MASYARAKAT SUKU DAYAK KENYAH

DI SEKITAR TAMAN NASIONAL KAYAN MENTARANG

KALIMANTAN TIMUR

FELA ADITINA PUSPA AYU

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 2: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

ETNOBOTANI PANGAN

MASYARAKAT SUKU DAYAK KENYAH

DI SEKITAR TAMAN NASIONAL KAYAN MENTARANG

KALIMANTAN TIMUR

FELA ADITINA PUSPA AYU

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan

pada Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

DEPARTEMEN

KONSERVASI SUMBERDAYA HUTAN DAN EKOWISATA

FAKULTAS KEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2012

Page 3: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

RINGKASAN

FELA ADITINA PUSPA AYU. Etnobotani Pangan Masyarakat Suku Dayak

Kenyah di Sekitar Taman Nasional Kayan Mentarang, Kalimantan Timur. Di

bimbing oleh ERVIZAL A.M. ZUHUD dan AGUS HIKMAT.

Suku Dayak Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM) terdiri dari

beberapa sub suku Dayak, salah satunya yaitu Dayak Kenyah. Suku Dayak

Kenyah memiliki keunikan tersendiri dalam pemanfaatan tumbuhan khususnya

tumbuhan pangan. Oleh karena itu dokumentasi pemanfaatan tumbuhan pangan

oleh Suku Dayak Kenyah perlu dilakukan. Penelitian yang dilakukan bertujuan

untuk mengidentifikasi keanekaragaman tumbuhan pangan dan kearifan lokal

pemanfaatan tumbuhan pangan oleh Suku Dayak Kenyah.

Penelitian dilakukan di Desa Long Alango Kecamatan Bahau Hulu,

SPTN Wilayah II Taman Nasional Kayan Mentarang, Kabupaten Malinau,

Kalimantan Timur pada bulan Maret - April 2011. Metode penelitian yang

digunakan meliputi studi literatur, survei dan inventarisasi lapang, wawancara

dengan kuisioner, pembuatan dan identifikasi contoh herbarium, serta pengolahan

dan analisis data. Responden pada kegiatan wawancara ditentukan dengan

menggunakan metode purposive sampling dengan kriteria jenis pekerjaan utama

responden yaitu petani. Jumlah responden sebanyak 35 orang.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diperoleh hasil tumbuhan pangan

yang dimanfaatkan Suku Dayak Kenyah TNKM teridentifikasi sebanyak 139

spesies tumbuhan pangan dengan rincian 32 spesies tumbuhan pangan hutan/liar,

46 tumbuhan pangan hutan yang dibudidaya dan 61 tumbuhan pangan non hutan.

Spesies tumbuhan pangan tersebut dapat diolah menjadi bahan pangan

berkarbohidrat, sayuran, bahan pangan pelengkap, dan minuman. Di antara

sumber pangan yang digunakan Suku Dayak Kenyah adalah beberapa jenis padi

seperti pa’dai bere, pa’dai ba’an, pa’dai putik, dan pa’dai adan. Tipe habitat

terbesar tumbuhan pangan adalah kebun dan hutan (33%), kemudian diikuti

hutan/liar (23%), pematang sawah (16%), kebun (15%), ladang dan jekkau (6%),

pekarangan (6%), dan sawah (1%). Kearifan tradisional yang dimiliki Suku Dayak

Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat berburu, pembudidayaan

tumbuhan pangan hutan di kebun, sistem perladangan, dan lain-lain.

Kesimpulan dari penelitian ini menunjukkan bahwa Suku Dayak Kenyah

TNKM banyak menggunakan tumbuhan untuk berbagai kebutuhan pangan dan

Suku Dayak Kenyah memiliki kearifan lokal dalam pemanfaatan tumbuhan

pangan.

Kata kunci: etnobotani, Dayak Kenyah, TNKM, tumbuhan pangan.

Page 4: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

SUMMARY

FELA ADITINA PUSPA AYU. Food Plants Ethnobotany of Dayak Kenyah

Tribe Around Kayan Mentarang National Park, East Borneo. Under Supervision

of ERVIZAL A.M. ZUHUD and AGUS HIKMAT.

Dayak Ethnic of Kayan Mentarang Nasional Park (KMNP) consists of

several Dayak sub ethnics, one of them is Dayak Kenyah. It has unique

characteristic in the use of plants, particularly food plants, which needed to be

documented. This research was aimed to identify the diversity of food plants and

local wisdom of Dayak Kenyah tribe in food plants use.

This research was conducted in Long Alango Village, Subdistrict of

Bahau Hulu, National Park Section Management (NPSM) Region II Kayan

Mentarang Nasional Park, Malinau, East Borneo on March - April 2011. Research

methods used consist of literature study, field survey, interview using

questionaire, herbarium sample making and identification, and data analysis.

The research had identified 139 spesies of food plants that used by Dayak

Kenyah tribe of KMNP, which consisted of 32 species of wild food plants (origin

from forest), 46 species of wild food plants that had been cultivated, and 61

species of cultivated food plants. All those species could be processed into

carbohydrate source, vegetables, complementary food, and beverages. Among all

the foods source that consumed by Dayak Kenyah ethnic, there are several species

of rice plant like pa’dai bere, pa’dai ba’an, pa’dai putik, and pa’dai adan. The

largest habitat types of food plants was garden and forest (33%), then followed by

forest/wild habitat (23%), the bund of irrigated rice field (16%), garden (15%),

unirrigated agricultural field and jekkau (6%), yard (6%), and irrigated rice field

(1%). Local wisdom of Dayak Kenyah tribe were the use of food plants when

hunting, cultivation of food plants from forest in garden, cultivation system, etc.

Conclusion of this research shows that Dayak Kenyah tribe of KMNP

used various plants for various needs of foods, and Dayak Kenyah ethnic has local

wisdom in the use of food plants.

Keywords: ethnobotany, Dayak Kenyah, KMNP, food plants.

Page 5: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul “Etnobotani Pangan

Masyarakat Suku Dayak Kenyah di Sekitar Taman Nasional Kayan Mentarang

Kalimantan Timur” adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dengan dibimbing

oleh dosen pembimbing dan belum pernah digunakan sebagai karya ilmiah pada

perguruan tinggi atau lembaga manapun. Sumber informasi yang berasal atau

dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah

disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir

skripsi ini.

Bogor, Februari 2012

Fela Aditina Puspa Ayu

E34070064

Page 6: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

Judul Skripsi : Etnobotani Pangan Masyarakat Suku Dayak Kenyah

di Sekitar Taman Nasional Kayan Mentarang

Kalimantan Timur

Nama : Fela Aditina Puspa Ayu

NIM : E34070064

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Prof. Dr. Ir. Ervizal A.M Zuhud, MS Dr. Ir. Agus Hikmat, M.Sc.F

NIP. 19590618 198503 1 003 NIP. 19620918 198903 1 002

Mengetahui,

Ketua Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata

Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor

Prof. Dr. Ir. Sambas Basuni, MS

NIP. 19580915 198403 1 003

Tanggal Lulus :

Page 7: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan menyusun

skripsi dengan baik. Sholawat serta salam semoga tetap kita curahkan kepada suri

tauladan kita Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya, para sahabatnya,

hingga kepada para pengikutnya yang senantiasa setia sampai akhir zaman.

Skripsi ini merupakan laporan akhir dari penelitian yang berjudul

"Etnobotani Pangan Masyarakat Suku Dayak Kenyah di Sekitar Taman Nasional

Kayan Mentarang Kalimantan Timur". Skripsi ini merupakan syarat dalam

menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan dalam program

studi Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata. Penelitian ini dilakukan

bulan Maret - April 2011 di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. H. Ervizal A.M Zuhud,

MS dan Dr. Ir. Agus Hikmat, M.Sc.F. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi para pembaca, pengelola Taman Nasional Kayan Mentarang

(TNKM) dan masyarakat sekitar TNKM untuk bekerja sama dalam pengelolaan

kawasan konservasi. Penulis menyadari karya ilmiah ini masih jauh dari

sempurna. Semoga karya ilmiah ini berguna bagi seluruh pihak tentang

pentingnya pangan lokal sehingga tidak perlu lagi Indonesia mengimpor bahan

pangan karena negeri kita kaya akan spesies tumbuhan pangan.

Bogor, Februari 2012

Penulis

Page 8: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Semarang pada tanggal 20

Februari 1989 dari pasangan Suyadi dan Etty Endang

Subekti, S.Pd. Penulis menempuh pendidikan di SDN

Pedurungan Tengah 02 Semarang, SMPN 9 Semarang,

dan SMAN 3 Semarang. Penulis diterima di Institut

Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur Ujian Saringan

Masuk IPB (USMI IPB) pada tahun 2007 dan memilih

Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (DKSHE).

Selama kuliah, penulis aktif di Himpunan Mahasiswa Konservasi

Sumberdaya Hutan dan Ekowisata (HIMAKOVA) sebagai anggota Fotografi

Konservasi (FOKA) dan Kelompok Pemerhati Flora (KPF) "Rafflesia" pada tahun

2008-2010 serta menjadi Sekretaris FOKA pada tahun 2008-2009. Selain itu

penulis juga aktif di Komunitas Seni Budaya Masyarakat Roempoet (KSB MR)

Fakultas Kehutanan IPB dan Organisasi Mahasiswa Daerah (OMDA) Paguyuban

Putra ATLAS Semarang (PATRA ATLAS Semarang). Pada saat aktif di

HIMAKOVA, penulis mengikuti beberapa rangkaian kegiatan seperti Gebyar

Himakova 2008, Eksplorasi Fauna, Flora dan Ekowisata (Rafflesia) di Cagar

Alam (CA) Rawa Danau (2009) dan CA Gunung Burangrang (2010), Studi

Konservasi Lingkungan (Surili) di Taman Nasional (TN) Sebangau (2010).

Penulis melakukan kegiatan Praktik Pengenalan Ekosistem Hutan (P2EH) di

Kamojang-Sancang pada tahun 2009, Praktik Pengelolaan Hutan (P2H) di Hutan

Pendidikan Gunung Walat pada tahun 2010 dan Praktik Kerja Lapang Profesi di

TN Kayan Mentarang pada tahun 2011. Untuk memenuhi gelar Sarjana

Kehutanan, penulis melaksanakan penelitian dengan judul "Etnobotani Pangan

Masyarakat Suku Dayak Kenyah di Sekitar Taman Nasional Kayan Mentarang,

Kalimantan Timur" di bawah bimbingan Prof. Dr. Ir. H. Ervizal A.M Zuhud, MS

dan Dr. Ir. Agus Hikmat, M.Sc.F.

Page 9: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillahirabbil’alamin, puji syukur kepada Allah SWT karena berkat

ridha-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul "Etnobotani Pangan

Masyarakat Suku Dayak Kenyah di Sekitar Taman Nasional Kayan Mentarang

Kalimantan Timur". Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh

gelar Sarjana Kehutanan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. H. Ervizal A.M. Zuhud, MS dan Dr. Ir. Agus Hikmat, M.Sc.F

selaku dosen pembimbing atas segala kesabaran dan bimbingan selama proses

penyusunan skripsi ini

2. Ir. Edhi Sandra, MSi yang telah menjadi Moderator Seminar Skripsi penulis;

Dr. Ir. Abdul Haris Mustari, MSc selaku Ketua Sidang dan Dr. Ir. Muhdin,

MSc. F. Trop selaku dosen penguji dari Departemen Manajemen Hutan IPB

yang telah banyak memberikan nasihat dan arahan.

3. Balai Taman Nasional Kayan Mentarang (BTNKM): Ir. Helmy, Pak Farhani,

Pak Kris, Teh Eva, semua polisi kehutanan dan staf TNKM; WWF Project

Kayan Mentarang: Pak Dody, Kak Itha, Bang Deden, dan semua staf WWF

Project Kayan Mentarang atas seluruh bantuan yang diberikan, pengalaman,

dan petuah.

4. Himpunan Alumni Fakultas Kehutanan IPB dan Tanoto Foundation atas

dukungan dan bantuan yang telah diberikan.

5. Kepala Adat Besar Hulu Bahau (Amay Anyie Apuy) dan keluarga serta

seluruh masyarakat Suku Dayak Kenyah di TN Kayan Mentarang (SPTN

Wilayah II Kecamatan Bahau Hulu) khususnya yang berada di Desa Long

Alango atas segala pengalaman yang tak terlupakan.

6. Bapak Ismail (LIPI Herbarium Bogoriense) yang telah membantu dalam

mengidentifikasi spesimen tumbuhan.

7. Seluruh staf pengajar dan Tata Usaha, laboran, serta mamang-bibi di Fakultas

Kehutanan (FAHUTAN), khususnya di Departemen Konservasi Sumberdaya

Hutan dan Ekowisata (DKSHE) yang telah membimbing dan membantu sejak

menjadi mahasiswa DKSHE hingga tercapainya gelar Sarjana Kehutanan.

Page 10: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

ix

8. Ayah (Suyadi), Ibu (Etty E.S.), kakak-kakak (Mas Erik dan Mbak Lia) serta

keluarga besar tercinta atas segala dukungan baik moral maupun material.

9. Semua guru dan teman-teman mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga masuk

FAHUTAN’44 dan menjadi anggota KOAK (KSHE’44 tersayang) yang

selalu memberikan senyuman di kala sedih dan gundah.

10. Dosen-dosen dan teman-teman seperjuangan di masa matrikulasi dan TPB

yang telah banyak memberikan motivasi dan pembelajaran hidup.

11. Housemate of Astri A2, Wisma Sintha, Edelweis, dan Pondok Annisaa atas

segala canda, tawa, dan belajar bersama.

12. Mas Pramitama yang telah mengajarkan keberanian dan kemandirian.

13. PATRA ATLAS, HIMAKOVA, Komunitas Seni Budaya Masyarakat

Roempoet (KSB MR) yang selalu ada saat dibutuhkan.

14. Segenap pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu per satu.

Page 11: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................. xii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................................................................... 1

1.2 Tujuan Penelitian ........................................................................... 2

1.3 Manfaat Penelitian ......................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Etnobotani ...................................................................................... 4

2.2 Kearifan Masyarakat Dayak ........................................................... 5

2.3 Pemanfaataan tumbuhan ................................................................ 6

2.4 Taman Nasional Kayan Mentarang ................................................ 9

2.4.1 Pengelolaan Taman Nasional Kayan Mentarang .................. 9

2.4.2 Peran masyarakat .................................................................. 12

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ......................................................... 13

3.2 Alat, Bahan, dan Objek Penelitian ................................................. 13

3.3 Jenis Data yang Dikumpulkan ....................................................... 13

3.4 Metode Pengumpulan Data ............................................................ 14

3.4.1 Studi literatur ........................................................................ 14

3.4.2 Survei dan inventarisasi lapang ............................................ 15

3.4.3 Wawancara dengan kuisioner ............................................... 15

3.4.4 Pembuatan dan identifikasi contoh herbarium ..................... 16

3.4.5 Pengolahan dan analisis data ................................................ 17

BAB IV KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Sejarah Singkat, Luas dan Letak .................................................... 19

4.2 Aksesibilitas ................................................................................... 20

4.3 Ekosistem ....................................................................................... 20

4.4 Potensi Flora dan Fauna ................................................................. 21

4.5 Kondisi Masyarakat ....................................................................... 21

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1 Karakteristik Responden ................................................................ 23

5.1.1 Komposisi jenis kelamin ....................................................... 23

5.1.2 Komposisi kelas umur ........................................................... 24

5.1.3 Tingkat pendidikan formal .................................................... 26

Page 12: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

xi

5.1.4 Jenis pekerjaan ...................................................................... 27

5.2 Keanekaragaman Tumbuhan Pangan ............................................. 28

5.2.1 Keanekaragaman spesies ...................................................... 28

5.2.2 Keanekaragaman habitus ...................................................... 35

5.2.3 Bagian yang digunakan ......................................................... 37

5.2.4 Cara pemanenan .................................................................... 41

5.2.5 Cara pengolahan bahan pangan ............................................ 42

5.2.6 Fungsi tumbuhan pangan ...................................................... 46

5.2.7 Pola konsumsi ....................................................................... 52

5.2.8 Tipe habitat ........................................................................... 52

5.3 Pola Hidup Masyarakat Dayak Kenyah Desa Long Alango .......... 54

5.3.1 Berburu ................................................................................. 54

5.3.2 Berladang .............................................................................. 57

5.3.3 Bertani dan berkebun ............................................................ 62

5.3.4 Sumber pendapatan lain masyarakat ..................................... 64

5.4 Kearifan Tradisional Suku Dayak Kenyah ................................... 64

5.4.1 Tumbuhan pangan ................................................................ 64

5.4.2 Aturan Adat dan kepercayaan Suku Dayak Kenyah ............ 71

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN 6.1 Kesimpulan .................................................................................... 73

6.2 Saran ............................................................................................... 73

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 74

LAMPIRAN ...................................................................................................... 78

Page 13: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

DAFTAR TABEL

No Halaman

1. Hasil kesepakatan zonasi TNKM................................................................. 11

2. Jenis data dan metode pengumpulan data penelitian.................................... 14

3. Contoh spesies tumbuhan pangan hutan berdasarkan famili........................ 30

4. Contoh spesies tumbuhan pangan budidaya yang berasal dari hutan

berdasarkan famili........................................................................................ 32

5. Contoh spesies tumbuhan pangan budidaya bukan berasal dari hutan

berdasarkan famili........................................................................................ 34

6. Persentase habitus tumbuhan pangan hutan................................................. 35

7. Contoh spesies tumbuhan pangan hutan berdasarkan habitus...................... 35

8. Persentase habitus tumbuhan pangan budidaya yang berasal dari hutan...... 36

9. Contoh spesies tumbuhan pangan hutan yang telah dibudidaya berdasarkan

habitus ......................................................................................................... 36

10. Persentase habitus tumbuhan pangan budidaya bukan berasal dari hutan.. 37

11. Contoh spesies tumbuhan pangan budidaya yang bukan dari hutan

berdasarkan habitus...................................................................................... 37

12. Persentase bagian digunakan tumbuhan pangan hutan................................. 38

13. Contoh spesies tumbuhan pangan hutan berdasarkan bagian digunakan.... 38

14. Persentase bagian yang digunakan tumbuhan pangan budidaya yang

berasal dari hutan.......................................................................................... 39

15. Contoh spesies tumbuhan pangan budidaya berasal dari hutan berdasarkan

bagian yang digunakan................................................................................ 39

16. Persentase bagian yang digunakan tumbuhan pangan budidaya bukan

berasal dari hutan......................................................................................... 40

17. Contoh spesies tumbuhan pangan budidaya bukan dari hutan berdasarkan

bagian yang digunakan................................................................................ 40

18. Spesies tumbuhan pangan yang dijadikan olahan pangan........................... 42

19. Macam penggunaan tumbuhan pangan hutan/liar........................................ 47

20. Contoh Spesies tumbuhan pangan hutan/liar berdasarkan fungsi pangan... 47

21. Macam penggunaan tumbuhan pangan budidaya yang berasal dari hutan.. 48

22. Contoh spesies tumbuhan pangan budidaya yang berasal dari hutan

berdasarkan fungsi....................................................................................... 48

23. Macam penggunaan tumbuhan pangan budidaya bukan berasal dari

hutan............................................................................................................. 48

Page 14: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

xiii

24. Contoh spesies tumbuhan pangan budidaya bukan berasal dari hutan

berdasarkan fungsi...................................................................................... 49

Page 15: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

1. Diagram bentuk hubungan antara ruang lingkup kajian etnobotani dengan

disiplin ilmu dan kepentingan........................................................................ 5

2. Mekanisme pengelolaan kolaboratif Taman Nasional Kayan Mentarang... 10

3. Kegiatan wawancara dengan Ketua Adat Desa Long Alango..................... 16

4. Denah lokasi penelitian (sumber: WWF 2002)........................................... 18

5. Komposisi penduduk Desa Long Alango.................................................... 23

6. Kerja bakti pelebaran bandara: (a) perempuan; (b) laki-laki....................... 24

7. Jumlah responden berdasarkan kelompok umur......................................... 25

8. Komposisi tingkat pendidikan responden.................................................... 26

9. Jumlah spesies tumbuhan pangan hutan, tumbuhan pangan budidaya dari

hutan, dan tumbuhan pangan budidaya....................................................... 29

10. Jumlah spesies tumbuhan pangan hutan/liar berdasarkan famili................. 29

11. Jumlah spesies tumbuhan pangan budidaya yang berasal dari hutan

berdasarkan famili....................................................................................... 31

12. Jumlah spesies tumbuhan pangan budidaya bukan berasal dari hutan

berdasarkan famili....................................................................................... 33

13. Olahan bahan pangan berkarbohidrat: (a) Sagu; (b) Kue............................ 43

14. Balang (Heckeria umbellata)...................................................................... 44

15. Tumbuhan yang dijadikan bahan pangan pelengkap: (a) Bekkai lema

(Pycnarrhena cauliflora); (b) Bekkai lanya (Coscinium miosepalum); (c)

Payang lengu (Ricinus communis).............................................................. 45

16. Singkong (Manihot utilissima).................................................................... 50

17. Tumbuhan pangan sumber protein nabati................................................... 51

18. Hierarki bagan fungsi tumbuhan pangan bagi Suku Dayak Kenyah........... 52

19. Persentase tipe habitat tumbuhan pangan.................................................... 53

20. Senjata berburu tradisional: (a) Badan tombak dan anak sumpit; (b) Ujung

tombak; (c) Racun sumpit (getah salo’)...................................................... 55

21. Penjualan hasil buruan: (a) Pengangkutan hasil buruan; (b) Penimbangan

daging yang dijual....................................................................................... 56

22. Burung isit (Arachnothera longirostra)..................................................... 59

23. Penugalan: (a) Alat penugalan; (b) Proses penugalan................................. 60

24. Penanaman benih padi................................................................................. 61

Page 16: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

xv

25. Proses pemanenan dari mengambil padi dengan ani-ani hingga

penggilingan dengan mesin......................................................................... 62

26. Tumbuhan pangan hutan yang dibudidaya: (a) Payang aka; (b) Salap...... 66

27. Lumbung padi Suku Dayak Kenyah............................................................ 69

28. Contoh produk unggulan hasil kebun (bekkai)............................................ 71

Page 17: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

DAFTAR LAMPIRAN

No. Halaman

1. Daftar jenis tumbuhan pangan hutan/liar dimanfaatkan suku Dayak

Kenyah TNKM............................................................................................. 79

2. Daftar jenis tumbuhan pangan hutan yang sudah budidaya oleh suku

Dayak Kenyah TNKM................................................................................. 81

3. Daftar spesies tumbuhan pangan budidaya non hutan Suku Dayak Kenyah

TNKM ........................................................................................................ 84

4. Jenis pisang dan jenis padi ditemukan......................................................... 88

5. Daftar spesies tumbuhan berguna selain pangan oleh suku Dayak Kenyah

TNKM ........................................................................................................ 89

6. Daftar spesies satwa sebagai bahan pangan................................................ 96

7. Daftar spesies satwa berguna selain pangan................................................ 97

8. Kuisioner panduan wawancara.................................................................... 98

Page 18: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal memiliki kekayaan etnis dan budaya yang sangat tinggi.

Setiap etnis memiliki kearifan yang spesifik dalam memanfaatkan sumberdaya

hayati yang tersedia di lingkungannya. Setiap kawasan memiliki keanekaragaman

spesies tumbuhan untuk berbagai keperluan, seperti pangan, obat, dan lain-lain.

Adanya pemanfaatan keanekaragaman spesies tumbuhan lokal oleh berbagai etnis

terutama untuk pangan, secara langsung akan berpengaruh terhadap ketahanan

dan bahkan kedaulatan pangan di Indonesia.

Menurut Khomsan (2003) diacu dalam Redaksi Kompas (2010), ketahanan

pangan merupakan suatu sistem yang terdiri dari subsistem ketersediaan,

distribusi, dan konsumsi. Subsistem ketersediaan pangan berfungsi menjamin

pasokan pangan untuk memenuhi kebutuhan seluruh penduduk, subsistem

distribusi berfungsi mewujudkan sistem distribusi yang efektif dan efisien,

sedangkan subsistem konsumsi berfungsi mengarahkan agar pola pemanfaatan

pangan secara nasional memenuhi kaidah mutu, keragaman, kandungan gizi,

kemananan dan kehalalannya. Namun seiring dengan perubahan pola konsumsi

yang menjadikan beras sebagai pasokan makanan pokok, keanekaragaman pangan

di Indonesia makin lama makin menurun sehingga ketahanan pangan pun

melemah.

Masalah ketahanan pangan dan malnutrisi dapat diatasi melalui peningkatan

pengetahuan dan konsumsi keanekaragaman tumbuhan berguna khususnya

tumbuhan pangan di alam (Johns 2003). Pengembangan pangan asli Indonesia

dari keanekaragaman hayati yang melimpah dan berbasis informasi etnobiologi

merupakan solusi menghadapi ancaman kedaulatan pangan di Indonesia (Zuhud

2011). Pengetahuan mengenai bahan pangan yang berasal dari tumbuhan dapat

diperoleh melalui kearifan lokal suatu masyarakat tradisional di dalam ataupun di

sekitar taman nasional.

Taman nasional merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai

ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi dan memiliki fungsi perlindungan,

Page 19: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

2

penelitian, pendidikan menunjang budidaya, pariwisata, rekreasi, dan sistem

penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan, serta

pemanfaatan secara lestari sumberdaya hayati dan ekosistemnya (UU No. 5 tahun

1990). Salah satu taman nasional yang memiliki keanekaragaman spesies

tumbuhan berguna tinggi adalah Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM)

dengan kearifan lokal masyarakat Suku Dayak yang tinggal di sekitarnya.

Taman Nasional Kayan Mentarang merupakan kawasan konservasi terbesar

di Pulau Kalimantan dan merupakan salah satu yang terbesar di wilayah Asia

Pasifik (Dephut 2002a, 2002b). Suku Dayak yang tinggal di sekitar TNKM terdiri

dari beberapa sub suku Dayak, di antaranya adalah Kayan, Kenyah, Lundayeh,

Merap, Punan, Saben, Tagel, dan lain-lain (Uluk et al. 2001). Salah satu sub Suku

Dayak yang memanfaatkan sumberdaya hutan untuk kebutuhan pangan sehari-

hari adalah Dayak Kenyah. Pemanfaatan ini dikenal secara turun temurun melalui

pengetahuan lokal. Pengetahuan mengenai tumbuhan pangan oleh masyarakat

Dayak Kenyah dapat diperoleh melalui etnobotani.

Etnobotani adalah kajian mengenai interaksi antara masyarakat lokal dengan

lingkungan alamnya, terutama mengenai penggunaan tumbuhan dalam kehidupan

sehari-hari (Martin 1998). Penggunaan tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari

yang dimaksud dapat berupa tumbuhan sebagai bahan pangan, obat, aromatik,

pakan ternak, dan pemanfaatan lainnya.

Suku Dayak di TNKM memiliki kearifan lokal dalam memanfaatkan

sumberdaya hutan khususnya mengenai pemanfaatan tumbuhan pangan. Oleh

sebab itu dokumentasi pemanfaatan tumbuhan pangan oleh Suku Dayak Kenyah

di sekitar TNKM melalui etnobotani perlu dilakukan agar pemanfaatannya

berkelanjutan.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh:

1. Data dan informasi keanekaragaman tumbuhan pangan yang dimanfaatkan

masyarakat Suku Dayak Kenyah

2. Data dan informasi mengenai kearifan tradisional Suku Dayak Kenyah dalam

pemanfaatan tumbuhan pangan

Page 20: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

3

1.3 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi data dasar dalam pengembangan

pemanfaatan tumbuhan pangan, terutama yang berbasis kepada kearifan lokal

masyarakat Suku Dayak Kenyah yang tinggal di sekitar TNKM untuk mendukung

ketahanan dan keanekaragaman pangan nasional.

Page 21: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Etnobotani

Etnobotani berasal dari kata ethnos dan botany yang berasal dari bahasa

Yunani berarti bangsa dan tumbuh-tumbuhan. Istilah etnobotani pada awalnya

diusulkan oleh Harsberger pada tahun 1893 dan didefinisikan sebagai ilmu yang

mempelajari pemanfaatan tumbuhan secara tradisional oleh suatu suku bangsa

yang masih primitif atau terbelakang (Afrianti 2007). Menurut Waluyo (2002)

diacu dalam Afrianti (2007), etnobotani diartikan sebagai ilmu yang mempelajari

tumbuh-tumbuhan yang digunakan oleh perkumpulan suku primitif dan berguna

untuk mengembangkan perkumpulan tersebut. Sedangkan menurut Martin (1998),

etnobotani adalah interaksi antara masyarakat lokal dengan lingkungan alamnya,

terutama mengenai penggunaan tumbuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Dharmono (2007) mendefinisikan etnobotani merupakan ilmu botani

mengenai pemanfaatan tumbuhan dalam keperluan sehari-hari dan adat suku

bangasa. Studi etnobotani tidak hanya mengenai data botani taksonomis saja,

tetapi juga menyangkut pengetahuan botani yang bersifat kedaerahan, berupa

tinjauan interpretasi dan asosiasi yang mempelajari hubungan timbal balik antara

manusia dengan tanaman, serta menyangkut pemanfaatan tanaman tersebut lebih

diutamakan untuk kepentingan budaya dan kelestarian sumber daya alam.

Menurut Purwanto (2000), etnobotani berpotensi mengungkapkan sistem

pengetahuan tradisional dari suatu kelompok masyarakat atau etnik tentang

konservasi in-situ berupa habitat, keanekaragaman sumberdaya hayati dan

budaya. Penelitian mengenai etnobotani mampu mengungkapkan pemanfaatan

berbagai jenis sumberdaya tumbuhan secara tradisional oleh masyarakat setempat.

Etnobotani merupakan instrumen yang mampu mengungkapakan pengetahuan

tradisional menjadi ilmu yang bermanfaat dan berharga dengan mengaitkan

dengan persoalan aktual yang dihadapi manusia modern.

Etnobotani merupakan cabang ilmu pengetahuan yang mendalami tentang

persepsi dan konsepsi masyarakat tentang sumberdaya nabati di lingkungannya.

Kajian etnobotani diarahkan dalam upaya mempelajari kelompok masyarakat

Page 22: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

5

dalam mengatur sistem anggota menghadapi tetumbuhan dalam lingkungan yang

dimanfaatkan untuk kepentingan ekonomi, spiritual, dan nilai budaya lainnya.

Disiplin ilmu lain yang terkait kajian etnobotani adalah ilmu anthropologi,

sejarah, pertanian, ekologi, kehutanan, dan geografi tumbuhan (Sudarsono &

Waluyo 1992 diacu dalam Afrianti 2007).

Gambar 1 Diagram bentuk hubungan antara ruang lingkup kajian etnobotani

dengan disiplin ilmu dan kepentingan.

2.2 Kearifan Masyarakat Dayak

Menurut definisi yang diberikan oleh UN Economic and Social Council,

masyarakat adat atau tradisional adalah suku-suku dan bangsa yang mempunyai

kelanjutan historis dengan masyarakat sebelum masuknya penjajah di wilayahnya.

ILO mengkategorikan masyarakat adat sebagai suku-suku asli yang mempunyai

kondisi sosial budaya sebuah negara, statusnya diatur oleh adat kebiasaan atau

tradisi oleh hukum dan aturan mereka sendiri. Setiap masyarakat tradisional

memiliki kearifan masing-masing. Kearifan tradisional merupakan semua bentuk

pengetahuan, keyakinan, pemahaman, atau wawasan, serta adat kebiasaan atau

etika yang menuntun perilaku manusia di dalam komunitas ekologis (Keraf 2005).

Page 23: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

6

Konsep sistem pengetahuan lokal berakar dari sistem pengetahuan dan

pengelolaan lokal atau tradisional. Masyarakat tradisional adalah sekelompok

orang yang dengan beberapa tipe kondisi ekonomi masyarakat, biasanya memiliki

keturunan masyarakat pemburu, nomadik, dan peladang berpindah (Mitchell et al.

2007).

Biber-Klemm dan Berglas (2006) menyebutkan bahwa pengetahuan lokal

atau tradisional merupakan hubungan antara keanekaragaman hayati, kebangsaan,

dan kebudayaan dalam kehidupan suatu masyarakat adat. Masyarakat adat

merupakan kelompok manusia yang berinteraksi dekat dengan lingkungan, relung

ekologi, pengetahuan tradisional mengenai cara mengelola sumberdaya alam

dengan arif/bijaksana.

Suku Dayak sangat bergantung pada ekosistem hutan. Hutan merupakan

sumber makanan bagi masyarakat Dayak. Jika hutan terganggu maka tempat

mencari makan suku Dayak juga terganggu, akibatnya hasil buruan dan hasil

tumbuhan yang dimanfaatkan suku Dayak berkurang. Suku Dayak biasanya

menanam tumbuhan yang bermanfaat sekitar rumah mereka. Dari hutan, mereka

mengambil bibit tumbuh-tumbuhan yang baik berdasarkan pengalaman mereka.

Tumbuh-tumbuhan tersebut biasanya dimanfaatkan pula sebagai bahan pangan

mereka (Uluk et al. 2001).

Menurut Florus et al. (1994) diacu dalam Afrianti (2007), Mata pencaharian

suku Dayak selalu ada hubungannya dengan hutan. Hutan digunakan sebagai

tempat berburu, berladang, dan berkebun. Kecenderungan seperti itu merupakan

suatu refleksi dari hubungan yang akrab dan telah berlangsung berabad-abad

dengan hutan dan segala isinya. Hutan merupakan basis utama dari kehidupan,

sosial, ekonomi, budaya, dan politik kelompok etnik Dayak.

2.3 Pemanfaatan Tumbuhan

Pemanfaatan tumbuhan dilakukan secara turun-temurun oleh masyarakat adat.

Pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat adat yang berasal dari hutan diantaranya

tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan sandang, pangan, papan, alat

rumah tangga, anyaman, kerajinan, perlengkapan upacara adat, obat-obatan,

Page 24: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

7

aromatik, kosmetik, kegiatan sosial, dan pemanfaatan lainnya (Purwanto &

Walujo 1992 diacu dalam Hidayat 2009).

2.3.1 Tumbuhan pangan

Tumbuhan pangan adalah kebutuhan vital bagi kehidupan manusia.

Tumbuhan pangan adalah segala sesuatu yang tumbuh, hidup, berbatang, berakar,

berdaun, dan dapat dimakan atau dikonsumsi oleh manusia. Jenis penghasil

pangan yaitu tumbuhan yang mengandung karbohidrat, sayuran, buah-buahan, dan

kacang-kacangan (Purwadarminta 1988). Tumbuhan penghasil pangan dapat

dikelompokkan menjadi (Moeljopawiro dan Manwan 1992 diacu dalam Hidayat

2009):

1. Komoditas utama, seperti padi (Oryza sativa), kedelai (Glycine max), kacang

tanah (Arachis hypogaea), jagung (Zea mays), dan sebagainya.

2. Komoditas potensial, seperti sorgum (Andropogon sorgum), sagu

(Metroxylon sp.), dan sebagainya.

3. Komoditas introduksi, seperti ganyong (Canna edulis), jawawut (Panicum

viridae), dan sebagainya.

Tumbuhan pangan di alam memiliki kandungan gizi yang dibutuhkan tubuh

seperti karbohidrat, protein, vitamin, mineral, dan sebagainya. Kandungan

tersebut dapat ditemukan di jenis tumbuhan seperti kacang-kacangan, buah-

buahan, sayuran, dan sereal (sumber karbohidrat) (Kartikawati 2004).

2.3.1.1 Kacang-kacangan

Kacang-kacangan merupakan biji-bijian yang dapat dimakan dari polong-

polongan. Polong-polongan adalah anggota suku Leguminosae yang memiliki

polong/legum. Kacang-kacangan utama yang dapat dimakan termasuk ke dalam

anak suku Papiionoidae (anak suku terbesar dari Leguminosae) yang masih

memiliki 450 marga dan 10000 spesies. Kacang-kacangan bermanfaat sebagai

bahan pangan yang kaya protein (Maesen & Somaatmadja 1993 diacu dalam

Kartikawati 2004).

Page 25: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

8

2.3.1.2 Buah-buahan

Buah-buahn merupakan komoditas yang besar dan beraneka ragam

(Kartikawati 2004). Menurut Verheij dan Coronel (1991) diacu dalam Kartikawati

(2004), terdapat jenis buah-buahan yang tumbuh tahunan. Buah-buahan tahunan

dapat dimakan baik dalam keadaan segar, maupun yang telah dikeringkan atau

yang telah diolah. Buah-buahan umumnya dikonsumsi dalam keadaan mentah

(tidak dimasak, matang dari pohonnya). Buah-buahan mengandung vitamin dan

mineral yang baik bagi tubuh, menyeimbangkan menu makanan, kaya protein,

energi, dan ada yang mengandung lemak. Jenis-jenis buah-buahan antara lain:

salak (Zalacca salacca), pisang (Musa paradisiaca), rambutan (Nephelium

lappaceum), durian (Durio zibethinus), mangga (Mangifera indica), dan lainnya.

2.3.1.3 Sayuran

Sayuran merupakan komoditas tumbuhan yang mengandung air. Sayuran

biasanya dikonsumsi sebagai bahan makanan yang mengandung zat tepung dan

kadang-kadang digunakan sedikit pada makanan untuk menambah rasa juga

kelezatan makanan (Siemonsma & Piluek 1994 diacu dalam Kartikawati 2004).

Beberapa spesies tumbuhan yang digunakan untuk sayuran diantaranya: selada

(Lactuca sativa), katuk (Sauropus androgynus), berbagai jenis kobis, kol

(Brassica oleraceae), kangkung (Ipomea aqutica), dan jenis lainnya. Adapun jenis

sayuran yang digunakan sebagai bumbu, yaitu bawang merah (Allium cepa),

bawang putih (Allium sativum), daun bawang (Allium ampeloprasum), seledri

(Apium graveolens). Sedangkan spesies tumbuhan yang fungsi sekundernya

sebagai sayuran adalah daun pepaya (Carica papaya), daun ubi jalar (Ipomea

batatas), jagung muda/baby corn (Zea mays), dan daun singkong (Manihot

utillisima). Jenis-jenis sayuran di atas merupakan spesies tumbuhan yang biasanya

ditanam di kebun dan merupakan spesies tumbuhan hortikultura (Kartikawati

2004).

2.3.1.4 Palem-paleman dan umbi-umbian

Jenis palem-paleman dan umbi-umbian biasanya dimanfaatkan sebagai

sumber karbohidrat. Flach dan Rumawas (1996) diacu dalam Kartikawati (2004),

Page 26: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

9

menyebutkan bahwa jenis tumbuhan pangan sebagai sumber karbohidrat

merupakan spesies tumbuhan yang mengandung zat tepung atau zat gula yang

digunakan sebagai cadangan makanan. Karbohidrat merupakan sumber energi

utama dalam suatau makanan untuk manusia. Beberapa spesies tumbuhan yang

merupakan sumber karbohidrat diantaranya adalah sagu (Metroxylon sp.), aren

(Arenga pinnata), dan lain-lain yang merupakan jenis palem berkarbohidrat,

kemudian ubi jalar (Ipomea batatas), singkong (Manihot utillisima), dan

sebagainya yang merupakan umbi berkarbohidrat.

2.4 Taman Nasional Kayan Mentarang

Taman nasional merupakan kawasan pelestarian alam yang mempunyai

ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi dan memiliki fungsi perlindungan,

penelitian, pendidikan menunjang budidaya, pariwisata, rekreasi, dan sistem

penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis tumbuhan, serta

pemanfaatan secara lestari sumberdaya hayati dan ekosistemnya (UU No. 5 tahun

1990).

2.4.1 Pengelolaan Taman Nasional Kayan Mentarang

Menurut SK Menhut No.631/Kpts-II/1996 ditetapkan bahwa adanya

perubahan fungsi dan penunjukkan Cagar Alam Kayan Mentarang yang terletak di

Kabupaten Daerah Tingkat II Bulungan, Provinsi daerah tingkat I Kalimantan

Timur seluas ± 1.360.500 ha menjadi taman nasional dengan nama Taman

Nasional Kayan Mentarang mengingat di beberapa daerah di dalam Cagar Alam

Kayan Mentarang merupakan tempat kehidupan masyarakat tradisional etnis

Dayak dan masyarakat tersebut sangat bergantung pada hutan untuk memenuhi

kebutuhan hidupnya (Rahmania et al. 2011).

Pada tahun 2002 Pemerintah menetapkan bahwa pengelolaan Taman

Nasional Kayan Mentarang harus dilaksanakan dengan sistem pengelolaan

kolaboratif melalui SK Menhut 1214/Kpts-II/2002. Hal tersebut dikarenakan

kegiatan konservasi harus dilakukan secara bersama-sama dengan berbagai pihak

serta melihat bahwa masyarakat adat Dayak di dalam dan sekitar kawasan Taman

Nasional Kayan Mentarang memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap hutan

Page 27: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

10

dan mengelola kawasan hutan adat sesuai dengan kearifan tradisional. Kegiatan

pengelolaan kolaboratif di Taman Nasional Kayan Mentarang berbasiskan

masyarakat yang melibatkan banyak pihak dengan prinsip berbagi tanggung

jawab, manfaat dan peranan dan didasari oleh Rencana Pengelolaan Taman

Nasional Kayan Mentarang (RPTNKM) (Rahmania et al. 2011).

Pengelolaan kolaboratif di TNKM didasarkan pada (i) TN tidak dapat

dilindungi dan dikelola tanpa dukungan aktif masyarakat adat, (ii) Memastikan

bahwa manfaat kawasan taman nasional dapat dimanfaatkan secara lestari yang

merupakan sumber identitas budaya dan penghidupan masyarakat, (iii)

Mengembangkan alternatif ekonomi berbasis konservasi untuk masyarakat dan

pemerintah setempat (WWF 2010a).

Gambar 2 Mekanisme pengelolaan kolaboratif Taman Nasional Kayan

Mentarang.

Dalam melaksanakan pengelolaan yang kolaboratif, TNKM memiliki

beberapa mitra kerja diantaranya Pemerintah Daerah Kabupaten Malinau dan

Nunukan, WWF Project Kayan Mentarang, FoMMA (Forum Musyawarah

Masyarakat Adat), perguruan tinggi, dan BPTU (Badan Pengelola Tana’ Ulen).

Forum Musyawarah Masyarakat Adat (FoMMA) merupakan organisasi

masyarakat adat yang didirikan oleh lembaga-lembaga adat yang berada di

Page 28: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

11

TNKM. Lembaga-lembaga adat tersebut antara lain berada di wilayah adat Hulu

Bahau, Pujungan, Mentarang, Lumbis, Tubu, Krayan Hulu, Krayan Hilir, Krayan

Tengah, Krayan Darat, dan Apo Kayan (sekarang wilayah adat Kayan Hulu dan

wilayah adat Kayan Hilir). Badan Pengelola Tana’ Ulen (BPTU) adalah pelaksana

operasional yang merupakan partner TNKM dalam mengelola kawasan

konservasi. Lembaga ini didirikan masyarakat adat setempat dalam mengelola

sumberdaya hutan secara berkelanjutan (Rahmania et al. 2011).

Tabel 1 Hasil kesepakatan zonasi TNKM Kategori Zona Kriteria dan Indikator Arahan Pengelolaan

Zona Inti (Publik) Zona yang mewakili tipe ekosistem

khas, homerange bagi key-stones

species, jauh dari jangkauan

masyarakat dan perlindungan

kawasan“water catchment” hulu

beberapa sungai besar dan pengaturan

tata air.

a) Perlindungan dan pengamanan,

Penelitian dan pengembangan,

ilmu pengetahuan, pendidikan.

b) Dikelola langsung oleh Balai

TNKM

Zona Rimba (Adat) Zona rimba merupakan zona

perlindungan atau penyangga dan

pengamanan fungsi zona

inti.

a) Pengembangan konservasi

lintas batas; pemanfaatan

gaharu oleh masyarakat lokal

b) Dikelola oleh BTNKM dan

Masyarakat adat

Zona Tradisional

(Adat)

Zona yang ditetapkan untuk

kepentingan pengelolaan dan

pemanfaatan oleh masyarakat adat

yang karena kesejarahan telah

mengelola kawasan tersebut serta

masih mempunyai ketergantungan

dengan sumberdaya alam.

a) Penelitian, pengembangan, dan

pendidikan; Ekowisata;

pemanfaatan dan usaha SDA

oleh masyarakat lokal; bahan

bangunan dan transportasi oleh

masyarakat lokal; budidaya dan

pembinaan habitat; berburu

b) Dikelola oleh BTNKM dan

Masyarakat adat

Zona khusus (Multi

stakeholders)

Zona dimana telah terjadi pemanfaatan

sumberdaya atau telah didiami sejak

sebelum ditetapkan sebagai taman

nasional, serta merupakan pusat

pertumbuhan ekonomi masyarakat

maupun pemukiman penduduk

a) Ekowisata; pemukiman dan

bekas pemukiman; pertanian &

budidaya berbasismasyarakat;

infrastruktur komunikasi,

pendidikan, dan transportasi.

b) Dikelola oleh BTNKM, Pemda

dan Masyarakat adat

Sumber: WWF (2010c)

Salah satu permasalahan yang dihadapi TNKM adalah mengenai kejelasan

tata batas taman nasional. Pada tahun 2009 proses tata batas TNKM telah

disepakati dan disetujui oleh pihak TNKM dan delapan wilayah adat sehingga

diperoleh perkembangan proses tata batas TNKM dari tahun 1999 hingga 2008

Page 29: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

12

(WWF 2010b). Berdasarkan WWF (2010c), sebagai tindakan lanjutan RPTN

Kayan Mentarang, FoMMA bersama WWF Indonesia menyusun pedoman dan

perencanaan tata ruang wilayah adat. Pada bulan September 2009, usulan zonasi

berbasis pemahaman dan kearifan masyarakat adat telah diajukan kepada

BTNKM berdasarkan rekomendasi masyarakat adat dan Peraturan Menteri

Kehutanan Nomor P.56/Menhut-II/2006 tentang Pedoman Zonasi Taman

Nasional. Berdasarkan keputusan tersebut, dihasilkan kriteria dan indikatr zonasi

TNKM antara lain: (1) Areal “publik” yaitu zona inti; (2) Areal “adat” yaitu zona

rimba, zona pemanfaatan dan zona tradisional; dan (3) Areal “multi-stakeholders”

yakni zona khusus (Tabel 1).

2.4.2 Peran masyarakat

Masyarakat yang tinggal di sekitar TNKM memiliki peran yang penting

dalam pengelolaan taman nasional yaitu masyarakat diikutsertakan dalam

pengelolaan kolaboratif TNKM bersama lembaga/stakeholder lainnya dalam

memanfaatkan sumberdaya hutan secara berkelanjutan, pemberian nama taman

nasional, penentuan sistem zonasi, sebagai pemandu lapang dan penyedia

transportasi lokal ekowisata TNKM, dan peran serta lainnya dalam menjaga dan

merawat keberadaan hutan TN Kayan Mentarang (Dephut 2002a, 2002b).

Page 30: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu,

SPTN Wilayah II Taman Nasional Kayan Mentarang, Kabupaten Malinau,

Kalimantan Timur (Gambar 4). Penelitian ini dilakukan pada tanggal 22 Maret

2011 hingga 22 April 2011.

3.2 Alat , Bahan, dan Objek Penelitian

Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:

a) Peta lokasi penelitian yang menunjukkan tempat komunitas masyarakat Dayak

Kenyah tinggal untuk mempermudah pengambilan data

b) Kertas karton dan sampul plastik digunakan sebagai perlengkapan herbarium

c) Lembar kuisioner untuk membantu dalam kegiatan wawancara dengan

responden

d) Alat pemotong untuk memotong spesimen yang akan dijadikan herbarium

e) Label untuk memberi nama spesimen

f) Alat tulis membantu dalam penulisan kuisioner dan label

g) Recorder digunakan untuk merekam suara responden dalam proses wawancara

h) Kertas koran untuk membungkus spesimen

i) Kompas sebagai penunjuk arah

j) Spesimen tumbuhan

k) Oven untuk mengeringkan herbarium

l) Alkohol 70% dan sprayer untuk menyemprotkan alkohol ke spesimen

Sedangkan objek penelitian ini adalah masyarakat lokal Suku Dayak Kenyah,

kelompok anak suku Leppo’ Maut di Desa Long Alango, Kecamatan Bahau Hulu.

3.3 Jenis Data yang Dikumpulkan

Jenis data yang diambil dalam penelitian ini antara lain berupa data

lapangan dan penelusuran dokumen. Data lapangan adalah data yang diperoleh

langsung dari responden. Data yang termasuk ke dalam jenis data lapangan adalah

Page 31: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

14

data mengenai segala bentuk pemanfaatan masyarakat Dayak Kenyah terhadap

tumbuhan di sekitar hutan TN Kayan Mentarang sebagai bahan pangan mereka.

Data tersebut berupa spesies tumbuhan, bagian yang digunakan, asal tumbuhan

pangan tersebut, dan kegiatan budidayanya. Jenis data dan metode pengumpulan

data secara rinci disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 Jenis data dan metode pengumpulan data penelitian No. Jenis data Aspek yang dikaji Sumber Metode

1 Keadaan umum

lokasi penelitian a. Letak, luas, sejarah

b. Aksesibilitas

Dokumen

BTNKM

Studi literatur

c. Tipe ekosistem

d. Potensi flora dan

fauna

e. Kondisi masyarakat

Dayak

2 Karakteristik

responden a. Jenis kelamin

b. Pendidikan

c. Kelompok umur

d. Pekerjaan

Masyarakat Suku

Dayak Kenyah

Desa Long

Alango

Wawancara

e. Pola hidup

3 Etnobotani

tumbuhan pangan a. Spesies tumbuhan

pangan

b. Habitus

Masyarakat Suku

Dayak Kenyah

Survei lapang,

wawancara

c. Bagian yang

digunakan

d. Cara pengolahan

e. Pola konsumsi

f. Budidaya

g. Cara pemanenan

3.4 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu studi

literatur, survei dan inventarisasi lapang, wawancara dengan kuisioner, pembuatan

dan identifikasi contoh herbarium, serta pengolahan dan analisis data.

3.4.1 Studi literatur

Studi literatur dilakukan dengan mempelajari laporan, dokumen yang sudah

ada mengenai TNKM, masyarakat adat, dan pemanfaatan tumbuhan pangan oleh

masyarakat sekitar taman nasional. Studi literatur juga dapat dilakukan dengan

mempelajari referensi seperti buku, jurnal, artikel, dan sebagainya mengenai hal

Page 32: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

15

yang berhubungan dengan data yang akan diambil di lapangan. Studi literatur

dapat membantu dalam memudahkan proses pengambilan data di lapangan.

3.4.2 Survei dan inventarisasi lapang

Kegiatan survei dan inventarisasi lapang ini bertujuan untuk menghasilkan

data awal penelitian. Survei dilakukan dengan melihat kondisi tempat tumbuh

spesies tumbuhan pangan, kondisi umum lokasi di lapangan, kondisi TNKM,

masyarakat, dan sekitarnya. Inventarisasi lapang dilakukan dengan mendata

spesies tumbuhan pangan yang ada di sekitar maupun dalam kawasan hutan

TNKM. Kegiatan survei dan inventarisasi lapang ini dilakukan sebelum kegiatan

wawancara untuk mengetahui gambaran mengenai spesies tumbuhan yang

dimanfaatkan masyarakat Dayak Kenyah sekitar TNKM. Hasil dari kegiatan

survei dan inventarisasi lapang ini akan dicocokkan dengan hasil dari kegiatan

wawancara dengan kuisioner. Dengan demikian dapat ditemukan perbedaan

antara survei dan inventarisasi lapang dengan wawancara warga, perbedaan

tersebut dapat ditanyakan kepada responden.

3.4.3 Wawancara dengan kuisioner

Kegiatan wawancara dengan menggunakan kuisioner dilakukan secara semi

terstruktur. Responden ditentukan dengan menggunakan metode purposive

sampling dengan kriteria jenis pekerjaan utama responden. Jumlah responden

sebanyak 35 orang. Wawancara ini berkaitan dengan biodata responden, spesies

tumbuhan pangan yang dimanfaatkan, bagian yang dimanfaatkan, proses

pengolahan tumbuhan pangan menjadi bahan pangan, lokasi tumbuhan pangan.

Daftar pertanyaan tersaji pada Lampiran 8.

Kuisioner adalah metode pengumpulan data melalui formulir yang berisi

pertanyaan yang diajukan secara tertulis pada responden untuk mendapatkan

jawaban dan informasi yang diperlukan peneliti (Mardalis 2004).

Page 33: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

16

Gambar 3 Kegiatan wawancara dengan Ketua Adat Desa Long Alango.

3.4.4 Pembuatan dan identifikasi contoh herbarium

Adapun tahapan pembuatan dan identifikasi contoh herbarium adalah

sebagai berikut :

1. Spesimen tumbuhan (bagian tumbuhan yang akan dijadikan herbarium seperti

daun, biji, buah) dipotong sekitar 40 cm

2. Spesimen tumbuhan diberi label gantung berukuran 3x5 cm. Label gantung

berisi nomor koleksi, inisial nama kolektor, tanggal pengambilan spesimen,

nama lokal spesimen, dan lokasi pengambilan spesimen.

3. Setelah diberi label, spesimen tumbuhan disemprotkan alkohol 70% dengan

menggunakan sprayer. Pastikan seluruh bagian spesimen tertutup alkohol agar

tidak membusuk.

4. Setelah itu, spesimen dimasukan dalam lipatan kertas koran dengan rapi.

Seluruh bagian spesimen harus tertutup agar memudahkan dalam tahap

pengovenan saat di laboratorium nantinya.

5. Spesimen-spesimen yang telah tertutup kertas koran kemudian dipres.

6. Setiap pagi atau siang hari, spesimen tersebut dijemur agar tidak tumbuh

jamur.

7. Setelah sampai di laboratorium, spesimen dipres kembali, kemudian dioven

dengan suhu 550C selama 5 hari.

Page 34: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

17

8. Setelah kering, herbarium diidentifikasi nama ilmiahnya oleh salah satu staff

LIPI Herbarium Bogoriense, Bapak Ismail.

9. Setelah diketahui nama ilmiahnya, herbarium diberi label berisikan nomor

koleksi, inisial nama kolektor, tanggal pengambilan spesimen, nama lokal

spesimen, nama ilmiah, famili, habitus, kegunaan, dan lokasi pengambilan

spesimen.

10. Setelah diberi label, herbarium ditempelkan pada karton, kemudian ditutup

dengan plastik bening.

3.4.5 Pengolahan data dan analisis data

Pengolahan data dilakukan dengan cara menghitung persentase habitus,

persentase bagian tertentu yang digunakan dari tumbuhan pangan yang

dimanfaatkan masyarakat, persentase tipe habitat tertentu, dan persentase

budidaya tumbuhan. Persentase yang diperoleh tersebut disajikan dalam bentuk

tabulatif atau diagram agar mempermudah dalam membaca hasil penelitian yang

diperoleh di lapangan. Analisis data dilakukan secara kuantitatif dan deskriptif.

Berikut rumus penghitungan persentase habitus tertentu, persentase bagian

tertntu yang digunakan dari tumbuhan yang dimanfaatkan oleh masyarakat,

persentase tipe habitat tertentu, dan persentase budidaya tumbuhan :

Persentase habitus tertentu= ∑ spesies habitus tertentu

∑ seluruh spesies ×100%

Persentase bagian tertentu yang dimanfaatkan=

∑ bagian tertentu yang dimanfaatkan

∑ seluruh bagian yang dimanfaatkan ×100%

Persentase tipe habitat tertentu= spesies dari habitat tertentu

seluruh spesies ×100%

Persentase budidaya tumbuhan= spesies tumbuhan budidaya

seluruh spesies ×100%

Page 35: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

18

Gambar 4 Denah lokasi penelitian (sumber: WWF 2002).

Lokasi Penelitian

Page 36: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

BAB IV

KONDISI UMUM LOKASI PENELITIAN

4.1 Sejarah Singkat, Luas, dan Letak

Kayan Mentarang awalnya ditunjuk sebagai cagar alam seluas 1,6 juta

hektar berdasarkan SK No. 84 Kpts/Um/II/25 November 1980, mengingat

tingginya keanekaragaman hayati di lokasi tersebut. Pada tahun 1989, PHPA,

LIPI serta WWF Indonesia Programme menandatangani MoU untuk memulai

proyek kerjasama penelitian dan pengembangan untuk Kayan Mentarang yang

bertujuan untuk mengembangkan sistem pengelolaan yang mengintegrasikan

konservasi dengan pembangunan ekonomi yang berkesinambungan bagi

masyarakat yang tinggal di dalam dan sekitar cagar alam. Dengan statusnya

sebagai cagar alam maka terdapat hambatan secara hukum bagi mayarakat adat

untuk melanjutkan cara hidup tradisional mereka yang telah berlangsung selama

berabad-abad (Dephut 2002a).

Pada tahun 1992, WWF mengusulkan perubahan status Kayan Mentarang

menjadi taman nasional mengingat status taman nasional memungkinkan

pemanfaatan sumberdaya alam secara tradisional di zona yang telah ditentukan.

Departemen Kehutanan membentuk tim untuk mengevaluasi rekomendasi WWF

tersebut. Pada tanggal 7 Oktober 1996, Menteri Kehutanan menyetujui dan

menunjuk Kayan Mentarang sebagai taman nasional melalui SK Menteri

Kehutanan No. 631/Kpts-II/1996. Surat keputusan tersebut merupakan SK

pertama di Indonesia yang menyatakan bahwa masyarakat asli diperbolehkan

mencari nafkah secara tradisional di dalam areal tertentu dari taman nasional

(Dephut 2002a).

Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM) memiliki luas wilayah sekitar

1,35 juta hektar dan terletak di wilayah Kecamatan Kayan Hilir, Pujungan, Kayan,

Mentarang dan Lumbis di Kabupaten Malinau. Taman nasional ini berbentuk

panjang dan menyempit, dan mengikuti batas internasional dengan negara bagian

Sabah dan Serawak, Malaysia. Posisinya terletak diantara 2O

LU dan 4O LU dari

khatulistiwa (Dephut 2002a, 2002b).

Page 37: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

20

4.2 Aksesibilitas

Taman Nasional Kayan Mentarang terletak jauh dari pusat-pusat

pemukiman penduduk dan jalan. Saat ini akses yang ada hanya terbatas melalui

perjalanan sungai dengan perahu tempel dan perjalanan udara dengan pesawat

kecil atau helikopter. Beberapa desa yang terdapat di dalam wilayah taman

nasional dilayani dengan penerbangan reguler dari Dirgantara Air Service (DAS)

dan Mission Aviation Fellowship (MAF). Rute utama jalur sungai menuju taman

nasional dan daerah-daerah sekitarnya adalah (Dephut 2002b) :

a. Dari Tanjung Selor dan Long Bia melalui Sungai Kayan dan Sungai Bahau ke

Long Pujungan dan desa-desa bagian hulu (perjalanan selama 1,5 jam). Untuk

desa-desa yang letaknya lebih jauh di bagian hulu dapat dicapai dengan cara

menyewa perahu-perahu yang lebih kecil selama 1 hari.

b. Dari Malinau di bagian hulu Sungai Tubu menuju ke daerah perbatasan dekat

dengan Rian Tubu dapat ditempuh dalam waktu 1 hari perjalanan menyewa

perahu tempel.

c. Dari Long Ampung dan Long Nawang menuju ke Data Dian dicapai melalui

Sungai Kayan. Pada jalur ini terdapat Jeram Ambun dan jeram-jeram lain di

Sungi Kayan yang dapat menghambat perjalanan perahu. Perjalanan ke arah

hilir sampai di jeram-jeram tersebut dapat dilakukan dengan mencarter perahu

yang ada di Data Dian. Dari lokasi tersebut dapat diteruskan melalui jalan

setapak sepanjang 30 km mengitari daerah sekitar jeram. Dari tempat tersebut

juga tersedia perahu sewa menuju Long Peso dan ke Long Bia juga Tanjung

Selor.

4.3 Ekosistem

Taman Nasional Kayan Mentarang (TNKM) sedikitnya memiliki 18 jenis

habitat terestrial atau tipe vegetasi. Tipe-tipe tersebut antara lain hutan dataran

rendah, sub Montana dan Montana bercampur dengan padang rumput dan lahan

pertanian masyarakat setempat dan vegetasi pada substrat yang khusus seperti

hutan kerangas dan hutan kapur. Banyak areal di TNKM memiliki curah hujan

dua kali lipat dari daerah-daerah lain sehingga perbedaan curah hujan di kawasan

tersebut membuat keadaan vegetasi menjadi lebih kompleks (Dephut 2002b).

Page 38: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

21

Selain dari substrat terrestrial dan keterkaitannya dengan flora/fauna,

TNKM juga memiliki berbagai komunitas perairan, mulai dari sungai besar

dengan aliran deras sampai anak sungai kecil atau genangan air dari hujan dan

rembesan. Sungai-sungai yang berada pada ketinggian dengan kondisinya yang

beranekaragam menyebabkan tingginya keragamanan amfibi dan ikan (Dephut

2002b).

4.4 Potensi Flora dan Fauna

Taman Nasional Kayan Mentarang memiliki keanekaragaman jenis

tumbuhan dan satwa bernilai tinggi baik jenis langka maupun dilindungi,

keanekaragaman tipe ekosistem dari hutan hujan dataran rendah sampai hutan

berlumut di pegunungan tinggi.

Beberapa tumbuhan yang ada antara lain pulai (Alstonia scholaris), jelutung

(Dyera costulata), ramin (Gonystylus bancanus), Agathis (Agathis borneensis),

kayu ulin (Eusideroxylon zwageri), rengas (Gluta wallichii), gaharu (Aquilaria

malacensis), aren (Arenga pinnata), berbagai jenis anggrek, palem, dan kantong

semar. Selain itu, ada beberapa jenis tumbuhan yang belum semuanya dapat

diidentifikasi karena merupakan jenis tumbuhan baru di Indonesia (Dephut 2006).

Terdapat sekitar 100 jenis mamalia (15 jenis diantaranya endemik), 8 jenis

primata dan lebih dari 310 jenis burung dengan 28 jenis diantaranya endemik

Kalimantan serta telah didaftarkan oleh ICBP (International Committee for Bird

Protection) sebagai jenis terancam punah. Beberapa jenis mamalia langka seperti

macan dahan (Neofelis nebulosa), beruang madu (Helarctos malayanus

euryspilus), lutung dahi putih (Presbytis frontata frontata), dan banteng (Bos

javanicus lowi) (Dephut 2006).

4.5 Kondisi Masyarakat

Seluruh kawasan TN Kayan Mentarang dihuni sejak sekitar tiga abad yang

lalu oleh kelompok masyarakat suku Dayak. Kira-kira 16.000 jiwa penduduk suku

Dayak yang terdiri dari 12 kelompok bahasa yang berbeda, saat ini menghuni 50

desa di dalam dan di sekitar taman nasional. Kepadatan penduduk rata-rata 0,74

orang/km yang meliputi taman nasional dan daerah penyangga. Dalam

Page 39: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

22

kesehariannya, masyarakat adat suku Dayak hidup dengan peraturan adat.

Terdapat 10 wilayah adat yang masing-masing dipimpin oleh lembaga adat di

bawah kepemimpinan kepala adat (Dephut 2002b).

Masyarakat Dayak sebagian besar memiliki mata pencaharian kombinasi

antara pertanian skala kecil, berburu, dan memancing, serta mengumpulkan bahan

makanan, bahan bangunan, kayu bakar, dan obat-obatan dari hutan. Penduduk

biasa mendapatkan uang tunai melalui kegiatan mengumpulkan dan kemudian

menjual hasil-hasil hutan non kayu (Dephut 2002a, 2002b).

Suku Dayak di sekitar TN Kayan Mentarang terdiri dari berbagai subsuku

Dayak antara lain: Kayan, Kenyah, Lundayeh, Merap, Punan, Saben, Tagel, dan

lain-lain. Mereka adalah pengelola hutan yang bijak. Sistem pengelolaan yang

diterapkan secara turun temurun mewariskan hutan yang dapat dinikmati oleh

anak-cucu mereka (Uluk et al. 2001).

Suku Dayak di TN Kayan Mentarang sangat menggantungkan hidupnya

pada hutan. Hidup dan hutan bagi mereka seperti ikan dan air yang menjadi satu

kesatuan dan tak terpisahkan. Salah satu bentuk ketergantungan tersebut adalah

pemanfaatan bahan pangan yang berasal dari hutan dan sekitarnya. Tumbuhan

sebagai sumber karbohidrat yang berasal dari berbagai jenis palem dan umbi-

umbian seperti nanga (Eugeissona utilis), talang (Arenga undulatifolia), lundai

(Xanthosoma sp., Colocasia gigantea), dan lain-lain (Uluk et al. 2001).

Selain karbohidrat, Suku Dayak sekitar TNKM memanfaatkan tumbuhan

hutan sebagai asupan vitamin dari sayur dan buah-buahan. Beberapa spesies

tumbuhan yang digunakan sebagai sayur antara lain: paku bala (Stenoclaena

palustris), paku bai (Diplazium esculentum), paku pa’it (Athyrium sozongonense),

dan jenis lainnya. Sedangkan jenis buah yang dikonsumsi orang Dayak antara

lain: dian da’un (Durio oxleyanus), dian kalang (Durio zibethinus), mangga

(Mangifera indica), nakan (Artocarpus integer), dan lain sebagainya (Uluk et al.

2001).

Page 40: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

5.1.1 Komposisi jenis kelamin

Dari keseluruhan jumlah responden yang diwawancarai (35 orang), dapat

diketahui bahwa komposisi jenis kelamin sebanyak 25 orang laki-laki (71%) dan

10 orang perempuan (29%) (Gambar 5). Berdasarkan pengamatan yang dilakukan,

perbedaan jenis kelamin tidak berpengaruh besar terhadap pembagian kerja

responden. Dari 35 responden yang telah diwawancarai, baik laki-laki maupun

perempuan sama-sama berperan dalam mengerjakan kegiatan mereka sehari-hari.

Sebagai contoh bertani, baik laki-laki maupun perempuan memiliki peran yang

sama dalam kegiatan seperti mencangkul, merumput, menanam, mencari kayu api,

dan kegiatan bertani lainnya, bahkan untuk kegiatan berburu pun sebenarnya

perempuan boleh melakukannya, akan tetapi di Desa Long Alango tidak terdapat

perempuan yang ikut berburu. Pemburu yang berjenis kelamin perempuan ini ada

di Desa Long Kemuat (sebelah Desa Long Alango). Untuk kegiatan berkebun pun

mereka memiliki peran yang sama mulai dari persiapan lahan hingga pemanenan.

Seperti Simatauw et al. (2001) menyebutkan bahwa masyarakat Dayak di

Kalimantan merupakan masyarakat yang egaliter. Di beberapa suku, laki-laki dan

perempuan memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam pengelolaan

sumberdaya alam.

Gambar 5 Komposisi penduduk Desa Long Alango.

71%

29%

Laki-laki

Perempuan

Page 41: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

24

Dalam urusan desa seperti acara pertemuan/rapat desa, pemimpin seperti

kepala desa, ketua adat, ketua BPTU (Badan Pengelola Tana’ Ulen), dan

pemimpin lainnya tetap menjadi kewajiban laki-laki. Badan Pengelola Tana’ Ulen

merupakan suatu badan yang mengelola semua hal yang berhubungan dengan

Tana’ Ulen. Tana’ Ulen merupakan suatu wilayah yang dikeramatkan. Tana’

Ulen ini berada di zona tradisional TNKM karena wilayah ini telah dimanfaatkan

oleh penduduk sekitar sebelum dibentuknya taman nasional.

Perempuan-perempuan Desa Long Alango mengurus anak dan urusan

rumah tangga, mereka juga memiliki perkumpulan ibu-ibu PKK untuk menjalin

kekeluargaan. Ibu-ibu PKK ini selain mengadakan pertemuan rutin, mereka juga

sering membuat kerajinan khas dayak seperti saung, belanyat, tikar, dan anyaman

lainnya yang nantinya akan dijual ke pendatang/turis atau mereka gunakan sendiri.

Sedangkan untuk acara kerja bakti membangun desa, antara laki-laki dan

perempuan bekerja sama tanpa membedakan gender. Contohnya saja kerja bakti

dalam perbaikan bandara pesawat lokal (Susi Air dan MAF) semua orang bekerja

sama baik laki-laki maupun perempuan, mulai dari anak-anak hingga orang tua

yang masih kuat.

(a) (b)

Gambar 6 Kerja bakti pelebaran bandara: (a) perempuan; (b) laki-laki.

5.1.2 Komposisi kelas umur

Pengetahuan mengenai pemanfaatan tumbuhan terutama untuk kebutuhan

pangan telah dikenal sejak zaman dahulu. Secara turun temurun pengetahuan ini

diwariskan kepada keturunannya. Dari hasil wawancara diperoleh kelas umur

Page 42: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

25

yang berkisar antara 23 tahun hingga 70 tahun (Gambar 7). Berdasarkan grafik

tersebut, usia tertua adalah usia 70 tahun. Responden ini masih bekerja di sawah

dan masih melakukan kegiatan lainnya sendiri, tanpa meyusahkan orang lain,

bahkan responden ini sering berkunjung ke rumah tetangganya yang memiliki

jarak agak jauh dari rumahnya dengan berjalan kaki. Kelompok usia terbanyak

adalah antara 30 tahun hingga 40 tahun yaitu sebanyak 16 orang. Hal ini

menunjukkan bahwa usia tersebut merupakan usia produktif dimana orang-orang

bersemangat dalam bekerja di sawah, ladang, dan kebun, bahkan untuk pergi ke

hutan dengan tujuan berburu dan kegiatan lainnya.

Gambar 7 Jumlah responden berdasarkan kelompok umur.

Masyarakat Dayak Kenyah Desa Long Alango telah memanfaatkan hutan

selam berabad-abad. Akan tetapi intensitas mereka pergi ke hutan bukan untuk

setiap saat, melainkan hanya pada saat membutuhkan saja seperti saat ingin

berburu, berladang, kerja gaharu, mengambil bahan bangunan dan kerajinan, serta

hanya untuk refreshing. Mereka pergi ke hutan biasanya dua hingga empat kali

dalam seminggu karena kegiatan harian mereka dihabiskan di sawah dan kebun

mereka.

4

16

4

75

0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

<30 th 30-40 th 41-51 th 52-62 th >62 th

jum

lah

(o

ran

g)

Kelompok umur (tahun)

Page 43: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

26

5.1.3 Tingkat pendidikan formal

Komposisi tingkat pendidikan responden adalah tidak sekolah sebanyak 1

orang (3%), lulusan taman kanak-kanak (TK) sebanyak 1 orang (3%), lulusan

sekolah dasar (SD) sebanyak 19 orang (54%), lulusan SMP sederajat sebanyak 5

orang (14%), lulusan SMA sederajat sebanyak 3 orang (9%), lulusan Diploma

sebanyak 2 orang (6%), dan lulusan Sarjana sebanyak 4 orang (11%). Berdasarkan

data tersebut, dapat diketahui bahwa mayoritas masyarakat memiliki tingkat

pendidikan lulusan SD (54%). Persentase tertinggi kedua adalah lulusan SMP

sederajat yaitu 14% (Gambar 8). Hal ini karena sekolahan yang terdapat pada desa

tersebut hanyalah SD dan SMP, itu pun jumlahnya masing-masing adalah satu

sekolah. Biasanya orang yang ingin melanjutkan ke sekolah yang lebih tinggi

belajar di luar daerah, misalnya di Tanjung Selor atau Malinau. Akan tetapi,

mereka juga dapat melanjutkan sekolahnya lebih jauh lagi misalnya di luar Pulau

Kalimantan. Mereka yang sekolah di luar daerah bahkan hingga Sarjana, ada yang

kembali lagi ke kampung halamannya untuk menjadi guru ataupun pegawai

kecamatan. Dengan kata lain mereka pulang untuk membangun desa mereka.

Kebanyakan dari mereka yang sarjana berjenis kelamin laki-laki karena biasanya

perempuan setelah lulus SMP langsung menikah dengan alasan tidak ingin

sekolah jauh meninggalkan desanya.

Gambar 8 Komposisi tingkat pendidikan responden.

3%

3%

54%

14%

9%

6%

11%

Tidak sekolah

TK

SD

SLTP Sederajat

SLTA Sederajat

Diploma

Sarjana

0% 10% 20% 30% 40% 50% 60%

Tin

gk

at

pen

did

ika

n

Persentase

Page 44: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

27

5.1.4 Jenis pekerjaan

Dari 35 responden, keseluruhannya memiliki pekerjaan utama sebagai

petani karena bagi mereka bertani merupakan kebutuhan hidup. Mereka

memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri dengan menyediakan bahan pangan

yang berasal dari sawah/ladang kadang juga mengambil langsung dari hutan

tanpa mengandalkan proses jual-beli dari orang lain ataupun bantuan langsung

dari pemerintah. Pemerintah Kabupaten Malinau juga membantu melalui program

“Gerbangdema” (Gerakan Pembangunan Desa Mandiri). Program ini diharapkan

mampu menjadikan desa-desa di Kabupaten Malinau menjadi desa yang lebih

mandiri. Oleh sebab itu, “Gerbangdema” memiliki produk unggulan yang

dihasilkan dari desa-desa tersebut yang nantinya dapat dijual ke luar ataupun

dalam daerah sehingga mampu menjadi sumber pendapatan bagi warga desa.

Salah satu produk unggulan adalah padi lokal. Bibit padi lokal yang awalnya

berasal dari Pemerintah Kabupaten Malinau, ada juga yang berasal dari turun-

temurun suku Dayak. Salah satu bibit padi yang berasal dari program

“Gerbangdema” adalah padi adan. Tidak hanya padi, “Gerbangdema” memiliki

produk unggulan lainnya seperti nanas (Ananas comosus), bekkai (Pycnarrhena

cauliflora), bawang kenyah (Allium tuberosum), kopi (Coffea robusta), kakao

(Theobroma cacao), dan produk unggulan lainnya.

Di samping menjadi petani, mereka juga memiliki mata pencaharian lain

seperti PNS (guru SD, guru SMP, pegawai kecamatan), pedagang, pemilik

penginapan, dan sebagai agen penjualan tiket pesawat lokal (MAF dan Susi Air).

Agar sawah atau ladang mereka tetap terurus di saat mereka bekerja di luar selain

sebagai petani, maka mereka melakukan pembagian kerja dengan anggota

keluarga lainnya. Sebagai contoh, apabila suami bekerja sebagai PNS, pada pagi

hingga sore suami kerja di sekolah/kantor, sedangkan sawah atau ladang diurus

istri atau anak (jika kedua orang tua bekerja di luar). Setelah suami/orang tua

pulang, mereka bergantian dalam mengurus sawah/ladang. Biasanya mereka

setelah bekerja langsung menuju sawah/ladang mereka sebelum pulang ke rumah.

Begitu pula untuk pekerjaan/mata pencaharian yang lain. Adapun yang menjadi

ibu rumah tangga dan pemandu (guide) lokal serta bekerja mencari gaharu,

menjual hasil pertanian dan perkebunan sendiri ke tetangga atau desa lain,

Page 45: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

28

menjual hasil buruan ke tetangga atau desa lain, menjual hasil kerajinan,

menyewakan perahu untuk menambah pendapatan keluarganya. Pekerjaan ini

dilakukan karena pendapatan yang diperoleh digunakan untuk kebutuhan lain di

luar kebutuhan pangan seperti keperluan sandang, kebutuhan rumah tangga, dan

kebutuhan lain yang memerlukan uang. Untuk kebutuhan papan, mereka dapat

memanfaatkan hasil hutan kayu untuk membangun rumah mereka.

Budaya bertani telah ada sejak zaman dahulu. Orang tua terdahulu

mengajarkan kepada anak cucunya untuk dapat bertahan hidup dengan

kemandirian. Bibit yang diperoleh untuk tanaman pertanian berasal dari turun

temurun, ada juga yang berasal dari luar daerah. Karena dirasa hasil pertanian

masih kurang cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan, mereka mengambil bibit

tumbuhan hutan untuk dibudidayakan di kebun. Selain itu, untuk memenuhi

kebutuhan vitamin, mineral, air, dan kandungan nutrisi lainnya, penduduk desa

menanam spesies sayuran yang bibitnya berasal dari luar daerah. Sayur yang

biasanya dijadikan pelengkap bahan makanan mereka juga ada yang berasal dari

hutan.

5.2 Keanekaragaman Tumbuhan Pangan

5.2.1 Keanekaragaman spesies

Berdasarkan hasil wawancara dan eksplorasi tumbuhan, diperoleh 139

spesies tumbuhan berguna sebagai pangan dengan rincian 32 spesies tumbuhan

pangan hutan/liar, 46 spesies tumbuhan pangan berasal dari hutan yang telah

dibudidaya, dan 61 spesies tumbuhan pangan budidaya yang bukan berasal dari

hutan (Gambar 9).

Berdasarkan 32 spesies tumbuhan pangan yang berasal dari hutan dapat

dikelompokkan dalam 13 famili (Gambar10). Berdasarkan hasil tersebut, famili

yang memiliki jumlah spesies terbanyak adalah Famili Arecaceae (11 spesies).

Beberapa spesies pada Famili Arecaceae seperti eman (Caryota mitis), nanga

(Eugeissona utilis), uwai tebungen (Calamus ornatus), uwai tana’ (Calamus sp.)

merupakan bahan pangan yang berguna sebagai bahan pangan pokok pengganti

nasi (sumber energi) dan ada yang dimanfaatkan sebagai sayuran dengan bagian

dimanfaatkan yaitu umbut. Umbut merupakan bagian rotan atau palem-paleman

Page 46: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

29

yang masih muda, letaknya di dalam antara pangkal daun dan ujung batang.

Umbut ini merupakan sayuran yang sangat disenangi masyarakat Dayak.

Gambar 9 Jumlah spesies tumbuhan pangan hutan, tumbuhan pangan budidaya

dari hutan, dan tumbuhan pangan budidaya.

Selain itu terdapat satu spesies buah khas Borneo dari Famili Arecaceae

yaitu birai (Salacca affinis var. borneensis). Birai atau dikenal dengan salak hutan

ini banyak terdapat di Stasiun Penelitian Hutan Tropis (SPHT) Lalut Birai yang

sekaligus merupakan Tana’ Ulen atau hutan adat bagi Suku Dayak Kenyah

TNKM.

Gambar 10 Jumlah spesies tumbuhan pangan hutan/liar berdasarkan famili.

32

2

2

31

1

1

1

111

31

0 5 10 15

(tidak teridentifikasi)

Zingiberaceae

Russulaceae

Polypodiaceae

Poaceae

Pleurotaceae

Piperaceae

Nephrolepidacea

Auriculariaceae

Athyriaceae

Arecaceae

Araceae

Amanitaceae

Jumlah (spesies)

Fa

mil

iTumbuhan

pangan

hutan

Tumbuhan pangan

budidaya dari hutan Tumbuhan

pangan

budidaya

46 32 61

Page 47: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

30

Tumbuhan pangan hutan/liar yang sering dimanfaatkan Suku Dayak Kenyah

selain sebagai bahan pangan pokok juga ada yang sering dimanfaatkan sebagai

sayuran seperti spesies jamur (kulat) dengan contoh : kulat long (Amanita sp.),

kulat tlengadok (Auricularia auricula-judae), kulat jap (Pleurotus sp.) dan paku-

pakuan seperti paku pait (Athyrium sozongonense), paku julut (Nephrolepis

bisserata) (Tabel 3). Selain jamur dan paku-pakuan, terdapat pula tumbuhan

berhabitus herba yang dimanfaatkan sebagai sayur yaitu balang (Heckeria

umbellata).

Berikut contoh nama-nama spesies tumbuhan pangan hutan yang

dimanfaatkan Suku Dayak Kenyah berdasarkan familinya yang dapat dilihat pada

Tabel 3.

Tabel 3 Contoh spesies tumbuhan pangan hutan berdasarkan famili

No. Famili Spesies

1 Amanitaceae Kulat long (Amanita sp.)

2 Araceae Keladi upa' nyak (Colocasia esculenta), lundai 1 (Colocasia

gigantea), lundai 2 (Xanthosoma sp.)

3 Arecaceae Talang (Arenga undulatifolia), uwai tebungen (Calamus ornatus),

eman (Caryota mitis), birai (Salacca affinis)

4 Athyriaceae Paku pait (Athyrium sozongonense)

5 Auriculariaceae Kulat tlengadok (Auricularia auricula-judae)

6 Nephrolepidacea Paku julut (Nephrolepis bisserata)

7 Piperaceae Daun balang (Heckeria umbellata)

8 Pleurotaceae Kulat jap (Pleurotus sp.)

9 Poaceae Bambu betung (Dendrocalamus asper), bambu apus (Gigantolochloa

apus), sengka (Setaria palmifolia)

10 Polypodiaceae Paku bai (Diplazium esculentum), paku bala (Stenoclaena palustris)

11 Russulaceae Kulat bulu (Lactarius deliciosus), kulat long balabau (Russula

cyanoxantha)

12 Zingiberaceae Nyanding (Etlingera elatior), iti' (Etlingera sp.)

13 (tidak

teridentifikasi) Kulat kedet, kulat puti', kulat temenggang

Berdasarkan 139 spesies tumbuhan pangan yang dimanfaatkan Suku Dayak

Kenyah, terdapat 46 spesies tumbuhan pangan yang telah dibudidaya berasal dari

hutan dengan 16 famili (Gambar 11). Suku Dayak Kenyah melestarikan tumbuhan

pangan dengan menanamnya di kebun. Hal ini bertujuan agar mempermudah

dalam perolehan tumbuhan pangan tanpa harus mengambilnya langsung dari

hutan. Suku Dayak Kenyah membudidayakan tumbuhan pangan hutan di kebun

Page 48: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

31

dengan cara trial and error. Mereka belajar dari kesalahan dan terus mencobanya

hingga berhasil. Hal ini telah diajarkan turun temurun hingga saat ini.

Pada Gambar 11 dapat diketahui bahwa Famili Sapindaceae yang memiliki

jumlah spesies terbanyak yaitu 12 spesies. Spesies yang ditemukan pada Famili

Sapindaceae adalah buah-buahan yang berasal dari hutan (maritam, mata kucing,

rambutan hutan, dan sebagainya). Hal ini membuktikan bahwa TNKM memiliki

keanekaragaman buah, sehingga Suku Dayak Kenyah yang tinggal di sekitarnya

senang membudidayakan/memanfaatkan bibitnya agar dapat dikonsumsi dengan

lebih mudah. Hal ini menunjukkan bahwa Suku Dayak Kenyah TNKM

menerapkan asas konservasi (perlindungan, pengawetan, pemanfaatan).

Gambar 11 Jumlah spesies tumbuhan pangan budidaya yang berasal dari hutan

berdasarkan famili.

Beberapa responden menuturkan bahwa saat musim buah, pohon berbuah

melimpah, ada yang tumbuh di kebun karena dibudidaya yang bibitnya berasal

dari hutan, ada pula yang langsung mengambil dari hutan. Tapi sayangnya buah-

buahan tersebut matang dan busuk begitu saja karena pohon terus menghasilkan

2

1

12

3

2

21

1

1

1

1

71

3

1

5

2

0 2 4 6 8 10 12 14

(tidak teridentifikasi)

Urticaceae

Sapindaceae

Polygalaceae

Moraceae

Menispermaceae

Meliaceae

Melastomataceae

Lauraceae

Flacourtiaceae

Fabaceae

Euphorbiaceae

Cucurbitaceae

Clusiaceae

Burseraceae

Bombacaceae

Anacardiaceae

Jumlah (spesies)

Fa

mil

i

Page 49: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

32

buah sedangkan tidak setiap hari dikonsumsi buahnya. Berdasarkan pendapat

responden, Taman Nasional Kayan Mentarang yang memiliki akses susah dan

perjalanan yang jauh, sehingga buah-buahan yang ada kurang dimanfaatkan dan

dikelola dengan baik.

Famili yang memiliki jumlah spesies terbanyak kedua adalah

Euphorbiaceae. Beberapa spesies yang berasal dari Famili Euphorbiaceae adalah

payang kure (Aleuritas moluccana), seti' (Baccaurea bracteata), keleppeso

(Baccaurea dulcis) (Tabel 4). Selain contoh tersebut, terdapat pula spesies

tumbuhan yang dijadikan bumbu (terasi dayak) oleh Suku Dayak Kenyah seperti

payang lengu (Ricinus communis) dan salap (Sumbaviopsis albicans) (Lampiran

2).

Tabel 4 Contoh spesies tumbuhan pangan budidaya yang berasal dari hutan

berdasarkan famili

No. Famili Spesies

1 Anacardiaceae Berenyiu (Mangifera caesia), alim (Mangifera pajang)

2 Bombacaceae Durian merah (Durio graveolens), dian lai (Durio kutejensis), durian

daun (Durio oxleyanus), durian besar, durian temenggang

3 Burseraceae Kelamu' (Dacryodes rostrata)

4 Clusiaceae Petong (Garcinia bancana), berana' (Garcinia cf. Lateriflora), adiu

(Garcinia forbesii)

5 Cucurbitaceae Payang aka (Trichosanthes sp.)

6 Euphorbiaceae Payang kure (Aleuritas moluccana), seti' (Baccaurea bracteata),

keleppeso (Baccaurea dulcis)

7 Fabaceae Petai hutan (Parkia speciosa)

8 Flacourtiaceae Payang kayu (Pangium edule)

9 Lauraceae Belengla (Litsea cubeba)

10 Melastomataceae Tenggok Buin (Pternandra cordata)

11 Meliaceae Langsat (Lancium domesticum)

12 Menispermaceae Bekkai lanya (Coscinium miosepalum), bekkai lema (Pycnarrhena

cauliflora)

13 Moraceae Temai' (Artocarpus altilis), kean (Artocarpus odoratissimus)

14 Polygalaceae Bua tiup (Xanthophyllum amoenum), mejalin batu (Xanthophyllum

exelsa), mejalin( Xanthophyllum obscurum)

15 Sapindaceae Mata kucing (Dimocarpus longan), se'bau (Nephelium

juglandifolium), maritam (Nephelium ramboutan-ake), unjing

(Nephelium maingayi), rambutan hutan (Nephelium muntabile)

16 Urticaceae Keten (Poikilospermus suaveolens)

17 (tidak

teridentifikasi) Tekalang da'an, telo'dok

Famili yang memiliki jumlah spesies terbanyak ketiga setelah

Euphorbiaceae adalah Bombacaceae (5 spesies). Keseluruhan tumbuhan pangan

yang berasal dari Famili Bombacaceae ini adalah durian dengan berbagai spesies

Page 50: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

33

seperti durian merah (Durio graveolens), dian lai (Durio kutejensis), durian daun

(Durio oxleyanus), durian besar, yang durian temenggang (Tabel 5). Suku Dayak

Kenyah senang dengan buah durian sehingga mereka berinisiatif untuk

membudidayakannya. Dengan demikian pada saat musim buah tidak perlu lagi

mengambil langsung dari hutan yang kaya akan durian tersebut.

Gambar 12 Jumlah spesies tumbuhan pangan budidaya bukan berasal dari hutan

berdasarkan famili.

Pada Gambar 12 dapat diketahui bahwa jumlah spesies tumbuhan pangan

budidaya yang bukan berasal dari hutan paling banyak terdapat pada Famili

Cucurbitaceae dan Fabaceae yaitu masing-masing 6 spesies. Contoh spesies dari

Famili Cucurbitaceae adalah kelompok labu-labuan seperti timun (Cucumis

41

51

21

51

14

12

122

63

62

111111

2

111

0 1 2 3 4 5 6 7

ZingiberaceaeSterculiaceae

SolanaceaeSapindaceae

RutaceaeRubiaceae

PoaceaePiperaceae

PandanaceaeMyrtaceaeMusaceaeMoraceae

LimnocharitaceaeLiliaceae

LauraceaeFabaceae

EuphorbiaceaeCucurbitaceae

ConvolvulaceaeClusiaceaeCaricaceae

BromeliaceaeBrassicaceae

BombacaceaeBasellaceae

ArecaceaeAnnonaceae

AnacardiaceaeAmaranthaceae

Jumlah (spesies)

Fa

mil

i

Page 51: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

34

sativus), labu kuning (Cucurbita moschata), pare (Momordica charantia) (Tabel

5). Contoh spesies tumbuhan dari Famili Fabaceae adalah kelompok kacang-

kacangan seperti kacang tanah (Arachis hypogaea), kedelai (Glycine max), kacang

hijau (Phaseolus aureus) (Tabel 5). Contoh-contoh tumbuhan tersebut merupakan

tumbuhan yang kebanyakan dimanfaatkan sebagai sayuran oleh Suku Dayak

Kenyah dalam memenuhi kebutuhan protein nabatinya.

Tabel 5 Contoh spesies tumbuhan pangan budidaya bukan berasal dari hutan

berdasarkan famili

No. Famili Spesies

1 Amaranthaceae Bayam (Amaranthus spinosus

2 Anacardiaceae Mangga (Mangifera indica)

3 Annonaceae Sirsak (Annona muricata)

4 Arecaceae Pinang (Areca catechu), kelapa (Cocos nucifera)

5 Basellaceae Lodo (Basella alba)

6 Bombacaceae Durian (Durio zibethinus)

7 Brassicaceae Sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis)

8 Bromeliaceae Nanas (Ananas comosus)

9 Caricaceae Pepaya (Carica papaya)

10 Clusiaceae Manggis (Garcinia mangostana)

11 Convolvulaceae Kangkung (Ipomea aquatica), ubi jalar (Ipomea batatas)

12 Cucurbitaceae Timun (Cucumis sativus), labu kuning (Cucurbita moschata), pare

(Momordica charantia)

13 Euphorbiaceae Singkong 1 (Manihot utilissima), singkong 2 (Manihot esculenta),

cangkok manis (Sauropus androgynus)

14 Fabaceae Kacang tanah (Arachis hypogaea), kedelai (Glycine max), kacang

hijau (Phaseolus aureus)

15 Lauraceae Kayu manis (Cinnamomum burmanii), buah mali (Litsea garciae)

16 Liliaceae Bawang merah (Allium cepa), bawang rambut (Allium tuberosum)

17 Limnocharitaceae Genjer (Limnocharis flava)

18 Moraceae Nangka (Artocarpus heterophyllus), nakan (Artocarpus integer)

19 Musaceae Pisang (Musa spp.)

20 Myrtaceae Jambu batu (Psidium guajava), cengkih (Syzygium aromaticum),

salam (Syzygium polyanthum)

21 Pandanaceae Pandan (Pandanus amaryllifolius)

22 Piperaceae Lada (Piper nigrum)

23 Poaceae Jagung (Zea mays), padi (Oryza sativa), sereh (Andropogon nardus)

24 Rubiaceae Kopi kenyah (Coffea robusta)

25 Rutaceae Bonyau kela'ang (Citrus maxima), Jeruk besar (Citrus aurantium )

26 Sapindaceae Rambutan (Nephelium lappaceum)

27 Solanaceae Olem (Solanum tovum), lombok/cabe rawit (Capsicum frutescens),

terong (Solanum melongena)

28 Sterculiaceae Kakao (Theobroma cacao)

29 Zingiberaceae Lia lamut (Alpinia galanga), lia bonat (Curcuma domestic), lia salu

(Zingiber officinale)

Page 52: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

35

5.2.2 Keanekaragaman habitus

Berdasarkan habitus pada tumbuhan pangan hutan, diperoleh 7 habitus

(jamur, herba, semak, liana, paku-pakuan palem, bambu) (Tabel 6) dengan

persentase tertinggi adalah habitus jamur (25%) yang memiliki 8 spesies. Contoh

spesies tersebut adalah kulat long (Amanita sp.), kulat bulu (Lactarius deliciosus),

kulat long balabau (Russula cyanoxantha) (Tabel 7). Habitus yang memiliki

jumlah spesies paling sedikit yaitu semak (1 spesies). Spesies tersebut adalah birai

(Salacca affinis var.borneensis).

Tabel 6 Persentase habitus tumbuhan pangan hutan No. Habitus Jumlah (spesies) Persentase (%)

1 Jamur 8 25

2 Herba 7 22

3 Semak 1 3

4 Liana 5 16

5 Paku-pakuan 4 13

6 Palem 5 16

7 Bambu 2 6

Jumlah 32 100

Berdasarkan Tabel 6, berikut beberapa nama spesies tumbuhan pangan

hutan berdasarkan habitusnya (Tabel 7). Untuk lebih lengkapnya dapat dilihat

padal Lampiran 1.

Tabel 7 Contoh spesies tumbuhan pangan hutan berdasarkan habitus

No. Habitus Spesies

1 Jamur Kulat long (Amanita sp.), kulat bulu (Lactarius deliciosus), kulat long balabau

(Russula cyanoxantha)

2 Herba Keladi upa' nyak (Colocasia esculenta), balang (Heckeria umbellata),

nyanding (Etlingera elatior), iti' (Etlingera sp.)

3 Semak Birai (Salacca affinis var.borneensis)

4 Liana Uwai tebungen (Calamus ornatus), uwai tana' (Calamus sp.), uwai balamata

(Calamus sp.1), uwai pait (Calamus sp.2)

5 Paku-

pakuan

Paku bai (Diplazium esculentum), paku bala (Stenoclaena palustris), paku

julut (Nephrolepis bisserata)

6 Palem Eman (Caryota mitis), nanga (Eugeissona utilis), sagu (Metroxylon sp.)

7 Bambu Bambu betung (Dendrocalamus asper), bambu apus (Gigantolochloa apus)

Berdasarkan hasil pengamatan spesies tumbuhan pangan hutan yang telah

dibudidayakan Suku Dayak Kenyah, diperoleh 7 habitus dengan jumlah spesies

terbanyak terdapat pada habitus pohon (40 spesies dengan persentase 87 %)

Page 53: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

36

(Tabel 8). Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya bahwa Suku Dayak

Kenyah banyak membudidayakan pohon buah dari hutan untuk ditanam di kebun.

Pohon tersebut antara lain berasal dari Famili Bombacaceae (berbagai spesies

durian), Sapindaceae (maritam, mata kucing, rambutan hutan), Euphorbiaceae

(seti’, dabai, keleppeso, settai), dan famili lainnya (Lampiran 2).

Tabel 8 Persentase habitus tumbuhan pangan budidaya yang berasal dari hutan No. Habitus Jumlah (spesies) Persentase (%)

1 Pohon 40 87

2 Liana 4 9

3 Herba 1 2

4 Perdu 1 2

Jumlah 46 100

Berdasarkan jumlah spesies yang terdapat pada Tabel 8, berikut terdapat

beberapa nama spesies tumbuhan pangan hutan yang telah dibudidayakan

berdasarkan habitusnya (Tabel 9). Untuk nama-nama spesies tumbuhan pangan

hutan yang telah dibudidaya secara rinci dapat dilihat pada Lampiran 2.

Tabel 9 Contoh spesies tumbuhan pangan hutan yang telah dibudidaya

berdasarkan habitus

No. Habitus Spesies

1 Pohon Berenyiu (Mangifera caesia), durian merah (Durio graveolens), kelamu'

(Dacryodes rostrata), petong (Garcinia bancana), petai hutan (Parkia

speciosa)

2 Liana Payang aka (Trichosanthes sp.), bekkai lanya (Coscinium miosepalum), bekkai

lema (Pycnarrhena cauliflora)

3 Herba Keten (Poikilospermus suaveolens)

4 Perdu Belengla (Litsea cubeba)

Tabel 10 menunjukkan bahwa habitus yang memiliki persentase terbesar

adalah herba yaitu 34% (21 spesies). Tumbuhan pangan budidaya non hutan yang

memiliki habitus herba antara lain bayam (Amaranthus spinosus), kacang tanah

(Arachis hypogaea), pepaya (Carica papaya) (Tabel 11). Habitus yang memiliki

persentase paling sedikit yaitu bambu (2%) atau hanya satu spesies bambu kuning

(Bambusa vulgaris). Suku Dayak Kenyah menanam bambu kuning karena bagi

mereka rebung (tunas) bambu kuning lezat untuk dijadikan sayur tumisan.

Page 54: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

37

Tabel 10 Persentase habitus tumbuhan pangan budidaya bukan berasal dari hutan No. Habitus Jumlah spesies Persentase (%)

1 Herba 21 34

2 Pohon 14 23

3 Palem 2 3

4 Liana 14 23

5 Semak 2 3

6 Perdu 7 11

7 Bambu 1 2

Jumlah 61 100

Berikut contoh spesies tumbuhan pangan budidaya non hutan berdasarkan

habitusnya yang dapat dilihat pada Tabel 11. Nama spesies lainnya dapat dilihat

pada Lampiran 3.

Tabel 11 Contoh spesies tumbuhan pangan budidaya yang bukan dari hutan

berdasarkan habitus

No. Habitus Spesies

1 Herba Bayam (Amaranthus spinosus), sawi hijau (Brassica rapa var. parachinensis),

pepaya (Carica papaya), kangkung (Ipomea aquatica), kacang tanah (Arachis

hypogaea)

2 Pohon Durian biasa (Durio zibethinus), manggis (Garcinia mangostana), mangga

(Mangifera indica)

3 Palem Kelapa (Cocos nucifera), pinang (Areca catechu)

4 Liana Lodo (Basella alba), pare (Momordica charantia), lada (Piper nigrum)

5 Semak Nanas (Ananas comosus), pandan wangi (Pandanus amaryllifolius)

6 Perdu Singkong (Manihot utilissima), jambu batu (Psidium guajava), terong

(Solanum melongena), olem (Solanum torvum)

7 Bambu Bambu kuning (Bambusa vulgaris)

5.2.3 Bagian yang digunakan

Pada Tabel 12 terdapat 9 bagian yang digunakan dari tumbuhan pangan

liar/hutan dengan persentase terbesar adalah umbut (28%) karena seperti yang

telah dijelaskan sebelumnya bahwa masyarakat dayak senang mengonsumsi

umbut sebagai sayuran. Persentase terbesar kedua terdapat pada seluruh bagian.

Seluruh bagian ini merupakan bagian yang dimanfaatkan pada jamur. Suku Dayak

Kenyah memperoleh jamur secara liar atau dari hutan untuk dijadikan sayuran.

Persentase bagian yang digunakan tumbuhan pangan hutan terendah adalah

umbi-daun, umbut-bunga, dan buah yaitu masing-masing 3%. Bagian digunakan

umbi-daun terdapat pada spesies keladi upa’ nyak (Colocassia esculenta) karena

pada bagian dimanfaatkan untuk dijadikan sumber energi (makanan pengganti

nasi) adalah umbi dan bagian dimanfaatkan untuk sayur tumis atau kuah adalah

Page 55: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

38

daun. Bagian yang digunakan terendah lainnya yaitu umbut-bunga nyanding

(Etlingera elatior) dari Famili Zingiberaceae. Umbut dan bunga dari nyanding ini

dijadikan sayur tumisan. Bunga nyanding dinamakan blusut dalam bahasa

Kenyah. Bagian yang digunakan paling sedikit lainnya yaitu buah yang terdapat

pada Birai (Salacca affinis var.borneensis).

Tabel 12 Persentase bagian digunakan tumbuhan pangan hutan No. Bagian yang digunakan Jumlah (spesies) Persentase (%)

1 Seluruh bagian 8 25

2 Umbi, daun 1 3

3 Umbi 2 6

4 Umbut 9 28

5 Getah 3 9

6 Daun 5 16

7 Tunas 2 6

8 Umbut, bunga 1 3

9 Buah 1 3

Jumlah 32 100

Berdasarkan 9 bagian yang digunakan pada tumbuhan pangan liar/hutan,

terdapat beberapa spesies tumbuhan yang tertera pada Tabel 13. Pada tabel

tersebut, menunjukkan contoh-contoh spesies yang sering dimanfaatkan Suku

Dayak Kenyah dengan bagian tertentu yang digunakan. Rincian spesies tumbuhan

pangan secara lebih lengkap terdapat pada Lampiran 1.

Tabel 13 Contoh spesies tumbuhan pangan hutan berdasarkan bagian digunakan No. Bagian yang digunakan Spesies

1 Seluruh bagian Kulat long (Amanita sp.), kulat bulu (Lactarius deliciosus),

kulat long balabau (Russula cyanoxantha)

2 Umbi, daun Keladi upa' nyak (Colocasia esculenta)

3 Umbi Lundai 1 (Colocasia gigantea), lundai 2 (Xanthosoma sp.)

4 Umbut Talang (Arenga undulatifolia), uwai tebungen (Calamus

ornatus), iti' (Etlingera sp.), sengka (Setaria palmifolia)

5 Getah Eman (Caryota mitis), nanga (Eugeissona utilis), sagu

(Metroxylon sp.)

6 Daun Paku bai (Diplazium esculentum), paku bala (Stenoclaena

palustris), Paku julut (Nephrolepis bisserata), balang

(Heckeria umbellata)

7 Tunas Bambu betung (Dendrocalamus asper), bambu apus

(Gigantolochloa apus)

8 Umbut, bunga Nyanding (Etlingera elatior)

9 Buah Birai (Salacca affinis var.borneensis)

Page 56: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

39

Pada Tabel 14 dapat diketahui bahwa bagian yang digunakan paling banyak

adalah buah dengan persentase 89% (41 spesies). Hal ini menunjukkan TNKM

memiliki kekayaan spesies buah sehingga masyarakat sekitar hutan dapat

memperoleh bibit dari hutan dan membudidayakannya.

Tabel 14 Persentase bagian yang digunakan tumbuhan pangan budidaya yang

berasal dari hutan No. Bagian yang digunakan Jumlah (spesies) Persentase (%)

1 Buah 41 89

2 Biji 2 4

3 Daun 3 7

Jumlah 46 100

Berdasarkan persentase spesies yang ditemukan berdasarkan bagian yang

digunakan pada Tabel 14, berikut contoh nama-nama spesies tumbuhan pangan

yang telah dibudidaya oleh Suku Dayak Kenyah TNKM (Tabel 15).

Tabel 15 Contoh spesies tumbuhan pangan budidaya berasal dari hutan

berdasarkan bagian yang digunakan No. Bagian yang digunakan Spesies

1 Buah Berenyiu (Mangifera caesia), durian merah (Durio

graveolens), kelamu' (Dacryodes rostrata), petong

(Garcinia bancana), petai hutan (Parkia speciosa)

2 Biji Petai hutan (Parkia speciosa), Belengla (Litsea cubeba)

3 Daun Keten (Poikilospermus suaveolens), Bekkai lanya

(Coscinium miosepalum), bekkai lema (Pycnarrhena

cauliflora)

Pada Tabel 16, persentase bagian yang digunakan tumbuhan budidaya non

hutan terbesar adalah buah yaitu 43% (26 spesies buah). Buah memiliki fungsi

diantaranya sebagai pelengkap gizi, khususnya vitamin C (Tarwotjo 1998). Oleh

sebab itu, buah-buahan yang bukan berasal dari hutan pun ditanam Suku Dayak

Kenyah.

Page 57: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

40

Tabel 16 Persentase bagian yang digunakan tumbuhan pangan budidaya bukan

berasal dari hutan No. Bagian yang digunakan Jumlah (spesies) Persentase (%)

1 Daun 9 15

2 Buah 26 43

3 Umbut 1 2

4 Buah, umbut 1 2

5 Umbi, daun 2 3

6 Buah, daun 2 3

7 Biji 8 13

8 Kulit batang 1 2

9 Rimpang 3 5

10 Buah, umbut, bunga 1 2

11 Bunga 1 2

12 Akar 1 2

13 Tunas 1 2

14 Rimpang, bunga 1 2

15 Umbi 2 3

16 Batang 1 2

Jumlah 61 100

Berikut contoh spesies tumbuhan pangan budidaya non hutan

berdasarkan bagian yang digunakan (Tabel 17).

Tabel 17 Contoh spesies tumbuhan pangan budidaya bukan dari hutan

berdasarkan bagian yang digunakan No. Bagian yang digunakan Spesies

1 Daun Bayam (Amaranthus spinosus), lodo (Basella alba), pandan

(Pandanus amaryllifolius)

2 Buah Sirsak (Annona muricata), pepaya (Carica papaya), labu

putih (Lagenaria leucantha), cabai rawit (Capsicum

frutescens), olem (Solanum torvum), durian (Durio

zibethinus)

3 Umbut Pinang (Areca catechu)

4 Buah, umbut Kelapa (Cocos nucifera)

5 Umbi, daun Ubi jalar (Ipomea batatas), Singkong (Manihot utilissima)

6 Buah, daun Timun (Cucumis sativus), labu kuning (Cucurbita moschata)

7 Biji Lada (Piper nigrum), padi (Oryza sativa), kopi (Coffea

robusta), kakao (Theobroma cacao)

8 Kulit batang Kayu manis (Cinnamomum burmanii)

9 Rimpang Lia bonat (Curcuma domestica), lia salu' (jahe biasa)

(Zingiber officinale), jahe merah (Zingiber officinale)

10 Buah, umbut, bunga peti' (pisang) (Musa spp.)

11 Bunga Cengkih (Syzygium aromaticum)

12 Akar Sereh (Andropogon nardus)

13 Tunas Bambu kuning (Bambusa vulgaris)

14 Rimpang, bunga Lia lamut (Alpinia galanga)

15 Umbi Bawang merah (Allium cepa), bawang rambut (Allium

tuberosum)

16 Batang Tebu (Saccharum officinarum)

Page 58: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

41

5.2.4 Cara pemanenan

Tumbuhan pangan hutan yang dibudidayakan di kebun biasanya berupa

tumbuhan penghasil buah. Walaupun kebanyakan tumbuhan yang ditanam di

kebun bibitnya berasal dari luar daerah dan dari pemerintah (Lampiran 3), akan

tetapi beberapa bibit buah yang berasal dari hutan juga dibudidayakan di kebun

mereka seperti berenyiu (Mangifera caesia), alim (Mangifera pajang), dian lai

(Durio kutejensis), dian daun (Durio oxleyanus), adiu (Garcinia forbesii), petong

(Garcinic bancana), seti’ (Baccaurea bracteata), dabai (Baccaurea dulcis),

keleppeso (Baccaurea lanceolata), settai (Baccaurea macrocarpa), bua tiup

(Xanthophyllum amoenum), mejalin batu (Xanthopyllum excelsa), mejalin

(Xanthopyllum obscurum), isau bala (Dimocarpus longan ssp.), rambutan hutan

(Nephelium muntabile), buah telo’ (Nephelium cuspidatum) dan berbagai spesies

lainnya (Lampiran 2). Cara pemanenan tumbuhan yang berasal dari hutan dengan

mengambil semai beserta tanahnya yang kemudian langsung ditanam di kebun

mereka. Apabila ada yang tidak ingin menanam buah-buahn di kebun namun

hanya ingin menikmati buah dari pohonnya langsung dai hutan, maka tidak

diperbolehkan menebang pohonnya, hanya boleh mengambil bagian buahnya saja.

Di samping itu bekkai pun juga ada yang ditanam di kebun, walaupun susah

untuk dibudidayakan. Dari hasil wawancara, responden mengungkapkan bahwa

keberhasilan tumbuh bekkai lema (Pycnarrhena cauliflora) dan bekkai lanya

(Coscinium miosepalum) hanya 10%. Untuk pemanenan bekkai sama dengan

memanen buah-buahan dari hutan yaitu dengan mengambil semai beserta

tanahnya.

Untuk pemanenan hasil kebun/sawah/ladang tidak ada aturannya. Bagi

mereka memanen sesuka hati pemiliknya saja, tetapi tidak ditemukan adanya

pemanenan yang berlebihan (kecuali pemanenan padi). Sebagian hasil

kebun/sawah/ladang disisakan agar tidak habis dan tetap dapat berkembang biak.

Cara memanen umbut yaitu dengan cara diukur 2/3 dari pucuk tumbuhan

atau mengetuk-ketuk untuk memastikan tumbuhan tersebut terdapat berisi umbut.

Kemudian dipotong bagian tersebut, kulitnya dikupas hingga terlihat umbutnya.

Umbut siap diolah lebih lanjut sebelum dapat dikonsumsi.

Page 59: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

42

5.2.5 Cara pengolahan bahan pangan

Bahan pangan yang berasal dari hutan, ladang, kebun, ataupun sawah diolah

lebih lanjut oleh Suku Dayak Kenyah. Berbagai makanan khas mereka olah

sendiri untuk memenuhi kebutuhan pangan sehari-hari.

Tabel 18 Spesies tumbuhan pangan yang dijadikan olahan pangan

No. Olahan

pangan

Nama

makanan

olahan

Spesies tumbuhan yang digunakan

1 Bahan pangan

berkarbohidrat

nasi, bubur,

sagu, tepung

padi (Oryza sativa), lundai 1 (Colocasia gigantea),

lundai 2 (Xanthosoma sp.), singkong (Manihot

utilissima), sagu (Metroxylon sp.), dll

2 Sayuran sayuran tumis

dan bening

keladi upa'nyak (Colocassia esculenta, balang

(Heckeria umbellata), nyanding(Etlingera elatior),

dll

3 Bahan pangan

pelengkap

kerupuk,

bumbu,

gorengen,

jajanan

bekkai lema (Pycnarrhena cauliflora), bekkai lanya

(Coscinium miosepalum), Payang aka (Trichosanthes

sp.), salap (Sumbaviopsis albicans), dll

4 Minuman ciu, kopi,

kacang hijau

singkong (Manihot utilissima), kopi (Coffea robusta),

kacang hijau (Phaseolus aureus)

5.2.5.1 Bahan pangan berkarbohidrat

Bahan pangan yang mengandung karbohidrat di alam bermacam-macam

jenisnya, baik yang berasal dari hutan maupun yang telah dibudidaya. Bahan

pangan ini dapat diolah lebih lanjut seperti menjadi : nasi, bubur, tepung, kue,

sagu, tape, dan olahan yang dapat menjadi sumber energi lainnya. Olahan yang

pertama adalah nasi. Nasi merupakan bahan pangan sederhana dan pokok bagi

kehidupan umat manusia. Nasi berasal dari padi, berbagai jenis padi lokal yang

ditanam Suku Dayak Kenyah dapat dijadikan nasi dengan tekstur yang berbeda

tentunya. Mulai dari nasi pera yang cocok untuk dibuat nasi goreng hingga nasi

ketan yang lezat dijadikan berbagai jajanan.

Bubur merupakan olahan lanjutan dari nasi. Bubur ini ada yang berasal dari

beras ada juga yang berasal dari spesies keladi-keladian seperti keladi upa’ nyak

(Colocassia esculenta), lundai 1 (Colocasia gigantea) dan lundai 2 (Xanthosoma

sp. (Lampiran 1). Cara pengolahannya sama dengan bubur biasa, hanya saja bubur

keladi cara pengolahannya dengan mengambil umbi dari spesies keladi tersebut di

atas kemudian membersihkannya, memotongnya, dan merebusnya hingga lembut

seperti bubur, dapat juga ditambahkan bumbu garam, lada, dan bumbu lain sesuai

Page 60: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

43

selera. Tidak semua spesies keladi dapat dimakan umbinya karena keladi memiliki

getah yang apabila dimakan menimbulkan gatal tenggorokkan.

Bahan pangan olahan lainnya antara lain tepung yang terbuat dari singkong

(Manihot utilissima). Cara pengolahannya, umbi singkong dikupas, kemudian

dibersihkan. Setelah bersih, umbi singkong diparut kasar. Setelah diparut,

kemudian diletakkan di atas daun pisang dan dijemur. Setelah itu parutan

singkong ditumbuk dan dicampur beras yang telah ditumbuk. Setelah itu jemur

kembali. Kemudian diayak hingga keluar ampas dan ampas ini ditumbuk kembali.

Begitu seterusnya hingga seluruhnya halus. Tepung ini dibuat sendiri secara

tradisional dengan alat sederhana dan dapat bertahan lama hingga satu bulan.

Bahan pangan berkarbohidrat lainnya adalah kue yang terbuat dari bahan

ubi kayu (Ipomea batatas) dengan cara pengolahan seperti membuat kue biasa

hanya saja ditambah dengan ubi kayu. Adapun tape singkong dengan cara

pengolahan yang seperti biasanya menggunakan ragi.

Selanjutnya bahan pangan olahan berkarbohidrat dengan tumbuhan yang

berasal langsung dari hutan adalah sagu. Sagu ini berasal dati spesies eman

(Caryota mitis), nanga (Eugeissona utilis), dan sagu (Metroxylon sp.) Cara

pengolahan sagu pada ketiga spesies tersebut sama, yakni membelah batang

sagu/eman/nanga kemudian memukulnya hingga hancur. Pengolahan ini

dilakukan dekat dengan sumber air karena sangat membutuhkan air dalam

mengolah sagu. Setelah itu injak-injak hingga keluar air dan biarkan hingga satu

malam. Setelah terlihat sagu dan air terpisah, buang airnya, kemudian isi air lagi

hingga keluar sagu murninya.

(a) (b)

Gambar 13 Olahan bahan pangan berkarbohidrat: (a) Sagu; (b) Kue.

Page 61: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

44

5.2.5.2 Sayuran

Spesies tumbuhan yang digunakan sebagai sayuran dapat ditemui di

pematang sawah, ladang, bahkan ada yang hidup liar seperti balang (Heckeria

umbellata) (Gambar 14). Bagian yang digunakan untuk sayuran selain daun dan

seluruh bagian pada habitus herba, juga tunas pada spesies bambu dan umbut pada

beberapa spesies seperti talang (Arenga undulatifolia), nyi’bung (Oncosperma

horridum), nyandiang (Etlingera elatior), sengka (Setaria palmifolia). Beberapa

tumbuhan berhabitus paku-pakuan dan jamur dapat dimanfaatkan sebagai sayur,

bahkan spesies keladi-keladian daunnya dapat dimanfaatkan sebagai sayur namun

hanya spesies tertentu, yaitu Colocasia esculenta. Semua spesies tumbuhan untuk

sayur ini dapat diolah/dimasak dengan cara sayur bening ataupun ditumis.

Gambar 14 Balang (Heckeria umbellata).

5.2.5.3 Bahan pangan pelengkap

Bahan pangan pelengkap ini merupakan bahan pangan tambahan untuk

melengkapi bahan pangan pokok seperti kerupuk yang terbuat dari tepung

singkong yang dijemur dan digoreng, bumbu (sambal, penyedap rasa, terasi),

gorengan, kacang sembuyi (seperti rempeyek kacang tanah), dan ada juga jajanan

seperti pais yang terbuat dari singkong dan kelapa dengan dibungkus daun pisang.

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan langsung ditemukan adanya

pemanfaatan bahan alami yang dijadikan penyedap rasa, yaitu yang berasal dari

Page 62: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

45

tumbuhan hutan yang bernama bekkai. Bekkai ada dua macam, yaitu bekkai lema

(Pycnarrhena cauliflora) dan bekkai lanya (Coscinium miosepalum) (Gambar 15a

dan Gambar 15b). Cara pengolahannya yaitu dengan menumbuk halus daun

kemudian dijemur hingga kering. Bekkai pun siap digunakan.

(a) (b)

(c)

Gambar 15 Tumbuhan yang dijadikan bahan pangan pelengkap: (a) Bekkai lema

(Pycnarrhena cauliflora); (b) Bekkai lanya (Coscinium miosepalum); (c) Payang

lengu (Ricinus communis).

Pemanfaatan tumbuhan yang merupakan khas dari Suku Dayak Kenyah,

yaitu terasi dayak yang terbuat dari bahan tumbuh-tumbuhan. Berbeda dari terasi

udang biasa, terasi dayak dianggap lebih lezat jika dicampur dengan sambal.

Terdapat beberapa spesies yang dapat dijadikan terasi dayak. Spesies tersebut

adalah payang aka (Trichosanthes sp.), payang kure’ (Aleuritas moluccana),

payang kayu (Pangium edule), payang lengu (Ricinus communis) (Gambar 15c)

Page 63: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

46

dan salap (Sumbaviopsis albicans) (Lampiran 2). Cara pengolahan terasi dayak

yaitu dengan membusukkan bagian buah dari beberapa spesies tersebut, kemudian

di letakkan di atas perapian agar tetap awet dan menambah aroma yang lezat.

Selanjutnya dapat langsung dicampur dengan sambal ataupun langsung dimakan

dengan lauk-pauk.

5.2.5.4 Minuman

Masyarakat Suku Dayak Kenyah sejak dulu dikenal senang membuat

minuman khas atau ciu yang sering dimanfaatkan untuk acara besar seperti

perayaan panen raya, atau acara besar lainnya. Minuman tersebut juga sering

dijadikan jamuan bagi tamu yang datang (hanya untuk yang suka meminumnya)

karena sebagai wujud penghormatan pada tamu yang datang ke rumah. Selain itu

minuman ini juga dapat diminum kapanpun mereka menginginkannya dan dapat

diperjual-belikan antara warga ataupun desa. Ciu berasal dari umbi singkong

(Manihot utilissima) yang difermentasikan. Air hasil fermentasi tersebut

kemudian dilakukan proses lebih lanjut yaitu penyulingan hingga diperoleh

kualitas yang sesuai. Hasil penyulingan pertama memiliki kadar alkohol yang

sangat tinggi dan pekat. Inilah yang disebut kualitas paling bagus. Akan tetapi

hanya orang-orang tertentu yang kuat meminumnya karena ini sangat

memabukkan. Selain ciu terdapat pula tumbuhan yang dijadikan bahan minuman

di antaranya minuman kolak jagung, kolak ubi jalar, dan kolak pisang. Cara

pengolahannya sama dengan membuat kolak biasa.

5.2.6 Fungsi tumbuhan pangan

Tumbuhan pangan memiliki fungsi penting bagi tubuh diantaranya sebagai

sumber karbohidrat, protein nabati, vitamin dan mineral. Fungsi tersebut terdapat

dalam berbagai spesies tumbuhan pangan hutan ataupun budidaya yang terdiri

dari sayuran, buah-buahan, sumber energi, dan fungsi lainnya seperti bumbu dan

minuman (Tabel 19, 21, 23). Dalam satu spesies terdapat pula fungsi ganda seperti

buah-buahan, sayuran, minuman yang terdapat pada kelapa (Cocos nucifera) yang

memiliki fungsi sebagai buah dengan bagian yang digunakan adalah daging buah.

Kelapa juga dapat dimanfaatkan sebagai sayuran yaitu bagian umbutnya, serta

Page 64: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

47

fungsi minuman terdapat pada bagian sari buahnya/air kelapa. Fungsi ganda

lainnya dapat dilihat pada Tabel 23.

Fungsi yang memiliki jumlah spesies terbanyak pada tumbuhan pangan

hutan adalah adalah sayuran (26 spesies) (Tabel 19) yang di dalamnya terdapat

sumber protein nabati. Sayuran hutan/liar ini pada umbut seperti pada umbut rotan

(Calamus sp.) dan jamur (kulat) seperti kulat jap (Pleurotus sp.), kulat bulu

(Lactarius delicious), kulat long balabau (Russula cyanoxantha). Jumlah spesies

terbanyak kedua terdapat pada sumber energi (5 spesies) yang memiliki fungsi

sebagai sumber karbohidrat bagi tubuh.

Tabel 19 Macam penggunaan tumbuhan pangan hutan/liar

No. Fungsi Jumlah (spesies)

1 Sayuran 26

2 Sumber energi 5

3 Buah-buahan 1

Jumlah 32

Berikut nama-nama spesies tumbuhan pangan yang dimanfaatkan Suku

Dayak Kenyah berdasarkan fungsinya (Tabel 20). Untuk lebih lengkapnya dapat

dilihat pada Lampiran 1.

Tabel 20 Contoh Spesies tumbuhan pangan hutan/liar berdasarkan fungsi pangan

No. Fungsi Spesies

1 Sayuran Kulat long (Amanita sp.), uwai pait (Calamus sp.), nyi'bung

(Oncosperma horridum), paku pait (Athyrium sozongonense), kulat jap

(Pleurotus sp.), bambu betung (Dendrocalamus asper), nyanding

(Etlingera elatior)

2 Sumber

energi

Lundai 1 (Colocasia gigantea), lundai 2 (Xanthosoma sp.), eman

(Caryota mitis), nanga (Eugeissona utilis), sagu (Metroxylon sp.)

3 Buah-buahan Birai (Salacca affinis var.borneensis)

Berdasarkan Tabel 21, fungsi tumbuhan pangan budidaya berasal dari hutan

yang memiliki jumlah spesies paling banyak yaitu pada buah-buahan (36 spesies)

yang merupakan sumber vitamin dan mineral bagi tubuh. Selanjutnya terdapat

bumbu (8 spesies) dan sayuran yang hanya memiliki dua spesies

Page 65: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

48

Tabel 21 Macam penggunaan tumbuhan pangan budidaya yang berasal dari hutan

No. Fungsi Jumlah (spesies)

1 Buah-buahan 36

2 Bumbu 8

3 Sayuran 2

Jumlah 46

Berikut merupakan nama-nama spesies tumbuhan pangan budidaya yang

berasal dari hutan berdasarkan fungsinya sesuai jumlah spesies yang ditemukan

pada Tabel 21 (Tabel 22). Untuk lebih lengkapnya, spesies tumbuhan pangan

budidaya dapat dilihat pada Lampiran 2.

Tabel 22 Contoh spesies tumbuhan pangan budidaya yang berasal dari hutan

berdasarkan fungsi

No. Fungsi Spesies

1 Buah-

buahan

Kelamu' (Dacryodes rostrata), adiu (Garcinia forbesii), keleppeso (Baccaurea

lanceolata), langsat (Lancium domesticum), mejalin (Xanthophyllum

obscurum), mata kucing (Dimocarpus longan), maritam (Nephelium

ramboutan-ake)

2 Bumbu Salap (Sumbaviopsis albicans), belengla (Litsea cubeba), bekkai lema

(Pycnarrhena cauliflora)

3 Sayuran Keten (Poikilospermus suaveolens), petai hutan (Parkia speciosa)

Berikut terdapat macam penggunaan tumbuhan budidaya non hutan sesuai

fungsinya. Pada Tabel 23 jumlah spesies terbanyak terdapat pada fungsi sayuran

(19 spesies), selanjutnya terdapat bumbu (16 spesies) dan buah-buah (14 spesies).

Tabel 23 Macam penggunaan tumbuhan pangan budidaya bukan berasal dari

hutan

No. Fungsi Jumlah (spesies)

1 Sayuran 19

2 Buah-buahan 14

3 Minuman 2

4 Bumbu 16

5 Sumber energi 1

6 Bahan pangan lanjutan 1

7 Buah-buahan, sayuran, minuman 2

8 Sumber energi, sayuran 3

9 Sumber energi,sayuran,minuman 2

10 Bumbu,sayur 1

Jumlah 61

Berdasarkan jumlah spesies pada Tabel 23, berikut contoh tumbuhan

pangan yang dibudidayakan bukan berasal dari hutan berdasarkan fungsinya

Page 66: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

49

terdapat pada Tabel 24. Spesies tumbuhan lainnya secara lengkap dapat dilihat

pada Lampiran 3.

Tabel 24 Contoh spesies tumbuhan pangan budidaya bukan berasal dari hutan

berdasarkan fungsi

No. Fungsi Spesies

1 Sayuran Bayam (Amaranthus spinosus), pinang (Areca catechu), pare

(Momordica charantia), kacang merah (Vigna angularis),

kacang panjang (Vigna sinensis), bambu kuning (Bambusa

vulgaris), terong (Solanum melongena)

2 Buah-buahan Nanas (Ananas comosus), pepaya (Carica papaya), jambu bol

(Syzygium malaccense)

3 Minuman Kacang hijau (Phaseolus aureus), kopi (Coffea robusta)

4 Bumbu Kayu manis (Cinnamomum burmanii), bawang merah (Allium

cepa), bawang rambut (Allium tuberosum), salam (Syzygium

polyanthum), pandan wangi (Pandanus amaryllifolius), lada

(Piper nigrum), sereh (Andropogon nardus), lombok

(Capsicum frutescens), tomat (Solanum lycopersicum), olem

(Solanum torvum)

5 Sumber energi Padi (Oryza sativa)

6 Bahan pangan lanjutan Kakao (Theobroma cacao)

7 Buah-buahan, sayuran,

minuman Kelapa (Cocos nucifera ), peti' (Musa spp.)

8 Sumber energi, sayuran Ubi jalar (Ipomea batatas), labu kuning (Cucurbita

moschata), labu putih (Lagenaria leucantha)

9 Sumber

energi,sayuran,minuman Singkong 1 (Manihot utilissima), jagung (Zea mays)

10 Bumbu,sayur Lia lamut (Alpinia galanga)

5.2.6.1 Sumber karbohidrat

Karbohidrat memegang peranan penting karena merupakan sumber energi

utama bagi tubuh. Semua karbohidrat berasal dari tumbuhan (Almatsier 2006).

Beberapa spesies tumbuhan yang memiliki sumber karbohidrat baik dari hutan

maupun yang telah dibudidaya antara lain: keladi upa’ nyak (Colocassia

esculenta), singkong (Manihot utilissima) (Gambar 16), ubi kayu (Ipomea

batatas), nanga (Eugeissona utilis), dan sagu (Metroxylon sp.) (Lampiran 1 dan

Lampiran 3).

Page 67: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

50

Gambar 16 Singkong (Manihot utilissima).

5.2.6.2 Sumber protein nabati

Protein berasal dari kata proteos yang berarti “yang utama” atau “yang

didahulukan”. Kata ini diperkenalkan oleh Gerardus Mulder (1802-1880) dan

didefinisikan sebagai zat yang paling penting dalam setiap organisme. Protein

adalah bagian dari semua sel hidup dan merupakan bagian terbesar tubuh setelah

air. Protein memiliki fungsi khas yang tidak dapat digantikan oleh zat gizi lain

yaitu membangun serta memelihara sel-sel dari jaringan tubuh (Almatsier 2006).

Berdasarkan definisi tersebut, Suku Dayak Kenyah memenuhi kebutuhan protein

nabati yang sangat penting bagi tubuh itu dengan menanam berbagai spesies

sayuran dan kacang-kacangan seperti daun singkong (Manihot utilissima dan

Manihot esculenta) (Gambar 17a) , daun ubi jalar (Ipomea batatas), kacang tanah

(Arachis hypogea), kedelai (Glycin max), kacang hijau (Phaseolus aureus),

kacang merah (Vigna angularis), kacang panjang (Vigna sinensies) (Gambar 17b),

dan beberapa spesies lainnya (Lampiran 3).

Selain spesies tumbuhan yang dibudidayakan, terdapat pula sayuran

mengandung protein nabati yang berasal dari hutan, diantaranya spesies jamur-

jamuran, rotan-rotanan, talas-talasan, dan spesies lainnya (Lampiran 1).

Page 68: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

51

(a) (b)

Gambar 17 Tumbuhan pangan sumber protein nabati: (a) Singkong (Manihot

esculenta); (b) Kacang panjang (Vigna sinensis).

5.2.6.3 Sumber vitamin dan mineral

Menurut Almatsier (2006), vitamin merupakan zat-zat organik kompleks

yang dibutuhkan dalam jumlah yang sangat kecil dan tidak dapat dibentuk oleh

tubuh. Oleh sebab itu vitamin diperoleh dari makanan yang dikonsumsi dalam

tubuh. Ada beberapa jenis vitamin, diantaranya adalah vitamin A, B1, B2, B6, B12,

C, D, E, K. Vitamin tersebut dapat diperoleh dari sayuran hijau, kacang-

kacangan/biji-bijian, dan buah-buahan yang terdapat dalam Lampiran 1, 2, dan 3.

Selain vitamin, zat lain yang dibutuhkan tubuh dari tumbuhan pangan yaitu

mineral. Mineral ada dua macam, yaitu mineral makro dan mineral mikro

(Almatsier 2006). Mineral makro diperoleh dari air, sedangkan mineral mikro

diperoleh dari zat seperti zat besi, seng, iodium, mangan, dan sebagainya. Mineral

merupakan bagian dari tubuh yang memegang peranan penting dalam

pemeliharaan fungsi tubuh (Almatsier 2006). Vitamin dan mineral ini tentunya

dapat diperoleh dari berbagai jenis buah-buahan, sayuran hijau, kacang-kacangan,

dan jenis lainnya yang dapat diperoleh Suku Dayak Kenyah dari hutan atau yang

telah dibudidaya (Gambar 18).

Page 69: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

52

Gambar 18 Hierarki bagan fungsi tumbuhan pangan bagi Suku Dayak Kenyah.

5.2.7 Pola konsumsi

Masyarakat Suku Dayak Kenyah Desa Long Alango memiliki pola

konsumsi yang teratur. Setiap pagi, siang, hingga malam mereka selalu memenuhi

kebutuhan pangannya. Setiap harinya mereka teratur memenuhi kebutuhan pangan

dengan makan tiga kali sehari. Setiap pagi sebelum pergi ke ladang, mereka selalu

menyempatkan diri untuk sarapan. Siang hari pun apabila terpaksa tidak dapat

pulang untuk makan siang, mereka selalu membawa bekal makanan yang dibawa

dengan menggunakan ki’ba yang terbuat dari uwai semule (Daemonorops

periacantha). Nasinya pun dibungkus dengan menggunakan daun dalui

(Halopegia blumei) (Lampiran 5). Setelah pulang dari ladang pada sore hari,

kemudian pada malam harinya Suku Dayak Kenyah makan bersama keluarga di

rumah.

5.2.8 Tipe habitat

Berdasarkan persentase budidayanya 107 spesies tumbuhan pangan

budidaya dari keseluruhan 139 spesies tumbuhan pangan, dapat dihitung dengan

membagi jumlah spesies budidaya dengan jumlah seluruh spesies sehingga

diperoleh 76,97%. Hal ini menunjukkan bahwa Suku Dayak Kenyah TNKM

memiliki budaya membudidayakan tumbuhan hutan yang tinggi. Upaya

Fungsi tumbuhan

pangan

Sumber karbohidrat (makanan pokok

Suku Dayak Kenyah)

Padi, jagung, keladi-keladian, umbi, sagu

Protein nabati

Kacang-kacangan

Vitamin dan mineral

Sayuran dan buah-buahan

Page 70: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

53

pembudidayaan tersebut tergolong upaya pelestarian agar keberadaan spesies

tumbuhan pangan tetap terjaga. Tumbuhan dari hutan ataupun dari luar daerah

mudah untuk dibudidayakan di lokasi pengamatan ini karena lahan yang dimiliki

masyarakat masih tergolong subur.

Berdasarkan tipe habitatnya, kebun dan hutan merupakan tipe habitat

terbesar (33%) yang terdapat di Desa Long Alango. Hal ini menunjukkan bahwa

Suku Dayak Kenyah yang tinggal di Desa Long Alango senang menanam bibit

dari hutan di kebunnya. Budaya membudidayakan tumbuhan pangan yang berasal

dari hutan ini diwariskan secara turun temurun. Nenek moyang Suku Dayak

Kenyah mengajarkan keturunannya agar dapat hidup mandiri sekaligus

melestrikan sumberdaya hutan yang dimiliki agar dapat menikmatinya dengan

lebih mudah tanpa harus memperoleh langsung dari hutan. Sebagian besar

tumbuhan dari hutan yang ditanam di kebun adalah buah-buahan.

Gambar 19 Persentase tipe habitat tumbuhan pangan.

Tipe habitat terbesar kedua adalah hutan/liar (23%). Hal ini menunjukkan

bahwa hutan masih merupakan habitat utama tumbuhan pangan karena

persentasenya hanya berbeda tipis dengan habitat kebun dan hutan. Habitat kebun

dan hutan ini bibitnya pun berasal dari hutan. Dengan demikian hutan masih

merupakan habitat yang paling baik bagi tumbuhan pangan. Tipe habitat lain

selanjutnya diikuti pematang sawah (16%) dengan berbagai sayuran yang di

tanam di pematang sawah untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral Suku

23%

33%

15%

6%

1%

16%

0% 10% 20% 30% 40%

hutan/liar

kebun dan hutan

kebun

ladang dan jekkau

sawah

pematang sawah

Persentase

Tip

e h

ab

ita

t

Page 71: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

54

Dayak Kenyah, kemudian kebun (15%) yang ditanami tanaman perkebunan,

ladang dan jekkau (6%) dengan tanaman keras dan selingan, serta sawah (1%)

yang hanya terdapat 1 spesies yaitu padi dengan bermacam varietas yang dimiliki

Suku Dayak Kenyah (Gambar 19).

5.3 Pola Hidup Masyarakat Dayak Kenyah Desa long Alango

5.3.1 Berburu

Masyarakat Dayak Kenyah memiliki kebiasaan berburu karena kegiatan

berburu merupakan suatu kebutuhan bagi mereka. Tujuan utama berburu adalah

untuk memenuhi kebutuhan protein hewani yang berasal dari hasil buruan (Billa

2005). Kegiatan berburu ini telah dilakukan secara turun temurun. Berburu

merupakan kegiatan penting dalam pemenuhan kebutuhan untuk bertahan hidup

(Hladik et al 1993). Berburu juga merupakan salah satu kegiatan yang penting dan

merupakan bentuk penyesuaian diri manusia terhadap sumberdaya alam (Moran

1982).

Orang tua mulai mengajarkan teknik berburu kepada anaknya sejak anaknya

berusia sekitar 15 tahun. Berburu ada dua macam, yaitu berburu yang dilakukan

secara tradisional dan berburu secara modern. Berburu secara tradisional adalah

berburu yang dilakukan dengan teknik dan alat yang masih tradisional, yaitu

sumpit dan bujak. Teknik berburu tradisional ini dengan memanfatkan anjing

peliharaannya untuk menemukan target buruan dengan cara membiarkan anjing

masuk hutan dan setelah anjing ini menemukan target buru maka anjing ini akan

menggonggong, sehingga dapat dilakukan langkah berikutnya yaitu menembak

target dengan alat yang bernama sumpit. Sumpit adalah alat tradisional yang

berbentuk seperti tombak tetapi terdapat lubang kecil di tongkatnya (Gambar 20a,

20b). Lubang ini berfungsi sebagai tempat peluru tradisional yang dibuat dari

bola-bola kecil tanah liat ataupun anak sumpit yang mengandung racun dan

apabila ditembakkan ke target, maka binatang ini akan pingsan bahkan mati.

Racun yang digunakan berasal dari getah tumbuhan bernama salo’ (Antiaris

toxicaria) (Gambar 20c). Cara menembakkan peluru ini yaitu dengan meniup

peluru yang ada di dalam lubang yang diarahkan pada sasaran/target.

Page 72: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

55

(a) (b)

(c)

Gambar 20 Senjata berburu tradisional: (a) Badan tombak dan anak sumpit; (b)

Ujung tombak; (c) Racun sumpit (getah salo’)

Bujak adalah alat tradisional berburu yang berbentuk dan berfungsi seperti

tombak. Berbeda dengan sumpit, bujak ini tidak memiliki lubang untuk peluru

karena penggunaannya pun seperti tombak dengan cara menancapkan mata pisau

ke tubuh target buruan. Berburu dengan bujak ini juga dapat dibantu dengan

memanfaatkan anjing peliharaan untuk mencari dan menemukan target buruan.

Target buruan umumnya adalah babi berjenggot/babui (Sus barbatus), akan tetapi

apabila mereka tidak menemukan babi berjenggot, maka satwa apapun yang

ditemukan dalam hutan mereka tangkap seperti payau (Cervus unicolor),

pelanduk kancil (Tragulus javanicus), dan spesies satwa lainnya (Lampiran 6).

Berburu bukan merupakan kegiatan prioritas yang dilakukan oleh Suku

Dayak Kenyah Desa Long Alango karena kegiatan utama mereka adalah

berladang di gunung dan bertani di sawah. Warga desa memenuhi kebutuhan

pangan mereka melalui hasil pertaniannya karena bagi mereka makan yang

penting terdapat nasi dan pelengkapnya, yaitu sayuran. Hasil dari buruan

dimanfaatkan sebagai pelengkap makan, apabila makan tanpa lauk-pauk bagi

Page 73: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

56

mereka tidak masalah. Hasil buruan ini biasanya dimanfaatkan untuk konsumsi

sendiri tetapi ada yang sebagian dijual baik dalam desa maupun di luar desa. Hasil

buruan dijual dengan harga Rp 15.000,00 per kilogram (Gambar 21).

(a) (b)

Gambar 21 Penjualan hasil buruan: (a) Pengangkutan hasil buruan; (b)

Penimbangan daging yang dijual

Kegiatan berburu biasanya dilakukan perorangan dan kelompok. Apabila

perburuan ini dilakukan secara berkelompok maka hasil buruan yang didapat

dibagi rata. Kegiatan berburu ini ada yang dilakukan dari pagi hingga malam

(dalam satu hari) dan ada juga yang menginap di dalam hutan. Apabila perburuan

dilakukan secara menginap maka pemburu biasanya membawa bekal dari rumah.

Bekal ini berupa nasi bungkus dengan sayur yang dibuat dari rumah oleh ibu atau

istri pemburu karena pemburu kebanyakan berjenis kelamin laki-laki. Apabila

bekal yang dibawa tidak cukup, maka pemburu mencari bahan pangan dari dalam

hutan yang siap makan tanpa diolah.

Apabila berburu dilakukan pada musim buah, maka bahan pangan hutan

yang dapat dimakan langsung adalah spesies buah-buahan seperti maritam

(Nephelium ramboutan-ake), langsat (Lansium domesticum), durian (Durio sp.),

manggis hutan (Garcinia bancana), mejalin (Xanthophyllum obscurum), mejalin

batu (Xanthophyllum exelsa), dan spesies lainnya. Akan tetapi, apabila kegiatan

berburu dilakukan tidak pada musim buah, maka bahan pangan hutan yang berasal

dari tumbuhan yang dapat dimanfaatkan adalah umbut. Beberapa spesies

tumbuhan yang dapat dimakan umbutnya antara lain : iti’ (Etlingera sp.),

nyandiang (Etlingera elatior), talang (Arenga undulatifolia), nyi’bung

(Oncosperma horridum), uwai tana’ (Calamus sp.) (Lampiran 1).

Page 74: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

57

5.3.2 Berladang

Sejak zaman dahulu, secara turun temurun masyarakat Suku Dayak

memiliki budaya berladang. Bagi mereka, berladang bukanlah hanya sekedar

aktivitas sehari-hari, melainkan berladang dapat membentuk suatu peradaban

orang Dayak (Pilin dan Petebang 1999). Telah lama Suku Dayak terutama Dayak

Kenyah memanfaatkan lahan hutan untuk kegiatan berladang. Sistem perladangan

mereka adalah sistem hilir balik. Perladangan hilir balik maksudnya dalam kisaran

waktu lima tahun dilakukan perladangan berpindah dari lokasi satu ke lokasi lain

tiap tahunnya. Pada tahun ke lima peladang kembali lagi ke lokasi pertama, begitu

seterusnya karena bagi mereka satu tahun pada lokasi yang sama tanah akan

mengalami perubahan dan dirasa sudah tidak subur sehingga mereka mencari

lokasi lain yang tanahnya lebih subur.

Pardosi et al. (2005) menyebutkan bahwa pola perladangan berpindah di

Kalimantan Timur pada mulanya menggunakan ladang pertama selama 1-2 tahun,

kemudian peladang berpindah ke ladang berikutnya, begitu seterusnya hingga

menuju ladang ke lima atau enam. Akan tetapi, peladang kembali ke ladang

pertamanya setelah masa bera 4-6 tahun. Menurut Alamsyah (2010) diacu dalam

Mukti (2010), pola yang digunakan pada masyarakat Dayak pada umumnya

adalah pola berladang hilir balik yaitu bila suatu areal telah dibuka dan

dimanfaatkan masyarakat untuk ladangnya, maka setelah itu lahan akan ditinggal

beberapa waktu untuk membuka lahan baru. Kemudian setelah ladang pertama

subur kembali, masyarakat akan kembali lagi untuk berkebun pada lahan tersebut.

Lokasi yang dipilih untuk kegiatan perladangan biasanya hutan primer

karena hutan primer menunjukkan ciri-ciri tanah yang sangat subur terbukti

dengan adanya tumbuhan yang tumbuh secara subur selama bertahun-tahun dan

hampir tidak ditemukan adanya tumbuhan bawah. Selain hutan primer yang

dimanfaatkan untuk membuka lahan, hutan sekunder pun dapat dijadikan lokasi

perladangan. Lahan yang dimanfaatkan sebagai areal perladangan biasanya adalah

lahan bekas tebangan atau lahan bekas kegiatan perladangan lama (jekkau).

Selama membuka lahan baru atau berpindah ke lokasi lain, lahan yang

ditinggalkan biasanya ditanami tanaman keras seperti pohon buah-buahan, selain

itu juga dapat ditanami tanaman semusim seperti pepaya (Carica papaya), pisang

Page 75: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

58

(Musa sp.), singkong (Manihot utilissima), tebu (Saccharum officinarum), dan

spesies tanaman semusim lainnya. Hal ini dilakukan agar mengembalikan

kesuburan tanah yang ditinggalkan agar tetap produktif dan bermanfaat, juga

sebagai pertanda kepemilikan tanah. Menurut Pardosi et al. (2005), tujuan

menanam tanaman keras seperti durian, kemiri, mangga di ladang yang

ditinggalkan adalah: (1) sebagai pertanda ladang tersebut terdapat pemiliknya, (2)

sebagai sumber penghasilan/jaminan hari tua, (3) sebagai sarana memelihara

kesuburan tanah.

Ladang biasanya ditanam berbagai varietas padi gunung sebagai tanaman

utamanya. Suku Dayak Kenyah telah bertahun-tahun memiliki berbagai macam

varietas bibit padi yang secara turun temurun diwariskan. Bibit padi tersebut ada

yang lokal ada juga yang datang dari luar daerah. Berdasarkan hasil wawancara

dan pengamatan langsung di lapangan, terdapat 34 spesies padi ladang. Spesies

tersebut diantaranya pa’dai membat, pa’dai kelawit, pa’dai nyu, pa’dai ble’en,

pa’dai temai ladang, pa’dai nyelong, dan spesies padi lainnya (Lampiran 4).

5.3.2.1 Persiapan lahan

Dalam kegiatan perladangan, tidak terlepas dari pola persiapan lahan,

penanaman, perawatan, hingga kegiatan pemanenan. Pada proses persiapan lahan,

hal yang dilakukan pertama kali adalah pemilihan lokasi perladangan, sebelumnya

dilakukan musyawarah dalam penentuan lokasi ini agar nantinya tidak tumpang

tindih dalam penentuan kepemilikan lahan. Musyawarah ini dipimpin oleh Kepala

adat agar lebih jelas dan adil dalam menentukan batas-batas perladangan dan areal

yang dilarang untuk dijadikan lahan perladangan. Menurut Pilin dan Petebang

(1999), sebelum menentukan lokasi ladang, terlebih dahulu melakukan

musyawarah antar pemilik areal di sekitar ladang. Hal ini bertujuan untuk

pemberitahuan dan ijin penggunaan lahan. Apabila hasil musyawarah

menyebutkan bahwa terdapat suatu areal tertentu yang tidak boleh dijadikan lahan

perladangan, maka yang bersangkutan akan mendapatkan larangan ataupun saran

dari pihak yang berbatasan dengan wilayah paling dekat. Setelah musyawarah, hal

yang selanjutnya dilakukan adalah penebasan. Sebelum melakukan penebasan

biasanya terdapat kepercayaan atau mitos-mitos mengenai aturan penebasan,

seperti terdapat pada masyarakat Apau Ping yaitu dengan mengamati garis

Page 76: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

59

bayangan matahari dengan pengamatan bentuk bulan. Pengamatan dilakukan

dengan mendirikan tonggak kayu permanen yang diletakkan di suatu tempat.

Selanjutnya, melihat pergeseran serta mengukur panjang bayangan matahari pada

tonggak tersebut. Pengamatan ini digunakan dalam menentukan hari baik dalam

perladangan (Sindju 1999).

Suku Dayak Kenyah memiliki kepercayaan dalam kegiatan perladangan

yaitu jika bertemu dengan burung isit (Arachnothera longirostra) (Gambar 22),

lihat arah terbang burung tersebut. Jika isit terbang ke arah kiri maka bukan waktu

atau hari yang tepat untuk pergi berladang karena bagi mereka hal tersebut

merupakan pertanda buruk sehingga peladang lebih memilih untuk kembali ke

rumah daripada mendapatkan kesialan. Akan tetapi hal tersebut sudah tidak

dipercaya oleh masyarakat karena dianggap sudah tidak logis seiring

berkembangnya ilmu pengetahuan dan masuknya ajaran agama di desa tersebut.

Gambar 22 Burung isit (Arachnothera longirostra)

(sumber: www.birdsisaw.com).

5.3.2.2 Penebasan

Kegiatan yang dilakukan setelah persiapan lahan adalah penebasan.

Penebasan harus dilakukan bersama-sama atau dengan cara gotong royong.

Budaya ini dilakukan sejak turun temurun agar tetap terjalin sikap kekeluargaaan

antar warga desa. Penebasan dilakukan setidaknya berjumlah tiga KK dalam

setiap anak sungai. Pemilihan lahan untuk dijadikan ladang pun dipertimbangkan

dengan prinsip konservasi. Lahan yang dipilih biasanya dekat dengan sungai

karena selain aksesnya mudah juga tidak terlalu ke inti hutan sehingga tidak

Page 77: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

60

merusak hutan. Kegiatan menebas adalah menyiangi bawah lahan untuk dijadikan

ladang dengan menggunakan parang. waktu memulai kegiatan ini bergantung

pada jenis hutan yang terdapat di lahan yang dipilih. Kegiatan menebas biasanya

dilakukan di bulan ke-5 atau bulan Mei agar waktunya cukup dalam pengeringan

rumput dan ranting-ranting sisa tebasan (Sindju 1999), sehingga tidak bertepatan

pada musim hujan yang menghambat proses pembakaran.

5.3.2.3 Penebangan, pembakaran (pembersihan lahan), dan penanaman

Kegiatan yang dilakukan selanjutnya adalah penebangan. Penebangan

dilakukan dengan menggunakan alat yang lebih berat dibanding penebasan. Untuk

pohon-pohon kecil, alat yang digunakan adalah parang, kapak, dan gergaji

sederhana. Untuk pohon yang keliling batangnya besar dan tidak memungkinkan

jika hanya menggunakan alat sederhana, dapat menggunakan chainsaw. Kayu

potongan sisa hasil penebangan ini dapat dimanfaatkan sebagai kayu api untuk

keperluan memasak di rumah. Kegiatan selanjutnya adalah pembakaran sampah

organik hasil penebasan dan penebangan. Dalam proses pembakaran ini dilakukan

pengawasan yang intensif dan pembuatan sekat bakar alami agar pembakaran

masih dapat dikontrol. Dalam proses pembakaran, dilakukan perkiraan arah angin

dan cuaca agar angin yang bertiup tidak mengganggu atau bahkan menimbulkan

api yang sangat besar. Sisa pembakaran nantinya akan dijadikan pupuk alami bagi

tanaman yang ada di ladang tersebut. Setelah lahan siap untuk dijadikan ladang,

selanjutnya dilakukan proses penugalan, yaitu pembuatan lubang untuk menanam

benih padi dengan alat penugal (Gambar 23a, 23b).

(a) (b)

Gambar 23 Penugalan: (a) Alat penugalan; (b) Proses penugalan

Page 78: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

61

Kegiatan ini juga sering dilakukan warga untuk menugal sawah. Setelah

penugalan dilanjutkan dengan menanam benih padi dengan cara memasukkan

beberapa benih padi ke dalam lubang (Gambar 24a). Setelah penugalan, kegiatan

yang dilakukan sambil menunggu padi yang ditanam tumbuh adalah berkebun.

Setelah padi tumbuh, biasanya tumbuh pula gulma atau tumbuhan pengganggu

yang menghalangi tumbuhan tanaman utama (padi), sehingga dilakukan

perawatan yaitu dengan membersihkan lahan dengan cara tradisional yaitu

mencabuti rumput dan memotongnya dengan parang. perawatan lain yang

dilakukan adalah menyemprot padi dengan herbisida. Suku Dayak Kenyah ada

yang masih menggunakan herbisida alami yaitu dari air tuba (Derris montana)

dan ada yang menggunakan herbisida kimia.

(a) (b)

Gambar 24 Penanaman benih padi: (a) Memasukkan benih pada lubang; (b)

Benih padi dalam lubang.

5.3.2.4 Pemanenan

Kegiatan terakhir dari serangkaian pola perladangan Dayak Kenyah Desa

Long Alango ini adalah pemanenan. Pemanenan dilakukan dengan mengambil

padi yang sudah isi (masak) dengan alat semacam ani-ani. Selanjutnya padi yang

terkumpul dimasukkan ke dalam ingen, kemudian dikumpulkan pada alat

penggiling tradisional yang cara pemisahan tangkai padi dengan bijinya yaitu

dengan cara diinjak-injak dan digeser-geser oleh alas kaki. Setelah biji gabah

terkumpul kemudian di jemur di bawah sinar matahari. Setelah kering dilakukan

pembersihan gabah (seleksi) dengan menggunakan tampi. Setelah itu baru

Page 79: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

62

dibersihkan dengan kipas sehingga terpisah antara gabah yang berisi dengan

gabah yang kosong. Setelah semua dilakukan kemudian dikumpulkan jadi satu

dan dimasukkan dalam karung untuk proses pengilingan dengan mesin.

Penyimpanan beras/padi di dalam lumbung dan masing-masing KK memiliki satu

atau lebih lumbung yang letaknya dijadikan satu dengan lumbung-lumbung milik

keluarga yang lain.

Gambar 25 Proses pemanenan dari mengambil padi dengan ani-ani hingga

penggilingan dengan mesin.

5.3.3 Bertani dan berkebun

Masyarakat Long Alango selain memiliki ladang juga memiliki sawah.

Sawah biasanya terletak di dekat rumah dan spesies padi yang ditanam

memerlukan banyak air (irigasi), sedangkan ladang biasanya terletak di gunung

dan spesies padi yang ditanam tidak membutuhkan banyak air. Sawah dibuat

dengan pengairan melalui Sungai Alango. Berdasarkan Uluk et al. (2001),

penggarapan sawah bergantung pada ketersediaan air. Berbeda dengan sistem

Page 80: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

63

perladangan, sawah merupakan pola perkembangan baru. Sekitar tahun 1925-an,

Kepala Adat Besar Hulu Bahau saat itu, Apuy Njau, setelah pulang dari tanah

jawa mengajarkan cara membuat sawah kepada warganya di Hulu Bahau.

Sehingga budaya itu pun hingga sekarang terus dilakukan secara turun temurun

untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Walaupun zaman sekarang adanya sawah mempermudah pengerjaan dalam

bidang pertanian untuk memenuhi kebutuhan pangan, tetapi masyarakat masih

melakukan kegiatan perladangan sesuai budaya mereka sesuai tradisi yang

diajarkan nenek moyang. Hal ini karena bagi orang Kenyah, semakin giat bekerja,

kebutuhan akan pangan pun terjamin, apalagi dengan adanya sistem baru dalam

pertanian, hal ini akan memperkaya spesies ataupun varietas padi yang berbeda

dari padi gunung dan padi sawah. Oleh sebab itu musim paceklik dan krisis

pangan tidak akan terjadi seperti zaman dulu karena setiap KK memiliki simpanan

beras di lumbung yang tidak akan habis.

Berdasarkan hasil wawancara dan pengamatan langsung di lapangan untuk

pemanfaatan tanah agar tetap produktif, mereka menanam sayuran seperti sawi

hijau (Brassica rapa var. parachinensis), bayam (Amaranthus spinosus), buncis

(Phaseolus vulgaris), kacang-kacangan di pematang sawah. Sedangkan untuk

tanaman selingan selama panen selesai lahan ditanami singkong (Manihot

utilissima), jagung (Zea mays), labu-labuan, dan spesies tanaman palawija yang

lain.

Selain menggarap sawah, masyarakat Dayak Kenyah dalam mengisi

waktunya membuat kebun selama masa panen selesai. Kebun tersebut biasanya

ditanami tanaman perkebunan seperti kakao (Theobroma cacao), kopi (Coffea

robusta), buah-buahan, lada (Piper nigrum), tebu (Saccharum officinarum), dan

kadang ada yang juga menanam tanaman yang dapat dijadikan bumbu seperti

sereh (Cymbopogon nardus), kunyit (Curcuma domestica), jahe (Zingiber

officinale), dan sebagainya (Lampiran 3). Bibit tanaman yang berasal dari hutan

telah banyak dibudidaya secara turun temurun, akan tetapi ada juga bibit tanaman

yang berasal dari pemerintah. Bibit buah-buahan yang ditanam di kebun berasal

dari luar daerah seperti rambutan (Nephelium lappaceum), sirsak (Annona

muricata), nangka (Artocarpus heterophyllus), dan spesies lainnya (Lampiran 3).

Page 81: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

64

Bibit buah-buahan lokal yang berasal dari hutan antara lain maritam (Nephelium

ramboutan-ake), mata kucing (Dimocarpus longan), durian kelasi (Durio

graveolens), mejalin (Xanthophyllum obscurum), dan spesies lainnya (Lampiran

2). Selain buah-buahan, masyarakat juga menanam spesies tanaman bumbu yang

bibitnya juga berasal dari hutan seperti bekkai lema (Pycnarrhea cauliflora),

belengla (Litsea cubeba), payang kure’ (Aleuritas moluccana), salap

(Sumbaviopsis albican), dan spesies lainnya (Lampiran 2).

5.3.4 Sumber pendapatan lain masyarakat

Selain untuk kegiatan budidaya tumbuhan oleh Dayak Kenyah, mereka

juga memanfaatkan hasil hutan sebagai sumber pendapatan tambahan. Orang

Dayak Kenyah memang menggantungkan hidupnya pada hutan sejak mereka

lahir. Sumber pendapatn yang dapat diperoleh langsung dari hutan antara lain

mengambil resin gaharu (Aquilaria spp.). Resin gaharu apabila dijual akan

menghasilkan pendapatan yang sangat besar, apalagi jika resin yang diambil

berkualitas. Uluk et al. (2001) menyebutkan bahwa gaharu digunakan sebagai

bahan aromatik yang biasanya dijual hingga ke luar negeri. Selain gaharu, sumber

pendapatan lainnya adalah adanya program “Gerbangdema” yang dapat membuat

warga desa semakin produktif, contohnya penjualan hasil kebun seperti kopi (Rp

10.000,- per kg biji), kakao (Rp 10.000,- per kg biji), bekkai (Rp 10.000,- per

bungkus), nanas (Rp 10.000,- per buah). Penghasilan lain yang mereka lakukan di

luar program pemerintah adalah penjualan ciu yaitu minuman beralkohol yang

berasal dari penyulingan air tape fermentasi, penjualan hasil tanaman seperti sayur

Rp 2.000,- per ikat, benih padi, daging hasil buruan, penjualan kayu bakar antar

warga, penjualan buah, kerajinan seperti belanyat, ki’ba, ingen, anyaman, tikar,

saung, dan sebagainya.

5.4 Kearifan Tradisional Suku Dayak Kenyah

5.4.1 Tumbuhan pangan

Kearifan tradisional menurut Keraf (2005) adalah segala bentuk

pengetahuan, keyakinan, pemahaman, atau wawasan, serta adat kebiasaan atau

etika yang menuntun perilaku manusia di dalam komunitas ekologis. Kearifan

Page 82: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

65

tradisional sendiri merupakan suatu cara suatu suku bangsa/masyarakat lokal

dalam pengelolaan sumberdaya alam dengan arif/bijaksana. Suku Dayak Kenyah

memanfaatkan tumbuhan pangan yang dari hutan dengan aturan adat yang

dimiliki. Sebagai contoh, dalam memanfaatkan buah dari alam, mereka hanya

diperbolehkan mengambil buahnya saja tanpa menebang pohonnya walaupun

buah tersebut sulit untuk dijangkau. Akan tetapi jika Suku Dayak Kenyah ingin

membudidayakan tumbuhan pangan hutan di kebunnya, mereka diperbolehkan

mengambil semai tumbuhan tersebut beserta tanahnya untuk ditanam. Hal ini

dilakukan agar pemanfaatannya berkelanjutan dan keanekaragaman tumbuhan

pangan yang ada tetap lestari di alamnya. Contoh lain Suku Dayak Kenyah dalam

pemanfaatan tumbuhan pangan sebagai wujud kearifan tradisional antara lain:

pemanfaatan tumbuhan pangan hutan saat berburu, budaya berladang, bersawah,

berkebun secara turun temurun, dan pengelolaan tumbuhan pangan.

5.4.1.1 Tumbuhan pangan hutan yang sudah dibudidaya

Berdasarkan hasil pengamatan, ditemukan bahwa pemanfaatan tumbuhan

pangan tidak hanya dari hutan saja ataupun yang budidaya saja, tetapi adapun

beberapa tumbuhan hutan yang disemaikan di kebun. Tumbuhan tersebut

mayoritas adalah buah-buahan karena bagi Suku Dayak Kenyah buah-buahan di

TNKM sangat beraneka dan melimpah, sehingga pada saat ingin menikmatinya

tidak perlu lagi memperolehnya langsung dari hutan. Selain buah-buahan juga ada

beberapa spesies yang dimanfaatkan sebagai sayur-sayuran dan bumbu-bumbuan.

Beberapa spesies tumbuhan tersebut antara lain payang aka (Trichosanthes sp.),

payang kure’ (Aleuritas moluccana), salap (Sumbaviopsis albicans) yang

digunakan sebagai terasi dayak, bekkai lema (Pycnarrhena cauliflora), bekkai

lanya (Coscinium miosepalum) yang digunakan sebagai penyedap rasa alami,

keten (Poikilospermus suaveolens) yang digunakan sebagai sayuran (Lampiran 2).

Page 83: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

66

(a) (b)

Gambar 26 Tumbuhan pangan hutan yang dibudidaya: (a) Payang aka; (b) Salap.

5.4.1.2 Pemanfaatan tumbuhan pangan hutan saat berburu

Kearifan lokal yang dimiliki Suku Dayak Kenyah lainnya yaitu berburu.

Dalam berburu, Suku Dayak Kenyah tidak membunuh binatang sebanyak-

banyaknya untuk dimakan. Mereka biasanya melakukan perburuan satu sampai

tiga kali seminggu dan motivasi berburu ini semata-mata hanya untuk memenuhi

kebutuhan protein dan lemak hewani saja (Hastiti 2011). Kegiatan berburu ini

dilakukan dalam satu hari atau bahkan lebih dari sehari sehingga perlu menginap

di hutan. Jika berburu dilakukan dalam waktu sehari dan tidak menginap, maka

biasanya Suku Dayak Kenyah membawa bekal makanan dari rumah. Akan tetapi

jika persediaan makan habis atau bahkan kegiatan berburu dilakukan menginap di

hutan, maka biasanya Suku Dayak Kenyah memanfaatkan tumbuhan rotan-

rotanan untuk diambil bagian umbutnya.

Tidak semua rotan dapat dimakan umbutnya. Beberapa spesies rotan yang

dapat dimakan umbutnya yaitu Calamus ornatus, Calamus sp. dengan nama lokal

uwai balamata, uwai tebungen, uwai pa’it, uwai tana’ (Lampiran 1). Uwai

balamata memiliki arti bala yaitu merah, spesies rotan ini berwarna merah

sedangkan uwai pa’it artinya rotan yang memiliki rasa pahit, namun begitu bagi

mereka rasa pahit ini justru lezat. Dahulu, Suku Dayak dalam mengambil spesies

rotan-rotanan terdapat ritual tertentu akan tetapi seiring berjalannya waktu dengan

adanya penyebaran agama dengan mayoritas agama yang dianut Suku Dayak

Kenyah ini adalah Kristen sehingga kepercayaan itu lama-kelamaan surut. Suku

Page 84: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

67

Dayak Kenyah biasanya saat akan mengambil tumbuhan atau bahkan saat pertama

masuk hutan pun mereka melakukan doa terlebih dahulu.

Selain memanfaatkan umbut rotan, Suku Dayak Kenyah senang dengan

memakan buah yang langsung diambil dari pohonnya. Spesies buah-buahan

tersebut telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Buah-buahan tersebut biasanya

dapat dinikmati hanya pada musim buah. Sehingga jika mereka ingin memakan

buah tanpa harus masuk hutan, mereka memiliki budaya berkebun dengan

tumbuhan yang ditanam kebanyakan adalah spesies buah-buahan baik dari hutan

maupun dari luar daerah.

5.4.1.3 Budaya berladang, bersawah, berkebun

Budaya berladang, bersawah, dan berkebun dilakukan oleh Suku Dayak

Kenyah secara turun-temurun. Seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya

bahwa untuk bertahan hidup, Suku Dayak Kenyah melakukan budaya berladang,

bersawah, dan berkebun. Sistem perladangan Suku Dayak Kenyah memiliki

kearifan lokal tersendiri. Di balik sistem hilir balik ini Suku Dayak Kenyah dapat

melestarikan hutan dengan memanfaatkan lahan yang ada tanpa dengan

merusaknya. Sesuai dengan tiga asas konservasi yaitu perlindungan, pengawetan,

dan pemanfaatan sumberdaya hutan secara berkelanjutan, Suku Dayak Kenyah ini

melindungi hutan dengan aturan adat yang berlaku dalam mengambil sumberdaya

hutan khususnya tumbuhan pangan. Pengawetan dan pemanfaatan dapat

diwujudkan dengan menanam tanaman keras saat lahan ditinggalkan, pemanfaatan

pestisida alami (Derris montana), dan perladangan yang dilakukan di pinggir

sungai sehingga tidak menimbulkan kerusakan pada inti hutan. Ladang biasanya

ditanamai padi gunung dan beberapa tanaman selingan agar tanah tetap produktif

dan persediaan pangan mereka mencukupi. Seperti yang dikatakan Lahajir (2001),

bahwa perladangan padi gunung merupakan aktivitas ekonomi subsisten utama di

pedalaman Kalimantan. Tanaman-tanaman yang menghasilkan bahan pangan

lainnya di tanam selang-seling di antara padi. Hal ini merupakan strategi adaptasi

pertanian yang mengamankan persediaan makanan berkelanjutan sepanjang tahun.

Page 85: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

68

Budaya bersawah merupakan budaya baru setelah berladang. Menurut Uluk

et al. (2001), membuat sawah merupakan pola perkembangan baru. Sejak Kepala

Adat Besar Bahau Hulu, Apuy Njau, ayah dari Kepala Adat Besar Bahau Hulu

sekarang (Anyie Apuy) pada zaman Belanda pulang dari Jawa kira-kira pada

tahun 1925-an beliau mengajarkan cara membuat sawah di wilayah Adat Bahau

Hulu sehingga perkembangannya makin banyak. Masyarakat percaya bahwa hasil

padi sawah lebih baik. Sawah dapat dikerjakan lebih dari sepuluh tahun, namun

beberapa orang selain memiliki sawah juga mengerjakan ladang agar padi yang

dihasilkan pun makin banyak dan bervariasi.

5.4.1.4 Pengelolaan tumbuhan pangan

Suku Dayak Kenyah melindungi dan mengelola hutan dengan keterampilan

dan pengetahuan lokal yang dimiliki (Uluk et al. 2001). Dalam melindungi dan

mengelola hutannya, Suku Dayak memiliki keterampilan tersendiri yang diajarkan

turun-temurun. Orang Dayak melindungi sebagian besar hutannya untuk tempat

berburu dan mencari hasil hutan lainnya, tidak semua bagian hutan ditebang untuk

dibuat ladang. Pengelolaan hutan dilakukan dengan hukum adat (Uluk et al.

2001). Dalam berladang, saat membuka hutan tidak boleh sembarangan.

Pembukaan hutan harus dilakukan secara musyawarah. Dalam hal pembakaran

lahan untuk menggarap ladang, dilakukan dengan berlawanan arah angin agar

tidak menimbulkan kebakaran hutan yang besar. Hal ini dilakukan secara

tradisional dan turun temurun (Uluk et al. 2001). Dalam hal mengambil hasil

hutan lainnya pun seperti bahan pangan dan bahan lainnya, diperlukan adanya

upacara adat terlebih dahulu. Akan tetapi dengan adanya pengaruh agama masuk,

maka kepercayaan ini pun surut.

Suku Dayak Kenyah dalam mengelola hutan telah dijelaskan, akan tetapi

dalam mengelola tumbuhan pangan yang dihasilkan dari budidaya kurang baik

karena kebanyakan dari hasil budidaya yang dimiliki seperti dari ladang, sawah,

ataupun kebun hanya dinikmati sendiri. Hal ini terjadi karena setiap KK memiliki

lahannya masing-masing sehingga tidak perlu ada kegiatan jual-beli. Berbeda

dengan Suku Dayak Kenyah di Desa Long Kemuat yang merupakan tetangga dari

Desa Long Alango bahwa mereka sering menjual hasil panennya seperti sayur-

Page 86: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

69

sayuran ke desa-desa terdekat untuk menambah pendapatan. Sama halnya dengan

Desa Long Tebulo yang juga merupakan tetangga dari Desa Long Alango, bahwa

masyarakatnya sering menjual bekkai ke desa-desa atau bahkan ke pendatang

untuk menambah pendapatan karena potensi tumbuhan bekkai terbanyak di Desa

Long Tebulo.

Untuk pengelolaan lanjut pada tumbuhan buah-buahan juga hanya dinikmati

sendiri tanpa adanya penjualan sehingga buah hanya dibiarkan matang dan busuk

begitu saja. Hal ini sangat disayangkan karena potensi buah-buahan lokal di TN

Kayan Mentarang sangat melimpah sehingga perlu dilakukannya pengelolaan

lebih lanjut dalam jual-beli buah-buahan lokal Kalimantan.

Berdasarkan hasil pengamatan langsung di lapangan, Suku Dayak Kenyah

menanam bermacam spesies padi dengan beragam varietas yang bertujuan untuk

memperkaya spesies padi yang dimakan dan agar tidak menimbulkan kebosanan

dalam memakan nasi yang ada. Berbagai spesies padi yang dipanen pun disimpan

di dalam lumbung (Gambar 28). Setiap KK memiliki satu lumbung yang dapat

menyimpan hingga lebih dari dua karung beras sehingga Suku Dayak Kenyah

tidak kekurangan bahan pangan saat musim paceklik.

Gambar 27 Lumbung padi Suku Dayak Kenyah.

Beberapa spesies padi yang ditemukan dalam penelitian, terdapat spesies

yang teksturnya pulen dan rasanya enak. Spesies tersebut adalah pa’dai adan

merah dan pa’dai adan putih yang ditanam di sawah serta pa’dai adan hitam,

Page 87: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

70

pa’dai adan tinggi, pa’dai adan rendah yang ditanam di ladang. Terdapat pula

satu spesies padi yang unik bernama pa’dai apuy layeang. Padi ini dibawa orang

dari luar daerah untuk dibudidayakan di Desa Long Alango. Oleh karena mereka

tidak mengetahui nama lokal padi tersebut, maka sang pembawa padi pertama

itulah yang dijadikan nama spesies tersebut (nama pembawa padi tersebut adalah

“Apuy Layeang”). Padi ini hanya untuk dikonsumsi sendiri, kecuali jika terdapat

pendatang yang ingin membeli beras dari masyarakat lokal, maka akan dijual

produk tersebut. Hal ini sangat disayangkan karena spesies padi lokal yang ada di

Kalimantan khususnya yang dibudidayakan Suku Dayak Kenyah ini berpotensi

untuk dikembangkan dalam rangka ketahanan dan kedaulatan pangan tingkat

nasional agar pemerintah tidak perlu lagi mengimpor beras.

5.4.1.5 Produk pangan lokal unggulan

Suku Dayak Kenyah TNKM khususnya yang berada di Desa Long Alango

memiliki beberapa produk lokal yang dijadikan produk unggulan. Pemerintah

Kabupaten Malinau menggalakkan program “Gerbangdema” pada desa-desa yang

ada di Kabupaten Malinau untuk membantu desa-desa tersebut agar lebih mandiri

dan menghasilkan produk yang dapat menambah pendapatan penduduk. Produk-

produk tersebut kebanyakan berasal dari hasil pertanian seperti bekkai (Gambar

29), bawang rambut (Allium tuberosum), kayu manis (Cinnamomum burmanii),

dan produk lainnya untuk dijual. Produk-produk ini dapat dipamerkan pada acara

“Irau” yang merupakan perayaan ulang tahun Malinau yang diadakan setiap dua

tahun sekali. Setiap desa di Kabupaten Malinau memamerkan produk lokalnya

untuk dijual dan biasanya pada acara itulah produk-produk mereka habis terjual

karena pembelinya bermacam-macam mulai dari orang Malinau sendiri bahkan

turis luar negeri sekalipun.

Page 88: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

71

(a) (b)

Gambar 28 Contoh produk unggulan hasil kebun (bekkai): (a) Daun bekkai siap

olah; (b) Daun bekkai yang telah ditumbuk dan siap pakai.

Selain produk-produk di atas, terdapat beberapa padi lokal yang menjadi

unggulan Suku Dayak Kenyah. Pada masyarakat Suku Kenyah Bakung di Desa

Long Aran memiliki beberapa spesies padi lokal dengan lebih dari 51 varietas.

Beberapa padi diantaranya pa’dai usan mempat dan pa’dai utan bulan (Ngindra

1999). Pada Suku Dayak Kenyah di Desa Long Alango sendiri ditemukan 34

spesies padi ladang dan 19 spesies padi sawah dengan kesamaan spesies

diantaranya pa’dai bere, pa’dai ba’an, pa’dai putik, pa’dai mahag, pa’dai 6

bulanan, pa’dai merah (Lampiran 4). Dari sejumlah spesies padi yang ditemukan

sayangnya tidak dapat diidentifikasi hingga tingkat varietas karena menurut

masyarakat lokal pun mereka tidak mengerti hingga tingkat varietas dan penelitian

mengenai varietas padi lokal di Desa Long Alango ini belum ditemukan. Menurut

Setyawati (1999), ditemukan sebanyak 38 varietas di Desa Apau Ping namun

hanya diperoleh sampel dari 35 varietas. Varietas-varietas padi dikategorikan

menjadi padi biasa, pa’dai nyain (25 varietas) dan padi ketan, pa’dai pulut (10

varietas).

5.4.2 Aturan Adat dan kepercayaan Suku Dayak Kenyah

Suku Dayak Kenyah di Desa Long Alango memiliki aturan dalam

pemanfaatan sumberdaya hutan. Aturan tersebut telah disepakati bersama dalam

setiap pertemuan BPTU (Badan Pengelola Tana’ Ulen). Aturan tersebut dibuat

agar masyarakat tetap memanfaatkan sumberdaya hutan dengan arif/bijaksana.

Seperti yang telah disebutkan oleh Uluk et al. (2001) bahwa Suku Dayak di TN

Page 89: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

72

Kayan Mentarang sangat menggantungkan hidupnya pada hutan, mereka

memanfaatkan hasil hutan untuk kebutuhan hidupnya. Oleh sebab itu agar mereka

tetap dapat memanfaatkan sumberdaya hutan hingga anak cucunya, mereka

menjaga hutan dengan aturan-aturan yang ada sehingga pemanfaatannya pun tidak

berlebihan. Aturan-aturan tersebut antara lain:

a) Pada musim kemarau, tidak diperbolehkan menyalakan api di dalam hutan

karena dapat menimbulkan kebakaran (kecuali dalam pengawasan).

b) Berburu di Tana’ Ulen dibatasi dan hanya untuk konsumsi sendiri karena

Tana’ Ulen merupakan hutan yang dilindungi secara adat.

c) Tidak boleh menebang pohon yang menghasilkan buah yang dapat dimakan di

dalam hutan, jika ingin menanam bibitnya di kebun, diperbolehkan untuk

mengambil tingkat semai bersama dengan tanahnya.

d) Jika ingin mengambil bibit gaharu (Aquilaria sp.) hanya diperbolehkan

anakannya saja (tingkat semai).

e) Pemanenan rotan sega (Calamus caesius) dilakukan pada tumbuhan yang

sudah tua.

f) Jika ingin mengetahui isi gaharu (Aquilaria sp.), batang dipukul bagian bawah

dahulu kemudian atasnya. Gaharu tidak boleh ditebang apabila tidak terdapat

isinya.

g) Penebangan pohon yang dilakukan di Tana’ Ulen tidak diperbolehkan kecuali

untuk keperluan rumah tangga (tidak boleh untuk diperdagangkan).

h) Memanfaatkan lahan orang lain harus dengan izin pemiliknya dan tidak boleh

menanam tanaman keras pada lahan tersebut.

Aturan yang dibuat tentunya telah disepakati dan masyarakat pun

melaksanakannya dengan baik. Akan tetapi sering juga terjadi pelanggaran seperti

penebangan pohon, memanfaatkan lahan orang tanpa izin, menanam tanaman

keras pada lahan yang dipinjam, biasanya bukan dilakukan oleh masyarakat desa,

melainkan pelanggaran tersebut dilakukan oleh pendatang atau orang dari luar

kawasan. Oleh sebab itu diberlakukan sanksi bagi pelanggar. Sanksi tersebut

adalah pelanggar wajib membeli parang seharga Rp 500.000,- atau uang tunai

sebesar Rp 500.000,- yang diberikan kepada ketua adat atau kepala desa setempat

yang nantinya akan menjadi sumber pemasukan desa.

Page 90: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

73

Selain aturan adat, adapun kepercayaan/mitos nenek moyang yang masih

berlaku hingga sekarang. Mitos ini dipercaya secara turun temurun dalam

pemanfaatan sumberdaya hutan. Mitos-mitos tersebut antara lain:

a) Di hutan tidak boleh melakukan hal-hal yang sembarangan karena penghuni

hutan itu akan marah.

b) Jika bertemu dengan ular berkepala merah, tidak diperboleh buka lahan karena

akan terkena musibah.

c) Pada saat bulan purnama tidak diperbolehkan membangun rumah, jika itu

terjadi maka rumah tersebut akan terbakar.

d) Menanam bibit buah harus pada waktu bulan salap (hampir bulan purnama

bentuknya sekitar ¾ bulan) agar tanaman tersebut dapat tumbuh subur.

e) Pada saat bulan teng (bulan setengah) saat yang tepat untuk menanam tuba

(Derris montana).

f) Pada saat berburu menggunakan anjing, pemburu tidak boleh mengambil rotan

sega (Calamus caesius), jika melanggar maka anjing yang dibawa tidak dapat

menyalak.

g) Apabila di sekitar kulat (jamur) terdapat nyamuk, maka jamur ini aman

dikonsumsi. Akan tetapi apabila tidak terdapat nyamuk di sekitarnya maka

jamur tersebut beracun.

h) Pemanenan spesies bambu hanya dilakukan pada bulan salap jika melanggar

bambu tersebut akan jabuk atau busuk.

i) Penebangan pohon untuk dimanfaatkan kayunya tidak boleh dilakukan

sembarang waktu, harus pada pertengahan bulan karena jika sembarangan kayu

akan lapuk.

j) Kata orang tua dulu: pohon itu jika ditebang akan menangis, jika pun harus

menebang untuk keperluan rumah tangga ataupun papan harus meminta izin

atau permisi dahulu pada arwah nenek moyang.

Berdasarkan salah satu penuturan Kepala Adat Besar Hulu Bahau, Anyie

Apuy, bahwa: “Hutan merupakan rumah bagi kami, segala kebutuhan hidup mulai

dari papan, makanan, obat-obatan, tempat berladang berasal dari hutan. Kami

telah hidup bersama hutan lebih dari berabad-abad. Tidak boleh ada satupun yang

berani merusak hutan kami. Jika ada yang melanggarnya harus dihukum. Hutan

Page 91: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

74

kami (Tana’ Ulen) adalah jiwa bagi kami.” Hal tersebut menunjukkan bahwa

betapa pentingnya hutan bagi Masyarakat Suku Dayak khususnya Suku Dayak

Kenyah. Oleh sebab itu hutan perlu dijaga dan dilestarikan agar pemanfaatannya

pun berkelanjutan.

Page 92: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

1) Suku Dayak Kenyah TN Kayan Mentarang memanfaatkan keanekaragaman

spesies tumbuhan pangan budidaya ataupun liar. Tumbuhan pangan yang

dimanfaatkan Suku Dayak Kenyah sebanyak 139 spesies (23% tumbuhan

pangan hutan, 33% tumbuhan pangan hutan yang dibudidaya, dan 44%

tumbuhan budidaya non hutan).

2) Suku Dayak Kenyah memiliki kearifan tradisional dalam memanfaatkan

sumberdaya hutan khususnya sumber bahan pangan agar tetap berkelanjutan,

seperti (a) budaya berladang, bersawah, berkebun, (b) pemanfaatan tumbuhan

pangan saat berburu, (c) menanam tumbuhan pangan dari hutan ke kebun, dan

(d) pengelolaan tumbuhan pangan secara tradisional.

6.2 Saran

Sumberdaya hutan TNKM memiliki keanekaragaman spesies tumbuhan

pangan seperti bekkai lema (Pycnarrhena cauliflora), salap (Sumbaviopsis

albicans), belengla (Litsea cubeba) yang dijadikan bumbu oleh Suku Dayak, serta

buah-buahan seperti mata kucing (Dimocarpus longan) dan maritam (Nephelium

ramboutan-ake). Hendaknya spesies tersebut dapat dipromosikan ke seluruh

Indonesia bahkan ke mancanegara sebagai komoditi lokal unggulan.

Beberapa padi lokal Dayak Kenyah seperti pa’dai adan, pa’dai bere, pa’dai

pulut berpotensi untuk mendukung ketahanan pangan nasional sehingga

pemerintah tidak perlu lagi mengimpor beras.

Page 93: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

DAFTAR PUSTAKA

Almatsier S. 2006. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Afrianti UR. 2007. Kajian etnobotani dan aspek konservasi sengkubak

(Pycnarrhena cauliflora (Miers.) Diels.) di Kabupaten Sintang Kalimantan

Barat [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB.

Biber-Klemm S, Berglas DS. 2006. Problems and goals. Di dalam: Biber-Klemm

S and Cottier T. Rights to Plant Genetic Resources and Traditional

Knowledge: Basic Issues and Perspectives. Switzerland: World Trade

Institute, University of Berne.

Billa M. 2005. Alam Lestari & Kearifan Budaya Dayak Kenyah. Jakarta: Pustaka

Sinar Harapan.

Dharmono. 2007. Kajian etnobotani tumbuhan jalukap (Centella asiatica L.) di

Suku Dayak Bukit Desa Haratai 1 Loksado. Jurnal Bioscientiae 4(2):71-

78.

[Dephut] Departemen Kehutanan. 2002a. Rencana Pengelolaan Taman Nasional

Kayan Mentarang 2001-2025 Buku I Rencana Pengelolaan. Tarakan:

Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan

Konservasi Alam.

[Dephut] Departemen Kehutanan. 2002b. Rencana Pengelolaan Taman Nasional

Kayan Mentarang 2001-2025 Buku II Data, Proyeksi dan Analisis.

Tarakan: Departemen Kehutanan Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan

dan Konservasi Alam.

[Dephut] Departemen Kehutanan. 2006. Taman Nasional Kayan Mentarang.

http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-

ENGLISH/tn_kayanmentarang.htm. [21 September 2010].

Hastiti RD. 2011. Kearifan lokal dalam perburuan satwa liar Suku Dayak

Kenyah, di Taman Nasional Kayan Mentarang, Kalimantan Timur

[skripsi]. Bogor: Departemen Konservasi Sumberdaya Hutan dan

Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Heyne K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia jilid 1-3. Jakarta: Badan Litbang

Kehutanan Yayasan Wana Jaya.

Hidayat S. 2009. Kajian etnobotani masyarakat kampung adat Dukuh Kabupaten

Garut, Jawa Barat [skripsi]. Bogor: Departemen Konservasi Sumberdaya

Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan, Institut Pertanian Bogor.

Page 94: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

75

Hladik CM, Hladik A, Linares OF, Pagezy H, Semple A, Hadley M. 1993.

Tropical Forest, People and Food: Biocultural Interaction and

Application to Development. Paris: The Parthenon Publishing Group.

Johns T. 2003. Plant bodiversity and malnutrition: simple solution to complex

problems, theoretical basis for the development and implementation of a

global strategy linking plant genetic resource conservation and human

nutrition. African Journal of Food, Agriculture, Nutrition, and

Development 3(1):45-52.

Kartikawati SM. 2004. Pemanfaatan sumberdaya tumbuhan oleh masyarakat

Dayak Meratus di kawasan Hutan Pegunungan Meratus Kabupaten Hulu

Sungai Tengah [tesis]. Bogor: Sekolah Pascasarjana IPB.

Keraf AS. 2005. Etika Lingkungan. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.

Mardalis. 2004. Metode Penelitian: Suatu Pendekatan Proposal. Jakarta: Bumi

Aksara.

Martin GJ. 1998. Ethnobotany, A People and Plants Conservation Manual.

London: Chapman and Hall.

Mitchell B, Setiawan B, Rahmi DH. 2007. Pengelolaan Sumberdaya Lingkungan.

Yoyakarta: Gadjah Mada University Press.

Moran EF. 1982. Human Adaptability: An Introduction to Ecological

Antropology. Colorado: Westview Press.

Mukti A. 2010. Beberapa kearifan lokal suku Dayak dalam pengelolaan

sumberdaya alam [disertasi]. Malang: Program Studi Pengelolaan

Sumberdaya Alam dan Lingkungan, Program Doktor, Universitas

Brawijaya.

Ngindra F. 1999. Pemenuhan kebutuhan pangan pada masyarakat Suku Kenyah

Bakung di Desa Long Aran. Di dalam: Eghenter C, Sellato B. Kebudayaan

dan Pelestarian Alam Penelitian Interdisipliner di Pedalaman

Kalimantan. Jakarta: WWF Indonesia.

Pardosi J, Asngari PS, Tarumingkeng RC, Susanto D, Sumarjo. 2005.

Pemberdayaan peladang berpindah: kasus Kabupaten Kutai Kertanegara,

Kabupaten Kutai Timur, dan Kabupaten Kutai Barat di Provinsi

Kalimantan Timur. Jurnal Penyuluhan 1 (1): 33-40.

Pilin M, Petebang E. 1999. Hutan: Darah dan Jiwa Dayak. Pontianak: SHK-

Kalbar.

Page 95: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

76

Presiden Republik Indonesia. 1990. Undang-Undang Nomor 5 tahun 1990 tentang

konservasi keanekaragaman hayati dan ekosistemnya. Jakarta: Presiden

Republik Indonesia

Purwadarminta WJS. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai

Pustaka.

Rahmania M, Hastiti RD, Ayu FAP, Fauzi I, Prayitno A. 2011. Laporan praktik

kerja lapang profesi Taman Nasional Kayan Mentarang, Kalimantan

Timur [tidak dipublikasikan]. Bogor: Departemen Konservasi Sumberdaya

Hutan dan Ekowisata, Fakultas Kehutanan IPB.

Redaksi Kompas. 2010. Tantangan menuju ketahanan pangan. www.kompas.com.

[24 Januari 2011].

Setyawati I. 1999. Pengetahuan tentang varietas-varietas padi dan

pemanfaatannya di kalangan orang Kenyah Leppo’ Ke di Apau Ping. Di

dalam: Eghenter C, Sellato B. Kebudayaan dan Pelestarian Alam

Penelitian Interdisipliner di Pedalaman Kalimantan. Jakarta: WWF

Indonesia.

Simatauw M, Simanjuntak L, Kuswardono PT. 2001. Gender & Pengelolaan

Sumberdaya Alam: Sebuah Panduan Analisis. Kupang: Yayasan PIKUL

(Penguatan Institusi dan Kapasitas Lokal).

Sindju HB. 1999. Penyiapan dan pemanfaatan lahan dalam perdagangan pada

masyarakat Kenyah di Apau Ping. Di dalam: Eghenter C, Sellato B.

Kebudayaan dan Pelestarian Alam Penelitian Interdisipliner di

Pedalaman Kalimantan. Jakarta: WWF Indonesia.

Tarwotjo CS. 1998. Dasar-Dasar Gizi Kuliner. Jakarta: Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Uluk A, Sudana M, Wollenberg E. 2001. Ketergantungan Masyarakat Dayak

terhadap Hutan di Sekitar Taman Nasional Kayan Mentarang. Bogor:

Center For International Forestry Research (CIFOR).

Wahyu. 2007. Makna kearifan lokal dalam pengelolaan sumberdaya alam dan

lingkungan di Kalimantan Selatan. Di dalam: Soendjoto MA, Wahyu.

2007. Pengelolaan sumberdaya alam dan pemberdayaan masyarakat dalam

perspektif budaya dan kearifan lokal. Banjarmasin: Universitas Lambung

Mangkurat Press.

[WWF] World Wildlife Fund. 2002. Ringkasan Eksekutif: Rencana Pengelolaan

Taman Nasional Kayan Mentarang 2001-2025. Tarakan: WWF Indonesia

Project Kayan Mentarang.

Page 96: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

77

[WWF] World Wildlife Fund. 2010a. Briefing paper 2: Pengelolaan kolaboratif

Taman Nasional Kayan Mentarang. Tarakan: WWF Indonesia Project

Kayan Mentarang.

[WWF] World Wildlife Fund. 2010b. Brief paper 4: Penataan batas Taman

Nasional Kayan Mentarang. Tarakan: WWF Indonesia Project Kayan

Mentarang.

[WWF] World Wildlife Fund. 2010c. Brief paper 5: Perencanaan zonasi Taman

Nasional Kayan Mentarang. Tarakan: WWF Indonesia Project Kayan

Mentarang.

Zuhud EAM. 2011. Pengembangan desa konservasi hutan keanekaragaman hayati

untuk mendukung kedaulatan pangan dan obat keluarga (POGA) Indonesia

dalam menghadapi ancaman krisis baru ekonomi dunia di era globalisasi.

Makalah disampaikan dalam Orasi Ilmiah Guru Besar Institut Pertanian

Bogor di Auditorium Sumardi Sastrakusumah Fakultas Perikanan dan Ilmu

Kelautan Institut Pertanian Bogor, 19 November 2011.

Page 97: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

LAMPIRAN

Page 98: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

7

9

Lampiran 1 Daftar jenis tumbuhan pangan hutan/liar dimanfaatkan suku Dayak Kenyah TNKM No Famili/Nama ilmiah Nama lokal Habitus Bagian yang digunakan Fungsi

Amanitaceae

1 Amanita sp.** Kulat long jamur seluruh bagian sayuran

Araceae

2 Colocasia esculenta Schott Keladi upa' nyak herba umbi, daun sayuran

3 Colocasia gigantea Hook. f. Lundai 1 herba umbi sumber energi

4 Xanthosoma sp. Lundai 2 herba umbi sumber energi

Arecaceae

5 Arenga undulatifolia Becc. Talang palem umbut sayuran

6 Calamus ornatus Bl. Uwai tebungen (rotan tebungen) liana umbut sayuran

7 Calamus sp. Uwai tana' (rotan tana') liana umbut sayuran

8 Calamus sp.1** Uwai balamata (rotan balamata) liana umbut sayuran

9 Calamus sp.2** Uwai pait (rotan pahit) liana umbut sayuran

10 Caryota mitis Lour. Eman palem getah sumber energi

11 Eugeissona utilis Becc. Nanga palem getah sumber energi

12 Metroxylon sp. Sagu palem getah sumber energi

13 Oncosperma horridum Scheff. Nyi'bung palem umbut sayuran

14 Salacca affinis var.borneensis Becc. Birai (salak hutan) semak buah buah-buahan

15 (tidak dapat spesimen) Uwai lata' (rotan lata') liana umbut sayuran

Athyriaceae

16 Athyrium sozongonense (Presl.) Milde Paku pait paku-pakuan daun sayuran

Auriculariaceae

17 Auricularia auricula-judae Kulat tlengadok (jamur kuping) jamur seluruh bagian sayuran

Nephrolepidacea

18 Nephrolepis bisserata (Sw.) Schott Paku julut paku-pakuan daun sayuran

Piperaceae

19 Heckeria umbellata Kunth. Daun balang herba daun sayuran

Pleurotaceae

20 Pleurotus sp.** Kulat jap jamur seluruh bagian sayuran

Page 99: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

8

0

Lampiran 1 (Lanjutan) No Famili/Nama ilmiah Nama lokal Habitus Bagian yang digunakan Fungsi

Poaceae

21 Dendrocalamus asper Backer Bambu betung bambu tunas (rebung) sayuran

22 Gigantolochloa apus Kurz. Bambu apus bambu tunas (rebung) sayuran

23 Setaria palmifolia Stapf. Sengka herba umbut sayuran

Polypodiaceae

24 Diplazium esculentum Swartz. Paku bai paku-pakuan daun sayuran

25 Stenoclaena palustris Bedd. Paku bala paku-pakuan daun sayuran

Russulaceae

26 Lactarius deliciosus (L. ex Fr.) S.F.Gray Kulat bulu jamur seluruh bagian sayuran

27 Russula cyanoxantha (Schaeffer)Fries. Kulat long balabau jamur seluruh bagian sayuran

Zingiberaceae

28 Etlingera elatior (Jack) R.M. Smith Nyanding herba umbut, bunga (blusut) sayuran

29 Etlingera sp. Iti' herba umbut sayuran

(tidak teridentifikasi)

30 (tidak teridentifikasi)** Kulat kedet jamur seluruh bagian sayuran

31 (tidak teridentifikasi) Kulat puti' jamur seluruh bagian sayuran

32 (tidak teridentifikasi) Kulat temenggang jamur seluruh bagian sayuran

Keterangan: ** sumber : Uluk et al. (2001)

Page 100: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

8

1

Lampiran 2 Daftar jenis tumbuhan pangan hutan yang sudah budidaya oleh suku Dayak Kenyah TNKM No Famili/Nama ilmiah Nama lokal Habitus Bagian yang digunakan Fungsi

Anacardiaceae

1 Mangifera caesia Jack. Berenyiu/binjai pohon buah buah-buahan

2 Mangifera pajang Kosterm. Alim pohon buah buah-buahan

Bombacaceae

3 Durio graveolens Becc. Durian merah/durian kelasi pohon buah buah-buahan

4 Durio kutejensis Becc. Dian lai (durian hutan) pohon buah buah-buahan

5 Durio oxleyanus Griff. Durian daun pohon buah buah-buahan

6 (tidak dapat spesimen) Durian besar (daerah kemuat) pohon buah buah-buahan

7 (tidak dapat spesimen) Durian temenggang pohon buah buah-buahan

Burseraceae

8 Dacryodes rostrata (Blume) H. J. Lam. Kelamu' pohon buah buah-buahan

Clusiaceae

9 Garcinia bancana Miq. Petong (manggis hutan) pohon buah buah-buahan

10 Garcinia cf. lateriflora Blume Berana' pohon buah buah-buahan

11 Garcinia forbesii King. Adiu pohon buah buah-buahan

Cucurbitaceae

12 Trichosanthes sp. Payang aka liana buah bumbu (trasi

dayak)

Euphorbiaceae

13 Aleuritas moluccana Willd Payang kure (kemiri) pohon buah bumbu (trasi

dayak)

14 Baccaurea bracteata M. A. Seti' pohon buah buah-buahan

15 Baccaurea dulcis Muell. Arg. Dabai (rambai) pohon buah buah-buahan

16 Baccaurea lanceolata Muell. Arg. Keleppeso pohon buah buah-buahan

17 Baccaurea macrocarpa Muell. Arg. Settai pohon buah buah-buahan

18 Ricinus communis Linn. Payang lengu herba buah bumbu (trasi

dayak)

Page 101: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

8

2

Lampiran 2 (Lanjutan) No Famili/Nama ilmiah Nama lokal Habitus Bagian yang digunakan Fungsi

19 Sumbaviopsis albicans (BL.) J.J.S. Salap pohon buah bumbu (trasi

dayak)

Fabaceae

20 Parkia speciosa Hassk. Petai hutan pohon biji sayuran

Flacourtiaceae

21 Pangium edule Reinw. Payang kayu pohon buah bumbu (trasi

dayak)

Lauraceae

22 Litsea cubeba Pers. Belengla perdu biji bumbu

(pelengkap

sambal)

Melastomataceae

23 Pternandra cordata Baill. Tenggok Buin pohon buah buah-buahan

Meliaceae

24 Lancium domesticum Corr. Langsat pohon buah buah-buahan

Menispermaceae

25 Coscinium miosepalum Diels. Bekkai lanya liana daun bumbu (pengganti

vetsin)

26 Pycnarrhena cauliflora (Miers.) Diels. Bekkai lema liana daun bumbu (pengganti

vetsin)

Moraceae

27 Artocarpus altilis (Parkinson) Fosberg Temai' pohon buah buah-buahan

28 Artocarpus odoratissimus Blanco. Kean/tarap pohon buah buah-buahan

Polygalaceae

29 Xanthophyllum amoenum Chod. Bua tiup pohon buah buah-buahan

30 Xanthophyllum exelsa Miq. Mejalin batu pohon buah buah-buahan

31 Xanthophyllum obscurum Blenn. Mejalin pohon buah buah-buahan

Page 102: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

8

3

Lampiran 2 (Lanjutan) No Famili/Nama ilmiah Nama lokal Habitus Bagian yang digunakan Fungsi

Sapindaceae

32 Dimocarpus Lour. ssp. malesianus var. malesianus Leenh

(kakus)

Isau bala (mata kucing merah) pohon buah buah-buahan

33 Dimocarpus Lour. ssp. malesianus var. malesianus Leenh

(sau)

Isau bileng (mata kucing biru) pohon buah buah-buahan

34 Nephelium cuspidatum Blume Buah telo' pohon buah buah-buahan

35 Nephelium cuspidatum Blume var. eriopetalum Bua a'bong beleng (maritam biru) pohon buah buah-buahan

36 Nephelium juglandifolium Bl. Se'bau pohon buah buah-buahan

37 Nephelium lappaceum Linn. var. pallens Koyakan pohon buah buah-buahan

38 Nephelium maingayi Hiern. Unjing/onjeang pohon buah buah-buahan

39 Nephelium medusem Leenh. Mbui luan pohon buah buah-buahan

40 Nephelium muntabile Bl. Rambutan hutan pohon buah buah-buahan

41 Nephelium ramboutan-ake Leenh. Bua a'bong kobox (maritam

biawak)

pohon buah buah-buahan

42 Nephelium ramboutan-ake Leenh. Bua a'bong saleng (maritam hitam) pohon buah buah-buahan

43 Nephelium ramboutan-ake Leenh. Bua a'bong bala (maritam merah) pohon buah buah-buahan

Urticaceae

44 Poikilospermus suaveolens (Bl.) Merr. Keten liana daun sayuran

(tidak teridentifikasi)

45 (tidak dapat spesimen) Tekalang da'an pohon buah buah-buahan

46 (tidak dapat spesimen) Telo'dok pohon buah buah-buahan

Page 103: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

8

4

Lampiran 3 Daftar spesies tumbuhan pangan budidaya non hutan Suku Dayak Kenyah TNKM No Famili/Nama ilmiah Nama lokal Habitus Bagian yang digunakan Fungsi

Amaranthaceae

1 Amaranthus spinosus Linn. Bayam herba daun sayuran

Anacardiaceae

2 Mangifera indica Linn. pohon buah buah-buahan

Annonaceae

3 Annona muricata Linn. Sirsak pohon buah buah-buahan

Arecaceae

4 Areca catechu L. Pinang palem umbut sayuran

5 Cocos nucifera Linn. Kelapa palem buah, umbut buah-buahan, sayuran,

minuman

Basellaceae

6 Basella alba L. Lodo liana daun sayuran

Bombacaceae

7 Durio zibethinus Murr Durian biasa pohon buah buah-buahan

Brassicaceae

8 Brassica rapa var. parachinensis L. Sawi hijau herba daun sayuran

Bromeliaceae

9 Ananas comosus Merr. Nanas semak buah buah-buahan

Caricaceae

10 Carica papaya Linn. Pepaya herba buah buah-buahan

Clusiaceae

11 Garcinia mangostana Linn. Manggis biasa pohon buah buah-buahan

Convolvulaceae

12 Ipomea aquatica Forsk. Kangkung herba daun sayuran

13 Ipomea batatas Poir. Ubi jalar liana umbi, daun sumber energi, sayuran

Cucurbitaceae

14 Cucumis sativus Linn. Timun liana buah, daun sayuran

15 Cucurbita moschata Duch Labu kuning liana buah, daun sumber energi, sayuran

Page 104: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

8

5

Lampiran 3 (Lanjutan) No Famili/Nama ilmiah Nama lokal Habitus Bagian yang digunakan Fungsi

16 Lagenaria leucantha Rusby Labu putih liana buah sumber energi, sayuran

17 Luffa acutangula Roxb. Gambas liana buah sayuran

18 Momordica charantia Linn. Pare liana buah sayuran

19 Sechium edule Sw. Labu gundul (labu siam) liana buah sayuran

Euphorbiaceae

20 Manihot esculenta Crautz. Singkong 2 perdu daun sayuran

21 Manihot utilissima Pohl. Singkong 1 perdu umbi, daun sumber energi, sayuran,

minuman

22 Sauropus androgynus Merr. Cangkok manis (katuk) herba daun sayuran

Fabaceae

23 Arachis hypogaea Linn. Kacang tanah herba biji sayuran

24 Glycine max Merr. Kedelai liana biji sayuran

25 Phaseolus aureus Roxb. Kacang hijau liana biji minuman

26 Phaseolus vulgaris Linn. Buncis liana buah sayuran

27 Vigna angularis (Willd.) Ohwi & H.Ohashi Kacang merah herba biji sayuran

28 Vigna sinensis Endl. Kacang panjang liana buah sayuran

Lauraceae

29 Cinnamomum burmanii Bl. Kayu manis pohon kulit batang bumbu

30 Litsea garciae Vidal Buah mali pohon buah buah-buahan

Liliaceae

31 Allium cepa Linn. Bawang merah herba umbi bumbu

32 Allium tuberosum Rottler ex Sprengel. Bawang rambut herba umbi bumbu

Limnocharitaceae

33 Limnocharis flava (L.) Buchenau Genjer herba daun sayuran

Moraceae

34 Artocarpus heterophyllus Lam Nangka pohon buah buah-buahan

35 Artocarpus integer (Thunb.) Merr. Nakan (cempedak) pohon buah buah-buahan

Page 105: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

8

6

Lampiran 3 (Lanjutan) No Famili/Nama ilmiah Nama lokal Habitus Bagian yang digunakan Fungsi

Musaceae

36 Musa spp. peti' (pisang)* herba buah, umbut pisang (bu'),

bunga

buah-buahan, sayuran,

minuman

Myrtaceae

37 Psidium guajava Linn. Jambu batu perdu buah buah-buahan

38 Syzygium aromaticum (Linn.) Merr. Cengkih pohon bunga bumbu

39 Syzygium malaccense (L.) Merr. & Perry Jambu bol pohon buah buah-buahan

40 Syzygium polyanthum (Wight.) Walp. Salam pohon daun bumbu

Pandanaceae

41 Pandanus amaryllifolius Roxb. Pandan wangi semak daun bumbu

Piperaceae

42 Piper nigrum Linn. Lada liana biji bumbu

Poaceae

43 Andropogon nardus Linn. Sereh herba akar bumbu

44 Bambusa vulgaris Schrad. Bambu kuning bambu tunas (rebung) sayuran

45 Oryza sativa Linn. Padi* herba biji sumber energi

46 Saccharum officinarum Linn. Tebu herba batang bumbu

47 Zea mays Linn. Jagung herba buah sumber energi, sayuran,

minuman

Rubiaceae

48 Coffea robusta( L. )Linden Kopi perdu biji minuman

Rutaceae

49 Citrus aurantium Linn. Jeruk besar pohon buah buah-buahan

50 Citrus maxima Merr. Bonyau kela'ang pohon buah buah-buahan

Sapindaceae

51 Nephelium lappaceum Linn. Rambutan pohon buah buah-buahan

Solanaceae

52 Capsicum annum L. var. abbreviata Fingerhuth. Lombok herba buah bumbu

53 Capsicum frutescens Linn. Lombok (cabai rawit) herba buah bumbu

Page 106: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

8

7

Lampiran 3 (Lanjutan) No Famili/Nama ilmiah Nama lokal Habitus Bagian yang digunakan Fungsi

54 Solanum lycopersicum Linn. Tomat liana buah bumbu

55 Solanum melongena Linn. Terong perdu buah sayuran

56 Solanum torvum Swartz. Olem (takokak) perdu buah bumbu

Sterculiaceae

57 Theobroma cacao Linn. Kakao perdu biji bahan pangan lanjutan

Zingiberaceae

58 Alpinia galanga Sw. Lia lamut (lengkuas ) herba rimpang, bunga bumbu, sayur

59 Curcuma domestica Val. Lia bonat (kunyit ) herba rimpang bumbu

60 Zingiber officinale Rosc. Lia salu' (jahe biasa) herba rimpang bumbu

61 Zingiber officinale Rosc. Jahe merah herba rimpang bumbu

Keterangan: * memiliki berbagai spesies

Page 107: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

Lampiran 4 Jenis pisang dan jenis padi ditemukan

No Jenis pisang (nama lokal)

1 Pisang moli

2 Pisang sanggar

3 Pisang susu

4 Pisang ble'dan

5 Pisang o'dang

6 Pisang pa'dai

7 Pisang bem

8 Pisang kelasi

9 Pisang lenjau

10 Pisang mosang

11 Pisang anak

Keterangan: spesies pisang yang diperoleh

dalam pengamatan tidak

diketahui nama ilmiahnya

karena tidak diperoleh

specimen

No Jenis padi

sawah

Jenis padi

ladang

1 Bere Bere

2 Adan merah Membat

3 Adan putih Biasa

4 Agan Mak

5 Ba'an Ba'an

6 Putik Putik

7 Apuy layeang Nyu

8 Atok Nyelong

9 Pulut sawah Lo liuk

10 Nyain Langsat

11 Mahag Mahag

12 Iban Kelawit

13 Unggul Sapuy tangan

14 6 Bulan 6 Bulan

15 Punai Angga

16 Temai sawah Ble'en

17 Modang Temai ladang

18 Talun Hitam

19 Merah Merah

20

Mban

21

Adan hitam

22

Adan tinggi

23

Adan rendah

24

Makmur

25

Pulut ale

26

Pulut ta'em

27

Pulut temai

28

Pulut saleng

29

Pulut bala

30

Osen

31

Pa'larang

32

Jaweng

33

Ketan hitam

34 Ketan putih

Keterangan: warna kuning menandakan jenis

padi yang dapat ditanam di

lahan sawah dan ladang

88

Page 108: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

8

9

Lampiran 5 Daftar spesies tumbuhan berguna selain pangan oleh suku Dayak Kenyah TNKM

No Famili/Nama ilmiah Nama lokal Habitus Bagian yang

digunakan Kegunaan Cara pengolahan

Lokasi

ditemukan

Anacardiaceae

1 Mangifera caesia Jack. Berenyiu pohon batang kayu api (kayu bakar) Belah batang sesuai kebutuhan hutan,

kebun

Annonaceae

2 Xylopia cuspidata Diels. Kayu koyat pohon batang kayu api (kayu bakar) Belah batang sesuai kebutuhan hutan

3 Goniothalamus sp. Semang pohon batang pengusir hantu Batang dipotong sedikit, bakar

ujungnya

hutan

Araceae

4 Homalomena cordata

Schott

Long herba umbi obat mencret Umbi dikerok atau diiris, kemudian

disiram dengan air panas, lalu

diminum

hutan

Araucariaceae

5 Agathis borneensis Warb. Damar pohon batang papan Belah batang sesuai kebutuhan hutan

Arecaceae

6 Cocos nucifera Linn. Kelapa palem batang, daun,

tulang daun

batang untuk jembatan

sungai; daun untuk

bungkus makanan, atap;

tulang daun sebagai lidi

Belah batang sesuai kebutuhan kebun

7 Areca catechu L. Pinang palem buah sebagai bahan nyirih buah pinang ditambah kapur, sirih,

untuk kegiatan menyirih

kebun

8 Korthalsia sp. Uwai ayeng liana batang kerajinan (bahan tapan

yaitu wadah untuk

bersihkan beras)

rotan dibersihkan, potong-potong,

kemudian dirakit membentuk tapan

hutan

9 Korthalsia echinometra Uwai

balamata

liana batang kerajinan (ki'ba,

belanyat, ingen)

rotan dibersihkan, potong-potong,

kemudian buat kerajinan

hutan

10 Calamus caesius Blume Uwai sega liana batang kerajinan (ki'ba,

belanyat, ingen)

rotan dibersihkan, potong-potong,

kemudian buat kerajinan

hutan

Page 109: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

9

0

Lampiran 5 (Lanjutan)

No Famili/Nama ilmiah Nama lokal Habitus Bagian yang

digunakan Kegunaan Cara pengolahan

Lokasi

ditemukan

11 Daemonorops hallierianus

Becc.

Uwai

selingan

liana batang kerajinan (ki'ba,

belanyat, ingen), obat

keracunan setelah makan

landak

rotan dibersihkan, potong-potong,

kemudian buat kerajinan; rotan kering

dipotong-potong, siram air panas,

minum airnya

hutan

12 Daemonorops periacantha

Miq.

Uwai semule liana batang kerajinan (ki'ba,

belanyat, ingen)

rotan dibersihkan, potong-potong,

kemudian buat kerajinan

hutan

13 Calamus ornatus Bl. Uwai

tebungen

liana batang kerajinan (ki'ba,

belanyat, ingen)

rotan dibersihkan, potong-potong,

kemudian buat kerajinan

hutan

14 Calamus javensis Bl. Uwai timai liana batang kerajinan (anyaman,

belanyat)

rotan dibersihkan, potong-potong,

kemudian buat kerajinan

hutan

15 Licuala valida Becc Sang semak daun bahan saung (sejenus

caping), terpal alami

Ambil bagian daun, susun tumpuk,

jahit

hutan

Asteraceae

16 Gynura segetum (Lour)

Merr

Daun dewa herba daun obat luka memar Daun ditumbuk, tambah air, oles ke

luka

pekarangan

17 Ageratum conyzoides L Rumput tahi

ayam

herba daun obat keputihan Daun muda direbus sampai setengah

bagian, minum airnya

pekarangan

Balsaminaceae

18 Impatiens balsamina Linn. Selangga

(pacar air)

herba daun, bunga bahan pewarna kuku Daunnya ditumbuk, tambahkan air

jeruk, tempelkan pada kuku semalam

pekarangan

Bombacaceae

19 Ceiba pentandra L.

Gaertn

Kapuk pohon isi buah isi bantal, guling, kasur Isi buah diambil, kumpulkan, jemur,

masukkan ke bantal, guling, kasur

kebun

Cunoniaceae

20 Weinmannia

blumei Planch.

Seleman pohon getah bahan pewarna ba'rang getah direbus, oleskan pada ba'rang hutan

Convolvulaceae

21 Merremia sp. Akar padem liana seluruh bagian obat sakit perut Parut/cincang, rebus hingga pekat,

minum airnya

pekarangan

Page 110: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

9

1

Lampiran 5 (Lanjutan)

No Famili/Nama ilmiah Nama lokal Habitus Bagian yang

digunakan Kegunaan Cara pengolahan

Lokasi

ditemukan

Costaceae

22 Costus speciosus (koenig)

R. M. Smith.

Penawar

racun pai

(bisa ular)

herba daun penawar bisa ular ambil daun, remas-remas, gosokkan

pada luka gigitan ular

hutan

Dipterocarpaceae

23 Dryobalanops lanceolata

Burck

Kapun/Kapur pohon batang jembatan Belah batang sesuai kebutuhan hutan

24 Shorea parvifolia Dyer Kayu tenak pohon batang bahan bangunan Belah batang sesuai kebutuhan hutan,

kebun

25 Shorea sp. Laran babui pohon batang kayu api (kayu bakar) Belah batang sesuai kebutuhan hutan

Euphorbiaceae

26 Aleuritas moluccana

Willd

Kemiri pohon kulit buah obat muntaber kulit buah kemiri direbus, minum kebun

Fabaceae

27 Derris montana Benth. Akar tuba liana akar, kulit batang racun ikan (akar), racun

pacet (kulit batang)

Akar digulung, tumbuk, hingga keluar

air. Air ini menjadi racun ikan; jika

pacet menempel, gunakan kulit

batang untuk melepaskannya

pekarangan

28 Sindora leiocarpa De Witt Lemelai pohon batang bahan alat buru (gagang

sumpit, bujak)

Belah batang sesuai kebutuhan hutan,

kebun

Fagaceae

29 Quercus gemeliflora Bl. Nyelewai

biru

pohon batang papan, kayu api Belah batang sesuai kebutuhan hutan,

kebun

30 Quercus argentata Korth. Nyelewai

merah

pohon batang papan, kayu api Belah batang sesuai kebutuhan hutan,

kebun

31 Lithocarpus cantleyanus

(King ex Hook.f.) Rehder

Palan pohon batang kayu api (kayu bakar) Belah batang sesuai kebutuhan hutan,

kebun

Page 111: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

9

2

Lampiran 5 (Lanjutan)

No Famili/Nama ilmiah Nama lokal Habitus Bagian yang

digunakan Kegunaan Cara pengolahan

Lokasi

ditemukan

Hipericaceae

32 Cratoxylum sumatranum

Blume

Kayu loleang pohon batang kayu api (kayu bakar) Belah batang sesuai kebutuhan hutan,

ladang

Lauraceae

33 Litsea cubeba Pers. Belengla perdu biji obat demam Kunyah biji secukupnya hutan,

kebun

34 Cinnamomum burmanii

Bl.

kayu manis pohon batang kayu api (kayu bakar) Belah batang sesuai kebutuhan kebun

35 Eusideroxylon zwageri T.

Et B.

Ulin pohon batang bahan bangunan Belah batang sesuai kebutuhan hutan,

kebun

Magnoliaceae

36 Elmerrillia tsiampacca

(L.) Dandy

Kayu adau pohon batang kayu api (kayu bakar) Belah batang sesuai kebutuhan hutan,

ladang

Maranthaceae

37 Halopegia blumei

(Koern.) K. Schumann

Daun jaum

(daloey)

herba daun pembungkus nasi, atap Ambil daun sesuai kebutuhan ladang,

kebun,

jekkau

Meliaceae

38 Lancium domesticum Corr Kayu langsat pohon batang kayu api (kayu bakar) Belah batang sesuai kebutuhan hutan,

kebun

Menispermaceae

39 Coscinum fenestratum

(Gaertn.) Coleber

Akar mabok liana batang anti mabuk Ambil sedikit bagian batang,

gigit/letakkan di gigi geraham saat

meminum alkohol (ciu) agar tidak

mabuk

hutan

40 Fibraurea sp. Aka mit 1 liana batang obat sakit mata Dicuci, dikikis kulitnya, tambahkan

air, masukkan ke kain, kemudian

diperas dan diteteskan ke mata

hutan

Page 112: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

9

3

Lampiran 5 (Lanjutan)

No Famili/Nama ilmiah Nama lokal Habitus Bagian yang

digunakan Kegunaan Cara pengolahan

Lokasi

ditemukan

41 Arcangelisia flava (L)

Merr

Aka mit 2 liana batang obat demam kuning batang dibersihkan, potong-potong,

tambah air, minum

hutan

Moraceae

42 Antiaris toxicaria

Leschen.

Salo' pohon getah racun sumpit getah direbus, tunggu kering, jadikan

peluru atau dioleskan pada tombak

hutan

43 Ficus cf. uncinulata Becc. Ti puti perdu batang tali/pengikat batang dipotong, dijadikan

tali/pengikat

hutan

Myrtaceae

44 Tristaniopsis whiteana

(Griffith) Peter G. Wilson

& J.T. Waterh

Belaban pohon batang kayu api (kayu bakar) Belah batang sesuai kebutuhan hutan,

ladang

45 Psidium guajava Linn. Jambu batu perdu daun obat mencret Daun direbus, minum airnya kebun,

pekarangan

46 Syzygium zeylanicum DC. Kayu pa'dai pohon batang kayu api (kayu bakar) Belah batang sesuai kebutuhan ladang,

jekkau,

hutan

Pandanaceae

47 Pandanus cf. Kaida Kurz. Da'a semak daun tikar, kerajinan Daunnya dibersihkan, dianyam ladang

Poaceae

48 Schizostachyum

brachycladum Kurz.

Bambu

talang

bambu batang bahan ba'rang, tedien Belah batang sesuai kebutuhan ladang,

jekkau

49 Coix lacryma-jobi Linn. Inu latong herba biji hiasan Biji dirangkai menjadi perhiasan

(gelang, kalung)

dekat

sawah

Rubiaceae

50 Anthocephalus chinensis

Hassk.

Tembalut pohon batang kayu api (kayu bakar) Belah batang sesuai kebutuhan hutan

51 Tarenna cumingiana

(Vid.) Elmer

Uku payau pohon batang kayu api, bahan

bangunan

Belah batang sesuai kebutuhan hutan

Page 113: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

9

4

Lampiran 5 (Lanjutan)

No Famili/Nama ilmiah Nama lokal Habitus Bagian yang

digunakan Kegunaan Cara pengolahan

Lokasi

ditemukan

Rutaceae

52 Citrus maxima Merr. Bonyau

kela'ang

pohon buah menghilangkan ketombe Daging buah digosokkan ke rambut,

bilas

kebun

Sapindaceae

53 Nephelium ramboutan-ake

Leenh.

Bua abong

kobox

pohon batang, daun batang untuk kayu api,

daun untuk racun sumpit

Batang dibelah sesuai kebutuhan,

daun ditumbuk, peras airnya, campur

dengan getah salo'

kebun,

hutan

54 Dimocarpus Lour. ssp.

malesianus var.

malesianus Leenh

Mata kucing pohon batang kayu api Belah batang sesuai kebutuhan hutan

Sapotaceae

55 Palaqium sp. Ketepai pohon getah perekat mata parang

dengan gagangnya

Getah oleskan pada parang dan

gangangnya

hutan

Selaginelaceae

56 Selaginella plana Hieron. Sala baret herba seluruh bagian obat luka Sala baret ditumbuk, oles ke luka hutan

Simaroubaceae

57 Eurycoma longfolia Jack Pasak bumi pohon akar menambah tenaga,

malaria, demam, sakit

pinggang, melancarkan

kencing

Akar diiris, direndam air panas,

kemudian diminum

hutan

Solanaceae

58 Nicotiana tabacum L. Tembakau herba daun obat pacet Tembakau yang kering diusapkan ke

kulit yang dihinggapi pacet

kebun

Thymelaeaceae

59 Aquilaria spp. Gaharu pohon getah (resin) sumber pendapatan Penyadapan hutan,

kebun

60 Phaleria macrocarpa

(Scheff) Boerl.

Mahkota

dewa

perdu kulit buah obat asam urat kulit buah dikeringkan, diseduh

seperti minum teh

pekarangan

Page 114: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

9

5

Lampiran 5 (Lanjutan)

No Famili/Nama ilmiah Nama lokal Habitus Bagian yang

digunakan Kegunaan Cara pengolahan

Lokasi

ditemukan

Urticaceae

61 Leucosyke capitellata

Wedd.

Te'pae herba daun obat hipertensi, diabetes daun dikeringkan, diseduh seperti teh pekarangan

Verbenaceae

62 Vitex pinnata L. Japa' pohon batang papan, kayu api Belah batang sesuai kebutuhan hutan,

ladang

Zingiberaceae

63 Zingiber officinale Rosc. Jahe herba rimpang obat masuk angin, flu rimpang dibersihkan, ditumbuk,

rebus, minum airnya

pekarangan

64 Kaempferia galanga Linn. Kencur herba rimpang obat batuk rimpang dibersihkan, ditumbuk,

rebus, minum airnya

pekarangan

65 Curcuma domestica Val.

C.

Kunyit herba rimpang melancarkan haid rimpang dibersihkan, ditumbuk,

rebus, tambahkan asam, minum

airnya

pekarangan

66 Curcuma zanthorrhiza

Roxb.

Temulawak herba rimpang penambah nafsu makan rimpang dibersihkan, ditumbuk,

rebus, minum airnya

pekarangan

Page 115: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

9

6

Lampiran 6 Daftar spesies satwa sebagai bahan pangan

No. Nama lokal spesies Nama ilmiah spesies Bagian digunakan Fungsi Pengolahan

1 Babui (Babi berjenggot) Sus barbatus lemak, daging minyak babi, lauk hewani Goreng, bakar, rica-rica

2 Payau ( Rusa sambar) Cervus unicolor kulit, lemak, daging minyak babi, lauk hewani Goreng, bakar, rica-rica, kerupuk

3 Biawak Varanus salvator daging lauk hewani Goreng, bakar, rica-rica

4 Beruang madu Helarctos malayanus daging lauk hewani Goreng, bakar, rica-rica

5 Landak Hystrix brachyura daging lauk hewani Goreng, bakar, rica-rica

6 Trenggiling Manis javanica daging lauk hewani Goreng, bakar, rica-rica

7 Kijang Muntiacus muntjak daging lauk hewani Goreng, bakar, rica-rica

8 Monyet ekor panjang Macaca fascicularis otak, daging lauk hewani Goreng, bakar, rica-rica

9 Beruk Macaca nemestrina daging lauk hewani Goreng, bakar, rica-rica

10 Pelanduk Tragulus javanicus daging lauk hewani Goreng, bakar, rica-rica

11 Ular sawah Phyton reticulatus lemak, daging lauk hewani Goreng, bakar, rica-rica

Page 116: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

9

7

Lampiran 7 Daftar spesies satwa berguna selain pangan

No. Nama lokal spesies Nama ilmiah spesies Bagian digunakan Fungsi Pengolahan/keterangan

1 Beruang madu Helarctos malayanus empedu menghilangkan lelah empedu diminum dengan madu

2 Landak Hystrix brachyura isi usus besar

menyembuhkan segala macam

penyakit

isi usus besar dikeringkan lalu ditelan

bersama air

3 Kijang Muntiacus muntjak ranggah hiasan dinding

setelah dimakan dagingnya, ranggah

dijadikan hiasan

4 Monyet ekor panjang Macaca fascicularis otak obat maag langsung makan mentah

5 Beruk Macaca nemestrina batu guliga luka memar diminum campur madu

6 Rangkong badak Buceros rhinoceros bulu, kepala hiasan dinding

bulu untuk topi adat, kepala untuk hiasan

dinding

7 Kuau raja Argusianus argus bulu hiasan topi adat bulu dijadikan topi untuk tari adat

8 Binturong Arctictis binturong empedu obat setelah jatuh empedu diminum dengan madu

9 Macan dahan Neofelis nebulosa kulit dan rambut pakaian tari adat melambangkan kegagahan

10 Trenggiling Manis javanica embrio obat kuat embrio dicampur ciu, diminum

11 Rangkong gading Rhinoplax vigil tengkorak obat sakit gigi

tengkorak dikerok, campur air, kumur-

kumur

Page 117: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

Lampiran 8 Kuisioner panduan wawancara

PANDUAN WAWANCARA

Hari/tanggal :

Nama responden :

Jenis kelamin :

Usia :

Tingkat pendidikan :

Jenis pekerjaan :

Agama :

Nilai budaya/kearifan lokal masyarakat Dayak TNKM

A. Stimulus Alami

1. Jenis tumbuhan apa yang dimanfaatkan dari hutan? Apa manfaatnya?

.............................................................................................................................

B. Stimulus Manfaat

1. Kegiatan apa yang dilakukan di dalam hutan?

a) Berburu b) Mengambil kayu bakar c) Mengambil tumbuhan

d) Lainnya...........................................................................................................

2. Apa hasil hutan yang dimanfaatkan?

a) Hewan b) Kayu c) Tumbuhan d) Lainnya..................

3. Hasil hutan yang diambil dipergunakan untuk diri sendiri atau dijual?

a) Digunakan sendiri b) Dijual c) Sebagian dijual

C. Stimulus Rela

1. Apakah bapak/ibu sering ke hutan?

a) Sering b) Jarang c) Tidak pernah d) Lainnya.................

2. Berapa kali bapak/ibu pergi ke hutan?

a) Setiap hari b) Seminggu sekali c) Sebulan sekali d) Lainnya......

Page 118: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

99

3. Sudah berapa lama memanfaatkan hasil hutan?

a) < 1 tahun b) 1-3 tahun c) 4-6 tahun d) > 6 tahun

4. Seberapa sering memanfaatkan tumbuhan di hutan?

a) Setiap saat b) Hanya saat membutuhkan c) Tidak pernah

d) Lainnya...........................................................................................................

5. Apakah tumbuhan dari hutan juga ditanam di kebun sendiri?

a) Iya b) Tidak

6. Apakah ada aturan atau larangan yang berkaitan dengan sumberdaya hutan

bagi masyarakat?

a) Ada b) Tidak ada

7. Apa hukuman bagi yang melnggar aturan tersebut?

.............................................................................................................................

Pemanfaatan tumbuhan pangan oleh masyarakat Dayak TNKM

A. Stimulus Alami

1. Jika ada tumbuhan di hutan dijadikan bahan pangan, apa jenisnya?

.............................................................................................................................

2. Apa nama jenis makanan yang diolah dari tumbuhan pangan tersebut?

.............................................................................................................................

B. Stimulus Manfaat

1. Apakah tumbuhan di hutan dijadikan bahan pangan?

a) Iya b) Tidak

2. Apa habitusnya?

.............................................................................................................................

3. Bagaimana cara memperoleh dan mengolah tumbuhan pangan tersebut

menjadi bahan pangan?

.............................................................................................................................

4. Apa fungsi/khasiat tumbuhan tersebut bagi tubuh?

.............................................................................................................................

Page 119: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

100

C. Stimulus Rela

1. Bagaimana cara memperole tumbuhan pangan?

.............................................................................................................................

2. Apakah diambil langsung dari hutan atau ditanam sendiri di kebun?

a) Diambil langsung dari hutan b) Ditanam sendiri dari kebun

c) Lainnya...........................................................................................................

3. Jika dari hutan, bagaimana cara memperolehnya?

.............................................................................................................................

4. Jika dari kebun sendiri bagaimana proses dari penanaman, perawatan, hingga

pemanenannya?

.............................................................................................................................

5. Siapa saja yang dapat mengonsumsi jenis makanan tersebut (kalangan usia)?

a) Kakek/nenek c) Ayah/Ibu c) Bayi d) Lainnya......

6. Kapan mengonsumsi tumbuhan pangan tersebut? Bagaimanakah periodenya

(hari/bulan/musim/pagi/siang/sore)?

.............................................................................................................................

7. Apakah ada ritual dalam pengambilan tumbuhan pangan dari alam?

Bagaimanakah ritual tersebut?

.............................................................................................................................

A. Data tambahan mengenai pemanfaatan tumbuhan berguna oleh masyarakat

Dayak TNKM

1. Selain tumbuhan yang diambil, apakah ada lagi pemanfaatan tumbuhan

secara etnis oleh masyarakat? Sebutkan. (Stimulus Rela)

.............................................................................................................................

2. Apa saja jenisnya? Apa manfaatnya? (Stimulus Alami)

.............................................................................................................................

3. Apakah juga memanfaatkan hewan sebagai tambahan bahan pangan? Apa

saja jenisnya? Bagian tubuh hewan mana yang dimanfaatkan? (Stimulus

Manfaat)

.............................................................................................................................

Page 120: ETNOBOTANI PANGAN MASYARAKAT SUKU DAYAK … · Kearifan tradisional . yang dimiliki Suku Dayak Kenyah adalah pemanfaatan tumbuhan pangan saat ... penulis juga aktif di Komunitas Seni

101

4. Apa fungsi dari hewan untuk pangan tersebut? (Stimulus Manfaat)

.............................................................................................................................

B. Kegiatan sehari-hari masyarakat yang menunjang etnobotani pangan

1. Ada berapa anggota keluarga di rumah ini? Sebutkan.

.............................................................................................................................

2. Bagaimana kegiatannya?

a) Kegiatan sehari-hari kepala keluarga

b) Kegiatan sehari-hari ibu rumah tangga

c) Kegiatan anak

d) Kegiatan utama dan tambahan/penunjang masing-masing aggota keluarga

3. Bagaimana budayanya dalam pemanfaatan tumbuhan di hutan (terutama

tumbuhan pangan)?

a) Upacara adat

b) Aturan adat

c) Ritual pemanfaatan

d) Konservasi menjaga hutan

e) dll