9
ARTIKEL ETNOFARMAKOLOGI DAN PEMAKAIAN TANAMAN OB AT SUKU DAYAK TUNJUNG DI KALIMANTAN TIMUR Francisca Murti Setyowati* ETHNOPHARMACOLOGY AND USAGE OF MEDICINAL PLANT IN DAYAK TUNJUNG TRIBE, EAST KALIMANTAN Abstract Modern medicine has been known by people in East Kalimantan including Dayak Tunjung tribe, but until now they still maintain their tradition in utilizing plants in the forest and the surrounding area for curing various diseases. The empirical experience and knowledge from them are very valuable information for developing new drugs. Field study recorded 47 plant species were being used as medicinal plants by Dayak Tunjung people in East Kalimantan. Further research need to be done to analyze the chemical compounds of these medicinal plants and also the safe dosage of its use. Keywords: Medicinal plant, traditional medicine, Dayak Tunjung Tribe, East Kalimantan Pendahuluan K eanekaragaman hayati Indonesia adalah sangat penting bagi keberlangsungan kehidupan bangsa. Hal ini bukan karena posisinya sebagai salah satu negara terkaya di dunia dalam keanekaragaman hayati, tetapi karena keterkaitannya yang erat dengan kekayaan keanekaragaman budaya lokal dan pengetahuan tradisional yang dimiliki bangsa ini. 1 Sayangnya banyak kekayaan pengetahuan tradisional itu telah hilang, sejalan dengan terkikisnya budaya tradisional kita. Erosi pengetahuan tradisional terjadi karena kurangnya kesadaran akan pentingnya aset karya intelektual, sehingga kebanyakan informasi pengetahuan tradisional belum terdokumentasi dengan baik. Jadi lemahnya dokumentasi dan kemajuan di bidang iptek yang sangat pesat dikhawatirkan secara perlahan tapi pasti akan mendorong tergusurnya pengetahuan tradisional, dan pada akhirnya akan mempercepat kepunahannya. 2 Keterkaitan antara keanekaragaman hayati dengan sistem-sistem lokal yang hidup di masyarakat, bisa dilihat dalam kehidupan sehari- hari masyarakat tradisional dalam memenuhi kebutuhan akan pangan, sandang, papan, obat- obatan dan spiritual. Mereka umumnya memiliki sistem pengetahuan dan pengelolaan sumberdaya lokal yang diwariskan dan ditumbuhkembangkan terus menerus secara turun temurun. 3 Suku Dayak di Kalimantan Timur sampai saat ini masih tetap mempertahankan tradisi dengan memanfaatkan tumbuhan di sekitarnya untuk pengobatan ataupun perawatan kesehatan. Walaupun sebenarnya jangkauan pelayanan kesehatan seperti Puskesmas semakin lama semakin sampai ke pedalaman akan tetapi dalam kenyataannya pelayanan kesehatan belum merata, sehingga cara-cara pengobatan tradisional masih mendapat tempat di kalangan masyarakat. Menyadari bahwa pembangunan kesehatan belum terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, maka pemerintah mengambil kebijaksanaan agar upaya pengobatan tradisional perlu dimanfaatkan * Bidang Botani, Puslit. Biologi - LIP1, Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong-Bogor (16016) Media Litbang Kesehatan Volume XXNomor 3 Tahun2010 104

etno

Embed Size (px)

DESCRIPTION

etnofarmakologi

Citation preview

  • ARTIKEL

    ETNOFARMAKOLOGI DAN PEMAKAIAN TANAMANOB AT SUKU DAYAK TUNJUNG

    DI KALIMANTAN TIMUR

    Francisca Murti Setyowati*

    ETHNOPHARMACOLOGY AND USAGE OF MEDICINAL PLANT IN DAYAK TUNJUNG TRIBE,EAST KALIMANTAN

    AbstractModern medicine has been known by people in East Kalimantan including Dayak Tunjung tribe, butuntil now they still maintain their tradition in utilizing plants in the forest and the surrounding area forcuring various diseases. The empirical experience and knowledge from them are very valuableinformation for developing new drugs. Field study recorded 47 plant species were being used asmedicinal plants by Dayak Tunjung people in East Kalimantan. Further research need to be done toanalyze the chemical compounds of these medicinal plants and also the safe dosage of its use.

    Keywords: Medicinal plant, traditional medicine, Dayak Tunjung Tribe, East Kalimantan

    Pendahuluan

    K eanekaragaman hayati Indonesia adalahsangat penting bagi keberlangsungankehidupan bangsa. Hal ini bukan karenaposisinya sebagai salah satu negara terkaya didunia dalam keanekaragaman hayati, tetapi karenaketerkaitannya yang erat dengan kekayaankeanekaragaman budaya lokal dan pengetahuantradisional yang dimiliki bangsa ini.1 Sayangnyabanyak kekayaan pengetahuan tradisional itu telahhilang, sejalan dengan terkikisnya budayatradisional kita. Erosi pengetahuan tradisionalterjadi karena kurangnya kesadaran akanpentingnya aset karya intelektual, sehinggakebanyakan informasi pengetahuan tradisionalbelum terdokumentasi dengan baik. Jadilemahnya dokumentasi dan kemajuan di bidangiptek yang sangat pesat dikhawatirkan secaraperlahan tapi pasti akan mendorong tergusurnyapengetahuan tradisional, dan pada akhirnya akanmempercepat kepunahannya.2

    Keterkaitan antara keanekaragaman hayati

    dengan sistem-sistem lokal yang hidup dimasyarakat, bisa dilihat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat tradisional dalam memenuhikebutuhan akan pangan, sandang, papan, obat-obatan dan spiritual. Mereka umumnya memilikisistem pengetahuan dan pengelolaan sumberdayalokal yang diwariskan dan ditumbuhkembangkanterus menerus secara turun temurun.3

    Suku Dayak di Kalimantan Timur sampaisaat ini masih tetap mempertahankan tradisidengan memanfaatkan tumbuhan di sekitarnyauntuk pengobatan ataupun perawatan kesehatan.Walaupun sebenarnya jangkauan pelayanankesehatan seperti Puskesmas semakin lamasemakin sampai ke pedalaman akan tetapi dalamkenyataannya pelayanan kesehatan belum merata,sehingga cara-cara pengobatan tradisional masihmendapat tempat di kalangan masyarakat.Menyadari bahwa pembangunan kesehatan belumterjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, makapemerintah mengambil kebijaksanaan agar upayapengobatan tradisional perlu dimanfaatkan

    * Bidang Botani, Puslit. Biologi - LIP1, Jl. Raya Jakarta-Bogor Km. 46 Cibinong-Bogor (16016)

    Media Litbang Kesehatan Volume XXNomor 3 Tahun2010 104

  • sebaik-baiknya, dibina dan dikembangkan supayalebih berdaya guna dan berhasil guna. Penelitianini bertujuan untuk menggali pengetahuantradisional masyarakat Dayak Tunjung dalampemanfaatan dan pengelolaan jenis-jenistumbuhan yang ada di sekitarnya, khususnyatumbuhan yang digunakan sebagai bahan obattradisional.

    Bahan dan Cara KerjaPenelitian ini menggunakan metode survei

    eksploratif, dan teknik pengumpulan data denganwawancara dan pengamatan langsung dilapangan. Sebagai nara sumber yaitu para dukunkampung, pemimpin adat dan masyarakatpengguna jenis-jenis tumbuhan sebagai bahanobat tradisional. Jenis-jenis tumbuhan yangdiketahui mempunyai manfaat untuk bahanpengobatan tradisional diambil contohnya dandibuat herbariumnya untuk kemudian di-identifikasi nama ilmiahnya. Data mengenai cara-cara penggunaan dan pengolahan serta kegunaandari masing-masing tumbuhan obat tersebut jugadicatat.

    Lokasi Penelitian dipilih dua desa yaituDesa Lamin Telihan dan Lamin Pulut terletak dibagian Utara kawasan penyangga DanauSemayang dan Danau Melintang. Untuk sampaike dua desa tersebut, dari ibu kota propinsiSamarinda terlebih dahulu menuju kota Bangunmelalui jalan darat selama 3,5 jam atau dengankapal air menyusuri sungai Mahakam kearah huluditempuh selama 8 jam. Dari kota Bangunperjalanan dilanjutkan dengan naik perahu motor(ces) selama 3 jam melewati Sungai Mahakam,Sungai Pela, Danau Semayang, Sungai Kahaladan Sungai Berambai. Jarak dari desa LaminTelihan dan desa Lamin Pulut ke ibu kotaKecamatan Kenohan (Kahala) masing-masingberkisar 24 dan 20 km dan hanya dapat ditempuhmelalui jalan air. Mata pencaharian pendudukadalah bertani dengan sistem perladanganberpindah. Tanaman utama yang ditanam olehmasyarakat Dayak Tunjung di Kalimantan Timuradalah padi dan nenas.

    Hasil dan Pembahasan1. Pandangan Masyarakat Dayak TunjungTentang Kesehatan

    Masyarakat yang bermukim di pedalaman

    Kalimantan Timur seperti Suku Dayak Tunjungmerupakan masyarakat yang agak terbelakangdalam proses perkembangan di bidang kesehatan.Kondisi seperti ini disebabkan adanya keter-batasan komunikasi dengan masyarakat yanglebih maju serta sulitnya pelayanan pemerintahsebagai akibat dari segi transportasi yang terbatas.

    Pengobatan tradisional merupakan upayapenyembuhan terhadap penyakit yang dilakukanberdasarkan kepercayaan turun-temurun, baikdengan menggunakan bahan alami yang tersediadan diyakini mempunyai khasiat dapatmenyembuhkan maupun melalui perantaraseseorang (dukun) yang diakui mempunyaikekuatan tertentu di dalam dirinya untukmenghilangkan penyakit walaupun pengobatanmodern telah dikenal yaitu adanya puskesmaspembantu di kedua desa tersebut, namun hinggasekarang pengobatan tradisional masih tetapdipertahankan.

    Berobat ke dukun atau berobat sendiridengan menggunakan berbagai jenis tumbuhanyang ada di sekitarnya dikenal sebagaipengobatan tradisional yang sesuai dengan tradisimasyarakat Dayak Tunjung yang masih percayaoleh roh-roh halus. Sehubungan dengankepercayaan tersebut, mereka melakukan doa,persembahan dan upacara ritual serta mematuhisegala larangan agar mereka memperolehkeselamatan dan kesehatan dalam kehidupannya.Apabila ada seseorang di antaranya ada yangsakit, kemudian mereka mencari sebab musababterjadinya sakit. Selanjutnya mereka akanmelakukan upacara ritual yang disebut dengan"Belian". Dan mereka yakin bahwa roh jahatlahyang menyebabkan seseorang itu sakit. Di sinidukun mempunyai peran yang sangat pentingkarena mempunyai kemampuan untuk mengatasimasalah yang terjadi.4

    2. Jenis-jenis Tumbuhan yang DimanfaatkanSebagai Bahan Obat

    Dari hasil penelitian yang dilakukan tercatat47 jenis tumbuhan yang terdiri dari 27 suku dan46 marga (Tabel 1). Jenis-jenis tumbuhan tersebutdidominasi oleh berturut-turut dimulai dari sukuEuphorbiaceae (8 jenis), Rubiaceae (5 jenis),Verbenaceae (4jenis), Fabaceae (3 jenis), dansuku-suku lain masing-masing 2 jenis dan 1 jenis(Grafik 1).

    105 Media Litbang Kesehatan Volume XXNomor 3 Tahun 2010

  • Tabel

    No.

    1.

    2.

    3.4.

    5.6.7.8.9.10.11.12.

    13.14.15.16.

    17.18.

    19.

    20.

    21.

    22.

    23.

    24.25.26.

    27.

    28.

    29.30.31.32.

    1. Daftar Tumbuhan Obat Yang Dimanfaatkan Oleh Suku Dayak Tunjung

    Nama lokal

    Harub

    Pinang

    Rumput buluEmbung

    LuntasKapokKekedotTemperaUwiPerijaSerempuliNggebok

    TepenEmpawaRumput pacarRangan

    KatukMarpeta

    Gaka

    Asamjawa

    Limat

    Bentaleng

    Sangkarut

    CelopaiKuncengMercahai

    Petal cina

    Baduk

    MerahoKuncekBopotHalalang

    Nama Jenis

    Deeringia amarantoides (Lmk.)Merr.Areca catechu L.

    Ageratum conyzoides L.Blumea balsamifera (L.) DC

    Pluchea indica Less.Ceiba pentandra (L.) Gaertn.Agelaea borneensis Hk.f.Tetracera indicaDioscorea bulbifera L.Aleurites mollucana (L.) Wild.Galearia filiformis Boerl.Macamnga gigantea M.A.

    Mallotus moluccanus M.A.Mallotus paniculatus M.A.Phyllanthus niruri L.Ricimts communis L.

    Sauropus androgynus L.Milletia sericea (Vent.) W.&A.

    Sphatolobus ferrugineus(Zoll.&Mor.) Benth.Tamarindus indica L.

    Lithocarpus leptogyne (Korth.)SoepadmoCratoxylon formosum (Jack)DyerBarringtonia reticulata (Bl.)Miq.Urena lobata L.Melastoma affine D.DonLimacia crasifera Becc.

    Leucaena leucocephala (Lmk.)deWitArtocarpus altilis (Park.)Fosberg.Maesa ramentacea Wall.Psidium guajava L.Jasminum pubescens Willd.Imperata cylindrica L.

    Suku

    Amaranthaceae

    Arecaceae

    AsteraceaeAsteraceae

    AsteraceaeBombacaceaeConnaraceaeDilleniaceaeDioscoreaceaeEuphorbiaceaeEuphorbiaceaeEuphorbiaceae

    EuphorbiaceaeEuphorbiaceaeEuphorbiaceaeEuphorbiaceae

    EuphorbiaceaeFabaceae

    Fabaceae

    Fabaceae

    Fagaceae

    Hypericaceae

    Lecythidaceae

    MalvaceaeMelastomataceaeMenispermaceae

    Mimosaceae

    Moraceae

    MyrsinaceaeMyrtaceaeOleaceaePoaceae

    Bagian YgbergunaDaun, akar

    Air buahmudaDaun, akarDaun, akar

    DaunBijiAir batangDaunUmbiBuahDaun, bungaGetahbatangDaunBatangDaun, akarBiji

    DaunDaun

    Air batang

    Buah

    Air batang

    Daun

    Daun

    Daun, akarBatang, akarSeluruhtanamanBiji

    Daun

    DaunDaun mudaDaun, akarAkar

    Kegunaan

    Penyakit kuning

    Mimisan

    Sakit perutDemam,melancarkan ASI,pilek, batukKeputihanCacinganCacarLukaMuntaberPenyubur rambutBisul, kontrasepsiSariawan

    LukaGusi bengkakLuka, kudisKontrasepsi,sembelitMelancarkan ASIPupur, luka,bengkakCacar

    Membersihkandarah kotorSesak nafas, asma

    Keseleo

    Pupur

    Sakit kepalaDisentriDiuretika

    Cacingan

    Melancarkan ASI

    KudisMuntaberMuntaberPendarahan, gigi

    Media Litbang Kesehatan Volume XXNomor 3 Tahun 2010 106

  • Lanjutan Tabel 1.

    No. Nama lokal

    33. Urubulu

    34. Serempulihijau

    35. Ketilep36. Bengkar37. Melehet38. Tempegai39. Celekop

    40. Krekot

    41. Merule42. Sengkepok43. Tempera44. Kerehau

    45. Singkir46. Sungkai

    47. Leban

    Nama Jenis Suku

    Lophatherum gracile Brongn. Poaceae

    Chasalia curviflora Thw. Rubiaceae

    Mussaenda dasyphylla Miq. RubiaceaeNauclea lanceolata Bl. RubiaceaePsychotria viridiflora Reinw RubiaceaeTimonius flavescens RubiaceaeLepisanthes amoena (Hassk.) SapindaceaeLeenh.Lygodium circinatum (Burm.f.) SchizaeaceaeSw.Eurycoma longifolia Jack SimaroubaceaePhysalis minima L. SolanaceaeVillebrunia rubescens Bl. UrticaceaeCallicarpa longifolia Lamk. Verbenaceae

    Lantana camara L. VerbenaceaePeronema canescens Jack Verbenaceae

    Vitex pinnata L. Verbenaceae

    Bagian Yg KegunaanbergunaUmbi/akar Disentri, penawar

    racun

    Bunga Sesak nafas, asma

    Daun Mata merahDaun PupurDaun, akar PupurDaun muda DisentriDaun Pupur

    Seluruh Luka bakartanamanAkar MalariaAkar CacarAir batang Penyakit kuningDaun muda PupurAkar Masuk angin,

    bengkakDaun PilekDaun muda DemamAkar Diuretika, pegal

    linuDaun Disentri

    il0 */

    ill.

    I

    II*

  • 25

    20

    15

    10

    Semua Daun Kulit Buahbag. batang

    Tanaman

    Biji Akar Umbi Bunga

    Grafik 2. Presentase Bagian Tanaman yang digunakan Masyarakat Dayak Tunjung, Kaltim

    Jika dilihat dari bagian tumbuhan yangdimanfaatkan untuk bahan pengobatan tradisional,ternyata bagian daun adalah yang terbanyak. Halini dapat dimengerti bahwa bagian daunmerupakan bagian tanaman yang paling mudahdidapat dibandingkan bagian lain dari tanaman.Dilihat dari segi konservasi, hal ini juga tidakmengkhawatirkan. Selanjutnya disusul olehbagian akar, kulit batang, buah dan biji, bunga,umbi dan seluruh bagian tanaman (Grafik 2).

    Di bawah ini akan diuraikan mengenai carapenggunaan, kegunaan dan juga kandungankimianya dari beberapa jenis tumbuhan obattersebut adalah sebagai berikut:

    Ageratum conyzoides (nama dari bahasaDayak: rumput bulu) oleh masyarakat DayakTunjung, seduhan akarnya dan daunnya yangdiremas-remas kemudian dibalurkan di sekitarpusar dapat sebagai obat sakit perut. Sedangkanoleh masyarakat Sunda di Jawa Barat, seluruhbagian tanaman ditumbuk dan dicampur dengansedikit kapur sirih dapat sebagai obat luka danbisul.5 Kandungan kimia dari tanaman ini adalahasam amino, organacid, minyak terbangcoumarin, ageratochromene, friedelin, beta-sitosterol, stigmasterol, potassium chlorida.6Herba Ageratum conyzoides juga berkhasiat untukpengobatan demam, malaria, sakit tenggorokan,radang paru (pneumonia), radang telinga tengah(otitis media), perdarahan, seperti perdarahan

    rahim, luka berdarah dan mimisan, diare, disentrimulas (kolik), muntah, perut kembung, keseleo,pegal linu, mencegah kehamilan, badan lelahsehabis bekerja berat, produksi air seni sedikit,tumor rahim dan perawatan rambut.7

    Aleurites mollucana (nama Indonesia:kemiri), oleh masyarakat Dayak digunakansebagai penyubur rambut dengan membakarbuahnya kemudian dioleskan ke rambut. Dagingbiji, daun dan akarnya mengandung saponin,flavonoida dan polifenol, disamping itu dagingbijinya juga mengandung minyak lemak.8

    Areca catechu (nama Indonesia: pinang),oleh masyarakat Dayak Tunjung air buahnyadigunakan untuk mengobati hidung berdarah ataumimisan. Sedangkan bijinya dimanfaatkan untukmengobati cacingan, taeniasis, fasciolopsiasis,perut kembung akibat gangguan pencernaan,bengkak karena retensi cairan (edema), rasa penuhdi dada, luka, batuk berdahak, diare, terlambathaid, keputihan, beri-beri, edema, malaria,memperkecil pupil mata (miosis) pada glaucoma.Sedangkan daunnya dimanfaatkan untukmengobati kurang nafsu makan dan sakitpinggang (lumbago). Dan bagian sabutnya jugadimanfaatkan untuk mengobati gangguanpencernaan (dyspepsia), sembelit, edema dan beri-beri. Cara pemakaiannya adalah sebagai berikut:yang untuk diminum yaitu 5-10 g biji kering atau5-10 g sabut, direbus dan airnya diminum. Dan

    Media Litbang Kesehatan Volume XX Nomor 3 Tahun 2010 108

  • untuk pemakaian luar dengan cara bijisecukupnya direbus, airnya untuk mencuci lukadan infeksi kulit lainnya. Biji pinang mengandung0,3-0,6% alkaloid, seperti arekolin (C8 HI3NO2), arekolidine, arekain, guvakolin, guvasinedan isoguvasine. Selain itu juga mengandung redtanin 15%, lemak 14% (palmitic, oleic, stearic,caproic, caprylic, lauric, myristic acid), kanji danresin. Biji segar mengandung kira-kira 50% lebihbanyak alkaloid, dibandingkan biji yang telahdiproses. Arekolin merupakan obat cacing danberkhasiat sebagai penenang.9

    Blumea balsamifera (nama Indonesia:sembung), seduhan akarnya dimanfaatkan sebagaiobat demam dan batuk, daun mudanya sebagaiobat pilek dengan cara dimasukkan ke dalamlubang hidung. Tumbuhan ini berasal dari Nepalhidup di tempat terbuka sampai agak terlindung ditepi sungai dan tanah pertanian. Dapat tumbuh ditanah berpasir atau tanah yang agak basah padaketinggian sampai 2.200 m dpi. Selanjutnya airrebusan daun sembung juga dapat menambahnafsu makan, menghilangkan bau keringat dansebagai obat tekanan darah tinggi. Sembungbersifat pedas, sedikit pahit, hangat dan baunyaseperti rempah. Berkhasiat sebagai antibakteri,melancarkan peredaran darah, menghilangkanbekuan darah dan pembengkakan, peluruh kentut(karminatif), peluruh keringat (diaforetik),peluruh dahak (ekspektoran), astringen, tonikumdan obat batuk. Tumbuhan ini mengandungminyak asiri (ngai kamfer), zat bergetah (kapurbarus) dan borneol, yang juga mengandung sineol,limone, asam palmitin dan myrristin, alkoholsesquiterpen, diameter khlorasetofenon, tanin,pirokatechin dan glikosida. Sedangkan ekstrakborneol didapat dari daun segar.10' n Daunnyadapat dimanfaatkan untuk mengatasi beberapapenyakit seperti rematik sendi, persendian sakitsetelah melahirkan, nyeri haid, datang haid tidakteratur, influenza, demam, sesak napas (asma),batuk, bronkitis, perut kembung, diare, perutmulas, sariawan, nyeri dada akibat penyempitanpembuluh darah koroner (angina pektoris), dan,kencing manis (diabetes melirus). Sedangkan,akar mudanya berkhasiat untuk mengatasi sakitperut, diare, cacingan dan, rematik sendi, darahhaid berlebihan (menoragia), dan kurang nafsumakan. Untuk merebus daun sembung hamsdalam panci tertutup, supaya minyak asirinyatidak menguap.12

    Eurycoma longifolia (nama dari bahasa

    Dayak: merule) termasuk suku Simaroubaceae,oleh masyarakat Dayak Tunjung akarnya direbusdan airnya diminum digunakan sebagai obatmalaria. Tumbuhan ini menyukai tanah yang asamdan berpasir, hidup di hutan primer atau sekunder,jarang dijumpai di daerah pegunungan.Sebetulnya Eurycoma longifolia sudah lamadimanfaatkan orang sebagai ramuan pelbagai obattradisional. Peningkatan pemakaiannya secaramencolok terjadi sesudah terungkap manfaatnyasebagai obat kuat lelaki. Tumbuhan inidikategorikan dalam status kelangkaan terkikis.13

    Imperata cylindrica (nama dari bahasaDayak: halalang) akarnya digunakan untukmengobati pendarahan dan sakit gigi.Rimpangnya mengandung asam kersik, damar danlogam alkali. Hasil penelitian di Jepangmenunjukkan bahwa pada rimpangnya terdapatsenyawa terpenoid iso-arborinol atau B-arborinol.Secara rinci kandungan bahan pada batang danrimpang adalah manitol, glukosa, sakarosa, asammalat, asam sitrat, coixol, silindrin, fernenol,simiarenol dan anemonin.14

    Jasminum pubescens (nama dari bahasaDayak: bopot), daun dan akarnya dimanfaatkansebagai obat muntaber. Tumbuhan ini merupakantumbuhan asli Indonesia dengan nama umumgambir hutan, berkerabat dengan melati dandikenal juga dengan beberapa nama daerah sepertiponcosuda (Jawa), malati areuy (Sunda),wewankean (Madura), gabitabru (Halmahera).Disamping khasiatnya sebagai obat muntaber,digunakan juga untuk ramuan bersama dengandaun meniran, daun sembung dan temulawakuntuk mengobati sakit kuning. Selanjutnyadisebut bahwa gambir hutan mengandung banyaktanin dalam daun maupun batangnya. Disampingitu terdapat pula zat pahit dan sedikit minyakatsiri. Bunganya banyak mengandung senyawa-senyawa minyak atsiri yang terdiri dari linalool,bensil asetat dan suatu senyawa keton yangdisebut jasmon. Bunga tersebut berkhasiat sebagaiobat penurun panas, sakit perut, radang kandungkemih, demam, batu ginjal dan radang usus.8

    Lantana camara (nama dari bahasa Dayak:singkir) digunakan sebagai obat pilek dengan caradaun mudanya diremas-remas kemudiandimasukkan ke lubang hidung. Akar tumbuhan inijuga digunakan sebagai obat influenza, rematik,keputihan, TBC kelenjar, dan daunnya digunakanuntuk mengobati sakit kulit, bisul, bengkak, gatal-gatal, panas, rematik dan memar. Sedangkan

    109 Media Litbang Kesehatan Volume XXNomor 3 Tahun 2010

  • bunganya digunakan untuk mengobati TBCdengan batuk darah dan asma. Lantana camaramengandung Lantadene A, Lantadene B,Lantanolic acid, Lantic acid, humulene, Bethacaryophyllene, gamma-terpidine, alpha-pinere danp-cymene6. Daunnya yang diremas-remas dengankapur sirih kemudian dibalurkan di sekitar perutdapat memperlancar buang air besar.15

    Leucaena leucocephala (nama Indonesia:petai cina), oleh masyarakat Dayak Tunjungbijinya dimanfaatkan untuk mengobati cacingan.Selain sebagai obat cacing, bijinya juga berkhasiatsebagai peluruh air seni8. Bijinya juga dapatsebagai peluruh haid, mengandung mimosin,leukanin, protein dan leukanol sedangkandaunnya mengandung protein, lemak, kalsium,fosfor, besi, vitamin A, Bl dan C6.

    Phyllanthus niruri (nama dari bahasaDayak: rumput pacar), digunakan sebagai obatkudis dan luka dengan cara akarnya direbus danairnya diminum sedangkan daunnya dibuat pupuryang dioleskan ke bagian kulit yang sakit.Tumbuhan ini mengandung filatin, hipofilatin,kalium, damar dan tanin. Filatin dan hipofilatinberkhasiat melindungi sel hati dari zat toksik(hepatoprotektor). Bagian yang digunakan adalahherba segar atau yang telah dikeringkan dengancara diangin-anginkan. Simplisia kering dapatdisimpan dan digunakan jika diperlukan. Herbadigunakan untuk pengobatan: bengkak, busungperut (asites), protein dalam air seni akibat radangginjal, infeksi dan batu saluran kencing, kencingnanah, menambah nafsu makan pada anak yangberat badannya kurang, diare, radang usus(enteritis), radang mata merah (konjungtivitas),radang hati (hepatitis), sakit kuning (jaundice),radang selaput lendir mulut (sariawan), digigitanjing gila dan rabun senja12.

    Physalis minima (nama dari bahasa Dayak:sengkepok) termasuk famili Solanaceae danmerupakan tanaman yang banyak tumbuh liar dikebun atau tanah kosong yang kondisinya sedikitbasah. Masyarakat Dayak Tunjung di Kalimantanmenggunakan akarnya untuk mengobati penyakitcacar. Seluruh bagian tanaman dapat digunakanuntuk mengobati kanker. Buah Physalis minimaberkhasiat sebagai obat gusi berdarah, obal bisul,dan juga obat mulas, sedangkan daunnyaberkhasiat sebagai obat bisul. Kandungan kimiayang terdapat dalam Physalis minima, diantaranyasaponin, flavonoid, polifenol, asam klorogenat,zat gula, elaic acid dan fisalin. Tanaman ciplukan

    bersifat analgetik (penghilang nyeri), detoksikan(penetral racun) serta pengaktif fungsi kelenjer-kelenjer tubuh. Saponin yang terkandung dalamciplukan memberikan rasa pahit dan berkhasiatsebagai anti tumor dan menghambat pertumbuhankanker, terutama kanker usus besar. Flavonoiddan polifenol berkhasiat sebagai antioksidan.16

    Piuchea indica (nama dari bahasa Dayak:luntas), daunnya direbus dan airnya diminumdimanfaatkan sebagai obat keputihan olehmasyarakat Dayak Tunjung di Kalimantan.Tumbuhan ini ditemukan di seluruh AsiaTenggara dan di Cina Selatan. Di Indonesiatanaman ini tumbuh di tempat yang terkena sinarmatahari panas dan tumbuh pada ketinggian 800mdi atas permukaan laut. Bagian tanaman yangdipakai adalah seluruh tanaman, baik dalamkeadaan segar ataupun dikeringkan. Luntasmengandung amino (leusin, isoleusin, triptofan,treonin), lemak, kalsium, fosfor, besi, Vitamin Adan C. Tanaman ini bermanfaat menurunkan suhutubuh untuk mendinginkan tubuh sehingga banyakkeringat yang keluar dan suhu tubuh menjaditurun. Daun berguna untuk menambah nafsumakan (Stomakik) dan membantu pencernaan.Kegunaan yang lain adalah untuk mengobatikencing darah (bijinya), gangguan pencernaanpada anak-anak dan menambah nafsu makan,menurunkan panas, peluruh keringat (daunnya),mencret darah, TBC kelenjar leher (Cervicaltuberculous lymphadenitis), nyeri pada rheumatik,nyeri haid, sakit perut, nyeri pinggang (lumbago)dan pinggul, menghilangkan bau badan, pegallinu.17

    Tamarindus indica (nama Indonesia: asamjawa) oleh masyarakat Dayak Tunjung buahnyadicampur dengan rimpang kunyit, bawang putihdan batang tebu direbus, kemudian air rebusannyadiminum berguna untuk membersihkan darahkotor setelah mengalami proses melahirkan. Buahyang masak mengandung volatile, terpenes(limonene, geraniol), phenylpropanoids (safrole,cinnamic acid, ethyl cinnamate), methylsalicylate, pyrazine dan alkylthiazoles.18

    Urena lobata (nama dari bahasa Dayak:celopai), daun mudanya dibuat pupur, sedangkanakarnya direndam dalam air panas dan diminumdigunakan sebagai obat sakit kepala. Akarnyajuga digunakan untuk mengobati panas influenza,malaria, rheumatic persendian, keputihan, radangtonsil, kencing keruh, diare, disentri, bengkak,muntah darah, gangguan pencernaan, gondok,

    Media Litbang Kesehatan Volume XX Nomor 3 Tahun 2010 110

  • luka berdarah, tulang patah, bisul, payudarabengkak, dan luka karena gigitan ular. Sifatkimiawi dan farmakologis: rasa manis, tawar,sejuk, penurun panas, anti radang, anti-rematik.Batang dan daunnya mengandung zat lendir, bijimengandung 13-14% lemak.19

    Vitex pinnata (nama dari bahasa Dayak:leban), daunnya digunakan sebagai obat disentri.Kayunya secara komersial tidak begitu pentingkarena biasanya tidak tersedia dalam jumlahbanyak. Namun biasanya secara lokal digunakanuntuk bahan bangunan rumah, perahu, mebel,jembatan dan juga kayu bakar. Di SemenanjungMalaya, daun dan kulit kayu laban ini secaratradisional digunakan untuk mengobati penyakitperut dan luka. Kulit kayunya selain untuk obatjuga sebagai bahan pewarna hijau dan digunakansebagai medium penanaman anggrek.20

    Kesimpulan1. Tercatat 47 jenis tumbuhan yang berkhasiat

    sebagai obat tradisional, diantaranya sebagaiobat kulit, masalah kewanitaan, pencernaan,ispa, mulut, demam, duiretika, dll.

    2. Pada umumnya cara pengolahan danpenggunaannya masih secara sederhana.

    3. Dilihat dari bagian tanaman yang digunakanpaling banyak adalah daun, sehingga dilihatdari segi konservasi hal ini tidak mengganggukelestarian dari jenis-jenis tumbuhan tersebut.

    4. Pasak burni (Eurycoma longifolia) sudahdikategorikan langka dengan status terkikis,sehingga perlu untuk dilakukan konservasi.

    Daftar Pustaka1. Nababan, A. 2003. Pengelolaan Sumberdaya

    Alam Berbasis Masyarakat Adat. PelatihanPengelolaan Lingkungan Hidup Daerah,Pusat Penelitian Lingkungan Hidup IPB,Bogor.

    2. Ristek online, 2001. Insentif PengetahuanTradisional. Group.yahoo.com/group/iptek-diskusi/message/45. Tanggal 4-12-2004.

    3. Waluyo, E.B. 1995. Pengetahuan MasyarakatTradisional Dalam Biologi Modern.Lokakarya Biologi - Biovillage.

    4. Suryawan. 2009. Belian Ngerakit Umaq.Koran Tempo Edisi 13 Desember 2009.http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/12/13/Fotografi/index.html

    5. Ajijah, Nur dan M. Iskandar. 1995. MenggaliBudaya Orang Tua Tempo Doeloe DalamMemanfaatkan Tumbuhan Obat Di PedesaanJawa Barat. Dalam: Presiding Seminar danLokakarya Nasional Etnobotani II,Yogyakarta 24-25 Januari 1995. Buku ITumbuhan Obat. Hal. 61-70.

    6. Wijayakusuma, H.M.H. dkk. 1992. TanamanBerkhasiat Obat Di Indonesia. PustakaKartini, Jakarta. Buku 1, 2,& 3.

    7. Maira, Abu Al. 2007. Bandotan (Ageratumconyzoides). Dalam:http://jacksite.wordpress.com/2007/04/13/bandotan-angeratum-conyzoides-1/

    8. Syamsuhidayat, S.S.; J.R. Hutapea. 1991.Inventaris Tumbuhan Obat Indonesia. BukuI. Dep.Kes. R.I. Balitbangkes, Jakarta. 616hal.

    9. Anonim. 2008. Pinang. Dalam:http://anekaplanta.wordpress.com/2008/01/10/pinang-areca-catechu-1-sebagai-obat/

    10. Nasution, R.E. 1995. Aneka RagamTumbuhan Obat Tradisional Serta CaraPemanfaatannya Oleh SukuBolaangmongondow Di Sekitar Kotamobago,Sulawesi Utara. Dalam: Presiding SeminarDan Loka karya Nasional Etnobotani II,Yogyakarta 24-25 Januari 1995. Buku I.Tumbuhan Obat. Hal. 96-102.

    11. Zuhud, E.A.M. 1995. KeanekaragamanTumbuhan Obat Di Cagar Alam PananjungPangandaran. Dalam: Presiding Seminar DanLokakarya Nasional Etnobotani II,Yogyakarta 24-25 Januari 1995. Buku ITumbuhan Obat. Hal. 39-51.

    12. Dalimartha, S. 2003. Atlas Tumbuhan ObatIndonesia Jilid 3. Trubus Agriwidya, Jakarta.X+198 hal.

    13. Rifai, M.A. 1992. Eurycoma longifolia Jack.Dalam: Rifai, M.A., Rugayah, E.A. Widjaja.(Penyunting). Tiga Puluh Tumbuhan ObatLangka Indonesia. Sisipan Floribunda 2.PTTI Bogor. Hal. 16-17.

    14. Windadri, F.I. 2000. Alang-alang (Imperatacylindrica (L.) Raeuschel). Dalam: Sutarno,H. dan S. Atmowidjojo (Penyunting).Meningkatkan Usaha Apotik Hidup DenganPrinsip Bersih Lingkungan. ProseaIndonesia-Yayasan Prosea, Bogor. SeriPengembangan Prosea 12(1).2: 35-37.

    I l l Media Litbang Kesehatan Volume XXNomor 3 Tahun 2010

  • 15. Iskandar, M.I. dan A. Ismanto. 1995.Pemanfaatan Tumbuhan Obat Dari HutanOleh Suku Sunda. Dalam: Presiding Seminardan Lokakarya Nasional Etnobotani II,Yogyakarta 24-25 Januari 1995. Buku ITumbuhan Obat. Hal. 96-102.

    16. Anonim. 2008. Tanaman Obat IndonesiaCiplukan (Physalis angulata) Dalam:http://toiusd.multiply.com/jouraal/item/86/Physalis_angulata_068114117

    17. Anonim. 2008. Beluntas (Pluchea indicaLess.). Dalam: http://www.asiamaya.com/jamu/isi/beluntas_plucheaindicaless.htm

    18. Katzer's, G. 2004. Tamarind (Tamarindus

    indica L.). J. Essent. Oil Res., 16, 318, 2004.In: http://www.unigraz.at/~katzer/engl/Tama_ind.html

    19. Anonim. 2008. Tanaman Obat Indonesia:Urena lobata L. IPTEKnet Sentra InformasiIptek Dalam: http://www.iptek.net.id/ind/pdtanobat/view.php?mnu=28id=51

    20. Susiarti, S. 1996. Vitex pinnata L. Dalam:Sutamo, H. (penyunting). Paket ModulPartisipatif: Pemberdayaan Jenis PohonDalam Sistem Wanatani. Prosea Indonesia-Yayasan Prosea, Bogor. Seri PengembanganProsea 5(2) 1:60-61.

    Media Litbang Kesehatan Volume XXNomor 3 Tahun 2010 112