9
Yuca Siahaan I. ETIKA BISNIS INTERNASIONAL a. ETIKA 1.1.1 Pengertian Etika Etika => Prinsip-prinsip yang dipahami mengenai benar atau salah dimana prinsip tsb mengatur tata cara seseorang/ anggota suatu profesi/ tindakan suatu organisasi. (C Hill) 1.1.2 Pengertian Perilaku Etis Perilaku etis adalah perilaku yang sesuai dengan norma sosialyang diterima pada umumnya (di suatu tempat tertentu). 1.1.3 Penentu Perilaku Etis = Penyebab Perbedaan Etika Etika pribadi, penentunya bisa dari orang tua, sekolah, lingkungan, agama, media, dll. Budaya organisasi, berupa nilai dan norma yang berlaku dan dijalankan karyawan suatu organisasi. Target kinerja yang tidak sesuai dengan realitas. Contoh target dari parent company ke subsidiary seperti pengiriman pada saat hari raya.(biasanya terkendala). Hal ini mendorong prilaku tidak etis. Proses pengambilan keputusan, tiap tindakan untuk mencapai tujuan organisasi harus mempertanyakan :”apakah tindakan ini etis?” karena itu akan mempengaruhi cara kerja anggota organisasi/ perusahaan tersebut.

etikadanbudayabisnisinternasional-131216121331-phpapp01

Embed Size (px)

DESCRIPTION

etikadanbudayabisnisinternasional-131216121331-phpapp01

Citation preview

  • Yuca Siahaan

    I. ETIKA BISNIS INTERNASIONAL

    a. ETIKA

    1.1.1 Pengertian Etika

    Etika => Prinsip-prinsip yang dipahami mengenai benar atau salah dimana

    prinsip tsb mengatur tata cara seseorang/ anggota suatu profesi/ tindakan

    suatu organisasi. (C Hill)

    1.1.2 Pengertian Perilaku Etis

    Perilaku etis adalah perilaku yang sesuai dengan norma sosialyang

    diterima pada umumnya (di suatu tempat tertentu).

    1.1.3 Penentu Perilaku Etis = Penyebab Perbedaan Etika

    Etika pribadi, penentunya bisa dari orang tua, sekolah, lingkungan, agama,

    media, dll.

    Budaya organisasi, berupa nilai dan norma yang berlaku dan dijalankan

    karyawan suatu organisasi.

    Target kinerja yang tidak sesuai dengan realitas.

    Contoh target dari parent company ke subsidiary seperti pengiriman pada saat

    hari raya.(biasanya terkendala). Hal ini mendorong prilaku tidak etis.

    Proses pengambilan keputusan, tiap tindakan untuk mencapai tujuan organisasi

    harus mempertanyakan :apakah tindakan ini etis? karena itu akan

    mempengaruhi cara kerja anggota organisasi/ perusahaan tersebut.

  • Yuca Siahaan

    Kepemimpinan, manajer harus mempunyai sikap/perilaku etis yang menjadi

    panutan/contoh bagi anak buahnya.

    b. BISNIS INTERNASIONAL

    i. Pengertian Bisnis Internasional

    Bisnis Internasional adalah bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati

    batas-batas negara. Definisi ini termasuk perdagangan internasional dan

    pemanufakturan di luar negeri, industri jasa di bidang-bidang seperti

    transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan

    eceran, perdagangan besar dan komunikasi massa.

    ii. Alasan Menjalankan Bisnis Internasional

    a.) Spesialisasi antar bangsa bangsa

    Dalam hubungan dengan keunggulan atau kekuatan tertentu beserta

    kelemahannya itu maka suatu Negara haruslah menentukan pilihan

    strategis untuk memproduksikan suatu komoditi yang strategis.

    - Keunggulan absolute (absolute advantage)

    Suatu negara yang mampu untuk memproduksikan suatu komoditi

    yang paling murah di antara negara-negara lainnya

    - Keunggulan komperatif (comparative advantage)

    Ongkos atau harga penawaran yang lebih rendah.

    b. Mutu yang lebih unggul meskipun harganya lebih mahal.

    c. Kontinuitas penyediaan (Supply) yang lebih baik.

    d. Stabilitas hubungan bisnis maupun politik yang baik.

    e. Tersedianya fasilitas penunjang yang lebih baik misalnya

    fasilitas latihan maupun transportasi.

    b.) Pertimbangan pengembangan bisnis

    Perusahaan yang sudah bergerak di bidang tertentu dalam suatu bisnis

    di dalam negeri seringkali lalu mencoba untuk mengembangkan

    pasarnya ke luar negeri

  • Yuca Siahaan

    c. ETIKA BISNIS INTERNASIONAL

    i. Pengertian Etika Bisnis Internasional

    Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan

    manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan keputusan dan

    mengoperasikan bisnis yang etik.

    Etika bisnis internasional yaitu prinsip - prinsip dalam dunia internasional

    yang mengatur tata cara ,tindakan baik atau buruk seluruh anggota

    organisasi bisnis antar negara.

    ii. Pentingnya Etika Bisnis Internasional

    Perilaku etik penting diperlukan untuk mencapai sukses jangka panjang

    dalam sebuah bisnis. Pentingnya etika bisnis tersebut berlaku untuk kedua

    perspektif berikut:

    1. Perspektif Makro. Pertumbuhan suatu negara tergantung pada market

    system yang berperan lebih efektif dan efisien daripada command system

    dalam mengalokasikan barang dan jasa.

    Jika tidak ada etika pada perspektif bisnis makro dapat menyebabkan:

    a) Penyogokan atau suap. Hal ini akan mengakibatkan berkurangnya

    kebebasan memilih dengan cara mempengaruhi pengambil keputusan.

    b) Coercive act. Mengurangi kompetisi yang efektif antara pelaku bisnis

    dengan ancaman atau memaksa untuk tidak berhubungan dengan pihak

    lain dalam bisnis.

    c.) Pecurian dan penggelapan

    d.) Unfair discrimination.

    2. Perspektif Bisnis Mikro

    Etika bertindak sebagai rambu-rambu (sign) yang merupakan kesepakatan

    secara rela dari semua anggota suatu kelompok. Dunia bisnis yang bermoral

    akan mampu mengembangkan etika (patokan/rambu-rambu) yang menjamin

    kegiatan bisnis yang seimbang, selaras, dan serasi. Etika sebagai rambu-

    rambu dalam suatu kelompok masyarakat akan dapat membimbing dan

    mengingatkan anggotanya kepada suatu tindakan yang terpuji (good

    conduct) yang harus selalu dipatuhi dan dilaksanakan.

  • Yuca Siahaan

    iii. Pendekatan Filosofis Etika Bisnis

    - Dalam teori cultural relativism bahwa seseorang harus

    menyesuaikan/menerapkan etika budaya dimana ia menjalankan

    bisnisnya.

    - Rights theories :manusia memiliki hak dasar dan

    kemudahan(privileges) yang melampaui batas dan budaya antar

    bangsa.(perlu membangun standar etika minimum).

    Utilitarian dan Kantian

    Utilitarian Ethics: Nilai moral suatu tindakan ditentukan oleh

    konsekwensi yang diperoleh dan keputusan terbaik adalah yang

    menghasilkan barang(jasa) terbaik untuk masyarakat luas.

    Aliran Utilitarianisme : maximisasi barang,minimisasi kerugian. (tetapi

    blm memikirkan keadilan untuk kelompok minoritas).

    Jadi menurut pendekatan ini, barang yang diproduksi hendaknya

    memikirkan kebaikan untuk masyarakat luas.

    Kantian Ethics: Seseorang harus di perlakukan sbg tujuan dan bukan

    sematamata cara untuk mencapai tujuan orang lain. Jadi menurut

    pendekatan ini, bahwa suatu bisnis dimaksudkan juga untuk kebaikan

    pihak lain bukan hanya semata tujuan satu pihak saja.

    iv. Dilema dan masalah Etika Bisnis

    Suatu situasi dimana secara etis, tak ada alternatif yang dapat diterima .

    Munculnya dilema dan berbagai masalah etika internasional berakar dari

    perbedaan sistim politik,hukum,kemajuan ekonomi,serta budaya antar

    bangsa.

    Seorang manager harus mampu mencari solusi yang dapat diterima

    v. Berbagai Issue Etika Bisnis

    Penerapan Peraturan tenaga kerja:besaran gaji,lama bekerja per hari,

    jaminan kesehatan dan keselamatan kerja contoh terjadi di Nike,I Pod

    Hak azazi :bebas berserikat,mengeluarkan pendapat,berpindah,bebas dari

    tekanan politik.

    Contoh: di Afsel sebelum tahun 1994

  • Yuca Siahaan

    Lingkungan: tingkat emisi,pembuangan limbah,kerusakan lingkungan

    sekitar tempat usaha.

    Korupsi (speed money/grease money)

    Untuk mencegah korupsi di berbagai negara,anggota OECD

    (Organization for Economic Cooperation and Development) 1999

    memberlakukan Convention on Combating Bribery for Foreign Public

    Officials in International Business Transactions.:menyogok pegawai

    negeri merupakan tindakan kriminal.

    vi. Tanggung Jawab Sosial ( Corporate Sosial Responsibility)

    Kewajiban-kewajiban yang perlu ditindaklanjuti dalam melindungi dan

    memberdayakan masyarakat .

    1. Pada pelanggan, karyawan, investor

    Memberikan pelayanan yang terbaik demi kepuasan pelanggan.

    Memberikan penghidupan yang layak bagi karyawan.

    Mengusahakan/ mendatangkan keunrungan bagi investor.

    2. Lingkungan : dengan menggunakan bahan yang ramah lingkungan, yang

    bisa didaur ulang dan limbah harus diminimalkan dampaknya.

    3. Kesejahteraan sosial pada umumnya dengan membantu sekolah, museum,

    penyediaaan sumber air bersih, dll.

    Pendekatan Tanggung jawab sosial

  • Yuca Siahaan

    II. BUDAYA BISNIS INTERNASIONAL

    1.1.1 Pengertian Budaya

    Budaya merupakan seperangkat nilai nilai inti yang dipelajari,

    kepercayaan, standar, pengetahuan, moral, hukum, dan perilaku yang

    disampaikan oleh individu individu dan masyarakat, yang

    menentukan bagaimana seseorang bertindak, berperasaan, dan

    memandang dirinya dan orang lain.

    Kebudayaan adalah sebagai keseluruhan kepercayaan, aturan, teknik,

    lembaga, dan artefak ciptaan manusia yang mencirikan populasi

    manusia.

    1.1.2 Memahami Perbedaan Budaya

    Menjalankan bisnis antar negera bukan hanya melintasi wilayah, tapi

    juga budaya. Budaya dari satu negara berbeda dengan budaya dari

    negara lain dan karena yang dihadapi dalam bisnis adalah manusia

    yang juga memiliki budaya sendiri. Seorang pebisnis harus bisa

    memahami perbedaan budaya yang ada antara dirinya dan partner

    bisnisnya.

    Tiga komponen budaya yang paling penting yang berkaitan dengan

    ransaksi bisnis adalah : Bahasa, Agama, dan Tipe dasar budaya.

    1.2 TIPE TIPE DASAR BUDAYA

    Bagaimana orang dan budaya mendefinisikan dirinya, berdampak besar

    dalam praktek bisnis mereka. Dalam bagian ini lebih menjelaskan

    bagaimana tipe dasar budaya mempengaruhi manajerial perusahaan ketika

    membangun perusahaan di negara lain.

    a. Individualisme vs kolektivisme

    Di Amerika Serikat yang bersifat Individualistis, eksekutif dibayar 28

    kali rata rata pekerja manufaktur. Sedangkan Jepang yang bersifat

    kolektif, eksekutif dibayar 10 kali rata rata pekerja manufaktur.

    Eksekutif Amerika mengukur keberhasilan mereka melalui gaji dan

    tunjangan, sedangkan eksekutif Jepang melalui kesehatan perusahaan

    mereka secara keseluruhan dan kepuasan karyawan.

  • Yuca Siahaan

    b. Rentang Kekuasaan

    Di negara latin seperti Meksiko, memiliki rentang kekuasaan tinggi

    karyawannya yang berada di tingkat rendah mengandalkan para

    manajer atau karyawan di tingkat tinggi untuk mengurusi semua

    masalah. Sedangkan untuk negara Anglo seperti Amerika, memiliki

    rentang kekuasaan rendah dimana karyawannya yang berada di tingkat

    rendah memiliki peranan dalam mengurusi masalah.

    c. Sikap terhadap keidakpastian

    Para karyawan di dalam budaya yang menghindari resiko tinggi seperti

    jepang, yunani, dan portugal cenderung bertahan dalam jangka waktu

    yang lama di perusahaan mereka. Sementara karyawan yang berasal

    dari negara dengan tingkat penghindaran resiko yang rendah seperti

    Amerika Serikat, Singapura, dan Denmark cenderung berpindah

    pindah perusahaan.

    d. Maskulinitas vs Femininitas

    Negara seperti Venezuela memilki tipe Maskulin dimana dalam suatu

    masyarakat menekankan ketegasan, akuisis uang, dan status, serta

    pencapaian penghargaan organisasional baik yang simbolis maupun

    yang terlihat. Sedangkan untuk negara yang memiliki tipe Femininitas

    seperti negara Chili lebih menekankan pada hubungan, perhatin

    terhadap orang lain, dan kualitas hidup secara keseluruhan.

    1.3 DAMPAK BUDAYA

    1.3.1 Guncangan Budaya

    Salah satu yang sering terjadi bila bekerja dengan budaya yang

    berbeda adalah guncangan budaya (cultural shock). Contoh

    Guncangan Budaya dalam berbisnis adalah seorang pengusaha yang

    ingin memperluas usahanya di luar negeri terhambat prosesnya

    karena tidak bisa bekomunikasi dengan adanya perbedaan bahasa dan

    perlu penerjemah. Kegagalan kontrak untuk kerjasama karena sikap

    dalam penyampaian kontrak tidak sesuai dengan budaya mitra bisnis.

  • Yuca Siahaan

    1.3.2 Cara Mengatasi Gunjangan Budaya

    a. Menjalin komunikasi, meski terdapat perbedaan dalam

    berkomunikasi tapi tetap harus terdapat komunikasi selain untuk

    menunjukkan keakraban dan minat juga diperlukan untuk belajar

    bahasa dengan lebih cepat.

    b. Mempelajari budaya mitra bisnis, agar dapat memahami

    bagaimana cara bersikap terhadap mitra bisnis.

    1.4 BERKOMUNIKASI LINTAS BUDAYA

    Menjalankan bisnis internasional berarti meningkatkan kontak dengan

    orang yang berbicara dengan bahasa berbeda dan tinggal dengan budaya

    berbeda. Bahkan membentuk komunikasi yang paling sederhana pun akan

    bisa menjadi masalah. Belajar mengatasi perbedaan perbedaan ini dan

    mungkin mengalihkannya menjadi keuntungan dapat menentukan

    keberhasilan dan kegagalan kesepakatan bisnis.

    1.4.1 Komunikasi Non Verbal

    1.4.2 Komunikasi Tertulis

  • Yuca Siahaan

    Daftar Pustaka

    Ball, Donald, dkk. International Business, 9th edition.2004.Mc Graw-Hill

    Companies,Inc

    Mitchell, Charles.Memahami Budaya Bisnis Internasional.2001. Jakarta:World Trade

    Press

    Komenaung, Anderson Guntur.Etika dalam Bisnis

    Sumber lain:

    www.google.com