5
Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo | Ruang Seminar UM Purworejo, Sabtu, 9 Mei 2015 29 ESTIMASI BERBASIS MCMC UNTUK RETURNS VOLATILITY DI PASAR VALAS INDONESIA MELALUI MODEL ARCH Imam Malik Safrudin. 1) , Didit Budi Nugroho 2) dan Adi Setiawan 2) 1),2), 3) Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana e-mail: 1) [email protected], 2) [email protected], 3) [email protected] Abstrak Studi ini membangun suatu algoritma Markov chain Monte Carlo (MCMC) untuk mengestimasi returns volatility dalam model ARCH, dimana returns error berdistribusi normal. Metode MetropolisHastings digunakan dalam MCMC untuk membangkitkan sampel-sampel parameter model. Model dan algoritma diaplikasikan pada data harian kurs beli Japanese Yen (JPY), US Dollar (USD), dan Euro (EUR) terhadap Rupiah pada periode 5 Januari 2009 sampai dengan 31 Desember 2014. Hasil empiris menunjukkan bahwa algoritma yang dibangun menghasilkan simulasi yang sangat efisien. Estimasi parameter yang diperoleh adalah serupa dengan hasildarimenggunakanfungsi GARCH yang tersediadi Matlab. Lebih lanjut ditunjukkan bahwa volatility kurs beli JPY, USD, dan EUR terhadap Rupiah mempunyai titik ekstrim berturut-turut di bulan April 2013, Februari 2009, dan September 2011. Kata Kunci: ARCH, kurs beli, MCMC, t-Student, volatility return 1. PENDAHULUAN Pemodelan volatility pada returns asset merupakan salah satu dari sekian banyak topic dalam dasar teori runtun waktu ekonomi keuangan. Model returnsvolatility yang mula- mula yaitu autoregressive conditional heteroscedasticity (ARCH) yang diperkenalkanoleh Engle (1982). Menurut Jones dan Wilson (1989) volatility mempresentasikan perubahan harga asset atau representasi harga aset. Pelaku ekonomi mengukur dan memprediksi volatility sebagai indikator utama, karena nilai-nilai yang lebih tinggi menyiratkan kesempatan yang lebih tinggi dari suatu perubahan harga aset yang besar. Kebanyakan studi keuangan melibatkan returns dari pada harga asset karena returns memiliki sifatstatistik yang lebih menarik (menurut Campbell dkk. dalamTsay (2010)). Mukhlis (2011) dan Nastiti (2012) sudah mendiskusikan model ARCH berturut-turut pada returns kurs Rupiah terhadap dolar dan returns saham yang berdistribusi normal, dimana Nasititi (2012) menyelesaikan model menggunakan metode pengali Lagrange. Dalam studi ini akan difokuskan pada model volatility menggunakan ARCH yang mengasumsikan bahwa returns berdistribusi normal untuk returns error. Dalam hal ini model diestimasi dengan menggunakan metodel MCMC. Carlin dan Chib (1995) menjelaskan bahwa metode MCMC memudahkan penyelesaian model yang cukup kompleks dalam analisis Bayes. Studi empiris dari model volatility dilakukan dengan menggunakan data pergerakan kursbeli EUR, JPY, dan USD terhadap Rupiah atas periode harian dari tanggal 5 Januari 2009 sampai 31 Desember 2014. 2. MODEL RETURNS VOLATILITY Dalam naskah keuangan akademik, returns didefinisikan sebagai persentase perubahan logaritma harga aset (Tsay, 2010): ,( ) ( )- untuk . Selanjutnya model ARCH(1) untuk returnsvolatility dinyatakan seperti: , () dengan , dan diasumsikan returns tidak berkorelasi.

ESTIMASI BERBASIS MCMC UNTUK RETURNS · PDF filePendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah ... topic dalam dasar teori runtun waktu ekonomi ... Menghitung variansi (volatility

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ESTIMASI BERBASIS MCMC UNTUK RETURNS · PDF filePendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah ... topic dalam dasar teori runtun waktu ekonomi ... Menghitung variansi (volatility

Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo | Ruang Seminar UM Purworejo, Sabtu, 9 Mei 2015

29

ESTIMASI BERBASIS MCMC UNTUK RETURNS VOLATILITY DI PASAR

VALAS INDONESIA MELALUI MODEL ARCH

Imam Malik Safrudin.

1), Didit Budi Nugroho

2)dan Adi Setiawan

2)

1),2), 3) Program Studi Matematika Fakultas Sains dan Matematika, Universitas Kristen Satya Wacana

e-mail: 1)

[email protected], 2)

[email protected],3)

[email protected]

Abstrak

Studi ini membangun suatu algoritma Markov chain Monte Carlo (MCMC) untuk mengestimasi

returns volatility dalam model ARCH, dimana returns error berdistribusi normal. Metode

Metropolis–Hastings digunakan dalam MCMC untuk membangkitkan sampel-sampel parameter

model. Model dan algoritma diaplikasikan pada data harian kurs beli Japanese Yen (JPY), US

Dollar (USD), dan Euro (EUR) terhadap Rupiah pada periode 5 Januari 2009 sampai dengan 31

Desember 2014. Hasil empiris menunjukkan bahwa algoritma yang dibangun menghasilkan

simulasi yang sangat efisien. Estimasi parameter yang diperoleh adalah serupa dengan

hasildarimenggunakanfungsi GARCH yang tersediadi Matlab. Lebih lanjut ditunjukkan bahwa

volatility kurs beli JPY, USD, dan EUR terhadap Rupiah mempunyai titik ekstrim berturut-turut di

bulan April 2013, Februari 2009, dan September 2011.

Kata Kunci: ARCH, kurs beli, MCMC, t-Student, volatility return

1. PENDAHULUAN

Pemodelan volatility pada returns asset

merupakan salah satu dari sekian banyak

topic dalam dasar teori runtun waktu ekonomi

keuangan. Model returnsvolatility yang mula-

mula yaitu autoregressive conditional

heteroscedasticity (ARCH) yang

diperkenalkanoleh Engle (1982).

Menurut Jones dan Wilson (1989)

volatility mempresentasikan perubahan harga

asset atau representasi harga aset. Pelaku

ekonomi mengukur dan memprediksi

volatility sebagai indikator utama, karena

nilai-nilai yang lebih tinggi menyiratkan

kesempatan yang lebih tinggi dari suatu

perubahan harga aset yang besar.

Kebanyakan studi keuangan melibatkan

returns dari pada harga asset karena returns

memiliki sifatstatistik yang lebih menarik

(menurut Campbell dkk. dalamTsay (2010)).

Mukhlis (2011) dan Nastiti (2012) sudah

mendiskusikan model ARCH berturut-turut

pada returns kurs Rupiah terhadap dolar dan

returns saham yang berdistribusi normal,

dimana Nasititi (2012) menyelesaikan model

menggunakan metode pengali Lagrange.

Dalam studi ini akan difokuskan pada

model volatility menggunakan ARCH yang

mengasumsikan bahwa returns berdistribusi

normal untuk returns error. Dalam hal ini

model diestimasi dengan menggunakan

metodel MCMC. Carlin dan Chib (1995)

menjelaskan bahwa metode MCMC

memudahkan penyelesaian model yang cukup

kompleks dalam analisis Bayes.

Studi empiris dari model volatility

dilakukan dengan menggunakan data

pergerakan kursbeli EUR, JPY, dan USD

terhadap Rupiah atas periode harian dari

tanggal 5 Januari 2009 sampai 31 Desember

2014.

2. MODEL RETURNS VOLATILITY

Dalam naskah keuangan akademik,

returns didefinisikan sebagai persentase

perubahan logaritma harga aset (Tsay, 2010):

, ( ) ( )- untuk . Selanjutnya model

ARCH(1) untuk returnsvolatility dinyatakan

seperti:

, ( )

dengan , dan diasumsikan

returns tidak berkorelasi.

Page 2: ESTIMASI BERBASIS MCMC UNTUK RETURNS · PDF filePendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah ... topic dalam dasar teori runtun waktu ekonomi ... Menghitung variansi (volatility

30 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika | “Peran Matematika dan Pendidikan Matematika Abad 21”

3. METODE MCMC UNTUK RETURNS

VOLATILITY

Menurut Casella dan Berger (2002),

MCMC merupakan suatu metode untuk

membangkitkan peubah-peubah acakyang

didasarkan pada rantai markov. Langkah-

langkah yang harus dilakukan dalam

implementasi metode MCMC melibatkan dua

langkah (Nugroho, 2014), yaitu membangun

rantai Markov dan menggunakan metode

Monte Carlo untuk meringkas distribusi

posterior pada parameter sebagai keluaran

MCMC.

Dimisalkan ( ) dan

( ). Berdasarkan Teorema

Bayes (lihatKoop dkk.(2007)), distribusi

gabungan untuk model di atas yaitu

( | ) ( | ) ( ) dimana ( | ) adalah fungsi likelihood

dan ( ) adalah distribusi prior

pada ( ). Untuk memenuhi kendala

parameter a dan b, ditetapkan prior seperti

berikut:

( ) ( ) Maka dipunyai distribusi gabungan yaitu

( | )

∏ {

}

* +

( )

(

)

8

( )

9

∏ ( )

{

( )

}

* + ( )

Atau dengan pengambilan logaritma natural

diperoleh

( | )

( )

∑ (

)

( ) ( ) ( ) (1)

Pembangkitan nilai parameter a

Berdasarkan persamaan (1), log distribusi

posterior untuk a dinyatakan oleh

( ) ( | )

( )

∑ (

)

Masalah yang muncul di sini yaitu

posterior tersebut tidak mengikuti suatu

distribusi tertentu.Karenaitua dibangkitkan

menggunakan metode Independence Chain

Metropolis–Hastings (IC-MH) yang

diperkenalkan oleh Tierney (1994) seperti

berikut:

Langkah 1: Menentukan proposal untuk a,

yaitu ( -( ) Langkah 2: Menghitung rasio

( ) ( | )

( | )

Langkah 3: Membangkitkan dari distribusi

seragam , -. Langkah 4: Jika * ( )+, maka

proposal diterima, jika tidak,

maka proposal ditolak.

Rata-rata dan variansi dicari

dengan menggunakan metode yang

didasarkan pada tingkahlaku distribusi di

sekitar modus (lihat Albert (2009)). Modus ̂

dari ( ), artinya ( ̂) , dicari

menggunakan metode bagi dua. Selanjutnya

diambil ̂ dan , ( ̂)- .

Masalahnya adalah ( ̂)bisa bernilai positif,

karena itu diambil , ( ̂)- dengan

( ̂) * ( ̂)+.

Pembangkitan nilai parameter b

Berdasarkan persamaan (1), log distribusi

posterior untuk b dinyatakan oleh

( ) ( | )

( )

( )

∑ (

)

( ) ( ) ( ),

yang tidak mengikuti suatu distribusi tertentu.

Karena itu nilai parameter b dibangkitkan

menggunakan cara yang sama seperti pada

pembangkitan nilai parameter a.

Page 3: ESTIMASI BERBASIS MCMC UNTUK RETURNS · PDF filePendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah ... topic dalam dasar teori runtun waktu ekonomi ... Menghitung variansi (volatility

Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo | Ruang Seminar UM Purworejo, Sabtu, 9 Mei 2015

31

Metode MCMC mensimulasi suatu nilai

baru untuk setiap parameter dari distribusi

posteriornya dengan mengasumsikan bahwa

nilai saat ini untuk parameter lain adalah

benar. Sacara ringkas skema MCMC yaitu

(i) Inisialisasi a dan b.

(ii) Membangkitkan sampel a dengan

metode IC-MH.

(iii) Membangkitkan sampel b dengan

metode IC-MH.

(iv) Menghitung variansi (volatility kuadrat):

.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Pengamatan

Selanjutnya model dan metode di atas

diaplikasikan pada data kurs beli Euro (EUR),

Japanese Yen (JPY), danUS Dollar (USD)

terhadap Rupiah atas periode 5 Januari 2009

sampai dengan 31 Desember 2014 yang

terdiri dari 1472 observasi. Dalam penelitian

ini penghitungan dilakukan dengan alat bantu

software Matlab 2012 a. Gambar 1

menampilkan plot runtun waktu untuk returns

dan Tabel 1 menyajikan statistik deskriptif.

Gambar 1. Plot runtun waktu returns harian

untuk kursbeli JPY, USD, dan EUR terhadap

Rupiah dari Januari 2009 sampai Desember

2014.

Tabel 1. Statistik deskriptif dari returns

harian untuk kursbeli JPY, USD, dan EUR

terhadar Rupiah dari Januari 2009 sampai

Desember 2014.

Mat

a

Uan

g

Mean SD

JB

Test

(norm

alitas)

LB Q

test

(auto

korelasi

)

JPY –0.004 0.36

3

tidak

normal

tidakada

korelasi

USD –0.004 0.21 tidak adakorel

5 normal asi

EUR 0.000 0.29

4

tidak

normal

tidakada

korelasi

4.2 Pengaturan MCMC

Algoritma MCMC dijalankan dengan

menggunakan 15000 iterasi, dimana 5000

iterasi pertama dihilangkan dan sisanya, N =

10000, disimpan untuk menghitung rata-rata

posterior, simpangan baku, interval Bayes,

numerical standard error (NSE), dan

diagnose konvergensi. Di sini, dipilih interval

highest posterior density (HPD)yang

disajikan oleh Chen dan Shao (1999) sebagai

pendekatan untuk interval Bayes. Diagnosa

konvergensi dilakukan dengan menghitung

integrated autocorrelation time (IACT), lihat

Geweke (2005), untuk mengetahui berapa

banyak sampel yang harus dibangkitkan

untuk mendapatkan sampel yang saling bebas

(seberapa cepat konvergensi simulasi).

Sementara itu konvergensi rantai Markov

diperiksa berdasarkan pada uji z-score

Geweke (1992) dan NSE dihitung

menggunakan metode yang disajikan oleh

Geweke (2005).

Dalam aplikasi algoritma MCMC, model

dilengkapi dengan prior dimana ,

, dan . Untuk nilai-nilai awal

parameter ditetapkan .

4.3 Estimasi Parameter

Tabel 2, 3 dan 4 meringkas hasil simulasi

posterior parameter dalam model ARCH (1)

berturut-turut untuk data kurs beli JPY, USD,

dan EUR terhadap Rupiah. p-value yang

berasosiasi dengan Geweke‟ sconvergence

diagnostic (G-CD) mengindikasikan bahwa

semua rantai Markov sudah konvergen. Nilai-

nilai IACT menunjukkan bahwa metode IC-

MH adalah sangat efisien.

Tabel 2. Ringkasan hasil simulasi posterior

untuk data kursbeli JPY terhadap Rupiah. LB

dan UB menyatakan berturut-turut batas

bawah dan bata satas interval HPD 95%.

Parameter a b

Matlab 0.0994 0.2619

Mean 0.1022 0.2548

SD 0.0050 0.0464

LB 0.0928 0.1648

UB 0.1121 0.3446

0 500 1000 1500-2

0

2JPY

kurs

beli

0 500 1000 1500-2

0

2USD

kurs

beli

0 500 1000 1500-2

0

2EUR

waktu

kurs

beli

Page 4: ESTIMASI BERBASIS MCMC UNTUK RETURNS · PDF filePendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah ... topic dalam dasar teori runtun waktu ekonomi ... Menghitung variansi (volatility

32 Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika | “Peran Matematika dan Pendidikan Matematika Abad 21”

IACT 1.4620 1.2613

NSE 0.0000 0.0005

G-CD 0.0036 0.0648

p-value 0.9971 0.9484

CPU time (detik): 131.14

Tabel 3. Ringkasan hasil simulasi posterior

untuk data kurs beli USD terhadap Rupiah.

Parameter a b

Matlab 0.0237 0.6532

Mean 0.0244 0.6255

SD 0.0012 0.0682

LB 0.0220 0.4903

UB 0.0267 0.7547

IACT 1.0000 1.0000

NSE 0.0000 0.0006

G-CD –0.0036 –0.0260

p-value 0.9971 0.9792

CPU time (detik): 137.72

Tabel 4. Ringkasan hasil simulasi posterior

untuk data kurs beli EUR terhadap Rupiah

Parameter a b

Matlab 0.0704 0.1878

Mean 0.0713 0.1900

SD 0.0030 0.0372

LB 0.0650 0.1186

UB 0.0771 0.2630

IACT 1.0000 1.0000

NSE 0.0000 0.0004

G-CD –0.0159 0.0047

p-value 0.9873 0.9962

CPU time (detik): 148.27

Plot sampel posterior dan histogram

distribusi posterior parameter-parameter a

dan b ditampilkan berturut-turut pada Gambar

2 dan Gambar 3. Plot sampel

mengindikasikan bahwa sampel berfluktuasi

disekitar rata-rata posterior, yang berarti

bahwa sampel telah bercampur dengan baik

(good mixing).

Gambar 2. Plot sampel untuk parameter a dan

b pada model ARCH(1) untuk returns kurs

beli JPY (atas), USD (tengah), dan EUR

(bawah) terhadap Rupiah dari Januari 2009

sampai Desember 2014.

Gambar 3. Histogram distribusi posterior

parameter a dan b pada model ARCH (1)

untuk returns kurs beli JPY (atas), USD

(tengah), dan EUR (bawah) terhadap Rupiah

dari Januari 2009 sampai Desember 2014.

Terkait dengan estimasi parameter, hasil

menunjukkan bahwa nilai estimasi a dan b

serupa dengan hasil yang diperoleh dari

penggunaan fungsi garch (p,q) di Matlab.

Rata-rata posterior untuk variansi (volatility

kuadrat) returns disajikan dalam Gambar4.

Diperoleh bahwa variansi untuk returns kurs

beli JPY, USD, dan EUR terhadap rupiah

berturut-turut yaitu 0.102–0.984, 0.024–

1.080, dan 0.071–0.430, dimana rata-ratanya

berturut-turut yaitu 0.136, 0.053, 0.088. Nilai

variansi tertinggi terjadi pada periode April

2013 untuk JPY, Februari 2009 untuk USD,

dan September 2011 untuk EUR.

0 5000 10000

0.08

0.1

0.12

a

0 5000 10000

0.2

0.4

b

0 5000 10000

0.02

0.025

0.03

0 5000 10000

0.5

1

0 5000 100000.06

0.07

0.08

0 5000 100000

0.2

0.4

0.05 0.1 0.150

500

1000

1500a

0 0.2 0.4 0.6 0.80

500

1000

1500b

0.015 0.02 0.025 0.030

500

1000

1500

0.2 0.4 0.6 0.8 10

500

1000

0.06 0.07 0.08 0.090

500

1000

0 0.1 0.2 0.3 0.40

500

1000

1500

Page 5: ESTIMASI BERBASIS MCMC UNTUK RETURNS · PDF filePendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah ... topic dalam dasar teori runtun waktu ekonomi ... Menghitung variansi (volatility

Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo | Ruang Seminar UM Purworejo, Sabtu, 9 Mei 2015

33

Gambar 4. Plot runtun waktu variansi untuk

returns kurs beli JPY, USD, dan EUR

terhadap Rupiah dari Januari 2009 sampai

Desember 2014.

Jadi, model volatility untuk returns kurs

beli JPY, USD, dan EUR terhadap Rupiah

berturut-turut:

5. KESIMPULAN

Studi ini menyajikan model ARCH (1)

untuk returns kurs beli JPY, USD, dan EUR

terhadap Rupiah. Algoritma MCMC yang

efisien dibangun untuk membangkitkan

sampel dari distribusi posterior model. Hasil

empiris menunjukkan bahwa rata-rata

volatility untuk returns kurs beli JPY adalah

yang tertinggi.

Model yang disajikan dalam studi ini

bisa diperluas dengan memperhatikan

distribusi tak normal untuk returns error.

Selain itu, model bisa diperluas ke model

GARCH.

6. REFERENSI

1. Albert, J. (2009). Bayesian

computation with R, 2nd ed.,

Springer.

2. Carlin, B. P., dan Chib, S. (1995).

Bayesian model choice via Markov

chain Monte Carlo methods, Journal

of The Royal Statistical Society, 57

(3), 473–484.

3. Casella, G. dan Berger R., L. (2002).

Statistical inference, Thomson

Learning, Duxbury.

4. Chen, M. H. dan Shao, Q. M. (1999).

Monte Carlo estimation of Bayesian

credible and HPD

intervals. Journal of Computational

and Graphical Statistics, 8, 69–92.

5. Engle, R. F. (1982). Autoregressive

conditional heteroskedasticity with

estimates

of the variance of the united kingdom

inflation. Econometrica, 50, 987–

1007.

6. Geweke, J. (1992). Evaluating the

accuracy of sampling-based

approaches to the calculation of

posterior moments, Bayesian

Statistics 4 (eds. J. M. Bernardo, J. O.

Berger, A. P. DawiddanA. F. M.

Smith), 169–194.

7. Geweke, J. (2005). Contemporary

Bayesian econometrics and statistics.

John Wiley & Sons.

8. Jones, C. P., and Wilson, J. W.

(1989). Is stock price volatility

increasing?,

Financial Analysts Journal, 45(6),

20–26.

9. Koop. G., Poirier, D. J. dan Tobias, J.

L. (2007). Bayesian econometri

methods. Cambridge University

Press, New York.

10. Muklis, I. (2011). Analisis volatilitas

nilai tukar mata uang Rupiah

terhadap dolar. Journal of Indonesian

Apllied Economics, 5 (2), 172–182.

11. Nastiti, K. L. A. dan Suharsono A.

(2012). Analisis volatilitas saham

perusahaan go public dengan metode

ARCHGARCH. Jurnal Sains dan

Seni ITS, 1, (1), D259D264.

12. Nugroho, D. B. (2014). Realized

stocastic volatility model using

generalized student’s t-error

distributions and power

transformations, Dissertation.

Kwansei Gakuin University, Japan.

13. Tierney, L. (1994). Markov chain for

exploring posterior distributions.

Annals of Statistics,

22(4), 1701–1762.

14. Tsay, R. S., (2010). Analysis of

financial time series. John Willey and

Sons, Inc. New York.

0 500 1000 15000

0.5

1JPY

t2

0 500 1000 15000

1

2USD

t2

0 500 1000 15000

0.5EUR

waktu

t2