4
Pencapaian Tertinggi dokter gigi Nama penulis : Kabut Murlita Andriyana Permasalahan tentang kebersihan gigi sering kali diabaikan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, terlebih lagi rendahnya kesadaran oleh para masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut masih sangat kurang. Ini menjadi salah satu goal atau tujuan dari dokter gigi agar dapat mengembalikan kesadaran mengenai pentingnya menjaga kesehatan rongga mulut yang tidak jauh penting dengan kesehatan umum, menurunnya kondisi rongga mulut dapat menurunkan kualitas hidup. Maka dari itu dokter gigi harus lebih mengupayakan berbagai cara- cara yang harus ditempuh agar masyarakat lebih meningkatkan kualitas hidupnya. Kebanyakan masyarakat menilai untuk datang ke dokter gigi itu sangatlah menakutkan, masyarakat awam juga menganggap bahwa sakit gigi bukanlah suatu kedaruratan yang bisa menimbulkan kematian, itu juga menjadi salah satu penyebab rendahnya kesehatan gigi dan mulut di Indonesia karena tidak adanya edukasi yang memadai yang diberikan kepada masyarakat awam tersebut. Saat ini dokter gigi dapat ditempatkan didaerah terpencil demi mendukung pelayanan kesehatan msyarakat. Alasan sosial ekonomi khususnya untuk masyarakat sosial ekonomi rendah juga bukan menjadi penghalang masyarakat untuk tidak memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi, karena Pemerintahan sudah mengupayakan adanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian dokter gigi yang berperan utama sebagai operator, dapat ditingkatkan kembali atau lebih dikenal dengan pancasarjana untuk mengembangkan minat dan bakat yang telah dimiliki.

Esai Tema Jalan Dokter Gigi Sejahtera

Embed Size (px)

Citation preview

Pencapaian Tertinggi dokter gigiNama penulis : Kabut Murlita AndriyanaPermasalahan tentang kebersihan gigi sering kali diabaikan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia, terlebih lagi rendahnya kesadaran oleh para masyarakat akan pentingnya kesehatan gigi dan mulut masih sangat kurang. Ini menjadi salah satu goal atau tujuan dari dokter gigi agar dapat mengembalikan kesadaran mengenai pentingnya menjaga kesehatan rongga mulut yang tidak jauh penting dengan kesehatan umum, menurunnya kondisi rongga mulut dapat menurunkan kualitas hidup. Maka dari itu dokter gigi harus lebih mengupayakan berbagai cara-cara yang harus ditempuh agar masyarakat lebih meningkatkan kualitas hidupnya. Kebanyakan masyarakat menilai untuk datang ke dokter gigi itu sangatlah menakutkan, masyarakat awam juga menganggap bahwa sakit gigi bukanlah suatu kedaruratan yang bisa menimbulkan kematian, itu juga menjadi salah satu penyebab rendahnya kesehatan gigi dan mulut di Indonesia karena tidak adanya edukasi yang memadai yang diberikan kepada masyarakat awam tersebut. Saat ini dokter gigi dapat ditempatkan didaerah terpencil demi mendukung pelayanan kesehatan msyarakat. Alasan sosial ekonomi khususnya untuk masyarakat sosial ekonomi rendah juga bukan menjadi penghalang masyarakat untuk tidak memeriksakan kesehatan gigi dan mulut ke dokter gigi, karena Pemerintahan sudah mengupayakan adanya Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS). Untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian dokter gigi yang berperan utama sebagai operator, dapat ditingkatkan kembali atau lebih dikenal dengan pancasarjana untuk mengembangkan minat dan bakat yang telah dimiliki. Sebagai salah satu tenaga medis yakni dokter gigi harus kompeten dan mampu dalam mengerjakan bidangnya. Tidak hanya mampu dalam keahliannya melainkan dokter gigi juga harus mampu bekerja menurut hati nurani, misalnya tidak membedakan pasien dari status sosial, bisa diambil contoh dokter gigi yang sedang bekerja didesa terpencilpun harus memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya agar pasien merasa nyaman. Dokter gigi didesa terpencil sangat kurang padahal jumlah dari masyarakatnya tidak jauh beda dengan masyarakat diperkotaan, hal ini dikarenakan tidak meratanya sebaran tenaga kesehatan. Menurut Dekan Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) di Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Prof. drg. Iwa Sutarjo mengatakan, di Indonesia terdapat sekitar 28 fakultas kedokteran gigi. Setiap tahunnya dapat mewisuda sekitar 100 dokter gigi baru. Namun tidak semua fakultas dapat mewisuda 100 dokter gigi baru dikarenakan ada pembatasan penerimaan calon dokter gigi. Sehingga target dari Kementerian Kesehatan tersebut belum dapat dipenuhi. Seharusnya untuk mendekatkan pelayanan kesehatan khususnya kesehatan gigi setiap puskesmas yang ada didesa terpencil itu dilengkapi dengan pelayanan kesehatan gigi. Kesehatan merupakan salah satu hak yang dimiliki seorang warga Negara yang seharusnya terjamin oleh Negara. Setiap warna ngera memiliki hak untuk mendapatkan dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang terdapat di Indonesia. Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi mengupayakan penempatan dokter gigi Pegawai Tidak Tetap (PTT) dan dokter umum untuk ditempatkan ke Daerah Terpencil Perbatasan dan Kepulauan (DPTK) yang merupakan salah satu usaha Kementerian kesehatan dalam meningkatkan akses masyarakat pada pelayanan kesehatan yang bermutu serta mendapatkan pelayanan yang semaksimal mungkin. Peran dokter gigi sebagai operator harus lebih kooperatif dikarenakan kemungkinan masyarakat didesa terpencil masih sangat awam dengan pentingnya kesehatan mulut, maka dari itu dapat juga dokter gigi dapat mengupayakan dilakukannya edukasi dengan masyarakat, contohnya melalui penyuluhan yang mudah dicerna dan fahami oleh masyarakat agar meningkatkan minat masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan gigi dan mulut mereka. Upaya Pemerintah untuk menanggulangi angka jumlah rakyat miskin di Indonesia agar tetap mendapatkan pelayanan kesehatan khususnya kesehatan gigi juga telah membuat adanya BPJS. Kesehatan merupakan hal yang sangat penting dan tidak ternilai harganya bagi setiap umat manusia tanpa membedakan status sosialnya. Sesuai Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) yang telah ditetapkan dimulai sejak tanggal 01 Januari 2014. Dokter gigi dituntut untuk tidak membeda-bedakan pasien yang ada, semua pasien semuanya sama yakni sama-sama membutuhkan perawatan dan harus dilayani dengan sempurna demi mendapatkan kepuasan dari pasien. Komunikasi adalah kunci utama dari kenyamanan pasien, yakni saat kontak pertama atau first contact. Komunikasi sangat dibutuhkan antara dokter gigi-pasien karena rasa percaya dimulai dari komunikasi yang baik. Dokter gigi harus mempunyai skill komunikasi yang mumpuni atau mampu, dari komunikasi juga dokter gigi dapat mendiagnosa penyakit yang dikeluhkan oleh pasien dari didapatkannya diagnosa dapat dilakukan perawatan yang sesuai. Hal terpenting dalam komunikasi adalah pasien sudah memahami apa yang dijelaskan dokter gigi ataukah belum, karena itu perlu dipastikan kembali sampai pasien benar-benar memahami tentang informasi yang diberikan. Selain komunikasi antara dokter gigi-pasien, memberikan pelayanan yang sesuai juga menjadi hal penting, dokter gigi harus memberikan pelayanan yang paripurna atau comprehensive. Tuntutan pasien terhadap pelayanan yang berkualitas bukan hanya dihubungkan dengan kesembuhan dari suatu penyakit, tapi juga menyangkut tingkat kepuasan pasien merupakan tolak ukur kualitas pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit. Semakin tinggi tingkat kepuasan pasien menunjukkan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan semakin baik. Dokter gigi harus mampu mendorong pasien untuk lebih memperhatikan kebersihan gigi dan mulut agar terhindar dari masalah kesehatan gigi dan mulut. Apabila dokter gigi merasa kurang mumpuni menangani masalah penyakit pasien, dokter gigi dapat merujuk ke dokter spesialis yang dipercaya lebih mumpuni dalam bidangnya.

Dari tingkat Fasilitas Kesehatan pertama atau panca sarjana (S2) dokter gigi dapat meningkatkan kembali agar lebih mumpuni dalam menangani penyakit pasien dari tingkat sosial keatas maupun sosial rendah. Dokter spesialis adalah dokter yang telah lulus menjadi sarjana dan kemudian mengkhususkan dalam suatu bidang ilmu kedokteran gigi tertentu.rUntuk menanggulangi adanya ketidakmerataan sebaran tingkat tenaga kesehatan, Pemerintah menempatkan dokter gigi PTT untuk ditempatkan didesa terpencil yang bertujuan agar masyarakat awam lebih memperhatikan dengan kondisi kesehatan gigi dan mulut, dokter gigi dapat terlebih dahulu memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih termotivasi untuk datang ke dokter gigi, misalnya dapat mengupayakan adanya penyuluhan yang tentunya menarik dan mudah dicerna oleh masyarakat serta memberikan penjelasan mengenai akibat jika penyakit mulut dianggap sesuatu yang bukan kedaruratan.