Upload
dodieu
View
221
Download
0
Embed Size (px)
ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP UNTUKMEMBANGUN DAYA SAING BANGSA
Dr.Ir. Fadel Muhammad
Sistematika Paparan
• Faktor Penghambat Kineja Pemerintah
• Pemahaman Entrepreneurial Leadership
• Entrepreneurial Leadership untuk menggerakkan ekonomi
• Entrepreneurial Leadership untuk memahami dinamikaregional dan memanfaatkan peluang yang adaregional dan memanfaatkan peluang yang ada
• Entrepreneurial Leadership Diperlukan Untuk MemetakanFaktor Penggerak Ekonomi & Tindak Lanjut Kebijakan
• Melihat Negara lain menggunakan Entrepreneurial Leadership
• Indonesia membutuhkan Entrepreneurial Leadership
FAKTOR NASIONAL & FAKTOR DAERAH MEMPUNYAIKONTRIBUSI BAGI TERBENTUKNYA KUALITAS
KINERJA PEMERINTAH
5 Faktor Penghambat Kinerja Pemerintah &Dunia Usaha
• Birokrasi yang tidak efesien, cenderung mencari rente, dan patrimonial memberi insenfifbagi tindakan untuk melakjkan korupsi. Sejak Pilkada langsung, pusat-pusat kekuasaanlebih menyebar tanpa diimbangi kemampuan controlling yang baik dalam manajemenpublik telah menjadikan KORUPSI sebagai penghambat Kinerja Pemerintah & Dunia Usaha
• Pemicu pertumbuhan ekonomi yaitu Infrastruktur & Akses Keuangan kurang diperhatikan
Entrepreneurial Leadership
Karakeristik Entrepreneurial Leadership
Tahun Penulis Gagasan Utama
1934 J. Schumpeter Inovasi, Inisiatif
1961 David McClelland Risk-taking, need for achievement
1983 Pavelt & Lau Conceptual, human, political competence;1983 Pavelt & Lau Conceptual, human, political competence;
technical familiarity in a specialized field
1985 MacMillan, Siegel &
Subbha Narisimha
Familiarity with market, a capacity for intense
effort, leadership ability
1987 Aldrich & Zimmer Networking with people who control
importance resource and who have relevant
skills and abilities
1989 Wheeler & Hunger Ability to implement strategy with programs,
procedures, budgets, evaluation, etc.
LEADERSHIP & HUMAN CAPITAL MENDORONG TUMBUHNYAINTELECTUAL CAPITAL YANG PENTING BAGI TUMBUHNYAKEWIRAUSAHAAN SEKTOR PUBLIK
ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP ADALAH PERSOALAN BAGAIMANA MELAKUKANINVESTASI HUMAN CAPITAL, SOCIAL CAPITAL, ORGANIZATIONAL CAPIAL
UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN ORGANISASI PUBLIK AGARMAMPU BERINOVASI DAN MENAWARKAN PUBLIC VALUE
Motivasi untukMelaksanakan
MengatasiHambatan &
PermasalahanMenandai Peluang& Mengeksploitasi
MenemukanSumber yangDiperlukan (4)
MemanfaatkanJejarang Yang Ada
Secara Ekstensif (5)
ManajemenPemerintahjan Yg
Efektif (8)
MemperlakukanRakyat Sebagai
Warganegara (9)
Tercapain
yaTu
juan
Yang
Teruku
r
Kreativitas & Inovasi (2)
INOVASI & KREATIVITASADALAH FAKTOR KUNCIDALAM ENTREPRENEURIALLEADERSHIP
MelaksanakanAmanat Konstitusi
(1)
PermasalahanNasional
& MengeksploitasiPeluang (3)
Menunjukkan CaraBaru Yang Berbeda
& Lebih Baik (6)
Mengelola RisikoDengan Terukur (7)
Warganegara (9)
Tuju
anN
egaraTeru
kur
INDONESIA BUTUH ENTREPRENEURIAL LEADERSHIP PASCA SBY UNTUK MEWUJUDKANCITA-CITA KONSTITUSI DAN MENJADI BANGSA MAJU DAN TERHORMAT
MEMAHAMI KONSEP INOVASI SANGAT PENTING AGAR MAMPUMELAKUKAN TEROBOSAN DALAM MENGATASI HAMBATAN
DAN PERSOALAN NASIONAL
MELEBARKAN PUTARAN SPIRAL INOVASI YANG DIDUKUNG OLEH 4 PILAR YAITU:(1) Kapasitas Riset; (2) Kapasitas Serap Hasil Riset; (3) Kinerja Teknologi &
Inovasi; (4) Social & Human Capital
Entrepreneurial Leadership Penting Untuk MenggerakkanSektor Ekonomi Utama & Memperkuat Tulang Punggung
Ekonomi Nasional Serta Sektor PendukungEkonomi Nasional Serta Sektor Pendukung
SEKTOR
EKONOMI
PERTIMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
Pertanian Memanfaatkan kemajuan ilmu bioteknologi untuk memajukan
sistem budidaya dan pemuliaan tanaman, ikan, dan hewan
ternak unggulan Indonesia dan sistem jaminan kualitas
pangan untuk menuju Global Food Exporter
Manufaktur Mengurangi kerentanan dan risiko keterkantungan
TIGA SEKTOR UTAMA YANG PERLU DIDEKATI DENGAN MINDSETKEWIRAUSAHAAN
Manufaktur Mengurangi kerentanan dan risiko keterkantungan
teknologi asing.
Teknologi bersih untuk mengurangi dampak pencemaran
lingkunganb
Mengembangkan nilai tambah bahan mentah dengan
mengolah menjadi produk setengah jadi dan jadi.
Jasa R&D dalam Supply Chain Management, Customer
Relationship Management, IT untuk bisnis
Sistem Transportasi multi moda yang efisien, efektif,
ekonomis, dan berdaya saing (darat, kereta api, laut, dan
udara
TULANG
PUNGGUNG
EKONOMI
PERTIMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
Energi Kebijakan nasional Energi yang focus pada penghematan
TULANG PUNGGUNG EKONOMI YANG HARUS DIPAHAMIDENGAN CARA BERFIKIR WIRAUSAHA
dan efisiensi untuk energy tidak terbarukan
Kebijakan Pengembangan Sumber Eneragi Alternatif –
Biomassa, gas alam, energy matahari, panas bumi dengan
infrastrukturnya.
Audit Sisatem Energi Nasional
Telekomunikasi dan
Komputasi
Kebijakan pengembangan jaringan internet nasional yang
merata di semua wilayah dengan kecepatan tinggi.
Kebijakan melek computer nasional untuk meningkatkan
kemampuan sumber daya manusia
SEKTOR PENDUKUNG PERTIMBANGAN KEWIRAUSAHAAN
Pendidikan dan Kebudayaan Pentingya mengembangkan sistem pendidikan untuk
meningkatkan kualitas dan kuantitas human capital
Pentingnya pengembangan nilai-nilai nasional yang
menghargai prestasi, nilai hemat, kejujuran, keterbukaan,
kerjasama, dan toleransi.
DUA SEKTOR PENDUKUNG UTAMA UNTUK MEMAJUKANPEREKONOMIAN NASIONAL
kerjasama, dan toleransi.
Roadmap Sistem Pendidikan Nasional
Strategi Kebudayaan Nasional
Kesehatan Sistem Jaminan Kesehatan Nasional Yang Efektif, Efisien,
Ekonomis dan Terukur
Riset Unggulan untuk studi Post-Genomic Medicine.
Produksi sediaan farmasi esensial untuk penggunaan
dalam negeri.
Entrepreneurial Leadership Penting Untuk MemahamiDinamika Regional dan Bagaimana Memanfaatkan Peluang
PEMAHAMAN DINAMIKA EKONOMI REGIONAL DAN BAGAIMANAMEMANFAATKANUNTUK KEPENTINGAN EKONOMI NASIONAL
MEMANFAATKAN KERJASAMA EKONOMI REGIONAL UNTUKKEPENTINGAN EKONOMI NASIONAL
Entrepreneurial Leadership Diperlukan UntukMemetakan Faktor Penggerak Ekonomi & Tindak
Lanjut KebijakanLanjut Kebijakan
KEBIJAKAN TRANSPORTASI NASIONAL YANG IMPLEMENTATIF HARUS DIDUKUNG OLEHAUDIT SISTEM TRANSPORTASI NASIONAL YANG MEWUJUD KE DALAM INDEX TRANSPORTASI
PENGEMBANAN TELEMATIKA NASIONAL MEMBUTUHKAN DATA UNTUK MASING-MASINGJASA PELAYANAN AGAR TERCAPAI EFESIENSI DAN SKALA EKONOMI
ENERGY ADALAH TULANGPUNGGUNG EKONOMI NASIONALPENDEKAAN KEWIRAUHSAAN DIPERLUKAN UNTUKAUDIT ENERGI DAN PENETAPAN KEBIJAKAN ENERGI
KETERSEDIAAN AIR NASIONAL MEMPENGARUHI KINERJA EKONOMI, AUDIT DANTATA GUNA AIR DIPERLUKAN
Melihat Negara Lain MenggunakanEntrepreneurial LeadershipEntrepreneurial Leadership
CARA BERFIKIR WIRAUSAHA YANG DIKEMBANGKAN OLEHPEMERINTAH SINGAPURA UNTUK MEMACU
PERKEMBANGAN EKONOMI
Human Capital menjadi fokus Pemerintah Singapura Pemerintah mefasilitasi perubahanPola pikir masyarakat
GAYA PEMBANGUNAN EKONOMI SINGAPURA YANG BERWAWASAN KEWIRAUSAHAANKEBIJAKAN EKONOMI DIIKUTI DENGAN KEBIJAKAN INOVASI
Dengan Etrepreneurial Leadership Yang Kuat Singapura MampuMerumuskan & Memposisikan Diri Sebagai Negara Yang MemilikiKeunggulan TECHNOPRENEURSHIP
SISTEM NASIONAL PEMBELAJAR AN EKONOMI DI ASIA TIMUR
Negara-negara Asia Timur dengan Entrepreneurial Leadership yang kuat mampu merumuskanDengan tepat persyaratan yang harus dipenuhi agar ekonominya tumbuh berkesinambungan
Indonesia MembutuhkanEntrepreneurial Leadership Yang
TangguhTangguh
Harapan & Keinginan Yang Tidak Diikuti DenganKebijakan Yang Konsisten & Implementatif
karena lemahnya Entrepreneurial Leadershipkarena lemahnya Entrepreneurial Leadership
32
TRANSFORMASI MENUJU NEGARA MAJU YANG BERTUMPU PADAINDUSTRI BERBASIS AGRO, SEKTOR KELAUTAN & PERIKANAN
MENJADI SALAH SATU PENGHELA EKONOMI
“...... struktur ekonominegara maju ditandaidengan meningkatnya porsisektor sekunder dan tersier(angka estimasi)”
Struktur Ekonomi NEGARA MAJU2025
VISI 2025VISI 2025
Struktur Ekonomi INDONESIA2009
Perubahan struktur ekonomi menjadi sebuahNEGARA MAJU bisa diwujudkan bila sektor-sektorutama tumbuh sebagai berikut:
• Primer : 7,8 – 8,3 % per tahun• Sekunder : 12,6 – 13,1 % per tahun• Tersier : 13,4 – 13,9 % per tahun
34
High income country
Lower middle incomecountry
PeningkatanPeningkatanValue AddedValue Added
MendorongMendorongInovasiInovasi
MengintegrasiMengintegrasikankanpendekatanpendekatansektoral dansektoral danRegionalRegional
VISI 2025
Perwujudan Menjadi NEGARA MAJU Membutuhkan PercepatanTransformasi Ekonomi
Business as UsualBusiness as Usual
time
EconomicEconomicTransformation PlanTransformation Plan
MemfasilitasiMemfasilitasipercepatanpercepataninvestasiinvestasiswasta sesuaiswasta sesuaikebutuhannyakebutuhannya
RegionalRegional
PemerintahPemerintahberfungsi sebagaiberfungsi sebagai
regulator, fasilitatorregulator, fasilitatordan katalisatordan katalisator
35
INDONESIA RELATIF RENDAH DALAM BELANJA INFRASTRUKTUR PADAHALINFRASTRUKTUR MERUPAKAN TULANG PUNGGUNG
KEMAJUAN EKONOMI
Sudahkah Kita Mengembangkan EntrepreneurialLeadership di Tingkat Nasional dan Lokal?
• Entrepreneurial Leadership di tingkat lokal dan nasional masih lemah.
• Roadmap untuk menjadi negara maju (VISI 2025) tidak terumuskan denganjelas
• Sinergitas antara Kebijakan Pendidikan dan Kebijakan Ekonomi belumterwujud/
• Lokus dan Fokus Kebijakan untuk Menuju VISI 2025 tidak jelas
• Persyaratan Utama untuk mewujudkan PERTUMBUHAN EKONOMI YANG• Persyaratan Utama untuk mewujudkan PERTUMBUHAN EKONOMI YANGBERKESINAMBUNGAN belum mendapatkan perhatian yang serius (SupplyTenaga Kerja, Produktivitas, Harga & Biaya, Kinerja Dunia Usaha)
• Input Kebijakan yang memicu pertumbuhan ekonomi belum sepenuhnyadipenuhi (regulasi perpajakan, infrastruktur ekonomi dan teknologi,pendidikan & pelatihan. Kewirausahaan & Inovasi).
• RPJM 2005 – 2025 yang merupakan program aksi pemerintah belummenggambarkan keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan yangdimotori oleh kreativitas dan inovasi.,