20
Cara Pencabutan Gigi Rahang Atas dan Rahang Bawah 1. Posisi Untuk menghantarkan tekanan terkontrol yang memadai, pasien dan operator menempati posisi tertentu. Secara umum kenyamanan pasien dikorbankan untuk mendapat jalan masuk dan kontrol. Pencabutan gigi atas sebaiknya dilakukan pada posisi pasien relatif lebih tinggi (di atas dataran siku), dan duduk pada kursi setengah menyandar. Pencabutan gigi bawah dipermudah dengan penempatan pasien relatif lebih rendah (di bawah dataran siku) dan posisi kursi tegak. Mengubah kedudukan kepala pasien ke arah atau menjauhi operator sering diperlukan untuk meningkatkan visualisasi dan memudahkan dilakukannya tekanan terkontrol. Secara umum biasanya alat-alat yang digunakan untuk pencabutan didesain untuk operator yang bekerja di kanan depan pasien untuk orang yang tidak kidal dan di kiri depan pasien untuk yang bertangan kidal. Dengan posisi kepala pasien yang tepat, ahli bedah mulut dapat mempertahankan letak siku yang dekat dengan tubuh dan pergelangan tangan lurus. Hubungan antara pergelangan tangan yang lurus dan letak siku yang dekat

Ekstraksi Maksila

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ekstraksi Maksila

Citation preview

Page 1: Ekstraksi Maksila

Cara Pencabutan Gigi Rahang Atas dan Rahang Bawah

1. Posisi

Untuk menghantarkan tekanan terkontrol yang memadai, pasien dan operator menempati

posisi tertentu. Secara umum kenyamanan pasien dikorbankan untuk mendapat jalan

masuk dan kontrol. Pencabutan gigi atas sebaiknya dilakukan pada posisi pasien relatif

lebih tinggi (di atas dataran siku), dan duduk pada kursi setengah menyandar. Pencabutan

gigi bawah dipermudah dengan penempatan pasien relatif lebih rendah (di bawah dataran

siku) dan posisi kursi tegak. Mengubah kedudukan kepala pasien ke arah atau menjauhi

operator sering diperlukan untuk meningkatkan visualisasi dan memudahkan

dilakukannya tekanan terkontrol. Secara umum biasanya alat-alat yang digunakan untuk

pencabutan didesain untuk operator yang bekerja di kanan depan pasien untuk orang yang

tidak kidal dan di kiri depan pasien untuk yang bertangan kidal. Dengan posisi kepala

pasien yang tepat, ahli bedah mulut dapat mempertahankan letak siku yang dekat dengan

tubuh dan pergelangan tangan lurus. Hubungan antara pergelangan tangan yang lurus

dan letak siku yang dekat merupakan persyaratan untuk menghantarkan tekanan

terkontrol dan untuk mengurangi kelelahan. Pada dasarnya posisi operator sendiri ideal,

sehingga kepala pasien disesuaikan dengan posisi operator ini.

Posisi Penderita Dan Operator

 Tujuan posisi penderita dan oerator adalah untuk Kenyamanan pasien dan untik

Kemudahan lapangan kerja operator.

Page 2: Ekstraksi Maksila

 posisi pasien Untuk Rahang Atas,:

1) Punggung-kepala satu garis lurus

2) Sudut lbh dari 1100 terhadap lantai

3) Mulut pasien kira-kira setinggi bahu operator

Posisi pasien untuk Rahang bawah :

1) Kepala – Punggung satu garis lurus.

2) Membuat sudut kurang lebih 1100 dengan lantai.

3) Datar oklusal waktu buka mulut sejajar lantai.

4) Mulut pasien setinggi sikut tangan operator.

Posisi Operator untuk rahang bawah :

1) Untuk gigi poterior kiri dan anterior operator berada didepan kanan pasien

2) Untuk gigi posterior kanan operator derada dibelakang pasien, tangan kiri

melengkung dari belakang.

Posisi Operator untuk rahang atas :

1) Tangan kanan memegang tang

2) Tangan kiri, 2 jari fiksasi tulang alveolar dan 3 jari lain fiksasi tulang rahang.

Page 3: Ekstraksi Maksila

Gambar. Posisi operator

2. Penggunaan elevator pada pencabutan

Elevator digunakan untuk mengetes anestesi, memperkirakan mobilitas gigi, memisahkan

perlekatan gingiva, dan mengawali perlonggaran alveolus. Keberhasilan penggunaannya

tergantung pada aplikasi dengan tekanan yang terkontrol, cara memegang yang baik dan

tepat (pinch/sling grasp), bidang/ titik penempatan atau insersi yang tepat, dan titik tumpu

yang tepat. Umumnya, elevator lurus dengan bidang miring (#34S dan #301) diinsersikan

pada regio mesio gingival interproksimal, paralel dengan permukaan akar gigi untuk

mengawali suatu pencabutan. Mobilitas yang cukup dicapai apabila elevator ditekan ke

apikal dan juga dirotasi ke bukal/ fasial. Tekanan berlebihan yang diproduksi elevator

bisa mengakibatkan fraktur atau melesetnya elevator yang akan mengakibatkan cedera

Page 4: Ekstraksi Maksila

pada jaringan sekitarnya. Pencabutan dengan elevator juga sebaiknya dihindarkan karena

mulut masih dalam keadaan teranestesi sehingga memungkinkan gigi tersebut tertelan

atau terhisap.

3. Penggunaan tang

Posisi telapak tangan: tang dipegang dengan posisi telapak tangan menghadap ke bawah

untuk pencabutan gigi rahang bawah dan menghadap ke atas untuk pencabutan gigi

rahang atas. Tindakan ini memungkinkan posisi pergelangan lurus dan siku mendekati

badan.

Pinch grasp: teknik penggunaan elevator atau tang yang efektif tergantung pada retraksi

pipi atau bibir dan stabilitas prosessus alveolaris. Untuk maksud ini, pinch grasp

digunakan untuk pencabutan gigi rahang atas. Pinch grasp terdiri dari memegang

prosessus alveolaris di antara ibu jari dan telunjuk dengan tangan yang bebas. Ini akan

membantu retraksi pipi, stabilitas kepala, mendukung prosessus alveolaris, dan meraba

tulang bukal. Perluasan dataran bukal alveolar (labial) mudah teraba. Sehingga dapat

dinilai apakah tekanan perlu ditambah atau dikurangi.

Sling grasp: sling grasp mandibula memungkinkan retraksi pipi/ lidah, memberikan

dukungan terhadap mandibula. Biasanya dukungan diperoleh dengan memegang

mandibula di antara ibu jari dan jari telunjuk tangan yang bebas. Sehingga dengan ini

TMJ terlindung dari tekanan tang yang berlebihan. Dukungan tangan yang bebas pada

mandibula adalah satu-satunya cara terbaik untuk mendapat hal tersebut, karena gerak

mandibula berlebihan dengan tangan mudah dilihat, menandai perlunya mengurangi

besar tekanan, memperbesar dukungan, atau keduanya untuk menambah kekuatan sling

Page 5: Ekstraksi Maksila

grasp ini, sering digunakan galangan gigit untuk menambah dukungan mandibula yang

ditahan oleh seorang asisten.

4. Pencabutan

Gerakan Menarik :

1) Rotasi : gigi diputar mesio-distal.

Tujuannya adalah untuk terputusnya membran periodontal dan melepaskan akar

gigi dari tulang Alveolar.

2) Luksasi :

a) Digoyang arah palatinal/lingual.

b) Digoyang arah bukal/labial.

c) Tujuan : socket/alveolaris menjadi lebih lebar.

3) Ekstraksi : Menarik gigi dari alveolus setelah goyang.

Incisivus

Jarang terjadi kesulitan dapat melakukan pencabutan gigi incisivus kecuali kalau

giginya berjejal-jejal, konfigurasi akar rumit, atau gigi sudah dirawat endodontik. Gigi

incisivus atas dicabut dengan menggunakan tang #150 dengan pinch grasp dan tekanan

lateral (fasial dan lingual) serta rotasional. Tekanan lateral lebih ditingkatkan pada arah

fasial, sedangkan tekanan rotasional lebih ditekankan ke arah mesial. Tekanan tersebut

Page 6: Ekstraksi Maksila

diindikasikan karena biasanya pembelokan ujung akar gigi-gigi incisivus adalah ke arah

distal, bidang labialnya tipis dan arah pengungkitannya ke fasial. Incisivus bawah

dicabut dari posisi kanan (atau kiri) belakang dengan menggunakan tang #150 dan sling

grasp. Tekanan permulaannya adalah lateral dengan penekanan ke arah fasial. Ketika

mobilitas pertama dirasakan, tekanan rotasional dikombinasikan dengan lateral sangat

efektif. Pengungkitan incisivus bawah dilakukan ke arah fasial, dengan pengecualian

incisivus yang berinklinasi lingual, dan berjejal-jejal. untuk keadaan tersebut digunakan

#74 atau #74N dari kanan (atau kiri) depan. Tang tersebut beradaptasi dengan baik

terhadap incisivus dan digunakan dengan gerak menggoyah perlahan. Karena incisivus

bawah tidak tertanam terlalu kuat, pengungkitan yang perlahan dan tekanan yang

terkontrol akan mengurangi kemungkinan fraktur.

Page 7: Ekstraksi Maksila

Kaninus

Pencabutan gigi kaninus atas. Kaninus sangat sukar dicabut. Akarnya panjang dan

tulang servikal yang menutupinya padat dan tebal. Gigi kaninus atas dicabut

dengan cara pinch grasp untuk mendeteksi awal terjadinya ekspansi atau fraktur

bidang fasial dan mengatur tekanan selama proses pencabutan. Tang #150

dipegang dengan telapak tangan menghadap ke atas merupakan perpaduan yang

sangat cocok dengan metode di atas. Ada alternatif lain untuk gigi kaninus atas,

yaitu dengan menggunakan tang kaninus atas khusus #1. Pegangannya lebih

panjang dan paruh tang beradaptasi dengan lebih baik pada akar kaninus. Apabila

tang sudah ditempatkan dengan baik pada gigi tersebut, paruh masuk cukup

dalam, dipegang pada ujung pegangan dan kontrol tekanan cukup baik, maka

tekanan pengungkitan dapat dihantarka. Tekanan pencabutan utama adalah ke

lateral terutama fasial, karena gigi terungkit ke arah tersebut. Tekanan rotasional

digunakan untuk melengkapi tekanan lateral, biasanya dilakukan setelah terjadi

luksasi.

Pencabutan gigi kaninus bawah: kaninus bawah dicabut dengan tang #151, yang

dipegang dengan telapak tangan ke bawah dan sling grasp. Seperti gigi kaninus

Page 8: Ekstraksi Maksila

atas, akarnya panjang, sehingga memerlukan tekanan pengontrol yang cukup kuat

untuk mengekspansi alveolusnya. Selama proses pencabutan gigi ini, tekanan

yang diberikan adalah tekanan lateral fasial, karena arah pengeluaran gigi adalah

fasial. Tekanan rotasional bisa bermanfaat juga.

Prosedur pembedahan (open procedure): di dasarkan atas pertimbangan mengenai

pasien, dan kesempurnaan rencana perawatan, maka penentuan untuk memilih

atau menunda prosedur pembedahan untukmencabut gigi-gigi kaninus sebaiknya

sudah dibicarakan sebelum pencabutan. Apabila dirasa bahwa untuk pencabutan

tersebut diperlukan tekanan tang yang besar untuk luksasi /ekspansi alveolar,

sebaiknya dilakukan prosedur pembukaan flap.

Premolar

Pencabutan gigi premolar: gigi atas dicabut dengan tang #150 dipegang dengan

telapak ke atas dan dengan pinch grasp. Premolar pertama dicabut dengan tekanan

lateral, ke arah bukal yang merupakan arah pengeluaran gigi. karena premolar

pertama atas ini sering mempunyai dua akar, maka gerakan rotasional

dihindarkan. Aplikasi tekanan yang hati-hati pada gigi ini, dan perhatian khusus

pada waktu mengeluarkan gigi, mengurangi insidensi fraktur akar. Ujung akar

premolar pertama atas yang mengarah ke palatal, menyulitkan pencabutan, dan

fraktur pada gigi ini bisa diperkecil dengan membatasi gerak ke arah lingual. Gigi

premolar kedua biasanya mempunyai akar tunggal dan dicabut dengan cara yang

sama seperti kaninus atas. Akarnya lebih pendek dan tulang bukalnya lebih tipis

daripada gigi kaninus. Tang #150 digunakan kembali dengan tekanan lateral,

Page 9: Ekstraksi Maksila

yaitu bukal serta lingual. Pada waktu mengeluarkan gigi ke arah bukal, digunakan

kombinasi tekanan rotasional dan oklusal.

Pencabutan gigi premolar rahang bawah. Teknik pencabutan gigi premolar rahang

bawah sangat mirip dengan pencabutan incisivus bawah. Tang #151 dipegang

dengan telapak tangan menghadap ke bawah dan sling grasp. Tekanan yang

terutama diperlukan adalah lateral/bukal, tetapi akhirnya bisa dikombinasikan

dengan tekanan rotasi. Pengeluaran gigi premolar bawah adalah ke arah bukal.

Pencabutan untuk tujuan ortodonti: pencabutan gigi premolar sering merupakan

persyaratan perawatan ortodonti. Gigi-gigi ini biasanya diambil dari orang muda,

kadang-kadang akarnya belum sempurna. Atau baru saja lengkap. Pencabutan

premolar hanya dengan menggunakan tang, dengan menghindari penggunaan

elevator sangat dianjurkan. Tempat tumpuan yang minimal bagi elevator dapat

mengakibatkan luksasi yang tidak disengaja atau bahkan tercabutnya gigi di

dekatnya pada pasien muda.

Page 10: Ekstraksi Maksila

Molar

Untuk mengekspansi alveolus pada gigi molar diperlukan tekanan terkontrol yang

besar. Kunci keberhasilan pencabutan gigi-gigi molar adalah keterampilan

menggunakan elevator untuk luksasi dan ekspansi alveolus, sebelum penggunaan

tang. Tekanan yang diperlukan untuk mencabut gigi molar biasanya lebih besar

daripada gigi premolar.

Pencabutan gigi molar atas: gigi molar atas dicabut dengan menggunakan tang

#150, #53 atau #210, dipegang dengan telapak tangan ke atas dan pinch grasp.

Apabila ukuran mahkotanya cocok, lebih sering dipakai #53 daripada #150,

karena adaptasi akar lebih baik dengan paruh anatomi. Tang #210 walaupun ideal

untuk pencabutan gigi molar ketiga atas, dianggap universal dan dapat digunakan

untuk mencabut molar pertama dan kedua kanan dan kiri atas. Tekanan

pencabutan utama adalah ke arah bukal, yaitu arah pengeluaran gigi.

Pencabutan gigi molar bawah: tang yang digunakan untuk pencabutan gigi molar

bawah adalah #151, #23, #222. Tang #151 mempunyai kekurangan yang sama

dengan #150 atas, yaitu paruh tang nya sempit sehingga menghalangi adaptasi

anatomi yang baik terhadap akar. Tang #17 bawah, mempunyai paruh yang lebih

lebar, yang didesain untuk memegang bifurkasi dan merupakan pilihan yang lebih

baik asalkan mahkotanya cocok. Tang #23 (cowhorn) penggunaanya berbeda

dengan tang mandibula yang lain, dalam hal tekanan mencengkram yang

dilakukan sepanjang proses pencabutan. Tekanan ini, yang dikombinasikan

dengan tekanan lateral, yaitu ke arah bukal dan lingual, akan menyebabkan

terungkitnya bifurkasi molar bawah dari alveolus. Tang #222. Seperti tang #210

Page 11: Ekstraksi Maksila

maksila, adalah spesifik untuk molar ketiga, tetapi sering juga digunakan untuk

pencabutan gigi M1 dan M2. Tekanan permulaan untuk pencabutan gigi molar

adalah ke arah lingual. Tulang bukal yang tebal menghalangi gerakan ke bukal

dan pada awal pencabutan gerak ini hanya mengimbangi tekanan lingual yang

lebih efektif. Gigi molar sering dikeluarkan ke arah lingual.

Molar ketiga

Pencabutan gigi molar ketiga atas: masalah dalam pencabutan gigi ini adalah

molar ketiga adalah mengenai jalan masuknya alat dan variasi anatomis. Gigi ini

terletak pada ujung lengkung rahang tertutup prosessus coronoid pada maksila

dan lidah/pipi pada mandibula. Variasi anatomisnya sangat besar, biasanya pada

jumlah akar, dan konfigurasi akar. Pengeluaran molar ketiga atas akan menjadi

lebih mudah apabila mulut pasien dibuka sedikit saja dan pencabutan dilakukan

dari arah lateral pasien. Hal ini meningkatkan jalan masuknya dan memberikan

jalan bagi tang dengan menggeser prosessus coronoideus dari permukaan bukal,

Page 12: Ekstraksi Maksila

sering mengarah sedikit ke distal dari arah insersi. Tang #210 dengan pegangan

bayonet yang panjang dan paruh yang besar, pendek, adalah alat yang digunakan

di sini. Luksasi yang berlebihan misalnya tekanan ke bukal-lingual yang besar

sebaiknya dihindari, karena bisa mengakibatkan fraktur pada akar yang

mengalami delaserasi, atau akar yang sangat kecil. Pada waktu ,mengeluarkan

gigi, tekanan bukal yang konstan paralel terhadap arah pengeluaran cukup efektif.

Pencabutan gigi molar ketiga bawah: molar ketiga bawah sering dicaut sebelum

erupsi sempurna, untuk tujuan preventif atau karena pericoronitis. Mahkota klinis

yang pendek menimbulkan masalah dalam adaptasi tang. Tang #22 memiliki

desain yang ideal yaitu memiliki pegangan yang panjang dan paruh yang pendek

dan lebar seperti tang #210 yang digunakan untuk gigi atas. Adaptasi yang bisa

dibantu dengan retraksi pipi dan lidah. Tulang bukal yang tebal dan padat sering

mengakibatkan tekanan lateral ke arah bukal kurang efektif. Tekanan ke arah

lingual biasanya dapat mengungkit gigi dalam arah tersebut.

Insersi elevator pada posisi tegak lurus: meskipun penggunaan elevator lurus

biasanya sejajar dengan permukaan akar, tapi insersi yang tegak pada

mesio/bukoproksimal kadang-kadang berhasil baik untuk melakukan pencabutan

M3 bawah. Apabila permukaan yang cekung dari bilah ditempatkan pada

permukaan mesial akar, ditumpukan pada puncak tulang bukal, dirotasi ke arah

oklusal, maka terjadi gerakan gigi ke arah disto oklusal. Tekanan ini sangat

bermanfaat pada pencabutan molar ketiga atas, kadang-kadang berguna untuk

pencabutan molar ketiga atas, kadang-kadang berguna untuk pencabutan molar

ketiga bawah, jika terdapat celah tulang yang cukup pada bagian distal. Tekanan

Page 13: Ekstraksi Maksila

yang berlebihan sebaiknya dihindari untuk mengurangi kerusakan dan cedera

pada gigi molar kedua yang disebabkan tumpuaannya pada gigi tersebut.

Jumlah gigi yg dapat di ekstraksi dalam satu kali kunjungan tergantung pada :

1. Keadaan umum pasien

2. Sukar/mudahnya kasus ekstraksi

3. Keadaan jaringan sekitarnya

4. Posisi gigi

5. Keinginan pasien

Pertimbangan :

1. Dahulukan yang lebih posterior

2. Satu sisi : - posterior RA/RB

- anterior

3. Gigi yang berdekatan

4. Dahulukan yang mudah dan yang bawah

5. Bila sukar dicabut satu gigi saja

Page 14: Ekstraksi Maksila