Upload
memed-djalle
View
58
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN KARUBAGA
DAN RENCANA DETAIL TATA RUANG
KAWASAN PERKOTAAN BOKONDINI
PEMBAHASAN LAPORAN ANTARA
Karubaga, Juli 2013
Ketua Tim : Dr. Ir. Rino Wicaksono, MAUD, MURP, IAPKoordinator : Tiar Pandapotan Purba, ST
PEMERINTAH DAERAHKABUPATEN TOLIKARABADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
S I S T E M A T I K A P E M B A H A S A N
POKOK BAHASAN:1. Pendahuluan2. Pemahaman Umum Mengenai RDTR3. Metodologi Dan Rencana Kerja4. Gambaran Umum
1. Wilayah Kabupaten2. Kawasan Perkotaan
5. Arahan Kebijakan Penataan Ruang6. Analisis7. Potensi, Permasalahan Dan Rekomendasi8. Konsep Pengembangan Struktur Ruang9. Konsep Pengembangan Pola Ruang10. Penutup
1. Rencana Kerja Selanjutnya
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 2
RENCANA DETAIL TATA RUANG KAWASAN PERKOTAAN BOKONDINI
POKOK BAHASAN:1. Pendahuluan2. Metodologi Dan Rencana Kerja3. Pemahaman Umum Mengenai RDTR4. Arahan Kebijakan Penataan Ruang5. Gambaran Umum
a. Wilayah Kabupatenb. Kawasan Perkotaan
6. Analisis7. Potensi, Permasalahan Dan Rekomendasi8. Konsep Pengembangan9. Penutup
A. Latar BelakangB. Maksud dan TujuanC. SasaranD. Ruang lingkup Kegiatan E. Ruang Lingkup KawasanF. Keluaran
1 . P E N D A H U L U A N
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 3
1 . P E N D A H U L U A NA. Latar Belakang1. UU No.26/2007 tentang Penataan Ruang, RDTR atau yang juga bisa dikenal sebagai Rencana
Tata Ruang Kota (RTRK) merupakan penjabaran dari RTRW dan merupakan arahan operasional pengembangan spasial di Kabupaten Tolikara.
2. Penyelenggaraan Penataan Ruang menjadi tugas dan tanggung jawab Pemerintah Daerah Kabupaten Tolikara, hal ini sejalan dengan jiwa dan semangat UU No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
3. Dengan berbagai potensi dan permasalahan di Kawasan Perkotaan Bokondini, maka perlu segera dilakukan penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR).
4. Potensi Kawasan Perkotaan Bokondini, adalah sebagai berikut:a) Memiliki wilayah yang strategis terletak diantara Kabupaten Puncak Jaya (batas barat),
Kabupaten Lani Jaya (batas selatan), Kabupaten Memberamo Tengah (batas timur), dan Kabupaten Memberamo Raya (batas utara).
b) Terdapat bagian dari Suaka Margasatwa Memberamo Foja sebagai Kawasan Lindung Nasional
c) Terhubungnya ruas jalan kabupaten antara Distrik Bokondini – Distrik Wunin – Distrik Karubaga (bagian utara).
d) Terdapat potensi wisata seperti Danau Biuk, Cagar Alam dan Suaka Margasatwa Memberamo Foja dan Gunung Timoini (Lembah Hitam).
e) Peningkatan Bandara eksisting menjadi komersil dan pusat pelabuhan udara militer (Kajian dalam Sistem Transportasi Nasional/ SISTRANAS).
f) Merupakan bagian dari Kawasan Strategis Ekonomi dalam RTRW Provinsi Papua yaitu kawasan strategis pengelolaan kawasan ekonomi rendah karbon.
5. Permasalahan Kawasan Perkotaan Bokondini, adalah sebagai berikut:a) 80% wilayah Kabupaten Tolikara merupakan Kawasan Lindung Konservasi (Hutan
Lindung dan Suaka Margasatwa Memberamo Foja) dan sebagian Kawasan Perkotaan Bokondini berada di dalamnya.
b) Berada di kawasan rawan longsor (landslide).c) Antisipasi perkembangan (urban sprawl) mengingat terbatasnya lahan kawasan
budidaya
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 4
1 . P E N D A H U L U A NB. Maksud dan Tujuan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 5
1. Menyiapkan perwujudan ruang, dalam rangka pelaksanaan program pembangunan kawasan pusat pertumbuhan dan Pengembangan perkotaan Bokondini sebagai Pusat Perekonomian Jasa & Perdagangan Komoditas Pertanian dan Perkebunan Terpadu, Pusat Pelayanan Transportasi Udara Militer dan Komersial, Pusat Pendidikan Tinggi, Penunjang Pelayanan Kesehatan Terpadu dan Penunjang Pelayanan Pemerintahan Satu Atap;
2. Menjaga konsistensi pembangunan dan keserasian perkembangan kawasan strategis perkotaan dengan RTRW Kabupaten;
3. Menciptakan keterkaitan antar kegiatan yang selaras, serasi dan efisien;4. Menjaga konsistensi perwujudan ruang kawasan melalui pengendalian program-program
pembangunan kawasan;5. Mewujudkan ruang kawasan yang indah, berwawasan lingkungan, efisien dalam alokasi
investasi, bersinergi dan dapat dijadikan acuan dalam penyusunan program pembangunan;6. Menentukan struktur dan pola pemanfaatan ruang kawasan berdasarkan kondisi fisik,
aspek administrasi pemerintahan, aspek ekonomi, aspek sosial kependudukan dan aspek pengurangan resiko bencana;
7. Menyusun rencana peruntukan jenis dan besaran fasilitas (perumahan dan permukiman, perdagangan, pemerintahan dan sebagainya) dan utilitas (jalan, drainase, kelistrikan, telekomunikasi, limbah cair, dan persampahan);
8. Menyusun pedoman bagi instansi dalam penyusunan zonasi sebagai pedoman untuk penyusunan rencana rinci tata ruang/rencana teknik ruang kawasan perkotaan atau rencana tata bangunan dan lingkungan, dan pemberian perizinan kesesuaian pemanfaatan bangunan dan peruntukan lahan;
9. Menyusun arahan, strategis dan skala prioritas program pembangunan serta waktu dan tahapan pelaksanaan pengembangan kawasan.
1 . P E N D A H U L U A NC. Sasaran
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 6
1. Tersajinya data dan informasi ruang kawasan yang akurat dan aktual.
2. Teridentifikasinya potensi dan permasalahan kawasan sebagai masukan dalam proses penentuan arah struktur dan pola ruang kawasan.
3. Terwujudnya keterpaduan program pembangunan antar sub-kawasan dalam kawasan perkotaan maupun antar kawasan dalam wilayah kabupaten.
4. Tersusunnya arahan pemanfaatan dan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan.
5. Tersusunnya pedoman bagi pemerintah daerah dalam penyusunan peraturan zonasi, pemberian advice planning, pengaturan bangunan setempat dan lingkungannya (RTBL) serta pemberian perizinan yang berkaitan dengan pemanfaatan ruang.
6. Terciptanya keselarasan, keserasian, keseimbangan antar lingkungan permukiman dalam kawasan.
7. Terkendalinya pembangunan kawasan strategis dan fungsional kabupaten, baik yang dilakukan pemerintah maupun masyarakat/swasta.
8. Terciptanya percepatan investasi masyarakat dan swasta di dalam kawasan.
9. Terkoordinasinya pembangunan kawasan antara pemerintah dan masyarakat/swasta.
1 . P E N D A H U L U A ND. Ruang Lingkup Kegiatan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 7
1. Persiapan
2. Menentukan dan menetapkan kawasan perkotaan Bokondini.
3. Pendekatan dan Koordinasi dengan Pemberi Tugas
4. Inventarisasi Kebijakan dan Peraturan Terkait
5. Pendalaman Substansial (Gambaran Umum Studi)
6. Penyusunan Program Survei
7. Pelaksanaan Survei Instansional (Sekunder)
8. Pelaksanaan Survei Lokasi (Primer)
9. Pelaksanaan Kompilasi serta Pengolahan Data dan Fakta
10.Pelaksanaan Analisa dan Temuan Pengembangan Kawasan Perkotaan Bokondini
11.Perumusan Konsep Pengembangan Kawasan Perkotaan Bokondini
12.Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini Struktur Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini Indikasi Program Pengembangan Kawasan Perkotaan Bokondini
√
√
Y
√ = Sudah
dilakukan Y = Pekerjaan selanjutnya
1 . P E N D A H U L U A NE. Ruang Lingkup Kawasan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 8
Ruang lingkup kawasan perencanaan adalah Kawasan Perkotaan Bokondini dengan luas wilayah 100,65 km2. Terdiri atas 4 Distrik yaitu: Distrik Bokondini, Distrik Bewani (sebagian wilayah), Distrik Bokoneri (sebagian wilayah), dan Distrik Kamboneri (sebagian wilayah)
PETA ADMINISTRASI KAWASAN PERKOTAAN BOKONDINI
BOKONDINI
BEWANI
BOKONERI
KAMBONERI
1 . P E N D A H U L U A NF. Keluaran
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 9
Keluaran kegiatan adalah RDTR Kawasan, yang mencakup:
1. Tujuan pengembangan kawasan fungsional perkotaan
2. Rencana Struktur dan Pola Pemanfaatan Ruang Kawasan
3. Rencana Distribusi Penduduk Kawasan setiap blok peruntukan
4. Rencana Struktur Pelayanan Kegiatan Kawasan
5. Rencana Sistem Jaringan Transportasi Kawasan
6. Rencana Sistem Jaringan Utilitas Kawasan
7. Rencana Blok Pemanfaatan Ruang (Block Plan)
a. Kawasan Budidaya,
b. Kawasan Lindung
8. Pedoman pelaksanaan pembangunan kawasan
a. Arahan Kepadatan, Ketinggian, Perpetakan dan Garis Sempadan Bangunan setiap
blok peruntukan
b. Rencana Penanganan setiap blok peruntukan beserta Prasarana dan Sarananya
9. Pedoman Pengendalian Pemanfaatan Ruang
a. Mekanisme advice planning perijinan sampai dengan pemberian ijin lokasi bagi
kegiatan perkotaan;
b. Mekanisme pemberian insentif dan disinsentif, kompensasi, pelaporan,
pemantauan, evaluasi serta pengenaan sanksi
1 . P E N D A H U L U A NF. Keluaran
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 10
A. Metodologi PendekatanB. Rencana Kerja
2. METODOLOGI DAN RENCANA KERJA
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 11
A. Metodologi Pendekatan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 12
2. METODOLOGI DAN RENCANA KERJA
• Isu-Isu Masalah Regional
• Isu-isu masalah Internal
Karakteristik Kawasan Perencanaan
Analisis Potensi dan Permasalahan
• Kebijakan Nasional• Kebijakan Prov• Kebijakan Kab
KONSEP DAN STRATEGI MASTERPLAN
Visi dan Misi Strategi
Pengembangan Perkotaan Nasional
Struktur dan Pola Ruang Kawasan
KAWASAN STRATEGIS
Urban Design 3DRencana Tapak, Tata bangunan Rencana Sistem SirkulasiOpen space, parkirPrasarana, Sarana dan utilitas
ZONING REGULATION
PERIZINANSANKSIINSENTIF DISINSENTIF
INDIKASI PROGRAM
Struktur dan Pola Ruang Regional (Prov/Kab)
STUDI KOMPARATIF/ BELAJAR DARI KOTA/ NEGERI : 1. Wilayah Golden, Colorado2. Wilayah Boulder, Colorado3. Wilayah Gunung Pilatus 4. Wilayah Bhutan (Kaki Gunung Himalaya)5. Konsep Agropolitan
1 2 3
4 5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
DRAFT LAPORAN AKHIR
TAHAP I: PERSIAPAN TAHAP II: SURVEI, PENGUMPULAN DATA DAN ANALISIS TAHAP III: PERUMUSAN RENCANA
KERANGKA ACUAN KERJA
MOBILISASI PERALATAN DAN
KONSOLIDASI TIM KONSULTAN
INVENTARISASI RRTRW
KECAMATAN DI WILAYAH PAPUA
YANG SUDAH ADA
PENGUMPULAN DATA DAN
INFORMASI YANG TERKAIT
DENGAN KEGIATAN
PERUMUSAN METODOLOGI PELAKSANAAN
PEKERJAAN
PENYIAPAN PETA DASAR
SKALA 1 : 5.000
KOORDINASI DENGAN
PENGGUNAAN JASA
LAPORAN PENDAHULUAN LAPORAN ANTARA
LAPORAN AKHIR
INVENTARISASI PENGUMPULAN DATA-DATA
KEBIJAKAN PEMERINTAH PROVINSI PAPUA
IDENTIFIKASI KONDISI EKSTISTING STRUKTUR DAN
POLA RUANG WILAYAH PERENCANAAN
IDENTIFIKASI SISTEM PRASARANA DAN SARANA
TRANSPORTASI KOTA
IDENTIFIKASI KETERSEDIAAN DAN KUALITAS PRASARANA DAN SARANA PERKOTAAN
IDENTIFIKASI KONDISI DAN POLA TATA AIR
IDENTIFIKASI KONDISI GEOLOGI DAN
LINGKUNGAN KOTA
SURVEI PERUNTUKAN LAHAN SAMPAI
KEDALAMAN BLOK PERUNTUKAN
INVENTARISASI WARISAN BUDAYA KOTA: GEDUNG
DAN KAWASAN BERSEJARAH
PENGUMPULAN DATA KEPENDUDUKAN DAN
SOSIAL BUDAYA
SURVEI DAN PENGUMPULAN DATA
EKONOMI KOTA
REVIEW/ PENINJAUAN KEMBALI TERHADAP RRTRW KECAMATAN DI WILAYAH PAPUA YANG SUDAH
ADA
ANALISIS DAYA DUKUNG PRASARANA DAN SARANA
DAN UTILITAS
ANALISIS POTENSI DAN PERMASALAHAN FISIK
KOTA
ANALISIS DAYA DUKUNG LINGKUNGAN
ANALISIS PEMANFAATAN RUANG
ANALISIS KEBUTUHAN PELESTARIAN UNSUR-
UNSUR KOTA
ANALISIS KEPENDUDUKAN DAN
SOSIAL BUDAYA
ANALISIS PENGEMBANGAN EKONOMI KOTA
ANALISIS KAPASITAS PENGEMBANGAN
KAWASAN
ANALISIS KEBUTUHAN
PENGEMBANGAN KAWASAN
ANALISIS POTENSI DAN
PERMASALAHAN SOSIAL EKONOMI
KOTA
KERANGKA RENCANA DESAIN
PERUMUSAN KONSEP RDTRK
PERUMUSAN TUJUAN
PENGEMBANGAN
PERUMUSAN RENCANA
STRUKTUR DAN POLA
PERUMUSAN RENCANA BLOK PEMANFAATAN
RUANG
PERUMUSAN AMPLOP RUANG (RTBL)
PERUMUSAN NASKAH
AKADEMIK & RANPERDA
PENGUMPULAN RENCANA
KERJA
PERUMUSAN ARAHAN
PELAKSANAAN DAN
PENGENDALIAN PEMBANGUNAN
PERUMUSAN PERATURAN
ZONASI
INDIKASI PROGRAM
PEMBANGUNAN
PERUMUSAN KELAMBAGAAN
DAN PERAN
FGD 1
FGD 2
FGD 3
Slide : 13
2. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
2. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAANB. Rencana Kerja
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
NO TAHAPAN KEGIATAN TUJUAN KEGIATAN SASARAN METODEBULAN
1 2 3 4 5 6 7
1 PERSIAPAN Menyiapkan Langkah Kerja yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan dan persiapan administrasi
Perumusan pendekatan dan metodologi serta penyiapan jadwal pelaksanaan pekerjaan
Tercapainya langkah-langkah kerja yang efektif dan efisien
Persiapan teknis dan administrasi
2 SOSIALISASI AWAL Pembentukan kesamaan pandangan dan kesepakatan
Sosialisasi Tercapainya pemahaman tentang proses penyusunan RDTR oleh pemerintah setempat
Diskusi Teknis dan FGD
3 PENJARINGAN ISU-ISU PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN
Teridentifikasinya isu-isu pengembangan wilayah yang perlu dititikberatkan untuk difokuskan dalam survei dan analisis
Diskusi awal Teridentifikasinya isu-isu pengembangan kawasan yang terkait dengan substansi RDTR Kawasan Perkotaan
Diskusi teknis
4 SURVEY/ PENGUMPULAN DATA
Teridentifikasinya kondisi awal kawasan dan kecenderungan
Pengumpulan data primer dan sekunder
Tercapainya proses pengumpulan data oleh tim pelaksana pekerjaan
Survey primer dan sekunder
5 ANALISIS/IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN
Teridentifikasinya potensi dan permasalahan pengembangan kawasan
Pelaksanaan proses analisis Penjelasan hasil-hasil analisis dan perolehan masukan dari dinas terkait
Analisis kuantitatif dan kualitatif
6 KONSEP RENCANA Perumusan konsep rencana Komitmen/ kesepakatan konsep rencana
tercapainya proses perumusan dan kesepakatan konsep rencana oleh tim supervisi
Diskusi Teknis dan FGD
7 PERUMUSAN RDTR Terumuskannya RDTR Kawasan Perkotaan Bokondini sesuai dengan permasalahan yang ada
Pelaksanaan perumusan rencana
Tercapainya proses perumusan rencana
Diskusi teknis dan Sarasehan
8 KONSULTASI PUBLIK Terakomodasinya aspirasi masyarakat Bokondini dalam Rencana Tata Ruang
Pendampingan kegiatan lokakarya
Tercapainya kegiatan konsultasi publik oleh Pemerintah Daerah
FGD
9 LOKAKARYA RDTR Terakomodasinya aspirasi masyarakat dalam Rencana Tata Ruang
Pendampingan kegiatan lokakarya
Tercapainya kegiatan lokakarya oleh Pemerintah Daerah
Seminar / FGD
Slide: 14
: Sudah dilakukanKeterangan: Tahap 1 s/d 6 Sudah dilaksanakan, Tahap 7 dan 8 rencana penyelesaian pekerjaan berikutnya
A. Posisi RTRW/ RDTR Kabupaten Dalam Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
B. Klasifikasi Penataan Ruang Menurut UU No. 26/2007 Tentang Penataan Ruang
C. Komplementaritas Rencana Tata RuangD. Pemahaman Peraturan Zonasi (Zoning Map)E. Skema Alur Penyusunan Dan Penetapan RDTR
1) Penyusunan RDTR2) Penyusunan dan Pembahasan Raperda RDTR3) Rekomendasi dan Persetujuan Substansi Gubernur4) Penetapan Raperda
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 15
A. Kedudukan RDTR Dalam Sistem Perencanaan Tata Ruang dan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN)
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 16
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
RENCANA PEMBANGUNAN
RENCANA UMUM TATA RUANG
RENCANA RINCI TATA RUANG
RPJP NASIONAL
RPJM NASIONAL
RPJP PROVINSI
RPJM PROVINSI
RPJP KABUPATEN/KOTA
RPJMKABUPATEN/KOTA
RTRW NASIONAL
RTRW PROVINSI
RTRW KABUPATEN
RTRW KOTA
RTR PULAU/ KEPULAUAN
RTR KAWASAN STRATEGIS NASIONAL
RTR KAWASAN STRATEGIS PROVINSI
RDTR KABUPATEN
RTR KAWASAN STRATEGIS KABUPATEN
RDTR KOTA
RTR KAWASAN STRATEGIS KOTA
B. Klasifikasi Penataan Ruang Menurut UU No. 26/2007 Tentang Penataan Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 17
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
WIL
AYA
HP
ER
KO
TA
AN
RENCANA UMUM TATA RUANG RENCANA RINCI TATA RUANG
RTR KWS METROPOLITAN
RTRW NASIONAL
RTRW PROVINSI
RTRW KABUPATEN
RTR PULAU / KEPULAUAN
RTR KWS STRA. NASIONAL
RTR KWS STRA KABUPATEN
RTR KWS PERKOTAAN DLM WIL KABUPATEN
RTRW KOTARTR BAGIAN WIL KOTA
RTR KWS STRA KOTA
RDTR WIL KABUPATEN
RTR KWS STRA. PROVINSI
RDTR WIL KOTA
C. Komplementaritas Rencana Tata Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 18
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
RTRW PROVINSISkala 1 : 50.000
RTRW KOTA & KAB. ADMINISTRASI
Skala 1 : 20.000
URBAN DESIGN GUIDELINES
(KAWASAN STRATEGIS)
Skala 1 : 1.000
RDTR (KECAMATAN & KAW. STRATEGIS)
Skala 1 : 5.000
1. Struktur Ruang:• Pusat Kegiatan
Primer dan Sekunder• Sistem Prasarana
Primer2. Pola Ruang: Digit 23. Kawasan Strategis
Provinsi4. Ketentuan Umum
Peraturan Zonasi
1. Struktur Ruang:• Pusat Kegiatan
Tersier• Sistem Prasarana
Sekunder2. Pola Ruang: Digit 33. Kawasan Strategis
Kota4. Arahan Peraturan
Zonasi
1. Struktur Ruang: • Pusat Kegiatan
Skala Kecamatan dan Kelurahan
• Sistem Prasarana Tersier
2. Pola Ruang: Digit 43. Peraturan Zonasi
(Zoning Map dan Zoning Text)
1. Struktur Peruntukan Lahan
2. Intensitas Pemanfaatan Lahan
3. Tata Bangunan4. Sistem Sirkulasi &
Jalur Penghubung5. Sistem Ruang Terbuka
& Tata Hijau 6. Tata Kualitas
Lingkungan7. Sistem Prasarana dan
Utilitas Lingkungan
D. Pemahaman Peraturan Zonasi (Zoning Map)
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 19
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
4A4A
4A
4B
4B
4B
4B
4B
4B4B
4B
3B
3B
3B
3B
5A
5B
5B
5B
4A
4A
4A
5A
5A
5A
5A
5A
5A
5A 5A
5A
5A
5A
5A
5A
5A
5A
4B
4A
4A
4A
4A
4A
4A
4A4A
5A
5B
ZONA 4A : PERUMAHAN TERBATAS
ZONA 4B : PERUMAHAN KOTAZONA 3B : RUANG TERBUKA/ TAMAN KOTA
ZONA 5A : KAWASAN KOMERSIAL
ZONA 5B : KAWASAN PERKANTORAN
ZONA 6A : KAWASAN KHUSUS
6A
E. Skema Alur Penyusunan Dan Penetapan RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 20
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
PENETAPAN RAPERDA
RDTR
REKOMENDASI PERSETUJUAN
SUBSTANSI OLEH GUBERNUR
(Utk RAPERDA RDTR)
PENYUSUNAN &
PEMBAHASAN RAPERDA RDTR
PENYUSUNAN RDTR
Survei Sekunder &
Primer
Pengolahan Data dan Analsis
Penyusunan Rencana
Penyusunan RAPERDA
RDTR
Pembahasan RAPERDA
RDTR di DPRD
Persetujuan RAPERDA RDTR dari
DPRD
Pengajuan RAPERDA
RDTR
Evaluasi Materi Muatan Teknis
RAPERDA RDTR
Pemberian Rekomendas
i Dan Persetujuan Substansi
oleh Gubernur
Persetujuan RAPERDA RDTR Bersama DPRD
Evaluasi Muatan
RAPERDA RDTR Oleh MENDAGR
I
Evaluasi Muatan
RAPERDA RDTR
Kab/Kot Oleh
Gubernur
E. Skema Alur Penyusunan Dan Penetapan RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 21
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
1) Penyusunan RDTR2) Penyusunan dan Pembahasan Raperda RDTR3) Rekomendasi dan Persetujuan Substansi Gubernur4) Penetapan Raperda
E. 1. Penyusunan RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 22
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
1. Survei Sekunder &
PrimerNO JENIS DATA NAMA DATASUMBER DATA
INSTANSI LAPANGANI KEBIJAKAN1 Kebijakan Terkait [UU, PP, PERPRES, KEPRES, PERMEN,
SNI, dll] Internet -
2 Kebijakan Penataan Ruang Terkait
[RTRWN, RTR Pulau, RTRWP, RTRW Kabupaten/Kota
DJPR-PU/Internet, BAPPEDA-P, BAPPEDA Kab/Kot
-
3 Kebijakan Sektoral [RPJPN, RPJMN, RPJPD-P, RPJMD-P, (RPJPD-K), (RPJMD-K)], Renstra SKPD
DJPR-PU/Internet, BAPPEDA-P, BAPPEDA Kab/Kot
-
II GAMBARAN WILAYAH
1 Administratif & Geografis Pembagian Administratif, Batas Geografis SETDA & BAPPEDA Konfirmasi
2 Kondisi Fisik Dasar Klimatologi Topografi Jenis Tanah Geologi Hidrologi Sumberdaya mineral Jalur Patahan/ Sesar Tutupan Lahan penguasaan, penggunaan, dan
pemanfaatan lahan data intensitas bangunan
BMKG BAKOSURTANAL Badan Geologi Badan Geologi Badan Geologi Badan Geologi Badan Geologi BAKOSURTANAL BPN BPN
Konfirmasi
3 Kependudukan Jumlah Penduduk; Kepadatan Penduduk; dan Struktur Penduduk (Kelamin, Usia, Mata pencaharian, dll)
BPS, BAPPEDA, Kecamatan, Kelurahan/Desa
Konfirmasi
4 Sosial Budaya Kondisi Herritage; Kesenian Lokal; Adat Istiadat Lokal
BAPPEDA, Din. Sosial, Kebudayaan
Konfirmasi, Dokumentasi, Koordinat
2. Pengolahan Data &
Analisis
3. Penyusunan Rencana
E. 1. Penyusunan RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 23
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
NO JENIS DATA NAMA DATASUMBER DATA
INSTANSI LAPANGAN5 Sumber Daya
AlamPotensi Flora & Fauna; Hutan; Pertanian; Kelautan; serta Mineral
BPLHD, Din. Kehutanan, Pertanian, Kelautan, Pertambangan
Konfirmasi
6 Perekonomian PDRB; Pendapatan Per Kapita; PAD; APBD SETDA & BAPPEDA -
7 Kegiatan Ekonomi
Ekonomi Primer Pertanian; Peternakan; Perkebunan; Perikanan; Kelautan; Pertambangan; KehutananEkonomi Sekunder Industri; Ekonomi Tersier Perdagangan; Jasa; Pariwisata
Din. Pertanian; Din. Peternakan; Din. Perkebunan; Din. Perikanan; Din. Kelautan; Din. Pertambangan; Din. Kehutanan
Din. Industri;
Din. Perdagangan; Din. Jasa; Din. Pariwisata
-
8 Perumahan & Permukiman
Kondisi Perumahan, Sebaran Permukiman BAPPEDA, Din. PU Konfirmasi
9 Transportasi Transportasi Darat Jalan; Jembatan; Terminal; PengangkutanTransportasi Laut Pelabuhan; Alur PelayaranTransportasi UdaraBandara; Alur Penerbangan
BAPPEDA, Din. Perhubungan, PU Konfirmasi
1. Survei Sekunder &
Primer
2. Pengolahan Data &
Analisis
3. Penyusunan Rencana
E. 1. Penyusunan RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 24
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
NO JENIS DATA NAMA DATASUMBER DATA
INSTANSI LAPANGAN10 Prasarana &
UtilitasEnergi; Sumber Daya Air; Telekomunikasi; Persampahan; Air Bersih Regional; Air Limbah
BAPPEDA, Din. Pertambangan, Pengairan, PU, PLN, TELKOM,
PDAM
Konfirmasi
11 Fasilitas Sosial & Umum
Pemerintahan; Pendidikan; Kesehatan; Peribadatan; Olahraga; Komersial; Kebudayaan
BAPPEDA, Din. PU, Pendidikan, Kesehatan, PORA, Perdagangan,
Kebudayaan
Konfirmasi
12 Bencana Alam Sejarah; Lokasi; Dampak; Potensi Bencana Badan Geologi-ESDM, BAPPEDA, PU
Konfirmasi
13 Kelembagaan SO Eksektutif; SO Legislatif; BKPRD-P/K; Dinas yang Berwenang dalam PPR; PPNS; Partisipasi Masyarakat
SETDA & BAPPEDA Konfirmasi
14 Kawasan Strategis
Potensi; Dokumentasi; Letak dan Delineasi Kawasan
BAPPEDA, PU Konfirmasi
III PETA1 Peta Dasar
(skala 1 : 5.000)Peta Rupa Bumi Indonesia Bakosurtanal -
Peta Citra Satelit Bakosurtanal -Peta Penetapan Status Kawasan Hutan Kem. Kehutanan Konfirmasi,
Dokumentasi, Koordinat
Peta Administratif SETDA, BAPPEDA Konfirmasi, Dokumentasi, Koordinat
Peta Geografis SETDA, BAPPEDA -
1. Survei Sekunder &
Primer
2. Pengolahan Data &
Analisis
3. Penyusunan Rencana
E. 1. Penyusunan RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 25
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
NO JENIS DATA NAMA DATASUMBER DATA
INSTANSI LAPANGAN2 Fisik Dasar
(Skala 1:5000)Peta Klimatologi BMKG -
Peta Topografi BAKOSURTANAL -Jenis Tanah Badan Geologi-ESDM -Peta Geologi Badan Geologi-ESDM -Peta Hidrologi Badan Geologi-ESDM -Peta Sumberdaya mineral Badan Geologi-ESDM -Peta Jalur Patahan/Sesar Badan Geologi-ESDM -Peta Potensi Bencana Alam Badan Geologi-ESDM Konfirmasi, Dokumentasi,
KoordinatPeta Tutupan Lahan BAKOSURTANAL Konfirmasi, Dokumentasi,
KoordinatPeta Penguasaan Lahan BPN Konfirmasi, Dokumentasi,
KoordinatPeta Intensitas Bangunan BPN Konfirmasi, Dokumentasi,
Koordinat3 Peta Eksisting
(1:5000)Peta Kondisi Eksisting Jaringan Transportasi
BAPPEDA, Din. Perhubungan, PU -
Peta Kondisi Eksisting Prasarana & Utilitas
BAPPEDA, Din. Pertambangan, Pengairan, PU, PLN, TELKOM,
PDAM
-
Peta Kondisi Eksisting Fasos & Fasum
BAPPEDA, Din. PU, Pendidikan, Kesehatan, PORA, Perdagangan,
Kebudayaan
Konfirmasi, Dokumentasi, Koordinat
Peta Kawasan Strategis BAPPEDA, PU Konfirmasi, Dokumentasi, Koordinat
1. Survei Sekunder &
Primer
2. Pengolahan Data &
Analisis
3. Penyusunan Rencana
E. 1. Penyusunan RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 26
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
1. Survei Sekunder &
Primer
2. Pengolahan Data &
Analisis
3. Penyusunan RencanaNO ASPEK DETAIL ANALISIS YANG DILAKUKAN
AAnalisis Aspek Administratif &
Geografis serta Delineasi Kawasan
1. Letak Geografis2. Batas Administratif 3. Delineasi Kawasan
B Analisis Aspek Fisik & Lingkungan
1. Analisis Fisik Dasar2. Analisis Kesesuaian dan Kemampuan Lahan3. Analisis Daya Dukung dan Daya Tampung4. Analisis Bencana Alam5. Analisis Intensitas Bangunan6. Analisis Blok Kawasan
C Analisis Aspek Ekonomi
1. Analisis Sumber Daya Alam2. Analisis Perekonomian 3. Analisis Kegiatan Ekonomi Produktif4. Analisis Kebutuhan Transportasi5. Analisis Kebutuhan Prasarana & Utilitas
D Analisis Aspek Sosial Budaya
1. Analisis Kependudukan2. Analisis Sosial Budaya3. Analisis Perumahan & Permukiman4. Analisis Fasilitas Sosial & Umum5. Analisis Kelembagaan
EAnalisis Penentuan Kawasan
Prioritas
1. Nilai Strategis Ekonomi2. Nilai Strategis SDA & Teknologi3. Nilai Strategis Sosial Budaya4. Nilai Strategis Lingkungan Hidup
E. 1. Penyusunan RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 27
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
1. Survei Sekunder &
Primer
2. Pengolahan Data &
Analisis
3. Penyusunan Rencana
NO ASPEK DETAIL MUATAN RENCANA
APerumusan Tujuan, Kebijakan, dan
Strategi
1. Tujuan Penataan Ruang Kawasan2. Kebijakan Penataan Ruang Kawasan3. Strategi Penataan Ruang Kawasan
B Penetapan Rencana Struktur Ruang
1. Rencana Sistem Permukiman2. Rencana Bagian Kawasan Perkotaan3. Rencana Sistem Jaringan Transportasi4. Rencana Sistem Jaringan Energi5. Rencana Sistem Prasarana Air Minum6. Rencana Sistem Telekomunikasi7. Rencana Sistem Persampahan8. Rencana Sistem Sanitasi
C Penetapan Rencana Blok Peruntukan1. Rencana Zona Lindung2. Rencana Kawasan Budidaya
D Penetapan Kawasan Prioritas1. Kawasan Prioritas Aspek Lingkungan Hidup 2. Kawasan Prioritas Aspek Ekonomi3. Kawasan Prioritas Aspek Sosial Budaya
E Indikasi Program1. Indikasi Program Perwujudan Struktur Ruang2. Indikasi Program Perwujudan Blok Peruntukan3. Indikasi Program Perwujudan Kawasan Strategis
FKetentuan Pengendalian Pemanfaatan
Ruang
1. Ketentuan Peraturan Blok Peruntukan 2. Ketentuan Perizinan3. Ketentuan Insentif & Disinsentif4. Ketentuan Sanksi
E. 2. Penyusunan dan Pembahasan Raperda RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 28
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
1. Penyusunan RAPERDA 2. Pembahasan di DPRD 3. Persetujuan DPRD
1. RAPERDA RDTR disusun oleh Bupati dibantu BKPRD Kabupaten
2. RAPERDA RDTR disusun berdasarkan Materi Teknis RDTR yang telah
disusun
3. RAPERDA RDTR disusun sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
E. 2. Penyusunan dan Pembahasan Raperda RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 29
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
1. Penyusunan RAPERDA 2. Pembahasan di DPRD 3. Persetujuan DPRD
1. Pembahasan RAPERDA RDTR dilakukan oleh Kelompok Kerja BKPRD
dengan DPRD
2. Pembahasan RAPERDA RDTR dilakukan untuk mengevaluasi muatan
sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku
E. 2. Penyusunan dan Pembahasan Raperda RDTR
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 30
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
1. Penyusunan RAPERDA 2. Pembahasan di DPRD 3. Persetujuan DPRD
1. Persetujuan RAPERDA RDTR diberikan berdasarkan hasil evaluasi
kesesuaian muatan RAPERDA dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku
2. Persetujuan RAPERDA RDTR diberikan oleh Ketua DPRD kepada
Gurbernur/Bupati/Walikota
E. 3. Rekomendasi dan Persetujuan Substansi Gubernur
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 31
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
1. Pengajuan RAPERDA 2. Evaluasi Muatan
MATEK
1. Pengajuan Surat Permohonan Mendapatkan Rekomendasi Kepada
Gubernur oleh Bupati/Walikota
2. Surat Permohonan disertai RAPERDA serta dokumen materi teknis RDTR
dan Album Peta
3. Terlebih dahulu pemeriksaan kelengkapan dokumen, bila tidak lengkap
wajib dilengkapi oleh PEMDA bersangkutan
3. Rekomendasi/ Persetujuan
Substansi
E. 3. Rekomendasi dan Persetujuan Substansi Gubernur
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 32
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
1. Pengajuan RAPERDA 2. Evaluasi Muatan
MATEK
3. Rekomendasi/Persetujuan
Substansi1. Evaluasi teknis RAPERDA RDTR dilakukan bersama instansi PEMPROV terkait
sebagai anggota BKPRD Provinsi dan/atau PEMKAB/KOT terkait melalui RAKOR
2. RAKOR merupakan Forum Koordinasi POKJANIS BKPRD Provinsi melalui Tim
Evaluasi persetujuan substansi BKPRD yang ditetapkan dengan SK Gubernur
3. Bila terdapat ketidaksesuaian, PEMKAB/KOT wajib menyempurnakan RAPERDA
4. Untuk permasalahan khusus, dapat dilakukan pembahasan dengan instansi
PEMPROV tertentu dan/atau PEMKAB/KOT lain yang berbatasan
5. Pernyataan kesesuaian dapat disertai catatan untuk diperhatikan dan/atau
ditindaklanjuti PEMKAB/KOT yang dituangkan dalam Berita Acara Hasil RAKOR
Pembahasan RAPERDA RDTR Kabupaten/Kota pada Forum Koordinasi POKJANIS
BKPRD Provinsi.
E. 3. Rekomendasi dan Persetujuan Substansi Gubernur
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 33
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
1. Pengajuan RAPERDA 2. Evaluasi Muatan
MATEK
3. Rekomendasi/Persetujuan
Substansi
1. Diberikan berdasarkan hasil evaluasi materi muatan teknis RAPERDA
2. Dokumen hasil evaluasi terdiri dari: a) Tabel Hasil Pemeriksaan
Pencantuman Materi Muatan Teknis RAPERDA; serta b) Berita Acara
RAKOR POKJANIS BKPRD Provinsi dalam Pembahasan RAPERDA
Kabupaten/Kota
3. Surat Rekomendasi diberikan oleh Gubernur, dilampiri dokumen hasil
evaluasi kepada Bupati/Walikota dengan tembusan kepada Ketua BKPRD
Provinsi
E. 4. Penetapan Raperda
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 34
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
1. Persetujuan Bersama
DPRD
2. Evaluasi Muatan oleh
Gubernur
3. Evaluasi Muatan oleh
MENDAGRI1. Setelah mendapat persetujuan substansi RAPERDA RDTR disampaikan
Gubernur/Bupati/Walikota kepada DPRD
2. RAPERDA RDTR disetujui bersama antara DPRD dengan
Gubernur/Bupati/Walikota
E. 4. Penetapan Raperda
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 35
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
1. Persetujuan Bersama
DPRD
2. Evaluasi Muatan oleh
Gubernur
3. Evaluasi Muatan oleh
MENDAGRI
1. Setelah disetujui bersama DPRD, RAPERDA RDTR disampaikan oleh
Bupati/Walikota kepada Gubernur
2. RAPERDA RDTR dievaluasi oleh Gubernur sesuai ketentuan peraturan
perundang-undangan
E. 4. Penetapan Raperda
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 36
3 . P E M A H A M A N U M U M R D T R
1. Persetujuan Bersama
DPRD
2. Evaluasi Muatan oleh
Gubernur
3. Evaluasi Muatan oleh
MENDAGRISetelah dievaluasi Gubernur, RAPERDA RDTR Kabupetan/Kota
disampaikan oleh Bupati/Walikota kepada MENDAGRI untuk
dievaluasi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan
A. Arahan RTR Provinsi PapuaB. Arahan RTRW Kabupaten Tolikara
4. ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 37
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 38
4. ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
A. Arahan RTR Provinsi PapuaSTRUKTUR RUANG
PROVINSI PAPUA
Arahan RTR Provinsi Papua:1. Sebagai Pusat Kegiatan Lokal
(PKL)2. Terhubung jaringan antar moda
trasnportasi darat. 3. Rencana Bandara sebagai
Bandara Bukan Pusat Penyebaran
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 39
4. ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
A. Arahan RTR Provinsi Papua POLA RUANGPROVINSI PAPUA
Arahan RTR Provinsi Papua:1. KSA/KPA (Perlindungan Alam-Memberamo
Foja)2. Hutan Lindung 3. Permukiman4. Hutan Produksi Konversi5. Pelabuhan Udara
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 40
4. ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
D. Arahan RTRW Kabupaten Tolikara
Arahan RTRW Kab Tolikara: • Bokondini & Kamboneri sebagai PKLp,
Bewani sebagai PPL dan Bokoneri sebagai PPK.
• Rencana jaringan jalan (K3) yang menghubungkan Karubaga- Wunin - Bokondini.
• Rencana jaringan jalan yang menghubungkan Bokondini – Kanairo; dan
• Terminal Tipe C Bokondini di Distrik Bokondini;
• Bandar udara pengumpan di Distrik Bokondini,
• Pengembangan BTS, IPAL, IPLT, PLTMH
STUKTUR RUANGKABUPATEN TOLIKARA
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 41
4. ARAHAN KEBIJAKAN PENATAAN RUANG
D. Arahan RTRW Kabupaten Tolikara
Arahan RTRW Kab. Tolikara:1. Terdapat Kawasan Hutan
Lindung, berupa Hutan Lindung (HL) dan Konservasi Suaka Margasatwa Memberamo Foja
2. Terdapat Kawasan Budidaya berupa, Kawasan Industri, Permukiman, Hutan Produksi Terbatas, Hutan Produksi Konversi, Holtikultura, Pertanian Tanaman Pangan, dan Perkebunan
POLA RUANGKABUPATEN TOLIKARA
A. Wilayah KabupatenB. Kawasan Perkotaan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 42
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 43
5. GAMBARAN UMUM
1. Kabupaten Tolikara merupakan satu dari 29 kabupaten yang termasuk dalam wilayah administratif Provinsi Papua. Kabupaten Tolikara hasil permekaran dari Kabupaten Jayawijaya tahun 2002.
2. Kabupaten Tolikara berada pada posisi 139°00 - 139°15° BT dan 3°00 - 4°00 LS, dengan luas sekitar 5.234 Km2.
3. Secara Administratif Kabupaten Tolikara berbatasan dengan:
Barat : Distrik Ilu dan Distrik Fawi Kabupaten Puncak Jaya.
Selatan : Distrik Gamelia, Distrik Tiom, dan Distrik Dipo, Kab. Lani Jaya.
Timur : Distrik Kelila, DIstrik Kobakma, Kabupaten Membramo Tengah.
Utara : Distrik Dabra, Mamberamo Raya
4. Pemerintahan di Kabupaten Tolikara, sampai tahun 2010 terdiri atas 35 kecamatan, 510 desa dan 4 kelurahan, dengan beribukota di Kecamatan Karubaga.
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka 2011
A. Wilayah Kabupaten
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 44
• Topografi yang bervariasi antara 1.400 - 3.300 meter dpl
• Sebagian besar adalah pengunungan (dataran tinggi) yang dilalui beberapa aliran sungai dan anak sungai yang berasal dari bukit dan gunung.
• Didominasi kemiringan lahan > 40 %, di daerah bagian tengah wilayah Kabupaten ke arah barat dan timur
• Bagian Utara yang berbatasan dengan Kabupaten Mambramo Tengah dan sebelah selatan yang berbatasan dengan kabupaten Jayawijaya, kemiringan lahannya bervariasi antara 0 % sampai dengan diatas 40 %
A. Wilayah Kabupaten PETA KEMIRINGAN LERENG KABUPATEN TOLIKARA
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 45
A. Wilayah Kabupaten PETA CURAH HUJAN KABUPATEN TOLIKARA
• Iklim Tropis basah, Pengaruh letak yang berada pada daerah tinggian (dataran tinggi), rata-rata temperatur udara bervariasi antara 12o - 20o C
• Tingkat kelembaban > 86%, • Angin bertiup sepanjang tahun adalah angin barat daya • Kecepatan Angin rata-rata 16 knot dan terendah 2.9 knot.
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 46
A. Wilayah Kabupaten PETA JENIS TANAHKABUPATEN TOLIKARA
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 47
A. Wilayah Kabupaten PETA GEOLOGIKABUPATEN TOLIKARA
Kabupaten Tolikara termasuk kedalam batuan formasi pembawa logam yang terbentuk dari Formasi kelompok batu Gamping Nungni yang banyak mengandung bahan tambang Au (Emas), Cu (Tembaga), dan Ag (Perak), Formasi Warupi yang banyak mengandung bahan Cu (Tembaga) dan formasi batuan Ultramatik
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 48
B. Kawasan Perkotaan
NO DISTRIK BWPLUAS
( Km2)1 Bokondini I
21,92 2 Bewani II
42,18 3 Bokoneri III
15,60 4 Kamboneri IV
20,95 JUMLAH
100,65
Tabel Pembagian BWP dan Luasan Kawasan Perkotaan Bokondini
BEWANI
BOKONDINI
KAMBONERI
BOKONERI
PETA ADMINISTRASI KAWASAN PERKOTAAN BOKONDINI
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 49
B. Kawasan Perkotaan
BWP II
BWP I
BWP IV
BWP III
PETA PENETAPAN BWPKAWASAN PERKOTAAN BOKONDINI
No DistrikJml Pddk
Kelengkapan Fungsi (Fasilitas)Jumlah Indeks
Sentralitas
1 2 3 4 5 6 7 8 910
11
12
1Bokondini
3,719 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11
2 Bokoneri 3,831 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2
3 Bewani 3,864 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 4
4 Kaboneri 1,280 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 5
1=SD, 2=SLTP, 3=SMU, 4=Puskesmas, 5=Pustu, 6=Puskesmas Keliling, 7=Pasar Lingkungan,
8=Pertokoan, 9=Hotel, 10=Gereja Kampung, 11=Gereja Distrik, 12=Lainnya
Perhitungan Indeks Sentralitas
Keterangan :
No DistrikJml Pddk
Kelengkapan Fungsi (Fasilitas)Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 910
11
12
1Bokondini
3,719 3 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
2 Bokoneri 3,831 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 4
3 Bewani 3,864 3 0 0 0 1 0 0 0 0 6 1 0 11
4 Kaboneri 1,280 1 0 0 1 3 0 0 0 0 6 1 0 12
Kelengkapan Fungsi Fasilitas Distrik Kawasan Perkotaan
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 50
B. Kawasan Perkotaan
BWP II
BWP I
BWP IVBWP III
ARAHAN KEBIJAKAN RTRW KABUPATEN TOLIKARA
KAWASAN PERKOTAAN
HIRARKI FUNGSIONAL
FUNGSI UTAMA POLA RUANG
DISTRIK BOKONDINI
PKLp 1. PUSAT PELAYANAN PEMERINTAHAN DISTRIK
2. PUSAT PENGEMBANGAN PERTANIAN
3. PUSAT PERKANTORAN4. PUSAT PERMUKIMAN
1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
2. INDUSTRI3. PARIWISATA4. PETERNAKAN (SAPI)5. PERKEBUNAN6. PERTANIAN HOLTIKULTURA7. TANAMAN PANGAN8. RAWAN BENCANA LONGSOR9. PERLINDUNGAN SETEMPAT10.LINDUNG GEOLOGI
SEBAGIAN WILAYAH DISTRIK BEWANI
PPL 1. PUSAT PERMUKIMAN2. PUSAT KOMERSIAL SKALA
KAMPUNG
1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
2. PERTANIAN HOLTIKULTURA3. TANAMAN PANGAN4. RAWAN BENCANA LONGSOR5. PERLINDUNGAN SETEMPAT6. LINDUNG GEOLOGI7. HUTAN PRODUKSI
SEBAGIAN WILAYAH DISTRIK BOKONERI
PPK 1. PUSAT PELAYANAN PEMERINTAHAN DISTRIK
2. PUSAT PERMUKIMAN3. PUSAT KOMERSIAL SKALA
KAMPUNG
1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
2. PARIWISATA3. PERTANIAN HOLTIKULTURA4. TANAMAN PANGAN5. RAWAN BENCANA LONGSOR6. PERLINDUNGAN SETEMPAT7. LINDUNG GEOLOGI8. HUTAN PRODUKSI
SEBAGIAN WILAYAH DISTRIK KAMBONERI
PKLp 1. PUSAT PELAYANAN PEMERINTAHAN DISTRIK
2. PUSAT PENGEMBANGAN PERTANIAN
3. PUSAT PERKANTORAN4. PUSAT PERMUKIMAN
1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
2. PERKEBUNAN3. PERTANIAN HOLTIKULTURA4. TANAMAN PANGAN5. RAWAN BENCANA LONGSOR6. PERLINDUNGAN SETEMPAT7. LINDUNG GEOLOGI8. HUTAN PRODUKSI
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 51
B. Kawasan Perkotaan
PETA KEMIRINGAN
LERENG
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 52
B. Kawasan PerkotaanPETA
KETINGGIAN
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 53
B. Kawasan PerkotaanPETA JENIS
TANAH
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 54
B. Kawasan Perkotaan
PETA CURAH HUJAN
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 55
B. Kawasan Perkotaan
PETA GEOLOGI
Kawasan Pengembangan Bokondini secara geologi terdiri dari Endapan Aluvial, Endapan Longsor dan Endapan Terbiku (Terrace Deposit) yang berumur Kuarter. Endapan tersebut menindih secara tidak selaras Metamorfic Derewo (Batuan Malihan/Metamorfosa Derewo) yang berumur Eosen – Oligosen. Kota Bokondini saat ini, umumnya dibangun di atas Endapan Terbiku atau Terrace Deposit karena relatif datar dengan ruang yang cukup lebar (mencapai 50 m) dan memanjang barat – timur sepanjang lebih dari 2 km.
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 56
B. Kawasan Perkotaan
PETA HIDROGEOLOGI
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 57
B. Kawasan Perkotaan
PETA DAS
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 58
B. Kawasan Perkotaan
PETA TUTUPAN LAHAN
Lahan Terbuka
BWP DISTRIK KAWASAN HUTAN
LUAS (Km2)
BWP I BOKONDINI APL 4,49 HL 4,81 HPK 11,65
BWP I Total 20,95BWP II BEWANI (Sebagian
Wilayah)APL 0,01 HL 3,60 HPK 18,30
BWP II Total 21,92BWP III
BOKONERI (Sebagian Wilayah)
APL 2,36 HL 12,52 HPK 27,30
BWP III Total 42,18BWP IV KABONERI (Sebagian
Wilayah)HPK 15,60
BWP IV Total 15,60 TOTAL KAWASAN PERKOTAAN BOKONDINI 100,65
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 59
B. Kawasan PerkotaanPETA STATUS HUTAN
SK MENHUT NO.458/ 2012
Sumber: SK Menhut No.458/2012
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 60
B. Kawasan PerkotaanPETA RAWAN BENCANA
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 61
B. Kawasan Perkotaan KEPENDUDUKAN• Jumlah penduduk di Kabupaten Tolikara sebesar 114.427 jiwa pada tahun 2010, sedangkan
pada kawasan perkotaan Bokondini adalah sebesar 12.694 jiwa menurut jumlah penduduk pada Distrik Bokondini , Distrik Bewani, Distrik Bokoneri dan Distrik Kaboneri
• Jumlah Penduduk Tertinggi pada Kawasan Perkotaan Bokondini adalah di Distrik Bewani sebesar 3.864 Jiwa dan terendah di Distrik Kaboneri dengan 1.280 Jiwa.
No Distrik
Jumlah Penduduk
JumlahSex
Rasio
Luas BWP (Km2)
Rasio Luas thd Total (%)
Kepadatan
Pddk/Km2Lk Pr
1 Bokondini 1.979 1.740 3.719
113,74
20,95
20,81 178
2Bokoneri 2.034 1.797 3.831
113,19
42,18
41,91 91
3Bewani 2.059 1.805 3.864
114,07
21,92
21,78 176
4Kaboneri 679 601 1.280
112,98
15,60
15,50 82
Jumlah 6.751 5.943 12.694 113,60
100,65
100,00 126
Jumlah Penduduk Kawasan Perkotaan Bokondini Tahun 2011
Sumber : Potensi Desa (Podes) Tahun 2011, BPS Kabupaten Tolikara, 2011
Bokondini
Bokoneri
Bewani
Kaboneri
-2,000 -1,000 0 1,000 2,000 3,000
Laki-lakiPerempuan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 62
B. Kawasan Perkotaan
• Jumlah sarana pendidikan di Kabupaten Tolikara tahun 2010 mencapai 88 unit, yang terdiri dari 66 Sekolah Dasar (SD), 17 Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 4 Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 1 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
• Pada kawasan perkotaan Bokondini tiap Distrik/BWP sudah mengenyam pendidikan dasar (SD) dan pendidikan menengah (SMP), sedangkan untuk SMU masih hanya 1 di Distrik Bokondini
No Distrik SD SMP SMU
1 Bokondini 2 1 1
2 Bokoneri 3 1 0
3 Bewani 3 1 0
4 Kamboneri 3 1 0
Jumlah 11 4 1
Jumlah Sebaran Sarana Pendidikan di Kawasan Perkotaan Bokondini Tahun
2011
Sumber : Potensi Desa (Podes) Tahun 2011,
BPS Kabupaten Tolikara
SARANA PENDIDIKAN
B. Kawasan Perkotaan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 63
Sumber : Potensi Desa (Podes) Tahun 2011, BPS Kabupaten Tolikara
SARANA KESEHATAN
NO DISTRIK PUSKESMASPUSKESMAS PEMBANTU
(PUSTU)
BALAI PENGOBATA
N
PUSKESMAS KELILING
1 Bokondini 1 0 1 12 Bokoneri 0 1 1 03 Bewani 0 1 1 0
4 Kamboneri 0 1 1 0
Jumlah 1 3 4 1
• Pelayanan Kesehatan, Tolikara mengandalkan PUSKESMAS dan Balai Pengobatan Pemerintah, sedangkan pelayanan rumah sakit belum berfungsi sebagaimana mestinya.
• Pada kawasan Perkotaan Bokondini hanya terdapat 1 Puskesmas, 3 Puskesmas Pembantu dan 4 Balai Pengobatan Pemerintah. Guna melayani beberapa daerah yang masih belum terjangkau tersedia juga Puskesmas Keliling roda dua 1 unit.
• Disamping itu, kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan juga dipengaruhi oleh banyaknya tenaga kesehatan yang tersedia. Di Tolikara, jumlah dokter yang tersedia hanya orang yang terdiri dari 1 dokter spesialis, 16 dokter umum, dan 2 dokter gigi. Untuk penolong kelahiran, di Tolikara juga terdapat 56 bidan.Jumlah Sebaran Sarana Pendidikan
di Kawasan Perkotaan Bokondini Tahun 2011
B. Kawasan Perkotaan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 64
Komoditas
Distrik : Bokondini, Bewani, Bokoneri dan Kamboneri
Luas Panen (Ha)
Produksi(Ton)
Produktivitas(Ton/Ha)
Padi ladang 2 2 1
Ubi kayu 78,69 493,82 6,28Ubi jalar 168,56 1.632,27 9,68
Jagung 27,81 57,58 2,07
Keladi 63,70 325,22 5,11
Kacang Tanah 62,01 107,20 1,73
Kedelai 29,28 58,52 1,99Perkotaan Bokondini
432,05 2.676,61 6,20
Kabupaten Tolikara 3.182,11 15.989,70 5,02
Tabel Luas Panen, Produksi dan Produkivitas Tanaman Pangan di Kawasan
Perkotaan Bokondini, Kabupaten Tolikara Tahun 2010
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011
TANAMAN PANGAN
B. Kawasan Perkotaan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 65
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011
Komoditas
Distrik : Bokondini, Bewani, Bokoneri dan Kamboneri
Luas Panen (Ha)
Produksi(Ton)
Produktivitas(Ton/Ha)
Jeruk manis 5,30 22,16 4,18Nenas 12,53 56,79 4,53Pisang 15,38 77,96 5,07Nangka 11,82 33,91 2,87Jambu biji 3,72 5,55 1,49Alpokat 7,73 10,91 1,41Mangga 6,80 7,60 1,12Pepaya 4,38 7,30 1,67Markisa 12,39 25,30 2,04Perkotaan Bokondini
80,05 247,48 3,09
Kabupaten Tolikara 368,15 1.015,29 2,76
Tabel Luas Panen, Produksi dan Produkivitas Tanaman Buah-buahan di Kawasan Perkotaan Bokondini, Kabupaten Tolikara Tahun 2010
TANAMAN HORTIKULTURA
B. Kawasan Perkotaan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 66
TANAMAN HORTIKULTURA
Komoditas
Distrik : Bokondini, Bewani, Bokoneri dan Kamboneri
Luas Panen (Ha)
Produksi(Ton)
Produktivitas(Ton/Ha)
Bayam 3,97 7,86 1,98Cabe 3,97 10,51 2,65Buncis 4,37 13,21 3,02Wortel 4,36 14,25 3,27Daun Bawang 6,57 21,51 3,28Bawang merah 7,44 2,34 0,31Timun 11,17 42,45 3,80Kentang 7,44 20,18 2,71Kubis 14,88 41,79 2,81Terong 9,92 17,65 1,78Bawang putih 6,82 7,70 1,13Sawi 6,19 14,33 2,32Tomat 6,19 12,04 1,95Perkotaan Bokondini 93,29 225,82 2,42Kabupaten Tolikara 440,68 1.456,47 3,30
Luas Panen, Produksi dan Produkivitas Tanaman Sayuran di Kawasan Perkotaan Bokondini, Kabupaten Tolikara Tahun 2010
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011
TANAMAN HORTIKULTURAB. Kawasan Perkotaan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 67
TANAMAN PERKEBUNAN
Distrik
KopiLuas Panen
(Ha)Produksi
(Ton)Produktivitas
(Ton/Ha)Bokondini 8,17 8,07 0,98Bewani - - -Bokoneri 1,23 1,73 1,41Kamboneri 1,06 0,17 0,16
Perkotaan Bokondini 10,46 9,97 0,95 Kabupaten Tolikara 26,48 14,50 3,30
Luas Panen, Produksi dan Produkivitas Kopi di Kawasan Perkotaan Bokondini, Kabupaten Tolikara Tahun 2010
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011
Distrik
Populasi (ekor) Daging (kg)Sapi Kambing Babi Sapi Kambing Babi
Bokondini 57 25 2.779 292 75 4.373Bewani 0 0 1.998 - - 4.049Bokoneri 19 17 2.043 260 33 3.725Kamboneri 0 0 1.499 184 0 4.049Perkotaan Bokondini
76 42 8.319 736 105 16.196
Kabupaten Tolikara 373 211 52.782 2.760 658 137.332
Populasi dan Produksi Daging Ternak di Kawasan Perkotaan Bokondini, Kabupaten Tolikara Tahun 2010
PETERNAKANTANAMAN HORTIKULTURAB. Kawasan Perkotaan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 68
PETERNAKAN
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011
Distrik
Populasi (ekor) Daging (kg)Ayam Itik Kelinc
iAyam Itik Kelinci
Bokondini 822 19 764 52 5 67Bewani 1.024 11 73 40 3 39Bokoneri 770 18 94 52 4 37Kamboneri 109 0 838 19 8 59Kota Bokondini 2.725 48 1.769 163 20 202Kabupaten Tolikara
44.871 139 8.226 1.382 56 407
Populasi dan Produksi Daging Ternak di Kawasan Perkotaan Bokondini, Kabupaten Tolikara Tahun 2010
PETERNAKAN
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011
PETERNAKANTANAMAN HORTIKULTURAB. Kawasan Perkotaan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 69
PETERNAKAN
Distrik
Produksi Jenis Ikan (kg)
Mas Mujair Nila Lele Udang
Bokondini 22 15 8 - -
Bewani 5 5 - - -
Bokoneri 11 6 - - -
Kamboneri 8 5 - - -
Perkotaan Bokondini 46 31 8 - -
Kabupaten Tolikara 420 200 121 80 10
Jenis dan Produksi Ikan Di Kawasan Perkotaan Bokondini, Kabuapten Tolikara Tahun 2010
PERIKANAN
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011
PETERNAKANTANAMAN HORTIKULTURAB. Kawasan Perkotaan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 70
PERIKANAN
Distrik
Kegiatan Perikanan Darat
Luas Lahan Kolam (Ha)
Kelompok Tani
Anggota
Bokondini 40,65 55 932
Bewani - - --
Bokoneri - - -
Kamboneri - - -
Perkotaan Bokondini 40,65 55 932
Tolikara 90,85 155 2.978
Luas Kolam Budidaya Ikan Tawar, Banyak Kelompok Tani dan Anggotanya di Kawasan Perkotaan Bokondini, Kabupaten Tolikara Tahun 2010
PERIKANAN
Sumber : Kabupaten Tolikara Dalam Angka Tahun 2011
PETERNAKANTANAMAN HORTIKULTURAB. Kawasan Perkotaan
5. GAMBARAN UMUM
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 71
PERIKANAN DARAT
6. ANALISIS
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 72
A. Analisis Wilayah RegionalB. Analisis Sumber Daya Alam dan FisikC. Analisis Sosial BudayaD. Analisis KependudukanE. Analisis Daya Tampung MaksimalF. Analisis Kebutuhan Fasilitas UmumG. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan PrasaranaH. Analisis EkonomiI. Analisis Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan
(KKOP)
6 . A N A L I S I SA. Analisis Wilayah Regional
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 73
BWP II
BWP I
BWP IV
BWP III
BOKONDINI
BEWANI
BOKONERI
KAMBONERI
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
HIRARKI FUNGSIONAL
FUNGSI UTAMA POLA RUANG
PKLp 1. PUSAT PELAYANAN PEMERINTAHAN DISTRIK
2. PUSAT PENGEMBANGAN PERTANIAN
3. PUSAT PERKANTORAN4. PUSAT PERMUKIMAN
1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
2. INDUSTRI3. PARIWISATA4. PETERNAKAN (SAPI)5. PERKEBUNAN6. PERTANIAN HOLTIKULTURA7. TANAMAN PANGAN8. RAWAN BENCANA LONGSOR9. PERLINDUNGAN SETEMPAT10. LINDUNG GEOLOGI11. PERMUKIMAN
PPL 1. PUSAT PERMUKIMAN2. PUSAT KOMERSIAL SKALA
KAMPUNG
1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
2. PERTANIAN HOLTIKULTURA3. TANAMAN PANGAN4. RAWAN BENCANA LONGSOR5. PERLINDUNGAN SETEMPAT6. LINDUNG GEOLOGI7. HUTAN PRODUKSI8. PERMUKIMAN
PPK 1. PUSAT PELAYANAN PEMERINTAHAN DISTRIK
2. PUSAT PERMUKIMAN3. PUSAT KOMERSIAL SKALA
KAMPUNG
1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
2. PARIWISATA3. PERTANIAN HOLTIKULTURA4. TANAMAN PANGAN5. RAWAN BENCANA LONGSOR6. PERLINDUNGAN SETEMPAT7. LINDUNG GEOLOGI8. HUTAN PRODUKSI9. PERMUKIMAN
PKLp 1. PUSAT PELAYANAN PEMERINTAHAN DISTRIK
2. PUSAT PENGEMBANGAN PERTANIAN
3. PUSAT PERKANTORAN4. PUSAT PERMUKIMAN
1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN
2. PERKEBUNAN3. PERTANIAN HOLTIKULTURA4. TANAMAN PANGAN5. RAWAN BENCANA LONGSOR6. PERLINDUNGAN SETEMPAT7. LINDUNG GEOLOGI8. HUTAN PRODUKSI9. PERMUKIMAN
Panaga Kawasan Perkotaan Bokondini
Egiam
Wunin
Anawi
Kaiga
Tagineri, Danime, Yuneri, Yuko
Wari
Mem
bera
mo T
en
gah
6 . A N A L I S I SB. Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 74
Kawasan Pengembangan Bokondini secara geologi terdiri dari Endapan Aluvial, Endapan Longsor dan Endapan Terbiku (Terrace Deposit) yang berumur Kuarter. Endapan tersebut menindih secara tidak selaras Metamorfic Derewo (Batuan Malihan/Metamorfosa Derewo) yang berumur Eosen – Oligosen. Kota Bokondini saat ini, umumnya dibangun di atas Endapan Terbiku atau Terrace Deposit karena relatif datar dengan ruang yang cukup lebar (mencapai 50 m) dan memanjang barat – timur sepanjang lebih dari 2 km. a. Batuan Malihan Formasi Darewo yang berumur Eosen-Oligosen pada kala Tersier, terdiri dari batusabak,
filit, sekis kuarsa mika, dan sekis klorit. Batuan malihan tersebut karena umumnya berofoliasi dan terkekarkan kuat, terdapat dengan lereng yang terjal dan curah hujan di daerah Tolikara yang relatif tinggi serta terletak pula pada daerah dengan kegempaan yang sedikit tinggi (percepatan permukaan pada batuan dasar mencapai 0,35g) maka batuan tersebut sangat berpotensi longsor seperti yang dijumpai pada tebing di sebelah barat-laut kota Bokondini. Namun demikian daya dukung masa tanah/ masa batuan di daerah ini sangat lebih dari cukup untuk dibebani oleh bangunan berlantai dua atau lebih tapi cukup sulit untuk digali
b. Endapan Terbiku adalah endapan teras sungai purba yang terdiri dari konglomerat, breksi dan pasir, yang berumur Kuarter, terdiri dari konglomerat, breksi dan pasir dengan ketebalan total dapat mencapai 50 m. Endapan ini terdapat dengan lereng yang landai dan bahkan digunakan untuk penempatan landasan pacu bandara Bokondini yang ada sekarang termasuk kota Bokondini.
c. Endapan longsor, merupakan endapan hasil pelongsoran tanah atau batu dari batuan malihan pada lereng-lereng yang terjal yang terdiri dari lempung, pasir, kerakal dan bongkah dan penyebarannya hanya setempat. Endapan ini diperkirakan mempunyai permeabilitas yang sedang antara 10-7 – 10-6 meter/detik yang artinya pada lapisan ini terdapat air tanah tidak tertekan dengan potensi sedang namun pada daerah dan ketebalan lapisan yang terbatas.
d. Endapan aluvial sungai yang berumur Kuarter merupakan endapan sungai yang terdapat di sepanjang aliran sungai yang terdapat di daerah ini. Endapan ini terdiri dari bongkah, kerakal, kerikil, pasir, lanau dan lumpur. Ketebalannya bervariasi hingga mungkin sekitar tiga meter. Endapan ini seumur dengan Endapan Longsor dan juga terdapat secara tidak selaras di atas Batuan Malihan Derewo dan/atau Endapan Terbiku. Endapan ini tidak baik digunakan untuk bahan beton karena relatif lunak dan berbutir pipih karena umumnya berasal dari bahan rombakan Batuan Malihan Derewo. Bongkah dan kerakal yang juga berasal dari batuan malihan tersebut, juga tidak baik untuk bahan beton karena kuat tekannya hanya sekitar 250 kg/ cm2 saja.
Analisis Sumber Daya Air (Potensi Air Tanah)
6 . A N A L I S I SB. Analisis Sumber Daya Alam dan Fisik
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 75
Analisis Sumber Daya Air (Mata Air)
Endapan longsor, andapan terbiku dan tanah pelapukan dari batuan malihan Darewo berpotensi menyimpan air tanah tidak tertekan. Bila air tanah tidak tertekan tersebut di potong oleh topografi yang relatif lebih terjal maka di dasar lereng tersebut dapat ditemukan mata air namun biasanya mata air yang terjadi pada kondisi tersebut hanya berdebit kecil dan besarannya dipengaruhi oleh musim. Pada musim kemarau debit mengecil sementara pada musim hujan maka debit mata airnya akan membesar.
Kawasan Perkotaan Bokondini yang tergolong dalam type iklim tropika humida, maka jenis-jenis tanah di daerah ini tergolong kedalam tanah yang bereaksi asam. Jenis-jenis tanah di Kabupaten Tolikara khususnya di wilayah Bokondini terdiri dari 1) Dystrudepts, Hapludults, 2) Haplustolis, Haplustepta dan 3) Udorthents, Hapludolls.
Analisis Sumber Daya Tanah
6 . A N A L I S I SC. Analisis Sosial Budaya
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 76
Elemen KotaNo BWP Distrik Fungsi Distrik Luas
KawasanPotensi
LandmarkSkala
1 I/Prioritas Bokondini Pemerintahan skala distrik, Jasa Perdagangan, Wisata, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry, Pendidikan, Pusat Perdagangan Komoditas Unggulan, Pusat Perkantoran dan Permukiman
2197.09
Gereja Distrik, Gerbang Selamat Datang di Jalan Masuk ke Distrik (Kamboneri), Gerbang Selamat Datang di Bandar Udara, Tugu Injil, Bandar Udara
Kota
2 II Sebagian Wilayah Bewani
Pemerintah skala distrik, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry, Pusat Perkantoran dan Permukiman
2140.08
Gereja, Kantor Distrik
Kawasan dan Lingkungan
3 III Sebagian Wilayah Bokoneri
Pemerintah skala distrik, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry, Pusat Perkantoran dan Permukiman
4216.86
Gereja, Kantor Distrik
Kawasan dan Lingkungan
4 IV Sebagian Wilayah Kamboneri
Pemerintah skala distrik, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry, Pusat Perkantoran dan Permukiman
1512.63
Gereja, Kantor Distrik
Kawasan dan Lingkungan
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
6 . A N A L I S I SC. Analisis Sosial Budaya
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 77
Skema Analisis Distrik/Blok
No BWP Distrik Fungsi DistrikLuas
Lahan (ha)Elemen penunjang
1
I/Prioritas Bokondini Pemerintahan 4,78 Kantor distrik Jasa Perdagangan 1,32 Warung, took Pusat Pengembangan
pertanian berbasis hutan/ agroforestry
1278,13Pertanian, perkebunan
Pusat Permukiman 210,83 Rumah Pusat Industri Agro 32 Kawasan industri
2
II Sebagian Wilayah Bewani
Pemerintah 1
Kantor distrik
Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry,
1529.2Pertanian, perkebunan
PermukimanPusat
194.3Rumah
3
III Sebagian Wilayah Bokoneri
Pemerintah 1
Kantor distrik
Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry,
1529.2Pertanian, perkebunan
Pusat Permukiman 492.5 Rumah
4
IV Sebagian Wilayah Kamboneri
Pemerintah 1
Kantor distrik
Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry,
2518.6Pertanian, perkebunan
Pusat Permukiman 77.3 Rumah
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
6 . A N A L I S I SC. Analisis Sosial Budaya
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 78
Skema Analisis NodeNo BWP Distrik Fungsi Distrik Luas
KawasanPotensi Node Skala
1 I/Prioritas Bokondini Pemerintahan skala distrik, Jasa Perdagangan, Wisata, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry, Pendidikan, Pusat Perdagangan Komoditas Unggulan, Pusat Perkantoran dan Permukiman, Pusat Industri agroforestry
2197.09
Simpul jalan kolektor sekunder (K4) dan kolektor primer (K3)
Simpul jalan kolektor dengan lokal
Simpul jalan lokal dengan lingkungan
Kota
2 II Sebagian Wilayah Bewani
Pemerintah skala distrik, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry, Pusat Perkantoran dan Permukiman
2140.08
Simpul jalan kolektor sekunder dengan jalan lokal
Simpul jalan lokal dan lingkungan
Kawasan dan Lingkungan
3 III Sebagian Wilayah Bokoneri
Pemerintah skala distrik, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry, Pusat Perkantoran dan Permukiman
4216.86
Simpul jalan kolektor sekunder dengan jalan lokal
Simpul jalan lokal dan lingkungan
Kawasan dan Lingkungan
4 IV Sebagian Wilayah Kamboneri
Pemerintah skala distrik, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry, Pusat Perkantoran dan Permukiman
1512.63
Simpul jalan kolektor sekunder dengan jalan lokal
Simpul jalan lokal dan lingkungan
Kawasan dan Lingkungan
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
6 . A N A L I S I SC. Analisis Sosial Budaya
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 79
Skema Analisis EdgesNo BWP Distrik Fungsi Distrik Issue Blok Komponen Lokal
1I/Prioritas
Bokondini Pemerintahan Revitalisasi kembali
Kayu, ilalang, pohon buah
Jasa Perdagangan Penataan Pagar, vegetasi
Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry Ekstensifikasi dan
intensifikasi
Sayuran kol, tomat, bawang, umbi, wortel, buah nenas, buah merah, pisang, cabe
Pusat Permukiman Pengembangan dan
peningkatan rumah sehat dan jalan lingkungan
Batuan dan tenaga lokal
Pusat Industri Agro Pengembangan lahan -
2II Sebagian Wilayah
BewaniPemerintah
Revitalisasi kembaliKayu, ilalang, pohon buah
Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry Ekstensifikasi dan
intensifikasi
Sayuran kol, tomat, bawang, umbi, wortel, buah nenas, buah merah, pisang, cabe
Pusat Permukiman
Pengembangan dan
peningkatan rumah sehat dan jalan lingkungan
Batuan dan tenaga lokal
3III Sebagian Wilayah
BokoneriPemerintah
Revitalisasi kembaliKayu, ilalang, pohon buah
Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry Ekstensifikasi dan
intensifikasi
Sayuran kol, tomat, bawang, umbi, wortel, buah nenas, buah merah, pisang, cabe
Pusat Permukiman Pengembangan dan
peningkatan rumah sehat dan jalan lingkungan
Batuan dan tenaga lokal
4IV Sebagian Wilayah
KamboneriPemerintah
Revitalisasi kembaliKayu, ilalang, pohon buah
Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/ agroforestry Ekstensifikasi dan
intensifikasi
Sayuran kol, tomat, bawang, umbi, wortel, buah nenas, buah merah, pisang, cabe
Pusat Permukiman Pengembangan dan
peningkatan rumah sehat dan jalan lingkungan
Batuan dan tenaga lokal
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
6 . A N A L I S I SC. Analisis Sosial Budaya
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 80
Skema Analisis Path
No BWP Distrik Fungsi Distrik Elemen penghubung
1 I/Prioritas
Bokondini Pemerintahan, Jasa Perdagangan, PusatPermukiman, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/Agroforestry
Transportasi udara, jalan kolektor primer (K3), dan jalan kolektor sekunder (K4) dan lokal
Pusat Industri Agro jalan kolektor sekunder (K4) 2 II Sebagian
Wilayah Bewani
Pemerintah, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/agroforestry, Pusat Permukiman.
Transportasi udara, jalan kolektor primer (K3), dan jalan kolektor sekunder (K4) dan lokal
3 III Sebagian Wilayah Bokoneri
Pemerintah, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/agroforestry, Pusat Permukiman
Transportasi udara, jalan kolektor primer (K3), dan jalan kolektor sekunder (K4) dan lokal
4 IV Sebagian Wilayah
Kamboneri
Pemerintah, Pusat Pengembangan pertanian berbasis hutan/agroforestry, Pusat Permukiman
Transportasi udara, jalan kolektor primer (K3), dan jalan kolektor sekunder (K4) dan lokal
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
6 . A N A L I S I SD. Analisis Kependudukan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 81
Analisis Proyeksi Pertumbuhan dan Perkembangan Penduduk
1. Pertumbuhan alami, dengan asumsi masih dalam tahap persiapan pembangunan, yaitu sekitar 4,28%. Asumsi ini digunakan untuk proyeksi tahun 2013-2023.
2. Pertumbuhan meningkat pesat, dengan asumsi telah terjadi pembangunan yang meningkat pesat, menggunakan pertumbuhan penduduk Provinsi Papua yaitu 5,5%. Asumsi ini digunakan untuk proyeksi tahun 2024 – 2033.
3. Hingga Tahun 2033 jumlah penduduk Kawasan Perkotaan Bokondini diproyeksikan akan berjumlah 35.854 jiwa. Tingkat kepadatan penduduk diproyeksikan akan mencapai 356 jiwa/ Km2. Distrik dengan jumlah penduduk tertinggi adalah Distrik Bewani dengan jumlah penduduk diproyeksi akan mencapai 10.914, sedangkan Distrik terpadat adalah Distrik Bokondini dengan tingkat kepadatan 501 jiwa/ Km2.
No DistrikLuas (Km2)
Proyeksi Jumlah Penduduk
KpdtnPddk/Km22013 2018 2023 2028 2033
1 Bokondini 21,92 4,044 4,987 6,149 8,037 10,504 5012 Bewani 42,18 4,202 5,181 6,389 8,350 10,914 4983 Bokoneri 15,60 4,166 5,137 6,335 8,279 10,821 257
4Kamboneri
20,95
1,392 1,716 2,117 2,766 3,615 232
Jumlah
100,65 13,804
17,022 20,990
27,433
35,854 356
Proyeksi dan Distribusi Penduduk Kawasan Perkotaan Bokondini Hingga 2033
Diagram Kepadatan Penduduk Pada Tahun 2033
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6 . A N A L I S I SE.1. Analisis Daya Tampung Maksimal
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 82
Analisis Kesesuaian Lahan Permukiman
Luas Wilayah = 100,65 Ha
Pengaturan Kawasan Permukiman
Kepadatan
Luas (Ha)
Standar (Jiwa/Ha)
Populasi Maksimal
Tinggi 29 201-400 11.600
Sedang 14 151-200 2.800
Rendah 5 < 150 750Penghitungan Daya Tampung Maksimal Jumlah Populasi Maksimal yang Mampu
Ditampung = 15.150 Jiwa
Proyeksi Penduduk 20 Tahun ke depan Luas Populasi 20 Tahun Ke Depan = 35.854 Jiwa
Kebutuhan Luas Permukiman 20 Tahun ke
Depan
Dari populasi 20 tahun ke depan,
diatur kepadatan: Tinggi=10%, Sedang=30%,
Rendah= 60% dari populasi
Kepadatan Populasi (Jiwa)
Standar (Jiwa/Ha)
Luas (Ha)
Tinggi 21.512 201-400 53,78Sedang 10.756 151-200 52,88 Rendah 3.585 < 150 23,9
Luas Cadangan (Kebutuhan) Permukiman
20 Tahun ke depan
Luas Kebutuhan Lahan Permukiman yang pada tahun ke 20 perencanaan = 130,56 – 47,84 = 82,72 Ha
Potensial Sebagai Kota Kecil
Dalam 20 tahun Baru Mencapai Kota Kecil
Luas Kws Lindung & Budidaya Non
Permukiman = 92,05 Ha
Luas Kws Permukiman
= 8,6 Ha
Alokasi Pengembangan RTH = 30,2 Ha
Dari Total Potensi Permukiman = 47,84 Ha, dapat dilakukan
pengaturan kepadatan: Tinggi=10%,
Sedang=30%, Rendah= 60% dari luas tersebut
Luas Kebutuhan
Permukiman 20 Tahun ke
Depan = 130,56 Ha
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
6 . A N A L I S I SE.2. Analisis Kebutuhan Rumah Hingga 2033
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 83
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
Tipe Rumah
Asumsi Jumlah
Jiwa/Rumah
Proyeksi Jumlah Penduduk (Jiwa) Pada Tahun
2013 2018 2023 2028 2033
Tipe 36 (6 x 6)(Rumah Sehat
Papua)5 13,804 17,022 20,990 27,433 35,854Tipe
RumahAsumsi Jumlah
Jiwa/Rumah
Kebutuhan Rumah Pada Tahun (Unit)
2013 2018 2023 2028 2033
Tipe 36 (6 x 6)(Rumah Sehat
Papua)5 2761 3404 4198 5487 7171
Definisi Backlog: Kesenjangan kebutuhan rumah yang belum terpenuhi/harus dipenuhi pada tahun ke-n
Formulasi Backlog = Jumlah Kebutuhan rumah tahun ke-n - Jumlah rumah tahun ke-n
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
6 . A N A L I S I SF. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 84
Fasilitas Pendidikan
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Taman Kanak-Kanak
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini - - 4 0,20 5 0,25 7 0,35 9 0,45
2 Bokoneri - - 4 0,20 5 0,25 7 0,35 9 0,45
3 Bewani - - 4 0,20 5 0,25 7 0,35 9 0,45
4 Kamboneri - - 4 0,20 5 0,25 7 0,35 9 0,45
0,80 1,00 1,40 1,80
1.250 0,05
NoDistrik /
BWP
Proyeksi Kebutuhan
Taman Kanak-kanak (TK)
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2018 2023 2028 2033
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Sekolah Dasar hingga tahun 2033
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini 2 - 3 0,60 4 0,80 5 1,00 7 1,402 Bokoneri 3 - 3 0,60 4 0,80 6 1,20 7 1,403 Bewani 3 - 3 0,60 4 0,80 6 1,20 7 1,404 Kamboneri 3 - 3 0,60 4 0,80 6 1,20 7 1,40
2,40 3,20 4,60 5,60
Proyeksi KebutuhanSekolah Dasar (SD)
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2018 2023 2028 2033
1.500 0,20
NoDistrik /
BWP
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6 . A N A L I S I SF. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 85
Fasilitas Pendidikan
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Fasilitas Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini 1 - 1 0,90 1 0,90 2 1,80 2 1,802 Bokoneri 1 - 1 0,90 1 0,90 2 1,80 2 1,803 Bewani 1 - 1 0,90 1 0,90 2 1,80 2 1,804 Kamboneri 1 - 1 0,90 1 0,90 2 1,80 2 1,80
3,60 3,60 7,20 7,20
Proyeksi Kebutuhan
No Distrik / BWP
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP)Standar
jmlh penduduk
(jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2018 2023 2028 2033
4.800 0,90
Proyeksi Kebutuhan Sekolah Menengah Umum
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini 1 - 1 1,25 1 1,25 2 2,50 2 2,502 Bokoneri 0 - 1 1,25 1 1,25 2 2,50 2 2,503 Bewani 0 - 1 1,25 1 1,25 2 2,50 2 2,504 Kamboneri 0 - 1 1,25 1 1,25 2 2,50 2 2,50
5,00 5,00 10,00 10,00
No Distrik / BWP
Proyeksi KebutuhanSekolah Menengah Umum (SMU)
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2018 2023 2028 2033
4.800 1,25
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6 . A N A L I S I SF. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 86
Jangkauan Layanan
SMA DAN SMK2013 s/d 2018 = 1 unit
BEWANI
BOKONDINI
KAMBONERI
BOKONERI .
BEWANI
BOKONDINI
KAMBONERI
BOKONERI ..
SMA DAN SMK2028 s/d 2033 = 2 unit
PUSKESMAS2013 s/d 2033 = 1 unit
BEWANI
BOKONDINI
KAMBONERI
BOKONERI .
BEWANI
BOKONDINI
KAMBONERI
BOKONERI
.
POSYANDU2028 s/d 2033 = 9 Unit/Distrik
.
.
.
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6 . A N A L I S I SF. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 87
Fasilitas Pendidikan
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini 0 - 1 1,25 1 1,25 2 2,50 2 2,502 Bokoneri 0 - 1 1,25 1 1,25 2 2,50 2 2,503 Bewani 0 - 1 1,25 1 1,25 2 2,50 2 2,504 Kamboneri 0 - 1 1,25 1 1,25 2 2,50 2 2,50
5,00 5,00 10,00 10,00
No Distrik / BWP
Proyeksi KebutuhanSekolah Menengah Kejuruan (SMK)
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2018 2023 2028 2033
4.800 1,25
Proyeksi Kebutuhan Taman Bacaan
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini 0 - 2 0,04 2 0,04 3 0,06 4 0,082 Bokoneri 0 - 2 0,04 3 0,06 3 0,06 4 0,083 Bewani 0 - 2 0,04 3 0,06 3 0,06 4 0,084 Kamboneri 0 - 2 0,04 3 0,06 3 0,06 4 0,08
0,16 0,22 0,24 0,32
No Distrik / BWP
2.500 0,02
Proyeksi KebutuhanTaman Bacaan
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2018 2023 2028 2033
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6 . A N A L I S I SF. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 88
Fasilitas Kesehatan
Proyeksi Kebutuhan Posyandu
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini - - 4 0,04 5 0,05 6 0,06 8 0,082 Bokoneri - - 4 0,04 5 0,05 7 0,07 9 0,093 Bewani - - 4 0,04 5 0,05 7 0,07 9 0,09
4 Kamboneri - - 4 0,04 5 0,05 7 0,07 9 0,090,16 0,20 0,27 0,35
NoDistrik /
BWP
Proyeksi Kebutuhan
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2018 2023 2028 2033
Posyandu
1.250 0,01
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Balai Pengobatan
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini 1 - 2 0.06 2 0.06 3 0.09 4 0.122 Bokoneri 1 - 2 0.06 3 0.09 3 0.09 4 0.123 Bewani 1 - 2 0.06 3 0.09 3 0.09 4 0.124 Kamboneri 1 - 2 0.06 3 0.09 3 0.09 4 0.12
0.24 0.33 0.36 0.48
No Distrik / BWP
Proyeksi KebutuhanBalai Pengobatan
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2018 2023 2028 2033
2,500 0.03
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6 . A N A L I S I SF. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 89
Fasilitas Kesehatan
Proyeksi Kebutuhan Klinik Bersalin/BKIA
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini - - - - - - 1 0.30 1 0.302 Bokoneri - - 1 0.30 1 0.30 1 0.30 1 0.303 Bewani - - 1 0.30 1 0.30 1 0.30 1 0.304 Kamboneri - - 1 0.30 1 0.30 1 0.30 1 0.30
0.90 0.90 1.20 1.20
No Distrik / BWP
Proyeksi KebutuhanKlinik Bersalin/BKIA
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2033
30,000 0.30
2018 2023 2028
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Puskesmas Pembantu (PUSTU)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini 1 - 3 0.90 3 0.90 3 0.90 3 0.902 Bokoneri 0 - 1 0.30 3 0.90 3 0.90 3 0.903 Bewani 0 - 1 0.30 3 0.90 3 0.90 3 0.904 Kamboneri 0 - 1 0.30 3 0.90 3 0.90 3 0.90
1.80 3.60 3.60 3.60
No Distrik / BWP
Proyeksi KebutuhanPuskesmas Pembantu (PUSTU)
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2033
30,000 0.30
2018 2023 2028
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6 . A N A L I S I SF. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 90
Fasilitas Kesehatan
Proyeksi Kebutuhan Puskesmas
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini 0 - 1 0.10 1 0.10 1 0.10 1 0.102 Bokoneri 0 - 1 0.10 1 0.10 1 0.10 1 0.103 Bewani 0 - 1 0.10 1 0.10 1 0.10 1 0.104 Kamboneri 0 - 1 0.10 1 0.10 1 0.10 1 0.10
0.40 0.40 0.40 0.40
No Distrik / BWP
Proyeksi KebutuhanPUSKESMAS
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2018 2023 2028 2033
120,000 0.10
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Praktek Dokter
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini 0 - 1 - 1 - 2 - 2 -2 Bokoneri 0 - 1 - 1 - 2 - 2 -3 Bewani 0 - 1 - 1 - 2 - 2 -4 Kamboneri 0 - 1 - 1 - 2 - 2 -
0.00 0.00 0.00 0.00
No Distrik / BWP
Proyeksi KebutuhanPraktek Dokter
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2018 2023 2028 2033
5,000
dis
esu
ai
kan
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6 . A N A L I S I SF. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 91
Fasilitas Kesehatan
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Apotik/Rumah Obat
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini 0 - 1 0.03 1 0.03 2 0.06 2 0.06 2 Bokoneri 0 - 1 0.03 1 0.03 2 0.06 2 0.06 3 Bewani 0 - 1 0.03 1 0.03 2 0.06 2 0.06 4 Kamboneri 0 - 1 0.03 1 0.03 2 0.06 2 0.06
0.12 0.12 0.24 0.24
30,000 0.03
No Distrik / BWP
Proyeksi KebutuhanApotik/Rumah Obat
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2018 2023 2028 2033
6 . A N A L I S I SF. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 92
Fasilitas Peribadatan
Proyeksi Kebutuhan Gereja
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini - - 20 0,20 25 0,25 32 0,32 42 0,42
2 Bokoneri - - 21 0,21 25 0,25 33 0,33 43 0,43
3 Bewani - - 21 0,21 25 0,25 33 0,33 43 0,43
4 Kamboneri - - 21 0,21 25 0,25 33 0,33 43 0,43
0,83 1,00 1,31 1,71
No Distrik / BWP
Proyeksi Kebutuhan
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2018 2023 2028 2033
Gereja
250 0,01
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Gereja Skala Kampung
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini 4 - 4 1,44 4 1,44 4 1,44 4 1,44
2 Bokoneri 3 - 3 1,08 3 1,08 3 1,08 3 1,08
3 Bewani 3 - 3 1,08 3 1,08 3 1,08 3 1,08
4 Kamboneri 3 - 3 1,08 3 1,08 3 1,08 3 1,08
4,68 4,68 4,68 4,68
No Distrik / BWP
Proyeksi Kebutuhan
Gereja Kampung
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2033
30.000 0,36
2018 2023 2028
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6 . A N A L I S I SF. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 93
Fasilitas Peribadatan
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Gereja Skala Distrik
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini 1 - 1 0.54 1 0.54 1 0.54 1 0.542 Bokoneri 1 - 1 0.54 1 0.54 1 0.54 1 0.543 Bewani 1 - 1 0.54 1 0.54 1 0.54 1 0.544 Kamboneri 1 - 1 0.54 1 0.54 1 0.54 1 0.54
2.16 2.16 2.16 2.16
No Distrik / BWP
Proyeksi KebutuhanGereja Distrik
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2033
120,000 0.54
2018 2023 2028
Proyeksi Kebutuhan Sarana Ibadah lainnya
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini 1 - 1 0.54 1 0.54 1 0.54 1 0.542 Bokoneri 1 - 1 0.54 1 0.54 1 0.54 1 0.543 Bewani 1 - 1 0.54 1 0.54 1 0.54 1 0.544 Kamboneri 1 - 1 0.54 1 0.54 1 0.54 1 0.54
2.16 2.16 2.16 2.16
120,000 0.54
No Distrik / BWP
Proyeksi KebutuhanSarana Ibadah Lainnya
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2018 2023 2028 2033
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6 . A N A L I S I SF. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 94
Fasilitas Perdagangan dan Jasa
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Warung/Toko
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini 10 - 20 0.20 25 0.25 33 0.33 43 0.432 Bokoneri 10 - 21 0.21 25 0.25 33 0.33 43 0.433 Bewani 10 - 21 0.21 25 0.25 33 0.33 43 0.43
4 Kamboneri 10 - 21 0.21 25 0.25 33 0.33 43 0.430.83 1.00 1.32 1.72
No Distrik / BWP
Proyeksi Kebutuhan
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2018 2023 2028 2033
Toko / Warung
250 0.01
Proyeksi Kebutuhan Pertokoan
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini 1 - 1 0.30 1 0.30 1 0.30 2 0.602 Bokoneri 0 - 1 0.30 1 0.30 1 0.30 2 0.603 Bewani 0 - 1 0.30 1 0.30 1 0.30 1 0.304 Kamboneri 0 - 1 0.30 1 0.30 1 0.30 1 0.30
1.20 1.20 1.20 1.80
No Distrik / BWP
Proyeksi KebutuhanPertokoan
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2018 2023 2028 2033
6,000 0.30
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6 . A N A L I S I SF. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 95
Fasilitas Perdagangan dan Jasa
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Pusat Pertokoan/Pasar Lingkungan
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini 0 - 1 1.00 1 1.00 1 1.00 1 1.002 Bokoneri 0 - 1 1.00 1 1.00 1 1.00 1 1.003 Bewani 0 - 1 1.00 1 1.00 1 1.00 1 1.004 Kamboneri 0 - 1 1.00 1 1.00 1 1.00 1 1.00
4.00 4.00 4.00 4.00
No Distrik / BWP
Proyeksi KebutuhanPusat Pertokoan + Pasar Lingkungan
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2033
30,000 1.00
2018 2023 2028
Proyeksi Pusat Perbelanjaan dan Niaga
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini 0 - 0 0.00 0 0.00 0 0.00 0 0.002 Bokoneri 0 - 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 3.603 Bewani 0 - 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 3.604 Kamboneri 0 - 0 0.00 0 0.00 0 0.00 1 3.60
0.00 0.00 0.00 10.80
No Distrik / BWP
Proyeksi KebutuhanPusat Perbelanjaan dan Niaga
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2033
120,000 3.60
2018 2023 2028
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6 . A N A L I S I SF. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 96
Fasilitas Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Taman Kota
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini 0 - 20 0.60 25 0.75 32 0.96 42 1.262 Bokoneri 0 - 21 0.63 25 0.75 33 0.99 43 1.293 Bewani 0 - 21 0.63 25 0.75 33 0.99 43 1.29
4 Kamboneri 0 - 21 0.63 25 0.75 33 0.99 43 1.292.49 3.00 3.93 5.13
No Distrik / BWP
Proyeksi Kebutuhan
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2018 2023 2028 2033
Taman Warga
250 0.03
6 . A N A L I S I SF. Analisis Kebutuhan Fasilitas Umum
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 97
Fasilitas Ruang Terbuka Hijau (RTH)
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Taman Rukun Warga
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini 0 - 2 0.26 2 0.26 3 0.39 4 0.522 Bokoneri 0 - 2 0.26 3 0.39 3 0.39 4 0.523 Bewani 0 - 2 0.26 3 0.39 3 0.39 4 0.524 Kamboneri 0 - 2 0.26 3 0.39 3 0.39 4 0.52
1.04 1.43 1.56 2.08
No Distrik / BWP
Proyeksi KebutuhanTaman RW
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2018 2023 2028 2033
2,500 0.13
Proyeksi Kebutuhan Taman dan Lapangan Olah Raga Kampung
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
UnitLahan (Ha)
1 Bokondini 0 - 1 0.90 1 0.90 1 0.90 1 0.902 Bokoneri 0 - 1 0.90 1 0.90 1 0.90 1 0.903 Bewani 0 - 1 0.90 1 0.90 1 0.90 1 0.904 Kamboneri 0 - 1 0.90 1 0.90 1 0.90 1 0.90
3.60 3.60 3.60 3.60
No Distrik / BWP
Proyeksi KebutuhanTaman dan Lapangan Olahraga Kampung
Standar jmlh
penduduk (jiwa)
Standar lahan
minimal (Ha)
2013 2033
30,000 0.90
2018 2023 2028
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6 . A N A L I S I SG. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 98
Air Bersih
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih BWP I Hingga Tahun 2033 (SL)Uraian 2018 2023 2028 2033
Jumlah Penduduk (Jiwa) 4.987 6.149 8.037 10.504
Tingkat Kepadatan (Jiwa/Km2) 501,39 501,39 501,39 501,39
Cakupan Pelayanan (%) 20% 35 50 65
Penduduk Terlayani (Jiwa) 997 2.152 4.019 6.828
Penduduk Domestik Terlayani (% = Jiwa) 80 = 798 80 = 1.722 80 = 3.215 80 = 5.462
Penduduk Non Domestik Terlayani (%) 20 20 20 20
Kebutuhan air sebanyak (lt/dtk) 10 10 10 10
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih BWP II Hingga Tahun 2033 (SL)
Uraian 2018 2023 2028 2033Jumlah Penduduk (Jiwa) 5.181 6.389 8.350 10.914Tingkat Kepadatan (Jiwa/Km2) 497,89 497,89 497,89 497,89Cakupan Pelayanan (%) 20 35 50 65Penduduk Terlayani (Jiwa) 1.036 2.236 2.236 7.094Penduduk Domestik Terlayani (% = Jiwa)
80 = 1.036 80% = 1.789
80% = 1.789
80% = 5.675
Penduduk Non Domestik Terlayani (%)
20 20 20 20
Kebutuhan air sebanyak (lt/dtk) 10 10 10 10
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6 . A N A L I S I SG. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 99
Air Bersih
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih BWP III Hingga Tahun 2033 (SL)
Proyeksi Kebutuhan Air Bersih BWP IV Hingga Tahun 2033 (SL)
Uraian 2018 2023 2028 2033Jumlah Penduduk (Jiwa) 5.137 6.335 8.279 10.821Tingkat Kepadatan (Jiwa/Km2) 256,53 256,53 256,53 256,53Cakupan Pelayanan (%) 20 35 50 65Penduduk Terlayani (Jiwa) 1.027 2.217 4.140 7.033Penduduk Domestik Terlayani (% = Jiwa)
80% = 822 80% = 1.419
80% = 3.312
80% = 5.627
Penduduk Non Domestik Terlayani (%)
20 20 20 20
Kebutuhan air sebanyak (lt/dtk) 10 10 10 10
Uraian 2018 2023 2028 2033Jumlah Penduduk (Jiwa) 1.716 2.117 2.766 3.615Tingkat Kepadatan (Jiwa/Km2) 231,75 231,75 231,75 231,75Cakupan Pelayanan (%) 20 35 50 65Penduduk Terlayani (Jiwa) 343 741 1.384 2.350Penduduk Domestik Terlayani (% = Jiwa) 80% = 220 80% = 593 80% = 1.106 80% = 1.880Penduduk Non Domestik Terlayani (%) 20 20 20 20Kebutuhan air sebanyak (lt/dtk) 5 5 5 5
Sumber: Hasil Analisis Konsultan, 2013
6 . A N A L I S I SG. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 100
Air Bersih
Penyediaan Air Bersih/Minum (Contoh) Analisis Sistem
Sistem Penyediaan Air Bersih/ Minum
Individual (skala kavling) Terpusat (PDAM)
Pengolahan Sederhana
Air Tanah
Penampungan dan Pengolahan Air Hujan
Sumur Dangkal (10 – 40 m)
Sumur Dalam (> 100 m)
Air Baku Pengolahan Distribusi
Penampungan Air Hujan
Air Permukaan
Sungai
Danau/ Setu
Biologi: Sistem Oksidasi
Kimia: Menggunakan Bahan Kimia
Perpipaan
Resevoir Umum
Keliling (truk air minum)
Primer
Sekunder
Tersier
6 . A N A L I S I SG. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 101
Air Bersih
Penyediaan Air Bersih/Minum (Contoh) Skenario Kebutuhan Pengembangan
Skenario Penyediaan Air Bersih/ Minum
Fisik Non Fisik
Oleh PDAM Oleh Pemerintah
• Penyediaan Penampungan dan pengolahan air sederhana
• Pemanfaatan sumur dangkal
Peningkatan Produksi
Peningkatan Pengolahan
Peningkatan Distribusi
• Pembuatan PERDA terkait pemanfaatan dan konservasi sumber daya air
• Sosialisasi pemanfaatan dan konservasi sumber daya air
• Penyuluhan pemanfaatan dan konservasi sumber daya air
• Penertiban pelanggaran terhadap PERDA
• Studi dan perencanaan
• Peningkatan kuantitas dan kapasitas SDM
Pengembangan percontohan pengolahan air sederhana
Bantuan fisik untuk masyarakat yang belum terlayani PDAM
Oleh Masyarakat
• Instalasi Pengolahan Air Sederhana
• Pembuatan Reservoir umum
Optimalisasi air baku
Pengem-bangan
Sumber air baku baru
• Peningkatan kualitas IPAM eksisting
• Peningkatan kapasitas produksi IPAM eksisting
• Pembangunan IPAM baru
• Peningkatan kualitas jaringan eksisting
• Pengembangan jaringan baru
• Penurunan tingkat kebocoran
• Peningkatan kualitas pelayanan keliling eksisting
• Pengembangan pelayanan keliling baru
• Peningkatan kualitas reservoir umum eksisting
• Pengembangan reservoir umum baru
• Sungai • Air hujan• Recyle air
buangan
6 . A N A L I S I SG. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 102
Air Bersih
Penyediaan Air Bersih/Minum (Contoh) Gambar Detail Sistem
Pengolahan Air Hujan Sederhana IPAM Skala Besar
Distribusi Perpipaan Truk Distribusi Air Minum Reservoir Distribusi
6 . A N A L I S I SG. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 103
Drainase• Berdasarkan hasil survei terdapat jaringan didalam
pusat kota Bokondini. Pada jaringan jalan utama kota (Kolektor Primer K3) dimensi jaringan drainase hingga 1 meter dengan tinggi 80 cm, namun kontruksinya tidak menggunakan beton maupun paving drainase. Drainase yang ada di jalan K4 (Kolektor Sekunder) hanya berupa saluran tanah dan terbuka.
• Sedangkan untuk sistem jaringan di jalan lokal rata-rata berdimensi 40 cm dengan tinggi 60-80 cm berupa saluran tanah terbuka. Sedangkan di jalan lingkungan di kawasan klasis cenderung berkondisi baik dengan dimensi 30 x 15 cm. Untuk dikawasan permukiman (dalam lingkungan) di beberapa saluran drainase di pasar dan dibelakang puskesmas berkondisi buruk, dimana drainase tidak berfungsi dengan baik.
Kondisi Jaringan Drainase di Jalan Utama (Kolektor Primer & Sekunder)
Kondisi Jaringan Drainase di Jalan Lingkungan (Kondisi Buruk)
Kondisi Jaringan Drainase di Lingkungan Klasis
6 . A N A L I S I SG. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 104
Drainase
Jaringan Drainase (Contoh) Gambar Detail Sistem
Sistem Drainase Utama (Skala Kota) dan Sistem Drainase Lokal (Skala Lingkungan)
Jaringan Drainase Primer, Jaringan Drainase Sekunder dan Jaringan Drainase Tersier
6 . A N A L I S I SG. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 105
Drainase
Jaringan Drainase (Contoh) Gambar Detail Sistem
Kolam RetensiTanggul Stasiun
PompaBendungan
6 . A N A L I S I SG. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 106
Energi dan Kelistrikan
Sektor industria. Sektor industri yang berkembang adalah industri pengelolaan hasil pangan dan pengelolaan
hasil hutan dan bersifat Industri Rumah Tanggab. Industri pengelolaan hasil pangan membutuhkan 20 liter solar/bensin perhari atau 4800
liter/tahun dengan assumsi kenaikan 2,5 % / tahun untuk efisiensi peralatan.c. Industri pengelolaan hasil hutan membutuhkaan 25 liter solar/bensin perhari atau 6000
liter/tahun dengan assumsi kenaikan 2,5 % /tahun untuk efisiensi peralatan.d. Peningkatan pertumbuhan sektor sekitar 3,5 % pertahun Sektor rumah tanggae. Sektor rumah tangga membutuhkan 2 liter minyak tanah atau 672 liter/tahun untuk memasak
dan membutuhkan 1 liter minyak tanah atau 336 liter/tahun untuk penerangan dan hanya tercukupi 25 %. Sisanya menggunakan kayu bakar untuk memasak dan listrik untuk penerangan
f. Asumsi pertumbuhan sektor rumah tangga sekitar 4 % Sektor transportasi g. Berdasarkan hasil survei pada tahun 2012, didapati jumlah mobil Angkutan yang melayani
angkutan penduduk dari/ke bokondini adalah 8 mobil perhari. Mobil angkutan diperkirakan menempuh perjalanan total sepanjang 268.800 km.
h. Berdasarkan hasil survei, mobil pribadi mempunyai rata-rata jumlah penumpang (load factor) 10 orang.
i. Survei juga menemukan bahwa mobil pribadi mengkonsumsi bahan bakar 1 liter untuk perjalanan sejauh 2 km.
j. Pertumbuhan sektor transportasi sebesar 15 % pertahun
Dalam melakukan analisa kebutuhan Energi non listrik, asumsi yang digunakan berikut:
6 . A N A L I S I SG. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 107
Energi dan Kelistrikan
20122013
20142015
20162017
20182019
20202021
20222023
20242025
20262027
20282029
20302031
20322033
-
500,000
1,000,000
1,500,000
2,000,000
2,500,000
3,000,000
Proyeksi Kebutuhan BBM
1. IndustriSeries2Series32. Rumah Tangga3. Transportasi
Volu
me
(Lite
r)
Sektor Proyeksi Kebutuhan Energi Non Listrik Untuk Kawasan Perkotaan Bokondini (Liter)
2012 2017 2022 2027 2032 2033
1. Industri 10.800 12.219
13.825 15.642 17.697 18.139
- Pengelolaan hasil pangan
4.800 5.431
6.144 6.952 7.865 8.062
- Pengelolaan hasil Hutan 6.000 6.788 7.681 8.690 9.832 10.077
2. Rumah Tangga 475.263
581.354
707.306 860.546 1.046.986 1.088.865
3. Transportasi 134.300
270.125
543.318 1.092.807
2.198.026 2.527.730
Total 622.375
865.716
1.266.472
1.971.022
2.648.895 2.648.895
Tabel Proyeksi kebutuhan energi non listrik untuk kawasan perkotaan bokondini hingga tahun 2033
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
6 . A N A L I S I SG. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 108
Energi dan Kelistrikan
1. Bioetanol yang dibuat dari bahan-bahan bergula seperti singkong, tetes tebu, nira sorgum, ganyong, ubi jalar, digunakan untuk menyubstitusi bensin
2. Biodiesel yang dibuat dari minyak nabati seperti jarak pagar, kelapa sawit, kapuk, dan sejumlah tanaman lain, digunakan sebagai pengganti solar
3. Biogas yang memanfaatkan sampah dan kotoran hewan, digunakan untuk menyubstitusi minyak tanah dan elpiji yang banyak dikembangkan dalam skala rumah tangga.
4. Biomassa yang menanfaatkan sisa organik dari hasil pertanian atau sampah. Umumnya digunakan secara komunal atau industri dan dapat diubah menjadi panas dan listrik.
Empat jenis bioenergi terbarukan (renewable) yang berasal dari tumbuh-tumbuhan yang dapat dikembangkan antara lain :
Untuk memenuhi kebutuhan energi di kawasan perkotaan Bokondini, penggunaan sumber energi nabati (bioenergi) merupakan pilihan yang paling tepat, mengingat kondisi lahan yang mendukung serta sebagian besar penduduknya bertumpu pada sektor pertanian. Pengembangan bioenergi ini, disamping dalam rangka diversifikasi energi untuk mengatasi krisis sumber energi, juga untuk menunjang upaya diversifikasi pengelolaan hasil pertanian.
6 . A N A L I S I SG. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 109
Energi dan Kelistrikan
Untuk menganalisa kebutuhan listrik, maka harus disusun asumsi sebagai berikut;Sektor industria. Sektor industri yang berkembang adalah industri pengelolaan hasil pangan dan
pengelolaan hasil hutan dan bersifat Industri Rumah Tanggab. Industi pengelolaan hasil pangan membutuhkan kapasitas 1.000 watt untuk
peralatan atau sekitar 8.000 watt-hour perhari atau 1.920.000 watt-hour/tahun dengan assumsi kenaikan 2,5 % / tahun untuk effisiensi peralatan.
c. Industri pengelolaan hasil hutan membutuhkan kapasitas 1.000 watt untuk peralatan atau sekitar 8.000 watt-hour perhari atau 1.920.000 watt-hour/tahun dengan assumsi kenaikan 2,5 % / tahun untuk effisiensi peralatan.
d. Peningkatan pertumbuhan sektor sekitar 3,5 % pertahun Sektor rumah tanggae. Sektor rumah tangga membutuhkan kapasitas 450 watt untuk kebutuhan sehari-
hari atau 151.200 watt-hour/tahun dan hanya tercukupi 55 %f. Asumsi pertumbuhan sektor rumah tangga sekitar 4 %
Sektor Fasum-Fasosg. Sektor Fasum - Fasos membutuhkan kapasitas 1.200 watt untuk kebutuhan sehari-
hari atau 2.304.000 watt-hour/tahunh. Asumsi pertumbuhan sektor rumah tangga sekitar 4 %
6 . A N A L I S I SG. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 110
Energi dan KelistrikanTabel Proyeksi Kebutuhan Listrik
di Kawasan Perkotaan Bokondini Tahun 2013-2033
SektorProyeksi Kebutuhan Energi Listrik (Watt-Hour)
2012 2017 2022 2027 2032 2033Rumah Tangga
156.836.909 191.846.883 233.411.068 283.980.253 345.505.399359.325.61
5
Industri 3.936.000 4.453.223 5.038.413 5.700.502 6.449.594 6.610.834
Fasum Fasos 3.993.600 4.858.825 5.911.504 7.192.248 8.750.469 9.100.488
Total 164.768.521 201.160.948 244.363.006 296.875.029 360,707,494375.038.97
0
Tabel Proyeksi Kebutuhan Kapasitas Pembangkit (VA)di Kawasan Perkotaan Bokondini Tahun 2013-2033
TahunKapasitas Pembangkit yg harus
dibangun ( VA)2012 25,5412017 31,1822022 37,8792027 46,0192032 55,9132033 58,135
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
6 . A N A L I S I SG. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 111
Energi dan KelistrikanTabel Proyeksi Kebutuhan Listrik
di Kawasan Perkotaan Bokondini Tahun 2013-2033
SektorProyeksi Kebutuhan Energi Listrik (Watt-Hour)
2012 2017 2022 2027 2032 2033Rumah Tangga
156.836.909 191.846.883 233.411.068 283.980.253 345.505.399359.325.61
5
Industri 3.936.000 4.453.223 5.038.413 5.700.502 6.449.594 6.610.834
Fasum Fasos 3.993.600 4.858.825 5.911.504 7.192.248 8.750.469 9.100.488
Total 164.768.521 201.160.948 244.363.006 296.875.029 360,707,494375.038.97
0
Tabel Proyeksi Kebutuhan Kapasitas Pembangkit (VA)di Kawasan Perkotaan Bokondini Tahun 2013-2033
TahunKapasitas Pembangkit yg harus
dibangun ( VA)2012 25,5412017 31,1822022 37,8792027 46,0192032 55,9132033 58,135
Untuk memenuhi kebutuhan listrik di kawasan perkotaan Bokondini dapat memanfaatkan potensi sungai yang ada dengan menggunakan Pembangit Listrik Tenaga Air dengan skala Pico, Micro dan Mini. Pembangunan Pembangit Listrik Tenaga Air dapat dilakukan dengan pendekatan komunal dan jika jaringan listrik sudah tersedia dapat dikoneksikan kedalam jaringan listrik yang sudah ada. Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
6 . A N A L I S I SG. Analisis Ketersediaan dan Kebutuhan Prasarana
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 112
Telekomunikasi
Berdasarkan hasil survei pengamatan di lapangan, kawasan perkotaan Bokondini belum terlayani oleh sistem jaringan telekomunikasi yang baik. Berdasarkan temuan dilapangan kebutuhan masyakarat kawasan perkotaan Bokondini masih mengandalkan sistem jaringa radio antar penduduk yang dimiliki oleh Bapak Scotty Willy (Direktur Sekolah OB Anggen). Banyak masyakat kota Bokondini yang meminta bantuan melalui system radio ini meminta pertolongan ke Wamena untuk kebutuhan pelayanan mendesak seperti masalah kesehatan yang dialami oleh masyarakat.
No Jaringan Telekomunikasi Milik
1 Radio Antar Penduduk (CB) Ob Anggen/Bapak Scotty
2 BTS (Telkom, dll) Tidak ada
Tabel Jaringan TelekomunikasiDi Kawasan Perkotaan Bokondini
Sumber : Hasil Survei Konsultan Tahun 2013
6 . A N A L I S I SH. Analisis Ekonomi
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 113
Kuadran ISektor yang maju dan tumbuh
dengan pesat (developed sektor)si > s dan ski > sk
BangunanJasa-Jasa
Kuadran IISektor maju tapi tertekan
(stagnant sektor)Si < s dan ski > sk
Pertanian
Kuadran III
Sektor potensial atau masih dapat berkembang (developing sektor)
si> s dan ski <sk
Perdagangan, Hotel dan RestoranPengangkutan dan Komunikasi
Listrik, Gas, Air Bersih
Kuadran IVSektor relatif tertinggal (underdeveloped sektor)
si < s dan ski < sk
Pertambangan dan PenggalianIndustri Pengolahan
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Distrik Bokondini
Tahun 2013 – 2033
2010 2015 2020 2025 2030 20350
2
4
6
8
10
12
14
16
18
20
Proyeksi Perkembangan Ekonomi Distrik Bokondini Tahun 2013 – 2033
2010 2015 2020 2025 2030 20350
100,000,000,000
200,000,000,000
300,000,000,000
400,000,000,000
500,000,000,000
600,000,000,000
700,000,000,000
Analisis Klassen
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
Keterangan : si : laju pertumbuhan sektor tertentu dalam PDRBs : laju pertumbuhan sektor tersebut dalam PDRB daerah ski: nilai kontribusi sektor terhadap PDRB sk : kontribusi sektor terhadap PDRB daerah yang menjadi referensi
Analisis Tipologi Klassen digunakan dengan tujuan mengidentifikasi posisi sektor perekonomian Kabupaten Tolikara dengan memperhatikan sektor perekonomian Provinsi Papua sebagai daerah referensi
6 . A N A L I S I SI. Analisis Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP)
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 114Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
A. Regional;B. Keruangan fisik alam dan penggunaan lahan;C. Kependudukan dan tenaga kerja;D. Perkotaan;E. Kelembagaan/Kemasyarakatan;F. Sarana dan infrastruktur;
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 115
A. Regional
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 116
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASIPotensi
Potensi Permasalahan
1. Kemampuan lahan sebagai pertanian pangan, holtikultura dan perkebunan berkarakter hutan yang dimiliki oleh seluruh distrik yang berbatasan langsung dengan kawasan perkotaan Bokondini.
2. Penyebaran permukiman berupa kampung-kampung.
3. Keterpaduan kekuatan politik pemerintahan kampung di semua distrik dan kampung yang memiliki interaksi kuat ke dalam pemerintahan Kabupaten Tolikara di pusat Kota Karubaga.
4. Persebaran prasarana keagamaan seperti gereja dari klasis/GIDI yang menjadi alat perubahan sosial dan budaya masyarakat.
5. Kepemilikan modal sosial di masyarakat papua dalam pola kehidupan bermasyarakat, baik itu dalam pembangunan sarana kelompok/komunal dan individual.
6. Kepemilikan nilai-nilai pemahaman lokal dalam pola bercocok tanam untuk dapat mampu hidup mandiri dan bergenerasi didalam setiap kelompok masyarakat.
7. Kepemilikan nilai-nilai budaya yang kuat terikat disetiap kelompok masyarakat dalam berperilaku toleransi dan menghargai.
1. Jangkauan ke pusat ibukota mencapai 5 jam perjalanan darat dengan kendaraan 4 wheeldrive;
2. Adanya isu pemisahan diri dari Kabupaten Tolikara;3. Kondisi jaringan jalan menuju Bokondini yang rusak
berat;4. Jaringan jalan antar distrik yang belum terbentuk
secara utuh;5. Aksesibilitas terhadap sarana pendidikan yang
masih jauh dari harapan6. Aksesibilitas terhadap sarana kesehatan yang masih
jauh dari harapan7. Pola hidup sehat masyarakat yang masih perlu di
dorong.8. Tidak adanya perangkat komunikasi antar distrik
yang dapat memberi perkembangan antar distrik dan antar wilayah;
9. Sistem transportasi antar distrik yang tidak terbentuk baik itu dari sisi darat dan udara. Sementara dari kawasan perkotaan Bokondini dengan Kabupaten Jayawijaya telah terbentuk sistem transportasi udara dengan frekuensi penerbangan yang regular.
10. Belum terwujudnya kegiatan sosial dan budaya antar distrik dan atau antar kawasan perkotaan regional yang dilandasi atas kesamaan visi dan misi yang dapat meningkatkan interaksi sosial dan budaya yang lebih harmonis dan humanis.
A. Regional
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 117
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
Kelompok Potensi Regional
No Aspek Kelompok Potensi1 Sosial Jumlah penduduk, kelompok
marga dan suku, 2 Budaya Kekuatan modal kemasyarakatan,
toleransi, gotong royong, kemampuan bercocok tanam,
3 Politik Pemerintahan level pusat, distrik dan kampung, tokoh masyarakat/kepala suku adat.
4 Ekonomi
Kemampuan lahan, jaringan jalan lokal, pelabuhan udara regional
Kelompok Isu Permasalahan Regional
No Aspek Kelompok Masalah
1 Sosial Sarana sosial kemasyarakat, pemerintah distrik, pemerintah kampung, lembaga adat/suku
2 Budaya Kesehatan, Pendidikan
3 Politik Kemiskinan, keamanan
4 Ekonomi
Komoditas perdagangan, infrastruktur jalan, telekomunikasi
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
B. Keruangan Fisik Alam dan Penggunaan Lahan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 118
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
Dalam hal ini kegiatan pemanfaatan ruang seharusnya disesuaikan dengan produk rencana tata ruang yang telah disusun, namun pada kenyataannya masih banyak terjadi permasalahan-permasalahan pemanfaatan ruang. Permasalahan tersebut dapat terjadi akibat tiga faktor, yaitu tidak adanya produk rencana tata ruang, atau adanya rencana tata ruang tetapi tidak memperhatikan aspek perkembangan kota dan terjadinya perkembangan kota yang terlalu cepat, sehingga rencana tata ruang yang telah tersusun menjadi tidak sesuai lagi. Untuk mengetahui lebih detail maka permasalahan pemanfaatan ruang yang terjadi di kawasan perkotaan dilihat berdasarkan 5 (lima) aspek yaitu: 1. Aspek hukum/norma, 2. Tata ruang, 3. Aspek transportasi, 4. Aspek perumahan, dan 5. Aspek industri.
B. Keruangan Fisik Alam dan Penggunaan Lahan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 119
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI1) Aspek Hukum
1. Potensi masalah lahan pembangunan yang terbatas, karena seluruh lahan pada umumnya dimiliki oleh adat/tanah ulayat. Lahan pembangunan untuk kantor-kantor dinas merupakan hibah dari tanah ulayat atas persetujuan suku-suku yang ada. Penyediaan lahan pembangunan untuk kepentingan bersama, perlu dirumuskan bersama dengan ketua adat, agar memperoleh solusi dalam penyediaan lahan untuk pengembangan.
2. Potensi konflik kepemilikan lahan untuk bermukim, karena masyarakat pendatang ataupun dari luar suku adat, tidak dapat memiliki lahan adat.
3. Permasalahanan sistem persil yang tidak beraturan, menyebabkan inefisiensi lahan, karena terdapat beberapa bagian lahan yang tidak ada kepemilikannya.
Seperti yang diketahui oleh khalayak umum, bahwa permasalahan dalam pengelolaan lahan di Papua pada umumnya adalah permasalahan kepemilikan lahan/tanah yang dimiliki oleh adat/suku dengan batas-batas alam atau kesepakatan antar kepala suku. Hal ini juga terdapat di dalam isu strategis dalam pengembangan wilayah kabupaten Tolikara pada umumnya yakni;
B. Keruangan Fisik Alam dan Penggunaan Lahan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 120
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI2) Aspek Penggunaan
RuangPermasalahan penggunaan ruang di kawasan perkotaan adalah sebagai berikut;1. Adanya kecenderungan pemusatan kegiatan (over-concentration) pada kawasan-
kawasan tertentu; 2. Perkembangan penggunaan lahan yang bercampur (mixed-use); dan 3. Terjadinya alih fungsi lahan (land conversion) dari ruang terbuka, lahan
konservasi, atau ruang terbuka hijau menjadi kawasan terbangun intensif (permukiman, industri, perkantoran, prasarana).
Sedangkan permasalahan besar yang dihadapi oleh kawasan sub urban adalah : 1. Terjadinya pengalihan fungsi kawasan resapan air menjadi kawasan terbangun; 2. Terjadinya pembangunan fisik kawasan secara terpencar (urban sprawl); dan 3. Banyaknya lahan tidur di wilayah sub urban dan wilayah transisi.
Permasalahan Penggunaan Lahan di Kawasan Perkotaan Bokondini
No Permasalahan Lokasi1 Kepemilikan tanah berdasarkan hak atas
ulayat/suku/margaSeluruh kawasan perkotaan
2 Mixed use (bercampur) Pusat perkotaan 3 Urban sprawl Distrik Bokondini, Distrik Bewani,
Distrik Kaboneri, Distrik Bokoneri
4 Land conversion di dalam Hutan Lindung Distrik Bokoneri, Kampung Kanaero
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
B. Keruangan Fisik Alam dan Penggunaan Lahan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 121
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI3) Aspek Transportasi
Beberapa permasalahan yang harus diantisipasi sebagai berikut;1. Kemacetan lalu lintas yang terjadi di pusat-pusat aktivitas; 2. Berkembangnya kegiatan on street parking.
Sedangkan permasalahan transportasi yang terjadi di kawasan suburban adalah : 1. Terjadinya kemacetan di daerah kawasan industri; 2. Kemacetan lalu lintas pada daerah perbatasan kawasan urban dan sub urban; serta3. Berkembangnya angkutan umum plat hitam.
Antisipasi Permasalahan Aspek Transportasi
No Permasalahan Lokasi
1 Kemacetan Pusat Kota Agro Bokondini
2 Street parking Pusat Kota Agro Bokondini
3 Angkutan tidak resmi Kawasan Perkotaan
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
B. Keruangan Fisik Alam dan Penggunaan Lahan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 122
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI4) Aspek Perumahan
• Aspek perumahan merupakan aspek yang penting dalam kegiatan dan aktivitas perkotaan. Hal ini disebabkan perumahan merupakan pemakai lahan terbesar dari lahan terbangun perkotaan, sekitar 40 % dari lahan, sedangkan penggunaan lainnya adalah untuk ruang terbuka hijau, olah raga dan industri. Dari kondisi di atas, terlihat bahwa aspek perumahan berpotensi menimbulkan permasalahan dalam pemanfaatan lahan perkotaan.
• Secara garis besar permasalahan permukiman perkotaan antara lain : (1) percampuran fungsi bangunan/kawasan; (2) alih fungsi bangunan; (3) permukiman liar; dan (4) permukiman kumuh. Sedangkan permasalahan permukiman yang terjadi di wilayah sub urban adalah (5) pembangunan perumahan di kawasan rawan bencana.
• Permasalahan utama dalam hal pembangunan perumahan di Papua, khususnya di kawasan perkotaan Bokondini adalah mahalnya harga pembangunan rumah sehat tipe 36, bahkan sangat tinggi.
• Pembangunan perumahan rakyat layak huni type 36 untuk wilayah pantai dan kepulauan minimal berkisar Rp. 100-150 juta/ unit, sedangkan di wilayah pegunungan dan daerah yang berawa berkisar Rp. 250-300 juta/ unit untuk setiap keluarga.
Contoh Rumah Rakyat Layak Huni Tipe 36 di Papua
Sumber : Hasil Survei Konsultan Tahun 2013
B. Keruangan Fisik Alam dan Penggunaan Lahan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 123
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI5) Aspek Industri
• Beberapa permasalahan yang biasanya akan timbul dalam kawasan industri adalah (1) pencemaran lingkungan dan penurunan cadangan air tanah; dan (2) penurunan kualitas fisik dan tingkat pelayanan jalan.
• Untuk itu disiapkan badan layanan kawasan industri khusus menangani kawasan industri agroforestry bisnis ini kedepan. Beberapa badan layanan pemerintah yang akan berada di Bokondini adalah (1) Badan Penelitian Teknologi Agroforestry; (2) UPT Perhubkomintel; (3) UPT Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, Perikanan, Peternakan; (3) Kantor Pemerintah Distrik; dan (4) UPT Lingkungan Hidup.
Aspek Permasalahan Kawasan PerkotaanAspek
Penggunaan Lahan Aspek Transportasi Aspek Industri Aspek Perumahan1. Over
concentration2. Mixed-use3. Land
Conversion4. Urban Sprawl5. Lahan tidur
1. Kemacetan2. On street parking3. Perkembangan
angkutan umum plat hitam
1. Pencemaran lingkungan
2. Penurunan cadangan air tanah
3. Penurunan kualitas fisik dan tingkat pelayanan jalan
1. Percampuran fungsi kawasan/bangunan antara kawasan permukiman dengan non permukiman
2. Alih fungsi bangunan, penurunan kualitas estetika bangunan
3. Permukiman kumuh4. Munculnya permukiman di
kawasan rawan bencana
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
C. Kependudukan dan Tenaga Kerja
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 124
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
• Program ketenagakerjaan dari pemerintah provinsi, kabupaten dan kota belum menyentuh kebutuhan masyarkat yang sebenarnya. Untuk itu diperlukan kajian yang lebih mendalam terhadap kebutuhan keterampilan kepada masyarakat dalam upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
• Faktor lain yang menghambat adalah faktor budaya yang menetapkan bahwa para lelaki papua yang tidak diposisikan sebagai pekerja (ladang, kebun, pertanian, swasta, jasa/dagang) namun sebagai pejuang-pejuang perang suku. Untuk itu perlu transformasi budaya yang bertahap untuk mengasimilasi peran lelaki di dalam keluarga.
Potensi dan Permasalahan Kependudukan/Tenaga KerjaPotensi Permasalahan Rekomendasi
1. Jumlah penduduk usia produktif yang tinggi.
2. Sektor pekerjaan yang masih terbuka lebar.
3. Potensi sumber daya alam dan mineral yang besar.
1. Tingkat pendidikan2. Tingkat ekonomi
masyarakat3. Faktor budaya peran laki-
laki dan perempuan.
1. Transformasi budaya masyarakat papua
2. Asimilasi budaya melalui keterbukaan mobilitas penduduk antar dan intra wilayah Papua
3. Pelaksanaan kegiatan/program pemberdayaan ekonomi lokalSumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
D. Perkotaan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 125
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
Potensi Permasalahan Rekomendasi1. Suku budaya yang khas dan
kuat2. Terdapat rumah honai yang
merupakan salah satu ciri khas bangunan lokal
3. Kawasan gereja menjadi pusat komunitas sosial, agama dan olahraga
1. Pola sebaran rumah yang tidak terpusat (komunal) dan cenderung menyebar
2. Beberapa rumah (komunal) berada dalam kawasan lindung
1. Peningkatan jaringan jalan antar kampung yang nyaman, aman dan dapat mengakses pusat pelayanan (kesehatan, sosial, peribadatan, pendidikan) di Distrik atau kawasan gereja.
2. Memberi kompensasi atas pinjam pakai kawasan lindung dengan meningkatkan fungsi kawasan lindung (Kanaero) menjadi TWA (Taman Wisata Alam)/ Botanical Garden, dapat dimulai dengan skala kecil (< 50 ha).
3. Memberikan arahan/ rekomendasi KDB/KLB bagi kawasan permukiman yang berada dalam kawasan lindung dan penetapan peraturan zonasi.
4. Penguatan dan peningkatan sarana dan prasarana kawasan gereja menjadi pusat komunitas sosial, agama, pendidikan dan kesehatan.
5. Mengarahkan pembentukan kampung mandiri yang terintegrasi dengan gedung/gereja klasis dimasing-masing kampung.
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
E. Kelembagaan/ Kemasyarakatan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 126
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
Potensi Permasalahan Rekomendasi
1. Sudah memiliki data tata Pemerintahan
2. Terdapat kantor instansi Pemerintah
3. Sudah ada data pemberdayaan masyarakat Kampung
4. Sudah mempunyai Kepala-kepala Distrik
5. Terdapat pusat kegiatan di wilayah Kota
6. Memiliki kekayaan sumberdayaan yang melimpah
1. Tidak ada data organisasi masyarakat, LSM, dll
2. Komunikasi antar dinas/SKPD sering terhambat karena faktor alam, sarana prasarana, dan sarana telekomunikasi
3. Perlu peningkatan Mutu SDM dari masyarakat setempat terutama untuk mengisi personil Kedinasan Kabupaten.
1. Pembentukan kelembagaan swadaya masyarakat, perguruan tinggi, asosiasi, dan Lembaga Masyarakat Adat Papua (LMAP)
2. Meningkatkan dinas SKPD yang belum terdapat di kawasan perencanaan
3. Menyiapkan dan penguatan kelembagaan dan koordinasi antar SKPD terhadap sektor pembangunan
4. Melakukan bimbingan teknis dan pemantapan tata pemerintahan guna mendapatkan mutu sumber daya masyarakat yang lebih baik
5. Menyiapkan kelembagaan dalam sektor agropolitan
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
F. Sarana dan Infrastruktur
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 127
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI1) Energi & Kelistrikan
Potensi Permasalahan Rekomendasi
1. Sungai disekitar kawasan berpotensi sebagai PLTMH
1. Tidak tersedianya data tentang potensi sungai dan curah hujan
2. Tidak terawatnya PLTMH eksisting dikarenakan kurang perawatan dari komunitas
3. Tidak tersedia SDM Lokal yang dapat menjaga dan merawat PLTMH Eksisting
1. Dilakukan studi potensi sungai disekitar kawasan perkotaan Bokondini
2. Dilakukan perawatan berkala dan dukungan dari pemerintah daerah
3. Pelatihan SDM lokal
2. Sungai disekitar kawasan berpotensi sebagai PLTMH
1. Intensitas matahari yang kurang lama.
2. Kurangnya SDM lokal yang dapat merawat PLTS Eksisting
3. Harga investasi yang mahal
1. Dilakukan desain teknologi yang sesuai dengan kondisi alam
2. Pelatihan SDM Lokal3. Bantuan dan dukungan dari pemerintah
pusat dan pemerintah daerah
3. Pertanian dan hasil Hutan sebagai sumber energi biomassa
1. Tidak tersedianya data tentang potensi pertanian dan hasil hutan sebagai suber energi biomassa
2. Implementasi skala komunal dan/atau terpusat
3. Biaya investasi yang mahal4. Tidak tersedianya SDM Lokal
1. Dilakukan kajian tentang potensi pertanian dan hasil hutan sebagai suber energi biomassa
2. Implementasi skala komunal dan/atau terpusat
3. Bantuan dan dukungan dari pemerintah pusat dan pemerintah daerah
4. Pelatihan SDM Lokal
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
F. Sarana dan Infrastruktur
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 128
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI2) Telekomunikasi
Potensi Permasalahan Rekomendasi
1. Bokondini di Distrik Bokondini telah ditetapkan menjadi PKLp, Distrik Kaboneri sebagai PKLp, Kaniro di Distrik Bokoneri sebagai PPK, dan Bilubaga di Distrik Bewani sebagai PPL.
2. Jumlah penduduk Kawasan Perkotaan Bokondini yang terdiri dari 4 distrik diproyeksikan mencapai 35.854 jiwa pada tahun 2033.
Jaringan sistem telekomunikasi baik
kabel maupun nirkabel (wireless) bisa
dikatakan masih sangat terbatas
Mengembangkan sistem telekomunikasi nirkabel (wireless) dalam jangka pendek dan sistem kabel
dalam jangka panjang yang bisa menjangkau sebagian
besar warga
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
F. Sarana dan Infrastruktur
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 129
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI3) Transportasi
Potensi Permasalahan Rekomendasi
1. Terdapat jaringan jalan eksisting di kawasan perkotaan Agro Bokondini.
2. Dari jaringan jalan eksisting yang belum menyambung, masih dapat disambungkan sehingga dapat memenuhi pola perjalanan yang diinginkan.
1. Kondisi tanah yang kurang stabil, sehingga harus dapat memilih trase jalan yang terbaik untuk pembangunan jalan.
2. Jalan-jalan yang ada tidak memiliki saluran drainase yang baik
3. Terdapat sungai-sungai yang memotong jalan.
4. Pembangunan jalan di Papua membutuhkan biaya yang sangat besar
1. Menyambungkan ruas simpul dari Wunin ke Bokondini dan Kubu ke Bokondini
2. Membuat desain jalan meninggi dan gorong-gorong lintasan hewan pada jalan Kolektor (K3) di Distrik Bokoneri / Kanaero
3. Menyiapkan pembangunan jembatan di beberapa titik lokasi yang potensial
4. Peningkatan jalan eksisting dan pembangunan jalan baru di lingkungan industri
5. Pembangunan terminal Tipe C
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
F. Sarana dan Infrastruktur
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 130
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI4) Air Bersih
Potensi Permasalahan Rekomendasi
1. Pertumbuhan penduduk akan di sertai dengan pertumbuhan infrastruktur dasar perkotaan yang menuntut pemenuhan kebutuhan air, sehingga pengembangan pengelolaan air minum akan menjadi prioritas utama dalam rangka meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat.
2. Tingginya curah hujan yang bisa dijadikan sumber utama untuk air baku air minum masyarakat.
3. Masih banyak tersedia lahan kosong yang luasannya bisa digunakan sebagai tempat untuk membangun bak penampung air hujan komunal, yang pengelolaanya bisa dilaksanakan oleh dinas terkait melalui sistem perpipaan secara gravitasi.
1. Kualitas lingkungan semakin menurun sehingga sumber air baku berkurang, di sisi lain pengaturannya kurang tepat
2. Tidak adanya prsarana air bersih yang memadai mengakibatkan masyarakat kurang mampu mengaksesnya
3. Kurangnya kesadaran masyarakat dalam penggunaan air dan menjaga kelestarian lingkungan sebagai sumber air
4. Kurangnya sosialisasi tentang pemanfaatan dan pemeliharaan secara efektif dan efisiensi
5. Luasnya kawasan perkotaan 6. Rendahnya tingkat kepadatan
penduduk7. Rendahnya angka
pertumbuhan penduduk
1. Air baku yang akan menjadi prioritas dimanfaatkan adalah air hujan
2. Pegembangan SPAM dikelompokan menjadi SPAM Perkotaan dan SPAM Pedesaan
3. Untuk masyarakat yang berada jauh di luar kawasan perkotaan baik BWP I – BWP IV dan tidak terlayani sistem perpipaan PAH komunal, perlu menyediakan bak penampung (tong plastik 1 m3) secara individual dan atau mendapat bantuan hibah dari pemda.
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
F. Sarana dan Infrastruktur
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 131
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI5) Persampahan
Potensi Permasalahan Rekomendasi
1. Pertumbuhan penduduk akan di sertai dengan pertumbuhan infrastruktur dasar perkotaan yang pada setiap aktivitas/kegiatan masyarakat akan menghasilkan sampah baik sampah rumah tangga, sampah industri maupun sampah B3 serta membiasakan masyarakat dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)
2. Tingginya tingkat kebersamaan masyarakat dalam mencapai tujuan hidup bersama khususnya yang memiliki nilai ekonomi.
3. Masih banyak tersedia lahan kosong yang luasannya bisa digunakan sebagai tempat untuk membangun TPS/TPST yang pengelolaanya berbasis masyarakat.
1. Minimnya sarana dan prasarana pengelolaan persampahan yang dimiliki pemerintah daerah
2. Kurangnya kesadaran masyarakat terhadap kebersihan
3. Rendahnya masyarakat yang memiliki sarana penampung sampah
4. Kurangnya sosialisasi tentang pengelolaan persampahan yang memiliki nilai ekonomi
5. Luasnya kawasan perkotaan
1. 80% cakupan pelaanan ditangani oleh dinas terkait, 20% individual
2. Seluruh kawasan BWP, dibutuhkan sarana dan prasarana pengelolaan sampah :
Timbulan sampah : 642 Ton Hibah BIN (pemda) :586
unit Gerobak Sampah 1 m3: 3
unit TPS/ Container 2 m3 : 3 unit Truck Sampah 6 m3 : 1 unit TPST: 6 unit TPA: 1 unit
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
F. Sarana dan Infrastruktur
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 132
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI6) Air Limbah
Potensi Permasalahan Rekomendasi
1. Pertumbuhan penduduk akan di sertai dengan pertumbuhan infrastruktur dasar perkotaan serta perumahan yang pada setiap aktivitas/kegiatan masyarakat akan menghasilkan limbah rumah tangga baik grey water maupun black water yang menuntut pemenuhan kebutuhan pengelolaan air limbah yang baik guna menghindari pencemaran air tanah sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat serta membiasakan masyaarakat dengan pola hidup bersih dan sehat (PHBS)
2. Tingginya curah hujan sehingga ketersediaan air bersih untuk MCK dapat terpenuhi.
3. Masih banyak tersedia lahan kosong yang luasannya bisa digunakan sebagai tempat untuk membangun IPAL/IPLT yang pengelolaanya diawah dinas terkait.
1. Minimnya sarana
dan prasarana
pengelolaan air
limbah yang dimiliki
pemerintah daerah
2. Kurangnya
kesadaran
masyarakat
terhadap kebersihan
3. Kurangnya
sosialisasi tentang
pengelolaan air
limbah yang baik
dan benar
4. Luasnya kawasan
perkotaan
1. 80% cakupan pelaanan ditangani oleh dinas terkait, 20% individual
2. Sistem on-site3. Seluruh kawasan BWP,
dibutuhkan sarana dan prasarana pengelolaan air limbah :
Jamban/ Septic Tank : 86 KK
Truck Tinja:1 unit IPLT: 1 unit
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
G. Ekonomi
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 133
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
Potensi Permasalahan Rekomendasi
1. Sektor potensial atau masih dapat berkembang (developing sector) di antara lain Perdagangan dan pertanian.
2. Kegiatan pertanian khususnya pertanian Palawija dan Ladang yang merupakan penyumbang terbesar PDRB di Kabupaten Tolikara.
3. Kawasan hutan terdiri dari Hutan Lindung,Hutan Produksi Konversi, Hutan Produksi Biasa dan Kawasan Cagar alam dapat dikembangkan untuk wisata dan juga wisata edukasi. Fakta tersebut memberikan pengaruh pada kegiatan perdagangan dan jasa di Bokondini yang berbasis pada komoditas pertanian, perkebunan dan hasil hutan. Cadangan lahan budidaya dan lahan untuk lingkungan terbangun masih cukup besar, tanpa harus mengalih-fungsikan hutan, pertanian umbi-umbian termasuk sektor yang potensial untuk dikembangkan.
1. Bencana alam merupakan ancaman besar mengingat kondisi topografi yang berbukit-bukit dengan kemiringan umumnya >15% bahkan beberapa wilayah memiliki kemiringan lebih dari >40%. Tanah longsor menjadi ancaman utama
2. Kurangnya dukungan infrastruktur kelistrikan, air bersih, sanitasi, komunikasi dan transportasi, serta kerusakan infrastruktur fisik yang selanjutnya akan meningkatkan biaya operasional dalam menjalankan bisnis.
1. Perlu pengembangan dan peningkatan kegiatan sarana perdagangan dan jasa agar dapat lebih merangsang pertumbuhan kota
2. Upaya mitigasi bencana yang efektif dapat memberikan kontribusi bagi kepercayaan investor guna peningkatan perekonomian di Bokondini.
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
H. Pertanian
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 134
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
Potensi Permasalahan Rekomendasi
1. Tersedianya sumberdaya lahan pertanian yang cukup luas
2. Menyediakan lapangan kerja bagi penduduk
3. Memberikan kontribusi terhadap perekonomian wilayah
1. Sistem usaha tani masyarakat masih tradisional, sehingga produktivitas dan produksinya rendah
2. Pengetahuan dan ketrampilan serta penguasaan teknologi pertanian penduduk/ petani masih rendah
3. Belum tersedianya prasarana dan sarana serta infrastruktur pendukung pertanian
4. Belum tersedianya kelembagaan petani, perbankan, penyuluhan yang mendukung kegiatan pertanian
1. Menerapkan sistem usaha tani yang benar dan teknologi spesifik lokasi (penggunaan bibit unggul, pemupukan, pemeliharaan dan pasca panen) untuk meningkatkan produktivitas dan produksi pertanian
2. Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan penduduk/ petani dalam penguasaan teknologi pertanian dan praktek usaha tani yang produktif melalui pelatihan dan sekolah lapang
3. Membangun prasarana jalan desa untuk meningkatkan akses ke kawasan produksi dan pemasaran hasil pertanian
4. Membentuk kelompok tani atau gabungan kelompok tani, lembaga keuangan, penyuluhan pertanian untuk meningkatkan kinerja usaha tani
5. Menyusun kebijakan pemerintah daerah dan menyediakan anggaran yang cukup untuk pengembangan sektor pertanian
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
I. Kepariwisataan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 135
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
Potensi Permasalahan Rekomendasi
1. Budaya, Norma adat istiadat yang kuat di masyarakat Bokondini.
2. Potensi lahan pertanian pangan , perkebunan dan holtikultura yang memiliki peranan penting dalam kegiatan ekonomi masyarakat Bokondini
3. Catatan sejarah asimilasi, interaksi dan transformasi masyarakat Bokondini (Pegunungan Tengah) dalam menerima injil masuk ke Pegunungan Tengah dan Bokondini menjadi PUSAT pelatihan, pendidikan, informasi perkembangan transformasi sosial dan budaya masyarakat Pegunungan Tengah.
4. Topografi alam dan potensi sungai yang dapat dijadikan sebagai objek wisata petualangan alam
1. Infrastruktur jalan menuju Kota Bokondini yang rusak parah, sehingga menurunkan tingkat aksesibilitas.
2. Infrastruktur dasar (energi, air bersih, sanitasi) di dalam kawasan perkotaan Bokondini yang perlu ditingkatkan dan dikembangkan.
3. Belum berkembangnya potensi-potensi wisata alam, wisata agro, wisata rohani
4. Belum terbentuknya kelompok pencinta wisata alam (adventure tourism) di Bokondini
5. Belum terbentuknya kegiatan usaha wisata
1. Menetapkan kawasan pariwisata di dalam kawasan perkotaan Bokondini seperti Kawasan Klasis Bogoga, dan revitalisasi situs sejarah.
2. Mengembangkan kawasan-kawasan perkebunan menjadi objek wisata berbasis pertanian dan perkebunan (agro tourism)
3. Menetapkan kawasan klasis Bogoga (OB Anggen) sebagai pusat pendidikan berbasis kristen
4. Menyusun dan menetapkan ODTW di Kawasan Perkotaan Bokondini
5. Mendorong masyarakat Bokondini untuk membentuk kelompok usaha wisata.
6. Mengembangkan sarana dan penyebarluasan informasi ODTW Kawasan Perkotaan Bokondini di Papua, Indonesia dan Luar Negeri
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
7) ODTW
I. Kerentanan, Daya Dukung dan Daya Tampung
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 136
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
Potensi Permasalahan Rekomendasi
1. Luas wilayah kawasan yang mencapai 100, 65Km2
1. Dominasi wilayah kawasan yang berada pada kerawanan longsor dan gempa
2. Topografi yang didominasi dengan tingkat kecuraman yang tinggi.
3. Lokasi yang memiliki kelandaian dibawah 4% dan sesuai untuk permukiman tersebar tidak memusat dan tidak luas/terbatas.
1. Melakukan zonasi wilayah rawan longsor, dan pembuatan regulasi.
2. Mengarahkan penggunaan teknologi yang tepat dan aman dalam pembangunan kawasan.
3. Menetapkan kawasan-kawasan resiko tinggi terhadap bencana tanpa aktifitas pembangunan fisik.
4. Menetapkan kawasan –kawasan pengembangan (potensi) baru sebagai alokasi permukiman kota.
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
I. Kerentanan Gerakan Tanah
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 137
7. POTENSI, PERMASALAHAN DAN REKOMENDASI
BWP 3
BWP 1
BWP 4
BWP 2
PETA KERENTANAN GERAKAN TANAH
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
A. Dasar Konsep PengembanganB. Konsep Pengembangan Struktur dan Pola RuangC. Konsep Pengembangan Kawasan Prioritas
8. KONSEP PENGEMBANGAN
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 138
A. Dasar Konsep Pengembangan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 139
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Konsep dasar pengembangan kawasan perkotaan Bokondini didasarkan atas beberapa hal;
1. Arahan dari Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tolikara;2. Analisis aspek sosial budaya, ekonomi, infrastruktur, sarana,
permukiman/perkotaan;3. Potensi, masalah dan rekomendasi aspek pengembangan kota.
A.1. Tujuan Penataan Ruang Pengembangan Kawasan Perkotaan Bokondini
Mewujudkan Kawasan Perkotaan Bokondini yang Aman, Nyaman, Produktif dan Berkelanjutan
Pengembangan Kawasan Perkotaan Bokondini sebagai Pusat Perekonomian Jasa & Perdagangan Komoditas Pertanian dan Perkebunan Terpadu berbasis Agroforestry, Pusat Pelayanan Transportasi Udara Militer dan Komersial, Pusat Pendidikan Tinggi, Penunjang Pelayanan Kesehatan Terpadu dan Penunjang Pelayanan Pemerintahan Satu Atap;
A.2. Kebijakan dan Strategi Pengembangan KP Bokondini
B. Dasar Konsep Pengembangan (Struktur dan Pola Ruang)
8. KONSEP PENGEMBANGAN
KAWASAN PERKOTAANHIRARKI
FUNGSIONAL FUNGSI UTAMA POLA RUANG
DISTRIK BOKONDINI PKLp 1. PUSAT PELAYANAN PEMERINTAHAN DISTRIK
2. PUSAT PENGEMBANGAN PERTANIAN
3. PUSAT PERKANTORAN4. PUSAT PERMUKIMAN
1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN2. INDUSTRI3. PARIWISATA4. PETERNAKAN (SAPI)5. PERKEBUNAN6. PERTANIAN HOLTIKULTURA7. TANAMAN PANGAN8. RAWAN BENCANA LONGSOR9. PERLINDUNGAN SETEMPAT10. LINDUNG GEOLOGI
SEBAGIAN WILAYAH DISTRIK BEWANI
PPL 1. PUSAT PERMUKIMAN2. PUSAT KOMERSIAL SKALA
KAMPUNG
1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN2. PERTANIAN HOLTIKULTURA3. TANAMAN PANGAN4. RAWAN BENCANA LONGSOR5. PERLINDUNGAN SETEMPAT6. LINDUNG GEOLOGI7. HUTAN PRODUKSI
SEBAGIAN WILAYAH DISTRIK BOKONERI
PPK 1. PUSAT PELAYANAN PEMERINTAHAN DISTRIK
2. PUSAT PERMUKIMAN3. PUSAT KOMERSIAL SKALA
KAMPUNG
1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN2. PARIWISATA3. PERTANIAN HOLTIKULTURA4. TANAMAN PANGAN5. RAWAN BENCANA LONGSOR6. PERLINDUNGAN SETEMPAT7. LINDUNG GEOLOGI8. HUTAN PRODUKSI
SEBAGIAN WILAYAH DISTRIK KAMBONERI
PKLp 1. PUSAT PELAYANAN PEMERINTAHAN DISTRIK
2. PUSAT PENGEMBANGAN PERTANIAN
3. PUSAT PERKANTORAN4. PUSAT PERMUKIMAN
1. PERMUKIMAN PERKOTAAN DAN PERDESAAN/PERKAMPUNGAN2. PERKEBUNAN3. PERTANIAN HOLTIKULTURA4. TANAMAN PANGAN5. RAWAN BENCANA LONGSOR6. PERLINDUNGAN SETEMPAT7. LINDUNG GEOLOGI8. HUTAN PRODUKSI
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 140
B.1. Konsep Pengembangan Struktur Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 141
8. KONSEP PENGEMBANGAN
1. Adanya rencana perpanjangan landasan pacu bandar udara Bokondini yang semula sepanjang 800 m menjadi 1.200 m. Rencana ini akan membawa dampak kepada perubahan kepada fungsi jalan menuju bandar udara serta berdampak kepada pola ruang kota dimana rencana perpanjangan landasan pacu tersebut mengharuskan berpindahnya fasilitas pelayanan pendidikan SMP dan SMA Bokondini.
2. Adanya kawasan permukiman berkepadatan rendah pada kawasan lindung Kanairo menjadikan kawasan permukiman ini berstatus sebagai kawasan yang dikendalikan/dipenuhi sarana prasarana namun tidak didorong untuk berkembang yang berimplikasi kepada beralih fungsinya kawasan lindung.
3. Implikasi pengembangan lainnya terhadap struktur kawasan perkotaan adalah peningkatan fungsi jalan yakni Kolektor Primer (K3) yang menghubungkan antara distrik Wunin melalui distrik Bewani hingga distrik Bokondini (Kp. Galala). Pengembangan jaringan jalan ini menggunakan kawasan lindung sepanjang 4,3 km. dan sesuai dengan Peraturan Pemerintah No 24 tahun 2010 tentang Penggunaan Kawasan Hutan, hal ini dapat dilakukan dengan mempertimbangkan keberlangsungan kehidupan liar hutan lainnya. Membuat design jalan meninggi yaitu sebagai underpass crossing untuk satwa liar lainnya.
4. Rencana penetapan kawasan klasis dan pusat perkotaan (Pusat Pelayanan Primer) Bokondini menjadi kawasan yang harus dikendalikan lingkungannya karena memiliki ruang terbuka hijau, situs sejarah agama, topografi yang indah, vegetasi pepohonan yang tua, permukiman MAF (Mission Aviation fellowship), gereja klasis Bogoga dan kawasan perkantoran distrik yang menyatu (kompak) rapi, asri dan indah. Kawasan yang kompak ini diarahkan menjadi kawasan potensi wisata. Maka struktur ruang kawasan yakni jaringan jalan yang dikembangkan adalah Kolektor Primer (K3) tidak melintasi di kawasan ini.
5. Arahan dan rencana kawasan industri berbasis agroforestry (pertanian dan perkebunan) didalam kawasan perkotaan distrik Bokondini seluas 32 ha. Kawasan industri ini berada di sisi tenggara. Dengan adanya kawasan industri, agar tidak terjadi degradasi lingkungan didalam pusat perkotaan maka dibuatkan jaringan jalan baru (outer road) dengan fungsi kolektor sekunder (K4) yang menghubungkan kawasan industri menuju sisi barat daya terkoneksi ke terminal tipe C dan terhubung ke jaringan jalan kolektor primer (K3) di simpang Kp. Galala.
B.1. Konsep Pengembangan Struktur Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 142
8. KONSEP PENGEMBANGANBandara Udara
Lokasi Bandara Bokondini(Opsi 1 Pengembangan)
B.1. Konsep Pengembangan Struktur Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 143
8. KONSEP PENGEMBANGANBandara Udara
Lokasi Bandara Bokondini(Opsi 2 Pengembangan)
B.1. Konsep Pengembangan Struktur Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 144
8. KONSEP PENGEMBANGANBandara Udara
Gerbang bandar udara
Area parkir kendaraan
Konsep Pengembangan Bandara Bokondini (Opsi 1)
Gedung PKP-PK
R/W
Apron
B.1. Konsep Pengembangan Struktur Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 145
8. KONSEP PENGEMBANGANBandara Udara
Gerbang bandar udara
Area parkir kendaraan
Konsep Pengembangan Bandara Bokondini (Opsi 2)
Gedung PKP-PK
R/W
Apron
B.1. Konsep Pengembangan Struktur Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 146
8. KONSEP PENGEMBANGANBandara Udara
Spesifikasi Pesawat (Eksisting)Sumber: www.cessna.com; www.atraircraft.com; www.susiair.com
Cessna Grand Caravan ATR 42
B.2. Konsep Pengembangan Struktur Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 147
8. KONSEP PENGEMBANGAN
BWP II
BWP I
BWP IV
BWP III
No DistrikJml Pddk
Kelengkapan Fungsi (Fasilitas)Jumlah Indeks
Sentralitas1 2 3 4 5 6 7 8 9
10
11
12
1Bokondini
3,719 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11
2 Bokoneri 3,831 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 2
3 Bewani 3,864 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 0 4
4 Kaboneri 1,280 1 0 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 5
1=SD, 2=SLTP, 3=SMU, 4=Puskesmas, 5=Pustu, 6=Puskesmas Keliling, 7= Pasar Lingkungan,
8= Pertokoan, 9= Hostel, 10= Gereja Kampung, 11= Gereja Distrik, 12= Lainnya
Perhitungan Indeks Sentralitas
Keterangan :
Sumber : Hasil Analisis Tim Konsultan Tahun 2013
No DistrikJml Pddk
Kelengkapan Fungsi (Fasilitas)Jumlah
1 2 3 4 5 6 7 8 910
11
12
1Bokondini
3,719 3 2 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
2 Bokoneri 3,831 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 4
3 Bewani 3,864 3 0 0 0 1 0 0 0 0 6 1 0 11
4 Kaboneri 1,280 1 0 0 1 3 0 0 0 0 6 1 0 12
Kelengkapan Fungsi Fasilitas Distrik Kawasan Perkotaan
NO DISTRIK BWP HIRARKILUAS
( Km2)1 Bokondini I PUSAT PELAYANAN PRIMER
21,92 2 Bewani II PUSAT PELAYANAN
SEKUNDER 42,18
3 Bokoneri III PUSAT PELAYANAN TERSIER 15,60
4 Kamboneri IV PUSAT PELAYANAN TERSIER 20,95
JUMLAH 100,65
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
Sumber : Hasil Analisis Tim Konsultan Tahun 2013
B.3. Konsep Pengembangan Struktur Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 148
8. KONSEP PENGEMBANGANKonsep Pengembangan Rencana Struktur
Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini
B.5. Konsep Pengembangan Pola Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 149
8. KONSEP PENGEMBANGANKonsep Pengembangan Rencana Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini
/ Botanical Garden
B.5. Konsep Pengembangan Pola Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 150
8. KONSEP PENGEMBANGANKonsep Pengembangan Rencana Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini
(BWP 1)
BWP 1 BOKONDINI Luas BWP 1 BOKONDINI Luas
Zona Lindung Zona Budidaya
• Hutan Lindung • Transportasi
• Perlindungan Terhadap Kawasan• Bawahannya
• Kesehatan
• Perlindungan Setempat • Olah Raga
• Ruang Terbuka Hijau • Sosial Budaya
• Suaka Alam Dan Cagar Budaya • Peribadatan
• Rawan Bencana Alam • PL-Pertanian
• Kebun Raya/Botanical Garden/Taman Wisata Alam • PL-Pariwisata
Zona Budidaya • PK-Hankam
• Perumahan kepadatan sedang • TPA
• Perumahan kepadatan rendah • IPAL
• Perumahan kepadatan sangat rendah • TPU
• Perdagangan dan Jasa • PC-Perumahan dan Perdagangan Jasa
• Perkantoran Pemerintah • PC-Perumahan dan Perkantoran
• Perkantoran Swasta • PC-Perkantoran dan Perdagangan Jasa
• Aneka Industri
• Sarana Pelayanan Umum-Pendidikan
B.5. Konsep Pengembangan Pola Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 151
8. KONSEP PENGEMBANGANKonsep Pengembangan Rencana Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini
(BWP 1)
B.5. Konsep Pengembangan Pola Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 152
8. KONSEP PENGEMBANGANKonsep Pengembangan Rencana Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini
(BWP-2_
BWP 2 BEWANI Luas BWP 2 BEWANI Luas
Zona Lindung Zona Budidaya
• Hutan Lindung • Transportasi
• Perlindungan Terhadap Kawasan• Bawahannya
• Kesehatan
• Perlindungan Setempat • Olah Raga
• Ruang Terbuka Hijau • Sosial Budaya
• Suaka Alam Dan Cagar Budaya • Peribadatan
• Rawan Bencana Alam • PL-Pertanian
• Kebun Raya/Botanical Garden/Taman Wisata Alam • PL-Pariwisata
Zona Budidaya • PK-Hankam
• Perumahan kepadatan sedang • TPA
• Perumahan kepadatan rendah • IPAL
• Perumahan kepadatan sangat rendah • TPU
• Perdagangan dan Jasa • PC-Perumahan dan Perdagangan Jasa
• Perkantoran Pemerintah • PC-Perumahan dan Perkantoran
• Perkantoran Swasta • PC-Perkantoran dan Perdagangan Jasa
• Aneka Industri
• Sarana Pelayanan Umum-Pendidikan
B.5. Konsep Pengembangan Pola Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 153
8. KONSEP PENGEMBANGANKonsep Pengembangan Rencana Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini
(BWP 2)
B.5. Konsep Pengembangan Pola Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 154
8. KONSEP PENGEMBANGANKonsep Pengembangan Rencana Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini
(BWP-3)
BWP 3 KABONERI Luas BWP 3 KABONERI Luas
Zona Lindung Zona Budidaya
• Hutan Lindung • Transportasi
• Perlindungan Terhadap Kawasan• Bawahannya
• Kesehatan
• Perlindungan Setempat • Olah Raga
• Ruang Terbuka Hijau • Sosial Budaya
• Suaka Alam Dan Cagar Budaya • Peribadatan
• Rawan Bencana Alam • PL-Pertanian
• Kebun Raya/Botanical Garden/Taman Wisata Alam • PL-Pariwisata
Zona Budidaya • PK-Hankam
• Perumahan kepadatan sedang • TPA
• Perumahan kepadatan rendah • IPAL
• Perumahan kepadatan sangat rendah • TPU
• Perdagangan dan Jasa • PC-Perumahan dan Perdagangan Jasa
• Perkantoran Pemerintah • PC-Perumahan dan Perkantoran
• Perkantoran Swasta • PC-Perkantoran dan Perdagangan Jasa
• Aneka Industri
• Sarana Pelayanan Umum-Pendidikan
B.5. Konsep Pengembangan Pola Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 155
8. KONSEP PENGEMBANGANKonsep Pengembangan Rencana Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini
(BWP 3)
B.5. Konsep Pengembangan Pola Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 156
8. KONSEP PENGEMBANGANKonsep Pengembangan Rencana Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini
(BWP-4)
BWP 4 KAMBONERI Luas BWP 4 KAMBONERI Luas
Zona Lindung Zona Budidaya
• Hutan Lindung • Transportasi
• Perlindungan Terhadap Kawasan• Bawahannya
• Kesehatan
• Perlindungan Setempat • Olah Raga
• Ruang Terbuka Hijau • Sosial Budaya
• Suaka Alam Dan Cagar Budaya • Peribadatan
• Rawan Bencana Alam • PL-Pertanian
• Kebun Raya/Botanical Garden/Taman Wisata Alam • PL-Pariwisata
Zona Budidaya • PK-Hankam
• Perumahan kepadatan sedang • TPA
• Perumahan kepadatan rendah • IPAL
• Perumahan kepadatan sangat rendah • TPU
• Perdagangan dan Jasa • PC-Perumahan dan Perdagangan Jasa
• Perkantoran Pemerintah • PC-Perumahan dan Perkantoran
• Perkantoran Swasta • PC-Perkantoran dan Perdagangan Jasa
• Aneka Industri
• Sarana Pelayanan Umum-Pendidikan
B.5. Konsep Pengembangan Pola Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 157
8. KONSEP PENGEMBANGANKonsep Pengembangan Rencana Pola Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini
(BWP 4)
C. Konsep Pengembangan Kawasan Prioritas
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 158
8. KONSEP PENGEMBANGANPenentuan Sub BWP
Prioritas
SUB BWPFUNGSI UTAMA
SUB BWPTINGKAT KESESUAIAN DENGAN
TUJUAN BWPNILAI PENTING
SUB BWP
KONDISI SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN
DAYA DUKUNG DAN DAYA TAMPUNG
KETENTUAN PERATURAN
PERUNDANGAN TERKAIT
TOTAL SKOR
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)DISTRIK
BOKONDINI1. Pusat Pelayanan
Pemerintahan Distrik
2. Pusat Pengembangan Pertanian
3. Pusat Perkantoran4. Pusat Permukiman
Sangat Tinggi – Merupakan Kawasan Utama Dengan Fungsi Perkantoran, Perdagangan – Jasa, Pendidikan, Kesehatan, Peribadatan, Dan Olah Raga
Sangat Penting, Kondisisesuai Dan Sangat Potensial Dalam PengembanganPerkotaan
Cukup Menunjang, Memiliki Karakter Dasar Cukup (SDM Cukup, Ekonomi Rendah Dan Kondisi Lingkungan Cukup Menunjang)
Kebutuhan DD: 4202 ha.Kebutuhan DT:2.101 jiwa
Sangat Sesuai Dan Mendukung Arahan RTRW
19
Skor : 5 Skor : 5 Skor : 3 Skor : 1 Skor : 5SEBAGIAN WILAYAH DISTRIK BEWANI
1. Pusat Permukiman2. Pusat Komersial
Skala Kampung
Rendah –Tidak Memiliki Hubungan Langsung Dengan Pengembangan Perdagangan Dan Pendidikan
Kurang Penting, Kondisi Kurang Didukung Oleh Sarana Pelayanan Umum PengembanganPerkotaan
Kurang Menunjang, Memiliki Karakter Dasar Yang Rendah (SDM Rendah/Kurang, Ekonomi Rendah Dan Kondisi Lingkungan Cukup Menunjang)
Kebutuhan DD: 4366 ha.Kebutuhan DT:2183 jiwa
Cukup Sesuai, Terdapat Beberapa Fungsi Yang MendukungPengembangan Perkotaan
10
Skor : 2 Skor : 2 Skor :2 Skor : 1 Skor :3SEBAGIAN WILAYAH DISTRIK
BOKONERI
1. Pusat Pelayanan Pemerintahan Distrik
2. Pusat Permukiman3. Pusat Komersial
Skala Kampung
Sedang – Menunjang Pengembangan Kota Dengan Pengembangan Perumahan Dan Prasarana Umum
Kurang Penting, Kondisi Kurang Didukung Oleh Sarana Pelayanan Umum PengembanganPerkotaan
Kurang Menunjang, Memiliki Karakter Dasar Yang Rendah (SDM Rendah/Kurang, Ekonomi Rendah Dan Kondisi Lingkungan Cukup Menunjang)
Kebutuhan DD: 4328 ha.Kebutuhan DT:2164 jiwa
Cukup Sesuai, Terdapat Beberapa Fungsi Yang Mendukung Pengembangan Perkotaan
11
Skor : 3 Skor : 2 Skor :2 SKOR : 1 Skor : 3SEBAGIAN WILAYAH DISTRIK
KAMBONERI
1. Pusat Pelayanan Pemerintahan Distrik
2. Pusat Pengembangan pertanian
3. Pusat Perkantoran4. Pusat Permukiman
Tinggi – Menunjang Pengembangan Kota DenganPerkantoran, Perdagangan –Jasa Dan Prasarana PelayananUmum, Potensial BerkembangMenjadi Perdagangan – Jasa Skala Wilayah
Penting, Pengembangan Kota Didukung Oleh SaranaPelayanan Umum Dan Sesuai Dengan PengembanganPerkotaan
Kurang Menunjang, Memiliki Karakter Dasar Yang Rendah (SDM Rendah/Kurang, Ekonomi Rendah Dan Kondisi Lingkungan Cukup Menunjang)
Kebutuhan DD: 1446 ha.Kebutuhan DT:723 jiwa
Sesuai,Sebagian Besar Fungsi Sesuai Dan MendukungPengembangan Perkotaan
16
SKOR : 4 SKOR : 4 SKOR :2 SKOR : 2 SKOR : 4Ket : Kolom 6 Asumsi : 1 kk yang beranggotakan 5 jiwa membutuhkan 2 Ha untuk penghidupan. Perhitungan menggunakan proyeksi penduduk tahun 2033
C.1. Konsep Pengembangan Kawasan Prioritas (Struktur & Pola)
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 159
8. KONSEP PENGEMBANGAN
Dalam rangka mewujudkan tujuan penataan ruang Kawasan Perkotaan Bokondini, maka kawasan prioritas diarahkan sebagai Kota Agroforestry
C.2. Konsep Pengembangan Kawasan Prioritas (Struktur & Pola)
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 160
8. KONSEP PENGEMBANGAN
ZONA KEGIATANWisata Kawasan Klasis (Warisan Sosial & Budaya Pegunungan Tengah) :
1. Keagamaan (Gereja)2. Pendidikan (Internasional)3. Gymnasium4. Penginapan/ Inn5. Wisata Rohani6. Tugu Sejarah Injil/ Pegunungan Tengah
Perkantoran 1. Kantor Distrik2. Kantor Pemerintahan3. Pusat Kesehatan4. Rumah Dinas5. UPT :a. UPT Air Bersihb. UPT Lingkungan Hidupc. UPT Kelistrikan d. UPT Pos, Telekomunikasi, Perhubungan Dan Telematikae. UPT Kepariwisataanf. UPT Penanggulangan Bencana Daerahg. UPT Penelitian Teknologi Agroforestri & BBIAh. UPT Perkebunani. UPT Pertanianj. UPT Perikanank. UPT Kehutananl. UPT Kesehatanm. UPT Pendidikan
Perumahan 1. Perumahan Padat, 2. Perumahan sedang dan 3. Perumahan rendah
Pelayanan Umum
1. Peribadatan Mesjid dan Gereja2. Pendidikan (+SMK Pertanian)3. Kesehatan4. Demplot Agro5. Demo Center
Perdagangan & Jasa
1. Hotel2. Pasar (Tradisional dan Kerajinan)3. Ruko/Toko4. Cafe & Resto 5. Perbankan6. Kantor Swasta
Industri 1. Kawasan Perindustrian2. Terminal Agribisnis/ Peti Buah dan Sayur3. IPLT
Peruntukan Khusus
1. Kodim/ TNI2. Polsek3. Pos TNI
RTH 1. Taman / Landmark/ Tugu2. Lapangan Olahraga
Campuran 1. Kawasan Pergudangan Agroforestry2. Saprotan
B.4. Konsep Pengembangan Struktur Ruang
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 161
8. KONSEP PENGEMBANGANTabel Rencana Jalan Antar Di Distrik dalam KP Bokondini Dan Jalan Didalam Kawasan
Prioritas
Sumber : Hasil Analisis Konsultan Tahun 2013
LO4LO3
LO10LO8LO5 LO6
LO7LO11
LO9
LO13LO12 LO14
LO17
LO16LO15
LO20
LO18
LO25LO26LO27
LO28LO29
LO30
LO2
LO1
LO19
LO21
LO22LO23LO24
No Fungsi JalanNo
Ruas Nama Ruas Panjang (m) 1KOLEKTOR PRIMER (K3) KP01 KARUBAGA – WUNIN – GALALA
(L0KONDINI) 10.281,30
2KOLEKTOR SEKUNDER (K4) KS01 L0KONDINI – KAL0NERI – KELILA / WAMENA
7.214,57
3KOLEKTOR SEKUNDER (K4) KS02 KANDANG - WANGGULAM 3.807,24 4LOKAL SEKUNDER LS01 L0KONDINI – BEWANI – WANGGULAM 9719,365LOKAL SEKUNDER LS02 L0KONDINI – MAIRINI 1425,146LOKAL LO1 BAGOGA1 94,00 7LOKAL LO2 BAGOGA2 94,00 8LOKAL LO3 BAGOGA3 51,20 9LOKAL LO4 BAGOGA4 970,28
10LOKAL L05 BAGOGA5 129,87 11LOKAL L06 BAGOGA6 184,84 12LOKAL L07 BAGOGA7 129,69 13LOKAL L08 BAGOGA8 70,42 14LOKAL L09 BAGOGA9 156,26 15LOKAL L010 BAGOGA10 105,67 16LOKAL L011 BAGOGA11 89,87 17LOKAL L012 BAGOGA12 353,93 18LOKAL L013 BAGOGA13 95,03 19LOKAL L014 BAGOGA14 382,94 20LOKAL L015 BAGOGA15 149,76 21LOKAL L016 BAGOGA16 146,30 22LOKAL L017 BAGOGA17 517,60 23LOKAL L018 BAGOGA18 344,48 24LOKAL L019 BAGOGA19 208,30 25LOKAL L020 BAGOGA20 37,17 26LOKAL L021 BAGOGA21 61,00 27LOKAL L022 BAGOGA22 183,63 28LOKAL L023 BAGOGA23 135,43 29LOKAL L024 BAGOGA24 143,00 30LOKAL L025 BAGOGA25 743,92 31LOKAL L026 BAGOGA26 243,22 32LOKAL L027 BAGOGA27 188,76 33LOKAL L028 BAGOGA28 269,74 34LOKAL L029 BAGOGA29 182,58 35LOKAL L030 BAGOGA30 165,28
A. Rencana Penyelesaian PekerjaanB. Hasil pertemuan informal dengan masyarakat
BokondiniA. OB Anggen (Bp. Benjamin Scotty, Bp. Ones Wenda, Bp. Otniel)B. Papua Partners (Bp. Javies Sosa, Ibu Naomi Sosa)C. Bp. Pdt. Pontias Pagawa, Bp. JacobD. Bp. Marten (Mantan Mantri Di Masa Penjajahan Belanda di
Papua, Kepala Suku)
C. Dokumentasi Pertemuan dan Survey di Bokondini
9. PENUTUP
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013Slide: 162
A. Rencana Penyelesaian Pekerjaan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
9. PENUTUP
NO TAHAPAN KEGIATAN TUJUAN KEGIATAN SASARAN METODEBULAN
1 2 3 4 5 6 7
1 PERSIAPAN Menyiapkan Langkah Kerja yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan dan sasaran yang diinginkan dan persiapan administrasi
Perumusan pendekatan dan metodologi serta penyiapan jadwal pelaksanaan pekerjaan
Tercapainya langkah-langkah kerja yang efektif dan efisien
Persiapan teknis dan administrasi
2 SOSIALISASI AWAL Pembentukan kesamaan pandangan dan kesepakatan
Sosialisasi Tercapainya pemahaman tentang proses penyusunan RDTR oleh pemerintah setempat
Diskusi Teknis dan FGD
3 PENJARINGAN ISU-ISU PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN
Teridentifikasinya isu-isu pengembangan wilayah yang perlu dititikberatkan untuk difokuskan dalam survei dan analisis
Diskusi awal Teridentifikasinya isu-isu pengembangan kawasan yang terkait dengan substansi RDTR Kawasan Perkotaan
Diskusi teknis
4 SURVEY/ PENGUMPULAN DATA
Teridentifikasinya kondisi awal kawasan dan kecenderungan
Pengumpulan data primer dan sekunder
Tercapainya proses pengumpulan data oleh tim pelaksana pekerjaan
Survey primer dan sekunder
5 ANALISIS/IDENTIFIKASI POTENSI DAN PERMASALAHAN
Teridentifikasinya potensi dan permasalahan pengembangan kawasan
Pelaksanaan proses analisis Penjelasan hasil-hasil analisis dan perolehan masukan dari dinas terkait
Analisis kuantitatif dan kualitatif
6 KONSEP RENCANA Perumusan konsep rencana Komitmen/ kesepakatan konsep rencana
tercapainya proses perumusan dan kesepakatan konsep rencana oleh tim supervisi
Diskusi Teknis dan FGD
7 PERUMUSAN RDTR Terumuskannya RDTR Kawasan Perkotaan Bokondini sesuai dengan permasalahan yang ada
Pelaksanaan perumusan rencana
Tercapainya proses perumusan rencana
Diskusi teknis dan Sarasehan
8 KONSULTASI PUBLIK Terakomodasinya aspirasi masyarakat Bokondini dalam Rencana Tata Ruang
Pendampingan kegiatan lokakarya
Tercapainya kegiatan konsultasi publik oleh Pemerintah Daerah
FGD
9 LOKAKARYA RDTR Terakomodasinya aspirasi masyarakat dalam Rencana Tata Ruang
Pendampingan kegiatan lokakarya
Tercapainya kegiatan lokakarya oleh Pemerintah Daerah
Seminar / FGD
Keterangan: Tahap 1 s/d 6 Sudah dilaksanakanTahap 7 dan 9 rencana penyelesaian pekerjaan berikutnya
Slide: 163
B. Hasil pertemuan informal dengan masyarakat Bokondini
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
9. PENUTUP
Berdasarkan hasil diskusi bersama beberapa pemangku kepentingan Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Kawasan Perkotaan Bokondini di Bokondini, beberapa kesimpulan yang menjadi masukan dalam pekerjaan RDTR adalah sebagai berikut;
1.Keterlibatan dan kepemilikan masyarakat Bokondini dalam program-program yang dilakukan oleh Lembaga Internasional (NGO) dan Pemerintah Kabupaten Tolikara.
2.Pemenuhan kebutuhan Pelayanan Dasar Kepemerintahan di Bokondini (Government Services). Seperti pembuatan KTP, Perbaikan Jalan dan Jembatan, Kelistrikan/Energi, dan Komunikasi.
3.Pemenuhan Prasarana dan Sarana Dasar (PSD) seperti air bersih, persampahan, drainase dan sanitasi.
Slide: 164
C. Dokumentasi Pertemuan
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
9. PENUTUP
Slide: 165
PERTEMUAN DENGAN PENGURUS OB ANGGEN
DAN PAPUA PARTNERS
PERTEMUAN DENGAN SALAH SATU KEPALA SUKU BAPAK MARTEN BAMINGGEM
BERSAMA PENGURUS OB ANGGEN DAN TIM RDTR BOKONDINI, PARIWISATA DAN GEOLOGI
PERTEMUAN DENGAN PENGURUS KLASIS BOGOGA, PDT YAKOB, ADIT (GURU OB
ANGGEN)
TERIMA KASIH
PEMERINTAH DAERAHKABUPATEN TOLIKARABADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
LAMPIRAN 1STUDI KOMPARATIF DI LUAR
NEGERI
PEMERINTAH DAERAHKABUPATEN TOLIKARABADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
A. STUDI KOMPARATIF DI LUAR NEGERI
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
LAMPIRANGOLDEN COLORADO
STUDI KOMPARATIF DI LUAR NEGERI
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
LAMPIRANGOLDEN COLORADO
STUDI KOMPARATIF DI LUAR NEGERI
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
LAMPIRANBOULDER COLORADO
STUDI KOMPARATIF DI LUAR NEGERI
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
LAMPIRANWILAYAH GUNUNG - PILATUS
STUDI KOMPARATIF DI LUAR NEGERI
©Badan Perencanaan Pembangunan Daerah | Pemerintah Kabupaten Tolikara | 2013
LAMPIRANWILAYAH GUNUNG - PILATUS