19
EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) BERBASIS PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KETRAMPILAN PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TINAWAS TAHUN AJARAN 2016/2017 Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Oleh: Lintang Putri Ratnasari A410130140 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2017

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD …eprints.ums.ac.id/53258/11/PUBLIKASI ILMIAH.pdf · dari nilai UTS matematika kelas VII A, VII B, dan VII C semester genap MTs Negeri

  • Upload
    others

  • View
    13

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD

TOGETHER (NHT) BERBASIS PENILAIAN PORTOFOLIO

TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU

DARI KETRAMPILAN PEMECAHAN MASALAH

SISWA KELAS VII MADRASAH TSANAWIYAH

NEGERI TINAWAS TAHUN

AJARAN 2016/2017

Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I Pada Jurusan

Pendidikan Matematika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Oleh:

Lintang Putri Ratnasari

A410130140

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2017

1

EKSPERIMEN MODEL PEMBELAJARAN NUMBERED HEAD TOGETHER

(NHT) BERBASIS PENILAIAN PORTOFOLIO TERHADAP HASIL

BELAJAR MATEMATIKA DITINJAU DARI KETRAMPILAN

PEMECAHAN MASALAH SISWA KELAS VII MADRASAH

TSANAWIYAHNEGERI TINAWAS

TAHUN AJARAN 2016/2017

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1) untuk mengetahui pengaruh

penerapan model pembelajaran Numbered Head Together(NHT) berbasis penilaian

portofolio, Numbered Head Together(NHT) dan model pembelajaran ekspositori

terhadap hasil belajar matematika, (2) untuk mengetahui pengaruh tingkat

ketrampilan pemecahan masalah terhadap hasil belajar matematika, (3) untuk

mengetahui interaksi antara model pembelajaran Numbered Head Together(NHT)

berbasis penilaian portofolio, Numbered Head Together(NHT) dan model

pembelajaran ekspositori serta ketrampilan pemecahan masalah terhadap hasil

belajar matematika. Penelitian ini berjenis kuantitatif dengan desain penelitian kuasi-

eksperimental. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs

Negri Tinawas 2016/2017. Tehnik pengambilan sampel dalam penelitian ini

menggunakan cluster random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan

dokumentasi,angket,dan tes hasil belajar. Tehnik analisis data menggunakan analisis

variansi dua jalan dengan sel tak sama. Hasil analisis dengan taraf signifikansi 0,05

menunjukkan bahwa: (1) terdapat pengaruh model pembelajaran Numbered Head

Together(NHT) berbasis penilaian portofolio, Numbered Head Together(NHT), dan

Ekspositori terhadap hasil belajar matematika dengan FA = 9,4419 (2) terdapat

pengaruh tingkat ketrampilan pemecahan masalah siswa terhadap hasil belajar

metematika dengan FB = 31,6819 ( 3) tidak terdapat interaksi antara ketiga model

pembelajaran dengan tingkat ketrampilan pemecahan masalah siswa terhadap hasil

belajar matematika dengan FAB = 0,0081. Untuk implikasi bagi guru perlu

memperhatikan ketrampilan pemecahan masalah karena hasil penelitian

menunjukkan ketrampilan pemecahan masalah berpengaruh terhadap hasil belajar

matematika siswa.

Kata kunci: Penilaian Portofolio, Numbered Head Together(NHT), ketrampilan

pemecahan masalah, hasil belajar matematika

Abstarct

The aim of this research is to analyze: (1) the difference of implementation influence

of Numbered Head Together (NHT) model based on portfolio assessment, Numbered

Head Together (NHT), and Expository to mathematics learning outcome, (2) the

difference of students' problem-solving skill to the mathematics learning outcome,

(3) the interaction between the application of the three learning models to the level of

problem-solving skill to the mathematics learning outcome. This research is a

quantitative research with quasi-experimental research design. The population in this

2

research is all students of class VII MTs Negri Tinawas 2016/2017. The sampling

technique in this study used cluster random sampling. The methods in collecting

data are documentation, questionnaire, and learning test result. The analysis data

technique is using two ways variation analysis with different cell. The results of the

analysis with significance level of 0.05 indicate that: (1) there is a difference of

influence of Numbered Head Together (NHT) based learning model based on

portfolio assessment, Numbered Head Together (NHT), and Expository on

mathematics learning result with FA = 9,44195273 (2 ) There is difference of

influence of level of problem solving skill of student to result of learning of

mathematics with FB = 31,68191321 (3) there is no interaction between three model

of learning with level of problem solving skill of student to result of learning

mathematics with FAB = 0,008151691. For implications for teachers, teachers need

to pay attention to problem solving skills because the results show the problem

solving skills affect the student's mathematics learning outcomes.

Keywords: Portfolio Assessment, Numbered Head Together (NHT), problem solving

skills, mathematics learning outcomes.

1. PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia,

sehingga pendidikan memegang peran penting dalam menciptakan sumber daya

manusia yang berkualitas. Sebagaimana tertulis dalam UU No 20 tahun 2003

pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,

akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan

negara.

Matematika sebagai salah satu ilmu dasar merupakan mata pelajaran yang

wajib diajarkan pada semua jenjang pendidikan maupun perguruan tinggi. Ali

Hamzah dan Muhlisrarini (2014: 48) menjelaskan matematika adalah ilmu tentang

struktur yang terorganisasi mulai dari unsur yang tidak didefinisikan ke unsur yang

didefinisikan, ke aksioma atau postulat akhirnya ke dalil atau teorema. Hasil belajar

matematika merupakan hal penting dalam pembelajaran. Dr. Kunandar (2013: 62)

menjelaskan hasil belajar adalah kompetensi atau kemampuan tertentu baik kognitif,

efektif maupun psikomotorik yang dicapai atau dikuasai siswa setelah mengikuti

proses belajar mengajar. Sedangkan

Penerapan model pembelajaran yang inovatif dapat membantu guru

mengatasi kesulitan dalam melaksanakan tugas mengajarnya dan juga kesulitan

3

belajar peserta didik. Salah satunya yaitu model pembelajaran Numbered Head

Together (NHT). Trianto (2011: 82) memaparkan numbered head together (NHT)

atau penomoran berpikir bersama adalah jenis pembelajaran kooperatif yang

dirancang untuk memengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif terhadap

struktur kelas tradisional. Dalam model pembelajaran ini guru hanya menjadi

fasilitator yang memberikan pertanyaan kepada siswa dan menunjuk siswa sesuai

penomorannya.

Selain menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe NHT, guru juga bisa

menerapkan model penilaian yang membuat siswa mampu mengasah pengetahuan

dan ketrampilan melalui karyanya. Untuk itu guru dapat menerapkan model penilaian

portofolio. Asep Jihad dan Abdul Haris (2012: 111) memaparkan model penilaian

portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan

informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu

periode tertentu. Menurut penelitian Budi Murtiyasa (2015) menjelaskan bahwa

metode penilaian saat ini juga berkembang karena berubahnya hal-hal yang

dianggap penting dalam proses belajar, seperti komunikasi dan penggunaan

teknologi. Metode inovatif lebih menekankan pada: (1) proses dari pada isi, (2)

teknologi, (3) kerjasama, (4) komunikasi, (5) partisipasi aktif siswa, dan (6)

aplikasi di lapangan. Metode penilaian yang bersifat inovatif ini, yang juga

dikenal dengan penilaian informal biasanya muncul bersamaan dengan

berlangsungnya proses belajar mengajar. Metode penilaian inovatif menilai di

antaranya melalui portfolio.

Model pembelajran dan model penilaian yang inovatif dapat didukung

dengan adanya ketrampilan pemecahan masalah. Mohammad Takdir Illahi (2012:

184) menjelaskan pemecahan masalah merupakan aplikasi dari penguasaan konsep

dan ketrampilan. Pemecahan masalah melibatkan berbagai kombinasi antara konsep

dan ketrampilan dalam situasi baru atau situasi yang berbeda.

2. METODE

Berdasarkan jenis pendekatannya, penelitian ini merupakan penelitian

kuantitatif. Desain penelitian ini menggunakan desain kuasi-eksperimental. Menurut

4

Sutama (2015: 57) desaian kuasi-eksperimental merupakan pengembangan dari

eksperimental sejati yang praktis sulit dilakukan. Dalam desain ini terdapat dua

kelompok yaitu kelompok eksperimental atau variabel independen dan variabel

dependen. Dalam penelitian ini variabel dependent yaitu hasil belajar matematika.

Sedangkan variabel independen dalam penelitian ini yaitu model pembelajaran dan

ketrampilan pemecahan masalah.

Dalam penelitian ini terdapat tiga kelas yaitu kelas eksperimen 1

menggunakan model pembelajaran numbered head together (NHT) berbasis

penilaian portofolio, kelas eksperimen 2 menggunakan model pembelajaran

numbered head together (NHT), dan kelas kontrol menggunakan model

pembelajaran Ekspositori. Sedangkan Populasi dalam penelitian ini adalah siswa

kelas VII sejumlah 175 orang Madrasah Tsanawiyah Negeri Tinawas tahun ajaran

2017/2018. Sampel dalam penelitian ini diambil sebanyak tiga kelas yaitu kelas

kelompok eksperimen 1 menggunakan model pembelajaran numbered head together

(NHT) berbasis penilaian portofolio, kelas eksperimen 2 numbered head together

(NHT), dan kelas kontrol menggunakan model pembelajaran Ekspositori. Teknik

pengambilan sampel atau sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

cluster random sampling, setiap anggota dari populasi mempunyai peluang yang

sama untuk dipilih menjadi anggota sampel (Sutama, 2015: 108). Metode yang

digunakan untuk pengambilan data dalam penelitian ini yaitu dokumentasi, angket,

dan tes. Tes yang digunakan untuk mengetahui data hasil belajar matematika yang

akan dilakukan pada akhir penelitian.

Sebelum dilakukan penelitian, terlebih dahulu dilakukan uji keseimbangan.

Uji keseimbangan dalam penelitian ini menggunakan anava satu jalan, yang diambil

dari nilai UTS matematika kelas VII A, VII B, dan VII C semester genap MTs

Negeri Tinawas tahun ajaran 2016/2017. Instrumen tes dan angket penelitian terlebih

dahulu diuji cobakan pada kelas non sampel. Soal yang dinyatakan valid, maka yang

akan diberikan kepada kelas eksperimen dan kelas kontrol sebagai soal evaluasi hasil

belajar. Setelah hasil evaluasi terkumpul, dilakukan uji prasyarat analisis yang

meliputi uji normalitas dengan menggunakan uji Lilliefors dan uji homogenitas

variansi menggunakan uji Bartlett (Budiyono, 2009: 176-177). Untuk uji hipotesis

5

dengan menggunakan analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama. Tindak lanjut

dari variansi apabila H0 ditolak dilakukan uji komparasi ganda yang menggunakan

metode Scheffe. Seluruh analisis data penelitian ini menggunakan taraf signifikansi

5%.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Data hasil belajar matematika siswa yang telah dinyatakan berdistribusi

normal dan mempunyai varian yang homogen. Selanjutnya akan dilakukan uji

analisis variansi dua jalan dengan sel tak sama (Budiyono, 2009: 229-231). Hasil

perhitungan uji hipotesis dengan taraf signifikansi 5% disajikan pada tabel berkut.

Tabel Hasil Analisis Variansi Dua Jalan Sel Tak Sama

Sumber JK dK RK Fobs

Model Pembelajaran

(A)

833,97541

26

2 416,98770

63

9,4419527

3

3,1

2

Ketrampilan

Pemecahan Masalah

(B)

2798,3551

07

2 1399,1775

54

31,681913

21

3,1

2

Interaksi (AB) 1,4400220

13

4 0,3600055

03

0,0081516

91

2,5

Kesalahan (G) 3179,7569

54

72 44,163291

03

Total (T) 6813,5274

96

80

Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 1 dapat disimpulkan bahwa pada uji

antar baris (A) diperoleh = 9,44195273 > Ftabel = 3,12 berarti H0 ditolak. Hal tersebut

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Numbered

Head Together (NHT) berbasis penilaian portofolio, Numbered Head Together

(NHT), dan Ekspositori terhadap hasil belajar matematika. Selanjutnya pada uji antar

kolom (B) diperoleh FB = 31,68191321 > Ftabel = 3,12 berarti H0 ditolak. Hal tersebut

menunjukkan bahwa terdapat pengaruh tingkat ketrampilan pemecahan masalah

terhadap hasil belajar matematika. Dan yang terakhir pada uji interaksi (AB)

6

diperoleh FAB = 0,008151691 < Ftabel = 2,5 berarti H0 diterima. Hal tersebut

menunjukkan bahwa tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan

ketrampilan pemecahan masalah terhadap hasil belajar matematika.

Berdasarkan hasil uji analisis variansi dua jalan sel tak sama diperoleh bahwa

H0A dan H0B ditolak. Oleh karena itu, perlu dilakukan uji lanjut. Uji lanjut yang

digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan rerata antar

baris dan kolom. Karena terdapat tiga ketegori model pembelajaran perlu dilakukan

uji komparasi antar baris untuk mengetahui model pembelajaran mana yang lebih

baik dilakukan uji komparasi ganda. Hasil uji komparasi antar baris disajikan dalam

tabel 2 berikut.

Tabel Rangkuman Uji Komparasi Rerata Antar Baris

H0 H1 Fobs Keputusa

n

6,7332

32

6,247815 H0 ditolak

22,074

6

6,247815 H0 ditolak

0,0214

62

6,247815 H0

diterima

Dari tabel diatas dapat disimpulkan dari hasil komparasi ganda antar baris

sebagai berikut. Pada komparasi pertama diperoleh = 6,733232 >

Ftabel = 6,247815 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Artinya terdapat

pengaruh penggunaan model pembelajaran Numbered Head Together(NHT) berbasis

penilaian portofolio dan model pemnelajaran Numbered Head Together(NHT)

terhadap hasil belajar matematika. Sedangkan pada komparasi kedua diperoleh

= 22,0746 > Ftabel = 6,247815 sehingga dapat disimpulkan bahwa

H0 ditolak. Artinya terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran Numbered

Head Together(NHT) berbasis penilaian portofolio dan model pembelajaran

ekspositori terhadap hasil belajar matematika. Serta pada komparasi ketiga diperoleh

= 0,021462 < Ftabel = 6,247815 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0

diterima. Artinya Tidak terdapat pengaruh penggunaan model pembelajaran

7

Numbered Head Together(NHT) dan model pembelajaran ekspositori terhadap hasil

belajar matematika.

Karena terdapat tiga kategori ketrampilan pemecahan masalah(tinggi, sedang,

dan rendah) maka perlu dilakukan uji komparasi ganda antar kolom untuk

mengetahui tingkat ketrampilan pemecahan masalah mana yang lebih baik dilakukan

uji komparasi ganda. Hasil uji komparasi ganda antar kolom dapat disajikan pada

tabel 3 sebagai berikut.

Tabel Rangkuman Uji Komparasi Ganda Antar Kolom

H0 H1 Fobs Keputusan

25,54268816 6,247815 H0 ditolak

72,88517083 6,247815 H0 ditolak

11,20440406 6,247815 H0 ditolak

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil komparasi ganda antar kolom diatas

sebagai berikut. Pada komparasi pertama diperoleh FT-S = 25,54268816>

= 6,247815 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Artinya terdapat pengaruh

tingkat ketrampilan pemecahan masalah tinggi dan siswa yang mempunyai tingkat

ketrampilan pemecahan masalah sedang terhadap hasil belajar matematika.

Selanjutnya pada komparasi kedua diperoleh FT-R = 72,88517083> =

6,247815 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Artinya terdapat pengaruh

tingkat ketrampilan pemecahan masalah tinggi dan siswa yang mempunyai tingkat

ketrampilan pemecahan masalah rendah terhadap hasil belajar matematika.

Sedangkan Pada komparasi ketiga diperoleh FS-R = 11,20440406> =

6,247815 sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak. Artinya terdapat perbedaan

pengaruh tingkat ketrampilan pemecahan masalah sedang dan siswa yang

mempunyai tingkat ketrampilan pemecahan masalah rendah terhadap hasil belajar

matematika. Sebelum membahas lebih lanjut peneliti menyajikan rangkuman rerata

antar sel dan rerata marginal pada tabel 4 sebagai berikut.

Tabel Rangkuman Rerata Antar Sel dan Rerata Marginal

Model Pembelajaran Ketrampilan Pemecahan Masalah Rerata Marginal

Tinggi Sedang Rendah

8

NHT+Portofolio 88 78,9091 72,8 79,90303

NHT 83,07692 74 68 75,02564

Ekspositori 80 70,2222 64,3077 71,50997

Rerata Marginal 83,69230667 74,3771 68,36923

Pada komparasi pertama dan kedua H0 ditolak. Artinya ada pengaruh model

pembelajaran Numbered Head Together(NHT) berbasis penilaian portofolio,

Numbered Head Together(NHT), dan Ekspositori terhadap hasil belajar matematika.

Untuk mengetahui model pembelajaran yang lebih baik yaitu cukup dengan

membandingkan rerata marginalnya. Model pembelajaran yang lebih baik yaitu

model pembelajaran dengan rerata yang lebih tinggi. Rerata marginal model

pembalajaran Numbered Head Together(NHT) berbasis penilaian portofolio sebesar

79,90303 lebih dari rerata marginal model pembelajaran Numbered Head

Together(NHT) sebesar 75,02564 dan rerata marginal model pembelajaran

Ekspositori sebesar 71,50997. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran Numbered Head Together(NHT) berbasis penilaian portofolio lebih

baik dibandingkan dengan model pembelajaran Numbered Head Together(NHT)

maupun model pembelajaran Ekspositori.

Pada komparasi ketiga H0 diterima. Artinya tidak terdapat pengaruh model

pembelajaran Numbered Head Together(NHT) dan model pembelajaran Ekspositori

terhadap hasil belajar matematika. Sehingga dapat disimpulkan bahwa model

pembelajaran Numbered Head Together(NHT) memberikan efek yang sama dengan

model pembelajaran Ekspositori. Berikut ini pekerjaan siswa yang menunjukkan

bahwa model pembelajaran Numbered Head Together(NHT) memberikan efek yang

sama dengan model pembelajaran Ekspositori. Sebelum membahas lebih lanjut

peneliti menyajikan gambar 1 dan gambar 2 sebagai berikut.

Pada translasi ( ), titik K(2a,4b) dipetakan ke titik K’(12, 18 + 2b). Tentukan

nilai a dan b!

9

Gambar Kelas VIIA Numbered Head Together(NHT)

Pada translasi ( ), titik K(2a,4b) dipetakan ke titik K’(12, 18 + 2b). Tentukan nilai a

dan b!

Gambar Kelas VIIC Ekspositori

Hasil analisis juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Siti Aminah

tahun 2016 dalam pembelajaran matematika berbasis portofolio melalui

pendayagunaan alat peraga dalam materi bangun ruang untuk meningkatkan hasil

belajar siswa kelas x SMK N 4 Medan mengemukakan bahwa dengan penggunaan

portofolio dapat meningkatkan prestasi hasil belajar siswa.

Selain itu, sesuai dengan penelitian Muryanti tahun 2017 dalam penerapan

strategi kooperatif NHT dan TPS dalam pembelajaran matematika ditinjau dari

adversity quotient siswa SMP mengungkapkan bahwa Strategi pembelajaran

kooperatif tipe NHT memberiken hasil belajar matematika yang lebih baik

dibandingkan strategi pembelajaran kooperatif tipe TPS dan pembelajaran

ekspositori. Pada Penelitian Munawaroh (2015) tentang Studi Perbandingan dalam

Pembelajaran Kooperatif Model Of Numbered Heads Togetether (NHT) dan

Mahasiswa Tim Prestasi Divisi (STAD) untuk Prestasi Belajar dalam Subjek Sosial

mengemukakan bahwa Numbered Heads Together (NHT) model pembelajaran

merupakan bagian dari model struktural pembelajaran kooperatif, yang menekankan

struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Menurut

10

penelitian Salameh F. Obeiah dan Ruba Fahmi (2016) menjelaskan bahwa siswa

dalam kelompok penilaian portofolio lebih unggul dari rekan mereka dalam

kelompok kontrol.

Hasil penelitian ini didukung dari kondisi siswa yang berada dilapangan pada

saat proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran

Numbered Head Together(NHT) berbasis penilaian portofolio pada materi

transformasi siswa lebih mengusai materi yang diajarkan oleh guru. Pengguanaan

model pembelajaran Numbered Head Together(NHT) yang dilaksanakan peniliti

kurang efektif, dikarenakan pada saat kegiatan diskusi sebagian siswa tidak bekerja

sama, sehingga tidak semua anggota bisa mengusai materi tersebut. Sedangkan pada

model pembelajaran Ekspositori juga kurang efektif karena beberapa siswa yang

pintar lebih fokus dalam memperhatikan materi yang diajarkan oleh guru didepan

kelas. Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa model pembelajran

Numbered Head Together(NHT) berbasis penilaian portofolio lebih baik

dibandingkan dengan model pembelajaran Numbered Head Together(NHT) dan

model pembelajaran Ekspositori karena siswa lebih bisa memahami dengan waktu

yang dibutuhkan tidak terlalu lama, sedangkan model pembelajaran Numbered Head

Together(NHT) sama baiknya dengan model pembelajaran Ekspositori.

Pada komparasi pertama, kedua, dan ketiga H0 ditolak. Artinya terdapat

pengaruh tingkat ketrampilan pemecahan masalah(tinggi, sedang, dan rendah)

terhadap hasil belajar matematika. Untuk mengetahui tingkat ketrampilan pemecahan

masalah mana yang lebih baik yaitu cukup dengan membandingkan rerata

marginalnya. Tingkat ketrampilan pemecahan masalah yang lebih baik yaitu tingkat

ketrampilan pemecahan masalah dengan rerata yang lebih tinggi. Rerata marginal

tingkat ketrampilan pemecahan masalah tinggi sebesar 83,69230667 lebih dari rerata

marginal tingkat ketrampilan pemecahan masalah sedang sebesar 74,3771 dan rerata

marginal tingkat ketrampilan pemecahan masalah rendah sebesar 68,36923.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan tingkat ketrampilan

pemecahan masalah tinggi lebih baik dibandingkan dengan tingkat ketrampilan

pemecahan masalah sedang dan rendah. Sedangkan tingkat ketrampilan pemecahan

masalah sedang lebih baik dibandingkan dengan tingkat ketrampilan pemecahan

11

masalah rendah. Berikut ini adalah pekerjaan siswa yang menunjukkan tingkat

ketrampilan pemecahan masalah tinggi lebih baik dibandingkan dengan tingkat

ketrampilan pemecahan masalah rendah. Sebelum membahas lebih lanjut peneliti

menyajikan gambar 3 dan gambar 4 sebagai berikut.

Pada translasi ( ), titik K(2a,4b) dipetakan ke titik K’(12, 18 + 2b).

Tentukan nilai a dan b!

Gambar Kelas VIIA Numbered Head Together(NHT)

Pada translasi ( ), titik K(2a,4b) dipetakan ke titik K’(12, 18 + 2b).

Tentukan nilai a dan b!

Gambar Kelas VIIC Ekspositori

Kondisi ini didukung dilapangan bahwa siswa dengan ketrampilan

pemecahan masalah tinggi lebih cepat memahami materi yang diajarkan oleh guru.

Sedangkan siswa dengan ketrampilan pemecahan masalah sedang mempunyai waktu

yang lebih lama untuk memahami materi, dan siswa dengan ketrampilan pemecahan

masalah rendah memerlukan waktu paling lama untuk nmemahami materi yang

diajarkan oleh guru. Hal ini juga disimpulkan oleh Junita (2014) bahwa ketrampilan

pemecahan masalah mempengaruhi hasil belajar matematika. Semakin tinggi tingkat

ketrampilan pemecahan masalah siswa semakin tinggi juga hasil belajar yang

diperoleh.

12

Pada penelitian Gokhan Ozsoy,dkk (2015) mengemukakan bahwa kemampuan

pemecahan masalah matematika berkembang seiring dengan kemampuan berpikir

yang dimiliki oleh siswa dalam memahami suatu permasalahan yang diberikan oleh

guru. Selain itu, sesuai dengan penelitian Aihui Peng, dkk (2014) bahwa ketrampilan

pemecahan masalah yang tinggi akan mempunyai kemampuan dasar dalam

menyelesaikan suatu masalah yang melibatkan pemikiran kritis, logis, dan sistematis.

Berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan sel tak sama dengan taraf

signifikansi 5% didapatkan FAB = 0,008151691 < Ftabel = 2,5 maka H0AB diterima.

Hal ini berarti tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan ketrampilan

pemecahan masalah terhadap hasil belajar matematika. Hal ini menunjukkan bahwa

pada masing-masing model pembelajaran Numbered Head Together(NHT) berbasis

penilaian portofolio, model pembelajaran Numbered Head Together(NHT), dan

model pembelajaran Ekspositori, hasil belajar matematika dengan tingkat

ketrampilan pemecahan masalah tinggi lebih baik daripada siswa dengan tingkat

ketrampilan pemecahan masalah sedang dan rendah, serta siswa dengan tingkat

ketrampilan pemecahan masalah sedang lebih baik daripada siswa dengan tingkat

ketrampilan pemecahan masalah rendah. Pada kategori tingkat ketrampilan

pemecahan masalah yaitu tinggi, sedang, dan rendah berlaku model pembelajaran

Numbered Head Together(NHT) berbasis penilaian portofolio lebih baik

dibandingkan dengan model pemebelajaran Numbered Head Together(NHT) dan

Ekspositori. Sedangkan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) sama

baiknya dengan model pembelajaran Ekspositori.

Menurut penelitian Bhutto Muhammad Ilyas, dkk (2013) bahwa dari

pendekatan ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa, tetapi juga memberi peluang

bagi siswa untuk berinteraksi, berbagi ide, dan mendengarkan pendapat orang lain.

Tidak adanya interaksi antara model pembelajaran dan tingkat ketrampilan

pemecahan masalah ditunjukkan pada gambar 5 sebagai berikut.

13

Gambar Grafik Profil Efek Model Pembelajaran dan Ketrampilan

Pemecahan Masalah

Tidak adanya interaksi antara model pembelajaran dengan tingkat

ketrampilan pemecahan masalah terhadap hasil belajar matematika dikarenakan

beberapa faktor yaitu faktor intern dan ekstern. Faktor intern seperti faktor jasmani,

psikologis, dan kematangan siswa. Sedangkan faktor ekstern seperti faktor keluarga,

sekolah, dan masyarakat. Faktor-faktor tersebut baik secara terpisah maupun

bersamaan memberi pengaruh tertentu terhadap hasil belajar matematika yang

dicapai siswa.

4. PENUTUP

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut.

Terdapat pengaruh model pembelajaran Numbered Head Together(NHT)

berbasis penilaian portofolio, model pembelajaran Numbered Head Together(NHT),

dan model pembelajaran Ekspositori terhadap hasil belajar matematika. Model

pembelajaran Numbered Head Together(NHT) berbasis penilaian portofolio lebih

baik dibandingkan dengan model pembelajaran Numbered Head Together(NHT)

dan model pembelajaran Ekspositori. Sedangkan model pembelajarn Numbered

Head Together(NHT) sama baiknya dengan model pembelajaran Ekspositori.

Terdapat pengaruh tingkat ketrampilan pemecahan masalah terhadap hasil

belajar matematika. Hal ini disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dengan tingkat

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

100

Tinggi Sedang Rendah

NHT+PTF

NHT

EKSPOSITORI

14

ketrampilan pemecahan masalah tinggi lebih baik dibandingkan dengan tingkat

ketrampilan pemecahan masalah sedang dan rendah, sedangkan hasil belajar siswa

dengan tingkat ketrampilan pemecahan masalah sedang lebih baik daripada siswa

dengan tingkat ketrampilan pemecahan masalah rendah.

Tidak terdapat interaksi antara model pembelajaran dan tingkat ketrampilan

pemecahan masalah terhadap hasil belajar matematika. Hal ini menunjukkan bahwa

pada masing-masing model pembelajaran Numbered Head Together(NHT) berbasis

penilaian portofolio, model pembelajaran Numbered Head Together(NHT), dan

model pembelajaran Ekspositori, hasil belajar matematika siswa dengan tingkat

ketrampilan pemecahan masalah tinggi lebih baik daripada siswa dengan tingkat

ketrampilan pemecahan masalah sedang dan rendah, serta siswa dengan tingkat

ketrampilan pemecahan masalah sedang lebih baik daripada siswa dengan tingkat

ketrampilan pemecahan masalah rendah. Pada kategori tingkat ketrampilan

pemecahan masalah tinggi, sedang, dan rendah berlaku model pembelajran

Numbered Head Together(NHT) berbasis penilaian portofolio lebih baik

dibandingkan dengan model pembelajaran Numbered Head Together(NHT) dan

Ekspositori. Serta model pembelajaran Numbered Head Together(NHT) sama

baiknya dengan model pembelajaran Ekspositori.

DAFTAR PUSTAKA

Budiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Surakarta: UNS Press.

Hamzah, Ali dan Muhlisrarini. 2014. Perencanaan dan Strategi Pembelajaran

Matematika. Jakarta: Rajawali Pers.

Hendra Syarifudin, Junita Amalia, dkk. 2014. “Pengaruh Penerapan Pembelajaran

berbasis Masalah terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Kelas VIII

SMP N 8 Padang”, 3(2): 38-43

Ilyas, Bhutto Muhammad, dkk. 2013. “Effect of Teaching of Algebra through Social

Constructivist Approach on 7th Graders’ Learning Outcomes in Sindh

(Pakistan)”. International Journal of Instruction, 6(1): 151-164, e-ISSN: 1308-

1470

Jihad, Asep dan Abdul Haris. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi

Pressindo.

15

Kunandar. 2013. Penilaian Autentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik

berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali Pers.

Manurung, Siti Aminah. 2016. “Pembelajaran Matematika Berbasis Portofolio

melalui Pendayagunaan Alat Peraga dalam Materi Bangun Ruang untuk

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas X SMK N 4 Medan Tahun Pelajaran

2015/2016”, 2(2): 100-116, ISSN: 2442-7063

Munawaroh. 2015. “The Comparative Study Between The Cooperative Learning

Model Of Numbered Heads Together (Nht) And Student Team Achievement

Division (Stad) To The Learning Achievement In Social Subject”. Journal of

Research & Method in Education, 5(1): 24-33, ISSN: 2320–7388

Murtiyasa, Budi. 2015. “Tantangan Pembelajaran Matematika Era Global”,

Prosiding Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika

Universitas Muhammadiyah Surakarta, 28-47, ISBN: 978.602.361.002.0

Muryanti, 2017. “Penerapan Strategi Kooperatif NHT dan TPS dalam Pembelajaran

Matematika ditinjau dari Adversity Quotient Siswa SMP”, 12(1): 85-95, ISSN:

2548-6780

Obeiah, Salameh F dan Ruba Fahmi Bataineh. 2016. “ The Effect of Portofolio-

Based Assessment on Jordanian EFL Learners’ Writing Performance”.

Bellaterra Journal of Teaching & Learning Language & Literature, 9(1): 32-

46, ISSN 2013-6196

Ozsoy, Gokhan, dkk. 2015. “Evaluation of Students’ Mathematical Problem Solving

Skills in Relation to Their Reading Levels”. International Electronic Journal

of Elementary Education, 8(1): 113-132, ISSN:1307-9298

Peng, Aihui dan Hakan Sollervall. 2014. “Primary School Students’ Spatial

Orientation Strategies in an Outdoor Learning Activity supported by Mobile

Technologies”. International Journal of Education in Mathematics, Science

and Technology, 2(4): 246-256, ISSN: 2147-611X.

Sutama. 2015. Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif, PTK, R

&D.Kartasura: Fairuz Media.

Takdir Illahi, Mohammad. 2012. Pembelajaran Discovery Strategi & Mental

Vocational Skill. Yogyakarta: Diva Press.

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.