192
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI PENDEKATAN KONSTRUKTIVISME MENGGUNAKAN METODE PRESENTASI KELOMPOK PADA POKOK BAHASAN LISTRIK DINAMIS Studi Kasus di SMP PANGUDI LUHUR I KALIBAWANG Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Fisika Disusun Oleh: Nama : Eka Noviyanto Nim : 021424015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

  • Upload
    leduong

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI PENDEKATAN

KONSTRUKTIVISME

MENGGUNAKAN METODE PRESENTASI KELOMPOK PADA POKOK

BAHASAN LISTRIK DINAMIS Studi Kasus di SMP PANGUDI LUHUR I KALIBAWANG

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh:

Nama : Eka Noviyanto

Nim : 021424015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

Page 2: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

i

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI PENDEKATAN

KONSTRUKTIVISME

MENGGUNAKAN METODE PRESENTASI KELOMPOK PADA POKOK

BAHASAN LISTRIK DINAMIS Studi Kasus di SMP PANGUDI LUHUR I KALIBAWANG

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Fisika

Disusun Oleh:

Nama : Eka Noviyanto

Nim : 021424015

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2009

Page 3: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

ii

Page 4: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

iii

Page 5: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

iv

Page 6: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

v

Page 7: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

vi

ABSTRAK

Noviyanto, Eka. 2009. Efektifitas Pembelajaran Fisika Melalui Pendekatan Konstruktivisme Menggunakan Metode Presentasi Kelompok Pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis. Program Studi Pendidikan Fisika. Jurusan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) apakah metode presentasi

kelompok dapat meningkatkan pemahaman konsep siswa pada materi listrik dinamis; (2) apakah metode presentasi kelompok dapat mendorong siswa untuk terlibat aktif dalam proses pembelajaran; serta (3) bagaimana sikap siswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan.

Subyek penelitian yaitu siswa kelas IX SMP PL I Kalibawang-Yogyakarta. Sampel yang diteliti berjumlah 58 siswa, dengan rincian 29 siswa dari kelas uji dan 29 siswa dari kelas kontrol. Treatment pada kelas uji yaitu pembelajaran melalui metode presentasi kelompok, sedang pada kelas kontrol rangkaian pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah. Instrument yang dipakai yaitu: (1) test, (2) observasi, dan (3) kuesioner. Metode analisis data menggunakan metode kuantitatif, sebab data-data yang diperoleh berupa data angka.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) rangkaian pembelajaran dengan metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi kelompok lebih melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, dan (3) metode presentasi kelompok mendorong siswa untuk bersikap positif terhadap pembelajaran.

Page 8: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

vii

ABSTRACT

Noviyanto, Eka. 2009. The Effectiveness Physics Learning With Approach Constructivism Using Group Presentation Method About Dynamic Electricity. Physics Education Study Program. Department of Mathematics and Science Education. Faculty of Teachers Training and Education. Sanata Dharma University Yogyakarta.

This research was intended to know whether: (1) group presentation learning

method increases student’s understanding about dynamic electricity; (2) students become more active in learning process; and (3) students have positive attitude toward this method.

The sample of this research was 58 Kalibawang-Yogyakarta SMP Pangudi Luhur students, 29 students as research sample, and 29 students as control sample. The research used test, observations, and questioner as instruments. The data was statistically analyzed using t-test.

The result of this research was: (1) the group presentation learning method increases student’s understanding about dynamic electricity, (2) students become more active in the learning process, and (3) students have positive attitude toward this method.

Page 9: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

viii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis haturkan kepada Bapa penyelenggara kehidupan

yang selalu menaungi dan melimpahkan karunia bagi kita. Terlebih atas

terselesaikannya skripsi dengan judul ” Efektivitas Pembelajaran Fisika

Melalui Pendekatan Konstruktivisme Menggunakan Metode Presentasi

Kelompok Pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis ”.

Penulis menyadari bahwa terselesaikannya skripsi ini tentu tidak lepas dari

sumbang saran beberapa pihak lain. Untuk itu pada kesempatan ini penulis juga

mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Tarsisius Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan FKIP USD yang

telah memberikan surat ijin permohonan penelitian.

2. Bapak Drs. Domi Severinus, M.Si. selaku ketua jurusan pendidikan fisika

USD.

3. Romo Dr. Paul Suparno, S.J., M.S.T. selaku dosen pembimbing skripsi

yang selalu membantu dan membimbing dalam penyusunan skripsi ini.

4. Staff dosen pendidikan fisika USD yang telah membantu dan

membimbing saya sebagai seorang calon guru fisika.

5. Staff sekretariat JPMIPA yang telah membantu saya selama proses

perkuliahan dan kelancaran dalam pelayanan administrasi.

6. Br. Lusius Supardji, FIC. selaku Kepala Sekolah SMP PL I Kalibawang

yang telah berkenan memberikan ijin untuk melakukan penelitian.

Page 10: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

ix

7. Bapak Yohanes Dedi Setyawan selaku guru pengampu mata pelajaran IPA

di SMP PL I Kalibawang yang telah berkenan memberikan kesempatan

untuk melakukan pengambilan data.

8. Rekanku Trihandono yang telah membantu saya sebagai observer selama

proses penelitian.

9. Gisela Kusria atas segala motivasi dan dukungannya.

10. Teman-teman seperjuanganku Pfis 02; Ari Purwadi, Dwi Ariyanto,

Andreas Trihartanto, Yohanes Wisnu Asmoro, Titik Utaminingsih, Osnita

sari, serta Tri Handono, atas inspirasi serta kerjasamanya yang telah kalian

berikan selama kuliah.

11. Yoseph Asiri Dotheres, Eryanto, Darmiyono, Ariyanto, Adrianus Suada,

Salvinus Baco, Alexander San Lohat, serta Yakobus Suwardoyo atas

dukungannya.

12. Semua pihak yang tidak bisa saya sebutkan satu demi satu atas kerelaan,

kerja sama, serta sumbang sarannya selama penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa tulisan sederhana ini tidak lepas dari keterbatasan,

untuk itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat

membangun. Penulis berharap semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 25 November 2009

Penulis

Page 11: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING............................ ii

HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA................................. iv

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH................. v

ABSTRAK.................................................................................................... vi

ABSTRACT.................................................................................................. vii

KATA PENGANTAR................................................................................. viii

DAFTAR ISI................................................................................................. x

DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xv

DAFTAR TABEL......................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................. xvii

BAB. I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

B. Perumusan Masalah........................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian............................................................................... 4

D. Manfaat Penelitian............................................................................. 4

BAB. II. DASAR TEORI

A. Belajar dan Pembelajaran

1. Pengertian Belajar……………………………………………… 6

2. Pengertian Pembelajaran………………………………………. 8

Page 12: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

xi

B. Filsafat Konstruktivisme dan Pengaruhnya Terhadap Pembelajaran

1. Pembelajaran Konstruktivistik……………………………….... 8

2. Aspek Pembelajaran Konstruktivistik…………………………. 15

a. Perubahan Konsep…………………...…………………….. 15

b. Keterampilan Proses………………………………...……... 19

c. Berpikir Kritis……………………………………...…….… 20

d. Sikap……………………………………………..……….... 21

C. Metode Presentasi Kelompok…………………………………….... 23

a. Aspek Positif Metode Presentasi Kelompok…………………... 23

b. Aspek Negatif Metode Presentasi Kelompok………………….. 24

D. Efektivitas Pembelajaran…………………………………………... 24

1. Pengertian Pembelajaran yang Efektif…………………………. 24

2. Aspek Pembelajaran yang Efektif……………………………… 26

a. Keterlibatan Siswa Secara Aktif…..……………………….. 26

b. Membangkitkan Motivasi Belajar………………………….. 26

c. Menarik Minat dan Perhatian Siswa……...………………... 27

d. Memahami Prinsip Individualitas………………………….. 27

e. Prestasi Belajar……………………………………………... 28

E. Ringkasan Materi Pokok Bahasan Listrik Dinamis......................... 30

1. Rangkaian Listrik……………..…………………….………….. 30

a. Arus Listrik……..………………...………………………... 30

b. Saklar dan Sekring…………………………..……………... 32

c. Sumber Tegangan…………...…………………..…………. 34

Page 13: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

xii

1) Elemen Volta………………………………………..…. 34

2) Elemen Kering……………….....……………………… 35

3) Elemen Basah…………………………………..………. 36

d. Beda Potensial…………………………………..………….. 38

e. Gaya Gerak Listrik Sumber Tegangan...………......………. 39

2. Hukum Ohm dan Hambatan Listrik………….......…………….. 40

a. Hambatan dan Hukum Ohm……..…...……………………. 40

1) Hambatan……………………………………..………... 40

2) Hukum Ohm…………………..……………………….. 41

b. Hambatan pada Kawat Penghantar….…..………..……..…. 42

c. Kemampuan Zat Menghantarkan Arus Listrik………..….... 43

d. Arus Listrik pada Rangkaian Bercabang….……......……… 43

e. Rangkaian Hambatan Listrik…………………………..…... 45

f. Rangkaian Sumber Tegangan……..……………..………… 48

1) Rangkaian Seri………………………………..………... 48

2) Rangkaian Paralel…………………….………………... 49

3. Energi dan Daya Listrik………………………………………... 50

a. Perubahan Energi Listrik Menjadi Energi Panas.………...... 50

b. Daya Listrik………………………..……………………..... 51

F. Kaitan Dasar Teori dengan Metode Penelitian……………………. 53

G. Perumusan Hipotesis………………………………………………. 54

BAB. III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Tahap Penelitian………………………...……………..... 56

Page 14: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

xiii

B. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………... 57

C. Subjek Penelitian…………………………………………………... 57

D. Treatment…………………………………………………………... 57

E. Instrument Penelitian………………………………………………. 58

1. Test………………………..……………………………………. 58

2. Pengamatan…………………………………………………….. 61

3. Kuesioner Sikap………….…………………………………….. 62

F. Validitas Instrument…………….………………………………...... 62

G. Metode Analisis Data………….………………………………….... 63

1. Analisis Skor Test……………...……………...……………….. 63

a. Pemahaman Awal Siswa………...…………………………. 64

b. Perbadingan Pencapaian Hasil Belajar…..……...…………. 65

c. Efektivitas Metode Pembelajaran………………………….. 66

2. Analisis Keterlibatan Siswa......................................................... 66

3. Analisis sikap siswa ………………………..………………….. 68

BAB. IV. DATA DAN ANALISIS DATA

A. Proses Pengambilan Data………...………...………………………. 70

1. Awal……………………………………………………………. 70

2. Inti……………………………………………………………… 70

3. Akhir…………………………………………………………… 73

B. Data dan Analisis…………………………………………………... 74

1. Skor Test……………...………………………………………... 74

a. Skor pretest dan posttest………....……………..………….. 74

Page 15: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

xiv

b. Analisis Pemahaman Awal Siswa……....……..…………… 76

c. Analisis Perbandingan Pencapaian Hasil Belajar Siswa…… 77

d. Analisis Efektivitas Metode Pembelajaran...…...………….. 80

2. Keterlibatan Siswa Selama Proses Pembelajaran…..………….. 81

3. Sikap Siswa Terhadap Penerapan Pembelajaran….…………… 83

C. Pembahasan………………………………………………………… 87

1. Hasil Test Pemahaman………….…...…………………………. 87

2. Keterlibatan Siswa Selama Kegiatan Pembelajaran…..…….…. 89

3. Sikap Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran.………. 90

BAB. V. PENUTUP

A. Kesimpulan………...………………………………………………. 92

B. Saran……………………………………………………………….. 92

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………... 94

LAMPIRAN…………………...………………………………….……….. 96

Page 16: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 1 : Konsepsi Skematik Sikap........................................................ 22

Gambar 2 : Rangkaian Listrik Sederhana................................................... 30

Gambar 3 : Pemasangan Amperemeter dalam Rangkaian.......................... 32

Gambar 4 : Rangkaian Listrik dengan Ujung Kabel sebagai Saklar.......... 33

Gambar 5 : Sketsa Elemen Volta................................................................ 34

Gambar 6 : Sketsa Elemen Kering.............................................................. 36

Gambar 7 : Sketsa Elemen Basah/Akumulator........................................... 37

Gambar 8 : Rangkaian Listrik dengan sebuah Baterai, Saklar, Lampu,..... 39

Gambar 9 : Rangkaian Listrik tak Bercabang…………….…...…………. 43

Gambar 10 : Rangkaian listrik bercabang……...………………………….. 44

Gambar 11 : Rangkaian Hambatan disusun secara Seri………….……….. 45

Gambar 12 : Rangkaian Hambatan disusun secara Paralel...…...…………. 46

Gambar 13 : Rangkaian Kombinasi…………...…………...……………… 46

Gambar 14 : Rangkaian Sumber Tegangan…………….…………………. 48

Gambar 15 : Sumber Tegangan disusun secara Seri………...…..………… 49

Gambar 16 : Sumber Tegangan dirangkai secara Paralel……...…….......... 49

Gambar 17 : Skema Pelaksanaan Penelitian................................................. 56

Gambar 18 : Skema Pengolahan Data Pretest............................................... 64

Gambar 19 : Skema Pengolahan Data Pretest-Posttest……..……………... 65

Gambar 20 : Skema Pengolahan Data Posttest……………..……………... 66

Page 17: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 1 : Distribusi Soal Test...................................................................... 58

Tabel 2 : Pengelompokan Aspek Keterlibatan Siswa................................. 61

Tabel 3 : Aspek Keterlibatan Siswa............................................................ 67

Tabel 4 : Hasil Rekapitulasi Keterlibatan Siswa......................................... 67

Tabel 5 : Kriteria Kualifikasi Keterlibatan Siswa....................................... 68

Tabel 6 : Hasil Rekapitulasi Pengisian Kuesioner...................................... 69

Tabel 7 : Kriteria Kualifikasi Sikap Siswa…............................................. 69

Tabel 8 : Skor Pretest-Posttest Kelas Uji…………...……………….…... 74

Tabel 9 : Skor Pretest-Posttest Kelas Kontrol.………......………………. 75

Tabel 10 : Data Keterlibatan Siswa Kelas Uji……......…………..……….. 81

Tabel 11 : Data Keterlibatan Siswa Kelas Kontrol …....……....………..... 82

Tabel 12 : Data Skor Sikap Siswa Kelas Uji…………….…......…………. 84

Tabel 13 : Hasil Kualifikasi Sikap Siswa Pada Kelas Uji….…...………… 85

Tabel 14 : Data Skor Sikap Siswa Kelas Kontrol ……...…………………. 85

Tabel 15 : Hasil Kualifikasi Sikap Siswa Pada Kelas Kontrol …………… 86

Tabel 16 : Kriteria Penskoran Jawaban Pretest-Posttest......……...….......... 116

Tabel 17 : Data Keterlibatan Siswa Kelas Uji…...……............................... 149

Tabel 18 : Data Keterlibatan Siswa Kelas Kontrol………...….................... 150

Page 18: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 : Surat Ijin Penelitian……………………………………..... 97

Lampiran 2 : Soal Test Pemahaman…….…………………….………… 99

Lampiran 3 : Pedoman Jawaban Soal Test…….………………………... 104

Lampiran 4 : Kriteria Penskoran Pengerjaan Soal Test….……………… 116

Lampiran 5 : Hasil Test Pemahaman…………..….…..………………… 139

Lampiran 6 : Uji Normalitas Data Skor………........…………………... 147

Lampiran 7 : Lembar Pengamatan Keterlibatan Siswa….....…………… 148

Lampiran 8 : Data Keterlibatan Siswa Pada Kelas Uji…....…………….. 149

Lampiran 9 : Data Keterlibatan Siswa Pada Kelas Kontrol…....……….. 150

Lampiran 10 : Kuesioner Sikap Kelas Uji …...……..……………………. 151

Lampiran 11 : Kuesioner Sikap Kelas Kontrol ………..…………………. 155

Lampiran 12 : Hasil Pengisian Soal Kuesioner.....……….………………. 159

Lampiran 13 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran……….…………….... 163

Page 19: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pembelajaran merupakan kesatuan dari dua konsep yaitu belajar dan

mengajar. Konsep belajar lebih tertuju pada pihak peserta didik, sedangkan

konsep mengajar lebih mengarah pada pihak pendidik. Individu-individu

yang terlibat dalam kegiatan belajar-mengajar mempunyai dorongan dan

tujuan untuk menuju tercapainya perubahan perilaku, pengetahuan, serta

sikap positif pada peserta didik.

Pada prinsipnya kegiatan pembelajaran fisika mendasarkan pada

terciptanya proses interaksi antara peserta didik dengan sekumpulan objek

belajar. Pada saat berinteraksi dengan objek belajar siswa mempunyai

kesempatan untuk mengkonstruksi pengetahuannya berdasarkan situasi dan

kondisi objek belajar. Sehubungan dengan hal tersebut banyak digunakan

berbagai pendekatan terhadap kegiatan pembelajaran fisika. Berdasarkan

filsafat pengetahuan konstruktivisme, terdapat prinsip bahwa pengetahuan

(knowledge) yang dimiliki seseorang (siswa) tidak lain merupakan konstruksi

dari siswa itu sendiri. Filsafat pengetahuan konstruktivisme menekankan

bahwa pada saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung, seseorang (siswa)

harus aktif mengkonstruksi pengetahuan secara mandiri berdasarkan konsep-

konsep yang telah ia peroleh dari tahap sebelumnya. Proses aktif menyiratkan

pengertian bahwa seseorang (siswa) harus terlibat secara langsung dan terus-

menerus dalam hal mengeksplorasi dan mengkonstruksi sendiri

1

Page 20: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

2

pengetahuannya melalui serangkaian kegiatan yang relevan, terlebih dalam

mendayagunakan kemampuan berpikir untuk menghadapi dan menyelesaikan

suatu persoalan yang mereka temui pada saat kegiatan belajar-mengajar

berlangsung.

Rangkaian kegiatan pembelajaran fisika dilaksanakan untuk mengerti

dan memahami konsep-konsep fisika beserta bagaimana hubungan antar

konsep yang satu dengan konsep yang lain. Setelah siswa memahami

sejumlah konsep serta hubungan keterkaitan antar konsep tersebut diharapkan

mampu menerapkannya dalam menghadapi dan memecahkan persoalan terkait

dengan pelaksanaan pembelajaran pada materi tertentu. Unsur penyajian

materi merupakan unsur penting dari pelaksanaan kegiatan pembelajaran,

materi yang tergolong sulit bila proses penyampaiannya dikemas

menggunakan metode yang tepat, kesannya menjadi menarik dan

menyenangkan, sehingga siswa memiliki motivasi untuk mengikuti proses

pembelajaran dengan serius. Suasana yang sedemikian dapat membawa

mereka lebih mudah untuk mengerti dan memahami konsep-konsep fisika

beserta hubungannya antara konsep yang satu dengan yang lain, sehingga

kegiatan pembelajaran yang dilakukan dapat berlangsung dengan efektif.

Sebagai tinjak lanjut dari tujuan pembelajaran yang tersebut di atas,

maka model penyampaian materi menggunakan metode presentasi kelompok

merupakan salah satu langkah untuk membantu siswa agar mudah mengerti

dan memahami suatu konsep yang terdapat pada materi pembelajaran. Metode

presentasi kelompok merupakan suatu wahana yang tepat untuk menanamkan

Page 21: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

3

dan melatih siswa untuk mampu bersikap ilmiah seperti: bekerjasama, mampu

menyampaikan ataupun menerima gagasan untuk dan dari orang lain, jujur,

berpikir kritis, bersikap positif dalam menghadapi dan menyelesaikan

persoalan terkait berlangsungnya proses pembelajaran.

Model pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan metode presentasi

kelompok merupakan metode yang sederhana untuk mengemas suasana

pembelajaran yang sedapat mungkin mampu melibatkan seluruh siswa secara

aktif dan berkesinambungan dalam membangun pengetahuannya melalui

proses belajar-mengajar. Untuk memperjelas isi materi presentasi sangat

dimungkinkan penggunaan alat peraga yang relevan. Selain hal itu untuk

memperdalam isi materi yang disajikan dilakukan melalui sesi tanya-jawab

yang diharapkan dapat memperkaya pemahaman konsep terkait materi yang

disajikan.

Sebagai upaya untuk meningkatkan pemahaman konsep beserta kaitan

antara suatu konsep dengan konsep yang lain, sangatlah penting untuk

semaksimal mungkin melibatkan siswa secara aktif dan berkesinambungan

dalam serangkaian proses pembelajaran, sehingga apa yang menjadi tujuan

kegiatan pembelajaran dapat tercapai dengan baik.

Pada penelitian ini penulis mengambil topik “ Efektivitas

Pembelajaran Fisika Melalui Pendekatan Konstruktivisme Menggunakan

Metode Presentasi Kelompok Pada Pokok Bahasan Listrik Dinamis ”.

Penulis membatasi pengertian pembelajaran yang efektif sebagai kegiatan

pembelajaran yang memiliki representasi: a) meningkatnya prestasi belajar

Page 22: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

4

siswa; b) melibatkan siswa secara aktif; dan c) menumbuhkan sikap positif

terhadap pembelajaran.

B. Perumusan Masalah

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini:

1. Apakah metode presentasi kelompok dapat meningkatkan pemahaman

konsep yang ditandai dengan peningkatan prestasi belajar siswa?

2. Apakah metode presentasi kelompok dapat mendorong siswa untuk

terlibat aktif dalam proses pembelajaran?

3. Bagaimana sikap siswa terhadap model pembelajaran yang diterapkan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah ditetapkan di atas, maka

penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui tingkat keefektifan metode presentasi kelompok dalam hal

pemahaman konsep siswa untuk materi listrik dinamis.

2. Mengetahui tingkat keterlibatan siswa terkait model pembelajaran yang

diterapkan.

3. Mengetahui sikap siswa terhadap metode pembelajaran yang diterapkan.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi penelitian

Page 23: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

5

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk

kepentingan pengembangan kegiatan pembelajaran.

2. Bagi siswa

Melalui penelitian ini siswa dapat mengetahui dan mengalami secara

langsung rangkaian pembelajaran melalui metode presentasi kelompok.

3. Bagi calon guru maupun guru

Hasil penelitian ini dapat menyumbangkan sejumlah informasi yang

bersifat praktis bagi calon guru maupun guru dalam menentukan alternatif

pembelajaran demi pengembangan ilmu pengetahuan.

Page 24: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

6

BAB II

DASAR TEORI

A. Belajar dan Pembelajaran

1. Pengertian Belajar

Hamalik (2003:27) menyatakan “learning is defined as the

modification or strengthening of behavior through experiencing”.

Menurut dia belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui

pengalaman. Berdasarkan pernyataan yang dikemukakan diatas belajar

dapat dimaknai sebagai serangkaian proses (kegiatan) yang semata-mata

bukan hanya menitik-beratkan pada aspek hasil saja. Representasi belajar

hendaknya tidak hanya sebatas pada rutinitas mengingat, menghafal,

mencatat, akan tetapi belajar akan menjadi lebih bermakna bila melibatkan

aspek proses (terjadinya suatu perubahan) misalnya dari tidak mengerti

menjadi lebih mengerti, dari kurang tepat menjadi lebih tepat, dari kurang

sempurna menjadi sempurna, bahkan dari tidak tahu menjadi lebih tahu.

Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah laku individu

melalui serangkaian interaksi dengan lingkungan, dimana selama proses

interaksi itu berlangsung terjadi serangkaian pengalaman-pengalaman

belajar (Hamalik, 2003:28). Belajar dapat dimaknai sebagai serangkaian

proses yang melibatkan tahap-tahap tertentu untuk mencapai sasaran yang

telah direncanakan dan ditetapkan sebelumnya.

Lester dan Crow (Roestiyah, 1982:149) mendefinisikan belajar

sebagai “perubahan individu dalam kebiasaan, pengetahuan dan sikap”.

6

Page 25: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

7

Seseorang dapat dikatakan belajar bila pada individu tersebut mengalami

perubahan sesuatu hal, baik dari keadaan yang semula tidak tahu berubah

menjadi lebih tahu, dari hal yang tidak benar menjadi benar, sehingga

secara umum dapat dikatakan seseorang dikatakan belajar apabila individu

yang bersangkutan mengalami proses pembiasaan tertentu terkait dengan

kebiasaan, pengetahuan, serta sikap yang pada akhirnya bermuara pada

proses pencapaian suatu hal menuju tingkat yang lebih baik. Konteks

belajar menjadi kurang tepat apabila hanya menitik-beratkan pada salah

satu aspek misalnya aspek hasil saja tanpa memperhatikan segi proses dan

pola perubahan selama seseorang mengalami proses pembiasaan tertentu

(belajar).

Sedangkan Gagne (Roestiyah, 1982:156-157) mendefinisikan belajar

sebagai suatu proses untuk memperoleh modifikasi dalam pengetahuan,

keterampilan, kebiasaan, serta tingkah laku yang diperoleh dari instruksi.

Menurut teori ini “sesuatu” yang pada umumnya dipelajari oleh manusia

tersusun atas lima aspek meliputi: a) keterampilan motoris; b) informasi

verbal; c) kemampuan intelektual; d) strategi kognitif; dan e) sikap.

Pada saat seseorang terlibat dalam proses belajar maka terjadi pula

hubungan timbal-balik antara komponen aspek yang satu dengan yang

lain, semakin selaras hubungan timbal-balik antara kelima aspek tersebut

maka akan menentukan kualitas belajar seseorang yang tercermin pada

seberapa dalam taraf pencapaian yang ia peroleh.

Page 26: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

8

2. Pengertian Pembelajaran

Surya (2004:7-10) merumuskan pembelajaran sebagai suatu proses

yang dilakukan oleh individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dari pengalaman individu

tersebut dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Menurutnya terdapat

beberapa prinsip yang mendasari suatu pembelajaran seperti: a)

pembelajaran sebagai usaha untuk memperoleh perubahan tingkah- laku;

b) hasil dari pembelajaran diindikasikan dengan terjadinya perubahan

perilaku secara keseluruhan; c) pembelajaran merupakan suatu proses

yang berkesinambungan; d) proses pembelajaran terjadi karena adanya

suatu dorongan serta tujuan yang akan dicapai; serta e) pembelajaran

merupakan manifestasi bentuk pengalaman.

Berdasarkan perumusan tersebut di atas, penulis dapat mengatakan

bahwa pembelajaran merupakan serangkaian proses yang secara sadar

dilakukan oleh seseorang (peserta didik) dan berlangsung secara terus-

menerus untuk mencapai terjadinya perubahan tingkah laku selama

seseorang berinteraksi dengan lingkungan fisik, individu lain, situasi, serta

persoalan tertentu.

B. Filsafat Konstruktivisme dan Pengaruhnya Terhadap Pembelajaran

1. Pembelajaran Konstruktivistik

Konstruktivisme merupakan filsafat pengetahuan yang menekankan

bahwa pengetahuan merupakan hasil dari konstruksi (bentukan) kita

Page 27: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

9

sendiri (Von Glasersfeld dalam Bettencourt dan Matthews, dalam

Suparno, 1997:18). Von Glasersfeld secara sederhana menyatakan bahwa

pengetahuan (knowledge) bukanlah suatu tiruan dari suatu kenyataan dan

bukanlah suatu gambaran nyata dari kenyataan yang ada, akan tetapi

pengetahuan merupakan akibat dari konstruksi kognitif melalui kegiatan

individual. Seseorang dapat membentuk sebuah skema, kategori, konsep

beserta struktur pengetahuan untuk mengkonstruksi pengetahuannya

(Bettencourt, dalam Suparno, 1997:18). Menurutnya pengetahuan

merupakan hasil ciptaan manusia yang dikonstruksi berdasarkan

pengalaman, dimana pengalaman tersebut terbatas pada banyak sedikitnya

pengalaman yang telah dialami dan didapat oleh seseorang.

Jika seseorang mengkonstruksi pengetahuannya sudah barang tentu

akan melibatkan sebuah proses. Menurut Piaget (Suparno, 1997:18),

proses pembentukan pengetahuan berlangsung secara terus-menerus

dengan setiap kali perlu mengadakan reorganisasi akan adanya suatu

pemahaman yang bersifat baru. Dari keseluruhan gagasan mengenai

definisi pengetahuan maka penulis menyimpulkan bahwa pengetahuan

(knowledge) merupakan hasil bangunan dari pemikiran (abstraksi)

seseorang terhadap fenomena-fenomena yang terjadi di sekitar manusia,

dimana proses konstruksi tersebut berlangsung terus-menerus, yang

dilandasi dengan pengalaman baik pengalaman fisik, kognitif, serta mental

yang telah seseorang miliki untuk mengkolaborasikannya dengan

informasi yang bersifat baru.

Page 28: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

10

Senada dengan hal di atas, Lorsbach dan Tobin (Suparno, 1997: 18),

mengemukakan sebuah gagasan bahwa sarana yang dapat memungkinkan

seseorang untuk mengetahui tentang “sesuatu” ialah inderanya. Dengan

kemampuan inderanya seseorang dapat berinteraksi dengan obyek maupun

lingkungan, sehingga setelah terjadi proses interaksi memungkinkan

seseorang untuk memikirkan mengenai obyek dan lingkungan tersebut.

Para konstruktivis menekankan bahwa pengetahuan itu ada dalam diri

seseorang yang sedang berusaha untuk mengetahui tentang sesuatu

(belajar). Lorsbach dan Tobin (Suparno, 1997:19), dengan tegas

menyatakan bahwa pengetahuann tidak bisa dipindahkan (ditransfer)

secara langsung dari pikiran seseorang (pendidik) menuju kepikiran orang

lain (peserta didik), sehingga siswa sendirilah yang harus memahami apa

yang telah diajarkannya melalui proses penyesuaian dengan

pengalamannya.

Berdasarkan gagasan Von Glasersfeld, dkk (Suparno,1997: 18) yang

dikemukakan di atas, maka dapat dikatakan bahwa pengetahuan akan lebih

bermakna bagi seseorang jika pengetahuan tersebut merupakan hasil dari

serangkaian proses aktif di bawah bimbingan seorang guru ataupun orang

lain yang dilakukan terus-menerus berdasarkan pengalaman yang telah

dimiliki seseorang. Pengetahuan tidak dapat dipindahkan secara langsung

dari otak seseorang (guru) menuju ke otak individu lain (murid) tanpa

melalui serangkaian proses tertentu, dapat dikatakan pula bahwa

pengalamanlah yang berperan dalam proses konstruksi pengetahuan.

Page 29: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

11

Kesimpulan akhir dari uraian di atas ialah: “tanpa melalui pengalaman

fisik, kognitif, dan mental, maka pengetahuan tidak mungkin akan

terbangun”.

Menurut Von Glasersfeld (1996 dalam Suparno, 1997:19),

pengetahuan dibentuk oleh struktur konsepsi seseorang pada waktu orang

tersebut berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya. Menurut dia

lingkungan dapat berupa: a) keseluruhan obyek dan semua relasi yang

diabstraksikan dari pengalaman; dan b) sesuatu disekitar kita terutama hal-

hal yang sedang kita isolasikan.

Von Glasersfeld dalam Matthews (1994 dalam Suparno, 1997:19),

menekankan bahwa struktur konsepsi seseorang akan membentuk

pengetahuan apabila struktur tersebut dapat digunakan dalam mengadapi

persoalan-persoalan sehubungan dengan konsepsi tersebut. Syarat mutlak

agar suatu konsepsi dan abstraksi disebut telah membentuk pengetahuan di

dalam pikiran seseorang yaitu apabila konsep ataupun abstraksi terhadap

“sesuatu” dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai macam persoalan

yang sedang dihadapi.

Von Glasersfeld (Bettentcourt, 1989 dalam Suparno, 1997:20),

mengutarakan bahwa semua pengetahuan (knowledge) yang kita peroleh

merupakan hasil konstruksi kita sendiri. Ajaran konstruktivis secara tegas

menolak adanya kemungkinan proses transfer pengetahuan dari individu

yang satu (guru) menuju individu yang lain (siswa), dengan dasar tidak

mungkin seseorang dapat memindahkan pengetahuan sebab setiap orang

Page 30: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

12

akan membangun pengetahuan pada diri masing-masing. Jika seseorang

(guru) bermaksud menstransfer pengetahuan baik konsep, ide, serta

pengertian yang ditujukan kepikiran orang lain (siswa), maka proses

transfer pengetahuan tersebut harus diinterpretasi dan dikonstruksi oleh

siswa berdasarkan pengalaman yang telah ia peroleh. Menurut dia untuk

dapat mengkonstruksi pengetahuan diperlukan beberapa kemampuan

seperti:

a. Mengingat dan mengungkapkan kembali suatu pengalaman, sebab

pengetahuan dibentuk berdasarkan interaksi dengan pengalaman-

pengalaman tersebut.

b. Membandingkan dan menjustifikasi (mengambil keputusan)

mengenai persamaan dan perbedaan tentang sesuatu, sebab untuk

dapat menarik sifat yang lebih umum dari pengalaman-pengalaman

khusus serta melihat persamaan dan perbedaannya untuk dapat

membuat klasifikasi dan membangun suatu pengetahuan.

c. Lebih menyukai pengalaman tertentu dari pada pengalaman yang

lain sehingga akan membentuk persoalan nilai dari pengetahuan

yang seseorang bangun.

Dalam konteks proses pembentukan pengetahuan, Piaget

(Suparno,1997: 20-21), menyatakan terdapat dua aspek berpikir yaitu:

a. Berpikir figuratif yang berarti imajinasi keadaan sesaat dan statis,

dimana aspek ini meliputi persepsi, imajinasi, serta gambaran mental

seseorang terhadap suatu obyek maupun fenomena.

Page 31: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

13

b. Berpikir operatif yang bermakna sesuatu yang lebih cenderung dan

berkaitan dengan transformasi dari satu level ke level lain, dimana

aspek ini meliputi proses operasi intelektual maupun sistem

transformasi.

Menurutnya aspek berpikir yang lebih esensial adalah aspek berpikir

opertif, dimana dengan memanfaatkan aspek tersebut memungkinkan

seseorang untuk dapat mengembangkan pengetahuannya mulai dari level

satu menuju level yang lebih tinggi.

Shapiro (Suparno, 1997: 21), menegaskan tujuan dari seseorang

untuk dapat mengetahui sesuatu bukanlah untuk menemukan sebuah

realitas, akan tetapi untuk mengorganisasikan “pengetahuan” yang cocok

dengan pengalaman hidup seseorang, sehingga dapat digunakan bila suatu

saat seseorang berhadapan dengan tantangan dan pengalaman yang

bersifat baru.

Tasker (Hamzah, 2006), menitik-beratkan tiga hal yang harus terjadi

dalam pembelajaran konstruktivistik yaitu:

a. Peran aktif siswa dalam mengkonstruksi pengetahuan secara

bermakna.

b. Pentingnya membuat kaitan antara gagasan dalam pengkonstruksian

secara bermakna.

c. Mengaitkan antara gagasan dengan informasi baru yang diterima.

Page 32: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

14

Senada dengan pernyataan Tasker, Wheatley (Hamzah, 2006),

mengajukan dua prinsip utama yang mencerminkan pembelajaran

konstruktivistik yaitu:

a. Pengetahuan tidak dapat diperoleh secara pasif, melainkan secara

aktif oleh struktur kognitif siswa.

b. Fungsi-fungsi kognisi bersifat adaptif dan membantu

pengorganisasian melalui pengalaman nyata yang dimiliki anak.

Berdasarkan gagasan Tasker dan Wheatley (Hamzah, 2006) tersebut

di atas, sebuah pembelajaran dapat dikatakan konstruktivistik bila selama

kegiatan belajar-mengajar berlangsung melibatkan peran aktif seluruh

siswa dalam mengkontruksi pengetahuannya. Peran aktif itu dapat

berwujud mengaitkan antara konsepsi yang sudah ia miliki dengan

konsepsi yang baru ia terima, sehingga tidak menutup kemungkinan akan

menimbulkan ketidak-selarasan dengan hal tersebut. Dengan

memanfaatkan fungsi-fungsi kognisi masing-masing anak yang tidak lepas

dari bimbingan guru maupun orang lain yang berkompeten pada bidang

tertentu diharapkan siswa tersebut dapat membangun pengetahuan secara

mandiri.

Kartika Budi (2000: 46-57), menegaskan bahwa suatu pembelajaran

yang bersifat konstruktivistik dapat dibangun melalui beberapa variasi

antara lain: a) membina siswa-siswi untuk mampu membaca sendiri

seperti: literatur, reader, hand out, serta buku-buku pelajaran; b)

mendorong siswa untuk selalu berperan aktif bertanya; c) melatih dan

Page 33: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

15

membiasakan siswa untuk berani menyampaikan pendapat, konsepsi, ide-

ide serta gagasan yang telah dimiliki masing-masing siswa; d) membangun

peta konsep; e) merancang dan melaksanakan percobaan; f) menganalisis

data dan menarik kesimpulan; g) memilih dan menentukan sendiri

kegiatan (belajar) yang akan dilakukan; h) eksperimen dan demonstrasi; i)

belajar dalam kelompok; serta j) penyelesaian soal-soal secara sistematis.

Berdasarkan hal tersebut di atas maka dapat dikatakan bahwa semakin

banyak aspek yang dilakukan (muncul) selama proses belajar mengajar

berlangsung, maka kegiatan pembelajaran yang dilakukan disebut sebagai

pembelajaran konstruktivistik.

2. Aspek Pembelajaran Konstruktivistik

1. Perubahan konsep

Suparno (2000:15), secara sederhana menjelaskan bahwa suatu

pembelajaran dapat dikatakan baik apabila selama proses pembelajaran

berlangsung, membantu terjadinya perubahan konsep pada diri siswa.

Menurut dia perubahan tersebut dapat berupa semakin lengkapnya

suatu konsep maupun semakin benarnya suatu konsep, dimana

perubahan yang terjadi dapat bersifat pelan-pelan yang lazim disebut

proses “asimilasi”, selain itu perubahan yang terjadi juga dapat

bersifat drastis disebut dengan proses “akomodasi”.

Menurut disiplin ilmu fisika hal yang paling utama pada saat

seseorang (siswa) sedang belajar adalah terjadinya perubahan konsep

Page 34: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

16

pada diri anak yang sedang belajar. Secara umum perubahan itu dapat

terjadi dalam dua bentuk yaitu:

a. Pengembangan konsep yang telah dimiliki seseorang siswa dari

yang belum lengkap menjadi lebih lengkap ataupun dari yang

belum sempurna menjadi lebih sempurna.

b. Pembetulan konsep dari yang tidak tepat atau salah menjadi

konsep yang benar dan atau sesuai dengan apa yang telah

menjadi kesepakatan para ahli di bidang ilmu fisika (Suparno,

2000: 15).

Melalui proses perubahan tersebut diharapkan seseorang siswa

yang sedang belajar akan mempunyai pengetahuan fisika yang lebih

lengkap dan benar, sehingga apa yang mereka pelajari pada saat

tertentu pada akhirnya dapat berguna untuk memenuhi tuntutan tugas

dan tanggung jawab sebagai seorang siswa yang sedang menuntut ilmu

pengetahuan pada jenjang dan periode tertentu, ataupun juga dapat

digunakan sebagai dasar untuk mempelajari suatu konsep yang

memiliki taraf lebih tinggi dari apa yang sedang mereka pelajari saat

itu.

Posner, dkk (Suparno, 2000: 16), menekankan bahwa dalam

proses belajar terdapat dua fase dari perubahan konsep yaitu:

a. Central commitment, berdasar ungkapan tersebut tersirat

pengertian bahwa dalam fase “central commitment” para

ilmuwan mendefinisikan persoalan, strategi menghadapi

Page 35: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

17

persoalan, dan menentukan kriteria untuk melakukan

penyelesaian suatu persoalan.

b. The central commitment in need of modification, berdasar

ungkapan ini tersirat pengertian bahwa ilmuwan harus

mengubah “central commitment” jika ternyata hal tersebut

bertentangan dengan asumsi dasar mereka (ilmuwan).

Menurut Suparno (2000:16), suatu perubahan konsep harus

dilakukan apabila definisi, strategi, maupun kriteria yang digunakan

ternyata masih menghasilkan akibat-akibat yang berlawanan dengan

anggapan dasar para ilmuwan, dapat dikatakan pula secara konkret

perubahan konsep harus dilakukan apabila definisi, strategi, dan

kriteria yang digunakan masih belum berguna pada saat seseorang

(siswa) menemui suatu persoalan yang terkait dengan tuntutan tugas

dan tanggung jawabnya sebagai individu yang sedang belajar.

Selain kedua fase di atas Posner, dkk (Suparno, 2000:16),

menyatakan bahwa dalam proses belajar terdapat dua proses yang

memiliki sifat hubungan kedekatan terhadap “central commitment dan

the central commitment in need of modification” dari perubahan

konsep yaitu:

a. Tahap “asimilasi”, pada tahap ini siswa hanya menggunakan

konsep-konsep yang telah mereka punyai untuk menghadapi

gejala-gejala maupun situasi yang bersifat baru melalui suatu

Page 36: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

18

perubahan kecil, dimana perubahan tersebut masuk dalam taraf

penyesuaian.

b. Tahap “akomodasi”, dalam tahap ini seseorang (siswa) harus

mengganti atau mengubah konsep-konsep lama yang masih

mereka pertahankan dari suatu waktu tertentu hingga saat itu,

sebab konsep-konsep lama yang mereka punyai tersebut sudah

tidak relevan lagi jika digunakan untuk menghadapi situasi

maupun persoalan yang bersifat baru.

Posner dkk (Suparno, 2000:17), menekankan bahwa diperlukan

beberapa keadaan lain agar proses “akomodasi” dapat terjadi seperti:

a. Harus ada ketidakpuasan terhadap konsep yang telah ada,

sehingga seseorang yang sedang belajar akan mengubah konsep

yang telah mereka punyai jika ternyata sudah tidak relevan lagi

terhadap situasi, gejala, dan pengalaman yang mereka hadapi

saat itu, sehingga sebagian maupun keseluruhan konsep dan

pengalaman yang telah mereka miliki sampai waktu itu sudah

usang (tidak sesuai) untuk menghadapi situasi, gejala, dan

pengalaman yang bersifat baru.

b. Konsep yang baru harus bersifat “intelligible” (mudah dipahami

dan dimengerti), sehingga siswa dapat mengerti bagaimana

pengalaman-pengalaman yang baru saja didapat pada waktu

tertentu dapat dengan mudah didekati menggunakan konsep-

konsep yang bersifat baru tersebut.

Page 37: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

19

2. Keterampilan proses

Pendekatan terhadap keterampilan proses merupakan usaha

untuk memperoleh informasi mengenai seberapa dalam perolehan

belajar siswa secara menyeluruh baik pengetahuan, sikap, konsep,

serta nilai (Usman, 1997: 42). Menurutnya dengan pendekatan

keterampilan proses maka sekaligus dapat dikembangkan sikap lain

seperti: a) kreatif; b) kerja sama; c) tanggung jawab; dan d) disiplin

sesuai penekanan pada bidang ilmu yang terkait. Selanjutnya secara

sederhana dia menjelaskan bahwa pendekatan keterampilam proses

merupakan salah satu pendekatan dalam proses belajar-mengajar yang

tertuju pada pengembangan kemampuan-kemampuan fisik dan sosial

yang sangat mendasar sebagai daya penggerak kemampuan yang lebih

tinggi dalam setiap individu. Selebihnya Usman (1997: 42-43),

memberikan batasan mengenai aspek-aspek yang terkait dalam

keterampilan proses antara lain kemampuan untuk:

a. Mengamati yaitu keterampilan mengumpulkan data maupun

informasi dengan memanfaatkan kepekaan indera.

b. Merencanakan penelitian yaitu keterampilan menentukan hal-hal

seperti: obyek yang akan diteliti, tujuan dan ruang lingkup

penelitian, sumber data atau informasi, cara analisis, alat dan

bahan yang diperlukan, maupun sumber acuan yang diperlukan.

c. Menginterpretasikan yaitu keterampilan menafsirkan sesuatu

yang dapat berupa benda, kenyataan, peristiwa, konsep, ataupun

Page 38: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

20

informasi yang telah diperoleh berdasarkan hasil pengamatan,

analisis, serta eksperimen.

d. Mengklasifikasikan yaitu keterampilan menggolongkan sesuatu

yang dapat berupa benda, konsep, atau nilai melalui peninjauan

terhadap persamaan dan perbedaan sesuatu baik berupa benda,

kenyataan, maupun konsep sebagai dasar penggolongan.

e. Memprediksi yaitu keterampilan mengantisipasi dan atau

menyimpulkan suatu hal yang akan terjadi berdasrkan perkiraan

atas kecenderungan pola tertentu maupun hubungan antar data

serta informasi.

f. Menerapkan yaitu keterampilan menggunakan hasil belajar yang

dapat berupa informasi, kesimpulan, konsep, hukum, teori,

ataupun keterampilan tertentu.

g. Mengkomunikasikan yaitu keterampilan menyampaikan suatu

perolehan ataupun hasil belajar terhadap individu (siswa) yang

lain baik dalam bentuk tulisan, gambar, peragaan, serta tindakan.

3. Berpikir kritis

Dalam konteks proses belajar-mengajar “berpikir kritis”

merupakan salah satu unsur yang layak untuk selalu dibina. Suparno

(1999: 42), memberikan ulasan berkaitan dengan pentingnya berpikir

kritis (critical thingking). Menurut dia sangatlah penting seorang guru

dapat melatih siswa-siswi untuk berpikir kritis mengenai persoalan

yang sedang dihadapi, murid perlu dilatih untuk tidak terlalu mudah

Page 39: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

21

“mengiyakan” suatu gagasan atau pernyataan yang sedang ataupun

yang telah dikemukakan oleh guru maupun orang lain. Hal tersebut

dapat diwujudkan dengan jalan membiasakan mereka untuk selalu

bertanya tentang suatu hal, misalnya; mengapa bisa demikian? Selain

hal tersebut perlu juga membiasakan mereka untuk dapat memberikan

suatu alasan yang rasioanal pada saat mereka akan mengungkapkan

suatu gagasan maupun ide-idenya sehubungan dengan segala sesuatu

yang sedang dihadapi.

4. Sikap

Thurstone, dkk (Azwar, 2005: 5), mendefinisikan “sikap”

sebagai suatu bentuk evaluasi atau reaksi perasaan, dimana reaksi

tersebut pada umunya nampak dalam hal perasaan memihak

(favorable) atau perasaan tidak memihak (unfavorable). Lebih lanjut

Thurstone memformulasikan definisi mengenai “sikap” sebagai

“derajad efek positif ataupun efek negatif yang dimiliki oleh

seseorang terhadap suatu obyek”.

Sedangkan Rosenberg dan Hovland (Azwar, 2005: 7-9),

menyatakan bahwa “sikap” tersusun atas tiga komponen yaitu: a)

kognisi (cognitif); b) afeksi (affectif); dan c) konasi (conatif), dimana

ketiganya akan terabstraksi membentuk sikap. Menurut pendapat

kedua tokoh ini sikap yang dimiliki seseorang terhadap suatu obyek

merupakan suatu gejala yang dapat menjembatani proses interaksi

antara respon seseorang terhadap obyek yang sedang dihadapi.

Page 40: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

22

Selebihnya Rosenberg dan Hovland membuat skema mengenai

konsepsi sikap sebagai berikut:

Gambar 1. Konsepsi skematik sikap menurut Rosenberg dan Hovland (sumber; Azwar: 2005, hal 8)

Kothandapani (Azwar, 2005: 23-28) mengatakan bahwa struktur

sikap terdiri atas tiga komponen yaitu: a) kognitif; b) afektif; serta c)

konatif. Komponen kognitif merupakan suatu manivestasi dari

keyakinan seseorang terhadap suatu obyek. Komponen afektif

merupakan bentuk representasi dari perasaan yang ditentukan oleh

aspek emosional pada saat seseorang sedang berinteraksi terhadap

obyek tertentu. Sedangkan komponen konatif dimaknai sebagai

generalisasi kecenderungan seseorang terhadap suatu obyek untuk

berperilaku sesuai dengan kehendak yang sedang berperan pada situasi

dan saat itu.

Page 41: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

23

C. Metode Presentasi Kelompok

Menurut tim penyusun kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan

Bahasa (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988: 700), kata “presentasi”

dibatasi pada konteks: 1) pemberian; 2) penyajian. Sedangkan “kelompok”

dibatasi pada sekumpulan “siswa” yang tergabung dalam satu kesatuan

(tujuan atau tanggung jawab) yang sama untuk kepentingan proses belajar-

mengajar. Berdasarkan kedua batasan di atas serta ruang lingkup penelitian ini

istilah “presentasi kelompok” dimaknai sebagai penyajian materi

pembelajaran oleh sekelompok siswa terhadap siswa yang lain yang mana

dipandu oleh guru sebagai moderator.

Cilstrap dan Martin (Roestiyah, 2001: 15) mendefinisikan model

pembelajaran kelompok sebagai kegiatan se-kelompok kecil siswa yang

dikoordinasi dalam rangka kepentingan belajar. Roestiyah, (2001: 17)

mengungkapkan sebagai berikut; sebagai model pembelajaran, metode

presentasi memiliki aspek positif dan negatif.

1. Aspek Positif Metode Presentasi Kelompok

a. Memberikan kesempatan yang luas untuk mendayagunakan

keterampilan bertanya dan pembahasan lebih lanjut terkait hal yang

sedang dihadapi.

b. Sebagai media untuk mengembangkan kemampuan mengemukakan

gagasan pribadi maupun menerima gagasan dari individu lain.

c. Memungkinkan pihak guru untuk lebih memperhatikan tingkat

kebutuhan masing-masing siswa.

Page 42: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

24

d. Siswa lebih berpeluang untuk terlibat aktif dalam iklim pembelajaran.

e. Peluang untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap masalah

yang sedang dihadapi lebih terbuka.

f. Membina tanggung jawab terhadap suatu pendapat, keputusan maupun

kesimpulan yang telah diambil.

2. Aspek Negatif Metode Presentasi Kelompok

a. Presentasi seringkali didominasi oleh siswa yang memiliki bakat dan

kemampuan keterampilan berbicara.

b. Tidak semua materi dapat disajikan dengan metode presentasi

kelompok.

c. Memerlukan alokasi waktu yang lebih banyak, pengaturan tempat

duduk yang berbeda, serta membutuhkan persiapan yang lebih.

d. Tingkat keberhasilan sangat bergantung pada kemampuan anggotanya.

D. Efektivitas Pembelajaran

1. Pengertian pembelajaran yang efektif

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat keberhasilan atau tidaknya

serangkaian proses pembelajaran memerlukan suatu ukuran yang dapat

merepresentasikan dari keseluruhan hasil proses pembelajaran yang telah

dilakukan, pada umumnya ukuran berhasil atau tidaknya kegiatan belajar-

mengajar disebut dengan istilah “Efektivitas”.

Kartika Budi (Ismayanti, 2003: 7-8), menyatakan bahwa yang

dimaksud dengan kegiatan pembelajaran meliputi: a) menciptakan situasi;

Page 43: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

25

b) kondisi; c) kemudahan; dan d) memberi pengarahan serta bimbingan

yang mengantar siswa untuk dapat melakukan serangkaian proses secara

berkesinambungan untuk membangun sendiri konsepsi dan mampu

mendefinisikannya. Sehingga suatu pembelajaran dapat dikatakan efektif,

apabila apa yang dikerjakan selama proses pembelajaran, yaitu apa yang

dikerjakan dan cara mengerjakannya sesuai dengan hakikat pembelajaran,

materi, serta tujuan pembelajaran.

Kauchak (Kartika Budi, 2001: 48), mengemukakan pembelajaran

dapat dinilai efektif apabila serangkaian kegiatan belajar-mengajar

merupakan kesatuan dari beberapa aspek seperti: a) keterampilan; b)

perasaan; c) penguasaan materi; dan d) pemahaman arti belajar yang

bermuara pada satu perilaku, yang secara nyata dapat diwujudkan dalam

hal kemampuan dan mengembangkan proses belajar secara optimal.

Menurut Kartika Budi (2001: 48), strategi pembelajaran disebut

efektif jika selama kegiatan belajar mengajar berlangsung dapat

melibatkan siswa secara aktif, yang pada akhirnya tujuan dari

pembelajaran yang telah ditetapkan dapat tercapai.

Sedangkan Elis (Kartika Budi, 2001: 48) secara sederhana

mengemukakan pembelajaran dapat dikatakan efektif apabila

pembelajaran tersebut mengacu pada aspek proses, dan aspek hasil yang

tampak dalam semakin optimalnya tingkat keberhasilan pencapaian

prestasi belajar siswa. Menurutnya agar suatu pembelajaran dapat berjalan

secara efektif maka diperlukan beberapa syarat seperti:

Page 44: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

26

a. Adanya kesesuaian antara proses dengan tujuan yang akan dicapai

yang telah ditetapkan dalam kurikulum.

b. Adanya banyak tugas-tugas yang dievaluasi untuk mengetahui

perkembangan siswa dan memperoleh umpan balik.

c. Tugas-tugas tersebut diarahkan untuk mendukung pencapaian tujuan;

d. Adanya beberapa variasi metode pembelajaran.

e. Proses pemantauan dan evaluasi perkembangan siswa dilaksanakan

secara berkesinambungan.

2. Aspek pembelajaran yang efektif

a. Keterlibatan siswa secara aktif

Kegiatan mengajar merupakan membimbing kegiatan belajar

siswa sehingga ia mau belajar (Usman, 1997: 21-27). Aktivitas belajar

yang dimaksud adalah aktivitas mental dan jasmani meliputi: 1)

aktivitas visual seperti membaca, menulis, dan melakukan ekperimen;

2) aktivitas lisan seperti menceritakan sesuatu, diskusi, dan tanya-

jawab; 3) aktivitas mendengarkan seperti mendengarkan penjelasan

guru, ceramah, dan pengarahan; 4) aktivitas motorik seperti melukis,

dan memperagakan sesuatu; serta 5) aktivitas menulis seperti membuat

makalah atau karangan karya ilmiah.

b. Membangkitkan motivasi belajar

Motivasi merupakan suatu proses menggiatkan daya dalam diri

seseorang dan mendorong untuk melakukan sesuatu menjadi perbuatan

ataupun tingkah laku dalam rangka memenuhi kebutuhan dalam

Page 45: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

27

mencapai suatu tujuan tertentu (Usman: 28-30). Menurutnya tugas

seorang guru harus dapat membangkitkan motivasi peserta didik

sehingga ia mau melakukan proses belajar. Motivasi dapat bersifat

intrinsik apabila motivasi muncul akibat dari dalam diri seseorang

tanpa dipengaruhi oleh adanya dorongan dari orang lain. Sedangkan

motivasi dapat bersifat ekstrinsik bila motivasi yang muncul sebagai

akibat adanya dorongan dari luar (orang lain) sehingga dengan

demikian seseorang (siswa) mau melakukan sesuatu (proses belajar).

c. Menarik minat dan perhatian siswa

Dalam sebuah pembelajaran faktor minat dan perhatian siswa

memiliki peranan penting. Minat adalah suatu sifat yang bersifat

relatif menetap pada diri seseorang (Usman, 1997: 27). Dengan adanya

minat seseorang akan melakukan apa yang diminatinya. Senada

dengan hal tersebut William James (Usman, 1997: 27-28)

mengemukakan bahwa minat siswa untuk belajar merupakan faktor

utama yang menetukan derajad keaktifan siswa. Sedangkan perhatian

merupakan suatu sifat yang bersifat relatif menetap pada diri

seseorang tetapi lebih bersifat sementara.

d. Memahami prinsip individualitas

Permasalahan yang sering muncul saat kegiatan pembelajaran

berlangsung adalah adanya perbedaan kemampuan setiap individu.

Kegiatan belajar-mengajar hendaknya bukan semata-mata ditujukan

pada seorang individu, melainkan dapat ditujukan pada sekelompok

Page 46: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

28

siswa dalam kelas dengan mengakui memahami adanya perbedaan

kemampuan masing-masing individu sehingga proses pembelajaran

yang dilakukan dapat memungkinkan berkembangnya potensi masing-

masing siswa secara optimal (Usman: 1997: 30-31).

e. Prestasi belajar

Menurut tim penyusun kamus pusat pembinaan dan

pengembangan Bahasa (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1988: 700)

kata “prestasi” dimaknai sebagai hasil yang telah dicapai, dari apa

yang telah dilakukan. Sedangkan kata “belajar” dimaknai sebagai

penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan

melalui penyelenggaraan mata pelajaran. Berdasarkan kedua batasan

tersebut maka “prestasi belajar” dapat dimengerti sebagai “suatu hasil

yang dikumpulkan berdasarkan penguasaan pengetahuan atau

keterampilan (bersifat akademik) yang pada umumnya diwujudkan

dengan nilai atau angka-angka”.

Bertolak dari batasan di atas, “prestasi belajar” dapat

didefinisikan sebagai ukuran tingkat keberhasilan yang dicapai

seseorang (siswa) setelah dalam periode tertentu telah mengikuti

proses pembelajaran. Prestasi belajar seseorang (siswa) dapat diketahui

atau diukur berdasarkan hasil pencapaian indikator-indikator yang

relevan sebelum serangkaian proses belajar-mengajar dilakukan baik

secara kuantitatif maupun kualitatif.

Page 47: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

29

Nawawi (Rosalina, 2007: 16-17), mendefinisikan “prestasi

belajar” sebagai wahana yang digunakan untuk mengetahui tingkat

keberhasilan siswa, pada umunya dinyatakan dalam bentuk skor yang

diperoleh dari hasil evaluasi dari sejumlah mata pelajaran tertentu.

Suratinah (Rosalina, 2007: 16-17), menyatakan makna prestasi belajar

sebagai suatu penilaian hasil usaha kegiatan belajar-mengajar yang

umumnya dinyatakan dalam bentuk simbol angka, huruf maupun

kalimat yang secara sah dapat merepresentasikan hasil yang sudah

dicapai oleh setiap siswa selama periode tertentu. Sedangkan Sunaryo

(Rosalina, 2007: 16-17), memaknai “prestasi belajar” sebagai hasil

perubahan kemampuan yang meliputi kemampuan kognitif,

kemampuan afektif serta kemampuan yang bersifat psikomotorik.

Dengan mencermati beberapa batasan dan pengertian tentang

prestasi belajar yang terdapat di atas, maka dapat dikatakan bahwa

siswa yang berprestasi baik bilamana siswa tersebut mampu menguasai

dan melakukan serangkaian kompetensi sesuai dengan disiplin ilmu

serta jenjang pengajaran tertentu. Indikator yang digunakan untuk

mengukur dan menunjukkan tingkat pencapaian prestasi belajar siswa

pada umumnya berdasarkan beberapa sudut pandang seperti:

pemahaman, analisis sintetis, logika matematis, memori, serta aplikasi

dalam kehidupan dan masyarakat secara konkret.

Page 48: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

30

E. Ringkasan Materi Pokok Bahasan Listrik Dinamik

1. Rangkaian Listrik

a. Arus listrik

Gambar 2. Rangkaian listrik sederhana (sumber; Purwanto: 2001 hal 2)

Pada gambar di atas, jika kedua kutub dihubungkan

menggunakan kabel dan lampu, maka elektron mengalir dari kutub

negatif baterai menuju kutub positif baterai. Mengalirnya elektron

menyebabkan terjadi arus listrik, arahnya dari kutub positif menuju

kutub negatif diluar baterai. Adanya arus listrik ditandai dengan lampu

menyala. Dalam keadaan seperti itu baterai berfungsi sebagai sumber

tegangan sebab baterai memiliki dua kutub yang beda potensialnya

tidak sama. Syarat agar terjadi arus listrik yaitu terdapat sumber

tegangan, penghantar, dan beban yang membentuk sebuah rangkaian

tertutup.

Jika rangkaian listrik pada gambar (2) salah satu bagian

penghantar maupun beban diputus, aliran listrik pada rangkaian

tersebut terhenti. Berdasarkan hal di atas maka kuat arus listrik

didefinisikan sebagai jumlah muatan listrik yang mengalir melalui

penampang sebuah penghantar setiap satu-satuan waktu.

Page 49: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

31

Kuat arus diberi simbol (I), muatan listrik diberi simbol (Q),

waktu diberi simbol (t). Sehingga secara matematis dapat dinyatakan:

I =tQ …………atau Q = I x t.

Keterangan:

I = kuat arus, satuannya amper (A); Q = muatan listrik satuannya

coulomb (C) ; t = waktu satuannya sekon (s).

Secara teoritis kuat arus dapat ditentukan dengan menggunakan

perumusan di atas, tetapi kuat arus juga dapat diukur dengan

amperemeter. Hal yang perlu kita perhatikan saat melakukan

pengukuran arus listrik dengan amperemeter yaitu: amperemeter harus

dipasang seri dengan beban yang akan diketahui kuat arusnya, atau

antara amperemeter dan beban hanya membentuk satu jalan arus.

Terdapat dua jenis amperemeter yaitu amperemeter arus searah

dan amperemeter arus bolak-balik, prosedur dalam menggunakan

amperemeter arus searah; arus masuk amperemeter melalui terminal

positif dan keluar melalui terminal negatif amperemeter, cara

pemasangan tersebut tidak boleh saling dipertukarkan. Saat arus

mengalir melalui rangkaian jarum penunjuk pada amperemeter

menyimpang, sehingga besarnya arus listrik yang mengalir pada

rangkaian dapat diketahui dengan membaca besarnya angka yang

ditunjukkan jarum penunjuk amperemeter. Gambar pemasangan

amperemeter sebagai berikut:

Page 50: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

32

Gambar 3. Pemasangan Amperemeter dalam rangkaian

(sumber; Purwanto: 2001, hal 4)

Saat mengetahui kuat arus yang mengalir pada rangkaian, tidak

bisa serta-merta mengetahui hasil pengukuran dari skala yang

ditunjukkan oleh jarum amperemeter, sebab amperemeter memiliki

beberapa batas ukur tertentu, nilai dari batas ukur tersebut dapat

disesuaikan dengan kuat arus yang mau diukur, harus diingat jika

mengukur arus listrik, batas ukur ditetapkan harus lebih besar dari

pada kuat arus yang akan diukur. Ketentuan yang digunakan dalam

mengukur besarnya arus listrik sebagai berikut:

Jika tidak bisa memperkirakan besar arus yang mau diukur

sebaiknya memilih batas ukur yang paling besar, bila besar arus belum

terbaca, kecilkan sedikit demi sedikit batas ukurnya sampai kuat

arusnya dapat terbaca.

b. Saklar dan sekering

Saklar adalah piranti elektronika yang berfungsi sebagai

penyambung maupun pemutus arus listrik, dengan piranti ini kita

Page 51: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

33

dapat menyambung dan memutus arus listrik dengan cepat dan mudah

tanpa harus mengubah susunan rangkaian. Penerapan saklar dalam

kehidupan sehari-hari digunakan untuk menyalakan maupun

memadamkan lampu, prinsip kerja dari sebuah saklar adalah sebagai

berikut; perhatikan gambar dibawah ini:

Gambar 4. Rangkaian listrik dengan ujung kabel sebagai saklar

(sumber; Purwanto: 2001, hal 6) Bila saklar dibuka, dalam rangkaian tidak ada arus listrik yang

mengalir, sedangkan jika saklar ditutup, dalam rangkaian terdapat arus

listrik yang mengalir sehingga lampu menyala.

Sering kali kita mendapati rangkaian listrik (instalasi) di rumah

maupun pada alat-alat elektronika, saat tertentu arus listriknya kurang

stabil. Sebagai langkah antisipasi dibuat alat yang berfungsi sebagai

pengaman dan sekaligus berfungsi sebagai pembatas arus, baik pada

rangakaian listrik bolak-balik (AC) maupun rangkaian listrik searah

(DC) yang disebut sekring.

Sekring dibuat dari bahan yang memiliki sifat sebagai konduktor,

prinsip kerjanya: karena sekring dibuat dari logam jenis tertentu

(bersifat sebagai konduktor) dan dirancang sedemikian sehingga pada

saat arus yang mengalir melebihi dari batas-batas tertentu dengan

sendirinya konduktor tersebut mudah terbakar sehingga arus terputus,

Page 52: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

34

sekring mudah terbakar (putus) jika dalam rangkaian terjadi hubungan

pendek arus listrik (korsleting).

c. Sumber Tegangan

1) Elemen Volta

Elemen Volta tersusun dari sejumlah pelat tembaga (Cu)

yang berfungsi sebagai kutub positif dan sejumlah pelat yang

terbuat dari seng (Zn) yang berfungsi sebagai kutub negatif, dan

larutan elektrolit asam sulfat (H2SO4). Dalam H2SO4 pelat seng

mengalami reaksi kimia, sedangkan pelat tembaga tidak

mengalami reaksi kimia, sehingga pelat tembaga memiliki

potensial yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan pelat seng.

Gambar 5. Sketsa elemen Volta (sumber; Purwanto: 2001, hal 8)

Saat terjadi reaksi kimia timbul aliran elektron dari pelat seng

menuju pelat tembaga, sehingga timbul aliran listrik dari pelat

tembaga menuju pelat seng dalam rangkaian diluar larutan

elektrolit. Reaksi kimia yang terjadi menghasilkan gas hidrogen

dan sejumlah energi, energi tersebut digunakan elektron untuk

bergerak dari pelat seng menuju pelat tembaga. Karena terjadi

Page 53: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

35

aliran elektron dari pelat seng menuju pelat tembaga melalui

larutan elektrolit menyebabkan adanya aliran listrik dari pelat

tembaga menuju pelat seng diluar larutan elektrolit.

Apabila antara kedua kutubnya dihubungkan lampu melalui

penghantar (kabel) maka lampu menyala, jika keadaan tersebut

dibiarkan selama waktu tertentu, perlahan-lahan nyala lampu

menjadi redup sebab selama terjadi reksi kimia lambat-laun pelat

tembaga yang terendam dalam larutan elektrolit tertutup oleh

gelembung-gelembung gas hidrogen yang berasal dari pelat seng,

peristiwa menempelnya gelembung-gelembung gas hidrogen dari

pelat seng pada pelat tembaga disebut dengan polarisasi. Apabila

pelat tembaga yang terendam dalam larutan elektrolit sudah

tertutup oleh gelembung-gelembung gas hidrogen semakin tebal

menyebabkan elemen tersebut menjadi sulit untuk dialiri arus

listrik.

2) Elemen kering (baterai)

Baterai tersusun dari: batang karbon, pembungkus batang

karbon, larutan amonium klorida, campuran mangan

(klorida+karbon). Batang karbon berfungsi sebagai kutub positif,

pembungkus batang karbon (seng (Zn)) berfungsi sebagai kutub

negatif, larutan amonium klorida sebagai larutan elektrolit,

sedangkan campuran mangan klorida dengan karbon berfungsi

sebagai depolarisator (pelindung larutan elektrolit).

Page 54: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

36

Gambar 6. Sketsa elemen kering /baterai (sumber; Purwanto: 2001, hal 9)

Saat baterai digunakan terjadi reaksi antara kutub positif dan

kutub negatif. Pada keping seng (Zn) terjadi pelepasan elektron

yang mengakibatkan terbentuknya ion seng yang mengandung

muatan positif. Elektron yang dilepaskan oleh kutub negatif

ditangkap oleh kutub positif (mangan dioksida dan larutan

amonium klorida). Sewaktu digunakan pelat seng bereaksi dengan

amonium klorida dan menghasilkan seng klorida+gas hidrogen.

Terjadinya reaksi mengakibatkan jumlah amonium klorida akan

berkurang. Bila reaksi terjadi terus-menerus mengakibatkan

perbedaan potensial antara kedua pelat bernilai nol.

3) Elemen basah (akumulator)

Akumulator tersusun dari: pelat timbal, pelat timbal

dioksida, larutan elektrolit (H2SO4). Pemasangan pelat timbal dan

pelat timbal dioksida dibatasi dengan isolator untuk mencegah

terjadinya korsleting antara kedua pelat. Saat akumulator

Page 55: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

37

digunakan kedua pelat berubah menjadi timbal sulfat, sebab kedua

pelat tersebut bereaksi dengan larutan elektrolit (H2SO4).

Gambar 7. Sketsa Elemen basah (akumulator)

(sumber; Purwanto: 2001, hal 9)

Saat terjadi reaksi pelat timbal melepaskan elektron, sehingga

timbul arus listrik dari pelat timbal dioksida menuju pelat timbal.

Setelah akumulator digunakan dalam waktu yang lama kedua

elektrode menjadi tertutup oleh timbal sulfat sehingga antara kedua

pelat tersebut tidak ada lagi beda potensial, dalam keadaan tersebut

akumulator dikatakan tidak dapat dimuati muatan listrik.

Akumulator merupakan elemen sekunder sebab setelah

muatannya habis dapat dimuati muatan listrik kembali, kedua

elektrode (positif dan negatif) yang berubah menjadi timbal sulfat

dapat dikembalikan menjadi timbal (elektrode negatif) dan timbal

dioksida (elektrode positif) dengan cara: kutub positif akumulator

dihubungkan dengan kutub positif sumber arus searah (DC), dan

elektrode negatif akumulator dihubungkan dengan kutub negatif

sumber arus searah (DC). Melalui cara tersebut terjadi arus

elektron dari sumber arus searah menekan arus elektron

Page 56: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

38

akumulator, sehingga elektron akumulator masuk kembali menuju

elemen semula.

d. Beda potensial

Beda potensial sumber tegangan dapat diukur besarnya. Alat

yang digunakan untuk mengukur besarnya beda potensial disebut

voltmeter. Voltmeter harus dipasang secara paralel dengan sumber

tegangan ataupun peralatan listrik yang akan diukur tegangannya,

kutub positif voltmeter dihubungkan dengan kutub positif sumber

tegangan atau alat listrik, sedangkan kutub negatif voltmeter

dihubungkan dengan kutub negatif sumber tegangan atau alat listrik.

Saat menggunakan voltmeter, arahkan selektor pada posisi DC,

dan tentukan batas ukur tegangan yang mau diukur, batas ukur harus

lebih besar dari tegangan yang mau diukur. Ketentuan membaca hasil

pengukuran beda potensial:

1) Mengukur beda potensial

Beda potensial antara dua titik dapat diukur menggunakan

voltmeter, voltmeter secara paralel dengan sumber listrik ataupun

alat-alat listrik yang akan dukur besar beda potensialnya.

2) Cara memasang amperemeter dan volmeter

Untuk memasang amperemater, rangkaian harus diputus

terlebih dahulu, amperemeter dipasang diantara dua komponen

Page 57: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

39

rangkaian, dapat dikatakan bahwa amperemeter dipasang seri

dengan beban yang mau diukur. Untuk memasang voltmeter,

rangkaian tidak perlu diputus terlebih dahulu, volmeter dipasang

diujung-ujung beban atau komponen dalam rangkaian, dapat

dikatakan bahwa volmeter dipasang paralel dengan beban yang

akan diukur beda potensialnya.

3) Mengukur beda potensial antara ujung-ujung alat listrik

Arus listrik yang mengalir pada beban dalam rangkaian

mengakibatkan adanya selisih potensial antara ujung-ujung beban,

dan sebaliknya beda potensial antara ujung-ujung beban

menghasilkan arus listrik dalam suatu beban.

Syarat mutlak yang harus dipenuhi agar terdapat beda potensial

pada ujung-ujung beban maka ujung-ujung beban tersebut harus

dihubungkan secara langsung atau tidak langsung dengan sumber

tegangan maupun dengan sumber listrik yang akan menyebabkan

beban tesebut akan dialiri arus listrik.

e. Gaya gerak listrik sumber tegangan

Gambar 8. Rangkaian listrik dengan sebuah baterai, saklar, lampu, serta Volmeter (sumber; Purwanto: 2001, hal 12)

Page 58: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

40

Angka yang ditunjuk jarum voltmeter ketika saklar terbuka atau

saat baterai tidak mengalirkan arus listrik disebut gaya gerak listrik.

Sedangkan angka yang ditunjuk jarum voltmeter ketika saklar dalam

keadaan tertutup atau ketika baterai dalam keadaan menghantarkan

arus listrik disebut dengan tegangan jepit. Pada saat menghantarkan

arus listrik sumber tegangan kehilangan energi potensial, energi yang

hilang tersebut digunakan oleh elektron untuk bergerak dari kutub

positif sumber tegangan dan memanaskan penghantar yang

dilewatinya. Sehingga yang dimaksud dengan gaya gerak listrik

sumber tegangan adalah beda potensial antara ujung-ujung sumber

tegangan ketika sumber tegangan dalam keadaan tidak menghantarkan

arus.

2. Hukum Ohm dan Hambatan Listrik

a. Hambatan dan hukum Ohm

1) Hambatan

Hambatan merupakan besaran yang menyatakan mudah atau

tidaknya suatu penghantar untuk menghantarkan arus listrik.

Materi yang dapat menghantarkan arus listrik disebut dengan

konduktor. Kemampuan penghantar untuk menghantarkan arus

listrik dinyatakan dengan daya hantar, sedangkan ukuran sukar

mudahnya untuk menghantarkan arus listrik disebut dengan

hambatan. Jika suatu materi memiliki daya hantar yang besar maka

hambatannya kecil, dan sebaliknya jika memiliki hambatan yang

Page 59: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

41

besar maka daya hantarnya kecil. Daya hantar adalah besaran yang

menyatakan kemampuan suatu penghantar untuk dapat

menghantarkan arus listrik. Komponen yang dipergunakan utnuk

menghambat atau membatasi arus listrik disebut dengan resistor.

2) Hukum Ohm

Hasil bagi tegangan antara ujung-ujung beban dengan kuat

arus yang mengalir dalam rangkaian merupakan besar hambatan

dari beban yang digunakan. Hasil bagi antara kuat arus dalam suatu

beban dengan beda potensial (tegangan) antara ujung-ujung beban

tersebut merupakan besarnya daya hantar dari beban yang dipakai.

Bila hambatan disimbolkan dengan R, beda potensial (tegangan)

disebut V, daya hantar listrik disebut K, dan kuat arus disebut I,

maka berlaku hubungan sebagai berikut:

IVR = atau

RVI = atau V = I x R

VIK = atau

KIV = atau I = V x K

RK 1= atau

KR 1= atau 1 = K x R

Keterangan:

R = hambatan, satuannya ohm (Ω); I = kuat arus, satuannya ampere

(A); V = tegangan, satuannya volt (V); K = daya hantar listrik,

satuannya (ohm

1 ).

Page 60: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

42

b. Hambatan pada kawat penghantar

Faktor – faktor yang menentukan besarnya hambatan penghantar:

1) Bila jenis dan penampang sama, makin panjang penghantar makin

besar hambatanya, percobaan yang sangat teliti membuktikan

bahwa hambatan sebanding atau berbanding lurus dengan panjang

kawat penghantar. Berarti bila panjang kawat n kali semula, maka

hambatan juga menjadi n kali semula, sehingga R ≈ L

2) Bila dan jenis panjangnya sama, makin besar penampang kawat,

makin kecil hambatanya. Percobaan yang ideal menunjukan bahwa

hambatan berbanding terbalik dengan penampang kawat. Berarti

bila penampang kawat n kali, maka hambatan menjadi kalin1 ,

sehingga R ≈ A1

3) Bila panjang dan luas penampangnya sama, maka hambatanya

ditentukan oleh jenisnya. Pengaruhnya pada besar hambatan

dinyatakan dengan hambatan sejenis, yang diberi simbol ρ (dibaca

rho). Hambatan kawat sebanding dengan hambatan jenis, sehingga

R ≈ ρ

secara matematis hubungan dari ke tiga faktor di atas dapat dinyatakan

sebagai berikut :

ALR ρ= atau

LAxR

Page 61: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

43

Keterangan:

R = hambatan kawat, satuannya ohm (Ω); ρ = hambatan jenis kawat,

satuannya ohm mm2 dalam SI adalah ohm. m2/m = ohm m; L =

panjang kawat satuannya meter (m); A = luas penampang kawat,

satuanya mm2/m2.

Dapat dikatakan hambatan jenis merupakan besarya hambatan

dari suatu materi tertentu yang panjangnya 1 meter dan luas

penampangnya 1 mm2.

c. Kemampuan zat menghantarkan arus listrik

Benda atau materi yang dapat menghantarkan arus listrik disebut

penghantar atau konduktor, sedangkan yang sulit atau tidak dapat

menghantarkan arus listrik disebut bukan penghantar yang baik atau

isolator.

d. Arus listrik pada rangkaian tak bercabang dan bercabang

Gambar 9. Rangkaian listrik tak bercabang

(sumber; Purwanto: 2001, hal 25) Berdasarkan gambar di atas dapat dipahami bahwa pada

rangkaian tak bercabang, kuat arus yang mengalir disetiap titik

Page 62: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

44

besarnya sama. Sehingga ketiga amperemeter tersebut menunjukkan

angka yang sama.

Sedangkan pada rangkaian bercabang, juga dapat dianalogikan

sebagai air yang mengalir pada sungai yang bercabang. Aliran air yang

mengalir melalui seluruh cabang jumlahnya sama dengan jumlah air

yang mengalir sebelum masuk titik percabangan. Perhatikan gambar di

bawah ini:

Gambar 10. Rangkaian listrik bercabang

(sumber; penulis; pengembangan dari Prasodjo, dkk: 2001, hal 42) Pada gambar rangkaian diatas berlaku hubungan arus yang

mengalir pada amperemeter 2, 3, 4, dan 5 jika dijumlahkan besarnya

sama dengan arus yang mengalir melalui titik A. Dapat dikatakan pula

arus pada titik B merupakan jumlah dari arus yang mengalir melalui

lampu 1, 2, 3, dan 4.

Pada rangkaian bercabang jumlah arus yang mengalir masuk

melalui titik cabang sama dengan jumlah kuat arus yang mengalir

Page 63: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

45

keluar dari titik cabang. Pernyataan ini disebut dengan hukum I

Kirchoff. Secara matematis pernyataan itu dapat ditulis dengan:

Imasuk titik cabang = Ikeluar dari titik cabang

e. Rangkaian hambatan listrik

Cara menyambung resistor dalam suatu rangkaian listrik dapat

dilakukan secara seri maupun paralel.

Perhatikan rangkaian lampu pada gambar (11; baik pada rangkaian P,

Q, dan R), arus yang mengalir melalui titik X menuju Y melalui R1,

R2, dan R3 hanya ada satu jalan arus dan tidak ada titik cabangnya.

Hambatan yang dirangkai demikian membentuk rangkaian seri.

Dua beban atau lebih terangkai secara seri bila beban-beban

tersebut hanya membentuk satu jalan arus, yaitu tidak ada titik pada

terminal yang bersekutu, cermati gambar rangkaian di bawah ini!

Gambar 11. Rangkaian hambatan disusun secara seri

(sumber: penulis; pengembangan dari Prasodjo: 2002, hal 45)

Dua beban atau lebih terangkai secara paralel bila sepasang-sepasang

terminalnya berhubungan secara langsung.

Page 64: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

46

Gambar 12. Rangkaian hambatan disusun secara paralel

(sumber: penulis; pengembangan dari Prasodjo: 2002, hal 45)

Perhatikan gambar rangkaian di atas, Arus listrik yang mengalir

melalui titik P menuju titik Q (baik pada rangkaian X, Y dan Z)

jalannya bercabang, yaitu melalui R1, dan R2, dan R3 kemudian jalanya

menyatu kembali. R1 berhubungan langsung dengan R2, dan R3 serta

terminal R1 yang lain menjadi satu atau berhubungan dengan yang

lain. Rangkaian yang demikian disebut rangkaian paralel.

Gambar 13. Rangkaian kombinasi (sumber: penulis)

Pada gambar rangkaian di atas R1 dan R4 terangkai secara seri

karena hanya membentuk satu jalan arus. R2 dan R 3 terangkai secara

paralel karena sepasang-sepasang terminalnya berhubungan secara

langsung.

Page 65: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

47

Sifat-sifat rangkaian seri :

1) Pada beberapa hambatan (resistor) yang dipasang seri, hanya ada

satu macam arus sehingga dalam rangkaian seri, kuat arus dimana-

mana sama.

2) Dalam rangkaian seri, bila ada satu bagian yang terputus maka

seluruh rangkaian tidak ada arus.

3) Bila dua penghambat yang hambatanya masing-masing R1 dan R2

dirangkai secara seri maka hambatan secara keseluruhan sama

dengan jumlah hambatan kedua resistor tersebut.

4) N resistor yang hambatanya R1,R2,R3,…Rn dapat diganti dengan

sebuah resistor Rp dengan catatan nilainya Rp = R1+ R2 ... +Rn.

Sifat-sifat rangkaian paralel :

1) Antara ujung-ujung beberapa hambatan yang dirangkai secara

paralel hanya ada satu beda potensial.

2) Jumlah arus yang massuk titik cabang sama dengan jumlah kuat

arus yang keluar dari titik cabang, Imasuk = Ikeluar, hubungan ini

disebut dengan hukum I Kirchoff.

3) Pada rangkaian paralel, putusnya salah satu cabang tidak

menyebabkan arus pada cabang lain terputus.

4) Bila dua penghambat masing–masing R1 dan R2 dirangkai secara

paralel dan hambatan secara keseluruhan Rp maka berlaku

hubungan 21

111RRRp

+= .

Page 66: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

48

5) N resistor yang hambatannya R1,R2,R3,…Rn dapat diganti dengan

sebuah resistor Rp asalkan nilainya nP RRRR

1...111

21

++= .

f. Rangkaian sumber tegangan

Beberapa sumber tegangan dapat dirangkai secara seri maupun

paralel. Setiap sumber tegangan memiliki nilai hambatan yang disebut

dengan hambatan dalam (dilambangkan dengan r). Hambatan dalam

inilah yang menyebabkan mengapa ggl sumber tegangan selalu lebih

besar daripada tegangan jepitnya, hambatan dalam (r) selalu tersusun

seri dengan hambatan luar (R), Berdasarkan hukum Ohm maka dapat

dituliskan:

Gambar 14. Rangkaian sumber tegangan (sumber; Purwanto: 2001, hal 32)

E = I ( R + r)

Keterangan:

E = ggl sumber tegangan, I = kuat arus listrik, R = hambatan luar,

r = hambatan dalam, IR = V = tegangan jepit.

1) Rangkaian seri

Tiga buah baterai yang dirangkai secara seri seperti pada

gambar di bawah ini, pada rangkaian tersebut ggl total merupakan

jumlah aljabar tiap-tiap baterai tersebut.

Page 67: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

49

Gambar 15. Sumber tegangan disusun secara seri

(sumber; Purwanto: 2001, hal 32)

E = E1+E2+E3

Jika ada n buah baterai sejenis yang dirangkai secara seri maka

Etot = nE

Jika baterai dirangkai secara seri, maka hambatan dalamnya pasti

terangkai secara seri. Jika ada n buah baterai sejenis yang dirangkai

seri hambatan dalam totalnya:

Rtotal = n r

maka kuat arus (I) yang mengalir pada rangkaian tersebut sebesar:

rnR

EnI+

=

2) Rangkaian paralel

Tiga buah baterai yang dirangkai secara paralel, pada

rangkaian dibawah ini, ggl tiap-tiap baterai sama dengan ggl

totalnya, sehingga besarnya ggl adalah:

Gambar 16. Sumber tegangan yang dirangkai secara paralel (sumber; Purwanto: 2001, hal 33)

Page 68: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

50

E1 = E2 = E3 = EXY = E

Bila terdapat n buah baterai sejenis yang dirangkai paralel,

hambatan dalamnya pasti terangkai secara paralel dengan

demikian: np rrrr1...111

21

+++= sehingga nrrp =

Bila terdapat beberapa baterai yang dirangkai secara paralel,

gglnya berharga tetap. Tetapi kemampuan menghasilkan arus

listrik menjadi lebih besar sebab hambatan totalnya menjadi lebih

kecil. Sehingga kuat arus listrik yang mengalir pada rangkaian

diatas sebesar:

nrR

EI+

=

3. Energi dan Daya Listrik

a. Perubahan energi listrik menjadi energi panas

Terjadinya perubahan energi listrik menjadi kalor (energi panas)

disebabkan oleh kalor, adanya kalor akan menyebabkan terjadinya

kenaikan suhu benda yang dilalui arus listrik, besarnya kalor yang

digunakan untuk menaikan suhu benda sebesar:

Q = m c ∆T

Keterangan:

Q = kalor, c = kalor jenis benda, m = massa benda, ∆T = perubahan

suhu.

Page 69: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

51

Secara umum energi listrik yang timbul dalam rangkaian yang

dilalui arus listrik sebanding dengan beda potensial (V), kuat arus (I)

,dan waktu (t) sehingga secara matematis dapat ditulis:

W = V I t

Keterangan:

W = energi listrik (joule); V = tegangan (volt); I = kuat arus

(amper); t = waktu (s).

Berdasarkan hukum Ohm V = I R, sehingga persamaan yang

menyatakan besar energi listrik dapat dinyatakan menjadi:

W = I2 R t

Keterangan: 1 joule = 0,24 kal atau 1 kal 4,2 joule.

b. Daya listrik

Energi yang dihasilkan atau yang digunakan setiap satuan waktu

disebut daya atau power. Jika selama t sekon arus listrik menghasilkan

energi sebesar W maka besarnya daya listrik dapat dinyatakan:

P =tw

Keterangan:

P = Daya (watt), W = usaha ( joule ), t = waktu (sekon).

dari persamaan energi listrik W = V x I x t, dan definisi daya P=tw

atau W = P x t, maka diperoleh persamaan V x I x t = p x t

dengan demikian daya listrik dapat dinyatakan menjadi: P = V x I

Page 70: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

52

Keterangan:

P = daya (watt), V = tegangan (volt), I = kuat arus (amper)

Berdasarkan hukum Ohm, V = I x R, persamaan yang

menyatakan daya listrik dapat dituliskan menjadi :

P = V x I, oleh karena V = I x R maka P = I2 x R

P = V x I, oleh karena V = I x R, maka I = RV , maka :

P =R

V 2

Pada alat-alat listrik biasanya tertulis besarnya daya listrik dan

tegangan yang harus digunakan misalnya pada sebuah bola lampu

tertulis 220 V - 25 W, artinya bola lampu dapat menghasilkan energi

sebesar 25 W jika dipasang pada tegangan 220 V. Jika dipasang pada

tegangan kurang dari 220 V bola lampu tersebut akan menyala redup

dan jika dipasang pada tegangan lebih dari 220 V bola lampu tersebut

akan menyala terang, namun filamennya lebih cepat putus.

Daya dan tegangan pada suatu alat listrik sangat bervariasi

nilainya, tetapi hambatan dalam yang terdapat dalam alat tersebut

besarnya tetap. Jika nilai tegangan dan daya listrik pada suatu alat

listrik tidak diketahui, besarnya hambatan dalam yang terdapat dalam

alat tersebut dapat ditentukan dengan: R = P

V 2

Keterangan:

P = Daya (watt), V = tegangan (volt), R = hambatan listrik (ohm).

Page 71: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

53

F. Kaitan Dasar Teori dengan Metode Penelitian

Sebagai bahan kajian dan rujukan penelitian ini melibatkan beberapa

teori. Kajian teori yang diangkat merupakan sumber inspirasi dalam

merancang penelitian ini.

Kajian teori belajar dan pembelajaran melatar-belakangi dalam

pemilihan sampel penelitian serta perancangan treatment, tepatnya pada

identifikasi metode pembelajaran yang akan diterapkan pada sampel

penelitian.

Kajian filsafat konstruktivisme direalisasikan melalui penerapan model

belajar dengan metode presentasi kelompok, melalui model ini siswa

berpeluang lebih banyak untuk menggali dan mengkonstruksi pengetahuan

sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Selain hal tersebut melalui

metode presentasi peluang siswa untuk melibatkan diri secara aktif juga

semakin luas.

Terdapat dua hal utama yang terkandung dalam kajian filsafat

konstruktivisme yaitu: 1) pengetahuan merupakan hasil konstruksi seseorang

melalui proses belajar yang ditandai adanya suatu perubahan ke arah yang

lebih baik; 2) belajar merupakan proses berkelanjutan dalam mengkonstruksi

pengetahuan melalui serangkaian proses, pengalaman, dan interaksi dengan

lingkungan sekitar maupun obyek belajar. Berdasarkan uraian tersebut maka,

dalam penelitian ini untuk mengukur kualitas pemahaman diukur dengan

pemberian test, untuk melihat ada dan tidaknya perubahan pemahaman

Page 72: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

54

direalisasikan melalui pretest-posttest. Sedangkan untuk mengukur kuantitas

keterlibatan siswa selama pembelajaran dikontrol melalui proses pengamatan

oleh observer.

Pada dasarnya sains merupakan kesatuan antara aspek proses, hasil, serta

sikap. Pada penelitian ini aspek hasil dan proses telah diidentifikasi

berdasarkan kajian filsafat konstruktivisme. Sedangkan kajian kecenderungan

sikap siswa diidentifikasi melalui beberapa teori sikap yang memiliki

relevansi dengan konteks penelitian ini. Kajian teori sikap melatar-belakangi

dalam perancangan lembar kuesioner dalam rangka menghimpun data sikap

yang melandasi siswa terhadap penerapan metode pembelajaran.

Kristalisasi dari beberapa kajian teori yang melatar-belakangi penelitian

ini bermuara pada perancangan dan penyusunan metodologi penelitian yang

didalamnya memuat sejumlah hal seperti: perancangan dan penyusunan

instrument penelitian, analisis data, pembahasan hasil analisis data, serta

perancangan penarikan kesimpulan berdasarkan hasil penelitian ini.

G. Perumusan Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah dan tujuan penelitian yang terdapat

pada bagian awal, hipotesis dirumuskan sebagai berikut:

1. Pembelajaran dengan metode presentasi kelompok lebih membantu

siswa dalam hal memahami konsep-konsep fisika jika dibandingkan

dengan metode ceramah.

Page 73: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

55

2. Pembelajaran dengan metode presentasi kelompok lebih mendorong

siswa untuk terlibat dalam proses pembelajaran, dibandingkan dengan

metode ceramah.

3. Pembelajaran dengan metode presentasi kelompok lebih mendorong

siswa untuk bersikap positif terhadap pembelajaran, dibandingkan

dengan metode ceramah.

Page 74: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

56

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Tahap Penelitian

Penelitian ini merupakan studi kasus “hipotesis inferensial”. Hal yang

mendukung antara lain: proses olah data melibatkan hipotesis sebagai dasar

penarikan kesimpulan, selain itu pengukuran variabel menghasilkan data

angka, selanjutnya penarikan kesimpulan dilandasi hasil uji statistik.

Penelitian ini melibatkan dua kelas dan dua model pembelajaran.

Pembelajaran pada kelas uji ditempuh melalui metode presentasi kelompok,

sedangkan pada kelas kontrol kegiatan pembelajaran dilakukan dengan

metode ceramah.

Diagram pelaksanaan penelitian sebagai berikut:

Gambar 17. Skema pelaksanaan penelitian.

56

Page 75: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

57

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di SMP Pangudi Luhur I Kalibawang Kabupaten

Kulon Progo Yogyakarta. Penelitian dilaksanakan dari tanggal 21 Juli 2008

sampai dengan tanggal 20 November 2008.

C. Subjek Penelitian

1. Populasi

Populasi penelitian yaitu siswa-siswi kelas IX SMP Pangudi Luhur I

Kalibawang Kabupaten Kulon Progo Yogyakarta.

2. Sampel

Penelitian melibatkan siswa-siswi kelas IX A sebagai kelas uji dan

kelas IX B sebagai kelas kontrol, dengan jumlah seluruhnya 58 partisipan

yang terdiri dari 27 siswa dan 31 siswi.

D. Treatment

1. Pada Kelas Uji

Rangkaian pembelajaran ditempuh dengan pendekatan

konstruktivistik yang diwujud-nyatakan melalui metode presentasi

kelompok.

2. Pada Kelas Kontrol

Rangkaian pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan metode

konvensional (ceramah).

Page 76: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

58

E. Instrument Penelitian

1. Test (Pretest dan Posttest)

Instrument ini dipakai untuk mengukur hasil belajar siswa. Berhasil

dan tidaknya belajar siswa dikaji melalui ada tidaknya perbedaan hasil

pencapaian pretest dan posttest. Tipe soal yang dipilih yakni soal essai.

Soal test dirancang berdasarkan tabel di bawah ini.

Tabel 1. Distribusi Soal Test Berdasarkan Indikator Pencapaian Hasil Belajar Serta Taraf yang Mau Diukur

Indikator pencapaian hasil belajar

Taraf Butir soal

Ingatan Pemahaman Penerapan Analisis • Mampu memahami

konsep arus listrik dan beda potensial listrik.

(1)

-

-

-

1

• Memahami konsep kuat arus listrik dan mampu menganalisis perhitungannya.

-

-

(2a)

-

1

• Memahami prinsip pengukuran beda potensial secara manual menggunakan Volmeter analog.

-

(2b)

-

-

1

• Menyelidiki hubungan antara arus listrik dan beda potensial dalam suatu rangkaian berdasarkan hukum Ohm, serta mampu menganalisis perhitungannya.

-

(3a)

(3b)

-

2

Page 77: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

59

Indikator pencapaian hasil belajar

Taraf Butir soal

Ingatan Pemahaman Penerapan Analisis • Memahami faktor apa

saja yang mempengaruhi hambatan jenis suatu penghantar listrik dan mampu menerapkannya dalam menghitung besarnya hambatan listrik suatu penghantar. - (4a) (4b) - 2

• Memahami makna konduktor, semikonduktor, dan isolator beserta contoh bendanya. (5) - - - 1

• Memahami prinsip hukum Kirchoff I dan mampu menerapkannya dalam menghitung kuat arus (I) dalam suatu rangkaian listrik. - - (6) - 1

• Memahami prinsip hambatan pengganti baik pada rangkaian seri maupun listrik paralel, serta mampu memahami esensi hubungan antara arus listrik, beda potensial, dan hambatan listrik. - (7a) (7b,c) (7c) 3

• Memahami konsep gaya gerak listrik (ggl) pada suatu rangkaian listrik dan mampu menentukan besarnya ggl beberapa sumber listrik yang disusun bervariasi. - (8) - - 1

• Memahami karakteristik sumber elemen primer dan sekunder (memahami: fungsi komponen penyusun, prinsip kerjanya) serta mampu mengelompokkan mana yang termasuk sumber listrik primer dan sekunder. (9a1,a2,a3)

(9a1,a2,a3), (9b) - - 4

Page 78: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

60

Indikator pencapaian hasil belajar

Taraf Butir soal

Ingatan Pemahaman Penerapan Analisis • Memahami konsep

gaya gerak listrik, dan tegangan jepit sumber listrik yang dipasang pada suatu rangkaian listrik, serta menerapkannya untuk memecahkan masalah terkait gaya gerak listrik, dan tegangan jepit sumber listrik (10a) (10a) (10b) (10b) 2

• Memahami hubungan antara tegangan (V), arus listrik (I) dengan besarnya energi listrik yang dihasilkan suatu alat listrik. - - (11) - 1

• Memahami konsep kalor berdasarkan data yang ada, dan mampu mengembangkannya untuk memecahkan persoalan yang diberikan. - (12) (12) (12) 1

• Memahami konsep daya listrik (P) dan energi listrik (w), serta hubungan antara keduanya, memahami esensi spesifikasi suatu alat listrik, serta mampu memecahkan masalah terkait konsep daya listrik dan energi listrik. - (13a,13b) (13c) - 3

• Memahami prinsip perhitungan pemakaian energi listrik serta mampu melakukan perhitungan penggunaan energi listrik pelanggan PLN. - (14) - (14) 1

Jumlah Soal 14

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui dengan pasti jumlah soal

yang diperlukan, selanjutnya dari rincian aspek tersebut didistribusikan

Page 79: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

61

menjadi 15 indikator pencapaian hasil belajar. Soal secara lengkap dapat

dibaca pada lampiran 2 halaman 99.

Contoh soal test:

1. Adakah hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial? Jika ada

jelaskan bagaimana hubungannya? (dikenal dengan apa?) dan jika

tidak ada hubungannya mengapa? (jelaskan!)

2. Ketika ujung-ujung sebuah penghantar diberi beda potensial 5 volt,

dalam penghantar mengalir arus listrik sebesar 4,25 Amper. Hitunglah

besarnya hambatan listrik pada penghantar tersebut!

2. Pengamatan

Instrument ini digunakan untuk mengamati keterlibatan siswa selama

proses pembelajaran berlangsung. Keterlibatan siswa dikontrol melalui

hasil observasi langsung oleh observer. Hal-hal yang diamati

dikelompokkan menjadi 6 keterlibatan, aspek-aspek keterlibatan yang

dimaksud yakni:

Tabel 2. Pengelompokan Aspek Keterlibatan Siswa

No Aspek keterlibatan 1 Mengajukan gagasan 2 Mengajukan pertanyaan 3 Menjawab pertanyaan 4 Membantu teman yang mendapat kesulitan 5 Bersikap kritis (menunjukkan kesalahan dan memperbaiki) 6 Mengerjakan soal latihan

3. Kuesioner Sikap

Instrument ini digunakan untuk menghimpun data sikap siswa

terhadap pelaksanaan metode pembelajaran. Oleh karena melibatkan dua

treatment, maka soal kuesioner untuk masing-masing grup disesuaikan

Page 80: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

62

dengan treatmentnya. Soal kuesioner menganut tipe soal berstruktur.

Alternatif pilihan yang tersedia yaitu: sangat setuju, setuju, netral, tidak

setuju, serta sangat tidak setuju. Masing-masing alternatif peryataan

memiliki bobot tertentu sesuai dengan jenis pernyataannya. Tipe soal

kuesioner yang dipakai yaitu soal kuesioner tipe positif.

a. Contoh soal kuesioner untuk kelas uji:

Menurut saya pembelajaran fisika dengan metode presentasi terasa

lebih bermakna.

a. SS b. S c. N d. TS e. STS

b. Contoh soal kuesioner untuk kelas kontrol:

Menurut saya pembelajaran fisika dengan metode ceramah terasa

lebih bermakna.

a. SS b. S c. N d. TS e. STS

Untuk masing-masing grup jumlah soal kuesioner 20 item, soal

kuesioner secara lengkap dapat dibaca pada lampiran 8 halaman 151.

F. Validitas Instrument

Instrument yang digunakan dalam penelitian ini meliputi: 1) test (pretest

dan posttest); 2) lembar observasi (pengamatan); dan 3) lembar kuesioner

sikap. Perancangan semua instrument (soal test, pengamatan, serta soal

kuesioner) mengacu pada validitas isi.

1. Test (Pretest dan Posttest)

Page 81: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

63

Soal test disusun untuk mengukur kemampuan siswa sebelum dan

sesudah mengikuti pembelajaran, penyusunan soal test menekankan pada

isi materi pembelajaran. Untuk menjamin hal ini perancangan soal

dilakukan berdasarkan indikator pencapaian hasil belajar yang mau diukur.

2. Observasi (pengamatan)

Proses pengamatan digunakan untuk mengumpulkan sejumlah gejala

yang muncul, tepatnya aktivitas siswa pada saat mengikuti pembelajaran.

Untuk memperkuat hasil pengamatan maka peneliti menetapkan kriteria

keterlibatan yang diwujud-nyatakan menjadi aspek-aspek keterlibatan.

3. Kuesioner Sikap

Kuesioner disusun untuk menghimpun pernyataan sikap siswa terkait

pelaksanaan metode pembelajaran. Agar data pernyataan sikap yang

diperoleh dapat mencerminkan keadaan siswa, maka soal kuesioner

disusun berdasarkan isi kajian teoritis sikap yang mendukung, dalam hal

ini menganut isi kajian teoritis sikap yang peneliti tetapkan pada bagian

landasan teori.

G. Metode Analisis Data

1. Analisis skor test

Untuk mengawali proses analisis hasil test peneliti menyiapkan

pedoman jawaban serta kriteria penentuan skor hasil pengerjaan siswa

untuk setiap soal. Pertimbangan yang digunakan dalam menentukan skor

hasil test untuk setiap soal yakni:

Page 82: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

64

Bila langkah pengerjaan sesuai pedoman jawaban dan hasilnya benar

maka skornya penuh.

Bila langkah pengerjaan sesuai pedoman jawaban dan hasilnya

kurang benar maka skornya tidak penuh.

Bila langkah pengerjaan kurang sesuai pedoman jawaban dan

hasilnya kurang benar maka skornya juga tidak penuh.

Bila tidak dikerjakan sama sekali maka skornya nol.

Penskoran hasil test secara lengkap dapat dibaca pada lampiran 4

halaman 116.

a. Pemahaman awal siswa

Tahap ini diawali dengan menentukan garis besar rencana olah

data, dalam hal ini merancang skema olah data untuk menganalisis

data pretest. Skema olah data dirancang sebagai berikut:

Gambar 18. Skema pengolahan data pretest.

Setelah skor pretest dihimpun selanjutnya dilakukan proses olah

data. Untuk menguji apakah skor pencapaian test pemahaman awal

(pretest) dari kedua kelas berbeda atau tidak maka skor pretest

dianalisis dengan menggunakan uji–t sampel independent (independent

Page 83: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

65

samples test). Uji statistik dilakukan dengan program SPSS. Menurut

teori statistik untuk sampel independent persamaannya sebagai berikut:

t =

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡+

2

22

1

21

21 )(

ns

ns

xx .....................jika n1 = n2

t =

⎥⎦

⎤⎢⎣

⎡+⎥

⎤⎢⎣

⎡−+−+−

2121

222

211

21

11)2(

)1()1(

)(

nnnnsnsn

xx .......... jika n1≠ n2

b. Perbandingan pencapaian hasil belajar siswa

Langkah yang ditempuh untuk mengukur terjadi dan tidaknya

peningkatan pencapaian hasil belajar siswa yaitu dengan menentukan

skema olah data untuk menganalisis data pretest-posttest. Skema olah

data dirancang sebagai berikut:

Gambar 19. Skema pengolahan data pretest-posttest.

Untuk mengetahui terjadi dan tidaknya peningkatan hasil belajar

siswa dapat dianalisis berdasarkan skor pencapaian pretest – posttest.

Skor pretest - posttest dianalisis menggunakan uji–t sampel

berpasangan (paired samples statistics). Menurut teori statistik untuk

sampel berpasangan persamaannya sebagai berikut:

Page 84: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

66

t real =

)1(

)([

)(2

2

21

∑−∑

NNNDD

xx

c. Efektifitas metode pembelajaran

Untuk mengetahui bagimana pengaruh penggunaan metode

pembelajaran terhadap hasil belajar siswa perlu menentukan skema

olah data untuk menganalisis data posttest. Skema olah data dirancang

sebagai berikut:

Gambar 20. Skema pengolahan data posttest.

Untuk mengetahui apakah skor pencapaian test pemahaman akhir

(posttest) dari kedua kelas berbeda atau tidak maka skor posttest

dianalisis dengan menggunakan uji–t sampel independent (independent

samples test).

2. Analisis keterlibatan siswa

Data keterlibatan siswa selama pembelajaran dihimpun berdasarkan

hasil pengamatan observer. Aspek keterlibatan yang diamati dimuat dalam

tabel dibawah ini:

Page 85: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

67

Tabel 3. Aspek Keterlibatan Siswa yang Diamati Selama Pembelajaran

No Aspek keterlibatan Kode1 Mengajukan gagasan a 2 Mengajukan pertanyaan b 3 Menjawab pertanyaan c 4 Membantu teman yang mendapat kesulitan d 5 Bersikap kritis (menunjukkan kesalahan dan memperbaiki) e 6 Mengerjakan soal latihan f

Proporsi keterlibatan siswa dalam setiap aspek di atas ditetapkan

sebagai berikut: a) untuk setiap aspek keterlibatan, siswa maksimal dapat

terlibat 5 kali. Setiap siswa yang terlibat dalam 1 aspek, diberi skor 1 dan

sebaliknya bila tidak terlibat skornya nol. Total skor keterlibatan bila pada

setiap aspek dapat terpenuhi semuanya sebesar 30, dan sebaliknya bila

terdapat siswa yang sama sekali tidak terlibat skornya nol. Hasil

rekapitulasi keterlibatan siswa selama pembelajaran dimuat dalam tabel di

bawah ini:

Tabel 4. Hasil Rekapitulasi Keterlibatan Siswa Berdasarkan Aspek dan Prosentase Keterlibatan

No Kode AK Jumlah Siswa

Siswa yang terlibat

Prosentase (%)

R P K (%)

1 a 2 b 3 c 4 d 5 e 6 f

Catatan : AK = Aspek keterlibatan

RPK = Rerata prosentase keterlibatan

Untuk mengetahui prosentase keterlibatan siswa pada setiap aspek

ditentukan dengan prosedur sebagai berikut:

Page 86: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

68

prosentase (%) = 100xseluruhnyasiswaJumlah

terlibatyangsiswaJumlah

Sedangkan untuk mengetahui rerata prosentase keterlibatan (RPK)

siswa secara keseluruhan pada kelas yang diteliti ditentukan dengan

prosedur sebagai berikut:

RPK (%) = 6

)(∑ aspeksetiapprosentase

Berdasarkan tabel 4, selanjutnya dilakukan kualifikasi keterlibatan

siswa menjadi lima tingkatan yaitu: sangat tinggi; tinggi; cukup; rendah;

serta sangat rendah. Penggolongan tersebut dapat dinyatakan dalam tabel

berikut ini:

Tabel 5. Kriteria Kualifikasi Keterlibatan Siswa Prosentase Keterlibatan

(%) Efektivitas

81 - 100 Sangat tinggi (ST) 61 - 80 Tinggi (T) 41 - 60 Sedang-sedang saja (SS) 21 - 40 Rendah (R) ≤ 20 Sangat rendah (SR)

(Sumber; Kartika Budi: 2001, hal 55)

3. Analisis sikap siswa terhadap penerapan model pembelajaran

Data sikap siswa terhadap pelaksanaan pembelajaran dihimpun

berdasarkan hasil pengisian soal kuesioner. Kuesioner tipe positif setiap

alternatif pilihan memiliki bobot: (a) skornya 5; (b) skornya 4; (c) skornya

3; (d) skornya 2; dan (e) skornya 1. Jumlah soal kuesioner untuk masing-

masing sampel ada 20 soal, skor maksimum dari pengisian soal kuesioner

sebesar 100, sedangkan skor minimumnya 20.

Page 87: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

69

Tahap berikutnya yaitu rekapitulasi skor pengisian kuesioner yang

dicapai masing-masing siswa. Analisis untuk data ini ditempuh dengan

mengkonversi skor pengisian kuesioner menjadi bentuk prosentase (%),

caranya:

prosentase (%) = 100xmaksimumSkor

siswadicapaiyangSkor

Hasil rekapitulasi skor pengisian kuesioner dimuat dalam tabel

berikut:

Tabel 6. Hasil Rekapitulasi Pengisian Kuesioner Kode Skor Prosentase (%)

1. 2. 3. . . . n.

Rangkaian analisis data pada tabel di atas dilanjutkan dengan

mengelompokkan prosentase (%) hasil pengisian kuesioner ke dalam

tabel di bawah ini:

Tabel 7. Kriteria Kualifikasi Sikap Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran

Prosentase (%) Kualifikasi Sikap ≤ 20 Sangat Negatif (SN)

21 – 40 Negatif (N) 41 – 60 Netral (NT) 61 – 80 Positif (P) 81 – 100 Sangat Positif (SP)

(Sumber; Kartika Budi: 2001, hal 55)

Page 88: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

70

BAB IV

DATA DAN ANALISIS DATA

A. Proses Pengambilan Data

Rangkaian penelitian diawali dengan kegiatan observasi oleh peneliti,

tujuan-nya untuk mengetahui bagaimana situasi dan kondisi siswa sebelum

diteliti. Selain hal itu peneliti mengumpulkan data keadaan kedua kelas dari

hasil konsultasi dengan guru pengampu mata pelajaran IPA di sekolah

tersebut.

Proses pengambilan data terbagi menjadi tiga bagian yaitu:

1. Awal

Kegiatan yang dilakukan peneliti:

a. Melakukan tes awal (pretest).

b. Mengoreksi hasil pengerjaan siswa berdasarkan pedoman yang

disiapkan.

c. Mengambil sampel penelitian guna menentukan mana yang dipilih

menjadi kelas uji dan kelas kontrol.

d. Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).

2. Inti

a. Proses pembelajaran pada kelas uji

1) Kegiatan yang dilakukan peneliti:

a) Mengkomunikasikan rencana pelaksanaan pembelajaran

terkait metode yang telah ditetapkan.

70

Page 89: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

71

b) Membagi siswa dalam kelompok, satu kelompok terdiri dari 3

– 4 siswa (pembagian-nya berdasarkan hasil pengerjaan test,

diusahakan setiap kelompok proporsi kemampuan anggotanya

seimbang).

c) Membagi format penyusunan materi presentasi untuk setiap

kelompok.

d) Membagi materi listrik dinamik untuk masing-masing

kelompok (satu kelompok mendapatkan 1 sampai 2 sub-

bahasan, bila satu sub-bahasan isinya banyak maka satu

kelompok cukup diberi satu sub-bahasan).

e) Mengulas materi yang dipresentasikan kelompok penyaji,

tujuan-nya seandainya masih terjadi kekeliruan segera dapat

dibenahi.

f) Memberikan contoh dan soal latihan, terkait materi yang baru

saja dipresentasikan kelompok.

g) Menyimpulkan materi maupun pekerjaan yang telah dibahas

bersama.

2) Kegiatan yang dilakukan siswa:

a) Mempelajari materi dari sumber belajar yang tersedia (bekerja

dalam kelompok, dilanjutkan dengan pembagian tugas

terhadap anggotanya).

Page 90: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

72

b) Setiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya, waktunya

10 sampai 15 menit, setelah itu dilanjutkan dengan sesi tanya-

jawab sekitar 10 sampai 15 menit.

c) Menjelaskan persoalan yang diajukan peserta lain.

d) Membantu memecahkan persoalan yang muncul saat

pembelajaran.

e) Memperhatikan penjelasan yang disampaikan kelompok lain.

f) Mengajukan konsep, pernyataan, maupun sanggahan terhadap

kelompok penyaji.

g) Menjawab pertanyaan yang diajukan perserta lain.

h) Mengerjakan tugas yang diberikan peneliti.

i) Mencatat, memahami hal-hal yang fundamental maupun

penjelasan tambahan dari peneliti.

3) Kegiatan yang dilakukan observator:

a) Mengamati keterlibatan siswa selama pembelajaran

berdasarkan aspek-aspek keterlibatan yang telah ditetapkan

peneliti.

b. Proses pembelajaran pada kelas kontrol

1) Kegiatan yang dilakukan peneliti:

a) Mengajar dan menjelaskan materi pembelajaran.

b) Melibatkan siswa dalam iklim pembelajaran, misalnya

memberikan pertanyaan.

Page 91: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

73

c) Memberikan contoh soal dan latihan, setelah konsep selesai

dibahas agar siswa lebih memahami materi yang baru saja

dipelajari.

d) Membahas ulang hasil pengerjaan siswa misalnya: membaca

ulang, mengomentari, membenahi kekeliruan, serta

menyimpulkannya.

2) Kegiatan yang dilakukan siswa:

a) Mempelajari materi dari sumber belajar yang tersedia dan

memperhatikan penjelasan yang disampaikan peneliti.

b) Mengajukan konsep, pernyataan, maupun sanggahan kepada

peneliti.

c) Mencatat, memahami hal-hal yang fundamental maupun

penjelasan dari peneliti.

d) Menjawab pertanyaan yang diajukan peneliti maupun teman

sekelas dan membantu memecahkan persoalan yang muncul

saat pembelajaran berlangsung.

e) Mengerjakan tugas yang diberikan peneliti, misalnya

mengerjakan soal-soal latihan.

3) Kegiatan yang dilakukan observator:

a) Sama dengan kegiatan yang dilakukan di kelas uji, (lihat

halaman 72).

3. Akhir

a. Kegiatan yang dilakukan peneliti:

Page 92: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

74

1. Menyelenggarakan test pemahaman akhir (posttest).

2. Membagikan soal kuesioner pengukur sikap.

3. Mengoreksi hasil posttest berdasarkan pedoman yang telah

ditetapkan.

4. Mengumpulkan data sikap siswa berdasarkan hasil pengisian soal

kuesioner.

b. Kegiatan yang dilakukan siswa:

1.Mengerjakan soal pemahaman akhir (posttest).

2.Mengisi pernyataan sikap yang terdapat pada soal kuesioner.

B. Data dan Analisis

1. Skor Test

a. Skor pretest dan posttest

1) Kelas uji

Tabel 8. Skor pretest-posttest

Kode Pretest Kode Posttest 1. 67 1. 90 2. 38 2. 69 3. 54 3. 82 4. 32 4. 69 5. 45 5. 58 6. 56 6. 75 7. 50 7. 79 8. 46 8. 62 9. 60 9. 84 10. 42 10. 59 11. 34 11. 65 12. 58 12. 85 13. 44 13. 75 14. 43 14. 74 15. 66 15. 85

Page 93: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

75

Kode Pretest Kode Posttest 16. 41 16. 68 17. 43 17. 75 18. 40 18. 62 19. 54 19. 77 20. 56 20. 78 21. 48 21. 78 22. 52 22. 73 23. 52 23. 78 24. 50 24. 79 25. 38 25. 65 26. 65 26. 90 27. 65 27. 92 28. 54 28. 75 29. 58 29. 77

2) Kelas kontrol

Tabel 9. Skor pretest-posttest

Kode Pretest Kode Posttest 1. 54 1. 70 2. 56 2. 62 3. 47 3. 47 4. 56 4. 64 5. 56 5. 63 6. 54 6. 73 7. 66 7. 74 8. 50 8. 63 9. 50 9. 56 10. 38 10. 57 11. 65 11. 76 12. 66 12. 72 13. 64 13. 65 14. 48 14. 55 15. 44 15. 58 16. 46 16. 54 17. 60 17. 74 18. 46 18. 54 19. 41 19. 50 20. 34 20. 33 21. 56 21. 66 22. 48 22. 63 23. 44 23. 58

Page 94: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

76

Kode Pretest Kode Posttest 24. 64 24. 74 25. 38 25. 80 26. 36 26. 68 27. 54 27. 62 28. 46 28. 46 29. 50 29. 55

Sebagai informasi sebelum data skor (pretest dan posttest)

diolah, terlebih dahulu diuji normalitasnya. Uji normalitas

dilakukan dengan menggunakan program SPSS, berdasarkan hasil

pengujian diketahui bahwa semua data skor (pretest dan posttest)

distribusinya normal. (uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 6

halaman 147).

b. Analisis pemahaman awal siswa

Untuk mengetahui apakah skor pencapaian test pemahaman awal

(pretest) dari kedua kelas berbeda atau tidak, maka skor pretest

dianalisis dengan menggunakan uji–t sampel independent

(independent samples test).

Berdasar tabel. (8 dan 9) diperoleh hasil sebagai berikut:

Hasil analisis grup statistik skor pretest adalah sebagai berikut:

1) grup (1) dari 29 siswa, skor rerata 50,03, standar deviasi 9,719,

serta rerata simpangan 1,804; 2) grup (2) dari ke-29 siswa, skor rerata

50,93, standar deviasi 9,169, serta rerata simpangannya 1,703.

Group Statistics

29 50.03 9.716 1.80429 50.93 9.169 1.703

GRUP12

SKORN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Page 95: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

77

Dari analisis test sampel independent tahap selanjutnya

diperoleh treal = =− 361,0 0,361. Hasil ini lebih kecil jika

dibandingkan dengan harga tcritical yang terdapat pada tabel distribusi t

dengan level signifikasi (α = 0,05) untuk df = 56, untuk kasus ini

tcritical = 2,0105. Oleh karena 0,361 < 2,0105, berarti tidak signifikan,

dalam kajian ini berarti tingkat pemahaman awal (sebelum diberi

treatment) dari kelas uji dan kelas kontrol sama.

c. Analisis perbandingan pencapaian hasil belajar siswa

Untuk mengetahui ada dan tidaknya peningkatan hasil belajar

siswa dapat dianalisis berdasarkan skor pencapaian pretest – posttest.

Skor pretest - posttest dianalisis menggunakan uji-t untuk sampel

berpasangan (paired samples statistics).

1) Kelas uji

Berdasarkan tabel 8 diperoleh hasil sebagai berikut:

Paired Samples Statistics

50.03 29 9.716 1.80475.10 29 9.151 1.699

PretestPosttest

Pair1

Mean N Std. DeviationStd. Error

Mean

Page 96: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

78

Hasil uji statistik sampel berpasangan skor pretest-posttest

sebagai berikut: a) hasil pretest menunjukkan, skor rerata 50,03,

standar deviasi 9,716, serta rerata simpangannya 1,804; b) hasil

posttest menunjukkan, skor rerata 75,10, standar deviasi 9,151,

serta rerata simpangannya 1,699.

Dari hasil uji statistik test sampel berpasangan tahap

selanjutnya diperoleh treal = 138,24138,24 =− . Hasil ini jauh

lebih besar jika dibandingkan dengan tcrit pada tabel distribusi

harga t dengan level signifikasi (α = 0,05), untuk kajian ini tcritical =

2,048 untuk df = 28. Oleh karena treal > tcritical, berarti signifikan,

berarti skor posttest sungguh mengalami peningkatan jika

dibandingkan dengan skor pretest, hal ini mengindikasikan bahwa

model pembelajaran dengan metode presentasi kelompok “untuk

kasus yang diteliti” dapat meningkatkan pemahaman konsep.

2) Kelas kontrol

Berdasarkan tabel 9 diperoleh hasil sebagai berikut:

Paired Samples Correlations

29 .826 .000Pretest & PosttestPair 1N Correlation Sig.

Page 97: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

79

Hasil uji statistik sampel berpasangan skor pretest-posttest

adalah sebagai berikut: a) hasil pretest menunjukkan, skor rerata

50,93, standar deviasi 9,169, serta rerata simpangannya 1,703; b)

hasil posttest menunjukkan, skor rerata 61,79, standar deviasi

10,503, serta rerata simpangannya 1,950.

Dari hasil uji statistik test sampel berpasangan tahap

selanjutnya diperoleh treal = .480,6480,6 =− Hasil ini jauh lebih

besar jika dibandingkan dengan tcritical pada tabel distribusi harga t

dengan level signifikasi (α = 0,05), untuk kasus ini tcritical = 2,048

untuk df = 28. Oleh karena treal > tcritical, berarti signifikan, berarti

pula skor posttest mengalami peningkatan jika dibandingkan

dengan skor pretest, hal ini mengindikasikan bahwa model

pembelajaran dengan metode konvensional “untuk kasus yang

diteliti” juga dapat meningkatkan pemahaman konsep.

Page 98: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

80

d. Analisis efektivitas metode pembelajaran

Untuk mengetahui apakah skor pencapaian test pemahaman

akhir (posttest) dari ke dua kelas berbeda atau tidak maka skor posttest

dianalisis dengan menggunakan uji–t sampel independent

(independent samples test).

Berdasar tabel. (8 dan 9) diperoleh hasil sebagai berikut:

Hasil uji grup statistik untuk skor posttest adalah sebagai

berikut: 1) grup (1) dari 29 siswa, skor rerata 75,10, standar deviasi

9,151, serta rerata simpangannya 1,699; 2) grup (2) dari 29 siswa,

skor rerata 61,79, standar deviasi 10,503, serta rerata simpangannya

1,950.

Dari analisis test sampel independent tahap selanjutnya

diperoleh treal = .146,5146,5 =− Hasil ini lebih besar jika

dibandingkan dengan harga tcritical pada tabel distribusi t dengan level

signifikasi (α = 0,05) untuk df = 56, untuk kasus ini tcritical = 2,0105.

Group Statistics

29 75.10 9.151 1.69929 61.79 10.503 1.950

GRUP12

SKORN Mean Std. Deviation

Std. ErrorMean

Page 99: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

81

Oleh karena 5,146 > 2,0105 , berarti signifikan, dalam kajian ini skor

pencapaian test posttest (sesudah diberi treatment) dari kelas uji lebih

tinggi jika dibandingkan dengan kelas kontrol. Jadi model

pembelajaran dengan metode presentasi kelompok “untuk kasus yang

diteliti” terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep jika

dibandingkan dengan metode ceramah.

2. Keterlibatan Siswa Selama Proses Pembelajaran

Pada bagian ini data berupa angka komulatif keterlibatan siswa

dalam setiap aspek keterlibatan selama pembelajaran berlangsung, data ini

diperoleh berdasarkan hasil pengamatan observer. Aspek keterlibatan

yang diamati dapat dibaca pada tabel 2 (halaman: 61).

a. Kelas uji

1) Data keterlibatan siswa

Tabel 10. Data Keterlibatan Siswa Berdasar Prosentase Beserta Kualifikasinya

No Kode A K

J S Jumlah yang

Terlibat

Prosentase (%)

R P K (%)

Tingkat Keterlibatan

1 a 23 79,3 Tinggi 2 b 27 93,1 Sangat tinggi 3 c 29 21 72,4 77,0166 Tinggi 4 d 23 79,3 Tinggi 5 e 22 75,9 Tinggi 6 f 18 62,1 Tinggi

Keterangan: AK = Aspek keterlibatan RPK = Rerata prosentase keterlibatan J S = Jumlah siswa 2) Analisis data keterlibatan siswa

a) Secara umum tingkat keterlibatan siswa pada kelas uji berada

pada kategori tinggi yaitu sebesar 77,02 %.

Page 100: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

82

b) Bila dikaji secara khusus (berdasar aspek keterlibatan)

hasilnya sebagai berikut:

Tingkat keterlibatan dalam hal mengajukan gagasan

sebesar 79,3 %, keterlibatannya tinggi.

Tingkat keterlibatan dalam hal mengajukan pertanyaan

sebesar 93,1 %, keterlibatannya sangat tinggi.

Tingkat keterlibatan dalam hal menjawab pertanyaan

sebesar 72,4 %, keterlibatannya tinggi.

Tingkat keterlibatan dalam hal membantu teman yang

mendapat kesulitan sebesar 79,3 %, keterlibatannya tinggi.

Tingkat keterlibatan dalam hal bersikap kritis sebesar

75,9 %, keterlibatannya tergolong tinggi.

Tingkat keterlibatan dalam hal mengerjakan soal latihan

sebesar 62,1 %, keterlibatannya tinggi.

b. Kelas kontrol

1) Data keterlibatan siswa

Tabel 11. Data Keterlibatan Siswa Berdasar Prosentase Beserta Kualifikasinya

No Kode A K

J S Jumlah yang

Terlibat

Prosentase (%)

R P K (%)

Tingkat Keterlibatan

1 a 22 75,9 Tinggi 2 b 24 82,8 Sangat tinggi 3 c 29 21 72,4 70,1333 Tinggi 4 d 22 75,9 Tinggi 5 e 15 51,7 Sedang 6 f 18 62,1 Tinggi

Page 101: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

83

2) Analisis data keterlibatan siswa

a) Secara umum tingkat keterlibatan siswa pada kelas kontrol

berada pada kategori tinggi yaitu sebesar 70,13 %.

b) Bila dikaji secara khusus (berdasar aspek keterlibatan)

hasilnya sebagai berikut:

Tingkat keterlibatan dalam hal mengajukan gagasan

sebesar 75,9 %, keterlibatannya tinggi.

Tingkat keterlibatan dalam hal mengajukan pertanyaan

sebesar 82,8 %, keterlibatannya sangat tinggi.

Tingkat keterlibatan dalam hal menjawab pertanyaan

sebesar 72,4 %, sehingga keterlibatannya tinggi

Tingkat keterlibatan dalam hal membantu teman yang

mendapat kesulitan sebesar 75,9 %, keterlibatannya tinggi.

Tingkat keterlibatan dalam hal bersikap kritis sebesar

51,7 %, keterlibatannya sedang.

Tingkat keterlibatan dalam hal mengerjakan soal latihan

sebesar 62,1%, keterlibatannya tinggi.

3. Sikap Siswa Terhadap Penerapan Pembelajaran

Pada bagian ini data berupa skor yang merepresentasikan sikap

setiap siswa terhadap penerapan metode pembelajaran yang dikaji. Data

tersebut diperoleh dari hasil pengisian kuesioner yang dibagikan peneliti

kepada siswa, tepatnya setelah seluruh rangkaian pembelajaran pada

masing-masing kelas terselesaikan.

Page 102: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

84

Hal-hal yang berkaitan dengan kuesioner dapat dibaca pada bagian

instrument penelitian (halaman 61). Sedangkan kerangka acuan yang

dipakai dalam mengolah data skor sikap dapat dicermati pada bagian

metode analisis data (halaman 68).

a. Kelas uji

1) Data skor sikap siswa

Tabel 12. Data Skor Sikap Siswa Terhadap Penerapan Metode Pembelajaran Berseta Kualifikasinya Kode Skor Prosentase (%) Kualifikasi Sikap

1. 100 100 Sangat Positif 2. 84 84 Sangat Positif 3. 67 67 Positif 4. 66 66 Positif 5. 64 64 Positif 6. 73 73 Positif 7. 82 82 Sangat Positif 8. 65 65 Positif 9. 100 100 Sangat Positif 10. 71 71 Positif 11. 62 62 Positif 12. 97 97 Sangat Positif 13. 67 67 Positif 14. 84 84 Sangat Positif 15. 97 97 Sangat Positif 16. 78 78 Positif 17. 85 85 Sangat Positif 18. 64 64 Positif 19. 70 70 Positif 20. 69 69 Positif 21. 64 64 Positif 22. 65 65 Positif 23. 75 75 Positif 24. 64 64 Positif 25. 64 64 Positif 26. 91 91 Sangat Positif 27. 90 90 Sangat Positif 28. 73 73 Positif 29. 69 69 Positif

Page 103: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

85

2) Analisis data skor sikap siswa

Berdasarkan tabel kriteria kualifikasi sikap siswa terhadap

penerapan metode pembelajaran (halaman 69), maka hasilnya

dinyatakan menjadi tabel berikut:

Tabel 13. Hasil Kualifikasi Sikap Siswa Berdasarkan Jumlah Siswa Beserta Prosentasenya

No Kualifikasi Sikap Jumlah Siswa Prosentase (%) 1. Sangat Negatif (SN) 0 0 2. Negatif (N) 0 0 3. Netral (NT) 0 0 4. Positif (P) 19 65,52 5. Sangat Positif (SP) 10 34,48

Berdasarkan tabel di atas dapat dipaparkan hasil sebagai

berikut: 19 siswa (65,69 %) bersikap positif; serta 10 siswa

(34,48 %) bersikap sangat positif terhadap penerapan metode

presentasi kelompok. Tidak ditemukan siswa yang bersikap netral,

negatif, serta sangat negatif terhadap penerapan hal ini.

Berdasarkan hal tersebut, dapat dipahami bahwa penerapan

metode presentasi kelompok dapat menumbuhkan sikap positif

pada diri siswa pada saat mengikuti rangkaian pembelajaran.

b. Kelas kontrol

1) Data skor sikap siswa

Tabel 14. Data Skor Sikap Siswa Terhadap Penerapan Metode Pembelajaran Berseta Kualifikasinya Kode Skor Prosentase (%) Kualifikasi Sikap

1. 83 83 Sangat Positif 2. 62 62 Positif3. 62 62 Positif 4. 77 77 Positif 5. 80 80 Positif

Page 104: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

86

Kode Skor Prosentase (%) Kualifikasi Sikap 6. 76 76 Positif 7. 87 87 Sangat Positif 8. 68 68 Positif 9. 67 67 Positif 10. 72 72 Positif 11. 96 96 Sangat Positif 12. 74 74 Positif 13. 60 60 Netral 14. 58 58 Netral 15. 92 92 Sangat Positif 16. 63 63 Positif 17. 85 85 Sangat Positif 18. 61 61 Positif 19. 61 61 Positif 20. 52 52 Netral 21. 86 86 Sangat Positif 22. 84 84 Sangat Positif 23. 56 56 Netral 24. 64 64 Positif 25. 93 93 Sangat Positif 26. 80 80 Positif 27. 67 67 Positif 28. 49 49 Netral 29. 73 73 Positif

2) Analisis data skor sikap siswa

Berdasarkan tabel kriteria kualifikasi sikap siswa terhadap

penerapan metode pembelajaran (halaman 69), maka hasilnya

dinyatakan menjadi tabel berikut:

Tabel 15. Hasil Kualifikasi Sikap Siswa Berdasarkan Jumlah Siswa Beserta Prosentasenya

No Kualifikasi Sikap Jumlah Siswa Prosentase (%) 1. Sangat negatif (SN) 0 0 2. Negatif (N) 0 0 3. Netral (NT) 5 17,24 4. Positif (P) 16 55,17 5. Sangat positif (SP) 8 27,59

Page 105: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

87

Berdasarkan tabel di atas dapat dipaparkan hasil sebagai

berikut: 5 siswa (17,24 %) bersikap netral; 16 siswa (55,17 %)

bersikap positif; serta 8 siswa (27,59 %) bersikap sangat positif

terhadap penerapan metode ceramah. Tidak ditemukan siswa yang

bersikap negatif maupun sangat negatif terhadap penerapan

metode ceramah. Sehingga dapat dimengerti bahwa penerapan

metode ceramah juga dapat menumbuhkan sikap positif pada diri

siswa saat mengikuti kegiatan pembelajaran. Berdasarkan hasil

penelitian ini, peneliti menyatakan bahwa metode ceramah masih

memungkinkan untuk dipakai dalam rangkaian pembelajaran.

C. Pembahasan

1. Hasil Test Pemahaman

a. Pemahaman awal

Skor pretest merepresentasikan kemampuan awal siswa dalam

mengerjakan soal sebelum mendapatkan “treatment”. Untuk

memastikan apakah kemampuan awal siswa tersebut berbeda apa

tidak, perlu dilakukan tahap analisis menggunakan uji yang relevan.

Berdasarkan hasil analisis data pretest kelas uji dan kontrol

menunjukkan hasil yang tidak berbeda secara signifikan. Hal ini

ditunjukkan dengan hasil treal < tcritical, sehingga dapat dipahami bahwa

perbedaan pemahaman konsep awal yang dimiliki siswa tidak

Page 106: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

88

signifikan, dalam hal ini tidak ada perbedaan pemahaman awal siswa

dari kelas uji maupun kelas kontrol.

b. Perbandingan peningkatan pencapaian hasil belajar siswa

Berdasarkan hasil analisis data pretest-posttest (halaman 77 dan

78), peneliti menemukan fakta sebagai berikut: 1) skor rata-rata

posttest > skor rata-rata pretest; 2) hasil uji statistik sampel

berpasangan (pretest-posttest) menghasilkan treal > tcritical berarti

signifikan, sehingga dapat dipahami metode pembelajaran yang

diterapkan pada kelas uji dan kelas kontrol berhasil, dalam kajian ini

pemberian treatment menyebabkan pemahaman konsep yang dialami

siswa meningkat.

c. Pemahaman akhir

Skor posttest merepresentasikan kemampuan akhir yang dicapai

siswa dalam mengerjakan soal setelah mendapatkan “treatment”.

Untuk menyelidiki apakah kemampuan siswa baik pada kelas uji

maupun kelas kontrol itu berbeda apa tidak, perlu dilakukan tahap

pengujian. Analisis data posttest antara kedua kelas menunjukkan

bahwa kemampuan akhirnya sungguh berbeda, perbedaanya sebagai

berikut: 1) skor rata-rata posttest kelas uji > skor rata-rata posttest

kelas kontrol; 2) hasil analisis treal > tcritical berarti signifikan. Dalam

kajian ini terjadi perbedaan pencapaian skor posttest antara kelas uji

dan kelas kontrol. Dapat dikatakan pula bahwa model pembelajaran

dengan metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan

Page 107: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

89

pemahaman konsep dibandingkan dengan metode konvensional.

Dengan demikian dapat dipahami bahwa model pembelajaran melalui

metode presentasi kelompok lebih “efektif” dalam hal meningkatkan

pemahaman konsep dari pada metode ceramah.

2. Keterlibatan Siswa Selama Kegiatan Pembelajaran

a. Kelas uji

1) Kajian umum

Fakta yang diperoleh berdasarkan hasil analisis data

keterlibatan siswa pada kelas ini tingkat keterlibatannya tinggi, hal

ini nampak dari hasil prosentase keterlibatan siswa sebesar

77,02 %.

2) Kajian khusus

Hasil prosentase keterlibatan dari aspek yang diamati sebagai

berikut:

a) Keterlibatan siswa pada kategori sangat tinggi

Mengajukan pertanyaan (93,1 %).

b) Keterlibatan siswa pada kategori tinggi

Mengajukan gagasan dan membantu teman yang mendapat

kesulitan (79,3 %); bersikap kritis (75,9 %); menjawab

pertanyaan (72,4 %); serta mengerjakan soal latihan

62,1 %).

b. Kelas kontrol

1) Kajian umum

Page 108: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

90

Dengan mencermati hasil analisis data keterlibatan siswa

pada kelas ini tingkat keterlibatannya tinggi, hal ini ditunjukkan

prosentase keterlibatan siswa sebesar 70,13 %.

2) Kajian khusus

Hasil prosentase keterlibatan dari aspek yang diamati sebagai

berikut:

a) Keterlibatan siswa pada kategori sangat tinggi

Mengajukan pertanyaan (82,8 %).

b) Keterlibatan siswa pada kategori tinggi

Mengajukan gagasan dan membantu teman yang mendapat

kesulitan (75,9 %); menjawab pertanyaan (72,4 %);

mengerjakan soal latihan (62,1 %).

c) Keterlibatan siswa pada kategori sedang

Bersikap kritis (51,7 %).

Dengan mencermati hasil di atas maka dapat disimpulkan

bahwa metode presentasi kelompok lebih melibatkan siswa dalam

proses pembelajaran, hal ini diperkuat dari hasil prosentase

keterlibatan siswa dari kelas uji (77,02%) lebih tinggi dari pada kelas

kontrol (70,13%). Jadi metode presentasi kelompok lebih efektif

dalam hal melibatkan siswa dalam proses pembelajaran, bila

dibandingkan dengan metode ceramah.

3. Sikap Siswa Terhadap Penerapan Model Pembelajaran

a. Kelas uji

Page 109: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

91

Berdasarkan hasil kajian kualifikasi sikap siswa terhadap

penerapan metode presentasi kelompok dapat dipaparkan sebagai

berikut:

Dari 29 siswa yang diteliti diperoleh hasil sebagai berikut: 19

siswa (65,52 %) sikapnya positif; serta 10 siswa (34,48 %) sikapnya

sangat positif terhadap penerapan metode presentasi kelompok.

b. Kelas kontrol

Berdasarkan hasil kajian kualifikasi sikap siswa terhadap

penerapan metode ceramah dapat dinyatakan sebagai berikut:

Dari 29 siswa yang diteliti diperoleh hasil sebagai berikut:

5 siswa (17,24 %) sikapnya netral; 16 siswa (55,17 %) sikapnya

positif; serta 8 siswa (27,59 %) sikapnya sangat positif terhadap

penerapan metode ceramah.

Berdasarkan hasil prosentase sikap siswa terhadap penerapan

metode pembelajaran dapat disimpulkan bahwa metode presentasi

kelompok lebih mendorong siswa untuk bersikap positif terhadap

metode pembelajaran yang diterapkan, jika dibandingkan dengan hasil

prosentase sikap siswa terhadap metode pembelajaran dengan metode

ceramah. Hal ini dapat dipahami dari hasil prosentase jumlah siswa

yang bersikap positif dari kelas uji (65,52%) lebih tinggi jika

dibandingkan dengan prosentase jumlah siswa yang bersikap positif

dari kelas kontrol (55,17%).

Page 110: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

92

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan hasil analisis data dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1. Penerapan model pembelajaran fisika melalui metode presentasi

kelompok lebih membantu siswa dalam hal memahami konsep pada

pokok bahasan listrik dinamis.

2. Metode presentasi kelompok lebih mendorong siswa untuk terlibat aktif

dalam rangkaian kegiatan pembelajaran.

3. Penerapan metode presentasi kelompok dapat mendorong siswa untuk

bersikap positif terhadap kegiatan pembelajaran.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini, peneliti menyampaikan beberapa saran

sebagai berikut:

1. Model pembelajaran fisika melalui metode presentasi kelompok lebih

efektif daripada metode ceramah dalam hal meningkatkan pemahaman

konsep siswa yang diindikasikan dengan terjadinya peningkatan prestasi

belajar, maka disarankan kepada pendidik dan calon pendidik untuk

menerapkan model pembelajaran ini dalam upaya meningkatkan

pemahaman konsep.

92

Page 111: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

93

2. Penerapan model pembelajaran fisika melalui metode presentasi

kelompok terbukti lebih baik daripada metode ceramah dalam hal

meningkatkan keterlibatan siswa dalam rangkaian pembelajaran, maka

disarankan kepada guru dan calon guru untuk menerapkan model

pembelajaran ini, agar siswa terbiasa melibatkan diri dalam proses

pembelajaran.

3. Model pembelajaran fisika melalui metode presentasi kelompok dan

metode ceramah keduanya dapat mendorong siswa dalam

mengembangkan sikap positif terhadap penerapan metode pembelajaran,

maka disarankan kepada pendidik dan calon pendidik untuk menerapkan

model pembelajaran tersebut dalam upaya proses pengembangan sikap

siswa terhadap pembelajaran.

Page 112: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

94

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, S. 2005. Sikap Manusia Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Hamalik, O. 2003. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara.

Hamzah. 2006. Teori Belajar Konstruktivisme.

http://www.duniaguru.com/index.php. (diakses, 9 april 2007).

Kartika, Budi. 1997. Fisika SLTP. Jakarta: Widya Utama.

Kartika, Budi. 2000. Mengoptimalkan Aspek Pendidikan dalam Pembelajaran

Fisika. (Widya Dharma, Vol IX-XI, no:1-2 (1998-2001). Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Kartika, Budi. 2001. Berbagai Strategi untuk Melibatkan Siswa Secara Aktif

dalam Proses Pembelajaran Fisika Di SMU, Efektivitasnya dan Sikap

Mereka pada Strategi Tersebut. (Widya Dharma, Vol IX-XI, no:1-2 (1998-

2001). Yogyakarta: USD.

Prasodjo, B, dkk. 2002. Panduan Fisika SLTP. Jakarta: Yudhistira.

Purwanto, B. 2001. Pelajaran Fisika. Solo: Pustaka Mandiri.

Roestiyah. 2001. Startegi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rosalina, M. 2007. Efektivitas Metode Jigsaw Dalam Peningkatan Pemahaman

Siswa Pada Konsep Gerak di Kelas Xi Ipa Smak Frateran Podor Larantuka

Tahun Ajaran 2006/2007. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suparno, P.1997. Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:

Kanisius.

Suparno, P. 2000. Pengertian, Penerimaan, dan Pelaksanaan Guru-guru IPA

Sekolah Dasar Yayasan Kanisius Semarang Terhadap Pendekatan

94

Page 113: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

95

Konstruktivistik dalam Praktek Mengajar. (Widya Dharma, Vol IX-XI, no:1-

2 (1998-2001). Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suparno, P. 2000. Teori Perubahan Konsep dan Aplikasinya dalam Pembelajaran

Fisika. (Widya Dharma, Vol IX-XI, no:1-2 (1998-2001). Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Suparno, P. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget.Yogyakarta:

Kanisius.

Suparno, P. 2007. Metode Penelitian Pendidikan Fisika. Yogyakarta: Universitas

Sanata Dharma.

Surya, M. 2004. Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka

Bani Quraisy.

Usman. 1997. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

.

Page 114: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

LAMPIRAN

Page 115: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

97

Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian

Page 116: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

98

Page 117: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

99

Lampiran 2 : SOAL TEST PEMAHAMAN Petunjuk: Bacalah soal dengan teliti! Kemudian kerjakan sesuai dengan

perintahnya! 1. Ditinjau dari segi muatan, apa yang dimaksud dengan arus listrik dan beda

potensial antara dua buah titik? (1)

2. a) Muatan listrik (q) 40 coulomb, mengalir dalam penghantar selama 10 sekon.

Berapa kuat arus yang mengalir pada penghantar itu? (2)

b) Pengukuran beda potensial menggunakan voltmeter analog, jarum voltmeter

menunjuk angka 100, skala yang dipakai (0 – 250), batas ukurnya 10 volt.

Berapa beda potensial yang sedang diukur? (2)

3. a) Adakah hubungan antara kuat arus listrik dan beda potensial? Jika ada

jelaskan bagaimana hubungannya? (dikenal dengan apa?) dan jika tidak ada

hubungan-nya mengapa? (2)

b) Ketika ujung-ujung penghantar diberi beda potensial 5 volt, dalam

penghantar mengalir arus listrik 0,5 amper. Berapa besar hambatan listrik

penghantar itu! (2)

4. a) Bagaimana pengaruh faktor-faktor berikut terhadap besarnya hambatan jenis

(ρ) penghantar? (3)

♦ Jika jenis dan panjang penghantar sama, maka………?

♦ Jika jenis penghantar dan luas penampangnya sama, maka………?

♦ Jika panjang penghantar dan luas penampangnya sama, maka………?

b) Diketahui panjang kabel listrik 1,5 meter, luas penampangnya (A) = 1 mm2.

Jika hambatan jenisnya 10-5 ohm.meter, berapa besarnya hambatan kabel

itu? (catatan 1mm = 1 x 10-3 m) (2)

5. Apakah yang dimaksud dengan konduktor, semikonduktor, dan isolator?

Kemudian berilah contoh bendanya, (masing-masing cukup dua )! (3)

6. Perhatikan gambar rangkaian dibawah ini!

Page 118: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

100

Data : I masuk = 100 mA, I1 = 15 mA, I2 =10 mA, I4 = 5 mA, tentukanlah: I3, I5,

dan I keluar ! (6)

7. a) Perhatikan gambar rangkaian dibawah ini!

Jika hambatan dan beda potensial yang sama. Rangkaian mana yang

menghasilkan kuat arus (I) terbesar? (4)

b) Perhatikan gambar rangkaian dibawah ini

Jika R1 = 5 Ω, R2 = 10 Ω, R3 = 10 Ω, R4 = 10 Ω, dan R5 = 20 Ω. Berapakah

besarnya hambatan pengganti (RAB)! (6)

c) Perhatikan gambar rangkaian dibawah ini!

Diketahui R1 = 15 Ω, R2 = 10 Ω, R3 = 6 Ω, dan Vs = 12 volt. Hitunglah kuat

arusnya! (6)

Page 119: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

101

8. Jika semua ukuran lampu dan baterai sama, rangkaian mana yang

menghasilkan arus listrik paling besar? Jelaskan jawabanmu! (6)

9. a) 1. Gambar berikut merupakan sketsa elemen Volta yang terangkai dengan

saklar, kabel, serta lampu.

Apa fungsi dari setiap komponen-nya? Kemudian apa yang terjadi bila

saklar ditutup?(2)

a) 2. Gambar berikut memperlihatkan sketsa akumulator yang dirangkai

dengan lampu.

Apa fungsi dari setiap komponen-nya dan bagaimana prinsip kerjannya?

(3)

Page 120: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

102

a) 3. Gambar berikut memperlihatkan sketsa baterai yang dirangkai dengan

sebuah lampu.

Apa fungsi dari setiap komponen-nya dan bagaimana prinsip

kerjannya?(3)

b) Dari ke-tiga elemen diatas, mana yang termasuk elemen primer dan

elemen sekunder? Bagaimana sifatnya? (4)

10. a) Apa yang dimaksud dengan gaya gerak listrik dan tegangan jepit suatu

sumber tegangan? Besar yang mana antara keduanya? (3)

b) Berapa kuat arus dan tegangan jepit yang dihasilkan rangkaian dibawah

ini!

Diketahui beda potensial baterai (Vs) = 12 volt, hambatan dalam baterai (r)

= 0,25 Ω dan R1 = 2,5Ω , R2 = 7,5 Ω . (6)

11. Hitung energi yang dihasilkan kompor listrik dengan spesifikasi V = 220 volt,

pada elemennya mengalir arus 5 amper, jika dipakai selama 5 menit! (catatan : 1

menit = 60 sekon) (2)

12. Alat pemanas spesifikasi V =220 volt, hambatan-nya 40 Ω, dipakai untuk

memanaskan 4 kg air (suhu awal air 10 0c) selama 5 menit. Berapa suhu akhir

air jika diketahui kalor jenis (cair = 4.200 joule/kg.0c), (catatan : 1 menit = 60

sekon) (10)

Page 121: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

103

13. a) Spesifikasi alat listrik tertulis: 110 volt – 150 watt, apa arti spesifikasi

tersebut? (1)

b) Apa yang terjadi bila alat listrik dengan spesifikasi 110 volt – 150 watt

dipasang pada sumber tegangan 220 volt? (1)

c) Sebuah alat listrik hambatan-nya 110 ohm, dipasang pada sumber

tegangan 220 volt. Dari data itu tentukan besarnya: arus listrik; daya; serta

berapa energi yang dihasilkan bila alat ini digunakan selama ½ jam. (catatan

: 1 menit = 60 sekon) (8)

14. Di sebuah rumah terdapat 5 lampu 40 watt, 5 lampu 25 watt, serta 5 lampu 20

watt, semua lampu setiap harinya menyala selama 10 jam. Tarif setiap kWh =

Rp 200,-. Berapa biaya yang harus dibayar selama 1 bulan (30 hari)? (10)

Page 122: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

104

Lampiran 3 :

Pedoman Jawaban Soal Test Pemahaman

1. » Arus listrik: aliran muatan listrik positif dari kutub positif sumber menuju

kutub negatif sumber listrik.

» Beda potensial antara dua buah titik: besar usaha yang diperlukan untuk

membawa satu-satuan muatan dari suatu titik menuju ke titik yang lain.

2. a. Data : muatan listrik (q) = 40 coulomb

waktu (t) = 10 sekon

Masalah : menentukan kuat arus yang mengalir dalam penghantar.

Analisis : I = 41040

=sekon

coulomb amper

Jadi kuat arus yang mengalir dalam penghantar tersebut 4 ampere.

b. Data : angka yang ditunjuk jarum voltmeter = 100

skala yang digunakan = 0 – 250

batas ukur = 10 volt

Masalah : menentukan hasil pengukuran beda potensialnya

Analisis : besar tegangan = ukurbatasxterbesarskala

jarumditunjukyangangka

= voltvoltvoltx 4250

100010250100

==

Jadi hasil pengukuran beda potensial itu 4 volt.

3. a. Kuat arus listrik yang mengalir dalam penghantar berbanding lurus dengan

beda potensial dari ujung-ujung penghantar. Pernyataan ini dikenal dengan

hukum Ohm, perbandingan tegangan listrik (V) dengan kuat arus (I) adalah

tetap, hasil perbandingan antara keduanya itu disebut dengan hambatan

listrik (resistansi) yang dinyatakan dalam satuan Ohm (Ω).

b. Data : beda potensial (V) = 5 volt

kuat arus (I) = 0,5 amper

Masalah : menentukan besarnya hambatan listrik penghantar tersebut!

Page 123: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

105

Analisis : V = I x R……R = IV = ohm

ampervolt 10

5,05

=

Jadi hambatan listriknya sebesar 10 ohm.

4. a. Bila jenis dan panjang penghantar sama, maka semakin besar luas

penampang semakin kecil nilai hambatan-nya.

Bila jenis penghantar dan luas penampang sama, maka semakin panjang

penghantar semakin besar hambatan-nya.

Bila panjang penghantar dan luas penampang sama maka, hambatan

penghantar ditentukan oleh jenis penghantar.

b. Data : panjang kawat penghantar ( l ) = 1,5 meter

luas penampang (A) = 1 mm2 = 1 x 10-6 m2

hambatan jenis (ρ) = 10-5 ohm.meter

Masalah : menentukan besarnya hambatan penghantar

Analisis : R = ρ Al = 10-5 ohm.meter x 6101

5,1−x 2meter

meter

= 1,5 x 10 Ω = 15 Ω, jadi hambatan-nya 15 Ω.

5. Konduktor:

Bahan (penghantar) yang memiliki kemampuan (mudah) menghantarkan arus

listrik, contohnya : perak, tembaga, alumunium, wolfram, nikelin, besi, timah.

Semikonduktor:

Bahan (penghantar) yang dalam keadaan khusus dapat menghantarkan arus

listrik, akan tetapi dalam keadaan khusus sulit untuk menghantarkan arus

listrik, contohnya : germanium dan silikon.

Isolator:

Bahan atau penghantar yang sulit untuk menghantarkan arus listrik, contohnya

: busa, karet, plastik, kayu kering, kain, kertas, dan nilon.

6. Gambar rangkaian:

Page 124: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

106

Data : I masuk = 100 mA, I1 = 15 mA, I2 =10 mA, I4 = 5 mA

Masalah : menentukan besarnya I3, I5, dan I keluar !

Analisis : a) Pada titik cabang A berlaku;

keluarmasuk II Σ=Σ

100 mA = (I1 + I2) +13 + I 4

= (15 mA + 10 mA) + I3 + 5 mA

= 25 mA + I3 + 5 mA

= 30 mA + I3

I 3 = 100 mA – 30 mA = 70 mA

b) Pada titik cabang B berlaku;

keluarmasuk II Σ=Σ

I3 +I4 = I5

70 mA + 5 mA = I5

75 mA = I5

c) Pada titik cabang C berlaku;

keluarmasuk II Σ=Σ

I masuk (( I1 +I2 )+ I5) = I keluar

((15 mA+ 10 mA )+ 75 mA) = I keluar

25mA + 75 mA = I keluar 100 mA = I keluar

7. a. Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini:

Jika nilai semua hambatan sama besar, dan dipasang pada beda potensial

yang sama. Kuat arus (I) yang paling besar apabila hambatan total (RP)

Page 125: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

107

nilainya kecil. Nilai hambatan total (RP) kecil dapat tercapai jika resistor-

resistor tersebut dirangkai paralel. Dari ke-empat gambar rangkaian diatas

yang menghasilkan nilai hambatan yang paling kecil adalah gambar

rangkaian (A) sebab gambar rangkaian tersebut merupakan rangkaian

murni paralel.

b. Menentukan besarnya hambatan pengganti :

Data : R1 = 5 Ω, R2 = 10 Ω, R3 = 10 Ω, R4 = 10 Ω, dan R5 = 20 Ω.

Masalah : menentukan besarnya hambatan pengganti (RAB)

Analisis :

R2 dan R4 terangkai paralel, dapat diganti dengan hambatan

pengganti 1

1

PR =

2

1R

+ 4

1R

= Ω10

1 + Ω10

1

= Ω10

2 maka Rp1 = Ω=Ω 5

210

gambar rangkaian penggantinya:

R5, RP1, dan R3 terangkai seri dapat diganti dengan hambatan

pengganti (RP2) = 20 Ω + 5 Ω + 10 Ω = 35 Ω

gambar rangkaian penggantinya:

RP2 dengan R1 terangakai paralel dapat diganti dengan hambatan

pengganti total;

Page 126: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

108

totalPR1 =

2

1

PR+

1

1R

=Ω35

1 + Ω51

= Ω35

1 +Ω35

7

= Ω35

8 maka RP total = 8

35Ω = 4, 375 Ω

gambar rangkaian penggantinya:

c. Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini:

Data : R1 = 15 Ω, R2 = 10 Ω, R3 = 6 Ω, dan Vs = 12 volt

Masalah : menentukan kuat arus (I) yang mengalir melalui rangkaian.

Analisis :

R1 dan R2 terangkai paralel, dapat diganti dengan sebuah hambatan

pengganti 1

1

PR=

1

1R

+2

1R

=Ω15

1 +Ω10

1

=Ω30

2 +Ω30

3 =Ω30

5

RP1 =5

30Ω = 6 Ω

gambar rangkaian penggantinya:

Page 127: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

109

RP1 dengan R3 terangkai seri, sehingga dapat diganti dengan sebuah

hambatan pengganti;

RPtotal = RP1 + R3 = 6 Ω + 6 Ω = 12 Ω

gambar rangkaian penggantinya:

Berdasarkan hukum ohm maka kuat arus dalam rangkaian tersebut

dapat ditentukan : V = I x R, maka I = pR

V = Ω12

12volt =1 amper.

8. Perhatikan gambar rangkaian di bawah ini:

Gambar rangkaian (a);

ggl total Tε = 321 εεε −+ = 2ε , arus I = RR

T εε 2=

Gambar rangkaian (b);

ggl total Tε = - 321 εεε −+ = -ε , arus I = =RTε

Rε−

Gambar rangkaian (c);

Page 128: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

110

ggl total Tε = - 21 εε + = 0, arus I = =RTε 00

=R

Gambar rangkaian (d);

ggl total Tε = 321 εεε ++ = 3ε , arus I = RR

T εε 3=

Jadi dari ke-empat gambar rangkaian di atas yang menghasilkan kuat

arus listrik paling besar adalah gambar (D).

9. Perhatikan gambar di bawah ini!

a.1.Gambar berikut merupakan sketsa elemen Volta yang dirangkai dengan

saklar, kabel, serta lampu.

Fungsi dari:

Pelat tembaga (Cu): sebagai elektroda positif (anoda);

Pelat seng (Zn): sebagai elektroda negatif (katoda);

Larutan asam sulfat (H2 SO4): sebagai larutan elektrolit

(penghantar arus listrik);

Bila saklar ditutup, terjadi arus listrik dari anoda menuju katoda

yang disebabkan adanya aliran elektron dari katoda (seng) menuju

anoda (tembaga), sebagai akibatnya lampu menyala sebab terjadi

reaksi kimia antara keping-keping logam dengan larutan elektrolit.

2. Gambar berikut memperlihatkan sketsa elemen basah (akumulator) yang

dirangkai dengan sebuah lampu.

Page 129: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

111

Fungsi dari:

Timbal dioksida : sebagai elektroda positif (anoda);

Timbal : sebagai elektroda negatif (katoda);

Larutan asam sulfat (H2 SO4): sebagai larutan elektrolit

(penghantar arus listrik).

Prinsip kerjanya:

Reksi kimia pada plat timbal dioksida dan timbal menimbulkan

elektron pada plat timbal terlepas dan mengalir melalui penghantar menuju

plat timbal dioksida, sebagai akibatnya terjadi aliran listrik dari plat timbal

dioksida melalui penghantar (diluar larutan elektrolit).

3. Gambar berikut merupakan sketsa elemen kering (baterai) yang dirangkai

dengan sebuah lampu.

Fungsi dari:

Batang karbon : sebagai elektroda positif (anoda);

Seng : sebagai elektroda negatif (katoda);

Ammonium klorida : larutan elektrolit;

Page 130: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

112

Mangan dioksida + karbon : sebagai depolarisator (pelindung

larutan elektrolit).

Prinsip kerjanya:

Reaksi pada keping anoda dan keping katoda menyebabkan elektron

pada katoda lepas dan mengalir menuju keping anoda melalui penghantar

luar, sebagai akibatnya terjadi aliran listrik dari keping anoda menuju

katoda (diluar larutan elektrolit).

b. #Yang termasuk elemen primer : elemen Volta dan elemen kering (baterai),

sifatnya ketika muatannya habis elemen tersebut tidak dapat dimuati

muatan listrik kembali (proses reaksinya tidak bisa dibalik, hanya

mengubah energi kimia menjadi energi listrik).

#Yang termasuk elemen sekunder : elemen basah (akumulator), sifatnya

ketika muatannya habis elemen tersebut dapat dimuati muatan listrik

kembali (proses reaksinya dapat dibalik, selain mengubah energi kimia

menjadi energi listrik, pada saat dimuati muatan listrik mengikuti proses

mengubah energi listrik menjadi kimia.

10. a. Gaya gerak listrik sumber tegangan : gejala yang menunjukkan adanya

beda potensial antara kutub-kutub sumber tegangan, yaitu pada saat

sumber tegangan tersebut dalam keadaan tidak menghantarkan arus listrik.

Tegangan jepit sumber tegangan : gejala yang menunjukkan adanya beda

potensial antara kutub-kutub sumber tegangan, yaitu ketika sumber

tegangan tersebut dalam keadaaan menghantarkan arus listrik.

Gaya gerak listrik sumber tegangan pasti lebih besar dari pada

tegangan jepit suatu sumber tegangan, karena ketika sumber tegangan

menghantarkan arus listrik, sumber tegangan kehilangan sebagaian energi

potensialnya, energi potensial itu digunakan oleh elektron untuk bergerak

menuju kutub negatif menuju kutub positif sumber tegangan.

b. Gambar rangkaian :

Page 131: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

113

Data : beda potensial baterai (V) = 12 volt

hambatan dalam baterai (r) = 0,25 Ω

R1 = 2,5Ω , R2 = 7,5 Ω .

Masalah : menentukan nilai kuat arus dan tegangan jepit

Analisis :

R1 dan R2 terangkai seri, dapat diganti dengan sebuah hambatan

pengganti RP = R1 + R2 = 2,5 Ω + 7,5 Ω = 10 Ω

gambar rangkaian penggantinya:

I = ampervoltvoltrR

E 17,125,10

1225,010

12=

Ω=

Ω+Ω=

+

Tegangan jepit V = I x R = 1,17 amper x 10 Ω = 11,7 volt.

11. Data : tegangan (V) = 220 volt

kuat arus listrik = 5 amper

lama pemakaian (waktu) = 5 menit = 5 x 60 sekon = 300 sekon

Masalah : menentukan energi yang dihasilkan kompor listrik

Analisis :

W = V x I x t

= 220 volt x 5 amper x 300 sekon

= 330.000 volt.amper.sekon = 330.000 joule.

12. Data : tegangan :220 volt

hambatan : 40 Ω

massa air : 4 kg

suhu awal air : 10 0C

Page 132: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

114

waktu memanasi : 5 menit = 5 x 60 sekon = 300 sekon

kalor jenis air (cair )= 4.200 joule/kg.0C

Masalah : menentukan suhu akhir air setelah dipanasi

Analisis :

Kuat arus yang mengalir pada elemen-nya sebesar :

V = I x R maka I = RV =

40220

ohmvolt = 5,5 amper

Kalor yang dilepas pemanas = kalor yang diterima air

V x I x t = m x cair x ∆T

220 volt x 5,5 amper x 300 sekon = 4 kg x 4.200 joule/kg.0C x ∆T

363.000 joule = 16.800 joule/ 0C x ∆T

∆T = CCjoule

joule 00 61,21

/800.16000.363

=

Sehingga suhu akhir air : suhu awal + ∆T = 10 0C + 21,610C = 31,610C.

13. a. Alat listrik tersebut dapat menyala normal bila dipasang pada tegangan 110

volt, dan menggunakan atau menghasilkan daya listrik sebesar 150 watt.

b. Apabila alat listrik tersebut dipasang pada tegangan 220 volt maka akan

mengalami kerusakan sebab tegangan yang dibutuhkan hanya 110 volt,

sedangkan yang tersedia sebesar 220 volt.

c. Data : tegangan (V) = 220 volt

hambatan (R) = 110 Ω

lama penggunaan (waktu) = 30 menit = 30 x 60 sekon = 1800 sekon

Masalah : menentukan besar arus, daya, serta energi yang diserap oleh

alat tersebut

Analisis :

V = I x R, maka I = ampervoltRV 2

110220

=

P = V x I

= 220 volt x 2 amper = 440 volt.amper = 440 watt.

W = V x I x t

= 220 volt x 2 amper x 1800 sekon

Page 133: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

115

= 792.000 volt.amper.sekon = 792.000 joule.

14. Data :

• Pada suatu rumah terdapat: 5 lampu 40 watt, 5 lampu 25 watt, 5 lampu

20 watt, semua lampu setiap hari menyala selama 10 jam.

Masalah : menentukan besar biaya yang harus dibayar selama 1 bulan (30

hari).

Analisis I :

5 lampu 40 watt menyala 10 jam /hari, energi yang digunakan = 5 x 40

W x 10 jam /hari = 2.000 Wh /hari.

5 lampu 25 watt menyala 10 jam /hari, energi yang digunakan = 5 x 25

W x 10 jam /hari = 1.250 Wh /hari.

5 lampu 20 watt menyala 10 jam /hari, energi yang digunakan = 5 x 20

W x 10 jam /hari = 1.000 Wh /hari.

Total energi yang digunakan lampu-lampu tersebut ; (2.000 + 1.250 +

1000) Wh /hari = 4.250 Wh /hari.

Analisis II :

Total energi yang digunakan selama 1 bulan (30 hari) ; (30 hari) x

(4.250 Wh /hari) = 127.500 Wh = 127,5 kWh.

Tarif untuk setiap kWh = Rp 200,-.

Besar biaya yang harus ditanggung;

= energi yang terpakai (1 bulan) x tarif untuk setiap kWh

= 127,5 kWh x Rp 200,- /kWh

= 25.500,-.

Jadi biaya yang harus dibayar pelanggan dalam 1 bulan sebesar Rp. 25.500,-

Page 134: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

116

Lampiran 4 :

Tabel 16. Kriteria Penskoran Jawaban Pretest dan Posttest

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor 1.

Mendefinisikan arus listrik dan beda potensial antara dua buah titik.

Arus listrik: aliran muatan listrik positif dari kutub positif menuju kutub negatif sumber listrik.

Beda potensial antara dua buah titik: besar usaha yang diperlukan untuk membawa satu-satuan muatan dari suatu titik menuju ke titik yang lain.

Jawaban sesuai pedoman 1 Hanya benar salah satu 1/2 Jawaban tidak benar 0

2.

a. Menentukan besarnya kuat arus yang mengalir dalam penghantar, ditinjau dari segi muatan (Q) dan waktu (t).

Data : muatan listrik (q) = 40 coulomb waktu (t) = 10 sekon

Masalah :

Menentukan besarnya kuat arus yang mengalir dalam penghantar

Analisis :

I = ampersekon

coulombtQ 4

1040

==

Jawaban sesuai pedoman 2 Menyertakan persamaan 1 Ada persm, hitungan keliru 1 Ada hasil, tetapi satuan salah Jawaban tidak benar 0

b. Menentukan besarnya hasil pengukuran beda potensial menggunakan voltmeter analog.

Data : angka yang ditunjuk jarum voltmeter = 100 skala yang digunakan = 0 – 250 batas ukur = 10

Jawaban sesuai pedoman 2 Menyertakan persamaan 1 Ada persm, hitungan keliru 1 Ada hasil, tetapi satuan salah 1 Jawaban tidak benar 0

Page 135: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

117

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor

Masalah : menentukan hasil pengukuran beda potensialnya

Analisis : Hasil pengukuran tegangan (∆V) = ukurbatasx

terbesarskalajarumditunjukyangangka

∆V = voltvoltx 410250100

=

3.

a. Menyatakan hubungan antara kuat arus listrik (I) dan beda potensial (V) pada suatu penghantar.

Kuat arus listrik yang mengalir dalam penghantar berbanding lurus dengan beda potensial dari ujung-ujung suatu penghantar. Pernyataan tersebut dikenal dengan hukum Ohm, perbandingan beda potensial (V) dengan kuat arus (I) adalah tetap, hasil perbandingan antara ke dua variabel itu disebut dengan hambatan listrik (resistansi) dan dinyatakan dalam satuan Ohm (Ω).

Jawaban sesuai pedoman 2 Mendekati pedoman 1 Jawaban tidak benar 0

b. Menentukan besarnya hambatan listrik pada sebuah penghantar.

Data : beda potensial (V) = 5 volt kuat arus (I) = 0,5 amper

Masalah : Menentukan besarnya hambatan listrik penghantar tersebut

Jawaban sesuai pedoman 2 Menyertakan persamaan 1 Ada persm, hitungan keliru 1 Ada hasil, tetapi satuan salah 1 Jawaban tidak benar 0

Page 136: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

118

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor

Analisis :

V = I x R maka R = =IV ohm

ampervolt 10

5,05

=

4.

a. Menyelidiki faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi besarnya hambatan jenis dari suatu penghantar.

Bila jenis dan panjang penghantar sama, semakin besar luas penampang penghantar, maka semakin kecil nilai hambatannya.

Bila jenis dan luas penampang penghantar sama, semakin panjang penghantar semakin besar hambatannya.

Bila panjang dan luas penampang penghantar sama, besarnya hambatan ditentukan oleh jenis penghantar.

Jawaban sesuai pedoman 3 Benar 2 faktor 2 Benar 1 faktor 1 Jawaban tidak benar 0

b. Menentukan nilai hambatan suatu penghantar.

Data : panjang kawat ( l ) = 1,5 meter luas penampang (A) = 1 mm2 = 1 x 10-6 m2 hambatan jenis (ρ) = 10-5 ohm.meter

Masalah : Menentukan besarnya hambatan penghantar

Jawaban sesuai pedoman 2 Menyertakan persamaan 1 Ada persm, hitungan keliru 1 Ada hasil, tetapi satuan salah 1 Jawaban tidak benar 0

Page 137: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

119

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor

Analisis :

R = ρ Al

= 265

1015,1.10

meterxmetermeterohm −

= 1,5 x 10 ohm = 15 ohm

5.

Mendefinisikan sifat penghantar listrik berdasarkan kemampuan menghantarkan arus listrik, dan memberikan contoh bendanya.

Konduktor : bahan /penghantar yang (mudah) memiliki kemampuan untuk menghantarkan arus listrik, contoh : perak, tembaga, alumunium, wolfram, nikelin, besi, timah, emas, dan raksa karbon.

Semikonduktor : bahan /penghantar yang dalam keadaan tertentu memiliki kemampuan untuk menghantarkan arus listrik, akan tetapi dalam keadaan tertentu sulit untuk menghantarkan arus listrik, contohnya : germanium dan silikon.

Isolator : bahan /penghantar yang (sulit) atau bahkan tidak memiliki kemampuan untuk menghantarkan arus listrik, contohnya : busa, karet, plastik, kayu kering, kain, kertas, dan nilon.

Jawaban sesuai pedoman 3 Benar 3, contoh tidak ada 2 Benar 2, contoh ada 2 Benar 1, contoh ada 1 Benar 1, contoh tidak ada 1/2 Jawaban tidak benar 0

Page 138: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

120

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor

6.

Menentukan kuat arus listrik berdasarkan hukum I Kirchoff pada rangkaian bercabang.

Gambar rangkaian:

Pada titik cabang (A) berlaku; keluarmasuk II Σ=Σ

100 mA = (I1 + I2) +13 + I 4 = (15 mA + 10 mA) + I3 + 5 mA = 25 mA + I3 + 5 mA = 30 mA + I3 I 3 = 100 mA – 30 mA = 70 mA Pada titik cabang (B) berlaku;

keluarmasuk II Σ=Σ I3 +I4 = I5 70 mA + 5 mA = I5 75 mA = I5 Pada titik cabang (C)berlaku;

keluarmasuk II Σ=Σ

Jawaban sesuai pedoman 6 Lgkh 1-3 bnr, sat slh 5 Lgkh 1-2 bnr, sat bnr 4 Lgkh 1-2 bnr, sat slh 3 Lgkh 1 bnr, sat bnr 2 Lgkh 1 bnr, sat slh 1 Jawaban tidak benar 0

Page 139: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

121

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor

I masuk (( I1 +I2 )+ I5) = I keluar ((15 mA+ 10 mA )+ 75 mA) = I keluar 25mA + 75 mA = I keluar 100 mA = I keluar

7.

a. Berdasarkan gambar, menentukan rangkaian mana yang menghasilkan arus paling besar.

Gambar rangkaian:

Memahami prinsip berikut: karena beda potensial dan nilai hambatan untuk setiap rangkaian sama, (kuat arus listrik (I) merupakan nilai perbandingan antara beda potensial (V) dan hambatan (R)).dalam hal ini harga (V) tetap, namun harga (R) total untuk setiap rangkaian bervariasi tergantung susunannya. Agar (I) besar tercapai bila (R) sekecil-kecilnya, harga (R) kecil bila hambatan disusun paralel.

Jawaban sesuai pedoman 4 Konsep benar 3 Konsep mendekati (pjlsn ada) 2 Konsep mendekati (pjlsn tdk ada) 1 Jawaban tidak benar 0

Page 140: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

122

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor

Berdasar gambar, yang menghasilkan arus listrik paling besar adalah gambar rangkaian (A).

b. Menentukan nilai hambatan pengganti (RP) berdasarkan gambar rangkaian.

Gambar rangkaian:

Data : R1 = 5 Ω, R2 = 10 Ω, R3 = 10 Ω, R4 = 10 Ω, dan R5 = 20 Ω.

Masalah : menentukan besarnya hambatan pengganti (RAB)

Analisis : Memahami prinsip-prinsip menentukan nilai

hambatan pengganti dari beberapa hambatan yang tersusun secara seri maupun paralel.

R2 dan R4 (paralel), dapat diganti dengan hambatan pengganti

1

1

PR =

2

1R

+ 4

1R

= Ω10

1 + Ω10

1

Jawaban sesuai pedoman 6 Lgkh 1-3 bnr, sat slh 5 Lgkh 1-2 bnr, sat bnr 4 Lgkh 1-2 bnr, sat bnr 3 Lgkh 1bnr, sat bnr 2 Lgkh 1bnr, sat slh 1 Jawaban tidak benar 0

Page 141: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

123

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor

= Ω10

2 maka Rp1 = Ω=Ω 5

210

rangkaian penggantinya:

R5, RP1, dan R3 terangkai seri dapat diganti dengan hambatan pengganti (RP2) = 20 Ω + 5 Ω + 10 Ω = 35 Ω,

rangkaian penggantinya:

RP2 dengan R1 terangakai paralel dapat diganti dengan hambatan pengganti total;

Page 142: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

124

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor

totalPR1 =

2

1

PR+

1

1R

=Ω35

1 + Ω51

= Ω35

1 +Ω35

7

= Ω35

8 maka RP total = 8

35Ω = 4,375 Ω.

rangkaian akhirnya:

c. Menentukan kuat arus yang mengalir pada rangkaian listrik berdasarkan gambar.

Gambar rangkaian :

Jawaban sesuai pedoman 6 Lgkh 1-3 bnr, sat slh 5 Lgkh 1-2 bnr, sat bnr 4 Lgkh 1-2 bnr, sat bnr 3 Lgkh 1bnr, sat bnr 2 Lgkh 1bnr, sat slh 1 Jawaban tidak benar 0

Page 143: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

125

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor

Data : R1 = 15 Ω, R2 = 10 Ω, R3 = 6 Ω, dan Vs = 12 volt

Masalah : menentukan kuat arus (I) yang mengalir melalui rangkaian

Analisis: R1 dan R2 (paralel), dapat diganti dengan sebuah hambatan pengganti

1

1

PR=

1

1R

+2

1R

=Ω15

1 +Ω10

1

=Ω30

2 +Ω30

3 =Ω30

5

maka RP1=5

30Ω = 6 Ω

rangkaian penggantinya:

Page 144: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

126

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor

RP1 dengan R3 terangkai seri, sehingga dapat diganti dengan sebuah hambatan pengganti;

RPtotal = RP1 + R3 = 6 Ω + 6 Ω = 12 Ω rangkaian penggantinya:

Berdasarkan hukum ohm maka kuat arus dalam

rangkaian tersebut dapat ditentukan : V=I x R,

maka I = pR

V = Ω12

12volt =1 amper.

8.

Menentukan nilai ggl total pada suatu rangkaian berdasarkan susunan sumber tegangan, selanjutnya menentukan kuat arus yang mengalir dalam rangkaian.

Gambar rangkaian: rangkaian (a)

Jawaban sesuai pedoman 8 Hanya benar 3 rangkaian 6 Hanya benar 2 rangkaian 4 Hanya benar 1 rangkaian 2 Jawaban tidak benar 0

Page 145: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

127

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor

ggl total Tε = 321 εεε −+ = 2ε

arus I = RR

T εε 2=

rangkaian (b)

ggl total Tε = - 321 εεε −+ = -ε

arus I = =RTε

Rε−

rangkaian (c)

Page 146: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

128

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor

ggl total Tε = - 21 εε + = 0

arus I = =RTε 00

=R

rangkaian (d)

ggl total Tε = 321 εεε ++ = 3ε

arus I = RR

T εε 3=

Jadi yang menghasilkan arus listrik paling besar yaitu rangkaian (d).

9.

a. Memahami fungsi komponen penyusun sumber tegangan beserta prinsip kerjanya.

1) Sketsa elemen Volta:

Jawaban sesuai pedoman 2 Fungsi komponen terjawab 1 Fenomena terjawab benar 1 Jawaban tidak benar 0

Page 147: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

129

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor

Fungsi dari:

Pelat tembaga (Cu) : sebagai elektroda positif (anoda); Pelat seng (Zn) : sebagai elektroda negatif (katoda); Larutan asam sulfat (H2 SO4) : sebagai larutan elektrolit (penghantar arus listrik);

Bila saklar ditutup maka, terjadi arus listrik dari anoda menuju katoda yang disebabkan adanya aliran elektron dari katoda (seng) menuju anoda (tembaga), sebagai akibatnya lampu akan menyala sebab terjadi reaksi kimia antara keping-keping logam dengan larutan elektrolit.

Page 148: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

130

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor

2) Sketsa elemen basah (akumulator):

Fungsi dari:

Timbal dioksida : sebagai elektroda positif (anoda); Timbal : sebagai elektroda negatif (katoda); Larutan asam sulfat (H2 SO4) : sebagai larutan elektrolit (penghantar arus listrik).

Prinsip kerjanya: Reksi kimia pada plat timbal dioksida dan timbal menimbulkan elektron pada plat timbal terlepas dan mengalir melalui penghantar menuju plat timbal dioksida, sebagai akibatnya terjadi aliran listrik dari plat timbal dioksida melalui penghantar (diluar larutan elektrolit).

Jawaban sesuai pedoman 3 Prinsip kerja terjawab benar 2 Prinsip kerja terjawab (mendekati) 1 Fungsi komponen terjawab 1 Jawaban tidak benar 0

Page 149: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

131

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor

3) Sketsa elemen kering (baterai):

Fungsi dari:

Batang karbon : sebagai elektroda positif (anoda); Seng : sebagai elektroda negatif (katoda); Ammonium klorida : larutan elektrolit; Mangan dioksida + karbon : sebagai depolarisator (pelindung larutan elektrolit).

Jawaban sesuai pedoman 3 Prinsip kerja terjawab benar 2 Prinsip kerja terjawab (mendekati) 1 Fungsi komponen terjawab 1 Jawaban tidak benar 0

b. Mengelompokkan sumber tegangan berdasarkan sifat, serta menguraikan bagaimana sifat masing-masing.

Elemen primer : elemen Volta dan elemen kering (baterai), sifatnya ketika muatannya habis elemen tersebut tidak dapat dimuati muatan listrik kembali (proses reaksinya tidak bisa dibalik, hanya mengubah energi kimia menjadi energi listrik).

Jawaban sesuai pedoman 4 Sft ke-2nya bnr, pengelompokan slh 3 Sft bnr 1, pengelompokan bnr 2 Sft bnr 1, pengelompokan slh 1 Jawaban tidak benar 0

Page 150: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

132

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor

Elemen sekunder : elemen basah (akumulator), sifatnya ketika muatannya habis elemen tersebut dapat dimuati muatan listrik kembali (proses reaksinya dapat dibalik, selain mengubah energi kimia menjadi energi listrik, pada saat dimuati muatan listrik mengikuti proses mengubah energi listrik menjadi kimia.

10.

a. Mendefinisikan tegangan jepit suatu sumber tegangan dan membandingkanmana antara nilai keduanya, serta mengetahui penyebab mengapa nilainya berbeda.

Gaya gerak listrik sumber tegangan: keadaan yang menunjukkan adanya beda potensial antara kutub-kutub sumber tegangan, yaitu pada saat sumber tegangan tersebut dalam keadaan tidak menghantarkan arus listrik.

Tegangan jepit sumber tegangan: keadaan yang

menunjukkan adanya beda potensial antara kutub-kutub sumber tegangan, yaitu ketika sumber tegangan tersebut dalam keadaaan menghantarkan arus listrik.

Gaya gerak listrik sumber tegangan pasti lebih besar

dari pada tegangan jepit suatu sumber tegangan, karena ketika sumber tegangan menghantarkan arus listrik, sumber tegangan kehilangan sebagaian energi potensialnya, energi potensial itu digunakan oleh elektron untuk bergerak menuju kutub negatif menuju kutub positif sumber tegangan.

Jawaban sesuai pedoman 3 Konsep ke-2nya bnr, perbd slh 2 Konsep hanya bnr 1 1 Jawaban tidak benar 0

Page 151: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

133

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor

b. Menentukan nilai kuat arus dan tegangan jepit berdasarkan gambar rangkaian listrik.

Gambar rangkaian:

Data :

beda potensial baterai (V) = 12 volt hambatan dalam baterai (r) = 0,25 Ω R1 = 2,5Ω R2 = 7,5 Ω

Masalah : menentukan nilai kuat arus dan tegangan jepit

Analisis : R1 dan R2 (seri), dapat diganti dengan sebuah hambatan pengganti RP = R1 + R2 = 2,5 Ω + 7,5 Ω = 10 Ω, rangkaian penggantinya :

Jawaban sesuai pedoman 6 Lgkh 1-3 bnr, gmbr bnr, sat slh 5 Lgkh 1-2 bnr, gmbr bnr, sat bnr 4 Lgkh 1-2 bnr, gmbr bnr, sat slh 3 Lgkh 1 bnr, gmbr bnr, sat bnr 2 Lgkh 1 bnr, gmbr bnr, sat slh 1 Jawaban tidak benar 0

Page 152: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

134

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor

kuat arus

ampervolt

voltrR

EI

17,125,10

1225,010

12

=

Ω+Ω=

+=

tegangan jepit V = I x R = 1,17 amper x 10 Ω = 11,7 volt.

11.

Menghitung energi listrik yang dihasilkan sebuah alat listrik (kompor listrik)

Data : tegangan (V) = 220 volt kuat arus listrik = 5 amper lama penggunaan (waktu) = 5 menit = 5 x 60 sekon = 300 sekon

Masalah : Menentukan energi yang dihasilkan kompor listrik

Analisis :

Menggunakan persamaan; W = V x I x t = 220 volt x 5 amper x 300 sekon = 330.000 volt.amper.sekon = 330.000 joule.

Jawaban sesuai pedoman 2 Menyertakan persamaan 1 Ada persm, hitungan keliru 1 Ada hasil, tetapi satuan salah 1 Jawaban tidak benar 0

12.

Memecahkan persoalan yang berkaitan dengan perubahan energi listrik menjadi kalor.

Data : tegangan : 220 volt hambatan : 40 Ω

Jawaban sesuai pedoman 10 Lgkh 1-5 bnr, sat slh 9 Lgkh 1-4 bnr, sat bnr 8 Lgkh 1-4 bnr, sat slh 7

Page 153: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

135

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor

massa air : 4 kg suhu awal air : 10 0C waktu memanasi : 5 menit = 5 x 60 sekon = 300 sekon kalor jenis air (cair )= 4.200 joule/kg.0C

Masalah :

menentukan suhu akhir air setelah dipanasi

Analisis : Kuat arus dalam elemennya sebesar :

V = I x R maka I = RV

= 40

220ohmvolt

= 5,5 amper

kalor yang dilepas pemanas, = V x I x t = 220 volt x 5,5 amper x 300 sekon = 363.000 joule.

kalor yang diterima air, = m x cair x ∆T = 4 kg x 4.200 joule/kg.0C x ∆T = 16.800 joule/ 0C x ∆T

∆T = CCjoule

joule 00 61,21

/800.16000.363

=

suhu akhir air = suhu awal + ∆T = 10 0C + 21,610C = 31,610C.

Lgkh 1-3 bnr, sat bnr 6 Lgkh 1-3 bnr, sat slh 5 Lgkh 1-2 bnr, sat bnr 4 Lgkh 1-2 bnr, sat slh 3 Lgkh 1 bnr, sat bnr 2 Lgkh 1 bnr, sat slh 1 Jawaban tidak benar 0

Page 154: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

136

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor13.

a. Memahami makna spesifikasi alat listrik.

Makna dari alat listrik dengan spesifikasi (110 volt – 150 watt) yaitu: Alat listrik tersebut dapat menyala normal bila dipasang pada tegangan 110 volt, dan alat itu dapat menggunakan atau menghasilkan daya listrik sebesar 150 watt.

Jawaban sesuai pedoman 1 Pekerjaan mendekati 1/2 Jawaban tidak benar 0

b. Memperkirakan apa yang akan terjadi bila alat listrik dengan spesifikasi tertentu pemasangannya tidak sesuai dengan spesifikasi yang tertera.

Jika alat listrik dengan spesifikasi (110 volt – 150 watt) dipasang pada sumber tegangan 220 volt, kemungkinannya alat listrik itu akan mengalami kerusakan sebab tegangan yang dibutuhkan hanya 110 volt, sedangkan yang tersedia sebesar 220 volt.

Jawaban sesuai pedoman 1 Pekerjaan mendekati 1/2 Jawaban tidak benar 0

c. Menentukan besar arus, daya, serta energi yang digunakan suatu alat listrik.

Data : tegangan (V) = 220 volt hambatan (R) = 110 Ω lama penggunaan (waktu) = 30 menit = 30 x 60 sekon = 1800 sekon

Masalah : menentukan besar arus, daya, serta energi yang diserap oleh alat tersebut.

Jawaban sesuai pedoman 8 Lgkh 1-4 bnr, sat slh 7 Lgkh 1-3 bnr, sat bnr 6 Lgkh 1-3 bnr, sat slh 5 Lgkh 1-2 bnr, sat bnr 4 Lgkh 1-2 bnr, sat slh 3 Lgkh 1 bnr 2 Jawaban tidak benar 0

Page 155: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

137

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor

Analisis : V = I x R,

maka I = ampervoltRV 2

110220

=

P = V x I = 220 volt x 2 amper

= 440 volt.amper = 440 watt. W = V x I x t (ingat, t harus dikonversi)

= 220 volt x 2 amper x 1800 sekon = 792.000 volt.amper.sekon

= 792.000 joule.

14.

Menghitung besar biaya penggunaan energi listrik berdasarkan data-data yang disertakan.

Data : Pada suatu rumah terdapat: 5 lampu 40 watt, 5 lampu 25 watt, 5 lampu 20 watt, semua lampu setiap hari menyala selama 10 jam.

Masalah : Menentukan besar biaya yang harus dibayar selama 1 bulan (30 hari).

Analisis I : 5 lampu 40 watt menyala 10 jam /hari, energi yang digunakan = 5 x 40 W x 10 jam /hari = 2.000 Wh /hari.

5 lampu 25 watt menyala 10 jam /hari, energi yang digunakan = 5 x 25 W x 10 jam /hari = 1.250 Wh /hari.

Jawaban sesuai pedoman 10 Lgkh 1-5 bnr, sat slh 9 Lgkh 1-4 bnr, sat bnr 8 Lgkh 1-4 bnr, sat slh 7 Lgkh 1-3 bnr, sat bnr 6 Lgkh 1-3 bnr, sat slh 5 Lgkh 1-2bnr, sat bnr 4 Lgkh 1-2 bnr, sat slh 3 Lgkh 1 bnr, sat bnr 2 Lgkh 1 bnr, sat slh 1 Jawaban tidak benar 0

Page 156: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

138

No Lingkup soal Acuan jawaban Kriteria Skor

5 lampu 20 watt menyala 10 jam /hari, energi yang digunakan = 5 x 20 W x 10 jam /hari = 1.000 Wh /hari. Total energi yang digunakan lampu-lampu tersebut ; (2.000 + 1.250 + 1000) Wh /hari = 4.250 Wh /hari. Analisis II :

Total energi yang digunakan selama 1 bulan (30 hari) ; (30 hari) x (4.250 Wh /hari) = 127.500 Wh = 127,5 kWh. (tarif untuk setiap kWh = Rp 200,-.)

Besar biaya yang harus ditanggung pelanggan; = total energi yang terpakai (1 bulan) x tarif untuk setiapkWh = 127,5 kWh x Rp 200,- /kWh = 25.500,-.

Skor maksimal jika siswa mengerjakan semua soal dan hasilnya benar 100 Catatan:

Persm : persamaan

Lgkh : langkah

Bnr : benar

Slh : salah

Sat : satuan

Mdkt : mendekati

Sft : sifat

Gmbr : gambar

Pjlsn : penjelasan

Tdk : tidak

Perbd : perbandingan

Page 157: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

139

Lampiran 5 : HASIL TEST PEMAHAMAN

Skor pretest kelas uji (IX A) Kode No Soal Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14a b a b a b a b c a.1 a.2 a.3 b a b a b c

1. 1 2 2 2 2 2 2 3 6 2 4 4 4 2 2 3 3 2 3 2 4 1 1 4 4 67 2. 1 2 2 2 2 3 2 3 2 0 0 0 4 2 3 3 4 0 0 2 0 1 0 0 0 383. 1 2 2 2 2 2 2 3 4 0 3 2 2 2 3 3 4 3 2 2 2 1 1 0 4 54 4. 1 2 2 0 2 3 2 3 2 0 2 2 2 1 1 1 2 2 2 0 0 0 0 0 0 32 5. 1 2 0 2 2 3 0 3 2 0 3 3 0 2 3 2 2 2 3 2 0 1 1 2 4 45 6. 1 2 2 1 2 2 2 2 4 2 4 4 2 2 2 2 4 2 4 2 0 1 1 4 2 56 7. 1 2 0 1 2 2 0 2 4 2 4 4 2 2 2 2 2 2 2 2 0 1 1 4 4 50 8. 1 2 0 2 2 2 0 3 2 2 2 2 2 2 2 2 4 2 4 2 0 1 1 2 2 46 9. 1 2 2 2 0 3 0 3 6 2 4 4 4 2 3 3 4 3 0 2 2 1 1 2 4 60 10. 1 2 0 2 2 3 0 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 0 1 1 2 0 42 11. 1 2 0 1 2 2 0 3 2 2 2 2 2 1 2 2 4 2 2 0 0 0 0 0 0 34 12. 1 2 2 0 2 2 2 3 4 2 4 4 4 2 3 3 4 2 2 2 4 1 1 0 2 58 13. 1 2 2 1 2 3 0 3 4 2 4 2 2 2 2 2 2 2 4 2 0 0 0 0 0 44 14. 1 2 0 2 2 2 2 3 4 2 2 2 2 2 3 3 2 2 2 0 0 1 0 2 0 43 15. 1 2 2 1 2 3 2 3 4 2 4 4 4 2 3 3 4 2 4 2 2 1 1 4 4 66 16. 1 2 0 2 2 3 0 3 4 2 2 2 0 2 3 2 4 2 2 2 0 1 0 0 0 41 17. 1 2 0 1 2 2 1 3 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 0 1 1 2 0 43 18. 1 2 0 2 2 0 0 3 2 2 4 4 0 2 3 3 4 2 2 0 0 1 1 0 0 40 19. 1 2 2 2 2 0 0 3 4 2 3 3 0 2 2 3 4 3 4 2 2 1 1 2 4 54 20. 1 2 2 2 2 2 0 3 4 2 4 4 0 2 2 2 2 2 4 2 2 1 1 4 4 56

Page 158: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

140

Skor pretest kelas uji (IX A) (lanjutan) Kode No Soal Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14a b a b a b a b c a.1 a.2 a.3 b a b a b c

21. 1 2 0 2 2 3 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 3 2 3 2 0 1 1 2 0 48 22. 1 2 0 2 2 3 2 3 4 1 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 0 1 1 2 2 52 23. 1 2 2 2 2 3 2 3 2 2 4 4 2 2 2 2 3 2 4 2 0 1 1 2 0 52 24. 1 2 0 2 2 3 2 3 4 2 4 4 2 2 3 2 4 2 2 0 0 1 1 2 0 50 25. 1 2 0 2 2 3 0 3 4 2 3 3 2 2 2 2 3 1 0 0 0 1 0 0 0 38 26. 1 2 2 2 2 3 2 3 4 2 4 4 4 2 3 3 4 2 4 2 2 1 1 2 4 65 27. 1 2 2 2 2 3 2 3 4 2 4 4 4 2 3 3 3 3 4 2 4 1 1 2 2 65 28. 1 2 2 1 2 3 2 3 4 2 3 4 2 2 3 3 4 2 3 2 2 0 0 2 0 54 29. 1 2 0 1 2 3 2 3 4 2 4 3 2 2 3 3 4 3 4 2 0 1 1 2 4 58

Page 159: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

141

Skor pretest kelas kontrol (IX B) Kode No Soal Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14a b a b a b a b c a.1 a.2 a.3 b a b a b c

1. 1 2 2 0 2 3 2 3 4 2 2 2 2 2 3 3 4 2 3 2 0 1 1 2 4 54 2. 1 2 2 2 2 0 2 3 4 2 4 4 2 2 3 3 4 2 4 2 0 1 1 4 0 56 3. 1 2 0 1 2 3 2 3 2 1 2 2 2 2 3 2 2 1 4 2 0 1 1 2 4 47 4. 1 2 2 2 0 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 2 3 2 0 1 1 4 4 56 5. 1 2 2 2 2 0 0 3 4 2 3 3 2 2 3 3 4 2 3 1 2 1 1 4 4 56 6. 1 2 0 2 2 2 2 3 4 2 3 3 2 2 2 2 3 2 3 2 0 1 1 2 6 54 7. 1 2 2 2 2 3 2 3 4 2 2 2 4 2 3 3 3 2 4 2 4 1 1 4 6 66 8. 1 1 2 1 2 3 2 3 4 1 2 2 4 2 2 2 3 2 2 2 0 1 0 2 4 50 9. 1 2 2 1 2 2 2 3 4 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 2 0 1 0 4 2 50 10. 1 2 0 2 2 2 2 3 2 2 2 3 2 2 2 2 3 0 0 0 0 1 1 2 0 38 11. 1 2 2 2 2 3 2 3 4 2 3 3 4 2 3 3 4 2 4 2 4 1 1 2 4 65 12. 1 2 2 2 2 2 2 3 6 2 4 4 4 2 3 2 3 2 4 2 0 1 1 4 6 66 13. 1 2 2 2 2 2 2 3 4 2 4 4 4 2 3 3 4 2 3 1 0 1 1 6 4 64 14. 1 2 2 2 2 3 2 3 4 2 2 2 2 2 2 2 3 2 3 2 0 1 0 2 0 48 15. 1 2 0 2 2 2 2 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 4 2 0 1 1 0 0 44 16. 1 2 0 2 2 2 2 3 4 2 3 2 2 2 2 2 3 2 2 2 0 1 1 2 0 46 17. 1 2 2 2 2 3 2 3 4 2 4 3 4 2 3 3 4 2 4 2 0 1 1 4 0 60 18. 1 2 0 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 3 3 3 2 3 2 0 1 1 2 0 46 19. 1 2 0 2 2 2 2 3 4 2 0 0 0 2 2 2 3 2 4 2 0 1 1 2 0 41 20. 1 2 0 1 0 2 2 2 2 0 0 0 2 2 2 2 3 2 3 2 0 1 1 2 0 34 21. 1 2 0 2 2 3 2 3 4 2 0 0 2 2 3 3 4 2 3 0 4 1 1 4 6 56 22. 1 2 0 2 0 2 2 3 4 2 3 3 2 2 3 3 4 0 2 2 0 1 1 4 0 48

Page 160: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

142

Skor pretest kelas kontrol (IX B) (lanjutan) Kode No Soal Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14a b a b a b a b c a.1 a.2 a.3 b a b a b c

23. 1 2 2 1 2 2 2 3 4 2 3 2 2 2 3 3 3 0 0 2 0 1 0 2 0 44 24. 1 2 2 2 2 3 2 2 6 2 3 3 4 2 3 3 4 0 0 2 4 1 1 4 6 64 25. 1 2 2 2 0 0 0 3 2 2 2 2 0 2 3 3 4 2 4 0 0 1 1 0 0 38 26. 1 2 0 1 2 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 1 0 2 0 1 0 2 0 36 27. 1 2 0 1 2 2 0 3 4 2 3 3 2 2 3 3 4 2 3 2 2 1 1 0 6 54 28. 1 2 0 1 2 2 0 3 4 2 4 4 2 2 2 2 3 0 2 2 0 1 1 4 0 46 29. 1 2 0 2 2 3 2 3 4 2 2 3 4 2 3 3 4 0 0 2 0 1 1 4 0 50

Page 161: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

143

Skor posttest kelas uji (IX A) Kode No Soal Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14a b a b a b a b c a.1 a.2 a.3 b a b a b c

1. 1 2 2 2 2 3 2 3 6 2 6 6 6 2 3 3 4 3 6 2 6 1 1 6 10 90 2. 1 2 2 2 2 2 2 3 4 2 4 4 4 2 3 3 4 3 4 2 2 1 1 4 6 69 3. 1 2 2 2 2 3 2 3 6 2 6 6 4 2 3 3 4 3 4 2 4 1 1 6 8 82 4. 1 2 0 2 2 3 2 3 4 2 6 4 4 2 3 3 4 3 4 2 0 1 0 2 10 69 5. 1 2 2 1 2 2 0 3 4 1 4 4 2 2 3 3 4 2 4 2 0 1 1 4 4 58 6. 1 2 0 2 2 3 0 3 6 2 6 4 4 2 3 3 4 2 6 2 0 1 1 6 10 75 7. 1 2 2 2 2 3 2 3 6 2 4 4 6 2 3 3 4 0 6 2 4 1 1 6 8 79 8. 1 2 2 0 2 0 2 3 4 1 4 4 4 2 3 3 3 2 2 2 0 1 1 4 10 62 9. 1 2 2 2 1 3 2 3 6 2 4 4 6 2 3 3 4 3 6 2 6 1 0 8 8 84 10. 1 2 2 2 2 3 2 3 4 2 4 4 4 2 3 3 4 3 4 0 0 1 0 4 0 59 11. 1 2 2 2 2 2 0 3 6 2 3 3 4 2 3 2 3 3 2 2 0 1 1 4 10 65 12. 1 2 2 2 2 3 2 3 6 4 6 3 8 2 3 3 4 3 4 2 6 1 1 6 6 85 13. 1 2 0 2 2 3 2 3 6 2 4 4 4 2 3 3 4 2 4 2 6 1 1 6 6 75 14. 1 2 2 2 2 3 2 3 6 2 6 4 4 2 3 3 4 3 2 0 4 1 1 2 10 74 15. 1 2 2 2 2 3 2 3 6 2 6 6 6 2 3 3 4 2 6 2 4 1 1 6 8 85 16. 1 2 2 2 2 2 2 3 6 2 4 4 4 2 3 3 4 2 4 2 0 1 1 4 6 68 17. 1 2 2 2 0 2 2 3 4 2 4 4 4 2 3 3 4 3 6 2 4 1 1 4 10 75 18. 1 2 2 2 2 3 2 3 4 0 2 4 4 2 2 3 3 2 4 2 0 1 0 2 10 62 19. 1 2 2 2 2 3 2 3 6 2 6 0 4 2 3 3 3 3 4 2 4 1 1 6 10 77 20. 1 2 2 2 0 2 2 3 6 1 4 6 6 2 3 3 4 3 6 2 0 1 1 6 10 78 21. 1 2 2 2 2 2 2 3 6 2 6 6 4 2 3 3 4 6 4 2 0 1 1 6 6 78 22. 1 2 0 1 2 2 2 3 6 2 4 6 4 2 3 3 4 3 4 2 0 1 0 6 10 73

Page 162: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

144

Skor posttest kelas uji (IX A) (lanjutan) Kode No Soal Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14a b a b a b a b c a.1 a.2 a.3 b a b a b c

23. 1 2 2 2 2 3 2 3 6 2 6 4 6 2 3 3 4 3 2 2 4 1 1 8 4 78 24. 1 2 2 2 2 3 2 3 6 2 4 6 4 2 2 3 4 3 4 2 0 1 1 8 10 79 25. 0 2 2 2 2 3 0 3 6 2 4 4 4 2 3 3 3 2 4 2 0 1 1 4 6 65 26. 1 2 2 2 2 3 2 3 6 2 6 6 6 2 3 3 4 3 6 2 8 1 1 6 8 90 27. 1 2 2 2 2 3 2 3 6 2 6 4 8 2 3 3 4 3 6 2 8 1 1 6 10 92 28. 1 2 2 2 2 3 2 3 6 2 4 6 4 2 3 3 3 3 4 2 0 1 1 4 10 75 29. 1 2 2 1 2 2 2 3 6 2 6 4 6 2 3 3 4 2 4 2 4 1 1 6 6 77

Page 163: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

145

Skor posttest kelas kontrol (IX B) Kode No Soal Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14a b a b a b a b c a.1 a.2 a.3 b a b a b c

1. 1 2 2 2 2 3 2 3 6 2 4 4 4 2 3 3 4 3 4 2 0 1 1 4 6 70 2. 1 2 2 2 2 3 2 3 4 2 2 4 2 2 3 3 4 3 0 0 0 1 1 6 8 62 3. 1 2 0 1 2 3 2 3 4 2 2 0 4 2 3 3 4 0 2 1 0 1 1 0 4 47 4. 1 2 0 2 2 2 2 2 4 0 4 6 4 2 3 3 4 3 4 2 0 1 1 4 6 64 5. 1 2 2 1 2 3 2 3 6 0 4 4 4 2 3 3 4 3 4 2 2 1 1 4 0 63 6. 1 2 0 2 2 2 2 3 6 2 4 4 6 2 3 3 4 3 6 2 0 1 1 6 6 73 7. 1 2 2 2 2 3 2 3 6 2 6 4 6 2 3 3 4 2 4 2 0 1 0 4 8 74 8. 1 2 0 1 2 3 2 3 6 2 2 6 4 2 3 2 3 3 4 2 0 1 1 4 4 63 9. 1 2 0 2 2 3 2 3 6 0 4 2 0 2 3 3 4 3 4 1 0 1 0 4 4 56 10. 1 2 2 2 2 2 2 3 4 1 2 2 2 2 3 2 4 3 4 2 0 1 1 2 6 57 11. 1 2 2 2 2 3 2 3 6 2 2 4 4 2 3 3 3 3 4 1 6 1 1 4 10 76 12. 1 2 0 2 2 3 2 3 4 1 4 4 6 2 3 3 4 2 4 2 4 1 1 6 6 72 13. 1 2 0 1 2 3 2 3 6 2 2 2 4 2 2 3 3 3 4 2 4 1 1 0 10 65 14. 1 2 1 2 2 3 2 3 4 2 2 2 4 2 2 3 3 2 2 2 0 1 0 4 4 55 15. 1 2 0 2 2 3 2 3 4 2 4 3 2 2 3 3 4 2 4 0 0 2 0 2 6 58 16. 1 2 0 2 2 2 2 2 4 0 2 0 0 2 3 3 3 2 4 2 10 0 0 2 4 54 17. 1 2 2 2 2 3 2 3 4 0 4 4 4 2 3 3 4 3 4 0 6 1 1 4 10 74 18. 1 2 0 1 2 3 2 3 4 2 3 2 2 2 3 3 3 3 0 1 0 1 1 0 10 54 19. 1 2 2 1 2 2 0 3 2 0 2 4 2 2 3 3 3 3 0 2 0 1 0 2 8 50 20. 1 2 0 0 2 2 2 3 4 0 0 0 2 1 3 3 3 0 2 0 0 1 0 0 2 33 21. 1 2 2 2 2 3 2 3 6 1 3 3 4 2 3 3 4 3 4 2 0 2 1 4 4 66 22. 1 2 2 2 2 3 2 3 4 2 3 3 2 2 3 3 3 3 0 2 0 1 1 4 10 63

Page 164: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

146

Skor posttest kelas kontrol (IX B) (lanjutan) Kode No Soal Skor

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14a b a b a b a b c a.1 a.2 a.3 b a b a b c

23. 1 2 0 0 2 3 2 3 4 2 2 2 4 1 3 3 3 3 4 2 0 1 1 4 6 58 24. 1 2 2 2 2 3 2 3 4 0 2 4 4 2 3 3 4 3 4 2 6 1 1 4 10 74 25. 1 2 2 1 2 0 2 3 6 2 4 4 4 2 3 3 4 3 4 2 10 1 1 4 10 80 26. 1 2 2 1 2 3 2 3 4 2 4 4 4 2 3 3 4 3 2 1 6 1 1 2 6 68 27. 1 2 2 1 2 3 0 3 6 1 3 3 4 2 3 3 4 2 2 1 4 1 1 4 4 62 28. 1 2 0 2 2 3 2 3 2 2 2 3 2 2 3 3 4 2 0 2 0 1 1 0 2 46 29. 1 2 0 2 2 3 2 3 4 2 3 2 2 2 3 3 4 3 4 2 0 1 1 0 4 55

Page 165: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

147

Lampiran 6 :

Uji Normalitas Data Skor Test

A. Hasil uji normalitas data skor kelas uji (IX A)

NPar Tests (skor pretest-posttest ) IX A

B. Hasil uji normalitas data skor kelas kontrol (IX B)

NPar Tests (skor pretest-posttest ) IX B

Descriptive Statistics

58 62.57 15.728 32 92SkorN Mean Std. Deviation Minimum Maximum

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

5862.57

15.728.096.061

-.096.729.663

NMeanStd. Deviation

Normal Parameters a,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Skor

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Descriptive Statistics

58 56.36 11.203 33 80SkorN Mean Std. Deviation Minimum Maximum

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

5856.36

11.203.072.065

-.072.548.925

NMeanStd. Deviation

Normal Parameters a,b

AbsolutePositiveNegative

Most ExtremeDifferences

Kolmogorov-Smirnov ZAsymp. Sig. (2-tailed)

Skor

Test distribution is Normal.a.

Calculated from data.b.

Page 166: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

148

Lampiran 7 :

Lembar Pengamatan Keterlibatan Siswa

No Aspek keterlibatan Kode1 Mengajukan gagasan a 2 Mengajukan pertanyaan b 3 Menjawab pertanyaan c 4 Membantu teman yang mendapat kesulitan d 5 Bersikap kritis (menunjukkan kesalahan dan memperbaiki) e 6 Mengerjakan soal latihan f

Kode Kode Siswa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29

a b c d e f

Page 167: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

149

Lampiran 8 :

Tabel 17. Data Keterlibatan Siswa kelas Uji (IX A)

Kode Terlibat /

tidak Aspek Keterlibatan

J K

R P K a b c d e f 1 √ 2 2 1 1 3 2 6 2 √ 2 1 2 3 √ 2 1 2 2 2 5 4 √ 1 1 1 1 4 5 √ 1 1 1 1 4 6 √ 1 1 1 1 1 5 7 √ 2 1 2 1 2 1 6 8 √ 1 1 2 3 9 √ 2 2 2 2 3 5 10 √ 2 1 1 1 4 11 √ 1 1 1 3 12 √ 2 1 1 3 2 5 13 √ 1 1 1 1 1 5 14 √ 1 1 1 1 1 1 6 15 √ 2 2 2 1 3 2 6 16 √ 2 1 1 3 17 √ 1 1 1 1 2 1 6 18 √ 2 1 1 3 19 √ 1 1 1 1 1 1 6 20 √ 1 1 1 1 1 1 6 21 √ 1 1 1 1 4 22 √ 1 2 1 1 4 23 √ 1 1 1 1 2 5 24 √ 2 1 1 1 1 5 25 √ 2 1 1 3 26 √ 2 2 2 1 2 2 6 27 √ 3 2 2 3 4 28 √ 1 1 1 1 4 29 √ 1 1 1 1 1 1 6 ∑ siswa yang terlibat 23 27 21 23 22 18

PK (%) 79,3 93,1 72,4 79,3 75,9 62,1 77,0166

Keterangan:

Kd : Kode

JK : Jenis keterlibatan

PK : Prosentase keterlibatan

RPK : Rerata prosentase keterlibatan

Page 168: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

150

Lampiran 9 :

Tabel 18. Data Keterlibatan Siswa kelas kontrol (IX B)

Kode Terlibat /

tidak Aspek Keterlibatan

J K

R P K a b c d e f 1 √ 1 2 2 1 4 2 √ 1 2 1 1 1 5 3 √ 1 1 1 3 4 √ 1 1 1 1 4 5 √ 1 1 1 2 4 6 √ 2 2 1 2 1 5 7 √ 2 1 1 1 1 5 8 √ 2 1 1 3 9 √ 1 1 1 1 4 10 √ 2 1 1 1 1 5 11 √ 2 3 1 2 2 5 12 √ 3 2 3 2 4 13 √ 1 1 1 1 1 5 14 √ 1 1 1 1 4 15 √ 2 1 1 1 1 5 16 √ 1 1 1 1 4 17 √ 2 1 1 2 2 5 18 √ 1 1 1 1 4 19 √ 1 1 2 20 √ 1 1 2 21 √ 2 1 1 1 1 5 22 √ 1 1 1 3 23 √ 2 1 1 1 1 5 24 √ 2 1 1 1 1 5 25 √ 2 1 2 1 2 3 6 26 √ 1 2 1 1 1 5 27 √ 1 1 2 3 28 √ 1 1 1 1 4 29 √ 1 1 1 1 4 ∑ siswa yang terlibat 22 24 21 22 15 18

PK (%) 75,9 82,8 72,4 75,9 51,7 62,1 70,1333

Keterangan:

Kd : Kode

JK : Jenis keterlibatan

PK : Prosentase keterlibatan

RPK : Rerata prosentase keterlibatan

Page 169: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

151

Lampiran 10 :

Kuesioner Sikap Kelas Uji

Petunjuk Pengisian Kuesioner:

1. Bacalah dengan cermat setiap pertanyaan /pernyataan yang terdapat pada

setiap nomor soal kuesioner.

2. Isilah semua soal yang tersedia, dan usahakan jangan sampai ada salah

satu soal tidak terisi.

3. Pilihlah salah satu jawaban dari setiap pertanyaan /pernyataan; yaitu yang

paling sesuai dengan perasaanmu saat ini.

4. Bubuhkan tanda silang ( X ) pada pilihan yang tersedia.

Contoh:

Saya merasa sangat tertarik model pembelajaran dengan metode presentasi.

Pilihan yang tersedia:

Pilihan yang tersedia Arti SS Sangat setuju S Setuju N Netral TS Tidak setuju STS Sangat tidak setuju

Jika kamu merasa sangat tertarik model pembelajaran dengan metode

presentasi, maka pilihlah jawaban (a) dengan memberikan tanda silang pada

pilihan yang tersedia.

Saya merasa sangat tertarik dengan model pembelajaran dengan metode presentasi. a. SS b. S

c. N d. TS

e. STS

Apapun jawaban anda tidak akan mempengaruhi penentuan nilai mata

pelajaran fisika.

Terima kasih atas partisipasi kalian dalam mengisi kuesioner ini.

*******Selamat mengerjakan!*******

Page 170: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

152

1. Saya merasa sangat tertarik dengan model pembelajaran fisika dengan metode

presentasi.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. ST

2. Menurut saya metode presentasi sangat membantu saya dalam memahami materi

fisika.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

3. Belajar fisika dengan metode presentasi ternyata sangat menyenangkan.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

4. Mempelajari fisika dengan metode presentasi, semakin menyadarkan saya bahwa

fisika itu tidak sulit

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

5. Metode presentasi membuat saya merasa sangat bersemangat mengikuti kegiatan

pembelajaran.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

6. Metode presentasi semakin memotivai saya untuk giat belajar.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

7. Metode presentasi memperluas peluang saya untuk mengungkapkan ide-ide dan

gagasan yang saya pikirkan.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

8. Metode presentasi membantu dalam menemukan kelemahan-kelemahan yang saya

punyai.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

9. Belajar fisika dengan metode presentasi memotivasi saya untuk intensif menyelidiki

suatu hal sebelum saya merasa yakin.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

Page 171: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

153

10. Belajar fisika dengan metode presentasi merupakan hal yang sangat efektif dan

efisien.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

11. Metode presentasi memotivasi saya untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

12. Metode presentasi sangat memacu saya untuk tidak takut bertanya tentang hal yang

belum aku pahami.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

13. Metode presentasi sangat mendorong saya untuk memperkaya pengetahuan.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

14. Metode presentasi dapat menumbuh-kembangkan sikap kritis terhadap hal yang sulit

dipahami.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

15. Metode presentasi mendorong saya untuk tidak mudah mempercayai suatu hal yang

sudah ditulis /disampaikan orang lain.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

16. Menurut saya pembelajaran fisika dengan metode presentasi menjadi lebih bermakna.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

17. Ketika mempelajari fisika dengan metode presentasi, saya merasa yakin bisa belajar

sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

18. Dengan metode presentasi kesempatan saya untuk mendayagunakan keterampilan

bertanya lebih banyak.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

Page 172: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

154

19. Model pembelajaran presentasi memperluas kesempatan guru untuk. memperhatikan

tingkat kebutuhan belajar untuk masing-masing siswa.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

20. Metode presentasi memperluas kesempatan saya untuk mengembangkan rasa

tanggung jawab pribadi serta menghargai pendapat teman.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

Page 173: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

155

Lampiran 11 :

Kuesioner Sikap kelas kontrol

Petunjuk Pengisian Kuesioner:

1. Bacalah dengan cermat setiap pertanyaan /pernyataan yang terdapat pada

setiap nomor soal kuesioner.

2. Isilah semua soal yang tersedia, dan usahakan jangan sampai ada salah

satu soal tidak terisi.

3. Pilihlah salah satu jawaban dari setiap pertanyaan /pernyataan; yaitu yang

paling sesuai dengan perasaanmu saat ini.

4. Bubuhkan tanda silang ( X ) pada pilihan yang tersedia.

Contoh:

Saya merasa sangat tertarik model pembelajaran dengan metode ceramah.

Pilihan yang tersedia:

Pilihan yang tersedia Arti SS Sangat setuju S Setuju N Netral

TS Tidak setuju STS Sangat tidak setuju

Jika kamu merasa sangat tertarik model pembelajaran dengan metode

ceramah, maka pilihlah jawaban (a) dengan memberikan tanda silang pada

pilihan yang tersedia.

Saya merasa sangat tertarik dengan model pembelajaran dengan metode ceramah. a. SS b. S

c. N d. TS

e. STS

Apapun jawaban anda tidak akan mempengaruhi penentuan nilai mata

pelajaran fisika.

Terima kasih atas partisipasi kalian dalam mengisi kuesioner ini.

*******Selamat mengerjakan!*******

Page 174: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

156

1. Saya merasa sangat tertarik dengan model pembelajaran fisika dengan metode

ceramah.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

2. Menurut saya metode ceramah sangat membantu saya dalam memahami materi

fisika.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

3. Belajar fisika dengan metode ceramah ternyata sangat menyenangkan.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

4. Mempelajari fisika dengan metode ceramah, semakin menyadarkan saya bahwa fisika

itu tidak sulit.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

5. Metode ceramah membuat saya merasa sangat bersemangat mengikuti kegiatan

pembelajaran.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

6. Metode ceramah semakin memotivai saya untuk giat belajar.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

7. Metode ceramah memperluas peluang saya untuk mengungkapkan ide-ide dan

gagasan yang saya pikirkan.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

8. Metode ceramah membantu dalam menemukan kelemahan-kelemahan yang saya

punyai.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

9. Belajar fisika dengan metode ceramah memotivasi saya untuk intensif menyelidiki

suatu hal sebelum saya merasa yakin.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

Page 175: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

157

10. Belajar fisika dengan metode ceramah merupakan hal yang sangat efektif dan efisien.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

11. Metode ceramah memotivasi saya untuk terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

12. Metode ceramah sangat memacu saya untuk tidak takut bertanya tentang hal yang

belum aku pahami.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

13. Metode ceramah sangat mendorong saya untuk memperkaya pengetahuan.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

14. Metode ceramah dapat menumbuh-kembangkan sikap kritis terhadap hal yang sulit

dipahami.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

15. Metode ceramah mendorong saya untuk tidak mudah mempercayai suatu hal yang

sudah ditulis /disampaikan orang lain.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

16. Menurut saya pembelajaran fisika dengan metode ceramah terasa lebih bermakna.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

17. Ketika mempelajari fisika dengan metode ceramah, saya merasa yakin bisa belajar

sesuai dengan kemampuan yang saya miliki.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

18. Dengan metode ceramah kesempatan saya untuk mendayagunakan keterampilan

bertanya lebih banyak.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

19. Model pembelajaran ceramah memperluas kesempatan guru untuk memperhatikan

tingkat kebutuhan belajar untuk masing-masing siswa.

Page 176: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

158

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

20. Metode ceramah memperluas kesempatan saya untuk mengembangkan rasa tanggung

jawab pribadi serta menghargai pendapat teman.

a. SS

b. S

c. N

d. TS

e. STS

Page 177: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

159

Lampiran 12 :

Hasil Pengisian Soal Kuesioner Sikap (pilihan)

Kelas uji (IX A) No Soal Kode Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 291 A A C C B C A C A C C A B B A B A B C C C C C B C A A C A 2 A B C E C D A B A B C A C A A A B C D C D D D D C A A C B 3 A A D C C B B D A B C A C A A A A C C C C C C C B A A C C 4 A C C D C D E D A B D A D A A B B C D C D C C B C A A D B 5 A C B A B B E D A B E A C B B B B B C C C C C C C A A C C 6 A A C D C B C C A B C A C B A B C C C B C C B C C A B A B 7 A A C C D B A B A B B B B A A B B C B C C B B B C C B B C 8 A B B B B B A B A C B A C B A B B B B C D B B C B B A B C 9 A B C C B C B B A C C A C A A B B B B C C C B B C B A B C 10 A B C D B B A C A D C A C B A B A C C B C C C D C A A C C 11 A C B B B A B C A B C A B C A C A B B B C C B B B B B B C 12 A A B B D B A C A B B A C A A C B D B C B B B D C A C B C 13 A A C C C A A C A B B B B B A B B C B B C C B C C C A B B 14 A B B C C A E C A B C B C A A A B C C B C B B B C A B B C 15 A C D D C C C D A C C A C C B B B C C C B C D D C A C C C 16 A C C C C C A B A C B A C C A B A B C C C C B D B C B C B 17 A A B B C D B C A B C A C C B C B C B C C C B D C A B B C 18 A A C B B C A A A B C A C A A B A B C B C C B B C A A B B 19 A B B B C C B B A C C A B C A C B D C B B B A C C A A C C 20 A A A A C B B B A C C A B A A C B D B B A B A B C A A B B

Page 178: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

160

Hasil Pengisian Soal Kuesioner Sikap (bobot)

Kelas uji (IX A)

No Soal

Kode Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 1 5 5 3 3 4 3 5 3 5 3 3 5 4 4 5 4 5 4 3 3 3 3 3 4 3 5 5 3 5 2 5 4 3 1 3 4 5 4 5 4 3 5 3 5 5 5 4 3 4 3 2 2 4 2 3 5 5 3 4 3 5 5 2 3 3 4 4 2 5 4 3 5 3 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 3 4 5 5 3 3 4 5 3 3 2 3 2 1 2 5 4 2 5 4 5 5 4 4 3 4 3 4 3 3 4 3 5 5 4 4 5 5 3 4 5 4 4 1 2 5 4 1 5 3 4 4 4 4 2 3 3 3 3 3 3 3 5 5 3 3 6 5 5 3 4 2 4 3 3 5 4 3 5 3 4 5 4 3 3 3 4 3 3 4 3 3 5 4 5 4 7 5 5 3 3 2 4 5 4 5 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 8 5 4 4 4 4 4 5 4 5 3 4 5 3 4 5 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 5 4 3 9 5 4 3 3 4 3 4 4 5 3 3 5 3 5 5 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 5 4 3 10 5 4 3 2 4 4 5 3 5 2 3 5 3 4 5 4 5 3 3 4 3 3 3 2 3 5 5 3 3 11 5 3 4 4 4 5 4 3 5 4 3 5 4 3 5 3 5 4 4 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 12 5 5 4 4 2 4 5 3 5 4 4 5 3 5 5 3 4 4 4 3 4 4 4 2 3 5 3 4 3 13 5 5 3 3 3 5 5 3 5 4 4 4 4 4 5 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 5 4 4 14 5 4 4 3 3 5 5 3 5 4 3 4 3 5 5 5 4 3 3 4 3 4 4 4 3 5 4 4 3 15 5 3 2 2 3 3 3 2 5 3 3 5 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 3 5 3 3 3 16 5 3 3 3 3 3 5 4 5 3 4 5 3 3 5 4 5 4 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 4 17 5 5 4 4 3 2 4 3 5 4 3 5 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 5 4 4 3 18 5 5 3 4 4 3 5 5 5 4 3 5 3 5 5 4 5 4 3 4 3 3 2 4 3 5 5 4 4 19 5 4 4 4 3 3 4 4 5 3 3 5 4 3 5 3 4 2 3 4 4 4 5 3 3 5 5 3 3 20 5 5 5 5 3 4 4 4 5 3 3 5 4 5 5 3 4 2 4 4 5 4 5 4 3 5 5 4 4

∑ 100 84 67 66 64 73 82 65 100 71 62 97 67 84 97 78 85 64 70 69 64 65 75 64 64 91 90 73 69

Page 179: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

161

Hasil Pengisian Soal Kuesioner Sikap (pilihan)

Kelas kontrol (IX B)

No Soal Kode Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 1 A B A B C C A B B B A A D C A D A D C C A B D B A A B C C2 B C C B D B B B C C A C D C B C A E C C B A D B B B B D B3 A B D A B C D C D B C B C D C C B C C D A A D B A B C C B 4 A B C B C B A B C B A D D B B C A C C C A A D C B B C D C 5 B B C A B C B C D C A C C C A C B D C D C A D C A A D C C 6 D D C A C C A B B B A A C C A C A C C D A A C C B B C C B 7 A C B B B B B C C C A B C D A B C C C E A A C B B C C B C 8 C C C B A C C B B B A B D C A C B B C D B A B A A B B C C 9 B B B B A A A B C A A D B C B B B B C C B B C B A C C B B 10 A D C A A B A C C B B D C C A C B C C C A A D C A D B C D 11 C C B C B A B C C B A C B C A C A B C C B B C B A A B E A 12 B C C C B B A C B C B C B C B C B B C C A C C C B B D E B 13 C C C B A B A C B B A A B C A C A B C C C B D E A B B C B 14 A C C B A B B B C C A D B C A B C D C C B D C C A A C C B 15 B C B B C D B C C C B B C C B C A D C C B A C C B B D D B 16 A D C D A B A B B B A A D D B C C C C C B B D E A B B D C 17 B D C C B C A C B B A B C C A C B D B C B D B C A C C C B 18 B B D D A B C C D B C A C D A C A B C C A A C E A A B E B 19 A C C B B A B B C C A B B B A B B B C D B B C C B B C E B 20 B C A B B A B C B B A C B C A C B B C D B B C E A B C D B

Page 180: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

162

Hasil Pengisian Soal Kuesioner Sikap (bobot)

Kelas kontrol (IX B)

No Soal

Kode Siswa

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 1 5 4 5 4 3 3 5 4 4 4 5 5 2 3 5 2 5 2 3 3 5 4 2 4 5 5 4 3 3 2 4 3 3 4 2 4 4 4 3 3 5 3 2 3 4 3 5 1 3 3 4 5 4 4 4 4 4 2 4 3 5 4 2 5 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 3 3 4 3 3 2 5 5 2 4 5 4 3 3 4 4 5 4 3 4 3 4 5 4 3 2 5 2 2 4 4 3 5 3 3 3 5 4 2 3 4 4 3 2 3 5 4 4 3 5 4 3 4 3 2 3 5 3 3 3 5 3 4 2 3 2 3 5 2 3 5 5 2 3 3 6 2 2 3 5 3 3 5 4 4 4 5 5 3 3 5 3 5 3 3 2 5 5 3 3 4 4 3 3 4 7 5 3 4 4 4 4 4 3 3 3 5 4 3 2 5 4 3 3 3 1 5 5 3 4 4 3 3 4 3 8 3 3 3 4 5 3 3 4 4 4 5 4 2 3 5 3 4 4 3 2 4 5 4 5 5 4 4 3 3 9 4 4 4 4 5 5 5 4 3 5 5 2 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 5 3 3 4 4 10 5 2 3 5 5 4 5 3 3 4 5 4 3 3 5 3 4 3 3 3 5 5 2 3 5 2 4 3 2 11 3 3 4 3 4 5 4 3 3 4 5 3 4 3 5 3 5 4 3 3 4 4 3 4 5 5 4 1 5 12 4 3 3 3 4 4 5 3 4 3 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 5 3 3 3 4 4 2 1 4 13 3 3 3 4 5 4 5 3 4 4 5 5 4 3 5 3 5 4 3 3 3 4 2 1 5 4 4 3 4 14 5 3 3 4 5 4 4 3 3 3 5 2 4 3 5 4 3 2 3 3 4 2 3 3 5 5 3 3 4 15 4 3 4 4 3 2 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 5 2 3 3 4 5 3 3 4 4 4 2 4 16 5 2 3 2 4 4 5 4 4 4 5 5 2 2 4 3 3 3 3 3 4 4 2 1 5 4 4 2 3 17 4 2 3 3 4 3 5 3 4 4 5 4 3 3 5 3 4 2 4 3 4 2 4 3 5 3 3 3 4 18 4 4 2 2 5 4 3 3 2 4 5 5 3 2 5 3 5 4 3 3 5 5 3 1 5 5 4 1 4 19 5 3 3 4 4 5 4 4 3 3 5 4 4 4 5 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 3 1 4 20 4 3 1 4 4 5 4 3 4 4 5 3 4 3 5 3 4 4 3 2 4 4 3 5 5 4 3 2 4

∑ 83 62 62 77 80 76 87 68 67 72 96 74 60 58 92 63 85 61 61 52 86 84 56 64 93 80 67 49 73

Page 181: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

163

Lampiran 13 :

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : SMP PANGUDI LUHUR I KALIBAWANG Kelas / Semester : IX (Sembilan)/1 (satu) Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)-Fisika Standar Kompetensi:

Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar: Menganalisis percobaan listrik dinamik dalam suatu rangkaian serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator: Siswa mampu:

1. Menjelaskan hubungan kuat arus dan beda potensial listrik dalam suatu rangkaian sederhana.

2. Membedakan rangkaian komponen listrik baik secara seri maupun paralel. 3. Merumuskan hukum Ohm dalam persamaan R = V/I berdasarkan analisa

data kuat arus listrik dan beda potensial hasil pengamatan. 4. Mendeskripsikan perbedaan konduktor, semi konduktor dan isolator. 5. Menghitung hambatan penghantar. 6. Melakukan percobaan untuk menyelidiki besar arus listrik dalam

rangkaian bercabang. 7. Menghitung hambatan pengganti rangkaian listrik seri dan paralel.

Alokasi waktu : 8 x 40’ (4 x pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat:

1. Menjelaskan hubungan kuat arus dan beda potensial dalam suatu rangkaian sederhana.

2. Membedakan rangkaian komponen listrik seri dan paralel. 3. Merumuuskan hukum ohm dalam persamaan R = V/ I. 4. Melakukan percobaan mengukur tegangan dan kuat arus pada suatu

rangkaian dengan salah satu variabel diubah. 5. Menyajikan hasil percobaan dalam tabel dan grafik. 6. Melakukan percobaan untuk membedakan konduktor, semikonduktor,

isolator. 7. Mengetahui hubungan jenis, panjang dan luas penampang penghantar

terhadap nilai hambatannya. 8. Menhitung nilai hambatan penghantar.

Page 182: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

164

9. Menganalisa kuat arus pada skema rangkaian listrik bercabang. 10. Menerapkan hukum Ohm dan hukum I Kirchhoff untuk menghitung

hambatan pengganti rangkaian seri dan paralel.

B. Materi Pembelajaran Pertemuan 1:

Arus listrik dan beda potensial listrik. Rangkaian listrik seri-paralel.

Pertemuan 2: Hukum Ohm dan penerapannya.

Pertemuan 3: Hambatan penghantar.

Pertemuan 4: Hukum Kirchhoff. Hambatan pengganti seri-paralel.

C. Metode Pembelajaran 1. Model:

Kelas Uji (IXA) menggunakan pendekatan konstruktivisme. Kelas Kontrol (IX B) menggunakan model konvensional.

2. Metode: Kelas Uji (IXA) menggunakan metode presentasi kelompok. Kelas Kontrol (IX B) menggunakan metode ceramah.

D. Langkah-langkah Kegiatan

1. Pertemuan 1 a. Kelas uji:

Siswa dibagi dalam kelompok sesuai dengan pembagian materi pada pertemuan sebelumnya. 1) Kegiatan pendahuluan:

Motivasi dan apersepsi o Menunjukkan dari mana siswa harus memulai presentasinya. o Memberikan batasan materi presentasi (hal-hal fundamental

yang harus muncul saat kegiatan presentasi). Prasyarat pengetahuan

o Pemahaman tentang muatan listrik dan sifat muatan listrik. 2) Kegiatan inti:

Kelompok penyaji mempresentasikan hasil kerjanya dihadapan kelompok lain, bila dibutuhkan dapat ditambah penggunaan alat peraga yang relevan.

Kelompok peserta dapat langsung menanggapi, mengajukan pertanyaan, menyanggah, serta mengajukan saran/ masukan kepada kelompok penyaji.

Kelompok penyaji berkewajiban menjawab pertanyaan, menjelaskan ulang, serta membahas persoalan yang diajukan peserta lain.

Page 183: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

165

Bila kelompok penyaji tidak mampu mengatasi persoalan yang ada guru membantunya, dimungkinkan juga persoalan dipecahkan dalam forum/ antar peserta.

Peneliti mengulas kembali atas hal-hal yang dirasa masih perlu diperjelas.

Peneliti memberikan contoh persoalan beserta penyelesaiannya. Peneliti memberikan soal latihan terkait materi dipelajari. Peneliti mengontrol suasana pengerjaan soal latihan, kemudian dilanjutkan pembahasan hasil pengerjaan siswa.

3) Kegiatan penutup: Siswa membuat rangkuman materi (yang baru saja dipelajari). Siswa mencatat tugas rumah (bila diperlukan).

b. Kelas kontrol: 1) Kegiatan pendahuluan:

Motivasi dan apersepsi o Bagaimana sebuah lampu dapat menyala?

Prasyarat pengetahuan o Pemahaman tentang muatan listrik dan sifat muatan listrik.

2) Kegiatan inti: Peneliti menjelaskan materi, untuk memperjelas dapat menggunakan alat peraga yang relevan.

Siswa yang mengalami masalah terkait materi pembelajaran dapat langsung bertanya kepada peneliti.

Siswa mendiskusikan hubungan tegangan terhadap arus listrik. Siswa mengamati beberapa skema rangkaian lampu dan mendiskusikannya.

Siswa membuat rangkaian seri dan paralel. Peneliti memberikan contoh persoalan beserta penyelesaiannya. Peneliti memberikan soal latihan yang relevan dengan materi. Siswa mengerjakan soal latihan. Peneliti mengontrol proses pengerjaan soal latihan kemudian dilanjutkan pembahasan hasil pengerjaan siswa.

Siswa dengan bimbingan guru membuat kesimpulan berdasarkan hasil diskusi.

3) Kegiatan penutup: Siswa membuat rangkuman materi (yang baru saja dipelajari). Siswa mencatat tugas rumah (bila diperlukan).

2. Pertemuan 2 a. Kelas Uji:

Kegiatan pada pertemuan ke-2 langkahnya sama dengan pertemuan ke-1 (lihat halaman 164), hal yang membedakan materi yang dibahas.

b. Kelas Kontrol: 1) Kegiatan pendahuluan:

Motivasi dan apersepsi o Tahukah kamu bagaimana kuat arus dalam rangkaian apabila

beda potensialnya diubah-ubah?

Page 184: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

166

Prasyarat pengetahuan o Pemahaman tentang arus listrik, beda potensial listrik,

rangkaian seri dan paralel, alat-alat ukur listrik. Pra penggunaan alat peraga

o Kita harus hati-hati saat mengunakan alat ukur listrik. o Pastikan rangkaian sudah benar sebelum menghubungkan

dengan sumber listrik. 2) Kegiatan inti:

Peneliti menjelaskan materi hukum Ohm. Peneliti meminta perwakilan siswa untuk mengukur tegangan dan kuat arus dalam rangkaian jika salah satu variabel diubah-ubah, kemudian perwakilan siswa yang lain.

Siswa dengan bimbingan peneliti menganalisis hasil percobaan yang sudah disajikan dalam tabel dan grafik serta merumuskan hukum Ohm.

Siswa mendiskusikan hasil percobaan dengan teman terdekat, kemudian mengutarakan hasil diskusinya, dan siswa yang lain menanggapinya.

Peneliti membahas ulang hal-hal yang masih dirasakan sulit dipahami oleh siswa.

Apabila terdapat siswa yang mempunyai kesulitan, usulan, serta sanggahan dapat disampaikan kepada peneliti.

Peneliti memberikan contoh persoalan beserta penyelesaiannya. Peneliti memberikan soal latihan yang relevan dengan materi saat itu.

Siswa mengerjakan soal latihan. Peneliti mengontrol proses pengerjaan soal latihan kemudian dilanjutkan pembahasan hasil pengerjaan siswa.

Siswa dengan bimbingan peneliti membuat kesimpulan terkait materi yang baru saja dibahas.

3) Kegiatan penutup: Siswa dengan bimibingan peneliti menyimpulkan hal-hal tekait hukum Ohm.

Siswa mencatat tugas rumah (bila diperlukan). 3. Pertemuan 3

a. Kelas Uji: Kegiatan pada pertemuan ke-3 langkahnya sama dengan pertemuan ke-1 (lihat halaman 164), hal yang membedakan materi yang dibahas.

b. Kelas Kontrol: 1) Kegiatan pendahuluan:

Motivasi dan apersepsi o Peneliti memeragakan penggunaan multimeter untuk

mengukur tegangan dan kuat arus. o Salah satu siswa diminta untuk menyentuh kabel yang dialiri

listrik terisolasi, apa yang dirasakan? Prasyarat pengetahuan

Page 185: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

167

o Pemahaman hukum Ohm. 2) Kegiatan inti

Siswa membentuk kelompok. Siswa melakukan percobaan tentang konduktor, semikonduktor dan isolator.

Siswa menuliskan hubungan panjang, jenis, dan luas penampang kawat penghantar dengan nilai hambatnnya melalui tabel yang disajikan.

Siswa menghitung nilai hambatan dari data pada tabel. 3) Kegiatan penutup

Siswa bersama guru menyimpulkan tentang konduktor, isolator, semikonduktor.

Siswa mengerjakan soal evaluasi. Siswa mencatat tugas rumah.

4. Pertemuan 4 a. Kelas Uji:

Kegiatan pada pertemuan ke-4 langkahnya sama dengan pertemuan ke-1 (lihat halaman 164), hal yang membedakan materi yang dibahas.

b. Kelas Kontrol: 1) Kegiatan pendahuluan

Motivasi dan apersepsi o Bagaimana rangkaian listrik yang terdapat di rumah?

Prasyarat pengetahuan o Pemahaman rangkaian seri-paralel. o Pemahaman teoritis bahwa kuat arus yang masuk sama

dengan kuat arus yang keluar. 2) Kegiatan inti

Siswa membentuk kelompok. Siswa melakukan percobaan merangkai rangkaian seri paralel. Siswa mengamati dan mencatat hasil pengukuran dalam tabel. Siswa menganalisis kuat arus pada setiap cabang dari tabel. Siswa menganalisis hambatan pengganti seri paralel dari rangkaian Beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi dan kelompok lain menanggapinya.

Siswa bersama peneliti menyimpulkan tentang Hukum Kirchoff dan hambatan pengganti seri paralel.

Siswa mengerjakan tugas menghitung kuat arus pada rangkaian seri atau paralel serta menentukan hambatan pengganti suatu rangkaian.

3) Kegiatan penutup Peneliti memberikan penguatan dengan melakukan tanya jawab singkat.

Siswa mengerjakan soal evaluasi. Siswa mencatat tugas rumah.

Page 186: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

168

E. Sumber Belajar 1. Hand-out 2. Buku referensi 3. Alat peraga yang relevan

F. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik Penilaian: Hasil tes tertulis

2. Bentuk Instrument: Test uraian

3. Contoh Instrument: Sebuah kawat penghantar memiliki hambatan 110 ohm ujung-ujungnya diberi beda potensial 220 volt, hitunglah kuat arus yang melewati penghantar tersebut!

4. Rubrik Penilaian:

No Aspek yang Diperhatikan 1. Kesesuaian dengan konteks yang ditanyakan 2. Kelengkapan langkah pengerjaaan 3. Hasil analisis/ pengerjaan

Page 187: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

169

Lanjutan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : SMP PL I KALIBAWANG Kelas / Semester : IX (Sembilan)/1 (satu) Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)-Fisika Standar Kompetensi:

Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan prinsip kerja elemen dan arus listrik yang ditimbulkan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator: Siswa mampu:

1. Menjelaskan susunan dan cara kerja elemen. 2. Mendefinisikan konsep GGL sumber arus listrik. 3. Mengukur tegangan antara kutub-kutub sebagai tegangan. 4. Mengukur tegangan yang terpakai (tegangan jepit). 5. Menyebutkan penggunaan elemen dalam kehidupan sehari-hari.

Alokasi waktu : 4 x 40’ (2 x pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran Siswa dapat:

1. Menjelaskan hubungan antara bagian elemen volta dan prinsip kerjanya. 2. Mendefinisikan pengertian GGL sumber arus listrik. 3. Menyebutkan contoh elemen primer. 4. Membedakan besarnya GGL dan tegangan jepit dalam suatu rangkaian.

5. Menyebutkan penggunaan elemen dalam kehidupan sehari-hari. B. Materi Pembelajaran:

• Gaya gerak listrik • Elemen volta • Baterai • Akumulator • Tegangan jepit

C. Metode Pembelajaran:

Page 188: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

170

1. Model: Kelas Uji (IXA) menggunakan pendekatan konstruktivisme. Kelas Kontrol (IX B) menggunakan model konvensional.

2. Metode: Kelas Uji (IXA) menggunakan metode presentasi kelompok. Kelas Kontrol (IX B) menggunakan metode ceramah.

D. Langkah-langkah kegiatan

1. Pertemuan 5 a. Kelas uji:

Kegiatan pada pertemuan ke-5 langkahnya sama dengan pertemuan ke-1 (lihat halaman 164), hal yang membedakan materi yang dibahas.

b. Kelas kontrol: 1) Kegiatan pendahuluan

Motivasi dan apersepsi o Pernahkah anda mengukur tegangan baterai secara langsung? o Apakah anda tahu tentang alat ukur tegangan listrik?

Prasyarat pengetahuan o Memahami prinsip penggunaan voltmeter.

2) Kegiatan inti Peneliti menjelaskan materi tentang elemen volta. Siswa mengikuti penjelasan dari peneliti. Peneliti memberi contoh soal. Peneliti memberi soal latihan dan membimbing siswa melakukan diskusi kelas.

Menarik kesimpulan dari hal tersebut. 3) Kegiatan penutup

Peneliti memberikan tes. Memberi tugas rumah untuk mendata beberapa sumber tegangan dalam kehidupan sehari-hari.

2. Pertemuan 6 a. Kelas uji:

Kegiatan pada pertemuan ke-6 langkahnya sama dengan pertemuan ke-1 (lihat halaman 164), hal yang membedakan materi yang dibahas.

b. Kelas kontrol: 1) Kegiatan pendahuluan

Mengertikah arti dari spesifikasi 1,5 V pada baterai? Perubahan energi apakah yang terjadi baterai dipakai untuk menghidupkan lampu?

2) Kegiatan inti Siswa memahami prinsip pengukuran GGL dan tegangan jepit pada rangkaian.

Siswa berdiskusi kelompok tentang GGL dan tegangan jepit. Peneliti memberi contoh soal.

Page 189: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

171

Peneliti memberi soal latihan dan membimbing siswa melakukan diskusi kelas

Siswa bersama peneliti menarik kesimpulan dari hasil diskusi. 3) Kegiatan penutup

Guru memberikan tes Guru memberikan tugas rumah untuk menggambar berbagai sumber tegangan DC.

E. Sumber Belajar 1. Hand-out 2. Buku Referensi 3. Alat peraga yang relevan

F. Penilaian Hasil Belajar 1. Teknik penilaian:

Hasil tes tertulis 2. Bentuk instrument:

Tes uraian 3. Contoh Instrument:

Sebutkan komponen dari sebuah akumulator dan jelaskan prinsip kerjanya

Sebutkan dua contoh dari elemen primer. 4. Rubrik Penilaian:

No Aspek yang Diperhatikan 1. Kesesuaian dengan konteks yang ditanyakan 2. Kelengkapan langkah pengerjaaan 3. Hasil analisis/ pengerjaan

Page 190: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

172

Lanjutan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP )

Sekolah : SMP PL I KALIBAWANG Kelas / Semester : IX (Sembilan)/1 (satu) Mata Pelajaran : IPA (Ilmu Pengetahuan Alam)-Fisika Standar Kompetensi:

Memahami konsep kelistrikan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Kompetensi Dasar: Mendeskripsikan hubungan energi dan daya listrik serta pemanfaatannya dalam kehidupan sehari-hari.

Indikator: Siswa mampu:

1. Merumuskan hubungan energi dan daya listrik serta satuannya. 2. Menyebutkan adanya perubahan bentuk energi listrik. 3. Mengkonversi satuan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari. 4. Menghitung biaya pengguanaan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari. 5. Menentukan alat-alat listriknyang menghemat energi.

Alokasi waktu : 6 x 40’ (3 x pertemuan) A. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat: 1. Menjelaskan hubungan energi dan daya listrik. 2. Menentukan satiuan energi dan daya listrik. 3. Menyebutkan adanya perbuhan energi listrik. 4. Mengkonversi satuan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari. 5. Menghitung biaya penggunaan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari. 6. Menentukan alat-alat listrik yang menghemat energi listrik. 7. Menghitung besarnya energi listrik yang digunakan di rumah khusus alat-

alat elektronika selama 1 bulan.

B. Materi Pembelajaran: Energi dan Daya C. Metode Pembelajaran:

1. Model: Kelas Uji (IXA) menggunakan pendekatan konstruktivisme.

Page 191: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

173

Kelas Kontrol (IX B) menggunakan model konvensional. 2. Metode:

Kelas Uji (IXA) menggunakan metode presentasi kelompok. Kelas Kontrol (IX B) menggunakan metode ceramah.

D. Langkah - langkah Kegiatan:

1. Pertemuan 7 a. Kelas uji:

Kegiatan pada pertemuan ke-7 langkahnya sama dengan pertemuan ke-1 (lihat halaman 164), hal yang membedakan materi yang dibahas.

b. Kelas kontrol: 1) Kegiatan pendahuluan

Motivasi dan apersepsi o Satuan energi listrik adalah Joule, apakah satuan yang ada

dalam meteran listrik o Bagaimana cara menghitung biaya penggunaan energi listrik.

Prasyarat pengetahuan o Tuliskan persamaan energi listrik yang kalian gunakan.

2) Kegiatan inti Melalui diskusi kelas peneliti memberikan informasi cara mengkonversi satuan energi listrik.

Melalui diskusi kelompok siswa diberi tugas untuk menghitung energi listrik yang digunakan di rumah tangga pada masing-masing kelompok dan menghitung biaya yang harus dibayarkan selam 1 bulan.

Setiap kelompok mengutarakan hasil diskusi tersebut. 3) Kegiatan penutup

Peneliti bersama siswa berdiskusi untuk membuat rangkuman. Peneliti memberikan tugas rumah soal-soal tentang banyaknya energi listrik yang digunakan dalam rumah tangga.

2. Pertemuan 8 a. Kelas uji:

Kegiatan pada pertemuan ke-8 langkahnya sama dengan pertemuan ke-1 (lihat halaman 164), hal yang membedakan materi yang dibahas.

b. Kelas kontrol: 1) Kegiatan pendahuluan

Motivasi dan apersepsi o Seterika listrik yang bertuliskan 250 W - 220 V dengan

seterika listrik yang bertuliskan 300 W-220 V jika mau membeli seterika tersebut memilih yang mana?

Prasyarat pengetahuan o Bagaimana pendapatmu jika peralatan rumah tangga

menggunakan energi listrik yang besar?

Page 192: EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI … · metode presentasi kelompok terbukti lebih meningkatkan pemahaman konsep siswa pada pokok bahasan listrik dinamis, (2) metode presentasi

174

2) Kegiatan inti Peneliti menjelaskan karakteristik salah satu alat listrik yang hemat energi listrik.

Melalui diskusi kelompok siswa memberikan contoh alat-alat yang hemat energi listrik.

Siswa diberi tugas untuk menghitung energi listrik pada salah satu alat elektronika yang berada di rumahnya, selama 30 hari.

3) Kegiatan penutup Peneliti beserta Siswa melakukan diskusi kelas dari hasil diskusi kelompok.

Siswa dengan dibimbing peneliti membuat kesimpulan hasil belajar.

Peneliti memberikan tes untuk mengetahui pemahaman materi yang baru saja dipelajari.

E. Sumber Belajar 1. Hand-out 2. Buku Referensi 3. Alat peraga yang relevan

F. Penilaian Hasil Belajar

1. Teknik penilaian: Hasil tes tertulis

2. Bentuk instrument: Tes uraian

3. Contoh instrument: a. Sebuah bola lampu bertuliskan 40W-220V dipasang pada tegangan

220 volt. Jika lampu dipakai selama 25 menit, hitunglah besarnya energi listrik!

b. Tuliskan perubahan bentuk energi listrik yang terjadi pada bola lampu!

c. Dalam sebuah rumah tangga terdapat 5 lampu 100 watt dan 3 lampu 50 watt yang menyala selama 8 jam /hari, jika biaya satu KwH 325 rupiah, hitunglah biaya yang harus dibayar selama 1 bulan!

d. Sebuah TV 80 Watt 220 volt dinyalakan selam 6 jam /hari. Hitunglah besar energi listrik yang digunakan selama 1 bulan!

4. Rubrik Penilaian:

No Aspek yang Diperhatikan 1. Kesesuaian dengan konteks yang ditanyakan 2. Kelengkapan langkah pengerjaaan 3. Hasil analisis/ pengerjaan