200
EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SD KANISIUS NOTOYUDAN YOGYAKARTA S K R I P S I Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik Oleh : Noviana Boleng NIM: 131124017 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2020 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN

DALAM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK

DI SD KANISIUS NOTOYUDAN

YOGYAKARTA

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Keagamaan Katolik

Oleh :

Noviana Boleng

NIM: 131124017

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEAGAMAAN KATOLIK

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini, saya persembahkan kepada:

Guru Pendidikan Agama Katolik di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta, dan

segenap keluarga saya yang dengan setia telah memberikan doa, dukungan, cinta,

kebaikan dan kepercayaan yang memampukan saya menyelesaikan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

v

MOTTO

“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah

dalam doa”.

(Rm 12 :12)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

viii

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul: “EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN

DALAM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SD KANISIUS

NOTOYUDAN YOGYAKARTA”.

Pemilihan judul ini bertitik tolak dari keingintahuan penulis akan

efektivitas metode permainan dalam kegiatan belajar-mengajar dalam Pendidikan

Agama Katolik.

Metode Permainan adalah suatu cara yang digunakan guru dalam

melaksanakan kegiatan belajar-mengajar dengan menggunakan permainan yang

diterapkan/dituangkan dalam pembelajaran dengan langkah-langkah dan aturan

sebagai acuan. Tujuan Pendidikan Agama Katolik adalah perkembangan iman

siswa-siswi. Dalam hal ini peserta didik dapat mencapai kompetensi dasar dan

indikator dalam proses pembelajaran. Efektivitas adalah keadaan yang

menunjukan sejauh mana apa yang direncanakan dapat tercapai. Semakin banyak

rencana yang dapat dicapai semakin efektif pada pembelajaran tersebut.

Berdasarkan pemikiran tersebut dapat dirumuskan hipotesis penelitian yaitu, H0:

Metode Permainan tidak efektif dan tidak mencapai tujuan Pendidikan Agama

Katolik di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta. H1: Metode Permainan efektif

dan mencapai tujuan Pendidikan Agama Katolik di SD Kanisius Notoyudan

Yogyakarta.

Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan metode pra-eksperimen.

Populasi dari penelitian ini adalah siswa-siswi kelas I-VI di SD Kanisius

Notoyudan Yogyakarta yang berjumlah 124 siswa. Sampel yang digunakan dalam

penelitian ini ialah siswa-siswi kelas IV dan V di SD Kanisius Notoyudan

Yogyakarta yang berjumlah 44 siswa. Peneliti memilih kelas IV dan V dengan

alasan bahwa siswa-siswi kelas IV dan V dianggap lebih memahami metode yang

akan digunakan oleh peneliti. Dari uji validitas instrumen diperoleh hasil

keseluruhan instrumen valid. Dari uji reliabilitas instrumen hasil keseluruhan

instrumen baik.

Hasil penelitian dari uji Mann-Whitney pra-eksperimen pertama diperoleh

Sig sebesar 0,000 <0,05, artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Dari uji t pra-

eksperimen kedua diperoleh Sig sebesar 0,000 <0,05, artinya H0 ditolak dan H1

diterima. Dari uji t pra-eksperimen ketiga diperoleh Sig sebesar 0,000<0,05,

artinya H0 ditolak dan H1 diterima. Dari uji Mann-Whitney pra-eksperimen

keempat diperoleh Sig sebesar 0,000 <0,05, artinya H0 ditolak dan H1 diterima.

Secara keseluruhan dari hasil pengujian hipotesis menunjukan bahwa H0 ditolak

dan H1 diterima artinya Metode Permainan dalam Pendidikan Agama Katolik di

SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta efektif dan mencapai tujuan karena ada

perbedaan yang signifikan antara pre-test dan post-test.

Kata-kata Kunci: Metode Permainan, Tujuan Pendidikan Agama Katolik,

Efektivitas, Hasil Penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

ix

ABSTRACT

This thesis entitled: "EFFECTIVENESS OF GAME METHODS IN

CATHOLIC RELIGIOUS EDUCATION IN SD KANISIUS NOTOYUDAN

YOGYAKARTA".

The choice of this title starts from the author's curiosity about the

effectiveness of game methods in teaching and learning activities in Catholic

religious education.

The game method is a method used by the teacher in carrying out teaching

and learning activities by using games that are applied/ outlined in learning with

steps and rules as a reference. The aim of Catholic Religious Education is the

development of students' faith. In this case the child can achieve basic

competencies and indicators in the learning process. Effectiveness is a state that

shows the extent to which what is planned can be achieved. The more plans that

can be achieved, the more effective it is on the learning. Based on these thoughts,

a research hypothesis can be formulated, namely, H0: Game methods are not

effective and achieve goals in Catholic Religious Education at Kanisius

Notoyudan Elementary School Yogyakarta. H1: Game methods are effective and

achieve goals in Catholic Religious Education at SD Kanisius Notoyudan

Yogyakarta.

This type of research is quantitative with pre-experimental methods. The

population of this study were students of grades I-VI at SD Kanisius Notoyudan

Yogyakarta, totaling 124 students. The sample used in this study were students of

grade IV and V at SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta, totaling 44 students.

Researchers chose grades IV and V on the grounds that students in grades IV and

V were considered to have better understanding of the method that was used by

the researcher. From the instrument validity test, the overall results of the

instrument are valid. From the instrument reliability test the overall results of the

instrument were good.

The research results from the first pre-experimental Mann-Whitney test

obtained a Sig of 0.000 <0.05, meaning that H0 is rejected and H1 is accepted.

From the second pre-experimental t test, it was obtained that the Sig was 0.000

<0.05, meaning that H0 was rejected and H1 was accepted. From the third pre-

experimental t test, it was obtained that the Sig was 0.000 <0.05, meaning that H0

was rejected and H1 was accepted. From the fourth pre-experimental Mann-

Whitney test, it was obtained a Sig of 0.000 <0.05, meaning that H0 was rejected

and H1 was accepted. Overall, the results of hypothesis testing show that H0 was

is rejected and H1 is accepted, it means that the Game Method in Catholic

Religious Education at Kanisius Notoyudan Elementary School Yogyakarta is

effective and achieves the goal because there is a significant difference between

the pre-test and post-test.

Keywords: Game Methods, Catholic Religious Education Objectives,

Effectiveness, Research Results.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... iv

MOTTO ......................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK ...................................................... vii

ABSTRAK ..................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR DIAGRAM BATANG .................................................................. xviii

DAFTAR SINGKATAN ............................................................................... xix

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang ............................................................................ 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................... 7

C. Batasan Masalah .......................................................................... 7

D. Rumusan Masalah ....................................................................... 8

E. Tujuan Penulisan ......................................................................... 8

F. Manfaat Penulisan ....................................................................... 8

G. Metode Penulisan ........................................................................ 9

H. Sistematika Penulisan .................................................................. 9

BAB II. KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS ......................................... 12

A. Kajian Pustaka ............................................................................. 12

1. Pendidikan Agama Katolik di Sekolah ................................ 12

a. Hakikat Pendidikan Agama Katolik di Sekolah ........... 12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

xiii

b. Tujuan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah ............. 17

c. Ruang Lingkup Bahan Pendidikan Agama Katolik

di Sekolah ...................................................................... 19

d. Pola Pendidikan Agama Katolik di Sekolah ................. 23

2. Metode Permainan ............................................................... 28

a. Metode Pembelajaran dalam Pendidikan

Agama Katolik .............................................................. 28

1) Pengertian Metode Pembelajaran .......................... 28

2) Dasar Pertimbangan Pemilihan

Metode Pembelajaran ............................................. 31

b. Metode Permainan ........................................................ 33

1) Pengertian Metode Permainan ............................... 33

2) Manfaat Metode Permainan .................................. 34

3) Kategori Permainan .............................................. 35

4) Kelebihan dan Kekurangan

Penggunaan Metode Permainan ............................. 35

3. Efektivitas ............................................................................ 36

B. Karangka Pikir dan Hipotesis ................................................. 37

1. Gambar ............................................................................. 37

2. Hubungan antar Variabel .................................................. 38

3. Hipotesis........................................................................... 39

BAB III : METODOLOGI PENELITIAN .................................................... 40

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 40

B. Desain Penelitian .................................................................... 40

C. Tempat dan Waktu Penelitian ................................................ 41

D. Populasi dan Sampel Penelitian.............................................. 41

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ............................. 42

1. Variabel Penelitian ................................................................. 42

a. Identitas Variabel ............................................................... 42

b. Definsi Konseptual Variabel .............................................. 42

c. Definisi Operasional Variabel ........................................... 42

2. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

xiv

3. Instrumen Penelitian ............................................................... 45

4. Pengembangan Instrumen ...................................................... 45

a. Kisi-kisi .............................................................................. 45

b. Uji Coba Terpakai .............................................................. 51

1) Validitas ........................................................................ 52

2) Reliabilitas .................................................................... 52

5. Teknik Analisis Data .............................................................. 54

a. Uji Statistik Deskriptif ....................................................... 54

b. Uji Normalitas ................................................................... 54

c. Uji Hipotesis ...................................................................... 55

BAB. IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................... 56

A. Deskripsi Hasil Penelitian ...................................................... 56

B. Uji Normalitas ........................................................................ 59

C. Pengujian Hipotesis ................................................................ 59

D. Pembahasan Hasil Penelitian .................................................. 61

E. Keterbatasan Hasil Penelitian ................................................. 79

BAB. V : KESIMPULAN DAN SARAN ..................................................... 80

A. Kesimpulan ............................................................................. 80

B. Saran ....................................................................................... 81

1. Bagi Sekolah SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta .......... 81

2. Bagi Guru SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta ............... 82

3. Bagi Mahasiswa-mahasiswi Pendidikan Keagamaan

Katolik Universitas Sanata Dharma ................................... 82

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Permohonan Izin Penelitian .......................................... (1)

Lampiran 2 : Data Keseluruhan Instrumen .................................................. (2)

Lampiran 3 : Keseluruhan RPP Kelas IV dan V

untuk Materi Pokok I dan II ................................................... (18)

Lampiran 4 : Hasil Analisis Validitas Pre-test dan Post-test

Materi Pokok I dan Materi Pokok II di Kelas IV dan V ........ (86)

Lampiran 5 : Keseluruhan Hasil Analisis Deskriptif Pre-test

dan Post-test Materi Pokok I dan Materi

Pokok II di Kelas IV dan V .................................................... (96)

Lampiran 6 : Hasil Uji Normalitas Pre-test dan Post-test

Materi Pokok I dan Materi Pokok II di Kelas IV dan V ....... (101)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Distribusi Populasi .......................................................................... 41

Tabel 2. Kisi-kisi Penelitian Hasil Belajar dalam Materi Pokok

Ungkapan Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian

Lama di Kelas IV ............................................................................ 45

Tabel 3. Kisi-kisi Penelitian Hasil Belajar dalam Materi Doa

Syukur Gereja di Kelas IV .............................................................. 46

Tabel 4. Kisi-kisi penelitian Hasil Belajar dalam Materi Hidup

Bersama yang Dijiwai Roh Kudus di Kelas V................................ 47

Tabel 5. Kisi-kisi Penelitian Hasil Belajar dalam Materi

Mohon Bantuan Roh Kudus di Kelas V ......................................... 48

Tabel 6. Kisi-kisi Penilaian Sikap dalam Materi Pokok

Ungkapan Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama

di Kelas IV ...................................................................................... 49

Tabel 7. Kisi-kisi Penilaian Sikap dalam Materi Pokok

Doa Syukur Gereja di Kelas IV ...................................................... 50

Tabel 8. Kisi-kisi Penilaian Sikap dalam Materi Pokok Hidup

Bersama yang Dijiwai Roh Kudus di Kelas V................................ 50

Tabel 9. Kisi-kisi Penilaian Sikap dalam Materi Pokok

Mohon Bantuan Roh Kudus di Kelas V ......................................... 51

Tabel 10. Ketentuan Penilaian Clonbach’s Alpha......................................... 52

Tabel 11. Reliabilitas Segi Kognitif Materi Pokok I dan II

di Kelas IV Reliability Statistics ................................................... 52

Tabel 12. Reliabilitas Segi Sikap Materi Pokok I dan II

di kelas IV Reliability Statistics .................................................... 53

Tabel 13. Reliabilitas Segi Kognitif Materi Pokok I dan II

di kelas V Reliability Statistics ...................................................... 53

Tabel 14. Reliabilitas Segi Sikap Materi Pokok I dan II

di kelas V Reliability Statistics ...................................................... 53

Tabel 15. Reliabilitas Segi Kognitif Materi Pokok I dan II

di Kelas IV Reliability Statistics ................................................... 53

Tabel 16. Reliabilitas Segi Sikap Materi Pokok I dan II

di Kelas IV Reliability Statistics ................................................... 53

Tabel 17. Reliabilitas Segi Kognitif Materi Pokok I dan II

di Kelas V Reliability Statistics ..................................................... 53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

xvii

Tabel 18. Reliabilitas Segi Kognitif Materi Pokok I dan II

di Kelas V Reliability Statistics ..................................................... 54

Tabel 19. Deskriptif Pre-test dan Post-test Materi Pokok I dan II

baik di Kelas IV dan V .................................................................. 56

Tabel 20. Uji T Dua Sampel Berpasangan (Paired Samples Test)

Hasil Belajar Siswa untuk Pre-test dan Post-test

Materi II Kelas IV dan Materi I Kelas V ...................................... 60

Tabel 21. Mann-Whitney Test (Test Statisticsa )

Hasil Belajar Siswa Materi Pokok I

di Kelas IV dan Materi Pokok II di Kelas V ................................. 61

Tabel 22. Ringkasan Hasil Hitung Uji Hipotesis ........................................... 61

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

xviii

DAFTAR DIAGRAM BATANG

Diagram batang 1 Statistik Frequency untuk Pre-test

dalam Segi Kognitif Materi Pokok I di Kelas IV ............ 57

Diagram batang 2 Statistik Frequency untuk Post-test

dalam Segi Kognitif Materi Pokok I di Kelas IV ............ 57

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

xix

DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

GE : Gravissimum Educationis, Deklarasi Konsili Vatikan II

tentang Pendidikan Kristiani, 28 Oktober 1965.

B. Singkatan dalam Penelitian

Df : Degree Of Freedom

H0 : Hipotesis Nol

H1 : Hipotesis Alternatif

Sig : Significant

SPSS : Statistical Product and Service Sulutions

Std. : Standard

C. Singkatan Lain

Art. : Artikel

Bdk. : Bandingkan/ Buka dokumen

KBK : Kurikulum Berbasis Kompetensi

KBM : Kegiatan Belajar Mengajar

KomKat : Komisi Kateketik

KTSP : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

KWI : Konferensi Wali Gereja Indonesia

lih. : Lihat

MP : Materi Pokok

No : Nomor

PAK : Pendidikan Agama Katolik

PKKI : Pertemuan Kateketik antar Keuskupan se-Indonesia

dkk : Dan kawan-kawan

PUK : Petunjuk Umum Katekese

RI : Republik Indonesia

SD : Sekolah Dasar

USD : Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya pendidikan di Indonesia berperan sangat penting dalam

meningkatkan dan mengembangkan diri seseorang. Dalam mencapai itu

diperlukan suatu peroses pembelajaran melalui pendidikan. Untuk menjawab dan

menghadapi suatu tantangan global dan menyiapkan masa depan seseorang dan

bangsa diperlukan pendidikan. Oleh karena itu, seseorang perlu sadar bahwa

pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam menghadapi tantangan global

dalam persaingan ke arah yang positif. Pendidikan merupakan suatu tuntutan di

dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Adapun maksudnya pendidikan menuntut

segala kekuatan kodrat yang ada pada diri seseorang, agar sebagai manusia dan

sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagian yang

setinggi-tingginya (Ki Hadjar Dewantara dalam Dwi Siswoyo Dkk, 2007: 20).

Menurut Komisi Kateketik KWI (2017: 9) Pendidikan Agama Katolik dan

Budi Pekerti merupakan rangkaian usaha yang dilakukan secara terencana dan

berkesinambungan dalam rangka mengembangkan kemampuan siswa untuk

memperteguh iman dan ketakwaan kepada Tuhan yang Maha Esa sesuai dengan

ajaran iman katolik.

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti membantu dan membimbing

siswa untuk memperteguh iman sesuai ajaran iman katolik dengan memperhatikan

dan menghormati agama dan kepercayaan lain. Hal ini dimaksudkan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

2

menciptakan keharmonisan hubungan antar umat beragama dalam masyarakat

Indonesia yang majemuk demi terwujudnya semangat persatuan dan kesatuan

Nasioanal.

Keterlibatan Gereja di Indonesia dalam bidang pendidikan telah tampak

sebelum republik ini didirikan. Hampir setiap Ordo dan konggregasi religius di

Indonesia mempunyai karya pendidikan sekolah. Belum lagi organisasi-organisasi

awam. Kehadiran Gereja paling nampak dengan adanya sekolah katolik. Gereja

mempunyai tugas dan perannya untuk mewartakan Kerajaan Allah kepada semua

orang.

Akhirnya secara istimewa pendidikan termasuk tugas Gereja, bukan hanya

karena masyarakat pun harus diakui kemampuannya menyelenggarakan

pendidikan, melainkan terutama karena Gereja bertugas mewartakan jalan

keselamatan kepada semua orang, menyalurkan kehidupan Kristus kepada

umat beriman, serta tiada hentinya penuh perhatian membantu mereka,

supaya mampu meraih kepenuhan kehidupan itu (GE. art 3).

Pernyataan tersebut merupakan anjuran Bapa Paus Yohanes Paulus ke

XXIII dalam Konsili Vatikan II agar Gereja juga menaruh perhatiannya terhadap

pendidikan. Tugas Gereja adalah mewartakan Kristus kepada semua orang. Maka

Gereja berperan dalam perluasan pendidikan untuk menyalurkan kehidupan

Kristus sendiri kepada semua umat beriman supaya mereka memperoleh

kepenuhan hidup dan Kerajaan Allah semakin nyata di dunia ini.

Perkembangan teknologi dan komunikasi sangat mempengaruhi manusia

dalam dimensinya baik sosial, politik, ekonomi dan bahkan pendidikan.

Pendidikan senantiasa terbuka terhadap penemuan-penemuan baru dalam bidang

teknologi. Upaya peningkatan kualitas pendidikan harus lebih banyak dilakukan

pengajar dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawabnya sebagai pendidik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

3

Menurut Winkel (2014: 343) materi pelajaran ialah bahan yang digunakan

untuk belajar dan yang membantu untuk mencapai tujuan instruksional, di mana

siswa melakukan sesuatu terhadap sesuatu menurut perilaku tertentu. Berdasarkan

definisi ini, Winkel memaparkan bahwa materi pembelajaran sangat erat

kaitannya dengan tujuan instruksional. Berbagai bahan atau materi dapat dipilih

dan digunakan sesuai dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai.

Sumber belajar mencakup apa saja yang dapat digunakan untuk membantu

tiap orang untuk belajar dan menampilkan kompetensinya. Sumber belajar

meliputi pesan, orang, bahan, alat, teknik dan latar. Sumber belajar adalah segala

sesuatu dan dengan mana seseorang mempelajari sesuatu (Dirjen dikti dalam buku

Karwono & Heni Mularsih, 2017: 159).

Menurut Sitepu (2014: 18) sumber belajar adalah salah satu komponen

dalam kegiatan belajar yang memungkinkan individu memperoleh pengetahuan,

kemampuan, sikap, kenyakinan, emosi, dan perasaan. Dalam pembelajaran

Pendidikan Agama Katolik guru dapat memanfaatkan berbagai sumber belajar

seperti buku teks yang tersedia dalam bentuk buku guru dan buku siswa. Selain itu

guru dapat menggunakan buku referensi lainnya dan mengembangkan bahan ajar

sesuai dengan perkembangan ilmu dan teknologi. Sumber belajar juga

memberikan pengalaman antara guru dan murid dalam belajar, dan tanpa sumber

maka tidak mungkin terlaksana proses belajar dengan baik. salah satu upaya

peningkatan proses pembelajaran adalah penggunaan media secara efektif, guna

meningkatkan efektivitas proses pembelajaran yang akhirnya meningkatkan

kualitas hasil belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

4

“Media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Oleh karena itu,

media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan.

Media yang dimaksud di sini tidak terbatas pada benda tertentu saja, namun

mencakup segala sesuatu yang menjadi perantara sebuah pesan dari sumber atau

pengirim untuk sampai kepada penerima pesan.

Dengan mempersiapkan media pembelajaran yang baik berarti guru telah

membantu siswanya mengaktifkan unsur-unsur psikologis yang ada dalam diri

mereka seperti pengamatan, daya ingat, minat, perhatian, berpikir, fantasi, emosi

dan perkembangan kepribadian mereka. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa

penggunaan media pembelajaran bukan sekedar upaya untuk membantu guru

dalam mengajar, tetapi lebih dari itu yakni sebagai usaha untuk memudahkan

siswa dalam belajar. Akhirnya media pembelajaran memang penting digunakan

oleh guru, bukan hanya sekedar alat bantu mengajar bagi guru, namun dapat

menimbulkan kesadaran baru bagi guru bahwa media pembelajaran telah menjadi

bagian integral dalam sistem pendidikan sehingga dapat dimanfaatkan semaksimal

mungkin untuk membantu lancarnya bidang tugas yang diemban untuk kemajuan

dan meningkatkan kualitas peserta didik.

“Metode” sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu Metodhos yang berarti

cara atau jalan yang ditempuh. Jadi, metode adalah suatu cara yang digunakan

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Zainal & Ali, 2016: 9). Dengan kata

lain, metode digunakan dalam konteks pendekatan secara personal antara pendidik

dan peserta didik supaya peserta didik tertarik dan menyukai pembelajaran. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

5

mengusahakan pencapaian tujuan pembelajaran perlu adanya metode. Tidak

mungkin sebuah tujuan pembelajaran akan berhasil tanpa metode, sesederhana

apapun metode itu. Karena sesungguhnya metode diibaratkan sebagai kendaraan

yang akan mengantar siswa mencapai tujuan pembelajaran.

Metode pembelajaran adalah cara yang digunakan pendidik dalam

mengadakan hubungan dengan peserta didik pada saat berlangsung pembelajaran

Sudjana dalam Zainal & Ali (2016: 10). Dengan kata lain, metode ini digunakan

dalam konteks pendekatan secara personal antara pendidik dan peserta didik

supaya peserta didik tertarik belajar.

Maka Guru hendaknya memakai metode yang membebaskan dalam artian

bahwa anak didik dibebaskan dari sikap pasif, rasa tertekan yang membuatnya

masa bodoh dan merasa terasing dari imannya sendiri. Dengan mempersiapkan

metode yang baik berarti guru menumbuhkan kegiatan belajar bagi anak didik dan

menimbulkan pembelajaran yang edukatif, kondusif, dan menantang. Semakin

baik metode yang digunakan semakin efektif pula pencapaian tujuan

pembelajaran.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa metode sangatlah penting

digunakan bagi guru tidak hanya sebagai cara dalam proses mengajar namun

menumbuhkan kesadaran baru bagi guru bahwa metode menjadi jantungnya

sehingga dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin dalam mempertinggi mutu

pengajaran yang menjadi tanggung jawab dan mampu membawa anak didik dekat

kepada Tuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

6

Berdasarkan pengalaman PPL penulis di SD Kanisius Notoyudan

Yoyakarta penulis mengamati teman yang sedang mengajar di kelas, dikatakan

bahwa ada berbagai masalah yang timbul dari pihak guru maupun murid, baik

sewaktu guru menyampaikan materi secara lisan maupun tertulis. Masalahnya

adalah siswa lebih menyukai pelajaran yang disampaikan oleh guru dengan

menggunakan metode bercerita saja dan juga masih ada sebagian murid yang sulit

berkosentrasi, sehingga anak didik hanya sibuk mengganggu teman sebangkunya

serta tidak mau mendengarkan guru yang sedang menjelaskan materi.

Dari segi guru kurang mempersiapkan pelajaran secara matang dan juga

kurang tegas dalam mengajar sehingga siswa bertindak seenaknya saja di dalam

kelas, hal ini disebabkan karena guru kurang persiapan dalam mengajar. Dalam

proses belajar guru seperti mesin. Dalam mengajar yang hanya berpatokan pada

buku paket dan jam pelajaran saja kurang berkomunikasi secara personal dengan

naradidik serta dalam pengunaan metode pembelajaran yang kurang efektif,

sehingga pembelajaran menjadi tidak menarik.

Oleh kerena itu dalam pembelajaran perlu adanya persiapan dalam

penggunaan metode yang tepat agar guru mampu menarik perhatian siswa untuk

terlibat aktif dalam proses belajar mengajar khususnya dalam mata pelajaran

Pendidikan Agama Katolik untuk mengembangkan iman mereka kepada Tuhan.

Ketika penulis mengamati Pendidikan Agama Katolik kelas III-IV di SD

Kanisius Notoyudan Yogyakarta, sewaktu PPL bahwa anak didik menjadi sangat

bersemangat belajar dengan metode permainan, sebab sangat menarik. Maka dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

7

itu penulis mempunyai alasan bahwa menggunakan metode permainan dapat

meningkatkan minat belajar para naradidik.

Penulis ingin mengetahui lebih bagaimana metode permainan menjadi

sarana yang efektif dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di SD

Kanisius Notoyudan Yogyakarta. Oleh karena itu penulis terdorong memilih judul

“EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

KATOLIK DI SD KANISIUS NOTOYUDAN YOGYAKARTA”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan diidentifikasikan

sebagai berikut:

1. Guru Pendidikan Agama Katolik seringkali menemukan kesulitan dalam

menggunakan ataupun memilih metode pembelajaran yang sesuai dengan

tujuan pembelajaran yang mau dicapai.

2. Penggunaan metode dalam Pendidikan Agama Katolik yang kurang

bervariasi.

3. Guru Pendidikan Agama Katolik dalam proses belajar mengajar masih

kurang inovatif dan variasi dalam penggunaan metode pembelajarannya.

4. Berdasarkan pengalaman PPL penulis menemukan guru kurang dalam

persiapan mengajar sehingga naradidik mudah merasa bosan dan sibuk

melakukan aktifitas lain.

C. Batasan Masalah

Skiripsi ini akan membatasi kajiannya pada Efektivitas Metode Permainan

dalam Pendidikan Agama Katolik di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta. Proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

8

penelitian ini dilakukan pada siswa-siswi di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah maka permasalahan

yang akan diteliti dapat dirumuskan sebagai berikut:

“Bagaimanakah Efektivitas Metode Permainan dalam Pendidikan Agama Katolik

di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta?”.

E. Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini adalah mengetahui sejauh mana pelaksanaan

pembelajaran melalui metode permainan menjadi sarana yang efektif dalam

Pendidikan Agama Katolik di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta.

F. Manfaat Penulisan

Manfaat dari penulisan “Efektivitas Metode Permainan dalam Pendidikan

Agama Katolik di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta”.

1. Manfaat Praktis

a. Bagi Mahasiswa-mahasiswi Pendidikan Keagamaan Katolik Universitas

Sanata Dharma

1) Membantu Mahasiswa-Mahasiswi Pendidikan Keagamaan Katolik

mengembangkan penggunaan metode permainan dalam Pendidikan

Agama Katolik.

2) Membantu Mahasiswa-mahasiswi Pendidikan Keagamaan Katolik

untuk menyediakan data ilmiah mengenai penggunaan metode

permainan dalam Pendidikan Agama Katolik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

9

b. Bagi Guru SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta

Sebagai masukan bagi guru SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta untuk

mengembangkan serta menumbuhkan kreativitas dan inovatif dalam

menggunakan metode permainan.

c. Bagi SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta

Sebagai masukan bagi SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta untuk lebih

meningkatkan penerapan metode pembelajaran yang bervariasi agar

keaktifan belajar siswa lebih baik, sehingga mampu meningkatkan hasil

prestasi belajar siswa.

2. Manfaat Teoritis

Sebagai tambahan sumber bacaan perpustakaan Universitas Sanata Dharma

dan sebagai acuan bagi penelitian yang lebih lanjut.

G. Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan pada skripsi ini adalah diskripsi analitis,

yaitu berdasarkan studi pustaka dan penelitian kuantitatif dengan cara

pengumpulan data dari hasil penyebaran instrumen dan pembahasan terhadap

hasil yang telah diperoleh. Berdasarkan kajian pustaka dan hasil penelitian,

dilakukan analisa terhadap permasalahan yang terjadi.

H. Sistematika Penulisan

BAB I: PENDAHULUAN

Bab I ini merupakan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

penulisan, identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan

penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

10

BAB II: KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Bab II ini terdiri dari dua bagian. Bagian pertama akan membahas

mengenai Pendidikan Agama Katolik: hakekat Pendidikan Agama Katolik, tujuan

Pendidikan Agama Katolik, ruang lingkup Pendidikan Agama Katolik, dan

pendekatan Pendidikan Agama Katolik. Metode Permainan: Metode Pembelajaran

dalam Pendidikan Agama Katolik yang meliputi; pengertian metode

pembelajaran, dan dasar pertimbangan pemilihan metode pembelajaran. Metode

Permainan yang meliputi; pengertian metode permainan, manfaat, kategori,

kelebihan dan kekurangan metode permainan. Efektivitas. Bagian kedua akan

membahas tentang kerangka pikir dan hipotesis.

BAB III: METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab III ini disajikan tentang metode penelitian yang meliputi: jenis

penelitian, desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel

penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan, pengembangan instrumen, dan

teknik analisis data.

BAB IV:HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab IV ini disajikan hasil penelitian dan analisis data Efektivitas

Metode Permainan dalam Pendidikan Agama Katolik yang meliputi deskripsi

hasil penelitian, uji normalitas, pengujian hipotesis, dan diakhiri keterbatasan

penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

11

BAB V: PENUTUP

Dalam bab V ini berisikan kesimpulan dan saran atas hasil penelitian yang

dilakukan oleh penulis sekaligus menjawab permasalahan dari judul yang telah

dipilih oleh penulis untuk mengakhiri kegiatan penulisan skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

12

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS

Berkaitan dengan judul skripsi yaitu “Efektivitas Metode Permainan

Dalam Pendidikan Agama Katolik di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta”, maka

dalam bagian pertama akan diuraikan secara berturut-turut oleh penulis mengenai

kajian tantang Pendidikan Agama Katolik yang terdiri dari Hakekat, Tujuan,

Ruang Lingkup Pendidikan Agama Katolik, dan Pendekatan Pendidikan Agama

Katolik.

Di samping itu, pengunaan metode juga ikut menentukan keberhasilan

dalam pembelajaran. Dalam dunia pendidikan, salah satu upaya peningkatan

proses pembelajaran adalah penggunaan metode secara efektif dalam proses

pembelajaran yang akhirnya meningkatkan kualitas hasil belajar. Sehubungan

dengan gagasan-gagasan di atas pada bagian kedua akan dikemukakan; 1. Metode

Pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik yang meliputi: Pengertian

Metode, Dasar Pertimbangan Pemilihan Metode Pembelajaran. 2. Metode

Permainan yang meliputi: Pengertian, Manfaat, Kategori, Kelebihan dan

Kekurangan Metode Permainan dalam Pendidikan Agama Katolik.

A. Kajian Pustaka

1. Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

a. Hakikat Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

Hakikat Pendidikan Agama Katolik adalah pewartaan. Tugas Kenabian

Gereja sendiri adalah mewartakan misteri keselamatan kepada seluruh dunia dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

13

mengajak orang menjawab panggilan Allah dan menyambut keselamatan yang

ditawarkan itu. Ia memenuhi tugas itu dengan pelayanan sabda. Pelayanan Sabda

adalah tindakan gerejani, suatu fungsi pastoral dan pernyataan istimewa tradisi

yang hidup. Melalui itulah sabda Allah disampaikan dengan berbagai cara dan

bentuk dengan tujuan membina, menggairahkan dan memupuk iman. Pelayanan

mengakibatkan sabda Allah menjadi aktual dan relevan bagi waktu dan tempat

serta kategori pendengar dengan kata-kata yang betul manusiawi

(Amalorpavadass, 1982: 5-6).

Dapiyanta (2008: 5-6) berpendapat bahwa Pendidikan Agama Katolik

merupakan salah satu bentuk katekese. Dengan hal itu Pendidikan Agama Katolik

Katekese merupakan salah satu bentuk pelayanan sabda dengan fungsi khas

pendidikan iman agar dapat menghantarkan mereka menuju kepada kedewasaan

iman. Pendidikan iman yang dimaksud ialah penciptaan situasi dan kondisi

sedemikian rupa hingga orang dapat mengembangkan imannya secara bebas.

Dalam hal ini pendidikan iman bukan merupakan hasil campur tangan langsung

atas perkembangan iman seseorang, karena iman pada dasarnya adalah

perjumpaan rahmat Allah dan kebebasan manusia sehingga perkembangan iman

seseorang pun merupakan hasil kerjasama antara rahmat Allah dan kebebasan

manusia. Melihat hal ini Pendidikan Agama Katolik tidak berhenti pada

pengetahuan tentang kebenaran-kebenaran agama saja, melainkan mesti

mengolahnya dan menghantar peserta didik sampai pada iman yang dewasa, relasi

dengan Kristus, dan dalam keseluruhan hidupnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

14

Heryatno (2008: 14-15) mengatakan Pendidikan Agama Katolik bervisi

spiritual yang berarti Pendidikan Agama Katolik secara konsisten terus berusaha

memperkembangkan kedalaman hidup naradidik, memperkembangkan jati diri

atau inti hidup mereka. Pendidikan Agama Katolik berusaha membantu naradidik

memperkembangkan jiwa dan interiroitas hidup mereka. Jiwa berarti tempat

dimana Allah bersemayam sedangkan interiroitas berhubungan dengan kesadaran,

kedalaman dan nilai hidup yang dipegang dan diwujudkan. Pendidikan Agama

Katolik diharapkan tidak hanya menebar informasi, tetapi juga memberi ilham dan

inspirasi hidup kepada naradidik. Pendidikan Agama Katolik diharapkan juga

membantu naradidik menemukan makna hidup dari kenyataan sehari-hari. Oleh

karena itu, Pendidikan Agama katolik diharapkan sungguh membantu naradidik

untuk memilih yang baik dan menjalankan sesuai dengan norma moral dan etika.

Mangunwijaya dalam Heryatno (2008: 15-16) menyatakan bahwa hakikat

dasar Pendidikan Agama Katolik adalah sebagai komunikasi iman. Pendidikan

Agama Katolik sebagai komunikasi iman perlu menekankan sifatnya yang praktis

artinya bermula dari pengalaman penghayatan iman, melalui refleksi dan

komunikasi menuju kepada penghayatan iman baru yang lebih baik. Bersifat

praktis juga berarti Pendidikan Agama Katolik lebih menekankan tindakan

(kehidupan) dari pada konsep atau teori. Dengan sifatnya yang praktis, Pendidikan

Agama Katolik menjadi mediasi transformasi iman yang berlangsung terus

menerus. Maka dari itu, Pendidikan Agama Katolik juga dipahami sebagai

komunikasi penghayatan atau pengalaman iman. Komunikasi semacam ini tentu

akan saling memperkaya dan meneguhkan iman para pesertanya. Iman sejati dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

15

mendorong orang untuk bersikap belas kasih, peka dan peduli kepada sesamanya

yang miskin serta menderita, merasa rindu dan ingin dekat pada Tuhannya, dan

berbuat baik kepada sesama. Pendidikan Agama Katolik tidak terhenti pada

pengajaran agama melainkan proses perkembangan (dan pendewasaan) iman,

peneguhan pengharapan dan perwujudan cinta kasih (religiositas).

PUK art.73 menyatakan bahwa apa yang menunjuk sifat khas pada

pelajaran agama di sekolah ialah kenyataan bahwa ia dipanggil untuk meresapi

satu bidang budaya yang khas dan untuk berhubungan dengan bidang ilmu

pengetahuan yang lain. Sebagai bentuk asli dari pelayanan sabda, dia

menghadirkan Injil dalam sebuah proses personal dari asimilasi kultural,

sistematis, dan kritis.

Dalam dunia budaya, yang diasimilasi oleh para siswa dan yang

dirumuskan oleh ilmu pengetahuan dan nilai-nilai yang dipersembahkan oleh

disiplin ilmu yang lain, pelajaran agama di sekolah-sekolah menaburkan benih

dinamis dari Injil dan berusaha untuk tetap menjaga hubungan dengan unsur-

unsur lain dari pengetahuan dan pendidikan para siswa. Maka, Injil akan

menyuburkan mentalitas para siswa dalam bidang pelajaran mereka dan

penyelarasan budaya mereka akan diperoleh dalam terang iman.

Oleh karena itu, pelajaran agama di sekolah hendaknya tampil sebagai

displin studi. Pelajaran agama harus menyampaikan pesan dan peristiwa Kristiani

dengan kesungguhan dan kedalaman yang sama dengan apa yang disajikan oleh

displin yang lain. Tidak dapat ditempatkan hanya sebagai tambahan, melainkan

sebagai hal yang perlu dalam dialog interdisipliner. Dialog itu terutama harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

16

terjadi pada level yang sama seperti halnya dalam lain membentuk kepribadian

para siswa. Dengan cara ini, penyajian pesan-pesan Kristiani mempengaruhi cara

memahami asal mula dunia, pengertian sejarah, dasar nilai etis, fungsi agama

dalam budaya, tujuan manusia dan hubungannya dengan alam. Melalui dialog

interdisipliner, pelajaran agama di sekolah, mendasari, menggerakan,

mengembangkan dan menyempurnakan kegiatan pendidikan di sekolah (PUK

art.73).

PUK art.74 menegaskan bahwa pelajaran agama di sekolah dikembangkan

dalam konteks sekolah yang berbeda-beda, sementara tetap mempertahankan

sifatnya yang khas memperoleh penekanan-penekanan yang berbeda. Hal ini

bergantung pada situasi legal dan organisatoris, teori-teori pendidikan, pandangan

pribadi masing-masing guru, serta hubungan antara pelajaran agama di sekolah-

sekolah dan katekese keluarga atau paroki.

Para siswa berhak mempelajari dengan benar dan pasti agama yang

dipeluknya. Hak mengenal Kristus, dan pesan yang menyelamatkan yang

dimaklumkan-Nya tidak boleh diabaikan. Sifat pengakuan dari pelajaran agama di

sekolah-sekolah dalam berbagai fokus, yang diberikan oleh Gereja diberbagai

negara merupakan jaminan yang tidak dapat dilepaskan yang dipersembahkan

kepada keluarga-keluarga dan para siswa yang memilih pendidikan seperti itu

(PUK art.74).

PUK art.74 mengatakan bahwa bagi sekolah Katolik, pelajaran agama

merupakan bagian dari pelayanan sabda yang dilengkapi dengan bentuk-bentuk

lain pelayanan sabda yakni; katekese, homili, perayaan-perayaan liturgis, dan lain-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

17

lain. Pelajaran agama tidak dapat dipisahkan dari fungsi pedagogis dan dari

eksistensi mereka. Dalam konteks sekolah negeri atau sekolah-sekolah swasta di

mana wewenang sipil atau situasi lain memaksakan pelajaran agama umum baik

bagi siswa katolik maupun bukan katolik, hendaklah pelajaran agama lebih

bersifat ekumenis, dan memiliki kesadaran antaragama yang lebih besar.

Berdasarkan gagasan-gagasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Pendidikan Agama Katolik yang merupakan bagian dari katekese hakikatnya

adalah komunikasi iman bukan hanya pengajaran, harus bervisi spiritual

ditekankan interioritas hidup dan memperkembangkan jiwa peserta didik.

Pendidikan Agama Katolik sebagai salah satu bentuk katekese yang terikat pada

fungsi dan situasi sekolah mempunyai fungsi yang khas untuk melaksanakan

pendidikan iman, sarana pewartaan Kristus demi perubahan batin dan

pembaharuan hidup. Pendidikan Agama Katolik mempunyai hubungan dengan

displin ilmu yang lain, Pendidikan Agama Katolik dipanggil untuk meresapi satu

bidang budaya yang khas dan untuk berhubungan dengan ilmu yang lain, sebagai

bentuk asli dari pelayanan sabda, dan dia menghadirkan Injil di dalam

kebudayaan. Maka, Pendidikan Agama Katolik dihadapkan dalam dua konteks

yaitu pewartaan Gereja, dan pewartaan di sekolah yang berhubungan dengan

disiplin-disiplin ilmu lain. Pendidikan Agama Katolik sebagai bagian dari

katekese dan mempunyai akarnya yaitu pewartaan mempunyai hakikat untuk

pewartaan Injil dan pelayanan Sabda.

b. Tujuan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

Menurut Komisi Kateketik KWI (2017: 10) Pendidikan Agama Katolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

18

disekolah bertujuan untuk membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuan,

keterampilan, dan sikap membangun hidup yang semakin beriman. Pengetahuan

yang dimiliki melalui aktivitas-aktivitas: mengetahui, menerapkan, menganalisis,

dan mengevaluasi. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas-aktivitas, antara lain:

mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Sikap dibentuk

melalui pembiasaan: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan

mengamalkan.

Menurut Heryatno (2008: 23-24) tujuan utama Pendidikan Agama Katolik

yaitu demi terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah. Terwujudnya Kerajaan Allah

merupakan visi dasar atau arah utama seluruh kegiatan pendidikan di dalam iman

atau Pendidikan Agama Katolik. Kehidupan kristiani dengan semangat pertobatan

yang terus menerus diperbaharui dan diwujudkan diharapkan menjadi tanggapan

terhadap karya penyelamatan Allah tersebut. Singkatnya, terwujudnya nilai-nilai

kerajaan Allah menjadi pusat referensi (sumber acuan) untuk merumuskan arah,

visi dan tujuan pendidikan di dalam iman. Suatu paradigma Pendidikan Agama

Katolik yang berorientasi demi terwujudnya nilai-nilai Kerajaan Allah diperlukan

untuk dijadikan sebagai sumber inspirasi yang akan memberdayakan pendidik dan

naradidik di dalam proses pendidikan dan juga menghindari adanya salah paham

bahwa pendidikan dalam iman hanya bersifat teoritis-intelektualistis dan

merupakan urusan pribadi yang hanya membicarakan hal-hal yang “Suci” tetapi

jauh dari pergulatan hidup sehari-hari. Tujuan Pendidikan Agama Katolik bersifat

holistik. Bersifat holistik artinya sesuai dengan kepentingan hidup naradidik,

tujuan Pendidikan Agama Katolik disekolah harus mencakup segi kognitif, afeksi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

19

dan praksis. Ketiganya tidak dapat dipisah-pisahkan; tidak dapat satu unsur

dilebihkan dan unsur dan diabaikan. Tujuan Pendidikan Agama Katolik juga

bersifat konatif. Bersifat konatif berarti, tujuan pendidikan di dalam iman sudah

diolah dan dipertimbangkan masak-masak, sehingga diyakini kebenarannya, dan

selanjutnya mendorong semua pihak supaya semakin setia serta konsisten

mewujudkannya di dalam kenyataan hidup sehari-hari. Pendidikan iman yang

bersifat konatif salah satu arah utamanya yaitu membantu naradidik kecuali untuk

memiliki kesadaran kritis yang reflektif dan mampu berpikir sendiri juga

mendorong mereka untuk menjadi lebih peka pada kebutuhan lingkungannya

sehingga naradidik, peserta Pendidikan Agama katolik memiliki pandangan yang

inklusif dan berwawasan luas.

Berdasarkan gagasan-gagasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

Pendidikan Agama Katolik mempunyai tujuan agar peserta didik semakin

menggumuli pergulatan hidupnya, mengembangkan iman dalam terang Injil dan

pesan-pesan Kristiani serta demi terwujudnya Kerajaan Allah.

c. Ruang Lingkup Bahan Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

Jacob dalam Dapiyanta (2008: 6) menyatakan bahwa bahan merupakan

sarana bukan tujuan. Bahan meskipun penting tetap merupakan sarana, namun

demikian bahan yang diharapkan bukan bahan mati, melainkan bersaksi. Ruang

lingkup bahan Pendidikan Agama Katolik ialah tradisi Kristen, kehidupan peserta

didik, dan lingkungannya.

Bahan-bahan yang diolah mengandung segi objektif dan subjektif

misalnya tradisi dan situasi tertentu dalam Gereja adalah segi objektif, segi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

20

subjektifnya ialah tanggapan umat terhadap tradisi tersebut. Segi objektif dapat

dinilai sedangkan segi subjektif di luar tanggapan murid dapat diobjektifkan

sehingga dapat dinilai. Segi subjektif tanggapan murid, demi kebebasan murid

tidak masuk nilai ujian.

Dalam hasil sidang PKKI IV dikumpulkan oleh Setyakarjana (1997: 93)

dikatakan bahwa pelajaran agama sebagai kesempatan penyampaian doktrin

melulu kiranya tidak menjadi ideal pelajaran agama di sekolah meskipun perlu

ditekankan pentingnya aspek pengetahuan. Oleh karena itu dianjurkan agar materi

pelajaran agama disusun sedemikian rupa sehingga ada keterpaduan antara:

pengalaman hidup peserta didik, konteks masyarakat di mana anak hidup, Kitab

Suci dan ajaran-ajaran Gereja.

Ruang lingkup bahan Pendidikan Agama Katolik tidak lepas dari bahan

katekese. Bahan katekese ialah wahyu dan iman dalam lingkup Gereja Katolik

yang berpusat pada Kristus. Bahan katekese juga merupakan kebenaran-kebenaran

iman dalam konteks hidup kongkret Gereja. Kebenaran-kebenaran iman itu

senantiasa diwartakan oleh Gereja yang senantiasa disusun secara hirarkis dan

organik. Hirarkis di sini dimengerti bahwa kebenaran yang satu berdasar pada

kebenaran yang lain (Dapiyanta, 2008:5).

Menurut Komisi Kateketik KWI (2007: 8-9) ruang lingkup Pendidikan

Agama Katolik ialah sebagai berikut:

1. Dimensi atau aspek pribadi siswa, termasuk relasinya dengan sesama dan

lingkungan hidupnya. Materi Pendidikan Agama Katolik mau tidak mau

hasus menyentuh pribadi siswa dan pengalaman hidupnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

21

2. Dimensi diri dan pribadi Yesus Krisus. Dia adalah pribadi penentu dalam

iman Kristiani. Kekhasan ajaran Iman Kristiani diwarnai oleh pribadi yang

satu ini.

3. Dimensi Gereja. Gereja sebagai persekutuan murid Yesus yang

melanjutkan karya Yesus Kristus. Ajaran dan iman Gereja tubuh dan

berkembang dalam persekutuan ini.

4. Dimensi kemasyarakatan. Kehidupan Yesus dan gerejanya bukan untuk

dirinya sendiri, tetapi untuk dunia. Maka, dimensi kemasyarakatan

hendaknya menjadi materi Pendidikan Agama Katolik.

Berdasarkan 4 dimensi di atas, maka materi Pendidikan Agama Katolik

dijabarkan dalam tema-tema dan materi pokok. Materi pokok merupakan bagian

dari struktur keilmuan suatu bahan kajian yang ditetapkan, yang dapat berupa

bidang ajaran, gugus isi, proses, keterampilan, konteks, dan atau pengertian

konseptual.

Menurut Komisi Kateketik KWI (2017: 10-11) ruang lingkup Pendidikan

Agama Katolik dan Budi Pekerti menurut kurikulum 2013 mencakup empat aspek

yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Keempat aspek yang dibahas secara

lebih mendalam sesuai tingkat kemampuan pemahaman siswa adalah sebagai

berikut:

1. Pribadi Siswa

Membahas tentang diri sebagai laki-laki atau perempuan yang memiliki

kemampuan dan keterbatasan, kelebihan dan kekurangan, dipanggil untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

22

membangun relasi dengan sesama serta lingkungannya sesuai dengan

ajaran iman katolik.

2. Yesus Kristus

Membahas tentang pribadi Yesus Kristus yang mewartakan kerajaan

Allah, sebagaimana diwartakan dalam Kitab Suci Perjanjian Lama dan

Perjanjian Baru, agar siswa membangun relasi dengan Yesus Kristus dan

meneladannya.

3. Gereja

Membahas tentang makna Gereja agar siswa mampu melibatkan diri

dalam hidup menggereja.

4. Masyarakat

Membahas tentang perwujudan iman dalam hidup bersama di tengah

masyarakat sesuai dengan ajaran iman katolik.

Kurikulum Pendidikan Agama Katolik 1984 mengemukakan ruang

lingkup bahan Pendidikan Agama Katolik adalah saya, sesama dan lingkungan

membangun hidup yang berarti dan mendalam, Yesus Kristus dan Gereja.

Kurikulum Pendidikan Agama Katolik 1994 merumuskan ruang lingkup bahan

Pendidikan Agama Katolik ialah doa, Kitab Suci, sakramen, Allah Bapa, Yesus,

Roh Kudus, Gereja dan moral. Kurikulum 2004 merumuskan ruang lingkup bahan

Pendidikan Agama Katolik ialah saya, Yesus, Gereja dan masyarakat (Dapiyanta,

2008: 5-6).

Berdasarkan Gagasan-gagasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

ruang lingkup Pendidikan Agama Katolik adalah pribadi peserta didik, Yesus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

23

Kristus, Gereja, masyarakat. Karena ruang lingkup Pendidikan Agama Katolik

pada dasarnya ialah membawa peserta didik untuk memahami dirinya sebagai

yang dipangggil Tuhan, lebih memahami Yesus Kristus dan Gereja serta

menambil bagian di dalamnya, ingin memahami dan mencintai sesama dan

lingkungannya. Dengan demikian peserta didik lebih memperkembangkan

kepribadiannya, memajukan sesama dan kelestarian lingkungannya dengan

pegangannya ialah Yesus Kristus.

d. Pola Pendidikan Agama Katolik di Sekolah

Berbagai pola Pendidikan Agama Katolik dalam skripsi ini akan dikaji

model yang relevan kaitannya dengan metode pembelajaran. Penulis akan

mengelompokkan pola yakni; pola yang berorientasi pengalaman, ajaran atau

Kitab Suci dan berbuat (praksis).

1) Pola yang berorientasi pada pengalaman di antaranya:

a) Pola Pergumulan

Pola pergumulan ialah satu bentuk pelajaran agama yang membetuk

keterampilan pada peserta didik untuk sanggup menggumuli atau menyelesaikan

masalah hidupnya berdasarkan visi kritiani. Tekanan pokok pada pola ini ialah

membentuk keterampilan pada diri untuk menjawab berbagai macam panggilan

hidup. Proses pola pergumulan melewati tiga tahap yakni mengenalkan kenyataan,

pemahaman kenyataan hidup dan pergumulan hidup. Dalam tahap pengenalan

kenyataan peserta didik dilatih agar mereka memiliki kepekaan dan menyadari

kenyataan hidup yang dialami. Tahap pemahaman kenyataan membantu peserta

didik untuk sanggup mengetahui sebab akibat mengapa segala pengalaman dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

24

kenyataan terjadi. Tahap pergumulan hidup melatih peserta didik agar mereka

sanggup dan terampil menjawab segala macam masalah hidup berdasarkan terang

firman Tuhan ataupun berdasarkan tradisi Gereja (Yakob, 1990:73).

b) Pola Naratif Eksperensial

Naratif berarti bahan dikemas dalam bentuk cerita dan diceritakan (narasi)

sebagai partner yang bersaksi mengenai pengalaman serta penghayatan iman

peserta (eksperiensi). Komunikasi tersebut berangkat dan menuju ke pengalaman

dan penghayatan iman (eksperiensi) sehari-hari peserta. Pola ini cocok untuk

Pendidikan Agama Katolik dengan bahan yang hidup dan sebagai partner dialog

yang menarik dan tidak memaksa bukan pola indoktrinasi atau bimbingan pribadi,

melainkan pola yang mengolah bahan dalam bentuk cerita (Dapiyanta, 2008: 77).

c) Pola Mempersiapkan Hidup Beriman

Pemikiran dasar dari pola ini ialah bahwa sekolah adalah lembaga

pendidikan formal yang dibangun untuk membantu orang tua dan sekaligus

membantu mengambil bagin dari pembangunan masyarakat, sedangkan pelajaran

agama katolik di sekolah adalah membantu peserta didik dalam segi kehidupan

imannya. Pola ini bertujuan agar peserta didik tumbuh dan berkembang sebagai

seorang Kristiani, dengan harapan menjadi orang beriman yang otentik dewasa.

Materinya diambil dari peristiwa hidup konkret, Kitab Suci dan Tradisi Gereja.

Prosesnya, dimulai dengan penampilan fakta, penyadaran atas fakta, selanjutnya

menawarkan nilai-nilai Kristiani, yang diakhiri dengan penyadaran dan penilaian

(Yakob, 1990:74).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

25

d) Pola Berpusatkan pada Hidup Peserta

Pola pendidikan yang berpusatkan pada hidup peserta ini merupakan

reaksi yang ekstrem terhadap pola pendidikan yang bersifat dogmatis. Sifat yang

ditekankan bukan kognitif melainkan kualitatif dan subyektif. Pola ini

mendukung para peserta untuk menemukan manfaatnya sendiri, memilih materi

dan kecepatannya, termasuk memilih bentuk evaluasinya. Segi refleksi atas

pengalaman menjadi jalan utama untuk sampai menemukan dimensi religius dari

pengalaman hidup. Secara pedagogis model ini dikritik karena hanya berkutat dan

berhenti pada pengalaman. Di samping itu karena prosesnya terlalu kabur banyak

menekankan diskusi, mengakibatkan arahnya menjadi kabur sehingga baik peserta

didik maupun pendidik mengalami kebingungan mau ke mana, tidak jelas

(Heryatno, 2008: 57-58).

2) Pola yang berorientasikan pada ajaran-ajaran, tradisi Gereja dan Kitab Suci di

antaranya:

a) Pola Kitab Suci

Pola Kitab Suci ialah kerangkah dasar kegiatan belajar-mengajar di

sekolah yang berdasarkan dan bertitik tolak dari Kitab Suci. Dasar penggunaan

pola ini ialah Kitab Suci merupakan sumber kehidupan orang Kristen. Tujuan pola

ini ialah mendarahdangingkan sabda Allah kedalam hidup pribadi dan

bermasyarakat. Sedang prosesnya ialah mulai dari Kitab Suci (pengalaman

otentik) mengarah pada kehidupan sehari-hari (pengalaman manusiawi), dan

berakhir dengan pengalaman Kristiani (Yakob, 1990:75).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

26

b) Pola Transmisi/Transfer

Pola ini bersifat instruktif dan perskriptif. Pendidik menyampaikan

(mengoper dan mentransfer) materi (informasi) secara instruksional kepada

peserta didik. Pendidik meyakini informasi tersebut sebagai kebenaran yang harus

dipelihara dan diteruskan dari suatu generasi ke generasi berikutnya. Model ini

berpusat pada pendidik yang mentransfer (mengoper) seluruh pengetahuannya

pada para peserta didik dengan menerapkan relasi guru dengan murid. Guru

memandang diri sebagai subyek dan memperlakukan peserta didik sebagai obyek.

Guru hanya mengajar dan murid hanya belajar. Dari sifat-sifat yang ditekankan

tersebut dapat dikatakan bahwa model ini sangat mengutamakan segi kognitif.

Penekanan yang berat sebelah ini mengakibatkan kegiatan pendidikan iman

berubah menjadi indoktrinasi. Akibatnya hidup beriman peserta untuk jangka

panjang lebih dirugikan dari pada dibantu. Di samping sifatnya yang sempit dan

arahnya yang berat sebelah, model ini secara pedagogis juga mendapatkan

kritikan yang sangat tajam, lebih-lebih berkaitan dengan proses pendidikannya.

Proses model ini bersifat satu arah dari atas ke bawah, dari guru kepada para

murid (peserta). Guru sebagai pusat memandang diri sebagai satu-satunya sumber

pengetahuan (guru merasa diri jauh lebih tahu). Para peserta didik dilihat sebagai

pihak yang tidak mengetahui dan membutuhkan informasi sehingga perlu

diberitahu. Prosesnya tidak memiliki unsur dua logis dan tidak ada eksplorasi

(Heryatno, 2008: 54-56).

3) Pola yang berorientasi pada tindakan atau praksis di antaranya:

a) Pola Mempertanggung Jawabkan Iman

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

27

Pola mempertanggung jawabkan iman ialah bentuk kegiatan belajar-

mengajar yang membawa naradidik untuk menyelaraskan penghayatan imannya

dengan cara hidupnya sebagai anggota Gereja dalam hidup bermasyarakat.

Dengan demikian anak menjadi peka, berani bertindak dan menunjukkan motivasi

hidup. Tujuan dari pola ini ialah anak berani bertindak sesuai ajaran imannya atas

dasar kebesaran angota Gereja dan hidup menggereja dan bermasyarakat. Berani

bertindak berani mewujudkan nilai-nilai iman dalam kehidupan; bertidak bebas

berarti berbuat karena pemahaman dan kesadaran akan nilai Kristiani; menggereja

berarti masuk kedalam kegiatan Gereja (doa, liturgi, pewartaan dll); masyarakat

berarti bersikap peduli dan ambil bagian terhadap kenyataan hidup (diakomia,

koinomia, martyria, liturgia). Langkah-langkah proses belajar-mengajar dalam

pola ini melalui tahap-tahap; mencari, mengetahui dan menerima fakta aktual,

memahami fakta dengan menilai, menimbang dan memilih, menerapkan

pemahaman atas fakta, mengintegrasikan keseluruhan hasil belajar pokok tertentu

(Yakob, 1990:75-76).

b) Pola Saintifik

Pola saintifik adalah proses pembelajaan yang dirancang sedemikian rupa

agar siswa secara aktif mengonstruk konsep, hukum, atau prinsip melalui tahapan-

tahapan mengamati, merumuskan masalah, mengajukan atau merumuskan

hipotesis, mengumpulkan data dengan bebagai teknik, menganalisis data, menarik

kesimpulan dan mengomunikasikan konsep, hukum, atau prinsip yang ditemukan.

Pola ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada siswa dalam

mengenal dan memahami berbagai materi menggunakan pola ilmiah, bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

28

informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak tergantung pada informasi

searah dari guru.

Langkah-langkah pola saintifik ialah mengamati (mengutamakan

kebermaknaan proses pembelajaran), menanya (mengajukan pertanyaan tentang

informasi yang dipahami dari apa yang diamati atau pertanyaan untuk

mendapatkan informasi tambahan tentang apa yang diamati), mengumpulkan

informasi/eksperimen (membaca sumber lain selain buku teks, mengamati

objek/kejadian/aktivitas, dan waancara dengan narasumber), mengasosiasikan/

mengolah informasi (pengelolaan infomasi yng sudah dikumpulkan, baik dari

hasil kegiatan mengumpulkan/eksperimen maupun hasil kegiatan mengamati dan

mengumpulkan informasi), mengomunikasikan (penyampaian hasil pengamatan

atau kesimpulan bedasarkan hasil analisis secara lisan, tertulis, atau media lainnya

(Komisi Kateketik KWI, 2017: 11-12).

Berdasarkan gagasan-gagasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa

dalam Pendidikan Agama Katolik pola pembelajaran lebih ditekankan pada pola

yang di dalamnya terkandung tiga proses yaitu proses pengalaman, ajaran atau

Kitab Suci dan berbuat (praksis) dalam konteks hidup nyata sehari-hari. Proses

pembelajaran agama katolik dimulai dari penggalian dan pendalaman pengalaman

hidup sehari-hari, diteguhkan dalam terang Kitab Suci/ajaran Gereja, yang pada

akhirnya di ujud nyatakan dalam tindakan kehidupan sehari-hari.

2. Metode Permainan

a. Metode Pembelajaran dalam Pendidikan Agama Katolik

1) Pengertian Metode Pembelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

29

Pendidikan Agama Katolik yang merupakan bagian dari pendidikan dilihat

dari segi prosesnya menciptakan situasi dan kondisi sedemikian rupa, sehingga

murid belajar mengembangkan hidup imannya. Dengan demikian Pendidikan

Agama Katolik membutuhkan metode pembelajaran. Metode merupakan cara

kerja yang dipergunakan untuk memecahkan masalah-masalah atau mencapai

suatu tujuan. Dapat dikatakan bahwa di sini bukan saja hal-hal yang berkisar pada

sarana-sarana penataan, melainkan pada cara kerja, kemampuan, proses, teknik,

cara berpikir beserta cara penanganannya untuk memecahkan masalah atau

mencapai suatu tujuan (Setyakarjana, 1997:217). Tidak mungkin sebuah tujuan

pembelajaran akan berhasil tanpa metode, sesederhana apapun metode itu, karena

sesunggunya metode diibaratkan sebagai kendaraan yang akan mengantar siswa

mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian, Metode merupakan salah satu

bentuk aspek yang penting agar pesan-pesan Injil dapat tersampaikan dengan baik

kepada peserta didik untuk itu dibutuhkan metode yang tepat dalam pembelajaran.

Menurut Dwi (2007: 142) metode adalah cara atau jalan yang digunakan

untuk mencapai tujuan tertentu. Metode pendidikan adalah cara-cara yang dipakai

oleh orang atau kelompok orang untuk membimbing peserta didik sesuai dengan

perkembangannya ke arah tujuan yang hendak dicapai. Metode pendidikan

tersebut selalu terkait dengan proses pendidikan yaitu bagaimana cara

melaksanakan kegiatan pendidikan agar tercapai tujuan pendidikan yaitu

mencerdaskan kehidupan bangsa, dan mengembangkan manusia Indonesia

seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan yang Maha

Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan, kesehatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

30

jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung

jawab kemasyarakatan dan kebangsaan.

Menurut Zainal & Ali (2016: 9), kata metode sendiri berasal dari bahasa

Yunani yaitu “Metodhos” yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Jadi,

metode adalah suatu cara atau jalan yang harus dilalui untuk tujuan tertentu.

Dengan kata lain, metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara

atau jalan yang dilalui oleh pendidik yang diterapkan kepada peserta didik dalam

pembelajaran supaya dapat tercapai tujuan tertentu. Sedangkan Sudjana dalam

Zainal & Ali (2016: 10) mengatakan bahwa metode pembelajaran adalah cara atau

jalan yang digunakan pendidik dalam mengadakan hubungan dengan peserta didik

pada saat berlangsung pembelajaran. Dengan kata lain, metode ini digunakan

dalam konteks pendekatan secara personal antara pendidik dan peserta didik

supaya peserta didik tertarik dan menyukai dengan materi yang diajarkan

sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

Berdasarkan pengertian di atas dapat diketahui bahwa metode yang

dimaksud di sini merupakan suatu cara yang akan digunakan untuk mengolah

materi dan sumber pembelajaran dari pendidik kepada peserta didik yang pada

akhirnya dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pembelajaran

sedemikian rupa secara lebih efektif. Demi tercapainya tujuan pembelajaran yang

telah ditentukan, seorang pendidik harus mengetahui berbagai metode. Semakin

baik metode mengajar semakin efektif pencapaian tujuan pembelajaran. Dengan

demikian, metode merupakan prosedur pembelajaran yang difokuskan pada

pencapaian tujuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

31

Metode pembelajaran yang dipakai dalam pendidikan pada umumnya

dipakai juga dalam Pendidikan Agama Katolik. Meskipun, metode yang

digunakan dalam Pendidikan Agama Katolik tetap tidak bisa menggantikan

pengalaman nyata yang bisa dialami oleh peserta didik melalui proses interaktif

dengan dunia nyata. Dengan demikian, Jika metode pembelajaran dirancang

dengan baik dan sungguh, maka siswakan menguasai kompetensi Pendidikan

Agama Katolik.

2) Dasar Pertimbangan Pemilihan Metode Pembelajaran

Pemilihan metode yang terbaik untuk tujuan pembelajaran tertentu

bukanlah hal yang mudah. Tetapi bagaimanapun juga seorang guru harus dapat

menentukan metode yang paling tepat untuk pelaksanaan kegiatan pembelajaran.

Adapun beberapa pertimbangan pemilihan metode pembelajaran adalah sebagai

berikut (1) Tujuan pembelajaran; metode yang dipilih guru harus sejalan dengan

taraf kemampun yang hendak diisi kedalam diri setiap peserta didik. Artinya,

metodelah yang harus tunduk pada kehendak tujuan dan bukan sebaliknya karena

itu, metode harus berupaya mencapai kemampuan yang dikehendaki oleh tujuan

(2) Pengetahuan awal peserta didik; sebelum guru memberi materi pengajaran

kepada peserta didik guru dituntut untuk memahami pengetahuan awal peserta

didik. Untuk memperoleh pengetahuan awal peserta didik, guru dapat melakukan

pretes tertulis atau tanya jawab diawal pelajaran. (3) Bidang studi atau pokok

bahasan; program studi diatur dalam tiga kelompok yaitu program pendidikan

umum, pendidikan akademik dan pendidikan keterampilan oleh karena itu,

metode yang dipergunakan tidak terlepas dari bentuk dan muatan materi dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

32

pokok bahasan yang disampaikan kepada siswa. (4) Alokasi waktu; salah satu

rancangan belajar yang baik adalah pengunaan alokasi waktu yang dihitung secara

terperinci. Hal ini bertujuan agar pembelajaran berjalan dengan dinamis dan tidak

ada waktu terbuang tanpa arti. Untuk materi yan banyak dan disajikan dalam

waktu yang singkat memerlukan metode yang berbeda dengan bahan penyajian

yang relatif sedikit, tetapi waktu penyajian yang relatif cukup banyak. (5) Faktor

materi pembelajaran; setiap jenis materi tentu memerlukan metode yang tidak

sama. Selain mempertimbangkan jenis materi pembelajaran pada setiap mata

pelajaran memiliki karateristik tersendiri sehingga perlu disampaikan kepada

siswa dengan menggunakan metode tertentu (6) Jumlah peserta didik dan

karakteristiknya; di ruang kelas, guru berhadapan dengan sejumlah siswa dengan

latar belakang kehidupan yang berlainan, status sosial yang bermacam-macam dan

aspek intelektual yang berbeda-beda. Oleh karena itu, pemilihan dan penentuan

metode pengajaran harus memperhatikan pula kemampuan peserta didik, apakah

sudah mampu untuk berpikir abstrak atau belum. (7) Pengalaman pengajar;

memilih suatu metode pembelajaran harus menimbang kesanggupan guru. Latar

belakang pendidik guru diakui mempengarui kompetensi. Kurangnya

penguasahan terhadap berbagai jenis metode menjadi kendala dalam memilih dan

menentukan metode. (8) Fasilitas; lengkap tidaknya fasilitas belajar akan

mempengarui pemilihan metode mengajar. (9) Situasi; situasi kegiatan

pembelajaran yang diciptakan guru harus berbeda dalam setiap waktu hal ini

untuk menghindari tingkat kejenuhan siswa dalam menerima materi pelajaran

untuk itu guru harus pandai dalam memilih metode pengajaran yang sesuai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

33

dengan situasi yang diciptakannya itu. (10) Karakteristik metode yang dipilih;

metode yang dapat digunakan dalam kegiatan belajar mengajar sangat banyak

macamnya atau bervariasi dan setiap metode itu mempunyai kelebihan dan

kekurangan. Oleh kerena itu, yang perlu diperhatikan oleh seorang guru dalam

menetapkan metode adalah mengetahui kelebihan dan kelemahan metode yang

digunakan dan cara penerapannya (Zainal & Ali, 2016: 19-21).

b. Metode Permainan

1) Pengertian Metode Permainan

Neville, dkk. (2005: 46) mengatakan bahwa permainan adalah wahana

pembelajaran. Piaget dalam Neville, dkk. (2005: 16) berdalih bahwa permainan

dapat memudahkan pembelajaran dengan mendorong anak untuk

mengasimilasikan materi baru kedalam stuktur kognitif yang telah ada. Setiap

metode mengajar yang dipilih dan digunakan akan membawa pengaruh langsung

maupun tidak langsung terhadap pencapaian hasil yang diharapkan baik berupa

dampak langsung maupun tidak langsung.

Hans dalam Andang (2009: 17) menyampaikan permainan adalah bagian

mutlak dari kehidupan anak dan permainan merupakan bagian integral dari proses

pembentukan kepribadian anak. Artinya, dengan dan dari permainan itu anak

belajar hidup. Permainan dipandang memberikan kontribusi pada perkembangan

menyeluruh si anak baik itu segi fisik, intelektual, emosional, dan sosial. Neville,

dkk. (2005: 50) mengatakan bahwa permainan merupakan kegiatan alamiah yang

akan membuat anak belajar bila mereka dibiarkan dengan cara mereka sendiri.

Yakob Papo (1990: 104) mengatakan bahwa metode permainan dalam pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

34

agama berdasarkan kurikulum’84 yaitu suatu cara pendidikan iman dengan

menugaskan anak melakukan sesuatu permainan agar mereka mengalami sendiri

nilai permainan itu. Setelah anak melakukan suatu permainan diadakan refleksi

untuk mencari nilai mana yang terkandung dalam permainan itu.

Berdasarkan beberapa pendapat para ahli yang telah dijelaskan di atas,

penulis mengambil kesimpulan bahwa metode permainan adalah suatu cara yang

digunakan dalam pembelajaran dengan suatu permainan yang berkaitan dengan

pelajaran tersebut, sehingga menghasilkan pembelajaran yang menyenangkan dan

dapat membangun motivasi untuk semangat dalam belajar. Dalam hal ini

permainan diharapkan dapat menguatkan mutu pembelajaran sehingga

memberikan dampak yang segera dan berjangka panjang bagi anak-anak dan juga

melalui permainan dapat membantu anak untuk berkenalan dan akrab dengan

lingkungan di sekeliling mereka.

2) Manfaat Metode Permainan

Menurut Zainal & Ali (2016: 341) beberapa manfaat dari metode

permainan itu sendiri adalah sebagai berikut:

a) Suasana untuk membawa peserta didik kedalam bermasyarakat. Dalam

suasana permainan, mereka saling mengenal dan menghargai satu dengan

yang lainnya.

b) Mampu mengenal kekuatan peserta didik sendiri. Dalam hal ini peserta

didik yang sudah terbiasa bermain dapat mengenal kedudukannya di

kalangan teman-temannya, dapat mengenal bahan atau sifat-sifat benda

yang mereka mainkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

35

c) Mendapat kesempatan mengembangkan fantasi dengan menyalurkan

kecenderungan pembawaannya. Hal ini membuktikan bahwa perserta didik

laki-laki berbeda bentuk permainannya dengan peserta didik perempuan.

d) Berlatih mengatasi perasaannya.

e) Dalam keadaan bermain-main, mereka mengalami bermacam-macam

perasaan, ada yang senang ada yang merasa kecewa.

f) Memperoleh kegembiraan, kesenangan dan kepuasan. Suasana

kegembiraan dalam permainan dapat menjauhkan diri dari perasaan rendah

diri seperti: perasaan dengki, iri hati.

g) Melatih diri untuk menaati peraturan yang telah berlaku.

3) Kategori Permainan

Zainudin & Napitupulu dalam Zainal & Ali (2016: 342) menyatakan

bahwa permainan dapat dibagi dalam dua kategori yaitu:

a) Permainan Konvensional; permainan dapat meliputi berbagai permainan

tradisional dan banyak variasi baru yang dirancang untuk anak-anak.

b) Permainan simulasi; permainan yang menyajikan persoalan atau masalah

dan menyarankan pemecahannya melalui permainan peran yang dilakukan

oleh anak-anak.

4) Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Metode Permainan.

Dalam menerapkan metode permainan dalam suatu pembelajaran, tentu

ada kelebihan maupun kekurangannya. Berikut ini adalah kelebihan dari

penggunaan metode permainan (Ginnis, 2008: 15).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

36

1. Menciptakan hubungan kerja yang fleksibel antara siswa satu dengan yang

lain.

2. Memecahkan kebekuan antara guru dan siswa.

3. Meningkatkan kembali semangat siswa.

4. Memfokuskan kembali perhatian siswa.

Dari beberapa hasil pemaparan di atas, dapat diketahui bahwa dengan

adanya kegiatan bermain, perhatian siswa terhadap pembelajaran menjadi lebih

terfokus dan keaktifan siswa meningkat. Namun demikian, ada beberapa

kekurangan dari metode permainan, di antaranya adalah :

1. Membutuhkan waktu yang banyak untuk menjelaskan aturan permainan.

2. Berpotensi menimbulkan kegaduhan di dalam kelas.

3. Tidak semua materi dapat tersampaikan.

3. Efektivitas

H. Emerson yang dikutip Soewarno Handayaningrat S. dalam Punto

(2013: 1) menyatakan bahwa “Efektivitas adalah pengukuran dalam arti

tercapainya tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.” Hal ini sesuai dengan

pendapat yang dikemukakan oleh Hidayat dalam Punto (2013: 1) yang

menjelaskan bahwa :“Efektivitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa

jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu) telah tercapai. Di mana makin besar

persentase target yang dicapai, makin tinggi efektivitasnya”.

Mahmudi dalam Punto (2013: 1) mendefinisikan efektivitas, sebagai

berikut: “Efektivitas merupakan hubungan antara output dengan tujuan, semakin

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

37

besar kontribusi (sumbangan) output terhadap pencapaian tujuan, maka semakin

efektif organisasi, program atau kegiatan.

Berdasarkan pernyataan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa

efektivitas menunjukan taraf tercapainya suatu tujuan. Secara ideal taraf

efektivitas dapat dinyatakan dengan ukuran-ukuran yang pasti. Efektivitas adalah

keadaan yang menunjukan sejauh mana apa yang direncanakan dapat tercapai.

Semakin banyak rencana yang dapat dicapai semakin efektif pada pembelajaran

tersebut. Pemahaman mengenai suatu proses pembelajaran dapat dikatakan efektif

sehingga mencapai tujuan, sejaumana usaha dalam mengoktimalkan dengan suatu

metode dalam pencapaian suatu tujuan yang telah direncanakan. Sebagai tolak

ukur dalam pembelajaran ini adalah peserta didik dapat belajar dengan mudah,

menyenangkan, dan pembelajaran yang diharapkan yaitu efektif dan mencapai

tujuan.

B. Kerangka Pikir dan Hipotesis

Dari uraian mengenai Metode Permainan dan Pendidikan Agama Katolik

di atas, maka dapat digambarkan suatu figur dari hubungan kedua faktor tersebut.

1. Gambar

Keterangan :

X = Metode Permainan

Y = Tujuan Pendidikan Agama Katolik

X

Metode Permainan

Y

Tujuan Pendidikan

Agama Katolik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

38

2. Hubungan antar Variabel

Gambar di atas terbentuk dari dua variabel: satu variabel bebas yakni

Metode Permainan (X) dan satu variabel terikat yakni Tujuan Pendidikan Agama

Katolik (Y). Secara konseptual, metode permainan dilihat sebagai variabel bebas

karena hendak diposisikan sebagai faktor yang memberi efek variabel terikat.

Sedangkan Tujuan Pendidikan Agama Katolik dipandang sebagai variabel terikat

karena hendak dilihat sebagai faktor yang mendapatkan efek dari faktor bebas.

Tujuan Pendidikan Agama Katolik dapat tercapai dengan dipengaruhi oleh

banyak faktor dan menurut teori pendidikan faktor terbesar yang mempengaruhi

adalah faktor potensi akademik siswa sendiri. Metode mempunyai kelebihan

yakni untuk meningkatkan perhatian siswa terhadap pembelajaran menjadi lebih

terfokus dan keaktifan siswa meningkat. Jika siswa sudah fokus dan aktif dalam

mengikuti pembelajaran maka tujuan Pendidikan Agama Katolik itu sendiri akan

mudah tercapai. Dengan demikian metode pembelajaran dan terkhusus metode

permainan sendiri sangat membantu dalam proses pembelajaran sehingga

keefektivitasan metode permainan dalam Pendidikan Agama Katolik tujuannya

dapat tercapai.

3. Hipotesis

Berdasarkan kerangka pikir di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis

sebagai berikut:

H0 : Metode Permainan tidak efektif dan tidak mencapai tujuan Pendidikan

Agama Katolik di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta.

H1: Metode Permainan efektif dan mencapai tujuan Pendidikan Agama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

39

Katolik di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta.

Hipotesis diuji dalam taraf signifikansi 5 % dengan kriteria sebagai berikut:

(1) Jika probabilitas >0,05, maka H0 diterima.

(2) Jika probabilitas <0,05, maka H0 ditolak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

40

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab ini penulis menguraikan jenis penelitian, desain penelitian,

tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel, teknik dan instrumen

pengumpulan data, teknik pengembangan instrumen dan teknik analisis data.

A. Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

kuantitatif yaitu penelitian yang mengunakan kuantifikasi angka mulai dari

pengumpulan data, pengolahan data yang diperoleh hingga sampai pada tahap

penyajian data dengan tujuan untuk menganalisis dan menjawab persoalan atau

permasalahan yang diteliti mengenai metode permainan dalam Pendidikan Agama

Katolik di SD Kanisisus Notoyudan Yogyakarta.

B. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain

penelitian pre-test dan post-test satu kelompok. Desain menempuh tiga langkah,

yakni: 1. Memberikan tes untuk mengukur variabel terikat sebelum perlakuan

(pre-test), 2. memberikan perlakuan Eksperimen kepada para subjek (variabel

x/metode permainan), dan 3. memberikan tes lagi untuk mengukur (variabel

y/tujuan pendidikan agama katolik) setelah perlakuan (post-test) (Nana Sudjana &

Ibrahim, 1989: 35). Keberhasilan perlakuan ditentukan dengan membandingkan

nilai pre-test dan post-test.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

41

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Tempat: Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Dasar Kanisius

Notoyudan Yogyakarta.

Waktu : Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2020. Penulis

menggunakan waktu yang disesuaikan dengan waktu yang

telah disediakan oleh pihak sekolah untuk penelitian.

D. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas I-VI di SD Kanisius

Notoyudan Yogyakarta. Untuk jumlah siswa-siswi dari kelas I-VI yaitu 124 siswa.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu siswa-siswi kelas IV dan V di

SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta yang berjumlah 44. Sampel dalam penelitian

ini bersifat purposif. Peneliti memilih kelas IV dan V dengan alasan bahwa siswa-

siswi kelas IV dan V dianggap lebih memahami metode yang akan digunakan

oleh peneliti.

Tabel 1. Distribusi Populasi

Kelas IV (Empat) V (Lima) Jumlah

Sampel 29 15 44 Siswa

Sampel pada pertemuan pertama kelas IV sebanyak 29 siswa dan kelas V

sebanyak 15 siswa. Jadi jumlah sampel keseluruhan pada pertemuan pertama

sebanyak 44 siswa. Sedangkan, pada pertemuan kedua kelas IV sebanyak 26

siswa dan kelas V sebanyak 15 siswa. Jadi jumlah sampel keseluruhan pada

pertemuan kedua sebanyak 41 siswa. Pada pertemuan kedua jumlah responden

berkurang dikarenakan responden/siswa tidak masuk sekolah dengan alasan ijin

ataupun sakit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

42

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Variabel Penelitian

a. Identifikasi Variabel

Penelitian yang akan dilaksanakan ini berjudul EFEKTIVITAS METODE

PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK DI SD KANISIUS

NOTOYUDAN YOGYAKARTA, ada dua variabel yang hendak diukur adalah:

Variabel X : Metode Permainan

Variabel Y : Tujuan Pendidikan Agama Katolik

b. Definsi Konseptual Variabel

Berdasarkan kajian pustaka yang telah dipaparkan pada bab II, maka

definisi konseptual variabel yaitu:

1) Metode permainan adalah suatu cara yang digunakan dalam pembelajaran

dengan suatu permainan yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, sehingga

menghasilkan pembelajaran yang menyenangkan dan dapat membangun

motivasi untuk semangat dalam belajar.

2) Tujuan Pendidikan Agama Katolik yaitu untuk mengembangkan iman siswa-

siswi.

c. Definisi Operasional Variabel

Definisi Operasional Variabel Efektivitas Metode Permainan dalam

Pendidikan Agama Katolik di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta adalah sebagai

berikut:

1) Tujuan Pendidikan Agama Katolik merupakan pencapaian kompetensi dasar

Tujuan Pendidikan Agama Katolik dalam penelitian ini adalah anak dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

43

mencapai kompetensi dasar dan indikator-indikator yang dikembangkan dalam

proses pembelajaran. Dalam penelitian ini kompetensi dasar yang

dikembangkan dibatasi pada kelas IV sebagai berikut:

1.7 Percaya akan aneka doa dalam Gereja sebagai ungkapan iman kepada

Allah.

2.7 Santun dalam mengucapkan aneka doa dalam Gereja sebagai ungkapan

iman kepada Allah.

3.7 Memahami aneka doa dalam Gereja sebagai ungkapan iman kepada Allah.

4.7 Melakukan aktifitas (misalnya berdoa, bernyanyi, membuat puisi, bermain

peran, menceritakan kembali, dan sebagainya) yang mencerminkan

penghayatan terhadap doa.

Kompetensi dasar tersebut meliputi dua materi pokok yaitu Ungkapan Syukur

Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama, dan Doa Syukur Gereja.

Kompetensi dasar pada Kelas V sebagai berikut:

1.7 bersyukur atas buah-buah Roh yang dapat mengembangkan kehidupan

bersama dalam masyarakat.

2.7 Peduli untuk mewujudkan buah-buah Roh dalam kehidupan bersama di

masyarakat.

3.7 Memahami buah-buah Roh sebagai nilai yang sangat dibutuhkan demi

pengembangan kehidupan dalam masyarakat.

4.7 Melakukan aktivitas (misalnya membuat slogan/motto/puisi) tentang

kehidupan bersama di masyarakat sebagai karya Roh Kudus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

44

Kompetensi dasar tersebut meliputi dua materi pokok yaitu Hidup Bersama

Yang Dijiwai Roh Kudus, dan Mohon Bantuan Roh Kudus.

Tujuan Pendidikan Agama Katolik tercapai dengan mengukur nilai hasil

belajar siswa. Nilai hasil belajar siswa yang dimaksudkan sebagai pernyataan

taraf prestasi belajar yang telah dicapai oleh siswa. Penelitian ini menyangkut

perubahan-perubahan yang dihasilkan siswa setelah melalui proses

pembelajaran dengan melihat segi pengetahuan/pemahaman siswa, segi

ketrampilan dan juga nilai dan sikap.

2) Metode permainan yang digunakan dalam skripsi ini dibatasi dan disesuaikan

dengan kompetensi dasar, indikator dan materi yang dikembangkan adalah

permainan “Pelukis buta”, permainan “Ayo berdoa apa saja”, permainan

“Membuat sebuah bangunan dari sedotan, permainan ”Bermain tali”.

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui pre-test

dan post-test, sebelum dan setelah mendapatkan perlakuan pembelajaran. Peneliti

melakukan perlakuan pembelajaran terhadap dua kelas yaitu kelas IV dan kelas V

dengan masing-masing kelas sebanyak dua kali pertemuan. Setiap pertemuan

dilakukan selama 90 menit (2 jam pelajaran). Pre-test dan post-test dilakukan

langsung dan pada hari yang sama sebelum dan setelah siswa-siswi mendapat

perlakuan pembelajaran. Penilaian proses pembelajaran dilaksanakan pada hari

yang sama setelah mendapatkan perlakuan pembelajaran yaitu kelas IV dan V,

masing-masing kelas dilakukan selama 25 menit untuk satu penilaian proses

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

45

3. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan adalah soal-soal uraian (Essay) dan

skala likert (checklist) yang berupa kata-kata antara lain: selalu, sering, netral,

kadang-kadang, dan tidak pernah. Pada instrumen penelitian ini penulis akan

membuat pertanyaan-pertanyaan untuk meneliti segi kognitif, segi sikap dan

proses pembelajaran berdasarkan kompetensi dasar, indikator serta materi yang

ingin diteliti. Peneliti juga membuat kunci jawaban atas pertanyaan-pertanyaan

yang telah dibuat.

4. Pengembangan Instrumen

a. Kisi-kisi

Tabel 2. Kisi-kisi Penelitian Hasil Belajar dalam Materi Pokok Ungkapan

Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama di Kelas IV

Kompetensi Dasar Materi

Pokok Indikator %

Item

Soal

No

Item

1.7 Percaya akan

aneka doa dalam

Gereja sebagai

ungkapan iman

kepada Allah.

Ungkapan

Syukur

Tokoh-

Tokoh

Perjanjian

Lama.

1.7.1 Menyatakan

kepercayan akan Allah

yang hadir dalam

peristiwa-peristiwa

penting dalam

hidupnya.

20%

1

1

2.7 Santun Dalam

mengucapkan

aneka doa dalam

Gereja sebagai

ungkapan iman

kepada Allah.

Ungkapan

Syukur

Tokoh-

Tokoh

Perjanjian

Lama.

2.7.1 Menunjukan

sikap santun Saat

mendoakan saudara

atau teman yang

berulang tahun.

20%

1

2

3.7 Memahami

Aneka doa dalam

Gereja sebagai

ungkapan iman

Ungkapan

Syukur

Tokoh-

Tokoh

Perjanjian

3.7.1 Menceritakan

upacara syukur

dalam Agama Yahudi

menurut Kitab Suci.

20% 2 3,4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

46

kepada Allah.

Lama.

4.7.1 Menghafal doa-

doa syukur dalam

Gereja sebagai

ungkapan iman kepada

Allah.

5.7.1 Menceritakan

pengalaman iman saat

Berdoa secara pribadi

(di Gereja,di Kamar,

atau di tempat Ziarah).

4.7 Melakukan

aktifitas (misalnya

berdoa, bernyanyi,

membuat puisi,

bermain, peran,

menceritakan

kembali, dan

sebagainya) yang

mencerminkan

penghayatan

terhadap doa.

Ungkapan

Syukur

Tokoh-

Tokoh

Perjanjian

Lama.

4.7.1 Membuat doa

yang menggunakan

rasa syukur kepada

Tuhan.

40%

1

5

Jumlah 100

%

4 5

Tabel 3. Kisi-kisi Penelitian Hasil Belajar dalam Materi Pokok Doa Syukur

Gereja di Kelas IV

Kompetensi Dasar Materi

Pokok Indikator %

Item

Soal

No

Item

1.7 Percaya akan

aneka doa Dalam

Gereja sebagai

ungkapan iman

kepada Allah.

Doa

Syukur

Gereja.

1.7.1 Menyatakan

kepercayaan kepada

Allah dengan rajin

mengikuti perayaan

Ekaristi.

25%

1

1

2.7 Santun dalam

mengucapkan aneka

doa dalam gereja

Doa

Syukur

Gereja.

2.7.1 Santun mendokan

teman yang sedang

tidak masuk sekolah

20% 1 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

47

sebagai ungkapan

iman kepada Allah.

karena sakit.

3.7 Memahami anek

adoa dalam Gereja

sebagai Ungkapan

Iman kepada Allah.

Doa

Syukur

Gereja.

3.7.1 Menjelaskan

arti syukur dalam

Gereja Katolik.

4.7.1 Menyebutkan

ucapan Yesus saat

mengambil

Roti dan Anggur saat

perjamuan terakhir.

5.7.1 Menjelaskan

alasan Gereja

melaksanakan

Perayaan Ekaristi.

40% 1 3

4.7 Melakukan

aktifitas (berdoa,

bernyanyi, membuat

puisi, bermain,

menceritakan

kembalidan) yang

mencerminkan

penghayatan

terhadap doa.

Doa

Syukur

Gereja.

4.7.1Membagikan

alasan menghadiri

perayaan Ekaristi

minimal setiap minggu

secara lisan.

20%

1

4

Jumlah

100

%

4 4

Tabel 4. Kisi-kisi Penelitian Hasil Belajar dalam Materi Pokok Hidup

Bersama yang Dijiwai Roh Kudus di Kelas V

Kompetensi Dasar Materi

Pokok Indikator %

Item

Soal

No

Item

1.7 Bersyukur atas

buah-buah Roh

yang dapat

mengembangkan

Hidup

Bersama

Yang

Dijiwai

1.7.1 Mengungkapkan

syukur atas buah-buah

karya Roh Kudus yang

mengembangkan

20% 2 1,2,3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

48

kehidupan bersama

dalam masyarakat.

Roh Kudus.

kehidupan bersama.

2.7 Peduli untuk

mewujudkan buah-

buah Roh kudus

dalam kehidupan

bersama

dimasyarakat.

Hidup

Bersama

Yang

Dijiwai

Roh Kudus.

2.7.1 Menunjukkan

sikap peduli dan

saling menolong dalam

kehidupan bersama

sesuai semangat Roh

Kudus.

40% 2 4,5

3.7 Memahami

buah-buah Roh

sebagai nilai yang

sangat dibutuhkan

demi pengembangan

kehidupan dalam

masyarakat.

1.7.

Hidup

Bersama

Yang

Dijiwai

Roh Kudus.

3.7.1 Menceritakan

secara ringkas

Mat.5:13.

4.7.1 Menjelaskan

apa artinya menjadi

garam dan terang

dunia.

20% 3 6,7,8

4.7 Melakukan

aktifitas (misalnya

membuat slogan/

motto/puisi) tentang

kehidupan bersama

dimasyarakat

sebagai karya Roh

kudus.

Hidup

Bersama

Yang

Dijiwai

Roh Kudus.

4.7.1 Membuat

kolase foto-foto

kegiatan sekolah/murid

yang bermanfaat bagi

masyarakat.

20% 1 9

Jumlah

100

%

9

Tabel 5. Kisi-kisi Penelitian Hasil Belajar dalam Materi Pokok Mohon

Bantuan Roh Kudus di Kelas V

Kompetensi Dasar Materi

Pokok Indikator %

Item

Soal

No

Item

1.7 Bersyukur atas

buah-buah Roh yang

dapat kembangkan

kehidupan bersama

dimasyarakat.

Mohon

Bantuan

Roh Kudus.

1.7.1 Mengungkapkan

syukur atas bantuan

Roh Kudus.

20%

1

1

2.7 Peduli Mohon 2.7.1 Menunjukkan 20% 1 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

49

mewujudkan buah-

buah Roh Kudus

dalam kehidupan

bersama

dimasyarakat.

Bantuan

Roh Kudus.

sikap peduli dan saling

menolong dalam

kehidupan bersama

dengan bantuan Roh

Kudus.

3.7 Memahami

buah-buah Roh

sebagai nilai yang

sangat dibutuhkan

demipengembangan

kehidupan dalam

masyarakat.

1.7.

Mohon

Bantuan

Roh Kudus.

3.7.1 Menceritakan

secara ringkas kitab

Kisah Para Rasul

16:16-31.

4.7.1 Menjelaskan

bagaimana Paulus dan

Silas memohon

bantuan Roh Kudus.

1.7.1.

40%

1

3

4.7 Melakukan

aktivitas (misalnya

membuat slogan/

motto/puisi) tentang

kehidupan bersama

dimasyarakat

sebagai karya Roh

Kudus.

Mohon

Bantuan

Roh Kudus.

4.7.1Membuat

kolase foto-foto

peristiwa sekolah/

murid menerima

bantuan dari pihak lain.

20%

1

4

Jumlah

100

%

4

Tabel 6. Kisi-kisi Penilaian Sikap dalam Materi Pokok Ungkapan Syukur

Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama di Kelas IV

Kompetensi Dasar Materi

Pokok Indikator %

Item

Soal

No

Item

1.7 Percaya akan

aneka doa dalam

Gereja sebagai

ungkapan iman

kepada Allah.

Ungkapan

Syukur

Tokoh-

Tokoh

Perjanjian.

1.7.1 Menyatakan

kepercayaan akan

Allah yang hadir dalam

peristiwa-peristiwa

penting dalam

hidupnya.

70%

7

1-7

2.7 Santun dalam

mengucapkan aneka

Ungkapan

syukur

2.7.1 Menunjukan

sikap santun saat

30% 3 8,10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

50

doa dalam Gereja

sebagai ungkapan

iman kepada Allah.

Tokoh-

Tokoh

Perjanjian.

mendoakan saudara

atau teman yang

berulang tahun.

Jumlah

100

%

10

Tabel 7. Kisi-kisi Penilaian Sikap dalam Materi Pokok Doa Syukur Gereja di

Kelas IV

Kompetensi Dasar Materi

Pokok Indikator % Item

Soal

No

Item

1.7 Percaya akan

aneka doa dalam

Gereja sebagai

ungkapan iman

kepada Allah.

Doa Syukur

Gereja.

1.7.1 Menyatakan

kepercayaan kepada

Allah dengan rajin

mengikuti Perayaan

Ekaristi.

50% 5 1-5

2.7 Santun dalam

mengucapkan aneka

doa dalam Gereja

sebagai ungkapan

iman kepada Allah.

Doa Syukur

Gereja.

2.7.1 Santun

mendoakan teman yang

sedang tidak masuk

sekolah karena sakit.

50%

5

6-10

Jumlah

100

%

10

Tabel 8. Kisi-kisi Penilaian Sikap dalam Materi Pokok Hidup Bersama yang

Dijiwai Roh Kudus di Kelas V

Kompetensi Dasar Materi

Pokok Indikator %

Item

Soal

No

Item

1.7 Bersyukur atas

buah-buah Roh

yang dapat

kembangkan

kehidupan

bersama dalam

masyarakat.

Hidup

Bersama

yang

Dijiwai

Roh Kudus.

1.7.1Mengungkapkan

syukur atas buah-buah

karya Roh kudus yang

mengembangkan

kehidupan bersama.

50%

5

1-5

2.7 Peduli untuk

mewujudkan buah-

Hidup

bersama

2.7.1 Mewujudkan sikap

peduli dan saling

50% 5 5,10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

51

buah Roh kudus

dalam kehidupan

bersama di

masyarakat.

yang

Dijiwai

Roh Kudus.

menolong dalam

kehidupan bersama

sesuai semangat Roh

Kudus.

Jumlah 100

%

10

Tabel 9. Kisi-kisi Penilaian Sikap dalam Materi Pokok Mohon Bantuan Roh

Kudus di Kelas V

Kompetensi Dasar Materi

Pokok Indikator % Item

Soal

No

Item

1.7 Bersyukur atas

buah-buah Roh

yang dapat

kembangkan

kehidupan

bersama dalam

masyarakat.

Mohon

Bantuan

Roh Kudus.

1.7.1 Mengungkapkan

syukur atas bantuan Roh

Kudus.

50%

5

1-5

2.7 Peduli untuk

mewujudkan buah-

buah Roh dalam

kehidupan bersama

dimasyarakat.

Mohon

Bantuan

Roh Kudus.

2.7.1 Menunjukan

sikap peduli dan saling

menolong dalam

kehidupan bersama

dengan bantuan Roh

Kudus.

50%

5

6-10

Jumlah

100

%

10

b. Uji Coba Terpakai

Uji coba instrumen ini bersifat uji coba terpakai dalam arti peneliti hanya

satu kali menyebarkan instrumen untuk dipakai dalam mengumpulkan data

penelitian. Uji coba instrumen ini digunakan sebelum dan setelah siswa mendapat

perlakuan. Data yang telah terkumpul digunakan terlebih dahulu untuk

memvaliditasi instrumen. Instrumen yang tidak valid tidak digunakan berikut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

52

datanya. Data dari instrumen yang valid dianalisis untuk menjawab permasalahan

penelitian.

1) Validitas

Dari hasil analisis validitas pre-test dan post-test penilaian segi kognitif, segi

afektif dan proses pembelajaran pada materi pokok I dan materi pokok II di kelas

IV dan V hasil menunjukkan bahwa semua instrumen valid, dengan demikian

semua item instrumen yang valid dapat digunakan untuk analisis selanjutnya (lih.

Lampiran halaman 88-96).

2) Reliabilitas

Model reliabilitas yang digunakan adalah Cronbach´s Alpha yang

merupakan model internal consistency score berdasarkan korelasi purata antara

butur-butir (item) yang ekuivalen. Ketentuannya adalah sebagai berikut :

Tabel 10. Ketentuan Penilaian Cronbach´s Alpha

Jika Cronbach´s Alpha memiliki Nilai:

> 0,90 = Reliabilitas Sempurna

0,70 -0,90 = Reliabilitas Tinggi

0,50 -0,70 = Reliabilitas Moderat

< 0,50 = Reliabilitas Rendah

1. Uji Reliabilitas Pre-test

a) Uji Reliabilitas Segi Kognitif pada Kelas IV

Tabel 11. Reliabilitas Segi Kognitif Materi Pokok I dan II di Kelas IV

Reliability Statistics

Materi Pokok I Materi Pokok II

Cronbach's

Alpha N of Items Keterangan

Cronbach's

Alpha N of Items Keterangan

,075 4 Rendah ,750 4 Tinggi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

53

b) Uji Reliabilitas Segi Sikap pada Kelas IV

Tabel 12. Reliabilitas Segi Sikap Materi Pokok I dan II di Kelas IV

Reliability Statistics

Materi Pokok I Materi Pokok II

Cronbach's

Alpha N of Items Keterangan

Cronbach's

Alpha N of Items Keterangan

,891 10 Tinggi ,945 10 Sempurna

c) Uji Reliabilitas Segi Kognitif pada Kelas V

Tabel 13. Reliabilitas Segi Kognitif Materi Pokok I dan II di Kelas V

Reliability Statistics

Materi Pokok I Materi Pokok II

Cronbach's

Alpha N of Items Keterangan

Cronbach's

Alpha N of Items Keterangan

,212 4 Rendah ,495 3 Rendah

d) Uji Reliabilitas Segi Sikap pada Kelas V

Tabel 14. Reliabilitas Segi Sikap Materi Pokok I dan II di Kelas V Reliability

Statistics

Materi Pokok I Materi Pokok II

Cronbach's

Alpha N of Items Keterangan

Cronbach's

Alpha N of Items Keterangan

,757 10 Tinggi ,917 10 Sempurna

2. Uji Reliabilitas Post-test

a) Uji Reliabilitas Segi Kognitif pada Kelas IV

Tabel 15. Reliabilitas Segi Kognitif Materi Pokok I dan II di Kelas IV

Reliability Statistics

Materi Pokok I Materi Pokok II

Cronbach's

Alpha N of Items Keterangan

Cronbach's

Alpha N of Items Keterangan

,373 4 Rendah ,224 4 Rendah

b) Uji Reliabilitas Segi Sikap pada Kelas IV

Tabel 16. Reliabilitas Segi Sikap Materi Pokok I dan II di Kelas IV

Reliability Statistics

Materi Pokok I Materi Pokok II

Cronbach's

Alpha N of Items Keterangan

Cronbach's

Alpha N of Items Keterangan

,881 10 Tinggi ,952 10 Sempurna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

54

c) Uji Reliabilitas Segi Kognitif pada Kelas V

Tabel 17. Reliabilitas Segi Kognitif Materi Pokok I dan II di Kelas V

Reliability Statistics

Materi Pokok I Materi Pokok II

Cronbach's

Alpha N of Items Keterangan

Cronbach's

Alpha N of Items Keterangan

,614 4 Moderat ,229 3 Rendah

d) Uji Reliabilitas Segi Sikap pada Kelas V

Tabel 18. Reliabilitas Segi Kognitif Materi Pokok I dan II di Kelas V

Reliability Statistics

Materi Pokok I Materi Pokok II

Cronbach's

Alpha N of Items Keterangan

Cronbach's

Alpha N of Items Keterangan

,906 10 Sempurna ,858 10 Tinggi

5. Teknik Analisis Data

a. Statistik Deskriptif

Penelitian ini menggunakan analisis data statistik deskriptif. Data statistik

deskriptif pada penelitian ini mau menggambarkan data yang berisi seperti nilai

rata-rata (mean), nilai tengah (median), nilai kisaran (range), nilai minimum

(minimum), dan nilai maksimum (maximum).

b. Uji Normalitas

Dalam sebuah penelitian uji normalitas data merupakan hal yang lazim

dilakukan sebelum sebuah metode statistik diterapkan. Uji normalitas dilakukan

untuk mendapatkan informasi apakah data pre-test dan pos-test berdistribusi

normal atau tidak. Dalam penelitian ini analisis data pada uji normalitas

menggunakan uji shapiro-wilk dengan program software Statistical Package For

Sosial Sciences (SPSS) 25 for windows. Dengan pedoman keputusan dalam uji

normalitas pada SPSS adalah:

a) Nilai Sig. atau Signifikansi atau nilai probabilitas <0,05, distribusi adalah

tidak normal (simetris).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

55

b) Nilai Sig. atau Signifikansi atau nilai probabilitas >0,05, distribusi adalah

normal (simetris).

c. Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan dua cara yaitu statistik parametrik (uji

Paired Samples Test) untuk data hasil pre-test dan post-test yang terdistribusi

normal. Sementara untuk data hasil pre-test dan post-test yang tidak berdistribusi

normal, maka akan digunakan statistik non parametrik (uji Mann-Whitney).

Dalam penelitian ini terdiri dari dua sampel yang berhubungan

yaitu sampel sebelum diberi perlakuan dan sampel yang sudah diberi perlakuan

dengan pembelajaran menggunakan metode permainan. Uji Paired Samples Test

dan uji Mann-Whitney hasil data pre-test dan post-test dianalisis menggunakan

software Statistical Package For Sosial Sciences (SPSS) 25 for windows. Dengan

pedoman keputusan dalam uji paired sample t-test dan uji Mann-Whitney, berikut

adalah penjelasan kriteria keputusannya.

(1) Jika probabilitas >0,05, maka H0 diterima.

(2) Jika probabilitas <0,05, maka H0 ditolak.

Dengan hipotesis statistik yang dibuat untuk menentukan keefektivan

pembelajaran adalah sebagai berikut.

H0 : Tidak ada perbedaan pre-test dan post-test

H1 : Ada perbedaan pre-test dan post-test

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memaparkan pembahasan tentang hasil penelitian dan analisis data

yang meliputi deskripsi hasil penelitian, uji normalitas, pengujian hipotesis,

pembahasan hasil dan keterbatasan penelitian.

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Deskripsi di bawah ini mencakup pre-test dan post-test nilai mean dan

kriteria yang diperoleh baik itu dari segi kognitif, afektif dan proses pempelajaran

untuk materi pokok I dan II di kelas IV dan V.

Untuk nilai median, nilai range, nilai minimum dan nilai maksimum (lih.

Lampiran halaman 97-101).

Tabel 19. Deskriptif Pre-test dan Post-test Materi Pokok I dan II baik di

Kelas IV dan V

Perlakuan

Kelas IV dan V

Mean

Kriteria

Keterangan

Pre-test Post-test Pre-test Post-test

Perlakuan Pertama Kelas IV

a.Segi

Pengetahuan

35,00

82,441

Sangat baik-sangat kurang Sangat kurang

Baik

b. Segi Sikap

75,93

78,86

Selalu-tidak pernah Kadang-kadang Sering

Sangat mudah-sangat sulit Sulit

Sangat mudah

Sangat menyenangkan-

sangat tidak menyenangkan

Tidak

menyenangkan

Sangat

menyenangkan

c. Proses

Pembelajaran

2,59 3,98 Sangat baik-sangat kurang Cukup Sangat baik

Perlakuan Kedua Kelas IV

a. Segi

Pengetahuan

44,04 84,81 Sangat baik-sangat kurang Sangat kurang Baik

b. Segi Sikap

74,77

74,00

Selalu-tidak pernah Kadang-kadang Selalu

Sangat mudah-sangat sulit Netral Mudah

Sangat menyenangkan- Tidak Menyeanagkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

57

sangat tidak menyenangkan menyenangkan Menyenangkan

c. Proses

Pembelajaran

2,18 3,85 Sangat baik-sangat kurang Cukup Baik

Perlakuan Ketiga Kelas V

a. Segi

Pengetahuan

50,33 90,00 Sangat baik-sangat kurang Kurang Sangat baik

b. Segi Sikap

83,93

81,87

Selalu-tidak pernah Netral Selalu

Sangat mudah-sangat sulit Netral Mudah

Sangat menyenangkan-

sangat tidak menyenangkan

Tidak

menyenangkan

Sangat

menyenangkan

c. Proses

Pembelajaran

3,69 4,36 Sangat baik-sangat kurang Baik Sangat baik

Perlakuan Keempat Kelas V

a. Segi

Pengetahuan

52,00 93,33 Sangat baik-sangat kurang Sangat kurang Cukup

b. Segi Sikap

81,40

78,73

Selalu-tidak pernah Kadang-kadang Sering

Sangat mudah-sangat sulit Sangat mudah dan

mudah Mudah

Sangat menyenangkan-

sangat tidak menyenangkan

Sangat

menyenangkan

Netral

c. Proses

Pembelajaran 3,80 4,34

Sangat baik-sangat kurang Sangat baik Sangat baik

Diagram Batang 1. Statistik Frequency untuk Pre-test dalam Segi Kognitif

Materi Pokok I di Kelas IV

Diagram Batang 2. Statistik Frequency untuk Post-test dalam Segi Kognitif

Materi Pokok I di Kelas IV

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

58

Dari tabel dan diagram batang di atas pada materi pokok I Ungkapan

Syukur Tokoh-tokoh Perjanjian Lama kelas IV dalam penilaian pre-test dan post-

test dengan indikator segi kognitif yaitu menceritakan upacara syukur dalam

agama Yahudi menurut Kitab Suci dan menghafal doa-doa syukur dalam Gereja

sebagai ungkapan iman kepada Allah. Dengan kriteria (Sangat baik-Sangat

kurang) dan hasil frekuensi untuk pre-test sebagai berikut; dari 29 siswa, 8 siswa

(28%) bahwa mereka kurang berpendapat dalam menceritakan upacara syukur

dalam agama Yahudi menurut Kitab Suci dan menghafal doa-doa syukur dalam

Gereja sebagai ungkapan iman kepada Allah, 21 siswa (72%) bahwa mereka

sangat kurang berpendapat dalam menceritakan upacara syukur dalam agama

Yahudi menurut Kitab Suci dan menghafal doa-doa syukur dalam Gereja sebagai

ungkapan iman kepada Allah. Dari data tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil

jawaban dari responden dalam materi pokok Ungkapan Syukur Tokoh-Tokoh

Perjanjian Lama dalam segi kognitif adalah sangat kurang. Dan hasil frekuensi

untuk post-test sebagai berikut; dari 29 siswa, 7 siswa (24%) bahwa mereka

sangat baik berpendapat dalam menceritakan upacara syukur dalam agama Yahudi

menurut Kitab Suci dan menghafal doa-doa syukur dalam Gereja sebagai

ungkapan iman kepada Allah, 16 siswa (55%) bahwa mereka baik dalam

menceritakan upacara syukur dalam agama Yahudi menurut Kitab Suci dan

menghafal doa-doa syukur dalam Gereja sebagai ungkapan iman kepada Allah, 6

siswa (21%) bahwa mereka cukup berpendapat dalam menceritakan upacara

syukur dalam agama Yahudi menurut Kitab Suci dan menghafal doa-doa syukur

dalam Gereja sebagai ungkapan iman kepada Allah. Dari data tersebut, dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

59

disimpulkan bahwa hasil pilihan dari responden dalam materi pokok Ungkapan

Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama dalam segi kognitif adalah baik.

B. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan pada skor data pre-test dan post-test. Hal ini

bertujuan untuk mengetahui kenormalan sebaran data-data tersebut sebagai

prasyarat pengujian hipotesis. Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian

ini adalah uji Shapiro-Wilk yang dihitung dengan bantuan program SPSS 25 for

windows. Dalam pengujian normalitas, peneliti menggunakan parameter nilai

probabilitas (sig) sebagai acuan dengan ketentuan jika nilai probabilitas (sig)

>0,05 maka data tersebut terdistribusi secara normal. Sementara jika nilai

probabilitas (sig) <0,05 maka data tersebut tidak terdistribusi secara normal.

Uji normalitas data pre-test dan post-test, untuk materi pokok I dan II pada kelas

IV dan V (lih. Lampiran halaman 102-103).

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan dua cara yaitu statistik parametrik

(uji Paired Samples Test) untuk data hasil pre-test dan post-test yang terdistribusi

normal. Sementara untuk data hasil pre-test dan post-test yang tidak berdistribusi

normal, maka akan digunakan statistik non parametrik (uji Mann-Whitney).

Pengujian hipotesis ini menggunakan bantuan program SPSS 25 for windows.

Ada pun dua cara tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Uji T Dua Sampel Berpasangan (Paired Samples Test) untuk Pre-test dan

Post-test yang Berdistribusi Normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

60

Uji statistik parametrik yaitu uji Paired Samples Test ini digunakan untuk

menguji data hasil pre-test dan post-test yang berdistribusi normal. Pengujian data

tersebut berdasarkan pada kriteria pengujian yaitu jika nilai Signifikansi< 0,05,

maka H0 ditolak dan H1 diterima, atau sebaliknya jika nilai Signifikansi> 0,05,

maka H0 diterima dan H1 ditolak. Berikut tabel hasil uji t dua sampel yang

berpasangan sebagai berikut :

Tabel 20. Uji T Dua Sampel Berpasangan (Paired Samples Test) Hasil

Belajar Siswa untuk Pre-test dan Post-test Materi II di Kelas IV dan Materi I

di Kelas V

Paired Samples Test

Paired Differences T

Df

Sig. (2-

tailed)

Kesimpulan

Mean

Std.

Deviati

on

Std.

Error

Mean

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower

Upper

Hasil belajar pre-test hasil belajar

post-test Kelas IV MP II

-40,769 16,893 3,313 -47,593 -33,946 -12,306 25 ,000 Ada perbedaan

yang Signifikan

Hasil belajar pre-test hasil belajar

post-test Kelas V MP II

-39,667 16,417 4,239 -48,758 -30,575 -9,358 14 ,000 Ada perbedaan

yang Signifikan

Dari tabel hasil uji Paired Samples Test dengan SPSS 25 for windows

diatas diperoleh Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Yang memiliki arti 0,000<0,05

maka keputusan dapat diambi adalah H1 diterima atau ada perbedaan yang

signifikan antara sebelum dan setelah mendapatkan perlakuan.

2. Uji Mann Whitney untuk Pre-test dan Post-test yang Tidak Normal.

Uji statistik non parametrik yaitu uji Mann-Whitney ini digunakan untuk

menguji data hasil pre-test dan post-test yang tidak berdistribusi normal. Uji t

tidak berpasangan ini, dilakukan pada pengujian atas H0 dan H1. Uji Mann-

Whitney ini dilakukan pula untuk pengujian atas hipotesis H0 dan H1 untuk

menganalisis apakah metode permainan dalam Pendidikan Agama Katolik efektif

dan mencapai tujuan?. Subjek dapat dilihat dari jika nilai Signifikansi<0,05 maka,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

61

H0 ditolak dan H1 diterima, atau sebaliknya jika nilai Signifikansi>0,05 maka, H0

diterima dan H1 ditolak. Berikut tabel hasil uji t dua sampel yang tidak

berpasangan sebagai berikut:

Tabel 21. Mann-Whitney Test (Test Statisticsa ) Hasil Belajar Siswa Materi

Pokok I di Kelas IV dan Materi Pokok II di Kelas V

Mann-Whitney U Z Asymp. Sig. (2-taied) Kesimpulan

Hasil belajar pre-test dan

post-test Kelas IVMPI

,000 -6,563 ,000 Terdapat perbedaan yang

Signifikan

Hasil belajar pre-test dan

post-test Kelas VMPII

,000 -4,711 ,000 Terdapat perbedaan yang

Signifikan

Dari tabel hasil uji Mann-Whitney dengan SPSS 25 for windows di atas

diperoleh Sig. (2-tailed) sebesar 0,000. Yang memiliki arti 0,000<0,05 maka

keputusan yang dapat diambil adalah H1 diterima atau terdapat perbedaan yang

signifikan antara sebelum dan setelah mendapat perlakuan.

Adapun hasil hitung uji hipotesis adalah sebagai berikut:

Tabel 22. Ringkasan Hasil Hitung Uji Hipotesis

No Teknik Analisis Hasil Keterangan

1 Paired Sample Test 0,000<0,05 Terdapat perbedaan yang Signifikan antara

pre-test dan post-test

2 Mann-Whitney 0,000<0,05 Terdapat perbedaan yang Signifikan antara

pre-test dan post-test

Berdasarkan hasil dari beberapa pengujian tersebut, dapat ditarik

kesimpulan bahwa dalam penelitian ini HO ditolak dan HI diterima yang berarti

bahwa metode permainan dalam Pendidikan Agama Katolik efektif dan mencapai

tujuan kelas IV dan V di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji statistik parametrik yaitu

uji Paired Sample Test untuk data yang terdistribusi normal. Sementara untuk data

yang tidak berdistribusi normal, maka akan digunakan statistik non parametrik

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

62

yaitu uji Mann-Whitney. Kedua uji tersebut (lih. tabel 51 dan 52) dapat diketahui

dengan cara melihat hasil signifikansi dari nilai Sig (2-tailed). Kriteria dalam uji

hipotesis, jika Sig (2-tailed)<0,05 maka, H0 ditolak dan H1 diterima, atau

sebaliknya jika Sig (2-tailed)>0,05 maka, H0 diiterima dan H1 ditolak.

Dari hasil uji Paired Sample Test dan uji Mann-Whitney di atas diperoleh

hasil nilai siginifikansi dari materi pokok I dan II baik di kelas IV maupun di

kelas V sebesar 0,000, yang berarti bahwa H1 diterima dan H0 ditolak. Dari hasil

tersebut, dapat disimpulkan bahwa metode permainan dalam Pendidikan Agama

Katolik dari materi I dan II, baik di kelas IV maupun di kelas V efektif dan

mencapai tujuan.

Pada hasil analisis deskriptif pre-test pada segi kognitif digambarkan

bahwa nilai hasil belajar siswa menujukkan hasil yang kurang memuaskan karena

hampir seluruh siswa memperoleh nilai rendah. Sebelum penulis menggunakan

metode permainan “Pelukis Buta”. Pada materi pokok I yaitu Ungkapan Syukur

Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama kelas IV, nilai rata-rata/mean sebesar 35,00. Dari

29 siswa mendapatkan nilai median dalam hasil belajar siswa kelas IV adalah

35,00. Nilai range adalah 30. Nilai minimum-nya yaitu 20 sedangkan, nilai

maximum-nya yaitu 50 dengan nilai ini menunjukkan bahwa siswa-siswi belum

mencapai tujuan Pendidikan Agama Katolik di dalam materi ini.

Sedangkan, pada hasil analisis deskriptif post-test pada segi kognitif

digambarkan bahwa nilai hasil belajar siswa menujukkan hasil yang memuaskan

karena hampir seluruh siswa memperoleh nilai tertinggi. Setelah penulis

menggunakan metode permainan “Pelukis Buta”. Pada materi pokok I yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

63

Ungkapan Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama kelas IV, nilai rata-rata/mean

sebesar 82,41. Dari 29 siswa mendapatkan nilai median dalam hasil belajar siswa

kelas IV adalah 80,00. Nilai range adalah 30. Nilai minimum-nya yaitu 70

sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100 dengan nilai ini menunjukkan bahwa

siswa-siswi telah mencapai tujuan Pendidikan Agama Katolik di dalam materi ini.

Hasil analsis pre-test dalam segi afektif pada materi pokok I Ungkapan

Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama kelas IV, bahwa nilai mean atau nilai rata-

rata pada hasil tes segi sikap (afektif) siswa kelas IV materi pokok I adalah 75,93.

Nilai median dalam hasil belajar siswa kelas IV adalah 76,00. Nilai range dalam

hasil belajar siswa kelas IV materi pokok I adalah 47. Nilai minimum-nya yaitu 53

sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100.

Sedangkan, Hasil analsis post-test dalam segi afektif pada materi pokok I

Ungkapan Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama kelas IV, bahwa nilai mean atau

nilai rata-rata pada hasil tes segi sikap (afektif) siswa kelas IV materi pokok I

adalah 78,86. Nilai median dalam hasil belajar siswa kelas IV adalah 77,00. Nilai

range dalam hasil belajar siswa kelas IV materi pokok I adalah 55. Nilai

minimum-nya yaitu 45 sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100.

Seperti yang sudah digambarkan dalam hasil uji data analisis deskriptif

untuk hasil pre-test dalam segi afektif dengan indikator melaksanakan sikap-sikap

yang perlu dikembangkan dalam mewujudkan cinta tanpa pengkotakan dan

menerima peranan orang lain dalam kehidupannya tanpa pilih-pilih. Penulis

menggolongkan dengan beberapa kriteria untuk lebih memperjelas data tersebut.

Dengan tiga aspek yaitu: selalu-tidak pernah, sangat mudah-sangat sulit, sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

64

menyenangkan-sangat tidak menyenangkan. Hasilnya sebagai berikut: 1) Dengan

kriteria (Selalu-Tidak Pernah) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 29

siswa, 2 siswa (7%) berpendapat bahwa mereka sering, 12 siswa (41%)

berpendapat bahwa mereka netral, 14 siswa (48%) berpendapat bahwa mereka

kadang-kadang, 1 siswa (3%) berpendapat bahwa mereka tidak pernah

menyatakan kepercayaan akan Allah yang hadir dalam peristiwa-peristiwa penting

dalam hidupnya dan menunjukkan sikap santun saat mendoakan saudara atau

teman yang berulang tahun. 2) Dengan kriteria (Sangat Mudah-Sangat Sulit) dan

hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 29 siswa, 4 siswa (14%) berpendapat

bahwa mereka mudah, 11 siswa (38%) berpendapat bahwa mereka netral, 12

siswa (41%) berpendapat bahwa mereka sulit, 2 siswa (7%) berpendapat bahwa

mereka sangat sulit mereka sering menyatakan kepercayan akan Allah yang

hadir dalam peristiwa peristiwa penting dalam hidupnya dan menunjukkan sikap

santun saat mendoakan saudara atau teman yang berulang tahun. 3) Dengan

kriteria (Sangat menyenangkan-sangat tidak menyenangkan) dan hasil

frekuensinya sebagai berikut; dari 29 siswa, 13 siswa (45%) berpendapat bahwa

mereka netral, 15 siswa (52%) berpendapat bahwa mereka tidak menyenangkan, 1

siswa (3%) berpendapat bahwa mereka sangat tidak menyenangkan menyatakan

kepercayan akan Allah yang hadir dalam peristiwa peristiwa penting dalam

hidupnya dan menunjukan sikap santun saat mendoakan saudara atau teman yang

berulang tahun. Dari data ketiga aspek pada hasil tes segi afektif tersebut, dapat

disimpulkan bahwa hasil pilihan dari siswa dalam materi pokok Ungkapan Syukur

Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama pre-test dalam segi afektif adalah kadang-kadang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

65

sulit dan tidak menyenangkan dalam menyatakan kepercayan akan Allah yang

hadir dalam peristiwa peristiwa penting dalam hidupnya dan menunjukan sikap

santun saat mendoakan saudara atau teman yang berulang tahun.

Sedangkan, hasil uji data analisis deskriptif untuk hasil post-test dalam

segi afektif dengan indikator melaksanakan sikap-sikap yang perlu dikembangkan

dalam mewujudkan cinta tanpa pengkotakan dan menerima peranan orang lain

dalam kehidupannya tanpa pilih-pilih. Penulis menggolongkan dengan beberapa

kriteria untuk lebih memperjelas data tersebut. Dengan tiga aspek yaitu: selalu-

tidak pernah, sangat mudah-sangat sulit, sangat menyenangkan-sangat tidak

menyenangkan. Hasilnya sebagai berikut: 1) Dengan kriteria (Selalu-Tidak

Pernah) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 29 siswa, 9 siswa (31%)

berpendapat bahwa mereka selalu, 13 siswa (45%) berpendapat bahwa mereka

sering, 7 siswa (24%) berpendapat bahwa mereka netral menyatakan kepercayan

akan Allah yang hadir dalam peristiwa peristiwa penting dalam hidupnya dan

menunjukan sikap santun saat mendoakan saudara atau teman yang berulang

tahun. 2) Dengan kriteria (Sangat Mudah-Sangat Sulit) dan hasil frekuensinya

sebagai berikut; dari 29 siswa, 11 siswa (38%) berpendapat bahwa mereka sangat

mudah, 7 siswa (24%) berpendapat bahwa mereka mudah, 9 siswa (31%)

berpendapat bahwa mereka netral, 2 siswa (7%) berpendapat bahwa mereka sulit

menyatakan kepercayan akan Allah yang hadir dalam peristiwa peristiwa

penting dalam hidupnya dan menunjukan sikap santun saat mendoakan saudara

atau teman yang berulang tahun. 3) Dengan kriteria (Sangat Menyenangkan-

Sangat tidak Menyenangkan) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

66

siswa, 11 siswa (38%) berpendapat bahwa sangat menyenangkan, 9 siswa (31%)

berpendapat bahwa mereka menyenangkan, 6 siswa (21%) berpendapat bahwa

mereka netral, 3 siswa (10%) berpendapat bahwa mereka tidak menyenangkan

menyatakan kepercayan akan Allah yang hadir dalam peristiwa peristiwa

penting dalam hidupnya dan menunjukan sikap santun saat mendoakan saudara

atau teman yang berulang tahun. Dari data ketiga aspek pada hasil tes segi afektif

tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil pilihan dari siswa dalam materi pokok

Ungkapan Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama post-test dalam segi afektif

adalah sering, sangat mudah dan sangat menyenangkan dalam menyatakan

kepercayan akan Allah yang hadir dalam peristiwa peristiwa penting dalam

hidupnya dan menunjukan sikap santun saat mendoakan saudara atau teman yang

berulang tahun.

Dalam pertemuan kedua dikelas IV, hasil analisis deskriptif pre-test segi

kognitif digambarkan bahwa nilai hasil belajar siswa menujukkan hasil yang

kurang memuaskan. Sebelum penulis menggunakan metode permainan “Ayo

Berdoa Apa Saja”. Pada materi pokok II yaitu Doa Syukur Gereja kelas IV, dari

26 siswa nilai mean sebesar 44,04. Nilai median adalah 45,00. Nilai range adalah

45. Nilai minimum-nya yaitu 20 sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 65 dengan

nilai pre-test ini menunjukkan bahwa siswa-siswi belum mencapai tujuan

Pendidikan Agama Katolik di dalam materi ini.

Sedangkan, dalam pertemuan kedua dikelas IV, hasil analisis deskriptif

post-test segi kognitif digambarkan bahwa nilai hasil belajar siswa menujukkan

hasil yang memuaskan. Setelah penulis menggunakan metode permainan “Ayo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

67

Berdoa Apa Saja”. Pada materi pokok II yaitu Doa Syukur Gereja kelas IV, dari

26 siswa nilai mean sebesar 84,81. Nilai median adalah 85,00. Nilai range adalah

30. Nilai minimum-nya yaitu 70 sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100 dengan

nilai pre-test ini menunjukkan bahwa siswa-siswi telah mencapai tujuan

Pendidikan Agama Katolik di dalam materi ini.

Hasil analsis pre-test pada segi afektif pada materi pokok II, bahwa pada

materi pokok II dapat diketahui bahwa N berjumlah 26. Nilai mean adalah 74,77.

Nilai median adalah 73,00. Nilai range adalah 37. Nilai minimum-nya yaitu 63

sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100.

Sedangkan, hasil analsis post-test pada segi afektif pada materi pokok II,

bahwa pada materi pokok II dapat diketahui bahwa N berjumlah 26. Nilai mean

adalah 74,00. Nilai median adalah 75,00. Nilai range adalah 54. Nilai minimum-

nya yaitu 46 sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100.

Dalam hasil uji data analisis deskriptif pre-test untuk hasil tes dalam segi

afektif dengan indikator menyatakan kepercayaan kepada Allah dengan rajin

mengikuti perayaan Ekaristi dan Santun mendokan teman yang sedang tidak

masuk sekolah karena sakit. Seperti yang sudah dilakukan di dalam pertemuan

pertama penulis menggolongkan dengan beberapa kriteria untuk lebih

memperjelas data tersebut. Dengan tiga aspek yaitu : selalu-tidak pernah, sangat

mudah-sangat sulit, sangat menyenangkan-sangat tidak menyenangkan. Dan

hasilnya sebagai berikut: 1) Dengan kriteria (Selalu-Tidak Pernah) dan hasil

frekuensinya sebagai berikut; dari 26 siswa, 2 siswa (8%) berpendapat bahwa

mereka sering, 5 siswa (19%) berpendapat bahwa mereka netral, 19 siswa (73%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

68

berpendapat bahwa mereka kadang-kadang menyatakan kepercayaan kepada

Allah dengan rajin mengikuti perayaan Ekaristi dan Santun mendoakan teman

yang sedang tidak masuk sekolah karena sakit. 2) Dengan kriteria (Sangat

Mudah-Sangat Sulit) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 26 siswa, 1

siswa (4%) berpendapat bahwa mereka mudah, 14 siswa (54%) berpendapat

bahwa mereka netral, 11 siswa (42%) berpendapat bahwa mereka sulit

menyatakan kepercayaan kepada Allah dengan rajin mengikuti perayaan Ekaristi

dan Santun mendokan teman yang sedang tidak masuk sekolah karena sakit. 3)

Dengan kriteria (Sangat Menyenangkan- Sangat tidak menyenangkan) dan hasil

frekuensinya sebagai berikut; dari 26 siswa, 3 siswa (12%) berpendapat bahwa

mereka netral, 23 siswa (88%) berpendapat bahwa mereka tidak menyenangkan

Menyatakan kepercayaan kepada Allah dengan rajin mengikuti perayaan Ekaristi

dan Santun mendokan teman yang sedang tidak masuk sekolah karena sakit. Dari

data ketiga aspek pada hasil tes segi afektif tersebut, dapat disimpulkan bahwa

hasil pilihan dari siswa dalam materi pokok Doa Syukur Gereja dalam segi afektif

adalah kadang-kadang, netral dan tidak menyenangkan dalam menyatakan

kepercayaan kepada Allah dengan rajin mengikuti perayaan Ekaristi dan Santun

mendokan teman yang sedang tidak masuk sekolah karena sakit.

Sedangkan, Dalam hasil uji data analisis deskriptif post-test untuk hasil tes

dalam segi afektif dengan indikator menyatakan kepercayaan kepada Allah

dengan rajin mengikuti perayaan Ekaristi dan santun mendokan teman yang

sedang tidak masuk sekolah karena sakit. Seperti yang sudah dilakukan di dalam

pertemuan pertama penulis menggolongkan dengan beberapa kriteria untuk lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

69

memperjelas data tersebut. Dengan tiga aspek yaitu: selalu-tidak pernah, sangat

mudah-sangat sulit, sangat menyenangkan-sangat tidak menyenangkan. Dan

hasilnya sebagai berikut: 1) Dengan kriteria (Selalu-tidak Pernah) dan hasil

frekuensinya sebagai berikut; dari 26 siswa, 10 siswa (38%) berpendapat bahwa

mereka selalu, 9 siswa (35%) berpendapat bahwa mereka sering, 7 siswa (27%)

berpendapat bahwa mereka netral menyatakan kepercayaan kepada Allah dengan

rajin mengikuti perayaan Ekaristi dan Santun mendokan teman yang sedang tidak

masuk sekolah karena sakit. 2) Dengan kriteria (Sangat Mudah-Sangat Sulit) dan

hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 26 siswa, 7 siswa (27%) berpendapat

bahwa mereka sangat mudah, 12 siswa (46%) berpendapat bahwa mereka mudah,

5 siswa (19%) berpendapat bahwa mereka netral, 2 siswa (8%) berpendapat

bahwa mereka sulit menyatakan kepercayaan kepada Allah dengan rajin

mengikuti perayaan Ekaristi dan Santun mendokan teman yang sedang tidak

masuk sekolah karena sakit. 3) Dengan kriteria (Sangat Menyenangkan- Sangat

tidak menyenangkan) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 26 siswa, 7

siswa (27%) berpendapat bahwa mereka sangat menyenangkan, 8 siswa (31%)

berpendapat bahwa mereka menyenangkan, 6 siswa (23%) berpendapat bahwa

mereka netral, 4 siswa (15%) berpendapat bahwa mereka tidak menyenangkan

menyatakan kepercayaan kepada Allah dengan rajin mengikuti perayaan Ekaristi

dan Santun mendokan teman yang sedang tidak masuk sekolah karena sakit. Dari

data ketiga aspek pada hasil tes segi afektif tersebut, dapat disimpulkan bahwa

hasil pilihan dari siswa dalam materi pokok Doa Syukur Gereja dalam segi

afektif adalah selalu, mudah dan menyenangkan dalam menyatakan kepercayaan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

70

kepada Allah dengan rajin mengikuti perayaan Ekaristi dan Santun mendokan

teman yang sedang tidak masuk sekolah karena sakit.

Pada hasil analisis deskriptif pre-test segi kognitif digambarkan bahwa

nilai hasil belajar siswa menujukkan hasil yang kurang memuaskan. Sebelum

penulis menggunakan metode permainan “Membuat sebuah bangunan dari

sedotan”. Pada materi pokok I yaitu Hidup Bersama yang dijiwai Roh Kudus

kelas V, nilai mean sebesar 50,33. Nilai median adalah 50,00. Nilai range adalah

45. Nilai minimum-nya yaitu 25 sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 70 dengan

nilai pre-test ini menunjukkan bahwa siswa-siswi belum mencapai tujuan

Pendidikan Agama Katolik di dalam materi ini.

Sedangkan, pada hasil analisis deskriptif post-test segi kognitif

digambarkan bahwa nilai hasil belajar siswa menujukkan hasil yang memuaskan.

Setelah penulis menggunakan metode permainan “Membuat sebuah bangunan

dari sedotan”. Pada materi pokok I yaitu Hidup Bersama yang dijiwai Roh Kudus

kelas V, nilai mean sebesar 90,00. Nilai median adalah 90,00. Nilai range adalah

30. Nilai minimum-nya yaitu 70 sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100 dengan

nilai post-test ini menunjukkan bahwa siswa-siswi telah mencapai tujuan

Pendidikan Agama Katolik di dalam materi ini.

Hasil analisis pre-test segi afektif pada materi pokok I nilai mean pada

hasil tes segi sikap (afektif) siswa kelas V materi pokok I adalah 83,93. Nilai

median dalam hasil belajar siswa kelas V adalah 81,00. Nilai range dalam hasil

belajar siswa kelas V materi pokok I adalah 25. Nilai minimumn-ya yaitu 75

sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

71

Sedangkan, dalam hasil analisis post-test segi afektif pada materi pokok I

nilai mean pada hasil tes segi sikap (afektif) siswa kelas V materi pokok I adalah

81,87. Nilai median dalam hasil belajar siswa kelas V adalah 83,00. Nilai range

dalam hasil belajar siswa kelas V materi pokok I adalah 51. Nilai minimum-nya

yaitu 49 sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100.

Dalam hasil uji data analisis deskriptif pre-test untuk hasil tes dalam segi

afektif dengan indikator mengungkapkan syukur atas buah-buah karya Roh kudus

yang mengembangkan kehidupan bersama dan menunjukkan sikap peduli dan

saling menolong dalam kehidupan bersama sesuai semangat Roh Kudus. Penulis

menggolongkan dengan beberapa kriteria untuk lebih memperjelas data tersebut.

Dengan tiga aspek yaitu: selalu-tidak pernah, sangat mudah-sangat sulit, sangat

menyenangkan-sangat tidak menyenangkan. Hasilnya sebagai berikut: 1) Dengan

kriteria (Selalu-Tidak Pernah) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 15

siswa, 3 siswa (20%) berpendapat bahwa mereka sering, 7 siswa (47%)

berpendapat bahwa mereka netral, 5 siswa (33%) berpendapat bahwa mereka

kadang-kadang mengungkapkan syukur atas buah-buah karya Roh kudus yang

mengembangkan kehidupan bersama dan menunjukkan sikap peduli dan saling

menolong dalam kehidupan bersama sesuai semangat Roh Kudus. 2) Dengan

kriteria (Sangat Mudah-Sangat Sulit) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari

15 siswa, 11 siswa (73%) berpendapat bahwa mereka netral, 4 siswa (27%)

berpendapat bahwa mereka sulit mengungkapkan syukur atas buah-buah karya

Roh kudus yang mengembangkan kehidupan bersama dan menunjukkan sikap

peduli dan saling menolong dalam kehidupan bersama sesuai semangat Roh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

72

Kudus. 3) Dengan kriteria (Sangat Menyenangkan-Sangat tidak menyenangkan)

dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 15 siswa, 7 siswa (47%) berpendapat

bahwa mereka netral, 8 siswa (53%) berpendapat bahwa mereka tidak

menyenangkan mengungkapkan syukur atas buah-buah karya Roh kudus yang

mengembangkan kehidupan bersama dan menunjukkan sikap peduli dan saling

menolong dalam kehidupan bersama sesuai semangat Roh Kudus. Dari data

ketiga aspek pada hasil pre-test tes segi afektif tersebut, dapat disimpulkan bahwa

hasil pilihan dari siswa dalam materi pokok Hidup Bersama yang dijiwai Roh

Kudus dalam segi afektif adalah netral, netral, tidak menyenangkan dalam

mengungkapkan syukur atas buah-buah karya Roh kudus yang

mengembangkan kehidupan bersama dan menunjukkan sikap peduli dan saling

menolong dalam kehidupan bersama sesuai semangat Roh Kudus.

Sedangkan, hasil uji data analisis deskriptif post-test untuk hasil tes dalam

segi afektif dengan indikator mengungkapkan syukur atas buah buah karya Roh

kudus yang mengembangkan kehidupan bersama dan menunjukkan sikap peduli

dan saling menolong dalam kehidupan bersama sesuai semangat Roh Kudus.

Penulis menggolongkan dengan beberapa kriteria untuk lebih memperjelas data

tersebut. Dengan tiga aspek yaitu: selalu-tidak pernah, sangat mudah-sangat sulit,

sangat menyenangkan-sangat tidak menyenangkan. Hasilnya sebagai berikut: 1)

Dengan kriteria (Selalu-Tidak Pernah) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari

15 siswa, 7 siswa (47%) berpendapat bahwa mereka selalu, 5 siswa (33%)

berpendapat bahwa mereka sering, 2 siswa (13%) berpendapat bahwa mereka

netral, 1 siswa (7%) berpendapat bahwa mereka kadang-kadang mengungkapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

73

syukur atas buah buah karya Roh kudus yang mengembangkan kehidupan

bersama dan menunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam kehidupan

bersama sesuai semangat Roh Kudus. 2) Dengan kriteria (Sangat Mudah-Sangat

Sulit) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 15 siswa, 5 siswa (33%)

berpendapat bahwa mereka sangat mudah, 6 siswa (40%) berpendapat bahwa

mereka mudah, 3 siswa (20%) berpendapat bahwa mereka netral, 1 siswa (7%)

berpendapat bahwa mereka sulit mengungkapkan syukur atas buah buah karya

Roh kudus yang mengembangkan kehidupan bersama dan menunjukkan sikap

peduli dan saling menolong dalam kehidupan bersama sesuai semangat Roh

Kudus. 3) Dengan kriteria (Sangat Menyenangkan- Sangat tidak menyenangkan)

dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari dari 15 siswa, 5 siswa (33%)

berpendapat bahwa mereka sangat menyenangkan, 4 siswa (27%) berpendapat

bahwa mereka menyenangkan, 4 siswa (27%) berpendapat bahwa mereka netral, 2

siswa (13%) berpendapat bahwa mereka tidak menyenangkan mengungkapkan

syukur atas buah buah karya Roh kudus yang mengembangkan kehidupan

bersama dan menunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam kehidupan

bersama sesuai semangat Roh Kudus. Dari data ketiga aspek pada hasil post-test

dalam tes segi afektif tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil pilihan dari siswa

dalam materi pokok Hidup Bersama yang dijiwai Roh Kudus dalam segi afektif

adalah selalu, mudah, sangat menyenangkan dalam mengungkapkan syukur atas

buah buah karya Roh kudus yang mengembangkan kehidupan bersama dan

menunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam kehidupan bersama sesuai

semangat Roh Kudus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

74

Pada hasil analisis deskriptif pre-test segi kognitif digambarkan bahwa

nilai hasil belajar siswa menujukkan hasil yang kurang memuaskan. Sebelum

penulis menggunakan metode permainan “Bermain Tali”. Pada materi pokok II

yaitu Mohon Bantuan Roh Kudus kelas V, nilai mean sebesar 52,00. Nilai median

adalah 53,00. Nilai range adalah 47. Nilai minimum-nya yaitu 20 sedangkan, nilai

maximum-nya yaitu 67 dengan nilai pre-test ini menunjukkan bahwa siswa-siswi

belum mencapai tujuan Pendidikan Agama Katolik di dalam materi ini.

Sedangkan, pada hasil analisis deskriptif post-test segi kognitif digambarkan

bahwa nilai hasil belajar siswa menujukkan hasil yang memuaskan. Setelah

penulis menggunakan metode permainan “Bermain Tali”. Pada materi pokok II

yaitu Mohon Bantuan Roh Kudus kelas V, nilai mean sebesar 93,33. Nilai median

adalah 93,00. Nilai range adalah 20. Nilai minimum-nya yaitu 80 sedangkan, nilai

maximum-nya yaitu 100 dengan nilai post-test ini menunjukkan bahwa siswa-

siswi telah mencapai tujuan Pendidikan Agama Katolik di dalam materi ini.

Hasil analisis pre-test segi afektif pada materi pokok II nilai mean pada

hasil tes segi sikap (afektif) siswa kelas V materi pokok II adalah 81,40. Nilai

median dalam hasil belajar siswa kelas V adalah 79,00. Nilai range dalam hasil

belajar siswa kelas V materi pokok II adalah 34. Nilai minimum-nya yaitu 66

sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100.

Sedangkan, hasil analisis post-test segi afektif pada materi pokok II nilai

mean pada hasil tes segi sikap (afektif) siswa kelas V materi pokok II adalah

78,73. Nilai median dalam hasil belajar siswa kelas V adalah 77,00. Nilai range

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

75

dalam hasil belajar siswa kelas V materi pokok II adalah 38. Nilai minimum-nya

yaitu 62 sedangkan, nilai maximum-nya yaitu 100.

Dalam hasil uji data analisis deskriptif pre-test untuk hasil tes dalam segi

afektif dengan indikator mengungkapkan syukur atas bantuan Roh Kudus dan

menunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam kehidupan bersama

dengan bantuan Roh Kudus. Penulis menggolongkan dengan beberapa kriteria

untuk lebih memperjelas data tersebut. Dengan tiga aspek yaitu: selalu-tidak

pernah, sangat mudah-sangat sulit, sangat menyenangkan-sangat tidak

menyenangkan. Hasilnya sebagai berikut: 1) Dengan kriteria (Selalu-Tidak

Pernah) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 15 siswa, 2 siswa (13%)

berpendapat bahwa mereka sering, 3 siswa (20%) berpendapat bahwa mereka

netral, 10 siswa (67%) berpendapat bahwa mereka kadang-kadang

mengungkapkan syukur atas bantuan Roh Kudus dan menunjukkan sikap peduli

dan saling menolong dalam kehidupan bersama dengan bantuan Roh Kudus. 2)

Dengan kriteria (Sangat Mudah- Sangat Sulit) dan hasil frekuensinya sebagai

berikut; dari 15 siswa, 6 siswa (40%) berpendapat bahwa mereka sangat mudah, 6

siswa (40%) berpendapat bahwa mereka mudah, 3 siswa (20%) berpendapat

bahwa mereka netral mengungkapkan syukur atas bantuan Roh Kudus dan

menunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam kehidupan bersama

dengan bantuan Roh Kudus. 3) Dengan kriteria (Sangat menyenangkan-sangat

tidak menyenangkan) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 15 siswa, 6

siswa (40%) berpendapat bahwa mereka sangat menyenangkan, 4 siswa (27%)

berpendapat bahwa mereka menyenangkan, 5 siswa (33%) berpendapat bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

76

mereka sangat netral mengungkapkan syukur atas bantuan Roh Kudus dan

menunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam kehidupan bersama

dengan bantuan Roh Kudus. Dari data ketiga aspek pada hasil pre-test tes segi

afektif tersebut, dapat disimpulkan bahwa hasil pilihan dari siswa dalam materi

pokok Mohon Bantuan Roh Kudus dalam segi afektif adalah kadang-kadang,

sangat mudah, mudah dan sangat menyenangkan dalam mengungkapkan syukur

atas bantuan Roh Kudus dan menunjukkan sikap peduli dan saling menolong

dalam kehidupan bersama dengan bantuan Roh Kudus.

Sedangkan, hasil uji data analisis deskriptif post-test untuk hasil tes dalam

segi afektif dengan indikator mengungkapkan syukur atas bantuan Roh Kudus dan

menunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam kehidupan bersama

dengan bantuan Roh Kudus. Penulis menggolongkan dengan beberapa kriteria

untuk lebih memperjelas data tersebut. Dengan tiga aspek yaitu : selalu-tidak

pernah, sangat mudah-sangat sulit, sangat menyenangkan-sangat tidak

menyenangkan. Hasilnya sebagai berikut: 1) Dengan kriteria (Selalu-Tidak

Pernah) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 15 siswa, 5 siswa (33%)

berpendapat bahwa mereka selalu, 6 siswa (40%) berpendapat bahwa mereka

sering, 3 siswa (20%) berpendapat bahwa mereka netral, 1 siswa (7%)

berpendapat bahwa mereka kadang-kadang Mengungkapkan syukur atas bantuan

Roh Kudus dan menunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam

kehidupan bersama dengan bantuan Roh Kudus. 2) Dengan kriteria (Sangat

Mudah- Sangat Sulit) dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 15 siswa, 4

siswa (27%) berpendapat bahwa mereka sangat mudah, 8 siswa (53%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

77

berpendapat bahwa mereka mudah, 3 siswa (20%) berpendapat bahwa mereka

netral mengungkapkan syukur atas bantuan Roh Kudus dan menunjukkan sikap

peduli dan saling menolong dalam kehidupan bersama dengan bantuan Roh

Kudus. 3) Dengan kriteria (Sangat menyenangkan-sangat tidak menyenangkan)

dan hasil frekuensinya sebagai berikut; dari 15 siswa, 6 siswa (40%) berpendapat

bahwa mereka sangat menyenangkan, 2 siswa (13%) berpendapat bahwa mereka

menyenangkan, 7 siswa (47%) berpendapat bahwa mereka netral mengungkapkan

syukur atas bantuan Roh Kudus dan menunjukkan sikap peduli dan saling

menolong dalam kehidupan bersama dengan bantuan Roh Kudus. Dari data

ketiga aspek pada hasil post-test dalam tes segi afektif tersebut, dapat disimpulkan

bahwa hasil pilihan dari siswa dalam materi pokok Mohon Bantuan Roh Kudus

dalam segi afektif adalah sering, mudah, netral dalam mengungkapkan syukur atas

bantuan Roh Kudus dan menunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam

kehidupan bersama dengan bantuan Roh Kudus.

Dalam penilaian proses pembelajaran pre-test untuk keseluruhan dari

materi pokok I dan II, baik di kelas IV maupun di kelas V diperoleh hasil yang

kurang memuaskan. Penilaian proses pembelajaran pre-test pada materi pokok I

kelas IV memperoleh nilai mean sebesar 2,59 dari skala acuan 5. Penilaian proses

pembelajaran pada materi pokok II kelas IV memperoleh nilai mean sebesar 2,18

dari skala acuan 5. Penilaian proses pembelajaran materi pokok I kelas V

memperoleh nilai mean sebesar 3,69 dari skala acuan 5. Penilaian proses

pembelajaran materi pokok II kelas V memperoleh nilai mean sebesar 3,80 dari

skala acuan 5. Sedangkan pada penilaian proses pembelajaran post-test untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

78

keseluruhan dari materi pokok I dan II, baik di kelas IV maupun di kelas V

diperoleh hasil yang sangat memuaskan. Penilaian proses pembelajaran post-test

pada materi pokok I kelas IV memperoleh nilai mean sebesar 398 dari skala acuan

5. Penilaian proses pembelajaran pada materi pokok II kelas IV memperoleh nilai

mean sebesar 3,85 dari skala acuan 5. Penilaian proses pembelajaran materi pokok

I kelas V memperoleh nilai mean sebesar 4,30 dari skala acuan 5. Penilaian proses

pembelajaran materi pokok II kelas V memperoleh nilai mean sebesar 4,34 dari

skala acuan 5. Hal ini menunjukkan bahwa dalam proses pembelajaran sebelum

dan setelah mendapatkan perlakuan mengalami peningkatan yang sangat

memuaskan mereka terbantu dalam proses pembelajaran dengan adanya metode

permainan tersebut. Selain itu, mereka lebih mudah menemukan maknanya,

karena sesuai dengan kompetensi dasar, indikator, maupun materinya. Siswa juga

merasa termotivasi, pembelajaran menjadi mudah dan menyenangkan dengan

adanya metode permainan. Dilihat secara keseluruhan pada segi proses

pembelajaran siswa terbantu dengan adanya metode permainan dalam

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik.

Dari data statistik di atas jelas bahwa metode permainan dalam Pendidikan

Agama Katolik efektif dan mencapai tujuan. Hal ini disebabkan karena metode

permainan mengajak siswa untuk menemukan makna dan pesan dari setiap

permainan. Sangatlah jelas bahwa metode permainan dalam Pendidikan Agama

Katolik sangatlah membantu siswa dan juga guru. Pendidikan Agama Katolik

yang dilihat dari segi prosesnya sangat membutuhkan metode pembelajaran.

Pendidikan Agama Katolik sebagai bentuk pewartaan dan katekese sekolah dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

79

penyampaian pesan Allah dibutuhkan metode yang tepat. Hal ini diperkuat lagi

dengan data statistik di atas bahwa siswa-siswi SD Kanisius Notoyudan

Yogyakarta tahun pelajaran 2019-2020, sesuai dan tepat untuk menggunakan

metode permainan dalam Pendidikan Agama Katolik.

E. Keterbatasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini memberikan kesimpulan bahwa penggunaan metode

permainan dalam Pendidikan Agama Katolik efektif dan mencapai tujuan bagi

siswa-siswi kelas IV dan V di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta. Dari

kesimpulan tersebut, diketahui bahwa metode permainan juga berperan dalam

Pendidikan Agama Katolik. Meskipun demikian, penulis menyadari adanya

beberapa keterbatasan dari hasil penelitian ini. Berikut akan penulis uraikan

keterbatasan-keterbatasan dari penelitian ini:

1. Penulis menyadari keterbatasan dalam membuat pertanyaan untuk setiap

indikator dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP). Penulis menyadari

hal ini disebabkan penulis memiliki keterbatasan dalam segi kemampuan dan

pengetahuan dalam membuat pertanyaan dan menjelaskan indikatornya sesuai

dengan kemampuan siswa.

2. Kelemahan metode pra-eksperimen adalah validasi internal dirasakan kurang,

hal ini dikarenakan tidak ada jaminan yang menyatakan bahwa perbedaan

antara pre-test dan post-test selalu disebabkan oleh perlakuan X (metode

permainan).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

80

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab V, penulis memaparkan kesimpulan dan saran dari

permasalahan skripsi ini.

A. Kesimpulan

Berdasarkan dari kajian pustaka dan hasil penelitian, penulis dapat

menyimpulkan beberapa hal sebagai berikut:

1. Metode permainan adalah suatu cara yang digunakan dalam pembelajaran

dengan suatu permainan yang berkaitan dengan pelajaran tersebut, sehingga

menghasilkan pembelajaran yang menyenangkan dan dapat membangun

motivasi untuk semangat dalam belajar.

2. Tujuan Pendidikan Agama Katolik yaitu agar peserta didik semakin

menggumuli hidupnya, mengembangkan iman dalam terang Injil dan pesan-

pesan Kristiani serta demi terwujudnya Kerajaan Allah.

3. Hasil penelitian

Dari perbandingan hasil nilai mean antara pre-test dan post-test untuk segi

kognitif terlihat jelas bahwa mengalami peningkatan 50,33 menjadi 90,00. dengan

hasil kriterianya (pre-test kurang sedangkan post-test sangat baik). Dari uji t

diperoleh nilai Sig sebesar 0,000< 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima,

artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pre-test dan post-test. Hal

ini berarti metode permainan dalam Pendidikan Agama Katolik efektif dan

mencapai tujuan kelas IV dan V di SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

81

Hasil perbandingan nilai mean untuk pre-test dan post-test segi afektif

terlihat jelas bahwa mengalami peningkatan 75,93 menjadi 78,86. Dari uji mann

whitney diperoleh nilai Sig sebesar 0,000< 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1

diterima, artinya terdapat perbedaan yang signifikan antara skor pre-test dan post-

test.

Perbandingan penilaian proses pembelajaran nilai mean untuk pre-test dan

post-test terlihat jelas bahwa mengalami peningkatan 3,80 menjadi 4,34. Dari

skala acuan 5. Artinya dalam setiap pembelajaran yang sudah dilakukan

menggunakan metode permainan, siswa merasa aktif dan menyenangkan dengan

adanya metode permainan tersebut. Dari uji Mann-Whitney diperoleh nilai Sig

sebesar 0,000< 0,05, sehingga H0 ditolak dan H1 diterima, artinya terdapat

perbedaan yang signifikan antara skor pre-test dan post-test.

Dari keseluruhan pengujian hipotesis menunjukan H0 ditolak dan H1

diterima. Hal ini berarti Metode Permainan dalam Pendidikan Agama Katolik di

SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta efektif dan mencapai tujuan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas penulis memberikan beberapa saran yang

diharapkan dapat berguna dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran dengan

metode permainan dalam Pendidikan Agama Katolik kelas IV dan V di SD

Kanisius Notoyudan Yogyakarta, sebagai berikut:

1. Bagi SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta

Pihak sekolah diharapkan dapat memberikan ruang untuk melaksanakan proses

pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran khususnya metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

82

permainan.

2. Bagi Guru SD Kanisius Notoyudan Yogyakarta

Guru diharapkan dapat menggunakan dan meningkatkan metode permainan

dalam mengajar khususnya dalam Pendidikan Agama Katolik.

3. Bagi Mahasiswa-mahasiswi Pendidikan Keagamaan Katolik Universitas Sanata

Dharma.

Sebagai calon guru Pendidikan Agama Katolik, mahasiswa-mahasiswi

diharapkan kreatif dan aktif dalam penggunaan metode yang tepat dengan

kebutuhan subjek yang dihadapi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

83

DAFTAR PUSTAKA

Amalorpavadass. (1982). Katekese Sebagai Tugas Pastoral Gereja, Hakekat,

Tujuan dan Proses Katekese. Yogyakarta: STKAT.

Andang Ismail. (2009). Education Games Menjadi Cerdas dan Ceria dengan

Permainan Edukatif. Yogyakarta : Pilar Media

Dwi Siswoyo,dkk. (2007). Ilmu Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

Dapiyanta, F.X. (2008). Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di

Sekolah. Diktat Mata Kuliah Evaluasi Pembelajaran untuk Mahasiswa

Semester IV Program Studi PAK, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan, Universitas Sanata Dharma.

Paul Ginnis. (2008). Strategi Meningkatkan Pencapaian Pengajaran di Kelas.

Jakarta: Indeks.

Punto, Raharjo. https://www.eprint.uny.ac.id/6/BAB/pdf. Accesed on November

15, 2020.

Heryatno Wono Wulung, F.X. (2008). Pokok-pokok Pendidikan Agama Katolik di

Sekolah. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Komisi Kateketik KWI. (2007). Menjadi Murid Yesus Pendidikan Agama Katolik

untuk SD kelas IV Seri Murid-Murid Yesus Berdasarkan Kurikulum

KTSP. Yogyakarta : PT. Kanisius.

. (2017). Buku Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, Belajar

Mengenal Yesus untuk SD Kelas V Berdasarkan Kurikulum 2013.

Yogyakarta: PT. Kanisius.

. (2017). Buku Guru Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti, Belajar

Mengenal Yesus untuk SD Kelas IV Berdasarkan Kurikulum 2013.

Yogyakarta: PT. Kanisius.

Yohanes Paulus XXIII. (1993). Gravissimum Educationis. Penerjemah:

R. Hardawiryana. Jakarta: Dokpen KWI. (Dokumen asli diterbitkan pada

1965).

Kongregasi untuk Imam. (2000). Petunjuk Umum Katekese. Terjemahan:

Komisi Kateketik KWI. Jakarta: Departemen Dokumentasi

dan Penerangan KWI.

Karwono & Heni Mularsih. (2017). Belajar dan Pembelajaran serta

Pemanfaatan Sumber Belajar. Depok: Rajawali Pers.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

84

Neville Bennett, Lis Wood dan Sue Rogers . (2005). Mengajar Lewat Permainan.

Jakarta: PT Grasindo Anggota Ikapi.

Nana Sudjana dan Ibrahim. (1989). Penelitian dan Penilaian Pendidikan.

Bandung: Sinar Baru.

Nana Sudjana. (2017). Dasar- Dasar Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Sinar

Baru Algesindo.

Sitepu. (2014). Pengembangan Sumber Belajar. Jakarta: Rajawali Pers.

Setyakarjana, J.S. (1997). Arah Katekese di Indonesia. Yogyakarta: Pusat

Kateketik.

Winkel, W. S. (2014). Psikologi pengajaran. Yogyakarta: Sketsa.

Yakob Papo. (1990). Pendidikan Hidup Beriman dalam Lingkup Sekolah.

Yogyakarta : Nusa Indah.

Zainal & Ali. (2016). Kumpulan Metode Pembelajaran Kreatif dan Inovatif.

Bandung : Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

85

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(1)

Lampiran 1: Surat Izin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(2)

Lampiran 2: Data Keseluruhan Instrumen

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(3)

NoNa

ma

Kelas

1

24

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

2122

2324

2526

2728

2930

3132

3334

3536

3738

39

1Ad

elia Fr

edella M

aria De

viIV

22

12

32

33

12

13

12

22

33

33

14

11

22

23

32

12

11

32

12

280

2AD

ITYA H

ENDR

A PRA

SETY

A LEO

NARD

USIV

21

12

33

12

21

22

11

33

22

11

12

32

22

23

41

32

22

41

22

177

3AT

ANAS

IA QU

INNA M

EYSW

ARA

IV2

32

21

11

11

13

12

11

12

31

21

33

34

43

43

25

53

22

23

31

88

4BE

NEDIC

TUS B

ISMA A

NDRA

KURN

IAWAN

IV2

22

21

32

21

13

22

33

33

44

52

21

11

21

11

11

12

13

35

21

82

5CH

ATRIN

E RAP

ID DE

VOLC

ANO S

OMI H

UREK

IV1

22

11

12

23

32

11

21

13

23

22

32

33

31

11

32

23

25

23

23

82

6CH

ERYL

CECIL

IA HE

NDRA

WAN

IV2

21

22

15

32

41

22

11

11

22

12

11

11

13

13

13

11

13

32

12

70

7DE

ANDR

A ANA

BEL V

ICTOR

IAIV

22

32

22

23

34

14

14

22

22

11

21

22

22

33

25

11

51

32

33

391

8DE

STON

CAES

AR AD

ENAT

AIV

13

11

13

31

31

11

32

11

12

11

32

14

14

22

31

12

23

43

34

481

9DO

MINIC

A JAS

HMINE

AMBA

RDI

IV2

13

22

22

22

11

33

21

13

13

21

24

25

24

12

22

33

22

11

23

83

10EU

GENIU

S JEV

ON KU

RNIA

PRAM

UDYA

IV4

23

41

11

31

12

23

14

43

21

32

11

21

22

22

45

51

11

22

22

86

11FL

OREN

TINE A

BIGAIL

SAPU

TRO

IV3

54

34

35

43

23

43

11

11

22

21

12

21

11

13

11

11

24

44

44

95

12MA

RCEL

LY M

AYLIS

A PUT

RIIV

11

31

22

22

33

32

21

12

12

13

11

22

12

31

11

22

23

33

12

172

13GE

RADU

S DEF

ANDA

SETO

AJI

IV2

42

23

23

33

33

22

23

33

45

31

11

32

21

22

31

32

31

14

23

95

14GR

EGOR

IUS SA

KA LA

KSA D

EWA

IV2

22

22

23

11

22

11

32

24

23

42

32

22

34

23

22

23

42

23

34

93

15MA

TILDA

MAR

CHYA

ARIM

BI HE

RVIAN

PUTR

IIV

23

32

44

43

32

33

43

33

34

33

33

34

33

33

43

53

32

23

33

3121

16ISI

DORU

S GAV

RIEL M

ASKA

ALDE

NIV

33

42

24

44

12

33

23

21

11

33

11

11

33

23

13

43

14

33

13

496

17JES

LYN A

LLICI

A HILD

EGAE

DIV

22

32

23

24

31

21

14

31

11

23

31

13

44

31

43

44

34

44

43

1101

18Ge

noveva

Cleop

hila De

liaIV

19MA

RIO FE

LICIAN

O TAU

MBOY

IV4

23

43

31

31

44

24

12

23

12

21

11

11

11

11

31

11

12

12

21

75

20MA

TILDA

GWEN

ESTE

R ALM

EIV

23

32

22

21

12

23

32

24

34

42

32

22

23

11

12

11

13

12

51

184

21IRE

NG PA

NJI L

AKSO

NOIV

22NA

BILA A

URA V

ERIKA

IV5

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

54

44

44

55

55

54

55

44

55

187

23NA

TANA

EL JO

SUA C

HRIST

IAN PR

AKOS

AIV

41

44

44

44

41

44

44

44

44

44

14

55

55

54

22

12

21

42

44

1133

24NE

ZI RU

TZIAN

AIV

33

33

31

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

34

44

42

13

1114

25RIZ

KY PR

ATAM

AIV

32

23

12

22

33

32

22

33

32

11

22

23

32

24

52

21

11

14

21

186

26RE

NATA

NOVI

CARIS

SA PU

TRI P

RAYO

GAIV

33

23

32

22

21

11

11

34

44

55

42

23

33

32

22

52

11

11

21

193

27OD

O RES

I BINT

ANG S

HEWA

LINAN

DES

IV

28YA

SIDA R

IDYA A

RUM

IV1

14

11

11

42

21

33

35

31

22

12

32

11

33

14

22

22

21

41

11

80

29AL

EXSIU

S NUG

ROHO

IV2

11

22

23

33

42

41

34

51

25

21

41

11

33

33

11

51

31

25

15

97

r tabel

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

0,3297

r hitun

g0,6

1900,4

8200,5

7980,6

1880,6

7950,6

2170,5

3710,5

5880,6

5600,2

6690,6

1560,5

6610,5

4350,7

0220,5

5220,4

8970,5

2380,5

7070,4

8850,5

3830,5

4500,5

8870,5

7390,6

0780,5

2780,5

5240,4

8120,6

4010,4

0760,5

2620,3

6530,4

7400,4

3760,4

7260,3

5610,2

6680,3

2030,6

6020,3

715

valid/in

valid

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

INVAL

IDVAL

IDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDINV

ALIDI

NVAL

IDVAL

IDVA

LID

Data

Awal P

retest

Penil

aian P

roses

Pembel

ajaran

Kelas

IV M

ateri P

okok I

I Doa

Syuku

r Gere

jaSko

r

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(4)

NoNam

aKela

s

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

2122

2324

2526

2728

2930

3132

3334

3536

3738

39

1Andr

eas Leone

l Javas N

ararya

V5

55

55

55

53

55

55

55

55

25

55

54

55

55

55

55

55

55

53

53

185

2Bets

yeba Auli

a Sindy

V4

11

55

53

32

54

55

55

55

55

53

55

55

35

53

55

55

55

45

35

169

3Cass

iopeia Sin

dhu Suma

ntriV

55

53

13

55

35

52

55

51

55

45

53

55

35

45

55

55

55

53

55

5170

4Char

issa Putri

Ridanang

V3

31

33

33

33

12

23

33

23

23

33

33

33

33

23

33

33

33

33

33

108

5Elisa

beth Efel

in Septria

naV

22

22

22

22

22

22

22

22

51

22

22

22

22

22

22

22

22

22

22

280

6Gavr

iel Phaen

dra Putra

Ardhani

V3

31

33

33

32

33

11

33

23

13

13

31

33

33

33

33

33

33

33

33

103

7Giac

inta Delim

aV

35

55

55

22

51

51

25

11

51

55

55

45

55

55

55

55

55

55

55

5163

8Jose

tte Dwi Sa

ntoso

V1

24

44

44

43

42

31

14

45

21

44

41

44

44

44

44

44

44

44

44

134

9Keish

a Fransisk

aV

33

13

33

33

22

32

33

11

31

33

31

33

33

33

33

33

33

33

33

3104

10Mah

adika Putr

a Aguska

Pratama

V5

52

25

23

23

51

15

52

55

15

15

55

35

55

35

51

55

45

55

55

151

11Melo

dy Sherley

Roma Pu

ji Hutaga

olV

55

55

55

55

32

25

11

55

55

15

55

55

55

55

51

53

55

55

55

5169

12Nind

ya Oktavi

aniV

41

44

44

44

42

44

44

44

41

14

41

44

44

14

44

11

14

41

44

4127

13Skola

stika Cha

risma Em

bun Perti

wiV

44

14

44

44

45

41

44

44

14

14

14

34

14

41

34

41

44

14

44

4128

14Stell

avita Chry

ssana Pu

tri Gares

taV

55

51

52

55

35

55

55

55

55

55

55

11

55

15

55

21

11

55

25

1152

15Rem

ondus Ard

ianoto

V5

55

53

15

53

55

25

55

55

55

52

15

23

25

11

35

55

51

51

15

147

r tabel

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

r hitung

0,6503

0,5159

0,6319

0,4787

0,5080

0,4463

0,5510

0,4925

0,6503

0,4849

0,4809

0,4824

0,4449

0,4879

0,5506

0,4641

0,5039

0,5313

0,4792

0,6961

0,6335

0,6270

0,5928

0,5687

0,6761

0,6865

0,5952

0,6586

0,6104

0,5154

0,5670

0,5481

0,6278

0,6577

0,6545

0,6632

0,4553

0,5967

0,5006

valid/inva

lidVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

D

SkorData

Awal Pre

test Pen

ilaian Pro

ses Pemb

elajaran K

elas V Ma

teri Pokok

I Hidup B

ersama Y

ang Dijiwa

i Roh Kud

us

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(5)

NoNam

aKela

s 12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

2122

2324

2526

2728

2930

3132

3334

3536

3738

39

1Andr

eas Leon

el Javas N

ararya

V4

14

21

44

44

44

44

44

14

41

41

44

41

44

44

14

21

24

14

43

122

2Bets

yeba Auli

a Sindy

V5

55

15

55

55

55

55

55

53

22

23

55

55

22

52

55

35

55

55

51

163

3Cass

iopeia Si

ndhu Sum

antriV

55

55

55

55

52

25

55

55

55

25

55

55

55

52

22

54

55

51

22

5166

4Char

issa Putri

Ridanang

V5

22

22

22

22

22

22

22

22

22

22

22

22

22

22

22

22

22

22

22

81

5Elisa

beth Efel

in Septria

naV

33

33

33

33

32

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

13

33

31

3112

6Gavr

iel Phaen

dra Putra

Ardhani

V3

33

33

33

33

32

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

116

7Giac

inta Delim

aV

52

55

25

22

52

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

25

15

55

55

5173

8Jose

tte Dwi Sa

ntoso

V5

44

43

44

44

44

44

42

44

44

44

44

44

44

44

44

24

44

44

44

152

9Keis

ha Frans

iskaV

52

55

53

55

25

22

52

52

55

55

25

55

55

55

52

55

22

55

55

5163

10Mah

adika Pu

tra Agusk

a Pratama

V5

52

55

55

55

55

22

55

55

55

55

55

55

52

55

55

55

22

53

55

175

11Melo

dy Sherley

Roma Pu

ji Hutaga

olV

55

32

22

55

25

55

55

25

55

52

52

55

55

52

55

55

55

52

55

5166

12Nind

ya Oktav

ianiV

44

44

22

44

24

44

22

22

44

44

44

44

44

44

44

44

44

44

44

4142

13Skola

stika Cha

risma Em

bun Perti

wiV

44

42

44

42

44

44

44

42

44

44

24

44

44

44

44

44

44

44

44

4148

14Stell

avita Chry

ssana Pu

tri Gares

taV

55

55

55

52

55

55

52

22

25

55

52

53

22

55

55

53

55

55

22

5161

15Rem

ondus Ard

ianoto

V5

55

55

52

55

55

55

55

25

25

55

52

22

55

55

55

25

55

55

52

171

r tabel

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

r hitung

0,5699

0,5756

0,5606

0,5142

0,5469

0,6045

0,4591

0,4841

0,5387

0,5340

0,5871

0,4984

0,6057

0,5690

0,5037

0,5015

0,6734

0,5245

0,6144

0,5572

0,6546

0,5702

0,6762

0,6123

0,5978

0,5898

0,4984

0,5376

0,5572

0,6144

0,6621

0,5493

0,5611

0,5649

0,6480

0,5239

0,4594

0,6201

0,4856

valid/inva

lidVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

D

Data Awa

l Pretest

Penilaia

n Proses P

embelaja

ran Kelas

V Mater

i Pokok II

Mohon

Bantuan

Roh Kudu

sSkor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(6)

No

Nama

Kelas

12

45

67

89

1011

1213

1415

1617

1819

2021

2223

2425

2627

2829

3031

3233

3435

3637

3839

1Ade

lia Fre

della M

aria De

viIV

55

55

55

55

55

55

55

35

55

55

55

44

44

55

55

55

55

55

15

5185

2AD

ITYA H

ENDRA

PRASET

YA LEO

NARDU

SIV

55

44

45

44

14

44

44

44

44

44

44

55

55

44

44

44

44

44

44

4160

3ATA

NASIA

QUINN

A MEYS

WARA

IV3

35

35

55

35

33

35

33

15

33

35

34

44

53

33

33

33

33

33

33

136

4BEN

EDICTU

S BISM

A AND

RA KUR

NIAWA

NIV

54

44

44

44

44

24

44

31

44

44

44

55

55

44

44

44

43

33

33

3149

5CHA

TRINE

RAPID D

E VOLC

ANO S

OMI HU

REKIV

55

55

55

55

45

55

55

45

55

55

55

44

44

55

55

55

55

55

55

5189

6CHE

RYL CE

CILIA H

ENDRAW

ANIV

44

44

44

44

14

41

14

54

44

44

44

44

14

44

44

44

44

44

44

4145

7DEA

NDRA

ANABE

L VICT

ORIA

IV4

44

44

44

24

41

41

43

44

44

44

44

44

44

44

44

44

44

44

44

147

8DES

TON CA

ESAR A

DENATA

IV3

33

33

33

33

31

33

33

33

33

33

23

33

33

33

33

33

33

33

33

114

9DO

MINICA

JASHM

INE AM

BARDI

IV4

41

44

41

44

44

44

44

14

14

44

43

33

34

14

44

44

44

44

44

137

10EUG

ENIUS

JEVON

KURN

IA PRAM

UDYA

IV5

55

55

55

55

55

35

55

25

55

55

55

55

55

55

55

55

22

22

22

172

11FLO

RENTIN

E ABIG

AIL SA

PUTRO

IV5

54

55

44

34

44

43

44

14

44

44

43

33

34

55

55

55

55

55

55

163

12Gen

oveva C

leophi

la Delia

IV4

43

44

43

42

14

44

45

24

44

44

44

44

44

24

44

42

44

44

44

144

13GER

ADUS

DEFAN

DA SET

OAJI

IV5

55

53

55

25

15

55

15

12

55

15

53

55

55

55

55

55

55

55

55

169

14GRE

GORIU

S SAKA

LAKSA

DEWA

IV3

33

34

43

43

24

11

42

42

14

44

43

33

34

32

33

33

33

33

33

118

15IRE

NG PA

NJI LA

KSONO

IV3

31

33

31

33

23

33

33

33

33

33

34

44

43

32

33

33

33

33

33

115

16ISID

ORUS

GAVRI

EL MASK

A ALDE

NIV

55

51

52

55

55

55

55

45

55

55

55

44

24

55

11

11

13

42

12

2145

17JES

LYN AL

LICIA H

ILDEGA

EDIV

44

44

41

44

44

44

24

54

44

44

24

44

44

44

44

44

44

44

44

4150

18MA

RCELLY

MAYLIS

A PUTR

IIV

22

13

31

13

33

33

33

53

33

23

31

33

33

23

31

32

33

33

33

3104

19MA

RIO FEL

ICIANO

TAUM

BOY

IV5

25

45

55

55

55

55

54

55

55

44

45

55

55

55

54

44

54

44

44

179

20MA

TILDA G

WEN E

STER A

LME

IV3

55

53

55

55

55

55

35

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

189

21MA

TILDA M

ARCHYA

ARIMB

I HERVI

ANPUT

RIIV

44

44

34

41

44

44

44

34

44

44

44

51

55

44

44

44

44

44

44

4151

22NA

BILA A

URA VE

RIKA

IV5

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

54

44

45

55

55

55

55

55

55

191

23NA

TANAEL

JOSUA

CHRIS

TIAN P

RAKOSA

IV5

54

44

54

44

14

44

44

44

44

44

45

55

54

44

44

44

44

44

44

160

24NEZ

I RUTZI

ANA

IV3

33

35

53

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

121

25OD

O RESI

BINTAN

G SHEW

ALINA

NDES

IV5

44

25

44

44

44

44

45

44

44

44

44

41

44

44

44

32

44

44

44

151

26REN

ATA NO

VI CARI

SSA PU

TRI PR

AYOGA

IV5

55

55

55

55

55

55

54

55

55

55

53

33

35

55

55

55

55

55

15

182

27RIZ

KY PRA

TAMA

IV5

55

55

55

55

55

55

54

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

194

28YAS

IDA RID

YA ARU

MIV

55

44

44

44

41

41

42

43

44

41

43

44

44

44

44

44

44

44

44

4145

29ALE

XSIUS

NUGRO

HOIV

55

35

53

35

52

53

55

45

12

55

35

45

55

55

55

55

55

55

55

5173

r tabel

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

0,3115

r hitun

g0,7

2090,6

9400,7

5040,7

1680,4

6350,5

6360,7

5040,5

5430,5

4490,4

9520,6

9480,6

3340,6

2330,4

8520,3

5150,4

3700,4

9600,6

8730,8

8050,5

2520,6

2520,8

3100,4

5950,4

5960,4

2470,4

9250,8

8050,7

6470,8

0560,8

1360,7

6190,7

8210,7

0200,7

4540,7

2500,6

9250,4

2730,4

6130,6

925

valid/i

nvalid

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

Data A

wal Po

st-test

Penila

ian Pro

ses Pe

mbela

jaran K

elas IV

Mater

i Pokok

I Ungk

apan S

yukur T

okoh-T

okoh P

erjanjia

n Lama

Sko

r

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(7)

NoNam

aKel

as1

24

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

2122

2324

2526

2728

2930

3132

3334

3536

3738

39

1Ade

lia Fred

ella Ma

ria Devi

IV5

55

35

55

52

55

55

32

55

55

51

54

44

44

55

55

55

55

51

51

168

2ADI

TYA HEN

DRA PRA

SETYA L

EONARD

USIV

44

23

42

44

14

44

24

44

43

43

44

25

52

54

44

44

44

44

24

4141

3ATA

NASIA Q

UINNA

MEYSW

ARAIV

33

33

23

32

22

33

33

31

33

33

13

44

24

43

33

33

33

33

33

3112

4BEN

EDICTU

S BISMA

ANDRA

KURNI

AWAN

IV4

44

44

44

44

42

44

43

14

44

44

45

55

55

24

44

44

32

23

33

145

5CHA

TRINE RA

PID DE

VOLCAN

O SOM

I HUREK

IV3

35

55

55

55

55

55

54

55

55

55

54

44

44

55

55

25

55

55

55

182

6CHE

RYL CEC

ILIA HEN

DRAWA

NIV

44

54

44

44

14

41

11

54

44

44

44

44

14

44

44

44

44

44

44

4143

7DEA

NDRA A

NABEL V

ICTORIA

IV4

44

44

44

44

41

41

13

44

44

44

44

44

44

44

44

44

44

44

44

146

8DES

TON CA

ESAR A

DENATA

IV3

34

33

13

33

31

33

33

33

33

33

22

33

33

33

33

33

33

33

33

112

9DOM

INICA JA

SHMINE

AMBAR

DIIV

44

44

44

14

44

44

44

41

41

44

44

33

33

31

44

44

44

44

44

4139

10EUG

ENIUS J

EVON K

URNIA P

RAMUDY

AIV

55

55

55

55

55

53

55

52

55

55

55

55

55

55

55

55

52

22

22

2172

11FLO

RENTIN

E ABIGA

IL SAPU

TROIV

21

41

14

44

44

44

33

41

44

44

44

33

33

35

55

55

55

55

55

5147

12GER

ADUS DE

FANDA

SETOAJ

IIV

22

54

44

11

21

44

44

52

24

44

44

44

44

42

44

44

44

44

44

4137

13GRE

GORIUS

SAKA LA

KSA DEW

AIV

51

55

55

11

51

55

55

51

25

51

22

35

55

55

55

55

55

55

55

5160

14ISID

ORUS GA

VRIEL M

ASKA A

LDEN

IV5

55

44

42

23

24

11

12

42

14

44

43

33

33

32

33

33

33

33

33

118

15JESL

YN ALL

ICIA HIL

DEGAED

IV3

33

33

31

23

23

33

33

33

33

33

34

44

42

32

33

33

33

33

33

115

16MA

RCELLY

MAYLIS

A PUTR

IIV

33

22

22

55

15

55

52

45

55

55

55

44

24

45

11

11

13

42

12

2128

17MA

RIO FEL

ICIANO

TAUMB

OYIV

22

21

11

44

44

44

22

54

44

44

24

44

44

44

44

44

44

44

44

4136

18MA

TILDA G

WEN E

STER A

LMEIV

33

51

11

11

33

33

33

53

33

23

31

32

33

33

31

32

33

33

33

3104

19MA

TILDA M

ARCHYA

ARIMB

I HERVI

ANPUTR

IIV

44

53

55

25

55

55

53

45

55

54

44

55

55

55

55

44

45

44

44

4174

20NAB

ILA AUR

A VERIK

AIV

55

51

55

55

35

55

25

55

55

55

55

55

53

55

55

55

55

55

55

5184

21NAT

ANAEL J

OSUA C

HRISTIA

N PRAK

OSAIV

54

44

44

24

44

14

44

34

44

44

44

51

55

54

24

44

44

44

44

4150

22NEZ

I RUTZIA

NAIV

54

55

55

55

51

55

55

55

55

55

55

44

44

45

55

55

55

55

55

5185

23REN

ATA NO

VI CARI

SSA PU

TRI PRA

YOGA

IV4

41

44

44

14

14

44

44

44

44

44

45

55

55

44

44

44

44

44

44

152

24RIZK

Y PRATA

MAIV

33

31

11

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

3111

25YAS

IDA RID

YA ARUM

IV3

54

44

44

44

44

44

45

44

44

44

44

41

44

44

44

32

44

44

44

151

26ALE

XSIUS N

UGROHO

IV5

55

54

43

55

55

55

54

55

55

35

53

33

53

55

55

55

55

55

15

176

r tabel

0,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

970,32

97

r hitun

g0,52

550,33

5098

0,4067

0,4421

0,7355

0,7907

0,4784

0,6145

0,5273

0,3501

0,5591

0,6276

0,4728

0,5813

0,3349

0,3983

0,6938

0,7143

0,8678

0,4426

0,4489

0,6926

0,4457

0,4046

0,4246

0,4316

0,5374

0,6571

0,7653

0,8322

0,78979

90,59

680,71

630,69

320,59

820,61

340,42

560,38

340,43

32

valid/in

valid

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

VALID

Data Aw

al Post-

test Pen

ilaian Pr

oses Pe

mbelaj

aran Ke

las IV M

ateri P

okok II

Doa Syu

kur Ge

rejaSKO

R

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(8)

NoNam

a Kela

s

12

34

56

78

910

1112

1314

1516

1718

1920

2122

2324

2526

2728

2930

3132

3334

3536

3738

39

1Andr

eas Leon

el Javas N

ararya

V5

45

45

45

55

55

55

55

55

55

45

55

55

55

54

55

55

55

54

35

187

2Bets

yeba Auli

a Sindy

V5

55

55

55

54

55

55

55

45

55

55

25

55

55

35

25

45

45

55

55

183

3Cass

iopeia Sin

dhu Sum

antriV

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

5195

4Char

issa Putr

i Ridanan

gV

23

33

43

35

33

33

35

53

33

33

33

33

33

33

53

33

33

32

33

3124

5Elisa

beth Efel

in Septria

naV

55

44

55

55

55

55

55

55

35

55

53

55

55

55

55

35

25

55

55

5184

6Gavr

iel Phaen

dra Putra

Ardhani

V3

43

34

33

34

33

33

33

43

33

33

33

33

33

33

33

43

33

33

33

122

7Giac

inta Delim

aV

55

55

55

55

55

55

45

55

55

55

55

25

45

55

55

55

55

55

55

5190

8Jose

tte Dwi Sa

ntoso

V4

44

34

34

44

43

44

43

43

44

44

44

44

44

44

44

44

44

44

44

151

9Keis

ha Fransis

kaV

53

32

33

54

33

32

33

53

35

33

33

33

33

32

33

33

33

33

33

3123

10Mah

adika Pu

tra Agusk

a Pratama

V5

53

55

55

55

53

44

55

54

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

54

187

11Melo

dy Sherley

Roma Pu

ji Hutaga

olV

53

55

53

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

53

55

55

55

5189

12Nind

ya Oktav

ianiV

42

22

44

33

44

24

54

44

34

44

44

44

34

34

45

44

44

43

44

4144

13Skol

astika Ch

arisma Em

bun Pert

iwiV

43

34

34

44

52

44

43

45

44

35

44

34

24

54

34

45

44

44

42

4148

14Stell

avita Chry

ssana Pu

tri Gares

taV

55

32

55

55

53

32

55

53

32

25

23

25

22

34

55

53

45

55

22

5147

15Rem

ondus Ard

ianoto

V5

55

55

55

55

55

25

55

55

55

55

55

25

55

55

55

55

42

45

55

184

r tabel

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

0,4409

r hitung

0,7130

0,5874

0,7741

0,8470

0,7946

0,6602

0,7207

0,6731

0,7563

0,8781

0,7866

0,6585

0,7129

0,7145

0,5106

0,7954

0,8003

0,6974

0,8805

0,7973

0,8799

0,5767

0,6280

0,5963

0,8241

0,8799

0,8937

0,8195

0,6471

0,5432

0,7434

0,6024

0,6547

0,8256

0,5963

0,8518

0,8405

0,7350

0,8589

valid/inva

lidVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

D

Data Awa

l Post-tes

t Penilai

an Prose

s Pembela

jaran Kela

s V Mater

i Pokok I

Hidup be

rsama yan

g dijiwai

Roh Kud

usSkor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(9)

NoNam

a Kela

s1

23

45

67

89

1011

1213

1415

1617

1819

2021

2223

2425

2627

2829

3031

3233

3435

3637

3839

1Andr

eas Leone

l Javas Na

raryaV

54

54

54

55

55

55

55

55

55

54

55

55

55

55

45

55

55

55

43

5187

2Bets

yeba Auli

a Sindy

V5

55

55

55

55

55

55

55

45

55

55

25

55

55

35

25

55

45

55

55

185

3Cass

iopeia Sin

dhu Sum

antriV

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

5195

4Char

issa Putri R

idanang

V2

33

34

33

33

33

33

55

35

53

33

33

33

33

35

33

33

33

23

33

126

5Elisa

beth Efel

in Septria

naV

35

54

55

55

25

55

55

55

55

55

53

55

55

55

55

35

25

55

55

5182

6Gavr

iel Phaen

dra Putra

Ardhani

V3

43

33

33

33

33

33

33

43

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

33

119

7Giaci

nta Delim

aV

55

55

55

55

55

55

45

55

55

55

55

25

45

55

55

55

55

55

55

5190

8Jose

tte Dwi Sa

ntoso

V4

44

34

34

44

43

44

43

44

44

44

44

44

44

44

44

44

44

44

44

152

9Keish

a Fransisk

aV

53

52

33

53

33

32

33

53

35

33

33

33

33

32

33

33

33

33

33

3124

10Mah

adika Putr

a Aguska P

ratama

V5

55

55

55

55

53

44

55

54

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

190

11Melo

dy Sherley

Roma Puj

i Hutagao

lV

53

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

55

5193

12Nind

ya Oktavi

aniV

45

54

44

33

44

24

54

54

44

44

44

44

34

44

45

45

44

43

44

4156

13Skola

stika Char

isma Emb

un Pertiw

iV

43

44

34

44

42

44

43

45

44

35

44

34

24

44

34

44

44

44

42

4146

14Stell

avita Chry

ssana Put

ri Garesta

V5

55

35

55

55

33

22

53

33

22

52

32

52

23

45

55

25

55

52

25

145

15Rem

ondus Ard

ianoto

V5

55

55

55

55

55

25

55

55

55

55

55

25

55

55

55

35

42

45

55

182

r tabel

0,44090

,44090,440

90,4409

0,44090

,44090,440

90,4409

0,44090

,44090,440

90,4409

0,44090

,44090,440

90,4409

0,44090

,44090,440

90,4409

0,44090

,44090,440

90,4409

0,44090

,44090,440

90,4409

0,44090

,44090,440

90,4409

0,44090

,44090,440

90,4409

0,44090

,44090,440

9

r hitung

0,56590

,51630,703

30,8904

0,84520

,82300,676

00,8605

0,60970

,89690,729

30,6839

0,75930

,71930,543

50,7776

0,72070

,53960,899

30,7798

0,89220

,58920,652

00,6097

0,82510

,89220,966

10,8114

0,65510

,55420,749

90,7484

0,60970

,82000,609

70,8184

0,85570

,76300,907

5

valid/inva

lidVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

DVALI

D

SkorData

Awal Pos

t-test Pe

nilaian Pr

oses Pem

belajaran

Kelas V M

ateri Pok

ok II Moh

on bantu

an Roh K

udus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(10)

1 2

34

12

34

1A

delia

Fre

della

Mar

ia D

evi

32

31

945

32

11

735

2A

DIT

YA H

END

RA

PR

ASE

TYA

LEO

NA

RD

US

21

11

525

32

11

735

3A

TAN

ASI

A Q

UIN

NA

MEY

SWA

RA

12

31

735

33

33

1260

4B

ENED

ICTU

S B

ISM

A A

ND

RA

KU

RN

IAW

AN

21

11

525

44

22

1260

5C

HA

TRIN

E R

API

D D

E V

OLC

AN

O S

OM

I HU

REK

23

22

945

22

11

630

6C

HER

YL C

ECIL

IA H

END

RA

WA

N2

32

18

404

22

412

60

7D

EAN

DR

A A

NA

BEL

VIC

TOR

IA1

11

36

301

11

14

20

8D

ESTO

N C

AES

AR

AD

ENA

TA1

11

14

202

22

28

40

9D

OM

INIC

A J

ASH

MIN

E A

MB

AR

DI

11

34

945

32

22

945

10EU

GEN

IUS

JEV

ON

KU

RN

IA P

RA

MU

DYA

13

21

735

22

22

840

11FL

OR

ENTI

NE

AB

IGA

IL S

APU

TRO

11

11

420

13

23

945

12G

enov

eva

Cle

ophi

la D

elia

11

11

420

13G

ERA

DU

S D

EFA

ND

A S

ETO

AJI

11

33

840

11

11

420

14G

REG

OR

IUS

SAKA

LA

KSA

DEW

A2

24

19

452

23

310

50

15IR

ENG

PA

NJI

LA

KSO

NO

23

31

945

16IS

IDO

RU

S G

AV

RIE

L M

ASK

A A

LDEN

11

11

420

22

21

735

17JE

SLYN

ALL

ICIA

HIL

DEG

AED

12

11

525

23

33

1155

18M

AR

CEL

LY M

AYL

ISA

PU

TRI

11

31

630

22

23

945

19M

AR

IO F

ELIC

IAN

O T

AU

MB

OY

11

31

630

33

31

1050

20M

ATI

LDA

GW

EN E

STER

ALM

E2

32

18

403

33

413

65

21M

ATI

LDA

MA

RC

HYA

AR

IMB

I HER

VIA

NPU

TRI

21

21

630

44

32

1365

22N

AB

ILA

AU

RA

VER

IKA

11

35

1050

22

33

1050

23N

ATA

NA

EL J

OSU

A C

HR

ISTI

AN

PR

AKO

SA1

35

110

503

33

110

50

24N

EZI R

UTZ

IAN

A3

13

310

501

12

26

30

25O

DO

RES

I BIN

TAN

G S

HEW

ALI

NA

ND

ES2

22

28

40

26R

ENA

TA N

OV

I CA

RIS

SA P

UTR

I PR

AYO

GA

13

21

735

33

33

1260

27R

IZKY

PR

ATA

MA

13

11

630

11

11

420

28YA

SID

A R

IDYA

AR

UM

21

21

630

22

21

735

29A

LEXS

IUS

NU

GR

OH

O2

41

18

401

33

29

45

tTA

BEL

0,31

150,

3115

0,31

150,

3115

0,32

970,

3297

0,32

970,

3297

thit

ung

0,40

560,

4180

0,74

480,

4692

0,71

840,

8322

0,79

940,

7072

valid

/inv

alid

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

DA

TA A

WA

L P

RE

TEST

PEN

ILA

IAN

SEG

I K

OG

NIT

IF K

ELA

S IV

MA

TER

I PO

KOK

IM

ATE

RI P

OKO

K II

UR

AIA

NN

OU

RA

IAN

NA

MA

SKO

R T

OTA

LN

ILA

ISK

OR

TO

TAL

NIL

AI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(11)

1 2

34

12

3

1An

drea

s Leo

nel J

avas

Nar

arya

32

23

1050

33

39

60

2Be

tsyeb

a Auli

a Sind

y4

33

212

604

32

960

3Ca

ssiop

eia Si

ndhu

Suma

ntri

23

23

1050

22

37

47

4Ch

ariss

a Put

ri Ri

dana

ng2

23

29

453

34

1067

5Eli

sabe

th Ef

elin S

eptri

ana

24

42

1260

23

38

53

6Ga

vriel

Phae

ndra

Putra

Ard

hani

23

23

1050

43

29

60

7Gi

acint

a Deli

ma3

33

110

503

32

853

8Jo

sette

Dwi

Sant

oso

22

43

1155

31

37

47

9Ke

isha F

rans

iska

11

32

735

33

28

53

10M

ahad

ika Pu

tra A

gusk

a Pra

tama

32

21

840

32

38

53

11M

elody

Sher

ley R

oma P

uji H

utag

aol

11

21

525

11

13

20

12Ni

ndya

Okta

viani

33

44

1470

33

410

67

13Sk

olasti

ka C

haris

ma Em

bun P

ertiw

i1

41

511

551

32

640

14Ste

llavit

a Chr

yssa

na Pu

tri G

ares

ta3

24

211

553

32

853

15Re

mond

us A

rdian

oto

13

34

1155

32

27

47tT

ABEL

0,440

90,4

409

0,440

90,4

409

0,440

90,4

409

0,440

9th

itung

0,4

443

0,730

30,4

582

0,563

20,7

524

0,695

80,6

695

valid

/inva

lidVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LID

NO

DATA

AW

AL P

RE TE

ST P

ENILA

IAN

SEGI

KOG

NITIF

KEL

AS V

MAT

ERI P

OKOK

II

SKOR

TOTA

LNI

LAI

URAI

ANNI

LAI

SKOR

TOTA

LNA

MA

MAT

ERI P

OKOK

I

URAI

AN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(12)

1 2

34

12

34

1A

delia

Fre

della

Mar

ia D

evi

53

35

1680

54

35

1785

2A

DIT

YA H

END

RA

PR

ASE

TYA

LEO

NA

RD

US

34

35

1575

53

53

1680

3A

TAN

ASI

A Q

UIN

NA

MEY

SWA

RA

55

55

2010

05

55

419

95

4B

ENED

ICTU

S B

ISM

A A

ND

RA

KU

RN

IAW

AN

33

44

1470

34

44

1575

5C

HA

TRIN

E R

API

D D

E V

OLC

AN

O S

OM

I HU

REK

44

33

1470

45

53

1785

6C

HER

YL C

ECIL

IA H

END

RA

WA

N5

44

316

804

53

517

85

7D

EAN

DR

A A

NA

BEL

VIC

TOR

IA5

55

318

905

55

520

100

8D

ESTO

N C

AES

AR

AD

ENA

TA5

43

517

855

43

416

80

9D

OM

INIC

A J

ASH

MIN

E A

MB

AR

DI

55

34

1785

53

53

1680

10EU

GEN

IUS

JEV

ON

KU

RN

IA P

RA

MU

DYA

55

55

2010

03

55

518

90

11FL

OR

ENTI

NE

AB

IGA

IL S

APU

TRO

43

44

1575

34

55

1785

12G

enov

eva

Cle

ophi

la D

elia

44

45

1785

13G

ERA

DU

S D

EFA

ND

A S

ETO

AJI

34

43

1470

55

33

1680

14G

REG

OR

IUS

SAKA

LA

KSA

DEW

A5

55

318

905

55

520

100

15IR

ENG

PA

NJI

LA

KSO

NO

43

34

1470

16IS

IDO

RU

S G

AV

RIE

L M

ASK

A A

LDEN

55

34

1785

55

35

1890

17JE

SLYN

ALL

ICIA

HIL

DEG

AED

44

35

1680

44

55

1890

18M

AR

CEL

LY M

AYL

ISA

PU

TRI

44

33

1470

34

35

1575

19M

AR

IO F

ELIC

IAN

O T

AU

MB

OY

55

54

1995

55

34

1785

20M

ATI

LDA

GW

EN E

STER

ALM

E4

35

517

855

55

520

100

21M

ATI

LDA

MA

RC

HYA

AR

IMB

I HER

VIA

NPU

TRI

55

54

1995

33

45

1575

22N

AB

ILA

AU

RA

VER

IKA

44

54

1785

55

55

2010

0

23N

ATA

NA

EL J

OSU

A C

HR

ISTI

AN

PR

AKO

SA5

35

316

803

44

415

75

24N

EZI R

UTZ

IAN

A4

33

414

704

55

519

95

25O

DO

RES

I BIN

TAN

G S

HEW

ALI

NA

ND

ES5

54

317

85

26R

ENA

TA N

OV

I CA

RIS

SA P

UTR

I PR

AYO

GA

33

54

1575

33

35

1470

27R

IZKY

PR

ATA

MA

34

45

1680

54

33

1575

28YA

SID

A R

IDYA

AR

UM

44

44

1680

34

55

1785

29A

LEXS

IUS

NU

GR

OH

O5

55

520

100

33

44

1470

tTA

BEL

0,31

150,

3115

0,31

150,

3115

0,32

970,

3297

0,32

970,

3297

thit

un

g 0,

6827

0,72

980,

6190

0,33

000,

5079

0,74

360,

5538

0,40

58

vali

d/i

nva

lid

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

DA

TA A

WA

L P

OST

-TE

ST P

ENIL

AIA

N S

EGI

KO

GN

ITIF

KEL

AS

IV

UR

AIA

NSK

OR

TO

TAL

NIL

AI

NIL

AI

SKO

R T

OTA

LN

AM

AN

O

MA

TER

I PO

KOK

II

UR

AIA

N

MA

TER

I PO

KOK

I

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(13)

1 2

34

12

3

1An

drea

s Leo

nel J

avas

Nar

arya

55

55

2010

05

55

1510

0

2Be

tsye

ba A

ulia

Sind

y4

54

316

805

45

1493

3Ca

ssio

peia

Sind

hu Su

man

tri5

53

518

905

55

1510

0

4Ch

ariss

a Pu

tri R

idan

ang

45

55

1995

45

514

93

5El

isabe

th E

felin

Sept

riana

54

55

1995

55

313

87

6Ga

vrie

l Pha

endr

a Pu

tra A

rdha

ni5

55

520

100

45

413

87

7Gi

acin

ta D

elim

a4

45

417

855

55

1510

0

8Jo

sette

Dwi

Sant

oso

43

54

1680

44

513

87

9Ke

isha

Fran

siska

55

45

1995

55

515

100

10M

ahad

ika P

utra

Agu

ska

Prat

ama

54

44

1785

45

413

87

11M

elod

y She

rley R

oma

Puji

Huta

gaol

44

55

1890

55

414

93

12Ni

ndya

Okt

avia

ni3

43

414

705

45

1493

13Sk

olas

tika

Char

isma

Embu

n Pe

rtiwi

44

45

1785

55

515

100

14St

ella

vita

Chry

ssan

a Pu

tri G

ares

ta5

55

520

100

55

515

100

15Re

mon

dus A

rdia

noto

55

55

2010

04

44

1280

tTAB

EL0,

4409

0,44

090,

4409

0,44

090,

4409

0,44

090,

4409

thitu

ng

0,80

050,

6158

0,58

320,

7477

0,73

190,

4681

0,67

76

valid

/inva

lidVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LIDVA

LID

DATA

AW

AL P

OST

-TES

T PE

NILA

IAN

SEGI

KOG

NITI

F KEL

AS V

MAT

ERI P

OKOK

I

URAI

ANNA

MA

NOSK

OR T

OTAL

NILA

ISK

OR T

OTAL

NILA

IUR

AIAN

MAT

ERI P

OKOK

II

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(14)

12

34

56

78

91

01

23

45

67

89

10

33

33

23

33

34

30

12

23

13

23

12

20

42

22

22

42

24

26

22

32

32

22

23

23

21

33

23

23

12

22

31

22

32

12

32

21

32

22

23

32

23

24

22

31

22

22

12

19

23

22

33

22

32

24

23

22

12

32

23

22

12

22

32

12

24

21

22

12

32

23

22

21

32

33

12

33

23

25

12

23

13

23

12

20

13

22

23

42

34

26

23

32

32

22

23

24

22

44

21

24

22

25

31

22

32

12

32

21

13

33

31

13

31

22

22

31

23

22

12

20

34

44

43

34

43

36

23

22

12

32

23

22

22

22

22

22

22

20

22

12

32

23

23

22

33

33

33

33

33

30

22

32

33

13

21

22

22

22

22

22

22

20

43

22

32

32

32

26

21

11

12

21

12

14

22

32

21

23

23

22

23

33

32

23

32

26

23

22

32

12

32

22

24

44

42

24

42

32

32

23

22

21

12

20

32

22

23

32

23

24

23

22

22

23

21

21

13

33

23

13

31

23

22

22

22

12

22

19

34

44

34

34

43

36

23

22

22

23

23

23

22

22

12

22

22

19

12

11

11

32

12

15

33

33

23

33

33

29

23

22

22

23

23

23

22

22

32

22

22

21

32

33

33

22

32

26

21

11

21

21

12

14

21

22

22

21

21

17

23

33

23

23

32

26

11

11

22

23

33

19

24

44

34

24

42

33

32

33

33

12

32

25

32

22

32

32

23

24

23

22

22

23

23

23

21

11

21

21

12

14

12

11

11

22

12

14

23

33

23

23

32

26

22

22

22

32

22

21

32

22

22

32

23

23

22

22

22

22

22

20

23

33

23

23

32

26

31

33

23

13

13

23

12

22

12

12

21

16

23

22

32

32

32

24

22

33

22

23

22

23

23

22

12

32

32

22

22

22

23

22

22

21

32

22

32

32

23

24

33

33

31

33

33

28

22

22

22

22

22

20

23

23

22

32

32

24

22

22

22

22

22

20

23

22

32

32

32

24

23

22

22

22

32

22

22

23

22

22

22

21

22

22

22

22

22

20

43

42

34

34

34

34

11

11

11

11

11

10

32

31

23

23

23

24

22

22

22

22

22

20

22

23

32

22

22

22

22

22

22

22

22

20

33

33

33

33

33

30

33

33

23

33

33

29

23

22

32

22

32

23

22

23

32

22

22

22

31

22

23

32

13

22

33

32

23

33

33

28

22

22

22

22

22

20

22

21

12

22

22

18

22

22

22

22

22

20

44

43

34

44

44

38

22

22

22

22

22

20

33

32

23

33

33

28

11

11

11

11

11

10

22

23

32

22

22

22

22

22

22

22

22

20

22

32

32

32

32

24

33

33

33

33

33

30

23

43

42

42

42

30

22

22

22

22

22

20

33

23

23

23

23

26

44

44

44

44

44

40

12

32

23

12

31

20

33

33

33

33

33

30

32

44

34

32

43

32

22

22

22

22

22

20

22

23

12

22

22

20

11

11

11

11

11

10

22

33

22

32

32

24

12

22

22

22

22

19

22

21

22

23

23

21

12

22

22

22

22

19

23

13

21

23

12

20

15

33

23

33

11

25

23

22

32

12

32

22

13

22

32

22

32

22

32

22

23

21

22

21

23

22

12

22

32

21

23

22

22

23

22

22

12

21

21

11

21

14

22

22

22

12

22

19

11

22

32

22

11

17

23

22

22

23

22

22

11

22

22

22

32

19

12

11

11

32

12

15

11

22

12

22

32

18

21

22

22

22

22

19

12

11

21

11

21

13

12

22

22

22

32

20

11

22

32

22

12

18

21

22

22

21

21

17

23

22

22

22

32

22

21

22

22

23

23

21

23

22

22

22

32

22

32

32

32

22

32

24

23

22

32

22

32

23

23

22

22

22

22

21

22

22

22

22

22

20

13

44

34

34

31

30

12

33

23

43

21

24

22

22

32

22

22

21

21

13

23

13

13

20

13

22

22

22

32

21

22

22

12

22

32

20

41

33

23

33

31

26

23

22

12

22

32

21

22

22

32

22

22

21

12

12

21

21

21

15

41

11

21

21

12

16

21

22

32

12

12

18

23

33

23

23

32

26

21

23

22

32

33

23

24

44

34

24

42

33

21

21

23

21

22

18

12

22

32

42

23

23

32

22

32

32

22

23

13

22

21

22

14

20

32

13

11

22

13

19

23

33

23

23

32

26

21

22

22

21

22

18

11

14

22

42

54

26

21

22

22

22

21

18

13

33

23

43

32

27

22

23

22

32

12

21

R T

AB

EL

0,3

11

50

,31

15

0,3

11

50

,31

15

0,3

11

50

,31

15

0,3

11

50

,31

15

0,3

11

50

,31

15

0,3

11

50

,31

15

0,3

11

50

,31

15

0,3

11

50

,31

15

0,3

11

50

,31

15

0,3

11

50

,31

15

R H

ITU

NG

0,4

00

20

,54

05

0,6

41

30

,68

02

0,4

40

20

,51

31

0,3

30

40

,68

02

0,4

76

50

,33

92

0,5

86

80

,51

52

0,7

26

40

,31

22

0,5

53

60

,63

20

0,5

47

90

,63

66

0,5

79

00

,48

36

VA

LID

/IN

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

29

ALE

XSIU

S N

UG

RO

HO

7

9

27

RIZ

KY

PR

AT

AM

A

63

28

YA

SID

A R

IDY

A A

RU

M

76

26

RE

NA

TA

NO

VI

CA

RIS

SA

PU

TR

I P

RA

YO

GA

6

8

23

NA

TA

NA

EL J

OSU

A C

HR

IST

IAN

PR

AK

OSA

4

9

24

NE

ZI

RU

TZ

IAN

A

67

MA

RIO

FE

LIC

IAN

O T

AU

MB

OY

MA

TIL

DA

GW

EN

EST

ER

ALM

E

MA

TIL

DA

MA

RC

HY

A A

RIM

BI

HE

RV

IAN

PU

TR

I

NA

BIL

A A

UR

A V

ER

IKA

90

48

68

50

25

OD

O R

ESI

BIN

TA

NG

SH

EW

ALIN

AN

DE

S

74

19

20

21

22

70

Ge

no

ve

va

Cle

op

hil

a D

eli

a

GE

RA

DU

S D

EFA

ND

A S

ET

OA

JI

12

13

14

GR

EG

OR

IUS S

AK

A L

AK

SA

DE

WA

63

65

73

62

15

IRE

NG

PA

NJI

LA

KSO

NO

16

ISID

OR

US G

AV

RIE

L M

ASK

A A

LD

EN

50

79

65

17

18

MA

RC

ELLY

MA

YLIS

A P

UT

RI

EU

GE

NIU

S J

EV

ON

KU

RN

IA P

RA

MU

DY

A

10

11

FLO

RE

NT

INE

AB

IGA

IL S

AP

UT

RO

50

8D

EST

ON

CA

ESA

R A

DE

NA

TA

6

4

83

9D

OM

INIC

A J

ASH

MIN

E A

MB

AR

DI

JESLY

N A

LLIC

IA H

ILD

EG

AE

D

6 7

64

82

78

CH

AT

RIN

E R

AP

ID D

E V

OLC

AN

O S

OM

I H

UR

EK

CH

ER

YL C

EC

ILIA

HE

ND

RA

WA

N

DE

AN

DR

A A

NA

BE

L V

ICT

OR

IA

AT

AN

ASIA

QU

INN

A M

EY

SW

AR

A

BE

NE

DIC

TU

S B

ISM

A A

ND

RA

KU

RN

IAW

AN

3 4 5

65

64

64

62

MA

TE

RI

PO

KO

K I

sko

rsko

r to

tal

Na

ma

N

o 2A

DIT

YA

HE

ND

RA

PR

ASE

TY

A L

EO

NA

RD

US

78

69

1A

de

lia

Fre

de

lla

Ma

ria

De

vi

SIK

AP

76

78

80

69

67

55

57

66

70

63

MA

TE

RI

PO

KO

K I

I

SIK

AP

DA

TA

AW

AL

PR

E T

ES

T P

EN

ILA

IAN

SE

GI

SIK

AP

KE

LA

S I

V

sko

rsko

r to

tal

57

56

60

61

56

66

65

56

72

65

88

80

68

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(15)

12

34

56

78

91

01

23

45

67

89

10

12

21

13

23

12

18

55

55

54

55

55

49

23

32

34

22

23

26

33

33

35

33

35

34

31

23

32

12

32

22

55

55

54

55

55

49

22

31

23

22

12

20

22

22

22

22

22

20

23

22

12

32

23

22

55

55

42

55

54

45

22

12

32

23

24

23

23

23

43

33

34

30

22

32

33

43

21

25

55

55

54

55

55

49

43

23

32

32

32

27

25

25

53

55

55

42

22

32

21

23

23

22

54

54

55

44

45

45

23

23

32

12

32

23

53

52

23

22

22

28

32

24

23

22

42

26

25

25

53

55

55

42

23

22

32

23

21

22

34

34

44

44

44

38

22

33

33

43

32

28

55

55

53

55

55

48

23

22

22

23

23

23

44

44

44

44

44

40

32

33

33

42

32

28

53

55

54

55

55

47

23

22

22

23

23

23

23

23

32

33

33

27

32

33

33

22

32

26

45

45

44

55

54

45

21

22

22

21

21

17

23

23

22

33

35

28

43

44

44

23

43

35

55

55

55

55

55

50

32

33

33

42

32

28

45

45

44

55

54

45

23

22

22

23

23

23

23

23

22

33

32

25

32

33

33

22

32

26

33

35

33

55

53

38

23

22

21

32

22

21

53

53

55

33

35

40

22

22

22

22

22

20

32

32

33

22

23

25

31

31

23

13

13

21

23

23

33

33

34

29

23

23

32

32

32

25

53

54

55

44

45

44

23

23

12

32

32

23

43

43

44

33

34

35

32

33

33

22

32

26

35

33

33

23

33

31

21

21

32

12

12

17

33

33

23

33

32

28

23

23

22

32

33

25

43

43

23

23

35

32

23

22

22

32

32

23

34

34

44

44

44

38

23

23

32

32

32

25

34

34

24

44

42

34

32

22

22

22

22

21

33

35

33

25

53

35

43

23

24

34

34

32

43

43

55

33

35

38

32

32

23

23

23

25

44

44

34

44

43

38

22

22

32

22

22

21

23

33

32

33

33

28

23

23

22

32

32

24

55

55

45

55

54

48

22

22

32

22

22

21

33

32

53

33

35

33

32

32

33

22

32

25

55

55

25

55

52

44

22

22

32

22

22

21

43

43

44

33

34

35

33

33

23

33

33

29

23

23

32

33

33

27

32

33

33

22

32

26

35

35

55

55

55

46

44

42

33

44

24

34

42

44

44

44

44

38

33

33

23

33

33

29

23

24

22

34

45

31

22

22

32

23

22

22

45

45

44

55

54

45

R T

AB

EL0,

4409

0,44

090,

4409

0,44

090,

4409

0,44

090,

4409

0,44

090,

4409

0,44

090,

4409

0,44

090,

4409

0,44

090,

4409

0,44

090,

4409

0,44

090,

4409

0,44

09

R H

ITU

NG

0,63

230,

4628

0,55

060,

4895

0,63

770,

4622

0,47

430,

5795

0,44

240,

4736

0,77

470,

6029

0,77

470,

7500

0,72

480,

4505

0,79

110,

7500

0,75

000,

7192

VA

LID

/IN

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

1A

nd

rea

s Le

on

el J

avas

Nar

arya

66

2B

etsy

eba

Au

lia S

ind

y6

5

3C

assi

op

eia

Sin

dh

u S

um

antr

i7

4

4C

har

issa

Pu

tri R

idan

ang

71

5El

isab

eth

Efe

lin

Sep

tria

na

79

6G

avri

el P

hae

nd

ra P

utr

a A

rdh

ani

66

7G

iaci

nta

Del

ima

86

8Jo

sett

e D

wi S

anto

so6

7

9K

eish

a Fr

ansi

ska

69

10

Mah

adik

a P

utr

a A

gusk

a P

rata

ma

68

15

Rem

on

du

s A

rdia

no

to8

5

SIKA

PN

ama

No

13

Sko

last

ika

Ch

aris

ma

Emb

un

Per

tiw

i7

0

14

Stel

lavi

ta C

hry

ssan

a P

utr

i Gar

esta

76

11

Mel

od

y Sh

erle

y R

om

a P

uji

Hu

taga

ol

69

12

10

7

13

2

95

13

6

10

8

13

5

10

0

12

0

10

3

10

8

91

MA

TER

I PO

KO

K I

MA

TER

I PO

KO

K I

I

sko

rsk

or

tota

lsk

or

sko

r to

tal

SIKA

P

DA

TA A

WA

L P

RE

TEST

PEN

ILA

IAN

SEG

I SI

KA

P K

ELA

S V

10

4

12

5

10

8

11

4

Nin

dya

Okt

avia

ni

78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(16)

12

34

56

78

91

01

23

45

67

89

10

44

44

54

33

34

38

23

32

32

32

22

24

22

22

22

22

22

20

42

55

55

34

44

41

22

22

32

42

52

26

42

22

22

23

44

27

31

31

23

23

33

24

34

44

44

43

33

36

32

12

51

31

51

24

25

25

55

53

24

38

44

44

34

34

24

36

34

43

42

43

33

33

55

55

35

55

55

48

55

55

55

55

55

50

22

22

52

22

42

25

42

55

55

34

44

41

53

33

43

33

53

35

32

32

22

31

32

23

44

44

54

13

44

37

14

44

34

42

24

32

33

53

55

45

35

41

42

55

55

34

44

41

55

55

55

35

25

45

35

55

55

53

33

42

21

31

33

32

23

23

32

42

43

23

33

29

22

22

22

22

22

20

53

33

33

35

55

38

22

22

42

12

12

20

32

22

22

42

35

27

34

34

33

53

13

32

53

33

33

35

55

38

25

55

45

45

45

44

35

25

55

53

34

40

11

21

52

42

52

25

54

12

34

42

35

33

43

33

33

33

33

31

32

32

22

31

32

23

32

32

33

33

23

27

22

21

22

13

33

21

22

22

12

22

22

19

32

22

22

23

22

22

33

13

31

33

41

25

33

32

32

33

33

28

41

31

13

13

53

25

13

33

33

42

35

30

22

22

52

32

52

27

32

22

12

21

33

21

32

32

23

43

33

28

24

24

32

24

11

25

44

24

52

53

52

36

54

12

34

42

35

33

53

33

43

33

53

35

32

32

22

31

32

23

52

22

52

55

42

34

54

53

43

54

53

41

53

43

54

55

54

43

24

24

44

21

24

29

22

22

22

22

22

20

31

31

21

33

31

21

53

43

54

55

54

43

35

35

55

34

35

41

24

34

43

34

33

33

43

43

33

45

43

36

43

33

33

33

33

31

55

55

55

52

55

47

31

51

25

52

55

34

43

33

33

33

33

31

55

35

53

35

33

40

22

52

25

52

55

35

54

54

44

53

54

43

43

33

33

33

33

31

53

53

33

53

53

38

41

51

25

52

55

35

13

13

33

11

13

20

54

54

45

54

55

46

54

53

43

54

53

41

53

53

35

53

55

42

21

21

11

25

21

18

13

33

33

33

33

28

35

35

55

34

35

41

33

33

33

33

33

30

21

41

44

42

44

30

35

35

53

35

33

38

53

43

34

43

44

37

24

53

43

54

53

38

23

53

45

54

55

41

42

23

23

23

23

26

55

35

53

44

13

38

53

33

33

31

33

30

42

32

43

34

43

32

24

53

43

54

53

38

53

23

35

43

12

31

52

33

23

32

33

29

53

33

33

53

33

34

34

55

45

54

55

45

33

33

43

33

33

31

55

33

53

35

33

38

23

53

35

53

55

39

34

53

43

54

53

39

25

55

55

55

55

47

52

53

25

32

52

34

55

55

55

55

55

50

52

33

23

32

33

29

53

43

54

53

44

40

24

55

45

54

55

44

55

55

55

55

55

50

55

55

55

55

53

48

45

55

55

45

55

48

55

55

55

55

55

50

33

33

53

43

33

33

54

55

45

54

55

47

55

55

55

55

55

50

55

55

55

32

55

45

33

35

55

53

35

40

53

55

35

55

55

46

54

52

52

52

22

34

25

33

53

35

33

35

55

22

52

42

22

31

53

25

52

25

22

33

33

53

55

53

41

37

55

55

52

55

22

41

22

22

52

42

22

25

55

55

54

55

45

48

44

44

54

44

44

41

34

53

43

54

53

39

55

55

55

55

55

50

54

53

43

23

53

37

55

22

21

55

25

34

54

55

45

54

55

47

53

33

53

53

33

36

25

22

52

25

22

29

44

44

44

44

44

40

54

53

43

54

53

41

34

53

55

55

55

45

53

23

24

42

44

33

55

55

55

55

55

50

44

33

43

34

33

34

54

22

52

55

52

37

53

55

55

54

41

42

45

35

53

55

53

43

42

54

35

44

44

39

51

34

32

53

43

33

55

55

55

55

55

50

52

33

53

32

33

32

45

55

35

43

45

43

23

55

52

23

55

37

45

55

55

55

45

48

54

53

43

54

53

41

55

45

44

55

34

44

45

23

32

33

23

30

55

55

55

42

25

43

54

53

43

54

53

41

55

55

55

55

55

50

55

32

32

55

55

40

45

55

45

53

55

46

55

53

53

32

33

37

54

51

45

55

25

41

44

53

43

54

53

40

54

55

55

55

55

49

25

52

32

33

24

31

54

44

44

54

44

42

34

53

43

54

53

39

44

54

53

55

43

42

53

23

34

32

45

34

R T

AB

EL

0,3

11

50

,31

15

0,3

11

50

,31

15

0,3

11

50

,31

15

0,3

11

50

,31

15

0,3

11

50

,31

15

0,3

29

70

,32

97

0,3

29

70

,32

97

0,3

29

70

,32

97

0,3

29

70

,32

97

0,3

29

70

,32

97

R H

ITU

NG

0,5

53

70

,62

60

0,5

91

20

,64

11

0,4

84

60

,57

56

0,4

01

00

,63

05

0,5

64

20

,54

01

0,3

91

80

,47

08

0,3

30

40

,57

21

0,4

93

90

,53

58

0,3

36

90

,51

52

0,2

51

60

,57

74

VA

LID

/IN

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

INV

ALID

VA

LID

29

ALE

XSIU

S N

UG

RO

HO

1

33

28

YA

SID

A R

IDY

A A

RU

M

13

7

27

RIZ

KY

PR

AT

AM

A

13

5

26

RE

NA

TA

NO

VI

CA

RIS

SA

PU

TR

I P

RA

YO

GA

1

32

25

OD

O R

ESI

BIN

TA

NG

SH

EW

ALIN

AN

DE

S

12

2

24

NE

ZI

RU

TZ

IAN

A

13

5

23

NA

TA

NA

EL J

OSU

A C

HR

IST

IAN

PR

AK

OSA

1

20

22

NA

BIL

A A

UR

A V

ER

IKA

1

03

21

MA

TIL

DA

MA

RC

HY

A A

RIM

BI

HE

RV

IAN

PU

TR

I 1

05

20

MA

TIL

DA

GW

EN

EST

ER

ALM

E

13

1

19

MA

RIO

FE

LIC

IAN

O T

AU

MB

OY

1

40

18

MA

RC

ELLY

MA

YLIS

A P

UT

RI

11

7

17

JE

SLY

N A

LLIC

IA H

ILD

EG

AE

D

97

16

ISID

OR

US G

AV

RIE

L M

ASK

A A

LD

EN

1

16

15

IRE

NG

PA

NJI

LA

KSO

NO

9

8

14

GR

EG

OR

IUS S

AK

A L

AK

SA

DE

WA

1

16

13

GE

RA

DU

S D

EFA

ND

A S

ET

OA

JI

10

1

12

Ge

no

ve

va

Cle

op

hil

a D

eli

a

10

5

11

FLO

RE

NT

INE

AB

IGA

IL S

AP

UT

RO

1

07

10

EU

GE

NIU

S J

EV

ON

KU

RN

IA P

RA

MU

DY

A

97

9D

OM

INIC

A J

ASH

MIN

E A

MB

AR

DI

99

8D

EST

ON

CA

ESA

R A

DE

NA

TA

7

7

7D

EA

ND

RA

AN

AB

EL V

ICT

OR

IA

77

6C

HE

RY

L C

EC

ILIA

HE

ND

RA

WA

N

10

1

SIK

AP

5C

HA

TR

INE

RA

PID

DE

VO

LC

AN

O S

OM

I H

UR

EK

6

3

4B

EN

ED

ICT

US B

ISM

A A

ND

RA

KU

RN

IAW

AN

1

23

3A

TA

NA

SIA

QU

INN

A M

EY

SW

AR

A

10

8

12

8

DA

TA

AW

AL P

OS

T -

TE

ST

PE

NIL

AIA

N S

EG

I S

IKA

P K

ELA

S I

V

MA

TE

RI

PO

KO

K I

I

SIK

AP

94

11

4

11

5

92

10

7

81

66

79

11

1

MA

TE

RI

PO

KO

K I

sko

rsko

r t

ota

lN

am

a

No

2A

DIT

YA

HE

ND

RA

PR

ASE

TY

A L

EO

NA

RD

US

84

1A

de

lia

Fre

de

lla

Ma

ria

De

vi

84

sko

rsko

r t

ota

l

12

1

14

2

11

2

11

1

94

10

1

10

0

12

4

91

10

4

11

2

11

7

10

2

11

3

10

8

11

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(17)

12

34

56

78

91

01

23

45

67

89

10

55

55

45

55

45

48

34

55

55

45

44

44

55

45

55

55

55

49

35

44

33

33

33

34

34

53

54

33

44

38

54

44

55

55

55

47

55

55

55

55

55

50

22

23

22

22

22

21

34

25

34

55

33

37

52

25

55

34

33

37

53

33

33

33

33

32

23

53

23

24

22

28

45

54

44

44

55

44

54

54

55

55

55

48

53

33

35

33

35

36

53

44

25

55

55

43

55

45

45

55

55

48

45

44

54

55

55

46

44

33

33

33

55

36

33

15

52

22

22

27

54

44

43

44

44

40

33

23

25

35

33

32

55

55

55

55

55

50

44

44

34

44

44

39

34

44

44

44

34

38

23

15

55

25

22

32

53

54

55

44

55

45

44

33

44

44

44

38

54

35

55

55

55

47

54

35

55

55

55

47

52

25

52

55

45

40

22

33

23

33

33

27

53

45

55

55

55

47

54

15

45

54

55

43

22

22

23

22

23

22

32

33

23

32

33

27

55

35

55

55

35

46

55

55

55

55

55

50

24

34

42

44

35

35

24

55

45

54

55

44

43

33

34

33

24

32

32

33

23

32

33

27

31

55

55

55

53

42

23

15

35

53

55

37

43

33

34

33

34

33

35

33

53

35

33

36

55

35

55

55

35

46

43

32

32

33

33

29

55

55

35

55

55

48

43

33

23

43

44

33

22

22

52

22

45

28

25

15

54

55

55

42

53

33

44

33

53

36

24

53

43

34

33

34

44

43

54

33

45

39

33

32

32

33

33

28

33

55

35

55

34

41

43

33

33

52

55

36

55

55

55

55

23

45

23

34

42

32

33

29

21

32

31

22

23

21

34

14

34

54

55

38

22

22

23

22

23

22

44

32

34

52

55

37

22

22

42

22

15

24

13

32

32

33

33

26

34

33

33

33

15

31

55

53

43

55

55

45

25

55

45

55

43

43

24

54

44

43

14

35

15

22

52

22

54

30

32

13

23

33

55

30

43

33

34

33

34

33

35

35

55

54

55

45

32

33

33

33

22

27

13

43

33

35

33

31

22

22

12

22

23

20

25

55

55

52

55

44

33

13

32

33

43

28

24

53

43

54

15

36

41

33

13

33

55

31

32

13

23

33

33

26

22

22

52

22

53

27

35

35

35

55

55

44

54

54

43

54

53

42

14

52

44

24

33

32

53

53

35

33

55

40

32

33

23

32

33

27

33

33

32

33

35

31

54

55

45

54

55

47

R T

AB

EL

0,4

40

90

,44

09

0,4

40

90

,44

09

0,4

40

90

,44

09

0,4

40

90

,44

09

0,4

40

90

,44

09

0,4

40

90

,44

09

0,4

40

90

,44

09

0,4

40

90

,44

09

0,4

40

90

,44

09

0,4

40

90

,44

09

R H

ITU

NG

0,4

58

50

,55

99

0,5

88

00

,58

20

0,5

07

30

,62

57

0,5

68

40

,58

20

0,5

03

50

,51

77

0,5

28

00

,62

96

0,5

06

20

,47

39

0,7

17

60

,78

00

0,4

75

70

,81

50

0,4

93

30

,49

33

VA

LID

/IN

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

VA

LID

13

Sko

last

ika

Ch

ari

sma

Em

bu

n P

erti

wi

11

Mel

od

y Sh

erle

y R

om

a P

uji

Hu

tag

ao

l

9K

eish

a F

ran

sisk

a

13

5

2B

etsy

eba

Au

lia S

ind

y1

19

SIKA

P

1A

nd

rea

s Le

on

el J

ava

s N

ara

rya

13

0

6G

avr

iel

Ph

aen

dra

Pu

tra

Ard

ha

ni

10

9

12

8

4C

ha

riss

a P

utr

i Rid

an

an

g1

26

5E

lisa

bet

h E

feli

n S

eptr

ian

a

3C

ass

iop

eia

Sin

dh

u S

um

an

tri

10

Ma

ha

dik

a P

utr

a A

gu

ska

Pra

tam

a1

25

11

3

8Jo

sett

e D

wi S

an

toso

12

1

7G

iaci

nta

Del

ima

sko

r to

tal

15

Rem

on

du

s A

rdia

no

to1

13

SIKA

PN

am

a

No

80

14

Stel

lavi

ta C

hry

ssa

na

Pu

tri G

are

sta

86

67

12

Nin

dya

Okt

avi

an

i1

04

11

21

09

93

10

1

12

5

86

13

7

98

11

7

DA

TA A

WA

L P

OST

-TE

ST P

ENIL

AIA

N S

EGI

SIK

AP

KEL

AS

V

11

0

12

0

10

6

10

6

MA

TE

RI

PO

KO

K I

MA

TE

RI

PO

KO

K I

I

sko

rsk

or

tota

lsk

or

97

12

1

10

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(18)

Lampiran 3: Keseluruhan RPP Kelas IV dan V Materi Pokok I dan II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP I)

A. Identitas Pembelajaran

Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik

Kelas : IV (Empat)

Materi Pokok : Ungkapan Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama

Alokasi Waktu : 2 x 45‟ (1 x Pertemuan)

Tanggal Pelaksanaan : 13 Juli 2020

B. Pemikiran Dasar

Bangsa Israel merupakan bangsa yang memiliki kemampuan religius

sehingga mampu melihat pengalaman serta sejarah bangsanya sebagai

pengalaman dalam bimbingan Allah, mulai dari kisah penciptaan, dari keluarga

yang hidup berpindah-pindah, pegalaman menetap di tanah mesir, pengalaman

diperbudak oleh Bangsa Mesir, perjalanan keluar dari tanah mesir, sehingga

terbentuk sebagai suatu bangsa. Kemampuan religius ini mengantarkan bangsa

Israel pada kemampuan untuk mengucap Syukur. Pengalaman pembebasan

dari perbudakan mesir yang disebut perayaan Paskah, menjadi titik tolak

ungkapan syukur bangsa Israel. Mereka bersyukur, atas pertolongan dan karya

Allah. Mereka mengalami pembebasan dan tinggal menetap disuatu wilayah,

menjadi suatu bangsa.

Ungkapan syukur bangsa Israel tentu tidak terlepas dari Musa, yang telah

memimpin mereka keluar dari Mesir. Ungkapan Syukur atau madah Musa

ditunjukan untuk mengakui kemuliaan Tuhan pencipta yang sempurna, setia,

adil, dan benar. Tuhan yang mengasihi bangsa Israel memiliki rencana indah

bagi bangsa pilihan-Nya. Demikian pula ungkapan syukur Daud yang

mewarnai seluruh Mazmur ciptaannya. Di dalam nyanyiannya, Daud mengakui

kesetiaan dan penyertaan Allah, bimbingan, perlindungan, belas kasih serta

pengampunan Tuhan sangat ia rasakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(19)

Sebagai ciptaan Tuhan yang paling mulia, manusia dianugerahi akal

budi.Dengan kemampuan akal budinya, manusia mampu mendalami

pengalamannya. Pengalaman pribadi akan memengaruhi cara bertindak

seseorang. Demikian pula pengalaman sebagai kelompok atau sebagai suatu

bangsa, akan memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap tindakan,

kebijakan, atau aturan yang diberlakukan pada kelompok atau bangsa tersebut.

Lewat proses pembelajaran yang diawali dengan mengunakan metode

permainan “Pelukis Buta”, para siswa diharapkan dapat termotivasi untuk lebih

semangat belajar dan bisa menemukan makna dari permainan. Kemudian

menghubungkannya dengan teks kitab Suci yang diulas. Sehingga tujuan dan

indikator dari materi “Ungkapan Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian Lama” dapat

tersampaikan dengan baik. Dengan menemukan makna yang ada dalam kisah

“Tentang Perayaan Paskah” dan didukung oleh metode permainan, siswa

diharapkan terdorong untuk mengandalkan Yesus melalui doa di dalam

kehidupan sehari-hari.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

1.7 Percaya akan aneka doa dalam

Gereja sebagai ungkapan iman kepada

Allah

1.7.1 Menyatakan kepercayaan akan

Allah yang hadir dalam peristiwa-

peristiwa penting dalam hidupnya.

2.7 Santun dalam mengucapkan aneka

doa dalam Gereja sebagai ungkapan

iman kepada Allah.

2.7.1 Menunjukan sikap santun saat

mendoakan saudara atau teman

yang berulang tahun.

3.7 Memahami aneka doa dalam

Gereja sebagai ungkapan iman kepada

Allah.

3.7.1 Menceritakan upacara syukur

dalam agama Yahudi menurut kitab

suci.

3.7.2 Menghafal doa-doa syukur

dalam gereja sebagai ungkapan

iman kepada Allah.

3.7.3 Menceritakan pengalaman

iman saat berdoa secara pribadi

(digereja, dikamar, atau ditempat

ziarah).

4.7 Melakukan aktifitas (misalnya

berdoa, bernyanyi, membuat puisi,

bermain peran, menceritakan kembali,

dan sebagainya) yang mencerminkan

penghayatan terhadap doa.

4.7.1 Membuat doa yang

mengungkapkan rasa syukur kepada

Tuhan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(20)

D. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu Menyatakan kepercayaan akan Allah yang hadir

dalam peristiwa-peristiwa penting dalam hidupnya.

2. Peserta didik mampuMenunjukkan sikap santun saat mendoakan saudara

atau teman yang berulang tahun.

3. Peserta didik mampu Menceritakan upacara syukur dalam agama Yahudi

menurut kitab suci.

4. Peserta didik mampu Menghafal doa-doa syukur dalam gereja sebagai

ungkapan iman kepada Allah

5. Peserta didik mampu menceritakan pengalaman iman saat berdoa secara

pribadi (di Gereja, di kamar, atau di tempat Ziarah).

6. Peserta didik mampu Membuat doa yang mengungkapkan rasa syukur

kepada Tuhan.

E. Sumber Belajar

1. Pengalaman iman siswa dan guru saat berdoa secara pribadi.

2. Kitab Suci (Kel. 12 : 1-12).

3. Komkat KWI. Belajar mengenal Yesus. Buku Guru Pendidikan agama

Katolik dan budi Pekerti untuk sekolah dasar Kelas IV.

F. Sarana

1. Teks Lembar Kerja Siswa.

2. Teks Artikel tentang Pranata Upacara Selamatan Masyarakat Jawa.

3. Teks Kitab Suci (Kel. 12 :1-12).

G. Kegiatan Pembelajaran

No

Kegiatan Pembelajaran

Alokasi

Waktu

1 Kegiatan Pendahuluan

Guru memberikan salam pembuka.

- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk memimpin doa pembuka oleh salah satu peserta

didik.

Apresepsi

15‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(21)

- Guru menanyakan pembelajaran PAK pertemuan lalu,

“Anak-anak, apa yang kalian pelajari dalam PAK

pada pertemuan yang lalu?

Motivasi

- Guru memberikan pengantar singkat tentang tujuan

pembelajaran dan gambaran singkat materi dan poses

yang akan dilalui.

2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

a) Memandang.

- Peserta didik diminta untuk mengamati metode

permainan tentang “Pelukis buta ”.

- Peserta didik diminta untuk menentukan sebanyak

mungkin unsur-unsur nyata dalam permainan itu yaitu:

pemain, strategi, alur permainan.

b) Menyelidiki.

- Peserta didik diminta untuk memperhatikan susunan

(struktur) suatu permainan. Dalam langkah ini siswa

diajak untuk menyelidiki metode permainan dengan

memperhatikan misalnya: Judul, makna dll.

c) Menasirkan

- Peserta didik diminta untuk mencari amanatnya yang

ada dalam permainan. Mencari maknanya bisa

menghubungkan dengan kitab suci Kel. 12 : 1-12.

Elaborasi

d) Merenungkan.

- Peserta didik diminta untuk berdiskusi dengan teman

sebangku untuk merenungkan dan menentukan makna

bagi kelompoknya.

- Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan.

(1) Bagaimana pendapatmu tentang ungkapan Syukur?

45‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(22)

- Sebutkan contoh-contoh kasus/pengalamanmu yang

menunjukkan masih banyaknya praktek ungkapan

Syukur dalam kehidupan sehari-hari?

- Peserta didik menggambar simbol/lambang untuk

mewakili makna yang dipetik dari pemaknaanya

melalui metode Permainan.

- Peserta didik diminta untuk membandingkn hasil

permenungan makna metode permainan“Pelukis buta

”dengan artikel “Pranata Upacara Selamatan

Masyarakat Jawa”.

Konfirmasi

- Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya

mengenai “hasil membandingkan” tersebut.

- Peserta didik diberikan kesempatan untuk

mendengarkan penjelasan dari guru mengenai

tanggapan, peneguhan serta catatan penting.

(1) Bangsa Israel merupakan bangsa yang memiliki

kemampuan religius sehingga mampu melihat

pengalaman serta sejarah bangsanya sebagai

pengalaman dalam bimbingan Allah.

(2) Allah menyertai bangsa Israel sejak kisah penciptaan,

dari keluarga yang hidup berpindah-pindah,

pengalaman menetap di tanah mesir, pengalaman

diperbudak oleh bangsa mesir, perjalanan keluar dari

tanah mesir, hingga terbentuk sebagai suatu bangsa.

(3) Pengalaman pembebasan dari perbudakan mesir yang

disebut perayaan paskah, menjadi titik tolak ungkapan

syukur bangsa Israel. Mereka bersyukur, atas

pertolongan dan karya Allah, mereka mengalami

pembebasan dan tinggal menetap di suatu wilayah,

menjadi suatu bangsa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(23)

(4) Ungkapan syukur bangsa Israel tentu tidak terlepas

dari musa, yang telah memimpin mereka keluar dari

mesir. Ungkapan syukur atau madah musa ditunjukan

untuk mengakui kemulian Tuhan pencipta yang

sempurna, setia, adil, dan benar.

(5) Sebagai ciptaan Tuhan yang paling mulia, manusia

dianugerahi akal budi. Dengan kemampuan akal

budinya, manusia mampu mendalami pengalamannya.

(6) Yang perlu diingat bahwa Bangsa Israel adalah bangsa

yang memiliki kemampuan religius, sehingga mampu

melihat pengalaman pembebasan bangsanya sebagai

karya Allah.

3 Penutup

- Guru memberikan tugas kepada peserta didik.

- Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi.

- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari di

pertemuan selanjutnya.

- Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk

memimpin doa.

30‟

H. Refleksi

Guru meminta peserta didik menulis refleksi dari keseluruhan kegiatan, dengan

panduan pertanyaan berikut,

1. Apakah materi yang baru saja kita kerjakan bermanfaat bagimu? Jelaskan!

2. Apa yang perlu menjadi motivasi orang Katolik untuk selalu bersyukur dalam

kehidupan sehari-hari?

I. Aksi

Peserta didik merencanakan upaya-upaya untuk mewujudkan ungkapan syukur

dalam hidup sehari-hari.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(24)

J. Penilaian Hasil Belajar

Indikator

Penilaian

Teknik

Bentuk

Instrumen Contoh Instrumen

Menceritakan upacara

syukur dalam agama

Yahudi menurut kitab

suci.

Tes

tertulis

Uraian

1. Bagaimana bunyi

firman Allah kepada

Musa dan Harun

tentang kewajiban

melaksanakan upacara

syukur?

2. Bagaimana ciri-ciri

domba yang harus

dipersembahkan dalam

upacara syukur tersebut

3. Apa tujuan diadakan

upacara syukur tersebut

bagi bangsa Israel?

Menghafal doa-doa

syukur dalam gereja

sebagai ungkapan iman

kepada Allah.

Tes

tertulis

Uraian Tuliskan secara lengkap

doa Aku Percaya dan

doa syukur?

K. Penskoran menjadi Nilai

No Soal Alternatif Jawaban Nilai

1 Bagaimana bunyi

firman Allah kepada

Musa dan Harun

tentang kewajiban

melaksanakan

upacara syukur?

Firman Tuhan kepadaMusa dan Harun

di tanah Mesir adalah bahwa bulan ini

akan menjadi permulaan segala bulan

bagimu; itu akan menjadi bulan pertama

bagimu tiap-tiap tahun. Pada saat itu

semua bangsa Israel harus memiliki

anak domba harus jantan, tidak bercela,

berumur setahun; boleh mengambil

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(25)

domba atau kambing. Domba itu harus

dikurung sampai hari ke-14 dan pada

waktu senja domba itu harus disembelih

dan darahnya dibubuhkan pada kedua

tiang pintu dan pada ambang atas

rumah-rumah orang Israel yang

memakan dagingnya. Bagi umat Israel

yang melaksanakan perintah Musa dan

Harun sesuai dengan firman Allah itu

akan memperoleh keselamatan. Semua

anak sulung pada waktu itu akan mati

jika mereka tidak menurut pada firman

Tuhan. Dengan demikian, upacara yang

dilakukan oleh bangsa Israel di Mesir

waktu itu dilaksanakan atas perintah

Tuhan, dan bagi mereka yang

melaksanakannya akan memperoleh

keselamatan.

2 Bagaimana ciri-ciri

domba yang harus

dipersembahkan

dalam upacara

syukur tersebut?

Domba itu harus dikurung sampai hari

ke-14 dan pada waktu senja domba itu

harus disembelih dan darahnya

dibubuhkan pada kedua tiang pintu dan

pada ambang atas rumah-rumah orang

Israel yang memakan dagingnya.

5

3 Apa tujuan diadakan

upacara syukur

tersebut bagi bangsa

Israel?

Untuk mengakui kemulian Tuhan

pencipta yang sempurna, setia,adil,dan

benar.

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(26)

4 Tuliskan secara

Lengkap doa Aku

Percaya!

Aku percaya akan Allah, Bapa yang

mahakuasa, pencipta langit dan bumi;

dan akan Yesus Kristus, Putra-Nya yang

tunggal Tuhan kita, yang dikandung

dari Roh Kudus, dilahirkan oleh

Perawan Maria, yang menderita

sengsara dalam pemerintahan Pontius

Pilatus disalibkan, wafat, dan

dimakamkan; yang turun ketempat

penantian pada hari ketiga bangkit dari

antara orang mati; yang naik ke surga,

duduk di sebelah kanan Bapa yang

mahakuasa; dari situ Ia akan datang

mengadili orang yang hidup dan yang

mati. Aku percaya akan Roh Kudus,

Gereja Katolik yang Kudus,

persekutuan para kudus, pengampunan

Dosa, kebangkitan badan, kehidupan

kekal. Amin.

5

Jumlah Skor 20

Pengolahan menjadi nilai 20/20X 100

Yogyakarta, 13 Juli 2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(27)

Lampiran

a) Permainan“Pelukis buta”

Makna: Mau mengajak kita untuk mensyukuri lewat karya Tuhan yang Nyata,

dengan segala keterbatasan ia selalu membutuhkan uluran tangan Tuhan

melalui bantuan orang lain untuk menuntun di dalam rasa bingung, tidak tau

arah karna tidak bisa melihat.

Langkah-langkahnya:

1. Peserta dibagi berpasang-pasangan. Satu anak matanya ditutup dengan

kain.

2. Kepada setiap pasang dibagikan sebuah gmbar (binatang-pemandangan-

mobil-tokoh film kartun-toko KS-dan sebagainya).

3. Anak yang matanya ditutup memengang pensil/spidol. Pasangannya

menuntun anak yang matanya ditutup untuk meniru gambar yang

disodorkan tanpa boleh memegangi tangan. Jadi, ia harus menjelaskan

gambarnya seperti apa dan harus mengambar dari mana supaya bisa

menghasilkan gambar yang mirip degan contohnya.

4. Setelah selesai, setiap pasangan bertukar peran dan mulai seperti diatas

(Contoh gambar boleh sama atau juga diganti dengan gambar yang lain).

b) Teks Kitab Suci

Tentang Perayaan Paskah

Kel.12 : 1-12

12:1 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun di tanah Mesir:

12:2 "Bulan inilah akan menjadi permulaansegala bulan bagimu; itu akan

menjadi bulan pertama bagimu tiap-tiap tahun.

12:3 Katakanlah kepada segenap jemaah Israel: Pada tanggal sepuluh bulan ini

diambillah oleh masing-masing seekor anak domba, menurut kaum keluarga,

seekor anak domba untuk tiap-tiap rumah tangga.

12:4 Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk mengambil

seekor anak domba, maka ia bersama-sama dengan tetangganya yang terdekat

ke rumahnya haruslah mengambil seekor, menurut jumlah jiwa; tentang anak

domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap orang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(28)

12:5 Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela, berumur setahun; kamu

boleh ambil domba atau kambing.

12:6 Kamu harus mengurungnya sampai hari yang keempat belas bulan ini;

lalu seluruh jemaah Israel yang berkumpul, harus menyembelihnya pada

waktu senja.

12:7 Kemudian dari darahnya haruslah diambil sedikitdan dibubuhkan pada

kedua tiang pintu dan pada ambang atas, pada rumah-rumah di mana orang

memakannya.

12:8 Dagingnya harus dimakan mereka pada malam itu juga; yang

dipanggangmereka harus makan dengan roti yang tidak beragi beserta sayur

pahit

12:9 Janganlah kamu memakannya mentah atau direbus dalam air; hanya

dipanggang di api, lengkap dengan kepalanya dan betisnya dan isi perutnya.

12:10 Janganlah kamu tinggalkan apa-apa dari daging itu sampai pagi; apa

yang tinggal sampai pagi kamu bakarlah habis dengan api.

12:11 Dan beginilah kamu memakannya: pinggangmu berikat, kasut pada

kakimudan tongkat di tanganmu; buru-burulah

kamu memakannya; itulah

Paskah bagiTUHAN.

12:12 Sebab pada malam ini Aku akan menjalani tanah Mesir, dan semua

anak sulung,dari anak manusia sampai anak binatang, akan Kubunuh,dan

kepada semua allah di Mesir akan Kujatuhkan hukuman, Akulah, TUHAN.

c) Lampiran artikel “Pranata Upacara Selamatan Masyarakat Jawa”

Seseorang yang merasa mendapatkan anugerah atau karunia dari Tuhan,

tentu akan bersyukur. Salah satu kebiasaan masyarakat jawa pada umumnya

adalah upacara adat jawa menyenggarakan selamatan, yaitu suatu acara

pengiriman doa bagi mereka yang melakukan selamatan. Dengan kata lain,

selamatan adalah sebah tradisi ritual yang dilakukan oleh masyarakat jawa

dengan tujuan untuk memperolrh keselamatan bagi orang yang bersangkutan

Cllifford Geertz (1969: 126) antara lain menulis tentang selamatan sebagai

upacara kecil didalam system seligius jawa. Acara ini biasanya dihadiri oeh

para tetua desa tentangga dekat, sanak saudara, dan keluarga inti. Setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(29)

selamatan selesai tetamu akan dibawakan aneka penganaan basah (nasi lauk

pauk dan tambahan snack) atau makanan kering (mie instan kecap minyak

goring saus tomat saus sambal) yang dinamakan besekan atau berkat.

Upacara selamatan merupakan salah satu tradisi yangb dianggap dapat

menjauhkan diri dari malah petaka. Selamatan adalah konsep universal, di

mana di setiap tempat pasti ada dengan nama yang berbeda. Hal ini karena

kesadaran akan diri yang lemah dihadapan kekuatan-kekuatan di luar diri

manusia. Secara tradisional acara selamatan dimulai dengan doa bersama,

dengan duduk bersila di atas tikar, melingkar nasi tumpeng dengan lauk-pauk

dan sesaji (kalo ada). Sesaji untuk mengiringi upacara selamatan tersebut,

maksud dan tujuannya adalah seperti doa. Intinya adalah bersyukur kepada

gusti, Tuhan dan semoga dengan berkah-Nya, segala tugas akan dilaksanakan

dengan selamat, baik, benar, dan membawah kesejahtraan dan kemajuan yang

baik. Nasi tumpeng komplet sebenarnya mempunyai makna sebagai doa dan

sesaji.

Praktik upacara selamatan sebagaimana diungkapkan oleh Hildred Geertz

pada umumnya dianut oleh kaum Islam Abangan, sedangkan bagi kaum Islam

Putih (santri) praktik selamatan tersebut tidak sepenuhnya dapat diterima,

kecuali dengan membuang unsur-unsur syirik yang menyolok seperti sebutan

dewa-dewa dan roh-roh. Karena itu bagi kaum santri, selamatan adalah

upacara Doa bersama dengan seseorang pemimpin atau modin yang kemudian

dteruskan dengan makan-makan bersama sekadarnya dengan tujuan untuk

mendapatkan keselamatan dan perlindungan dari Allah Yang Mahakuasa.

Pada upacara selamatan, yang menjadi pesertanya bukan sekedar orang-

orang yang masih hidup, tetapi turut juga diundang orang-orang yang sudah

mati yang disebut dengan roh-roh leluhur (baca defenisi selamatan menurut

Clifford Greertz).Yang dimaksud dengan roh-roh leluhur adalah nenek

moyang mereka atau para pendahulu mereka yang sudah mati dan pernah

berjasa pada mereka.Mereka itu misalnya orang-orang yang telah berjasa

dalam mendirikan suatu desa atau cikal bakal desa, yang biasanya kemudian

disebut sebagai danyang desa. Selain itu juga orang-orang yang pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(30)

mendirikan suatu kerajaan dan berjasa dalam kemakmurannya. Juga wali

sanga yang dianggap berjasa dalam menyebarkanislam ditanah jawa,bahkan

nabi Muhammad sebagai penyebaar islam diseluruh dunia. Disamping itu,

roh-roh leluhur yang menjadi penghuni alam sekitar, misalnya roh penghuni

rumah, roh penghuni jembatan, roh penghuni perempatan, roh penghuni

sumur, roh penghuni kuburan, dan roh-roh yang baik maupun yang jahat,

semuanya diundang guna diminta pertolongan agar berkenan merestui dan

tidak menganggu.

d) Lampiran: Kuesioner Penelitian Pre-test dan Post-test

Nama

Nomor Absen

Kelas

A. Soal Uraian

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas!

1. Bagaimana bunyi firman Allah kepada Musa dan Harun tentang kewajiban

melaksanakan upacara syukur?

.............................................................................................................................

2. Bagaimana ciri-ciri domba yang harus dipersembahkan dalam upacara syukur

tersebut?

..............................................................................................................................

3. Apa tujuan diadakan upacara syukur tersebut bagi bangsa Israel?

..............................................................................................................................

4. Tuliskan secara lengkap doa Aku Percaya!

..............................................................................................................................

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(31)

B. Soal Skala Sikap

Silahkan mengisi angket di bawah ini, dengan cara memberi tanda

tanda conteng ( √ ) pada kolom yang tersedia, sesuai dengan pilihan anda!

Contoh:

Saya selalu mencintai orang tua.

Selalu !__!_√_!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !_√_!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!_√_!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

1. Saya dapat mendoakan semua teman saya dengan latar belakang yang berbeda.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

2. Saya dengan senang hati memimpin doa pada saat ada saudara atau teman yang

berulang tahun.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

3. Saya dapat mengucapkan syukur dengan bergaul tanpa pilih-pilih.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

4. Saya mendoakan ketika teman saya sedang mengalami kesulitan.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

5. Saya tetap mendoakan ketika teman yang saya beri pertolongan tidak

mengucapkan terimakasih.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(32)

6. Saya mau mendoakan teman yang dikucilkan oleh teman lain.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

7. Saya dengan senang hati bersyukur tidak hanya berteman dengan teman

tertentu saja dapat berbaur dengan yang lainnya.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

8. Saya dapat bersyukur bisa menerima peranan orang lain.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

9. Saya dapat bersyukur bisa mengenal teman-teman saya terkusus kelas ini.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

10. Saya dengan senang hati bersyukur dapat terbuka kepada teman yang berbeda

agama, ras, dan kultur budaya.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

C. Instrumen penilaian proses pembelajaran

Kompetensi Dasar : 1.7 Percaya akan aneka doa dalam Gereja sebagai

ungkapan iman kepada Allah.

2.7 Santun dalam mengucapkan aneka doa dalam

Gereja sebagai ungkapan iman kepada Allah.

3.7 Memahami aneka doa dalam Gereja sebagai

ungkapan iman kepada Allah.

4.7 Melakukan aktifitas (misalnya berdoa, bernyanyi,

membuat puisi, bermain peran, menceritakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(33)

kembali, dan sebagainya) yang mencerminkan

penghayatan terhadap doa.

Materi Pokok : Ungkapan Syukur Tokoh-Tokoh Perjanjian

Lama

Nama : ..............................................................................................

Nomor Absen : ..............................................................................................

Kelas : ..............................................................................................

PETUNJUK:

Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda

rasakan dan anda amati.

NO ASPEK YANG DIAMATI/ DIRASAKAN SKOR

MEMBUKA PELAJARAN

1. Salam pembukanya menarik dan jelas. 1 2 3 4 5

2. Doa pembuka memulai pembelajarannya sudah tepat dan

berjalan dengan hikmat. 1 2 3 4 5

3. Pembelajaran PAK pertemuan lalu ditanyakan oleh guru. 1 2 3 4 5

4. Apresepsi yang diberikan oleh guru jelas. 1 2 3 4 5

5. Motivasi tentang tujuan pembelajaran, gambaran singkat

materi dan proses yang akan dilalui jelas dan lancar. 1 2 3 4 5

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

KEGIATAN EKSPLORASI

6. Metode permainan "Pelukis Buta" bisa diamati dengan baik

dan jelas. 1 2 3 4 5

7. Unsur-unsur nyata yang ada dalam permainan dapat

ditemukan dengan lancar dan mudah. 1 2 3 4 5

8. Langkah-langkah dalam metode permainan dapat

diperhatikan dengan baik. 1 2 3 4 5

9.

Amanat/makna yang ada dalam permainan dapat ditemukan

dengan baik dan ketika dihubungkan dengan perikop yang

ada dalam kitab suci menjadi semakin jelas.

1 2 3 4 5

10. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5

11. Dalam tahap ini, guru menyajikannya dengan jelas, runtut

dan lancar. 1 2 3 4 5

KEGIATAN ELABORASI

12. Diskusi dengan teman sebangku untuk merenungkan dan

menentukan makna bagi kelompok berjalan dengan lancar. 1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(34)

13. Pertanyaan yang telah disediakan oleh guru dapat dimengerti

dengan jelas, sehingga saya bisa menjawab. 1 2 3 4 5

14. Simbol yang mewakili makna dari permainan”Pelukis Buta"

dapat ditemukan dengan mudah dan sudah tepat. 1 2 3 4 5

15.

Artikel tentang "Pranata Upacara Selamatan Masyarakat

Jawa", susunan isi maupun bahasanya mudah untuk

dipahami.

1 2 3 4 5

16. Hasil permenungan makna permainan"Pelukis Buta" dengan

artikel "Pranata Upacara Selamatan Masyarakat Jawa" dapat

ditemukan dengan baik.

1 2 3 4 5

17. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5

18. Dalam tahap ini, guru menyajikannya dengan jelas, runtut

dan lancar. 1 2 3 4 5

KEGIATAN KONFIRMASI

19.

Hasil membandingkan makna permainan"Pelukis Buta"

dengan artikel ""Pranata Upacara Selamatan Masyarakat

Jawa" menjadi semakin jelas karena guru memberikan

kesempatan untuk bertanya.

1 2 3 4 5

20. Guru memberikan penjelasan, peneguhan dan catatan

penting dengan jelas dan lancar. 1 2 3 4 5

21. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5

22. Dalam tahap ini guru menyajikannya dengan jelas, runtut

dan lancar. 1 2 3 4 5

PENGGUNAAN MEDIA DAN SARANA PRASARANA

23. Metode permainannya jelas dan mudah untuk dimengerti. 1 2 3 4 5

24. Melibatkan saya untuk aktif dalam penggunaan metode dan

sarana prasarana. 1 2 3 4 5

25. Metodenya efektif dan efisien digunakan dalam Pendidikan

Agama Katolik. 1 2 3 4 5

26.

Metode permainan membantu saya untuk menemukan

maknanya karena sesuai dengan kompetensi dasar, indikator

maupun materinya.

1 2 3 4 5

27. Metode permainan yang disajikan maupun dibagikan jelas,

mudah dipahami dan menarik. 1 2 3 4 5

28. Dalam menyajikan materi menggunakan Papan Tulis

berjalan dengan lancer dan dapat dipahami 1 2 3 4 5

29. Ukuran metode permainan yang dibagikan oleh guru sudah

tepat. 1 2 3 4 5

KETERLIBATAN DALAM PEMBELAJARAN

30. Keaktifan saya dalam pembelajaran ditanggapi guru dengan

baik. 1 2 3 4 5

31. Partisipasi saya direspon dengan positif oleh guru. 1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(35)

32. Interaksi dalam pembelajaran difasilitasi oleh guru dengan

baik. 1 2 3 4 5

33. Respon saya diterima dengan terbuka oleh guru. 1 2 3 4 5

PENGGUNAAN BAHASA

34. Bahasa yang disampaikan oleh guru jelas dan lancar. 1 2 3 4 5

35. Bahasa tulis yang digunakan oleh guru baik dan benar. 1 2 3 4 5

36. Pesan dan gaya yang disampaikan oleh guru mudah untuk

ditangkap dan dipahami. 1 2 3 4 5

PENUTUP

37. Refleksinya berjalan baik, mudah dan lancar. 1 2 3 4 5

38. Aksinya mudah untuk ditemukan dan dilaksanakan dalam

kehidupan sehari-hari. 1 2 3 4 5

39. Doa penutupnya berjalan dengan lancar dan hikmat. 1 2 3 4 5

Akomodasi :........................................................................................................

Terimakasih dan Tuhan Memberkati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(36)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP II)

A. Identitas Pembelajaran

Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik

Kelas : IV (Empat)

Materi Pokok : Doa Syukur Gereja

Alokasi Waktu : 2 x 45‟ (1 x Pertemuan)

Tanggal Pelaksanaan : 20 Juli 2020

B. Pemikiran Dasar

Gereja senantiasa bersyukur kepada Allah. Dari terbit matahari sampai

terbenamnya, Gereja mempersembahkan kurban syukur kepada Allah. Gereja

bersyukur atas karya keselamatan Allah. Karya keselamatan Allah itu

terlaksana secara sempurna dalam diri Yesus, Selama hidup-Nya, Yesus selalu

mewartakan kebaikan Allah. Melalui Yesus, Allah memberkati anak-anak,

mengampuni orang berdosa, membangkitkan orang mati, menyembuhkan

orang sakit, memberi makan bannyak orang, dan sebagainnya.

Namun, karya Yesus itu ditolak oleh para ahli Taurat dan pemimpin

bangsa Yahudi. Mereka pun bersekongkol untuk membunuh Yesus. Sebelum

sengsara-Nya Yesus mengadakan perjamuan malam. Perjamuan itu secara jelas

dinyatakan yesus sebagai lambang penyerahan diri-Nya untuk penebusan dosa.

„‟Ketika akan diserahkan untuk menanggung sengsara dengan rela, Yesus

mengambil roti, mengucapkan syukur kepada-Mu, lalu memecah-memecahkan

roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya seraya berkata,

TERIMALAH DAN MAKANLAH : INILAH TUBUHKU YANG DISERAHKAN

BAGIMU. Demikian pula, sesudah perjamuan, Yesus mengambil piala. Sekali

lagi ia mengucap syukur kepada-Mu, lalu memberikan piana itu kepada murid-

murid-Nya seraya berkata, TERIMALAH DAN MINUMLAH, INILAH PIALA

DARAHKU, DARAH PERJANJIAN BARU DAN KEKAL, YANG

TUMPAHKAN BAGIMU DAN BAGI SEMUA DEMI PENGAMPUNAN DOSA.

LAKUKAN INI UNTUK MENGENANGKAN DAKU.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(37)

Selanjutnya Yesus ditangkap,diadili, dan dihukum mati dengan disalibkan.

Yesus wafat dan dimakamkan. Ternyata Allah tidak membiarkan Yesus

mengalami kebinasaan. Pada hari ketiga Yesus dibangkitkan. Kebangkitkan

Yesus dipahami sebagai pembenaran terhadap Yesus. Yesus dibenarkan oleh

Allah.Peristiwa kebangkitan Yesus merupakan peristiwa yang sangat

menggemparkan. Kebangkitan Yesus diceritakan dimana-mana.

Setelah kebangkitan-Nya, Yesus menampakan diri kepada para murid dan

menguatkan mereka. Pada hari keempat puluh setelaha kebangkitan-Nya,

Yesus naik ke surga. Pada hari kelima puluh setelah kebangkitan-Nya, Yesus

mengutus Roh Kudus kepada para rasul. Dengan Roh Kudus itu para murid

diutus untuk mewartakan Yesus hingga keseuruh dunia.

Yesus berpesan bahwa Ia akan akan dating kembali. Itulah pokok iman

katolik, seperti yang kita nyanyikan dalam ekaristi: Wafat-Mu kami kenang, ya

Tuhan yang bangkit mulai datanglah umat-Mu menanti, penuh iman dan

harapan.Seluruh karya Yesus dikenangkan dan hadirkan kembali dalam

berbagai perayaan Gereja sepanjang Tahun. Sesuai dengan waktu-waktu dalam

hidup Yesus, Gereja merayakan peristiwa-peristiwa itu. Bagaimana perayaan-

perayaan karya keselamatan Yesus itu.

Ada dua perayaan besar dalam Gereja Katolik, yakni Paskah dan Natal

Guna menyambut hari raya itu, Gereja mengadakan persiapan sebelumnya dan

merayakannya dalam serangkaian harisesudahnya. Natal dipersiapkan dengan

masa Adven danb berakhir pada pesta penampakan TuhanYesus kepada Tiga

Raja. Paskah dipersiapkan dengan masa prapaskah dan berakhir pada hari pada

hari kenaikan Tuhan Yesus. Keseluruhan persiapan, hari raya Natal, dan masa

Natal disebut lingkaran Natal. Keseluruhan persiapan, hari raya Paskah dan

masa Paskah disebut lingkaran Paskah.

Dalam perjanjian ini secara khusus akan dibahas tentang dua perayaan

syukur dalam gereja, yaitu Natal dan Paskah, serta persiapan, hari raya Paskah

dan masa Paskah disebut lingkaran Paskah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(38)

C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

1.7 Percaya akan aneka doa dalam

Gereja sebagai ungkapan iman kepada

Allah.

1.7.2 Menyatakan kepercayaan

kepada Allah dengan rajin

mengikuti Perayaan Ekaristi.

2.7 Santun dalam mengucapkan aneka

doa dalam Gereja sebagai ungkapan

iman kepada Allah.

2.7.2 Santun mendoakan teman

yang sedang tidak masuk sekolah

karena sakit.

3.7 Memahami aneka doa dalam Gereja

sebagai ungkapan iman kepada Allah.

3.7.4 Menjelaskan arti syukur

dalam Gereja Katolik.

3.7.5 Menyebutkan ucapan Yesus

saat mengambil Roti dan Anggur

saat perjamuan terakhir.

3.7.6 Menjelaskan alasan Gereja

melaksanakan Perayaan Ekaristi.

4.7 Melakukan aktifitas (misalnya

berdoa, bernyanyi, membuat puisi,

bermain peran, menceritakan kembali,

dan sebagainya) yang mencerminkan

penghayatan terhadap doa.

4.7.2 Membagikan alasan

menghadiri Perayaan Ekaristi

minimal setiap minggu secara

lisan.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu Menyatakan kepercayaan kepada Allah dengan rajin

mengikuti Perayaan Ekaristi.

2. Peserta didik mampuSantun mendoakan teman yang sedang tidak masuk

sekolah karena sakit.

3. Peserta didik mampu Menjelaskan arti syukur dalam Gereja Katolik.

4. Peserta didik mampu Menyebutkan ucapan Yesus saat mengambil Roti

dan Anggur saat perjamuan terakhir.

5. Peserta didik mampuMenjelaskan alasan Gereja melaksanakan Perayaan

Ekaristi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(39)

6. Peserta didik mampu Membagikan alasan menghadiri Perayaan Ekaristi

minimal setiap minggu secara lisan.

E. Sumber Belajar

1. Kitab Suci (Luk. 22 : 14-23)

2. Komkat KWI. Belajar mengenal Yesus. Buku Guru Pendidikan agama

Katolik dan budi Pekerti untuk sekolah dasar Kelas IV.

F. Sarana

1. Teks Lembar Kerja Siswa.

2. Teks Artikel tentang “Ajaran Gereja tentang Ekaristi”.

3. Teks Kitab Suci (Luk. 22 : 14-23).

G. Kegiatan Pembelajaran

No

Kegiatan Pembelajaran

Alokasi

Waktu

1 Kegiatan Pendahuluan

- Guru memberikan salam pembuka.

- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk memimpin doa pembuka oleh salah satu

peserta didik.

Apresepsi

- Guru menanyakan pembelajaran PAK pertemuan lalu,

“Anak-anak, apa yang kalian pelajari dalam PAK

pada pertemuan yang lalu?

Motivasi

- Guru memberikan pengantar singkat tentang tujuan

pembelajaran dan gambaran singkat materi dan poses

yang akan dilalui.

10‟

2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

a) Memandang.

- Peserta didik diminta untuk mengamati metode

permainan tentang “Ayo Berdoa Apa Saja”.

45‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(40)

- Peserta didik diminta untuk menentukan sebanyak

mungkin unsur-unsur nyata dalam permainan itu yaitu:

pemain,stategi,alur permainan.

b) Menyelidiki.

- Peserta didik diminta untuk memperhatikan susunan

(struktur) suatu permainan. Dalam langkah ini siswa

diajak untuk menyelidiki metode permainan dengan

memperhatikan misalnya: judul, makna dll.

c) Menapsirkan

- Peserta didik diminta untuk mencari amanatnya yang

ada dalam metode permainan. Mencari maknanya bisa

menghubungkan dengan kitab suci Luk 22: 14-23.

Elaborasi

d) Merenungkan.

- Peserta didik diminta untuk berdiskusi dengan teman

sebangku untuk merenungkan dan menentukan makna

bagi kelompoknya.

- Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan.

(1)Bagaimana pendapatmu tentang doa syukur gereja?

- Sebutkan contoh-contoh kasus/ pengalamanmu yang

menunjukkan masih banyaknya praktek doa syukur

gereja?

- Peserta didik menggambar simbol/lambang untuk

mewakili makna yang dipetik dari pemaknaanya

melalui metode permainan.

- Peserta didik diminta untuk membandingkn hasil

permenungan makna metode permainan “Ayo Berdoa

Apa Saja”dengan Artikel tentang“Ajaran Gereja tentang

Ekaristi”

Konfirmasi

- Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(41)

mengenai “hasil membandingkan” tersebut.

- Peserta didik diberikan kesempatan untuk

mendengarkan penjelasan dari guru mengenai

tanggapan, peneguhan serta catatan penting.

(1) Gereja senantiasa bersyukur kepada Allah. Dari terbit

matahari sampai terbenamnya, gereja

mempersembahkan kurban syukur kepada Allah.

(2) Gereja bersyukur atas karya keselamatan Allah. Karya

keselamatan Allah itu terlaksana secara sempurna

dalam diri Yesus.

(3) Sebelum sengsara-Nya, Yesus mengadakan perjamuan

malam. Perjamuan itu secara jelas dinyatakan Yesus

sebagai lambang penyerahan diri-Nya untuk

penebusan dosa. “ ketika akan diserahkan untuk

menanggung sengsara dengan rela, Yesus mengambil

roti, mengucap syukur kepada murid-Nya seraya

berkata, TERIMALAH DAN MAKANLAH. INILAH

TUBUHKU YANG DISERAHKAN BAGIMU.

(4) Demikian pula, sesudah perjamuan, Yesus mengambil

piala. Sekali lagi ia mengucap syukur kepada-Mu, lalu

memberikan piala itu kepada murud-murid-Nya seraya

berkata, TERIMALAH DAN MINUMLAH. INILAH

PIALA DARAHKU, DARAH PERJANJIAN BARU

DAN KEKAL, YANG DITUMPAHKAN BAGIMU

DAN BAGI SEMUA ORANG DEMI

PENGAMPUNAN DOSA. LAKUKANLAH INI

UNTUK MENGENANGKAN DAKU.

(5) Pada hari ketiga Yesus dibangkitkan. Kebangkitkan

Yesus dipahami sebagai pembenaran terhadap Yesus.

Yesus dibenarkan oleh Allah. Peristiwa kebangkitan

Yesus merupakan peristiwa yang sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(42)

menggemparkan. Kebangkitan Yesus diceritakan

dimana-mana.

(6) Yesus berpesan bahwa Ia akan akan dating kembali.

Itulah pokok iman katolik, seperti yang kita nyanyikan

dalam ekaristi: Wafat-Mu kami kenang, ya Tuhan

yang bangkit mulai datanglah umat-Mu menanti,

penuh iman dan harapan.

(7) Seluruh karya Yesus dikenangkan dan hadirkan

kembali dalam berbagai perayaan Gereja sepanjang

Tahun. Sesuai dengan waktu-waktu dalam hidup

Yesus, Gereja merayakan peristiwa-peristiwa itu.

(8) Ada dua perayaan besar dalam Gereja Katolik, yakni

Paskah dan Natal Guna menyambut hari raya itu,

Gereja mengadakan persiapan sebelumnya dan

merayakannya dalam serangkaian harisesudahnya.

Natal dipersiapkan dengan masa Adven danb berakhir

pada pesta penampakan TuhanYesus kepada Tiga

Raja. Paskah dipersiapkan dengan masa prapaskah

dan berakhir pada hari pada hari kenaikan Tuhan

Yesus. Keseluruhan persiapan, hari raya Natal, dan

masa Natal disebut lingkaran Natal. Keseluruhan

persiapan, hari raya Paskah dan masa Paskah disebut

lingkaran Paskah.

(9) Yang perlu diingat bahwa gereja bersyukur atas karya

keselamatan Allah yang terlaksana secara sempurna

dalam diri Yesus Kristus.

3 Penutup

- Guru memberikan tugas kepada peserta didik.

- Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi.

- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari di

pertemuan selanjutnya.

35‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(43)

- Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk

memimpin doa.

H. Refleksi

Guru meminta peserta didik menulis refleksi dari keseluruhan kegiatan,

dengan panduan pertanyaan berikut:

1. Apakah materi yang baru saja kita kerjakan bermanfaat bagimu? Jelaskan!

2. Apa yang perlu menjadi motivasi orang Katolik dalamdoa syukur gereja?

3. Aksi.

Peserta didik merencanakan upaya-upaya untuk mewujudkan doa syukur gereja

dalam hidup sehari-hari.

I. Penilaian Hasil Belajar

Indikator

Penilaian

Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh Instrumen

Menjelaskan arti syukur

dalam Gereja Katolik.

Tes

tertulis

Uraian Jelaskan art syukur dalam

gereja katolik?

Menyebutkan ucapan Yesus

saat mengambil Roti dan

anggur saat perjamuan

terakhir.

Tes

tertulis

Uraian Sebutkan ucapan Yesus

saat perjamuan terakhir!

Menjelaskan Alasan Gereja

melaksanakan perayaan

Ekaristi.

Tes

tertulis

Uraian 1. Apaalasan Gereja

melaksanakan Ekaristi

sampai sekarang?

2. Sebutkan dua perayaan

besar dalam Gereja?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(44)

J. Penskoran menjadi Nilai

No Soal Alternatif Jawaban Nilai

1 Jelaskan arti syukur

dalam gereja katolik?

Bersyukur merupakan kepuasan atas

keputusan Tuhan dengan selalu

mengucapkan rasa syukur, berarti kita

juga menyatakan rasa puas kita atas

sumua yang sudah diputuskan Tuhan

untuk kita, tidak hanya dalam hal

menyenangkan namun juga hal yang

kurang menyenangkan di dalam hidup

sebab semua itu adalah keputusan

Tuhan dan kita wajib untuk

mensyukuri semuanya itu.

5

2 Sebutkan ucapan

Yesus saat perjamuan

terakhir!

Ketika akan diserahkan untuk

menanggung sengsara dengan rela,

Yesus mengambil roti, mengucap

syukur kepada murid-Nya seraya

berkata, TERIMALAH DAN

MAKANLAH. INILAH TUBUHKU

YANG DISERAHKAN BAGIMU.

Demikian pula, sesudah perjamuan,

Yesus mengambil piala. Sekali lagi ia

mengucap syukur kepada-Mu, lalu

memberikan piala itu kepada murud-

murid-Nya seraya berkata,

TERIMALAH DAN MINUMLAH.

INILAH PIALA DARAHKU,

DARAH PERJANJIAN BARU DAN

KEKAL, YANG DITUMPAHKAN

BAGIMU DAN BAGI SEMUA

ORANG DEMI PENGAMPUNAN

DOSA.

5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(45)

LAKUKANLAH INI UNTUK

MENGENANGKAN DAKU.

3 Apa alasan Gereja

melaksanakan

Ekaristisampai

sekarang?

Karna ada karya keselamatan Allah

yang terlaksana secara sempurna

dalam diri Yesus Kristus.

5

4 Sebutkan dua

perayaan besar dalam

Gereja?

Natal

Paskah

5

Jumlah Skor 20

Pengolahan menjadi nilai 20/20X 100

Yogyakarta, 20 Juli 2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(46)

Lampiran

a) Permainan “Ayo Berdoa Apa Saja”

Makna: Mau mengajak peserta untuk terbiasa berdoa dengan spontan dan

bebas tanpa terpaksa serta menyadari bahwa Tuhan hadir dalam doa pribadi,

bersama, apalagi dalam perayaan Ekaristi.

Langkah-langkah:

1. Peserta diminta membuat doa permohonan dan doa syukur secara berantai

dalam satu lingkaran besar. Setiap peserta hanya boleh mengucakan satu

kata saja. Tidak boleh mengucapkan Amin sebelum semuanya

mendapatkan giliran.

2. Perlu dijelaskan sebelumnya bahwa doa itu jangan terpaksa atau takut-

takut. Kita boleh gomong, lapor, merayu, mengeluh, cerita apa saja pada

Tuhan. Tuhan baik dan mencintai kita. Tuhan tidak akan marah, asal kita

sungguh dan tidak main-main bebas bukan berarti sembarang ia!

3. Setelah itu, peserta diminta membuat doa pribadi (tentang apa saja) secara

singkat saja diselembar kertas kecil atau didalam buku catatan harian

masing-masing.

4. Doa yang dikatakan itu seperti gobrol dengan Tuhan. Sedangkan doa yang

ditulis itu seperti menulis surat pada Tuhan. Kalau kita mau sungguh-

sungguh dan bebas dalam berdoa, kita pasti akan semakin dekat dengan

Tuhan.

5. Anak-anak diminta berdoa dengan memposisikan diri sebagai binatang,

mereka diminta berandai-andai jikalau mereka berdoa sebagai binatang.

b) Teks Kitab Suci

Penetapan Perjamuan Malam

Luk. 22:14-23

22:14 Ketika tiba saatnya, Yesus duduk makan bersama-sama dengan rasul-rasul-

Nya.

22:15 Kata-Nya kepada mereka: "Aku sangat rindu makan Paskah ini bersama-

sama dengan kamu, sebelum Aku menderita.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(47)

22:16 Sebab Aku berkata kepadamu: Aku tidak akan memakannya lagi sampai ia

beroleh kegenapannya dalam Kerajaan Allah.

22:17 Kemudian Ia mengambil sebuah cawan, mengucap syukur, lalu berkata:

"Ambillah ini dan bagikanlah di antara kamu.

22:18 Sebab Aku berkata kepada kamu: mulai dari sekarang ini Aku tidak akan

minum lagi hasil pokok anggur sampai Kerajaan Allah telah datang."

22:19 Lalu Ia mengambil roti, mengucap syukur, memecah-mecahkannya

dan

memberikannya kepada mereka, kata-Nya: "Inilah tubuh-Ku yang diserahkan bagi

kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku."

22:20 Demikian juga dibuat-Nya dengan cawan sesudah makan; Ia berkata:

"Cawan ini adalah perjanjian baru oleh darah-Ku

, yang ditumpahkan bagi kamu

22:21 Tetapi, lihat, tangan orang yang menyerahkan Aku, ada bersama dengan

Aku di meja ini.

22:22 Sebab Anak Manusia memang akan pergi seperti yang telah

ditetapkan,akan tetapi, celakalah orang yang olehnya Ia diserahkan!"

22:23 Lalu mulailah mereka mempersoalkan, siapa di antara mereka yang akan

berbuat demikian.

c) Lampiran Artikel “Ajaran Gereja tentang Ekaristi”

Selama kira-kira 2000 tahun, Gereja Katolik selalu mengajarkan bahwaYesus

Kristus sungguh hadir, real dan substansial, didalam Ekaristi, yaitu Tubuh, darah,

jiwa dan ke-Allahan-Nya didalam rupa roti dan anggur (KGK 1374). Pada saat

imam selesai mengucapkan doa konsekrasi_”Inilah Tubuh-Ku” dan “Inilah

Darah-Ku”, Tuhan secara ajaib mengubah roti dan anggur menjadi Tubuh dan

Darah-Nya. Kejadian ini disebut sebagai “transubstansiasi”, yang mengakibatkan

subtansi dari roti dan anggur berubah menjadi Tubuh dan Darah Kristus ( lih.

KGK 1376). Jadi yang tinggal hanyalah rupa roti dan anggur, tetapi substansi roti

dan anggur sudah lenyap, digantikan dengan kehadiran Yesus.

Yesus hadir seutuhnya di dalam roti itu, bahkan sampai di partikel yang

terkecil dan di dalam setiap tetes anggur. Pemecahan roti bukan berarti

pemecahan Kristus, sebab kehadiran kristus utuh, tak berubah dan tak berkurang

di dalam setiap partikel. Dengan demikian kita dapat menerima Kristus di dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(48)

rupa roti saja, atau anggur saja, atau kedua bersama-sama (lih.KGK 1390).Dalam

setiap hal ini, kita menerima Yesus yang utuh di dalam sakramen.

Karena Yesus sungguh-sungguh hadir di dalam Ekaristi, maka kita memberi

hormat di depan tabernakel, kita berlutut dan menundukkan diri sebagai tanda

penyembahan kepada Tuhan, itulah sebabnya Gereja memperlakukan Hosti

Kudus dengan hormat, dan melakukan prosesi untuk menghormati Hosti Suci

yang disebut Sakramen Mahakudus, dan mengadakan adorasi di hadapan-Nya

dengan meriah (lih. KGK 1378).

Kehadiran Kristus di dalam Ekaristi bermula pada waktu konsekrasi dan

berlangsung selama rupa roti dan anggur masih ada (KGK 1377), maksudnya

pada saat roti dan anggur itu dicerna di dalam tubuh kita dan sudah tidak lagi

berbentuk roti, maka itu sudah bukan Yesus. Jadi kira-kira Yesus bertahan dalam

diri kita [dalam rupa hosti] selama 15 menit. Sudah selayaknya kita menggunakan

waktu itu untuk berdoa menyembah-Nya, karena untuk sesaat itu kita sungguh-

sungguh menjadi tabernakel Allah yang hidup!

Kristus sendiri yang mengundang kita untuk menyambut Dia dalam Ekaristi

(KGK 1384), dank karena itu kita harus mempersiapkan diri untuk saat yang

agung dan kudus ini, dengan melakukanpemeriksaan batin. Karena Ekaristi itu

sungguh-sungguh Allah, maka kita tidak boleh menyambut-Nya dalam keadaan

berdosa berat.Untuk menyambut-Nya dengan layak kita harus berada dalam

keadaan berdamai dengan Allah.Jika kita sedang dalam keadaan berdosa berat,

kita harus menerima pengampunan melalui sakramen Tobat sebelum kita dapat

menyambut Komuni Kudus.

d) Kuesioner Penelitian Pre-test dan Post-test

Nama

Nomor Absen

Kelas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(49)

A. Soal Uraian

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas!

1. Jelaskan arti syukur dalam gereja katolik?

...............................................................................................................................

2. Sebutkan ucapan Yesus saat perjamuan terakhir!

...............................................................................................................................

3. Apa alasan Gereja melaksanakan Ekaristi sampai sekarang?

...............................................................................................................................

4. Sebutkan dua perayaan besar dalam Gereja?

...............................................................................................................................

B. Soal Skala Sikap

Silahkan mengisi angket di bawah ini, dengan cara memberi tanda

tanda conteng ( √ ) pada kolom yang tersedia, sesuai dengan pilihan anda!

Contoh:

Saya selalu mencintai orang tua.

Selalu !__!_√_!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !_√_!__!__!__!__! Sangat Sulit

angat Menyenangkan !__!_√_!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

1. Saya dapat mendoakan semua teman saya dengan latar belakang yang berbeda.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

2. Saya dengan senang hati memimpin doa pada saat ada saudara atau teman yang

berulang tahun.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

3. Saya dapat mengucapkan syukur dengan bergaul tanpa pilih-pilih.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(50)

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

4. Saya mendoakan ketika teman saya sedang mengalami kesulitan.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

5. Saya tetap mendoakan ketika teman yang saya beri pertolongan tidak

mengucapkan terimakasih.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

6. Saya mau mendoakan teman yang dikucilkan oleh teman lain.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

7. Saya dengan senang hati bersyukur tidak hanya berteman dengan teman

tertentu saja dapat berbaur dengan yang lainnya.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

8. Saya dapat bersyukur bisa menerima peranan orang lain.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

9. Saya dapat bersyukur bisa mengenal teman-teman saya terkusus kelas ini.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

10. Saya dengan senang hati bersyukur dapat terbuka kepada teman yang berbeda

agama, ras, dan kultur budaya.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 149: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(51)

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

C. Instrumen penilaian proses pembelajaran

Kompetensi Dasar : 1.7 Percaya akan aneka doa dalam Gereja sebagai

ungkapan iman kepada Allah.

2.7 Santun dalam mengucapkan aneka doa dalam

Gereja sebagai ungkapan iman kepada Allah.

3.7 Memahami aneka doa dalam Gereja sebagai

ungkapan iman kepada Allah.

4.7 Melakukan aktifitas (misalnya berdoa, bernyanyi,

membuat puisi, bermain peran, menceritakan

kembali, dan sebagainya) yang mencerminkan

penghayatan terhadap doa

Materi Pokok : Doa Syukur Gereja

Nama : ..............................................................................................

Nomor Absen : ..............................................................................................

Kelas : ..............................................................................................

PETUNJUK:

Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda

rasakan dan anda amati.

NO ASPEK YANG DIAMATI/ DIRASAKAN SKOR

MEMBUKA PELAJARAN

1. Salam pembukanya menarik dan jelas. 1 2 3 4 5

2. Doa pembuka memulai pembelajarannya sudah tepat dan

berjalan dengan hikmat. 1 2 3 4 5

3. Pembelajaran PAK pertemuan lalu ditanyakan oleh guru. 1 2 3 4 5

4. Apresepsi yang diberikan oleh guru jelas. 1 2 3 4 5

5. Motivasi tentang tujuan pembelajaran, gambaran singkat

materi dan proses yang akan dilalui jelas dan lancar. 1 2 3 4 5

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

KEGIATAN EKSPLORASI

6. Metode permainan “Ayo Berdoa Apa Saja”bisa diamati

dengan baik dan jelas. 1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 150: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(52)

7. Unsur-unsur nyata yang ada dalam permainan dapat

ditemukan dengan lancar dan mudah. 1 2 3 4 5

8. Langkah-langkah dalam metode permainan dapat

diperhatikan dengan baik. 1 2 3 4 5

9.

Amanat/makna yang ada dalam permainan dapat ditemukan

dengan baik dan ketika dihubungkan dengan perikop yang

ada dalam kitab suci menjadi semakin jelas.

1 2 3 4 5

10. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5

11. Dalam tahap ini, guru menyajikannya dengan jelas, runtut

dan lancar. 1 2 3 4 5

KEGIATAN ELABORASI

12. Diskusi dengan teman sebangku untuk merenungkan dan

menentukan makna bagi kelompok berjalan dengan lancar. 1 2 3 4 5

13. Pertanyaan yang telah disediakan oleh guru dapat dimengerti

dengan jelas, sehingga saya bisa menjawab. 1 2 3 4 5

14. Simbol yang mewakili makna dari permainan“Ayo Berdoa

Apa Saja”dapat ditemukan dengan mudah dan sudah tepat. 1 2 3 4 5

15.

Artikel tentang "Pranata Upacara Selamatan Masyarakat

Jawa", susunan isi maupun bahasanya mudah untuk

dipahami.

1 2 3 4 5

16. Hasil permenungan makna permainan“Ayo Berdoa Apa

Saja”dengan artikel ""Pranata Upacara Selamatan

Masyarakat Jawa" dapat ditemukan dengan baik.

1 2 3 4 5

17. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5

18. Dalam tahap ini, guru menyajikannya dengan jelas, runtut

dan lancar. 1 2 3 4 5

KEGIATAN KONFIRMASI

19.

Hasil membandingkan makna permainan“Ayo Berdoa Apa

Saja” dengan artikel "Pranata Upacara Selamatan

Masyarakat Jawa" menjadi semakin jelas karena guru

memberikan kesempatan untuk bertanya.

1 2 3 4 5

20. Guru memberikan penjelasan, peneguhan dan catatan

penting dengan jelas dan lancar. 1 2 3 4 5

21. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5

22. Dalam tahap ini guru menyajikannya dengan jelas, runtut

dan lancar. 1 2 3 4 5

PENGGUNAAN MEDIA DAN SARANA PRASARANA

23. Metode permainannya jelas dan mudah untuk dimengerti. 1 2 3 4 5

24. Melibatkan saya untuk aktif dalam penggunaan metode dan

sarana prasarana. 1 2 3 4 5

25. Metodenya efektif dan efisien digunakan dalam Pendidikan 1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 151: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(53)

Agama Katolik.

26.

Metode permainan membantu saya untuk menemukan

maknanya karena sesuai dengan kompetensi dasar, indikator

maupun materinya.

1 2 3 4 5

27. Metode permainan yang disajikan maupun dibagikan jelas,

mudah dipahami dan menarik. 1 2 3 4 5

28. Dalam menyajikan materi menggunakan Papan Tulis

berjalan dengan lacar dan dapat dipahami. 1 2 3 4 5

29. Ukuran metode permainan yang dibagikan oleh guru sudah

tepat. 1 2 3 4 5

KETERLIBATAN DALAM PEMBELAJARAN

30. Keaktifan saya dalam pembelajaran ditanggapi guru dengan

baik. 1 2 3 4 5

31. Partisipasi saya direspon dengan positif oleh guru. 1 2 3 4 5

32. Interaksi dalam pembelajaran difasilitasi oleh guru dengan

baik. 1 2 3 4 5

33. Respon saya diterima dengan terbuka oleh guru. 1 2 3 4 5

PENGGUNAAN BAHASA

34. Bahasa yang disampaikan oleh guru jelas dan lancar. 1 2 3 4 5

35. Bahasa tulis yang digunakan oleh guru baik dan benar. 1 2 3 4 5

36. Pesan dan gaya yang disampaikan oleh guru mudah untuk

ditangkap dan dipahami. 1 2 3 4 5

PENUTUP

37. Refleksinya berjalan baik, mudah dan lancar. 1 2 3 4 5

38. Aksinya mudah untuk ditemukan dan dilaksanakan dalam

kehidupan sehari-hari. 1 2 3 4 5

39. Doa penutupnya berjalan dengan lancar dan hikmat. 1 2 3 4 5

Akomodasi :.................................................................................................

Terimakasih dan Tuhan Memberkati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 152: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(54)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP I)

A. Identitas Pembelajaran

Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik

Kelas : V (Lima)

Materi Pokok : Hidup Bersama Yang Dijiwai Roh Kudus

Alokasi Waktu : 2 x 45‟ (1 x Pertemuan)

Tanggal Pelaksanaan : 13 Juli 2020

B. Pemikiran Dasar

Orang yang dibaptiskan berarti menangkalkan cara hidup lama dan

menerima cara hidup baru seperti Kristus. Cara hidup lama menurut Paulus

ialah perseteruan, iri hati, amarah, dendam, mementingkan diri sendiri,

mencederai orang lain, dan sebagainya. Ada pun hidup baru menurut Roh ialah

hidup dalam kasih, sukacita, damai sejahtra, kesabaran, kemurahan, keebaikan

kesetiaan, kelemahlembutan,dan penguasaan diri.

Dalam kehidupan bersama tidak jarang kita temukan perilaku yang

didasari cara hidup lama, suka berselisihan, iri terhadap keberhasilan orang

lain, marah dan dendam serta mementingkan diri sendiri. di tengah situasi

seperti itu para murid kristus diutus untuk memberi kesaksian akan cara hidup

baru: hidup dalam Kristus dan damai, sabar, mau berkorban untuk orang lain,

dan sebagainya. Dengan memberi kesaksian cara hidup baru tersebut para

murid Kristus telah melaksanakan perintah Kristus untuk menjadi garam dan

terang dunia.

Dalam kebersamaan di kelas, tentu anak-anak pernah mengalami dan

mengenal tindakan-tindakan temannya yang berselisih, bahkan berkelahi,

berkata kotor, iri pada teman, tidak mau bekerja sama, mementingkan diri

sendiri. mungkin dirinya sendiri juga pernah melakukan hal-hal itu. Untuk itu

mereka diajak untuk melihat tindakan-tindakan itu dalam teran ajaran Yesus

tentang garam dan terang dunia yang dibantu dengan surat Paulus kepada

Jemaat di Galatia tentang hidup menurut danging dan Roh. Sehingga para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 153: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(55)

murid mengerti tindakan manakah yang menurut Roh dan tindakan manakah

yang menurut keinginan atau kesenangan diri tanpa memperhatikan orang lain.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

1.7 Bersyukur atas buah-buah Roh

yang dapat mengembangkan kehidupan

bersama dalam masyarakat.

1.7.1 Mengungkapkan syukur atas

buah-buah karya Roh kudus yang

mengembangkan kehidupan

bersama.

2.7 Peduli untuk mewujudkan buah-

buah Roh kudus dalam kehidupan

bersama di masyarakat.

2.7.1 Menunjukkan sikap peduli

dan saling menolong dalam

kehidupan bersama sesuai semangat

semangat Roh Kudus.

3.7 Memahami buah-buah Roh sebagai

nilai yang sangat dibutuhkan demi

pengembangan kehidupan dalam

masyarakat.

3.7.1 Menceritakan secara ringkas

Mat.5:13-1.

3.7.2 Menjelaskan apa artinya

menjadi garam dan terang dunia.

4.7 Melakukan aktifitas (misalnya

membuat slogan/motto/puisi) tentang

kehidupan bersama di masyarakat

sebagai karya Roh kudus.

4.7.1 Membuat kolase foto-foto

kegiatan sekolah/murid yang

bermanfaat bagi masyarakat.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu Mengungkapkan syukur atas buah-buah karya Roh

kudus yang mengembangkan kehidupan bersama.

2. Peserta didik mampuMenunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam

kehidupan bersama sesuai semangat Roh Kudus.

3. Peserta didik mampu Menceritakan secara ringkas Mat.5:13-1.

4. Peserta didik mampu Menjelaskan apa artinya menjadi garam dan terang

dunia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 154: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(56)

5. Peserta didik mampu Membuat kolase foto-foto kegiatan sekolah/murid

yang bermanfaat bagi masyarakat.

E. Sumber Belajar

1. Kitab Suci Mat. 5:13-16.

2. Komkat KWI. Belajar mengenal Yesus. Buku Guru Pendidikan agama.

Katolik dan budi Pekerti untuk sekolah dasar Kelas IV.

F. Sarana

1. Teks Lembar Kerja Siswa.

2. Teks kisah “Semut membangun sarang”.

3. Teks Kitab Suci Mat. 5:13-16.

G. Kegiatan Pembelajaran

No

Kegiatan Pembelajaran

Alokasi

Waktu

1 Kegiatan Pendahuluan

- Guru memberikan salam pembuka.

- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk

memimpin doa pembuka oleh salah satu peserta didik.

Apresepsi

- Guru menanyakan pembelajaran PAK pertemuan lalu,

“Anak-anak, apa yang kalian pelajari dalam PAK pada

pertemuan yang lalu?

Motivasi

- Guru memberikan pengantar singkat tentang tujuan

pembelajaran dan gambaran singkat materi dan poses yang

akan dilalui.

10‟

2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

a) Memandang.

- Peserta didik diminta untuk mengamati metode permainan”

Membuat sebuah bangunan dari sedotan”.

- Peserta didik diminta untuk menentukan sebanyak mungkin

unsur-unsur nyata dalam permainan itu yaitu: pemain,

45‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 155: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(57)

stategi, karakter, alur permainan.

b) Menyelidiki.

- Peserta didik diminta untuk memperhatikan susunan

(struktur) suatu permainan. Dalam langkah ini siswa

diajak untuk menyelidiki permainan dengan memperhatikan

misalnya: judul, makna dll.

c) Menasirkan

Peserta didik diminta untuk mencari amanatnya yang ada

dalam permainan “Membuat sebuah bangunan

dari sedotan”. Mencari maknanya bisa menghubungkan

dengan kitab suci Mat. 5:13-16..

Elaborasi

a) Merenungkan.

- Peserta didik diminta untuk berdiskusi dengan teman

sebangku untuk merenungkan dan menentukan makna bagi

kelompoknya.

- Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan.

(1) Bagaimana pendapatmu tentang hidup bersama yang

dijiwai roh kudus?

(2) Sebutkan contoh-contoh kasus/ pengalamanmu yang

menunjukkan masih banyaknya praktek hidup bersama

yang dijiwai roh kudus?

- Peserta didik menggambar simbol/lambang untuk mewakili

makna yang dipetik dari pemaknaanya melalui metode

permainan.

- Peserta didik diminta untuk membandingkn hasil

permenungan makna metode permainan“Membuat sebuah

bangunan dari sedotan” dengan kisah “semut membangun

sarang”.

Konfirmasi

- Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 156: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(58)

mengenai “hasil membandingkan” tersebut.

- Peserta didik diberikan kesempatan untuk mendengarkan

penjelasan dari guru mengenai tanggapan, peneguhan serta

catatan penting.

(1) Orang yang dibaptiskan berarti menangkalkan cara hidup

lama dan menerima cara hidup baru seperti Kristus.

(2) Cara hidup baru itu berlandaskan pada kasih, sukacita,

damai, dan sebagainya. Dalam kehidupan bersama tidak

jarang orang yang mengenakan cara hidup lama.

(3) Cara hidup lama itu ilaah kebencian, iri, amarah, hawa

nafsu, dan sebagainya. Di tengah situasi itu murid Kristus

diutus untuk menjadi garam dan terang dunia. Murid

Kristus diutus untuk memberi kesaksian akan cara hidup

baru dengan maksud agar Allah semakin dimuliakan

(4) Yang perlu diingat bahwa demikianlah hendaknya

terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka

melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu

yang disurga.”(Mat. 5:16)

(5) “buah roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera,

kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan,

kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang

menentang hal-hal itu. Barangsiapa menjadi milik Kristus

Yesus, ia telah menyalibkan daging dengan segala hawa

nafsu dan keinginannya. Jikalau kita hidup oleh roh,

baiklah hidup kita juga dipimpin oleh roh, dan janganlah

kita gila hormat, janganlah kita saling menentang dan

saling mendengki. (Gal.5:22-26).

3 Penutup

- Guru memberikan tugas kepada peserta didik.

- Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi.

- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari di

35‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 157: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(59)

pertemuan selanjutnya.

- Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk memimpin

doa.

H. Refleksi

Guru meminta peserta didik menulis refleksi dari keseluruhan kegiatan,

dengan panduan pertanyaan berikut:

1. Apakah materi yang baru saja kita kerjakan bermanfaat bagimu? Jelaskan!

2. Apa yang perlu menjadi motivasi orang Katolik untuk hidup bersama yang

dijiwai roh kudus?

I. Aksi

Peserta didik merencanakan upaya-upaya untuk mewujudkan hidup bersama

yang dijiwai roh kudus dalam hidup sehari-hari (keluarga, sekolah dan

masyarakat).

J. Penilaian Hasil Belajar

Indikator

Penilaian

Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh Instrumen

Menceritakan secara

ringkas Mat.5:13-1.

Tes

tertulis

Uraian Ceritakan secara singkat

tentang Mat.5:13-1!

Menjelaskan apa artinya

menjadi garam dan terang

dunia.

Tes

tertulis

Uraian 1. Jelaskan apa artinya

menjadi garam dan

terang dunia berdasarkan

Gal.5:16-26!

2. Berilah pendapat tentang

cerita berikut:

Angsa mengusulkan agar

kura-kura pun setuju untuk

pindah dengan menggigit

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 158: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(60)

ranting yang dibawa oleh

angsa. Anak-anak berteriak

memuji ide dua ekor angsa

yang membawa kura-kura.

Bagus si angsa itu punya

ide membawa kura-kura

terbang. Mendengar pujian

ditujukan kepada angsa,

kura-kura tidak terima.

Seharusnya dialah yang

mendapat pujian. Ia pun

berteriak itu ideku. Ketika

mulutnya terbuka jatuhlah

kura-kura itu dan mati.

K. Penskoran menjadi Nilai

No Soal Alternatif Jawaban Nilai

1 Ceritakan secara

singkat tentang

Mat.5:13-1!

Dalam Mat. 5:13-16 Yesus

memerintahkan agar murid-murid-Nya

menjadi garam dan terang dunia.

Menjadi garam dan terang dunia berarti

berbuat baik. perbuatan baik itu tidak

boleh disembunyikan. Perbuatan baik

itu perlu dilakukan di tengah

masyarakat. Perbuatan baik itu

dilakukan bukan untuk mencari pujian,

melainkan agar orang memuliakan

Allah. Sebab semua perbuatan baik

bersumber dari Allah.

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 159: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(61)

2 Jelaskan apa artinya

menjadi garam dan

terang dunia.

Berdasarkan Gal.5:16-

26!?

Berbuat baik. perbuatan baik itu tidak

boleh disembunyikan. Perbuatan baik

itu perlu dilakukan di tengah

masyarakat. Perbuatan baik itu

dilakukan bukan untuk mencari pujian,

melainkan agar orang memuliakan

Allah. Sebab semua perbuatan baik

bersumber dari Allah.

5

3 Berilah pendapat tenta

ng cerita berikut:

Ketika mendengar

para nelayan akan

menangkap ikan dan

kura-kura disebuah

danau. Angsa

mengusulkan agar

kura-kura pun setuju

untuk pindah dengan

menggigit ranting

yang dibawa oleh

angsa. Anak-anak

berteriak memuji ide

dua ekor angsa yang

membawa kura-kura.

Bagus si angsa itu

punya ide membawa

kura-kura terbang.

Mendengar pujian

ditujukan kepada

angsa, kura-kura tidak

terima. Seharusnya

dialah yang mendapat

pujian. Ia pun

berteriak itu ideku.

Ketika mulutnya

terbuka jatuhlah kura-

Kura-kura mengenakan cara hidup lama

yaitu kebencian,iri, amarah,hawa nafsu,

dan sebagainya, yang pada akhirnya

dapat merugikan dirinya sendiri.

Hendaknya jangan meninggalkan cara

hidup lama dan mengenakan cara hidup

baru yang dilandaskan kasih,sukacita,

damai, dan sebagainya.

5

Jumlah Skor 20

Pengolahan menjadi nilai 20/20X 100

Yogyakarta, 13 Juli 2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 160: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(62)

Lampiran

a) Permainan “Membuat sebuah bangunan dari sedotan”

Makna: Dalam kehidupan di tengah masyarakat, kita hidup saling

berdampingan, kita harus menjalin relasi yang baik dengan sesama.Melalui

permainan ini kita akan dihadapkan dengan tantangan dan bagaimana cara kita

dapat menyelesaikan tantang tersebut dengan cara saling bekerjasama.

Langkah-langkah:

1. Siswa dibagi menjadi 4 kelompok

2. Sediakan 60 sedotan dan bagikan kepada setiap kelompok dengan

masing-masing kelompok mendapatkan 15 sedotan

3. Buatlah bagunan apa saja bisa rumah, gedung, rumah ibadah, dan lain-lain

dengan menggunakan sedotan ini.

4. Bangunan yang kalian buat harus kokoh dan tidak gampang roboh ketika

ditiup angin. Bangunan tersebut kokoh atau tidak akan dibuktikan dengan

apakah bangunan tersebut robo atau tidak ketika ditiup oleh guru.

b) Teks Kitab Suci

Garam dunia dan terang dunia

Mat. 5:13-16

5:13 "Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah

ia diasinkan? Tidak ada lagi gunanya selain dibuang dan diinjak orang.

5:14 Kamu adalah terang dunia.Kota yang terletak di atas gunung tidak

mungkin tersembunyi.

5:15 Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah

gantang, melainkan di atas kaki dian sehingga menerangi semua orang di

dalam rumah itu.

5:16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang,supaya

mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di

surga."

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 161: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(63)

c) Lampiran kisah “Semut membangun sarang”

Semut membangun sarang dengan cara bergotong royong. Meskipun

semut binatang kecil, mereka dapat membuat sarang sebesar istana manusia

dalam waktu dua hari, karena semua bekerja dari matahari sampai matahari

terbenam. Sungguh menakjudkan!

Prajurit semut menarik daun-daun secara bersama-sama, sementara semut

lainnya merajut daun-daun tersebut dari dalam.

Mereka tanpa menggunakan jarum dan benang tetapi menggunkan larva

dan gigitannya sebagai pemintal benang. Larva semut menghasilkan benang-

benang sutera halus untuk merajut daun. Maka dari itu, semut prajurit selalu

membawah larva dan menggosok-gosokannya ketika meraut dan.Larva

tersebut dianggap sebagai „mesin jahit‟.

Bayangkan, daun-daun mengunakan benanag sutera yang dihasilkan oleh

larvanya.Berapa banyak waktu yang mereka butuhkan untuk mondar-mandir

sampai menghasilkan jarring-jaring sutera yang kuat.

Tidak hanya dalam membangun rumah, dalam mencari makan pun semut

selalu bekerjasama. Jika salah satu semut menemukan makanan yang tidak

bisaa di bawahkan sendiri , ia akan mengukur besar makanan itu dengan

mengitari dan maju mundur disekitar makanan. Kemudian ia akan

mengumpulkan temannya dan membawahnya bersama-sama. Dalam

perjalanan membawah bersama selalu saja ada semut yang didepan dan

dibelakang para semut pembawah makanan itu. Mereka mendukung teman-

teman yang membawah makanan itu. Jika ada yang cape semut lain yang akan

menggantikannya.

Setelah sampai saran, makanan itu menjadi milik bersama. Ratu yang

pertama-tama akan mengambil bagian. Tidak ada semut yang berpikir bahwa

itu makananku karena aku yang membawah, atau bagianku lebih banyak dari

yang lain karena aku yang bekerja keras.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 162: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(64)

d) Lampiran: Kuesioner Penelitian Pre-test dan Post--test

Nama

Nomor Absen

Kelas

A. Soal Uraian

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas!

1. Apa pendapatmu tentang perwujutan dari hidup bersama yang dijiwai roh

kudus?

...............................................................................................................................

2. Jelaskan apa artinya menjadi garam dan terang dunia.?

...............................................................................................................................

3. Sebutkan dua contoh sikap peduli dan saling menolong dalam

kehidupan bersama sesuai semangat roh kudus!

...............................................................................................................................

4. Ceritakanlah secara singkat Mat. 5:13-16!

...............................................................................................................................

B. Soal Skala Sikap

Silahkan mengisi angket di bawah ini, dengan cara memberi tanda

tanda conteng ( √ ) pada kolom yang tersedia, sesuai dengan pilihan anda!

Contoh:

Saya selalu mencintai orang tua.

Selalu !__!_√_!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !_√_!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!_√_!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

1. Saya dapat menerima semua teman saya dengan latar belakang yang berbeda.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 163: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(65)

2. Saya dengan senang hati bersedia membantu teman tanpa pilih-pilih.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

3. Saya dapat bergaul dengan siapapun.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

4. Saya tahu ketika teman saya sedang mengalami kesulitan.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

5. Saya tetap sabar ketika teman yang saya beri pertolongan tidak mengucapkan

terimakasih.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

6. Saya mau mendekati teman yang dikucilkan oleh teman lain.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

7. Saya tidak hanya berteman dengan teman tertentu saja.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

8. Saya dapat menerima peranan orang lain.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

9. Saya mengenal teman-teman saya terkusus kelas ini.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 164: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(66)

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

10. Saya dengan senang hati terbuka kepada teman yang berbeda agama, ras, dan

kultur budaya.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

C. Instrumen Penilaian Proses Pembelajaran

Kompetensi Dasar : 1.7 Bersyukur atas buah-buah Roh yang dapat

mengembangkan kehidupan bersama dalam

masyarakat.

2.7 Peduli untuk mewujudkan buah-buah Roh kudus

dalam kehidupan bersama di masyarakat.

3.7 Memahami buah-buah Roh sebagai nilai yang

sangat dibutuhkan demi pengembangan kehidupan

dalam masyarakat.

4.7 Melakukan aktifitas (misalnya membuat

slogan/motto/puisi) tentang kehidupan bersama di

masyarakat sebagai karya Roh kudus.

Materi Pokok : Hidup Bersama Yang Dijiwai Roh Kudus

Nama : ..............................................................................................

Nomor Absen : ..............................................................................................

Kelas : ..............................................................................................

PETUNJUK:

Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda

rasakan dan anda amati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 165: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(67)

NO ASPEK YANG DIAMATI/ DIRASAKAN SKOR

MEMBUKA PELAJARAN

1. Salam pembukanya menarik dan jelas. 1 2 3 4 5

2. Doa pembuka memulai pembelajarannya sudah tepat dan

berjalan dengan hikmat. 1 2 3 4 5

3. Pembelajaran PAK pertemuan lalu ditanyakan oleh guru. 1 2 3 4 5

4. Apresepsi yang diberikan oleh guru jelas. 1 2 3 4 5

5. Motivasi tentang tujuan pembelajaran, gambaran singkat

materi dan proses yang akan dilalui jelas dan lancar. 1 2 3 4 5

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

KEGIATAN EKSPLORASI

6. Metode permainan " Membuat sebuah bangunan dari sedotan

" bisa diamati dengan baik dan jelas. 1 2 3 4 5

7. Unsur-unsur nyata yang ada dalam permainan dapat

ditemukan dengan lancar dan mudah. 1 2 3 4 5

8.

Langkah-langkah dalam metode permainan “Membuat

sebuah bangunan dari sedotan” dapat diperhatikan dengan

baik.

1 2 3 4 5

9.

Amanat/makna yang ada dalam permainan “Membuat

sebuah bangunan dari sedotan”dapat ditemukan dengan baik

dan ketika dihubungkan dengan perikop yang ada dalam

kitab suci menjadi semakin jelas.

1 2 3 4 5

10. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5

11. Dalam tahap ini, guru menyajikannya dengan jelas, runtut

dan lancar. 1 2 3 4 5

KEGIATAN ELABORASI

12. Diskusi dengan teman sebangku untuk merenungkan dan

menentukan makna bagi kelompok berjalan dengan lancar. 1 2 3 4 5

13. Pertanyaan yang telah disediakan oleh guru dapat dimengerti

dengan jelas, sehingga saya bisa menjawab. 1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 166: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(68)

14.

Simbol yang mewakili makna dari permainan" Membuat

sebuah bangunan dari sedotan" dapat ditemukan dengan

mudah dan sudah tepat.

1 2 3 4 5

15. Kisah tentang “Semut membangun sarang”, susunan isi

maupun bahasanya mudah untuk dipahami. 1 2 3 4 5

16.

Hasil permenungan makna permainan" Membuat sebuah

bangunan dari sedotan" dengan kisah tentang “Semut

membangun sarang” dapat ditemukan dengan baik.

1 2 3 4 5

17. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5

18. Dalam tahap ini, guru menyajikannya dengan jelas, runtut

dan lancar. 1 2 3 4 5

KEGIATAN KONFIRMASI

19.

Hasil membandingkan makna permainan" Membuat sebuah

bangunan dari sedotan" dengan kisah tentang “Semut

membangun sarang” menjadi semakin jelas karena guru

memberikan kesempatan untuk bertanya.

1 2 3 4 5

20. Guru memberikan penjelasan, peneguhan dan catatan

penting dengan jelas dan lancar. 1 2 3 4 5

21. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5

22. Dalam tahap ini guru menyajikannya dengan jelas, runtut

dan lancar. 1 2 3 4 5

PENGGUNAAN MEDIA DAN SARANA PRASARANA

23. Metode permainannya jelas dan mudah untuk dimengerti. 1 2 3 4 5

24. Melibatkan saya untuk aktif dalam penggunaan metode dan

sarana prasarana. 1 2 3 4 5

25. Metodenya efektif dan efisien digunakan dalam Pendidikan

Agama Katolik. 1 2 3 4 5

26.

Metode permainan membantu saya untuk menemukan

maknanya karena sesuai dengan kompetensi dasar, indikator

maupun materinya.

1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 167: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(69)

27. Metode permainan yang disajikan maupun dibagikan jelas,

mudah dipahami dan menarik. 1 2 3 4 5

28.

Dalam menyajikan materi menggunakan Papan Tulis dapat

berjalan dengan lancer dan dapat dipahami. 1 2 3 4 5

29. Ukuran metode permainan yang dibagikan oleh guru sudah

tepat. 1 2 3 4 5

KETERLIBATAN DALAM PEMBELAJARAN

30. Keaktifan saya dalam pembelajaran ditanggapi guru dengan

baik. 1 2 3 4 5

31. Partisipasi saya direspon dengan positif oleh guru. 1 2 3 4 5

32. Interaksi dalam pembelajaran difasilitasi oleh guru dengan

baik. 1 2 3 4 5

33. Respon saya diterima dengan terbuka oleh guru. 1 2 3 4 5

PENGGUNAAN BAHASA

34. Bahasa yang disampaikan oleh guru jelas dan lancar. 1 2 3 4 5

35. Bahasa tulis yang digunakan oleh guru baik dan benar. 1 2 3 4 5

36. Pesan dan gaya yang disampaikan oleh guru mudah untuk

ditangkap dan dipahami. 1 2 3 4 5

PENUTUP

37. Refleksinya berjalan baik, mudah dan lancar. 1 2 3 4 5

38. Aksinya mudah untuk ditemukan dan dilaksanakan dalam

kehidupan sehari-hari. 1 2 3 4 5

39. Doa penutupnya berjalan dengan lancar dan hikmat. 1 2 3 4 5

Akomodasi :.................................................................................................

Terimakasih dan Tuhan Memberkat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 168: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(70)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP II)

A. Identitas Pembelajaran

Mata pelajaran : Pendidikan Agama Katolik

Kelas : V (Lima)

Materi Pokok : Mohon Bantuan Roh Kudus

Alokasi Waktu : 2 x 45‟ (1 x Pertemuan)

Tanggal Pelaksanaan : 20 Juli 2020

B. Pemikiran Dasar

Orang yang dibaptiskan berarti menangkalkan cara hidup lama dan

menerima cara hidup baru seperti Kristus. Cara hidup lama menurut Paulus

ialah perseteruan, iri hati, amarah, dendam, mementingkan diri sendiri,

mencederai orang lain, dan sebagainya. Ada pun hidup baru menurut Roh ialah

hidup dalam kasih, sukacita, damai sejahtra, kesabaran, kemurahan, keebaikan

kesetiaan, kelemahlembutan,dan penguasaan diri.

Dalam kehidupan bersama tidak jarang kita temukan perilaku yang

didasari cara hidup lama, suka berselisihan, iri terhadap keberhasilan orang

lain, marah dan dendam serta mementingkan diri sendiri. di tengah situasi

seperti itu para murid kristus diutus untuk memberi kesaksian akan cara hidup

baru: hidup dalam Kristus dan damai, sabar, mau berkorban untuk orang lain,

dan sebagainya. Dengan memberi kesaksian cara hidup baru tersebut para

murid Kristus telah melaksanakan perintah Kristus untuk menjadi garam dan

terang dunia.

Dalam kebersamaan di kelas, tentu anak-anak pernah mengalami dan

mengenal tindakan-tindakan temannya yang berselisih, bahkan berkelahi,

berkata kotor, iri pada teman, tidak mau bekerja sama, mementingkan diri

sendiri. mungkin dirinya sendiri juga pernah melakukan hal-hal itu. Untuk itu

mereka diajak untuk melihat tindakan-tindakan itu dalam teran ajaran Yesus

tentang garam dan terang dunia yang dibantu dengan surat Paulus kepada

Jemaat di Galatia tentang hidup menurut danging dan Roh. Sehingga para

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 169: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(71)

murid mengerti tindakan manakah yang menurut Roh dan tindakan manakah

yang menurut keinginan atau kesenangan diri tanpa memperhatikan orang lain.

C. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar Indikator

1.7 Bersyukur atas buah-buah Roh

yang dapat mengembangkan

kehidupan bersama dalam masyarakat

1.7.1 Mengungkapkan syukur atas

bantuan Roh Kudus.

2.7 Peduli untuk mewujudkan buah-

buah Roh kudus dalam kehidupan

bersama di masyarakat.

2.7.1 Menunjukkan sikap peduli dan

saling menolong dalam kehidupan

bersama dengan bantuan Roh

Kudus.

3.7 Memahami buah-buah Roh

sebagai nilai yang sangat dibutuhkan

demi pengembangan kehidupan dalam

masyarakat.

3.7.1 Menceritakan secara ringkas

kitab Kisah Para Rasul 16:16-31.

3.7.2 Menjelaskan bagaimana

Paulus dan Silas memohon bantuan

Roh Kudus.

4.7 Melakukan aktifitas (misalnya

membuat slogan/motto/puisi) tentang

kehidupan bersama di masyarakat

sebagai karya Roh kudus.

4.7.1 Membuat kolase foto-foto

peristiwa sekolah/murid menerima

bantuan dari pihak lain.

D. Tujuan Pembelajaran

1. Peserta didik mampu Mengungkapkan syukur atas bantuan Roh Kudus.

2. Peserta didik mampuMenunjukkan sikap peduli dan saling menolong dalam

kehidupan bersama dengan bantuan Roh Kudus.

3. Peserta didik mampu Menceritakan secara ringkas kitab Kisah Para Rasul

16:16-31.

4. Peserta didik mampu Menjelaskan bagaimana Paulus dan Silas memohon

bantuan Roh Kudus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 170: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(72)

5. Peserta didik mampu Membuat kolase foto-foto peristiwa sekolah/murid

menerima bantuan dari pihak lain.

E. Sumber Belajar

1. Kitab Suci Kisah Para Rasul 16:16-31.

2. Komkat KWI. Belajar mengenal Yesus. Buku Guru Pendidikan agama

Katolik dan budi Pekerti untuk sekolah dasar Kelas IV.

F. Sarana

1. Teks Lembar Kerja Siswa

2. Teks kisah Kekuatan Doa “Kue Lupis”

3. Teks Kitab Suci Kisah Para Rasul 16:16-31.

G. Kegiatan Pembelajaran

No

Kegiatan Pembelajaran

Alokasi

Waktu

1 Kegiatan Pendahuluan

- Guru memberikan salam pembuka.

- Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik

untuk memimpin doa pembuka oleh salah satu peserta

didik.

Apresepsi

- Guru menanyakan pembelajaran PAK pertemuan lalu,

“Anak-anak, apa yang kalian pelajari dalam PAK

pada pertemuan yang lalu?

Motivasi

- Guru memberikan pengantar singkat tentang tujuan

pembelajaran dan gambaran singkat materi dan poses

yang akan dilalui.

10‟

2 Kegiatan Inti

Eksplorasi

a) Memandang.

- Peserta didik diminta untuk mengamati metode

permainan”bermain tali”.

- Peserta didik diminta untuk menentukan sebanyak

mungkin unsur-unsur nyata dalam permainan itu yaitu:

45‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 171: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(73)

pemain, strategi,alur permainan

b) Menyelidiki.

- Peserta didik diminta untuk memperhatikan susunan

(struktur) suatu permainan. Dalam langkah ini siswa

diajak untuk menyelidiki permainan dengan

memperhatikan misalnya: judul, makna dll.

c) Menasirkan

- Peserta didik diminta untuk mencari amanatnya yang

ada dalam permainan. Mencari maknanya bisa

menghubungkan dengan kitab suci Kisah Para Rasul

16:16-31.

Elaborasi

a) Merenungkan.

- Peserta didik diminta untuk berdiskusi dengan teman

sebangku untuk merenungkan dan menentukan makna

bagi kelompoknya.

- Peserta didik diminta untuk menjawab pertanyaan.

(1) Bagaimana pendapatmu tentang hidup bersama

yang dijiwai roh kudus?

(2) Sebutkan contoh-contoh kasus/ pengalamanmu yang

menunjukkan masih banyaknya praktek hidup

bersama yang dijiwai roh kudus?

- Peserta didik menggambar simbol/lambang untuk

mewakili makna yang dipetik dari pemaknaanya

melalui metode permainan.

- Peserta didik diminta untuk membandingkn hasil

permenungan makna metode permainan”bermain

tali”dengan kisah pengalaman kekuatan Doa “Kue

Lupis”.

Konfirmasi

- Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 172: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(74)

mengenai “hasil membandingkan” tersebut.

- Peserta didik diberikan kesempatan untuk

mendengarkan penjelasan dari guru mengenai

tanggapan, peneguhan serta catatan penting.

(1) Di dalam hidup tidak jarang orang mengalami banyak

masalah. Masalah-masalah itu ada yang mudah

diselesaikan dan ada yang sulit.

(2) Dalam menghadapi masalah yang sulit, orang beriman

selalu berdoa mohon bantuan kepada Tuhan.

(3) Berdoa berarti bercakap-bercakap dengan Tuhan.

Dalam percakapan ada saat berbicara dan saat

mendengar. Tidak jarang orang berdoa hanya

berbicara dan mohon kepada Tuhan, tetapi lupa

mendengarkan jawaban Tuhan.

(4) Kira-kira tengah malam Paulus dan Silas berdoa dan

menyanyikan puji-pujian kepada Allah dan orang-

orang hukuman lain mendengarkan mereka.

(5) Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat,

sehingga sendi-sendi penjara itu goyah; dan seketika

itu juga terbukalah semua pintu dan terlepaslah

belenggu mereka semua.(Kis.16:25-26).

3 Penutup

- Guru memberikan tugas kepada peserta didik.

- Guru mengajak siswa untuk membuat refleksi.

- Guru menyampaikan materi yang akan dipelajari di

pertemuan selanjutnya.

- Guru menunjuk salah satu peserta didik untuk

memimpin doa.

35‟

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 173: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(75)

H. Refleksi

Guru meminta peserta didik menulis refleksi dari keseluruhan kegiatan,

dengan panduan pertanyaan berikut,

1. Apakah materi yang baru saja kita kerjakan bermanfaat bagimu? Jelaskan!

2. Apa yang perlu menjadi motivasi orang Katolik untuk hidup bersama atas

bantuan Roh Kudus?

I. Aksi

Peserta didik merencanakan upaya-upaya untuk mewujudkan rasa syukur

dalam hidup bersama atas bantuan Roh Kudus.

J. Penilaian Hasil Belajar

Indikator

Penilaian

Teknik Bentuk

Instrumen

Contoh Instrumen

Menceritakan secara

ringkas kitab Kisah Para

Rasul 16:16-31.

Tes

tertulis

Uraian Ceritakan secara singkat

tentang Kisah Para Rasul

16:16-31.

Menjelaskan bagaimana

Paulus dan Silas memohon

bantuan Roh Kudus.

Tes

tertulis

Uraian 1. Jelaskan bagaimana

Paulus dan Silas berdoa!

2. Bagaimana doa Paulus

dan Silas dikabulkan

K. Penskoran menjadi Nilai

No Soal Alternatif Jawaban Nilai

1 Ceritakan secara

singkat tentang

Kisah Para Rasul

16:16-31!

Disaatitu paulus dan Silas dipenjara

oleh kepala penjara karena

memberitakan Injil. Didalam kisah para

rasul ada dikatakan oleh Petrus kepada

penjaga penjara saat petrus hendak

pergi dari penjara: percayalah kepada

Kristus maka kamu dan seisi rumahmu

10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 174: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(76)

akan selamat.

2 Jelaskan bagaimana

Paulus dan Silas

berdoa!

Dengan berdoa dan bernyanyi pada

tengah malam didalam penjara sesudah

mereka dipukuli habis-habisan dan

dimasukan ke dalam penjara. Doa dan

nyanyian mereka bahkan kemudian

didengar oleh tahanan yang lain. Paulus

dan Silas berada dalam situasi yang

sangat sulit tetapi mereka terus berdoa

dan memuji Allah, mereka sadar sedang

berada di hadapan Allah meski pun saat

itu mereka berada dalam penjara.

5

3 Bagaimana doa

Paulus dan Silas

dikabulkan!

Doa Paulus dan Silas dikabulkan

dengan mengalami keadaan yang dasyat

seperti gempa bumi sehingga pintu

penjara dan belenggu mereka terbuka.

5

Jumlah Skor 20

Pengolahan menjadi nilai 20/20X 100

Yogyakarta, 20 Juli 2020

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 175: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(77)

Lampiran

a) Permainan”Bermain Tali”

Makna: dalam segala hal, selalu akan kita hadapi berbagai masalah, dan kita

tidak akan dapat terhindar dari masalah itu. Melalui permainan ini kita akan

dihadapkan dengan suatu masalah dan bagaimana kita dapat keluar dari

masalah itu.

Langkah-langkah:

1. Potong tali raffia dengan ukuran 1,5 m dan bagikan kepada setiap peserta

2. Minta mereka berpasangan-pasangan, lalu masing-masing ujung tali yang

satu diikatkan ketangan sebelah kiri. Sebelum mengikat tali yang satu lagi

ke tangan kanan, silangkan tali tersebut ke tali pasangannya, kemudian

ikatlah ke tangan masing-masing, ingat, sebaliknya ikatan tidak terlalu

kencang.

3. Setelah itu minta mereka untuk dapat melepaskan diri dari ikatan tadi

tanpamelepaskan ikatan tali.

4. Jika adapasangan yang berhasil melepaskan diri dari ikatan tersebut,

mintalah mereka menunjukan bagaimana cara mereka untuk melepaskan

diri kepada teman-teman yang lain.

b) Teks Kitab Suci

Kisah Para Rasul 16:16-31

16:16 Pada suatu kali ketika kami pergi ke tempat sembahyang itu,

kami

bertemu dengan seorang hamba perempuan yang mempunyai roh tenung;

dengan tenungan-tenungannya tuan-tuannya memperoleh penghasilan besar.

16:17 Ia mengikuti Paulus dan kami dari belakang sambil berseru, katanya:

"Orang-orang ini adalah hamba Allah Yang Mahatinggi.Mereka

memberitakan kepadamu jalan kepada keselamatan."

16:18 Hal itu dilakukannya beberapa hari lamanya. Tetapi ketika Paulus tidak

tahan lagi akan gangguan itu, ia berpaling dan berkata kepada roh itu: "Demi

nama Yesus Kristus aku menyuruh engkau keluar dari perempuan ini."

Seketika itu juga keluarlah roh itu. Kepala penjara Filipi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 176: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(78)

16:19 Ketika tuan-tuan perempuan itu melihat, bahwa harapan mereka akan

mendapat penghasilan lenyap, mereka menangkap Paulus dan Silas, lalu

menyeret mereka ke pasar untuk menghadap penguasa.

16:20 Setelah mereka membawa keduanya menghadap pembesar-pembesar

kota itu, berkatalah mereka, katanya: "Orang-orang ini mengacau kota kita

ini, karena mereka orang Yahudi,

16:21 dan mereka mengajarkan adat istiadat, yang kita sebagai orang Rum

tidak boleh menerimanya atau menurutinya.

16:22 Juga orang banyak bangkit menentang mereka. Lalu pembesar-

pembesar kota itu menyuruh mengoyakkan pakaian dari tubuh mereka dan

menderamereka.

16:23 Setelah mereka berkali-kali didera

, mereka dilemparkan ke dalam

penjara. Kepala penjara diperintahkan untuk menjaga mereka dengan

sungguh-sungguh.

16:24 Sesuai dengan perintah itu, kepala penjara memasukkan mereka ke

ruang penjara yang paling tengaah dan membelenggu kaki mereka dalam

pasunganyang kuat.

16:25 Tetapi kira-kira tengah malam

Paulus dan Silas

berdoa dan

menyanyikan puji-pujian

kepada Allah dan orang-orang hukuman lain

mendengarkan mereka.

16:26 Akan tetapi terjadilah gempa bumi yang hebat, sehingga sendi-sendi

penjara itu goyah; dan seketika itu juga terbukalah semua pintu dan

terlepaslah belenggu mereka semua.

16:27 Ketika kepala penjara itu terjaga dari tidurnya dan melihat pintu-pintu

penjara terbuka, ia menghunus pedangnya hendak membunuh diri, karena ia

menyangka, bahwa orang-orang hukuman itu telah melarikan diri.

16:28 Tetapi Paulus berseru dengan suara nyaring, katanya: "Jangan celakakan

dirimu, sebab kami semuanya masih ada di sini!"

16:29 Kepala penjara itu menyuruh membawa suluh, lalu berlari masuk dan

dengan gemetar tersungkurlah ia di depan Paulus dan Silas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 177: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(79)

16:30 Ia mengantar mereka ke luar, sambil berkata: "Tuan-tuan, apakah yang

harus aku perbuat, supaya aku selamat"

16:31 Jawab mereka: "Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau

akan selamat, engkau dan seisi rumahmu".

c) Lampiran Kisah pengalaman kekuatan Doa “Kue Lupis”

Pagi ini ruang makan kapal disediakan kue lapis sebagai salah satu salah

satu sarapan pagi. Kue ini terbuat dari beras dimasak seperti lontong

berbentuk segi tiga dan bertabur kelapa parut dan air gula merah.The taste is

nice, I really enjoyed it. Lupis ini memang salah satu merupakan makanan

kesukaan saya.

Entah mengapa, setiap saya menemukan kue lupis dimana saja, saya selalu

teringat kesaksian seorang ibu penjual lupis yang terjadi puluhan tahun yang

lalu.Waktu itu saya masih remaja.Ibu yang telah berkeliling itu beristirahat

dirumah kami.Sebagai pedangang keliling dengan berjalan kaki, wajarlah bila

dia lelah dan butuh istirahat barang sejenak.

Tidak disangkah bahwa dalam perbincangan dengan keluarga saya diteras

rumah, ibu penjual Lupis keturunan India ini didalam istirahatnya, masih

menyempatkan diri menyaksikan kepada keluarga kami akan pertolongan

Tuhan yang dia alami.

Suatu waktu, seperti biasa, ibu ini melangkahkan kakinya dari rumah

dengan menjunjung tampi lupis diatas kepalanya. Langkah yang penuh

harapan bahwa lupis jualannya akan laku dan dia akan membawa pulang uang

untuk kebutuhan anak-anaknya yang masih kecil-kecil.

Tetapi hari itu merupakan kejadian yang aneh.Suatu kejadian yang tidak

pernah terjadi sebelumnya.Sejak pagi dia berangkat dari rumah hingga

menjelang siang, tidak satu orang pun yang membeli kue lupisnya.Menyadari

keadaan itu, si ibu ini pun mulai khawatir.Dia khawatir tidak dapat membawa

uang pulang ke rumah untuk membeli beras dan sedikit lauk untuk keperluan

keluarga besok hari.Sedangkan suaminya yang biasanya kerja mocok-mocok

(serabutan) dengan penghasilan yang tidak dapat diharapkan, sedang tidak

berkerja sejak beberapa minggu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 178: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(80)

Siangpun berlalu, ibu ini terus berkeliling sambil meneriakkan nama

dagangannya yaitu lupis. Sedang peluh sudah membasahi tubuhnya yang

kurus yang diselimuti baju yang warnanya mulai pudar. Semakin sore,

semakin sering pula dia meneriakkan lupisnya.Mungkin karena perasaan kesal

bercampur dengan khawatir yang semakin menjadi-jadi. Tapi sungguh aneh,

sampai pukul 5 sore, semua usahanya sepertinya sia-sia. Tidak satu orang pun

yang membeli lupis dagangannya.Ini sungguh belum pernah terjadi.

Dalam kelelahan dan putus asa, dia pun duduk di pinggir jalan sambil

merenungkan nasibnya hari itu.Air matanya mulai meneter. Ibu ini menengis

bukan karena menyesali segala usaha dan jerih payahnya yang seakan sia-sia,

karena ia sadar bahwa itu adalah tanggung jawab yang harus dilakukannya.

Tetapi ia menengis karena memikirkan apa yang akan dimakan oleh anak-

anaknya besok.

Ditengah isak-tangis dan kegalauannya, tiba-tiba ia teringat kepada Tuhan.

Disaat rerumputan di pinggir jalan itunia duduk dan berdoa di dalam hati;

”Tuhan, hari ini aku tidak mendapat apa-apa. Aku sudah berusaha, tapi tidak

seorangpun membeli daganganku.Aku tidak menyesal atas jerih payahku yang

sia-sia. Tetapi engkau tahu Tuhan, anak-anak yang engkau berikan kepadaku

butuh makan besok hari.Terserah engkaulah Tuhan.”

Setelah berdoa, ia pun beranjak dari tempat duduknya dan bermaksud

untuk membuang ke tong sampah semua kue lupisnya. Tapi kemudian tiba-

tiba ia berpikir untuk membuang dagangannya itu ke sebuah sungai kecil yang

terdapat di pinggiran komplek perumahan kami. Dia pun berjalan menuju

kesana sambil tetap menjunjung tampi dagangannya, tapi tidak lagi

meneriakkannya. Saat menuju kesungai itulah, tiba-tiba seorang anak kecil

memanggilnya.Ia pun menoleh dan mendatangi anak kecil yang berdiri di

teras rumahnya itu. „‟beli lupis, bu‟‟ kata anak itu. Dia sempat tertegun, tapi ia

terus mendekati anak itu. Rupanya di tersa itu ada beberapa orang dewasa dan

anak-anak sedang bekumpul dan bercanda ria. Dan sesampai diteras itu,

bukan anak kecil ini yang membeli kue lapisnya, tapi seorang ibu, yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 179: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(81)

mungkin ibu anak itu malah menborong semua kue lupisnya.Sungguh

kejadian yang luar biasa. Tuhan menjabab doanya.

Begitu kuat kesaksian ibu ini dalam ingatan saya, sehingga pagi ini pun

saya menceritakan kesaksian ibu ini kepada teman yang satu meja dengan

saya diruang makan, sambil saya memakan kue lupis kesukaan saya.

Haleluya-kekuatan doa yang luar biasa cerita diambil dari Website Elia

Mailing List.

d) Lampiran: Kuesioner Penelitian Pre-test dan Post-test

Nama

Nomor Absen

Kelas

A. Soal Uraian

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan tepat dan jelas!

1. Ceritakan secara singkat tentang Kisah Para Rasul 16:16-31!

..............................................................................................................................

2. Jelaskan bagaimana Paulus dan Silas berdoa!

..............................................................................................................................

3. Bagaimana doa Paulus dan Silas dikabulkan!

..............................................................................................................................

B. Soal Skala Sikap

Silahkan mengisi angket di bawah ini, dengan cara memberi tanda

tanda conteng ( √ ) pada kolom yang tersedia, sesuai dengan pilihan anda!

Contoh:

Saya selalu mencintai orang tua.

Selalu !_√_!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !_√_!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!_√_!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

1. Saya dapat menerima semua teman saya dengan latar belakang yang berbeda.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 180: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(82)

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

2. Saya dengan senang hati bersedia membantu teman tanpa pilih-pilih.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

3. Saya dapat bergaul dengan siapapun.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

angat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

4. Saya tahu ketika teman saya sedang mengalami kesulitan.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

5. Saya tetap sabar ketika teman yang saya beri pertolongan tidak mengucapkan

terimakasih.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

6. Saya mau mendekati teman yang dikucilkan oleh teman lain.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

7. Saya tidak hanya berteman dengan teman tertentu saja.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

8. Saya dapat menerima peranan orang lain.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 181: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(83)

9. Saya mengenal teman-teman saya terkusus kelas ini.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

10. Saya dengan senang hati terbuka kepada teman yang berbeda agama, ras, dan

kultur budaya.

Selalu !__!__!__!__!__! Tidak pernah

Sangat Mudah !__!__!__!__!__! Sangat Sulit

Sangat Menyenangkan !__!__!__!__!__! Sangat tidak menyenangkan

C. Instrumen Penilaian Proses Pembelajaran

Kompetensi Dasar : 1.7 Bersyukur atas buah-buah Roh yang dapat

mengembangkan kehidupan bersama dalam

masyarakat.

2.7 Peduli untuk mewujudkan buah-buah Roh kudus

dalam kehidupan bersama di masyarakat.

3.7 Memahami buah-buah Roh sebagai nilai yang

sangat dibutuhkan demi pengembangan kehidupan

dalam masyarakat.

4.7 Melakukan aktifitas (misalnya membuat

slogan/motto/puisi) tentang kehidupan bersama di

masyarakat sebagai karya Roh kudus.

Materi Pokok : Mohon Bantuan Roh Kudus

Nama : ..............................................................................................

Nomor Absen : ..............................................................................................

Kelas : ..............................................................................................

PETUNJUK:

Tuliskan tanda lingkaran pada skor yang sesuai dengan keadaan yang anda

rasakan dan anda amati.

NO ASPEK YANG DIAMATI/ DIRASAKAN SKOR

MEMBUKA PELAJARAN

1. Salam pembukanya menarik dan jelas. 1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 182: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(84)

2. Doa pembuka memulai pembelajarannya sudah tepat dan

berjalan dengan hikmat. 1 2 3 4 5

3. Pembelajaran PAK pertemuan lalu ditanyakan oleh guru. 1 2 3 4 5

4. Apresepsi yang diberikan oleh guru jelas. 1 2 3 4 5

5. Motivasi tentang tujuan pembelajaran, gambaran singkat

materi dan proses yang akan dilalui jelas dan lancar. 1 2 3 4 5

KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN

KEGIATAN EKSPLORASI

6. Metode permainan”bermain tali”bisa diamati dengan baik

dan jelas. 1 2 3 4 5

7. Unsur-unsur nyata yang ada dalam permainan dapat

ditemukan dengan lancar dan mudah. 1 2 3 4 5

8. Langkah-langkah dalam metode permainan ”bermain

tali”dapat diperhatikan dengan baik. 1 2 3 4 5

9.

Amanat/makna yang ada dalam permainan”bermain

tali”dapat ditemukan dengan baik dan ketika dihubungkan

dengan perikop yang ada dalam kitab suci menjadi semakin

jelas.

1 2 3 4 5

10. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5

11. Dalam tahap ini, guru menyajikannya dengan jelas, runtut

dan lancar. 1 2 3 4 5

KEGIATAN ELABORASI

12. Diskusi dengan teman sebangku untuk merenungkan dan

menentukan makna bagi kelompok berjalan dengan lancar. 1 2 3 4 5

13. Pertanyaan yang telah disediakan oleh guru dapat dimengerti

dengan jelas, sehingga saya bisa menjawab. 1 2 3 4 5

14. Simbol yang mewakili makna dari permainan”bermain tali”

dapat ditemukan dengan mudah dan sudah tepat. 1 2 3 4 5

15. Kisah tentang pengalaman kekuatan Doa “Kue Lupis”,

susunan isi maupun bahasanya mudah untuk dipahami. 1 2 3 4 5

16. Hasil permenungan makna permainan”bermain tali”dengan

Kisah tentang pengalaman kekuatan Doa “Kue Lupis”dapat

ditemukan dengan baik.

1 2 3 4 5

17. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5

18. Dalam tahap ini, guru menyajikannya dengan jelas, runtut

dan lancar. 1 2 3 4 5

KEGIATAN KONFIRMASI

19.

Hasil membandingkan makna permainan”bermain

tali”dengan Kisah tentang pengalaman kekuatan Doa “Kue

Lupis” menjadi semakin jelas karena guru memberikan

kesempatan untuk bertanya.

1 2 3 4 5

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 183: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(85)

20. Guru memberikan penjelasan, peneguhan dan catatan

penting dengan jelas dan lancar. 1 2 3 4 5

21. Dalam tahap ini saya terbantu dan mudah untuk belajar. 1 2 3 4 5

22. Dalam tahap ini guru menyajikannya dengan jelas, runtut

dan lancar. 1 2 3 4 5

PENGGUNAAN MEDIA DAN SARANA PRASARANA

23. Metode permainannya jelas dan mudah untuk dimengerti. 1 2 3 4 5

24. Melibatkan saya untuk aktif dalam penggunaan metode dan

sarana prasarana. 1 2 3 4 5

25. Metodenya efektif dan efisien digunakan dalam Pendidikan

Agama Katolik. 1 2 3 4 5

26.

Metode permainan membantu saya untuk menemukan

maknanya karena sesuai dengan kompetensi dasar, indikator

maupun materinya.

1 2 3 4 5

27. Metode permainan yang disajikan maupun dibagikan jelas,

mudah dipahami dan menarik. 1 2 3 4 5

28. Dalam menyajikan materi menggunakan Papan Tulis dapat

berjalan dengan lancer dn dapat dipahami. 1 2 3 4 5

29. Ukuran metode permainan yang dibagikan oleh guru sudah

tepat. 1 2 3 4 5

KETERLIBATAN DALAM PEMBELAJARAN

30. Keaktifan saya dalam pembelajaran ditanggapi guru dengan

baik. 1 2 3 4 5

31. Partisipasi saya direspon dengan positif oleh guru. 1 2 3 4 5

32. Interaksi dalam pembelajaran difasilitasi oleh guru dengan

baik. 1 2 3 4 5

33. Respon saya diterima dengan terbuka oleh guru. 1 2 3 4 5

PENGGUNAAN BAHASA

34. Bahasa yang disampaikan oleh guru jelas dan lancar. 1 2 3 4 5

35. Bahasa tulis yang digunakan oleh guru baik dan benar. 1 2 3 4 5

36. Pesan dan gaya yang disampaikan oleh guru mudah untuk

ditangkap dan dipahami. 1 2 3 4 5

PENUTUP

37. Refleksinya berjalan baik, mudah dan lancar. 1 2 3 4 5

38. Aksinya mudah untuk ditemukan dan dilaksanakan dalam

kehidupan sehari-hari. 1 2 3 4 5

39. Doa penutupnya berjalan dengan lancar dan hikmat. 1 2 3 4 5

Akomodasi :.................................................................................................

Terimakasih dan Tuhan Memberkati

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 184: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(86)

Lampiran 4. Hasil Analisis Validitas Pre-test dan Post-test Materi Pokok I

dan Materi Pokok II di Kelas IV dan V

A. Analisis Validitas Pre-test

a. Analisis Validitas Penilaian Segi Sikap pada Materi Pokok I dan Materi

Pokok II di Kelas IV

Butir

Soal

Soal

rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keteranga

n Materi Poko I

1 0,4056 0,3115 Valid 0,7184 0,3297 Valid

2 0,4180 0,3115 Valid 0,8322 0,3297 Valid

3 0,7448 0,3115 Valid 0,7994 0,3297 Valid

4 0,4692 0,3115 Valid 0,7072 0,3297 Valid

b. Analisis Validitas Penilaian Segi Sikap pada Materi Pokok I dan Materi

Pokok II di Kelas IV

Butir

Soal

rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan

Materi Pokok I Materi Pokok II

1 0,4002 0,3115 Valid 0,7575 0,3297 Valid

2 0,5405 0,3115 Valid 0,7322 0,3297 Valid

3 0,6413 0,3115 Valid 0,8157 0,3297 Valid

4 0,6802 0,3115 Valid 0,7472 0,3297 Valid

5 0,4402 0,3115 Valid 0,8348 0,3297 Valid

6 0,5131 0,3115 Valid 0,8300 0,3297 Valid

7 0,3304 0,3115 Valid 0,7327 0,3297 Valid

8 0,6802 0,3115 Valid 0,8094 0,3297 Valid

9 0,4765 0,3115 Valid 0,7450 0,3297 Valid

10 0,3392 0,3115 Valid 0,7700 0,3297 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 185: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(87)

c. Analisis Validitas Penilaian Proses Pembelajaran pada Materi Pokok

dan Materi Pokok II di Kelas IV

Butir

Soal

Soal

rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan

Materi Pokok I Materi Pokok II

1 0,5649 0,3115 Valid 0,7813 0,3297 Valid

2 0,6593 0,3115 Valid 0,6891 0,3297 Valid

3 0,5331 0,3115 Valid 0,7629 0,3297 Valid

4 0,6609 0,3115 Valid 0,7791 0,3297 Valid

5 0,4237 0,3115 Valid 0,7870 0,3297 Valid

6 0,5369 0,3115 Valid 0,7664 0,3297 Valid

7 0,3863 0,3115 Valid 0,7155 0,3297 Valid

8 0,3952 0,3115 Valid 0,7640 0,3297 Valid

9 0,3810 0,3115 Valid 0,7815 0,3297 Valid

10 0,4832 0,3115 Valid 0,5514 0,3297 Valid

11 0,6716 0,3115 Valid 0,7634 0,3297 Valid

12 0,6685 0,3115 Valid 0,7399 0,3297 Valid

13 0,5598 0,3115 Valid 0,7111 0,3297 Valid

14 0,6200 0,3115 Valid 0,7926 0,3297 Valid

15 0,4526 0,3115 Valid 0,7180 0,3297 Valid

16 0,5292 0,3115 Valid 0,6747 0,3297 Valid

17 0,4667 0,3115 Valid 0,7122 0,3297 Valid

18 0,5598 0,3115 Valid 0,7486 0,3297 Valid

19 0,4250 0,3115 Valid 0,6735 0,3297 Valid

20 0,4070 0,3115 Valid 0,7124 0,3297 Valid

21 0,6743 0,3115 Valid 0,6921 0,3297 Valid

22 0,4963 0,3115 Valid 0,7237 0,3297 Valid

23 0,6227 0,3115 Valid 0,7085 0,3297 Valid

24 0,4665 0,3115 Valid 0,7528 0,3297 Valid

25 0,5342 0,3115 Valid 0,6819 0,3297 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 186: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(88)

26 0,6433 0,3115 Valid 0,7709 0,3297 Valid

27 0,6036 0,3115 Valid 0,7078 0,3297 Valid

28 0,6473 0,3115 Valid 0,7446 0,3297 Valid

29 0,5254 0,3115 Valid 0,6558 0,3297 Valid

30 0,6815 0,3115 Valid 0,7022 0,3297 Valid

31 0,5247 0,3115 Valid 0,5628 0,3297 Valid

32 0,5629 0,3115 Valid 0,6512 0,3297 Valid

33 0,5345 0,3115 Valid 0,6393 0,3297 Valid

34 0,5792 0,3115 Valid 0,6591 0,3297 Valid

35 0,6558 0,3115 Valid 0,6162 0,3297 Valid

36 0,5785 0,3115 Valid 0,6129 0,3297 Valid

37 0,5415 0,3115 Valid 0,6016 0,3297 Valid

38 0,6898 0,3115 Valid 0,7880 0,3297 Valid

39 0,6016 0,3115 Valid 0,5717 0,3297 Valid

d. Analisis Validitas Segi Kognitif pada Materi Pokok I dan Materi Pokok II

di Kelas V

Butir

Soal

rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan

Materi Pokok I Materi Pokok II

1 0,4443

0,4409 Valid 0,7524

0,4409 Valid

2 0,7303

0,4409 Valid 0,6958

0,4409 Valid

3 0,4582

0,4409 Valid 0,6695

0,4409 Valid

4 0,5632

0,4409 Valid - - -

e. Analisis Validitas Penilaian Segi Sikap pada Materi Pokok I dan Materi

Pokok II di Kelas V

Butir

Soal

rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan

Materi Pokok I Materi Pokok II

1 0,6983

0,4409 Valid 0,8909

0,4409 Valid

2 0,6332

0,4409 Valid 0,9107

0,4409 Valid

3 0,6713

0,4409 Valid 0,8937

0,4409 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 187: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(89)

4

0,4460

0,4409 Valid 0,9334

0,4409 Valid

5 0,4472

0,4409 Valid 0,9378

0,4409 Valid

6 0,6264

0,4409 Valid 0,9498

0,4409 Valid

7 0,5283

0,4409 Valid 0,9265

0,4409 Valid

8 0,6332

0,4409 Valid 0,9514

0,4409 Valid

9 0,5692

0,4409 Valid 0,9803

0,4409 Valid

10 0,8581

0,4409 Valid 0,7856

0,4409 Valid

f. Analisis Validitas Penilaian Proses Pembelajaran pada Materi Pokok I

dan Materi Pokok II di Kelas V

Butir

Soal

rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan

Materi Pokok I Materi Pokok II

1 0,6503 0,4409 Valid 0,5699 0,4409 Valid

2 0,5159 0,4409 Valid 0,5756 0,4409 Valid

3 0,6319 0,4409 Valid 0,5606 0,4409 Valid

4 0,4787 0,4409 Valid 0,5142 0,4409 Valid

5 0,5080 0,4409 Valid 0,5469 0,4409 Valid

6 0,4463 0,4409 Valid 0,6045 0,4409 Valid

7 0,5510 0,4409 Valid 0,4591 0,4409 Valid

8 0,4925 0,4409 Valid 0,4841 0,4409 Valid

9 0,6503 0,4409 Valid 0,5387 0,4409 Valid

10 0,4849 0,4409 Valid 0,5340 0,4409 Valid

11 0,4809 0,4409 Valid 0,5871 0,4409 Valid

12 0,4824 0,4409 Valid 0,4984 0,4409 Valid

13 0,4449 0,4409 Valid 0,6057 0,4409 Valid

14 0,4879 0,4409 Valid 0,5690 0,4409 Valid

15 0,5506 0,4409 Valid 0,5037 0,4409 Valid

16 0,4641 0,4409 Valid 0,5015 0,4409 Valid

17 0,5039 0,4409 Valid 0,6734 0,4409 Valid

18 0,5313 0,4409 Valid 0,5245 0,4409 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 188: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(90)

19 0,4792 0,4409 Valid 0,6144 0,4409 Valid

20 0,6961 0,4409 Valid 0,5572 0,4409 Valid

21 0,6335 0,4409 Valid 0,6546 0,4409 Valid

22 0,6270 0,4409 Valid 0,5702 0,4409 Valid

23 0,5928 0,4409 Valid 0,6762 0,4409 Valid

24 0,5687 0,4409 Valid 0,6123 0,4409 Valid

25 0,6761 0,4409 Valid 0,5978 0,4409 Valid

26 0,6865 0,4409 Valid 0,5898 0,4409 Valid

27 0,5952 0,4409 Valid 0,4984 0,4409 Valid

28 0,6586 0,4409 Valid 0,5376 0,4409 Valid

29 0,6104 0,4409 Valid 0,5572 0,4409 Valid

30 0,5154 0,4409 Valid 0,6144 0,4409 Valid

31 0,5670 0,4409 Valid 0,6621 0,4409 Valid

32 0,5481 0,4409 Valid 0,5493 0,4409 Valid

33 0,6278 0,4409 Valid 0,5611 0,4409 Valid

34 0,6577 0,4409 Valid 0,5649 0,4409 Valid

35 0,6545 0,4409 Valid 0,6480 0,4409 Valid

36 0,6632 0,4409 Valid 0,5239 0,4409 Valid

37 0,4553 0,4409 Valid 0,4594 0,4409 Valid

38 0,5967 0,4409 Valid 0,6201 0,4409 Valid

39 0,5006 0,4409 Valid 0,4856 0,4409 Valid

B. Analisis Validitas Post-test

a. Analisis Validitas Penilaian Segi Kognitif pada Materi Pokok I dan Materi

Pokok II di Kelas IV

Butir

Soal

rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan

Materi Pokok I Materi Pokok II

1 0,6827

0,3115 Valid 0,5079

0,3297 Valid

2 0,7298

0,3115 Valid 0,7436

0,3297 Valid

3 0,6190

0,3115 Valid 0,5538

0,3297 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 189: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(91)

4 0,3300

0,3115 Valid 0,4058

0,3297 Valid

b. Analisis Validitas Penilaian Segi Sikap pada Materi Pokok I dan Materi

Pokok II di Kelas IV

Butir

Soal

rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan

Materi Pokok I Materi Pokok II

1 0,5537 0,3115 Valid 0,7334 0,3297 Valid

2 0,6260 0,3115 Valid 0,7334 0,3297 Valid

3 0,5912 0,3115 Valid 0,7334 0,3297 Valid

4 0,6411 0,3115 Valid 0,7334 0,3297 Valid

5 0,4846 0,3115 Valid 0,7334 0,3297 Valid

6 0,5756 0,3115 Valid 0,7334 0,3297 Valid

7 0,4010 0,3115 Valid 0,7334 0,3297 Valid

8 0,6305 0,3115 Valid 0,7334 0,3297 Valid

9 0,5642 0,3115 Valid 0,7334 0,3297 Valid

10 0,5401 0,3115 Valid 0,7334 0,3297 Valid

c. Analisis Validitas Penilaian Proses Pembelajaran pada Materi Pokok I

dan Materi Pokok II di Kelas IV

Butir

Soal

rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan

Materi Pokok I Materi Pokok II

1 0,7209 0,3115 Valid 0,5255 0,3297 Valid

2 0,6940 0,3115 Valid 0,3351 0,3297 Valid

3 0,7504 0,3115 Valid 0,4067 0,3297 Valid

4 0,7168 0,3115 Valid 0,4421 0,3297 Valid

5 0,4635 0,3115 Valid 0,7355 0,3297 Valid

6 0,5636 0,3115 Valid 0,7907 0,3297 Valid

7 0,7504 0,3115 Valid 0,4784 0,3297 Valid

8 0,5543 0,3115 Valid 0,6145 0,3297 Valid

9 0,5449 0,3115 Valid 0,5273 0,3297 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 190: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(92)

10 0,4952 0,3115 Valid 0,3501 0,3297 Valid

11 0,6948 0,3115 Valid 0,5591 0,3297 Valid

12 0,6334 0,3115 Valid 0,6276 0,3297 Valid

13 0,6233 0,3115 Valid 0,4728 0,3297 Valid

14 0,4852 0,3115 Valid 0,5613 0,3297 Valid

15 0,3515 0,3115 Valid 0,3349 0,3297 Valid

16 0,4370 0,3115 Valid 0,3983 0,3297 Valid

17 0,4960 0,3115 Valid 0,6938 0,3297 Valid

18 0,6873 0,3115 Valid 0,7143 0,3297 Valid

19 0,8805 0,3115 Valid 0,8678 0,3297 Valid

20 0,5252 0,3115 Valid 0,4426 0,3297 Valid

21 0,6252 0,3115 Valid 0,4489 0,3297 Valid

22 0,8310 0,3115 Valid 0,6926 0,3297 Valid

23 0,4595 0,3115 Valid 0,4457 0,3297 Valid

24 0,4596 0,3115 Valid 0,4046 0,3297 Valid

25 0,4247 0,3115 Valid 0,4246 0,3297 Valid

26 0,4925 0,3115 Valid 0,4316 0,3297 Valid

27 0,8805 0,3115 Valid 0,5374 0,3297 Valid

28 0,7647 0,3115 Valid 0,6571 0,3297 Valid

29 0,8056 0,3115 Valid 0,7653 0,3297 Valid

30 0,8136 0,3115 Valid 0,8322 0,3297 Valid

31 0,7619 0,3115 Valid 0,7898 0,3297 Valid

32 0,7821 0,3115 Valid 0,5968 0,3297 Valid

33 0,7020 0,3115 Valid 0,7163 0,3297 Valid

34 0,7054 0,3115 Valid 0,6932 0,3297 Valid

35 0,7250 0,3115 Valid 0,5982 0,3297 Valid

36 0,6925 0,3115 Valid 0,6134 0,3297 Valid

37 0,4273 0,3115 Valid 0,4256 0,3297 Valid

38 0,4613 0,3115 Valid 0,3834 0,3297 Valid

39 0,6925 0,3115 Valid 0,4332 0,3297 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 191: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(93)

d. Analisis Validitas Segi Kognitif pada Materi Pokok I dan Materi Pokok II

di Kelas V

Butir

Soal

rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan

Materi Pokok I Materi Pokok II

1 0,8005

0,4409 Valid 0,7319

0,4409 Valid

2 0,6158

0,4409 Valid 0,4681

0,4409 Valid

3 0,5832

0,4409 Valid 0,6776

0,4409 Valid

4 0,7477

0,4409 Valid - - -

e. Analisis Validitas Penilaian Segi Sikap pada Materi Pokok I dan Materi

Pokok II di Kelas V

Butir

Soal

rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan

Materi Pokok I Materi Pokok II

1 0,4585 0,4409 Valid 0,5280 0,4409 Valid

2 0,5599 0,4409 Valid 0,6296 0,4409 Valid

3 0,5880 0,4409 Valid 0,5062 0,4409 Valid

4 0,5820 0,4409 Valid 0,4739 0,4409 Valid

5 0,5073 0,4409 Valid 0,7800 0,4409 Valid

6 0,4575 0,4409 Valid 0,7800 0,4409 Valid

7 0,5684 0,4409 Valid 0,4757 0,4409 Valid

8 0,5820 0,4409 Valid 0,8150 0,4409 Valid

9 0,5035 0,4409 Valid 0,4759 0,4409 Valid

10 0,5177 0,4409 Valid 0,4933 0,4409 Valid

f. Analisis Validitas Penilaian Proses Pembelajaran pada Materi Pokok I

dan Materi Pokok II di Kelas V

Butir

Soal

rhitung rtabel Keterangan rhitung rtabel Keterangan

Materi Pokok I Materi Pokok II 1 0,5917 0,4409 Valid 0,5659 0,4409 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 192: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(94)

2 0,5684 0,4409 Valid 0,5163 0,4409 Valid

3 0,4821 0,4409 Valid 0,7033 0,4409 Valid

4 0,8156 0,4409 Valid 0,8904 0,4409 Valid

5 0,8536 0,4409 Valid 0,8452 0,4409 Valid

6 0,6725 0,4409 Valid 0,8230 0,4409 Valid

7 0,7177 0,4409 Valid 0,6760 0,4409 Valid

8 0,8947 0,4409 Valid 0,8605 0,4409 Valid

9 0,6200 0,4409 Valid 0,6097 0,4409 Valid

10 0,8857 0,4409 Valid 0,8969 0,4409 Valid

11 0,7498 0,4409 Valid 0,7293 0,4409 Valid

12 0,6618 0,4409 Valid 0,6839 0,4409 Valid

13 0,7389 0,4409 Valid 0,7593 0,4409 Valid

14 0,7177 0,4409 Valid 0,7193 0,4409 Valid

15 0,5109 0,4409 Valid 0,5435 0,4409 Valid

16 0,7705 0,4409 Valid 0,7776 0,4409 Valid

17 0,9096 0,4409 Valid 0,7207 0,4409 Valid

18 0,6950 0,4409 Valid 0,5396 0,4409 Valid

19 0,8783 0,4409 Valid 0,8993 0,4409 Valid

20 0,8006 0,4409 Valid 0,7798 0,4409 Valid

21 0,8724 0,4409 Valid 0,8922 0,4409 Valid

22 0,5706 0,4409 Valid 0,5892 0,4409 Valid

23 0,6268 0,4409 Valid 0,6520 0,4409 Valid

24 0,6200 0,4409 Valid 0,6097 0,4409 Valid

25 0,8136 0,4409 Valid 0,8251 0,4409 Valid

26 0,8724 0,4409 Valid 0,8922 0,4409 Valid

27 0,9575 0,4409 Valid 0,9661 0,4409 Valid

28 0,8096 0,4409 Valid 0,8114 0,4409 Valid

29 0,6507 0,4409 Valid 0,6551 0,4409 Valid

30 0,5514 0,4409 Valid 0,5542 0,4409 Valid

31 0,7644 0,4409 Valid 0,7499 0,4409 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 193: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(95)

32 0,4890 0,4409 Valid 0,7484 0,4409 Valid

33 0,6200 0,4409 Valid 0,6097 0,4409 Valid

34 0,8359 0,4409 Valid 0,8200 0,4409 Valid

35 0,6200 0,4409 Valid 0,6097 0,4409 Valid

36 0,8545 0,4409 Valid 0,8184 0,4409 Valid

37 0,8331 0,4409 Valid 0,8557 0,4409 Valid

38 0,7380 0,4409 Valid 0,7630 0,4409 Valid

39 0,9286 0,4409 Valid 0,9075 0,4409 Valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 194: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(96)

Lampiran 5. Keseluruhan Hasil Analisis Deskriptif Pre-test dan Post-test

Materi Pokok I dan Materi Pokok II di Kelas IV dan V

a) Deskriptif Pre-test dan Post-test Materi Pokok I dan II baik di Kelas IV

dan V

Perlakuan Kelas IV dan V

Skor

Pre-test Post-test

Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase

Perlakuan Pertama Kelas IV

a. Pengetahuan

1) Sangat Baik 18-20 0 0% 7 24%

2) Baik 15-17 0 0% 16 55%

3) Cukup 12-14 0 0% 6 21%

4) Kurang 9-11 8 28% 0 0%

5) Sangat Kurang 5-8 21 72% 0 0%

Jumlah 29 100% 29 100%

b. Sikap

1) Selalu 41-50 0 0% 9 31%

2) Sering 32-40 2 7% 13 45%

3) Netral 23-31 12 41% 7 24%

4) Kadang-kadang 14-22 14 48% 0 0%

5) Tidak Pernah 5-13 1 3% 0 0%

Jumlah 29 100% 29 100%

1) Sangat Mudah 41-50 0 0% 11 38%

2) Mudah 32-40 4 14% 7 24%

3) Netral 23-31 11 38% 9 31%

4) Sulit 14-22 12 41% 2 7%

5) Sangat Sulit 5-13 2 7% 0 0%

Jumlah 29 100% 29 100%

1) Sangat Menyenangkan 41-50 0 0% 11 38%

2) Menyenangkan 32-40 0 0% 9 31%

3) Netral 23-31 13 45% 6 21%

4) Tidak Menyenangkan 14-22 15 52% 3 10%

5) Sangat Tidak

Menyenanangka

n 5-13 1 3% 0 0%

Jumlah 29 100% 29 100%

c. Proses Pembelajaran

1) Sangat Baik 158-195 1 3% 13 45%

2) Baik 120-157 3 10% 12 41%

3) Cukup 82-119 20 69% 4 14%

4) Kurang 44-81 5 17% 0 0%

5) Sangat Kurang 5-43 0 0% 0 0%

Jumlah 29 100% 29 100%

Perlakuan Kedua Kelas IV

a. Pengetahuan

1) Sangat Baik 18-20 0 0% 9 35%

2) Baik 15-17 0 0% 15 58%

3) Cukup 12-14 8 31% 2 8%

4) Kurang 9-11 7 27% 0 0%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 195: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(97)

5) Sangat Kurang 5-8 11 42% 0 0%

Jumlah 26 100% 26 100%

b. Sikap

1) Selalu 41-50 0 0% 10 38%

2) Sering 32-40 2 8% 9 35%

3) Netral 23-31 5 19% 7 27%

4) Kadang-kadang 14-22 19 73% 0 0%

5) Tidak Pernah 5-13 0 0% 0 0%

Jumlah 26 100% 26 100%

1) Sangat Mudah 41-50 0 0% 7 27%

2) Mudah 32-40 1 4% 12 46%

3) Netral 23-31 14 54% 5 19%

4) Sulit 14-22 11 42% 2 8%

5) Sangat Sulit 5-13 0 0% 0 0%

Jumlah 26 100% 26 100%

1) Sangat Menyenangkan 41-50 0 0% 7 27%

2) Menyenangkan 32-40 0 0% 8 31%

3) Netral 23-31 3 12% 6 23%

4) Tidak Menyenangkan 14-22 23 88% 4 15%

5) Sangat Tidak

Menyenangkan 5-13 0 0% 0 0%

Jumlah 26 100% 26 100%

c. Proses Pembelajaran

1) Sangat Baik 158-195 1 4% 8 31%

2) Baik 120-157 2 8% 12 46%

3) Cukup 82-119 16 62% 6 23%

4) Kurang 44-81 7 27% 0 0%

5) Sangat Kurang 5-43 0 0% 0 0%

Jumlah 26 100% 26 100%

Perlakuan Ketiga Kelas V

a. Pengetahuan

1) Sangat Baik 18-20 0 0% 9 60%

2) Baik 15-17 0 0% 5 33%

3) Cukup 12-14 3 20% 1 7%

4) Kurang 9-11 9 60% 0 0%

5) Sangat Kurang 5-8 3 20% 0 0%

Jumlah 15 100% 15 100%

b. Sikap

1) Selalu 41-50 0 0% 7 47%

2) Sering 32-40 3 20% 5 33%

3) Netral 23-31 7 47% 2 13%

4) Kadang-kadang 14-22 5 33% 1 7%

5) Tidak Pernah 5-13 0 0% 0 0%

Jumlah 15 100% 15 100%

1) Sangat Mudah 41-50 0 0% 5 33%

2) Mudah 32-40 0 0% 6 40%

3) Netral 23-31 11 73% 3 20%

4) Sulit 14-22 4 27% 1 7%

5) Sangat Sulit 5-13 0 0% 0 0%

Jumlah 15 100% 15 100%

1) Sangat Menyenangkan 41-50 0 0% 5 33%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 196: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(98)

2) Menyenangkan 32-40 0 0% 4 27%

3) Netral 23-31 7 47% 4 27%

4) Tidak Menyenangkan 14-22 8 53% 2 13%

5) Sangat Tidak

Menyenangkan 5-13 0 0% 0 0%

Jumlah 15 100% 15 100%

c. Proses Pembelajaran

1) Sangat Baik 158-195 5 33% 8 53%

2) Baik 120-157 6 40% 7 47%

3) Cukup 82-119 3 20% 0 0%

4) Kurang 44-81 1 7% 0 0%

5) Sangat Kurang 5-43 0 0% 0 0%

Jumlah 15 100% 15 100%

Perlakuan Keempat Kelas V

a. Pengetahuan

1) Sangat Baik 18-20 0 0% 0 0%

2) Baik 15-17 0 0% 6 40%

3) Cukup 12-14 0 0% 9 60%

4) Kurang 9-11 5 33% 0 0%

5) Sangat Kurang 5-8 10 67% 0 0%

Jumlah 15 100% 15 100%

b. Sikap

1) Selalu 41-50 0 0% 5 33%

2) Sering 32-40 2 13% 6 40%

3) Netral 23-31 3 20% 3 20%

4) Kadang-kadang 14-22 10 67% 1 7%

5) Tidak Pernah 5-13 0 0% 0 0%

Jumlah 15 100% 15 100%

1) Sangat Mudah 41-50 6 40% 4 27%

2) Mudah 32-40 6 40% 8 53%

3) Netral 23-31 3 20% 3 20%

4) Sulit 14-22 0 0% 0 0%

5) Sangat Sulit 5-13 0 0% 0 0%

Jumlah 15 100% 15 100%

1) Sangat Menyenangkan 41-50 6 40% 6 40%

2) Menyenangkan 32-40 4 27% 2 13%

3) Netral 23-31 5 33% 7 47%

4) Tidak Menyenangkan 14-22 0 0% 0 0%

5) Sangat Tidak

Menyenangkan 5-13 0 0% 0 0%

Jumlah 15 100% 15 100%

c. Proses Pembelajaran

1) Sangat Baik 158-195 8 53% 8 53%

2) Baik 120-157 4 27% 6 40%

3) Cukup 82-119 2 13% 1 7%

4) Kurang 44-81 1 7% 0 0%

5) Sangat Kurang 5-43 0 0% 0 0%

Jumlah 15 100% 15 100%

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 197: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(99)

b) Analisis Statistik Deskriptif Pre-test dan Post-test Materi Pokok I dan II di

Kelas IV dan V

Perlakuan Kelas IV dan V Pre-test Post-test

Perlakuan Pertama Kelas IV

a. Pengetahuan

1) Mean 35,00 82,41

2) Median 35,00 80,00

3) Range 30 30

4) Maximum 20 70

5) Minimum 50 100

Jumlah 170,00 362,41

b. Sikap

1) Mean 75,93 78,86

2) Median 76,00 77,00

3) Range 47 55

4) Maximum 53 45

5) Minimum 100 100

Jumlah 351,93 355,86

c. Proses Pembelajaran

1) Mean 2,59 3,98

2) Maximum 195 195

Jumlah 197,59 198,98

Perlakuan Kedua Kelas IV

a. Pengetahuan

1) Mean 44,04 84,81

2) Median 45,00 85,00

3) Range 45 30

4) Maximum 20 70

5) Minimum 65 100

Jumlah 219,04 369,81

b. Sikap

1) Mean 74,77 74,00

2) Median 73,00 75,00

3) Range 37 54

4) Maximum 63 46

5) Minimum 100 100

Jumlah 347,77 349,00

c. Proses Pembelajaran

1) Mean 2,18 3,85

2) Maximum 195 195

Jumlah 197,18 198,85

Perlakuan Ketiga Kelas V

a. Pengetahuan

1) Mean 50,33 90,00

2) Median 50,00 90,00

3) Range 45 30

4) Maximum 25 70

5) Minimum 70 100

Jumlah 240,33 380,00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 198: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(100)

b. Sikap

1) Mean 83,93 81,87

2) Median 81,00 83,00

3) Range 25 51

4) Maximum 75 49

5) Minimum 100 100

Jumlah 364,93 364,87

c. Proses pembelajaran

1) Mean 3,69 4,36

2) Maximum 195 195

Jumlah 198,69 199,36

Perlakuan Keempat Kelas V

a. Pengetahuan

1) Mean 52,00 93,33

2) Median 53,00 93,00

3) Range 47 20

4) Maximum 20 80

5) Minimum 67 100

Jumlah 239,00 386,33

b. Sikap

1) Mean 81,40 78,73

2) Median 79,00 77,00

3) Range 34 38

4) Maximum 66 62

5) Minimum 100 100

Jumlah 360,4 355,73

c. Proses Pembelajaran

1) Mean 3,80 4,34

2) Maximum 195 195

Jumlah 198,8 199,34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 199: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(101)

Lampiran 6. Hasil Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Materi Pokok I dan

Materi Pokok II Kelas IV dan V

A. Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Kelas IV

a) Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Segi Kognitif Materi Pokok I Kelas IV

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Kesimpulan

Kognitif Materi I (Pre-test) ,928 29 ,049 Data Berdistribusi Tidak Normal

Kognitif Materi I (Post-test) ,959 29 ,312 Data Berdistribusi Normal

b) Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Segi Kognitif Materi Pokok II Kelas IV

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Kesimpulan

Kognitif Materi II (Pre-test) ,926 26 ,063 Data Berdistribusi Normal

Kognitif Materi II (Post-test) ,944 26 ,171 Data Berdistribusi Normal

c) Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Segi Afektif Materi Pokok I Kelas IV

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Kesimpulan

Afektif Materi I (Pre-test) ,948 29 ,165 Data Berdistribusi Normal

Afektif Materi I (Post-test) ,952 29 ,204 Data Berdistribusi Normal

d) Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Segi Afektif Materi Pokok II Kelas IV

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Kesimpulan

Afektif Materi II (Pre-test) ,896 26 ,165

Data Berdistribusi Normal

Afektif Materi II (Post-test) ,952 26 ,204

Data Berdistribusi Normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 200: EFEKTIVITAS METODE PERMAINAN DALAM PENDIDIKAN AGAMA

(102)

B. Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Kelas V

a) Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Segi Kognitif Materi Pokok I Kelas V

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Kesimpulan

Konektif Materi I (Pre-test) ,939 15 ,370 Data Berdistribusi Normal

Konektif Materi I (Post-test) ,908 15 ,127 Data Berdistribusi Normal

b) Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Segi Kognitif Materi Pokok II Kelas V

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Kesimpulan

Kognitif Materi II (Pre-test) ,871 15 ,035 Data Berdistribusi Tidak Normal

Kognitif Materi II (Post-test) ,848 15 ,016 Data Berdistribusi Tidak Normal

c) Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Segi Afektif Materi Pokok I Kelas V

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Kesimpulan

Afektif Materi I (Pre-test) ,897 15 ,084 Data Berdistribusi Normal

Afektif Materi I (Post-test) ,897 15 ,085 Data Berdistribusi Normal

d) Uji Normalitas Pre-test dan Post-test Segi Afektif Materi Pokok II Kelas V

Shapiro-Wilk

Statistic Df Sig. Kesimpulan

Afektif Materi I (Pre-test) ,909 15 ,129 Data Berdistribusi Normal

Afektif Materi II (Post-test) ,982 15 ,979 Data Berdistribusi Normal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI