144
EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP BILANGAN 1- 10 PADA ANAK KELOMPOK A RAUDHATUL ATHFAL AL ARAFAT KECAMATAN WERU KABUPATEN CIREBON SKRIPSI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) pada Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Oleh: Nur Eni NIM. 2015.4.3.1.00397 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM IAI BUNGA BANGSA CIREBON TAHUN 2019

EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

  • Upload
    others

  • View
    9

  • Download
    4

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL KONSEP

BILANGAN 1- 10 PADA ANAK KELOMPOK A RAUDHATUL

ATHFAL AL ARAFAT KECAMATAN WERU KABUPATEN

CIREBON

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

( S.Pd ) pada Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Oleh:

Nur Eni NIM. 2015.4.3.1.00397

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM

IAI BUNGA BANGSA CIREBON

TAHUN 2019

Page 2: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

ii

Page 3: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

iii

Page 4: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

iv

PENGESAHAN

Skripsi yang berjudul "Efektivitas Permainan Congklak Angka Dalam

Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1-10 Pada Anak

Kelompok A Raudhatul Athfal Al Arafat Kecamatan Weru Kabupaten

Cirebon" oleh Nur Eni, NIM : 2015.4.3.1.00397, Telah diajukan dalam sidang

Munaqosah Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Fakultas Tarbiyah

Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon pada tanggal.....................

Skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Pendidikan ( S.Pd ) pada program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini

Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Bunga Bangsa Cirebon.

Cirebon...................

Sidang Munaqosah,

Ketua Sekretaris

Merangkap Anggota, Merangkap Anggota,

H. Oman Fathurohman, M.A Drs. Sulaiman, M.MPd

NIDK. 8886160017 NIDN. 2118096201

Penguji I, Penguji II,

…………………. ……………………

Page 5: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

v

Page 6: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

memberikan segala rahmat dan hidayah-Nya, seingga penyusun dapat

menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul: "Efektivitas Permainan

Congklak Angka Dalam Meningkatkan Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan

1-10 Pada Anak Kelompok A Raudhatul Athfal Al Arafat Kecamatan Weru

Kabupaten Cirebon", dalam rangka menyelesaikan studi Strata I untuk mencapai

gelar Sarjana Pendidikan pada Falkutas Tarbiyah Institut Agama Islam Bunga

Bangsa Cirebon.

Dalam penyusunan skripsi ini, penyusun telah menerima banyak

bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak yang tak ternilai harganya.

Jasa baik mereka tentu tidak dapat penyusun lupakan begitu saja, pada

kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Drs. H. A. Basuni, Ketua Yayasan Pendidikan Bunga Bangsa

Cirebon.

2. Bapak Dr. H. Oman Fathurohman, M.A Rektor Institut Agama Islam

Bunga Bangsa Cirebon yang memberikan kesempatan untuk dapat

menuntut ilmu di IAI Bunga Bangsa Cirebon.

3. Bapak Drs. Sulaiman, M.M.Pd. Dekan Fakultas Tarbiyah yang telah

memberikan izin dan kesempatan untuk mengadakan penelitian

4. Ibu Suzana, M.Pd., Ketua Program Studi PIAUD IAI Bunga Bangsa

Cirebon yang telah memberikan arahan, bimbingan, dan teguran

sebagaimana layaknya seorang Kaprodi.

5. Ibu Dra. Hj. Lina Marliani, M.A sebagai Dosen Pembimbing I dan Ibu Hj.

Supriyatun, M.Pd.I sebagai Dosen Pembimbing II, yang dengan penuh

kesabaran memberikan bimbingan, arahan, saran, koreksi dan perbaikan –

perbaikan yang amat berharga bagi penyusun.

6. Ibu Lenti Susilawati Kepala RA Al Arafat yang telah memberikan izin

kepada penyusun untuk melakukan penelitian ini

7. Kepada Ayah saya Bapak Jamhuri, Ibu saya Ibu Mistini beserta ketiga

adik saya yang selalu memberikan motivasi dan semangat kepada saya.

Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga segala bantuan dan kebaikan yang diberikan dalam penyusunan

penelitian ini mendapat balasan yang lebih baik dari Allah SWT. Penyusun

berharap, semoga skripsi ini bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi

pembaca pada umumnya. Kritik dan saran penyusun harapkan demi perbaikan

skripsi ini.

Cirebon, Oktober 2019

Penyusun

Page 7: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

vii

ABSTRAK

NUR ENI. NIM. 2015.4.3.1.00397 EFEKTIVITAS PERMAINAN

CONGKLAK ANGKA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN

MENGENAL KONSEP BILANGAN 1-10 PADA ANAK KELOMPOK A

RAUDHATUL ATHFAL AL ARAFAT KECAMATAN WERU

KABUPATEN CIREBON

Skripsi ini membahas efektivitas permainan congklak angka terhadap

kemampuan mengenal konsep bilangan anak kelompok A RA Al Arafat Desa

Werulor Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon Tahun pelajaran 2019/2020.

Kajiannya dilatarbelakangi oleh pentingnya peningkatan kemampuan mengenal

konsep bilangan 1-10 pada anak melalui pembelajaran yang inovatif dan

menyenangkan, seperti pembelajaran dengan penerapan permainan congklak

angka.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data tentang adanya efektivitas

permainan congklak angka terhadap peningkatan kemampuan mengenal konsep

bilangan 1- 10 pada anak kelompok A RA Al - Arafat Werulor Kecamatan Weru

Kabupaten Cirebon tahun pelajaran 2019/2020.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan menggunakan

metode eksperimen one group pretest - posttest design (menggambarkan

perbandingan keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan). Teknik

pengumpulan datanya menggunakan observasi dan dokumentasi. Penelitian ini

merupakan penelitian populasi karena mengambil seluruh anak kelompok A di

RA Al Arafat Desa Werulor Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon Tahun

Pelajaran 2019/2020 sebanyak 20 responden. Data penelitian yang terkumpul

dianalisis dengan menggunakan uji - t dan uji Gian.

Selanjutnya, hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan mengenal

konsep bilangan anak kelompok A RA Al Arafat sebelum penerapan permainan

congklak angka adalah 37,81%. Jika di konversikan pada tabel menafsirkan P

adalah kurang baik. Sedangkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak

kelompok A RA Al Arafat sesudah penerapan permainan congklak angka yaitu

sebesar 78,12%. Jika di konversikan pada tabel menafsirkan P adalah baik, hal ini

terdapat peningkatan sebesar 40,31%. Berdasarkan uji t yaitu thitung 37,94 > ttabel

2,093 artinya terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan mengenal

konsep bilangan anak. Sedangkan berdasarkan Uji Gian peningkatan tinggi.

Penerapan permainan congklak angka diharapkan dapat memberikan nilai

tambah bagi peserta didik disekolah. Permainan congklak angka ini, diharapkan

bisa meningkatkan memotivasi prestasi peserta didik dalam mengenal angka

dengan cara yang menyenangkan dan secara lebih mendalam. Penelitian ini juga,

diharapkan akan menjadi bahan informasi dan masukan bagi kegiatan belajar

mengajar disekolah khususnya di RA Al Arafat Werulor Kecamatan Weru

Kabupaten Cirebon.

Kata Kunci : Permainan Congklak Angka, Kemampuan Mengenal Konsep

Bilangan

Page 8: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

viii

DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN…………………………………………………..ii

NOTA DINAS…………………………………………………………………...iii

HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………..iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN…………………………………….v

KATA PENGANTAR…………………………………………………………..vi

ABSTRAK………………………………………………………………………vii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………...viii

DAFTAR TABEL………………………………………………………………..x

DAFTAR BAGAN……………………………………………………………...xii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah…………………………………………………...1

B. Identifikasi Masalah……………………………………………………...10

C. Pembatasan Masalah……………………………………………………..10

D. Rumusan Masalah………………………………………………………..11

E. Tujuan Penelitian………………………………………………………...11

F. Kegunaan Penelitian……………………………………………………..13

BAB II LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teorik

1. Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )………………….……………14

2. Bermain………………………………………………...…………….28

3. Permainan Congklak Angka…………………………………………43

4. Konsep Bilangan………………………………………..……………52

B. Hasil Penelitian Yang Relevan……………………………...……………59

C. Kerangka Berfikir…………………………………………...……………60

D. Hipotesis Penelitian………………………………………………………64

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian…………………………………………………………65

B. Tempat dan Waktu Penelitian……………………………………………66

C. Populasi dan Sampel……………………………………………………..67

D. Teknik Pengumpulan Data……………………………………………….70

E. Teknik Analisis Data……………………………………………………..74

Page 9: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

ix

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data……………………………………………………………84

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data………………………………….…91

C. Pengujian Hipotesis……………………………………………………....99

D. Pembahasan Hasil Penelitian………………………………………..….106

E. Keterbatasan Penelitian…..........………………………………………..107

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan……………………………………………………………..…108

B. Saran……………...………………………………………………….....109

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN - LAMPIRAN

Page 10: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

x

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian……………………………………………...…….67

Tabel 3.2 Populasi Penelitian……………………………………………….....69

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan…….71

Tabel 3.4 Data Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Sebelum Dan Sesudah

Menggunakan Permainan Congklak Angka (X1/X2)……...…….…72

Tabel 3.5 Data Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Sebelum

Menggunakan Congklak Angka (X1)………………………………74

Tabel 3.6 Data Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan Sesudah

Menggunakan Permainan Congklak Angka (X2)………………..…75

Tabel 3.7 Tabel Menafsirkan P……………………………………………..…76

Tabel 3.8 Tabel Penolong Penilaian Kemampuan Mengenal Konsep

Bilangan……………………………………………………………..76

Tabel 3.9 Tabulasi Data Hasil Penelitian……………………………………...80

Tabel 3.10 Tabel Penolong……………………………………………………...80

Tabel 3.11 Tabel Klasifikasi Gain………………………………….…………...83

Tabel 3.12 Tabel Penolong Uji Gian……………………………………………83

Tabel 4.1 Data Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1 – 10 Sebelum

Menggunakan Permainan Congklak Angka…………………...……85

Tabel 4.2 Tabel Menafsirkan P………………………………………………..86

Tabel 4.3 Data Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1-10 Sesudah

Menggunakan Permainan Congklak Angka ( X2 )…………………87

Tabel 4.4 Tabel Menafsirkan P………………………………………………..88

Tabel 4.5 Tabulasi Data Hasil Penelitian……………………………………...89

Tabel 4.6 Tabel Menafsirkan P………………………………………………..90

Tabel 4.7 Tabel Penolong Penilaian Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan

Sebelum Menggunakan Permainan Congklak Angka………………91

Tabel 4.8 Tabel Liliefors Untuk Uji Normalitas Data Pretest…………………93

Tabel 4.9 Tabel Penolong Penilaian Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan

Page 11: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

xi

Sesudah Menggunakan Permainan Congklak Angka………………94

Tabel 4.10 Tabel Liliefors Untuk Uji Normalitas Data Posttest……………..…96

Tabel 4.11 Tabulasi Data Hasil Penelitian……………………………………...99

Tabel 4.12 Tabel Penolong…………………………………………………….100

Tabel 4.13 Tabel Penolong Uji Gian…………………………………………..105

Page 12: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

xii

DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Kerangka Berfikir……………………………………………………63

Page 13: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah salah satu pilar terpenting dari kehidupan

seseorang. Untuk dia menjadi manusia seutuhnya, didalam pendidikan

seseorang mendapatkan ilmu yang bermanfaat, mampu mengangkat

derajat dirinya maupun keluarganya baik di masyarakat maupun dimata

Allah SWT. Seperti dalam firman Allah SWT berikut ini yang

menjelaskan tentang keutamaan orang yang menuntut ilmu

ا الذينا ح الل لاكم يا أاي ها حوا ي افسا الس فاافسا جا حوا ف الما س آمانوا إذاا قيلا لاكم ت افا

إذااقيلا الله باا وا انشزوافاانشزوا ي ارفاعالله الذينا امانوا من كم واالذينا اوتو العلما داراجا ت وا

ل ونا خا بي ر (۱۱دلة : )سورة المجا ت اع ما

Artinya :"Wahai orang-orang yang beriman! Apabila dikatakan

kepadamu,"Berilah kelapangan didalam majelis, maka lapangkanlah,

niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan

berdirilah kamu, maka berdirilah, niscaya Allah akan mengangkat

derajat orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang

Page 14: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

2

berilmu beberapa derajat dan Allah mahateliti apa yang kamu kerjakan".

(Q.S Al-Mujadalah ayat 11)1

Dari ayat di atas, maka jelaslah bahwa menuntut ilmu adalah

merupakan perintah langsung dari Allah. karena orang yang menuntut ilmu

akan diangkat derajatnya oleh Allah beberapa derajat.

Pendidikan sendiri merupakan terjemahan dari education, yang

kata dasarnya educate atau bahasa latinnya educe yang berarti

mengembangkan dari dalam, mendidik, dan melaksanakn hukum

kegunaan. Istilah pendidikan dalam bahasa Yunani merupakan terjemahan

dari kata paedagigie yang berarti pergaulan dengan anak – anak.

Sementara orang yang tugasnya membimbing atau mendidik dalam

pertumbuhannya agar dapat berdiri sendiri disebut paedagogos.2

Menurut Lengeveld berpendapat bahwa pendidikan adalah upaya

manusia dewasa membimbing kepada yang belum dewasa untuk mencapai

kedewasaan. Menurut Ahmad D. Marimba, pendidikan merupakan

bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap

perkembangan jasmani dan ruhani si terdidik menuju terbentuknya

kepribadian yang utama.

Dalam Undang – Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan

terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran

1 Al - Qur'anul karim. 2009. Jakarta: Departemen agama RI

2 M. Fadillah & Lilif Mualifatu.Pendidikan Karakter Anak Usia Dini.(Yogyakarta : Ar-

ruzz Media.2013)h.17

Page 15: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

3

agar perserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk

memiliki kekuatan spiritual agama, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,

masyarakat, bangsa, dan negara.3

Sejalan dengan itu, Islam memerintahkan untuk selalu memberikan

pendidikan kepada anak, sebagai upaya pengembang potensinya.

Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya : “ Sesungguhnya rugilah

orang – orang yang membunuh anak mereka karena ketidaktahuan dan

kebodohan mereka.” ( QS. Al – An’am : 140 ).4

Pentingnya PAUD diselenggarakan karena anak usia dini hidup

pada masa peka sehingga para ahli menyebutnya dengan masa emas

(golden age). Pada masa ini terjadi pematangan fungsi fisik dan psikis

yang siap merespon stimulasi yang datang dari lingkungannya. AUD

memiliki sel – sel otak bayi berjumlah 100 miliar, tetapi belum saling

berhubungan kecuali hanya sedikit. Setiap rangsangan yang diterima anak

akan melahirkan sambungan baru atau memperkuat sambungan yang

sudah ada. Kompleksitas kuatnya jaringan sel otak anak secara otomatis

akan memacu aspek – aspek perkembangan seperti kognitif, sosial-

emosional, kreativitas, bahasa, dan sebagainya. AUD juga merupakan

generasi emas suatu bangsa. Betapa pentingnya penyelenggaraan PAUD

dapat disimpulkan bahwa pembangunan nasional kedepan akan sangat

3 Ibid., h.18

4 Ibid., h. 46

Page 16: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

4

dipengaruhi oleh keberhasilan kita dalam penyelenggaraan PAUD yang

berkualitas.5

Fungsi PAUD menurut peraturan pemerintah No. 17 tahun 2010

tentang pengelolaan dan penyelenggaraan PAUD adalah untuk membina,

menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi anak secara optimal

sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap

perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki jenjang

pendidikan selanjutnya.6

Sementara itu, tujuan dari diselenggaranya PAUD adalah sebagai

berikut :7

1. Memberikan pengasuhan dan bimbingan yang memungkinkan AUD

tubuh dan berkembang sesuai dengan usia dan potensinya.

2. Mengidentifikasi penyimpangan yang terjadi pada anak sehingga tidak

terjadi penyimpangan pada anak dan dapat dilakukan intervensi dini.

3. Mempersiapkan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang Sekolah

Dasar ( SD ) atau Madrasah Ibtidaiyah ( MI ).

4. Menjadikan manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif inovatif, mandiri,

percaya diri, serta menjadi warga negara yang demokratis dan

bertanggung jawab.

5 Novan Ardy Wiyani, Konsep Dasar PAUD,( Yogyakarta : Gava Media, 2016 ), h.6-7

6 Ibid., h.8 7 Ibid., h.10

Page 17: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

5

5. Mengembangkan kecerdasan spiritual, intelektual, emosional, dan

sosial anak pada masa emas pertumbuhannya dalam lingkungan

bermain yang edukatif dan menyenangkan.

Menurut NAEYC ( National Association for The Education of

Young Children) menyatakan Anak Usia Dini adalah anak yang rentang

usianya 0 – 8 tahun. Sedangkan Indonesia sendiri menyebutkan AUD

adalah anak yang berusia 0 – 6 tahun, yang ditetapkan dalam UU No. 20

tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 28 ayat 1.

Menurut E. Mulyasa mengartikan AUD sebagai individu yang sedang

mengalami proses tumbuh kembang yang sangat pesat, bahkan sebagai

lompatan perkembangan.8

Dalam pandangan agama Islam, anak merupakan amanah ( titipan )

Allah SWT yang harus dijaga, dirawat, dan dipelihara dengan sebaik –

baiknya oleh setiap orang tua. Allah SWT juga telah memberikan potensi

yang dapat dikembangkan sebagai penunjang kehidupan dimasa depan.

Seperti sabda Rasulullah SAW : “ Setiap anak dilahirkan dalam keadaan

fitrah, kedua orang tuanyalah yang menjadikan Yahudi, Nasrani, dan

Majusi.” ( HR. Bukhori dan Muslim ). Arti fitrah dalam hadits tersebut

mengandung makna potensi ( kemampuan dasar anak ). Para mufasirin

menyebutkan bahwa fitrah diartikan sebagai potensi kebaikan yang dibawa

anak sejak lahir.9

8 Ibid., h. 98 9 .Ibid, h.44

Page 18: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

6

Karakteristik AUD yaitu memiliki rasa ingin tahu yang besar, pribadi

yang unik, gemar berimajinasi dan berfantasi, memiliki sikap egosentris,

memiliki daya konsentrasi yang rendah, menghabiskan sebagian aktifitas

untuk bermain, belum mampu menggambar abstrak, belum mampu

mendeskripsikan berbagai konsep yang abstrak.

Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan AUD diantaranya

Faktor keturunan, Faktor lingkungan, kematangan, pembentukan, minat

dan bakat, serta kebebasan.10

Pertumbuhan dan perkembangan AUD memiliki perbedaan.

Pertumbuhan sendiri terkait dengan perubahan fisik pada individu,

sedangkan perkembangan terkait dengan perubahan psikis daan individu.

Berikut pertumbuhan dan perkembangan AUD, diantaranya yaitu

Perkembangan fisik Motorik, Perkembangan bahasa , Perkembangan sosial

emosional, Perkembangan Agama dan Moral, dan Perkembangan Kognitif.

Kognitif adalah kemampuan individu untuk menghubungkan,

menilai, dan mempertimbangkan suatu kejadian atau peristiwa.

Perkembangan kognitif pada anak usia dini yaitu semua proses psikologis

yang berhubungan dengan bagaimana anak mempelajari dan memikirkan

lingkungannya.11 Jean Piaget Mengungkapkan bahwa manusia dalam

hidupnya pasti melalui 4 tahap perkembangan kognitif yaitu tahap

10 Yuliani Nurani Sujiono, dkk,Metode Pengembangan Kognitif, ( Jakarta : Universitas

Terbuka,2006 ), h.1.26

11 Ibid., h. 1.3

Page 19: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

7

sensorimotor, tahap pra oprasional, pra oprasional kongkret, dan tahap pra

oprasional formal.12

Ada beberapa alasan mengapa kognitif harus dikembangkan, yaitu:

a. Agar anak mampu mengembangkan daya persepsinya berdasarkan

apa yang dilihat, didengar, dan dirasakan sehingga anak memiliki

pemahaman yang utuh dan komprehensif.

b. Agar anak mampu melatih ingatannya terhadap semua peristiwa

dan kejadian yang pernah dialaminya.

c. Agar anak mampu mengembangkan berbagai emikirannya dalam

rangka menghubungkan antara suatu peristiwa dengan peristiwa

lainnya.

d. Agar anak memahami berbagai simbol yang terdapat dilingkungan

sekitar.

e. Agar anak mampu melakuakan berbagai proses penalaran baik

alamiah maupun ilmiah.

f. Agar anak mampu memecahkan problematika hidup yang

dihadapinya.

Dalam kognitif ada beberapa bidang salah satunya adalah

berhitung. berhitung merupakan bagian dari matematika terutama konsep

bilangan yang merupakan juga dasar bagi pengembangan kemampuan

matematika maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar.

12 Ibid., h. 1.22

Page 20: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

8

Bilangan salah satu konsep matematika yang paling penting

dipelajari anak yaitu pengembangan kepekaan bialangan. Peka terhadap

bilangan berarti tidak sekedar menghitung. Kepekaan bilangan mencakup

pengembangan rasa kuantitas dan pemahaman kesesuaian satu lawan satu.

Aketika kepekaan terhadap bilangan anak – anak berkembang, mereka

menjadi semakin tertarik pada hitung – menghitung. Menghitung menjadi

landasan bagi pekerjaan dini anak – anak dengan bilangan. Menurut

Copley , bilangan adalah lambang atau simbol yang merupakan suatu

objek yang terdiri dari angka – angka.13

Menurut Ramaini “konsep bilangan adalah himpunan benda-benda

atau angka yang dapat memberikan sebuah pengertian. Konesp bilangan

selalu dikaitkan dengan pekerjaan menghubung hubungkan baik benda

maupun dengan lambang bilangan”.14

Kemampuan konsep bilangan yang dikuasai anak dapat membantu

anak untuk meningkatkan percaya diri anak , membantu anak bergaul

dengan lingkungan sosial dimana anak tinggal, serta dasar bagi

pengembangan kemampuan matematika maupun kesiapan untuk

mengikuti pendidikan dasar bagi anak.

Hasil Observasi dan wawancara awal dengan wali kelas kelompok

A Ibu Tuti Alawiya yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal 31 Juli 2019

13 Agung Triharso, Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak Usia Dini 30 Permainan

Matematika dan Sains, ( Yogyakarta : C.V Andi Offset, 2013), h. 49

14 Taopik Rahman, Sumardi , & Fitri Fuadatun , "Peningkatan Kemampuan Anak Usia

Dini Mengenal Konsep Bilangan Melalui Media Flashcard", Jurnal Paud Agapedia, Vol.1 No.

1, 2017, Page 121

Page 21: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

9

menyatakan bahwa anak kelompok A RA Al - Arafat rata – rata masih

belum memahami tentang konsep bilangan dan berhitung yang baik.

Seperti anak masih diam ketika ditanya angka yang sebelum atau sesudah

yang disebutkan. Misalnya guru bertanya angka berapa setelah angka 5.

Hal ini dibuktikan juga ketika guru kelas menunjuk 20 orang siwa untuk

maju menuliskan konsep bilangan, 12 diantaranya masih terbalik dalam

menulis angka yang disebutkan oleh guru.

Dampak negatif jika masalah ini didiamkan maka akan

menimbulkan rasa malu pada diri anak, tidak bersemanagat dalam

pembelajarannya, keterlambatan pemahaman dalam mengenal angka dan

berhitung.

Bermain merupakan wahana belajar dan bekerja bagi anak. Untuk

itu, Congklak angka adalah salah satu permainan yang dapat membantu

dalam permasalahan ini. Selain itu congklak biasa disebut dakon yaitu

bentuk alat permaianan tradisional dan modern yang terbuat dari kayu atau

bahan plastik yang dilubangi sesuai ukuran yang diinginkan. Ukuran papan

terdiri dari 16 lubang. Ada 2 lubang yang besar dikedua sisinya.

Membutuhkan 98 biji congklak. Manfaat permainan congklak bagi

perkembangan kecerdasan anak, diantaranya yaitu Melatih kemampuan

motik halus, Melatih anak – anak dalam berhitung, Melatih kesabaran dan

Page 22: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

10

ketelitian, Melatih jiwa sportifitas, Melatih kemampuan menganalisa, dan

Menjalin kontak sosial.15

Berdasarkan uraian diatas, masalah tersebut dapat didekati dengan

permainan congklak dan kartu angka untuk kemampuan mengenal konsep

bilangan. Untuk itu, peneliti mengambil judul “ Efektivitas Permainan

Congklak Angka Dengan Kartu Angka Dalam Meningkatkan Kemampuan

Mengenal Konsep Bilanagan 1 - 10 Pada Anak Kelompok A Raudhatul

Athfal Al Arafat Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon”

B. Identifikasi Masalah

1. Anak cenderung diam ketika ditanya tentang bentuk – bentuk angka

2. Anak hanya mengenal satu bentuk angka 1-4

3. Anak hanya mampu mengurutkan angka 1-4 selebihnya anak banyak

diam

4. Anak cenderung mengobrol ketika guru mengenalkan angka

5. Anak juga masih terbalik dalam menuliskan lambang bilangan

C. Pembatasan Masalah

Mengingat keterbatasan kemampuan peneliti dan waktu. Karena itu

peneliti hanya akan meneliti kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10

pada anak Kelompok A RA Al Arafat pada pembelajaran kognitif.

15 Rani Yulianty, Permainan yang meningkatkan kecerdasan anak, ( Jakarta : Laskar

Aksara ), h.62

Page 23: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

11

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah diatas maka masalah dalam

penelitian ini di rumuskan sebagai berikut : “ Apakah permainan congklak

angka dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan pada

kelompok A RA Al Arafat”. Agar lebih operasional maka dijabarkan

menjadi pertanyaan penelitian, sebagai berikut :

1. Seberapa baik kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 pada anak

kelompok A RA Al Arafat sebelum menggunakan permainan congklak

angka?

2. Seberapa tinggi kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 pada

anak kelompok A RA Al Arafat sesudah menggunakan permainan

congklak angka?

3. Seberapa besar perbedaan kemampuan mengenal konsep bilanagan 1-

10 sebelum dan sesudah menggunakan permainan congklak angka

pada anak kelompok A RA Al Arafat?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian di atas, maka tujuan penelitian

adalah sebagai berikut :

1. Menggambarkan kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 pada

anak kelompok A RA Al Arafat sebelum menggunakan permainan

congklak angka.

Page 24: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

12

2. Mendeskripsikan kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 pada

anak kelompok A RA Al Arafat sesudah menggunakan permainan

Congklak angka.

3. Mendeskripsikan perbedaan kemampuan mengenal konsep bilangan 1-

10 sebelum dan sesudah menggunakan permainan congklak angka

pada anak kelompok A RA Al Arafat.

F. Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini memberi sumbangan pengetahuan tentang

upaya meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10

melalui permainan congklak angka.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi orang tua

Kegunaan penelitian ini bagi orang tua siswa yaitu

mengetahui bahwa pemainan congklak adalah permainan yang

menyenangkan dan dapat meningkatkan kemampuan mengenal

konsep bilangan AUD. Orang tua juga dapat menerapkan

permainan congklak angka ini di rumah.

b. Bagi guru PAUD

Menambah wawasan cara mengajar anak mengenal konsep

angka 1-10 tanpa terasa sedang tidak berhitung.

Page 25: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

13

c. Bagi pengelolah PAUD

Bisa menambah sumber pembelajaran untuk disekolah

sebagai acuan dalam isi penelitian.

Page 26: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

14

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Deskripsi Teoretik

1. Pendidikan Anak Usia Dini ( PAUD )

Pendidikan sendiri merupakan terjemahan dari education, yang

kata dasarnya educate atau bahasa latinnya educo yang berarti

mengembangkan dari dalam, mendidik, dan melaksanakan hukum

kegunaan. Istilah pendidikan dalam bahasa Yunani merupakan

terjemahan dari kata paedagigie yang berarti pergaulan dengan anak –

anak. Sementara orang yang tugasnya membimbing atau mendidik

dalam pertumbuhannya agar dapat berdiri sendiri disebut

paedagogos. Istilah ini diambil dari kata paedos ( anak ) dan agoge

(saya membimbing, memimpin). Oleh karenanya menurut pendapat

ini pendidikan diartikan sebagai suatu bimbingan yang diberikan

dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak – anak dalam

pertumbuhannya, baik jasmani maupun rohani agar berguna bagi diri

sendiri dan masyarakatnya. 1

Menurut Lengeveld berpendapat bahwa pendidikan adalah

upaya manusia dewasa membimbing kepada yang belum dewasa

untuk mencapai kedewasaan. Menurut Ahmad D. Marimba,

pendidikan merupakan bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si

1 M. Fadillah & Lilif Mualifatu.Pendidikan Karakter Anak Usia Dini.(Yogyakarta : Ar-

ruzz Media.2013)h.16 - 17

Page 27: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

15

pendidik terhadap perkembangan jasmani dan ruhani si terdidik

menuju terbentuknya kepribadian yang utama.2

Dalam Undang – Undang No. 20 tahun 2003 tentang sistem

pendidikan nasional disebutkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar perserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual agama, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.3

Sementara itu, pada UU RI No. 20 Tahun 2003 tersebut pada

pasal 1 menyebutkan bahwa PAUD adalah suatu upaya pembinaan

yang ditujukan kepad anak – anak sejak lahir hingga usia 6 tahun yang

diakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu

pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta ruhaninya agar anak

memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut.4

Sejalan dengan itu, Islam memerintahkan untuk selalu

memberikan pendidikan kepada anak, sebagai upaya pengembang

potensinya. Sebagaimana firman Allah SWT yang artinya : “

Sesungguhnya rugilah orang – orang yang membunuh anak mereka

karena ketidaktahuan dan kebodohan mereka.” ( QS. Al – An’am :

140 ). Para mufasirin mengartikan membunuh dalam arti luas, yaitu

selain membunuh secara fisik, yaitu menghilangkan nyawa anak, juga

2 Ibid.,h. 18 3 Novan Ardy Wiyani, Konsep Dasar PAUD, (Yogyakarta : Gava Media.2106).h1

4 Ibid.,h.4

Page 28: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

16

membunuh dalam arti menghilangkan seluruh kreativitas, perasaan,

serta potensi – potensi yang dimiliki anak.5

Pentingnya PAUD diselenggarakan karena anak usia dini hidup

pada masa peka sehingga para ahli menyebutnya dengan masa emas

(golden age). Pada masa ini terjadi pematangan fungsi fisik dan psikis

yang siap merespon stimulasi yang datang dari lingkungannya. AUD

memiliki sel – sel otak bayi berjumlah 100 miliar, tetapi belum saling

berhubungan kecuali hanya sedikit, yaitu hanya sel – sel otak yang

mengendalikan jantung, pernafasan, gerak refleks, pendengaran dan

naluri hidup. Ketika anak berusia 3 tahun, sel otak telah membentuk

sekitar 1.000 triliun jaringan koneksi / sinapsis. Jumlah ini dua kali

lebih banyak dari yang dimiliki orang dewasa. Sebuah sel otak dapat

berhubungan dengan 15.000 sel lain. Sinaps – sinaps yang jarang

digunakan akan semakin kuat dan permanen. Setiap rangsangan yang

diterima anak akan melahirkan sambungan baru atau memperkuat

sambungan yang sudah ada. Kompleksitas kuatnya jaringan sel otak

anak secara otomatis akan memacu aspek – aspek perkembangan

seperti kognitif, sosial-emosional, kreativitas, bahasa, dan sebagainya.

AUD juga merupakan generasi emas suatu bangsa. Betapa pentingnya

penyelenggaraan PAUD dapat disimpulkan bahwa pembangunan

5 Fadillah & Mualifatu, op.cit., h.46 (1)

Page 29: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

17

nasional kedepan akan sangat dipengaruhi oleh keberhasilan kita

dalam penyelenggaraan PAUD yang berkualitas.6

Prinsip – prinsip dalam pelaksanaan PAUD yaitu berorientasi

pada perkembangan anak, berorientasi pada kebutuhan anak, bermain

sambil belajar, berpusat pada anak, lingkungan yang kondusif,

menggunakan pembelajaran terpadu, mengembangkan berbagai

kecakapan hidup, menggunakan berbagai media edukatif dan sumber

belajar, melaksanakan secara bertahap dan berulang – ulang, aktif,

kreatif, inovatif, serta menyenangkan.7

Fungsi PAUD menurut peraturan pemerintah No. 17 tahun

2010 tentang pengelolaan dan penyelenggaraan PAUD adalah untuk

membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi anak

secara optimal sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar

sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk

memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.8

Sementara itu, tujuan dari diselenggaranya PAUD adalah

sebagai berikut :9

1. Memberikan pengasuhan dan bimbingan yang memungkinkan

AUD tubuh dan dan berkembang sesuai dengan usia dan

potensinya.

6 Wiyani, op. cit., h.6-8 (2)

7 Imam Musbikin, Buku Pintar PAUD, (Jogjakarta : 2010), h 54-59 8 Ibid., h. 8 9 Ibid., h8-10

Page 30: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

18

2. Mengidentifikasi penyimpangan yang terjadi pada anak sehingga

tidak terjadi penyimpangan pada anak dan dapat dilakukan

intervensi dini.

3. Mempersiapkan untuk mengikuti pendidikan pada jenjang Sekolah

Dasar ( SD ) atau Madrasah Ibtidaiyah ( MI ).

4. Menjadikan manusia yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha

Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif inovatif,

mandiri, percaya diri, serta menjadi warga negara yang demokratis

dan bertanggung jawab.

5. Mengembangkan 6 kecerdasan dalam ingkunagan bermain yang

edukatif dan menyenangkan.

Ruang lingkup PAUD adalah Infant ( usia 0-1 tahun ),

Toddler ( 2-3 tahun ), Preschool/kindergarten children ( 3-6

tahun),dan early primary school ( 6-8 tahun, SD kelas awal ).10

Menurut NAEYC ( National Association for The Education

of Young Children) menyatakan Anak Usia Dini adalah anak yang

rentang usianya 0 – 8 tahun. Sedangkan Indonesia sendiri

menyebutkan AUD adalah anak yang berusia 0 – 6 tahun, yang

ditetapkan dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pada pasal 28 ayat 1. Menurut E. Mulyasa mengartikan AUD

10 Maimunah Hasan, Pendidikan Anak Usia Dini, (Jogjakarta : 2012), h 17

Page 31: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

19

sebagai individu yang sedang mengalami proses tumbuh kembang

yang sangat pesat, bahkan sebagai lompatan perkembangan.11

Dalam pandangan agama Islam, anak merupakan amanah (

titipan ) Allah SWT yang harus dijaga, dirawat, dan dipelihara dengan

sebaik – baiknya oleh setiap orang tua. Allah SWT juga telah

memberikan potensi yang dapat dikembangkan sebagai penunjang

kehidupan dimasa depan. Seperti sabda Rasulullah SAW : “ Setiap

anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, kedua orang tuanyalah yang

menjadikan Yahudi, Nasrani, dan Majusi.” ( HR. Bukhori dan

Muslim ). Arti fitrah dalam hadits tesebut mengandung makna potensi

( kemampuan dasar anak ). Para mufasirin menyebutkan bahwa fitrah

diartikan sebagai potensi kebaikan yang dibawa anak sejak lahir.12

Karakteristik AUD yaitu bersifat unik, mengekspresikan

perilakunya secara relatif spontan, anak bersifat aktif dan energik,

bersifat egosentris, memiliki rasa ingin tahu yang kuat dan antusias

terhadap banyak hal, bersifat eksploratif dan berjiwa petualang, anak

umumnya kaya dengan fantasi, mudah frustasi, kurang pertimbangan

dalam bertindak, memiliki daya perhatian yang pendek, merupakan

masa belajar yang potensial, dan anak semakin menunjukkan minat

terhadap teman.13

11 Ibid., h.98 12 Fadillah & Mualifatu, op.cit., h.44 (3)

13Ajeng Yusriana, Kiat – kiat Menjadi Guru PAUD yang Disukai Anak – anak,

(Jogjakarta : 2012), h 25-33

Page 32: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

20

Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan AUD

diantaranya :14

1. Faktor Hereditas

Faktor hereditas ini merupakan salah satu faktor penting

yang mepengaruhi perkembangan AUD. Bahkan Islam telah

mengindikasikan pentingnya faktor hereditas dalam

perkembanagan anak sejak 14 abad yang lalu. Nabi Muhammad

SAW bersabda : “ Menikahlah kalian dengan sumber (

penghentian ) yang baik, karena sesungguhnya hal itu akan

menurun kepada anak - anaknya.” ( HR. Muslim ). Dalam

perspektif hereditas perkembangan seorang anak sangat

dipengaruhi oleh hal – hal berikut :

a. Bakat, setiap anak memiliki berbagai macam bakat sebagai

pembawaannya, seperti bakat musik, seni, agama, akal yang

tajam, dan sebagainya yang diwariskan oleh orang tuanya,

bahkan nenek moyangnya.

b. Sifat – sifat keturunan, sifat keturunan yang diwariskan oleh

orang tua atau nenek moyangnya yang berupa fisik maupun

psikisnya. Seperti bentuk hidungnya, sifat pemalas, dan

sebagainya.

14 Wiyani, op. cit., h.102-109 (4)

Page 33: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

21

2. Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan sering diartikan sebagai kekuatan

kompleks dari dunia fisik dan sosial yang mempengaruhi susunan

biologis dan pengalaman psikologis anak sejak sebelum ada dan

sesudah lahir. Faktor lingkungan ini juga disebut dengan istilah

nature. Faktor ini dipengaruhi oleh :

a. Keluarga

Dalam perspektif ilmu pendidikan, keluarga

merupakan lingkungan pendidikan yang pertama dan utama.

Di lingkungan keluarga inilah anak – anak mula – mula

menerima pendidikan dan menentukan perkembangan anak.

Ditegaskan oleh Nabi Muhammad SAW juga dalam hadistnya

yaitu “ setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua

orang tuanyalah yang akan menjadikan ia Yahudi, Nasrani,

atau Majusi “. ( HR. Bukhari ).

Pola asuh orang tua yang otoriter, liberal, maupun

demokratis dapat mempengeruhi perkembangan anak.

Misalnya saja jika anak dibesarkan dengan ola asuh yang

demokratis, maka ia akan menjadi sosok anak yang berfikiran

terbuka yang menjadikan ia pandai bergaul dan memiliki juga

sosial yang tinggi.

Page 34: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

22

b. Lembaga pendidikan

Lembaga pendidikan merupakan lingkungan kedua

bagi anak, seperti KB, TK, RA, dan sejenisnya. Proses

interaksi anatara pendidik dan teman sebayanya dapat

mempengaruhi perkembangan anak.

Dalam sebuah hadist, Nabi Muhammad Saw telah

menunjukkan bagaimana teman sebaya dapat memengaruhi

perkembangan anak. Nabi bersabda “ persamaan teman yang

baik dan teman yang buruk seperti pedagang minyak dan

peniup api tukang besi. Si pedagang minyak kesturi mungkin

akan memberinya padamu, atau membeli kepadanya, atau

setidaknya kamu dapat memperoleh bau yang harum darinya,

tapi si peniup api tukang besi mungkin akan membuat

pakaianmu terbakar, atau kamu akan mendapatkan bau yang

tidak sedap darinya”. ( HR. Bukhori ).

c. Masyarakat

Masyarakat diartikan sebagai kumpulan individu

atau kelompok yang diikat oleh kesatuan negara, kebudayaan,

dan agama. Budaya, kebiasaan, agama, dan keadaan demografi

pada suatu masyarakat diakui maupun tidak memiliki pengaruh

dam perkembangan anak usia dini. Misalnya, seorang anak

yang dibesarkan diperkotaan dan pedesaan perkembangannya

akan berbeda.

Page 35: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

23

3. Faktor Umum

a. Jenis kelamin, dalam hal anak yang baru lahir misalnya anak

laki – laki sedikit lebih besar daripada anak perempuan tetapi

kemuadian anak perempuan tumbuh lebih cepat dari pada laki

– laki. Dalam hal kematangannya juga demikian, anak

perempuan lebih dahulu matang daripada anak laki – laki.

b. Kelenjar gondok, hasil riset dalam bidang endocrinology

menunujukkan urgent nya peranan yang dimainkan oleh

kelenjar gondok terhadap perkembangan fisik – motorik dan

psikis anak usia dini. Kelenjar gondok tersebut mempengaruhi

perkembangannya baik pada waktu sebelum lahir maupun pada

pertumbuhan dan perkembangan sesudahnya.

c. Kesehatan, kesehatan fisik dan psikisnya baik dan sempurna

akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang

memadai. Sebaliknya, jika mereka mengalami gangguan

kesehatan baik secara fisik maupun psikis maka pertumbuhan

dan perkembangannya akan mengalami hambatan.

d. Ras, ras juga mempengaruhi perkembangan anak usia dini.

Misalnya anak – anak dari ras Mediterranean ( sekitar laut

tengah ) mengalami pertumbuhan fisik lebih cepat

dibandingkan dengan anak – anak dari bangsa – bangsa Eropa

Utara dan itu akan mempengaruhi perkembangan pula.

Page 36: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

24

Pertumbuhan dan perkembangan AUD memiliki perbedaan.

Pertumuhan sendiri terkait dengan perubahan fisik pada individu,

sedangkan perkembangan terkait dengan perubahan psikis daan individu.

Berikut pertumbuhan dan perkembangan AUD Perkembangan fisik

Motorik, Perkembangan bahasa, Perkembangan sosial emosional,

Perkembangan Agama dan Moral, Perkembangan Kognitif.

Kognitif adalah kemampuan individu untuk menghubungkan,

menilai, dan mempertimbangkana suatu kejadian atau peristiwa.

Perkembangan kognitif pada anak usia dini yaitu semua proses psikologis

yang berhubungan dengan bagaimana anak mempelajari dan memikirkan

lingkungannya.15

Ada beberapa teori yang menjelaskan perkembangan kognitif

diantaranya yaitu:16

a. Jean Piaget

Mengungkapkan bahwa manusia dalam hidupnya pasti

melalui 4 tahap perkembangan kognitif yaitu tahap sensorimotor,

tahap pra oprasional, pra oprasional kongkret, dan tahap pra

oprasional formal.

b. Teori “ Two Factors”

Teori ini dikemukakan oleh Charles Spearman ( 1904 ) yang

berpendapat bahwa kognitif meliputi kemampuan umum yang diberi

“g” ( spesific factors ) dan kemampuan khusus yang diberi kode “s” (

15 Yuliani Sujiono Nurani, dkk.Metode Pengembangan Kognitif.(Jakarta : 2006).h 1.3

16 Ibid.,h 1.7

Page 37: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

25

spesific faktors ). Setiap individu memiliki kedua kemampuan ini yang

keduanya menentukan enampilan atau perilaku mentalnya.

c. Teori “Primary Mental Abilities”

Teori ini dikemukakan oleh thrustone yang berpendapat

bahwa kognitif merupakan penjelmaan dari kemampuan primer, yaitu

kemampuan berbahasa, mengingat, nalar atau berfikir logis,

pemahaman ruang, bilangan, menggunakan kata – kata, mengamati

dengan cepat dan cermat.

Sedangkan Gessel dan amatruda mengemukakan bahwa

anak usia 3 - 4 tahun mulai berbicara secara jelas dan berarti. Kalimat -

kalimat yang di ucapkan anak semakin baik. Ia menamakan masa ini

sebagai masa perkembangan fungsi bicara. pada usia 4-5 tahun, yaitu

masa belajar matematika. Dalam tahap ini anak sudah mulai belajar

matematika sederhana, misal menyebutkan bilangan, menghitung

urutan bilangan, dan penguasaan jumlah kecil dari benda - benda

(Wasty Soemanto).17

Anak usia dini memiliki tahapan perkembangan dan

kemampuan kognitif sebagai berikut:18

Usia Kemampuan kognitif

0-3 bulan - Mampu membedakan apa yang diinginkan

- Berhenti menangis setelah di gendong atau diberi susu

17 Ibid., h 2.8 18 Wiyani, op. cit., h.115 (5)

Page 38: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

26

3-6 bulan - Memperhatikan dan memilih permainan yang

diinginkan

- Mengulurkan kedua tangan untuk di gendong

6-9 bulan - Mengamati benda – benda yang bergerak

- Berpaling kearah sumber suara

- Mengamati benda – benda yang kemudian dipegang

dan dijatuhkan

9-12 bulan - Memahami perintah sederhana

- Menunjukkan reaksi saat namamya di panggil

- Mencoba mencari benda yang disembunyikan

- Mencoba membuka atau melepas benda yang tertutup

12-18 bulan - Menyebutkan beberapa nama benda

- Menanyakan nama benda yang belum dikenal

- Membedakan ukuran benda

- Mengenal bebeberapa warna primer

- Menyebut nama sendiri dan orang – orang yang

dikenalnya

18-24 bulan - Mempergunakan alat permainan dengan cara

semuanya

- Meniru gambar wajah orang

- Memahami konsep angka dan hitungan sederhana

- Memahami prinsip orang lain

2-3 tahun - Menyebut bagian – bagian suatu gambar

Page 39: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

27

- Memahami prinsip ukuran

- Mengenal kembali bagian – bagian tubuh

- Mengenal 3 macam bentuk geometri

3-4 tahun - Menempatkan benda dalam urutan berdasarkan ukuran

- Menemukan / mengenali bagian yang hilang dari suatu

pola gambar

- Mengekspresikan diri

- Memahami perbedaan antara dua hal dari jenis yang

sama

4-5 tahun - Mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsinya

- Menyebutkan beberapa angka dan huruf

- Menggunakan benda – benda sebagai permainan

simbolik

- Mengenal sebab akibat tentang alam sekitar

5-6 tahun - Mengklasifikasikan benda berdasarkan fungsinya

- Menunjukkan kegiatan yang bersifat eksploratif dan

menyelidk

- Mencari alternatif dalam memecahkan masalah yang

dihadapi dalam suatu aktivitas

- Menyusun perencanaan kegiatan yang akan dilakuka

bersama teman – teman

- Menunjukkan inisiatif dan kreativitas dalam memilih

tema permainan.

Page 40: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

28

Metode adalah cara menyampaikan / mentransfer ilmu yang

tepat yang sesuai dengan anak sehingga menghasilkan pemahaman

yang maksimal bagi anak.19 Metode yang di gunakan pada

pengembangan kognitif diantaranya yaitu bermain, pemberian tugas,

demonstrasi, tanya jawab, mengucapkan syair, percobaan /

eksperimen, bercerita, karyawisata, dan dramatisasi.20

2. Bermain

Salah satu faktor penunjang keberhasilan proses pembalajaran pada

PAUD adalah dengan cara bermain yang memanfaatkan alat – alat

permainan edukasi dengan baik. Selain itu, penggunaan permainan

yang tepat akan memudahkan penyampaian tujuan materi

pembelajaran. Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengertian

bermain, manfaat dan fungsi bermain, tujuan bermain, prinsip bermain

serta karakteristik permainan yang baik untuk AUD.

a. Pengertian Bermain

Bermain adalah Serangkaian kegiatan atau aktivitas anak

untuk bersenang – senang.21 Seperti yang dijelaskan oleh Jean

piaget bermain adalah suatu kegiatan yang berulang – ulang dan

menimbulkan kesenangan atau kepuasan bagi diri sendiri. Menurut

Parten, bermain adalah suatu kegiatan sebagai sarana bersosialisasi

dan dapat memberikan kesempatan anak bereksplorasi,

19 Nurani,dkk, op. cit., h.7.3 (6) 20 Ibid., h.7.5 21 M. Fadlillah,Bermain dan Permainan,(Jakarta : Ar-ruzz Media 2017).h 6

Page 41: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

29

menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi dan belajar

secara menyenangkan.22 Dalam Kamus Besar Indonesia disebutkan

bahwa bermain adalah berbuat sesuatu untuk menyenangkan hati (

dengan menggunakan alat – alat tertentu atau tidak ).23

Menurut Adang Ismail bermain dapat didefinisikan menjadi

dua bagian. Pertama, bermain diartikan sebagai play yaitu suatu

aktivitas bersenang – senang tanpa mencari mennag dan kalah.

Kedua, bermain diartikan sebagai games yaitu suatu aktivitas

bersenang – senang tanpa mencari menang dan kalah.24

Dari beberapa pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa

bermain adalah suatu upaya untuk memperoleh kesenangan dan

kepuasan jiwa seseorang dari setiap aktivitas yang dilakukan baik

menggunakan alat ataupun tidak.

b. Manfaat dan Fungsi bermain

Menurut Slamet Suyanto manfaat bermain yaitu :25

1.) Mengembangkan motorik

Piaget berpendapat bahwa anak terlahir dengan kemampuan

reflex, kemudian ia belajar menggabungkan dua atau lebih gerak

refleks, dan pada akhirnya ia mampu mengontrol geraknya.

Melalui bermain anak belajar mengontrol gerakannya menjadi

terkoordinasi. Selain itu, dengan bermain memungkinkan anak

22 Ibid., h. 7-8

23 Agung Triharso.Permainan Kreatif & Edukatif Untuk Anak Usia Dini.(Yogyakarta :

C.V Andi Offset)h.5 24 Fadlillah, op.cit., h 7 (7) 25 Ibid., h 13

Page 42: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

30

bergerak secara bebas, sehingga anak mampu mengembangkan

kemampuan motoriknya.

2.) Mengembangkan kemampuan kognitif

Masih menurut Piaget bahwa anak belajar mengkonstruksikan

pengetahuan dengan berinteraksi dengan objek yang ada

disekitarnya. Dengan bermain seorang anak juga mempunyai

kesempatan untuk menggunakan indranya, seperti menyentuh,

mencium, melihat dan mendengarkan untuk mengetahui sifat –

sifat objek.

3.) Mengembangkan kemampuan efektif

Kemampuan efektif adalah kemampuan yang berhubungan

dengan sikap seseorang. Seperti melaksanakan dan mengikuti

aturan – aturan permainan yang telah dibuat bersama. Oleh

karena itu, bermain akan melatih anak dalam menyadari akan

adanya aturan dan pentingnya mematuhi aturan . Yang demikian

itu merupakan tahap awal dari perkembangan moral anak.

4.) Mengembangka kemampuan bahasa

Menurut Vigotsky menyebutkan bahwa bermain dengan

bercakap – cakap menggambar anak sedang dalam tahap

menggabungkan fikiran dan bahasa sebagai satu kesatuan. Jadi

dengan bermain secara otomatis bahasa anak akan berkembang

dengan baik.

Page 43: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

31

5.) Mengembangkan kemampuan sosial.

Pada saat bermain anak secara langsung berinteraksi dengan

anak yang lain.Interaksi tersebut mengajarkan anak bagaimana

merespon, member, menerima, menolak atau setuju ide dan

perilaku anak yang lain. Sedikit demi sedikit akan mengurangi

rasa egosentrisme pada anak dan mengembangkan kemampuan

sosialnya.

Menurut Hurlock aktivitas bermain dapat berpengaruh pada

diri anak diantaranya:26

1.) Melatih anak untuk memecahkan masalah sederhana (Problem

solving), maksudnya dengan bermain anak – anak akan akan

dapat memecahkan masalah yang dihadapi. Hal ini dikarenakan

dalam bermain selalu ada tantangan – tantangan tersendiri yang

harus dihadapi oleh anak. Misal anak menyusun puzzle, balok,

lego dan melewati papan titian.

2.) Dapat dijadikan relaksasi bagi anak, bermain sebagai sarana

untuk penyaluran emosional anak yang terpendam. Bermain juga

sebagai bentuk relaksasi dari segala aktivitas yang melelahkan.

Anak juga lebih fresh dan kembali bersemangat dalam menjalani

aktivitas selanjutnya.

3.) Memberikan kesempatan anak untuk mencoba hal – hal baru,

bermain merupakan kegiatan yang ideal dalam rangka memenuhi

26 Ibid., h 15

Page 44: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

32

rasa ingin tahu anak. Mencoba hal – hal baru ini dapat dapat

dilakukan oleh anak dengan membongkar – bongkar mainan,

melemparkannya, atau mencoba memperbaikinya. Aktivitas anak

seperti ini merupakan wujud wujud dari rasa ingin tahu yang

kuat.

4.) Sebagai penyaluran energi emosional, maksudnya dalam

kegiatan bermain anak dapat berekspresi secara bebas dan

mengeluarkan segala keinginan maupun imajinasinya secara

sesuka hati. Misalnya seaharian anak diminta belajar atau

mengerjakan tugas yang lain. Maka dengan bermain ini anak

dapat melepaskan energi yang terpendam sebagai bentuk

relaksasi untuk menangkan diri, sehingga mengurangi rasa lelah

yang ada pada diri anak.

5.) Sebagai rangsangan kreativitas anak, jiwa kreativitas anak usia

dini dapat dilatih dan distimulus melalui kegiatan bermain. Mulai

dari bermain sederhana sampai bermain yang amat rumit.

6.) Melatih standar moral anak, dalam konteks ini dalam sebuah

permainan baiasanya terdapat aturan – aturan tertentu yang

ditetapkan oleh sesame pemain.

7.) penyaluran bagi keinginan dan kebutuhan, memiliki makna

bahwa bermain merupakan kebutuhan anak dan merupakan

keinginan setiap anak. Aapabila kebutuhan anak dan keinginan

anak untuk bermain terpenuhi tentu akan berpengaruh pada

Page 45: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

33

aktivitas anak yang lain. Misal anak lebih bersemangat dalam

melakukan aktivitas pembelajaran di dalam kelas.

8.) Sebagai dorongan berkomunikasi, ialah bentuk permainan yang

melibatkan orang lain atau temen sebaya. Maka permainan ini

biasa disebut permainan sosial yang termasuk kegiatan bermain

sosial yaitu petak umpet, dakon, nekeran, dan permainan lain

yang melibatkan kerjasama.

9.) Mengembangkan otot dan seluruh bagian tubuh, ialah berupa

permainan pada permainan motorik, baik motorik kasar maupun

halus. Seperti : bermain ayunan, prosotan, berjalan diatas papan

titian, dan lainnya.

10.) Sebagai sumber belajar bagi anak, ada sebuah istilah yang

menyebutkan bahwa bermainnya anak adalah belajarnya anak.

Dengan kata lain, melalui bermain anak dapat belajar banyak.

Fungsi bermain yaitu bermain bagi anak dapat

menyeimbangkan motorik kasar dan halus, bermain dapat

mengoptimalkan kinerja otak kanan, bermain dapat menjadi sarana

anak untuk menempatkan dirinya sebagai makhluk sosial, anak

belajar berbagi dan memberi serta belajar memahami nilai

memberi dan menerima, bermain juga dapat dijadikan sebagai

sarana untuk melatih merealisasikan rasa dan sikap percaya diri

orang lain dan mampu bernegoisasi serta memecahkan masalah,

bermain dapat melatih perkembangan moral dan etika pada sikap

Page 46: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

34

anak, bermain dapat mengembangkan kretivitas dan komunikasi

anak.27

c. Tujuan dan Pentingnya Bermain

Adapun tujuan secara umum bermain dapat diklasifikasikan

sebagai berikut :28

1.) Untuk Eksplorasi anak, eksplorasi secara bahasa berarti

mengeluarkan. Maksudya yaitu mengeluarkan atau

2mencurahkan seluruh kemampuan yang dimiliki. Karakterisik

anak yang mempunyai rasa ingin tahu cukup kuat membuat

anak cenderung bereksplorasi untuk mencurahkan segala

kreativitas.

2.) Untuk eksperimen anak, secara etimologi eksperimen berarti uji

coba, adapun secara terminologi yaitu melakukan serangkaina

percobaan demi menghasilkan sesuatu yang diharapkan. Dalam

quantum learning kegiatan eksperimen anak ini disebut dengan

teori global learning yaitu teori yang mengungkapkan belajar

menyeluruh anak. Contoh seorang anak kecil ketika mendapat

mainan biasanya langsung dimasukkan kemulut, lalu dijilat,

kemudian dijatuhkan lalu dimasukkan kembali ke mulut. Dari

peristiwa ini anak sedang bereksperimen untuk mengetahui

rasa, bunyi dan bentuk suatu benda.

27 Rani Yulianty I,Permainan yang meningkatkan kecerdasan anak, (Jakarta : Laskar

Aksara 2016), h 10 28 Fadlillah, op.cit., h 8 (8)

Page 47: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

35

3.) Untuk imitation anak, bermain merupakan suatu bentuk tiruan

anak – anak terhadap permainan yang dimainkan. Biasanya

anak – anak cenderung meniru tokoh – tokoh kartun atau super

hero yang menjadi kesayangannya. Selain itu, anak meniru

suatu aktivitas pekerjaan orang dewasa. Seperti : dokter,

insinyur, pedagang, guru, dan lainnya.

4.) Untuk adaptasi anak, maksud disini bermakna anak mampu

menyesuaikan diri dengan lingkungan. Manakala anak bermain

bersama teman sebayanya secara otomatis akan melatih anak

bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Permainan sosial yang membutuhkan banyak orang seperti

permainan petak umpet, dakon, dan pasar – pasaran.

Menurut Al – Ghazali bermain adalah suatu yang sangat

penting bagi anak, sebab melarang anak bermain dapat mematikan

hatinya, mengganggu kecerdasannya dan merusak irama hidupnya.

Sutton Smith menjelaskan bahwa bermain memiliki pengeruh yang

sangat penting bagi anak, yakni sebagai dasar meniru, eksplorasi,

menguji, dan membangun. Menurut Aristoteles dan Frobel

menekankan pentingnya bermain dalam belajar, karena

berdasarkan pengalamanya sebagai seorang guru, dia menyadari

bahwa kegiatan bermain maupun mainan yang dinikmati anak

Page 48: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

36

dapat digunakan untuk menarik perhatian dan mengembangkan

pengetahuan mereka.29

Dari beberapa uraian diatas, ada beberapa alasan mengapa

bermain itu sangat penting bagi anak usia dini :30

1.) Menurut ahli pendidik anak, cara belajar anak yang paling

efektif ialah melalui bermain.

2.) Dengan bermain anak dapat meningkatkan penalaran dan

memahami keberadaannya dilingkungan teman sebaya dan

membentuk daya imajinasi

3.) Melalui bermain anak dapat belajar banyak hal, dapat mengenal

aturan, bersosialisasi, kerjasama, disiplin, dan lainnya.

4.) Bermain merupakan cara yang paling baik dan tepat untuk

mengembangkan kemampuan anak usia dini.

5.) Menurut konsep edutaintment, belajar tidak akan berhasil

dalam arti yang sesungguhnya bila dilakukan dalam keadaan

yang menegangkan dan menakutakn, belajar hanya akan efektif

bila suasana hati anak berada dalam kondisi yang

menyenangkan.

29 Ibid,. h 11 30 Ibid,. h 12

Page 49: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

37

d. Prinsip – Prinsip Bermain

Berikut beberapa prinsip – prinsip dalam bermain :31

1.) Memiliki tujuan yang jelas, dalam kegiatan bermain anak

memiliki tujuan yang berbeda – bada. Namun secara umum

anak bermain dalam rangka mendapatkan sebuah kepuasan.

2.) Dilakukan dengan bebas, anak - anak dalam bermain selalu

memilih bentuk permainan sesuai yang dikehendaki. Kemudian

mereka juga bebas dalam menentukan aturan – aturan dalam

bermain. Dengan kata lain, bermain tidak bisa dipaksakan oleh

orang lain. Anak bergantung pada sesuka hatinya.

3.) Mementingkan proses bukan hasil, dalam aktivitas bermain

yang menjadi titik tekannya ialah proses bermain anak. Kalah

dan menang dalam bermain sudah hal yang wajar, akan tetapi

proses yang dilakukan itulah hal yang luar biasa. Melalui proses

bermain itulah, anak akan menjadi mandiri, kreatif, dan

memiliki rasa tanggung jawab.

4.) Memperhatikan keselamatan. Keselamatan dalam bermain ini

dapat dilihat dari bentuk permainannya maupun alat – alat yang

akan digunakan. Untuk itu, memberikan pengawasan pada anak

saat bermain sangat penting. Tujuannya supaya tidak terjadi

sesuatu hal yang dapat mengencam keselamatan anak.

31 Ibid,. h 18

Page 50: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

38

5.) Menyenangkan dan dapat dinikmati, Manakala anak bermain

tapi tidak mendapat kebahagian dan kepuasan sedikitpun berarti

anak sejatinya tidak bermain. Kondisi yang seperti ini tidak

akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan dan

perkembangan anak. Jadi prinsip bermain harus dapat dinikmati

dan memunculkan rasa gembira bagi pemainnya.

e. Teori – Teori Bermain AUD

Berkaitan dengan teori – teori bermain AUD para Psikologi

membaginya menjadi 2 periode yaitu :32

1.) Teori klasik, ialah teori bermain yang muncul mulai abad ke

19 sampai perang dunia pertama. Diantaranya yaitu Teori

suplus energi, teori rekreasi, teori rekapitulasi, dan teori praktis

/ insting.

2.) Teori Modern, ialah teori yang muncul sesudah perang dunia

pertama sampai sekarang. Diantaranya yaitu Teori kognitif j.

Piaget, Teori kognitif sosial vygotsky, Teori psikoanalitik

freud, teori otak triun.

f. Karakteristik dan Tahap – Tahap Perkembangan Bermain AUD

Karakteristik bermain AUD dapat dilihat melalui berbagai

hal pada saat anak melakukan kegiatan bermain. Menurut Jeffree,

32 Ibid,. h 28

Page 51: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

39

McConkey, dan Hewson karakteristik bermain anak

diklasifikasikan menjadi 6, yaitu :33

1.) Bermain muncul dari dalam diri anak, maksudnya keinginan

bermain muncul dari dalam diri anak, sehingga anak dapat

menikmati dan bermain sesuai dengan caranya sendiri.

2.) Bermain harus bebas dari aturan yang mengikat dan kegiatan

untuk dinikmati, maksudnya bermain pada anak usia dini

terbebas dari aturan yang mengika. Karena AUD punya cara

bermain sendiri.

3.) Bermain adalah aktivitas nyata atau sesungguhnya, misalnya

anak sedang bermain dengan air anak melakukan aktivitas

dengan air dan mengenal air dari bermainnya. Bermain

melibatkan partisipasi aktif, baik secara fisik maupun mental.

4.) Bermain harus didominasi oleh pemain, yaitu anak itu sendiri

tidak didominasi oleh orang dewasa. Karena jika bermain

didominasi oleh orang dewasa, maka anak tidak akan

mendapatkan makna apapun dari bermainnya.

5.) Bermain harus melibatkan peran aktif dari pemain, Anak

sebagai pemain harus terjun langsung dalam bermain. Jika anak

pasif dalam bermain, ia tidak akan memperoleh pengalaman

baru.

33 Ibid,. h 42

Page 52: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

40

Tahap – tahap perkembangan bermain menurut Jean Piaget

ada 4 yaitu:34

1.) Tahap sensori motor ( sensory motor play )

Tahap ini terjadi pada anak usia 0 – 2 tahun, pada tahap ini

bermain anak lebih mengandalkan indra dan gerakan – gerakan

tubuh. Pada usia ini, mainan yang tepat untuk anak ialah yang

dapat merancang panca indera. Misal mainan yang berwarna

cerah, memiliki banyak bentuk dan tekstur, serta tidak mudah

tertelan oleh anak.

2.) Praoprasional (symbolic play )

Tahap ini terjadi pada anak usia 2-7 tahun. Pada tahap ini anak

sudah mulai bisa bermain khayal dan pura – pura, banyak

bertanya dan mencoba hal – hal baru, dan memahami simbol –

simbol tertentu. Adapun alat permainan yang cocok untuk usia

ini adalah yang mampu merangsang perkembangan imajinasi

anak. Seperti menggambar, balok / lego, dan puzzle.

3.) Oprasional konkret ( social play )

Tahap ini terjadi pada anak usia 7-11 tahun. Pada tahap ini

anak bermain sudah menggunakan nalar dan logika yang

bersifat objektif. Adapun alat permainan yang tepat untuk usia

ini ialah yang mampu menstimulasi cara berpikir anak.

34 Ibid.,h 43

Page 53: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

41

4.) Formal operasional

Terjadi pada tahap anak usia 11 tahun ke atas. Pada tahap ini

anak bermain sudah menggunakan aturan – aturan yang sangat

ketat dan lebih mengarah pada game atau pertandingan yang

menuntut adanya menang atau kalah.

g. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Bermain AUD

Menurut Hurlock faktor – faktor yang mempengaruhi

bermain diantaranya yaitu :35

1.) Kesehatan, semakin sehat anak maka semakin banyak energinya

untuk bermain aktif. Sebaliknya anak yang sakit – sakitan atau

memiliki tenaga yang lemah akan lebih menyukai bermain pasif

( hiburan )

2.) perkembangan motorik, Permainan anak pada setiap usia

melibatkan koordinasi motorik. Apa saja yang akan dilakukan

dan waktu bermain anak tergantung pada perkembangan

motorik mereka. Pengendalian motorik yang baik

memungkinkan anak terlibat dalam permainan aktif.

3.) Intelegensi, anak yang pandai lebih aktif dibandingkan dengan

yang kurang pandai, dan permainan mereka lebih menunjukkan

keseimbangan perhatian bermain yang lebih besar, termasuk

menyeimbangkan faktor fisik dan intelektual yang nyata.

35 Ibid., h 48

Page 54: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

42

4.) Jenis kelamin, anak laki – laki cenderung bermain lebih kasar

dibandingkan anak perempuan. Dan lebih menyukai permainan

yang melibatkan fisik motorik mereka.

5.) Lingkungan, lingkungan yang kurang mendukung akan dapat

memengaruhi anak dalam bermain. Lingkungan yang sepi dari

anak – anak akan kurang bermainnya dibandingkan dengan

lingkungan yang terdapat banyak anak – anak.36

6.) Status sosial ekonomi, anak yang berasal dari sosial ekonomi

yang lebih tinggi menyukai kegiatan yang mahal, seperti lomba

atletik, bermain sepatu roda. Adapun mereka yang berasal dari

kalangan bawah terlihat bermain dalam kegiatan yang tidak

mahal, seperti kegiatan bermain bola dan berenang.

7.) Jumlah waktu bebas, jumlah waktu bermain sangat bergantung

pada status ekonomi keluarga. Apabila tugas rumah tangga atau

pekerjaan menghabiskan waktu luang mereka. Anak terlalu

lelah untuk melakukan kegiatan yang membutuhkan tenaga

yang besar.

8.) Peralatan bermain, peralatan bermain yang dimiliki anak

memengaruhi permainannya. Misalnya dominasi boneka dan

binatang buatan mendukung permainan pura – pura. Kemudian

banyak balok kayu, cat air, dan lilin mendukung permainan

yang sifatnya konstruktif.

36 Muhammad Fadlillah dan Lilif Mualifatu Khorida,Pendidikan Karakter Anak Usia

Dini,(Jogjakarta : Ar-ruzz Media 2013).h 159

Page 55: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

43

3. Permainan Congklak Angka

a. Pengertian Alat Permainan Edukatif

Permainan merupakan suatu alat bagi anak untuk

menjelajahi dan mencari informasi baru secara aman, sesuatu yang

mereka tidak lakukan jika tidak bermain dan tidak melakukan

permainan.37 Piaget melihat permainan sebagai media yang

meningkatkan perkembangan kognitif anak. Sedangkan, menurut

Mayke APE ( Alat Permainan Edukatif ) adalah alat permainan

yang dirancang secara khusus untuk kepentingan pendidikan.38

Istilah alat permainan edukatif memiliki dua pokok alat

permainan dan edukatif. Alat permainan ialah semua alat yang

digunakan anak untuk memenuhi naluri bermainnya. Adapun

edukatif ialah segala sesuatu yang dapat dijadikan sebagai sarana

bermain yang sekaligus bermanfaat bagi perkembangan anak.

Dalam istilah yang lebih sederhana alat permainan edukatif dapat

dipahami sebagai segala sesuatu yang dapat digunakan untuk

belajar anak melalui aktivitas bermain .39

Ada tiga kategori permainan anak, dianataranya :40

1.) Permainan aktif, yaitu permainan yang biasanya melibatkan

lebih dari satu orang anak. Permainan aktif biasanya berupa

olahraga yang bermanfaat untuk mengolah kemampuan

37 Rani Yulianty I,Permainan yang meningkatkan kecerdasan anak, (Jakarta : Laskar

Aksara 2016).h 8 38 Ibid.,h.56

39 Fadlillah, op.cit.,h 56 (9) 40 Ibid.,h9-10

Page 56: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

44

kinestetik pada anak. Bentuk permainan ini juga secara tidak

langsung juga melatih aspek kognitif pada anak untuk belajar

mengatur dan menentukan strategi dalam meraih kemenangan,

serta mengasah aspek efektif anak untuk bersikap sportif dan

belajar menerima kekalahan.

2.) Permainan pasif, yaitu permainan yang bersifat mekanis dan

biasanya dilakukan tanpa teman yang nyata. Salah satu

permainan pasif yaitu permainan elektronik seperti playstation.

Jenis permainan ini memiliki sisi positif dan negative.

Positifnya ialah anak bisa memiliki keterampilan tertentu yang

bisa berproses menjadi keahlian tertentu, sehingga bermanfaat

untuk kehidupannya nanti. Namun, secara fisik permainan ini

dapat menghambat perkembangan kinestetik pada anak – anak

karena permainan ini sedikit sekali menggunakan seluruh

anggota tubuh.

3.) Permainan fantasia atau permainan imajinasi yang diciptakan

sendiri oleh anak dalam dunianya. Anak – anak dapat

memainkan berbagai macam karakter yang dia ciptakan

berdasarkan karakter yang dia temukan dalam kehidupan sehari

– hari.

Page 57: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

45

b. Tujuan dan Pentingnya Alat Permainan Edukatif

Ada beberapa tujuan APE untuk anak sendiri dan untuk

seorang pendidik, diantaranya :41

1.) Tujuan untuk anak

Tujuan APE untuk anak yaitu untuk memudahkan anak belajar,

untuk melatih konsentrasi anak, untuk media kreativitas dan

imajinasi anak, untuk menghilangkan kejenuhan anak, untuk

menambah ingatan anak, untuk bahan percobaan anak.

2.) Tujuan untuk pendidik

Untuk mempermudah menyampaikan materi, untuk melatih

kreativitas pendidik, untuk mengatasi keterbatasan waktu,

tempat, maupun bahasa, untuk membangkitkan motivasi belajar

anak, untuk media penilaian anak.

Menurut Adang Ismail pentingnya APE yaitu

mengembangkan kepribadian anak, meningkatkan komunikasih

anak, meningkatkan kemampuan anak untuk menciptakan hal – hal

baru, meningkatkan kemampuan berfikir anak, merangsang

imajinasi, dapat mempertajam perasaan anak, dapat memperkuat

rasa percaya diri anak, dapat melatih motorik halus dan kasar anak,

dapat membentuk moralitas anak, dapat mengembangkan

41Ibid,.h 57

Page 58: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

46

sosialisasi anak, melatih keterampilan, dan membentuk spiritualitas

anak.42

c. Karakteristik Alat Permainan Edukatif

Karakteristik APE ialah sesuai dengan usia anak,

merangsang tumbuh kembang anak, menarik dan bervariasi,aman

digunakan, memiliki banyak kegunaan, bentuk sederhana, dan

melibatkan aktivitas anak.43

Sejalan dengan itu, menurut Adang Ismail memberikan

gambaran beberapa ciri alat permainan yang baik digunakan oleh

anak, diantaranya yaitu desain yang mudah dan sederhana,

multifungsi, menarik, berukuran besar dan mudah digunakan, awet,

sesuai dengan kebutuhan, tidak membahayakan anak, mendorong

anak untuk bermain bersama, dapat mengembangkan daya fantasi

anak, menggunakan alat yang murah dan mudah didapat.44

d. Prinsip – prinsip Alat Permainan Edukatif

Menurut Adang Ismail ada beberapa prinsip alat permainan

edukatif yang patut diperhatikan oleh pendidik atau orang tua,

diantaranya :45

1.) Prinsip produktivitas, alat permainan edukatif harus dapat

menghasilkan sesuatu yang baru, baik menyangkut

pengetahuan maupun kreativitas anak. Karena sesungguhnya

42 Ibid,.h 61 43 Ibid,.h 62 44 Ibid,.h 65 45 Ibid,.h 68

Page 59: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

47

APE merupakan media untuk menyalurkan rasa ingin tahu anak

yang sangat kuat

2.) Prinsip aktivitas, prinsip ini mengandung makna bahwa APE

diharapkan dapat menjadikan anak terlibat secara aktif dalam

permainan. Dimana seluruh anggota tubuh anak dapat bergerak

dengan maksimal, sehingga dapat membantu kinestetik anak.

3.) Prinsip kreativitas, memilih APE yang dapat membangun dan

memunculkan sikap kreatif pada diri anak. Kreativitas anak

akan muncul dan berkembang pada saat bermain.

4.) Prinsip Efektivitas, APE berhasil digunakan atau dapat

membawa hasil dan efesiensi artinya bertepat guna atau tidak

membuang – buang waktu tenaga dan biaya.

5.) Prinsip mendidik dengan menyenangkan, APE dimaksudkan

untuk sarana mendidik anak usia dini supaya dapat berlangsung

dengan menyenangkan. Oleh karenanya, APE harus memuat

nilai – nilai pendidik yang mampu mengembangkan berbagai

potensi yang dimiliki oleh anak.

e. Pengertian Congklak Angka

Permainan congklak yang dalam bahasa Jawa disebut dakon

ini biasanya terbuat dari kayu atau plastik yang terdiri dari 16

Page 60: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

48

lubang yang saling berhadapan dan 2 lubang dikedua sisinya dan

dimainkan oleh 2 orang anak.46

Sedangkan congklak angka sendiri adalah congklak yang

telah dimodifikasi yang terbuat dari wadah telur bekas, yang diisi

oleh butiran manik - manik berwarna sesuai dengan warna dan

angka yang tertulis di kertas yang berbentuk telur.

f. Manfaat Congklak Angka

Selain melatih anak - anak pandai dalam berhitung congklak

juga memiliki manfaat lain bagi perkembangan kecerdasan anak,

diantaranya yaitu :47

1.) Melatih kemampuan motorik halus

Dapat memegang dan memainkan biji - biji

congklak tersebut, yang paling berperan adalah motorik halus

kita yaitu jari jemari. Bagi individu yang kemampuan motorik

halusnya tidak terlalu baik, maka ia tidak dapat menjalankan

permaianan tersebut dengan cepat, dan bisa saja biji - biji

congklak tersebut akan tersebar dan terlepas dari

genggamannya.

2.) Melatih kesabaran dan ketelitian

Permainan ini sangat memerlukan kesabaran dan

ketelitian. Terutama pada saat si pemain harus membagikan biji

congklak ke dalam lubang - lubang yang ada dipapan congklak.

46 Rani Yulianty I,Permainan yang meningkatkan kecerdasan anak, (Jakarta : Laskar

Aksara 2016).h 62 47 Ibid,.h 63

Page 61: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

49

Jika sipemain tidak sabar dan tidak teliti, maka permainan tidak

akan berjalan dengan baik.

3.) Melatih jiwa sportifitas

Dalam permainan ini diperlukan kemampuan untuk

menerima kekalahan. Karena permainan ini dilakukan hanya 2

orang saja maka akan terlihat jelas antara menang dan kalah.

Kekalahan akan sangat terasa manakala dipemenang hanya

meninggalkan satu butir congklak saja. Kondisi kalah tentu saja

sangat tidak menyenangkan, namun bagaimanapun kondisi

tersebut harus diterima dengan besar hati.

4.) Melatih kemampuan menganalisa

Untuk bisa menjadi pemenang, maka kemampuan

menganalisa sangat diperlukan, terutama saat lawan

mendapatkan giliran untuk bermain. Bagi yang mampu

menganalisa dengan baik ia dapat memenangkan permainan

tersebut dengan hanya meninggalkan satu butir biji congklak.

5.) Menjalin kontak sosial.

Dapat dikatakan, faktor ini merupakan hal

terpenting dalam permainan ini. Karena dilakukan secara

bersama - sama, maka terjalin suatu kontak sosial antara

pemainnya. Berbagai macam informasi dapat disampaikan saat

permainan ini dilakukan. Tak jarang senda gurau dan tawa

terdengar saat permainan ini berlagsung.

Page 62: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

50

g. Kekurangan dan Kelebihan Congklak Angka

Kekurangan permainan congklak hanya dapat dimainkan

oleh 2 orang secara bergantian, congklak yang berbahan kertas

tidak mudah tahan lama jika terkena air ataupun terinjak oleh

benda yang berat, dan lainnya. Sedangkan kelebihan dari

permainan congklak yaitu murah, mudah di dapat, bermain bisa di

luar dan didalam ruangan, serta dapat mengasah kognitif anak.

h. Cara Bermain Congklak Angka

Cara bermain congklak yaitu saat akan memulai permainan,

setiap lubang diisi dengan dengan 7 biji yang biasanya terbuat dari

kerang atau plastik. Tapi biarkan lubang induk tetap kosong.

Setelah menentukan siapa yang akan mulai lebih dulu, maka

permainan dimulai dengan memilih salah satu lubang. Kemudian

sebarkan biji yang ada di lubang tersebut ke tiap lubang lainnya

searah jarum jam. Masing - masing lubang diisi dengan satu biji.

Jika biji terakhir jatuh dilubang yang ada biji - bijian lain maka biji

yang ada diluabang tersebut diambil lagi, kemudian teruskan

permainan permainan dengan mengisi kembali lubang - lubang

selanjutnya dengan biji yang diambil tadi. Jangan lupa untuk

mengisikan biji kelubang induk kita setiap melewatinya.

Sedangkan lubang induk lawan tidak perlu di isi. Bila biji terakhir

ternyata masuk dalam lubang induk kita, berarti kita bisa memilih

lubang lainnya untuk memulai lagi, tetapi bila ternyata saat biji

Page 63: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

51

terakhir diletakkan pada salah satu lubang kosong, berarti giliran

untuk lawan kita. Jika lubang tempat biji terakhir itu ada di salah

satu dari 7 lubang yang ada di baris kita, maka biji yang ada di

seberang lubang tersebut beserta 1 biji terakhir yang ada di lubang

kosong akan menjadi milik kita, dan akan masuk dalam lubang

induk kita. Setelah semua baris kosong, maka permainan dimulai

lagi dengan mengisi 7 lubang milik kita, masing - masing dengan 7

biji dari dari biji yang ada dilubang induk kita. Dimulai dari lubang

yang terdekat dengan lubang induk. Bila tidak mencukupi maka

lubang lainnya dibiarkan kosong dan selama permainan tidak boleh

diisi.48

Sedangkan cara bermain congklak angka yaitu dengan cara

dua anak yang akan berlomba mengisi lubang yang dibekas wadah

telur dengan manik - manik yang berwarna sesuai jumlah dan

warna, yang terdiri dari angka 1-10 yang di acak. Anak yang

selesai terlebih dulu mengisi dengan benar sesuai angka yang

tertulis dia yang dianggap sebagai pemenang.

48 Ibid,.h 62 - 63

Page 64: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

52

4. Konsep Bilangan

a. Pengertian Konsep Bilangan

Menurut peraturan pemerintah No. 58 Tahun 2009 yang

menyatakan bahwa dalam tugas perkembangan anak usia 4-5 tahun

terdapat kemampuan kognitif yang harus dikembangkan. Meliputi

kemampuan pengetahuan umum dan sains, konsep bentuk, warna,

ukuran dan pola , konsep bilangan, lambang bilangan, dan huruf.

Dari pernyataan tersebut bahwa kemampuan tentang konsep

bilangan sudah dapat diperkenalkan pada usia 4-5 tahun.

Bilangan salah satu konsep matematika yang paling penting

dipelajari anak yaitu pengembangan kepekaan bilangan. Peka

terhadap bilangan berarti tidak sekedar menghitung. Kepekaan

bilangan mencakup pengembangan rasa kuantitas dan pemahaman

kesesuaian satu lawan satu. Ketika kepekaan terhadap bilangan

anak – anak berkembang, mereka menjadi semakin tertarik pada

hitung – menghitung. Menghitung menjadi landasan bagi pekerjaan

dini anak – anak dengan bilangan. Menurut Copley , bilangan

adalah lambang atau simbol yang merupakan suatu objek yang

terdiri dari angka – angka.49

Menurut Ramaini “konsep bilangan adalah himpunan benda-

benda atau angka yang dapat memberikan sebuah pengertian.

49 Agung Triharso, Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak Usia Dini 30 Permainan

Matematika dan Sains, ( Yogyakarta : C.V Andi Offset, 2013), h. 49

Page 65: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

53

Konesp bilangan selalu dikaitkan dengan pekerjaan menghubung

hubungkan baik benda maupun dengan lambang bilangan”.50

kemampuan mengenal konsep bilangan adalah kecakapan/

kesanggupan individu/ seseorang dalam mengetahui bentuk

(lambang), nama, urutan, bilangan (angka).51

b. Tujuan Mengenal Konsep Bilangan

Proses Kognisi meliputi berbagai aspek seperti persepsi,

ingatan, pikiran, simbol, penalaran dan pemecahan masalah.

Berdasarkan pendapat Piaget pentingnya mengembangkan

kemampuan kogniitif pada anak sebagai berikut :52

1.) Agar anak mampu mengembangkan daya persepsinya

berdasarkan apa yang ia lihat, dengar dan rasakan sehingga

anak memiliki pemahaman yang utuh dan komprehensif.

2.) Agar anak mampu melatih ingatannya terhadap semua

peristiwa dan kejadian yang pernah dialaminya.

3.) Agar anak mengembangkan pemikiran – pemikirannya dalam

rangka menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa

lainnya.

50 Taopik Rahman, Sumardi , & Fitri Fuadatun , "Peningkatan Kemampuan Anak Usia

Dini Mengenal Konsep Bilangan Melalui Media Flashcard", Jurnal Paud Agapedia, Vol.1 No.

1, 2017, Page 121 51 Abdul Syukur & Yulianty Thabita Fallo , " Peningkatan Kemampuan Anak dalam

Mengenal Konsep Bilangan Melalui Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Alam", Jurnal

PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini, Vol.6 No. 1, 2019,

Page 3 52 Yuliani Nurani Sujiono, dkk., Metode Pengembnagan Kognitif, ( Jakarta : Universitas

Terbuka, 2006), h. 1.23

Page 66: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

54

4.) Agar anak memahami berbagai simbol – simbol yang tersebar

didunia sekitarnya.

5.) Agar anak mampu melakukan penalaran – penalaran baik yang

terjadi secara melalui proses alamiah ( spontan )ataupun proses

ilmiah ( percobaan )

6.) Agar anak mampu memecahkan persoalan hidup yang

dihadapinya sehingga pada akhirnya ia akan menjadi individu

yang menolong dirinya sendiri.

Kemampuan konsep bilangan yang dikuasai anak dapat

membantu anak untuk meningkatkan percaya diri anak ,

membantu anak bergaul dengan lingkungan sosial dimana anak

tinggal, serta dasar bagi pengembangan kemampuan matematika

maupun kesiapan untuk mengikuti pendidikan dasar bagi anak.

Menurut piaget tujuan pembelajaran berhitung AUD sebagai

logico – mathematical learning atau belajar berfikir logis dan

matematis dengan cara yang menyenangkan dan tidak rumit. Selain

itu, mengenalkan dasar – dasar pembelajaran berhitung sehingga

pada saatnya nanti anak akan lebih siap mengikuti pembelajaran

berhitung pada jenjang selanjutnya yang lebih kompleks.

Page 67: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

55

c. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Anak

Mengenal Konsep Bilangan

Faktor – faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif

dapat dijelaskan antara lain sebagai berikut :53

1.) Faktor Hereditas / Keturunan

Teori hereditas atau nativisme pertama kali dipelopori oleh

seorang ahli filsafat Schopenhauer. Dia berpendapat bahwa

manusia lahir sudah membawa potensi – potensi tertentu yang

tidak dapat dipengaruhi lingkungan. Berdasarkan teorinya, taraf

intelegensi sudah ditentukan sejak anak dilahirkan, sejak

lingkungan tak berarti untuknya. Para ahli psikologi Loentin,

Lindzey, dan Spuhler berpendapat bahwa taraf intelegensi 75-

80% merupakan warisan atau faktor keturunan.

2.) Faktor Lingkungan

Teori lingkungan atau emperisme dipelopori oleh John Locke.

Dia berpendapat bahwa manusia dilahirkan sebenarnya suci

atau tabularasa. Menurut pendapatnya, perkembangan manusia

sangatlah ditentukan oleh lingkungannya. Berdasarkan

pendapat John Locke tersebut perkembnagan taraf intelegensi

sangatlah ditentukan oleh pengalaman dan pengetahuan yang

diperolehnya dari lingkungan hidupnya.

53 Ibid,. h.1.25 – 1.27

Page 68: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

56

3.) Kematangan

Tiap organ ( fisik ataupun psikis ) dapat dikatakan telah matang

jika ia telah mencapai kesanggupan menjalankan fungsinya

masing – masing. Kematangan berhubungan erat dengan usia

kronologis ( usia kalender )

4.) Pembentukan

Pembentukan ialah segala keadaan diluar diri seseorang yang

mempengaruhi perkembangan intelegensi. Pembentukan

dibedakan menjadi pembentukan sengaja ( sekolah / formal )

dan pembentukan tidak sengaja ( pengaruh alam sekitar /

informal ). Sehingga manusia berbuat intelijen karena untuk

mempertahankan hidup ataupun dalam bentuk penyesuaian

diri.

5.) Minat dan bakat

Minat mengarahkan perbuatan kepada suatu tujuan dan

merupakan dorongan bagi perbuatan itu. Apa yang menarik

minat seseorang mendorongnya untuk berbuat lebih giat dan

lebih baik lagi. Sedangkan bakat diartikan sebagai kemampuan

bawaan, sebagai potensi yang masih perlu dikembangkan dan

dilatih agar dapat terwujud. Bakat seseorang akan

mempengaruhi tingkat kecerdasannya. Artinya seseorang yang

memiliki bakat tertentu maka akan seamakin mudahdan cepat

ia mempelajari hal tersebut.

Page 69: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

57

6.) Kebebasan

Kebebasan yaitu kebebasan manusia berfikir divergen (

menyebar ) yang berarti bahwa manusia itu dapat memilih

metode – metode yang tertentu dalam memecahkan masalah –

masalah, juga bebas dalam memilih masalah sesuai

kebutuhannya.

d. Tahap Perkembangan Anak Mengenal Konsep Bilangan

Menurut Departemen Pendidikan Nasional ( 2000 ), ada

beberapa tahap dalam penguasaan konsep hitung atau bilangan

yaitu :

1.) Tahap Konsep atau pengertian, yaitu pemahaman / pengertian

tentang sesuatu dengan menggunakan benda/peristiwa konkrit

seperti pengenalan warna, bentuk dan menghitung bilangan.

2.) Tahap transisi atau pengalihan, yaitu peralihan dari kongkrit ke

abstrak melalui benda konkrit dapat dikenalkan bentuk

bilangannya. Misal mengenalkan angka satu dengan pensil.

3.) Tahap Lambang bilangan, Tahap ini anak sudah anak sudah

mulai diberi kesempatan menuliskan lambang bilangan sendiri

tanpa paksaan. Misal lambang bilangan lima untuk

menggambarkan jumlah hitungan 5.

Menurut Sujiono perkembangan konsep mengenal

bilangan AUD meliputi hal-hal sebagai berikut : 54

54 Syukur & Fallo ,op.cit., Page 3 (10)

Page 70: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

58

1.) Pengenalan kualitas (jumlah) yaitu anak anak menghitung

sejumlah benda yang telah ditentukan dilakukan secara

bertahab 1-5, 6-10 kemudian 11-20.

2.) Menghafal urutan nama bilangan yaitu menyebutkan nama

bilangan (angka) sesuai urutannya yang benar.

3.) Menghitung secara rasional dalam arti anak dikatakan

memahami bilangan/ angka bila mampu : Menghitung benda

sambil menyebutkan nama bilangannya, membuat

korespondensi satu-satu, menyadari atau mengerti bahwa

bilangan terakhir yang disebut mewakili total/jumlah benda

dalam satu kelompok.

e. Indikator Perkembangan Mengenal Konsep Bilangan Berdasarkan

Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak ( STPPA )

Berdasarkan Permendikbud 137 tahun 2014 Standar Tingkat

Pecapaian Perkembangan Anak ( STPPA ) di PAUD pada usia 4-5

tahun, yaitu membilang banyak benda 1-10, mengenal konsep

bilangan, mengenal lambang bilangan, dan mengenal lambang

huruf. Beberapa Indikator konsep bilangan dalam

pengembangannya , diantaranya yaitu :55

1.) Membilang 1-10

2.) Mengenal konsep dan simbol angka 1-10

3.) Menghubungkan konsep bilangan dan lambang bilangan

55 Sujiono, dkk., op.cit., h. 5.12 (5)

Page 71: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

59

4.) Mengenal konsep sama dan tidak sama

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

1. Dari hasil penelitian terdahulu yang berjudul “ Meningkatkan

Kemampuan Kognitif Anak dalam Mengenal Konsep Bilangan

Melalui Permaianan Tradisional Congklak pada Kelompok B TK

Sabilas Salamah Surabaya”. Yang diteliti oleh Li’anah. Dengan hasil

analisis data diperoleh kemampuan anak dalam memahami konsep

bilangan siklus I pertemuan 1 diperoleh data 59%, pertemuan 2

diperoleh 68 %. Hal ini menunjukan penelitian tindakan kelas ini

belum berhasil karena target yang ditentukan adalah 75%. Maka

peneliti berlanjut pada siklus II. Pada siklus II pertemuan 1 diperoleh

68 % dan pertemuan 2 diperoleh 87 %. Berdasarkan analisis data pada

siklus 2 baik pertemuan 1 & 2 maka target yang diharapkan dinyatakan

tercapai. Sehingga dapat disimpulkan bahwa permainan congklak

dapat meningkatkan kognitif anak dalam mengenal konsep bilangan di

TK Sabilas Salaah Surabaya.

2. Dari hasil penelitian terdahulu yang berjudu “ Upaya Meningkatkan

Kemampuan Berhitung Permulaan Melalui permaianan traisional

congklak angka pada anak kelompok B TK Kridawita Kecamatan

Klaten Tengah semester II TA 2013/2014. Yang diteliti oleh Ratna

Widyanti. Dengan hasil penelitian penerapan permaianan congklak

untuk meningkatkan kemampuan berhitung anak, pra siklus 30%,

Page 72: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

60

siklus I 57 %, siklus II 82 %. Kesimpulan dari penelitian ini dapat

meningkatkan kemampuan berhitung anak sampai 82 %.

3. Dari hasil penelitian terdahulu yang berjudul “ Meningkatkan

Kemampuan Membilang angka 1 – 10 melalui permainan congklak (

dakon ) pada anak kelompok B di TK Al Hidayah 03 Kebonduren

Kecamatan Ponggok Kabupaten Blitar. Yang diteliti oleh Siti Miftakul

Janah. Dengan hasil penelitian menunjukan permainan congklak dapat

meningkatkan kemampuan membilang angka. Hal ni ditujukan dengan

peningkatan nilai prosentase dari siklus I sampai siklus III dengan

rincian sebagai berikut : siklus I 40%, siklus II 46 %, dan pada siklus

III 80 %. Dengan adanya peningkatan kemampuan membilang angka 1

– 10 tersebut maka dapat di simpulkan bahwa peneliti berhasil dengan

baik, serta hipotesis dalam penelitian ini dapat di terima.

C. Kerangka Berfikir

Pertumbuhan dan perkembangan AUD memiliki perbedaan.

Pertumbuhan sendiri terkait dengan perubahan fisik pada individu,

sedangkan perkembangan terkait dengan perubahan psikis daan individu.

Berikut pertumbuhan dan perkembangan AUD Perkembangan fisik

Motorik, Perkebangan bahsa, Perkembangan sosial emosional,

Perkembangan Agama dan Moral, Perkembangan Kognitif.

Kognitif adalah kemampuan individu untuk menghubungkan,

menilai, dan mempertimbangkana suatu kejadian atau peristiwa.

Page 73: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

61

Perkembangan kognitif pada anak usia dini yaitu semua proses psikologis

yang berhubungan dengan bagaimana anak mempelajari dan memikirkan

lingkungannya.

Teori yang dikemukakan oleh Charles Spearman ( 1904 ) yang

berpendapat bahwa kognitif meliputi kemampuan umum yang diberi “g” (

spesific factors ) dan kemampuan khusus yang diberi kode “s” ( spesific

faktors ). Setiap individu memiliki kedua kemampuan ini yang keduanya

menentukan penampilan atau perilaku mentalnya. Seperti yang dijelaskan

oleh Jean piaget bermain adalah suatu kegiatan yang berulang – ulang dan

menimbulkan kesenangan atau kepuasan bagi diri sendiri.

Tujuan bermain diantaranya untuk eksplorasi anak, untuk

eksperimen anak, untuk imitation anak, dan untuk adaptasi anak.

Pentingmya bermain bagi anak :

1. Untuk mengembangkan kemampuan AUD

2. Dapat mengenal aturan, bersosialisasi, kerjasama, dan disiplin

3. Cara belajar anak yang paling efektif

4. Dapat meningkatkan penalaran dan memahami keberadaannya

dilingkungan teman sebaya dan membentuk daya imajinasi

Manfaat bermain yaitu mengembangkan motorik,

mengembangkan kemampuan kognitif, mengembangkan kemampuan

efektif, mengembangka kemampuan bahasa, mengembangkan

kemampuan sosial. Menurut Hurlock manfaat bermain diantaranya

melatih anak untuk meecahkan masalah, dapat dijadikan relaksasi bagi

Page 74: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

62

anak, mencoba hal – hal baru, penyaluran energi emosional, rangsangan

kreativitas anak, melatih standar moral anak, penyaluran bagi

keinginan, dan kebutuhan, dorongan berkomunikasi, mengembangkan

otot dan seluruh bagian tubuh.

Karena itu, bermain merupakan wahana belajar dan bekerja

bagi anak. Untuk itu, Congklak angka adalah salah satu permainan yang

dapat membantu dalam permasalahan ini.selain itu congklak biasa

disebut dakon yaitu bentuk alat permaianan modern yang terbuat dari

kayu atau bahan plastik yang dilubangi sesuai ukuran yang

diinginkan.Ukuran papan terdiri dari 16 lubang. Ada 2 lubang yang

besar dikedua sisinya. Membutuhkan 98 biji congklak.

Kekurangan permainan congklak hanya dapat dimainkan

oleh 2 orang secara bergantian, congklak yang berbahan palastik mudah

pecah jika terinjak / jatuh dari ketinggian, dan lainnya. Sedangkan

kelebihan dari permainan congklak yaitu murah, mudah di dapat,

bermain bisa di luar dan didalam ruangan, serta dapat mengasah

kognitif anak.

Manfaat permainan congklak bagi perkembangan kecerdasan

anak, diantaranya yaitu :

1. Melatih kemampuan motorik halus

2. Melatih anak – anak dalam berhitung

3. Melatih kesabaran dan ketelitian

4. Melatih jiwa sportifitas

Page 75: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

63

5. Melatih kemampuan menganalisa

6. Menjalin kontak sosial.

Dan dapat disimpulkan, bahwa permaianan congklak angka adalah

cara untuk memecahkan permasalah dalam mengenal konsep bilangan

AUD. Hal ini mendorong peneliti untuk melakukan penelitian yang

berjudul “ Efektivitas Permainan Congklak Angka Dalam Meningkatkan

Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan 1-10 Pada Anak Kelompok A

Raudhatul Athfal Al Arafat Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon”. Untuk

lebih jelasnya mengenai kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat

dilihat pada desain kerangka pemikiran penelitian berikut ini :

Bagan 2.1

Kerangka Berfikir

Pembelajaran Pengembangan

Kognitif

Pengembangan Kemampuan

Mengenal Konsep Bilangan Anak

Sebelum Menggunakan

Permainan Congklak Angka

Setelah Menggunakan

Permainan Congklak Angka

Kemampuan Mengenal Konsep

Bilangan Anak Rendah. Anak –

anak tidak terlihat antusias dan

senang dalam mengenal konsep

bilangan

Kemampuan Mengenal Konsep

Bilangan Anak Meningkat. Anak

– anak terlihat antusias dan

senang dalam mengenal konsep

bilangan dengan permainan

congklak angka

Page 76: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

64

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan

masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk kalimat pertanyaan. Penelitian yang merumuskan hipotesis

adalah penelitian yang menggunakan pendekatan kuantitatif.56

Berdasarkan teori pembelajaran dan hasil penelitian yang telah di paparkan

pada latar belakang sebelumnya, peneliti dapat menyusun hipotesis

tindakan sebagai berikut :

1. Ha : Jika kegiatan pembelajaran kognitif anak melalui congklak angka,

maka terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan mengenal

konsep bilangan 1-10 pada anak kelompok A RA Al Arafat sebelum

dan sesudah menggunakan permaianan congklak angka.

2. Ho: Jika kegiatan pembelajaran kognitif anak melalui congklak angka,

maka tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara kemampuan

mengenal konsep bilangan 1-10 pada anak kelompok A RA Al Arafat

sebelum dan sesudah menggunakan permainan congklak angka.

56 Sugiyono,metode penelitian kombinasi,(Bandung:2017), h.115

Page 77: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

65

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Metodologi penelitian adalah ilmu mengenai jalan yang dilewati

untuk mencapai pemahaman. Jalan tersebut harus ditetapkan dengan

pertanggungjawaban yang ilmiah dan data yang dicari untuk membangun /

memperoleh pemahaman harus melalui syarat ketelitian. Artinya harus

dipercaya kebenarannya.

Metode penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

Metode penelitian kuantitatif. Metode Penelitian kuantitatif dapat diartikan

metode tradisional, karena metode ini cukup lama digunakan sehingga sudah

mentradisi sebagai metode untuk penelitian. Metode penelitian kuantitatif

adalah metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan

data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat

kuantitatif/statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah

ditetapkan.1

Jenis metode penelitian kuantitatif yang digunakan pada penelitian

ini adalah metode kuatitatif eksperimen. Menurut sugiyono metode kuantitatif

eksperimen adalah metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh

tretment tertentu (perlakuan) dalam kondisi yang terkontrol (laboratorium). 2

1Sugiyono,metode penelitian kombinasi,(Bandung:2017), h.11 2Ibid,

Page 78: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

66

Desain metode kuantitatif eksperimen yang peneliti gunakan adalah

one - group pretest – posttest Design. One - group pretest – posttest Design

yaitu desain penelitian yang dilakukan sebelum diberi perlakuan dan sesudah

dilakukan perlakuan, sehingga diperoleh data yang lebih akurat karena bisa

membandingkan data keadaan sebelum dan sesudah perlakuan.3 Desain pretest

& posttest digambarkan sebagai berikut:

O1= Nilai sebelum pretest ( sebelum diberi perlakuan)

X = Perlakuan

O2= Nilai sebelum posttest ( sebelum diberi perlakuan)4

B. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di RA Al Arafat Desa Weru Lor

Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon. Tempat ini dipilih karena letaknya

yang strategis dan mendukung untuk penelitian serta adanya kemudahan

akses untuk menuju ke lokasi.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang diperlukan untuk melakukan penelitian ini dari

penyusunan observasi lapangan atau tempat penelitian hingga penulisan

3 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung : 2016), h. 111 4 Sugiyono,op.cit., h.12 ( 1 )

O1 X O2

Page 79: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

67

laporan dilaksanakan terhitung sejak bulan Juli 2019 sampai dengan

Oktober 2019. Berikut adalah jadwal penelitian:

Tabel 3.1

Jadwal Penelitian

No Kegiatan Penelitian

Bulan

(2018)

Bulan

( 2019 )

Juli Juli Agustus September Oktober

1. Seminar dan Perbaikan

Proposal Skripsi

V

2. Pembahasan Bab I-II

V V

3. Penyusunan Instrumen&

Perbaikan bab I-II

V

4. Uji Coba Penelitian

V V

5. Pengumpulan Data

V

6. Penulisan Laporan Hasil

Penelitian (Bab IV-V)

V

7. Penyelesaian Skripsi

V

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik

kesimpulannya. Jadi populasi bukan hanya orang tetapi juga obyek dan

benda-benda yang lain. Populasi juga bukan sekedar jumlah pada

Page 80: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

68

obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik/sifat

yang dimiliki oleh subyek atau obyek itu.5

Menurut babbie menjelaskan bahwa populasi adalah elemen

penelitian yang hidup dan tinggal bersama-sama dan cara teoritis menjadi

target penelitian. Jadi populasi pada dasarnya merupakan kelompok

manusia, binatang, tumbuhan, benda, peristiwa, yang tinggal bersama dalam

suatu tempat dan secara terencana menjadi target kesimpulan dari suatu

penelitian. Populasi dapat berupa guru, siswa, kurikulum, fasilitas, lembaga,

sekolah, karyawan perusahaan, dan lain-lain.6 Populasi adalah kumpulan

dari keseluruhan elemen yang akan ditarik kesimpulan.7

Secara teoritis, berapa ukuran atau jumlah populasi pada suatu

kegiatan penelitian tidak ada aturannya. Ukuran atau jumlah populasi dari

suatu kegiatan penelitian sangat relatif dengan permasalahan yang akan

diteliti. Besar kecilnya jumlah populasi sangat bergantung pada kondisi atau

keadaan subjek dan objek penelitian.

Jenis populasi dalam penelitian ini yaitu populasi terbatas, Dalam

penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh siswa kelas A di RA Al

Arafat yaitu yang berjumlah 20 , yang terdiri atas 13 laki-laki dan 7

perempuan. Adapun tabel datanya adalah sebagai berikut :

5 Ibid., h.119 6 Johni Dimyati, Metodologi Penelitian Pendidikan & Aplikasinya pada PAUD,

(Jakarta:2014) h. 53 7 Rully Indrawan dan Poppy Yaniawati, Metode penelitian kuantitatif,kualitatif, dan

campuran untuk menejemen pembangunan, dan pendidikan, ( Bandung : 2016 ), h. 93

Page 81: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

69

Tabel 3.2

Populasi Penelitian

No

Nama

L/P

1 Abdillah Al Ghiffari L

2 Ahmad Fahlavi L

3 Alfian Rizqi L

4 Daniel Tenia Al Hafidz L

5 David Al Vero L

6 Dimas Alimudin L

7 Farah Nur Fitriyah P

8 Haikal Romadhon L

9 Kafa Birrizqillah L

10 Kayla Putri P

11 M. Al Farizi Atsal L

12 M. Fatih Akbar L

13 M. Raziq Hanan L

14 Muhammad Zainurrofiq L

15 M. Zulhuzni Zawawi L

16 Nadia Oktaviani P

17 Nadia Oliviani Putri P

18 Nadira Dwi Tafani P

19 Rakhma P

20 Sabrina Shakira Ramadhani P

2. Sampel

Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan

diteliti. Sukardi memberi pengertian sampel sebagai bagian dari jumlah

populasi yang akan diambil datanya. Sebagian jumlah populasi yang akan

diambil atau dipilih sebagai sumber data disebut sampel atau cuplikan.

Suharsimi Arikunto, menjelaskan sampel adalah sebagian dari

populasi. Bila peneliti akan mengambil subjek penelitian dengan melalui

Page 82: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

70

pengambilan sampel, maka penelitian seperti ini disebut “ penelitian

sampel”, dengan maksud peneliti ingin menggenerilasasikan hasil

penelitian kepada seluruh populasi.8

Berdasarkan pengertian diatas maka sampel yang akan dijadikan

objek penelitian adalah seluruh populasi dari kelompok A ditempat

penelitian.

D. Teknik Pengumpulan Data

Data statistik yang dibutuhkan pada sebuah penelitian pada dasarnya

dapat dilakukan dengan teknik pengumpulan data yang menggunakan

instrumen agar menjadi sistematis dan memudahkan. Teknik pengumpulan

data adalah cara yang ditempuh peneliti dalam mengumpulkan data yang akan

diolahnya untuk kemudian menjadi jawaban dari penelitiannya.

Pada penelitian ini peneliti menggunakan observasi dan dokumentasi

sebagai teknik pengumpulan data. Observasi adalah teknik pengumpulan data

yang dilakukan oleh peneliti dengan melihat langsung ataupun bahkan terlibat

langsung ke dalam keadaan yang sedang diteliti.9 Observasi dapat dilakukan

dengan 2 cara yaitu :10

1. Observasi non - sistematis, yang dilakuakan oleh pengamat dengan tidak

menggunakan instrumen pengamatan.

8 Johni Dimyati, Metodologi Penelitian pendidikan & Aplikasinya pada PAUD,

(Jakarta:2014) h. 56

9 Casta, Dasar-dasar Statistika Pendidikan.(Cirebon:2012) h. 13

10 Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, ( Jakarta : 2013 ),

h.200

Page 83: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

71

2. Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan

pedoman sebagai instrumen pengamatan.

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang - barang tertulis.

Didalam melaksanakan metode dokumentasi peneliti menyelidiki benda -

benda tertulis seperti buku - buku, majalah, dokumentasi, peraturan - peraturan,

notulen rapat, catatan harian, dan sebagainya. 11

Berikut adalah instrumen yang digunakan oleh peneliti dalam

menggunakan metode observasi, diantaranya :

1. Pengembangan kisi-kisi instrument kemampuan mengenal konsep bilangan

anak

Berikut kisi-kisi instrumen Kemampuan mengenal konsep

bilangan anak yang digunakan sebagai dasar pengambilan data pretest dan

posttest.

Tabel 3.3

Kisi-kisi Instrumen Kemampuan mengenal konsep bilangan

No Variabel Indikator

1 Kemampuan Mengenal Konsep

Bilangan

Membilang 1-10

Mengenal konsep dan

simbol angka 1-10

Menghubungkan konsep

bilangan dan lambang

bilangan

Mengenal konsep sama

dan tidak sama

11 Ibid.,

Page 84: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

72

2. Instrument observasi kemampuan mengenal konsep bilangan anak

Tabel 3.4

Data kemampuan mengenal konsep bilangan sebelum dan sesudah

menggunakan permainan congklak angka (X1/X2)

No Nama Siswa Indikator ∑

Skor A B C D

1 Abdillah Al Ghiffari 1 3 2 1 7

2 Ahmad Fahlavi 2 3 4 1 10

3 Alfian Rizqi 1 2 2 2 7

4

Dst Dst

Jumlah

Rata-rata

Presentase

Keterangan indikator :

A. Membilang 1-10

B. Mengenal konsep dan simbol angka 1-10

C. Menghubungkan konsep bilangan dan lambang bilangan

D. Mengenal konsep sama dan tidak sama

A. Skala penilaian sesuai dengan kurikulum 2013:

1. BB: Bernilai 1 (Apabila siswa tidak mampu melakukan

indikator dengan bantuan dan bimbingan).

2. MB: Bernilai 2 (Apabila siswa mampu melakukan indikator

dengan bimbingan).

3. BSH: Bernilai 3 (Apabila siswa mampu melakukan indikator

dengan mandiri).

Page 85: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

73

4. BSB: Bernilai 4 (Apabila siswa mampu melakukan indikator

dengan mandiri dan membantu teman yang belum bisa)

Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah observasi

kemampuan mengenal konsep bilangan dengan jumlah observasi sebanyak 2

kali observasi yakni:

Pretest : adalah observasi awal dimana sampel belum diberi perlakuan

Posttest : adalah observasi akhir dimana sampel telah diberi perlakuan

Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa instrumen penelitian

merupakan alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar

lebih mudah di olah. 12 Instrumen dalam penelitian ini berdasarkan pada

Permendikbud No. 137 tahun 2014 pada bagian standar tingkat pencapaian

perkembangan anak (STTPA) pada mengenal konsep bilangan anak. Kisi-kisi

instrumen kerjasama yang diteliti terdiri dari variabel, subvariabel, indikator

dan aspek yang dinilai. Variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini yaitu

kognitif, subvariabel yang diteliti adalah kemampuan mengenal konsep

bilangan 1-10, pencapaian perkembangan yang akan di teliti adalah Membilang

1-10, mengenal konsep dan simbol angka 1-10, menghubungkan konsep

bilangan dan lambang bilangan, mengenal konsep sama dan tidak sama.

Selain menggunakan metode observasi, peneliti juga menggunakan

metode dokumentasi. Suharsimi Arikunto memberi penjelasan bahwa metode

dokumentasi merupakan metode penelitian dengan mencari data mengenai hal-

hal atau variabel yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah,

12Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek,(Jakarta:2006),

h.160

Page 86: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

74

prasasti, notulen rapat, leger, agenda, dan sebagainya. 13 Jenis dokumentasi

yang digunakan pada penelitian ini adalah jenis dokumentasi tidak resmi.

E. Teknik Analisis Data

1. Analisis Deskriptif Data

Analisis Deskriptif Data adalah analisa data secara deskriptif

berdasarkan temuan hasil penelitian yang dijabarkan secara terperinci dari

data sebelum dan sesudah diberi perlakuan. Analisa deskriptif data

diuraikan dari tabel tabulasi data sebelum (X1) dan sesudah (X2) diberi

perlakuan sesuai penelitian. Bentuk tabel tabulasi data tersebut adalah

sebagai berikut:

Tabel 3.5

Data kemampuan mengenal konsep bilangan sebelum menggunakan

congklak angka (X1)

No Nama Siswa Indikator ∑

Skor A B C D

1 Abdillah Al Ghiffari 1 3 2 1 7

2 Ahmad Fahlavi 2 3 4 1 10

3 Alfian Rizqi 1 2 2 2 7

4

Dst Dst

Jumlah

Rata-rata

Presentase

13 Johni Dimyati, Metodologi Penelitian Pendidikan & Aplikasinya pada PAUD,

(Jakarta:2014) h. 92

Page 87: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

75

Tabel 3.6

Data kemampuan mengenal konsep bilangan sesudah menggunakan

permainan congklak angka (X2)

No Nama Siswa Indikator ∑

Skor A B C D

1 Abdillah Al Ghiffari 3 4 4 3 14

2 Ahmad Fahlavi 3 4 3 3 13

3 Alfian Rizqi 4 3 4 3 14

4

Dst Dst

Jumlah

Rata-rata

Persentase

Keterangan :

➢ Indikator :

A. Membilang 1-10

B. Mengenal konsep dan simbol angka 1-10

C. Menghubungkan konsep bilangan dan lambang bilangan

D. Mengenal konsep sama dan tidak sama

➢ Skala penilaian sesuai dengan kurikulum 2013:

1. BB:Bernilai 1 (Apabila siswa tidak mampu melakukan indikator

dengan bantuan dan bimbingan).

2. MB: Bernilai 2 (Apabila siswa mampu melakukan indikator dengan

bimbingan).

3. BSH: Bernilai 3 (Apabila siswa mampu melakukan indikator dengan

mandiri).

4. BSB: Bernilai 4 (Apabila siswa mampu melakukan indikator dengan

mandiri dan membantu teman yang belum bisa)

Page 88: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

76

Data yang didapatkan dari hasil penelitian dimasukkan kedalam

tabel dan dicari persentase untuk dikonversikan pada tabel konversi data

dengan rumus:

𝑃 =𝑓

𝑁𝑋 100%

Tabel 3.7

Tabel Menafsirkan P

% Interprestasi

0,80%-100% Sangat Baik

0,60%-0,799% Baik

0,40%-0,599% Cukup Baik

0,20%-0,399% Kurang Baik

0,01%-0,199% Sangat Kurang Baik

(Suherman dan Sukjana, 1990:177)14

Analisa statistik deskriptif dilakukan untuk mencari nilai mean ( X ),

Standar Devisi (SD), Varian (S2) dan analis presentase uintuk mendapatkan nilai

tersebut dibuat tabel penolong sebagai berikut:

Tabel 3.8

Tabel Penolong Penilaian Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan

No Xi (Xi- X ) (Xi- X )2

1

2

3

Dst

Jumlah

Rata-rata

14 Casta, Model Analisis Komparatif Uji t Satu Sampel Kecil, IAI BBC

Page 89: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

77

Dari tabel penolong dilanjutkan mencari data yang dibutuhkan dengan

langkah-langkah melakukan analisa deskriptif data adalah sebagai berikut:

a. Nilai Mean ( X ):

X = ∑X

N

b. Nilai Standar Deviasi (SD)

SD = √Σ(𝑋𝑖−𝑋) 2

𝑛−1

c. Nilai Varian (S2)

S2 = Σ(𝑋1−𝑋) 2

𝑁−1

Analisis kemudian dilanjutkan dengan analisa presentase untuk

menjawab pertanyaan penelitian pertama, yaitu “Seberapa baik kemampuan

mengenal konsep bilangan anak kelompok A RA Al Arafat desa weru lor

kecamatan Weru kabupaten Cirebon sebelum menggunakan permainan congklak

angka ?”.

Rumus mencari nilai persentase adalah sebagai berikut:

𝑃 =𝑓

𝑁𝑋 100%

Dengan ketentuan:

f = Jumlah seluruh skor yang dicapai siswa

N =Jumlah skor maksimal yang dikalikan dengan jumlah siswa

Page 90: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

78

2. Persyaratan Analisis Statistik

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data normal atau

tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji Liliefors dengan

rumus :

Z = Xi−χ

SD

Keterangan :

Xi : Data/nilai

χ : Rata-rata (Mean)

SD :StandarDeviasi

Persyaratan data signifikanapabila :

1) Jikanilai|F(X) − S(X)| terbesar ≤ nilai tabel Lilliefors maka H0 diterima,

Haditolak, yang artinya populasi nilai kemampuan fisik motorik kasar

berdistribusi normal

2) Jika nilai |F(X) − S(X)| terbesar ≥ nilai tabel Lilliefors maka Ha diterima,

H0ditolak, yang artinya populasi nilai kemampuan fisik motorik kasar tidak

berdistribusi normal

b. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas data menggunakan uji F ,adapun rumusnya sebagai

berikut :

Page 91: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

79

1) Mencari F hitung dengan rumus

2) Mencari Ftabeldengan cara:

- Menentukan dbpembilang= n-1

- Menentukan dbpenyebut = n-1

- Menentukan taraf kesalahan (𝛼)

- Menentukan Ftabel(Lihat tabel harga distribusi F)

3) Membuat kesimpulan uji Homogenitas dengan membandingkan

Fhitungdengan Ftabeldengan kriteriapengujian sebagai berikut:

Kriteria Pengujian :

Jika Fhitung ≥ Ftabel, Maka data tidak homogen

Jika Fhitung≤ Ftabel, Maka data homogen

c. Analisis statistic inferensial (Uji beda rerata)

Uji t dilakukan untuk menjawab pertanyaan nomer 3 yaitu seberapa

besar perbedaan kemampuan bekerjasama anak kelompok A di RA Al Arafat

Weru Lor Weru Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan permainan

congklak angka.

Rumus :

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

thitung=

𝑀𝐷

SE 𝑀𝐷

Page 92: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

80

Untuk mencari nilai t, maka terlebih dahulu mengikuti langkah-

langkah sebagai berikut :

1) Membuat tabulasi data hasil penelitian

Tabel 3.9

Tabulasi Data Hasil Penelitian

2) Membuat tabel penolong

Table 3.10

Tabel Penolong

No

. Nama Anak

Nilai / Skor D =

(X1− X2)) D2 Sebelum

X1

Sesudah

X2

1. Abdillah Al Ghiffari

2. Ahmad Fahlavi

3. Alfian Rizqi

Dst Dst

Jumlah

Rata-rata

No Nama Siswa

Nilai Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan

Sebelum

Menggunakan

permainan congklak

angka (X1)

Sesudah Menggunakan

permainan congklak

angka (X2)

1 Abdillah Al Ghiffari

2 Ahmad Fahlavi

3 Alfian Rizqi

4

Dst Dst

Jumlah

Rata-rata

Page 93: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

81

3) Menentukan MD (Mean Differen)

Ket : D = X1 -x2

4) Menentukan Standar Devinisi Differen( SDD)

𝑆𝐷𝐷 =

5) Menentukan 𝑆𝐸𝑀𝐷 ( Standard Error Mean Differen )

6) Menentukan 𝑡ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔

7) Menentukan 𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙

a) db = n – 1

b) Uji dua pihak

c) 𝛼 = 0,05 (5%)

MD= ∑ 𝐷

𝑁

𝑆𝐷𝐷= √∑𝐷2

𝑁− [

∑𝐷

𝑁]

2

𝑆𝐸𝑀𝐷 =

𝑆𝐷𝐷

√𝑛−1

𝑡0 =

𝑀𝐷𝑆𝐸𝑀𝐷

Page 94: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

82

8) Melakukan uji hipotesis dengan kaidah pengujian :

Jika thitung >ttabel maka H0 ditolak

Jikathitung <ttabel maka H0 diterima

9) Membuat kurva normal dari hasil nilai thitung dan ttabel

10)

d. Uji Gain

Analisis kemudian dilanjutkan dengan melakukan uji Gain untuk

mengetahui apakah perbedaan kemampuan bekerjasama anak kelompok A di RA

Al Arafat Weru Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan permainan congklak

angka itu peningkatannya tinggi, sedang, atau rendah. Rumus yang digunakan

adalah sebgai berikut:

𝑔 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑠 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙

( Haks dalam Meltzer, 2002:1)

Daerah

penolakan Ho

Daerah

penerimaan Ho

Batas Kritis

(𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙)

thitung

-2,110 2,110 66,25

Daerah

penolakan Ho

Page 95: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

83

Tebel 3.11

Tabel Klasifikasi Gain

No. Indeks Gain Interprestasi

1 g > 0,70 Tinggi

2 0,30 < g ≤ 0,70 Sedang

3 g > 0,30 Rendah

Langkah-langkah Uji Gian adalah sebagai berikut:

a. Membuat tabel penolong Uji Gian

Tabel4.12

Tabel Penolong Uji Gian

No. Skor

S.akh-

s.awl

S.maks-

s.awl G

Ket

Maks Awal Akhir

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

11

Jumlah

Rata-rata Gian

b. Menyimpulkan Uji Gian

Page 96: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

84

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data Hasil Penelitian

Pada hasil penelitian ini berusaha untuk menjawab tentang

rumusan masalah penelitian yaitu menganalisa perbedaan kemampuan

mengenal konsep bilangan 1-10 sebelum dan sesudah menggunakan

permainan congklak angka pada anak kelompok A RA Al Arafat Weru

Lor Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon. Metode yang dilakukan dengan

cara observasi dan dokumentasi pada indikator membilang 1 – 10,

mengenal konsep dan simbol angka 1-10, menghubungkan konsep

bilangan dan lambang bilangan, mengenal konsep sama dan tidak sama.

Penelitian ini diawali dengan pendeskripsian setiap data, baik data

tentang kemampuan mengenal konsep bilangan anak kelompok A di RA

Al Arafat Weru lor kecamatan Weru Kabupaten Cirebon sebelum

penerapan permainan congklak angka dan sesudah penerapan permainan

congklak angka. Kemudian dilanjut dengan berusaha menjawab apakah

ada perbedaan kemampuan mengenal konsep bilangan anak baik sebelum

dan sesudah diberi perlakuan permainan congklak angka. Oleh sebab itu,

peneliti akan menggunakan uji t, guna mencari perbedaan kemampuan

mengenal konsep bilangan anak sebelum dan sesudah di beri perlakuan.

Page 97: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

85

1. Gambaran hasil kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 sebelum

menggunakan permainan congklak angka ( Variabel X1 )

Tabel 4.1

Data kemampuan mengenal konsep bilangan 1 – 10 sebelum

menggunakan permainan congklak angka

No. Nama Siswa Indikator ∑

Skor A B C D

1. Abdillah Al Ghiffari 2 2 1 1 6

2. Ahmad Fahlavi 1 1 2 1 5

3. Alfian Rizqi 2 1 2 1 6

4. Daniel Tenia Al Hafidz 1 2 1 2 6

5. David Al Vero 2 1 2 2 7

6. Dimas Alimudin 1 2 1 2 6

7. Farah Nur Fitriyah 2 2 2 2 8

8. Haikal Romadhon 2 2 1 1 6

9. Kafa Birrizqillah 1 2 1 2 6

10. Kayla Putri 2 1 1 1 5

11. M. Al Farizi Atsal 2 1 1 1 5

12. M. Fatih Akbar 2 2 1 1 6

13. M. Raziq Hanan 2 2 1 2 7

14. Muhammad Zainurrofiq 1 2 1 2 6

15. M. Zulhuzni Zawawi 2 1 2 2 7

16. Nadia Oktaviani 2 2 1 1 6

17. Nadia Oliviani Putri 1 2 2 1 6

18. Nadira Dwi Tafani 2 1 2 1 6

19. Rakhma 1 2 1 1 5

20. Sabrina Shakira R. 2 2 1 1 6

Jumlah 121

Rata – rata 6,05

Persentase 37,81%

Page 98: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

86

Persentase didapatkan dari rumas :

𝑃 =𝑓

𝑁𝑋 100%

𝑃 =121

320𝑋 100%

𝑃 = 37,81%

Untuk menjawab pertanyaan penelitian pertama yaitu

kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 pada anak sebelum

menggunakan permainan congklak angka, maka hasil presentase

dibandingkan dengan hasil persentase adalah sebagai berikut :

Tabel 4.2

Tabel Menafsirkan P

% Interprestasi

0,80%-100% Sangat Baik

0,60%-0,799% Baik

0,40%-0,599% Cukup Baik

0,20%-0,399% Kurang Baik

0,01%-0,199% Sangat Kurang Baik

(Suherman dan Sukjana, 1990:177)1

Berdasarkan data yang ditampilkan pada tabel diatas dapat

dinyatakan bahwa kemempuan mengenal konsep bilangan 1-10

sebelum menggunakan permainan congklak angka adalah 37,81%.

Bila dikonversikan pada tabel menafsirkan P berada pada skala

37,81% dengan interpretasi kurang baik.

1Casta, Model Analisis Komparatif Uji t Satu Sampel Kecil, IAI BBC

Page 99: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

87

2. Gambaran hasil kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 sesudah

menggunakan permainan congklak angka ( Variabel X2 )

Tabel 4.3

Data kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 sesudah

menggunakan permainan congklak angka ( X2 )

No. Nama Siswa Indikator ∑

Skor A B C D

1. Abdillah Al Ghiffari 3 4 2 3 12

2. Ahmad Fahlavi 3 3 3 3 12

3. Alfian Rizqi 4 3 4 3 14

4. Daniel Tenia Al Hafidz 3 4 3 3 13

5. David Al Vero 4 3 3 3 13

6. Dimas Alimudin 3 4 3 3 13

7. Farah Nur Fitriyah 4 4 3 4 15

8. Haikal Romadhon 3 4 2 3 12

9. Kafa Birrizqillah 3 4 3 3 13

10. Kayla Putri 3 3 3 3 12

11. M. Al Farizi Atsal 4 3 2 2 11

12. M. Fatih Akbar 3 4 3 2 12

13. M. Raziq Hanan 3 4 2 4 13

14. Muhammad Zainurrofiq 3 3 3 3 12

15. M. Zulhuzni Zawawi 4 3 4 3 14

16. Nadia Oktaviani 3 4 3 3 13

17. Nadia Oliviani Putri 3 3 3 2 11

18. Nadira Dwi Tafani 4 3 3 3 13

19. Rakhma 3 3 3 2 11

20. Sabrina Shakira R. 3 3 2 3 11

Jumlah 250

Rata – rata 12,5

Persentase 78,12%

Page 100: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

88

Persentase didapatkan dari rumus :

𝑃 =𝑓

𝑁𝑋 100%

𝑃 =250

320𝑋 100%

𝑃 = 78,12 %

Tabel 4.4

Tabel Menafsirkan P

% Interprestasi

0,80%-100% Sangat Baik

0,60%-0,799% Baik

0,40%-0,599% Cukup Baik

0,20%-0,399% Kurang Baik

0,01%-0,199% Sangat Kurang Baik

(Suherman dan Sukjana, 1990:177)2

Berdasarkan data yang ditampilkan pada data diatas dapat

dinyatakan bahwa kemempuan mengenal konsep bilangan 1-10

sesudah menggunakan permainan congklak angka adalah 78,12%.

Bila dikonversikan pada tabel menafsirkan P berada pada skala

78,12% dengan interpretasi baik.

2Casta, Model Analisis Komparatif Uji t Satu Sampel Kecil, IAI BBC

Page 101: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

89

3. Gambaran perbedaan kemampuan mengenal konsep bilangan sebelum

dan sesudah menggunakan permainan congklak angka

Tabel 4.5

Tabulasi Data Hasil Penelitian

No. Nama Siswa

Nilai Kemampuan Mengenal Konsep

Bilangan

Sebelum

menggunakan

permainan congklak

angka

( X1 )

Sesudah

menggunakan

permainan

congklak angka

( X2 )

1. Abdillah Al Ghiffari 6 12

2. Ahmad Fahlavi 5 12

3. Alfian Rizqi 6 14

4. Daniel Tenia Al Hafidz 6 13

5. David Al Vero 7 13

6. Dimas Alimudin 6 13

7. Farah Nur Fitriyah 8 15

8. Haikal Romadhon 6 12

9. Kafa Birrizqillah 6 13

10. Kayla Putri 5 12

11. M. Al Farizi Atsal 5 11

12. M. Fatih Akbar 6 12

13. M. Raziq Hanan 7 13

14. Muhammad Zainurrofiq 6 12

15. M. Zulhuzni Zawawi 7 14

16. Nadia Oktaviani 6 13

17. Nadia Oliviani Putri 6 11

18. Nadira Dwi Tafani 6 13

19. Rakhma 5 11

20. Sabrina Shakira R. 6 11

Jumlah 121 250

Rata – rata 6,05 12,5

Persentase 37,81% 78,12%

Page 102: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

90

Untuk menjawab pertanyaan penelitian ketiga yaitu seberapa

besar kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 pada anak sebelum

dan sesudah menggunakan permainan congklak angka, maka hasil

presentase dibandingkan dengan hasil persentase adalah sebagai

berikut :

Tabel 4.6

Tabel Menafsirkan P

% Interprestasi

0,80%-100% Sangat Baik

0,60%-0,799% Baik

0,40%-0,599% Cukup Baik

0,20%-0,399% Kurang Baik

0,01%-0,199% Sangat Kurang Baik

(Suherman dan Sukjana, 1990:177)3

Berdasarkan data yang ditampilkan pada data diatas dapat

dinyatakan bahwa kemempuan mengenal konsep bilangan 1-10

sebelum menggunakan permainan congklak angka adalah 37,81% dan

kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10 sesudah menggunakan

permainan congklak angka adalah 78,12%. Dapat disimpulkan tingkat

kemampuan mengenal konsep bilangan sebelum dan sesudah

menggunakan congklak angka anak terjadi peningkatan sebesar

40,31%.

3Casta, Model Analisis Komparatif Uji t Satu Sampel Kecil, IAI BBC

Page 103: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

91

B. Pengujian Persyaratan Analisis Data

1. Uji Normalitas Data

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah data normal

atau tidak. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan uji

Liliefors dengan rumus :

Z = Xi−χ

SD

Keterangan :

Xi : Data/nilai

χ : Rata-rata (Mean)

SD :Standar Deviasi

a. Uji normalitas data kemampuan mengenal konsep bilangan anak

sebelum menggunakan permainan congklak angka

Tabel 4.7

Tabel Penolong Penilaian Kemampuan Mengenal Konsep Bilangan

Sebelum Menggunakan Permainan Congklak Angka

No. Xi ( Xi − χ ) ( Xi − χ )2

1. 6 -0.05 0.0025

2. 5 -1.05 1.1025

3. 6 -0.05 0.0025

4. 6 -0.05 0.0025

5. 7 0.95 0.9025

6. 6 -0.05 0.0025

7. 8 1.95 3.8025

8. 6 -0.05 0.0025

9. 6 -0.05 0.0025

10. 5 -1.05 1.1025

Page 104: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

92

11. 5 -1.05 1.1025

12. 6 -0.05 0.0025

13. 7 0.95 0.9025

14. 6 -0.05 0.0025

15. 7 0.95 0.9025

16. 6 -0.05 0.0025

17. 6 -0.05 0.0025

18. 6 -0.05 0.0025

19. 5 -1.05 1.1025

20. 6 -0.05 0.0025

Jumlah 10.95

Rata – rata 0.54

Standar Deviasi

SD = √Σ(𝑋𝑖−𝑋) 2

𝑛−1

SD = √10,95

20−1

SD = √10,95

19

SD = √0,57

SD = 0,75

Setelah tabel penolong dibuat dan didapatkan hasil dari rata –

rata ( mean ) dan nilai standar deviasi maka uji normalitas dengan

rumus liliefors dapat dilakukan. Data ditransformasikan dalam nilai Z

untuk dapat dihitung luasan kurva normal sebagai probalitas komulatif

normal dengan tabel sebagai berikut :

Page 105: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

93

Tabel 4.8

Tabel Liliefors untuk uji normalitas data pretest

No. Xi Z =

𝐗𝐢−��

𝐒𝐃

F ( X ) S ( X ) [ F (X) – S(X)]

1 5 -1.4 0.3692 0.2 0.1692

2 5 -1.4 0.3692 0.2 0.1692

3 5 -1.4 0.3692 0.2 0.1692

4 5 -1.4 0.3692 0.2 0.1692

5 6 -0.06 0.0261 0.8 -0.7793

6 6 -0.06 0.0261 0.8 -0.7793

7 6 -0.06 0.0261 0.8 -0.7793

8 6 -0.06 0.0261 0.8 -0.7793

9 6 -0.06 0.0261 0.8 -0.7793

10 6 -0.06 0.0261 0.8 -0.7793

11 6 -0.06 0.0261 0.8 -0.7793

12 6 -0.06 0.0261 0.8 -0.7793

13 6 -0.06 0.0261 0.8 -0.7793

14 6 -0.06 0.0261 0.8 -0.7793

15 6 -0.06 0.0261 0.8 -0.7793

16 6 -0.06 0.0261 0.8 -0.7793

17 7 1.27 0.348 0.95 -0.602

18 7 1.27 0.348 0.95 -0.602

19 7 1.27 0.348 0.95 -0.602

20 8 2.6 0,4453 1 -0.5547

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai terbesar

terdapat pada kolom dengan nilai 0,1692. Nilai terbesar ini adalah L0.

Selanjutnya ditentukan nilai Ltabel dari tabel daftar nilai uji liliefors,

dari tabel didapatkan nilai 0,190

Page 106: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

94

Persyaratan data signifikan apabila :

1.) Jika nilai |F(X) – S(X)| Terbesar < nilai tabel lilliefors maka H0

diterima, Ha ditolak, yang artinya populasi nilai kemampuan

mengenal konsep bilangan berdistribusi normal

2.) Jika nilai |F(X) – S(X)| Terbesar > nilai tabel lilliefors maka Ha

diterima, H0 ditolak, yang artinya populasi nilai kemampuan

mengenal konsep bilangan tidak berdistribusi normal

Dengan taraf nyata atau level signifikan α = 0.05 (5%) maka

berdasarkan nilai L0 dan nilai Ltabel yang telah didapatkan diambil

kesimpulan kemampuan mengenal konsep bilangan anak

berdistribusi normal.

b. Uji normalitas data kemampuan mengenal konsep bilangan anak

sesudah menggunakan permainan congklak angka

Tabel 4.9

Tabel penolong penilaian kemampuan mengenal konsep bilangan

sesudah menggunakan permainan congklak angka

No. Xi ( Xi − χ ) ( Xi − χ )2

1. 12 -0.5 0.25

2. 12 -0.5 0.25

3. 14 1.5 2.25

4. 13 0.5 0.25

5. 13 0.5 0.25

6. 13 0.5 0.25

7. 15 2.5 6.25

8. 12 -0.5 0.25

9. 13 0.5 0.25

10. 12 -0.5 0.25

11. 11 -1.5 2.25

12. 12 -0.5 0.25

Page 107: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

95

13. 13 0.5 0.25

14. 12 -0.5 0.25

15. 14 1.5 2.25

16. 13 0.5 0.25

17. 11 -1.5 2.25

18. 13 0.5 0.25

19. 11 -1.5 2.25

20. 11 -1.5 2.25

Jumlah 23

Rata – rata 1.15

Standar Deviasi

SD = √Σ(𝑋𝑖−𝑋) 2

𝑛−1

SD = √23

20−1

SD = √23

19

SD = √1,21

SD = 1,1

Setelah tabel penolong dibuat dan didapatkan hasil dari rata –

rata ( mean ) dan nilai standar deviasi maka uji normalitas dengan

rumus liliefors dapat dilakukan. Data ditransformasikan dalam nilai Z

untuk dapat dihitung luasan kurva normal sebagai probalitas komulatif

normal dengan tabel sebagai berikut :

Page 108: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

96

Tabel 4.10

Tabel Liliefors untuk uji normalitas data postest

No. Xi Z =

𝐗𝐢−��

𝐒𝐃

F ( X ) S ( X ) [ F (X) – S(X)]

1 11 -1.36 0.3631 0.2 0.1631

2 11 -1.36 0.3631 0.2 0.1631

3 11 -1.36 0.3631 0.2 0.1631

4 11 -1.36 0.3631 0.2 0.1631

5 12 -0.45 0.1236 0.5 -0.3764

6 12 -0.45 0.1236 0.5 -0.3764

7 12 -0.45 0.1236 0.5 -0.3764

8 12 -0.45 0.1236 0.5 -0.3764

9 12 -0.45 0.1236 0.5 -0.3764

10 12 -0.45 0.1236 0.5 -0.3764

11 13 0.45 0.1236 0.85 -0.7264

12 13 0.45 0.1236 0.85 -0.7264

13 13 0.45 0.1236 0.85 -0.7264

14 13 0.45 0.1236 0.85 -0.7264

15 13 0.45 0.1236 0.85 -0.7264

16 13 0.45 0.1236 0.85 -0.7264

17 13 0.45 0.1236 0.85 -0.7264

18 14 1.36 0.3631 0.95 -0.5869

19 14 1.36 0.3631 0.95 -0.5869

20 15 2.27 0.4384 1 -0.5616

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa nilai terbesar

terdapat pada kolom dengan nilai 0,1631. Nilai terbesar ini adalah L0.

Selanjutnya ditentukan nilai Ltabel dari tabel daftar nilai uji liliefors,

dari tabel didapatkan nilai 0,190

Page 109: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

97

Persyaratan data signifikan apabila :

3.) Jika nilai |F(X) – S(X)| Terbesar < nilai tabel lilliefors maka H0

diterima, Ha ditolak, yang artinya populasi nilai kemampuan

mengenal konsep bilangan berdistribusi normal

4.) Jika nilai |F(X) – S(X)| Terbesar > nilai tabel lilliefors maka Ha

diterima, H0 ditolak, yang artinya populasi nilai kemampuan

mengenal konsep bilangan tidak berdistribusi normal

Dengan taraf nyata atau level signifikan α = 0.05 (5%) maka

berdasarkan nilai L0 dan nilai Ltabel yang telah didapatkan diambil

kesimpulan kemampuan mengenal konsep bilangan anak

berdistribusi normal.

2. Uji Homogenitas Data

Uji homogenitas data menggunakan F, adapun rumusnya sebagai

berikut :

Untuk mencari F maka dicari S2 terlebih dahulu dengan rumus :

S2 = Σ(𝑋1−𝑋) 2

𝑁−1 S2 = Σ(𝑋1−𝑋) 2

𝑁−1

S2 = 10,95

20−1 S2 = 23

20−1

S2 = 10.95

19 S2 = 23

19

S2 ( Kecil ) = 0,57 S2 ( Besar ) = 1,21

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

Page 110: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

98

Nilai S2 telah kita dapatkan pada analisis deskripsi data maka

S2kecil adalah data sebelum perlakuan dan S2besar adalah data setelah

perlakuan dengan hasil 0,57 ( Skecil / Varian Kecil ) atau dan 1,21 (

Sbesar / Varian Besar ) Kita bisa langsung cari nilai F sebagai berikut :

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑇𝑒𝑟𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟

𝑉𝑎𝑟𝑖𝑎𝑛𝑇𝑒𝑟𝑘𝑒𝑐𝑖𝑙

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 1,21

0,57

𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 = 2,12

Berdasarkan hasil hitung diatas didapatkan nilai Fhitung sebesar 2,12

untuk melihat apakah data homogen atau tidak maka nilai Fhitung

dibandingkan dengan Ftabel dengan prasyarat pengujian :

Jika Fhitung ≥ Ftabel, Maka data tidak homogen

Jika Fhitung≤ Ftabel, Maka data homogen

Dengan taraf signifikan α = 0,05

N1 (df 1) = k - 1 = 2 – 1

N2 (df 2) = N – k = 20 – 2 = 18

Didapatkan nilai Ftabel sebesar 4,41 maka :

Fhitung 2,12 < 4,41 Ftabel, maka data homogen.

Page 111: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

99

C. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t yang di bandingkan

dengan ttabel untuk mencari thitung. Uji t dilakukan untuk menjawab

pertanyaan nomer 3 yaitu seberapa besar perbedaan kemampuan mengenal

konsep bilangan 1-10 anak kelompok A di RA Al – Arafat Werulor Weru

Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan permainan congklak angka

Rumus :

Untuk mencari nilai t, maka terlebih dahulu mengikuti langkah –

langkah sebagai berikut :

1. Membuat tabulasi data hasil penelitian

Tabel 4.11

Tabulasi Data Hasil Penelitian

No Nama Siswa

Nilai Kemampuan Mengenal Konsep

Bilangan

Sebelum

Menggunakan

permainan congklak

angka (X1)

Sesudah

Menggunakan

permainan congklak

angka (X2)

1 Abdillah Al Ghiffari 6 12

2 Ahmad Fahlavi 5 12

3 Alfian Rizqi 6 14

4 Daniel Tenia Al Hafidz 6 13

5 David Al Vero 7 13

6 Dimas Alimudin 6 13

7 Farah Nur Fitriyah 8 15

8 Haikal Romadhon 6 12

9 Kafa Birrizqillah 6 13

thitung=

𝑀𝐷

SE 𝑀𝐷

Page 112: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

100

2. Membuat tabel penolong

Tabel 4.12

Tabel Penolong

No

. Nama Anak

Nilai / Skor D =

(X1− X2)) D2 Sebelum

X1

Sesudah

X2

1. Abdillah Al Ghiffari 6 12 -6 36

2. Ahmad Fahlavi 5 12 -7 49

3. Alfian Rizqi 6 14 -8 64

4. Daniel Tenia Al Hafidz 6 13 -7 49

5. David Al Vero 7 13 -6 36

6. Dimas Alimudin 6 13 -7 49

7. Farah Nur Fitriyah 8 15 -7 49

8. Haikal Romadhon 6 12 -6 36

9. Kafa Birrizqillah 6 13 -7 49

10. Kayla Putri 5 12 -7 49

11. M. Al Farizi Atsal 5 11 -6 36

12. M. Fatih Akbar 6 12 -6 36

13. M. Raziq Hanan 7 13 -6 36

14. Muhammad Zainurrofiq 6 12 -6 36

15. M. Zulhuzni Zawawi 7 14 -7 49

16. Nadia Oktaviani 6 13 -7 49

10 Kayla Putri 5 12

11 M. Al Farizi Atsal 5 11

12 M. Fatih Akbar 6 12

13 M. Raziq Hanan 7 13

14 Muhammad Zainurrofiq 6 12

15 M. Zulhuzni Zawawi 7 14

16 Nadia Oktaviani 6 13

17 Nadia Oliviani Putri 6 11

18 Nadira Dwi Tafani 6 13

19 Rakhma 5 11

20 Sabrina Shakira R. 6 11

Jumlah 121 250

Rata-rata 6,05 12,5

Page 113: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

101

17. Nadia Oliviani Putri 6 11 -5 25

18. Nadira Dwi Tafani 6 13 -7 49

19. Rakhma 5 11 -6 36

20. Sabrina Shakira R. 6 11 -5 25

Jumlah 121 250 -129 843

MD = ∑D

N

MD = -129

20

MD = -6,45

Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh :

a. N = 20

b. ∑ D = -129

c. ∑ D2 = 843

d. MD = -6,45

3. Menentukan Standar Deviasi Diferen ( SDD )

𝑆𝐷𝐷= √∑𝐷2

𝑁− [

∑𝐷

𝑁]

2

𝑆𝐷𝐷 = √843

20− [

−129

20]

2

𝑆𝐷𝐷 = √42,15 − (— 6,45) 2

𝑆𝐷𝐷 = √42,15 − 41,60

𝑆𝐷𝐷 = √0,55

𝑆𝐷𝐷 = 0,74

4. Menentukan SEMD ( Standar Error Mean Differen )

Page 114: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

102

Untuk mencari SEMD digunakan rumus sebagai berikut :

𝑆𝐸𝑀𝐷 =

𝑆𝐷𝐷

√𝑛−1

𝑆𝐸𝑀𝐷 =

0,74

√20−1

𝑆𝐸𝑀𝐷 =

0,74

√19

𝑆𝐷𝑀𝐷 =

0,744,35

SEMD = 0,17

5. Menentukan nilai thitung

Untuk mencari SEMD digunakan rumus sebagai berikut :

thitung = MD

SEMD

thitung = -6,45

0,17

thitung = -37,94 ( Negatif di abaikan )

6. Menentukan nilai ttabel

Ketentuan untuk menentukan nilai ttabel adalah :

d) db = n – 1 = 20 – 1 = 19

e) Uji dua pihak

f) ∝ = 0,05 (5%)

ttabel adalah sebesar 2,093

7. Melakukan pengujian hipotesis

Untuk melakukan pengujian hipotesis penelitian ini, maka kaidah yang

harus diikuti adalah :

Jika thitung >ttabel maka H0 ditolak

Page 115: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

103

Jika thitung <ttabel maka H0 diterima

Berdasarkan nilai thitung dan ttabel yang sudah diperoleh dari data diatas,

maka dapat diuji hipotesis penilaian tersebut :

thitung 37,94 > ttabel 2,093

Pertanyaan penelitian yang terbukti adalah :

Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan mengenal

konsep bilangan anak kelompok A RA Al Arafat Werulor Weru

Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan permainan congklak

angka

8. Membuat kurva normal

Berdasarkan nilai thitung dan ttabel yang sudah diperoleh, dapat

digambarkan dengan kurva normal untuk melihat posisi dari masing –

masing data berada di daerah penolakan atau penerimaan HO sebagai

berikut :

Daerah

penolakan Ho Daerah

penolakan Ho

Daerah

penerimaan Ho

-2,093 2,093 37,94

Batas Kritis

(𝑡𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙)

thitung

Page 116: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

104

Catatan :

Pada kurva diatas sangat jelas bahwa nilai thitung berada

didaerah penolakan Ho, artinya pernyataan dalam Ha diterima.

9. Membuat Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis diatas diketahui bahwa thitung >

ttabel, maka tolak Ho artinya “Terdapat perbedaan yang signifikan dalam

kemapuan mengenal konsep bilangan anak kelompok A RA Al Arafat

Werulor Weru Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan permainan

congklak angka “. Dengan demikian, dapat disimpulkan permainan

congklak angka efektif digunakan untuk meningkatkan kemampuan

mengenal konsep bilangan 1- 10.

Untuk mengetahui peningkatan kemampuan mengenal

konsep bilangan anak kelompok A yang sudah dianalisis kemudian

dilanjutkan dengan melakukan uji Gian untuk mengetahui apakah

perbedaan kemampuan mengenal konsep bilangan anak kelompok A di

RA Al Arafat Werulor Weru Cirebon sebelum dan sesudah

menggunakan permainan congklak angka itu peningkatannya tinggi,

sedang, atau rendah. Rumus yang digunakan

𝑔 =𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑠 𝑎𝑘ℎ𝑖𝑟 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 − 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑠 𝑎𝑤𝑎𝑙

Page 117: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

105

Langkah – langkah Uji Gian adalah sebagai berikut :

1. Membuat tabel penolong Uji Gian

Tabel 4.13

Tabel Penolong Uji Gian

No. Skor

S.akh-

s.awl

S.maks-

s.awl G

Ket

Maks Awal Akhir

1 15 6 12 6 9 0.67 Sedang

2 15 5 12 7 10 0.7 Sedang

3 15 6 14 8 9 0.89 Tinggi

4 15 6 13 7 9 0.78 Tinggi

5 15 7 13 6 8 0.75 Tinggi

6 15 6 13 7 9 0.78 Tinggi

7 15 8 15 7 7 1 Tinggi

8 15 6 12 6 9 0.67 Sedang

9 15 6 13 7 9 0.78 Tinggi

10 15 5 12 7 10 0.7 Sedang

11 15 5 11 6 10 0.6 Sedang

12 15 6 12 6 9 0.67 Sedang

13 15 7 13 6 8 0.75 Tinggi

14 15 6 12 6 9 0.67 Sedang

15 15 7 14 7 8 0.87 Tinggi

16 15 6 13 7 9 0.78 Tinggi

17 15 6 11 5 9 0.56 Sedang

18 15 6 13 7 9 0.78 Tinggi

19 15 5 11 6 10 0.6 Sedang

20 15 6 11 5 9 0.56 Sedang

Jumlah 14,56

Rata-rata Gian 0.72 Tinggi

Page 118: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

106

2. Menyimpulkan Uji Gian

Berdasarkan uji gian diatas disimpulkan bahwa peningkatan

sebelum dan sesudah menggunakan permainan congklak angka adalah

tinggi.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian "Efektivitas permainan congklak angka dalam

meningkatkan kemampuan mengenal konsep bilangan anak kelompok A

RA Al Arafat Werulor kecamatan Weru kabupaten Cirebon" dapat dilihat

bahwa adanya perubahan kemampuan mengenal konsep bilangan anak

kelompok A sebelum dan sesudah perlakuan.

Pada hasil pretest kemampuan mengenal konsep bilangan anak

hanya 37,81% atau berada pada tabel klasifikasi persentasi kurang baik.

Pada data hasil penelitian penilaian kemampuan mengenal konsep

bilangan sesudah menggunakan permainan congklak angka adanya

peningkatan yang signifikan menjadi 78,12% bila dikonveksikan pada

tabel menafsirkan P maka interpretasi kemampuan mengenal konsep

bilangan anak kelompok A di RA Al Arafat berada pada tingkat Baik..

Jadi terdapat peningkatan sebesar 40,31%.

Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa

permainan congklak angka mampu meningkatkan kemampuan mengenal

konsep bilangan anak kelompok A RA Al Arafat. Dibuktikan dengan uji t

diperoleh data yaitu thitung 37,94 > ttabel 2,093 artinya Ha diterima dan H0 di

Page 119: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

107

tolak, maka terdapat perbedaan yang signifikan dalam kemampuan

mengenal konsep bilangan anak kelompok A RA Al Arafat Werulor Weru

Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan permainan congklak angka.

Sedangkan berdasarkan Uji Gian peningkatan sebelum dan sesudah

menggunakan permainan congklak angka adalah tinggi dengan rata – rata

0,72.

Teori yang mendukung hasil penelitian ini adalah menurut Piaget

bahwa anak belajar mengkonstruksikan pengetahuan dengan berinteraksi

dengan objek yang ada disekitarnya. Dengan bermain seorang anak juga

mempunyai kesempatan untuk menggunakan indranya, seperti menyentuh,

mencium, melihat dan mendengarkan untuk mengetahui sifat – sifat objek.

Salah satunya dengan bermain congklak angka dapat meningkatkan

mengenal konsep bilangan anak tanpa merasa anak sedang dikenalkan

konsep bilangan secara langsung.

E. Keterbatasan Hasil Penelitian

Penelitian ini sesuai dengan judul yang diteliti, fokus pada

kemampuan bekerjasama pada indikator memilang angka 1-10, mengenal

konsep dan simbol angka 1-10, Menghubungkan konsep bilangan dan

lambang bilangan, serta mengenal konsep sama dan tidak sama. Penelitian

ini mengalami keterbatasan responden, jenis populasi penelitian ini adalah

populasi terbatas, yaitu yang menjadi populasi adalah seluruh kelompok A

di RA Al Arafat yaitu berjumlah 20 yang terdiri dari 13 laki - laki dan 7

perempuan.

Page 120: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

108

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dalam penelitian ini

simpulannya adalah sebagai berikut :

1. Kemampuan mengenal konsep bilangan anak kelompok A di RA Al - Arafat

Desa Werulor Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon sebelum penerapan

permainan congklak angka adalah kurang baik. Hal itu terbukti pada data

anak kelompok A RA Al Arafat memperoleh nilai persentase sebesar

37,81%. Jika di konversikan pada tabel menafsirkan P adalah kurang baik.

2. Kemampuan mengenal konsep bilangan anak kelompok A di RA Al - Arafat

Desa Werulor Kecamatan Weru Kabupaten Cirebon sesudah penerapan

media congklak angka adalah baik. Hal itu terbukti pada data anak

kelompok A RA Al Arafat memperoleh nilai persentase sebesar 78,12%.

Jika di konversikan pada tabel menafsirkan P adalah baik.

3. Penerapan permainan congklak angka telah memberikan hasil yang

menggembirakan yakni dapat membuktikan adanya keefektifan permainan

congklak angka dan dapat meningkatkan kemampuan mengenal konsep

bilangan anak. Hal ini terbukti, sebelum menggunakan permainan congklak

angka adalah 37,81% dan kemampuan mengenal konsep bilangan 1-10

sesudah menggunakan permainan congklak angka adalah 78,12%. Dapat

Page 121: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

109

disimpulkan tingkat kemampuan mengenal konsep bilangan sebelum dan

sesudah menggunakan congklak anak terjadi peningkatan sebesar 40,31%.

Dibuktikan dengan uji t yaitu thitung 37,94 > ttabel 2,093 artinya Ha diterima

dan H0 di tolak, maka terdapat perbedaan yang signifikan dalam

kemampuan mengenal konsep bilangan anak kelompok A RA Al Arafat

Werulor Weru Cirebon sebelum dan sesudah menggunakan permainan

congklak angka. Sedangkan berdasarkan Uji Gian peningkatan sebelum dan

sesudah menggunakan permainan congklak angka adalah tinggi dengan rata

– rata 0,72.

B. Saran

Mengingat hasil yang diperoleh selama dan setelah penyusunan

penelitian, untuk itu saran yang penyusun sampaikan adalah :

1. Bagi guru, hendaklah lebih kreatif dan senantiasa menggali dan

memperkenalkan konsep - konsep, serta pendekatan baru dalam

menyajikan materi pembelajaran, agar anak lebih tertarik dan semangat

mengikuti proses pembelajaran.

2. Bagi sekolah, Hendaknya menyediakan berbagai fasilitas yang dapat

menunjang pengembangan kreativitas guru.

3. Bagi anak didik, hendaknya meningkatkan kemampuan mengenal konsep

bilangan bukan hanya melalui permainan congklak angka saja, melainkan

dari media atau permainan - permainan lain yang ada di sekitar

lingkungan rumah, sekolah, maupun dilingkungan mana saja anak

berada.

Page 122: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

110

4. Bagi peneliti, selanjutnya direkomendasikan agar dapat menguji

keefektifan permainan congklak angka dengan sampel yang lebih banyak

dan beragam.

Page 123: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

DAFTAR PUSTAKA

Al - Qur'anul karim. 2009. Jakarta: Departemen agama RI

Alfiyatul, dan Jannah, Lily, Kesalahan – Kesalahan Guru PAUD yang sering di

sepelekan, Jogjakarta : Diva Press, 2013

Arikunto, Suharsimi, Prosedur penelitian suatu pendekatan praktik, Jakarta,

2013.

Casta, Dasar-dasar Statistika Pendidikan, Cirebon, 2012.

Casta, Model Analisis Komparatif Uji t Satu Sampel Kecil, IAI BBC

Dimyati, Johni, Metodologi Penelitian Pendidikan & Aplikasinya pada PAUD,

Jakarta, 2014.

Fadillah, M., & Mualifatu, Lilif, Pendidikan Karakter Anak Usia Dini,

Yogyakarta : Ar-ruzz Media, 2013.

Fadlillah, M., Bermain dan Permainan, Jakarta : Ar-ruzz Media, 2017.

file:///C:/Users/Ulil%20Albab/Documents/Downloads/7167-14311-1-SM.pdf ,

15:45 WIB, 8 Maret 2019.

Hasan, Maimunah, Pendidikan Anak Usia Dini, Jogjakarta : 2012.

http://eprints.ums.ac.id/26557/11/02_File_Jurnal_Publikasi_Ilmiah.pdf , 15.16

WIB, 8 Maret 2019.

http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/viewFile/12222/11195 , 15.43

WIB,8 Maret 2019.

http://luk.tsipil.ugm.ac.id/atur/bsnp/Permendikbud1372014StandarNasionalPAUD

.pdf, 23.17 WIB, 29 Juli 2019.

https://media.neliti.com/media/publications/193365-ID-none.pdf , 15.31 WIB, 8

Maret 2019.

Indrawan, Rully dan Yaniawati, Poppy, Metode penelitian kuantitatif,kualitatif,

dan campuran untuk menejemen pembangunan, dan pendidikan, Bandung,

2016.

Musbikin, Imam, Buku Pintar PAUD, Jogjakarta : 2010.

Page 124: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

Rahman, Taopik, Sumardi , dan Fuadatun, Fitri, "Peningkatan Kemampuan Anak

Usia Dini Mengenal Konsep Bilangan Melalui Media Flashcard", Jurnal

Paud Agapedia, Vol.1 No. 1, 2017.

Sugiyono, metode penelitian kombinasi, Bandung, 2017.

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan,(Bandung : 2016), h. 111

Sujiono, Yuliani Nurani, dkk, Metode Pengembangan Kognitif, Jakarta :

Universitas Terbuka, 2006.

Syukur, Abdul & Fallo, Yulianty Thabita , " Peningkatan Kemampuan Anak

dalam Mengenal Konsep Bilangan Melalui Penggunaan Media

Pembelajaran Berbasis Alam", Jurnal PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal

Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini, Vol.6 No. 1, 2019,

Triharso, Agung, Permainan Kreatif & Edukatif Untuk Anak Usia Dini,

Yogyakarta : C.V Andi Offset.2013a.

---.Permainan Kreatif dan Edukatif untuk Anak Usia Dini 30 Permainan

Matematika dan Sains. Yogyakarta : C.V Andi Offset, 2013b.

Wiyani, Novan Ardy, Konsep Dasar PAUD, Yogyakarta : Gava Media, 2016.

Yulianty, Rani, Permainan yang meningkatkan kecerdasan anak, Jakarta : Laskar

Aksara.

Yusriana, Ajeng, Kiat – kiat Menjadi Guru PAUD yang Disukai Anak – anak,

Jogjakarta : 2012.

Page 125: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …
Page 126: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …
Page 127: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …
Page 128: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …
Page 129: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …
Page 130: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …
Page 131: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …
Page 132: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …
Page 133: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …
Page 134: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …
Page 135: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …
Page 136: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …
Page 137: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …
Page 138: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …
Page 139: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

DOKUMENTASI

Alat Dan Bahan

( Cat, Tinner, Kuas, Wadah Telur Bekas )

( Kertas Asturo, Manik - manik )

Page 140: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

( Lem Fox )

( Permainan Congklak Angka )

Page 141: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

Bermain Congklak Angka

Page 142: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …
Page 143: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …
Page 144: EFEKTIVITAS PERMAINAN CONGKLAK ANGKA DALAM …

RIWAYAT HIDUP

NUR ENI dilahirkan di Cirebon pada tanggal 18

April 1996, yang merupakan anak pertama dari 4

bersaudara dari pasangan Bapak Jamhuri dan Ibu

Mistini. Bertempat tinggal di Blok Megulu Kidul

Rt 06 RW 01 Desa Karangsari Kecamatan Weru

Kabupaten Cirebon. Menempuh Dan

menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 1

Karangsari lulus pada tahun 2009, kemudian melanjutkan pendidikan menengah

pertama di SMP N 1 Weru lulus pada tahun 2012, dan pendidikan menengah

kejuruan di SMK Wahidin Kota Cirebon lulus pada Tahun 2015. Kemudian pada

tahun 2015 melanjutkan S1 PIAUD di IAI Bunga Bangsa Cirebon Jl. Widarasari 3

Tuparev Cirebon.