111
UNIVERSITAS INDONESIA EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana L) MEREDAM STRES OKSIDATIF PENDERITA JERAWAT (acne vulgaris) DERAJAT RINGAN DAN SEDANG PADA SISWA DI ASRAMA AKADEMI PERAWATAN DI JAKARTA T E S I S TONI SUTONO NPM:1006733165 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA PROGRAM MAGISTER HERBAL DEPOK JANUARI 2013 Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

UNIVERSITAS INDONESIA

EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS

(Garcinia mangostana L) MEREDAM STRES OKSIDATIF

PENDERITA JERAWAT (acne vulgaris) DERAJAT RINGAN DAN

SEDANG PADA SISWA DI ASRAMA AKADEMI PERAWATAN

DI JAKARTA

T E S I S

TONI SUTONO

NPM:1006733165

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS INDONESIA

PROGRAM MAGISTER HERBAL

DEPOK

JANUARI 2013

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 2: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

HALAMAN PENGESAHAN

Tesis ini diajukan oleh: Nama : Toni Sutono NPM : 1006733165 Program Studi : Program Magister Herbal Judul Tcsis : Efektivitas Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis

(Garcinia mangostana L) Meredam Stres Oksidatif Penderita Jerawat (acne vulgaris) Derajat Ringan dan Sedang pada Siswa di Asrama Akademi Perawatan di jakarta

'lelah berhasil dipertahankan di hadapan Dewan Penguji dan diterima sebagai ball-ian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Program Magister Herbal Fakultas Farrnasi Universitas Indonesia.

DEWI\N PENGUJI

Pcmbirnbmg I : Dr dr. Sri Widia 1\. Jusman, MS )( p~j) 1":lllbllllbillg II: IJI.dr. Wrcsti lndriatmi, Sp.KK(K), M,Epid ~) K\.'tlla Sidang : Dr. Joshita Djajadisastra, MS. (~

(;:~- )S\.'f'rctmis Sidang: Dr. Katrin, Jv1S

Pcnguj i J : Prof. Dr. drg, Budiharto, SKtvl (~) )Pcnguji II : Prof. Dr. Yahdiana Harapap, MS (

Ditetapkan di

Tangga1

, ~ .

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 3: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

iii

KATA PENGANTAR / UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat

dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan tesis ini. Penulisan tesis ini dilakukan

dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Magister Sains pada

Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, Depok.

Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari

masa perkuliahan sampai pada penyusunan tesis ini, sangatlah sulit bagi saya untuk

menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih kepada:

1) Prof. Dr. Yahdiana Harahap, M.S., Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Indonesia, yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti dan

menyelesaikan Program Magister Herbal.

2) Dr. Abdul Mun'im M.Si. Apt., Ketua Program Pendidikan Magister Herbal

Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, yang telah memberikan kesempatan

kepada saya untuk mengikuti dan menyelesaikan Program Magister Herbal.

3) Prof. Dr. Endang Hanani Apt., MS., Ketua Program Pendidikan Magister

Herbal Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang terdahulu, yang

telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti dan menyelesaikan

Program Magister Herbal.

4) Dr. dr. Sri Widia A. Jusman, M.S., selaku dosen pembimbing yang telah

menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam

penyusunan tesis ini;

5) Dr. dr. Wresti Indriatmi, Sp.KK(K), M.Epid., selaku dosen pembimbing yang

telah menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam

penyusunan tesis ini;

6) Prof. dr. Mohammad Sadikin, D.Sc., staf Departemen Biokimia dan Biologi

Molekuler FKUI, yang telah mengkoordinasikan penelitian uji klinis ini,

bersamaan dengan uji praklinik dan uji invitro di Laboratorium Stres Oksidatif.

7) Dr. Dra. Berna Elya Apt., M.Si, dosen Fakultas Farmasi UI Depok yang telah

memberikan pustaka penelitian mengenai ekstrak kulit buah manggis.

8) PT Sido Muncul, industri jamu di Jawa Tengah, yang telah menghibahkan kapsul

ekstrak kulit manggis dan kapsul plasebo untuk keperluan penelitian ini.

9) dr. Aria Kekalih, MTI., yang telah membantu menganalisis data hasil penelitian

dengan SPSS.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 4: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

iv

10) Lin Gustina, SKM., yang telah membantu menganalisis data hasil penelitian

dengan SPSS.

11) dr. Marulam M. Panggabean, Sp.PD-KKV, Sp.JP, sebagai Ketua Komite

Medik RS PGI Cikini yang telah memfasilitasi penelitian ini di Akademi

Perawatan.

12) Ns. Sri Hunun Widiastuti, M.Kep, S.Kep.J, Direktur Utama Akademi

Perawatan RS PGI Cikini yang telah memfasilitasi penelitian ini di Akademi

Perawatan.

13) Evi Tambunan, S.Kep., Kepala bidang Keperatawan RS PGI Cikini yang telah

memfasilitasi penelitian ini di RS PGI Cikini.

14) Istri dan keluarga saya yang telah memberikan bantuan dukungan material dan

moral.

15) Para sahabat yang telah banyak membantu saya dalam menyelesaikan tesis ini.

Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tesis ini membawa manfaat

bagi pengembangan ilmu kesehatan.

Penulis

2013

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 5: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

" PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKIDR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

./}

'(;,.

..:;)

,'~ .y

" .1):

. ;~~

.;::

/ '·:"'.;3

:?f \.

~~;;

.i". " /

,~~

:Y

)lJ

J!

<it

"

Sebagai sivitas akadernik Universitas Indonesia, saya yang bertanda tangan di bawah ini:

Nall1<l •Toni Sutono NPM : 1006733 165 Program Studi : Magister Hcrgal Fakultas : Farmasi Jcnis karx il 'T'csis

dellII pcngcmbangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Indonesia Hak Bebas Royalti Noneksklusif(Non-exclusive Royalty Free RighI) atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Ef'cktivitas Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) Mcrcdarn Stres Oksidatif Penderita Jerawat (acne vulgaris) Derajat Ringan dan

Scdang pada Siswa di Asrama Akademi Perawatan di Jakarta

bescrta pcrangkat yang ada (jika diperlukan).

Derigan Ilak Bcbas Royalti Noneksklusif ini Universitas Indonesia berhak menyimpan, mengalihmedia/format-kan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.

Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya.

Dibuat di : Jakarta Pada tanggaJ : 21 Januari2013

Yangmenyatakan,

~ ~

<it

v

I

I

I 'It

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 6: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

------------------------------

PERNYATAAN ORISINALITAS

Tesis ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip maupun

dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.

Nama : Toni Sutono

NPM : 1006733165

Tanda Tangan

Tanggal : 21 Januari 2013

vi Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 7: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Universitas Indonesia

ABSTRAK

Nama : Toni Sutono

Program Studi : Magister Herbal

Judul : Efektivitas Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia

mangostana L) Meredam Stres Oksidatif Penderita Jerawat (acne

vulgaris) Derajat Ringan dan Sedang pada Siswa di Asrama Akademi

Perawatan di Jakarta

Prevalensi kasus jerawat (acne vulgaris) 75-85% pada orang dewasa, terutama pada

usia remaja, dan sering menjadi kronis. Etiopatologis jerawat multi-faktorial, antara

lain disebabkan oleh stres oksidatif dan pengaruh hormon serta pola makan. Tujuan

dari penelitian adalah untuk membuktikan bahwa ekstrak etanol kulit buah manggis

(Garcinia mangostana L) yang mengandung senyawa aktif xanthones dengan

aktivitas anti-oksidan, anti-bakteria dan anti-inflamasi, dapat menunjang terapi medis

untuk jerawat. Uji klinis dilakukan secara acak, berpembanding dan tersamar ganda

selama 3 minggu pada 94 subyek berjerawat ringan dan sedang, berumur 18-30 tahun

yang tinggal di asrama agar relatif homogen. Parameter penelitian adalah derajat

keparahan jerawat menurut kriteria Lehman dan kadar malondialdehid (MDA) di

dalam darah subyek. Perlakuan dengan pemberian 400 mg ekstrak 3 kali sehari,

bersamaan terapi standar dengan krim topikal asam retinoat 0,025% pada lesi jerawat

di wajah pada malam hari. Keparahan jerawat berkurang tidak bermakna (p > 0.2) dan

penurunan kadar MDA dalam plasma darah tidak bermakna (p = 0.49).

Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

xvi+101 halaman : 15 gambar; 13 tabel

Daftar Pustaka : 60 (1979-2012)

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 8: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

ABSTRACT

Nama : Toni Sutono

Program Studi : Magister Herbal

Judul : Effectiveness of Ethanol Extract of Mangosteen Rind (Garcinia

mangostana L) to Reduce Acne (acne vulgaris) Severity in Mild

and Moderate Cases in Nursing Students at the Nursing

Academy Dorm.

The prevalence of acne (acne vulgaris) is 75-85% in adults, especially in adolescence,

and often becomes chronic. Etiopatology of acne is multi-factorial, partly due to the

oxidative stress and the influence of hormones and diet. The purpose of this study is

to prove that the ethanol extract of mangosteen rind (Garcinia mangostana L)

containing xanthones with properties of anti-oxidant, anti-bacterial and anti-

inflammatory, can support medical therapy for acne. A randomized, double-blind and

controlled clinical trial done for 3 weeks in 94 subjects with mild and moderate acne,

aged 18-30 years living in a dorm which is relatively homogeneous. Parameters of the

study are the degree of severity of acne according to Lehman criteria and the levels of

malondialdehyde (MDA) in the blood of the subjects. Intervention by administering

400 mg extract 3 times a day, along with standard therapy with topical cream of

0.025% retinoic acid applied in acne lesions on the face at night. Improvement of acne

severity was not significant (p > 0.2) and decreased levels of MDA in blood plasma

was not significant (p = 0.49).

Keywords: mangosteen rind extract, acne, malondialdehyde.

xvi+101 pages ; 15 pictures; 17 tables

Bibliography : 60 (1979-2012)

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 9: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………………………………………….. i

LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………… ii

KATA PENGANTAR…………………………………………………………… iii

PERNYATAAN ORISINILITAS……………………………………………….. v

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ILMIAH………………….….. vi

ABSTRAK………………………………………………………………………. vii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………….. ix

1. PENDAHULUAN

1.1.

1.2.

Latar belakang enelitian…...………………………………………….

Pembatasan dan perumusan asalah………………………………..…..

1

3

1.2.1.

1.2.2.

Pembatasan masalah……………………………….............…

Perumusan masalah…………………………………………..

3

3

1.3. Hipotesis penelitian…………………………………………………… 3

1.4. Tujuan penelitian……………………………………………………... 3

1.4.1. Tujuan umum………………………………………………... 3

1.4.2. Tujuan khusus……………………………………………….. 4

1.5. Manfaat penelitian……………………………………………………. 4

1.5.1. Manfaat bagi pelayanan masyarakat………………………… 4

1.5.2. Manfaat bagi bidang akademik……………………………… 4

1.5.3. Manfaat bagi bidang penelitian……………………………… 4

1.6. Pemecahan masalah…………………………………………………... 4

2. TINJAUAN PUSTAKA……………………………………………………. 6

2.1. Jerawat (acne vulgaris)……………………………………………….. 6

2.1.1. Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi jerawat … 6

2.1.2. Prevalensi jerawat…………………………………………… 7

2.1.3. Parameter penilaian klinis jerawat………………………...… 7

2.1.4. Parameter penilaian stres oksidasi…………………………… 8

2.1.4.1. Proses inflamasi & kerusakan oksidatif pd jerawat 8

2.1.4.2. Kerusakan akibat stres oksidatif………………..… 8

2.2. Tanaman manggis (Garcinia mangostana)…………………………… 9

2.2.1. Taxonomi……………………………………………………. 9

2.2.2. Manfaat secara tradisional………………………………….. 9

2.2.3. Kandungan zat-aktif (metabolit sekunder)………………….. 10

2.2.4. Bioaktivitas xanthones dari ekstrak kulit buah manggis…….. 10

2.2.4.1. Anti-oksidan, anti-inflamasi dan anti-alergi……… 10

2.2.4.2. Anti-mikroba , anti jamur dan anti virus…………. 11

2.2.4.3. Anti-kanker………………………………………. 11

2.2.5. Uji toksisitas…………………………………………………. 11

2.2.6. Bioavaiabilitas zat aktif ekstrak kulit buah manggis………… 11

2.2.7. Farmakokinetik zat aktif ekstrak kulit buah manggis……….. 12

2.2.8. Dosis pada manusia…………………………………………. 13

2.3. Radikal bebas dan antioksidan……………………………………….. 14

2.3.1. Pengertian dasar……………………………………………... 14

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 10: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

x

2.3.2. Pembentukan malondialdehid akibat peroksidasi lipid……… 15

2.3.3. Stres oksidatif dalam patogenesis jerawat…………………… 18

2.3.4. Manfaat antioksidan untuk terapi jerawat…………………… 18

2.4. Kerangka teori………………………………………………………… 20

2.5. Kerangka konsep……………………………………………………… 21

3 METODE PENELITIAN……………….………………………………… 22

3.1. Rancangan penelitian…………………………………………………

Populasi dan randomisasi subyek penelitian……………………. …...

22

3.2. 22

3.2.1. Populasi penelitian………………………………………….. 22

3.2.2. Subyek penelitian…………………………………………… 22

3.3. Bahan dan alat……………………………………………………….. 23

3.2.1. Kapsul ekstrak……………………………………………….. 23

3.2.2. Obat standar…………………………………………………. 23

3.4. Kriteria penerimaan, penolakan dan pengeluaran……………………. 23

3.4.1. Kriteria penerimaan…………………………………………. 23

3.4.2. Kriterian penolakan…………………………………………. 23

3.4.3. Kriteria pengeluaran (drop out)………………..………......... 24

3.5. Tempat dan waktu penelitian………………………………………… 24

3.6. Cara penelitian……………………………………………………….. 24

3.6.1. Persetujuan tindakan medis…………………………………. 24

3.6.2. Cara pengumpulan data…………………………………….. 24

3.6.3. Perlakuan terhadap subyek penelitian……………….………. 25

3.6.3.1. Randomisasi subyek penelitian…………………… 25

3.6.3.2. Pengambilan foto…….……………………...……. 25

3.6.3.3. Perhitungan lesi jerawat………………….……….. 27

3.6.3.4. Pemberian obat-obatan dan dosisnya……………... 29

3.6.3.5. Jadwal minum kapsul…………………………...... 29

3.6.3.6. Kepatuhan minum kapsul…………………...……. 29

3.6.3.7. Pengambilan spesimen darah……………….…….. 29

3.7. Sampel penelitian…………………………………………………….. 30

3.7.1. Penentuan besar sampel……………………………………... 30

3.7.1.1. Kelompok kontrol dan kelompok perlakuan……... 30

3.7.1.2. Besar sampel untuk analisis nilai MDA………..… 30

3.8. Parameter penelitian…………………………………………………. 31

3.8.1. Derajat keparahan jerawat………………………………….. 31

3.8.2. Kerusakan akibat stres oksidatif……………………………. 31

3.9. Definisi operasional………………………………………………….. 32

3.9.1. Umur………………………………………………..……… 32

3.9.2. Jenis Kelamin………………………………………………. 32

3.9.3. Status pendidikan dan alamat tinggal……………………… 32

3.9.4. Derajat keparahan jerawat…………………………………. 32

3.9.5. Perbaikan keparahan jerawat………………………………. 33

3.9.5.1. Total lesi jerawat di semua tempat predileksi…… 33

3.9.5.2. Total lesi jerawat di wajah saja………………….. 33

3.9.5.3. Total lesi jerawat di dada & punggung saja……... 33

3.9.6. Kerusakan oksidatif……………………..………………… 33

3.10. Perubahan (amandemen) protokol penelitian………………. ……… 33

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 11: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

xi

3.11. Analisis data………………………………………………………… 34

3.12. Kerangka operasional……………………………….……………… 36

4 HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………………………….. 37

4.1. Hasil penelitian……………………………………………………….. 37

4.1.1. Keterbatasan penelitian……………………………………… 37

4.1.2. Karakteristik subyek penelitian (SP)…………………..…..… 37

4.1.3. SP yang dropout……………………………………………... 38

4.1.4. Derajat keparahan jerawat…………………………………… 40

4.1.4.1. Menurut kriteria Lehman…………………………. 40

4.1.4.2. Menurut jumlah lesi jerawat……………………… 40

a. Statistik jumlah lesi jerawat…………………. 40

b. Perubahan jumlah lesi jerawat > 20%............ 42

b.1. Berdasarkan tempat predileksi………. 42

b.2. Berdasarkan peradangan lesi jerawat... 42

b.3. Berdasarkan pengaruh obat standar….. 43

4.1.5. Nilai MDA dalam plasma darah…………………………...… 44

4.1.5.1. Perubahan nilai MDA sebelum dan sesudah plkn 44

4.1.5.2. Perbedaan nilai MDA, diantara klp kontrol & plkn 45

4.2. Pembahasan…………………………………………………………... 46

4.2.1. Analisis statistik…………………..…………………………. 46

4.2.1.1. Subyek penelitian (SP)…………………………… 46

4.2.1.2. Derajat keparahan jerawat SP…..………………… 46

4.2.1.3. Nilai MDA dalam plasma darah SP………….…… 47

4.2.2. Analisis klinis……………………………………………….. 47

4.2.2.1. Derajat keparahan jerawat SP…………………….. 47

4.2.2.2. Nilai MDA dalam plasma darah SP………………. 48

4.2.3. Efektivitas EKBM…………………………………………… 48

4.2.3.1. Penelitian in vitro dan in vivo……………………. 48

4.2.3.2. Kadar MDA pada penderita jerawat……………… 49

4.2.3.3. Efek antioksidan terhadap jerawat………………... 49

5 KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………………….. 50

5.1. Kesimpulan………………………………………………………….. 50

5.2. Saran………………………………………………………................ 50

DAFTAR PUSTAKA…...………………………………………………………… 51

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 12: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

xii

DAFTAR SINGKATAN

AKPER Akademi Perawatan

BB berat badan

Cmax kadar maksimum plasma

EKBM Ekstrak kulit buah manggis

GSH glutathione (reduced form)

GSH-Px glutathione peroxidase

H2O2 hydrogen peroxide

kbM kulit buah manggis (Garcinia mangostana)

KO komedo

MDA malondialdehyde

O2- superoxide anion radical

PA papula

PrA Propionibacterium acnes

PU pustula

ROS reactive oxigen species

RS PGI Rumah Sakit Persatuan Gereja-Gereja di Indonesia

sK senyawa karbonil (protein carbonyl compound)

SOD superoxide dismutase

SP subyek penelitian

TB tinggi badan

TBARS “thiobarbituric acid reactive substances” assay method

Tmax kadar dalam plasma satu jam pertama

UP unit pilosebaseus (pilosebacceous unit)

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 13: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Prevalensi jerawat menurut jenis kelamin dan usia……………… 7

Tabel 2.2. Gradasi keparahan jerawat (menurut kriteria Lehman)………….. 8

Tabel 2.3. Parameter farmakokinetik mangostin pada tikus…………….….. 12

Tabel 2.4. Nilai konversi Lawrence dan Bacharach………………………… 13

Tabel 3.1. Kriteria Lehman untuk keparahan jerawat………………………. 32

Tabel 3.2. Uji Chi square atas variabel kategorik…………………………... 35

Tabel 3.3. Analisis statistik atas variabel numerik….………………………. 35

Tabel 4.1. Karakteristik subyek penelitian dan kesetaraannya……………... 38

Tabel 4.2. Jumlah SP dengan keparahan jerawat ringan dan sedang……….. 40

Tabel 4.3. Uji statistik atas jumlah lesi jerawat di antara kelompok……..… 41

Tabel 4.4. Proporsi jumlah SP yang sembuh berdasarkan jumlah lesi……... 42

Tabel 4.5. Proporsi jumlah SP dengan komedo…………………………….. 43

Tabel 4.6. Proporsi jumlah SP dengan papula dan pustula………………… 43

Tabel 4.7. Proporsi jumlah SP di wajah…………………………………..... 43

Tabel 4.8. Proporsi jumlah SP di dada dan punggung……………………... 44

Tabel 4.9. Nilai kadar MDA (nmol/mL) dan uji statistik………………….. 44

Tabel 4.10. Perbedaann nilai MDA di antara kelompok……………………. 45

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 14: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

xiv

DAFTAR GAMBAR DAN BAGAN

Gambar 2.1. Gut-brain-skin-axis……………………………………………… 6

Gambar 2.2. Struktur kimia mangostin………………………………………... 10

Gambar 2.3. Ketersediaan hayati α-mangostin pada manusia…….…………… 12

Gambar 2.4. Profil konsentrasi mangostin dalam plasma tikus….. ………….… 13

Gambar 2.5. Pembentukan MDA dari asam lemak tak jenuh……………..…… 15

Gambar 2.6. Pembentukan radikal bebas pada sel mamalia..……………..…… 16

Gambar 2.7. Peredaman radikal bebas………………………………………… 17

Gambar 2.8. Faktor-faktor pencetus jerawat…………………………………… 18

Gambar 2.9. Terapi jerawat dan targetnya masing-masing …………………… 19

Gambar 3.1. Teknik pengambilan foto lesi jerawat…….………………….….. 26

Gambar 3.2. Foto jerawat seluruhnya SP……………………………………… 26

Gambar 3.3. Kriteria Hayashi untuk keparahan jerawat……………………… 27

Gambar 3.4. Hitungan lesi jerawat……………………………….…………… 28

Gambar 4.1. Perubahan jumlah lesi jerawat sebelum & sesudah perlakuan…... 41

Gambar 4.2. Penurunan nilai MDA sebelum dan sesudah perlakuan………… 45

Bagan 2.1. Kerangka teori ……………..……………………..……………… 20

Bagan 2.2. Kerangka konsep…………… …………………………………… 21

Bagan 3.1. Alur penelitian……….………..………………………………… 36

Bagan 4.1. Rincian keikutsertaan SP dalam kelompok……………..……….. 39

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 15: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

xv

DAFTAR RUMUS

Rumus 3.1. Besar sampel subyek penelitian…………………………………….. 30

Rumus 3.2. Besar sampel spesimen darah subyek penelitian…………………… 30

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 16: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

Lampiran

1. Kapsul Sari Kulit manggis (produksi PT Sido Muncul, Semarang):

a. Certificate of Analysis

b. Product specification

c. Material safety data sheet

2. Statistik karakteristik subyek penelitian (2 lembar)

3. Keterangan Lolos Kaji Etik

4. Surat Permohonan keikutsertaan Perawat dalam penelitian

5. Kriteria Syarif untuk keparahan jerawat

6. Persetujuan Komite Etik tentang perubahan kriteria inklusi

7. Contoh foto hasil perhitungan lesi jerawat (2 lembar)

8. Keterangan parameter MDA

9. Proses analisis nilai MDA di Laboratorium (3 lembar)

10. Nilai MDA kelompok kontrol dan perlakuan (4 lembar)

11. Uji normalitas nilai MDA

12. Database subyek penelitian (2 lembar)

DAFTAR LAMPIRAN ANALISIS SPSS

Lampiran SPSS 1. Karakteristik 94 SP

Lampiran SPSS 1.a. Kesetaraan karakteristik 94 SP

Lampiran SPSS 2. Jenis kelamin 86 SP

Lampiran SPSS 3. Uji Chi-square kriteria Lehman

Lampiran SPSS 4. Kemaknaan perubahan keparahan jerawat

Lampiran SPSS 5. Jumlah SP menurut kriteria Lehman

Lampiran SPSS 6. Uji Mann-Whitney jumlah lesi jerawat

Lampiran SPSS 7. Uji normalitas jumlah lesi jerawat

Lampiran SPSS 8. Uji Wilcoxon perubahan jumlah lesi jerawat

Lampiran SPSS 9. Frekuesi dan histogram nilai MDA (4 lembar)

Lampiran SPSS 10. Statistik nilai MDA

Lampiran SPSS 11. Uji normalitas nilai MDA

Lampiran SPSS 12. Statistik nilai MDA pada grafik perubahan

Lampiran SPSS 13. Uji t-berpasangan nilai MDA pada klp kontrol

Lampiran SPSS 14. Uji Wilcoxon nilai MDA pada klp perlakuan

Lampiran SPSS 15. Uji Mann-Whitney dan t-test nilai MDA

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 17: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang penelitian

Sekitar 75-80% orang dewasa pernah menderita jerawat (acne vulgaris), 1

terutama pada usia remaja, lesi jerawat 2 sering menjadi kronis dan meninggalkan

bekas jaringan parut di wajah sehingga menimbulkan gangguan estetika dan

psikologis. Masalah psikologis ini cukup serius karena menyangkut penampilan

seseorang didepan publik, dimana penderita jerawat dapat merasa diejek sehingga

mengakibatkan depresi dan kegelisahan. 3

Prevalensi jerawat bervariasi tergantung

pada umur dan jenis kelamin. Pada umur 18 tahun jerawat lebih banyak ditemukan

pada pria, sedangkan mulai umur 23 tahun ke atas lebih banyak pada perempuan 4

dan prevalensi ini tidak menurun secara nyata sampai umur 44 tahun. 5 Pada umur 20

sampai 30 tahun, prevalensi jerawat sebesar 50.9% pada perempuan dan 42.5% pada

pria 6 , kemudian menurun sesuai dengan bertambahnya umur.

7, 8

Etiopatologi jerawat bersifat multifaktorial, namun karakteristik jerawat

ditandai dengan produksi sebum yang berlebihan 9 , hiperkeratinisasi folikular, serta

meningkatnya pelepasan bahan biokimiawi inflamasi. Stres oksidatif (oxidative

stress) turut berperan dalam patogenesis jerawat, karena stres oksidatif mengubah

kondisi unit pilosebaseus (UP) (pilosebacceous unit) yang semula tidak cocok bagi

pertumbuhan bakteri anaerob menjadi tempat kolonisasi bakteri anaerob tersebut,

khususnya Propionibacterium acnes (PA).

Sel-sel keratinosit UP yang terpajan surface protein PA membentuk

superoksida O2• (reactive oxygen species, ROS) sehingga terjadi peroksidasi lipid dari

sebum. Sel-sel neutrofil pembasmi PA mengeluarkan hidrogen peroksida (H2O2)

mengakibatkan proses inflamasi dan kerusakan jaringan lebih lanjut. 10

PA yang

memasuki lapisan dermis menstimulasi sistem imun, dan menimbulkan reaksi

terhadap sebum, rambut dan sel-sel epitel, dengan ekspresi peradangan. 11

Kerusakan oleh ROS akibat stres oksidatif, dapat dinilai dari peningkatan

kadar malondialdehyde (MDA) 12

dan senyawa karbonil (sK) (protein carbonyl

compound), 13

serta menurunnya kadar glutation (GSH). 14

Penurunan kadar glutation

dapat menjadi patogenesis terjadinya jerawat. 15

Dalam hal stres oksidatif inilah

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 18: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

2

Universitas Indonesia

antioksidan endogen maupun eksogen dapat berperan dalam mempengaruhi

keparahan jerawat.

Patogenesis jerawat juga berkaitan dengan faktor hormonal 16

dan keparahan

jerawat dapat dipengaruhi oleh faktor hormonal tersebut, 17

serta dipengaruhi juga

oleh asupan jenis makanan tertentu yang dapat mengganggu keseimbangan

mikroorganisme komensal di dalam saluran pencernaan. 18, 19

Asupan makanan yang

rendah indeks glikemiknya dapat meredakan gejala jerawat. 20

Keberhasilan terapi jerawat dapat dinilai antara lain dari perubahan tingkat

keparahannya, yang terdiri atas jerawat ringan, sedang atau berat. 1 Telah

dikembangkan suatu scoring system untuk mengukur keparahan jerawat, diantara

beberapa teknik lain untuk menilai keberhasilan terapi jerawat. 21, 22 Teknik

photographic scores, yaitu cara menilai keparahan jerawat dengan menghitung jumlah

lesi jerawat pada foto pasien berjerawat

23 dapat dipakai dan sekaligus bermanfaat

sebagai dokumen yang faktual dan reproducible.

Medikamentosa yang digunakan untuk mengobati jerawat dapat berupa obat

topikal (asam retinoid, antibiotika, benzoil peroxida), dan atau obat sistemik

(isotretinoin, antibiotika, hormon, isotretinoin). 24, 25

Vitamin A, E dan C sebagai

antioksidan eksogen dapat pula diberikan. 26

Bedah kulit dapat dilakukan untuk

memperbaiki jaringan parut akibat peradangan berat jerawat. Tindakan bedah kulit

dilakukan setelah jerawat sembuh.

Sumber antioksidan eksogen yang berasal dari bahan baku alam, khususnya

tanaman buah manggis (Garcinia mangostana L) telah diteliti secara in vivo dan in

vitro. Ektraks kulit buah manggis ternyata bermanfaat sebagai anti-piretik, 27

anti

proliferasi, 28

anti-mikroba dan anti-inflamasi yang ditimbulkan oleh

Propionibacterium acne, bakteri penyebab utama timbulnya jerawat.29

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh antioksidan eksogen, yaitu

yang berasal dari ekstrak kulit buah manggis terhadap keparahan jerawat dan

kerusakan akibat stres oksidatif, karena kandungan zat aktif xanthone adalah polifenol

yang bersifat sebagai reduktor sehingga dapat meredam oksidasi. 43

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 19: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

3

Universitas Indonesia

1.2. Pembatasan dan perumusan masalah

1.2.1. Pembatasan masalah

Mengingat sifat multifaktorial dari etiopatogenesis jerawat, maka pada uji

klinis ini, subyek penelitian ditentukan yang relatif homogen, yaitu siswa yang tinggal

di asrama. Sepanjang pengetahuan peneliti belum ada data tentang manfaat

antioksidan berbahan baku alam (herbal) yang digunakan untuk mengatasi stres

oksidatif dalam menunjang pengobatan jerawat. Oleh karena itu penelitian ini

menggunakan ekstrak etanol kulit buah manggis (Garcinia mangostana) yang

mengandung zat aktif xanthone yang bersifat sebagai antioksidan yang sangat kuat.

1.2.2. Perumusan masalah (pertanyaan penelitian)

Telah diuraikan di atas bahwa salah satu faktor yang berperan pada

patogenesis jerawat adalah stres oksidatif. Kapsul ekstrak kulit buah manggis

(EKMB) mengandung antioksidan yang diharapkan dapat meredam stres oksidatif.

Oleh karena itu, pertanyaan penelitian adalah:

Apakah ekstrak kulit buah manggis dapat menjadi ajuvan dalam :

a. membantu kesembuhan jerawat derajat ringan dan sedang yang diobati dengan

obat standar ?

b. menurunkan kadar MDA pada pasien dengan jerawat ringan dan sedang yang

diobati dengan obat standar?

1.3. Hipotesis penelitian

Pada pasien berjerawat derajat ringan dan sedang:

a. Proporsi yang mengalami perbaikan derajat keparahannya lebih tinggi pada

pemberian EKBM selain obat standar, dibandingkan dengan yang diberi obat

standar saja.

b. Kadar MDA dalam darahnya lebih rendah setelah pemberian EKBM.

1.4. Tujuan penelitian

1.4.1. Tujuan umum: Mengetahui pengaruh pemberian kapsul ekstrak kulit buah

manggis untuk membantu perbaikan keparahan jerawat derajat ringan dan

sedang yang diobati dengan obat standar.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 20: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

4

Universitas Indonesia

1.4.2. Tujuan khusus:

a. Mengevaluasi efikasi pemberian kapsul EKBM sebagai ajuvan pada pengobatan

jerawat derajat ringan dan sedang yang diobati dengan obat standar.

b. Mengevaluasi perubahan kadar MDA dalam plasma darah akibat pemberian

kapsul EKBM sebagai ajuvan pada pengobatan jerawat derajat ringan dan sedang

yang diobati dengan obat standar.

1.5. Manfaat Penelitian

1.5.1. Manfaat bagi pelayanan masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah modalitas terapi ajuvan bagi pasien

jerawat ringan dan sedang.

1.5.2. Manfaat bagi bidang akademik

Menambah wawasan manfaat antioksidan dari ekstrak kulit buah manggis untuk

membantu penyembuhan jerawat (acne vulgaris) derajat ringan dan sedang, yang

salah satu faktor etiopatogenesisnya adalah akibat stres oksidatif.

1.5.3. Manfaat bagi bidang penelitian

Menambah wawasan penelitian di bidang ilmu kedokteran, terutama dalam upaya

menunjang terapi kedokteran dengan memanfaatkan tanaman obat (herbal),

khususnya EKBM untuk mengatasi jerawat ringan dan sedang.

1.6. Pemecahan masalah

Dalam usaha memecahkan masalah dilakukan beberapa tahapan, yaitu:

1.6.1. Mempelajari dasar teori dari kepustakaan.

1.6.2. Membuat rancangan penelitian dan tempat penelitian.

1.6.3. Meminta persetujuan dari Komite Etik Penelitian atas protocol penelitian dan

dokumen informed concern yang akan dimintakan dari subyek penelitian.

1.6.4. Melaksanakan penelitian di tempat penelitian sesuai dengan rancangan

penelitian:

a. Menjelaskan kepada pihak RS Cikini (tempat penelitian) tentang penelitian yang

akan dilakukan dan pihak-pihak yang terlibat dalam penelitian.

b. Menjelaskan kepada subyek penelitian tentang penelitian dan untuk mendapatkan

tandatangan informed consent.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 21: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

5

Universitas Indonesia

c. Anamnesis dan pemeriksaan klinis untuk menentukan kelompok inklusi dan

kelompok eksklusi, serta alokasi subyek penelitian kedalam kelompok perlakuan

dan kelompok kontrol.

d. Pengambilan foto jerawat di tempat predileksinya (wajah, punggung dan dada

bagian atas) dan spesimen darah vena dari subyek penelitian.

e. Analisis statistik terhadap parameter keparahan klinik jerawat dan parameter

kerusakan oksidatif (kadar malondialdehid dalam darah).

f. Membuat kesimpulan dan saran.

g. Menulis hasil penelitian dalam bentuk laporan.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 22: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

6

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Jerawat (acne vulgaris)

2.1.1. Faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi jerawat

Kasus jerawat lebih banyak ditemukan pada perempuan, dan diantara berbagai

faktor yang dapat mempengaruhi berat-ringannya jerawat adalah faktor hormonal. Pada

perempuan, keseimbangan hormonal berhubungan dengan daur haid dan saat haid

pertama (menarche). 16, 17

Tekanan emosional (mental distress) 31

dan stres oksidatif terbukti mempengaruhi

keparahan jerawat. 32

Dalam reaksi oksidatif, zat biokimiawi tertentu terlibat dalam

proses peradangan pada jerawat, 33

dan akumulasi kerusakan lipid peroksidasi pada

komedo juga menjadi penyebab timbulnya peradangan pada jerawat. 34

Gangguan ketidakseimbangan mikroorganisme komensal (Bacillus acidophilus,

Lactobacillus acidophilus) dan patogen (Escheresia coli) dalam saluran pencernaan

berkaitan dengan jerawat. Sekitar 37% pasien jerawat berhubungan dengan keluhan

saluran pencernaan, misalnya konstipasi, halitosis, refluks gaster dan rasa sebah

(abdominal bloating). Fenomena ini disebut sebagai gut-brain-skin axis. Gambar 2.1.

menjelaskan poros (axis) yang menghubungkan sistem susunan syaraf pusat, saluran

pencernaan, pola diet dan kulit dengan terjadinya jerawat. 19

Gambar 2.1. Gut-brain-skin-axis. Hubungan antara faktor-faktor stres emosional,

jenis diet, gangguan saluran pencernaan dan jerawat.

[Sumber: Bowe WP, 2011. 19

]

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 23: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

7

Universitas Indonesia

Pola diet khususnya makanan dengan indeks glikemik (glycemic index) yang tinggi

dan perilaku higienis juga dapat memperberat keparahan jerawat. 20

2.1.2. Prevalensi jerawat

Prevalensi jerawat tergantung pada jenis kelamin dan usia, serta penggunaan

kontrasepsi oral. 16

Pada usia di bawah 18 tahun, lebih banyak pria daripada wanita.

Diatas usia 23 tahun, wanita lebih banyak, karena pada pria diatas usia 23 tahun

prevalensinya makin berkurang. 7, 8

Menurut Collier et al (2008) (6)

perubahan prevalensi jerawat berhubungan dengan

usia dan jenis kelamin, sebagaimana terlihat pada Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Prevalensi jerawat menurut jenis kelamin dan usia.

[Sumber: Collier, J Am Ac Derm, 2008 6 ]

Usia (tahun) Wanita (%) Pria (%)

20 - 29 50.9 42.5

30 - 39 35.2 20.1

40 - 49 26.3 12

50 - 15.3 7.3

2.1.3. Parameter penilaian klinis jerawat

Ada beberapa metode atau scoring untuk menilai keparahan jerawat. 21

Untuk

mengukur perubahan klinis selama penelitian dilaksanakan, diperlukan parameter

objektif, yaitu tingkat keparahan (severity grading) dan menghitung jumlah lesi (lesion

counting). Penggunaan rekaman fotografi pada lesi jerawat, dimaksudkan untuk

memperoleh parameter yang lebih objektif (evidenced-based grading criteria) dan dapat

dibakukan. 22

Gradasi yang dianut oleh Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin

Indonesia adalah sesuai dengan kriteria Lehman seperti pada Tabel 2.2. Jumlah lesi 2

yang dihitung mencakup semua lesi yang terdapat di daerah predileksi jerawat, yaitu di

wajah (face) dan tubuh bagian atas (trunk), termasuk punggung (back) dan dada (chest).

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 24: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

8

Universitas Indonesia

Tabel 2.2. Gradasi Keparahan jerawat

Gradasi Jumlah

Komedo atau

Jumlah

Lesi Inflamasi

Total

Lesi

Ringan < 20 < 15 < 30

Sedang 20 –

100 15 - 50 30- 125

Berat > 100 Kista > 5 > 100 > 125

Dari banyak cara untuk menilai keparahan jerawat, belum ada satu jenis sistem

yang dapat diterima secara universal, namun disarankan agar memenuhi kriteria sebagai

berikut: 21

a. Akurat dan dapat dilakukan pengulangan (reproducible)

b. Dapat didokumentasikan untuk tujuan verifikasi dimasa mendatang

c. Sederhana dan dapat dipakai oleh dokter praktisi

d. Tidak memakan waktu untuk melaksanakannya

e. Relatif mudah dan murah

f. Dapat merefleksikan kriteria subyektif, seperti misalnya faktor psikososial

2.1.4. Parameter penilaian stres oksidasi

2.1.4.1. Proses inflamasi dan kerusakan oksidatif pada jerawat

Bakteri Propionibacterium acnes merupakan bakteri yang paling sering

ditemukan pada jerawat, dan dapat menimbulkan respons inflamasi pada sel-sel

keratinosit (keratinocytes) dan sebosit (sebocytes) dengan memproduksi sitokin (pro-

inlammatory cytokines). Netrofil (neutrophil) yang berada di sekitar lesi jerawat

mengeluarkan inflammatory mediators seperti reactive oxygen species (ROS), yang akan

menambah proses inflamasi pada jerawat. 34

2.1.4.2. Kerusakan akibat stres oksidatif

Kerusakannya dapat dinilai dari kadar malondialdehyde (MDA) yang merupakan

produk peroksidasi lipid pada membran sel, dan kadar senyawa karbonil (sK) yang

merupakan produk kerusakan protein akibat ROS. 11

MDA dapat diukur dengan

spektrometri melalui TBARS assay, 12

demikian pula dengan sK sebagai produk oksidasi

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 25: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

9

Universitas Indonesia

protein (13)

diukur dengan DNPH assay. 14 Dalam penelitian ini hanya kadar MDA yang

diukur dari spesimen darah vena yang diambil dari subyek penelitian.. Pengambilan

spesimen darah dilakukan dua kali, yaitu pada hari pertama penelitian sebelum dilakukan

perlakuan, dan pada akhir minggu ketiga di hari akhir penelitian.

2.2. Tanaman manggis (Garcinia mangostana L.)

Menurut monograf yang disusun oleh Osman (2006) 35

, informasi mengenai

tanaman manggis secara ringkas adalah sbb.:

2.2.1. Taksonomi

Kerajaan: Plantae

Divisi: Magnoliophyta

Kelas: Magnoliopsida

Bangsa: Malpighiales

Suku: Clusiaceae (syn. Guttiferae)

Marga: Garcinia

Jenis: G. mangostana

Nama lain di Indonesia dan Malaysia adalah manggis. Dalam bahasa Inggris

disebut mangosteen. Garcinia L. memiliki sekitar 35 Marga dan 800 Jenis. Di Indonesia

dibudi-dayakan terutama di Pulau Jawa. Di Jawa Barat adalah di daerah Tasikmalaya,

Jasinga, Ciamis dan Wanayasa. Di Jawa Timur terutama di Renggalek, Ponorogo, Blitar,

Lumajang dan Banyuwangi. Pohon manggis berbuah musiman, terutama pada bulan Juni

sampai Agustus dan Nopember sampai Januari.

2.2.2. Manfaat secara tradisional

Secara tradisional pohon manggis telah dimanfaatkan, dari bagian:

a. Kulit batang pohon sebagai astringent untuk sariawan

b. Daun sebagai astringent untuk sariawan dan luka

c. Kulit buah (rind, pericarp) untuk disentri

d. Buah (peel) untuk diare dan disentri

e. Akar (root) untuk gangguan haid

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 26: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

10

Universitas Indonesia

2.2.3. Kandungan zat aktif (metabolit sekunder)

Kandungan zat aktif kulit buah manggis adalah xanthones (9H-xanthen-9-one

dibenzo-γ-pirone 1) dan derivatnya dengan aktivitas biologis sebagai antioksidan,

peredam radikal bebas dan penghambat perosidasi lipid. Derivatnya antara lain adalah

senyawa α, β dan γ-mangostin, nor-mangostin dan gartanin. 36

yang diekstrak dengan

berbagai larutan yang berbeda dan kemampuannya sebagai antioksidan dapat diukur

dengan beberapa assay yang berbeda, antara lain Ferric Reducing Ability of Plasma

(FRAP) assay 37

Senyawa α-mangostin dan γ-mangostin merupakan komponen utama

dalam ekstrak kulit buah manggis, tergantung dari jenis (species)nya 38

dengan struktur

kimia yang berbeda-beda. 39

Gambar 2.2. Struktur kimia mangostin.

[Sumber: Pothitirat 39

]

Alpha-mangostin : R1 = CH3, R2 = R3 = H

Beta-mangostin : R1 = R3 = CH3, R2 = H

Gamma-mangostin : R1 = R2 = R3 = H

2.2.4. Bioaktivitas xanthones dari ekstrak kulit buah manggis:

Pedraza-Chaverri et al (2008) 40

menelaah manfaat medis (medicinal properties)

atas ekstrak kulit buah manggis dan menyimpulkan beberapa manfaat, antara lain

sebagai:

2.2.4.1. Anti-oksidan, anti-inflamasi dan anti-alergi

Kandungan zat aktif ekstrak kulit buah manggis adalah xanthones, yang bersifat

sebagai anti-oksidan yang kuat 41

setelah diuji dengan metode Kromatografi Lempeng

Tipis memakai senyawa 2,2-diphenyl-1-picrylhydrazyl DPPH 42

Xanthones juga dapat

menghambat produksi pro-inflammatory cytokines, sehingga meredakan proses inflamasi.

43, 44 Dengan demikian xanthones dapat menghambat produksi ROS.

45

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 27: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

11

Universitas Indonesia

2.2.4.2. Anti-mikroba (termasuk plasmodium 55

), anti jamur dan anti virus

Ekstrak kulit buah manggis memiliki sifat anti-mikroba terhadap bakteri

Propionibacterium acnes dan Staphilococcus epidemidis 29

yang umumnya menginfeksi

kelenjar sebasea di permukaan kulit, termasuk infeksi pada kasus jerawat. 30

2.2.4.3. Anti-kanker

Beberapa uji pra-klinik pada hewan coba tikus menunjukkan manfaat zat-aktif α-

mangostin (derivat xanthone) sebagai chemopreventive pada lesi praneoplastik kolon. 28

2.2.5. Uji Toksisitas

Uji toksisitas akut 47

dengan dosis 2, 3 dan 5 g/kg berat badan (BB) per oral pada

hewan coba Swiss albino mice, dan diobservasi gejala toksisitasnya pada jam ke-1, 2, 4

dan 6. Uji toksisitas subakut juga dilakukan dengan pemberian per oral selama 28 hari

dengan dosis 0, 50, 500 dan 1000 mg/kg BB. Hasilnya tidak menunjukkan tanda-tanda

patologis pada organ hewan coba.

Uji toksisitas akut dengan dosis 2 dan 5 kg/BB dan subkronik 48

dengan dosis

400, 600 dan 1200 mg/kg BB per oral selama 12 minggu pada hewan coba Wistar rats,

tidak menimbulkan kelainan pada parameter pemeriksaan darah dan tidak menunjukkan

adanya kelainan histopatologis pada organ-organ vital.

Uji toksisitas kronis 49 50

dengan dosis 10, 100, 500, dan 1000 mg/kg BB per oral

selama 6 bulan pada Wistar rats, tidak menunjukkan kelainan farmakotoksik maupun

parameter hematologis. Namun pada dosis lebih besar dari 500mg/kg BB, terjadi

peningkatan ALT, AST, BUN dan creatinine.

Median lethal dose (LD50) ekstrak air Garcinia mangostana adalah sebesar 9.37

g/kg pada mencit, dan pemberian suspensi α-mangostin per oral sampai 10 g/kg BB

mencit, tidak menyebabkan kematian dalam waktu 24 jam. 51

2.2.6. Bioavailabilitas zat aktif ekstrak kulit buah manggis

Penelitian bioavailabilitas α-mangostin pada manusia 53

menunjukkan bahwa

setelah mengkonsumsi per oral 59 ml suplemen likuid yang mengandung mangostin, aloe

vera, green tea dan multivitamin menunjukkan, kadar maksimum plasma (Cmax) adalah

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 28: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

12

Universitas Indonesia

3.12 ± 1.47 ng/mL pada satu jam pertama (tmax) kemudian menurun sampai 1/3 dari Cmax

pada jam ke-4 dan kadar ini bertahan selama 6 jam (Gambar 2.3.)

Gambar 2.3. Ketersediaan hayati (bioavailability) α-mangostin pada manusia. [Sumber: Kondo, 2009.

53 tanpa diolah]

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, maka pada penelitian ini, kapsul ekstrak

kulit buah manggis diberikan kepada subyek penelitian dengan dosis 3 kali 1 kapsul per

hari.

2.2.7. Farmakokinetik zat aktif ekstrak kulit buah manggis

Penelitian farmakokinetik α-mangostin pada tikus (male Spraque-Dawley rats, 6-7

weeks, 250 12 g) 54

yang diberi α-mangostin per oral dengan dosis 40 mg/kg BB tikus

(setara dengan 8 mg/200 g BB tikus) menunjukkan parameter farmakokinetik seperti

yang terlihat pada Tabel 2.3., dan konsentrasi mangostin dalam plasma tikus seperti

terlihat pada Gambar 2.4.

Tabel 2.3. Parameter farmakokinetik pada tikus

yang diberi mangostin 40 mg/kg BB per oral [Sumber: Syamsudin. 2009.

54 ]

Parameter

Farmakokinetik

Kadar dalam plasma setelah pemberian

mangostin 40 mg/kg BB per oral

T max (min)

Cmax (μg mL-1)

AUC (μg min mL-1)

Half-life (h)

62.99

4.79

702.45

7.24

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 29: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

13

Universitas Indonesia

Gambar 2.4. Profil konsentrasi mangostin dalam plasma tikus

setelah pemberian dosis 40 mg/kg BB per oral [Sumber: Syamsudin. 2009.

54 tanpa diolah]

2.2.8. Dosis pada manusia

Dengan menggunakan tabel konversi Lawrence dan Bacharach 47

, dan

ekstrapolasi menggunakan luas permukaan tubuh, maka dosis pada manusia (dengan

berat badan 70 kg) adalah 14.0

56 kali dosis tikus (dengan berat badan 200 g), sama dengan

3200 mg per hari. Pada manusia dengan BB 50 Kg, maka dosis per hari adalah 70

50 x

3200 mg = 2286 mg.

Penelitian ini memakai sediaan kapsul ekstrak etanol kulit buah manggis yang

sudah beredar dipasaran (Lampiran Sertifikat), dan dosis tersebut hampir setara dengan 3

kali sehari 2 kapsul @ 400mg (= 6 x 400 mg = 2400 mg per hari).

Tabel 2.4. Nilai konversi Lawrence dan Bacharach [Sumber: Akhila JS, 2007.

47 tanpa diolah]

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 30: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

14

Universitas Indonesia

Subyek penelitian diberi dosis minimum (sesuai dengan uji klinis fase II), yakni 3

kali sehari 1 kapsul @ 400mg, dengan jadwal yang disesuaikan dengan ketersediaan

hayatinya (bioavailability), 51, 52

sebagai berikut:

a. ½ jam sebelum makan pagi (sekitar jam 6:30)

b. ½ jam sebelum makan siang (sekitar jam 12:30)

c. ½ jam sebelum makan malam (sekitar jam 18:30)

2.3. Radikal bebas dan antioksidan

2.3.1. Pengertian dasar

Radikal bebas (free radicals) adalah molekul yang memiliki elektron yang tidak

berpasangan di bagian terluar orbitnya, sehingga tidak satbil dan sangat reaktif. Contoh

radikal bebas oksigen (reaktive oxygen species, ROS) adalah superoksida, hidroksil,

peroksil (RO2•), alkosil (alkoxyl RO

•) dan hidroperoksil (hydroperoxyl HO2

•). Nitrat

oksida (nitric oxide) dan nitrogen dioksida (nitrogen dioxide •NO2 ) adalah radikal bebas

nitrogen (reaktive nitrogen species RNS).

Radikal bebas oksigen dan radikal bebas nitrogen dapat berubah menjadi non-

radikal (non-radical reactive species), yaitu hidrogen peroksida, asam hipoklorida

(hypochlorous acid HOCl), asam hipobromus (hypobromous acid, HOBr) dan

peroksinitrit (peroxynitrite PNOO-).

ROS dan RNS diproduksi oleh hewan maupun manusia secara fisiologis maupun

patologis. 43

Dalam keadaan patologis ROS dapat mengoksidasi dan menghambat

aktivitas enzim yang mengandung elemen sulfur dan ferum, sehingga terjadi oksidasi

biomolekular misalnya protein, lipid dan DNA, berakibat kerusakan sel atau gen. 44

Pembentukan radikal bebas secara fisiologis berjalan dalam keseimbangan dengan

peredamannya (scavenging). Gambar 2.5. mengambarkan tentang pembentukan radikal

bebas, sedangkan Gambar 2.6. menggambarkan peredamannya. 43

Peredaman radikal

bebas dilakukan melalui reaksi enzimatik dan non-enzimatik. Antioksidan enzimatik

adalah SOD, GSH peroksidase, glutatione reduktase, dan katalase. Antioksidan dari

asupan nutrien seperti Vitamin A, E dan C serta metabolit sekunder dari herbal seperti

senyawa fenol, polifenol, flavonoid dan katecin serta karotenoid. 46

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 31: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

15

Universitas Indonesia

2.3.2. Pembentukan malondialdehid (MDA) akibat peroksidasi lipid 12

Radikal bebas dapat merusak molekul lipid, protein, dan DNA. Peroksidasi pada

molekul lipid (yang merupakan bagian dari membran sel), terutama terjadi pada asam

lemak tak jenuh ganda (polyunsaturated fatty acid, PUFA).

Awal kerusakan terjadi pada ikatan tak jenuh pada rantai karbon ( C = C )

(Gambar 2.5.) (tahap I), sehingga mudah terjadi pemisahan atom hidrogen oleh radikal

bebas, dan terbentuklah radikal bebas lipid (tahap II). Selanjutnya terjadi oksidasi dan

terbentuk radikal peroksil (tahap III). Radikal peroksil ini bereaksi dengan PUFA lain,

memisahkan elektron dan terbentuklah lipid hidroperoksida (tahap IV). Lipid

hidroperoksida merupakan senyawa yang tidak stabil dan fragmentasinya membentuk

MDA (tahap V).

Gambar 2.5. Pembentukan MDA dari Asam lemak tak jenuh ganda.

[Sumber: Grotto, 2009, 12

tanpa diolah]

MDA dapat dipakai sebagai petanda (marker) dari kerusakan membran sel yang

diakibatkan oleh radikal bebas. Pengukuran kadar MDA dalam plasma darah dapat

dilakukan dengan metode spektrofotometri atau dengan kromatografi. Pada metode

spektrofotometri, MDA direaksikan dengan thiobarbituric acid reactive substances

(TBARS) sehingga terbentuk pigmen MDA-TBA yang dapat terdeteksi dengan

spektrofotometri pada gelombang 532 nm.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 32: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

16

Universitas Indonesia

Gambar 2.6. Pembentukan radikal bebas pada sel mamalia

[Sumber: Fang Y-Z. Free Radicals, Antioxidants, and Nutrition. 2002. 43

]

Keterangan singkatan:

AA, amino acid; Arg, L-arginine; BH4, (6R)-5,6,7,8,-tetrahydro-L-biopterin;

CH2O, formaldehyde; Cit, L-citrulline; DQ, diquat; ETS, electron transport system;

FAD, flavin adenine dinucleotide (oxidized); FADH2, flavin adenine dinucleotide (reduced); Gly, glycine;

H2O2, hydrogen peroxide; HOCl, hypochlorous acid;

H•LOH, hydroxy lipid radical;

IR, ionizing radiation; L•, lipid radical; LH, lipid (unsaturated fatty acid);

LO•, lipid alkoxyl radical; LOO

•, lipid peroxyl radical; LOOH, lipid hydroperoxide;

MPO, myeloperoxidase; NAD+, nicotinamide adenine dinucleotide (oxidized);

NADH, nicotinamide adenine dinucleotide (reduced);

NADP+, nicotinamide adenine dinucleotide phosphate (oxidized);

NADPH, nicotinamide adenine dinucleotide phosphate (reduced); •NO, nitric oxide;

O2- , superoxide anion radical;

•OH, hydroxyl radical; ONOO

-, peroxynitrite;

P-450, cytochrome P-450; PDG, phosphate-dependent glutaminase; Sar, Sarcosine;

SOD, superoxide dismutase; Vit C, vitamin C; Vit E, vitamin E (α-tocopherol).

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 33: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

17

Universitas Indonesia

Gambar 2.7. Peredaman radikal bebas

[Sumber: Fang Y-Z. Free Radicals, Antioxidants, and Nutrition. 2002. 43

]

Keterangan singkatan:

ADP, adenosine diphosphate; Arg, arginine; BH4, (6R)-5,6,7,8,-tetrahydro-L-biopterin; Carn,

carnosine; Cat, catalase; Cit, citrulline; Cyt C, cytochrome C;

ETS, electron transport system; Glu, L-glutamate; Gly, glycine;

γ-Glu-CySH, γ-glutamyl-cysteine; GS-SG, oxidized glutathione (glutathione disulfide); GSH,

glutathione (reduced form); GSH-Px, glutathione peroxidases;

GSH-R, glutathione reductase; GSH-T, glutathione S-transferase;

GSNO, nitrosylated glutathione; HbO2, oxyhemoglobin; Heme-NO, heme-nitric oxide; His, histidine;

LOH, lipid alcohol; LOO•, lipid peroxyl radical;

LOOH, lipid hydroperoxide; •NO, nitric oxide; NO3

-, nitrate;

O2-, superoxide anion radical; ONOO

-, peroxynitrite; PC, pentose cycle; R

•, radicals;

R, non-radicals; R5P, ribulose 5-phosphate; SOD, superoxide dismutase;

Tau, taurine; Vit C, vitamin C (ascorbic acid); Vit C•, vitamin C radical;

Vit E, vitamin E (α-tocopherol); Vit E•, vitamin E radical.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 34: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

18

Universitas Indonesia

2.3.3. Stres oksidatif dalam patogenesis jerawat

Ada beberapa faktor yang terlibat dalam patogenesis jerawat 25

, dapat dilihat pada

Gambar 2.7., antara lain:

a. produksi sebum yang dipengaruhi faktor hormonal

b. hiperkeratinisasi folikular di daerah infundibulum

c. kolonisasi bakteri Propionibacterium acnes, yang menstimukasi sitokin sehingga

menimbulkan proses inflamasi

d. keterlibatan sel-sel neutrofil untuk membunuh P. acnes dengan cara mengeluarkan

radikal bebas oksigen (reactive oxigen species, ROS) misalnya superoksida O2•

Gambar 2.8. Faktor-faktor pencetus jerawat.

[Sumber: Kurokawa, 2009., tanpa diolah 25

]

2.3.4. Manfaat antioksidan untuk terapi jerawat

Beberapa peneliti telah menemukan bahwa jerawat berhubungan dengan stres

oksidatif 10

dan zat biokimiawi neuropeptida 33

. Kerusakan akibat stress oksidatif

contohnya terjadi peroksidasi lipid 34

dan menurunnya kadar antioksidan glutation 15

telah terbukti dalam hasil beberapa penelitian tersebut.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 35: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

19

Universitas Indonesia

Antioksidan diharapkan dapat meredam radikal bebas pada jerawat, seperti halnya

vitamin A, vitamin E dan vitamin C, yang sebagai antioksidan, telah terbukti dapat

meredam keparahan inflamasi jerawat. 43

Antioksidan berbahan baku alam yaitu ekstrak

etanol kulit buah manggis, secara in vitro terbukti dapat membunuh bakteri P. acnes 29

dan dapat meredam radikal bebas. 30

Dalam penelitian ini, akan diuji manfaat ekstrak etanol kulit buah manggis

sebagai alternatif atas standar terapi yang telah diketahui. Pada Gambar 2.8. dapat dilihat

peran medikamentosa pada target-terapinya masing-masing.

Gambar 2.9. Terapi jerawat dan targetnya masing-masing. [Sumber: Kurokawa, 2009., tanpa diolah

25 ]

Dengan merujuk pada penelitian in vitro 29, 30

, uji toksisitas 48, 49, 50

, LD50 51, 52

dan ketersediaan hayati serta farmakokinetiknya 53, 54

, maka dalam penelitian ini,

ekstrak etanol kulit buah manggis diberikan per oral pada subyek penelitian, dengan

hipotesis dapat bermanfaat mengurangi keparahan jerawat dengan cara meredam stres

oksidatif. 37, 38, 42, 43

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 36: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

20

Universitas Indonesia

2.4. Kerangka teori

Hipotesis penelitian

Bagan 2.1. Kerangka Teori

Hiperseborea: sebum ↑

Hormon androgen

Hiperkeratinisasi ( proliferasi epitel ↑ )

Regulasi neuropeptida

Inflamasi ↑

Propionibacterium acnes ( kolonisasi ↑ )

Keparahan jerawat ↑

Stres oksidatif

Ekstrak etanol kulit buah manggis

Keparahan jerawat ↓

Kerusakan oksidatif ↓ ( MDA ↓ )

Parameter penelitian

Unit pilosebasea

Lingkup penelitian

Antioksidan

Xanthone

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 37: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

21

Universitas Indonesia

2.5. Kerangka konsep

Bagan 2.2. Kerangka konsep

Keterangan:

Etiopatologi jerawat bersifat multifaktorial, antara lain dipengaruhi oleh faktor

stres oksidatif yang menimbulkan kerusakan berupa lesi jerawat dan meningkatnya

kadar malondialdehid (MDA) dalam darah.

Ekstrak kulit buah manggis diketahui memiliki fungsi sebagai antioksidan yang

dapat meredam stres oksidatif.

Dalam penelitian ini diuji pengaruh antioksidan dalam meredam stres oksidatif,

yang dapat diukur dari variabel (parameter) derajat keparahan jerawat dan produk

kerusakan oksidatif (malondialdehid, MDA).

ETIOPATOLOGI JERAWAT (multi-faktorial)

STRES OKSIDATIF & KERUSAKAN OKSIDATIF

JERAWAT

EKSTRAK KULIT BUAH

MANGGIS

MDA

PERBAIKAN JERAWAT PENURUNAN MDA

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 38: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Universitas Indonesia

BAB 3

METODE PENELITIAN

3.1. Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan uji klinik, menggunakan pembanding, acak dan

tersamar ganda pada populasi yang mempunyai karakteristik homogen dalam aktivitas

keseharian, pola diet dan perilaku higienisnya.

Kapsul EKBM diberikan kepada subyek penelitian per oral dengan dosis yang

sesuai dengan data ketersediaan hayati (bioavailability), serta dengan memperhatikan

hasil penelitian tentang toksisitas akut, subkronis maupun kronis pada hewan coba.

Disamping itu kepada semua subyek penelitian (SP) diberikan obat standar

(krim topikal asam retinoat 0,025%), sesuai dengan persyaratan dari Komite Etik

Penelitian Kesehatan.

3.2. Populasi dan randomisasi subyek penelitian

3.2.1. Populasi penelitian.

Sesuai dengan rancangan penelitian, maka populasi penelitian adalah subyek

berjerawat yang tinggal bersama dalam asrama sekolah. Pemilihan populasi ini

bertujuan agar terdapat homogenitas dalam aktivitas keseharian, pola diet dan

perilaku higienisnya, karena jerawat diketahui dipengaruhi oleh multi faktor, antara

lain faktor hormon, pola diet, dan perilaku higienis seseorang.

3.2.2. Subyek penelitian (SP) dan randomisasi

Subyek penelitian adalah bagian dari populasi penelitian sesuai kriteria

penerimaan. Untuk tujuan metode penelitian tersamar ganda, maka SP diacak terlebih

dahulu dengan 2 tahap randomisasi, yaitu:

1) yang pertama, patient allocation untuk parameter klinis jerawat (jumlah lesi

jerawat)

2) yang kedua, random sampling untuk parameter kerusakan oksidatif (MDA

plasma darah)

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 39: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

23

Universitas Indonesia

3.3. Bahan dan Alat

3.3.1. Kapsul ekstrak

Ektrak kulit buah manggis (EKBM) (Garcinia mangostana L) diperoleh dari

PT Sido Muncul, yang melakukan ekstraksi dengan metoda perkolasi menggunakan

pelarut etanol 40%, dikemas dalam kapsul.

Kepada SP kelompok perlakuan diberikan peroral kapsul EKBM

(mengandung 400 mg ekstrak kulit buah dengan dosis 3 x 1 kapsul setiap hari selama

3 minggu masa penelitian.

Kepada SP kelompok kontrol diberikan kapsul plasebo dengan dosis yang

sama, 3 x 1 kapsul setiap hari selama 3 minggu masa penelitian.

3.3.2. Obat standar: krim topikal dan sabun pencuci wajah.

Obat standar adalah sediaan krim yang mengandung asam retinoat 0,025%

yang diberikan secara topikal pada wajah berjerawat derajat ringan dan sedang, setiap

malam, sselama 3 minggu masa penelitian..

Setiap pagi sesudah bangun tidur dan sore hari, semua SP diminta untuk

mencuci wajahnya dengan sabun ‘bayi’, setiap hari selama 3 minggu masa penelitian.

Obat standar diberikan kepada semua SP, baik pada kelompok kontrol maupun

kelompok perlakuan, karena Komite Etik Penelitian Kesehatan FKUI-RSCM

mensyaratkannya, disamping pemberian kapsul EKBM yang menjadi bahan uji klinis.

3.4. Kriteria penerimaan, penolakan dan pengeluaran

3.4.1. Kriterian penerimaan

a. Laki-laki dan perempuan, berumur antara 18-30 tahun.

b. Secara klinis didiagnosis jerawat (acne vulgaris) dengan derajat ringan dan sedang

pada tempat predileksinya.

c. Bersedia menjadi subyek penelitian, setelah diberi penjelasan (informed consent)

3.4.2. Kriteria penolakan

a. Menderita penyakit kulit lain, selain jerawat.

b. Menderita jerawat dengan keparahan berat dan sangat berat.

c. Mengkonsumsi obat oral yang mengandung vitamin A, E dan C dalam se minggu

terakhir sebelum penelitian dilaksanakan.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 40: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

24

Universitas Indonesia

d. Menggunakan obat-obatan topikal dalam seminggu terakhir sebelum penelitian

dilaksanakan.

e. Diketahui sebelumnya pernah alergi terhadap kapsul EKBM atau obat tretinoin

topikal.

f. Sedang hamil.

3.4.3. Kriteria pengeluaran (drop out):

Pengeluaran subyek dari penelitian dilakukan apabila tidak berpartisipasi lebih

dari 20% dalam kegiatan:

a. mengkonsumsi kasul ekstrak dan kapsul plasebo yang diberikan

b. mengundurkan diri secara sukarela dengan menandatangani pernyataan tertulis

3.5. Tempat dan waktu penelitian

Setelah mendapat Surat Lolos Kaji Etik pada tanggal 28 Mei 2012 (Lampiran

1), dan memberikan penjelasan (informed consent) kepada calon subyek penelitian

[siswa Akademi Perawat (AKPER)], maka penelitian dilaksanakan di AKPER RS

PGI Cikini dari tanggal 9 Juli 2012 sampai dengan 3 Agustus 2012.

Analisis biokimiawi atas nilai MDA dalam plasma darah SP dilaksanakan di

Laboratorium Stres Oksidatif Departemen Biokimia & Biologi Molekuler FKUI pada

tanggal 10 Agustus 2012 (untuk plasma darah sebelum perlakuan) dan 29 September

2012 (untuk plasma darah sesudah perlakuan).

3.6. Cara penelitian

3.6.1. Persetujuan tindakan medis

Setelah diberi penjelasan mengenai hal yang akan dilakukan subyek

penelitian, dengan sukarela subyek penelitian menanda-tangani surat persetujuan

untuk mengikuti penelitian.

3.6.2. Cara pengumpulan data

Pada status pemeriksaan, dicatat hal-hal sebagai berikut:

a. Anamnesis dan pemeriksaan fisis.

Anamnesis meliputi: data umum, riwayat jerawat (bila ada), dan riwayat penyakit

lainnya.

Pemeriksaan fisis meliputi: status generalis dan menghitung lesi jerawat di tempat

predileksinya (wajah, punggung dan dada bagian atas).

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 41: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

25

Universitas Indonesia

b. Pengambilan foto wajah, punggung dan dada bagian atas.

c. Pada SP yang terpilih secara acak, diambil spesimen darah vena di daerah ante

cubitus sebanyak 5 mL, dengan menggunakan vacutainer dengan antikoagulan

heparin, untuk pemeriksaan kadar MDA.

d. Butir (b) dan (c) dilakukan 2 (dua) kali, yaitu diawal (hari pertama minggu

pertama dan diakhir (hari terakhir minggu ketiga) penelitian.

3.6.3. Perlakukan terhadap subyek penelitian (SP)

3.6.3.1. Randomisasi SP.

Subyek penelitian (pasien berjerawat dengan derajat ringan sampai sedang)

dibagi menjadi 2 (dua) kelompok secara acak, yaitu kelompok kontrol dan kelompok

perlakukan. Randomisasi dilakukan dengan metode block randomization, berdasarkan

tabel angka random, (59)

yang dilakukan oleh petugas yang ditunjuk, dan kunci lemari

penyimpanan data randomisasi disimpan oleh petugas lain yang akan ditunjuk.

Randomisasi dilakukan 2 tahap untuk keperluan :

a. Patient allocation dengan block rabdomization

Besar sampel ini dibagi dua sama rata untuk mendapat 2 kelompok, yaitu

kelompok kontrol dan kelompok perlakuan yang masing-masing terdiri dari 47

SP.

b. Pengambilan spesiman darah SP dengan random sampling

Masing-masing kelompok diacak sekali lagi, sehingga pada kelompok kontrol ada

20 SP dan pada kelompok perlakuan ada 20 SP yang akan diambil spesimen

darahnya.

Setelah seluruh database hasil penelitian diperoleh, maka untuk tujuan analisis

statistik, data radomisasi yang disimpan di Departemen IKKK FKUI dibuka pada

tanggal 12 Nopember 2012. Selanjutnya database yang sudah dikelompokkan

kedalam kelompok kontrol dan perlakuan, dianalisis dengan menggunakan SPSS.

3.6.3.2. Pengambilan foto

Di dalam ruang tertutup SP diminta untuk mengganti bajunya dengan handuk

kemben yang disediakan, sedemikian agar dada bagian atas dan punggungnya tampak

jelas. Rambut disingkap agar tidak menutupi dahi dan bahu serta punggung. Lesi

jerawat difoto dengan kamera digital dengan ketajaman 8.1 pixel, dengan

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 42: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

26

Universitas Indonesia

pencahayaan dan sudut pengambilan foto yang sudah ditentukan sebelumnya. Setelah

itu, foto di-edit untuk menghasilkan brightness dan contrast yang optimal untuk

menilai lesi jerawat dan menghitung jumlahnya.

Gambar 3.1. Teknik pengambilan foto lesi jerawat,

menggunakan fiksasi tripod dan auto-shot,

untuk menghindari getaran.

Setiap SP diambil fotonya sebanyak 3 kali (wajah sisi kiri, wajah sisi kanan

dan punggung) pada tahap sebelum perlakuan dan diulangi pada tahap sesudah

perlakuan, sehingga seluruhnya ada 6 foto.

Pada tahap awal penelitian (sebelum perlakuan) ada 94 x 3 foto = 282 foto.

Pada tahap akhir penelitian (sesudah perlakuan) ada 86 x 3 foto = 258 foto.

Gambar 3.2. Foto jerawat seluruh SP ada 2 x 258 = 516 foto.

SP yang dropout tidak diikutsertakan.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 43: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

27

Universitas Indonesia

3.6.3.3. Perhitungan lesi jerawat

Foto rekaman jerawat merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Hayashi

(2008) 23

, dengan contoh foto seperti pada Gambar 3.3. (Hayashi hanya foto wajah

saja).

Gambar 3.3. Kriteria Hayashi untuk keparahan jerawat

[Sumber: Hayashi, 2008; tanpa diolah. 23

]

Peneliti melakukan modifikasi, yaitu kriteria keparahan jerawat didasarkan

pada jumlah lesi jerawat di seluruh tempat predileksi jerawat (wajah, leher, dada

bagian atas dan punggung). Dengan software paint, foto digital lesi jerawat ditandai

lingkaran dan ditulis jumlahnya, dengan warna hitam untuk komedo, merah untuk

papula dan kuning untuk pustula. (Gambar 3.4).

Keterbatasan teknik fotografi adalah tidak dimungkinkannya pemeriksaan

palpasi pada lesi dan kemungkinan terdapat lesi yang tidak terdeteksi akibat faktor

pencahayaan dan sudut pengambilan foto, namun bermanfaat sebagai dokumen yang

obyektif dan reproducible.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 44: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

28

Universitas Indonesia

Gambar 3.4. Hitungan lesi jerawat

Sebelum perlakuan Sesudah perlakuan

Sisi kiri wajah: 5 komedo, 6 papula.

Dada (dd): tak ada lesi jerawat.

Sisi kiri wajah: 3 komedo, 3 papula.

Dada (dd): tidak ada lesi jerawat.

Sisi kanan wajah: 8 komedo, 5

papula, 0 pustula

Sisi kanan wajah: 3 komedo, 1 papula,

0 pustula

Punggung: 10 komedo, 3 papula, 0

pustula

Punggung: 8 komedo, 0 papula, 0

pustula

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 45: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

29

Universitas Indonesia

3.6.3.4. Pemberian obat-obatan dan dosisnya

a. Kapsul ekstrak kulit manggis diminum per oral dengan dosis 3 x 1 kapsul per hari,

diminum sebelum makan pada waktu perut kosong, bersama segelas air putih,

selama periode 3 minggu berturut-turut.

b. Obat topikal krim retinoic acid 0.025 % diberikan kepada semua subyek

penelitian, untuk dipakai setiap hari pada waktu malam saja.

c. Sabun non-iritatif (“sabun bayi”) dipakai untuk mencuci wajah setiap hari.

3.6.3.5. Jadwal minum kapsul adalah sebagai berikut:

a. ½ jam sebelum makan pagi (sekitar jam 6:30)

b. ½ jam sebelum makan siang (sekitar jam 12:30)

c. ½ jam sebelum makan malam (sekitar jam 18:30)

3.6.3.6. Kepatuhan minum kapsul

Kapsul ekstrak maupun plasebo diberikan kepada SP seminggu sekali dalam

wadah berisi 21 kapsul, pada awal minggu pertama, kedua dan ketiga. SP diminta

untuk mencatat setiap kali minum kapsul pada lembar catatan yang telah disediakan.

Kepatuhan SP minum kapsul dimonitor dari sisa kapsul di dalam wadah yang semula

berisi 21 kapsul, di setiap akhir minggu minggu pertama, kedua dan ketiga. Lembar

catatan minum kapsul minggu sebelumnya, dikembalikan, dan diberi lembar catatan

yang baru.

3.6.3.7. Pengambilan spesimen darah

Pada SP yang terpilih secara acak, diambil spesimen darah vena di daerah ante

cubitus sebanyak 5 mL, dalam vacutainer dengan antikoagulan heparin, untuk tujuan

pemeriksaan kadar MDA. Pengambilan spesimen darah dilakukan 2 (dua) kali, yaitu

diawal (hari pertama minggu pertama dan diakhir (hari terakhir minggu ketiga)

penelitian. MDA yang merupakan produk akhir proses peroksidasi lipid, bila

direaksikan dengan asam tiobarbiturat (TBA) pada suhu 100oC akan membentuk

senyawa berwarna merah muda, yang memberikan serapan pada panjang gelombang

320 nm. Serapan tersebut diukur dengan spektrofotometer. Tahap-tahap analisis kadar

MDA dapat dilihat pada Lampiran 9.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 46: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

30

Universitas Indonesia

3.7. Sampel penelitian

3.7.1. Penentuan besar sampel 58

3.7.1.1. Kelompok kontrol dan kelompok perlakuan

Berdasarkan rancangan penelitian, penentuan besar sample kelompok kontrol dan

kelompok perlakuan dihitung dengan rumus :

n1 = n2 = {

}2 (3.1)

Keterangan:

n1 = n2 = besar sampel.

α = tingkat kemaknaan pada penelitian ini, ditetapkan sebesar 5% = 1.96

P1 = proporsi kesembuhan jerawat yang mendapat terapi standar dan ekstrak kulit

manggis = 70% = 0.7

P2 = proporsi kesembuhan jerawat yang mendapat terapi standar = 40% = 0.4

P = ½ x (P1 + P2) = ½ X 110% = 55% = 0.55

Q = (1 - P) = 1 – 0.55 = 0.45

1-β = power penelitian ini, ditetapkan sebesar 80% = 0.842

Besar sampel dari perhitungan rumus = 41,98 dibulatkan 42 orang. Ditambah

antisipasi 10% dropout sehingga besar sampel adalah n1 = n2 =

= 46.7

dibulatkan 47 orang. Dengan demikian diperlukan seluruhnya 2 x 47 = 94 orang.

3.7.1.2. Besar sampel untuk analisis nilai MDA

Penentuan besar sampel pemeriksaan spesimen darah vena subyek penelitian,

merujuk penelitian Surlinia N (2010) 55

mengenai kadar MDA pada pasien berjerawat

dan orang normal, sebagai berikut :

a. Kadar MDA pada orang berjerawat = 3.9 ± 0.60 nmol/mL.

b. Kadar MDA pada populasi umum = 2.1 ± 0.29 nmol/mL.

Rumus untuk menghitung besar sampel adalah:

n1 = n2 = 2 x{

}2 (3.2)

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 47: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

31

Universitas Indonesia

Keterangan:

n1 = n2 = besar sampel

α = tingkat kemaknaan pada penelitian ini, ditetapkan sebesar 5% = 1.96

X1 = proporsi parameter MDA, sebelum perlakuan 3.9 nmol/mL.

X2 = proporsi parameter MDA, pada penelitian ini sesudah perlakuan diasumsikan

menurun sebanyak 15% menjadi 3.32 nmol/mL.

1-β = power penelitian ini, ditetapkan sebesar 20% = 0.842

SB = 0.60

Besar sampel dari perhitungan didapatkan n = 16.52 orang, dibulatkan menjadi

17 orang. Ditambah antisipasi 10% dropout, menjadi total

= 18.8 dibulatkan 19

orang. Dalam pelaksanaannya dibulatkan menjadi 20 orang.

3.8. Parameter penelitian

3.8.1. Derajat dan kriteria keparahan jerawat

Derajat keparahan jerawat ditentukan dengan menghitung jumlah lesi jerawat

(komedo, papula dan pustula), yang terdapat di tempat predileksinya, yaitu wajah,

dada dan punggung SP. Jumlah lesi jerawat tersebut (variabel numerik) kemudian

dikonversikan menjadi kriteria yang berlaku (variabel kategorik ordinal).

Kriteria keparahan jerawat (ringan, sedang, berat) yang semula menggunakan

kriteria menurut Syarif (1982) 1 telah diubah menjadi kriteria menurut Lehman

(2011), karena apabila menggunakan kriteria Syarif, terdapat SP yang berjerawat

derajat berat yang termasuk kriteria eksklusi. Dengan kriteria Lehman, semua SP

termasuk kriteria inklusi (Lampiran 5. Kriteria Syarif).

3.8.2. Kerusakan akibat stres oksidatif (MDA, malondialdehid)

Petanda (marker) terjadinya kerusakan oksidatif adalah senyawa

malondialdehid (MDA), yang merupakan produk kerusakan asam lemak tidak jenuh

ganda (poly unsaturated faty acid, PUFA), yang terdapat pada membran sel. 12

Senyawa MDA yang diperoleh dari darah (whole blood) SP, di sentrifus 5000 rpm

selama 10 menit di fasilitas laboratorium RS PGI Cikini, untuk memisahkan plasma

darah. Plasma darah disimpan dalam test tube pada suhu -20oC di Laboratorium Stres

Oxidatif Departemen Biokimia dan Biologi Molekuler FKUI, sampai siap untuk

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 48: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

32

Universitas Indonesia

dianalisis dengan metode “thiobarbituric acid reactive substances” assay (TBARS).

12 Tahap-tahap analisisnya dapat dilihat pada Lampiran 9 dan Lampiran 10.

3.9. Definisi operasional

Dalam penelitian ini dibuat definisi operasional sebagai berikut:

3.9.1. Umur

Umur dihitung dalam satuan tahun. Pada lembar catatan medik, SP diminta

mencantumkan tanggal-bulan-tahun kelahirannya. Dengan software microsoft excel,

umur SP dihitung melalui selisih antara waktu kelahirannya dengan tanggal 31 Juli

2012.

3.9.2. Jenis Kelamin

Subyek penelitian adalah laki-laki dan perempuan. Pada lembar catatan medik,

SP diminta mencantumkan jenis kelaminnya.

3.9.3. Status pendidikan dan alamat tinggal

Subyek penelitian adalah siswa Akademi Perawatan (AKPER) di RS PGI

Cikini, dari tingkat I sampai tingkat III, yang tinggal di asrama AKPER. Perawat yang

telah lulus AKPER RS PGI Cikini, namun masih tinggal di asrama, dapat menjadi

subyek penelitian.

3.9.4. Derajat keparahan jerawat

Kriteria derajat keparahan jerawat sesuai dengan yang dianut oleh

Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI), yaitu

kriteria Lehman dengan rincian sebagai berikut:

Tabel 3.1. Kriteria Lehman untuk keparahan jerawat

Derajat Jumlah

Komedo atau

Jumlah

Lesi Inflamasi

Total

Lesi

Ringan < 20 < 15 < 30

Sedang 20 – 100 15 - 50 30- 125

Berat > 100 Kista > 5 > 50 > 125

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 49: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

33

Universitas Indonesia

3.9.5. Perbaikan keparahan jerawat

Penilaian atas perbaikan keparahan jerawat dapat ditinjau dari beberapa aspek,

yaitu secara keseluruhan untuk menilai perubahan jumlah lesi jerawat di semua

tempat predilaksinya, dan aspek efektifitas EKBM terhadap lesi jerawat beradang

(papula & pustula), serta aspek efektifitas obat standar krim topikal asam retinoat

0.025% yang hanya dioleskan pada wajah (tidak di dada dan punggung).

Dengan demikian, definisi operasional berkurangnya keparahan jerawat,

didasarkan pada berkurangnya jumlah lesi jerawat sebanyak 20% dari:

3.9.5.1. Total lesi jerawat beradang dan tidak beradang, di semua tempat

predileksinya (wajah, dada dan punggung).

3.9.5.2. Total lesi jerawat beradang dan tidak beradang, di wajah saja.

3.9.5.3. Total lesi jerawat beradang dan tidak beradang, di dada dan punggung saja.

3.9.6. Kerusakan oksidatif

Petanda (marker) untuk kerusakan oksidatif adalah malondialdehid (MDA),

yang terdapat dalam darah SP. Untuk menilai kadarnya, dipakai metode TBARS

assay. (12)

, dimana MDA direaksikan dengan TBA (thiobarbituric acid) sehingga

terbentuk senyawa MDA-TBA berwarna merah muda yang dapat terdeteksi dengan

spektrofotometri pada gelombang 532 nm.

3.10. Perubahan (amandemen) protokol penelitian

Selama penelitian berjalan, peneliti memohon kepada Direktur RS PGI Cikini

untuk mengikut-sertakan perawat (yang juga tinggal di asrama) sebagai SP, karena

jumlah siswa AKPER tidak mencukupi. (Lampiran 4). Keikutsertaan perawat sebagai

SP tidak seluruhnya sesuai dengan kriteria inklusi dalam hal umur (18-30 tahun). Ada

6 orang perawat yang umurnya lebih dari 30 tahun, dengan kisaran 31-47 tahun.

(Lampiran SPSS 1)

Selain itu, kriteria keparahan jerawat yang semula menggunakan kriteria yang

dipakai oleh Departemen Ilmu Kesehatan Kulit dan Kelamin (IKKK) FKUI (Butir

3.9.4. kriteria Syarif), diubah dengan kriteria Lehman yang dipakai oleh Perhimpunan

Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (Perdoski). Perubahan ini dilakukan

karena apabila menggunakan kriteria Syarif, akan didapat keparahan jerawat derajat

berat, yang tidak sesuai dengan kriteria inklusi (derajat ringan dan sedang). Perubahan

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 50: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

34

Universitas Indonesia

kriteria tersebut tidak mengubah perlakuan terhadap SP. Perubahan kriteria mendapat

persetujuan oleh Komite Etik Penelitian Kesehatan FKUI – RSCM (Lampiran 7).

3.11. Analisis data 60

Dalam penelitian ini pengujian hipotesis dilakukan atas data bivariat, karena

berasal dari data yang diperoleh sebelum dan sesudah perlakuan, baik dari kelompok

kontrol (plasebo) maupun kelompok perlakuan. Uji statistik menggunakan SPSS,

yang output analisisnya dilampirkan di Lampiran SPSS.

Parameter yang diukur adalah derajat keparahan jerawat (dengan menghitung

jumlah lesi jerawat) dan produk kerusakan oksidatif (nilai MDA dalam plasma darah)

yang terjadi pada SP.

Analisis atas perubahan sebelum dan sesudah perlakuan, terdiri dari:

a. Data derajat keparahan jerawat menurut kriteria Lehman adalah variabel kategorik

ordinal, maka analisis statistik menggunakan uji Chi-Square (χ2), dengan

membandingkan proporsi jumlah SP yang lesi jerawatnya berkurang sebanyak

20% (lihat Butir 3.9.5. Definisi operasional perbaikan keparahan jerawat dan

Tabel 3.2.).

b. Data derajat keparahan jerawat yang didasarkan pada jumlah lesi jerawat yang

dihitung pada tempat predileksinya adalah variabel numerik, yang apabila

distribusinya normal di analisis dengan uji-t berpasangan. Apabila distribusinya

tidak normal, di analisis menurut uji-t Wilcoxon.

c. Data kerusakan oksidatif termasuk data numerik, di analisis dengan

menggunakan uji-t berpasangan (bila data terdistribusi normal atau uji-t Wilcoxon

(bila data terdistribusi tidak normal).

Analisis atas kelompok kontrol dan kelompok perlakuan dilakukan dengan uji

Mann-Whitney karena keduanya tidak berpasangan dan variabelnya terdistribusi tidak

normal.

Secara ringkas, analisis statistik dilakukan seperti pada Tabel 3.1. untuk

variabel kategorik dan Tabel 3.2. untuk variabel numerik.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 51: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

35

Universitas Indonesia

Tabel 3.2. Uji Chi square (χ2) atas variabel kategorik

Jumlah

lesi jerawat

Sesudah perlakuan

Total Kelompok

kontrol

Kelompok

perlakuan

Berkurang >20% a b a + b

Berkurang <20% c d c + d

Total a + c b + d a+b+c+d

Keterangan: a, b, c dan d = jumlah SP (orang)

χ2 =

Tabel 3.3. Analisis statistik atas variabel numerik

Kelompok

Kontrol

Kelompok

Perlakuan

Sebelum

perlakuan

Rerata

Simpang baku

Median

Min - Max

Rerata

Simpang baku

Median

Min - Max Uji t-tidak

berpasangan

Mann-Whitney Sesudah

perlakuan

Rerata

Simpang baku

Median

Min - Max

Rerata

Simpang baku

Median

Min - Max

Uji t-berpasangan

atau

uji Wilcoxon

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 52: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

36

Universitas Indonesia

3.12. Kerangka operasional:

Alur penelitian adalah sebagai berikut:

Bagan 3.1. Alur penelitian

__________________________________________

Periode penelitian selama 3 minggu berturut-turut

Derajat keparahan jerawat menurut kriteria Lehman

MDA = malondialdehid = malondialdehyde (marker of oxidative stess)

Pemilihan subyek inklusi

Pemeriksaan kondisi kesehatan subyek

AWAL 1) derajat keparah jerawat

2) nilai MDA

Selama 3 minggu :

1) Krim topikal

asam retinoat 0,025%

dioleskan pada jerawat di

wajah (malam hari)

2) Minum kapsul ekstrak

atau kapsul plasebo

3 x 1 kapsul @ 550 mg

Laporan Hasil Penelitian

Uji statistik

AKHIR 1) derajat keparah jerawat

2) nilai MDA

Dalam periode 3 minggu,

ada 2 x pemeriksaan:

1) derajat keparahan jerawat

2) nilai MDA.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 53: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

37

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil penelitian

4.1.1. Keterbatasan penelitian

Pada rancangan penelitian, besar sampel untuk penelitian diharapkan

dapat dipenuhi dari seluruh siswa AKPER. Namun jumlah siswa yang berjerawat

ringan dan sedang tidak seluruhnya bersedia berpartisipasi dalam penelitian,

sehingga diperlukan tambahan subyek dari Perawat yang bertugas di RS PGI

Cikini. Tambahan tersebut menyebabkan kriteria inklusi untuk umur 18-30 tahun

tidak dapat dipenuhi, karena ada 6 orang perawat (6,4% dari 94 SP) yang berumur

diantara 31-47 tahun.

Derajat keparahan jerawat menurut kriteria Syarif (Lampiran 5)

menyebabkan kriteria inklusi untuk keparahan jerawat ringan dan sedang tidak

terpenuhi, karena terdapat SP dengan derajat keparahan berat. Oleh karena itu,

kriteria Syarif diganti dengan kriteria Lehman, sehingga semua SP berada pada

derajat ringan sampai sedang, sesuai dengan kriteria inklusi penelitian ini.

Perubahan ini tidak mengubah perlakuan terhadap SP dan telah disetujui oleh

Komite Etik.

Periode 3 minggu penelitian untuk menilai efektivitas ekstrak herbal

berbahan alam dipandang terlalu pendek, namun dilaksanakan dengan

pertimbangan kepatuhan SP pada protokol penelitian dan biaya penelitian. Selama

periode 3 minggu tersebut, tidak ada keluhan dari SP yang dapat diduga sebagai

gejala efek samping dan intoksikasi akibat pemberian ekstrak kulit buah manggis

(EKBM), walaupun tidak dilakukan pemeriksaan fungsi hati dan fungsi ginjal

pada SP.

4.1.2. Karakteristik subyek penelitian (SP)

Dari 94 SP sebagian besar adalah wanita dan ada 8 SP tidak mengikuti

seluruh tahap penelitian (dropout), sehingga ada 86 SP yang mengikuti penelitian

ini. Jumlah tersebut tetap memenuhi persyaratan besar sampel (84 orang), karena

telah diantisipasi 10% dropout. Karena jumlah siswa AKPER yang tinggal di

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 54: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

38

Universitas Indonesia

asrama tidak mencukupi, maka perawat juga diikutsertakan sehingga ada 6 orang

perawat (6.4% dari total SP) yang tidak memenuhi kriteria inklusi umur 18-30

tahun.

Setelah diacak menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol dan

kelompok perlakuan karakteristik SP pada dilihat pada Tabel 4.1. Walaupun ada 8

SP dropout, namun kedua kelompok tersebut setara (equal) untuk

diperbandingkan secara statistik. (Lampiran SPSS 1, Lampiran SPSS 1.a. dan

Lampiran SPSS 2)

Tabel 4.1. Karakteristik subyek penelitian dan kesetaraannya

Karakteristik

Kelompok

kontrol

n = 41

Kelompok

perlakuan

n = 45

nilai

p

Pria 5 (12.2%) 6 (13.3%)

Wanita 36 (87.8%) 39 (86.7%)

Umur (tahun) (rerata ± SB) 22.19 ± 5.046 22.74 ± 5.322 0.606

Tinggi badan (cm) (rerata ± SB) 155.64 ± 5.929 156.74 ± 6.989 0.410

Berat badan (kg) (rerata ± SB) 56.15 ± 11.288 56.71 ± 11.366 0.811

4.1.3. SP yang dropout

Dari 94 SP, terdapat 8 SP (8,51%) yang tidak mengikuti seluruh tahapan

penelitian, sehingga SP yang mengikuti seluruh proses penelitian ada 86 orang.

Besar sampel 86 SP tersebut masih memenuhi rumusan sample size (84 orang).

Dari 8 SP dropout tersebut, 6 SP ada di kelompok kontrol dan 2 SP ada di

kelompok perlakuan, yang ternyata termasuk yang diambil specimen darahnya.

Alasan dropout adalah karena:

a. Satu (1) SP karena sakit dan harus dirawat

b. Dua (2) SP karena keluhan ‘alergi’ gatal-gatal terhadap kapsul EKBM

c. Lima (5) SP karena tidak patuh minum kapsul ekstrak kulit manggis, melebihi

20% jadwal minum kapsul yang telah ditentukan sebelumnya (3 x 1 kapsul

setiap hari selama 3 minggu berturut-turut).

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 55: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

39

Universitas Indonesia

Dengan demikian keikutsertaan SP dalam penelitian, menurut

parameternya masing-masing (derajat keparahan jerawat dan nilai MDA plasma

darah) adalah sbb:

a. 45 SP dalam kelompok perlakuan, termasuk di antaranya ada 20 SP yang

diambil sampel darahnya

b. 41 SP dalam kelompok kontrol, termasuk di antaranya ada 18 SP yang diambil

sampel darahnya

Rincian keikutsertaan SP dalam masing-masing kelompok dapat dilihat

pada Bagan 4.1.

94 SP

47 SP

kelompok perlakuan

47 SP

kelompok kontrol

20 SP

nilai

MDA

20 SP

nilai

MDA

Drop-out : 8 SP

2 SP 6 SP

45 SP

klinis

jerawat

41 SP

klinis

jerawat

20 SP

nilai

MDA

18 SP

nilai

MDA

Bagan 4.1. Rincian keikutsertaan SP dalam kelompok

perlakuan dan kontrol

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 56: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

40

Universitas Indonesia

4.1.4. Derajat keparahan jerawat

4.1.4.1. Menurut kriteria Lehman

Dengan menggunakan kriteria Lehman untuk menilai keparahan jerawat

pada SP, diperoleh hasil penelitian seperti pada Tabel 4.2. (Lampiran SPSS 3).

Tabel 4.2. Jumlah SP (orang) dengan keparahan jerawat

derajat ringan dan sedang

sebelum dan sesudah perlakuan

Kelompok perlakuan Kelompok kontrol

Jerawat

ringan

Jerawat

sedang

Jerawat

ringan

Jerawat

sedang

Sebelum perlakuan 33 12 32 9

Sesudah perlakuan 42 3 35 6

Kemaknaan statistik

perubahan jumlah SP p = 0.016 p = 0.375

Uji statistik menunjukkan bahwa ditinjau dari kriteria Lehman, perbaikan

derajat keparahan tersebut secara statistik tidak bermakna pada kelompok kontrol

(p = 0.375), dan bermakna pada kelompok perlakuan (p = 0.016). (Lampiran

SPSS 4 dan Lampiran SPSS 5)

Secara klinis telah terjadi perbaikan keparahan jerawat, dengan :

a. bertambahnya jumlah SP yang berjerawat derajat ringan, yaitu:

1) semula 33 SP menjadi 42 SP pada kelompok perlakuan

2) semula 32 SP menjadi 35 SP pada kelompok kontrol

b. berkurangnya jumlah SP yang berjerawat derajat sedang, yaitu:

1) semula 12 SP menjadi 3 SP pada kelompok perlakuan

2) semula 9 SP menjadi 6 SP pada kelompok kontrol

4.1.4.2. Menurut jumlah lesi jerawat

a. Statistik jumlah lesi jerawat

Jumlah seluruh lesi jerawat (komedo, papula dan pustula) di semua tempat

predileksinya (wajah, dada dan punggung) adalah seperti pada Tabel 4.3.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 57: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

41

Universitas Indonesia

Tabel 4.3. Uji statistik atas jumlah lesi jerawat di antara kelompok

Kelompok Uji t-tak-

berpasangan

Mann-Whitney Kontrol

n = 41 Perlakuan

n = 45

Sebelum

perlakuan

Median 17.0 16.0 p = 0.92

Min - Max 1 - 53 1 - 76

Sesudah

perlakuan

Median 12.0 9.0 p = 0.55

Min - Max 0 - 49 0 - 71

Uji t-berpasangan

Wilcoxon p < 0.001 p < 0.001

Pada tahap sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan, analisis uji t-tak-

berpasangan menunjukkan perbedaan tidak bermakna (p = 0.92 dan p = 0.55)

(Lampiran SPSS 6).

Perubahan jumlah lesi jerawat di antara kelompok kontrol dan kelompok

perlakuan, analisis uji t-berpasangan menunjukkan perbedaan bermakna (p <

0.001) (Lampiran SPSS 7). Secara grafis perubahan tersebut dapat dilihat pada

Gambar 4.1.

Gambar 4.1. Perubahan jumlah lesi jerawat sebelum dan sesudah perlakuan

JUMLAH LESI JERAWAT di semua tempat predileksi

KONTROL PERLAKUAN

SEBELUM SESUDAH

10

15

20

25

JU

ML

AH

LE

SI

JE

RA

WA

T

20

15

21

13

SEBELUM SESUDAH

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 58: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

42

Universitas Indonesia

Pada tahap sebelum perlakuan, perbedaan jumlah lesi jerawat tidak

bermakna, karena memang belum dilakukan intervensi apapun, dan analog dengan

uji kesetaraan diantara kedua kelompok.

Pada tahap sesudah perlakuan, perbedaan jumlah lesi jerawat juga tidak

bermakna, yang dapat ditafsirkan bahwa efektifitas pemberian obat standar krim

topikal asam retinoat 0.025% dan EKBM, secara statistik tidak bermakna.

b. Perubahan (berkurangnya) jumlah lesi jerawat lebih dari 20%

Sesuai dengan definisi operasional berkurangnya keparahan jerawat (butir

3.9.5.), dilakukan analisis statistik dengan Uji-Chi-square atas perbedaan

proporsi jumlah SP (orang) yang jumlah lesi jerawatnya berkurang sebanyak

lebih dari 20% (“sembuh”).

b.1. Analisis berdasarkan tempat predileksi jerawat

Berkurangnya jumlah total lesi jerawat di semua tempat predileksinya

(wajah, dada, punggung), proporsi jumlah SP yang mengalami “kesembuhan”

dapat dilihat pada Tabel 4.4. Uji-Chi-square menunjukkan bahwa “kesembuhan”

yang terjadi sesudah perlakuan, secara statistik tidak bermakna (p > 0.2).

Tabel 4.4. Proporsi jumlah SP (orang) yang sembuh berdasarkan

jumlah seluruh lesi jerawat

Tahap Sesudah Perlakuan

Total

p Kelompok

Kontrol

Kelompok

Perlakuan

Sembuh 27 (66%) 33 (73%) 60 > 0.2

Tak sembuh 14 12 26

Total 41 45 86

Keterangan: χ2 = 0.569 dengan p > 0.2

b.2. Analisis berdasarkan peradangan lesi jerawat

Untuk menilai pengaruh EKBM atas peradangan (sebagai anti-inflamasi),

dilakukan analisis atas komedo (lesi tak beradang) dibandingkan dengan papula &

pustula (lesi beradang), seperti terlihat pada Tabel 4.5. dan Tabel 4.6. Hasilnya

menunjukkan bahwa efek EKBM terhadap inflamasi secara statistik tidak

bermakna (p > 0.2).

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 59: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

43

Universitas Indonesia

Tabel 4.5. Proporsi jumlah SP dengan jerawat

tak beradang (komedo)

Tahap Sesudah Perlakuan

Total

p Kelompok

Kontrol

Kelompok

Perlakuan

Sembuh 21 (66%) 28 (62%) 49 > 0.2

Tak sembuh 20 17 37

Total 41 45 86

Keterangan: χ2 = 1.059 dengan p > 0.2

Tabel 4.6. Proporsi jumlah SP dengan jerawat

beradang (papula dan pustula)

Tahap Sesudah Perlakuan

Total

p Kelompok

Kontrol

Kelompok

Perlakuan

Sembuh 29 (71%) 31 (69%) 60 > 0.5

Tak sembuh 12 14 26

Total 41 45 86

Keterangan: χ2 = 0.035 dengan p > 0.5

b.3. Analisis atas pengaruh obat standar krim topikal asam retinoat 0.025%

Untuk menilai pengaruh terapi standar, analisis dilakukan berdasarkan

lokasi (tempat predileksi) lesi jerawat di wajah (mendapat krim topikal asam

retinoat 0.025%) dibandingkan dengan lokasi di dada & punggung (tidak

mendapat krim topikal asam retinoat 0.025%), seperti terlihat pada Tabel 4.7. dan

Tabel 4.8.

Tabel 4.7. Proporsi jumlah SP dengan jerawat

di wajah

Tahap Sesudah Perlakuan

Total

p Kelompok

Kontrol

Kelompok

Perlakuan

Sembuh 27 (66%) 34 (76%) 61 > 0.2

Tak sembuh 14 11 25

Total 41 45 86

Keterangan: χ2 = 0.979 dengan p > 0.2

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 60: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

44

Universitas Indonesia

Tabel 4.8. Proporsi jumlah SP dengan jerawat

di dada dan punggung

Tahap Sesudah Perlakuan

Total

p Kelompok

Kontrol

Kelompok

Perlakuan

Sembuh 20 (49%) 25 (56%) 45 > 0.5

Tak sembuh 21 20 41

Total 41 45 86

Keterangan: χ2 = 0.395 dengan p > 0.5

Hasilnya menunjukkan bahwa efek pemberian krim topikal asam retinoat

0.025% dan EKBM terhadap keparahan jerawat, secara statistik tidak bermakna (p

> 0.2).

4.1.5. Nilai MDA (malondialdehyde) dalam plasma darah

4.1.5.1. Perubahan nilai MDA sebelum dan sesudah perlakuan

Uji statistik nilai MDA (nmol/mL) dalam plasma darah pada kelompok

kontrol dan kelompok perlakuan, sebelum dan sesudah perlakuan, dapat dilihat

pada Tabel 4.5. (Lampiran SPSS 9 dan Lampiran SPSS 10)

Tabel 4.9. Nilai kadar malondialdehid (MDA) (nmol/mL)

dan uji statistik perubahan nilai MDA

Kelompok

kontrol

n = 18

Kelompok

perlakuan

n = 20

Sebelum perlakuan 1.736 ± 1.241 1.310 ± 0.928

Sesudah perlakuan 1.070 ± 0.477 1.007 ± 0.304

Uji t berpasangan t 2.249 -1.157

p 0.038 .247

Perubahan nilai

MDA

menurun

bermakna

menurun

tidak

bermakna

Sebelum dilakukan uji statistik atas perubahan nilai MDA, dilakukan

terlebih dahulu uji normalitas atas data nilai MDA. Ternyata pada kelompok

kontrol, data nilai MDA terdistribusi normal, sedangkan pada kelompok

perlakuan distribusinya tidak normal. (Lampiran SPSS 11). Oleh karena itu, uji

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 61: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

45

Universitas Indonesia

statistik untuk kelompok kontrol adalah dengan uji t-berpasangan dan untuk

kelompok perlakuan dengan uji Wilcoxon.

Hasil uji statististik menunjukkan bahwa penurunannya nilai MDA pada

kelompok kontrol secara statistik bermakna (p = 0.038) (Lampiran SPSS 13),

sedangkan penurunan pada kelompok perlakuan tidak bermakna (p = 0.247)

(Lampiran SPSS 14).

4.1.5.2. Perbedaan nilai MDA, diantara kelompok perlakuan dan kontrol

Pada tahap sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan, perbedaan nilai

MDA antara kelompok kontrol dan perlakuan, tidak bermakna. (Lampiran SPSS

15)

Tabel 4.10. Perbedaan nilai MDA di antara kelompok

Kelompok Uji statistik

Mann-Whitney /

Uji t - tak

berpasangan

Perlakuan

n = 20 Kontrol

n = 18

Sebelum

perlakuan

Rerata 1.310 1.659

Median 1.385 1.260 Z = 1.015

p = 0.314 Min - Max 0.34-4.24 0.28-5.15

Sesudah

perlakuan

Rerata 1.007 1.070 t = 0.489

p = 0.628 SB 0.304 0.477

Secara grafis perubahan (penurunan) nilai MDA plasma darah dapat dilihat pada

Gambar 4.2.

Gambar 4.2. Penurunan nilai MDA sebelum dan sesudah perlakuan.

MDA pre MDA postkelompok

0.500

1.000

1.500

2.000

nila

i MD

A (n

mol

/mL)

1.310

1.007

perlakuan kontrol

MDA pre MDA postkelompok

1.659

1.070

Nilai MDA (nmol/mL)

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 62: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

46

Universitas Indonesia

4.2. Pembahasan

4.2.1. Analisis statistik

4.2.1.1. Subyek penelitian (SP)

Jumlah SP yang ikut serta dalam penelitian dari awal sampai akhir ada 86

orang. Jumlah ini masih memenuhi syarat besar sampel (rumus 3.1.) sebesar 84

orang. Setelah diacak menjadi 2 (dua) kelompok, karakteristik keduanya setara

(equal) secara statistik dalam hal umur, tinggi badan dan berat badan SP.

Pengacakan SP untuk memperoleh 20 orang ditiap kelompok untuk diambil

spesimen darahnya, juga setara secara statistik.

4.2.1.2. Derajat keparahan jerawat SP

a. Perbandingan sebelum dan sesudah perlakuan, pada kelompok yang

sama.

Derajat keparahan jerawat menurut kriteria Lehman menunjukkan

berkurangnya jumlah SP berjerawat derajat sedang dan bertambahnya jumlah SP

berjerawat derajat ringan, secara statistik bermakna pada kelompok perlakuan (p =

0.004), tetapi tidak bermakna pada kelompok kontrol (p = 0.375).

Kriteria Lehman disusun menurut kategori ordinal dengan strata jumlah

lesi jerawat yang lebar, yaitu derajat ringan berjumlah 1-30 lesi dan derajat sedang

berjumlah 30-125 lesi, sehingga tidak peka atas terjadi perubahan jumlah lesi di

dalam strata yang sama. Misalnya perubahan jumlah lesi jerawat dari 25 menjadi

20, atau perubahan dari 100 menjadi 75 akan tetap berada pada strata yang sama.

Oleh karena itu analisis juga dilakukan berdasarkan jumlah lesi jerawat

(variabel numerik) tanpa membuat strata ringan dan sedang. Hasilnya

menunjukkan bahwa berkurangnya jumlah lesi jerawat tersebut secara statistik

bermakna (p < 0.001).

b. Perbandingan di antara kelompok yang berbeda, pada tahap sesudah

perlakuan.

Untuk menganalisis perubahan jumlah lesi jerawat, dilakukan

perbandingan antar kelompok (kontrol dan perlakuan) pada tahap yang sama

(sebelum atau sesudah perlakuan). Hasilnya menunjukkan bahwa efektifitas

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 63: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

47

Universitas Indonesia

pemberian EKBM untuk menurunkan jumlah lesi jerawat, secara statistik tidak

bermakna (p > 0.5).

Analisis perubahan proporsi jumlah SP yang berkurang jumlah lesi

jerawatnya > 20% (dianggap “sembuh, sesuai definisi operasional) pada tahap

sesudah perlakuan, juga menunjukkan bahwa efektifitas EKBM untuk mengurangi

keparahan jerawat, secara statistik tidak bermakna (p > 0.2).

4.2.1.3. Nilai MDA dalam plasma darah SP

Sebelum perlakuan, rerata nilai MDA pada kelompok kontrol (1,659

nmol/mL) lebih tinggi dibandingkan kelompok perlakuan (1.310 nmol/mL). Hal

ini disebabkan karena pada kelompok kontrol ada 2 SP dengan nilai MDA

ekstrim (masing-masing 4,210 nmol/mL dan 5,147 nmol/mL) (Lampiran SPSS 9).

Sesudah perlakuan, pada kelompok kontrol maupun perlakuan, nilai MDA

menurun yang secara statistik bermakna (kelompok perlakuan, p = 0.247; dan

kelompok kontrol, p = 0.038).

Untuk menilai apakah perubahan yang terjadi adalah akibat EKBM,

dilakukan analisis antar kelompok (kontrol dan perlakuan) pada tahap yang

berbeda (sebelum dan sesudah perlakuan). Hasil analisis menunjukkan bahwa

perubahan nilai MDA secara statistik tidak bermakna (kelompok kontrol, p =

0.314 dan kelompok perlakuan, p = 0.628).

4.2.2. Analisis klinis

4.2.2.1. Derajat keparahan jerawat SP

Ditinjau dari kriteria Lehman, terjadi pertambahan jumlah SP (orang)

yang berjerawat derajat ringan dan pengurangan jumlah SP yang berjerawat

derajat sedang, yang berarti berkurangnya keparahan jerawat.

Ditinjau dari berkurangnya jumlah lesi jerawat sebanyak 20%, ternyata

bahwa proporsi “kesembuhan” lebih besar terjadi pada kelompok perlakuan

(73%) daripada kelompok kontrol (66%), baik pada lesi beradang (papula dan

pustula) (69%) dibanding lesi tak-beradang (komedo) (62%); maupun pada lokasi

(predileksi) jerawat di wajah (76%) dan di dada & punggung (56%).

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 64: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

48

Universitas Indonesia

Hal ini menunjukkan bahwa EKBM mempunyai peranan sebagai anti-

inflamasi pada jerawat. Pemberian krim topikal asam retinoat 0.025% pada wajah

menunjukkan bahwa terapi standar tersebut mempunyai efektifitas, yaitu

ditunjukkan dengan lebih besarnya proporsi “kesembuhan” di lokasi wajah (76%)

dibandingkan dengan lokasi dada & punggung (56%).

4.2.2.2. Nilai MDA dalam plasma darah SP

Pada tahap sesudah perlakuan, pada kedua kelompok rerata nilai MDA

lebih rendah dan dengan kisaran yang lebih sempit, serta dengan simpang-baku

yang lebih kecil, yang secara klinis berarti telah terjadi perbaikan tingkat

keparahan jerawat. (Lampiran SPSS 10).

4.2.3. Efektivitas EKBM

4.2.3.1. Penelitian in vitro dan in vivo

Menurut Bowe (2010) 11

kelenjar sebum yang dikeluarkan oleh kelenjar

pilosebaseus dapat mengalami oksidasi (lipid peroksidasi) oleh radikal bebas, dan

hal ini mengawali proses selanjutnya terbentuknya jerawat, yaitu berkembangnya

Propionibacterium acnes yang merupakan bakteri penyebab timbulnya inflamasi

pada jerawat. Produk akhir dari lipid peroksidasi adalah senyawa malondialdehide

(MDA) yang dapat dijadikan petanda (biomarker) yang mudah dideteksi dalam

darah penderita. (Groto, 2009 12

)

Penelitian Chomnawang (2005 dan 2007) 29, 30

menunjukkan bahwa in

vitro EKBM memiliki efek sebagai anti-bakteria terhadap Propionibacterium

acnes yang menyebabkan jerawat. Penelitian in vitro lainnya (Nabandith, 2004.

28), menunjukkan bahwa xanthone juga mempunyai efektifitas terhadap kasus pre-

kanker kolon, dan antiplasmodium (anti malaria) (Syamsudin, 2006. 55

).

Pada penelitian uji klinis ini, EKBM diberikan per oral kepada manusia,

dimana EKBM mengalami proses metabolisme di dalam tubuh dan antioksidan

yang berasal dari EKBM bekerja secara sistemik. Ada kemungkinan bahwa

efektifitas antioksidan (xanthone) tersebut tidak spesifik untuk jerawat.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 65: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

49

Universitas Indonesia

4.2.3.2. Kadar MDA (nmol/mL) pada penderita jerawat

Penelitian Surlinia (2002) menunjukkan bahwa kadar MDA dalam darah

penderita jerawat (2.003 ± 0.968), lebih tinggi daripada orang normal (0.736 ±

0.339). Kadar MDA pada penelitian Surlina didapat dari pasien berjerawat

sedang dan berat.

Sedangkan hasil penelitian ini, pada SP berjerawat ringan dan sedang, nilai

MDA pada kelompok kontrol 1.736 ± 1.241 dan pada kelompok perlakuan 1.310

± 0.928. Setelah 3 minggu perlakuan, kadarnya turun, yaitu kelompok kontrol

1.070 ± 0.477 dan pada kelompok perlakuan 1.007 ± 0.304.

Penurunan kadar MDA tersebut belum mencapai kadar MDA pada orang

sehat, karena pada akhir periode penelitian SP masih berjerawat. Apabila periode

penelitian diperpanjang (lebih dari 3 minggu), kemungkinan kadar MDA akan

mendekati kadar pada orang sehat.

4.2.3.3. Efek antioksidan terhadap jerawat

Pada kasus jerawat beradang (papula dan pustula) terjadi inflamasi yang

diakibatkan oleh stres oksidatif dan pengaruh ROS. EKBM mengandung zat aktif

xanthone yang berefek sebagai antioksidan yang kuat untuk meredam stres

oksidatif. Peredaman stres oksidatif tersebut terjadi oleh xanthone (golongan

polifenol) dengan cara mendonasikan atom H yang berasal dari hidroksil aromatik

(OH), sehingga dapat meredakan aktivitas unpaired electron pada radikal bebas.

(Fang, 2002. 43

)

Dengan demikian, kasus jerawat yang diawali oleh peroksidasi lipid, dapat

diredam oleh antioksidan. Secara klinis, peredaman tersebut dapat diukur dengan

parameter nilai MDA dalam darah penderita jerawat, dan berkurangnya tingkat

keparahan jerawat.

Dalam penelitian ini, secara klinis telah terjadi penurunan kadar MDA dan

pengurangan keparahan jerawat beradang (papula dan pustula), yang ditunjukkan

dengan menurunnya proporsi SP yang jumlah lesi jerawatnya berkurang >20%,

walaupun secara statistik tidak bermakna.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 66: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

50

Universitas Indonesia

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan analisis hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian

kapsul EKBM pada penderita jerawat ringan dan sedang selama periode 3

minggu, bersamaan dengan terapi standar dengan krim topikal asam retinoat

0,025% ternyata :

a. Proporsi perbaikan derajat keparahannya lebih tinggi pada pemberian EKBM

selain obat standar, dibandingkan dengan yang diberi obat standar saja.

b. Kadar MDA dalam darahnya lebih rendah setelah pemberian EKBM.

Hipotesis penelitian dapat diterima, bahwa pemberian per oral kapsul

EKBM dapat membantu mengurangi keparahan jerawat (derajat ringan dan

sedang) dan dapat menurunkan kadar MDA dalam plasma darah subyek

penelitian, namun secara statistik tidak bermakna.

5.2. Saran

a. Meskipun sebagian besar subyek penelitian berasal dari komunitas yang relatif

homogen (tinggal di asrama, sebagian besar wanita), namun mengingat

penyebab kasus jerawat (dan timbulnya inflamasi) adalah multi-faktorial,

maka penelitian lebih lanjut diperlukan untuk meneliti faktor-faktor

etiopatologi lain seperti misalnya faktor hormonal, dan tekanan emosional.

b. Pemberian sediaan EKBM secara topikal dapat meningkatkan spesifisitas

antioksidan terhadap lesi jerawat beradang, karena pemberian per oral

efektifitasnya bekerja secara sistemik. Hal ini perlu diteliti lebih lanjut.

c. Penurunan kadar MDA yang secara statistik tidak bermakna, mungkin karena

periode penelitian terlalu pendek (3 minggu). Secara empiris efektivitas

antioksidan bersumber alam, bekerja relatif lebih lambat daripada antioksidan

berbahan kimiawi. Disarankan untuk memperpanjang masa penelitian sampai

6-8 minggu.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 67: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

51

Universitas Indonesia

Daftar Pustaka

1. Djuanda A, ketua editor. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, edisi ke-5. Jakarta:

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2007.

2. Boediardja, SA. Panduan praktis morfologi dan termenologi penyakit kulit.

Jakarta: Badan Penerbit Kedokteran Universitas Indonesia, 2011.

3. Magin P, Adams J, Heading G, Pond D, Smith W. Psychological sequelae of acne

vulgaris, results of a qualitative study. Can Fam Physician. 2006; 52:978-9.

4. Cunliffe W J, Gould DJ. Prevalence of facial acne vulgaris in late adolescence and

in adults. BMJ. 1979; 1:1109-10.

5. Goulden V, StablesGI, Cunliffe WJ. Prevalence of facial acne in adults. J Am

Acad Dermatol. 1999; 41:577-80.

6. Collier CN, Harper JC, Cantrell WC, Wang W, Foster W, Elewski BE. Prevalence

of acne in adults 20 years and older. J Am Acad Dermatol. 2008; 58:56-9.

7. Shen Y, Wang T, Zhou C, Wang X, Ding X, Tian S, et al. Prevalence of acne

vulgaris in chinese adolescents and adults. A community-based study of 17,345

subjects in six cities. Acta Derm Venereo. 2012; 92: 40-4.

8. Perkins AC, Maglione J, Hillebrand GG, Miyamoto K, Kimball AB. Acne

vulgaris in women: prevalence across the life span. J Womens Health. 2002;

21:223-30.

9. Pappas A, Johnsen S, Liu JC, Eisinger M. Sebum analysis of individuals with and

without acne. Dermato-Endocrinology. 2009; 1:157-61.

10. Sarici G, Cinar S, Armutcu F, Altnayaza C, Koca R, Tekin NS. Oxidative stress in

acne vulgaris. J Euro Acad Dermatol Venereol. 2010; 24:763-67.

11. Bowe WP, Logan AC. Clinical implications of lipid peroxidation in acne vulgaris:

old wine in new bottles. BioMed Central (BMC). Lipid in health and disease.

2010; 9:141.

12. Grotto D, Maria LS, Valentini J, Paniz C, Schmitt G, Garcia C. Importance of the

lipid peroxidation biomarkers and methodological aspects for malondialdehyde

quantification. Quimica Nova (Sociedade Brasileira de Química). 2009; 32:169-

74.

13. Muravlyova LE, Malotov-Luchanskiy VB, Kluyev D, Tankibayeva NU,

Kolesnikova EA. Protein carbonyl products in the blood cells at chronic kidney

disease. Eur J Nat Hist. 2011; 5: 3-5.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 68: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

52

Universitas Indonesia

14. Dalle-Donne I, Rossi R, Giustarini D, Milzani A, Colombo R. Protein carbonyl

groups as biomarkers of oxidative stress. Clin Chim Acta. 2003; 329: 23-38.

15. Ikeno H, Tochio T, Tanaka H, Nakata S. Decrease in glutathione may be involved

in pathogenesis of acne vulgaris. J Cosm Dermatol. 2011; 10:240-4.

16. Lucky AW, McGuire J, Rosenfield RL, Lucky PA, Rich BH. Plasma androgens in

women with acne vulgaris. J Invest Dermatol. 1983; 81:70-4.

17. Lucky AW, Biro FM, Simbartl LA, Morrison JA, Sorg NW. Predictors of severity

of acne vulgaris in young adolescent girls: results of five-year longitudinal study.

52th Annual meeting of the American Academy of Dermatology. Washington,

DC, 1993.

18. Halvorsen JA, Dalgard F, Thoresen, Bjertness E Lien L. Is the association

between acne and mental distress influenced by diet? Results from a cross-

sectional population study among 3775 late adolescents in Oslo, Norway. BioMed

Central (BMC) Public Health. 2009; 9:340.

19. Bowe WP, Logan AC. Acne vulgaris, probiotic and the gut-brain-skin axis – back

to the future? BioMed Central (BMC) Gut Pathogen. 2011; 3:1.

20. Smith RN, Mann NL, Makelainen H, Varigos GA. A low-glycemic-load diet

improves symptoms in acne vulgaris patients: a randomized controlled trial. Amer

J Clin Nutr. 2007; 86:107–15.

21. Adityan B, Kumari R, Thappa DM. Scoring system in acne vulgaris. Indian J

Dermatol Venereol Leprol. 2009; 75: 323-6.

22. (22) Doshi A. A comparison of current acne grading systems and proposai of a

novel system. Intl J Dermatol. 1997; 36:416-18.

23. Hayashi N, Akamatsu H, Kawashima M. Establisment of grading criteria for acne

severity. Japanese Dermatological Association. J Dermatol. 2008; 35: 225-60.

24. Keri J, Shiman M. An update on the management of acne vulgaris. Clin Cos

Invest Dermatol. 2009; 2:105-10.

25. Kurokawa I, Danby FW, Ju Q, Wang X, Xiang LF, Xia L et al. New

developments in our understanding of acne pathogenesis and treatment. Exp

Dermatol. 2009; 18: 821–32.

26. Whitney KM, Ditre CM. Management strategies for acne vulgaris. Clin Cos Invest

Dermatol. 2011; 4:41-53.

27. Reanmongkol W, Watanapiromsakul C. Evaluation of the analgesic, antipyretic

and anti-inflammatory activities of the extracts from the pricarp of Garcinia

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 69: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

53

Universitas Indonesia

mangostana Linn. in the experimental animals. Songklanakarin J Scien Tech.

2008; 30:739-45.

28. Nabandith V, Suzuli M, Morioka T, Kaneshiro T, Kinjo T, Matsumoto K, et al.

Inhibitory effect of crude α-mangostin, a xanthone derivative, on two different

categories of colon preneoplastic lesions induced by 1, 2-dimethylhydralazine in

the rat. Asian Pac J Cancer Prev. 2004; 5:433-8.

29. Chomnawang MT, Surassmo S, Nukoolkarn VS, Gritsanapan W. Antimicrobial

effect of Thai medicinal plants against acne-inducing bacteria. J Ethnopharmacol.

2005; 101:330-3.

30. Chomnawang MT. Effect of Garcinia mangostana on inflammation caused by

Propionibacterium acnes. Fitoterapia. 2007; 78:401-8.

31. Chiu A, BS; Chon S Y,. Kimball A B. The Response of Skin Disease to Stress,

Changes in the Severity of Acne Vulgaris as Affected by Examination Stress. Am

Med Ass. Arch Dermatol. 2003; 139: 897-900.

32. Uhlenhake E, Yentzer BA, Feldman SR. Acne vulgaris and depression: a

retrospective examnination. Wiley Periodicals, Inc. J Cosm Dermatol. 2010; 9:

59-63.

33. Ganceviciene R, Bohm M, Fimmel S, Zouboulis CC. The role of neuropeptides in

the multifactorial pathogenesis of acne vulgaris. Landes Bioscience. Dermato-

Endocrinology. 2009; 1:170-6.

34. Tochio T, Tanaka H, Nakata S, Ikeno H. Accumulation of lipid peroxide in the

content of comedones may be involved in the progression of comedogenesis and

inflammatory changes in comedones. J Cosm Dermatol. Wiley Periodicals, Inc..

2009; 8:52-8.

35. Osman M, Milan AR. Mangosteen – Garcinia mangostana L. Southampton

Centre for Underutilised Crops, University of Southampton. Southampton, UK,

2006.

36. Pinto, Sausa ME, Nascimento MSJ. Xanthone derivatives: new insight in

biological activities. Curr Med Chem. 2005, 12:2517-38.

37. Zarena AS, Sankah KU. A study of antioxidant properties from Garcinia

mangostana L. pericarp extract. Acta Scientiarum Polonorum, Technol Aliment.

2009; 8:23-34.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 70: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

54

Universitas Indonesia

38. Jung HA, Su BN, Keller W, Mehta RG, Kinghorn D. Antioxidant xanthones from

pericarb of Garcinia mangostana (Mangosteen). J Agric Food Chem. 2006;

54:2077-82.

39. Pothitirat W, Gritsanapan W. Quantitative analysis of total mangostins in

Garcinia mangostana fruit rind. J Health Res. 2008; 22:161-6.

40. Pedraza-Chaverri J, Cardenas-Rodriguez N, Orozzco-Ibarra M, Perez-Rojas JM.

Medicinal properties of mangosteen (Garcinia mangostana). Food and Chemical

Toxicology. 2008; 46:3227–39.

41. Paur I, Carlsen MH, Halvorsen BL, Blomhoff R. Antioxidants in herbs and spices.

Role in oxidative stress and redox signaling. Dalam: Iris F. F. Benzie IFF,

Wachtel-Galor S, editors. Herbal Medicines, biomolecular and clinical aspect, 2nd

ed. Boca Raton: CRC Press. Taylor & Francis Group LLC. 2011.

42. Supiyanti W, Wulansari ED, Kusmita L. Uji aktivitas antioksidan dan penentuan

kandungan antosianin total kulit buah manggis (Garcinia mangostana L). Majalah

Obat Tradisional. 2010; 15(2). Diunduh dari http://mot.farmasi.ugm.ac.id/artikel-

96

43. Fang YZ, Yang S, Wu GY. Free radicals, Antioxidants, and Nutrition. Nutrition.

2002; 18:872-9.

44. Droge, W. Free radicals in the psychological control of cell function.

Physiological Review. 2002; 82:47-95.

45. Kumar S. Free radicals and antioxidants: human and food system. Adv Appl Sci

Res. 2011; 2:129-35.

46. Lee J, Koo N, Min DB. Reaxtive oxygen species, Aging, and antioxidative

nutraceuticals. Institute of Food Technologists. Compr Rev food safety. 2004;

3:21-33.

47. Akhila JS, Shyamjith, Deepa, Alwar MC. Acute toxicity studies and determination

of median lethal dose. Curr Sci. 2007; 93:917-20.

48. Jujun P, Poothakam K, Pongpaibul Y, Duangrat C, Tharavichitkul P. Acute and

repeated dose 28-day oral toxicity study of Garcinia mangostana Linn rind

extract. J Nat Sci. 2008; 7:199-206.

49. Towatana NH, Reanmongkol W, Wattanapiromsakul C, Bunkrongcheap R. Acute

and subchronic toxicity on the hydroethanolic extract of mangosteen pericarp. J

Med Plants Res. 2010; 4:969-74.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 71: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

55

Universitas Indonesia

50. Chivapat S, Chavalittumrong P, Wongsinkongman P, Phisapong C, Rungsingpipat

A. Chronic Toxicity Study of Garcinia mangostana Linn. pericarp Extraxt. Thai J

Vet Med. 2011; 41:45-53.

51. Pongphasuk N, Khunkitti W, Chitcharoenthum M. Anti-inflammatory and

Analgesic Activities of the Extract from Garcinia mangostana Linn. Traditional

Medicine & Nutraceuticals, Proc. WOCMAP III. 2005; 6.

52. Dachriyanus et al. Uji efek α-mangostin terhadap kadar kolesterol total,

trigleserida, kolesterol HDL dan kolesterol LDL darah mencit putih jantan serta

penentuan lethal dosis 50. J Sains Tek Far. 2007; 12:64-72.

53. Kondo M, Zhang L, Hongping, Kou Y, Ou B. Bioavailability and antioxidant

effect of a xanthone-rich mangosteen (Garcinia mangostana) product in human.

American Chemical Society. J Agric Food Chem. 2009; 57:8788-92.

54. Syamsudin, Faizatun, Rahayu L. HPLC analysis and pharmakcokinetic study of

mangostin after orally administration in rats. The Pharma Res. 2009; 2:43-9.

55. Syamsudin, Soesanto Tjokrosonto, Subagus Wahyuono, Mustofa. Efek

antiplasmodium dari ekstrak kulit buah manggis (G. mangostana L) secara in vitro

dan in vivo. Majalah Obat Tradisional. 2006; 11(35):21-5.

56. Pothitirat W, Chomnawang MT, Sdupabphol R, Gritsanapan W. Free radical

scavenging and anti-acne activities of mangosteen fruit rind axtract prepared by

different methods. Pharmaceut Biol. 2010; 48:182-6.

57. Surlinia N. Perbandingan nilai aktivitas glutation peroksidase eritrosit dan kadar

malondialdehid darah pasien akne inflammasi dengan individu sehat. Tesis.

Program pendidikan dokter spesialis, Dep IKKK, FKUI, Jakarta. 2002.

58. Sastroasmoro S, Ismael S. Dasar-dasar metodologi penelitian klinis. Edisi ke-4,

2011. Jakarta: Sagung Seto.

59. Pocock SJ. Clinical trial. A practical approach. A Wiley Medical Publication,

1983.

60. Dahlan, MS. Statistik untuk kedokteran dan kesehatan. Edisi 5. Seri Evidence

Based Medicine I. Penerbit Salemba Medika, 2011.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 72: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran 1.a. Komposisi produk EKBM 58

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 73: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran 1.b. Data spesifikasi produk EKBM 59

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 74: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran 1.c. Data keamanan dan stabilitas produk EKBM 60

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 75: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran 2. Statistik karakteristik subyek penelitian 61

20 30 40 50

UMUR

0

10

20

30

40

50

Fre

qu

en

cy

Mean = 22.47Std. Dev. = 5.165N = 94

Histogram

Statistik Umur, Tinggi Badan dan Berat Badan,

menurut kelompok Kontrol dan Perlakuan

KELOMPOK UMUR (tahun)

Tinggi Badan (cm)

Berat Badan (kg)

Perlakuan

Mean 22.74 156.74 56.71 Median 21.00 156.00 55.00 Std. Deviation 5.322 6.989 11.366 Variance 28.325 48.846 129.196 N 47 47 47

Kontrol

Mean 22.19 155.64 56.15 Median 21.00 155.00 55.00 Std. Deviation 5.046 5.929 11.288 Variance 25.463 35.149 127.423 N 47 47 47

Total

Mean 22.47 156.19 56.43 Median 21.00 156.00 55.00 Std. Deviation 5.165 6.470 11.270 Variance 26.682 41.855 127.010 N 94 94 94

1) Umur

Karena ada 6 perawat yang berumur lebih dari 30 tahun (dengan rentang 31-47

tahun), maka histogram distribusi umur menjadi asimetrik.

Distribusi dan histogram umur SP.

Jumlah Subyek Penelitian N 94 Mean 22.47

Median 21.00 Std. Deviation 5.165

Minimum 18 Maximum 47

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 76: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran 2. Statistik karakteristik subyek penelitian 62

140 150 160 170 180

Tinggi Badan (cm)

0

5

10

15

20

25

Fre

qu

en

cy

Mean = 156.19Std. Dev. = 6.47N = 94

Histogram

30 40 50 60 70 80 90 100

Berat Badan (kg)

0

5

10

15

20

Fre

qu

en

cy

Mean = 56.43Std. Dev. = 11.27N = 94

Histogram

(lanjutan)

2) Tinggi badan

Distribusi dan histogram tinggi badan SP

3) Berat badan

Beberapa SP mempunyai berat badan jauh melebihi rerata.

Distribusi dan histogram berat badan SP

Jumlah Subyek Penelitian N 94 Mean 156.19

Median 156.00 Std. Deviation 6.470

Minimum 140 Maximum 175

Jumlah Subyek Penelitian N 94 Mean 56.43

Median 55.00 Std. Deviation 11.270

Minimum 38 Maximum 100

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 77: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran 5 Kriteria Syarif untuk keparahan jerawat 65

Kriteria Syarif (1982) untuk keparahan jerawat

Kriteria derajat keparahan jerawat, yang dianut di Departemen Ilmu Kesehatan

Kulit dan Kelamin RSCM / FKUI (1)

, ditentukan berdasarkan hitungan jumlah lesi

jerawat, yaitu derajat ringan, sedang, dan berat, dengan rincian sbb.:

Jerawat derajat ringan, bila:

o beberapa (5-10) lesi tak beradang pada 1 tempat predileksi

o sedikit (<5) lesi tak beradang pada beberapa tempat predileksi

o sedikit (<5) lesi beradang pada 1 tempat predileksi

Jerawat derajat sedang, bila:

o banyak (>10) lesi tak beradang pada 1 tempat predileksi

o beberapa (5-10) lesi tak beradang pada lebih dari 1 tempat predileksi

o beberapa (5-10) lesi beradang pada 1 tempat predileksi

o sedikit (<5) lesi beradang pada lebih dari 1 tempat predileksi

Jerawat derajat berat, bila:

o banyak (>10) lesi tak beradang pada lebih dari 1 tempat predileksi

o banyak (>10) lesi beradang pada 1 atau lebih tempat predileksi

Tempat predileksi jerawat adalah wajah, punggung dan dada bagian atas.

Lesi tak beradang adalah komedo.

Lesi beradang adalah papula, pustula, kista.

______________

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 78: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran 7. Contoh foto hasil perhitungan jerawat 67

Contoh foto jerawat dan perhitungan jumlah lesi.

Salah seorang SP dari seluruhnya 86 subyek penelitian.

Sebelum perlakuan Sesudah perlakuan Keterangan

Wajah sisi kiri,

dan dada (dd) bagian

atas

Wajah sisi kanan

Punggung

Keterangan:

Angka hitam untuk komedo

Angka merah untuk papula

Angka kuning untuk pustula

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 79: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran 7. Contoh foto hasil perhitungan jerawat 68

(lanjutan)

Contoh

menandai dan menghitung lesi jerawat

Cropping foto khusus dahi:

Komedo

lingkaran hitam.

Ada 7 komedo.

Papula

lingkaran merah.

Ada 2 papula.

Tidak ada pustula.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 80: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran 8. Keterangan tentang parameter MDA 69

Universitas Indonesia

Analisis nilai MDA dalam plasma darah

Penelitian ini menggunakan spesimen darah (whole blood) dari SP, yang

kemudian disentrifus 5000 rpm selama 10 menit, untuk memisahkan dan

mendapatkan plasma darah. Kemudian disimpan dalam lemari pendingin pada suhu

-20oC agar tetap stabil, sampai siap di analisis di Laboratorium Stres Oksidatif

Departemen Biokimia & Biologi Molekuler FKUI Jakarta.

Proses analisis nilai MDA adalah sebagai berikut: (dilakukan dalam duplo)

Plasma darah 200 uL + aquabidest 200 uL

Disentrifus 5000 rpm selama 10 menit

untuk mendapatkan supernatan

Ditambah 200 uL TCA 20%

untuk memisahkan protein

Supernatan ditambah 400 uL TBA 0.67 %

(membentuk senyawa MDA-TBA)

Diinkubasi dalam water bath

90-100oC selama 10 menit

Senyawa MDA-TBA:

dengan spektrofotometer

diukur serapannya pada gelombang 530 nm

Nilai serapan dikonversikan

dengan kurva standar

untuk mendapat nilai MDA

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 81: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran 9. Proses analisis nilai MDA dalam plasma darah 70

Proses analisis nilai MDA dalam plasma darah,

dilakukan 2 tahap, sebelum dan sesudah perlakuan (masing-masing 20 SP)

No. Alat dan cara Keterangan

1

Persiapan dan penyimpanan:

Spesimen darah dari SP di sentrifus 5000

rpm selama 10 menit, untuk mendapatkan

plasma darah, lalu dimasukkan dalam test-

tube ukuran 4 mL, disimpan dalam freezer

bersuhu minus 20oC, sampai diperlukan

untuk analisis.

Mulai proses analisis:

Test-tube berisi plasma darah dikeluarkan

dari freezer di’hangat’kan dalam suhu

kamar. Setelah diambil seperlunya,

dikembalikan kedalam freezer.

2

Pengenceran:

Plasma darah (200 uL) ditambah dengan

aquabidest (200 uL) (pengenceran dua kali),

untuk menghemat sediaan plasma darah.

Sisa plasma darah masih akan dianalisis

juga untuk parameter nilai GSHpx dan rasio

GSH/GSSG.

3

Ditambahkan TCA (asam triklorasetat,

trichloracetic acid) 20% sebanyak 200 uL,

untuk memisah protein.

4

Campuran plasma darah & TCA, dikocok

dengan alat penggetar (vortex) selama 15

detik.

5

Kemudian di sentrifus dengan kecepatan

5000 rpm selama 10 menit untuk

mengendapkan protein (presipitat) dan

mendapatkan supernatan.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 82: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran 9. Proses analisis nilai MDA dalam plasma darah 71

No. Alat dan cara Keterangan

6

Sentrifug:

Indikator pada alat sentrifug :

- kecepatan putaran 5000 rpm.

- countdown selama 10 menit.

Alat sentrifus

7

Memisahkan supernatan dari presipitat,

setelah di sentrifus.

8

Sampah presipitat.

9

Supernatan ditambahkan TBA (asam

tiobarbiturat, thiobarbituric acid) 0.67 %

sebanyak 400 uL untuk mendapatkan

senyawa berwarna merah muda.

10

Persiapan untuk pemanasan dengan water

bath, test tube dikemas dengan lapisan

aluminium foil.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 83: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran 9. Proses analisis nilai MDA dalam plasma darah 72

No. Alat dan cara Keterangan

11

Alat pemanas water bath, dengan indikator

95-100 oC selama 10 menit.

Inkubasi larutan (complex) MDA + TBA

pada suhu 100oC akan membentuk senyawa

berwarna merah muda, yang memberikan

serapan pada panjang gelombang 530 nm.

Kurva standar

12

Enam buah test tube berisi larutan standar

(tetra-etoksipropane) dengan pengenceran

berturut-turut 2 kali, untuk menghasilkan

acuan kurva standar:

y = ax + b

Dimana:

y = rata-rata nilai absorpsi pada

spektrofotometer (didapat)

x = nilai MDA (nmol/mL)yang dicari

a = slope 0.064 (didapat)

b = intercept 0.111 (didapat)

dengan korelasi R2 = 0.999 (didapat)

Pencatatan akhir

13

Spektrofotometer:

Semua sampel (dalam kuvet) dibaca

serapannya pada panjang gelombang 530

nm.

14

Catatan manual.

Olah data dengan excel dan dianalisis

dengan SPSS.

y = 0,0641x + 0,0111 R² = 0,999

0 0,1 0,2 0,3 0,4

0 2 4 6

Ab

so

rban

Konsentrasi (nmol/mL)

Kurva Standa MDA plasma

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 84: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran 10. Nilai MDA pada SP kelompok kontrol dan perlakuan 73

Randomisasi SP dari kelompok kontrol (47 SP) dan perlakuan (47 SP) dilakukan

untuk memperoleh masing-masing kelompok sebanyak 20 SP.

Nilai MDA (nmol/mL) plasma darah SP

pada kelompok kontrol dan kelompok perlakuan

kelompok

kontrol

kelompok

perlakuan

Sebelum Sesudah Sebelum Sesudah

1 1,806 0,482 1,619 0,716

2 0,776 0,934 0,714 0,482

3 0,277 0,825 0,558 1,028

4 2,056 1,434 0,589 0,81

5 2,056 0,934 0,495 0,622

6 1,507 0,404 2,40 0,981

7 0,932 0,763 1,276 0,966

8 1,806 1,028 1,588 1,512

9 0,963 1,028 1,494 1,215

10 1,213 2,293 1,525 1,122

11 4,210 1,559 4,242 0,747

12 2,306 0,981 1,962 0,997

13 0,995 0,794 1,838 1,028

14 5,147 DO 1,806 1,278

15 0,433 DO 0,339 0,669

16 2,368 1,403 0,558 1,262

17 1,088 1,809 0,526 1,746

18 1,307 0,591 0,401 0,95

19 1,806 1,122 0,776 1,106

20 0,776 0,872 1,494 0,903

Pada kelompok kontrol terdapat 2 SP yang dropout, sehingga kedua SP tersebut nilai

MDA untuk tahap sesudah perlakuan tidak diperoleh.

Sebelum data randomisasi dibuka, perhitungan nilai MDA yang didasarkan pada

kurva standar, dapat dilihat pada halaman berikut.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 85: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran 10. Nilai MDA pada SP kelompok kontrol dan perlakuan 74

(lanjutan) Kurva Standar MDA

Kons. Abs 1 Abs 2 Rata2 nmol/mL 0 0.008 0.006 0.007 a= 0.06405899

0.3125 0.029 0.032 0.0305 b= 0.01107143 0.625 0.051 0.054 0.0525 r= 0.99951894

1.25 0.091 0.092 0.0915 2.5 0.179 0.176 0.1775 5 0.335 0.321 0.328

y = 0,0641x + 0,0111 R² = 0,999

0

0,05

0,1

0,15

0,2

0,25

0,3

0,35

0 1 2 3 4 5 6

Ab

so

rban

Nilai MDA (nmol/mL)

Kurva Standar MDA plasma

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 86: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran 10. Nilai MDA pada SP kelompok kontrol dan perlakuan 75

(lanjutan)

Nilai MDA sebelum perlakuan

No Kode Sampel

Abs I Abs II

Rata2 Abs

Kons (nmol/mL)

1 4 0,038 0,042 0,04 1,806 2 5 0,041 0,033 0,037 1,619 3 7 0,024 0,023 0,0235 0,776 4 8 0,028 0,017 0,0225 0,714 5 9 0,021 0,019 0,02 0,558 6 10 0,021 0,02 0,0205 0,589 7 11 0,018 0,02 0,019 0,495 8 12 0,016 0,015 0,0155 0,277 9 14 0,041 0,058 0,0495 2,400

10 15 0,04 0,048 0,044 2,056 11 23 0,038 0,05 0,044 2,056 12 24 0,036 0,027 0,0315 1,276 13 25 0,037 0,036 0,0365 1,588 14 27 0,036 0,034 0,035 1,494 15 28 0,025 0,031 0,028 1,057 16 30 0,024 0,028 0,026 0,932 17 32 0,035 0,036 0,0355 1,525 18 34 0,069 0,089 0,079 4,242 19 40 0,042 0,038 0,04 1,806 20 42 0,025 0,028 0,0265 0,963 21 45 0,035 0,05 0,0425 1,962 22 49 0,047 0,034 0,0405 1,838 23 50 0,035 0,026 0,0305 1,213 24 53 0,078 0,079 0,0785 4,210 25 57 0,036 0,044 0,04 1,806 26 61 0,052 0,044 0,048 2,306 27 63 0,031 0,023 0,027 0,995 28 65 0,03 0,025 0,0275 1,026 29 66 0,016 0,017 0,0165 0,339 30 70 0,026 0,025 0,0255 0,901 31 71 0,02 0,02 0,02 0,558 32 79 0,17 0,017 0,0935 5,147 33 81 0,016 0,02 0,018 0,433 34 84 0,018 0,021 0,0195 0,526 35 85 0,019 0,016 0,0175 0,401 36 86 0,018 0,029 0,0235 0,776 37 87 0,054 0,044 0,049 2,368 38 88 0,026 0,031 0,0285 1,088 39 91 0,036 0,028 0,032 1,307 40 93 0,028 0,042 0,035 1,494

Keterangan: Abs = absorban

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 87: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran 10. Nilai MDA pada SP kelompok kontrol dan perlakuan 76

(lanjutan)

Nilai MDA sesudah perlakuan

No Kode Sampel Abs I Abs II Rata2

Abs Kons

(nmol/mL) 1 4 0,025 0,028 0,0265 0,482 2 5 0,027 0,041 0,034 0,716 3 7 0,035 0,047 0,041 0,934 4 8 0,023 0,03 0,0265 0,482 5 9 0,053 0,035 0,044 1,028 6 10 0,039 0,035 0,037 0,810 7 11 0,029 0,033 0,031 0,622 8 12 0,03 0,045 0,0375 0,825 9 14 0,037 0,048 0,0425 0,981

10 15 0,057 0,057 0,057 1,434 11 23 0,042 0,04 0,041 0,934 12 24 0,046 0,038 0,042 0,966 13 25 0,063 0,056 0,0595 1,512 14 27 0,045 0,055 0,05 1,215 15 28 0,028 0,02 0,024 0,404 16 30 0,039 0,032 0,0355 0,763 17 32 0,054 0,04 0,047 1,122 18 34 0,03 0,04 0,035 0,747 19 40 0,045 0,043 0,044 1,028 20 42 0,047 0,041 0,044 1,028 21 45 0,042 0,044 0,043 0,997 22 49 0,042 0,046 0,044 1,028 23 50 0,081 0,088 0,0845 2,293 24 53 0,06 0,062 0,061 1,559 25 57 0,043 0,061 0,052 1,278 26 61 0,043 0,042 0,0425 0,981 27 63 0,036 0,037 0,0365 0,794 28 65 dropout 29 66 0,031 0,034 0,0325 0,669 30 70 dropout 31 71 0,052 0,051 0,0515 1,262 32 79 0,059 0,053 0,056 1,403 33 81 0,07 0,068 0,069 1,809 34 84 0,066 0,068 0,067 1,746 35 85 0,04 0,043 0,0415 0,950 36 86 0,046 0,047 0,0465 1,106 37 87 0,03 0,03 0,03 0,591 38 88 0,044 0,05 0,047 1,122 39 91 0,039 0,039 0,039 0,872 40 93 0,038 0,042 0,04 0,903

Keterangan: Abs = absorban

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 88: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran 11. Uji normalitas nilai MDA 77

Uji Normalitas nilai MDA pada kedua kelompok.

nilai MDA Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

Kelompok

kontrol

sebelum perlakuan .840 18 .006

sesudah perlakuan .923 18 .145

Kelompok

perlakuan

sebelum perlakuan .831 18 .004

sesudah perlakuan .968 18 .757

Nilai MDA sebelum perlakuan, baik pada kelompok kontrol maupun perlakuan, tidak

terdistribusi normal (Shapiro-Wilk, p < 0.05).

Nilai MDA sesudah perlakuan, baik pada kelompok kontrol maupun perlakuan,

terdistribusi normal (Shapiro-Wilk, p > 0.05).

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 89: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Nama Umur

PRE POST

1 AY P 21 157 46 R R 1 1

2 AI P 23 152 45 R R 7 1

3 BKF P 27 147 94 R R 26 15

4 BIP P 20 158 58 R R 2 0

5 CS P 20 150 61 R R 14 12

6 CA P 26 158 100 R R 27 28

7 CW P 20 155 66 S S 52 35

8 DT P 20 157 61 S S 53 43

9 DW P 23 156 58 S S 34 49

10 DD P 20 157 40 S R 31 12

11 DR P 20 150 51 R R 24 15

12 Dv P 23 151 69 R R 28 18

13 DN P 19 145 40 R R 3 2

14 DT P 40 158 65 R R 29 12

15 EP P 19 163 64 R R 29 19

16 ED P 21 149 52 R R 15 13

17 GP L 18 169 55 S R 32 22

18 GM P 31 153 63 R R 23 12

19 HA P 23 155 56 S S 41 38

20 HF P 19 155 60 R R 21 14

21 HP P 40 158 73 S S 51 45

22 IR P 20 153 55 R R 5 0

23 JD P 24 148 48 R R 15 6

24 Lmh P 41 160 60 R R 28 16

25 Ld P 19 146 47 R R 17 8

26 MT P 19 162 38 R R 5 6

27 MA P 22 161 58 R R 12 7

28 ML P 20 156 60 R R 3 2

29 Mz P 24 149 50 R R 7 3

30 NN L 21 161 70 R R 15 7

31 NT P 21 149 46 R R 5 1

32 ON P 24 163 56 R R 12 9

33 PC P 21 154 42 R R 6 6

34 PA L 26 168 70 R R 17 15

35 RI P 19 155 48 S R 40 22

36 RE P 20 150 46 R R 21 8

37 RD P 21 155 44 R R 3 3

38 SU P 21 150 49 R R 12 9

39 SY L 21 171 52 R R 4 4

40 SM P 20 155 49 S R 50 28

41 Wrs L 23 162 55 R S 12 42

42 AP P 22 156 65 R R 3 0

43 AF P 18 150 48 S S 72 71

44 AL P 19 170 54 R R 10 2

45 CJ L 20 165 48 R R 11 7

46 DE P 21 156 55 S S 41 43

47 DH P 20 150 50 R R 7 3

48 DY P 19 164 50 R R 16 11

JERAWATLEHMA

N PRE

KRITERIA TOTALTinggi

(cm)

Berat

(kg)∑ L/P LEHMA

N POST

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 90: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

49 DR P 23 157 45 R R 16 13

50 DA L 19 175 70 S R 36 16

51 EB P 22 156 68 R R 27 25

52 EI P 20 146 44 R R 28 27

53 Frn P 22 148 49 R R 13 9

54 FA P 20 154 53 R R 11 4

55 GR P 20 152 72 R R 32 27

56 HCN P 20 152 50 S R 35 24

57 Hld P 22 157 48 S R 31 14

58 IL P 47 155 55 R R 22 9

59 JT P 20 163 70 R R 15 20

60 Jnt P 26 157 49 S R 41 23

61 KP L 18 166 57 R R 22 11

62 KN P 27 152 50 R R 17 6

63 Krs P 27 156 60 R R 32 12

64 KE P 20 151 70 R R 7 5

65 KN P 21 156 56 R R 17 5

66 LS P 36 154 62 R R 3 0

67 LY P 20 149 44 S R 46 7

68 Lmh P 21 151 64 R R 10 14

69 LR L 18 157 43 R R 2 1

70 MT P 20 153 47 R R 13 7

71 NS P 19 162 47 R R 12 15

72 OS P 20 152 54 R R 1 0

73 PV P 26 160 54 R R 8 7

74 PT P 27 165 67 R R 16 9

75 PE P 21 157 54 R R 9 2

76 RS P 24 140 50 S R 32 16

77 RC P 20 158 55 R R 17 10

78 RD P 19 164 52 R R 4 4

79 RDS P 21 152 56 R R 22 8

80 Str L 19 165 53 R R 11 13

81 SS P 22 160 60 S S 76 40

82 Snt P 20 158 45 R R 18 4

83 Tfr L 24 168 53 R R 19 9

84 WF P 25 154 95 R R 11 3

85 YM P 24 153 58 R R 9 7

86 YES P 21 167 60 S R 33 21

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 91: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran SPSS 1. Karakteristik 94 SP 81

Statistik 94 SP menurut kelompok kontrol & perlakuan

Kontrol vs Perlakuan Umur (thn) Tinggi Badan (cm)

Berat Badan (kg)

kontrol

Mean 22.19 155.64 56.15 Median 21.00 155.00 55.00 Std. Error of Mean .736 .865 1.647 Minimum 18 145 38

Maximum 40 171 94

Variance 25.463 35.149 127.423 Std. Deviation 5.046 5.929 11.288 N 47 47 47

perlakuan

Mean 22.74 156.74 56.71 Median 21.00 156.00 55.00 Std. Error of Mean .776 1.019 1.658 Minimum 18 140 40

Maximum 47 175 100

Variance 28.325 48.846 129.196 Std. Deviation 5.322 6.989 11.366 N 47 47 47

Total

Mean 22.47 156.19 56.43 Median 21.00 156.00 55.00 Std. Error of Mean .533 .667 1.162 Minimum 18 140 38 Maximum 47 175 100 Variance 26.682 41.855 127.010 Std. Deviation 5.165 6.470 11.270 N 94 94 94

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 92: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran SPSS 1. Karakteristik 94 SP 82

140 150 160 170 180

Tinggi Badan (cm)

0

5

10

15

20

25

Fre

qu

en

cy

Mean = 156.19Std. Dev. = 6.47N = 94

Histogram

20 30 40 50

UMUR

0

10

20

30

40

50

Fre

qu

en

cy

Mean = 22.47Std. Dev. = 5.165N = 94

Histogram

30 40 50 60 70 80 90 100

Berat Badan (kg)

0

5

10

15

20

Fre

qu

en

cy

Mean = 56.43Std. Dev. = 11.27N = 94

Histogram

(lanjutan) Histogram Umur, Tinggi badan dan Berat badan.

Statistik umur (tahun):

Umur subyek dihitung berdasarkan

selisih (tahun) antara tanggal lahir

dan 31 Juli 2012.

Terdapat 6 SP dengan umur ekstrim

(31-47 tahun) yaitu perawat yang

diikutsertakan dalam penelitian.

(umur perawat tidak memenuhi

kriteria inklusi 18-30 tahun).

Rerata = 22.47

SB = 5.17

Histogram miring kekiri.

Distribusi tidak normal.

Statistik tinggi badan (cm): Subyek berdiri pada dinding dan

diukur dengan meteran dalam cm

(tanpa angka desimal).

Rerata 156.19

SB = 6.47

Histogram simetris.

Distribusi normal.

Statistik berat badan (kg): Berat badan diukur dengan

timbangan digital, dalam kg, dengan

1 angka desimal.

Terdapat 8 SP dengan berat badan

yang ekstrim, antara 70-100 kg.

Rerata = 56.34

SB = 11.27

Histogram miring kekiri.

Distribusi tidak normal.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 93: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran SPSS 1.a. Kesetaraan karakteristik 94 SP 83

Kesetaraan karakteristik 94 subyek penelitian Case Processing Summary

Cases Included Excluded Total N Percent N Percent N Percent Umur * KELOMPOK PL / MG 94 100.0% 0 .0% 94 100.0% Tinggi Badan * KELOMPOK PL / MG 94 100.0% 0 .0% 94 100.0% Berat Badan * KELOMPOK PL / MG 94 100.0% 0 .0% 94 100.0%

PL = plasebo = kontrol; MG = manggis = perlakuan

Report

Kontrol vs Perlakuan Umur Tinggi Badan

Berat Badan

kontrol n = 47

Mean 22.19 155.64 56.15 Median 21.00 155.00 55.00 Std. Error of Mean .736 .865 1.647 Minimum 18 145 38 Maximum 40 171 94 Variance 25.463 35.149 127.423 Std. Deviation 5.046 5.929 11.288 N 47 47 47

perlakuan n = 47

Mean 22.74 156.74 56.71 Median 21.00 156.00 55.00 Std. Error of Mean .776 1.019 1.658 Minimum 18 140 40 Maximum 47 175 100 Variance 28.325 48.846 129.196 Std. Deviation 5.322 6.989 11.366 N 47 47 47

Total n = 94

Mean 22.47 156.19 56.43 Median 21.00 156.00 55.00 Std. Error of Mean .533 .667 1.162 Minimum 18 140 38 Maximum 47 175 100 Variance 26.682 41.855 127.010 Std. Deviation 5.165 6.470 11.270 N 94 94 94

Analyze Compare means ANOVA Table

Sum of Squares df Mean

Square F Sig.

Umur (thn) * Kontrol vs Perlakuan

Between Groups (Combined) 7.191 1 7.191 .267 .606 Within Groups 2474.213 92 26.894

Total 2481.404 93

Tinggi Badan (cm) * Kontrol vs Perlakuan

Between Groups (Combined) 28.766 1 28.766 .685 .410 Within Groups 3863.787 92 41.998

Total 3892.553 93

Berat Badan (kg) * Kontrol vs Perlakuan

Between Groups (Combined) 7.414 1 7.414 .058 .811 Within Groups 11804.502 92 128.310

Total 11811.917 93

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 94: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran SPSS 2. Karakteristik 86 SP (kelamin) menurut kelompok 84

Karakteristik 86 SP (kelamin) menurut kelompok.

Jenis Kelamin pada kelompok kontrol

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid Wanita 36 41.9 87.8 87.8

Pria 5 5.8 12.2 100.0 Total 41 47.7 100.0

Missing System 45 52.3 Total 86 100.0

Jenis Kelamin pada kelompok perlakuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid Wanita 39 45.3 86.7 86.7

Pria 6 7.0 13.3 100.0 Total 45 52.3 100.0

Missing System 41 47.7 Total 86 100.0

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 95: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran SPSS 3. Uji Chi square keparahan jerawat kriteria Lehman 85

Derajat keparahan jerawat menurut kriteria Lehman

A. Perbandingan keparahan jerawat pada seluruh 86 SP

Perbandingan kategori keparahan jerawat (ringan & sedang)

sebelum dan sesudah perlakuan, pada 86 SP.

Kategori Jerawat sesudah perlakuan Total

ringan sedang

Kategori Jerawat sesudah perlakuan

ringan 64 1 65 sedang 13 8 21

Total 77 9 86

Chi-Square Tests Value Exact Sig. (2-sided)

McNemar Test .002 N of Valid Cases 86

B. Perbandingan keparahan jerawat pada kelompok kontrol (41 SP )

Perbandingan kategori keparahan jerawat (ringan & sedang)

sebelum dan sesudah perlakuan,

pada kelompok kontrol (41 SP)

Kategori Jerawat sesudah perlakuan Total ringan sedang

Kategori Jerawat sesudah perlakuan

ringan 31 1 32 sedang 4 5 9

Total 35 6 41

Chi-Square Tests Value Exact Sig. (2-sided)

McNemar Test .375 N of Valid Cases 41

C. Perbandingan keparahan jerawat pada kelompok perlakuan (45 SP )

Perbandingan kategori keparahan jerawat (ringan & sedang)

sebelum dan sesudah perlakuan,

pada kelompok kontrol (45 SP)

Kategori Jerawat sesudah perlakuan Total ringan sedang

Kategori Jerawat sesudah perlakuan

ringan 33 0 35 sedang 9 3 10

Total 42 3 45

Chi-Square Tests

Value Exact Sig. (2-sided)

McNemar Test .016 N of Valid Cases 45

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 96: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran SPSS 4. Kemaknaan perubahan keparahan jerawat 86

Uji statistik untuk variabel kategorik ordinal berpasangan

A. Uji McNemar perubahan keparahan jerawat klp kontrol Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent Sebelum * Sesudah 41 100.0% 0 .0% 41 100.0%

Crosstabulation

Sesudah perlakuan

Total derajat RINGAN

derajat SEDANG

Sebelum perlakuan

derajat RINGAN 31 1 32

derajat SEDANG 4 5 9

Total 35 6 41 Chi-Square Tests

Value Exact Sig. (2-sided)

McNemar Test .375(a) N of Valid Cases 41

a Binomial distribution used.

B. Uji McNemar perubahan keparahan jerawat klp perlakuan Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Sebelum * Sesudah 45 100.0% 0 .0% 45 100.0% Crosstabulation

Sesudah perlakuan

total derajat RINGAN

derajat RINGAN

Sebelum perlakuan

derajat RINGAN 35 0 33

derajat SEDANG 7 3 12

Total 42 3 45 Chi-Square Tests

Value Exact Sig. (2-sided)

McNemar Test .016(a) N of Valid Cases 45

a Binomial distribution used.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 97: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran SPSS 5. Jumlah SP menurut kriteria Lehman 87

Kriteria LEHMAN untuk derajat keparahan jerawat

pada kelompok kontrol dan perlakuan

sebelum dan sesudah perlakuan

A. Kelompok Kontrol

Frequency Table

Kategori Jerawat Klp Kontrol sebelum perlakuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid ringan 32 78.0 78.0 78.0

sedang 9 22.0 22.0 100.0 Total 41 100.0 100.0

Kategori Jerawat Klp Kontrol sesudah perlakuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid ringan 35 85.4 85.4 85.4

sedang 6 14.6 14.6 100.0 Total 41 100.0 100.0

Crosstabs Kelompok Kontrol Sebelum dan Sesudah Perlakuan

Kelompok Kontrol

Sesudah Perlakuan

Total

ringan sedang

Kelompok Kontrol Sebelum Perlakuan

ringan 31 1 32 sedang 4 5 9

Total 35 6 41 Chi-Square Tests

Value Exact Sig. (2-sided)

McNemar Test .375 N of Valid Cases 41

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 98: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran SPSS 5. Jumlah SP menurut kriteria Lehman 88

B. Kelompok Perlakuan

Frequency Table

Kategori Jerawat Klp Perlakuan sebelum perlakuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid ringan 33 73.3 73.3 73.3 sedang 12 26.7 26.7 100.0 Total 45 100.0 100.0

Kategori Jerawat Klp Perlakuan sesudah perlakuan

Frequency Percent Valid Percent Cumulative

Percent Valid ringan 42 93.3 93.3 93.3

sedang 3 6.7 6.7 100.0 Total 45 100.0 100.0

Crosstabs Kelompok Perlakuan Sebelum dan Sesudah Perlakuan

Kelompok Perlakuan Sesudah

Perlakuan

Total

ringan sedang

Kelompok Perlakuan Sebelum Perlakuan

ringan 33 0 33 sedang 9 3 12

Total 42 3 45 Chi-Square Tests

Value Exact Sig. (2-sided)

McNemar Test .0016 N of Valid Cases 45

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 99: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran SPSS 6. Uji Mann-Whitney atas jumlah lesi jerawat 89

Uji Non Pararametrik variabel numerik tidak berpasangan

A. Uji Mann-Whitney jumlah lesi jerawat sebelum perlakuan Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks WA+DD+PG before

PLASEBO 41 43.23 1772.50 MANGGIS 45 43.74 1968.50 Total 86

Test Statistics

WA+DD+PG

before Mann-Whitney U 911.500 Wilcoxon W 1772.500 Z -.095 Asymp. Sig. (2-tailed) .924

B. Uji Mann-Whitney jumlah lesi jerawat sesudah perlakuan

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks WA+DD+PG after

PLASEBO 41 45.17 1852.00 MANGGIS 45 41.98 1889.00 Total 86

Test Statistics

WA+DD+PG

after Mann-Whitney U 854.000 Wilcoxon W 1889.000 Z -.593 Asymp. Sig. (2-tailed) .553

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 100: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran SPSS 7. Uji normalitas jumlah lesi jerawat 90

Uji normalitas jumlah lesi jerawat di tempat predileksinya (wajah, dada, dan

punggung).

Case Processing Summary

Perlakuan Kelompok Cases

Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent

sebelum kontrol 41 100.0% 0 .0% 41 100.0%

perlakuan 45 100.0% 0 .0% 45 100.0%

sesudah kontrol 41 100.0% 0 .0% 41 100.0%

perlakuan 45 100.0% 0 .0% 45 100.0%

Tests of Normality

Perlakuan Kelompok Shapiro-Wilk

Statistic df Sig.

sebelum

kontrol .918 41 .006 perlakuan .852 45 .000

sesudah

kontrol .863 41 .000 perlakuan .772 45 .000

Pada uji normalitas untuk semua kelompok memiliki nilai p < 0.05, yang

berarti bahwa data jumlah lesi jerawat terdistribusi tidak normal.

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 101: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran SPSS 8. Uji Wilcoxon jumlah lesi jerawat 91

Uji statistik perubahan jumlah lesi jerawat (variabel numerik)

antara sebelum dan sesudah perlakuan (berpasangan).

Wilcoxon Signed Ranks Test

Kelompok N Mean Rank

Sum of

Ranks

Kontrol Perbandingan

jumlah seluruh lesi jerawat sesudah dan sebelum perlakuan

Negative Ranks 33 19.09 630.00 Positive Ranks 4 18.25 73.00

Ties 4 Total 41

Perlakuan Perbandingan

jumlah seluruh lesi jerawat sesudah dan sebelum perlakuan

Negative Ranks 39 23.72 925.00 Positive Ranks 5 13.00 65.00

Ties 1 Total 45

Test Statistics

Kelompok Perbandingan

jumlah seluruh lesi jerawat sesudah dan sebelum perlakuan

Kontrol Z -4.204

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Perlakuan Z -5.022

Asymp. Sig. (2-tailed) .000

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 102: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran SPSS 9. Frequency & histogram Nilai MDA 92

Frequencies dan histogram nilai MDA (nmol/mL) Statistics

MDA pre

PLASEBO MDA post PLASEBO

MDA pre MANGGIS

MDA post MANGGIS

N Valid 18 18 20 20 Missing 6 6 4 4

Mean 1.73589 1.070 1.310 1.007 Median 1.40700 .95750 1.38500 .98900

Std. Deviation 1.240625 .476747 .927978 .303704 Variance 1.539 .227 .861 .092

Skewness 1.637 1.069 1.671 .603 Std. Error of Skewness .536 .536 .512 .512

Kurtosis 2.855 1.277 4.172 .701 Std. Error of Kurtosis 1.038 1.038 .992 .992

Minimum .277 .404 .339 .482 Maximum 5.147 2.293 4.242 1.746

Keterangan: pre=sebelum perlakuan; post=sesudah perlakuan

PLASEBO = kelompok kontrol

MANGGIS = kelompok perlakuan

Frequency Table

Nilai MDA sebelum (pre) perlakuan pada klp kontrol (PLASEBO)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid .277 1 4.2 5.6 5.6 .433 1 4.2 5.6 11.1 .776 1 4.2 5.6 16.7 .932 1 4.2 5.6 22.2 .963 1 4.2 5.6 27.8 .995 1 4.2 5.6 33.3 1.088 1 4.2 5.6 38.9 1.213 1 4.2 5.6 44.4 1.307 1 4.2 5.6 50.0 1.507 1 4.2 5.6 55.6 1.806 2 8.3 11.1 66.7 2.056 2 8.3 11.1 77.8 2.306 1 4.2 5.6 83.3 2.368 1 4.2 5.6 88.9 4.210 1 4.2 5.6 94.4

5.147 1 4.2 5.6 100.0

Total 18 75.0 100.0 Missing System 6 25.0 Total 24 100.0

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 103: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran SPSS 9. Frequency & histogram Nilai MDA 93

Nilai MDA sesudah (post) perlakuan pada klp kontrol (PLASEBO)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid .404 1 4.2 5.6 5.6 .482 1 4.2 5.6 11.1 .591 1 4.2 5.6 16.7 .763 1 4.2 5.6 22.2 .794 1 4.2 5.6 27.8 .825 1 4.2 5.6 33.3 .872 1 4.2 5.6 38.9 .934 2 8.3 11.1 50.0 .981 1 4.2 5.6 55.6 1.028 2 8.3 11.1 66.7 1.122 1 4.2 5.6 72.2 1.403 1 4.2 5.6 77.8 1.434 1 4.2 5.6 83.3 1.559 1 4.2 5.6 88.9 1.809 1 4.2 5.6 94.4 2.293 1 4.2 5.6 100.0 Total 18 75.0 100.0 Missing System 6 25.0 Total 24 100.0

Nilai MDA sebelum (pre) perlakuan pada klp perlakuan (MANGGIS)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid .339 1 4.2 5.0 5.0 .401 1 4.2 5.0 10.0 .495 1 4.2 5.0 15.0 .526 1 4.2 5.0 20.0 .558 2 8.3 10.0 30.0 .589 1 4.2 5.0 35.0 .714 1 4.2 5.0 40.0 .776 1 4.2 5.0 45.0 1.276 1 4.2 5.0 50.0 1.494 2 8.3 10.0 60.0 1.525 1 4.2 5.0 65.0 1.588 1 4.2 5.0 70.0 1.619 1 4.2 5.0 75.0 1.806 1 4.2 5.0 80.0 1.838 1 4.2 5.0 85.0 1.962 1 4.2 5.0 90.0 2.400 1 4.2 5.0 95.0 4.242 1 4.2 5.0 100.0 Total 20 83.3 100.0 Missing System 4 16.7 Total 24 100.0

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 104: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran SPSS 9. Frequency & histogram Nilai MDA 94

Nilai MDA sesudah (post) perlakuan pada klp perlakuan (MANGGIS)

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid .482 1 4.2 5.0 5.0 .622 1 4.2 5.0 10.0 .669 1 4.2 5.0 15.0 .716 1 4.2 5.0 20.0 .747 1 4.2 5.0 25.0 .810 1 4.2 5.0 30.0 .903 1 4.2 5.0 35.0 .950 1 4.2 5.0 40.0 .966 1 4.2 5.0 45.0 .981 1 4.2 5.0 50.0 .997 1 4.2 5.0 55.0 1.028 2 8.3 10.0 65.0 1.106 1 4.2 5.0 70.0 1.122 1 4.2 5.0 75.0 1.215 1 4.2 5.0 80.0 1.262 1 4.2 5.0 85.0 1.278 1 4.2 5.0 90.0 1.512 1 4.2 5.0 95.0 1.746 1 4.2 5.0 100.0 Total 20 83.3 100.0 Missing System 4 16.7 Total 24 100.0

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 105: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran SPSS 9. Frequency & histogram Nilai MDA 95

0.000 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000 6.000

MDA pre PLASEBO

0

1

2

3

4

5

6

Fre

qu

en

cy

Mean = 1.73589Std. Dev. = 1.240625N = 18

MDA pre PLASEBO

0.000 1.000 2.000 3.000 4.000 5.000

MDA pre MANGGIS

0

1

2

3

4

5

6

Fre

qu

en

cy

Mean = 1.310Std. Dev. = 0.927978N = 20

MDA pre MANGGIS

Histogram nilai MDA (nmol/mL)

Keterangan: pre=sebelum perlakuan; post=sesudah perlakuan

PLASEBO = kelompok kontrol

MANGGIS = kelompok perlakuan

0.000 0.500 1.000 1.500 2.000 2.500

MDA post PLASEBO

0

1

2

3

4

5

6

Fre

qu

en

cy

Mean = 1.06978Std. Dev. = 0.476747N = 18

MDA post PLASEBO

0.400 0.600 0.800 1.000 1.200 1.400 1.600 1.800

MDA post MANGGIS

0

1

2

3

4

5

6

Fre

qu

en

cy

Mean = 1.007Std. Dev. = 0.303704N = 20

MDA post MANGGIS

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 106: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran SPSS 10. Statistik nilai MDA 96

Statistik nilai MDA (nmol/mL)

Statistics

kelompok

nilai

MDA

sebelum

nilai

MDA

sesudah

selisih

nilai

MDA

perlakuan

N Valid 20 20 20

Missing 0 0 0

Mean 1.310 1.007 -.3030

Median 1.385 .989 -.256

Std. Deviation .928 .304 .989

Minimum .339 .482 -3.50

Maximum 4.242 1.746 1.22

kontrol

N Valid 20 18 18

Missing 0 2 2

Mean 1.659 1.070 -.666

Median 1.260 .958 -.528

Std. Deviation 1.198 .477 1.257

Minimum .277 .404 -3.74

Maximum 5.147 2.293 1.38

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 107: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran SPSS 11. Uji normalitas nilai MDA 97

Uji normalitas nilai MDA

Case Processing Summary

kelompok Cases

Valid Missing Total N Percent N Percent N Percent

selisih nilai MDA

perlakuan 20 100.0% 0 .0% 20 100.0% kontrol 18 90.0% 2 10.0% 20 100.0%

nilai MDA sebelum

perlakuan 20 100.0% 0 .0% 20 100.0% kontrol 18 90.0% 2 10.0% 20 100.0%

nilai MDA sesudah

perlakuan 20 100.0% 0 .0% 20 100.0% kontrol 18 90.0% 2 10.0% 20 100.0%

Tests of Normality

kelompok Shapiro-Wilk

Distribution Statistic df Sig.

selisih nilai MDA

perlakuan .872 20 .013 Tidak Normal kontrol .961 18 .617 Normal

nilai MDA sebelum

perlakuan .829 20 .002 Tidak Normal kontrol .840 18 .006 Tidak Normal

nilai MDA sesudah

perlakuan .970 20 .752 Normal kontrol .923 18 .145 Normal

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 108: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran SPSS 12. Statistik nilai MDA pada grafik perubahannya 98

Statistik nilai MDA sebelum & sesudah perlakuan,

pada kelompok kontrol & perlakuan

Kelompok kontrol

Kelompok Kontrol N Range Min Max Mean Std. Error Mean

Std. Dev Variance

nilai MDA (nmol/mL) sebelum perlakuan 18 4.87 .28 5.15 1.659 .292 1.240 1.539

nilai MDA (nmol/mL) sesudah perlakuan 18 1.89 .40 2.29 1.069 .112 .47675 .227

Valid N (listwise) 18

Kelompok perlakuan

Kelompok Perlakuan N Range Min Max Mean Std. Error Mean

Std. Dev Variance

nilai MDA (nmol/mL) sebelum perlakuan 20 3.90 .34 4.24 1.310 .208 .928 .861

nilai MDA (nmol/mL) sesudah perlakuan 20 1.26 .48 1.75 1.007 .0679 .304 .092

Valid N (listwise) 20

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 109: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran SPSS 13. Uji t berpasangan nilai MDA pada klp kontrol 99

Pair T-Test MDA kelompok KONTROL

Paired Samples Statistics

Mean N

Std. Deviati

on

Std. Error Mean

Kelompok kontrol nilai MDA sebelum perlakuan 1.6591 18 1.241 .292 nilai MDA sesudah perlakuan 1.0698 18 .477 .112

Paired Samples Correlations

N Correlation Sig. Kelompok kontrol nilai MDA sebelum

perlakuan & nilai MDA sesudah perlakuan

18 .159 .530

Paired Samples Test

Paired Differences t df Sig.

(2-tailed)

Mean Std.

Deviation

Std. Error Mean

95% Confidence

Interval of the Difference

Lower Upper Kelompok kontrol

nilai MDA sebelum perlakuan & nilai MDA sesudah perlakuan

.666 1.257 .296 .041 1.291 2.249 17 .038

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 110: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran SPSS 14. Uji Wilcoxon nilai MDA pada klp perlakuan 100

Uji Non Parametric (Wilcoxon) nilai MDA (nmol/mL)

variabel numerik berpasangan

kelompok perlakuan

Ranks

N Mean Rank

Sum of Ranks

MDA post MG - MDA pre MG

Negative Ranks 12 11.33 136.00

Positive Ranks 8 9.25 74.00

Ties 0 Total 20

Keterangan: pre=sebelum perlakuan; post=sesudah perlakuan MG = manggis = kelompok perlakuan

Test Statistics

nilai MDA sebelum –

sesudah kelompok perlakuan

Z -1.157 Asymp. Sig.

(2-tailed) .247

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013

Page 111: EFEKTIVITAS EKSTRAK ETANOL KULIT BUAH MANGGIS …lontar.ui.ac.id/file?file=digital/20334351-T32616-Toni Sutono.pdf · Kata kunci: ekstrak kulit buah manggis, jerawat, malondialdehid

Lampiran SPSS 15. Uji Mann-Whitney dan t-test nilai MDA 101

Uji statistik nilai MDA (nmol/mL):

A. Uji Non Parametrik variabel numerik tidak berpasangan, dan

B. Uji t-test variabel numerik independen tidak berpasangan, sebelum dan

sesudah perlakuan

A. Uji Mann-Whitney nilai MDA (nmol/mL) Test Statistics

MDA pre MDA post Mann-Whitney U 162.500 179.500 Wilcoxon W 372.500 389.500 Z -1.015 -.015

Asymp. Sig. (2-tailed) .310 .988 Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .314 .988

B. Independence T-Test nilai MDA (nmol/mL)

Group Statistics

kelompok N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean MDA pre perlakuan 20 1.31000 .927978 .207502

kontrol 20 1.65865 1.197524 .267775 MDA post perlakuan 20 1.00700 .303704 .067910

kontrol 18 1.06978 .476747 .112370

Independent Samples Test

Levene’s Test for

Equality of Variances

t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-

tailed)

Mean Diff

Std. Error Diff

95% Confidence Interval of the

Difference

Lower Upper

MDA pre

Equal variances assumed

.503 .483 -1.029 38 .310 -.347 .339 -1.034 .337

Equal

variances not assumed

-1.029 35.77 .310 -.349 .339 -1.036 .339

MDA post

Equal variances assumed

2.55 .119 -.489 36 .628 -.0628 .128 -.323 .197

Equal

variances not assumed

-.478 28.31 .636 -.0628 .131 -.331 .206

Keterangan: pre=sebelum perlakuan; post=sesudah perlakuanUji

Efektivitas ekstrak..., Toni Sutono, F Farmasi UI, 2013