Upload
phungthien
View
251
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK
SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA
MELALUI KOMBINASI MODEL NUMBERED HEADS
TOGETHER DAN MIND MAPPING DI SMP
MUHAMMADIYAH 08 MIJEN SEMARANG
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Tarbiyah
Jurusan Tadris Biologi
Disusun Oleh:
RISDA FITRI INDRIYANI063811033
FAKULTAS TARBIYAH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
SEMARANG
2010
ABSTRAK
Risda Fitri Indriyani (NIM. 063811033). Efektifitas Pembelajaran Materi PokokSistem Peredaran Darah Melalui Kombinasi Model Numbered Heads Together(NHT) Dan Mind Mapping Di SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang. Skripsi.Semarang: Program Strata 1 Jurusan Pendidikan Biologi IAIN Walisongo, 2011.
Melalui kegiatan observasi yang dilaksanakan pada bulan April hinggaMei 2010, diketahui pembelajaran di SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarangmenggunakan metode ceramah yang diselingi tanya jawab, diskusi dan pemberiantugas tanpa danya kontrol akan tugas tersebut sehingga pembelajaran cenderungberpusat pada guru.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan pembelajarandengan kombinasi Model Numbered Heads Together (NHT) dan Mind Mappingdapat meningkatkan hasil belajar biologi peserta didik SMP Muhammadiyah 08Mijen Semarangf serta untuk mengetahui persepsi peserta didik akan pembelajarandengan menggunakan pendekatan kombinasi Model Numbered Heads Together(NHT) dan Mind Mapping. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif..
Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarangpada bulan Septemper-Oktober 2010. Subjek penelitian ini adalah peserta didikkelas VIII C dan VIII D SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang yangberjumlah 68 orang. Data penelitian ini berupa hasil belajar peserta didik.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik pada nilaipostes kelas eksperimen menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan nilaipretes kelas eksperimen. Peningkatan persentase masing-masing indikator yaituindikator Attention sebesar 7,82% Relevance 3,60%, Confidence 12,13%, danSatisfaction 7,10% Skor hasil belajar rata-rata angket sebelum tindakan 2,90meningkat menjadi 11,01setelah pelaksanaan tindakan. Rerata kelas dari hasilevaluasi di setiap kuis juga mengalami peningkatan, pada prites eksperimensebesar 56,00 dan hasil belajar pada prites kontrol sebesar 60,47 denganpeningkatan sebesar 7,69. Ketuntasan belajar secara klasikal pada posteseksperimen 87,09 sebesar 70,96% dan pada postes kontrol meningkat menjadi79,53 sebesar 93,54% Jadi, ketuntasan belajar mengalami peningkatan sebesar40,58%serta melalui hasil angket dan observasi menunjukkan persepsi pesertadidik terhadap pembelajaran dengan kombinasi Model Numbered Heads Together(NHT) dan Mind Mapping cukup baik serta lebih disukai peserta didik karenapeserta didik merasa lebih percaya diri dalam berpendapat akan materi terkait.
Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran dengan kombinasi ModelNumbered Heads Together (NHT) dan Mind Mapping lebih disukai peserta didiksehingga diharapkan guru dapat menerapkan kombinasi Model Numbered HeadsTogether (NHT) dan Mind Mapping sebagai variasi dalam pembelajaran Biologi.Keterbatasan penelitian yang hanya menerapkan kombinasi Model NumberedHeads Together (NHT) dan Mind Mapping pada materi Sistem Peredaran darahpada manusia dengan waktu penelitian yang cukup singkat, maka diharapkan dapatdilakukan penelitian lanjutan pada materi yang lain.
KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO
FAKULTAS TARBIYAHAlamat: Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fak. 7615387 Semarang
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Semarang, 6 Desember 2010Lamp : 4 (Empat) EksemplarHal : Naskah Skripsi Kepada Yth.
An. Sdr. Risda Fitri Indriyani Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo
di Semarang
Assalamu’alaikum Wr. Wb
Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama inisaya kirim naskah skripsi saudari:
Nama : Risda Fitri IndriyaniNIM : 063811033Judul : EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK
SISTEM PEREDARAN DARAH MELALUIKOMBINASI MODEL NUMBERED HEADSTOGETHER (NHT) DAN MIND MAPPING DI SMPMUHAMMADIYAH 08 MIJEN SEMARANG
Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapatdimunaqosahkan.
Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
MOTTO
t• ¤‚y™ur/ ä3 s9$̈B’ÎûÏNºuq» yJ ¡¡9$#$tBur’ÎûÇÚö‘F{ $#$Yè‹ ÏHsdçm ÷ZÏiB4¨b Î)’Îûš• Ï9ºsŒ;M» tƒ Uy5Qöq s)Ïj9
šcrã• ©3 xÿtG tƒÇÊÌÈ
“dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi
semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu
benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.” (Al-
Jatsiyah :13)
PERSEMBAHAN
Dalam perjuangan mengarungi samudra illahi tanpa batas, dengan segala
kerendahan hati, kupersembahkan karya tulis sederhana ini kepada orang-orang
yang telah memberi arti dalam hidupku.
1. Ayahanda Mashudi S.Ag dan Ibunda Sri Mulyani WS, yang senantiasa ikhlas
mendidikku,
2. Ayah mertua H. Abdus Syakur dan Ibu Hj. Istimak, yang senantiasa ikhlas
memberikan motivasi,
3. Suami tercinta Abdul Muflih, yang selalu ikhlas dan sabar mendampingi dalam
pembuatan skripsi ini.
4. Bintang kecilku Ibnu Abdillah Ummami(alm) sebagai sumber inspirasiku,
5. Adik-adikku tersayang (Afif, Danie, Miyung) serta keponakan kecilku (Mb’
Aya, De’ Mila dan De’ Wildan) yang selalu memberikan keceriaan,
6. Temen senasib seperjuangan ( Cenus, Idoet, N-Fies, Milla, Budi, Tafiet dan
Sukron) yang selalu ada dalam suka dan duka,
7. Bolo-bolone Koplenk ar-Risdha (Blank-on, Raja Kamso, Gareng, Monyos,
Pedot, Katrem, Aconk dan Metafisis_isme) yang selalu menghiburku,
8. My Scooter Love, trim’s selalu mengantarku menjelajahi siang dan malam,
9. Teman-teman Tadris Biologi spesial 2006 yang kompak selalu,
10. Best friend in Hijau Hitam yang memberikan solusi-solusi, serta
11. Semua yang ada saat aku ada.
DEKLARASI
Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi
ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.
Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali
informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan sebagai bahan rujukan.
Semarang, 06 Desember 2010
Deklarator,
Risda Fitri IndriyaniNIM. 063811033
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulisan skripsi
ini dapat terselesaikan.
Sholawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada beliau Nabi
Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-orang
mukmin yang senantiasa mengikutinya.
Dengan kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak
mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.
Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada:
1. Sudja’i, Dr. M. Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.
2. Lianah, M.Pd, pembimbing satu yang telah berkenan memberikan bimbingan
dan pengarahan dalam penulisan skripsi.
3. Alis Asikin, M.A, pembimbing dua yang telah berkenan memberikan
bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi.
4. Andi Fadlan, S. Pd, M. Si., Wali Studi selama penulis menuntut ilmu di IAIN
Walisongo Semarang.
5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah
membekali ilmu pengetahuan dan keterampilan serta membantu kelancaran
selama kuliah.
6. Bapak Drs.Muh Ansori, Kepala SMP Muhammadiyah 8 Mijen Semarang,
yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.
7. Ibu Eko sustiyani, S. Pd, Guru mata pelajaran biologi SMP Muhammadiyah 8
Mijen Semarang, yang telah sabar memberikan pengarahan selama proses
penelitian.
8. Orang tua tercinta dan keluarga di Kendal yang senantiasa mendo’akan dan
mengarahkan, sehingga sekripsi ananda dapat terselesaikan.
9. Keluarga besar mertua di Rembang yang selalu memberikan motivasi-
motivasinya.
10. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu
dalam menyelesaikan skripsi ini.
Semoga jasa-jasa mereka mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah
SWT. Demi sempurnanya skripsi ini, saran dan kritik sangat penulis harapkan.
Mudah-mudahan skripsi ini dapat membawa manfaat, amin.
Semarang, 06 Desember 2010
Penulis,
Risda Fitri IndriyaniNIM. 063811033
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL......................................................................................................i
HALAMAN ABSTRAK...............................................................................................ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................................... iii
PENGESAHAN PENGUJI...........................................................................................iv
MOTTO..........................................................................................................................v
PERSEMBAHAN..........................................................................................................vi
PERNYATAAN...........................................................................................................vii
KATA PENGANTAR.................................................................................................viii
DAFTAR ISI..................................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR............ ......................................................................................xiii
DAFTAR TABEL............ ...........................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................xv
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................................1
B. Identifikasi Masalah.............................................................................. 4
C. Penegasan Istilah....................................................................................5
D. Pembatasan Masalah..............................................................................8
E. Rumusan Masalah..................................................................................8
F. Manfaat Penelitian.................................................................................8
BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. Landasan teori.......................................................................................10
1. Belajar.............................................................................................10
a.Ciri-ciri Belajar............................................................................11
b.Prinsip-prinsip Belajar.................................................................12
c.Unsur-unsur dalam belajar...........................................................13
2. Hasil Belajar....................................................................................13
a.Faktor-faktor yang mempengarui hasil belajar............................16
b.Indikato-indikator hasil belajar....................................................16
3. Pembelajaran Biologi......................................................................19
a.Fungsi pembelajaran biologi........................................................20
b.Tujuan Pembelajarn biologi.........................................................20
4. Pengertian Pembelajaran Cooperative Learning.............................21
a.Ciri pembelajaran kooperatif........................................................24
b. Tujuan pembelajarn kooperatif...................................................24
c. Unsur dalam pembelajarn kooperatif..........................................25
d. Langkah pembelajaran kooperatif...............................................25
5. Model Pembelajaran Numbered Heads Togetheer.........................25
6. Metede Mind Mapping....................................................................27
7. Materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia...............................28
a.Pengetian sistem peredarn darah..................................................28
b.Fungsi sistem peredaran darah.....................................................29
c.Darah............................................................................................29
d.Golongan Darah...........................................................................33
e.Alat peredarn darah......................................................................34
f. Macam peredarn darah.................................................................36
g.Gangguan pada sistem sirkulasi...................................................38
B. Kajian Penelitian yang Relevan............................................................39
C. Kerangka Berpikir.................................................................................40
D. Hipotesis Penelitian..............................................................................43
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian..................................................................................44
B. Waktu dan Tempat Penelitian ...........................................................44
C. Variabel penelitian................................................................................45
D. Metode penelitian.................................................................................45
E. Metode penentuan obyek......................................................................47
F. Teknik pengumpulan data.....................................................................47
G. Teknik analisis data...............................................................................48
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi dan hasil penelitian..................................................................55
B. Pengujian hipotesis..................................................................................55
a. Analisis validitas tes.............................................................................55
b. Analisis Reabilitas................................................................................56
c.Analisis indek kesukaran.......................................................................56
d. Analisis daya beda................................................................................57
C. Pembahasan hasil penelitian....................................................................62
D. Keterbatasan penelitian............................................................................63
BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................65
B. Saran...................................................................................................65
C. Penutup...............................................................................................65
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR
1. Gambar 2.1. : Struktur hipotesis.............................................................19
2. Gambar 2.2. : Sel darah merah................................................................31
3. Gambar 2.3. : Sel darh putih...................................................................32
4. Gambar 2.4. : Keping darah....................................................................33
5. Gambar 2.5. : Plasma darah...................................................................34
6. Gambar 2.7. : Alat peredaran darah.......................................................36
7. Gambar 2.8. : Peredaran darah besar.....................................................40
8. Gambar 2.9. : Bagan kerangka berfikir pembelajaran kombinasi.........44
9. Gambar 3.1. : Pretes-postes control group design.................................46
DAFTAR TABEL DAN DIGRAM
1. Tabel 2.1. Perbandingan arteri dan vena...........................................................38
2. Tabel 3.1. Perincian waktu penelitian...............................................................45
3. Tabel 4.1. Prosentase kesukaran butir soal.......................................................57
4. Tabel 4.2. Prosentase daya beda butir soal.......................................................58
5. Diagram 4.1 Prosentase kesukaran butir soal...................................................58
6. Diagram 4.2 Prosentase daya beda butir soal………………………………...58
DAFTAR LAMPIRAN
1. Daftar nama kelas uji coba
2. Daftar nama kelas eksperimen
3. Daftar nama kelas kontrol
4. Nilai pretes kelas eksperimen dan control
5. Nilai postes kelas eksperimen dan control
6. Hasil anlisis uji coba soal
7. Perhitungan validitas tes
8. Perhitungan Reabilitas tes
9. Perhitungan tingkat kesukaran soal
10. Perhitungan daya pembeda soal
11. Uji normalitas nilai pre tes kelas eksperimen
12. Uji normalitas nilai pre tes kelas kontrol
13. Homogenitas dengan uji Barlett
14. Uji kesamaan dua variant data pre tes kelas ekperimen dan kontrol
15. Perbedaan dua rata-rata pre test antara kelompok eksperimen dan
kontrol
16. Uji normalitas nilai post test kelas eksperimen
17. Uji normalitas nilai post test kelas kontrol
18. Uji homogenitas dengan uji Barlett
19. Uji kesamaan dua variant data post tes kelas ekperimen dan kontrol
20. Uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar antara kelompok
eksperimen dan kontrol
21. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kelas kontrol
22. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kelas eksperimen
23. Kisi-kisi soal uji coba
24. Lembar soal uji coba
25. Lembar jawab soal uji coba
26. Lembar kuis 1
27. Lembar kuis 2
28. Lembar jawab soal kuis 1 dan kuis 2
29. Soal pre test
30. Soal post test
31. Lembar jawab soal pri test dan post tes
32. Daftar guru mata pelajaran
33. Denah ruang SMP Muhammadiyah 8 Mijen Semarang
34. Sejarah singkat SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang
35. Surat Penunjukan Pembimbing
36. Surat Izin Riset
37. Surat Pengesahan dari Sekolah
38. Surat keterangan bebas kuliah
BAB I
A. Latar Belakang Masalah
Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu
tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya
penguasaan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja
tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pada tingkat SMP, Biologi
dipandang penting untuk diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri dengan
beberapa pertimbangan. Pertama, selain memberikan bekal ilmu kepada
peserta didik, mata pelajaran Biologi dimaksudkan untuk menumbuhkan
kemampuan berfikir yang berguna untuk memecahkan masalah dalam
kehidupan sehari-hari. Kedua, mata pelajaran Biologi perlu diajarkan untuk
tujuan yang lebih khusus. Yaitu membekali peserta didik pengetahuan,
pemahaman, dan sejumlah pengetahuan yang dipersyaratkan untuk memasuki
jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan
teknologi. Pembelajaran Biologi dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk
menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta
berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup.
Ungkapan di atas sejalan dengan UU nomor: 20 Tahun 2003 pasal 3
bahwa tujuan pendidikan nasional untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi
dirinya, memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara1.
Kenyataan lapangan pembelajaran biologi sekolah sejauh ini masih
didominasi oleh pembelajaran langsung dengan menggunakan metode
ekspositori. Peserta didik diposisikan sebagai obyek yang sering di anggap
tidak tahu atau belum tahu apa-apa. Sedangkan posisi guru sebagai centered
learning yang mempunyai pengetahuan, guru ceramah dan menggurui, otoritas
1 Kardiyat Wiharyanto. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta : Sahabat Setia, 2005,hlm: 30.
1
2
tertinggi adalah guru. Banyak peserta didik yang kurang aktif dalam mengikuti
pembelajaran biologi karena selama ini metode pembelajaran yang digunakan
oleh guru masih menggunakan metode ekspositori. Hal itu sangat
bertentangan dengan makna belajar sendiri sebagaimana diungkapkan oleh
George Polya bahwa belajar adalah serangkaian proses heuristic yang meliputi
understand the problem, devise a plan, carry out the plan, dan look back.2
Menghadapi peserta didik dengan berbagai pribadi dan beragam
kesulitan belajar, menuntut guru untuk memilih metode yang tepat untuk
menyampaikan materi sesuai dengan perbedaan kemampuan otak peserta
didik dan berusaha keras di dalam menjelaskan permasalahan dan menyajikan
kata-kata dengan ungkapan yang jelas dan dapat dipahami sesuai dengan
tingkatan para peserta didiknya, hal ini diterapkan oleh Rasulullah dalam
mengajar para sahabat yang terdapat dalam hadis diantaranya yang
diriwayatkan oleh al-Bukhari di dalam shahihnya dari Ali bin Abi Thalib r.a
dia berkata:
“Hendaklah berbicara kepada manusia sesuai dengan yang merekaketahui; apakah kalian mau Allah dan Rasul-Nya didustakan?” 3
Guru adalah orang yang sangat berperan dalam mengatur alur skenario
pembelajaran yang akan berlangsung di dalam kelas dengan berbagai
kepribadian dan kemampuan peserta didik yang beraneka ragam, E. Mulyasa
menjelaskan bahwa:4
Tugas guru dalam pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian
informasi kepada peserta didik. Sesuai kemajuan dan tuntutan zaman, guru
harus memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan berbagai
keunikannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan
belajar. Dalam pada itu, guru dituntut memahami berbagai model
2Gatot Muhsetyo, dkk, Materi Pokok Pembelajaran Biologi SD, (Jakarta: Universitasterbuka, 2008), Cet. 2, hlm.18.
3 Imam Abi Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Maghirah Bardizbah al-Bukhari al-Ja’fi, Shahih al-Bukhari, Beirut Libanon: Darul Kitab al-Alamiah, 1992, hlm. 42
4 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional,( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008) Hal.21.
3
pembelajaran yang efektif agar dapat membimbing peserta didik dengan
optimal.
Untuk mewujudkan pemahaman konsep dan meningkatkan hasil
belajar peserta didik diperlukan suatu terobosan baru diantaranya yaitu
pemilihan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang akan
diajarkan dan kondisi mental peserta didiknya karena model pembelajaran,
dirasakan mempunyai peran strategis dalam upaya mendongkrak keberhasilan
proses belajar mengajar. Karena model pembelajaran bergerak melihat kondisi
kebutuhan peserta didiknya sehingga guru diharapkan mampu menyampaikan
materi dengan tepat tanpa mengakibatkan peserta didik mengalami kebosanan.
Namun sebaliknya, peserta didik diharapkan dapat tertarik dan terus tertarik
mengikuti pelajaran, dengan keingintahuan yang berkelanjutan. Berbagai
model pembelajaran yang telah dikembangkan secara intensif melalui
berbagai penelitian, tujuannya untuk meningkatkan kerjasama akademik antar
peserta didik, membentuk hubungan positif, mengembangkan rasa percaya
diri, serta meningkatkan kemampuan akademik melalui aktifitas individu
maupun kelompok..5
Pada model Numbered Heads Together (NHT) siswa dilatih untuk
aktif dalam kegiatan pembelajaran, berani mengungkapkan pendapat,
memberikan informasi, menerima informasi dan adanya kerja sama dalam
suatu kelompok belajar. Guru berperan dalam memantau jalannya
pembelajaran dengan memberikan bimbingan kepada kelompok atau individu
yang mengalami kesulitan.
Mind Mapping (Peta pikiran) adalah cara mempelajari suatu konsep
dengan merujuk pada metode pemprosesan informasi mengacu pada konsep.6
Pada peta pikiran siswa dapat menuangkan hasil belajar yang diperoleh dari
kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat mengetahui tema utama, hal-hal
penting dari tema utama, pengembangan dari setiap hal penting tersebut dan
mencari hubungan antara setiap hal. Selain itu dalam membuat peta pikiran
5 http://www.edubenchmark.com/menguak-pentingnya-model-pembelajaran.htlm6 Tony Buzan, Brain Chil, ( Jakarta: Gramedia Pustaka,2007 ), hlm 71
4
juga menggunakan variasi warna, gambar dan symbol sehingga dapat
meningkatkan kreatifitas dan daya imajinasi siswa dalam menuangkan
informasi yang diperolehnya.
Dengan pembelajaran model Numbered Heads Together dan Mind
Mapping, guru dapat mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi
pelajaran. Model Numbered Heads Together merupakan salah satu metode
kooperatif sehingga siswa dapat belajar dan bekerja sama dengan siswa lain.
Siswa akan semakin aktif dengan membuat peta pikiran berdasarkan
pengetahuan yang diterima dari kegiatan pembelajaran dengan hubungan
konsep utama dengan sub-sub konsepnya. Pembelajaran kooperatif model
NHT dan MIND MAPPING dapat diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman dan hasil belajar serta aktifitas siswa, selain itu dengan MIND
MAPPING diharapkan dapat meningkatkan kreatifitas dan daya imajinasi
siswa serta mempermudah penerapan model NHT.
Berdasarkan uraian di atas, penulis terdorong untuk melakukan
penelitian dalam bentuk penelitian kuantitatif yang berjudul “ efektifitas
pembelajaran materi pokok sistem peredaran darah melalui kombinasi model
numbered heads together (NHT) dan mind mapping di SMP Muhammadiyah
08 Mijen Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011”.
B. Identifikasi Masalah
Dari pemaparan masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah bahwa
peserta didik pada umumnya masih mengalami kesulitan dalam memahami
materi pokok sistem peredaran darah manusia sehingga hasil belajar peserta
didik dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan Sistem peredaran
darah manusia untuk mata pelajaran biologi masih tergolong rendah, salah
satu penyebabnya dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan guru
masih menggunakan model pembelajaran langsung dengan menggunakan
metode ekspositori. Oleh karena itu, diterapkan kombinasi model
pembelajaran Numbered Heads Together dan Mind Mapping sebagai alternatif
model pembelajaran untuk meningkatkan output peserta didik. Karena
5
diterapkan kombinasi model pembelajaran baru yaitu Heads Together dan
Mind Mapping maka adakah perbedaan hasil belajar peserta didik pada materi
pokok Sistem peredaran darah manusia dengan menggunakan model
pembelajaran langsung (metode ekspositori) dibandingkan dengan
menggunakan kombinasi model pembelajaran Numbered Heads Together dan
Mind Mapping. Dengan adanya perbedaan tersebut akan memperlihatkan
keefektifan model tersebut.
C. Penegasan Istilah
Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul di atas
dan demi menghindari dari bermacam-macam penafsiran, maka penulis
memberikan penjelasan tentang pengertian beberapa kata yang tercantum
dalam judul sehingga diketahui arti dan makna dalam pembelajaran yang
diadakan.
1. Efektivitas
Keefektifan berasal dari kata efektif yang berarti dapat membawa
hasil guna (untuk usaha, tindakan).7 Sedangkan efektivitas pengajaran
adalah tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan pengajaran yang
ditetapkan.8 Jadi efektivitas merupakan usaha untuk dapat mencapai
sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan
untuk memperoleh hasil yang maksimal.
Efektivitas dalam penelitian ini diukur secara statistik dengan
menunjukkan perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil belajar
biologi peserta didik yang menggunakan kombinasi model pembelajaran
NHT dan Mind Mapping dengan rata-rata hasil belajar biologi peserta
didik yang menggunakan model pembelajaran langsung dengan metode
ekspositori.
2. Pembelajaran
7Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: BalaiPustaka, 2002), hlm. 250.
8St. Vembriarto, dkk., Kamus Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 1994), hlm. 17.
6
Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru
sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih
baik.9 Pembelajaran merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta
didik melakukan kegiatan belajar agar terwujud efisiensi dan efektivitas
kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik.10 Pembelajaran yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah proses pemberian suatu materi
pelajaran agar siswa lebih aktif dan hasil belajar dapat meningkat.
3. Materi Pokok Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada manusia adalah sistem transport yang
mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh manusia11. Sistem
Peredaran Darah Pada Manusia merupakan salah satu materi dalam KTSP
(kurikulum tingkat satuan pendidikan) untuk mata pelajaran Biologi yang
di pelajari peserta didik kelas VIII di tingkat SLTP atau sejenisnya
Sistem peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh darah dan
saluran limfe. Jantung merupakan organ pemompa yang besar yang
memelihara peredaran melalui seluruh tubuh.
4. Model NHT
Menurut Speaker Kagan teknik ini memberikan kesempatan
kepada siswa untuk saling membagi ide-ide dan mempertimbangkan
jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik ini juga dapat mendorong
siswa untuk meningkatkan semangat kerja mereka. Jadi model
pembelajaran NHT mengacu pada suatu cara untuk mempelajari dan
memahami suatu konsep dalam suatu kelompok12.
Inti dari kegiatan NHT adalah :
a) Mengajar : Guru mempresentasikan materi pembelajaran.
b) Belajar dalam tim : Siswa belajar melalui kegiatan kerja dalam
kelompok/tim mereka, untuk menuntaskan materi pelajaran.
9 M Darsono, A Sugandi, Martensi, Belajar dan Pembelajaran, (Semarang, IKIPSemarang Press,2001)
10 Isjono, Efektivitas Pembelajaran Kelompok,( Bandung,Alfabeta,2007)11 Purwoko,et.al.,IPA Terpadu SMP Kelas VIII, (Ghalia Indonesia printing : Pustaka
nasional,2009),hlm.54-68.12 Anita,Lie, Cooperative Learning, Jakarta, PT Gramedia, 2007,hlm59-60
7
c) Pemberian kuis: Siswa mengerjakan pertanyaan secara kelompok
d) Penghargaan: Pemberian penghargaan kepada siswa yang berprestasi
dan tim/kelompok yang memperoleh skor tinggi dalam kuis13.
5. Mind Mapping
Mind Mapping (Peta pikiran) adalah ekspresi alamiah dari cara
kerja otak manusia.14 Pada peta pikiran siswa dapat menuangkan hasil
belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat
mengetahui tema utama, hal-hal penting dari tema utama, pengembangan
dari setiap hal penting tersebut dan mencari hubungan antara setiap hal.
Selain itu dalam membuat peta pikiran juga menggunakan variasi warna,
gambar dan symbol sehingga dapat meningkatkan kreatifitas dan daya
imajinasi siswa dalam menuangkan informasi yang diperolehnya. Peta
pikiran menggambarkan tema utama sebagai titik sentral / tengah dan
cabang-cabangnya sebagaimana turunan yang keluar dari titik tengah
tersebut dan mencari hubungan antara tema turunan.
Pemetaan pikiran merupakan cara kreatif bagi tiap siswa untuk
menghasilkan gagasan, mencatat apa yang di pelajari, atau merencanakan
tugas baru. Meminta siswa untuk membuat peta pikiran memungkinkan
siswa untuk mengidentifikasi dengan jelas dan kreatif apa yang telah
mereka pelajari atau apa yang telah mereka rencanakan.15
Langkah-langkah untuk membuat peta pikiran, yaitu:
a) memilih suatu bahan bacaan.
b) merupakan konsep-konsep yang relevan.
c) mengelompokkan (mengusulkan konsep-konsep yang relevan).
d) Menyusun konsep-konsep tersebut ke dalam bagan.
13 Amin Suyitno, Pembelajaran Inovatif (Semarang: Fakultas Matematika danIPA,2009)hlm.19.
14 Tony Buzan, Brain Child, (Jakarta: Gramedia Pustaka,2005 ), hlm 7115 Melvin, L, Silbermen, Active Learnin : 101 cara belajar siswa aktif , (Bandung,
Nusamedia, 2009), hlm.200
8
e) Menghubungkan konsep-konsep itu dengan kata atau menggunakan
kata penghubung.16
D. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan yang akan
diteliti, yaitu :
1. Sasaran penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 08 Mijen
Semarang kelas VIII semester ganjil.
2. Materi Yang Dipelajari Dalam Penelitian Ini Hanya Pada Sub Materi
sistem peredaran darah pada manusia, sub pokok bahasan darah, alat-alat
peredaran darah, penggolongan darah dan kelainan yang terjadi dalam
sistem peredaran darah pada manusia.
3. Hasil belajar yang di evaluasi hanya pada aspek kognitif tingkat
pengenalan, pengetahuan dan pemahaman.
E. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah “Apakah kombinasi model NHT dan Mind Mapping
efektif dalam pembelajaran biologi materi pokok Sistem peredaran darah di
SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang ?
F. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain sebagai berikut.
1. Bagi sekolah
a. Sebagai bahan informasi untuk menentukan kebijakan-kebijakan
(kurikulum) pembelajaran biologi. Bahan informasi bagi kepala
sekolah dalam menentukan kurikulum biologi apakah sudah sesuai
dengan standar kurikulum yang ditentukan oleh pemerintah.
16 Trianto, mendesain model pembelajaran inovatif – progresif, (Jakarta: Prestasi Pustaka,2007) hlm 160
9
b. Sebagai koreksi terhadap guru bidang studi yang bersangkutan.
Koreksi dari kepala sekolah terhadap guru biologi apakah sudah
memenuhi syarat sebagai pengajar yang profesional.
2. Bagi guru biologi yang bersangkutan
a. Meningkatkan kualitas dan profesionalitas guru biologi. Meningkatkan
kemampuan bagaimana menjadi pengajar sekaligus pendidik dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.
b. Bahan koreksi terhadap cara mengajar guru. Bahan koreksi agar guru
dapat menerapkan metode yang tepat dalam menyampaikan materi
pelajaran. Sehingga peserta didik dengan mudah menangkap materi
pelajaran yang disampaikan.
c. Meningkatkan keakraban antara guru dengan peserta didik. Suasana
pembelajaran yang menyenangkan dan santai menjadikan peserta didik
senang terhadap guru yang bersangkutan. Sehingga antara guru dan
peserta didik terjalin komunikasi yang baik dan akrab.
3. Bagi peserta peneliti
a. Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di kampus pada dunia
pendidikan (sekolah). Penelitian yang dilaksanakan penulis agar dapat
dilaksanakan oleh peserta didik lain di sekolah yang dikehendaki.
b. Memberi bekal agar peneliti sebagai calon guru biologi siap
melaksanakan tugas di lapangan, sesuai dengan kebutuhan
4. Bagi peserta didik kelas VIII
a. Peserta didik merasa senang terhadap pelajaran biologi. Penerapan
kombinasi model pembelajaran Numbered Heads Together dan Mind
Mapping dilaksanakan agar peserta didik merasa senang dan santai
selama pembelajaran biologi.
b. Diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik.
c. Diharapkan dapat memotivasi dan menjadi daya tarik peserta didik
terhadap mata pelajaran Biologi.
10
d. Dapat menumbuhkan semangat kerjasama, karena dalam pembelajaran
Cooperative learning tipe Numbered Head Together (NHT)
keberhasilan individu merupakan tanggung jawab kelompok.
e. Diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi
pokok Sistem peredaran darah.
11
II BAB
LANDASAN TEORI DAN HIPOTESISA. Landasan Teori
1. Belajar
Pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada bagaimana
proses belajar peserta didik. Hampir semua ahli telah mencoba
merumuskan dan membuat tafsiran tentang ”belajar”. Seringkali pula
perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama lain.
Menurut Cronbach sebagaimana dikutip dalam Djamarah, learning
is shown by change in behaviour as result of experience.17 (Belajar sebagai
suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil
dari pengalaman). Sedangkan Hutchinson dan Water, “Learning is a
mechanical process of habit formation and proceeds by meaning of the
frequent reinforcement of a stimulus-response sequence”.18 (Belajar
adalah sebuah proses mekanik (aktivitas) dari bentuk kebiasaan dan
dihasilkan oleh seringnya penguatan dari sebuah rangkaian stimulus dan
respon). menurut Lyle E Bourne, JR. Bruce R.E kstran: ”Learning is any
relatively permanent change in behaviour that is a result of past
experience”.19 (Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap
yang merupakan hasil pengalaman dan latihan).
Pengertian-pengertian di atas mengemukakan bahwa belajar bukan
hanya suatu tujuan tetapi juga merupakan suatu proses atau aktivitas untuk
menghasilkan perubahan tingkah laku. Aktivitas belajar inilah yang oleh
Harold Spears dalam Achmad diartikan dengan learning is to observe, to
read, to imitate, to try something them selves, to listen, to follow direction.
(Belajar terdiri dari mengamati, membaca, meniru, mencoba sendiri
17Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, ( Jakarta; Rineka Cipta, 2002), hlm. 13.18Tom Hutchinson dan Alan Waters, A Learning-Centred Approach, (Cambridge:
Cambridge University Prss, 1987), hlm. 40.19 Mustaqim, Psikologi pendidikan,( Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,2001
12
sesuatu, mendengarkan, mengikuti arahan).20 Hal tersebut sejalan dengan
ungkapan Ash-Shieddieqy dalam bukunya Al-Islam, belajar ialah berusaha
menguasai ilmu pengetahuan, baik dengan cara bertanya, melihat dan
mendengar.21
Sebagaimana dalam Al-Qur’an banyak menunjukkan aktivitas
belajar, di antaranya surat An-Nahl ayat 78:
ª!$#urN ä3 y_t• ÷z r&. Ï̀iBÈbq äÜç/öN ä3 ÏF» yg̈Bé&Ÿwšcq ßJ n=÷è s?$\«ø‹ x©Ÿ@yèy_urãN ä3 s9yìôJ ¡¡9$#
t•» |Á ö/ F{$#urno y‰Ï«øùF{ $#ur öN ä3 ª=yès9šcrã• ä3 ô± s?ÇÐÑÈ
“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaantidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,penglihatan dan hati agar kamu bersyukur”(Q.S. An-Nahl: 78)22
a. Ciri-ciri Belajar
Dari beberapa rumusan pengertian belajar menurut para ahli
pedadodig di atas, menurut Baharuddin dan Wahyuni dapat
disimpulkan adanya beberapa ciri belajar sebagai berikut.
(1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku(change behaviour);
(2) Perubahan prilaku relative permanent;(3) Perubahan perilaku tidak harus segera dapat diamati pada saat
proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebutbersifat potensional;
(4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan ataupengalaman; dan
(5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. 23
20http://www.roelamzone.com/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=39,diakses 15 September 2009, pukul 21:00 WIB.
21Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Al-Islam, (Semarang: Pustaka Rizki Putra,2001), Cet. 2, hlm. 611.
22Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah / PentafsirAl-Qur’an, 1971), hlm. 413. Pendengaran sebagai aktivitas mendengar, penglihatan sebagaiaktivitas mengamati dan hati untuk memahami. Quraisy Shibab dalam bukunya Tafsir al-MisbahVolume VII mengartikan kata af-idah sebagai daya nalar, yaitu potensi/kemampuan berpikir logisdengan kata lain “akal”. Dalam kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir kata af-idah memilikipersamaaan kata dengan qolb yang berarti hati (akal). Dalam surat al-A’rof ayat 179, qolb (akal)digunakan untuk memahami.
23 Baharuddin dan Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-RuzzMedia group, 2008), hlm. 15-16.
13
b. Prinsip-prinsip Belajar
Banyaknya teori dan prinsip-prinsip belajar yang di
kemukakan oleh para ahli pedagogi, namun terdapat beberapa prinsip
yang berlaku umum yang dapat dipakai sebagai dasar dalam upaya
meningkatkan aktivitas pembelajaran. Menurut Dimyati dan Mudjiono
dalam bukunya “Belajar dan Pembelajaran” setidaknya ada tujuh
prinsip-prinsip belajar yang perlu diperhatikan, prinsip-prinsip tersebut
di antaranya.
1) Perhatian dan motivasiPerhatian mempunyai peranan penting dalam peranan
belajar. Tanpa adanya perhatian tidak mungkin terjadinya belajar.Di samping perhatian, motivasi juga mempunyai peranan penting.Ia adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitasseseorang. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada pesertadidik apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya.Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yangdibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut dan akanmembangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.
2) KeaktifanBelajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif
mengalami sendiri karena belajar menyangkut apa yang harusdikerjakan peserta didik untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harusdatang dari peserta didik sendiri. Guru sekedar pembimbing danpengarah.
3) Keterlibatan langsung atau pengalamanBelajar melalui pengalaman langsung peserta didik tidak
sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati,terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawabterhadap hasilnya.
4) PengulanganBelajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia
yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat,mengkhayal, merasakan, berpikir, dan sebagainya. Denganmengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akanberkembang.
5) TantanganSituasi belajar peserta didik menghadapi suatu tujuan yang
ingin dicapai selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahanbelajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitudengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan itutelah diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akanmasuk dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya.
14
6) Balikan dan penguatanFormat sajian berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen,
metode penemuan, dan sebagainya merupakan cara belajarmengajar yang memungkinkan terjadinya balikan dan penguatan.Balikan yang segera diperoleh peserta didik setelah belajar melaluipenggunaan metode-metode ini akan membuat peserta didikterdorong untuk belajar lebih giat dan bersemangat.
7) Perbedaan individualPerbedaan individual akan berpengaruh pada cara dan hasil
belajar peserta didik. Karenanya, perbedaan individu perludiperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran. 24
c. Unsur-unsur Dalam Belajar
Seperti halnya prinsip-prinsip belajar yang telah dijelaskan di
atas, yang tidak kalah pentingnya dalam proses belajar untuk
diperhatikan adalah unsur-unsur dalam belajar itu sendiri. sebagaimana
unsur-unsur tersebut sudah tentu berpengaruh dalam kegiatan belajar
dan hasil yang diperoleh. Menurut Oemar Hamalik unsur-unsur dalam
perbuatan belajar atau proses belajar antara lain sebagai berikut.
(1) Motivasi belajar, yakni dorongan untuk berbuat; (2) Bahan belajar, yakni materi yang dipelajari; (3) Alat bantu belajar, yakni alat yang digunakan untuk
membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar; (4) Suasana belajar, yakni keadaan lingkungan fisik dan
psikologis yang menunjang belajar; dan (5) Kondisi subjek belajar, yakni keadaan jasmani dan mental
untuk melakukan kegiatan belajar. 25
Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, belajar
merupakan suatu usaha sadar dalam hal ini aktivitas individu untuk
mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-
latihan, pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan
karena peristiwa kebetulan.
2. Hasil Belajar
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, hasil belajar adalah
sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan) oleh usaha (pikiran)26. Hasil
24 Dimyati dan Mudjiono, op. cit., hlm. 42-49.25 Oemar Hamalik, op. cit., hlm. 50-52.
15
belajar atau prestasi belajar berasal dari kata “prestasi dan belajar”.
Prestasi merupakan hasil usaha yang diwujudkan dengan aktivitas yang
sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.27 Sedangkan belajar menurut
Oemar Malik, belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan
melalui pengalaman (learning is defined the modification or
strenghthening of behaviour through experiencing)28. Menurutnya belajar
adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi
dengan lingkungannya29. Belajar umumnya ditafsirkan sebagai suatu
proses perubahan tingkah laku peserta didik berkat interaksi antara
individu dengan lingkungannya melalui proses latihan dan pengalaman.
Belajar menurut Asri Budiningsih, belajar adalah suatu proses usaha yang
dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku
yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya30. Sedangkan belajar menurut Mustofa
Fahmi adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan-perubahan tingkah
laku dan pengalaman31.
Untuk lebih memahami devinisi dari belajar, berikut ini disajikan
beberapa pengertian belajar menurut para ahli :
a. Menurut Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of learning(1975),
mengatakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah
laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh
pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi tersebut.
b. Morgan dalam buku Introduction ti Psichology(1978),mengatakan
bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam
tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau
pengalaman.
26 Wjs. Poerwadarminta, loc.Cit,hlm.408.27 Anto Moeliono, dkk, Kamus Besar Bahas Indonesia, (Jakarta: Balai
Pustaka,1988).hlm.28.28 Prof.Dr.Oemar Malik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara,2009)hlm.27.29 Ibid.hlm.28.30 Arif Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,1995).hlm.30.31 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2001).Cet.2.hlm.34.
16
c. Witherington dalam buku Educational Psychology, juga mengatakan
bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang
menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa
kecakapan, sikap, kepandaian, kebiasaan, atau suatu pengertian32.
d. Nana Sudjana adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah
menerima pengalaman belajar33. Sedangkan menurut Dimyati, hasil
belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak
mengajar yang diakhiri adanya proses evaluasi hasil belajar34.
e. Horward Kingsley membagi 3 hasil belajar 35:
1) Keterampilan dan kebiasaan
2) Pengetahuan dan pengertian
3) Sikap dan cita-cita
f. Gagne membagi lima kategori hasil belajar yakni :1) Informasi verbal (verbal information)2) Keterampilan intelektual (intelektual skill)3) Strategi kognitif( cognitive strategy)4) Attitude (sikap)5) Motor skill (keterampilan motoris). 36
g. Jabir Abdul Hamid, dalam bukunya yang berjudul Siikuuluujiyyah at
ta’lum mendefinisikan bahwa :
“Dinamakan belajar dikarenakan karena adanya perubahantindakan atau penyesuaian tingkah laku melalui pengetahuan”37.
Dari beberapa definisi, dapat dikemukakan bahwa belajar adalah
suatu proses perubahan tingkah laku yang dilakukan oleh seseorang
32M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya,2000)hlm.84.
33 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya,2002) hlm.22.
34 Dimyati dan Mudjiono,Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta:Rineka Cipta,2002)hlm.3.35 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru algensindo,
2009) hlm.45.`36 Ibid37 Jabir Abdul Hamid, Siikuuluujiyyat at ta’llum, (Mesir : Nahdhot AL-Arabiyyah,1978),
hlm.8.
17
melalui interaksi dengan lingkungan untuk memperoleh pengetahuan dan
pengalaman yang baru.
a. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
Hasil belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh dua
faktor :
1) Faktor internal (faktor dari dalam diri peserta didik)
Meliputi dua aspek, yaitu aspek fisiologis (yang bersifat
jasmani) dan aspek psikologis (yang bersifat rohani).
Aspek fisiologis yaitu kondisi umum jasmani peserta didik.
Hal ini dapat mempengaruhi semangat peserta didik dalam
mengikuti pelajaran, sehingga berpengaruh pada hasil belajar.
Aspek psikologis yaitu kondisi umum kejiwaan atau
kerohaniahan, yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas
hasil belajar peserta didik. Diantara faktor-faktor rohaniah peserta
didik adalah tingkat kecerdasan atau inteligensi peserta didik,
sikap, bakat, minat dan motivasi peserta didik.
2) Faktor eksternal (faktor dari luar diri peserta didik)
Yaitu kondisi lingkungan disekitar peserta didik yaitu
lingkungan sosial, seperti keluarga, guru, para staff administrasi
dan teman sekelas peserta didik. Juga lingkungan non esensial
seperti rumah, sekolah, alat-alat belajar dan waktu belajar yang
digunakan38.
b. Indikator-indikator hasil belajar
Hasil belajar dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai
tujuan pendidikan. Dimana tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar
peserta didik secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga , yakni :
aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.
38 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: RemajaRosda Karya,2006),hlm.132.
18
1) Aspek kognitif, yaitu segi kemampuan yang berkenaan dengan
ingatan atau pengenalan terhadap pengetahuan dan informasi serta
pengembangan ketrampilan intelektual.
Bloom mengemukakan aspek kognitif terdiri dari enam
kategori:
a) Pengetahuan atau pengenalan
Dalam hal ini peserta didik dituntut untuk dapat
mengetahui atau mengenali adanya konsep fakta atau istilah-
istilah lain.
b) Pemahaman
Dengan pemahaman peserta didik diminta untuk
membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana
diantara fakta-fakta dan konsep.
c) Penerapan atau aplikasi
Penerapan atau aplikasi merupakan kemampuan peserta
didik untuk menyeleksi atau memiliki konsep, hukum, dalil,
gagasan dan cara secara tepat untuk diterapkan dalam situasi
yang baru.
d) Analisis
Analisis merupakan kemampuan peserta didik untuk
menganalisis suatu hubungan atau situasi yang kompleks atau
konsep-konsep dasar.
e) Sintesis
Sintesis merupakan kemampuan peserta didik untuk
menggabungkan unsur-unsur pokok ke dalam struktur yang
baru.
f) Evaluasi
Evaluasi merupakan kemampuan peserta didik untuk
mampu mengevaluasi situasi, keadaan, pernyataan atau konsep
19
berdasarkan suatu kriteria tertentu39. Dan dapat
digambar pada gambar 2.1.
Gambar. 2.1 Struktur hipotesis menurut Bloom40 :
2) Ranah afektif
berkenaan dengan sikap yang terdiri dari 5 aspek yaitu
penerimaan, jawaban atas reaksi, penilaian, organisasi dan
internalisasi.
3) Ranah psikomotorik, berkenaan dengan skills (keterampilan).41
Keefektifan proses pembelajaran ditandai dengan ciri-ciri
sebagai berikut.42
a) Berhasil menghantarkan peserta didik mencapai tujuan-tujuan
instruksional yang telah ditetapkan.
39 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: BumiAksara,2007).Cet.7.hlm117-121.
40 Ibid.hlm.121.41Catharina Tri Anni, dkk, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 2005),
hlm. 7-10.42Agung Wicaksono, Efektifitas Pembelajaran, http://agungprudent.wordpress.com/2009
/06/18/efektifitas-pembelajaran/, diakses 7 September 2009, pukul 20:21 WIB.
Evaluasi
↑
Sintesis
↑
Analisis
↑
Aplikasi
↑
Pemahaman
↑
Ingatan
20
b) Memberikan pengalaman belajar atraktif, melibatkan peserta didik
secara aktif sehingga menunjang pencapaian tujuan instruksional.
c) Memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar-mengajar.
Berdasarkan ciri-ciri di atas pembelajaran dikatakan efektif jika
usaha atau aktivitas yang dilakukan peserta didik dalam proses
pembelajaran mempunyai ketepatan atau kesesuaian dengan tujuan
yang telah ditentukan. Pencapaian tujuan tersebut ditandai dengan
adanya penilaian setelah proses belajar mengajar berlangsung yang
disebut dengan hasil belajar. Semakin baik hasil belajar yang dicapai
peserta didik maka dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran
tersebut semakin efektif.
Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah
nilai yang dicapai seseorang dengan kemampuan maksimal. Hasil
belajar merupakan hal yang penting yang akan dijadikan sebagai tolak
ukur keberhasilan peserta didik dalam belajar dan sejauh mana sistem
pembelajaran
3. Pembelajaran Biologi
Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup serta
sistem dalam kehidupan.43
Dalam aliran konstruktivisme memandang bahwa untuk belajar
Biologi senantiasa membentuk pengertian sendiri. Menurut Atkinson,
sebagaimana dikutip dalam Trianto, orang yang belajar tidak hanya meniru
atau mencerminkan apa yang diajarkan atau dibaca, melainkan membentuk
pengertian sendiri.
Berdasarkan pembahasan tentang konstruktivisme dalam biologi,
tampaklah bahwa peserta didik yang belajar harus berperan secara aktif
membentuk pengetahuan atau pengertian biologi jadi bukan hanya
menerima secara pasif dari guru. Anak yang belajar biologi dianggap
43 Hernando,Palar dan Asmon,Rialdi, Kamus Biologi, (Jakarta: PT Asdi Mahasatya,2003), hlm.36
21
subyek yang memiliki potensi untuk dikembangkan sesuai dengan
penalaran sendiri.44 Jadi dengan kata lain, ciri pembelajaran biologi secara
konstruktivis adalah peserta didik terlibat secara aktif dalam belajarnya,
peserta didik belajar materi biologi secara bermakna dalam bekerja dan
berfikir, peserta didik belajar bagaimana belajar itu; informasi baru harus
dikaitkan dengan informasi lain sehingga menyatu dengan skemata yang
dimiliki peserta didik agar pemahaman terhadap informasi (materi)
kompleks terjadi; orientasi pembelajaran adalah investigasi dan penemuan
yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah. Jadi ciri penting dari
pembelajaran biologi secara konstruktivis adalah berorientasi pada
pemecahan masalah.
Pembelajaran biologi merupakan suatu kegiatan belajar mengajar
yang menitik beratkan pada biologi. Dalam pembelajaran ini peserta didik
diharapkan mampu berlatih untuk bekerja mandiri atau bekerjasama dalam
kelompok, bersikap kritis dan kreatif, mampu berpikir logis dan sistematis,
dapat menghargai pendapat orang lain, serta bertindak jujur dan tanggung
jawab.
1. Fungsi pembelajaran biologi
Mata pembelajaran biologi berfungsi untuk menanamkan
kesadaran terhadap keindahan dan keteraturan alam dalam
mempelajari makhluk hidup serta sistem yang ada dalam kehidupan
sehingga siswa dapat meningkatkan kenyakinan terhadap Tuan Yang
Maha Esa.
2. Tujuan Pembelajaran Biologi
Mata pelajaran biologi bertujuan untuk :a) Memahami konsep biologi dan saling ketergantungan nya.b) Mengembangkan ketrampilan dasar biologi untuk menumbuhkan
nilai serta sikap ilmiah.c) Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan
karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhanmanusia.
44 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yangKreatif dan efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 128.
22
d) Mengembangkan kepekaan nalar untuk memecahkan masalahyang berkaitan dengan proses kehidupan sehari-hari.
e) Meningkatkan kesadaran dan kelestarian lingkungan.f) Memberikan bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan
pendidikan45.Dari berbagai pendapat tersebut diatas maka dapat disimpulkan
bahwa proses belajar mengajar biologi merupakan suatu proses belajar
yang dilakukan dengan sadar dan terarah dimana individu belajar biologi
dengan tujuan untuk melatih cara berfikir dan bernalar serta melatih
kemampuan memecahkan masalah.
4. Pengertian Pembelajaran Cooperative Learning
Pembelajaran berasal dari kata “belajar” yang artinya “berusaha
atau berlatih supaya mendapatkan kepandaian46. Menurut Amin Suyitno
dalam dasar-dasar dan proses pembelajaran matematika, dikatakan bahwa
pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap
kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang
beragam agar terjadi interaksi yang optimal antara peserta didik dengan
peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik
lainnya47.Pembelajaran adalah proses belajar mengajar yang terprogram
berdasarkan kurikulum48.
Dalam proses belajar mengajar, sangat banyak model-model
pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran, salah
satunya adalah model pembelajaran cooperative learning.
Model pembelajaran cooperative learning adalah salah satu model
pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subyek pembelajaran
(student oriented). Dengan suasana kelas yang demokratis, yang saling
45 Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi SM, (Jakarta: PendidikanNasional,2003),hlm.2.
46 Wjs poerwardarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka),hlm.14847 Amin Suyitno, loc.Cit, hlm.1.48 Wjs Poerwardarminta, op.cit, hlm. 773.
23
membel ajarkan memberi kesempatan peluang lebih besar dalam
memberdayakan potensi siswa secara maksimal49.
Pembelajaran cooperative learning merupakan model
pembelajaran dimana peserta didik bekerja sama dalam kelompok-
kelompok kecil untuk saling membantu belajar satu sama lainnya.
Kelompok-kelompok kecil tersebut beranggotakan peserta didik dengan
hasil belajar tinggi, rata-rata dan rendah, laki-laki dan perempuan, peserta
didik dengan latar belakang suku yang berbeda dan heterogen.50
Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang bernaung
dalam teori konstruktitivis yang muncul dari konsep bahwa siswa akan
lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka
saling berdiskusi dengan temannya.51.
Dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai
siswa ataupun sebagai guru. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk
mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan
keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat
bermanfaat bagi kehidupan diluar sekolah52.
Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-
kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi
heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku, atau ras dan satu sama lain
saling membantu. Tujuan terbentuknya kelompok tersebut adalah untuk
memberikan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam
proses berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok,
tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang di
sajikan oleh guru, dan saling membantu teman sekelompoknya untuk
mencapai ketuntasan belajar.
49http://xpresiriau.com/teroka/artikel-tulisan-pendidikan/kelebihan-dan-kekurangancooperative - learning/ (20 januari 2010, 19. 38.)
50 Trianto, loc.cit.hlm.4151 Ibid.52 Ibid.hlm.42.
24
Pembentukan kelompok didasarkan agar peserta didik dapat teratur
dan saling bekerjasama dalam kelompok. Seperti dalam firman Allah surat
Al-Maidah ayat 2 sebagai berikut :
¢...(#q çRur$yès?ur’n? tãÎhŽÉ9ø9$#3“uq ø)G9$#ur(Ÿwur(#q çRur$yès?’n? tãÉO øO M}$#Èbºurô‰ãèø9$#ur4(#q à)̈?$#ur
©!$#(¨b Î)©!$#߉ƒ ωx©É>$s)Ïèø9$#ÇËÈ
…dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan
dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan
pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya
Allah Amat berat siksa-Nya.
Ayat di atas menunjukkan bahwa dianjurkan untuk saling tolong-
menolong dalam hal kebajikan. Kerja kelompok dapat meningkatkan harga
diri karena anggota kelompok merasa pendapatnya diterima. Hubungan
teman sebaya membuat mereka merasa senang menikmati bagian dari
proses belajar.
Menurut Triyanto dengan bekerja secara bersama atau tolong-
menolong untuk tujuan bersama, maka peserta didik akan
mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang
akan sangat bermanfaat bagi lingkungan di luar sekolah53.
Selama belajar secara kooperatif, siswa tetap tinggal dalam
kelompoknya selama beberapa kali pertemuan. Mereka diajarkan
keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di
dalam kelompoknya. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota
kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan guru dan
saling membantu di antara teman sekelompok nya untuk mencapai materi.
53 Trianto, Loc. Cit, hlm. 42
25
Belajar belum selesai jika salah satu anggota kelompok ada yang belum
menguasai materi pelajaran54.
a. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif
Sebagai sebuah model pembelajaran, Pembelajaran Kooperatif
memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
(1) Peserta didik bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk
menuntaskan materi belajar;
(2) Kelompok dibentuk dari peserta didik yang memiliki kemampuan
akademik yang heterogen;
(3) Bila keadaan memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras,
budaya, suku, jenis kelamin berbeda-beda; dan Penghargaan lebih
berorientasi kelompok ketimbang individu.55
b. Tujuan pembelajaran kooperatif
Tujuan utama dalam pengembangan model pembelajaran
cooperative learning adalah belajar kelompok bersama teman-
temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan
kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya,
dengan cara menyampaikan pendapat mereka dengan cara. Berkumpul
secara berkelompok sehingga ditemukan sosok seorang pribadi
manusia (karakter manusia) seperti yang dikemukakan oleh Paul B
Horton dan Charles L Hunt (1993) bahwa: “Pengalaman berkelompok
yang membuat manusia memiliki ciri-ciri norma-norma hidup serta
bersama-sama memiliki nilai-nilai, tujuan, perasaan dan banyak
membedakan kita dengan orang lain seperti perasaan dan perilaku
seseorang dipengaruhi oleh keunggulan kelompok, apakah ia menjadi
54 Ibid.55 Ibrahim, et. al., Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: Pusat Sains dan Matematika
Sekolah UNESA, 2000), hlm. 6.
26
manusia yang bersifat manusiawi dan melalui pengalaman
berkelompok kita menghayati baik atau pengecut”56.
c. Unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif
Roger dan David Johnson, dalam Anita Lie mengatakan bahwa
tidak semua kerja kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif,
Agar dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif, maka
perlu diterapkan lima unsur pembelajaran kooperatif. 57
(1) Saling ketergantungan positif;(2) Tanggung jawab perseorangan;(3) Tatap muka;(4) Komunikasi antar anggota; dan(5) Evaluasi proses kelompok.
d. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif
Dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif setidaknya
ada enam langkah utama yang harus di lakukan.
(1) Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingindicapai dan memberikan motivasi belajar kepada peserta didik;
(2) Guru menyampaikan informasi kepada peserta didik, baik denganperagaan atau teks;
(3) Peserta didik dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompokbelajar;
(4) Bimbingan kelompok-kelompok belajar pada saat peserta didikbekerja sama mengerjakan tugas yang diberikan;
(5) Setiap akhir pembelajaran guru mengadakan evaluasi untukmengetahui penguasaan materi pelajaran oleh peserta didik; dan
(6) Menyampaikan hasil evaluasi kepada peserta didik. 58
5. MODEL PEMBELAJARAN NHT
a) Pengertian
NHT singkatan dari Numberds Heads Together. Pembelajaran
kooperatif NHT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif
yang cukup sederhana, dengan pengelompokan campur yang
56http://xpresiriau.com/teroka/artikel-tulisan-pendidikan/tujuan-pengembangan-model-cooperative-learning/
57 Anita Lie, Cooperative Learning, (Mempraktikkan Pembelajaran Kooperatif di Ruang-ruang Kelas), (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004), Cet. 3, hlm. 31.
58 Iskandar, op. cit., hlm. 127-128.
27
melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk
pembelajaran individu anggota59. Pembelajaran kooperatif tipe NHT
ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif
dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah
anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali
dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi,
kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok.
Tujuan dibentuknya kelompok adalah untuk memberikan
kesempatan kepada semua peserta didik untuk dapat terlibat secara
aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar, dengan harapan
bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep
yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya60
NHT dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya
di Universitas John Hopkin, ia mengatakan bahwa dalam NHT
merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif atau cooperative
learning yang paling sederhana, dimana siswa ditempatkan dalam tim
belajar 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi,
jenis kelamin dan suku61.
Memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan
belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakang nya
Numbered Head Together ( NHT ). Menurut Speaker Kagan teknik ini
memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagi ide-ide
dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik
ini juga dapat mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja
mereka. Jadi model pembelajaran NHT mengacu pada cara untuk
mempelajari dan memahami suatu konsep dalam suatu kelompok.
Cara-cara merealisasikannya adalah sebagai berikut:
a) Siswa dibagi dalam kelompok. Setiap siswa dalam setiap
kelompok mendapat nomor.
59 Drs. Amin Suyitno,loc.cit.hlm1960 Trianto, loc.cit.hlm 4161 Ibid.hlm.52.
28
b) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok
mengerjakannya.
c) Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan
memestikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban ini.
Guru memanggil salah satu.
d) Nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka.62
6. MIND MAPPING ( Peta Pikiran )
Peta pikiran adalah cara mempelajari suatu konsep dengan merujuk
pada metode pemprosesan informasi.63 Konsep ini didasarkan pada cara
kerja otak menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
otak tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer
rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang.64
Menurut De Porter, et. al., (2004) manfaat peta pikiran diantaranya
adalah:
a) Fleksibel untuk menjelaskan suatu hal tentang pemikiran karena siswa
dapat mudah menambahkannya di tempat yang sesuai dalam peta
pikiran siswa tanpa harus kebingungan.
b) Dapat memusatkan perhatian siswa.
c) Meningkatkan pemahaman.
d) Menyenangkan karena dapat menjadikan daya imajinasi dan kreativitas
siswa tidak terbatas.
Untuk menguasai konsep dapat digunakan warna, bentuk, besar,
jumlah dan sebagainya untuk memudahkan penggolongan. Seperti
penggolongan manusia berdasarkan hubungan keluarga, bangsa, pekerjaan
dan sebagainya.65
Langkah-langkah untuk menyusun peta konsep, yaitu:
62 Anita ,Lie, Cooperative Learning, Jakarta, PT Gramedia, 2007, hlm59-60
63 Tony Buzan, Brain child ( how smart parents make smart kids), (Jakarta, PT.Gramediapustaka utama,2005) hlm 71
64 Fidelis E. Waruwu, /http:www.edutraco.com/[email protected] Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar,(Jakarta,
PT.Bumi Aksara, 2000), CET 7, HLM 138
29
1. Memilih suatu bahan bacaan
2. Menentukan konsep-konsep yang relevan
3. Mengelompokkan ( mengusulkan konsep-konsep yang relevan)
4. Menyusun konsep-konsep tersebut dalam suatu bagan
5. Menghubungkan konsep-konsep itu dengan kata atau menggunakan
kata penghubung.66
7. Materi Sistem Peredaran Darah
Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna
(fi ahsan taqwim). Sempurna dalam bentuk dan rupa. Sempurna dalam
derajatnya dibanding makhluk Tuhan yang lain. Sebagaimana dinyatakan
Allah dalam surat al-maidah ayat 5
Ì• ÝàY u‹ù= sùß`» |¡RM} $#§N ÏBt, Î= äzÇÎÈ
“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah Dia diciptakan?”
Serta surat Asy-syams ayat 7
<§øÿ tR ur$tB ur$yg1 §q y™ÇÐÈ
“dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya)”
Seperti makhluk hidup lainnya, pada manusia juga mengalami
sistem transport yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh
Pada manusia, Terjadinya sistem transport tersebut disebut Sistem
peredaran darah atau sistem sirkulasi.
a. Pengertian Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah pada manusia adalah sistem transport
yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh manusia. Darah
66 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik: konseplandasan teoritis-praktis dan implementasinya ,(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007 ) hlm159
30
membawa oksigen dan sari-sari makanan dari jantung menuju seluruh
tubuh untuk menghasilkan energi.
b. Fungsi Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah berfungsi untuk:
1. Sebagai alat transport :
a) O2 dari paru-paru di angkut ke seluruh tubuh
b) CO2 di angkut dari seluruh tubuh ke paru-paru
c) Sari makanan di angkut dari jonjot usus ke seluruh jaringan
yang membutuhkan.
d) Zat sampah hasil metabolisme dari seluruh tubuh ke alat
pengeluaran.
e) Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin (kelenjar buntu)
ke bagian tubuh tertentu.
2. Mengatur keseimbangan asam dan basa
3. Sebagai pertahanan tubuh dari infeksi kuman
4. Untuk mengatur stabilitas suhu tubuh
c. Darah
Darah adalah cairan tubuh yang terdapat dalam pembuluh
darah, yang terdiri dari ± 45% bagian padat (sel-sel darah) dan ±55%
bagian cair (plasma darah)67.
Manusia diciptakan oleh Allah dari segumpal darah, seperti
dalam firman Allah surat al-Alaq, ayat 2 :
t, n=y{z̀ » |¡SM}$#ô Ï̀B@, n=tãÇËÈ
Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.68
67 Evelyn C Pearce, Anatomi da Fisiologi untuk paramedic, (Jakarta, PT.Gramedia PustakaUtama, 2006) hlm.133
68 Departemen Agama RI, Loc. Cit, hlm. 597
31
1. Sel-sel darah
a. Eritrosit (sel darah merah)
gambar 2.2 Sel darah merah. 69
Sel darah merah (eritrosit) Tidak ber inti, mengandungHemoglobin (Hb) (protein yang mengandung senyawa hemindan Fe yang mempunyai daya ikat terhadap O2 dan CO2),berbentuk bikonkav, dibentuk oleh sumsum merah pada tulangpipa dan tulang pipih. Sedang pada bayi dibentuk dalam hatidan limpa. Dalam 1 mm3 terkandung ± 5 juta eritrosit (laki-laki) dan ± 4 juta eritrosit (wanita).70
b. Leukosit (sel darah putih)
Leukosit mempunyai inti, setiap 1 mm3 mengandung
6000 – 9000 sel darah putih, bergerak bebas secara ameboid,
berfungsi melawan kuman secara fagositosis, dibentuk oleh
jaringan retikulo endothelium di sumsum tulang untuk
granulosit dan kelenjar limpha untuk agranulosit.
Leukosit, meliputi :
1) Granulosit: Merupakan sel darah putih yang mengandung
sitoplasma dan bergranula.
a) Neutrofil : Granula merah kebiruan, bersifat fagosit.
b) Basofil : Granula biru, fagosit.
c) Eosinofil : Granula merah, fagosit.
2) Agranulosit : Merupakan sel darah putih yang
sitoplasmanya tidak bergranula , terdapat sebagai :
69http://images.google.co.id/imglanding?q=sistemperedarandarah&imgurl=http://addedq.files.wordpress.com.2007/09/sel-sel darah-3.jpgeimgureful.
70 Evelyn C Pearce,loc.Cit,hlm.134.
32
a) Monosit : Inti besar, bersifat fagosit, dapat bergerak
cepat.
b) Limphosit: Inti sebuah, untuk imunitas, tidak dapat
bergerak71.
Gambar 2.3 Sel darah putih. 72
c. Trombosit (Keping Darah)
Trombosit adalah badan-badan berbertuk bulat yang
sebenarnya merupakan fragmen-fragmen dari sel-sel berukuran
lebih besar yang di hasilkan di sum-sum tulang merah.
trombosit tidak berinti dan mudah pecah, bentuk tidak teratur,
berperan dalam pembekuan darah, keadaan normal 1 mm3
mengandung 200.000 – 300.000 butir trombosit. Tombosit
berfungsi sebagai pembeku darah. Jika suatu jaringan terjadi
luka, trombosit pada permukaan yang luka akan pecah dan
mengeluarkan enzim trombokinase. Enzim ini akan mengubah
protrombin menjadi trombin. Trombin adalah sebuah enzim
yang mengkatalisis perubahan fibrinogen menjadi fibrin.
Pembentukan benang-benang fibrin menyebabkan luka akan
tertutup73.
71 Ibid,hlm.135-136.72 Ibid.73.Suyitno A Sukiman, Biologi 2 SMP Kelas VIII, (Bogor : Yudhistira,2009), hlm.55
33
Gambar 2.4 Sel-sel darah. 74
2. Plasma darah
Gambar 2.5 Plasma darah. 75
Plasma darah tersusun dari 91,5% air dan 8,5% zat terlarut.
Dalam plasma darah terlarut terdapat molekul-molekul dan ion-ion,
diantaranya:
a) Protein, meliputi : Fibrinogen(untuk pembekuan darah),
Albumin (menjaga tekanan osmotik darah) dan Globulin( yang
berfungsi untuk membentuk zat kebal / zat antibody).
b) Sari-sari makanan, meliputi :glukosa, asam amino, asam lemak
dan gliserin
c) Garam mineral, meliputi : Kation (Na+, K++, Ca++, Mg++) dan
(Anion : Cl-, HCO3-, PO4
- )
d) Zat hasil produksi sel, meliputi :Hormon, Enzim dan Antibodi.
e) Zat hasil sisa metabolisme, meliputi :Urea dan Asam ureat.
f) Gas-gas pelepasan, meliputi : O2, CO2 dan N2.
74http://images.google.co.id/imglanding?q=sistemperedarandarah&imgurl=http://addedq.files.wordpress.com.2007/09/sel-sel darah-3.jpgeimgureful.
75Ibid.
34
d. Golongan Darah
Terdapat 3 sistem penggolongan darah pada manusia :
1. Sistem MN (Serum) : golongan darah digolongkan menjadi 3 yaitu
M, MN dan N.
2. Sistem Rh (Rhesus) : golongan darah manusia di golongkan
menjadi 2 yaitu Rh+ dan Rh-.
Orang bergolongan Rh+ di dalam eritrositnya terkandung
aglutinogen Rhesus, 85% dimiliki orang berkulit berwarna. Sedang
yang bergolongan Rh- dalam eritrositnya tidak terdapat aglutinogen
Rhesus, 85% dimiliki orang berkulit putih.
Apabila bayi bergolongan Rh+ berada dalam kandungan ibu
bergolongan RH- , dimana darah ibu sudah terbentuk zat anti Rh+,
maka tubuh bayi akan kemasukan zat anti Rh+, dan anak itu akan
menderita penyakit kuning sejak lahir yang disebut
erythroblastosis foetalis (sel-sel darah merahnya tidak dapat
dewasa).
3. Sistem A, B, O
Orang yang pertama kali menggolongkan darah menurut
sistem ABO adalah Karl Landsteiner dan Donath. Mereka
membedakan golongan darah manusia menjadi 4, yaitu A, B, AB
dan O.
Golongan darah A : Sel darah merahnya mengandung
aglutinogen A, sedangkan dalam plasmanya terdapat aglutinin β
atau zat anti B.
Golongan darah B : sel darah merahnya mengandung
aglutinogen B, sedangkan dalam plasmanya terdapat aglutinin α
atau zat anti A.
Golongan darah AB : sel darah merah mengandung
aglutinogen A dan B, sedangkan dalam plasmanya tidak terdapat
agglutinin α dan β.
35
Golongan darah O : sel darah merahnya tidak terdapat
aglutinogen A dan B, tetapi plasma nya mengandung aglutinin α
dan β.
Aglutinogen adalah protein di dalam sel darah yang dapat
digumpalkan oleh agglutinin. Ada dua macam aglutinogen, yaitu
aglutinogen A dan Aglutinogen B. Sedangkan aglutinin adalah
protein di dalam plasma darah yang dapat menggumpal kan
aglutinogen., Ada dua aglutinin, yaitu agglutinin α dan aglutinin β.
Gambar 2.6 Tabel golongan darah76
Golongan darah Aglutinogen Aglutinin
A
B
AB
O
A
B
A dan B
Tidak Ada
β
α
Tidak Ada
α dan β
Secara teori golongan darah AB dapat menerima semua
golongan darah disebut respien universal, dan golongan darah O
dapat memberi kepada semua golongan darah disebut donor
universal.
e. Alat Peredaran Darah
Alat peredaran darah terdiri atas jantung (cor) dan
pembuluh (vasa darah).
1. Jantung (cor)
Gambar 2.7 Jantung. 77
76 Istamar Syamsuri, loc.Cit, hlm.114.
36
Jantung merupakan alat pemompa darah. Jantung terdiri
dari otot jantung (miokardium), selaput jantung (perikardium)
dan selaput yang membatasi ruangan jantung (endokardium).
Otot jantung mendapatkan zat makanan dan O2 dari
arah melalui arteri koroner. Peristiwa penyumbatan arteri
koroner disebut koronariasis.
Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 atrium dan 2
ventrikel.
a) Atrium (serambi)
Merupakan ruangan tempat masuknya darah dari
pembuluh balik (vena). Atrium kanan (dexter) dan atrium
kiri (sinister) terdapat katup valvula bikuspidalis. Pada fetus
antara atrium kanan dan atrium kiri terdapat lubang disebut
foramen ovale.
b) Ventrikel (bilik)
Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari atrium,
dan ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan,
karena berfungsi memompakan darah keluar jantung.
Antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri terdapat katup
valvula trikuspidalis.
Saat ventrikel berkontraksi, darah dari ventrikel kiri
yang kaya O2 dipompakan menuju aorta. Sedangkan darah
dari ventrikel kanan yang kaya CO2 dipompakan melalui
arteri paru-paru (arteri pulmonalis). Bila ventrikel
mengendur (relaksasi) maka jantung akan menerima darah
dari vena cava superior, dan vena cava inferior yang kaya
CO2 masuk ke dalam atrium kanan. Sedangkan darah dari
pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang kaya O2
masuk ke atrium kiri.
77http://images.google.co.id/imglanding?q=sistemperedarandarah&imgurl=http://addedq.files.wordpress.com.2007/09/jantung-3.jpgeimgureful.
37
Pada jantung yang mengempis (kontraksi) maka
tekanan jantung menjadi maksimum disebut sistole.
Keadaan jantung yang relaksasi (mengendur) maksimum,
maka tekanan ruang jantung menjadi minimum disebut
diastole.
Jantung manusia berdenyut kira-kira 70 – 80 kali
setiap menit, sehingga dalam sehari ± 100.000 kali. Pada
bayi yang baru lahir berdenyut ± 130 setiap menit. Umur 20
tahun ± 72 / menit dan 45 tahun ± 75 / menit.
2. Pembuluh darah
a. Pembuluh nadi (arteri) : pembuluh darah yang membawa
darah dari jantung.
b. Pembuluh vena (balik) : pembuluh darah yang membawa
darah ke jantung.
Tabel 2.1 Perbedaan antara arteri dan vena
Obyek Arteri (pembuluh nadi) Vena (pembuluh balik)
DindingAliranDarah
Tekanan
LetakKatup
Nama
Tebal, elastisMeninggalkan jantungKaya O2 kecuali arteripulmonalis.Jika terpotong darahmemancar.Agak ke dalamHanya satu dipangkal aorta.
Sesuai dengan organ yangdituju.
Tipis, kurang elastisMenuju ke jantungKaya CO2 kecuali venapulmonalis.Jika terpotong, darahhanya menetes.Di permukaan tubuhBanyak terdapat disepanjang vena yang besar.Sesuai dengan organ yangditinggalkan.
f. Macam-macam peredaran darah :
Peredaran darah pada manusia adalah peredaran darah tertutup
dan peredaran darah ganda. Peredaran darah tertutup artinya bahwa
38
setiap kali beredar darah melewati pembuluh darah. Peredaran darah
ganda maksudnya setiap kali beredar darah melewati jantung dua kali.
Peredaran darah ganda terdiri dari :
1. Peredaran darah kecil, yaitu peredaran darah yang dimulai dari
jantung menuju paru-paru, kemudian kembali lagi ke jantung.
Darah yang kaya CO2 dari jaringan tubuh bergerak menuju serambi
kanan kemudian ke bilik kanan. Kemudian bilik kanan memompa
darah ke paru-paru melalui arteri paru-paru. Di paru-paru terjadi
pertukaran gas. CO2 dari darah masuk ke paru-paru sedangkan O2
paru-paru masuk ke darah. Kemudian, darah yang kaya O2
mengalir kembali ke jantung melalui vena paru-paru dan masuk ke
serambi kiri jantung.
Ventrikel dexterà arteri pulmonalis à paru-paru à vena
pulmonalis à atrium sinister. Atau :
Jantung à paru-paru à jantung.78
2. Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari bilik kiri
jantung ke seluruh tubuh kemudian kembali ke serambi kanan
jantung. Bilik kiri jantung berkontraksi memompa darah kaya O2.
darah tersebut keluar dari jantung melalui aorta kemudian ke
seluruh tubuh. Pertukaran zat terjadi pada saat darah sampai di
kapiler organ, setelah mengalir melalui kapiler, darah menjadi kaya
CO2 Darah tersebut di angkut oleh vena cava masuk ke serambi
kanan.
Ventrikel siniste à aorta à arteri à arteriola à kapiler
à venula à vena à vena cava superior dan vena cava
inferior à atrium dexter.79
78. Suyitno A Sukiman, Loc.Cit, hlm.86.5379 Ibid.
39
Gambar 2.8 Peredaran Darah Besar. 80
g. Gangguan Pada Sistem Sirkulasi Darah
1. Hemofili : Darah sukar membeku akibat faktor keturunan (genetis).
2. Anemia : Penyakit kurang darah, akibat kandungan Hb rendah,
kurangnya eritrosit atau menurunnya volume darah dari normal.
3. Polistemia : Kelebihan eritrosit akibat meningkatnya viskositas
(kekentalan) darah.
4. Leukimia : Kanker darah, akibat bertambahnya leukosit yang tidak
terkendali.
5. Leukopenia : Menurunnya jumlah leukosit karena infeksi kuman
tifus sehingga eritrosit dapat menurun hingga 3000 per mm3.
6. Thalasemia : Rendahnya daya ikat eritrosit terhadap O2 karena
kegagalan pembentukan haemoglobin (eritrosit pecah). Penyakit ini
genetis.
7. Sklerosis : Pengerasan pembuluh nadi akibnat endapan senyawa
lemak atau zat kapur.
8. Koronarialis : Penyempitan arteri koroner pada jantung.
80http://images.google.co.id/imglanding?q=sistemperedarandarah&imgurl=http://addedq.files.wordpress.com.2007/09/jantung–dan-pembuluh-darah-3.jpgeimgurefu
40
9. Varises : Pelebaran pembuluh vena dan umumnya di bentis,
sedang yang di anus disebut ameien (hemoroit).
10. Hipertensi : Tekanan darah tinggi.
11. Hipotensi : Tekanan darah rendah..81
Begitu indah dan sempurnanya Allah menciptakan manusia
dengan tiada kekurangan, untuk itu wajib bagi manusia
mensyukuri-Nya, firman Allah surat an- Naml ayat 73 :
¨b Î) ury7/ u‘rä% s!@@ôÒ sù’n? tãĨ$̈Z9$#£ Å̀3» s9uröN èd uŽsYò2r&Ÿwtbrã• ä3 ô± o„ÇÐÌÈ
dan Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai kurnia yangbesar (yang diberikan-Nya) kepada manusia, tetapi kebanyakanmereka tidak mensyukuri(nya).82
B. Kajian Penelitian yang Relevan
Pada dasarnya urgensi kajian penelitian adalah sebagai bahan auto
kritik terhadap penelitian yang ada, mengenai kelebihan maupun
kekurangannya, sekaligus sebagai bahan perbandingan terhadap kajian yang
terdahulu. Dan untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yang
membahas permasalahan yang sama dan hampir sama dari seseorang, baik
dalam bentuk skripsi, buku dan dalam bentuk tulisan lainnya maka penulis
akan memaparkan beberapa bentuk tulisan yang sudah ada, di antaranya
sebagai berikut:
1) Skripsi yang disusun oleh Nur Azizah (Nim :4101403043) pada tahun
2007, mahasiswa unnes matematika dan ilmu pengetahuan alam dengan
judul ”keefektifan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT
(numbered heads together) dengan memanfaatkan LKS pada pokok
bahasan dengan bangun ruang sisi batur (kubus dan balok) siswa kelas
VIII semester 2 SMP N 6 Semarang pada tahun pelajaran 2006/2007”.
81 Suyitno A Sukiman loc.Cit,hlm.55-5682 Departemen Agama RI, Loc. Cit, hlm. 383
41
Berdasarkan data yang disbanding pembelajaran konvensional pada pokok
bahasan bangun ruang sisi datar (kubus dan balok) untuk siswa kelas VIII
semester 2 SMP N 6 Semarang. Disarankan guru dapat terus
mengembangkan pembelajaran kooperatif NHT dan penerapan pada materi
lain..
2) Skripsi yang disusun mahasiswa Unnes oleh Fery Lutfiana Dewi yang
berjudul “Peta konsep sebagai upaya peningkatan hasil belajar biologi
pokok bahasan animalia di SMA 5 Semarang tahun ajaran 2004/2005.
Penelitian menunjukkan hasil belajar peserta didik pokok bahasan
animalia meningkat, yaitu dari siklus 1 dengan ketuntasan belajar 59,5%,
kemudian menjadi 71,47 dengan ketuntasan belajar 81,63 % dan siklus 3
meningkat menjadi 92,9 dengan ketuntasan belajar 93,9 %.
3) Skripsi yang disusun mahasiswa IAIN Walisongo Semarang oleh Siti
Khariroh yang berjudul “Efektifitas pembelajaran cooperative learning
tipe stad (student teams achievement division) terhadap hasil belajar
biologi kelas viii mts uswatun hasanah mangkang semarang materi pokok
sistem peredaran darah pada manusia. Dari hasil tes yang telah dilakukan
diperoleh rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen adalah 87,09
sedangkan rata-rata hasil belajar kelompok kontrol adalah
79,53.Berdasarkan uji perbedaan rata-rata satu pihak yaitu uji pihak kanan
diperoleh thitung = 1,979 dan ttabel = 1,67 Karena thitung > ttabel berarti Ho
ditolak, artinya bahwa hasil belajar biologi kedua kelompok tersebut
berbeda secara nyata atau signifikan. maka dapat dikatakan bahwa hasil
belajar dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning
tipe STAD (Student Teams Achievement Division) lebih baik daripada
hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.
C. Kerangka BerfikirBerdasarkan kajian teori yang telah diuraikan, pada hakekatnya
kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru dan
peserta didik. Guru harus dapat menciptakan komunikasi yang memberikan
42
kemudahan bagi peserta didik agar mampu menerima pengetahuan yang
diberikan guru. Kenyataannya komunikasi dalam proses belajar mengajar
tidak dapat berlangsung seperti yang diharapkan. Guru menggunakan metode
yang monoton yaitu ceramah. Peserta didik hanya menerima informasi saja
sehingga mereka menjadi bosan dan mengantuk. Peserta didik tidak
mempunyai kreatifitas, tidak mempunyai kesempatan berpartisipasi aktif
dalam KBM, akibatnya prestasi belajar rendah.
Kondisi ini memerlukan perbaikan, salah satu diantaranya adalah
dengan diadakan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran yang
lebih baik sehingga dapat meningkatkan mutu KBM. Materi pokok bahasan
sistem peredaran darah cukup padat dan rumit sehingga memerlukan waktu
yang panjang dan melelahkan. Oleh sebab itu perlu dicari model pembelajaran
yang lebih praktis. Untuk itu, penggunaan kombinasi model pembelajaran
Numbered Head Together ( NHT) dan Mind Mapping dirasakan paling tepat
untuk pokok bahasan / sub pokok bahasan ini dengan tujuan:
1. Meningkatkan daya penalaran peserta didik dalam mengikuti proses
pembelajaran karena peserta didik dituntut dan dilatih menjabarkan dari
materi yang diberikan.
2. Meningkatkan percaya diri peserta didik sebab peserta didik dituntut untuk
berani mengemukakan pendapat.
3. Meningkatkan rasa senang peserta didik untuk mempelajari biologi
4. Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pelajaran karena
peserta didik terlibat langsung dalam pembahasan materi.
5. Meningkatkan prestasi belajar peserta didik..
Bagan kerangka berpikir penelitian pembelajaran kombinasi model
Numbered Heads Together dan Mand Mapping sebagai berikut.
43
Gambar 2.9 Bagan kerangka berpikir pembelajaran kombinasi
model Numbered Heads Together dan Mand Mapping
Pembelajaran NumberedHeads Together dan Mand
Mapping
Pembelajaran dengan metodeEkspositori
Keterampilan proses pesertadidik selama kegiatan prosesbelajar mengajar berlangsung
Kegiatan berpusat pada gurusebagai pemberi informasi
Tes Tes
Dilakukan uji t satu pihak untuk mengetahuiadakah perbedaan hasil tes
Pembelajaran kombinasi model Numbered Heads Together danMand Mapping secara berkelompok memberikan hasil yang lebihbesar dari pada pembelajaran dengan metode ekspositori pada materisistem peredaran darah manusiakelas VIII semester I SMPMuhammadiyah 08 Mijen Semarang
Pembelajaran biologidengan materi pokok sistemperedaran darah manusia
1.Peserta didik yang lemah dapatterbantu dalam menyelesaikanmasalahnya.
2.Peserta didik yang pandai dapatmengembangkan kemampuandan keterampilannya.
3.Adanya tanggung jawabkelompok dalam menyelesaikanpermasalahannya.
1.Dapat menampung kelasbesar.
2.Bahan pelajaran diberikansecara urut oleh guru.
3.Guru dapat menentukanmateri pelajaran yangdianggap penting.
44
D. Hipotesis Penelitian.
Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara terhadap
permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Adapun hipotesis yang penulis
ajukan yaitu Ada perbedaan hasil belajar peserta didik yang memperoleh
kombinasi model pembelajaran Cooperative Learning tipe NHT (Numbered
Heads Together) dan Mind Mapping dengan pembelajaran konvensional
(ceramah) pada materi pokok sistem peredaran darah pada manusia kelas VIII
SMP Muhammadiyah 8 Mijen Semarang .
Ho : Tidak ada perbedaan hasil belajar peserta didik yang memperoleh
kombinasi model pembelajaran Cooperative Learning tipe NHT
(Numbered Heads Together) dan Mind Mapping dengan pembelajaran
konvensional (ceramah).
Ha: Ada perbedaan hasil belajar peserta didik yang memperoleh kombinasi
model pembelajaran Cooperative Learning tipe NHT (Numbereds Heads
Together) dan Mind Mapping
45
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah pada BAB I, penelitian kuantitatif yang
akan dilaksanakan ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan kombinasi
model Numbered Head Together (NHT) dan Mind Mapping (peta konsep)
terhadap hasil belajar biologi materi pokok sistem peredaran darah pada
peserta didik kelas VIII SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang.
B. Waktu dan Tempat Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil, bulan Juli - November
2009, yang meliputi perencanaan penelitian, pelaksanaan, analisis data dan
penyusunan laporan. Perincian waktunya sebagai berikut.
Tabel 3.1 Perincian waktu Penelitian
BulanNo. Nama Kegiatan
Juli Agustus September Oktober November
1 Perencanaan √ √
2 Pelaksanaan √
3 Analisis Data √ √
4 Penyusunan Laporan √ √
2. Tempat Penelitian
Berdasarkan observasi lingkungan penelitian, nama sekolah yang
dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah SMP Muhammadiyah 08
Mijen Semarang
45
46
C. Variabel Penelitian
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).83Dalam
penelitian ini variabel bebasnya adalah adalah model pembelajaran Biologi
dalam kelompok kecil. Indikator variabel ini yaitu sebagai.
1. Variabel bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang
menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).84.
Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah adalah kombinasi model
Numbered Heads Together (NHT) dan Mind Mapping. Indikator variabel
ini yaitu sebagai berikut: Tujuan pembelajaran, kerja sama dalam
kelompok, komunikasi peserta didik dalam kelompok, keaktifan dalam
kelompok, dan evaluasi
2. Variabel terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi
akibat, karena adanya variabel bebas.85 Variabel terikat dalam penelitian
ini adalah hasil belajar Biologi pada materi pokok Sistem, peredaran darah
pada manusia peserta didik kelas VIII semester I SMP Muhammadiyah 8
Semarang 1 tahun pelajaran 2010/2011, dan indikator hasil belajar peserta
didik didasarkan pada nilai test akhir pada pokok bahasan sistem
peredaran darah pada manusia
D. Metode Penelitian
Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses
penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang
dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip yang sabar, hati-
hati dan sistematis untuk dapat menjawab kebenaran. Jadi metode penelitian
83Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik , (Jakarta: RinekaCipta ,2006), Cet . 13, hlm.118.
84 Tulus Winarsunu , Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan , (Malang:UMM press, 2007), Cet . 4, hlm. 3.
85 op.cit., hlm 121.
47
adalah suatu cara yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan fakta
atau kebenaran dengan sabar, hati-hati dan sistematis86.
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk
mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Metode yang digunakan adalah metode studi eksperimen yaitu
“dengan sengaja mengusahakan timbulnya variabel dan selanjutnya dikontrol
untuk dilihat pengaruhnya terhadap hasil belajar”. Desain eksperimen dalam
penelitian ini yaitu true experimental design. Bentuk design true experimental
dalam penelitian ini adalah pretest-pos test control group design.87
Gambar 3.1
Pretest-pos test control group design88
Keterangan :
R : Kelompok eksperimen dan kontrol murid SMP Muh diambil
secara random.
O1 dan O3 : Hasil Belajar awal kedua kelompok dengan menggunakan
Pre Test.
O2 : Hasil belajar kelompok siswa setelah mengikuti
pembelajaran dengan kombinasi model Numbered Head
Together dan Mand Mapping.
O4 : Hasil belajar kelompok siswa yang tidak diberi pembelajaran
dengan model kombinasi model Numbered Head Together
dan Mand Mapping.
X : Treatment. Kelompok atas sebagai kelompok eksperimen
diberi treatment, yaitu pembelajaran dengan menggunakan
kombinasi model Numbered Head Together dan Mand
86 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta : Bumi Aksara,1999) hlm.2.
87 Prof.Dr.Sugiyono,loc.Cit,hlm. 112.88 Ibid.
R O1 X O2
R O3 O4
48
Mapping. Sedangkan kelompok bawah yang merupakan
kelompok kontrol, pembelajaran tidak menggunakan
kombinasi model Numbered Head Together dan Mand
Mapping.
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random,
kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal. Adakah perbedaan
antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil pretest yang baik
bila nilai kedua kelompok tersebut tidak berbeda secara signifikan.
E. Metode Penentuan Obyek
1. Populasi
Populasi penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VIII semester
ganjil SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang kelas VIII Tahun
Pelajaran 2010/2011
2. Sampel dan teknik pengambilan sampel
Sampel adalah bagian dari populasi.89 Pengambilan sampel dalam
penelitian adalah dengan teknik Cluster random sampling, jadi yang
mendapat peluang sama untuk menjadi sampel bukan siswa secara
individu melainkan sekelompok peserta didik yang terhimpun dalam
kelas-kelas. Kategori sampel dalam penelitian ini merupakan sampel bebas
(independent sample t-test) karena terdapat dua kelompok sampel yang
akan dibandingkan, yaitu kelompok eksperimen (kelas VIII.C) dan
kelompok kontrol (kelas VIII.D). Dan populasi dipilih secara random dua
kelas sebagai sampel.
F. Teknik pengumpulan data
Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yang pertama dengan metode tes.
Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan
89 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 122.
49
untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau
bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.90
Tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar. Bentuk
tes yang digunakan berupa tes obyektif (multiple choice) dengan 4 pilihan
dan hanya satu pilihan yang benar.91 Metode ini digunakan untuk
memperoleh data hasil belajar siswa pada materi pokok sistem peredaran
darah pada manusia yang dilakukan dengan tes. Tes dilakukan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum post-test dilakukan, terlebih dahulu
peneliti memberikan pre-test kepada kelas tersebut untuk mengetahui
apakah kedua kelas berada pada kelas yang normal dan homogen (sama).
Metode pengumpulan data yang kedua yaitu metode dokumentasi.
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel
yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen
rapat, agenda, dan sebagainya.92 Metode ini digunakan untuk memperoleh
data nama peserta didik yang termasuk populasi dan sampel penelitian dan
untuk memperoleh data hasil belajar serta data lain yang berkaitan dengan
penelitian.
G. Teknik Analisis Data
Dalam analisis data yang terkumpul dari penelitian ini, peneliti
menggunakan teknik analisis data kuantitatif yang meliputi analisis uji coba,
analisis pendahuluan dan analisis tahap akhir. Analisis uji coba digunakan
untuk menganalisis tes sebagai instrumen dalam penelitian ini. Setelah
instrumen dalam bentuk tes tersebut disusun kemudian diuji coba kan dan
dianalisis. Alat ukur dikatakan baik jika syarat-syarat validitas, reliabilitas,
daya pembeda, dan tingkat kesukaran juga baik. Validitas adalah ukuran yang
menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu
instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya,
90Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 150.91Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
Cet. 7, hlm. 53.92Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 231.
50
instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.93 Pengajuan
validitas menggunakan rumus korelasi product moment.94
( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑∑∑
−−−
−=
2222 yyNxxN
yxxyNrxy
Dimana
rxy : Koefisien korelasi item soal
N : Banyaknya peserta tes
x : Jumlah skor item
y : Jumlah skor total
Kriteria rxy adalah sebagai berikut:
0,00 < rxy 0,20 sangat rendah
0,20 < rxy 0,40 rendah
0,40 < rxy 0,60 cukup
0,60 < rxy 0,80 tinggi
0,80 < rxy 1,00 sangat tinggi
Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu
instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul
data karena instrumen tersebut sudah baik. Pengujian reliabilitas
menggunakan rumus: 95
−
−
= ∑2
2
11 )1( t
t
SPiqiS
nnr
Dimana :
R11 : Koefisien reliabilitas tes
n : Banyaknya butir item
1 : Bilangan konstan
St2 : Varian total
93Ibid., hlm. 168.94Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
hlm. 72.95Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2008), hlm. 252.
51
Pi : Proporsi test yang menjawab dengan betul butir item yang
bersangkutan
qi : Proporsi test yang jawaban nya salah, atau : qi = 1 - Pi
piqi : Jumlah dari hasil perkalian antara pi dengan qi
Butir-butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir
item yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak
pula terlalu mudah, dengan kata lain derajat kesukaran item itu adalah sedang
atau cukup.96 Angka indeks kesukaran item dapat diperoleh dengan
menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Dubois, yaitu:97
JSBP =
Dimana:
P : Indeks kesukaran
B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar
JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes
Kriteria yang digunakan:98
P < 0,30 Terlalu sukar
0,30 0,70 Cukup (sedang)
P > 0,70 Terlalu mudah
Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item hasil belajar
untuk dapat membendakan (= mendiskriminasi) antara test yang
berkemampuan tinggi (= pandai), dengan test yang kemampuannya rendah (=
bodoh). Besarnya angka yang menunjukkan daya pembeda soal disebut indeks
diskriminasi. Semakin tinggi indeks daya pembeda soal berarti semakin
mampu soal tersebut membedakan antara peserta didik yang pandai dengan
peserta didik yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk mencari daya
pembeda soal dengan menggunakan rumus sebagai berikut:99
96Ibid., hlm. 370.97Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 207.98Anas Sudijono, op.cit., hlm. 389.99Ibid., hlm. 391.
52
JBBB
JABAD −=
Dimana :
D : Indeks diskriminasi
JA : Banyaknya peserta kelompok atas
JB : Banyaknya peserta kelompok bawah
BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar
BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar
Kriteria yang digunakan dalam menentukan daya pembeda adalah:
P < 0,0 jelek sekali
Ø p < 0,20 lemah sekali (jelek)
0,20 p < 0,40 cukup (sedang)
0,40 p < 0,70 baik
0,70 p < 1,00 baik sekali.
Pada analisis pendahuluan, langkah-langkah yang ditempuh dalam
analisis data adalah uji normalitas, uji homogenitas dan analisis uji kesamaan
dua rata-rata atau uji beda. Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui
apakah data yang diperoleh ber distribusi normal atau tidak. Pengujian
normalitas data dengan Chi kuadrat ( 2X ). Rumus Chi kuadrat adalah sebagai
berikut:100
∑−
−=
k
i h
ho
fffX
1
2 )(
Dimana:2X : Chi kuadrat
fo : Frekuensi yang diobservasi
fh : Frekuensi yang diharapkan
Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji normalitas data dengan Chi
kuadrat adalah sebagai berikut: 101
100Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 104.101Ibid., hlm. 77.
53
1. Menentukan jumlah kelas interval, untuk menguji normalitas dengan Chi
kuadrat ini, jumlah kelas interval ditetapkan 6. Hal ini sesuai dengan
bidang yang ada pada kurva normal baku.
2. Menentukan panjang kelas interval:
interval)kelasjumlah6 terkecildata- terbesardataKelasPanjang =
3. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi sekaligus tabel penolong
untuk menghitung harga Chi kuadrat hitung.
4. Menghitung fh (frekuensi yang diharapkan), cara menghitung fh didasarkan
pada prosentase luas tiap bidang kurva normal dikalikan jumlah data
observasi (jumlah individu dalam sampel).
5. Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus
menghitung harga-harga (fo – fh)2 danh
h
fff 2
0 )( − menjumlahkan nya.
Hargah
h
fff 2
0 )( − merupakan harga Chi kuadrat ( 2X ) hitung.
6. Membandingkan harga Chi kuadrat hitung dengan Chi kuadrat tabel. Bila
harga Chi kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi kuadrat tabel, maka
distribusi data dinyatakan normal, dan bila lebih besar dinyatakan tidak
normal.
Uji homogenitas sampel dilakukan untuk mengetahui seragam
tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama.
Pengujian homogenitas data dilakukan dengan uji varians. Adapun langkah-
langkahnya adalah sebagai berikut:
1. Menghitung rata-rata ( )x
2. Menghitung varians (S2) dengan rumus:
( ))1(
222
−
−= ∑ ∑
nnxxn
S ii
3. Menghitung F dengan rumus
kecilvarian terbesarVarian terF =
54
4. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel ½ a (nb-1)(nk-1) dan dk=(k-1).
Apabila Fhitung < Ftabel maka data berdistribusi homogen.
Uji kesamaan dua rata-rata ini bertujuan untuk mengetahui apakah
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai rata-rata yang tidak
berbeda pada tahap awal ini. Jika rata-rata kedua kelompok tersebut tidak
berbeda, berarti kelompok itu mempunyai kondisi yang sama. Hipotesis yang
akan di uji adalah: 102
Ho = M1 = M2
Ha = M1 M2
Keterangan:
M1 : Rata-rata data kelompok eksperimen.
M2 : Rata-rata data kelompok kontrol.
Uji beda dalam penelitian ini menggunakan rumus t-test, yaitu teknik
statistik yang digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan dua mean yang
berasal dari dua distribusi. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:103
2)1()1(
dengan11 21
222
112
21
21
−+−+−
=+
−=
nnSnSn
S
nns
xxt
Keterangan:
t : Statistik t
1x : Rata-rata hasil tes peserta didik pada kelas eksperimen
2x : Rata-rata hasil tes peserta didik pada kelas kontrol
S12 : Varians kelas eksperimen
S22 : Varians kelas kontrol
n1 : Banyaknya peserta didik pada kelas eksperimen
n2 : Banyaknya peserta didik pada kelas kontrol
Analisis tahap akhir digunakan untuk membuat interpretasi lebih
lanjut. Pada dasarnya analisis tahap akhir sama dengan analisis tahap awal,
tetapi data yang digunakan adalah data hasil tes setelah diberi perlakuan.
102Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 1996), Cet. 6, hlm. 250.103Ibid., hlm. 239.
55
Analisis tahap akhir meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji
hipotesis. Langkah-langkah uji normalitas dan homogenitas data hasil belajar
sama seperti langkah-langkah pada uji data awal sampel.
Hipotesis dapat diuji dengan menggunakan rumus uji t pihak kanan
yang digunakan untuk menentukan adanya pengaruh positif kombinasi model
Numbered Heads Together dan Mind Mapping terhadap hasil belajar.
Kriteria pengujian adalah Ho diterima. Jika thitung < ttabel. jika thitung >
ttabel maka Ha diterima, artinya hasil belajar dengan menggunakan model
pembelajaran kombinasi model Numbered Heads Together dan Mind
Mapping pada kelompok eksperimen lebih baik dari pada hasil belajar
kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional
(ceramah). Ini berarti kombinasi model Numbered Heads Together dan Mind
Mapping berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.
56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian
Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studi
lapangan untuk memperoleh data dengan teknik tes setelah dilakukan suatu
pembelajaran yang berbeda antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah kombinasi model
NHT (Numbereds Heads Together) dan Mind Mapping lebih efektif dari pada
pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar biologi kelas VIII SMP
Muhammadiyah 8 Mijen Semarang pada materi pokok sistem peredaran darah
pada manusia.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam
dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kegiatan
Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 04 September-04 November 2010,
Bertempat di SMP Muhammadiyah 8 Mijen Semarang kelas VIII Tahun
Pelajaran 2010/2011. Kelas VIII C sebagai kelompok eksperimen dan VIII D
sebagai kelompok kontrol. Sebelum kegiatan penelitian ini dilaksanakan,
peneliti menentukan materi pelajaran dan menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran. Materi yang dipilih adalah sistem peredaran darah pada
manusia. Pembelajaran yang digunakan pada kelompok eksperimen
menggunakan kombinasai model NHT (Numbereds Heads Together) dan
Mind Mapping , sedangkan kelompok kontrol dengan metode ceramah.
B. Pengujian Hipotesis
Sebelum dilakukan analisis data hasil penelitian terlebih dahulu
dilakukan analisis uji coba yang digunakan untuk menganalisis tes sebagai
instrumen dalam penelitian ini. Hasil analisis butir soal adalah sebagai berikut:
a. Analisis Validitas Tes
Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya item-item
tes soal yang tidak valid akan di drop (dibuang) dan tidak digunakan. Item
56
57
yang valid berarti item tersebut dapat merepresentasikan materi terpilih
yaitu sistem peredaran darah pada manusia. Berdasarkan Perhitungan
validitas soal terdapat di lampiran 6.
b. Analisis Reliabilitas
Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji
reliabilitas pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk
mengetahui tingkat konsistensi jawaban instrumen. Instrumen yang baik
secara akurat memiliki jawaban konsisten untuk kapanpun instrumen itu
disajikan.
Berdasarkan hasil perhitungan konsisten reliabilitas butir soal
diperoleh r11 = 0,867. Perhitungan reliabilitas soal terdapat di lampiran 8.
c. Analisis Indeks Kesukaran
Uji indeks kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat
kesukaran soal itu apakah sedang, sukar atau mudah. Berdasarkan hasil
perhitungan koefisien indeks kesukaran butir soal diperoleh :
Tabel 4.1Prosentase kesukaran butir soal
No Kriteria Nomor Soal Jumlah ( )
Prose
ntase
(%)
1
2
3
Sukar
Cukup (sedang)
Mudah
17
3,4,6,8,9,,10,11,12,14,1
5,16,19,20,21,22,23,24,
25,27,28,29,30.
1,2,5,7,13,18,26.
1
22
7
3,3%
73,3%
23,3%
Perhitungan indeks kesukaran butir soal terdapat di lampiran 9.
58
01020304050607080
Sukar Cukup Mudah
Diagram 4.1 Prosentase kesukaran butir soal
d. Analisis Daya Beda
Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal diperoleh hasil
sebagai berikut:
Tabel 4.2 Prosentase daya beda butir soal
No Kriteria Nomor SoalJumlah
)
Prosentase
(%)
1
2
3
4
Baik
Cukup
Jelek
Sangat jelek
1,4,6,10,11,12,18,19,2
0,21, 25,27.
2,3,5,7,8,9,13,14,16,1
7,23,24,26,28,30.
22,29.
15.
12
15
2
1
40%
50%
6,6%
3,3%
Perhitungan analisis daya beda terdapat di lampiran 10.
0
10
20
30
40
50
Baik Cukup Jelek Sangat Jelek
Diagram 4.2 Prosentase daya beda butir soal
59
Setelah instrumen penelitian yang berupa tes diujicobakan dan
dianalisis kemudian dilakukan pengujian hipotesis dari data hasil belajar.
1. Analisis Tahap Awal
Data nilai pretestKELASNo
Eksperimen Kontrol1 68 602 60 763 88 764 56 685 52 686 48 887 72 608 60 769 56 7210 80 6811 52 7212 60 8813 84 5614 64 6815 64 7216 76 7617 72 4818 68 6819 68 7220 72 5221 72 5622 76 6023 72 7624 60 8425 72 7226 68 7227 72 6428 84 7229 72 7230 64 6831 76 6832 68 5633 72 8834 80 52
a. Uji Normalitas ( pre-test)
Pengujian kenormalan distribusi populasi digunakan uji chi
kuadrat. Nilai awal yang digunakan untuk menguji normalitas
distribusi f adalah nilai pre-test peserta didik SMP Muhammadiyah 8
Mijen Semarang kelas VIII Semester 1 materi pokok sistem peredaran
darah pada manusia.
60
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh untuk
kelompok eksperimen 2χ hitung = 6,73 untuk kelompok kontrol 2χ hitung
= 7,71 dan dengan α =5% dan Dk = 6-3 = 3 di tabel distribusi
frekuensi Chi kuadrat didapat 2χ (0,95)(3) = 7,81, maka dapat
dikatakan bahwa data untuk populasi pada penelitian ini yaitu
kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal
karena 2χ hitung < 2χ tabel. Perhitungan selengkapnya terdapat pada
lampiran 11 dan 12.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui seragam
tidaknya variasi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama
pada nilai awal (pre-test).
Dari perhitungan kelompok eksperimen diperoleh Fhitung= 92
dan kelompok kontrol Fhitung = 104 sehingga diperoleh F=1,130
Dengan α =0,05 dan dk = k-1 diperoleh Ftabel = 2,00. Karena F berada
pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua
kelompok tersebut homogen karena mempunyai varians yang sama.
Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 13.
c. Uji perbedaan dua rata-rata
Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui
apakah kelompok eksperimen dan kontrol mempunyai rata-rata yang
tidak berbeda pada tahap awal ini. Rata-rata kedua kelompok
dikatakan tidak berbeda apabila tabel < thitung < ttabel. Dengan taraf
signifikansi α = 5%, dk = 34+34-2 = 66. Peluang = 2 dari daftar
distribusi t didapat ttabel = 1,129 Dari perhitungan diperoleh thitung =
2.00 dan. Karena thitung < ttabel maka Ho diterima sehingga dapat
dikatakan bahwa rata-rata kedua kelompok tidak ada perbedaan.
Artinya kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai
kondisi yang sama. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran
15.
61
2. Analisis Tahap Akhir (Uji Hipotesis)
KELAS EKSPRIMEN KELAS KONTROLNO KODE NILAI KODE NILAI1 E-01 96 K-01 802 E-02 100 K-02 723 E-03 96 K-03 804 E-04 88 K-04 685 E-05 88 K-05 966 E-06 80 K-06 887 E-07 80 K-07 848 E-08 88 K-08 849 E-09 100 K-09 8410 E-10 80 K-10 9611 E-11 84 K-11 7212 E-12 96 K-12 8013 E-13 100 K-13 8014 E-14 84 K-14 9615 E-15 96 K-15 8416 E-16 80 K-16 6817 E-17 84 K-17 9218 E-18 72 K-18 7619 E-19 84 K-19 6420 E-20 88 K-20 7221 E-21 80 K-21 8822 E-22 84 K-22 8423 E-23 88 K-23 7624 E-24 88 K-24 8425 E-25 80 K-25 8426 E-26 76 K-26 8427 E-27 84 K-27 6828 E-28 88 K-28 7229 E-29 76 K-29 7230 E-30 90 K-30 8031 E-31 88 K-31 7232 E-32 94 K-32 6833 E-33 88 K-33 9234 E-35 88 K-35 68
= 2956 2708N = 34 34X
= 86.94 79.65S2 = 51.94 81.81S = 7.21 9.04
62
a. Uji normalitas hasil belajar (post-test)
Untuk uji normalitas hasil belajar nilai yang digunakan adalah
nilai post test peserta didik peserta didik SMP Muhammadiyah 8 Mijen
Semarang Kelas VIII Semester 1 materi pokok sistem peredaran darah
pada manusia. Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh untuk
kelompok eksperimen 2χ hitung = 5,82, untuk kelompok kontrol2χ hitung = 7,42 dengan α = 5% dan DK = k-1 = 2-1 di tabel distribusi
frekuensi Chi kuadrat didapat 2χ tabel = 3,841, maka kedua kelompok
ber distribusi normal karena 2χ hitung < 2χ tabel. Perhitungan
selengkapnya terdapat pada lampiran 16 dan 17.
b. Uji homogenitas nilai post test
Nilai yang digunakan untuk menguji homogenitas hasil belajar
adalah nilai post-test peserta didik SMP Muhammadiyah 8 Mijen
Semarang Kelas VIII Semester 1 materi pokok sistem peredaran darah
pada manusia.
Berdasarkan perhitungan uji homogenitas hasil belajar
diperoleh kelompok eksperimen Fhitung = 52 dan kelompok kontrol
Fhitung = 82 sehingga diperoleh Fhitung =,1,575 sedangkan dengan α =
5% dan dk = k-1 diperoleh Ftabel = 2,00 Karena F berada pada daerah
penerimaan Ho, maka dapat dikatakan kedua kelompok homogen,
karena mempunyai varians yang sama. Perhitungan selengkapnya
terdapat pada lampiran 18.
c. Uji Perbedaan rata-rata hasil belajar
Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji
perbedaan dua rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Uji t yang digunakan adalah uji t satu pihak yaitu pihak kanan.
Sedangkan nilai yang digunakan adalah nilai post-test.
Dengan taraf signifikansi α = 5%, dk = n1+ n2-2 = 66. Peluang
= 1-α = 1-0,05 = 0,95 dari daftar distribusi t didapat ttabel =3,678
63
Berdasarkan perhitungan hasil penelitian diperoleh thitung =
3,678 dan ttabel = 2.00. Kriteria pengujian Ho diterima jika thitung < ttabel.
Karena pada penelitian ini thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Artinya hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik
daripada kelompok kontrol. Perhitungan selengkapnya terdapat pada
lampiran 20.
C. Pembahasan Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar denganmenggunakan kombinasai model NHT (Numbereds Heads Together) danMind Mapping peserta didik SMP Muhammadiyah 8 Mijen Semarang KelasVIII Semester 1 materi pokok sistem peredaran darah pada manusia lebih baikdaripada pembelajaran konvensional (ceramah). Yang mana dalam hal inimampu menciptakan peserta didik menjadi aktif, Confucius mengatakan adatiga konsep belajar aktif yaitu :1. what I hear, I forget (apa yang saya dengar , saya lupa)2. what I see, I remember (apa yang saya lihat , saya ingat)3. what I do, I understand (apa yang saya lakukan, saya paham).104
Pada analisis data awal yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh2χ hitung < 2χ tabel yang menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dan
kelompok kontrol yang diambil ber distribusi normal dan mempunyai
homogenitas yang sama. Hal ini berarti sampel berasal dari kondisi atau
keadaan yang sama yaitu pengetahuan awal yang sama. Pengetahuan awal
yang sama dalam penelitian ini diketahui dari nilai pre test peserta didik kelas
VIII C dan VIII D Semester 1 materi pokok sistem peredaran darah pada
manusia.
Pada kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa pembelajaranbiologi dengan menggunakan kombinasai model NHT (Numbereds HeadsTogether) dan Mind Mapping sedangkan pada kelompok kontrol denganpembelajaran konvensional pada materi pokok sistem peredaran darah pada
104 Melvin l. Silberman, Active learning, 10 Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta : PustakaInsan Mandiri), 2007.hlm.1
64
manusia Setelah pembelajaran selesai, kelompok eksperimen maupunkelompok kontrol diberi tes akhir yang sama.
Dari hasil tes yang telah dilakukan diperoleh rata-rata hasil belajar
kelompok eksperimen adalah 86,94 sedangkan rata-rata hasil belajar
kelompok kontrol adalah 79,65.Berdasarkan uji perbedaan rata-rata satu pihak
yaitu uji pihak kanan diperoleh thitung = 3,678 dan ttabel = 2.00 Karena thitung >
ttabel berarti Ho ditolak, artinya bahwa hasil belajar biologi kedua kelompok
tersebut berbeda secara nyata atau signifikan. maka dapat dikatakan bahwa
hasil belajar dengan menggunakan kombinasai model NHT (Numbereds
Heads Together) dan Mind Mapping lebih baik daripada hasil belajar dengan
menggunakan model pembelajaran konvensional.
D. Keterbatasan Penelitian
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini pasti terjadi banyak
kendala dan hambatan. Hal tersebut bukan karena faktor kesengajaan,
melainkan terjadi karena adanya keterbatasan dalam melakukan penelitian.
Adapun keterbatasan yang dialami peneliti dalam penelitian ini adalah
pengukuran penelitian yang hanya hasil belajar biologi materi pokok sistem
peredaran darah pada manusia, tidak mengukur pada peningkatan hasil belajar.
Dan juga pelaksanaan pembelajaran kombinasai model NHT (Numbereds
Heads Together) dan Mind Mapping hanya pada materi pertumbuhan dan
perkembangan pada manusia.
Selain itu, tempat penelitian hanya terbatas di SMP Muhammadiyah 8
Mijen Semarang, sehingga apabila dilakukan di sekolah lain, hasil penelitian
ini dimungkinkan berbeda.
Demikianlah beberapa keterbatasan penelitian ini. Untuk selanjutnya
pelaksanaan kombinasai model NHT (Numbereds Heads Together) dan Mind
Mapping tidak terbatas pada hasil belajar biologi materi pokok sistem
peredaran darah pada manusia saja, melainkan dapat ditetapkan pada materi
biologi lain yang dianggap sesuai dengan model pembelajaran tersebut. Hal ini
dimaksudkan adanya tindak lanjut dari kombinasai model NHT (Numbereds
65
Heads Together) dan Mind Mapping sehingga mampu menggiring
pengetahuan guru dalam memudahkan pemahaman peserta didik dalam
menuntut ilmu.
66
BAB V
KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis data penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes
kelompok eksperimen adalah 68,47 dan kelompok kontrol adalah 68,94
sedangkan nilai rata-rata postes kelompok eksperimen adalah 86,94 dan
kelompok kontrol adalah 79,65. Berdasarkan uji perbedaan dua rata-rata hasil
belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh thitung =
3,678 dan ttabel = 2,00 hipotesis ada perbedaan yang signifikan .Sehingga dapat
dilihat bahwa nilai kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada nilai
kelompok kontrol. Karena hasil belajar kelompok eksperimen lebih tinggi dari
kelompok kontrol dan harga thitung lebih besar dari ttabel, maka dapat
disimpulkan bahwa : Kombinasi model Numbered Heads Together (NHT) dan
Mind Mapping lebih efektif dari pada pembelajaran konvensional (ceramah)
terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP MUHAMMADIYAH 8
Mijen Semarang pada materi pokok sistem peredaran darah pada manusia.
B. SARAN-SARAN
Dari kesimpulan penelitian yang dilakukan, peneliti memberikan saran
yang ditujukan untuk pihak-pihak yang berkepentingan antara lain: Bagi para
Pendidik dapat menerapkan Kombinasi model Numbered Heads Together
(NHT) dan Mind Mapping pada materi pelajaran dan pokok bahasan lain yang
nantinya diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.
C. PENUTUP
Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
telah memberikan kekuatan, hidayah dan Taufik Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak bisa lepas dari
kesalahan dan kekeliruan. Hal ini semata-mata merupakan keterbatasan ilmu
67
dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis sangat
mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak demi
perbaikan yang akan datang untuk mencapai kesempurnaan. Akhirnya penulis
hanya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya
dan pembaca pada umumnya. Amin…
68
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah /Pentafsir Al-Qur’an, 1971).
Arikunto.Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2007), Cet. 7.
Baharuddin dan Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta:Ar-Ruzz Media group, 2008).
Budiningsih.Arif, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,1995).
Buzan.Tony, Brain child ( how smart parents make smart kids), (Jakarta,PT.Gramedia pustaka utama,2005).
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 2002).
Dimyati dan Mudjiono,Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta:Rineka Cipta,2002).
Djamarah.Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, ( Jakarta; Rineka Cipta, 2002).
Djauhari.M. Widjajakusumah, Pengantar Fisiologis Tubuh Manusia, (Tangerang: : Binarupa Aksara,2002).
E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional,( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008).
Evelyn C. Pearce, Anatomi dan Fisiologi untuk paramedic, (Jakarta. PT.GramediaPustaka utama, 2004).
Hamalik,Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan System,(Jakarta : PT. Bumi aksara, 2006).
Hamalik.Oemar, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009).
Hamid.Jabir Abdul, Siikuuluujiyyat at ta’llum, (Mesir : Nahdhot AL-Arabiyyah,1978).
Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajaryang Kreatif dan efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007).
Ibrahim, et. al., Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: Pusat Sains danMatematikaSekolah UNESA, 2000).
69
Imam Abi Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-MaghirahBardizbah al-Bukhari al-Ja’fi, Shahih al-Bukhari, Beirut Libanon: DarulKitab al-Alamiah, 1992.
Kardiyat Wiharyanto. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta : Sahabat Setia,2005
Khaerudin, Mahfud Junaedi, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsepdan Implementasinya di Madrasah, (Yogyakarta: MDC dan Media Pilar,2007).
Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi SMA (Jakarta:Pendidikan Nasional, 2003).
Lie.Anita,Cooperative Learning, (Mempraktikkan Pembelajaran Kooperatif diRuang-ruang Kelas), (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia,2004), Cet. 3.
Melvin, L, Silbermen, Active Learning: 101 cara belajar siswa aktif , (Bandung,Nusamedia, 2009).
Moeliono.Anto, dkk, Kamus Besar Bahas Indonesia, (Jakarta: BalaiPustaka,1988).
Mustaqim, Psikologi pendidikan,( Semarang : Fakultas Tarbiyah IAINWalisongo,2001)
Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar,(Jakarta,PT.Bumi Aksara, 2000), Cet 7.
Ngalim.M. Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja RosdaKarya,2000).
Palar,Hernando, dan Asmon,Rialdi, Kamus Biologi, (Jakarta: PT Asdi Mahasatya,2003).
Sriyono, dkk., Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA, (Jakarta: Rineka Cipta,1992).
Sudijono.Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2008).
Sudjana.Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Barualgensindo, 2009).
Sudjana.Nana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja RosdaKarya, 2002).
70
Sutrisno Hadi ,Metode Research 1(Yogyakarta:Andi,2001).
Suyitno A. Sukiman, Biologi 2 SMP Kelas VIII, (Bogor : Yudhistira,2009).
Suyitno.Amin, Pembelajaran Inovatif (Semarang: Fakultas Matematika danIPA,2009).
Syah.Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung:Remaja Rosda Karya,2006).
Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Al-Islam, (Semarang: Pustaka RizkiPutra, 2001), Cet. 2.
Tom Hutchinson dan Alan Waters, A Learning-Centred Approach, (Cambridge:Cambridge University Prss, 1987).
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik:konseplandasan teoritis-praktis dan implementasinya,(Jakarta: PrestasiPustaka, 2007 ).
Wjs Poerwardarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka).
http://images.google.co.id/imglanding?q=sistemperedarandarah&imgurl=http://addedq.files.wordpress.com.2007/09/jantung–dan-pembuluh-darah-3.jpgeimgurefu
http://images.google.co.id/imglanding?q=sistemperedarandarah&imgurl=http://addedq.files.wordpress.com.2007/09/jantung-3.jpgeimgureful.
http://images.google.co.id/imglanding?q=sistemperedarandarah&imgurl=http://addedq.files.wordpress.com.2007/09/sel-sel darah-3.jpgeim gureful.
http://www.roelamzone.com/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=39,http://www.edubenchmark.com/menguak-pentingnya-model-pembelajaran.htlm
http://xpresiriau.com/teroka/artikel-tulisan-pendidikan/kelebihan-dan-kekurangancooperative - learning/
http:www.edutraco.com/[email protected]
71
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama : Risda Fitri Indriyani
TTL : Kendal, 14 Mei 1988
Alamat : Jl. Asemsari No. 10 RT 03 RW 01
Desa Tambakrejo Patebon Kendal
Jenjang Pendidikan:
1. SD Negeri 01 Tambakrejo Lulus Tahun 2000
2. MTs NU 07 Patebon Lulus Tahun 2003
3. MA NU 03 Kaliwungu Lulus Tahun 2006
4. Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah
IAIN Walisongo Semarang Tahun 2006
Pengalaman Organisasi:
1. Pengurus HMI Komisariat Tarbiyah Periode 2007-2008
2. Pengurus HMI Cabang Periode 2008-2009
Lampiran 1DAFTAR NAMA KELAS UJI
COBANama Siswa
ABDUL SYUKURAJI BAYU SAGARAALDHILA YULIAWATIASKANBAYU RISKI RDHIKI MAHMUDDIANA PRATIWIANDY SETIAWANFAJAR SAKTI AJIPARIS PRASETYOFEBRIANA SAFITRIICWAN NOR HIDAYATIRVAN OKTAFIANAISNAINIISTIQOMAHKALIMATUS SADI’AHLALITA DEWI WIDOWATILINDA PUSPITA OMIFTAH IRKHAMIMITA AYU INDARAYANIMUHAMAD ARIF ZAINIMUHAMMAD SAFI’INOR WIDIYANTONURSANTI KRISTIANIREZA PRADISTIARICKI ALFIYANTORIFA SULISTIYANIRIZAL ADI PRATAMAROBIATUL ADAWIYAHSINDY IKHSANUDINWAHYU MUHAMMAD QOZINWIWIK ATMAWATIYUNI AMBARWATIULYA RAHMASARI
2
Lampiran 2Daftar nama kelas eksperimenNo Kode Nama Siswa Keterangan1 E-1 ADE FITRI AYU RISKY P2 E-2 ADI TRI PAMUNGKAS L3 E-3 AGUNG KURNIAWAN L
4 E-4ANISA SETYANINGRUM P
5 E-5ADI WAHYUNUGROHO L
6 E-6BANI MAZROZIAMRIC L
7 E-7DENY ARYA TRIWIDODO L
8 E-8 DIAN ADVENANTO L9 E-9 ELI NOVIANI P
10 E-10FAHRULDWINUGROHO L
11 E-11 GINANJAR ARIF N L
12 E-12IBRAHIM AHMADAMIN L
13 E-13 JOKO SISWOYO L14 E-14 JUMILAH P15 E-15 KHOIRUL UMAM L16 E-16 LINA MARLIYANI P17 E-17 LUSSKY MARDIANI P18 E-18 MAI ANJARWATI P
19 E-19MUHAMMAD ALIFRAHMAWAN L
20 E-20MULYA GINANJARPUTE RAJA L
21 E-21 MUSTAQIM L
22 E-22RANGGA WIJAYASAPUTRA L
23 E-23 RAUDAH PRASRINDI P P24 E-24 RETNO UTAMI P25 E-25 RIA ASRI CAHYATI P26 E-26 RISKA YULIANI P
27 E-27RISMIA CARINSADEWI P
28 E-28SELVIA ARUMLESTARI P
29 E-29 SIGIT PRAMONO L30 E-30 SRI NGATIJAH P
3
31 E-31 TRI SEPTI UTAMI P32 E-32 YOGI WIDI HASTOMO L
33 E-33YUNUL AFGRIKHOIRIFA P
34 E-34 ZAENUDIN L
4
Lampiran 3DAFTAR NAMA KELAS KONTROL
No Kode Nama Siswa Keterangan
1 K-1 ALFIYAH NURHANANI P
2 K-2 ANANG TEGUHNUGROHO L
3 K-3 ANDRE JONNARPRATAMA L
4 K-4 ATIKA NURHIDAYANTI P
5 K-5 BAGAS ANDRIYANTO L6 K-6 BANDUNG HASAN L7 K-7 CYNTIA NOVITA DEWI P8 K-8 DEDDY SETIAWAN L9 K-9 EKA BELA SETIAWATI P
10 K-10 FAJAR RIFALDI L11 K-11 FIKHA ANDARISKA P12 K-12 INAYAH P13 K-13 KHORIYAN NANDA S L14 K-14 KIKI AMALIA P15 K-15 LIA AGUSTINA P
16 K-16 MARIYA TAMARADEWI P
17 K-17 NADYA MAULANASARI P
18 K-18 NOVIA DEWIWAHYUNINGRUM P
19 K-19 PUJI PANGASTUTI P20 K-20 RANGGA PANGASTU L21 K-21 RANI DWI FADLILAH P
22 K-22 RICKY PARISROFIKKUR R L
23 K-23 RAHMAWATI P24 K-24 SAIFUL MUNIR L
25 K-25 SATRIO BUDISANTOSO L
26 K-26 SENA MARLINAABDILAH P
27 K-27 SUBKAN PRASETIYO L
28 K-28 TITIK FITRIHANDAYANI P
29 K-29 TRI SETYADI L
5
GUNAWAN30 K-30 ULIN NUHA L
30 K-31 YAYAN ADITIAYULIANT L
30 K-32 GILANG PRASETYO L
30 K-33 HANADA FRISCANIAD P
30 K-34 MAHFUD BAYU A L
6
LAMPIRAN 4DATA NILAI PRETES
KELASNoEksperimen Kontrol
1 68 602 60 763 88 764 56 685 52 686 48 887 72 608 60 769 56 7210 80 6811 52 7212 60 8813 84 5614 64 6815 64 7216 76 7617 72 4818 68 6819 68 7220 72 5221 72 5622 76 6023 72 7624 60 8425 72 7226 68 7227 72 6428 84 7229 72 7230 64 6831 76 6832 68 5633 72 8834 80 52= 2328 2344
N = 34 34X = 68,47 68,94s2 = 91,89 103,81s = 9,59 10,19
7
LAMPIRAN 5DATA NILAI POS TEST
KELAS EKSPRIMEN KELAS KONTROLNO KODE NILAI KODE NILAI1 E-01 96 K-01 802 E-02 100 K-02 723 E-03 96 K-03 804 E-04 88 K-04 685 E-05 88 K-05 966 E-06 80 K-06 887 E-07 80 K-07 848 E-08 88 K-08 849 E-09 100 K-09 8410 E-10 80 K-10 9611 E-11 84 K-11 7212 E-12 96 K-12 8013 E-13 100 K-13 8014 E-14 84 K-14 9615 E-15 96 K-15 8416 E-16 80 K-16 6817 E-17 84 K-17 9218 E-18 72 K-18 7619 E-19 84 K-19 6420 E-20 88 K-20 7221 E-21 80 K-21 8822 E-22 84 K-22 8423 E-23 88 K-23 7624 E-24 88 K-24 8425 E-25 80 K-25 8426 E-26 76 K-26 8427 E-27 84 K-27 6828 E-28 88 K-28 7229 E-29 76 K-29 7230 E-30 90 K-30 8031 E-31 88 K-31 7232 E-32 94 K-32 6833 E-33 88 K-33 9234 E-35 88 K-35 68
8
= 2956 2708N = 34 34X = 86,94 79,65S2 = 51,94 81,81S = 7,21 9,04
9
10
11
Lampiran 7Perhitungan Validitas Test
Rumus:
Kriteria:Butir soal valid jika rXY > r tabel
Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengancara yang sama.
No Kode X Y X2 Y2 XY1 UC-5 1 26 1 676 262 UC-6 1 25 1 625 253 UC-8 1 24 1 576 244 UC-20 1 24 1 576 245 UC-25 1 24 1 576 246 UC-26 1 23 1 529 237 UC-7 1 23 1 529 238 UC-10 1 22 1 484 229 UC-11 1 22 1 484 2210 UC-17 1 20 1 400 2011 UC-18 1 20 1 400 2012 UC-22 1 16 1 256 1613 UC-23 1 16 1 256 1614 UC-1 1 15 1 225 1515 UC-2 1 15 1 225 1516 UC-3 1 14 1 196 1417 UC-13 0 11 0 121 018 UC-14 0 12 0 144 019 UC-16 1 12 1 144 1220 UC-19 0 11 0 121 021 UC-24 1 10 1 100 1022 UC-12 0 10 0 100 023 UC-15 1 8 1 64 824 UC-21 1 8 1 64 825 UC-4 0 7 0 49 0
26 UC-9 0 5 0 25 0
Σ 20 423 20 7945 367367 423
rxy = 26 20 20 7945 423= 0,594
Pada α = 5% dengan n = 26 diperoleh r tabel = 0,388Karena rXY > r tabel, maka soal no 1 valid
12
Lampiran 8
Perhitungan Reliabilitas Test
Rumus:
Keterangan:k : Banyaknya butir soalΣpq : Jumlah dari pqs2 : Varians total
KriteriaApabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.
Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:Σpq = pq1 + pq2 + pq3 + . . .+ pq30
= 0,1775 + 0,1553 + 0,2367 + . . .+ 0,2441 = 66.080
423 2
7945 2626
S2 = = 40.889
30 40.889 6.608r11
= 30 40.889
= 0,867
Pada α = 5% dengan n = 30 diperoleh r tabel = 0,361 0,361
Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel
13
Lampiran 9Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Rumus
Keterangan:
P :Tingkatkesukaran
B : Jumlah siswa yang menjawab benarJs : Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes
Kriteria
Interval P Kriteria0,00 < IK 0,30 Sukar0,30 < IK 0,70 Sedang0,70 < IK 1,00 Mudah
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitungdengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.
Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode Skor No Kode Skor1 UC-5 1 1 UC-1 12 UC-6 1 2 UC-2 13 UC-8 1 3 UC-3 14 UC-20 1 4 UC-13 05 UC-25 1 5 UC-14 06 UC-26 1 6 UC-16 17 UC-7 1 7 UC-19 08 UC-10 1 8 UC-24 19 UC-11 1 9 UC-12 010 UC-17 1 10 UC-15 111 UC-18 1 11 UC-21 112 UC-22 1 12 UC-4 0
13 UC-23 1 13 UC-9 0
Jumlah 13 Jumlah 7
13 + 7P = 26
14
= 0,77
15
Lampiran 10
Perhitungan Daya Pembeda Soal
Rumus
Keterangan:D : Daya Pembeda
BA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atasBB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawahJA : Banyaknya siswa pada kelompok atasJB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah
KriteriaInterval DP Kriteria
DP 0,00 Sangat jelek0,00 < DP 0,20 Jelek0,20 < DP 0,40 Cukup0,40 < DP 0,70 Baik0,70 < DP 1,00 Sangat Baik
Perhitungan
Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butirsoal.
Kelompok AtasNo Kode Skor No1 UC-5 1 12 UC-6 1 23 UC-8 1 34 UC-20 1 45 UC-25 1 56 UC-26 1 67 UC-7 1 78 UC-10 1 89 UC-11 1 910 UC-17 1 1011 UC-18 1 1112 UC-22 1 12
13 UC-23 1 13
Jumlah 13 Jumlah
DP = 13 7
16
13 13
= 0,46
Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda baik
17
LAMPIRAN 11
UJI NORMALITAS NILAI PRE TEST KELAS EKSPERIMENHipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujian Hipotesis
Kriterian yanng digunakan diterima jikaPengujian HipotesisNilai maksimal = 88Nilai minimal = 48Rentang nilai (R) = 88 -48 = 40
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log26 = 5,669=6kelas
Panjang kelas (P) = 40/6 = 7,0554053 = 7
Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimenKelas fi Xi Xi
2 fi.Xi fi.Xi2
48 – 54 3 51 2601 153 7803
55 – 61 6 58 3364 348 20184
62 – 68 8 65 4225 520 33800
69 – 75 9 72 5184 648 46656
76 – 82 5 79 6241 395 31205
83 – 89 3 86 7396 258 22188
Jumlah 34 2322 161836
2322X == 34 =
68,294118
S2 =37*119079 -(2049)2
37(37 - 1)S2 = 98,7S = 9,935
Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen
Kelas Bk Zi P(Zi)Luas
Daerah Ei Oi
47,5 -2,09 -0,481848 – 54 -2,09 0,0643 2,3 3 0,2489
54,5 -1,39 -0,417555 – 61 -1,39 0,1645 5,8 6 0,0101
∑=
==
k
i i
ii
EEO
X1
22 )(
( ))1(
22
−
−∑ ∑nn
ffn iiii χχ
18
61,5 -0,68 -0,253062 – 68 -0,68 0,2612 9,1 8 0,1430
68,5 0,02 0,008369 – 75 0,02 0,4917 17,2 9 3,9170
75,5 7,60 0,500076 – 82 0,73 0,0764 2,7 5 2,0259
82,5 1,43 0,423683 – 89 0,0600 2,1 3 0,3868
89,5 2,13 0,4836#REF! X² = 6,7318
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = 7,81Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
19
LAMPIRAN 12Uji Normalitas Nilai Pre Test KELAS KONTROL
HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujian Hipotesis
Kriterian yanng digunakan diterima jikaPengujian HipotesisNilaimaksimal = 88Nilai minimal = 48Rentang nilai (R) = 88 -48 = 40
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log26 = 5,669=6kelas
Panjang kelas (P) = 40/6 = 7,055405 = 7
Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimenKelas fi Xi Xi
2 fi.Xi fi.Xi2
48 – 54 3 51 2601 153 7803
55 – 61 6 58 3364 348 20184
62 – 68 8 65 4225 520 33800
69 – 75 8 72 5184 576 41472
76 – 82 5 79 6241 395 31205
83 – 89 4 86 7396 344 29584
Jumlah 34 2336 164048
2336X == 34 =
68,70588
S2 =37*119079 -(2049)2
37(37 - 1)S2 = 107,608S = 10,3734
Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen
Kelas Bk Zi P(Zi)Luas
Daerah Ei Oi
47,5 -2,04-
0,479548 – 54 -2,04 0,0650 2,3 3 0,2320
∑=
==
k
i i
ii
EEO
X1
22 )(
( ))1(
22
−
−∑ ∑nn
ffn iiii χχ
20
54,5 -1,37 -0,4146
55 – 61 -1,37 0,1582 5,5 6 0,0387
61,5 -0,69 -0,2564
62 – 68 -0,69 0,2484 8,7 8 0,0556
68,5 -0,02 -0,0079
69 – 75 -0,02 0,5079 17,8 8 5,3772 75,5 7,28 0,500076 – 82 0,65 0,0918 3,2 5 0,9939 82,5 1,33 0,408283 – 89 0,0693 2,4 4 1,0224 89,5 2,00 0,4775
#REF! X² = 7,7199
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = 7,81Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
21
LAMPIRAN 13
PERHITUNGAN HOMOGENITAS DENGAN UJI BARLETT
Sumber DataSumber variasi EKSPERIMEN KONTROL VII C
Jumlah 2328 2344 #REF!n 34 34 #REF!x 68 69 #REF!
Varians (s2) 92 104 #REF!Standart deviasi (s) 10 10 #REF!
Tabel Uji Bartlett
Sampel dk = ni - 1 1/dk si2 Log
si2 dk.Log si
2 dk * si2
1 33 0,0303 91,893 1,963 64,788 3032,4712 33 0,0303 103,815 2,016 66,537 3425,882
Jumlah 66 131,325 6458,353
6458,353=
66= 97,85383244
B = (Log s2 ) Σ(ni - 1)
B = 1,9905778 66
B = 131,37814
2hitung = (Ln 10) { B - Σ(ni-1) log si
2}2
hitung = 2,3025851 131,378137 131,3252
hitung = 0,1226795
Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 2-1 = 1 diperoleh 2tabel = 3,841459149
Karena 2 hitung < 2 tabel, maka data hasil belajar homogen
( )( )∑
∑−
−=
11 2
2
i
ii
nsn
s
22
LAMPIRAN 14
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DANKONTROL
Hipotesis
Ho : σ12 = σ2
2
Ha : σ12 = σ2
2
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Ho diterima apabila F < F 1/2α (nb-1):(nk-1)
F 1/2α (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Eksperimen Kontrol
Jumlah 2328 2344n 34 34x 68 69
Varians (s2) 92 104Standart deviasi (s) 10 10
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
103,8146F =91,8930
= 1,130
Pada α = 5% dengan:dk pembilang = nb - 1 = 34 - 1 = 33dk penyebut = nk -1 = 34 - 1 = 33F (0.025)(33:33) = 2,00
terkecilVarians terbesarVariansF =
Daerahpenerimaan Ho
Daerahpenerimaan Ho
23
1,1297 2,0023
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompokmempunyai varians yang sama.
24
LAMPIRAN 15
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL
HipotesisHo : µ1 = µ2
Ha : µ1 µ2
Uji HipotesisUntuk menguji hipotesisdigunakan rumus:
Dimana,
Ho diterima apabila -t(1-1/2α)< t < t(1-1/2α)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Eksperimen Kontrol
Jumlah 2328 2344n 34 34x 68 69
Varians (S2) 92 104Standart deviasi (S) 10 10
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
34 1 91,8930 + 34 1 103,8146S = 34 + 34 2
= 9,89210961
68,47 68,94t = 1 1
= -0,1969,89211
34+
34Pada α = 5% dengan dk = 34 + 34 - 2 = 66 diperoleh t(0.975)(66) = 1,9965644
21 n1
n1s
xxt 21
+
−=
( ) ( )2nn
1n1ns
21
222
211
−+−+−
=ss
DaerahpenerimaanHo
25
-1,997 -0,196 1,997
Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pre test dari keduakelompok.
DaerahpenerimaanHo
26
LAMPIRAN 16
Uji Normalitas Nilai Pos Test KELAS EKSPERIMEN
HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujianHipotesis
Kriterian yanng digunakan diterima jikaPengujian HipotesisNilai maksimal = 100Nilai minimal = 72Rentang nilai (R) = 100 -72 = 28
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log26 = 5,669=6kelas
Panjang kelas (P) = 28/6 = 4,938784 = 5
Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimenKelas fi Xi Xi
2 fi.Xi fi.Xi2
72 – 76 3 74 5476 222 16428
77 – 81 6 79 6241 474 37446
82 – 86 6 84 7056 504 42336
87 – 91 11 89 7921 979 87131
92 – 96 5 94 8836 470 44180
97 – 101 3 99 9801 297 29403
Jumlah 34 2946 256924
2946X =
= 34 =86,64706
S2 = 37*119079 - (2049)2
37(37 - 1)S2 = 50,35650624S = 7,096231834
Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen
Kelas Bk Zi P(Zi)Luas
Daerah Ei Oi
71,5 -2,13-
0,4836
∑∑
i
ii
ff χ
( ))1(
22
−
−∑ ∑nn
ffn iiii χχ
∑=
==
k
i i
ii
EEOX
1
22 )(
27
72 – 76 -2,13 0,0600 2,1 3 0,3868
76,5 -1,43 -0,4236
77 – 81 -1,43 0,1578 5,5 6 0,0415
81,5 -0,73 -0,2659
82 – 86 -0,73 0,2576 9,0 6 1,0090
86,5 -0,02 -0,0083
87 – 91 -0,02 0,5083 17,8 11 2,591291,5 12,89 0,5000
92 – 96 0,68 0,0825 2,9 5 1,545896,5 1,39 0,4175
97 – 101 0,0643 2,3 3 0,2489101,5 2,09 0,4818
#REF! X² = 5,8232
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = 7,81Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
28
LAMPIRAN 17
Uji Normalitas Nilai Pos Test KELAS KONTROL
HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normal
PengujianHipotesis
Kriterian yanng digunakan diterima jikaPengujian HipotesisNilai maksimal = 96Nilai minimal = 64Rentang nilai (R) = 96 -64 = 32
Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log26 = 5,669
=6kelas
Panjang kelas (P) =32/6=
5,644324266 = 6
Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimenKelas fi Xi Xi
2 fi.Xi fi.Xi2
64 –69 6 66,5 4422,25 399 26533,5
70 –75 6 72,5 5256,25 435 31537,5
76 –81 7 78,5 6162,25 549,5 43135,75
82 –87 8 84,5 7140,25 676 57122
88 –93 4 90,5 8190,25 362 32761
94 –99 3 96,5 9312,25 289,5 27936,75
Jumlah 34 2711 219026,5
2711X =
= 34 =
79,73529412
S2 = 37*119079 - (2049)2
37(37 - 1)S2 = 86,79144385S = 9,316192562
∑=
==
k
i i
ii
EEO
X1
22 )(
∑∑
i
ii
ff χ
( ))1(
22
−
−∑ ∑nn
ffn iiii χχ
29
Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen
Kelas Bk Zi P(Zi)Luas
Daerah Ei Oi
63,5-
1,74
-0,4593
64 –69
-1,74 0,0953 3,3 6 2,131
2
69,5 -1,10
-0,3640
70 –75
-1,10 0,1887 6,6 6 0,055
5
75,5 -0,45
-0,1753
76 –81
-0,45 0,2504 8,8 7 0,355
4 81,5 0,19 0,0751
82 –87 0,19 0,4249 14,9 8 3,174
5 87,5 9,39 0,5000
88 –93 0,83 0,0698 2,4 4 0,994
1 93,5 1,48 0,4302
94 –99 0,0528 1,8 3 0,716
3 99,5 2,12 0,4831
#### X²
= 7,4270
Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = 7,81Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal
30
LAMPIRAN 18PERHITUNGAN HOMOGENITAS DENGAN UJI BARLETT
Sumber DataSumber variasi EKSPERIMEN KONTROL VII C
Jumlah 2956 2708 #REF!n 34 34 #REF!x 87 80 #REF!
Varians (s2) 52 82 #REF!Standart deviasi (s) 7 9 #REF!
Tabel Uji Bartlett
Sampel dk = ni - 1 1/dk si2 Log si
2 dk.Log si2 dk * si
2
1 33 0,0303 51,936 1,715 56,610 1713,8822 33 0,0303 81,811 1,913 63,123 2699,765
Jumlah 66 119,733 4413,647
4413,647=
66= 66,87344
B = (Log s2 ) Σ(ni - 1)
B = 1,8252537 66
B = 120,46674
2hitung = (Ln 10) { B - Σ(ni-1) log si
2}2
hitung = 2,3025851 120,466742 119,7332
hitung = 1,6890234
Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 2-1 = 1 diperoleh 2tabel = 3,8414591
Karena 2 hitung < 2 tabel, maka data hasil belajar homogen
( )( )∑
∑−
−=
11 2
2
i
ii
nsn
s
31
LAMPIRAN 19
UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA HASIL BELAJAR ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DANKONTROL
Hipotesis
Ho : σ12 = σ2
2
Ha : σ12 = σ2
2
Uji Hipotesis
Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:
HoditerimaapabilaF < F1/2α (nb-
1):(nk-1)
F 1/2α (nb-1):(nk-1)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Eksperimen Kontrol
Jumlah 2956 2708n 34 34x 87 80
Varians (S2) 52 82Standart deviasi (S) 7 9
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
81,81F =51,94
= 1,575
Pada α = 5% dengan:dk pembilang = nb - 1 = 34 - 1 = 33
terkecilVarians terbesarVariansF =
DaerahpenerimaanHo
32
dk penyebut = nk -1 = 34 - 1 = 33F (0.025)(36:37) = 2,00
1,5752 2,0023
Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompokmempunyai varians yang sama.
DaerahpenerimaanHo
33
LAMPIRAN 20
UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN (VII.A)DAN KONTROL (VII.B)
HipotesisHo : µ1 < µ2
Ha : µ1 > µ2
Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:
Dimana,
Ha diterima apabila t > t(1-α)(n1+n2-2)
Dari data diperoleh:
Sumber variasi Eksperimen Kontrol
Jumlah 2956 2708n 34 34x 86,94 79,65
Varians (s2) 51,94 81,81Standart deviasi (s) 7,21 9,04
Berdasarkan rumus di atas diperoleh:
34 1 51,9358 + 34 1 81,8111s = 34 + 34 2
= 8,177618253
86,94 79,65t = 8,17761831
+1
= 3,678
21 n1
n1s
xxt 21
+
−=
( ) ( )2nn
1n1ns
21
222
211
−+−+−
=ss
DaerahpenerimaanHo
34
34 34Pada α = 5% dengan dk = 34+ 34 - 2 = 66 diperoleh t(0.95)(66) = 1,99656
2 3,678Karena t berada pada daerah penerimaan Ha, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen adaperbedaan dengan kelompok kontrol.
DaerahpenerimaanHo
35
LAMPIRAN 21
RPP KELAS KONTROLSekolah : SMP Muhammadiyah 08 Mijen
Semarang
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kelas/Semester : VIII B / Ganjil
Materi Pokok : Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
I. Standar Kompetensi
Memahami berbagai sistem dalam kehidupan.
II. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan.
III. Indikator
1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi organ penyusun (alat-alat)
sistem peredaran darah pada manusia.
2. Menjelaskan struktur dan fungsi organ penyusun (alat-alat) sistem
peredaran darah pada manusia.
3. Mengidentifikasi sistem peredaran darah pada manusia.
4. Mengidentifikasi golongan darah pada manusia untuk transfusi
darah.
5. Memberi contoh penyakit yang berhubungan dengan sistem
peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
dan upaya mengatasinya.
IV. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengidentifikasi struktur dan fungsi sistem peredaran
dah pada manusia.
2. Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi sistem peredaran
darah pada manusia.
3. Siswa dapat mengidentifikasi sistem peredaran darah manusia.
36
4. Siswa dapat mengidentifikasi golongan darah manusia melalui
transfuse darah.
5. Siswa dapat memberi contoh penyakit yang berhubungan dengan
sistem peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari dan upaya mengatasinya.
V. Metode Pembelajaran
Ceramah
VI. Langkah-langkah Pembelajaran
• Pertemuan Pertama:
Pretest, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi
pelajaran meliputi:
a. Darah b. Sel-sel Darah c. Fungsi
Darah
• Pertemuan Kedua:
Kuis pertama, kemudian dengan penyampaian materi pelajaran
meliputi:
a. Alat peredaran darah (jantung dan pembuluh darah)
b. Sistem peredaran darah manusia.
• Pertemuan Ketiga:
Kuis kedua, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi
meliputi:
a. Penggolongan darah
b. Transfusi darah
c. Kelainan pada sistem peredaran darah manusia.
• Pertemuan Keempat: Pos test
1. Kegiatan Awal (15 menit)
Guru memberi salam pembuka, presensi, berdo’a dan
menyampaikan tujuan pembelajaran serta motivasi siswa.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
37
a. Guru menyampaikan dan menjelaskan tentang sub materi
yang akan disampaikan, yang meliputi: 1) Darah
2) Komponen darah
3) Fungsi darah
b. Alat peredaran darah (jantung dan pembuluh darah)
c. Sistem peredaran darah pada manusia (sistem peredaran
besar-kecil dan sistem peredaran darah ganda dan tertutup)
d. Guru memberi tugas/pekerjaan rumah secara individu
kepada siswa tentang pokok bahasan yang sedang
dipelajari.
e. Guru meminta siswa untuk mempelajari pokok bahasan
berikutnya.
f. Anjuran agar setiap siswa dalam kelompok mengerjakan
LKS secara berkelompok/berpasangan 2-3 orang, kemudian
saling mengecek pekerjaannya diantara teman dalam
pasangan kelompok tersebut.
g. Bila ada siswa yang tidak dapat mengerjakan LKS, teman
satu tim/kelompok bertanggungjawab untuk menjelaskan
kepada temannya yang tidak bias mengerjakan tadi.
h. Bila ada pertanyaan dari siswa, mintalah mereka
mengajukan pertanyaan itu kepada teman satu kelompok
sebelum mengajukan kepada guru.
i. Guru berkeliling untuk mengawasi kinerja kelompok.
j. Ketua kelompok harus mampu menetapkan bahwa setiap
anggota kelompok telah memahami dan dapat mengerjakan
LKS yang diberikan guru.
k. Guru bertindak sebagai nara sumber atau fasilitator.
l. Setelah mengerjakan LKS secara tuntas, guru memberi kuis
kepada semua siswa. Dan para siswa tidak boleh bekerja
sama dalam mengerjakan kuis tersebut.
38
m. Setelah siswa selesai mengerjakan kuis, langsung dikoreksi
bersama untuk melihat hasil kuis.
n. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang
menjawab dengan benar dan kelompok yang memperoleh
skor tertinggi.
o. Guru memberi tugas/pekerjaan rumah secara individu
kepada siswa tentang pokok bahasan yang sedang dipelajari
p. Guru bisa membubarkan kelompok yang sudah terbentuk
dan para siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.
q. Kemudian guru meminta siswa untuk mempelajari pokok
bahasan berikutnya.
3. Kegiatan Akhir (10 menit)
a. Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi
pembahasan yang belum dimengerti.
b. Guru mengumpulkan dan meluruskan hal-hal yang
dianggap kurang tepat.
c. Evaluasi dan tindak lanjut.
VII. Media dan Sumber Belajar
a. Buku Biologi SMP/MTS kelas VIII
b. Buku referensi.
c. Lembar kerja siswa.
VIII. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1. Presensi dan kinerja individu
2. Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen
1. Pretest
2. Kuis
3. Multiple choice (pilihan ganda)
c. Contoh Instrumen
1. Pretest (terlampir)
39
2. Kuis (terlampir)
Semarang, 28 September
2010
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Eko Sustiyani, S.Pd Risda Fitri Indriyani
Mengetahui,
Kepala Sekolah
SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang
Drs Muh Ansori
40
LAMPIRAN 22
RPP KELAS EKSPERIMENSekolah : SMP Muhammadiyah 08 Mijen
Semarang
Mata Pelajaran : IPA Biologi
Kelas/Semester : VIII A / Ganjil
Materi Pokok : Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit
IX. Standar Kompetensi
Memahami berbagai sistem dalam kehidupan.
X. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan
hubungannya dengan kesehatan.
XI. Indikator
1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi organ penyusun (alat-alat)
sistem peredaran darah pada manusia.
2. Menjelaskan struktur dan fungsi organ penyusun (alat-alat) sistem
peredaran darah pada manusia.
3. Mengidentifikasi sistem peredaran darah pada manusia.
4. Mengidentifikasi golongan darah pada manusia untuk tranfusi
darah.
5. Memberi contoh penyakit yang berhubungan dengan sistem
peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari
dan upaya mengatasinya.
XII. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mengidentifikasi struktur dan fungsi sistem peredaran
dah pada manusia.
2. Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi sistem peredaran
darah pada manusia.
3. Siswa dapat mengidentifikasi sistem peredaran darah manusia.
41
4. Siswa dapat mengidentifikasi golongan darah manusia melalui
transfuse darah.
5. Siswa dapat memberi contoh penyakit yang berhubungan dengan
sistem peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan
sehari-hari dan upaya mengatasinya.
XIII. Metode Pembelajaran
Kombinasi model Numbered Heads Together dan Mind mapping
XIV. Langkah-langkah Pembelajaran
• Pertemuan Pertama:
Pretest, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi
pelajaran meliputi:
a. Darah
b. Sel-sel Darah
c. Fungsi Darah
• Pertemuan Kedua:
Kuis pertama, kemudian dengan penyampaian materi pelajaran
meliputi:
a. Alat peredaran darah (jantung dan pembuluh darah)
b. Sistem peredaran darah manusia.
• Pertemuan Ketiga:
Kuis kedua, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi
meliputi:
d. Penggolongan darah
e. Transfusi darah
f. Kelainan pada sistem peredaran darah manusia.
• Pertemuan Keempat: Pos test
1. Kegiatan Awal (15 menit)
Guru memberi salam pembuka, presensi, berdo’a dan
menyampaikan tujuan pembelajaran serta motivasi siswa.
2. Kegiatan Inti (60 menit)
42
r. Guru menyampaikan dan menjelaskan tentang sub materi
yang akan disampaikan, yang meliputi:
A. Darah:
1) Komponen darah
2) Fungsi darah
B. Alat peredaran darah (jantung dan pembuluh darah)
C. Sistem peredaran darah pada manusia (sistem peredaran
besar-kecil dan sistem peredaran darah ganda dan
tertutup)
s. Guru membagi siswa secara berkelompok, dalam jumlah
kecil antara 4-5 orang. Pembagian kelompok berdasarkan
kehadiran siswa dan individu berhitung secara berurutan.
Dan guru mengatur tempat duduk siswa agar setiap anggota
kelompok dapat saling bertatap muka.
t. Guru membagi LKS (lembar kerja siswa) kepada setiap
kelompok.
3. Kegiatan Akhir (10 menit)
d. Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi
pembahasan yang belum dimengerti.
e. Guru mengumpulkan dan meluruskan hal-hal yang
dianggap kurang tepat.
f. Evaluasi dan tindak lanjut.
XV. Media dan Sumber Belajar
a. Buku Biologi SMP/MTS kelas VIII
b. Buku referensi.
c. Lembar kerja siswa.
XVI. Penilaian
a. Teknik Penilaian
1. Presensi dan kinerja individu
2. Tes tertulis
b. Bentuk Instrumen
43
1. Pretest
2. Kuis
3. Multiple choice (pilihan ganda)
c. Contoh Instrumen
1. Pretest (terlampir)
2. Kuis (terlampir)
Semarang, 28September 2010
Guru Mata Pelajaran Peneliti
Eko Sustiyani, S.Pd Risda Fitri Indriyani
Mengetahui,Kepala Sekolah
SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang
Drs Moh Ansori
44
LAMPIRAN 23
KISI-KISI SOAL UJI COBASatuan Pendidikan : SMP Muhammadiyah 08 Mijen Jumlah Soal : 30 ButirKelas / Semester : VIII / I Waktu : 60 MenitMata Pelajaran : BIOLOGI Bentuk Soal : Pilihan GandaMateri Pokok : Sistem Peredaran Darah Pada ManusiaStandar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
KompetensiDasar
MateriPokok
Indikator TujuanPembelajaran
PokokBahasan
Mendeskripsikan sistemperedaran darahpada manusiadanhubungannyadengankesehatan.
Sistemperedarandarahpadamanusia
1. Mengidentifikasistruktur dan fungsiorgan penyusun(alat-alat) sistemperedaran darah padamanusia.
2. Menjelaskan strukturdan fungsi organpenyusun (alat-alat)sistem peredarandarah pada manusia.
3. Mengidentifikasisistem peredarandarah pada manusia.
4. Mengidentifikasigolongan darah padamanusia untuktransfusi darah.
5. Memberi contohpenyakit yangberhubungan denganperedaran darahyang biasa dijumpaidalam kehidupansehari-hari danupaya mengatasinya.
1. Siswa dapatmengidentifikasistruktur dan fungsisistem peredarandah pada manusia.
2. Siswa dapatmenjelaskanstuktur dan fungsisistem peredarandarah padamanusia.
3. Siwa dapatmengidentifikasisistem peredarandarah manusia.
4. Siswa dapatmengidentifikasigolongan darahmanusia melaluitransfuse darah.
5. Siswa dapatmemberi contohpenyakit yangberhubugandengan sistemperdaran darahyang biasadijumpai dalam
1. Darah
2. Sel-sel darahdanfungsinya.
3. Alatperedarandarahmanusia.
4. Sistemperedarandarah manusia
5. Penggolongan darah
6. Kelainanpada sistemperedarandarah
45
kehidupan sehari-hari dan upayamengatasinya.
KETERANGAN : C1 : Pemahaman KonsepC2 : PenalaranC3 : Pemecahan Masalah
46
LAMPIRAN 24LEMBAR SOAL UJI COBA
Mata Pelajaran : BIOLOGIWaktu : 60 menitHari / Tanggal :
Petunjuk Umum1. Isikan identitas anda ke dalam lembar jawaban yang telah tersedia2. Tersedia waktu 60 menit untuk mengerjakan soal tersebut3. Jumlah soal sebanyak 30 butir, setiap soal terdapat 4 pilihan ganda4. Periksa dan baca soal-soal sebelum anda menjawabnya5. Tanyakan pada guru apabila terdapat soal yang belum jelas6. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru
Pilihlah jawaban berikut dengan memberi tanda silang (X) huruf a, b, c
atau d. !
1. Warna merah pada darah manusia disebabkan oleh adanya . . .
a. Fibrinogen c. Plasma darah
b. Hemoglobin d. Serum darah
2. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas alat-alat berikut ini . . .
a. Jantung – ginjal – hati c. Jantung – pembuluh darah – darah
b. Jantung – paru-paru d. Jantung – ginjal – paru-paru
3. Ciri-ciri pembuluh darah :
1) Letaknya dekat permukaan tubuh
2) Denyut tidak terasa
3) Katup di sepanjang pembuluh
4) Jika terluka darah hanya menetes
5) Dinding tebal, kuat dan elastis
Manakah yang merupakan ciri pembuluh balik (vena) . . .
a. 1,2 dan 3 c. 2,4 dan 5
b. 1,3 dan 4 d. 3,4 dan 5
4. Golongan darah A memiliki : . . .
a. Aglutinogen A dan aglutinin b
b. Aglutinogen B dan aglutinin a
c. Aglutinogen A dan B tanpa aglutinin
d. Aglutinin a dan b tanpa aglutinogen
47
5. Dalam proses pembekuan darah, yang mengubah fibrinogen menjadi benang-
benang fibrin adalah . . .
a. Thrombin c. Vitamin K
b. Kalsium d. Trombokinase
6.
Sebutkan fungsi sel darah dari gambar di atast !
a. Membunuh kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh
b. Melakukan pembekuan darah jika terjadi luka
c. Mengangkut sari-sari makan ke seluruh tubuh
d. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh
7. Dalam sistem transportasi, jantung berfungsi sebagai . . .
a. Pengangkut darah c. Memompa darah
b. Penyaring darah d. Pembentuk darah
8. Manakah pernyataan berikut ini yang benar mengenai bilik jantung . . .
a. Bilik hanya memompa darah kaya oksigen
b. Bilik hanya memompa darah kaya karbondioksida
c. Bilik jantung berdinding lebih tebal dari pada serambi jantung
d. Bilik jantung berdinding lebih tipis dari pada serambi jantung
9. Peredaran darah manusia di sebut peredaran darah ganda (rangkap) karena . . .
a. Sekali beredar darah melewati jantung dua kali
b. Memiliki pembuluh nadi dan pembuluh balik
c. Darah selalu beredar di dalam pembuluh
d. Jantung memiliki empat ruangan
10. Urutan aliran darah pada sistem peredaran darah kecil yang benar adalah . . .
a. Jantung – seluruh tubuh – paru-paru
b. Jantung – seluruh tubuh – jantung
48
c. Jantung – paru-paru - seluruh tubuh
d. Jantung –paru-paru - jantung
11. Bagian darah yang mengangkut sari makanan adalah . . .
a. Keping darah c. Sel darah merah
b. Plasma darah d. Sel darah putih
12. Fungsi sistem peredaran darah manusia adalah sebagai berikut, kecuali . . .
a. Mengangkut sari makanan ke dalam sel tubuh
b. Mengangkut sisa pembakaran kea lat pembuangan
c. Mengatur suhu tubuh
d. Menetralkan racun
13. Jika sel darah putih di dalam tubuh seseorang semakin meningkat dan
jumlahnya tidak terkendali, maka di sebut menderita . . .
a. Hemophilia c. Thalasemia
b. Anemia d. Leukimia
14. Bila sel darah merah seseorang tidak mengandung aglutinogen, maka
golongan darah orang tersebut adalah . . .
a. O c. B
b. A d. AB
15. Bila agglutinin A bertemu dengan aglutinogen A maka akan terjadi . . .
a. Penerimaan darah c. Peredaran darah
b. Donor darah d. Penggumpalan darah
16. Ciri-ciri sel darah :
1) Bentuknya tidak beraturan
2) Memakan kuman
3) Mengandung hemoglobin
4) Tidak ber inti
49
Manakah yang merupakan ciri sel darah seperti gambar di atas !
a. 1 dan 2 c. 2 dan 4
b. 1 dan 3 d. 3 dan 4
17. Sel darah putih dalam tubuh dapat bersifat fagosit, artinya . . .
a. Dapat melenyapkan bibit penyakit dengan cara memakannya
b. Dapat menembus dinding pembuluh darah
c. Bentuknya tidak tetap, dapat berubah-ubah
d. Dapat menghalangi sel darah merah keluar dari pembuluh darah
18. Seseorang yang menderita anemia disebabkan oleh kekurangan . . .
a. Sel darah putih dan sel darah merah
b. Keeping-keping darah dan zat besi
c. Sel darah merah dan zat besi
d. Sel darah putih dan keeping darah
19. Bagian dari sel darah yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh karena dapat
membunuh kuman penyakit yang masuk adalah . . .
a. Plasma darah c. Sel darah putih
b. Sel darah merah d. Trombosit
20. Tubuh kita memerlukan zat besi untuk bahan pembentukan . . .
a. Gigi c. Fibrinogen
b. Tulang d. Hemoglobin
21. Penyakit anemia berat pada anak-anak yang disebabkan karena jumlah sel
darah putih nya meningkat drastis sehingga memakan sel darah merah, disebut
. . .
a. Leukemia c. Hemofilia
b. Thalasemia d. Anemia
22. Kelainan menurun yang menyebabkan pendarahan pada seseorang tidak dapat
membeku atau sukar membeku di sebut . . .
a. Leukemia c. Hemofilia
b. Thalasemia d. Anemia
50
23. Bahan-bahan berikut berperan dalam proses pembekuan darah, kecuali . . .
a. Keeping darah c. Ion Ca
b. Fibrinogen d. Ion Na
24. Darah akan keluar dengan deras jika terjadi luka pada pembuluh darah . . .
a. Vena c. Kapiler
b. Arteri d. Vena kaki
25. Di bawah ini yang merupakan komponen darah, adalah . . .
a. Plasma darah dan sel-sel darah c. Cairan
b. Protein d. Karbohidrat
26. Golongan darah resipien universal adalah golongan darah . . .
a. A c. AB
b. B d. O
27. Valvula trikuspidalis adalah katup yang terdapat antara . . .
a. Serambi kiri dan bilik kiri jantung
b. Serambi kanan dan bilik kanan jantung
c. Serambi kanan dan serambi kiri jantung
d. Bilik kanan dan bilik kiri jantung
28.
Sebutkan lintasan peredaran darah manusia pada gambar di atas !
a. Bilik kiri – tubuh – atrium kanan
b. Bilik kiri – paru-paru – bilik kiri
51
c. Atrium kanan – tubuh – bilik kiri
d. Atrium kanan – paru-paru – bilik kiri
29. Pembuluh darah arteri yang membawa darah miskin oksigen adalah . . .
a. Arteri ginjal c. Aorta
b. Arteri hepar d. Arteri paru-paru
30. Golongan darah A hanya dapat di donor kan kepada orang yang ber golongan
darah . .
a. A, AB dan O c. A dan AB
b. A, AB dan B d. A dan O
52
LAMPIRAN 25
KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA
1. B 11. B 21. A2. C 12. D 22. C3. A 13. D 23. D4. A 14. A 24. B5. A 15. D 25. A6. A 16. D 26. C7. C 17. A 27. B8. C 18. B 28. A9. A 19. C 29. D10. D 20. C 30. C
53
LAMPIRAN 26SOAL KUIS 1
Mata Pelajaran : BIOLOGIWaktu : 30 menit
Pilihlah jawaban berikut dengan memberi tanda silang (X) huruf a, b, c
atau d. !
1.
Di manakah sel darah merah di produksi ?
a. Di sumsum merah tulang pada tulang pipa dan tulang pipih.
b. Di tulang belakang
c. Di limfa
d. Di jantung
2. Apakah fungsi dari fibrinogen, yang terdapat dalam protein plasma darah ?
a. penting untuk proses pembekuan darah
b. penting untuk menjaga tekanan osmotic darah
c. penting untuk membentuk antibodi
d. berfungsi untuk melawan benda asing / kuman yang masuk ke dalam
tubuh.
3. dibawah ini merupakan fungsi darah , kecuali . . .
a. Sebagai alat pertahanan tubuh terhadap penyakit
b. Mengatur suhu tubuh
c. proses pembekuan darah
d. Membunuh kuman penyakit
4. Apa fungsi dari hemoglobin ?
a. Mengikat oksigen yang di angkut dari paru-paru diedarkan ke seluruh
tubuh.
b. Mengangkut sari makanan
c. Membawa hasil metabolisme
d. Mengedarkan darah
54
5.
Sebutkan fungsi dari gambar di atas!
a. Sebagai alat pertahanan tubuh terhadap penyakit
b. Mengatur suhu tubuh
c. proses pembekuan darah
d. Membunuh kuman penyakit
6. Di manakah sel darah putih dibentuk . . .
a. Di sumsum merah, limfa dan kelenjar getah bening
b. Di tulang belakang
c. Di sumsum merah tulang pada tulang pipa dan tulang pipih.
d. Di limfa dan jantung
7. Bagian dari sel darah yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh karena
dapat membunuh kuman penyakit yang masuk adalah . . .
a. plasma darah c. sel darah putih
b. sel darah merah d. trombosit
8. Golongan darah A hanya dapat di donor kan kepada orang yang ber
golongan darah . .
a. A, AB dan O c. A dan AB
b. AB dan B d. A dan O
9. Seseorang yang menderita anemia disebabkan oleh kekurangan . . .
a. Sel darah putih dan sel darah merah
b. Keeping-keping darah dan zat besi
c. Sel darah merah dan zat besi
d. Sel darah putih dan keeping darah
10. Kelainan menurun yang menyebabkan pendarahan pada seseorang tidak
dapat membeku atau sukar membeku di sebut . . .
a. Leukemia c. hemofilia
55
b. Thalasemia d. anemia
56
LAMPIRAN 27SOAL KUIS 2
Mata Pelajaran : BIOLOGIWaktu : 30 menit
Pilihlah jawaban berikut dengan memberi tanda silang (X) huruf a, b, c
atau d. !
1. Ciri-ciri pembuluh darah :
6) Letaknya dekat permukaan tubuh
7) Denyut tidak terasa
8) Katup di sepanjang pembuluh
9) Jika terluka darah hanya menetes
10) Dinding tebal, kuat dan elastis
Manakah yang merupakan ciri pembuluh balik (vena) . . .
a. 1,2 dan 3 c. 2,4 dan 5
b. 1,3 dan 4 d. 3,4 dan 5
2.
Dalam sistem transportasi, jantung berfungsi sebagai . . .
c. Pengangkut darah c. memompa darah
d. Penyaring darah d. pembentuk darah
3. Urutan aliran darah pada sistem peredaran darah kecil yang benar adalah . .
.
a. Jantung – seluruh tubuh – paru-paru
b. Jantung – seluruh tubuh – jantung
c. Jantung – paru-paru - seluruh tubuh
d. Jantung –paru-paru – jantung
57
4. Manakah pernyataan berikut ini yang benar mengenai bilik jantung ?
a. Bilik hanya memompa darah kaya oksigen
b. Bilik hanya memompa darah kaya karbondioksida
c. Bilik jantung berdinding lebih tebal dari pada serambi jantung
d. Bilik jantung berdinding lebih tipis dari pada serambi jantung
5. Bagian darah yang berperan membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh
adalah : . . .
a. Sel darah merah c. keping-keping darah
b. Sel darah putih d. plasma darah
6. Peredaran darah manusia di sebut peredaran darah ganda (rangkap) karena .
. .
a. Sekali beredar darah melewati jantung dua kali
b. Memiliki pembuluh nadi dan pembuluh balik
c. Darah selalu beredar di dalam pembuluh
d. Jantung memiliki empat ruangan
7. Bagian darah yang berfungsi menjaga tubuh dari infeksi penyakit adalah : .
. .
a. Sel darah merah c. keping-keping darah
b. Sel darah putih d. plasma darah
8. Fungsi hemoglobin adalah . . .
a. Membawa zat-zat makanan ke seluruh tubuh
b. Membawa glukosa ke seluruh tubuh
c. Membunuh bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh
d. Membawa oksigen ke seluruh tubuh
9. Protein yang membentuk benang-benang dan membekukan darah ketika
terjadi luka disebut : . . .
a. Antibody c. fibrin
b. Antigen d. fibrinogen
10.TAHAP I TROMBOPLASTIN
Ca++
58
TAHAP II PROTROMBIN TROMBIN
TAHAP III FIBRINOGEN FIBRIN CLOT
Dalam proses pembekuan darah, yang berperan mengubah fibrinogen
menjadi benang-benang fibrin adalah : . . .
a. Trombosit c. protombin
b. Trombokinase d. trombin
Lampiran 28
JAWABAN SOAL KUIS 1
1. A 6.A
2. A 7.C
3. D 8.C
4. A 9.B
5. D 10.C
JAWABAN SOAL KUIS 2
1 . D 6. A
2 . C 7. B
3 . D 8. D
4 . C 9. C
5 . A 10.D
59
Lampiran 29
LEMBAR PRETEST
Mata Pelajaran : BIOLOGIWaktu : 60 menit
Pilihlah jawaban berikut dengan memberi tanda silang (X) huruf a, b, c atau
d. !
1. Fungsi sistem peredaran darah manusia adalah sebagai berikut, kecuali . .
.
a. Mengangkut sari makanan ke dalam sel tubuh
b. Mengangkut sisa pembakaran kea lat pembuangan
c. Mengatur suhu tubuh
d. Menetralkan racun
2. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas alat-alat berikut ini . . .
a. Jantung – ginjal – hati c. Jantung – pembuluh darah
- darah
b. Jantung – paru-paru d. Jantung – ginjal – paru-
paru
3. Ciri-ciri sel darah :
1) Bentuknya tidak beraturan
2) Memakan kuman
3) Mengandung hemoglobin
4) Tidak ber inti
Manakah yang merupakan ciri sel darah seperti gambar di atas ! .
a. 1 dan 2 c. 2 dan 4
b. 1 dan 3 d. 3 dan 4
4.
60
Sebutkan fungsi dari gambar di atas . . .
a. Pengangkut darah c. memompa darah
b. Penyaring darah d. pembentuk darah
5. Ciri-ciri pembuluh darah :
1) Letaknya dekat permukaan tubuh
2) Denyut tidak terasa
3) Katup di sepanjang pembuluh
4) Jika terluka darah hanya menetes
5) Dinding tebal, kuat dan elastis
Manakah yang merupakan ciri pembuluh balik (vena) . . .
a. 1,2 dan 3 c. 2,4 dan 5
b. 1,3 dan 4 d. 3,4 dan 5
6. Warna merah pada darah manusia disebabkan oleh adanya . . .
a. Fibrinogen c. plasma darah
b. Hemoglobin d. serum darah
7.
TAHAP I TROMBOPLASTIN
Ca++
TAHAP II PROTROMBIN TROMBIN
TAHAP III FIBRINOGEN FIBRIN
CLOT
Dalam proses pembekuan darah, yang mengubah fibrinogen menjadi
benang-benang fibrin adalah . . .
a. Thrombin c. vitamin K
b. Kalsium d. trombokinase
8.
61
Jelaskan fungsi gambar di atas!
a. Membunuh kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh
b. Melakukan pembekuan darah jika terjadi luka
c. Mengangkut sari-sari makan ke seluruh tubuh
d. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh
9. Urutan aliran darah pada sistem peredaran darah kecil yang benar
adalah . . .
a. Jantung – seluruh tubuh – paru-paru
b. Jantung – seluruh tubuh – jantung
c. Jantung – paru-paru - seluruh tubuh
d. Jantung –paru-paru - jantung
10. Manakah pernyataan berikut ini yang benar mengenai bilik jantung . . .
a. Bilik hanya memompa darah kaya oksigen
b. Bilik hanya memompa darah kaya karbondioksida
c. Bilik jantung berdinding lebih tebal dari pada serambi jantung
d. Bilik jantung berdinding lebih tipis dari pada serambi jantung
11. Bagian darah yang mengangkut sari makanan adalah . . .
a. Keping darah c. sel darah merah
b. Plasma darah d. sel darah putih
12. Peredaran darah manusia di sebut peredaran darah ganda (rangkap)
karena . . .
a. Sekali beredar darah melewati jantung dua kali
b. Memiliki pembuluh nadi dan pembuluh balik
c. Darah selalu beredar di dalam pembuluh
d. Jantung memiliki empat ruangan
62
13. Jika sel darah putih di dalam tubuh seseorang semakin meningkat dan
jumlahnya tidak terkendali, maka di sebut menderita . . .
a. Hemophilia c. thalasemia
b. Anemia d. leukemia
14. Bila sel darah merah seseorang tidak mengandung aglutinogen, maka
golongan darah orang tersebut adalah . . .
a. O c. B
b. A d. AB
15. Seseorang yang menderita anemia disebabkan oleh kekurangan . . .
a. Sel darah putih dan sel darah merah
b. Keeping-keping darah dan zat besi
c. Sel darah merah dan zat besi
d. Sel darah putih dan keeping darah
16. Bila agglutinin A bertemu dengan aglutinogen A maka akan terjadi . . .
a. Penerimaan darah c. peredaran darah
b. Donor darah d. penggumpalan darah
17. Tubuh kita memerlukan zat besi untuk bahan pembentukan . . .
a. Gigi c. fibrinogen
b. Tulang d. hemoglobin
18. Sel darah putih dalam tubuh dapat bersifat fagosit, artinya . . .
a. Dapat melenyapkan bibit penyakit dengan cara memakannya
b. Dapat menembus dinding pembuluh darah
c. Bentuknya tidak tetap, dapat berubah-ubah
d. Dapat menghalangi sel darah merah keluar dari pembuluh darah
19. Golongan darah A hanya dapat di donor kan kepada orang yang ber
golongan darah..
a. A, AB dan O c. A dan AB
b. A, AB dan B d. A dan O
20. Valvula trikuspidalis adalah katup yang terdapat antara . . .
a. Serambi kiri dan bilik kiri jantung
b. Serambi kanan dan bilik kanan jantung
63
c. Serambi kanan dan serambi kiri jantung
d. Bilik kanan dan bilik kiri jantung
21. Kelainan menurun yang menyebabkan pendarahan pada seseorang tidak
dapat membeku atau sukar membeku di sebut . . .
a. Leukemia c. hemofilia
b. Thalasemia d. anemia
22. Bagian dari sel darah yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh karena
dapat membunuh kuman penyakit yang masuk adalah . . .
a. plasma darah c. sel darah putih
b. sel darah merah d. trombosit
23. Bahan-bahan berikut berperan dalam proses pembekuan darah, kecuali
. . .
a. Keeping darah c. ion Ca
b. Fibrinogen d. ion Na
24. Penyakit anemia berat pada anak-anak yang disebabkan karena jumlah
sel darah putih nya meningkat drastis sehingga memakan sel darah
merah, disebut . . .
a. Leukemia c. hemofilia
b. Thalasemia d. anemia
25. Di bawah ini yang merupakan komponen darah, adalah . . .
a. plasma darah dan sel-sel darah c. cairan
b. protein d. karbohidrat
26. Golongan darah resipien universal adalah golongan darah . . .
a. A c. AB
b. B d. O
27. Darah akan keluar dengan deras jika terjadi luka pada pembuluh darah .
. .
a. Vena c. kapiler
b. Arteri d. vena kaki
28.
64
Peredaran darah pada manusia melalui lintaasn . . .
a. Bilik kiri – tubuh – atrium kanan
b. Bilik kiri – paru-paru – bilik kiri
c. Atrium kanan – tubuh – bilik kiri
d. Atrium kanan – paru-paru – bilik kiri
29. Golongan darah A memiliki : . . .
a. Aglutinogen A dan aglutinin b
b. Aglutinogen B dan aglutinin a
c. Aglutinogen A dan B tanpa aglutinin
d. Aglutinin a dan b tanpa aglutinogen
30. Pembuluh darah arteri yang membawa darah miskin oksigen adalah . . .
a. arteri ginjal c. aorta
b. arteri hepar d. arteri paru-paru
65
Lampiran 30LEMBAR POSTESTMata Pelajaran : BIOLOGIWaktu : 60 menit
Pilihlah jawaban berikut dengan memberi tanda silang (X) huruf a, b, c
atau d. !
1. Warna merah pada darah manusia disebabkan oleh adanya . . .
c. Fibrinogen c. plasma darah
d. Hemoglobin d. serum darah
2. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas alat-alat berikut ini . . .
c. Jantung – ginjal – hati c. Jantung – pembuluh darah
- darah
d. Jantung – paru-paru d. Jantung – ginjal – paru-
paru
3. Ciri-ciri pembuluh darah :
11) Letaknya dekat permukaan tubuh
12) Denyut tidak terasa
13) Katup di sepanjang pembuluh
14) Jika terluka darah hanya menetes
15) Dinding tebal, kuat dan elastis
Manakah yang merupakan ciri pembuluh balik (vena) . . .
c. 1,2 dan 3 c. 2,4 dan 5
d. 1,3 dan 4 d. 3,4 dan 5
4. Golongan darah A memiliki : . . .
e. Aglutinogen A dan aglutinin b
f. Aglutinogen B dan aglutinin a
g. Aglutinogen A dan B tanpa aglutinin
h. Aglutinin a dan b tanpa aglutinogen
5. Manakah pernyataan berikut ini yang benar mengenai bilik jantung . . .
e. Bilik hanya memompa darah kaya oksigen
f. Bilik hanya memompa darah kaya karbondioksida
66
g. Bilik jantung berdinding lebih tebal dari pada serambi jantung
h. Bilik jantung berdinding lebih tipis dari pada serambi jantung
6.
Manakah yang merupakan fungsi gambar di atas ?
e. Membunuh kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh
f. Melakukan pembekuan darah jika terjadi luka
g. Mengangkut sari-sari makan ke seluruh tubuh
h. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh
7. Urutan aliran darah pada sistem peredaran darah kecil yang benar
adalah . . .
e. Jantung – seluruh tubuh – paru-paru
f. Jantung – seluruh tubuh – jantung
g. Jantung – paru-paru - seluruh tubuh
h. Jantung –paru-paru - jantung
8. Dalam sistem transportasi, jantung berfungsi sebagai . . .
e. Pengangkut darah c. memompa darah
f. Penyaring darah d. pembentuk darah
9.
67
Fungsi sistem peredaran darah manusia adalah sebagai berikut, kecuali . .
.
e. Mengangkut sari makanan ke dalam sel tubuh
f. Mengangkut sisa pembakaran kea lat pembuangan
g. Mengatur suhu tubuh
h. Menetralkan racun
10. Peredaran darah manusia di sebut peredaran darah ganda (rangkap)
karena . . .
e. Sekali beredar darah melewati jantung dua kali
f. Memiliki pembuluh nadi dan pembuluh balik
g. Darah selalu beredar di dalam pembuluh
h. Jantung memiliki empat ruangan
11. Bila sel darah merah seseorang tidak mengandung aglutinogen, maka
golongan darah orang tersebut adalah . . .
c. O c. B
d. A d. AB
12. Bagian darah yang mengangkut sari makanan adalah . . .
c. Keping darah c. sel darah merah
d. Plasma darah d. sel darah putih
13. Ciri-ciri sel darah :
5) Bentuknya tidak beraturan
6) Memakan kuman
68
7) Mengandung hemoglobin
8) Tidak ber inti
Manakah yang merupakan ciri sel darah di atas…….
c. 1 dan 2 c. 2 dan 4
d. 1 dan 3 d. 3 dan 4
14. Jika sel darah putih di dalam tubuh seseorang semakin meningkat dan
jumlahnya tidak terkendali, maka di sebut menderita . . .
c. Hemophilia c. thalasemia
d. Anemia d. leukemia
15. Sel darah putih dalam tubuh dapat bersifat fagosit, artinya . . .
e. Dapat melenyapkan bibit penyakit dengan cara memakannya
f. Dapat menembus dinding pembuluh darah
g. Bentuknya tidak tetap, dapat berubah-ubah
h. Dapat menghalangi sel darah merah keluar dari pembuluh darah
16. Bila agglutinin A bertemu dengan aglutinogen A maka akan terjadi . . .
c. Penerimaan darah c. peredaran darah
d. Donor darah d. penggumpalan darah
17. Kelainan menurun yang menyebabkan pendarahan pada seseorang tidak
dapat membeku atau sukar membeku di sebut . . .
c. Leukemia c. hemofilia
d. Thalasemia d. anemia
18. Bagian dari sel darah yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh karena
dapat membunuh kuman penyakit yang masuk adalah . . .
c. plasma darah c. sel darah putih
d. sel darah merah d. trombosit
19.
69
TAHAP I TROMBOPLASTIN
Ca++
TAHAP II PROTROMBIN TROMBIN
TAHAP III FIBRINOGEN FIBRIN
CLOT
Bahan-bahan berikut berperan dalam proses pembekuan darah, kecuali
. . .
c. Keeping darah c. ion Ca
d. Fibrinogen d. ion Na
20. Penyakit anemia berat pada anak-anak yang disebabkan karena jumlah
sel darah putih nya meningkat drastis sehingga memakan sel darah
merah, disebut . . .
c. Leukemia c. hemofilia
d. Thalasemia d. anemia
21. Di bawah ini yang merupakan komponen darah, adalah . . .
a. Plasma darah dan sel-sel darah c. Cairan
b. Protein d. Karbohidrat
22. Golongan darah resipien universal adalah golongan darah . . .
c. A c. AB
d. B d. O
23. Valvula trikuspidalis adalah katup yang terdapat antara . . .
e. Serambi kiri dan bilik kiri jantung
f. Serambi kanan dan bilik kanan jantung
g. Serambi kanan dan serambi kiri jantung
h. Bilik kanan dan bilik kiri jantung
24.
70
Peredaran darah pada manusia melalui lintasan . . .
a. Bilik kiri – tubuh – atrium kanan
b. Bilik kiri – paru-paru – bilik kiri
c. Atrium kanan – tubuh – bilik kiri
d. Atrium kanan – paru-paru – bilik kiri
25. Golongan darah A hanya dapat di donor kan kepada orang yang ber
golongan darah . .
c. A, AB dan O c. A dan AB
d. A, AB dan B d. A dan O
Selamat MengerjakanGood-luck
Lampiran 31KUNCI JAWABAN PRETEST
1. D 11. B 21. C
2. C 12. A 22. C
3. D 13. D 23. D
4. C 14. A 24. A
5. A 15. C 25.A
6. B 16. D 26.C
71
7. A 17. D 27.B
8. A 18. A 28.A
9. D 19. C 29.A
10. C 20. B 30.D
KUNCI JAWABAN POSTES
1. B 11. A 21. A
2. C 12.B 22.C
3. A 13.D 23.D
4. A 14.D 24.A
5. C 15.A 25.C
6. A 16.D
7. D 17.C
8. C 18.C
9. D 19.D
10. A 20.A