158
EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA MELALUI KOMBINASI MODEL NUMBERED HEADS TOGETHER DAN MIND MAPPING DI SMP MUHAMMADIYAH 08 MIJEN SEMARANG SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Tarbiyah Jurusan Tadris Biologi Disusun Oleh: RISDA FITRI INDRIYANI 063811033 FAKULTAS TARBIYAH INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG 2010

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK

SISTEM PEREDARAN DARAH PADA MANUSIA

MELALUI KOMBINASI MODEL NUMBERED HEADS

TOGETHER DAN MIND MAPPING DI SMP

MUHAMMADIYAH 08 MIJEN SEMARANG

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Melengkapi SyaratMemperoleh Gelar Sarjana Strata Satu (S1) Ilmu Tarbiyah

Jurusan Tadris Biologi

Disusun Oleh:

RISDA FITRI INDRIYANI063811033

FAKULTAS TARBIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

SEMARANG

2010

Page 2: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

ABSTRAK

Risda Fitri Indriyani (NIM. 063811033). Efektifitas Pembelajaran Materi PokokSistem Peredaran Darah Melalui Kombinasi Model Numbered Heads Together(NHT) Dan Mind Mapping Di SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang. Skripsi.Semarang: Program Strata 1 Jurusan Pendidikan Biologi IAIN Walisongo, 2011.

Melalui kegiatan observasi yang dilaksanakan pada bulan April hinggaMei 2010, diketahui pembelajaran di SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarangmenggunakan metode ceramah yang diselingi tanya jawab, diskusi dan pemberiantugas tanpa danya kontrol akan tugas tersebut sehingga pembelajaran cenderungberpusat pada guru.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penerapan pembelajarandengan kombinasi Model Numbered Heads Together (NHT) dan Mind Mappingdapat meningkatkan hasil belajar biologi peserta didik SMP Muhammadiyah 08Mijen Semarangf serta untuk mengetahui persepsi peserta didik akan pembelajarandengan menggunakan pendekatan kombinasi Model Numbered Heads Together(NHT) dan Mind Mapping. Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif..

Penelitian ini dilaksanakan di SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarangpada bulan Septemper-Oktober 2010. Subjek penelitian ini adalah peserta didikkelas VIII C dan VIII D SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang yangberjumlah 68 orang. Data penelitian ini berupa hasil belajar peserta didik.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar peserta didik pada nilaipostes kelas eksperimen menunjukkan peningkatan jika dibandingkan dengan nilaipretes kelas eksperimen. Peningkatan persentase masing-masing indikator yaituindikator Attention sebesar 7,82% Relevance 3,60%, Confidence 12,13%, danSatisfaction 7,10% Skor hasil belajar rata-rata angket sebelum tindakan 2,90meningkat menjadi 11,01setelah pelaksanaan tindakan. Rerata kelas dari hasilevaluasi di setiap kuis juga mengalami peningkatan, pada prites eksperimensebesar 56,00 dan hasil belajar pada prites kontrol sebesar 60,47 denganpeningkatan sebesar 7,69. Ketuntasan belajar secara klasikal pada posteseksperimen 87,09 sebesar 70,96% dan pada postes kontrol meningkat menjadi79,53 sebesar 93,54% Jadi, ketuntasan belajar mengalami peningkatan sebesar40,58%serta melalui hasil angket dan observasi menunjukkan persepsi pesertadidik terhadap pembelajaran dengan kombinasi Model Numbered Heads Together(NHT) dan Mind Mapping cukup baik serta lebih disukai peserta didik karenapeserta didik merasa lebih percaya diri dalam berpendapat akan materi terkait.

Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran dengan kombinasi ModelNumbered Heads Together (NHT) dan Mind Mapping lebih disukai peserta didiksehingga diharapkan guru dapat menerapkan kombinasi Model Numbered HeadsTogether (NHT) dan Mind Mapping sebagai variasi dalam pembelajaran Biologi.Keterbatasan penelitian yang hanya menerapkan kombinasi Model NumberedHeads Together (NHT) dan Mind Mapping pada materi Sistem Peredaran darahpada manusia dengan waktu penelitian yang cukup singkat, maka diharapkan dapatdilakukan penelitian lanjutan pada materi yang lain.

Page 3: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

KEMENTERIAN AGAMAINSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI WALISONGO

FAKULTAS TARBIYAHAlamat: Prof. Dr. Hamka Kampus II Telp. 7601295 Fak. 7615387 Semarang

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Semarang, 6 Desember 2010Lamp : 4 (Empat) EksemplarHal : Naskah Skripsi Kepada Yth.

An. Sdr. Risda Fitri Indriyani Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo

di Semarang

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Setelah saya meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, bersama inisaya kirim naskah skripsi saudari:

Nama : Risda Fitri IndriyaniNIM : 063811033Judul : EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK

SISTEM PEREDARAN DARAH MELALUIKOMBINASI MODEL NUMBERED HEADSTOGETHER (NHT) DAN MIND MAPPING DI SMPMUHAMMADIYAH 08 MIJEN SEMARANG

Dengan ini saya mohon kiranya skripsi saudari tersebut dapatdimunaqosahkan.

Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Page 4: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran
Page 5: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

MOTTO

t• ¤‚y™ur/ ä3 s9$̈B’ÎûÏNºuq» yJ ¡¡9$#$tBur’ÎûÇÚö‘F{ $#$Yè‹ ÏHsdçm ÷ZÏiB4¨b Î)’Îûš• Ï9ºsŒ;M» tƒ Uy5Qöq s)Ïj9

šcrã• ©3 xÿtG tƒÇÊÌÈ

“dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi

semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu

benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.” (Al-

Jatsiyah :13)

Page 6: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

PERSEMBAHAN

Dalam perjuangan mengarungi samudra illahi tanpa batas, dengan segala

kerendahan hati, kupersembahkan karya tulis sederhana ini kepada orang-orang

yang telah memberi arti dalam hidupku.

1. Ayahanda Mashudi S.Ag dan Ibunda Sri Mulyani WS, yang senantiasa ikhlas

mendidikku,

2. Ayah mertua H. Abdus Syakur dan Ibu Hj. Istimak, yang senantiasa ikhlas

memberikan motivasi,

3. Suami tercinta Abdul Muflih, yang selalu ikhlas dan sabar mendampingi dalam

pembuatan skripsi ini.

4. Bintang kecilku Ibnu Abdillah Ummami(alm) sebagai sumber inspirasiku,

5. Adik-adikku tersayang (Afif, Danie, Miyung) serta keponakan kecilku (Mb’

Aya, De’ Mila dan De’ Wildan) yang selalu memberikan keceriaan,

6. Temen senasib seperjuangan ( Cenus, Idoet, N-Fies, Milla, Budi, Tafiet dan

Sukron) yang selalu ada dalam suka dan duka,

7. Bolo-bolone Koplenk ar-Risdha (Blank-on, Raja Kamso, Gareng, Monyos,

Pedot, Katrem, Aconk dan Metafisis_isme) yang selalu menghiburku,

8. My Scooter Love, trim’s selalu mengantarku menjelajahi siang dan malam,

9. Teman-teman Tadris Biologi spesial 2006 yang kompak selalu,

10. Best friend in Hijau Hitam yang memberikan solusi-solusi, serta

11. Semua yang ada saat aku ada.

Page 7: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

DEKLARASI

Dengan penuh kejujuran dan tanggung jawab, penulis menyatakan bahwa skripsi

ini tidak berisi materi yang pernah ditulis oleh orang lain atau diterbitkan.

Demikian juga skripsi ini tidak berisi satu pun pikiran-pikiran orang lain, kecuali

informasi yang terdapat dalam referensi yang dijadikan sebagai bahan rujukan.

Semarang, 06 Desember 2010

Deklarator,

Risda Fitri IndriyaniNIM. 063811033

Page 8: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan segala rahmat, hidayah dan inayah-Nya sehingga penulisan skripsi

ini dapat terselesaikan.

Sholawat dan salam senantiasa terlimpahkan kepada beliau Nabi

Muhammad SAW, beserta keluarganya, sahabat-sahabatnya serta orang-orang

mukmin yang senantiasa mengikutinya.

Dengan kerendahan hati, penulis sampaikan bahwa skripsi ini tidak

mungkin terselesaikan tanpa adanya dukungan dan bantuan dari semua pihak.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.

Adapun ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada:

1. Sudja’i, Dr. M. Ag., Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang.

2. Lianah, M.Pd, pembimbing satu yang telah berkenan memberikan bimbingan

dan pengarahan dalam penulisan skripsi.

3. Alis Asikin, M.A, pembimbing dua yang telah berkenan memberikan

bimbingan dan pengarahan dalam penulisan skripsi.

4. Andi Fadlan, S. Pd, M. Si., Wali Studi selama penulis menuntut ilmu di IAIN

Walisongo Semarang.

5. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang yang telah

membekali ilmu pengetahuan dan keterampilan serta membantu kelancaran

selama kuliah.

6. Bapak Drs.Muh Ansori, Kepala SMP Muhammadiyah 8 Mijen Semarang,

yang telah memberikan ijin untuk mengadakan penelitian.

7. Ibu Eko sustiyani, S. Pd, Guru mata pelajaran biologi SMP Muhammadiyah 8

Mijen Semarang, yang telah sabar memberikan pengarahan selama proses

penelitian.

8. Orang tua tercinta dan keluarga di Kendal yang senantiasa mendo’akan dan

mengarahkan, sehingga sekripsi ananda dapat terselesaikan.

9. Keluarga besar mertua di Rembang yang selalu memberikan motivasi-

motivasinya.

Page 9: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

10. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu yang telah membantu

dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga jasa-jasa mereka mendapatkan balasan yang lebih baik dari Allah

SWT. Demi sempurnanya skripsi ini, saran dan kritik sangat penulis harapkan.

Mudah-mudahan skripsi ini dapat membawa manfaat, amin.

Semarang, 06 Desember 2010

Penulis,

Risda Fitri IndriyaniNIM. 063811033

Page 10: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL......................................................................................................i

HALAMAN ABSTRAK...............................................................................................ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................................... iii

PENGESAHAN PENGUJI...........................................................................................iv

MOTTO..........................................................................................................................v

PERSEMBAHAN..........................................................................................................vi

PERNYATAAN...........................................................................................................vii

KATA PENGANTAR.................................................................................................viii

DAFTAR ISI..................................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR............ ......................................................................................xiii

DAFTAR TABEL............ ...........................................................................................xiv

DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................................xv

BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah........................................................................1

B. Identifikasi Masalah.............................................................................. 4

C. Penegasan Istilah....................................................................................5

D. Pembatasan Masalah..............................................................................8

E. Rumusan Masalah..................................................................................8

F. Manfaat Penelitian.................................................................................8

BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN

A. Landasan teori.......................................................................................10

1. Belajar.............................................................................................10

a.Ciri-ciri Belajar............................................................................11

b.Prinsip-prinsip Belajar.................................................................12

c.Unsur-unsur dalam belajar...........................................................13

2. Hasil Belajar....................................................................................13

a.Faktor-faktor yang mempengarui hasil belajar............................16

Page 11: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

b.Indikato-indikator hasil belajar....................................................16

3. Pembelajaran Biologi......................................................................19

a.Fungsi pembelajaran biologi........................................................20

b.Tujuan Pembelajarn biologi.........................................................20

4. Pengertian Pembelajaran Cooperative Learning.............................21

a.Ciri pembelajaran kooperatif........................................................24

b. Tujuan pembelajarn kooperatif...................................................24

c. Unsur dalam pembelajarn kooperatif..........................................25

d. Langkah pembelajaran kooperatif...............................................25

5. Model Pembelajaran Numbered Heads Togetheer.........................25

6. Metede Mind Mapping....................................................................27

7. Materi Sistem Peredaran Darah pada Manusia...............................28

a.Pengetian sistem peredarn darah..................................................28

b.Fungsi sistem peredaran darah.....................................................29

c.Darah............................................................................................29

d.Golongan Darah...........................................................................33

e.Alat peredarn darah......................................................................34

f. Macam peredarn darah.................................................................36

g.Gangguan pada sistem sirkulasi...................................................38

B. Kajian Penelitian yang Relevan............................................................39

C. Kerangka Berpikir.................................................................................40

D. Hipotesis Penelitian..............................................................................43

BAB III: METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian..................................................................................44

B. Waktu dan Tempat Penelitian ...........................................................44

C. Variabel penelitian................................................................................45

D. Metode penelitian.................................................................................45

E. Metode penentuan obyek......................................................................47

F. Teknik pengumpulan data.....................................................................47

G. Teknik analisis data...............................................................................48

Page 12: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi dan hasil penelitian..................................................................55

B. Pengujian hipotesis..................................................................................55

a. Analisis validitas tes.............................................................................55

b. Analisis Reabilitas................................................................................56

c.Analisis indek kesukaran.......................................................................56

d. Analisis daya beda................................................................................57

C. Pembahasan hasil penelitian....................................................................62

D. Keterbatasan penelitian............................................................................63

BAB V : KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. Kesimpulan.........................................................................................65

B. Saran...................................................................................................65

C. Penutup...............................................................................................65

DAFTAR KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 13: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1. : Struktur hipotesis.............................................................19

2. Gambar 2.2. : Sel darah merah................................................................31

3. Gambar 2.3. : Sel darh putih...................................................................32

4. Gambar 2.4. : Keping darah....................................................................33

5. Gambar 2.5. : Plasma darah...................................................................34

6. Gambar 2.7. : Alat peredaran darah.......................................................36

7. Gambar 2.8. : Peredaran darah besar.....................................................40

8. Gambar 2.9. : Bagan kerangka berfikir pembelajaran kombinasi.........44

9. Gambar 3.1. : Pretes-postes control group design.................................46

Page 14: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

DAFTAR TABEL DAN DIGRAM

1. Tabel 2.1. Perbandingan arteri dan vena...........................................................38

2. Tabel 3.1. Perincian waktu penelitian...............................................................45

3. Tabel 4.1. Prosentase kesukaran butir soal.......................................................57

4. Tabel 4.2. Prosentase daya beda butir soal.......................................................58

5. Diagram 4.1 Prosentase kesukaran butir soal...................................................58

6. Diagram 4.2 Prosentase daya beda butir soal………………………………...58

Page 15: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

DAFTAR LAMPIRAN

1. Daftar nama kelas uji coba

2. Daftar nama kelas eksperimen

3. Daftar nama kelas kontrol

4. Nilai pretes kelas eksperimen dan control

5. Nilai postes kelas eksperimen dan control

6. Hasil anlisis uji coba soal

7. Perhitungan validitas tes

8. Perhitungan Reabilitas tes

9. Perhitungan tingkat kesukaran soal

10. Perhitungan daya pembeda soal

11. Uji normalitas nilai pre tes kelas eksperimen

12. Uji normalitas nilai pre tes kelas kontrol

13. Homogenitas dengan uji Barlett

14. Uji kesamaan dua variant data pre tes kelas ekperimen dan kontrol

15. Perbedaan dua rata-rata pre test antara kelompok eksperimen dan

kontrol

16. Uji normalitas nilai post test kelas eksperimen

17. Uji normalitas nilai post test kelas kontrol

18. Uji homogenitas dengan uji Barlett

19. Uji kesamaan dua variant data post tes kelas ekperimen dan kontrol

20. Uji perbedaan dua rata-rata hasil belajar antara kelompok

eksperimen dan kontrol

21. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kelas kontrol

22. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran kelas eksperimen

23. Kisi-kisi soal uji coba

24. Lembar soal uji coba

25. Lembar jawab soal uji coba

26. Lembar kuis 1

27. Lembar kuis 2

Page 16: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

28. Lembar jawab soal kuis 1 dan kuis 2

29. Soal pre test

30. Soal post test

31. Lembar jawab soal pri test dan post tes

32. Daftar guru mata pelajaran

33. Denah ruang SMP Muhammadiyah 8 Mijen Semarang

34. Sejarah singkat SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang

35. Surat Penunjukan Pembimbing

36. Surat Izin Riset

37. Surat Pengesahan dari Sekolah

38. Surat keterangan bebas kuliah

Page 17: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

BAB I

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu pengetahuan alam (IPA) berkaitan dengan cara mencari tahu

tentang fenomena alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya

penguasaan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja

tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Pada tingkat SMP, Biologi

dipandang penting untuk diajarkan sebagai mata pelajaran tersendiri dengan

beberapa pertimbangan. Pertama, selain memberikan bekal ilmu kepada

peserta didik, mata pelajaran Biologi dimaksudkan untuk menumbuhkan

kemampuan berfikir yang berguna untuk memecahkan masalah dalam

kehidupan sehari-hari. Kedua, mata pelajaran Biologi perlu diajarkan untuk

tujuan yang lebih khusus. Yaitu membekali peserta didik pengetahuan,

pemahaman, dan sejumlah pengetahuan yang dipersyaratkan untuk memasuki

jenjang pendidikan yang lebih tinggi serta mengembangkan ilmu dan

teknologi. Pembelajaran Biologi dilaksanakan secara inkuiri ilmiah untuk

menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan bersikap ilmiah serta

berkomunikasi sebagai salah satu aspek penting kecakapan hidup.

Ungkapan di atas sejalan dengan UU nomor: 20 Tahun 2003 pasal 3

bahwa tujuan pendidikan nasional untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi

dirinya, memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,

kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan

dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara1.

Kenyataan lapangan pembelajaran biologi sekolah sejauh ini masih

didominasi oleh pembelajaran langsung dengan menggunakan metode

ekspositori. Peserta didik diposisikan sebagai obyek yang sering di anggap

tidak tahu atau belum tahu apa-apa. Sedangkan posisi guru sebagai centered

learning yang mempunyai pengetahuan, guru ceramah dan menggurui, otoritas

1 Kardiyat Wiharyanto. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta : Sahabat Setia, 2005,hlm: 30.

1

Page 18: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

2

tertinggi adalah guru. Banyak peserta didik yang kurang aktif dalam mengikuti

pembelajaran biologi karena selama ini metode pembelajaran yang digunakan

oleh guru masih menggunakan metode ekspositori. Hal itu sangat

bertentangan dengan makna belajar sendiri sebagaimana diungkapkan oleh

George Polya bahwa belajar adalah serangkaian proses heuristic yang meliputi

understand the problem, devise a plan, carry out the plan, dan look back.2

Menghadapi peserta didik dengan berbagai pribadi dan beragam

kesulitan belajar, menuntut guru untuk memilih metode yang tepat untuk

menyampaikan materi sesuai dengan perbedaan kemampuan otak peserta

didik dan berusaha keras di dalam menjelaskan permasalahan dan menyajikan

kata-kata dengan ungkapan yang jelas dan dapat dipahami sesuai dengan

tingkatan para peserta didiknya, hal ini diterapkan oleh Rasulullah dalam

mengajar para sahabat yang terdapat dalam hadis diantaranya yang

diriwayatkan oleh al-Bukhari di dalam shahihnya dari Ali bin Abi Thalib r.a

dia berkata:

“Hendaklah berbicara kepada manusia sesuai dengan yang merekaketahui; apakah kalian mau Allah dan Rasul-Nya didustakan?” 3

Guru adalah orang yang sangat berperan dalam mengatur alur skenario

pembelajaran yang akan berlangsung di dalam kelas dengan berbagai

kepribadian dan kemampuan peserta didik yang beraneka ragam, E. Mulyasa

menjelaskan bahwa:4

Tugas guru dalam pembelajaran tidak terbatas pada penyampaian

informasi kepada peserta didik. Sesuai kemajuan dan tuntutan zaman, guru

harus memiliki kemampuan untuk memahami peserta didik dengan berbagai

keunikannya agar mampu membantu mereka dalam menghadapi kesulitan

belajar. Dalam pada itu, guru dituntut memahami berbagai model

2Gatot Muhsetyo, dkk, Materi Pokok Pembelajaran Biologi SD, (Jakarta: Universitasterbuka, 2008), Cet. 2, hlm.18.

3 Imam Abi Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-Maghirah Bardizbah al-Bukhari al-Ja’fi, Shahih al-Bukhari, Beirut Libanon: Darul Kitab al-Alamiah, 1992, hlm. 42

4 E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional,( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008) Hal.21.

Page 19: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

3

pembelajaran yang efektif agar dapat membimbing peserta didik dengan

optimal.

Untuk mewujudkan pemahaman konsep dan meningkatkan hasil

belajar peserta didik diperlukan suatu terobosan baru diantaranya yaitu

pemilihan model pembelajaran yang tepat sesuai dengan materi yang akan

diajarkan dan kondisi mental peserta didiknya karena model pembelajaran,

dirasakan mempunyai peran strategis dalam upaya mendongkrak keberhasilan

proses belajar mengajar. Karena model pembelajaran bergerak melihat kondisi

kebutuhan peserta didiknya sehingga guru diharapkan mampu menyampaikan

materi dengan tepat tanpa mengakibatkan peserta didik mengalami kebosanan.

Namun sebaliknya, peserta didik diharapkan dapat tertarik dan terus tertarik

mengikuti pelajaran, dengan keingintahuan yang berkelanjutan. Berbagai

model pembelajaran yang telah dikembangkan secara intensif melalui

berbagai penelitian, tujuannya untuk meningkatkan kerjasama akademik antar

peserta didik, membentuk hubungan positif, mengembangkan rasa percaya

diri, serta meningkatkan kemampuan akademik melalui aktifitas individu

maupun kelompok..5

Pada model Numbered Heads Together (NHT) siswa dilatih untuk

aktif dalam kegiatan pembelajaran, berani mengungkapkan pendapat,

memberikan informasi, menerima informasi dan adanya kerja sama dalam

suatu kelompok belajar. Guru berperan dalam memantau jalannya

pembelajaran dengan memberikan bimbingan kepada kelompok atau individu

yang mengalami kesulitan.

Mind Mapping (Peta pikiran) adalah cara mempelajari suatu konsep

dengan merujuk pada metode pemprosesan informasi mengacu pada konsep.6

Pada peta pikiran siswa dapat menuangkan hasil belajar yang diperoleh dari

kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat mengetahui tema utama, hal-hal

penting dari tema utama, pengembangan dari setiap hal penting tersebut dan

mencari hubungan antara setiap hal. Selain itu dalam membuat peta pikiran

5 http://www.edubenchmark.com/menguak-pentingnya-model-pembelajaran.htlm6 Tony Buzan, Brain Chil, ( Jakarta: Gramedia Pustaka,2007 ), hlm 71

Page 20: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

4

juga menggunakan variasi warna, gambar dan symbol sehingga dapat

meningkatkan kreatifitas dan daya imajinasi siswa dalam menuangkan

informasi yang diperolehnya.

Dengan pembelajaran model Numbered Heads Together dan Mind

Mapping, guru dapat mengetahui kemampuan siswa dalam memahami materi

pelajaran. Model Numbered Heads Together merupakan salah satu metode

kooperatif sehingga siswa dapat belajar dan bekerja sama dengan siswa lain.

Siswa akan semakin aktif dengan membuat peta pikiran berdasarkan

pengetahuan yang diterima dari kegiatan pembelajaran dengan hubungan

konsep utama dengan sub-sub konsepnya. Pembelajaran kooperatif model

NHT dan MIND MAPPING dapat diharapkan dapat meningkatkan

pemahaman dan hasil belajar serta aktifitas siswa, selain itu dengan MIND

MAPPING diharapkan dapat meningkatkan kreatifitas dan daya imajinasi

siswa serta mempermudah penerapan model NHT.

Berdasarkan uraian di atas, penulis terdorong untuk melakukan

penelitian dalam bentuk penelitian kuantitatif yang berjudul “ efektifitas

pembelajaran materi pokok sistem peredaran darah melalui kombinasi model

numbered heads together (NHT) dan mind mapping di SMP Muhammadiyah

08 Mijen Semarang Tahun Pelajaran 2010/2011”.

B. Identifikasi Masalah

Dari pemaparan masalah di atas, dapat diidentifikasi masalah bahwa

peserta didik pada umumnya masih mengalami kesulitan dalam memahami

materi pokok sistem peredaran darah manusia sehingga hasil belajar peserta

didik dalam menyelesaikan soal yang berkaitan dengan Sistem peredaran

darah manusia untuk mata pelajaran biologi masih tergolong rendah, salah

satu penyebabnya dipengaruhi oleh model pembelajaran yang digunakan guru

masih menggunakan model pembelajaran langsung dengan menggunakan

metode ekspositori. Oleh karena itu, diterapkan kombinasi model

pembelajaran Numbered Heads Together dan Mind Mapping sebagai alternatif

model pembelajaran untuk meningkatkan output peserta didik. Karena

Page 21: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

5

diterapkan kombinasi model pembelajaran baru yaitu Heads Together dan

Mind Mapping maka adakah perbedaan hasil belajar peserta didik pada materi

pokok Sistem peredaran darah manusia dengan menggunakan model

pembelajaran langsung (metode ekspositori) dibandingkan dengan

menggunakan kombinasi model pembelajaran Numbered Heads Together dan

Mind Mapping. Dengan adanya perbedaan tersebut akan memperlihatkan

keefektifan model tersebut.

C. Penegasan Istilah

Untuk menghindari kesalahpahaman dalam memahami judul di atas

dan demi menghindari dari bermacam-macam penafsiran, maka penulis

memberikan penjelasan tentang pengertian beberapa kata yang tercantum

dalam judul sehingga diketahui arti dan makna dalam pembelajaran yang

diadakan.

1. Efektivitas

Keefektifan berasal dari kata efektif yang berarti dapat membawa

hasil guna (untuk usaha, tindakan).7 Sedangkan efektivitas pengajaran

adalah tingkat keberhasilan dalam mencapai tujuan pengajaran yang

ditetapkan.8 Jadi efektivitas merupakan usaha untuk dapat mencapai

sasaran yang telah ditetapkan sesuai dengan kebutuhan yang diperlukan

untuk memperoleh hasil yang maksimal.

Efektivitas dalam penelitian ini diukur secara statistik dengan

menunjukkan perbedaan yang signifikan antara rata-rata hasil belajar

biologi peserta didik yang menggunakan kombinasi model pembelajaran

NHT dan Mind Mapping dengan rata-rata hasil belajar biologi peserta

didik yang menggunakan model pembelajaran langsung dengan metode

ekspositori.

2. Pembelajaran

7Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: BalaiPustaka, 2002), hlm. 250.

8St. Vembriarto, dkk., Kamus Pendidikan, (Jakarta: Grasindo, 1994), hlm. 17.

Page 22: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

6

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru

sedemikian rupa, sehingga tingkah laku siswa berubah ke arah yang lebih

baik.9 Pembelajaran merupakan upaya pendidik untuk membantu peserta

didik melakukan kegiatan belajar agar terwujud efisiensi dan efektivitas

kegiatan belajar yang dilakukan peserta didik.10 Pembelajaran yang

dimaksud dalam penelitian ini adalah proses pemberian suatu materi

pelajaran agar siswa lebih aktif dan hasil belajar dapat meningkat.

3. Materi Pokok Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah pada manusia adalah sistem transport yang

mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh manusia11. Sistem

Peredaran Darah Pada Manusia merupakan salah satu materi dalam KTSP

(kurikulum tingkat satuan pendidikan) untuk mata pelajaran Biologi yang

di pelajari peserta didik kelas VIII di tingkat SLTP atau sejenisnya

Sistem peredaran darah terdiri atas jantung, pembuluh darah dan

saluran limfe. Jantung merupakan organ pemompa yang besar yang

memelihara peredaran melalui seluruh tubuh.

4. Model NHT

Menurut Speaker Kagan teknik ini memberikan kesempatan

kepada siswa untuk saling membagi ide-ide dan mempertimbangkan

jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik ini juga dapat mendorong

siswa untuk meningkatkan semangat kerja mereka. Jadi model

pembelajaran NHT mengacu pada suatu cara untuk mempelajari dan

memahami suatu konsep dalam suatu kelompok12.

Inti dari kegiatan NHT adalah :

a) Mengajar : Guru mempresentasikan materi pembelajaran.

b) Belajar dalam tim : Siswa belajar melalui kegiatan kerja dalam

kelompok/tim mereka, untuk menuntaskan materi pelajaran.

9 M Darsono, A Sugandi, Martensi, Belajar dan Pembelajaran, (Semarang, IKIPSemarang Press,2001)

10 Isjono, Efektivitas Pembelajaran Kelompok,( Bandung,Alfabeta,2007)11 Purwoko,et.al.,IPA Terpadu SMP Kelas VIII, (Ghalia Indonesia printing : Pustaka

nasional,2009),hlm.54-68.12 Anita,Lie, Cooperative Learning, Jakarta, PT Gramedia, 2007,hlm59-60

Page 23: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

7

c) Pemberian kuis: Siswa mengerjakan pertanyaan secara kelompok

d) Penghargaan: Pemberian penghargaan kepada siswa yang berprestasi

dan tim/kelompok yang memperoleh skor tinggi dalam kuis13.

5. Mind Mapping

Mind Mapping (Peta pikiran) adalah ekspresi alamiah dari cara

kerja otak manusia.14 Pada peta pikiran siswa dapat menuangkan hasil

belajar yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran sehingga siswa dapat

mengetahui tema utama, hal-hal penting dari tema utama, pengembangan

dari setiap hal penting tersebut dan mencari hubungan antara setiap hal.

Selain itu dalam membuat peta pikiran juga menggunakan variasi warna,

gambar dan symbol sehingga dapat meningkatkan kreatifitas dan daya

imajinasi siswa dalam menuangkan informasi yang diperolehnya. Peta

pikiran menggambarkan tema utama sebagai titik sentral / tengah dan

cabang-cabangnya sebagaimana turunan yang keluar dari titik tengah

tersebut dan mencari hubungan antara tema turunan.

Pemetaan pikiran merupakan cara kreatif bagi tiap siswa untuk

menghasilkan gagasan, mencatat apa yang di pelajari, atau merencanakan

tugas baru. Meminta siswa untuk membuat peta pikiran memungkinkan

siswa untuk mengidentifikasi dengan jelas dan kreatif apa yang telah

mereka pelajari atau apa yang telah mereka rencanakan.15

Langkah-langkah untuk membuat peta pikiran, yaitu:

a) memilih suatu bahan bacaan.

b) merupakan konsep-konsep yang relevan.

c) mengelompokkan (mengusulkan konsep-konsep yang relevan).

d) Menyusun konsep-konsep tersebut ke dalam bagan.

13 Amin Suyitno, Pembelajaran Inovatif (Semarang: Fakultas Matematika danIPA,2009)hlm.19.

14 Tony Buzan, Brain Child, (Jakarta: Gramedia Pustaka,2005 ), hlm 7115 Melvin, L, Silbermen, Active Learnin : 101 cara belajar siswa aktif , (Bandung,

Nusamedia, 2009), hlm.200

Page 24: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

8

e) Menghubungkan konsep-konsep itu dengan kata atau menggunakan

kata penghubung.16

D. Pembatasan Masalah

Dalam penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan yang akan

diteliti, yaitu :

1. Sasaran penelitian ini adalah siswa SMP Muhammadiyah 08 Mijen

Semarang kelas VIII semester ganjil.

2. Materi Yang Dipelajari Dalam Penelitian Ini Hanya Pada Sub Materi

sistem peredaran darah pada manusia, sub pokok bahasan darah, alat-alat

peredaran darah, penggolongan darah dan kelainan yang terjadi dalam

sistem peredaran darah pada manusia.

3. Hasil belajar yang di evaluasi hanya pada aspek kognitif tingkat

pengenalan, pengetahuan dan pemahaman.

E. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah “Apakah kombinasi model NHT dan Mind Mapping

efektif dalam pembelajaran biologi materi pokok Sistem peredaran darah di

SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang ?

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini antara lain sebagai berikut.

1. Bagi sekolah

a. Sebagai bahan informasi untuk menentukan kebijakan-kebijakan

(kurikulum) pembelajaran biologi. Bahan informasi bagi kepala

sekolah dalam menentukan kurikulum biologi apakah sudah sesuai

dengan standar kurikulum yang ditentukan oleh pemerintah.

16 Trianto, mendesain model pembelajaran inovatif – progresif, (Jakarta: Prestasi Pustaka,2007) hlm 160

Page 25: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

9

b. Sebagai koreksi terhadap guru bidang studi yang bersangkutan.

Koreksi dari kepala sekolah terhadap guru biologi apakah sudah

memenuhi syarat sebagai pengajar yang profesional.

2. Bagi guru biologi yang bersangkutan

a. Meningkatkan kualitas dan profesionalitas guru biologi. Meningkatkan

kemampuan bagaimana menjadi pengajar sekaligus pendidik dalam

rangka mencerdaskan kehidupan bangsa.

b. Bahan koreksi terhadap cara mengajar guru. Bahan koreksi agar guru

dapat menerapkan metode yang tepat dalam menyampaikan materi

pelajaran. Sehingga peserta didik dengan mudah menangkap materi

pelajaran yang disampaikan.

c. Meningkatkan keakraban antara guru dengan peserta didik. Suasana

pembelajaran yang menyenangkan dan santai menjadikan peserta didik

senang terhadap guru yang bersangkutan. Sehingga antara guru dan

peserta didik terjalin komunikasi yang baik dan akrab.

3. Bagi peserta peneliti

a. Dapat menerapkan ilmu yang diperoleh di kampus pada dunia

pendidikan (sekolah). Penelitian yang dilaksanakan penulis agar dapat

dilaksanakan oleh peserta didik lain di sekolah yang dikehendaki.

b. Memberi bekal agar peneliti sebagai calon guru biologi siap

melaksanakan tugas di lapangan, sesuai dengan kebutuhan

4. Bagi peserta didik kelas VIII

a. Peserta didik merasa senang terhadap pelajaran biologi. Penerapan

kombinasi model pembelajaran Numbered Heads Together dan Mind

Mapping dilaksanakan agar peserta didik merasa senang dan santai

selama pembelajaran biologi.

b. Diharapkan dapat meningkatkan aktivitas belajar peserta didik.

c. Diharapkan dapat memotivasi dan menjadi daya tarik peserta didik

terhadap mata pelajaran Biologi.

Page 26: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

10

d. Dapat menumbuhkan semangat kerjasama, karena dalam pembelajaran

Cooperative learning tipe Numbered Head Together (NHT)

keberhasilan individu merupakan tanggung jawab kelompok.

e. Diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi

pokok Sistem peredaran darah.

Page 27: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

11

II BAB

LANDASAN TEORI DAN HIPOTESISA. Landasan Teori

1. Belajar

Pencapaian tujuan pendidikan banyak tergantung pada bagaimana

proses belajar peserta didik. Hampir semua ahli telah mencoba

merumuskan dan membuat tafsiran tentang ”belajar”. Seringkali pula

perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama lain.

Menurut Cronbach sebagaimana dikutip dalam Djamarah, learning

is shown by change in behaviour as result of experience.17 (Belajar sebagai

suatu aktivitas yang ditunjukkan oleh perubahan tingkah laku sebagai hasil

dari pengalaman). Sedangkan Hutchinson dan Water, “Learning is a

mechanical process of habit formation and proceeds by meaning of the

frequent reinforcement of a stimulus-response sequence”.18 (Belajar

adalah sebuah proses mekanik (aktivitas) dari bentuk kebiasaan dan

dihasilkan oleh seringnya penguatan dari sebuah rangkaian stimulus dan

respon). menurut Lyle E Bourne, JR. Bruce R.E kstran: ”Learning is any

relatively permanent change in behaviour that is a result of past

experience”.19 (Belajar adalah perubahan tingkah laku yang relatif tetap

yang merupakan hasil pengalaman dan latihan).

Pengertian-pengertian di atas mengemukakan bahwa belajar bukan

hanya suatu tujuan tetapi juga merupakan suatu proses atau aktivitas untuk

menghasilkan perubahan tingkah laku. Aktivitas belajar inilah yang oleh

Harold Spears dalam Achmad diartikan dengan learning is to observe, to

read, to imitate, to try something them selves, to listen, to follow direction.

(Belajar terdiri dari mengamati, membaca, meniru, mencoba sendiri

17Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar, ( Jakarta; Rineka Cipta, 2002), hlm. 13.18Tom Hutchinson dan Alan Waters, A Learning-Centred Approach, (Cambridge:

Cambridge University Prss, 1987), hlm. 40.19 Mustaqim, Psikologi pendidikan,( Semarang : Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo,2001

Page 28: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

12

sesuatu, mendengarkan, mengikuti arahan).20 Hal tersebut sejalan dengan

ungkapan Ash-Shieddieqy dalam bukunya Al-Islam, belajar ialah berusaha

menguasai ilmu pengetahuan, baik dengan cara bertanya, melihat dan

mendengar.21

Sebagaimana dalam Al-Qur’an banyak menunjukkan aktivitas

belajar, di antaranya surat An-Nahl ayat 78:

ª!$#urN ä3 y_t• ÷z r&. Ï̀iBÈbq äÜç/öN ä3 ÏF» yg̈Bé&Ÿwšcq ßJ n=÷è s?$\«ø‹ x©Ÿ@yèy_urãN ä3 s9yìôJ ¡¡9$#

t•» |Á ö/ F{$#urno y‰Ï«øùF{ $#ur öN ä3 ª=yès9šcrã• ä3 ô± s?ÇÐÑÈ

“Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaantidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,penglihatan dan hati agar kamu bersyukur”(Q.S. An-Nahl: 78)22

a. Ciri-ciri Belajar

Dari beberapa rumusan pengertian belajar menurut para ahli

pedadodig di atas, menurut Baharuddin dan Wahyuni dapat

disimpulkan adanya beberapa ciri belajar sebagai berikut.

(1) Belajar ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku(change behaviour);

(2) Perubahan prilaku relative permanent;(3) Perubahan perilaku tidak harus segera dapat diamati pada saat

proses belajar sedang berlangsung, perubahan perilaku tersebutbersifat potensional;

(4) Perubahan tingkah laku merupakan hasil latihan ataupengalaman; dan

(5) Pengalaman atau latihan itu dapat memberi penguatan. 23

20http://www.roelamzone.com/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=39,diakses 15 September 2009, pukul 21:00 WIB.

21Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Al-Islam, (Semarang: Pustaka Rizki Putra,2001), Cet. 2, hlm. 611.

22Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah / PentafsirAl-Qur’an, 1971), hlm. 413. Pendengaran sebagai aktivitas mendengar, penglihatan sebagaiaktivitas mengamati dan hati untuk memahami. Quraisy Shibab dalam bukunya Tafsir al-MisbahVolume VII mengartikan kata af-idah sebagai daya nalar, yaitu potensi/kemampuan berpikir logisdengan kata lain “akal”. Dalam kamus Arab-Indonesia Al-Munawwir kata af-idah memilikipersamaaan kata dengan qolb yang berarti hati (akal). Dalam surat al-A’rof ayat 179, qolb (akal)digunakan untuk memahami.

23 Baharuddin dan Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta: Ar-RuzzMedia group, 2008), hlm. 15-16.

Page 29: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

13

b. Prinsip-prinsip Belajar

Banyaknya teori dan prinsip-prinsip belajar yang di

kemukakan oleh para ahli pedagogi, namun terdapat beberapa prinsip

yang berlaku umum yang dapat dipakai sebagai dasar dalam upaya

meningkatkan aktivitas pembelajaran. Menurut Dimyati dan Mudjiono

dalam bukunya “Belajar dan Pembelajaran” setidaknya ada tujuh

prinsip-prinsip belajar yang perlu diperhatikan, prinsip-prinsip tersebut

di antaranya.

1) Perhatian dan motivasiPerhatian mempunyai peranan penting dalam peranan

belajar. Tanpa adanya perhatian tidak mungkin terjadinya belajar.Di samping perhatian, motivasi juga mempunyai peranan penting.Ia adalah tenaga yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitasseseorang. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada pesertadidik apabila bahan pelajaran sesuai dengan kebutuhannya.Apabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yangdibutuhkan, diperlukan untuk belajar lebih lanjut dan akanmembangkitkan motivasi untuk mempelajarinya.

2) KeaktifanBelajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif

mengalami sendiri karena belajar menyangkut apa yang harusdikerjakan peserta didik untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harusdatang dari peserta didik sendiri. Guru sekedar pembimbing danpengarah.

3) Keterlibatan langsung atau pengalamanBelajar melalui pengalaman langsung peserta didik tidak

sekedar mengamati secara langsung tetapi ia harus menghayati,terlibat langsung dalam perbuatan, dan bertanggung jawabterhadap hasilnya.

4) PengulanganBelajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia

yang terdiri atas daya mengamat, menanggap, mengingat,mengkhayal, merasakan, berpikir, dan sebagainya. Denganmengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akanberkembang.

5) TantanganSituasi belajar peserta didik menghadapi suatu tujuan yang

ingin dicapai selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahanbelajar, maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitudengan mempelajari bahan belajar tersebut. Apabila hambatan itutelah diatasi, artinya tujuan belajar telah tercapai, maka ia akanmasuk dalam medan baru dan tujuan baru, demikian seterusnya.

Page 30: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

14

6) Balikan dan penguatanFormat sajian berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen,

metode penemuan, dan sebagainya merupakan cara belajarmengajar yang memungkinkan terjadinya balikan dan penguatan.Balikan yang segera diperoleh peserta didik setelah belajar melaluipenggunaan metode-metode ini akan membuat peserta didikterdorong untuk belajar lebih giat dan bersemangat.

7) Perbedaan individualPerbedaan individual akan berpengaruh pada cara dan hasil

belajar peserta didik. Karenanya, perbedaan individu perludiperhatikan oleh guru dalam upaya pembelajaran. 24

c. Unsur-unsur Dalam Belajar

Seperti halnya prinsip-prinsip belajar yang telah dijelaskan di

atas, yang tidak kalah pentingnya dalam proses belajar untuk

diperhatikan adalah unsur-unsur dalam belajar itu sendiri. sebagaimana

unsur-unsur tersebut sudah tentu berpengaruh dalam kegiatan belajar

dan hasil yang diperoleh. Menurut Oemar Hamalik unsur-unsur dalam

perbuatan belajar atau proses belajar antara lain sebagai berikut.

(1) Motivasi belajar, yakni dorongan untuk berbuat; (2) Bahan belajar, yakni materi yang dipelajari; (3) Alat bantu belajar, yakni alat yang digunakan untuk

membantu peserta didik melakukan kegiatan belajar; (4) Suasana belajar, yakni keadaan lingkungan fisik dan

psikologis yang menunjang belajar; dan (5) Kondisi subjek belajar, yakni keadaan jasmani dan mental

untuk melakukan kegiatan belajar. 25

Beberapa pendapat di atas dapat disimpulkan, belajar

merupakan suatu usaha sadar dalam hal ini aktivitas individu untuk

mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-

latihan, pengulangan-pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan

karena peristiwa kebetulan.

2. Hasil Belajar

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, hasil belajar adalah

sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan) oleh usaha (pikiran)26. Hasil

24 Dimyati dan Mudjiono, op. cit., hlm. 42-49.25 Oemar Hamalik, op. cit., hlm. 50-52.

Page 31: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

15

belajar atau prestasi belajar berasal dari kata “prestasi dan belajar”.

Prestasi merupakan hasil usaha yang diwujudkan dengan aktivitas yang

sesuai dengan tujuan yang dikehendaki.27 Sedangkan belajar menurut

Oemar Malik, belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan

melalui pengalaman (learning is defined the modification or

strenghthening of behaviour through experiencing)28. Menurutnya belajar

adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi

dengan lingkungannya29. Belajar umumnya ditafsirkan sebagai suatu

proses perubahan tingkah laku peserta didik berkat interaksi antara

individu dengan lingkungannya melalui proses latihan dan pengalaman.

Belajar menurut Asri Budiningsih, belajar adalah suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam

interaksi dengan lingkungannya30. Sedangkan belajar menurut Mustofa

Fahmi adalah aktivitas yang menghasilkan perubahan-perubahan tingkah

laku dan pengalaman31.

Untuk lebih memahami devinisi dari belajar, berikut ini disajikan

beberapa pengertian belajar menurut para ahli :

a. Menurut Hilgard dan Bower, dalam buku Theories of learning(1975),

mengatakan bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah

laku seseorang terhadap sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh

pengalamannya yang berulang-ulang dalam situasi tersebut.

b. Morgan dalam buku Introduction ti Psichology(1978),mengatakan

bahwa belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap dalam

tingkah laku yang terjadi sebagai suatu hasil dari latihan atau

pengalaman.

26 Wjs. Poerwadarminta, loc.Cit,hlm.408.27 Anto Moeliono, dkk, Kamus Besar Bahas Indonesia, (Jakarta: Balai

Pustaka,1988).hlm.28.28 Prof.Dr.Oemar Malik, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara,2009)hlm.27.29 Ibid.hlm.28.30 Arif Budiningsih, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,1995).hlm.30.31 Mustaqim, Psikologi Pendidikan, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar,2001).Cet.2.hlm.34.

Page 32: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

16

c. Witherington dalam buku Educational Psychology, juga mengatakan

bahwa belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang

menyatakan diri sebagai suatu pola baru dari pada reaksi yang berupa

kecakapan, sikap, kepandaian, kebiasaan, atau suatu pengertian32.

d. Nana Sudjana adalah kemampuan yang dimiliki peserta didik setelah

menerima pengalaman belajar33. Sedangkan menurut Dimyati, hasil

belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak

mengajar yang diakhiri adanya proses evaluasi hasil belajar34.

e. Horward Kingsley membagi 3 hasil belajar 35:

1) Keterampilan dan kebiasaan

2) Pengetahuan dan pengertian

3) Sikap dan cita-cita

f. Gagne membagi lima kategori hasil belajar yakni :1) Informasi verbal (verbal information)2) Keterampilan intelektual (intelektual skill)3) Strategi kognitif( cognitive strategy)4) Attitude (sikap)5) Motor skill (keterampilan motoris). 36

g. Jabir Abdul Hamid, dalam bukunya yang berjudul Siikuuluujiyyah at

ta’lum mendefinisikan bahwa :

“Dinamakan belajar dikarenakan karena adanya perubahantindakan atau penyesuaian tingkah laku melalui pengetahuan”37.

Dari beberapa definisi, dapat dikemukakan bahwa belajar adalah

suatu proses perubahan tingkah laku yang dilakukan oleh seseorang

32M. Ngalim Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja Rosda Karya,2000)hlm.84.

33 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Rosda Karya,2002) hlm.22.

34 Dimyati dan Mudjiono,Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta:Rineka Cipta,2002)hlm.3.35 Nana Sudjana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru algensindo,

2009) hlm.45.`36 Ibid37 Jabir Abdul Hamid, Siikuuluujiyyat at ta’llum, (Mesir : Nahdhot AL-Arabiyyah,1978),

hlm.8.

Page 33: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

17

melalui interaksi dengan lingkungan untuk memperoleh pengetahuan dan

pengalaman yang baru.

a. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar

Hasil belajar yang dicapai peserta didik dipengaruhi oleh dua

faktor :

1) Faktor internal (faktor dari dalam diri peserta didik)

Meliputi dua aspek, yaitu aspek fisiologis (yang bersifat

jasmani) dan aspek psikologis (yang bersifat rohani).

Aspek fisiologis yaitu kondisi umum jasmani peserta didik.

Hal ini dapat mempengaruhi semangat peserta didik dalam

mengikuti pelajaran, sehingga berpengaruh pada hasil belajar.

Aspek psikologis yaitu kondisi umum kejiwaan atau

kerohaniahan, yang dapat mempengaruhi kuantitas dan kualitas

hasil belajar peserta didik. Diantara faktor-faktor rohaniah peserta

didik adalah tingkat kecerdasan atau inteligensi peserta didik,

sikap, bakat, minat dan motivasi peserta didik.

2) Faktor eksternal (faktor dari luar diri peserta didik)

Yaitu kondisi lingkungan disekitar peserta didik yaitu

lingkungan sosial, seperti keluarga, guru, para staff administrasi

dan teman sekelas peserta didik. Juga lingkungan non esensial

seperti rumah, sekolah, alat-alat belajar dan waktu belajar yang

digunakan38.

b. Indikator-indikator hasil belajar

Hasil belajar dapat dikatakan berhasil apabila telah mencapai

tujuan pendidikan. Dimana tujuan pendidikan berdasarkan hasil belajar

peserta didik secara umum dapat diklasifikasikan menjadi tiga , yakni :

aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik.

38 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: RemajaRosda Karya,2006),hlm.132.

Page 34: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

18

1) Aspek kognitif, yaitu segi kemampuan yang berkenaan dengan

ingatan atau pengenalan terhadap pengetahuan dan informasi serta

pengembangan ketrampilan intelektual.

Bloom mengemukakan aspek kognitif terdiri dari enam

kategori:

a) Pengetahuan atau pengenalan

Dalam hal ini peserta didik dituntut untuk dapat

mengetahui atau mengenali adanya konsep fakta atau istilah-

istilah lain.

b) Pemahaman

Dengan pemahaman peserta didik diminta untuk

membuktikan bahwa ia memahami hubungan yang sederhana

diantara fakta-fakta dan konsep.

c) Penerapan atau aplikasi

Penerapan atau aplikasi merupakan kemampuan peserta

didik untuk menyeleksi atau memiliki konsep, hukum, dalil,

gagasan dan cara secara tepat untuk diterapkan dalam situasi

yang baru.

d) Analisis

Analisis merupakan kemampuan peserta didik untuk

menganalisis suatu hubungan atau situasi yang kompleks atau

konsep-konsep dasar.

e) Sintesis

Sintesis merupakan kemampuan peserta didik untuk

menggabungkan unsur-unsur pokok ke dalam struktur yang

baru.

f) Evaluasi

Evaluasi merupakan kemampuan peserta didik untuk

mampu mengevaluasi situasi, keadaan, pernyataan atau konsep

Page 35: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

19

berdasarkan suatu kriteria tertentu39. Dan dapat

digambar pada gambar 2.1.

Gambar. 2.1 Struktur hipotesis menurut Bloom40 :

2) Ranah afektif

berkenaan dengan sikap yang terdiri dari 5 aspek yaitu

penerimaan, jawaban atas reaksi, penilaian, organisasi dan

internalisasi.

3) Ranah psikomotorik, berkenaan dengan skills (keterampilan).41

Keefektifan proses pembelajaran ditandai dengan ciri-ciri

sebagai berikut.42

a) Berhasil menghantarkan peserta didik mencapai tujuan-tujuan

instruksional yang telah ditetapkan.

39 Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: BumiAksara,2007).Cet.7.hlm117-121.

40 Ibid.hlm.121.41Catharina Tri Anni, dkk, Psikologi Belajar, (Semarang: UPT MKK UNNES, 2005),

hlm. 7-10.42Agung Wicaksono, Efektifitas Pembelajaran, http://agungprudent.wordpress.com/2009

/06/18/efektifitas-pembelajaran/, diakses 7 September 2009, pukul 20:21 WIB.

Evaluasi

Sintesis

Analisis

Aplikasi

Pemahaman

Ingatan

Page 36: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

20

b) Memberikan pengalaman belajar atraktif, melibatkan peserta didik

secara aktif sehingga menunjang pencapaian tujuan instruksional.

c) Memiliki sarana-sarana yang menunjang proses belajar-mengajar.

Berdasarkan ciri-ciri di atas pembelajaran dikatakan efektif jika

usaha atau aktivitas yang dilakukan peserta didik dalam proses

pembelajaran mempunyai ketepatan atau kesesuaian dengan tujuan

yang telah ditentukan. Pencapaian tujuan tersebut ditandai dengan

adanya penilaian setelah proses belajar mengajar berlangsung yang

disebut dengan hasil belajar. Semakin baik hasil belajar yang dicapai

peserta didik maka dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran

tersebut semakin efektif.

Uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar adalah

nilai yang dicapai seseorang dengan kemampuan maksimal. Hasil

belajar merupakan hal yang penting yang akan dijadikan sebagai tolak

ukur keberhasilan peserta didik dalam belajar dan sejauh mana sistem

pembelajaran

3. Pembelajaran Biologi

Biologi adalah ilmu yang mempelajari tentang makhluk hidup serta

sistem dalam kehidupan.43

Dalam aliran konstruktivisme memandang bahwa untuk belajar

Biologi senantiasa membentuk pengertian sendiri. Menurut Atkinson,

sebagaimana dikutip dalam Trianto, orang yang belajar tidak hanya meniru

atau mencerminkan apa yang diajarkan atau dibaca, melainkan membentuk

pengertian sendiri.

Berdasarkan pembahasan tentang konstruktivisme dalam biologi,

tampaklah bahwa peserta didik yang belajar harus berperan secara aktif

membentuk pengetahuan atau pengertian biologi jadi bukan hanya

menerima secara pasif dari guru. Anak yang belajar biologi dianggap

43 Hernando,Palar dan Asmon,Rialdi, Kamus Biologi, (Jakarta: PT Asdi Mahasatya,2003), hlm.36

Page 37: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

21

subyek yang memiliki potensi untuk dikembangkan sesuai dengan

penalaran sendiri.44 Jadi dengan kata lain, ciri pembelajaran biologi secara

konstruktivis adalah peserta didik terlibat secara aktif dalam belajarnya,

peserta didik belajar materi biologi secara bermakna dalam bekerja dan

berfikir, peserta didik belajar bagaimana belajar itu; informasi baru harus

dikaitkan dengan informasi lain sehingga menyatu dengan skemata yang

dimiliki peserta didik agar pemahaman terhadap informasi (materi)

kompleks terjadi; orientasi pembelajaran adalah investigasi dan penemuan

yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah. Jadi ciri penting dari

pembelajaran biologi secara konstruktivis adalah berorientasi pada

pemecahan masalah.

Pembelajaran biologi merupakan suatu kegiatan belajar mengajar

yang menitik beratkan pada biologi. Dalam pembelajaran ini peserta didik

diharapkan mampu berlatih untuk bekerja mandiri atau bekerjasama dalam

kelompok, bersikap kritis dan kreatif, mampu berpikir logis dan sistematis,

dapat menghargai pendapat orang lain, serta bertindak jujur dan tanggung

jawab.

1. Fungsi pembelajaran biologi

Mata pembelajaran biologi berfungsi untuk menanamkan

kesadaran terhadap keindahan dan keteraturan alam dalam

mempelajari makhluk hidup serta sistem yang ada dalam kehidupan

sehingga siswa dapat meningkatkan kenyakinan terhadap Tuan Yang

Maha Esa.

2. Tujuan Pembelajaran Biologi

Mata pelajaran biologi bertujuan untuk :a) Memahami konsep biologi dan saling ketergantungan nya.b) Mengembangkan ketrampilan dasar biologi untuk menumbuhkan

nilai serta sikap ilmiah.c) Menerapkan konsep dan prinsip biologi untuk menghasilkan

karya teknologi sederhana yang berkaitan dengan kebutuhanmanusia.

44 Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajar yangKreatif dan efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), hlm. 128.

Page 38: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

22

d) Mengembangkan kepekaan nalar untuk memecahkan masalahyang berkaitan dengan proses kehidupan sehari-hari.

e) Meningkatkan kesadaran dan kelestarian lingkungan.f) Memberikan bekal pengetahuan dasar untuk melanjutkan

pendidikan45.Dari berbagai pendapat tersebut diatas maka dapat disimpulkan

bahwa proses belajar mengajar biologi merupakan suatu proses belajar

yang dilakukan dengan sadar dan terarah dimana individu belajar biologi

dengan tujuan untuk melatih cara berfikir dan bernalar serta melatih

kemampuan memecahkan masalah.

4. Pengertian Pembelajaran Cooperative Learning

Pembelajaran berasal dari kata “belajar” yang artinya “berusaha

atau berlatih supaya mendapatkan kepandaian46. Menurut Amin Suyitno

dalam dasar-dasar dan proses pembelajaran matematika, dikatakan bahwa

pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap

kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang

beragam agar terjadi interaksi yang optimal antara peserta didik dengan

peserta didik serta antara peserta didik dengan peserta didik

lainnya47.Pembelajaran adalah proses belajar mengajar yang terprogram

berdasarkan kurikulum48.

Dalam proses belajar mengajar, sangat banyak model-model

pembelajaran yang digunakan untuk mencapai tujuan pembelajaran, salah

satunya adalah model pembelajaran cooperative learning.

Model pembelajaran cooperative learning adalah salah satu model

pembelajaran yang menempatkan siswa sebagai subyek pembelajaran

(student oriented). Dengan suasana kelas yang demokratis, yang saling

45 Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi SM, (Jakarta: PendidikanNasional,2003),hlm.2.

46 Wjs poerwardarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka),hlm.14847 Amin Suyitno, loc.Cit, hlm.1.48 Wjs Poerwardarminta, op.cit, hlm. 773.

Page 39: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

23

membel ajarkan memberi kesempatan peluang lebih besar dalam

memberdayakan potensi siswa secara maksimal49.

Pembelajaran cooperative learning merupakan model

pembelajaran dimana peserta didik bekerja sama dalam kelompok-

kelompok kecil untuk saling membantu belajar satu sama lainnya.

Kelompok-kelompok kecil tersebut beranggotakan peserta didik dengan

hasil belajar tinggi, rata-rata dan rendah, laki-laki dan perempuan, peserta

didik dengan latar belakang suku yang berbeda dan heterogen.50

Pembelajaran kooperatif adalah pembelajaran yang bernaung

dalam teori konstruktitivis yang muncul dari konsep bahwa siswa akan

lebih mudah menemukan dan memahami konsep yang sulit jika mereka

saling berdiskusi dengan temannya.51.

Dalam pembelajaran kooperatif siswa berperan ganda yaitu sebagai

siswa ataupun sebagai guru. Dengan bekerja secara kolaboratif untuk

mencapai sebuah tujuan bersama, maka siswa akan mengembangkan

keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang akan sangat

bermanfaat bagi kehidupan diluar sekolah52.

Di dalam kelas kooperatif siswa belajar bersama dalam kelompok-

kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang siswa yang sederajat tetapi

heterogen, kemampuan, jenis kelamin, suku, atau ras dan satu sama lain

saling membantu. Tujuan terbentuknya kelompok tersebut adalah untuk

memberikan kepada semua siswa untuk dapat terlibat secara aktif dalam

proses berpikir dan kegiatan belajar. Selama bekerja dalam kelompok,

tugas anggota kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang di

sajikan oleh guru, dan saling membantu teman sekelompoknya untuk

mencapai ketuntasan belajar.

49http://xpresiriau.com/teroka/artikel-tulisan-pendidikan/kelebihan-dan-kekurangancooperative - learning/ (20 januari 2010, 19. 38.)

50 Trianto, loc.cit.hlm.4151 Ibid.52 Ibid.hlm.42.

Page 40: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

24

Pembentukan kelompok didasarkan agar peserta didik dapat teratur

dan saling bekerjasama dalam kelompok. Seperti dalam firman Allah surat

Al-Maidah ayat 2 sebagai berikut :

¢...(#q çRur$yès?ur’n? tãÎhŽÉ9ø9$#3“uq ø)­G9$#ur(Ÿwur(#q çRur$yès?’n? tãÉO øO M}$#Èbºurô‰ãèø9$#ur4(#q à)̈?$#ur

©!$#(¨b Î)©!$#߉ƒ ωx©É>$s)Ïèø9$#ÇËÈ

…dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya

Allah Amat berat siksa-Nya.

Ayat di atas menunjukkan bahwa dianjurkan untuk saling tolong-

menolong dalam hal kebajikan. Kerja kelompok dapat meningkatkan harga

diri karena anggota kelompok merasa pendapatnya diterima. Hubungan

teman sebaya membuat mereka merasa senang menikmati bagian dari

proses belajar.

Menurut Triyanto dengan bekerja secara bersama atau tolong-

menolong untuk tujuan bersama, maka peserta didik akan

mengembangkan keterampilan berhubungan dengan sesama manusia yang

akan sangat bermanfaat bagi lingkungan di luar sekolah53.

Selama belajar secara kooperatif, siswa tetap tinggal dalam

kelompoknya selama beberapa kali pertemuan. Mereka diajarkan

keterampilan-keterampilan khusus agar dapat bekerja sama dengan baik di

dalam kelompoknya. Selama bekerja dalam kelompok, tugas anggota

kelompok adalah mencapai ketuntasan materi yang disajikan guru dan

saling membantu di antara teman sekelompok nya untuk mencapai materi.

53 Trianto, Loc. Cit, hlm. 42

Page 41: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

25

Belajar belum selesai jika salah satu anggota kelompok ada yang belum

menguasai materi pelajaran54.

a. Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

Sebagai sebuah model pembelajaran, Pembelajaran Kooperatif

memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

(1) Peserta didik bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk

menuntaskan materi belajar;

(2) Kelompok dibentuk dari peserta didik yang memiliki kemampuan

akademik yang heterogen;

(3) Bila keadaan memungkinkan anggota kelompok berasal dari ras,

budaya, suku, jenis kelamin berbeda-beda; dan Penghargaan lebih

berorientasi kelompok ketimbang individu.55

b. Tujuan pembelajaran kooperatif

Tujuan utama dalam pengembangan model pembelajaran

cooperative learning adalah belajar kelompok bersama teman-

temannya dengan cara saling menghargai pendapat dan memberikan

kesempatan kepada orang lain untuk mengemukakan gagasannya,

dengan cara menyampaikan pendapat mereka dengan cara. Berkumpul

secara berkelompok sehingga ditemukan sosok seorang pribadi

manusia (karakter manusia) seperti yang dikemukakan oleh Paul B

Horton dan Charles L Hunt (1993) bahwa: “Pengalaman berkelompok

yang membuat manusia memiliki ciri-ciri norma-norma hidup serta

bersama-sama memiliki nilai-nilai, tujuan, perasaan dan banyak

membedakan kita dengan orang lain seperti perasaan dan perilaku

seseorang dipengaruhi oleh keunggulan kelompok, apakah ia menjadi

54 Ibid.55 Ibrahim, et. al., Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: Pusat Sains dan Matematika

Sekolah UNESA, 2000), hlm. 6.

Page 42: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

26

manusia yang bersifat manusiawi dan melalui pengalaman

berkelompok kita menghayati baik atau pengecut”56.

c. Unsur-unsur dasar dalam pembelajaran kooperatif

Roger dan David Johnson, dalam Anita Lie mengatakan bahwa

tidak semua kerja kelompok bisa dianggap pembelajaran kooperatif,

Agar dalam proses pembelajaran dapat berjalan dengan efektif, maka

perlu diterapkan lima unsur pembelajaran kooperatif. 57

(1) Saling ketergantungan positif;(2) Tanggung jawab perseorangan;(3) Tatap muka;(4) Komunikasi antar anggota; dan(5) Evaluasi proses kelompok.

d. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif

Dalam menerapkan model pembelajaran kooperatif setidaknya

ada enam langkah utama yang harus di lakukan.

(1) Guru menyampaikan semua tujuan pembelajaran yang ingindicapai dan memberikan motivasi belajar kepada peserta didik;

(2) Guru menyampaikan informasi kepada peserta didik, baik denganperagaan atau teks;

(3) Peserta didik dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompokbelajar;

(4) Bimbingan kelompok-kelompok belajar pada saat peserta didikbekerja sama mengerjakan tugas yang diberikan;

(5) Setiap akhir pembelajaran guru mengadakan evaluasi untukmengetahui penguasaan materi pelajaran oleh peserta didik; dan

(6) Menyampaikan hasil evaluasi kepada peserta didik. 58

5. MODEL PEMBELAJARAN NHT

a) Pengertian

NHT singkatan dari Numberds Heads Together. Pembelajaran

kooperatif NHT merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif

yang cukup sederhana, dengan pengelompokan campur yang

56http://xpresiriau.com/teroka/artikel-tulisan-pendidikan/tujuan-pengembangan-model-cooperative-learning/

57 Anita Lie, Cooperative Learning, (Mempraktikkan Pembelajaran Kooperatif di Ruang-ruang Kelas), (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia, 2004), Cet. 3, hlm. 31.

58 Iskandar, op. cit., hlm. 127-128.

Page 43: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

27

melibatkan pengakuan tim dan tanggung jawab kelompok untuk

pembelajaran individu anggota59. Pembelajaran kooperatif tipe NHT

ini merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif

dengan menggunakan kelompok-kelompok kecil dengan jumlah

anggota tiap kelompok 4-5 orang siswa secara heterogen. Diawali

dengan penyampaian tujuan pembelajaran, penyampaian materi,

kegiatan kelompok, kuis dan penghargaan kelompok.

Tujuan dibentuknya kelompok adalah untuk memberikan

kesempatan kepada semua peserta didik untuk dapat terlibat secara

aktif dalam proses berpikir dan kegiatan belajar, dengan harapan

bahwa siswa akan lebih mudah menemukan dan memahami konsep

yang sulit jika mereka saling berdiskusi dengan temannya60

NHT dikembangkan oleh Robert Slavin dan teman-temannya

di Universitas John Hopkin, ia mengatakan bahwa dalam NHT

merupakan pendekatan pembelajaran kooperatif atau cooperative

learning yang paling sederhana, dimana siswa ditempatkan dalam tim

belajar 4-5 orang yang merupakan campuran menurut tingkat prestasi,

jenis kelamin dan suku61.

Memberikan kesempatan pada siswa untuk berinteraksi dan

belajar bersama-sama siswa yang berbeda latar belakang nya

Numbered Head Together ( NHT ). Menurut Speaker Kagan teknik ini

memberikan kesempatan kepada siswa untuk saling membagi ide-ide

dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat. Selain itu, teknik

ini juga dapat mendorong siswa untuk meningkatkan semangat kerja

mereka. Jadi model pembelajaran NHT mengacu pada cara untuk

mempelajari dan memahami suatu konsep dalam suatu kelompok.

Cara-cara merealisasikannya adalah sebagai berikut:

a) Siswa dibagi dalam kelompok. Setiap siswa dalam setiap

kelompok mendapat nomor.

59 Drs. Amin Suyitno,loc.cit.hlm1960 Trianto, loc.cit.hlm 4161 Ibid.hlm.52.

Page 44: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

28

b) Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok

mengerjakannya.

c) Kelompok memutuskan jawaban yang dianggap paling benar dan

memestikan setiap anggota kelompok mengetahui jawaban ini.

Guru memanggil salah satu.

d) Nomor yang dipanggil melaporkan hasil kerja sama mereka.62

6. MIND MAPPING ( Peta Pikiran )

Peta pikiran adalah cara mempelajari suatu konsep dengan merujuk

pada metode pemprosesan informasi.63 Konsep ini didasarkan pada cara

kerja otak menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

otak tidak menyimpan informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer

rapi melainkan dikumpulkan pada sel-sel saraf yang bercabang-cabang.64

Menurut De Porter, et. al., (2004) manfaat peta pikiran diantaranya

adalah:

a) Fleksibel untuk menjelaskan suatu hal tentang pemikiran karena siswa

dapat mudah menambahkannya di tempat yang sesuai dalam peta

pikiran siswa tanpa harus kebingungan.

b) Dapat memusatkan perhatian siswa.

c) Meningkatkan pemahaman.

d) Menyenangkan karena dapat menjadikan daya imajinasi dan kreativitas

siswa tidak terbatas.

Untuk menguasai konsep dapat digunakan warna, bentuk, besar,

jumlah dan sebagainya untuk memudahkan penggolongan. Seperti

penggolongan manusia berdasarkan hubungan keluarga, bangsa, pekerjaan

dan sebagainya.65

Langkah-langkah untuk menyusun peta konsep, yaitu:

62 Anita ,Lie, Cooperative Learning, Jakarta, PT Gramedia, 2007, hlm59-60

63 Tony Buzan, Brain child ( how smart parents make smart kids), (Jakarta, PT.Gramediapustaka utama,2005) hlm 71

64 Fidelis E. Waruwu, /http:www.edutraco.com/[email protected] Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar,(Jakarta,

PT.Bumi Aksara, 2000), CET 7, HLM 138

Page 45: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

29

1. Memilih suatu bahan bacaan

2. Menentukan konsep-konsep yang relevan

3. Mengelompokkan ( mengusulkan konsep-konsep yang relevan)

4. Menyusun konsep-konsep tersebut dalam suatu bagan

5. Menghubungkan konsep-konsep itu dengan kata atau menggunakan

kata penghubung.66

7. Materi Sistem Peredaran Darah

Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah yang paling sempurna

(fi ahsan taqwim). Sempurna dalam bentuk dan rupa. Sempurna dalam

derajatnya dibanding makhluk Tuhan yang lain. Sebagaimana dinyatakan

Allah dalam surat al-maidah ayat 5

Ì• ÝàY u‹ù= sùß`» |¡RM} $#§N ÏBt, Î= äzÇÎÈ

“Maka hendaklah manusia memperhatikan dari Apakah Dia diciptakan?”

Serta surat Asy-syams ayat 7

<§øÿ tR ur$tB ur$yg1 §q y™ÇÐÈ

“dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya)”

Seperti makhluk hidup lainnya, pada manusia juga mengalami

sistem transport yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh

Pada manusia, Terjadinya sistem transport tersebut disebut Sistem

peredaran darah atau sistem sirkulasi.

a. Pengertian Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah pada manusia adalah sistem transport

yang mengalirkan darah dari jantung ke seluruh tubuh manusia. Darah

66 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik: konseplandasan teoritis-praktis dan implementasinya ,(Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007 ) hlm159

Page 46: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

30

membawa oksigen dan sari-sari makanan dari jantung menuju seluruh

tubuh untuk menghasilkan energi.

b. Fungsi Sistem Peredaran Darah

Sistem peredaran darah berfungsi untuk:

1. Sebagai alat transport :

a) O2 dari paru-paru di angkut ke seluruh tubuh

b) CO2 di angkut dari seluruh tubuh ke paru-paru

c) Sari makanan di angkut dari jonjot usus ke seluruh jaringan

yang membutuhkan.

d) Zat sampah hasil metabolisme dari seluruh tubuh ke alat

pengeluaran.

e) Mengedarkan hormon dari kelenjar endokrin (kelenjar buntu)

ke bagian tubuh tertentu.

2. Mengatur keseimbangan asam dan basa

3. Sebagai pertahanan tubuh dari infeksi kuman

4. Untuk mengatur stabilitas suhu tubuh

c. Darah

Darah adalah cairan tubuh yang terdapat dalam pembuluh

darah, yang terdiri dari ± 45% bagian padat (sel-sel darah) dan ±55%

bagian cair (plasma darah)67.

Manusia diciptakan oleh Allah dari segumpal darah, seperti

dalam firman Allah surat al-Alaq, ayat 2 :

t, n=y{z̀ » |¡SM}$#ô Ï̀B@, n=tãÇËÈ

Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.68

67 Evelyn C Pearce, Anatomi da Fisiologi untuk paramedic, (Jakarta, PT.Gramedia PustakaUtama, 2006) hlm.133

68 Departemen Agama RI, Loc. Cit, hlm. 597

Page 47: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

31

1. Sel-sel darah

a. Eritrosit (sel darah merah)

gambar 2.2 Sel darah merah. 69

Sel darah merah (eritrosit) Tidak ber inti, mengandungHemoglobin (Hb) (protein yang mengandung senyawa hemindan Fe yang mempunyai daya ikat terhadap O2 dan CO2),berbentuk bikonkav, dibentuk oleh sumsum merah pada tulangpipa dan tulang pipih. Sedang pada bayi dibentuk dalam hatidan limpa. Dalam 1 mm3 terkandung ± 5 juta eritrosit (laki-laki) dan ± 4 juta eritrosit (wanita).70

b. Leukosit (sel darah putih)

Leukosit mempunyai inti, setiap 1 mm3 mengandung

6000 – 9000 sel darah putih, bergerak bebas secara ameboid,

berfungsi melawan kuman secara fagositosis, dibentuk oleh

jaringan retikulo endothelium di sumsum tulang untuk

granulosit dan kelenjar limpha untuk agranulosit.

Leukosit, meliputi :

1) Granulosit: Merupakan sel darah putih yang mengandung

sitoplasma dan bergranula.

a) Neutrofil : Granula merah kebiruan, bersifat fagosit.

b) Basofil : Granula biru, fagosit.

c) Eosinofil : Granula merah, fagosit.

2) Agranulosit : Merupakan sel darah putih yang

sitoplasmanya tidak bergranula , terdapat sebagai :

69http://images.google.co.id/imglanding?q=sistemperedarandarah&imgurl=http://addedq.files.wordpress.com.2007/09/sel-sel darah-3.jpgeimgureful.

70 Evelyn C Pearce,loc.Cit,hlm.134.

Page 48: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

32

a) Monosit : Inti besar, bersifat fagosit, dapat bergerak

cepat.

b) Limphosit: Inti sebuah, untuk imunitas, tidak dapat

bergerak71.

Gambar 2.3 Sel darah putih. 72

c. Trombosit (Keping Darah)

Trombosit adalah badan-badan berbertuk bulat yang

sebenarnya merupakan fragmen-fragmen dari sel-sel berukuran

lebih besar yang di hasilkan di sum-sum tulang merah.

trombosit tidak berinti dan mudah pecah, bentuk tidak teratur,

berperan dalam pembekuan darah, keadaan normal 1 mm3

mengandung 200.000 – 300.000 butir trombosit. Tombosit

berfungsi sebagai pembeku darah. Jika suatu jaringan terjadi

luka, trombosit pada permukaan yang luka akan pecah dan

mengeluarkan enzim trombokinase. Enzim ini akan mengubah

protrombin menjadi trombin. Trombin adalah sebuah enzim

yang mengkatalisis perubahan fibrinogen menjadi fibrin.

Pembentukan benang-benang fibrin menyebabkan luka akan

tertutup73.

71 Ibid,hlm.135-136.72 Ibid.73.Suyitno A Sukiman, Biologi 2 SMP Kelas VIII, (Bogor : Yudhistira,2009), hlm.55

Page 49: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

33

Gambar 2.4 Sel-sel darah. 74

2. Plasma darah

Gambar 2.5 Plasma darah. 75

Plasma darah tersusun dari 91,5% air dan 8,5% zat terlarut.

Dalam plasma darah terlarut terdapat molekul-molekul dan ion-ion,

diantaranya:

a) Protein, meliputi : Fibrinogen(untuk pembekuan darah),

Albumin (menjaga tekanan osmotik darah) dan Globulin( yang

berfungsi untuk membentuk zat kebal / zat antibody).

b) Sari-sari makanan, meliputi :glukosa, asam amino, asam lemak

dan gliserin

c) Garam mineral, meliputi : Kation (Na+, K++, Ca++, Mg++) dan

(Anion : Cl-, HCO3-, PO4

- )

d) Zat hasil produksi sel, meliputi :Hormon, Enzim dan Antibodi.

e) Zat hasil sisa metabolisme, meliputi :Urea dan Asam ureat.

f) Gas-gas pelepasan, meliputi : O2, CO2 dan N2.

74http://images.google.co.id/imglanding?q=sistemperedarandarah&imgurl=http://addedq.files.wordpress.com.2007/09/sel-sel darah-3.jpgeimgureful.

75Ibid.

Page 50: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

34

d. Golongan Darah

Terdapat 3 sistem penggolongan darah pada manusia :

1. Sistem MN (Serum) : golongan darah digolongkan menjadi 3 yaitu

M, MN dan N.

2. Sistem Rh (Rhesus) : golongan darah manusia di golongkan

menjadi 2 yaitu Rh+ dan Rh-.

Orang bergolongan Rh+ di dalam eritrositnya terkandung

aglutinogen Rhesus, 85% dimiliki orang berkulit berwarna. Sedang

yang bergolongan Rh- dalam eritrositnya tidak terdapat aglutinogen

Rhesus, 85% dimiliki orang berkulit putih.

Apabila bayi bergolongan Rh+ berada dalam kandungan ibu

bergolongan RH- , dimana darah ibu sudah terbentuk zat anti Rh+,

maka tubuh bayi akan kemasukan zat anti Rh+, dan anak itu akan

menderita penyakit kuning sejak lahir yang disebut

erythroblastosis foetalis (sel-sel darah merahnya tidak dapat

dewasa).

3. Sistem A, B, O

Orang yang pertama kali menggolongkan darah menurut

sistem ABO adalah Karl Landsteiner dan Donath. Mereka

membedakan golongan darah manusia menjadi 4, yaitu A, B, AB

dan O.

Golongan darah A : Sel darah merahnya mengandung

aglutinogen A, sedangkan dalam plasmanya terdapat aglutinin β

atau zat anti B.

Golongan darah B : sel darah merahnya mengandung

aglutinogen B, sedangkan dalam plasmanya terdapat aglutinin α

atau zat anti A.

Golongan darah AB : sel darah merah mengandung

aglutinogen A dan B, sedangkan dalam plasmanya tidak terdapat

agglutinin α dan β.

Page 51: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

35

Golongan darah O : sel darah merahnya tidak terdapat

aglutinogen A dan B, tetapi plasma nya mengandung aglutinin α

dan β.

Aglutinogen adalah protein di dalam sel darah yang dapat

digumpalkan oleh agglutinin. Ada dua macam aglutinogen, yaitu

aglutinogen A dan Aglutinogen B. Sedangkan aglutinin adalah

protein di dalam plasma darah yang dapat menggumpal kan

aglutinogen., Ada dua aglutinin, yaitu agglutinin α dan aglutinin β.

Gambar 2.6 Tabel golongan darah76

Golongan darah Aglutinogen Aglutinin

A

B

AB

O

A

B

A dan B

Tidak Ada

β

α

Tidak Ada

α dan β

Secara teori golongan darah AB dapat menerima semua

golongan darah disebut respien universal, dan golongan darah O

dapat memberi kepada semua golongan darah disebut donor

universal.

e. Alat Peredaran Darah

Alat peredaran darah terdiri atas jantung (cor) dan

pembuluh (vasa darah).

1. Jantung (cor)

Gambar 2.7 Jantung. 77

76 Istamar Syamsuri, loc.Cit, hlm.114.

Page 52: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

36

Jantung merupakan alat pemompa darah. Jantung terdiri

dari otot jantung (miokardium), selaput jantung (perikardium)

dan selaput yang membatasi ruangan jantung (endokardium).

Otot jantung mendapatkan zat makanan dan O2 dari

arah melalui arteri koroner. Peristiwa penyumbatan arteri

koroner disebut koronariasis.

Jantung terdiri dari 4 ruang, yaitu 2 atrium dan 2

ventrikel.

a) Atrium (serambi)

Merupakan ruangan tempat masuknya darah dari

pembuluh balik (vena). Atrium kanan (dexter) dan atrium

kiri (sinister) terdapat katup valvula bikuspidalis. Pada fetus

antara atrium kanan dan atrium kiri terdapat lubang disebut

foramen ovale.

b) Ventrikel (bilik)

Ventrikel mempunyai otot lebih tebal dari atrium,

dan ventrikel kiri lebih tebal daripada ventrikel kanan,

karena berfungsi memompakan darah keluar jantung.

Antara ventrikel kanan dan ventrikel kiri terdapat katup

valvula trikuspidalis.

Saat ventrikel berkontraksi, darah dari ventrikel kiri

yang kaya O2 dipompakan menuju aorta. Sedangkan darah

dari ventrikel kanan yang kaya CO2 dipompakan melalui

arteri paru-paru (arteri pulmonalis). Bila ventrikel

mengendur (relaksasi) maka jantung akan menerima darah

dari vena cava superior, dan vena cava inferior yang kaya

CO2 masuk ke dalam atrium kanan. Sedangkan darah dari

pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang kaya O2

masuk ke atrium kiri.

77http://images.google.co.id/imglanding?q=sistemperedarandarah&imgurl=http://addedq.files.wordpress.com.2007/09/jantung-3.jpgeimgureful.

Page 53: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

37

Pada jantung yang mengempis (kontraksi) maka

tekanan jantung menjadi maksimum disebut sistole.

Keadaan jantung yang relaksasi (mengendur) maksimum,

maka tekanan ruang jantung menjadi minimum disebut

diastole.

Jantung manusia berdenyut kira-kira 70 – 80 kali

setiap menit, sehingga dalam sehari ± 100.000 kali. Pada

bayi yang baru lahir berdenyut ± 130 setiap menit. Umur 20

tahun ± 72 / menit dan 45 tahun ± 75 / menit.

2. Pembuluh darah

a. Pembuluh nadi (arteri) : pembuluh darah yang membawa

darah dari jantung.

b. Pembuluh vena (balik) : pembuluh darah yang membawa

darah ke jantung.

Tabel 2.1 Perbedaan antara arteri dan vena

Obyek Arteri (pembuluh nadi) Vena (pembuluh balik)

DindingAliranDarah

Tekanan

LetakKatup

Nama

Tebal, elastisMeninggalkan jantungKaya O2 kecuali arteripulmonalis.Jika terpotong darahmemancar.Agak ke dalamHanya satu dipangkal aorta.

Sesuai dengan organ yangdituju.

Tipis, kurang elastisMenuju ke jantungKaya CO2 kecuali venapulmonalis.Jika terpotong, darahhanya menetes.Di permukaan tubuhBanyak terdapat disepanjang vena yang besar.Sesuai dengan organ yangditinggalkan.

f. Macam-macam peredaran darah :

Peredaran darah pada manusia adalah peredaran darah tertutup

dan peredaran darah ganda. Peredaran darah tertutup artinya bahwa

Page 54: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

38

setiap kali beredar darah melewati pembuluh darah. Peredaran darah

ganda maksudnya setiap kali beredar darah melewati jantung dua kali.

Peredaran darah ganda terdiri dari :

1. Peredaran darah kecil, yaitu peredaran darah yang dimulai dari

jantung menuju paru-paru, kemudian kembali lagi ke jantung.

Darah yang kaya CO2 dari jaringan tubuh bergerak menuju serambi

kanan kemudian ke bilik kanan. Kemudian bilik kanan memompa

darah ke paru-paru melalui arteri paru-paru. Di paru-paru terjadi

pertukaran gas. CO2 dari darah masuk ke paru-paru sedangkan O2

paru-paru masuk ke darah. Kemudian, darah yang kaya O2

mengalir kembali ke jantung melalui vena paru-paru dan masuk ke

serambi kiri jantung.

Ventrikel dexterà arteri pulmonalis à paru-paru à vena

pulmonalis à atrium sinister. Atau :

Jantung à paru-paru à jantung.78

2. Peredaran darah besar adalah peredaran darah dari bilik kiri

jantung ke seluruh tubuh kemudian kembali ke serambi kanan

jantung. Bilik kiri jantung berkontraksi memompa darah kaya O2.

darah tersebut keluar dari jantung melalui aorta kemudian ke

seluruh tubuh. Pertukaran zat terjadi pada saat darah sampai di

kapiler organ, setelah mengalir melalui kapiler, darah menjadi kaya

CO2 Darah tersebut di angkut oleh vena cava masuk ke serambi

kanan.

Ventrikel siniste à aorta à arteri à arteriola à kapiler

à venula à vena à vena cava superior dan vena cava

inferior à atrium dexter.79

78. Suyitno A Sukiman, Loc.Cit, hlm.86.5379 Ibid.

Page 55: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

39

Gambar 2.8 Peredaran Darah Besar. 80

g. Gangguan Pada Sistem Sirkulasi Darah

1. Hemofili : Darah sukar membeku akibat faktor keturunan (genetis).

2. Anemia : Penyakit kurang darah, akibat kandungan Hb rendah,

kurangnya eritrosit atau menurunnya volume darah dari normal.

3. Polistemia : Kelebihan eritrosit akibat meningkatnya viskositas

(kekentalan) darah.

4. Leukimia : Kanker darah, akibat bertambahnya leukosit yang tidak

terkendali.

5. Leukopenia : Menurunnya jumlah leukosit karena infeksi kuman

tifus sehingga eritrosit dapat menurun hingga 3000 per mm3.

6. Thalasemia : Rendahnya daya ikat eritrosit terhadap O2 karena

kegagalan pembentukan haemoglobin (eritrosit pecah). Penyakit ini

genetis.

7. Sklerosis : Pengerasan pembuluh nadi akibnat endapan senyawa

lemak atau zat kapur.

8. Koronarialis : Penyempitan arteri koroner pada jantung.

80http://images.google.co.id/imglanding?q=sistemperedarandarah&imgurl=http://addedq.files.wordpress.com.2007/09/jantung–dan-pembuluh-darah-3.jpgeimgurefu

Page 56: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

40

9. Varises : Pelebaran pembuluh vena dan umumnya di bentis,

sedang yang di anus disebut ameien (hemoroit).

10. Hipertensi : Tekanan darah tinggi.

11. Hipotensi : Tekanan darah rendah..81

Begitu indah dan sempurnanya Allah menciptakan manusia

dengan tiada kekurangan, untuk itu wajib bagi manusia

mensyukuri-Nya, firman Allah surat an- Naml ayat 73 :

¨b Î) ury7­/ u‘rä% s!@@ôÒ sù’n? tãĨ$̈Z9$#£ Å̀3» s9uröN èd uŽsYò2r&Ÿwtbrã• ä3 ô± o„ÇÐÌÈ

dan Sesungguhnya Tuhanmu benar-benar mempunyai kurnia yangbesar (yang diberikan-Nya) kepada manusia, tetapi kebanyakanmereka tidak mensyukuri(nya).82

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Pada dasarnya urgensi kajian penelitian adalah sebagai bahan auto

kritik terhadap penelitian yang ada, mengenai kelebihan maupun

kekurangannya, sekaligus sebagai bahan perbandingan terhadap kajian yang

terdahulu. Dan untuk menghindari terjadinya pengulangan hasil temuan yang

membahas permasalahan yang sama dan hampir sama dari seseorang, baik

dalam bentuk skripsi, buku dan dalam bentuk tulisan lainnya maka penulis

akan memaparkan beberapa bentuk tulisan yang sudah ada, di antaranya

sebagai berikut:

1) Skripsi yang disusun oleh Nur Azizah (Nim :4101403043) pada tahun

2007, mahasiswa unnes matematika dan ilmu pengetahuan alam dengan

judul ”keefektifan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe NHT

(numbered heads together) dengan memanfaatkan LKS pada pokok

bahasan dengan bangun ruang sisi batur (kubus dan balok) siswa kelas

VIII semester 2 SMP N 6 Semarang pada tahun pelajaran 2006/2007”.

81 Suyitno A Sukiman loc.Cit,hlm.55-5682 Departemen Agama RI, Loc. Cit, hlm. 383

Page 57: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

41

Berdasarkan data yang disbanding pembelajaran konvensional pada pokok

bahasan bangun ruang sisi datar (kubus dan balok) untuk siswa kelas VIII

semester 2 SMP N 6 Semarang. Disarankan guru dapat terus

mengembangkan pembelajaran kooperatif NHT dan penerapan pada materi

lain..

2) Skripsi yang disusun mahasiswa Unnes oleh Fery Lutfiana Dewi yang

berjudul “Peta konsep sebagai upaya peningkatan hasil belajar biologi

pokok bahasan animalia di SMA 5 Semarang tahun ajaran 2004/2005.

Penelitian menunjukkan hasil belajar peserta didik pokok bahasan

animalia meningkat, yaitu dari siklus 1 dengan ketuntasan belajar 59,5%,

kemudian menjadi 71,47 dengan ketuntasan belajar 81,63 % dan siklus 3

meningkat menjadi 92,9 dengan ketuntasan belajar 93,9 %.

3) Skripsi yang disusun mahasiswa IAIN Walisongo Semarang oleh Siti

Khariroh yang berjudul “Efektifitas pembelajaran cooperative learning

tipe stad (student teams achievement division) terhadap hasil belajar

biologi kelas viii mts uswatun hasanah mangkang semarang materi pokok

sistem peredaran darah pada manusia. Dari hasil tes yang telah dilakukan

diperoleh rata-rata hasil belajar kelompok eksperimen adalah 87,09

sedangkan rata-rata hasil belajar kelompok kontrol adalah

79,53.Berdasarkan uji perbedaan rata-rata satu pihak yaitu uji pihak kanan

diperoleh thitung = 1,979 dan ttabel = 1,67 Karena thitung > ttabel berarti Ho

ditolak, artinya bahwa hasil belajar biologi kedua kelompok tersebut

berbeda secara nyata atau signifikan. maka dapat dikatakan bahwa hasil

belajar dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning

tipe STAD (Student Teams Achievement Division) lebih baik daripada

hasil belajar dengan menggunakan model pembelajaran konvensional.

C. Kerangka BerfikirBerdasarkan kajian teori yang telah diuraikan, pada hakekatnya

kegiatan belajar mengajar merupakan proses komunikasi antara guru dan

peserta didik. Guru harus dapat menciptakan komunikasi yang memberikan

Page 58: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

42

kemudahan bagi peserta didik agar mampu menerima pengetahuan yang

diberikan guru. Kenyataannya komunikasi dalam proses belajar mengajar

tidak dapat berlangsung seperti yang diharapkan. Guru menggunakan metode

yang monoton yaitu ceramah. Peserta didik hanya menerima informasi saja

sehingga mereka menjadi bosan dan mengantuk. Peserta didik tidak

mempunyai kreatifitas, tidak mempunyai kesempatan berpartisipasi aktif

dalam KBM, akibatnya prestasi belajar rendah.

Kondisi ini memerlukan perbaikan, salah satu diantaranya adalah

dengan diadakan penelitian dengan menerapkan model pembelajaran yang

lebih baik sehingga dapat meningkatkan mutu KBM. Materi pokok bahasan

sistem peredaran darah cukup padat dan rumit sehingga memerlukan waktu

yang panjang dan melelahkan. Oleh sebab itu perlu dicari model pembelajaran

yang lebih praktis. Untuk itu, penggunaan kombinasi model pembelajaran

Numbered Head Together ( NHT) dan Mind Mapping dirasakan paling tepat

untuk pokok bahasan / sub pokok bahasan ini dengan tujuan:

1. Meningkatkan daya penalaran peserta didik dalam mengikuti proses

pembelajaran karena peserta didik dituntut dan dilatih menjabarkan dari

materi yang diberikan.

2. Meningkatkan percaya diri peserta didik sebab peserta didik dituntut untuk

berani mengemukakan pendapat.

3. Meningkatkan rasa senang peserta didik untuk mempelajari biologi

4. Meningkatkan keaktifan peserta didik dalam mengikuti pelajaran karena

peserta didik terlibat langsung dalam pembahasan materi.

5. Meningkatkan prestasi belajar peserta didik..

Bagan kerangka berpikir penelitian pembelajaran kombinasi model

Numbered Heads Together dan Mand Mapping sebagai berikut.

Page 59: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

43

Gambar 2.9 Bagan kerangka berpikir pembelajaran kombinasi

model Numbered Heads Together dan Mand Mapping

Pembelajaran NumberedHeads Together dan Mand

Mapping

Pembelajaran dengan metodeEkspositori

Keterampilan proses pesertadidik selama kegiatan prosesbelajar mengajar berlangsung

Kegiatan berpusat pada gurusebagai pemberi informasi

Tes Tes

Dilakukan uji t satu pihak untuk mengetahuiadakah perbedaan hasil tes

Pembelajaran kombinasi model Numbered Heads Together danMand Mapping secara berkelompok memberikan hasil yang lebihbesar dari pada pembelajaran dengan metode ekspositori pada materisistem peredaran darah manusiakelas VIII semester I SMPMuhammadiyah 08 Mijen Semarang

Pembelajaran biologidengan materi pokok sistemperedaran darah manusia

1.Peserta didik yang lemah dapatterbantu dalam menyelesaikanmasalahnya.

2.Peserta didik yang pandai dapatmengembangkan kemampuandan keterampilannya.

3.Adanya tanggung jawabkelompok dalam menyelesaikanpermasalahannya.

1.Dapat menampung kelasbesar.

2.Bahan pelajaran diberikansecara urut oleh guru.

3.Guru dapat menentukanmateri pelajaran yangdianggap penting.

Page 60: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

44

D. Hipotesis Penelitian.

Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya sementara terhadap

permasalahan yang diajukan dalam penelitian. Adapun hipotesis yang penulis

ajukan yaitu Ada perbedaan hasil belajar peserta didik yang memperoleh

kombinasi model pembelajaran Cooperative Learning tipe NHT (Numbered

Heads Together) dan Mind Mapping dengan pembelajaran konvensional

(ceramah) pada materi pokok sistem peredaran darah pada manusia kelas VIII

SMP Muhammadiyah 8 Mijen Semarang .

Ho : Tidak ada perbedaan hasil belajar peserta didik yang memperoleh

kombinasi model pembelajaran Cooperative Learning tipe NHT

(Numbered Heads Together) dan Mind Mapping dengan pembelajaran

konvensional (ceramah).

Ha: Ada perbedaan hasil belajar peserta didik yang memperoleh kombinasi

model pembelajaran Cooperative Learning tipe NHT (Numbereds Heads

Together) dan Mind Mapping

Page 61: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

45

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah pada BAB I, penelitian kuantitatif yang

akan dilaksanakan ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan kombinasi

model Numbered Head Together (NHT) dan Mind Mapping (peta konsep)

terhadap hasil belajar biologi materi pokok sistem peredaran darah pada

peserta didik kelas VIII SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil, bulan Juli - November

2009, yang meliputi perencanaan penelitian, pelaksanaan, analisis data dan

penyusunan laporan. Perincian waktunya sebagai berikut.

Tabel 3.1 Perincian waktu Penelitian

BulanNo. Nama Kegiatan

Juli Agustus September Oktober November

1 Perencanaan √ √

2 Pelaksanaan √

3 Analisis Data √ √

4 Penyusunan Laporan √ √

2. Tempat Penelitian

Berdasarkan observasi lingkungan penelitian, nama sekolah yang

dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah SMP Muhammadiyah 08

Mijen Semarang

45

Page 62: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

46

C. Variabel Penelitian

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi

sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).83Dalam

penelitian ini variabel bebasnya adalah adalah model pembelajaran Biologi

dalam kelompok kecil. Indikator variabel ini yaitu sebagai.

1. Variabel bebas (X)

Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat).84.

Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah adalah kombinasi model

Numbered Heads Together (NHT) dan Mind Mapping. Indikator variabel

ini yaitu sebagai berikut: Tujuan pembelajaran, kerja sama dalam

kelompok, komunikasi peserta didik dalam kelompok, keaktifan dalam

kelompok, dan evaluasi

2. Variabel terikat (Y)

Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas.85 Variabel terikat dalam penelitian

ini adalah hasil belajar Biologi pada materi pokok Sistem, peredaran darah

pada manusia peserta didik kelas VIII semester I SMP Muhammadiyah 8

Semarang 1 tahun pelajaran 2010/2011, dan indikator hasil belajar peserta

didik didasarkan pada nilai test akhir pada pokok bahasan sistem

peredaran darah pada manusia

D. Metode Penelitian

Metode adalah suatu cara atau teknis yang dilakukan dalam proses

penelitian. Sedangkan penelitian adalah upaya dalam ilmu pengetahuan yang

dijalankan untuk memperoleh fakta-fakta dan prinsip-prinsip yang sabar, hati-

hati dan sistematis untuk dapat menjawab kebenaran. Jadi metode penelitian

83Suharsimi Arikunto, Prosedur penelitian Suatu Pendekatan Praktik , (Jakarta: RinekaCipta ,2006), Cet . 13, hlm.118.

84 Tulus Winarsunu , Statistik Dalam Penelitian Psikologi dan Pendidikan , (Malang:UMM press, 2007), Cet . 4, hlm. 3.

85 op.cit., hlm 121.

Page 63: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

47

adalah suatu cara yang dilakukan oleh seseorang untuk mendapatkan fakta

atau kebenaran dengan sabar, hati-hati dan sistematis86.

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.

Metode yang digunakan adalah metode studi eksperimen yaitu

“dengan sengaja mengusahakan timbulnya variabel dan selanjutnya dikontrol

untuk dilihat pengaruhnya terhadap hasil belajar”. Desain eksperimen dalam

penelitian ini yaitu true experimental design. Bentuk design true experimental

dalam penelitian ini adalah pretest-pos test control group design.87

Gambar 3.1

Pretest-pos test control group design88

Keterangan :

R : Kelompok eksperimen dan kontrol murid SMP Muh diambil

secara random.

O1 dan O3 : Hasil Belajar awal kedua kelompok dengan menggunakan

Pre Test.

O2 : Hasil belajar kelompok siswa setelah mengikuti

pembelajaran dengan kombinasi model Numbered Head

Together dan Mand Mapping.

O4 : Hasil belajar kelompok siswa yang tidak diberi pembelajaran

dengan model kombinasi model Numbered Head Together

dan Mand Mapping.

X : Treatment. Kelompok atas sebagai kelompok eksperimen

diberi treatment, yaitu pembelajaran dengan menggunakan

kombinasi model Numbered Head Together dan Mand

86 Mardalis, Metode Penelitian Suatu Pendekatan Proposal, (Jakarta : Bumi Aksara,1999) hlm.2.

87 Prof.Dr.Sugiyono,loc.Cit,hlm. 112.88 Ibid.

R O1 X O2

R O3 O4

Page 64: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

48

Mapping. Sedangkan kelompok bawah yang merupakan

kelompok kontrol, pembelajaran tidak menggunakan

kombinasi model Numbered Head Together dan Mand

Mapping.

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random,

kemudian diberi pretest untuk mengetahui keadaan awal. Adakah perbedaan

antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hasil pretest yang baik

bila nilai kedua kelompok tersebut tidak berbeda secara signifikan.

E. Metode Penentuan Obyek

1. Populasi

Populasi penelitian ini adalah semua peserta didik kelas VIII semester

ganjil SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang kelas VIII Tahun

Pelajaran 2010/2011

2. Sampel dan teknik pengambilan sampel

Sampel adalah bagian dari populasi.89 Pengambilan sampel dalam

penelitian adalah dengan teknik Cluster random sampling, jadi yang

mendapat peluang sama untuk menjadi sampel bukan siswa secara

individu melainkan sekelompok peserta didik yang terhimpun dalam

kelas-kelas. Kategori sampel dalam penelitian ini merupakan sampel bebas

(independent sample t-test) karena terdapat dua kelompok sampel yang

akan dibandingkan, yaitu kelompok eksperimen (kelas VIII.C) dan

kelompok kontrol (kelas VIII.D). Dan populasi dipilih secara random dua

kelas sebagai sampel.

F. Teknik pengumpulan data

Teknik pengumpulan data adalah cara yang dapat digunakan oleh

peneliti untuk mengumpulkan data. Teknik pengumpulan data dalam

penelitian ini dilakukan dengan dua cara, yang pertama dengan metode tes.

Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang digunakan

89 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2007), hlm. 122.

Page 65: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

49

untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, inteligensi, kemampuan atau

bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok.90

Tes digunakan untuk memperoleh data tentang hasil belajar. Bentuk

tes yang digunakan berupa tes obyektif (multiple choice) dengan 4 pilihan

dan hanya satu pilihan yang benar.91 Metode ini digunakan untuk

memperoleh data hasil belajar siswa pada materi pokok sistem peredaran

darah pada manusia yang dilakukan dengan tes. Tes dilakukan pada kelas

eksperimen dan kelas kontrol. Sebelum post-test dilakukan, terlebih dahulu

peneliti memberikan pre-test kepada kelas tersebut untuk mengetahui

apakah kedua kelas berada pada kelas yang normal dan homogen (sama).

Metode pengumpulan data yang kedua yaitu metode dokumentasi.

Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel

yang berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen

rapat, agenda, dan sebagainya.92 Metode ini digunakan untuk memperoleh

data nama peserta didik yang termasuk populasi dan sampel penelitian dan

untuk memperoleh data hasil belajar serta data lain yang berkaitan dengan

penelitian.

G. Teknik Analisis Data

Dalam analisis data yang terkumpul dari penelitian ini, peneliti

menggunakan teknik analisis data kuantitatif yang meliputi analisis uji coba,

analisis pendahuluan dan analisis tahap akhir. Analisis uji coba digunakan

untuk menganalisis tes sebagai instrumen dalam penelitian ini. Setelah

instrumen dalam bentuk tes tersebut disusun kemudian diuji coba kan dan

dianalisis. Alat ukur dikatakan baik jika syarat-syarat validitas, reliabilitas,

daya pembeda, dan tingkat kesukaran juga baik. Validitas adalah ukuran yang

menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan dan kesahihan suatu instrumen. Suatu

instrumen yang valid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya,

90Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 150.91Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),

Cet. 7, hlm. 53.92Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 231.

Page 66: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

50

instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah.93 Pengajuan

validitas menggunakan rumus korelasi product moment.94

( ){ } ( ){ }∑ ∑∑ ∑∑∑∑

−−−

−=

2222 yyNxxN

yxxyNrxy

Dimana

rxy : Koefisien korelasi item soal

N : Banyaknya peserta tes

x : Jumlah skor item

y : Jumlah skor total

Kriteria rxy adalah sebagai berikut:

0,00 < rxy 0,20 sangat rendah

0,20 < rxy 0,40 rendah

0,40 < rxy 0,60 cukup

0,60 < rxy 0,80 tinggi

0,80 < rxy 1,00 sangat tinggi

Reliabilitas menunjukkan pada satu pengertian bahwa sesuatu

instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul

data karena instrumen tersebut sudah baik. Pengujian reliabilitas

menggunakan rumus: 95

= ∑2

2

11 )1( t

t

SPiqiS

nnr

Dimana :

R11 : Koefisien reliabilitas tes

n : Banyaknya butir item

1 : Bilangan konstan

St2 : Varian total

93Ibid., hlm. 168.94Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),

hlm. 72.95Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,

2008), hlm. 252.

Page 67: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

51

Pi : Proporsi test yang menjawab dengan betul butir item yang

bersangkutan

qi : Proporsi test yang jawaban nya salah, atau : qi = 1 - Pi

piqi : Jumlah dari hasil perkalian antara pi dengan qi

Butir-butir item tes hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir

item yang baik, apabila butir-butir item tersebut tidak terlalu sukar dan tidak

pula terlalu mudah, dengan kata lain derajat kesukaran item itu adalah sedang

atau cukup.96 Angka indeks kesukaran item dapat diperoleh dengan

menggunakan rumus yang dikemukakan oleh Dubois, yaitu:97

JSBP =

Dimana:

P : Indeks kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab soal dengan benar

JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Kriteria yang digunakan:98

P < 0,30 Terlalu sukar

0,30 0,70 Cukup (sedang)

P > 0,70 Terlalu mudah

Daya pembeda item adalah kemampuan suatu butir item hasil belajar

untuk dapat membendakan (= mendiskriminasi) antara test yang

berkemampuan tinggi (= pandai), dengan test yang kemampuannya rendah (=

bodoh). Besarnya angka yang menunjukkan daya pembeda soal disebut indeks

diskriminasi. Semakin tinggi indeks daya pembeda soal berarti semakin

mampu soal tersebut membedakan antara peserta didik yang pandai dengan

peserta didik yang kurang pandai. Rumus yang digunakan untuk mencari daya

pembeda soal dengan menggunakan rumus sebagai berikut:99

96Ibid., hlm. 370.97Suharsimi Arikunto, op.cit., hlm. 207.98Anas Sudijono, op.cit., hlm. 389.99Ibid., hlm. 391.

Page 68: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

52

JBBB

JABAD −=

Dimana :

D : Indeks diskriminasi

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

BA : Banyaknya peserta kelompok atas yang menjawab benar

BB : Banyaknya peserta kelompok bawah yang menjawab benar

Kriteria yang digunakan dalam menentukan daya pembeda adalah:

P < 0,0 jelek sekali

Ø p < 0,20 lemah sekali (jelek)

0,20 p < 0,40 cukup (sedang)

0,40 p < 0,70 baik

0,70 p < 1,00 baik sekali.

Pada analisis pendahuluan, langkah-langkah yang ditempuh dalam

analisis data adalah uji normalitas, uji homogenitas dan analisis uji kesamaan

dua rata-rata atau uji beda. Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui

apakah data yang diperoleh ber distribusi normal atau tidak. Pengujian

normalitas data dengan Chi kuadrat ( 2X ). Rumus Chi kuadrat adalah sebagai

berikut:100

∑−

−=

k

i h

ho

fffX

1

2 )(

Dimana:2X : Chi kuadrat

fo : Frekuensi yang diobservasi

fh : Frekuensi yang diharapkan

Langkah-langkah yang ditempuh dalam uji normalitas data dengan Chi

kuadrat adalah sebagai berikut: 101

100Suharsimi Arikunto, op. cit., hlm. 104.101Ibid., hlm. 77.

Page 69: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

53

1. Menentukan jumlah kelas interval, untuk menguji normalitas dengan Chi

kuadrat ini, jumlah kelas interval ditetapkan 6. Hal ini sesuai dengan

bidang yang ada pada kurva normal baku.

2. Menentukan panjang kelas interval:

interval)kelasjumlah6 terkecildata- terbesardataKelasPanjang =

3. Menyusun ke dalam tabel distribusi frekuensi sekaligus tabel penolong

untuk menghitung harga Chi kuadrat hitung.

4. Menghitung fh (frekuensi yang diharapkan), cara menghitung fh didasarkan

pada prosentase luas tiap bidang kurva normal dikalikan jumlah data

observasi (jumlah individu dalam sampel).

5. Memasukkan harga-harga fh ke dalam tabel kolom fh, sekaligus

menghitung harga-harga (fo – fh)2 danh

h

fff 2

0 )( − menjumlahkan nya.

Hargah

h

fff 2

0 )( − merupakan harga Chi kuadrat ( 2X ) hitung.

6. Membandingkan harga Chi kuadrat hitung dengan Chi kuadrat tabel. Bila

harga Chi kuadrat hitung lebih kecil dari harga Chi kuadrat tabel, maka

distribusi data dinyatakan normal, dan bila lebih besar dinyatakan tidak

normal.

Uji homogenitas sampel dilakukan untuk mengetahui seragam

tidaknya variansi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama.

Pengujian homogenitas data dilakukan dengan uji varians. Adapun langkah-

langkahnya adalah sebagai berikut:

1. Menghitung rata-rata ( )x

2. Menghitung varians (S2) dengan rumus:

( ))1(

222

−= ∑ ∑

nnxxn

S ii

3. Menghitung F dengan rumus

kecilvarian terbesarVarian terF =

Page 70: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

54

4. Membandingkan Fhitung dengan Ftabel ½ a (nb-1)(nk-1) dan dk=(k-1).

Apabila Fhitung < Ftabel maka data berdistribusi homogen.

Uji kesamaan dua rata-rata ini bertujuan untuk mengetahui apakah

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai rata-rata yang tidak

berbeda pada tahap awal ini. Jika rata-rata kedua kelompok tersebut tidak

berbeda, berarti kelompok itu mempunyai kondisi yang sama. Hipotesis yang

akan di uji adalah: 102

Ho = M1 = M2

Ha = M1 M2

Keterangan:

M1 : Rata-rata data kelompok eksperimen.

M2 : Rata-rata data kelompok kontrol.

Uji beda dalam penelitian ini menggunakan rumus t-test, yaitu teknik

statistik yang digunakan untuk menguji signifikansi perbedaan dua mean yang

berasal dari dua distribusi. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut:103

2)1()1(

dengan11 21

222

112

21

21

−+−+−

=+

−=

nnSnSn

S

nns

xxt

Keterangan:

t : Statistik t

1x : Rata-rata hasil tes peserta didik pada kelas eksperimen

2x : Rata-rata hasil tes peserta didik pada kelas kontrol

S12 : Varians kelas eksperimen

S22 : Varians kelas kontrol

n1 : Banyaknya peserta didik pada kelas eksperimen

n2 : Banyaknya peserta didik pada kelas kontrol

Analisis tahap akhir digunakan untuk membuat interpretasi lebih

lanjut. Pada dasarnya analisis tahap akhir sama dengan analisis tahap awal,

tetapi data yang digunakan adalah data hasil tes setelah diberi perlakuan.

102Sudjana, Metode Statistik, (Bandung: Tarsito, 1996), Cet. 6, hlm. 250.103Ibid., hlm. 239.

Page 71: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

55

Analisis tahap akhir meliputi uji normalitas, uji homogenitas, dan uji

hipotesis. Langkah-langkah uji normalitas dan homogenitas data hasil belajar

sama seperti langkah-langkah pada uji data awal sampel.

Hipotesis dapat diuji dengan menggunakan rumus uji t pihak kanan

yang digunakan untuk menentukan adanya pengaruh positif kombinasi model

Numbered Heads Together dan Mind Mapping terhadap hasil belajar.

Kriteria pengujian adalah Ho diterima. Jika thitung < ttabel. jika thitung >

ttabel maka Ha diterima, artinya hasil belajar dengan menggunakan model

pembelajaran kombinasi model Numbered Heads Together dan Mind

Mapping pada kelompok eksperimen lebih baik dari pada hasil belajar

kelompok kontrol yang menggunakan model pembelajaran konvensional

(ceramah). Ini berarti kombinasi model Numbered Heads Together dan Mind

Mapping berpengaruh positif terhadap hasil belajar siswa.

Page 72: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

56

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Hasil penelitian dan pembahasan pada bab ini adalah hasil studi

lapangan untuk memperoleh data dengan teknik tes setelah dilakukan suatu

pembelajaran yang berbeda antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Apakah kombinasi model

NHT (Numbereds Heads Together) dan Mind Mapping lebih efektif dari pada

pembelajaran konvensional terhadap hasil belajar biologi kelas VIII SMP

Muhammadiyah 8 Mijen Semarang pada materi pokok sistem peredaran darah

pada manusia.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang terbagi dalam

dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Kegiatan

Penelitian ini dilaksanakan mulai tanggal 04 September-04 November 2010,

Bertempat di SMP Muhammadiyah 8 Mijen Semarang kelas VIII Tahun

Pelajaran 2010/2011. Kelas VIII C sebagai kelompok eksperimen dan VIII D

sebagai kelompok kontrol. Sebelum kegiatan penelitian ini dilaksanakan,

peneliti menentukan materi pelajaran dan menyusun rencana pelaksanaan

pembelajaran. Materi yang dipilih adalah sistem peredaran darah pada

manusia. Pembelajaran yang digunakan pada kelompok eksperimen

menggunakan kombinasai model NHT (Numbereds Heads Together) dan

Mind Mapping , sedangkan kelompok kontrol dengan metode ceramah.

B. Pengujian Hipotesis

Sebelum dilakukan analisis data hasil penelitian terlebih dahulu

dilakukan analisis uji coba yang digunakan untuk menganalisis tes sebagai

instrumen dalam penelitian ini. Hasil analisis butir soal adalah sebagai berikut:

a. Analisis Validitas Tes

Uji validitas digunakan untuk mengetahui valid tidaknya item-item

tes soal yang tidak valid akan di drop (dibuang) dan tidak digunakan. Item

56

Page 73: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

57

yang valid berarti item tersebut dapat merepresentasikan materi terpilih

yaitu sistem peredaran darah pada manusia. Berdasarkan Perhitungan

validitas soal terdapat di lampiran 6.

b. Analisis Reliabilitas

Setelah uji validitas dilakukan, selanjutnya dilakukan uji

reliabilitas pada instrumen tersebut. Uji reliabilitas digunakan untuk

mengetahui tingkat konsistensi jawaban instrumen. Instrumen yang baik

secara akurat memiliki jawaban konsisten untuk kapanpun instrumen itu

disajikan.

Berdasarkan hasil perhitungan konsisten reliabilitas butir soal

diperoleh r11 = 0,867. Perhitungan reliabilitas soal terdapat di lampiran 8.

c. Analisis Indeks Kesukaran

Uji indeks kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat

kesukaran soal itu apakah sedang, sukar atau mudah. Berdasarkan hasil

perhitungan koefisien indeks kesukaran butir soal diperoleh :

Tabel 4.1Prosentase kesukaran butir soal

No Kriteria Nomor Soal Jumlah ( )

Prose

ntase

(%)

1

2

3

Sukar

Cukup (sedang)

Mudah

17

3,4,6,8,9,,10,11,12,14,1

5,16,19,20,21,22,23,24,

25,27,28,29,30.

1,2,5,7,13,18,26.

1

22

7

3,3%

73,3%

23,3%

Perhitungan indeks kesukaran butir soal terdapat di lampiran 9.

Page 74: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

58

01020304050607080

Sukar Cukup Mudah

Diagram 4.1 Prosentase kesukaran butir soal

d. Analisis Daya Beda

Berdasarkan hasil perhitungan daya beda butir soal diperoleh hasil

sebagai berikut:

Tabel 4.2 Prosentase daya beda butir soal

No Kriteria Nomor SoalJumlah

)

Prosentase

(%)

1

2

3

4

Baik

Cukup

Jelek

Sangat jelek

1,4,6,10,11,12,18,19,2

0,21, 25,27.

2,3,5,7,8,9,13,14,16,1

7,23,24,26,28,30.

22,29.

15.

12

15

2

1

40%

50%

6,6%

3,3%

Perhitungan analisis daya beda terdapat di lampiran 10.

0

10

20

30

40

50

Baik Cukup Jelek Sangat Jelek

Diagram 4.2 Prosentase daya beda butir soal

Page 75: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

59

Setelah instrumen penelitian yang berupa tes diujicobakan dan

dianalisis kemudian dilakukan pengujian hipotesis dari data hasil belajar.

1. Analisis Tahap Awal

Data nilai pretestKELASNo

Eksperimen Kontrol1 68 602 60 763 88 764 56 685 52 686 48 887 72 608 60 769 56 7210 80 6811 52 7212 60 8813 84 5614 64 6815 64 7216 76 7617 72 4818 68 6819 68 7220 72 5221 72 5622 76 6023 72 7624 60 8425 72 7226 68 7227 72 6428 84 7229 72 7230 64 6831 76 6832 68 5633 72 8834 80 52

a. Uji Normalitas ( pre-test)

Pengujian kenormalan distribusi populasi digunakan uji chi

kuadrat. Nilai awal yang digunakan untuk menguji normalitas

distribusi f adalah nilai pre-test peserta didik SMP Muhammadiyah 8

Mijen Semarang kelas VIII Semester 1 materi pokok sistem peredaran

darah pada manusia.

Page 76: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

60

Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh untuk

kelompok eksperimen 2χ hitung = 6,73 untuk kelompok kontrol 2χ hitung

= 7,71 dan dengan α =5% dan Dk = 6-3 = 3 di tabel distribusi

frekuensi Chi kuadrat didapat 2χ (0,95)(3) = 7,81, maka dapat

dikatakan bahwa data untuk populasi pada penelitian ini yaitu

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal

karena 2χ hitung < 2χ tabel. Perhitungan selengkapnya terdapat pada

lampiran 11 dan 12.

b. Uji Homogenitas

Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui seragam

tidaknya variasi sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama

pada nilai awal (pre-test).

Dari perhitungan kelompok eksperimen diperoleh Fhitung= 92

dan kelompok kontrol Fhitung = 104 sehingga diperoleh F=1,130

Dengan α =0,05 dan dk = k-1 diperoleh Ftabel = 2,00. Karena F berada

pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua

kelompok tersebut homogen karena mempunyai varians yang sama.

Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran 13.

c. Uji perbedaan dua rata-rata

Uji perbedaan dua rata-rata digunakan untuk mengetahui

apakah kelompok eksperimen dan kontrol mempunyai rata-rata yang

tidak berbeda pada tahap awal ini. Rata-rata kedua kelompok

dikatakan tidak berbeda apabila tabel < thitung < ttabel. Dengan taraf

signifikansi α = 5%, dk = 34+34-2 = 66. Peluang = 2 dari daftar

distribusi t didapat ttabel = 1,129 Dari perhitungan diperoleh thitung =

2.00 dan. Karena thitung < ttabel maka Ho diterima sehingga dapat

dikatakan bahwa rata-rata kedua kelompok tidak ada perbedaan.

Artinya kelompok eksperimen dan kelompok kontrol mempunyai

kondisi yang sama. Perhitungan selengkapnya terdapat pada lampiran

15.

Page 77: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

61

2. Analisis Tahap Akhir (Uji Hipotesis)

KELAS EKSPRIMEN KELAS KONTROLNO KODE NILAI KODE NILAI1 E-01 96 K-01 802 E-02 100 K-02 723 E-03 96 K-03 804 E-04 88 K-04 685 E-05 88 K-05 966 E-06 80 K-06 887 E-07 80 K-07 848 E-08 88 K-08 849 E-09 100 K-09 8410 E-10 80 K-10 9611 E-11 84 K-11 7212 E-12 96 K-12 8013 E-13 100 K-13 8014 E-14 84 K-14 9615 E-15 96 K-15 8416 E-16 80 K-16 6817 E-17 84 K-17 9218 E-18 72 K-18 7619 E-19 84 K-19 6420 E-20 88 K-20 7221 E-21 80 K-21 8822 E-22 84 K-22 8423 E-23 88 K-23 7624 E-24 88 K-24 8425 E-25 80 K-25 8426 E-26 76 K-26 8427 E-27 84 K-27 6828 E-28 88 K-28 7229 E-29 76 K-29 7230 E-30 90 K-30 8031 E-31 88 K-31 7232 E-32 94 K-32 6833 E-33 88 K-33 9234 E-35 88 K-35 68

= 2956 2708N = 34 34X

= 86.94 79.65S2 = 51.94 81.81S = 7.21 9.04

Page 78: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

62

a. Uji normalitas hasil belajar (post-test)

Untuk uji normalitas hasil belajar nilai yang digunakan adalah

nilai post test peserta didik peserta didik SMP Muhammadiyah 8 Mijen

Semarang Kelas VIII Semester 1 materi pokok sistem peredaran darah

pada manusia. Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh untuk

kelompok eksperimen 2χ hitung = 5,82, untuk kelompok kontrol2χ hitung = 7,42 dengan α = 5% dan DK = k-1 = 2-1 di tabel distribusi

frekuensi Chi kuadrat didapat 2χ tabel = 3,841, maka kedua kelompok

ber distribusi normal karena 2χ hitung < 2χ tabel. Perhitungan

selengkapnya terdapat pada lampiran 16 dan 17.

b. Uji homogenitas nilai post test

Nilai yang digunakan untuk menguji homogenitas hasil belajar

adalah nilai post-test peserta didik SMP Muhammadiyah 8 Mijen

Semarang Kelas VIII Semester 1 materi pokok sistem peredaran darah

pada manusia.

Berdasarkan perhitungan uji homogenitas hasil belajar

diperoleh kelompok eksperimen Fhitung = 52 dan kelompok kontrol

Fhitung = 82 sehingga diperoleh Fhitung =,1,575 sedangkan dengan α =

5% dan dk = k-1 diperoleh Ftabel = 2,00 Karena F berada pada daerah

penerimaan Ho, maka dapat dikatakan kedua kelompok homogen,

karena mempunyai varians yang sama. Perhitungan selengkapnya

terdapat pada lampiran 18.

c. Uji Perbedaan rata-rata hasil belajar

Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji

perbedaan dua rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok

kontrol. Uji t yang digunakan adalah uji t satu pihak yaitu pihak kanan.

Sedangkan nilai yang digunakan adalah nilai post-test.

Dengan taraf signifikansi α = 5%, dk = n1+ n2-2 = 66. Peluang

= 1-α = 1-0,05 = 0,95 dari daftar distribusi t didapat ttabel =3,678

Page 79: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

63

Berdasarkan perhitungan hasil penelitian diperoleh thitung =

3,678 dan ttabel = 2.00. Kriteria pengujian Ho diterima jika thitung < ttabel.

Karena pada penelitian ini thitung > ttabel maka Ho ditolak dan Ha

diterima. Artinya hasil belajar kelompok eksperimen lebih baik

daripada kelompok kontrol. Perhitungan selengkapnya terdapat pada

lampiran 20.

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hasil belajar denganmenggunakan kombinasai model NHT (Numbereds Heads Together) danMind Mapping peserta didik SMP Muhammadiyah 8 Mijen Semarang KelasVIII Semester 1 materi pokok sistem peredaran darah pada manusia lebih baikdaripada pembelajaran konvensional (ceramah). Yang mana dalam hal inimampu menciptakan peserta didik menjadi aktif, Confucius mengatakan adatiga konsep belajar aktif yaitu :1. what I hear, I forget (apa yang saya dengar , saya lupa)2. what I see, I remember (apa yang saya lihat , saya ingat)3. what I do, I understand (apa yang saya lakukan, saya paham).104

Pada analisis data awal yang dilakukan dalam penelitian ini diperoleh2χ hitung < 2χ tabel yang menunjukkan bahwa kelompok eksperimen dan

kelompok kontrol yang diambil ber distribusi normal dan mempunyai

homogenitas yang sama. Hal ini berarti sampel berasal dari kondisi atau

keadaan yang sama yaitu pengetahuan awal yang sama. Pengetahuan awal

yang sama dalam penelitian ini diketahui dari nilai pre test peserta didik kelas

VIII C dan VIII D Semester 1 materi pokok sistem peredaran darah pada

manusia.

Pada kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa pembelajaranbiologi dengan menggunakan kombinasai model NHT (Numbereds HeadsTogether) dan Mind Mapping sedangkan pada kelompok kontrol denganpembelajaran konvensional pada materi pokok sistem peredaran darah pada

104 Melvin l. Silberman, Active learning, 10 Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta : PustakaInsan Mandiri), 2007.hlm.1

Page 80: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

64

manusia Setelah pembelajaran selesai, kelompok eksperimen maupunkelompok kontrol diberi tes akhir yang sama.

Dari hasil tes yang telah dilakukan diperoleh rata-rata hasil belajar

kelompok eksperimen adalah 86,94 sedangkan rata-rata hasil belajar

kelompok kontrol adalah 79,65.Berdasarkan uji perbedaan rata-rata satu pihak

yaitu uji pihak kanan diperoleh thitung = 3,678 dan ttabel = 2.00 Karena thitung >

ttabel berarti Ho ditolak, artinya bahwa hasil belajar biologi kedua kelompok

tersebut berbeda secara nyata atau signifikan. maka dapat dikatakan bahwa

hasil belajar dengan menggunakan kombinasai model NHT (Numbereds

Heads Together) dan Mind Mapping lebih baik daripada hasil belajar dengan

menggunakan model pembelajaran konvensional.

D. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini pasti terjadi banyak

kendala dan hambatan. Hal tersebut bukan karena faktor kesengajaan,

melainkan terjadi karena adanya keterbatasan dalam melakukan penelitian.

Adapun keterbatasan yang dialami peneliti dalam penelitian ini adalah

pengukuran penelitian yang hanya hasil belajar biologi materi pokok sistem

peredaran darah pada manusia, tidak mengukur pada peningkatan hasil belajar.

Dan juga pelaksanaan pembelajaran kombinasai model NHT (Numbereds

Heads Together) dan Mind Mapping hanya pada materi pertumbuhan dan

perkembangan pada manusia.

Selain itu, tempat penelitian hanya terbatas di SMP Muhammadiyah 8

Mijen Semarang, sehingga apabila dilakukan di sekolah lain, hasil penelitian

ini dimungkinkan berbeda.

Demikianlah beberapa keterbatasan penelitian ini. Untuk selanjutnya

pelaksanaan kombinasai model NHT (Numbereds Heads Together) dan Mind

Mapping tidak terbatas pada hasil belajar biologi materi pokok sistem

peredaran darah pada manusia saja, melainkan dapat ditetapkan pada materi

biologi lain yang dianggap sesuai dengan model pembelajaran tersebut. Hal ini

dimaksudkan adanya tindak lanjut dari kombinasai model NHT (Numbereds

Page 81: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

65

Heads Together) dan Mind Mapping sehingga mampu menggiring

pengetahuan guru dalam memudahkan pemahaman peserta didik dalam

menuntut ilmu.

Page 82: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

66

BAB V

KESIMPULAN, SARAN DAN PENUTUP

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis data penelitian diperoleh nilai rata-rata pretes

kelompok eksperimen adalah 68,47 dan kelompok kontrol adalah 68,94

sedangkan nilai rata-rata postes kelompok eksperimen adalah 86,94 dan

kelompok kontrol adalah 79,65. Berdasarkan uji perbedaan dua rata-rata hasil

belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh thitung =

3,678 dan ttabel = 2,00 hipotesis ada perbedaan yang signifikan .Sehingga dapat

dilihat bahwa nilai kelompok eksperimen lebih tinggi dari pada nilai

kelompok kontrol. Karena hasil belajar kelompok eksperimen lebih tinggi dari

kelompok kontrol dan harga thitung lebih besar dari ttabel, maka dapat

disimpulkan bahwa : Kombinasi model Numbered Heads Together (NHT) dan

Mind Mapping lebih efektif dari pada pembelajaran konvensional (ceramah)

terhadap hasil belajar biologi siswa kelas VIII SMP MUHAMMADIYAH 8

Mijen Semarang pada materi pokok sistem peredaran darah pada manusia.

B. SARAN-SARAN

Dari kesimpulan penelitian yang dilakukan, peneliti memberikan saran

yang ditujukan untuk pihak-pihak yang berkepentingan antara lain: Bagi para

Pendidik dapat menerapkan Kombinasi model Numbered Heads Together

(NHT) dan Mind Mapping pada materi pelajaran dan pokok bahasan lain yang

nantinya diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik.

C. PENUTUP

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang

telah memberikan kekuatan, hidayah dan Taufik Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini tidak bisa lepas dari

kesalahan dan kekeliruan. Hal ini semata-mata merupakan keterbatasan ilmu

Page 83: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

67

dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai pihak demi

perbaikan yang akan datang untuk mencapai kesempurnaan. Akhirnya penulis

hanya berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya

dan pembaca pada umumnya. Amin…

Page 84: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

68

DAFTAR PUSTAKA

Al-Qur’an dan Terjemahnya, (Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penterjemah /Pentafsir Al-Qur’an, 1971).

Arikunto.Suharsimi, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara,2007), Cet. 7.

Baharuddin dan Nur Wahyuni, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta:Ar-Ruzz Media group, 2008).

Budiningsih.Arif, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Rineka Cipta,1995).

Buzan.Tony, Brain child ( how smart parents make smart kids), (Jakarta,PT.Gramedia pustaka utama,2005).

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Balai Pustaka, 2002).

Dimyati dan Mudjiono,Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta:Rineka Cipta,2002).

Djamarah.Syaiful Bahri, Psikologi Belajar, ( Jakarta; Rineka Cipta, 2002).

Djauhari.M. Widjajakusumah, Pengantar Fisiologis Tubuh Manusia, (Tangerang: : Binarupa Aksara,2002).

E. Mulyasa, Menjadi Guru Profesional,( Bandung : Remaja Rosdakarya, 2008).

Evelyn C. Pearce, Anatomi dan Fisiologi untuk paramedic, (Jakarta. PT.GramediaPustaka utama, 2004).

Hamalik,Oemar. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan System,(Jakarta : PT. Bumi aksara, 2006).

Hamalik.Oemar, Proses Belajar Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2009).

Hamid.Jabir Abdul, Siikuuluujiyyat at ta’llum, (Mesir : Nahdhot AL-Arabiyyah,1978).

Hamzah B. Uno, Model Pembelajaran Menciptakan Proses Belajar Mengajaryang Kreatif dan efektif, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007).

Ibrahim, et. al., Pembelajaran Kooperatif, (Surabaya: Pusat Sains danMatematikaSekolah UNESA, 2000).

Page 85: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

69

Imam Abi Abdillah Muhammad ibn Ismail ibn Ibrahim ibn al-MaghirahBardizbah al-Bukhari al-Ja’fi, Shahih al-Bukhari, Beirut Libanon: DarulKitab al-Alamiah, 1992.

Kardiyat Wiharyanto. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta : Sahabat Setia,2005

Khaerudin, Mahfud Junaedi, dkk, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Konsepdan Implementasinya di Madrasah, (Yogyakarta: MDC dan Media Pilar,2007).

Kurikulum 2004, Standar Kompetensi Mata Pelajaran Biologi SMA (Jakarta:Pendidikan Nasional, 2003).

Lie.Anita,Cooperative Learning, (Mempraktikkan Pembelajaran Kooperatif diRuang-ruang Kelas), (Jakarta: PT Gramedia Widiasarana Indonesia,2004), Cet. 3.

Melvin, L, Silbermen, Active Learning: 101 cara belajar siswa aktif , (Bandung,Nusamedia, 2009).

Moeliono.Anto, dkk, Kamus Besar Bahas Indonesia, (Jakarta: BalaiPustaka,1988).

Mustaqim, Psikologi pendidikan,( Semarang : Fakultas Tarbiyah IAINWalisongo,2001)

Nasution, Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar dan Mengajar,(Jakarta,PT.Bumi Aksara, 2000), Cet 7.

Ngalim.M. Purwanto, Psikologi Pendidikan, (Bandung: Remaja RosdaKarya,2000).

Palar,Hernando, dan Asmon,Rialdi, Kamus Biologi, (Jakarta: PT Asdi Mahasatya,2003).

Sriyono, dkk., Teknik Belajar Mengajar dalam CBSA, (Jakarta: Rineka Cipta,1992).

Sudijono.Anas, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada,2008).

Sudjana.Nana, Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Barualgensindo, 2009).

Sudjana.Nana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja RosdaKarya, 2002).

Page 86: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

70

Sutrisno Hadi ,Metode Research 1(Yogyakarta:Andi,2001).

Suyitno A. Sukiman, Biologi 2 SMP Kelas VIII, (Bogor : Yudhistira,2009).

Suyitno.Amin, Pembelajaran Inovatif (Semarang: Fakultas Matematika danIPA,2009).

Syah.Muhibbin, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung:Remaja Rosda Karya,2006).

Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqy, Al-Islam, (Semarang: Pustaka RizkiPutra, 2001), Cet. 2.

Tom Hutchinson dan Alan Waters, A Learning-Centred Approach, (Cambridge:Cambridge University Prss, 1987).

Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik:konseplandasan teoritis-praktis dan implementasinya,(Jakarta: PrestasiPustaka, 2007 ).

Wjs Poerwardarminta, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka).

http://images.google.co.id/imglanding?q=sistemperedarandarah&imgurl=http://addedq.files.wordpress.com.2007/09/jantung–dan-pembuluh-darah-3.jpgeimgurefu

http://images.google.co.id/imglanding?q=sistemperedarandarah&imgurl=http://addedq.files.wordpress.com.2007/09/jantung-3.jpgeimgureful.

http://images.google.co.id/imglanding?q=sistemperedarandarah&imgurl=http://addedq.files.wordpress.com.2007/09/sel-sel darah-3.jpgeim gureful.

http://www.roelamzone.com/index.php?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=39,http://www.edubenchmark.com/menguak-pentingnya-model-pembelajaran.htlm

http://xpresiriau.com/teroka/artikel-tulisan-pendidikan/kelebihan-dan-kekurangancooperative - learning/

http:www.edutraco.com/[email protected]

Page 87: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

71

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Risda Fitri Indriyani

TTL : Kendal, 14 Mei 1988

Alamat : Jl. Asemsari No. 10 RT 03 RW 01

Desa Tambakrejo Patebon Kendal

Jenjang Pendidikan:

1. SD Negeri 01 Tambakrejo Lulus Tahun 2000

2. MTs NU 07 Patebon Lulus Tahun 2003

3. MA NU 03 Kaliwungu Lulus Tahun 2006

4. Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah

IAIN Walisongo Semarang Tahun 2006

Pengalaman Organisasi:

1. Pengurus HMI Komisariat Tarbiyah Periode 2007-2008

2. Pengurus HMI Cabang Periode 2008-2009

Page 88: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

Lampiran 1DAFTAR NAMA KELAS UJI

COBANama Siswa

ABDUL SYUKURAJI BAYU SAGARAALDHILA YULIAWATIASKANBAYU RISKI RDHIKI MAHMUDDIANA PRATIWIANDY SETIAWANFAJAR SAKTI AJIPARIS PRASETYOFEBRIANA SAFITRIICWAN NOR HIDAYATIRVAN OKTAFIANAISNAINIISTIQOMAHKALIMATUS SADI’AHLALITA DEWI WIDOWATILINDA PUSPITA OMIFTAH IRKHAMIMITA AYU INDARAYANIMUHAMAD ARIF ZAINIMUHAMMAD SAFI’INOR WIDIYANTONURSANTI KRISTIANIREZA PRADISTIARICKI ALFIYANTORIFA SULISTIYANIRIZAL ADI PRATAMAROBIATUL ADAWIYAHSINDY IKHSANUDINWAHYU MUHAMMAD QOZINWIWIK ATMAWATIYUNI AMBARWATIULYA RAHMASARI

Page 89: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

2

Lampiran 2Daftar nama kelas eksperimenNo Kode Nama Siswa Keterangan1 E-1 ADE FITRI AYU RISKY P2 E-2 ADI TRI PAMUNGKAS L3 E-3 AGUNG KURNIAWAN L

4 E-4ANISA SETYANINGRUM P

5 E-5ADI WAHYUNUGROHO L

6 E-6BANI MAZROZIAMRIC L

7 E-7DENY ARYA TRIWIDODO L

8 E-8 DIAN ADVENANTO L9 E-9 ELI NOVIANI P

10 E-10FAHRULDWINUGROHO L

11 E-11 GINANJAR ARIF N L

12 E-12IBRAHIM AHMADAMIN L

13 E-13 JOKO SISWOYO L14 E-14 JUMILAH P15 E-15 KHOIRUL UMAM L16 E-16 LINA MARLIYANI P17 E-17 LUSSKY MARDIANI P18 E-18 MAI ANJARWATI P

19 E-19MUHAMMAD ALIFRAHMAWAN L

20 E-20MULYA GINANJARPUTE RAJA L

21 E-21 MUSTAQIM L

22 E-22RANGGA WIJAYASAPUTRA L

23 E-23 RAUDAH PRASRINDI P P24 E-24 RETNO UTAMI P25 E-25 RIA ASRI CAHYATI P26 E-26 RISKA YULIANI P

27 E-27RISMIA CARINSADEWI P

28 E-28SELVIA ARUMLESTARI P

29 E-29 SIGIT PRAMONO L30 E-30 SRI NGATIJAH P

Page 90: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

3

31 E-31 TRI SEPTI UTAMI P32 E-32 YOGI WIDI HASTOMO L

33 E-33YUNUL AFGRIKHOIRIFA P

34 E-34 ZAENUDIN L

Page 91: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

4

Lampiran 3DAFTAR NAMA KELAS KONTROL

No Kode Nama Siswa Keterangan

1 K-1 ALFIYAH NURHANANI P

2 K-2 ANANG TEGUHNUGROHO L

3 K-3 ANDRE JONNARPRATAMA L

4 K-4 ATIKA NURHIDAYANTI P

5 K-5 BAGAS ANDRIYANTO L6 K-6 BANDUNG HASAN L7 K-7 CYNTIA NOVITA DEWI P8 K-8 DEDDY SETIAWAN L9 K-9 EKA BELA SETIAWATI P

10 K-10 FAJAR RIFALDI L11 K-11 FIKHA ANDARISKA P12 K-12 INAYAH P13 K-13 KHORIYAN NANDA S L14 K-14 KIKI AMALIA P15 K-15 LIA AGUSTINA P

16 K-16 MARIYA TAMARADEWI P

17 K-17 NADYA MAULANASARI P

18 K-18 NOVIA DEWIWAHYUNINGRUM P

19 K-19 PUJI PANGASTUTI P20 K-20 RANGGA PANGASTU L21 K-21 RANI DWI FADLILAH P

22 K-22 RICKY PARISROFIKKUR R L

23 K-23 RAHMAWATI P24 K-24 SAIFUL MUNIR L

25 K-25 SATRIO BUDISANTOSO L

26 K-26 SENA MARLINAABDILAH P

27 K-27 SUBKAN PRASETIYO L

28 K-28 TITIK FITRIHANDAYANI P

29 K-29 TRI SETYADI L

Page 92: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

5

GUNAWAN30 K-30 ULIN NUHA L

30 K-31 YAYAN ADITIAYULIANT L

30 K-32 GILANG PRASETYO L

30 K-33 HANADA FRISCANIAD P

30 K-34 MAHFUD BAYU A L

Page 93: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

6

LAMPIRAN 4DATA NILAI PRETES

KELASNoEksperimen Kontrol

1 68 602 60 763 88 764 56 685 52 686 48 887 72 608 60 769 56 7210 80 6811 52 7212 60 8813 84 5614 64 6815 64 7216 76 7617 72 4818 68 6819 68 7220 72 5221 72 5622 76 6023 72 7624 60 8425 72 7226 68 7227 72 6428 84 7229 72 7230 64 6831 76 6832 68 5633 72 8834 80 52= 2328 2344

N = 34 34X = 68,47 68,94s2 = 91,89 103,81s = 9,59 10,19

Page 94: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

7

LAMPIRAN 5DATA NILAI POS TEST

KELAS EKSPRIMEN KELAS KONTROLNO KODE NILAI KODE NILAI1 E-01 96 K-01 802 E-02 100 K-02 723 E-03 96 K-03 804 E-04 88 K-04 685 E-05 88 K-05 966 E-06 80 K-06 887 E-07 80 K-07 848 E-08 88 K-08 849 E-09 100 K-09 8410 E-10 80 K-10 9611 E-11 84 K-11 7212 E-12 96 K-12 8013 E-13 100 K-13 8014 E-14 84 K-14 9615 E-15 96 K-15 8416 E-16 80 K-16 6817 E-17 84 K-17 9218 E-18 72 K-18 7619 E-19 84 K-19 6420 E-20 88 K-20 7221 E-21 80 K-21 8822 E-22 84 K-22 8423 E-23 88 K-23 7624 E-24 88 K-24 8425 E-25 80 K-25 8426 E-26 76 K-26 8427 E-27 84 K-27 6828 E-28 88 K-28 7229 E-29 76 K-29 7230 E-30 90 K-30 8031 E-31 88 K-31 7232 E-32 94 K-32 6833 E-33 88 K-33 9234 E-35 88 K-35 68

Page 95: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

8

= 2956 2708N = 34 34X = 86,94 79,65S2 = 51,94 81,81S = 7,21 9,04

Page 96: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

9

Page 97: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

10

Page 98: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

11

Lampiran 7Perhitungan Validitas Test

Rumus:

Kriteria:Butir soal valid jika rXY > r tabel

Berikut perhitungan validitas butir untuk no 1, untuk butir soal yang lain dihitung dengancara yang sama.

No Kode X Y X2 Y2 XY1 UC-5 1 26 1 676 262 UC-6 1 25 1 625 253 UC-8 1 24 1 576 244 UC-20 1 24 1 576 245 UC-25 1 24 1 576 246 UC-26 1 23 1 529 237 UC-7 1 23 1 529 238 UC-10 1 22 1 484 229 UC-11 1 22 1 484 2210 UC-17 1 20 1 400 2011 UC-18 1 20 1 400 2012 UC-22 1 16 1 256 1613 UC-23 1 16 1 256 1614 UC-1 1 15 1 225 1515 UC-2 1 15 1 225 1516 UC-3 1 14 1 196 1417 UC-13 0 11 0 121 018 UC-14 0 12 0 144 019 UC-16 1 12 1 144 1220 UC-19 0 11 0 121 021 UC-24 1 10 1 100 1022 UC-12 0 10 0 100 023 UC-15 1 8 1 64 824 UC-21 1 8 1 64 825 UC-4 0 7 0 49 0

26 UC-9 0 5 0 25 0

Σ 20 423 20 7945 367367 423

rxy = 26 20 20 7945 423= 0,594

Pada α = 5% dengan n = 26 diperoleh r tabel = 0,388Karena rXY > r tabel, maka soal no 1 valid

Page 99: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

12

Lampiran 8

Perhitungan Reliabilitas Test

Rumus:

Keterangan:k : Banyaknya butir soalΣpq : Jumlah dari pqs2 : Varians total

KriteriaApabila r11 > r tabel, maka instrumen tersebut reliabel.

Berdasarkan tabel pada analisis ujicoba diperoleh:Σpq = pq1 + pq2 + pq3 + . . .+ pq30

= 0,1775 + 0,1553 + 0,2367 + . . .+ 0,2441 = 66.080

423 2

7945 2626

S2 = = 40.889

30 40.889 6.608r11

= 30 40.889

= 0,867

Pada α = 5% dengan n = 30 diperoleh r tabel = 0,361 0,361

Karena r11 > rtabel, maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel

Page 100: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

13

Lampiran 9Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal

Rumus

Keterangan:

P :Tingkatkesukaran

B : Jumlah siswa yang menjawab benarJs : Jumlah seluruh siswa yang mengikuti tes

Kriteria

Interval P Kriteria0,00 < IK 0,30 Sukar0,30 < IK 0,70 Sedang0,70 < IK 1,00 Mudah

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitungdengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butir soal.

Kelompok Atas Kelompok BawahNo Kode Skor No Kode Skor1 UC-5 1 1 UC-1 12 UC-6 1 2 UC-2 13 UC-8 1 3 UC-3 14 UC-20 1 4 UC-13 05 UC-25 1 5 UC-14 06 UC-26 1 6 UC-16 17 UC-7 1 7 UC-19 08 UC-10 1 8 UC-24 19 UC-11 1 9 UC-12 010 UC-17 1 10 UC-15 111 UC-18 1 11 UC-21 112 UC-22 1 12 UC-4 0

13 UC-23 1 13 UC-9 0

Jumlah 13 Jumlah 7

13 + 7P = 26

Page 101: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

14

= 0,77

Page 102: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

15

Lampiran 10

Perhitungan Daya Pembeda Soal

Rumus

Keterangan:D : Daya Pembeda

BA : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok atasBB : Jumlah yang benar pada butir soal pada kelompok bawahJA : Banyaknya siswa pada kelompok atasJB : Banyaknya siswa pada kelompok bawah

KriteriaInterval DP Kriteria

DP 0,00 Sangat jelek0,00 < DP 0,20 Jelek0,20 < DP 0,40 Cukup0,40 < DP 0,70 Baik0,70 < DP 1,00 Sangat Baik

Perhitungan

Berikut ini contoh perhitungan pada butir soal no 1, selanjutnya untuk butir soal yang lain dihitung dengan cara yang sama, dan diperoleh seperti pada tabel analisis butirsoal.

Kelompok AtasNo Kode Skor No1 UC-5 1 12 UC-6 1 23 UC-8 1 34 UC-20 1 45 UC-25 1 56 UC-26 1 67 UC-7 1 78 UC-10 1 89 UC-11 1 910 UC-17 1 1011 UC-18 1 1112 UC-22 1 12

13 UC-23 1 13

Jumlah 13 Jumlah

DP = 13 7

Page 103: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

16

13 13

= 0,46

Berdasarkan kriteria, maka soal no 1 mempunyai daya pembeda baik

Page 104: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

17

LAMPIRAN 11

UJI NORMALITAS NILAI PRE TEST KELAS EKSPERIMENHipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujian Hipotesis

Kriterian yanng digunakan diterima jikaPengujian HipotesisNilai maksimal = 88Nilai minimal = 48Rentang nilai (R) = 88 -48 = 40

Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log26 = 5,669=6kelas

Panjang kelas (P) = 40/6 = 7,0554053 = 7

Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimenKelas fi Xi Xi

2 fi.Xi fi.Xi2

48 – 54 3 51 2601 153 7803

55 – 61 6 58 3364 348 20184

62 – 68 8 65 4225 520 33800

69 – 75 9 72 5184 648 46656

76 – 82 5 79 6241 395 31205

83 – 89 3 86 7396 258 22188

Jumlah 34 2322 161836

2322X == 34 =

68,294118

S2 =37*119079 -(2049)2

37(37 - 1)S2 = 98,7S = 9,935

Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen

Kelas Bk Zi P(Zi)Luas

Daerah Ei Oi

47,5 -2,09 -0,481848 – 54 -2,09 0,0643 2,3 3 0,2489

54,5 -1,39 -0,417555 – 61 -1,39 0,1645 5,8 6 0,0101

∑=

==

k

i i

ii

EEO

X1

22 )(

( ))1(

22

−∑ ∑nn

ffn iiii χχ

Page 105: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

18

61,5 -0,68 -0,253062 – 68 -0,68 0,2612 9,1 8 0,1430

68,5 0,02 0,008369 – 75 0,02 0,4917 17,2 9 3,9170

75,5 7,60 0,500076 – 82 0,73 0,0764 2,7 5 2,0259

82,5 1,43 0,423683 – 89 0,0600 2,1 3 0,3868

89,5 2,13 0,4836#REF! X² = 6,7318

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = 7,81Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Page 106: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

19

LAMPIRAN 12Uji Normalitas Nilai Pre Test KELAS KONTROL

HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujian Hipotesis

Kriterian yanng digunakan diterima jikaPengujian HipotesisNilaimaksimal = 88Nilai minimal = 48Rentang nilai (R) = 88 -48 = 40

Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log26 = 5,669=6kelas

Panjang kelas (P) = 40/6 = 7,055405 = 7

Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimenKelas fi Xi Xi

2 fi.Xi fi.Xi2

48 – 54 3 51 2601 153 7803

55 – 61 6 58 3364 348 20184

62 – 68 8 65 4225 520 33800

69 – 75 8 72 5184 576 41472

76 – 82 5 79 6241 395 31205

83 – 89 4 86 7396 344 29584

Jumlah 34 2336 164048

2336X == 34 =

68,70588

S2 =37*119079 -(2049)2

37(37 - 1)S2 = 107,608S = 10,3734

Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen

Kelas Bk Zi P(Zi)Luas

Daerah Ei Oi

47,5 -2,04-

0,479548 – 54 -2,04 0,0650 2,3 3 0,2320

∑=

==

k

i i

ii

EEO

X1

22 )(

( ))1(

22

−∑ ∑nn

ffn iiii χχ

Page 107: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

20

54,5 -1,37 -0,4146

55 – 61 -1,37 0,1582 5,5 6 0,0387

61,5 -0,69 -0,2564

62 – 68 -0,69 0,2484 8,7 8 0,0556

68,5 -0,02 -0,0079

69 – 75 -0,02 0,5079 17,8 8 5,3772 75,5 7,28 0,500076 – 82 0,65 0,0918 3,2 5 0,9939 82,5 1,33 0,408283 – 89 0,0693 2,4 4 1,0224 89,5 2,00 0,4775

#REF! X² = 7,7199

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = 7,81Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Page 108: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

21

LAMPIRAN 13

PERHITUNGAN HOMOGENITAS DENGAN UJI BARLETT

Sumber DataSumber variasi EKSPERIMEN KONTROL VII C

Jumlah 2328 2344 #REF!n 34 34 #REF!x 68 69 #REF!

Varians (s2) 92 104 #REF!Standart deviasi (s) 10 10 #REF!

Tabel Uji Bartlett

Sampel dk = ni - 1 1/dk si2 Log

si2 dk.Log si

2 dk * si2

1 33 0,0303 91,893 1,963 64,788 3032,4712 33 0,0303 103,815 2,016 66,537 3425,882

Jumlah 66 131,325 6458,353

6458,353=

66= 97,85383244

B = (Log s2 ) Σ(ni - 1)

B = 1,9905778 66

B = 131,37814

2hitung = (Ln 10) { B - Σ(ni-1) log si

2}2

hitung = 2,3025851 131,378137 131,3252

hitung = 0,1226795

Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 2-1 = 1 diperoleh 2tabel = 3,841459149

Karena 2 hitung < 2 tabel, maka data hasil belajar homogen

( )( )∑

∑−

−=

11 2

2

i

ii

nsn

s

Page 109: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

22

LAMPIRAN 14

UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DANKONTROL

Hipotesis

Ho : σ12 = σ2

2

Ha : σ12 = σ2

2

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Ho diterima apabila F < F 1/2α (nb-1):(nk-1)

F 1/2α (nb-1):(nk-1)

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Eksperimen Kontrol

Jumlah 2328 2344n 34 34x 68 69

Varians (s2) 92 104Standart deviasi (s) 10 10

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

103,8146F =91,8930

= 1,130

Pada α = 5% dengan:dk pembilang = nb - 1 = 34 - 1 = 33dk penyebut = nk -1 = 34 - 1 = 33F (0.025)(33:33) = 2,00

terkecilVarians terbesarVariansF =

Daerahpenerimaan Ho

Daerahpenerimaan Ho

Page 110: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

23

1,1297 2,0023

Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompokmempunyai varians yang sama.

Page 111: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

24

LAMPIRAN 15

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA PRE TEST ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DAN KONTROL

HipotesisHo : µ1 = µ2

Ha : µ1 µ2

Uji HipotesisUntuk menguji hipotesisdigunakan rumus:

Dimana,

Ho diterima apabila -t(1-1/2α)< t < t(1-1/2α)(n1+n2-2)

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Eksperimen Kontrol

Jumlah 2328 2344n 34 34x 68 69

Varians (S2) 92 104Standart deviasi (S) 10 10

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

34 1 91,8930 + 34 1 103,8146S = 34 + 34 2

= 9,89210961

68,47 68,94t = 1 1

= -0,1969,89211

34+

34Pada α = 5% dengan dk = 34 + 34 - 2 = 66 diperoleh t(0.975)(66) = 1,9965644

21 n1

n1s

xxt 21

+

−=

( ) ( )2nn

1n1ns

21

222

211

−+−+−

=ss

DaerahpenerimaanHo

Page 112: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

25

-1,997 -0,196 1,997

Karena t berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan pre test dari keduakelompok.

DaerahpenerimaanHo

Page 113: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

26

LAMPIRAN 16

Uji Normalitas Nilai Pos Test KELAS EKSPERIMEN

HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normalPengujianHipotesis

Kriterian yanng digunakan diterima jikaPengujian HipotesisNilai maksimal = 100Nilai minimal = 72Rentang nilai (R) = 100 -72 = 28

Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log26 = 5,669=6kelas

Panjang kelas (P) = 28/6 = 4,938784 = 5

Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimenKelas fi Xi Xi

2 fi.Xi fi.Xi2

72 – 76 3 74 5476 222 16428

77 – 81 6 79 6241 474 37446

82 – 86 6 84 7056 504 42336

87 – 91 11 89 7921 979 87131

92 – 96 5 94 8836 470 44180

97 – 101 3 99 9801 297 29403

Jumlah 34 2946 256924

2946X =

= 34 =86,64706

S2 = 37*119079 - (2049)2

37(37 - 1)S2 = 50,35650624S = 7,096231834

Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen

Kelas Bk Zi P(Zi)Luas

Daerah Ei Oi

71,5 -2,13-

0,4836

∑∑

i

ii

ff χ

( ))1(

22

−∑ ∑nn

ffn iiii χχ

∑=

==

k

i i

ii

EEOX

1

22 )(

Page 114: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

27

72 – 76 -2,13 0,0600 2,1 3 0,3868

76,5 -1,43 -0,4236

77 – 81 -1,43 0,1578 5,5 6 0,0415

81,5 -0,73 -0,2659

82 – 86 -0,73 0,2576 9,0 6 1,0090

86,5 -0,02 -0,0083

87 – 91 -0,02 0,5083 17,8 11 2,591291,5 12,89 0,5000

92 – 96 0,68 0,0825 2,9 5 1,545896,5 1,39 0,4175

97 – 101 0,0643 2,3 3 0,2489101,5 2,09 0,4818

#REF! X² = 5,8232

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = 7,81Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Page 115: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

28

LAMPIRAN 17

Uji Normalitas Nilai Pos Test KELAS KONTROL

HipotesisHo: Data berdistribusi normalH1: Data tidak berdistribusi normal

PengujianHipotesis

Kriterian yanng digunakan diterima jikaPengujian HipotesisNilai maksimal = 96Nilai minimal = 64Rentang nilai (R) = 96 -64 = 32

Banyaknya kelas (k) = 1 + 3,3 log26 = 5,669

=6kelas

Panjang kelas (P) =32/6=

5,644324266 = 6

Tabel distribusi nilai pre test kelas eksperimenKelas fi Xi Xi

2 fi.Xi fi.Xi2

64 –69 6 66,5 4422,25 399 26533,5

70 –75 6 72,5 5256,25 435 31537,5

76 –81 7 78,5 6162,25 549,5 43135,75

82 –87 8 84,5 7140,25 676 57122

88 –93 4 90,5 8190,25 362 32761

94 –99 3 96,5 9312,25 289,5 27936,75

Jumlah 34 2711 219026,5

2711X =

= 34 =

79,73529412

S2 = 37*119079 - (2049)2

37(37 - 1)S2 = 86,79144385S = 9,316192562

∑=

==

k

i i

ii

EEO

X1

22 )(

∑∑

i

ii

ff χ

( ))1(

22

−∑ ∑nn

ffn iiii χχ

Page 116: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

29

Daftar nilai frekuensi observasi kelas eksperimen

Kelas Bk Zi P(Zi)Luas

Daerah Ei Oi

63,5-

1,74

-0,4593

64 –69

-1,74 0,0953 3,3 6 2,131

2

69,5 -1,10

-0,3640

70 –75

-1,10 0,1887 6,6 6 0,055

5

75,5 -0,45

-0,1753

76 –81

-0,45 0,2504 8,8 7 0,355

4 81,5 0,19 0,0751

82 –87 0,19 0,4249 14,9 8 3,174

5 87,5 9,39 0,5000

88 –93 0,83 0,0698 2,4 4 0,994

1 93,5 1,48 0,4302

94 –99 0,0528 1,8 3 0,716

3 99,5 2,12 0,4831

#### X²

= 7,4270

Untuk a = 5%, dengan dk = 6 - 3 = 3 diperoleh X² tabel = 7,81Karena X² < X² tabel, maka data tersebut berdistribusi normal

Page 117: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

30

LAMPIRAN 18PERHITUNGAN HOMOGENITAS DENGAN UJI BARLETT

Sumber DataSumber variasi EKSPERIMEN KONTROL VII C

Jumlah 2956 2708 #REF!n 34 34 #REF!x 87 80 #REF!

Varians (s2) 52 82 #REF!Standart deviasi (s) 7 9 #REF!

Tabel Uji Bartlett

Sampel dk = ni - 1 1/dk si2 Log si

2 dk.Log si2 dk * si

2

1 33 0,0303 51,936 1,715 56,610 1713,8822 33 0,0303 81,811 1,913 63,123 2699,765

Jumlah 66 119,733 4413,647

4413,647=

66= 66,87344

B = (Log s2 ) Σ(ni - 1)

B = 1,8252537 66

B = 120,46674

2hitung = (Ln 10) { B - Σ(ni-1) log si

2}2

hitung = 2,3025851 120,466742 119,7332

hitung = 1,6890234

Untuk α = 5% dengan dk = k-1 = 2-1 = 1 diperoleh 2tabel = 3,8414591

Karena 2 hitung < 2 tabel, maka data hasil belajar homogen

( )( )∑

∑−

−=

11 2

2

i

ii

nsn

s

Page 118: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

31

LAMPIRAN 19

UJI KESAMAAN DUA VARIANS DATA HASIL BELAJAR ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN DANKONTROL

Hipotesis

Ho : σ12 = σ2

2

Ha : σ12 = σ2

2

Uji Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan rumus:

HoditerimaapabilaF < F1/2α (nb-

1):(nk-1)

F 1/2α (nb-1):(nk-1)

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Eksperimen Kontrol

Jumlah 2956 2708n 34 34x 87 80

Varians (S2) 52 82Standart deviasi (S) 7 9

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

81,81F =51,94

= 1,575

Pada α = 5% dengan:dk pembilang = nb - 1 = 34 - 1 = 33

terkecilVarians terbesarVariansF =

DaerahpenerimaanHo

Page 119: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

32

dk penyebut = nk -1 = 34 - 1 = 33F (0.025)(36:37) = 2,00

1,5752 2,0023

Karena F berada pada daerah penerimaan Ho, maka dapat disimpulkan bahwa kedua kelompokmempunyai varians yang sama.

DaerahpenerimaanHo

Page 120: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

33

LAMPIRAN 20

UJI PERBEDAAN DUA RATA-RATA HASIL BELAJAR ANTARA KELOMPOK EKSPERIMEN (VII.A)DAN KONTROL (VII.B)

HipotesisHo : µ1 < µ2

Ha : µ1 > µ2

Uji HipotesisUntuk menguji hipotesis digunakan rumus:

Dimana,

Ha diterima apabila t > t(1-α)(n1+n2-2)

Dari data diperoleh:

Sumber variasi Eksperimen Kontrol

Jumlah 2956 2708n 34 34x 86,94 79,65

Varians (s2) 51,94 81,81Standart deviasi (s) 7,21 9,04

Berdasarkan rumus di atas diperoleh:

34 1 51,9358 + 34 1 81,8111s = 34 + 34 2

= 8,177618253

86,94 79,65t = 8,17761831

+1

= 3,678

21 n1

n1s

xxt 21

+

−=

( ) ( )2nn

1n1ns

21

222

211

−+−+−

=ss

DaerahpenerimaanHo

Page 121: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

34

34 34Pada α = 5% dengan dk = 34+ 34 - 2 = 66 diperoleh t(0.95)(66) = 1,99656

2 3,678Karena t berada pada daerah penerimaan Ha, maka dapat disimpulkan bahwa kelompok eksperimen adaperbedaan dengan kelompok kontrol.

DaerahpenerimaanHo

Page 122: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

35

LAMPIRAN 21

RPP KELAS KONTROLSekolah : SMP Muhammadiyah 08 Mijen

Semarang

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/Semester : VIII B / Ganjil

Materi Pokok : Sistem Peredaran Darah Pada Manusia

Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

I. Standar Kompetensi

Memahami berbagai sistem dalam kehidupan.

II. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan

hubungannya dengan kesehatan.

III. Indikator

1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi organ penyusun (alat-alat)

sistem peredaran darah pada manusia.

2. Menjelaskan struktur dan fungsi organ penyusun (alat-alat) sistem

peredaran darah pada manusia.

3. Mengidentifikasi sistem peredaran darah pada manusia.

4. Mengidentifikasi golongan darah pada manusia untuk transfusi

darah.

5. Memberi contoh penyakit yang berhubungan dengan sistem

peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari

dan upaya mengatasinya.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengidentifikasi struktur dan fungsi sistem peredaran

dah pada manusia.

2. Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi sistem peredaran

darah pada manusia.

3. Siswa dapat mengidentifikasi sistem peredaran darah manusia.

Page 123: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

36

4. Siswa dapat mengidentifikasi golongan darah manusia melalui

transfuse darah.

5. Siswa dapat memberi contoh penyakit yang berhubungan dengan

sistem peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan

sehari-hari dan upaya mengatasinya.

V. Metode Pembelajaran

Ceramah

VI. Langkah-langkah Pembelajaran

• Pertemuan Pertama:

Pretest, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi

pelajaran meliputi:

a. Darah b. Sel-sel Darah c. Fungsi

Darah

• Pertemuan Kedua:

Kuis pertama, kemudian dengan penyampaian materi pelajaran

meliputi:

a. Alat peredaran darah (jantung dan pembuluh darah)

b. Sistem peredaran darah manusia.

• Pertemuan Ketiga:

Kuis kedua, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi

meliputi:

a. Penggolongan darah

b. Transfusi darah

c. Kelainan pada sistem peredaran darah manusia.

• Pertemuan Keempat: Pos test

1. Kegiatan Awal (15 menit)

Guru memberi salam pembuka, presensi, berdo’a dan

menyampaikan tujuan pembelajaran serta motivasi siswa.

2. Kegiatan Inti (60 menit)

Page 124: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

37

a. Guru menyampaikan dan menjelaskan tentang sub materi

yang akan disampaikan, yang meliputi: 1) Darah

2) Komponen darah

3) Fungsi darah

b. Alat peredaran darah (jantung dan pembuluh darah)

c. Sistem peredaran darah pada manusia (sistem peredaran

besar-kecil dan sistem peredaran darah ganda dan tertutup)

d. Guru memberi tugas/pekerjaan rumah secara individu

kepada siswa tentang pokok bahasan yang sedang

dipelajari.

e. Guru meminta siswa untuk mempelajari pokok bahasan

berikutnya.

f. Anjuran agar setiap siswa dalam kelompok mengerjakan

LKS secara berkelompok/berpasangan 2-3 orang, kemudian

saling mengecek pekerjaannya diantara teman dalam

pasangan kelompok tersebut.

g. Bila ada siswa yang tidak dapat mengerjakan LKS, teman

satu tim/kelompok bertanggungjawab untuk menjelaskan

kepada temannya yang tidak bias mengerjakan tadi.

h. Bila ada pertanyaan dari siswa, mintalah mereka

mengajukan pertanyaan itu kepada teman satu kelompok

sebelum mengajukan kepada guru.

i. Guru berkeliling untuk mengawasi kinerja kelompok.

j. Ketua kelompok harus mampu menetapkan bahwa setiap

anggota kelompok telah memahami dan dapat mengerjakan

LKS yang diberikan guru.

k. Guru bertindak sebagai nara sumber atau fasilitator.

l. Setelah mengerjakan LKS secara tuntas, guru memberi kuis

kepada semua siswa. Dan para siswa tidak boleh bekerja

sama dalam mengerjakan kuis tersebut.

Page 125: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

38

m. Setelah siswa selesai mengerjakan kuis, langsung dikoreksi

bersama untuk melihat hasil kuis.

n. Guru memberikan penghargaan kepada siswa yang

menjawab dengan benar dan kelompok yang memperoleh

skor tertinggi.

o. Guru memberi tugas/pekerjaan rumah secara individu

kepada siswa tentang pokok bahasan yang sedang dipelajari

p. Guru bisa membubarkan kelompok yang sudah terbentuk

dan para siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.

q. Kemudian guru meminta siswa untuk mempelajari pokok

bahasan berikutnya.

3. Kegiatan Akhir (10 menit)

a. Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi

pembahasan yang belum dimengerti.

b. Guru mengumpulkan dan meluruskan hal-hal yang

dianggap kurang tepat.

c. Evaluasi dan tindak lanjut.

VII. Media dan Sumber Belajar

a. Buku Biologi SMP/MTS kelas VIII

b. Buku referensi.

c. Lembar kerja siswa.

VIII. Penilaian

a. Teknik Penilaian

1. Presensi dan kinerja individu

2. Tes tertulis

b. Bentuk Instrumen

1. Pretest

2. Kuis

3. Multiple choice (pilihan ganda)

c. Contoh Instrumen

1. Pretest (terlampir)

Page 126: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

39

2. Kuis (terlampir)

Semarang, 28 September

2010

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Eko Sustiyani, S.Pd Risda Fitri Indriyani

Mengetahui,

Kepala Sekolah

SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang

Drs Muh Ansori

Page 127: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

40

LAMPIRAN 22

RPP KELAS EKSPERIMENSekolah : SMP Muhammadiyah 08 Mijen

Semarang

Mata Pelajaran : IPA Biologi

Kelas/Semester : VIII A / Ganjil

Materi Pokok : Sistem Peredaran Darah Pada Manusia

Alokasi Waktu : 2 x 40 Menit

IX. Standar Kompetensi

Memahami berbagai sistem dalam kehidupan.

X. Kompetensi Dasar

Mendeskripsikan sistem peredaran darah pada manusia dan

hubungannya dengan kesehatan.

XI. Indikator

1. Mengidentifikasi struktur dan fungsi organ penyusun (alat-alat)

sistem peredaran darah pada manusia.

2. Menjelaskan struktur dan fungsi organ penyusun (alat-alat) sistem

peredaran darah pada manusia.

3. Mengidentifikasi sistem peredaran darah pada manusia.

4. Mengidentifikasi golongan darah pada manusia untuk tranfusi

darah.

5. Memberi contoh penyakit yang berhubungan dengan sistem

peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan sehari-hari

dan upaya mengatasinya.

XII. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat mengidentifikasi struktur dan fungsi sistem peredaran

dah pada manusia.

2. Siswa dapat menjelaskan struktur dan fungsi sistem peredaran

darah pada manusia.

3. Siswa dapat mengidentifikasi sistem peredaran darah manusia.

Page 128: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

41

4. Siswa dapat mengidentifikasi golongan darah manusia melalui

transfuse darah.

5. Siswa dapat memberi contoh penyakit yang berhubungan dengan

sistem peredaran darah yang biasa dijumpai dalam kehidupan

sehari-hari dan upaya mengatasinya.

XIII. Metode Pembelajaran

Kombinasi model Numbered Heads Together dan Mind mapping

XIV. Langkah-langkah Pembelajaran

• Pertemuan Pertama:

Pretest, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi

pelajaran meliputi:

a. Darah

b. Sel-sel Darah

c. Fungsi Darah

• Pertemuan Kedua:

Kuis pertama, kemudian dengan penyampaian materi pelajaran

meliputi:

a. Alat peredaran darah (jantung dan pembuluh darah)

b. Sistem peredaran darah manusia.

• Pertemuan Ketiga:

Kuis kedua, kemudian dilanjutkan dengan penyampaian materi

meliputi:

d. Penggolongan darah

e. Transfusi darah

f. Kelainan pada sistem peredaran darah manusia.

• Pertemuan Keempat: Pos test

1. Kegiatan Awal (15 menit)

Guru memberi salam pembuka, presensi, berdo’a dan

menyampaikan tujuan pembelajaran serta motivasi siswa.

2. Kegiatan Inti (60 menit)

Page 129: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

42

r. Guru menyampaikan dan menjelaskan tentang sub materi

yang akan disampaikan, yang meliputi:

A. Darah:

1) Komponen darah

2) Fungsi darah

B. Alat peredaran darah (jantung dan pembuluh darah)

C. Sistem peredaran darah pada manusia (sistem peredaran

besar-kecil dan sistem peredaran darah ganda dan

tertutup)

s. Guru membagi siswa secara berkelompok, dalam jumlah

kecil antara 4-5 orang. Pembagian kelompok berdasarkan

kehadiran siswa dan individu berhitung secara berurutan.

Dan guru mengatur tempat duduk siswa agar setiap anggota

kelompok dapat saling bertatap muka.

t. Guru membagi LKS (lembar kerja siswa) kepada setiap

kelompok.

3. Kegiatan Akhir (10 menit)

d. Siswa diberi kesempatan bertanya tentang materi

pembahasan yang belum dimengerti.

e. Guru mengumpulkan dan meluruskan hal-hal yang

dianggap kurang tepat.

f. Evaluasi dan tindak lanjut.

XV. Media dan Sumber Belajar

a. Buku Biologi SMP/MTS kelas VIII

b. Buku referensi.

c. Lembar kerja siswa.

XVI. Penilaian

a. Teknik Penilaian

1. Presensi dan kinerja individu

2. Tes tertulis

b. Bentuk Instrumen

Page 130: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

43

1. Pretest

2. Kuis

3. Multiple choice (pilihan ganda)

c. Contoh Instrumen

1. Pretest (terlampir)

2. Kuis (terlampir)

Semarang, 28September 2010

Guru Mata Pelajaran Peneliti

Eko Sustiyani, S.Pd Risda Fitri Indriyani

Mengetahui,Kepala Sekolah

SMP Muhammadiyah 08 Mijen Semarang

Drs Moh Ansori

Page 131: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

44

LAMPIRAN 23

KISI-KISI SOAL UJI COBASatuan Pendidikan : SMP Muhammadiyah 08 Mijen Jumlah Soal : 30 ButirKelas / Semester : VIII / I Waktu : 60 MenitMata Pelajaran : BIOLOGI Bentuk Soal : Pilihan GandaMateri Pokok : Sistem Peredaran Darah Pada ManusiaStandar Kompetensi : Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia

KompetensiDasar

MateriPokok

Indikator TujuanPembelajaran

PokokBahasan

Mendeskripsikan sistemperedaran darahpada manusiadanhubungannyadengankesehatan.

Sistemperedarandarahpadamanusia

1. Mengidentifikasistruktur dan fungsiorgan penyusun(alat-alat) sistemperedaran darah padamanusia.

2. Menjelaskan strukturdan fungsi organpenyusun (alat-alat)sistem peredarandarah pada manusia.

3. Mengidentifikasisistem peredarandarah pada manusia.

4. Mengidentifikasigolongan darah padamanusia untuktransfusi darah.

5. Memberi contohpenyakit yangberhubungan denganperedaran darahyang biasa dijumpaidalam kehidupansehari-hari danupaya mengatasinya.

1. Siswa dapatmengidentifikasistruktur dan fungsisistem peredarandah pada manusia.

2. Siswa dapatmenjelaskanstuktur dan fungsisistem peredarandarah padamanusia.

3. Siwa dapatmengidentifikasisistem peredarandarah manusia.

4. Siswa dapatmengidentifikasigolongan darahmanusia melaluitransfuse darah.

5. Siswa dapatmemberi contohpenyakit yangberhubugandengan sistemperdaran darahyang biasadijumpai dalam

1. Darah

2. Sel-sel darahdanfungsinya.

3. Alatperedarandarahmanusia.

4. Sistemperedarandarah manusia

5. Penggolongan darah

6. Kelainanpada sistemperedarandarah

Page 132: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

45

kehidupan sehari-hari dan upayamengatasinya.

KETERANGAN : C1 : Pemahaman KonsepC2 : PenalaranC3 : Pemecahan Masalah

Page 133: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

46

LAMPIRAN 24LEMBAR SOAL UJI COBA

Mata Pelajaran : BIOLOGIWaktu : 60 menitHari / Tanggal :

Petunjuk Umum1. Isikan identitas anda ke dalam lembar jawaban yang telah tersedia2. Tersedia waktu 60 menit untuk mengerjakan soal tersebut3. Jumlah soal sebanyak 30 butir, setiap soal terdapat 4 pilihan ganda4. Periksa dan baca soal-soal sebelum anda menjawabnya5. Tanyakan pada guru apabila terdapat soal yang belum jelas6. Periksalah pekerjaan anda sebelum diserahkan kepada guru

Pilihlah jawaban berikut dengan memberi tanda silang (X) huruf a, b, c

atau d. !

1. Warna merah pada darah manusia disebabkan oleh adanya . . .

a. Fibrinogen c. Plasma darah

b. Hemoglobin d. Serum darah

2. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas alat-alat berikut ini . . .

a. Jantung – ginjal – hati c. Jantung – pembuluh darah – darah

b. Jantung – paru-paru d. Jantung – ginjal – paru-paru

3. Ciri-ciri pembuluh darah :

1) Letaknya dekat permukaan tubuh

2) Denyut tidak terasa

3) Katup di sepanjang pembuluh

4) Jika terluka darah hanya menetes

5) Dinding tebal, kuat dan elastis

Manakah yang merupakan ciri pembuluh balik (vena) . . .

a. 1,2 dan 3 c. 2,4 dan 5

b. 1,3 dan 4 d. 3,4 dan 5

4. Golongan darah A memiliki : . . .

a. Aglutinogen A dan aglutinin b

b. Aglutinogen B dan aglutinin a

c. Aglutinogen A dan B tanpa aglutinin

d. Aglutinin a dan b tanpa aglutinogen

Page 134: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

47

5. Dalam proses pembekuan darah, yang mengubah fibrinogen menjadi benang-

benang fibrin adalah . . .

a. Thrombin c. Vitamin K

b. Kalsium d. Trombokinase

6.

Sebutkan fungsi sel darah dari gambar di atast !

a. Membunuh kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh

b. Melakukan pembekuan darah jika terjadi luka

c. Mengangkut sari-sari makan ke seluruh tubuh

d. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh

7. Dalam sistem transportasi, jantung berfungsi sebagai . . .

a. Pengangkut darah c. Memompa darah

b. Penyaring darah d. Pembentuk darah

8. Manakah pernyataan berikut ini yang benar mengenai bilik jantung . . .

a. Bilik hanya memompa darah kaya oksigen

b. Bilik hanya memompa darah kaya karbondioksida

c. Bilik jantung berdinding lebih tebal dari pada serambi jantung

d. Bilik jantung berdinding lebih tipis dari pada serambi jantung

9. Peredaran darah manusia di sebut peredaran darah ganda (rangkap) karena . . .

a. Sekali beredar darah melewati jantung dua kali

b. Memiliki pembuluh nadi dan pembuluh balik

c. Darah selalu beredar di dalam pembuluh

d. Jantung memiliki empat ruangan

10. Urutan aliran darah pada sistem peredaran darah kecil yang benar adalah . . .

a. Jantung – seluruh tubuh – paru-paru

b. Jantung – seluruh tubuh – jantung

Page 135: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

48

c. Jantung – paru-paru - seluruh tubuh

d. Jantung –paru-paru - jantung

11. Bagian darah yang mengangkut sari makanan adalah . . .

a. Keping darah c. Sel darah merah

b. Plasma darah d. Sel darah putih

12. Fungsi sistem peredaran darah manusia adalah sebagai berikut, kecuali . . .

a. Mengangkut sari makanan ke dalam sel tubuh

b. Mengangkut sisa pembakaran kea lat pembuangan

c. Mengatur suhu tubuh

d. Menetralkan racun

13. Jika sel darah putih di dalam tubuh seseorang semakin meningkat dan

jumlahnya tidak terkendali, maka di sebut menderita . . .

a. Hemophilia c. Thalasemia

b. Anemia d. Leukimia

14. Bila sel darah merah seseorang tidak mengandung aglutinogen, maka

golongan darah orang tersebut adalah . . .

a. O c. B

b. A d. AB

15. Bila agglutinin A bertemu dengan aglutinogen A maka akan terjadi . . .

a. Penerimaan darah c. Peredaran darah

b. Donor darah d. Penggumpalan darah

16. Ciri-ciri sel darah :

1) Bentuknya tidak beraturan

2) Memakan kuman

3) Mengandung hemoglobin

4) Tidak ber inti

Page 136: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

49

Manakah yang merupakan ciri sel darah seperti gambar di atas !

a. 1 dan 2 c. 2 dan 4

b. 1 dan 3 d. 3 dan 4

17. Sel darah putih dalam tubuh dapat bersifat fagosit, artinya . . .

a. Dapat melenyapkan bibit penyakit dengan cara memakannya

b. Dapat menembus dinding pembuluh darah

c. Bentuknya tidak tetap, dapat berubah-ubah

d. Dapat menghalangi sel darah merah keluar dari pembuluh darah

18. Seseorang yang menderita anemia disebabkan oleh kekurangan . . .

a. Sel darah putih dan sel darah merah

b. Keeping-keping darah dan zat besi

c. Sel darah merah dan zat besi

d. Sel darah putih dan keeping darah

19. Bagian dari sel darah yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh karena dapat

membunuh kuman penyakit yang masuk adalah . . .

a. Plasma darah c. Sel darah putih

b. Sel darah merah d. Trombosit

20. Tubuh kita memerlukan zat besi untuk bahan pembentukan . . .

a. Gigi c. Fibrinogen

b. Tulang d. Hemoglobin

21. Penyakit anemia berat pada anak-anak yang disebabkan karena jumlah sel

darah putih nya meningkat drastis sehingga memakan sel darah merah, disebut

. . .

a. Leukemia c. Hemofilia

b. Thalasemia d. Anemia

22. Kelainan menurun yang menyebabkan pendarahan pada seseorang tidak dapat

membeku atau sukar membeku di sebut . . .

a. Leukemia c. Hemofilia

b. Thalasemia d. Anemia

Page 137: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

50

23. Bahan-bahan berikut berperan dalam proses pembekuan darah, kecuali . . .

a. Keeping darah c. Ion Ca

b. Fibrinogen d. Ion Na

24. Darah akan keluar dengan deras jika terjadi luka pada pembuluh darah . . .

a. Vena c. Kapiler

b. Arteri d. Vena kaki

25. Di bawah ini yang merupakan komponen darah, adalah . . .

a. Plasma darah dan sel-sel darah c. Cairan

b. Protein d. Karbohidrat

26. Golongan darah resipien universal adalah golongan darah . . .

a. A c. AB

b. B d. O

27. Valvula trikuspidalis adalah katup yang terdapat antara . . .

a. Serambi kiri dan bilik kiri jantung

b. Serambi kanan dan bilik kanan jantung

c. Serambi kanan dan serambi kiri jantung

d. Bilik kanan dan bilik kiri jantung

28.

Sebutkan lintasan peredaran darah manusia pada gambar di atas !

a. Bilik kiri – tubuh – atrium kanan

b. Bilik kiri – paru-paru – bilik kiri

Page 138: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

51

c. Atrium kanan – tubuh – bilik kiri

d. Atrium kanan – paru-paru – bilik kiri

29. Pembuluh darah arteri yang membawa darah miskin oksigen adalah . . .

a. Arteri ginjal c. Aorta

b. Arteri hepar d. Arteri paru-paru

30. Golongan darah A hanya dapat di donor kan kepada orang yang ber golongan

darah . .

a. A, AB dan O c. A dan AB

b. A, AB dan B d. A dan O

Page 139: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

52

LAMPIRAN 25

KUNCI JAWABAN SOAL UJI COBA

1. B 11. B 21. A2. C 12. D 22. C3. A 13. D 23. D4. A 14. A 24. B5. A 15. D 25. A6. A 16. D 26. C7. C 17. A 27. B8. C 18. B 28. A9. A 19. C 29. D10. D 20. C 30. C

Page 140: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

53

LAMPIRAN 26SOAL KUIS 1

Mata Pelajaran : BIOLOGIWaktu : 30 menit

Pilihlah jawaban berikut dengan memberi tanda silang (X) huruf a, b, c

atau d. !

1.

Di manakah sel darah merah di produksi ?

a. Di sumsum merah tulang pada tulang pipa dan tulang pipih.

b. Di tulang belakang

c. Di limfa

d. Di jantung

2. Apakah fungsi dari fibrinogen, yang terdapat dalam protein plasma darah ?

a. penting untuk proses pembekuan darah

b. penting untuk menjaga tekanan osmotic darah

c. penting untuk membentuk antibodi

d. berfungsi untuk melawan benda asing / kuman yang masuk ke dalam

tubuh.

3. dibawah ini merupakan fungsi darah , kecuali . . .

a. Sebagai alat pertahanan tubuh terhadap penyakit

b. Mengatur suhu tubuh

c. proses pembekuan darah

d. Membunuh kuman penyakit

4. Apa fungsi dari hemoglobin ?

a. Mengikat oksigen yang di angkut dari paru-paru diedarkan ke seluruh

tubuh.

b. Mengangkut sari makanan

c. Membawa hasil metabolisme

d. Mengedarkan darah

Page 141: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

54

5.

Sebutkan fungsi dari gambar di atas!

a. Sebagai alat pertahanan tubuh terhadap penyakit

b. Mengatur suhu tubuh

c. proses pembekuan darah

d. Membunuh kuman penyakit

6. Di manakah sel darah putih dibentuk . . .

a. Di sumsum merah, limfa dan kelenjar getah bening

b. Di tulang belakang

c. Di sumsum merah tulang pada tulang pipa dan tulang pipih.

d. Di limfa dan jantung

7. Bagian dari sel darah yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh karena

dapat membunuh kuman penyakit yang masuk adalah . . .

a. plasma darah c. sel darah putih

b. sel darah merah d. trombosit

8. Golongan darah A hanya dapat di donor kan kepada orang yang ber

golongan darah . .

a. A, AB dan O c. A dan AB

b. AB dan B d. A dan O

9. Seseorang yang menderita anemia disebabkan oleh kekurangan . . .

a. Sel darah putih dan sel darah merah

b. Keeping-keping darah dan zat besi

c. Sel darah merah dan zat besi

d. Sel darah putih dan keeping darah

10. Kelainan menurun yang menyebabkan pendarahan pada seseorang tidak

dapat membeku atau sukar membeku di sebut . . .

a. Leukemia c. hemofilia

Page 142: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

55

b. Thalasemia d. anemia

Page 143: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

56

LAMPIRAN 27SOAL KUIS 2

Mata Pelajaran : BIOLOGIWaktu : 30 menit

Pilihlah jawaban berikut dengan memberi tanda silang (X) huruf a, b, c

atau d. !

1. Ciri-ciri pembuluh darah :

6) Letaknya dekat permukaan tubuh

7) Denyut tidak terasa

8) Katup di sepanjang pembuluh

9) Jika terluka darah hanya menetes

10) Dinding tebal, kuat dan elastis

Manakah yang merupakan ciri pembuluh balik (vena) . . .

a. 1,2 dan 3 c. 2,4 dan 5

b. 1,3 dan 4 d. 3,4 dan 5

2.

Dalam sistem transportasi, jantung berfungsi sebagai . . .

c. Pengangkut darah c. memompa darah

d. Penyaring darah d. pembentuk darah

3. Urutan aliran darah pada sistem peredaran darah kecil yang benar adalah . .

.

a. Jantung – seluruh tubuh – paru-paru

b. Jantung – seluruh tubuh – jantung

c. Jantung – paru-paru - seluruh tubuh

d. Jantung –paru-paru – jantung

Page 144: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

57

4. Manakah pernyataan berikut ini yang benar mengenai bilik jantung ?

a. Bilik hanya memompa darah kaya oksigen

b. Bilik hanya memompa darah kaya karbondioksida

c. Bilik jantung berdinding lebih tebal dari pada serambi jantung

d. Bilik jantung berdinding lebih tipis dari pada serambi jantung

5. Bagian darah yang berperan membawa oksigen ke seluruh jaringan tubuh

adalah : . . .

a. Sel darah merah c. keping-keping darah

b. Sel darah putih d. plasma darah

6. Peredaran darah manusia di sebut peredaran darah ganda (rangkap) karena .

. .

a. Sekali beredar darah melewati jantung dua kali

b. Memiliki pembuluh nadi dan pembuluh balik

c. Darah selalu beredar di dalam pembuluh

d. Jantung memiliki empat ruangan

7. Bagian darah yang berfungsi menjaga tubuh dari infeksi penyakit adalah : .

. .

a. Sel darah merah c. keping-keping darah

b. Sel darah putih d. plasma darah

8. Fungsi hemoglobin adalah . . .

a. Membawa zat-zat makanan ke seluruh tubuh

b. Membawa glukosa ke seluruh tubuh

c. Membunuh bibit penyakit yang masuk ke dalam tubuh

d. Membawa oksigen ke seluruh tubuh

9. Protein yang membentuk benang-benang dan membekukan darah ketika

terjadi luka disebut : . . .

a. Antibody c. fibrin

b. Antigen d. fibrinogen

10.TAHAP I TROMBOPLASTIN

Ca++

Page 145: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

58

TAHAP II PROTROMBIN TROMBIN

TAHAP III FIBRINOGEN FIBRIN CLOT

Dalam proses pembekuan darah, yang berperan mengubah fibrinogen

menjadi benang-benang fibrin adalah : . . .

a. Trombosit c. protombin

b. Trombokinase d. trombin

Lampiran 28

JAWABAN SOAL KUIS 1

1. A 6.A

2. A 7.C

3. D 8.C

4. A 9.B

5. D 10.C

JAWABAN SOAL KUIS 2

1 . D 6. A

2 . C 7. B

3 . D 8. D

4 . C 9. C

5 . A 10.D

Page 146: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

59

Lampiran 29

LEMBAR PRETEST

Mata Pelajaran : BIOLOGIWaktu : 60 menit

Pilihlah jawaban berikut dengan memberi tanda silang (X) huruf a, b, c atau

d. !

1. Fungsi sistem peredaran darah manusia adalah sebagai berikut, kecuali . .

.

a. Mengangkut sari makanan ke dalam sel tubuh

b. Mengangkut sisa pembakaran kea lat pembuangan

c. Mengatur suhu tubuh

d. Menetralkan racun

2. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas alat-alat berikut ini . . .

a. Jantung – ginjal – hati c. Jantung – pembuluh darah

- darah

b. Jantung – paru-paru d. Jantung – ginjal – paru-

paru

3. Ciri-ciri sel darah :

1) Bentuknya tidak beraturan

2) Memakan kuman

3) Mengandung hemoglobin

4) Tidak ber inti

Manakah yang merupakan ciri sel darah seperti gambar di atas ! .

a. 1 dan 2 c. 2 dan 4

b. 1 dan 3 d. 3 dan 4

4.

Page 147: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

60

Sebutkan fungsi dari gambar di atas . . .

a. Pengangkut darah c. memompa darah

b. Penyaring darah d. pembentuk darah

5. Ciri-ciri pembuluh darah :

1) Letaknya dekat permukaan tubuh

2) Denyut tidak terasa

3) Katup di sepanjang pembuluh

4) Jika terluka darah hanya menetes

5) Dinding tebal, kuat dan elastis

Manakah yang merupakan ciri pembuluh balik (vena) . . .

a. 1,2 dan 3 c. 2,4 dan 5

b. 1,3 dan 4 d. 3,4 dan 5

6. Warna merah pada darah manusia disebabkan oleh adanya . . .

a. Fibrinogen c. plasma darah

b. Hemoglobin d. serum darah

7.

TAHAP I TROMBOPLASTIN

Ca++

TAHAP II PROTROMBIN TROMBIN

TAHAP III FIBRINOGEN FIBRIN

CLOT

Dalam proses pembekuan darah, yang mengubah fibrinogen menjadi

benang-benang fibrin adalah . . .

a. Thrombin c. vitamin K

b. Kalsium d. trombokinase

8.

Page 148: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

61

Jelaskan fungsi gambar di atas!

a. Membunuh kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh

b. Melakukan pembekuan darah jika terjadi luka

c. Mengangkut sari-sari makan ke seluruh tubuh

d. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh

9. Urutan aliran darah pada sistem peredaran darah kecil yang benar

adalah . . .

a. Jantung – seluruh tubuh – paru-paru

b. Jantung – seluruh tubuh – jantung

c. Jantung – paru-paru - seluruh tubuh

d. Jantung –paru-paru - jantung

10. Manakah pernyataan berikut ini yang benar mengenai bilik jantung . . .

a. Bilik hanya memompa darah kaya oksigen

b. Bilik hanya memompa darah kaya karbondioksida

c. Bilik jantung berdinding lebih tebal dari pada serambi jantung

d. Bilik jantung berdinding lebih tipis dari pada serambi jantung

11. Bagian darah yang mengangkut sari makanan adalah . . .

a. Keping darah c. sel darah merah

b. Plasma darah d. sel darah putih

12. Peredaran darah manusia di sebut peredaran darah ganda (rangkap)

karena . . .

a. Sekali beredar darah melewati jantung dua kali

b. Memiliki pembuluh nadi dan pembuluh balik

c. Darah selalu beredar di dalam pembuluh

d. Jantung memiliki empat ruangan

Page 149: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

62

13. Jika sel darah putih di dalam tubuh seseorang semakin meningkat dan

jumlahnya tidak terkendali, maka di sebut menderita . . .

a. Hemophilia c. thalasemia

b. Anemia d. leukemia

14. Bila sel darah merah seseorang tidak mengandung aglutinogen, maka

golongan darah orang tersebut adalah . . .

a. O c. B

b. A d. AB

15. Seseorang yang menderita anemia disebabkan oleh kekurangan . . .

a. Sel darah putih dan sel darah merah

b. Keeping-keping darah dan zat besi

c. Sel darah merah dan zat besi

d. Sel darah putih dan keeping darah

16. Bila agglutinin A bertemu dengan aglutinogen A maka akan terjadi . . .

a. Penerimaan darah c. peredaran darah

b. Donor darah d. penggumpalan darah

17. Tubuh kita memerlukan zat besi untuk bahan pembentukan . . .

a. Gigi c. fibrinogen

b. Tulang d. hemoglobin

18. Sel darah putih dalam tubuh dapat bersifat fagosit, artinya . . .

a. Dapat melenyapkan bibit penyakit dengan cara memakannya

b. Dapat menembus dinding pembuluh darah

c. Bentuknya tidak tetap, dapat berubah-ubah

d. Dapat menghalangi sel darah merah keluar dari pembuluh darah

19. Golongan darah A hanya dapat di donor kan kepada orang yang ber

golongan darah..

a. A, AB dan O c. A dan AB

b. A, AB dan B d. A dan O

20. Valvula trikuspidalis adalah katup yang terdapat antara . . .

a. Serambi kiri dan bilik kiri jantung

b. Serambi kanan dan bilik kanan jantung

Page 150: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

63

c. Serambi kanan dan serambi kiri jantung

d. Bilik kanan dan bilik kiri jantung

21. Kelainan menurun yang menyebabkan pendarahan pada seseorang tidak

dapat membeku atau sukar membeku di sebut . . .

a. Leukemia c. hemofilia

b. Thalasemia d. anemia

22. Bagian dari sel darah yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh karena

dapat membunuh kuman penyakit yang masuk adalah . . .

a. plasma darah c. sel darah putih

b. sel darah merah d. trombosit

23. Bahan-bahan berikut berperan dalam proses pembekuan darah, kecuali

. . .

a. Keeping darah c. ion Ca

b. Fibrinogen d. ion Na

24. Penyakit anemia berat pada anak-anak yang disebabkan karena jumlah

sel darah putih nya meningkat drastis sehingga memakan sel darah

merah, disebut . . .

a. Leukemia c. hemofilia

b. Thalasemia d. anemia

25. Di bawah ini yang merupakan komponen darah, adalah . . .

a. plasma darah dan sel-sel darah c. cairan

b. protein d. karbohidrat

26. Golongan darah resipien universal adalah golongan darah . . .

a. A c. AB

b. B d. O

27. Darah akan keluar dengan deras jika terjadi luka pada pembuluh darah .

. .

a. Vena c. kapiler

b. Arteri d. vena kaki

28.

Page 151: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

64

Peredaran darah pada manusia melalui lintaasn . . .

a. Bilik kiri – tubuh – atrium kanan

b. Bilik kiri – paru-paru – bilik kiri

c. Atrium kanan – tubuh – bilik kiri

d. Atrium kanan – paru-paru – bilik kiri

29. Golongan darah A memiliki : . . .

a. Aglutinogen A dan aglutinin b

b. Aglutinogen B dan aglutinin a

c. Aglutinogen A dan B tanpa aglutinin

d. Aglutinin a dan b tanpa aglutinogen

30. Pembuluh darah arteri yang membawa darah miskin oksigen adalah . . .

a. arteri ginjal c. aorta

b. arteri hepar d. arteri paru-paru

Page 152: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

65

Lampiran 30LEMBAR POSTESTMata Pelajaran : BIOLOGIWaktu : 60 menit

Pilihlah jawaban berikut dengan memberi tanda silang (X) huruf a, b, c

atau d. !

1. Warna merah pada darah manusia disebabkan oleh adanya . . .

c. Fibrinogen c. plasma darah

d. Hemoglobin d. serum darah

2. Sistem peredaran darah manusia terdiri atas alat-alat berikut ini . . .

c. Jantung – ginjal – hati c. Jantung – pembuluh darah

- darah

d. Jantung – paru-paru d. Jantung – ginjal – paru-

paru

3. Ciri-ciri pembuluh darah :

11) Letaknya dekat permukaan tubuh

12) Denyut tidak terasa

13) Katup di sepanjang pembuluh

14) Jika terluka darah hanya menetes

15) Dinding tebal, kuat dan elastis

Manakah yang merupakan ciri pembuluh balik (vena) . . .

c. 1,2 dan 3 c. 2,4 dan 5

d. 1,3 dan 4 d. 3,4 dan 5

4. Golongan darah A memiliki : . . .

e. Aglutinogen A dan aglutinin b

f. Aglutinogen B dan aglutinin a

g. Aglutinogen A dan B tanpa aglutinin

h. Aglutinin a dan b tanpa aglutinogen

5. Manakah pernyataan berikut ini yang benar mengenai bilik jantung . . .

e. Bilik hanya memompa darah kaya oksigen

f. Bilik hanya memompa darah kaya karbondioksida

Page 153: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

66

g. Bilik jantung berdinding lebih tebal dari pada serambi jantung

h. Bilik jantung berdinding lebih tipis dari pada serambi jantung

6.

Manakah yang merupakan fungsi gambar di atas ?

e. Membunuh kuman-kuman penyakit yang masuk ke dalam tubuh

f. Melakukan pembekuan darah jika terjadi luka

g. Mengangkut sari-sari makan ke seluruh tubuh

h. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh

7. Urutan aliran darah pada sistem peredaran darah kecil yang benar

adalah . . .

e. Jantung – seluruh tubuh – paru-paru

f. Jantung – seluruh tubuh – jantung

g. Jantung – paru-paru - seluruh tubuh

h. Jantung –paru-paru - jantung

8. Dalam sistem transportasi, jantung berfungsi sebagai . . .

e. Pengangkut darah c. memompa darah

f. Penyaring darah d. pembentuk darah

9.

Page 154: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

67

Fungsi sistem peredaran darah manusia adalah sebagai berikut, kecuali . .

.

e. Mengangkut sari makanan ke dalam sel tubuh

f. Mengangkut sisa pembakaran kea lat pembuangan

g. Mengatur suhu tubuh

h. Menetralkan racun

10. Peredaran darah manusia di sebut peredaran darah ganda (rangkap)

karena . . .

e. Sekali beredar darah melewati jantung dua kali

f. Memiliki pembuluh nadi dan pembuluh balik

g. Darah selalu beredar di dalam pembuluh

h. Jantung memiliki empat ruangan

11. Bila sel darah merah seseorang tidak mengandung aglutinogen, maka

golongan darah orang tersebut adalah . . .

c. O c. B

d. A d. AB

12. Bagian darah yang mengangkut sari makanan adalah . . .

c. Keping darah c. sel darah merah

d. Plasma darah d. sel darah putih

13. Ciri-ciri sel darah :

5) Bentuknya tidak beraturan

6) Memakan kuman

Page 155: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

68

7) Mengandung hemoglobin

8) Tidak ber inti

Manakah yang merupakan ciri sel darah di atas…….

c. 1 dan 2 c. 2 dan 4

d. 1 dan 3 d. 3 dan 4

14. Jika sel darah putih di dalam tubuh seseorang semakin meningkat dan

jumlahnya tidak terkendali, maka di sebut menderita . . .

c. Hemophilia c. thalasemia

d. Anemia d. leukemia

15. Sel darah putih dalam tubuh dapat bersifat fagosit, artinya . . .

e. Dapat melenyapkan bibit penyakit dengan cara memakannya

f. Dapat menembus dinding pembuluh darah

g. Bentuknya tidak tetap, dapat berubah-ubah

h. Dapat menghalangi sel darah merah keluar dari pembuluh darah

16. Bila agglutinin A bertemu dengan aglutinogen A maka akan terjadi . . .

c. Penerimaan darah c. peredaran darah

d. Donor darah d. penggumpalan darah

17. Kelainan menurun yang menyebabkan pendarahan pada seseorang tidak

dapat membeku atau sukar membeku di sebut . . .

c. Leukemia c. hemofilia

d. Thalasemia d. anemia

18. Bagian dari sel darah yang berfungsi sebagai pertahanan tubuh karena

dapat membunuh kuman penyakit yang masuk adalah . . .

c. plasma darah c. sel darah putih

d. sel darah merah d. trombosit

19.

Page 156: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

69

TAHAP I TROMBOPLASTIN

Ca++

TAHAP II PROTROMBIN TROMBIN

TAHAP III FIBRINOGEN FIBRIN

CLOT

Bahan-bahan berikut berperan dalam proses pembekuan darah, kecuali

. . .

c. Keeping darah c. ion Ca

d. Fibrinogen d. ion Na

20. Penyakit anemia berat pada anak-anak yang disebabkan karena jumlah

sel darah putih nya meningkat drastis sehingga memakan sel darah

merah, disebut . . .

c. Leukemia c. hemofilia

d. Thalasemia d. anemia

21. Di bawah ini yang merupakan komponen darah, adalah . . .

a. Plasma darah dan sel-sel darah c. Cairan

b. Protein d. Karbohidrat

22. Golongan darah resipien universal adalah golongan darah . . .

c. A c. AB

d. B d. O

23. Valvula trikuspidalis adalah katup yang terdapat antara . . .

e. Serambi kiri dan bilik kiri jantung

f. Serambi kanan dan bilik kanan jantung

g. Serambi kanan dan serambi kiri jantung

h. Bilik kanan dan bilik kiri jantung

24.

Page 157: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

70

Peredaran darah pada manusia melalui lintasan . . .

a. Bilik kiri – tubuh – atrium kanan

b. Bilik kiri – paru-paru – bilik kiri

c. Atrium kanan – tubuh – bilik kiri

d. Atrium kanan – paru-paru – bilik kiri

25. Golongan darah A hanya dapat di donor kan kepada orang yang ber

golongan darah . .

c. A, AB dan O c. A dan AB

d. A, AB dan B d. A dan O

Selamat MengerjakanGood-luck

Lampiran 31KUNCI JAWABAN PRETEST

1. D 11. B 21. C

2. C 12. A 22. C

3. D 13. D 23. D

4. C 14. A 24. A

5. A 15. C 25.A

6. B 16. D 26.C

Page 158: EFEKTIFITAS PEMBELAJARAN MATERI POKOK SISTEM PEREDARAN ...library.walisongo.ac.id/digilib/files/disk1/124/jtptiain-gdl... · efektifitas pembelajaran materi pokok sistem peredaran

71

7. A 17. D 27.B

8. A 18. A 28.A

9. D 19. C 29.A

10. C 20. B 30.D

KUNCI JAWABAN POSTES

1. B 11. A 21. A

2. C 12.B 22.C

3. A 13.D 23.D

4. A 14.D 24.A

5. C 15.A 25.C

6. A 16.D

7. D 17.C

8. C 18.C

9. D 19.D

10. A 20.A