Upload
ega-marwah-allysa-zulkarnaen
View
131
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
proposal skripsi
Citation preview
PROPOSAL SKRIPSI
EFEKTIFITAS KERJA PEGAWAI DI PT.PLN WILAYAH SUMATRA UTARA
OLEH :
RAHMI NISA
NPM : 0903100051
Program Studi : Ilmu Administrasi Negara
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATRA UTARA
MEDAN
2013
JUDUL : EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI PT.PLN WILAYAH SUMATRA UTARA
A. Latar Belakang Masalah
Efektifitas kerja adalah suatu tingkatan keberhasilan yang dicapai seseorang dengan
melakukan aktifitas-aktifitas yang di berikan kepadanya dengan mendasari pengetahuan yang di
milikinya,kecakapan serta kesungguhan.efektifitas kerja yang baik hanya dari pegawai yang
merasa memiliki tanggung jawab terhadap pekerjaannya.keberhasilan suatu organisasi dalam
meningkatkan efektifitas kerja pegawai adalah cara kerja pegawai itu sendiri dan dukungan oleh
orang-orang yang berpengaruh penting dalam organisasi tesebut yakni seorang pemimpin.
Efektifitas merupakan salah satu faktor yang dapat mendukung kerja pegawai,oleh karenaya
perlu di perhatikan hal yang dapat mempengaruhi tinggi rendahnya efektifitas kerja yang dicapai
pegawai pada suatu organisasi atau perusahaan seperti berbagai fasilitas kerja yang dapat
mendukung dan mengefektifitaskan kerja pegawai di dalam organisasi tersebut.sehingga tujuan
dari organisasi atau perusahan tersebut dapat tercapai sesuai dengan apa yang hendak dituju oleh
organisasi tersebut.
Pegawai juga merupakan faktor penting dalam setiap organisasi baik dalam pencapaian
tujuan organisasi secara efektif dan efeien.pegawai dituntut untuk bekerja sesuai dengan aturan
dan mekanisme yang berlaku.justru masalahnya aturan yang sudah ada dan biasa kurang
memberikan kerja yang responsive pada pegawai sehingga terjadi keterlambatan dalam
penyelesaian pekerjaan yang berdampak langsung kepada pembentukan efektifitas kerja
pegawai.
Selain itu untuk mencapai suatu tujuan organisasi unsur pegawai ini merupakan salah satu
modal yang cukup dominan, karena semakin tinggi prestasi kerja pegawai maka semakin besar
peluang suatu organisasi atau instansi pemerintah dapat mencapai tujuanya.demikian pula
sebaliknya ketidak efektifan kera dari pegawai berarti merupakan suatu pertanda indaksi
kemunduran dari suatu organisasi.jadi harus ada keseimbangan antara kualitas kerja pegawai
yang efektif dengan model kepemimpinan yang dijalankan.
Melihat pentinganya efektifitas kerja seorang pegawai maka dalam hal ini kantor walikota
medan juga perlu memperhatikan hal tersebut agar dapat meningkatkan efektifitas kerja para
pegawainya. Dimana organisasi tersebut masih ada permasalahan di dalam hal efektifitas
kerja.Dari uraian di atas maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
“EFEKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI PT.PLN WILAYAH SUMATRA UTARA”
B.Rumusan Masalah.
Perumusan masalah merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu penelitian yang
berguna untuk menjadikan penelityian terebut menjadi suatu penelitian yang terarah pada
masalah tertentu.
Menurut Arikunto ( 1998 : 177 ) Apabila telah diperoleh suatu informasi yang cukup jelas
dari latar belakang masalah,maka harus di rumuskan dahulu perumusan masalhnya sehingga
jelas dari mana harus memulainya.
Berdasarkan latar belakang yang telah di uraikan dapat dirumskan masalah dalam penelitian
sebagai berikut : “ Bagaimana Efektifitas Kerja Pegawai Di PT.PLN Wilayah Sumatra
Utara”
C.Tujuan dan Manfaat Penelitiaan.
1.Tujuan penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini sebagai berikut :
a) Untuk mengetahui tingakat Efektifitas kerja Di PT.PLN wilayah Sumatra utara.
b) Untuk mengetahi bagaimana pengaruh Efektifitas kerja pegawai pada PT.PLN wilayah
Sumatra utara.
2.Manfaat penelitian.
Adapun manfaat penelitian ini sebagai berikut :
a) Untuk melatih diri penulis berfikir secara ilmiah dan menambah ilmu pengetahuan
mengenai masalah.
b) Sebagai bahan kajian atau refrensi serta masukan bagi instansi tempat objek penelitian,
yakni PT.PLN wilayah Sumatra Utara.
c) Dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi pihak lain yang ingin meneliti msalah yang
sama dengan peneliti.
D.Uraian Teoritis.
Dalam suatu penelitian ilmiah di perlukan landasan piker untuk memudahkan kita dalam
memecahkan masalah. Landasan piker itu terangkum dalam sebuah landassan teori
digunakan sebagi pendukung untuk menganalisa variabel-variabel yang akan di teliti.dalam
hal ini di perlikan penyusunan krangka teoritis yang relevan dan menganalisi permasalahan
yang di angkat k permukaan.Menurut Nawi ( 1992 : 46 ),menyatakan bahwa uraian teoritis
selalu di definisikan sebagai landasan berfikir dari sudut mana yang ingin di teliti.
Dari pernyataan tersebut untuk menjelaskan sebuah penelitian baiknya memaparkan
teori-teori yang relevan terhadap masalah yang di teliti.
1. Pengertian efektifitas kerja.
Menurut Siagian ( 2002 : 151 ),efektifitas kerja adalah penyelesaian pekerjaan tepat
waktu yang telah ditetapkan artinya pelaksanan atau pekerjaan yang di nilai baik atau sangat
tergantung pada penyelesaian kerja tersebut bagaimana cara melaksanakjan dan berapa yang
telah di keluarkan untuk itu.
Hasibuan ( 2005 : 63 ), mendefinisikan efektifitas kerja adalah penyeleaian pekerjaan
tepat pada waktu yang telah di tentukan.artinya apakah pelaksanan suatu tuga di nilai baik atau
tidak tergantung bila mana tuga itu di selesaikan bagaimana cara melaksanakan dan beberapa
biyaya yang di keluarka untuk itu.
Stoner ( 2005 : 106 ) menekankan pentingya efganisasi dalam pencapaian ektifitas
organisai dalam pencapaian tujuan-tujuan organisasi dan efektifitas adalah kunci dari kesukesan
suatu organisasi.
Gie ( 2000 : 86 ) memberikan batassan-batasan tentang efektifitas kerja sebagai
berikut,suatu keadaan yang mendukung pengertian mengenai trjadinya suatu efek atau akibat
yang di kehendaki jika seorang melakukan suatu perbuatan (kerja) dengan maksud dan tujuan
tertentu yang di katakana efektif kalau menimbulkan atau mencapai maksud sebagaimana yang
di kehendaki.kunci keberhasilan seseorang pemimpin dalan menggerakan para bawahanya
terletak pada kemampuan untuk memahami motivasi tersebut sedemikian rupa sehingga
bmenjadi daya pendorong yang efektif.
Miller ( 2005 : 138 ) juga mengemukakan bahwa efektifitas dimaksud sebagai tingkat
seberapa jauh suatu siten sosial mencapai tujuanya,efektifitas ini harus di bedakan dengan
efesiensi terutama mengandung pengertian perbandingan anata biyaya dan hasil,sedangkan
efektifitas secara langsung dihubungkan dengan pencap[aian suatu tujuan.
Zulkifli Alamsyah ( 2003 : 130 ) bahwa efektifitas adalah kegiatan bmulai dengan adanya
fakta kegiatan sehingga bmenjadi data baik yang berasal dari hubungan dan transaksi internal
dan eksternal maupun berasal dari hubungan antar unit dan dalam unit itu sendiri.
Dari beberapa definisi diatas peneliti dapat menyimpulkan bahwa efektifitas adalah
pencapaian sasaran dengan tepat yang berkaitan dengan tujuan-tujuan yang telah di tetapkan
ebelunya dan mengandung unsure-unsur sebagai berikut :
a) Pencapaian ebuah tunuan yang telah di sepakati.ssebuah kegiatan dikatakan efektif
apabila tujuan yang telah di tetapkan dapat di capai dengan baik.
b) Adanya manfaat nyata yang di rasakan oleh masyarakat pengguna jasa yang ada di
sekitarnya.
c) Penyeleaian tujuan dengan tepat waktu.sebuah kegiatan dikatakan efektif apabiala
kegiatan-kegiatan tersebut dapat terlaksana dan selesai dengan tepat waktu.
d) Hassil sebuah kegiatan dikatan efektif apabila memberikan hasil yang di harapkan.
Jadi efektifitas kerja menunjukkan usaha atau rangkaian pekerjaan yang di lakukan untuk
mencapai tujuan.suatu usaha dapat dikatakan efektif apabila usaha tersebut dapat mencapai
tujuan yang telah di tentukan olh organisasi itu sendiri, namun demikian suatu tujuan yang di
tuju akan lebih efektif bial disertai dengan rencana yang matang dan di dukung oleh
prasarana yang ada dan skaligus mempunyai tindakan yang efektif merupakan suatu proses
pencapaian tujuan bila memperhitungkan tingkat pengorbanan yang di perlukan.
2.Faktor-faktor Efektifitas kerja.
Efektifitas yang diartiakan sebagai keberhasialan melakukan program di pengaruhi oleh
berbagai factor-faktor yang dapat menentukan apakah efektifitas kerja pegawai berhasil
dilakukan dengan baik atau tidak.terdapat banyak factor yang mempengaruhi oleh factor
internal borganisasi maupun factor eksternal organisasi.
Ronald o’relly ( 2003 : 119 ) mengemukakan factor-faktor efektifitas kerkja adalah
sebagai berikut :
a) Rancanagan tugas
Tim –tim kerja akan dapat berjalan dengan baik apabila memiliki
kebebasan,kesempatan untuk memanfaatkan kterampilan dan bakat-bakat yang
berbeda,kemampuan untuk menyelesaikan tugas atau produk secara menyeluruh dan
sebuah tugas proyek yang memiliki dampak yang substansial terhadap pihak-pihak
lain.
b) Komposisi.
Katagori ini meliputi variable-variabel yang berkaitan dengan bagaimana karakter
dari pada staf dan tim kerja.bagaimana kemampuan dan kepribadian dari para anggota
tim kerja.fleksebilitas tim kerja dan prestasi para anggota untuk bekerja secra tim.
c) Konteks
Tiga factor konseptual yang signifikan berkaitan dengan kinerja tim adalah
kehadiran sumber daya yang mencukupi, dan adanya kepemimpinan yang efektif dan
sebuah evaluasi kerja sistem imbalan yang menghargai sumbangan dan sistem kerja.
d) Proses
Katagori yang terahkir berkaitan dengan efektifitas adalah variable prosers ini
meliputi komitmen-komitmen anggota terhadap sebuah tujuan bersama,penetapan
tujuan ketetapan waktu dan terahkir adalah kelengkapan.
Apabiala keempat hal tersebut telah di laksanakan sesuai standar yang di tetapkan
oleh organisasi,maka kualitas yang akan di cap[ai terpenuhi sesuai dengan apa yang di inginkan
organisasi.
Menurut Gie ( 2000 : 29 ) factor-faktor yang mempengaruhi efektifitas kerja adalah :
a. Waktu. Ketetapan waktu dalam menyelesaikan suatu pekerjaan merupakan factor
utama,semakin lama tugas di bebankan itu di kerjakan maka semakin bamnyak tugas lain
menyusul dan hal lain akan memperkecil tingkat efektifitas kerja karena memakan waktu
yang tidak sedikit.
b. Tugas.bawahan harus diberitahukan maksud dan pentingnya tugas-tugas yang di
legalisasikan kepad mereka.
c. Produktifitas.seorang pegawai mempunyai produktifitas kerja yang tinngi dalam bekerja
tentunya akan dapat menmghasilkan efektifitas kerja yang baik.dan demikian sebaliknya.
d. Motivasi.pimpinan dapat mendorong bawahan melalui perhatian pada kebutuhan dan
tujuan mereka.semakin termotivasi pegawai untuk bekerja maka semakin baik pula
kinerja yang di hasilkan.
e. Evaluasi kerja.pimpinan memberikan doronagan ,bantuan,dan informasi kepada
bawahan,sebaiknya bawahan harus melaksanakan tugas tersebut denagn baik.
f. Pengawasan.dengan adanya pengawasan maka kinerja pegawai dapat terus terpadu dan
hal ini dapat memperkecil resiko kesalahan diantara pelaksanan tugas.
g. Perlengkapan dan fasilitas.suatu sarana dan peralatan yang di sediakan oleh pimpinan
dalam bekerja.
h. Lingkungan kerja.lingkungan tempat bekerja adalah tata cara,ruang,cahaya alam dan
pengaruh suara yang mempengaruhi konsentrasi seorang pegawai sewaktu bekerja.
Berdasarkan uraian di atas dapat di ketahui bahwa waktu tugas produktivitas motivasi
pengawasan serta kelengkapan fasilitas kerja sangat mempengaruhi peningkatan dari
efektifitas seorang pegawai.apalagi tersebut tidak ada maka organisasi akan sulit untuik
meningkatkan efektifitas kerja pegawainya.
3.indikator efektifitas kerja.
Adapun indicator efektifitas kerja menurut Zulkifli ( 2003 : 131 ) adalah sebagai
berikut :
a. Volume pekerjaan.
Volume pengerjaan pengolahan data semakin banyak dan meluas sedangkan
fasilitas pengolahan di banayak organisasai masih terbatas.
b. Informasi tepat waktu.
Infomasi itu harus tersedia atau pada saat informasi tersebut di perlukan.
c. Akurasi hasil pengolahan.
Informasi harus mencerminkan keaadan yang sebenarnya.
d. Peningkatan biyaya.
Peningkatan biyaya personil dan bahan baku pemakaian komputer adalah sama
dengan pada oprasional pengolahan data dan non komputer.
4.sistem peningkatan keefektifan.
Menurut Robert ( 2001 : 188 ) sistem peningkatan keefektifan adalah cara pengolahan
kinerja yang :
a. Disesuaikan bagi setiap pribadi untuk memenuhi kebutuhan masing-masing
karyawan di setiap unit kerja.
b. Memandang setiap karyawan sebagai pelanggan atau pemakai manajement
kinerja.
c. Bertujuan meningkatkan dengan memberikan apa yang di perlukan setiap
karyawan untuk meningkatkan diri terutama umpan balik sebagai mana yang
diinginkan dan diperlukan karyawan yang bersangkutan.
Dengan kata lain sistem ini merupakan usaha untuk membuat pendekatn standar,baik
sistem yang menggunakan sasaran kinerja,penilain, ( ranting ) peningkatan ( rangking ).
Cassio dalam ahmad ( 2001 : 35-36 ) menytakn bahwa agar sebuah program menejmen
kinerjan efektif hendaknya memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
a. Relevance, hal-hal atau factor-faktor yang di ukur adalah yang relevan ( terkait ) dengan
pekerjaannya,apakah itu outputnya ataukah inputnya.
b. Sensitivity,sistem yang di gunakan harus cukup peka untuk membedakan antara
karyawan yang berprestasi dan yg tidak berperstasi.
c. Reliability.sistem yang di gunakan harus dapat di andalkan dan di percaya bahwa
menggunakan tolak ukur yang objektif,akurat,konsisten dan stabil.
d. Aceceptability, sistem yang di gunakan harus dapat di mengerti dan di terima oleh
kaaryawan yang menjadi penilaian maupun yang di nilai dan memfasilitasai komunkasi
aktif antara keduanya.
e. Practicality.semua instrument misalnyaformulir yang di gunakan harus mudah di gunakan
oleh kedua pihak tidak rumit,dan berbelit-belit.
5.Pendekaatan-pendekatan kefektifan.
Untuk mengetahui keefektifan kegiatan organisasi pelayanan public,dikenal adanya
beberapa pendekatan menurut Putra dan Arif ( 2001 : 22 ) pendekatan tersebut adalah :
a. Pendekatan sasaran ( Goal Approach )
Pendekatan ini mencoba mengukur sejauh mana suatau lembaga berhasil merealisasaikan
sasaran yang hendak di capai.pendekatan sasaran dalam hal pengukuran efektifitas di mulai
denagn mengidentifikasi sasaran organisasi dan mengukur tingkat keberhasialan dalam
pencapaian sasaran tersebut.
Sasaran yang penting di perhatiakn dalam pengukuran efektifitas denagn pendekatan ini dan
adalah sasaran yg realistis untuk memberikan hasil yang maksimal berdasarkan sasaran resmi
“offial goal” dengan memperhatikan permasalahan yang ditimbulkanya.dengan memusatkan
perhatian terhadap aspek output yang di rencanakan.denagn demikian pendekatan ini akan
mencoba mengukur sejauh mana organisasi atau lembaga berhasil meralisasaikan sasaran yang
hendak dicapai.
b. Pendekatan sumber ( system resorce approach )
Pendekatan mengukur efektifitas dari input yaitu dengan mengukur keberhasilan
organisasi public dalam mendapatkan sumber-sumber yang dibutuhkan untuk mencapai
pormasi yang baik.suatu lembag yang harus dapat memperoleh input dari lembaga dan
output yang di hasilkan juga lemparkan kepada lingkungan.
Pendekatan ini didasarkan pada teori mengenai keterbukaan sistem suatu lembaga sistem
suatu lembaga terhadap lingkunganya.karena lembaga mempunyai hubungan merata dan
lingkunganya di man lingkungan di peroleh sumber-sumber yang merupakan input dari
lembaga dan output yang di hasilkan juga dilemparkan kepada lingkungan.
c. Pendekatan proses ( proses Apparoch )
Pendekatan ini menekankan pada aspek internal oraganisasi public.yaitudegan mengukur
efektifitas layanan public melalui berbagai indicator internal organisai.pendekatan proses
mengapa efektifitas sebagai efesiensi dan kondisi kesehatan dari suatu lembaga internal.pada
lembaga yang efektif proses internal berjalan denagn lancar dimana kegiatan bagian-bagian
yang ada berjalan secara terkordinasi.pendekatan ini tidak memperhatikan lingkungan
melainkan memusatkan perhatian terhadap kegiatan yang dilakuakan terhadap sumber-
sumber yang dimiliki lembaga yang mengadakan tingkat efesiensi serta kesehatan lembaga.
6.Prespektif keefektifaan.
Menurut Herman dan Garniva ( 2007 : 34-35 ) prespektif keaktifan di definisikan melalui
a. Keefektifan individual.
Prespektif ini menekankan pelaksanaan tugas pekerjaan atau anggota dari
organisasai itu.tugas-tugas yamg harus dilaksanakan adalah bagain dari pekerjaan atau
posisi dalam organisasai tersebut.para manjer secara rutin menaksir keefektifan individu
melalui proses evaluasi promosi dan jenis imbalan lain yang di berikan organisasi
tersebut.sumber keefektifan individual mencakup :
kemampuan,keahlian,pengetahuan,motivasi.perbedaan individual dalam bidang ini
menyebabkab perbedaan keefektifan individual.
b. Keefektifan kelompok.
Individu-individu jarang bekerja terpisah dari pekerja lain dalam sebuah organisasasi setiap
individu bekerja dalam kelompok.oleh karena itu manjer perlu mempertimbangkan prespektif
keefektifan kelompok.dalam beberapa hal keefektifan kelompok melebihi jumlah sumbangan
individual.sebab-sebab keeefektifan klompok mencakup kepanduan ,kepemimpinan,
status,pearanan dan norma-norma.
c. Keefektifan organisasi.
Karena organisasi terdiri dari organisasi adalah fungsi dari keefektifan individu dan
kelompok.organisasi dapat memperoleh prestasi yang lebih tinggi di bandingkan dengan
jumlah prestasi masing-masing bagianya.dasar rasional penggunan organisasi da[at
menyelesaiakn pekerjaan itu lebih baikdari usaha individu manapun.sebab-sebab keefektifan
organisasai mencakup lingungan.teknologi,pilihan strategi,kebudayaan.
Hubungan yang pasti di antar ketiga prespektif tersebut bervariasi tergantung kepada
berbagai faktor seperti : jenis organisasi,pekerjaan yang di lakukan danpenggunanan
teknologi da;am melakaukan pekerjaan tersebut.
E. Anggapan dasar Dan Hipotesis
1. Anggapan dasar
Menurut Arikunto (2002 : 58) : “ Anggapan dasar adalah sebuah titik tolak pemikiran
yang kebenaranya diterima penyidik” dari pendapat tersebut dapat dikemukakan bahwa
anggapan dasar dalam penelitian ini adalah : “ Semakin meningkat efektifitas kerja pegawai
maka, hasilnya akan semakin baik pula”.
2. Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara yang di perkirakan benar tetapi masih harus
membuktikan kebenaranya.
Kartono (1992 : 72) mengemukakan bahwa hipotesis adalah merupakan jawaban
sementara dari suatu penelitian yang harus di buktikan kebenaranya dengan jalan diuji
melalui penelitian.
Berdasasarkan pendapat diatas, maka hipotesisnya adalah : ada efektifitas kerja pegawai di
PT.PLN wilayah Sumatra utara.
F. Metode Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data
1. Metode penelitian
Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode diskriptif dengan
analisis kuantitatif, yaitu suatu metode yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah
dengan cara mengumpulkan data-data, menyusun dan mengklasifikasikanya.sehingga
memberikan suatu gambaran tentang suatu keadaan secara objektif berdasarkan teori yang
ada.
2. Teknik Pengumpulan Data.
Dalam melakukan kegiatan penelitian ini teknik pengumpulan data yang digunakan
sebagai berikut :
a. Data Primer
Yaitu diperoleh melalui kegiatan langsung kelokasi penelitian guna mendapatkan data
yang lengkap dan berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
1) Observasi / pengamatan metode ini merupakan suatu cara pengambilan data yang
dilakukan secara langsung pada objek yang diteliti dengan melihat secara langsung hal-
hal yang terjadi, sehingga memperoleh data-data primer.
2) Quisioner (angket), yatu menyebarkan angket kepada responden yang dijadikan sebagai
sampel penelitian, yang diberi alternative jawaban.
b. Data Skunder
Yaitu mempelajari data, dan laporan-laporan, buku-buku, dokumen-dokumen maupun
catatan tertulis yang terdapat di PT.PLN wilayah Sumatra utara.
G. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Arikunto (1998 : 15) menyatakan bahwa populasi merupakan keseluruhan subjek yang
akan diteliti. Apabila seorang ingin meneliti semua elemen yang ada dalam wilayah penelitian,
maka penelitianya merupakan peneliti populasi.
Berdasarkan pendapat di atas, maka yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh jumlah pegawai yang bekerja di PT.PLN wilayah Sumatra Utara yang berjumlah
243 orang.
2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi. Arikunto ( 1998 : 120 ) mengemukakan tentang
penarikan sampel penelitian yaitu untuk sekedar ancer-ancer maka apabila subjeknya kurang dari
100 orang atau lebih baik diambil semua sehingga penelitianya merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya jika jumlah subjeknya lebih besar dari 100. Maka dapat diambil 10-15 % atau 20-
25% atau lebih.
Berdasarkan pengertian diatas maka yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah
seluruh pegawai yang berjumlah 243 X 25 % = 60,75 menjadi 61 orang.
H. Definisi Oprasional
Agar variabel yang akan digunakan diteliti jelas penggunaanya di lapangan, maka variabel
teori yang ada diterjemahkan kedalam oprasionalisasi sebagai berikut :
a. Variabel X ( Efektifitas Kerja )
Merupakan suatu keberhasilan seseorang dalam melakukan pekerjaan sesuai dengan apa yang
direncanakan sebelumnya dengan indikator sebagai berikut :
1. Ketetapan waktu
Bahwa setiap individu dalam bekerja harus tepat waktu yang telah ditentukan oleh
pemimpin atau organisasai yang bersangkutan.
2. Kualitas kerja
Bahwa hasil kerja dilakukan untuk dapat memenuhi standart kerja atau tolak ukur yang
ditentukan sebelumnya untuk tujuan yang telah ditetapkan.
3. Sarana memadai
Bahwa dalam setiap melaksasakan pekerjaan diperlukan adanya sarana dan prasarana
yang memadai untuk mempermudah dan menghemat biyaya maupun waktu kerja
pegawai.
4. Semangat kerja
Adalah bekerja lebih giat sehingga pekerjaan diharapkan selesai lebih cepat dan lebih
baik.
I.Sistematika Penulisan
Agar penulisan karya ilmiah ini lebih terarah dan tersistem maka, penulis membuat
sistemtika penulisan sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang : Latar belakang masalah, Rumusan masalah,
Tujuan penelitian, Manfaat penelitian.
BAB II : URAIAN TEORITIS
Dalam bab ini diuraikan tentang : Pengertian efektifitas kerja, Faktor-faktor
Efektifitas kerja, Indikator efektifitas kerja, Sistem peningkatan keefektifan,
Pendekatan keefektifan, Perspektif keefektifan.
BAB III : PELAKSANAN PENELITIAN
Dalam bab ini diuraikan tentang : Metode penelitian, Populasi dan Sampel,
Definisi oprasional.
BAB 1V : PENUTUP
Dalam bab ini memuat kesimpulan dari hasil penelitian dan saran-saran yang
diteliti.
DAFTAR PUSTAKA
Amirullah, 2004. Pengantar Manajemen. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Arikunto, Suharsimi, 2003. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. : Rineka Cipta.
Hasibuan, S.P.Melayu, 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia dan Kunci Keberhasilan.
Jakarta : Gunung Agung.
Kurniawan, Agung, 2005. Transformasi Pelayanan Publik. Jakarta : Pembaruan
Robert, Bacal, 2001. Perfomence Manajemen. Jakarta : PT.Gramedia Pustaka Utama.
Sedarmayanti, 2001. Manajemen Perkantoran. Bandung : Mandar Maju.
Sugiyono, 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung : Alfabetha.
Siagian, Sondang P , 2002. Fungsi-fungsi Manajerial. Jakarta : Bumi Aksara
Angket
Judul : Efektifitas Kerja Pegawai Di PT.PLN Wilayah Sumatra Utara
Variabel Terikat.
A. Idikator Pelaksanaan Pekerjaan Tepat Waktu.
1. Apakah bapak / ibu dalam mengerjakan tugas dapat menyelesaikanya dengan tepat
waktu ?
a. Dapat
b. Kurang dapat
c. Tidak dapat
2. Dalam menyelesaikan pekerjaan kantor, apakah bapak / ibu dapat menggunakan waktu
sehemat mungkin ?
a. Ya, dapat
b. Kadang-kadang
c. Tidak dapat
3. Apakah disiplin dalam bekerja selalu dianjurkan dan dititipkan ditempat kerja ?
a. Ya, selalu
b. Kurang dapat
c. Tidak dapat
B. Indikator Kualitas atau Hasik Kerja
1. Apakah bapak / ibu selalu berusaha menetapkan kualitas pekerjaan ?
a. Selalu
b. Kadang-kadang
c. Tidak
2. Apakah ditempat bapak / ibu bekerja, pimpinan memaksa pekerjaan secara rutin ?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
3. Apakah bapak / ibu mendapat sanksi dari pimpinan apabila pekerjaan yang dihasilkan
tidak sesuai dengan rencana dan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya ?
a. Mendapat sanksi
b. Kadang-kadang
c. Tidak mendapat sanksi
C. Indokator Sarana / Fasilitas yang memadai
1. Menurut bapak / ibu apakah sarana dan fasilitas yang diberikan sudah memadai dalam
melaksanakan tugas yang telah di tetapkan prusahaan ?
a. Sudah memadai
b. Kurang memadai
c. Tidak memadai
2. Apakah bapak / ibu mempergunakan fasilitas yang tersedia untuk mendukung
pelaksanaan tugas ?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
3. Apakah fasilitas yang memadai dapatbmendukung hasil kerja bapak / ibu ?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
D. Indikator Semangat Kerja
1. Apakah dalam melaksanakan pekerjaan bapak / ibu selalu mengerjakanya dengan
semangat ?
a. Ya
b. Kadang-kadang
c. Tidak
2. Apakah bapak / ibu memiliki loyalitas kerja yang tinggi dalam melaksanakan setiap
pekerjaan ?
a. Ya, memiliki
b. Kurang mempunyai
c. Tidak memiliki
3. Apakah bapak / ibu mempunyai motivasi yang tinggi untuk melaksanakan pekerjaan
dengan baik ?
a. Ya, mempunyai
b. Kurang mempunyai
c. Tidak mempunyai