Upload
naddy-bahri
View
231
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
uvb
Citation preview
EDITORIAL FOTOTERAPI NARROWBAND ULTRAVIOLET B
Benny E. Wiryadi
Departemen IK Kulit dan Kelamin FK Universitas Indonesia/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo - Jl. Diponegoro 71, Jakarta
10430
Fototerapi dengan narrowband ultraviolet B (NB-UVB) saat ini telah terbukti efektif dan aman untuk pelbagai macam penyakit
kulit inflamatorik dan neoplastik, termasuk psoriasis, cutaneous T-cell lymphoma, dermatitis atopik, vitiligo, pruritus,
antihistamine-resistant symptomatic dermographism, pityriasis lichenoides et varioliformis acuta (PLEVA), pityriasis lichenoides chronica, mycosis fungoides, polymorphous light eruption dan lichen planus.
Untuk pengobatan psoriasis tipe plak yang kronik, NB-UVB tidak hanya lebih efektif tetapi juga dosis minimal eritema dan
jumlah pajanan yang diperlukan untuk membersihkan lesi psoriasis (clearance) dan minimal residual activity secara bermakna lebih kecil bila dibandingkan dengan broadband ultraviolet B (BB-UVB).
Narrowband ultraviolet B (NB-UVB) memperlihatkan efek supresif pada respons imun sistemik (termasuk limfoproliferasi) yang
relatif lebih kuat dibvandingkan dengan fototerapi BB-UVB. Ozawa dkk. menunjukkan bahwa NB-UVB dapat menurunkan lebih
banyak jumlah sel T di dalam lesi inflamasi kulit dibandingkan dengan BB-UVB, dan bekerja langsung sebagai sitotoksik
terhadap infiltrat sel T di lesi kulit. Hasil penelitian in vivo Ozawa dkk. tersebut sesuai dengan penelitian in vitro, yaitu pajanan
sel T dengan NB-UVB dosis menengah menimbulkan apoptosis cepat. Kemampuan NB-UVB menurunkan jumlah sel T di
dermis yang lebih kuat, mungkin berkaitan dengan daya penetrasi NB-UVB yang lebih dalam dibandingkan dengan BB-UVB,
dan peluang untuk memberikan dosis lebih besar pada sumber radiasi dengan NB-UVB, karena NB-UVB mempunyai potensiburning yang lebih kecil.
Serupa dengan terapi UVB bentuk lainnya, selain dapat menimbulkan efek sunburn akut, kronik NB-UVB bisa
menambah photoageing dan risiko kanker kulit. Penelitian pada binatang percobaan, ternyata NB-UVB mempunyai risiko kanker
2-3 kali lebih besar per MED dibandingkan dengan BB-UVB. Akan tetapi dosis kumulatif yang dibutuhkan pada terapi penderita
psoriasis jauh lebih kecil bila dibandingkan dengan terapi BB-UVB. Hearn dkk melaporkan hasil studi angka kejadian kanker
kulit pada 3867 pasien yang mendapat terapi NB-UVB dan follow up sampai 20 tahun, tidak ditemukan suatu hubungan pasti antara terapi NB-UVB dan kanker kulit (termasuk karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan melanoma).
Dapat disimpulkan bahwa NB-UVB merupakan modalitas pengobatan untuk pelbagai macam penyakit kulit yang efektif dan
aman. Efek samping jangka panjang berupa peningkatan risiko kanker kulit pada terapi NB-UVB belum terbukti dan masih
memerlukan penelitian kohor jangka panjang. NB-UVB lebih efektif serta lebih aman bila dibandingkan dengan BB-UVB.
Benny E. Wiryadi
Departemen IK Kulit dan Kelamin FK Universitas Indonesia/RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo - Jl. Diponegoro 71, Jakarta
10430