Upload
others
View
12
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Edisi Januari 2020
0813 9797 4910 / (061) 7954 811
http://kualanamu.sumut.bmkg.go.id
Stasiun Meteorologi Kualanamu
Jl. Tengku Heran No. 119,
Desa V Kebun Kelapa, Kec. Beringin
Kabupaten Deli Serdang - 20552
0813 9797 4910
KATA PENGANTAR
TIM REDAKSI
PELINDUNG
BAMBANG SETIAJID, M.T.
(Kepala Stasiun)
PENASEHAT
MEGA SIRAIT, S.P.
(Kasie. Data dan Informasi)
DARUL ANWAR, S.T
(Kasie. Observasi)
EKA YUDIANA, M.AP.
(Ka. Subbag Tata Usaha)
PEMIMPIN REDAKSI
M. FACHRY, S.Tr.
ANGGOTA REDAKSI
OCTO MARIO PASARIBU, S.Tr.
JAMHARI, S.T.
EKA YUDIANA, M.AP
ELLYA V. MANURUNG, S.Tr.
IMMANUEL J. A. SARAGIH, S.Tr
FITRIANA LUBIS, M.Si.
NENSY NINDY TAMBUNAN, S.S.T.
EDITOR
RAPTAMA SIBURIAN, S.Tr.
IMMANUEL J. A. SARAGIH, S.Tr
M. NOVAL RAMBE, S.Kom
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan YME atas berkat dan
rahmat-Nya kami Tim Buletin Stasiun
Meteorologi Kualanamu dapat
menyelesaikan Buletin cuaca ini. Buletin
ini dibuat mengingat pentingnya
informasi cuaca dalam kehidupan
masyarakat sekarang ini, terkhusus
yang berkaitan langsung dengan bidang
penerbangan. Informasi cuaca pada
saat ini sudah tidak dapat dipisahkan
lagi dengan bidang penerbangan.
Keadaan cuaca sudah menjadi faktor
penting dalam menjamin keselamatan
penerbangan. Buletin cuaca ini
diharapkan dalam membantu semua
pihak yang terkait bidang penerbangan
untuk lebih dekat dan mengetahui lagi
tentang informasi cuaca khusiusnya di
Bandar Udara Kualanamu Del Serdang.
Akhir kata, kami tim buletin Stasiun
Meteorologi Kualanamu berharap agar
buletin ini bermanfaaat bagi kita semua
khususnya pengguna jasa penerbangan
dalam mendukung keselamatan
penerbangan.
Deli Serdang, Januari 2020
Kepala Stasiun Meteorologi
Kualanamu
BAMBANG SETIAJID, M.T.
NIP. 19630203 198503 1 001METEONET-MAGZ EDISI JANUARI 2019
DAFTAR ISI
MATAHARI MULAI
MENYAPA DI AWAL
TAHUN01
IKHTISAR KONDISI CUACA
KUALANAMU BULAN
DESEMBER 201903
PROSPEK KONDISI CUACA
KUALANAMU BULAN
JANUARI 202006
AERODROME
CLIMATOLOGICAL SUMMARY
DESEMBER 2020
09
SENJATA OPERASIONAL :
PENAKAR HUJAN17
21
SERBA-SERBI KEGIATAN
BULAN DESEMBER 2019 22
SESEPUH PENGAMAT
CUACA STASIUN
METEOROLOGI KUALANAMU25
METEONET-MAGZ EDISI JANUARI 2019
KILAS BALIK 2019;
KEJADIAN BENCANA TERKAIT
CUACA, IKLIM, DAN
GEMPABUMI
12
MEMAKNAI RASA SYUKUR DI
TAHUN BARU 2020
Oleh : Nensy N. Tambunan
| Edisi Januari 2020 01
Masih ingat dengan kondisi cuaca di
Sumatera Utara pada bulan Desember
lalu? Ya, kondisi yang cukup basah
dengan curah hujan yang juga cukup
tinggi. Kondisi tersebut malah sudah
mulai terasa sejak bulan September
2019.
Lantas bagaimana kondisi cuaca
Sumatera Utara memasuki awal tahun
2020 ini?
Pada bulan Januari ini, posisi
matahari masih berada di Belahan Bumi
Selatan (BBS). Hal tersebut
mengakibatkan gangguan-gangguan
cuaca berupa pusat tekanan rendah (Low
Pressure Area) juga banyak terbentuk di
wilayah BBS. Seperti contoh pada
gambar 1 (dalam lingkaran merah),
terlihat tanggal 6 Januari 2020 jam 00.00
UTC terlihat banyak pola tekanan rendah
terbentuk di wilayah BBS.
Gambar 1. Contoh Streamline tanggal 06
Januari 2019 jam 00.00 UTC
(Sumber: www.bom.gov.au)
Sementara itu, kondisi wilayah
Belahan Bumi Utara (BBU) terlihat cukup
stabil, dimana tidak terdapat gangguan-
gangguan cuaca khususnya di sekitar
wilayah Sumatera Utara. Untuk kondisi
angin terlihat terjadi divergensi (kondisi
angin yang menyebar) di wilayah
Sumatera Utara dan sekitarnya.
Kondisi divergensi terebut
mengakibatnya awan yang terbentuk
hanya sedikit sehingga potensi untuk
terjadi hujan pun kecil. Karena
pembentukan awan yang sedikit itu pun,
cahaya matahari yang menyinari bumi di
wilayah Sumatera Utara pun akan
semakin banyak.
Namun, bukan berarti hujan sama
sekali tidak akan terjadi.
Lantas bagaimana kondisi atmosfer
agar terjadi hujan?
Banyak faktor yang mempengaruhi
hal tersebut. Yang sudah dijelaskan tadi
merupakan faktor-faktor global dan
regional. Dalam ilmu meteorologi juga
diperhitungkan faktor-faktor lokal
pendukung terjadinya hujan.
Faktor lokal tersebut antara lain, jika
terjadi pemanasan permukaan bumi
secara terus menerus oleh matahari,
maka akan mendukung terbentuknya
awan-awan yang menjulang tinggi akibat
proses konveksi. Jika awan tersebut
tumbuh terus dan matang, maka bisa
terbentuk menjadi awan-awan penghasil
hujan seperti awan Cumulonimbus.
Namun, kondisi ini hanya bersifat lokal
dan tidak merata di seluruh wilayah.
| Edisi Januari 202002
Gambar 2. Skema Pembentukan Awan Cb
akibat proses konveksi
(Sumber: JMA, 2016)
Jika dibandingkan dengan kondisi
cuaca pada desember 2019 lalu, pada
Januari awal tahun ini akan lebih kering
dimana awan yang terbentuk tidak cukup
banyak sehingga cahaya matahari yang
masuk menyinari bumi pun semakin
banyak, namun hujan masih tetap terjadi
meskipun instensitasnya sudah
berkurang dibandingkan dengan bulan
sebelumnya.
Ikhtisar Kondisi
Cuaca Kualanamu
Bulan Desember
2019
Arah dan Kecepatan Angin
Oleh : Fitriana Lubis
| Edisi Januari 2020 03
Pada bulan Desember 2019 arah
angin permukaan paling banyak bergerak
dari arah Barat dengan persentasi sekitar
27%. Kecepatan angin paling tinggi yaitu
berkisar 17-21 knot dengan persentasi
0.1% dengan arah barat – barat daya.
Kecepatan angin yang paling banyak
terjadi berkisar 01 hingga 04 knot dengan
persentasi sebesar 41,5%. Angin calm
terjadi sebesar 12,2%.
Gambar 1. Windrose angin bulan
Desember 2019
Kondisi Cuaca
Kondisi Curah Hujan dan Kelembaban Udara
Gambar 2. Curah hujan harian bulan
Desember 2019
Pada bulan Desember 2019 tercatat 10
hari hujan yang terjadi di Stasiun
Meteorologi Kualanamu. Hari hujan bulan
Desember 2019 lebih sedikit daripada
bulan November 2019. Pada dasarian I
terdapat lima hari hujan, pada dasarian II
terdapat empat hari hujan, dan pada
dasarian III terdapat satu hari hujan.
Jumlah curah hujan yang terjadi
bervariasi dimana curah hujan cukup
banyak pada awal hingga pertengahan
bulan Desember sedangkan pada akhir
bulan Desember curah hujan lebih sedikit
dan cenderung kering. Curah hujan
tertinggi terjadi pada tanggal 14 dan 15
Desember yaitu sebesar 67,2mm dan
84,6mm. Waktu hujan di Bandara
Kualanamu pada bulan Desember
didominasi oleh hujan dini hari hingga
pagi hari dengan intensitas hujan ringan
dan hujan pada malam hari dengan
intensitas hujan ringan hingga lebat.
Hujan yang terjadi pada dini hari
| Edisi Januari 202004
hingga pagi hari tidak disertai dengan
guntur (thunderstorm) yang
mengindikasikan bahwa hujan
disebabkan oleh awan-awan rendah
hingga menengah yang tebal, sedangkan
hujan yang terjadi pada malam hari
disertai dengan guntur (thunderstorm)
yang mengindikasikan bahwa hujan
disebabkan oleh awan-awan CB
(Cumulonimbus).
Gambar 3. RH per lapisan bulan Desember
2019 jam 00Z (07.00 WIB) dan jam 12Z (19.00
WIB)
Kondisi kelembaban udara lapisan
atas di wilayah Stasiun Meteorologi
Kualanamu cukup basah. Berdasarkan
grafik di atas terlihat rata-rata
kelembaban udara di setiap lapisan pada
jam 00Z (07.00WIB) dan jam 12Z
(19.00WIB) adalah 80-90 %. Hal ini
mengindikasikan kondisi udara yang
cukup basah dan lembab pada lapian
atas. Sepanjang Bulan November 2019
nilai kelembaban udara (RH) cukup tinggi
padan dasarian I dan dasarian II,
sedangkam pada dasarian III terdapat
RH yang cukup kering. Hal ini didukung
oleh curah hujan yang menurun pada
akhir bulan Desember.
05| Edisi Januari 2020
Prospek Kondisi Cuaca Kualanamu
Bulan Januari 2020
Faktor Global
Oleh : Fitriana Lubis
Gambar 1. IOD (Index Ocean Dipole Mode)
(Sumber: BOM)
Berdasarkan dari permodelan
cuaca atau perbandingan yang dipakai
pertama adalah IOD (Index Ocean Dipole
Mode). IOD bulan Januari diprediksi
bernilai positif yang artinya aktifitas
pembentukan awan hujan di wilayah
Indonesia bagian barat tidak signifikan di
wialyah Sumatera utara.
| Edisi Januari 202006
07
Yang kedua adalah MJO (Madden
Julian Oscilation). MJO pada bulan
Januari diprediksi berada di kuadaran 4
pada awal Januari hingga pertengahan
Januari yang mengindikasikan MJO aktif
di wilayah Indonesia dan masih terdapat
awan-awan konvektif yang menghasilkan
wilayah Sumatera Utara. Sedangkan
pada akhir Januari, MJO diprediksi di
kuadaran 5 dan 6 yang mengindikasikan
MJO tidak aktif dan awan-awan konvektif
penghasil hujan tidak banyak di wilayah
Sumatera Utara. Kemudian prediksi
untuk OLR (Outgoing Longwave
Radiation) di awal bulan Januari hingga
pertengahan bulan Januari masih bernilai
negatif yang mengindikasikan masih
terdapat curah hujan di wilayah Sumatera
Utara. Sedangkan pada akhir januari
OLR benilai positif yang mengindikasikan
sedikitnya curah hujan di wilayah
Sumatera Utara.
Gambar 2. Fase MJO dan OLR
(Sumber: NOAA)
| Edisi Januari 2020
Faktor RegionalGambar 2. Fase MJO dan OLR
(Sumber: NOAA)
Faktor cuaca yang bersifat regional
berperan penting dalam pembentukan
awan di wilayah Sumatera utara. Kondisi
normal angin 3000ft Januari di Sumatera
Utara pada umumnya angin bergerak dari
timur laut hingga timur dengan kecepatan
angin 04-15kt. Berdasarkan normal angin
sinoptik bulan Januari akan terdapat
gangguan-gangguan tropis yang
diprakirakan terjadi di pantai barat
Sumatera Utara dan di utara Australia
dan terbentuk garis konvergensi di laut
jawa hingga ekuator.
Berdasarkan prakiraan cuaca secara
dinamis, secara umum curah hujan di
wilayah Bandar udara Kualanamu pada
bulan Januari akan cenderung berkurang
daripada bulan Desember dan akan
mengalami hujan intensitas ringan yang
terjadi pada dini hari hingga pagi hari.
| Edisi Januari 202008
Kilas Balik 2019:
Kejadian Bencana Terkait Cuaca,
Iklim, dan GempabumiOleh : BMKG Pusat
09
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan
Geofisika menyebutkan bahwa hingga
Desember 2019, tercatat telah terjadi 343
kejadian banjir, 340 tanah longsor, banjir
disertai tanah longsor di 5 lokasi, serta
554 kejadian puting beliung. Kemarau
panjang dan kekeringan tahun ini turut
memicu 52 kejadian kebakaran hutan
dan lahan dan bencana asap.
Di samping itu, data kegempaan
menyebutkan bahwa di tahun 2019 telah
terjadi 11.573 kali gempa, di antaranya
terdapat 344 kali gempa diatas M.5
(magnitudo 5) dan 17 kali gempa
merusak. Berdasarkan peta aktivitas
gempabumi (seismisitas) selama tahun
2019, tampak bahwa kluster aktivitas
gempabumi paling padat terjadi di daerah
Nias, Lombok-Sumba, Laut Maluku
Utara, Ambon, Laut Banda, dan Sarmi-
Mamberamo.
Sementara itu, Kepala BMKG,
Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa
kekeringan pada tahun 2019 yang
berdampak pada sektor pertanian,
sumber daya air, kehutanan, dan
lingkungan ini turut dipicu oleh fenomena
El Nino yang aktif dari September 2018
hingga Juli 2019 di Samudera Pasifik
ekuator bagian tengah. Kemudian diikuti
pula oleh fenomena Dipole Mode fase
positif Samudera Hindia (IOD+) yang
menguat sejak April 2019 hingga
Desember ini.
Kekeringan tahun 2019, tambahnya,
| Edisi Januari 2020
menjadi cukup parah salah satunya
adalah karena lebih dinginnya suhu
permukaan laut di wilayah Indonesia
terutama bagian selatan >0.5°C dari
kondisi normalnya pada periode Juni -
November 2019. Suhu permukaan laut
yang lebih dingin menyebabkan sulitnya
pertumbuhan awan yang berpotensi
hujan akibat kurangnya kadar uap air di
atmosfer akibat rendahnya penguapan
dari lautan.
"Secara umum, musim kemarau
tahun 2019 menunjukkan kondisi lebih
kering dari musim kemarau tahun 2018
dan acuan normal klimatologis tahun
1981-2010, meski tidak lebih kering dari
kondisi musim kemarau tahun 2015 saat
terjadi fenomena El Nino kuat pada waktu
itu," ujar Dwikorita.
Selain itu, sambungnya, tingkat
kekeringan meteorologis juga ditunjukkan
oleh periode tanpa hujan lebih dari 3
bulan (90 hari) yang cukup merata terjadi
di Nusa Tenggara, Bali, dan sebagian
besar Jawa. "Daerah Rumbangaru,
Sumba Timur mencatat rekor hari tanpa
hujan terpanjang pada tahun ini yaitu 259
hari," terangnya.
Ia juga menyatakan bahwa panjang
musim kemarau 2019 di Indonesia
cenderung lebih panjang dari normalnya.
Pada tahun 2019, ~46% dari 342 Zona
Musim di Indonesia mengalami panjang
musim kemarau sama hingga lebih
panjang 6 dasarian (2 bulan) dari
normalnya.
Hingga 20 Desember 2019,
ungkapnya, musim kemarau masih
berlangsung di Jatim bagian timur,
sebagian besar P. Sulawesi, sebagian
Kep. Maluku, Papua Barat, dan Papua
bagian selatan.
"Salah satu dampak kekeringan yang
cukup parah pada tahun ini adalah
memburuknya kualitas udara lingkungan
akibat kebakaran hutan dan lahan pada
Agustus hingga Oktober 2019," ujarnya.
| Edisi Januari 202010
11
BMKG pun mencatat konsentrasi
debu polutan berukuran <10 mikron
(PM10) di wilayah Sumatera
menunjukkan kecenderungan tinggi.
Pada bulan September, konsentrasi
semua wilayah di Sumatera melebihi nilai
ambang batasnya (150 ug/m3).
diperkirakan akan lebih mundur dari
normalnya, juga bila dibandingkan tahun
2018 lalu," paparnya.
Curah hujan januari - Maret 2020
diperkirakan tinggi terutama di bagian
selatan Pulau Sumatera, Pulau Jawa
hingga Nusa Tenggara, Kalimantan
bagian tengah, Sulawesi dan Papua.
Sementara untuk Awal Musim
Kemarau 2020 diprakirakan juga mirip
dengan normalnya, yaitu sekitar April -
Mei 2020. "Tetap perlu diwaspadai
wilayah yang mempunyai 2 kali periode
musim kemarau seperti di Aceh dan
Riau, dimana Kemarau Pertama
umumnya terjadi di bulan Februari -
Maret," tuturnya.
Untuk periode musim kemarau 2020
(April - Oktober), lanjutnya, curah hujan
saat kemarau akan mirip dengan pola
normalnya. Namun demikian, kondisi
Musim Kemarau 2020 tidak akan
sekering tahun 2019 di sebagian besar
wilayah Indonesia.
Lalu Bagaimana
Prospek Iklim Tahun
2020?
Berdasarkan hasil monitoring dan
analisis dinamika atmosfer, BMKG
memprediksi bahwa pada tahun 2020
tidak terindikasi akan terjadinya El Nino
atau La Nina kuat. Sementara untuk
kondisi suhu muka laut Perairan
Indonesia diprakirakan normal hingga
cenderung hangat yang bertahan hingga
Juni 2020.
Dwikorita mengatakan bahwa hingga
akhir tahun 2020, curah hujan bulanan
sepanjang tahun 2020 cenderung sama
dengan pola normal (klimatologinya).
"Awal Musim Hujan akhir 2019 telah
| Edisi Januari 2020
Oleh : Octo M. Pasaribu
Aerodrome Climatological Summary
yang selanjutnya disebut ACS adalah
ringkasan data klimatologi bandar udara
tentang unsur meteorologi tertentu yang
berfungsi untuk mengetahui keadaan
cuaca rata-rata minimal dalam 5 tahun
terakhir.
Arah dan Kecepatan Angin
Tabel 1. Tabel ACS arah dan kecepatan angin
Bulan Desember 2019
| Edisi Januari 202012
13
Pada bulan Desember 2019,
kecepatan angin dominan adalah 1-5
knot mencapai 64.2% dengan arah angin
dominan dari Barat Daya (South West)
dengan persentase 28.2%.
Kecepatan angin rata-rata 5 tahun
terakhir periode Desember 2015-2019
yang dominan adalah 1-5 knots dengan
persentase 60.62% dengan arah angin
dominan dari Barat Daya (South West)
dengan persentase 23.6%. Dengan
demikian, arah dan kecepatan angin
bulan Desember 2019 menunjukkan arah
dominan yang sama dengan arah dan
kecepatan angin 5 tahun terakhir dan
juga kecepatan dominannya sama.
Tabel 2. Tabel ACS arah dan kecepatan angin
Bulan Desember periode 2015-2019
Suhu Udara
Pada bulan Desember 2019, rentang
suhu udara permukaan terendah adalah
22-25°C dengan persentase 23.9% dan
rentang suhu udara tertinggi yaitu >31-
34°C mencapai 1.3%. Suhu udara
dominan pada bulan Desember 2019
yaitu pada rentang 25-28°C mencapai
48.7%.
Pada periode 5 tahun terakhir yaitu
Desember 2015-2019, suhu udara
permukaan terendah adalah 19-22°C
dengan persentase 0.13% dan suhu
udara tertinggi yaitu 31-34°C mencapai
1.97%. Suhu udara dominan pada
| Edisi Januari 2020
1.97%. Suhu udara dominan pada
periode 5 tahun terakhir yaitu 25-28°C
dengan persentase mencapai 40.3%.
Kondisi ini menunjukkan perbedaan
persentase dominan rentang suhu pada
periode bulan Desember 5 tahun terakhir
(2015-2019) dan bulan Desember 2019.
Tabel 3. Tabel ACS suhu udara Bulan
Desember periode 2015-2019
| Edisi Januari 202014
15
Tabel 4. Tabel ACS suhu udara Bulan
Desember periode 2015-2019
Visibility
Pada bulan Desember 2019, visibility
(jarak pandang mendatar) terendah
adalah dibawah 600 meter dengan
persentase rata-rata 0.3% yang terjadi
pada saat pagi hari (07.00 WIB) ketika
terjadi udara kabur. Visibility dominan
adalah di atas 8 km (>8000) mencapai
46%.
Pada rata-rata 5 tahun terakhir yaitu
periode Desember 2015-2019, visibility
terendah adalah dibawah 600 meter
(<800) dengan persentase rata-rata 0,1%
yang waktu terjadinya yaitu saat pagi hari
ketika udara berkabut. Visibility rata-rata
yang dominan adalah di atas 8 km
(>8000) mencapai 42.2%. Dengan
demikian, kondisi visibility saat bulan
Desember 2019 dan periode Desember
2015-2019 tidak jauh berbeda dan
berkurangnya nilai visibility disebabkan
terjadinya kabut yang mengakibatkan
udara kabur yang terjadi dominan saat
dini hari sampai pagi hari.
| Edisi Januari 2020
Tabel 5. Tabel ACS visibility Desember 2019
Tabel 6. Tabel ACS visibility Bulan Desember
periode 2015-20199
| Edisi Januari 202016
Senjata Operasional :
Penakar HujanOleh : Ellya
17
Curah hujan adalah salah satu
parameter cuaca yang datanya sangat
penting diperoleh baik untuk kepentingan
BMKG dan masyarakat. Hujan memiliki
pengaruh yang sangat besar bagi
kehidupan manusia, oleh karena itu
kualitas data curah hujan yang dihasilkan
haruslah bermutu dan memiliki
keakuratan yang tinggi. Curah Hujan
(mm) adalah ketinggian air hujan yang
terkumpul dalam penakar hujan pada
tempat yang datar, tidak menyerap, tidak
meresap dan tidak mengalir. Unsur hujan
1 (satu) milimeter artinya dalam
luasan satu meter persegi pada tempat
yang datar tertampung air hujan setinggi
satu milimeter atau tertampung air hujan
sebanyak satu liter. Terdapat beberapa
jenis alat pengukur hujan, antara lain
adalah sebagai berikut:
| Edisi Januari 2020
Penakar
Curah
Hujan
tipe
Observatorium
Penakar Hujan Manual ini lebih
dikenal dengan dengan nama Penakar
Hujan Observatorium (OBS), sedang di
kalangan pertanian dan pengairan biasa
disebut ombrometer. Sebuah alat yang
digunakan untuk menakar atau mengukur
hujan harian. Sebuah penakar hujan
Obsevatorium mewakili luasan area datar
sampai radius 5 km.
| Edisi Januari 202018
Penakar
Curah
Hujan
tipe
Hellman
19
Alat ini merupakan penakar hujan
otomatis dengan sistem recording pias.
Jika hujan turun, air hujan masuk melalui
corong, kemudian terkumpul dalam
tabung tempat pelampung. Air hujan ini
menyebabkan pelampung serta
tangkainya terangkat atau naik
keatas.Pada tangkai pelampung terdapat
tongkat pena yang gerakkannya selalu
mengikuti tangkai pelampung Gerakkan
pena dicatat pada pias yang
ditakkan/digulung pada silinder jam yang
dapat berputar dengan bantuan tenaga
per.
Ketika air hujan terukur setinggi 10 mm,
pena akan mencapai tempat teratas pada
pias. Setelah air mencapai atau melewati
puncak lengkungan selang gelas,maka
berdasarkan sistem siphon otomatis
(sistem selang air),air dalam tabung akan
keluar sampai ketinggian ujung selang
dalam tabung. Bersamaan dengan
keluarnya air, tangki pelampung dan
pena turun dan pencatatannya pada pias
merupakan garis lurus vertikal. Jika hujan
masih terus-menerus turun, maka
pelampung akan naik kembali dan siap
mengukur lagi. Dengan demikian jumlah
curah hujan dapat dihitung atau
ditentukan dengan menghitung garis-
garis vertical pada pias.
| Edisi Januari 2020
Penakar
Curah
Otomatis
tipe
Tipping Bucket
Merupakan penakar hujan otomatis
menggunakan prinsip menampung air
hujan pada bejana yang berjungkit. Bila
air mengisi bejana penampung yang
setara dengan tinggi hujan 0,5 mm akan
berjungkit dan air dikeluarkan. Terdapat
dua buah bejana yang saling bergantian
menampung air hujan. Tiap gerakan
bejana berjungkit secara mekanis
tercapat pada pias atau menggerakkan
counter (penghitung). Jumlah hitungan
dikalikan dengan 0,5 mm adalah tinggi
hujan yang terjadi. Di stasiun meteorologi
Kualanamu Tipping bucket terpasang
dalam peralatan otomatis Automatic
Weather Observing System (AWOS) dan
Automatic Weather Station (AWS).
Dalam operasional Observasi
Stasiun meteorologi Kualanamu, semua
peralatan diatas beroperasi dan berfungsi
dengan baik. Penakar hujan baik yang
manual dan otomatis digunakan secara
bersinergi. Apabila ada penakar yang
tidak dapat beroperasi dengan baik maka
peralatan manual akan digunakan.
Sehingga data curah hujan yang
diperoleh berkualitas dan akurat. Sesuai
dengan moto BMKG untuk menghasilkan
data yang cepat, tepat dan akurat. Bagi
masyarakat yang membutuhkan data
curah hujan dapat menghubungi Kantor
BMKG setempat dan membuat surat
permintaan data hujan. Masyarakat akan
dilayani oleh petugas pelayanan jasa
dengan tarif yang sudah ditentukan.
| Edisi Januari 202020
Memaknai
Rasa Syukur
Di Tahun Baru
2020
21
Di dalam perjalanan waktu, silih
bergantinya hari dan berlalunya bulan
dan tahun, terdapat pelajaran yang
berharga bagi org yang mau
merenungkannya.
Tidak ada satu tahun pun berlalu &
tidak satu bulan pun menyingkir,
melaiankan Dia menutup lembaran-
lembaran peristiwanya saat itu pergi dan
tidak kembali.
Jika baik amal insan pada masa
tersebut, maka baik pula balasannya,
namun jika buruk penyesalan-lah yang
mengikutinya.
Setiap masuk tahun baru, manusia
menitipkan lembaran-lembaran tahun
yang telah dilewatinya, sedangkan
dihadapannya ada Tahun Baru yg
menjelang.
Bukan lah inti masalah ada pada
kapan tahun baru usai & menjelang. Akan
ttp yg menjadi inti masalah adalah
dengan apa kita dahulu mengisi tahun yg
telah berlalu itu dan bagaimana kita akam
hiasi tahun yg akan datang.
Dalam menyongsong Tahun Baru,
seorang beriman adalah sosok insan yg
suka berpikir & merenung introspeksi,
apakah yg dipikirkan, diucapkan dan
dilakukan selaras utk kemaslahatan umat
manusia yge berbhineka, sekaligus
memuliakan nama-Nya.
Selamat Tahun Baru 2020 .
Oleh : Eka Yudiana
| Edisi Januari 2020
SERBA SERBI :KEGIATAN STASIUN METEOROLOGI KUALANAMU DESEMBER 2019
Oleh : Jamhari
Di penghujung akhir tahun 2019 ini
banyak kegiatan yang diikuti maupun
dilaksanakan oleh Pimpinan dan staf
Stasiun Meteorologi Kualanamu. Berikut
rangkuman singkatnya.
12 Desember 2019
Dimulai dengan kegiatan rutin
bulanan yakni Diskusi bulanan
Pengkajian dan prakiraan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (MKG) wilayah
Sumatera Utara yang bertempat di
Kantor Balai Besar wilayah I Medan.
| Edisi Januari 202022
23
04 Desember 2019
Bertempat di Restoran Istana Koki
kota Medan diselenggarakan kegiatan
keagamaan yaitu Perayaan Natal
Bersama se-Balai Besar Wilayah I
Medan dimana Kepanitiaannya dipegang
Oleh Bintal Kristen Stasiun Meteorologi
Kualanamu. Adapun Tema Perayaan
Natal Bersama kali ini adalah “Hiduplah
Sebagai Sahabat Semua Orang (Yoh
15:14-15)”
| Edisi Januari 2020
18 Desember 2019
Pelaksanaan Rapat Meteorologist
Stasiun Meteorologi kualanamu,dimana
agenda rapat ini adalah pemaparan dari
pimpinan tentang rencana pelaksanaan
Single Roster yang akan dimulai Januari
2020,dimana kedepan personil
Forecaster dan Observer dilebur menjadi
“Meteorologist”.
Kegiatan Rutin Bulanan Tim
Buletin Stamet Kualanamu yaitu
Diseminasi Buletin Meteorologi
kepada stakeholder dilingkungan
Bandar Udara kualanamu.
| Edisi Januari 202024
“SESEPUH” PENGAMAT CUACA STASIUN METEOROLOGI
KUALANAMU
Beliau adalah Bapak Syaiful Azis,
atau yang akrab dipanggil Pak Azis atau
Babe. Pak Azis saat ini menjabat
sebagai Kepala Unit Pengamatan Udara
Permukaan, Seksi Observasi, Stasiun
Meteorologi Kualanamu. Pak Azis adalah
pengamat cuaca senior di Stasiun
Meteorologi Kualanamu. Mengamati
cuaca selama kurang lebih 32 tahun,
beliau dianggap sebagai “sesepuh”
pengamat cuaca.
Berbekal pendidikan Diploma I
Meteorologi, tak sedikit pengamat dan
prakirawan cuaca yang pernah
mengikuti Job Training bersama beliau.
Bahkan, dari kalangan pegawai muda
tersebutlah tercetus sebutan “Babe”
kepada Pak Azis, yang akhirnya
menjadi viral dan berlaku sampai saat
ini.
25
Oleh : Immanuel Saragih
| Edisi Januari 2020
Data DiriSyaiful Azis :
196409071987111001
III-d / Penata Tk. I
Jabatan : PMG Penyelia
Tempat Lahir : Medan
Tanggal Lahir : 07-09-1964
Perjalan KarierSetelah melalui
pendidikan Diploma I
Meteorologi di Balai
Pendidikan dan Pelatihan
Meteorologi dan Geofisika
(BPLMG) pada tahun 1987,
Pak Azis memulai tugas
sebagai pegawai BMKG di
Stasiun Meteorologi
Meulaboh, Aceh sebagai
pengamat cuaca. Setelah 10
tahun bertugas di Meulaboh,
beliau pindah tugas ke
Stasiun Meteorologi Polonia,
Medan. Sejak tahun 1999,
beliau menjadi pengamat
cuaca di Stasiun Meteorologi
Polonia sampai akhirnya
berpindah menjadi Stasiun
Meteorologi Kualanamu
hingga saat ini.
Pria yang memiliki hobby
menyanyi ini merupakan
pengamat cuaca senior di
Stasiun Meteorologi
Kualanamu, yang sejak
tahun 2011 dipercaya
menjadi Kepala Unit
Pengamatan Udara
Permukaan. Sebagai seorang
Kepala Unit, beliau menjadi
koordinator dari pengamat
cuaca di Stamet Kualanamu.
| Edisi Januari 202026
Kesan Selama
Menjadi Pengamat CuacaBabe menjalani tugas
sebagai pengamat cuaca sudah
lebih dari 32 tahun. Selama
menjadi seorang pengamat
cuaca, beliau menekankan
prinsip “menikmati” setiap
langkah dalam pekerjaannya,
enjoy dan mengalir seperti air.
Sejak diangkat menjadi seorang
PNS, tak pernah terlintas di
pikiran seorang Pak Azis untuk
menjadi seorang pejabat karena
akan menghadapi beratnya
tugas dalam mengatur pegawai
lainnya. Dalam perjalanan
kariernya, Pak Azis pernah
mendapat tawaran untuk
dipromosikan menjadi Kepala
Stasiun di daerah luar Kota
Medan, namun ditolak karena
beliau sudah merasa jenuh
untuk bertugas di daerah dan
telah merasa nyaman bekerja di
Kota Medan karena dekat
dengan keluarga.
Hal yang paling diingat Babe
selama bertugas sebagai
pegawai BMKG adalah saat
mengikuti diklat, diantaranya
diklat PMG Terampil, diklat
Meteorologi Penerbangan, diklat
Obsevasi Meteorologi. Saat
mengikuti diklat, beliau
merasakan perhatian yang
diberikan oleh pimpinan. Selain
itu, medapatkan sertifikasi
Aeronatical Meteorological
Observer (AMO) di masa
menjelang akhir masa
pengabdian sebagai pengamat
cuaca merupakan suatu
kebanggaan tersendiri yang
dirasakan oleh Babe.
27| Edisi Januari 2020
Pengalaman bekerja yang tidak terlupakan bagi pria penerima
Satya Lencana Karya Satya 30 tahun ini adalah saat dirinya
merangkap tugas sebagai pengamat cuaca yang dinas operasional
sekaligus sebagai Bendahara Keuangan sewaktu di Stasiun
Meteorologi Meulaboh. Kurangnya pegawai menjadi alasan beliau
untuk turun tangan ikut serta membantu menjadi salah satu
pengurus keuangan di kantor. Dinas pibal, membuat gas, observasi,
membuat laporan bulanan keuangan menjadi rutinitas beliau setiap
bulan, sampai pada suatu saat beliau jatuh sakit. Tapi semangat
mengabdi kepada negara menjadi penyemangat beliau untuk tetap
bertahan dan menjalankannya dengan baik.
Harapan Kepada Pegawai Muda
Sebagai seorang pegawai senior,
Babe berharap kepada seluruh
pegawai muda BMKG untuk
lebih smart dengan memiliki
pola pikir yang lebih baik dan out
of the box untuk mendukung
kemajuan BMKG di masa depan.
Setiap pegawai juga diharapkan
memiliki dan mempertahankan
motivasi bekerja dengan baik.
Terkhusus untuk Stasiun
Meteorologi Kualanamu, Babe
berharap agar pimpinan lebih
“Tut Wuri Handayani” dalam
memberikan dukungan dan
support kepada seluruh
anggotanya untuk bekerja
dengan baik.
| Edisi Januari 202028
BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA
STASIUN METEOROLOGI KELAS I KUALANAMU – DELI SERDANG