12

Edisi 3

  • Upload
    argha24

  • View
    332

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Edisi 3
Page 2: Edisi 3

Alhamdulillah yaa, subhanallah... akhirnya Shiro Magz dengan sukses bisa menapaki edisi ketiga dengan nafas sedikit tersengal. Memang butuh

usaha ekstra untuk tetap mempertahankan sesuatu daripada untuk mendapatkannya. Ya itu adalah

resiko dan bayang-bayang ketakutan yang semakin mencekam, namun dengan kemantapan hati kami

dengan setia akan terus bersama para pembaca semua karena kami menganggap bahwa kreasi tidak

membutuhkan putus asa. Karena itulah, meski dengan nafas Senin-Kamis, kami tetap berusaha menampilkan hal yang sudah lama kita lakukan,

serta sedikit menyisipkan informasi yang kami rasa perlu untuk diketahui. Tidak ketinggalan rubrik

opini yang semakin kesini semakin ngawur isinya.

Seperti biasa, di edisi sebelumnya, kami mengucapkan banyak terimakasih atas sambutan

serta apresiasi teman-teman semua. Kami berharap masukan-masukan serta support teman-teman

semua terus tanpa henti tertuju pada kami sehingga kami merasa perjuangan kami untuk terus menulis tidak menjadi sia-sia. Ucapan terimakasih sebesar-

besarnya kami ucapkan kepada kontributor edisi kedua, HPP (Hening) dan NOF (Nofi Maria), yang

dengan rela hati walaupun ada sedikit pemaksaan dari kami yang telah menyumbangkan pemikirannya

untuk mengisi halaman di rubrik majalah ini. Jika ada kata yang lebih pantas dan lebih besar daripada

kata terimakasih untuk menyampaikan ungkapan rasa syukur, pasti sudah kami berikan jauh-jauh hari. Diharapkan kedua kontributor tersebut bisa menjadi

cambuk bagi teman-teman yang lain untuk bisa lebih bersemangat untuk sekedar iseng belajar

menulis. Yaa, namanya juga freelance jadi belum ada saldo yang bisa kami berikan kepada

kontributor. Atau mungkin dari teman-teman yang sudah mengalami manisnya dunia kerja bisa dengan

mudah untuk mendonasikan separuh atau lebih gajinya untuk membuat media ini semakin “wah”.

Kami pikir caranya cukup mudah, kami mempercayakan salah satu dari teman kita yang

memiliki nomor hape 085645720318 / 085314441114 untuk menerima segala bentuk

sumbangan serta donasi yang masuk dalam bentuk apapun tanpa melapor ke ketua RW terdekat. Cukup

kirimkan pesan singkat atau telepon untuk mengetahui transaksi lanjutan.

Sekapur Tulis

1 | Shiro Magz

Page 3: Edisi 3

Tentunya bulan Mei sudah meninggalkan kita. Dan bulan Juni sudah mulai merangkul kita untuk tetap bangun (bagi yang sudah bangun) dan membangunkan kita (bagi yang masih tidur) dari tidur panjang bahwa ternyata memang waktu tidak pernah memberikan toleransi bagi seseorang yang malas. Satu detik yang lalu pun tidak akan pernah bisa kita ulang. Kecuali teori tentang mesin waktu yang beberapa dekade lalu dipaparkan oleh John Titor yang mengaku berasal dari tahun 2030 dan kembali ke masa dimana komputer pertama, IBM, dibuat dan dengan misi mengambil komputer tersebut yang notabene merupakan komputer dengan sistem terbaik dan seimbang (diambil dari berbagai sumber yang belum jelas tingkat kebenaran serta kepercayaannya, .red). Yang perlu kita sadari adalah usia kita semakin tua satu bulan. Sudah saatnya kita semua sadar bahwa hidup terlalu singkat untuk dijadikan sebuah permainan dimana kita menjadi objeknya. Sudah saatnya kita bangkit untuk menjadi, minimal seorang pembantu sutradara dalam hidup kita sendiri. Kesuksesan adalah milik semua orang yang menginginkannya. Bukan begitu mas Frandy? =)

Tanggal 17 Mei lalu merupakan hari komunikasi Internasional. Kami yakin para pembaca setia baru tahu bahwa pernah ada hari komunikasi. Tepatnya 17 Mei tahun 1865, dengan ditandatanganinya perjanjian oleh wakil dari 20 negara yang berkumpul di Paris, berdirilah International Telegraph Union. Hari pendirian organisasi telegraf internasional ini hingga kini diperingati sebagai Hari Komunikasi Internasional. Pada tahun 1906, berdiri pula organisasi internasional lain di bidang telekomunikasi dengan nama International Radiotelegraph Union. Akhirnya pada tahun 1934, kedua organisasi itu dilebur menjadi satu dengan nama International Telecommunication Union yang kini menjadi salah satu badan resmi PBB. Semoga hari telekomunikasi yang diperingati secara kurang meriah itu bisa menjadikan kami tetap tegar untuk selalu berusaha menjalin komunikasi antar alumnus SMA Negeri 2 Pare, khususnya IPA 2 tahun 2008.

Akhirnya kami ucapkan banyak terimakasih kepada para pembaca sehingga media ini bisa menjadi penyejuk hati kala dilanda rindu, menjadi teman dekat saat rasa jenuh setelah aktifitas sehari-hari, atau mungkin sekedar menjadi teman bobo' bagi yang belum punya suami/istri. Pesan kami adalah jangan pernah merasa puas akan sesuatu yang telah kita lakukan, karena kepuasan yang terlalu dini akan mengantarkan kita pada pahitnya rasa sesal di kemudian hari.

Salam dan selamat membaca ! [] AAC

“Yang perlu kita sadari adalah usia kita semakin tua satu bulan. Sudah saatnya kita semua sadar bahwa hidup terlalu singkat untuk dijadikan sebuah permainan dimana kita menjadi objeknya...”

2 | Shiro Magz

Page 4: Edisi 3

piniUAN – Ujian Akhir Nasional. Agaknya sudah lama kita tidak mendengar dan merasakan sensasi menunggu kedatangan UAN. Memang jika pada fase sekolah menengah pertama sampai sekolah menengah atas, UAN menjadi tamu spesial yang menyambangi kehidupan kita setiap 3 tahun sekali selama 2 kali berturut-turut. Ada perasaan senang ketika UAN sudah dekat, dengan alasan masa pelajaran di sekolah sudah mendekati batas maksimum. Pun juga ada yang merasa was-was karena UAN, yang memang dari dulu, menjadi penentuan berhasil tidaknya kita menerima pelajaran selama 3 tahun terakhir. Tapi yang terkadang membuat kita bertanya adalah, bukankah tidak adil jika waktu 3 tahun ditentukan berhasil atau tidaknya hanya dengan 3 hari. Dan jawabannya adalah, pasti tidak.

Ngomong-ngomong tentang UAN, ternyata tidak hanya kaum pelajar SMP dan SMA -sederatat- yang dibuat bingung. Panitia pelaksana UAN pun kelabakan. Maraknya isu kebocoran soal menjadi pengantar yang lumayan ramai diperbincangkan di media-media informasi. Bahkan menurut saya, proses kasus korupsi yang memang sudah sangat lama sekali tidak pernah selesai bisa dikalahkan dengan isu ini. Mulai siapa saja oknum yang bertanggung jawab atas kebocoran ini, sampai strategi untuk mencegahnya, walaupun memang setiap tahun dengan berbagai cara sudah dilakukan tetap tidak bisa menghentikan oknum yang dimaksud. Dan ini adalah pertanda yang bisa dibilang buruk, karena sangat jarang ditemukan organisasi bahkan pribadi yang masih menjunjung tinggi nilai kejujuran (bahkan penulis pun masih berusaha keras untuk jujur, dimulai dari jujur terhadap diri sendiri). Karena bahkan oknum polisi, yang notabene menjadi pengaman soal UAN pertama setelah soal keluar dari sidang pembuatan soal, bisa terlibat dan menjadi subjek kunci dalam masalah ini.

Belum lagi masalah kecurangan yang dilakukan oleh peserta UAN. Pemerintah pun kualahan untuk menanggulangi hal ini. Sampai memasang kamera pengintai pada semua kelas diadakannya UAN. Tapi sungguh luar biasa dukungan dari oknum pengajar kepada siswanya, dengan memberi kelonggaran untuk contekan. Guru mana sih yang rela nama sekolahnya dan namanya tercoreng gara-gara ada siswanya yang tidak lulus? Bisa-bisa sekolah bersangkutan menjadi tidak laku di tahun-tahun berikutnya.

3 | Shiro Magz

U

A

N

Page 5: Edisi 3

Sebelum terlalu jauh berpikir dengan persepsi yang saya berikan seperti di atas karena saya pikir bisa menimbulkan fitnah dan bisa-bisa dilaporkan pada KOMNAS HAM karena memcemarkan nama baik, saya mencoba menuliskan persepsi dari sudut pandang siswa dalam menyambut pesta terbesar dalam kehidupan pendidikannya. Mayoritas para siswa memandang bahwa kelulusan hanya ditentukan oleh nilai akhir yang keluar pada hasil UAN. Jika di bawah standar yang diberikan berarti tidak lulus, pun juga sebaliknya, jika nilai di atas standar maka dinyatakan lulus. Sehingga di sini para siswa mulai berpikir bahwa “saya harus mendapatkan nilai di atas standar minimal agar lulus”. Maka bagi seseorang yang sadar bahwa dia masih belum masuk dalam kategori pintar, akan melakukan berbagai cara agar bisa mendapatkan nilai yang baik. Bahkan strategi-strategi baru di buat untuk mempermudah mencari contekan. Saya yakin bahwa orang paling bodoh di sekolah pun, tidak akan mau mengulang ujian lagi karena gagal dalam UAN. Sampai di sini saya berpikir bahwa, UAN ternyata dan memang terbukti, benar-benar tidak mendidik siswa untuk belajar. Tapi mohon maaf sampai sekarang pun saya masih belum bisa memberikan solusi atas permasalah ini. Karena sungguh banyak permasalahan di Indonesia yang sampai detik ini masih buram. “Bahkan jin iprit pun tidak bisa menyelesaikan permasalahan di Indonesia”. []AAC

“Saya yakin bahwa orang

paling bodoh di sekolah

pun, tidak akan mau

mengulang ujian lagi

k a r e n a g a g a l d a l a m

UAN...”

4 | Shiro Magz

Page 6: Edisi 3

pa yang terjadi sejak manusia terlahir di dunia sampai manusia kembali seperti saat terlahir (baca lansia) ? ATahapan-tahapan kehidupan yang dialami semua orang sejak lahir sampai mati akan dibahas dalam tulisan ini. Tahapan ini khususnya terkait perkembangan jiwa manusia dari lahir sampai lanjut usia. Tahapan ini melalui urutan tertentu dan tidak dapat dilompati, karena tahap sebelumnya merupan fondasi bagi tahap berikutnya. Tiap tahap mempunyai ciri dan target tertentu yang harus dicapai agar perkembangan kepribadian mencapai optimal.

Bagaimana bila tahapan-tahapan itu tidak dicapai oleh individu?Temukan jawabannya dengan menyelesaikan membaca tulisan ini. Teori yang akan dibahas disini adalah Teori Erik Erikson (Teori Perkembangan Psikososial) yang terdiri dari 8 tahap kehidupan.

Fase I : Sense of Basic Trust vs Sense of Mistrust

Fase ini terjadi saat usia 0-18 bulan.. Saat fase ini, bayi mengalami fase oral (The infant “lives and loves with' its mouth). Hal ini dapat dilihat dari perilaku bayi yang suka memasukkan benda/mainan ke dalam mulutnya. Dalam memenuhi kebutuhannya anak sangat tergantung pada lingkungan. Lingkungan yang dimaksudkan disini adalah semua yang ada di sekitar anak, terutama ibu / pengasuh. Pengasuh diharapkan peka terhadap kebutuhan anak dan sebaiknya setiap kebutuhan anak segera dipenuhi. Model asuhan yang digunakan adalah Tender Loving Care (Penuh kasih sayang). Apabila lingkungan/pengasuh anak tidak terlalu memperhatukan kebutuhan anak, anaka akan menjadi pasif. Apabila Kebutuhan anak terpenuhi (berhasil), akan terbentuk TRUST dan anak akan mempunyai rasa percaya pada lingkungan. Bila kebutuhan anak tidak terpenuhi (gagal), yang terjadi adalah hal sebaliknya, MISTRUST, yaitu anak tidak percaya bahwa lingkungan akan membantunya sehingga akan muncul rasa takut. Sekarang bila ada pertanyaan, “Apakah setiap kebutuhan anak harus dipenuhi?” Jawabannya adalah kembali pada konsep “Sesuatu yang seimbang itu lebih baik daripada sesuatu yang berlebihan/kekurangan”. Contoh yang yang banyak ditemui dalam pola asuh anak di masyarakat adalah bila seorang bayi/anak terjatuh di lantai, pengasuh yang menyalahkan lantainya dan mengatakan “Ini yang nakal lantainya, udah tidak apa-apa ya nak”. Bila hal ini dilakukan oleh pengasuh secara terus menerus, maka akan terbentuk memori dalam otak bayi bahwa “Saya tidak salah, yang salah adalah lantai/lingkungan di sekitar saya”. Contoh yang lain adalah bila semua kebutuhan anak dipenuhi oleh lingkungannya/pengasuhnya, hal ini juga tidak baik karena akan timbul memori pada diri anak bahwa lingkungannya bisa dipercaya dan nantinya akan mudah ditipu.

Fase II : Sense of Autonomi vs Sense of Shame and Doubt

Fase ini terjadi saat usia 18 bulan-3 tahun. Pada fase ini, adanya Basic Trust (terhadap lingkungan), anak sudah mulai bisa bicara (menyatakan keinginan), mulai bisa mengontrol spinchter dan gerakan motoriknya (berjalan). Pada fase ini, lingkungan/pengasuh hendaknya memberi kesempatan anak mengembangkan kemampuan kontrolnya (Holding on and letting go). Sikap lingkungan sebaiknya tegas dan menentramkan, jadi bukan galak dan selalu melarang. Fase ini berhasil dilalui anak bila anak bisa mengembangkan rasa mampu diri secara wajar dan anak mempunyai kemantapan langkah (nantinya). Bila gagal, anak akan didominasi rasa ragu-ragu dan malu dan kurang bisa mengarahkan diri sendiri. Erikson mengatakan fase ini sebagai “back bone” dalam fase-fase perkembangan anak.Pada fase ini anak sudah bisa berjalan dan ia akan mencoba melakukan sesuatu yang dasar, seperti mengambil gelas di meja, naik tangga perlahan-lahan. Rasa percaya pada lingkungan (fase) yang sudah terbentuk merupakan modal bagi anak, selain sikap lingkungan yang mendukung, memberi kesempatan anak untuk mencoba. Jadi disarankan bagi pengasuh anak pada usia dan fase ini, untuk sabar mendukung anak dan tidak hanya memarahi anaknya.

EH

KI

D

S

U

U

P

L

A

KN

IS

5 | Shiro Magz

Keprofesian

Page 7: Edisi 3

Fase III : Sense of Inisiative vs Sense of Guilty baik, maka memasuki remaja relatif tampa gejolak. Fase ini terjadi bersamaan dengan onset pubertas

Fase ini terjadi saat usia 3-5 tahun. Bekal anak pada fase (perubahan fisik) dan sejalan dengan mulainya ini adalah basic trust dan rasa otonomi. Anak secara perubahan psikologis dan sosial. Pada fase ini, remaja aktif memasuki dunjia dengan suaranya, gerakannya, mencoba-coba peran (mencari identitas yang pas), dan rasa ingin tahunya. Anak selalu ingin mencoba mempunyai beberapa idola yang mungkin berubah-(bereksperimen) dan muncul daya kreativitas. Sikap ubah. Sikap lingkungan hendaknya memberikan lingkungan / pengasuh adalah seharusnya memberi kesempatan dan pengarahan sehingga anak mantap kesempatan dan dukungan anak untuk berinisiatif dengan rasa identitasnya termasuk social role dan walaupun anak belum menghasilkan sesuatu yang gender role. Berhasil bila remaja mampu b e r a r t i . H i n d a r i u n t u k m e l a r a n g d a n menyelesaikan masa adolesensinya (identity crisis) memarahi/menghukum. Fase ini berhasil dilalui bila dengan mencapai identitas diri yang mantap. Gagal anak muncul rasa inisiatif dan daya kreativitasnya. bila remaja tetap dalam identity crisis dengan Gagal bila lingkungan tidak menghargai usaha-usaha kebingungan dalam peran sosial dan atau seksual anak sehingga anak akan diliputi rasa bersalah. Contoh d e n g a n s e m u a d a m p a k n y a .perilaku anak pada fase ini adalah anak menyobek- Contohnya adalah pengguna narkoba (bila gagal dalam nyobek kertas, membanting mainan, mencoret-coret fase ini).dinding. Ini adalah perilaku anak karena ia ingin bereksperimen. Jadi anak jangan langsung dimarahi Fase VI : Sense of Intimacy vs Sense of Isolationkarena anak tidak akan mau untuk mencoba lagi sehingga timbul rasa bersalah pada diri anak. Fase ini terjadi pada usia 21-40 tahun. Fase ini adalah

fase “to love and to work”, bisa mencintai dan dicintai, Fase IV : Sense of Industry vs Sense of Inferiority bisa berkarya dan diterima secara sosial. Yang harus

dicapai adalah rasa kedekatan dengan lingkungan, Fase ini terjadi pada usia 5-13 tahun (usia sekolah terutama pasangannya. Bila tidak tercapai yang terjadi dasar). Bekal anak adalah sense of trust, autonomy, adalah rasa terisolasi. inisiative. Anak mempunyai rasa ingin berkarya (bagaimana suatu benda itu dibuat dan fungsinya), rasa Fase VII : Sense of Generativity vs Sense of ingin bersosialisasi (mencari teman). Sikap lingkungan Stagnationseharusnya memberi pujian dan bimbingan untuk hasil karyanya agar muncul rasa industrinya, dan tidak Fase ini terjadi pada usia 40-60 tahun. Fase ini adalah enggan untuk berkarya; beri kesempatan untuk Establishing and guiding the next generation. bersosialisasi dan dorong anak agar mampu dan mau Hidupnya sudah mantap, fungsi utama adalah sebagai meyelesaikan tugas. Fase ini berhasil dilalui bila anak oang tua dalam membesarkan dan membimbing anak-diliputi rasa/keinginan untuk berkarya. Gagal bila anaknya serta generasi di bawahnya. Disamping itu muncul rasa rendah diri pada diri anak, hal ini karena juga perlu produktif dan kreatif. Berhasil bila anak sering dihina, direndahkan dan diremehkan. kepribadian semakin matur. Gagal bila terjadi stagnasi.Contohnya adalah saat anak membuat layangan, meski hasilnya kurang sempurna, pengasuh sebaiknya Fase VIII : Sense of Integrity vs Sense of Despairmendukung, memberi penghargaan dan memberikan masukan pada anak agar karyanya bisa lebih Fase ini terjadi pada usia 60 tahun-meninggal. Yang berkembang. seharusnya dicapai adalah kebijaksanaan dan

kebahagiaan di masa tua. Merasa segalanya sudah Fase V : Sense of Identity vs Sense of Role of tercukupi. Bila tidak tercapai, maka timbul rasa Confusion keputusasaan/kekecewaan/kehilangan harapan.

Fase ini terjadi pada usia 13-21 tahun. Bekalnya adalah [] ANCAN, dari bahan kuliah Psikiatrifase perkembangan awal (sense of trust, autonomy, inisiative, industry). Bila fase sebelumnya berlangsung

6 | Shiro Magz

Page 8: Edisi 3

Uang memang tidak bisa membeli kebahagiaan. gembira dan tanpa beban. Bahwa jika kita senang dan gembira Kalimat tersebut yang pertama kali ada di pikiran saya ketika dalam bekerja, maka pastikan pekerjaan itu merupakan hobi membaca buku ini. Buku bersampul pink ini sangat pas bagi dan minat kita sejak dulu. [] AACteman-teman yang baru lulus atau fresh graduate dan siap mencari kerja. Dimulai dari sebuah ambisi menjadi sarjana, Tari rela menyandang gelar tambahan di belakang gelar sarjananya, sarjana utang. Karena memang untuk mencapai gelar sarjananya dia rela meminjam uang kemana-mana. Kemudian masuk menjadi seorang reporter di sebuah stasiun televisi berita untuk menafkahi hidupnya dan membayar utangnya. Awan Angkasa, pegawai Bank Madani yang terpaksa menjalani pekerjaannya karena sebuah kewajiban yang jatuh ke pundaknya sepeninggal ayahnya. Mencoba mencintai pekerjaan sebagai seorang bankir namun memang tidak bisa. Prama, lulusan teknik perminyakan yang hidupnya dipenuhi target. Lulus tepat waktu dan langsung direkrut oleh perusahaan minyak multinasional dan berstatus sebagai International Mobile Employee. Hidup bergelimang harta membuat mata hatinya seakan buta. Tokoh-tokoh lain seperti Gusti, Opiq, Mbak Dudu, dan yang lain turut menyumbang pengalaman yang berharga untuk hidup ini.

Kisah yang sangat menarik diberikan oleh buku ini. Judul : 23 EpisentrumSelain pengalaman yang mungkin nanti terjadi setelah kita Jenis : Novellulus dari mahasiswa, juga mengajarkan kita bahwa bekerja Pengarang : Adenita (Yuli Anita)bukan hanya sesuatu yang harus dilakukan untuk mencetak Penerbit : Grasindouang. Bekerja lebih dari sekedar datang, melakukan pekerjaan, Tebal : 278 halamanpulang, lalu rekening bertambah di awal bulan. Bekerja Tahun Terbit : 2012merupakan ibadah yang harus dilakukan dengan hati yang

7 | Shiro Magz

Resensi 23 Episentrum : Perjalanan mata, hari, dan hati

Kecerdasan memang bukanlah sebuah anugerah atau bawaan lahir. Walaupun memang terkadang ada anak manusia yang dianugerahi otak yang lebih cerdas. Kuncinya adalah ketekunan dan support dari orang-orang terdekat, orang tua. Ben Carson adalah salah satunya. Ben kecil bukanlah manusia pintar layaknya Einstein yang memang sudah menunjukkan “kegilaannya” terhadap sains. Hari-harinya selalu dipenuhi dengan warna merah di kertas ujiannya. Memang sebuah ketekunan adalah kuncinya. Tekun membaca. Kasih sayang seorang ibu juga sangat tergambar jelas di film ini. Seorang ibu yang memang buta huruf tanpa menyerah memberikan dorongan semangat kepada anaknya untuk selalu bisa menghadapi ujian-ujian sekolahnya.

Film ini beralur flashback yang berawal dari bayi kembar siam di kepala yang harus dipisahkan. Adegan demi adegan ditayangkan dengan begitu jelas, bagaimana seorang Benjamin Carson memulai perubahan besar dalam hidupnya. Mulai dari kebodohannya, kenakalan, sampai kepada kesuksesan yang membuatnya terkenal di bidang ahli bedah internasional. Film ini sungguh menginspirasi dan mungkin menjadi pelipur hati bagi teman-teman yang mempunyai keterbatasan dalam sains. Memberikan jawaban atas bagaimana caranya keluar dari belenggu kebodohan. Dan kesimpulannya adalah, film ini harus menjadi konsumsi wajib bagi seseorang yang memang belum pintar namun berusaha menjadi agak pintar baru kemudian pintar. [] AAC

FILM : Gifted hands of Ben Carson Story

Page 9: Edisi 3

Plus+++

8 | Shiro Magz

Serba-serbi FotografiSerba-serbi FotografiDunia fotografi semakin hari semakin diminati di lingkungan mahasiswa, sejak kamera D-SLR kelas entry level semakin banyak serta semakin masuk dalam daftar kantong mahasiswa. Memang aktifitas “jeprat-jepret” semakin mengajak kita untuk jalan-jalan sekedar mencari tempat yang akan menjadi bidikan lensa kita. Menjadi kebanggan tersendiri jika hasil jepretan kita mendapatkan apresiasi berupa nilai yang diberikan oleh fotografer lain pada salah satu situs fotografi terbesar di Indonesia (fotografer.net ,red). Serta menjadi kepuasan batin ketika hasil kita terpampang menjadi juara lomba fotografi.

Sedikit saja pengenalan tentang jenis fotografi yang mayoritas digunakan oleh para fotografer entry level Indonesia.

Landscape photography

Kategori ini merupakan kategori yang paling banyak dicoba oleh para fotografer muda yang sedang mengasah bakat fotografinya. Fotografi jenis ini mengeksflorasi keindahan alam. Lensa yang digunakan untuk fotografi landscape biasanya menggunakan lensa wide. Karena lensa jenis ini mampu mengambil areal objek dengan sangat lebar. Sehingga cakupan gambar yang dapat terambil semakin luas.

Macro photography

Berbeda dengan kategori landscape, fotografi macro justru mengeksflorasi sesuatu yang kecil. Atau biasa disebut objek liliput di lingkungan fotografer. Fotografi makro lebih tertari pada sesuatu yang tidak tampak oleh mata biasa. Oleh sebab itu lensa yang digunakan juga lensa khusus makro. Kelemahan dari fotografi ini adalah harga lensa yang cenderung mahal.

Portrait photography

Biasa disebut foto dengan objek manusia, atau menggunakan model sebagai objek fotografi. Mayoritas fotografer yang menganut aliran ini mengeksflorasi teman perempuannya untuk menjadi model. Dan ciri utama dari hasil foto ini adalah, objeknya terlihat sangat seksi sehingga bisa merangsang pikiran-pikiran liar kita untuk menerjemahkan maksud dan tujuan Si Fotografer. []AAC

Page 10: Edisi 3

1. Lir-ilir, Lir-ilir ( bangunlah, bangunlah ) Tandure wus sumilir ( Tanaman sudah bersemi ) Tak ijo royo – royo ( Demikian menghijau ) Tak sunggu temanten anyar ( bagaikan pengantin baru )Makna : Sebagai umat Islam kita diminta bangun. Bangun dari keterpurukan, bangun dari sifat malas untuk lebih mempertebal keimanan yang telah ditanamkan oleh Allah SWT dalam diri kita yang dalam ini, dilambangkan dengan tanaman yang mulai bersemi dan demikian menghijau.

Terserah kepada kita, mau tetap tidur dan membiarkan tanaman iman kita mati atau bangun dan berjuang untuk menumbuhkan tanaman tersebut hingga besar dan mendapatkan kebahagiaan seperti bahagianya pengantin baru.

2. Cah angon, cah angon ( Anak gembala, anak gembala ) Penekno Blimbing kuwi ( Panjatlah ( pohon ) belimbing itu ) Lunyu – lunyu penekno ( Biar licin dan susah tetaplah kau panjat ) Kanggo mbasuh dodotiro ( untuk membasuh pakaianmu )Makna :

Disini disebut anak gembala karena oleh Allah SWT, kita telah diberikan sesuatu untuk digembalakan yaitu HATI. Bisakah kita meggembalakan hati kita dari dorongan hawa nafsu yang demikian kuatnya? Si anak gembala dimana memanjat pohon belimbing (bergerigi lima). Gerigi Buah belimbing disini menggambarkan Rukun Islam. Jadi meskipun susah kita harus tetap memanjat pohon belimbing tersebut dalam arti sekuat tenaga kita tetap berusaha menjalankan Rukun Islam apapun halangan dan resikonya. Lalu apa gunanya ? Gunanya adalah untuk mencuci pakaian kita yaitu pakaian Taqwa

3. Dodotiro, dodotiro ( Pakaianmu, pakaianmu ) Kumitir bedah ing pinggir ( terkoyak – koyak di bagian samping ) Dondomono, Jlumatono ( Jahitlah, Benahilah !! ) Kanggo sebo mengko sore ( untuk menghadap nanti sore )Makna :

Pakaian Taqwa kita sebagai manusia biasa pasti terkoyak dan berlubang disana sini, untuk itu kita diminta untuk selalu memperbaiki dan membenahinya agar kelak kita sudah siap dipanggil menghadap Allah SWT.

4. Mumpung padhang rembulane ( Mumpung bulan bersinar terang ) Mumpung jembar kalangane ( mumpung banyak waktu luang ) Yo surako surak iyo !!!! ( Bersoraklah dengan sorakan Iya !!)

Makna : Kita diharapkan melakukan hal – hal di atas ( no. 1 -3 ) ketika kita masih sehat ( dilambangkan dengan terangnya bulan ) dan masih mempunyai banyak waktu luang dan jika ada yang mengingatkan untuk kearah kebaikan dan mempertebal iman kita maka jawablah dengan Iya !!! [] NOF

9 | Shiro Magz

a n c r kf t s w lp d j y vm g b q z

Kawruh

J o w oLIR ILIR( TEMBANG DAKWAH SUNAN KALIJAGA )

Page 11: Edisi 3

poshKontroversi

Page 12: Edisi 3

Kontributor Edisi 3 :

ANCANNOFAAC