Upload
syarifah-humaira-almudhir
View
225
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
nn
Citation preview
BAB I
DATA PENGAMATAN
Konsentrasi larutan standard NaOH = 0,5 M
Konsentrasi asam asetat = 0,15 M; 0,25 M; 0,35 M; 0,45M
Perbandingan volume kloroform : CH3COOH = 1: 2
Volume kloroform yang digunakan untuk setiap konsentrasi = 10 ml
Tabel 1.1 Titrasi Larutan Asam Asetat Sebelum Penambahan KloroformKonsentrasi Asam Asetat
(M)Konsentrasi NaOH (M) Volume Titrasi NaoH
(mL)0,15 0,5 40,25 0,5 9,90,35 0,5 14,80,45 0,5 15,7
Tabel 1.2 Titrasi Larutan Asam Asetat Setelah Penambahan Kloroform pada suhu 30oC
Konsentrasi Asam Asetat (M)
Konsentrasi NaOH (M) Volume Titrasi NaoH (mL)
0,15 0,5 3,60,25 0,5 7,90,35 0,5 12,80,45 0,5 14,8
Tabel 1.3 Titrasi Larutan Asam Asetat Setelah Penambahan Kloroform pada suhu 40oC
Konsentrasi Asam Asetat (M)
Konsentrasi NaOH (M) Volume Titrasi NaoH (mL)
0,15 0,5 3,50,25 0,5 7,10,35 0,5 12,20,45 0,5 13,3
BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Pengolahan Data
Tabel 2.1 Pengolahan Data Konsentrasi CH3COOH yang Terdistribusi Pada suhu 30oC
Konsentrasi awal
CH3COOH (M)
Konsentrasi CH3COOH
yang sebenarnya
(C0)
Konsentrasi CH3COOH
yang terdistribusi
dalam air (C1)
Konsentrasi CH3COOH
yang terdistribusi ke
dalam kloroform (C2)
Kd α
0,15 0,2 0,18 0,02 9 0,90,25 0,49 0,38 0,11 3,45 0,770,35 0,74 0,64 0,1 6,4 0,860,45 0,78 0,74 0,04 18,5 0,94
Tabel 2.2 Pengolahan Data Konsentrasi CH3COOH yang Terdistribusi Pada suhu 40oC
Konsentrasi awal
CH3COOH (M)
Konsentrasi CH3COOH
yang sebenarnya
(C0)
Konsentrasi CH3COOH
yang terdistribusi
dalam air (C1)
Konsentrasi CH3COOH
yang terdistribusi ke
dalam kloroform (C2)
Kd α
0,15 0,2 0,175 0,025 7 0,870,25 0,49 0,35 0,14 2,5 0,710,35 0,74 0,61 0,13 4,69 0,820,45 0,78 0,66 0,12 5,5 0,84
2.2 Pembahasan
Distribusi merupakan suatu cara pembagian zat terlarut dalam dua pelarut
yang tak bercampur hingga tercapai suatu keadaan kesetimbangan. Dalam
percobaan ini terjadi proses pendistribusian asam asetat ke dalam air dan
kloroform. Asam asetat merupakan senyawa semi polar (senyawa yang dapat larut
dalam pelarut polar yaitu pelarut yang memiliki gaya tarik antar molekulnya kuat
dan pelarut non polar yaitu pelarut yang gaya tarik antar molekulnya tidak kuat).
Oleh karena itu asam asetat larut dalam air yang merupakan pelarut polar dan juga
dapat larut dalam kloroform yang merupakan pelarut non polar. Pada percobaan
ini, larutan asam asetat yang digunakan memiliki variasi konsentrasi, yaitu 0,15
M, 0,25 M, 0,35 M dan 0,45 M.
Variasi konsentrasi ini bertujuan untuk mengamati pengaruh konsentrasi
terhadap distribusi zat terlarut antara dua pelarut yang tidak bercampur (Sukardjo,
1997). Pada percobaan ini dimana larutan asam asetat yang larut dalam air
(lapisan airnya) diambil, kemudian dititrasi dengan NaOH 0,5 M dan indikator pp.
Pada titik akhir titrasi terjadi perubahan warna dari bening menjadi merah muda.
Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O
Pada proses titrasi digunakan larutan standard NaOH 0,5 M dan diperoleh
konsentrasi asam asetat yang sesungguhnya sebesar 0,2 M, 0,49 M, 0,74 M, 0,78
M. Kemudian larutan asam asetat dicampur dengan kloroform untuk masing-
masing konsentrasi. Asam asetat terlarut dalam air sehingga terlihat bidang batas
antara air dan kloroform (Dogra, 1990).
Bila dua macam pelarut yang tidak bercampur dimasukkan ke dalam sebuah
bejana, maka akan terlihat suatu batasan, yang menunjukkan bahwa kedua pelarut
itu tidak bercampur. Dimana pada lapisan atas adalah fasa air dan lapisan
bawah adalah fasa organik (kloroform), hal ini terjadi karena perbedaan densitas,
densitas air sebesar 1,027 gr/ml dan kloroform adalah 1,42 gr/ml pada pelarut air
bersifat polar dan kloroform bersifat nonpolar sedangkan asam asetat bersifat semi
polar dimana dapat larut kedalam pelarut polar maupun non polar. Jika suatu zat
terlarut bercampur, baik dalam pelarut air maupun dalam pelarut kloroform, maka
akan terjadi pembagian kelarutan dalam kedua pelarut tersebut. Sehingga akan
terjadi kesetimbangan, yang berarti zat yang keluar dari pelarut air akan masuk ke
pelarut kloroform dan sebaliknya, sehingga banyaknya zat terlarut dalam dua
pelarut itu akan konstan (Anonimous, 2012).
2.2.1 Pengaruh Konsentrasi CH3COOH Terhadap Distribusi kedalam
Kloroform
Konsentrasi asam asetat yang terdistribusi dalam air lebih banyak
dibandingkan asam asetat yang terdistribusi dalam kloroform . Hal ini
terjadi karena asam asetat cenderung dapat lebih larut dalam air dari pada
dalam kloroform. Ini akibat dari gaya tarik dipol yang lemah antara
molekul non polar, artinya pada saat elektron dari molekul asam asetat
ditarik ke inti oleh molekul kloroform secara lemah, elektron dari molekul
kloroform menolak kehadiran elektron molekul asam asetat kembali
(Keenan.1999).
0.121 0.237 0.380000000000002
0.490
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
Konsentrasi CH3COOH yang terdistribusi dalam airKonsentrasi CH3COOH yang terdistribusi dalam khloroform
Konsentrasi CH3COOH
C CH
3COO
H ya
ngter
distri
busi d
alam
air (C
1)
CCH3
COOH
yang
terdis
tribu
si da
lam kl
orofo
rm (C
2)
Gambar 2.1 Grafik Hubungan Konsentrasi CH3COOH terhadap distribusi kedalam kloroform pada suhu 30oC
Pada gambar 2.1 dapat dilihat bahwa semakin besar konsentrasi
larutan asam asetat, maka semakin banyak juga asam asetat yang
terdistribusi ke dalam air dan kloroform. Tetapi, asam asetat yang
terdistribusi ke dalam air lebih banyak dibandingkan asam asetat yang
terdistribusi ke dalam kloroform. Hal ini dikarenakan air bersifat polar
sehingga lebih banyak menarik asam asetat ke dalam air. Sedangkan
kloroform bersifat non polar, sehingga lebih sedikit menarik asam asetat
ke dalam kloroform.
Pada grafik dapat dilihat bahwa asam asetat yang terdistribusi
kedalam air lebih banyak dan terus meningkat dari konsentrasi 0,2M
sampai dengan konsentrasi 0,78M. Sedangkan asam asetat yang
terdistribusi ke dalam kloroform pada konsentrasi 0,74M mengalami
penurunan sampai dengan konsentrasi 0,78M, sehingga asam asetat yang
terdistribusi ke dalam kloroform lebih sedikit. Hal ini tidak sesuai dengan
teori yang sudah ada, dikarenakan ketidak ketelitian praktikan saat
melakukan percobaan.
2.2.2 Pengaruh Konsentrasi CH3COOH Terhadap Koefisien Distribusi
Berdasarkan hukum Nernst, jika suatu larutan (dalam air)
mengandung zat organik A dibiarkan bersentuhan dengan pelarut organik
yang tidak bercampur dengan air, maka zat A akan terdistribusi baik ke
dalam lapisan air (fasa air) dan lapisan organik (fasa organik). Dimana pada
saat kesetimbangan terjadi, perbandingan konsentrasi zat terlarut A di dalam
kedua fasa itu dinyatakan sebagai nilai Kd atau koefisien distribusi (partisi)
dengan perbadingan konsentrasi zat terlarut A di dalam kedua fasa organik-
air tersebut adalah pada temperatur tetap.
0.18
0.380000000000002
0.640000000000003
0.7400000000000030.175
0.35
0.610000000000001
0.66000000000000302468
101214161820
Kd pada suhu 30C Kd pada suhu 40CKonsentrasi CH3COOH (M)
Koe
fisi
ean
Dis
trib
usi (
Kd)
Gambar 2.2 Grafik Hubungan koefisien distribusi (Kd) terhadap konsentrasi CH3COOH yang terdistribusi kedalam kloroform pada suhu 30oC dan 40oC
Dari Gambar 2.2 menunjukkan bahwa nilai koefisien distribusi (Kd)
pada suhu 30oC dan 40oC semakin besar konsentrasi maka semakin tinggi
nilai koefisien distribusi. Pada suhu 30oC asam asetat yang terdistribusi ke
dalam air dan kloroform lebih banyak dibandingkan pada suhu 40oC. Hal ini
dikarenakan kloroform mempunyai sifat yang mudah menguap, sehingga
pada suhu yang tinggi jumlah kloroform lebih sedikit dibandingkan pada
suhu yang rendah. Hal ini sesuai dengan teori.
Dari grafik dapat dilihat pada suhu 30oC nilai koefisien distribusi turun
pada konsentrasi 0,38M, namun kembali tinggi pada konsentrasi 0,64M
sampai dengan 0,74M. Hal ini sama terjadi pada suhu 40oC namun, nilai
koefisien pada suhu ini tidak terlalu tinggi seperti pada suhu 30oC karena
sifat kloroform yang mudah menguap.
2.2.3 Pengaruh Konsentrasi & Suhu CH3COOH Terhadap Derajat Disosiasi
Disosiasi adalah penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang
lebih sederhana. Derajat disosiasi adalah perbandingan antara jumlah mol
yang terurai dengan jumlah mol mula-mula. Perbandingan konsentrasi zat
terlarut A di dalam kedua fasa itu dinyatakan sebagai nilai Kd atau koefisien
distribusi (partisi) dengan perbadingan konsentrasi zat terlarut A di dalam
kedua fasa organik-air tersebut adalah pada temperatur tetap.
0.2 0.49 0.74 0.780
0.20.40.60.8
11.21.41.61.8
2
α pada suhu 30C α pada suhu 40C
Konsentrasi CH3COOH (M)
Der
ajat
Diso
siasi
(α)
Gambar 2.3 Grafik Hubungan derajat disosiasi terhadap konsentrasi CH3COOH yang terdistribusi kedalam kloroform pada suhu 30oC dan 40oC
Dari grafik 2.3 menunjukkan bahwa, nilai derajat disosiasi pada suhu
30oC dan 40oC semakin besar konsentrasi maka semakin tinggi derajat
disosiasinya. Hal ini sesuai dengan teori bahwa derajat desosiasi (α)
berbanding lurus terhadap konsentrasi yaitu semakin tinggi konsentrasi zat
terlarut (asam asetat) maka semakin besar pula derajat desosiasi ataupun
jumlah mol zat yang terurai. Dari percobaan dapat ditentukan derajat
disosiasi dari mol zat yang terurai dari jumlah mol asam asetat mula-mula
pada tiap-tiap konsentrasi asam asetat. Nilai derajat disosiasi pada suhu
30oC lebih tinggi dibandingkan pada suhu 40oC. Hal ini dikarenakan asam
asetat yang terdistribusi ke dalam air dan kloroform pada suhu yang rendah
lebih banyak dibandingkan pada suhu yang tinggi.
2.2.4 Persen Kesalahan
Pada percobaan yang telah dilakukan, maka nilai-nilai yang dihasilkan
pada hasil perhitungan dari data percobaan belum tentu benar secara teoritis
sehingga dapat diketahui kesalahannya dengan mencari persentasi
kesalahan pada hasil praktikum.
2.89206938388692
3.08632156156288
3.22951761534225
3.27056782244692
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
1.2
1.4
log Percobaan
log teoritis
log
perc
obaa
n
Gambar 2.4 Grafik persen kesalahan (%) hubungan antara logpercobaan
dengan logteoritis pada suhu 30oC
Pada grafik 4.4 menunjukkan persentasi kesalahan yang terjadi pada
praktikum. Pada suhu 30oC persentasi kesalahan yang didapatkan pada
masing-masing konsentrasi 0,18M, 0,38M, 0,64M, dan 0,74M sebesar
106%, 10%, 58%, dan 146%. Besarnya persentasi kesalahan yang terjadi hal
ini disebabkan karena pada saat pembuatan larutan, zat terlarut yang
dilarutkan dalam keadaan lebih atau kurang dari volume yang sebenarnya,
dan juga berlebihan volume larutan NaOH pada saat melakukan titrasi,
sehingga hasil yang dapat jauh berbeda dari hasil yang sebenarnya.
BAB III
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diambil
beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Pada proses titrasi digunakan larutan standard NaOH 0,5 M dan diperoleh
konsentrasi asam asetat yang sesungguhnya sebesar 0,2 M; 0,49 M; 0,74 M;
dan 0,78 M.
2. Air memiliki berat jenis 1 gr/cm3 yang lebih ringan dibandingkan dengan
kloroform yaitu 1,48 gr/cm3.
3. Berdasarkan percobaan, pada suhu 30oC konsentrasi asam asetat 0,2 M
volume asam asetat yang terdistribusi adalah 0,18M, sedangkan pada
kosentrasi asam asetat 0,49M volume asam asetat yang terdistribusi adalah
0,38 M. Ini membuktikan bahwa semakin besar konsentrasi awal asam asetat
maka akan semakin besar pula asam asetat yang akan terdistribusi ke
kloroform.
4. Pada percobaan suhu 40oC konsentrasi asam asetat 0,2 M volume asam asetat
yang terdistribusi adalah 0,175M, sedangkan pada kosentrasi asam asetat
0,49M volume asam asetat yang terdistribusi adalah 0,35M.
DAFTAR PUSTAKA
Annonymous. 2009. Penuntun Praktikum Kimia Fisika Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala. Darussalam.
Basset, J. dkk. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.
Bird, Tony. 1978. Kimia Fisika Untuk Universitas. Gramedia : Jakarta.
Dogra, S. K. 1990. Kimia Fisik dan Soal-Soal. UI-Press : Jakarta.
Sukardjo. 1997. Kimia Fisika. PT. Rineka Cipta : Jakarta.
Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Mikro dan Semimikro. PT. Kalman Media Pustaka : Jakarta.
LAMPIRAN A
CONTOH PERHITUNGAN
A.1 Membuat larutan standar NaOH 0,5 M
M= gramMr
x1000v
0,5M = gram
20x1000
100
= 1 gr
A.2 Perhitungan konsentrasi asam asetat glasial
N=%⋅ρ⋅1000
BM
N=1 , 05⋅100⋅10
60
N=17 ,5
Volume yang dibutuhkan untuk membuat 100 ml asam asetat dengan
konsentrasi yang bervariasi (0,15 M; 0,25 M; 0,35 M; dan 0,45 M)
a. Larutan 0,15 M dalam 100 mL
M1 x V1 = M2 x V2
17,5 x V1 = 0,15 x 100
V1 =
0 ,15 x 10017 ,5
= 0,587 mL
b. Larutan 0,25 M dalam 100 mL
M1 x V1 = M2 x V2
17,5 x V1 = 0,25 x 100
V1 =
0 ,25 x 10017 , 5
= 1,428 mL
c. Larutan 0,35 M dalam 100 mL
M1 x V1 = M2 x V2
17,5 x V1 = 0,35 x 100
V1 =
0 ,35 x 10017 ,5
= 2 mL
d. Larutan 0,45 M dalam 100 ml
M1 x V1 = M2 x V2
17,5 x V1 = 0,45 x 100
V1 =
0 ,45 x 10017 , 5
= 2,57 mL
A.3. Perhitungan konsentrasi asam asetat sesungguhnya
- Asam asetat 0,15 M
V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH
10 x M CH3COOH = 4 x 0,5
M CH3COOH = 0,2 M
- Asam asetat 0,25 M
V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH
10 x M CH3COOH = 9,9 x 0,5
M CH3COOH = 0,49 M
- Asam asetat 0,35 M
V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH
10 x M CH3COOH = 14,8 x 0,5
M CH3COOH = 0,74 M
- Asam asetat 0,45 M
V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH
10 x M CH3COOH = 15,7 x 0,5
M CH3COOH = 0,78 M
A.4. Perhitungan konsentrasi asam asetat yang terdistribusi dalam air
A.4.1 Pada Suhu 30oC
- Asam asetat 0,15 M
V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH
10 x M CH3COOH = 3,6 x 0,5
M CH3COOH = 0,18 M
- Asam asetat 0,25 M
V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH
10 x M CH3COOH = 7,6 x 0,5
M CH3COOH = 0,38 M
- Asam asetat 0,35 M
V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH
10 x M CH3COOH = 12,8 x 0,5
M CH3COOH = 0,64 M
- Asam asetat 0,15 M
V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH
10 x M CH3COOH = 14,8 x 0,5
M CH3COOH = 0,74 M
A.4.1 Pada Suhu 40oC
- Asam asetat 0,15 M
V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH
10 x M CH3COOH = 3,5 x 0,5
M CH3COOH = 0,175 M
- Asam asetat 0,25 M
V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH
10 x M CH3COOH = 7,1 x 0,5
M CH3COOH = 0,35 M
- Asam asetat 0,35 M
V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH
10 x M CH3COOH = 12,2 x 0,5
M CH3COOH = 0,61 M
- Asam asetat 0,45 M
V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH
10 x M CH3COOH = 13,3 x 0,5
M CH3COOH = 0,66 M
A.5. Perhitungan konsentrasi asam asetat dalam kloroform
A.5.1 Pada Suhu 30oC
- Asam asetat 0,15 M
Ckloroform = Cawal - Cakhir
= 0,2 – 0,18
= 0,02 M
- Asam asetat 0,25 M
Ckloroform = Cawal - Cakhir
= 0,49 – 0,38
= 0,11M
- Asam asetat 0,35 M
Ckloroform = Cawal - Cakhir
= 0,74 – 0,64
= 0,1 M
- Asam asetat 0,45 M
Ckloroform = Cawal - Cakhir
= 0,78 – 0,74
= 0,04 M
A.5.1 Pada Suhu 40oC
- Asam asetat 0,15 M
Ckloroform = Cawal - Cakhir
= 0,2– 0,175
= 0,025 M
- Asam asetat 0,25 M
Ckloroform = Cawal - Cakhir
= 0,49 – 0,35
= 0,14 M
- Asam asetat 0,35 M
Ckloroform = Cawal - Cakhir
= 0,74 – 0,61
= 0,13 M
- Asam asetat 0,45 M
Ckloroform = Cawal - Cakhir
= 0,78 – 0,66
= 0,12 M
A.6. Perhitungan koefisien distribusi
A.6.1 Pada Suhu 30oC
- Asam asetat 0,15 M
K =
Cair
Ckloroform
=
0 ,180 ,02
= 9
- Asam asetat 0,25 M
K =
Cair
Ckloroform
=
0 ,380 ,11
= 3,45
- Asam asetat 0,35 M
K =
Cair
Ckloroform
=
0 , 640,1
= 6,4
- Asam asetat 0,45 M
K =
Cair
Ckloroform
=
0 ,740 , 04
= 18,5
A.6.2 Pada Suhu 40oC
- Asam asetat 0,15 M
K =
Cair
Ckloroform
=
0 , 1750 , 025
= 7
- Asam asetat 0,25 M
K =
Cair
Ckloroform
=
0 , 350 ,14
= 2,5
- Asam asetat 0,35 M
K =
Cair
Ckloroform
=
0 ,610 ,13
= 4,69
- Asam asetat 0,45 M
K =
Cair
Ckloroform
=
0 ,660 ,12
= 5,5
B.7 Menghitung derajat disosiasi kloroform terhadap asam astetat pada suhu 30oC
- Asam asetat 0,15 M
α =
Mol zat terurai Mol zat mula-mula
=
0 ,180,2
= 0,9
- Asam asetat 0,25 M
α =
Mol zat terurai Mol zat mula-mula
=
0 ,380 ,49
= 0,77
- Asam asetat 0,35 M
α =
Mol zat terurai Mol zat mula-mula
=
0 , 640 ,74
= 0,86
- Asam asetat 0,45 M
α =
Mol zat terurai Mol zat mula-mula
=
0 ,740 ,78
= 0,94
B.8 Menghitung derajat desosiasi kloroform terhadap asam astetat pada suhu 40oC
- Asam asetat 0,15 M
α =
Mol zat terurai Mol zat mula-mula
=
0 ,1750,2
= 0,87
- Asam asetat 0,25 M
α =
Mol zat terurai Mol zat mula-mula
=
0 ,350 ,49
= 0,71
- Asam asetat 0,35 M
α =
Mol zat terurai Mol zat mula-mula
=
0 ,610 ,74
= 0,82
- Asam asetat 0,45 M
α =
Mol zat terurai Mol zat mula-mula
=
0 ,660 ,78
= 0,84
A.7 Hubungan antara konsentrasi air dan kloroform dengan konsentrasi
sesungguhnya
Tabel A.7.1 Banyaknya asam asetat yang terdistribusi kedalam air dan kloroform pada variasi suhu 30oC dan suhu 40oC
CH3COOH (M) yang sebenarnya
Pada Suhu 30oC Pada Suhu 40oCC air C kloroform C air C kloroform
0,2 0,18 0,02 0,175 0,0250,49 0,38 0,11 0,35 0,140,74 0,64 0,1 0,61 0,130,78 0,74 0,04 0,66 0,12
A.8 Hubungan antara log C air dan log C kloroform dengan konsentrasi
CH3COOH yang sesungguhnya
Tabel A.8.1 Hubungan antara C air dan log C kloroform pada variasi suhu 30oC dan suhu 40oC
CH3COOH (M) yang sebenarnya
Pada Suhu 30oC Pada Suhu 40oCLog C air Log C kloroform Log C air Log C kloroform
0,2 -0,74 -1,69 -0,75 -1,60,49 -0,42 -0,95 -0,45 -0,85
0,74 -0,19 -1 -0,21 -0,880,78 -0,13 -1,39 -0,18 -0,92
A.9 Perhitungan harga slope dan intersep
Tabel A.9.1 Slope dan Intersept pada suhu 30oC
C air log C air (x) C kloroformlog C kloroform
(y) x . y X2
0,18 -0,74 0,02 -1,69 1,25 0,5470,38 -0,42 0,11 -0,95 0,39 0,1760,64 -0,19 0,1 -1 0,19 0,0360,74 -0,13 0,04 -1,39 0,18 0,016
x = -1,48 y = -5,03 x.y = 2,01 x2 = 0,775
Berdasarkan Tabel A.3:
slope(b )=n. Σ( xy )−( Σx)( Σy )
n(Σx2 )−( Σx )2
=4(2 ,01) − (−1 , 48 ) (−5 ,03 )
4 (0,775) − (2, 19 )
= 8,04-7,443,1-2,19
= 0,659
Intersep (a) =
Σy−b( Σx )n
=
( -5,03 ) − ( 0 ,659 ) (−1 ,48 )4
=(-6,005 )
4
= -1,501
Maka didapat persamaan:
y = a + bx
= 1,501-0,659x
Tabel A.9.2 Slope dan Intersept pada suhu 40oC
C air log C air (x) C kloroformlog C kloroform
(y) x . y X2
0,175 -0,75 0,025 -1,6 1,2 0,560,35 -0,45 0,14 -0,85 0,38 0,200,61 -0,21 0,13 -0,88 0,18 0,040,66 -0,18 0,12 -0,92 0,16 0,03
x = -1,59 y = -4,25 x.y = 1,92 x2 = 0,83
Berdasarkan Tabel A.3:
slope(b )=n. Σ( xy )−( Σx)( Σy )
n(Σx2 )−( Σx )2
=4(1 , 92) − (−1 ,59) (−4 ,25)
4 (0,83 ) − (2 ,52 )
= 7,68-6,753,32-2,52
= 2,82
Intersep (a) =
Σy−b( Σx )n
=
( -4,25 ) − (2 , 82) (−1 ,59 )4
=(0,23 )
4
= 0,057
A.10 Menghitung log Ckloroform secara teoritis
Tabel A.10.1 Perhitungan log Ckloroform secara teoritis pada suhu 30oC
C air
C akhir
C kloroform
k log k (y)
log air (x)
Teoritis (log)
k teoritis
(%) kesalaha
n0,2 0,18 0,02 9 0,95 -0,745 0,4612 2,89 211,19
0,49 0,38 0,11 3,45 0,53 -0,42 0,4894 3,08 11,93
0,74 0,64 0,1 6,4 0,80 -0,194 0,5091 3,22 98,170,78 0,74 0,04 18,5 1,26 -0,131 0,5146 3,27 465,65
Tabel A.10.2 Perhitungan log Ckloroform secara teoritis pada suhu 40oC
C air
Cakhir
Ckloroform k log k
(y)log air
(x)Teoritis
(log)k
teoritis
(%) kesalah
an0,2 0,18 0,025 7 0,84 -0,757 0,4601 2,885 142,630,49 0,35 0,14 2,5 0,39 -0,456 0,4863 3,0643 18,410,74 0,61 0,13 4,69 0,67 -0,215 0,5073 3,2161 45,900,78 0,66 0,12 5,5 0,74 -0,18 0,5103 3,2382 69,84
LAMPIRAN B
GRAFIK
0.121 0.237 0.380000000000001
0.490
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
Konsentrasi CH3COOH yang terdistribusi dalam air
Konsentrasi CH3COOH
C C
H3C
OO
H y
ang
terd
istri
busi
dala
m a
ir (M
)
CC
H3C
OO
H y
ang
terd
istri
busi
dala
m k
loro
form
(M)
Gambar B.1 Grafik Hubungan Konsentrasi CH3COOH terhadap distribusi kedalam kloroform pada suhu 30oC
0.121 0.237 0.380000000000001
0.490
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0
0.02
0.04
0.06
0.08
0.1
0.12
0.14
0.16
Konsentrasi CH3COOH yang terdistribusi dalam air
Konsentrasi CH3COOH
C C
H3C
OO
H y
ang
terd
istri
busi
dala
m a
ir (M
)
CC
H3C
OO
H y
ang
terd
istri
busi
dala
m k
loro
form
(M)
Gambar B.2 Grafik Hubungan Konsentrasi CH3COOH terhadap distribusi kedalam kloroform pada suhu 40oC
0.18
0.380000000000001
0.640000000000001
0.7400000000000010.175
0.35
0.610000000000001
0.6600000000000020
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.7
0.8f(x) = 0.194 xR² = 0.974520973588814f(x) = 0.171500000000001 x + 0.019999999999999R² = 0.946835137419018
α pada suhu 30C Linear (α pada suhu 30C)α pada suhu 40C Linear (α pada suhu 40C)Konsentrasi CH3COOH (M)
Dera
jat D
isosia
si (α
)
Gambar B.3 Grafik Hubungan derajat disosiasi terhadap konsentrasi CH3COOH yang terdistribusi kedalam kloroform pada suhu 30oC dan 40oC
0.18
0.380000000000001
0.640000000000001
0.7400000000000010.175
0.35
0.610000000000001
0.66000000000000202468
101214161820
f(x) = 3.145 x + 1.475R² = 0.388319240716294
f(x) = − 0.231 x + 5.5R² = 0.0252367676165748
Kd pada suhu 30C Linear (Kd pada suhu 30C)Kd pada suhu 40C Linear (Kd pada suhu 40C)Konsentrasi CH3COOH (M)
Koefi
siean
Dist
ribus
i (Kd
)
Gambar B.4 Grafik Hubungan koefisien distribusi (Kd)terhadap konsentrasi CH3COOH yang terdistribusi kedalam kloroform pada suhu 30oC dan 40oC
-0.744727494896695
-0.42021640338319
-0.193820026016113
-0.1307682802690240
0.20.40.60.8
11.21.4
f(x) = 0.120657671941636 x + 0.589852100967112R² = 0.262754935447038
log k (y)Linear (log k (y))
log air (x)
log
k (y
)
Gambar B.5 Grafik persen kesalahan (%) hubungan antara log k (y) dengan log
air (x) pada suhu 30oC
-0.756961951313707
-0.455931955649724
-0.214670164989233
-0.1804560644581320
0.2
0.4
0.6
0.8
f(x) = − 0.00407595775281501 x + 0.673886699603155R² = 0.000758812964805733
log k (y)Linear (log k (y))
log air (x)
log
k (y
)
Gambar B.6 Grafik persen kesalahan (%) hubungan antara log k (y) dengan log
air (x) pada suhu 40oC