35
BAB I DATA PENGAMATAN Konsentrasi larutan standard NaOH = 0,5 M Konsentrasi asam asetat = 0,15 M; 0,25 M; 0,35 M; 0,45M Perbandingan volume kloroform : CH 3 COOH = 1: 2 Volume kloroform yang digunakan untuk setiap konsentrasi = 10 ml Tabel 1.1 Titrasi Larutan Asam Asetat Sebelum Penambahan Kloroform Konsentrasi Asam Asetat (M) Konsentrasi NaOH (M) Volume Titrasi NaoH (mL) 0,15 0,5 4 0,25 0,5 9,9 0,35 0,5 14,8 0,45 0,5 15,7 Tabel 1.2 Titrasi Larutan Asam Asetat Setelah Penambahan Kloroform pada suhu 30 o C Konsentrasi Asam Asetat (M) Konsentrasi NaOH (M) Volume Titrasi NaoH (mL) 0,15 0,5 3,6 0,25 0,5 7,9 0,35 0,5 12,8 0,45 0,5 14,8 Tabel 1.3 Titrasi Larutan Asam Asetat Setelah Penambahan Kloroform pada suhu 40 o C Konsentrasi Asam Asetat (M) Konsentrasi NaOH (M) Volume Titrasi NaoH (mL) 0,15 0,5 3,5 0,25 0,5 7,1 0,35 0,5 12,2 0,45 0,5 13,3

DZT Print Pertama

Embed Size (px)

DESCRIPTION

nn

Citation preview

Page 1: DZT Print Pertama

BAB I

DATA PENGAMATAN

Konsentrasi larutan standard NaOH = 0,5 M

Konsentrasi asam asetat = 0,15 M; 0,25 M; 0,35 M; 0,45M

Perbandingan volume kloroform : CH3COOH = 1: 2

Volume kloroform yang digunakan untuk setiap konsentrasi = 10 ml

Tabel 1.1 Titrasi Larutan Asam Asetat Sebelum Penambahan KloroformKonsentrasi Asam Asetat

(M)Konsentrasi NaOH (M) Volume Titrasi NaoH

(mL)0,15 0,5 40,25 0,5 9,90,35 0,5 14,80,45 0,5 15,7

Tabel 1.2 Titrasi Larutan Asam Asetat Setelah Penambahan Kloroform pada suhu 30oC

Konsentrasi Asam Asetat (M)

Konsentrasi NaOH (M) Volume Titrasi NaoH (mL)

0,15 0,5 3,60,25 0,5 7,90,35 0,5 12,80,45 0,5 14,8

Tabel 1.3 Titrasi Larutan Asam Asetat Setelah Penambahan Kloroform pada suhu 40oC

Konsentrasi Asam Asetat (M)

Konsentrasi NaOH (M) Volume Titrasi NaoH (mL)

0,15 0,5 3,50,25 0,5 7,10,35 0,5 12,20,45 0,5 13,3

BAB II

Page 2: DZT Print Pertama

HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Pengolahan Data

Tabel 2.1 Pengolahan Data Konsentrasi CH3COOH yang Terdistribusi Pada suhu 30oC

Konsentrasi awal

CH3COOH (M)

Konsentrasi CH3COOH

yang sebenarnya

(C0)

Konsentrasi CH3COOH

yang terdistribusi

dalam air (C1)

Konsentrasi CH3COOH

yang terdistribusi ke

dalam kloroform (C2)

Kd α

0,15 0,2 0,18 0,02 9 0,90,25 0,49 0,38 0,11 3,45 0,770,35 0,74 0,64 0,1 6,4 0,860,45 0,78 0,74 0,04 18,5 0,94

Tabel 2.2 Pengolahan Data Konsentrasi CH3COOH yang Terdistribusi Pada suhu 40oC

Konsentrasi awal

CH3COOH (M)

Konsentrasi CH3COOH

yang sebenarnya

(C0)

Konsentrasi CH3COOH

yang terdistribusi

dalam air (C1)

Konsentrasi CH3COOH

yang terdistribusi ke

dalam kloroform (C2)

Kd α

0,15 0,2 0,175 0,025 7 0,870,25 0,49 0,35 0,14 2,5 0,710,35 0,74 0,61 0,13 4,69 0,820,45 0,78 0,66 0,12 5,5 0,84

2.2 Pembahasan

Distribusi merupakan suatu cara pembagian zat terlarut dalam dua pelarut

yang tak bercampur hingga tercapai suatu keadaan kesetimbangan. Dalam

percobaan ini terjadi proses pendistribusian asam asetat ke dalam air dan

kloroform. Asam asetat merupakan senyawa semi polar (senyawa yang dapat larut

dalam pelarut polar yaitu pelarut yang memiliki gaya tarik antar molekulnya kuat

dan pelarut non polar yaitu pelarut yang gaya tarik antar molekulnya tidak kuat).

Page 3: DZT Print Pertama

Oleh karena itu asam asetat larut dalam air yang merupakan pelarut polar dan juga

dapat larut dalam kloroform yang merupakan pelarut non polar. Pada percobaan

ini, larutan asam asetat yang digunakan memiliki variasi konsentrasi, yaitu 0,15

M, 0,25 M, 0,35 M dan 0,45 M.

Variasi konsentrasi ini bertujuan untuk mengamati pengaruh konsentrasi

terhadap distribusi zat terlarut antara dua pelarut yang tidak bercampur (Sukardjo,

1997). Pada percobaan ini dimana larutan asam asetat yang larut dalam air

(lapisan airnya) diambil, kemudian dititrasi dengan NaOH 0,5 M dan indikator pp.

Pada titik akhir titrasi terjadi perubahan warna dari bening menjadi merah muda.

Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :

CH3COOH + NaOH → CH3COONa + H2O

Pada proses titrasi digunakan larutan standard NaOH 0,5 M dan diperoleh

konsentrasi asam asetat yang sesungguhnya sebesar 0,2 M, 0,49 M, 0,74 M, 0,78

M. Kemudian larutan asam asetat dicampur dengan kloroform untuk masing-

masing konsentrasi. Asam asetat terlarut dalam air sehingga terlihat bidang batas

antara air dan kloroform (Dogra, 1990).

Bila dua macam pelarut yang tidak bercampur dimasukkan ke dalam sebuah

bejana, maka akan terlihat suatu batasan, yang menunjukkan bahwa kedua pelarut

itu tidak bercampur. Dimana pada lapisan atas adalah fasa air dan lapisan

bawah adalah fasa organik (kloroform), hal ini terjadi karena perbedaan densitas,

densitas air sebesar 1,027 gr/ml dan kloroform adalah 1,42 gr/ml pada pelarut air

bersifat polar dan kloroform bersifat nonpolar sedangkan asam asetat bersifat semi

polar dimana dapat larut kedalam pelarut polar maupun non polar. Jika suatu zat

terlarut bercampur, baik dalam pelarut air maupun dalam pelarut kloroform, maka

akan terjadi pembagian kelarutan dalam kedua pelarut tersebut. Sehingga akan

terjadi kesetimbangan, yang berarti zat yang keluar dari pelarut air akan masuk ke

pelarut kloroform dan sebaliknya, sehingga banyaknya zat terlarut dalam dua

pelarut itu akan konstan (Anonimous, 2012).

Page 4: DZT Print Pertama

2.2.1 Pengaruh Konsentrasi CH3COOH Terhadap Distribusi kedalam

Kloroform

Konsentrasi asam asetat yang terdistribusi dalam air lebih banyak

dibandingkan asam asetat yang terdistribusi dalam kloroform . Hal ini

terjadi karena asam asetat cenderung dapat lebih larut dalam air dari pada

dalam kloroform. Ini akibat dari gaya tarik dipol yang lemah antara

molekul non polar, artinya pada saat elektron dari molekul asam asetat

ditarik ke inti oleh molekul kloroform secara lemah, elektron dari molekul

kloroform menolak kehadiran elektron molekul asam asetat kembali

(Keenan.1999).

0.121 0.237 0.380000000000002

0.490

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0

0.02

0.04

0.06

0.08

0.1

0.12

Konsentrasi CH3COOH yang terdistribusi dalam airKonsentrasi CH3COOH yang terdistribusi dalam khloroform

Konsentrasi CH3COOH

C CH

3COO

H ya

ngter

distri

busi d

alam

air (C

1)

CCH3

COOH

yang

terdis

tribu

si da

lam kl

orofo

rm (C

2)

Gambar 2.1 Grafik Hubungan Konsentrasi CH3COOH terhadap distribusi kedalam kloroform pada suhu 30oC

Pada gambar 2.1 dapat dilihat bahwa semakin besar konsentrasi

larutan asam asetat, maka semakin banyak juga asam asetat yang

terdistribusi ke dalam air dan kloroform. Tetapi, asam asetat yang

terdistribusi ke dalam air lebih banyak dibandingkan asam asetat yang

Page 5: DZT Print Pertama

terdistribusi ke dalam kloroform. Hal ini dikarenakan air bersifat polar

sehingga lebih banyak menarik asam asetat ke dalam air. Sedangkan

kloroform bersifat non polar, sehingga lebih sedikit menarik asam asetat

ke dalam kloroform.

Pada grafik dapat dilihat bahwa asam asetat yang terdistribusi

kedalam air lebih banyak dan terus meningkat dari konsentrasi 0,2M

sampai dengan konsentrasi 0,78M. Sedangkan asam asetat yang

terdistribusi ke dalam kloroform pada konsentrasi 0,74M mengalami

penurunan sampai dengan konsentrasi 0,78M, sehingga asam asetat yang

terdistribusi ke dalam kloroform lebih sedikit. Hal ini tidak sesuai dengan

teori yang sudah ada, dikarenakan ketidak ketelitian praktikan saat

melakukan percobaan.

2.2.2 Pengaruh Konsentrasi CH3COOH Terhadap Koefisien Distribusi

Berdasarkan hukum Nernst, jika suatu larutan (dalam air)

mengandung zat organik A dibiarkan bersentuhan dengan pelarut organik

yang tidak bercampur dengan air, maka zat A akan terdistribusi baik ke

dalam lapisan air (fasa air) dan lapisan organik (fasa organik). Dimana pada

saat kesetimbangan terjadi, perbandingan konsentrasi zat terlarut A di dalam

kedua fasa itu dinyatakan sebagai nilai Kd atau koefisien distribusi (partisi)

dengan perbadingan konsentrasi zat terlarut A di dalam kedua fasa organik-

air tersebut adalah pada temperatur tetap.

Page 6: DZT Print Pertama

0.18

0.380000000000002

0.640000000000003

0.7400000000000030.175

0.35

0.610000000000001

0.66000000000000302468

101214161820

Kd pada suhu 30C Kd pada suhu 40CKonsentrasi CH3COOH (M)

Koe

fisi

ean

Dis

trib

usi (

Kd)

Gambar 2.2 Grafik Hubungan koefisien distribusi (Kd) terhadap konsentrasi CH3COOH yang terdistribusi kedalam kloroform pada suhu 30oC dan 40oC

Dari Gambar 2.2 menunjukkan bahwa nilai koefisien distribusi (Kd)

pada suhu 30oC dan 40oC semakin besar konsentrasi maka semakin tinggi

nilai koefisien distribusi. Pada suhu 30oC asam asetat yang terdistribusi ke

dalam air dan kloroform lebih banyak dibandingkan pada suhu 40oC. Hal ini

dikarenakan kloroform mempunyai sifat yang mudah menguap, sehingga

pada suhu yang tinggi jumlah kloroform lebih sedikit dibandingkan pada

suhu yang rendah. Hal ini sesuai dengan teori.

Dari grafik dapat dilihat pada suhu 30oC nilai koefisien distribusi turun

pada konsentrasi 0,38M, namun kembali tinggi pada konsentrasi 0,64M

sampai dengan 0,74M. Hal ini sama terjadi pada suhu 40oC namun, nilai

koefisien pada suhu ini tidak terlalu tinggi seperti pada suhu 30oC karena

sifat kloroform yang mudah menguap.

2.2.3 Pengaruh Konsentrasi & Suhu CH3COOH Terhadap Derajat Disosiasi

Disosiasi adalah penguraian suatu zat menjadi beberapa zat lain yang

lebih sederhana. Derajat disosiasi adalah perbandingan antara jumlah mol

yang terurai dengan jumlah mol mula-mula. Perbandingan konsentrasi zat

terlarut A di dalam kedua fasa itu dinyatakan sebagai nilai Kd atau koefisien

Page 7: DZT Print Pertama

distribusi (partisi) dengan perbadingan konsentrasi zat terlarut A di dalam

kedua fasa organik-air tersebut adalah pada temperatur tetap.

0.2 0.49 0.74 0.780

0.20.40.60.8

11.21.41.61.8

2

α pada suhu 30C α pada suhu 40C

Konsentrasi CH3COOH (M)

Der

ajat

Diso

siasi

(α)

Gambar 2.3 Grafik Hubungan derajat disosiasi terhadap konsentrasi CH3COOH yang terdistribusi kedalam kloroform pada suhu 30oC dan 40oC

Dari grafik 2.3 menunjukkan bahwa, nilai derajat disosiasi pada suhu

30oC dan 40oC semakin besar konsentrasi maka semakin tinggi derajat

disosiasinya. Hal ini sesuai dengan teori bahwa derajat desosiasi (α)

berbanding lurus terhadap konsentrasi yaitu semakin tinggi konsentrasi zat

terlarut (asam asetat) maka semakin besar pula derajat desosiasi ataupun

jumlah mol zat yang terurai. Dari percobaan dapat ditentukan derajat

disosiasi dari mol zat yang terurai dari jumlah mol asam asetat mula-mula

pada tiap-tiap konsentrasi asam asetat. Nilai derajat disosiasi pada suhu

30oC lebih tinggi dibandingkan pada suhu 40oC. Hal ini dikarenakan asam

asetat yang terdistribusi ke dalam air dan kloroform pada suhu yang rendah

lebih banyak dibandingkan pada suhu yang tinggi.

2.2.4 Persen Kesalahan

Pada percobaan yang telah dilakukan, maka nilai-nilai yang dihasilkan

pada hasil perhitungan dari data percobaan belum tentu benar secara teoritis

Page 8: DZT Print Pertama

sehingga dapat diketahui kesalahannya dengan mencari persentasi

kesalahan pada hasil praktikum.

2.89206938388692

3.08632156156288

3.22951761534225

3.27056782244692

0

0.2

0.4

0.6

0.8

1

1.2

1.4

log Percobaan

log teoritis

log

perc

obaa

n

Gambar 2.4 Grafik persen kesalahan (%) hubungan antara logpercobaan

dengan logteoritis pada suhu 30oC

Pada grafik 4.4 menunjukkan persentasi kesalahan yang terjadi pada

praktikum. Pada suhu 30oC persentasi kesalahan yang didapatkan pada

masing-masing konsentrasi 0,18M, 0,38M, 0,64M, dan 0,74M sebesar

106%, 10%, 58%, dan 146%. Besarnya persentasi kesalahan yang terjadi hal

ini disebabkan karena pada saat pembuatan larutan, zat terlarut yang

dilarutkan dalam keadaan lebih atau kurang dari volume yang sebenarnya,

dan juga berlebihan volume larutan NaOH pada saat melakukan titrasi,

sehingga hasil yang dapat jauh berbeda dari hasil yang sebenarnya.

Page 9: DZT Print Pertama

BAB III

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat diambil

beberapa kesimpulan sebagai berikut :

1. Pada proses titrasi digunakan larutan standard NaOH 0,5 M dan diperoleh

konsentrasi asam asetat yang sesungguhnya sebesar 0,2 M; 0,49 M; 0,74 M;

dan 0,78 M.

2. Air memiliki berat jenis 1 gr/cm3 yang lebih ringan dibandingkan dengan

kloroform yaitu 1,48 gr/cm3.

3. Berdasarkan percobaan, pada suhu 30oC konsentrasi asam asetat 0,2 M

volume asam asetat yang terdistribusi adalah 0,18M, sedangkan pada

kosentrasi asam asetat 0,49M volume asam asetat yang terdistribusi adalah

0,38 M. Ini membuktikan bahwa semakin besar konsentrasi awal asam asetat

maka akan semakin besar pula asam asetat yang akan terdistribusi ke

kloroform.

4. Pada percobaan suhu 40oC konsentrasi asam asetat 0,2 M volume asam asetat

yang terdistribusi adalah 0,175M, sedangkan pada kosentrasi asam asetat

0,49M volume asam asetat yang terdistribusi adalah 0,35M.

Page 10: DZT Print Pertama

DAFTAR PUSTAKA

Annonymous. 2009. Penuntun Praktikum Kimia Fisika Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala. Darussalam.

Basset, J. dkk. 1994. Buku Ajar Vogel Kimia Analisis Kuantitatif Anorganik. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta.

Bird, Tony. 1978. Kimia Fisika Untuk Universitas. Gramedia : Jakarta.

Dogra, S. K. 1990. Kimia Fisik dan Soal-Soal. UI-Press : Jakarta.

Sukardjo. 1997. Kimia Fisika. PT. Rineka Cipta : Jakarta.

Svehla, G. 1990. Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Mikro dan Semimikro. PT. Kalman Media Pustaka : Jakarta.

Page 11: DZT Print Pertama

LAMPIRAN A

CONTOH PERHITUNGAN

A.1 Membuat larutan standar NaOH 0,5 M

M= gramMr

x1000v

0,5M = gram

20x1000

100

= 1 gr

A.2 Perhitungan konsentrasi asam asetat glasial

N=%⋅ρ⋅1000

BM

N=1 , 05⋅100⋅10

60

N=17 ,5

Volume yang dibutuhkan untuk membuat 100 ml asam asetat dengan

konsentrasi yang bervariasi (0,15 M; 0,25 M; 0,35 M; dan 0,45 M)

a. Larutan 0,15 M dalam 100 mL

M1 x V1 = M2 x V2

17,5 x V1 = 0,15 x 100

V1 =

0 ,15 x 10017 ,5

= 0,587 mL

Page 12: DZT Print Pertama

b. Larutan 0,25 M dalam 100 mL

M1 x V1 = M2 x V2

17,5 x V1 = 0,25 x 100

V1 =

0 ,25 x 10017 , 5

= 1,428 mL

c. Larutan 0,35 M dalam 100 mL

M1 x V1 = M2 x V2

17,5 x V1 = 0,35 x 100

V1 =

0 ,35 x 10017 ,5

= 2 mL

d. Larutan 0,45 M dalam 100 ml

M1 x V1 = M2 x V2

17,5 x V1 = 0,45 x 100

V1 =

0 ,45 x 10017 , 5

= 2,57 mL

A.3. Perhitungan konsentrasi asam asetat sesungguhnya

- Asam asetat 0,15 M

V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH

10 x M CH3COOH = 4 x 0,5

Page 13: DZT Print Pertama

M CH3COOH = 0,2 M

- Asam asetat 0,25 M

V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH

10 x M CH3COOH = 9,9 x 0,5

M CH3COOH = 0,49 M

- Asam asetat 0,35 M

V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH

10 x M CH3COOH = 14,8 x 0,5

M CH3COOH = 0,74 M

- Asam asetat 0,45 M

V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH

10 x M CH3COOH = 15,7 x 0,5

M CH3COOH = 0,78 M

A.4. Perhitungan konsentrasi asam asetat yang terdistribusi dalam air

A.4.1 Pada Suhu 30oC

- Asam asetat 0,15 M

V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH

10 x M CH3COOH = 3,6 x 0,5

M CH3COOH = 0,18 M

- Asam asetat 0,25 M

V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH

Page 14: DZT Print Pertama

10 x M CH3COOH = 7,6 x 0,5

M CH3COOH = 0,38 M

- Asam asetat 0,35 M

V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH

10 x M CH3COOH = 12,8 x 0,5

M CH3COOH = 0,64 M

- Asam asetat 0,15 M

V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH

10 x M CH3COOH = 14,8 x 0,5

M CH3COOH = 0,74 M

A.4.1 Pada Suhu 40oC

- Asam asetat 0,15 M

V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH

10 x M CH3COOH = 3,5 x 0,5

M CH3COOH = 0,175 M

- Asam asetat 0,25 M

V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH

10 x M CH3COOH = 7,1 x 0,5

M CH3COOH = 0,35 M

- Asam asetat 0,35 M

V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH

Page 15: DZT Print Pertama

10 x M CH3COOH = 12,2 x 0,5

M CH3COOH = 0,61 M

- Asam asetat 0,45 M

V CH3COOH x M CH3COOH = V NaOH x M NaOH

10 x M CH3COOH = 13,3 x 0,5

M CH3COOH = 0,66 M

A.5. Perhitungan konsentrasi asam asetat dalam kloroform

A.5.1 Pada Suhu 30oC

- Asam asetat 0,15 M

Ckloroform = Cawal - Cakhir

= 0,2 – 0,18

= 0,02 M

- Asam asetat 0,25 M

Ckloroform = Cawal - Cakhir

= 0,49 – 0,38

= 0,11M

- Asam asetat 0,35 M

Ckloroform = Cawal - Cakhir

= 0,74 – 0,64

= 0,1 M

- Asam asetat 0,45 M

Ckloroform = Cawal - Cakhir

Page 16: DZT Print Pertama

= 0,78 – 0,74

= 0,04 M

A.5.1 Pada Suhu 40oC

- Asam asetat 0,15 M

Ckloroform = Cawal - Cakhir

= 0,2– 0,175

= 0,025 M

- Asam asetat 0,25 M

Ckloroform = Cawal - Cakhir

= 0,49 – 0,35

= 0,14 M

- Asam asetat 0,35 M

Ckloroform = Cawal - Cakhir

= 0,74 – 0,61

= 0,13 M

- Asam asetat 0,45 M

Ckloroform = Cawal - Cakhir

= 0,78 – 0,66

= 0,12 M

A.6. Perhitungan koefisien distribusi

A.6.1 Pada Suhu 30oC

- Asam asetat 0,15 M

Page 17: DZT Print Pertama

K =

Cair

Ckloroform

=

0 ,180 ,02

= 9

- Asam asetat 0,25 M

K =

Cair

Ckloroform

=

0 ,380 ,11

= 3,45

- Asam asetat 0,35 M

K =

Cair

Ckloroform

=

0 , 640,1

= 6,4

- Asam asetat 0,45 M

K =

Cair

Ckloroform

=

0 ,740 , 04

= 18,5

Page 18: DZT Print Pertama

A.6.2 Pada Suhu 40oC

- Asam asetat 0,15 M

K =

Cair

Ckloroform

=

0 , 1750 , 025

= 7

- Asam asetat 0,25 M

K =

Cair

Ckloroform

=

0 , 350 ,14

= 2,5

- Asam asetat 0,35 M

K =

Cair

Ckloroform

=

0 ,610 ,13

= 4,69

- Asam asetat 0,45 M

K =

Cair

Ckloroform

Page 19: DZT Print Pertama

=

0 ,660 ,12

= 5,5

B.7 Menghitung derajat disosiasi kloroform terhadap asam astetat pada suhu 30oC

- Asam asetat 0,15 M

α =

Mol zat terurai Mol zat mula-mula

=

0 ,180,2

= 0,9

- Asam asetat 0,25 M

α =

Mol zat terurai Mol zat mula-mula

=

0 ,380 ,49

= 0,77

- Asam asetat 0,35 M

α =

Mol zat terurai Mol zat mula-mula

=

0 , 640 ,74

= 0,86

Page 20: DZT Print Pertama

- Asam asetat 0,45 M

α =

Mol zat terurai Mol zat mula-mula

=

0 ,740 ,78

= 0,94

B.8 Menghitung derajat desosiasi kloroform terhadap asam astetat pada suhu 40oC

- Asam asetat 0,15 M

α =

Mol zat terurai Mol zat mula-mula

=

0 ,1750,2

= 0,87

- Asam asetat 0,25 M

α =

Mol zat terurai Mol zat mula-mula

=

0 ,350 ,49

= 0,71

- Asam asetat 0,35 M

Page 21: DZT Print Pertama

α =

Mol zat terurai Mol zat mula-mula

=

0 ,610 ,74

= 0,82

- Asam asetat 0,45 M

α =

Mol zat terurai Mol zat mula-mula

=

0 ,660 ,78

= 0,84

A.7 Hubungan antara konsentrasi air dan kloroform dengan konsentrasi

sesungguhnya

Tabel A.7.1 Banyaknya asam asetat yang terdistribusi kedalam air dan kloroform pada variasi suhu 30oC dan suhu 40oC

CH3COOH (M) yang sebenarnya

Pada Suhu 30oC Pada Suhu 40oCC air C kloroform C air C kloroform

0,2 0,18 0,02 0,175 0,0250,49 0,38 0,11 0,35 0,140,74 0,64 0,1 0,61 0,130,78 0,74 0,04 0,66 0,12

A.8 Hubungan antara log C air dan log C kloroform dengan konsentrasi

CH3COOH yang sesungguhnya

Tabel A.8.1 Hubungan antara C air dan log C kloroform pada variasi suhu 30oC dan suhu 40oC

CH3COOH (M) yang sebenarnya

Pada Suhu 30oC Pada Suhu 40oCLog C air Log C kloroform Log C air Log C kloroform

0,2 -0,74 -1,69 -0,75 -1,60,49 -0,42 -0,95 -0,45 -0,85

Page 22: DZT Print Pertama

0,74 -0,19 -1 -0,21 -0,880,78 -0,13 -1,39 -0,18 -0,92

A.9 Perhitungan harga slope dan intersep

Tabel A.9.1 Slope dan Intersept pada suhu 30oC

C air log C air (x) C kloroformlog C kloroform

(y) x . y X2

0,18 -0,74 0,02 -1,69 1,25 0,5470,38 -0,42 0,11 -0,95 0,39 0,1760,64 -0,19 0,1 -1 0,19 0,0360,74 -0,13 0,04 -1,39 0,18 0,016

  x = -1,48 y = -5,03 x.y = 2,01 x2 = 0,775

Berdasarkan Tabel A.3:

slope(b )=n. Σ( xy )−( Σx)( Σy )

n(Σx2 )−( Σx )2

=4(2 ,01) − (−1 , 48 ) (−5 ,03 )

4 (0,775) − (2, 19 )

= 8,04-7,443,1-2,19

= 0,659

Intersep (a) =

Σy−b( Σx )n

=

( -5,03 ) − ( 0 ,659 ) (−1 ,48 )4

=(-6,005 )

4

Page 23: DZT Print Pertama

= -1,501

Maka didapat persamaan:

y = a + bx

= 1,501-0,659x

Tabel A.9.2 Slope dan Intersept pada suhu 40oC

C air log C air (x) C kloroformlog C kloroform

(y) x . y X2

0,175 -0,75 0,025 -1,6 1,2 0,560,35 -0,45 0,14 -0,85 0,38 0,200,61 -0,21 0,13 -0,88 0,18 0,040,66 -0,18 0,12 -0,92 0,16 0,03

  x = -1,59 y = -4,25 x.y = 1,92 x2 = 0,83

Berdasarkan Tabel A.3:

slope(b )=n. Σ( xy )−( Σx)( Σy )

n(Σx2 )−( Σx )2

=4(1 , 92) − (−1 ,59) (−4 ,25)

4 (0,83 ) − (2 ,52 )

= 7,68-6,753,32-2,52

= 2,82

Intersep (a) =

Σy−b( Σx )n

=

( -4,25 ) − (2 , 82) (−1 ,59 )4

=(0,23 )

4

= 0,057

Page 24: DZT Print Pertama

A.10 Menghitung log Ckloroform secara teoritis

Tabel A.10.1 Perhitungan log Ckloroform secara teoritis pada suhu 30oC

C air

C akhir

C kloroform

k log k (y)

log air (x)

Teoritis (log)

k teoritis

(%) kesalaha

n0,2 0,18 0,02 9 0,95 -0,745 0,4612 2,89 211,19

0,49 0,38 0,11 3,45 0,53 -0,42 0,4894 3,08 11,93

0,74 0,64 0,1 6,4 0,80 -0,194 0,5091 3,22 98,170,78 0,74 0,04 18,5 1,26 -0,131 0,5146 3,27 465,65

Tabel A.10.2 Perhitungan log Ckloroform secara teoritis pada suhu 40oC

C air

Cakhir

Ckloroform k log k

(y)log air

(x)Teoritis

(log)k

teoritis

(%) kesalah

an0,2 0,18 0,025 7 0,84 -0,757 0,4601 2,885 142,630,49 0,35 0,14 2,5 0,39 -0,456 0,4863 3,0643 18,410,74 0,61 0,13 4,69 0,67 -0,215 0,5073 3,2161 45,900,78 0,66 0,12 5,5 0,74 -0,18 0,5103 3,2382 69,84

Page 25: DZT Print Pertama

LAMPIRAN B

GRAFIK

0.121 0.237 0.380000000000001

0.490

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8

0

0.02

0.04

0.06

0.08

0.1

0.12

Konsentrasi CH3COOH yang terdistribusi dalam air

Konsentrasi CH3COOH

C C

H3C

OO

H y

ang

terd

istri

busi

dala

m a

ir (M

)

CC

H3C

OO

H y

ang

terd

istri

busi

dala

m k

loro

form

(M)

Gambar B.1 Grafik Hubungan Konsentrasi CH3COOH terhadap distribusi kedalam kloroform pada suhu 30oC

Page 26: DZT Print Pertama

0.121 0.237 0.380000000000001

0.490

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0

0.02

0.04

0.06

0.08

0.1

0.12

0.14

0.16

Konsentrasi CH3COOH yang terdistribusi dalam air

Konsentrasi CH3COOH

C C

H3C

OO

H y

ang

terd

istri

busi

dala

m a

ir (M

)

CC

H3C

OO

H y

ang

terd

istri

busi

dala

m k

loro

form

(M)

Gambar B.2 Grafik Hubungan Konsentrasi CH3COOH terhadap distribusi kedalam kloroform pada suhu 40oC

0.18

0.380000000000001

0.640000000000001

0.7400000000000010.175

0.35

0.610000000000001

0.6600000000000020

0.1

0.2

0.3

0.4

0.5

0.6

0.7

0.8f(x) = 0.194 xR² = 0.974520973588814f(x) = 0.171500000000001 x + 0.019999999999999R² = 0.946835137419018

α pada suhu 30C Linear (α pada suhu 30C)α pada suhu 40C Linear (α pada suhu 40C)Konsentrasi CH3COOH (M)

Dera

jat D

isosia

si (α

)

Gambar B.3 Grafik Hubungan derajat disosiasi terhadap konsentrasi CH3COOH yang terdistribusi kedalam kloroform pada suhu 30oC dan 40oC

Page 27: DZT Print Pertama

0.18

0.380000000000001

0.640000000000001

0.7400000000000010.175

0.35

0.610000000000001

0.66000000000000202468

101214161820

f(x) = 3.145 x + 1.475R² = 0.388319240716294

f(x) = − 0.231 x + 5.5R² = 0.0252367676165748

Kd pada suhu 30C Linear (Kd pada suhu 30C)Kd pada suhu 40C Linear (Kd pada suhu 40C)Konsentrasi CH3COOH (M)

Koefi

siean

Dist

ribus

i (Kd

)

Gambar B.4 Grafik Hubungan koefisien distribusi (Kd)terhadap konsentrasi CH3COOH yang terdistribusi kedalam kloroform pada suhu 30oC dan 40oC

-0.744727494896695

-0.42021640338319

-0.193820026016113

-0.1307682802690240

0.20.40.60.8

11.21.4

f(x) = 0.120657671941636 x + 0.589852100967112R² = 0.262754935447038

log k (y)Linear (log k (y))

log air (x)

log

k (y

)

Gambar B.5 Grafik persen kesalahan (%) hubungan antara log k (y) dengan log

air (x) pada suhu 30oC

Page 28: DZT Print Pertama

-0.756961951313707

-0.455931955649724

-0.214670164989233

-0.1804560644581320

0.2

0.4

0.6

0.8

f(x) = − 0.00407595775281501 x + 0.673886699603155R² = 0.000758812964805733

log k (y)Linear (log k (y))

log air (x)

log

k (y

)

Gambar B.6 Grafik persen kesalahan (%) hubungan antara log k (y) dengan log

air (x) pada suhu 40oC