Upload
sigit-normagiat
View
40
Download
7
Embed Size (px)
DESCRIPTION
bahan kuliah farmasi
Citation preview
Pratiwi Apridamayanti, M.Sc., Apt
1
FARMASI
FARMASI
2
“pharmakon” arti cantik atau elok
obat atau bahan obat
RACUN
Profesi yang menyangkut seni dan ilmu penyediaan bahan obat, dari sumber alam atau sintetik yang sesuai, untuk disalurkan dan digunakan pada pengobatan dan pencegahan penyakit
Farmasi pada dasarnya merupakan sistem pengetahaun (ilmu, teknologi dan sosial budaya) yang mengupayakan dan menyelenggarakan jasa kesehatan dengan melibatkan dirinya dalam mendalami, memperluas, menghasilkan dan mengembangkan pengetahuan tentang obat dalam arti dan dampak obat yang seluas-luasnya serta efek dan pengaruh obat pada manusia dan hewan.
3
Pendidikan Farmasi di Indonesia Tujuan Pendidikan Tinggi Farmasi ádalah membentuk
seorang ilmuwan dan profesional yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat jasmani dan rohani, menguasai ilmu dan teknologi kefarmasian memiliki perilaku, komitmen, etika dan bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya
4
Pendidikan Tinggi Farmasi di Indonesia ialah menghasilkan produk pendidikan tinggi yang memenuhi Standar Profesi Apoteker, yaitu;
5
Turut mengupayakan obat yang bekerja spesifik, relatif aman yang dapat meringankan penderitaan akibat penyakit. Memberikan sumbangan untuk mengungkapkan mekanisme dari fungsi normal dan fungsi abnormal organisme. Mengupayakan obat yang bekerja spesifik, relatif aman yang dapat memodifikasi penyakit; memulihkan kesehatan; mencegah penyakit. Mengupayakan obat yang dapat membantu keberhasilan intervensi dengan cara lain (bukan obat) dalam upaya kesehatan. Menciptakan metode untuk mendeteksi sedini mungkin kelainan fungsional pada manusia.
6
Menggali dan mengembangkan sumber alam Indonesia yang dapat diperbaharui atau pun tidak dapat diperbaharui untuk tujuan kefarmasian. menciptakan cara baru untuk penyampaian obat ke sasaran yang harus dipengaruhinya dalam organisme. Mengembangkan metode untuk menguji, menciptakan norma dan kriteria untuk meningkatkan secara menyeluruh daya guna dan keamanan obat dan komoditi farmasi, maupun keamanan lingkungan dan bahan lain yang digunakan manusia untuk kepentingan kehidupannya. Membangun sistem farmasi Indonesia dan sistem pengejawantahan profesi farmasi yang efisien dan efektif selaras dengan konstelasi budaya, geografi dan lingkungan Indonesia.
Pelayanan di RS dan komunitas
Manajemen Suplai
Penelitian bidang Farmasi
Industri Farmasi
Pendidikan dan Pemerintahan
Setiap Bidang Memerlukan kompetensi Tersendiri 7
SISTEM KESEHATAN NASIONAL
ARAH KEBIJAKAN
Meningkatkan
ketersediaan,
keterjangkauan,
pemerataan dan
kualitas farmasi dan
alkes
UPAYA KESEHATAN
PEMBIAYAA
N
KESEHATAN
TUJUAN
PEMBA
NGUNAN
BIDANG
FARMASI
SEDIAAN FARMASI,
ALKES &MAKANAN
S K N MANAJEMEN
& INFOKES SDM
KESEHATAN Meningkatkan pengawasan obat
dan makanan
PEMBERDAYA
AN
MASYARAKAT
TUJUAN PEMBANGUNAN
KESEHATAN Meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya Ref: RPJMN
8
ARAH DAN STRATEGI PENGEMBANGAN KEFARMASIAN DAN ALKES
STRATEGI KEBIJAKAN
Peningkatan ketersediaan dan keterjangkauan obat, terutama esensial generik
Peningkatakan promosi penggunaan obat dan teknologi rasional oleh provider dan konsumen
Penguatan kapasitas institusi dalam manajemen suplai chain obat dan teknologi
Peningkatan kualitas sarana produksi, distribusi dan sarana sediaan farmasi dan alkes
Meningkatkan ketersediaan,
keterjangkauan,
pemerataan
dan kualitas
farmasi dan
alkes Peningkatan pelayanan kefarmasian
Peningkatan kemandirian/produksi lokal BBO, OT, alkes
Peningkatan monitoring dan evaluasi harga obat
Ref: RPJMN 2014 - 2019 Penguatan pengawasan premarket dan post market alkes dan PKRT
9
DASAR HUKUM PEKERJAAN KEFARMASIAN
(UU 36/2009 dan PP 51/2009)
Pekerjaan kefarmasian harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yg mempunyai keahlian dan kewenangan
untuk itu
Pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian
atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan obat
atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional
10
Aspek Managerial
PHARMACEUTICAL CARE
GPP
PATIENT SAFETY
RUMAH
SAKIT
KOMUNITAS
Pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan
farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien
(PP 51/2009)
LINGKUP PELAYANAN KEFARMASIAN
11
Tantangan Apoteker di Bidang Pelayanan
Medication safety,
improved
patient
outcome,
reduced drug
costs, source of
drug
information,
provider of
education
Primary care Community
based
Chronic treatment Population
focused Prevent disease Team of
providers Personalized
medicine
Specialized care
Hospital based
Acute treatment
Individual patient focused
Cure of treat disease
Individual health care providers
Non-individualized treatment
Adapted from American Association of Colleges of Pharmacy Commission to
Implement Change
APOTEKER
12
Tantangan Apoteker dalam Manajemen Suplai Obat
Akses terhadap obat yang efektif , aman berkualitas
dan
Menjamin ketersediaan obat yang aman, bermutu, bermanfaat, terjangkau dan merata di seluruh wilayah Indonesia
Menjamin mutu obat saat penerimaan,
Otomatisasi proses distribusi, virtual stock
penyimpanan dan distribusi obat
13
an
ang
Pengembangan Bidang
Farmasi
Industri
Pengembang an Riset KEUNGGULAN
KOMPETITIF YANG
BERKELANJUTAN Peningkatan Kemampuan
Pendidik
Pengemb an Produk
Skenario
Road Map
Planning
14
Tantangan Apoteker di Bidang Industri
STANDAR REGULASI
Kosme tika
Makan an OT Obat Alkes
Komoditi Jasa
Peningkatan kompetensi, kapabilitas dan keterampilan profesional dalam berbagai bidang agar mampu bersaing dengan profesional dari
negara lain
15
KONSEP PENGEMBANGAN KOMPETENSI
Berubah sesuai KEMAMPUAN
DASAR APOTEKER Behaviour perkembangan
kebutuhan dunia
kerja
Kognitif Knowledge
Kemampuan adaptif
Perfor mance Kemampuan aplikatif
Psikomotor Afektif Skill Attitude
Kemampuan inventif KEMAMPUAN
IDEAL untuk
dapat
melakukan
pekerjaan
tertentu
Standar
Kompe-
tensi
Ref: endrotomoits
16
Implementasian Peranan Farmasi Pharmaceutical Care yang Berorientasi terhadap Pasien
Analisis dan identifikasi permasalahan terkait obat
17
Peranan Farmasis Assessment
Menilai kebutuhan terapi obat pasien dan mengidentifikasi masalah terapi obat
Identify Drug Related Problems
Memberikan keputusan terapi obat yang rasional dengan memperhatikan farmakoterapi
Develope A Care Plan
Mengembangkan perencanaan pelayanan kefarmasian agar pasien cepat sembuh
Follow up - Evaluation
Melakukan evaluasi efektifitas dan farmakoterapi obat, memberikan alternatif obat yang lain serta menjamin pelayanan kefarmasian secara berlanjut.
18
Berpikir kritis dan
“problem solver” Innovator
Professional
Kepemimpinan
Komunikator yang ulung
Leadership is action,
not
position (Mc Gannon)
Dypiro 2013
TERIMAKASIH
19
DISKUSI KASUS
20