82
BAB I ILUSTRASI KASUS A. IDENTITAS Identitas Pasien Nama : An. I A Jenis Kelamin : Perempuan Alamat : Jl. Salabenda, RT 04 RW 07, Kelurahan Parakanjaya Kecamatan Kemang Umur : 11 Tahun Agama : Islam Suku bangsa : Sunda Anak ke : 1 Tanggal Rawat : 19 Desember 2015 B. ANAMNESIS Anamnesis dilakukan secara alloanamnesis dan autoanamnesis dengan Ibu pasien dan pasien sendiri pada tanggal 19 Desember 2015. Keluhan Utama : Tubuh dingin dan lemas Riwayat Perjalanan Penyakit Pasien datang dengan keluhan kaki dan tangan teraba dingin sejak 3 jam sebelum masuk RSUD Cibinong, selain kaki dan tangan yang teraba dingin pasien juga merasa lemas. Pasien 1 | DEMAM BERDARAH DENGUE

DSS

Embed Size (px)

DESCRIPTION

DSS

Citation preview

BAB IILUSTRASI KASUSA. IDENTITASIdentitas PasienNama : An. I AJenis Kelamin : Perempuan Alamat : Jl. Salabenda, RT 04 RW 07, Kelurahan Parakanjaya Kecamatan KemangUmur : 11 TahunAgama : Islam Suku bangsa : Sunda Anak ke : 1Tanggal Rawat : 19 Desember 2015B. ANAMNESISAnamnesis dilakukan secara alloanamnesis dan autoanamnesis dengan Ibu pasien dan pasien sendiri pada tanggal 19 Desember 2015.Keluhan Utama : Tubuh dingin dan lemasRiwayat Perjalanan PenyakitPasien datang dengan keluhan kaki dan tangan teraba dingin sejak 3 jam sebelum masuk RSUD Cibinong, selain kaki dan tangan yang teraba dingin pasien juga merasa lemas. Pasien juga mengeluh nyeri perut sejak 12 jam sebelum masuk RS terutama di ulu hati dan perut bagian kanan atas. Empat hari sebelum masuk rumah sakit (SMRS) pasien mengalami demam. Demam dirasakan timbul mendadak dan terus menerus. Demam terkadang disertai menggigil. Pasien berkeringat ketika demam. Demam yang dialami pasien tidak turun ke suhu normal walaupun sudah diberikan obat penurun demam. Keluhan demam disertai dengan rasa pegal-pegal pada tungkai, sakit kepala, dan disertai dengan mual muntah. Riwayat batuk dan pilek disangkal. Pasien juga mengeluhkan timbul bintik bintik merah yang muncul pertama kali di tangan pada hari sabtu malam. Buang air kecil jumlah menjadi lebih sedikit. Satu hari sebelum masuk rumah sakit, pasien muntah-muntah sebanyak 3x, dan tidak ada darah pada muntah pasien.Riwayat perdarahan dari hidung, gusi, buang air besar berdarah, buang air kecil berdarah disangkal. Selama lima hari demam pasien buang air besar kurang teratur. Pasien tidak memiliki riwayat ke luar kota sebelumnya.Riwayat Penyakit Sebelumnya yang Berhubungan dengan Penyakit SekarangPasien tidak pernah mengalami keluhan serupa sebelumnya. Tidak ada riwayat demam tinggi 6 bulan sampai 1 tahun sebelumnya.Riwayat Penyakit dalam Keluarga/ Lingkungan Sekitarnya yang Ada Hubungan dengan Penyakit SekarangPada keluarga maupun tetangga sekitar rumah tidak ada yang mengalami penyakit yang serupa seperti pada pasien. Namun, di lingkungan sekolah, terdapat beberapa teman pasien yang menderita DBD dan sempat dirawat di rumah sakit.Riwayat Kehamilan IbuPasien dikandung cukup bulan dan ibunya memeriksakan diri 4 kali ke bidan selama masa kehamilan. Ibunya tidak pernah mengalami kelainan selama masa kehamilan.Riwayat KelahiranPasien lahir spontan, cukup bulan, langsung menangis. Berat badan lahir sekitar 3400 gram dengan panjang badan Ibu tidak ingat.Riwayat MakananPasien mendapat ASI ekslusif sampai usia 6 bulan. Saat ini pasien makan tiga kali sehari. Pasien makan nasi dengan berbagai lauk setiap harinya, namun pasien tidak suka makan sayur-sayuran. Pasien terkadang minum susu instan tetapi tidak rutin.Riwayat tumbuh KembangPasien tumbuh seperti anak seusianya, termasuk aktif bermain. Saat ini pasien berusia 11 tahun dan telah masuk kelas 5 SD, dan mendapat peringkat di kelasnya.Riwayat ImunisasiImunisasi wajib pasien lengkap, memenuhi kriteria IDAIRiwayat Penyakit Keluarga, sosial dan ekonomiPasien tinggal serumah dengan orang tua. Pasien berobat menggunakan layanan BPJS.C. PEMERIKSAAN FISIKPada tanggal 19 Desember 2015:Tanda Vital :Keadaan Umum : Tampak sakit beratKesadaran : Compos mentis, gelisah Tekanan darah : Tidak dapat terukurFrekuensi nadi : 120x/menit, regular, isi kurang, teraba lemahFrekuensi nafas : 22x/menitSuhu tubuh : 36,2 CStatus Antropometri :Berat badan : 50 kgTinggi badan : 145 cmBB Persentil 90PB Persentil 50BB/U = 50/37 x100% =135 % (Obes)TB/U = 145/144 x100% =100,6 % (gizi baik/normal)BB/TB =50 /38 x 100% =131,5 % (Obesitas ringan derajat 1)Kesan : gizi obesIMT: 50/(1,45)2 = 23,80 (menurut kurva NCHS berdasarkan IMT/umur didapatkan hasil diantara persentil dan = Obes )Status Generalis dan LokalisKepala : Normocephali, rambut hitam, distribusi merata, tak mudah dicabut.Wajah : Ekspresi baik, bentuk simetrisMata : Pupil bulat isokor diameter 3 mm/3 mm, RCL +/+, RCTL +/+, conjunctiva anemis -/- sklera ikterik -/-Telinga : Normotia, serumen -/-, sekret -/-Hidung : Deviasi septum -/-, mucosa hiperemis -/-, secret -/-, nafas cuping hidung -Mulut : Lidah kotor (-), tonsil dan faring tidak hiperemis, mukosa bibir kering, sianosis perioral (-)Leher : KGB tidak teraba membesar, kelenjar thyroid tak teraba membesar.Cor :Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihatPalpasi : Ictus cordis teraba di garis midclavicula sinistra intercostae VPerkusi : Redup, tidak terdapat pembesaran jantungAuskultasi : S1 S2 murni, murmur (-) gallop (-)Pulmo:Inspeksi : Simetris kanan dan kiri, tidak ada bagian paru yang tertinggal, penggunaan otot bantu napas (-), retraksi (-)Palpasi : Vocal fremitus sama di kedua hemithoraxPerkusi : Sonor di kedua hemithoraxAuskultasi : Suara napas vesikuler, Rhonki -/-, wheezing -/-Abdomen : Inspeksi : penonjolan massa (-), abdomen lebih tinggi dari dinding dadaPalpasi : lemas, Hepar sulit dinilai, nyeri tekan (+), nyeri tekan epigastrium (+)Perkusi : Timpani, shifting dullness (-)Auskultasi : Bising usus (+) normalExtremitas : Akral dingin, petechiae (+), perfusi perifer kurang, CRT 3, oedema (-), pulsasi arteri perifer (A.Dorsalis pedis dekstra et sinistra) teraba lemah.D. PEMERIKSAAN PENUNJANGA. Pemeriksaan PenunjangHasil Pemeriksaan Darah Rutin tanggal 19 Desember 2015o 19/12/2015 11.23 (IGD) Leukosit 9.600 / L Trombosit 64.000 / L Hb 18 g/dL Ht 53,7% IgG dan IgM dengue (+) Masa Perdarahan 3 menit Masa Pembekuan 12 menitE. RESUMEAnak IA usia 11 tahun dengan berat badan 50 kg datang dengan keluhan utama kaki dan tangan teraba dingin sejak 3 jam sebelum masuk RS. Demam tinggi sejak empat hari SMRS. Demam dirasakan timbul mendadak dan terus menerus. Menggigil (+), Kejang (-). Batuk (-). Mencret, (-) sesak (-), Mual (+), muntah (+). Riwayat perdarahan dari hidung, gusi, buang air besar berdarah dan buang air kecil berdarah disangkal. Buang air kecil pasien menjadi semakin sedikit. Pada pemeriksaan fisik didapatkan pasien tampak sakit berat, tanda vital didapatkan Tekanan darah tidak terukur, Frekuensi nadi 120x/menit, regular, isi kurang, teraba lemah, Frekuensi nafas 22x/menit,Suhu tubuh 36,2 C, nyeri tekan epigastrium (+), pulsasi arteri perifer teraba. Status gizi obes. Dengan hasil pemeriksaan penunjang Leukosit 9.600 / L, Trombosit 64.000 / L, Hb 18 g/dL, Ht 53,7%, IgG dan IgM dengue (+), Masa Perdarahan 3 menit, Masa Pembekuan 12 menit, kesan terjadi trombositopenia dan terjadi peningkatan Hb dan Ht.F. DIAGNOSIS Diagnosis kerja : Demam Berdarah Dengue derajat IV (Dengue Shock Syndrome) Diagnosis banding : Syok SepsisRencana diagnostikPemeriksaan darah perifer lengkap setiap 6-8 jam.Monitor tanda vital setiap 15-30 menitG. Tatalaksanao MedikamentosaIGD O2 4L/menit, nasal IVFD RL I 20 cc/kgBB/30 mnt 1000 cc/30 mnt500 cc/jam GelafusalRL 3 cc/kgBB/jam 150 cc/jam Ondancetron 8 mg (IV) Ranitidin 2x50 mg(IV) Pasang Douer Catheter = urin 250 cc Pro rawat ICUH. PROGNOSISQuo Ad vitam : DubiaQuo Ad functionam : DubiaQuo Ad sanactionam : Dubia

CATATAN KEMAJUAN1. 19/12/2015 S : Perut terasa sakit, nyeri ulu hati, demam (+), nafsu makan kurang, Belum BAB (-), kaki dan tangan sudah terasa hangat, BAK sedikitO : Keadaan umum tampak sakit sedangKesadaran kompos mentis, GCS 15TD : 90/50 mmHg, FN : 110 x/menit, FP : 24x/menit, suhu 36,4 CMata: Pupil isokor, bulat, : 3 mm/3 mm, RCL/RCTL : +/+, Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterikThoraks : Jantung : Si S2 murni, irama teratur, murmur (-), gallop (-) Paru : bunyi nafas dasar vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-Abdomen : distensi(-), Bising usus (+) normal, Hepar sulit dinilai, NT (+), NT epigastrium (+)Ekstremitas : akral hangat, perfusi baik, CRT 38oC2. 20/12/2015S : Perut terasa sakit, nyeri ulu hati, demam (+), nafsu makan kurang, Belum BAB (-), kaki dan tangan sudah terasa hangat, BAK sedikitO : Keadaan umum tampak sakit sedangKesadaran kompos mentis, GCS 15TD : 114/64 mmHg, FN : 79 x/menit, FP : 28x/menit, suhu 36,4 CMata: Pupil isokor, bulat, : 3 mm/3 mm, RCL/RCTL : +/+, Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterikJantung : Si S2 murni, irama teratur, murmur (-), gallop (-)Paru : bunyi nafas dasar vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-Abdomen : distensi(-), Bising usus (+) normal, Hepar sulit dinilai, NT (+), NT epigastrium (+)Ekstremitas : akral hangat, perfusi baik, CRT 2 detik, Petekie (+).Pemeriksaaan laboratorium o 20/12/2015 07.55 Leukosit 10100 / L Trombosit 35.000 / L Hb15 g/dL Ht 45,4 %o 20/12/2015 13.00 Leukosit 10600/ L Trombosit 50.000 / L Hb14,2 g/dL Ht 41,6 %o 20/12/2015 18.00 Leukosit 13800 / L Trombosit 49000 / L Hb14 g/dL Ht 42,2 %Kesan : Peningkatan Hb,Ht, trombositopenia, leukositosis A : Dengue Shock Syndrome (DBD grade IV perbaikan)P : - IVFD RL 3 cc/kgBB/jam (150 cc/jam)- Injeksi Ranitidin 2 x 50 mg- Ceftriaxon drip 1500 mg/24 jam- Dopamin diturunkan menjadi 5 mcg- Monitor tanda vital tiap 15-30 menit- Rencana pemeriksaan serial tiap 6-8 jam3. 21/12/2015S : Perut sakit berkurang, demam (-), kaki dan tangan tidak terasa dingin, kencing sudah mulai banyakO : Keadaan umum tampak sakit sedangKesadaran kompos mentis, GCS 15TD : 100/70 mmHg, FN : 88 x/menit, FP : 24x/menit, suhu 36,4 CMata: Pupil isokor, bulat, : 3 mm/3 mm, RCL/RCTL : +/+, Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterikJantung : Si S2 murni, irama teratur, murmur (-), gallop (-)Paru : bunyi nafas dasar vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/-Abdomen : distensi(-), Bising usus (+) normal, Hepar sulit dinilai, NT (+), NT epigastrium (+)Ekstrimitas : akral hangat, perfusi baik, CRT 95%) anak-anak di bawah usia 15 tahun. Tatalaksana utama pada penderita DSS yaitu resusitasi cairan kristaloid isotonik Ringer laktat (RL), Ringer asetat (RA), dan larutan garam normal (NaCl 0,9%) sebanyak 20 mL/kgBB dalam 1530 menit.

DAFTAR PUSTAKA1. Candra A. Demam Berdarah Dengue: Epidemiologi, Patogenesis, dan Faktor Risiko Penularan. Aspirator Vol. 2 No. 2 Tahun 2010 : 110 119.2. World Health Organization. Dengue fever in Indonesia-update 4, 2012. Tersedia dari: http://www.who.int/csr/don/archive/disease/dengue_fever/en/ , diunduh 26 Desember 2015.3. World Health Organization. Regional office for South East Asia. Dengue/DHF. Situation of dengue. Diunduh dari: http://www.searo.who.int/en/Section10/ Section332_1098.html. Diunduh tanggal 1 Januari 2016.4. Sapir DG dan Schimmer B., Dengue Fever: New Paradigms For a Changing Epidemiology. Emerging Themes in Epidemiology, 2004;2(1):1-10. (http://www.biomedcentral.com/content/pdf/1742-7622-2-1.pdf , diunduh 25 Desember 2015). 5. Soegijanto, Soegeng. 2010. Patogenesa Infeksi Virus Dengue Recent Update. Applied Management of Dengue Viral Infection in Children. 6 November 2010. halaman 11-45.6. Hadinegoro S dan Satari HI (ed.). Demam Berdarah Dengue: Naskah Lengkap. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia 2000:32-54. 7. Suhendro, Nainggolan L, Chen K, Pohan HT. Demam Berdarah Dengue. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Edisi IV. Jilid III. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 20068. Dengue Haemorrhagic Fever : Diagnosis, Treatment, Prevention and Control. Edition II. Geneva : World Health Organization. 2002. Available from htttp://www.who.int/csr/resources/publications/dengue/DenguepublicationAccessed. Diunduh tanggal 28 Desember 20159. Dengue guidelines for Diagnosis, Treatment, Prevention And Control. France: WHO Library Cataloguing; 2009.10. Supartha I, editor. Pengendalian Terpadu Vektor Virus Demam Berdarah Dengue, Aedes aegypti (Linn.) dan Aedes albopictus (Skuse) (Diptera:Culicidae). Pertemuan Ilmiah Dalam Rangka Dies Natalis 2008 Universitas Udayana; 3-6 September 2008; Denpasar: Universitas Udayana Denpasar.11. Soedarmo SP. Infeksi virus dengue. Dalam: Soedarmo SP, Garna H, Hadinegoro SRS, penyunting. Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak dan Penyakit Tropis. Edisi pertama. Jakarta: Balai Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia; 2002.h.176-208.12. Raihan, Hadinegoro S, Tumbelaka A. Faktor Prognosis Terjadinya Syok pada Demam Berdarah Dengue. Sari Pediatri 2010;12(1):47-52.13. WHO. Dengue: Guidlines for Diagnosis, Treatment, Prevention and Control. New Edition. Geneva: World Health Organization; 2009.14. Hanafiati E. Patogenesis Infeksi Virus Dengue. Fakultas Kedokteran Universitas Wijaya Kusuma Surabaya. 2012, diunduh tanggal 30 Januari 2015.15. Juffrie M, Van Der Meer GM, Hack CE, Hasnoot K, Sutaryo, Veerman AJP, Thijs LG et al. Inflammatory Mediators in Dengue Virus Infection in Children:Interleukin-8 and Its Relationship to Neutrophil Degranulation.Infection and Immunity (serial on the internet).1999 Nov 3,p.702-707. Diunduh dari : www.iai.asm.org/cgi/reprint/68/2/702 tanggal 2 Januari 2015.16. Dengue Haemorrhagic Fever : Comprehensive Guidlines For Prevention and Control of Dengue and Dengue Haemorrhagic Fever. Edition II. Geneva : World Health Organization. 2011. Diunduh tanggal 28 Desember 201517. Hartoyo E. Spektrum Klinis Demam Berdarah Dengue pada anak. Sari Pediatri 2008;10(3):145-150. 18. Jeannette M. Patofisiologi dan Gejala Klinis Demam Berdarah Dengue. Jurnal Kedokteran Indonesia, Vol. 1/No. 1/Januari/200919. Soegijanto S, Kushartono H, Hidayah N, Darmowandowo D. Demam berdarah dengue. Dalam Soegijanto S, penyunting. Ilmu Penyakit Anak-Diagnosa, Pemeriksaan dan Penatalaksanaan. Jakarta: Salemba Medika; 2002.h.45-66.20. Dengue, Dengue Haemorrhagic Fever and Dengue Shock Syndrome in the Context of the Integrated Management of Childhood Illness. WHO 2005.21. Pedoman Tatalaksana Klinis Infeksi Dengue di Sarana Pelayanan Kesehatan. Departemen Kesehatan RI. 200522. Plianbangchang S. Comprehensive guidelines for prevention and control of dengue and dengue haemorrhagic fever. Revised and expanded edition. WHO 2011.23. Somasetia DH, Setiabudi D, Harliany E, Sjahid SI. Hasil evaluasi tatalaksana sindroma syok dengue di unit perawatan intensif anak sesudah memakai protokol tatalaksana demam berdarah dengue WHO 1997. MKB. 2002;34(1):338.24. Christianty M, Somasetia D, Sjahrodji A. Perbandingan Pulihnya Syok pada Sindrom Syok Dengue Memakai Ringer Laktat dan Natrium Laktat Hipertonik. Departemen Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran-Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Bandung. MKB. 2013;45(3):1354025. WHO. Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Demam Dengue dan Demam Berdarah Dengue. Jakarta: WHO & Departemen Kesehatan RI; 2003..

58 | DEMAM BERDARAH DENGUE