68
Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian www.litbang.pertanian.go.id Disampaikan dalam BIMTEK ONLINE JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA, 8 MEI 2020

Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Dr. Ir. Anang Triwiratno, MPPeneliti Ahli Madya FitopatologiBalai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika

Pusat Penelitian dan Pengembangan Hortikultura

Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanianwww.litbang.pertanian.go.id

Disampaikan dalam BIMTEK ONLINE JERUK DAN BUAH SUBTROPIKA, 8 MEI 2020

Page 2: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

BIODATA PEMBICARA

• Nama : Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP (HP: 081 233 586 510)

• E mail : [email protected]

• Jabatan : Peneliti Ahli Madya Fitopatologi / Kasi Yantek

• Masuk Balitjestro : Tahun 1986

• S1 : UMM Agronomi 1990

• S2 : UGM Fitopatologi 2003

• S3 : UB Hama Penyakit 2014

Page 3: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Penyakit:Suatu kondisi tanaman tidak dapat tumbuh secara

optimal dan merugikan secara nilai ekonomi

Page 4: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Penyebab / Patogen penyakit:

Biotik: Patogen Jamur, Virus, Bakteri, dan Nematoda. Abiotik / Non patogen; defisiensi /keracunan unsur makro dan

mikro, kekurangan/ kelebihan air, dll.

Bagaimana melihat terjadinya penyakit?

Melalui gejala, tanda, badan buah jamur, dan dampak yang ditimbulkanPatogen bisa dilihat di Laboratorium

Page 5: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Pemberian nama penyakit

Nama Patogen: Tristeza, Psorosis, Exocortis, Diplodia.

Gejala: CVPD/HLB, Puru berkayu, Blendok, Busuk Pangkal Batang, Embun Tepung, Embun Jelaga, Kudis, Mati pucuk, Kerak,

Kanker

Page 6: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

1. Patogen Virulen

2. Tanaman Inangrentan

4. Manusia

3. Lingkungan sesuai untuk patogen

Page 7: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

KEPROK TERIGAS KEPROK MADURA KEPROK BORNEO PRIMA

KEPROK SELAYAR KEPROK TEJAKULA SIAM PONTIANAK

Jeruk Dataran Rendah

Page 8: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

KEPROK SoE KEPROK BATU 55

Siam Gunung Omeh Siam Madu Siam Kintamani

KEPROK GAYO

Jeruk Dataran Tinggi

Page 9: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Penyakit Utama pada Tanaman Jeruk di Indonesia

Viruses (Penyakit sistemik):Tular Vektor :1. Citrus Vein Phloem Degeneration (CVPD) / Huanglongbing (HLB).2. Citrus Tristeza V irus ( CTV )3. Puru Berkayu (Citrus Vein Enation Virus / CVEV).

Non Tular Vektor :4. Citrus Psorosis Virus (CPsV)5. Citrus Exorcortis Viroid (CEVd)

Page 10: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Jamur :1. Penyakit Diplodia / Blendok (Botryodiplodia theobromae Pat.)2. Penyakit Busuk Akar dan Pangkal Batang (Phytophthora parasitica Dast. dan P.

citrophthora)3. Penyakit Embun Tepung (Oidium tingitanium Carter)4. Penyakit Kudis (Spaceloma fawcetti Jerkin.).5. Penyakit Antraknose / mati pucuk (Colletotrichum gloeosporioides Penz. )6. Penyakit Embun Jelaga (Capnodium citri Berk. & Desm.).7. Penyakit Kerak (ganggang Cephaleuros virescens Kunze.)

Bakteri :1. Penyakit Kanker Jeruk (Xanthomonas axonopodis pv. citri)

Penyakit Utama pada Tanaman Jeruk di Indonesia

Page 11: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

CVPD (Citrus Vein Phloem Degeneration) / HLB

(Huanglongbing) Patogen : Bakteri Liberibacter asiaticus

Page 12: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

• Bakteri ini hanya dapat hidup di jaringan floem yang hidup dan tidak dapat dikulturkan secara in vitro. (Tidak tular tanah)

• Lebih aktif pada agroklimat dengan suhu panas 240 C sampai 320 C

• Menular melalui bahan tanaman sakit atau mata tempel terinfeksi.

• Bakteri dapat ditularkan oleh vektor kutu loncat jeruk (Diaphorina citri Kuwayama.)

• Penyebaran ke bagian tanaman lain tergolong lambat, gejala baru terlihat 4-6 bulan setelah tanaman terinfeksi. (Gejala sektoral)

• Patogen CVPD bersifat bersifat persisten (lama di vektor), sirkulatif (masuk jaringan tubuh vektor) dan non propagatif (Tidak meperbanyak dalam tubuh vektor).

• Penularan melalui biji peluangnya sangat kecil.

Bioekologi

Page 13: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Gejala : CVPD / HLB

Blotching Belakang, bebas serangga

Kaku, kecil, runcing, menghadap ke atas

Page 14: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Blotching, daun runcing, mengecilGejala greening sektoral

Biji abortusLop Sided / Tidak simetris

Page 15: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Difisiensi Zn Difisiensi Fe

Difisiensi Mn Difisiensi Mg

Page 16: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Serangga Penular / Vektor Kutu Loncat Jeruk

(Diaphorina citri)

Kotoran/ sekresi DCDC dewasa

DC dewasa

Page 17: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Tanpa pengendalian penyakit HLB, pertanaman jeruk berumur 1 - 5 tahunmengalami penurunan produksi 2-4 tahun setelah munculnya gejala pertama.Pertanaman lebih dari 5 tahun penurunan produksi signifikan pada 5-10 tahunsetelah munculnya gejala pertama (Bassanezi dan Bassanezi, 2008).

Grafting sangat efektif menularkan bakteri CLas, tingkat infeksi melalui graftingmencapai 100% pada 120 hari setelah inokulasi (Coletta-Filho et al., 2009).

Pendekatan nutrisi bersama dengan pengendalian vector D. citri dan praktekbudidaya yang lain dapat memperpanjang produksi jeruk sekitar 5-10 tahun padatanaman dewasa tergantung kepada kultivarnya (Xia et al., 2012).

Titer CLas pada penggunaan bahan pembenah tanah menunjukkan perbedaansignifikan sampai 7 bulan setelah perlakuan. Pada 10 bulan setelah perlakuanmenunjukkan pengaruh perlakuan bahan pembenah tanah yang berkurang (Xu etal., 2013).

Page 18: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Respon ketahanan tanaman terhadap pathogen berbeda dengan adanyaperubahan temperatur (Cheng et al. 2013).

Toleransi terhadap HLB lebih tinggi pada pohon yang disambung denganbatang bawah terseleksi (Albrecht et al. 2012).

Keanekaragaman bakteri pada umumnya menurun pada perlakuan tanjeruk terinfeksi dengan antibiotik ( Zhang et al., 2013).

Page 19: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Perlakuan penyungkupan tanaman terinfeksi CVPD dengan infeksi patogenyang berbeda berpengaruh terhadap intensitas penyakit (Widyaningsih,2019).

Perlakuan pemupukan organik dan penyungkupan pada benih jerukterinfeksi CLas dengan konsentrasi rendah dan tinggi berpengaruhterhadap intensitas penyakit (Widyaningsih, 2017).

Jenis batang bawah berpengaruh terhadap kerentanan tanaman (batangatas) terhadap CVPD (Widyaningsih, 2017)

Page 20: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Pemucatan tulang daun (vein clearing)

Melengkung ke atas (vein cupping)

Tulang daun mengeras (vein crocking)

Page 21: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

• Virus dapat ditularkan oleh kutu daun (Aphid).

• Ada 4 spesies aphid yang berperan, yaitu Toxoptera citricidus T. aurantii, aphids gosypii, A. citricola.

• Pada T. citricidus diketahui virus melekat pada stilet (alat penghisap).

• Hanya dapat menularkan secara efektif bila 27 ekor aphid secara bersama-sama menularkan pada tanaman sehat.

Bioekologi

Page 22: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Vein enation (tonjolan pada

tulang )

woody gall (tumor) pada batang bawah

Penyakit Puru Berkayu Patogen : Citrus Vein Enation Virus (CVEV) / Woody Gall

(Tular vektor)

Page 23: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

• Virus dapat ditularkan oleh kutu daun Toxoptera citricida (kutu daun coklat) , Myzus persicae dan Aphis gossypii

• Periode laten virus 2 – 3 hari

• Dapat ditularkan melalui okulasi atau bahan tanaman terinfeksi

• Tidak dapat ditularkan secara mekanis.

Bioekologi

Page 24: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Penyakit Virus Psorosis jeruk (Citrus Psorosis Virus / CPsV)Patogen : Citrus Psorosis Virus / CPsV

(Tidak Tular vektor)

Bark scaling pada batangVein flecking pada daun

Page 25: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

• Tidak tular vektor.

• CPsV dapat menyerang hampir semua varietas jeruk,

• Gejala pada daun umumnya jelas terlihat pada jeruk manis dan mandarin terinfeksi dengan dengan ciri-ciri Vein flecking.

• Perkembangan penyakit Psorosis dalam tanaman lambat; diperlukan waktu beberapa tahun untuk mengekspresikan gejala.

• Gejala psorosis, bark scaling batang dan cabang utama.

Bioekologi

Page 26: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Penyakit Viroid Exocortis Jeruk Patogen : Citrus Exorcortis Viroid (CEVd)

(Tidak Tular vektor)

epinasti pada daun Kulit pecah dan kerdil

Page 27: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

• Tidak tular vektor.

• Pertumbuhan tanaman yang terinfeksi berat biasanya terhambat atau kerdil

• Gejala ini umumnya muncul setelah 2 tahun sejak penyambungan mata tempel.

• Viroid dapat ditularkan secar mekanis melalui gunting pangkas atau pisau okulasi.

Bioekologi

Page 28: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

1. Menggunakan benih berlabel biru bebas penyakit

2. Mengendalikan vektor CVPD, CTV, CVEV

3. Melakukan Sanitasi tanaman terinfeksi

4. Mengoptimalkan pemeliharaan kebun

5. Konsolidasi pengelolaan kebun dalam kawasan

Komponen Teknologi PTKJS :

PENERAPAN INOVASI TEKNOLOGIPENGELOLAAN TERPADU KEBUN JERUK SEHAT (PTKJS)

PENGENDALIAN VIRUSES

Page 29: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

• Desinfeksi alat pertanian (gunting dan pisau okulasi ) dengan cara mencelupkan atau mengusapkan dalam Natrium hypoklorit 1-2% (misalnya Clorox atau Bayclin) atau dengan alkohol 70% sebelum digunakan.

Tindakan Pengendalian Preventif :

Page 30: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat
Page 31: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

1. Bebas Penyakit CVPD2. Kemurnian Varietas Terjamin3. Pohon Tegar & Mutu Buah Terjamin4. Umur Produktif Lama

Page 32: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

JATIM

BALI

NTB

NTT

PAPUA

KALSEL

KALTIMKALBAR

JATENGJABAR

JAMBI

SUMBAR

RIAU

SUMUT

ACEH

SULSEL

BENGKULU

BALITJESTRO

DISTRIBUSI BENIH SUMBER BF DI 22 PROVINSI INDONESIA

Page 33: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat
Page 34: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat
Page 35: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat
Page 36: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat
Page 37: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat
Page 38: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat
Page 39: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Pemeliharaan Kebun di IP2TP Kliran BALITJESTRO

Page 40: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Simplifikasi dan fragmentasi kawasan pengembangan agribisnis jeruk

Page 41: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Pola dukungan inovasi teknologi dalam pengembangan kawasan agribisnis jeruk

Page 42: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

KEGIATAN BALITJESTRO BPTPDIPERTA : ppl,

popt, pbt, mantritani

KAWASAN PEMBINAAN

1. Demo Plot + +2. Demarea + +3. Kawasan agribisnis +

KEGIATAN PENDAMPINGAN

1. Pengelolaan demo plot + +2. Pelatihan (TOT) dan petani + + +3. Asistensi + + +4. Penguatan kelembagaan + +

Penanggung Jawab Implementasi Dukungan InovasiTeknologi Pengembangan Kawasan Agribisnis Jeruk

Page 43: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Diplodia / Blendok

Patogen : Jamur Botryodiplodia theobromae Pat.

Gejala :

• Kulit yang terinfeksi mengeluarkan blendok

• Kulit dapat mengelupas

• Ranting dan cabang yang terserang akan mati

• Buah Gugur, terserang pada pangkal buah

Pengendalian :✓ Menjaga kebersihan kebun; memangkas bagian tanaman yang sakit✓ Menjaga kebersihan alat pertanian dengan alkohol 70% /Clorox 10%✓ Pelaburan dengan Bubur California

Page 44: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Kapur Hidup (CaCO3) Belerang Kapur mati (CaO)

Page 45: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat
Page 46: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat
Page 47: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat
Page 48: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat
Page 49: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat
Page 50: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Penyakit Busuk Akar dan Pangkal BatangPatogen : Jamur Phytophthora parasitica Dast. dan P.

citrophthora

Gejala :▪ Busuk akar dan gumosis encer (gom/blendok) pada kulit pangkal batang.▪ Pembusukan dimulai dari pangkal batang dekat permukaan tanah sampai titik

okulasi (40 cm). ▪ Jaringan terserang berubah warna, lama-lama akan mengelupas kulitnya dan

jatuh, sehingga menyebabkan luka lebar. ▪ Serangan parah menyebabkan luka melingkar pada pangkal batang yang dapat

menyebabkan kamatian pada tanaman

Page 51: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Bioekologi :

• Irigasi yang kurang baik menyebabkan kondisi sesuai bagi perkembangan patogen▪ Batang-bawah RL (Rough lemon) rentan, Sedangkan Sour orange dan Japansche

citroen (JC) relatif lebih tahan.▪ Okulasi yang terlalu rendah < 20 cm mempermudah serangan pada batang atas.▪ Jamur ini dapat bertahan dalam tanah dalam bentuk sporangium dan spora

kembara (Klamidiospora).▪ Patogen tular tanah yang bersifat polyfag

Pengendalian :▪ Menjaga agar drainase lancar

▪ Menjaga iklim mikro tidak terlalu lembab.

▪ Okulasi > 20 cm.

▪ Menggunakan batang bawah yang tahan.

Page 52: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Embun tepung (Powdery mildew)

Patogen : Jamur Oidium tingitanium Carter.

Gejala : ✓ Masa spora berupa lapisan tepung putih

pada tunas muda✓ Daun mengeriting dan malformasi✓ Daun tetap melekat pada ranting

Page 53: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Bioekologi :Penyebarannya di semua pertanaman jeruk Pada dataran rendah relatif lebih sedikit. Semua jenis jeruk rentan.Obligat parasite (Tidak bisa dibiakkan buatan)

Pengendalian :✓ Memangkas tunas yang sakit dan dimasukkan dalam kantung.

✓ Penyemprotan menjelang bertunas

✓ Memberikan fungisida Siprokonozal, Propineb, Copper Hidrocide dan Benomyl.

Page 54: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Kudis (Scab)Patogen : Spaceloma fawcetti

jenkins.

Gejala :Bercak kecil jernih pada helaian daun, gabus berwarna kuning/coklat. Infeksi hanya satu permukaan daun saja.

Page 55: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Bioekologi :▪ Lingkungan yang lembab dan

basah merupakan faktor dominan

▪ Fase kritis buah jeruk Siam adalah umur 1 sampai 2 bulan

Pengendalian :

✓ Bebas dari sumber penyakit

✓ Wiwilan yang teratur ✓ Mengendalikan saat buah pentil✓ Penyemprotan fungisida Thiaphanate-methyl atau Benomyl

Page 56: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Penyakit Antraknose / mati pucuk Patogen : (Colletotrichum gloeosporioidesPenz. )

Gejala :• Bercak warna coklat sampai hitam dan merata sehingga ujung tunas menjadi coklat. • Bagian nekrotik hitam berkembang ke pangkal, menyebabkan mati pucuk (die back). • Pada cuaca lembab, pada ranting timbul titik hitam terdiri dari badan buah (aservulus)

jamur. • Pada tanaman besar menyebabkan ranting mati dan bercak pada buah. • Bercak buah coklat kemerahan lama-lama menjadi cekung..

Page 57: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Bioekologi :• Konidia diproduksi pada ranting-ranting yang mati kemudian menyebar dalam

jarak dekat oleh air hujan dan pengairan serta jarak jauh melalui udara. • Jenis tanaman yang rentan adalah jeruk siam, nipis dan citron. • Faktor yang mempengaruhi adalah perawatan kurang baik.

Pengendalian :• Memangkas, membuang dan membakar bagian tanaman yang terinfeksi. • Menyemprot dengan pestisida berbahan aktif Benomyl, • Mencuci buah yang diketahui tercemar, sebelum terjadi penetrasi pada kulit

buah.

Page 58: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Gejala :✓ Daun, ranting dan buah terserang dilapisi oleh lapisan berwarna

hitam.

✓ Lapisan hitam terutama pada musim kemara✓ Lapisan hitam umumnya tidak masuk pada jaringan tanaman.

Embun Jelaga (Sooty mold)Patogen : Jamur Capnodium citri

Page 59: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

BioekologiLapisan hitam adalah masa Jamur Musim kemarau jelaga akan tumbuh Kutu daun jenis aphid, Pseudococcussp., Coccus viridis.

Pengendalian :✓ Memangkas cabang yang terlalu lebat✓ Mengendalikan serangga kutu-kutuan✓ Cairan merah bubur California 15 ml/lt secara rutin setiap 2 minggu

✓ Menyemprot dengan larutan detergen 5 gr / lt

Page 60: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Penyakit Kerak Patogen : (ganggang Cephaleuros virescens Kunze)

Gejala :• Bercak warna coklat sampai hitam dan merata sehingga ujung tunas menjadi coklat. • bercak-bercak berbentuk bulat atau tidak beraturan pada daun, ranting atau batang

terserang. • Pada permukaan bercak tertutup oleh sporangiofor jamur. • Warna bercak mula-mula kehijauan kemudian pada perkembangan selanjutnya

berubah menjadi coklat kehijauan. • Pada ranting terserang parah/berat, menyebabkan gejala melingkar, kulit ranting

membengkak, membesar dan pecah-pecah..

Page 61: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Bioekologi :• Semua jenis jeruk rentan.• Terutama di daerah dataran tinggi dengan suhu rendah. • Penyebaran dapat dipicu oleh suatu kondisi tanaman lemah dengan drainase

kurang baik, sinar matahari terik, kurang air dan pengelolaan kurang intensif.

Pengendalian :• Pemeliharaan optimal.• Perbaikan drainase, penyiraman, pemupukan berimbang. • Tanaman yang terserang dapat disikat bagian yang terserang dengan

menggunakan sikat halus dan dilabur dengan Bubur California. • Penggunaan fngisida yang efektif dianjurkan bila pengendalian secara mekanis

tidak berhasil.

Page 62: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Kanker (Citrus canker)

Patogen : Xanthomonas axonopodis pv. Citri

Gejala :✓ Bercak putih pada sisi bawah daun menjadi warna

hijau gelap, kadang-kadang berwarna kuning di sepanjang tepinya.

✓ Bagian tengah terbentuk gabus warna coklat. ✓ Buah bagian tepi tidak berwarna kuning.

Page 63: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Bioekologi :▪ Jeruk nipis (C. aurantifolia) dan pamelo (C. maxima

Merr.) rentan.▪ Infeksi terjadi melalui stomata, lentisel dan luka.

▪ Peliang daun (Phylocnistis citrella) mempermudah penetrasi

Pengendalian :

✓ Memangkas bagian tanaman yang terinfeksi berat

✓ fungisida berbahan aktif Copper maupun Belerang,

✓ Mengendalikan dengan bakterisida Streptomisin dan Kloromisetin.

Page 64: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Keprok RGL Rejang Lebong Bengkulu

Semoga Sukses...

Page 65: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

Jalan Raya Tlekung No.1, Junrejo

Batu 65301, East Java, Indonesia

Email: [email protected]@gmail.com

Office Phone: +62 341 692683

Address

Contact Info

Telephone

KEEP IN TOUCH WITH USBalitjestro Indonesia

http://balitjestro.litbang.pertanian.go.id/

Website

TERIMA KASIH

Page 66: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat
Page 67: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat
Page 68: Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi · Dr. Ir. Anang Triwiratno, MP Peneliti Ahli Madya Fitopatologi Balai Penelitian Tanaman Jeruk dan Buah Subtropika Pusat

MOHON DIPERHATIKAN

• Dilarang menggunakan gambar-gambar yang ada untuk tujuankomersial. (berjualan online, dlsb)

• Diperbolehkan untuk tujuan pendidikan/pengajaran dan halpositif lainnya, silahkan sertakan sumber: Balitjestro, Balitbangtan