Upload
aurelia-nilani
View
57
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Dokumentasi Teknis Prop HTR
Citation preview
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sumber Daya Hutan (SDH) memilki fungsi yang penting sebagai salah
satu unsur penunjang kehidupan manusia. Kebutuhan akan SDH semakin
bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dan kemajuan
teknologi. Di lain pihak kemampuan SDH dalam keadaan terbatas, baik dari
sisi kualitas maupun kuantitas yang ditunjukkan dengan fungsi lahan yang
semakin menurun. Degradasi hutan dan lahan ini disebabkan oleh dua hal
utama yaitu faktor alam dan faktor manusia, khususnya aktivitas atau tekanan
manusia terhadap hutan yang terlalu berlebihan seperti pencurian hasil hutan
kayu maupun non kayu. Hal ini dapat dilihat dari luas lahan kritis di Propinsi
Sulawesi Selatan sampai tahun 2006 telah mencapai 369.956 ha (dalam
kawasan), dan 312.827 ha (di luar kawasan), (Statistik Dinas Kehutanan
Prop. Sulawesi Selatan 2006).
Degradasi sumberdaya hutan juga terjadi, antara lain disebabkan oleh
pengelolaan hutan yang tidak tepat, pembukaan kawasan hutan dalam skala
besar untuk berbagai keperluan pembangunan, over cutting, dan illegal
logging, perambahan, okupasi lahan dan kebakaran hutan. Sementara itu
terjadi pula ekses kapasitas industri pengolahan kayu atas kemampuan suplai
bahan baku ndustri.
Keadaan ini mengharuskan arah pembangunan kehutanan untuk
memberdayakan masyarakat dalam pengelolaan hutan, meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di dalam dan di sekitar hutan, dan meningkatkan
atau melestarikan fungsi kawasan hutan.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas, maka Departemen Kehutanan
melalui Direktorat Jenderal Bina Produksi Kehutanan menetapkan agenda
baru terkait dengan kebijakan revitalisasi sektor kehutanan yaitu
meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat setempat melalui
pemberian akses yang lebih luas terhadap pemanfaatan hutan produksi,
akses ke Lembaga Pembiayaan Pembangunan Kehutanan dan akses ke
pemasaran hasil hutan (industri perkayuan).
Dengan demikian selain dapat diwujudkannya agenda pengurangan
kemiskinan, pada saat yang bersamaan juga akan terwujud pengurangan
pengangguran dan peningkatan kontribusi kehutanan terhadap pertumbuhan
ekonomi nasional serta memenuhi permintaan bahan baku industri perkayuan.
Dalam rangka mensukseskan agenda baru tersebut, Pemerintah
mencanangkan program pembangunan Hutan Tanaman Rakyat.
Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dalam jangka panjang secara
konsisten,komprehensif, koordinatif dan kredibel akan membentuk struktur
baru perekonomian nasional berdaya saing tinggi yang berbasiskan sumber
daya alam terbaharui, keunggulan lokal dan tahan terhadap perubahan
ekstenal seperti krisis moneter/ekonomi.
Program Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat dilaksanakan dengan
3 Pola yaitu Pola Mandiri, Pola Kemitraan dengan HTI BUMN/S dan Pola
Developer HTR.
Kegiatan Pembangunan Hutan Tanaman Unggulan Lokal yang selama
ini dibiayai dari DIPA Departemen Kehutanan tidak lagi di anggarkan oleh
Direktorat jenderal Bina Produksi kehutanan tetapi dilaksanakan melalui fokus
kegiatan Rehabilitasi Hutan dan Lahan pada Direktorat Jenderal Rehabilitasi
Hutan dan Perhutanan Sosial melalui Gerakan Nasional Rehabilitasi Hutan
dan Lahan (GERHAN)
Berdasarkan hal tersebut diatas maka dalam rangka pembangunan
Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dipropinsi sulawesi selatan maka salah satu
calon lokasi yang memungkinkan adalah ex lokasi Hutan Tanaman Unggulan
Lokal yang telah didesant pada tahun 2005 dan lokasi lain pada hutan
produksi yang belum di rancang/didesaint.
B. Maksud, Tujuan, dan Sasaran
Redesain HTUL menjadi Hutan Tanaman Rakyat dimaksudkan
sebagai acuan bagi Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Selatan untuk
pengembangan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) pada kawasan hutan
produksi.
Tujuan Redesain HUTL menjadi Hutan Tanaman Rakyat adalah
menentukan calon lokasi pengembangan Hutan Tanaman Rakyat sesuai
dengan Pola yang mengikuti kondisi masing-masing lokasi
Sasaran dari kegiatan ini adalah tersusunnya Redesain HTUL menjadi
Hutan Tanaman Rakyat (HTR) yaitu :
1. menganalisis lokasi ex Hutan Tanaman Unggulan Lokal tahun 2005 yang
memungkinkan untuk pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR)
2. Mengidentifikasi Lokasi Hutan Produksi di Propinsi Sulawesi Selatan
yang memungkinkan untuk Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat.
3. Menyusun desain Pola Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat (HTR)
pada lokasi yang memungkinkan untuk Pembangunan Hutan Tanaman
Rakyat (HTR) di Provinsi Sulawesi Selatan.
BAB II. PENGALAMAN PERUSAHAAN 7 (TUJUH) TAHUN TERAKHIR
Upaya yang sangat strategis bagi kepentingan nasional, dimana
kegiatan GN-RHL/GERHAN diarahkan sebagai gerakan berskala nasional yang
terencana dan terpadu, melibatkan berbagai pihak terkait, baik pemerintah,
swasta dan masyarakat luas melalui suatu perencanaan, pelaksanaan serta
pemantauan dan evaluasi yang efektif dan efisien.
Oleh karena itu, gambaran mengenai kemampuan dan pengalaman
perusahaan kami dalam melaksanakan kegiatan dalam bidang kehutanan
selama 7 (tujuh) tahun terakhir, akan disajikan pada Tabel 1 berikut.
BAB III. PEMAHAMAN TERHADAP LINGKUP KEGIATAN
Lingkup kegiatan Redesain HUTL menjadi Desain Hutan Tanaman
Unggulan Lokal pada Kawasan Hutan Produksi di Propinsi Sulawesi Selatan,
sebagai berikut :
1. Studi Dokumentasi
Kegiatan ini akan menggali dokumen-dokumen yang berhubugan
dengan penelitian ini khususnya menyangkut pembangunan Hutan
Tanaman Rakyat (HTR).
2. Konsultasi Stakeholder
Konsultasi dengan para pihak yang terkait dan terlibat secara langsung
maupun tidak langsung dalam kegiatan Pembangunan Hutan Tanaman
Rakyat (HTR) untuk mengkonsultasikan dan mendiskusikan perencanaan
dan pelaksanaan.
3. Survey Lapangan
Kegiatan ini akan dilakukan untuk memperoleh informasi/data yang
lebih detail pada kawasan hutan produksi. Data yang akan dikumpulkan
meliputi kondisi hutan produkjsi, sosial ekonomi masyarakat setempat,
ketersediaan lahan, komoditi yang diusahakan, kelembagaan masyarakat.
Teknik pengumpulan data dilakukan secara pengamatan langsung
pada hutan produksi yang cocok untuk pembangunan Hutan Tanaman
Rakyat (HTR) Analisis data meliputi :
a. Analisis pentahapan kegiatan
b. Analisis lahan meliputi kemampuan lahan, ketersediaan lahan dan
keterkelolaan dari aspek ekonomi, sosial dan budaya masyarakat
c. Analisa strategi peningkatan usaha masyarakat Pengelola Hutan
Tanaman Rakyat (HTR)
d. Analisis Ekonomi Pembangunan Hutan Tanaman Rakyat (HTR).
BAB IV. METODOLOGI
1. Pengumpulan Data
a. Data Sekunder
Data sekunder yang diperlukan adalah kondisi umum wilayah
yang diperoleh dari peta, dokumen, laporan, statistik, dan referensi
lainnya.
b. Data Primer
Data primer berupa data kualitatif dan kuantitatif hasil survei
lapangan dan hasil wawancara dengan masyarakat, lembaga atau
stakeholder.
2. Analisis Data
Data dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif sesuai dengan jenis
data dan tujuan analisis.
3. Pendekatan
Untuk penyusunan strategi Peningkatan Usaha Masyarakat Sekitar
Hutan Produksi digunakan pendekatan partisipatif selanjutnya dilakukan
analisis SWOT
BAB V. RENCANA KERJA
Sebagaimana ditetapkan dalam TOR, waktu pelaksanaan kegiatan
Penyusunan Redesain Hutan Tanaman Unggulan Lokal (HUTL) menjadi
Hutan Tanamana Rakyat (HTR) akan dilaksanakan selama empat bulan. Agar
pelaksanaannya tepat waktu, tepat mutu dan tepat sasaran, diperlukan
rencana dan mobilisasi tenaga kerja yang realistis. Tahapan pekerjaan
meliputi:
A. Tahap Persiapan
1. Konsolidasi Tenaga Ahli
2. Mempersiapkan perlengkapan kerja yang dibutuhkan
3. Mempersiapkan lokasi pengamatan (sample)
4. Menentukan responden atau informan
5. Membuat blanko isian dan kuisioner
6. Membuat laporan pendahuluan (Rencana Kerja)
7. Melakukan pembahasan laporan pendahuluan
B. Pengumpulan, Pengolahan dan Analisis Data
1. Melakukan pengumpulan data sekunder
2. Melakukan pengumpulan data primer
3. Melakukan Pengolahan data
4. Melakukan analisis data
5. Membuat draft laporan akhir (hasil pengumpulan, pengolahan dan
analisis data sementara)
C. Penyusunan, Presentasi dan Pembahasan Laporan Ahir
1. Melakukan penyusunan rekomendasi, langkah dan kebijakan
penyelenggaraan HTR
2. Membuat draft laporan akhir
3. Melakukan presentasi draft laporan akhir yang dihadiri oleh seluruh
tenaga ahli dengan pihak terkait, yaitu Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA), PPK, dan stakeholers kegiatan HTR.
4. Melakukan pembahasan draft laporan akhir secara intensif dengan
pihak terkait yaitu KPA, PPK, dan pihak-pihak terkait lainnya.
D. Penilaian dan Pengesahan Laporan Akhir
Laporan akhir hasil pembahasan yang disusun oleh pihak ketiga
(perusahaan penyedia jasa konsultan) dinilai oleh Tim Panitia dan
disahkan oleh Kepala Dinas Kehutanan Propinsi Sulawesi Selatan.
VI. PELAPORAN
Sebagai Hasil pertanggung jawaban pelaksanaan pekerjaan
penyusunan Redesain HUTL menjadi Pengembangan Hutan Tanaman
Rakyat (HTR) pada Kawasan Hutan Produksi Propinsi Sulawesi Selatan
disajikan dalam bentuk buku dengan lampiran peta masing-masing lokasi
serta peta indikatif Penyebaran Calon Lokasi Pembangunan Hutan Tanaman
Rakyat di Propinsi Sulawesi Selatan.
BAB VII. TENAGA AHLI DAN TANGGUNG JAWABNYA
Bidang keahlian yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan
Redesain Hutan Tanaman Unggulan Lokal (HUTL) menjadi Hutan Tanaman
Rakyat (HTR) pada kawasan Hutan Produksi Provinsi Sulawesi Selatan
meliputi :
1. Tenaga ahli sebanyak 6 (enam) orang, masing-masing 1 (satu) orang
Ahli Manajemen Hutan, Silvikultur, Kebijaksanaan Kehutanan, Sosiologi
Kehutanan, Ekonomi Kehutanan, dan Perencanaan Hutan.
2. Asisten tenaga ahli sebanyak 3 (tiga) orang asisten tenaga ahli sosial
ekonomi, asisten tenaga ahli budaya dan asisten tenaga ahli biofisik
3. Tenaga operator komputer 2 (dua) orang.
4. Tenaga administrasi 2 (dua) orang.
A. Uraian Tugas Tenaga Ahli
1. Ahli Manajemen Hutan merangkap Ketua Tim :
Sebagai Ketua Tim, bertugas dan bertanggung jawab:
a. Merumuskan dan menyusun rencana kerja secara terinci
berdasarkan Kerangka Acuan Kerja (Terms of Reference),
Dokumen Usulan Teknis (Technical Proposal), dan Dokumen
Kontrak Kerja; serta mengatur mekanisme kerja di lapangan, di
kantor, dan di studio; dengan memperhitungkan optimasi antara
jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, sumberdaya Konsultan yang
dapat dimobilisasi, dan biaya yang tersedia untuk melaksanakan
pekerjaan untuk mencapai hasil akhir layanan jasa konsultansi
yang sebaik-baiknya dan penyelesaian pekerjaan secara tepat-
waktu.
b. Memimpin Tim Pelaksana dan/atau melaksanakan sendiri diskusi
manajerial, sepanjang materi diskusi tetap dalam batas-batas
lingkup pekerjaan.
c. Memimpin Tim Pelaksana dan/atau melaksanakan sendiri diskusi
teknis dengan pemberi pekerjaan dalam rangka pengumpulan data
& informasi dan pengkayaan informasi yang relevan dengan lingkup
pekerjaan.
d. Bertanggung jawab atas koordinasi penyiapan bahan-bahan pelaporan
dan penulisan laporan oleh seluruh Tenaga Ahli, serta bertanggung
jawab atas penyuntingan dan penyelesaian akhir semua jenis
dokumen laporan, termasuk perbaikan dan penyempurnaan Laporan
Akhir.
Sebagai Ahli Manajemen, bertugas dan bertanggung jawab:
a. Bertanggung jawab dan mengkoordinasi seluruh kegiatan
pengumpulan dan analisa data seluruh kriteria teknis.
b. Bertugas memberikan bobot atau tingkat nilai penting dari kriteria
teknis.
c. Menganalisis kriteria teknis bersama-sama dengan tenaga ahli lainnya
dan ketua Tim.
d. Selalu berkordinasi dengan ketua tim, terutama dalam hal penentuan.
e. Mengumpulkan data dan informasi terkait dengan kriteria teknis dan
ketujuh parameternya baik data kualitatif maupun data kuantitatif.
f. Menyusun tally sheet dan questioner berkaitan dengan kriteria teknis.
g. Terlibat dalam menangani komponen pekerjaan yang menyangkut
aspek teknis.
2. Ahli Ekonomi Kehutanan, bertugas dan bertanggung jawab:
a. Menangani pekerjaan – baik di kantor, di studio, ataupun data yang
berkaitan dengan aspek ekonomi, antara lain termasuk: (a) Seluruh
aspek mengenai kriteria ekonomi. Dengan sasaran agar data &
informasi yang terkumpul dapat secara langsung diinkorporasikan ke
dalam proses penyusunan HTR.
b. Memberikan penilaian setiap bobot indikator (tingkat kepentingan) dan
hasil akhirnya.
c. Melakukan pengumpulan data & informasi yang berkaitan dengan
kriteria/aspek ekonomi.
d. Bekerjasama dengan ahli lainnya, melakukan kajian evaluasi dampak
dan manfaat secara holistik.
3. Tenaga Ahli Silvikultur
a. Menangani pekerjaan baik di kantor, di studio, ataupun di lapangan
yang berkaitan dengan aspek silvikultur.
b. Melakukan analisis secara holistik mencakup aspek/kriteria teknis,
silvikultur.
c. Memberikan bahan-bahan masukan kepada ahli lainnya dalam rangka
penentuan tingkat nilai penting indikator masing-masing kriteria.
d. Menyiapkan laporan dan bahan-bahan presentasi laporan laporan
pendahuluan, antara dan akhir.
4. Tenaga Ahli Perencanaan Hutan
a. Menyusun tally sheet dan daftar questioner terkait dengan aspek
perencanaan hutan
b. Mengumpulkan data primer maupun sekunder yang dibutuhkan
c. Menentukan penilaian tingkat kepentingan setiap indikator dan
menghitung total nilai aspek perencanaan hutan.
d. Bekerja sama dengan tenaga alhi lainnya, terutama dengan ketua tim
dalam penentuan nilai aspek perencanaan hutan.
e. Menganalisis kondisi yang ada dan kemungkinan yang terjadi serta
merumuskan format-format permasalahan dalam perencanaan hutan.
5. Tenaga Ahli Kebijaksanaan Kehutanan
a. Menyusun tally sheet dan daftar questioner terkait dengan aspek
kebijaksanaan kehutanan
b. Mengumpulkan data primer maupun sekunder yang dibutuhkan dalam
kebijaksanaan kehutanan
c. Menentukan penilaian tingkat kepentingan setiap indikator dan
menghitung total nilai aspek dalam kebijaksanaan kehutanan.
d. Bekerja sama dengan tenaga alhi lainnya, terutama dengan ketua tim
dalam penentuan nilai aspek kebijaksanaan kehutanan.
e. Menangani segala informasi yang berkaitan dengan kebijaksanaan
kehutanan
f. Mengikuti diskusi internal dan eksternal, pembahasan laporan
pendahuluan, laporan antara dan laporan akhir.
5. Tenaga Ahli Sosiologi Kehutanan
a. Meyusun tally sheet dan daftar questioner terkait dengan kriteria social
budaya.
b. Mengumpulkan data primer maupun sekunder yang dibutuhkan
menghitung dampak dan manfaat kriteria sosial budaya.
c. Menganalisis data dan informasi yang berkaitan dengan kriteria sosial
budaya.
d. Menentukan penilaian tingkat kepentingan setiap indikator dan
menghitung total nilai kriteria sosial ekonomi dan budaya.
e. Bekerja sama dengan tenaga alhi lainnya, terutama dengan ketua tim
dalam penentuan nilai kriteria sosial bidaya.
f. Memetakan permasalahan sosial budaya yang terjadi selama ini dan
memprediksinya ke depan sebagai bahan masukan dalam perbaikan
penyelenggaraan HTR.
g. Menganalisis para pemangku kepentingan (stakeholder) dan
memberikan rekomendasi penyempurnaanya.
h. Bertanggung jawab dan mengkoordinasikan kegiatan pengumpulan
dan analisa data serta secara khusus merancang kegiatan
pengembangan kelembagaan masyarakat di dalam dan sekitar hutan.
i. Menganalisis kondisi yang ada dan kemungkinan yang terjadi serta
merumuskan format-format pemecahan secara teknis yang berkaitan
dengan pengembangan kelembagaan masyarakat untuk keberhasilan
penyelenggaraan HTR.
j. Menangani segala informasi yang berkaitan dengan sosial ekonomi
masyarakat dalam hubungan dengan kegiatan HTR.
B. Uraian Tugas Asisten Tenaga Ahli
a. Asisten tenaga ahli pada dasarnya bertugas membantu tenaga ahli,
sesuai dengan latar belakang pendidikannya.
b. Membantu tenaga ahli mengumpulkan data primer maupun sekunder
yang dibutuhkan untuk menghitung dampak dan manfaat, sesuai
dengan arahan tenaga ahli.
c. Bekerja sama dengan tenaga ahli lainnya sesuai dengan arahan ketua
tim dan ahli yang membawahinya.
d. Mengikuti diskusi internal dan eksternal, pembahasan laporan
pendahuluan, laporan antara dan laporan akhir.
C. Uraian Tugas Operator Komputer
Operator Komputer, bertugas dan bertanggung jawab di Kantor Konsultan:
a. Membantu tugas-tugas pengolahan data bahan-bahan laporan dan
pengolahan data sesuai dengan arahan dari Tenaga Ahli.
b. Melaksanakan pekerjaan data entry dalam rangka pengolahan data
hasil pengumpulan data & informasi dari lapangan sesuai dengan
tujuan pemanfaatan data masing-masing bidang kriteria dan indikator.
c. Membantu menyiapkan bahan-bahan terutama yang dibutuhkan untuk
presentasi laporan dan penyerahan laporan akhir.
D. Uraian Tugas Tenaga Administrasi
Tenaga Administrasi, bertugas dan bertanggung jawab terhadap seluruh
administrasi dan keuangan.
BAB VIII. JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN
Kegiatan Penyusunan Redesain Hutan Tanaman Unggulan Lokal
(HUTL) menjadi Hutan Tanamana Rakyat (HTR) akan dilaksanakan selama
empat bulan dengan jadwal kegiatan sebagai berikut:
Tabel 1. Rencana Kerja/Jadwal Penyusunan Redesain HUTL menjadi Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) pada Kawasan Hutan Produksi Provinsi Sulawesi Selatan
No Jenis Kegiatan
Bulan
Agst Septemberi Oktober Nopember
II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 Persiapan
2 Studi dokumentasi
3 Konsultasi stakeholder
4. Observasi lapangan
5 Analisisi data
6Penyusunan draft redesainHUTL Menjadi HTR
7Penyusunan buku redesgnHUTL menjadi HTR